rancang bangun sistem perpesanan obu (on board …

119
TUGAS AKHIR - TE 141599 RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD UNIT) UNTUK INTELLIGENT TRANSPORT SYSTEM DI SURABAYA MUHAMMAD ALFIAN YASIR NRP 07111340000083 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA. Ir. Gatot Kusrahardjo, M.T DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2018

Upload: others

Post on 10-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

TUGAS AKHIR - TE 141599

RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD UNIT) UNTUK INTELLIGENT TRANSPORT SYSTEM DI SURABAYA MUHAMMAD ALFIAN YASIR NRP 07111340000083

Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA. Ir. Gatot Kusrahardjo, M.T DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2018

Page 2: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …
Page 3: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

FINAL PROJECT - TE 141599

DESIGN OBU (ON BOARD UNIT) MASSAGING SYSTEM FOR INTELLIGENT TRANSPORT SYSTEM IN SURABAYA MUHAMMAD ALFIAN YASIR NRP 07111340000083 Lecture Advisor Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA. Ir. Gatot Kusrahardjo, M.T

DEPARTMENT OF ELECTRICAL ENGINEERING Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2018

Page 4: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …
Page 5: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

Pernyataan Keaslian

Tugas Akhir

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi sebagian maupun

keseluruhan tugas akhir saya dengan judul “Rancang Bangun Sistem

Perpesanan OBU (On Board Unit) untuk Intelligent Transport System di

Surabaya)” adalah benar – benar hasil karya yang dikerjakan secara

mandiri, diselesaikan tanpa menggunakan bahan – bahan yang tidak

diijinkan dan bukan merupakan karya pihak lain yang saya akui sebagai

karya sendiri.

Semua referensi yang dikutip maupun diambil telah ditulis secara

lengkap pada daftar pustaka. Apabila ternyata pernyataan ini tidak

benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surabaya, Desember 2017

Muhammad Alfian Yasir

2213100083

Page 6: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …
Page 7: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

[ Halaman ini sengaja dikosongkan ]

Page 8: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …
Page 9: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU

(ON BOARD UNIT) UNTUK INTELLIGENT

TRANSPORT SYSTEM DI SURABAYA

TUGAS AKHIR

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Pada

Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia

Departemen Teknik Elektro

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I

Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA

NIP. 196510141990021001

Dosen Pembimbing II

Ir. Gatot Kusrahardjo, M.T

NIP. 195506221987011001

SURABAYA,

DESEMBER, 2017

Page 10: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

[ Halaman ini sengaja dikosongkan ]

Page 11: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

i

ABSTRAK

Intelligent Transport System (ITS) diharapkan dapat mengoptimalkan

kondisi angkutan umum saat ini yang belum terintegrasi melalui

jaringan TIK serta dapat menanggulangi kemacetan yang selama ini

menjadi permasalahan di kota-kota besar khususnya Surabaya. Salah

satunya adalah dengan penggunaan On Board Unit (OBU) yang

ditempatkan pada setiap armada Angkutan Masal Cepat yang diterapkan

di kota Surabaya. OBU sendiri merupakan sebuah sistem ITS yang

diletakkan di armada, berfungsi sebagai sebuah sistem pengendali

masukan dan keluaran yang terkait fungsional manajemen armada,

pendapatan (tiket), lalu lintas dan sistem darurat. Tugas akhir ini

bertujuan untuk merancang serta membuat sebuah prototype sistem yang

digunakan untuk proses komunikasi yang terintegrasi antara OBU

(client) dengan CCROOM (server).

Pada pengerjaan tugas akhir ini dilakukan dua tahap pada proses

perancangan dan implementasi, yaitu pertama membuat arsitektur

jaringan keseluruhan dan aplikasi sistem yang di dalamnya terdapat

fitur-fitur pendukung untuk digunakan pada sistem komunikasi angkutan

massal cepat (AMC). Aplikasi pengiriman data dari client-server dibuat

menggunakan software Borland Delphi 6. Jaringan yang digunakan

adalah jaringan seluler dengan menggunakan provider Tri sebagai paket

data, pengiriman informasi dari armada melalui jaringan seluler

mengirimkan paket data menuju tower terdekat dan di alirkan ke router

hingga di terima di server.

Pengujian sistem komunikasi ini dilakukan dengan 2 macam

pengujian, yaitu pengujian sistem client-server beserta fitur-fitur yang

ada di dalamnya seperti e-ticketing, emergency button, login logut serta

pengujian kualitas jaringan pada saat sistem sedang berjalan.

Kata kunci: Intelligent Transportation System, e-ticketing, emergency

button, login logout

Page 12: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

ii

[ Halaman ini sengaja dikosongkan ]

Page 13: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

iii

ABSTRACT Intelligent Transport system (ITS) is expected to optimized the

public transportation condition which right now is not integrated yet

through ICT network, also to overcome the traffic jam that has been a

problem in big cities especially Surabaya. One of them is the use of OBI

which is placed in every Fast Mass Transportation vehicle which is

applied in Surabaya. OBU it self is a ITS system that is placed in the

vehicle, functioning as an input and output controlling system related to

vehicle fungsional manangement, income (ticket), traffic and emergency

system.

This thesis purpose is to design and make the system prototype that

can be use for communication process whoch ksnintegrated between

OBU (client) with CCROOM (server) In the making of this thesis, 2 step

as done in the designing and implementation process, first is the making

of all network architecture and system application which includes

supporting features to be use in the AMC communication. Data sending

application from client-server is made using Borland Delphi 6 software.

The network used is a cellular network using Tri provider as a data

packet, sending information from fleets over cellular networks to send

data packets to the nearest tower and routed to the router until received

on the server

The testing of this communication system is done by 2 types of

testing, which is client-server system testing as well as the features

inside it like e-ticketing, emergency buton, login logout aswell as

network quality testing when the system is working

Keywords: Intelligent Transportation System, e-ticketing, emergency

button, login logout

Page 14: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

iv

[ Halaman ini sengaja dikosongkan ]

Page 15: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

v

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya

serta kasih sayang yang diberikan NYA, saya dapat menjalani dan

menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Rancang Bangun Sistem

Perpesanan OBU (On Board Unit) untuk Intelligent Transport

System di Surabaya)” Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang

harus dipenuhi dalam menyelesaikan program studi strata 1 (S1) pada

Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro, Institut

Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Terima kasih saya ucapkan kepada orang tua serta kedua adik saya

yang selalu mendoakan dan memberikan segala dukungan. Kemudian,

kepada Bapak Dr. Ir. Achmad Affandi, Ir. Gatot Kusrahardjo, M.T , dan

Bapak Didit selaku dosen pembimbing yang selalu memberi bimbingan

dan masukan demi terselesaikannya tugas akhir ini. Terimakasih juga

tidak lupa saya sampaikan untuk dosen-dosen ITS khususnya Teknik

Elektro yang telah memberikan segala ilmu dalam proses belajar

mengajar, semoga ilmu yang diberikan akan senantiasa bermanfaat bagi

penulis dan lingkungan sekitar penulis. Kemudian terima kasih kepada

Ahmad Nur Fikri sebagai mentor yang luar biasa dalam pengerjaan

tugas akhir ini, teman-teman seperjuangan Teknik Elektro ITS 2013 E-

53 yang senantiasa memberikan bantuan baik melalui diskusi maupun

semangat, serta Siti Sholihah Putri sebagai pendamping terbaik dalam

hidup ini dan selama proses pengerjaan Tugas Akhir.

Hasil dan manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan

untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi umum (AMC) yang

berbasis ITS khususnya di kota Surabaya. Dalam proses perbaikan dan

pengembangan, kritik dan saran terhadap penelitian ini sangat

dibutuhkan untuk mengetahui kekurangan dan kebutuhannya. Terima

kasih.

Surabaya, Desember 2017

penulis

Page 16: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

vi

[ Halaman ini sengaja dikosongkan ]

Page 17: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................ i

ABSTRACT .................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 2

1.3 Batasan Masalah ....................................................................... 2

1.4 Tujuan ...................................................................................... 2

1.5 Metodologi ............................................................................... 3

1.6 Sistematika Penulisan ............................................................... 4

1.7 Manfaat .................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................... 7

2.1 Smart City ................................................................................ 7

2.2 Intelligent Transportation System (ITS) ................................... 8

2.2.1 Advanced Traveler Information System (ATIS) ................. 9

2.2.2 Advanced Transportation Management Systems (ATMS)

.................................................................................................. 10

2.2.3 ITS-Enabled Transportation Pricing Systems (ITS-ETPS) .. 10

2.2.4 Advanced Public Transportation Systems (APTS) ............ 11

2.2.5 Fully integrated ITS, termasuk integrasi vehicle-to-

infrastructure (VII) and vehicle-to-vehicle (V2V) ..................... 12

Page 18: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

viii

2.3 Client-Server .......................................................................... 13

2.3.1 Jaringan Seluler ............................................................... 13

2.3.2 Socket .............................................................................. 14

2.4 On Board Unit (OBU) ............................................................ 14

2.5 Variable messaging system (VMS) ........................................ 15

2.6 Quality of Service (QOS) ....................................................... 17

2.6.1 Throughput ...................................................................... 17

2.6.2 Delay ................................................................................ 17

2.7 Angkutan Masa Cepat (AMC) ............................................... 18

2.7.1 Sistem Jaringan Komunikasi ............................................ 18

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 21

3.1 Perancangan Sistem Komunikasi Terintegrasi ....................... 21

3.1.1 Perangkat Server yang Digunakan ................................... 22

3.1.2 Perancangan Aplikasi On Board Unit (OBU) .................... 22

3.1.3 Perancangan Database dan Web Report ....................... 25

3.2 Perancangan Perpesanan Penumpang .................................... 26

3.3 Perancangan Perpesanan Driver ............................................. 28

3.4 Perancangan Fitur Ticketing .................................................. 31

3.5 Perancangan Sumber Tenaga pada Armada ........................... 32

3.6 Implementasi Sistem Komunikasi Terintegrasi ...................... 33

3.6.1 Implementasi Sistem ....................................................... 33

3.6.2 Implementasi Jaringan .................................................... 35

3.7 Skenario Pengujian Sistem ..................................................... 35

3.7.1 Skenario Pengujian Sistem .............................................. 37

Page 19: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

ix

3.7.2 Skenario Pengujian Jaringan ............................................ 38

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM ..................... 41

4.1 Pengujian Sistem pada OBU side ........................................... 41

4.1.1 Pengujian OBU untuk Pemantauan Armada ................... 44

4.1.2 Pengujian VMS Penumpang ............................................ 46

4.1.3 Pengujian VMS Driver ...................................................... 47

4.1.4 Pengujian Fitur Ticketing ................................................. 50

4.1.5 Analisa Hasil Pengujian Sistem pada OBU Side ............... 52

4.2 Pengujian Sistem pada Halte Side .......................................... 53

4.2.1 Analisa Hasil Pengujian Sistem pada Halte Side .............. 54

4.3 Pengujian dan Analisa Jaringan Komunikasi Sistem ............. 55

4.3.1 Pengujian dan Analisa Throughput ................................. 55

4.3.2 Pengujian dan Analisa Delay ........................................... 59

BAB V PENUTUP ........................................................................ 63

5.1 Kesimpulan ............................................................................ 63

5.2 Saran ....................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 65

LAMPIRAN ................................................................................... 67

RIWAYAT HIDUP ........................................................................ 93

Page 20: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

x

[ Halaman ini sengaja dikosongkan ]

Page 21: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen ITS ............................................................. 8

Gambar 2.2 Kategori ITS ................................................................. 9

Gambar 2.3 Penerapan Teknologi ATMS ...................................... 10

Gambar 2.4 Perangkat ETC dan Kartu Pembayaran Otomatis ...... 11

Gambar 2.5 Informasi Kedatangan dan Status Transportasi Publik12

Gambar 2.6 Arsitektur Client-Server ............................................. 13

Gambar 2.7 Arsitektur Jaringan OBU ............................................ 15

Gambar 2.8 Penerapan VMS dalam Teknologi ATIS .................... 16

Gambar 2.9 Desain Manajemen Armada AMC ............................. 19

Gambar 3.1 Arsitektur Perpesanan................................................. 21

Gambar 3.2 Flowchart Aplikasi OBU............................................ 23

Gambar 3.3 Tampilan Aplikasi Delphi 6 ....................................... 24

Gambar 3.4 Tampilan Tabel Database di Server ........................... 25

Gambar 3.5 Tampilan Web Report ................................................. 26

Gambar 3.6 Flowchart Perpesanan Penumpang ............................ 27

Gambar 3.7 Flowchart Informasi VMS Penumpang ..................... 27

Gambar 3.8 Flowchart Button Notification .................................... 28

Gambar 3.9 Flowchart Absensi Driver .......................................... 29

Gambar 3.10 Aliran Informasi Absensi Driver .............................. 29

Gambar 3.11 Flowchart Emergency Button ................................... 30

Gambar 3.12 Flowchart Registrasi Member Baru ......................... 31

Gambar 3.13 Flowchart Top up Saldo ........................................... 32

Gambar 3.14 Rangkaian Box Aki .................................................. 33

Gambar 3.15 Flowchart Implementasi Sistem ............................... 34

Gambar 3.16 Implementasi Sistem Jaringan .................................. 35

Page 22: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

xii

Gambar 3.17 Flowchart Pengujian Client-server .......................... 37

Gambar 3.18 Proses Informasi dari Armada ke Server .................. 38

Gambar 3.19 Flowchart Pengujian Jaringan .................................. 39

Gambar 4.1 Point to Point dari Titik Kordinat .............................. 43

Gambar 4.2 Pengukuran Jarak Tespoint 1 dengan Lainnya ........... 43

Gambar 4.3 Jarak Tespoin.............................................................. 43

Gambar 4.4 Tampilan Awal Aplikasi ............................................ 44

Gambar 4.5 Tampilan Hasil Messaging ......................................... 45

Gambar 4.6 Hasil Messaging disimpan dalam Database ............... 45

Gambar 4.7 Hasil Messaging pada Web Report ............................. 46

Gambar 4.8 Tampilan Awal Aplikasi & Hasil pada Monitor......... 46

Gambar 4.9 Tampilan Absen Driver Sekaligus Login Aplikasi ..... 47

Gambar 4.10 Hasil Absensi di Database ....................................... 48

Gambar 4.11 Hasil pada Web Report ............................................. 48

Gambar 4.12 Tampilan Emergency Button .................................... 49

Gambar 4.13 Report Emergency Button di Database .................... 49

Gambar 4.14 Tampilan Registrasi Member ................................... 50

Gambar 4.15 Report Registrasi Member Baru ............................... 51

Gambar 4.16 Hasil Tambah Saldo ................................................. 51

Gambar 4.17 Halte Asrama ITS ..................................................... 53

Gambar 4.18 Halte Robotika .......................................................... 54

Gambar 4.19 Halte Teknik Lingkungan ......................................... 54

Gambar 4.20 Cek IP dengan Command Prompt ............................ 56

Gambar 4.21 Ping Server Menggunakan Command Prompt ......... 56

Gambar 4.22 Tampilan Capture di Wireshark ............................... 57

Gambar 4.23 Tampilan Save CSV pada Wireshark ....................... 57

Gambar 4.24 Grafik Pengujian Throughput ................................... 58

Page 23: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

xiii

Gambar 4.25 Ping Server Menggunakan Command Prompt ......... 59

Gambar 4.26 Tampilan Data di Wireshark .................................... 60

Gambar 4.27 Grafik Pengujian Delay ............................................ 60

Page 24: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

xiv

[ Halaman ini sengaja dikosongkan ]

Page 25: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standarisasi Delay ITU-T ............................................... 18

Tabel 3.1 Syarat Perancangan Sistem ............................................. 36

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Modul GPS ........................................ 42

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Sistem pada OBU Side .......................... 52

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Sistem pada Halte Side ......................... 55

Page 26: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …
Page 27: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa

perubahan mulai dari bidang industri, pendidikan, kesehatan,

pemerintahan dan hingga ke bidang transportasi secara perlahan dan

bertahap. Di bidang transportasi, kehadiran TIK diharapkan memberikan

keefesiensian pada operasional, keefektifan pelayanan kepada

masyarakat dan dapat memberikan kelancaran pada sistem transportasi

secara umum. Surabaya telah mencanangkan sejak tahun 2005, dengan

penerapan Automatic Traffic Control System (ATCS) sebagai Cyber

City, dan terus berusaha menjadi kota yang unggul di bidang penerapan

teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Setiap warga di Indonesia pasti memiliki keinginan untuk

menjadikan kota tempat mereka tinggal sebagai kota percontohan yang

menuai banyak manfaat bagi warga di dalamnya dan memberikan

dampak positif kepada kota lainnya. Kota Surabaya yang merupakan

sebuah kota besar yang berada di Indonesia mengalami jumlah kenaikan

kendaraan pribadi setiap tahunnya sehingga dapat memberikan dampak

negatif bagi lingkungan maupun bagi lalu lintas di Surabaya. Dampak

negatif yang ditimbulkan merupakan penyebab dari kurangnya

transportasi publik yang memadai di kota Surabaya.

