quality assurance management controls

27
Tugas Audit SI Nico Fernando (3113004) Eldrian Orlando Gunawan (3113006) Renaldy Tjahjadi (3113016) DEPARTEMEN AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI HARAPAN BANGSA 2015

Upload: primekennel

Post on 06-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

for Audit SI

TRANSCRIPT

Page 1: Quality Assurance Management Controls

Tugas Audit SI

Nico Fernando (3113004)

Eldrian Orlando Gunawan (3113006)

Renaldy Tjahjadi (3113016)

DEPARTEMEN AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI HARAPAN BANGSA

2015

Page 2: Quality Assurance Management Controls

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2

INTRODUCTION.....................................................................................................................................3

MOTIVATION TOWARD QA ROLE..........................................................................................................3

QA FUNCTION........................................................................................................................................4

Developing Quality Goals......................................................................................................................4

Developing, Promulgating, and Maintaining Standards for the Information Systems Function............6

Monitoring Compliance with QA Standards..........................................................................................8

Identifying Areas for Improvement.....................................................................................................10

Reporting to Management..................................................................................................................11

Traning in QA Standars dan Procedures..............................................................................................12

Staffing the QA Function......................................................................................................................13

RELATIONSHIP BETWEEN QUALITY ASSURANCE AND AUDITING........................................................13

Case 9-1 :.............................................................................................................................................14

Jawaban case 9-1 :...............................................................................................................................14

Case 9-5 :.............................................................................................................................................16

Jawaban case 9-5 :...............................................................................................................................17

2

Page 3: Quality Assurance Management Controls

INTRODUCTION

Quality assurance (QA) manajemen berfokus dengan memastikan bahwa:

1. Sistem informasi yang dihasilkan berfungsi mencapai tujuan kualitas tertentu; dan

2. Pengembangan, implementasi, operasi, dan pemeliharaan sistem informasi sesuai

dengan standard kualitas.

Fungsi QA mulai eksis karena banyak organisasi kini tidak bisa lagi bersaing secara efektif

kecuali mereka menekankan kualitas dalam seluruh operasional mereka.

Fungsi QA dapat membantu dan memiliki dampak penting pada pelaksanaan pekerjaan audit.

Jika auditor menemukan fungsi QA berkualitas tinggi teraplikasikan, maka kemungkinan

besar kontrol internalnya dapat diandalkan, dan tingkat pengujian substantif selama audit

dapat dikurangi.

MOTIVATION TOWARD QA ROLE

Terdapat enam alasan mengapa sistem informasi peran QA telah muncul di banyak

organisasi.

1. Bertambah banyak organisasi yang memproduksi safety-critical systems.

2. Tuntutan pengguna dalam hal harapan mereka tentang kualitas perangkat lunak yang

mereka pakai untuk melakukan pekerjaan mereka.

3. Organisasi melakukan proyek yang lebih ambisius ketika mereka membangun

software.

4. Organisasi menjadi semakin khawatir tentang kewajiban mereka jika mereka

memproduksi dan menjual perangkat lunak yang cacat (defect).

5. Kontrol kualitas yang buruk atas produksi, implementasi, operasi, dan maintenance

software dapat menjadi mahal dalam hal tenggang waktu yang terlewatkan, pengguna

dan pelanggan yang tidak puas, moral rendah di antara staf sistem informasi dan

proyek-proyek strategis yang harus ditinggalkan.

6. Meningkatkan kualitas sistem informasi merupakan bagian dari tren di seluruh dunia

antara organisasi untuk meningkatkan kualitas barang dan jasa yang mereka jual.

3

Page 4: Quality Assurance Management Controls

QA FUNCTION

Personil QA harus bekerja sama dengan personil Sistem Informasi untuk meningkatkan

kualitas sistem informasi yang dihasilkan, diimplementasikan, dioperasikan, dan dipelihara

dalam suatu organisasi.

Mereka melakukan peran pengawasan bagi manajemen untuk memastikan bahwa :

1. Tujuan kualitas ditetapkan dan dipahami dengan jelas oleh semua stakeholders.

2. Kepatuhan terjadi dengan standar yang berlaku untuk mencapai sistem informasi yang

berkualitas.

Dalam beberapa organisasi, personil QA memerankan peranan penting dalam organisasi

yang akan diakreditasi untuk memenuhi salah satu standar kualitas.

Misalnya akreditasi ISO 9000 series merupakan standar penting untuk dapat menjual

produknya di pasar international.

