proposal akuntansi

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan lajunya perkembangan dunia usaha dan majunya sebuah negara, maka ditandai dengan meningkatnya kegiatan ekonomi masyarakat yang mengakibatkan kebutuhan permodalan. Dalam suatu organisasi khususnya pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dapat dituangkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, yang kemudian lebih dijabarkan lagi dalam rencana kerja tahunan dan rencana kerja lima tahun. Bank sebagai lembaga keuangan diharapkan dapat menghimpun dana dari masyarakat untuk dipergunakan sebagai sumber modal dalam pembiayaan pembangunan. Bank juga merupakan lembaga keuangan yang berfungsi memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Tujuan BPR antara lain menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Dengan demikian BPR mempunyai peran yang strategis yang disebabkan oleh fungsinya sebagai suatu wahana yang dapat menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito, dan menyalurkannya dalam bentuk kredit kepada pihak yang membutuhkannya 1

Upload: budijvc

Post on 20-Jun-2015

8.804 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Struktur pengendalian intern bagian kredit yang diterapkan di bank. Untuk download klik aja: http://www.ziddu.com/download/11008531/ProposalAkuntansi.doc.html

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Akuntansi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan lajunya perkembangan dunia usaha dan majunya sebuah

negara, maka ditandai dengan meningkatnya kegiatan ekonomi masyarakat yang

mengakibatkan kebutuhan permodalan. Dalam suatu organisasi khususnya pada

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dapat dituangkan dalam anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga, yang kemudian lebih dijabarkan lagi dalam rencana

kerja tahunan dan rencana kerja lima tahun. Bank sebagai lembaga keuangan

diharapkan dapat menghimpun dana dari masyarakat untuk dipergunakan sebagai

sumber modal dalam pembiayaan pembangunan. Bank juga merupakan lembaga

keuangan yang berfungsi memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas

pembayaran dan peredaran uang.

Tujuan BPR antara lain menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas

nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Dengan demikian

BPR mempunyai peran yang strategis yang disebabkan oleh fungsinya sebagai

suatu wahana yang dapat menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

tabungan dan deposito, dan menyalurkannya dalam bentuk kredit kepada pihak

yang membutuhkannya serta melaksanakan kegiatan lainnya dibidang perbankan.

Masalah-masalah yang dihadapi bank dalam pemberian kredit tidak hanya

disebabkan oleh kelalaian saja, tetapi juga disebabkan adanya penyelewengan-

penyelewengan yang dilakukan oleh pegawai bank yang bersangkutan.

Pengamanan yang terjamin dapat dilakukan apabila dalam perusahaan tersebut

terdapat pengendalian intern terhadap pemberian kredit dan pengembalian kredit.

Struktur pengendalian intern merupakan rangkaian proses yang dijalankan

entitas, yang mana proses tersebut mencakup berbagai kebijakan dan prosedur

sistematis, bervariasi dan memiliki tujuan utama menjaga keandalan pelaporan

keuangan entitas, menjaga efektivitas dan efisiensi operasi yang dijalankan serta

menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku (Abdul Halim, 2003:

197).

1

Page 2: Proposal Akuntansi

B. Ruang Lingkup Permasalahan

Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah struktur pengendalian intern bagian kredit yang diterapkan di bank

telah dilaksanakan dengan efektif?

2. Bagaimana struktur pengendalian intern bagian kredit pada PD BPR BKK

Tasikmadu?

C. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui masalah-masalah yang timbul sehubungan dengan

likuiditas bank terhadap kredit macet dan bagaimana cara mengantisipasinya.

2. Untuk menilai struktur pengendalian intern terhadap kebijaksanaan

pemberian dan pengembalian kredit yang dilakukan PD BPR BKK

Tasikmadu.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi PD BPR BKK Tasikmadu

Sebagai bahan pertimbangan dalam usaha penilaian perbankan dalam

pemberian kredit dan penilaian debitur dalam pengembalian kredit yang lebih

baik guna menentukan kebijakan-kebijakan bank selanjutnya.

