strategi pemasaran jamu di era kedokteran...
TRANSCRIPT
STRATEGI PEMASARAN JAMU di ERA KEDOKTERAN MODERN
DISAMPAIKAN OLEH : Drs. NYOTO WARDOYO, Apt
SIMPOSIUM NASIONAL XV PERHIPBA & KONGRES NASIONAL IV OBAT TRADISIONAL TANGGAL 10 NOVEMBER 2011
2
USE OF HERBAL PRODUCT
(Perkembangan Produk Herbal)
HERBS OTHER, e.g.Food crops
Cosmetics Phyitopharmaca
Dietary Supplements
Foods
Food Additives
Cleanse, Beautify
Alter-appearance Structure- Function
General Health
Diagnose,prevent, and treatment
Jamu
Food supplement
- Curcumin ( curcuma longa ) : artritis, anti inflamatory dan antioksidan - Ginger ( zingiber officinale ) : rheumatoid artritis, osteoartritis - Green tea ( camelia sinensis ) : antioksidan
Fitofarmaka
- Nodiar - Rheumaneer - Tensigard Agromed - Stimuno - x – gra - Dexamedica (Obat untuk diabetes)
Jamu Indonesia Go International
• Jamu sebagai Brand Indonesia
• Pemberdayaan dan sosialisasi manfaat jamu perlu didukung oleh
seluruh pihak, termasuk pemerintah dan DPR, serta mendorong
dan memfasilitasi Jamu Brand Indonesia
• Promosi dan kerjasama perdagangan yang dilakukan pemerintah
sangat diperlukan sehingga jamu bisa menjadi satu kebutuhan
masyarakat di Luar negeri. Salah satu caranya dengan
mengadakan pameran
Pameran akan menarik buyers
Pangsa Pasar Produk Jamu
Untuk meningkatkan citra jamu Pemerintah
melakukan 3 pendekatan :
1. Mengangkat jamu ke level Modern dengan
melakukan riset sehingga kandungan jamu yang
belum terkuak bisa didapatkan dan dipatenkan
2. Saintifikasi Jamu : tiap bahan jamu yang
berkhasiat akan dilakukan uji kebenarannya
3. Pendekatan dengan industri jamu
• Pamor jamu di tengah tengah masyarakat sebagai salah satu cara penyembuhan semakin menggembirakan.Terlebih,kini jamu telah melalui proses “saintifikasi” untuk menjamin kualitasnya.
• Menurut Dirjen Bina Kefarmasiaan dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan “Sosialisasi jamu terus diupayakan agar masyarakat semakin mengenal dan menggunakannya untuk mendapat kesembuhan”
• Di tahun 2010 Departemen Kementrian Kesehatan melakukan
penelitian tentang kebiasaan orang Indonesia minum Jamu
(33 propinsi ) :
5% minum jamu setiap hari
45% kadang-kadang minum jamu
50% pernah minum jamu
Dari jumlah tersebut yang merasakan manfaatnya + 95%
PELUANG PANGSA PASAR JAMU
• Di USA dan Eropa, obat-obatan herbal merupakan bagian utama dari pasar farmasi dan termasuk dalam praktek medis rutin dalam 20 tahun terakhir ini di USA dilaporkan bahwa banyak ketidakpuasan publik terhadap biaya obat yang diresepkan ditambah makin meningkatnya minat kembali ke alam menyebabkan peningkatan dalam penggunaan obat herbal
• WHO memperkirakan bahwa 80% orang diseluruh dunia bergantung pada obat-obat herbal untuk beberapa bagian perawatan kesehatan primer
1. PANGSA PASAR HERBAL DIDUNIA
• Di negara-negara seperti Perancis, Jerman, Inggris dan India, suplemen herbal bersama dengan obat-obatan yang dijual di toko obat.
• GIA (Global Industri Analisis ) melaporkan bahwa pasar Global supplement herbal dan pengobatan herbal akan mencapai
US $ 93,15 M ditahun 2015, didorong oleh meningkatnya kesadaran konsumen tentang kesehatan
Cina mempunyai 940 perusahaan obat tradisional dengan nilai penjualan domestik US$ 6 Miliar dengan pangsa pasar mencapai 33% dari total pasar obat dunia
2. Pangsa Pasar Herbal Dalam Negeri
Rp. 2 Trilliun th 2002
Rp. 3,2 - 3,5 Trilliun th 2004
Rp. 10 Trilliun Th 2010
Omzet industri jamu pada tahun 2010 sekitar Rp. 10 trilliun. Angka ini masih jauh dibawah proyeksi ideal Rp. 40 trilliun. Kesenjangan yang tinggi antara pasar nyata dengan potensi industri jamu Peluang usaha dan bisnis obat herbal /jamu sangatlah besar
Industri Jamu dalam negeri sangat effisien apabila perusahaan jamu tidak bekerja dari hulu sampai hilir karena saat ini sudah ada Core Bisnis :
- Core Bisnis dari Bahan Baku sampai menjadi ekstrak
- Core Bisnis dari ekstrak sampai manufacturing
- Core Bisnis dari manufacturing sampai marketing
Dengan melihat system core bisnis tsb perusahaan jamu akan lebih effisien sama dengan perusahaan farmasi menggunakan bahan baku impor dan hanya mengolah formulasinya ( tidak bekerja dari hulu sampai hilir )
