tabel advis teknik 2014

Upload: opik

Post on 06-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    1/43

     

    REKAPITULASI KEGIATAN LAYANAN TEKNIS (F-03/DSM/BALITBANG/PP/05 Rev : 01) PUSAT LITBANG : SUMBER DAYA AIR 

    A. ADVIS TEKNIS 

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL 

    PERMASALAHAN 

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    1.  Advis Teknis Penanganan

    permasalahan retakan di

    puncak Bendungan Ba-

    tutegi 

    Lokasi  :  Propinsi

    lampung 

    Pengusul  :  BBWS

    Mesuji-

    Sekampung 

    Perencanaan

    pengeboran as

    bendungan Ba-

    tutegi, prop lam-

    pung 

    Hasil kajian,sbb 

    1.  Berdasarkan Geologi Regional, geomorfologi daerah di

    sekitar bendungan Batutegi berupa pegunungan terjal

    tersayat tajam. 

    2.  Struktur Geologi yang terdapat disekitar Bendungan

    Batutegi berupa patahan dan retakkan (joint) yang

    terjadi karena terdapat shear zone di sekitar tubuh

    bendungan 

    3.  Tumpuan kiri merupakan tebing yang cukup terjal,

    terdiri atas batuan beku lapuk di bagian permukaan, dan

    kompak di bagian dalam dengan intrusi dike di beberapa

    bagian. 

    4.  Kondisi tumpuan pondasi tediri atas batubeku dengan

    kuarsit di bagian badan sungai, dan terdapatdiskontinuitas karena melewati zona rekahan (shear

    zone) 

    5.  Pada puncak bendungan daerah tumpuan kiri terdapat

    retakan-retakan melintang as bendungan diperkirakan

    karena tertariknya puncak bendungan ke arah lembah

    akibat adanya pergerakan dari tumpuan kiri. 

    6.  Berdasarkan hasil pengukuran Georadar yang dilakukan

    pada daerah retakan dan disepanjang puncak

    bendungan menunjukkan bahwa retakan pa da puncak

    Bendungan daerah tumpuan kiri secara umum terjadi

    mulai kedalaman 0.50 m hingga kurang dari 10 m dari

    permukaan jalan, sedangkan pada as bendungan tidak

    terlihat adanya retakan. 

    7.  Dari penyelidikan Georadar, diketahui bahwa kondisi

    muka air tanah pada tubuh bendungan antara

    kedalaman 25-26 m dari puncak bendungan. Dengan

    demikian, retakan pada puncak bendungan dekat

    tumpuan kiri tidak terlampau mengkhawatirkan dengan

    catatan : 

    a)  Retakan yang telah ditutup oleh cairan semen agar

    segera diperbaiki dengan melakukan injeksi berupa

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    2/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    resin grouting, sehingga celah-celah kecil yang

    mungkin ada dan tak terjangkau oleh cairan semen

    dapat dihindari. 

    b)  Melakukan kajian stabilitas lereng berdasarkan pada

    rembesan/seepage/phreatic line hasil pembacaan

    pizometer saat terjadi limpasan pada pelimpah di

    bulan Desember 2013-Januari 2014. 

    c)  Dalam melakukan perhitungan stabilitas lereng pada

    point b) diatas tidak perlu dilakukan pemboran baru

    untuk menentukan parameter tanah yang baru, tetapi

    parameter tanah dapat diambil dari data saat

    konstruksi (as built drawing), mengingat Bendungan

    baru beroperasi selama 10 tahun s ehingga besaran

    nilai parameter tanah yang sekarang tidak akan

    berbeda jauh dibandingkan saat konstruksi. 

    8.  Bocoran pada dinding dan dasar galeri a kibat retakan

    maupun lubang-lubang kecil harus segera ditutup untuk

    mencegah terjadinya piping (erosi buluh),

    solutioning(pelarutan batuan) dan korosi pada tulangan

    beton yang akan memperlemah kekuatan struktur galeri

    dan tubuh bendungan. 

    9.  Hasil dari peninjauan lapangan pada tanggal 04 Februari

    2014 dan evaluasi berdasarkan data-data terdahulu,

    menunjukkan perlu segera dilakukan perbaikan-

    perbaikan seperti tertuang dalam poin 7 dan 8 s erta

    rekomendasi yang diusulkan. Apabila perbaikan dan

    rekomendasi telah dipenuhi, maka kondisi keamanan

    Bendungan Batutegi dapat disimpulkan dalam kondisi:

    “cukup baik”.

    10. Kondisi galeri pemeriksaan harus diperbaiki, yaitu

    dengan melakukan pemeliharaan berkala. 

    11. Lokasi tempat monitoring instrumen yaitu bangunan

    yang terletak di puncak bukit abutment kanan diusulkanuntuk dipindahkan ke dekat kantor sehingga

    memudahkan petugas dalam melakukan pembacaan

    instrumen, sekaligus menambah pengamanan terhadap

    kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi. 

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    3/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    2  Advis Teknis Rencana

    Pembangunan Prasarana

    Pengendali Sedimen

    Batang Kuranji, Kota

    Padang 

    Lokasi : Sungai Batang

    Kuranji, Kota Padang 

    Pengusul : BWS Sumatera

    Memastikan

    keandalan desain

    dan penentuan

    metode kerja yang

    tepat terhadap hasil

    SI dan DD Mitigasi

    bencana banjir

    Bandang BatangKuranji.  

    Permasalahan yang terjadi direkomendasikan penanggulan-

    gan masalah dalam 3 tahap berdasarkan skala prioritas, yaitu

    a)  Tahap pertama adalah tahap pengamanan darurat, yaitu

    menyelamatkan bangunan air yang ada (sistem Check

    Dam Bendung Nago). Penanggulangan yang dilakukan

    adalah dengan mengisi lubang gerusan lokal di hilir mas-

    ing-masing bangunan (Check Dam Bendung Nago,

    Bangunan Bronjong 1, dan Bangunan Bronjong 2) dan dii-

    kuti dengan pembuatan tembok sayap.

    b)  Tahap kedua (penanggulangan minimal), sebagai kelanju-

    tan dari penanggulangan tahap pertama, yaitu dengan

    menyempurnakan penanggulangan darurat dengan

    struktur bangunan lentuk (susunan blok beton terkunci)

    yang membentuk sistem bendung dan peredam energi

    secara berjenjang. 

    c)  Tahap ketiga (penanggulangan permanen / jangka pa n-

     jang), yaitu dengan memperbaiki kondisi bangunan air

    yang (mengisi gerusan lokal di hilir Bendung Nago dengan

    batu-batu boulder, memasang dinding pelindung tebing

    kanan sungai di hilir Bendung Nago sampai Check Dam

    Bendung Nago) dan menambah 5 buah check dam baru

    dari hilir sistem Check Dam Bendung sampai Check Dam

    Jembatan Bypass. 

    3  Advis Teknis Penanganan

    Bencana Banjir Kota Am-

    bon 

    Lokasi : Kecamatan

    Nusaniwe, kota Ambon 

    Pengusul : Dinas

    Pekerjaan Umum,

    Pemprop Maluku 

    Penanganan

    Bencana banjir di

    Kecamatan Nusani-

    we, kota Ambon 

    Berdasarkan hasil kunjungan lapangan dan evaluasi yang

    telah dilakukan dapat disampaikan kesimpulan sebagai

    berikut : 

    1.  Kejadian bencana tanah longsor dan banjir bandang

    tanggal 30 Juli 2013 terjadi sebagai akibat curah hujan

    tinggi, kondisi tanah jenuh, tebing sungai tidak stabil,

    topografi yang curam, jenis tanah yang labil dan

    pemukiman yang terlalu dekat dengan alur sungai. 

    2. 