2. Bagi Peneliti

Sebagai bahan masukan pertimbangan dan sumbangan pemikiran untuk

mempraktekkan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah dan untuk

menambah wawasan mengenai masalah-masalah yang dihadapi perbankan.

3. Bagi Pembaca

Sebagai bahan bacaan untuk memperluas dan menambah pengetahuan

pembaca.

2

Page 3: Proposal Akuntansi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

a. Pengertian Audit

Pengertian struktur pengendalian intern menurut SPAP (Standar

Profesional Akuntan Publik) pada SA 319 Par 06 Struktur Pengendalian

intern adalah sebagai berikut:

“Struktur pengendalian intern merupakan rangkaian proses yang dijalankan entitas, yang mana proses tersebut mencakup berbagai kebijakan dan prosedur sistematis, bervariasi dan memiliki tujuan utama menjaga keandalan pelaporan keuangan entitas, menjaga efektivitas dan efisiensi operasi yang dijalankan serta menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku.”(Abdul Halim, 2003: 197).

Sedangkan menurut Mulyadi, 1992: 68

Pengertian struktur pengendalian intern adalah suatu organisasi terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai.

Struktur pengendalian intern yang efektif memiliki 2 pengendalian yang baik,

yaitu:

1. Pengendalian administratif

2. Pengendalian akuntansi

Untuk lebih jelasnya berikut ini uraian kedua pengendalian di atas

1. Pengendalian Administratif

Pengendalian administratif yaitu pengendalian yang ditunjukkan

untuk mendorong efisiensi operasional dan menjaga diikutinya kebijakan

perusahaan. Pengendalian administrasi berupa rencana organisasi serta

prosedur-prosedur juga catatan-catatan yang berhubungan dengan proses

pembuatan keputusan yang membawa kepada tindakan pimpinan

perusahaan untuk menyetujui atau memberi kewenangan terhadap

transaksi-transaksi.

3

Page 4: Proposal Akuntansi

2. Pengendalian Akuntansi

Pengendalian akuntansi meliputi rencana organisasi serta prosedur

juga catatan-catatan yang berhubungan dengan pengaman harta kekayaan

perusahaan dan dipercayainya catatan-catatan.

Sehingga dalam pengendalian ini dilakukan penyusunan sedemikian rupa

untuk meyakinkan bahwa:

a. Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan persetujuan atau

wewenang pimpinan, baik yang bersifat umum maupun khusus.

b. Transaksi-transaksi dicatat sedemikian rupa sehingga memungkinkan

dibuatnya ikhtisar-ikhtisar keuangan yang sesuai dengan prinsip-

prinsip akuntansi.

c. Penguasaan aktiva perusahaan diberikan hanya dengan persetujuan

dan wewenang pimpinan.

d. Jumlah aktiva/ harta perusahaan seperti yang tercantum dalam catatan

perusahaan dicocokkan dengan aktiva/ harta yang ada pada waktu

yang tepat.

b. Pengendalian Intern

Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan

komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk

memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan

antara lain: (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi

operasi dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

(Abdul Halim, 2003: 197).

c. Komponen Pengendalian Intern

Komponen-komponen pengendalian intern menurut COSO

(Communitte of Sponsoring Organizing) terdiri dari lima komponen yang

saling berkaitan antara lain:

1. Lingkungan pengendalian

2. Penaksiran risiko

3. Aktivitas pengendalian

4

Page 5: Proposal Akuntansi

4. Informasi dan komunikasi

5. Pemantauan

Dari lima komponen-komponen di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Lingkungan pengendalian

Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua

komponen pengendalian intern menyediakan disiplin dan struktur.

Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan

mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang yang ada

didalam organisasi tersebut.

2. Penaksiran resiko

Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap

risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya membentuk suatu dasar

untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola.

Penentuan risiko tujuan laporan keuangan adalah identifikasi organisasi,

analisis, dan manajemen risiko yang berkaitan dengan pembuatan

pelaporan keuangan yang disajikan sesuai prinsip akuntansi yang

berterima umum.

