repackaging x faktor

28
Repackaging Program “Talent Show” Di Televisi Dalam Perspektif Ekonomi Politik Media Kristin Tri Lestari 1) , Nunik Hariyani 2 1), 2) Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun Abstract In 2013 and in previous years , Indonesian colored with a variety of types of events that berbasic Tallent show , such as Indosiar Fantasy Academy , Mamamia , Indonesian Idol , Remix , Indonesia Got Talent , X Factor , The Voice of Indonesia, and others. Tallent show many programs make the program as the majority of the program, especially the program Tallent show winner is determined by the support of the community through SMS. Every television station not to be outdone and vying for repacking Tallent program shows featuring something different from the others . It is expected that the community keep abreast Tallent show program and ultimately to increase the rating program. This study was conducted to determine how the repackaging Tallent show on television programs in the perspective of the political economy of media . In this study, the writer used descriptive research with a qualitative approach . The object of this study is repackaging Tallent show on television programs using a political economy approach to media ( commodification , spatialization and structuring ) especially at Tallent show X factor program on RCTI . First , commodification refers to the use of goods and services is seen from the utility which then transformed into a commodity market is assessed from its meaning , Second , spatialization is a process to overcome the barriers of space and time in social life by the corporate media in the form of business expansion , Third , structuring a process of merging human agency ( human agency ) with the process of social change in the structural analysis

Upload: eka-nafisah

Post on 04-Jan-2016

231 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Mata Kuliah Pa Gun Gun Heryanto

TRANSCRIPT

Page 1: Repackaging X Faktor

Repackaging Program “Talent Show” Di TelevisiDalam Perspektif Ekonomi Politik Media

Kristin Tri Lestari 1), Nunik Hariyani 2

1), 2) Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun

AbstractIn 2013 and in previous years , Indonesian colored with a variety of types of events that berbasic Tallent show , such as Indosiar Fantasy Academy , Mamamia , Indonesian Idol , Remix , Indonesia Got Talent , X Factor , The Voice of Indonesia, and others. Tallent show many programs make the program as the majority of the program, especially the program Tallent show winner is determined by the support of the community through SMS. Every television station not to be outdone and vying for repacking Tallent program shows featuring something different from the others . It is expected that the community keep abreast Tallent show program and ultimately to increase the rating program. This study was conducted to determine how the repackaging Tallent show on television programs in the perspective of the political economy of media . In this study, the writer used descriptive research with a qualitative approach . The object of this study is repackaging Tallent show on television programs using a political economy approach to media ( commodification , spatialization and structuring ) especially at Tallent show X factor program on RCTI . First , commodification refers to the use of goods and services is seen from the utility which then transformed into a commodity market is assessed from its meaning , Second , spatialization is a process to overcome the barriers of space and time in social life by the corporate media in the form of business expansion , Third , structuring a process of merging human agency ( human agency ) with the process of social change in the structural analysis

Keywords : Repackaging; Tallent Show ; Television; Political economy of the media

Latar BelakangProgram hiburan yang saat ini

disukai oleh masyarakat adalah jenis program tallent show, dimana pada tahun 2013 maupun tahun-tahun sebelumnya, Indonesia diwarnai dengan berbagai macam jenis acara yang berbasic talent show, seperti Akademi Fantasi Indosiar, Mamamia, Akademi Pelawak Indonesia, Indonesian Idol, Idola Cilik, Indonesia Mencari Bakat, X Faktor, The Voice Indonesia, dan lainnya. Berbagai jenis kekhasan maupun keunggulan dari masing-masing ajang tersebut menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Banyaknya program talent show menjadikan program tersebut sebagai program mayoritas, apalagi pemenang dalam program tallent

show ditentukan oleh banyaknya dukungan dari masyarakat melalui SMS. Hal ini menyebabkan masyarakat selalu mengikuti perkembangan program talent show pada umumnya. Kurang lebih ada sekitar 10 (sepuluh) saluran televisi yang dapat diterima masyarakat dalam menyiarkan program tallent show saat ini.

Salah satu dari stasiun televisi tersebut yang menyiarkan program talent show yaitu RCTI. Dengan mengusung program tallent show Indonesian Idol, Idola Cilik dan lain-lain, RCTI terbukti berhasil memasuki pasaran acara tallent show di Indonesia. Selain itu sekarang muncul program tallent show terbaru di RCTI yaitu X Faktor.

