pt batulicin nusantara maritim tbk

96
PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2020 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2020 AND FOR THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITORS REPORT

Upload: others

Post on 24-Jul-2022

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk

LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2020 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2020 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

AND INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

Page 2: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk

LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2020 SERTA

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Daftar Isi

Halaman/ Pages

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk

FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2020 AND

FOR THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

Table of Contents

Surat Pernyataan Direksi

Board of Directors Statement Letter

Laporan Auditor Independen

Independent Auditor’s Report Laporan Posisi Keuangan

1 - 3

Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

4

Statement of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas

5 - 6

Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas

7

Statement of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan

8 - 91

Notes to the Financial Statements

Page 3: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk
Page 4: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original report included herein is in Indonesian language.

Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report

Laporan No. 00650/2.1051/AU.1/06/0929-2/1/V/2021 Report No. 00650/2.1051/AU.1/06/0929-2/1/V/2021

Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk

The Shareholders, Board of Commissioners, and Directors PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk terlampir yang terdiri atas laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2020, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan yang lain.

We have audited the accompanying financial statements of PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk which comprise the statement of financial position as of December 31, 2020, and the statements of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan Management’s responsibility for the financial

statements

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Management is responsible for the preparation and fair presentation of these financial statements in accordance with financial accounting standards in Indonesia, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.

Tanggung jawab auditor Auditor’s responsibility

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with standards on auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement.

Page 5: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original report included herein is in Indonesian language.

Tanggung jawab auditor (lanjutan) Auditor’s responsibility (continued)

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditor’s judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditor considers internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.

Opini Opinion

Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk tanggal 31 Desember 2020, serta kinerja keuangan, dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.

In our opinion, the accompanying financial statements present fairly, in all material respects, the financial position of PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk as of December 31, 2020, and its financial performance, and cash flows for the year then ended in accordance with financial accounting standards in Indonesia.

KOSASIH, NURDIYAMAN, MULYADI, TJAHJO DAN REKAN

Drs. Emanuel Handojo Pranadjaja, CA, CPA Nomor Registrasi Akuntan Publik/Public Accountant Registration Number AP. 0929

24 Mei 2021/May 24, 2021

Page 6: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

1

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2020 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2020 2019

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan bank 2d,2e,4,26 44.586.893.073 8.689.495.998 Cash on hand and in banks

Piutang usaha - neto 2e, Trade receivables - net

Pihak ketiga 5,14,22,26 47.559.244.445 544.897.944 Third parties

Pihak berelasi 2g,6a 6.003.571.122 10.260.571.122 Related parties

Piutang lain-lain - pihak ketiga 2e,26 65.068.000 71.998.250 Other receivables - third parties

Beban dibayar di muka 2h,7 1.719.910.458 1.375.871.753 Prepaid expenses

Pajak dibayar di muka 2i - 144.407.633 Prepaid taxes

Beban ditangguhkan 2j - 240.218.887 Deferred charges

Total Aset Lancar 99.934.687.098 21.327.461.587 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Uang muka pembelian

aset tetap 8 40.118.400.000 39.093.100.000 Advances for purchase of

property and equipment

Aset tetap - neto 2k,2l,9,

14,21,22 480.354.446.236 508.558.677.526 Property and equipment - net

Total Aset Tidak Lancar 520.472.846.236 547.651.777.526 Total Non-current Assets

TOTAL ASET 620.407.533.334 568.979.239.113 TOTAL ASSETS

Page 7: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

2

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2020

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

AS OF DECEMBER 31, 2020 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2020 2019

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang usaha 2e Trade payables

Pihak ketiga 10,26 17.660.138.731 7.467.517.433 Third parties

Pihak berelasi 2g,6b,26 2.397.973.404 3.197.286.485 Related parties

Utang lain-lain - pihak berelasi 2e,2g,6c,26 2.360.905.316 1.366.626.156 Other payables - related parties Liabilitas imbalan kerja

jangka pendek 2e,2m,

16,22,26 1.524.050.541 1.515.238.580 Short-term employee benefits liabilities

Utang pajak 2i,12a 2.689.117.779 135.066.609 Taxes payable

Beban akrual 2e,11,26 227.795.835 104.120.000 Accrued expenses Liabilitas jangka panjang yang jatuh

tempo dalam waktu satu tahun: 2e Current maturities of long-term

liabilities:

Pinjaman bank 2g,6h,9,14,26 78.343.872.792 78.343.872.792 Bank loans

Liabilitas sewa 2o,15,26 386.916.617 - Lease liabilities

Total Liabilitas Jangka Pendek 105.590.771.015 92.129.728.055 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas jangka panjang - setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: 2e

Long-term liabilities - net of current maturities:

Pinjaman bank 5,6h,9,14,26 187.819.861.945 215.766.830.143 Bank loans

Liabilitas sewa 2o,15,26 3.122.618.862 - Lease liabilities

Pendapatan diterima di muka 13 - 15.372.252.807 Unearned revenues

Utang pihak berelasi 2e,2g,6d,26 - 42.628.660.067 Due to related party Liabilitas imbalan kerja jangka

panjang 2m,16,22 6.978.283.051 3.723.457.660 Long-term employee benefits liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 197.920.763.858 277.491.200.677 Total Non-current Liabilities

TOTAL LIABILITAS 303.511.534.873 369.620.928.732 TOTAL LIABILITIES

Page 8: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

3

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2020

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

AS OF DECEMBER 31, 2020 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2020 2019

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal

Rp 50 per saham Share capital - par value

Rp 50 per share

Modal dasar - 10.800.000.000 saham

Authorized capital - 10,800,000,000

shares Modal ditempatkan

dan disetor penuh - 3.402.436.702 saham pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2.700.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2019 17 170.121.835.100 135.000.000.000

Issued and fully paid capital -

3,402,436,702 shares as of

December 31,2020 and 2,700,000,000

shares as of December 31, 2019

Tambahan modal disetor 18 35.703.689.352 27.500.000 Additional paid-in capital

Saldo laba Retained earnings

Dicadangkan 19 22.306.937.716 22.306.937.716 Appropriated

Belum dicadangkan 88.763.536.293 42.023.872.665 Unappropriated

TOTAL EKUITAS 316.895.998.461 199.358.310.381 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 620.407.533.334 568.979.239.113

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 9: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

4

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND

OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2020

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2020 2019

PENDAPATAN - NETO 2g,2p,6e,20,27 295.532.059.811 240.357.716.470 REVENUES

BEBAN POKOK PENDAPATAN 2p,6f,9, 21,27 195.281.541.071 167.077.021.714 COST OF REVENUES

LABA BRUTO 100.250.518.740 73.280.694.756 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2g,2p,6g,9,15,

16,22,27 30.008.077.465 26.019.699.843 OPERATING EXPENSES

LABA USAHA 70.242.441.275 47.260.994.913 INCOME FROM

OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2p

OTHER INCOME (EXPENSES)

Pendapatan jasa manajemen 23 13.830.391.569 - Management fee income

Pendapatan klaim asuransi 9 2.100.472.800 - Gain from insurance claim

Penghasilan keuangan 563.702.664 231.803.110 Finance income

Beban keuangan 2n,2o,24 (33.308.084.524 ) (34.454.616.129 ) Finance expense

Lain-lain - neto 1.312.305.008 - Others – net

Beban Lain-lain - Neto (15.501.212.483 ) (34.222.813.019 ) Other Expense - Net

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 54.741.228.792 13.038.181.894

INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2i,12b (3.546.384.718 ) (3.091.337.317 ) INCOME TAX EXPENSE

LABA TAHUN BERJALAN 51.194.844.074 9.946.844.577 INCOME FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya:

Items that will not be reclassified to profit or

loss in subsequent period:

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja 2m,16 (794.180.446 ) 602.783.308

Remeasurement of employee benefits

liabilities

TOTAL LABA KOMPREHENSIF 50.400.663.628 10.549.627.885

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

LABA PER SAHAM DASAR 2q,26 22,93 7,61

BASIC EARNINGS PER SHARE

Page 10: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

5

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

For the Year Ended December 31, 2020

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Saldo Laba/ Retained Earnings

Catatan/ Notes

Modal Saham/ Share Capital

Tambahan Modal Disetor/

Additional Paid-in Capital

Dicadangkan/ Appropriated

Belum Dicadangkan/

Unappropriated

Total Ekuitas/ Total Equity

Saldo 1 Januari 2019

29.498.500.000 27.500.000

143.569.182.496

173.095.182.496

Balance as of January 1, 2019

Laba tahun berjalan

- -

- 9.946.844.577 9.946.844.577

Income for the year

Dividen saham

89.788.000.000 -

- (89.788.000.000 ) - Share dividends

Pencadangan laba ditahan 25

- -

22.306.937.716 (22.306.937.716 ) -

Retained earnings appropriation

Konversi utang pemegang saham ke modal 17

15.712.750.000 -

- -

15.712.750.000

Conversion of due to

shareholder to equity

Penambahan saham melalui kas 17

750.000 -

- -

750.000

Issuance of shares

through cash

Penghasilan komprehensif lain:

Other comprehensive income:

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja jangka panjang 16

- - - 602.783.308 602.783.308

Remeasurement of long-term employee

benefits liabilities

Saldo 31 Desember 2019

135.000.000.000 27.500.000

22.306.937.716 42.023.872.665

199.358.310.381

Balance as of December 31, 2019

Page 11: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

6

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2020 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

For the Year Ended December 31, 2020

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Saldo Laba/ Retained Earnings

Catatan/ Notes

Modal Saham/ Share Capital

Tambahan Modal Disetor/

Additional Paid-in Capital

Dicadangkan/ Appropriated

Belum Dicadangkan/

Unappropriated

Total Ekuitas/ Total Equity

Saldo 1 Januari 2020

135.000.000.000 27.500.000

22.306.937.716 42.023.872.665

199.358.310.381

Balance as of January 1, 2020

Dampak penerapan PSAK 71 5

- -

- (3.661.000.000 ) (3.661.000.000 )

Effect of adoption of PSAK 71

Saldo 1 Januari 2020 (setelah peyesuaian)

135.000.000.000 27.500.000

22.306.937.716 38.362.872.665 195.697.310.381

Balance as of January 1, 2020

(as adjusted)

Laba tahun berjalan

-

- 51.194.844.074 51.194.844.074 Income for the year

Penerbitan saham melalui penawaran umum perdana 17,18

35.000.000.000 38.500.000.000

- - 73.500.000.000 Issuance of shares through

initial public offering

Penerbitan saham melalui warrants exercised 17,18

121.835.100 185.189.352

- - 307.024.452 Issuance of shares through

warrants exercised

Biaya penerbitan saham 18

- (3.009.000.000 ) - - (3.009.000.000 ) Share issuance cost

Rugi komprehensif lain:

Other comprehensive loss:

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja jangka panjang 16

- - - (794.180.446 ) (794.180.446 )

Remeasurement of long-term employee

benefits liabilities

Saldo 31 Desember 2020

170.121.835.100 35.703.689.352

22.306.937.716 88.763.536.293 316.895.998.461

Balance as of December 31, 2020

Page 12: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

7

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk LAPORAN ARUS KAS

Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2020

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS

For the Year Ended December 31, 2020

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2020 2019

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan 237.402.460.503 293.749.861.749 Receipts from customers Penerimaan dari klaim asuransi 9 2.100.472.800 - Receipts from insurance claim Pendapatan keuangan 563.702.664 231.803.110 Finance income received Pembayaran kepada pemasok (137.918.264.447 ) (141.805.727.576 ) Payment to suppliers Pembayaran beban keuangan 24 (33.308.084.524 ) (34.454.516.129 ) Payment of finance expenses Pembayaran kepada karyawan (25.281.085.240 ) (20.183.720.871 ) Payment to employees Pembayaran beban usaha (18.182.150.740 ) (16.178.327.409 ) Payment for operating expenses Pembayaran pajak penghasilan (3.537.043.694 ) (4.851.604.185 ) Payment of income taxes Pelunasan (pemberian)

piutang lain-lain

- 21.061.740.568 Repayment (issuing) of

other receivables Penerimaan dari (pembayaran untuk)

kegiatan operasional lainnya

15.724.736.462 (589.990.450 ) Receipts from (payment for) other operating activities

Kas Neto yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi

37.564.743.784 96.979.518.807

Net Cash from Operating Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Penambahan uang muka pembelian aset tetap 8

(1.025.300.000 ) (77.658.100.000 )

Additions to advances for purchase of property and

equipment

Perolehan aset tetap 9

(684.253.000 ) (476.662.100 ) Acquisition of property and

aquipment

Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi

(1.709.553.000 ) (78.134.762.100 )

Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES

Penerbitan saham melalui penawaran umum perdana 17

73.500.000.000 750.000

Proceeds from issuance of shares through initial public

offering

Penerbitan saham melalui pelaksanaan warran 16

307.024.452 -

Proceeds from issuance of shares through warrants

exercised Penerimaan (pembayaran) utang

pihak berelasi

(42.628.660.067 ) 28.126.245.067 Proceeds from (payment to)

related parties Pembayaran utang bank (27.946.968.198 ) (65.160.539.450 ) Payment of bank loan

Pembayaran biaya emisi saham perdana 17

(2.768.781.113 ) (240.218.887 )

Payment of initial public offering shares issuance

cost Pembayaran porsi pokok

liabilitas sewa 15

(420.408.783 ) - Payment of principal portion of

lease liabilities

Arus Kas Neto yang Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan

42.206.291 (37.273.763.270 )

Net Cash Used in Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK

35.897.397.075 (18.429.006.563 )

NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND

IN BANKS

KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN

8.689.495.998 27.118.502.561

CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING

OF THE YEAR

KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN 4

44.586.893.073 8.689.495.998

CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF

THE YEAR

Pengungkapan tambahan laporan arus kas disajikan pada

Catatan 29. Supplementary information for cash flows is presented in

Note 29.

Page 13: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 53 tanggal 25 Mei 2011 dari Muhammad Faried Zain, S.H., M.H., notaris di Banjarmasin. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-28173.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 6 Juni 2011 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 74 tanggal 14 September 2012, Tambahan No. 49118. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 66 tanggal 10 Agustus 2020 dari Christina Dwi Utami S.H., M.Hum., M.Kn., notaris di Jakarta, terkait perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan POJK No. 16/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka Secara Elektronik. Perubahan ini telah disampaikan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0381388 Tahun 2020 tanggal 2 September 2020. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Berita Negara terkait perubahan ini masih dalam proses penyelesaian.

PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 53 dated May 25, 2011 of Muhammad Faried Zain, S.H., M.H., notary in Banjarmasin. The Deed of Establishment has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-28173.AH.01.01. Tahun 2011 dated June 6, 2011, and was published in State Gazette No. 74 dated September 14, 2012, Supplement No. 49118. The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recently through Notarial Deed No. 66, dated August 10, 2020, of Christina Dwi Utami S.H., M.Hum., M.Kn., Notary in Jakarta, regarding the revision of the Company’s Articles of Association to conform with Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 15/POJK.04/2020 concerning Planning and Conducting of General Meeting of Shareholders of Public Companies and POJK No. 16/POJK.04/2020 concerning the Planning and Conducting of General Meeting of Shareholders of Public Companies Electronically. The amendment have been received and recorded by the Ministry of Law and Human Rights in its letter No. AHU-AH.01.03-0381388 Tahun 2020 dated September 2, 2020. As of the date of the financial statements, the State Gazette in relation to these changes is still in process.

Berdasarkan pernyataan keputusan pemegang saham yang diaktakan di depan Notaris Christina Dwi Utami S.H., M.Hum., M.Kn., No. 37 pada tanggal 7 Agustus 2019, yang berisi perubahan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan yang menjadi ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang jasa angkutan laut dalam negeri tramper untuk barang.

Based on the Statement of Shareholders’ decision which was notarized by Notarial Deed No. 37 of Christina Dwi Utami S.H., M.Hum., M.Kn., dated August 7, 2019, in accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in tramper domestic sea freight for goods service.

Perusahaan berdomisili di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, dengan kantor pusat beralamat di Jalan Pelabuhan Ferry, RT 005/RW 001, Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

The Company is domiciled in Batulicin, Tanah Bumbu District, and its office is located at Jalan Pelabuhan Ferry, RT 005/RW 001, Batulicin, Tanah Bumbu, South Kalimantan.

Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2012.

The Company started its commercial operations in 2012.

Entitas induk langsung Perusahaan adalah PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi, sedangkan entitas induk utama Perusahaan adalah PT Batulicin Enam Sembilan, keduanya beroperasi dan berdomisili di Indonesia.

The Company’s immediate parent company is PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi, and its ultimate parent company is PT Batulicin Enam Sembilan, both incorporated and domiciled in Indonesia.

Page 14: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Saham b. Public Offering of Shares

Berdasarkan Akta Notaris No. 39 dari Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., tanggal 10 Februari 2020, para pemegang saham menyetujui rencana Penawaran Umum Saham Perdana Biasa kepada masyarakat melalui pasar modal serta melakukan pencatatan saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

Based on Notarial Deed No. 39 dated February 10, 2020 of Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., the shareholders approved the Initial Public Offering of Ordinary Shares through capital market and listing of the Company’s shares on the Indonesia Stock Exchange.

Perusahaan telah menerima Surat Pernyataan Efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal atas nama Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan surat No. S-84/D.04/2020 tanggal 28 Februari 2020 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 700.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp 50 per saham dengan harga penawaran Rp 105 per saham dan 350.000.000 Waran Seri I dengan nilai nominal Rp 50 per saham dengan harga penawaran Rp 126 per saham. Saham-saham tersebut seluruhnya telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 9 Maret 2020.

The Company has received the Notice of Effectivity from Executive Head of Capital Market Supervisory on behalf of the Board of Commissioners of Financial Service Authority (OJK) No. S-84/D.04/2020 dated February 28, 2020 to conduct initial public offering of 700,000,000 ordinary shares with par value of Rp 50 per share, at an offering price of Rp 105 per share and 350,000,000 Series I warrants with par value of Rp 50 per share, at an offering price of Rp 126 per share. The shares were listed in the Indonesia Stock Exchange on March 9, 2020.

Dana yang diperoleh Perusahaan dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi dengan beban-beban emisi sebesar Rp 70.491.000.000 akan dipergunakan untuk meningkatkan modal kerja, membayar utang Perusahaan, membayar pinjaman bank dan pengembangan dan pembelian kapal baru.

Proceeds received by the Company from Initial Public Offering, net of stock issuance cost amounting to Rp 70,491,000,000 will be used to increase working capital, pay the Company's debts, pay bank loans and purchase new vessels.

Pada tanggal 31 Desember 2020, semua saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2020, all of the Company’s shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit,

dan Karyawan c. Board of Commissioners and Directors,

Audit Commitee, and Employees

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, susunan dewan komisaris berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham No. 5 tanggal 2 Desember 2019 dari Christina Dwi Utami S.H., M. Hum., M.Kn., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2020 and 2019, the composition of the Company’s Board of Commissioners based on the Company’s Shareholders Decision Statement No. 5 dated December 2, 2019 of Christina Dwi Utami S.H., M. Hum., M.Kn., notary in Jakarta, are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Saman Simanjorang President Commissioner Komisaris Muhammad Bahruddin Commissioner Komisaris Independen Sumarwoto Independent Commissioner

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 , susunan Direksi berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham No. 132 tanggal 14 Oktober 2019 dari Christina Dwi Utami S.H., M. Hum., M.Kn., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2020, and 2019, the composition of the Company’s Board of Directors based on the Company’s Shareholders Decision Statement No. 132 dated October 14, 2019 of Christina Dwi Utami S.H., M. Hum., M.Kn., notary in Jakarta, are as follows:

Page 15: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, dan Karyawan (lanjutan)

c. Board of Commissioners and Directors, Audit Commitee, and Employees (continued)

Direksi Directors Direktur Utama Wisnu Wahyudin Pettalolo President Director Direktur Yuliana Director

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2020 and 2019, the composition of the Company’s Audit Committee are as follows:

Ketua Sumarwoto Chairman Anggota Arifin M. Sibarani Member Anggota David Member

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Sekretaris Perusahaan adalah Yuliana.

As of December 31, 2020 and 2019, the Corporate Secretary is Yuliana.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Perusahaan memiliki 224 dan 215 karyawan tetap (tidak diaudit).

As of December 31, 2020, and 2019, the Company has 224 and 215 permanent employees, respectively (unaudited).

d. Penyelesaian Laporan Keuangan d. Completion of the Financial Statements

Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 24 Mei 2021. Direksi Perusahaan yang menandatangani Surat Pernyataan Direksi bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut.

The financial statements as of December 31, 2019 and for the year ended are completed and authorized for issuance by the Company’s Board of Directors on May 24, 2021. The Company’s Directors who signed the Directors‘ Statement is responsible for the fair preparation and presentation of such financial statements.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of Financial Statements

Laporan keuangan PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk disusun disusun berdasarkan standar akuntansi di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya.

The financial statements of PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk have been prepared in accordance with financial accounting standarts in Indonesia that is “Standar Akuntansi Keuangan” (SAK), which comprise the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standard (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) and regulations of capital market regulator for entities under its control.

Page 16: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

(lanjutan) a. Basis of Preparation of Financial

Statements (continued)

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait atas laporan keuangan, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2020.

The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those made in the preparation of the Company’s financial statements for the year ended December 31, 2019, except for the adoption of several amended SAKs. As disclosed further in the relevant succeeding Notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2020.

Laporan keuangan kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The financial statements, except for statement of cash flows, have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statement of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing, and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The presentation currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the Company’s functional currency.

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Perusahaan, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa item pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.

In order to provide further understanding of the financial performance of the Compay, due to the significance of their nature or amount, several items of income or expense have been shown separately.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Company’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.

Page 17: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Standar, Amendemen/Penyesuaian dan Interpretasi Standar Telah Diterbitkan Tapi Belum Diterapkan

b. Standards, Amendments/Improvements and Interpretations to Standards Issued not yet Adopted

Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2020 dan belum diterapkan secara dini oleh Perusahaan. Perusahaan telah mengkaji dampak dari standar dan interpretasi tersebut sebagaimana dijabarkan di bawah ini:

Certain new accounting standards and interpretations have been published that are not mandatory for the year ended December 31, 2020 and have not been early adopted by the Company. The Company has assessed the impact of these new standards and interpretations as set out below:

- Amendemen PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan”

- Amendments to PSAK 1, “Presentation of Financial Statements”

Amendemen PSAK 1 mengklarifikasi bahwa kewajiban diklasifikasikan sebagai lancar atau tidak lancar, berdasarkan pada hak yang ada pada akhir periode pelaporan. Klasifikasi tidak terpengaruh oleh ekspektasi entitas atau peristiwa setelah tanggal pelaporan (misalnya penerimaan waver atau pelanggaran perjanjian). Amendemen tersebut juga mengklarifikasi apa yang dimaksud PSAK 1 perihal 'penyelesaian' liabilitas.

The narrow-scope amendments to PSAK 1 clarify that liabilities are classified as either current or non-current, depending on the rights that exist at the end of the reporting period. Classification is unaffected by the expectations of the entity or events after the reporting date (i.e. the receipt of a waver or a breach of covenant). The amendments also clarify what PSAK 1 means when it refers to the ‘settlement’ of a liability.

Amendemen tersebut dapat memengaruhi klasifikasi liabilitas, terutama untuk entitas yang sebelumnya mempertimbangkan intensi manajemen untuk menentukan klasifikasi dan untuk beberapa liabilitas yang dapat dikonversi menjadi ekuitas.

The amendments could affect the classification of liabilities, particularly for entities that previously considered management’s intentions to determine classification and for some liabilities that can be converted into equity.

Standar ini harus diterapkan secara retrospektif sesuai dengan persyaratan normal dalam PSAK 25, “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”. Amendemen tersebut akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2023 dan penerapan lebih awal diizinkan.

They must be applied retrospectively in accordance with the normal requirements in PSAK 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. The amendments will become effective on January 1, 2023 and earlier application is permitted.

- Amendemen PSAK 57, “Provisi, Liabilitas

Kontinjensi dan Aset Kontinjensi: Kontrak Memberatkan - Biaya Memenuhi Kontrak”

- Amendments to PSAK 57, "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets: Onerous Contracts - Cost of Fulfilling the Contracts”

Amendemen ini mengklarifikasi biaya untuk memenuhi suatu kontrak dalam kaitannya dalam menentukan apakah suatu kontrak merupakan kontrak memberatkan.

These amendments clarify the cost of fulfilling a contract when assessing whether a contract is onerous.

Page 18: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Standar, Amendemen/Penyesuaian dan

Interpretasi Standar Telah Diterbitkan Tapi Belum Diterapkan (lanjutan)

b. Standards, Amendments/Improvements and Interpretations to Standards Issued not yet Adopted (continued)

- Amendemen PSAK 57, “Provisi, Liabilitas

Kontinjensi dan Aset Kontinjensi: Kontrak Memberatkan - Biaya Memenuhi Kontrak” (lanjutan)

- Amendments to PSAK 57, "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets: Onerous Contracts - Cost of Fulfilling the Contracts” (continued)

Amendemen PSAK 57 mengatur bahwa biaya untuk memenuhi kontrak terdiri dari biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak. Biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak terdiri dari: 1. Biaya inkremental untuk memenuhi

kontrak tersebut; dan 2. Alokasi biaya lain yang berhubungan

langsung untuk memenuhi kontrak.

The amendments to PSAK 57 specify that the cost of fulfilling a contract comprises the costs that relate directly to the contract. Costs that relate directly to a contract consist of: 1. Incremental costs of fulfilling that

contract; and 2. Allocation of other costs that relate

directly to fulfilling contracts.

Amendemen PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi: Kontrak Memberatkan - Biaya Memenuhi Kontrak” akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2022 dengan penerapan dini diperkenankan.

