strategi duta wisata dalam mempromosikan …
TRANSCRIPT
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
20
STRATEGI DUTA WISATA DALAM MEMPROMOSIKAN PARIWISATA
DI KABUPATEN KERINCI
Kintan Candra, S.AP1,
Antri Mariza Qadarsih, S,Sos., M.Si2, Flora Lidia Sandi, S.Kom., M.Kom
3
STIA Nusantara Sakti Sungai Penuh
Email:
ABSTRACT
This study aims to determine the Communication Strategy of the Tourism Ambassador in Promoting
Tourism in the Kerinci Regency, using data collection techniques through field studies, namely
conducting direct interviews with the Kerinci Regency Tourism Ambassador and library study by reading
documents related to the problem under study to look for concepts , theories, opinions or findings related
to the main problem.
Based on the results of the study, it was concluded, about the Communication Strategy of Tourism
Ambassadors in Promoting Tourism in Kerinci Regency, In analyzing the public to promote tourism
ambassadors more using social media and without any face to face to promote tourism in Kerinci
Regency. The message will be delivered to the public, more one-way messages that have no reciprocity
because the tourism ambassador uses social media for promotional platforms. The method used for
promotion is social media, and involves many elements such as the Office of Tourism Culture, Youth and
Sports, bachelor girls, Kerinci girls, tourism activists, and the community. In promoting Kerinci regency
tourism, tourism ambassadors use more media, and the media used are Facebook, Instargam. So far the
role of the communicator or the role of the tourism ambassador still does not understand premises what
is said promotion, and more use social media that only reaches a portion of the community.
Keywords: Communication Strategy, Tourism Promotion, Tourism Ambassador
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam
Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci, dengan menggunakan teknik pengumpulan
data melalui studi lapangan yakni melakukan wawancara langsung dengan Duta Wisata
Kabupaten Kerinci dan studi kepustakaan dengan membaca dokumen yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti untuk mencari konsep-konsep, teori-teori, pendapat ataupun penemuan-
penemuan yang berhubungan dengan pokok permasalahan.
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
21
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan, tentang Strategi Komunikasi Duta Wisata
Dalam Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci, Dalam menganal khalayk banyak
untuk melakukan promosi duta wisata lebih menggunakan media sosial dan tanpa ada tertatap
muka untuk melakukan promosi wisata Kabupaten Kerinci. Pesan yang akan disampaikan
kepada publik, lebih pesan satu arah yang tidak ada timbal baliknya karena duta wisata
menggunakan media sosial untuk wadah promosi. Metode yang digunkan untuk promosi adalah
media sosial, dan melibatkan banyak unsur seperti Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda Dan
Olahraga, ikatan bujang gadis kerinci, pegiat pariwisata, dam masyarakat. Dalam
mempromosikan wisata kabupaten kerinci, duta wisata lebih banyak menggunakan media, dan
media yang digunakan adalah facebook, instargam. Sejauh ini untuk peran komunikator atau
peran duta wisata masih belum mengerti denga apa yang dikatakan promosi, dan lebih banyak
menggunakan media sosial yang hanya mengjangkau sebagian dari masyarakat.
Kata Kunci : Strategi Komunikasi, Promosi Pariwisata, Duta Wisata
I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan, terbukti dari Sabang sampai
Merauke dalam setiap jajaran pulau-pulau terdapat beragam potensi wisata. Salah satu
keunggulan yang dimiliki oleh Indonesia adalah potensi wisatanya. Indonesia dipenuhi
dengan kekayaan budaya, sumber daya alam, adat istiadat, religi, wisata kuliner, musik
tradisional, obyek wisata, dan lain sebagainya. Hal inilah yang menjadi daya tarik yang
sangat kuat bagi para wisatawan, baik lokal maupun wisatawan mancanegara untuk
berkunjung ke Indonesia dengan tujuan ingin menikmati keindahan alam dan kekayaan
wisatanya. Beragam budaya serta potensi wisata yang ada disetiap provinsi di Indonesia
menjadi ciri khas masing-masing dari provinsi tersebut. Pariwisata adalah kegiatan dinamis
yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Diera
globalisasi saat ini, sektor pariwisata akan menjadi pendorong utama perekonomian dunia
dan menjadi industri yang mengglobal. Pariwisata akan memberikan banyak pemasukan
bagi daerah yang sadar akan potensinya terhadap sektor pariwisata.
Duta wisata sebagai komunikator harus memiliki kemampuan tersebut. Selain itu,
dibutuhkan juga suatu promosi yang efektif karena meningkatkan penjualan. Dengan kata
lain meningkatkan kunjungan wisatawan, sehingga hal ini dapat menarik minat para
wisatawan untuk memilih Kabupaten Kerinci sebagai tempat untuk berkreasi.
Berdasarkan survei awal yang menjadi Fenomena dalam penelitian ini adalah :
1. Pasca pemilihan, banyak yang meninggalkan daerah kerinci untuk melanjutkan
kuliah atau bekerja, sehingga tugas pokok dan fungsi sebagai duta wisata tidak
berjalan lagi, jadi gelar bujang gadih kincai sebagai duta wisata hanya tinggal gelar,
dan tidak ada tindakan dari pemeritah untuk tindak lanjut mengenai mereka yang
meninggalkan daerah kerinci.