Untuk mewujudkan manajemen armada yang bekerja dengan baik,

Angkutan Massal Cepat (AMC) memiliki sistem komunikasi

terintegrasiakan dengan dipasangkan On-Board Unit (OBU) pada

armada dan halte. Data yang diperoleh dari OBU akan diteruskan

melalui jaringan seluler, kemudian seluruh data yang di dapat akan

diterima oleh Server TMC Control Center Room (CC-ROOM) untuk

selanjutnya informasi akan difilter agar tepat sasaran. Maka dibuat lah

aplikasi serta prototype yang mampu mensimulasikan dari tiap OBU

system untuk memudahkan pengiriman informasi kepada calon

penumpang agar mendapat jadwal secara real time tanpa menunggu

dalam waktu yg lama.

Page 28: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

2

1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah :

1. Bagaimana rancangan dan penerapan fitur-fitur pada aplikasi On-

Board Unit (OBU) untuk merekam kejadian pada Angkutan

Massa Cepat (AMC) yaitu posisi, waktu, identitas armada?

2. Bagaimana melakukan pemindahan informasi serta mendapatkan

nilai Throughput dan Delay dari sistem yang telah dirancang?

1.3 Batasan Masalah Hal-hal yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Aplikasi yang dibuat berfungsi sebagai Client-Server

2. Perangkat lunak yang akan digunakan untuk membagun aplikasi ini

adalah Borland Delphi 6

3. Pengujian pengiriman paket data akan dilakukan dengan

menggunakan jaringan seluler.

4. Throughput terbaik

5. Delay yang rendah

1.4 Tujuan Tujuan dari Tugas Akhir ini diharapkan sebagai berikut :

1. Membangun sistem informasi transportasi pintar yang dapat

melakukan pemantauan terhadap armada menggunakanan GPS-

OBU yang terintegrasi dengan Control Center Room (CC-

ROOM) sebagai server atau media penyimpanan segala

informasi.

2. Dapat memberikan informasi layanan secara real time untuk

membantu penumpang dan calon penumpang agar

mendapatkan informasi yang akurat tentang penjadwalan,

posisi keberadaan armada, serta tujuan selanjutnya. 3. Membangun prototype OBU dan fitur VMS yang dapat

diterapkan pada armada angkutan umum berbasis sistem

transportasi cerdas.

4. Mendapatkan nilai Throughput dan delay dalam proses

pengiriman informasi dari OBU menuju server.

Page 29: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

3

1.5 Metodologi Berikut adalah tahapan-tahapan yang dilalui dalam pengerjaan tugas

akhir ini sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Pada tahap ini akan dilakukan pemahaman serta pengambilan

data segala macam teori yang ada di buku, paper, maupun

referensi yang ada untuk kebutuhan pengerjaan Tugas Akhir

ini.

2. Perancangan dan Implementasi Sistem

Pada tahapan ini akan membuat sebuah rancangan sebuah

sistem yang terintegrasi

3. Pengujian Sistem

Setelah melakukan perancangan sistem yang akan dibuat pada

perangkat lunak akan diuji coba sistem tersebut dan

mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

Studi Literatur

Perancangan dan Implementasi

Pengujian Sistem

Analisa Sistem dan Pengolahan

Data

Kesimpulan

Page 30: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

4

4. Analisa dan Pengolahan Data

Setelah mendapatkan data dari skema pengujian, maka akan

dilakukan pembandingan dan pengolahan data dari hasil data

terebut. Sehingga nantinya data tersebut bisa dianalisa dan

diambil mana yang lebih efisien serta akan menghasilkan

kesimpulan dari penelitian tugas akhir ini.

1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada Tugas Akhir ini dibagi menjadi beberapa

bab dengan rincian:

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah,

tujuan dan manfaat yang berkaitan dengan pengerjaan dan penyusunan

Tugas Akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dibahas landasan teori mengenai konsep Smart

City, Intelligent Transportation System, Surabaya Mass Rapid

Transportation, sistem komunikasi Client-Server, On Board Unit

(OBU), Quality of Service (QOS), protokol komunikasi untuk

pengiriman paket data dari Client-Server, dan Variable messaging

system (VMS).

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Pada Bab ini berisikan perancangan data base, kemudian aplikasi

sistem yang akan digunakan berbasis Delphi 6, serta diimplementasi

sistem yang telah dibuat apakah sistem berjalan dengan baik atau tidak.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

Pada bab ini berisi hasil dari rancangan yang sudah dibuat pada bab

III. Dari pengujian ini kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan

sementara mengenai parameter-parameter yang telah diuji

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan materi dan dari hasil

analisis data pada bab IV. Selain itu pada bab ini dibahas mengenai

saran yang bisa dilakukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya

1.7 Manfaat Dari tujuan tersebut diharapkan mampu meminimalkan waktu

tunggu bagi calon penumpang angkutan umum, serta mampu

memberikan dampak positif bagi sistem transportasi yang ada di

Surabaya. Hasil dari Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

Page 31: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

5

1. Diharapkan dapat menjadi acuan untuk perkembangan

transportasi di Indonesia khususnya pada sistem pemantauan

armada serta messaging system.

2. Memberikan kontribusi real terhadap sistem transportasi di

Surabaya yang menuju kota percontohan bagi kota lainnya di

Indonesia maupun dunia.

3. Membangun sistem manajemen lalu lintas dan perjalanan

armada AMC yang terintegrasi dengan OBU dan VMS.

4. Dapat membantu serta meningkatkan kualitas kinerja layanan,

operasional, maupun pandangan publik terhadap angkutan

umum.

Page 32: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

6

[ Halaman ini sengaja dikosongkan ]

Page 33: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Smart City Merupakan sebuah cita-cita yang pasti diinginkan oleh seluruh kota

besar di Indonesia maupun dunia, Perencanaan smart city merupakan

sebuah agenda besar yang dipersiapkan oleh seluruh kota besar sebagai

respon konseptual dan praktis terhadap berbagai krisis perkotaan di

dunia yang semakin menghawatirkan, untuk mengembalikan hubungan

antara manusia, ruang binaan dan ruang alami yang lebih harmonis,

sehingga tidak adanya ketimpangan bagi tiap mahluk yang ada di

dalamnya. Smart city adalah sebuah konsep koa cerdas/pintar yang

membantu masyarakat yang berada di dalamnya untuk mengelola

sumber daya yang dimiliki secara efisien dan dapat memberikan

informasi yang tepat kepada masyarakat/lembaga dalam melakukan

kegiatannya ataupun mengantisipasi kejadian yang tak terduga

sebelumnya. Dalam penerapan smart city ini sendiri, ada beberapa

klasifikasi yang diberikan di dalamnya yaitu:

• Smart Goverment (pemerintahan pintar), kunci utama

keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan adalah Good

Governance, untuk mencapai hal tersebut perlu memerhatikan

aspek yang ada di dalamnya Yaitu pandangana publik, sistem

dan proses penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan

yang mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum.

• Smart Economy (Ekonomi pintar), maksud dari ekonomi

pintar ini adalah semakin tinggi inovasi-inovasi baru yang di

buat serta ditingkatkan maka akan menambah peluang usaha

baru dan meningkatkan persaingan pasar usaha/modal.

• Smart Mobility (mobilitas pintar), pengelolaan infrastruktur

kota yang dikembangkan di masa depan merupakan sebuah

sistem pengelolaan terpadu untuk menjamin keberpihakan pada

kepentinga publik.

• Smart People (orang/masyarakat pintar), menjadikan sebuah

kota pintar pastinya membutuhkan modal yang sangat besar,

baik modal ekonomi, modal sumber daya manusia maupun

modal sosial.

• Smart Living (Lingkungan pintar), lingkungan pintar itu

berarti lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan,

Page 34: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

8

keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik,

visual maupun tidak, bagi masyarakat dan publik.

• Smart Live (Hidup pintar), kehidupan berbudaya dan

berkarakter sehingga manusia yang ada di dalamnya memiliki

kualitas hidup yang terukur (budaya).

Konsep smart city ini kini menjadi impian banyak kota besar di

Indonesia. Konsep smart city dianggap sebagai solusi dalam mengatasi

berbagai macam aspek masalah yang ada di tiap kota seperti kemacetan

yang merayap, sampah yang berserakan, ataupun pemantau kondisi

lingkungan di suatu tempat. Perjalanan menuju konsep smart city ini

juga sudah mulai berjalan pelan-pelan di tiap kota di Indonesia.

Dukungan aplikasi serta teknologi yang terus berkembang pada zaman

sekarang serta terciptanya ekosistem kreatif di bidang teknologi,

merupakan langkah awal yang akan direalisasikan menuju kota pintar.

[5]

2.2 Intelligent Transportation System (ITS) Intelligent Transport System merupakan sistem transportasi cerdas

yang menerapkan teknologi informasi dan komunikasi yang mendukung

dan mengoptimalkan semua model transportasi dengan meningkatkan

efektivitas biaya, bagaimana mereka bekerja, baik secara individu

maupun bekerja sama satu sama lain.

Gambar 2.1 Komponen ITS

Seperti gambar 2.1 bahwa sistem cerdas dibagi menjadi tiga bidang

yaitu:

Page 35: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

9

1. Infrastruktur cerdas (intelligent infrastructure), contohnya

sinyal lalu lintas di jalan raya, tanda pesan variable untuk

mengingatkan pengguna jalan dari bahaya yang terjadi di

depan, dan sinyal ramp jalan bebas hambatan yang bekerja

untuk menjaga kelancaran jalan raya.

2. Kendaraan cerdas (smart vehicle), seperti notifikasi tabrakan

otomatis, pemberitahuan batas kecepatan, peringatan tabrakan

mudur dan depan, sistem navigasi GPS, dan interlock. Layanan

informasi (information services), contohnya informasi

kedatangan bus pada ponsel, sistem navigasi dalam mobil yang

menerima kondisi lalu lintas terkini untuk panduan kemacetan,

dan program akses nasional untuk truk.[1]

Gambar 2.2 Kategori ITS

2.2.1 Advanced Traveler Information System (ATIS) ATIS, sistem informasi canggih bagi pengendara, menyediakan

informasi real-time, seperti rute transit dan jadwal; arah navigasi; dan

informasi tentang penundaan akibat kemacetan, kecelakaan, kondisi

cuaca, atau perbaikan jalan kerja Penerapan ITS, sistem informasi

perjalanan yang paling efektif dapat menginformasikan driver secara

real-time lokasi tepat mereka, memberitahu mereka tentang lalu lintas,

jalan atau kebutuhan lain yang terkait pada saat ini di jalan raya dan

sekitarnya, dan memberdayakan secara optimal pemilihan rute dan

Page 36: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

10

instruksi navigasi, idealnya membuat informasi ini tersedia di beberapa

platform, baik di dalam maupun di luar kendaraan. Gambar 2.1

menggambarkan tiga aspek kunci untuk penyediaan informasi lalu lintas

real-time yaitu pengumpulan, pengolahan, dan penyebaran informasi,

dengan setiap langkah yang melibatkan satu set yang berbeda dari

perangkat teknologi, platform dan aktor, baik publik maupun privat.

2.2.2 Advanced Transportation Management Systems

(ATMS) ATMS, sistem manajemen transportasi canggih, meliputi perangkat

kontrol lalu lintas, seperti lampu lalu lintas, meter jalan, tanda/pesan

status lalu lintas yang dinamis, dan pusat-pusat operasi lalu lintas.

Traffic Operations Centers (TOCs), pusat operasi lalu lintas, merupakan

pusat pengelolaan lalu lintas yang dioperasikan oleh kota mengandalkan

teknologi informasi untuk menghubungkan sensor dan perangkat di

pinggir jalan, probe kendaraan, kamera, tanda-tanda pesan, dan

perangkat lain bersama-sama untuk menciptakan pandangan yang

terintegrasi dari aliran trafik dan mendeteksi kecelakaan, peristiwa cuaca

yang berbahaya, atau bahaya jalan lainnya.

Gambar 2.3 Penerapan Teknologi ATMS

2.2.3 ITS-Enabled Transportation Pricing Systems (ITS-

ETPS) ETPS, merupakan peran sentral dalam pembiayaan sistem

transportasi. Contoh penerapan ETPS termasuk sistem pembayaran

Page 37: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

11

otomatis, misalnya pengumpulan tol elektronik (Electronic Toll

Collection, ETC), ERP untuk mengurangi kemacetan pada jalan utama,

jalur fee-based express (HOT, High Occupancy Toll), dan sistem

pembayaran berbasis jarak (Vehicle Miles Traveled, VMT). Pada ETC

maupun ERP, pembayaran dapat dilakukan secara otomatis melalui

perangkat DSRC-enabled atau tag on-board yang di tempatkan dikaca

depan. Australia dan Jepang, menerapkan standar ETC canggih yang

mencakup sistem nasional tunggal. Amerika Serikat, menerapkan

beberapa sistem pembiayaan ETC untuk perjalanan lintas negara karena

operator ETC yang berbeda, dan belum ada interoperabilitas.

