rangkuman bab 18

Upload: ratihsp

Post on 13-Jul-2015

206 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

RATIH SARI PRATIWI 040913020 KELAS : L

RANGKUMAN CHAPTER 18 INTERNATIONAL ISSUES IN MANAGEMENT ACOUNTING Akuntan manajemen memberikan keahlian di bidang keuangan dan bisnis. Pekerjaan

seorang kuntan manajemen pada sebuah perusahaan internasional dibuat semakin menantang oleh sifat bisnis global yang ambigu dan selalu berubah. Seorang akuntan manajemen harus selalu up to date dalam berbagai bidang usaha mulai dari sistem informasi, pemasaran, manajemen, politik, hingga ke ekonomi. Sebagai tambahan, seorang akuntan manajemen harus sudah familiar dengan peraturan akuntansi keuangan pada negara dimana perusahaannya beroperasi. Multinational corporation (MNC) adalah perusahaan yang melakukan bisnis pada lebih dari satu negara pada volume yang menyebabkan kesejahteraan perusahaan itu dan pertumbuhannya menentramkan lebih dari satu negara. Perusahaan yang terlibat dalam bisnis internasional kemungkinan menyusun aktivitas mereka manjadi tiga bagian utama:1. Aktivitas import/export Bentuk yang paling sederhana dari aktivitas bisnis internasional adalah ekspor-impor dimana perusahaan mengimpor bagian dari produksi atau mengekspor produk jadi ke negara asing. 2. Pembelian anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya Sebuah perusahaan bisa saja memilih untuk membeli perusahaan asing yang sudah ada, dan menyebabkan perusahaan yang dibeli menjadi anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh perusahaan induk. Strategi ini memiliki keutungan karena kemudahannya. Hal ini disebabkan perusahaan asing yang akan dibeli pastinya sudah memiliki outlet untuk produknya serta fasilitas produksi dan distribusinya juga sudah tersedia. 3. Bergabung dalam Joint Venture Joint venture merupakan alternatif yang dipilih perusahaan ketika perusahaan dengan keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan multinasional tidak ada, atau tidak untuk dijual. Joint venture adalah salah satu tipe partnership dimana perusahaan dimiliki bersama-sama oleh investor. Terkadang joint venture terjadi karena adanya batasan-batasan pada hukum di suatu engara. Contohnya di Cina, perusahaan multinasional tidak boleh membeli perusahaan atau mendirikan anak perusahaannya sediri, sehingga alternatif joint venture bisa dipilih untuk di Cina. Ketika perusahaan mulai beroperasi di area internasional, maka mau tidak mau perusahaan tadi harus menggunakan mata uang asing. Mata uang asing ini bisa ditukarkan dengan mata uang domestik menggunakan nilai tukar. Ketika nilai tukar tidak berubah, maka tidak akan ada masalah yang muncul, namun nilai tukar selalu berubah, bahkan seringkali tiap hari. Oleh karena itu perubahan nilai tukar sangat berpengaruh bagi perusahaan multinasional. Akuntan manajemen harus sadar akan adanya risik-risiko yang muncul karena penggunaan nilai tukar. Risiko-risiko tersebut adalah:

1. Risiko transaksi Risiko transaksi menunjukkan kemungkinan bahwa transaksi kas di masa depan akan berubah karena ada perubahan nilai tukar. Contoh risiko ini adalah terjadinya untung atau rugi yang disebabkan karena perubahan nilai mata uang dimana nilai mata uang asing mengalami apresiasi atau depresiasi. Apresiasi mata uang terjadi ketika mata uang suatu negara bisa membeli lebih banyak mata uang negara lainnya. Apresiasi terhadap mata uang suatu negara bisa menyebabkan terjadinya exchange gain. Depresiasi mata uang memiliki arti bahwa mata uang suatu negara menjadi relatif lebih lemah dan hanya bisa membeli lebih sedikit mata uang negara lainnya, yanng menyebabkan terjadinya exchange loss. Risiko ini bisa di atasi dengan menggunakan hedging dengan memakai forward contract yang mengharuskan pembeli untuk menukarkan sejumlah tertentu mata uang pada tingkat tertentu pada tanggal tertentu di masa depan. 2. Risiko ekonomi Risiko ekonomi adalah kemungkinan bahwa nilai perusahaan di masa kini atau arus kas di masa depan akan dipengaruhi oleh fluktuasi nulai tukar. Untuk mengatasi risiko ini, akuntan manajemen suatu perusahaan harus mengetahui posisi perusahaan pada perekonomian global, dan mempersiapkan master budget dengan mempertimbangkan kemungkinan fluktuasi nilai mata uang dari negara tempat ia bersaing. 3. Risiko penerjemahan Risiko ini menunjukkan sedikit banyaknya laporan keuangan sebuah perusahaan akan terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar. Currency risk management menunjukkan bagaimana perusahaan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar yang telah disebutkan di atas. Perusahaan multi nasional juga bisa melakukan desentralisasi. Penyebab perusahaan multi nasional melakukan desentralisasi kurang lebih sama dengan alasan perusahaan domestik melakukan desentralisasi. Alasan-alasan tersebut antara lain: 1. Manajer lokal lebih bisa memilih keputusan yang lebih tepat menggunakan informasi lokal 2. Manajer lokal juga dapat memberikan respon yang lebih tepat waktu ketika terjadi perubahan kondisi. 3. Bagi perusahaan besar yang terdifersifikasi, desentralisasi dipandang perlu karena hampir mustahil bagi seorang manajer sentral untuk mengetahui secara penuh semua produk dan pasar. 4. Penggunaan manajer lokal bisa membantu kinerja manajer sentral sehingga mereka bisa meluangkan waktunya untuk melakukan kativitas yang bersifat jangka panjang, misalnya melakukan perencanaan strategis. Faktor lingkungan yang bisa mempengaruhi evaluasi pada perusahaan multi nasional: 1. Faktor ekonomi - Organisasi dari sistem bank sentral - Stabilitas ekonomi - Keberadaan pasar modal - Batasan-batasan mata uang 2. Faktor politik & hukum - Kualitas, efisiensi, dan efektivitas dari struktur hukum - Efek dari kebijakan pembelaan

- Pengaruh atas kebijakan liar negeri - Tingkat ketidaktentraman politik - Tingkat kontrol pemerintah atas bisnis 3. Faktor Pendidikan - Tingkat buta huruf - Tingkat dan cakupan dari sistem pendidikan formal dan pelatihan - Tingkat dan cakupan dari pelatihan teknis - Tingkat dan cakupan dari program pengembangan manajemen 4. Faktor Sosiologis - Sikap sosial terhadap industri dan bisnis - Sikap budaya terhadap atasan dan bawahan - Sikap budaya terhadap produktivitaas dan prestasi (etika kerja) - Sikap sosial terhadap keuntungan material - Perbedaan kultur dan ras Ketika sebuah divisi dari eprusahaan memproduksi beruah produk dimana produk tadi bisa digunakan untuk proses produksi di divisi lain, maka akan ada transfer pricing. Transfer pricing adalah pendapatan bagi divisi yang menjualnya dan biaya bagi divisi yang membeli. Seperti pada kasus perusahaan domestik, pada perusahaan multinasional bisa menggunakan transfer pricing untuk mengevaluasi kinerja. Perusahaan multinasional dengan anak perusahaan yang berada di negara yang tingkat pajaknya rendah dan tinggi bisa memanfaatkan transfer pricing untuk menggeser biaya ke anak perusahaan yang berada di negara dengan tingkat pajak yang lebih tinggi (dimana biaya tadi akan menajdi deductible dan bisa mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan) dan juga untuk menggeser pendapatan ke anak perusahaan yang berada di negara dengan tingkat pajak yang rendah. Perusahaan multinasional menghadapi isu-isu yang berkaitan dengan etika yang tidak muncul dalam perusahaan domestik. Negara lain bisa saja memiliki budaya bisnis dan hukum yang berbeda dengan negara tempat perusahaan induk berada. Perusahaan harus menentukan apakan budaya tertentu hanya berupa cara lain untuk melakukan bisnis atau apakah perbedaan tadi merupakan pelanggaran atas kode etik perusahaan.