Ada 6 fungsi penting yang personil QA harus jalankan, auditor harus memiliki

pengetahuan yang cukup tentang fungsi-fungsi ini agar dapat mengevaluasi apakah mereka

sedang dilaksanakan oleh tenaga andal QA. Apalagi, jika personil QA tidak melakukan

fungsi-fungsi ini dengan andal, auditor harus memahami implikasi untuk melakukan audit.

Developing Quality Goals

Salah satu tugas sulit bahwa personil QA harus lakukan adalah mengembangkan

tujuan kualitas untuk fungsi sistem informasi dan untuk mengembangkan atau menyetujui

tujuan kualitas untuk sistem informasi yang spesifik.

3 problem muncul :

1. Kualitas bisa memiliki arti yang berbeda tergantung pada perspektif siapa.

2. Tujuan kualitas mungkin perlu bervariasi di seluruh sistem informasi.

3. Tujuan kualitas bisa bertentangan dengan satu sama lain.

6 Karakteristik kualitas yang diadopsi International Organization for Standardization untuk

Software Product Evaluation (ISO 9126, 1991)

Karakteristik Kualitas Software

Karakteristik Kualitas Explanation

Fungsi Sejauh mana software berisi fungsi yang diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan pengguna.

4

Page 5: Quality Assurance Management Controls

Keandalan Sejauh mana software menopang tingkat kinerja understated

untuk beberapa jangka waktu yang ditetapkan.

Kegunaan Tingkat upaya yang diperlukan bagi pengguna untuk

memanfaatkan fungsi dari software.

Efesiensi Tingkat sumber daya yang diperlukan bagi software untuk

menjalankan fungsinya.

Perawatan Tingkat upaya yang diperlukan untuk memodifikasi software.

Portabilitas Sejauh mana software bisa di tranfer ke berbagai platform.

(multi platform)

Ketika merumuskan atau mengevaluasi tujuan kualitas untuk sistem informasi yang

spesifik, personil QA harus berhati-hati untuk memastikan tujuan tertentu tidak bertentangan

dengan tujuan keseluruhan organisasi. Tujuan sistem informasi juga dapat menjadi konflik.

Oleh karena itu organisasi percaya bahwa tujuan kualitas dimiliki oleh tim proyek jika

anggota tim memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan perencanaan mutu.

Ada beberapa cara di mana auditor dapat memeriksa seberapa baik personil QA merumuskan

tujuan kualitas untuk fungsi sistem informasi dan untuk sistem tertentu.

1. Mereka dapat memeriksa kesesuaian yang telah ditetapkan untuk fungsi QA dan

sistem informasi, yang berisi pernyataan tujuan kualitas secara keseluruhan untuk

fungsi sistem informasi.

2. Auditor dapat memeriksa apakah tujuan kualitas dan metrik kualitas telah dibentuk

untuk sistem informasi spesifik dengan memeriksa rencana mutu yang harus disusun

untuk setiap sistem informasi.

3. Auditor dapat interview dan observasi personil QA dan personil sistem informasi

untuk menentukan tingkat kesadaran tentang tujuan kualitas keseluruhan untuk fungsi

sistem informasi dan pendekatan yang mereka gunakan untuk merumuskan tujuan

kualitas untuk sistem informasi spesifik.

4. Auditor dapat interview stakeholders untuk memperoleh opini seberapa baikah

mereka percaya personil QA telah melaksanakan tugas mereka sehubungan dengan

merumuskan tujuan kualitas untuk fungsi sistem informasi dan untuk sistem informasi

spesifik.

5

Page 6: Quality Assurance Management Controls

Jika, atas dasar kegiatan bukti-koleksi, auditor menyimpulkan bahwa personil QA

merumuskan tujuan kualitas dengan memuaskan, kemungkinan besar hal itu akan bermanfaat

untuk melanjutkan mengevaluasi fungsi QA lainnya dengan maksud untuk mengurangi

tingkat pengujian substantif. Sebaliknya jika tidak memuaskan, auditor harus mengevaluasi

dengan hati-hati.

Developing, Promulgating, and Maintaining Standards for the Information Systems

Function

Standar sistem informasi sangat penting untuk mencapai pengamanan aset, intergritas

data, efektivitas sistem, dan tujuan efisien sistem. Pada umumnya, tujuannya adalah untuk

memberikan standar spesifikasi minimum. Standar harus memungkinkan sasaran mutu yang

harus dicapai, tetapi mereka tidak harus mematikan semangat dan bagaimana cara personil

sistem informasi harus bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.