    Mekanisme banjir bandang yang terjadi secara garisbesar adalah hujan yang berlangsung lama

    mengakibatkan tanah jenuh sehingga terjadinya longsor

    di daerah perbukitan (hulu), material longsor tersebut

    masuk ke alur sungai dan terbawa aliran ke hilir dan

    mengendap di daerah pengendapan (pemukiman

    penduduk). 

    3.  Penanganan tanggap darurat yang telah dilakukan masih

    berupa penanganan masalah sementara dan setempat,

    seperti penggunaan bronjong untuk normalisasi alur

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    4/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    sungai dan perkuatan tebing serta perbaikan jembatan

    atau pemasangan jembatan darurat; serta pengamanan

    pondasi rumah penduduk. 

    4.  Pengendalian banjir bandang belum secara

    komprehensif (struktur dan non struktur), s ecara

    struktur, masih terfokus pada daerah pengendapan

    sedimen dan belum menyentuh daerah produksi dan

    transportasi sedimen. 5.  Pengendalian banjir bandang di Kota Ambon perlu

    dilakukan secara komprehensif dari hulu ke hilir, baik

    struktur dan non struktur 

    6.  Pengendalian banjir bandang secara nonstruktur yang

    perlu dilakukan untuk semua lokasi, berupa: 

      Pembuatan peta rawan bencana. 

      Sosialisasi kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat

    terhadap potensi bencana di wilayahnya termasuk

    evacuation drill. 

      Perencanaan tata ruang yang berbasis pada potensi

    bencana sedimen. 

      Penegakan standar konstruksi bangunan rumah dan

     jembatan yang berada di kawasan bencana. 7.  Untuk detail perencanaan pengendalian banjir bandang

    di Kota Ambon perlu dilakukan SID agar dapat diketahui

    klasifikasi karakteristik daerahnya berdasarkan tipe

    kelerengannya  

    4  Advis Teknis Penanganan

    Landslide Pada Lokasi

    Pembangunan Bendungan

    Jatibarang, Semarang 

    Lokasi : Bendungan

    Jatibarang, Semarang 

    Pengusul : BWS Pemali

    Juana 

    Penanganan Land-

    slide pada Lokasi

    Pembangunan Ben-

    dungan Jatibarang 

    Kesimpulan dari hasil lapangan, sbb  

    1.  Bentuk dan mekanisme landslide tower SUTT No.10 Ben-

    dungan Jatibarang sulit diperkirakan secara akurat, untuk

    itu diperlukan data geoteknik yang lebih lengkap dan

    pemantauan instrumentasi seperti inklinometer. Tetapi

    untuk dapat melengkapi hal tersebut diperlukan waktu

    yang lebih dan tentunya akan berakibat bergesernya

     jadwal pekerjaan mengingat proses relokasi SUTT

    eksisting sangat penting terhadap penyelesaian

    Bendungan Jatibarang. 

    2.  Dengan ketidakakuratan evaluasi bentuk dan mekanisme

    landslide tower SUTT No.10 maka penentuan metode

    solusi penanganan landslide sangat sulit ditentukan,

    penentuan metode solusi bisa jadi kurang konservatif

    atau terlalu konservatif tetapi dengan biaya yang tinggi.

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    5/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    Pada kondisi seperti ini apabila lahan masih

    memungkinkan disarankan relokasi kembali tower SUTT

    No.10 baru ke lokasi yang lebih aman terhadap landslide

    dan permasalahan lainnya. 

    5  Advis Teknis Pekerjaan

    Penanganan Tanggul KritisSungai Wampu, kabupat-

    en Langkat, Medan. 

    Lokasi : sungai wampu,

    kab langkat, Medan 

    Pengusul : Satuan Kerja

    Balai Wilayah Sungai

    Sumatera II, Medan 

    Penanganan

    Tanggul KritisSungai Wampu,

    kabupaten Langkat,

    Satuan Kerja Balai

    Wilayah Sungai

    Sumatera II, Medan. 

    Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada Bangunan

    Perkuatan Tebing Sungai pada Pekerjaan Penaganan Tanggulkritis Sungai Wampu, Puslitbang Sumber Daya Air merek-

    omendasikan Desain sebagai berikut :  

    1.  Bekas bangunan lama dibongkar, diganti bangunan baru

    dengan desain yang didasarkan pada pedoman/standar

    yang ada dan dengan data yang valid. 

    2.  Struktur bangunan menggunakan turap baja (steel sheet

    pile) sebagai struktur utama perkuatan tebing. 

    3.  Desain bangunan baru berdasarkan kriteria sebagai

    berikut 

    a)  Alinyemen rencana tebing yang baik 

    Alinyemen tebing atau garis posisi turap direncanakan

    dengan mempertimbangkan : 

     Bentuk streamline mengikuti lengkung t ikunganalur sungai, menghindari terjadinya arus yang

    mngarah/memantul tebing 

      Memberikan perlindungan yang memadai

    terhadap posisi masjid 

      Arus ke arah hilir menyesuaikan arah a lur, tidak

    menyerang tebing kiri ataupun kanan 

    b)  Stabil terhadap sliding 

    Desain bentuk profil melintang tebing sungai aman

    terhadap bahaya sliding, pada kondisi sudden

    drawdown, dengan angka keamanan >1,2 

    Untuk mendapatkan angka keamanan yang

    diinginkan, diterapkan variasi tinggi turap baja dan

    lereng tebing.Diperlukan analisis stabilitas dan gaya-gaya yang

    bekerja secara mendalam untuk dapat menentukan : 

      Perbandingan D, Y dan H yang optimum 

      Dimensi dan posisi angker 

      Dimensi/kekuatan turap yang digunakan 

    c)  Struktur turap baja stabil terhadap tekanan tanah

    aktif  

    Turap baja didesain mampu menahan tekanan tanah

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    6/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    aktif tebing sungai, dengan kemungkinan

    pemasangan angker yang ditanam pada posisi yang

    benar (jauh di belakang bidang longsoran tebing) dan

    dengan kekuatan yang memadai 

    d)  Kaki tebing (dasar sungai pada bangunan) aman

    terhadap gerusan lokal/penurunan dasar sungai 

    Perlindungan kaki tebing terhadap gerusan

    penurunan dasar diusulkan berupa Struktur kribrendah dikombinasikan dengan covering permukaan

    dasar sungai dengan Sand Container (geobag diisi

    pasir) dengan ukuran 2 x 1 x 0,25 m, dua lapis ,

    dilindungi dengan rip-rap batu kali ukuran 0,30 m 

    e)  Timbunan tanah di belakang turap  

      hanya dipadatkan ringan saja (tanpa alat berat) 

      Dipasang filter geotekstil di belakang turap 

      Permukaan bantaran (tanah timbunan di belakang

    turap) ditutup dengan bronjong batu dengan

    dadasari filter geotekstil

    f)  Dilakukan penataan drainasi/aliran lateral dasi sisi

    tebing agar tidak menggerus bantaran/tebing. 

    6  Advis Teknis PelaksanaanProyek Peningkatan

    Drainase Primer Kali Pa-

    rung Kota Serang TA.2012 

    Lokasi : Kali Parung Kota

    Serang TA.2012 

    Pengusul : Inspektorat

    Jenderal Kementerian PU 

    Bantuan mem-berikan saksi ahli

    guna membantu

    pelaksanaan pen-

    gujian fisik sebagai

    pembanding hasil

    pengujian kejati

    Banten dalam pros-

    es hokum di per-

    sidangan. 

    Perhitungan volume pekerjaan pada pekerjaan PeningkatanDrainase Primer Kali Parung khususnya pada pasangan batu

    kali 1:4 yang dihitung berdasarkan gambar pelaksanaan dan

    dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan

    (PHO) Nomor: 06/Pan-PHO/PPLP-BTN/IX/2012 sudah tidak

    disangsikan lagi untuk dapat diterima sebagai hasil perhi-

    tungan volume final..

