problem posing untuk meningkatkan kemampuan …

6
2 nd International Seminar on Education 2017 Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue Batusangkar, September 05-06-2017 91 PENERAPAN STRATEGI PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 PARIANGAN Christina Khaidir 1 , Rahmi 1 1 Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Batusangkar Korespondensi : Jl. Sudirman No. 137 Kuburajo Lima Kaum Batusangkar Email : [email protected] ABSTRAK This research was motivated by students who still faced difficulties in understanding the concepts of mathematics lessons and solving math problems. The students' mathematical ability, especially the ability to think creatively and the problem solving ability of students, were still low. To overcome this situation, teachers are required to be able to choose and apply effective learning strategies. One of the solutions that is recommended here is learning with Problem Posing strategy in learning mathematics. This research was a quasi experimental research with Randomized Control Group Only Design. Samples were students of Class VII-3 as experimental class and VII-2 which were taken by using probability sampling technique, precisely simple random sampling technique. The instruments in this research were the test of creative thinking ability and the studentsproblem solving test which were obtained from the final test of the two sample classes after the implementation of Problem Posing strategy in the experimental class and the conventional learning in the control class. Technique of data analysis used t-test and draw conclusion. The result showed that the students 'mathematical problem solving ability using Problem Posing strategy was better than those of conventional learning. Kata Kunci: Strategi Problem Posing, Kemampuan Berpikir Kreatif, Kemampuan Pemecahan Masalah PENDAHULUAN anyak kemampuan siswa yang harus dimiliki dalam pembelajaran matematika, seperti kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah ini akan sangat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Dalam pem-belajaran matematika banyak permasalahan yang menuntut siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatifnya dalam memecahkan masalah. Hal ini dapat dilihat dari pembelajaran matematika yang sering menggunakan soal nonrutin atau berbentuk soal cerita yang menuntut pemahaman siswa terhadap soal yang diberikan. Berdasarkan hal tersebut siswa dituntut untuk mampu mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah matematika. Namun kenyataannya, masih banyak siswa yang belum mampu mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan ketidakmampuan siswa menjawab soal berbentuk soal cerita. Siswa merasa kesulitan dalam menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang bervariasi, mengungkapkan gagasan-gagasannya dengan lancar, dan menerapkan konsep dengan caranya sendiri. Salah satu penyebab rendahnya kemampuan ini dikarenakan guru kurang tepat dalam memilih strategi yang digunakan dalam menyampaikan pelajaran, sehingga banyak siswa yang pasif pada saat pembelajaran berlangsung. Salah satu cara untuk menyikapi per- masalahan di atas adalah dengan menerapkan strategi problem posing dalam pembelajaran B

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

91

PENERAPAN STRATEGI PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKANKEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWAKELAS VII SMP N 1 PARIANGAN

Christina Khaidir1, Rahmi1

1Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN BatusangkarKorespondensi : Jl. Sudirman No. 137 Kuburajo Lima Kaum Batusangkar

Email : [email protected]

ABSTRAK

This research was motivated by students who still faced difficulties in understanding the conceptsof mathematics lessons and solving math problems. The students' mathematical ability, especially

the ability to think creatively and the problem solving ability of students, were still low. Toovercome this situation, teachers are required to be able to choose and apply effective learning

strategies. One of the solutions that is recommended here is learning with Problem Posingstrategy in learning mathematics. This research was a quasi experimental research with

Randomized Control Group Only Design. Samples were students of Class VII-3 as experimentalclass and VII-2 which were taken by using probability sampling technique, precisely simple

random sampling technique. The instruments in this research were the test of creative thinkingability and the students’ problem solving test which were obtained from the final test of the twosample classes after the implementation of Problem Posing strategy in the experimental classand the conventional learning in the control class. Technique of data analysis used t-test anddraw conclusion. The result showed that the students 'mathematical problem solving ability

using Problem Posing strategy was better than those of conventional learning.

Kata Kunci: Strategi Problem Posing, Kemampuan Berpikir Kreatif, KemampuanPemecahan Masalah

PENDAHULUAN

anyak kemampuan siswa yang harusdimiliki dalam pembelajaran matematika,

seperti kemampuan berpikir kreatif dankemampuan pemecahan masalah. Kemampuanberpikir kreatif dan kemampuan pemecahanmasalah ini akan sangat membantu siswadalam memahami materi pelajaran. Dalampem-belajaran matematika banyakpermasalahan yang menuntut siswa untukmengembangkan ide-ide kreatifnya dalammemecahkan masalah. Hal ini dapat dilihatdari pembelajaran matematika yang seringmenggunakan soal nonrutin atau berbentuksoal cerita yang menuntut pemahaman siswaterhadap soal yang diberikan.

