strategi pengembangan koperasi unit desa (k ud) …digilib.unila.ac.id/55337/3/skripsi tanpa bab...

126
STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK SEMANGKA KECAMATAN KOTA AGUNG PUSAT KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG (Skripsi) Oleh Anitha Andarrini T JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

Upload: dangliem

Post on 30-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

STRATEGI PENGEMBANGANKOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK SEMANGKA

KECAMATAN KOTA AGUNG PUSAT KABUPATEN TANGGAMUSPROVINSI LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

Anitha Andarrini T

JURUSAN AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG2018

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

ABSTRACT

DEVELOPMENT STRATEGY OF KUD MINA TELUK SEMANGKA INKOTA AGUNG PUSAT SUBDISTRICT OF TANGGAMUS DISTRICT OF

LAMPUNG PROVINCE

By

Anitha Andarrini T

This research aims to analyze the internal and external environment, formulatedevelopment strategies, and determine the priority strategies of the villagecooperative (KUD) Mina Teluk Semangka. This research uses a case studymethod. Respondents involved 13 people consisting of administrators andmembers of cooperative, experts, and regulators. Data analysis methods used arequalitative descriptive analysis, SWOT analysis, and QSPM. The resultsindicated that internally, the cooperative has the main strength in the form ofbusiness units that complement each other and fulfill the needs of members,meanwhile the main weakness is the absence of product processing business unit.Externally, the cooperative faces great opportunity in the form of high level ofdemand of captured fish, whereas, the main threat is lack of public awareness inworking together. The priority strategies that can be used in developing thecooperative are to : 1) utilize and enhance the ability of members to diversify theirproducts using fishery product processing technology, 2) collaborate with thegovernment and other parties in creating business unit-based tourismdevelopment, 3) utilize trained human resources to overcome limitations inkeeping up with technological developments, and 4) increase awareness of thecommunity in cooperation and members in paying mandatory savings to increasethe capital of KUD Mina Teluk Semangka.

Key words: fishery cooperative, development strategy, QSPM

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

ABSTRAK

STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINATELUK SEMANGKA DI KECAMATAN KOTA AGUNG PUSAT

KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

Oleh

Anitha Andarrini T

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal,menyusun strategi pengembangan, dan menentukan strategi prioritas KUD MinaTeluk Semangka. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Respondendalam penelitian ini berjumlah 13 orang yang terdiri dari pengurus dan anggotakoperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, analisis SWOT, dan QSPM.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara internal, koperasi memilikikekuatan utama berupa unit usaha yang saling melengkapi dan sesuai dengankebutuhan anggota serta kelemahan utama berupa belum adanya pengolahanproduk yang menghasilkan nilai tambah. Secara eksternal, koperasi menghadapipeluang utama berupa tingginya tingkat permintaan atau konsumsi perikanantangkap serta menghadapi ancaman utama berupa kurangnya kesadaranmasyarakat dalam berkoperasi. Strategi prioritas yang dapat digunakan dalampengembangan koperasi adalah : 1) mendayagunakan dan meningkatkankemampuan anggota dalam diversifikasi produk dengan menggunakan teknologipengolahan hasil perikanan tangkap, 2) kerjasama dengan pemerintah danpihak lain dalam menciptakan pengembangan unit usaha berbasis wisata, 3)memanfaatkan sumber daya manusia yang terlatih untuk mengatasi keterbatasandalam mengikuti perkembangan teknologi, serta 4) meningkatkan kesadaranmasyarakat dalam berkoperasi dan kesadaran anggota dalam melunasi simpananwajib untuk dapat meningkatkan modal KUD Mina Teluk Semangka.

Kata kunci : koperasi perikanan, strategi pengembangan, QSPM

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

STRATEGI PENGEMBANGAN

KOPERASI UNIT DESA (KUD) MINA TELUK SEMANGKA

KECAMATAN KOTA AGUNG PUSAT KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI

LAMPUNG

Oleh

ANITHA ANDARRINI T

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan
Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan
Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 27

Agustus 1996, merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak

Tugiyo, S.T. dan Ibu Rodiyah. Penulis menyelesaikan studi

tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) di TK Al-Azhar 4 pada

tahun 2002, tingkat Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Perumnas Way Halim

Bandar Lampung pada tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP

Negeri 29 Bandar Lampung pada tahun 2011, dan Sekolah Menengah Atas

(SMA) di SMA Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun 2014. Penulis diterima di

Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada tahun 2014

melalui jalur seleksi Ujian Mandiri.

Pada masa berkuliah penulis melakukan kegiatan praktik pembelajaran luar

kampus berupa kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan kegiatan Praktik Umum

(PU). Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik selama 40 hari di

Desa Surabaya Ilir Kecamatan Bandar Surabaya Kabupaten Lampung Tengah

pada Bulan Januari hingga Februari 2015. Penulis melakukan kegiatan Praktik

Umum di PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VII Unit Usaha Way Berulu pada

Bulan Juli hingga Agustus 2015 selama 30 hari kerja.

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

Selama menjadi mahasiswa di Universitas Lampung, penulis pernah menjadi

anggota Bidang III (Bidang Minat, Bakat dan Kreativitas) Himpunan Mahasiswa

Sosial Ekonomi Pertanian tahun 2014-2018. Penulis pernah menjadi asisten

dosen mata kuliah Pengembangan Masyarakat pada semester genap tahun ajaran

2016/2017, mata kuliah Komunikasi Bisnis pada semester genap tahun ajaran

2017/2018, dan mata kuliah Kewirausahaan pada semester genap tahun ajaran

2017/2018. Pada tahun ajaran 2017/2018, penulis mendapatkan beasiswa PPA

(Peningkatan Prestasi Akademik). Kegiatan eksternal penulis selama masa

perkuliahan adalah pernah menjadi surveyor dalam kegiatan survei konsumen

yang dilakukan oleh Bank Indonesia periode Juli- Desember 2018.

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

SANWACANA

Bismillahirahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Strategi Pengembangan Koperasi Unit

Desa (KUD) Mina Teluk Semangka Kecamatan Kota Agung Pusat

Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Penulis menyadari bahwa dalam

penyelesaian skripsi ini tidak akan terealisasi dengan baik tanpa adanya dukungan,

bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

dengan segala ketulusan hati penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Teguh Endaryanto, S.P. M.Si. selaku Ketua Jurusan Agribisnis

yang telah memberikan arahan, saran, dan nasihat.

3. Ibu Dr. Ir. Dyah Aring Hepiana Lestari, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing

Pertama, atas ketulusan hati dan kesabaran dalam memberikan bimbingan,

motivasi, saran, dan nasihat selama proses penyelesaian skripsi.

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

4. Ibu Ir. Indah Nurmayasari, M.Sc, sebagai Dosen Pembimbing Kedua, atas

ketulusan hati dan kesabaran dalam memberikan bimbingan, motivasi, saran,

dan nasihat selama proses penyelesaian skripsi.

5. Bapak Ir. Adia Nugraha, M.S., sebagai Dosen Pembahas, atas ketulusannya

memberikan masukan, arahan, motivasi, bimbingan, nasihat, saran dan ilmu

yang bermanfaat yang telah diberikan untuk penyempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Ir. Dwi Haryono, M.S., selaku Dosen Pembimbing Akademik atas

saran dan motivasi yang telah diberikan.

7. Keluargaku tercinta, Ayahanda Tugiyo, S.T. dan Ibunda Rodiyah yang selalu

memberikan restu, kasih sayang, kebahagiaan, motivasi, nasihat, saran, serta

doa yang tak pernah terputus hingga tercapainya gelar Sarjana Pertanian ini.

8. Teristimewa, Papa Ir. Shofwan, M.M dan Mama Jamila atas semua limpahan

kasih sayang, doa, dan perhatian yang tak pernah putus kepada penulis.

9. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis, atas semua ilmu yang telah diberikan

selama penulis menjadi mahasiswi di Universitas Lampung.

10. Karyawan-karyawati di Jurusan Agribisnis, Mba Iin, Mba Ayi, Mba Tunjung,

Mas Bukhari, dan Mas Boim atas semua bantuan yang telah diberikan.

11. Bapak Joni Madasik, Bapak Budiman Nur, S.H dan Keluarga Besar KUD

Mina Teluk Semangka atas semua arahan, bantuan, dan izin yang diberikan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Seseorang yang selalu menemani, Zudy Laksana atas doa, masukan, bantuan,

dukungan dan semangat yang telah diberikan.

13. Sahabat-sahabat penulis, Candra EP, Deta Pratiwi, Dita NS, Irna Kartika P,

Raesa Olta F, Rizky Mubarok, Septian Kurnia, Kak Nti, Kak Odik, Kak

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

Anang Bagus M, Tri Raharjo, dan Lomo Maykel P atas bantuan, dukungan

dan semangat yang selalu diberikan.

14. Teman-teman KKN-Tematik 2017 Desa Surabaya Illir, Raka Prayoga , Kak

bayu, Bang Young, Melinda Sopiani, Almira, Claudy Yudika, Kak Dytri,

Eka, Indah Caturini, Octhavna, Luthfah Q. Ani, Origo Hasiholan terimakasih

atas do’a, dukungan dan bantuannya sukses selalu untuk kita semua.

15. Teman-teman seperjuangan Agribisnis 2014, Aurora, Adek, Arum, Cindy,

Dwi Novita, Dewi Irasanti, Dewi Lestari, Defline, Neni, Bartholomeus,

Danang, Bagoes, Abu, Aji, Ade dan teman-teman lainnya yang tidak dapat

disebutkan satu per satu, terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

16. Kakak-kakak Agribisnis angkatan 2012 dan 2013 serta adik-adik Agribisnis

angkatan 2015, 2016, dan 2017 atas bantuan dan saran yang telah diberikan.

17. Almamater tercinta dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu, yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan dan masih jauh

dari kata sempurna, akan tetapi semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak di masa yang akan datang. Penulis meminta maaf atas segala

kekurangan dan semoga Allah SWT membalas budi baik berbagai pihak atas

semua hal yang telah diberikan kepada penulis. Aamiin.

Bandar Lampung, 10 Desember 2018Penulis,

Anitha Andarrini T

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................................ i

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah..................................................... 1B. Tujuan Penelitian .................................................................................... 11C. Manfaat Penelitian .................................................................................. 11

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN.................... 12A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 12

1. Koperasi ............................................................................................. 122. Koperasi Perikanan ............................................................................ 183. Strategi Pengembangan...................................................................... 194. Lingkungan Internal Koperasi Perikanan .......................................... 225. Lingkungan Eksternal Koperasi Perikanan........................................ 256. Analisis SWOT .................................................................................. 307. Analisis Matriks QSP......................................................................... 34

B. Kajian Penelitian Terdahulu..................................................................... 36C. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 45

III. METODE PENELITIAN ........................................................................... 49A. Metode Dasar ........................................................................................... 49B. Konsep Dasar dan Defini Operasional ..................................................... 49C. Lokasi Penelitian, Responden dan Waktu Penelitian............................... 56D. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ...................................................... 57E. Metode Analisis Data ............................................................................... 58

1. Analisis Lingkungan Internal............................................................. 592. Analisis Lingkungan Eksternal .......................................................... 643. Analisis Matriks IE ............................................................................ 704. Analisis Matriks SWOT................................................................... 715. Analisis Matriks QSP....................................................................... 73

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN..................................... 76A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus.................................................. 76

1. Sejarah Kabupaten Tanggamus.......................................................... 762. Keadaan Geografis........................................................................... 78

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

3. Keadaan Topografi............................................................................. 794. Keadaan Demografi ........................................................................... 805. Potensi Wilayah ................................................................................. 81

B. Keadaan Umum Kecamatan Kota Agung Pusat..................................... 821. Keadaan Geografis............................................................................. 822. Keadaan Topografi............................................................................. 833. Keadaan Demografi ......................................................................... 844. Sarana dan Prasarana ......................................................................... 845. Potensi Wilayah ................................................................................. 87

C. Keadaan Umum KUD Mina Teluk Semangka......................................... 891. Sejarah Berdirinya KUD Mina Teluk Semangka .............................. 892. Visi dan Misi KUD Mina Teluk Semangka..................................... 913. Struktur Organisasi KUD Mina Teluk Semangka ........................... 914. Sarana dan Prasarana KUD Mina Teluk Semangka ........................ 935. Unit Usaha KUD Mina Teluk Semangka .......................................... 94

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 103A. Karakteristik Responden ....................................................................... 103B. Analisis Lingkungan Internal ............................................................... 106

1. Manajemen....................................................................................... 1062. Permodalan dan Keuangan .............................................................. 1103. Sumberdaya Manusia....................................................................... 1184. Unit Usaha ....................................................................................... 1215. Sarana dan Prasarana ....................................................................... 1256. Tertib Administrasi .......................................................................... 126

C. Analisis Lingkungan Eksternal ............................................................. 1311. Ekonomi, Sosial, dan Budaya .......................................................... 1312. Kebijakan Pemerintah ...................................................................... 1373. Teknologi ......................................................................................... 1394. Pemasok ........................................................................................... 1415. Pesaing ............................................................................................. 1426. Iklim dan Cuaca ............................................................................... 144

D. Analisis Strategi Pengembangan KUD Mina Teluk Semangka............ 1481. Matriks IE ........................................................................................ 1482. Matriks SWOT................................................................................. 1533. Matriks QSP..................................................................................... 154

VI. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 167A. Kesimpulan ........................................................................................... 167B. Saran....................................................................................................... 168

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan
Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Sebaran jumlah koperasi di Provinsi Lampung berdasarkankabupaten dan kota tahun 2015...............................................................3

2 Sebaran koperasi menurut sektor di Kabupaten Tanggamustahun 2015...............................................................................................5

3 Penelitian terdahulu ............................................................................. 37

4 Daftar responden................................................................................... 57

5 Evaluasi pembobotan faktor internal .................................................... 62

6 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) ............................................ 63

7 Evaluasi pembobotan faktor eksternal .................................................. 68

8 Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)......................................... 69

9 Matriks SWOT...................................................................................... 72

10 Matriks QSP.......................................................................................... 75

11 Sarana dan prasarana di Kecamatan Kota Agung tahun 2016.............. 85

12 Karakteristik responden pengurus KUD Mina Teluk Semangka ......... 103

13 Karakteristik responden anggota KUD Mina Teluk Semangka ........... 104

14 Struktur permodalan KUD Mina Teluk Semangka .............................. 111

15 Struktur permodalan dan tingkat kesehatan kondisi keuanganKUD Mina Teluk Semangka ................................................................ 117

16 Karakteristik pengurus KUD Mina Teluk Semangka........................... 118

17 Kehadiran RAT KUD Mina Teluk Semangka...................................... 120

18 Daftar buku administrasi KUD Mina Teluk Semangka........................ 127

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

ii

19 Matriks IFE KUD Mina Teluk Semangka ............................................ 129

20 Produksi kelautan dan perikanan tangkapKabupaten Tanggamus tahun 2013-2017 ............................................. 132

21 Jumlah keanggotaan KUD Mina Teluk Semangkatahun 1995, 2013-2017 ......................................................................... 135

22 Matriks EFE KUD Mina Teluk Semangka........................................... 146

23 Total alternatif skor pada 15 alternatif strategi ..................................... 154

24 Strategi prioritas KUD Mina Teluk SemangkaKabupaten Tanggamus menurut QSPM ............................................... 155

25 Penilaian bobot faktor Internal KUD Mina Teluk Semangka .............. 174

26 Penilaian bobot faktor Eksternal KUD Mina Teluk Semangka............ 178

27 Rekapitulasi bobot faktor internal KUD Mina Teluk Semangka.......... 182

28 Rekapitulasi bobot faktor eksternal KUD Mina Teluk Semangka ....... 182

29 Rekapitulasi rating faktor internal KUD Mina Teluk Semangka ......... 183

30 Rekapitulasi rating faktor eksternal KUD Mina Teluk Semangka ....... 183

31 Kesimpulan faktor internal KUD Mina Teluk Semangka .................... 184

32 Kesimpulan faktor eksternal KUD Mina Teluk Semangka .................. 184

33 Matriks QSPM ...................................................................................... 185

34 Laporan laba rugi KUD Mina Teluk Semangka tahun 2017 ................ 188

35 Neraca KUD Mina Teluk Semangka .................................................... 189

36 Rasio keuangan KUD Mina Teluk Semangka ...................................... 190

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Struktur organisasi internal koperasi ......................................................17

2 Model komprehensif manajemen strategis .............................................20

3 Bentuk matriks SWOT............................................................................33

4 Bagan alir strategi pengembangan KUD Mina Teluk Semaka...............48

5 Matriks IE ...............................................................................................71

6 Peta Kabupaten Tanggamus....................................................................78

7 Peta Kecamatan Kota Agung Pusat ........................................................83

8 Struktur organisasi KUD Mina Teluk Semangka ...................................92

9 Kantor sekretariat KUD Mina Teluk Semangka.....................................94

10 Petugas pelelangan ikan TPI KUD Mina Teluk Semangka....................96

11 Unit usaha TPI KUD Mina Teluk Semangka .........................................97

12 SPDN Mina Teluk Semangka...............................................................100

13 Unit usaha es balok KUD Mina Teluk Semangka ................................102

14 Matriks I-E KUD Mina Teluk Semangka.............................................149

15 Matriks SWOT KUD Mina Teluk SemangkaKabupaten Tanggamus..........................................................................153

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

4

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Struktur perekonomian Indonesia membagi kegiatan ekonomi menjadi tiga

kelompok badan usaha, yaitu BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BUMS

(Badan Usaha Milik Swasta) dan koperasi. Pemerintah mengharapkan

ketiga kekuatan ekonomi tersebut dapat dikembangkan menjadi komponen-

komponen yang saling mendukung di dalam sistem ekonomi sosial

khususnya koperasi. Berdasarkan UU No 25 tahun 1992, koperasi Indonesia

adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan. Dalam koperasi, modal dan kegiatan usaha dilakukan secara

bersama-sama dan hasilnya juga untuk kesejahteraan anggotanya secara

bersama-sama. Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Koperasi merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Dalam

pasal 33 UUD 1945 dinyatakan bahwa “Perekonomian Indonesia disusun

sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan”. Maksud dari

pasal 33 UUD 1945 ayat 1 adalah menjelaskan tentang perekonomian

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

2

Indonesia yang berdasarkan atas asas kekeluargaan, jadi perekonomian

Indonesia tidak berasaskan liberal maupun sosialis tetapi berdasarkan

kekeluargaan. Dalam penjelasan UUD 1945 disebutkan bahwa badan usaha

yang sesuai dengan pasal tersebut adalah koperasi, sehingga koperasi

ditempatkan sebagai soko guru perekonomian Indonesia dan merupakan

bagian integral perekonomian Indonesia.

Koperasi adalah soko guru perekonomian Indonesia. Menurut Wojowasito

(1982), arti dari soko guru adalah pilar atau tiang. Makna dari istilah

koperasi sebagai soko guru perekonomian tersebut dapat diartikan bahwa

koperasi sebagai pilar atau “penyangga utama” atau “tulang punggung”

perekonomian. Dengan demikian, koperasi diperankan dan difungsikan

sebagai pilar utama dalam sistem perekonomian nasional. Keberadaan

koperasi diharapkan dapat banyak berperan aktif dalam mewujudkan

kesejahteraan dana kemakmuran rakyat.

Menurut Hendrojogi (2004), koperasi merupakan wadah organisasi sosial

yang mengutamakan kepentingan sosial dan ekonomi anggota dengan

melakukan kegiatan sesuai dengan kepentingan anggota, yang bersifat

membina dan memperluas keterampilan mereka, yang bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan anggota. Pada dasarnya koperasi sebagai bagian

integral dari tata perekonomian nasional memiliki potensi strategis untuk

berperan dalam peningkatan pertumbuhan perekonomian rakyat. Koperasi

secara bersama-sama berdampingan dengan pelaku usaha lain tumbuh

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

3

menjadi badan usaha dan sebagai roda pergerakan perekonomian rakyat yang

memiliki potensi dan jaringan usaha serta daya saing yang tangguh.

Menurut UU No. 25 Tahun 1992 koperasi merupakan suatu badan usaha,

sehingga koperasi tetap tunduk terhadap kaidah-kaidah perusahaan dan

prinsip-prinsip ekonomi yang berlaku. Kebutuhan modal bagi sektor usaha

kecil dan perkembangan koperasi yang meningkat setiap tahunnya membuat

koperasi dituntut dapat menghasilkan keuntungan dalam mengembangkan

organisasi dan usahanya. Oleh karena itu, koperasi diharapkan dapat

berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Provinsi Lampung

merupakan salah satu provinsi yang menjadikan koperasi sebagai salah satu

sektor perekonomian. Sebaran jumlah koperasi di Provinsi Lampung

berdasarkan kabupaten dan kota tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Sebaran jumlah koperasi di Provinsi Lampung berdasarkan statuskeaktifan per kabupaten dan kota tahun 2016

No. Kabupaten/KotaAktif Pasif

JumlahUnit % Unit %

1 Bandar Lampung 353 47,90 384 52,10 7372 Way Kanan 326 45,79 386 54,21 7123 Lampung Tengah 423 65,08 227 34,92 6504 Lampung Timur 397 66,28 202 33,72 5995 Lampung Selatan 228 52,17 209 47,83 4376 Lampung Utara 271 63,76 154 36,24 4257 Tanggamus 156 51,32 148 48,68 3048 Pesawaran 143 70,10 61 29,90 2049 Metro 98 48,04 106 51,96 204

10. Pringsewu 79 46,47 91 53,53 17011. Tulang Bawang 77 43,50 100 56,50 17712. Lampung Barat 49 33,79 96 66,21 14513. Mesuji 118 75,16 39 24,84 15714 Tulang Bawang Barat 98 79,03 26 20,97 12415 Pesisir Barat 48 66,67 24 33,33 7216 Provinsi 156 79,19 41 20,81 197

Jumlah 3020 56,83 2294 43,17 5314

Sumber :Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung, 2016

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

4

Pada Tabel 1 terlihat bahwa jumlah koperasi secara keseluruhan di Provinsi

Lampung adalah 5314 unit. 3020 unit (56,83%) dinyatakan aktif dan 2994

unit (43,17%) dinyatakan pasif. Koperasi yang berstatus pasif tidak

menjalankan kinerjanya dengan baik atau biasa dikenal dengan istilah mati

suri. Menurut Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung, koperasi aktif

didasarkan pada keaktivan koperasi dalam menjalankan RAT dan keaktivan

dalam hal bidang usaha. Sebaliknya, koperasi pasif didasarkan pada

ketidakaktivan koperasi dalam menjalankan RAT dan menjalankan bidang

usaha.