    7  Advis Teknis Longsoran

    Tanggul Kiri Sungai

    Citanduy di Hilir Bendung

    Manganti, Kabupaten

    Cilacap, Propinsi Jawa

    Barat. 

    Lokasi : Sungai Citanduy ,

    Kabupaten Cilacap 

    Pengusul : BBWS Citanduy 

    Pekerjaan perbai-

    kan alur sungai

    Citanduy di hilir

    Bendung Manganti

    di Desa Rejamulya,

    Kec,Kedungreja,kab.

    Cilacap, Prop. Jawa

    Barat 

    Dari pembahasan yang telah dilakukan terkait dengan per-

    masalahan yang terjadi dapat disampaikan rekomendasi

    sebagai berikut : 

    a)  Penanggulangan dengan memperkuat stabilitas tanggul

    dan meminimalkan gerusan lokal harus dilakukan

    sekaligus / berbarengan.

    b)  Pengukuran detail topografi sebelum tikungan sungai

    sampai setelah tikungan sungai dan penyelidikan minimal

    2 titik bor perlu dilakukan untuk detail analisis stabilitas

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    7/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    penanggulangan dan tata letak bangunan yang diperlukan 

    8  Advis Teknis Bencana

    Banjir Bandang Manado 

    Pengusul : Balai Sabo 

    Respon terhadap

    bencana nasional,

    sebagai tindaklanjut

    perintah kepala

    pusat litbang SDA

    pada Rakorpus II di

    Buleleng Bali 4

    Maret 2014 

    Berdasarkan hasil kunjungan lapangan dan evaluasi yang

    telah dilakukan dapat disampaikan kesimpulan sebagai

    berikut : 

    1.  Banjir yang terjadi di Manado pada tanggal 15 Januari

    2014 dipicu oleh adanya hujan maksimum yang jatuh

    pada daerah tengah (pada lereng-lereng DAS). Curah

    hujan yang terjadi di Manado bukan merupakan curah

    hujan maksimum yang pernah terjadi. Curah hujan ini

    masih lebih rendah daripada curah hujan pada saat banjir

    pada tanggal 17 Februari 2013. 

    2.  Bencana banjir dan tanah longsor di Manado pada

    tanggal 15 Januari 2014 terjadi sebagai akibat hujan lebat,

    kondisi tanah jenuh sehingga air hujan tidak sempat

    masuk ke dalam tanah (infiltrasi) melainkan menjadi

    runoff semua, tebing sungai tidak stabil, jenis tanah yang

    labil dan pemukiman yang terlalu dekat dengan alur

    sungai. 

    3.  Dalam rangka pengendalian daya rusak air akibat banjir

    perlu dilakukan studi secara comprehensive, termasuk

    penyusunan hazard map sebagai dasar pengelolaan

    sungai. Pengendalian banjir belum secara komprehensif

    (struktur dan nonstruktur). Secara struktur, masih

    terfokus pada penanganan daerah hilir melalui flood

    control countermeasures dan belum menyentuh daerah

    produksi dan transportasi sedimen.4.  Pengendalian daya rusak air sungai akibat banjir di Kota

    Manado perlu dilakukan secara komprehensif mulai dari

    hulu sampai ke hilir, baik secara struktur dan nonstruktur. 

    5.  Pengendalian banjir secara nonstruktur yang perlu

    dilakukan untuk semua lokasi, berupa: 

      Pembuatan peta rawan bencana. 

      Sosialisasi kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat

    terhadap potensi bencana banjir dan tanah longsor di

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    8/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    wilayahnya t ermasuk evacuation drill. Termasuk

    sosialisasi terhadap pentingnya memahami garis

    sempadan sungai,

      Perencanaan tata ruang yang berbasis pada potensi

    bencana banjir. 

      Penegakan standar konstruksi bangunan rumah dan

     jembatan yang berada di kawasan bencana. 

    9  Advis Teknis Kebutuhan

    rehabilitasi rekontruksi

    pasca erupsi gunung

    Sinabung, Medan 

    Pengusul : Balai Sabo 

    Respon terhadap

    bencana nasional,

    sebagai tindaklanjut

    perintah kepala

    pusat litbang SDA

    pada Rakorpus II di

    Buleleng Bali 4

    Maret 2014 

    Untuk pengendalian banjir lahar hujan secara non-struktural

    pasca erupsi Gunungapi Sinabung, khususnya di Sungai Lau

    Borus direkomendasikan sebagai berikut : 

    1.  Dibuat Sistem Prakiraan dan Peringatan dini Banjir Lahar

    Hujan di daerah Gunungapi Sinabung dan sekitarnya.

    2.  Jenis peralatan sensor dan lokasi stasiun dari Sistem

    Prakiraan dan Peringatan dini Banjir Lahar Hujan di

    daerah Gunungapi Sinabung yang diusulkan. 

      Stasiun Penakar hujan sistem telemetri di Desa

    Bakerah (dekat endapan material vulkanik) 

      Stasiun CCTV Pemantau banjir lahar hujan yang

    dilengkapi dengan penakar hujan di Sungai Lau Borus

    Desa Berastepu hulu 

      Stasiun Pemantau (deteksi) banjir lahar hujan di

    Sungai Lau Borus hulu, Desa Berastepu (sensor

    getaran) 

      Stasiun CCTV Pemantau banjir lahar hujan + penakar

    hujan di Sungai Lau Borus, di Desa Berastepu hilir 

      Stasiun Pengukur tinggi banjir lahar hujan (sensor

    ultrasonik) di Sungai Lau Borus, di Desa Gurukenayan

    (di mercu bendung, agar dapat dipasang pada dasar

    sungai yang stabil) 

     Stasiun Pengulang sistem telemetri di tower StasiunCCTV Desa Berastepu hilir (sebagai penguat sinyal dari

    stasiun pengukur tinggi banjir yang terhalang bukit)  

      Stasiun Peringatan Dini di kantor kepala Desa

    Jandimeriah (berisi peralatan radio komunikasi,

    pengeras suara + speaker, sirine listrik dan sirine

    manual)

      Stasiun Pengulang sistem komunikasi di Desa

    Sangganmenik 

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    9/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

      Stasiun Pengendali sistem prakiraan dan peringatan

    dini banjir lahar hujan di Desa Kabanjahe. 

      Stasiun Penerima data (mirror) sistem prakiraan dan

    peringatan dini banjir lahar hujan di kantor BPBD, Desa

    Kabanjahe. 

      Stasiun Induk Penerima data (mirror) sistem prakiraan

    dan peringatan dini banjir lahar hujan di kantor BWS

    Sumatera II, kota Medan. Pengendalian Banjir Lahar Hujan secara Struktural

     

    1.  Perlu dilakukan pembuatan pengaman tebing dan

    revitalisasi bangunan air yang ada di alur Sungai Lau

    Borus hilir terkait dengan daya rusak yang diakibatkan

    oleh banjir lahar hujan: 

      Revitalisasi Bendung Daerah Irigasi Kelumpang di Desa

    Jandimeriah.

      Revitalisasi Bendung Daerah Irigasi Parit Cina di Desa

    Tiganderket. 

      Pembuatan pengaman tebing Jembatan (Titi-kambing)

    di Desa Tiganderket (menghilangkan bekas runtuhan

    badan jembatan lama yang dapat menghambat aliran

    sungai).  Pembuatan pengaman tebing pada alur sungai Lau

    Borus di Jembatan Selandi. 

      Pembuatan pengaman tebing pada alur sungai Lau

    Borus di Desa Payung. 

      Pembuatan pengaman tebing pada alur sungai Lau

    Borus di Jembatan Perbesi. 

      Pembuatan pengaman tebing pada alur sungai Lau

    Borus di Desa Jandi Meriah dan Jembatan Jandi

    Meriah. 

