referat digest kelompok 2

Upload: anon424153062

Post on 07-Aug-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    1/44

    REFERAT

    BLOK DIGESTIVE SYSTEM

    “VARISES ESOFAGUS”

    Tutor :

      Dr. dr. Eman Sutrisna, M.Kes.

    Oleh :

    Kelompok 2

    Isri Nur Fazriah !"#$"%$$%

    &onaa #lie' Fauziah !"#$"%$$(

      #nisa &a)hma*ati !"#$"%$$+

    #hn &atnasari !"#$"%$$-

    Tiia /udi Saputri !"#$"%$$0

    #dhen 1ella #ndriani !"#$"%$$

    3atmininsih !"#$"%$"$

    Muhammad &i)k Fa)hrurroz !"#$"%$""

    Dias !uita #lantus !"#$"%$"

    Mohammad &ezza &izaldi !"#$"%$2$

    #dam #dul Maulana Malik !"#$"%$4

    Intan 5andra Khoirina !"#$"%"%2

    KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    JURUSAN KEDOKTERAN UMUM

    PURWOKERTO

    2015

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    2/44

    LEMBAR PENGESAHAN

    REFERAT

    BLOK DIGESTVE SYSTEM

    “VARISES ESOFAGUS”

    Dia6ukan untuk memenuhi sarat penilaian tuas terstruktur 

    1lok Diesti7e Sstem T# 2$"+ 8 2$"-

    9ni7ersitas enderal Soedirman

    Oleh :

    Kelompok 2

    Isri Nur Fazriah !"#$"%$$%

    &onaa #lie' Fauziah !"#$"%$$(

      #nisa &a)hma*ati !"#$"%$$+

    #hn &atnasari !"#$"%$$-

    Tiia /udi Saputri !"#$"%$$0

    #dhen 1ella #ndriani !"#$"%$$

    3atmininsih !"#$"%$"$

    Muhammad &i)k Fa)hrurroz !"#$"%$""

    Dias !uita #lantua !"#$"%$"

    Mohammad &ezza &izaldi !"#$"%$2$

    #dam #dul Maulana Malik !"#$"%$4

    Intan 5andra Khoirina !"#$"%"%2

    3ur*okerto, "$ uni 2$"+Menetahui,

    Tut!

     Dr. dr. Eman Sutrisna, M.Kes.

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    3/44

    KATA PENGANTAR 

    3u6i sukur kehadirat Tuhan /an Maha Kuasa atas seala limpahan

    &ahmat, Inaah, Tau'ik dan ;idaah

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    4/44

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL................................................................................. i

    LEMBAR PENGESAHAN.................................................................... ii

    KATA PENGANTAR............................................................................... iii

    DAFTAR ISI........................................................................................... iv

    BAB I

    3endahuluan

    A. Latar Belakang............................................................................. 1B. Tujuan...........................................................................................

    1BAB II

     Tinjauan PustakaA.Defnisi......................................................................................... 2B. Etiologi....................................................................................... 2C. Epidemiologi.............................................................................. 2D. Faktor Resiko.............................................................................. E.Tanda !ejala................................................................................. "F. Penegakkan Diagnosis

    1. Anamnesis............................................................................... "2. Pemeriksaan Fisik..................................................................... ". Pemeriksaan Penunjang........................................................... "

    !. Patogenesis................................................................................ #$. Patofsiologi................................................................................ 1%&. !am'aran $istopatologi.............................................................. 12

     (. Penatalaksanaan1. Terapi Lama.............................................................................. 1)2. Terapi Baru............................................................................... 1*

    +.+omplikasi.................................................................................... 2%L.Prognosis...................................................................................... #

    BAB III

    Kesimpulan....................................................................................................... ($

    Da'tar 3ustaka................................................................................................... ("

    I" PENDAHULUAN

    A" L#t#! B$%#'(

    Eso'aus >esophaus? adalah saluran an menhuunkan

    keronkonan denan lamun. @arises eso'aus adalah penakit an

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    5/44

    ditandai oleh pemesaran anormal pemuluh darah 7ena di eso'aus aian

     a*ah. @arises eso'aus ter6adi 6ika aliran darah menu6u hati terhalan. #liran

    terseut akan men)ari 6alan lain, aitu ke pemuluh darah dieso'aus,

    lamun atau rektum an leih ke)il dan leih mudah pe)ah. Tidak 

    seimanna tekanan aliran darah denan kemampuan pemuluh darah

    menakiatkan pemesaran pemuluh darah >7arises? >#zer, 2$"$?.

    @arises eso'aus merupakan salah satu komplikasi teranak hipertensi

     portal akiat sirosis. Selain itu, 7arises eso'aus 6ua men6adi penea utama

    kematian pada penderita sirosis dan transplantasi hati. Mortalitas pada -

    minu pertama seesar %$A, denan sea kematian teresar adalah

     perdarahan an tidak terkontrol. #n)aman perdarahan erulan 6ua )ukup

     esar, %$= ($ A. Keanakan ter6adi pada hari ke + sampai minu ke 2

    seelum akhirna menurun pada ( minu erikutna. 3asien an tetap

    hidup pas)a pertama 6ua masih eresiko dalam "= 2 tahun ke depan untuk 

    ter6adi perdarahan ulan. 1erkemanna penoatan dan )ara aru ternata

    tidak menurunkan anka ke6adianna perdarahan 7arises eso'aus pada pasien

    sirosis. 3erdarahan 7arises eso'aus merupakan proses an pan6an mulai

    dari peninkatan 7ena portal, pementukan kolateral an kemudian men6adi

    7arises, dilatasi proresi' dari 7arises dan erakhir denan ruptur dan

     perdarahan >#zer, 2$"$?.

    B" Tu)u#'

    ". Menetahui seluk eluk mulai dari de'inisi hina pronosis tentan

    lossitis.

    2. Menetahui tindakan pre7enti' ai penderita atau masarakat a*am

    menenai lossitis.%. Menetahui entuk penananan medis aik tindakan pre7enti' maupun

    kurati' se)ara klinis ai tenaa medis.

    II" TINJAUAN PUSTAKA

    A" D$*+'+,+

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    6/44

    @arises Eso'aus adalah dilatasi dari 7ena = 7ena di sumukosa pada

    eso'aus, an merupakan salah satu dari komplikasi teranak dari hipertensi

     portal akiat sirosis. 3resentasi ke6adianna erkisar "$ = %$ A dari seluruh

    kasus perdarahan saluran )erna aian atas >#zer, 2$"$?.

    B" Et+%(+

    3enea palin utama pada 7arises eso'aus adalah hipertensi portal,

    andapat diklasi'ikasikan dalam % kateori >#zer, 2$"$?, aitu :

    ". 3re hepati)

    a. Tromosis 7ena portal

     . Splenomeali tropi)

    ). Tromosis ena lienalisd. ;ipertensi portal non sirotik

    2. Intra hepati)

    a. Sirosis hati

     . ;epaptitis kroni) akti' %.