Berdasarkan hal tersebut siswa dituntutuntuk mampu mengembangkan kemampuan

berpikir kreatif dan kemampuan pemecahanmasalah matematika. Namun kenyataannya,masih banyak siswa yang belum mampumengembangkan kemampuan tersebut. Hal inidibuktikan dengan ketidakmampuan siswamenjawab soal berbentuk soal cerita. Siswamerasa kesulitan dalam menjawab pertanyaanguru dengan jawaban yang bervariasi,mengungkapkan gagasan-gagasannya denganlancar, dan menerapkan konsep dengancaranya sendiri. Salah satu penyebabrendahnya kemampuan ini dikarenakan gurukurang tepat dalam memilih strategi yangdigunakan dalam menyampaikan pelajaran,sehingga banyak siswa yang pasif pada saatpembelajaran berlangsung.

Salah satu cara untuk menyikapi per-masalahan di atas adalah dengan menerapkanstrategi problem posing dalam pembelajaran

B

Page 2: PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

92

matematika. Strategi problem posing adalahsuatu strategi dalam pembelajaran yangmenekankan siswa mengajukan pertanyaansendiri atau memecahkan suatu soal menjadipertanyaanpertanyaan yang lebih sederhanayang mengacu pada penyelesaian soal tersebut(Fadil : 2009). Melalui strategi ini siswa akandilatih untuk mengembangkan kemampuanberpikir kreatif dan kemampuan pemecahanmasalah yang telah dimilikinya. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui apakah ke-mampuan berpikir kreatif dan kemampuanpemecahan masalah matematika siswa denganmenggunakan straetegi problem posing lebihbaik daripada kemampuan berpikir kreatif dankemampuan pemecahan masalah matematikasiswa yang menggunakan pembelajarankonvensional pada kelas VII SMP N 1Pariangan.

METODOLOGI

Jenis penelitian yang digunakan adalahpenelitian eksperimen semu dengan rancanganpenelitian Randomized Control Group OnlyDesign (Holid Narbuko dan Abu Ahmadi,2005 : 54). Populasi penelitian adalah siswakelas VII.3 SMP N 1 Pariangan pada tahunajaran 2013/2014 yang tersebar dalam empatkelas. Sampel di ambil dengan menggunakanteknik probability sampling tepatnya denganteknik simple random sampling, sehinggadiperoleh kelas VII.3 sebagai kelas eksperimendan kelas VII.2 sebagai kelas kontrol.Instrumen penelitian ini adalah berupa hasil tesakhir berupa soal tes kemampuan berpikir

kreatif dan kemampuan pemecahan masalahpada kelas sampel.

Prosedur penelitian dibedakan menjaditiga tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaandan penyelesaian. Pada tahap persiapankegiatan yang dilakukan adalah menentukanpopulasi dan sampel penelitian, menetapkankelas eksperimen dan kelas controlberdasarkan nilai ujian mid semester I,menetapkan jadwal penelitian sertamempersiapkan perangkat pembelajaran yangtelah divalidasi. Pada tahap pelaksanaan yangdilakukan adalah melakukan penelitianberdasarkan perangkat pembelajaran yangtelah divalidasi. Pada tahap ini pembelajaranmenggunakan strategi problem posing padakelas eksperimen yaitu kelas VII.3 danmenggunakan pembelajaran konvensionalpada kelas kontrol yaitu kelas VII.2.

Pada tahap penyelesaian kedua kelasdiberikan tes akhir untuk di olah dan di anlisisdata yang diperoleh. Analisis terhadap datapenelitian digunakan unutk menguji kebenaranhipotesis yang ditujukan dalam penelitian.Hasil tes akhir siswa di analisis menggunakanuji-t dengan bantuan software MINITAB.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data teskemampuan berpikir kreatif dan kemampuanpemecahan masalah matematika siswa, makadidapatkan data sebagai berikut :

Tabel 1. Nilai Hasil Uji Hipotesis Kemampuan Berpikir Kreatif

Kelas x NilaiMax.

NilaiMin.

