salinan permen no 45 th 2015
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Salinan Permen No 45 Th 2015
1/7
S A L I N A N
PERATURAN MENTERI RISET TEKNOLOGI DA N PENDIDIKAN TINGGI
R E P U B L I K I N D O N E S IA
N O M O R 4 5 TA H U N 2 5
T E N TA N G
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI RISET TEKNOLOGI DAN
P E N D I D I K A N T IN GG I N O MO R 2 TA H U N 2 5 T E N TA N G P E N ER I M A AN
M A H A S I S WA B AR U P RO GR AM S AR JA NA PA D A P E R G U R U A N T I N G G I N E G E R I
D E N G A N R A H M AT T U H A N YAN G M AH A E S A
MENTERI RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : a. bahwa dalam rangka m e ni ng ka tk an k ua li ta s m a ha si sw a
baru program s a rj an a p a da perguruan t inggi negeri perlu
dilakukan perubahan jumlah alokasi daya tampung pada
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
SNMPTN dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri SBMPTN , serta seleksi p en er im a an m a ha si sw a
baru secara ma ndiri yang dilaksanakan oleh masing
masing PTN;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dim aksud p ad a huruf a perlu m en et ap ka n P er at ur an
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada
Perguruan Tinggi Negeri;
-
8/18/2019 Salinan Permen No 45 Th 2015
2/7
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi Lembaran Negara Repub lik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 336 ;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi L embaran N ega ra R epublik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5500 ;
3. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015 tentangKementerian Riset , Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
14 ;
4. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 ten tang
Pembentukan Kabinet Kerja;
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor 2 Tahun 2 0 15 t en ta n g Pener imaan Mahas iswa BaruProgram Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2 ;
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor 15 Tahun 2015 ten tang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Riset , Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Berita N eg ar a R ep ub li k Indonesia Tahun 2015 Nomor
889 ;
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN
P E N D I D I K A N T IN G G I TE N TA N G P E R U B A H A N ATAS
PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN
P EN DID IK AN T IN GG I N O M O R 2 TA H U N 2 1 5 T E N TA N G
P E N E R I M A A N M A H A S I S WA B A R U P R O G R A M S A R J A N A
P A D A P E R G U R U A N T I N G G I N E G E R I
-
8/18/2019 Salinan Permen No 45 Th 2015
3/7
P a s a l I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, danPendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pener imaan Mahasiswa Baru
Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2 , diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:
P a s a l 1
Dalam Peraturan Menter i i ni yang dimaksud dengan:
1. Pendidikan Tinggi adalah jenjang p en did ik an s ete la h pen did ik an
menengah yang mencakup program diploma program sa rjana
program magister program doktor dan program profesi serta program
spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan
k e bu d ay a an b a n gs a Indonesia.
2. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan
Pendidikan Tinggi.
3. Perguruan Tinggi Negeri yang selanjutnya disingkat PTN adalah
Perguruan Tinggi yang didirikan dan/a tau diselenggarakan oleh
P e m e r i n t a h
4. Program Sarjana adalah je nja ng p end id ik an akademik setelah
pendidikan menengah yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi.
5. Program studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran
yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam
sa tu jenis p en di di ka n a ka de mi k p en di di ka n profesi d a n / a t a u
pendidikan vokasi .
6. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi.
7. S el ek si N as io na l M as uk P er gu ru an Tinggi Negeri y an g s el an ju tn ya
disingkat SNMPTN adalah seleksi y an g d il ak uk an oleh masing masing
P T N d i b a w a h k o o r d i n as i P a n i t i a a s i o n a l
-
8/18/2019 Salinan Permen No 45 Th 2015
4/7
8. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang selanjutnya
disingkat SBMPTN adalah seleksi yang dilakukan oleh PTN secara
b e r s a m a d i b a w a h k o o rd i na s i P a n it ia P u s a t
9. Seleksi Mandiri adalah seleksi yang dilaksanakan oleh masing masingP T
10. Rektor adalah pemimpin Perguruan Tinggi Negeri.
11. Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia selanjutnya disingkat RPTN adalah forum komunikasi para Rektor Perguruan Tinggi
Negeri yang didirikan untuk menjaga dan meningkatkan baku mutu
pendidikan tinggi integritas dan etika akademik.12. Panitia Nasional adalah panitia yang menyelenggarakan seleksi
nasional masuk perguruan tinggi negeri.
13. Panitia Pusat adalah panitia yang menyelenggarakan seleksi bersama
masuk perguruan t inggi negeri.
14. Kementerian adalah p er an gk at p em er in ta h y an g membidangi urusan
di bidang pendidikan tinggi.
15. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan di bidang
pendid ikan tinggi.