    %. 3ost hepati)

    a. @eno = o))lusi7e disease

     . Sindrom 1udd = )hiari

    ). Tromosis atau tromoemol

    -" E.+/$+%(+

    @arises palin serin ter6adi pada eerapa sentimeter eso'aus aian

    distal meskipun 7arises dapat terentuk dimanapun di sepan6an traktus

    astrointestinal. Sekitar +$A pasien denan sirosis akan ter6adi 7arises

    astroeso'aus dan sekitar %$=0$A akan terentuk 7arises eso'aus. Sekitar 

    (=%$A pasien denan 7arises an ke)il akan men6adi 7arises an esar 

    setiap tahun dan karena itu mempunai risiko akan ter6adi perdarahan >#zer,

    2$"$?.

    T#$% 2"1 Epidemioloi 7arises eso'aus dan huunanna denan

     penakit hati >#zer, 2$"$?

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    7/44

    @arises astroeso'aus erhuunan denan tinkat keparahan penakit

    hati. Keparahan dari sirosis hati dapat dinilai denan menunakan sistem

    klasi'ikasi 5hildTael 2?. Tinkat keparahan penakit hati an erat

    >5hild

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    8/44

     eratna hipertensi portaldan resiko ter6adina perdarahan 7arises. !radient

    tekan 7ena hepati)a >;3@!?menun6ukkan tendensi leih tini pada pasien

    an menalami perdarahan, demikian pula pasien an mempunai 7arises

    an leih esar. 1eerapa penelitian terakhir menun6ukkan ah*a resiko

     perdarahan 7arises meninkat denan makin esarnaukuran 7arises >FK9I,

    2$$0?.

    Denan menunaka model intension?

     pada dindin7arises. Teanan ini terantun pada pada radius 7arises. 3ada

    model ini,meninkatna ukuran 7arises dan menuranna taal dindin

    7arises, meneakan7arises pe)ah >FK9I, 2$$0?.

    !amaran endoskopi, seperti intik kemerahan >red spot? dan tanda

    *ale, pertama kali dikemukakan oleh Daradi. Kedua tanda ini diamarkan

    seaai tandasanat pentin dalam meramalkan ter6adina perdarahan 7arises.

    Dalam penelitianretrospekti' di 6epan menun6ukkan ah*a 4$A pasien an

    mempunai 7ariseskeiruan >lue 7ari)es? atau intik kemerahan >)herr spot

    7ari)es? tenatamenalami perdarahan 7arises. ;al ini menimulkan duaan

     ah*a keduanamerupakan predi)tor pentin untuk ter6adina perdarahan

    7arises eso'aus padasirosis >FK9I, 2$$0?.

    Kedua penelitian ini The north Italian endoscopic club  >NIE5? dan

    data dari 6epan menun6ukkan ah*a resiko perdarahan terantun pada %

    'aktor :

    ". 1eratna penakit hati >diukur denan klasi'ikasi 5hild?

    2. 9kuran 7arises

    %. Tanda kemerahan >red wale markings?

    Dua 'aktor terpentin an menetukan resiko perdarahan 7arises

    adalah ertana penakit hati dan ukuran 7arises. 3enukuran radirn tekanan

    7ena hepati)a >;3@!? eruna seaai penun6uk untuk seleksi pasien, una

    menentukan )ara penoatan dan responnna terhadap terapi >FK9I, 2$$0?.

    E" G$)#%# /#' T#'/#

    1iasana 7arises eso'aus tidak menimulkan e6ala an erarti hina

    timul e6ala perdarahan an masi', hematemesis dan melena, tin6a

     er*arnahitam 6ua dapat ter6adi. !e6ala lain an menertai merupakan

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    9/44

    mani'estasi dari penakit an meneakan 7arises eso'aus terseut,

    )ontohna : hepatomeali an diseakan adana anuan pada hepar,

     eitu pula denan ikterik. #paila terdapat keanasan pada hepar dapat 6ua

    disertai denan timulna e6ala#lraldes, 2$$+?.

    F" P$'$(#' D+#(',+,

    3asien denan perdarahan 7arises iasana menun6ukkan e6alaoozin atau spurtin?. Seaai tanda ekas perdarahan aru > re)ent leedin?,

    dipakai tanda papil putih >*hite nipple?. Sedan ila terdapat ekuan darah,

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    10/44

    harus diersihkan denan penemprotan >*ash?. Dianosis perdarahan 7arises

    tanpa sumer perdahan lain, dapat diunakan ila ditemukan darah dalam

    lamun dan atau endoskopi dilakukan dalam *aktu 2( 6am. >#lraldes, 2$$+?

    Se)ara endoskopi atasan perdarahan 7arises adalah : perdarahan dari

    7arises esophaus atau lamun an tampak pada saat pemeriksaan

    endoskopi, atau ditemukan adana 7arises esophaus an esar denan darah

    dilamun tanpa ada penea perdarahan an lain. 3erdarahan diseut

     ermakna se)ara klinis ila keutuhan trans'use darah 2 unit atau leih dalam

    *aktu 2( 6am se6ak pasien masuk rumah sakit disertai denan tekanan darah

    sistolik kuran dari "$$ mm;, atau penurunan tekanan darah leih dari

    2$mm; denan peruahan posisi, dan atau nadi leih dari "$$ kali8menit

     pada saat masuk rumah sakit. >#lraldes, 2$$+?

    T#$% 2"2 9ntuk menilai eratna sirosis, dapat diunakan skor 5hild<

    3uh

    Menurut sstem skor diatas, kelas # 5hild

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    11/44

     portal, denan pemeriksaan endoskopi dan 9S! >seaikna denan Dropler?,

    terutama pada pasien an elum pernah menalami perdarahan SM1#.

    Sarana dianosis an lain seperti : penukuran tekanan 7arises denan )ara

    lansun, #niora'i, dan M&I, hana dian6urkan untuk keperluan penelitian

    sa6a. Dalam )onsensus 1a7eno 2 ini ada eerapa kesepakatan aru an

    diuat, antara lain : perdarahan 7arises aru erarti se)ara klinis ila memenuhi

     persaratan memutuhkan minimal 2 unit darah dalam *aktu 2( 6am. Sedan

     perarahan ulan ter6adi ila timul hematemesis dan atau melena aru, setelah

    2( 6am keadaan umum pasien stail > tensi, nadi, ;, 3)7? pas)a perdarahan

    akut. >#lraldes, 2$$+?

    Konsensus 1a7eno %("? meneutkan ah*a dianosis klinik 

    hipertensi portal >5S3; C )lini)al sini'i)ant o' portal hpertension? dapat

    diteakkan erdasarkan :

    ". Meninkatna radient tekanan portal diatas atas sekitar "$ mm;

    2. #dana 7arises, perdarahan 7arises, dan8atau asites, dapat dipakai seaai

    dasar adana hipertensi portal se)ara klinik >5S3;?

