skripsi - you windows world · 2020. 2. 4. · skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah...

93
PENGARUH TEKNIK SHOW NOT TELL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MURID KELAS V SD NEGERI 189 BUKIT BARINGENG KECAMATAN LILIRILAU KABUPATEN SOPPENG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru SekolahDasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Rina Masriana 10540 9696 15 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 20-Dec-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

PENGARUH TEKNIK SHOW NOT TELL TERHADAP HASIL BELAJAR

KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MURID KELAS V

SD NEGERI 189 BUKIT BARINGENG KECAMATAN LILIRILAU

KABUPATEN SOPPENG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru SekolahDasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Rina Masriana

10540 9696 15

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian
Page 3: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian
Page 4: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132. Fax. (0411)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : RINA MASRIANA

Nim : 10540 9696 15

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Teknik Show Not Tell Terhadap Hasil Belajar

Keterampilan Menulis Deskripsi Murid Kelas V SD Negeri

189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten

Soppeng

Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya

sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain.

Demikian pernytaan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, September 2019

Yang Membuat Permohonan

RINA MASRIANA

NIM : 10540 9696 15

Page 5: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132. Fax. (0411)

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : RINA MASRIANA

Nim : 10540 9696 15

Jurusan : Pendidikan Guru SekolahDasar S1

Fakultas : Keguruan dan IlmuPendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Teknik Show Not Tell Terhadap Hasil Belajar

Keterampilan Menulis Deskripsi Murid Kelas V SD Negeri

189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten

Soppeng

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi, saya akan

menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan selalu melakukan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2 dan 3, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikan Perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran

Makassar, September 2019

Yang Membuat Perjanjian

RINA MASRIANA

NIM : 10540 9696 15

Page 6: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk di hari tua”

“Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat baik

terhadap diri sendiri”

“orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang

harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak”

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

1. kedua orang tuaku tercinta Hasanuddin dan Rohani, terimakasih atas segala

bantuan, dukungan, dan lantunan doanya.

2. Saudara-saudaraku Nurul Hikma dan Rahmat Kurniawan yang merupakan

sumber semangatku.

3. Kerabat dekatku yang telah membantu dalam menyelesaikan studiku.

Jangan mengatakan bahwa kepintaran yang dimiliki

seseorang itu adalah suatu hal keberuntungan, karena

seseorang yang pintar itu belum tentu dia memiliki

kecerdasan

Page 7: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

ABSTRAK

Rina Masriana. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Teknik Show Not Tell

Terhadap Hasil belajar Keterampilan Menulis Deskripsi Kelas V SD Negeri 189

Bukit Baringeng. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pembimbing I H. Andi Syukri Syamsuri dan Pembimbing II Haslinda.

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena yang ada yang

menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang memiliki hasil belajar yang rendah

dalam proses pembelajaran. Melalui pemberian pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Teknik Show Not Tell khususnya dalam

pelajaran Keterampilan Menulis Deskripsi, diharapkan hasil belajar yang dialami

oleh siswa dapat ditingkatkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

Teknik Show Not Tell terhadap hasil belajar keterampilan menulis deskripsi murid

kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten

Soppeng. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian pre eksperimental dengan jenis one group pre test-post test design.

Desain ini melakukan dua kali pengukuran terhadap hasil belajar keterampilan

menulis deskripsi siswa yang akan dijadikan sampel.

Pengukuran pertama (pre test) dilakukan untuk melihat kondisi sampel

sebelum diberikan perlakukan, yaitu tingkat hasil belajar keterampilan menulis

deskripsi murid kelas V sebelum diterapkan model pembelajaran Teknik Show Not

Tell dan pengukuran kedua (post test) dilakukan untuk mengetahui tingkat hasil

belajar keterampilan menulis deskripsi murid kelas V setelah diterapkan model

pembelajaran Teknik Show Not Tell oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini

adalah murid kelas V SD Negeri Tanetea sebanyak 18 orang.

Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran Teknik Show Not Tell memiliki pengaruh

terhadap hasil belajar menulis karangan deskripsi murid kelas V SD Negeri Bukit

Baringeng, setelah diperoleh tHitung= 2,21 dan tTabel = 2,110 maka diperoleh tHitung >

tTabel atau 2,21 > 2,110.

Kata Kunci: Model pembelajaran teknik show not tell dan keterampilan menulis

deskripsi

Page 8: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, puji dan syukur atas izin dan petunjuk Allah Swt. Sehingga

skripsi dengan Judul “Pengaruh Teknik Show Not Tell Terhadap Hasil Belajar

Keterampilan Menulis Deskripsi Murid Kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng

Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng” dapat diselesaikan dengan baik. Pernyataan

rasa syukur kepada Allah Swt, atas yang diberikan kepada penulis dalam

menyelesaikan karya ini yang tidak dapat diucapkan dengan kata-kata dan dituliskan

dengan kalimat apa pun. Tak lupa juga penulis panjatkan shalawat dan salam atas

junjungan Nabiullah Muhammad Saw, yang menjadi penerang kehidupan kita dengan

risalahnya.

Teristimewa dan paling utama penulis sampaikan ucapan terima kasih yang

tulus kepada Ayahanda Hasanuddin dan Ibunda Rohani atas segala pengorbanan dan

doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu sejak

kecil sampai sekarang ini. Semoga yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi

kebaikan dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat kelak.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan,

motivasi dan uluran tangan dari berbagai pihak dan dosen pembimbing yakni

Dr. H. Andi Syukri,. M.Hum pembimbing I dan Dr. Haslinda, S.Pd,. M. Pd.

Page 9: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

pembimbing II yang senantiasa memberikan dorongan, bimbingan, motivasi, dan

petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.

Dengan segala rasa hormat dan penuh kesadaran tak lupa pula penulis

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, S.E., M.M. Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., ph.D, Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, dan

Aliem Bahri, S.Pd,. M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Bapak dan Ibu dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Buat teman

teman yang selalu setia memberikan motivasi. Buat teman teman seperjuangan

angkatan 2015 yang namanya tak mampu penulis tuliskan satu per satu atas segala

dorongan, kerja samanya dan kebersamaannya selama menjalani perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga kepada Rosmini, S.Pd., kepala SD Negeri 189

Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng yang telah memberikan

izin penelitian. Guru dan Staf Karyawan SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan

Lilirilau Kabupaten Soppeng yang telah membantu peneliti selama penelitian, serta

pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penelitian ini yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu.

Page 10: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Terima kasih kepada saudara-saudara yang selalu membantu, kepada seluruh

keluarga dan teman-teman tanpa terkecuali serta semua pihak yang tidak sempat

penulis sebutkan namanya satu persatu.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis terbuka menerima saran dan

kritikan yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak

akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mengiringi penghargaan dan ucapan

terima kasih tersebut penulis hanya mampu untuk bermohon dan penuh harap kepada

Allah Swt, karena penulis menyadari di atas segalanya ingatlah bahwa ada Tuhan

menurunkan pertolongan kepada mereka yang mau membantu sesamanya dan dirinya

sendiri. Berbuatlah seakan semuanya bergantung padamu, berdoalah seakan

semuanya bergantung pada Tuhan”. Hanya kepada Allah Swt. Semoga kerja ini

terhitung sebagai amal untuk kepentingan umat manusia kepada dunia pendidikan.

Aamiin !

Makassar, Juli 2019

Penulis

Page 11: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN ................................................................................ v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A.Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 9

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 9

1. Penelitian yang relevan ................................................................ 9

2. Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ....................... 10

a. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia11

b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ............................ 12

3. Keterampilan Menulis .................................................................. 13

a. Tujuan Pembelajaran Menulis ........................................... 14

b. Fungsi Menulis ................................................................... 16

c. Tahap-tahap MenulisDeskripsi ........................................... 16

4. Deskripsi ....................................................................................... 18

a. Tahap menulis deskripsi ..................................................... 20

Page 12: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

b. Ciri-ciri dan jenis deskripsi ................................................. 20

c. Teknik dan pendekatan menulis deskripsi ........................ 21

d. Jenis-jenis kegiatan menulis .............................................. 23

5. Tujuan pengajaran menulis di SD ................................................. 24

6. Metode Kooperatif ....................................................................... 25

a. Pengertian metode kooperatif ........................................... 25

b. Pembelajaran teknik show not tell..................................... 27

7. Hasil Belajar .................................................................................. 33

a. Pengertian hasil belajar ...................................................... 33

b. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar .......................... 34

B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 34

C. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 37

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 38

A. Rancangan Penelitian ......................................................................... 38

B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 39

C. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 41

D. Instrumen Penelitian .......................................................................... 42

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 43

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 48

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 48

B. Pembahasan ........................................................................................ 60

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 64

A. Simpulan .............................................................................................. 64

B. Saran .................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu kunci dan upaya pemerintah dalam

mewujudkan kemajuan bangsa dan negara. Dengan bertambahnya kemajuan pada

zaman terlebih pada perkembangan teknologinya, manusia dituntut untuk turut

berkembang dalam banyak hal. Maka dari itu pendidikan merupakan kunci untuk

manusia agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi pada

saat ini.

Hasbullah (2005: 10) Menyatakan bahwa “pendidikan suatu bentuk

kegiatan manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu

yang hendak dicapai, baik tujuan yang dirumuskan itu bersifat abstrak sampai

pada rumusan-rumusan yang bentuk secara khusus untuk menemukan pencapaian

tujuan yang lebih tinggi”. Begitu juga dikarenakan pendidikan merupakan

bimbingan terhadap perkembangan manusia kearah cita-cita tertentu, maka yang

merupakan masalah pokok bagi pendidikan ialah memilih arah atau tujuan yang

ingin dicapai.

Adapun faktor lain yang mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan

pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, yaitu : (1) distribusi guru yang tidak

merata serta pendayagunaan yang belum efisien belum menghasilkan kinerja guru

secara optimal; (2) profesionalisme guru masih dirasakan rendah, terutama

disebabkan oleh penyiapan pendidikan guru dan pengelolaan yang masih perlu

Page 14: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

ditingkatkan; (3) kinerja guru yang berorientasi pada penguasaan teori dan

hafalan; (4) menyebabkan kemampuan murid tidak dapat berkembang secara

akuntabilitas publik sehingga output pendidikan belum akuntabel dan belum

mencapai kualitas yang diinginkan. Hanafiah Dkk, (2009: 75)

Untuk membimbing, mengarahkan, dan mengembangkan murid ke arah

kemampuan berbahasa secara kreatif, ada empat komponen keterampilan berbahasa yang

harus diperhatikan, yaitu kemampuan menyimak, (listening skill), kemampuan berbicara

(speaking skill), kemampuan membaca (reading skill), dan kemampuan menulis (writing

skill).

Tarigan (2005 :3) bahwa: “Kemampuan menulis siswa masih sangat

kurang, mereka belum mampu menyatakan gagasan secara sempurna baik lisan

maupun tulisan”. Keterampilan menulis deskripsi memang menjadi salah satu

keterampilan berbahasa yang paling sulit untuk dikuasai. Hal ini disebabkan

adanya dua unsur yang harus dikuasai oleh penulis, yaitu unsur bahasa, seperti

ejaan, struktur kalimat, kohesi, dan koherensi, serta unsur non bahasa yang

dijadikan ide atau gagasan dalam sebuah tulisan yang meliputi pengetahuan dan

pangalaman penulis. Tujuan menulis deskripsi adalah membuat para pembaca

menyadari dengan hidup apa yang diserap penulis melalui pancaindra,

merangsang perasaan pembaca mengenai apa yang digambarkannya, menyajikan

suatu kualitas pengalaman langsung.

Menulis deskripsi adalah suatu kegiatan menulis atau mengarang dengan

menghubungkan pengalaman pancaindra seperti penglihatan, pendengaran,

perabaan, penciuman, dan perasaan. Menulis deskripsi diartikan pula sebagai

penggambaran dan pendeskripsian tentang satu peristiwa atau kejadian dan

Page 15: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

masalah sehingga pembaca dapat mengetahui dan seolah-olah melihat langsung

objek tersebut.

Masalah yang dialami oleh murid adalah kurang berminat pada kegiatan

menulis deskripsi. Murid sulit menciptakan ide dan menuangkannya dalam tulisan

deskripsi. Kendala lain yang dialami oleh murid adalah sulit mengikuti prosedur

dan kriteria menulis deskripsi seperti memperhatikan isi deskripsi, penggunaan

bahasa, keteraturan susunan dan urutan, pilihan kata, dan penggunaan ejaan dan

tanda baca.

Show not tell dikembangkan oleh Rebekah Caplan 1992 dalam (De Porter

dan Hernacki, 2007: 14) dan Hernowo (2003: 188): Show not tell adalah strategi

untuk mempercepat pengembangan gagasan pada proses menulis deskripsi dengan

cara bertolak dari bentuk kalimat memberitahukan, kemudian mengubahnya

menjadi deskripsi yang menunjukkan. Misalnya, kalimat memberitahukan atau

menggambarkan, “Ini adalah hari yang indah, perlu diubah dengan cara

menggambarkannya dalam sebuah deskripsi apa indah itu, hari apa kejadiannya,

mengapa hari itu menjadi indah.”

Show not tell merupakan suatu teknik yang dapat mempengaruhi

keterampilan murid dalam menulis deskripsi, sebab teknik ini membiasakan

murid menggambarkan suatu objek yang lebih rinci, bukan dengan cara

memberitahukan secara umum.