Terdapat 4 keuntungan untuk memiliki personil QA memikul tanggung jawab untuk

pengembangan, diundangkan, dan pemeliharaan standar sistem informasi.

Pertama, personil QA ditugaskan dengan menjadi berpengetahuan tentang dan tersisa

up to date dengan praktek terbaik dalam standar sistem informasi. Personil QA harus

memiliki wawasan mengenai standar yang di adopsi oleh perusahaan maupun standar yang

berlaku secara international.

Kedua, dalam sebuah organisasi, keputusan tentang standar sering dapat menjadi isu

politik yang memicu dengan kuat, reaksi emosional. Standar memiliki dampak besar pada

cara pekerjaan dilakukan. Adanya pro dan kontra mengenai standar.

Ketiga, personil QA seharusnya melakukan analisis ketika sebuah organisasi gagal

untuk mencapai tujan kualitas sistem informasinya. Mereka harus memiliki wawasan dan

pemahaman yang akan memungkinkan mereka untuk membuat penilian yang baik pada

karakteristik standar yang paling cocok untuk organisasi mereka.

Keempat, personel QA harus insentif untuk memastikan bahwa organisasi mereka

mengadopsi sesuai dengan standar informasi yang terbaik. Tidak ada personil dalam

organisasi punya performa yang terevaluasi pada tingkat pencapaian tujuan kualitas terhadap

personil QA. Niscayanya para personil menghadapi dilema karena tujuan kualitas

bertentangan dengan tujuan lain yang punya peran lebih penting

6

Page 7: Quality Assurance Management Controls

Personil QA mempunyai peran pentinng dalam memonitori standard sistem informasi

nasional dan internasional yang mempunyai efek terhadap organisasi. Standard ini

seharusnya mberpaemberitahu proses dari pengembangan seluruh standard yang biasanya

digunakan sebagai fungsi dari sistem informasi sebuah organisasi

Personil QA juga ingin berpatisipasi secara aktif dalam pengembangan standard

sistem informasi nasional dan internasional. Dalam beberapa kasus , standard ini sangay

membantu organisasi untuk mencapai tujuannya. Contohnya, persetujuan dari beberapa

standard data komunikasi yang memperbolehkan organisasi untuk berinteraksi dengan lebih

baik dengan customer dan memperkuat posisi pada pasar.

Dalam kasus lain juga, standard dapat merusak posisi yang kompetitive dari

perusahaan. Contohnya organisasi lebih memfokuskan pada sistem yang kemungkinan akan

diadopsi oleh perusahaan. Denhan adanya partisipasi dalam proses penetapan standard ,

personil QA dapat mencari untuk melindungi kepentingan kepentingan organisasi dan

menyediakan peringatan tepat waktu ketika standard akan segera diadopsi.

Personil QA juga punya peran penting dalam memonitori best practice dalam

organisasi. Latihan juga dapat mempengaruhi sistem informasi yang spesifik mengenai

sistem yang diadopsi dan yang digunakan dalam sebuah organisasi

Informing the standards development process

7

Best Practice

Project-based Information

system standards

International standards

National Standards

Organizationwide information

system standard

Page 8: Quality Assurance Management Controls

Apapun standard nya atau praktek nya, personil QA harus berhati-hati dalam

mencocokan kapabilitas dari sebuah organisasi, tuntutan yang meningkat sehingga organisasi

harus patuh terhadap jenis-jenis strandard dan prakteknya. Auditor dapat menggunakan

wawancara, observasi, dan review dari dokumentasi untuk mengevaluasi seberapa baik yang

dilakukan oleh personil QA, baik dalam pengembangan, perluasan, pemeliharaan sistem

informasi.

Auditor dapat bertanya kepada personil QA tentang prosedur untuk pengembangan ,

perluasan, pemeliharaan standard sistem informasi. Demikian pula , mereka dapat berbicara

pada stakeholder untuk mengevaluasi seberapa baik personil QA dalam pengambilalihan

aktivitas. Dengan menghadiri pertemuan dimana personil QA fokus pada stadard, auditor

dapat mengobservasi bagaimana cara mereka mengambil alih standardnya. Karena standard

seharusnya didokumentasikan , mereka dapat mereview dokumentasinya untuk menilai

kualitas standardnya.

Untuk memperlihatkan auditor mengenai standard yang sedang dikembangkan,

diluaskan , dan dipelihara, mereka mempunyai rasa percaya diri bahwa personil QA

melakukan pekerjaannya dengan baik. Selebihnya , mereka dapat mempunyai rasa percaya

diri mengenai kehandalan sistem informasi karena memliki standard yang baik.

