sop standar operasional penambangan

9
1. TUJUAN 1. Memberikan panduan standar operasional penambangan bagi kontraktor 2. Menghilangkan atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja 2. SASARAN Memastikan operasional penambangan dilakukan sesuai standar perusahaan sehinga kegiatan penambang dapat mencapai hasil sesuai yang direncanakan (SR, Kuantitas dan Kwalitas batu bara, productivity) 3. RUANG LINGKUP OPERASIONAL PENAMBANGAN Ruang Lingkup Operasional Penambangan meliputi : 1. Land Clearing dan Manajemen Soil Pelaksanaan Land Clearing dan Manajemen Soil harus dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan Standar sebagai berikut : a. Land Clearing dilakukan hanya pada batas areal lahan sesuai dengan Boundary Clearing Design yang telah ditanda tangani bersama. b. Penanganan Top Soil dan Sub Soil harus dilakukan secara benar baik pada saat pengupasan maupun pembuangannya. - Top Soil dikupas dengan cara didorong perlahan-lahan dengan mengunakan buldozer ukuruan 60-80 ton dan dikumpulkan sementara ditempat yang telah ditentukan untuk selanjutnya harus dimuat dan diangkut ke waste dump yang telah ditentukan - Penggalian/ pengupasan Top Soil dan Sub Soil tidak boleh tercampur dengan galian batuan dasar d. Unit/ Alat yang digunakan serta operator tersedia secara memadai ( minimal tersedia dozer ukuran 60 sd 80 ton dan atau excavator sekelas PC 200 dengan Operator yang cukup STANDAR OPERATION PROCEDURE STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN Divisi : Dept. Operation Subdivisi : - No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009 Halaman : 01/08 Revisi : Dibuat Diperiksa Disetujui Untung Uzealani, SE Distibusi Departement Produksi Departement HO TEAM PPS Dept. Operation Project Manager Tanggal Efektif :

Upload: roy-lamborghini

Post on 18-Feb-2015

197 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

batubara

TRANSCRIPT

Page 1: Sop Standar Operasional Penambangan

1. TUJUAN

1. Memberikan panduan standar operasional penambangan bagi kontraktor

2. Menghilangkan atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja

2. SASARAN

Memastikan operasional penambangan dilakukan sesuai standar perusahaan

sehinga kegiatan penambang dapat mencapai hasil sesuai yang direncanakan

(SR, Kuantitas dan Kwalitas batu bara, productivity)

3. RUANG LINGKUP OPERASIONAL PENAMBANGAN

Ruang Lingkup Operasional Penambangan meliputi :

1. Land Clearing dan Manajemen SoilPelaksanaan Land Clearing dan Manajemen Soil harus dilaksanakan

dengan benar dan sesuai dengan Standar sebagai berikut :

a. Land Clearing dilakukan hanya pada batas areal lahan sesuai

dengan Boundary Clearing Design yang telah ditanda tangani

bersama.

b. Penanganan Top Soil dan Sub Soil harus dilakukan secara

benar baik pada saat pengupasan maupun pembuangannya.

- Top Soil dikupas dengan cara didorong perlahan-lahan

dengan mengunakan buldozer ukuruan 60-80 ton dan

dikumpulkan sementara ditempat yang telah ditentukan untuk

selanjutnya harus dimuat dan diangkut ke waste dump yang

telah ditentukan

- Penggalian/ pengupasan Top Soil dan Sub Soil tidak

boleh tercampur dengan galian batuan dasar

d. Unit/ Alat yang digunakan serta operator tersedia secara

memadai ( minimal tersedia dozer ukuran 60 sd 80 ton dan atau

excavator sekelas PC 200 dengan Operator yang cukup

STANDAR OPERATION PROCEDURE

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN

Divisi : Dept. OperationSubdivisi : -No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009Halaman : 01/08

Revisi :

Dibuat Diperiksa Disetujui

Untung Uzealani, SE

DistibusiDepartement ProduksiDepartement HO

TEAM PPS Dept. Operation

Project Manager Tanggal Efektif :

Page 2: Sop Standar Operasional Penambangan

berpengalaman untuk melakukan pekerjaan Land Clearing dan

Pengupasan Top Soil / Sub Soil)

e. Selalu melakukan komunikasi dan kordinasi dengan

Perusahaan (Pengawas/Produksi, Survey dan Planning apabila

terdapat penemuan-penemuan penyimpangan dilapangan yang

tidak sesuai dengan rencana.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum kegiatan Land Clearing

dilaksanakan

a. Peta beserta koordinat area yang akan di bersihkan /

diclearing yang telah ditanda tangani oleh Pihak Perusahaan dan

Kontraktor ( Boundary clearing design)

b. Rencana tempat penampungan Top Soil dan Sub Soil.