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
22
2. Kurangnya sosialisasi yang dilakukan duta wisata dalam mempromosikan
pariwisata, seperti iklan di media sosial, membuat seminar kebudayaan untuk
masyarakat sehinga masyarakat mendapat informasi tentang pariwisata dan
kebudayaan khususnya kepada mereka generasi tua karena mereka juga berhak
untuk mengetahuinya.
3. Pemerintah hanya menampilkan duta wisata pada saat acara-acara tertentu sebagai
pagar ayu dan sikapur sirih untuk menyambut tamu seperti kepala daerah yang
berkunjung dan tidak mempunyai program kerja.
4. Kurangnya pemahaman duta wisata tentang pariwisata, karena hanya bermodalkan
pisik yaitu tinggi dan berparas menawan sehingga tantangan pasca pemilihan
adalah mempromosikan pariwisata tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Berangkat dari fenomena diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang strategi komunikasi duta wisata dalam mempromosikan pariwisata di Kabupaten
Kerinci dan kemudian akan dituangkan kedalam bentuk skripsi.
Sesuai dengan latar belakang masalah penelitian yang telah dijelaskan maka rumusan
masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi duta
wisata dalam mempromosikan pariwisata di Kabupaten Kerinci ?
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana strategi komunikasi duta wisata dalam mempromosikan pariwisata di
Kabupaten Kerinci.
II. METODE PENELITIAN
Pada dasarnya metode penelitian ini dipakai agar tercapai hasil penelitian yang
dapat dipertanggung jawabkan oleh peneliti secara ilmiah. Sehingga metode ini sangat
memiliki arti penting dalam penentuan kegiatan dalam penelitian. Sehingga tercapai hasil
penelitian yang memaparkan fakta yang sebenarnya mengenai objek penelitian.
1. Data Primer
Data Primer adalah orang atau peristiwa dan situasi yang menjadikan sebuah area
pelatihan. Hasil dari data ini ialah Primer yang berciri atau berasal dari perasaan,
expresi, ide ucapan, perilaku, aksi dan telisan dari penelitian. strategi komunikasi
duta wisata dalam mempromosikan pariwisata di Kabupaten Kerinci merupakan
interpretasi, aktualisasi dan persepsi penulis terhadap pemahaman subjektif.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang berasal dari buku, media (electronic) data desa
informasi dari staf desa, peristiwa, dan informasi yang diperoleh penulis melalui
membaca, untuk mengidentifikasi masalah secara instan. Menyalin atau mengkopi
dokumen dan catatan.
Untuk pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja (Purposive)
yaitu memilih orang-orang yang dianggap mengetahui dan mampu menjelaskan gejala
sosial yang berkaitan dengan penelitian ini. Prinsip pengambilan informan pada penelitian
kualitatif yaitu :
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
23
1. Prinsip Kesesuaian
Informan dipilih berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dan sesuai dengan topik
penelitian.
2. Jumlah Informan
Jumlah informan sangat tergantung pada pencapaian tujuan penelitian, artinya bila
masalah-masalah dalam penelitian yang diajukan sudah terjawab dari para
Informan, maka jumlah tersebut adalah tepat.
3. Prinsip Kecukupan
Informasi yang diperoleh dari informan sudah dapat menggambarkan seluruh
fenomena yang berkaitan dengan topik penelitian.
Menurut pendapat Spradley dalam Faisal 1990 informan harus memiliki beberapa
kriteria yang perlu dipertimbangkan yaitu sebagai berikut:
1. Subjek yang telah lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau medan
aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian dan ini biasanya ditandai
oleh kemampuan memberikan informasi di luar kepala tentang sesuatu yang
ditanyakan.
2. Subjek masih terikat secara penuh serta aktif pada lingkungan dan kegiatan yang
menjadi sasaran atau penelitian.
3. Subjek mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan unuk dimintai informasi.
4. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau dikemas
terlebih dahulu dan mereka relatif masih lugu dalam memberikan informasi.
Penentuan informan pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling,
di mana pemilihan dilakukan secara sengaja berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan
ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.
Kriteria duta wisata kabupaten kerinci sebagai informan adalah sebagai berikut :
1. 3 Besar Bujang Gadis Kerinci
2. Mengetahui tentang pariwisata Kerinci
Pengumpulan data berdasar hasil dari fenomena yang muncul dengan teknik
wawancara, strategi komunikasi duta wisata dalam mempromosikan pariwisata di
Kabupaten Kerinci, secara personal yang menghasilkan sebuah validitas dengan mencari
data pembanding informasi primer dan sekunder.
1. Wawancara
2. Dokumentasi
Unit analisis dalam penilitian ini adalah individu yakni 3 besar finalis bujang gadis
Kerinci yang merupakan duta wisata Kabupaten Kerinci dengan alasan masih kurangnya
promosi sehingga kurang berjalannya fungsi duta wisata.