Gambar 2.4 Perangkat ETC dan Kartu Pembayaran Otomatis

Bentuk lain penerapan ETPS, contohnya pada penerapan sistem

pembayaran jumlah km perjalanan (VMT, vehicle miles traveled) yang

dikenakan kepada pengendara untuk setiap meternya. Sistem VMT

merupakan salah satu bentuk pajak bahan bakar dan biaya lain yang

diterapkan di banyak negara untuk membiayai sistem transportasi.

Penerapan “Kilometerprijs” (harga per kilometer) di Belanda merupakan

sistem VMT pertama nasional di dunia dilaksanakan untuk baik untuk

kendaraan penumpang maupun kendaraan berat.

2.2.4 Advanced Public Transportation Systems (APTS) Teknologi APTS adalah kumpulan teknologi yang meningkatkan

efisiensi dan keselamatan public sistem transportasi dan akses

menawarkan pengguna yang lebih besar untuk informasi tentang sistem

operasi. Itu implementasi teknologi APTS mengubah cara sistem

transportasi umum beroperasi, dan mengubah sifat dari jasa transportasi

yang dapat ditawarkan oleh angkutan umum sistem. Tujuannya adalah

Page 38: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

12

untuk menyediakan transportasi umum pembuat keputusan informasi

lebih lanjut untuk membuat keputusan yang efektif pada sistem dan

operasi serta meningkatkan kenyamanan dan penumpang wisatawan.

APTS, sistem transportasi publik canggih, memungkinkan moda

transpor publik seperti kereta, trem dan bus dapat melaporkan posisi

mereka (automatic vehicle location, AVL), sehingga penumpang

mendapat informasi status real-time mereka (informasi kedatangan dan

keberangkatan) dan bagi pengelola dapat memonitor keberadaan aset

mereka. [2]

Gambar 2.5 Informasi Kedatangan dan Status Transportasi Publik

2.2.5 Fully integrated ITS, termasuk integrasi vehicle-to-

infrastructure (VII) and vehicle-to-vehicle (V2V) Terkoneksinya antar elemen dan aset sistem transportasi, seperti

semua jenis sensor yang digunakan, lampu lalu lintas, dan kendaraan

atau antar moda yang lain. Integrasi VII merupakan pola dasar ITS yang

komprehensif. Di Amerika, inisiatif VII dikenal IntelliDriveSM, 2009,

diimplementasikan dan merupakan infrastruktur komunikasi yang

mendukung VII maupun V2V. Juga komunikasi untuk berbagai aplikasi

keselamatan dan operasi transportasi. IntelliDrive memungkinkan tag

atau sensor DSRC-enabled, jika banyak digunakan di kendaraan, jalan

raya, dan di pinggir jalan atau peralatan persimpangan, akan

memungkinkan elemen inti dari sistem transportasi cerdas

berkomunikasi dengan satu sama lain, akan memberikan berbagai

manfaat.

Page 39: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

13

2.3 Client-Server Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan

Client(biasanya aplikasi yang menggunakan GUI ) dengan Server.

Masing-masing Client dapat meminta data atau informasi dari Server

kemudian Sistem Client-Server didefinisikan sebagai sistem

terdistribusi, di mana yang satu akan bertindak sebagai Server atau

pemberi layanan dan yang lainnya sebagai Client atau peminta layanan.

Baik Client maupun Server memiliki pemroses atau CPU sendiri

sedangkan jaringan yang digunakan bisa berupa jaringan lokal (LAN)

ataupun jaringan yang lebih luas (WAN).

Client adalah komputer yang meminta (request) satu layanan tertentu

ke suatu Server. Komputer Client harus dilengkapi dengan aplikasi

Client khusus dan menjalankannya, sehingga dapat memanfaatkan

layanan yang ditawarkan Server. Selain Client, Server adalah komputer

yang menawarkan suatu layanan tertentu kepada komputer atau jaringan

lain.

Gambar 2.6 Arsitektur Client-Server

2.3.1 Jaringan Seluler Dalam aplikasi yang diterapkan pada Intelligent Transport System

(ITS) salah satu komponen yang penting adalah sebuah Jaringan, Karena

Jaringan seluler menjangkau area yang jauh lebih luas, Jangkauan

umumnya mencangkup nasional dengan infrastruktur jaringan wireless

yang disediakan oleh wireless service carrier untuk biaya pemakaian

bulanan, mirip dengan langganan ponsel yang menggunakan macam-

macam sistem transmisi mulai dari CDMA, GSM, EDGE, 3G, dan

HSPDA.

Jaringan wireless beroperasi dalam sebuah jaringan yang membagi

kota atau wilayah kedalam sel-sel yang lebih kecil. Satu sel mencakup

beberapa blok kota atau sampai 250 mil persegi. Setiap sel

menggunakan sekumpulan frekuensi radio atau saluran-saluran untuk

Page 40: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

14

memberikan layanan di area spesifik. Kekuatan radio ini harus dikontrol

untuk membatasi jangkauan sinyal geografis. Oleh Karena itu, frekuensi

yang sama dapat digunakan kembali di sel terdekat. Maka banyak orang

dapat melakukan percakapan secara simultan dalam sel yang berbeda di

seluruh kota atau wilayah, meskipun mereka berada dalam satu saluran.

Dalam setiap sel, terdapat stasiun dasar yang berisi antenna wireless

dan perlengkapan radio lain. Antenna wireless dalam setiap sel akan

menghubungkan sumber ke jaringan telepon local, internet, ataupun

jaringan wireless lain. Antenna wireless mentransimiskan sinyal.

2.3.2 Socket Struktur Client-Server memungkinkan untuk berbagi informasi dan

sumber daya antar sistem, misalnya file, disk space, prosesor, dan

peripheral dapat berkolaborasi dan menyampaikan pesan pasti antara

prosesor. Beberapa prosesor dijalankan sebagai Client dan ada yang

sebagai Server. Harus ada semacam mekanisme yang membuat setiap

prosesor dapat mengetahui proses berjalannya jaringan mesin lain ketika

dua prosessor sedang berkomunikasi melalui jaringan.

Socket menyediakan interface pemrograman sederhana yang

memiliki hubungan erat dengan proses komunikasi single dan multi

mesin. Tujuan dari socket adalah untuk menyediakan sebuah metode

umum IPC pada transport layer, apakah prosesornya berjalan pada

mesin yang sama.

2.4 On Board Unit (OBU) Penerapan akuisisi ID pengemudi dan penumpang dilakukan oleh

salah satu fungsi OBU melalui antar muka sistem e-ticketing. Rancangan

sistem tiket elektronik diawali dengan mengakuisisi data penumpang

melalui e-tiket dalam bentuk RFID oleh OBU. Jadi OBU adalah sistem

ITS yang diletakkan di armada, berfungsi sebagai sebuah sistem

pengendali masukan dan keluaran yang terkait fungsional manajemen

armada, pendapatan (tiket), lalu lintas dan sistem darurat. Sehingga

OBU akan dirancang mendukung beberapa fungsi berikut: [14]

• Inisiasi dan penutupan sesi perjalanan armada AMC

oleh pengemudi

• Identifikasi pengemudi dan penumpang, catuan ke

sistem e-ticketing

• Pemantauan posisi armada AMC

• Inisiasi sistem emergency armada

Page 41: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

15

Akses Poin Jaringan

Sistem Server

Wireless

Communication

OBU

Monorail OBU

Tram OBU

Feeder OBU

Trunk

• Mendukung sistem VMS armada (display informasi

perjalanan bagi penumpang armada AMC)

• Mendukung integrasi dengan sistem manajemen lalu

lintas (Traffic Management Center) dan perjalanan

armada AMC termasuk ke sistem VMS, sistem

pendapatan (e-ticketing).

Pada AMC Surabaya, akses poin Wi-Fi akan terdapat pada lokasi

koridor pemberhentian. Akses poin tersebut direncanakan untuk

membantu pengiriman data melalui jaringan internet. Hal tersebut

berarti OBU yang digunakan harus memiliki kemampuan untuk

mengakses Wi-Fi. Model pengiriman data ke Server akan lebih mudah

dan dapat dilakukan seketika serta lebih hemat energi. Gambar 2.7

menunjukkan diagram blok rancangan arsitektur sistem jaringan OBU

dalam kerangka sistem ITS di Surabaya.

Gambar 2.7 Arsitektur Jaringan OBU

2.5 Variable messaging system (VMS) Variable messaging system (sistem pesan berubah) dalam teknologi

ITS, umumnya didefinisikan sebagai bagian dari ATIS (Advanced

Traveler Information System), yang menyediakan informasi perjalanan

dan lalu lintas yang diperlukan oleh pengendara/penumpang), seperti

ditunjukkan pada gambar 2.8, Variable messaging system ini

memberikan rute perjalanan bagi pengerndara agar bisa mencapai tujuan

yang diinginkan tanpa memakan waktu yang lama, karena diberikan

arahan jalan yang minim dari kemacetan. VMS ini biasanya terdapat di

Page 42: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

16

mobil atau pun bisa juga berada di handphone, contoh aplikasinya

seperti Waze atau google maps.

Gambar 2.8 Penerapan VMS dalam Teknologi ATIS

Namun dalam penelitian ini VMS merupakan sebuah sistem yang

kompleks, yang melakukan koordinasi dan manajemen pesan dari

masukan sensor (posisi misalnya), keyboard (dari TMC misalnya) atau

tombol (emergency) dan media input lainnya, yang ditampilkan dalam

pesan dengan berbagai bentuk atau media berupa:

• Menu dan Display VMS untuk pengemudi di armada

AMC

• Menu dan Display VMS untuk penumpang di armada

AMC

• Menu dan Display VMS untuk calon penumpang di

halte/depo AMC

• Display VMS untuk pengendara di atas badan jalan

Sehingga dari kompleksitas VMS tersebut dalam penelitian ini akan

difokuskan penyediaan fitur Menu dan Display VMS untuk pengemudi

dan penumpang di armada AMC dan calon penumpang di halte

AMC.[1]

Page 43: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

17

2.6 Quality of Service (QOS) Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai deskripsi atau

pengukuran kinerja keseluruhan suatu layanan, seperti jaringan telepon

atau komputer terutama kinerja yang dilihat dan dirasakan oleh

pengguna jaringan, Untuk mengukur kualitas layanan, beberapa aspek

terkait dari layanan jaringan yang dipertimbangkan adalah packet loss,

bit rate, throughput, delay transmisi, ketersediaan, jitter, dll.

Kualitas layanan diukur dengan standar dari Telecommunication and

Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON) dan standar

dari International Telecommunication Union-Telecommunication (ITU-

T) recommendation Y1541. Dalam tugas akhir ini parameter QoS yang

akan dianalisis adalah throughput dan delay .

2.6.1 Throughput Throughput diartikan sebagai laju data aktual per satuan waktu (bits

per second). Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth.

Karena throughput memang bisa disebut sebagai bandwidth dalam

kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih bersifat tetap sementara

throughput sifatnya dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi. Cara

untuk menghitung throughput sebagai berikut :

1

𝑡ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎

𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑖𝑚𝑎𝑛

Dengan mendapat nilai throughput dari sebuah sistem yang sedang

berjalan, kita bisa menentukan apakah sistem tersebut sudah memiliki

kualitas yang baik atau belum. Apabila belum mendapatkan kualitas

yang baik mungkin ada permasalahan dari sistem yang dibuat, atau pun

bisa terjadi adanya permasalahan dalam jaringan yang dipakai. [10]

2.6.2 Delay Salah satu parameter untuk menilai QOS (Quality of Service) dari

sebuah jaringan adalah delay. Delay atau waktu paket di dalam sistem

adalah waktu sejak paket tiba kedalam sistem, sampai paket selesai

ditransmisikan. Salah satu jenis delay adalah delay transmisi, yaitu

waktu yang dibutuhkan untuk sebuah pengirim mengirimkan sebuah

paket. Delay dapat dipengaruhi oleh kongesti, media fisik, jarak atau

Page 44: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

18

juga waktu proses yang lama. Berikut adalah parameter kualitas sebuah

jaringan dilihat dari besarnya delay menurut ITU-T.

Tabel 2.1 Standarisasi Delay ITU-T

Kategori Delay Besar Delay

Excellent < 150 ms

Good 150 – 300 ms

Poor 300 – 450 ms

Unnaceptable >450 ms

Untuk menghitung delay dapat dihitung dengan:

Delay = Waktu paket diterima – waktu paket dikirimkan

2.7 Angkutan Masa Cepat (AMC) Dalam upaya mengatasi permasalahan kota Surabaya, diantaranya

yaitu kemacetan, keterbatasan lahan untuk pembangunan jalan,

perjalanan penumpang yang tidak efisien, dan meningkatnya polusi

udara atas penggunaan kendaraan pribadi maka di butuhkan upaya

penyediaan angkutan umum massal yang merupakan sarana transportasi

berkelanjutan. Di sisi lain ketersediaan Angkutan Umum Massal Cepat

(AMC) yang mampu menghubungkan prasarana transportasi utama di

Kota Surabaya diharapkan mampu meningkatkan mobilitas orang secara

efisien terhadap wilayah Surabaya dan sekitarnya sehingga dapat

menarik investasi yang lebih besar [10]

2.7.1 Sistem Jaringan Komunikasi Berangkat dari desain manajemen armada kota Surabaya dapat

dibagi dan didefinisikan dari masing-masing bagian yang menjadi

pekerjaan yang disusun sebagai tahap-tahap penerapan manajemen

armada kota Surabaya. Berikut desain majanemen armada kota

Surabaya:

Page 45: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

19

Gambar 2.9 Desain Manajemen Armada AMC

Adapun tahap-tahap penerapan manajemen armada kota Surabaya

sebagai berikut :

1. Phase 1 CCROOM-Feeder Monitoring

Pembangunan CCROOM yang disiapkan untuk mampu

memonitoring feeder vehicle dan halte. Pembangunan ini

membutuhkan pengadaan jaringan hardware dan software untuk

internal CCROOM untuk meningkatkan kemampuan yang sekarang

sudah ada.

2. Phase 2 OBU Implementation

Pada phase ini diawali dengan mengadakan OBU yang mempunyai

modul GSM/GPS, central unit, piranti human interface, diagnostic

adapter, modul I/O, unit power supply dan baterai yang kemudian

diimplementasi pada masing-masing unit armada dan dilakukan uji

coba monitoring.

3. Phase 3 Fleet Optimation

Melakukan optimasi armada dengan menggunakan software yang

mampu memberikan rekomendasi routing yang efisien dan berskala

bisnis sehingga bisa memberikan penghematan bahan bakar,

mengurangi waktu tempuh, dan waktu kerja sehingga dapat

meningkatkan revenue dan mengurangi biaya operasi

Page 46: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

20

4. Phase 4 Operation and Maintenance

Phase ini untuk memberi jaminan bahwa sistem informasi dapat

berfungsi sesuai dengan yang direncanakan dan memberikan unjuk kerja

yang optimal sampai sistem habis masa penggunaannya.