Berdasarkan observasi hasil peneliti pada prapenelitian dalam pelajaran

bahasa Indonesia murid kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan

Lilirilau Kabupaten Soppeng ditemukan bahwa: Hasil aktivitas murid dalam

Page 16: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

menulis deskripsi sangat rendah yang disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor

penyebabnya adalah kurangnya penggunaan teknik pembelajaran yang digunakan

dalam proses pembelajaran, kurangnya kreativitas guru dalam mengelolah

pembelajaran yang menarik bagi murid, serta kurangnya kemampuan murid

tentang cara menulis deskripsi yang baik dan benar sesuai dengan aspek dalam

menulis deskripsi.Dampakya adalah murid sulit berinspirasi dan sulit menciptakan

ide/gagasan untuk dituangkan dalam deskripsi.

Terlihat bahwa hasil belajar murid di kelas V SD Negeri 189 Bukit

Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng masih rendah atau belum

mencapai standar kelulusan minimal yaitu 70. Hal ini disebabkan karena model

pembelajaran yang digunakan oleh guru masih bersifat monoton. Jika masalah ini

tidak segera diatasi maka akan berdampak negatif terhadap hasil belajar bahasa

Indonesia khususnya pada keterampilan menulis deskripsi. Pada pembelajaran

bahasa Indonesia ada beberapa model yang dapat mempengaruhi hasil belajar

murid, salah satu diantaranya adalah model kooperatif Teknik Show Not Tell.

Mencermati uraian tersebut, pembelajaran menulis deskripsi dilaksanakan

dengan beriorentasi pada hasil dan mengabaikan proses. Hal ini menyebabkan

murid kurang kreatif karena guru jarang menerapkan teknik pembelajaran yang

menarik bagi murid sehingga lambat dalam proses menulis dan sulit

menggambarkan suatu objek. pembelajaran menulis demikian yang menyebabkan

deskripsi murid yang di nilai itu banyak mengalami kesalahan. Kenyataan ini

yang memengaruhi pembelajaran menulis deskripsi sehingga di cari model yang

lebih menekankan pada proses yaitu menggunakan teknik show not tell.

Page 17: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Untuk memperbaiki pembelajaran yang dimaksud, penulis memilih dan

menerapkan model kooperatif Teknik Show Not Tell dengan materi keterampilan

menulis karangan deskripsi, sehingga yang terlibat langsung dalam proses

pembelajaran adalah murid kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan

Lilirilau Kabupaten Soppeng.Alasan penulis memilih perlakuan model kooperatif

Teknik Show Not Tell dalam mengajarkan materi keterampilan menulis adalah

karena model kooperatif Teknik Show Not Tell adalah: (1) mudah dibuat guru

hanya dengan pengembangan gagasan pada proses menulis dengan cara bertolak

dari bentuk kalimat memberitakan, kemudian mengubahnya menjadi paragraf

yang menggambarkan (2) murid tidak perlu menjelaskan jawabannya, tetapi

kalimat memberitakan menggambarkan sebuah paragraf deskripsi (3) murid

diajarkan untuk mengerti mengenai materi dan menulis karangan deskripsi.

Menggunakan perlakuan model yang sesuai dan metode yang tepat, guru

akan mampu mendorong murid untuk memahami materi yang diajarkan seperti

materi menulis deskripsi yang menurut sebagian murid kelas V SD Negeri 189

Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng termasuk salah satu

materi pelajaran yang sulit dimengerti. Dengan penerapan Teknik Show Not Tell,

maka guru dapat membimbing murid melakukan kegiatan belajar berdasarkan

langkah-langkah Teknik Show Not Tell yang telah ditempuh oleh para ilmuwan

dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Berdasarkan uraian tersebut penulis terinspirasi melakukan penelitian

dengan judul: ”Pengaruh teknik show not tell terhadap hasil belajar menulis

deskripsi kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten

Page 18: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Soppeng.” Hal ini dilakukan untuk memperkaya model pembelajaran menulis

deskripsi di SD sehingga guru dapat menerapkan model pembelajaran dengan

teknik show not tell yang diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar murid

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dapat

dirumuskan pada penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh teknik Show not

tell terhadap hasil belajar keterampilan menulis deskripsi murid kelas V SD

Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng?

C. Tujuan Penelitian

Setelah merumuskan masalah dalam penelitian ini maka peneliti dapat

menetapkan tujuan penelitian, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh teknik Show not tell terhadap hasil belajar keterampilan menulis

deskripsi murid kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau

Kabupaten Soppeng.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoretis maupun

secara praktis. Selain itu bermanfaat terutama bagi peneliti pribadi maupun orang

lain.

1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai salah satu alternatif untuk mempengaruhi keterampilan menulis

siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui Teknik Show Not Tell

terhadap hasil belajar siswa.

Page 19: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

b. Hasil penelitian ini diharapkan guru SD memiliki teori pembelajaran yang

dapat dijadikan acuan untuk mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia

di SD dan dapat dijadikan acuan belajar dan mengevaluasi diri terhadap

kemampuan yang dimilikinya.

c. Memberikan masukan bagi penelitian selanjutnya, khusus penelitian

menulis deskripsi dengan pemanfaatan show not tell.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah

Memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam rangka perbaikan

pengajaran tingkat SD

b. Bagi guru

Sebagai masukan kepada guru bahasa Indonesia tentang pemanfaatan show

not tell dalam pembelajaran menulis deskripsi dan bahan informasi kepada

guru tentang inovasi pembelajaran dengan pemanfaatan pendekatan

keterampilan proses dalam pembelajaran menulis deskripsi.

c. Bagi murid

Meningkatkan minat, perhatian, dan motivasi murid dalam interaksi proses

belajar mengajar bahasa Indonesia serta dapat menjadikan murid berpikir

mandiri dan kreatif.

d. Bagi peneliti

Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang luas tentang model

pembelajaran Teknik show Not Tell dan cara penerapannya dalam proses

pembelajaran.

Page 20: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

Keberhasilan sebuah penelitian bergantung pada teori yang didasarinya.

Teori merupakan landasan dari sebuah penelitian. Suatu penelitian yang berkaitan

dengan kajian pustaka yang mempunyai koherensi dengan masalah yang dibahas.

1. Penelitian yang Relevan

Adapun hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Ilham

(2015) dengan judul “Peningkatan keterampilan menulis deskripsi dengan

menggunakan teknik pembelajaran Show Not Tell pada murid kelas V SD Inpres

Perumnas Antang II/1 Kecamatan Manggala kota Makassar. Hasil siklus I dengan

menggunakan model pembelajaran Teknik Show Not Tell mengalami peningkatan

dari hasil belajar pada kegiatan pra tindakan dengan menggunakan metode

pembelajaran Teknik show not tell. Rata-rata hasil belajar siklus I adalah 75,0.

meningkat 15,9% dari hasil kegiatan tindakan yang hanya 59,1. Jika dari nilai

rata-rata kelas sudah mencapai nilai KKM, namun hal ini perlu ditingkatkan.

Sedangkan hasil belajar pada tindakan siklus II mencapai 86,5 meningkat 26,4%

dari kegiatan pra tindakan dan meningkat 11,5% dari tindakan siklus I. Secara

garis besar hasil belajar murid mengalami peningkatan dan mencapai nilai KKM

yang sudah ditetapkan.

Penelitian relevan kedua oleh Putry (2016)Penggunaan strategi

pembelajaran Teknik Show Not Tell dapat meningkatkan keterampilan menulis

dan hasil belajar menulis karangan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi

Page 21: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

siswa kelas IV SD Negeri 2 Undaan Lor Kudus tahun ajaran 2016/2017. Hal ini

ditunjukkan pada nilai rata-rata untuk nilai awal atau pra siklus adalah 65,89

dengan persentase 46,45 % siswa yang mendapat nilai ≥ 70 sebagai KKM. Siklus

I nilai rata-rata 70,71 dengan persentase 71,43 % siswa yang mendapat nilai ≥ 70

sebagai KKM. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata 78,04 dengan persentase

89,29 % siswa yang mendapat nilai ≥ 70 sebagai KKM.

Berdasarkan penelitian relevan diatas, maka peneliti mampu mengetahui

bahwa persamaan dari penelitian adalah sama-sama menggunakan teknik show

not tell dalam proses pembelajaran. Adapun perbedaan penelitian peneliti dengan

penelitian relevan diatas ditunjukkan oleh tempat penelitian. Pertama, jika

dibandingkan dengan penelitian Ilham yang meneliti di SD Inpres Perumnas

Antang II/1 Kecamatan Manggala kota Makassar. Penelitian kedua yang

dilakukan oleh Putry di SD Negeri 2 Undaan Lor Kudus. Sedangkan, peneliti

melakukan penelitian di SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau

Kabupaten Soppeng.

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Pembelajaran bahasa Indonesia, terutama di Sekolah Dasar tidak akan

terlepas empat keterampilan berbahasa yaitu: menyimak, berbicara, membaca dan

menulis. Kemampuan berbahasa bagi manusia sangat diperlukan. Sebagai

makhluk sosial, manusia berinteraksi, berkomunikasi dengan manusia lain

menggunakan bahasa sebagai media, baik berkomunikasi dengan bahasa lisan,

juga berkomunikasi menggunakan bahasa tulis.

Page 22: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Karakteristik pembelajaran bahasa Indonesia yang penekanannya terletak

pada cara penggunaan bahasa secara benar sesuai dengan sistem bahasa

(Depdiknas, 2003: 1). Secara pragmatis, bahasa merupakan satu bentuk kinerja

dan performansi daripada sebuah sistem ilmu. Pandangan ini membawa

konsekuensi bahwa pembelajaran bahasa haruslah lebih menekankan pada fungsi

bahasa sebagai alat komunikasi daripada pembelajaran tentang sistem bahasa.

Sebagai konsekuensi dari pandangan itu, dalam menyusun silabus haruslah

menekankan pada standar kompetensi dan materi yang berupa performansi. Jadi,

standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah tidak ditekankan

pada penguasaan materinya, tetapi pada kemampun menggunakan bahasa

Indonesia secara benar sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar dan situasi tutur.

Menurut Widjono (2005: 4) bahwa: “pembelajaran bahasa Indonesia di

SD terdiri atas menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran bahasa

Indonesia tersebut dapat diajarkan melalui pembelajaran menyimak/mendengar,

berbicara, membaca, dan menulis”. Keempat aspek tersebut di dalamnya

terintegrasi materi kebahasaan atau tata bahasa.

a. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pendidikan formal dalam lingkungan sekolah memiliki kurikulum tertulis,

dilaksanakan secara terjadwal dan dalam suatu interaksi edukatif dibawah arahan

guru. Kurikulum merupakan suatu alat yang penting dalam rangka merealisasikan

dan mencapai tujuan sekolah. Begitupula halnya dengan kurikulum Bahasa

Indonesia, merupakan suatu alat yang penting dalam rangka merealisasikan dan

mencapai tujuan kebahasaan Indonesia baik liasan maupun tulisan.

Page 23: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 81) mengatakan

bahwa:

Standar isi bahasa Indonesia sebagai berikut Pembelajara bahasa

Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik

untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan

apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi penting yang diajarkan di

SD karena Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat

penting bagi kehidupan sehari-hari. Tujuan Pembelajaran bahasa Indonesia

sebagaimana dinyatakan oleh Akhadiah dkk (1998: 1) adalah “agar murid

memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta tingkat

pengalaman murid sekolah dasar”. Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan

pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian (1)

lulusan SD duharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan

benar. (2) lulusan SD diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia.

(3) penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa. (4)

pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman murid SD. Butir (1) dan (2)

menunjukkan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia SD yang mencakup tujuan

pada ranah kognitif dan afektif. Butir (3) menyiratkan pendekatan komunikatif

yang digunakan. Sedangkan butir (4) menyiratkan sampai dimana kesulitan

pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan.

Page 24: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

3. Keterampilan Menulis

Menulis yang merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa dapat

diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pikiran dan ide

kepada orang lain atau kepada dirinya sendiri melalui tulisan.

Menurut Akhadiah (2008: 3) bahwa:

Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan dengan

menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Pesan adalah suatu

kegiatan penyampaian dengan menggunakan bahasa sebagai

mediumnya. Pesan adalah isis atau muatan dalam tulisan. Tulisan

merupakan sebuah sistem komunikasi antarmanusia yang

menggunakan simbol atau lambang bahasa yang sudah disepakati

pemakaiannya. Komunikasi tertulis memiliki empat unsur yaitu

(1) penulis sebagai suatu pesan, (2) pesan atau isi tulisan, (3)

saluran atau medium tulisan, (4) pembaca sebagai penerima

pesan.

Menurut Natia (2016: 1) menyatakan bahwa: “karangan merupakan hasil dari

proses kegiatan berpikir seseorang yang mengungkapkan pikiran dan perasaannya

kepada orang lain atau kepada dirinya sendiri dalam bentuk tulisan”. Menulis

kreatif merupakan kegiatan menulis yang berkembang dan gagasan yang kreatif.

Mirriam (2006: 169) menyatakan bahwa: “menulis kreatif merupakan gagasan

yang mengalir dari pikiran seseorang ke dalam sebuah tulisan. Gagasan kreatif

yang sudah diungkapkan dalam bentuk tulisan akan menggambarkan hal-hal yang

ingin dikembangkan oleh penulis”.

Salah satu jenis menulis kreatif adalah menyadur atau memparafrasekan

suatu bentuk teks ke bentuk yang lain, dari puisi menjadi prosa, dan sebagainya.

Menyadur adalah salah satu pilihan dalam menyediakan wacana sebagai bahan

ajar sehingga tercipta wacana saduran. Cara apa pun yang dipilih dalam

Page 25: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

mempersiapkan bahan ajar wacana itu harus memenuhi persyaratan kriteria

pemilihan wacana.

Mengarang mencakup cara penulis melahirkan isi kesadarannya (gagasan,

perasaan dan ungkapan efektif dan intensif, cara menyusun dan menarik

perhatian, cara mengomunikasikan ide-ide pikiran Alwi dkk, (2005: 45).