Auditor juga dapat mereduksi kelebihan dari proses substantive testing. Jika personil

QA tidak melakukan pengembangan, perluasan, pemeliharaan sistem informasi, maka dapat

dipastikan fungsi QA tidak berfungsi dengan baik.

Monitoring Compliance with QA Standards

Personil QA mengambil alih 2 tipe dalam pemantauan kepatuhan standard sistem QA.

Pertama memonitorisasi kesesuaian dengan rencana QA yang sudah disiapkan dalam sistem

yang terspesifikasi. Dalam hal ini mereka memfokuskan pada pengembangan, implementasi,

perasi , dan pemeliharaan aktivitas yang terasosiasi dalam sistem. Dalam kesesuaian peran

untuk pemantauan , mereka dapat berpatisipasi sebagai moderator dalam desain dan inspeksi

kode, evaluasi apakah data tes telah didokumentasikan dengan baik, dan partisipasi dalam

mereview pertemuan ketika masalah terjadi.

8

Page 9: Quality Assurance Management Controls

Mereka juga dapat mengecek apakah proyek personil QA apakah sistem telah berjalan

dengan baik dan berkualitas. Dalam hal ini mereka seharusnya melihat proyek personil secara

aktiv menggunakan standard quality control yang memperbolehkan deviasi dari rencana

untuk diindentifikasi dan ditingkatkan dalam sebuah proyek aktivitas.

Personil QA juga dapat memonitoring kesesuaian dengan general stantard. Contohnya

, sebuah organisasi mempunyai standard dimana terkait dengan jumlah yang digelontorkan

pada proyek pengembangan profesional yang dimana informasi mengenai staff yang harus

diambil alih. Pastinya manager bertanggung jawab terhadap requisisi dan pengambilalihan

informasi staff

Dua kebijakan yang memerintah bagaimana kesesuaian seharusnya diambil alih oleh

personil QA. Pertama mereka harus ingat peran mereka untuk memfasilitasi daripada

menghalangi pengembanag n sistem informasi, implementasi, operasi , dan pemeliharaan.

Secara singkatnya mereka harus konstruktif dan positif dalam pemantauan. Jika mereka

mengadopsi sifat negatif, sewengang-wenang, hura-hura mereka akan kehilangan kredibilitas,

dan tidak dapat lagi melakukan peran yang efektif.

Kedua, personil QA harus mencari untuk menghindari perselisihan. Meskipun peran

mereka harus diberitahu kepada management ketika kesesuaian/kepatuhan dengan standard

tidak terjadi. Jadi sebagai manajemen seharusnya bertanggung jawab terhadap setiap masalah

dan penyelesaian masalah tersebut. Jika personil tidak menegakan kepatuhan terhadap

standardm mereka akan kehilangan kepercayaan diri dari sistem infromasi staff dan

manajemen.

Ketika kepatuhan gagal terjadi, personil QA harus mengerti alasan kegagalannya ,

sehinnga mereka dapat menasehati management .seorang personil QA harus dapat

mempertimbangkan konsekuensi dari kegagalan kepatuhan untuk memberitahukannya

kepada manajemen. Permasalahannya dapat menjadi lebih serius , jika hasil kegagalan

berhubungan dengan konsumen dan danya software yang cacat. Dalam kata lain konsekuensi

menjadi tidak serius jika dapat diminimalisir dengan baik.

Rekomendasi yang baik dapat dibuat asalkan, personil QA mengerti alasan mengapa

terjadi kegagalan dan personil QA mengerti konsekuensi dari kegagalan tersebut.

Rekomendasi selebihnya seperti sesuatu yang konkret , lebih spesifik, dan lebih menarik.

Personil QA juga harus mencari dan menghindari agar tidak terjadi perdebatan yang

menimbulkan pertengkaran

9

Page 10: Quality Assurance Management Controls

Auditor dapat menggunakan wawancara, observasi, dan review dari dokumentasi

untuk mengevaluasi apakah sistem telah berjalan dengan baik, dan seberapa baik performa

personil QA. Mereka juga dapat menanyakan kepada personil QA mengenai prosedur

pemantauan seperti, mengikuti, berbicara dengan stakeholder untuk menentukan pengalaman

mereka dalam mengoperasikan QA.

Auditor juga dapat mencari dan menentukan tindakan apa yang harus diambil sebagai

hasil dari proses pemantauan untuk mencapai keputusan yang dimana akan efektif. Jika

auditor menyimpulkan bahwa proses pemantauan tidak ditempatkan secarabaik dan tidak

dapat diandalkan , maka mereka harus memberi perhatian lebih tentang efektivitas dari fungsi

QA.