Page 47: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

21

BAB III

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan membahas tentang proses perancangan dan

implemetasi komunikasi pengiriman data dari sejumlah titik OBU ke

Server dengan menggunakan Borland Delphi 6. Untuk memudahkan

proses perancangan dan implementasi sistem diperlukan alur yang

menjelaskan garis besar proses yang dilakukan saat melaksanakan tugas

akhir.

Selain perancangan pengiriman data, pada bab ini pun menjelaskan

perancangan dari fitur-fitur yang ada di dalam aplikasi OBU yang telah

dibuat sebelumnya serta media penyimpanan yang dibuat untuk

menyimpan segala bentuk transaksi dan data yang telah dikirimkan.

3.1 Perancangan Sistem Komunikasi Terintegrasi Sistem jaringan komunikasi yang akan diterapkan pada tugas akhir

ini dapat dilihat pada arsitektur di bawah ini :

Gambar 3.1 Arsitektur Perpesanan

Page 48: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

22

Pada gambar perancangan perpesana yang terintegrasi di atas terbagi

menjadi dua side , pertama pada On Board Unit Side dan kedua pada

Halte Side

Setiap side di sini didalamnya terdapat On-Board Unit (OBU)

sebagai alat yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan

informasi. Pada OBU dan Halte akan di install aplikasi yang telah dibuat

menggunakan software Borland Delphi 6. Untuk mengirimkan data

perpesanan menuju

Server (CCROOM), Client harus memasukkan beberapa data sesuai

dengan kolom yang terdapat pada aplikasi. Kemudian data dikirim ke

Server. Pengiriman data dari OBU ataupun dari Halte keduanya

memakai jaringan seluler, di mana di tempatkan Sebuah alat Modem

Wireless yang paket datanya menggunakan kartu GSM 3. Setelah data

diterima oleh Server, Server akan memberi balasan ke Client.

Selanjutnya data dimasukkan ke database untuk diolah. Data yang

masuk ke database yaitu posisi setiap armada yang beroperasi

(longitude & latitude), waktu pengiriman berupa tanggal, time sent, time

received.

3.1.1 Perangkat Server yang Digunakan Server yang digunakan untuk merecord data yang didapat adalah

aj01.lawanghosting.pw/cpanel, di mana di dalamnya terdapat database

keseluruhan yang menyimpan data-data yang didapatkan dari setiap

armada yang beroperasi. Dari data yang didapat, Server akan otomatis

mengirimkan kembali informasi yang didapat menuju halte ataupun

armada untuk memberitahukan waktu tempuh serta tujuan selanjutnya

bagi para penumpang ataupun calon penumpang yang ada di halte.

3.1.2 Perancangan Aplikasi On Board Unit (OBU) Perancangan perangkat lunak OBU (On Board Unit) ini sebagai

aplikasi untuk di install di OBU (On Bard Unit) yang ditempatkan pada

setiap bus yang beroperasi untuk memonitoting posisi armada berada. Di

mana saat armada bus bergerak maka aplikasi ini akan otomatis

merekam perjalanan secara real time, serta mengirimkan posisi dan

waktu tempuh kepada Server CCROOM (Control Center Room).

Berikut adalah perancangan aplikasi pengiriman data yang

dijalankan OBU:

Page 49: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

23

Gambar 3.2 Flowchart Aplikasi OBU

Pengiriman posisi di sini terecord dalam bentuk data latitude dan

longitude yang di kirimkan menuju Server CCROOM (Control Center

Room), kemudian pada Server CCROOM (Control Center Room) akan

membalas pesan yang dikirimkan oleh armada dan diteruskan kembali

menuju OBU (On Board Unit) di tiap armada agar perpesanan tersebut

dapat disampaikan kepada para penumpang untuk pemberhentian

selanjutnya.

Kirim

Menampilkan Hasil

Data Pada Aplikasi

Lokasi, ID, Data

Penerima, dan

Jumlah Data

Feedback

Server

Yes

Mengirimkan

Ke Database

Simpan Data

Messaging

No

START

END

Page 50: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

24

Pesan balasan yang dikirimkan oleh Server akan ditampilkan di

monitor yang ditempatkan di setiap armada, dengan tujuan agar para

penumpang dapat mengetahui pemberhentian selanjutnya di halte mana

dan memerlukan waktu berapa lama untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Berikut tampilan dari aplikasi yang telah dirancang untuk

pengiriman pesan:

Gambar 3.3 Tampilan Aplikasi Delphi 6

Berikut Penjelasan setiap button yang ada di aplikasi Delphi 6:

1. Koneksi komponen GPS pada port berapa

2. Panel indicator bahwa data yang dikirimkan masuk atau tidak,

apabila indicator angkanya sama maka data tidak masuk, begitu

pula kebalikannya

3. Menunjukan tanggal serta penunjuk waktu

4. Untuk menunjukkan hasil data yang sudah terseleksi (latitude

& longitude)

5. Menentukan identitas kendaraan berdasarkan plat nomer yang

akan dikirmkan menuju Server

6. Menampilkan link yang akan dituju untuk selanjutnya

ditampilkan hasil posisi pada web

7. Hasil data keseluruhan yang dikirimkan oleh armada

Page 51: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

25

3.1.3 Perancangan Database dan Web Report untuk

Penyimpanan Data Server yang digunakan untuk merecord data yang didapat adalah

aj01.lawanghosting.pw dengan memanfaatkan database PHPMYadmin

pada Server. Data yang dikirimkan setiap armada masuk ke Server akan

disimpan didalam database data1pos. berikut penjelasan masing-masing

kolom yang berada di database:

Gambar 3.4 Tampilan Tabel Database di Server

Pada gambar di atas menunjukkan tabel yang berada di database

Server. Dalam tabel tersebut ada beberapa field yaitu:

1. absen_driver, berisi database absensi driver sebelum mengoperasikan

kendaraannya.

2. data1, berisikan data-data OBU yang dikirimkan oleh armada yang

beroperasi.

3. data1pos, hampir sama dengan data1 berisikan data-data OBU yang

dikirimkan armada yang beroperasi berupa lokasi, waktu, identitas

armada.

4. emergency, berisikan data yang dikirimkan OBU apabila armada

dalam keadaan darurat seperti ban bocor, penumpang sakit, kecelakaan

5. JadwalBus, berisikan jadwal keberangkatan dan kedatangan bus yang

ditempatkan di halte

6. user_login, berisikan username sekaligus password

Page 52: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

26

Selain database yang sudah dirancang, media penyimpanan lainnya

adalah pada web report, seluruh aktivitas yang berkaitan dengan OBU

keseluruhan akan ditempatkan di dalamnya, mencakup absensi driver,

pemantauan armada, emergency button dan lain lainnya. Semua bisa

dicek di aj01.lawanghosting.pw/report.

Gambar 3.5 Tampilan Web Report

3.2 Perancangan Perpesanan Penumpang Pada bagian ini akan di jabarkan mengenai sistem perpesanan

penumpang, di mana perpesanan penumpang ini akan membantu

penumpang yang berada di dalam bus untuk mengetahui pemberhentian

selanjutnya, kemudian dapat memprediksi waktu tempuh dari halte 1

menuju halte selanjutnya. Di setiap armada akan ditempatkan sebuah

monitor yang berfungsi menampilkan informasi tujuan selanjutnya agar

lebih mempermudah para penumpang mengetahui halte mana yang akan

di tuju oleh armada yang ditumpangi.

Page 53: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

27

Gambar 3.6 Flowchart Perpesanan Penumpang

Di dalam bus, terdapat LCD Touchscreen yang berfungsi untuk

memberi informasi kepada penumpang halte selanjutnya yang akan di

tuju, saat fitur di LCD Touchscreen di tekan oleh driver, maka tujuan

selanjutnya akan ditampilkan pada monitor yang ditempatkan pada

bagian depan bus agar seluruh penumpang mengetahui kemana tujuan

selanjutnya dan membutuhkan waktu berapa lama.

Gambar 3.7 Flowchart Informasi VMS Penumpang

Kirim

Menampilkan

Tujuan Selanjutnya

pada Monitor

Tujuan

Selanjutnya

START

END

OBU

DISPLAY MONITOR

JARINGAN WIRELESS

Router

Aplikasi VMS

Page 54: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

28

Saat driver meng klik aplikasi OBU yang di installkan di dalam mini

pc untuk halte selanjutnya pada LCD Touchscreen yang ditempatkan di

samping kemudi, informasi tujuan selanjutnya akan dialirkan menuju

monitor yang ditempatkan di dalam armada, dengan melewati jaringan

wireless yang paket datanya di alirkan menuju router kemudian menuju

ke aplikasi VMS yang di tempatkan di dalam armada dan di tampilkan

di monitor yang ditempatkan di dalam armada yang beroperasi.

Gambar 3.8 Flowchart Button Notification

Selain itu terdapat sebuah tombol untuk para penumpang agar

mempermudah untuk memberikan kode bahwa penumpang akan turun

di halte terdekat.

3.3 Perancangan Perpesanan Driver Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai sistem perpesanan driver,

di mana perpesanan driver ini akan membantu driver dalam memberikan

informasi kepada seluruh penumpang melalui sebuah alat yang

ditempatkan di dekat kemudi. Alat tersebut berupa LCD Touchscreen

yang didalamnya sudah terinstall aplikasi pendukung dengan berbagai

fitur didalamnya. Fitur-fitur tersebut diantaranya absensi driver,

emergency button, VMS penumpang.

Kirim

Menampilkan Suara

Notification

START

END

Klik Tombol

Notification

Page 55: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

29

Gambar 3.9 Flowchart Absensi Driver

Pada saat driver ingin mengoperasikan armadanya, para driver di

wajibkan untuk absen terlebih dahulu, agar manajemen dapat merecord

apakah driver tersebut datang sesuai dengan peraturan atau tidak. Driver

akan mendapatkan username dan Password untuk login kedalam sistem

yang akan digunakan untuk mengoperasikan kendaraannya, setelah

login maka otomatis terecord oleh Server dan di simpan di database dan

web report.

Gambar 3.10 Aliran Informasi Absensi Driver

Kirim

Simpan di database

webreport

Input Username

dan Password

START

END

OBU

Login, Input Username dan Password

Tower

Router

Server

Page 56: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

30

Paket data dikirimkan menuju server berawal dari login aplikasi

yang akan digunakan sebagai media informasi, kemudian paketan

tersebut dikirim dengan rute ke tower terdekat dengan tempat

pengiriman, kemudian paket data tersebut akan di alirkan menuju router

dari provider yang digunakan yaitu TRI dan selanjutnya dari router

tersebut otomatis mengirimkan informasi absensi ke server, untuk

selanjutnya sebagai pendataan pihak administrasi server berada di

alamat url aj01.lawanghosting.pw

Gambar 3.11 Flowchart Emergency Button

Selain absensi driver, pada perpesanan driver memiliki fitur lain

yaitu emergency button, yang berfungsi untuk memberikan informasi

dari armada menuju server secara real time apabila sedang mengalami

sebuah kejadian yang tidak di inginkan seperti bocor ban, penumpang

sakit, kecelakaan, dan mogok. Pengoperasian dari emergency button ini

sama pada halnya sistem pengiriman informasi pada pemantauan

armada, pada aplikasi OBU tersebut driver hanya meng klik sesuai

kejadian yang terjadi, kemudian setelah di klik maka pesan akan

dikirimkan menuju server, dan tindakan selanjutnya yaitu pusat akan

mengirimkan bantuan sesuai kejadian dan lokasi yang di berikan oleh

armada.

Kirim

Kirim Bantuan

Sesuai Lokasi

START

END

Klik Sesuai

Kejadian

Masuk

Database

Page 57: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

31

3.4 Perancangan Fitur Ticketing Pada perancangan fitur pada ticketing ini diharapkan sistem kerja

ticketing dapat seperti fitur ticketing pada umumnya, dimana sebuah

RFID berfungsi sebagai sebuah alat untuk melakukan transaksi atau

sebagai alat pembayaran dengan mempunyai tarif yang berbeda-beda

bagi setiap profesi. Tarif sudah di tentukan yaitu untuk

pelajar/mahasiswa Rp. 3000, untuk dosen Rp. 2000, sedangkan untuk

umum yaitu Rp. 4000.

Gambar 3.12 Flowchart Registrasi Member Baru

Untuk mengaktifkan RFID yang akan dipakai sebagai alat

pembayaran perjalanan bagi para calon penumpang, hal yang harus

diperhatikan adalah dengan meregistrasi terlebih dahulu RFIDnya,

dengan memasukkan data diri terlebih dahulu seperti nama, NIK, dan

memasukkan saldo pertama yang akan di isi. Setelah registrasi telah

dilakukan maka RFID sudah siap di gunakan untuk melakukan

perjalanan.

Setelah kartu sudah di pakai berkali-kali pastinya saldo semakin

lama semakin habis dan menipis, maka dari itu harus diisi kembali

dengan men top up saldo yang dimiliki, dengan pada aplikasi hanya

menambahkan berapa saldo yang diinginkan kemudian tapkan RFIDnya

setelah itu klik btinget dan otomatis e-ticketing telah bertambah

saldonya.

Kirim

Simpan di Database

dan Web Report

Input Data Diri

Saldo Pertama

START

END

Page 58: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

32

Gambar 3.13 Flowchart Top up Saldo

3.5 Perancangan Sumber Tenaga pada Armada Dengan pengiriman data yang terus berjalan secara real time,

berjalan dengan terus menerus pasti membutuhkan sumber daya yang

mendukung alat serta sistem yang berjalan, perancangan sumber daya

ini bertujuan agar tenaga yang di berikan kepada alat dan armada yang

beroperasi tidak kurang dan selalu cukup dalam proses pengiriman serta

penerimaan informasi. Berikut rangkaian sumber tenaga yang akan

dipasangkan di tiap armada:

Tab RFID

Klik btnGet pada

Aplikasi

Input Saldo yang

Ingin Ditambah

START

END

Kirim

Simpan di Database

Webreport

Page 59: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

33

Gambar 3.14 Rangkaian Box Aki

Rangkaian aki ini berfungsi sebagai wadah dari aki kering 70ah,

didalam rangkaian memiliki inverter yaitu pengubah tegangan DC

menjadi tegangan AC. Rangkaian Box aki ini dapat dimatikan dengan

cara menekan tombol saklar maka tidak ada sumber tegangan yang

mengalir ke inverter dan voltmeter digital. Untuk charging aki dapat

dilakukan dengan cara melepas skun kabel yang terpasang pada inverter

lalu dipasang ke charger aki.

3.6 Implementasi Sistem Komunikasi Terintegrasi Pada pengerjaan tugas akhir ini, sistem dan aplikasi yang telah

dibuat akan diimplementasikan. Implementasi yang dimaksud di sini

adalah pengiriman informasi dari Client (armada yang beroperasi)

menuju Server ataupun sebaliknya. Selain pengiriman informasi dari

Client-Server implementasi sistem yang di buat selalu menggunakan

jaringan wireless.

3.6.1 Implementasi Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, implementasi sistem ini terhubung

dengan server aj01.lawanghosting.pw/cpanel terdapat pada

PHPMyadmin yang didalamnya memiliki database keseluruhan yang

menyimpan data-data yang didapatkan dari setiap armada yang

beroperasi. Kemudian Aplikasi OBU yang digunakan oleh client untuk

mengirim data telah dibuat dengan menggunakan software Borland

Delphi 6.