1. Data Reduction ( reduksi data ) Sugiyono 2015 mengatakan bahwa mereduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
24
2. Data Display ( penyajian data ) Miles & Huberman 1992 mengatakan bahwa data
yang sudah direduksi maka langkah selanjutnya adalah memaparkan data. Pemaparan
data sebagai sekumpulan informasi tersusun, dan memberi kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan Penyajian data digunakan untuk
lebih meningkatkan pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan
berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verifying). Langkah ke
tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman 1992 adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penarikan simpulan merupakan hasil penelitian
yang menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data.
Agar data yang diambil valid, maka dilakukan triangulasi. Adapun triangulasi
yang dipakai adalah :
1. Triangulasi Sumber
Pengecekan data dan membandingkan fakta dengan sumber lain, sumber tersebut
berupa informan yang berbeda, membandingkan data dengan memasukkan kategori
informan yang berbeda.
2. Triangulasi Data
Meminta umpan balik dari informan untuk memperbaiki kualitas data dan
kesimpulan yang ditarik dari data tersebut.
3. Triangulasi Metode
Menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi serta menelaah data
sekunder.
Penelitian ini dilakukan pada finalis bujang gadih kincai tahun 2019 sebagai Duta
Wisata Kincai karena berdasarkan survey awal yang penulis lakukan ditemukan fenomena
rendahnya komunikasi dalam pelanayan untuk mempromosikan pariwisata kabupaten
kerinci sebagian dikemukakan di latar belakang kemudian peneliti mengambil penelitian
pada strategei komunikasi duta wisata dengan dasar pemikiran bahwa pada bagian ini
semua kearsipan dan data mengenai bujang gadih, yang diharapkan akan menyajikan data
sebagai acuan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada finalis bujang gadih kincai tahun 2019 sebagai Duta
Wisata Kincai karena berdasarkan survey awal yang penulis lakukan ditemukan fenomena
rendahnya komunikasi dalam pelanayan untuk mempromosikan pariwisata kabupaten
kerinci sebagian dikemukakan di latar belakang kemudian peneliti mengambil penelitian
pada strategei komunikasi duta wisata dengan dasar pemikiran bahwa pada bagian ini
semua kearsipan dan data mengenai bujang gadih, yang diharapkan akan menyajikan data
sebagai acuan.
Berdasarkan hasil observasi peneliti juga melihat fakta bahwa peran komunikator
dalam hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab duta wisata, tetapi mereka sendiri yang
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
25
seharusnya wajib berada di garda terdepan memimpin teman finalis bujang gadis kerinci
dalam mempromosikan pariwisata, namun sebaliknya mereka kurang memahami tupoksi
sebagai duta wisata.
Kemudian temuan saya, mengenai cara adaptasi duta wisata dengan masyarakat pun
masih terbilang prematur, karena mereka hanya bergaul ketika ada momen-momen atau
acara-acara saja, sehingga duta wisata dengan masyarakat tidak terjalin hubungan yang
baik, dan berdampak pada komunikasi yang kurang bagus, dan efeknya bermuara pada
promosi wisata yang menjadi tupoksi dari duta wisata.
Suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan
dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan strategi komunikasi kita
harus memperhitungkan suatu kondisi dan situasi khalayak.
Berdasarkan wawancara penulis dengan Imelsi Annisabrina Sebagai Juara 1 Bujang
Gadis Kerinci Tahun 2017. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam
Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Dalam rangka mempromosikan wisata di Kabupaten Kerinci, tentunya kami akan
mempelajari pariwisata dalam berbagai aspek kebudayaan, sejarah maupun politik, karena
sebelum kami turun kelapangan untuk mempromosikan pariwisata tentu kami harus
menggali nilai-nilai yang ada di wisata tersebut sehingga akan memudahkan komunikasi
kami. Selain itu kami juga melakukan kerjasama dengan penggiat pariwisata sehingga akan
lebih mudah dalam melakukan promosi. Dan kami juga menggunakan media sosial seperti
facebook, instragram, dan whatsapp sebagai wadah promosi”.
Kemudian wawancara penulis dengan Lasmi Delfira Sebagai Juara 2 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2017. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Dengan adanya acara festival kerinci, merupakan promosi yang sangat efektif karena
banyak yang terlibat dalam menyelenggarakan acara tersebut misalnya, pihak dari dinas
terkait, ikatan bujang gadis kerinci, dan masyarakat juga ikut serta dalam acara festival
kerinci. Jadi dengan banyaknya unsur yang terlibat akan memudahkan pergerakan dari duta
wisata untuk mengenali publik, sehingga nantinya akan bermuara pada promosi pariwisata.
Disamping itu media sosial merupakan wadah promosi yang efektif juga karena dari
pengguna media sosial, akan menjadi pesan berantai kepada masyarakat yang tidak
tersentuh oleh tangan-tangan duta wisata”.