Selanjutnya, The Liang Gie (2002: 17) mengatakan bahwa: “mengarang adalah

keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan

penyampaian ide melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan

kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya.

Menulis adalah rangkaian proses berpikir. Proses berpikir berkaitan erat dengan

kegiatan penalaran. Penalaran yang baik dapat menghasilkan tulisan yang baik

pula. Bahkan, tanpa penalaran tidak akan ada pengetahuan yang benar. Salah satu

substansi retorika menulis adalah penalaran yang baik. Hal ini berarti untuk

menghasilkan simpulan yang benar harus dilakukan penalaran secara cermat

dengan berdasarkan pikiran yang logis. Penalaran yang salah akan menuntun

kepada simpulan yang salah.

a. Tujuan Pembelajaran Menulis

Menurut Tarigan, (2005: 23-24) yang dimaksud dengan tujuan

penulis adalah respon atau jawaban yang diharapkan oleh penulis

akan diperolehnya dari pembaca. Berdasarkan ini maka dapatlah

dikaitkan, bahwa: (1) tulisan yang bertujuan untuk

memberitahukan atau mengajar disebut wacana informatif (2)

tulisan yang bertujuan untuk menyakinkan atau mendesak disebut

wacana persuasif (3) tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau

menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik disebut

tulisan literer disebut wacana kesastraan, (4) tulisan yang

Page 26: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api

disebut wacana ekspresis.

Tarigan (2005: 24-25) mengungkapkan bahwa tujuan menulis adalah

sebagai berikut :

1) Assignment purpose (tujuan penugasan), penulis menulis sesuatu karena

ditegaskan, bukan karena kemauan sendiri.

2) Altruistic purpose(tujuan altruistik), penulis bertujuan untuk menyenangkan

pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca memahami, menghargai

perasaan dan penalarannya, ingin membuat, hidup para pembaca lebih mudah

dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

3) Persuasive purpose (tujuan persuasif), penulis bertujuan menyakinkan

pembaca dan kebenaran-kebenaran yang di utarakan.

4) Informational purpose (tujuan informasional/tujuan penerangan), penulis

bertujuan memberi informasi atau keterangan kepada pembaca.

5) Self-expresive porpuse (tujuan pernyataan diri), tulisan yang bertujuan

memperkenalkan atau menyatakan diri sebagai pengarang kepada para

pembaca.

4) Creative purpose (tujuan kreatif), tulisan yang bertujuan untuk mencapai

nilai-nilai artistik dan nilai-nilai kesenian.

5) Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah), tulisan yang

bertujuan yang menceminkan atau menjelajahi pikiran-pikiran agar dapat

dimengerti oleh pembaca.

Page 27: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

b. Fungsi Menulis

Fungsi utama tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.

Adapun fungsi menulis menurut Tarigan (2005: 22) adalah sebagai berikut :

(1) menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan

para pelajar berfikir, (2) dapat menolong penulis untuk berfikir

secara kritis, (3) menulis dapat membantu penulis untuk

menjelaskan pikiran-pikiran, (4) memudahkan penulis untuk dapat

merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam

daya tanggap atau persepsi, memecahkan masalah yang dihadapi,

dan menyusun urutan bagi pengalaman. Secara umum fungsi

menulis adalah menuangkan gagasan atau ide kedalam bentuk

tulisan. Dengan kata lain, menulis merupakan komunikasi secara

tidak langsung.

c. Tahap-tahap Menulis

Akhadiah, dkk. (2008: 2) menyatakan bahwa: “kegiatan menulis adalah

sebuah proses, yaitu proses penulisan. Ini berarti bahwa kita melakukan kegiatan

menulis dalam beberapa tahap, yakni tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan

tahap pascamenulis”. Ketiga tahap penulisan ini menunjukkan kegiatan utama

yang berbeda. Dalam tahap prapenulisan ditentukan hal-hal pokok yang akan

mengarahkan penulis dalam seluruh kegiatan penulisan itu. Dalam tahap

penulisan yang dilakukan adalah mengembangkan gagasan dalam kalimat-

kalimat, satuan paragraf, bab atau bagian, sehingga selesailah buram (draft) yang

pertama. Dalam tahap revisi yang dilakukan ialah membaca dan menilai kembali

apa yang sudah ditulis, memperbaiki, mengubah, bahkan jika perlu memperluas

tulisan tadi.

1) Tahap Prapenulisan

Tahap ini merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis dan

mencakup beberapa langkah kegiatan.

Page 28: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Kegiatan mula-mula yang harus dilakukan jika menulis karangan ialah

menentukan topiknya. Ini berarti bahwa penulis menentukan apa yang akan

dibahas di dalam tulisan. Topik ini dapat diperoleh dari berbagai sumber. Setelah

berhasil menemukan topik maka langkah kedua yang perlu dilakukan ialah

membatasi topik. Membatasi topik berarti mempersempit dan memperkhusus

lingkup pembicaraan. Dengan membatasi topik, sebenarnya juga telah

menentukan tujuan penulisan. Langkah berikutnya adalah menentukan bahan atau

materi penulisan, macamnya, dan dari mana diperoleh. Yang dimaksud dengan

bahan penulisan ialah semua informasi atau data yang dipergunakan untuk

mencapai tujuan penulisan. Bahan tersebut bisa berupa rincian, sejarah kasus,

definisi, dll. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber yaitu

pengalaman dan inferensi dari pengalaman. Pengalaman ialah keseluruhan

pengetahuan yang diperoleh melalui panca indera, sedangkan inferensi ialah

kesimpulan atau nilai-nilai yang ditarik dari pengalaman. Bahan yang diperoleh

dari pengalaman bisa didapatkan melalui dua sumber, yaitu observasi

(pengamatan) langsung atau melalui bacaan. Langkah selanjutnya yang paling

penting ialah menyusun kerangka (rancang bangun) karangan. Menyusun

kerangka berarti memecahkan topik ke dalam sub-sub topik. Kerangka itu dapat

berbentuk kerangka topik atau kerangka kalimat.

2) Tahap Penulisan

Pada tahap ini kita membahas setiap butir topik yang ada di dalam

kerangka yang disusun. Ini berarti bahwa kita menggunakan bahan-bahan yang

sudah diklasifikasikan menurut keperluan sendiri. Dalam mengembangkan

Page 29: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

gagasan menjadi suatu karangan yang utuh diperlukan bahasa. Ini berarti bahwa

kita harus mampu memilih kata dan istilah yang tepat sehingga gagasan dapat

dipahami pembaca dengan tepat pula. Kata-kata itu harus dirangkaikan menjadi

kalimat-kalimat yang efektif. Selanjutnya kalimat-kalimat harus disusun menjadi

paragraf-paragraf yang memenuhi persyaratan.

3) Tahap Pascamenulis

Jika buram seluruh tulisan sudah selesai, maka tulisan tersebut perlu

dibaca kembali. Perlu dilakukan revisi: diperbaiki, dikurangi, atau jika perlu

diperluas. Sebenarnya, revisi sudah dilakukan juga pada waktu tahap penulisan

berlangsung. Pada tahap ini yang direvisi secara menyeluruh mengenai logika,

sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, pengetikan catatan

kaki dan daftar pustaka, dan sebagainya. Jika tidak ada lagi yang kurang

memenuhi persyaratan selesailah tulisan tersebut.

4. Pengertian Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek

sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang

digambarkan itu Keraf (2007: 31). Selanjutnya, paragraf deskripsi menurut Finoza

(2009: 201) adalah: “paragraf yang melukiskan atau memberikan sesuatu

berdasarkan pengalaman semua panca indra dengan kata-kata secara jelas dan

terperinci”. Tujuan dari paragraf ini adalah untuk memberikan perincian atau

detail tentang objek sehingga pembaca seakan-akan ikut melihat, mendengar,

merasakan, atau mengalami apa yang dideskripsikan.

Page 30: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang bertujuan memberikan

kesan/impresi kepada pembaca mengenai objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan

semacamnya yang ingin disampaikan penulis atau secara singkat paragraf

deskripsi bisa diartiakan sebagai paragraf yang isinya menggambarkan suatu

objek sehingga pembaca biasa seolah-olah melihat dan merasakan apa yang

tertulis dalam peragraf tersebut.

Dilihat dari sifat objeknya, deskripsi dibedakan atas 2 macam, yaitu

sebagai berikut:

(a) Deskripsi imajinatif/impresionis ialah deskripsi yang menggambarkan objek

sesuai kesan/imajinasi si penulis.

(b) Deskripsi factual/ekspositoris ialah deskripsi yang menggambarkan objek

berdasarkan logika atau fakta-fakta yang dilihat.

Kita dapat membuat karangan deskripsi secara tidak langsung yaitu

dengan mengamati informasi dalam bentuk nonverbal berupa gambar, grafik,

diagram, dan lain-lain. Apa saja yang tergambarkan dalam bentuk visual tersebut

dapat menjadi bahan atau fakta yang akurat untuk dipaparkan dalam karangan

deskripsi karena unsur dasar karangan ini adalah pengamatan terhadap suatu objek

yang dapat dilihat atau dirasakan.

Parera (2005:9) Menyatakan bahwa:

Secara garis besar dapat dibedakan atas dua bagian : (1) Deskripsi

ekspositoris yang bertujuan memberikan informasi yang

menyebabkan pembaca dapat melihat, mendengar, dan merasakan.

(2) Deskripsi impresionistik yang menyebabkan pembaca bereaksi

secara emosional.

a. Tahap menulis karangan deskripsi :

1) Menentukan objek pengamatan

Page 31: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

2) Menemukan tujuan

3) Mengadakan pengamatan dan pengumpulan bahan

4) Menyusun kerangka karangan

5) Mengembangkan kerangka menjadi karangan.

b. Ciri-ciri dan Jenis Karangan Deskripsi

Junus (2002: 61) menyebutkan ciri-ciri paragraf deskripsi. Adapun

menurut Junus (2002: 61) wacana deskripsi mempunyai ciri-ciri antara lain:

1) memberikan atau melukiskan suatu hal;

2) memperluas pandangan atau pengetahuan melalui kesan;

3) menyodorkan gambaran melalui kata-kata;

4) seakan-akan melihat sendiri objeknya;

5) menimbulkan daya khayal;

6) penulis memindahkan daya kesannya kepada pembaca; dan

7) tidak terikat pada waktu (statis).

Ciri lain yang disebutkan oleh Brotowidjoyo (2002: 12) bahwa: “sebagai

informatif, sebagai imajinatif, dan subjektif”. Brotowidjoyo menambahkan bahwa

prinsip yang harus dipegang dalam deskripsi ialah” pembaca ini ingin mengetahui

tentang apa”. Jadi, mendeskripsikan sesuatu sampai bagian-bagiannya dengan

maksud semata-mata memberi informasi.

Jenis deskripsi berdasarkan objek yang ditulis ada dua macam, yaitu

deskripsi tempat dan deskripsi orang. Deskripsi tempat melukiskan keadaan latar

tempat, suasana, dan waktu. Deskripsi orang melukiskan keadaan orang baik

secara fisik, milik, tindakan, perasaan, dan watak Brotowidjoyo (2002:12).

Page 32: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

c. Teknik dan Pendekatan Menulis Deskripsi

Untuk mencapai tujuan sebuah deskripsi, segala daya dan upaya dapat

digunakan dengan semaksimal-maksimalnya, misalnya dengan penyusunan

rincian dan objek, cara penulis melihat persoalan yang telah digarapnya, sikap

penulis terhadap pembaca, dan cara mengolah fakta atau dengan kata lain cara

pendekatan.

Pendekatan dalam deskripsi menurut Akhadiah, dkk. (2008: 34-38) antara

lain:

(a) Pendekatan yang Realistis

Penulis berusaha agar deskripsi yang dibuatnya sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya, jadi dilukiskan seobjektif mungkin. Perincian, perbandingan

antara satu bagian dengan yang dilukiskan sedemikian rupa, sehingga tampak

seperti dipotret. Walaupun demikian, tidak ada sebuah deskripsi pun yang persis

sama dengan keadaan yang sebenarnya, atau yang dilihat dengan mata. Bahkan,

deskripsi fiktif dapat juga menggunakan pendekatan realistis, walaupun yang

dipisahkan bukanlah suatu yang faktual, namun pendekatan yang digunakan

adalah realistis

(b) Pendekatan yang Impresionistis

Penulis berusaha menggambarkan sesuatu secara subjektif. Penulis

menonjolkan pilihannya dan interpretasinya. Dalam memilih dari bagian objeknya

ini untuk disoroti. Penulis harus menyeleksi secara cermat atas bagian bagian-

bagian yang diperlukan, kemudian baru berusaha menginterpretasikannya. Fakta-

fakta yang dipilih oleh penulis harus dihubungkan dengan efek yang ingin

Page 33: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

ditampakkan. Fakta ini dijalin dan diikat dengan pandangan-pandangan yang

subjektif dari pengarang.

(c) Pendekatan Menurut Sikap Penulis

Pendekatan yang menggunakan bagaimana sikap penulis terhadap objek

yang ingin dideskripsikan, sangat bergantung kepada tujuan yang ingin dicapai,

sifat objek, serta pembaca deskripsinya. Dalam menguraikan sebuah persoalan,

penulis mungkin mengharapkan agar pembaca tidak puas terhadap suatu tindakan

atau keadaan, atau penulis menginginkan agar pembaca juga harus merasakan

bahwa persoalan yang dihadapi adalah masalah gawat. Penulis juga dapat

membayangkan bahwa akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, sehingga

pembaca dari mula sudah disiapkan dengan sebuah perasaan yang kurang enak,

seram, takut dan sebagainya.

d. Jenis-jenis Kegiatan Menulis

(a) Menulis Deskripsi

Deskripsi atau kisahan merupakan corak tulisan yang bertujuan menceritakan

rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari

waktu ke waktu. Karangan deskripsi itu dimaksudkan untuk memberi tahu

pembaca atau pendengar tentang apa yang telah diketahui atau apa yang dialami

oleh penulisnya. Deskripsi lebih menekankan pada dimensi waktu dan adanya

konflik Keraf (2001: 117).