The amendments to PSAK 57, "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets: Onerous Contracts - Cost of Fulfilling the Contracts” will become effective on January 1, 2022 and earlier application is permitted.

- Amendemen PSAK 71, “Instrumen

Keuangan”, Amendemen PSAK 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, Amendemen PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, Amendemen PSAK 62, “Kontrak Asuransi” dan Amendemen PSAK 73, “Sewa” tentang Reformasi Acuan Suku Bunga - Tahap 2”)

- Amendments to PSAK 71, "Financial Instruments", Amendments to PSAK 55, "Financial Instruments: Recognition and Measurement", Amendments to PSAK 60, "Financial Instruments: Disclosures", Amendments to PSAK 62, "Insurance Contracts" and Amendments to PSAK 73, "Leases" about Interest Rate Benchmark Reform - Phase 2

Reformasi Acuan Suku Bunga - Tahap 2 membahas isu yang mungkin mempengaruhi pelaporan keuangan selama reformasi acuan suku bunga, termasuk dampak perubahan arus kas kontraktual atau hubungan lindung nilai yang timbul dari penggantian acuan suku bunga dengan acuan alternatif yang baru. Amendemen ini mengubah persyaratan dalam PSAK 71, “Instrumen Keuangan”, PSAK 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, PSAK 62, “Kontrak Asuransi” dan PSAK 73, “Sewa” yang terkait dengan:

Interest Rate Benchmark Reform - Stage 2 addresses issues that may affect financial reporting during the interest rate benchmark reform, including the effects of changes in contractual cash flows or hedging relationships that arise from replacing the interest rate benchmark with a new alternative reference. These amendments amend the requirements in PSAK 71, “Financial Instruments”, PSAK 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”, PSAK 62, “Insurance Contracts” and PSAK 73, “Leases” related to:

• perubahan dasar untuk menentukan

arus kas kontraktual dari aset keuangan, liabilitas keuangan dan liabilitas sewa;

• akuntansi lindung nilai; dan • pengungkapan.

• changes in the basis for determining the contractual cash flows from financial assets, financial liabilities and lease liabilities;

• hedge accounting; and • disclosures.

Page 19: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Standar, Amendemen/Penyesuaian dan Interpretasi Standar Telah Diterbitkan Tapi Belum Diterapkan (lanjutan)

b. Standards, Amendments/Improvements and Interpretations to Standards Issued not yet Adopted (continued)

- Amendemen PSAK 71, “Instrumen Keuangan”, Amendemen PSAK 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, Amendemen PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, Amendemen PSAK 62, “Kontrak Asuransi” dan Amendemen PSAK 73, “Sewa” tentang Reformasi Acuan Suku Bunga - Tahap 2”) (lanjutan)

- Amendments to PSAK 71, "Financial Instruments", Amendments to PSAK 55, "Financial Instruments: Recognition and Measurement", Amendments to PSAK 60, "Financial Instruments: Disclosures", Amendments to PSAK 62, "Insurance Contracts" and Amendments to PSAK 73, "Leases" about Interest Rate Benchmark Reform - Phase 2 (continued)

Reformasi Acuan Suku Bunga - Tahap 2 hanya berlaku untuk perubahan yang disyaratkan oleh reformasi acuan suku bunga untuk instrumen keuangan dan hubungan lindung nilai. Amendemen tersebut akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2021 dengan penerapan dini diperkenankan.

Interest Rate Benchmark Reform - Stage 2 only applies to changes required by the interest rate benchmark reform for financial instruments and hedging relationships. These amendments will become effective on January 1, 2021 and earlier application is permitted

- Amendemen PSAK 73, “Sewa: Konsesi Sewa terkait COVID-19”

- Amendments to PSAK 73, “Leases: Rental Concessions related to COVID-19”

Sebagai akibat dari pandemi COVID-19, konsesi sewa telah diberikan kepada penyewa. Konsesi tersebut dapat diberikan dalam berbagai bentuk, termasuk pengampunan pembayaran dan penangguhan pembayaran sewa. Dewan standar membuat Amendemen terhadap PSAK 73 yang memberi penyewa pilihan untuk memperlakukan konsesi sewa yang memenuhi syarat dengan cara yang sama seperti jika mereka bukan modifikasi sewa. Dalam banyak kasus, hal ini akan menghasilkan perlakuan akuntansi untuk konsesi sebagai pembayaran sewa variabel selama periode pemberiannya.

As a result of the COVID-19 pandemic, rental concessions have been granted to lessees. Such concessions might take a variety of forms, including payment holidays and deferral of lease payments. The standard board made an amendment to PSAK 73 which provides lessees with an option to treat qualifying rent concessions in the same way as they would if they were not lease modifications. In many cases, this will result in accounting for the concessions as variable lease payments in the period in which they are granted.

Entitas yang menerapkan kebijakan praktis harus mengungkapkan fakta ini, apakah kebijakan telah diterapkan pada semua konsesi sewa yang memenuhi syarat atau, jika tidak, informasi tentang sifat kontrak yang telah diterapkan, serta jumlah yang diakui dalam laba rugi, yang timbul dari konsesi sewa.

Entities applying the practical expedients must disclose this fact, whether the expedient has been applied to all qualifying rental concessions or, if not, information about the nature of the contracts to which it has been applied, as well as the amount recognized in profit or loss arising from the rental concessions.

Amendemen PSAK 73, "Sewa: Konsesi Sewa terkait COVID-19" akan berlaku efektif untuk periode pelaporan tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Juni 2020 dengan penerapan dini diperkenankan.

The amendments to PSAK 73, “Leases: Rental Concessions related to COVID-19” will become effective for the annual reporting period starting on or after June 1, 2020 and earlier application is permitted.

Page 20: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Standar, Amendemen/Penyesuaian dan

Interpretasi Standar Telah Diterbitkan Tapi Belum Diterapkan (lanjutan)

b. Standards, Amendments/Improvements and Interpretations to Standards Issued not yet Adopted (continued)

- Penyesuaian Tahunan 2020 (efektif pada

tanggal 1 Januari 2022 dengan penerapan dini diperkenankan) • PSAK 71, “Instrumen Keuangan” • PSAK 73, “Sewa”

- 2020 Annual Improvements (effective on January 1, 2022 and earlier application is permitted) • PSAK 71, “Financial Instruments” • PSAK 73, “Leases

Perusahaan sedang menganalisa dampak penerapan standar akuntansi dan interpretasi tersebut di atas terhadap laporan keuangan Perusahaan.

The Company is still assessing the impact of these accounting standards and interpretations on the Company’s financial statements.

c. Klasifikasi Lancar dan Tidak Lancar c. Current and Non-current Classification

Perusahaan menyajikan aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan berdasarkan klasifikasi lancar/tidak lancar. Suatu aset disajikan lancar bila:

The Company presents assets and liabilities in the statement of financial position based on current/non-current classification. An asset is current when it is:

i) akan direalisasi, dijual atau dikonsumsi

dalam siklus operasi normal, ii) untuk diperdagangkan,

i) expected to be realized or intended to be sold or consumed in the normal operating cycle,

ii) held primarily for the purpose of trading, iii) akan direalisasi dalam 12 bulan setelah

tanggal pelaporan, atau kas atau setara kas kecuali yang dibatasi penggunaannya atau akan digunakan untuk melunasi suatu liabilitas dalam paling lambat 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

iii) expected to be realized within 12 months after the reporting period, or cash or cash equivalent unless restricted from being exchanged or used to settle a liability for at least 12 months after the reporting period.

Seluruh aset lain diklasifikasikan sebagai tidak lancar.

All other assets are classified as non-current.

Suatu liabilitas disajikan lancar bila: A liability is current when it is:

i) akan dilunasi dalam siklus operasi

normal, ii) untuk diperdagangkan, iii) akan dilunasi dalam 12 bulan setelah

tanggal pelaporan, atau iv) tidak ada hak tanpa syarat untuk

menangguhkan pelunasannya dalam paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

i) expected to be settled in the normal operating cycle,

ii) held primarily for the purpose of trading, iii) due to be settled within 12 months after

the reporting period, or iv) there is no unconditional right to defer

the settlement of the liability for at least 12 months after the reporting period.

Seluruh liabilitas lain diklasifikasikan sebagai tidak lancar.

All other liabilities are classified as non-current.

d. Kas dan Bank d. Cash on Hand and in Banks

Kas dan bank dalam laporan posisi keuangan terdiri dari kas yang tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaannya dan memiliki risiko tidak signifikan terhadap perubahan nilai.

Cash on hand and in banks in the statement of financial position consist of cash which are neither pledged as collateral nor restricted for use and are subject to an insignificant risk of changes in value.

Page 21: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen Keuangan e. Financial Instruments

Perusahaan menerapkan PSAK 71, “Instrumen Keuangan” efektif mulai tanggal 1 Januari 2020. PSAK 71 menggantikan ketentuan PSAK 55 yang terkait dengan pengakuan, klasifikasi dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan, penghentian pengakuan instrumen keuangan, penurunan nilai aset keuangan dan akuntansi lindung nilai.

The Company applied PSAK 71, “Financial Instruments” effective beginning January 1, 2020. PSAK 71 replaces the provisions of PSAK 55 that relate to the recognition, classification and measurement of financial assets and financial liabilities, derecognition of financial instruments, impairment of financial assets and hedge accounting.

Amendemen tersebut mengharuskan instrumen utang diukur baik pada biaya perolehan diamortisasi, nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCI) atau nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Klasifikasi instrumen utang, tergantung pada model bisnis entitas untuk mengelola aset keuangan dan apakah arus kas kontraktual hanya mewakili pembayaran pokok dan bunga (SPPI). Model bisnis entitas adalah bagaimana entitas mengelola aset keuangannya untuk menghasilkan arus kas dan menciptakan nilai bagi entitas baik dari mengumpulkan arus kas kontraktual, menjual aset keuangan, atau keduanya. Jika instrumen utang dimiliki untuk mengumpulkan arus kas kontraktual, diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika juga memenuhi persyaratan SPPI. Instrumen utang yang memenuhi persyaratan SPPI yang dimiliki untuk mengumpulkan arus kas kontraktual aset dan untuk menjual aset diukur di FVOCI. Aset keuangan diukur pada FVTPL jika tidak memenuhi kriteria FVOCI atau biaya perolehan diamortisasi.

The amendments require debt instruments to be measured either at amortized cost, fair value through other comprehensive income (FVOCI) or fair value through profit or loss (FVTPL). Classification of debt instruments, depends on the entity’s business model for managing the financial assets and whether the contractual cash flows represent solely payments of principal and interest (SPPI). An entity’s business model is how an entity manages its financial assets in order to generate cash flows and create value for the entity either from collecting contractual cash flows, selling financial assets or both. If a debt instrument is held to collect contractual cash flows, it is measured at amortized cost if it also meets the SPPI requirement. Debt instruments that meet the SPPI requirement that are held both to collect the assets’ contractual cash flows and to sell the assets are measured at FVOCI. Financial assets are measured at FVTPL if they do not meet the criteria of FVOCI or amortized cost. .

Penerapan PSAK 71 mengakibatkan perubahan pada kebijakan akuntansi dan penyesuaian laporan keuangan konsolidasian. Kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan klasifikasi dan pengukuran, dan penurunan aset keuangan telah diubah untuk mematuhi estándar ini, PSAK 71 efektif untuk periode pelaporan tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dan Perusahaan mengadopsi PSAK 71 menggunakan metode retrospektif yang dimodifikasi. Dalam método ini, angka komparatif tidak disajikan kembali dan dampak keuangan dari adopsi standar diakui dalam laba ditahan sebagai penyesuaian pada tanggal 1 Januari 2020.

The adoption of PSAK 71 resulted in changes to the accounting policies and adjustment to the financial statements. The accounting policies that relate to the classification and measurement, and impairment of financial assets, are amended to comply with this standard. PSAK 71 is effective for annual reporting periods beginning on or after January 1, 2020, and the Company adopted PSAK 71 using the modified retrospective method. Under this method, comparatives figures are not restated and the financial impact of the adoption of the standard is recognized in retained earnings as adjustment on January 1, 2020.

Page 22: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

Penilaian model bisnis dan apakah aset keuangan memenuhi persyaratan SPPI dibuat pada tanggal 1 Januari 2020, dan kemudian diterapkan secara retrospektif pada aset keuangan yang tidak dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2020.

The assessment of the business model and whether the financial assets meet the SPPI requirements was made as of January 1, 2020, and then applied retrospectively to those financial assets that were not derecognized before January 1, 2020.

Instrumen utang Perusahaan memiliki arus kas kontraktual yang semata-mata merupakan pembayaran pokok dan bunga. Perusahaan memiliki aset keuangan saat ini untuk mengumpulkan arus kas kontraktual, dan karenanya diukur pada biaya perolehan diamortisasi ketika menerapkan PSAK 71.

The Company’s debt instruments have contractual cash flows that are solely payments of principal and interest. The Company holds its current financial assets to collect contractual cash flows, and accordingly measured at amortized cost when it applies PSAK 71.

PSAK 71 mengharuskan semua instrumen ekuitas dilakukan pada FVTPL, kecuali jika entitas memilih pengakuan awal, untuk menyajikan perubahan nilai wajar dalam penghasilan komprehensif lain.

PSAK 71 requires all equity instruments to be carried at FVTPL, unless an entity chooses on initial recognition, to present fair value changes in other comprehensive income.

PSAK 71 mengharuskan Perusahaan untuk mencatat kerugian kredit ekspektasian (ECL) pada semua aset keuangannya yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI dan jaminan keuangan. Perusahaan sebelumnya mencatat penurunan nilai berdasarkan model kerugian yang terjadi ketika terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai.

PSAK 71 requires the Company to record expected credit losses (ECL) on all of its financial assets measured at amortized cost or FVOCI and financial guarantees. The Company previously recorded impairment based on the incurred loss model when there is objective evidence that financial asset is impaired.

Setelah penerapan PSAK 71, Perusahaan menerapkan pendekatan yang disederhanakan menggunakan matriks ketentuan untuk menilai ECL pada semua piutang usaha. Efek atas penerapan PSAK 71 pada tanggal 1 Januari 2020 adalah sebagai berikut:

Upon adoption of PSAK 71, the Company applies the simplified approach using provision matrix to assess the ECL on all trade receivables. The effect of adopting PSAK 71 on January 1, 2020 are as follows:

2020

Aset Assets Piutang usaha (3.661.000.000 ) Trade receivables

Total penyesuaian pada ekuitas: Total adjustment on equity: Saldo laba (3.661.000.000 ) Retained earnings

Page 23: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

Berdasarkan penilaian model bisnis Perusahaan pada tanggal penerapan awal, tanggal 1 Januari 2020, kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang dimiliki untuk mengumpulkan arus kas kontraktual dan memberikan kenaikan untuk arus kas yang semata-mata mewakili pembayaran pokok dan bunga. Aset keuangan ini sekarang diklasifikasikan dan diukur sebagai instrumen utang dengan biaya perolehan diamortisasi. Perubahan klasifikasi aset keuangan Perusahaan tidak mengakibatkan perubahan dalam pengukurannya.

Based on the assessment of the Company’s business model as of the date of initial application, January 1, 2020, cash on hand and in banks, trade receivables and other receivables which are previously classified as loans and receivables are held to collect contractual cash flows and give rise to cash flows representing solely payments of principal and interest. These financial assets are now classified and measured as debt instruments at amortized cost. The change of the classification of the Company’s financial assets do not result in changes in their measurement.

Perusahaan belum menetapkan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi. Tidak ada perubahan dalam klasifikasi dan pengukuran untuk liabilitas keuangan Perusahaan.

The Company has not designated any financial liabilities as at fair value through profit or loss. There are no changes in the classification and measurement for the Company’s financial liabilities.

Klasifikasi Classification

Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan menjadi aset keuangan dan liabilitas keuangan. Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan pada satu entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas pada entitas lain.

The Company classifies financial instruments into financial assets and financial liabilities. A financial instrument is any contract that gives rise to a financial asset of one entity and a financial liability or equity instrument of another entity.

Mulai tanggal 1 Januari 2020 From January 1, 2020

(i) Aset Keuangan (i) Financial Assets

Aset keuangan diklasifikasikan pada saat pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, nilai wajar melalui PKL (FVOCI), dan nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).

Financial assets are classified, at initial recognition, and subsequently measured at amortized cost, fair value through OCI (FVOCI), and fair value through profit or loss (FVTPL).

Aset keuangan Perusahan terdiri dari kas dan bank, piutang usaha - pihak ketiga dan pihak berelasi, piutang lain-lain - pihak ketiga diklasifikasikan sebagai aset yang diukur dengan biaya diamortisasi. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

The Company’s financial assets consist of cash on hand and in banks, trade receivables - third parties and related parties, and other receivables - third parties classified as financial assets at amortized cost. The Company has no financial assets measured at fair value through profit or loss and other comprehensive income.

Page 24: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

Klasifikasi (lanjutan) Classification (continued)

Mulai tanggal 1 Januari 2020 (lanjutan) From January 1, 2020 (continued)

(i) Liabilitas Keuangan (i) Financial Liabilities

Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai (i) liabilitas keuangan diukur pada FVTPL atau (ii) liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

The Company classifies its financial liabilities as: (i) financial liabilities at FVTPL or (ii) financial liabilities measured at amortized cost.

Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang bank, liabilitas sewa dan utang pihak berelasi yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

The Company’s financial liabilities consist of trade payables, other payables, accrued expenses, short-term employee benefits liabilities, bank loan, lease liabilities and due to related parties, that are classified as financial liabilities measured at amortized cost. The Company has no financial liabilities measured at fair value through profit or loss.

Sebelum tanggal 1 Januari 2020 Before January 1, 2020

(i) Aset Keuangan (i) Financial Assets

Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 diklasifikasikan sebagai (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, (iv) atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets within the scope of PSAK 55 are classified as (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity investments, or (iv) available for sale financial assets, as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at each financial year end.

Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, dan piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Company’s financial assets consist of cash on hand and in banks, trade receivables, and other receivables that are classified as loans and receivables.

Page 25: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

Klasifikasi (lanjutan) Classification (continued)

Sebelum tanggal 1 Januari 2020 (lanjutan) Before January 1, 2020 (continued)

(i) Liabilitas Keuangan (i) Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 dapat dikategorikan sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau (iii) derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK 55 are classified as (i) financial liabilities at fair value through profit or loss, (ii) financial liabilities measured at amortized cost, or (iii) as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang bank, dan utang pihak berelasi yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.

The Company’s financial liabilities consist of trade payables, other payables, accrued expenses, short-term employee benefits liabilities, bank loan, and due to related parties that are classified as financial liabilities measured at amortized cost.

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement

Mulai tanggal 1 Januari 2020 From January 1, 2020

(i) Aset Keuangan (i) Financial Assets

Klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal tergantung pada karakteristik arus kas kontraktual aset keuangan dan model bisnis Perusahaan dalam mengelola aset keuangan tersebut. Kecuali untuk piutang usaha yang tidak memiliki komponen pendanaan yang signifikan dan atau saat Perusahaan menerapkan panduan praktis, pada saat pengakuan awal Perusahaan mengukur aset keuangan pada nilai wajarnya ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada FVTPL, biaya transaksi. Untuk piutang usaha yang tidak memiliki komponen pendanaan yang signifikan atau ketika Perusahaan menerapkan panduan praktis, diukur sesuai harga transaksi seperti yang didefinisikan dalam PSAK 72.

The classification of financial assets at initial recognition depends on the financial asset’s contractual cash flow characteristics and the Company’s business model for managing them. With the exception of trade receivables that do not contain a significant financing component for which the Company has applied the practical expedient, the Company initially measures a financial asset at its fair value plus, in the case of a financial asset not at FVTPL, transactions costs. Trade receivables that do not contain a significant financing component or which the Company has applied the practical expedient are measured at the transaction price determined under PSAK 72.

Page 26: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Mulai tanggal 1 Januari 2020 (lanjutan) From January 1, 2020 (continued)

(i) Aset Keuangan (lanjutan) (i) Financial Assets (continued)

Agar dapat diklasifikasikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI, aset keuangan harus memiliki arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang. Pengujian ini dikenal sebagai SPPI testing dan dilakukan pada tingkat instrumen.

In order for a financial asset to be classified and measured at amortized cost or FVOCI, it needs to give rise to cash flows that are solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding. This assessment is referred to as the SPPI testing and it is performed at instrument level.

Model bisnis Perusahaan dalam mengelola aset keuangan mengacu kepada bagaimana Perusahaan mengelola aset keuangan untuk menghasilkan arus kas. Model bisnis menentukan apakah arus kas akan dihasilkan dari memperoleh arus kas kontraktual, menjual aset keuangan atau keduanya.

The Company’s business model for managing financial assets refers to how it manages its financial assets in order to generate cash flows. The business model determines whether cash flows will result from collecting contractual cash flows, selling the financial assets, or both.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company commits to buy or sell the asset.

Pengukuran aset keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

The measurement of financial assets depends on their classification as follows:

Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi (instrumen utang)

Financial assets at amortized cost (debt instruments)

Kategori ini merupakan yang paling relevan bagi Perusahaan. Perusahan mengukur aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi:

This category is the most relevant to the Company. The Company measures financial assets at amortized cost if both of the following conditions are met:

- Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual; dan

- The financial asset is held within a business model with the objective to hold the financial assets in order to collect contractual cash flow; and

- Persyaratan kontraktual dari aset keuangan menghasilkan arus kas pada tanggal tertentu yang semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.

- The contractual terms of the financial asset give rise on specified dates to cash flows that are solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding.

Page 27: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Mulai tanggal 1 Januari 2020 (lanjutan) From January 1, 2020 (continued)

(i) Aset Keuangan (lanjutan) (i) Financial Assets (continued)

Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi (instrumen utang) (lanjutan)

Financial assets at amortized cost (debt instruments) (continued)

Aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi selanjutnya diukur dengan Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi setelah pengakuan awal diukur menggunakan metode suku bunga efektif (SBE) dan merupakan subjek penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui pada laba rugi saat aset dihentikan pengakuannya, dimodifikasi atau mengalami penurunan nilai.

Financial assets at amortized cost are subsequently measured using the effective interest rate (EIR) method and are subject to impairment. Gains and losses are recognized in profit or loss when the asset is derecognized, modified or impaired.

(ii) Liabilitas Keuangan (ii) Financial Liabilities

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss or financial liabilities at amortized cost. The Company determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut,yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVTPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangements results in the Company having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.

Page 28: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Mulai tanggal 1 Januari 2020 (lanjutan) From January 1, 2020 (continued)

(ii) Liabilitas Keuangan (lanjutan) (ii) Financial Liabilities (continued)

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi

a. Financial liabilities measured at amortized cost

Kategori ini merupakan yang paling relevan bagi Perusahaan. Setelah pengakuan awal, pinjaman diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi hingga liabilitas dihentikan pengakuannya melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE. Biaya perolehan dimortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskon atau premi pada perolehan awal dan biaya yang merupakan bagian integral dari metode SBE. Amortisasi metode SBE diakui sebagai “Beban keuangan” pada laba rugi.

This is the category most relevant to the Company. After initial recognition, loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the EIR method. Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the EIR method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included as “Finance expenses” in profit or loss.

Sebelum tanggal 1 Januari 2020 Before January 1, 2020

(i) Aset Keuangan (i) Financial Assets

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.

Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/reguler) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company commits to purchase or sell the assets.

Page 29: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Sebelum tanggal 1 Januari 2020 (lanjutan) Before January 1, 2020 (continued)

(ii) Aset Keuangan (lanjutan) (ii) Financial Assets (continued)

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method.

Keuntungan dan kerugian diakui sebagai laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

(ii) Liabilitas Keuangan (ii) Financial Liabilities

Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities measured at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas Keuangan yang Diukur Pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Financial Liabilities Measured at Amortized Cost

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan.

Financial liabilities measured at amortized cost are measured, subsequent to initial recognition, at amortized cost using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost.

Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

The related interest expense is recognized within “Finance expenses” in statement of profit or loss and other comprehensive income. Gains and losses are recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

Page 30: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) pada penutupan perdagangan pada akhir periode pelaporan.

The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets, if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period.

Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.

Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.

When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying amounts.

Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan

Amortized Cost of Financial Instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

Page 31: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Mulai tanggal 1 Januari 2020 From January 1, 2020

Perusahan mengakui cadangan untuk ECL terkait dengan instrumen hutangnya utang yang tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada FVTPL. Kerugian kredit ekspektasian didasarkan pada perbedaan antara arus kas kontraktual yang jatuh tempo sesuai dengan kontrak dan semua arus kas yang diharapkan akan diterima oleh Perusahan, didiskontokan berdasarkan perkiraan EIR awal. Arus kas yang diharapkan akan mencakup arus kas dari penjualan agunan yang dimiliki atau peningkatan kredit lainnya yang merupakan bagian integral dari ketentuan kontraktual.

The Company recognizes an allowance for ECL for all debt instruments not held at FVTPL. ECLs are based on the difference between the contractual cash flows due in accordance with the contract and all the cash flows that the Company expects to receive, discounted at an approximation of the original EIR. The expected cash flows will include cash flows from the sale of collateral held or other credit enhancements that are integral to the contractual terms.

ECL diakui dalam dua tahap. Untuk risiko kredit atas instrumen keuangan yang tidak mengalami peningkatan secara signifikan sejak pengakuan awal, pengukuran penyisihan kerugian dilakukan sejumlah ECL 12 bulan. Untuk risiko kredit atas instrumen keuangan yang mengalami peningkatan secara signifikan sejak pengakuan awal, penyisihan kerugian dilakukan sepanjang sisa umurnya, terlepas dari waktu terjadinya default (sepanjang umur ECL).