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 REPACKAGING PROGRAM ..54

Page 2: Repackaging X Faktor

Persaingan program tallent show dalam menyuguhkan acara hiburan yang sangat disukai oleh masyarakat menjadikan tantangan bagi para produser. Setiap stasiun televisi tidak mau kalah dan berlomba-lomba untuk mengemas ulang program tallent show dengan menampilkan sesuatu yang berbeda dari yang lain. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan masyarakat sebuah hiburan yang sangat baik tidak hanya disuguhkan dengan berita dan sinetron-sinetron saja saat ini, tetapi program talent show bisa menjadi hiburan yang istimewa untuk keluarga. Semakin banyak jumlah khalayak yang menonton, maka semakin tinggi rating yang akan diperoleh program tallent show tersebut. Selain itu semakin banyak pula keuntungan yang didapat oleh stasiun televisi.

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

Bagaimana repackaging program talent show di televisi dalam perspektif ekonomi politik media?

TujuanAdapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Mengetahui proses pelaksanaan

program tallent show di Televisi (X faktor RCTI)

2. Mengetahui bagaimana repackaging program tallent show di televisi (X faktor RCTI) dalam perspektif ekonomi, politik, media

Tinjauan PustakaTelevisi adalah sebuah alat

penangkap siaran bergambar. Menurut Ardianto Elvinaro dalam Komunikasi Massa Suatu Pengantar mengatakan bahwa Televisi berasal dari kata tele dan vision, yaitu : tele artinya jauh dan vision artinya tampak. Jadi, televisi berarti tampak atau dapat dilihat dari jarak jauh. Di televisi, program merupakan unsur yang sangat penting karena program yang disiarkan memiliki dampak yang

sangat luas terhadap masyarakat. Oleh sebab itu, stasiun penyiaran harus benar-benar memperhatikan dan merancang programnya dengan baik.

Program talent show adalah program pencarian bakat, dimana ide pembuatan acara ini bermula di Inggris sekitar tahun 2005. Ajang pencarian bakat ini sudah diadopsi oleh 32 negara. Salah satunya yaitu Indonesia. Berbagai macam program talent show antara lain Akademi Fantasi Indosiar, Mamamia, Indonesian Idol, Idola Cilik, Indonesia Mencari Bakat, X Faktor, The Voice Indonesia, dan lainnya.

Secara harafiah, Information Repackaging adalah mengemas informasi kembali, atau mengubah dari satu bentuk informasi ke bentuk lainnya. Pengertian ini bisa bermakna menuliskan ucapan, nyanyian, yel, doa, mantra. Bisa juga objek ini diubah menjadi grafik, gambar, puisi. Bisa juga mengubah media satu ke media lain misalnya kertas, digital, pita magnetik, mikrofis, DVD. Kemas ulang informasi bisa berupa perubahan bahasa satu ke bahasa lain, misalnya terjemahan, intepretasi, dan bisa pula berupa perubahan fungsi seperti revisi, ringkasan, analisis, risalah, bahkan anotasi.Mosco mengatakan bahwa ekonomi politik media dalam pandangan yang sempit dapat diartikan sebagai kajian tentang hubungan sosial khususnya hubungan kekuasaan dalam bidang produksi, distribusi dan konsumsi sumber daya, termasuk sumber daya komunikasi. Sedangkan dalam konteks yang lebih luas, ekonomi politik media dapat diterjemahkan sebagai kajian tentang kontrol dan bagaimana manusia bertahan dalam kehidupan sosial. (Mosco, 1996:25-26)

Lebih jauh Mosco kemudian mengajukan 3 (tiga) konsep entri yang diajukan bagi penerapan teori ekonomi politik media dalam industri komunikasi, yakni komodifikasi

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 REPACKAGING PROGRAM ..55

Page 3: Repackaging X Faktor

(commodification), spasialisasi (spatialization) dan strukturisasi (structuration). Pertama, komodifikasi mengacu pada pemanfaatan barang dan jasa yang dilihat dari kegunaanya yang kemudian ditransformasikan menjadi komoditas yang dinilai dari maknanya di pasar. Bentuk komodifikasi dalam komunikasi sendiri pada dasarnya juga ada 3 (tiga) jenis yakni; komodifikasi intrinsink atau intrinsinc commodification, komodifikasi ekstrinsink atau extrinsinc commodification, serta komodifikasi sibernatik atau cybernetic commodification.Komodifikasi Isi Media

