solar cells panel

44
Bottom of Form Perbedaan utama dari solar cell panel adalah bahan produksi dari solar cells panel. Bahan solar cells panel yang paling umum adalah crystalline silicon. Bahan crystalline dapat terdiri dari single crystal, mono or single-crystalline, dan poly atau multi-crystalline. Selain itu solar cells panel ada yang terbuat dari lapisan tipis amorphous silicon. Sel Crystalline silicon mempunyai 2 tipe yang hampir serupa, meskipun sel single crystalline lebih efisien dibandingkan dengan poly-crystalline karena poly-crystalline merupakan ikatan antara sel-sel. Keunggulan dari amorphous silicon adalah harga yang terjangkau tetapi tidak se efisien crystalline silicon solar cell . Mengenal Performansi Solar Cell Panel Total pengeluaran listrik (wattage) dari solar cell panel adalah sebanding dengan voltase/ tegangan operasi dikalikan dengan arus operasi saat ini. Solar cell panel dapat menghasilkan arus dari voltase yang berbeda-beda. Hal ini berbeda dengan baterai , yang menghasilkan arus dari voltase yang relatif konstan. Karakteristik output dari solar cell panel dapat dilihat dari kurva performansi, disebut I-V curve. I-V curse menunjukkan hubungan antara arus dan voltase.

Upload: gentur

Post on 13-Sep-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

solar cells

TRANSCRIPT

Bottom of Form

Solar Cells Panel

Perbedaan utama dari solar cell panel adalah bahan produksi dari solar cells panel. Bahan solar cells panel yang paling umum adalah crystalline silicon. Bahan crystalline dapat terdiri dari single crystal, mono or single-crystalline, dan poly atau multi-crystalline. Selain itu solar cells panel ada yang terbuat dari lapisan tipis amorphous silicon. Sel Crystalline silicon mempunyai 2 tipe yang hampir serupa, meskipun sel single crystalline lebih efisien dibandingkan dengan poly-crystalline karena poly-crystalline merupakan ikatan antara sel-sel. Keunggulan dari amorphous silicon adalah harga yang terjangkau tetapi tidak se efisien crystalline silicon solar cell.Mengenal Performansi Solar Cell PanelTotal pengeluaran listrik (wattage) dari solar cell panel adalah sebanding dengan voltase/ tegangan operasi dikalikan dengan arus operasi saat ini. Solar cell panel dapat menghasilkan arus dari voltase yang berbeda-beda. Hal ini berbeda dengan baterai, yang menghasilkan arus dari voltase yang relatif konstan. Karakteristik output dari solar cell panel dapat dilihat dari kurva performansi, disebut I-V curve. I-V curse menunjukkan hubungan antara arus dan voltase.

Gambar diatas menunjukkan tipikal kurva I-V. Voltase (V) adalah sumbu horizontal. Arus (I) adalah sumbu vertikal. Kebanyakan kurva I-V diberikan dalam Standar Test Conditions (STC) 1000 watt per meter persegi radiasi (atau disebut satu matahari puncak/ one peak sun hour) dan 25 derajat Celcius/ 77 derajat Fahrenheit suhu solar cell panel. Sebagai informasi STC mewakili kondisi optimal dalam lingkungan laboratorium. Kurva I-v terdiri dari 3 hal yang penting:1. Maximum Power Point (Vmp dan Imp)2. Open Circuit Voltage (Voc)3. Short Circuit Current (Isc)Maximum Power Point (Vmp&Imp)Pada kurva I-V, Maximum Power Point Vmp dan Imp, adalah titik operasi, dimana maksimum pengeluaran/ output yang dihasilkan oleh solar cell panel saat kondisi operasional. Dengan kata lain, Vmp dan Imp dapat diukur pada saat solar cell panel diberi beban pada 25 derajat Celcius dan radiasi 1000 watt per meter persegi. Pada kurva di atas voltase 17 volts adalah Vmp, dan Imp adalah 2,5 ampere. Jumlah watt pada batas maksimum ditentukan dengan mengalikan Vmp dan Imp, maksimum jumlah watt pada STC adalah 43 watt.

Output berkurang sebagaimana voltase menurun. Arus dan daya output dari kebanyakan modul solar cell panel menurun sebagaimana tegangan/ voltase meningkat melebih maximum power point.

Open Circuit Voltage (Voc)Open Circuit Voltage Voc, adalah kapasitas tegangan maksimum yang dapat dicapai pada saat tidak adanya arus (current). Pada kurva I-V, Voc adalah 21 volt. Daya pada saat Voc adalah 0 watt.Voc solar cell panel dapat diukur dilapangan dalam berbagai macam keadaan. Saat membeli modul, sangat direkomendasikan untuk menguji voltase untuk mengetahui apakah cocok dengan sepisifikasi pabrik. Saat menguji voltase dengan multimeter digital dari terminal positif ke terminal negatif. Open Circuit Voltage (Voc) dapat diukur pada pagi hari dan sore hari.Short Circuit Current (Isc)Short Circuit Current Isc, adalah maksimum output arus dari solar cell panel yang dapat dikeluarkan (output) di bawah kondisi dengan tidak ada resistansi atau short circuit. Pada kurva I-V diatas menunjukkan perkiraan arus 2,65 Ampere. Daya pada Isc adalah 0 watt.

Short circuit current dapat diukur hanya pada saat membuat koneksi langsung terminal positif dan negatif dari modul solar cell panel. Label Spesifikasi Solar Cell PanelSemua nilai ditemukan pada kurva I-V digunakan untuk menciptakan label yang spesifik untuk setiap modul solar cell panel. Semua model ditera di bawah standar kondisi tes. Label Spesifikasi dapat ditemukan di bagian belakang dari module solar cell panel:Electrical rating at 1.000 Watt/m2AM 1.5, Temperature Cell 25 degree CelciusMax. Power: 43 WVoc: 21.4 VVmp: 17.3 VIsc: 2.65 AImp: 2.5 AFaktor-faktor yang Mempengaruhi Solar Cells PanelLima hal utama yang mempengaruhi unjuk kerja/ performansi dari modul solar cells panel:

1. Bahan pembuat solar cells panel2. Resistansi beban3. Intensitas cahaya matahari4. Suhu/ temperatur solar cells panel5. Bayangan/ shading.Resistansi Beban

Tegangan baterai adalah tegangan operasi dari solar cell panel module, apabila baterai dihubungkan langsung dengan solar cell panel modul. Sebagai contoh, umumnya baterai 12 Volt, voltase/ tegangan baterai biasanya antara 11.5 sampai 15 Volts. Untuk dapat mencharge baterai, solar cell panel harus beroperasi pada voltase yang lebih tinggi daripada voltase baterai bank.

Effisiensi paling tinggi adalah saat solar panel cell beroperasi dekat pada maximum power point. Pada contoh di atas, tegangan baterai harus mendekati tegangan Vmp. Apabila tegangan baterai menurun di bawah Vmp, ataupun meningkat di atas Vmp, maka effisiensi nya berkurang.