Berdasarkan Tabel 1 juga terlihat bahwa Kota Bandar Lampung merupakan

kabupaten/kota yang memiliki jumlah koperasi terbanyak di Provinsi

Lampung. Dari 737 unit koperasi, sebanyak 384 unit (52,10%) koperasi di

Kota Bandar Lampung masih berstatus pasif, sedangkan 353 unit (47,90%)

koperasi di Kota Bandar Lampung yang berstatus aktif. Jumlah koperasi

Kabupaten Tanggamus termasuk cukup banyak yaitu 304 koperasi, namun

koperasi yang aktif terbilang rendah yaitu hanya 156 unit (51,32%) serta

sisanya 148 unit (48,68%) dinyatakan pasif oleh Dinas Koperasi dan UKM

Provinsi Lampung. Rendahnya koperasi aktif di Kabupaten Tanggamus

antara lain disebabkan karena adanya keterbatasan anggaran untuk

memberikan pembinaan ataupun pelatihan perkoperasian. Rendahnya

koperasi aktif juga disebabkan oleh adanya masalah dalam usaha koperasi

dan sedikitnya strategi pengembangan dalam menjalankan usaha

perkoperasian (Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tanggamus 2016).

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

5

Koperasi yang ada di Kabupaten Tanggamus terdiri dari berbagai jenis

koperasi. Dalam praktiknya, usaha koperasi disesuaikan dengan kondisi

organisasi dan kepentingan anggotanya. Berdasarkan kondisi dan kepentingan

inilah muncul jenis-jenis koperasi. Koperasi yang ada di Kabupaten

Tanggamus terdiri dari berbagai jenis koperasi berdasarkan sektornya.

Sebaran koperasi menurut sektor di Kabupaten Tanggamus tahun 2016 dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Sebaran koperasi menurut sektor di Kabupaten Tanggamus tahun2016

No. Sektor JumlahAktif Tidak Aktif

Unit % Unit %

1 Kop. Pertanian 67 38 56.72 29 43.28

2 Kop. Perkebunan 48 26 51.11 22 48.89

3 Kop. Peternakan 6 4 66.67 2 33.33

4 Kop. Perikanan/Nelayan 31 9 29.03 22 70.97

5 Kop. Kehutanan 2 2 100.00 - -

6 Kop. Pegawai (KPRI) 19 15 78.95 4 21.05

7 Kopkar 3 3 100.00 - -

8 Kop. Pasar 40 24 59.26 16 40.74

9 Kop. Serba Usaha 28 10 44.44 18 55.56

10 Kop. Simpan Pinjam 36 19 52.78 17 47.22

11 Lainnya 24 17 70.83 7 29.17

Rata-Rata 64.53 43.36

Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tanggamus, 2016

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1959

tentang Perkembangan Gerakan Koperasi, koperasi dikelompokkan menjadi

beberapa jenis yaitu Koperasi Desa, Koperasi Pertanian, Koperasi Peternakan,

Koperasi Perikanan, Koperasi Kerajinan/Industri, Koperasi Simpanan Pinjam

dan Koperasi Konsumsi. Koperasi Perikanan adalah koperasi yang anggotanya

terdiri dari nelayan, peternak ikan, pemilik kolam ikan, pemilik alat perikanan dan

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

6

sebagainya yang berkepentingan serta mata pencahariannya langsung berhubungan

dengan usaha perikanan yang bersangkutan (Hadhikusuma 2002). Koperasi

perikanan menjalankan usaha–usaha yang ada hubungannya secara langsung

dengan usaha perikanan mulai dari produksi, pengolahan sampai pada

pembelian atau penjualan bersama hasil –hasil usaha perikanan yang

bersangkutan.

Berdasarkan Tabel 2, di Kabupaten Tanggamus terlihat bahwa persentase

rata-rata jumlah koperasi yang aktif jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah

koperasi yang tidak aktif. Koperasi pertanian merupakan jenis koperasi

terbanyak yang ada di Kabupaten Tanggamus dengan jumlah 67 unit yang

terdiri dari 38 unit (56,72%) berstatus aktif dan 29 unit (43,28%) berstatus

tidak aktif. Pada Tabel 2 juga terlihat bahwa koperasi perikanan merupakan

salah satu jenis koperasi yang sedikit keberadaanya yaitu dengan jumlah 31

unit yang terdiri dari 9 unit (29,03%) berstatus aktif dan 22 unit (70,97%)

bersatus tidak aktif. Pertumbuhan koperasi perikanan sangat penting untuk

menunjang program pemerintah dalam meningkatkan produksi, produktivitas

dan kualitas perikanan. Salah satu koperasi perikanan di Kabupaten

Tanggamus yang berperan penting dalam perkembangan sektor perikanan

yaitu KUD Mina Teluk Semangka yang berkedudukan di pantai laut

kelurahan pasar Madang kabupaten Tanggamus.

KUD Mina Teluk Semangka mulai berdiri sejak tahun 1967 yang merupakan

gabungan dari beberapa kelompok nelayan di wilayah Pantai Laut Pasar

Madang. Gabungan dari kelompok nelayan ini pada awalnya bertujuan untuk

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

7

berkerjasama dalam memasarkan hasil tangkapan ikan melalui sebuah jasa

pelelangan ikan. Seiring berjalannya waktu, gabungan kelompok nelayan

tersebut terus berkembang dan tepatnya tanggal 10 Oktober 1995 resmi

menjadi sebuah koperasi dengan Nomor Badan Hukum: 16/PAD/KWK/1995.

Pada tanggal 24 November 2009, Nomor Badan Hukum diperbaharui menjadi

161/PAD/BH/X.6/X1/2009. KUD Mina Teluk Semangka bergerak dalam

beberapa jenis usaha yang meliputi Unit Usaha TPI (Tempat Pelelangan

Ikan), Unit Usaha Es Balok, Unit Usaha solar packed dealer Nelayan, Unit

Usaha Simpan Pinjam, dan Unit Usaha Waserda (Warung serba ada).

KUD Mina Teluk Semangka merupakan koperasi perikanan tertua yang

masih bertahan hingga saat ini untuk mengembangkan sektor perikanan di

Kabupaten Tanggamus. Koperasi ini bertujuan untuk memajukan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta

ikut membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai suatu organisasi

ekonomi KUD Mina Teluk Semangka harus menjalankan prinsip ekonomi

yang sehat untuk mempertahankan hidup dan menciptakan kesejahteraan

serta tetap memiliki peran yang penting dalam kehidupan masyarakat

sekitarnya.

Koperasi perikanan mempunyai ciri-ciri keanggotaan yang sukarela, gotong

royong, mempunyai penghargaan sosial yang tinggi dan bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan anggota. Dari berbagai ciri, konsep dan

dinamikanya, koperasi perikanan perlu didukung oleh manajemen yang baik.

Pelaksanaan manajemen yang baik berpengaruh pada tingkat keberhasilan

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

8

dari suatu koperasi dan mencapai tujuan dari koperasi itu sendiri. Selain itu

juga, dalam mewujudkan koperasi perikanan yang mampu menghantarkan

anggota atau masyarakat nelayan menjadi masyarakat yang makmur, mandiri

dan sejahtera maka koperasi harus melakukan introspeksi diri untuk

melakukan pembenahan agar keluar dari permasalahan. Permasalahan dan

kesulitan yang dihadapi koperasi diantaranya adalah dalam aspek usaha,

permodalan, organisasi, lingkungan dan manajemen.

KUD Mina Teluk Semangka merupakan salah satu koperasi perikanan yang

masih menghadapi permasalahan dalam hal permodalan, usaha, organisasi,

manajemen, dan lingkungan. Masalah yang dihadapi oleh KUD Mina Teluk

Semangka yaitu jumlah modal yang dimiliki masih kurang. Kurangnya

partisipasi anggota dalam mendukung koperasi melalui simpanan wajib dan

simpanan sukarela mengakibatkan modal sendiri yang dikumpulkan masih

rendah. Kurangnya inovasi atau pengembangan usaha juga terjadi di koperasi

ini. Ada beberapa unit usaha yang tidak berjalan lagi seperti Unit Usaha

Simpan Pinjam dan Unit Usaha Waserda. Unit-unit usaha tersebut belum

dikembangkan secara optimal, padahal kawasan Teluk Semangka merupakan

salah satu sentra perikanan di kabupaten Tanggamus yang mempunyai

potensi untuk dikembangkan.

Masalah lain yang dihadapi adalah sarana fisik yang dimiliki saat ini belum

memadai, seperti gedung kantor koperasi yang sudah tua dan tidak dilengkapi

dengan aula untuk menunjang kegiatan koperasi misalnya kegiatan rapat

anggota maupun pengurus. Selain itu, di lingkungan KUD Mina Teluk

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

9

Semangka banyak masyarakat berprofesi sebagai nelayan yang dihadapkan

pada berbagai masalah dan kendala dalam melakukan aktivitas perikanan

yang merupakan kegiatan utama mereka. Para nelayan umumnya cukup

terampil menggunakan peralatan yang dimiliki dengan sarana penangkapan

ikan, tetapi seringkali sulit untuk ditingkatkan ke arah yang lebih moderen.

Posisi tawar nelayan sangat rendah, hal ini disebabkan oleh modal yang

terbatas, rendahnya produktivitas hasil tangkap yang tidak menentu akibat

pengaruh musim yang disebabkan oleh pemanasan global akhir-akhir ini, juga

dengan jaminan pemasaran ikan yang tidak menentu karena masih

terdapatnya berbagai kendala dalam penentuan harga jual. Dalam

membangun kemampuan nelayan untuk hal penyediaan sarana dan

permodalan serta meningkatkan nilai tawar/posisi ekonomi, maka keberadaan

koperasi perikanan sangat diperlukan oleh nelayan untuk mencapai taraf

kehidupan yang lebih baik.

Dalam kondisi saat ini penilaian terhadap strategi pengembangan KUD Mina

Teluk Semangka melalui analisis manajemen strategi perlu dilakukan

sehingga dapat diketahui keadaan KUD Mina Teluk Semangka dan

perkembangannya dalam menjalankan perekonomian di wilayah kerjanya

guna membangun tatanan perekonomian baik lokal, regional, dan nasional

serta agar peran dan manfaat koperasi bagi anggota bisa tercapai.

KUD Mina Teluk Semangka perlu merumuskan alternatif-alternatif strategi

apa yang dapat diterapkan dalam rangka pengembangan koperasi. Strategi

manajemen yang baik adalah strategi yang mampu mempertimbangkan dan

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

10

memanfaatkan kondisi internal koperasi untuk mengetahui apa yang menjadi

kekuatan koperasi sehingga diperoleh peluang yang ada serta mengetahui

kelemahan koperasi agar mampu mengantisipasi ancaman dari kondisi

eksternal koperasi.

Dalam memperoleh strategi pengembangan yang tepat bagi koperasi, maka

perlu diketahui faktor-faktor kesuksesan koperasi baik faktor lingkungan

internal maupun eksternal koperasi. Melalui analisis faktor internal dan

eksternal diharapkan koperasi mampu tumbuh sebagai organisasi yang

mampu mendayagunakan potensi yang ada yaitu mengelola semua unit usaha

yang ada sehingga dapat menghasilkan keuntungan. Selain itu koperasi

diharapkan mampu tumbuh sebagai organisasi yang dapat dilaksanakan

secara efisien dan efektif.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka disusun beberapa pertanyaan

penelitian, yaitu :

1. Bagaimana lingkungan internal KUD Mina Teluk Semangka Kabupaten

Tanggamus?

2. Bagaimana lingkungan eksternal KUD Mina Teluk Semangka Kabupaten

Tanggamus?

3. Bagaimana strategi pengembangan yang tepat dan upaya pembangunan

KUD Mina Teluk Semangka Kabupaten Tanggamus?

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

11

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada, maka penelitian ini

bertujuan untuk:

1. Menganalisis lingkungan internal KUD Mina Teluk Semangka

Kabupaten Tanggamus.

2. Menganalisis lingkungan eksternal KUD Mina Teluk Semangka

Kabupaten Tanggamus.

3. Menyusun strategi pengembangan yang tepat dan upaya pembangunan

KUD Mina Teluk Semangka Kabupaten Tanggamus.

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi:

1. Koperasi, sebagai informasi ilmiah dan masukan mengenai lingkungan

eksternal dan internal serta sebagai pertimbangan dalam penyusunan

strategi pengembangan KUD Mina Teluk Semangka pada periode yang

akan datang.

2. Pemerintah, sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi terhadap

penetapan kebijakan, terutama yang berkaitan dengan pengembangan

koperasi di Indonesia.

3. Peneliti lain, sebagai referensi dalam melakukan penelitian sejenis atau

menyempurnakan penelitian ini.

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Koperasi

koperasi yang akan dibahas antara lain yaitu definisi koperasi dan tujuan

koperasi, bentuk koperasi, struktur organisasi koperasi dan jenis-jenis

koperasi.

a. Definisi dan Tujuan Koperasi

Koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang penting dan

diperlukan. Secara harfiah kata “Koperasi” berasal dari Cooperation

(latin), atau cooperation (Inggris, atau Co-operatie) (Belanda ),

dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai: bekerja bersama, atau

bekerja sama, atau kerja sama. Dalam ilmu ekonomi, koperasi

adalah perkumpulan yang memungkinkan beberapa orang atau badan

hukum bekerjasama atas dasar sukarela melaksanakan pekerjaan

untuk memperbaiki kehidupan anggotanya. Menurut Hatta dalam

Sumarsono (2003), koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum

yang lemah untuk membela keperluan hidupnya. Mencapai

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

13

keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah

yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan

keuntungan.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

1992 tentang Perkoperasian pasal 1, koperasi adalah badan usaha

yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi

dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan. Koperasi juga berasaskan kekeluargaan yang

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat

pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian

nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan

makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Tujuan utama pendirian suatu koperasi adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Koperasi dalam

memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi anggotanya

berpegang pada azas dan prinsip-prinsip ideal tertentu, oleh sebab itu

kegiatan koperasi diharapkan dapat membantu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Lebih dari itu, karena

perjuangan koperasi biasanya terjalin dalam satu gerakan tertentu

yang bersifat nasional, tidak jarang keberadaan koperasi juga

dimaksudkan untuk pembangunan suatu tatanan perekonomian

tertentu (Sumarsono, 2003).

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

14

Menurut UU No.25 Tahun 1993 pasal 3 tentang koperasi Indonesia,

tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun

tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan undang-undang tersebut

dapat diketahui secara jelas bahwa tujuan koperasi Indonesia dalam

garis besarnya meliputi tiga hal utama yaitu memajukan

kesejahteraan anggotanya, memajukan kesejahteraan masyarakat dan

membangun tatanan perekonomian nasional.

Berdasarkan tujuannya tersebut, koperasi mendapatkan kedudukan

yang terhormat dalam perekonomian Indonesia. Koperasi tidak

hanya merupakan satu-satunya bentuk perusahaan yang secara

konstitusional dinyatakan sesuai dengan susunan perekonomian yang

hendak dibangun oleh bangsa, tetapi juga dinyatakan sebagai soko

guru perekonomian nasional.

b. Bentuk Koperasi

Koperasi dapat berbentuk koperasi primer dan sekunder. Koperasi

primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang,

sekurang-kurangnya 20 orang. Koperasi sekunder adalah koperasi

yang beranggotakan sekurang10 kurangnya tiga koperasi primer.

Tingkat organisasi koperasi berdasarkan tingkat daerah administrasi

pemerintah terdiri dari : koperasi primer, pusat koperasi (tingkat

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

15

kabupaten/kota); koperasi gabungan (tingkat propinsi); dan induk

koperasi (tingkat nasional) (UU No. 22 Tahun 1992).

c. Struktur Organisasi Koperasi

Sumarsono (2003) menyatakan badan usaha koperasi di Indonesia

memiliki manajemen koperasi yang dirunut berdasarkan perangkat

organisasi koperasi yang meliputi rapat anggota, pengurus dan

pengawas. Unsur lain yang melengkapi organisasi koperasi adalah

unsur penasehat, unsur pelaksana, manajer dan karyawan-karyawan

koperasi.

1) Alat kelengkapan atau perangkat organisasi koperasi

a) Rapat anggota

Rapat anggota atau RAT secara normal diselenggarakan satu

tahun sekali atau selambat-lambatnya tiga bulan setelah tutup

buku pada tahun yang bersangkutan. Rapat anggota

merupakan kekuasaan tertinggi pada organisasi koperasi.

Biasanya dalam rapat anggota, penyampaian laporan

pengurus serta disahkan laporan pertanggungjawaban

pengurus, penyampaian usul dan saran dari para anggota,

dipilih dan diberhentikan jabatan pengurus serta badan

pengawas, diputuskan rencana-rencana kerja koperasi untuk

periode yang akan datang serta semua anggaran pendapatan

dan biaya yang telah disusun dimintakan juga persetujuan

dari para anggota.

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

16

b) Pengurus koperasi

Pengurus koperasi terdiri dari ketua, sekretaris, dan

bendahara serta anggota yang dipilih oleh rapat anggota

sesuai dengan anggaran dasar koperasi. Pengurus merupakan

wakil para anggota yang memenuhi syarat dan kriteria

tertentu serta dipilih dan disahkan oleh rapat anggota.

Pengurus berhak mewakili organisasi di dalam dan di luar

pengadilan bila terjadi suatu masalah. Sebagai mandataris,

pengurus pada setiap akhir tahun pembukuan membacakan

laporan pertanggungjawaban kepada rapat anggota atas

tugas-tugas yang diembannya serta disaksikan oleh petugas

yang berwenang.

c) Pengawas

Pengawas merupakan badan yang dipilih dari dan oleh

anggota dalam rapat anggota. Pengawas bertugas melakukan

pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi, termasuk

organisasi usaha, dan pelaksanaan kebijakan pengurus.

Dalam melakukan tugas-tugas tersebut, pengawas menyusun

laporan tertulis tentang hasil pemeriksaannya yang akan

disampaikan ke RAT.

2) Dewan penasehat dan badan pembina

Apabila dirasa perlu maka dapat diangkat seorang penasehat atau

pembina. Fungsi ini dijabat oleh personil dari kantor koperasi

dan pengusaha kecil atau dari pemda atau dari koperasi sekunder.

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

17

3) Manajer

Manajer adalah pemimpin dari semua karyawan yang dimiliki

oleh koperasi yang diserahi tugas dan tanggungjawab oleh

pengurus. Tugas manajer adalah mengelola dan menjalankan

usaha koperasi sebagai organisasi ekonomi. Namun

kedudukannya hanyalah sebagai pelaksana dari kebijakan yang

ditetapkan oleh RAT, sehingga dia bertanggung jawab kepada

pengurus. Bagan struktur organisasi internal dari koperasi dapat

dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur organisasi internal koperasiSumber : Sitio dan Tamba, 2001

d. Jenis-Jenis Koperasi

Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 16 jenis koperasi

didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi

anggotanya. Anoraga dan Widiyanti (2003) mengemukakan

Rapat Anggota

Pembina Pengurus Pengawas

Manajer

Unit Usaha Unit Usaha Unit Usaha

Anggota

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

18

beberapa jenis koperasi menurut ketentuan undang-undang, meliputi

koperasi simpan pinjam, koperasi konsumsi, koperasi produksi,

koperasi jasa, dan koperasi serba usaha. Menurut Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1959 tentang

Perkembangan Gerakan Koperasi, koperasi dikelompokkan menjadi

beberapa jenis yaitu Koperasi Desa, Koperasi Pertanian, Koperasi

Peternakan, Koperasi Perikanan, Koperasi Kerajinan/Industri,

Koperasi Simpanan Pinjam dan Koperasi Konsumsi.

2. Koperasi Perikanan

Koperasi perikanan didirikan untuk menyatukan dan menggabungkan

usaha-usaha nelayan yang umumnya masih miskin dan belum begitu

maju tingkat pengetahuannya. Dengan bersatu dan bekerja sama dalam

sebuah koperasi perikanan, para nelayan dapat mengumpulkan modal dan

berusaha untuk memperbaiki usahanya dengan tidak menggantungkan

nasibnya pada tengkulak atau kaum pemodal (Muyasaroh, 2004).

Menurut Firdaus dan Agus (2002), koperasi perikanan adalah koperasi

yang anggota-anggotanya terdiri atas pengusaha, pemilik alat perikanan,

buruh/nelayan yang kepentingan serta mata pencahariannya langsung

berhubungan dengan usaha perikanan. Jenis Koperasi Perikanan terbagi

atas dua, yaitu Koperasi Perikanan Darat dan Koperasi Perikanan

Laut/Nelayan. Koperasi Perikanan ini mempunyai lapangan usaha antara

lain mengusahakan pembelian alat-alat perikanan, mengusahakan

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

19

modernisasi teknik dan perluasan pemeliharaan dan penangkapan ikan,

mengusahakan pembuatan sendiri bahan-bahan atau alat-alat,

mengusahakan penjualan hasil dengan organisasi pelelangan ikan yang

baik, mengusahakan pengolahan dan pengawetan ikan dan menyediakan

kredit.