Identifying Areas for Improvement

Hal yang penting dari personil QA adalah peran untuk melakukan pemantauan yang

dimana mereka dapat mengindentifikasi area pengindentifikasian dimana sistem informasi

dapat ditingkatkan. Dengan adanya kepatuhan dan kesesuaian antara yang didiskusikan dan

dibahas maka standard kualias dapat diterpkan dalam sebuah organisasi.

Ada 2 alasan dimana personil QA harus mempunyai tanggung jawab untuk

identifikasi area dimana fungsi dari informasi dapat ditingkatkan Pertama, membertikan

perhatian yang lebih terhadap QA, mereka dalam posisi terbaik dalam melakukan kritik

secara inependen.

Kedua, personil QA harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam

pembuataan rekomendasi yang baik untuk peningkatan informasi dari proses standard.

Personil QA harus selalu “up to date” terhadap beberapa tipe kesulitan yang dihadapi oleh

stakeholder. Dalam beberapa kesibukan mereka, mereka seharusnya mempunyai apresiasi

dari seluruh aktivitas yang dilakukan oleh stakeholder. Mereka harus dapat mendeteksi isu-

isu seperti :

- Aktivitas yang berkaitan dengan sistem informasi dapat menekan biaya secara efektif

- Kesesuaian terhdapa perubahan sistem informasi

- Dampak dari perubahan dari sistem dapat mempengaruhi stakeholders

- Perubahan standard akan membangkitkan hambatan-hambatan yang membatasi perilaku

- Dorongan dari manajemen akan selalu ada jika terjadi perubahan pada standard sistem

10

Page 11: Quality Assurance Management Controls

Personil QA seharusnya dapat menganalisis jika terjadi error untuk mengindentifikasi

penyebab-penyeban dan menentukan apakah standard dapat ditingkatkan. Personil QA juga

dapat mendeteksi jika ada error pada sistem, sehingga jika terjadi error pada sistem, mereka

dapat menanggulanginya secara bijak. Dalam proses yang lama , standard pengujian program

dapat dimodifikasi dengan mendeteksi error sebelum program dirilis kedalam siklus

produksi.

Seperti yang direkomendasikan untuk tindakan perbaikan ketika terjadi

penyelewengan terhadap standard terjadi, rekomendasi untuk meningkatkan standard atau

proses akan mudah dan menarik jika mereka dapat menganalisis hal-hal yang tidak

diinginkan , diperlukan juga pendapat yang hati-hati untuk mengurangi kelemahan dan

kekurangan. Stakeholder, tepatnya manajemen tidak suka untuk meyakinkan beberapa

argumen yang abstract

Ketika melakukan kegiatan untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan, personil QA

harus dibimbing. Auditor dapat mengevaluasi seberpa baik personil QA membuat

rekomendasi untuk meningkatkan standard atau proses melalui wawancara, observasi, dan

review dari dokumentasi, contohnya , stakeholder dapat diwawancara mengenai fungsi sistem

informasi untuk memperoleh pendapat menegnai kualitas petunjuk yang disediakan oleh

personil QA.

Mereka dapat mengobservasi prosedur untuk melaporkan adanya error yang material.

Auditor dapat mereview untuk menilai kualitas dari rekomendasi yang disediakan oleh

personil QA dengan meningkatkan dalam proses standard. Secara khusus auditor dapat

mencari untuk menentukan tindakan yang harus diambil oleh management terhadap

rekomendasi yang sudah ada.

Jika mereka menyimpulka bahwa personil QA secara efektif meyediakan petunjuk

dalam meningkatkan kehandalan pengendalian sistem infromasi. Dengan adanya auditor

maka dapat mengurangi tingkat pengujian yang substantif. Jika mereka tidak dapat berfungsi

dengan baik, bagaimanapun tingkat pengujian substantif harus ditingkatkan.

Reporting to Management

Pelaporan QA sangatlah penting bagi manajemen namun sulit di usahakan.Untuk

mengerti fungsi QA ,stakeholders harus dengan cepat mengambil kseimpulan dari konten

pelaporan tersebut.

11

Page 12: Quality Assurance Management Controls

Anggota QA harus mampu dengan baik dalam memperhatikan laporan yang mereka

persiapakan. Laporan tidak boleh di sembunyikan dalam pengindentifikasi titik

kekurangan .Sebaliknya Mereka dapat menyebabkan konflik dalam stakeholder.Sebaliknya

pelaporannya harus fokus dalam dasar sebuah masalah yang jelas.Rekomendasi harus

berdasarkan fakta yang jelas.Laporan harus selalu positif dan tidak mengagetkan pihak yg

lain.Untuk itu harus dilakukan dengan baik agar kredibiltasnya tetap terjaga.