Intensitas Cahaya MatahariSemakin besar intensitas cahaya matahari secara proposional akan menghasilkan arus yang besar. Seperti gambar berikut, tingkatan cahaya matahari menurun, bentuk dari kurva I-V menunjukkan hal yang sama, tetapi bergerak ke bawah yang mengindikasikan menurunnya arus dan daya. Voltase adalah tidak berubah oleh bermacam-macam intensitas cahaya matahari.Suhu solar cell panelSebagaimana suhu solar cell panel meningkat diatas standar suhu normal 25 derajat Celcius, efisiensi solar cell panel modul effisiensi dan tegangan akan berkurang. Gambar di bawah ini mengilustrasikan bahwa, sebagaimana, suhu sel meningkat diatas 25 derajat Celcius (suhu solar cell panel module, bukan suhu udara), bentuk kurva I-V tetap sama, tetapi bergeser ke kiri sesuai dengan kenaikan suhu solar cell panel, menghasilkan tegangan dan daya yang lebih kecil. Panas dalam kasus ini, adalah hambatan listrik untuk aliran elektron.

Untuk itu aliran udara di sekeliling solar cell panel module sangat penting untuk menghilangkan panas yang menyebabkan suhu solar cell panel yang tinggi.

Shading/ Teduh/ BayanganSolar cell panel, terdiri dari beberapa silikon yang diserikan untuk menghasilkan daya yang diinginkan. Satu silikon menghasilkan 0.46 Volt, untuk membentuk solar cell panel 12 Volt, 36 silikon diserikan, hasilnya adalah 0.46 Volt x 36 = 16.56.

Shading adalah dimana salah satu atau lebih sel silikon dari solar cell panel tertutup dari sinar matahari. Shading akan mengurangan pengeluaran daya dari solar cell panel. Beberapa jenis solar cell panel module sangat terpengaruh oleh shading dibandingkan yang lain. Tabel di bawah ini menunjukkan efek yang sangat ekstrim pengaruh shading pada satu sel dari modul panel surya single crystalline yang tidak memiliki internal bypass diodes. Untuk mengatasi hal tersebut solar cell panel dipasang bypass diode, bypass diode untuk arus mengalir ke satu arah, mencegah arus ke silikon yang kena bayangan.Persentase dari bayangan pada satu sel

Pesenttase dari loss solar panel module

0%

0%

25%

55%

50%

50%

75%

66%

100%

75%

3 sel terkena bayangan

93

* data diambil dari buku Photovoltaics Design and Installation Manual

Hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan adalah agar solar cell panel tidak terhalang/ shading.

Pemeliharaan Panel Surya

Pada umumnya panel surya / solar cell tidak membutuhkan pemeliharan yang rutin seperti genset. Genset umumnya diharuskan untuk dihidupkan satu kali seminggu, pemeriksaan oli, pemeriksaan batere, dll. Pemeliharaan panel surya / solar cell:

Dibersihkan berkala untuk tidak mengurangi penyerapan intensitas matahari.

Mengatur letak dari panel surya / solar cell supaya mendapatkan sinar matahari langsung dan tidak terhalangi objek (pohon, jemuran, bangunan, dll)

Ukuran Panel Surya : Solar Cells

Beberapa contoh implementasi panel surya / solar cell dan perangkat yang menggunakan energi yang dihasilkan:

Ukuranpanel sel surya - solar cells

10 WP

20 WP

50 WP

80 WP

120 WP

Jumlah Watt untuk pengisian batere (5 jam sehari)

50 W, 4.17 A

100 W, 8.33 A

250 W, 20.83 A

400 W, 33.33 A

600 W, 50 A

Lampu LED 3 Watt (pemakaian 12 jam)

1 (36 W)

3 (108 W)

7 (252 W)

11 (396 W)

16 (576 W)

Lampu jalan LED 21 Watt (pemakaian 12 jam)

1 (252 W)

1 (252 W)

2 (504 W)

Spesifikasi teknis panel surya / solar cell (dapat berubah sesuai dengan produk):

Solar Home Sistem adalah sistem pembangkit listrik yang berdiri sendiri, cocok untuk aplikasi residen seperti peralatan rumah, penerangan, komputer, dan pipa air yang terbuat dari solar panel, solar charge controller, inverter dan baterai. Sistem ini merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan, tidak menghasilkan radiasi elektromagnetik, serta mudah dalam instalasi dan perawatannya. Jumlah energi yang dihasilkan bergantung pada intensitas cahaya matahari dan jumlah modul surya yang dipasang.

Keuntungan menggunakan Solar Home System :

- Instalasi mudah : Menggunakan peralatan sederhana dan tidak perlu keahlian khusus

- Pengoperasian mudah : Bekerja tanpa bahan bakar dan tidak memerlukan pengoperasian khusus.

- Daya tahan lama : Bekerja secara terus menerus dengan baik selama lebih dari 25 tahun.

- Ramah Lingkungan : Tidak mengakibatkan polusi dan tidak menghasilkan gelombang elektromagnetik.

Panel Surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Membangkitkan listrik sendiri di rumah? Itu dimungkinkan dengan pemasangan panel surya / solar cell, panel surya - solar cell mengubah sinar matahari menjadi listrik. Listrik tersebut disimpan di dalam aki, aki menghidupkan lampu. Dalam penggunaan panel surya / solar cell untuk membangkitkan listrik di rumah, ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan karena karakteristik dari panel surya / solar cell:

Panel surya / solar cell memerlukan sinar matahari. Tempatkan panel surya / solar cell pada posisi dimana tidak terhalangi oleh objek sepanjang pagi sampai sore.

Panel surya - solar cell menghasilkan listrik arus searah DC.

Untuk efisiensi yang lebih tinggi, gunakan lampu DC seperti lampu LED.

Instalasi kabel baru khusus untuk arus searah DC untuk perangkat berikut ini misalnya: lampu penerangan berbasis LED (Light Emiting Diode), kamera CCTV, wifi (wireless fideliity), Kalau kita membuat rumah baru, disarankan untuk menggunakan PLN dan panel surya / solar cell. Panel surya / solar cell digunakan untuk sebagian penerangan (dalam hal ini menggunakan arus searah DC) dan PLN untuk perangkat arus bolak balik AC seperti: Air Conditioning, Lemari Es, sebagian penerangan dll.

Bila listrik DC yang tersimpan dalam aki ingin digunakan menyalakan perangkat AC: pompa air, kulkas, dsbnya maka diperlukan inverter yang dapat mengubah listrik DC menjadi AC. Sesuaikan kebutuhan daya yang dibutuhkan dengan panel sel surya, inverter, aki.