    Selain itu semua pasien sirosis seaikna dilakukan skrinin se)ara rutin

    untuk menetahui adana 7arises pada saat dianosis a*al sirosis diuat.

    3emeriksaan ulan untuk setiap pasien an denan atau tanpa tanda5S3;? dapat dilakukan seperti erikut :

    ". 3ada pasien denan sirosis kompensata tanpa 7arises, pemeriksaan

    endoskopi dapat diulani setiap 2

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    12/44

    ". M3 >mosai) like pattern?

    &inan

    1erat

    2. &M >red markin?

    Terisolasi1erkon'luen

    %. !#@E > !astri) #nhral @as)ular E)tasis?

     Neati' 

    3ositi' 

    !;3 rinan

    !;3 erat

    "

    2

    "

    2

    $

    2

    %

    G(

    Kriteria untuk menetapkan perarahan kronik akiat !;3 dalah 'e)al

     lood loss, penurunan ; G 2 ramA dalam % ulan dan saturasi trans'erin

    an rendah , disertai !;3 pada pemeriksaan endoskopi, tanpa adana

    kolopati, duodenopati, supresi sumsum tulan, penakit in6al kronik, maupun

     pemakaian oat

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    13/44

     pemuluh darah kolateral sehina ter6adi huunan antara sirkulasi sistemik 

    denan porta. ;al terseut 6ustru menamah aliran darah an akan

    memperuruk hipertensi porta >!ar)iaDi N et al , 2$$- : !ar)ia

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    14/44

    No varisesa, HVPG normal /    G  "   $  

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    15/44

    'aktor lain seperti anioenesis an akti' dapat 6ua men6adi penea.

    Balaupun demikian, adana kolateral ini tidak dapat menurunkan hipertensi

     portal karena adana tahanan an tini dan peninkatan aliran 7ena porta.

    Kolateral portosistemik ini dientuk oleh pemukaan dan dilatasi saluran

    7askuler an menhuunkan sistem 7ena porta dan 7ena ka7a superior dan

    in'erior. #liran kolateral melalui pleksus 7enaNetiana, 2$"$?.

    3leksus 7ena eso'aus menerima darah dari 7ena astrika sinistra,

    )aan

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    16/44

    ;ipertensi portal palin aik diukur se)ara tidak lansun denan

    menunakan wedge hepatic enous pressure >B;@3?. 3eredaan tekanan

    antara sirkulasi porta dan sistemik >hepatic enous pressure gradient , ;@3!?

    seesar "$="2 mm; diperlukan untuk terentukna 7arises. ;@3! an

    normal adalah sekitar +="$ mm;. 3enukuran tunal eruna untuk 

    menentukan pronosis dari sirosis an kompensata maupun an tidak 

    kompensata, sedankan penukuran ulan eruna untuk memonitorin respon

    terapi oatNO? pada patoenesis hipertensi porta dan 7arises eso'aus. Endotelin<

    " adalah 7asokonstriksi kuat an disintesis oleh sel endotel sinusoid an

    diimplikasikan dalam peninkatan tahanan 7askuler hepatik pada sirosis dan

    'irosis hati.  (itric o!ide  adalah 7asodilator, an 6ua disintesis oleh sel

    endotelial sinusoid. 3ada sirosis hati, produksi NO menurun, akti7itasendothelial nitric o!ide synthase >eNOS? dan produksi nitrit oleh sel endotelial

    sinusiod erkuran >Netiana, 2$"$?.

    I" G##!#' H+,t.#t%(+

    @arises eso'aus adalah pelearan atau dilatasi dari pleksus 7ena

    astroeso'aeal. ;al ini diseakan oleh hipertensi 7ena portal karena

     penea apapun, dimana darah dari rona perut dan usus menalir eso'aus.

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    17/44

    Kita tidak akan menetahui adana 7arises sampai ter6adi perdarahan, dan 6ika

    ter6adi perdarahan maka akan ter6adi se)ara esar#zer, 2$"$?.

    G##! 2" Terlihat di sini di eso'aus aian a*ah sumukosa

    tampak iru elap an linear dikarenakan dilatasi dari 7ena dikenal

    seaai 7arises >#zer, 2$"$?.

    G##! 2" Tampak pemuluh darah memesar di dindin eso'aus

    an telah pe)ah >#zer, 2$"$?.

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    18/44

    Diagnosis 4irosis

    Endoskopi saluran erna atas

     Tidak ada /arises -arises grade & -arises grade && atau &&&

    Endoskopi ulang 5) ta6un Endoskopi ulang 1 ta6un   Propanolol #%51*% mg76ari

    Ligasi /arises

    intoleransi

    G##! 2"5 Sumukosa eso'aus menandun pemuluh darah an memesar 

    sampai pada mukosa an ter6adi ulkus >#zer, 2$"$?.

    J" P$'#t#%#&,#'##'

    ". Terapi lama

    1erikut ini usulan aloritma sur7eilans dan pro'ilaksis primer >a1re)Jue,

    2$"(? :

    G##! 2"6 #loritma sur7eilan)e dan pro'ilaksis primer >a1re)Jue, 2$"(?

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    19/44

    a. Terapi Endoskopis untuk 3ro'ilaksis 3rimer 

    "? Skleroterapi

    1eraai 6enis sklerosan diunakan denan dosis an ereda

    dan diin6eksikan se)ara intra atau para7ariseal. 3ada saat ini

    skleroterapi tidak dapat dian6urkan untuk pro'ilaksis perdarahan

    7arises pada pasien denan sirosis >a1re)Jue, 2$"(?.

    G##! 2"7 Skelroterapi pada 7arises eso'aus >a1re)Jue, 2$"(?

    2? iasi @arises

    ;ina saat ini, liasi 7arises merupakan terapi pilihan pertama

    dari terapi endoskopi untuk menatasi 7arises eso'aus. Teknik ini

    merupakan modi'ikasi dari an diunakan untuk liasi hemoroid

    interna. 3enunaanna pada manusia pertama kali diperkenalkan

     pada tahun "44 dan u6i klinik a)ak erikutna memandinkan

    liasi denan skleroterapi memperlihatkan penurunan ermakna

    dalam hal anka komplikasi dan peraikan kelansunan hidup

    >a1re)Jue, 2$"(?.

    96i klinik lainna memuktikan ah*a liasi 7arises dapatmenatasi perdarahan 7arises akut dan tidak ada peredaan an

     ermakna dalam hal menendalikan perdarahan akti' antara liasi

    dan skleroterapi. o dkk. memperlihatkan ah*a perdarahan akti' 

    leih mudah diatasi denan liasi >(A? diandinkan denan

    skleroterapi >4$A?.Komplikasi an mun)ul pada liasi ini

    dilaporkan leih sedikit diandinkan denan skleroterapi. Se)ara

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    20/44

    umum, pendarahan setelah post liasi 6ua 6aran dilaporkan

    >a1re)Jue, 2$"(?.