(b)Eksposisi

Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk karangan

yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok pikiran

Page 34: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang. Penulis berusaha

memaparkan kejadian atau masalah secara analisis dan terinci memberikan

interpretasi terhadap fakta yang dikemukakan. Dalam tulisan eksposisi, teramat

dipentingkan informasi yang akurat dan lengkap. Eksposisi merupakan tulisan

yang sering digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah,

skripsi, tesis, desertasi, atau artikel pada surat kabar atau majalah Keraf (2001:

117).

(c) Argumentasi

Argumentasi merupakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan

pendapat penulis meyakinkan atau memengaruhi pembaca agar menerima

pendapatnya. Argumentasi berusaha meyakinkan pembaca. Cara menyakinkan

pembaca itu dapat dilakukan dengan jalan menyajikan data, bukti, atau hasil-hasil

penalaran Keraf (2001: 118).

(d) Persuasi

Menurut Keraf (2001: 118), persuasi adalah suatu seni verbal yang

bertujuan meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki

pembicara pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang. Persuasi tidak

mengambil bentuk paksaan atau kekerasan terhadap orang yang menerima

persuasi.

5. Tujuan Pengajaran Menulis di Sekolah Dasar

Darmadi (1996: 3) mengatakan bahwa:

Tujuan pengajaran menulis di jenjang sekolah dasar agar murid

mampu memahami dan mengkomunikasikan dengan tujuan

tersebut, dalam petunjuk khusus pengajaran bahasa Indonesia

sekolah dasar, dijelaskan bahwa pengajaran menulis di SD

Page 35: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

bertujuan untuk melatih murid dalam menuangkan pikiran dan

perasaan dengan bahasa yang teratur dan teliti.

Dengan demikian halnya dengan petunjuk pengajaran menulis di sekolah

dasar dikemukakan bahwa tujuan pengajaran menulis adalah untuk

mengembangkan keterampilan murid dalam mengungkapkan gagasan, pendapat,

sehingga dapat menggunakannya dalam komunikasi tulis.

Untuk lebih memperjelas uraian di atas, maka berikut ini akan

dideskripsikan tahapan pembelajaran menulis permulaan, (a) menulis atau

mengarang pola yakni murid hanya diminta membuat karya seperti pola atau

contoh diberikan, (b) menulis atau mengarang melengkapi, yakni murid diminta

untuk melengkapi kalimat dengan kata-kata yang disediakan, (c) menulis atau

mengarang melengkapi yakni murid diminta untuk memasangkan kelompok kata

dengan kalimat yang terpenggal atau kurang lengkap, (d) menulis atau mengarang

membimbing kalimat, yakni murid dibimbing untuk mengurutkan kalimat sesuai

dengan gambar seri yang telah memiliki kalimat-kalimat, (e) menulis atau

mengarang bimbingan pertanyaan-pertanyaan yaitu murid diminta membuat

karangan setelah dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan dalam pikirannya.

Berbeda dengan menulis permulaan, murid yang telah dibangku kelas V.

Pada tahap ini pembinaan kemampuan menulis tidak hanya sekedar dalam bentuk

latihan tetapi sudah mengacu kepada tuntutan kemampuan berpikir. Hal ini

disebabkan, murid tidak hanya ditugasi menulis kembali hal yang di lihatnya,

tetapi pembinaan yang dilakukan sudah mengarah kepada pembuatan sebuah

karangan atau karya tulis.

Page 36: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

6. Metode Kooperatif

a. Pengertian Metode Kooperatif

Menurut Bern dan Ericson (2001: 5) “cooperatif learnig (pembelajaran

kooperatif) merupakan strategi pembelajaran yang mengorganisir pembelajaran

dengan menggunakan kelompok belajar kecil dimana murid bekerja sama untuk

mencapai tujuan belajar”.

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang lebih mengutamakan

kerja sama dalam kelompok dan interaksi antar kelompok. Menurut Nurhadi dan

Agus G.S (2003: 60) mengatakan bahwa: “pembelajaran kooperatif merupakan

pembelajaran yang secara sadar dan sengaja menciptakan interaksi yang saling

mengasihi antar sesama siswa”. Mereka tentunya akan saling membutuhkan dan

harus saling bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Supriyono (2010: 54) mengatakan bahwa: “model pembelajaran kooperatif

adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk

bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru”.

Slavin (2008: 4) mengatakan bahwa: “belajar kooperatif adalah belajar

dimana murid bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat

heterogen”. Berkaitan dengan belajar kooperatif, Kooper dan Heinich (2006: 11)

menjelaskan:

”Pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran yang

melibatkan kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan murid

bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas

akademik bersama, sambil bekerja sama belajar keterampilan-

keterampilan kolaboratif dan sosial. Anggota-anggota kelompok

Page 37: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

memiliki tanggung jawab dan saling bergantung satu sama lain

untuk mencapai tujuan bersama”.

Pembelajaran kooperatif di dalam kelas, murid belajar bersama dalam

kelompok-kelompok kecil. Menurut Suherman (2003: 31) mengatakan bahwa:

“jika kelompok terlalu kecil akan mengakibatkan kesulitan dalam berinteraksi dan

jika terlalu besar akan mengakibatkan kesulitan dalam melakukan koordinasi dan

mencapai kesepakatan antar sesama anggota kelompok”.

Murid secara rutin bekerja dalam kelompok, masing-masing kelompok

terdiri dari murid berkemampuan tinggi, sedang, rendah, dan jenis kelamin yang

berbeda. Selama belajar secara kooperatif, murid tetap berbeda dalam

kelompoknya selama beberapa minggu atau bulan. Supaya dapat terlaksana

dengan baik, murid diberi lembar kerja yang berisi pertanyaan atau tugas yang

direncanakan untuk diajarkan.

Arends (2006: 16) menyatakan bahwa:

unsur-unsur dasar belajar kooperatif yakni: (1) murid dalam

kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup

sepenanggungan bersama, (2) murid bertanggung jawab atas segala

sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri, (3)

murid haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam

kelompoknya memiliki tujuan yang sama, (4) murid haruslah

membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota

kelompoknya, (5) murid akan dikenakan atau akan diberikan

hadiah/ penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua

anggota kelompok, (6) murid berbagi kepemimpinan dan mereka

membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses

belajar, (7) murid akan diminta mempertanggungjawabkan secara

individual materi yang dipelajari dalam kelompoknya.

b. Pembelajaran Teknik Show Not Tell

1) Pengertian teknik Show Not Tell (Menunjukkan,bukan Memberitahukan)

Page 38: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Show not tell dikembangkan oleh Rebekah Caplan 1992 (dalam De Porter

dan Henacki,2007: 19) dan Hernowo (2003: 11). Show not tell adalah strategi

mempercepat pengembangan gagasan pada proses menulis dengan cara bertolak

dari bentuk kalimat memberitahukan, kemudian mengubahnya menjadi paragraf

yang menggambarkan. Misalnya, kalimat memberitahukan, kini adalah hari yang

indah, perlu diubah dengan cara menggambarkannya dalam sebuah paragraf apa

indah itu, hari apa kejadiannya, mengapa hari itu menjadi indah, sehingga

gambaran uniknya “Ini adalah hari yang indah” yang digambarkan pada paragraf.

Pengembangan strategi show not tell menurut De Porter (2007: 50)

dimulai dari mendaftar kalimat berita sebagal berikut:

(a) Untuk memunculkan kelompok kalimat memberitahukan pada pramenulis

dilakukan dengan cara meminta murid membuat daftar (De Porter dan

Henacki,2007: 50). Daftar yang dimaksud adalah daftar kalimat

memberitahukan, misalnya murid membuat daftar kalimat tentang hal-hal yang

menarik waktu berkunjung ke rumah nenek. Daftar kalimat memberitahukan

yang akan muncul dari murid, misalnya:

Saya bertemu nenek

Di rumah nenek ada pohon mangga Banyak ayamnya

(b) Mengubah kalimat-kalimat memberitahukan menjadi paragraf

menggambarkan berdasar daftar kalimat memberitahukan yang telah ditetapkan

dan dibantu dengan pertanyaan, “Apa yang menarik waktu bertemu nenek; dan

pohon mangga di rumah nenek; ayam yang banyak dan kapan kejadiannya.”

Page 39: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Berdasarkan uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa penggambaran hal

yang menarik waktu bertemu nenek, pohon mangga di rumah nenek, ayam

yang banyak dan waktu kejadiannya pada paragraf dan setiap tulisan murid

akan berbeda, tetapi masing-masing murid mempunyai ciri atau kekhasan

gambaran tentang hal- hal yang menarik sehingga maksudnya dapat dipahami.

Show not tell adalah strategi untuk mempercepat pengembangan gagasan

pada proses menulis dengan cara bertolak dari bentuk kalimat memberitahukan,

kemudian mengubahnya menjadi paragraf yang menggambarkan. Perhatikan

contoh berikut:

Dari kalimat-kalimat memberitahukan: (1) ini adalah hari yang indah; (2) hujan

menimpa atap; (3) di seberang jalan, padang rumput menghijau; (4) beberapa

anak perempuan mengenakan pita kuning di rambut mereka.

Menurut De Porter dan Henacki (2007: 51) menyatakan bahwa: kalimat

tersebut merupakan kalimat memberitahukan dan dapat diubah menjadi paragraf

menunjukkan seperti berikut ini.

Saat ia membuka jendelanya di hari Sabtu pagi yang cerah itu, ia

merasakan kesegaran menebar di udara. Dedaunan di setiap pohon kemilau

terkena pantulan sinar mentari. Hamparan bunga yang beraneka warna menghiasi

jalan masuk berseru, “Musim semi!” Dan di atas semua itu, gumpalan-gumpalan

awan putih berarak di langit biru yang sangat cerah.

Di suatu senja di musim semi, hujan rintik-rintik mulai turun di kaca

jendela, dihangatkan oleh maraknya perapian di tengah ruangan pondok. Pohon-

pohon Willow melambai dalam hembusan angin membisikkan lagu-lagu malam

Page 40: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

kepada riak-riak hening di danau. Menggeliat untuk meraih tetesan embun, daun-

daun rumput yang kecoklatan menyerap air untuk persediaan bagi tunas-tunas

hijau baru yang bersemi pada hangatnya hari di bulan Mei.

Kuberpikir sejenak lalu kuikuti arah pandanganku mencari tanda

kesejukan. Di seberang jalan, padang rumput menghijau. Ia berdiri tegak dan

segar seakan tak pernah diganggu oleh biota lain. Ia sesekali bergoyang

mengikrarkan hari kemenangannya, kemenangan yang sekian lama dinanti-

nantikan. Mungkin juga hijaunya membuka cahaya hidup seluruh umat, umat

yang dulu selalu mengeksploitasinya.

Cahaya hidup bagian dari kehidupan manusia. Diraihnya cahaya itu sambil

bergembira seakan terpatri di sanubari kehidupan yang cerah dalam seribu tahun.

Ramalan hidup yang dirasakan oleh anak kecil itu. Ia seperti perempuan. Pita

kuning di rambut mereka menandakan bahwa ia anak perempuan. Hatinya

gembira dan riang menatapi hidupnya yang bebas di hari esok.

2) Langkah-langkah Pembelajaran Teknik Show Not Tell

Tahap-tahap proses penulisan ini diambil dari Proyek Penulisan california

(1999: 194) dan diuraikan dalam tahap-tahap sebagai berikut:

(a) Persiapan

Tahap pertama yang dilakukan adalah mengelompokkan dan menulis cepat.

(b) Draft-Kasar

Tahap selanjutnya adalah mengeksplorasi dan mengembangkan gagasan.

(c) Berbagi

Seorang siswa membaca draft tersebut dan memberikan umpan balik.

Page 41: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

(d) Memperbaiki

Dari umpan balik tersebut siswa memperbaiki tulisannya.

(e) Penyuntingan

Siswa memperbaiki semua kesalahan, tata bahasa, dan tata baca.

(f) Penulisan kembali

Siswa menulis kembali karangan tadi, dengan memasukkan isi yang baru

dan perubahan-perubahan penyuntingan.

(g) Evaluasi

Siswa memeriksa apakah tugas ini sudah selesai.

3) Teknik Show Not Tell dalam Pembelajaran Menulis

Simak contoh deskripsi berikut:

Si A merasa bahwa orangtuanya tidak menyayangi dia. Dia seperti

dianaktirikan. Padahal semua saudaranya selalu disayang dan dimanja. Kenapa si

A diperlakukan secara berbeda? Dia merasa sakit hati, marah pada keluarganya.

Lalu suatu hari, secara tak sengaja dia mendapat info bahwa dia sebenarnya hanya

anak pungut. Si A merasa amat terpukul, lalu dia lari dari rumah.”

Bagi seorang penulis pemula yang masih “lugu”, yang biasanya dilakukan

pada deskripsi di atas hanyalah mengembangkan kalimat demi kalimat sehingga

tulisan yang hanya satu alinea di atas menjadi 6 atau 10 halaman sehingga tidak

ada yang didapatkan oleh pembaca selain informasi yang datar-datar saja. Tak ada

pengalaman batin, tak ada keindahan apa pun yang dirasakan oleh si pembaca.

Padahal, deskripsi identik dengan sebuah karya seni. Sebagai karya seni, deskripsi

Page 42: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

haruslah mengandung keindahan, ia meninggalkan kesan yang mendalam di hati

pembaca.