NTarafNyata

(α)

P -value

EksperimenKontrol

7669

9487

5646

2525

0,05 0,008

Page 3: PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

93

Tabel 2. Nilai Hasil Uji Hipotesis Kemampuan Pemecahan Masalah

Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2,dapat dilihat bahwa rata-rata nilai 4kemampuan berpikir kreatif dan kemampuanpemecahan masalah pada kelas eksperimenlebih tinggi dibandingkan dengan kelaskontrol. Dilihat dari P-value kedua kelas padakemampuan berpikir kreatif dan kemampuanpemecahan masalah memiliki lebih kecil daritaraf nyata (α ) yang telah ditetapkan yaitu0,05. Pada kemampuan berpikir kreatif P-value yang diperoleh adalah 0,008, dankemampuan pemecahan masalah diperoleh P-value adalah 0,001. Jadi, dapat disimpulkanbahwa kemampuan berpikir kreatif dankemampuan pemecahan masalah mate-matikasiswa dengan menggunakan stategi problemposing lebih baik daripada kemampuanberpikir kreatif dan kemampuan pemecahanmasalah dengan pembelajaran konvensional.

PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan penelitiselama penelitian, proses pembelajaran denganstrategi Problem Posing berhasilmeningkatkan kemampuan berpikir kreatif dankemampuan pemecahan masalah siswa,meskipun sulit mengatur siswa dudukberkelompok dan ketika diskusi kelompokkelas juga menjadi ribut karena siswamendiskusikan soal yang akan di ajukan.Namun hal ini menunjukkan bahwapembelajaran dengan strategi Problem Posingini terlaksana dengan baik, karena padastrategi ini menuntut siswa untuk banyakterlibat dalam pembelajaran seperti salingbekerjasama dan menyampaikan semuagagasan yang di-milikinya.

Pada setiap pertemuan terlebih dahulupeneliti menginformasikan mengenai tujuanpembelajaran kepada siswa dan materipelajaran yang akan diberikan. Selanjutnya

peneliti memberikan apersepsi dan motivasikepada siswa. Kemudian peneliti menjelaskanproses yang akan dilakukan denganmenggunakan strategi Problem Posing danmenjelaskan hal apa saja yang harusdikerjakan tiap-tiap kelompok. Setelah penelitimem-berikan materi siswa dibagi menjadibeberapa kelompok dengan tingkatanintelektual yang berbeda dan memberikanpermasalahan yang akan dibahas dalamkelompok. Pembelajaran dalam kelompokdengan strategi problem posing memberikansuasana yang baru bagi tiap kelompok, karenamereka sendiri yang merumuskan soal daripermasalahan yang ada.

1. Kemampuan berpikir kreatifmatematika siswa

Strategi problem posing yang menuntutsiswa bekerja sama dalam menentukan konsepsangat bermanfaat bagi siswa karenamemberikan kesempatan bagi siswa dalammengungkapkan ide-ide, lebih mudah dalammemahami pelajaran, terjadi interaksi danpertukaran informasi dengan temansekelompok dan muncul rasa salingmenghargai pendapat orang lain. Selain itu,ketika kelompok berpikir untuk menyelesaikansoal maka memungkinkan siswa menemukanalternatif-alternatif atau cara-cara yangmerupakan hal baru baginya untukmenyelesaikan soal.

Penelitian yang peneliti lakukan padamateri bangun datar segi empat. Padapenelitian ini pembelajaran dilaksanakansesuai dengan rpp yang telah peneliti rancang.Setelah melakukan penelitian terlihat bahwake-mampuan berpikir kreatif siswa meningkatdari pertemuan awal. Pada pertemuan awalsiswa hanya memberikan soal-soal yang sesuaidengan contoh yang telah peneliti berikan

Kelas x NilaiMax.

NilaiMin.

NTarafNyata

(α)

P -value

EksperimenKontrol

7052

9475

5048

2525

0,005 0,001

Page 4: PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

94

sebelumnya, bahkan soal yang diberikan olehsiswa adalah soal yang ada dalam bukupegangan siswa. Pada pertemuan selanjutnyasiswa sudah mulai bisa mengembangkan soalsesuai dengan ide siswa dalam kelompoktersebut. Siswa sudah mampu memberikansoal yang berbeda dari contoh soal yangpeneliti berikan maupun yang ada dalam bukupegangan.