Lampu LED sebagai Penerangan Rumah

Saat ini sudah ada lampu hemat energi yang menggunakan DC seperti lampu LED. Bandingkan lampu LED 3 Watt setara dengan Lampu AC 15 Watt.

Kekurangannya adalah: * Instalasi kabel baru untuk lampu LED. * Biaya pengadaan lampu yang lebih mahal.

Keuntungannya adalah: * Penggunaan energi yang kecil* Keandalan lampu LED 10 x lampu standard biasa * Penggunaan kabel listrik 2 inti.

Lampu AC Lampu LED Voltage 220 VAC 12 VDC Watt15 Watt 3 Watt Lifetime 6,000 jam 50,000 jam Harga + Rp. 25,000+ Rp. 250,000Panel Surya / Solar Cell untuk Listrik AC

Bila kita berkeinginan untuk menggunakan energi sel surya untuk peralatan rumah lainnya, ikuti

Bila kita berkeinginan untuk menggunakan energi sel surya untuk peralatan rumah lainnya, ikuti contoh perhitungan berikut ini.

Bila kita membutuhkan daya listrik Alternating Current sebesar 2000W selama 10 jam per hari( 20KWh/hari ) maka dibutuhkan 24 panel sel surya dgn kapasitas masing-masing 210WP dan 30 aki @12V 100Ah. Ini berdasarkan perhitungan energi surya dari jam 7 pagi s/d jam 5 sore ( 10 jam ) dan asumsi konversi energi minimal4 jam sehari.Energi surya Jumlah panel sel suryaKapasitas panel sel surya Perhitungan Hasil

4 jam24 panel210 Watt 4 x 24 x 21020.160 Watt hour

Dasar perhitungan jumlah aki adalah 2 x 3 x kebutuhan listriknya.

Adanya faktor pengali 3 untuk mengantisipasi bila hujan/mendung terus-menerus selama 3 hari berturut-turut. Sedangkan faktor pengali 2 disebabkan battery tidak boleh lebih dari 50% kehilangan kapasitasnya bila ingin battery-nya tahan lama, terutama untuk battery kering seperti type gel dan AGM. Dengan kata lain diusahakan agar DOD ( Depth of Discharge ) tidak melampaui 50% karena sangat mempengaruhi life time dari battery itu sendiri.

Jumlah Aki Voltage Ampere Perhitungan Hasil

10012 Volt 100 Ampere hour 100x 12 x 100120.000 Watt hour

Kabel Instalasi

Kabel untuk menghubungkan komponen perangkat dalam implementasi pembangkit listrik tenaga surya sebaiknya memperhatikan spesifikasi perkabelan untuk mengurangi loss (kehilangan) daya, pemanasan pada kabel, dan kerusakan pada perangkat. Untuk menghubungkan perangkat charge controller dan panel surya / solar cell perhatikan spesifikasi kabel, karena dalam dengan tegangan 12 Volt, spesifkasi kabel yang sesuai dapat mengurangi loss 3% ataupun mengurangi penurunan tegangan.

Kabel memiliki resistansi (dalam ohm), semakin besar kabel, resistansi nya semakin kecil. Pada tegangan 12 Volt, pengurangan tegangan terjadi pada kabel yang panjang, sehingga mengurangi efisiensi dari instalasi pembangkit listrik tenaga surya kita. Untuk itu perhatikan tabel gauge kabel standard Amerika (AWG) berikut ini:

Diameter kabel yang kecil memiliki nomor wire gauge yang besar. Tabel itu adalah untuk ukuran kabel tunggal. Salah satu contoh saja, kabel UTP cat 5 adalah 24 AWG.

AWGDiameterResistansi(mm)(/km)0000 (4/0)

11.68

0.16

000 (3/0)

10.4

0.2

00 (2/0)

9.27

0.26

0 (1/0)

8.25

0.32

1

7.35

0.41

2

6.54

0.51

3

5.83

0.65

45.190.82

54.621.03

64.121.3

73.671.63

83.262.06

92.912.6

102.593.28

112.314.13

122.055.21

131.836.57

141.638.29

151.4510.45

161.2913.17

171.1516.61

181.0220.95

190.9126.42

200.8133.31

210.7242

220.6452.96

230.5766.79

240.5184.22

250.46106.2

Sebagai contoh, tiga panel surya / solar cell

HYPERLINK "http://www.panelsurya.com/index.php/panel-surya-solar-cells-type" dengan masing-masing arus 6 ampere dihubungkan sepanjang 30 feet (1 feet adalah 30 cm) dari charge controller. Berarti ada 18 Ampere arus melalui kabel. Tabel di bawah ini adalah tabel arus (baris kolom) dan tabel gauge kabel (baris atas) yang disarankan. Untuk melihat kabel yang sesuai, pilih sesuai dengan jarak (lebih besar lebih baik) dan nomor AWG kecil.

#12#10#8#6#4#3#2#1#1/0#2/0

422.736.357.891.6146184232292369465

615.224.238.661.197.4122155195246310

811.418.228.945.873.191.8116146184233

109.114.523.136.758.473.592.8117148186

127.612.119.330.648.761.277.397.4123155

146.510.416.526.241.752.566.383.5105133

165.79.114.522.936.545.9587392116

185.18.112.920.432.540.851.664.981.9103

204.67.311.618.329.236.746.458.473.893.1

253.65.89.314.723.429.437.146.859.174.5

303.14.87.712.219.524.530.938.949.262.1

352.64.26.610.516.720.926.533.442.253.2

402.33.65.89.214.618.423.229.236.946.5

Sesuai dengan tabel diatas, kita akan menggunakan kabel AWG 4, untuk mencapai pengurangan tegangan kurang dari 3%. Tabel diatas adalah untuk 12 Volt, untuk 24 Volt, bagi jarak dengan 2, untuk 48 Volt, bagi jarak dengan angka 4.

Untuk menghubungkan charge controller dengan baterai, gunakan gauge kabel yang sama, dengan alasan, arus antara charge controller ke baterai, dan arus panel surya / solar cell ke charge controller, hampir sama.

Untuk baterai ke inverter, gunakan kabel yang sebesar mungkin ataupun hampir sama dengan kabel yang digunakan oleh aki mobil. Usahakan jarak antara inverter dan baterai tidak lebih dari 1.8 m. Pertimbangannya adalah 10 Amps AC pada 240 Volts, sama dengan 200 Amps pada 12 Volt DC baterai. Kabel yang tidak sesuai menyebabkan panas dan bisa menyebabkan kebakaran.

Aplikasi tenaga surya

Tenaga surya yang diserap bumi adalah sebanyak 120 ribu terawatt.Pada prinsipnya tenaga surya sebagai pembangkit listrik dengan dua cara:

Produksi uap dengan ladang cermin yang digunakan untuk menggerakkan turbin. Pembangkit listrik tenaga surya besar.

Mengubah sinar surya menjadi listrik dengan panel surya / solar cell photovoltaik. Pembangkit listrik tenaga surya portabel / kecil.