ECL are recognized in two stages. For credit exposures for which there has not been a significant increase in credit risk since initial recognition, ECL are provided for credit losses that result from default events that are possible within the next 12-months (a 12-month ECL). For those credit exposures for which there has been a significant increase in credit risk since initial recognition, a loss allowance is required for credit losses expected over the remaining life of the exposure, irrespective of the timing of the default (a lifetime ECL).

Untuk piutang usaha, Perusahaan menerapkan panduan praktis dalam menghitung ECL. Oleh karena itu, Perusahaan tidak mengidentifikasi perubahan dalam risiko kredit, melainkan mengukur penyisihan kerugian sejumlah ECL sepanjang umur. Perusahaan telah membentuk matriks provisi yang didasarkan pada data historis kerugian kredit, disesuaikan dengan faktor-faktor perkiraan masa depan (forward-looking) khusus terkait pelanggan dan lingkungan ekonomi.

For trade receivables, the Company applies a simplified approach in calculating ECL. Therefore, the Company does not track changes in credit risk, but instead recognizes a loss allowance based on lifetime ECL at each reporting date. The Company has established a provision matrix that is based on its historical credit loss experience, adjusted for forward-looking factors specific to the debtors and the economic environment.

Page 32: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Impairment of Financial Assets (continued)

Mulai tanggal 1 Januari 2020 (lanjutan) From January 1, 2020 (continued)

Perusahaan mempertimbangkan aset keuangan memenuhi definisi default ketika telah menunggak lebih dari 90 hari. Namun, dalam kasus-kasus tertentu, Perusahaan juga dapat menganggap aset keuangan dalam keadaan default ketika informasi internal atau eksternal menunjukkan bahwa Perusahaan tidak mungkin menerima arus kas kontraktual secara penuh tanpa melakukan perluasan persyaratan kredit. Piutang usaha dihapusbukukan ketika kecil kemungkinan untuk memulihkan arus kas kontraktual, setelah semua upaya penagihan telah dilakukan dan telah sepenuhnya dilakukan penyisihan.

The Company considers a financial asset in default when contractual payments are 90 days past due. However, in certain cases, the Company may also consider a financial asset to be in default when internal or external information indicates that the Company is unlikely to receive the outstanding contractual amounts in full before taking into account any credit enhancements held by the Company. Trade receivables is written off when there is low possibility of recovering the contractual cash flow, after all collection efforts have been done and have been fully provided for allowance.

Sebelum tanggal 1 Januari 2020 Before January 1, 2020

Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

(i) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya

Perolehan Diamortisasi (i) Financial Assets Carried at Amortized

Cost

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai adanya penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif.

For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Page 33: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Impairment of Financial Assets (continued)

Sebelum tanggal 1 Januari 2020 (lanjutan) Before January 1, 2020 (continued)

(i) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya

Perolehan Diamortisasi (lanjutan) (i) Financial Assets Carried at Amortized

Cost (continued)

Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial, whether significant or not, the Company include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laba rugi.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in profit or loss.

Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut.

When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of the financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.

Page 34: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Impairment of Financial Assets (continued)

Sebelum tanggal 1 Januari 2020 (lanjutan) Before January 1, 2020 (continued)

(ii) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya

Perolehan Diamortisasi (lanjutan) (ii) Financial Assets Carried at Amortized

Cost (continued)

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognized in profit or loss.

Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.

Subsequent recoveries of previously written off receivables, if in the current period, are credited to the allowance accounts, but if after the reporting period, are credited to other operating income.

Penghentian Pengakuan Derecognition

(i) Aset Keuangan (i) Financial Assets

Suatu aset keuangan, atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis, dihentikan pengakuannya pada saat:

A financial asset, or where applicable a part of a financial asset or part of a Company of similar financial assets, is derecognized when:

(a) hak kontraktual atas arus kas yang

berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

(a) the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or

(b) Perusahaan mentransfer hak

kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (i) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

(b) the Company has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has ssumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.

Page 35: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

(i) Aset Keuangan (lanjutan) (i) Financial Assets (continued)

Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass - through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Perusahaan terhadap aset keuangan tersebut.

When the Company has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company continuing involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.

Dalam hal ini, Perusahaan juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Perusahaan.

In that case, the Company also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company has retained.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang diakui pada pendapatan komprehensif lain harus diakui pada laporan laba rugi.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized in other comprehensive income is recognized to profit or loss.

(ii) Liabilitas Keuangan (ii) Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.

Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

Page 36: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Pengukuran Nilai Wajar f. Fair Value Measurement

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima dari menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:

i) Di pasar utama untuk aset atau liabilitas

tersebut, atau ii) Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar

yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.

i) In the principal market for the asset or liability, or

ii) In the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.

Pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan tersebut harus dapat diakses oleh Perusahaan.

The principal or the most advantageous market must be accessible to the Company.

Nilai wajar dari aset atau liabilitas diukur dengan menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.

The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market

Pengukuran nilai wajar dari suatu aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut pada penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

A fair value measurement of a non-financial asset takes into account a market participant's ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that

Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaan dan data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, dengan memaksimalkan masukan (input) yang dapat diamati (observable) yang relevan dan meminimalkan masukan (input) yang tidak dapat diamati (unobservable).

The Company uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.

Seluruh aset dan liabilitas, baik yang diukur pada nilai wajar, atau dimana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar, berdasarkan level input terendah yang signifikan terhadap keseluruhan pengukuran, sebagai berikut:

All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest able input that is significant to fair value measurement as a whole:

Page 37: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutann) f. Fair Value Measurement (continued)

1. Tingkat 1 - Harga kuotasian (tanpa

penyesuaian) dipasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

1. Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities;

2. Tingkat 2 - Teknik penilaian dimana level

input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;

2. Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable;

3. Tingkat 3 - Teknik penilaian dimana level

input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.

3. Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable.

Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan, maka Perusahaan menentukan apakah telah terjadi transfer di antara tingkat hirarki nilai wajar dengan cara menilai kembali pengkategorian tingkat nilai wajar (berdasarkan tingkat input terendah yang signifikan terhadap keseluruhan pengukuran) pada setiap akhir periode pelaporan.

For assets and liabilities that are recognized in the financial statements on a recurring basis, the Company determines whether transfers have occurred between levels in the hierarchy by reassessing categorization (based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period.

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi g. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan:

A related party is a person or entity that is related to the Company:

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya

yang mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas Perusahaan;

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau

(iii) personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.

a. A person or a close member of that person’s family is related to the Company if that person: (i) has control or joint control over the

Company;

(ii) has significant influence over the Company; or

(iii) is a member of the key management personnel of the Company or of a parent of the Company.

b. Suatu entitas berelasi dengan

Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan Perusahaan adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya);

b. An entity is related to the Company if any of the following conditions applies: (i) the entity and the Company are

members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);

Page 38: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

(lanjutan) g. Transactions with Related Parties

(continued)

b. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: (lanjutan)

b. An entity is related to the Company if any of the following conditions applies: (continued)

(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi

atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

(iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.

(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a);

(ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);

(iii) both entities are joint ventures of the same third party;

(iv) one entity is a joint venture of a

third entity and the other entity is an associate of the third entity;

(v) the entity is a post-employment

defined benefit plan for the benefit of employees of either the Company or an entity related to the Company.

(vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a);

(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas); atau

(vii) a person identified in a) i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity); or

(viii) entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada Perusahaan atau kepada entitas induk dari Perusahaan.

(viii) the entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the Company or to the parent of the Company.

Transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.

Significant transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.

Page 39: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Beban Dibayar di Muka dan Uang Muka h. Prepaid Expenses and Advances

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited using the straight-line method.

Uang muka pembelian aset tetap disajikan sebagai bagian dari aset tidak lancar dalam laporan posisi keuangan karena diharapkan akan direalisasi 12 bulan setelah periode pelaporan.

Advances for purchase of property and equipment are presented as part of non-current assets in the statement of financial position as it is expected to be realized 12 months after the reporting period.

i. Pajak Penghasilan i. Income Tax

Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak final. Beban pajak final diakui dalam laporan laba rugi sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan”.

Income tax expense consists of final tax. Final tax expenses are recognized in profit or loss as part of “Income Tax Expense”.

Pajak final (Pajak Penghasilan - Pasal 15) Final tax (Income Tax - Article 15)

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 416/KMK.04/1996 tanggal 14 Desember 1996 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. 29/PJ.4/1996 tanggal 13 Agustus 1996, pendapatan dari jasa pengangkutan dan sewa kapal yang diterima Wajib Pajak Dalam Negeri dikenai pajak bersifat final sebesar 1,2% dari pendapatan yang diterima Wajib Pajak Dalam Negeri, serta biaya sehubungan dengan kegiatan di atas tidak dapat dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak penghasilan.

Based on the Decree No. 416/KMK.04/1996 dated December 14, 1996 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia and the Circular Letter of the Directorate General of Tax No. 29/PJ.4/1996 dated August 13, 1996, revenues from transport and vessels rental received by taxpayers are subjected to final tax of 1.2% of income earned by taxpayers, and costs associated with the above activities are not deductible for income tax purposes.

Beban pajak penghasilan periode berjalan sehubungan dengan penghasilan yang dikenai pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada periode berjalan untuk tujuan akuntansi.

Current period income tax expense in respect of income subject to final tax is recognized proportionately with the amount of revenue recognized in the current period for accounting purposes.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain diakui sebagai pajak dibayar di muka (utang pajak) dalam laporan posisi keuangan.

The difference between the final income tax that has been paid with the amount charged as final income tax expense in the statement of profit or loss and other comprehensive income is recognized as prepaid tax (tax payable) in the statement of financial position.

j. Beban Ditangguhkan j. Deferred Charges

Beban-beban yang terjadi sehubungan dergan rencana Entitas Induk untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ditangguhkan dan akan disajikan sebagai pengurang akun Tambahan Modal Disetor setelah proses Penawaran Umum Perdana Saham dilaksanakan.

Expenses incurred in connection with the Company’s plans to conduct Initial Public Offering were deferred and will be presented as deduction from Additional Paid-in Capital account after the Initial Public Offering is conducted.

Page 40: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Aset Tetap k. Property and Equipment

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment loss. Such cost includes the cost of replacing part of the property and equipment when the cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the assets as a replacement if the recognition criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Armada kapal laut 16 - 20 Fleet Kendaraan 4 - 8 Vehicles Mesin dan peralatan 4 Machineries and equipment

Inventaris kantor 4 Office supplies

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying value of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use. Any gain or loss arising on derecognition of the assets is charged to profit or loss in the year the assets is derecognized.

Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusutan direview dan disesuaikan, setiap akhir tahun, bila diperlukan.

The residual values, estimated useful lives, and depreciation method are reviewed and adjusted, at year end, if necessary.

l. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan l. Impairment of Non-financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Company assesses at each annual reporting period whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exist, or when annual impairment assessment for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Page 41: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

(lanjutan) l. Impairment of Non-financial Assets

(continued)

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai rugi penurunan nilai.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or its cash generating unit’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or a group of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income as impairment losses.

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset.

In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be indentified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated.

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.

A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.

Page 42: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)

l. Impairment of Non-financial Assets (continued)

Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on this asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

m. Imbalan Kerja m. Employee Benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja yang jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan dan diakui pada saat pekerja telah memberikan jasa kerjanya. Kewajiban diakui ketika karyawan memberikan jasa kepada Perusahaan dimana smua perubahan pada nilai bawaan dari kewajiban diakui pada laba rugi.

Short term employee benefits are employee benefits which are due for payment within twelve months after the reporting period and recognized when the employees have rendered this related service. Liabilities are recognized when the employee renders services to the Company where all changes in the carrying amount of the liability are recognized in profit or loss.

Manfaat imbalan pasti Defined benefit plan

Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Perusahaan ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode projected-unit-credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, hasil atas aset program dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun tahunan.

The Company recognized employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. Pension costs under the Company’s defined benefit pension plans are determined by periodic actuarial calculation using the projected-unit-credit method and applying the assumptions on discount rate, return on plan assets and annual rate of increase in compensation.

Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, dampak perubahan pada batas atas aset (jika ada) dan imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan diakui dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya untuk mencerminkan aset atau liabilitas pension neto yang diakui pada laporan keuangan untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus program. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera dalam saldo laba.

Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the statement of financial position with a charge or credit recognized in other comprehensive income in the period in which they occur in order for the net pension asset or liability recognized in the statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit and surplus. Remeasurement recognized in other comprehensive income is reflected immediately in retained earnings.

Page 43: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Imbalan Kerja (lanjutan) m. Employee Benefits (continued)

Manfaat imbalan pasti (lanjutan) Defined benefit plan (continued)

Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika Amendemen/ kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui.

All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment or curtailment occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized.

Bunga neto dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto terhadap liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:

Net interest is calculated by applying the discount rate to the employee benefits liabilities. Employee benefits are categorized as follows:

• Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian)

• Beban atau pendapatan bunga neto

• Pengukuran kembali

• Service costs (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements)

• Net interest expense or income

• Remeasurements

Perusahaan menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.

The Company presents the first two components of defined benefit costs in profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for as past service costs.

n. Provisi n. Provisions

Provisi diakui jika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif), sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Ketika Perusahaan mengharapkan sebagian atau seluruh provisi diganti, maka penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah tetapi hanya pada saat timbul keyakinan pengantian pasti diterima. Beban yang terkait dengan provisi disajikan secara neto setelah dikurangi jumlah yang diakui sebagai penggantiannya.

Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Where the Company expects some or all of a provision to be reimbursed, the reimbursement is recognized as a separate asset but only when the reimbursement is virtually certain. The expense relating to any provision is presented in the profit or loss net of any reimbursement.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

Page 44: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Sewa o. Leases

Perusahaan menerapkan PSAK 73, “Sewa” efektif mulai tanggal 1 Januari 2020.

The Company applied PSAK 73, “Leases” effective beginning January 1, 2020.

Perubahan dalam definisi sewa terutama terkait dengan konsep kontrol. PSAK 73 menentukan suatu kontrak mengandung sewa apabila pelanggan memiliki hak untuk mengendalikan penggunaan aset yang diidentifikasi untuk periode waktu tertentu.

The change in definition of a lease mainly relates to the concept of control. PSAK 73 determines whether a contract contains a lease on the basis of whether the customer has the right to control the use of an identified asset for a period of time.

PSAK 73 mensyaratkan penyewa untuk mengakui sebagian besar sewa pada neraca. Standar ini mencakup dua pengecualian pengakuan untuk penyewa - sewa aset 'bernilai rendah' dan sewa jangka pendek. Pada tanggal dimulainya sewa, penyewa akan mengakui liabilitas untuk melakukan pembayaran sewa (liabilitas sewa) dan aset yang mewakili hak untuk menggunakan aset pendasar selama masa sewa (aset hak- guna). Penyewa akan diminta untuk secara terpisah mengakui beban bunga atas liabilitas sewa dan biaya penyusutan atas aset hak-guna.

PSAK 73 requires lessees to recognize most leases on balance sheets. The standard includes two recognition exemptions for lessees - leases of ‘low value’ assets and short-term leases. At commencement date of a lease, a lessee will recognize a liability to make a lease payment (the lease liability) and an asset representing the right to use the underlying asset during the lease term (the right-of-use asset). Lessees will be required to separately recognize the interest expense on the lease liability and the depreciation expense on the right-of-use asset.

Aset hak-guna awalnya diukur pada biaya perolehan dan kemudian diukur pada biaya perolehan (tunduk pada pengecualian tertentu) dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai, disesuaikan untuk setiap pengukuran kembali liabilitas sewa. Liabilitas sewa awalnya diukur pada nilai kini dari pembayaran sewa yang belum dibayarkan pada tanggal tersebut. Selanjutnya, liabilitas sewa disesuaikan antara lain dengan pembayaran bunga dan sewa, serta dampak modifikasi sewa. Dengan demikian, klasifikasi arus kas juga akan terpengaruh sebagai pembayaran sewa operasi berdasarkan PSAK 30 disajikan sebagai arus kas operasi; sedangkan berdasarkan model PSAK 73, pembayaran sewa akan dibagi menjadi bagian pokok dan bagian bunga yang akan disajikan masing-masing sebagai arus kas pendanaan dan operasi.

The right-of-use asset is initially measured at cost and subsequently measured at cost (subject to certain exceptions) less accumulated depreciation and impairment losses, adjusted for any remeasurement of the lease liability. The lease liability is initially measured at the present value of the lease payments that are not paid at that date. Subsequently, the lease liability is adjusted for interest and lease payment, as well as the impact of lease modifications, amongst others. Furthermore, the classification of cash flows will also be affected as operating lease payments under PSAK 30 are presented as operating cash flows; whereas under the PSAK 73 model, the lease payments will be split into a principal and an interest portion which will be presented as financing and operating cash flows, respectively.

Berbeda dengan akuntansi penyewa, PSAK 73 secara substansial meneruskan persyaratan akuntansi pesewa dalam PSAK 30, dan tetap mensyaratkan pesewa untuk mengklasifikasikan sewa baik sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan.

In contrast to lessee accounting, PSAK 73 substantially carries forward the lessor accounting requirements in PSAK 30, and continues to require a lessor to classify a lease either as an operating lease or a finance lease.

Page 45: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Sewa (lanjutan) o. Leases (continued)

Perusahaan menerapkan PSAK 73 dengan menggunakan metode retrospektif yang dimodifikasi. Dengan metode ini, standar diterapkan secara retrospektif dengan efek kumulatif dari penerapan standar yang diakui pada tanggal penerapan awal.

The Company adopted PSAK 73 using the modified retrospective method. Under this method, the standard is applied retrospectively with the cumulative effect of initially applying the standard recognized at the date of initial application.

Perusahaan memilih untuk menggunakan kebijaksanaan praktis transisi untuk tidak menilai kembali apakah suatu kontrak adalah, atau mengandung sewa pada tanggal 1 Januari 2020. Sebaliknya, Perusahaan menerapkan standar hanya pada kontrak yang sebelumnya diidentifikasi sebagai sewa yang menerapkan PSAK 30 pada tanggal awal perjanjian.

The Company elected to use the transition practical expedient to not reassess whether a contract is, or contains a lease on January 1, 2020. Instead, the Company applied the standard only to contracts that were previously identified as leases applying PSAK 30 at the date of initial application.

Perusahaan, sebagai penyewa, memiliki sewa yang sebelumnya diklasifikasikan dalam sewa operasi. Liabilitas sewa diukur pada nilai kini dari sisa pembayaran sewa, yang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga pinjaman inkremental pada tanggal 1 Januari 2020. Rata-rata tertimbang suku bunga inkremental yang digunakan adalah sebesar 11,5%. Aset hak guna diukur pada jumlah yang sama dengan liabilitas sewa, disesuaikan dengan jumlah pembayaran di muka atau pembayaran sewa yang masih harus dibayar sehubungan dengan sewa yang diakui di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2019.

The Company, as lessee, has leases previously classified under operating leases. These lease liabilities are measured at the present value of the remaining lease payments, discounted using the Company’s incremental borrowing rate on January 1, 2020. The weighted average of the Company’s incremental borrowing rate applied is 11.5%. Right-of-use assets are measured at amounts equal to the lease liability, adjusted by the amount of any prepaid or accrued lease payments relating to that lease recognized in the statement of financial position as of December 31, 2019.

Dalam menerapkan PSAK 73 untuk pertama kalinya, Perusahaan menerapkan cara praktis berikut yang diizinkan oleh standar:

In applying PSAK 73 for the first time, the Company used the following practical expedients permitted by the standard:

- penggunaan tingkat diskonto tunggal untuk

portofolio sewa dengan karakteristik yang cukup serupa

- pengakuan liabilitas sewa dan aset hak guna tidak termasuk sewa dengan persyaratan sewa yang berakhir selama tahun keuangan berjalan atau untuk sewa aset bernilai rendah

- use of a single discount rate to a portfolio of leases with reasonably similar characteristics

- recognition of lease liabilities and right-of-use assets not to include leases with lease terms that ends during the current financial year or for leases of low-value assets

- pengecualian biaya langsung awal dari pengukuran aset hak guna pada tanggal 1 Januari 2020

- penentuan jangka waktu sewa pada tanggal 1 Januari 2020 dengan menggunakan tinjau balik di mana kontrak berisi opsi untuk memperpanjang atau mengakhiri sewa;

- ketergantungan pada penilaian apakah sewa bersifat memberatkan sebelum tanggal penerapan awal.

- exclusion of initial direct costs for the measurement of the right-of-use assets on January 1, 2020

- determination of lease term on January 1, 2020 using hindsight where the contract contained options to extend or terminate the lease

- reliance on its assessment of whether

leases are onerous immediately before the date of initial application

Page 46: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Sewa (lanjutan) o. Leases (continued)

Pengaruh penerapan PSAK 73 pada tanggal 1 Januari 2020 adalah sebagai berikut:

The effects of the application of PSAK 73 on January 1, 2020 are as follows:

Kenaikan/ Increase

Aset Assets Aset hak-guna 367.475.182 Right-of-use assets

Liabilitas Liabilities Liabilitas sewa 367.475.182 Lease liabilities

Aset hak guna telah diakui dan disajikan terpisah dalam laporan posisi keuangan.

Right-of-use assets were recognized and presented separately in the statement of financial position.

Tabel di bawah ini menunjukkan komitmen sewa operasi yang diungkapkan dengan menerapkan PSAK 30, didiskontokan menggunakan suku bunga pinjaman inkremental pada tanggal penerapan awal dan liabilitas sewa yang diakui pada laporan posisi keuangan pada tanggal penerapan awal:

The following table shows the operating lease commitments disclosed by applying PSAK 30, discounted using the incremental borrowing rate at the date of initial application and the lease liabilities recognized in the statement of financial position at the date of initial application:

Jumlah/ Amount

Komitmen sewa operasi yang diungkapkan pada 31 Desember 2019

240.000.000 Operating lease commitment

disclosed as of December 31, 2019 Pengaruh penggunaan diskonto

dengan menggunakan suku bunga inkremental

(11.568.230 )

Effect of discounting using the Company’s incremental

borrowing rate Nilai kini pembayaran sewa yang

jatuh tempo dalam periode yang tercakup dalam opsi perpanjangan yang tertera dalam masa sewa dan sebelumnya tidak disertakan dalam komitmen sewa operasi

139.043.412

Present value of the lease payments due in periods covered by extension options that

are included in the lease term and not previously included in operating lease

commitments

Total liabilitas sewa yang diakui pada 1 Januari 2020

367.475.182

Lease liabilities recognized as of January 1, 2020

Mulai tanggal 1 January 2020 From January 1, 2020

Sebagai lessee As lessee

Perusahaan menilai apakah sebuah kontrak mengandung sewa, pada tanggal insepsi kontrak. Perusahaan mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa terkait sehubungan dengan seluruh kesepakatan sewa di mana Perusahaan merupakan penyewa, kecuali untuk sewa jangka-pendek (yang didefinisikan sebagai sewa yang memiliki masa sewa 12 bulan atau kurang) dan sewa yang aset pendasarnya bernilai-rendah. Untuk sewa-sewa tersebut, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban operasi secara garis lurus selama masa sewa kecuali dasar sistematis lainnya lebih merepresentasikan pola konsumsi manfaat penyewa dari aset sewa.

The Company assesses whether a contract is or contains a lease, at the inception of the contract. The Company recognizes a right-of-use asset and a corresponding lease liability with respect to all lease arrangements in which it is the lessee, except for short-term leases (defined as leases with a lease term of 12 months or less) and leases of low value assets. For these leases, the Company recognizes the lease payments as an operating expense on a straight-line basis over the term of the lease unless another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased assets are consumed.

Page 47: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Sewa (lanjutan) o. Leases (continued)

Mulai tanggal 1 January 2020 (lanjutan) From January 1, 2020 (continued)

Sebagai lessee (lanjutan) As lessee (continued)

Liabilitas sewa awalnya diukur pada nilai kini pembayaran sewa masa depan yang belum dibayarkan pada tanggal permulaan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga implisit dalam sewa. Jika suku bunga ini tidak dapat ditentukan, Perusahaan menggunakan suku bunga pinjaman inkremental khusus untuk penyewa.

The lease liability is initially measured at the present value of the lease payments that are not paid at the commencement date, discounted by using the rate implicit in the lease. If this rate cannot be readily determined, the Company uses the incremental borrowing rate specific to the lessee.

Pembayaran sewa yang termasuk dalam pengukuran utang sewa meliputi pembayaran berikut ini:

Lease payments included in the measurement of the lease payables comprise the following:

• pembayaran tetap (termasuk pembayaran

tetap secara-substansi), dikurangai insentif sewa;

• fixed lease payments (including in-substance fixed payments), less any lease incentives;

• pembayaran sewa variabel yang bergantung pada indeks atau suku bunga yang pada awalnya diukur dengan menggunakan indeks atau suku bunga pada tanggal permulaan;

• variable lease payments that depend on an index or rate, initially measured using the index or rate at the commencement date;

• jumlah yang diperkirakan akan dibayarkan oleh penyewa dalam jaminan nilai residual;

• the amount expected to be payable by the lessee under residual value guarantees;

• harga eksekusi opsi beli jika penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi opsi tersebut; dan

• the exercise price of purchase options, if the lessee is reasonably certain to exercise the options; and

• pembayaran penalti karena penghentian sewa, jika masa sewa merefleksikan penyewa mengeksekusi opsi untuk menghentikan sewa.

• payments of penalties for terminating the lease, if the lease term reflects the exercise of an option to terminate the lease.

Liabilitas sewa disajikan sebagai pos terpisah dalam laporan posisi keuangan.

The lease liability is presented as a separate line in the statement of financial position.

Liabilitas sewa selanjutnya diukur dengan meningkatkan jumlah tercatat untuk mereflesikan bunga atas liabilitas sewa (menggunakan metode suku bunga efektif) dan dengan mengurangi jumlah tercatat untuk merefleksikan sewa yang telah dibayar.