Koperasi perikanan atau koperasi mina berfungsi sebagai pusat

pelayanan berbagai kegiatan perekonomian nelayan di desa-desa pantai.

Usaha yang dilakukan didasarkan kepada sarana-sarana, jasa-jasa dan

kemudahan yang diperlukan untuk usaha perikanan para nelayan

anggotanya (Muyasaroh, 2004). Tujuan Koperasi Perikanan sama seperti

tujuan koperasi pada umumnya (Pasal 3 Undang-Undang No. 25 tahun

1992) adalah:

(1) Untuk memajukan kesejahteraan anggota

(2) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat

(3) Turut serta membangun tatanan perekonomian nasional

3. Strategi Pengembangan

Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk

memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas

fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya (David,

2009). Manajemen strategis memberikan berbagai manfaat bagi

organisasi, karena memungkinkan suatu organisasi untuk proaktif dalam

menentukan masa depannya; memungkinkan perusahaan untuk memulai

memengaruhi aktivitas organisasinya, sehingga memiliki kontrol

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

20

terhadap masa depan organisasinya. Secara historis, manfaat utama

manajemen strategis telah membantu organisasi memformulasikan

strategi pengembangan yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan

yang lebih sistematis, logis dan rasional untuk pilihan strategis.

Proses manajemen strategi bersifat dinamis dan berkelanjutan. Adanya

suatu perubahan pada komponen utama dalam model, dapat

menyebabkan perubahan pada salah satu atau semua komponen lainnya.

Model manajemen strategis menggambarkan perubahan pendekatan yang

jelas dan praktis mengenai formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi.

Hubungan antar bagian utama dalam proses manajemen strategi

ditampilkan dalam model berikut.

MelakukanAudit

Eksternal

Mengembangkanpernyataan visi

dan Misi

MenetapkanTujuanJangkaPanjang

Merumuskanmengevaluasidan Memilih

Strategi

ImplementasiStrategi IsuManajemen

ImplementasiStrategi IsuPemasaran,Keuangan,Akuntansi,

Litbang,SIM

Mengukurdan

Mengevaluasi

Kinerja

MelakukanAudit

Internal

FormulasiStrategi

ImplementasiStrategi

EvaluasiStrategi

Gambar 2. Model komprehensif manajemen strategisSumber : David, 2009

Gambar 2 menunjukkan bahwa dalam proses manajemen strategi saling

memiliki interaksi dan timbal balik dari tahap pertama hingga akhir.

Manajemen Strategi ini dapat dilihat sebagai suatu proses yang meliputi

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

21

sejumlah tahapan yang saling berkaitan dan berurutan (Kuncoro, 2006).

Proses manajemen strategi bersifat dinamis dan merupakan sekumpulan

komitmen, keputusan, dan aksi yang diperlukan suatu koperasi atau

organisasi untuk mencapai strategic competitiveness dan menghasilkan

keuntungan diatas rata-rata. Dari tahapan proses manajemen strategi

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen strategik

merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang dapat

menghasilkan strategi pengembangan dengan adanya perumusan dan

implementasi rencana yang didesain untuk mencapai tujuan suatu

perusahaan.

Strategi pengembangan merupakan upaya untuk melakukan analisis

terhadap kondisi lingkungan kawasan baik internal yang meliputi

kelemahan dan kekuatan dan kondisi lingkungan eksternal yaitu peluang

dan ancaman yang akan dihadapi, kemudian diambil alternatif untuk

menentukan strategi yang harus dilakukan. Guna menganalisis

penentuan strategi menjadi jelas, ada sembilan macam matriks yang

dapat digunakan yakni Matriks External Factor Evaluation (EFE),

Matriks Internal Factor Evaluation (IFE), Matriks Competitive Profile

(CP), Matriks SWOT, Matriks Strategic Position and Action Evalution

(SPACE), Matriks Internal-External (IE), Matriks Boston Consulting

Group (BCG), Matriks Grand Strategy dan Matriks Quantitative

Strategies Planning (QSP) (David, 2009). Pada penelitian ini, dalam

menentukan strategi pengembangan yang tepat untuk KUD Mina Teluk

Semangka akan dilakukan proses manajemen strategis sampai tahap

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

22

formulasi atau perumusan strategi dengan menggunakan matriks EFE,

matriks IFE, matriks SWOT, matriks IE dan matriks QSP.

4. Lingkungan Internal Koperasi Perikanan

Menurut Rangkuti (2006), analisis lingkungan internal adalah lebih pada

analisis internal perusahaan dalam rangka menilai atau mengindentifikasi

kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap divisi. Analisis lingkungan

internal perusahaan merupakan proses untuk menentukan dimana

perusahaan dapat memanfaatkan peluang yang ada secara efektif

sehingga perusahaan dapat menangani ancaman yang ada.

Menurut Kotler (2009), pengidentifikasian faktor internal dapat

memberikan gambaran kondisi suatu perusahaan, yaitu faktor kekuatan

dan kelemahan. Perusahaan menghindari ancaman yang berasal dari

faktor eksternal melalui kekuatan yang dimilikinya dari faktor internal,

sedangkan kelemahan dari faktor internal dapat diminimalkan dengan

melihat peluang dan faktor eksternal.

Aspek lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel yang ada di

dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka

pendek dari manajemen puncak. Variabel tersebut membentuk suasana

dimana pekerjaan dilakukan. Aspek lingkungan internal yang dikaji

meliputi, sistem manajemen, keuangan dan permodalan, sumber daya

manusia, unit usaha, sarana prasarana serta administrasi. Menurut

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

23

Gaspersz (2012), kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh koperasi

adalah :

a. Manajemen

Koperasi dipengaruhi beberapa faktor yang dapat menghambat dan

mendukung perkembangan koperasi seperti manajemen pelaksanaan

rapat, dan tertib administrasi. Tertib administrasi berupa tertib

administrasi organisasi, usaha, dan keuangan. Keterampilan

manajerial di koperasi sangat penting karena organisasi yang baik

adalah organisasi yang memiliki manajemen yang baik koperasi tidak

akan berkembang tanpa fungsi pengaturan yang terarah. Dan dalam

perencanaan program kerja koperasi harus mampu diterjemahkan oleh

tim manajemen berdasarkan kesepakatan di dalam rapat anggota

tahunan (RAT).

b. Permodalan dan Keuangan

Kondisi keuangan koperasi menjadi ukuran dalam melihat posisi

bersaing dan kesehatan keuangan koperasi. Menentukan kekuatan dan

kelemahan dalam suatu organisasi sangat penting agar dapat

merumuskan strategi secara efektif. Pencapaian tujuan koperasi

didukung dengan adanya pendanaan yang terencana.

Pendanaan/modal yang terencana dengan baik dapat membantu

keberlangsungan koperasi karena dapat mengetahui kondisi usaha

tersebut. Perkembangan modal dalam koperasi sangat mempengaruhi

perkembangan usaha koperasi karena dengan modal yang cukup besar

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

24

koperasi dapat mengembangkan usahanya yang lebih banyak lagi.

Modal koperasi dapat berasal dari modal sendiri dan modal dari luar.

c. Sumber daya manusia

Masalah sumberdaya manusia sering menjadi fokus utama baik dalam

perusahaan maupun koperasi. Kegiatan mengelola orang-orang yang

merupakan unsur dasar organisasi seringkali menjadi masalah.

Keberhasilan pengelola organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan

pendayagunaan sumberdaya manusia. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam manajemen sumberdaya manusia adalah jumlah

tenaga kerja, tingkat pendidikan tenaga kerja, tingkat upah dan

produktivitas tenaga kerja. Kemajuan suatu perusahaan maupun

koperasi perlu didukung dengan adanya sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan yang berkualitas, bertanggung jawab dan

profesional.

d. Unit usaha

Menurut Undang-Undang No.25/1992 pasal 43 unit usaha koperasi

adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota

untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota. Koperasi harus

mampu mewujudkan pelayanan usaha yang dapat meningkatkan nilai

tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya pada anggota dan tetap

mempertimbangkan untuk memperoleh sisa hasil usaha yang wajar.

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

25

e. Sarana prasarana

Sarana prasarana berupa peralatan yang dapat menunjang kegiatan

operasional koperasi, seperti lokasi koperasi dengan anggota, kantor,

gudang, peralatan usaha, komputer, pelayanan koperasi terhadap

anggota, tempat duduk, tempat parkiran dan lain-lain.

f. Tertib Administrasi

Kelengkapan berkas-berkas koperasi seperti anggaran dasar, anggaran

rumah tangga, legalitas koperasi serta kelengkapan alat organisasi

koperasi seperti rapat angota, pengurus koperasi, pengawas koperasi

dan buku-buku perkoperasian.

5. Lingkungan Eksternal Koperasi Perikanan

Lingkungan eksternal adalah suatu kekuatan yang berada di luar

perusahaan dimana perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama sekali

terhadapnya sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan

ini akan mempengaruhi kinerja semua perusahaan di dalamnya

(Wahyudi,1996). Data dan informasi internal perusahaan dapat digali

dari fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan,

SDM, pemasaran, sistem informasi dan produksi. Data eksternal

dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan

ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan politik, pemerintahan,

hukum, teknologi, persaingan di pasar industri dimana perusahaan berada

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

26

(David, 2009). Menurut Gaspersz (2012), ancaman dan peluang yang

dimiliki koperasi adalah :

a. Ekonomi, sosial dan budaya

Aspek lingkungan yang terdiri dari kondisi ekonomi, politik, sosial

dan budaya, tidak dapat dilepaskan dari proses pengembangan

koperasi. Di satu pihak kondisi tersebut dapat memberikan peluang,

di pihak lain dapat menimbulkan ancaman bagi perkembangan

koperasi.

Maju mundur koperasi harus didukung oleh lingkungan, baik

lingkungan ekonomi maupun sosial budaya. Kurangnya kesadaran

masyarakat perikanan akan arti pentingnya koperasi juga dapat

menjadi ancaman bagi koperasi. Jika ekonomi masyarakat atau

anggota koperasi di sekitar KUD Mina Teluk Semangka baik maka

koperasi tersebut telah berjalan dengan baik. Selain itu juga,

lingkungan sosial yang tidak mendukung seperti adanya kecemburuan

sosial dan ketidaksenangan dapat menjadi ancaman bagi koperasi.

Tingkat kecemburuan dan ketidaksenangan terhadap usaha koperasi

tersebut dapat memicu kesenjangan antara anggota dan masyarakat

sekitar.

b. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah dapat memberikan ancaman dan peluang bagi

dunia usaha. Kebijakan pemerintah tersebut dapat berupa Undang-

Undang baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten yang

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

27

menentukan beroperasinya suatu perusahaan. Kebijakan pemerintah

merupakan pertimbangan penting bagi para pemimpin dalam

merumuskan strategi organisasi.

Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi keadaan koperasi.

Belum optimalnya kinerja sebagian besar koperasi perikanan juga

diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang belum memihak kepada

koperasi. Dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada pada

koperasi perikanan di Indonesia sangat di butuhkan campur tangan

pemerintah dalam berbagai aspek.

Kebijakan pemerintah diharapkan dapat menggerakkan dan

mengarahkan koperasi menjadi lebih baik ditengah kehidupan

masyarakat terutama anggota dari koperasi perikanan. Kebijkan

pemerintah yang dapat mempengaruhi keberhasilan koperasi yaitu

adanya penyuluhan untuk menimbulkan pemahaman masyarakat

tentang manfaat berkoperasi dan pemberian bantuan modal serta

pengawasan terhadap pelaksanaan koperasi perikanan.

c. Teknologi

Perkembangan IPTEK yang berlangsung cepat dan telah merambah ke

dalam berbagai bidang tentu memberikan pengaruh dalam pemilihan

teknologi yang akan digunakan dalam kegiatan usaha koperasi.

Peralatan yang modern dapat mendukung dan mempermudah kegiatan

operasional koperasi. Kekuatan teknologi menggambarkan peluang

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

28

dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan

strategi.

d. Pemasok

Pemasok adalah seseorang atau perusahaan yang menyediakan bahan

baku, tenaga kerja, keuangan dan sumber informasi kepada koperasi

maupun perusahaan lain. Terdapat hubungan saling ketergantungan

antara pemasok dengan koperasi maupun perusahaan. Dalam

komponen pemasok dapat diteliti mengenai kekuatan tawar menawar

antara pemasok. Kekuatan menawar dari pemasok memengaruhi

intensitas persaingan dalam suatu industri, terutama kalau jumlah

pemasok sedikit, pemasok tidak menghadapi produk pengganti lain

(substitusi) untuk dijual kepada industri, produk kelompok pemasok

tidak standar, industri bukan merupakan pelanggan penting bagi

pemasok.

e. Pesaing

Pesaing merupakan lawan usaha yang bergerak pada sektor usaha

yang relative sama. Masuknya pesaing baru yang berkualitas dapat

menjadi ancaman bagi keberlangsungan usaha koperasi. Pesaing-

pesaing tersebut merupakan badan usaha non-koperasi. Pesaing-

pesaing dalam koperasi perikanan diantaranya tengkulak dan pemburu

rente.

Perilaku pengusaha menengah-atas, tengkulak, dan pemburu rente

yang ingin meraup untung sebesar-besarnya tanpa mengindahkan

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

29

nasib nelayan seringkali mematikan kinerja koperasi perikanan.

Dalam prakteknya, “pengusaha nakal” menjual seluruh kebutuhan

melaut para nelayan (alat tangkap, BBM, beras, rokok, dll) lebih

murah dari yang selama ini disediakan oleh koperasi perikanan. Pada

saat yang sama, pengusaha, tengkulak, dan pemburu rente ini membeli

ikan hasil tangkapan lebih mahal ketimbang yang selama ini dibeli

koperasi perikanan.

Praktek semacam ini dilakukan oleh para pengusaha nakal sampai

koperasi tidak mampu bersaing dan akhirnya gulung tikar. Setelah

koperasi perikanan bangkrut, baru kemudian para lintah darat,

tengkulak dan pemburu rente ini mencekik leher para nelayan, dengan

cara menaikkan semua bahan kebutuhan melaut lebih mahal

ketimbang harga pasar, dan sebaliknya membeli hasil tangkapan

nelayan dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga pasar.

Hal ini dapat menimbulkan ancaman bagi koperasi perikanan.

f. Iklim dan Cuaca

Keadaan cuaca sangat berpengaruh terhadap proses operasi

penangkapan ikan. Seringkali saat cuaca buruk nelayan tidak melaut

untuk menangkap ikan, hal ini tentunya menyebabkan nelayan tidak

mendapatkan penghasilan. Dengan cuaca yang berubah-ubah

tentunya menyulitkan nelayan yang akan melakukan operasi

penangkapan ikan. Ketika cuaca buruk, gelombang tinggi dan angin

kencang akan menghambat melaut apalagi dengan kapal perikanan

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

30

yang dimiliki nelayan Indonesia yang relatif berukuran kecil, sehingga

cuaca buruk sangat berpengaruh terhadap nelayan maupun anggota

koperasi karena mempersulit proses penangkapan ikan dan membuat

hasil tangkap ikan menurun serta menyebabkan pendapatan anggota

koperasi juga menurun. Hal ini dapat menyebabkan pembayaran

simpanan anggota menjadi tersendat.

6. Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2006) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis

ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses

pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan

misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Perencana strategis

(Strategic planner) harus menganalisis faktor faktor strategis perusahaan

(kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada

saat ini. Analisis ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu:

(1) Strength (S) adalah karakterisitik positif internal yang dapat

dieksploitasi organisasi untuk meraih sasaran kinerja stratgeis.

(2) Weakness (W) adalah karakteristik internal yang dapat menghalangi

atau melemahkan kinerja organisasi.

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

31

(3) Opportunity (O) adalah karakteristik dari lingkungan eksternal yang

memiliki potensi untuk membantu organisasi meraih atau melampui

sasaran strategiknya.

(4) Threat (T) adalah adalah karakteristik dari lingkungan eksternal yang

dapat mencegah organisasi meraih sasaran strategis yang ditetapkan.

Analisis SWOT dapat mengidentifikasi secara sistematis faktor internal

dan eksternal dan menyusun strategi yang sesuai dan dimiliki dari tiap

aspek faktor. Sehingga perusahaan dapat memaksimalkan kekuatan dan

peluang serta meminimumkan kelemahan dan ancaman. Kinerja suatu

perusahaan dapat ditentukan dari kombinasi faktor internal dan faktor

eksternal yang kedua faktornya memerlukan pertimbangan dalam analisis

SWOT.

Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-faktor dari strategi

pengembangan perusahaan atau koperasi adalah dengan menggunakan

matriks SWOT. Menurut Hunger dan Wheelen (2003), salah satu cara

untuk menyimpulkan faktor-faktor strategis sebuah perusahaan adalah

mengkombinasikan faktor strategis eksternal dengan faktor strategis

internal ke dalam sebuah ringkasan analisis lingkungan internal dan

eksternal. Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan matriks

IFAS dan EFAS. Matriks IFAS digunakan untuk menganalisis kondisi

perusahaan dalam menghadapi lingkungan internal perusahaan,

sedangkan matriks EFAS digunakan untuk menganalisis kondisi

perusahaan dalam menghadapi kondisi eksternal perusahaan. Berikut

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

32

adalah langkah dalam mengolah matriks EFAS dan matriks IFAS

menurut Rangkuti (2006) :

(1) Identifikasi faktor eksternal dan internal perusahaan Menganalisis

lingkungan internal perusahaan, yaitu dengan mendaftar kekuatan

dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Kemudian menganalisis

lingkungan eksternal perusahaan dengan mendaftar peluang dan

ancaman bagi perusahaan.

(2) Penentuan bobot setiap peubah

Identifikasi faktor-faktor strategis eksternal dan internal kepada

pihak yang memiliki pengetahuan yang kuat akan faktor internal dan

eksternal usahanya dengan menggunakan metode perbandingan

berpasangan (Paired Comparison).

(3) Penentuan peringkat (rating)

Hasil pembobotan dan rating dimasukkan dalam matriks IFAS dan

EFAS dan dikalikan dengan nilai rataan rating pada setiap faktor dan

semua hasil kali dijumlahkan secara vertikal untuk memperoleh total

skor pembobotan. Skala nilai rating yang digunakan untuk matriks

IFAS, yaitu 1= kelemahan utama, 2= kelemahan kecil, 3= kekuatan

kecil, 4= kekuatan umum. Matriks EFAS memiliki rating nilai

sebagai berikut 1= ancama utama, 2= ancaman kecil, 3= peluang

kecil, 4= peluang utama.

Menurut David (2009), faktor-faktor kunci eksternal dan internal

merupakan pembentuk matriks SWOT yang menghasilkan empat

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

33

tipe strategi, yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO dan strategi

WT. Adapun bentuk matriks SWOT dapat dilihat pada Gambar 3.

SWOT Strengths (S) Weakness (W)Daftar Kekuatan Daftar Kelemahan(tentukan 5-10 faktor (tentukan 5-10 faktorpeluang internal) peluang internal)

Opportunities (O) Strategi S-O Strategi W-ODaftar Peluang Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang(tentukan 5-10 faktor Menggunakan Meminimalkanpeluang eksternal) kekuatan untuk kelemahan untuk

Memanfaatkan MemanfaatkanPeluang Peluang

Threats (T) Staregi S-T Strategi W-TDaftar Ancaman Ciptakan startegi yang Ciptakan strategi yang(tentukan 5-10 faktor Menggunakan Meminimalkanpeluang eksternal) kekuatan untuk kelemahan untuk

mengatasi ancaman menghindari ancaman

Gambar 3. Bentuk matriks SWOT

Apabila strategi dalam Gambar 3 dikaitkan dengan strategi bisnis,

maka pilihan-pilihan strategi bisnis yang perlu dilakukan adalah :

(1) Strategi SO (Strenghts-Opportunities), dalam situasi ini

perusahaan perlu melakukan pengembangan bisnis yang agresif,

yaitu memanfaatkan kekuatan yang substansial untuk

menciptakan bisnis baru atau mengembangkan bisnis yang ada.

Strategi dalam kuadran SO disebut sebagai strategi agresif.

(2) Strategi ST (Strengts-Threats), dalam situasi ini perusahaan

perlu melakukan diversifikasi produk atau bisnis, melalui

mengembangkan produk-produk unggul. Strategi dalam kuadran

ST disebut sebagai strategi diversifikasi.

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

34

(3) Srategi WO (Weaknesses-Opportunities), dalam situasi ini

manajemen harus melakukan analisis terhadap kelemahan

sehingga mampu menghilangkan kelemahan utama itu. Strategi

dalam kuadaran WO disebut sebagai strategi balik arah.

(4) Strategi WT (Weaknesses-Threats), dalam situasi ini manajemen

harus melakukan analisis terhadap kelemahan utama yang ada

sekaligus menghindari ancaman. Strategi pada kuadran WT

disebut sebagai strategi bertahan.

7. Analisis Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

QSPM (Quantitative Strategies Planning Matrik) adalah alat untuk

melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan

key success faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi

sebelumnya. Tujuan QSPM adalah untuk menetapkan ketertarikan dari

strategi-strategi bervariasi yang telah di rumuskan pada analisis SWOT.

Metode QSPM merupakan suatu alat untuk melakukan evaluasi pilihan

alternatif secara objektif, menetapkan daya tarik relatif dari tindakan

alternatif yang layak dan memutuskan strategi mana yang terbaik

(Siahaan, 2008), sedangkan analisis SWOT merupakan suatu alat anlisis

untuk memperoleh beberapa alternatif strategi yang saling memiliki

keterkaitan antar alternatif, namun alternatif yang diperoleh perlu

dibobotkan karena tingkat kepentingan dari tiap alternatif berbeda.