Berbeda dengan deskripsi berikut :

Deskripsi 1:

Aku amat sakit hati, orangtuaku sepertinya tidak sayang padaku. Mereka

tak pernah peduli padaku. Aku minta dibelikan baju, jarang sekali dikabulkan.

Padahal kalau saudaraku lainnya yang minta, selalu dikabulkan. Sebel deh!

Kenapa mereka memperlakukanku secara tidak adil seperti itu?

Deskripsi 2 :

Di rumah, aku seperti orang yang terlupakan. Aku ada, tapi seolah-olah

tidak ada. Pernah ketika lebaran, ibu belanja baju-baju baru. Semua kebagian,

kecuali aku. Alasan ibu, “Wah, ibu lupa membelikan kamu. Besok ya, ibu ke

pasar lagi. Janji deh, ibu akan membelikan baju yang paling bagus buat kamu.”

Memang sih, ibu menepati janji. Tapi kejadian seperti itu bukan hanya sekali.

Kedua kakakku selalu dipeluk dengan amat erat, dengan ucapan-ucapan yang

amat membahagiakan. Tapi aku? Hanya dipeluk sekilas, lalu dilepas begitu saja.

Aku tak merasakan sensasi apapun kecuali sentuhan fisik yang membuat leherku

seperti tercekik.

Apabila disimak dan dirasakan, contoh nomor 2 terasa lebih indah dan

berkesan di hati karena penulis bukan sekadar menyampaikan fakta. Si penulis

mencoba menuliskan kalimat-kalimat yang indah, unik, asyik dibaca. Pemilihan

diksi yang tepat juga membuat deskripsi ini menjadi lebih renyah untuk dinikmati.

Page 43: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Ada banyak kiat yang dapat digunakan agar kita dapat menulis deskripsi

seperti itu. Salah satunya adalah dengan cara rajin membaca karya sastra yang

bermutu. Biasanya, seorang penulis akan mudah tertular oleh gaya bahasa yang

dipakai oleh penulis lain. Misalnya, bila rajin membaca novel-novel Asma Nadia,

maka gaya bahasa kamu akan seperti Asma Nadia. Setelah membaca buku

Stephen King, tiba-tiba saja gaya tulisan seperti gaya Stephen King, tanpa

disadari.

7. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Teknik Show Not Tell

a. Kelebihan Pembelajaran Teknik Show Not Tell

Kelebihan dari Teknik Show Not Tell adalah pola putaran penulisan yang

dapat memberikan informasi dari pembaca dalam fase berbagi. Selain itu bisa

meminimalkan kesalahan yag muncul dalam penulisan. Kesalahan di sini berupa

ejaan, kepaduan paragraf dan struktur ide yang akan diungkapkan. Maka dengan

menerapkan Teknik ini siswa diharapkan mampu menulis sebuah karangan

dengan baik.

Ketika siswa menggunakan “menunjukkan bukan memberitahukan”,

paragraf terbentuk secara alamiah dan berkesan hidup. Hal terbaik tentang

menunjukkan bukan memberitahukan”adalah bahwa setiap siswa akan menulis

dengan deskripsi uniknya sendiri untuk masing-masing kalimat. Teknik ini juga

mempunyai banyak aplikasi, diantaranya dapat digunakan untuk karakterisasi,

efektif untuk puisi dan cerita, dan terutama sangat baik untuk menulis karangan.

b. Kekurangan Pembelajaran Teknik Show Not Tell.

Page 44: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Kekurangan dari Teknik Show Not Tell adalah teknik ini sedikit akan

membingungkan karena banyaknya tahapan yang harus dilalui. Akan tetapi

setelah mendapatkan perlakuan, tentu siswa akan terbiasa menggunakan Teknik

Show Not Tell.

8. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Syamsiah (dalam Hasriani, 2008: 28) memberikan batasan bahwa hasil

belajar adalah proses berpikir menyususn hubungan-hubungan antara bagian-

bagian interaksi yang telah diperoleh sebagai pengertian, karena itu orang jadi

memahami dan menguasai hubungan tersebut sehingga orang itu dapat

menampilkan pemahaman dan penguasaan bahan pelajaran yang dipelajari.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan

tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Sunal (1993: 94) menyatakan bahwa: “evaluasi merupakan

proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu

program telah memenuhi kebutuhan murid”. Selain itu dengan dilakukannya

evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut atau bahkan

cara ulang bentuk mengukur tingkat penguasaan murid. Kemajuan prestasi belajar

murid tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga

sikap atau keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar murid

mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang

diberikan kepada murid.

Page 45: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor internal, faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari

dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya sedangkan

Faktor eksternal faktor yang berasal dari luar peserta didik yang mempengaruhi

hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Wasliman,(2013:12)

B. Kerangka Pikir

Sering ditemukan di lapangan bahwa guru menguasai suatu materi

pelajaran dengan baik, tetapi tidak dapat melaksanakan proses pembelajaran

dengan baik. Hal ini terjadi, karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada model

pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran sehingga hasil belajar yang

diperoleh murid masih rendah. Ada dua faktor penyebabnya yaitu faktor dari guru

dan murid. Faktor dari guru adalah model yang digunakan masih monoton,

sehingga kurang melibatkan murid dalam kegiatan pemebelajaaran. Sedangkan

faktor dari murid kurangnya percaya diri ketika menyampaikan pendapatnya pada

saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan faktor tersebut guru

menggunakan model pembelajaran Teknik Show Not Tell yang dapat

mempengaruhi Hasil belajar Keterampilan Menulis Deskripsi pada mata

pelajaran bahasa Indonesia murid kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng

Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.

Model pembelajaran Show not tell adalah strategi mempercepat

pengembangan gagasan pada proses menulis dengan cara bertolak dari bentuk

kalimat memberitahukan, kemudian mengubahnya menjadi paragraf yang

menggambarkan. Salah satu kompetensi kebahasaan yang diharapkan dikuasai

Page 46: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

oleh murid adalah menulis. Untuk mencapai hal tersebut, seorang guru harus

menguasai dan menerapkan strategi dalam proses belajar mengajar, khususnya

pembelajaran menulis. Salah satunya adalah melalui teknik quantum learning tipe

show not tell (menunjukkan, bukan dengan memberitahukan).

Dalam penelitian ini difokuskan pada strategi show not tell (menunjukkan,

bukan dengan memberitahukan) dalam menulis karangan deskripsi. Dengan

adanya model Show Not Tell seorang guru harus merencanakan apa yang akan

dilakukan dalam mempengaruhi hasil belajar dengan menggunakan model

pembelajaran tersebut.

Page 47: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Adapun bagan kerangka pikirnya yaitu sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

Menulis Deskripsi

Hasil belajar menulis karangan

deskripsi dengan cara bentuk

kalimat memberitahukan,

kemudian mengubahnya menjadi

paragraf yang menggambarkan.

Pembelajaran Teknik Show

Not Tell

Tes Awal

(Pretest)

Tes Akhir

(Posttest)

Analisis

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Hasil

Ada Pengaruh Tidak Ada Pengaruh

Page 48: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah dan tujuan penelitian serta kerangka

pikir, maka hipotesis penelitian ini ialah Ada Pengaruh Teknik Show Not Tell

terhadap hasil belajar Keterampilan Menulis Deskripsi Murid Kelas V SD Negeri

189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.

H0 : Tidak ada pengaruh Teknik Show Not Tell terhadap hasil belajar

Keterampilan Menulis Deskripsi Murid Kelas V SD Negeri 189 Bukit

Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.

H1 : Ada pengaruh Teknik Show Not Tell terhadap hasil belajar Keterampilan

Menulis Deskripsi Murid Kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng

Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.

Page 49: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Adapun rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian eksperimen dengan bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model

Pembelajaran Teknik Show Not Tell terhadap hasil belajar keterampilan menulis

Deskripsi pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini paling tidak

harus terdapat dua variabel utama yang dikaji, yakni variabel bebas dan variabel

terikat. Masalah dan kajian yang umumnya dilakukan dalam metode ini antara

lain melihat bagaimana hubungan antara varibel X dan variabel Y. Dimana

variabel X ialah model pembelajaran Teknik Show Not Tell dan variabel Y ialah

hasil belajar keterampilan menulis Deskripsi.

Menurut Sugiyono (2010: 3) bahwa: “metode penelitian diartikan sebagai

suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kuantitatif atau eksperimen”.

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Sebelum Perlakuan Setelah

T1 X T2

Keterangan:

Page 50: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

X = Perlakuan

T1 = Hasi belajar siswa sebelum diberikan perlakuan

T2 = Hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan (Menggunakan model

Pembelajaran Teknik Show Not Tell)

2. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 61) bahwa “variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Teknik Show Not

Tell Terhadap hasil belajar Keterampilan Menulis Deskripsi Murid Kelas V SD

Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.

Adapun jenis variabel yang akan diteliti antara lain:

a. Variabel X : Pengaruh Model Pembelajaran Teknik Show Not Tell

b. Variabel Y : Hasil belajar Keterampilan Menulis Deskripsi Murid Kelas V

SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Arikunto (2006: 130) menyatakan

bahwa: “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Menurut Zuriah (2007:

116) mengemukakan bahwa: “populasi merupakan seluruh data yang menjadi

Page 51: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

perhatian peneliti”. Dan menurut Sugiyono (1997: 57) memberikan pengertian

bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek

yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Jadi, populasi penelitian dapat disimpulkan sebagai subjek penelitian yang

mengenainya dapat diperoleh dari data yang dipermasalahkan. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh murid kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng

Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Nama Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Keterangan L P

1 Kelas 5 10 8 18 Aktif Jumlah populasi 18

(Sumber data: Papan potensi SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan

Lilirilau Kabupaten Soppeng TA. 2018/2019)

2. Sampel

Arikunto (2008: 117) mengatakan bahwa: “sampel adalah bagian dari

populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti)” dan Sugiyono (1997: 57)

memberikan pengertian bahwa: “sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang di miliki oleh populasi”. Untuk itu sampel yang diambil dari

populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

Sampel merupakan bagian populasi yang ingin diteliti, Sampe dianggap

sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang

diamati. Metode pengambilan sampel adalah sampling jenuh (Sugiyono,

2014:124) yaitu semua murid kelas V yang menjadi sampel.

Page 52: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Tabel 3.2 sampel Siswa Kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan

Lilirilau Kabupaten Soppeng

NO. Kelas Jumlah Peserta didik

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1. 1 Kelas 10 8 18

Jumlah keseluruhan Peserta didik Kelas V 18 Sumber data: Papan potensi SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan

Lilirilau Kabupaten Soppeng TA. 2016/2017).

C. Definisi Operasional Variabel

Teknik show not tell adalah teknik pembelajaran yang mempercepat

pengembangan gagasan pada proses menulis dengan cara bertolak dari bentuk

kalimat memberitahukan, kemudian mengembangkan menjadi paragraf yang

menunjukkan. Deskripsi adalah karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan

objeknya agar pembaca seakan-akan melihat, merasakan, dan mendengar apa

yang telah dilukiskan oleh penulis.

Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional

didefenisikan setelah pretest (tes awal), posttest (tes akhir) serta evaluasi hasil

belajar murid sebagai berikut:

D. Instrument Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Observasi

Page 53: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas/ partisipasi murid

tentang kehadiran murid, keaktifan murid, dan interaksi murid dalam mengikuti

proses belajar mengajar

2. Test

Test hasil belajar digunakan untuk memperoleh informasi tentang

pengaruh dan penguasaan materi murid setelah proses pembelajaran berupa

rencana pelaksanaan pembelajaran pada keterampilan menulis deskripsi yang

berfokus pada pembelajaran metode konvensional dan rencana pelaksanaan

pembelajaran Teknik Show Not Tell. Kedua mengenai analisis hasil keterampilan

menulis deskripsi pada metode konvensional dan Teknik Show Not Tell

3. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk melihat hasil belajar murid sebelum peneliti

datang. Dokumentasi nilai ini didapatkan melalui buku nilai wali kelas V SD

Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng selama

belajar di sekolah. Nilai yang dapat diamati adalah nilai harian murid, nilai tugas,

nilai pekerjaan rumah dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Dimana kedua tes ini berfokus pada

keterampilan menulis murid. Adapun langkah-langkah (prosedur) pengumpulan

data yang akan dilakukan sebagai berikut:

Tes awal (pretest) dilakukan sebelum treatment. Pretest dilakukan untuk

mengetahui kemampuan yang dimiliki murid sebelum diterapkan model

Page 54: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

pembelajaran Teknik Show Not Tell ( Menunjukkan, bukan memberitahukan).

Langkah selanjutnya yaitu pemberian perlakuan dalam hal ini peneliti

menggunakan model Teknik Show Not Tell ( Menunjukkan, bukan

memberitahukan). Terhadap hasil belajar keterampilan menulis deskripsi. Setelah

pemberian perlakuan, perlakuan selanjutnya adalah Tes akhir (Posttest) untuk

mengetahui kemampuan menulis deskripsi dengan menggunakan model

pembelajaran Teknik Show Not Tell (Menunjukkan, bukan memberitahukan).

Adapun kedua tes tersebut pada pembelajaran sebelum perlakuan dan

setelah perlakuan penilaian berdasarkan poin perolehan murid dimana hal ini

apabila murid menjawab benar maka poin yang di dapatkan 1 (satu) dan apabila

murid menjawab salah maka poinnya 0 (nol). Saoal tes pada penelitian ini

berbentuk paragraf deskripsi, strategi untuk mempercepat pengembangan gagasan

pada proses menulis deskripsi dengan cara bertolak dari bentuk kalimat

memberitahukan, kemudian mengubahnya menjadi deskripsi yang menunjukkan.