    2.  Terkait perencanaan dan desain rencana BWS Sumatera II

    untuk membuat kantong lahar untuk menampung

    sementara material sedimen di sisi kiri alur S ungai Lau

    Borus, Desa Berastepu sudah tepat, namun untukmeyakinkan rencana tersebut perlu melakukan

    penambahan pengumpulan data lapangan guna

    memodelkan kantong lahar yang akan dibuat dan

    melakukan simulasi lahar 2 Dimensi. 

    3.  Perlu adanya pekerjaan tambahan, antara lain:

      sosialisasi kepada masyarakat, warga yang melintas

    sungai atau mencari nafkah di s ungai akan bahaya

    banjir lahar hujan. 

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    10/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

      pembangunan akses jalan di s ekitar rencana bangunan

    kantong lahar di Desa Berastepu untuk memudahkan

    masyarakat menambang bahan galian C.

      pembangunan jalan inspeksi atau jalan umum di sisi

    alur sungai untuk perawatan bangunan. 

    10  Advis Teknis Kondisi

    Terowongan dan Tanggul

    Banjir lahar gunung kelud

     jawa timur 

    Pengusul : Balai Sabo 

    Respon terhadap

    bencana nasional,

    sebagai tindaklanjut

    perintah kepala

    pusat litbang SDA

    pada Rakorpus II di

    Buleleng Bali 4

    Maret 2014 

    1.  Perlunya pengukuran sebaran sedimen hasil erupsi

    Gunung Kelud 13 Februari 2014, sehingga dapat

    diperkirakan potensi ancaman luapan banjir lahar. 

    2.  Untuk mendukung penanganan banjir lahar pasca erupsi

    G. Kelud, dalam jangka pendek perlu dipasang beberapa

    penakar hujan telemetri di sungai-sungai yang berhulu di

    G. Kelud, khususnya hulu K. Konto, Lekso, Badak, Jeglong

    dan Termas. 

    3.  Seyogyanya eksisting stasiun penakar curah hujan yang

    datanya di kirimkan ke BBWS Brantas juga dikiriman ke

    kantor Pengendalian Banjir Lahar Gunung Kelud (Kediri).

    4.  Untuk mengantisipasi kegagalan pengendalian banjir

    lahar di daerah G. Kelud secara struktur dengan bangunan

    sabo dan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat

    yang berpotensi terkena limpasan aliran lahar perlu

    dibangun pengendalian banjir lahar secara Non-strukturberupa sistem pakiraan dan peringatan dini. 

    5.  Untuk mencegah kerusakan yang semakin parah terhadap

    eksisting bangunan sabo di bagian hilir sungai laharan,

    perbaikan bangunan sabo yang rusak tidak cukup hanya

    dilakukan perbaikan sesuai spesifikasi teknik yang ada

    tetapi perlu dilakukan revitalisasi (penyempurnaan)

    bangunan sabo terkait dengan perkiraan debit banjir dan

    dimensi material lahar yang akan terjadi pasca erupsi

    2014. 

    6.  Untuk memberikan solusi terhadap terisolirnya

    masyarakat yang tinggal di Dusun Kutut/Sambirejo, Desa

    Pandansari, Kabupaten Malang akibat hilangnya jembatan

    Pandansari sebagai satu-satunya akses jalan menuju ke

    dusun tersebut maka perlu segera dibangun Konsolidasi

    Dam yang mampu mengendalikan aliran lahar juga

    berfungsi sebagai jembatan.

    7.  Kondisi pintu pembuangan air danau kawah Ampera dan

    terowongan inspeksi Ganesha pasca erupsi perlu

    diperbaiki untuk mengendalikan volume air danau kawah

    tetap 2,5 juta m3.

    8.  Untuk memprakirakan terjadinya aliran lahar, kantor

    Pengendalian Bahaya Lahar G. Kelud dapat

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    11/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    memanfaatkan data dari Pos Pengamatan Gunungapi

    Kelud, PVMBG, Badan Geologi di Dusun Margomulyo,

    Desa S ugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri

    telah memasang stasiun stasiun pemantau aktivitas

    gunungapi serta aliran lahar (CCTV) di dekat jembatan

    glodag, Sabo dam di K. Badak, K. Jeglong.

    11  Advis Teknis Penentuan

    Lokasi dan Jenis Pos Hi-drologi di Propinsi Maluku 

    Pengusul : Bws Maluku,

    ppk Operasi dan

    Pemeliharaan SDA I 

    Penentuan lokasi

    dan jenis pos hi-drologi sehubungan

    akan dil-

    aksanakannya pem-

    bangunan pos Hi-

    drologi

    Hasil pengamatan utk Penentuan lokasi dan jenis pos hi-

    drologi sehubungan akan dilaksanakannya pembangunanpos Hidrologi, sbb 

    1.  Perlu dilakukannya perbaikan terhadap pos hidrologi yang

    tidak berfungsi di wilayah Provinsi Maluku yang terdiri

    dari banyak pulau agar kerapatan jaringan hidrologi yang

    ada dapat lebih baik sehingga meningkatkan kualitas data

    yang dihasilkan terutama untuk perencanaan dan

    pengelolaan sumber daya a ir. 

    2.  Perlu dilakukan penelaahan lanjutan mengenai

    penentuan lokasi dan jenis pos hidrologi di luar pos

    hidrologi yang terdapat pada 3 pulau tersebut (ambon,

    Seram, Buru) sehingga jaringan hidrologi yang ada di

    wilayah Provinsi Maluku dapat mewakili karakteristik dari

    daerah Maluku yang terdiri dari banyak pulau  

    12 Advis Teknis penanganan

    kerusakan tanggul geo-

    tube pada projek JUFMP (

    Jakarta Urgent Flood Miti-

    gation Project) di pantai

    Utara Ancol. 

    Pengusul : PT

    Pembangunan Jaya Ancol,

    Tbk 

    Dalam pelaksanaan

    projek tangul ini

    terdapat beberapa

    tangul yang men-

    galami kerusa-

    kan/kemps sehing-

    ga menggangu

    pelaksanaan projek

    JUFMP 

    Beberapa saran yang dapat disampaikan dari hasil evaluasi

    yang telah dilakukan, antara lain : 

    1.  Penanggulangan darurat baik tahap I, tahap II, dan

    penanggulangan jangka panjang, secepatnya dapat

    dilakukan mengingat salah satu sifat struktur yang ada

    (fleksibel) jika sudah terjadi kerusakan / ketidakstabilan

    akan terus memicu kerusakan / ketidakstabilan yang lain.

    Selain itu kemungkinan badai akan terjadi secara

    periodik, sehingga diharapkan bangunan sudah s iap

    menghadapi kejadian badai yang akan datang (antara

    bulan Desember 2014 – Januari 2015). 

    2.  Mengingat jenis material utama yang digunakan adalah

    geosintetik (sangat rentan terhadap bahaya vandalisme /

    kerusakan oleh manusia / alam), khusus untuk lokasi

    Dufan Sea pemasangan armor pelindung sebaiknya dapat

    dipasang secepatnya, sedangkan untuk lokasi JEDI

    sedapatmungkin kondisi atas tanggul dapat dilindungi /

    diamankan dari kemungkinan kerusakan akibat gangguan

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    12/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    manusia / alam tersebut sebelum dilakukan reklamasi

    tahap berikutnya.

    3.  Pemantauan rutin tetap harus dilakukan sampai

    pelaksanaan reklamasi, baik t erkait perkembangan

    gerusan lokal di sekitar kaki tanggul, adanya kerusakan

    geotube, maupun susunan lapisan geotube (secara

    vertikal dan horisontal). 