Page 60: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

34

Yang harus dilakukan pertama kali adalah yang pasti client wajib

terkoneksi dengan jaringan internet. Setelah itu, client akan

memasukkan data yang akan di kirimkan menuju ke server, berupa ID

yang berfungsi untuk mengetahui identitas armada yang beroperasi,

setelah itu aplikasi akan otomatis mendetect lokasi dimana armada itu

berada kemudian data lokasi yang telah di dapat akan disimpan di dalam

database yang sudah dibuat sebelumnya.

Gambar 3.15 Flowchart Implementasi Sistem

Open Aplikasi

Save Database Server

Masuk

atau Tidak

Yes

Balasan Client

Save

No

START

END

Koneksi ke Internet

Lokasi, ID, Data

Penerima, dan

Jumlah Data

Kirim

Page 61: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

35

3.6.2 Implementasi Jaringan Jaringan yang dipakai pada tugas akhir yang dikerjakan ini

menggunakan jaringan wireless yang di tempatkan di setiap armada

ataupun halte. Terdapat sebuah modem wireless dengan operator 3

(three) yang memiliki paket data untuk menghubungkan antara client

menuju server.

Gambar 3.16 Implementasi Sistem Jaringan

Pertama yang dilakukan adalah koneksikan sistem dan aplikasi yang

dibuat ke internet melalui modem wireless, setelah itu apabila ingin

mengirimkan informasi dari client menuju server dengan membuka

aplikasi yang sudah di install lkan di dalam armada masukkan identitas

armada lalu klik button maka akan terlihat posisi armada tersebut berada

dikoordinat berapa, yang kemudian akan otomatis terkirim menuju

server dan data yang dikirimkan akan disimpan di dalam database yang

telah di buat sebelumnya.

Selain menggunakan jaringan wireless, sistem ini juga menggunakan

jaringan local host, fungsinya apabila saat pengiriman data mengalami

gangguan koneksi maka data-data yang dikirimkan akan otomatis

tersimpan juga di dalam jaringan local host yang dibuat, bisa dibilang

sebagai media penyimpanan cadangan agar data-data yang dikirimkan

tetap tersimpan dengan baik tanpa ada kekurangan data sedikitpun.

3.7 Skenario Pengujian Sistem Setelah proses implementasi sistem telah selesai, langkah selanjutnya

adalah menentukan skenario pengujian sistem, apa saja yang akan di uji

dan apakah pengujian tersebut sudah sesuai dengan implementasi yang

dijelaskan sebelumnya atau belum. Pengujian sistem yang di rancang

meliputi pengujian sistem client-server serta fitur lainnya yang ada di

dalam OBU dan pengujian jaringan. Pada pengujian jaringan, dibuat

skenario pengujian Quality of Service dari banyaknya parameter yang

Page 62: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

36

berkaitan dengan QOS dalam tugas akhir ini hanya mencari nilai

throughput dan delay nya saja.

Pengujian setiap fitur yang ada pada OBU memiliki target luaran

yang beragam sesuai dengan fungsi yang diterapkan dari masing-masing

fitur yang ada. Berikut adalah syarat-syarat dari perancangan sistem

yang telah dirancang sebelumnya:

Tabel 3.1 Syarat Perancangan Sistem

Fitur-Fitur Target Perancangan

Pemantauan armada Dapat melakukan pengiriman

Informasi berupa waktu, posisi,

dan identitas dari armada menuju

server pada gambar 3.15

Perpesanan Penumpang (VMS

Penumpang)

Dapat menampilkan halte

selanjutnya (terdekat) di monitor

yang ditempatkan dalam armada

Pada gambar 3.7

Button Notification Button notification, dapat

berfungsi (mengeluarkan suara)

dan memberikan informasi kepada

driver pada gambar 3.8

Emergency Button Dapat mengirimkan informasi ke

server, lokasi armada berada, dan

server akan mengirimkan bantuan

sesuai lokasi dan kejadian darurat

yang di laporkan. Pada gambar

3.11

Absensi Driver Input data login yaitu waktu, data

diri, dan tanggal dapat terrekam

didalam database dan web report

pada gambar 3.9

E-Ticketing Registrasi member baru, tambah

saldo dan tapin RFID dapat

berfungsi dan terrekam ke dalam

web report 3.12 dan 3.1

Pengujian Throughput Mengetahui nilai Throughput

maksimal, minimal serta nilai rata-

rata proses pengiriman informasi

dari OBU menuju server

Page 63: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

37

Pengujian Delay Mengetahui nilai Delay maksimal,

minimal serta rata-rata proses

pengiriman informasi dari OBU

menuju server pada gambar 3.19

3.7.1 Skenario Pengujian Sistem Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai skenario pengujian sistem

client-server komunikasi terintegrasi Angkutan Masal Cepat (AMC)

yang telah dibuat pada bagian halte side maupun di bagian OBU side.

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem telah sesuai

dengan rancangan atau belum. Pengujian ini dilakukan dengan cara

melakukan proses pengiriman data dari client ke server menggunakan

software Borland Delphi yang telah dibuat dan di install pada perangkat

OBU di setiap armada komunikasi terintegrasi AMC. Proses ini

dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dikirimkan dapat

diterima oleh server dan client mendapat balasan dari server.

Gambar 3.17 Flowchart Pengujian Client-server

Open Aplikasi

Save Database Server

Masuk atau Tidak

Yes

Balasan Client

Save

No

START

END

Koneksi ke Internet

Lokasi, ID, Data Penerima, dan Jumlah Data

Kirim

Page 64: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

38

Selain itu, pengujian ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah

data yang diterima oleh server dapat disimpan dalam database server

atau tidak, apakah perpesanan driver dapat di tampilkan di monitor bus

atau tidak, serta perpesanan dapat dilakukan dengan baik di setiap side

nya. Dan setelah pengiriman berhasil, dan pada gambar di bawah ini di

tunjukkan proses inforrmasi yang di kirimkan dari armada menuju

server. Pengiriman informasi yang di kirimkan berupa titik kordinat

(latitude dan longitude), waktu, serta identitas armada melalui jaringan

komunikasi wireless yang di tempatkan di setiap armada menggunakan

paket data provider 3 (tri), yang di teruskan melalui router sebelum

sampai ke database yang di tempatkan di server aj01.lawanghosting.pw.

Gambar 3.18 Proses Informasi dari Armada ke Server

3.7.2 Skenario Pengujian Jaringan Berikut adalah flowchart skenario pengujian jaringan yang akan di

lakukan pada tugas akhir yang di kerjakan ini:

Page 65: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

39

Gambar 3.19 Flowchart Pengujian Jaringan

Pada skenario jaringan ini, akan dilihat dan di amati QoS jaringan

yang telah di rancang sebelumnya. QoS yang di tinjau adalah berapa

nilai Througput serta seberapa besar Delay yang di dapat. Langkah-

langkah pengujian yang dilakukan yaitu aplikasi telah terkoneksi dengan

jaringan Wi-Fi atau jaringan salah satu operator seluler yaitu operator

three (3).

Buka Aplikasi

Save Database Server

Masuk atau Tidak

Yes

Input Throughput dan Delay

No

START

END

Koneksi ke Internet

Input data berupa byte yang akan dikirim selama 5 menit

Kirim

Page 66: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

40

[ Halaman ini sengaja dikosongkan ]

Page 67: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

41

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan di jelaskan hasil pengujian dan analis dari

perancangan sistem komunikasi terintegrasi yang sudah dijelaskan pada

bab sebelumnya, serta menjelaskan beberapa fitur lainnya yang ada di

dalam OBU. sistem ini menggunakan aplikasi yang di buat dengan

Borland Delphi 6 dimulai dari proses pegiriman informasi dari oleh

client hingga dapat diterima oleh server. Pengujian ini di bagi menjadi

dua bagian ya itu pada bagian OBU side yaitu di tiap armada apakah

aplikasi client-server ini dapat mengirimkan informasi, memanfaatkan

fitur yang ada sesuai dengan implementasi atau tidak dan yang kedua

pada bagian halte side apakah dapat menampilkan informasi pada

monitor yang ditempatkan di halte atau tidak, serta menganalisa kualitas

data yang dikirmkan apakah sesuai standar atau tidak.

4.1 Pengujian Sistem pada OBU side Sesuai dengan skenario yang telah di jelaskan pada bab 3

sebelumnya, pada bab ini akan dilakukan pengujian sistem client-server

yang di buat sebelumnya. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah informasi yang dikirimkan dari armada dapat terkirimkan ke

server dan dapat di simpan di dalam database atau tidak, ataupun

sebaliknya informasi yang telah di terima server apakah bisa melakukan

balasan kembali menuju armada yang sedang beroperasi atau tidak.

Sebelum menguji Sistem yang telah di rancang, akan dilakukan

pengujian modul GPS Neo Starter Kit dengan menggunakan GPS HP

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keakuratan dari modul GPS

dengan membandingkan GPS yang ada di HP. Pengujian ini dilakukan

dengan cara mengambil titik koordinat latitude dan longitude suatu

tempat dengan jarak terpisah 100M. Modul GPS tidak dapat mendeteksi

titik koordinat ketika memakai sumber dari laptop. Ketika memakai

power bank titik koordinat dapat muncul. Berikut adalah tabel hasil

pengukurannya:

Page 68: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

42

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Modul GPS

No Jarak Modul GPS GPS HP

Latitude Longitude Latitude Longitude

1 100m 7.17.1 112.47.58 7.17.2 112.47.58

2 100m 7.17.4 112.47.57 7.17.4 112.47.57

3 100m 7.17.6 112.47.57 7.17.7 112.47.57

4 100m 7.17.8 112.47.54 7.17.8 112.47.54

5 100m 7.17.8 112.47.51 7.17.9 112.47.51

6 100m 7.17.9 112.47.48 7.17.9 112.47.48

7 100m 7.17.9 112.47.45 7.17.9 112.47.45

8 100m 7.17.10 112.47.41 7.17.10 112.47.41

9 100m 7.17.10 112.47.38 7.17.10 112.47.38

10 100m 7.17.9 112.47.36 7.17.9 112.47.36

11 100m 7.17.6 112.47.36 7.17.6 112.47.36

12 100m 7.17.3 112.47.35 7.17.3 112.47.35

13 100m 7.16.59 112.47.35 7.16.59 112.47.35

14 100m 7.16.57 112.47.36 7.16.57 112.47.36

15 100m 7.16.55 112.47.38 7.16.55 112.47.38

16 100m 7.16.54 112.47.32 7.16.53 112.47.32

17 100m 7.16.51 112.47.31 7.16.51 112.47.31

18 100m 7.16.48 112.47.28 7.16.48 112.47.28

19 100m 7.16.46 112.47.26 7.16.46 112.47.26

20 100m 7.16.44 112.47.24 7.16.44 112.47.24

Setelah didapatkan titik koordinat latitude dan longitude dimasukkan

didalam software Google Earth untuk melihat apakah titik koordinat

sesuai dengan tempat mengambil titik koordinat. Berikut adalah point-

point dari titik koordinat.

Page 69: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

43

Gambar 4.1 Point to Point dari Titik Kordinat

Dari Google Earth didapatkan jarak antar point yaitu sebesar 93,83

M. Terdapat selisih dari jarak pengukuran yaitu sebesar 100M.

Gambar 4.2 Pengukuran Jarak Tespoint 1 dengan Lainnya

Jarak Point dengan tempat sebenarnya adalah 4,45 M. Jadi dapat

diambil kesimpulan bahwa GPS masih bisa dikategorikan akurat.

Gambar 4.3 Jarak Tespoin

Page 70: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

44

4.1.1 Pengujian OBU untuk Pemantauan Armada Yang pertama harus dilakukan adalah koneksi ke internet, lalu

pastikan semua port sudah terpasang dengan baik, lalu cek port gps

apakah sudah tersambung atau belum, setelah itu pastikan panel

indikator memiliki angka yang berbeda, karena apabila panel indikator

menunjukkan angka yang sama maka tandanya alat tersebut belum

tersambung dengan baik.

Gambar 4.4 Tampilan Awal Aplikasi Setelah dipastikan semua sudah terkoneksi dengan baik, maka

langkah selanjutnya adalah menginputkan identitas nomor polisi dari

armada yang akan di tracking keberadaannya, lalu klik start maka

aplikasi akan mengirimkan data posisi dari armada, data yang dikirim

tersebut adalah latitude dan longitude, waktu pengiriman berupa

tanggal, time sent, time received.

Page 71: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

45

Gambar 4.5 Tampilan Hasil Messaging

Setelah di input dan di start maka akan muncul informasi dari

armada yang sedang beroperasi dan data tersebut otomatis akan

tersimpan di database.

Gambar 4.6 Hasil Messaging disimpan dalam Database

Selain tersimpan di dalam database data koordinat yang dikirimkan

oleh armada ke server akan otomatis di simpan juga di dalam web report

sebagai media penyimpanan yang sudah dibuat sebelumnya

Page 72: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

46

Gambar 4.7 Hasil Messaging pada Web Report

4.1.2 Pengujian VMS Penumpang Pada VMS penumpang ini dibuat agar para penumpang yang berada

di dalam armada mendapatkan kenyamanan serta kemudahan dalam

memperoleh informasi pemberhentian mana selanjutnya yang akan

ditampilkan pada monitor yang di tempatkan di dalam armada.

Pada dasarnya OBU yang ditempatkan dekat dengan kemudi,

terdapat sebuah fitur dimana driver dapat memberikan informasi tujuan

selanjutnya kepada para penumpang yang berada di dalam bis, dengan

hanya mengetuk tujuan selanjutnya pada LCD Toucscreen yang berada

dekat kemudi, setelah itu akan di tampilkan pada monitor yang di

tempatkan di bagian depan bis.

Gambar 4.8 Tampilan Awal Aplikasi & Hasil pada Monitor

Page 73: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

47

Selain untuk mengetahui tujuan selanjutnya, penumpang yang berada

di dalam bis pun dapat memberikan kode kepada driver dengan

menekan tombol untuk turun pada halte terdekat.

4.1.3 Pengujian VMS Driver Sesuai dengan perancangan pada bab 3, pengujian VMS driver ini

pertama yang harus dilakukan adalah sama seperti sebelumnya connect

dengan aplikasi terlebih dahulu, kemudian aktifkan aplikasi perpesanan

driver. Perpesanan driver disini meliputi absensi driver serta emergency

button apabila armada mengalami sebuah kejadian yang tidak di

inginkan.

Untuk absensi driver sendiri driver mendapatkan sebuah username

serta password untuk login menuju aplikasi yang akan digunakan untuk

mengoperasikan armadanya.

Gambar 4.9 Tampilan Absen Driver Sekaligus Login Aplikasi

Setelah masuk ke aplikasi dan klik tombol login, kemudian setelah

driver login maka data diri driver akan langsung masuk ke dalam

database serta webreport yang telah di rancang sebelumnya, data yang

disimpan yaitu nama, ID Driver, dan waktu saat login.