Komodifikasi intrinsink atau ko modifikasi isi adalah proses perubahan pesan dari sekumpulan data ke dalam sistem makna dalam wujud produk yang dapat dipasarkan, seperti paket produk yang dipasarkan oleh media dengan cara pemuatan tulisan seorang penulis artikel lain dan iklan dalam suatu paket yang bisa di jual.

Sementara komodifikasi ekstrinsink atau komodifikasi khalayak adalah proses modifikasi peran pembaca oleh perusahaan media dan pengiklan dari fungsi awal sebagai konsumen pada media kepada konsumen khalayak yang bukan media, dimana perusahaan media memproduksi khalayak dan kemudian menyerahkannya pada pengiklan. Dengan kata lain, dalam kondisi ini terjadi kerjasama yang saling menguntungkan antara perusahaan media dengan pengiklan, dimana perusahaan media digunakan sebagai sarana untuk menarik khalayak yang akan dijual kepada pengiklan yang akan membayar ke perusahaan media tersebut. Terakhir, komodifikasi sibernetik pada dasarnya terkait dengan proses mengatasi kendali dan ruangKedua, spasialisasi merupakan proses untuk mengatasi hambatan ruang dan waktu dalam kehidupan sosial oleh

perusahaan media dalam bentuk perluasan usaha, semisal proses integrasi horizontal, vertikal dan internasionalisasi. Dalam konteks integrasi ini, Mosco menjelaskan bahwa integrasi horizontal terjadi ketika sebuah perusahaan yang ada dalam jalur media yang sama membeli sebagian besar saham pada media lain, yang - tidak ada hubungan langsung dengan bisnis aslinya; atau ketika perusahaan mengambil alih sebagian besar saham dalam suatu perusahaan yang sama sekali tidak bergerak dalam bidang media. (Mosco, 1996:176)Ketiga, strukturisasi merupakan proses penggambungan human agency (agensi manusia) dengan proses perubahan sosial ke dalam analisis struktur. Karakteristik penting dari teori strukturisasi pada dasarnya adalah kekuatan yang diberikan kepada perubahan sosial, yang menggambarkan bagaimana struktur diproduksi dan direproduksi oleh agen manusia yang bertindak medium struktur-struktur. Strukturisasi inilah yang menyeimbangkan kecenderungan dalam analisis ekonomi politik media guna menggambarkan struktur seperti lembaga bisnis dan pemerintahan dengan menunjukkan dan menggambarkan ide-ide agensi, hubungan sosial fundamental yang mengacu pada peranpara individu sebagai aktor sosial yang perilakunya dibangun oleh matriks hubungan sosial dan positioning, termasuk kelas, ras dan gender. (Mosco, 1996:215)

Metode PenelitianJenis Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana menurut Hadi Sutrisno (1987: 89), metode ini menggambarkan repackaging program tallent show di televisi dalam perspektif ekonomi politik media, tidak mencari dan menjelaskan suatu

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 REPACKAGING PROGRAM ..56

Page 4: Repackaging X Faktor

hubungan ataupun menguji hipotesa dan membuat prediksi.Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah repackaging program talent show di televisi dalam perspektif ekonomi politik media. Karena dalam penelitian ini penulis menjelaskan bagaimana konsep kemas ulang program tallent show di televisi dengan menggunakan pendekatan ekonomi politik media ( komodifikasi, spesialisasi dan strukturisasi) khususnya pada program tallent show X faktor di RCTI.