    13  Advis Teknis Penanganan

    Tanggap Darurat,

    Sinabung, Medan 

    Pengusul : BWS Sumatera

    II 

    Rencana tampun-

    gan lahar sementa-

    ra yang direncana-

    kan di pinggiran

    sungai Lau Borus

    dengan memperle-

    bar sungai sungai

    100m dengan pan-

     jang 2000m

    1.  Untuk mengendalkan daya rusak banjir lahar hujan perlu

    dilakukan studi secara komprehensif mulai dari hulu

    sampai ke hilir Sungai Lau Borus, baik secara struktur

    maupun nonstruktur. Studi da pat dilaksanakan pada

    tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

    2.  Pada tahap tanggap darurat semua sarana dan prasarana

    dasar ke-PU-an perlu dipulihkan kembali fungsinya agar

    tidak mengalami hambatan ketika terjadi bencana alam

    akibat erupsi Gunungapi Sinabung. 

    3. 

    Pembuatan kantong lahar diganti dengan megadike. 

    4.  Khusus untuk sabodam yang dikombinasikan dengan

     jembatan penyeberangan (multi purpose used of sabo

    facilities) yang akan digunakan sebagai pengganti

    Jembatan Selandi yang telah runtuh harus dibangun

    sebagai konstruksi permanen dengan bahan beton, dan

    diusulkan dibangun pada tahap tanggap darurat. 

    5.  Apabila setelah dibangun kondisi bangunan sabodam

    yang berfungsi sebagai groundsill dianggap telah stabil

    maka bangunan groundsill tersebut dapat ditingkatkan

    kualitasnya dengan cara melindunginya (covering) dengan

    konstruksi beton. 

    6.  Pemeliharaan jalan masuk menuju kawasan yang

    terdampak erupsi Gunungapi Sinabung perlu dilakukan

    seiring dengan pemeliharaan jembatan agar evakuasi

    penduduk dapat berjalan dengan lancar dan cepat. 

    7.  Apabila hasil galian material vulkanik dipandang perlu

    untuk dikumpulkan dalam satu lokasi maka lokasi

    penimbunan material (disposal area) yang sudah

    disepakati bersama warga adalah di Jurang Lau Pola-Pola,

    Dusun Sebintun, Desa Berastepu, Kecamatan Simpang

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    13/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    Empat dapat dilanjutkan.

    8.  Proteksi di lokasi disposal a rea dipandang belum

    merupakan prioritas, sehingga anggaran yang disediakan

    untuk pekerjaan proteksi ini dapat digunakan untuk

    menambah konstruksi sabodam di Selandi. 

    9.  Pada tahap tanggap darurat perlu pula dilakukan

    sosialisasi kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat

    terhadap potensi bencana banjir lahar hujan di desa-desasekitar Sungai Lau Borus. Bila diperlukan dapat

    diselenggarakan evacuation drill.

    14  Advis Teknis Kondisi Tanah

    Pada Saluran P.23 Tommo

    Irrigation Sub Project

    (2500 Ha) Kab. Mamuju,

    Sulawesi Selatan 

    Pekerjaan DISIMP II

    P.23 Tommo Irriga-

    tion Sub Project

    (2500 Ha) Kab.

    Mamuju, Kontrak

    no

    KU.08.08/KONT.IRG.

    SNVTPPSDAPJSB/08

    /XII/2009 tgl 3

    Desember 2009

    beserta adden-dumnya yang dil-

    aksanakan PT Wija-

    ya Kusuma-PT. Nusa

    Konstruksi Engi-

    neering JO, bahwa

    pada lokasi jalur

    saluran induk ter-

    dapat beberapa titik

    penurunan tanah

    yang mengakibat-

    kan kerusakan kon-

    struksi di beberapa

    tempat yang telahdilaksanakan 

    Melihat permasalahan yang terjadi, maka direkomendasikan

    untuk melakukan penyelidikan tanah terlebih dahulu, baik

    tanah asli maupun tanah yang digunakan sebagai timbunan

    sebelum dilakukan analisis stabilitas tanah dan bangunan

    serta saran penanggulangan terhadap masalah yang terjadi.

    Untuk itu disarankan melalukan sondir dan pemboran tanah

    (hand boring) pada setiap lokasi kejadian. Pemboran perlu

    dilakukan untuk melalukan pengujian triaxial guna

    mendapatkan parameter  dan c sehingga dapat dilakukan

    analisis stabilitas.

    Selain itu disarankan pula untuk melakukan pengujian index

    properties, rembesan, rembesan di lapangan, kandungan

    kadar organik tanah, konsolidasi, swelling dan proktor

    (pemadatan tanah timbunan) termasuk parameter borrow

    area.

    Untuk efisiensi waktu dan biaya, sondir dan pemboran tanah

    dapat dilakukan oleh instansi yang berkompeten di Mamuju

    atau di Ujung Pandang dengan arahan dan supervisi dari Tim

    Advis Teknis Puslitbang Sumber Daya Air. Demikian pula

    analisa laboratorium dapat dilakukan oleh laboratorium

    yang berkompeten dan memiliki sertifikat di Mamuju atau di

    Ujung Pandang.

    Selanjutnya data tanah dan data lain yang diperlukan dapatdikirim ke Tim Advis Teknis Puslitbang Sumber Daya Air

    untuk kemudian akan dilakukan analisis dan saran

    perbaikan/penanggulangan oleh Tim Advis Teknis tersebut.

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    14/43

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    15/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    16  Advis Penanganan Peker-

     jaan Bendung pd Kegiatan

    Pembangunan Tampungan

    Air Baku Sei Gesek di Kab.

    Bintan, Provinsi

    Kepulauan Riau 

    Pengusul : BWS Batam 

    Permasalahan

    Pekerjaan Bendung

    pd Kegiatan

    Pembangunan

    Tampungan Air

    Baku Sei Gesek di

    Kab. Bintan,

    Provinsi KepulauanRiau mengalami-

    masuknya air

    pasang dari muara

    yang menyebabkan

    air di intake dan

    tampungan menjadi

    payau. 

    Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, dapat

    disampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 

    1.  Sistem Bendung Sungai Gesek dan sistem pelimpah telah

    dibangun serta telah melalui studi perencanaan

    sebelumnya. 

    2.  Dua fungsi utama terkait pembangunan sistem Bendung

    Sungai Gesek dan sistem pelimpahnya, yaitu sebagai

    sarana tampungan air baku dan menjaga / meminimalkan

    dampak back water  / kemungkinan banjir pada musim

    penghujan. 

    3.  Sistem bendung secara umum telah berfungsi dengan

    baik, namun pada musim kemarau dan saat air laut

    pasang, mercu bendung terlimpasi oleh pasang air laut,

    sehingga fungsi penyediaan air baku menjadi terganggu. 

    4.  Alternatif penanggulangan yang dapat dilakukan terbagi

    dalam 2 bagian, yaitu peninggian elevasi mercu bendung

    beserta bangunan pelengkapnya, dan perbaikan sistem

    pelimpah gorong-gorong. 

    5.  Peninggian elevasi mercu dengan melapis beton

    bertulang sebesar 0,75 m, diikuti dengan penambahantinggi daun pintu bilas setinggi 0,75 m, dan peninggian

    tembok pangkal serta tanggul banjir setinggi 0,5 m

    sampai 0,75 m. 

    6.  Untuk perbaikan sistem pelimpah gorong-gorong

    dilakukan dengan pemasangan pintu pengatur di hilir

    gorong-gorong yang dilengkapi dengan sekat balok tepat

    di udik gorong-gorong. 

    17  Advis Teknis Penanganan

    Kerusakan Bangunan

    Penahan Sedimen (BPS)

    Kedungringin Kec Sempor,

    Kab Kebumen, Jawa Ten-

    gah 

    Pengusul : BBWS Serayu - 

    Opak 

    Terjadinya kerusa-

    kan pada bangunan

    penahan sedimen

    kedungringin di

    desa kedungringin,

    kec sempor, kabkebumen prov jawa

    tengah. 