c. Kartu tanda dan fungsi bendera

2. Penggalian Batuan Dasar (OB)

Pelaksanaan penggalian batuan dasar / OB harus dilaksanakan sesuai

dengan rencana perusahaan, Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya dengan baik sangat perlu diperhatikan, bahwa kontraktor benar-benar

sudah memahami dan mengerti secara detail mengenai rencana dan target

perusahan. Untuk itu Kontraktor perlu mempelajari dengan seksama rencana

dan target perusahaan baik berdasarkan gambar-gambar design maupun

penjelasan/pengarahan teknis dari bagian surveyor dan Planner perusahaan,

diantarnya :

• Design (Pit, Disposal, In Pit Road, Benches)

• Rencana Volume produksi (Cadangan Batu Bara, Batubara

yang harus di produksi, volume OB, rencana SR)

• Parameter Penambangan ( Kemiringan lapisan Batubara, Lebar

Lantai Pit, Kriteria dan Ketebalan minimum batubara yang wajib

digali, Ketebalan Batubara yang lapuk, Ketebalan Parting didalam

STANDAR OPERATION PROCEDURE

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN

Divisi : Dept. OperationSubdivisi : -No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009Halaman : 02/08

Revisi :

Page 3: Sop Standar Operasional Penambangan

lapisan batubara yang harus dibuang, Ketebalan bagian atas dan

bagian bawah batubara yang mungkin tidak tergali)

• Squence Penambangan)

• Sistem Drainage

• Rambu-rambu /bendera/tanda batas atau petunjuk dari

bagian survey.

Standar Opertasional Penggalian Batuan Dasar/OB adalah sebagai

berikut :

a. Pelajari dan pastikan bahwa batas-batas atau tanda batas

boundary pit dan panduan Crop line telah terpasang secara

memadai (sesuai dengan ketentuan dan rencana perusahaan)

b. Penggalian OB pada saat pembukaan Pit Baru, harus dimulai

dari batas panduan crop batu bara (batas boundary rencana Low

Wall) sampai batas pit yang telah ditentukan (batas boundary

High Wall).

• Apabila telah ditemukan Crop batubara pastikan bahwa

telah dilakukan pemasangan pita Crop Line Batubara.

• Apabila terdapat penyimpangan actual crop batubara

dari rencana, sesegera mungkin melakukan komunikasi

dengan bagian pengawas, survey dan mine Plan Perusahaan

atas perubahan tersebut.

• Untuk menjaga kualitas batubara (mencegah air dan

longsor) dibelakang crop line harus disiapkan area untuk

rencana pembuatan parit sepanjang cropline (kurang lebih 1

meter kebelakang dari batas cropline)

c. Setiap penggalian OB harus bertujuan untuk expose batubara

d. Penggalian OB tidak boleh Langsung mengenai permukaan

Batubara, harus disisakan OB nya sekitar 5 sampai dengan 10

cm)

e. Kegiatan penggalian OB harus sesuai dengan :

• Rencana arah Kegiatan penggalian

STANDAR OPERATION PROCEDURE

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN

Divisi : Dept. OperationSubdivisi : -No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009Halaman : 03/08

Revisi :

Page 4: Sop Standar Operasional Penambangan

• Rencana Blok Kegiatan Perusahaan.

f. Dimensi Lereng (slope) baik high wall maupun sidewall yang

akan dibentuk selama penggalian harus sesuai dengan ketentuan

mine design antara lain: tinggi jenjang, lebar bench, kemiringan

lereng baik sebagai lereng tunggal (single slop) maupun lereng

keseluruhan (ultimate pit slope). Untuk itu perlu

diperhatikan,bahwa :

• Sebelum melakukan kegiatan pembentukan slope

apakah Papan Panduan Slope sudah terpasang sesuai yang

direncanakan dan penggalian dilakukan mengikuti panduan

tersebut. Penggalian OB tidak boleh menyimpang dari

Panduan untuk mencegah terjadinya Slope menjadi bunting

(Under cut),

• Pada setiap bench yang terbentuk pastikan,bahwa Pita

Informasi Elevasi telah terpasang secara memadai sesuai

dengan ketentuan perusahaan. (Lihat ketentuan SOP Rambu-

rambu Tambang).