Selanjutnya wawancara penulis dengan Rahmatan lil Alamin Sebagai Juara 1 Bujang
Gadis Kerinci Tahun 2018. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam
Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Kami melakukan promosi melalui media sosial, itu merupakan cara kami dalam
mengenali publik memang tidak semua dapat kami kenali tetapi ada sebagian dari
masyarakat atau pengguna media sosial yang berkomunikasi secara intens dalam
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
26
melakukan promosi pariwisata. Dengan demikian akan lebih efektif dan misalnya kami
mengadakan kegiatan jalan-jalan bersama bujang gadis kemudian kami membuat sebuah
video lalu diposting pada akun media sosial kami, secara tidak sengaja masyarakat telah
melihat unggahan kami dan mereka tahu bahwa itu adalah daerah Kerinci”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Cici Oktavia Sebagai Juara 1 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2018. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Sekarang kita hidup pada dua dunia yaitu dunia maya dan dunia nyata, untuk
mengenali masyarakat atau pengguna media sosial cukup berkomunikasi melalui media
siaoal. Responsip dari warga net atau pengguna media sosial begitu cepat terhadap sesuatu
yang mucul dimedia sosial. Jadi kami tinggal bagaimana mengcover promosi wisata dalam
bentuk yang inovatif dan kreatif. Dengan memanfaatkan dunia maya sebagai media
promosi dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat tentu dengan narasi yang mudah
dimengerti dan dipahami oleh kalangan bawah, karena tidak semua bisa memahi sesutau
hal dengan pemahaman yang sama”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Lewi Ana Sebagai Juara 1 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2020. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Meskipun kita lagi mengalami musibah pandemi, namun kami sebagai Duta Wisata
Kabupaten Kerinci tahun 2020 tetap melakukan promosi dengan cara melalui media sosial
sangat disayangkan tahun ini tidak diselenggarakannya acara festival kerinci karena wabah
corona. Meskipun begitu promosi melalui media sosial tetap kami lakukan karena itu telah
menjadi kewajiban kami”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Eci Wilantri Sebagai Juara 2 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2020. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Menurut pendapat saya saat ini kan era digital, jadi berkomunkasi dengan publik
cukup melalui media sosial. Dengan adanya media sosial sangat membantu kami dalam
mempromosikan pariwisata Kabupaten Kerinci. Namun tetap kami mengadakan evaluasi
dan media sosial hanya sebagai wadah pertama dalam promosi, tindak lanjutnya adalah
dengan kami turun kelapangan seperti mengikuti seminar-seminar yang dilaksanakan oleh
lembaga-lembaga tertentu, dan juga mengunjungi tempat-tempat wisata kemudian
berdiskusi dengan para pengelola”
Dari wawancara penulis dengan 6 orang informan diatas, mengenai Strategi Komunikasi
Duta Wisata Dalam Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa untuk mengenal dalam khalayak banyak cara yang ampuh untuk
mempromosikan pariwisata adalah dengan melalui media sosial selain itu bisa juga bekerja
sama dengan pegiat pariwisata atau terjun langsung ditengah-tengah masyarakat dan akan
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
27
mempelajari pariwisata dalam berbagai aspek kebudayaan, sejarah maupun politik,
Responsip dari warga net atau pengguna media sosial begitu cepat terhadap sesuatu yang
mucul dimedia sosial. Jadi kami tinggal bagaimana mengcover promosi wisata dalam
bentuk yang inovatif dan kreatif.
Setelah khalayak dan situasinya diketahui dengan jelas, selanjutnya langkah
perumusan strategi komunikasi ialah menyusun pesan, yaitu menentukan tema dan
materi dengan orientasi agar mampu membangkitkan perhatian.