The lease liability is subsequently measured by increasing the carrying amount to reflect the interest on the lease liability (using the effective interest method) and by reducing the carrying amount to reflect the lease payments made.

Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan biaya keuangan. Biaya keuangan dibebankan pada laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas untuk setiap periode.

Each lease payment is allocated between the liability and finance cost. The finance cost is charged to profit or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period.

Page 48: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Sewa (lanjutan) o. Leases (continued)

Mulai tanggal 1 January 2020 (lanjutan) From January 1, 2020 (continued)

Sebagai lessee (lanjutan) As lessee (continued)

Perusahaan mengukur kembali liabilitas sewa (dan melakukan penyesuaian terkait terhadap aset hak-guna) jika:

• terdapat perubahan dalam masa sewa

atau perubahan dalam penilaian atas eksekusi opsi pembelian, di mana liabilitas sewa diukur dengan mendiskontokan pembayaran sewa revisian menggunakan tingkat diskonto revisian;

The Company remeasures the lease liability (and makes a corresponding adjustment to the related right-of-use assets) whenever:

• the lease term has changed or there is a

change in the assessment of the exercise of a purchase option, in which case the lease liability is remeasured by discounting the revised lease payments using a revised discount rate;

• terdapat perubahan sewa masa depan

sebagai akibat dari perubahan indeks atau perubahan perkiraan pembayaran berdasarkan nilai residual jaminan di mana liabilitas sewa diukur Kembali dengan mendiskontokan pembayaran sewa revisian menggunakan tingkat diskonto awal (kecuali jika pembayaran sewa berubah karena perubahan suku bunga mengambang, di mana tingkat diskonto revisian digunakan); atau

• the lease payments change due to changes in an index or rate or a change in expected payment under a guaranteed residual value, in which cases the lease liability is remeasured by discounting the revised lease payments using the initial discount rate (unless the lease payments change is due to a change in a floating interest rate, in which case a revised discount rate is used); or

• kontrak sewa dimodifikasi dan modifikasi

sewa tidak dicatat sebagai sewa terpisah, di mana liabilitas sewa diukur dengan mendiskontokan pembayaran sewa revisian menggunakan tingkat diskonto revisian.

• a lease contract is modified and the lease modification is not accounted for as a separate lease, in which case the lease liability is remeasured by discounting the revised lease payments using a revised discount rate.

Pada tanggal permulaan sewa, Perusahaan mengakui aset hak guna dan liabilitas sewa. Aset hak guna diukur pada biaya perolehan, meliputi jumlah pengukuran awal liabilitas sewa yang disesuaikan dengan pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal permulaan, ditambah dengan biaya langsung awal yang dikeluarkan dan estimasi biaya yang akan dikeluarkan untuk membongkar dan memindahkan aset pendasar atau untuk merestorasi aset pendasar ke kondisi yang disyaratkan dan ketentuan sewa, dikurangi dengan insentif sewa yang diterima.

The Company recognizes a right-of-use asset and a lease liability at the lease commencement date. The right-of-use asset is initially measured at cost, which comprises the initial amount of the lease liability adjusted for any lease payment made at or before the commencement date, plus any initial direct cost incurred and an estimate of costs to dismantle and remove the underlying asset or to restore the underlying asset to the condition required by the terms and conditions of the lease, less any lease incentives received.

Page 49: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Sewa (lanjutan) o. Leases (continued)

Mulai tanggal 1 January 2020 (lanjutan) From January 1, 2020 (continued)

Sebagai lessee (lanjutan) As lessee (continued)

Jika Perusahaan dibebankan kewajiban atas biaya membongkar dan memindahkan aset sewa, merestorasi tempat di mana aset berada atau merestorasi aset pendasar ke kondisi yang disyaratkan oleh syarat dan ketentuan sewa, provisi diakui dan diukur sesuai PSAK 57. Biaya tersebut diperhitungkan dalam asset hak-guna terkait, kecuali jika biaya tersebut terjadi untuk memproduksi persediaan.

Whenever the Company incurs an obligation for costs to dismantle and remove a leased asset, restore the site on which it is located or restore the underlying assets to the conditions required by the terms and conditions of the lease, a provision is recognized and measured under PSAK 57. The costs are included in the related right-of-use asset, unless those costs are incurred to produce inventories.

Aset hak guna selanjutnya diukur dengan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Aset hak guna disusutkan secara garis lurus selama jangka waktu sewa yang lebih pendek dan estimasi masa manfaat aset, sebagai berikut:

Right-of-use assets are subsequently measured at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Right-of-use assets are depreciated on a straight-line basis over the shorter of the lease term and the estimated useful lives of the assets, as follows:

Tahun/ Years

Gedung kantor 10 Office buildings Kendaraan 2 Vehicle

Aset hak-guna disusutkan selama periode yang lebih singkat antara masa sewa dan masa manfaat aset pendasar. Jika sewa mengalihkan kepemilikan aset pendasar atau jika biaya perolehan aset hak-guna merefleksikan Perusahaan akan mengeksekusi opsi beli, aset hak-guna disusutkan selama masa manfaat aset pendasar. Penyusutan dmulai pada tanggal permulaan sewa.

Right-of-use assets are depreciated over the shorter period of lease term and useful life of the underlying assets. If a lease transfers ownership of the underlying assets or the cost of the right-of-use assets reflects that of the Company expects to exercise a purchase option, the related right-of-use asset is depreciated over the useful life of the underlying assets. The depreciation starts at the commencement date of the lease.

Selain itu, aset hak guna juga disesuaikan dengan pengukuran kembali tanggung jawab sewa tertentu. Aset hak guna disajikan sebagai bagian dari "Aset Tetap" dalam laporan posisi keuangan.

In addition, the right-of-use assets are also adjusted for certain remeasurement of lease liability. The right-of-use assets are presented as part of “Property and equipment” on the financial statements.

Perusahaan menerapkan PSAK 48 untuk menentukan apakah aset hak-guna mengalami penurunan nilai dan mencatat kerugian penurunan nilai yang teridentifikasi sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan aset penurunan nilai.

The Company applies PSAK 48 to determine whether a right-of-use asset is impaired and accounts for any identified impairment loss as described in the impairment of assets policy.

Page 50: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Sewa (lanjutan) o. Leases (continued)

Mulai tanggal 1 January 2020 (lanjutan) From January 1, 2020 (continued)

Sebagai lessee (lanjutan) As lessee (continued)

Sebagai cara praktis, PSAK 73 mengijinkan penyewa untuk memisahkan komponen nonsewa, dan mencatat masing-masing komponen sewa dan komponen nonsewa sebagai kesepakatan sewa tunggal. Untuk kontrak yang memiliki komponen sewa dan satu atau lebih sewa tambahan atau komponen non sewa, Perusahaan mengalokasikan imbalan dalam kontrak ke setiap komponen sewa dengan dasar harga jual relatif berdiri sendiri dari komponen sewa dan jumlah agregat masing-masing dari komponen non sewa.

As a practical expedient, PSAK 73 permits a lessee not to separate non-lease components, and instead account for any lease and associated non-lease components as a single arrangement. For contracts that contain a lease component and one or more additional lease or non-lease components, the Company allocates the consideration in the contract to each lease component on the basis of the relative stand-alone price of the lease component and the aggregate stand-alone price of the non-lease components.

Sebagai lessor As lessor

Ketika Perusahaan adalah pesewa-antara, Perusahaan mencatat sewa utama dan subsewa sebagai dua kontrak yang terpisah. Subsewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi dengan mengacu pada aset hak-guna yang timbul dari sewa utama.

When the Company is an intermediate lessor, it accounts for the head lease and the sublease as two separate contracts. The sublease is classified as a finance or operating lease by reference to the right-of-use asset arising from the head lease.

Penghasilan sewa dari sewa operasi diakui secara garis lurus selama masa sewa yang relevan. Biaya langsung awal yang terjadi dalam menegosiasikan dan mengatur sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat asset sewa dan diakui secara garis lurus selama masa sewa.

Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the terms of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased assets and recognized on a straight-line basis over the lease term.

Ketika suatu kontrak mencakup komponen sewa dan non-sewa, Perusahaan menerapkan PSAK 72 untuk mengalokasikan imbalan berdasarkan kontrak bagi setiap komponen.

When a contract includes lease and non-lease components, the Company applies PSAK 72 to allocate the consideration under the contract to each component.

Sebelum Tanggal 1 January 2020 Before January 1, 2020

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Page 51: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Sewa (lanjutan) o. Leases (continued)

Sebelum Tanggal 1 January 2020 (lanjutan)

Before January 1, 2020 (continued)

Sebagai lessee As lessee

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

Sebagai lessor As lessor

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat aset sewaan dan diakui

Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban p. Revenue and Expense Recognition

Perusahaan menerapkan PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan” efektif mulai taggal 1 Januari 2020.

The Company applied PSAK 72, “Revenue from Contracts with Customer” effective beginning January 1, 2020.

PSAK 72 menetapkan satu model komprehensif untuk digunakan entitas dalam akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Pada saat berlaku efektif, PSAK 72 akan menggantikan panduan pengakuan pendapatan saat ini termasuk PSAK 23, “Pendapatan”, PSAK 34, “Kontrak Konstruksi” dan interpretasi terkait.

PSAK 72 established a single comprehensive model for entities to use in accounting for revenue arising from contracts with customers. PSAK 72 will supersede the current revenue recognition guidance including PSAK 23, “Revenue”, PSAK 34 “Construction Contracts” and the related interpretations when it becomes effective.

Prinsip utama PSAK 72 adalah bahwa entitas harus mengakui pendapatan untuk menggambarkan pengalihan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan dalam jumlah yang mencerminkan imbalan yang diperkirakan menjadi hak entitas dalam pertukaran dengan barang atau jasa tersebut. Secara khusus, Standar memperkenalkan pendekatan 5 langkah untuk pengakuan pendapatan:

The core principle of PSAK 72 is that an entity should recognize revenue to depict the transfer or promised goods or services to customers in an amount that reflects the consideration to which the entity expects to be entitled in exchange for those goods or services. Specifically, the Standards introduces a 5-step approach to revenue recognition:

Page 52: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

p. Revenue and Expense Recognition (continued)

• Langkah 1: Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan

• Langkah 2: Mengidentifikasi kewajiban pelaksanaan dalam kontrak

• Langkah 3: Menentukan harga transaksi

• Langkah 4: Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan dalam kontrak

• Langkah 5: Mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas telah memenuhi kewajiban pelaksanaan

• Step 1: Identify the contract(s) with a customer

• Step 2: Identify the performance obligations in the contract

• Step 3: Determine the transaction price

• Step 4: Allocate the transaction price to the performance obligations in the contract

• Step 5: Recognize revenue when (or as) the entity satisfies a performance obligation

Berdasarkan PSAK 72, entitas mengakui pendapatan ketika (atau pada saat) kewajiban pelaksanaan terpenuhi, yaitu ketika pengendalian barang atau jasa yang mendasari kewajiban pelaksanaan tertentu dialihkan ke pelanggan.

Under PSAK 72, an entity recognizes revenue when (or as) a performance obligation is satisfied, i.e. when ‘control’ of the goods or services underlying the particular performance obligation is transferred to the customer.

Standar tersebut mengharuskan entitas untuk melakukan pertimbangan, dengan mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan saat menerapkan setiap langkah model untuk kontrak dengan pelanggan mereka. Standar ini juga menentukan bagaimana memperhitungkan biaya tambahan untuk memperoleh kontrak dan biaya yang terkait langsung dengan pemenuhan kontrak. Persyaratan pengungkapan baru berdasarkan PSAK 72 mencakup informasi terpilah tentang pendapatan dan informasi tentang kewajiban kinerja yang tersisa pada tanggal pelaporan.

The standard requires entities to exercise judgment, taking into consideration all of the relevant facts and circumstances when applying each step of the model to contracts with their customers. The standard also specifies how to account for the incremental costs of obtaining a contract and the costs directly related to fulfilling a contract. New disclosure requirements under PSAK 72 include disaggregated information about revenue and information about the performance obligations remaining at the reporting date.

Standar pendapatan baru dapat diterapkan ke semua entitas dan akan menggantikan semua persyaratan pengakuan pendapatan saat ini berdasarkan PSAK. Baik penerapan restropektif penuh atau penerapan restrospektif yang dimodifikasi diperlukan untuk periode tahunan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2020. Perusahaan telah mengadopsi standar tersebut pada tanggal efektifnya, dengan menggunakan metode adopsi retrospektif yang dimodifikasi.

The new revenue standard is applicable to all entities and will supersede all current revenue recognition requirements under PSAK. Either a full retrospective application or a modified retrospective application is required for annual periods beginning on or after January 1, 2020. The Company has adopted the standard on its effective date, using the modified retrospective method of adoption.

Page 53: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

p. Revenue and Expense Recognition (continued)

Mulai tanggal 1 Januari 2020 (lanjutan) From January 1, 2020 (continued)

Penerapan PSAK 72 tidak berdampak material terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode keuangan saat ini atau sebelumnya.

The adoption of PSAK 72 has no material impact on the amounts reported for the current or previous financial periods.

Setelah penerapan PSAK 72, pendapatan diukur berdasarkan imbalan yang Perusahaan perkirakan menjadi haknya dalam kontrak dengan pelanggan dan tidak termasuk jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga. Perusahaan mengakui pendapatan ketika mengalihkan pengendalian barang atau jasa kepada pelanggan.

Upon adoption of PSAK 72, revenue is measured based on the consideration to which the Company expects to be entitled in a contract with a customer and excludes amounts collected on behalf of third parties. The Company recognizes revenue when it transfers control of a product or service to a customer.

Sebelum penerapan PSAK 72, Perusahaan telah menerapkan PSAK 23 dengan pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar penerimaan atau piutang untuk jasa yang diberikan dalam kegiatan usaha normal.

Prior to implementation of PSAK 72, the Company has adopted PSAK 23 wherein revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable for the services rendered in the ordinary course of business.

Saldo kontrak Contract balances

Kontrak asset Contract assets

Kontrak aset pada awalnya diakui sebagai pendapatan yang diperoleh dari jasa yang diberikan karena penerimaan imbalan bergantung pada keberhasilan penyelesaian jasa tersebut. Setelah penyelesaian jasa dan penerimaan oleh pelanggan, jumlah yang diakui sebagai kontrak aset direklasifikasi ke piutang usaha.

A contract asset is initially recognized for revenue earned from service rendered because the receipt of consideration is conditional on successful completion of the service. Upon completion of the service and acceptance by the customer, the amount recognized as contract assets is reclassified to trade receivables.

Kontrak liabilitas Contract liabilities

Kontrak liabilitas diakui jika pembayaran diterima atau pembayaran jatuh tempo (mana yang lebih awal) dari pelanggan sebelum Perusahaan mengalihkan barang atau jasa terkait. Kontrak liabilitas (juga disebut sebagai "Uang muka pelanggan" dalam laporan posisi keuangan) diakui sebagai pendapatan ketika Perusahaan memenuhi kontrak tersebut (yaitu, mengalihkan kendali atas barang dan jasa terkait kepada pelanggan).

A contract liability is recognized if a payment is received or a payment is due (whichever is earlier) from a customer before the Company transfers the related goods or services. Contract liabilities (also referred as “Advance from customers” in the statement of financial position) are recognized as revenue when the Company performs under the contract (i.e., transfers control of the related goods or services to the customer).

Page 54: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

p. Revenue and Expense Recognition (continued)

Pendapatan Jasa Rendering of services

Pendapatan dari jasa penyewaan kapal tongkang diakui saat jasa telah diberikan, dimana jumlah tercatat dapat diukur dengan andal.

Revenue from barge rental service is recognized upon the service is rendered, which the carrying value can be reliably measured.

Pendapatan Sewa Rental income

Pendapatan sewa kapal diakui sesuai dengan periode yang sudah berjalan pada tahun yang bersangkutan. Pendapatan yang diterima di muka ditangguhkan, dicatat sebagai akun "pendapatan diterima di muka", dan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak yang berlaku.

Fleet rental income is recognized in accordance with the current period for the year concerned. Income received in advance are deferred, recorded as "unearned revenues" accounts, and are recognized as periodic income in accordance with the applicable contract.

Pendapatan keuangan Finance income

Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income on accrual basis using the effective interest rate method.

Beban Expenses

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (dasar akrual).

Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

q. Laba per Saham q. Earnings per Share

Jumlah laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.

Basic earnings per share are computed by dividing the total income for the period by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.

r. Informasi Segmen r. Segment Information

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Company that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.

Page 55: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Informasi Segmen (lanjutan) r. Segment Information (continued)

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis

untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

a. that engages in business activities from which it may earn revenues and incurred expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other components of the same entity);

b. whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

c. for which discrete financial information is available.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of performance is more specifically focused on the category of each product.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar perusahaan dieliminasi.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intragroup transactions are eliminated.

Seluruh pendapatan Perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari jasa pelayaran dalam negeri untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, sehingga tidak terdapat breakdown per segmen operasi.

All of the Company’s revenues are obtained from domestic shipping service for the years ended December 31, 2020 and 2019, so there is no breakdown per operating segment.

s. Peristiwa setelah Periode Pelaporan s. Events after the Reporting Period

Peristiwa setelah periode pelaporan yang memberikan informasi tambahan tentang posisi Perusahaan pada periode pelaporan (menyesuaikan peristiwa) tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah periode pelaporan yang tidak menyesuaikan peristiwa, jika ada, diungkapkan ketika material terhadap laporan keuangan.

Events after the reporting period that provide additional information about the Company’s position at the reporting period (adjusting events) are reflected in the financial statements. Events after the reporting period that are not adjusting events, if any, are disclosed.

Page 56: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Standar, Amandemen/Penyesuaian dan

Interpretasi Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan

t. Standards, Amendments/Improvements and Interpretation to Standards Effective in the Current Year

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan standar dan sejumlah amendemen/ penyesuaian/interpretasi PSAK yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020.

In the current year, the Company has applied standards and a number of amendments/ improvements to PSAK that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on or after January 1, 2020.

- Amendemen PSAK 71, “Instrumen

Keuangan: Fitur Percepetan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”

- Amendments to PSAK 71, “Financial Instruments: Prepayment Features with Negative Compensation”

Amendemen PSAK 71 mengamendemen paragraf PP4.1.11(b) dan PP4.1.12(b), dan menambahkan paragraf PP4.1.12A sehingga mengatur bahwa aset keuangan dengan fitur percepatan pelunasan yang dapat menghasilkan skompensasi negatif memenuhi kualifikasi sebagai arus kas kontraktual yang berasal semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.

Amendments to PSAK 71 amend paragraphs PP4.1.11 (b) and PP4.1.12 (b), and add paragraph PP4.1.12A so that financial assets with accelerated repayment features that can produce negative compensation qualify as contractual cash flows that originate solely from payment of principal and interest from the principal amount owed.

- Amendemen PSAK 1, “Penyajian Laporan

Keuangan: Definisi Material” dan Amendemen PSAK 25, “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan: Definisi Material”

- Amendments to PSAK 1, “Presentation of Financial Statements: Definition of Material” and Amendments to PSAK 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors: Definition of Material”

Definisi yang baru menyatakan bahwa “Informasi adalah material jika menghilangkan, salah saji atau mengaburkannya yang diyakini dapat diharapkan untuk mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna utama laporan keuangan tujuan umum yang dibuat berdasarkan laporan keuangan tersebut, yang menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelaporan tertentu".

The new definition states that “Information is material if omitting, misstating or obscuring it could reasonably be expected to influence decisions that the primary users of general purpose financial statements make on the basis of those financial statements, which provide financial information about a specific reporting entity”.

Amendemen tersebut mengklarifikasi bahwa materialitas akan tergantung pada sifat atau besarnya informasi. Sebuah entitas perlu menilai apakah informasi tersebut, baik secara individu atau kombinasi dengan informasi lain, adalah material dalam konteks laporan keuangan. Salah saji informasi adalah material jika diyakini dapat diharapkan untuk mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna utama.

The amendments clarify that materiality will depend on the nature or magnitude of information. An entity will need to assess whether the information, either individually or in combination with other information, is material in the context of the financial statements. A misstatement of information is material if it could reasonably be expected to influence decisions made by the primary users.

Page 57: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Standar, Amandemen/Penyesuaian dan

Interpretasi Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (lanjutan)

t. Standards, Amendments/Improvements and Interpretation to Standards Effective in the Current Year (continued)

- Amendemen PSAK 1, “Penyajian Laporan

Keuangan: Judul Laporan Keuangan” - Amendments to PSAK 1, “Presentation of

Financial Statements: Titles of Financial Statements”

Amandemen ini menambahkan kalimat “menyesuaikan deskripsi yang digunakan untuk” sebelum kalimat “laporan keuangan itu sendiri” agar sesuai dengan intensi dari IAS 1, “Presentation of Financial Statements” paragraf 5.

The amendments add the sentence “adjusting the description used for” before the sentence “financial statements itself” to make it consistent with the intention of paragraph 5 of IAS 1, “Presentation of Financial Statements”.

Penerapan dari interpretasi dan penyesuaian-penyesuaian tahunan 2019 tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan.

The adoption of the 2019 interpretations and annual improvements has no significant impact on the financial statements.

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN

SUMBER UTAMA KETIDAKPASTIAN ESTIMASI 3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND

KEY SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan yang terkait, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts herein, and the related disclosures, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.

Pertimbangan Judgments

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen telah membuat keputusan berikut, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

In the process of applying the Company’s accounting policies, management has made the following judgments, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements:

Kelangsungan Usaha Going Concern

Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian terhadap kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan menilai keyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan bisnis di masa mendatang. Selain itu, manajemen menilai tidak adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan signifikan terhadap kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan dilanjutkan untuk disusun atas basis kelangsungan usaha. Rincian terkait masalah ini diungkapkan dalam Catatan 30.

The Company’s management has made an assessment of the Company’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Company has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Company’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis. Details related to this matter are disclosed in Note 30.

Page 58: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN SUMBER UTAMA KETIDAKPASTIAN ESTIMASI (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND KEY SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Klasifikasi Instrumen Keuangan Classification of Financial Instruments

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas asset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 71 (mulai tanggal 1 Januari 2020) dan PSAK 55 (sebelum tanggal 1 Januari 2020) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang diungkapkan pada Catatan 2e.

The Company determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 71 (from January 1, 2020) and PSAK 55 (before January 1, 2020). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies as disclosed in Note 2e.

Penilaian model bisnis Business Model Assessment

Klasifikasi dan pengukuran aset keuangan bergantung pada hasil SPPI dan uji model bisnis. Perusahaan menentukan model bisnis pada tingkat yang mencerminkan bagaimana kelompok aset keuangan dikelola bersama untuk mencapai tujuan bisnis tertentu. Penilaian ini mencakup penilaian yang mencerminkan semua bukti yang relevan termasuk bagaimana kinerja aset dievaluasi dan kinerjanya diukur, risiko yang memengaruhi kinerja aset dan bagaimana hal ini dikelola dan bagaimana manajer aset diberi kompensasi. Perusahaan memantau aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain yang dihentikan pengakuannya sebelum jatuh tempo untuk memahami alasan pelepasannya dan apakah alasan tersebut konsisten dengan tujuan bisnis di mana aset tersebut dimiliki.

Classification and measurement of financial assets depends on the results of the SPPI and the business model. The Company determines the business model at a level that reflects how groups of financial assets are managed together to achieve a particular business objective. This assessment includes judgment reflecting all relevant evidence including how the performance of the assets is evaluated and their performance measured, the risks that affect the performance of the assets and how these are managed and how the managers of the assets are compensated. The Company monitors financial assets measured at amortized cost or fair value through other comprehensive income that are derecognized prior to their maturity to understand the reason for their disposal and whether the reasons are consistent with the objective of the business for which the asset was held.

Pemantauan adalah bagian dari penilaian berkelanjutan Perusahaan atas apakah model bisnis di mana aset keuangan yang tersisa dimiliki tetap sesuai dan jika tidak sesuai apakah telah terjadi perubahan dalam model bisnis dan dengan demikian terdapat perubahan prospektif terhadap klasifikasi aset keuangan tersebut. Tidak ada perubahan yang diperlukan selama periode yang disajikan.

Monitoring is part of the Company’s continuous assessment of whether the business model for which the remaining financial assets are held continues to be appropriate and if it is not appropriate whether there has been a change in business model and so a prospective change to the classification of those assets. No such changes were required during the periods presented.

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana Perusahaan beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan, mata uang fungsional adalah Rupiah.

The functional currency of the Company is the currency of the primary economic environment in which the Company operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services. Based on the Company’s management assessment, the Company’s functional currency is Rupiah.

Page 59: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN SUMBER UTAMA KETIDAKPASTIAN ESTIMASI (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND KEY SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Menentukan Waktu Pemenuhan Kewajiban Pelaksanaan

Determining the Timing of Satisfaction of Performance Obligations

Perusahaan menyimpulkan bahwa pendapatan atas jasa yang diberikan harus diakui sepanjang waktu karena pelanggan secara bersamaan menerima dan menikmati manfaat yang diberikan oleh Perusahaan. Fakta bahwa entitas lain tidak perlu untuk melakukan kembali jasa yang telah diberikan Perusahaan saat ini menunjukkan bahwa pelanggan secara bersamaan menerima dan menikmati manfaat dari pelaksanaan Perusahaan saat melaksanakannya.

The Company concluded that revenue for services rendered is to be recognized over time because the customer simultaneously receives and consumes the benefits provided by the Company. The fact that another entity would not need to re-perform the service that the Company has provided to date demonstrates that the customer simultaneously receives and consumes the benefits of the Company’s performance as it performs.