    Kesimpulan 

    1.  Pada saat ini Waduk Sempor termasuk salah satu waduk

    di Indonesia yang masuk dalam kategori kritis. Daya

    tampung waduk tersebut semakin menurun karena laju

    sedimentasi yang cukup tinggi. Sedangkan kebutuhan air

    bagi masyarakat setempat untuk berbagai kepentingan

    cenderung semakin meningkat. 

    2.  Guna menekan laju sedimentasi ke dalam waduk  telah

    dilakukan dengan membangun bangunan pengendali

    sedimen seperti BPS Kedungwringin dan penghijauan di

    kawasan greenbelt . Jebolnya BPS Kedungwringin

    menyebabkan 30.174 m3 (pasir, lumpur) yang tertampung

    di hulu BPS Kedungwringin berpotensi masuk ke dalam

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    16/43

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    17/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    19  Advis Teknis

    Permasalahan

    Pengamanan Pantai

    Di Provinsi Maluku Utara 

    Pengusul : BWS Maluku

    Utara 

    Masih terdapat

    kelemahan pada

    pelaksanaan peker-

     jaan konstruksi

    breakwater yg dil-

    aksanakan BWS

    Maluku Utara. 

    Berdasarkan hasil identifikasi dan kajian advis teknis perma-

    salahan pantai di Maluku Utara, dapat diambil kesimpulan

    sebagai berikut : 

    1.  Penyebab rusaknya pengamanan pantai-pantai di Maluku

    Utara diantaranya : struktur bangunan tidak memiliki

    pelindung kaki, diameter atau pengisi bronjong yang ter-

    lalu kecil, terjadi vandalisme, terdapat sampah dari kayu

    pada sebagain lokasi dan material pengisi kantong geobag

    yang terlalu besar ( bukan pasir) 

    2.  Penggunaan cover layer harus dilakukan mengingat

    struktur ini dapat melindungi struktur yang terlah

    terpasang sehingga permasalahan sampah dan vandal-

    isme dapat diminimalisir. Perhitungan Berat Armor sesuai

    dengan Manual Perencanaan Teknis Pengamanan Pantai

    dan Shore Protection Manual. 

    3.  Untuk lokasi di kawasan pantai Sofifi penggunaan lapisan

    pelindung struktur eksisting dengan armor kubus beton

    untuk lapis I (primer) = 0,7 x 0,7 x 0,7 m, dengan lapisan II

    (sekunder) = 0,4 x 0,4 x 0,4 m. Pada bagian atas diberi re-

    flektor dan akses tangga agar struktur pemecah gelom-

    bang dapat dimanfaatkan sebagai sarana jalan pantai. 

    4. 

    Untuk lokasi di kawasan pantai Ternate penggunaanlapisan pelindung struktur eksisting dengan armor batu

    untuk lapis I (primer) = – 0,8 m, dengan lapisan II

    (sekunder) = – 0,5 m m. Pada bagian atas diberi re-

    flektor dan akses tangga agar struktur pemecah gelom-

    bang dapat dimanfaatkan sebagai sarana jalan pantai,

    selain itu jika akan dikembangkan menjadi daerah wisata

    dapat dibuat penambahan gazebo. 

    Saran hasil kajian advis teknis adalah sebagai berikut: 

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    18/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    1.  Pada saat pelaksanaan harus dilakukan pengawasan

    terutama pada saat pengisian material ke geobag dan

    saat pemasangan geobag di lokasi pekerjaan. 

    2.  Dalam perencanaan dan pembuatan desain serta

    pelaksanaan pembangunan struktur dapat mengacu

    kepada pedoman/manual yang ada atau terhadap SPM  

    20  Advis Teknis Penanganan

    Perubahan Alur Sungai Di

    sekitar Jembatan Comal,

    Kabupaten pemalang,

    Provinsi Jawa Tengah 

    Pengusul : Balitbang 

    Telah terjadi keru-

    sakan pada jembat-

    an comal kabupaten

    pemalang, jawa

    tengah 

    Dari hasil peninjauan dan analisa dapat direkomendasikan

    sbb: 

    1.  Bahwa, kapasitas tampang sungai dibawah jembatan

    dapat mengalirkan air dengan debit kala ulang 100 ta-

    hunan sebesar 1780 m3/s dengan tinggi muka air yang

    terjadi pada elevasi +7.97 m pada kondisi sebelum ada

    groundsill dan +8.17 m apabila ditempatkan groundsill

    dengan kecepatan 3 m/s. 

    2.  Desain usulan yang dilakukan oleh Pusjatan memberikan

    tampang basah yang lebih besar sehingga tidak meng-gangu aliran air di sungai Comal. 

    3.  Dasar sungai Comal mengalami degradasi dengan

    perkiraan kemiringan dasar sungai stabil pada ruas sungai

    sepanjang 600 m sekitar jembatan sebesar 0.0008854,

    sedangkan kemiringan dasar sungai actual sebesar 0.0044

    yang apabila tidak dikendalikan kemungkinan terjadi

    degradasi sebesar 2 m. 

    4.  Pemasangan krib mempengaruhi posisi arus utama

    bergesar lebih ke kanan penampang sungai, dan pada po-

    sisi-posisi krib menurunkan nilai kecepatan menjadi seki-

    tar 0.5 m/s. 

    Dan rekomendasi yang dapat diberikan, sbb 

    1. Rekomendasi pengendalian degradasi dasar sungai dil-akukan dengan groundsill dengan elevasi mercu pada

    +0.0 dikombinasikan dengan dinding sayap sebagai dind-

    ing penahan tanah (Gambar tipikal dilihat di lampiran). 

    2.  Rekomendasi untuk pengarah aliran dilakukan dengan

    krib permeable berumpak dari tiang pancang dengan

    ketinggian di +3.00 m, +4.5 m dan +6.00 m, (perletakan

    krib bisa dilihat di lampiran)

    3.  Untuk jangka panjang perlu dilakukan pemantauan peru-

     

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    19/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    bahan morfologi sungai di sekitar Jembatan Comal.  

    21  Advis Teknis Perlindungan

    Tebing saluran/sungai di

    lahan rawa pasang surut

    dan gambut di Mesuji dan

    Tulang Bawang 

    Pengusul : Bws Lampung 

    Telah terjadi long-

    soran tebing saluran

    di lahan rawa

    pasang surat 

    Dari hasil peninjauan dan analisa dapat direkomendasikan

    sbb: 

    a)  Alih fungsi tanaman hendaknya sangat dibatasi dengan

    membuat pembagian wilayah makro dan meso serta kes-

    esuaian lahan yang memadai. Melalui pembagian wilayah

    ini maka dapat diketahui wilayah mana yang dapat

    dikembangkan (kawasan pengembangan), dikembangkan

    terbatas (kawasan pengelolaan adaptif), ataupun yang

    harus dikonservasi (kawasan pengelolaan konservasi), 

    b)  Menanggulangi masalah pendangkalan saluran memer-

    lukan biaya dan tindakan pemeliharan yang rutin harus

    dilakukan di samping tindakan pencegahan seperti halnya

    memelihara kekasaran saluran untuk mempertahankan

    nilai kecepatan aliran yang dapat mengalirjan sedimen

    namun juga tidak terlampau besar sehingga men-

    imbulkan bahaya penggeusan. Untuk daerah rawa,umumnya kecepatan aliran tidak lebih besar dari 0,6

    m/detik dapat mencegah bahaya penggerusan. 

    c)  Untuk mengatasi masalah di DR Masuji Tulang Bawang ini

    diperlukan suatu review desain untuk tindakan rehabili-

    tasi sistem jaringan tata air. Untuk itu disarankan untuk

    melakukan kajian dengan model numerik hidraulik satu

    dimensi di unit persawahan pasang surut DR Mesuki Tu-

    lang Bawang di bawah supervisi/konsultasi/supporting

    consutancy Balai Rawa Pusat Penelitian Pengembangan

    Sumber Daya Air.  Selanjutnya melalui kajian tersebutakan diperoleh solusi penanggulangan masalah banjir,

    dimensi saluran yang paling optimal dan rekomendasi

    teknis penanggulangan masalah sedimentasi. 