Berdasarkan wawanvara penulis dengan Imelsi Annisabrina Sebagai Juara 1 Bujang
Gadis Kerinci Tahun 2017. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam
Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Pengorganisasian pesan. Agar dapat membantu pemahaman khalayak, pesan dapat
diatur sedemikian rupa sehingga penyampaian pesan menjadi teratur. Dalam hal ini
pengorganisasian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu: pertama tentang perubahan yang
signifikan dari wisata yang akana dipromosikan Kedua terkait keunikan wisata yang tidak
ditemukan ditempat lain, sehingga melahirkan rasa penasaran kepada masyarakat untuk
datanag berkunjung”
Kemudian wawancara penulis dengan Lasmi Delfira Sebagai Juara 2 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2017. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Pesan yang disampaikan tentunya mampu menarik minat pengunjung objek wisata
kabupaten kerinci. Dalam hal ini pesan yang diolah oleh duta wisata haruslah benar-benar
tepat sesuai dengan kondisi masyarakat. himbauan untuk berkunjung ke wisata kabupaten
kerinci, kemudian sejarah wisata tersebut harus dicantumkan supaya menjadi daya tarik
untuk pengunjung, dan yang lebih penting adalah mari jaga wisata kita untuk anak cucu”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Rahmatan lil Alamin Sebagai Juara 1 Bujang
Gadis Kerinci Tahun 2018. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam
Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Menurut saya hambatannya adalah kurang kesadaran dari masyarakat untuk mencintai
dan mengunnjungi wisata Kabupaten Kerinci dan cenderung memilih tempat liburan keluar
daerah. Jadi pesan yang kami sampaikan mengenai pariwisata tidak berpengaruh kepada
sebagain masyarakat”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Cici Oktavia Sebagai Juara 1 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2018. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Kendalanya adalah kurangnya komunikasi dengan masyarakat sehingga pesan atau
himbauan yang kami sampaikan menjadi ngambang dan masyarakat tidak percaya diri
untuk mencintai wisata kabupaten kerinci dan lebih memlilih wisata luar daerah untuk
berlibur dan berwisata”
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
28
Selanjutnya wawancara penulis dengan Lewi Ana Sebagai Juara 1 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2020. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Saat ini kami banyak melakukan promosi dengan model pesan satu arah yaitu melalui
media sosial. Jadi kalau untuk hambatan memang tidak begitu dirasakan tetapi kadang-
kadang pesan yang disampaikan melalui media sosial hanya saja sebatas media sosial tidak
ada tidak lanjutnya”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Eci Wilantri Sebagai Juara 2 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2020. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Hambatanya lebih pada komunikasi yang tidak sempurna, itu khusus pada pesan satu
arah karena tidak semua masyarakat menggunakan media sosial dan yang
menggunakannya dan mengerti dari media sosia adalah mereka yang berumur 20-45
tahun”
Dari wawancara penulis dengan 6 orang informan diatas, mengenai Strategi Komunikasi
Duta Wisata Dalam Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa untuk menyusun pesan atau himbauan kepada masyarakat melalui
media sosial saja tidaklah efektif, begitu juga sebaliknya pesan yang dua arah misalnya dua
wisata mengadakan kunjungan kesuatu daerah, masyarakat pun masih ada yang tidak
percaya diri akan wisata Kaupaten Kernci dan lebih memilih wisata luar.
Terkait dengan metode penyampaian pesan, Dalam dunia komunikasi metode
penyampaian itu dapat dilihat dari dua aspek yaitu: menurut cara pelaksanaannya dan
menurut bentuk isinya. Hal tersebut diurai lebih lanjut, bahwa yang pertama, semata-mata
melihat komuniaksi itu dari segi pelaksanaannya dengan melepaskan perhatian dari isi
pesanya. Sedang yang kedua, yaitu melihat komunikasi itu dari segi bentuk pernyataan atau
bentuk pesan yang dimaksud yang dikandung.
Berdasarkan wawanvara penulis dengan Imelsi Annisabrina Sebagai Juara 1 Bujang
Gadis Kerinci Tahun 2017. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam
Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Yang terlibat didalamnya adalah orang-orang dari Dinas Pariwisata Kebudayaan
Pemuda Dan Olahraga, dan duta wisata saling kerja sama untuk mempromosikan wisata
Kabupaten Kerinci, duta wisata sebagai komunikatornya berada digarda terdepan”
Kemudian wawancara penulis dengan Lasmi Delfira Sebagai Juara 2 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2017. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
29
“Menurut saya yang terlibat adalah ikatan bujang gadis kerinci, kalau ingin melakukan
promosi kami terlebih dahulu melakukan diskusi, tenttang apa saja yang akan dilakukan
mengenai promosi wisata kabupaten kerinci”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Rahmatan lil Alamin Sebagai Juara 1 Bujang
Gadis Kerinci Tahun 2018. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam
Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Saat ini kami melakukan promosi secara persuasif dengan mengunakan media sosial
individu masing-masing dari bujang gadis atau duta wisata dan itu kontribusinya teman-
teman yang akan menjadi pasar utntuk promosi kemudianakan menjadai efek domino pesan
yang kami sampaikan mengenai wisata Kabupaten Kerinci”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Cici Oktavia Sebagai Juara 1 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2018. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Kami bekerja sama dengan pegiat pariwisata dalam melakukan promosi wisata
Kabupaten Kerinci. Namun dengan cara masing-masing tetapi tujuannya tetap untuk
mempromosikan wisata. Dengan melakukan kerja sama akan lebih mudah untuk kami
bekerja dan akan lebih banyak lagi ide dan gagasan”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Lewi Ana Sebagai Juara 1 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2020. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Untuk mempromosikan sebuah wisata, yang terlibat adalah duta wisata kemudian
sektor swasta yang nantinya bisa untuk dijadikan teman diskusi dan juga sektor swasta bisa
untuk menjadi donatur”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Eci Wilantri Sebagai Juara 2 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2020. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Yang mengatur tentunya ikatan bujang gadis kerinci, jadi apa yang akan dilakukan
harus melalui proses musyawarah mufakat, jadi garis komandonya jelas dan tertib
administrasi”
Dari wawancara penulis dengan 6 orang informan diatas, mengenai Strategi Komunikasi
Duta Wisata Dalam Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa dalam penetapan metode promosi melibatkan beberapa unsur seperti,
Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda Dan Olahraga, duta wisata, ikatan gujang gadis
kerinci, masyarakat, dan pegiat pariwisata. Semua bekerja sama untuk kepentingan
pariwisata kabupaten kerinci.