Teknik Pengumpulan Data Observasi Interview/Wawancara

Penentuan key informan dan informan

Pada penelitian ini key informan yang peneliti pilih adalah Produser program talent skow X faktor RCTI, karena dianggap sebagai orang yang paling mengetahui dan menguasai tentang repackaging program talent skow tersebut dalam perspektif ekonomi politik media sehingga data-data yang diperoleh sangat relevan. Teknik Analisa Data Penulis pada penelitian ini mempergunakan teknik análisis data Model Miles dan Huberman. Aktivitas dalam análisis data yaitu data reduction, data display dan conclusión drawing/verivication. Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data. Menurut Suharsimi Arikunto (1992:121) Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Hasil dan Pembahasan Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Tanggal 24 Agustus 1989 sebuah catatan penting digoreskan dalam lembaran sejarah pertelevisian Indonesia, stasiun televisi swasta

pertama di Indonesia, RCTI, mulai mengudara secara terrestrial di Jakarta. Menayangkan berbagai program acara hiburan, informasi dan berita yang dikemas dengan menarik. RCTI tumbuh dengan cepat menjadi agen perubahan dan pembaharu dalam dinamika sosial masyarakat di Indonesia. Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki jangkauan terluas di Indonesia, melalui 48 stasiun relaynya program-program RCTI disaksikan oleh lebih dari 190,4 juta pemirsa yang tersebar di 478 kota di seluruh Nusantara, atau kira-kira 80,1% dari jumlah penduduk Indonesia. Kondisi demografi ini disertai rancangan program-program menarik diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk menayangkan promo mereka di RCTI.

Sejak awal, cita-cita RCTI adalah menciptakan serangkaian acara unggulan dalam satu saluran, yang memungkinkan para pengiklan memilih RCTI sebagai media iklan-iklan mereka. Cita-cita itu menjadi nyata karena sejak berdiri hingga saat ini RCTI senantiasa menjadi market leader. Di usianya yang ke-23, tahun 2012 (periode Januari - Desember 2012) RCTI tetap mempertahankan posisi market leader dengan pangsa pemirsa mencapai 17.5% (ABC, 5+) dan 17.8% (All Demography). RCTI juga berhasil mempertahankan pangsa periklanan televisi tertinggi sebesar 15.7% (periode Januari - Nopember 2012), seperti dilaporkan oleh Nielsen Audience Measurement. Di RCTI, kualitas bukanlah kata tanpa makna, melainkan harmonisasi dari mimpi, idealisme, kesungguhan, kerja keras, kebersamaan, dan doa. 6 (enam) aspek tersebut tercermin dan mewarnai program-program RCTI yang mengusung motto "Kebanggaan Bersama Milik Bangsa" namun tampil dalam kemasan yang "oke". Kualitas program-program RCTI pada akhirnya mengantarkan RCTI untuk selalu menjadi yang terdepan dalam industri penyiaran TV di Indonesia

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 REPACKAGING PROGRAM ..57

Page 5: Repackaging X Faktor

Program X Faktor RCTIProgram X Faktor Indonesia adalah

sebuah acara realitas berupa kompetisi bernyanyi yang diadopsi dari tayangan asli The X Factor di Inggris; pemenang ajang pencarian bakat ini akan mendapat kontrak rekaman dari Sony Music Indonesia. Musim pertama dari program ini mulai ditayangkan di RCTI pada 28 Desember 2012. Sponsor utama acara ini adalah Cross Mobile dan slogan acara ini adalah "The Ultimate Singing Competition". Proses audisi telah diselenggarakan pada bulan September hingga November 2012. Pada 29 Oktober 2012, RCTI mengumumkan dua dari empat musisi yang akan mengisi posisi juri X Factor Indonesia, yaitu Ahmad Dhani dan Bebi Romeo. Dan mengisi posisi untuk dua juri perempuan, terutama penyanyi internasional asal Indonesia, Anggun C. Sasmi dan Rossa.

Proses audisi X Factor Indonesia berlangsung di sepuluh kota di Indonesia yaitu Medan, Bandung, Padang, Balikpapan, Manado, Makassar, Ambon, Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta. Sementara itu, audisi utama diselenggarakan di lima kota yaitu Medan, Surabaya, Yogyakarta dan Jakarta. Lebih dari 100.000 pendaftar mengikuti proses audisi X Factor Indonesia. Para pendaftar diharuskan berusia minimal 15 tahun sampai dengan usia maksimal yang tidak terbatas, baik dalam format penyanyi solo maupun grup vokal. Audisi online juga digelar selama lima hari, dari tanggal 24 hingga 28 Oktober 2012, melalui situs resmi X Factor Indonesia.