Misalnya, kalimat memberitahukan atau menggambarkan, “Ini adalah hari yang

indah, perlu diubah dengan cara menggambarkannya dalam sebuah deskripsi apa

indah itu, hari apa kejadiannya, mengapa hari itu menjadi indah.”

F. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan

digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa

nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua

nilai tersebut dengan mengajukkan pertanyaan, “apakah ada perbedaan nilai yang

di dapatkan antara nilai pretest dengan nilai Posttest?”. Pengujian perbedaan nilai

Page 55: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

hanya dilakukan terhadap rerata kedua nilai saja dan untuk keperluan itu

digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-

langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest

Posttest Design adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Statistik Deskriptif

Merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul selama proses

penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan

melalui analisis ini adalah sebagai berikut:

a. Rata-rata (Mean)

= ∑

Sugiono ( 2016:85)

b. Persentase (%) nilai rata-rata

=

x 100%

Keterangan:

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

N = Banyaknya sampel responden.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar menulis

karangan deskripsi siswa di kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan

Lilirilau Kabupaten Soppeng yaitu :

Page 56: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Tabel 3.2. Standar Ketuntasan Hasil Belajar Keterampilan Menulis

Karangan Deskripsi

No. Tingkat Penguas aan

(%) Kategori Hasil Belajar

1. 0 - 59 Sangat Rendah

2. 60 - 69 Rendah

3. 70 - 79 Sedang

4. 80 - 89 Tinggi

5. 90 - 100 Sangat Tinggi

Sumber: (Penilaian belajar murid kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng

Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.)

2. Analisis Data Statistik Inferensial

Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik

statistik t (uji-t), dengan tahapan sebagai berikut :

t=

√∑

Sugiyono (2016:56)

Keterangan:

Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

D = Deviasi masing-masing subjek

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Page 57: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Md=∑

Keterangan:

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

= Jumlah dari gain (posttest – pretest)

N = Subjek pada sampel.

b. Mencari harga “ ∑ ” dengan menggunakan rumus:

∑ = ∑ ∑

Keterangan :

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

= Jumlah dari gain (posttest – pretest)

N = Subjek pada sampel

c. Mentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:

t =

√∑

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

D = Deviasi masing-masing subjek

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek pada sampel

d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan

Kaidah pengujian signifikan :

Page 58: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

1) Jika t Hitung> t Tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti

penggunaan model pembelajaran Teknik Show Not Tell berpengaruh

terhadap hasil belajar keterampilan menulis deskripsi kelas V SD

Inpres Bonto-bontoa Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

2) Jika tHitung< tTabel maka Ho diterima, berarti penggunaan model

pembelajaran Teknik Show Not Tell tidak berpengaruh terhadap hasil

belajar keterampilan menulis deskripsi kelas V SD Negeri 189 Bukit

Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Menentukan

harga t Tabeldengan Mencari t Tabel menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan .

e. Membuat kesimpulan apakah penggunaan model pembelajaran Teknik

Show Not Tell berpengaruh terhadap hasil belajar keterampilan menulis

deskripsi murid kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan

Lilirilau Kabupaten Soppeng.

Page 59: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Pretest Keterampilan Menulis Deskripsi Kelas V SD Negeri 189

Bukit Baringeng, Kec.Lilirilau, Kab.Soppeng. Sebelum Menggunakan

Model Pembelajaran Teknik Show Not Tell.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri 189

Bukit baringeng, Kec.Lilirilau, Kab.Soppeng. mulai tanggal 06 Juli – 06

September 2019, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrumen

tes sehingga dapat diketahui hasil belajar murid berupa nilai dari murid kelas V

SD Negeri 189 Bukit Baringeng.

Data hasil belajar murid kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng dapat

diketahui sebagai berikut :

Tabel 4.1 Skor dan Nilai Pre-Test

No

.

Kode

Sampel

(Kode

Nama

Murid)

Aspek Penilaian Jumlah

Isi

Paragraf

(0-20)

Organisasi

Karangan

(0-20)

Penggunaan

Bahasa

(Kalimat

Efektif)

(0-20)

Diksi

(0-20)

Penggunaan

Ejaan dan

Tanda Baca

(0-20)

1 2 3 4 5 6 7 8

1. 01 15 10 10 10 10 55

2. 02 20 10 20 10 10 70

3. 03 20 15 15 15 10 75

4. 04 10 10 5 5 10 40

5. 05 15 10 10 10 10 55

6. 06 20 15 20 10 20 85

Page 60: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

No

.

Kode

Sampel

(Kode

Nama

Murid)

Aspek Penilaian Jumlah

Isi

Paragraf

(0-20)

Organisasi

Karangan

(0-20)

Penggunaan

Bahasa

(Kalimat

Efektif)

(0-20)

Diksi

(0-20)

Penggunaan

Ejaan dan

Tanda Baca

(0-20)

1 2 3 4 5 6 7 8

7. 07 20 20 10 15 20 85

8. 08 20 10 20 10 15 65

9. 09 20 20 15 15 20 90

10. 010 20 15 15 15 20 85

11. 011 15 10 5 10 10 50

12. 012 10 10 10 10 10 50

13. 013 5 5 5 5 10 30

14. 014 10 10 10 10 15 55

15. 015 5 5 5 10 10 35

16. 016 10 10 10 15 20 65

17. 017 10 10 10 10 10 50

18. 018 15 10 10 10 10 55

Page 61: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai pre-test dari murid kelas V SD Negeri

189 Bukit Baringeng, Kec.Lilirilau, Kab.Soppeng dapat dilihat melalui tabel di

bawah ini :

Tabel 4.2 Perhitungan untuk mencari mean ( rata – rata )

nilai pretest

X F F.X

40 1 40

50 3 150

55 4 220

60 3 180

70 2 140

75 2 150

80 1 80

85 2 170

Jumlah 18 1130

Dari data di atas, dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ = 1130, sedangkan

nilai dari N sendiri adalah 18. Oleh karena itu dapat diperoleh nilai rata-rata

(mean) sebagai berikut :

= ∑

18

1130

=62,77

Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil belajar

keterampilan menulis karangan deskripsi murid kelas V SD Negeri 189 Bukit

Baringeng, sebelum menggunakan model pembelajaran Teknik Show Not Tell

Page 62: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

62,77. Adapun dikategorikan pada pedoman Kurikulum K13 SD Negeri 189 Bukit

Baringeng, maka keterangan murid dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Tingkat Penguasaan Materi Pre-Test

No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori hasil belajar

1 0 - 59 8 44,44 Sangat rendah

2 60 - 69 3 16,67 Rendah

3 70 - 79 4 22,22 Sedang

4 80 - 89 1 5,56 Tinggi

5 90 - 100 2 11,11 Sangat tinggi

Jumlah 18 100

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada tahap pretest dengan menggunakan

instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu 44,44%, rendah 16,67%, sedang

22,22%, tinggi 5,56% dan sangat tingggi berada pada presentase 11,11%. Melihat

dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan murid

dalam memahami serta penguasaan materi menulis karangan deskripsi sebelum

menggunakan model pembelajaran Teknik Show Not Tell tergolong sangat

rendah.

Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Deskripsi

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 ≤ × < 69 Tidak tuntas 11 61,11

70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 7 38,89

Jumlah 18 100

Page 63: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Apabila Tabel 4.3 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar

keterampilan menulis deskripsi murid yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika

jumlah murid yang mencapai atau melebihi nilai KKM (70) 61,11%, sehingga

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar keterampilan menulis karangan deskripsi

murid kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten

Soppen, belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana

murid yang tuntas hanya 38,89%.

2. Hasil Belajar (posttest) Keterampilan Menulis Deskripsi Murid kelas V SD

Negeri 189 Bukit Baringeng Setelah Menggunakan Model Pembelajaran

Teknik Show Not Tell.

Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kelas setelah

diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya

diperoleh setelah diberikan post-test. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data

berikut ini :

Data hasil belajar keterampilan menulis karangan deskripsi murid kelas V SD

Negeri 189 Bukit Baringeng. Setelah menggunakan model pembelajaran Teknik

Show Not Tell :

Page 64: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Tabel 4.5 Skor Nilai Post-Test

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai post-test dari murid kelas V SD

Negeri 189 Bukit Baringeng :

No

.

Kode

Sampel

(Kode

Nama

Murid)

Aspek Penilaian Jumlah

Isi

Paragraf

(0-20)

Organisasi

Karangan

(0-20)

Penggunaan

Bahasa

(Kalimat

Efektif)

(0-20)

Diksi

(0-20)

Penggunaan

Ejaan dan

Tanda Baca

(0-20)

1 2 3 4 5 6 7 8

1. 01 20 20 10 15 15 80

2. 02 20 10 20 15 15 80

3. 03 10 10 20 10 20 70

4. 04 15 15 10 10 20 70

5. 05 15 15 15 15 20 80

6. 06 20 20 20 20 20 100

7. 07 20 20 20 20 20 100

8. 08 20 15 15 15 20 85

9. 09 20 20 20 20 20 100

10. 010 20 15 15 15 20 85

11. 011 20 20 20 20 20 100

12. 012 15 15 10 10 20 70

13. 013 15 20 15 15 15 80

14. 014 15 15 10 15 15 70

15. 015 15 15 10 15 20 85

16. 016 10 15 10 15 15 75

17. 017 15 15 10 10 10 60

18. 018 15 15 15 15 15 75

Page 65: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Tabel 4.6 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata)

nilai Post-Test

X F F.X

60 1 60

65 - 0

70 4 280

75 2 150

80 4 320

85 3 255

100 4 400

Jumlah 18 1465

Dari data hasil post-test di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ =

1465 dan nilai dari N sendiri adalah 18. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata

(mean) sebagai berikut :

= ∑

= 81,39

Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil

belajar keterampilan menulis deskripsi murid kelas V SD Negeri 189 Bukit

Baringeng, setelah menggunakan model pembelajaran Teknik Show Not Tell yaitu

81,39 dari skor ideal 100. Adapun di kategorikan pada pedoman Kurikulum K13

SD Negeri 189 Bukit Baringeng, maka keterangan murid dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.7 Tingkat Penguasaan Materi Post-Test

18

1465

Page 66: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

No. Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori hasil belajar

1 0 - 59 - 0,00 Sangat rendah

2 60 - 69 1 5,56 Rendah

3 70 - 79 6 33,33 Sedang

4 80 - 89 7 38,89 Tinggi

5 90 - 100 4 22,22 Sangat tinggi

Jumlah 18 100

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar pada tahap post-test dengan menggunakan

instrumen test dikategorikan sangat tinggi yaitu 22,22%, tinggi 38,89%, sedang

33,33%, rendah 5,56%, dan sangat rendah berada pada presentase 0,00%. Melihat

dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan murid

dalam memahami serta penguasaan materi keterampilan menulis karangan

deskripsi setelah menggunakan model pembelajaran Teknik Show Not Tell

tergolong tinggi.

Tabel 4.8 Ketuntasan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Deskripsi

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 ≤ × < 69 Tidak tuntas 1 5,56

70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 17 94,44

Jumlah 18 100

Apabila Tabel 4.7 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil

belajar murid yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah murid yang

Page 67: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

mencapai atau melebihi nilai KKM (70) 5,56%, sehingga dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar keterampilan menulis deskripsi murid kelas V SD Negeri 189

Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau kabupaten Soppeng telah memenuhi kriteria

ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana murid yang tuntas adalah 94,44%.

3. Deskripsi Hasil Pretest Posstest Siswa Kelas V SD Negeri 189 Bukit

Baringeng.

A. Hasil Pretest

Berdasarkan data hasil belajar pretest murid kelas V SD Negeri 189

Bukit Baringeng dapat diketahui sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Pretest Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 189 Bukit

Baringeng

Nama siswa Pre-test

01 55

02 70

03 75

04 40

05 55

06 85

07 85

08 65

09 90

010 85

011 50

012 50

013 30

Page 68: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Dari data hasil pre-test diatas dapat diketahuibahwa nilai dari

fx 1095 dan nilai N sendiri adalah 18. Kemudian dapat diperoleh

nilai rata-rata (mean) sebagai berikut:

= ∑

18

1095

= 60,83

Dari hasil perhitungan diatas, maka diperoleh nilai rata-rata dari

hasil belajar murid kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng sebelum

penerapan model pembelajaran Teknik show Not Tell yaitu 60,83.

B. Hasil Post-test

Berdasarkan data hasil belajar pretest murid kelas V SD Negeri

189 Bukit Baringeng dapat diketahui sebagai berikut:

014 55

015 35

016 65

017 50

018 55

Jumlah 1095

Page 69: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Tabel 4.10 Hasil Pretest Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 189 Bukit

Baringeng

Dari data hasil post-test diatas dapat diketahuibahwa nilai dari fx 1460

dan nilai N sendiri adalah 18. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata (mean)

sebagai berikut:

= ∑

80

1465

= 81,38

Nama siswa Post-test

01 80

02 80

03 70

04 70

05 80

06 100

07 100

08 85

09 100

010 85

011 100

012 70

013 80

014 70

015 85

016 75

017 60

018 75

Jumlah 1465

Page 70: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Dari hasil perhitungan diatas, maka diperoleh nilai rata-rata dari

hasil belajar murid kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng setelah

penerapan model pembelajaran Teknik Show Not Tell yaitu 81,38.

4. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Teknik Show Not Tell

Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Menulis Deskripsi Murid kelas V

SD Negeri 189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng

Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “penggunaan model

pembelajaran Teknik Show Not Tell memiliki pengaruh terhadap keterampilan

menulis deskripsi murid kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng, Kec.Lilirilau,

Kab.Soppeng”. maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut

adalah teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.

