prosiding seminar nasional matematika dan terapannya · pdf filey d u x x y b x g x y y u x u...

Download Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya  · PDF filey D u x x y B x g x y y u x u x y u x y x y B x D H D H ­° u ... ( , ) 0,o 3. positif, 4. normal. Bukti

If you can't read please download the document

Upload: vothien

Post on 06-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016

    p-ISSN : 2550-0384; e-ISSN : 2550-0392

    PERSAMAAN SUPERDIFUSI DAN PENYELESAIAN

    FUNDAMENTALNYA

    Irfan Nurhidayat

    Universitas Jenderal Soedirman

    [email protected]

    Bambang Hendriya Guswanto

    Universitas Jenderal Soedirman

    Agung Prabowo

    Universitas Jenderal Soedirman

    ABSTRACT. In this article, we discuss the derivation of the superdiffusion equation and

    its fundamental solution. Superdiffusion equation is derived from random walk process

    on lattice by using the probability of jump direction

    1( ) , \{0},

    ( )0, 0,

    C x xx

    x

    K

    with 0 2 and ( )C is the normalization coefficient. The fundamental solution of

    superdiffusion equation is obtained by employing Laplace transform, Fourier transform,

    and Mittag-Leffler function. The properties of the solution, such as symmetrical, tending

    to zero at infinity, positive, and normal, are gotten by mathematical analysis approach.

    Keywords: superdiffusion equation, fundamental solution, the probability of jump

    direction.

    ABSTRAK. Artikel ini membahas penurunan persamaan superdifusi dan penyelesaian

    fundamentalnya. Persamaan superdifusi diturunkan dari proses gerak acak pada lattice

    dengan menggunakan peluang arah lompatan 1

    ( ) , \{0},( )

    0, 0,

    C x xx

    x

    K

    dengan 0 2 dan ( )C adalah koefisien normalisasi. Penyelesaian fundamental

    persamaan superdifusi diperoleh dengan memanfaatkan transformasi Laplace,

    transformasi Fourier, dan fungsi Mittag-Leffler. Sifat-sifat penyelesaian, seperti simetris,

    menuju nol di ketakberhinggaan, positif, dan normal, diperoleh dengan menggunakan

    pendekatan matematika analisis.

    Kata kunci: persamaan superdifusi, penyelesaian fundamental, peluang arah lompatan.

  • Persamaan Superdifusi dan Penyelesaian Fundamentalnya 49

    Purwokerto, 3 Desember 2016

    1. PENDAHULUAN

    Difusi adalah peristiwa berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian

    yang berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah (Lihat [6]).

    Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau

    mencapai keadaan setimbang (Lihat [5]). Menurut [8], difusi adalah pergerakan

    mikroskopis dari kumpulan partikel pada sel, bakteri, bahan kimia, dan hewan di

    mana dalam pergerakannya biasanya partikel bergerak acak dan menyebar.

    Pergerakan acak partikel yang demikian dapat dimodelkan dalam bentuk

    persamaan matematika. Proses difusi dapat dimodelkan dengan persamaan

    , 0.tu u t

    Berikut ini beberapa proses difusi dalam kehidupan sehari-hari, seperti

    saat membuat teh manis yaitu dengan memasukkan gula pada air tawar dan

    mengaduknya sampai gula terlarut dalam air tawar, kemudian saat kelembaban di

    dalam rumah tinggi dikarenakan curah hujan yang rendah di sekitar rumah.

    Pergerakan partikel proses difusi mengikuti pola

    ( )

    dengan 2 ( )x t adalah Mean Square Displacement (MSD) pada saat .t

    Pada proses difusi, terdapat proses yang mengalami anomali, yaitu proses

    subdifusi (difusi lambat) dan proses superdifusi (difusi cepat). Beberapa contoh

    proses yang menunjukkan proses subdifusi adalah dispersi pada akuifer yang

    heterogen (Lihat [1]), penyebaran ion pada suatu eksperimen kolom (Lihat [3]),

    penyebaran kontaminan pada formasi geologi (Lihat [2]), dan difusi air tanah

    (Lihat [7]). Berbeda dengan proses difusi, dalam proses subdifusi pergerakan

    partikel mengikuti pola

    2( ) , 0, 0 1.x t t t

    Beberapa contoh proses superdifusi, yaitu kepadatan molekul pada reaksi kimia

    dan gerakan bertumbukan molekul karena adanya perbedaan kecepatan gerak

    antar molekul (Lihat [13]), transportasi dari kompartemen satu ke kompartemen

    lainnya untuk menunjukkan kepekaan rangsangan pada sel (Lihat [5]), dan

    perubahan gerak protein dalam inti (nucleus) yang terjadi karena sel darah putih

  • 50 I. Nurhidayat d.k.k.

    Purwokerto, 3 Desember 2016

    (leukosit) lebih banyak dari sel darah merah (eritrosit) (Lihat [9]). Proses difusi

    anomali yang demikian tidak dapat dimodelkan dengan menggunakan persamaan

    difusi biasa dan persamaan subdifusi. Pada proses superdifusi pergerakan partikel

    mengikuti pola

    2( ) , 0, 1.x t t t

    2. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Bagian ini membahas tentang penurunan dan penyelesaian fundamental

    dari persamaan superdifusi.