Page 74: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

48

Gambar 4.10 Hasil Absensi di Database

Gambar 4.11 Hasil pada Web Report

Selain untuk absensi, VMS driver sendiri memiliki fitur lainnya yaitu

emergency button, apabila armada yang sedang beroperasi mengalami

kondisi darurat yang tidak di inginkan seperti ban bocor, penumpang

sakit, mogok, dan kecelakaan maka fitur ini akan otomatis memberikan

Page 75: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

49

informasi kepada server (CCROOM) dan server akan segera

memberikan bantuan sesuai dengan kondisi darurat apa yang

dikirimkan, dan sesuai posisi dari armada yang beroperasi itu berada.

Gambar 4.12 Tampilan Emergency Button

Setelah masuk ke tampilan awal VMS driver, dan sudah diklik salah

satu kejadian yang dialami oleh bus, maka proses selanjutnya

pengiriman informasi ke server, dimana proses pengiriman sama dengan

pengiriman pesan pada pemantauan armada yang di bahas sebelumnya.

Aplikasi akan mengirimkan lokasi dimana armada tersebut berada,

kemungkinan server menerima informasi dan akan mengirimkan

bantuan sesuai kondisi yang dilaporkan.

Gambar 4.13 Report Emergency Button di Database

Page 76: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

50

4.1.4 Pengujian Fitur Ticketing Sesuai dengan perancangan yang dijelaskan pada bab sebelunya,

bahwa fitur ticketing adalah fitur tambahan yang ditempatkan di dalam

aplikasi OBU yang sudah dirancang sebelumnya. Di mana dalam fitur

ticketing ini dapat diuji saat mentab kan RFIDnya, kemudian top up

tiket, serta tambah saldo dan registrasi member baru. Fitur e-ticketing ini

bertujuan sebagai alat administrasi bagi para penumpang dalam

melakukan perjalanan yang dilakukan dari tujuan satu menuju tujuan

lainnya.

Gambar 4.14 Tampilan Registrasi Member

Sebelum mendapatkan kartu sebagai alat administrasi, para calon

penumpang terlebih dahulu wajib melakukan registrasi, dimana

didalamnya calon penumpang mengisi data diri seperti nama, NIK,

status, dan berapa saldo yang akan di isi lalu tekan binget. Setelah data

tersebut di isikan maka identitas penumpang yang mendapatkan kartu

tersebut akan otomatis terecord kedalam web report.

Page 77: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

51

Gambar 4.15 Report Registrasi Member Baru

Setelah teregistrasi, pastinya saldo yang ada di dalam tiket akan

semakin berkurang, maka dari itu para penumpang wajib menambah

saldonya agar dapat melakukan perjalanan kembali.

Gambar 4.16 Hasil Tambah Saldo

Setelah saldo tiket sudah di tambahkan, maka para calon penumpang

dapat menggunakan tiket tersebut untuk melakukan perjalanan ke

tempat yang mereka tuju.

Page 78: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

52

4.1.5 Analisa Hasil Pengujian Sistem pada OBU Side Setelah melakukan pengujian, selanjutnya akan dianalisis hasil dari

pengujian yang telah dilakukan. Analisa tersebut meliputi apakah sistem

yang dibuat tersebut sesuai dengan rancangan yang telah dijabarkan di

bab sebelumnya atau tidak. Berikut tabel hasil pengujian analisi sistem

pada OBU side:

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Sistem pada OBU Side NO Pengujian Hasil yang di

dapat

Analisis

1 Pengiriman Informasi

berupa waktu, posisi, dan

identitas dari armada

menuju server

Server berhasil

menerima data

dari client

(Armada). Pada

gambar 4.5

Sistem telah

sesuai dengan

perancangan

2 Absensi Driver TAB RFID

berfungsi,

Identitas sesuai

program, dan

server berhasil

menerima data.

Pada gambar 4.11

Sistem telah

sesuai dengan

perancangan

3 Emergency button Fitur sudah jadi,

server berhasil

menerima data.

Pada gambar 4.13

Sistem telah

sesuai dengan

perancangan

4 VMS penumpang Tujuan

selanjutnya sudah

dapat ditampilkan

pada monitor.

Pada gambar 4.8

Sistem telah

sesuai dengan

perancangan

5 Fitur Ticketing Top up saldo,

Registrasi

member,

pengiriman data

diri member ke

web report. Pada

gambar 4.14-4.16

Sistem telah

sesuai dengan

perancangan

Page 79: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

53

4.2 Pengujian Sistem pada Halte Side Selain fitur yang telah di jelaskan pada penjelasan sebelumnya,

sistem yang di buat ini juga termasuk pada halte side, yaitu terdapat

sebuah mini pc yang didalamnya sudah terinstall aplikasi yang telah

dibuat dimana fungsinya adalah untuk memberikan informasi jadwal

keberangkatan dan kedatangan kepada calon penumpang, agar calon

penumpang dapat meminimalisir waktu menunggu yang lama. Seluruh

informasi yang diberikan akan ditampilkan pada monitor yang

ditempatkan di setiap halte.

Gambar 4.17 Halte Asrama ITS

6 Button Notification Box button

notification sudah

berfungsi dengan

baik, dan bisa

menimbulkan

suara pengingat

kepada driver

Sistem telah

sesuai dengan

perancangan

Page 80: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

54

Gambar 4.18 Halte Robotika

Gambar 4.19 Halte Teknik Lingkungan

Pada awalnya direncanakan menggunakan tiga halte di daerah

seputaran kampus ITS ketiga halte tersebut pada halte asrama ITS,

gedung robotika, dan Teknik Lingkungan.

4.2.1 Analisa Hasil Pengujian Sistem pada Halte Side Setelah melakukan pengujian, selanjutnya akan dianalisis hasil dari

pengujian yang telah dilakukan. Analisa tersebut meliputi apakah sistem

yang di buat tersebut sesuai dengan rancangan yang telah dijabarkan di

bab sebelumnya atau tidak.

Page 81: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

55

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Sistem pada Halte Side NO Pengujian Hasil yang di

dapat

Analisis

1 Jadwal Keberangkatan dan

kedatangan armada pada

halte

Jadwal dapat

ditampilkan

Sistem telah

sesuai dengan

perancangan

4.3 Pengujian dan Analisa Jaringan Komunikasi Sistem Setelah prototype telah selesai, dan beberapa fitur sudah bisa di

operasikan, untuk selanjutnya pengujian jaringan komunikasi sistem ini

bertujuan untuk mendapatkan ukuran data terbaik dalam pengiriman

paket data dari client menuju ke server dalam arti pengiriman pesan dari

armada yang sedang beroperasi menuju database atau webreport.

Pengujian jaringan ini dilakukan dengan cara mengirimkan data

selama 5 menit secara terus menerus tanpa terputus. Untuk mengetahui

nilai serta parameter QOS dapat menggunakan software Wireshark

untuk dapat menemukan parameter pendukung agar dapat mengetahui

seberapa besar nilai throughput dan delay yang di dapat dalam proses

pengiriman informasi dari OBU yang berada di tiap bus menuju ke

server.

Pengukuran di lakukan dalam 8 hari dari hari Kamis 04 Januari

sampai Kamis 11 Januari dengan jangka waktu 5 menit, pada pukul

17.00 WIB mengambil 30 sampel paket data dengan parameter Panjang

bits, dan waktu yang sama untuk di amati dan di analisa apakah jaringan

yang di pakai memiliki throughput yang baik dan delay yang rendah

atau tidak.

4.3.1 Pengujian dan Analisa Throughput Pada pengujian throughput ini digunakan untuk mendapatkan jumlah

Panjang paket data yang optimal dalam proses pengiriman data dari

OBU menuju server. Pengujian ini dilakukan dengan cara mengirimkan

paket data secara terus menerus selama 5 menit tanpa terputus,

mengambil waktu selama 8 hari diambil sore hari pada pukul 17.00,

kemudian mengambil 30 sampel dengan parameter Panjang bit yang

sama dan jam yang sama, kemudian mengambil nilai rata-rata dari 30

sampel yang didapat, untuk mendapatkan nilai rata-rata throughput pada

setiap harinya. Kemudian di bandingkan dengan hari-hari lainnya.

Pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengecek ip address

dari Komputer yang kita gunakan, komputer yang digunakan ini dalam

Page 82: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

56

arti adalah OBU dan sudah terinstall software wireshark. Setelah

mengecek IP komputer sendiri, kemudian mencoba mengecek IP dari

server yang digunakan yaitu aj01.lawanghosting.pw.

Gambar 4.20 Cek IP dengan Command Prompt

Setelah dicek ip nya, lalu mencoba untuk ping database atau server

yang digunakan dalam media penyimpanan informasi, ping ke alamat

aj01.lawanghosting.pw, dan mendapatkan ip dari server tersebut untuk

lebih memudahkan mendapatkan parameter untuk perhitungan dari

kualitas jaringan yang akan di analisa.

Gambar 4.21 Ping Server Menggunakan Command Prompt

Setelah server berhasil di ping, untuk selanjutnya masuk ke software

wireshark, dan menganalisa parameter dari kualitas jaringan yang akan

diamati yaitu mengecek Panjang bits serta waktu tempuh dalam

Page 83: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

57

pengiriman informasi setiap paketnya, dengan cara menjalankan

wireshark lalu capture hasil pengiriman informasi yang dikirimkan dari

OBU menuju server.

Gambar 4.22 Tampilan Capture di Wireshark

Setelah mengcapture hasil pengiriman informasi selama 5 menit,

selanjutnya filter pengiriman informasi dari OBU menuju server untuk

menampilkan hasil yang di amati saja, dengan cara ketik “tcp &&

ip.dst==192.168.1.101 && ip.src==103.27.206.17” lalu tekan enter dan

kemudian wireshark akan menampilkan hasil pengiriman informasi

yang dikirimkan dari OBU menuju server.

Gambar 4.23 Tampilan Save CSV pada Wireshark

Page 84: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

58

Setelah mem filter informasi yang menjadi parameter pengukuran,

kemudian simpan hasil pengukuran tersebut dalam format CSV

kemudian dimasukkan ke excel, setelah itu dianalisa dan ddapatkan hasil

analisa thrpughput rata-rata nya.

Setelah melakukan pengukuran selama 7 hari, didapatkan lah hasil

pengukuran yang telah dilakukan sebelumnya, dan hasil bisa dilihat

pada grafik yang ditampilkan di bawah ini:

Gambar 4.24 Grafik Pengujian Throughput

Dari pengujian throughput selama 8 hari berturut-turut dimulai pada

hari kamis 4 Januari hingga hari kamis 11 Januari, didapatkan hasil

troughput di mana dapat di analisa bahwa nilai throughput yang dimiliki

sistem ini pada kondisi yang naik turun. Pola tersebut digambarkan dari

nilai troughput yang dihasilkan. Penyebab terjadinya naik turun tersebut

karena kondisi sinyal yang tidak stabil. Namun dari ke delapan hari

pengukuran tersebut didapatkan nilai throughput terbesar berada di hari

ke 2 yaitu dengan nilai 75457,78 bps dan nilai terkecil berada di hari ke

8 yaitu dengan nilai 18581,731 bps.

0

20000

40000

60000

80000

1 2 3 4 5 6 7 8

1 2 3 4 5 6 7 8

52273,95882

75467,78203

24010,29925

24837,95789

56542,6005

24588,34578

60708,73739

18581,73127

THROUGHPUT

THROUGHPUT

Page 85: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

59

4.3.2 Pengujian dan Analisa Delay Sama halnya dengan pengujian throughput, pengujian delay pun

menggunakan software wireshark dengan metode pengujian yang sama

yaitu mengirimkan paket data dari OBU menuju server dalam jangka

waktu 5 menit tanpa berhenti melakukan pengujian selama 8 hari pada

jam 17.00 di setiap harinya dimulai pada hari kamis tanggal 4 Januari

hingga Kamis 11 Januari 2018 bertempat di lab AJ404.

Dari proses pengiriman tersebut diambil 30 sampel data yang diolah

dengan mengambil parameter waktu saat paket diterima dan waktu paket

dikirimkan untuk menemukan nilai delay. Proses pengambilan data

untuk delay ini pun sama dengan pengujian pada throughput dengan

mengecek ip address dari Komputer yang kita gunakan, Komputer yang

digunakan ini dalam arti adalah OBU yang sudah ter install software

wireshark.

Gambar 4.25 Ping Server Menggunakan Command Prompt

Setelah mengetahui ip address dari komputer yang sudah di install

wireshark dan mengetahui ip address dari server aj01.lawanghosting.pw

langkah selanjutnya yaitu ping server menggunakan Command Prompt,

setelah berhasil ter ping masuk ke wireshark yang sudah terinstall,

kemudian capture pada jaringan seluler dan didapatkan lah data yang di

perlukan. Setelah mendapatkan data yang di perlukan save dengan

dormat csv, lalu buka hasil csv tersebut di excel dan dianalisa parameter

yang didapatkan untuk menentukan nilai delay.

Page 86: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

60

Gambar 4.26 Tampilan Data di Wireshark

Dari pengujian delay selama 8 hari berturut-turut dimulai di hari

kamis 4 Januari hingga hari kamis 11 Januari, didapatkan hasil delay di

mana dapat dianalisa bahwa nilai delay yang dimiliki sistem ini

memberikan nilai yang naik turun, pola tersebut tergambarkan dari nilai

delay yang dihasilkan pada gambar 4.27. Penyebab terjadinya pola

tersebut bisa dikarenakan karena kondisi jaringan yang tidak stabil, atau

trafik pengiriman yang besar sehingga menimbulkan delay yang naik

turun, namun nilai delay yang dimiliki tersebut masih tergolong batas

normal dan masih dalam kondisi yang baik.

Gambar 4.27 Grafik Pengujian Delay

0

0,05

0,1

0,15

0,2

1 2 3 4 5 6 7 8

Series1 0,044 0,043 0,043 0,058 0,084 0,05 0,048 0,164

DEL

AY

DAY

DELAY

Page 87: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

61

Dari hasil pengujian delay yang telah dilakukan tersebut, dapat

dianalisis bahwa nilai delay terbesar yaitu berada pada hari ke 8 Kamis

11 Januari dimana berada dinilai 0,1638385 s atau 163,8385 ms.

Sedangkan nilai delay terkecil berada di hari ketiga yaitu pengukuran

pada tanggal 6 Januari 2018 dimana berada di nilai 0,0429494 s atau

senilai dengan 42,9494 ms. Dari ke delapan pengukuran yang telah di

lakukan sebelumnya bisa dilihat bahwa nilai delay berada pada kondisi

yang normal sesuai dengan standar ITU-T recommendation Y1541

Dimana nilai delay <150 ms berada pada kondisi yang excellent.

Page 88: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

62

[ Halaman ini sengaja dikosongkan ]

Page 89: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

63

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan perancangan dan pengujian sistem dan jaringan

komunikasi terintegrasi Angkutan Massal Cepat Surabaya, maka secara

keseluruhan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Prototype On Board Unit dan Variable Messaging System

sudah dapat direalisasikan kemudian dapat dioperasikan juga

setiap fitur-fitur yang ada didalamnya.