    G##! 2"7 iasi 7arises eso'aus >a1re)Jue, 2$"(?

    2. Terapi aru

    a. Farmakoloi

    !luud, et al  >2$"$? melakukan suatu studi metapen)eahan

     primer? dan denan ri*aat perdarahan seelumna >pen)eahan

    sekunder?. Tidak di6elaskan se)ara rin)i menenai penea 7arises

    eso'aus pada penelitian ini. utcome an dianalisa pada penelitian

    ini adalah mortalitas dan ter6adina perdarahan. 3en)arian artikel

    dilakukan se)ara elektronik dan manual, dimulai dari (2% artikel

     potensial hina diunakan 20 artikel denan entuk penelitian &5T

    untuk dianalisis. ;asil analisis se)ara keseluruhan menun6ukkan

     ah*a penunaan isosoride mononitrate tidak ereda ermakna

    diandinkan denan penunaan plaseo, eta loker, atau ila

    dikominasikan denan eta loker, aik pada pen)eahan perdarahan

     primer maupun sekunder.

    "? @aliditas #rtikel

    N

    "

    P$!t#'8##' J#9##

    '

    A%#,#'

    1 #pakah  systematic /a     3ertanaan klinis

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    21/44

    reiew  men)akup

    studi erkualitas

    tini an rele7an

    terhadap pertanaan

    klinis

    dari systematic reiew

     6elas dan dapat

    ditemui di aian aim

    dan methods  dari

     summary penelitian.

    2 #pakah aian

    metode

    mendeskripsikan

    se)ara adekuat:

    ". 3en)arian

    komprehensi' dari

    seluruh studi an

    rele7an

    2. 1aaimana penulis

    menetahui 7aliditas

    dari setiap studi

    /a ". 3en)arian artikel

    terkait meliatkan %

    dataase ma6or >The

    5o)hrane irar,

    MEDINE 7ia

    3uMed andSil7er3latter, dan

    EM1#SE?. Selain itu

     pen)arian 6ua

    meliatkan dataase

    The 5o)hrane ;epato<

    1iliar !roup

    5ontrolled Trials

    &eister. 3emilihan

    artikel tidak melihat

    status pulikasi dan

     ahasa. 3emilihan

    artikel erdasarkan

     pada pemandin

    terapi dan outcome.

     *eywords dan stratei

     pen)arian ter)antum

    dalam metode.

    2. 3enulis memilih

    artikel an minimal

     ias aitu an

    menunakan metode

    randomisasi dan

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    22/44

    blinding .

    #pakah hasil dari

    tiap!luud et al , 2$"$?.

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    23/44

    %? 9ntuk Kalanan Non Medis

    @arises esophaus8eso'aus8keronkonan adalah adana

     pemenkakan pemuluh darah di keronkonan an erpotensi

    untuk pe)ah. 1ila pemuluh darah an enkak terseut pe)ah

    dapat meneakan muntah darah pada pasien. Kondisi ini

    terutama diseakan oleh kondisi hati atau hepar an uruk, iasa

    diseut denan sirosis hati >!luud et al , 2$"$?.

    Muntah darah pada pasien dapat ter6adi erulan!luud et al , 2$"$?.

    3en)eahan terhadap muntah darah terutama dilakukan

    denan melakukan liasi atau menikat pemuluh darah an

    menalami pemenkakan, iasana dilakukan eerapa kali, dan

    dapat dikominasikan denan eta!luud et al ,

    2$"$?.

    K" K.%+,+

    1" S8& H+.:%$+& 

    #" D$*+'+,+

    Sok adalah suatu sindromklinis an ter6adi akiat anuan

    hemodinamik dan metaolik ditandai denan keaalan sistem

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    24/44

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    25/44

    1aaimanapun, 6ika proses an meneakan sok terus erlansun,

    mekanisme kompensasi ini akhirna aal dan meneakan

    mani'estasi klinis sindroma sok. ika sok tetap ada, kematian sel

    akan ter6adi dan meneakan sok ire7ersiel >Issela)her, 2$"2?.

    Oran de*asa sehat dapat menkompensasi kehilanan "$A

    7olume darah total an medadak denan menunakan mekanisme

    7asokonstriksi an diperantarai sistem simpatis. #kan tetapi, 6ika 2$

    sampai 2+ persen 7olume darah hilan denan )epat, mekanisme

    kompensasi iasana mulai aal dan ter6adi sindroma klinis sok.

    5urah 6antun menurun dan terdapat hipotensi meskipun ter6adi

    7asokonstriksi meneluruh. 3enaturan aliran darah lokalmempertahankan per'usi 6antun dan otak sampai pada kematian sel

     6ika mekanisme ini 6ua aal. @asokonstriksi an dimulai seaai

    mekanisme kompensasi pada sok munkin men6adi erleihan pada

     eerapa 6arinan dan meneakan lesi destrukti' seperti nekrosis

    iskemik intestinal atau 6ari

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    26/44

    otak sanat tini tetapi kedua sel oran itu tidak mampu

    menimpan )adanan eneri. Sehina keduana sanat

     erantun akan ketersediaan oksien dan nutrisi tetapi sanat

    rentan ila ter6adi iskemia an erat untuk *aktu an meleihi

    kemampuan toleransi 6antun dan otak. Ketika tekanan arterial

    rataBi6aa, 2$$0?.

    %?. Kardio7askular 

    Tia 7ariael seperti penisian atrium, tahanan terhadap

    tekanan 7entrikel dan kontraktilitas miokard, eker6a keras dalam

    menontrol 7olume sekun)up. 5urah 6antun, penentu utama

    dalam per'usi 6arinan adalah hasil kali 7olume sekun)up dan

    'rekuensi 6antun. ;ipo7olemia meneakan penurunan penisian

    7entrikel, an pada akhirna menurunkan 7olume sekun)up.

    Suatu peninkatan 'rekuensi 6antun sanat erman'aat namun

    memiliki keteratasan mekanisme kompensasi untuk 

    mempertahankan )urah 6antun >Bi6aa, 2$$0?.

    (?. !astrointestinal

    #kiat aliran darah an menurun ke 6arinan intestinal,

    maka ter6adi peninkatan asorpsi endotoksin an dilepaskan oleh

     akteri ram neati' an mati di dalam usus. ;al ini memi)u

     pelearan pemuluh darah serta peninkatan metaolisme dan

     ukan memperaiki nutrisi sel dan meneakan depresi 6antun

    >Bi6aa, 2$$0?.