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
30
Media komunikasi merupakan sarana atau alat yang digunakan untuk mempermudah
peroses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan untuk
mencapai tujuan tertentu. Media komunikasi banyak jenisnya, mulai dari media cetak, tulis,
hingga media elektronik. Namun efektivitas dari masing-masing media itu sendiri juga
berbeda. Maka dari itu seorang komunikator harus dapat memahami karakteristik media
komunikasi, sehingga pada akhirnya dapat memlih media apa yang tepat dan sesuai
dengan karakter pesan.
Berdasarkan wawanvara penulis dengan Imelsi Annisabrina Sebagai Juara 1 Bujang
Gadis Kerinci Tahun 2017. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam
Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Kalau untuk media sudah banyak sekali yang digunakan untuk mempromosikan Wisata
kabupaten kerinci, media merupakan wadah yang tepat untuk malakukan promosi seperti
facebook, instragram karena target kami adalah para generasi muda, kemudian dari tangan
generasi muda akan menyampaikan kepada keluarga melalui obrolan santai”.
Kemudian wawancara penulis dengan Lasmi Delfira Sebagai Juara 2 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2017. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Saat ini sudah diterapkan dan media yang digunakan seperti akun facebook dan akun
instragram baik dari duta wisata maupun dari pegiat pariwisata. Jadi sejuah ini
mempromosikan wisata lewat media sosial sangatlah efektif dan efisien”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Rahmatan lil Alamin Sebagai Juara 1 Bujang
Gadis Kerinci Tahun 2018. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam
Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Media yang kami pakai saat ini sebatas instagram dan facebook. Akan lebih mudah
karena sekarang era digital jadi semua sudah berbasis online. Hampir setiap menggunakan
media sosial, jadi pada saat postingan atau unggahan mengenai promosi pariwisata yang
dilakukan oleh duta wisata”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Cici Oktavia Sebagai Juara 1 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2018. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Dalam penggunaan media sosial tentu sudah diterapkan karena mengikuti
perkembangan zaman, yang kita tahu saat ini semuanya berbasis online. Jadi dengan
adanya media sosial media akan mempermudah melakukan promosi karena perlu di desain,
di cetak. Tetapi langsung saja diunggah atau diposting” disamping itu media yang menjadi
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
31
tren anak muda sudah pasti instragram jadi sangat efektif sekali promosi lewat media
sosial”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Lewi Ana Sebagai Juara 1 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2020. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Sebelum melakukan promosi kami harus memahami kondisi dulu, seperti facebook
ranahnya emak-emak, instrgram ranahnya anak muda atau generasi milenial. Jadi setelah
mengenali medan akan lebih mudah untuk melakukan promosi, media sosial memang
wadah yang tepat dan efektif untuk melakukan promosi karena sebagian dari masyarakat
menggunakan media sosial. Dan tinggal bagaimana kami duta wisata menafaatkan media
sosial”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Eci Wilantri Sebagai Juara 2 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2020. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Promosi melalui media sosial sudah dilakukan oleh senior-senior kami dan kami hanya
melajutkan apa yang telah mereka lakukan. Kalau penggunaan media memang sangat lah
membantu dalam melakukan promosi”
Dari wawancara penulis dengan 6 orang informan diatas, mengenai Strategi Komunikasi
Duta Wisata Dalam Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa duta wisata dalam melakukan promosi lebih menggunakan media dari
pada terjun langsung kelapangan, bagi mereka media sosial adalah cara yang sangat efektif
untuk promosi.
Fungsi komunikator ialah pengutaraan pikiran dan perasaannya dalam bentuk pesan
untuk membuat komunikan menjadi tahu atau berubah sikap, pendapat, atau perilakunya.
Komunikan yang dijadikan sasaran akan mengkaji siapa komunikator yang menyampaikan
informasi itu. Jika ternyata informasi yang diutarakannnya itu tidak sesuai dengan diri
komunikator, betapa pun tingginya teknik komunikasi yang dilakukan hasilnya tidak akan
sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan wawanvara penulis dengan Imelsi Annisabrina Sebagai Juara 1 Bujang
Gadis Kerinci Tahun 2017. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam
Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Peran kami sebagai duta wisata adalah menjadi penyambung lidah pemerintah dalam
hal ini dinas pariwisata dan kebudayaan, dalam melakukan promosi pariwisata kabupaten
kerinci kami berada digarda terdepan, kami melakukan promosi baik secara terjun langsung
kelapngan maupun dengan mengunakan media sosial”.
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
32
Kemudian wawancara penulis dengan Lasmi Delfira Sebagai Juara 2 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2017. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Perannya sangat besar, tentu sebagai duta wisata kami yang akan menyampaikan atau
mempromosikan pariwisata yang ada di Kerinci ini kepada publik sehingga wisata banyak
dikunjungi oleh pengunjung, baik yang dari luar daerah maupun masyarakat kabupaten
kerinci”.