2. Pengiriman data dari On Board Unit menuju server dan web

report pun, sudah dapat dilakukan dengan sesuai tanpa ada nya

data yang tidak akurat.

3. Nilai throughput terbesar berada di hari ke 2 Jumat tanggal 5

Januari dengan nilai 75457,78 bps dan nilai terkecil berada

pada hari ke 8 Kamis 11 Januari yaitu dengan nilai 18581,731

bps.

4. Nilai delay terbesar yaitu berada pada hari ke 8 Kamis 11

Januari dimana berada dinilai 0,1638385 s atau 163,8385 ms.

Sedangkan nilai delay terkecil berada di hari ketiga yaitu

pengukuran pada tanggal 6 Januari 2018 dimana berada di nilai

0,0429494 s atau senilai dengan 42,9494 ms, di mana dalam

standarisasi ITU-T nilai delay di bawah dari 150 ms (<150ms)

tergolong dalam kondisi yang excellent.

5.2 Saran Adapun hal-hal yang masih bisa dikembangkan dari tugas akhir yang

dibuat ini adalah:

1. Pembuatan untuk penjadwalan yang dapat di update secara

otomatis di setiap halte

2. Pengembangan prototype dengan memasukkan fitur-fitur baru

didalamnya, agar lebih mendukung kecanggihan dari prototype

tersebut

3. Pengukuran serta penggunaan provider jaringan yang

bervariasi, agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam

melakukan pengiriman serta penerimaan informasi dari client-

server

Page 90: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

64

[ Halaman ini sengaja dikosongkan ]

Page 91: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

65

DAFTAR PUSTAKA

[1] Affandi, Achmad dan tim. “Laporan Akhir Kajian Sistem dan

Teknologi IT dalam Rangka Integrasi Angkutan Massal Cepat

Trunk dan Feeder AMC Surabaya,” Dinas Perhubungan Kota

Surabaya, Surabaya, 2015.

[2] Advanced Public Transportation Systems: The State of the Art

Update 2000, Federal Transit Administration Office of Research,

Demonstration and Innovation Office of Mobility Innovation

Advanced Public Transportation Systems Division.

[3] Jedok Kim, Young-Jun Moon and In-soo Suh, IEEE SMART

MOBILITY STRATEGY IN KOREA on Sustainability, Safety

and Efficiency Toward 2025.

[4] Haroon Shakirat Oluwatosin, IOSR Journal of Komputer

Engineering (IOSR-JCE) School of Computing Universiti Utara

Malaysia Kedah, Malaysia.

[5] Eko Setijadi S.T, M.T. Ph. D; SMART-CITY & Intelligent

Solution TEAM LPPM ITS 2015, Laporan Akhir Detail

Engineering Design Manajemen Armada Angkutan Massal Cepat

Surabaya.

[6] DARIO HIDALGO Senior Transport Engineer EMBARQ, The

WRI Center for Sustainable Transport, Lessons learned from major

bus improvements in Latin America and Asia, Modernizing Public

Transportation.

[7] Sastriyana, Nym Yuni. “Perancangan dan Analisis Interkoneksi

Jaringan pada Electronic Toll Collection Berbasis Radio

Frequency Identification (RFID),” Institut Teknologi Sepuluh

Nopember, Surabaya, 2010.

[8] ITU-T Series G, “Transmission system and media, digital system

and network,” 2003.

[9] Faesal, Andris. “Pemrograman Client-server dengan Borland

Delphi 7 dan My SQL,” STMIK Bumigora, Mataram, 2012

[10] Yuliantoro, Prasetyo. “Rancang Bangun Protokol E-Ticketing,”

Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2015

Page 92: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

66

[ Halaman ini sengaja dikosongkan ]

Page 93: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

67

LAMPIRAN

A. Program Delphi 6 1. ABSENSI DRIVER

unit Unit1;

interface

uses

Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls,

Forms,

Dialogs, StdCtrls, CPort, IdBaseComponent, IdComponent,

IdTCPConnection,

IdTCPClient, IdHTTP, ExtCtrls;

type

TForm1 = class(TForm)

Label1: TLabel;

Label2: TLabel;

Label3: TLabel;

Edit2: TEdit;

Edit3: TEdit;

Memo2: TMemo;

Button3: TButton;

Button4: TButton;

Memo1: TMemo;

EditComPort: TEdit;

btnStart: TButton;

pnlWaitingData: TPanel;

pnlWaitingDataEx: TPanel;

EditRfid: TEdit;

Timer1: TTimer;

IdHTTP1: TIdHTTP;

Button1: TButton;

procedure Button3Click(Sender: TObject);

procedure Button4Click(Sender: TObject);

procedure btnStartClick(Sender: TObject);

procedure Timer1Timer(Sender: TObject);

Page 94: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

68

procedure Button1Click(Sender: TObject);

private

{ Private declarations }

public

{ Public declarations }

end;

var

Form1: TForm1;

implementation

Uses SynaSer, Unit2;

{$R *.dfm}

var

ser:TBlockSerial;

procedure TForm1.btnStartClick(Sender: TObject);

begin

(sender as TButton).Enabled:=False;

ser:=TBlockSerial.Create;

ser.RaiseExcept:=False;

try

ser.Connect(EditComPort.Text);

ser.Config(9600,8,'N',0,false,false);

finally

end;

Timer1.Enabled:=True;

end;

var

xCOunter:Word;

procedure TForm1.Timer1Timer(Sender: TObject);

Page 95: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

69

var

s:ShortString;

begin

inc(xCounter);

pnlWaitingData.Caption:=IntToSTr(Ser.WaitingData);

pnlWaitingDataEx.Caption:=IntToSTr(Ser.WaitingDataEx);

Caption:=IntToStr(xCounter);

if Ser.WaitingData>=16 then

begin

s:=ser.Recvstring(10);

if s[1]<#32 then delete(s,1,1);

if s[1]<#32 then delete(s,1,1);

EditRfid.Text:=s;

Memo1.Lines.Add(s);

begin

if pos('7800278E4293',s)>0 then

begin

Edit2.Text:='AdiSupono';

end

else if pos('6F0085BFFFAA',s)>0 then

begin

Edit2.Text:='SlametHariyadi';

end

else if pos('780027BBAC48',s)>0 then

begin

Edit2.Text:='SamuelWicaksono';

end

else if pos('6F0085BFECB9',s)>0 then

begin

Edit2.Text:='MustofaAli';

end

end;

Button3.Click;

end;

end;

procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject);

var

Page 96: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

70

refURL:ShortString;

s:String;

begin

refURL:='http://aj01.lawanghosting.pw/absen_driver.php';

Edit3.Text:=

refURL+

'?nama='+Edit2.Text+'&xtag='+EditRfid.Text;

s:=IdHttp1.Get(Edit3.Text);

Memo2.Text:=s;

end;

procedure TForm1.Button4Click(Sender: TObject);

begin

Application.Terminate;

end;

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

begin

Form2.Visible:=true;

Form1.Visible:=false;

end;

end.

2. VMS PENUMPANG

unit Unit2;

interface

uses

Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls,

Forms,

Dialogs, StdCtrls, DB, ZAbstractRODataset, ZAbstractDataset,

ZDataset,

ZConnection;

type

Page 97: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

71

TForm2 = class(TForm)

Label1: TLabel;

Edit1: TEdit;

Edit2: TEdit;

Button1: TButton;

Button2: TButton;

Label2: TLabel;

Label3: TLabel;

ZConnection1: TZConnection;

ZQuery1: TZQuery;

CheckBox1: TCheckBox;

procedure Button1Click(Sender: TObject);

procedure Button2Click(Sender: TObject);

procedure CheckBox1Click(Sender: TObject);

procedure FormCreate(Sender: TObject);

private

{ Private declarations }

public

{ Public declarations }

end;

var

Form2: TForm2;

implementation

uses Unit1, Unit3, Unit7, Unit4, Unit6, Unit8, Unit9;

{$R *.dfm}

procedure TForm2.Button1Click(Sender: TObject);

begin

with zquery1 do begin

SQL.Clear;

SQL.Add('select * from user_log where

username='+QuotedStr(edit1.Text));

open;

end;

//end with

Page 98: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

72

//jika tidak ditemukan data yang dicari

//maka tampilkan pesan

if ZQuery1.RecordCount=0

then

Application.MessageBox('Maaf user name tidak

ditemukan','informasi',MB_OK or MB_ICONINFORMATION)

else

begin

if ZQuery1.FieldByName('password').AsString<>Edit2.Text

then

Application.MessageBox('Pastikan password yang anda masukkan

benar','error',MB_OK or MB_ICONERROR)

else

begin

hide;

Form7.Show;

Form4.Left:=-1368;

Edit1.clear;

Edit2.clear;

end;

end;

end;

procedure TForm2.Button2Click(Sender: TObject);

begin

application.Terminate

end;

procedure TForm2.CheckBox1Click(Sender: TObject);

begin

if CheckBox1.Checked then

begin

edit2.PasswordChar:=#0;

end

else

begin

edit2.PasswordChar:='*';

end;

end;

Page 99: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

73

procedure TForm2.FormCreate(Sender: TObject);

begin

Edit2.PasswordChar:='*';

end;

end.

3. TICKETING SYSTEM

unit Unit1;

interface

uses

Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls,

Forms,

Dialogs, StdCtrls, ExtCtrls, Gauges, ComCtrls, IdBaseComponent,

IdComponent, IdTCPConnection, IdTCPClient, IdHTTP;

type

TForm1 = class(TForm)

Memo1: TMemo;

Timer1: TTimer;

EditComPort: TEdit;

btnStart: TButton;

pnlWaitingData: TPanel;

pnlWaitingDataEx: TPanel;

EditUrl: TEdit;

EditRfid: TEdit;

btnGet: TButton;

IdHTTP1: TIdHTTP;

Edit1: TEdit;

Edit2: TEdit;

Edit3: TEdit;

Label1: TLabel;

Label2: TLabel;

Label3: TLabel;

Label4: TLabel;

Page 100: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

74

Edit4: TEdit;

IdHTTP2: TIdHTTP;

Memo2: TMemo;

Memo3: TMemo;

Label5: TLabel;

Label6: TLabel;

Button1: TButton;

Button2: TButton;

Button3: TButton;

Edit5: TEdit;

Label7: TLabel;

Edit6: TEdit;

Memo4: TMemo;

Label8: TLabel;

IdHTTP3: TIdHTTP;

procedure FormCreate(Sender: TObject);

procedure btnStartClick(Sender: TObject);

procedure Timer1Timer(Sender: TObject);

procedure btnGetClick(Sender: TObject);

procedure Button1Click(Sender: TObject);

procedure Button2Click(Sender: TObject);

procedure Button3Click(Sender: TObject);

private

{ Private declarations }

public

{ Public declarations }

end;

var

Form1: TForm1;

implementation

Uses SynaSer, Unit2, Unit3;

{$R *.dfm}

var

Page 101: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

75

ser:TBlockSerial;

procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);

begin

Caption:='AT-Cmd2016';

end;

procedure TForm1.btnStartClick(Sender: TObject);

begin

(sender as TButton).Enabled:=False;

ser:=TBlockSerial.Create;

ser.RaiseExcept:=False;

try

ser.Connect(EditComPort.Text);

ser.Config(9600,8,'N',0,false,false);

finally

end;

Timer1.Enabled:=True;

end;

var

xCOunter:Word;

procedure TForm1.Timer1Timer(Sender: TObject);

var

s:ShortString;

begin

inc(xCounter);

pnlWaitingData.Caption:=IntToSTr(Ser.WaitingData);

pnlWaitingDataEx.Caption:=IntToSTr(Ser.WaitingDataEx);

Caption:=IntToStr(xCounter);

if Ser.WaitingData>=16 then

begin

s:=ser.Recvstring(10);

if s[1]<#32 then delete(s,1,1);

if s[1]<#32 then delete(s,1,1);

EditRfid.Text:=s;

Page 102: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

76

EditUrl.Text:='Http://aj01.lawanghosting.pw/RFID/Uploud_Saldo.php?i

d='+EditRfid.Text+'&balance='+Edit1.Text;

Edit4.Text:='Http://aj01.lawanghosting.pw/RFID/Uploud_User.php?id='

+EditRfid.Text+'&NIK='+Edit5.Text+'&user='+Edit2.Text+'&price='+E

dit3.Text;

Edit6.Text:='Http://aj01.lawanghosting.pw/RFID/Uploud_Topup.php?id

='+EditRfid.Text+'&nik='+Edit5.Text+'&user='+Edit2.Text+'&harga='+

Edit3.Text+'&saldo='+Edit1.Text;

Memo1.Lines.Add(s);

btnGet.Click;

end;

end;

procedure TForm1.btnGetClick(Sender: TObject);

var

sResp,user,topup:String;

begin

sResp:=idHttp1.Get(EditUrl.Text);

Memo2.Lines.Add(sResp);

user:=idHttp2.Get(Edit4.Text);

Memo3.Lines.Add(user);

topup:=idHttp3.Get(Edit6.Text);

Memo4.Lines.Add(topup);

end;

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

begin

Form2.Visible:=True;

Form1.Visible:=False;

Form3.Visible:=False;

end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);

begin

application.Terminate;

end;

Page 103: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

77

procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject);

begin

Form2.Visible:=False;

Form1.Visible:=False;

Form3.Visible:=True;

end;

end.

4. HALTE

unit Unit1;

interface

uses

Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls,

Forms,

Dialogs, DB, ZAbstractRODataset, ZAbstractDataset, ZDataset,

ZConnection,

StdCtrls;

type

TForm1 = class(TForm)

Label1: TLabel;

Label2: TLabel;

Label3: TLabel;

Edit1: TEdit;

Edit2: TEdit;

Button1: TButton;

Button2: TButton;

CheckBox1: TCheckBox;

ZConnection1: TZConnection;

ZQuery1: TZQuery;

procedure Button1Click(Sender: TObject);

procedure Button2Click(Sender: TObject);

procedure CheckBox1Click(Sender: TObject);

procedure FormCreate(Sender: TObject);

private

Page 104: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

78

{ Private declarations }

public

{ Public declarations }

end;

var

Form1: TForm1;

implementation

uses Unit2, Unit5;

{$R *.dfm}

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

begin

with zquery1 do begin

SQL.Clear;

SQL.Add('select * from user_login where

username='+QuotedStr(edit1.Text));

open;

end;

//end with

//jika tidak ditemukan data yang dicari

//maka tampilkan pesan

if ZQuery1.RecordCount=0

then

Application.MessageBox('Maaf user name tidak

ditemukan','informasi',MB_OK or MB_ICONINFORMATION)

else

begin

if ZQuery1.FieldByName('password').AsString<>Edit2.Text

then

Application.MessageBox('Pastikan password yang anda masukkan

benar','error',MB_OK or MB_ICONERROR)

else

begin

hide;

//form2.show;

Page 105: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

79

Form5.Show;

Edit1.Clear;

Edit2.Clear;

end;

end;

end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);

begin

application.Terminate

end;

procedure TForm1.CheckBox1Click(Sender: TObject);

begin

if CheckBox1.Checked then

begin

edit2.PasswordChar:=#0;

end

else

begin

edit2.PasswordChar:='*';

end;

end;

procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);

begin

Edit2.PasswordChar:='*';

end;

end.