Tenaga surya dapat diaplikasikan sebagai berikut: Tenaga surya untuk penerangan di rumah. Tenaga surya untuk penerangan lampu jalan (PJU) Tenaga surya untuk penerangan lampu taman Tenaga surya sebagai sumber listrik untuk kamera CCTV.

Tenaga surya sebagai sumber listrik untuk instalasi wireless (WIFI), radio pemancar, perangkat komunikasi.

Tenaga surya untuk perangkat signal kereta api, kapal.

Tenaga surya untuk rumah walet, irigasi, pompa air.

Tenaga surya sebagai portable power supply

Tenaga surya sebagai pemanas untuk mengg

Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Kenapa menggunakan tenaga matahari/ surya?

Indonesia memiliki karunia sinar matahari. Hampir di setiap pelosok Indonesia, matahari menyinari sepanjang pagi sampai sore. Energi matahari yang dipancarkan dapat diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan panel surya / solar cell.

HYPERLINK "http://www.panelsurya.com/index.php/panel-surya-solar-cells-type" Pembangkit listrik tenaga surya adalah ramah lingkungan,

dan sangat menjanjikan. Sebagai salah satu alternatif untuk menggantikan pembangkit listrik menggunakan uap (dengan minyak dan batubara).

Perkembangan teknologi dalam membuat panel surya / solar cell yang lebih baik dari tingkat efisiensi, pembuatan aki yang tahan lama, pembuatan alat elektronik yang dapat menggunakan Direct Current, adalah sangat menjanjikan.

Pada saat ini penggunaan tenaga matahari (solar cell) masih dirasakan mahal karena tidak adanya subsidi. Listrik yang kita gunakan saat ini sebenarnya adalah listrik bersubsidi. Bayangkan pengusahaan/ penambangan minyak tanah, batubara (yang merusak lingkungan), pembuatan pembangkit tenaga listrik uap, distribusi tenaga listrik, yang semuanya dibangun dengan biaya besar.

Kelebihan penggunaan listrik tenaga surya: * Energi yang terbarukan / tidak pernah habis * Bersih, ramah lingkungan* Umur panel surya / solar cell panjang/ investasi jangka panjang * Praktis, tidak memerlukan perawatan * Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia

Panel surya / solar cell sebagai komponen penting pembangkit listrik tenaga surya, mendapatkan tenaga listrik pada pagi sampai sore hari sepanjang ada sinar matahari. Umumnya kita menghitung maksimun sinar matahari yang diubah menjadi tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga listrik pada pagi - sore disimpan dalam baterai, sehingga listrik dapat digunakan pada malam hari, dimana tanpa sinar matahari.

Karena pembangkit listrik tenaga surya sang

Karena pembangkit listrik tenaga surya sangat tergantung kepada sinar matahari, maka perencanaan yang baik sangat diperlukan. Perencanaan terdiri dari:

Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt).

Berapa besar arus yang dihasilkan panel surya / solar cell (dalam Ampere hour), dalam hal ini memperhitungkan berapa jumlah panel surya / solar cell yang harus dipasang.

Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).

Dalam nilai ke-ekonomian, pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai yang lebih tinggi, dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan, ataupun instalasi generator listrik bensin ataupun solar. Misalnya daerah terpencil: pertambangan, perkebunan, perikanan, desa terpencil, dll. Dari segi jangka panjang, nilai ke-ekonomian juga tinggi, karena dengan perencanaan yang baik, pembangkit listrik tenaga surya dengan panel surya / solar cell memiliki daya tahan 20 - 25 tahun. Baterai dan beberapa komponen lainnya dengan daya tahan 3 - 5 tahun.

Beberapa komponen dari pembangkit listrik tenaga surya (cara kerjanya dapat dibaca di Instalasi Listrik Tenaga Surya):

Panel surya / solar cell Charge controller Baterai Inverter Kesimpulan orang menggunakan panel surya (solar cell) karena:

ingin berkontribusi pada lingkungan

Tidak mau tergantung pada PLN

Daerah terpencil, tenaga listrik dari panel surya / solar cell lebih murah.Perkiraan Biaya Panel Surya Solar Cells

Jadi kalau dari tadi kita membicarakan penggunaan tenaga surya untuk pembangkit listrik sendiri / mandiri, berapakah harga panel surya / solar cell?

Harga panel surya / solar cell tergantung dari beberapa faktor: * Type panel/ teknologi/ efisiensi * Ukuran panel dan daya dalam Watt yang dihasilkan per jam

Perkiraan harga panel untuk 50 WattPeak adalah sekitar Rp. 2.500.000 di Jakarta. Jadi harga per WattPeak adalah sekitar Rp. 50.000 (per Agustus 2009). Harga tersebut akan terus turun karena beberapa faktor:

Jumlah pengguna yang semakin besar (karena kesadaran penggunaan energi hijau)

Produksi panel surya / solar cell semakin banyak

Harga minyak dan batu bara yang semakin mahal

Perkembangan teknologi sel surya (solar cell)

Harga solar cells panel per Agustus 2010 adalah Rp. 32.500 untuk satu Watt Peak.

Lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) Tenaga Surya

Lampu penerangan jalan (PJU) tenga matahari berbasis LED menggunakan daya yang lebih sedikit. Lampu penerangan jalan (PJU) LED dengan panel surya / solar cell sebagai sumber listrik. PJU tenga matahari tidak membutuhkan kabel listrik. Sangat cocok untuk daerah yang jauh dari jangkauan listrik, instalasi kabel listrik menjadi tidak ekonomis, dan kemudahan instalasi.

Beberapa pertimbangan penggunaan lampu jalan berbasis panel surya / solar cell dan LED:

Daya tahan perangkat panel surya / solar cell dan lampu LED

Tanpa jaringan kabel listrik, bersifat mandiri, menggunakan tenaga matahari

Tidak merusak fasilitas dengan penggalian kabel

Tanpa perawatan

Instalasi sangat mudah

Kemudahan pemindahan

Tags: Jenis Lampu Penerangan Jalan Tenaga Matahari dengan Panel Surya / Solar Cell.

Tags: Jenis Lampu Penerangan Jalan Tenaga Matahari dengan Panel Surya / Solar Cell.

Lampu penerangan jalan (PJU) tenaga matahari mempunyai ketinggian tiang yang berbeda-beda, mulai dari 5m s/d 14m. Jarak antar tiang juga bervariasi mulai dari 15m s/d 40m. Jarak antar tiang tergantung ketinggian tiang, jenis lampu, dan cahaya yang dibutuhkan (brightness).

Warna cahaya yang dipilih lampu penerangan jalan biasanya yang tergolong 'warm light' bukan 'cool light'. Cool light atau identik dengan warna putih sepintas jauh lebih terang, tetapi untuk cuaca buruk seperti asap, kabut, hujan gerimis maupun hujan deras warna 'cool light' sangat tidak dianjurkan. Sedangkan 'warm light' yang identik dengan warna kuning dipilih karena masalah safety. Dalam kondisi cuaca buruk maka warna kuning masih dapat tembus sampai ke retina mata kita.