Berdasarkan kondisi tersebut maka diperlukan suatu metode yang dapat

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

35

mengakomodasi terjadinya keterkaitan antar alternatif strategi yaitu

metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks). Alternatif

strategi yang memiliki nilai total terbesar pada matrik QSPM merupakan

strategi yang paling baik untuk dapat diterapkan pada organisasi atau

perusahaan

Keunggulan dari penggunaan metode QSPM yaitu rangkaian strategi

dalam metode QSPM dapat diamati secara berurutan dan bersamaan serta

memperkecil kemungkinan bahwa faktor-faktor utama akan terlewat

namun membutuhkan penilaian secara intuitif dan asumsi yang berdasar

(David, 2009). Enam langkah penyusunan matriks QSPM adalah sebagai

berikut :

(1) Membuat daftar peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan

internal kunci perusahaan pada kolom kiri dalam QSPM. Informasi

ini diperoleh dari matriks EFE dan IFE.

(2) Memberikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan

eksternal (bobot yang diberikan sama dengan bobot pada matriks

EFE dan IFE).

(3) Mengevaluasi matriks tahap 2 (pencocokan) dan identifikasi

alternatif strategi yang harus dipertimbangkan organisasi untuk

diimplementasikan.

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

36

(4) Menentukan nilai daya tarik (Attractive Scores-AS) didefinisikan

sebagai angka yang mengindetifikasikan daya tarik relatif masing-

masing strategi dalam setiap alternatif tertentu.

(5) Menghitung total daya tarik (Total Attractive Score-TAS) yang

diperoleh dengan mengalikan bobot dengan attratctive scores.

(6) Menghitung penjumlahan total nilai daya tarik. Nilai TAS yang

tertinggi menunjukan bahwa strategi tersebut merupakan strategi

terbaik untuk diprioritaskan.

Analisis QSPM merupakan analisis tahap akhir yang digunakan dalam

menentukan pilihan prioritas strategi. Matriks QSPM adalah matriks

yang digunakan pada tahap decision stage untuk melihat tingkat relatif

dari berbagai alternatif yang dapat dilaksanakan hasil dari the matching

stage. QSPM menggunakan input dari tahap pertama (input stage) dan

tahap kedua (the matching stage) yang memberikan informasi bagi tahap

ketiga (the decision stage) (David, 2009).

B. KAJIAN PENELITIAN DAHULU

Peneliti mempelajari penelitian sejenis di masa lalu untuk mendukung

penelitian yang akan dilakukan. Beberapa penelitian terdahulu yang terkait

dengan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

37

Tabel 3. Penelitian terdahulu

No Nama Judul Penelitian Metode Analisis Kesimpulan PenelitianPeneliti

1 Brikmar(2008)

StrategiPengembanganKoperasi PerikananMina Jaya MuaraAngke, Jakarta Utara

Analisis Rasio, analisismatriks IFE, analisismatriks EFE, analisismatriks SWOT dananalisis matriks QSP

Hasil analisis matriks IFE diperoleh nilai indeks kumulatif 2,4505,menggambarkan posisi internal koperasi lemah. Peluang yang palingdominan adalah pinjaman modal dari bank. Sedangkan ancamannyaadalah kurangnya kesadaran dalam berkoperasi. Berdasarkan hasilperhitungan matriks EFE diperoleh nilai indeks kumulatif 2,7753,menunjukkan posisi eksternal koperasi kuat. Berdasarkan hasil analisismatriks IE, Koperasi Perikanan Mina Jaya berada dalam sel V. Strategiyang dapat dilaksanakan adalah pertahankan dan pelihara. Hal yang palingtepat adalah melaksanakan strategi penetrasi pasar dan pengembanganproduk. Hasil perhitungan matriks QSP menunjukkan prioritas strategiadalah mempertahankan kualitas pelayanan dan terus meningkatkanvolume produksi unit-unit usaha dengan memanfaatkan pinjaman modal.

2 Junarto(2008)

Manajemen StrategiPengembanganKoperasi PetaniOrganik Serikat PetaniIndonesia Di Bogor

Analisis matrik IFE-EFE, analisis matrikSWOT dan analisismatriks QSP

Kondisi internal koperasi diketahui bahwa keterbatasan sumberdayamanusia menjadi kelemahan utama dengan skor rata-rata matrik IFE0,0808. Kekuatan utamanya adalah kolektivitas kerja anggota dengan skorrata-rata matrik IFE 0,3897. Analisis dari faktor eksternal menunjukkanbahwa permintaan produk organik yang tinggi merupakan peluang utamakoperasi dengan skor rata-rata matrik EFE (0,0758). Ancaman utamaterletak pada fenomena pemanasan global yang sangat mempengaruhikondisi lingkungan pertanian dengan skor rata-rata matrik EFE 0,3466.Pada dasarnya, koperasi telah mampu memanfaatkan peluang untukmeminimalkan ancaman dengan baik, ditunjukkan oleh nilai indekskumulatif matrik EFE 2,8271. Koperasi berada pada sel V matrik IE, yangartinya posisi usaha koperasi harus dipertahankan dan dipelihara denganmenerapkan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Prioritasstrategi yang dijalankan koperasi diperoleh setelah dilakukan evaluasidengan matrik SWOT dan analisis matrik QSP.

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

38

Tabel 3. (Lanjutan)

No Nama Judul Penelitian Metode Analisis Kesimpulan PenelitianPeneliti

3 Ramadhan(2009)

Analisis StrategiPengembangan KUD(Koperasi Unit Desa)Giri Tani

Analisis deskriptif dananalisis formulasistrategi

Hasil analisis dari matriks IE terungkap dari pencocokan antara nilaitertimbang matriks EFE dan matriks IFE dimana didapat total nilaitertimbang sebesar 3,460 dan 2,948. Dari hasil tersebut menempatkanKUD Giri Tani pada sel II dalam matriks IE. Strategi terbaik yang dapatditerapkan disebut tumbuh dan bangun (growth and build). Strategiintensive (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembanganproduk) atau integrative (integrasi ke belakang, ke depan dan horizontal)mungkin paling tepat untuk divisi ini.

4 Marta(2010)

StrategiPengembangan UsahaKoperasi SimpanPinjam Warga SepakatDi Ciampea BogorJawa Barat

Analisis matrik IFE-EFE, matriks IE,analisis matrik SWOTdan analisis matriksQSP.

Factor internal peluang yang paling utama adalah koperasi memiliki badanhukum dengan skor 0,45 dan kelemahan utamanya adalah modal yangterbatas dengan skor 0,50, sedangkan untuk peluang terbesar yang adapada koperasi simpan pinjam adalah adanya kebutuhan masyarakat yangtinggi akan lembaga keuangan dengan skor 0,50. Factor yang menjadiancaman adalah keadaan politik yang rawan 0,53. Dari factor IFE danEFE dihasilkan nilai rata rata IFE 3,79 dan EFE 3,02 sehinggamenempatksn koperasi simpan pinjam warga sepakat pada sel I. posisi iniberada pada tahap tumbuh dan kembangkan. Berdasarkan matriks SWOTkoperasi warga sepakat , terdapat lima alternative strategi yang bisadilaksanakan oleh koperasi. Lima yang dihasilkan ini kemudian dianalisisdengan QSP dan diperoleh prioritas strategi ysng disarankan berdasakanurutan pertama nilai STAS tertinggi sampai urutan terakhir.

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

39

Tabel 3. (Lanjutan)

No Nama Judul Penelitian Metode Analisis Kesimpulan PenelitianPeneliti

5 Sulistyo(2010)

Analisis KinerjaKeuangan DanStrategiPengembanganKoperasi PerikananMina Usaha (StudiKasus: KoperasiPerikanan Mina UsahaDesa Jetis, KecamatanNusawungu,Kabupaten Cilacap,Propinsi Jawa Tengah)

Analisis rasio, analisistrend dan analisisSWOT

Hasil penelitian terhadap kinerja keuangan menunjukkan bahwaberdasarkan hasil analisis rasio, untuk rasio likuiditas (rasio lancar) rata-rata adalah 3,2. Rata-rata rasio solvabilitas untuk total hutang dengantotal harta adalah 0,66. Rasio solvabilitas total hutang dengan modalsendiri rata-rata adalah 3,41. Nilai rasio rentabilitas untuk Return onInvestmet (ROI) rata-rata sebesar 6,01 persen. Perkembangan nilairentabilitas modal sendiri menunjukkan trend yang menurun. Sementarahasil analisis trend pada neraca menunjukkan hampir setiap posmengalami kenaikan kecuali pada pos kekayaan bersih. Trend pada rugilaba beberapa pendapatan mengalami penurunan meskipun pendapatansecara keseluruhan mengalami kenaikan terutama dari pendapatan jasasimpan pinjam (simpi). Hasil strategi melalui analisis SWOT denganmempertimbangkan kondisi keuangan sebagai salah satu faktor internalkoperasi beserta variabel internal dan eksternal lainnya.

6 Nurhidayati(2015)

StrategiPengembanganKoperasi Agro SigerMandiri Di KecamatanKalianda KabupatenLampung Selatan

Analisis deskriptif,FGD dan SWOT

Berdasarkan Pedoman Pemeringkatan Koperasi Kementerian NegaraKoperasi dan UKM Republik Indonesia (2007), penilaian kinerja usahaKoperasi Agro Siger Mandiri memiliki kualifikasi pemeringkatan koperasikurang berkualitas. Selain itu, penilaian kontribusi koperasi terhadappembangunan daerah memiliki kualifikasi tidak berkontribusi. Strategiprioritas yang dapat digunakan dalam pengembangan dan keberlanjutanKoperasi Agro Siger Mandiri yaitu: (a) membuat dan menata pembukuanyang jelas untuk mengetahui kondisi keuangan dan data-data KoperasiAgro Siger Mandiri, (b) memanfaatkan teknologi untuk meningkatkankualitas produk dan memperluas jaringan pemasaran, dan (c) mengadakanpelatihan-pelatihan tentang koperasi, budidaya tanaman hortikultura, danpengolahan produk untuk meningkatkan keterampilan pengurus dananggota koperasi.

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

40

Tabel 3. (Lanjutan)

No Nama Judul Penelitian Metode Analisis Kesimpulan PenelitianPeneliti

7 Sari(2015)

Analisis Finansial danStrategiPengembangan UsahaPerdagangan TelurEceran : Studi KasusDi Pasar TradisionalKota Bandar Lampung

Analisis SWOT Berdasarkan sepuluh strategi yang ada, direkomendasikan tiga strategiteratas. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa ketiga strategisesuai dengan kondisi usaha perdagangan telur eceran di pasar tradisionalKota Bandar Lampung. menjalin kerjasama yang baik dengan pemasokagar ketersediaan pasokan akan terus lancar, memanfaatkan lokasi tokoyang strategis dan ketersediaan pasokan untuk menarik pembeli, danmemanfaatkan pengetahuan yang baik mengenai kualitas telur gunamenarik para pembeli dan mempertahnkan kesetiaan pelanggan.

8 Ariesta(2016)

StrategiPengembangan UsahaAgroindustri BerasSiger (Studi KasusPada AgroindustriTunas Baru diKelurahan Pinang JayaKemiling Kota BandarLampung)

Analisis deskriptifkualitatif (SWOT,pengetahuan danproses pengambilankeputusan konsumen)serta analisis deskriptifkuantitatif (analisispendapatan)

(1)kekuatan utama agroindustri adalah kualitas beras siger yang baik dankelemahan utama agroindustri keterbatasan modal kerja, (2) pendapatanrata-rata usaha perbulan adalah sebesar Rp141.992,06 dengan nilai R/Clebih dari satu yang berarti agroindustri menguntungkan, (3)peluangutama agroindustri adalah kepemilikan alat mesin produksi sedangkanancaman utama agroindustri adalah kurangnya pengawasan danpembinaan dari pemerintah (4)konsumen sudah memiliki pengetahuan daninformasi mengenai karakteristik produk dan konsumen melakukan limatahap proses pengambilan keputusan yaitu pengenalan kebutuhan,pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian dan evaluasipasca pembelian (5)strategi prioritas utama pengembangan agroindustriadalah meningkatkan modal kerja.

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

41

Tabel 3. (Lanjutan)

No Nama Judul Penelitian Metode Analisis Kesimpulan PenelitianPeneliti

9 Dewi(2017)

Kinerja, KesejahteraanAnggota, dan StrategiPengembangan KoperasiUnit Desa

Analisis deskriptifdan analisis SWOT

Berdasar Pedoman Pemeringkatan Koperasi Kementerian NegaraKoperasi dan UKM Republik Indonesia (2007), KUD MS memilikikualifikasi kinerja usaha berkualitas sedangkan KUD TTSW memilikikualifikasi cukup berkualitas. Berdasar Indikator GKM BPS (2012)KUD MS dan KUD TTSW masih tergolong tidak sejahtera, oleh karenaitu kedua KUD tersebut masih harus berupaya untuk meningkatkankesejahteraan anggotanya agar pengeluaran pangan anggotanya beradadi atas GKM. Secara keseluruhan, tingkat kesejahteraan anggota KUDMS lebih baik dibandingkan dengan anggota KUD TTSW. Strategiprioritas utama yang dapat digunakan dalam pengembangan KUDTTSW adalah menerapkan teknologi moderen seperti penggunaan aksesinternet guna meningkatkan pendapatan koperasi.

10 Ghaisani(2017)

Analisis Kinerja danStrategi PengembanganUsahatani SayuranOrganik Di Kota BandarLampung

Analisis deskriptifkuantitatif, analisisSWOT, QSPM danAHP .

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) kinerja usahatani sayuranorganik di Kota Bandar Lampung memiliki kinerja yang baikberdasarkan aspek produktivitas, kapasitas, kualitas, dan kecepatanpengiriman. Hasil R/C ratio atas biaya total diperoleh sebesar 1,83 yangartinya bahwa sayuran organik di Kota Bandar Lampungmenguntungkan; (2) strategi yang digunakan untuk mengembangkanusahatani sayuran organik di Kota Bandar Lampung adalah denganmelakukan promosi guna memperkenalkan produk sayuran organik sertamembuka pasar sehingga dapat meningkatakan permintaan konsumen.Berdasarkan hasil tersebut maka kegiatan usahatani sayuran organikdapat dikembangkan di Kota Bandar Lampung.

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

42

Tabel 3. (Lanjutan)

No Nama Judul Penelitian Metode Analisis Kesimpulan PenelitianPeneliti

11 Putri(2017)

Kinerja Dan StrategiPengembanganPrimkopti KabupatenPesawaran ProvinsiLampung

Analisis deskriptifkuantitatif, analisisindeks kepuasanpelanggan dananalisis SWOT.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : kinerja Primkopti sebagaibadan usaha masuk dalam kategori kurang berkualitas. Primkoptikurang berkontribusi terhadap pembangunan. Tingkat kepuasananggota Primkopti adalah 70,57 persen. Faktor internal Primkoptiterdiri dari sumber daya manusia, manajemen, keuangan danpermodalan, unit usaha, dan tertib administrasi. Faktor lingkunganeksternal Primkopti terdiri dari ekonomi, kebijakan pemerintah,pesaing, pemasok, dan teknologi. Strategi prioritas Primkopti adalah(1) menggunakan keuangan dan permodalan Primkopti untukmemanfaatkan permintaan tahu dan tempe yang tinggi di masyarakat,(2) mengoptimalkan permintaan masyarakat terhadap produkPrimkopti yang tinggi untuk menambah pendapatan dan mengatasipenyaluran kedelai yang tidak kontinu, dan (3) memanfaatkan hargaproduk alat pemecah kedelai yang terjangkau untuk penguasaan pasardan bersaing dengan pesaing swasta.

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

43

Penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai perbandingan dan tolak

ukur serta mempermudah penulis dalam menyusun penelitian ini. Penulis

telah menganalisis penelitian terdahulu yang berkaitan dengan bahasan di

dalam penelitian ini. Adapun hasil-hasil penelitian yang dijadikan

perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian yaitu mengenai strategi

pengembangan. Berdasarkan Tabel 3, tinjauan penelitian terdahulu

memperlihatkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya dalam hal metode, waktu, dan tempat

penelitian.

Pada Tabel 3 terlihat perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu

adalah lokasi yang dijadikan tempat penelitian. Pada penelitian Junarto

(2008), Ramadhan (2009), Marta (2010), dan Putri (2017) berdasarkan jenis

koperasinya memilliki lokasi penelitian secara berturut-turut dilakukan di

koperasi pertanian, koperasi unit desa, koperasi simpan pinjam, dan

PRIMKOPTI. Sementara lokasi penelitian ini bertempat di KUD Mina Teluk

Semangka Kecamatan Kota Agung Pusat Kabupaten Tanggamus provinsi

Lampung dengan jenis koperasi adalah koperasi perikanan. Penelitian ini

memiliki kesamaan jenis koperasi yang diteliti dengan penelitian Brikmar

(2008) dan penelitian Sulistyo (2010) yaitu koperasi perikanan, namun

memiliki perbedaan tempat lokasi yaitu penelitian mereka dilakukan di

Koperasi Perikanan Mina Jaya Muara Angke, Jakarta Utara dan Koperasi

Perikanan Mina Usaha Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten

Cilacap, Propinsi Jawa Tengah.

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

44

Fokus penelitian ini adalah strategi pengembangan koperasi. Pada Tabel 3

terlihat bahwa peneliti terdahulu yang menganalisis strategi pengembangan

koperasi dan agroindustri yaitu, Nurhidayati (2015), Sari (2015), Ariesta

(2016), dan Dewi (2017). Metode analisis yang digunakan untuk

menganalisis strategi pengembangan koperasi dan agroindustri pada

penelitian terdahulu, yaitu analisis SWOT. Berdasarkan rujukan penelitian

terdahulu tersebut, perumusan strategi pengembangan pada penilitian ini

dilakukan dengan metode analisis SWOT. Beberapa hal umum yang dibahas

pada studi penelitian terdahulu mengenai strategi pengembangan antara lain

faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal perusahaan. Pada penelitian

ini terdapat perbedaan dari faktor eksternal dan internal yang akan diteliti

Faktor eskternal mencakup peluang yang dapat memberi manfaat dan

ancaman yang harus dihindari dan faktor internal mencakup kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki oleh KUD Mina Teluk Semangka.

Dalam faktor internal koperasi yang akan dianalisis terdapat faktor keuangan,

dengan mengetahui jumlah semua kondisi keuangan yang ada, akan kita

hitung nantinya adalah aspek permodalan dan analisis rasio. Pada penelitian

terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh Brikmar (2008), Marta (2010)

dan Sulistyo (2010) dalam menganalisis rasio keuangan digunakan metode

analisis rasio yang terdiri dari analisis likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas.

Berdasarkan rujukan penelitian terdahulu tersebut, dalam menganalisis rasio

keuangan pada penilitian ini dilakukan dengan metode analisis likuiditas,

solvabilitas dan rentabilitas. Semua komponen ini dibutuhkan untuk

memberikan informasi dan keadaan keuangan kepada pihak-pihak yang

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

45

membutuhkan informasi dan bagi koperasi sendiri untuk melakukan upaya

pengambilan strategi kebijakan dalam pengambilan sebuah keputusan.

Setelah masing-masing faktor teridentifikasi baik faktor eksternal maupun

internal maka dirumuskanlah suatu strategi dalam kerangka Matriks SWOT.

Pada penelitian Ramadhan (2009) memiliki konsep yang sama dengan

penelitian ini namun alat analisis yang digunakan berbeda. Perbedaan alat

analisis yang digunakan terletak pada tahap akhir atau tahap keputusan yaitu,

penelitian Ramadhan (2009) menggunakan alat analisis arsitektur strategi

sedangkan penelitian ini menggunakan matriks QSPM. Penelitian ini

memiliki kesamaan dengan penelitian Ghaisani (2017) dan Brikmar (2008)

dalam alat analisis yang digunakan untuk menentukan strategi prioritas yaitu

QSPM. Dalam memperoleh strategi pengembangan yang tepat untuk KUD

Mina Teluk Semangka alat analisis yang digunakan tidak hanya

menggunakan matriks SWOT saja tetapi juga digunakan matriks QSPM.

Dimana alternatif strategi yang telah dianalisis dengan matriks SWOT,

kemudian diurutkan dengan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

berdasarkan angka prioritas yang paling besar sehingga diperoleh strategi

prioritas yang tepat.

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Proses manajemen strategis diawali dari visi dan misi yang dibangun oleh

KUD Mina Teluk Semangka. Visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang

koperasi, tujuan-tujuan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

46

tersebut. Pernyataan misi memberikan arah sekaligus batasan proses

pencapaian tujuan. KUD Mina Teluk Semangka mempunyai visi sebagai

wadah perekonomian yang dapat membantu kehidupan masyarakat nelayan

khususnya bagi para nelayan anggota. Dalam upaya pengembangan usaha

pada KUD Mina Teluk Semangka sesuai visi dan misinya saat ini mengalami

permasalahan yang ditunjukkan oleh hasil tangkapan yang berkurang yang

memengaruhi pendapatan jasa TPI, unit usaha SPDN dan Es balok nelayan

yang kurang aktif, unit usaha waserda dan unit usaha simpan pinjam yang

sudah tidak aktif, penurunan jumlah anggota dan penurunan SHU. Kondisi

tersebut dapat memengaruhi koperasi dalam melakukan pengembangan

usaha. Tindakan manajemen strategi perlu dilakukan untuk mempertahankan

dan mengembangkan usaha maupun organisasi KUD Mina Teluk Semangka.

Tahapan yang dilakukan adalah memformulasikan strategi melalui

pengembangan visi dan misi, identifikasi faktor internal dan eksternal serta

merumuskan alternatif strategi.