Menentukan Masa Sewa Kontrak dengan Opsi Pembaruan dan Penghentian - Perusahaan sebagai penyewa

Determination of Lease Terms with Renewal and Termination Options - the Company as lessee

Perusahaan menentukan jangka waktu sewa sebagai jangka waktu sewa yang tidak dapat dibatalkan, bersama dengan periode apa pun yang dicakup oleh opsi untuk memperpanjang sewa jika cukup pasti untuk dilakukan, atau periode apa pun yang dicakup oleh opsi untuk mengakhiri sewa, jika cukup pasti untuk tidak dilakukan.

The Company determines the lease term as the non-cancellable term of the lease, together with any periods covered by an option to extend the lease if it is reasonably certain to be exercised, or any periods covered by an option to terminate the lease, if it is reasonably certain not to be exercised.

Perusahaan menerapkan pertimbangan dalam mengevaluasi apakah wajar dan pasti untuk mengeksekusi opsi untuk pembaruan atau penghentian sewa atau tidak. Untuk kontrak sewa dengan opsi perpanjangan atau pengakhiran, manajemen perlu mengestimasi masa sewa yang memerlukan pertimbangan atas semua fakta dan keadaan yang menciptakan insentif ekonomi untuk menggunakan opsi perpanjangan atau tidak untuk menggunakan opsi pengakhiran, termasuk setiap perubahan yang diharapkan dalam fakta dan keadaan dari tanggal dimulainya sampai tanggal pelaksanaan opsi. Opsi perpanjangan (atau periode setelah opsi penghentian) hanya termasuk dalam persyaratan sewa jika Perusahaan cukup yakin untuk menggunakan opsi perpanjangan atau tidak menggunakan opsi penghentian. Jika terjadi peristiwa signifikan atau perubahan signifikan dalam keadaan yang memengaruhi penilaian ini dan berada dalam kendali penyewa, penilaian di atas akan ditinjau.

The Company applies judgment in evaluating whether it is reasonably certain whether or not to exercise the option to renew or terminate the lease. For lease contracts with extension or termination options, management need to estimate the lease term which requires consideration of all facts and circumstances that creates an economic incentive to exercise an extension option or not to exercise termination options, including any expected changes in facts and circumstances from commencement date until the exercise date of the options. Extension options (or periods after termination options) are only included in lease terms if the Company is reasonably certain to exercise the extension options or not to exercise the termination options. If a significant event or a significant change in circumstances occurs which affects this assessment and that is within the control of the lessee, the above assessment will be reviewed.

Page 60: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN SUMBER UTAMA KETIDAKPASTIAN ESTIMASI (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND KEY SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Komitmen Sewa Operasi - sebagai Lessor Operating Lease Commitments - as Lessor

Perusahaan telah mengadakan perjanjian sewa dermaga. Perusahaan telah menentukan, berdasarkan evaluasi dari persyaratan dan kondisi perjanjian, bahwa Perusahaan mempertahankan semua risiko dan manfaat signifikan dari kepemilikan dermaga ini dan mengakui kontrak tersebut sebagai sewa operasi.

The Company has entered into docks leases. The Company has determined, based on an evaluation of the terms and conditions of the arrangements, that it retains all the significant risks and rewards of ownership of these docks and accounts for the contracts as operating leases.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its estimates and assumptions on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Provisi Ekspektasi Kerugian Kredit Piutang Usaha Allowance for Expected Credit Losses of Trade Receivables

Perusahaan menggunakan matriks provisi untuk menghitung ECL piutang usaha dan kontrak aset. Tingkat provisi didasarkan pada hari lewat jatuh tempo untuk pengelompokan berbagai segmen pelanggan yang memiliki pola kerugian yang serupa (yaitu, menurut geografi, jenis produk, jenis dan peringkat pelanggan, dan pertanggungan berdasarkan surat kredit dan bentuk asuransi kredit lainnya).

The Company uses a provision matrix to calculate ECLs for trade receivables and contract assets. The provision rates are based on days past due for groupings of various customer segments that have similar loss patterns (i.e., by geography, product type, customer type and rating, and coverage by letters of credit and other forms of credit insurance).

Matriks provisi awalnya didasarkan pada tingkat default yang diamati secara historis Perusahaan. Perusahaan akan mengkalibrasi matriks untuk menyesuaikan pengalaman kerugian kredit historis dengan informasi berwawasan ke depan. Misalnya, jika prakiraan kondisi ekonomi (yaitu, produk domestik bruto) diperkirakan akan memburuk selama tahun depan yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah default, maka tingkat default historis disesuaikan. Pada setiap tanggal pelaporan, tingkat default yang diamati secara historis diperbarui dan perubahan dalam estimasi berwawasan ke depan dianalisa.

The provision matrix is initially based on the Company’s historical observed default rates. The Company will calibrate the matrix to adjust the historical credit loss experience with forward-looking information. For instance, if forecast economic conditions (i.e., gross domestic product) are expected to deteriorate over the next year which can lead to an increased number of defaults, the historical default rates are adjusted. At every reporting date, the historical observed default rates are updated and changes in the forward-looking estimates are analyzed.

Page 61: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN SUMBER UTAMA KETIDAKPASTIAN ESTIMASI (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND KEY SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Provisi Ekspektasi Kerugian Kredit Piutang Usaha (lanjutan)

Allowance for Expected Credit Losses of Trade Receivables (continued)

Penilaian korelasi antara tingkat default yang diamati secara historis, prakiraan kondisi ekonomi, dan ECL adalah estimasi signifikan. Jumlah ECL sensitif terhadap perubahan keadaan dan prakiraan kondisi ekonomi. Pengalaman kerugian kredit historis Perusahaan dan prakiraan kondisi ekonomi mungkin tidak mewakili default aktual pelanggan di masa depan. Jumlah tercatat piutang usaha sebelum penyisihan diungkapkan dalam Catatan 5.

The assessment of the correlation between historical observed default rates, forecast economic conditions and ECLs is a significant estimate. The amount of ECLs is sensitive to changes in circumstances and of forecast economic conditions. The Company’s historical credit loss experience and forecast of economic conditions may also not be representative of customer’s actual default in the future. The carrying amounts of trade receivables before allowance are disclosed in Note 5.

Penilaian Instrumen Keuangan Valuation of Financial Instruments

Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan dari pengukuran nilai wajar ditentukan dengan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar akan berbeda jika Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Setiap perubahan dalam nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ini akan berdampak langsung pada laba rugi Perusahaan. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 2e dan 26.

The Company carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Company's profit or loss. The fair value of financial assets and financial liabilities are disclosed in Notes 2e and 26.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Property and Equipment

Biaya perolehan aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan periode kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis.

The costs of property and equipment, except land, are depreciated on straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these property and equipment to be within 4 to 20 years. The useful life of each item of the Company’s property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets.

Masa manfaat setiap aset direviu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan beban yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Page 62: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN SUMBER UTAMA KETIDAKPASTIAN ESTIMASI (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND KEY SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap (lanjutan)

Estimated Useful Lives of Property and Equipment (continued)

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah beban penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat atas aset tetap diungkapkan dalam Catatan 9.

A change in the estimated useful life of any item of property and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of these assets. The carrying amounts of property and equipment are disclosed in Note 9.

Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Impairment of Non-financial Assets

Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Perusahaan atau investasi signifikan dimasa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.

An impairment exists when the carrying value of an asset or cash generating unit exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm‟s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing of the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The cash flows are derived from the budget for the next five years and do not include restructuring activities that the Company is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the cash generating unit being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.

Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai aset non keuangan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

Management believes that there is no indication of potential impairment of non-financial assets as of December 31, 2020 and 2019.

Estimasi Incremental Borrowing Rate untuk Sewa Estimating the Incremental Borrowing Rate for

Leases

Perusahaan tidak dapat langsung menentukan tingkat bunga implisit dalam sewa, oleh karena itu, Perusahaan menggunakan suku bunga pinjaman inkremental (IBR) untuk mengukur kewajiban sewa. IBR adalah tingkat bunga yang harus dibayar Perusahaan untuk meminjam dalam jangka waktu yang sama, dan dengan jaminan serupa, dana yang diperlukan untuk memperoleh aset dengan nilai yang sama dengan aset hak guna dalam lingkungan ekonomi yang sama. Oleh karena itu, IBR mencerminkan apa yang 'harus dibayar' oleh Perusahaan, yang memerlukan perkiraan ketika tidak ada tarif yang tersedia sebagai acuan atau ketika perlu disesuaikan untuk mencerminkan syarat dan ketentuan sewa. Perusahaan memperkirakan IBR menggunakan input yang dapat diamati (seperti suku bunga pasar).

The Company cannot readily determine the interest rate implicit in the lease, therefore, it uses its incremental borrowing rate (IBR) to measure lease liabilities. The IBR is the rate of interest that the Company would have to pay to borrow over a similar term, and with a similar security, the funds necessary to obtain an asset of a similar value to the right-of-use asset in a similar economic environment. IBR therefore reflects what the Company ‘would have to pay’, which requires estimation when no observable rates are available or when they need to be adjusted to reflect the terms and conditions of the lease. The Company estimates the IBR using observable inputs (such as market interest rates).

Page 63: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN SUMBER UTAMA KETIDAKPASTIAN ESTIMASI (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND KEY SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Imbalan Kerja Jangka Panjang Long-term Employee Benefits

Penentuan utang dan liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, umur pensiun, dan tingkat mortalitas. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan diakui segera dalam laporan posisi keuangan dengan debit atau kredit ke saldo laba melalui penghasilan komprehensif lainnya dalam periode terjadinya. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat tentang liabilitas imbalan kerja jangka panjang diungkapkan dalam Catatan 16.

The determination of the Company’s long-term obligations and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized immediately in the statement of financial position with a correspponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income in the period which they occur. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and benefits and net benefits expense. The carrying amounts of long-term employee benefits liabilities are disclosed in Note 16.

Pajak Penghasilan Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 12.

4. KAS DAN BANK 4. CASH ON HAND AND IN BANKS

Terdiri atas: Consists of:

2020 2019

Kas 147.920.818 198.825.193 Cash on hand

Bank Cash in banks

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 41.367.467.012 6.620.728.514 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia Tbk 3.054.574.835 1.852.529.137 PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Danamon

Indonesia Tbk 16.930.408 17.413.154 PT Bank Danamon

Indonesia Tbk

Subtotal bank 44.438.972.255 8.490.670.805 Subtotal cash in banks

Total kas dan bank 44.586.893.073 8.689.495.998 Total cash on hand and in banks

Page 64: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

5. KAS DAN BANK (lanjutan) 5. CASH ON HAND AND IN BANKS (continued)

Seluruh saldo kas dan bank Perusahaan adalah dalam mata uang Rupiah.

All of the Company’s cash on hand and in banks are denominated in Rupiah.

Tidak terdapat saldo kas dan bank yang dibatasi penggunaannya atau ditempatkan pada pihak berelasi.

There is no cash on hand and in banks balances that are restricted in use or placed in related parties.

6. PIUTANG USAHA - NETO 6. TRADE RECEIVABLES - NET

Terdiri atas: Consists of:

2020 2019

Pihak ketiga Third parties PT Tanah Bumbu Resources 26.206.197.682 - PT Tanah Bumbu Resources PT Sungai Danau Jaya 13.701.240.070 - PT Sungai Danau Jaya PT Angsana Jaya Energi 7.132.908.750 - PT Angsana Jaya Energi PT Handil Bhakti Persada 681.500.000 472.500.000 PT Handil Bhakti Persada PT Geo Mineral Tranding 72.397.943 72.397.944 PT Geo Mineral Tranding

Total pihak ketiga 47.794.244.445 544.897.944 Total third parties

Penyisihan atas ECLs (235.000.000 ) - Allowance for ECLs

Total pihak ketiga - neto 47.559.244.445 544.897.944 Total third parties - net

Pihak berelasi (Catatan 6a) 10.260.571.122 10.260.571.122 Related parties (Note 6a) Penyisihan atas ECLs (4.257.000.000 ) - Allowance for ECLs

Total pihak berelasi - neto (Catatan 6a) 6.003.571.122 10.260.571.122 Total related parties - net (Note 6a)

Total 53.562.815.567 10.805.469.066 Total

Mutasi penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

The details of allowance for impairment losses on trade receivables are as follows:

2020 2019

Saldo awal - 45.000.000 Beginning balance Dampak penerapan PSAK 71 3.661.000.000 - Effect of adoption of PSAK 71

Penyisihan tahun berjalan (Catatan 22) 831.000.000 -

Provision during the year (Note 22)

Penghapusan - (45.000.000 ) Write off

Saldo akhir 4.492.000.000 - Ending balance

Pada tanggal 31 Desember 2019, penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha PT Genta Multi Perdana sebesar Rp 45.000.000 telah dihapuskan.

As of December 31, 2019, impaired trade receivables from PT Genta Multi Perdana amounting to Rp 45,000,000 has been written off.

Page 65: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

5. PIUTANG USAHA - NETO (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES - NET (continued)

Rincian umur piutang usaha dihitung berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:

The details of aging of trade receivables based on the date of invoice are as follows:

2020 2019

Belum jatuh tempo 24.260.280.345 137.500.000 Not yet due Sudah jatuh tempo: Past due:

1 - 30 hari 23.003.566.357 275.000.000 0 - 30 days 31 - 90 hari 272.000.000 550.000.000 31 - 60 days 91 - 180 hari 136.000.000 - 61 - 90 days 181 - 360 hari - 1.046.212.000 91 - 120 days Lebih dari 360 hari 10.382.968.865 8.796.757.066 More than 120 days

Total 58.054.815.567 10.805.469.066 Total Dikurangi penyisihan penurunan nilai (4.492.000.000 ) -

Less allowance for impairment loss

Neto 53.562.815.567 10.805.469.066 Net

Seluruh piutang usaha Perusahaan adalah dalam mata uang Rupiah.

All the Company’s trade receivables are denominated in Rupiah.

Piutang ini dijadikan jaminan atas utang bank Perusahaan (Catatan 14).

These receivables are pledged as collateral for the Company’s bank loan (Note 14).

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada tanggal 31 Desember 2020, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa cadangan atas kerugian penurunan nilai cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.

Based on the review of the status of the trade receivables as of December 31, 2020, the Company’s management believes that the allowance for impairment loss is sufficient to cover any possible losses from uncollectible trade receivables in the future.

6. SIFAT, SALDO, DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI

6. NATURE, BALANCES, AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi.

In the normal course of business, the Company entered into business and financial transactions with related parties.

Rincian sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The nature of the relationship with the related parties are as follows:

Pihak-pihak berelasi/ Hubungan/ Sifat Saldo Akun Transaksi/

Related parties Relationship Nature of transactions

PT Dua Kota Laut Entitas sepengendali/ Piutang usaha dan pendapatan/ Under common control Trade receivable and revenue

PT Amanah Putra Borneo Entitas sepengendali/ Piutang usaha dan pendapatan/ Under common control Trade receivable and revenue

PT Indoberkah Jaya Mandiri Entitas sepengendali/ Piutang usaha dan pendapatan/ Under common control Trade receivable and revenue

PT Bina Batulicin Usaha Entitas sepengendali/ Utang usaha/ Under common control Trade payable

PT Bina Usaha Batulicin Entitas sepengendali/ Utang usaha dan beban pokok pendapatan/ Under common control Trade payable and cost of revenues

Page 66: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

6. SIFAT, SALDO, DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI (lanjutan)

6. NATURE, BALANCES, AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Pihak-pihak berelasi/ Hubungan/ Sifat Saldo Akun Transaksi/ Related parties Relationship Nature of transactions

PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi Entitas induk langsung/ utang usaha, utang lain-lain, dan Direct parent company pinjaman tanpa bunga/ Trade payable, other

payable, and loan without interest PT Batulicin Enam Sembilan Logistik Entitas sepengendali/ Utang lain-lain/

Under common control Other payable PT Rayane Batulicin Transport Entitas sepengendali/ Utang lain-lain/

Under common control Other payable PT Batulicin Enam Sembilan Security Entitas sepengendali/ Utang lain-lain/

Under common control Other payable

PT Batulicin Enam Sembilan Entitas induk utama/ Jaminan utang bank/ Ultimate parent Guarantee for bank loan

company Rois Sunandar Pemegang saham/ Jaminan pribadi utang bank/

Shareholder Personal guarantee for bank loan

Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Balances and transactions with related parties are as follows:

a. Piutang usaha a. Trade receivables

Piutang usaha merupakan piutang untuk keperluan operasional yang diberikan Perusahaan kepada pihak berelasi:

Trade receivables represent receivables for operational purposes, obtained by related parties from the Company:

2020 2019

Total/ Total

Persentase/ Percentage*

Total/ Total

Persentase/ Percentage*

PT Dua Kota Laut 6.799.686.057 1,10% 6.799.686.057 1,20% PT Amanah Putra Borneo 2.414.672.865 0,39% 2.414.672.865 0,42% PT Indoberkah Jaya Mandiri 1.046.212.200 0,17% 1.046.212.200 0,18%

Total/Total 10.260.571.122 1,65% 10.260.571.122 1,80%

*persentase terhadap total aset/percentage to total assets.

b. Utang usaha b. Trade payables

Utang usaha merupakan utang sehubungan kegiatan operasional yang diterima Perusahaan dari pihak berelasi, sebagai berikut:

Trade payables represent payables for operational purposes, obtained by the Company from related parties, as follows:

2020 2019

Total/ Total

Persentase/ Percentage*

Total/ Total

Persentase/ Percentage*

PT Bina Usaha Batulicin 1.742.262.454 0,58% 3.196.461.485 0,86% PT Bina Batulicin Usaha 655.710.950 0,21% 825.000 0,00%

Total/Total 2.397.973.404 0,79% 3.197.286.485 0,86%

*persentase terhadap total liabilitas/percentage to total liabilities.

Page 67: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

62

6. SIFAT, SALDO, DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI (lanjutan)

6. NATURE, BALANCES, AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

c. Utang lain-lain c. Other payables

Utang lain-lain merupakan utang untuk keperluan selain operasional berupa pemberian jasa dari pihak berelasi, sebagai berikut:

Other payables represent payables for non operational purposes, related to service from related parties, as follows:

2020 2019

Total/Total Persentase/ Percentage* Total/Total

Persentase/ Percentage*

PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi 1.041.920.000 0,35% 792.000.000 0,22%

PT Batulicin Enam Sembilan Logistik 749.491.516 0,25% 464.882.823 0,12%

PT Rayane Batulicin Transport 353.280.000 0,12% 90.933.333 0,02%

PT Batulicin Enam Sembilan Security 216.213.800 0,07% 18.810.000 0,00%

Total/Total 2.360.905.316 0,79% 1.366.626.156 0,36%

*persentase terhadap total liabilitas/percentage to total liabilities.

d. Utang pihak berelasi d. Due to related parties

Pada tanggal 31 Desember 2019, utang pihak berelasi sebesar Rp 42.628.660.067, merupakan utang untuk keperluan operasional tanpa bunga, tanpa jaminan, dan tanpa jangka waktu pengembalian pasti yang diterima Perusahaan dari PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi dengan persentase terhadap total liabilitas sebesar 11,53% dan telah dilunasi pada bulan Maret 2020.

As of December 31, 2019, due to related parties amounted to Rp 42,628,660,067, which represent non-interest bearing payables for operational purposes, unsecured and with no definite repayment period obtained by the Company from PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi, with percentage to total liabilities of 11.53% and has been settled on March 2020.

e. Pendapatan e. Revenues

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, akun ini merupakan pendapatan atas jasa pelayaran dalam negeri sebesar Rp 2.256.560.880 kepada PT Indoberkah Jaya Mandiri, dengan persentase terhadap total pendapatan sebesar 0,93%.

For the year ended December 31, 2019, this account represents revenues obtained from domestic shipping service amounting to Rp 2,256,560,880 from PT Indoberkah Jaya Mandiri, with percentage to total revenues of 0.93%.

f. Beban pokok pendapatan f. Cost of revenues

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 and 2019, akun ini merupakan beban bahan bakar masing-masing sebesar Rp 1.483.539.000 dan Rp 997.529.000 kepada PT Bina Usaha Batulicin, dengan persentase terhadap total beban pokok pendapatan masing-masing sebesar 0,75% dan 0,60%.

For the years ended December 31, 2020 and 2019, this account represents fuel expenses amounting to Rp 1,483,539,000 and Rp 997,529,000, respectively, from PT Bina Usaha Batulicin, with percentage to total cost of revenues of 0.75% and 0.60%, respectively.

Page 68: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

63

6. SIFAT, SALDO, DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI (lanjutan)

6. NATURE, BALANCES, AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

g. Beban usaha g. Operating expenses

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 and 2019, akun ini merupakan beban jasa manajemen atas jasa konsultasi terkait dengan sistem, prosedur, dan perencanaan bisnis usaha jasa pelayaran dalam negeri masing-masing sebesar Rp 1.056.000.000 dan Rp 2.456.000.000 kepada PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi, dengan persentase terhadap total beban usaha masing-masing sebesar 3,51% dan 9,44%.

For the years ended December 31, 2020 and 2019, this account represents management fee for consulting services with the Company relating to the systems, procedures and business plans for domestic shipping service amounting to Rp 1,056,000,000 and Rp 2,456,000,000, respectively, from PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi, with percentage to total operating expenses of 3.51% and 9.44%, respectively.

h. Jaminan utang bank h. Guarantee for bank loan

Jaminan yang diberikan oleh pihak-pihak berelasi atas fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan terdiri atas:

The guarantee provided by related parties for credit facilities obtained by Companyare as follows:

- Jaminan perusahaan atas nama PT Batulicin Enam Sembilan

- Jaminan pribadi atas nama Rois Sunandar

- Corporate guarantee on behalf of PT Batulicin Enam Sembilan

- Personal guarantee on behalf of Rois Sunandar

i. Gaji dan tunjangan kepada Dewan Komisaris dan Direksi

i. Salaries and allowances to Board of Commissioners and Directors

Total gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 2.652.561.184 dan Rp 3.074.451.793 atau setara dengan 10,49% and 14,79% dari beban gaji pada tahun bersangkutan.

Total salaries and allowance paid to the Company’s boards of commissioners and directors for the years ended December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 2,652,561,184 and Rp 3,074,451,793, respectively or equivalent to 10.49% and 14.79% of salaries expenses for the year, respectively.

7. BEBAN DIBAYAR DI MUKA 7. PREPAID EXPENSES

Terdiri atas: Consists of:

2020 2019

Beban dibayar di muka Prepaid expenses

Asuransi 1.613.800.983 1.339.482.864 Insurance

Sewa 39.814.807 36.388.889 Rent

Lain-lain 66.294.668 - Others

Total 1.719.910.458 1.375.871.753 Total

Page 69: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

64

8. UANG MUKA PEMBELIAN ASET TETAP 8. ADVANCES FOR PURCHASE OF PROPERTY AND EQUIPMENT

Uang muka pembelian aset tetap merupakan uang muka untuk pembelian tugboat dan kapal tongkang. Mutasi uang muka pembelian aset tetap adalah sebagai berikut:

Advances for purchase of property and equipment consist of advances for the purchase of tugboat and barges. The movement in advances for purchase of property and equipment is as follows:

2020 2019

Saldo awal tahun 39.093.100.000 33.150.000.000 Beginning balance

Penambahan 1.025.300.000 77.658.100.000 Additions

Pengurangan - (71.715.000.000 ) Deductions

Saldo akhir tahun 40.118.400.000 39.093.100.000 Ending balance

9. ASET TETAP - NETO 9. PROPERTY AND EQUIPMENT - NET

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of property and equipment are as follows:

2020

Saldo Awal/ Beginning Balance

Penerapan PSAK 73/ PSAK 73 Adoption

1 Januari 2020/ January 1, 2020

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Saldo Akhir/ Ending Balance

Harga perolehan Acquisition cost Kepemilikan

Langsung

Direct ownership Armada kapal laut 568.897.660.000 - 568.897.660.000 - - 568.897.660.000 Fleet Kendaraan 682.095.000 - 682.095.000 - - 682.095.000 Vehicles

Mesin dan peralatan 2.167.008.525 - 2.167.008.525

526.435.000 - 2.693.443.525 Machineries and

equipment Inventaris kantor 170.025.700 - 170.025.700 157.818.000 - 327.843.700 Office supplies

Aset hak guna

Right-of-use

assets Bangunan - - - 3.562.469.080 - 3.562.469.080 Buildings Kendaraan - 367.475.182 367.475.182 - - 367.475.182 Vehicles

Total harga perolehan 571.916.789.225 367.475.182 572.284.264.407

4.246.722.080 - 576.530.986.487 Total acquisition

costs

Akumulasi

penyusutan

Accumulated

depreciation Kepemilikan

langsung

Direct ownership Armada kapal laut 62.031.997.214 - - 31.544.645.500 - 93.576.642.714 Fleet Kendaraan 682.095.000 - - - 682.095.000 Vehicles

Mesin dan peralatan 603.597.976 - -

635.629.006 - 1.239.226.982 Machineries and

equipment Inventaris kantor 40.421.509 - - 61.422.029 - 101.843.538 Office supplies

Aset hak guna

Right-of-use

assets Bangunan - - - 356.246.908 - 356.246.908 Buildings Kendaraan - - - 220.485.109 - 220.485.109 Vehicles

Total akumulasi penyusutan 63.358.111.699 - -

32.818.428.552 - 96.176.540.251

Total accumulated depreciation

Nilai Buku Neto 508.558.677.526

480.354.446.236 Net Book Value

Page 70: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

65

9. ASET TETAP - NETO (lanjutan) 9. PROPERTY AND EQUIPMENT - NET (continued)

2019

Saldo awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balance Additions Deductions Balance

Harga perolehan Acquisition cost

Armada kapal laut 269.682.660.000 299.215.000.000 - 568.897.660.000 Fleet

Kendaraan 682.095.000 - - 682.095.000 Vehicles

Mesin dan peralatan

1.814.867.525 352.141.000 - 2.167.008.525 Machineries and

equipment

Inventaris kantor 45.504.600 124.521.100 - 170.025.700 Office supplies

Total harga perolehan

272.225.127.125 299.691.662.100 - 571.916.789.225 Total acquisition

costs

Harga perolehan

Accumulated

Depreciation

Armada kapal laut 34.403.497.549 27.628.499.665 - 62.031.997.214 Fleet

Kendaraan 682.095.000 - - 682.095.000 Vehicles

Mesin dan peralatan

117.745.052 485.852.924 - 603.597.976 Machineries and

Equipment

Inventaris kantor 26.613.133 13.808.376 - 40.421.509 Office supplies

Total akumulasi penyusutan

35.229.950.734 28.128.160.965 - 63.358.111.699 Total accumulated

depreciation

Nilai Buku Neto

236.995.176.391 508.558.677.526 Net Book Value

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expenses are allocated as follows:

2020 2019

Beban pokok pendapatan (Catatan 21) 32.400.759.616 28.114.352.590 Cost of revenues (Note 21)

Beban usaha (Catatan 22) 417.668.936 13.808.375 Operating expenses (Note 22)

Total 32.818.428.552 28.128.160.965 Total

Harga perolehan dari aset tetap yang telah disusutkan penuh tapi masih digunakan adalah sebagai berikut:

The cost of property and equipment which are fully depreciated but still in use are as follows:

2020 2019

Kendaraan 682.095.000 682.095.000 Vehicles Inventaris kantor 25.252.000 17.637.000 Office supplies

Total 707.347.000 699.732.000 Total

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, armada kapal laut digunakan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh Perusahaan (Catatan 14).