Regular report dalam permasalahan dengan sistem informasi standar seharusnya di

sediakan bagi manager sistem informasi.Ini dinamakan project-based report.Project manager

memerlukan salinan report karena mereka menyediakan managemen yang lebih baik dalam

project yang mereka kerjakan.QA report harus dis ediakan bagi stakeholder yang melakukan

penentangan dalam kepentingannya sendiri.

Auditor dapat mengevaluasi bagaimana QA dalam melakukan pelaporan melalui

interview, observasi dan revies dokumen .Sebagai contohnya ,auditor dapat menginterview

QA untuk melihat langkah dalam memakai report tersebut.Mereka juga dapat melakukan

interview stakeholder untuk melihat hasil pelaporan yang di lakukan QA..

Jika auditor auditor dapat menyimpulkan bahwa QA dapat melakukan pelaporan

seacara efektif,mereka mungkin dapat menjadi percaya diri atas kualitas sistem informasi

dalam mengembangkan , mengimplementasikan dan memelihara.

Traning in QA Standars dan Procedures

Traning adalah elemen dasar dalam melakukan pemeliharaan dalam permasalahan

QA standar dan prosedur.Anggota QA harus bertanggung jawab atas traning seluruh

stakeholder dalam sistem informasi.

1. Fokus pertama adalah menyediakan pengetahuan umum tentang QA.

2. Fokus traning standar dan prosedur yang spesifik dalam aplikasi sistem.

QA traning harus fokus .Dalam rencana pengembangan personal harus ada dalam sistem

informasi karyawan.Recana ini harus melihat tujuan karyawan dan pengembangan strategi

untuk karyawan agar dapat mencapai tujuan yang di inginkan.

QA Traning juga harus tetap berlangsung.Karyawan baru juga harus di beritahukan

QA goals,standar dan prosedur.QA program harus bekerja secara efektif , semua stakeholder

harus selalu ingat karena hal ini sangatlah penting.

12

Page 13: Quality Assurance Management Controls

Anggota QA dapat menggunakan service traning sangatlah penting dalam relasi

antara standar dan opportunity.QA standar dan prosedur dapat meningkat .QA harus selalu

menggunakan service traning untuk mengubungkan komunikasi dua arah.

Kualitas QA traning merupakan indikator managemen dalam berkomitmen

meningkatkan kualitas sistem produksi dan jasa.Auditor dapat mengevaluasi seberapa

baiknya anggota QA dalam melakukan traning menggunakan interview,observasi, dan

review dokumen.Pilihan lain dapat melakukan interview stakeholder dalam mendapatkan

pandangan mereka kepuasaan dalam traning yang di lakukan.

Placement of the QA Function

Fungsi QA harus di tempatkan pada organisasi hirarki dalam sistem informasi jadi hal

itu dapat menjadikan QA menjadi independent dalam aktivitas sistemnya.Dalam

mengoperasikan efektif,Fungsi QA harus juga di setujui.Posisi pekerjaan juga menentukan

bahwa tanggung jawab kepada charter.Kekuasaan dan akuntabilitas dalam perform sebuah

aktivitas harus spesifik.

Auditor juga harus spesifik dalam menempatkan fungsi QA dalam hierarki dalam

perfomanya agar dapat independen .Auditor juga harus melakukan interview kepada QA

staff,staff sistem informasi.

Staffing the QA Function

Fungsi QA menghadapi berbagai masalah dalam hal staff.Anggota QA harus baik

dalam traningnya dan kompeten.Anggota QA memerlukan skill tnterpersonal yang tinggi

karena konflik antara anggota QA dan personal sistem informasi .Jika interaksi tidak di

tanganin secara benar dapat menyebabkan permasalahan baru..Tujuan jangka panjang dapat

bertemu dengan langkah pendek .

Banyak pelaporan organisasi sulit untuk menarik staff yang kompeten untuk posisi

QA.Umumnya profesional sistem informasi menunjukan mengembangkan,menerapkan ,dan

mengoperasikan sistem daripada mengevaluasi mereka untuk kualitas yang lebih baik.

Auditor seharusnya mengevaluasi meskipun Anggota QA mempunyai pengetahuaan

tentang pengembangan sistem informasi,impementasi,dan prosedur operasi.Mereka harus

mengevaluasi meskipun mereka terus berkembang,regular traning.