    2.1 Penurunan Persamaan Superdifusi

    Misalkan : [0, ) K adalah suatu fungsi genap, yaitu

    ( ) ( )y y K K untuk setiap ,y dan memenuhi kondisi

    ( ) 1.k

    k

    KZ

    Di sini, persamaan superdifusi akan diturunkan dari proses yang dilakukan oleh

    suatu partikel yang bergerak secara acak pada lattice h yang didefinisikan

    sebagai

    :h hz z

    dengan 0.h Dalam proses ini, pada setiap satuan waktu 0, partikel

    melompat dari suatu titik ke titik lainnya di .h Asumsikan peluang suatu partikel

    untuk melompat dari titik hk h ke titik hk h adalah

    ( ) ( ).k k k k K K

    Di sini, kita mengasumsikan (0) 0K yang berarti bahwa peluang suatu partikel

    tidak melompat adalah 0. Dengan kata lain, partikel pasti selalu melompat pada

    setiap jangka waktu tertentu. Selanjutnya, misalkan ( , )u x t adalah peluang suatu

    partikel berada di x h dan pada waktu t dengan didefinisikan

    sebagai

    : .z z

  • Persamaan Superdifusi dan Penyelesaian Fundamentalnya 51

    Purwokerto, 3 Desember 2016

    Karenanya, ( , )u x t adalah penjumlahan semua peluang partikel berada pada

    posisi x hk dan pada waktu t dikalikan dengan peluang partikel melompat dari

    posisi x hk ke x dalam jangka waktu , yaitu

    ( , ) ( ) ( , ).k

    u x t k u x hk t

    K

    Akibatnya,

    ( , ) ( , ) ( ) ( , ) ( , ) .k

    u x t u x t k u x hk t u x t

    K

    (1)

    Berikutnya, misalkan fungsi K memenuhi persamaan

    1( ) , 0,

    ( )0, 0,

    C y yy

    y

    K

    dengan ( )C adalah suatu konstanta. Jika , (0,2),h maka

    ( )( ) .

    kh hk

    KK

    (2)

    Misalkan ( , , ) ( ) ( , ) ( , ) .y x t y u x y t u x t K Dari persamaan (1) dan (2),

    ( , ) ( , )( , , ).

    k

    u x t u x th hk x t

    Z

    (3)

    Dari (3), jika 0 yang berimplikasi pada 0,h

    0 0

    ( , ) ( , )lim lim ( , , )

    hk

    u x t u x th hk x t

    1

    ( ) ( )( , ) ( ) .

    u x y u xu x t C dy

    t y

    (4)

    Selanjutnya, kita akan menunjukkan, untuk (0,2), ( ),uS dan terbatas,

    integral pada persamaan (4) terdefinisi dengan baik. Integral pada persamaan (4)

    dapat dituliskan dalam pengertian the Principle Value, disingkat . .,PV yaitu

    1 1\ (0)0

    1\ (0)0

    ( ) ( ) ( ) ( ). . lim

    1 2 ( ) ( ) ( )lim .

    2

    B

    B

    u x u y u x u yPV dy dy

    x y x y

    u x u x y u x ydy

    y

    Untuk setiap y berlaku

  • 52 I. Nurhidayat d.k.k.

    Purwokerto, 3 Desember 2016

    1

    2 ( ) ( ) ( )( )

    u x u x y u x yf y

    y

    dengan

    1 2

    1

    ( ) , ( ),( )

    , \ ( ).

    y D u x y B xf y

    y u y B x

    Lemma 2.1 Fungsi 1( ) ( )y f y L dengan

    1 2

    1

    ( ) , ( ),( )

    , \ ( ).

    y D u x y B xf y

    y u y B x

    Bukti. Perhatikan bahwa kasus (0),x B

    1 12

    ( ) \ ( )

    1 12

    (0) \ (0)

    2 22

    ( ) ( )

    ( )

    ( ) ( ) ( ) ( )( ) .

    2 2

    B x B x

    B B

    f y dy y D u x dy y u dy

    D u x y x dy u y x dy

    x x x xD u x u

    Selanjutnya, kasus (0)x B dengan ,x

    2 22 ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) .

    2 2

    x x x xf y dy D u x u

    Untuk ,x

    2 22 ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) .

    2 2

    x x x xf y dy D u x u

    Dengan demikian,

    1( ) ( ).y f y L

    Berdasarkan Lemma 2.1, integral pada persamaan (4) terdefinisi dengan baik.

    Lemma 2.2 Fungsi 1( , ) ( , ) ( )x y g x y L dengan

  • Persamaan Superdifusi dan Penyelesaian Fundamentalnya 53

    Purwokerto, 3 Desember 2016

    1 2

    1

    ( ) , ( , ) ( ),( , )

    2 ( ) ( ) ( ) , ( , ) \ ( ).

    y D u x x y B xg x y

    y u x u x y u x y x y B x

    Bukti. Karena ( ),uS maka untuk setiap ,x

    2 2 2 2

    2 2

    1 ( ) sup 1 ( ) ,

    1 ( ) sup 1 ( ) .

    z

    z

    x D u x z D u z

    x u x z u z

    Oleh karena itu, terdapat 0K sedemikian sehingga untuk setiap ,x

    1

    22( ) , ( ) 1 .u x D u x K x

    Jadi,

    2 1( ) , ( ) ( ).u x D u x L

    Berdasarkan Lemma 2.1,

    12

    ( )

    1

    \ ( )

    12

    ( )

    1

    \ ( )

    ( , ) ( ) ( )

    2 ( ) ( ) ( ) ( )

    ( ) ( )

    4 ( ) ( )

    B x

    B x

    B x

    B x

    g