Terang tidaknya suatu penerangan biasanya diukur dalam satuan lumen yang merupakan satuan luminasi flux. Sedangkan bila perangkat penerangannya sudah terpasang maka kekuatan cahaya ( illuminasi rata-rata ) yang sampai ke obyek biasanya diukur dalam satuan lux atau lumen/m2. Untuk aplikasi Penerangan Jalan Umum (PJU) biasanya diukur dalam lux per berapa meter ketinggian sumber cahaya ke alat ukur. Contoh PJU yang mempunyai luminasi flux sebesar 6075 lumen mempunyai illuminasi rata-rata 15 lux / 10m.

Untuk mengakomodasi penghematan energi untuk lampu penerangan jalan (PJU), lampu hemat energi dengan lifetime yang lama maka dipakailah teknologi LED untuk PJU. Daya tahannya bisa s/d 50.000 jam dengan sumber daya DC, bandingkan dengan lampu hemat energi AC buatan merk terkenal yang notabene cuma bisa bertahan beberapa ribu jam saja dengan pemakaian daya yang lebih besar. Dengan lamanya interval penggantian lampu berarti juga menghemat biaya operasional untuk ongkos jasa penggantian bola lampunya saja.

Lampu Hemat Energi LVD

Lampu Hemat Energi LVD Setara untuk PJU dan Flood Light/ Lampu Sorot

LVD adalah lampu induksi yang bisa digunakan untuk menggantikan lampu Penerangan Jalan Umum PJU dan lampu sorot flood light. Hal ini dikarenakan efisiensi yang tinggi, LVD dengan Watt yang lebih kecil menghasilkan cahaya yang sama dengan lampu Metal Halide (MHL) maupun lampu Sodium dengan Watt yang lebih besar. Kelebihan lainnya adalah masa pakai sampai dengan 100.000 jam.

Kelebihan lampu LVD:

Lumen effisiasi yang tinggi, hasil dari teknologi riset terbaru. Warna terang benderang.

Tanpa penggunaan elektroda mempertinggi masa pakai sampai 100.000 jam.

Lampu dapat langsung terang sesuai dengan spesifikasi. Tanpa flicker.Daya tahan yang lama tersebut dapat tercapai tanpa adanya elektroda, energi yang dibutuhkan di transfer dalam bentuk elektromagnet dari luar lampu ke dalam tabung lampu. Effisiasi tinggi dan watt yang rendah menghasilkan suhu yang rendah.

Bayangkan lampu fluorescent, terdiri dari semacam selubung phospor gelas kaca yang diisi dengan gas mercury. Lampu fluorescent menggunakan elektroda untuk mengemisikan radiasi ultraviolet di dalam tabung phospor yang menghasilkan warna putih. Setiap kali listrik disupply dari ballast ke elektroda, terjadi pengurangan daya tahan dari elektroda tersebut. Lampu LVD tidak menggunakan generator frekwensi tinggi dengan power coupler. Generator menghasilkan radio frequency magnetic field untuk mengemisikan radiasi ultra violet di dalam tabung lampu.

Komponen Lampu LVD terdiri dari:

Lampu LVD

Magnetic Generator

Aplikasi Lampu Induksi LVD

Lampu induksi LVD sangat cocok digunakan untuk penghematan energi dan tempat yang tinggi yang susah dijangkau, seperti: lampu tinggi untuk pabrik, lampu sorot, lampu penerangan jalan/PJU

HYPERLINK "http://www.panelsurya.com/index.php/lampu-led-led-bulb/lampu-led-jalan", terowongan, maupun lemari pendingin.

Lampu LVD Jalan PJU Lampu LVD untuk terowonganLampu LVD untuk sorot

Lampu LVD untuk Pabrik Perhitungan Penggunaan Lampu LVD untuk Lampu PJU dengan Panel Surya / Solar Cell

Selain hemat daya dan cahaya terang yang dapat diberikan oleh lampu LVD, lampu LVD juga cocok digunakan sebagai lampu penerangan jalan umum PJU mandiri dengan panel surya / solar cell.

Lumen2400 ~ 2800

Watt 40 W Tegangan 24 Volt DC Waktu operasi 12 jam Total KWh (40 + 10) x 12 = 600 = 0.6 Panel surya 130 WP Total daya dari panel surya (KWh) 130 x 5 jam = 650 = 0.65Baterai (12 Volt 100 Ah) Perhitungan pemakaian 30%2 baterai x 100 Ah Charge controller 10 A

Perbandingan Lampu LVD - Metal Halid - Sodium

LVD InductionMetal HalideHigh Pressure Sodium

Life Hours100,0006,000~20,00024,000

Lumen EfficacyPhotopic Efficacy: 150 Plm/WPhotopic Efficacy: 110 Plm/WPhotopic Efficacy: 90 Plm/W

(Plm: Pupil Lumen)Traditional Efficacy: 80 Lm/WTraditional Efficacy: 75 Lm/WTraditional Efficacy: 120 Lm/W

Lumen

Depreciation5% @ 2,000 Hours40% @ 2,000 Hours30% @ 2,000 Hours

Rate %

Lamp

Operating300 F>350 F

Temperature

CRI>80 (Ra)65~80 (Ra)60 (Ra)

Re-strikeInstantNeeds up to 10~15 minutesNeeds up to 10~15 minutes

FlickerNoneMuchMuch

GlareNoneMuchMuch

EnvironmentalNo MercuryContains mercuryContains mercury

SafetyNo lamp waste in 10 yearswaste over 10 yearswaste over 10 years

Safety No lamp waste in 10 years waste over 10 years waste over 10 years Perbandingan Penghematan dari Lampu LVD dan Metal Halide

Lighting systemUnitHPI-T 250WLVD 80W

No. of Luminairespcs59.0059.00

No of lamps per luminairepcs1.001.00

ConfigurationW250W80W

Circuit wattage per luminaireW266.0081W

? Aircon loading per luminaireW50.001.00

Total circuit wattage per luminaireW316.0081.00

Estimated Annual hours burnedhrs4,320.004,320.00

Total circuit wattagekW18.644.78

Annual energy consumedkWh80,542.0820,645.28

Economic lamp life (80% inst. lum. flux)hrs8,000.00100,000.00

Annual energy costsRp104,704,704.0026,838,864.00

Annual lamp costsRp0.000.00

Annual operating costsRp0.000.00

Annual savingsRp0.0077,865,840.00

Saving as % of conv. operation cost%0.0074.37

Lampu CFL DC

Lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp) adalah lampu fluorescent yang berbentuk seperti lampu tungsten, ataupun lampu pijar. Lampu CFL yang umum adalah menggunakan VAC 220 Volt. Untuk tenaga listrik dengan panel surya / solar cell, disarankan menggunakan lampu CFL DC.