Dalam menetapkan strategi pengembangan KUD Mina Teluk Semangka

diperlukan analisis lingkungan internal dan eksternal yang tepat agar dapat

meningkatkan kinerja dan daya saing. Analisis lingkungan internal KUD

Mina Teluk Semangka berguna untuk mengidentifikasi kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki, yang meliputi: manajemen, permodalan dan

keuangan, sumberdaya manusia, unit usaha, sarana dan prasarana serta tertib

administrasi. Analisis lingkungan eksternal KUD Mina Teluk Semangka

berguna untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi, yang

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

47

meliputi: ekonomi, sosial, dan budaya, kebijakan pemerintah, teknologi,

pemasok, pesaing, iklim dan cuaca.

Tahap selanjutnya dilakukan identifikasi faktor internal dan eksternal.

Identifikasi faktor internal koperasi dengan menggunakan matriks IFAS

sedangkan untuk faktor eksternal koperasi dengan matriks EFAS. Matriks

IFAS bertujuan untuk mengetahui apakah kekuatan yang dimiliki KUD Mina

Teluk Semangka lebih besar dari kelemahan atau sebaliknya. Matriks EFAS

bertujuan untuk mengetahui apakah KUD Mina Teluk Semangka mampu

memanfaatkan peluang untuk menghadapi ancaman yang ada. Setelah

dilakukan identifikasi faktor internal dan eksternal, tahap berikutnya adalah

pemaduan data menggunakan matriks IE dan matriks SWOT. Matriks IE

diperoleh dari total skor pada matriks IFAS dan EFAS yang bertujuan untuk

melihat posisi KUD Mina Teluk Semangka berdasarkan tiga kelompok

strategi yaitu tumbuh dan bina, jaga dan pertahankan serta panen atau

divestasi. Kemudian memetakan hasil analisis lingkungan koperasi dalam

matriks SWOT dengan mengkombinasikan kekuatan dan kelemahan KUD

Mina Teluk Semangka untuk menghadapi ancaman dan memanfaatkan

peluang.

Matriks QSP digunakan dalam tahap pengambilan keputusan untuk

menentukan strategi yang paling tepat diantara alternatif strategi yang ada

sesuai dengan kondisi eksternal dan internal koperasi, sehingga menghasilkan

alternatif strategi yang diperlukan koperasi. Bagan alir strategi

pengembangan KUD Mina Teluk Semangka terlihat pada Gambar 4.

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

48

Gambar 4. Bagan alir strategi pengembangan KUD Mina Teluk Semangka

KUD Mina Teluk Semangka

Visi dan MisiKUD Mina Teluk Semangka

IdentifikasiFaktor Internal dan Eksternal

AnalisisLingkungan Internal

1. Manajemen2. Permodalan dan

Keuangan3. SDM4. Unit Usaha5. Sarana Prasarana6. Tertib Administrasi

AnalisisLingkungan Eksternal

1. Ekonomi, Sosial danBudaya

2. Kebijakan Pemerintah3. Teknologi4. Pemasok5. Pesaing6. Iklim dan Cuaca

IdentifikasiKekuatan dan Kelemahan

IdentifikasiPeluang dan Ancaman

Matriks IFAS Matriks EFAS

Matriks IE, Matriks SWOT

Matriks QSP

Strategi Prioritas

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus,

dengan satuan kasusnya adalah KUD Mina Teluk Semangka Kecamatan Kota

Agung Pusat Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Penelitian ini

dilakukan guna merumuskan strategi pengembangan yang dapat digunakan

bagi KUD Mina Teluk Semangka. Metode studi kasus, yaitu metode yang

bertujuan untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar

belakang, sifat, maupun karakter, yang khas dari suatu kasus. Menurut

Suryabarata (2003), tujuan dari studi kasus adalah untuk mempelajari secara

intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan,

individu, kelompok, lembaga dan masyarakat.

B. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan

untuk menunjang dan menciptakan data akurat yang akan dianalisis

sehubungan dengan tujuan penelitian.

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

50

Koperasi adalah badan usaha yang terdiri dari orang perseorangan atau badan

hukum koperasi yang umumnya memiliki kemampuan ekonomi terbatas

dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, dijalankan

secara demokratis atas dasar asas kekeluargaan yang setiap anggota bersedia

menanggung risiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang

dilakukan.

Responden penelitian adalah pengurus KUD Mina Teluk Semangka, pengawas

KUD Mina Teluk Semangka, anggota koperasi, pakar dan lembaga regulator.

Responden penelitian digunakan untuk menjaring informasi terkait strategi

pengembangan koperasi.

Pengurus KUD Mina Teluk Semangka adalah anggota KUD Mina Teluk

Semangka yang aktif, yang ditunjuk berdasarkan musyawarah rapat anggota

yang berfungsi mengawasi aktifitas pengelolaan.

Pengawas KUD Mina Teluk Semangka adalah anggota KUD Mina Teluk

Semangka yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksana

kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi, serta membuat laporan tertulis

tentang hasil pengawasannya.

Anggota KUD Mina Teluk Semangka adalah masyarakat yang mendaftar

sebagai anggota koperasi dengan membayar simpanan pokok dan simpanan

wajib serta menggunakan jasa koperasi

Pakar adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman

spesifik dalam suatu bidang perkoperasian. Responden yang dijadikan pakar

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

51

dalam menentukan strategi pengembangan KUD Mina Teluk Semangka adalah

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Lembaga regulator adalah lembaga yang berwenang menyusun kebijakan dan

peraturan. Responden yang dijadikan regulator dalam menentukan strategi

pengembangan KUD Mina Teluk Semangka adalah Dinas Koperasi, UMKM

dan Perindustrian Kabupaten Tanggamus serta Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Tanggamus

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan

pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun

waktu tertentu untuk mencapai misi dan tujuan jangka panjang yang

menghubungkan keunggulan strategi koperasi dengan aspek lingkungan baik

secara internal maupun eksternal.

Strategi pengembangan koperasi adalah cara untuk mencapai sasaran jangka

panjang koperasi dengan mengembangkan usaha yang sudah ada baik melalui

pengembangan produk maupun jasa.

Lingkungan internal KUD Mina Teluk Semangka merupakan sumberdaya dan

sarana yang ada dalam koperasi yang secara langsung dapat mempengaruhi

perkembangan dan kemajuan usahanya. Lingkungan internal mencakup aspek

manajemen, permodalan dan keuangan , sumberdaya manusia, unit usaha,

sarana prasarana dan tertib administrasi.

Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan pengunaan

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

52

sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan

sebelumnya, diukur dengan melihat penerapan fungsi manajemen yang telah

berjalan pada KUD Mina Teluk Semangka.

Permodalan dan keuangan koperasi merupakan aktivitas untuk memperoleh

modal, baik yang berasal dari dalam maupun luar koperasi yang digunakan

untuk menjalankan unit usaha koperasi untuk mendaptkan keuntungan.

Keunganan dan permodalan diukur dengan struktur permodalan dan tingkat

kesehatan kondisi keuangan.

Sumber daya manusia adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota KUD

Mina Teluk Semangka yang berperan serta dalam setiap kegiatan operasional

yang dilaksanakan KUD Mina Teluk Semangka. Sumber daya manusia diukur

dengan melihat ketersediaan dan keterampilan sumberdaya manusia yang

berada di KUD Mina Teluk Semangka.

Unit usaha koperasi merupakan aktivitas usaha yang dijalankan koperasi untuk

memenuhi kebutuhan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya

serta untuk mendapatkan keuntungan bagi koperasi itu sendiri, diukur dengan

melihat berapa jumlah unit usaha yang berjalan dan dimanfaatkan oleh anggota

koperasi.

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai

maksud atau tujuan koperasi. Prasarana adalah segala sesuatu yang menjadi

penunjang utama terselenggaranya suatu proses koperasi. Sarana dan

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

53

prasarana diukur dengan melihat kondisi atau keadaan sarana dan prasarana

pada KUD Mina Teluk Semangka.

Tertib administrasi merupakan suatu kondisi bahwa koperasi telah melakukan

pengelolaan terhadap keberadaan administrasi, baik administrasi organisasi,

administrasi usaha, dan administrasi keuangan. Tertib administrasi diukur

berdasarkan keadaan dan kelengkapan buku administrasi KUD Mina Teluk

Semangka.

Lingkungan eksternal KUD Mina Teluk Semangka adalah sumberdaya dan

sarana yang berada di luar koperasi yang secara langsung dapat mempengaruhi

perkembangan dan kemajuan usaha itu sendiri. Lingkungan eksternal yang

digunakan mencakup aspek ekonomi, sosial, dan budaya, kebijakan

pemerintah, teknologi, pemasok, pesaing, serta iklim dan cuaca.

Ekonomi, sosial dan budaya berkaitan dengan sistem ekonomi, lingkungan

sosial maupun budaya yang berpengaruh terhadap jalannya kegiatan koperasi,

seperti tingkat permintaan atau konsumsi perikanan tangkap, adanya

kecemburuan sosial dan ketidaksenangan dari pihak lain serta adanya

kebiasaan atau adat istiadat masyarakat sekitar KUD Mina Teluk Semangka,

diukur dengan cara melihat kondisi ekonomi, social, dan budaya terhadap

koperasi.

Kebijakan pemerintah adalah keputusan yang dibuat secara sistematik oleh

pemerintah dengan maksud dan tujuan tertentu yang menyangkut kepentingan

umum khususnya yang terkait dengan koperasi, diukur dengan melihat

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

54

berbagai kebijakan pemerintah yang berpengaruh baik secara langsung dan

tidak langsung terhadap kegiatan operasional bagi koperasi.

Teknologi adalah keseluruhan sarana yang digunakan dan berguna untuk

mempermudah pelaksanaan kegiatan operasional KUD Mina Teluk Semangka,

diukur dengan melihat penerapan teknologi dan pengaruhnya terhadap

koperasi.

Pemasok adalah pihak yang memberikan pasokan hasil perikanan tangkap

kepada KUD Mina Teluk Semangka, diukur dengan melihat daya tawar

pemasok dan pengaruhnya terhadap koperasi.

Pesaing adalah pelaku usaha sejenis yang melaksanakan kegiatan yang sama

dengan unit usaha KUD Mina Teluk Semangka. Diukur dengan melihat

keberadaan pesaing usaha sejenis dan pengaruhnya terhadap KUD Mina Teluk

Semangka.

Iklim dan cuaca adalah salah satu instrumen alam yang dapat mempengaruhi

kegiatan operasional nelayan atau anggota KUD Mina Teluk Semangka.

Diukur dengan melihat pengaruh perubahan iklim dan cuaca terhadap kegiatan

salah satu usaha KUD Mina Teluk Semangka.

Kekuatan (Strengths) adalah segala hal yang dibutuhkan pada kondisi yang

sifatnya internal organisasi agar supaya kegiatan-kegiatan KUD Mina Teluk

Semangka berjalan maksimal.

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

55

Kelemahan (Weaknesses) adalah terdapatnya kekurangan pada kondisi internal

organisasi, akibatnya kegiatan-kegiatan KUD Mina Teluk Semangka belum

maksimal terlaksana.

Peluang (Opportunities) situasi penting yang menguntungkan dalam

lingkungan KUD Mina Teluk Semangka. Kecenderungan-kecenderungan

penting merupakan salah satu sumber peluang.

Ancaman (Threats) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang mampu

menghambat pergerakan KUD Mina Teluk Semangka.

Matriks IFAS (Internal strategic factors analysis summary) adalah matriks

yang terdiri dari faktor-faktor strategis internal KUD Mina Teluk Semangka

yang berupa kekuatan dan kelemahan koperasi.

Matriks EFAS (Eksternal strategic factors analysis summary) merupakan

matriks yang terdiri dari faktor-faktor strategis eksternal KUD Mina Teluk

Semangka yang berupa peluang dan ancaman koperasi.

Matriks IE meliputi parameter kekuatan internal koperasi dan pengaruh

eksternal yang dihadapi KUD Mina Teluk Semangka. Tujuan penggunaan

model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang

lebih detail.

Analisis SWOT merupakan analisis yang digunakan untuk membandingkan

antara faktor eksternal, yaitu peluang dan ancaman dengan faktor internal,

yaitu kekuatan dan kelemahan.

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

56

QSPM (Quantitative Strategies Planning Matrik) adalah alat untuk melakukan

evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success

faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Tujuan

QSPM adalah untuk menetapkan ketertarikan dari strategi-strategi bervariasi

yang telah di rumuskan pada analisis SWOT.

C. Lokasi penelitian, Responden dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di KUD Mina Teluk Semangka

Kecamatan Kota Agung Pusat Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.

Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

bahwa KUD Mina Teluk Semangka merupakan koperasi perikanan tertua di

Kabupaten Tanggamus dengan potensi yang cukup baik. Hal ini ditunjukan

oleh banyaknya masyarakat perikanan sekitar KUD Mina Teluk Semangka

yang bergabung menjadi anggota Koperasi Perikanan Mina Teluk Semangka.

Selain itu, strategi pengembangan untuk diterapkan pada KUD Mina Teluk

Semangka belum pernah diteliti.

Responden dalam penelitian ini dipilih menggunakan metode non probability

sampling, yaitu pengambilan sampel non acak (disengaja) dengan cara

purposive sampling. Metode ini digunakan karena dapat memilih orang-orang

yang dinilai paling tepat dan mengetahui aktivitas yang dijalankan koperasi.

Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 13 orang yang terdiri dari praktisi,

pakar dan pengambil kebijakan yang berkompeten dalam bidang koperasi dan

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

57

kelautan di Kabupaten Tanggamus. Daftar responden dalam penelitian dapat

dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Daftar responden

No Kriteria Responden Jenis Responden Jumlah

1 PraktisiPengurus koperasiPengawas koperasiAnggota koperasi

3 orang1 orang6 orang

2 PakarDosen Fakultas PertanianUniversitas Lampung

1 orang

3 Lembaga regulator

Dinas Koperasi, UMKM danPerindustrian KabupatenTanggamusDinas Kelautan danPerikanan KabupatenTanggamus

1 orang

1 orang

Responden yang akan diteliti adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan

atau pengalaman mengenai objek penelitian yaitu, mengenai strategi

pengembangan KUD Mina Teluk Semangka. Responden penelitian digunakan

untuk menjaring informasi terkait strategi pengembangan koperasi. Waktu

pengumpulan data dilakukan pada Bulan Januari sampai dengan Februari 2018.

D. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan sumbernya, jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil

pengamatan/observasi langsung di lapang dan wawancara praktisi koperasi,

pakar dan pengambil kebijakan di Kabupaten Tanggamus. Wawancara

dilakukan dengan menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan yang telah

dipersiapkan sebelumnya dan dilakukan pengamatan serta pencatatan langsung

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

58

tentang keadaan di lapangan. Hasil dari wawancara digunakan untuk analisis

SWOT yang dihadapi KUD Mina Teluk Semangka dan analisis nilai daya tarik

alternative strategi dalam QSPM.

Data sekunder diperoleh dari studi literatur, laporan-laporan, dan pustaka

lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini, serta lembaga/instansi yang

terkait dalam penelitian ini, seperti Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian

Kabupaten Tanggamus, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanggamus,

Badan Pusat Statistik danlain sebagainya.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama dan ke

dua dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dilakukan dengan

mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan faktor lingkungan eksternal

KUD Mina Teluk Semangka menggunakan matriks IFE (Internal Factor

Evaluation) dan matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation). Pada tahap

selanjutnya digunakan metode analisis data untuk menjawab tujuan ke tiga

dengan menggunakan analisis matriks IE dan analisis SWOT yang bertujuan

untuk merumuskan alternatif-alternatif strategi serta analisis matriks QSP

digunakan untuk mengetahui prioritas strategi dari hasil analisis SWOT.

1. Analisis Lingkungan Internal

Analisis internal dilakukan untuk memperoleh faktor kekuatan yang dapat

dimanfaatkan dan faktor kelemahan yang harus diatasi. Faktor tersebut

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

59

dievaluasi dengan menggunakan matriks IFE (Internal Factor Evaluation).

Faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan pada

pengembangan KUD Mina Teluk Semangka meliputi manajemen,

permodalan dan keuangan, sumber daya manusia, unit usaha, sarana

prasarana dan tertib administrasi. Berikut ini penjelasan dari faktor

internal yang akan digunakan untuk menentukan strategi pengembangan

KUD Mina Teluk Semangka.

a. Manajemen

Manajemen tergolong dalam komponen internal yang digunakan untuk

melihat penerapan fungsi manajemen yang telah berlangsung di KUD

Mina Teluk Semangka yang hendak di teliti, meliputi tentang

wewenang dan tanggungjawab anggota koperasi dalam melaksanakan

proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya

yang dimiliki oleh KUD Mina Teluk Semangka.

b. Permodalan dan Keuangan

Permodalan dan keuangan tergolong dalam komponen internal

penelitian. Penentuan indikator kekuatan dan kelemahan dari aspek

permodalan dan keuangan yaitu dengan melihat kondisi keuangan

koperasi dan melihat pembukuan keuangan, serta menganalisis

permodalan koperasi yang diperoleh baik dari dalam maupun dari luar

KUD Mina Teluk Semangka.

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

60

c. SDM

Penggunaan komponen sumber daya manusia sebagai salah satu

komponen internal penelitian adalah untuk melihat apakah sumber daya

manusia yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka berkompeten dan

mengetahui apakah terdapat kegiatan berupa pelatihan-pelatihan untuk

menambah pengetahuan pengurus dan anggota koperasi.

d. Unit Usaha

Unit usaha tergolong dalam komponen internal penelitian yang dapat

menimbulkan kekuatan maupun kelemahan bagi KUD Mina Teluk

Semangka yaitu dengan melihat apakah kegiatan usaha yang dilakukan

koperasi dalam rangka mencapai tujuan koperasi telah berjalan dengan

baik. KUD Mina Teluk Semangka memiliki beberapa unit usaha yang

meliputi Unit Usaha TPI (Tempat Pelelangan Ikan), Unit Usaha Es

Balok, Unit Usaha Simpan Pinjam, Unit Usaha SPD Nelayan dan Unit

Usaha Waserda (Warung serba ada). Semakin banyak unit usaha yang

dijalankan koperasi maka dapat dijadikan ukuran kesuksesan koperasi.

e. Sarana Prasarana

Sarana prasarana tergolong dalam komponen internal yang digunakan

untuk melihat adanya kekuatan dan kelemahan yang akan timbul dari

penggunaan sarana dan prasarana KUD Mina Teluk Semangka. Sarana

prasarana berupa peralatan yang dapat menunjang kegiatan operasional

koperasi, seperti lokasi koperasi dengan anggota, kantor, gudang,

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

61

peralatan usaha, komputer, pelayanan koperasi terhadap anggota,

tempat duduk, tempat parkiran dan lain-lain.

f. Tertib Administrasi

Penggunaan komponen tertib administrasi sebagai salah satu komponen

internal penelitian adalah untuk melihat kelengkapan berkas-berkas

koperasi seperti anggaran dasar, anggaran rumah tangga, legalitas

koperasi serta kelengkapan alat organisasi koperasi seperti rapat angota,

pengurus koperasi, pengawas koperasi dan buku-buku perkoperasian.

Menurut David (2009) tahap-tahap menentukan faktor-faktor lingkungan

dalam analisis matriks IFE sebagai berikut:

a. Menentukan faktor kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weakness)

dengan responden terbatas.

b. Menentukan derajat kepentingan relatif setiap faktor internal (bobot)

dengan menggunakan metode perbandingan berpasangan (Paired

Comparison). Penentuan bobot faktor internal dilakukan dengan

memberikan penilaian atau pembobotan angka pada masing-masing

faktor. Penilaian skala atau angka pembobotan sebagai berikut.

0 = jika faktor vertikal kurang penting dari faktor horizontal

1 = jika faktor vertikal sama pentingnya dengan faktor horizontal

2 = jika faktor vertikal lebih penting dari faktor horizontal

Evaluasi pembobotan faktor internal dapat dilihat pada Tabel 5.

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

62

Tabel 5. Evaluasi pembobotan faktor internal

A B C D E F Skor BobotABCDEF

Jumlah

Keterangan:A = ManajemenB = Permodalan dan KeuanganC = Sumber Daya ManusiaD = Unit UsahaE = Sarana PrasaranaF = Tertib Administrasi

c. Menghitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan

skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan

pengaruh faktor tersebut terhadap keadaan koperasi. Pemberian nilai

rating untuk faktor kekuatan bersifat positif mulai dari +1 sampai

dengan +4 (sangat baik) dan faktor kelemahan bersifat kebalikannya.

Contohnya, jika kelemahan KUD Mina Teluk Semangka besar sekali

nilainya 1, sedangkan jika kelemahan rendah nilainya adalah 4.

d. Mengalikan bobot dengan rating, untuk memperoleh faktor

pembobotan. Hasilnya berupan skor pembobotan untuk masing-masing

faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 sampai 1,0.

e. Menjumlahkan skor pembobotan, untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi koperasi yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagaimana koperasi tertentu bereaksi terhadap faktor-

faktor internalnya. Total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

63

organisasi adalah 4,0 dan yang terendah adalah 1,0. Rata-rata nilai yang

dibobot adalah 2,5. Total rata-rata di bawah 2,5 menggambarkan

organisasi lemah secara internal, sementara total nilai di atas 2,5

mengindikasikan posisi internal yang kuat (David, 2009). Adapun

matriks strategi analisis faktor internal pada penelitian ini sebagai

berikut.