Dengan demikian penerapan strategiProblem Posing dapat meningkatkan pe-mahaman siswa terhadap materi pelajaran. Jikasiswa sudah paham dengan materi pelajaranmaka kemampuan berpikir kreatif siswa jugaakan tercapai dengan baik sesuai denganindikator kemampuan berpikir kreatif yaitu ;

a. KepekaanKepekaan ini merupakan kemampuan

siswa untuk berpikir cepat dalam menanggapimasalah-masalah terhadap suatu situasitertentu. Pada pelaksanaan penelitian yangtelah peneliti lakukan, dilihat dari hasil ataucara siswa dalam menjawab pertanyaan yangpeneliti ajukan pada awal nya siswa masihbelum termotivasi untuk aktif sehinggakepekaan siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan masih belumterlihat. Pada pertemuan kedua sudah mulaiterlihat keaktifan siswa dalam berdiskusi dankepekaan siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan sudah mulaiterlihat.

b. KelancaranKelancaran ini merupakan kemampuan

siswa untuk menemukan banyak jawabandalam menjawab suatu pertanyaan. Padapelaksanaan penelitian yang peneliti lakukan,kelancaran ini sudah mulai terlihat. Siswasudah mampu untuk mengajukan banyakjawaban dari pertanyaan-pertanyaan yangpeneliti ajukan. Beberapa siswa juga sudahmampu bekerja lebih cepat dan melakukanlebih banyak dari anak-anak lainnya. Pada saatberdiskusi, siswa juga sudah mampumenyampaikan gagasan-gagasannya dalammembentuk soal didalam kelompoknya danmemecahkan masalah yang diajukan olehkelompok lainnya.

c. KeluwesanKeluwesan yang dimaksud disini

adalah kemampuan siswa dalam menghasilkangagasan penyelesaian jawaban dari pertanyaanyang di ajukan dan siswa dapat melihat suatumasalah dari sudut pandang yang berbeda-beda. Pada awal pelaksanaan penelitian,peneliti melihat masih belum adanyakeluwesan tersebut sehingga siswa hanya bisamemberikan jawaban dengan cara yang sama.Pada pertemuan selanjutnya beberapa siswasudah mulai bisa dalam menjawab pertanyaandengan sudut pandang yang berbeda danterlihat dengan hasil tes akhir yang penelitiberikan yang sebagian besar siswa sudahmemenuhi indikator keluwesan ini.

d. KeaslianKeaslian ini hampir bersamaan dengan

keluwesan, dimana siswa pada pertemuanpertama belum memenuhi indikator keaslianini. Setelah pertemuan ketiga barulah siswamampu untuk lebih memberikan gagasan-gagasan baru dalam menjawab soal danmengkombinasikan jawabannya. Indikatorkeaslian ini juga dapat terlilhat dari hasil tesakhir yang peneliti berikan, sebagian besarsiswa sudah mampu untuk memenuhiindikator keaslian ini.

2. Kemampuan pemecahan masalahmatematika siswa

Dalam langkah-langkah pemecahanmasalah, pada langkah memahami masalahsiswa membaca soal dan meyakinkan dirinyaagar bisa memahami secara benar. Padalangkah kedua yaitu membuat rencanapemecahan masalah, siswa mencari hubungandengan memperhatikan apa yang diketahui dantidak diketahui atau yang ditanyakan dari soal.Selain itu, siswa bisa memikirkan apa yangharus dikerjakan pertama kali dan bagaimanamendapatkan solusi yang benar. Pada langkahmelaksanakan rencana, tercakup pada langkahmembuat rencana pemecahan masalah. Siswaharus memeriksa tiap langkah untukmemastikan bahwa tiap langkah sudah benar.Langkah terakhir yaitu melihat kembali solusiyang telah ditemukan dengan memastikanapakah jawaban sudah benar atau adakekeliruan.

Page 5: PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

95

Berbeda dengan kemampuan berpikirkreatif, pada pertemuan awal sudah terlihatbahwa beberapa siswa memiliki kemampuanpemecahan masalah yang baik. Hal ini terlihatpada saat peneliti memberikan contoh soalpada materi bangun datar segi empat, siswasudah mampu merumuskan dengan baik soalyang peneliti berikan. Sebagian dari siswasudah mampu mengembangkan ide-ide merekadalam menyelesaikan soal yang telah diajukan,se-hingga semakin melatih kemampuan pe-mecahan masalah siswa.