As of December 31, 2020 and 2019, fleet are used as collateral for bank loan obtained by the Company (Note 14).

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, aset tetap milik Perusahaan, dilindungi oleh asuransi dari PT Asuransi Astra Buana dan PT Asuransi Adira Dinamika terhadap kebakaran, bencana alam, pencurian, dan risiko lainnya, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 549.398.710.000 dan Rp 618.948.700.000. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

As of December 31, 2020 and 2019, property and equipment owned by the Company are covered by insurance from PT Asuransi Astra Buana and PT Asuransi Adira Dinamika, against fire, natural disaster, theft and other possible risk with an aggregate coverage amounting to Rp 549,398,710,000 and Rp 618,948,700,000, respectively. The Company’s management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.

Page 71: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

66

9. ASET TETAP - NETO (lanjutan) 9. PROPERTY AND EQUIPMENT - NET (continued)

Berdasarkan surat persetujuan klaim asuransi No. 02244/EKS/CCL/XII/2019-DLU tanggal 19 Desember 2019, Perusahaan menyetujui nilai klaim asuransi yang diberikan oleh PT Asuransi Astra Buana sebesar Rp 2.100.472.800 sebagai penggatian kerusakan armada kapal laut TB FAREL 12. Pada tanggal 20 Januari 2020, Perusahaan telah menerima kompensasi ganti rugi atas kerusahan tersebut. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, armada yang rusak tersebut masih digunakan oleh Perseroan dalam operasionalnya. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 laba atas klaim asuransi disajikan dalam akun “Pendapatan (beban) lain-lain” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Based on the insurance claim approval letter No. 02244/EKS/CCL/XII/2019-DLU dated December 19, 2019, the insurance claim value provided by PT Asuransi Astra Buana amounted to Rp 2,100,472,800 for the damaged fleet TB FAREL 12 which was received on January 20, 2020. As of December 31, 2020, the damaged fleet is still being utilized by the Company in its operations. For the year ended December 31, 2020, gain from insurance claims are presented as part of “Other income (expenses)” in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

Management believes that there is no impairment in value of property and equipment as of December 31, 2020 and 2019.

10. UTANG USAHA 10. TRADE PAYABLES

Terdiri atas: Consists of:

2020 2019

Pihak ketiga Third parties PT Armada Rock Karunia

Transshipment 11.303.766.384 3.391.774.483 PT Armada Rock Karunia

Transshipment PT Prima Sarana Bahari 5.753.718.272 1.196.512.600 PT Prima Sarana Bahari CV Graha Persada 304.701.750 128.664.900 CV Graha Persada PT Deli Pratama Angkutan

Laut - 2.434.020.500 PT Deli Pratama Angkutan Laut Lain - lain (masing-masing di

bawah Rp 200 juta) 297.952.325 316.544.950 Others (each below Rp 200

million)

Subtotal pihak ketiga 17.660.138.731 7.467.517.433 Subtotal third parties Pihak berelasi (Catatan 6b) 2.397.973.404 3.197.286.485 Related parties (Note 6b)

Total 20.058.112.135 10.664.803.918 Total

Rincian umur utang usaha dihitung berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:

The details of aging of trade payables based on the date of invoice are as follows:

2020 2019

Belum jatuh tempo 16.900.504.220 3.485.590.781 Not yet due Sudah jatuh tempo: Past due:

1 - 30 hari 3.051.762.356 1.460.250.194 0 - 30 days 31 - 90 hari 22.312.500 211.763.900 31 - 60 days 91 - 180 hari 42.720.000 54.017.500 61 - 90 days 181 - 360 hari 40.813.059 28.771.100 91 - 120 days Lebih dari 360 hari - 5.424.410.443 More than 120 days

Total 20.058.112.135 10.664.803.918 Total

Seluruh utang usaha Perusahaan adalah dalam mata uang Rupiah.

All of the Company’s trade payables are denominated in Rupiah.

Page 72: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

67

11. BEBAN AKRUAL 11. ACCRUED EXPENSES

Terdiri atas: Consists of:

2020 2019

Jasa profesional 110.000.000 100.000.000 Professional fees Lain-lain 117.795.835 4.120.000 Others

Total 227.795.835 104.120.000

Total

12. PERPAJAKAN 12. TAXATION

a. Utang Pajak a. Taxes Payable

Terdiri atas: Consists of:

2020 2019

Pajak Pertambahan Nilai 2.352.686.061 - Value Added Taxes Pajak penghasilan: Income taxes:

Pasal 4 (2) 1.244.444 - Article 4 (2) Pasal 15 206.550.331 27.661.823 Article 15 Pasal 21 94.634.367 90.631.912 Article 21 Pasal 23 34.002.576 16.772.874 Article 23

Total 2.689.117.779 135.066.609

Total

b. Beban Pajak Penghasilan b. Income Tax Expense

2020 2019

Beban pajak final (3.546.384.718 ) (3.091.337.317 )

Final tax expense

c. Pajak Penghasilan - Final c. Income Tax - Final

Perhitungan beban pajak penghasilan final untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Calculation of final income tax expense for the years ended December 31, 2020 and 2019 are as follows:

2020 2019

Pendapatan Perusahaan yang dikenakan pajak final (Catatan 20) 295.532.059.811 257.611.443.113

The Company’s revenues as an object of final income tax

(Note 20)

Taksiran pajak atas pendapatan jasa angkut kapal pasal 15 (1,2%) 3.546.384.718 3.091.337.317

Taxable income from vessel freight services revenues

Article 15 (1.2%) Dikurangi pajak penghasilan

Pasal 15 dibayar di muka 3.339.834.387 3.063.675.494 Less prepaid tax

Article 15

Total utang pajak penghasilan - Pasal 15 206.550.331 27.661.823

Total income tax payable Article 15

Page 73: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

68

12. PERPAJAKAN (lanjutan) 12. TAXATION (continued)

d. Administrasi pajak di Indonesia d. Tax administration in Indonesia

Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing entitas menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak.

The taxation laws of Indonesia require that each company within Indonesia submits individual tax returns on the basis of self-assessment. Under prevailing regulations the Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within a certain period. For the fiscal years of 2007 and before, this period is within ten years of the time the tax become due, but not later than 2013, while for the fiscal years of 2008 and onwards, the period is within five years of the time the tax becomes due.

13. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 13. UNEARNED REVENUES

Terdiri atas: Consists of:

2020 2019

PT Sungai Danau Jaya - 12.757.374.683 PT Sungai Danau Jaya PT Tanah Bumbu Resources - 2.614.878.124 PT Tanah Bumbu Resources

Total - 15.372.252.807

Total

Pendapatan diterima di muka merupakan uang muka sewa dari pelanggan yang diperoleh Perusahaan (Catatan 20).

Unearned revenues represent down payments received from customers (Note 20).

14. UTANG BANK 14. BANK LOANS

Akun ini merupakan utang bank yang diperoleh dari PT Bank Pembangungan Daerah Kalimantan Selatan (BPD Kalsel) dengan rincian sebagai berikut:

This account represents bank loan obtained from PT Bank Pembangungan Daerah Kalimantan Selatan (BPD Kalsel) with the following details:

2020 2019

Pokok pinjaman: Loan principal: PK No. 59 tahun 2018

(Rp 260 miliar) 203.309.333.301 220.458.333.309 CA No. 59 year 2018

(Rp 260 billion) PK No. 11 tahun 2018

(Rp 54 miliar) 32.213.333.318 36.333.333.320 CA No. 11 year 2018

(Rp 54 billion) PK No. 11 tahun 2017

(Rp 65 miliar) 25.134.401.470 30.902.369.656 CA No. 11 year 2017

(Rp 65 billion) PK No. 35 tahun 2017

(Rp 11 miliar) 5.506.666.648 6.416.666.650 CA No. 35 year 2017

(Rp 11 billion)

Total pokok pinjaman 266.163.734.737 294.110.702.935

Total loan principal

Page 74: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

69

14. UTANG BANK (lanjutan) 14. BANK LOANS (continued)

2020 2019

Dikurangi utang bank yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Less the current maturities of bank loan:

PK No. 59 tahun 2018 (Rp 260 miliar) 52.000.000.032 52.000.000.032

CA No. 59 year 2018 (Rp 260 billion)

PK No. 11 tahun 2018 (Rp 54 miliar) 10.900.000.008 10.900.000.008

CA No. 11 year 2018 (Rp 54 billion)

PK No. 11 tahun 2017 (Rp 65 miliar) 13.243.872.744 13.243.872.744

CA No. 11 year 2017 (Rp 65 billion)

PK No. 35 tahun 2017 (Rp 11 miliar) 2.200.000.008 2.200.000.008

CA No. 35 year 2017 (Rp 11 billion)

Subtotal 78.343.872.792 78.343.872.792 Subtotal

Utang bank yang jatuh tempo lebih dari satu tahun 187.819.861.945 215.766.830.143

Bank loan - net of current maturities

Perjanjian Kredit (PK) No. 59 tahun 2018 Credit Agreement (CA) No. 59 year 2018

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 59/SP2k/Opr/ BTL/2018 tanggal 30 Oktober 2018 yang telah diaktakan berdasarkan akta Notaris Arwin Engsun, S.H., M.Kn., No. 16 tanggal 7 November 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari BPD Kalsel dengan plafon sebesar Rp 260.000.000.000. Pinjaman ini telah dicairkan dengan jadwal sebagai berikut:

Based on Credit Agreement No. 59/SP2k/Opr/ BTL/2018 dated October 30, 2018 which has been notarized by Notarial Deed No. 16 of Arwin Engsun, S.H., M.Kn., dated November 7, 2018, the Company obtained Investment Loan Facility from BPD Kalsel with a limit of Rp 260,000,000,000. This loan has been disbursed with the following schedules:

Frekuensi/ Jumlah Pencairan/ Akumulasi Pinjaman/

Tanggal/Date Time Amount of Disbursement Accumulated Loan

16 Desember 2018/December 16, 2018 1 32.500.000.000 32.500.000.000 16 Januari 2019/January 16, 2019 2 32.500.000.000 65.000.000.000 16 Februari 2019/February 16, 2019 3 32.500.000.000 97.500.000.000 16 Maret 2019/March 16, 2019 4 65.000.000.000 162.500.000.000 16 Mei 2019/May 16, 2019 5 32.500.000.000 195.000.000.000 16 Juni 2019/June 16, 2019 6 32.500.000.000 227.500.000.000 16 Juli 2019/July 16, 2019 7 32.500.000.000 260.000.000.000

Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 12% per tahun (Sliding Floating Rate). Fasilitas ini akan dilunasi dalam waktu 60 bulan, dengan pembayaran angsuran sebesar Rp 541.666.667 setiap bulan mulai dari selama 5 (lima) tahun dari tanggal pencairan. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian armada kapal laut. Fasilitas ini dijaminkan dengan armada kapal laut tersebut dan jaminan perusahaan atas nama PT Batulicin Enam Sembilan (Catatan 6h dan 9).

This facility bears interest of 12% per annum (Sliding Floating Rate). This facility will be repaid within 60 months, with an installment payment of Rp 541,666,667 each month for 5 (five) years starting from the date of attribution. This facility is used for the purchase of fleet. This facility is secured by the Company’s fleet and corporate guarantee on behalf of PT Batulicin Enam Sembilan (Notes 6h and 9).

Page 75: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

70

14. UTANG BANK (lanjutan) 14. BANK LOANS (continued)

Perjanjian Kredit (PK) No. 59 tahun 2018 (lanjutan) Credit Agreement (CA) No. 59 year 2018

(continued)

Pinjaman ini diangsur dengan jadwal angsuran pokok sebagai berikut:

This loan is repaid with the following schedule of principal installments:

Tahun 2018 541.666.687 Year 2018 Tahun 2019 39.000.000.024 Year 2019 Tahun 2020 52.000.000.032 Year 2020 Tahun 2021 52.000.000.032 Year 2021 Tahun 2022 52.000.000.032 Year 2022 Tahun 2023 51.458.333.325 Year 2023 Tahun 2024 12.999.999.868 Year 2024

Total

260.000.000.000

Total

Selama jangka waktu pinjaman, Perusahaan tidak boleh melakukan aktivitas sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari BPD Kalsel, antara lain:

During the term of the loan, the Company is prohibited from conducting the following activities, without written consent of BPD Kalsel, such as:

a. Terlibat dalam tindakan tercela atau melanggar hukum;

b. Menjual atau menjaminkan kembali aset yang sudah dijaminkan;

c. Mengikat diri sebagai penjamin hutang kepada pihak lain;

d. Mengalihkan hak atau kewajiban yang timbul akibat perjanjian kredit kepada pihak lain;

e. Melanggar ketentuan bank teknis.

a. Change the forms, legal status, or the Articles of Association of the Company;

b. Sell or recollateralize assets that have been guaranteed;

c. Bind oneself as guarantor of debts to other parties;

d. Transfer the rights or obligation arising from credit agreement to other parties;

e. Violate technical bank rules.

Perjanjian Kredit (PK) No. 11 tahun 2018 Credit Agreement (CA) No. 11 year 2018

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 11/SP2k/Opr BTL/2018 tanggal 6 April 2018 yang telah diaktakan berdasarkan akta Notaris Sri Hartini, S.H., M.Kn., No. 19 tanggal 11 April 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari BPD Kalsel sebesar Rp 54.500.000.000. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 12% per tahun (Sliding Floating Rate 1 - 1,5% p.a). Fasilitas ini akan dilunasi dalam waktu 60 bulan, dengan pembayaran angsuran sebesar Rp 908.333.334 setiap bulan mulai dari tanggal 16 Mei 2018 sampai dengan tanggal 16 April 2023. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian armada kapal laut. Fasilitas ini dijaminkan dengan armada kapal laut tersebut dan jaminan peusahaan atas nama PT Batulicin Enam Sembilan (Catatan 6h dan 9).

Based on Credit Agreement No. 11/SP2k/Opr/ BTL/2018 dated April 6, 2018 which has been notarized by Notarial Deed No. 19 of Sri Hartini, S.H., M.Kn., dated April 11, 2018, the Company obtained Investment Loan Facility from BPD Kalsel amounting to Rp 54,500,000,000. This facility bears interest of 12% per annum (Sliding Floating Rate 1 - 1.5% p.a). The facility will be repaid through 60 monthly installments amounting to Rp 908,333,334 for each installment starting May 16, 2018 until April 16, 2023. This facility is used for the purchase of Fleet. This facility is secured by the Company’s fleet and corporate guarantee on behalf of PT Batulicin Enam Sembilan (Notes 6h and 9).

Pinjaman ini diangsur dengan jadwal angsuran pokok sebagai berikut:

This loan is repaid with the following schedule of principal installments:

Tahun 2018 7.266.666.672 Year 2018 Tahun 2019 10.900.000.008 Year 2019 Tahun 2020 10.900.000.008 Year 2020 Tahun 2021 10.900.000.008 Year 2021 Tahun 2022 10.900.000.008 Year 2022 Tahun 2023 3.633.333.296 Year 2023

Total

54.500.000.000 Total

Page 76: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

71

14. UTANG BANK (lanjutan) 14. BANK LOANS (continued)

Perjanjian Kredit (PK) No. 11 tahun 2018 (lanjutan) Credit Agreement (CA) No. 11 year 2018

(continued)

Selama jangka waktu pinjaman, Perusahaan harus menjaga dan mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

During the term of the loan, the Company must keep and maintain the following financial ratios:

a. Rasio lancar minimal 150%. b. Solvabilitas minimal 200%. c. Profit margin lebih besar dari suku bunga. d. Debt to equity ratio maksimal 3x.

a. Current ratio minimum 150%. b. Solvency minimum 200%. c. Profit margin greater than interest rate. d. Debt to equity ratio maximum 3x.

Selama jangka waktu pinjaman, Perusahaan tidak boleh melakukan aktivitas sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari BPD Kalsel, antara lain:

During the term of the loan, the Company is prohibited from conducting the following activities, without written consent of BPD Kalsel, such as:

a. Menjaga kualitas kredit; b. Mengalihkan hak atau kewajiban yang timbul

akibat perjanjian kredit kepada pihak lain; c. Menjual atau menjaminkan kembali aset yang

sudah dijaminkan; d. Melanggar ketentuan bank teknis; e. Terlibat tindakan tercela yang mengakibatkan

berhubungan dengan pihak berwajib.

a. Maintaining credit quality; b. Transfer the rights or obligation arising from

credit agreement to other parties; c. Sell or recollateralize assets that have been

guaranteed; d. Violate technical bank rules; e. Disgraceful actions that result in dealing with

authorities.

Perjanjian Kredit (PK) No. 11 tahun 2017 Credit Agreement (CA) No. 11 year 2017

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 11/SP2k/Opr/ BTL/2017 pada tanggal 27 Maret 2017 yang telah diaktakan berdasarkan akta Notaris Robensjah Sjachran, S.H., M.H., No. 1 tanggal 3 April 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari BPD Kalsel sebesar Rp 65.000.000.000, yang digunakan oleh Perusahaan masing-masing pada tanggal 16 April 2017 dan 16 September 2017 dengan nilai masing-masing sebesar Rp 51.587.000.000 dan Rp 13.413.000.000. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun (Sliding Floating Rate). Fasilitas ini akan dilunasi masing-masing dalam waktu 60 bulan dan 55 bulan dengan besar angsuran masing-masing sebesar Rp 859.783.334 dan Rp 243.872.688 setiap bulan. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 16 April 2022. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian armada kapal laut. Fasilitas ini dijaminkan dengan armada kapal laut tersebut dan piutang usaha Perusahaan (Catatan 5 dan 9).

Based on Credit Agreement No. 11/SP2k/Opr/ BTL/2017 dated March 27, 2017 which has been notarized by Notarial Deed No. 1 of Robensjah Sjachran, S.H., M. H., dated April 3, 2017, the Company obtained Investment Loan Facility from BPD Kalsel amounting to Rp 65,000,000,000, used by the Company on April 16, 2017 and September 16, 2017, with value of Rp 51,587,000,000 and Rp 13,413,000,000, respectively. This facility bears interest 12.5% per annum (Sliding Floating Rate). This facility will be paid within 60 months and 55 months, respectively with installment payment amounting to Rp 859,783,334 and Rp 243,872,688, respectively. This facility is used for the purchase of fleet, will mature on April 16, 2022 and secured by the Company’s fleet and trade receivables (Notes 5 and 9).

Pinjaman ini diangsur dengan jadwal angsuran pokok sebagai berikut:

This loan is repaid with the following schedule of principal installments:

Tahun 2017 7.609.884.856 Year 2017 Tahun 2018 13.243.872.744 Year 2018 Tahun 2019 13.243.872.744 Year 2019 Tahun 2020 13.243.872.744 Year 2020 Tahun 2021 13.243.872.744 Year 2021 Tahun 2022 4.414.624.168 Year 2022

Total

65.000.000.000 Total

Page 77: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

72

14. UTANG BANK (lanjutan) 14. BANK LOANS (continued)

Perjanjian Kredit (PK) No. 11 tahun 2017 (lanjutan) Credit Agreement (CA) No. 11 year 2017 (continued)

Selama jangka waktu pinjaman, Perusahaan harus menjaga dan mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

During the term of the loan, the Company must keep and maintain the following financial ratios:

a. Rasio lancar minimal 150%. b. Solvabilitas minimal 200%. c. Profit margin lebih besar dari suku bunga. d. Debt to equity ratio maksimal 3x.

a. Current ratio minimum 150%. b. Solvency minimum 200%. c. Profit margin greater than interest rate. d. Debt to equity ratio maximum 3x.

Selama jangka waktu pinjaman, Perusahaan tidak boleh melakukan aktivitas sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari BPD Kalsel, antara lain:

During the term of the loan, the Company is prohibited from conducting the following activities, without written consent of BPD Kalsel, such as:

a. Mengubah susunan pengurus, bentuk usaha dan pemegang saham;

b. Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari pihak lain;

c. Menjual kembali aset yang sudah dijaminkan; d. Melanggar ketentuan bank teknis; e. Mengajukan pernyataan pailit; f. Terlibat dalam tindakan tercela atau melanggar

hukum.

a. Change the composition of the board, articles of Association and shareholders;

b. Obtain credit facilities or loans from other parties;

c. Sell assets that have been guaranteed; d. Violate technical bank rules; e. File bankrupt statements; f. Engage in despicable or unlawful actions.

Perjanjian Kredit (PK) No. 35 tahun 2017 Credit Agreement (CA) No. 35 year 2017

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 35/SP2k/Opr/ BTL/2017 tanggal 20 Oktober 2017 yang telah diaktakan berdasarkan akta Notaris Sri Hartini, S.H., M.Kn., No. 89 tanggal 30 Oktober 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari BPD Kalsel sebesar Rp 11.000.000.000. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun (Sliding Floating Rate). Fasilitas ini akan dilunasi dalam waktu 60 bulan, dengan pembayaran angsuran sebesar Rp 183.333.334 setiap bulan mulai dari tanggal 16 November 2017 sampai dengan tanggal 16 Oktober 2022 Fasilitas ini digunakan untuk pembelian armada kapal laut.

Based on Credit Agreement No. 35/SP2k/Opr/ BTL/2017 dated October 20, 2017 which has been notarized by Notarial Deed No. 89 of Sri Hartini, S.H., M.Kn., dated October 3, 2017, the Company obtained Investment Loan Facility from BPD Kalsel amounted to Rp 11,000,000,000. This facility bears interest of 12.5% per annum (Sliding Floating Rate). The facility will be repaid through 60 monthly installments amounting to Rp 183,333,334 from November 16, 2017 until October 16, 2022. This facility is used for the purchase of Fleet.

Pinjaman ini diangsur dengan jadwal angsuran pokok sebagai berikut:

This loan is repaid with the following schedule of principal installments:

Tahun 2017 183.333.334 Year 2017 Tahun 2018 2.200.000.008 Year 2018 Tahun 2019 2.200.000.008 Year 2019 Tahun 2020 2.200.000.008 Year 2020 Tahun 2021 2.200.000.008 Year 2021 Tahun 2022 2.016.666.634 Year 2022

Total

11.000.000.000 Total

Page 78: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

73

14. UTANG BANK (lanjutan) 14. BANK LOANS (continued)

Perjanjian Kredit (PK) No. 35 tahun 2017 (lanjutan) Credit Agreement (CA) No. 35 year 2017 (continued)

Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan jaminan sebagai berikut:

This credit facility is secured by the following collaterals:

a. Satu kapal tugboat (Catatan 9) b. Piutang usaha (Catatan 5) c. Jaminan perusahan PT Batulicin Enam

Sembilan (Catatan 6g) d. Jaminan perorangan Rois Sunandar

(Catatan 6g)

a. One tug boat (Note 9) b. Trade receivables (Note 5) c. Coorporate guarantee by PT Batulicin Enam

Sembilan (Note 6g) d. Personal guarantee by Rois Sunandar

(Note 6g)

Selama jangka waktu pinjaman, Perusahaan harus menjaga dan mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

During the term of the loan, the Company must keep and maintain the following financial ratios:

a. Rasio lancar minimal 150%. b. Solvabilitas minimal 200%. c. Profit margin lebih besar dari suku bunga. d. Debt to equity ratio maksimal 3x.

a. Current ratio minimum 150%. b. Solvency minimum 200%. c. Profit margin greater than interest rate. d. Debt to equity ratio maximum 3x.

Selama jangka waktu pinjaman, Perusahaan tidak boleh melakukan aktivitas sebagai berikut, tanpa persetujuan tertulis dari BPD Kalsel, antara lain:

During the term of the loan, the Company is prohibited from conducting the following activities, without written consent of BPD Kalsel, such as:

a. Menjaga kualitas kredit; b. Mengalihkan hak atau kewajiban yang timbul

akibat perjanjian kredit kepada pihak lain; c. Menjual atau menjaminkan kembali aset yang

sudah dijaminkan; d. Melanggar ketentuan bank teknis; e. Terlibat tindakan tercela yang mengakibatkan

berhubungan dengan pihak berwajib.

a. Maintain credit quality; b. Transfer the rights or obligation arising from

credit agreement to other parties; c. Sell or recollateralize assets that have been

guaranteed; d. Violate technical bank rules; e. Disgraceful actions that result in dealing with

authorities.