Watt

7

11

15

30

Voltage

12 VDC

12 VDC

24 VDC

24VDC

Daya tahan sekitar 8.000 jam. Lampu lainnya yang dapat digunakan adalah Lampu LED.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi kami.

Cara Kerja Solar Charge Controller

Solar charge controller, adalah komponen penting dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Solar charge controller berfungsi untuk:

Charging mode: Mengisi baterai (kapan baterai diisi, menjaga pengisian kalau baterai penuh).

Operation mode: Penggunaan baterai ke beban (pelayanan baterai ke beban diputus kalau baterai sudah mulai 'kosong').

Charging Mode Solar Charge Controller

Dalam charging mode, umumnya baterai diisi dengan metoda three stage charging:

Fase bulk: baterai akan di-charge sesuai dengan tegangan setup (bulk - antara 14.4 - 14.6 Volt) dan arus diambil secara maksimum dari panel surya / solar cell. Pada saat baterai sudah pada tegangan setup (bulk) dimulailah fase absorption.

Fase absorption: pada fase ini, tegangan baterai akan dijaga sesuai dengan tegangan bulk, sampai solar charge controller timer (umumnya satu jam) tercapai, arus yang dialirkan menurun sampai tercapai kapasitas dari baterai.

Fase flloat: baterai akan dijaga pada tegangan float setting (umumnya 13.4 - 13.7 Volt). Beban yang terhubung ke baterai dapat menggunakan arus maksimun dari panel surya / solar cell pada stage ini.

pada stage ini.

Sensor Temperatur Baterai

Untuk solar charge controller yang dilengkapi dengan sensor temperatur baterai. Tegangan charging disesuaikan dengan temperatur dari baterai. Dengan sensor ini didapatkan optimun dari charging dan juga optimun dari usia baterai.

Apabila solar charge controller tidak memiliki sensor temperatur baterai, maka tegangan charging perlu diatur, disesuaikan dengan temperatur lingkungan dan jenis baterai.

Mode Operation Solar Charge Controller

Pada mode ini, baterai akan melayani beban. Apabila ada over-discharge ataun over-load, maka baterai akan dilepaskan dari beban. Hal ini berguna untuk mencegah kerusakan dari baterai.

Grid Tie Inverter

A-tie inverter grid (GTI) adalah tipe khusus dari inverter yang mengubah arus searah listrik (DC) menjadi arus bolak balik (AC) dan feed menjadi sebuah jaringan listrik yang ada. Hal ini diperlukan jika Anda menginginkan sistem energi terbarukan yang handal yang menggabungkan energi surya dan muatan arus bolak balik.

GTIs sering digunakan untuk mengubah arus searah yang diproduksi pleh sumber energi yang dapat diperbaharui seperti solar panel atau turbin angin menjadi arus alternatif untuk menerangi rumah dan berbagai macam bisnis. Nama teknik untuk grid-tie inverter adalah "inverter grid-interaktif" atau inverter sinkron. Inverter Grid-interaktif tidak dapat digunakan dalam aplikasi standalone yang tidak terdapat aliran listrik.

Tugas lain yang harus dilakukan grid tie inverter adalah proses metering bersih. Metode metering bersih ini akan memungkinkan Anda untuk meyimpan sedikit energi pada listrik. Pemeliharaan menjadi lebih mudah karena tidak menggunakan baterai. GTIs akan dimatikan otomatis jika tidak ada saat diindentifikasi. Grid-tie inverter dirancang untuk memutuskan sambungan dari kotak jika grid utilitas turun. Jika terjadi pemadaman, maka grid-tie inverter akan mencegah energi yang dihasilkan yang dapat merugikan pekerja. GTIs yang digunakan dengan baterai disebut inverter multi fungsi. Grid energi terbarukan terdiri dari banyak bagian penting yang berbeda tetapi bagian yang jauh lebih penting dan mutlak bagi sistem adalah grid tie inverter. Tanpa grid tie inverter sistem tidak dapat bekerja dengan baik.

Grid-tie inverter yang tersedia di pasaraan saat ini menggunakan teknologi yang berbeda, yaitu menggunakan frekuensi yang lebih tinggi - transformator, konvensional frekuensi rendah transformator, transformator atau tidak. Grid-tie inverter termasuk tracker titik maksimum power pada sisi input yang memungkinkan inverter untuk mengambil jumlah yang optimal dari sumber daya listrik tertentu.

Charging dan Discharging Baterai Aki

Pengisian Charging Baterai Aki

Waktu pengisian baterai aki/ sealed lead acid adalah 12 sampai 16 jam. Dengan arus pengisian yang lebih tinggi dan metode pengisian multi-stage, waktu pengisian dapat berkurang sampai dengan 10 jam atau kurang.

Pengisian multi-stage, terdiri dari 3 stage/ tahap: constant-current charge, topping charge dan float charge. Selama constant-current charge, baterai diisi sampai 70 persen dalam waktu 5 jam; sisanya 30 persen adalah pengisian pelan-pelan dalam topping charge. Topping charge butuh sekitar 5 jam yang lain dan ini sangat penting untuk menjaga baterai tetap baik. Jika pola pengisian baterai tidak lengkap sesuai dengan kedua stage diatas, maka baterai akan kehilangan kemampuan untuk menerima full charge dan kinerja baterai akan berkurang. Tahap ketiga adalah float charge, kompensasi self-discharge setelah baterai terisi penuh.

Baterai aki, terdiri dari beberapa sel. Baterai aki 12 Volt, terdiri dari 6 sel. Batas tegangan satu sel umumnya mulai dari 2.30V sampai 2.45V. Jadi baterai aki 12 Volt, tegangan sebenarnya adalah antara 13.8 V - 14.7 Volt. Kondisi baterai aki tergantung dari suhu. Suhu tinggi menyebabkan baterai cepat rusak. Pada saat charging baterai pada suhu ruangan melebihi 30 derajat celcius, tegangan yang direkomendasikan adalah 2.35V/sel. Pada saat charging, dan suhu ruangan tetap dibawah 30 derajat Celcius, tegangan charger untuk masing-masing sel disarankan 2.40 sampai 2.45Volt.

Tegangan float charge yang direkomendasikan dari kebanyakan baterai aki lead acid adalah di antara 2.25 sampai 2.30V/sel. Kompromi yang baik adalah 2.27V. Float charge yang optimal bergeser tergantung dari suhu. Pada suhu tinggi dibutuhkan tegangan lebih kecil dan suhu lebih rendah dibutuhkan tegangan lebih tinggi. Charger dengan suhu yang fluktuatif harus dilengkapi dengan sensor suhu untuk mengoptimalkan float voltage.