Pada pelaksanaan pembelajaran jugatergambar bahwa pada pertemuan awal siswasudah mampu memecahkan masalah yangmereka ajukan sendiri. Karena pada pelak-sanaan strategi problem posing siswa tidakhanya dituntut untuk mengajukan soal, tetapisiswa juga harus mengetahui penyelesaian darisoal yang telah diajukannya. Pada pertemuanawal terlihat bahwa soal yang diajukan masihsederhana, bahkan soal yang diajukan tersebutadalah soal yang ada dalam buku pegangansiswa. Tetapi dari cara siswa menyelesaikansoal tersebut sudah terlihat bahwa siswa sudahmemiliki kemampuan pemecahan masalahyang baik, karena siswa menjawab sudahberacuan pada indikator pemecahan masalah.

Berdasarkan indikator yang penelititeliti pada kemampuan pemecahan masalahini, maka didapatkan bahwa ada indikatoryang terpenuhi yaitu:

a. Pemahaman masalah atau soalPada indikator pemahaman masalah atau

soal ini, pada pertemuan pertama sudahterlihat beberapa siswa yang mampu denganbaik memahami masalah yang peneliti ajukan.Pada pertemuan selanjutnya siswa sudahsemakin bagus dalam pemahaman masalahatau soal, dimana sebagian besar siswa sudahmampu memahami masalah yang diajukandengan baik, siswa sudah mampu merumuskanapa yang ada pada masalah atau soal yangpenulis ajukan.

b. Perencanaan strategi penyelesaian soal

Pada pertemuan pertama peneliti sudahmelihat adanya kemampuan siswa dalammerencanakan strategi penyelesaian soal.Siswa mampu untuk memahami danmerencanakan strategi yang akan digunakandalam menyelesaikan masalah yang di ajukan.Pada pertemuan selanjutnya sebagian besarsiswa sudah semakin bagus dalammerencanakan strategi yang digunakan dalammenyelesaikan masalah yang di ajukan. Hal inijuga terlihat dari hasil tes akhir yangmenunjukkan bahwa sebagian besar siswasudah memenuhi indikator perencanaanstrategi penyelesaian soal ini.

c. Pelaksanaan rencana strategi penyelesaianPada pertemuan pertama sama halnya

dengan perencanaan strategi, yaitu sebagianbesar siswa sudah mampua menjalankan ataumelaksanakan strategi yang telahdirencakannya dalam penyelesaian soal yangada. Pertemuan berikutnya siswa semakinbagus dalam pelaksanaan rencanapenyelesaian ini, bagi siswa yang kurangmampu maka akan dibantu oleh siswa yangtergolong pintar dalam kelompoknya karenapembagian kelompok berdasarkan tingkatintelektual siswa.

d. Pengecekan jawabanSelama penelitian yang peneliti

lakukan terlihat bahwa siswa masih sangatkurang dalam pengecekan jawaban. Hal initerlihat dari proses pembelajaran dimana siswamasih banyak yang ceroboh dalammengerjakan soal. Setelah peneliti lihatjawaban yang diberikan siswa sudah sesuaidengan langkah-langkahnya, hanya sajabanyak siswa yang tidak melakukanpengecekan ulang terhadap jawaban yangdiberikan. Hal ini terlihat dari hasil tes akhiryang peneliti berikan, dimana masih banyaksiswa yang salah pada hasil akhir, sedangkanlangkah-langkah yang dikerjakan sudah sesuaidengan strategi yang direncanakan.

Dengan demikian penerapan strategiProblem Posing dapat meningkatkan

Page 6: PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

96

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.Jika siswa sudah paham dengan materipelajaran maka kemampuan pemecahanmasalah siswa juga akan tercapai dengan baik.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan penelitian ini adalah (1)Kemampuan berpikir kreatif matematika siswadengan menggunakan strategi problem posinglebih baik daripada kemampuan berpikirkreatif matematika siswa dengan pembelajarankon-vensional; (2) Kemampuan pemecahanmasalah matematika siswa denganmenggunakan strategi problem posing lebihbaik daripada kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa dengan pembelajarankonvensional.

Saran dari penelitian ini adalah (1) Bagiguru, agar memilih alternatif yang sesuaiantara strategi dan materi yang disampaikan;(2) Bagi peneliti lanjutan, agar menerapkanstrategi ini dalam pembelajaran matematikamelihat kemampuan berpikir kreatif sampaitahap elaborasi.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Fadil. 2009. Tersedia: http://library.um.ac.id.Diakses 27 Mei 2013

Holid Narbuko dan Abu Ahmadi. 2005.Metodologi Penelitian. PT. BumiAksara: Jakarta.