g. Kegiatan penggalian OB harus dilakukan sesuai dengan

Elevasi Final Pit sebagaimana direncanakan

h. Jumlah dan jenis unit/alat yang tersedia cukup memadai

sesuai dengan rencana Setting Alat yang telah disepakati dan

aman untuk melakukan penggalian OB. Operator harus memilki

keahlian untuk mengoperasikan unit yang tersedia dan memilki

kemampuan melakukan pekerjaan penggalian OB.

i. Front penggalian di Pit harus tetap rapi dan baik (cukup

padat,bersih dari tumpukan spoil-spoil) dan tidak tergenang air

j. Jalan untuk pengangkutan OB harus sesuai dengan rencana

design jalan yang ditentukan oleh perusahaan (rute, lebar,

grade dan permukaan)

k. Perawatan jalan untuk kelancaran pengangkutan OB sudah

dilakukan secara memadai meliputi :

STANDAR OPERATION PROCEDURE

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN

Divisi : Dept. OperationSubdivisi : -No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009Halaman : 04/08

Revisi :

Page 5: Sop Standar Operasional Penambangan

- Penimbunan dan perataan jalan yang berlubang-lubang

- Penyiraman rutin untuk mencegah debu

- Perbaikan dan perapian tanggul-tanggul pengaman dan

parit

i. Pembuangan OB sudah dilakukan dengan cara yang benar dan

ditempat yang telah ditentukan seuai dengan mine design.

j. Area disposal sudah dilengkapi dengan batas- batas yang

memadai

k. Mekanisme penanganan air permukaan yang berpotensi

masuk ke dalam pit harus dilakukan secara benar dan memadai

sesui dengan disain.dan lay out yang direncanakan perusahaan

diantaranya adalah pembuatan parit disekeliling batas terluar

dari pit telah memenuhi syarat dan memadai untuk dapat

mencegah mengalirnya air permukaan kedalam pit.

l. Mekanisme penanganan air yang telah berada di dalam pit

sudah dilakukan secara benar dan memadai diantaranya adalah :

- Sump ( sumuran tempat seluruh air akan terkumpul)

telah disiapkan secara benar dan memadai.( di daerah

terendah dari lantai pit)

- Pemompaan air untuk proses pengeringan telah

dilakukan dengan benar dan memadai.Unit water pump selalu

tersedia dan siap digunakan.

3. Coal Cleaning dan Coal Getting

Sasaran yang harus dicapai adalah dihasilkannya batubara dengan

kwalitas yang bersih. Batubara yang bersih adalah batubara yang bebas dari

pengotor antar lain bagian-bagian dari pepohonan (akar, ranting, daun), sisa-

sisa tanah atau batuan penutup. dan bebas kontaminasi terutama logam dan

plastik.

STANDAR OPERATION PROCEDURE

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN

Divisi : Dept. OperationSubdivisi : -No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009Halaman : 05/08

Revisi :

Page 6: Sop Standar Operasional Penambangan

Untuk mencapai sasaran tersebut maka kegiatan Coal Cleaning / Coal

Getting harus dilaksanakan dengan benar,yaitu sebagai berikut :

a. Batu bara yang terexpose dengan tinggi anatar

2 s/d 4 meter harus segera di cleaning dan di coal getting untuk

selanjutnya di hauling menuju stockpile / stockroom

b. Permukaan batubara harus bersih dari

kotoran-kotoran terutama sisa-sisa tanah atau batuan penutup .

c. Kegiatan Cleaning batu bara sudah dilakukan

dengan benar dalam arti :

- Menggunakan unit excavator dengan bucket

yang dilengkapi dengan Cutting edge (bukan teeth) pada

ujungnya. Pastikan bahwa: ujung cutting edge melingkupi

seluruh permukaan bucket ( rata dan tidak ada yang terbelah

atau gumpil).

- Operator excavator harus mempunyai

keahlian khusus untuk Cleaning Coal.

d. Permukaan batubara yang sudah dibersihkan

tidak terkotori lagi dan sudah diberi tanda pembatas antara batu

bara yg sudah dibersihkandengan yang belum.

e. Sebelum coal Getting dilakukan harus diteliti dan

diperiksa secara seksama lokasi batu bara yang akan di gali /

coal getting,antara lain :

- Pastikan bahwa permukaan batu bara yang akan di coal

getting sudah benar-benar bersih bebas dari pengotor ( sisa-

sisa tanah atau batuan penutup)

- Memberi alas (hamparan) dengan parting (bekas cleaning-an)

pada bagian kemungkinan batubara jatuh ke tanah pada saat

coal getting dilakukan.

- Tidak ada aliran air masuk areal batu bara yang sudah

dicleaning. Aliran air berpotensi untuk membawa lumpur. Jika

perlu buat parit kecil disekeliling areal batubara yang bersih.