Selanjutnya wawancara penulis dengan Rahmatan lil Alamin Sebagai Juara 1 Bujang
Gadis Kerinci Tahun 2018. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam
Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Bisa dikatakan kami ini aktivis media sosial, jadi kami hanya melakukan atau berperan
dimedia sosial untuk melakukan promosi. Target kami juga anak-anak muda yang bermain
media sosial”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Cici Oktavia Sebagai Juara 1 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2018. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Sangat berperan karena sudah menajdi kewajiban kami para duta wisata, bukan hanya
duta wisata saja yang harus mempromosikan tetapi disni masyarakat juga harus ikut
berperan. Tentu kami yang harus bertanggungjawab dalam melakukan promosi”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Lewi Ana Sebagai Juara 1 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2020. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Perannya sangat bagus dalam melakukan promosi, khususnya saya yang duta wisata
2020 banyak belajar dari senior-senior bagaimana caranya untuk melakukan promosi
wisata, bukan hanya wisata saja tetapii kebudayaan juga termasuk yang kami promosikan
dan sudah menajdi kewajiban kami”
Selanjutnya wawancara penulis dengan Eci Wilantri Sebagai Juara 2 Bujang Gadis
Kerinci Tahun 2020. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam Mempromosikan
Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Karena saat ini wabah corona, jadi kami kurang berperan dalam melakukan promosi
dengan melakukan jalan-jalan ke tempat wisata, jadi kami hanya aktif di sosial media saja,
itupun cukup efektif dalam melakkan promosi”
Dari wawancara penulis dengan 6 orang informan diatas, mengenai Strategi Komunikasi
Duta Wisata Dalam Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Dapat ditarik
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
33
kesimpulan bahwa duta wisata sangat berperan dalam melakukan promosi duta wisata,
tetapi melalui media sosial karena situasi dan kondisi saat ini yang lagi mengalami wabah
corona, jadi untuk mengadakan acara seperti festival Kerinci atau jalan-jalan ketempat
wisata tidak dilakukan.
Selanjutnya wawancara penulis dengan informan kunci Irpelita Nia sebagai Kabid
Pemasaran Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda Dan
Olahraga Kabupaten Kerinci. Mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam
Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci. Didapatkan jawaban sebagai berikut :
“Melalui festival Kerinci, dan pameran-pameran keluar daerah namun saat ini karena
wabah corona kami mencoba membuat sebuah video dokumenter yang menggambarkan
potret Kerinci kemudian ditayangkan melalui media televisi baik swasta maupun televisi
nasional supaya nanti bisa dilihat oleh konsumen atau masyarakat, sesuai anjuran
pemerintah masyarakat pun wajib berada dirumah, jadi melalui video dokumenter kami
rasa cara yang efektif untuk saat melakukan promosi pariwisata Kabupaten Kerinci.
Pemerintah daerah yang menaungi pariwisata, karena yang namanya promosi bukan saja
objek wisata tetapi produk-produk seperti kuliner, kerajinan tangan, sejarah, dan benda-
benda pusaka sakti alam Kerinci kemudian melalui wadah media sosial harus ditingkatkan
lagi promosi. Peran komunikator sangat dibutuhkan dalam kegiatan promosi karena
merupakan salah satu tupoksi bujang gadis kerinci adalah sebagai duta wisata Kabupaten
Kerinci dan saat mereka sangat berperan dalam melakukan promosi. Metode yang
digunakan adalah narasi yang sederhana yang mudah diterima oleh masyarakat, seperti
himbauan dan jagalah kerbersihan wisata”
Adapun hasil dari penelitian saya adalah saya melihat komunikasi duta wisata masih kurang
baik karena lebih mengandalkan media sosial untuk melakukan promosi, cara duta wisata
mengenal masyarakat pun lebih cenderung menggunakan media sosial kurang beratap muka
langsung dengan masyarakat, memang tidak bisa di pungkiri sekarang memang zaman nya era
digital tetapi media sosial saja tidak mampu untuk membangun komunikasi yang baik dengan
masyarakat untuk melakukan promosi, karena narasi dan diksi melalui media sosial, dengan kita
bertemu dengan masyarakat akan berbeda.
Saya melihat, peran komunikator dalam hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab duta
wisata, yang mana mereka yang menjadi duta wisata adalah mereka yang saat kontestasi
mendapatkan peringkat 1,2 dan 3 memang tidak hanya tugas 3 besar, tetapi mereka yang wajib
berada di garda terdepan memimpin teman finalis bujang gadis kerinci dalam mempromosikan
pariwisata, namun sebaliknya mereka kurang memahami tupoksi sebagai duta wisata.
IV. KESIMPULAN
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
34
Dari analisis yang dilakuan mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam
Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
mempromosikan pariwisata Kabupaten Kerinci duta wisata menggunakan media sosial sebagai
wadah promosi, media sosial yang digunakan berupa instragram, facebook, dan whatsapp jadi
mereka kurang mengenali sasaran promosi dan yang terjangkau hanya lah lingkungan teman-
teman mereka sendiri yang ada didalam kontak smartphone mereka, dan tidak menjangkau
masyarakat secara umum. Pesan satu arah yang mereka terapkan tidak begitu efektif dalam
melakukan promosi pariwisata karena tidak adanya komunikasi timbal balik antara duta wisata
dan masyarakat yang menerima pesan tersebut.