2. Ketentuan Pasal 2 huruf a huruf b d an h ur uf c diubah sehingga Pasal 2
berbunyi sebagai berikut:
P a s a l 2
Pola pener imaan mahasiswa baru Program Sarjana pada PTN meliputi:
a. SNMPTN yang dilakukan melalui se leks i berdasarkan hasil penelusuran
pres tas i akademik calon mahasiswa;
b. SBMPTN yang dilakukan melalui seleksi berdasarkan hasil ujian tertulis
dalam bentuk cetak paper sed testing atau menggunakan kompute r
computer se d testing , a tau kombinasi hasil ujian tertulis dan ujian
keterampilan calon mahasiswa; dan
c. Seleksi Mandiri dilakukan melalui sel eksi yang d iatu r d an ditetapkan
oleh masing masing PTN.
-
8/18/2019 Salinan Permen No 45 Th 2015
5/7
3. Ketentuan Pasal 5 ayat 2) diubah, sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai
b e r i k u t
a s a l 5
1) PTN m en et ap ka n j um la h daya tampung mahasiswa baru dengan
menjaga kese imbangan an ta ra jumlah m a k si m u m m a ha s is w a dalam
setiap program studi dan kapasitas sarana dan prasarana, dosen dan
tenaga kependidikan, serta layanan dan sumber daya pendidikan
la innya.
2 Jumlah alokasi daya tampung mahas i swa baru program sarjana pada
PTN sebagai berikut:a. paling sedikit 40 empat puluh persen) pada s et ia p p ro gr am
s tudi yang diterima melalui SNMPTN;
b. pal ing sedikit 30 tiga puluh persen) pada setiap program studi
yang diterima melalui SBMPTN; da n
c. paling banyak 30 tiga puluh persen) pada setiap program studi
yang diterima melalui penerimaan mahasiswa baru secara
mandiri yang dilaksanakan oleh masing-masing PTN.
4. Ketentuan Pasal 9 ayat 1 huruf a, huruf b, huruf c, dan ayat 2 huruf b
diubah, di antara huruf b dan huruf c disis ipkan huruf bl, sehingga
Pasal 9 berbuny i sebagai berikut:
a s a l 9
1) Panitia Nasional s eb ag ai ma na d im ak su d d al am Pasal 7 dan Panitia
Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 mempunyai tugas:
a. merencanakan, mengoordinasikan, m el ak sa na ka n, m em an ta u,
mengevaluasi, dan menyusun laporan seleksi penerimaan
m a h a si s wa b a ru ;
b. m en ge mb an gk an s is te m seleksi penerimaan mahasiswa baru
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan tahun sebelumnya; dan
c. m eny era hka n laporan seleksi p en erim aan m ahas is wa baru
sebagaimana dimaksud pada huruf a secara tertulis kepada
Menteri paling lambat 3 tiga) bulan setelah pelaksanaan.
-
8/18/2019 Salinan Permen No 45 Th 2015
6/7
2 Panit ia Nasional s eb ag ai ma na d im ak su d d al am P as al 7 d an Panit ia
Pusa t sebagaimana dim aksud dalam Pasal 8 mempunyai
kewenangan:
a. membentuk d an mengangkat kelompok kerja ;
b. menyusun d an menetapkan Prosedur Operasional Baku POB
pe laksanaan seleksi pener imaan m a h as i sw a b a ru ;
b l . menyusun dan m ene tap kan p ersy arata n dan ta ta cara
pe laksanaan seleksi p e ne r im a a n m a h a si s w a b a ru ;
c. member ikan p en ug as an k ep ad a PTN d al am p el ak sa na an seleksi
p e ne ri m aa n m a h as is w a b ar u;
d. melakukan kerja sama dengan instansi pemerintah, pemerintahdaerah, d an / a t au badan u s a h a milik negara a tau badan u s a h a
milik swas ta ; d a n
e. melaksanakan administrasi dan pengelolaan keuangan sesuai
dengan ke ten tuan pera tu ran perundang-undangan.
Ketentuan Pasal 11 ayat 1 h u r u f b d iu ba h , s et el a h h u r u f b di tambah 2
dua h uruf, yakni huruf b l dan b2, di an ta ra ayat 1 dan ayat 2
disisipkan ayat la , sehingga Pasa l 11 berbunyi sebagai ber ikut :
1 Persyara tan u n t u k mengikut i SNMPTN adalah:
a. calon p e se rt a b e ra d a d i k ela s terakhir p a d a pendid ikan menengah
yang akan lu lus pada t ahun berjalan;
b. calon peser ta memiliki p r es t as i a k ad em i k b a ik dan konsisten;
b l calon peser ta m a s u k peringkat terbaik di s e ko la h y an g ditentukan
be rdasa rkan akred i tas i sekolah; d a n
b2. calon p es er ta m em en uh i p er sy ar at an lain yang di tentukan oleh
masing-masing PTN.
la Pres tas i a ka de m ik b ai k d a n k on si st en s eb a ga im a n a d i m ak s ud pada
ayat 1 h u r u f b di lakukan pemeringkatan o leh Pan it i a Nasional.
2 Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan ta ta cara
pener imaan mahasi swa baru melalui SNMPTN ditetapkan oleh Panit ia
a s i o n a l
-
8/18/2019 Salinan Permen No 45 Th 2015
7/7