Penyajian Hasil WawancaraDari wawancara yang telah

dilakukan dengan direktur program dan produksi RCTI yaitu ibu Endah Hari Utami dan Produser Eksekutif Program X Faktor Indonesia di RCTI

yaitu Bapak Fabian Dharmawan terkait dengan beberapa konsep kemas ulang program X faktor diketahui bahwa Program talent show X Faktor Indonesia di RCTI memiliki keunggulan dibandingkan dengan program talent show yang lain, dimana program ini terdiri dari beberapa tahapan, menggunakan tema per-episodenya dan mendatangkan banyak bintang tamu artis-artis penyanyi papan atas. Tahapan ini antara lain yaitu:1. Boot Camp: Pada tahap ini peserta

di bagi kedalam beberapa grup dan dilatih Bernyanyi dan Aksi Panggung, lalu di tampilkan di depan para juri, dan para juri berhak meloloskan peserta ke babak berikutnya atau tidak. Disini pula peserta yang lolos di kategorikan.

2. JHV (Judge Home Visit): Pada tahap ini peserta bertemu dengan para Mentor mereka di tempat yang menggambarkan gaya hidup Mentor yang merupakan salah satu dari keempat juri, dan para peserta juga akan di adu kembali sebelum masuk ke babak berikutnya.

3. Showcase: Pada tahap ini kedua belas peserta yg dipilih menampilkan penampilan mereka untuk pertama kalinya secara live di panggung Gala. Di tahap ini juga dipilih satu peserta yg sudah tereliminasi dari tahap Judge Home Visit (JHV) untuk menjadi peserta ketiga belas (Wild Card).

4. Gala Show: Di tahap ini peserta akan saling adu kekuatan bernyanyi mereka secara langsung di tonton oleh jutaan penonton, dan tiap minggunya akan ada yang tereleminasi, peserta lolos ke babak grand final berikutnya.

Sedangkan untuk penerimaan rating acara dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan direktur program dan produksi RCTI yaitu ibu Endah Hari Utami dan Bapak Fabian Dharmawan selaku Produser Eksekutif Program X Faktor Indonesia

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 REPACKAGING PROGRAM ..58

Page 6: Repackaging X Faktor

di RCTI diketahui bahwa program talent show X faktor RCTI ini beberapa kali menduduki rating

Tabel 1. Rating Acara

pertama. Hal ini dapat dilihat dari sajian tabel berikut ini:

No EpisodeTanggal

RatingShare Peringkat

tayang (%) harian

1 "Audisi 1"28 Desember

3,2 15,6 122012

2 "Audisi 2" 4 Januari 2013 4,7 20,8 43 "Audisi 3" 11 Januari 2013 4,5 21,8 44 "Audisi 4" 18 Januari 2013 3,9 21,1 55 "Bootcamp 1" 25 Januari 2013 4,7 25,5 26 "Bootcamp 2" 1 Februari 2013 4,9 24,3 27 "Judges' Home Visit" 8 Februari 2013 4,5 26,2 2

8 "Showcase"15 Februari

4,9 30,3 22013

9"Gala live show & 22 Februari

4,2 27,9 2results 1" 2013

10"Gala live show &

1 Maret 2013 5.4 33.6 1results 2"

11"Gala live show &

8 Maret 2013 4.4 29.9 2results 3"

12"Gala live show &

15 Maret 2013 4.9 31.6 2results 4"

13"Gala live show &

22 Maret 2013 4.7 30.4 2results 5"

14"Gala live show &

29 Maret 2013 4.9 28.3 2results 6"

15"Gala live show &

5 April 2013 5.4 33,6 1results 7"

Sumber: Dok. RCTI (Progr & Produksi X faktor)

Menurut direktur program dan produksi RCTI yaitu ibu Endah Hari Utami dan Bapak Fabian Dharmawan selaku Produser Eksekutif Program X Faktor Indonesia di RCTI, dari perolehan rating yang tinggi berpengaruh terhadap pemasukan iklan di RCTI khususnya untuk program talent show X faktor Indonesia dan hal ini mengakibatkan kondisi keuangan RCTI meningkat drastis. Kondisi stabilitas keuangan dan kemapanan karyawannyapun terjamin dengan baik. Hal ini akan meningkatkan antusiasme karyawan RCTI dalam membuat suatu program unggulan yang lain yang lebih bermutu.