    d)  Sementara itu masalah longsoran tebing yang sangat

    masif diperlukan kerjasama antar instansi terkait, antara

    lain BBWS Mesuji Sekampung, Pemerintah daerah

    setempat, dan masyarakat pengguna untuk mencari so-

    lusi kebijakkan. Secara teknis hal tersebut dapat ditanggu-

     

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    20/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    langi bergantung pada kebijakan yang diambil. Untuk ini

    perlu dilakukan suatu penyelidikan khusus dengan

    kemungkinan penanggulangan antara lain penutupan

    saluran secara total (Canal Blocking) dan melakukan

    pemindahan transportasi air menjadi transportasi darat. 

    e)  Mengingat tanah rawa yang lunak, maka dalam

    melakukan rehabilitasi saluran disarankan tidak

    menggunakan konstruksi yang berat, sehingga tidak ter-

     jadi permasalahan baru yang tidak diinginkan.. 

    f)  Dari hasil peninjauan lokasi Proyek Rehabilitasi Floodway

    Way Curup-Way Penet, dan melihat permasalahan yang

    terjadi di lokasi, maka direkomendasikan melakukan anta-

    ra lain: 

    •  Membuat penyelidikan tanah terlebih dahulu, untuk

    mengetahui kestabilan lereng, sehingga bisa dipastikan

    ada atau tidak adanya resiko sliding.. 

    •  Pengecekan ulang kemiringan tanggul sesuai dengan

    desain yang telah dibuat, yaitu kemiringan 1:1:1,5.

    Dinding pelindung tebing yang diperlukan adalah

    dinding miring dan bukan dinding vertikal sehinggapelindung tebing tersebut dapat berfungsi sebagai

    memecah gelombang pendek yang ditimbulkan oleh

    navigasi air dan sekaligus meredam fluktuasi air pasang

    surut yang dapat mengerosi tebing. 

    •  Pancangan pondasi yang menggunakan mini pile harus

    dipancang sampai pada lapisan tanah keras. Kemudian

    di antara pasangan mini pile yang berjarak ±3m satu

    sama lain harus dipancang cerucuk yang terbuat dari

    kayu gelam dengan diameter > 10 cm dan pancangan

    tersebut rapat (celah antar cerucuk dibuat s eminim

    mungkin). Cerucuk ini untuk menahan tanah di bawah

    lapisan pelindung tebing dari bahaya piping dan erosi

    akibat gelombang dari pergerakan perahu dan

    mengingat elevasi kaki perlindungan tebing masih

    berada di atas air surut. 

    •  Perlu dilakukan pengaspalan di antara badan jalan

    dengan dinding atas perkuatan tebing saluran untuk

    menghindari terjadinya bahaya piping (rembesan air

    tanah). 

    •  Antara bahu jalan dengan timbunan tanah perlu dibuat

    saluran drainase, untuk menyalurkan air hujan yang

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    21/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    turun langsung ke jalan.

    •  Agar akses dari saluran ke daratan yang diperlukan para

    masyarakat atau nelayan setempat lebih mudah,

    perlindungan tebing perlu diberi tangga dan tempat

    tambatan untuk perahu/kapal yang bersandar agar

    masyarakat/nelayan tidak memancang tambatan

    dimana saja yang berpotensi merusak konstruksi

    pelindung tebing yang dibangun. 

    22  Advis Teknis Permasala-

    han Air Baku Way Andeng,

    Prop Lampung 

    Kerusakan bendung

    way andeng akibat

    bencana banjir

    bandang 

    Berdasarkan hasil pengkajian lapangan dan mempelajari

    keadaan wilayah mulai dari Bendung Way Andeng sampai ke

    Bakauheni / Menara Siger maka untuk penyediaan air baku

    Way Andeng direkomendasikan: 

    1.  Pompa dan Generator Set di Way Andeng 

    Genset yang ada dengan kapasitas 315 KVA perlu diambil

    dan diganti dengan genset dari Klawi dengan kapasitas

    115 KVA. Penempatan genset pada lokasi yang lebih

    tinggi untuk menghindari dari terendamnya air. Pompa

    air perlu diganti dengan pompa s ubmersible agar tidak

    terpengaruh oleh elevasi muka air banjir. Jaringan pipa

    untuk pengaliran air dipindah menuju bukit Way Andeng

    ± sepanjang 500 m. debit pemompaan dapatditingkatkan sesuai kebutuhan sesuai dengan

    tersedianya debit sungai Way Andeng yang mempunyai

    debit andalan sebesar 138 liter/s.

    2.  Bak Penampungan (Reservoir) dan Instalasi Pengolahan

    Air (IPA) 

    Air baku hasil pemompaan dari Way Andeng

    direkomendasikan untuk ditampung di bukit Way

    Andeng yang sekaligus dapat menjadi t empat untuk

    instalasi pengolahan air. Penjernihan awal disarankan

    menggunakan saringan pasir lambat atau aquifer buatan

    sehingga terjadi aliran air dalam tanah.

    Apabila kualitas air belum memenuhi standar air baku

    maka di hilir akuifer buatan dapat dibangun instalasi

    pengolahan air (IPA). Air yang keluar dari IPA

    direncanakan mempunyai elevasi muka air pada +132 m.  

    3.  Jaringan Pipa Transmisi Air Baku ke Bakauheni / Menara

    Siger 

    Penyaluran air baku dari bukit Way Andeng ke Bakauheni

    / Menara Siger dilakukan secara gravitasi. Jaringan pipa

    yang melewati lokasi yang lebih tinggi dari elevasi garis

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    22/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    enegi hidraulik (misalnya Klawi pada +132 m, di jalan

    raya Siringitik pada +140 m) perlu digeser ke lokasi yang

    lebih rendah (melewati lembah). Apabila elevasi rendah

    tersebut tidak dapat dicapai maka elevasi muka air di

    bukit Way Andeng dapat dinaikkan atau ditinggikan.

    Untuk memudahkan pengukuran elevasi jalur jaringan

    pipa, disarankan pengukuran elevasi jalur pipa dapat

    dilakukan dengan peralatan RTK GPS (Real Time

    Kinematic Global Positioning System). 

    4.  Penggunaan Mikrohidro Pompa Air untuk Optimalisasi

    Pemanfaatan Energi. 

    Dilihat dari topografinya, alur sungai Way Andeng

    mempunyai potensi untuk penerapan mikrohidro pompa

    air, dimana tenaga yang dihasilkan melalui putaran

    turbin langsung dimanfaatkan untuk menggerakkan

    pompa (tidak menggunakan tenaga listrik). Penggunaan

    genset sebagai sumber energy listrik untuk pemompaan

    dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. 

    23  Advis Teknis dan Monitor-

    ing Geotube, Prop Jawa

    Tengah Pengusul : Dinas Kelautan

    dan Perikanan, Pemkab

    Batang, Prop Jawa Tengah 

    Permasalahan erosi

    di pantai Sigandu

    Kab Batang danpemantauan

    pemasangan geo-

    tube di pantai ter-

    sebut. 

    1.  Beberapa perbaikan perlu dilakukan pada struktur PEGAR

    geotube antara lain lebar celah diperlebar, supaya arus

    yang timbul tidak terlalu besar yang berdampak pada ge-rusan lokal di kaki PEGAR pada ujung celah. Pemasangan

    dan formasi PEGAR perlu dilakukan lebih teratur dan

    rapih sehingga tidak menimbulkan efek visual yang ku-

    rang baik. 

    2.  Mengingat material geotube cukup rentan dan bentuknya

    menarik perhatian wisatawan, perlu dibuat papan

    peringatan dan kalau perlu ditugaskan security yang

    mengingatkan supaya tidak menaiki dan mengganggunya. 