QUALITY ASSURANCE
HERBAL MEDICINE
BAHAN BAKU PROSES METODE PENGOLAHAN PRODUK JADI
VALIDASI
SPESIFIKASI
DAN
STANDARISASI
KUALIFIKASI
Bangunan (CPOTB),
Mesin Peralatan, ling
kungan (energi,
Air, udara)
Personalia
TEKNOLOGI DAN
FORMULASI,
PENGONTROLAN
PARAMETER KRITIK
( Temperatur, Tekanan,
Homogenitas, Stabilitas )
SPESIFIKASI
DAN
SERTIFIKASI
1. Produk yang dihasilkan berkualitas dan berdaya saing tinggi (Quality, Safety dan efficacy) didukung oleh :
a. Industri Obat Tradisional memenuhi CPOTB / GMP
b. Simplisia bermutu ( Budidaya atau standarisasi ) c. Formulasi dan Teknologi Ekstraksi sehingga keamanan, khasiat dan kualitas dapat terukur dan terstandart
2. Inovasi Produk
a. Proses b. Produk c. Kemasan
3. Terus menerus mamasarkan dan mempromosikan Jamu
Membangun pasar dan kepercayaan masyarakat
Strategi Pemasaran
( brosur, benner, website, billboard, iklan cetak, corporate identity misalnya pembuatan logo perusahaan atau logo
produk yang keren, perofesional dan
modern dapat meningkatkan penjualan)
4. Regulasi dan Perundang-undangan diharapkan waktunya lebih dipercepat dan mengurangi hambatan
Modern Process
TEKNOLOGI DAN PERALATAN MODERN
• Waktu perkolasi cepat : 3 jam • Tidak terjadi kontaminasi • Higienis ( close system ) • Suhu rendah dan terkontrol • System pneumatic
Standar Produksi
EKSTRAKSI
Dipengaruhi oleh faktor-faktor: 1. Jenis pelarut
2. Ukuran partikel
3. Suhu ekstraksi
4. Kecepatan aliran solvent
5. Ratio solvent ( Perbandingan bahan yang diekstrak dengan pelarutnya )
6. Metode Ekstraksi
Tinggi
TRIPLE EFFECT EVAPORASI
1. Waktu evaporasi lebih cepat
2. Hemat energi
1. Waktu evaporasi lebih cepat
2. Hemat energi
PROSES PRODUKSI PATEURISASI DAN PENCAMPURAN LIQUID
Pencampuran Liquid
Pasteurisasi
Proses Produksi – filling
Proses pengeringan sampai kadar air dibawah 5 %
Parameter proses adalah waktu, Suhu dan tekanan
Menggunakan teknologi steam jet ejector
Tekanan sistem sampai dengan 40 mbar
Proses pengeringan dengan sistem kontinue
Tekanan sistem 13 mbar dan waktu proses 45 – 70 menit
Menggunakan teknologi steam jet ejector
PENGERINGAN
Proses Produksi – Sediaan solid
Analisis Kebutuhan pelanggan
Pengembangan strategi marketing
Pengumpulan Ide
Penyaringan dan evaluasi
Analisa bisnis
Pengembangan produk
Testing
Komersialisasi
Tablet Antangin
Untuk konsumen yang lebih menyukai herbal daripada obat kimia
Sediaan herbal modern untuk masuk angin
Pemakaian lebih praktis dibandingkan jamu seduh
Mudah dibawa kemana mana
Varian Antangin :
Antangin sirup:
Untuk konsumen yang susah menelan tablet
Lebih praktis, langsung diminum
Rasa lebih enak
Mudah dibawa
Rasa lebih enak Untuk kalangan muda yang tidak suka rasa jamu Telah masuk dalam kategori “ Obat Herbal Terstandart “
Varian Bentuk Produk
Rasa lebih enak
Praktis
Untuk konsumen yang kesulitan menelan cukup dikulum tanpa air
Sirup OB Herbal
Obat herbal untuk batuk dalam bentuk sirup
Praktis
Untuk konsumen yang lebih suka herbal daripada obat kimia
Kemasan baru lebih menarik
Kemasan lama Kemasan baru
LABORATORIUM
Laboratorium Kontrol kualitas (termasuk “in Process Control”)
- Bahan baku (INPUT) - Proses (PROCESS) - Produk akhir (OUTPUT)
Laboratorium R&D
• Pengembangan Produk baru dilakukan
oleh team R&D dan bekerjasama dengan
instansi terkait
• Peningkatan Mutu Produk
- Bekerja sama dengan Perguruan Tinggi
- Bekerja sama dengan Balitbangkes
kementrian RI, Balai Penelitian Tanaman
Obat
• Peningkatan mutu produk yg sudah
berjalan
Jamu OHT ( Antangin, OBHerbal)
Research and Development
Komponen Minyak Atsiri Jahe Merah
0
1
2
3
4
5
6
7
8
1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan 6 bulan 7 bulan 8 bulan
Umur
Kad
ar
Rela
tif
(%)
cineol borneol camphene
GC-MA-000
APLIKASI GCMS : - Pengukuran kadar minyak atsiri - Pengukuran residu solvent - Pengukuran kadar pestisida
Pemantauan Profil Metabolit pada Tahap Produksi dengan
METODE TLC DENSITOMETER
1 2 3 1 2 3
Gb. 1 254 nm Gb. 2 366 nm
Gb. 3
Vis-vanillin asam sulfat II
1 2 3
1. Antangin tablet
2. Antangin syrup
3. Simplisia jahe KLT-GINGER-085
__ Shogaol
__ ANS
Aplikasi HPLC untuk analisis kadar : - Piperin, Eurocomanon, Asiaticosida,
Echinacosid dll
Lab Mikrobiologi