3. Aktivitas pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang

membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang

diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas.

4. Informasi dan komunikasi

Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan,

dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang

memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

Sistem informasi yang relevan dalam pelaporan keuangan yang meliputi

sistem akuntansi yang berisi metode untuk mengidentifikasikan,

menggabungkan, menganalisa, mengklasifikasi, mencatat dan

melaporkan transaksi serta menjaga akuntabilitas aset dan kewajiban.

5

Page 6: Proposal Akuntansi

5. Pemantauan

Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja

pengendalian intern sepanjang waktu.

Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat

waktu dan pengembalian tindakan koreksi.

B. Tinjauan Skripsi Terdahulu

Sri Sutamah (2002) Alumnus Universitas Muhammadiyah Surakarta

melakukan penelitian tentang “Evaluasi Efektivitas Struktur Pengendalian Intern

dalam Sistem Pemberian Kredit pada BPR BKK Jekulo Kudus.” Pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah pelaksanaan pengendalian

intern dalam sistem pemberian kredit sudah dilaksanakan dengan efektif.”

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisa data kualitatif

yaitu analisa yang menyangkut tentang penerapan teori-teori yang ada dalam

struktur pengendalian intern (lingkungan pengendalian, sistem akuntansi,

prosedur pengendalian).

Kendar Suyati (2000) alumnus STIE St. Pignatelli Surakarta melakukan

penelitian tentang “Evaluasi Struktur Pengendalian Intern sebagai Peningkatan

Efektivitas Usaha dalam Sistem Pemberian Kredit Pada BPR BKK Banyudono”.

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pengendalian kredit

telah dilaksanakan oleh BPR BKK Banyudono khususnya kredit usaha kecil dan

untuk menganalisa apakah pengendalian kredit yang diterapkan pada BKK BPR

Banyudono khususnya kredit usaha kecil sudah efektif serta memberikan saran

apabila pengendalian kredit pada BPR tersebut masih terdapat kelemahan.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode komparatif yaitu suatu

metode yang membandingkan antara teori pengendalian kredit dengan

pelaksanaan pengendalian kredit pada BPR BKK Banyudono

6

Page 7: Proposal Akuntansi

C. Perumusan Hipotesis

Menurut Kuncoro (2003: 100) hipotesis adalah suatu penjelasan sementara

tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan

terjadi.

Adapun hipotesis sementara dalam penelitian ini adalah:

Bahwa dengan menggunakan analisis struktur pengendalian intern maka dapat

diketahui tingkat kepuasan para kreditor maupun debitor dalam meminjam uang

atau menyimpan uangnya di bank.

Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul:

“Analisis Struktur Pengendalian Intern Perbankan Terhadap Kebijaksanaan

Pemberian dan Pengambilan Kredit Pada PD. BPR BKK Tasikmadu Colomadu”

7

Page 8: Proposal Akuntansi

BAB III

PENUTUP

A. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian dengan judul “Analisis Struktur Pengendalian Intern

Perbankan Terhadap Kebijaksanaan Pemberian dan Pengembalian Kredit

Pada PD. BPR BKK Tasikmadu Colomadu” termasuk jenis penelitian studi

kasus dan lapangan yaitu penelitian dengan karakteristik masalah yang

berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti

serta interaksinya dengan lingkungan.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi penelitian

Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang,

benda-benda dan ukuran lain yang menjadi obyek penelitian atau

kumpulan seluruh obyek yang menjadi perhatian (Suharyadi, 2004: 323).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah staff yang

berkaitan dengan pekerjaan mulai dari yang menangani permohonan

kredit, pemberian kredit sampai peluasan kredit.

b. Sampel penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dan

dipergunakan untuk menentukan sifat-sifat dan ciri-ciri yang dikehendaki

dari populasi. Sampel merupakan sebagian kasus yang dipilih untuk

mewakili populasi yang bersangkutan.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik non probability sampling yang meliputi purposive sampling

yaitu teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja. Teknik ini

merupakan suatu metode pengambilan sampel yang didasarkan pada

pertimbangan-pertimbangan tertentu, yaitu bagaimana pengendalian

8

Page 9: Proposal Akuntansi

intern pemberian kredit dan bagaimana pengendalian intern

pengembalian kredit.

Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel penelitian adalah

pelaksanaan prosedur pengendalian intern dalam pemberian dan

pengembalian kredit sebagai pengukuran keefektifan pelaksanaan

pengendalian intern tersebut.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Sumber data penelitian

1) Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh penulis dari daerah yang

diteliti dengan cara pengumpulan data dan penelitian yang

dilaksanakan langsung pada perusahaan tersebut. Data tersebut antara

lain:

- Data umum

Data umum yaitu data mengenai gambaran perusahaan secara

umum antara lain:

1. Sejarah dan perkembangan perusahaan

2. Struktur organisasi perusahaan

- Data khusus

1. Prosedur pemberian kredit

2. Prosedur penagihan kredit

2) Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari teori-teori,

pendapat para ahli serta hasil penelitian terdahulu yang mempunyai

hubungan dengan penyelesaian masalah.

Data tersebut antara lain data yang bersumber dari catatan atau

pustaka yang ada dalam perusahaan, literatur-literatur yang berkaitan

dengan permasalahan.

9

Page 10: Proposal Akuntansi

b. Teknik Pengumpulan Data

1) Penelitian lapangan

a. Observasi

Metode observasi dapat diartikan sebagai metode

pengamatan atau pencatatan dengan sistematis terhadap

fenomena yang diselidiki. Dengan pengertian di atas kiranya

dapat diambil suatu pengertian bahwa observasi adalah untuk

pengambilan data yang dilakukan untuk mempelajari sistem kerja

yang telah ada sehingga lebih memahami dan dapat mempelajari

permasalahan dengan baik.

b. Wawancara

Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan

melakukan tanya jawab secara langsung kepada:

- Pimpinan perusahaan

Untuk mengetahui sejarah perusahaan, struktur organisasi,

serta pengamanan dan pengawasan yang dilakukan terhadap

perusahaan.

- Bagian kredit

Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit dan prosedur

penagihan kredit. Pembayaran kredit dan keterlambatan serta

cara menghadapi nasabah yang terlambat membayar kredit.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah benda-benda yang dapat memberikan

berbagai macam keterangan tertentu. Dokumentasi ini dapat

berupa: surat-surat, undang-undang, buku-buku dan sebagainya.

2) Studi pustaka

Suatu usaha untuk memperoleh data dari buku ataupun dari

perpustakaan lain yang ada dan data-data diperoleh yang digunakan

sebagai landasan teori dalam pembahasan dan penyusunan skripsi.

10

Page 11: Proposal Akuntansi

4. Definisi Variabel

a. Definisi konseptual

Dalam definisi konseptual dikemukakan pengertian dari efektivitas

struktur pengendalian intern, struktur pengendalian intern pada sistem

pemberian kredit, efektivitas struktur pengendalian intern pada sistem

pengembalian kredit.

Adapun secara konseptual bahwa:

a. Efektivitas merupakan suatu tingkat keberhasilan (tolok ukur) dalam

mencapai tujuan yang telah direncanakan. Jadi orientasi dan

efektivitas adalah tercapainya tujuan.

b. Sistem pengendalian intern yaitu suatu alat bantu bagi manajemen

dalam melaksanakan pengawasan, baik pengawasan langsung

maupun tidak langsung. Sistem pengendalian intern terbentuk dari

kebijakan dan prosedur sistem pengendalian intern yang dirancang

untuk memberikan manajemen suatu keyakinan yang memadai

bahwa tujuan dan sasaran yang penting bagi suatu usaha dapat

dicapai.

c. Efektivitas struktur pengendalian intern pada sistem pengendalian

kredit yaitu sistem penagihan yang terdiri dari 2 sistem yaitu nasabah

datang ke bank dan bank mendatangi nasabah.

b. Definisi operasional

Berdasarkan definisi konseptual di atas, maka dalam penelitian ini

efektivitas merupakan kemampuan suatu unit usaha mencapai tujuan

tertentu.