    +?. !in6al

    !aal in6al akut adalah satu komplikasi dari sok dan

    hipoper'usi. Frekuensi ter6adina sanat 6aran karena )epatna

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    27/44

     pemerian )airan penanti. /an anak ter6adi kini adalah

    nekrosis tuular akut akiat interaksi antara sok, sepsis dan

     pemerian oat an ne'rotoksik seperti aminolikosida dan media

    kontras aniora'i. Se)ara 'isioloi, in6al menatasi hipoper'usi

    denan mempertahankan aram dan air. 3ada saat aliran darah di

    in6al erkuran, tahanan arteriol a'eren meninkat untuk 

    menurani la6u 'iltrasi lomerulus, an ersamaBi6aa, 2$$0?.

    3" P$'#t#%#&,#'##'

    Seera erikan pertolonan pertama sesuai denan prinsip

    resusitasi #15. alan na'as ># C air way? harus eas kalau perlu

    denan pemasanan pipa endotrakeal. 3erna'asan >1 C breathing ?

    harus ter6amin, kalau perlu denan memerikan 7entilasi uatan dan

     pemerian oksien "$$A. De'isit 7olume peredaran darah >5 C

    circulation? pada sok hipo7olemik se6ati atau hipo7olemia relati' 

    >sok septik, sok neuroenik, dan sok ana'ilaktik? harus diatasi

    denan pemerian )airan intra7ena dan ila perlu pemerian oat<

    oatan inotropik untuk mempertahankan 'unsi 6antun atau oat

    7asokonstriktor untuk menatasi 7asodilatasi peri'er.

    Mana6emen )airan adalah pentin dan kekeliruan mana6emen

    dapat erakiat 'atal. 9ntuk mempertahankan keseimanan )airan

    maka input )airan harus sama untuk menanti )airan an hilan.

    5airan itu termasuk air dan elektrolit. Tu6uan terapi )airan ukan untuk kesempurnaan keseimanan )airan, tetapi penelamatan 6i*a denan

    menurunkan anka mortalitas >BI6aa, 2$$0?.

    arutan parenteral pada sok hipo7olemik diklasi'ikasi erupa

    )airan kristaloid, koloid, dan darah. 5airan kristaloid )ukup aik untuk 

    terapi sok hipo7olemik.&esusitasi )airan an adekuat dapat

    menormalisasikan tekanan darah pada pasien komustio "4Bolak, 2$$0?.

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    28/44

    3erdarahan an anak >sok hemoraik? akan meneakan

    anuan pada 'unsi kardio7askuler. Sok hipo7olemik karena

     perdarahan merupakan akiat lan6ut. 3ada keadaan demikian,

    memperaiki keadaan umum denan menatasi sok an ter6adi

    dapat dilakukan denan pemerian )airan elektrolit, plasma, atau

    darah. 9ntuk peraikan sirkulasi, lankah utamana adalah

    menupaakan aliran 7ena an memadai. Mulailah denan

    memerikan in'us Saline atau &iner aktat isotonis. Seelumna,

    amil darah 2$ ml untuk pemeriksaan laoratorium rutin, olonan

    darah, dan ila perlu 5ross test.ika hemoloin rendah maka )airan

     penanti an teraik adalah tran'usi darah. Terapi a*al pasien

    hipotensi' adalah )airan resusitasi denan memakai 2 liter larutan

    isotonis &iner aktat. Namun, &iner aktat tidak selalu merupakan

    )airan teraik untuk resusitasi >Bolak, 2$$0?.

    Keuntunan )airan kristaloid antara lain mudah tersedia, murah,

    mudah dipakai, tidak meneakan reaksi aleri, dan sedikit e'ek 

    sampin. Keleihan )airan kristaloid pada pemerian dapat erlan6ut

    denan edema seluruh tuuh sehina pemakaian erleih perlu

    di)eah. arutan Na5l isotonis dian6urkan untuk penananan a*al

    sok hipo7olemik denan hiponatremik, hipokhloremia atau alkalosis

    metaolik. arutan & adalah larutan isotonis an palin mirip

    denan )airan ekstraseluler. & dapat dierikan denan aman dalam

     6umlah esar kepada pasien denan kondisi seperti hipo7olemia

    denan asidosis metaolik, komustio, dan sindroma sok. Na5l

    $,(+A dalam larutan Detrose +A diunakan seaai )airan sementarauntuk menanti kehilanan )airan insensiel. &iner asetat memiliki

     pro'il serupa denan &iner aktat >Bolak, 2$$0?.

    Tempat metaolisme laktat terutama adalah hati dan seaian

    ke)il pada in6al, sedankan asetat dimetaolisme pada hampir seluruh

     6arinan tuuh denan otot seaai tempat terpentin. 3enunaan

    &iner #setat seaai )airan resusitasi patut dierikan pada pasien

    denan anuan 'unsi hati erat seperti sirosis hati dan asidosis

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    29/44

    laktat. #dana laktat dalam larutan &iner aktat

    memahaakan pasien sakit erat karena dikon7ersi dalam hati

    men6adi ikaronat. Se)ara sederhana, tu6uan dari terapi )airan diai

    atas resusitasi untuk menantikehilanan )airan akut dan rumatan

    menanti keutuhan harian >Bolak, 2$$0?.

    3enananan di 9!D terdapat tia o6ekti' an inin di)apai di

    9!D pada pasien sok hipo7olemik seperti erikut: >"?

    memaksimalkan pemerian oksien2? menontrol

     perdarahan lan6ut, dan >%? pemerian resusitasi )airan. Selain itu,

    desposisi pasien haruslah ditentukan se)ara )epat dan tepat

    >Issela)her, 2$"2?.

    3emantauan dilakukan terus menerus terhadap pernapasan,

    denut nadi, tekanan darah, suhu adan dan kesadaran >issela)her,

    2$"2?.

    Ketika sok hipo7olemik diketahui maka tindakan an harus

    dilakukan adalah menempatkan pasien dalam posisi kaki leih tini,

    men6aa 6alur perna'asan dan dierikan resusitasi )airan denan )epat

    le*at akses intra7ena atau )ara lain an memunkinkan seperti

     pemasanan kateter 5@3 #centralenous pressure) atau 6alur 

    intraarterial. 5airan an dierikan adalah aram isotonus an

    ditetes denan )epat >hati&? denan

     6arum in'us an teresar. Tak ada ukti medis tentan keleihan pemerian )airan koloid pada sok hipo7olemik. 3emerian 2

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    30/44

    denan kadar hemoloin "$ 8d perlu penantian darah denan

    trans'usi. enis darah trans'usi terantun keutuhan. Disarankan aar 

    darah an diunakan telah men6alani tes cross-match >u6i silan?,

     ila sanat darurat maka dapat diunakan %acked red cells tipe darah

    an sesuai atau O

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    31/44

    0? 3erdarahan retroperitoneal

    4? Trauma

    a? aserasi

     ? uka temus pada adomen dan toraks

    )? &uptur pemuluh darah esar 3erdarahan akan menurunkan tekanan penisian sirkulasi dan

    seaai akiatna akan menurunkan aliran alik 7ena. Seaai

    hasilna, )urah 6antun menurun di a*ah normal dan timul sok.