STANDAR OPERATION PROCEDURE

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN

Divisi : Dept. OperationSubdivisi : -No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009Halaman : 06/08

Revisi :

Page 7: Sop Standar Operasional Penambangan

f. Pada prinsipnya Parting yang terdapat didalam

lapisan batubara harus dibuang/ dibersihkan dari permukaan

batubara :

• Cara pembersihan parting sebagaimana proses cleaning

tersebut di atas,

• Pembersihan Parting tidak diperbolehkan memakan/

membuang terlalu banyak batubara.

• Apabila karena kondisi tertentu dimana lapisan parting yang

ada tidak dimungkinkan untuk dibersihkan secara

keseluruhan atau apabila pembersihan parting terlalu banyak

mengorbankan batu bara yang hilang (misalnya karena

struktur batu bara dan partingnya) , maka batas maksimal

parting yang ditolerir untuk tidak dibuang adalah maksimal

setebal 10 cm. Apabila kondisi tersebut terjadi sebelum

dilakukan Coal Getting, sesegera mungkin laporkan kepada

perusahaan untuk dimintakan persetujuan mengenai hal

tersebut.

g. Peralatan yang digunakan untuk coal getting

tersedia secara memadai dan dalam kondisi benar-benar bersih (

track unit, bucket,, bak Dump Truck). Apabila unit yang

digunakan masih berpotensi menyebabkan batu bara

terkontaminasi atau menjadi kotor (tidak bersih) ,maka harus

dibersihkan terlebih dahulu.

h. Pada saat coal getting harus ada sisa ketinggian

lapisan batubara dengan permukaan tanah / batuan penutup (OB)

sekitar 30 hingga 50 centimeter. Hal ini perlu diperhatikan untuk

mencegah lapisan batubara terkotori oleh material sekitarnya

atau terinjak oleh kendaraan atau alat berat.

i. Pastikan area batubara yang sudah selesai /

habis digali telah diberi tanda/pita Mine Out.

4. Hauling batubara

STANDAR OPERATION PROCEDURE

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN

Divisi : Dept. OperationSubdivisi : -No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009Halaman : 07/08

Revisi :

Page 8: Sop Standar Operasional Penambangan

Mengikuti dan memastikan pelaksanaan Hauling batubara dilaksanakan

sesuai dengan rencana perusahaan, yang meliputi :

a. Batu bara yang telah di gali (Coal Getting) harus

segera diangkut untuk ditempatkan di stockpile/stock room.

( tidak boleh di tumpuk atau di stock di front / langsung

dimasukan ke dalam bak dump truck)

b. Unit Dump truck yang digunakan harus memadai

baik jumlah maupun kondisinya.

c. Bak Unit Dump truck yang digunakan harus

benar2 bersih dan tutup bak harus berfungsi dengan normal

(layak dan memiliki kunci dikedua sisinya)

d. Apabila terdapat batubara yang kotor maka

harus diangkut secara tersendiri (dipisahkan dari batubara yang

bersih / tidak boleh dicampur dalam satuDump truck .

e. Sebelum kegiatan hauling dilakukan harus

dipastikan kondisi jalan hauling dalam kondisi memadai :

f. Perawatan jalan untuk kelancaran

pengangkutan batu bara sudah dilakukan secara memadai

meliputi :

• Penimbunan dan perataan jalan yang berlubang-

lubang

• Penyiraman rutin untuk mencegah debu

• Perbaikan dan perapian tanggul-tanggul

pengaman dan parit

g. Dumping batu bara distock pile harus di area yang sudah di

beding

h. Untuk mencegah masuknya material pengotor

(tanah,Lumpur,spoil danlainnya) Dump truck tidak boleh masuk /

melintas di tempat untuk penumpukan batu bara. Pada saat

dumping ban dump truck tidak menginjak area stock pile/room

5. Operasional Malam Hari

STANDAR OPERATION PROCEDURE

STANDAR OPERASIONAL PENAMBANGAN

Divisi : Dept. OperationSubdivisi : -No. Dokumen : SOP- OPT/PPS/01/2009Halaman : 08/08

Revisi :

Page 9: Sop Standar Operasional Penambangan

Untuk Operasional harus tersedia lampu penerangan (tower lamp) yang

cukup untuk menerangi front –front pada saat penggalian OB, cleaning dan

CoalGetting pada malam hari

KETENTUAN PEMBERLAKUAN

a. Ketentuan ini berlaku sejak tanggal ditandatangani

b. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini akan ditetapkan

kemudian dengan mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang

berlaku.