Tabel 6. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

Faktor Internal Bobot Rating Skor(BxR)

Rangking

KekuatanABCD

Kelemahan

EFGH

Total Nilai IFESumber : Rangkuti (2006)

Keterangan pemberian rating kekuatan :4 = Kekuatan yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka sangat kuat3 = Kekuatan yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka kuat2 = Kekuatan yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka rendah1 = Kekuatan yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka sangat

rendah

Keterangan pemberian rating kelemahan:4 = Kelemahan yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka sangat

mudah dipecahkan3 = Kelemahan yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka mudah

dipecahkan2 = Kelemahan yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka sulit

dipecahkan1 = Kelemahan yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka sangat

sulit dipecahkan

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

64

2. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis eksternal dilakukan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang

mempengaruhi KUD Mina Teluk Semangka. Analisis eksternal ini

menggunakan matriks EFE (External Factor Evaluation). Adapun faktor-

faktor eksternal yang mampu menjadi peluang dan ancaman bagi KUD

Mina Teluk Semangka meliputi ekonomi, sosial dan budaya, kebijakan

pemerintah, teknologi, pemasok, pesaing, serta iklim dan cuaca. Berikut

ini penjelasan dari faktor eksternal yang akan digunakan untuk

menentukan strategi pengembangan KUD Mina Teluk Semangka.

a. Ekonomi, Sosial dan Budaya

Komponen ekonomi, sosial, dan budaya merupakan salah satu

komponen eksternal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini. Di

satu pihak komponen ekonomi, sosial dan budaya dapat memberikan

peluang, di pihak lain dapat menimbulkan ancaman bagi perkembangan

koperasi. Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem

ekonomi tempat KUD Mina Teluk Semangka beroperasi. Variabel

ekonomi seperti tingkat konsumsi masyarakat, daya beli masyarakat

dan permintaan terhadap komoditi perikanan akan memberikan

pengaruh bagi KUD Mina Teluk Semangka.

Kondisi sosial budaya masyarakat yang kondusif akan mendukung

kegiatan usaha yang ada. Apabila permasalahan banyak timbul dari segi

sosial budaya masyarakat, tentu hal ini akan menjadi permasalahan

dalam pengembangan KUD Mina Teluk Semangka. Ikatan sosial

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

65

budaya masyarakat yang kuat akan mendorong KUD Mina Teluk

Semangka lebih produktif. Nilai-nilai sosial budaya masyarakat bisa

juga dijadikan acuan oleh anggota masyarakatnya, dalam hal ini sebagai

modal sosial (social capital).

b. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah merupakan salah satu komponen eksternal yang

berperan secara khusus dalam mengatur segala sesuatu yang berkaitan

dengan KUD Mina Teluk Semangka dan berperan dalam memberikan

kebijakan koperasi yang berhubungan dengan peningkatan

kesejahteraan anggota koperasi. Selain itu juga, kebijakan pemerintah

dapat memberikan ancaman dan peluang bagi koperasi. Kebijakan

pemerintah tersebut dapat berupa Undang-Undang baik di tingkat pusat,

provinsi maupun kabupaten yang menentukan beroperasinya suatu

koperasi. Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi keberhasilan

koperasi yaitu adanya penyuluhan untuk menimbulkan pemahaman

masyarakat tentang manfaat berkoperasi dan pemberian bantuan modal

serta pengawasan terhadap pelaksanaan koperasi perikanan.

c. Teknologi

Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi berkembang dengan

pesat dan menjadi semakin maju. Peralatan yang modern dapat

mendukung dan mempermudah kegiatan operasional koperasi.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga sangat

berpengaruh pada perkembangan koperasi. Teknologi informasi saat

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

66

ini menjadi kebutuhan yang tidak bisa diabaikan untuk berbagai

kegiatan di koperasi. Nilai dan manfaat teknologi informasi pada

kegiatan perkoperasian menitikberatkan pada apakah fungsi sistem

yang digunakan telah cukup efektif memberikan nilai tambah dalam

prosedur pelayanan kepada anggota koperasi khususnya anggota KUD

Mina Teluk Semangka.

d. Pemasok

Pemasok KUD Mina Teluk Semangka merupakan pihak yang

memberikan pasokan hasil perikanan tangkap pada unit usaha tempat

pelelangan ikan KUD Mina Teluk Semangka serta melihat daya tawar

pemasok dan pengaruhnya terhadap koperasi.

e. Pesaing

Keadaan ekonomi yang semakin terbuka akan mendorong

terjadinya peningkatan jumlah pesaing usaha sejenis. Masuknya

pesaing baru dapat menjadi ancaman bagi keberlangsungan usaha

koperasi. Koperasi yang tidak dapat mengatasi hal tersebut dapat

mengalami kerugian dan bangkrut. Koperasi selalu dihadapkan

dengan berbagai pesaing. Pesaing-pesaing tersebut merupakan

badan usaha non-koperasi. Pesaing-pesaing koperasi perikanan

diantaranya tengkulak ikan dan pemburu rente.

f. Iklim dan Cuaca

Iklim dan cuaca merupakan salah satu komponen eksternal yang perlu

diperhatikan dalam menjalankan KUD Mina Teluk Semangka, karena

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

67

iklim dan cuaca sewaktu-waktu dapat memberikan peluang pada unit

usaha koperasi dalam memperoleh keuntungan optimal, tetapi di waktu

lain juga dapat memberikan ancaman bagi unit usaha koperasi yang

berakibat pada kerugian usaha. Faktor iklim dan cuaca merupakan hal

terpenting dalam aktifitas perikanan KUD Mina Teluk Semangka,

karena iklim dan cuaca dapat mempengaruhi hasil tangkap ikan nelayan

atau anggota koperasi serta mempengaruhi pendapatan anggota KUD

Mina Teluk Semangka.

Menurut David (2009) tahap-tahap menentukan faktor-faktor lingkungan

dalam analisis matriks EFE sebagai berikut:

a. Menentukan faktor-faktor yang menjadi peluang serta ancaman

koperasi pada kolom faktor strategi.

b. Menentukan derajat kepentingan relatif setiap faktor eksternal (bobot)

dengan menggunakan metode perbandingan berpasangan (Paired

Comparison). Penentuan bobot faktor eksternal dilakukan dengan

memberikan penilaian atau pembobotan angka pada masing-masing

faktor. Penilaian skala atau angka pembobotan sebagai berikut.

0 = jika faktor vertikal kurang penting dari faktor horizontal

1 = jika faktor vertikal sama pentingnya dengan faktor horizontal

2 = jika faktor vertikal lebih penting dari faktor horizontal

Evaluasi pembobotan faktor eksternal dapat dilihat pada Tabel 7.

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

68

Tabel 7. Evaluasi pembobotan faktor eksternal

A B C D E F Skor BobotABCDEF

Jumlah

Keterangan:A = Ekonomi, sosial dan budayaB = Kebijakan pemerintahC = TeknologiD = PemasokE = PesaingF = Iklim dan Cuaca

a. Menghitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan

skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan

pengaruh faktor tersebut terhadap koperasi. Pemberian nilai rating

untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi

rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian

nilai rating ancaman adalah kebalikannya.

b. Mengalikan bobot dengan rating, untuk memperoleh faktor

pembobotan. Hasilnya berupan skor pembobotan untuk masing-masing

faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 sampai 1,0.

c. Menjumlahkan skor pembobotan, untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi koperasi yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagaimana koperasi tertentu bereaksi terhadap faktor-

faktor eksternalnya. Tanpa mempedulikan jumlah peluang dan

ancaman kunci yang dimasukkan dalam matriks EFE, total nilai yang

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

69

dibobot tertinggi untuk organisasi adalah 4,0 dan yang terendah adalah

1,0. Rata-rata nilai yang dibobot adalah 2,5. Total rata-rata di bawah 2,5

menggambarkan koperasi lemah secara eksternal, sementara total nilai

di atas 2,5 mengindikasikan posisi eksternal yang kuat. Adapun

matriks strategi analisis faktor eksternal pada penelitian ini sebagai

berikut.

Tabel 8. Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)

Faktor Eksternal Bobot Rating Skor(BxR)

Rangking

PeluangABCD

Ancaman

EFGH

Total Nilai EFESumber : Rangkuti (2006)

Keterangan pemberian rating peluang:4 = Peluang yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka sangat

mudah diraih3 = Peluang yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka mudah

diraih2 = Peluang yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka sulit

diraih1 = Peluang yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka sangat

sulit diraih

Keterangan pemberian rating ancaman:4 = Ancaman yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka sangat

mudah untuk diatasi3 = Ancaman yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka mudah

untuk diatasi2 = Ancaman yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka sulit

untuk diatasi1 = Ancaman yang dimiliki KUD Mina Teluk Semangka sangat sulit

untuk diatasi

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

70

3. Analisis Matriks IE

Matriks I-E menggunakan parameter kekuatan internal dan pengaruh

eksternal koperasi yang masing-masing diidentifikasi dalam elemen

eksternal dan internal melalui matriks IFE dan EFE. Tujuan penggunaan

matriks I-E adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat koperasi

yang lebih detail.

Matriks I-E dapat mengidentifikasikan sembilan sel strategi koperasi,

tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi

tiga strategi utama yaitu :

a. Sel I, II, atau IV disebut tumbuh dan bangun (growth and build).

Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan

pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi

ke depan, dan integrasi horizontal)

b. Sel III, V, atau VII terbaik dapat dikelola dengan strategi

mempertahankan dan memelihara (hold and maintain)

c. Sel VI, VIII, atau IX adalah mengambil hasil atau melepaskan (harvest

and divest), yaitu usaha memperkecil atau mengurangi usaha (David

2009).

Dalam matriks I-E, total skor bobot IFE pada sumbu x dan total skor bobot

EFE pada sumbu y. Pada sumbu x dari matriks I-E, total skor bobot IFE

dikelompokkan ke dalam kuat (3,0-4,0), rata-rata (2,0-2,99) dan lemah

(1,00-1,99). Begitu pula dengan sumbu y, total skor bobot EFE

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

71

dikelompokkan dalam tinggi (3,0-4,0), menengah (2,0-2,99) dan rendah

(1,0-1,99). Matriks I-E dapat dilihat pada Gambar 5.

THEIFAS

TOTAL WEIGHTEDSCORES

THE EFAS Kuat3,0

Sedang2,0

Lemah1,0

TOTALWEIGHTEDSCORES

Tinggi3,0 I II III

Sedang2,0 IV V VI

Rendah1,0 VII VIII IX

Gambar 5. Matriks IE

4. Analisis Matriks SWOT

Analisis SWOT merupakan alat pencocokan (matching tool) yang

digunakan dalam mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi koperasi. Matriks ini menggambarkan bagaimana

peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi koperasi dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks SWOT

memerlukan key success factor. Penentuan key success factor dilakukan

pada saat identifikasi faktor eksternal dan internal. Proses penetuan factor-

faktor tersebut untuk aspek lingkungan eksternal dan internal merupakan

bagian yang sulit sehingga dibutuhkan judgement yang baik.

Langkah-langkah dalam membuat matriks SWOT adalah:

a. Hasil identifikasi peluang eksternal kunci koperasi, ancaman eksternal

kunci koperasi, kekuatan internal kunci koperasi, dan kelemahan

internal kunci koperasi.

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

72

b. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catat hasil

strategi SO dalam sel yang ditentukan.

c. Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catat hasil

strategi WO dalam sel yang ditentukan.

d. Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasil

strategi ST dalam sel yang ditentukan.

e. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat

hasil strategi WT dalam sel yang ditentukan. Model matriks SWOT

dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Matriks SWOT

FaktorInternal Kekuatan-S

Tuliskan KekuatanKelemahan-W

Tuliskan KelemahanFaktorEksternal

Peluang–ODaftar Peluang

Strategi SO

Atasi kelemahandengan

memanfaatkanpeluang

Strategi WO

Gunakan kekuatanuntuk memanfaatkan

peluang

Ancaman-TDaftar Ancaman

Strategi ST

Gunakan kekuatanuntuk menghindari

ancaman

Strategi WT

Meminimalkankelemahan dan

menghindari ancaman

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalan analisis SWOT antara lain adalah:

a. Analisis SWOT bisa sangat-sangat subyektif. Bisa saja terjadi dua

orang menganalisa satu koperasi yg sama menghasilkan SWOT yang

berbeda. Dengan demikian, hasil analisa SWOT hanya boleh

digunakan sebagai arahan dalam memecahkan masalah.

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

73

b. Pembuat analisa harus sangat-sangat realistis dalam menjabarkan

kekuatan dan kelemahan internal. Kelemahan yang disembunyikan atau

kekuatan yang tidak terjabarkan akan membuat arahan strategi menjadi

tidak bisa digunakan.

c. Analisa harus didasarkan atas kondisi yang sedang terjadi dan bukan

situasi yang seharusnya terjadi.

d. Hindari ”grey areas” atau variabel yang kurang jelas untuk

memudahkan dalam membedakan antara kekuatan dan kelemahan.

e. Hindari kerumitan yang tidak perlu dan analisa yang berlebihan dengan

membuat analisa SWOT sesingkat dan sesederhana mungkin untuk

memperoleh rumusan strategi yang dapat diterapkan.

5. Analisis Matriks QSPM

Matriks QSPM (Quantitative Strategi Planning Matrix) merupakan suatu

teknik analisis yang dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif dari

tindakan alternatif yang layak dengan membuat peringkat strategi untuk

memperoleh daftar prioritas. QSPM adalah alat yang memungkinkan ahli

strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara obyektif, dan

penilaian intuitif yang baik berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk

sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya. Strategi alternatif

diperoleh dari analisis matriks I-E dan matriks SWOT. Adapun langkah-

langkah yang diperlukan untuk mengembangkan QSPM antara lain,

sebagai berikut (David, 2009) :

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

74

a. Mendaftar peluang dan ancaman kunci eksternal, serta kekuatan dan

kelemahan internal organisasi pada kolom kiri matriks QSPM, yang

informasinya diambil dari matriks EFE dan IFE.

b. Memberikan bobot untuk setiap faktor kritis eksternal dan internal,

yang datanya identik dengan yang digunakan dalam matriks EFE dan

IFE.

c. Memeriksa tahap pencocokan strategi dan mengidentifikasi strategi

alternatif yang harus dipertimbangkan oleh koperasi (organisasi) untuk

diterapkan atau dilaksanakan.

d. Menetapkan daya tarik (Attractiveness Score) yang menunjukkan daya

tarik relatif dari setiap strategi terhadap strategi yang lain

e. Menghitung nilai total daya tarik (Total Attractiveness Score), yang

merupakan hasil perkalian bobot dengan nilai daya tarik. Alternatif

pemberian nilai daya tarik terhadap faktor-faktor eksternal dan internal

yang mempengaruhi strategi terpilih dilakukan sebagai berikut; 1 =

tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = sangat

menarik.

f. Menghitung jumlah nilai TAS (Total Attractiveness Score), yang

menunjukkan atau mengungkapkan strategi mana yang paling menarik

dari alternatif strategi yang ada atau ditawarkan. Semakin tinggi nilai

TAS, maka strategi tersebut semakin menarik untuk diimplementasikan.

Adapun matriks QSPM dapat dilihat pada Tabel 10.

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

75

Tabel 10. Matriks QSP

Faktor-Faktor

Bobot

Alternatif StrategiStrategi 1 Strategi 2 Strategi ... Strategi 9AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

Kekuatan

Kelemahan

Total BobotPeluang

Ancaman

Total bobotJumlahtotal nilaidaya tarik

Sumber : David (2009)

Keterangan :

AS : Nilai Daya Tarik

1 = tidak menarik 3 = cukup menarik

2 = agak menarik 4 = amat menarik.

Jika faktor sukses kritis tidak memberikan pengaruh pada pilihan

spesifik yang akan dibuat, maka tidak perlu memberikan Nilai

Daya Tarik pada strategi dalam sel tersebut.

TAS : Total Nilai Daya Tarik

TAS merupakan hasil perkalian antara bobot dengan nilai daya

tarik dalam setiap baris. Jumlah Total Nilai Daya Tarik

merupakan penjumlahan Total Nilai Daya Tarik dalam setiap

kolom strategi QSPM.

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus

1. Sejarah Kabupaten Tanggamus

Sejarah perkembangan daerah Kabupaten Tanggamus diawali pada tahun

1889. Belanda mulai masuk di daerah Kota Agung, yang pada saat itu

pemerintahannya dipimpin oleh seorang controller yang memerintah di

Kota Agung. Pemerintahan dilaksanakan oleh Pemerintah Adat yang

terdiri dari 5 (Lima) Marga : 1. Marga Gunung Alip (Talang Padang); 2.

Marga Benawang; 3. Marga Belungu; 4. Marga Pematang Sawah; 5.

Marga Ngarip. Masing-masing marga tersebut dipimpin oleh seorang

Pasirah.

Tahun 1944 berdiri Pemerintahan Kecamatan dan Kewedanaan, serta

tahun 1953 berdiri pula Pemerintahan Negeri yang juga sekaligus

menghapus Pemerintahan Adat. Pada masa Pemerintahan Kewedanaan

Kota Agung mengkoordinir 4 (empat) daerah Kecamatan yaitu Kecamatan

Kota Agung, Kecamatan Wonosobo, Kecamatan Cukuh Balak, dan

Kecamatan Talang Padang yang mencakup Kecamatan Pulau Panggung.

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

77

Selanjutnya pada tahun 1964 Pemerintahan Kewedanaan di hapuskan dan

Tahun 1971 Pemerintahan Negeri juga dihapuskan. Berdasarkan

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 114/1979 tanggal 30 juni 1979

dalam rangka mengatasi rentang kendali pelayanan kepada masyarakat dan

sekaligus merupakan persiapan pembentukan Pembantu Bupati Lampung

Selatan daerah Kota Agung yang berkedudukan di Kota Agung yang

terdiri dari 10 (sepuluh) Kecamatan dan 7 (tujuh) Perwakilan Kecamatan

dengan 300 (tiga ratus) desa dan 3 (tiga) Kelurahan serta 4 (empat) Desa

Persiapan.

Pada akhirnya dengan terbitnya Undang–Undang Nomor 2 Tahun 1997

yang diundangkan pada tanggal 3 Januari 1997 terbentuklah Kabupaten

Tanggamus yang diresmikan menjadi Kabupaten Tanggamus pada tanggal

21 maret 1997. Sejalan dengan dinamika perkembangan masyarakat adat

di Kabupaten Tanggamus pada tanggal 12 Januari 2004 Kepala Adat

Saibatin Marga Benawang merestui tegak berdirinya Marga Negara Batin,

yang sebelumnya merupakan satu kesatuan Adat dengan Marga

Benawang, pada tanggal 10 Maret 2004 di Pekon Negara Batin dinobatkan

Kepala Adat Negara Batin dengan gelar Sutan Batin Kamarullah Pemuka

Raja Semangka V. Dengan berdirinya Marga Negara Batin tersebut,

masyarakat adat yang pada tahun 1889 terdiri dari 5 marga, saat ini

menjadi 6 marga yaitu : 1. Marga Gunung Alip (Talang Padang); 2. Marga

Benawang; 3. Marga Belunguh; 4. Marga Pematang Sawah; 5. Marga

Ngarip; 6. Marga Negara Batin (LKJ Pemerintah Kabupaten Tanggamus,

2016).

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

78

2. Keadaan Geografis

Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu dari lima belas

kabupaten/kota yang ada pada Pemerintahan Provinsi Lampung. Secara

geografis, Kabupaten Tanggamus terletak pada posisi 104°18’-105°12’

Bujur Timur dan antara 5°05’-5°56’ Lintang Selatan. Keempat koordinat

bujur dan lintang tersebut membatasi wilayah seluas 2.855,46km² untuk

luas daratan ditambah dengan luas wilayah laut 1.799,5 km² di sekitar

Teluk Semangka. Oleh karena itu, luas keseluruhan adalah 4.654,96 km²

(BPS Tanggamus Dalam Angka, 2016).

Gambar 6. Peta Kabupaten Tanggamus

Pada Gambar 6 terlihat peta Kabupaten Tanggamus, secara administratif

letak geografis Kabupaten Tanggamus dibatasi oleh tiga wilayah daratan

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

79

dan satu wilayah laut pada sisi-sisinya. Batas-batas wilayah administratif

Kabupaten Tanggamus sebagai berikut :

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat dan

Lampung Tengah.

b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia.

c) Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat.

d) Sebelah Timur wilayah Kabupaten Tanggamus berbatasan dengan

Kabupaten Pringsewu.

3. Keadaan Topografi

Kabupaten Tanggamus memiliki topografi wilayah darat bervariasi antara

dataran rendah dan dataran tinggi, yang sebagian merupakan daerah

berbukit sampai bergunung sekitar 40% dari seluruh wilayah. Kabupaten

Tanggamus memiliki 2 (dua) sungai utama yang melintasi daerah-daerah

tersebut, kedua sungai itu adalah Way Sekampung dan Way Semangka.

Selain kedua sungai utama terdapat juga beberapa sungai yang mengaliri

wilayah Kabupaten Tanggamus yaitu Sungai Way Pisang, Sungai Way

Gatal, Sungai Way Semah, Sungai Way Senguras, Sungai Way Bulok,

Sungai Way Semuong (BPS Tanggamus Dalam Angka, 2016).

Kabupaten Tanggamus merupakan daerah beriklim tropis, dengan curah

hujan rata-rata 161,7 mm/bulan dan rata-rata jumlah hari hujan 15 hari per

bulan. Suhu udara rata-rata di Kabupaten Tanggamus bersuhu sedang, hal

ini disebabkan karena dilihat berdasarkan ketinggian wilayah dari

permukaan laut, Kabupaten Tanggamus berada pada ketinggian 0 sampai

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

80

dengan 2.115 meter. Terdapat lima gunung yang berada di Wilayah

Kabupaten Tanggamus, yaitu Gunung Tanggamus (2.102m) di kecamatan

Kota Agung, Gunung Suak (414m) di Kecamatan Cukuh Balak, Gunung

Pematang halupan (1.646km) diKec.Wonosobo, Gunung Rindingan

(1.508m) di Kec. Pulau Panggung, Gunung Gisting (786 m) di Kecamatan

Gisting (BPS Tanggamus Dalam Angka, 2016).