Sistem pengendalian intern berkaitan dengan lingkungan

pengendalian, prosedur pengendalian guna untuk mencapai peningkatan

efisiensi operasional yang mendorong dipatuhinya kebijakan-kebijakan

yang sudah disepakati oleh manajemen.

11

Page 12: Proposal Akuntansi

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk data-data

yang dimiliki oleh Bank Perkreditan Rakyat yang sudah terdokumen.

Bagian pertama yaitu tentang efektivitas sistem pengendalian intern

perkreditan. Tujuan dari pengendalian intern perkreditan adalah untuk

melakukan tindakan atas pemberian kredit sedini mungkin sebelum

pengikatan perjanjian kredit dilakukan sampai pelunasan kredit.

Bagian kedua yaitu melakukan penagihan dengan cara nasabah datang

ke bank atau pihak bank mendatangi nasabah.

6. Metode Analisis Data

Untuk menganalisis masalah yang telah dikemukakan sebelumnya

maka penulis dapat menganalisa data menggunakan metode analisa

komparatif atau metode perbandingan yaitu metode analisa yang dilakukan

dengan cara membandingkan antara struktur pengendalian intern pemberian

kredit dengan pengembalian kredit yang telah diterapkan oleh bank.

Dalam menganalisis data penuis melakukan analisa terhadap prosedur

pemberian kredit dan prosedur penagihan kredit serta berkaitan dengan

elemen struktur pengendalian intern.

B. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian

Gambar I

Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian

Jenis Kegiatan

Februari Maret April Mei

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

A

B

C

D

12

Page 13: Proposal Akuntansi

Keterangan:

A : Persiapan dan penentuan obyek

B : Penentuan lokasi dan penyusunan proposal

C : Pengumpulan dan pengolahan data

D : Penyusunan laporan penelitian

2. Uraian Kegiatan

a. Persiapan dan Penentuan Obyek Penelitian

Minggu I sampai dengan ke IV bulan Februari tahun 2008 peneliti

melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:

1) Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing skripsi untuk

menentukan obyek penelitian beserta pengajuan judul skripsi.

2) Mencari obyek instansi/ lembaga atau perusahaan yang akan diteliti.

b. Orientasi Lokasi dan Penyusunan Proposal

Minggu I bulan Maret sampai dengan minggu I bulan April tahun 2008,

peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:

1) Setelah menentukan obyek penelitian, penulis menyampaikan surat

permohonan ijin pelaksanaan penelitian pada lembaga yang akan

dijadikan obyek penelitian.

2) Setelah memperoleh izin dari lembaga, peneliti berkonsultasi dengan

dosen pembimbing untuk penyusunan proposal penelitian.

c. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Minggu ke II bulan April sampai dengan minggu ke I bulan Mei tahun

2008, penulis melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data

penelitian.

d. Penyusunan Laporan Penelitian

Minggu ke III bulan April sampai dengan minggu ke IV bulan Mei tahun

2008, penulis melakukan penyusunan laporan penelitian.

13

Page 14: Proposal Akuntansi

3. Bagian Penutup

a. Daftar Pustaka

- Abdul Halim, 2003, Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan, Edisi

Ketiga, Yogyakarta: AMP YKPN.

- Mudrajat Kuncoro, Ph.D. 2003, Metode Riset untuk Bisnis dan

Ekonomi, Edisi Pertama. Cetakan Pertama, Yogyakarta: AMP

YKPN.

- Mulyadi, 1992, Pemeriksaan Akuntansi, Edisi Empat, Cetakan

Pertama, Yogyakarta: STIE YKPN.

- Suharyadi dan Kuncoro S.K. 2004, Statistika Untuk Ekonomi dan

Keuangan Modern, Jakarta: Salemba Empat.

14