Baterai aki memerlukan periodik discharge, untuk memperpanjang umur baterai. Penerapan sekali dalam sebulan, dimana discharge dilakukan hanya berkisar 10 persen dari total kapasitas. Full discharge sebagai bagian dari pemeliharaan rutin tidak direkomendasikan karena akan mengurangi siklus hidup baterai.

Baterai aki memiliki tegangan puncak bervariasi pada suhu yang bervariasi saat pengisian ulang dan float charge. Menerapkan kompensasi suhu pada charger untuk menyesuaikan suhu ekstrim memperpanjang umur baterai hingga 15 persen. Ini benar jika dijalankan pada suhu tinggi.

Discharging Baterai Aki

Kapasitas baterai sebesar 100 Ampere hour, artinya arus baterai akan habis dalam satu jam, bila beban menggunakan 100 Ampere.

Level discharge baterai aki yang direkomendasikan adalah sampai dengan tegangan 1.75 Volt per sel. Baterai aki akan rusak apabila tegangan per sel lebih kecil dari 1.75 Volt (atau 10.5 Volt untuk baterai 12 Volt).

Masa baterai dihitung dalam jumlah cycle. Satu cycle adalah satu kali penggunaan dan pengisian. Depth of discharge (jumlah pemakaian ampere baterai), mempengaruhi jumlah cycle baterai aki. Pada suhu 25 derajat Celcius:

150 - 200 cycle dengan 100 persen depth of discharge (full discharge).

400 - 500 cycle dengan 50 persen depth of discharge (partial discharge).

1000 atau lebih dengan 30 persen depth of discharge (shallow discharge).

Baterai Deep Cycle

Baterai deep-cycle dirancang teratur untuk menjangkau sebagian besar kemampuannya. Sebaliknya, baterai starter (misalnya baterai paling otomotif)dirancang untuk memberikan arus tinggi secara sporadis untuk cranking mesin, dan seringkali akan habis hanya sebagian dari kapasitasnya. Jika baterai deep-cycle dapat digunakan sebagai baterai starter, "cranking amps" yang terendah mengimplikasikan diperlukan baterai dengan ukuran berlebihan.

Perbedaan struktur antara baterai deep-cycle dan baterai cranking piringan tebal, dengan kepada lebih tinggi bahan baku aktif dan pemisah yang lebih baik. Kapasitasnya sudah dirancang sesuai batas jumlah elektrolit baterai, yang melindungi piringan. Paduan yang digunakan untuk piringan mungkin berisi lebih dari antimon awal baterai. Beberapa baterai diberi label "dalam siklus" tidak memiliki piringan tebal, dan benar-benar baterai "hybrid". Jika baterai deep cycle dirancang untuk menjangkau 80% dari kapasitasnya melebihi berbagai siklus, perusahaan merekomendasikan baterai hybrid tidak discharge melebihi 50% kapasitasnya.

Aplikasi dalam baterai deep-cycle termasuk :

Traction baterai untuk menggerakkan kendaraan, seperti mobil golf, dan jalan raya lainnya kendaraan listrik* Industri elektrik yang mendorong forkflit dan penyapu lantai* Kendaraan rekreasi* Trolling motor untuk rekreasi kapal senayan* Penyimpanan untuk sistem off-grid energi listrik atau angin matahari, terutama di pabrik-pabrik kecil untuk sebuah bangunan tunggal* Daya untuk instrumen atau peralatan di lokasi terpencil* Power supply yang tidak pernah terputus

6FM100DThe rechargeable batteries are lead-lead dioxide systems. The dilute sulfuric acid electrolyte is absorbed by separators and plates and thus immobilized. Should the battery be accidentally overcharged producing hydrogen and oxygen, special one- way valves allow the gases to escape thus avoiding excessive pressure build-up. Otherwise, the battery is completely sealed and is, therefore, maintenance-free, leak proof and usable in any position.

Battery ConstructionComponent Positive plate Negative plate Container Cover Safety Valve Terminal Separator Electrolyte

Raw materialLead dioxideLeadABSABSRubber CopperFiberglassSulfuric acid

General Features Absorbent Glass Mat (AGM) technology for efficient gas recombination of up to 99% and freedom from electrolyte maintenance or water adding.

Not restricted for air transport-complies with IATA/ICAO Special Provision A67.

UL-recognized component.

Can be mounted in any orientation.

Computer designed lead, calcium tin alloy grid for high power density.

Long service life, float or cyclic applications.

Maintenance-free operation.

Low self discharge.

Performance CharacteristicsNominal Voltage ...................................................................... 12V

Number of cell ......................................................................... 6

Design Life ................................................................................ 10 years

Nominal Capacity 77 degree F(25 degree C)

20 hour rate (5A, 10.5V) ..................................................... 100Ah

10 hour rate (9.55A, 10.5V) ................................................ 95.5Ah

5 hour rate (16.7A, 10.5V) ................................................ 83.5Ah

1 hour rate (61.6A, 9.6V) .................................................. 61.6Ah

Internal Resistance

Fully Charged battery 77 degree F(25 degree C) 5mOhms

Self-Discharge

3% of capacity declined per month at 20oC(average)

Operating Temperature Range

Discharge ............................................................................ -20-60 degree C

Charge ................................................................................. -10-60 degree C

Storage ................................................................................ -20-60 degree C

Max. Discharge Current 77 degree F(25 degree C)........... 900A (5s)

Short Circuit Current................................................................. 2100A

Charge Methods: Constant Voltage Charge 77oF(25oC)

Cycle use ............................................................................. 14.4-14.7V

Maximum charging current ....................................... 30A

Temperature compensation ..................................... -30mV/degree C

Standby use ........................................................................ 13.6-13.8V

Temperature compensation .................................... -20mV/oC

Dimensions and WeightLength(mm / inch) ................. 330 / 12.99

Width(mm / inch) .................. 171 / 6.73

Height(mm / inch) .................. 214 / 8.43

Total Height(mm / inch) ......... 220 / 8.66

Approx. Weight(Kg / lbs) ....... 32 / 70.5

Discharge Constant Current (Amperes at 77 degree F 25 degree C)Discharge Constant Current (Amperes at 77 degree F 25 degree C)

Discharge Constant Power (Watts at 77 degree F 25 degree C)

6FM100D 12V100Ah

Baterai 65Ah

6FM65D 12V 65Ah(20hr)

The rechargeable batteries are lead-lead dioxide systems. The dilute sulfuric acid electrolyte is absorbed by separators and plates and thus immobilized. Should the battery be accidentally overcharged producing hydrogen and oxygen, special one- way valves allow the gases to escape thus avoiding excessive pressure build-up. Otherwise, the battery is completely sealed and is, therefore, maintenance-free, leak proof and usable in any position.

Battery Construction

Component Positive plate Negative plate Container Cover Safety Valve Terminal Separator Electrolyte

Raw materialLead dioxide Lead ABS ABS Rubber CopperFiberglassSulfuric acid

General Features Absorbent Glass Mat (AGM) technology for efficient gas recombination of up to 99% and freedom from electrolyte maintenance or water adding.