Perusahaan telah memperoleh waiver dari BPD Kalsel dalam surat No. 817/Sar-BTL/2021 pada tanggal 24 Mei 2021 mengenai pengesampingan terhadap ketentuan rasio keuangan yaitu rasio lancar dan solvabilitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.

The Company has obtained waiver from BPD Kalsel in its letter No. 817/Sar-BTL/2021, dated May 24, 2021 regarding the waiver of financial ratio requirement, which are current ratio and solvency for the year ended December 31, 2020.

15. SEWA 15. LEASES Sebagai lessee As lessee

Perusahaan memiliki kontrak sewa untuk gedung

dan kendaraan yang digunakan dalam operasinya. Gedung dan kendaraan memiliki jangka waktu sewa 2 - 10 tahun tanpa batasan atau perjanjian yang diberlakukan dan mencakup opsi perpanjangan dan pemutusan hubungan kerja. Pada tanggal 31 Desember 2020, nilai tercatat aset hak guna adalah sebesar Rp 3.353.212.245 (Catatan 9).

The Company has lease contracts for building and vehicles used in its operations. Buildings and vehicles have lease terms of 2 - 10 years with no restrictions or covenants imposed and includes extension and termination options. As of December 31, 2020, the carrying amounts of right-of-use assets amounted to Rp 3,353,212,245 (Note 9).

Perusahaan juga memiliki sewa gedung dengan

jangka waktu sewa 12 bulan atau kurang. Perusahaan menerapkan pengecualian pengakuan "sewa jangka pendek" untuk sewa tersebut.

The Company also has certain lease of buildings with lease term of 12 months or less. The Company applies the “short-term lease” recognition exemption for these leases.

Page 79: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

74

15. SEWA (lanjutan) 15. LEASES (continued) Sebagai lessee (lanjutan) As lessee (continued)

Mutasi kewajiban sewa yang diakui dalam laporan

keuangan per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Movement of lease liabilities recognized in the statement of financial position as of December 31, 2020 are as follows:

2020

Saldo per 1 Januari 2020 367.475.182 As of January 1, 2020

Penambahan 3.562.469.080 Additions

Penambahan bunga 401.591.217 Accretion of interest

Pembayaran Payments

Pokok (420.408.783 ) Principal

Bunga (401.591.217 ) Interest

Saldo akhir 3.509.535.479

Ending balance

Lancar 386.916.617 Current

Tidak lancar 3.122.618.862 Non-current

Total 3.509.535.479 Total

Rincian liabilitas sewa berdasarkan pesewa adalah

sebagai berikut: The details of lease liabilities by lessor are as

follows:

2020

PT Bina Batulicin Usaha 3.382.555.033 PT Bina Batulicin Usaha

PT Rayane Batulcin Transport 126.980.446 PT Rayane Batulcin Transport

Total 3.509.535.479 Total

Rata-rata tertimbang dari kenaikan suku bunga pinjaman yang diterapkan Perusahaan adalah 11,5%.

The weighted average of the Company’s incremental borrowing rate applied is 11.5%.

Analisis jatuh tempo liabilitas sewa diungkapkan

pada Catatan 28. The maturity analysis of lease liabilities is disclosed

in Note 28. Jumlah total yang diakui dalam laporan laba rugi

terdiri dari: Total amount recognized in profit or loss consists of

the following:

2020

Beban depresiasi atas aset hak-guna Depreciation expenses of right-of-use assets

Beban pokok pendapatan (Catatan 21) 220.485.109 Cost of revenues (Note 21)

Beban umum dan administrasi

(Catatan 22)

356.246.908

General and adminstrative expenses

(Note 22)

Beban yang berkaitan dengan liabilitas

sewa jangka pendek

Expense relating to short-term lease

liabilities

Beban pokok pendapatan (Catatan 21) 94.540.039.602 Cost of revenues (Note 21)

Beban umum dan administrasi

(Catatan 22)

116.762.966

General and adminstrative expenses

(Note 22)

Beban bunga atas kewajiban sewa

(Catatan 24)

401.591.217

Interest expense on lease liabilities

(Note 24)

Total yang diakui dalam laba rugi 95.635.125.802

Total amount recognized in

profit or loss

Page 80: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

75

15. SEWA (lanjutan) 15. LEASES (continued) Sebagai lessee (lanjutan) As lessee (continued)

Total arus kas keluar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 untuk semua kontrak sewa adalah sebesar Rp 78.421.315.940 yang termasuk biaya sewa yang tidak diakui dalam kewajiban sewa.

The total cash outflows for year ended December 31, 2020 for all lease contracts amounted to Rp 78,421,315,940 which include rental expenses that are not recognized in the lease liabilities.

Penambahan aset hak guna dan liabilitas sewa non kas Perusahaan sebesar Rp 3.562.469.080 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.

The Company’s non-cash additions to right- of-use assets and lease liabilities amounted Rp 3,562,469,080 for the year ended December 31, 2020.

Sebagai Lessor As Lessor

Perusahaan melakukan sewa operasi atas aset tetap yang terdiri dari amarda kapal laut. Sewa ini berjangka waktu pendek. Perusahaan mengakui pendapatan sewa pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 295.532.059.811 dan Rp 240.357.716.470.

The Company has entered into operating lease on its property and equipment consisting of fleet. These leases have short-term period. The Company recognized rental income on December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 295,532,059,811 and Rp 240,357,716,470.

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA 16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits liabilities

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, merupakan beban gaji akrual Perusahaan masing-masing sebesar Rp 1.524.050.541 dan Rp 1.515.238.580.

Short-term employee benefits liabilities of the Company as of December 31, 2020 and 2019 represent the Company's accrued salary expense amounting to Rp 1,524,050,541 and Rp 1,515,238,580, respectively.

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Long-term employee benefits liabilities

Besarnya imbalan kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 dan dengan Peraturan Perusahaan yang masih berlaku pada tanggal 31 Desember 2020. Efektif tanggal 2 Februari 2021, Perusahaan akan menerapkan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 (PP 35/2021), melaksanakan ketentuan Pasal 81 dan Pasal 185 (b) UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja dalam penetapan kewajiban imbalan kerja untuk periode pelaporan berikutnya. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja tersebut.

The amount of employee benefits is determined based on the Labor Law No. 13 Year 2003 and with the Company Regulation which were still in effect as of December 31, 2020. Effective February 2, 2021, the Company shall apply the Government Regulation Number 35 Year 2021 (PP 35/2021), implementing the provisions of Article 81 and Article 185 (b) of Law No. 11/2020 concerning Job Creation in its determination of the employee benefits liability for the next reporting period. No funding of the benefits has been made to date.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Perusahaan mencatat penyisihan imbalan pascakerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Sigma Prima Solusindo, dalam laporannya masing-masing pada tanggal 9 Maret 2021 dan 25 Februari 2020 dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.

As of December 31, 2020, and 2021, the Company recognizes employee benefits cost based on the independent actuary’s calculation, of PT Sigma Prima Solusindo in its reports dated March 9, 2021 and February 25, 2020, respectively, using “Projected Unit Credit” method.

Page 81: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

76

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang (lanjutan) Long-term employee benefits liabilities (continued)

Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:

Principal actuarial assumptions used in the valuation of the long-term employee benefits are as follows:

2020 2019

Tingkat diskonto per tahun 7,32% 8,03% Discount rate per annum Kenaikan gaji rata-rata per tahun 9,00% 9,00% Salary increase rate per year Usia pensiun normal 56 tahun/years 56 tahun/years Normal pension age Tingkat mortalitas 100% TMI-IV 100% TMI3 Mortality rate

Rincian beban imbalan kerja yang diakui dalam laba rugi adalah sebagai berikut:

Details of employee benefits expenses recognized in profit or loss are as follows:

2020 2019

Beban jasa kini 2.185.670.616 1.837.268.554 Current service expenses Beban bunga 298.993.650 197.896.698 Interest expenses Biaya jasa lalu - (10.048.675 ) Past service cost

Total 2.484.664.266 2.025.116.577 Total

Jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

Amounts recognized in other comprehensive income are as follows:

2020 2019

Kerugian (keuntungan) aktuarial 794.180.446 (602.783.308 ) Actuarial losses (gains)

Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:

Movements in long-term employee benefits liabilities are as follows:

2020 2019

Saldo awal tahun 3.723.457.660 2.301.124.391 Beginning balance Beban imbalan kerja tahun

berjalan (Catatan 22) 2.484.664.266 2.025.116.577 Employee benefits expenses for

the current year (Note 22) Rugi (penghasilan)

komprehensif lain 794.180.446 (602.783.308 ) Other comprehensive loss (income) Pembayaran Manfaat (24.019.321 ) - Benefits paid

Saldo akhir tahun 6.978.283.051 3.723.457.660 Ending balance

Analisa Sensitivitas Sensitivity Analysis

Analisis sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi utama terhadap liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

The sensitivity analysis from the changes of the main assumption of the long-term employee benefits as of December 31, 2020 are as follows:

Analisis sensitivitas Sensitivity analysis

Asumsi tingkat diskonto Discount rate assumptions Tingkat diskonto + 1% (6.131.532.467 ) Discount rate + 1% Tingkat diskonto - 1% 7.976.572.182 Discount rate - 1%

Future salary incremental Asumsi tingkat kenaikan gaji rate assumptions

Kenaikan gaji + 1% 7.950.210.330 Salary growth + 1% Kenaikan gaji - 1% (6.136.446.842 ) Salary growth - 1%

Page 82: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

77

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang (lanjutan) Long-term employee benefits liabilities (continued)

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang cukup untuk memenuhi persyaratan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

The Company’s management believes that the amount of long-term employee benefits is sufficient to meet the requirements of the Employment Law No. 13 Year 2003 as of December 31, 2020 and 2019.

Perkiraan analisis jatuh tempo atas kewajiban imbalan pasti per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Expected maturity analysis of defined benefits obligation as of December 31, 2020 is presented below:

2020

5 - 10 tahun 393.292.982 5 - 10 years Lebih dari 10 tahun 6.584.990.069 Over 10 years

Total

6.978.283.051 Total

Durasi rata-rata liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2020 adalah 22,98 tahun.

The average duration of long-term employee benefits liabilities as of December 31, 2020 is 22.98 years.

17. MODAL SAHAM 17. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019, berdasarkan Akta Notaris No. 132 tanggal 14 Oktober 2019 dari Chirstina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2019, based on the Notarial Deed No. 132 dated October 14, 2019 of Chirstina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., notary in Jakarta, are as follows:

Saham Ditempatkan dan Disetor penuh/

Shares Issued and Fully Paid

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

Ownership Total/ Total

PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi 2.695.947.180 99,85% 134.797.359.000

PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi

Rois Sunandar 4.052.820 0,15% 202.641.000 Rois Sunandar

Total 2.700.000.000 100,00% 135.000.000.000 Total

Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham, sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 29 Agustus 2019, pemegang saham Perusahaan menyetujui penggunaan saldo laba Perusahaan sebesar Rp 112.094.937.716 sebagai berikut:

Based on the Shareholders’ Decision, Substitute of the Company's General Meeting of Shareholders, dated August 29, 2019, the shareholders agreed to utilize the Company’s retained earnings amounting to Rp 112,094,937,716 as follows:

1. Saldo laba sebesar Rp 89.788.000.000 digunakan sebagai dividen untuk para pemegang saham yang akan digunakan oleh pemegang saham untuk melakukan penyetoran atas modal saham baru.

1. Retained earnings amounting to Rp 89,788,000,000 has been declared as share dividend for shareholders to acquire new share capital.

2. Saldo laba sebesar Rp 22.306.937.716 digunakan sebagai cadangan modal Perusahaan.

2. Retained earnings amounting to Rp 22,306,937,716 is used as the Company's capital reserve.

Page 83: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

78

17. MODAL SAHAM (lanjutan) 17. SHARE CAPITAL (continued)

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan, yang diaktakan dengan Akta Notaris Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., No. 309 tanggal 30 Agustus 2019, di Jakarta, terdapat beberapa perubahan atas modal Perusahaan, yaitu:

Based on the Statement of Shareholders’ Decision, Substitute of the Company's General Meeting of Shareholders, as notarized by Notarial Deed No. 309 of Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.kn., dated August 30, 2019, the shareholders agreed to:

1. Menyetujui pemecahan nilai saham Perusahaan

yang semula Rp 100.000 per lembar saham menjadi Rp 50 per lembar saham.

1. Approve the split of the Company's initial share value of Rp 100,000 per share to Rp 50 per share.

2. Peningkatan modal dasar Perusahaan dan perubahan nilai nominal saham yang semula seluruhnya sebesar Rp 100.000.000.000 menjadi sejumlah sebesar Rp 170.000.000.000 dengan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 29.498.500.000 menjadi Rp 135.000.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebanyak 2.100.030.000 lembar saham atau Rp 105.501.500.000 berasal dari:

2. Increase the authorized capital of the Company and the change in the par value of shares from total nominal value of Rp 100,000,000,000 to Rp 170,000,000,000 with issued and fully paid capital from Rp 29,498,500,000 to Rp 135,000,000,000. Increase the issued and fully paid up capital of 2,100,030,000 shares or Rp 105,501,500,000 is arising from:

(i) Kapitalisasi utang Perusahaan kepada PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi, pemegang saham, dengan nilai sejumlah Rp 15.712.750.000 atau 314.255.000 lembar saham (Catatan 26).

(i) Capitalization of the Company’s loan to PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi, shareholder amounting to Rp 15,712,750,000 or 314,255,000 shares (Note 26).

(ii) Penerbitan saham baru sebanyak 1.795.775.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp 89.788.750.000, terdiri dari deviden saham sebesar Rp 89.788.000.000 dan setoran tunai sebesar Rp 750.000, yang diambil oleh PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi sebanyak 1.792.722.180 lembar atau sebesar Rp 89.636.109.000 dan Rois Sunandar sebanyak 3.052.820 lembar atau sebesar Rp 152.641.000.

(ii) Issuance of 1,795,775,000 new shares with a nominal value of Rp89,788,750,000, consisting of share dividends amounting to Rp 89,788,000,000 and cash amounting to Rp 750,000, which are acquired by PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi of 1,792,722,180 shares or equivalent to Rp 89,636,109,000 and Rois Sunandar of 3,052,820 shares or equivalent to Rp 152,641,000.

Tujuan Perusahaan melakukan peningkatan modal untuk membantu mengembangkan dan menjalankan kegiatan usaha Perusahaan.

The purpose of the Company in increasing the share capital is to develop and execute the Company's business activities.

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan, yang diaktakan dengan Akta Notaris Christina Dwi Utami S.H., M. Hum., M.Kn., No. 132 tanggal 14 Oktober 2019 yang telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0082409.AH.01.02. tanggal 14 Oktober 2019, para pemegang saham menyetujui sebagai berikut:

Based on the Company’s Shareholders’ Decision Statement, as notarized by Notarial Deed No. 132 of Christina Dwi Utami S.H., M. Hum., M.Kn., dated October 14, 2019, which has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Notification Letter No. AHU-0082409.AH.01.02 dated October 14, 2019, the shareholders agreed to:

- Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum melalui pasar modal.

- Approve the Company’s plan to conduct an Initial Public Offering through capital market.

- Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum melalui pasar modal.

- Approve the Company’s plan to conduct an Initial Public Offering through capital market.

- Peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 170.000.000.000 menjadi Rp 540.000.000.000.

- Increase of the Company’s authorized capital from Rp 170,000,000,000 to Rp 540,000,000,000.

Page 84: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

79

17. MODAL SAHAM (lanjutan) 17. SHARE CAPITAL (continued)

- Menyetujui untuk mengeluarkan saham dalam simpanan dengan jumlah sebanyak-banyaknya 700.000.000 saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp 50.

- Approve to issue shares in deposits with the maximum amount of 700,000,000 new shares with a nominal value of Rp 50.

- Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham,

setelah dilaksanakannya Penawaran Umum, atas saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui Pasar Modal dan saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham saat ini, pada Bursa Efek Indonesia (Company Listing), serta menyetujui untuk mendaftarkan saham-saham tersebut dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia.

- Approve to register all shares, after the execution of the Public Offering, on shares offered and sold to the public through the Capital Market and shares owned by current shareholders, at the Indonesia Stock Exchange (Company Listing), as well as agreeing to register such shares in the Collective Custody in accordance with the Rules of the Indonesian Central Securities Depository.

Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 berdasarkan laporan yang dikelola oleh PT Sharestar Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2020 based on the reports managed by PT Sharestar Indonesia, the Securities Administration Bureau, are as follows:

Saham Ditempatkan dan Disetor penuh/

Shares Issued and Fully Paid

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

Ownership Total/ Total

PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi 2.695.947.180 79,2358% 134.797.359.000

PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi

Rois Sunandar 2.000 0,0001% 100.000 Rois Sunandar Masyarakat (masing-

masing di bawah 5%) 706.487.522 20,7641% 35.324.376.100 Public (each below 5%)

Total 3.402.436.702 100,0000% 170.121.835.100 Total

Rekonsiliasi saham beredar pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Reconciliation of outstanding shares as of December 31, 2020 and 2019 is as follows:

2020 2019

Saldo awal 2.700.000.000 294.985 Beginning balance Penambahan: 700.000.000 2.699.705.015 Issuance: Warran 2.436.702 - Warrants

Saldo akhir 3.402.436.702 2.700.000.000 Ending balance

18. TAMBAHAN MODAL DISETOR 18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 rincian tambahan modal disetor adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2020, and 2019 the details of additional paid-in capital are as follows:

2020 2019

Agio saham dari penawaran umum perdana 38.500.000.000 -

Additional paid-in capital from initial public offering

Agio saham sehubungan dengan pelaksanaan waran Seri 1 185.189.352 -

Additional paid-in capital with respect to exercise of Series 1

warrants Tambahan modal disetor dari

aset pengampunan pajak 27.500.000 27.500.000 Additional paid-in capital

from tax amnesty Biaya penerbitan saham (3.009.000.000 ) - Share issuance costs

Total 35.703.689.352 27.500.000 Total

Page 85: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

80

19. CADANGAN UMUM 19. GENERAL RESERVES

Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham, sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 29 Agustus 2019, pemegang saham Perusahaan menyetujui penggunaan saldo laba Perusahaan sebesar Rp 112.094.937.716 sebagai berikut:

Based on the Shareholders’ Decision, Substitute of the Company's General Meeting of Shareholders, dated August 29, 2019, the shareholders agreed to utilize the Company’s retained earnings amounting to Rp 112,094,937,716 as follows:

- Saldo laba sebesar Rp 89.788.000.000 digunakan sebagai dividen untuk para pemegang saham yang akan digunakan oleh pemegang saham untuk melakukan penyetoran atas modal saham baru.

- Saldo laba sebesar Rp 22.306.937.716 digunakan sebagai cadangan modal Perusahaan.

- Retained earnings amounting to Rp 89,788,000,000 has been declared as share dividends for shareholders to acquire new share capital.

- Retained earnings amounting to Rp 22,306,937,716 is used as the Company's capital reserve.

20. PENDAPATAN - NETO 20. REVENUES - NET

Seluruh pendapatan Perusahaan adalah berasal dari jasa pelayaran dalam negeri yang berakhir adalah sebagai berikut:

All of the Company’s revenues are obtained from domestic shipping service with details as follows:

2020 2019

Pihak ketiga 295.532.059.811 255.354.882.233 Third parties Pihak berelasi (Catatan 6e) - 2.256.560.880 Related parties (Note 6e)

Subtotal 295.532.059.811 257.611.443.113 Subtotal

Potongan - (17.253.726.643 ) Discount

Neto 295.532.059.811 240.357.716.470 Net

Detail pendapatan dari satu pelanggan yang melebihi 10% dari total pendapatan adalah sebagai berikut:

The details of revenues from a single customer exceeding 10% of total revenue are as follows:

2020 2019

PT Tanah Bumbu Resources 142.555.806.808 120.126.310.935 PT Tanah Bumbu Resources PT Sungai Danau Jaya 104.205.088.006 47.866.651.588 PT Sungai Danau Jaya PT Angsana Jaya Energi 9.336.096.000 62.720.493.000 PT Angsana Jaya Energi

Total 256.096.990.814 230.713.455.523 Total

21. BEBAN POKOK PENDAPATAN 21. COST OF REVENUES

Terdiri atas: Consists of:

2020 2019

Sewa tongkang (Catatan 26) 94.540.039.602 92.917.118.117 Barges rent (Note 26) Penyusutan (Catatan 9) 32.400.759.616 28.114.352.590 Depreciation (Note 9) Perbaikan dan perawatan kapal 20.706.196.468 4.161.486.935 Fleet repair and maintenance Bahan bakar (Catatan 6f) 18.149.404.980 15.427.142.510 Fuel (Note 6f) Gaji dan upah 15.789.693.901 12.739.573.356 Salaries and wages Perijinan 5.631.110.235 4.930.431.383 Legal Penyandaran 3.798.350.000 4.355.850.000 Docking Mooring/Unmooring 1.494.842.391 1.385.414.723 Mooring/Unmooring Perlengkapan kapal 892.251.700 1.798.609.900 Fleet supplies Keamanan 734.150.000 860.042.200 Security Lain-lain (masing-masing di

bawah Rp 200 juta) 1.144.742.178 387.000.000 Others (each below Rp 200 million)

Total 195.281.541.071 167.077.021.714 Total

Page 86: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

81

21. BEBAN POKOK PENDAPATAN (lanjutan) 21. COST OF REVENUES (continued)

Jumlah beban sewa tongkang yang melebihi 10% dari total beban pokok pendapatan adalah dari PT Armada Rock Karunia Transshipment masing-masing sebesar Rp 66.133.319.062 dan Rp 69.876.002.817 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 (Catatan 27).

Total of barges rent expenses that exceeds 10% of total cost of revenue is from PT Armada Rock Karunia Transshipment amounted to Rp 66,133,319,062 and Rp 69,876,002,817 for the years ended December 31, 2020 and 2019, respectively (Note 27).

22. BEBAN USAHA 22. OPERATING EXPENSES

Terdiri atas: Consists of:

2020 2019

Gaji dan tunjangan 9.500.203.300 8.040.807.917 Salaries and allowances Asuransi 3.864.484.111 4.029.114.666 Insurance Konsumsi 3.157.706.022 1.682.736.045 Consumptions Transportasi 2.900.424.651 1.004.295.000 Transportation Jasa profesional 2.753.058.160 1.274.435.714 Professional fees Imbalan kerja (Catatan 16) 2.484.664.266 2.025.116.577 Employee benefits (Note 16) Jasa manajemen (Catatan 6g) 1.056.000.000 2.456.000.000 Management fee (Note 6g) Penyisihan penurunan nilai

piutang (Catatan 5) 831.000.000 - Provision for impairment on

trade receivables (Note 5) Perlengkapan kantor 807.462.618 659.355.503 Office supplies Zakat dan sumbangan 441.886.000 2.267.560.067 Zakat and donations Penyusutan (Catatan 9) 417.668.936 13.808.375 Depreciation (Note 9) Sanksi dan denda pajak 342.462.238 187.283.054 Tax collection and fines Perijinan 65.674.300 498.969.300 Legal Perjalanan dinas - 1.230.819.913 Business travel Lain-lain (masing-masing di

bawah Rp 300 juta) 1.385.382.863 649.397.712 Others (each below Rp 300 million)

Total 30.008.077.465 26.019.699.843 Total

23. PENDAPATAN JASA MANAJEMEN 23. MANAGEMENT FEE INCOME

Terdiri atas: Consists of:

2020

PT Angsana Jaya Energi 6.867.065.000 PT Angsana Jaya Energi PT Sungai Danau Jaya 3.333.711.084 PT Sungai Danau Jaya PT Tanah Bumbu Resources 3.629.615.485 PT Tanah Bumbu Resources

Total 13.830.391.569 Total

24. BEBAN KEUANGAN 24. FINANCE EXPENSES

Terdiri atas: Consists of:

2020 2019

Beban bunga pinjaman bank 32.906.493.307 33.267.664.424 Interest expenses on bank loans

Beban bunga liabilitas sewa 401.591.217 - Interest expenses on

lease liabilities Provisi bank - 1.135.000.000 Bank provision Beban administrasi - 51.951.705 Administration expenses

Total 33.308.084.524 34.454.616.129 Total

Page 87: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

82

25. LABA PER SAHAM 25. EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dasar dihitung dengan cara membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun berjalan.

Earnings per share is calculated by dividing net profit by the weighted average common shares outstanding during the year.