Duta wisata yang tercatat sebagai komunikator dan berada digarda terdepan kurang
memahami dengan apa yang dikatakan promosi dan bagaimana cara melakukan promosi.
Karena media sosial tidak bisa mengjangkau semua lapisan masyarakat dalam mempromiskan
pariwisata Kabupaten Kerinci. Dengan mengguakan metode media sosial komunikasi tidak
akan berjalan dengan baik, antara duta wisata dan pihak-pihak terkait yang bekerja sama dalam
melakukan promosi seperti, penggiat wisata, kelompok-kelompok sanggar seni. Namun
demikian media sosial juga tetap digunakan untuk melakukan promosi tetapi tidak untuk
diprioritaskan, media sosial hanya utnuk mengjangkau generasi-genarasi muda dan kaum
milenial.
Dari analisis yang dilakuan mengenai Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam
Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci, saran-saran yang akan diberikan adalah
sebaiknya buat forum-forum diskusi dan undang penggiat pariwisata yang ada di Kabupaten
Kerinci, sehingga akan memperkaya ide dan gagasan untuk melaukan promosi. Kemudian turun
langsung ke masyarakat seperti mengadakan acara. Sehingga pesan yang disampaikan bisa
diterima oleh masyarakat. Dengan menggunakan metode turun langsung ke lapangan masyarakat
akan merasa bahwa peran bujang gadis kerinci sebagai duta wisata Kabupaten Kerinci, sebagai
contoh untuk generasi milenial.
Kurangi melakukan promosi melalui media sosial, yang tidak bisa menyentuh seluruh
lapisan masyarakat. Kemudian untuk pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata Dan
Kebudayaan agar dapat membuat program kerja selama jabatan bujang gadis kerinci sebagai duta
wisata.
V. UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi taufiq,
hidayah serta innayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Skripsi ini di susun dalam rangka memenuhi syarat untuk mendapatkan Gelar Sarjana
Administrasi Publik (S.AP). Adapun judul Skripsi ini adalah “Strategi Komunikasi Duta
Wisata Dalam Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Kerinci”
Selesainya penulisan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan, saran, arahan, bimbingan serta
dukungan berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sehubungan
dengan itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan
yang setinggi-tingginya dari lubuk hati yang dalam kepada :
Jurnal Administrasi Nusantara Mahasiswa (JAN Maha)
Volume 2 No. 6 – 30 Juni 2020
35
1. Khususnya kepada Kedua Orang Tuaku tercinta, dan Seluruh Keluargaku yang telah memberikan
Do’a, baik Moril maupun Materil dan segala pengorbanannya dan semangat dalam penyusunan Skripsi.
2. Ibu Antri Marisa Qadarsih, S.Sos., M.Si, selaku Pembimbing 1 yang telah banyak memberikan bantuan
berupa bimbingan kepada penulis hingga mengantarku mengantungi gelar sarjana.
3. Ibu Flora Lidia Sandi, S.Kom., M.Kom selaku Pembimbing Kedua, terima kasih banyak telah
membimbing atau membantu penulis dalam pembuatan skripsi hingga sampai tuntas.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Boone, Louis E dan Kurtz, David L. (2002). Pengantar Bisnis. Jilid ke-1. Terjemahan
Anwar Fadriansyah. Penerbit Erlangga. Jakarta Canggra
Effendi, Onong Uchana, 2005, Ilmu Komunikasi Toeri Dan Praktek, Bandung : Remaja Rosda
Karya
Fadli dalam Kozier Barbara, 2008 Barbara, Kozier, 2008,Fundamental of Nursing, Seventh
Edition, Vol.2, Jakarta : EGC
Harold D. Lasswell, dinamika komunikasi, bandung : remaja rosda karya
Hafied, 2013, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Pt Raja Graffindo Persada
Http://Rajaenggang.Blogspot.Co.Id/2014/02/Apa-Sih-Tugas-Dan-Fungsi-Duta-Wisata-Html
Kulvisaechana, Somboon, 2001 The Role Of Communication Strategies In Change Of
Management Process, M.Fhill In Management Studies, University Of Cambrigade
Miles, Matthew B. Dan A.Michael Huberman.1992.Analisis Data Kualitatif
( Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru )
Morissan, 2013 Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa. Jakarta : Kencana
Mohr, Jakki Dan John R. Nevin, 2001 Communication Strategis In Marketing Channels : A
Theoretic al Perspective, Journal Of Marketing, Oktober
Narbuko dan Achmadi, 1997, Analisis Data Kualitatif : Buku Sumber Tentang Metode-Metode
Baru diterjemahkan oleh Tjejep Rohadi. Jakarta: UI Press
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti. (2012). Pedoman Penulisan Proposal
Penelitian, Skripsi dan Buku Konsultasi. Sungai Penuh : STIA-NUSA
Terence A. Shimp 2002 Periklanan dan Promosi , Erlangga, Jakarta