Not restricted for air transport-complies with IATA/ICAO Special Provision A67.

UL-recognized component.

Can be mounted in any orientation.

Computer designed lead, calcium tin alloy grid for high power density.

Long service life, float or cyclic applications.

Maintenance-free operation.

Low self discharge.

Performance CharacteristicsNominal Voltage ...................................................................... 12V

Number of cell ......................................................................... 6

Design Life ................................................................................ 10 years

Nominal Capacity 77 degree F(25 degree C)

20 hour rate (3.25A, 10.5V) ..................................................... 65Ah

10 hour rate (6.07A, 10.5V) ................................................ 60.7Ah

5 hour rate (10.7A, 10.5V) ................................................ 53.5Ah

1 hour rate (42.9A, 9.6V) .................................................. 42.9Ah

Internal Resistance

Fully Charged battery 77 degree F(25 degree C) ....... 6mOhms

Self-Discharge

3% of capacity declined per month at 20oC(average)

Operating Temperature Range

Discharge ............................................................................ -20-60 degree C

Charge ................................................................................. -10-60 degree C

Storage ................................................................................ -20-60 degree C

Max. Discharge Current 77 degree F(25 degree C)........... 650A (5s)

Short Circuit Current................................................................. 1700A

Charge Methods: Constant Voltage Charge 77oF(25oC)

Cycle use ............................................................................. 14.4-14.7V

Maximum charging current ....................................... 19.5A

Temperature compensation ..................................... -30mV/degree C

Standby use ........................................................................ 13.6-13.8V

Temperature compensation .................................... -20mV/oC

Dimensions and WeightLength(mm / inch) ................. 350 / 13.78

Width(mm / inch) .................. 167 / 6.57

Height(mm / inch) .................. 179 /7.95

Total Height(mm / inch) ......... 183 /7.20

Approx. Weight(Kg / lbs) ....... 22.2 / 48.9

6FM65D 12V65Ah

Lampu LED Hemat Daya untuk Penerangan

Lampu LED memiliki efisiensi yang lebih banyak dibandingkan dengan lampu pijar/ tungsten, maupun lampu fluorescent. Lampu LED tidak menghasilkan panas seperti lampu pijar, tidak merusak kesehatan seperti lampu fluorescent,dan lebih tahan lama. 1 Watt lampu LED menghasilkan 100 lumen. Kekurangan lampu LED adalah masih mahal

Spesifikasi dapat berubah sewaktu-waktu

Size of Base

D60XH145mm

Power : 5 x 1 W

Material of Lampshade

PC glass diffuse material

Color : white

Shade Surface

Matte / Pearl Face / cream / transparent

Frequency : 50-60 Hz

Shade Shape:

Round / pointed / candle-shaped / mushroom

VoltageAC85-265V

Material of shell

High-quality aluminum

Light rate: More than 92.8%

Surface Treatment

Anodization /Wired-Drawing

Angle:15-80

Color

Silver

Colour temperature:3000-10000K

Base

E27/MR16/GU10

Luminous Flux:Single pcs LED65-150Lm

Drive Control

Built-in constant current source

Lifetime :35000Hours

BN-118

Base : E-27 high-power lamp cup

Voltage : 110-220V AC

Power Consumption : 1*1W

F55*67mm

Material : Aluminium

Color : White, Yellow

BN-108

Base : MR-16 high-power lamp cup

Voltage : 12V AC

Power Consumption : 1*3W

F50*55mm

Materaial : Aluminium

Color : White, Yellow

BN-120

Base : E-27 high-power lamp cup

Voltage : 110-220V AC

Power Consumption : 3*1W

F50*55mm

Material ; Aluminium

Color : White, Yellow

Lampu LED

Lampu LED

Lampu LED

Lampu LED

Color

Warm

White

Power Consumption

3 Watt

Input Voltage

12 V AC/DC

Fitting

MR16

Lifetime

50.000 jam/ hour

Beam angle

38 degree

38 degree

220 VAC

Lampu LED

Lampu LED

Lampu LED

Lampu LED

Color

Warm White

(3000K)

White (5000K)

Warm White

White

Power Consumption

13 Watt

Input Voltage

100 ~ 240 VAC

Fitting

E27

Beam angle

80 degree

30 degree

CODE

JHD-A 80AC

JHD-A 112 AC

JHD-B 80AC

IB 84HLAC

IB 84STDAC

DAYA

5 WATT (AC 220 V)

7 WATT (AC 220 V)

5 WATT (AC 220 V)

5 WATT (AC 220 V)

5 WATT (AC 220 V)

LUX

1025

1380

1200

1500

750

TINGGI

10 CM

10 CM

7,5 CM

7 CM

7 CM

DIAMETER

7 CM

7 CM

12 CM

12 CM

12 CM

DRAT

E27

E27

E27

E27

E27

CODE

DG 72

FB 60

GA BLIZT

DAYA

4 WATT (DC 12 V)

4 WATT (DC 12 V)

10 WATT (AC 220 V)

LUX

360

360

15

TINGGI

9 CM

9 CM

9 CM

DIAMETER

3,7 CM

3,7 CM

3,77 CM

DRAT

E27

E27

E27

CODE

GB 102AC

CODE

EXTENSION LAMPU

DAYA

7 WATT (AC 220 V)

PIPA

STAINLEES

LUX

750

PANJANG

23 CM

PANJANG

12,5 CM

DIAMETER PIPA

0,7 CM

LEBAR

4 CM

DRAT IN

E27

DRAT

E27

DRAT OUT

E27

CODE

JHD-A 78DC

JHD-A 111 DC

JHD-B 78DC

IB 84HLDC

IB 84STDDC

DAYA

5 WATT (DC 12 V)

7 WATT (DC 12 V)

5 WATT (DC 12 V)

5 WATT (DC 12 V)

5 WATT (DC 12 V)

LUX

1025

1380

1200

1500

750

TINGGI

10 CM

10 CM

7,5 CM

7 CM

7 CM

DIAMETER

7 CM

7 CM

12 CM

12 CM

12 CM

DRAT

E27

E27

E27

E27

E27

CODE

FH 81

CD 42

FE 60 AC

DAYA

5 WATT (DC 12 V)

2 WATT (DC 12 V)

2 WATT (AC 220 V)

LUX

547

200

506

TINGGI

11 CM

8,5 CM

8 CM

DIAMETER

5,5 CM

4 CM

7 CM

DRAT

E27

E27

E27

CODE

GB 102DC

LED P39T

DAYA

7 WATT (DC 12 V)

1,5 WATT (DC 12 V)

LUX

750

125

PANJANG

12,5 CM

40 CM

LEBAR

4CM

1,5 CM

DRAT

E27

Artikel Terkait :

Lihat Perhitungan Biaya Listrik Lampu LED

Shop Online