2020 2019

Laba bersih 51.194.844.074 9.946.844.577 Net income Rata-rata tertimbang jumlah

saham beredar 2.232.337.471 1.306.802.110 Weighted average number of

ordinary shares outstanding

Laba per saham dasar 22,93 7,61 Basic earnings per share

26. INSTRUMEN KEUANGAN 26. FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel di bawah ini adalah perbandingan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di laporan keuangan:

The table below is a comparison of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instruments that are carried in the financial statements:

2020

Nilai Tercatat/

Carrying Amount Nilai Wajar/ Fair Value

ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS Aset keuangan diukur pada biaya perolehan

diamortisasi: Financial assets measured

at amortized cost: Kas dan bank 44.586.893.073 44.586.893.073 Cash on hand and in banks Piutang usaha Trade receivables

Pihak ketiga - neto 47.559.244.445 47.559.244.445 Third parties - net Pihak berelasi - neto 6.003.571.122 6.003.571.122 Related parties - net

Piutang lain-lain - pihak ketiga 65.068.000 65.068.000 Other receivables - third parties

Total aset keuangan 98.214.776.640 98.214.776.640 Total financial assets

LIABILITAS KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIES Liabilitas keuangan yang

dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi:

Financial liabilities measured at amortized cost:

Utang usaha Trade payables Pihak ketiga 17.660.138.731 17.660.138.731 Third parties Pihak berelasi 2.397.973.404 2.397.973.404 Related parties

Utang lain-lain - pihak berelasi 2.360.905.316 2.360.905.316 Other payables - related parties Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 1.524.050.541 1.524.050.541

Short-term employee benefits liabilities

Beban akrual 227.795.835 227.795.835 Accrued expenses Utang bank 266.163.734.737 266.163.734.737 Bank loan Liabilitas sewa 3.509.535.479 3.509.535.479 Lease liabilities

Total liabilitas keuangan 293.844.134.043 293.844.134.043 Total financial liabilities

Page 88: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

83

26. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

2019

Nilai Tercatat/

Carrying Amount Nilai Wajar/ Fair Value

ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai

pinjaman dan piutang: Financial assets classified

as loan and receivables: Kas dan bank 8.689.495.998 8.689.495.998 Cash on hand and in banks Piutang usaha Trade receivables

Pihak ketiga - neto 544.897.944 544.897.944 Third parties - net Pihak berelasi 10.260.571.122 10.260.571.122 Related parties

Piutang lain-lain - pihak ketiga 71.998.250 71.998.250 Other receivables - third parties

Total aset keuangan 19.566.963.314 19.566.963.314 Total financial assets

LIABILITAS KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIES Liabilitas keuangan yang

dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi:

Financial liabilities measured at amortized cost:

Utang usaha Trade payables Pihak ketiga 7.467.517.433 7.467.517.433 Third parties Pihak berelasi 3.197.286.485 3.197.286.485 Related parties

Utang lain-lain - pihak berelasi 1.366.626.156 1.366.626.156 Other payables - related parties Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 1.515.238.580 1.515.238.580

Short-term employee benefits liabilities

Beban akrual 104.120.000 104.120.000 Accrued expenses Utang bank 294.110.702.935 294.110.702.935 Bank loan Utang pihak berelasi 42.628.660.067 42.628.660.067 Due to related parties

Total liabilitas keuangan 350.390.151.656 350.390.151.656 Total financial liabilities

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:

The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:

a. Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas imbalan kerja - jangka pendek, dan beban akrual mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek dan akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan.

a. Fair value of cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables, short-term employee benefits liabilities, and accrued expenses approximate their carrying values due to the short-term nature and will be due within 12 months.

b. Nilai wajar utang bank mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala.

b. Fair value of bank loan approximated their carrying value because their interest rates are frequently repriced.

c. Nilai wajar utang pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari liabilitas tersebut karena tidak ada jangka waktu penerimaan/ pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan.

c. Fair value of due to related parties are recorded at historical cost because its fair value can not be measured reliably. It is not practical to estimate the fair value of the liabilities because there is no definite payment term though it is not expected to be completed within 12 months after the balance sheet date.

Page 89: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

84

26. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

d. Nilai tercatat liabilitas sewa diukur sebesar nilai kini dari pembayaran kontraktual lessor selama masa sewa, dengan tingkat diskonto yang ditentukan dengan mengacu pada tarif implisit dalam sewa kecuali hal ini tidak dapat segera ditentukan, dalam hal ini, bunga pinjaman inkremental Perusahaan digunakan saat dimulainya sewa.

d. Lease liabilities are measured at the present value of the contractual payments due to the lessor over the lease term, with the discount rate determined by reference to the rate implicit in the lease unless this is not readily determinable, in which case, the Company’s incremental borrowing rate on commencement of the lease is used.

27. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DAN

IKATAN 27. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS

Jasa manajemen Management fee

Pada tanggal 6 Januari 2019, PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi mengadakan perjanjian pemberian jasa konsultasi dengan Perusahaan terkait dengan sistem, prosedur, dan perencanaan bisnis usaha jasa pelayaran dalam negeri. Beban untuk jasa ini sebesar Rp 88.000.000 per bulan. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, total jasa manajemen yang dibayarkan masing-masing sebesar Rp 1.056.000.000 dan Rp 2.456.000.000 (Catatan 22). Perubahan terakhir adalah tanggal 1 Januari 2020 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan, perpanjangan perjanjian masih dalam proses.

On January 6, 2019, PT Batulicin Enam Sembilan Tranportasi entered into an agreement to provide consulting services with the Company related to the systems, procedures and business plans for domestic shipping service. The cost for this service is Rp 88,000,000 per month. As of December 31, 2020, and 2019, total management fee paid is Rp 1,056,000,000 and Rp 2,456,000,000, respectively (Note 22). The latest change is January 1, 2020 and has expired on December 31, 2020. Until the reporting date of the financial statements, the extension of this agreement is still in process.

Perjanjian Kerjasama Cooperation Agreement

PT Handil Bhakti Persada PT Handil Bhakti Persada

Pada tanggal 1 April 2019, Perusahaan dan PT Handil Bhakti Persada mengadakan perjanjian sewa menyewa atas 1 unit kapal Bintang Indah Bersama bertipe Landing Craft tank (LCT) dalam rangka menunjang kegiatan operasional angkutan barang milik PT PBM Handil Bhakti Persada dengan trayek mencakup wilayah Kalimantan Selatan dan sekitarnya. Jangka waktu sewa kapal selama 6 bulan dengan nilai sewa sebesar Rp 125.000.000 per bulan.

On April 1, 2019, the Company and PT Handil Bhakti Persada entered into an agreement to provide 1 unit of Bintang Indah Bersama Vessel with the type of Landing Craft Tank (LCT) in order to support the operational activities of goods transportation owned by PT PBM Handil Bhakti Persada with routes covering the area of South Kalimantan and surrounding areas. The contract period is 6 months with a rental price of Rp 125,000,000 per month.

Perjanjian Pengalihan Utang Payable Transfer Agreement

Berdasarkan Surat Manajemen dengan No. 028-BNM/SPH/VIII/2019 tanggal 31 Juli 2019, Perusahaan melakukan pengalihan utang dari PT Toudano Mandiri Abadi kepada PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi sebesar Rp 15.262.750.000 dan berdasarkan Surat Manajemen dengan No. 017-BNM/SPH/VIII/ 2019 mengenai penambahan utang Perusahaan kepada PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi sebesar Rp 450.000.000, sehingga total utang Perusahaan kepada PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi menjadi sebesar Rp 15.712.750.000, yang kemudian dikonversi menjadi modal saham Perusahaan (Catatan 17).

Based on the Management Letter No. 028-BNM/SPH/VIII/2019 dated July 31, 2019, the Company has transferred its payable from PT Toudano Mandiri Abadi to PT Batulicin Enam Sembilan amounting to Rp 15,262,750,000 and based on the Management Letter No: 017-BNM/SPH/VIII/2019 regarding addition of the Company's payable to PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi amounting to Rp 450,000,000, therefore, total of the Company's payable to PT Batulicin Enam Sembilan transportasi amounting to Rp 15,712,750,000, and then was converted to the Company's share capital (Note 17).

Page 90: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

85

28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah risiko pasar (risiko suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan.

The main risks arising from the Company’s financial instruments are market risk (interest rate risk), credit risk, and liquidity risk. The operational activities of the Company are managed in a prudent manner by managing those risks to minimize potential losses.

Risiko Pasar Market Risk

Risiko suku bunga Interest rate risk

Risiko suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan yang terpengaruh risiko utang bank.

Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Company’s exposures to the interest rate risk relates primarily to bank loan.

Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan mengelola beban bunga dengan suku bunga mengambang, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.

To minimize interest rate risk, the Company manages interest cost through a floating interest rate, by evaluating market rate trends. Management also conducts assessments among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before taking any decision to enter a new loan agreement.

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas liabilitas keuangan Perusahaan yang terkait risiko suku bunga:

The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Company’s financial liability that are exposed to interest rate risk:

2020

Bunga Tetap/ Fixed Rate

Jatuh Tempo dalam

Satu Tahun/ Due Within One Year

Jatuh Tempo Pada Tahun

ke - 2/ Due in

the 2nd Year

Jatuh Tempo Pada Tahun

ke - 3/ Due in

the 3rd Year

Jatuh Tempo Pada Tahun

ke - 4/ Due in

the 4th Year

Jatuh Tempo Pada Tahun

ke - 5/ Due in

the 5th Year

Total/ Total

Liabilitas/Liabilities Utang bank/

Bank loan 12% - 12,5% 78.343.872.792 78.097.195.406 70.361.666.633 39.360.999.906 - 266.163.734.737 Liabilitas sewa/

Lease liabilities 11,5% 386.916.617 406.571.424 553.237.791 536.523.952 1.626.285.695 3.509.535.479

2019

Bunga Tetap/ Fixed Rate

Jatuh Tempo dalam

Satu Tahun/ Due Within One Year

Jatuh Tempo Pada Tahun

ke - 2/ Due in

the 2nd Year

Jatuh Tempo Pada Tahun

ke - 3/ Due in

the 3rd Year

Jatuh Tempo Pada Tahun

ke - 4/ Due in

the 4th Year

Jatuh Tempo Pada Tahun

ke - 5/ Due in

the 5th Year

Total/ Total

Liabilitas/Liabilities Utang bank/

Bank loan 12% - 12,5% 78.343.872.792 78.343.872.792 69.331.290.842 55.091.666.641 12.999.999.868 294.110.702.935

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari tingkat suku bunga atas saldo pinjaman yang dikenakan suku bunga mengambang, dimana semua variabel lainnya dianggap konstan, terhadap laba sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2020:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates on the floating interest loans, with all other variables held constant, to the income before tax for the year ended December 31, 2020:

Page 91: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

86

28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

Risiko suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Tahun/ Years

Kenaikan (penurunan) dalam suku bunga/

Increase (decrease) in interest rate

Efek Terhadap laba sebelum pajak/ Effect on income before tax

2020 1% (2.696.732.702 ) (1% ) 2.696.732.702 2019 1% (2.941.107.029 ) (1% ) 2.941.107.029

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko dalam hal pihak ketiga tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari aktivitas pendanaan, termasuk deposito pada bank, transaksi valuta asing, dan instrumen keuangan lainnya. Risiko kredit terutama berasal dari kas di bank, piutang usaha, dan piutang lain-lain.

Credit risk is the risk that a third party failed to discharge its obligation based on financial instrument or customer contract, which will incur a financial loss. The Company is exposed to credit risk arising from its operating activities and from its financing activities, include deposits with banks, foreign exchange transactions, and other financial instruments. Credit risk arises mainly from cash in banks, trade receivables, and other receivables.

Risiko kredit yang berasal dari piutang usaha dan piutang lain-lain dikelola oleh manajemen Perusahaan sesuai dengan kebijakan, prosedur, dan pengendalian dari Perusahaan yang berhubungan dengan pengelolaan risiko kredit pelanggan dan piutang lain-lain. Batasan kredit ditentukan untuk semua pelanggan berdasarkan kriteria penilaian secara internal. Saldo piutang pelanggan dimonitor secara teratur oleh manajemen Perusahaan.

Credit risk arise from trade receivables and other receivables managed by the management of the Company in accordance with the policies, procedures, and control of the Company relating to customer credit risk management and other receivables. Credit limits are determined for all customers based on internal assessment criteria. The balance of customer receivables is monitored regularly by the management of the Company.

Risiko kredit timbul dari bank. Untuk memitigasi risiko kredit Perusahaan menempatkan bank pada institusi keuangan yang terpercaya. Perusahaan tidak masuk ke dalam instrumen derivatif untuk mengelola risiko kredit walaupun langkah-langkah pencegahan harus diambil untuk beberapa kasus tertentu yang cukup terkonsentrasi yang bertujuan untuk mengurangi risiko serupa.

Credit risk arises from cash in banks. To mitigate the credit risk the Company places cash with reputable financial institutions. The Company does not enter into derivatives to manage credit risk although in certain isolated cases may take steps to mitigate such risks if it is sufficiently concentrated.

Tabel berikut ini memberikan informasi mengenai eksposur maksimum kredit yang dihadapi oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019:

The following table provides information regarding the maximum exposure to Company’s credit risk as of December 31, 2020 and 2019:

Page 92: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020, And For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

87

28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

31 Desember 2020/December 31, 2020

Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired

Total/ Total

Belum Jatuh tempo/

Not yet due

1-30 hari/ 1-30 days

31-90 hari/ 31-90 days

91-180 hari/ 91-180 days

181-360 hari/ 181-360 days

Lebih dari 360 hari/

More than 360 days

Telah jatuh tempo dan/

atau mengalami penurunan nilai/

Past due and/ or impaired

Pinjaman yang diberikan dan

piutang/ loans and receivables

Bank/Cash in banks

44.586.893.073

44.586.893.073 - - - - - -

Piutang usaha/Trade receivables

Pihak ketiga/Third parties 47.794.244.445 24.260.280.345 23.003.566.357 272.000.000 23.397.743 - - 235.000.000

Pihak berelasi/Related parties 10.260.571.122 - - - - - 6.003.571.122 4.257.000.000

Piutang lain-lain - pihak ketiga/ Other receivables - third parties

65.068.000

- - - - - 65.068.000

Total/Total

102.706.776.640

68.847.173.418 23.003.566.357 272.000.000 23.397.743 - 6.068.639.122 4.492.000.000

31 Desember 2019/December 31, 2019

Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired

Total/ Total

Belum Jatuh tempo/

Not yet due

1-30 hari/ 1-30 days

31-90 hari/ 31-90 days

91-180 hari/ 91-180 days

181-360 hari/ 181-360 days

Lebih dari 360 hari/

More than 360 days

Telah jatuh tempo dan/

atau mengalami penurunan nilai/

Past due and/ or impaired

Pinjaman yang diberikan dan

piutang/ loans and receivables

Bank/Cash in banks

8.490.670.805

8.490.670.805 - - - - - -

Piutang usaha/Trade receivables

Pihak ketiga/Third parties 544.897.944 412.500.000 - 132.397.944 - - - -

Pihak berelasi/Related parties 10.260.571.122 - - 417.602.056 1.046.212.000 - 8.796.757.066 -

Piutang lain-lain - pihak ketiga/ Other receivables - third parties

71.998.250

- - - - - 71.998.250 -

Total/Total

19.368.138.121

8.903.170.805 - 550.000.000 1.046.212.000 - 8.868.755.316 -

Page 93: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

88

28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

Untuk piutang usaha Perusahaan telah menerapkan pendekatan yang disederhanakan dalam PSAK 71 untuk mengukur cadangan kerugian ECL sepanjang umur. Perusahaan menentukan kerugian kredit ekspektasian atas pospos ini dengan menggunakan matriks provisi, yang diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian kredit historis berdasarkan status jatuh tempo debitur, disesuaikan untuk mencerminkan kondisi saat ini dan estimasi kondisi ekonomik masa depan. Oleh karena itu, profil risiko kredit dari aset tersebut disajikan berdasarkan status tunggakannya dalam matriks provisi.

For trade trade receivable the Company has applied the simplified approach in PSAK 71 to measure the loss allowance at lifetime ECL. The Company determines the expected credit losses on these items by using a provision matrix, estimated based on historical credit loss experience based on the past due status of the debtors, adjusted as appropriate to reflect current conditions and estimates of future economic conditions. Accordingly, the credit risk profile of these assets is presented based on their past due status in terms of the provision matrix.

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flows position of the Company is not enough to cover the liabilities which become due.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan bank yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman dan utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

In managing the liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash on hand and in banks deemed adequate to finance the Company’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.

Tabel berikut menjelaskan jatuh tempo kontraktual (mewakili arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan) dari liabilitas keuangan:

The following table sets out the contractual maturities (representing undiscounted contractual cash flows) of financial liabilities:

2020

Kurang dari 3 bulan/

Less than 3 months

Antara 3

bulan dan 1 tahun/ Between 3 months and 1 year

Antara 1 dan 2 tahun/

Between 1 and 2 years

Antara 2 dan 5 tahun/

Between 2 and 5 years

Lebih dari 5 tahun/ Over 5 years

Total/ Total

Liabilitas Liabilities

Utang usaha Trade payables Pihak ketiga 17.660.138.731 - - - - 17.660.138.731 Third parties Pihak berelasi 2.397.973.404 - - - - 2.397.973.404 Related parties

Utang lain-lain - pihak berelasi 2.360.905.316 - - - - 2.360.905.316

Other payables - related parties

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 1.524.050.541 - - - - 1.524.050.541

Short-term employee

benefits liabilities

Beban akrual 227.795.835 - - - - 227.795.835 Accrued expenses Utang bank 13.057.312.132 65.286.560.660 78.097.195.406 109.722.666.539 - 266.163.734.737 Bank loan Liabilitas sewa 137.000.000 605.000.000 1.164.000.000 1.115.500.000 2.376.500.000 5.398.000.000 Lease liabilities

Total Liabilitas 37.365.175.959 65.891.560.660 79.261.195.406 110.838.166.539 2.376.500.000 295.732.598.564 Total Liabilities

Page 94: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

89

28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued)

2019

Kurang dari 3 bulan/

Less than 3 months

Antara 3

bulan dan 1 tahun/ Between 3 months and 1 year

Antara 1 dan 2 tahun/

Between 1 and 2 years

Antara 2 dan 5 tahun/

Between 2 and 5 years

Lebih dari 5 tahun/ Over 5 years

Total/ Total

Liabilitas Liabilities

Utang usaha Trade payables Pihak ketiga 7.467.517.433 - - - - 7.467.517.433 Third parties Pihak berelasi 3.197.286.485 - - - - 3.197.286.485 Related parties

Utang lain-lain - pihak berelasi 1.366.626.156 - - - - 1.366.626.156

Other payables - related parties

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 1.515.238.580 - - - - 1.515.238.580

Short-term employee

benefits liabilities

Beban akrual 104.120.000 - - - - 104.120.000 Accrued expenses Utang bank 19.585.968.198 58.757.904.594 78.343.872.792 137.422.957.351 - 294.110.702.935 Bank loan

Utang pihak berelasi - - - - 42.628.660.067 42.628.660.067 Due to related

Parties

Total Liabilitas 33.236.756.852 58.757.904.594 78.343.872.792 137.422.957.351 42.628.660.067 350.390.151.656 Total Liabilities

Pengelolaan Modal Capital Management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa pemeliharaan peringkat kredit yang tinggi dan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.

The primary objective of the Company’s capital management is to ensure credit rating and healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholder value. The Company is not required to meet any capital requirements.

Manajemen Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat memilih menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan yang dibuat dalam tujuan, kebijakan, atau proses selama periode yang disajikan.

The Company’s management manages its capital structure and make adjustments, based on changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes during the periods presented.

Kebijakan Perusahaan adalah untuk menjaga rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mengamankan pembiayaan pada biaya yang wajar.

The Company’s policy is to maintain healthy capital ratios in order to secure financing at a reasonable cost.

Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The gearing ratio as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

2020 2019

Total liabilitas 303.511.534.873 369.620.928.732 Total liabilities Dikurangi kas dan bank 44.586.893.073 8.689.495.998 Less cash on hand and in banks

Pinjaman - bersih 258.924.641.800 360.931.432.734 Net debt Total ekuitas 316.895.998.461 199.358.310.381 Total equity

Rasio pinjaman - neto terhadap ekuitas 0,82 1,81 Net debt to equity ratio

Page 95: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

90

29. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS

29. SUPPLEMENTARY INFORMATION FOR CASH FLOWS

a. Aktivitas investasi non-kas yang signifikan a. Significant non-cash investing activities

2020 2019

Perolehan aset hak guna melalui liabilitas sewa

3.562.469.080

-

Additional to right-of-use assets through lease liabilities

b. Rekonsiliasi liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan

b. Reconciliation of liabilities arising from financing activities

Tabel di bawah ini menjelaskan perubahan dalam liabilitas Perusahaan yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas dan perubahan nonkas. Liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah liabilitas yang arus kas, atau arus kas masa depannya, diklasifikasikan dalam laporan arus kas Perusahaan sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan.

The table below details changes in the Company’s liabilities arising from financing activities, including both cash and non-cash changes. Liabilities arising from financing activities are those for which cash flows were, or future cash flows will be, classified in the Company’s statement of cash flows as cash flows from financing activities.

2019

Penerapan PSAK 73/ PSAK 73 Adoption

Saldo setelah penerapan PSAK 73/

Balance after adoption PSAK 73

Non-kas/ Non-cash

Arus kas/ Cash flow

2020

Utang bank 294.110.702.935 - 294.110.702.935 - (27.946.968.198 ) 266.163.734.737 Bank loan Liabilitas sewa - 367.475.182 367.475.182 3.562.469.080 (420.408.783 ) 3.509.535.479 Lease liabilities Utang pihak

berelasi

42.628.660.067

-

42.628.660.067

- (42.628.660.067 ) -

Due to related parties

Total

336.739.363.002 367.475.182 337.106.838.184 3.562.469.080 (71.397.628.265 ) 269.673.270.216 Total

Non-kas/ Arus kas/ 2018 Non-cash Cash flow 2019

Utang bank 131.771.242.385 227.500.000.000 (65.160.539.450 ) 294.110.702.935 Bank loan

Utang pihak berelasi 30.215.165.000 (15.712.750.000 ) 28.126.245.067 42.628.660.067 Due to related parties

Total 161.986.407.385 211.787.250.000 (37.034.294.383 ) 336.739.363.002 Total

30. KETIDAKPASTIAN KONDISI EKONOMI 30. ECONOMIC ENVIRONMENT UNCERTAINTY

Pada tanggal 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan penyebaran wabah virus corona (Covid-19) sebagai pandemi global. Wabah Covid-19 telah menyebabkan terjadinya perlambatan ekonomi global dan domestik, yang kemudian mempengaruhi operasi Perusahaan serta pelanggan dan pemasok Perusahaan. Meskipun gangguan ini diperkirakan hanya bersifat sementara, namun terdapat ketidakpastian yang cukup tinggi terkait luas dampaknya terhadap operasi dan kinerja keuangan Perusahaan. Luas dampak tersebut bergantung pada beberapa perkembangan tertentu di masa depan yang tidak dapat diprediksi pada saat ini, termasuk durasi penyebaran wabah, kebijakan ekonomi dan kebijakan lainnya yang diterapkan Pemerintah untuk menangani ancaman Covid-19, serta dampak faktor-faktor tersebut terhadap pegawai, pelanggan dan pemasok Perusahaan.

On March 11, 2020, the World Health Organization (WHO) declared the outbreak of corona virus (Covid-19) as a global pandemic. This Covid-19 outbreak has caused global and domestic economic slowdown, which in turn affected the operations of the Company, its customers and vendors. While disruption is expected to be temporary, there is considerable uncertainty around the extent of the impact of Covid-19 on the Company’s operations and financial performance. The extent of such impact will depend on certain future development which cannot be predicted at this moment, including the duration of the spread of the outbreak, economic and social measures that are being taken by the government authorities to handle Covid-19 threat, and the impact of such factors to the Company’s employees, customers and vendors.

Page 96: PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2020 serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BATULICIN NUSANTARA MARITIM Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2020 and For The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

91

30. KETIDAKPASTIAN KONDISI EKONOMI (lanjutan)

30. ECONOMIC ENVIRONMENT UNCERTAINTY (continued)

Manajemen terus memantau secara seksama operasi, likuiditas dan sumber daya yang dimiliki Perusahaan, serta bekerja secara aktif untuk mengurangi dampak saat ini dan dampak masa depan dari situasi ini yang belum pernah dialami sebelumnya. Laporan keuangan ini tidak mencakup penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian yang diungkapkan di atas.

The management is closely monitoring the Company’s operations, liquidity and resources, and is actively working to minimize the current and future impact of this unprecedented situation. These financial statements do not include any adjustment that might result from the outcome of the aforementioned uncertainty.

Berdasarkan penilaian manajemen, peristiwa yang disebutkan di atas tidak memiliki dampak signifikan terhadap kelangsungan hidup Perusahaan sampai tanggal penerbitan laporan keuangan ini

Based on the management's assessment, the above-mentioned event has no significant impact yet on going concern of the Company up to the date of issuance of these financial statements.

31. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 31. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD

Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 Government Regulation Number 35 Year 2021

Pada tanggal 2 Februari 2021, Pemerintah mengumumkan dan memberlakukan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 (PP 35/2021) untuk melaksanakan ketentuan Pasal 81 dan Pasal 185 (b) UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja, yang bertujuan untuk menciptakan kesempatan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia secara merata, guna memenuhi kehidupan yang layak. PP 35/2021 mengatur perjanjian kerja untuk waktu tertentu (pegawai tidak tetap), outsourcing, waktu kerja, waktu istirahat, dan pemutusan hubungan kerja, yang dapat mempengaruhi tunjangan minimum yang harus dibayarkan kepada pegawai.

On February 2, 2021, the Government promulgated and enforced Government Regulation Number 35 Year 2021 (PP 35/2021) to implement the provisions of Article 81 and Article 185 (b) of Law No. 11/2020 concerning Job Creation (Cipta Kerja), which aims to create the widest possible employment opportunities for the Indonesian people evenly, in order to fulfill a decent living. PP 35/2021 regulates the work agreement for a certain time (non-permanent employees), outsourcing, working time, rest time and termination of employment, which can affect the minimum benefits that must be paid to employees.

Sampai dengan penerbitan laporan keuangan ini, Perusahaan masih mengevaluasi potensi dampak PP 35/2021, termasuk dampaknya terhadap laporan keuangan Perusahaan untuk periode pelaporan berikutnya.

As of the issuance of these financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of PP 35/2021, including the impact on the Company's financial statements for the next reporting period

Exercised Saham Waran Exercise of Share Warrants

Berdasarkan surat yang dikeluarkan Biro Administrasi Efek PT Sharestar Indonesia tanggal 4 Januari 2021 sampai dengan 21 Mei 2021, Waran Seri I berjumlah 3.260.952 saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham, dilaksanakan dengan harga penawaran Rp 126 per saham.

According to the letter issued by Securities Administration Bureau PT Sharestar Indonesia dated from January 4, 2021 to May 21, 2021, Series I Warrants amounting to a total of 3,260,952 shares with nominal value of Rp 50 per share, exercised at offering price of Rp 126 per share.