13

Page 14: Quality Assurance Management Controls

RELATIONSHIP BETWEEN QUALITY ASSURANCE AND AUDITING

1.Jika fungsi QA di tempat dan di percaya dalam bekerja,maka auditor dapat mengurangi

luasnya pengujian yang akan mereka ambil.

2. Anggota QA lebih baik mengecek kontrol informasi sistem di bandingakn auditor.

3. Auditor dapat fokus dalam memastikan bahwa QA bekerja secara baik di bandingkan

melakukan pengujian secara langsung dalam sistem informasi.

Case 9-1 :

Kita sebagai auditor eksternal mengaudit Canadian Life and Mutual (CLM). CLM

sangat mengandalkan Sistem Informasi berbasis komputer untuk berkompetisi dalam market.

Posisi kita sebagai pekerja magang dibidang audit. Kita diminta meninjau fungsi quality

assurance departemen Sistem Informasi dari CLM.

Saat ini kamu ditugaskan untuk mengambil alih ugas audit. Kamu bersama dengan

partner ditetapkan untuk mengaplikasikan quality assurance(QA) dalam sistem infromasi

CLM. QA dipublikasikan sekitar setahn yang lalu dan pemilik CLM merekomendasikan

untuk membuat proposal.

Dalam wawancara dengan manager mengenai fungsi QA ,kamu disuruh mengusung

proyek rencana kualitas untuk dipublikasikan untuk sistem informasi CLM. Dia menjelaskan

bahwa sistem QA dipublikasikan untuk pengembangan sistem infromasi CLM yang baru

ketika fungsi QA bisa berkembang dengan baik.

CLM telah mengembangkan 17 sistem infromasi yang baru , bagaimanapun hanya 6

sistem CLM yg menggunakan QA. Sisa 11 sistem informasi CLM tidak memiliki QA, dan 5

dari 11 sistem adalah informasi mengenai keuangan

Kamu mengangkat masalah ini dengan manager QA. Dia menjelaskan rencana QA

dikembangkan pada sistem yang memenuhi 2 persyaratan :

1. Sistem tersebut material

2. Stakeholder arus mencapai persetujuan dari tujuan kualitas dari sistem tersebut dalam

peiorde tertentu

Menurut pendapatnya, dia tidak punya waktu dan sumer daya yang memadai untuk staff

nya dalam pengembangan sistem QA yang dimana sistem tersebut tidak material dan juga

stakeholder tidak dapat mencapai kata sepakat mengenai tujuan kualitasnya, tapi dengan

14

Page 15: Quality Assurance Management Controls

adanya fungsi QA maka staffnya mendapatkan pengalaman lebih dalam pengembangan QA,

rencana QA akan dipublikasikan pada seluruh sistem informasi yang baru.

Jawaban case 9-1 :

Kesimpulan yang kami peroleh dari kasus 9-1 mengenai keandalan dari penggunaan quality

assurance dengan Sistem Informasi dari CLM, adalah sebagai berikut :

Menurut ISO 9000

Quality Assurance (QA) didefinisikan sebagai "Sebuah bagian dari manajemen mutu

difokuskan pada penyediaan keyakinan bahwa persyaratan mutu akan dipenuhi"

Penggunaan QA di CLM belum sepenuhnya dapat diandalkan karena dari 17 Sistem

Informasi yang baru hanya 6 yang memakai perencanaan QA, 11 sisanya tidak menggunakan

perencanaan QA. Dalam pengaplikasian QA, CLM kekurangan sumber daya dan waktu

untuk melatih pengembangan staff QA, serta stakeholders dari CLM belum menemukan kata

sepakat.

Menurut opini kami, tidak ada kekhawatiran dalam penjabaran laporan keuangannya karena

jaminan kualitas atau mutu yang diterapkan akan memberikan dampak positif pada

pengendalian internal perusahaan, sehingga tingkat salah saji pada laporan keuangan dapat

ditekan seminimal mungkin, karena pengaplikasian QA dapat meminimalkan error.

Advise yang diberikan :

Dengan memberikan petunjuk secara mendalam mengenai karakteristik sistem informasi

yang dipakai oleh CLM, terutama sistem yang menggunakan QA

memberikan pentujuk untuk menjaga efektifitas sistem yang digunakan CLM, sehingga

sistem yang efektif dapat membantu CLM mencapai goal nya

memberikan petunjuk untuk Menjaga integritas dan lalu lintas data, integritas data merupakan

konsep dasar audit sistem informasi. Integritas data berarti data memiliki atribut:

kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian.