4. Keadaan Demografi

Penduduk Kabupaten Tanggamus berdasarkan proyeksi penduduk tahun

2015 mencapai 573.904 jiwa yang terdiri atas 299.214 jiwa penduduk laki-

laki dan 274.690 jiwa penduduk perempuan. Laju pertumbuhan penduduk

Kabupaten Tanggamus tahun 2010 – 2015 sebesar 1,34 persen, sedangkan

periode tahun 2014 – 2015 pertumbuhannya sekitar 1,19 persen.

Kecamatan Wonosobo merupakan kecamatan dengan pertumbuhan

penduduk terbesar yakni mencapai 3,16 persen, sedangkan kecamatan

dengan pertumbuhan terendah adalah Kecamatan Kelumbayan hanya 0,14

persen. Kepadatan penduduk di Kabupaten Tanggamus tahun 2015

mencapai 201 jiwa/km2. Kepadatan penduduk di 20 kecamatan cukup

beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan

Gisting dengan kepadatan sebesar 1.195 jiwa/km2 dan terendah di

Kecamatan Limau sebesar 73 jiwa/km2 (LKJ Pemerintah Kabupaten

Tanggamus, 2016).

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

81

5. Potensi Wilayah

Kabupaten Tanggamus dengan luas 4.654,96 km2 memiliki potensi pada

bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan pariwisata yang

masih terbuka untuk dikembangkan. Sektor pertanian, kehutanan dan

perikanan merupakan sektor terbesar penyumbang perekonomian di

Kabupaten Tanggamus. Selama periode tahun 2010 - 2015 distribusi

persentase ke tiga sektor ini mencapai rata-rata 47,48 persen pertahun

(LKJ Pemerintah Kabupaten Tanggamus, 2016).

Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi

Lampung yang terletak di bagian ujung selatan barat Pulau Sumatera yang

secara geografis sebagian wilayahnya dikelilingi oleh wilayah laut,

sehingga Kabupaten Tanggamus sangat berpotensi pada sentra perikanan.

Sektor perikanan di Kabupaten Tanggamus menjadi andalan untuk

meningkatkan kebutuhan ikan di pasaran. Komoditas ikan yang paling

terkenal dari perikanan laut di Kabupaten Tanggamus ialah ikan Blue

Marlin atau dalam bahasa daerah setempat disebut ikan Nibung, jenis ikan

ini banyak sekali terdapat di perairan Teluk Semangka.

Kabupaten Tanggamus dengan wilayah laut yang cukup luas membuat

sebagian masyarakat bekerja di sektor perikanan khususnya perikanan laut.

Jumlah rumah tangga atau perusahaan perikanan laut di Kabupaten

Tanggamus pada tahun 2015 sebanyak 5.604 rumah tangga. Kecamatan

Kota Agung merupakan salah satu kecamatan yang strategis dalam upaya

pengembangan sektor perikanan. Kecamatan Kota Agung berbatasan

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

82

langsung dengan Teluk Semangka sebagai daerah pelabuhan antar pulau

dan tempat pendaratan ikan, sehingga akses penduduk dalam melakukan

aktivitas di bidang perikanan menjadi lebih mudah. Tahun 2015

Kecamatan Kota Agung menjadi daerah dengan tingkat produksi

perikanan laut tertinggi di Kabupaten Tanggamus yaitu sebesar 5.634 ton

Selain Kota Agung yang menjadi sentra perikanan laut lainnya adalah

Kecamatan Wonosobo, Cukuh Balak, Semangka, Kelumbayan dan

Pematang Sawa dengan total hasil tangkapan sebesar 10.066,09 ton/tahun

(BPS Tanggamus Dalam Angka, 2016).

B. Keadaan Umum Kecamatan Kota Agung Pusat

1. Keadaan Geografis

Kota Agung Pusat adalah sebuah kecamatan sekaligus ibukota Kabupaten

Tanggamus, Lampung, Indonesia. Kota Agung Pusat terletak di dua jalan

utama Kota Agung yaitu Jl.Ir.Hi.Juanda dan Jl. Soekarno-Hatta, tepatnya

di bawah kaki Gunung Tanggamus dan di sisi pantai Teluk Semangka.

Secara geografis Kecamatan Kota Agung Pusat terletak pada posisi

104o18’-105o12’ Bujur Timur dan 5o05’-5o56’ Lintang Selatan.

Kecamatan Kota Agung Pusat dengan luas wilayah sebesar 10.130 ha

terbagi menjadi tiga kelurahan yaitu Kelurahan Baros, Kelurahan Pasar

Madang, dan Kelurahan Kuripan. Kecamatan Kota Agung Pusat juga

terbagi menjadi sepuluh pekon yaitu Pekon Kedamaian, Pekon Kelungu,

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

83

Pekon Kota Agung, Pekon Kusa, Pekon Negri Ratu, Pekon Penanggungan,

Pekon Pardasuka, Pekon Teratas, Pekon Terbaya dan Pekon Terdana.

Gambar 7. Peta Kecamatan Kota Agung Pusat

Pada Gambar 7 terlihat peta Kecamatan Kota Agung Pusat, secara

administratif letak geografis Kecamatan Kota Agung Pusat dibatasi oleh

tiga wilayah daratan dan satu teluk. Batas-batas wilayah administratif

Kecamatan Kota Agung Pusat adalah sebagai berikut:

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Gunung Tanggamus.

b) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Wonosobo.

c) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Gisting.

d) Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Semangka.

(BPS Kecamatan Kota Agung Dalam Angka, 2017).

2. Keadaan Topografi

Kecamatan Kota Agung Pusat memiliki topografi wilayah darat bervariasi

yang terdiri atas wilayah perbukitan, dataran rendah dan pesisir pantai

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

84

dengan suhu rata-rata 28oC–30oC. Daerah Kecamatan Kota Agung rata-

rata memiliki tekanan udara minimal sebesar 980,64 Nbs dan tekanan

udara maksimal sebesar 1.023,26 Nbs dengan tingkat kelembapan 30

persen sampai dengan 80 persen. Kecamatan Kota Agung merupakan

daerah beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata 160,08 sampai dengan

168,66 mm/bulan dan rata-rata jumlah hari hujan 10 hari/bulan (LKJ

Pemerintah Kabupaten Tanggamus, 2016).

3. Keadaan Demografi

Penduduk Kecamatan Kota Agung terdiri dari penduduk asli (Lampung)

dan penduduk pendatang dari luar daerah seperti Sunda, Jawa, Bali,

Madura, Palembang, dan Bengkulu. Penduduk Kecamatan Kota Agung

Pusat berdasarkan proyeksi penduduk Indonesia tahun 2016 mencapai

42.339 jiwa yang terdiri atas 21.666 jiwa penduduk laki-laki dan 20.673

jiwa penduduk perempuan (BPS Kecamatan Kota Agung Dalam Angka,

2017).

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan pendukung kegiatan yang dilakukan oleh

masyarakat yang berlangsung setiap harinya. Sarana dan prasarana yang

terdapat di Kecamatan Kota Agung terdiri dari sarana dan prasarana

perhubungan, pemerintahan, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sosial.

Sarana dan prasarana pada Kecamatan Kota Agung dapat dilihat pada

Tabel 11.

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

85

Tabel 11. Sarana dan prasarana di Kecamatan Kota Agung tahun 2016

Sarana/Prasarana Jenis Jumlah (Unit)

Perhubungan Terminal 1Kantor Pos 1Kantor Telkom 1Kantor PLN 1

Pemerintahan Balai Pekon 22Kantor Kelurahan 3Kantor Kecamatan 1Kantor Polisi 1

Ekonomi Pasar 1Bank 2Koperasi 3

Pendidikan TK 8SD 25SMP 6SMA 3

Sosial Masjid 30Gereja 2Vihara 1

Kesehatan Puskesmas 3Poliklinik 5

Total 120

Sumber : Pemerintah Kabupaten Tanggamus, 2016

Berdasarkan jumlah sarana yang tertera pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa

sarana umum yang terdapat di Kecamatan Kota Agung sudah memadai

untuk melayani penduduknya, dengan total sarana perhubungan sebanyak

4 unit, sarana pemerintahan sebanyak 28 unit, sarana ekonomi sebanyak 6

unit, sarana pendidikan sebanyak 42 unit, sarana sosial sebanyak 33 unit,

dan sarana kesehatan sebanyak 8 unit. Penduduk di Kecamatan Kota

Agung dianggap sudah menerima fasilitas sarana pendidikan karena

Kecamatan Kota Agung sudah memiliki sarana di setiap jenjang

pendidikan. Sarana kesehatan yang dimiliki oleh Kecamatan Kota Agung

dianggap sudah memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

86

sehingga masyarakat tidak perlu mencari ke tempat lain untuk memperoleh

sarana kesehatan. Sarana perhubungan yang dimiliki Kecamatan Kota

Agung juga sudah memadai, sehingga memudahkan masyarakat untuk

mengirim dan menerima barang atau beberapa hal lainnya terkait

kebutuhan masyarakat.

Kecamatan Kota Agung memiliki dua unit bank dan dua unit koperasi.

Sarana ekonomi tersebut digunakan masyarakat dalam hal simpan pinjam.

Masyarakat Kecamatan Kota Agung dapat dengan mudah melakukan

proses peminjaman modal jika masyarakat bergabung menjadi suatu

anggota dalam koperasi. Setiap anggota koperasi dapat melakukan

penyimpanan dengan bunga yang ditentukan oleh koperasi dan anggota

juga berhak untuk melakukan peminjaman dengan bunga yang lebih

rendah dibandingkan jika meminjam di bank. Di sisi lain, keberadaan

koperasi juga dapat membantu masyarakat untuk memperoleh kebutuhan

pokok melalui unit usaha warung serba ada (WASERDA) dengan harga

yang lebih murah dibandingkan di kios atau toko-toko lainnya.

Kecamatan Kota Agung juga memiliki satu unit pasar, yaitu Pasar Madang

Kota Agung, yang merupakan tempat penjualan hasil penangkapan ikan

oleh nelayan.Pasar Madang Kota Agung digunakan nelayan anggota

koperasi untuk memasarkan produknya melalui sistem lelang pada unit

usaha pelelangan ikan (TPI) yang dimiliki oleh Koperasi Unit Desa (KUD)

Mina Teluk Semangka. Ketersediaan pasar mempermudah nelayan dalam

memasarkan hasilnya karena mereka tidak perlu mencari tempat lain

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

87

dalam hal pemasaran hasil penangkapan ikan. Berdasarkan data jumlah

sarana umum yang terdapat di Kecamatan Kota Agung, penduduk di

Kecamatan Kota Agung tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh

pelayanan umum.

5. Potensi Wilayah

Kecamatan Kota Agung merupakan daerah dengan mayoritas mata

pencaharian penduduknya sebagai nelayan. Kecamatan Kota Agung

berbatasan langsung dengan Teluk Semangka, sehingga akses penduduk

dalam melakukan aktivitas di bidang perikanan menjadi lebih mudah.

Wilayah pesisir di Kecamatan Kota Agung memiliki potensi sumberdaya

perikanan yang tinggi, baik untuk pengembangan budidaya perikanan

maupun kegiatan penangkapan ikan. Berdasarkan analisis sumberdaya

ikan tingkat Potensi Ikan Lestari (MSY = Maximum Sustainable Yield) di

perairan laut bagian barat Propinsi Lampung mencapai 16.600 ton/tahun,

hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya kelautan dan perikanan di

Kabupaten Tanggamus memiliki potensi yang sangat besar dan sangat

prospektif untuk dikembangkan.

Terdapat berbagai jenis ikan ekonomis penting di sekitar wilayah perairan

Teluk Semangka, seperti Ikan Tuna (Thunnus albacares), Setuhuk (Sword

Fish), Ikan Simba/Kuwe (Carangidae), Tenggiri, Kakap Merah, serta

berbagai jenis Udang Penaid dan Lobster. Oleh karena itu, pengelolaan

sumberdaya hayati perikanan dan kelautan di Kabupaten Tanggamus ke

sangat memegang peranan penting. Saat ini, tingkat pemanfaatan

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

88

sumberdaya perikanan di Kecamatan Kota Agung masih belum optimal.

Sistem penangkapan ikan oleh nelayan di Kecamatan Kota Agung masih

bersifat terbatas pada perairan pantai. Menurut Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Tanggamus (2015), hal tersebut dikarenakan

kurangnya pembinaan dari pemerintah dan kurangnya program yang

dikhususkan untuk para nelayan serta belum dibangunnya sistem informasi

yang dapat diakses oleh nelayan dengan mudah dan cepat.

Teluk Semangka merupakan pelabuhan perikanan yang berada di ujung

Tenggara Pulau Sumatera. Masyarakat nelayan hanya mengandalkan

pengalaman dan kebiasaan dalam menangkap ikan, tanpa didukung oleh

data-data informasi yang akurat mengenai daerah penangkapan ikan yang

potensial. Selain itu, fasilitas armada penangkapan ikan juga masih

terbatas, baik dari ukuran, maupun jumlahnya, sehingga belum dapat

menjangkau daerah penangkapan ikan yang potensial. Hal ini menjadi

kendala bagi pengembangan usaha ikan tangkap karena armada

penangkapan yang digunakan memiliki kapasitas penangkapan yang kecil

dan daya jelajah perairan yang terbatas, sehingga tingkat pemanfaatan

sumberdaya perikanan menjadi terbatas. Untuk itu, dalam proses

pengembangannya dibutuhkan peran pemerintah setempat dan pihak lain

yang terkait, seperti koperasi yang berperan sebagi jasa layanan

pendukung pada pengembangan usaha ikan tangkap.

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

89

C. Keadaan Umum KUD Mina Teluk Semangka

1. Sejarah Berdirinya KUD Mina Teluk Semangka

Pembentukan dan pendirian Koperasi Unit Desa Mina Teluk Semangka

dipelopori oleh lima orang tokoh masyarakat yang diketuai oleh Bapak

Hadji Soffian dan membentuk suatu paguyuban atau kelompok nelayan

pada tanggal 16 Desember 1968 dengan nama Koperasi Persatuan Tenaga

Nelayan (KOPTN). Latar belakang berdirinya KOPTN didasari oleh

keinginan para nelayan yang bertempat di Kelurahan Pasar Madang untuk

memperoleh suatu wadah atau tempat pemasaran hasil produksi dan

penyediaan sarana produksi dengan harga yang lebih rendah, sehingga

memperoleh input produksi dengan harga yang maksimal. Harga ikan

yang sering mengalami fluktuasi, membuat para nelayan berfikir untuk

menciptakan suatu wadah pemasaran hasil produksi dan penyediaan sarana

produksi.

Seiring berjalannya waktu, KOPTN mengalami perkembangan yang baik

hingga akhirnya tepat pada tanggal 10 Oktober 1995 resmi menjadi sebuah

koperasi yang disahkan sebagai lembaga formal dengan nama Koperasi

Unit Desa Mina Teluk Semangka yang memiliki Nomor Badan Hukum:

16/PAD/KWK/1995 dan dibuktikan dengan surat pengesahan dari Dinas

Koperasi, UMK dan Perindustrian Kabupaten Tanggamus. Pada saat

pergantian nama KOPTN menjadi KUD Mina Teluk Semangka diketuai

oleh bapak Mansyur Karnawi. Pergantian nama dari KOPTN menjadi

KUD Mina Teluk Semangka dikarenakan sektor usaha yang dilakukan

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

90

tidak hanya pada sektor perikanan saja tetapi juga pada sektor perkebunan

dan kehutanan. Oleh karena itu, dipilih nama KUD Mina Teluk Semangka

untuk mewakili daerah kerja koperasi pada wilayah perikanan di Teluk

Semangka.

Awal berdirinya KUD Mina Teluk Semangka memiliki tiga unit usaha

yaitu Unit Usaha TPI (Tempat Pelelangan Ikan), Unit Usaha Simpan

Pinjam dan Unit Usaha Waserda (Warung serba ada). Tahun 2006 unit

usaha WASERDA dihapuskan oleh KUD Mina Teluk Semangka

dikarenakan unit usaha tersebut tidak mengalami perputaran modal,

sehingga koperasi mengalami kerugian yang cukup besar. Sejak tahun

2014 - 2016, KUD Mina Teluk Semangka telah memiliki empat unit usaha

yang aktif beroperasi dan menjadi sumber pendapatan bagi koperasi yaitu

unit usaha pelelangan ikan, unit usaha simpan pinjam, unit usaha pengisian

bahan bakar (SPDN), dan unit usaha es balok. Modal awal pendirian KUD

Mina Teluk Semangka sebesar Rp 8.145.000,00 yang berasal dari

simpanan pokok, simpanan wajib dan hibah dari para pendiri. Anggota

KUD Mina Teluk Semangka pada waktu didirikan berjumlah 263 orang.

KUD Mina Teluk Semangka pada tanggal 24 November 2009 mengalami

pembaharuan nomor badan hukum yaitu No. 161/PAD/BH/X.6/XI/2009

untuk melakukan pengajuan sertifikat nomor induk koperasi (NIK). KUD

Mina Teluk Semangka menjadi satu-satunya koperasi sektor perikanan

tertua di Kecamatan Kota Agung yang dinyatakan aktif secara

kelembagaan maupun usaha oleh Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

91

Menengah Republik Indonesia melalui pemberian sertifikat NIK dengan

nomor 1802190020010 pada tanggal 26 Mei 2015.

2. Visi dan Misi KUD Mina Teluk Semangka

Visi dan Misi dalam suatu koperasi dijadikan pedoman dalam membangun

koperasi yang lebih baik dimasa depan. Saat ini KUD Mina Teluk

Semangka belum mempunyai visi dan misi yang jelas tercantum pada

struktur organisasi, tetapi pada dasarnya koperasi ini mempunyai tujuan

yang menggambarkan visi dan misi yang sama seperti koperasi perikanan

lain yang ada di Indonesia. Adapun tujuan dari berdirinya KUD Mina

Teluk Semangka yaitu sebagai wadah perekonomian yang dapat

membantu kehidupan masyarakat nelayan khususnya bagi para nelayan

anggota dan masyarakat pada umumnya dan mengembangkan kegiatan

usaha koperasi yang dapat memperkokoh tatanan ekonomi anggota.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan seluruh anggota

koperasi yang dipimpin oleh pengurus.

3. Struktur Organisasi KUD Mina Teluk Semangka

Struktur organisasi sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan

operasional suatu badan usaha. Struktur organisasi merupakan gambaran

mengenai suatu hubungan tanggung jawab dan wewenang yang dapat

dilihat dari adanya pembagian kerja yang jelas pada setiap individu.

Struktur organisasi KUD Mina Teluk Semangka terdiri dari Rapat

Anggota, Pengurus, Badan Pengawas, BPP, dan Karyawan. Susunan

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

92

kepengurusan KUD Mina Teluk Semangka sudah pernah mengalami

perubahan sebanyak enam kali semenjak KUD Mina Teluk Semangka

didirikan. Struktur organisasi KUD Mina Teluk Semangka berdasarkan

hasil rapat anggota tahunan (RAT) periode 2014 – 2019 dapat dilihat pada

Gambar 8.

Gambar 8. Struktur organisasi KUD Mina Teluk Semangka

Pada Gambar 8 dapat dijelaskan bahwa struktur organisasi tertinggi pada

KUD Mina Teluk Semangka adalah Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang

merupakan sarana pengambilan keputusan untuk menentukan pengurus

beserta badan pengawas dari KUD Mina Teluk Semangka. Badan

pengawas mempunyai peranan sebagai pengarah, pembimbing, dan

Rapat Anggota Tahuan (RAT)

PengurusKetua : Joni MadasikWk. Ketua : Fadil .S.Sekretaris : Budiman Nur, S.HWk. Sekretaris : Rusli GaniBendahara : Hi.M. Husni .S.

Badan PengawasKetua : BuchoriAnggota I : M. NurAnggota II :IskandarBPP

KaryawanADM Umum : Eluta Ayu .L.Pembukuan : Linda LevinaKasir : Sunenah

Unit UsahaPelelanganIkan (TPI)

Unit UsahaBahan Bakar

(SPDN)

Unit UsahaSimpanPinjam

Unit UsahaPemasaranEs Balok

Anggota KUD Mina Teluk Semangka

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

93

pembina pada setiap kegiatan koperasi. Pengurus KUD Mina Teluk

Semangka terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris dan

bendahara. Pengurus dibantu oleh kepala unit usaha berperan sebagai

penggerak setiap unit kegiatan usaha koperasi yaitu unit usaha TPI

(Tempat Pelelangan Ikan), unit usaha SPB Nelayan, unit usaha simpan

pinjam dan unit usaha pemasaran es balok.

KUD Mina Teluk Semangka pada waktu didirikan memiliki jumlah

anggota sebanyak 263 orang, namun seiring berjalannya waktu jumlah

tersebut mengalami penurunan dikarenakan terjadi pergantian keanggotaan

pada golongan tua dan ada beberapa anggota yang berhenti menjadi

anggota koperasi. KUD Mina Teluk Semangka saat ini memiliki anggota

sebanyak 150 orang. Anggota KUD Mina Teluk Semangka saat mendaftar

untuk menjadi anggota, wajib membayar simpanan pokok sebesar Rp

10.000,00 dan simpanan wajib sebesar Rp 5.000,00 per bulan. Anggota

tetap KUD Mina Teluk Semangka terdiri dari nelayan, pedagang ikan dan

pengusaha ikan asin.