    3" K%#,+*+,+

    Sistem klasi'ikasi sok hemoraik erdasarkan dari #meri)an

    5ollee o' Sureon 5ommittee on Trauma diai men6adi ( kelas.

    Sistem ini eruna untuk memastikan tanda;artanto, 2$$0?.

    T#$% 2" 3erkiraan Kehilanan 5airan dan Darah 1erdasarkan

    3resentasi 3enderita Semula >;artanto, 2$$0?.

    3arameter Kelas I Kelas II Kelas III Kelas I@

    Kehilanan

    darah >ml?

    0+$ 0+$ < 0$$ 0$$ = ""$$ G""$$

    Kehilanan

    darah >A?

    0A 0A = %$A %$A < ($A G($A

     Nadi

    >8menit?

    "$$ G"$$ G+$ G%$

    Tekanan

    darah

     Normal Menurun Menurun Menurun

    Frekuensi

     pernapasan

    >8menit?

    % = "" "" = %$ %$ = ($ G%+

    3roduksi

    urin

    >ml86am?

    G%$ "" = %$ + = 0 Tidak  

     erarti

    !e6ala pada

    sara' pusat 8

    status

    mental

     Normal 5emas 5emas,

     inun

    1inun,

    lesu

    3enantia

    n )airan

    Kristaloid Kristaloid Kristaloid

    dan darah

    Kristaloid

    dan darah

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    32/44

    >hukum

    %:"?

     G##! 2"; 3eruahan konsumsi O2

    /" P#t*+,+%(+

    3erdarahan akut meneakan penurunan )urah 6antun dan

    tekanan nadi. 3eruahan ini dikenali oleh aroreseptor pada arkus

    aorta dan atrium. Denan erkuranna 7olume darah an eredar,

    ter6adi peninkatan ransan simpatis. &eaksi ini menimulkan

     peninkatan 'rekuensi nadi, 7asokonstriksi, dan penurunan distriusi

    aliran darah pada oran9deani, 2$"$?.

    3ada perdaharan, ter6adi respon

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    33/44

    likoenosis. 3eredaran katekolamin menhamat pelepasan dan

    akti7itas insulin se)ara relati7e sehina ter6adi peninkatan kadar 

    ula darah >9deani, 2$"$?.

    Semakin memurukna hipo7olemia dan hipoksia 6arinan,

    ter6adi peninkatan 7entilasi seaai usaha kompensasi dan dapat

    men6adi asidosis metaolik dari karon dioksida an diproduksi

    >9deani, 2$"$?.

    Se)ara keseluruhan aian tuuh an lain 6ua akan melakukan

     peruahan spesi'ik menikuti kondisi terseut. Ter6adi proses

    autoreulasi an luar iasa di otak dimana pasokan aliran darah akan

    dipertahankan se)ara konstan melalui  +,% . !in6al 6ua mentoleransi

     penuruunan aliran darah sampai $A dalam *aktu an )epat dan

     pasokan aliran darah pada saluran )erna akan turun karena mekanisme

    7asokonstriksi dari splanknik. 3ada kondisi tuuh seperti ini

     pemerian resusitasi a*al dan tepat *aktu isa men)eah kerusakan

    oran tuuh tertentu akiat kompensasina dalam pertahanan tuuh.

    >9deani, 2$"$?.

    $" P$'#t#%#&,#'##'

    3rinsip penelolaan dasar sok hemoraik ialah menhentikan

     perdarahan dan menantikan kehilanan 7olume darah >;artanto,

    2$$0?.

    "? 3emeriksaan 6asmani

    ;al pentin an harus diperiksa adalah tanda;artanto, 2$$0?.

    2? #ir*a dan 1reathin3rioritas pertama adalah men6amin air*a an paten denan

    )ukupna pertukaran 7entilasi dan oksienasi. Dierikan tamahan

    oksien untuk mempertahankan saturasi oksien leih dari +A

    >;artanto, 2$$0?.

    %? 5ir)ulation = kontrol perdarahan

    Termasuk dalam prioritas adalah menendalikan perdarahan

    an 6elas terlihat, memperoleh akses intra7ena an )ukup, dan

    menilai per'usi 6arinan. 3erdarahan dari luka di permukaan tuuh

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    34/44

    >eksternal? iasana dapat dikendalikan denan tekanan lansun

     pada tempat perdarahan>;artanto, 2$$0?.

    (? Disailit =pemeriksaan neuroloi

    Dilakukan pemeriksaan neuroloi sinkat untuk menentukan

    tinkat kesadaran, pererakan mata dan respon pupil, 'unsi

    motori) dan sensorik. In'ormasi ini erman'aat dalam menilai

     per'usi otak, menikuti perkemanan kelainan neuroloi dan

    meramalkan pemulihan >;artanto, 2$$0?.

    +? Eposure = pemeriksaan lenkap

    Setelah menurus prioritas untuk menelamatkan 6i*ana,

     penderita harus ditelan6ani dan diperiksa dari uun;artanto, 2$$0?.

    0? 3emasanan kateter urin

    Kateterisasi kandun ken)in memudahkan penilaian urin

    akan adana hematuria dan e7aluasi dari per'usi in6al denan

    memantau produksi urin. Darah pada uretra atau prostat denan

    letak tini, mudah ererak, atau tidak tersentuh pada laki;artanto, 2$$0?.

    4? 3enoatan denan posisi kepala di a*ah. Denan menempatkan

     penderita denan kepala + in)i leih rendah daripada kaki akan

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    35/44

    sanat memantu dalam meninkatkan alir alik 7ena dan denan

    demikian menaikkan )urah 6antun. 3osisi kepala di a*ah ini

    adalah tindakan pertama dalam penoatan eraai ma)am sok 

    >eksana, 2$"$?.

    *" T$!#.+ #9#% 3#+!#'

    9ntuk menetahui 6umlah 7olume darah seseoran, iasana

    diunakan patokan erat adan.@olume darah rata

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    36/44

    an hilan denan % ml )airan kristaloid, sehina memunkinkan

    restitusi 7olume plasma an hilan ke dalam ruan interstitial dan

    intraseluler. Ini dikenal seaai Phukum % untuk "Q >2 $or 1 rule3?.

     Namun leih pentin untuk menilai respon penderia kepada resusitasi

    )airan dan ukti per'usi dan oksienasi endeksana,

    2$"$?.