Page 106: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

80

B. PERANGKAT On Board Unit (OBU) LENGKAP

1. Prototype On Board Unit (OBU)

2. Box Button untuk Penumpang Turun

Page 107: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

81

3. Tag RFID Ticketing

4. Integrated Power Supply sistem OBU

Page 108: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

82

C. TABEL HASIL PENGUJIAN JARINGAN

1. Pengujian Throughput dan Delay Hari 1 Kamis 4 Januari

No Length bits Delay ms Throughput

1 54 432 0,075929 75,929 5689,525741

2 54 432 0,008636 8,636 50023,15887

3 54 432 0,056063 56,063 7705,616895

4 54 432 0,073544 73,544 5874,034592

5 54 432 0,00046 0,46 939130,4348

6 54 432 0,075214 75,214 5743,611562

7 54 432 0,053885 53,885 8017,073397

8 54 432 0,006519 6,519 66267,83249

9 54 432 0,057959 57,959 7453,544747

10 54 432 0,059883 59,883 7214,067431

11 54 432 0,027108 27,108 15936,25498

12 54 432 0,068476 68,476 6308,779718

13 54 432 0,053549 53,549 8067,377542

14 54 432 0,009311 9,311 46396,73504

15 54 432 0,056063 56,063 7705,616895

16 54 432 0,049516 49,516 8724,452702

17 54 432 0,009325 9,325 46327,07775

18 54 432 0,056255 56,255 7679,317394

19 54 432 0,065049 65,049 6641,147443

20 54 432 0,005292 5,292 81632,65306

21 54 432 0,072472 72,472 5960,922839

22 54 432 0,053043 53,043 8144,335728

23 54 432 0,018518 18,518 23328,6532

24 54 432 0,047263 47,263 9140,34234

Page 109: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

83

2. Pengujian Throughput dan Delay Hari 2 Jumat 5 Januari

No. Length bits Delay ms Throughput

1 54 432 0,058275 58,275 7413,127413

2 54 432 0,008723 8,723 49524,24625

3 54 432 0,060126 60,126 7184,911685

4 54 432 0,070135 70,135 6159,54944

5 54 432 0,001162 1,162 371772,8055

6 54 432 0,068862 68,862 6273,416398

7 54 432 0,065811 65,811 6564,252177

8 54 432 0,005571 5,571 77544,42649

9 54 432 0,061504 61,504 7023,933403

10 54 432 0,061393 61,393 7036,632841

11 54 432 0,009202 9,202 46946,31602

12 54 432 0,048111 48,111 8979,235518

13 54 432 0,060953 60,953 7087,428018

14 54 432 0,006874 6,874 62845,5048

15 54 432 0,058536 58,536 7380,073801

16 54 432 0,051083 51,083 8456,825167

17 54 432 0,010805 10,805 39981,49005

18 54 432 0,071999 71,999 6000,083334

19 54 432 0,05507 55,07 7844,561467

20 54 432 0,003427 3,427 126057,7765

25 54 432 0,069972 69,972 6173,898131

26 54 432 0,003793 3,793 113894,0153

27 54 432 0,057158 57,158 7557,997131

28 54 432 0,071992 71,992 6000,666741

29 54 432 0,01034 10,34 41779,4971

30 54 432 0,056103 56,103 7700,122988

Page 110: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

84

21 54 432 0,060021 60,021 7197,480882

22 54 432 0,062772 62,772 6882,049321

23 54 432 0,000349 0,349 1237822,35

24 54 432 0,056348 56,348 7666,643004

25 54 432 0,07151 71,51 6041,113131

26 54 432 0,005855 5,855 73783,09137

27 54 432 0,059133 59,133 7305,56542

28 54 432 0,059954 59,954 7205,524235

29 54 432 0,012179 12,179 35470,89252

30 54 432 0,065632 65,632 6582,155046

3. Pengujian Throughput dan Delay Hari 3 Sabtu 6 Januari

No. Length bits Delay ms Throughput

1 54 432 0,057119 57,119 7563,157618

2 54 432 0,003801 3,801 113654,3015

3 54 432 0,058906 58,906 7333,718127

4 54 432 0,050942 50,942 8480,232421

5 54 432 0,01771 17,71 24392,99831

6 54 432 0,049702 49,702 8691,803147

7 54 432 0,051563 51,563 8378,100576

8 54 432 0,00764 7,64 56544,50262

9 54 432 0,06187 61,87 6982,382415

10 54 432 0,108068 108,068 3997,483066

11 54 432 0,010916 10,916 39574,93587

12 54 432 0,059655 59,655 7241,639427

13 54 432 0,05481 54,81 7881,773399

14 54 432 0,003952 3,952 109311,7409

15 54 432 0,060759 60,759 7110,057769

16 54 432 0,063747 63,747 6776,789496

Page 111: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

85

17 54 432 0,007791 7,791 55448,59453

18 54 432 0,059629 59,629 7244,796995

19 54 432 0,050046 50,046 8632,058506

20 54 432 0,014728 14,728 29331,88485

21 54 432 0,055746 55,746 7749,434937

22 54 432 0,047184 47,184 9155,645982

23 54 432 0,007765 7,765 55634,25628

24 54 432 0,060297 60,297 7164,535549

25 54 432 0,054455 54,455 7933,155817

26 54 432 0,009337 9,337 46267,53775

27 54 432 0,063571 63,571 6795,551431

28 54 432 0,074143 74,143 5826,578369

29 54 432 0,010559 10,559 40912,96524

30 54 432 0,052071 52,071 8296,364579

4. Pengujian Throughput dan Delay Hari 4 Minggu 7 Januari

No. Length bits Delay ms Throughput

1 54 432 0,006662 6,662 64845,39177

2 54 432 0,064252 64,252 6723,526116

3 54 432 0,052795 52,795 8182,593049

4 54 432 0,005489 5,489 78702,86027

5 54 432 0,060018 60,018 7197,840648

6 54 432 0,4731 473,1 913,126189

7 54 432 0,013482 13,482 32042,72363

8 54 432 0,048089 48,089 8983,343384

9 54 432 0,079475 79,475 5435,671595

10 54 432 0,011904 11,904 36290,32258

11 54 432 0,059593 59,593 7249,173561

12 54 432 0,072236 72,236 5980,397586

13 54 432 0,010603 10,603 40743,18589

Page 112: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

86

14 54 432 0,056064 56,064 7705,479452

15 54 432 0,073618 73,618 5868,130077

16 54 432 0,005437 5,437 79455,58212

17 54 432 0,059199 59,199 7297,420565

18 54 432 0,068601 68,601 6297,284296

19 54 432 0,009337 9,337 46267,53775

20 54 432 0,059818 59,818 7221,90645

21 54 432 0,074686 74,686 5784,216587

22 54 432 0,004405 4,405 98070,37457

23 54 432 0,05604 56,04 7708,779443

24 54 432 0,07671 76,71 5631,599531

25 54 432 0,005737 5,737 75300,6798

26 54 432 0,056346 56,346 7666,915132

27 54 432 0,051501 51,501 8388,186637

28 54 432 0,00721 7,21 59916,78225

29 54 432 0,060385 60,385 7154,09456

30 54 432 0,070662 70,662 6113,611276

5. Pengujian Throughput dan Delay Hari 5 Senin 8 Januari

No. Length bits Delay ms Throughput

1 54 432 0,011838 11,838 36492,65079

2 54 432 0,069424 69,424 6222,631943

3 54 432 0,01233 12,33 35036,49635

4 54 432 0,059425 59,425 7269,667648

5 54 432 0,005972 5,972 72337,57535

6 54 432 0,074032 74,032 5835,314459

7 54 432 0,002667 2,667 161979,7525

8 54 432 0,000949 0,949 455216,0169

9 54 432 0,078872 78,872 5477,228928

10 54 432 0,00509 5,09 84872,29862

Page 113: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

87

11 54 432 0,072247 72,247 5979,487038

12 54 432 0,849933 849,933 508,2753582

13 54 432 0,013029 13,029 33156,80405

14 54 432 0,059962 59,962 7204,56289

15 54 432 0,005581 5,581 77405,48289

16 54 432 0,066293 66,293 6516,525123

17 54 432 0,014051 14,051 30745,14269

18 54 432 0,042554 42,554 10151,80712

19 54 432 0,229215 229,215 1884,69341

20 54 432 0,005942 5,942 72702,79367

21 54 432 0,057108 57,108 7564,614415

22 54 432 0,442753 442,753 975,713321

23 54 432 0,009655 9,655 44743,65614

24 54 432 0,06545 65,45 6600,458365

25 54 432 0,073561 73,561 5872,677098

26 54 432 0,001664 1,664 259615,3846

27 54 432 0,080011 80,011 5399,257602

28 54 432 0,05097 50,97 8475,573867

29 54 432 0,001852 1,852 233261,3391

30 54 432 0,063772 63,772 6774,132848

6. Pengujian Throughput dan Delay Hari 6 Selasa 9 Januari

No. Length bits Delay ms Throughput

1 54 432 0,00854 8,54 50585,48009

2 54 432 0,052164 52,164 8281,573499

3 54 432 0,053263 53,263 8110,69598

4 54 432 0,008792 8,792 49135,5778

5 54 432 0,068013 68,013 6351,726876

6 54 432 0,069079 69,079 6253,709521

Page 114: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

88

7 54 432 0,009768 9,768 44226,04423

8 54 432 0,062624 62,624 6898,313746

9 54 432 0,071996 71,996 6000,333352

10 54 432 0,006866 6,866 62918,72997

11 54 432 0,080061 80,061 5395,885637

12 54 432 0,052916 52,916 8163,88238

13 54 432 0,007474 7,474 57800,37463

14 54 432 0,063859 63,859 6764,903929

15 54 432 0,072443 72,443 5963,309084

16 54 432 0,005357 5,357 80642,15046

17 54 432 0,060016 60,016 7198,080512

18 54 432 0,063805 63,805 6770,629261

19 54 432 0,007289 7,289 59267,38922

20 54 432 0,070193 70,193 6154,459846

21 54 432 0,08817 88,17 4899,625723

22 54 432 0,005311 5,311 81340,61382

23 54 432 0,063622 63,622 6790,104052

24 54 432 0,054206 54,206 7969,597462

25 54 432 0,005071 5,071 85190,2978

26 54 432 0,060095 60,095 7188,618021

27 54 432 0,155579 155,579 2776,72437

28 54 432 0,011277 11,277 38308,06065

29 54 432 0,068149 68,149 6339,051197

30 54 432 0,108969 108,969 3964,430251

7. Pengujian Throughput dan Delay Hari 7 Rabu 10 Januari

NO Length bits Delay ms Throughput

1 54 432 0,008688 8,688 49723,75691

2 54 432 0,052527 52,527 8224,341767

3 54 432 0,066125 66,125 6533,081285

Page 115: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

89

4 54 432 0,006257 6,257 69042,67221

5 54 432 0,065413 65,413 6604,191827

6 54 432 0,06979 69,79 6189,998567

7 54 432 0,004459 4,459 96882,70913

8 54 432 0,06324 63,24 6831,119545

9 54 432 0,068152 68,152 6338,772156

10 54 432 0,006665 6,665 64816,20405

11 54 432 0,060074 60,074 7191,130939

12 54 432 0,074776 74,776 5777,254734

13 54 432 0,00509 5,09 84872,29862

14 54 432 0,05962 59,62 7245,890641

15 54 432 0,073671 73,671 5863,908458

16 54 432 0,009099 9,099 47477,74481

17 54 432 0,079829 79,829 5411,567225

18 54 432 0,070094 70,094 6163,152338

19 54 432 0,0083 8,3 52048,19277

20 54 432 0,062879 62,879 6870,338269

21 54 432 0,15302 153,02 2823,160371

22 54 432 0,011361 11,361 38024,82176

23 54 432 0,067082 67,082 6439,87955

24 54 432 0,072958 72,958 5921,214946

25 54 432 0,011413 11,413 37851,57277

26 54 432 0,057916 57,916 7459,078666

27 54 432 0,000427 0,427 1011709,602

28 54 432 0,075841 75,841 5696,127424

29 54 432 0,067866 67,866 6365,484926

30 54 432 0,002902 2,902 148862,8532

Page 116: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

90

8. Pengujian Throughput dan Delay Hari 8 Kamis 11 Januari

NO Length bits Delay ms Throughput

1 54 432 0,060108 60,108 7187,063286

2 54 432 0,9154 915,4 471,9248416

3 54 432 0,011304 11,304 38216,56051

4 54 432 0,060259 60,259 7169,053585

5 54 432 0,841056 841,056 513,6399954

6 54 432 0,010087 10,087 42827,40161

7 54 432 0,067446 67,446 6405,124099

8 54 432 0,128567 128,567 3360,115737

9 54 432 0,008347 8,347 51755,1216

10 54 432 0,060558 60,558 7133,65699

11 54 432 0,071167 71,167 6070,229179

12 54 432 0,007943 7,943 54387,51102

13 54 432 0,056143 56,143 7694,636909

14 54 432 0,318066 318,066 1358,208674

15 54 432 0,010403 10,403 41526,48275

16 54 432 0,050505 50,505 8553,608554

17 54 432 0,481333 481,333 897,5075468

18 54 432 0,01066 10,66 40525,32833

19 54 432 0,066097 66,097 6535,848828

20 54 432 0,979575 979,575 441,00758

21 54 432 0,006812 6,812 63417,4985

22 54 432 0,072004 72,004 5999,666685

23 54 432 0,082397 82,397 5242,909329

24 54 432 0,01199 11,99 36030,02502

25 54 432 0,06807 68,07 6346,408109

26 54 432 0,007944 7,944 54380,66465

27 54 432 0,052342 52,342 8253,410263

Page 117: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

91

28 54 432 0,337811 337,811 1278,82159

29 54 432 0,012515 12,515 34518,57771

30 54 432 0,048247 48,247 8953,924596

Page 118: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

92

[ Halaman ini sengaja dikosongkan ]

Page 119: RANCANG BANGUN SISTEM PERPESANAN OBU (ON BOARD …

93

RIWAYAT HIDUP

Muhammad Alfian Yasir, lahir di Jakarta tanggal 01

Mei 1995, Pendidikan dasar terakhir di SDN

Cipayung 01 Jakarta Timur pada tahun 2007, lalu

melanjutkan Pendidikan di SMPN 09 Jakarta Timur

dan lulus pada tahun 2010, setelah itu melanjutkan

Pendidikan menengah atas di SMAN 48 Jakarta

Timur dan lulus pada tahun 2013. Setelah lulus

Pendidikan menengah atas, lalu melanjutkan

Pendidikan strata satu (S1) departemen Teknik

Elektro di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada tahun

2013. Penulis dapat dihubungi melalui kontak 081364334204 atau

melalui email ini: [email protected]