4. Sarana dan Prasarana KUD Mina Teluk Semangka

KUD Mina Teluk Semangka saat ini memiliki dua kantor yaitu kantor

sekretariat atau kantor pusat yang berada di dekat pintu masuk Pasar

Madang Kota Agung dan kantor pelelangan ikan (TPI) yang berada di

dalam Pasar Madang Kota Agung. Sarana dan prasarana kantor yang ada

saat ini antara lain meja, kursi, komputer, printer dan alat kebutuhan

administratif lainnya. Kantor sekretariat KUD Mina Teluk Semangka

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

94

terdiri dari beberapa bagian yaitu ruang kerja karyawan, ruang rapat, ruang

tunggu tamu dan kamar mandi. Pada kantor pelelangan ikan (TPI) terdiri

dari ruang kerja karyawan dan lapak pelelangan ikan. Kantor sekretariat

KUD Mina Teluk Semangka dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Kantor sekretariat KUD Mina Teluk Semangka

5. Unit Usaha KUD Mina Teluk Semangka

Pada dasarnya usaha koperasi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para

anggota, khususnya kebutuhan yang berkaitan dengan mata pencaharian

anggota koperasi. KUD Mina Teluk Semangka telah memilih unit-unit

usaha yang didirikan sesuai dengan kondisi mata pencaharian anggota

yang umumnya masyarakat yang bergerak di bidang perikanan tangkap,

seperti nelayan, pengolah hasil perikanan, dan bakul atau pedagang ikan.

KUD Mina Teluk Semangka memiliki empat unit usaha, yaitu Unit Usaha

TPI (Tempat Pelelangan Ikan), Unit Usaha SPB Nelayan, Unit Usaha

Simpan Pinjam dan Unit Usaha Es Balok.

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

95

a. Unit Usaha TPI (Tempat Pelelangan Ikan)

Unit usaha TPI (Tempat Pelelangan Ikan) KUD Mina Teluk

Semangka berlokasi di Pasar Madang Kota Agung. Unit usaha TPI

(Tempat Pelelangan Ikan) di KUD Mina Teluk Semangka merupakan

unit usaha yang menjadi tulang punggung KUD Mina Teluk

Semangka, karena unit usaha TPI memberikan kontribusi nilai yang

paling besar dibandingkan dengan unit usaha lain. Sejak tahun 1995

hingga sekarang, KUD Mina Teluk Semangka dipercaya oleh

Pemerintah Kabupaten Tanggamus untuk menyelenggarakan unit

usaha pelelangan ikan. Unit usaha TPI ini sangat bermanfaat bagi

nelayan anggota koperasi, karena unit usaha TPI berperan sebagai

perantara antar nelayan dan bakul selaku pembeli hasil tangkapan

serta sebagai penetap harga melalui juru tawar, sehingga nelayan tidak

perlu mencari wadah atau tempat lain untuk memasarkan hasil

tangkapannya.

Adapun pengelolaan TPI KUD Mina Teluk Semangka sebagai

berikut, nelayan menyetorkan hasil tangkapan ikan ke Tempat

Pelelangan Ikan (TPI), Bakul membeli ikan di Tempat Pelelangan

Ikan (TPI) dengan sistem lelang dibantu oleh dua petugas TPI. Pada

Gambar 10 terlihat dua petugas duduk di atas bangku tinggi sebelah

kanan. Petugas pertama menyebutkan harga hasil perikanan tangkap,

mulai dari Rp 100.000,00 sampai Rp 850.000,00/keranjang. Terdapat

beberapa jenis ikan yang dilelang dengan harga yang berbeda-beda.

Pada kegiatan pelelangan ikan, harga sekeranjang ikan layang mulai

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

96

dari Rp 250.000,00 sampai Rp 350.000,00 untuk harga sekeranjang

ikan kembung mulai dari Rp 500.000,00 sampai dengan Rp

800.000,00, harga sekeranjang ikan teri kisaran Rp 150.000,00 sampai

dengan Rp 250.000,00, harga sekeranjang ikan campuran mulai dari

Rp 100.000,00 sampai Rp 150.000,00 dan untuk harga sekeranjang

ikan selar mulai dari Rp 500.000,00 sampai dengan Rp 750.000,00.

Apabila ada bakul yang menunjuk, maka petugas ke dua akan

mencatat ke buku pelelangan ikan dan ikan yang sudah terjual

diketepikan. Bakul membayar hasil lelang kepada kasir dan nelayan

menerima pembayaran hasil penjualan ikan dari kasir.

Gambar 10. Petugas pelelangan ikanTPI KUD Mina Teluk Semangka

Atas jasa pelelangan tersebut KUD Mina Teluk Semangka mendapat

pemasukan dari potongan atau retribusi pelelangan ikan sebesar 5%.

Retribusi tersebut mengacu sesuai dengan keputusan PERDA Provinsi

Lampung No. 32 Tahun 2014 dan hasil keputusan Rapat Anggota

Tahunan (RAT). Berdasarkan keputusan tersebut, untuk operasional

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

97

TPI KUD Mina Teluk Semangka setiap nelayan dan bakul dipungut

biaya administrasi lelang (BAL) sebesar 5% yang terdiri dari 2,5 %

volume penjualan ikan milik nelayan dan 2,5% volume pembelian

ikan milik bakul atau pembeli ikan. Kondisi Unit usaha TPI KUD

Mina Teluk Semangka dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Unit usaha TPI KUD Mina Teluk Semangka

Perkembangan perolehan hasil perikanan tangkap di TPI KUD Mina

Teluk Semangka pada tahun terakhir mengalami fluktuasi yang

berpengaruh pada pendapatan unit pelelangan ikan di tempat

pelelangan ikan (TPI). Pada tahun 2015, unit usaha pelelangan ikan

memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp 12.000.000,00 per tahun

dan tahun 2016 TPI KUD Mina Teluk semangka memperoleh

pendapatan bersih sebesar Rp 17.250.000,00 per tahun. Perolehan

pendapatan bersih dari unit usaha pelelangan pada tahun 2017 sebesar

Rp 20.580.000,00. Perolehan pendapatan bersih TPI KUD Mina

Teluk Semangka tahun 2017 jika dibandingkan dengan tahun

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

98

sebelumnya hanya mengalami sedikit peningkatan. Sedikitnya

peningkatan pendapatan KUD Mina Teluk Semangka dari unit

pengelolaan TPI tahun 2017 ini diduga akibat faktor alam yang kurang

mendukung karena sering terjadi badai dan gelombang laut yang

tinggi sehingga frekuensi nelayan melaut mengalami penurunan.

Kondisi tersebut diduga pula karena terjadinya kelangkaan BBM dan

tingginya tingkat harga-harga umum yang mengakibatkan komponen

biaya operasional melaut meningkat tajam.

b. Unit Usaha Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN)

Unit usaha SPDN KUD Mina Teluk Semangka berlokasi di Pasar

Madang Tanggamus dengan nama SPDN Mina Teluk Semangka Kota

Agung. Unit SPDN (Solar Packed Dealer Nelayan) KUD Mina Teluk

Semangka mulai dioperasikan pada tahun 2014. Tujuan dari pendirian

SPDN adalah :

1) Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat khususnya nelayan

dan berupaya tetap menjaga stabilitas harga solar yang murah dan

terjangkau.

2) Menyediakan solar yang berkualitas baik kepada nelayan sebagai

bahan bakar armadanya dalam kegiatan operasi penangkapan ikan.

3) Tempat penyediaan solar yang mudah dijangkau oleh nelayan.

SPDN Mina Teluk Semangka Kota Agung merupakan salah satu

bentuk unit usaha dari KUD Mina Teluk Semangka yang dikhususkan

untuk memenuhi kebutuhan solar nelayan pesisir pantai barat,

Page 117: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

99

utamanya nelayan perairan Teluk Semangka Tanggamus. Pada tahun

2014, SPDN Mina Teluk Semangka beroperasi melayani kebutuhan

nelayan, namun karena perhitungan bisnis yang tidak menguntungkan

menyebabkan pihak pengelola SPDN Mina Teluk Semangka kesulitan

keuangan. Adapun kendala yang dihadapi SPDN Mina Teluk

Semangka adalah kurangnya konsumen, yaitu para nelayan yang

membeli solar ke SPDN. Hal ini disebabkan karena adanya surat izin

bagi nelayan untuk membeli solar di SPBU dan kebanyakan dari

nelayan telah terbiasa membeli solar di SPBU menggunakan derigen.

Selain itu juga, sebagian nelayan tidak membeli solar di SPDN Mina

Teluk Semangka dikarenakan akses insfrastruktur yang kurang

memadai seperti terdapat jalan yang rusak serta lokasi sangat jauh dari

SPDN, sehingga para nelayan memerlukan cost atau biaya tinggi

untuk menjangkau dan mendapatkan solar.

Adapun kuota SPDN Mina Teluk Semangka yaitu 6 tangki solar

perbulan, dengan kapasitas 16.000 liter per tangki. Adapun hitungan

bisnis untuk kebutuhan solar bagi nelayan Teluk Semangka sebanyak

3.000-4.000 liter perhari, sehingga akan tercapai target dari PT

Pertamina SPDN Mina Teluk Semangka menghabiskan 6 tangki solar

perbulan. Harga satu liter solar di SPDN Mina Teluk Semangka

adalah Rp 5.150,00. Berdasarkan Perpres nomor 191 tahun 2014,

SPDN Mina Teluk Semangka akan memperoleh keuntungan bersih

sebesar Rp180,00 setiap satu liter solar.

Page 118: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

100

Saat ini pengelola SPDN Mina Teluk Semangka akan kembali

mengelola SPDN bersama-sama dengan KUD Mina Teluk Semangka.

Pada SPDN Mina Teluk Semangka masih dilakukan perbaikan atas

kerusakan fisik SPDN, pengecekan tehnik mesin dan tangki solar oleh

pihak vendor PT Pertamina dan sedang direkomendasikan kelayakan

beroperasi SPDN Mina Teluk Semangka. Pada Gambar 12 terlihat

kondisi SPDN Mina Teluk Semangka.

Gambar 12. SPDN Mina Teluk Semangka

c. Unit Usaha Simpan Pinjam

Unit Simpan Pinjam KUD Mina Teluk Semangka ditujukan untuk

melayani kegiatan penyimpanan dan peminjaman uang anggota

koperasi. Fasilitas kredit diberikan kepada anggota untuk membantu

pangadaan permodalan usaha mereka. Baik pedagang ikan, pengolah

ikan, nelayan pemilik, maupun pengurus KUD Mina Teluk Semangka

pernah meminjam uang sebagai modal usaha koperasi.

Page 119: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

101

Unit usaha simpan pinjam melayani anggota KUD Mina Teluk

Semangka dengan bunga rendah yaitu 2 persen per tahun,

dibandingkan tingkat bunga di bank yaitu berkisar antara 8 persen

hingga 12 persen per tahun. Adapun batas pinjaman uang berkisar

Rp 1.000.000,00 sampai dengan Rp 1.500.000,00. KUD Mina Teluk

Semangka menggunakan sistem pinjaman bulanan. Hal ini bertujuan

memudahkan anggota dalam pembayaran pinjaman.

KUD Mina Teluk Semangka masih kesulitan dalam hal pengontrolan

usaha simpan pinjam karena sulitnya mengontrol anggota dalam hal

pengembalian pinjaman. Pada laporan keuangan tahun 2016 tercatat

bahwa KUD Mina Teluk Semangka memiliki jumlah piutang lewat

waktu sebesar Rp 13.694.740,00 yang artinya cukup banyak anggota

yang menunggak pembayaran pinjaman atau kredit macet. Belum

maksimalnya pemahaman dan ketaatan anggota mengenai tata cara

simpan pinjam di KUD Mina Teluk Semangka, terutama ketepatan

dalam meyelesaikan kewajibannya menjadi kendala yang dihadapi

pengurus sampai saat ini.

d. Unit Usaha Es Balok

KUD Mina Teluk Semangka memiliki pabrik es sebagai salah satu

unit usaha pemasaran es balok. Unit usaha es balok yang berdiri pada

tahun 2014 merupakan unit pelayanan yang memasok kebutuhan es

balok bagi anggota nelayan dan pedagang ikan. Anggota nelayan dan

pedagang ikan menggunakan es balok untuk mendukung rantai dingin

Page 120: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

102

ikan. Kebutuhan es balok berguna bagi kapal perikanan (terutama

yang belum menggunakan freezer) dan juga bagi kegiatan pedagang

ikan untuk menyegarkan ikan. Unit usaha pemasaran es balok KUD

Mina Teluk Semangka dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Unit usaha es balok KUD Mina Teluk Semangka

Harga es balok KUD Mina Teluk Semangka yaitu Rp 18.000,00 per

balok. Tingkat harga es balok yang dijual KUD Mina Teluk

Semangka ini relatif lebih rendah dengan es balok yang dijual di

depot es, yaitu dengan selisih harga Rp 1.000,00 sampai Rp 2.000,00

per es balok. Hal ini dapat meringankan beban anggota KUD Mina

Teluk Semangka karena anggota tidak perlu mengeluarkan biaya

transportasi untuk memperoleh es balok.

Page 121: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan penelitian yaitu :

1. Secara internal, kekuatan utama yang dimiliki KUD Mina Teluk

Semangka adalah unit usaha saling melengkapi yang sesuai dengan

kebutuhan anggota dan kelemahan utamanya adalah belum adanya

pengolahan produk yang menghasilkan nilai tambah.

2. Secara eksternal, peluang utama yang dimiliki KUD Mina Teluk

Semangka adalah tingginya tingkat permintaan atau konsumsi perikanan

tangkap dan ancaman utamanya adalah kurangnya kesadaran masyarakat

dalam berkoperasi.

3. Strategi prioritas yang dapat digunakan untuk pengembangan dan

pembangunan KUD Mina Teluk Semangka Kabupaten Tanggamus yaitu :

(a) mendayagunakan dan meningkatkan kemampuan anggota dalam

diversifikasi produk dengan menggunakan teknologi pengolahan hasil

perikanan tangkap, (b) kerja sama dengan pemerintah dan pihak lain dalam

menciptakan pengembangan unit usaha berbasis wisata, (c) memanfaatkan

sumberdaya manusia yang terlatih untuk mengatasi keterbatasan dalam

Page 122: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

168

mengikuti perkembangan teknologi, dan (d) Meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam berkoperasi dan kesadaran anggota dalam melunasi

simpanan wajib untuk dapat meningkatkan modal KUD Mina Teluk

Semangka.

B. Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka saran yang diberikan adalah :

1. Guna mewujudkan partisipasi aktif anggota dalam pembayaran simpanan

wajib, perlu diupayakan peningkatan pendidikan maupun pelatihan dasar

yang diberikan secara menyeluruh kepada anggota KUD Mina Teluk

Semangka. Selain itu juga, dalam pengembangan KUD Mina Teluk

Semangka perlu dilakukan langkah operasional berupa penambahan unit

usaha pengolahan ikan untuk menghasilkan diversifikasi olahan ikan

seperti abon ikan, kerupuk ikan dan ikan asap serta melakukan penetrasi

pasar menggunakan aplikasi e-commerce untuk koperasi perikanan yaitu

PasarLaut.com. Hal ini dimaksudkan agar anggota ikut ambil bagian

dalam kegiatan unit usaha yang dijalankan koperasi. Dengan demikian

koperasi dapat memperoleh keuntungan dan memperkuat cadangan yang

menjadi sumber modal koperasi.

2. Pemerintah daerah sebaiknya mengarahkan pemberdayaan masyarakat

berbasis pariwisata bahari melalui KUD Mina Teluk Semangka dan

memberikan bantuan berupa teknologi pengolahan hasil perikanan tangkap

kepada KUD Mina Teluk Semangka, sehingga KUD Mina Teluk

Page 123: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

169

Semangka dapat menambah dan menjalankan unit usaha wisata bahari dan

unit usaha pengolahan ikan.

3. Peneliti lain diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini mengenai analisis

kesejahteraan anggota KUD Mina Teluk Semangka, untuk dapat melihat

perbedaan tingkat kesejahteraan antara nelayan anggota dengan non

anggota KUD Mina Teluk Semangka.

Page 124: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P dan N. Widiyanti. 2003. Dinamika Koperasi. Rineka Cipta. Jakarta.

Ariesta, W., D.A.H. Lestari, W.D. Sayekti. 2016. Perilaku Konsumen DanStrategi Pengembangan Agroindustri Beras Siger Tunas Baru DiKelurahan Pinang Jaya Kemiling Kota Bandar Lampung. JIIA. Vol 4(3). http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIA/article/view/1508/1362.Diakses pada tanggal 25 Desember 2017.

Baswir, R. 2000. Koperasi Indonesia. Edisi Pertama. Yogakarta: BPFE UGM.

Brikmar, E. 2008. Strategi Pengembangan Koperasi Perikanan Mina Jaya MuaraAngke, Jakarta Utara. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

David, F. R. 2006. Manajemen Strategi: Konsep, Buku satu. Edisi ke-10.Terjemahan Ichsan, Setyo Budi. Salemba Empat, Jakarta.

_________. 2009. Manajemen Strategi: Konsep, Buku satu. Edisi ke-12.Terjemahan Ichsan, Setyo Budi. Salemba Empat, Jakarta.

Dewi, VS, D.A.H. Lestari, dan R. Adawiyah. 2017. Kinerja, KesejahteraanAnggota, Dan Strategi Pengembangan Koperasi Unit Desa. JIIA. Vol 5(1). http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIA/article/view/1677/1503.Diakses pada tanggal 25 Desember 2017.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanggamus. 2018. Produksi kelautandan perikanan tangkap Kabupaten Tanggamus tahun 2013-2017. DinasKelautan dan Perikanan Kabupaten Tanggamus. Kabupaten Tanggamus.

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung. 2016. Sebaran jumlah koperasidi Provinsi Lampung berdasarkan status keaktifan per kabupaten dankota tahun 2016. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung. BandarLampung.

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tanggamus. 2016. Sebaran koperasimenurut sektor di Kabupaten Tanggamus tahun 2016. Dinas Koperasidan UMKM Kabupaten Tanggamus. Kabupaten Tanggamus.

Page 125: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

Firdaus M, Agus S. 2002. Perkoperasian, Sejarah, Teori dan Praktek. GhaliaIndonesia. Bogor.

Gaspersz, V. 2012. All In One Strategy Management. Terjemahan T.Herawati.Vinchirsto Publication. Bogor.

Ghaisani, AS. 2017. Analisis Kinerja dan Strategi Pengembangan Usaha TaniSayuran Organik di Kota Bandar Lampung. Skripsi. UniversitasLampung. Bandar Lampung.

Hadhikusuma, SR. 2002. Hukum Koperasi Indonesia. Rajawali Pers. Jakarta.

Hendrojogi. 2004. Koperasi : Asas-Asas, Teori dan Praktik. PT Raja GrafindoPersada. Jakarta.

Hunger, JD dan Wheelen, TL. 2003. Manajemen Strategis. Andi. Yogyakarta.

Irawati, DA, M. Hubeis, dan Muksin. 2017. Strategi Pengembangan KoperasiPeternak Galur Murni Di Kabupaten Jember. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jabm/article/view/14879 Diakses pada tanggal 25 Desember2017.

Junarto, TA. 2008. Manajemen Strategi Pengembangan Koperasi Petani OrganikSerikat Petani Indonesia Di Bogor. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB.Bogor.

Kotler P, L. Kevin dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi BahasaIndonesia. Pearson Education Asia Pte. Ltd. Dan PT Prenhallindo.Jakarta.

Kuncoro, M. 2006. Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif.Erlangga. Jakarta.

Marta, AT. 2010. Strategi Pengembangan Usaha Koperasi Simpan Pinjam WargaSepakat Di Ciampea Bogor Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Ekonomi danManajemen. IPB. Bogor.

Muyasaroh S. 2004. Kajian Strategi Pengembangan KUD Mandiri Mina KaryaBhukti Desa Blanakan Kabupaten Subang. Skripsi. Bogor: DepartemenIlmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, InstitutPertanian Bogor.

Nurhidayati, E, D.A.H. Lestari, dan A. Nugraha. 2015. Strategi PengembanganKoperasi Agro Siger Mandiri Di Kecamatan Kalianda KabupatenLampung Selatan. JIIA. Vol 3 (1). http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIA/ article/view/1018/923. Diakses pada tanggal 25 Desember 2017.

Page 126: STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (K UD) …digilib.unila.ac.id/55337/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · koperasi, ahli, dan regulator. Metode analisis data yang digunakan

Pratama, L, A.V.S Hubeis, dan N.H. Pandjaitan. 2017. Analisis Tingkat KepuasanAnggota dan Strategi Pengembangan Koperasi (Studi Kasus KoperasiKredit Sehati Jakarta). http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/article/view/17996. Diakses pada tanggal 25 Desember 2017.

Putri, RM, D.A.H. Lestari, dan W.S. Sayekti. 2017. Kinerja dan StrategiPengembangan PrimkoptiKabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.JIIA, Vol 5 (2). http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIA/article/view/1657/1483. Diakses pada tanggal 25 Desember 2017.

Ramadhan, DA. 2009. Analisis Strategi Pengembangan KUD (Koperasi UnitDesa) Giri Tani. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB. Bogor.

Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Membelah Kasus Bisnis. PT. GramediaPustaka Utama. Jakarta.

Sari, TY, A. Hudoyo, dan A. Nugraha. 2015. Analisis Finansial dan StrategiPengembangan Usaha Perdagangan Telur Eceran : Studi Kasus DiPasar Tradisional Kota Bandar Lampung. JIIA. Vol 3 (3). http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIA/article/view/1048/953. Diakses pada tanggal25 Desember 2017.

Sitio, A. dan Halomoan, T. 2001.Koperasi Teori dan Praktek. Erlangga. Jakarta.

Sulistyo. 2010. Analisis Kinerja Keuangan dan Strategi Pengembangan KoperasiPerikanan Mina Usaha. Skripsi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Sumarsono, S. 2003. Manajemen Koperasi : Teori dan Praktek. EdisiPertama.Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

Suryabarata, S. 2003. Metode Penelitian. Rajawali. Jakarta.

Wahyudi, AS. 1996. Manajemen Strategik. Jakarta. Binarupa Aksara.

Wojowasito, P.1982. Kamus Indonesia – Inggris. Hasta. Bandung.