Tabel 4.11 Analisis skor Pre-test dan Post-test

No X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d²

1 55 80 25 625

2 70 80 10 100

3 75 70 -5 25

4 40 70 30 900

5 55 80 25 625

6 85 100 15 225

7 85 100 15 225

8 65 85 20 400

9 90 100 10 100

10 85 85 0 0

11 50 100 50 2500

Page 71: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

12 50 70 20 400

13 30 80 50 2500

14 55 70 15 225

15 35 85 50 2500

16 65 75 10 100

17 50 60 10 100

18 55 75 20 400

Jum 1095 1465 830 24250

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md= ∑

= 14,94

2. Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus:

∑ = ∑ ∑

= 24250 - 18

)830( 2

= 24250 - 18

688900

= 24250 - 38272,22

= 14022,22

3. Menentukan Nilai t Hitung :

t =

√∑

18

830

Page 72: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

t =

)118(18

22,14022

94,14

t =

306

22,14022

94,14

t = 82,45

94,14

t = 76,6

94,14

t = 2,21

4. Menentukan Nilai t Tabel

Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan

taraf signifikan = 18 – 1 = 17 maka diperoleh t

0,05 = 2,110

Setelah diperoleh tHitung = 2,21 dan tTabel = 2,110 maka diperoleh

tHitung > tTabel atau 2,21 > 2,110. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak

dan H1 diterima. Ini berarti bahwa penggunaan model pembelajaran Teknik

Show Not Tell berpengaruh terhadap keterampilan menulis deskripsi.

B. Pembahasan

Dari hasil pengelolaan data diatas dapat dianalisa bahwa model

pembelajaran Teknik Show Not Tell mempunyai pengaruh yang positif terhadap

hasil belajar keterampilan menulis karangan deskripsi. Berdasarkan hasil analisis

statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji t, diketahui bahwa nilai thitung

Page 73: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

= 2,21. Dengan frekuensi (dk) sebesar 18 - 1 = 17, pada taraf signifikansi 0,05%

diperoleh ttabel = 2,100. Oleh karena thitung ttabel pada taraf signifikansi 0,05, maka

hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (H1) diterima yang berarti

bahwa penggunaan model pembelajaran Teknik Show Not Tell mempengaruhi

keterampilan menulis karangan deskripsi murid kelas V SD Negeri 189 Bukit

Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.

Hasil pengujian ini sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu,

diantaranya adalah hasil penelitian Muhammad Asriawan tahun 2011 yang

mengatakan bahwa terdapat peningkatan terhadap keaktifan belajar matematika

dengan menggunakan model pembelajaran Teknik Show Not Tell semakin aktif

murid maka akan semakin tinggi hasil belajar murid. Selain itu, penelitian yang

dilakukan oleh Wirdya Wanty Nawir tahun 2015 yang mengatakan bahwa

terdapat pengaruh model pembelajaran Debat terhadap keterampilan menulis

murid. Dalam penerapan model ini dapat membangkitkan minat dan motivasi

murid untuk belajar maka semakin tinggi motivasi murid maka semakin tinggi

prestasi belajar murid terutama dalam menulis karangan deskripsi.

Hasil analisis diatas yang menunjukkan adanya pengaruh penggunaan

model pembelajaran Teknik Show Not Tell terhadap keterampilan menulis

karangan deskripsi, sejalan dengan hasil observasi yang dilakukan. Berdasarkan

hasil observasi terdapat perubahan pada murid dimana pada awal kegiatan

pembelajaran ada beberapa murid yang melakukan kegiatan lain atau bersikap

cuek selama pembelajaran berlangsung Pada awal pertemuan, hanya sedikit murid

yang aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Akan tetapi sejalan dengan

Page 74: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

digunakannya model pembelajaran Teknik Show Not Tell murid mulai aktif pada

setiap pertemuan.

Hasil observasi menunjukkan banyaknya jumlah murid yang menjawab

pada saat diajukan pertanyaan dan murid yang mengajukan diri untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh temannya. Murid juga mulai aktif dan

percaya diri untuk menanggapi jawaban dari murid lain sehingga murid yang lain

ikut termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Proses pembelajaran yang

menyenangkan membuat murid tidak lagi keluar masuk pada saat pembelajaran

berlangsung. Dengan itu model pembelajaran Teknik Show Not Tell

dikembangkan oleh Rebekah Caplan (dalam De Porter dan Henacki, 2007:19) dan

Hernowo (2003:11). Show not tell adalah strategi mempercepat pengembangan

gagasan pada proses menulis dengan cara bertolak dari bentuk kalimat

memberitahukan, kemudian mengubahnya menjadi paragraf yang

menggambarkan. Misalnya, kalimat memberitahukan, kini adalah hari yang indah,

perlu diubah dengan cara menggambarkannya dalam sebuah paragraf apa indah

itu, hari apa kejadiannya, mengapa hari itu menjadi indah, sehingga gambaran

uniknya “Ini adalah hari yang indah” yang digambarkan pada paragraf.

Pengembangan strategi show not tell menurut De Porter (2007:50) dimulai

dari mendaftar kalimat berita sebagal berikut:

1) Untuk memunculkan kelompok kalimat memberitahukan pada pramenulis

dilakukan dengan cara meminta murid membuat daftar (De Porter dan

Henacki, 2007:50). Daftar yang dimaksud adalah daftar kalimat

memberitahukan, misalnya murid membuat daftar kalimat tentang hal-hal yang

Page 75: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

menarik waktu berkunjung ke rumah nenek. Daftar kalimat memberitahukan

yang akan muncul dari murid, misalnya:

Saya bertemu nenek

Di rumah nenek ada pohon mangga Banyak ayamnya

2) Mengubah kalimat-kalimat memberitahukan menjadi paragraf menggambarkan

berdasar daftar kalimat memberitahukan yang telah ditetapkan dan dibantu

dengan pertanyaan, “Apa yang menarik waktu bertemu nenek; dan pohon

mangga di rumah nenek; ayam yang banyak dan kapan kejadiannya.”

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang

diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran Teknik Show Not Tell memiliki pengaruh

terhadap hasil belajar keterampilan menulis deskripsi murid kelas V SD Negeri

189 Bukit Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng.

Page 76: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, disimpulkan hasil penelitian ini, yaitu:

Perencanaan pembelajaran kemampuan menulis karangan deskripsi dengan

model pembelajaran teknik show not tell murid kelas V SD Negeri 189 Bukit

Baringeng, disusun dengan terlebih dahulu menelaah kurikulum, mempelajari

bahan yang diajarkan dari berbagai sumber, membuat rencana pembelajaran

(RPP) untuk enam kali pertemuan, menyediakan sarana pendukung yang

diperlukan (daftar penglaman) yang akan diajukan kepada siswa sebagai bahan

menulis deskripsi), membuat lembar observasi untuk keaktifan murid pada saat

proses belajar mengajar, serta menyusun soal sebagai alat evaluasi.

Peaksanaan pembelajaran kemampuan menulis karangan deskripsi dengan

menggunakan model teknik show not tell murid kelas V Negeri 189 Bukit

Baringeng, dilaksanakan enam kali pertemuan dengan tahap sebagai berikut:

tahap pramenulis (pengajuan masalah tentang pengalaman, perumusan

pengalaman melalui strategi show not tell, dan penyusunan kerangka karangan

berdasarkan pengalaman), tahap selanjutnya adalah tahap menulis, yakni

penuangan dan pengembangan gagasan dalam bentuk karangan berdasarkan

kerangka dan pascamenulis, yakni tahap perevisian dan penyuntingan karangan.

Penerapan model pembelajaran Teknik Show Not Tell berpengaruh terhadap

hasil menulis karangan deskripsi. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum

menggunakan model pembelajaran Teknik Show Not Tell tergolong rendah dan

Page 77: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

setelah menggunakan model pembelajaran Teknik Show Not Tell tinggi.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran Teknik Show Not Tell memiliki pengaruh

terhadap hasil belajar menulis karangan deskripsi murid kelas V SD Negeri 189

Bukit Baringeng, setelah diperoleh tHitung= 9,38 dan tTabel = 2,166 maka diperoleh

tHitung > tTabel atau 9,38 > 2,166.

B. Saran

Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian penggunaan model

pembelajaran Teknik Show Not Tell yang mempengaruhi hasil belajar menulis

karangan deskripsi kelas V SD Negeri 189 Bukit Baringeng, maka dikemukakan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Kepada para pendidik khususnya guru SD Negeri 189 Bukit Baringeng,

disarankan untuk menggunakan model pembelajaran Teknik Show Not Tell

dalam pembelajarannya agar dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa

untuk belajar.

2. Kepada Peneliti, diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

Teknik Show Not Tell ini pada mata pelajaran lain demi tercapainya tujuan

yang diharapkan.

3. Kepada calon Peneliti, akan dapat mengembangkan model pembelajaran

Teknik Show Not Tell ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan cara

mengkaji terlebih dahulu dan mampu mengadakan penelitian yang lebih

sukses.

Page 78: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

DAFTAR PUSTAKA

Supriyono Agus, 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Akhadiah Sabarti dkk. 2008. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa

Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwi, Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai

Pustaka.

Ambo Enre, Fachruddin. 1994. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Ujung

Pandang: IKIP Ujung Pandang.

Arends, 2006. Belajar dan Pembelajaran SD. Jakarta: Direktora Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (BSNP, 2006:81). Standar Bahasa Indonesia

Bern dan Ericson. (2001:5). Cooperatif learning, (online),

(http//id.wikipedia.org/wiki/ diakses 17 Januari 2017).

Brotowijoyo, Mukayat D., 2002. Penulisan Karangan Ilmiah Edisi Revisi.

Jakarta: Akademia Pressindo.

Darmadi, Kaswan. 2006. Meningkatkan Kemampuan Menulis Panduan untuk

Mahasiswa dan Calon Guru. Yogyakarta: Andi.

De Porter, Bobby dan Hernacki. 2007. Quantum Learning: Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan. New York: KAIFA.

De Porter, Bobby dkk. 2001. Quantum Teaching. New York: KAIFA.

Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Finoza. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Non Jurusan

Bahasa. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Page 79: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Hanafiah, Nanang. dan Cucu, Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. PT

Refika Aditama. Bandung.

Hasbullah, 2001. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan,(cet.II; Jakarta: PT. Rajagravindo

Persada )

Hasbullah, 2005. Imu Pendidikan. Jakarta: Edisi Revisi PT. Raja Gravindo.

Persada.

Hasriani, 2008. Kemampuan Menulis Anak. Semarang: Balai Pustaka .

Henacki, 2007. Quantum Learning, Bandung: Kaifa.

Hernowo. 2003. Quantum Writing. Cara Cepat dan Bermanfaat untuk

Merangsang Munculnya Potensi Menulis. Bandung: Misan Learning

Center.

Junus, Andi Muhammad. 2002. Keterampilan Menulis. Makassar: Badan Penerbit

UNM.

Keraf, Gorys. 2003. Terampil Berbahasa Indonesia II. Petunjuk Guru Bahasa

Indonesia SMP. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Keraf, Gorys. 2007. Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, NTT: Nusa Indah,

Flores.

Keraf, Gorys. 2005. Argumentasi dan Deskripsi. Jakarta: Gramedia.

Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif:

Buku Sumber tentang Metode-metode Baru. Diterjemahkan oleh Tjejep

Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).

Mirriam, Caryn. 2006. Daripada Bete Nulis Aja. Bandung: KAIFA.

Natia, I.K. 2016. Bimbingan Mengarang. Surabaya: Arkola.

Nurgiyantoro, Burhan. 2008. Penilaian dan Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Parera, Daniel Jos. 2005. Menulis Tertib dan Sistematik. Jakarta: Erlangga.

Slavin, 2008. Cooperatif Learning (Teori, Riset, Praktik). Bandung: Nusa Media.

Sugiono, (2010: 64). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif & RND. Bandung:

Alfabeta.

Sugiono, (2016: 85). Sistematik Kualiatif. Bandung: Alfabeta

Sugiono, (2016: 56). Sistematik Kualiatif. Bandung: Alfabeta

Page 80: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Suherman, (2003). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Tebuka.

Sunal, (2011: 94). Cooperatif Learning, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Taringan, Henry Guntur. 2005. Prinsip-prinsip dasar sastra. Bandung: angkasa

Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak sebagai Sutau Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

The Liang Gie. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.

Tolla, Achmad dan Marlan Hartini. 1992. “Retorika Menulis Murid Kelas II SMA

Negeri Kota Madya Ujung Pandang”. Laporan Penelitian. Ujung

Pandang: IKIP Ujung Pandang.

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3.Tujuan Pendidikan.

Wasliman, (2013). Bahasa Indonesia dengan benar. Jakarta : PT. Priastu.

Widjono H.S, 2005. Bahasa Indonesia. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.

Zigmund (1997:112) . (online) (http://www.asikbelajar.com) Tanggal 25 Januari

2017 Pukul 14:44 Wita.

Page 81: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SD Negeri 189 Bukit Baringeng

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : V / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

Menulis

4. mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman secara

tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis.

B. Kompetensi Dasar

4.1.menuliskan karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan

kata dan penggunaan ejaan.

C. Indikator

4.1.1 Mampu menyusun kerangka karangan yang di dapat dari pengalaman.

4.1.2 Mampu mengembangkan kerangka karangan dari pengalaman.

D. Tujuan Pembelajaran

a. Menyusun karangan sesuai dengan pengalaman

b. Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin, kerja sama, rasa ingin tahu ,

mandiri dan tanggung jawab.

E. Materi Ajar

Penulisan karangan.

F. Metode Pembelajaran

Pemberian Tugas

ceramah

Page 82: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal ( 10 menit )

Salam pembuka, presensi, dan doa.