Selain itu dapat dipastikan bahwa RCTI menjadi salah satu media yang paling berpengaruh di masyarakat apalagi dengan adanya acara yang berbeda dari program televisi yang lain dan siap bersaing dengan media televisi yang ada di Indonesia. Kekuatan RCTI dalam mempengaruhi pasar begitu kuat, dimana hal ini ditunjukan dengan makin beragamnya acara-acara yang sengaja dipilih dan disajikan oleh RCTI kepada masyarakat dengan program yang menghibur, inovatif, kreatif dan tentu saja berkualitas seperti program X faktor Indonesia di RCTI ini.

Masih menurut ibu Endah Hari Utami dan Bapak Fabian Dharmawan, program X faktor Indonesia di RCTI

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 REPACKAGING PROGRAM ..59

Page 7: Repackaging X Faktor

adalah salah satu program unggulan RCTI yang berhasil merebut simpati publik. Dan hal ini tentu saja akan ditindak lanjuti oleh pihak RCTI untuk membuat program X faktor Indonesia ke -2 di RCTI. Dan diharapkan program lanjutan ini pun akan berdampak positif dan tetap meraih simpati publik seperti program pertama X faktor Indonesia di RCTI.

KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian “

Repackaging Program Talent Show Di televisi Dalam Perspektif EkonomiPolitik Media” yang telah dilakukan diRCTI dan terkait dengan wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan direktur program dan produksi RCTI yaitu ibu Endah Hari Utami dan Bapak Fabian Dharmawan selaku Produser Eksekutif Program X Faktor Indonesia di RCTI dapat diambil kesimpulan antara lain: Ada beberapa tahapan /konsep

kemas ulang yang telah dilakukan oleh RCTI untuk membedakan program talent show X faktor Indonesia dengan program talent show yang lain, dimana dalam program X faktor Indonesia menyajikan lima tahapan penting dalam pelaksanaanya yaitu Boot Camp, Judge Home Visit, Showcase, Wild Card dan Gala Show

Setiap episode di Gala show selalu menampilkan tema-tema yang unik dan berbeda untuk setiap kontestan. Tema-tema tersebut antara lain My Musical Inspiration, Night Of The Superstars, Woman's Day, East Meets West dll.

Setiap episode di Gala show selalu menampilkan bintang tamu artis-artis penyanyi papan atas untuk berduet dengan kontestan. Bintang tamu tersebut antara lain Sandy sandoro, Setia band, Ari lasso, Tompi, Judika, Regina dll

Perolehan rating untuk program acara X faktor Indonesia di RCTI ini selalu menduduki peringkat teratas

dibanding program acara yang lain, hal ini tentu saja berpengaruh terhadap kondisi stabilitas keuangan di RCTI yang juga semakin meningkat karena banyaknya iklan yang masuk dan RCTIpun memiliki kekuatan untuk bertahan dan bahkan unggul dipasaran

Saran

Walaupun konsep kemas ulang yang dilakukan oleh pihak RCTI telah memperoleh hasil yang memuaskan dengan perolehan rating yang selalu tinggi, namun untuk kualitas program lanjutan ke-2 X faktor Indonesia harus terus dipertahankan dan bahkan kalau bisa ditingkatkan agar masyarakat tidak bosan dengan penyajian yang sama.

Sebaiknya dalam pemilihan tema tidak perlu memakai bahasa Inggris, tapi karena kita bangsa Indonesia dan untuk menjaga kebanggaan kita terhadap tanah air sudah sepatutnya dalam menentukan tema menggunakan bahasa Indonesia saja. Dengan begitu acara X faktor Indonesia ini akan dianggap lebih merakyat.

DAFTAR PUSTAKAArdianto Elvinaro, Komunikasi

Massa Suatu Pengantar, Remaja Rosda karya, bandung, 2004

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Suatu Pendekatan Praktek, Bhineka Cipta, Jakarta 1992

Hadi Sutrisno, Metodelogi Research, jilid 1, cetakan xx, UGM, Yogjakarta 1987

Mosco, Varian Utama Ekonomi Politik Media, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 1999

Sosial Volume 15 Nomor 1 Maret 2014 REPACKAGING PROGRAM ..60