15

Page 16: Quality Assurance Management Controls

Case 9-5 :

Hunger-Payne(HP) inc adalah perusahaan kelas menengah di atlanta, yang bergerak dalam

bidang manufaktur dan distributor makanan ringan. HP mengembangkan produk-produk

yang bertujuan untuk kesehatan konsumen. Dalam beberapa tahun terakhir penjualannya

terus meningkat dan kebanyakan konsumennya berasal dari konsumen umur lanjut.

Untuk mendukung operasi, HP harus mengembangkan sistem komputer yang baru. Karena

banyak pekerjaan yang harus diselesaikan secara cepat dan semakin banyak masalah yang

berkembang dewasa kini. Manajer internal audit meyakinkan manajemen bahwa QA group

harus dipublikasikan dalam departemen sistem informasi. Manajer audit internal kurang

mendapatkan dukungan dari manajer sistem informasi.

Manajer sistem informasi menentang publikasi QA group karena tidak perlu ada tambahan

overhead untuk pengembangan sistem. Dia menemukan bahwa dalam departemen sistem

informasi deadlinenya semakin padat sehingga QA group menjadi hambatan dalam

pekerjaannya.

Kenyataannya bahwa manajer audit internal akan memenangi perdebatan itu. Dia malas

mendukung QA group, dalam menyediakannya dia diperbolehkan untuk memilih staff QA

dalam grup.

Kamu adalah audit SI eksternal dalam HP. Kamu harus memutuskan wawancara dengan QA

manager dan 2 orang staffnya.

QA manager adalah project leader dalam grup pengembangan sistem , dia bertanggung jawab

terhadap pengembangan sistem yang terkait dengan deadlineyang penting. Dia dipromosikan

sebagai QA manager sebagai penghargaan karena dia telah bekerja keras dibawah tekanan.

Bekerja Dia akan kembali bekerja kira-kira 2 tahun kemudian setelah QA manajer saat ini

pensiun

Staff ke 2 adalah seorang analis dalam departemen sisntem informasi, dia rang yang pemalu.

Dia tidak suka pekerjaan sistem analisis karena dia sulit berinteraksi dengan user, dia leih

suka dalam dunia pemograman, dia punya alasan kuat untuk bekerja dalam bidang QA,

bagaimanapun dia masih belum cocok untuk dalam posisi nya saat ini, tapi di kemudian hari

dia pasti akan mendapat posisi yang baik.

16

Page 17: Quality Assurance Management Controls

Staff ke 3 dia adalah lulusan ilmu komputer, dia adalah orang yang percaya diri. Walaupun

nilai dia saat berada di universitas kecil, tapi dia pintar dalam menemukan titik lemah dan

pintar untuk memperbandingkan kelemahan-kelemahan dalam suatu sistem komputer.

Diajuga merupakan anak yang pintar matematika saat sekolah menengah atas. Dia

sebenernya kecewa karena dia bekerja pada bagian QA. Sistem informasi manager

mengatakan bahwa dia bertanggung jawab terhadap setiap kegagalan dan bertanggung jawab

untuk memperbaikinya. Jika kinerja nya baik, dia dapat dipromosikan menjadi manager

senior sistem informasi di HP.

Jawaban case 9-5 :

Pertama perlunya mengembangkan Quality Goals untuk menyelesaikan kendala deadline

yang padat.Dalam mengembangkan system tersebut menjadi efektif dan efesien bagi setiap

user yang memakainya.Setelah melakukan Quality Goal QA group harus

memngembangkan,memastikan ,dan memelihara agar sistem tersebut berjalan lancar.

Langkah manajer dalam melihat fungsi QA adalah Auditor internal harus melakukan

evaluasi terhadap apakah yang di lakukan oleh group QA berjalan sesuai dengan standar

melalui observasi dan review.Lalu memantau prosedur QA dalam menyelesaikan deadline

yang bertumpuk yang menyebabkan terjadi banyak masalah dalam departemen sistem

informasi.

Manager Auditor internal harus memastikan QA group berjalan sesuai dengan perannya

masing masing

Anggota QA yang ketiga harus pandai dalam mengindentifikasi apa yang menyebabkan

berbagai kendala dalam produksi untuk melakukan peningkatan kualitas dalam produksi.

Advise untuk partner dalam melakukan audit adalah supaya melakukan audit dengan

melakukan rencana terlebih dahulu dan melakukan audit secara detail dengan melakukan

interview kepada stakeholder lainnya.

17