    " E'3$%.4#t+

    #" D$*+'+,+

    Ense'alopati adalah istilah an diunakan untuk men6elaskan

    kelainan 'unsi otak meneluruh an dapat akut atau kronik, proresi' 

    atau statis. Ense'alopati adalah dis'unsi kortikal umum an memiliki

    karakteristik per6alanan akut hina su akut >6am hina eerapa

    hari?, se)ara nata terdapat 'luktuasi dari tinkat kesadaran, atensi

    minimal, halusinasi dan delusi an serin dan peruahan tinkat

    akti'itas psikomotor >se)ara umum meinkat, akan tetapi dapat

    menurun?.  3enunaan istilah ense'alopati menamarkan peruahan

    umum pada 'unsi otak, an ermani'estasi pada anuan atensi aik 

     erupa aitasi hiperalert hina koma >e*is, 2$"2?.

    " Et+%(+

    Se)ara klinis, dianosis ense'alopati diunakan untuk 

    menamarkan dis'unsi otak di'use an diseakan oleh anuan

    'aktor sistemik, metaolik, atau toksik.>4?  Etioloi ense'alopati pada

    anak meliputi penea in'eksi, toksis >misalna karon monoksida,

    oat, timah hitam?, metaolik dan iskemik >Di5arlo, 2$$(?.

    3" P#t*+,+%(+

    ;ipoksia meru6uk pada kadar oksien arteria an kuran dari

    normal, dan iskemia meru6uk pada aliran darah ke sel atau oran tidak 

    men)ukupi untuk mempertahankan 'unsi normalna. 3enea

    ter6adina keadaan hipoksia dapat diai men6adi dua aitu saat di

    dalam kandunan dan setelah dilahirkan. 3enea saat di dalam

    kandunan terdiri dari >Di5arlo, 2$$(? :

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    37/44

    "? Oksienasi darah iu an tidak men)ukupi akiat hipo7entilasi

    selama anestesi, penakit 6antun sianosis, aal pernapasan, atau

    kera)unan karon monoksida

    2? Tekanan darah iu an rendah akiat hipotensi an dapat

    merupakan komplikasi anestesi spinal atau akiat kompresi 7ena

    ka)a dan aorta pada uterus ra7id

    %? &elaksasi uterus tidak )ukup memerikan penisian plasenta akiat

    adana tetani uterus an diseakan oleh pemerian oksitosin

     erleihan

    (? 3emisahan plasenta premature

    +? Sirkulasi darah melalui tali pusat terhalan akiat adana kompresi

    atau pementukan simpul pada tali pusat-? 7asokonstriksi pemuluh darah uterus oleh kokain

    0? insu'isiensi plasenta karena eraai sea, termasuk toksemia dan

     pas)a maturitas.

    ;ipoksia an te6adi sesudah lahir, dapat merupakan akiat dari

    >Di5arlo, 2$$(? :

    "? #nemia )ukup erat, an sampai menurunkan kandunan oksien

    darah ke tinkat kritis, akiat perdarahan erat atau penakit

    hemolitik 

    2? Sok )ukup erat, an sampai menanu penankutan

    oksien ke sel sel 7ital, akiat perdarahan adrenal, perdarahan

    intra7entrikular, in'eksi an erleihan atau kehilanan darah an

    masi'.

    %? Kuranna saturasi oksien arteria diseakan aal ter6adina

     pernapasan an adekuat pada pas)a lahir, akiat )a)at, nekrosis

    atau 6e6as pada otak 

    (? Keaalan oksienasi se6umlah darah an adekuat akiat adana

     entuk penakit 6antun konenital sianosis atau de'isiensi 'unsi

     paru an erat.

    anin an menalami hipoksik iskemik kronis dapat menalami

    retardasi pertumuhan intrauteri tanpa tanda tanda tradisional a*at

     6anin >misalna radikardi?. @elosimetri entuk eloman umilikalis

    melalui Doppler >memperlihatkan kenaikan tahanan 7as)ular 6anin?

    dan kordosintesis >memperlihatkan hipoksia 6anin? dapat

    menidenti'ikasi ai hipoksik kronis. Selan6utna kontraksi uterus

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    38/44

    menurani oksien umilikalis, menekan kardio7askular 6anin dan

    sistem sara' pusat, menhasilkan skor #3!#& rendah dan hipoksia

     pas)a lahir dalam kamar ersalin >Di5arlo, 2$$(?.

    Keadaan dimana ter6adi penurunan aliran darah uteroplasenter 

    atau keadaan an menanu proses respirasi spontan sehina

    meneakan hipoksia perinatal, asidosis laktat dan 6ika )ukup erat

    maka akan menurunkan cardiac output   atau meneakan cardiac

    arrest , dan iskemia >!o*en, 2$$0?.

    &espons a*al sirkulasi 6anin adalah menamah  shunt melalui

    duktus 7enosus, duktus arteriosus, dan 'oramen o7ale denan rumatan

     per'usi sementara ke otak, 6antun dan adrenal leih diutamakan

    daripada paru >karena adana 7asokonstriksi pulmonal?, hati, in6al

    dan usus. ;ipoksi intrauteri an lama dapat meneakan ter6adina

    3@, dan hperplasia otot polos arteriol, memuat ai )enderun

    manalami hipertensi pulmonal. #paila kea*atan 6anin

    meneakan 6anin terenah enah maka akan meneakan

    kandunan )airan amnion >mekonium, skuama ramut, lanuo?

    teraspirasi ke dalam trakea atau paru paru >Di5arlo, 2$$(?.

    Kominasi erkuranna persediaan oksien untuk otak an

    meneakan hipoksia dan kuranna atau tidak adana aliran darah

    an meneakan iskemia dapat meneakan erkuranna lukosa

    untuk metaolisme dan akumulasi laktat an menhasilkan asidosis

     pada 6arinan lokal. Setelah ter6adi reper'usi, hipoksia iskemik 6ua

    dapat menimulkan komplikasi nekrosis sel dan edema endotel

    7askular, menurunkan aliran darah pemuluh darah distal >!o*en,

    2$$0?./" G$)#%# &%+'+,

      Se)ara khas, ense'alopati hipoksia iskemik pada neonatus

    memiliki karakteristik edema sereral, nekrosis kortikal, dan

    keterliatan anlia asalis, sedankan pada neonatus preterm,

    memiliki karakteristik peri7entrikular leukomalasia. Kedua lesi dapat

    meneakan atropi kortikal, retardasi mental dan kuadriplei atau

    diplei spastika >!o*en, 2$$0?.

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    39/44

    Sesudah lahir, kominasi hipoksia 6anin kronis dan 6e6as hipoksik 

    iskemik menakiatkan neuropatoloi spesi'ik sesuai umur kehamilan.

    1ai )ukup ulan memperlihatkan nekrosis neuron korteks >nantina

    atro'i korteks? dan 6e6as iskemia parasaital. 1ai preterm

    memperaakan 3@ >nantina dipleia spastik?, status marmoratus

    anlia asalis, dan 3I@. 1ai )ukup ulan, leih serin dari pada ai

     preter, memperlihatkan in'ark korteks setempat atau multi'o)al an

    menhasilkan ke6an ke6an setempat >'okal? dan hemipleia.