Menanyakan kabar dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. (disiplin)

Apersepsi : Guru menanyakan pada siswa : “ Siapa yang pernah menulis

sebuah karangan?” (eksplorasi)

Tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari (eksplorasi) / (rasa ingin

tahu)

- Siapa yang tahu langkah – langkah dalam menyusun kerangka karangan?

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti ( 50 menit )

Guru dan siswa bertanya jawab mengenai langkah – langkah menyusun

kerangka karangan. (eksplorasi) / (rasa ingin tahu,kerjasama).

Guru menyajikan sebuah karangan yang berjudul “ Perawatan Akibat Thypus

”. (konfirmasi).

Siswa mendengarkan karangan yang dibacakan guru. (elaborasi) / (disiplin,

tanggung jawab).

Siswa menyusun kerangka karangan dari teks bacaan yang didengar.

(elaborasi) / (mandiri, rasa ingin tahu).

Guru membagikan karangan yang masih diacak kalimatnya pada setiap

kelompok.

Siswa menyusun kalimat acak menjadi karangan yang utuh dan runtut dalam

kegiatan kerja kelompok. (elaborasi) / (rasa ingin tahu. Kerjasama).

Siswa membacakan hasil kerja kelompok. (elaborasi) / (disiplin, mandiri,

tanggung jawab).

Siswa menyusun kerangka karangan kemudian mengembangkan kerangka

karangan tersebut menjadi karangan yang utuh.(elaborasi) / (disiplin,

tanggung jawab).

Guru melakukan umpan balik positif , meluruskan kesalahpahaman

(konfirmasi).

Page 83: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari

(konfirmasi) / (tanggung jawab, kerjasama)

Kegiatan Penutup (10 menit).

Siswa dan guru menyimpulkan cara menyusun kerangka karangan dan

mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang utuh.

Motivasi dan salam penutup.

H. Alat / Bahan dan Sumber Belajar

Media : teks contoh karangan

Papan tulis, Spidol, penghapus papan tulis.

Buku BSE Bahasa Indonesia kelas IV SD/MI.

Umri Nur’aini & Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia Untuk SD dan MI Kelas

V. Halaman 35 – 37. Penerbit : Depdiknas.

Teks karangan “Perawatan Akibat Thypus ”

Lembar penilaian.

I. Penilaian

a. Prosedur : Tes Akhir.

b. Jenis : Tes Tertulis.

c. Alat tes : Soal, kunci jawaban, kriteria penilaian.

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

/soal

Menyusun

kerangka karangan.

Mengembangkan

kerangka karangan

yang telah disusun

Tugas individu Tugas unjuk

rasa

Tes tertulis

Dengarkan karangan

yang berjudul

“Perawatan Akibat

Thypus ” kemudian

buatlah kerangka

karangannya !

Buatlah kerangka

karangan kemudian

kembangkan kerangka

Page 84: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

menjadi karangan

yang utuh.

karangan tersebut

dengan kalimat sendiri

menjadi karangan utuh.

Catatan :

Nilai = Jumlah skor x 10

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan

remedial.

Watansoppeng , Juli 2019

Menyetujui

Guru Kelas IV Mahasiswa

NURFAHMI, S.Pd RINA MASRIANA

NIM. 10540969615

Mengetahui

Kepala Sekolah

ROSMINI, S.Pd

NIP. 19700401 199501 2002

Page 85: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SD Negeri 189 Bukit Baringeng

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : V / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

G. Standar Kompetensi

Menulis

5. mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman secara

tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis.

H. Kompetensi Dasar

4.2.menuliskan karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan

kata dan penggunaan ejaan.

I. Indikator

4.1.3 Mampu menulis kerangka karangan yang di dapat dari pengalaman.

4.1.4 Mampu mengembangkan kerangka karangan dari pengalaman.

J. Tujuan Pembelajaran

c. Menulis karangan sesuai dengan pengalaman

d. Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin, kerja sama, rasa ingin tahu ,

mandiri dan tanggung jawab.

K. Materi Ajar

Penulisan karangan.

L. Metode Pembelajaran

Pemberian Tugas

ceramah

Page 86: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal ( 10 menit )

Salam pembuka, presensi, dan doa.

Menanyakan kabar dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. (disiplin)

Apersepsi : Guru menanyakan pada siswa : “ Siapa yang pernah menulis

sebuah karangan?” (eksplorasi)

Tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari (eksplorasi) / (rasa ingin

tahu)

- Siapa yang tahu langkah – langkah dalam menyusun kerangka karangan?

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti ( 50 menit )

Guru dan siswa bertanya jawab mengenai langkah – langkah menyusun

kerangka karangan. (eksplorasi) / (rasa ingin tahu,kerjasama).

Guru menyajikan sebuah karangan yang berjudul “ Perawatan Akibat Thypus

”. (konfirmasi).

Siswa mendengarkan karangan yang dibacakan guru. (elaborasi) / (disiplin,

tanggung jawab).

Siswa menyusun kerangka karangan dari teks bacaan yang didengar.

(elaborasi) / (mandiri, rasa ingin tahu).

Guru membagikan karangan yang masih diacak kalimatnya pada setiap

kelompok.

Siswa menyusun kalimat acak menjadi karangan yang utuh dan runtut dalam

kegiatan kerja kelompok. (elaborasi) / (rasa ingin tahu. Kerjasama).

Siswa membacakan hasil kerja kelompok. (elaborasi) / (disiplin, mandiri,

tanggung jawab).

Siswa menyusun kerangka karangan kemudian mengembangkan kerangka

karangan tersebut menjadi karangan yang utuh.(elaborasi) / (disiplin,

tanggung jawab).

Guru melakukan umpan balik positif , meluruskan kesalahpahaman

(konfirmasi).

Page 87: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari

(konfirmasi) / (tanggung jawab, kerjasama)

Kegiatan Penutup (10 menit).

Siswa dan guru menyimpulkan cara menyusun kerangka karangan dan

mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang utuh.

Motivasi dan salam penutup.

H. Alat / Bahan dan Sumber Belajar

Media : teks contoh karangan

Papan tulis, Spidol, penghapus papan tulis.

Buku BSE Bahasa Indonesia kelas IV SD/MI.

Umri Nur’aini & Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia Untuk SD dan MI Kelas

V. Halaman 35 – 37. Penerbit : Depdiknas.

Teks karangan “Perawatan Akibat Thypus ”

Lembar penilaian.

I. Penilaian

a. Prosedur : Tes Akhir.

b. Jenis : Tes Tertulis.

c. Alat tes : Soal, kunci jawaban, kriteria penilaian.

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

/soal

Menyusun

kerangka karangan.

Mengembangkan

kerangka karangan

yang telah disusun

Tugas individu Tugas unjuk

rasa

Tes tertulis

Dengarkan karangan

yang berjudul

“Perawatan Akibat

Thypus ” kemudian

buatlah kerangka

karangannya !

Buatlah kerangka

karangan kemudian

kembangkan kerangka

Page 88: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

menjadi karangan

yang utuh.

karangan tersebut

dengan kalimat sendiri

menjadi karangan utuh.

Catatan :

Nilai = Jumlah skor x 10

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan

remedial.

Watansoppeng , Juli 2019

Menyetujui

Guru Kelas IV Mahasiswa

NURFAHMI, S.Pd RINA MASRIANA

NIM. 10540969615

Mengetahui

Kepala Sekolah

ROSMINI, S.Pd

NIP. 19700401 199501 2002

Page 89: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

Rubrik penilaian karangan deskripsi

Aspek yang dinilai Skor maksimal

1. Isi karangan

2. Organisasi karangan

3. Penggunaan bahasa

4. Pilihan kata

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca

20

20

20

20

20

Pedoman penilaian karangan deskripsi Nurgiyantoro (2005:441)

Skor penilaian :

1. Isi karangan dengan penilaian: (skor 20)

a. Kesesuaian isi karangan sehingga bermakna, menarik, tepat. jalan pikiran

baik (skor 20);

b. Pada umumnya baik, tetapi tidak dikembangkan sehingga terjadi banyak

pengulangan (skor 15);

c. Pengembangan kurang relevan dengan isi karangan (skor 10);

d. Karangan tidak relevan dengan isi karangan yang diminta (skor 5);

2. Organisasi karangan (skor 20)

a. Paragraf tersusun rapi, pemakaian kalimat topik baik, organisasi

meyakinkan, alur karangan mudah diikuti, skor (20);

b. Fakta tersusun dalam paragraf dengan baik, tetapi agak berbelit-belit (skor

15);

c. Ada usaha menyusun paragraf dengan baik tetapi batas ide tiap paragraf

tidak jelas (skor 10);

d. Urutan paragraf sulit diikuti, sulit dipahami (skor 5);

3. Penggunaan bahasa, (skor 20)

a. Kalimat benar, cermat meskipun sedikit ada kesalahan tata bahasa (skor

20);

b. Kalimat lancar, cermat, tetapi ada beberapa kesalahan tata bahasa

menyebabkan kalimat menjadi rancu (skor 15);

Page 90: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

c. Kesalahan bahasa yang cukup prinsip yang menyebabkan kalimat tidak

gramatikal (skor 10);

d. Ada beberapa kalimat yang tidak dapat dipahami (skor 5);

4. Pilihan Kata, (skor 20)

a. Pemakaian kata lancar, tepat, tidak bermakna ganda (skor 20);

b. Kata jelas tetapi kurang tepat penggunaannya ,(skor 15);

c. Kata kurang jelas dan kurang tepat penggunaannya, (skor 10);

d. Banyak kata tidak tepat menyebabkan kalimat sulit dipahami, (skor 5);

5. Penggunaan ejaan dan tanda baca, skor (20)

a. Pemakaian ejaan dengan tanda baca baik sekali, penulisan suku kata

semuanya benar, (skor 20);

b. Ada kesalahan ejaan dan tanda baca, (skor 15);

c. Banyak kesalahan ejaan dan tanda baca tetapi masih dapat dipahami, (skor

10);

d. Kesalahan ejaan dan tanda baca banyak sekali, (skor 5);

Page 91: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

NAMA :

KELAS :

ALOKASI WAKTU : 2 x 35 menit

BUATLAH KARANGAN DESKRIPSI TENTANG RUANG KELAS !

*KUNCI JAWABAN

Ruang Kelasku

Kelas kami, kelas V dinobatkan sebagai kelas terbaik tahun ini oleh sekolah. Hal

ini dikarenakan kelas kami rapi dan bersih. Hampir tidak ada satupun sampah

yang berserakan baik dilantai maupun didalam laci meja. Semua meja dan kursi

tersusun dengan sejajar dan menghadap dua buah papan tulis yang ada di depan.

Kami juga menyusun sepatu-sepatu di rak yang ada didepan kelas.

Selain bersih dan rapi, kelas kami pun sangat lengkap. Kami memiliki dua buah

lemari yang ada didepan dan di belakang meja siswa. Selain itu, kami juga

memiliki dispenser yang diletakkan di samping meja guru.

Kami juga menempelkan berbagai macam gambar pahlawan dan kata-kata

motivasi di dinding-dinding kelas. Bahkan kami juga memiliki kebun bunga yang

ada di depan kelas. Kebun itu kami tanami dengan berbagai macam bunga yang

indah.

Karena bersih, rapi dan lengkap kelas kami menjadi sangat nyaman sehingga

membuat kami konsentrasi dalam belajar. Selain kami, guru-guru yang mengajar

kami pun ikut merasakan hal yang sama. Oleh karena itu, kelas kami dinobatkan

sebagai kelas terbaik oleh pihak sekolah.

NAMA : KELAS : ALOKASI WAKTU : 2 x 35 menit BUATLAH KARANGAN DESKRIPSI TENTANG HALAMAN RUMAH!

*KUNCI JAWABAN

Lingkungan Rumahku Rumahku adalah rumah mungil di depan mushola. Dengan warna cat hijau muda

membuat rumah itu terlihat sejuk dipandang mata. Halaman sempit didepan

rumah penuh dengan tanaman yang ditanam di pipa. Setiap tanaman tumbuh

subur, bahkan tanaman cabe sudah berbuah banyak.

Rumahku terdiri dari 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar santai, dapur, dan 1

kamar mandi. Di ruang tamu hanya berisi karpet sebagai alas duduk dan rak buku

SOAL POSTEST

SOAL PRETEST

Page 92: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

yang terpasang di dinding. Semua brang yang ada di rumah selalu tertata rapi.

Lantai keramik berwarna putih membuat rumah mungil ini menjadi nampak luas.

Barisan bunga dan pepohonan membuat rumah terlihat sejuk dan rindang,di kebun

belakang rumah terlihat berbagai jenis pepohonan, seperti pohon mangga,dan

pohon rambutan. Jika berbuah pasti banyak teman yang datang untuk

mencicipinya.

Page 93: SKRIPSI - You Windows World · 2020. 2. 4. · Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau buatan oleh orang lain. Demikian

RIWAYAT HIDUP

Rina Masriana Lahir di Mallanroe pada tanggal 27

Oktober 1996 di Desa Maccile Kecamatan Lalabata

Kabupaten Soppeng. Anak pertama dari tiga bersaudara

buah hati dari pasangan Ayahanda Hasanuddin dan

Ibunda Rohani, Sekarang bertempat tinggal Desa

Maccile Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng.

Pendidikan yang penulis tempuh di RA Perwanida 3 Mallanroe Desa Maccile

Kec. Lalabata (2002-2003), SD 9 Mallanroe Kab. Soppeng (2003-2009), SMP

Negeri 3 Watansoppeng Kab. Soppeng (2009-2012), SMA Negeri 1 Soppeng

Kabupaten Soppeng (2012-2015). Pada tahun 2015 penulis terdaftar sebagai

mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pengalaman organisasi

penulis, HMJ Pendidikan Guru Sekolah Dasar periode 2016/2017.