    3eransanan asam amino dapat memainkan peranan pentin dalam

     patoenesis as'iksia 6e6as otak >Di5arlo, 2$$(?.

    !e6ala klinis dan karakteristik ense'alopati hipoksik iskemik 

    sanat erma)am ma)am erantun pada eratna )edera an

    ditimulkan. 3u)at, sianosis, apnea, 'rekuensi denut 6antun lamat

    dan tidak memerikan respons terhadap ransanan merupakan

     eerapa tanda umum ter6adina ense'alopati hipoksik iskemik.

     Neonatus denan ense'alopati hipoksik iskemik dera6at keparahan %

     iasana hipotonus, *alaupun a*alna terlihat hipertonus dan

    ke*aspadaan an meninkat sesaat setelah dilahirkan. Seirin

     erkemanna edema sereral, 'unsi otak menurun, depresi kortikal

    meneakan koma, dan depresi atan otak meneakan apneu.

    Seirin erkemanna edema sereri, akan ter6adi ke6an an

    dimulai saat "2!o*en, 2$$0?

    T#'/# D$!#)#t 1 D$!#)#t 2 D$!#)#t

    Tinkat

    kesadaran

    ;iperalert etarik Stupor  

    Tonus otot Normal ;ipotonus Flaksid

    &e'leks

    tendon8 klonus

    ;iperakti' ;iperakti' Tidak ada

    &e'lek moro Kuat emah Tidak ada

    3upil Midriasis Miosis #nisokor, re'lek  

    )ahaa minimal

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    40/44

    Ke6an Tidak ada #da Desereerasi

    EE! Normal 3eruahan 7oltase

    rendah hina

    akti'itas ke6an

    1anak supresi

    hina

    isoelektrik 

    Durasi 2(6am 6ika adakema6uan lain

    munkin tetap

    normal

    2(6am $,$+

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    41/44

    akiat perdarahan 7arises adalah + A pada pasien denan )riteria 5hild kelas

    #, 2+A kelas 1, +$A kelas 5. 5hild dianap leih utama dalam menentukan

    mortalitas dalam - minu atau %$ hari setelah perdahan pertama. >#kil, 2$$0?

    ;@3! dapat dipakai seaai predi)tor ketahanan hidup, ila diukur 2

    minu setelah perdarahan akut. 3erdarahan akti' pada saat endoskopi dapat

    dipakai seaai predi)tor ter6adina perdarahan ulan an leih a*al. &esiko

    kematian menurun denan )epat sesudah pera*atan di rumah sakit, demikian

     pula resiko kematian ini men6adi konstan sekitar - minu setelah perdarahan.

    >#kil, 2$$0?

    Indeks hati 6ua dapat dipakai seaai petun6uk untuk menilai pronosis

     pasien hematemesis melena an mendapat penoatan se)ara medik. 3asien

    an menalami keaalan hati rinan >indeks $

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    42/44

    DAFTAR PUSTAKA#lraldes .!. @ari)eal leedin pharma)olo Therap. 2$$+2%:"4<

    2 >DOI:"$.""+8$$$$4(022?

    #zer S#, Katz . 2$"$.  Esophageal 0arices', dilihat 2( Mei 2$"+.

    http:88emedi)ine.meds)ape.)om8arti)le8"0+2(4

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    43/44

    Di N, Oerti F, 5ales 3. 2$$-. 5urrent manaement o' the )ompli)ations o' 

     portal hpertension: 7ari)eal leedin and asites. 5M#."0(:"(%%eds.?  (elson Te!t/ook o$ %ediatrics. "0th  ed.

    3hiladelphia: Saunders #n Imprint o' Else7ier S)ien)e.

    Doole S, ok #SF, 1urrouhs #K, ;eath)ote E. 2$"". herlock4s diseases o$ 

    the lier and biliary system. "2th Edition. 9K: Bile 1la)k*ell 3ulishin."

    !ar)iaeds.? Essential o$ %ediatrics.

    +th ed. 3hiladelphia: Saunders #n Imprint o' Else7ier S)ien)e.

     5arrison: prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam' E!5

    ;artanto, Bida B 2$$0 Terapi 6airan dan Elektrolit %erioperati$  1andun

    1aian Farmakoloi Klinik Dan Terapeutik Fakultas Kedokteran 9ni7ersitas

    3ad6ad6aran.

    Issela)her K, 1raun*ald E, Bilson D, Martin 1, Fau)i #S, Kasper D. 2$"2.

    eksana, Er 2$"$ Terapi 6airan dan 7arah Semaran SMF81aian

    #nestesioloi dan Terapi Intensi', &S93 Dr. Kariadi 8 Fakultas Kedokteran

    9ni7ersitas Diponeoro.

    e*is S. 2$"2. Encephalopaty dalam Emergency (eurology. 9S#: Spinerlink.

     Netiana. 2$"$. @arises Eso'aus.  +edia 8urnal Telinga 5idung Tenggorokan:

    7ol.%>2?. Nina, Di. 5urrent manaement o' the )ompli)ations o' portal hpertension:

    7ari)eal leedin and as)ites. 5M#.Ma , 2$$-:"0(>"$?.

    3anestu #. 2$$.  %engelolaan perdarahan saluran cerna bagian atas' Dalam:

    Sudoo #B, Setiohadi 1, #l*i I, Simadirata M, Setiati S, ed. Ilmu

     penakit dalam. Edisi ". akarta: Interna 3ulishin.

    3erhimpunan Dokter Spesialis 3enakit Dalam Indonesia.  /uku a9ar ilmu

     penyakit dalam. akarta : 3usat 3eneritan Departemen Ilmu 3enakit

    Dalam FK9I. 2$$0. h 2"

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Gluud%20LL%5BAuthor%5D&cauthor=true&cauthor_uid=20839387http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Langholz%20E%5BAuthor%5D&cauthor=true&cauthor_uid=20839387http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Krag%20A%5BAuthor%5D&cauthor=true&cauthor_uid=20839387http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20839387http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20839387http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Gluud%20LL%5BAuthor%5D&cauthor=true&cauthor_uid=20839387http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Langholz%20E%5BAuthor%5D&cauthor=true&cauthor_uid=20839387http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Krag%20A%5BAuthor%5D&cauthor=true&cauthor_uid=20839387http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20839387http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20839387

  • 8/19/2019 Referat Digest Kelompok 2

    44/44

    3ro'. D. a1re)Jue >9S#? 3ro'. #.!. Khan >3akistan? 3ro'. S.K. Sarin >India?

    Drs. #.B. e Mair >Netherlands?. 2$"(. Borld !astroenterolo

    Oranisation !loal !uidelines Esophaeal 7ari)es Dapat diakses di

    http:88***.*orldastroenterolo.or8assets8eport8user'iles82$"(FIN# 

    ESO3;#!E#