    3.  Rehabilitasi pantai Sigandu melalui pemasangan PEGAR

    geotube, akan lebih efektif apabila dikombinasikan

    dengan penanaman vegetasi pantai. Vegetasi pantai sep-

    erti mangrove akan berperan sebagai pengikat sedimen

    dan pelindung alami terhadap kondisi ekstrem di perairan

    pantai. 

    4.  Upaya perlindungan pantai Sigandu di sebelah timurnya

    perlu segera dilakukan untuk membentuk pantai Sigandu

    dalam satu sistem a tau kantung pantai (pocket beach)

    yang cenderung akan lebih stabil dan menghindari

    pengaruh pantulan gelombang dan arus dari pantai

    reklamasi di sebelahnya. 

    5.  Mengingat proses di pantai sangat dinamis, berubah se-

     

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    23/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    tiap saat karena faktor gelombang, arus, dan pasang

    surut, maka kegiatan monitoring pantai dan bangunan

    pantai ini perlu dilakukan secara periodik s ampai kondisi

    pantai tersebut stabil dan mencapai keseimbangannnya 

    6.  Publikasi terhadap keberhasilan penanggulangan erosi di

    pantai Sigandu perlu disebarluaskan kepada masyarakat

    pantai melalui publikasi, sehingga daerah lain yang mem-

    iliki permasalahan erosi pantai sejenis dapat mencon-

    tohnya. 

    24  Advis Teknis Bangunan

    Pengaman Pantai Jagoh

    Dabo di Kabupaten Lingga,

    Propinsi Kepulauan Riau 

    Pengusul : SNVT

    Pelaksanaan Jaringan

    Sumber Daya Air

    Sumatera IV, Sekupang

    Batam 

    Kerusakan pada

    bangunan penga-

    man pantai Jagoh

    Dabo di kabupaten

    Lingga, Propinsi

    Kepulauan Riau 

    Saran hasil kajian advis teknis adalah sebagai berikut: 

    1.  Pada saat pelaksanaan harus dilakukan pengawasan teru-

    tama pada saat pembuatan kubus beton dan kualitas

    beton yang telah direncanakan di lokasi pekerjaan. 

    2.  Dalam perencanaan dan pembuatan desain serta

    pelaksanaan pembangunan struktur dapat mengacu

    kepada standar, pedoman, manual/kriteria yang ada.  

    25  Advis Teknis Tnggap Da-

    rurat Bencana Banjir di

    propinsi Nanggro Aceh

    Darusalam 

    Pengusul : Balai Sabo 

    Kerusakan

    bangunan sarana

    dan prasarana ke-

    pu-an di propinsi

    NAD 

    Belum selesai 

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    24/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    26  Advis Teknis Runtuhnya

    Bangunan Penahan Long-

    sor Tebing Sungai Barito di

    desa Baru Kabupaten

    Barito Selatan, Provinsi

    Kalimantan Tengah. 

    Pengusul : BWS

    Kalimantan II 

    Telah terjadinya

    penurunan tanah

    pada lokasi peker-

     jaan pembangunan

    penahan longsoran

    tebing sungai Barito

    di desa Baru Kabu-

    paten Barito Se-latan, yang

    mengakibatkan

    runtuhnya Rip-Rap

    yang telah dibangun

    pada tebing sungai

    Barito 

    Belum selesai 

    27  Advis Teknis Kejadian

    Amblas Tanggul di Sungai

    Citarum Hilir, Kabupaten

    Bekasi, Provinsi Jawa Bar-

    at. 

    Pengusul : BBWS Citarum 

    Telah terjadi amblas

    tanggul di sungai

    Citarum Hilir di

    lokasi C 10 Desa

    Jaya Laksana Keca-

    matan Cabang

    Bungin, KabupatenBekasi 

    Penanggulangan yang perlu dilakukan, yaitu: 

    1.  Pemasangan sheet pile di tanggul kiri bagian hulu tidak

    diperlukan, cukup hanya dengan mengembalikan tanggul

    seperti kondisi semula 

    2.  Lining tegak yang mengalami retak perlu diperbaiki

    dengan menggunakan beton bertulang3.  Perlu dilapisi dengan beton bertulang pada bagian atas

    bangunan gorong-gorong dengan tebal 20 cm (sepanjang

    cross drain) 

    4.  Gorong – gorong sebaiknya dipasang armco, lalu diisi

    dengan timbunan atau dengan menggunakan isian beton.

    5.  Bangunan cross drain B.Tb 18a, memerlukan pengamanan

    berupa pemasangan sheet pile sepanjang lebar saluran.

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    25/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    6.  Jarak antara sheet pile dengan gorong-gorong yang rusak

    ± 0.5 s.d 1 m di cor dengan menggunakan K 300. Lubang

    sara (pelepas tekan) diplester setebal 5 cm

    7.  Pada hilir bangunan melintang dibuat rip rap sepanjang 5

    m dengan kedalaman kurang lebih 1 m.  

    Saran 

    1.  Penentuan dimensi armco perlu pengkajian yang lebih

    dalam untuk mendapatkan dimensi yang ideal,sesuai

    dengan kebutuhan debit sungai kalapa 1. 

    2.  Perlu dilakukan evaluasi dan kajian untuk bangunan per-

    lintasan lainnya dikarenakan umur bagunan yang sudah

    tua, sehingga berpotensi mengalami kerusakan yang sa-

    ma 

    3.  Kondisi tanah disekitar bangunan perlintasan, perlu di

    lakukan uji laboratorium untuk medapatkan parameter

    tanah sebagai data base. 

    28  Advis Teknis Penanganan

    Banjir Bandang Propinsi

    Sumatera Barat 

    Untuk menanggulangi terulangnya bencana pasca bencana

    alam banjir bandang (galodo) di Dusun Lungguak Batu, Desa

    Koto Kaciak, direkomendasikan sebagai berikut : 

    1.  Banjir bandang di Dusun Lungguak Batu, Desa Koto Kaciak

    merupakan bencana sedimen di sungai, merupakan

    tanggung jawab Kem. PU-PERA untuk menanggulangi

    secara struktural maupun non-struktural

    2.  Mengingat masih berpotensinya banjir bandang di Dusun

    Lungguak Batu, Desa Koto Kaciak perlu segera dibuat sis-

    tem prakiraan dan peringatan dini tanah longsor dan ban-

     jir bandang (early warning system) berbasis masyarakat

    3. 

    Untuk keselamatan penduduk mendatang sebaiknyasetelah dilakukan normalisasi alur Sungai Batang Sangku

    perlu ditindak lanjuti dengan pelaksanaan UU RI No. 38,

    Tahun 2011 tentang Batas Sempadan Sungai  

    4.  Perlu dilakukan sosialisasi kepada warga setempat dalam

    usaha menggalakan pemahaman Kearifan Lokal di Da erah

    Setempat tentang pelestarian hutan demi kesejahteraan

    bersama 

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    26/43

     

    NO. 

    JUDUL KEGIATAN /

    LOKASI / PENGUSUL PERMASALAHAN

     

    SARAN TEKNIS 

    DOKUMENTASI 

    5.  Perlu dibangun jembatan permanen diatas alur Sungai

    Batang Sangku yang desainnya tidak menimbulkan ter-

     jadinya Bottle – Neck bila terjadi banjir bandang susulan

    6.  Segera dilakukan perbaikan intake suplai air minum warga

    & dibangun-nya kembali fasilitas sanitasi warga per-

    manen (MCK) pada lokasi di luar batas sempadan sungai

    7.  Segera dibangun fasilitas bangunan pengaman limpasan

    di beberapa titik rawan limpasan di Sungai Batang

    Sangku

    8.  Untuk mengantisipasi bencana banjir bandang dalam

    skala besar dan sebagai usaha percontohan penanganan

    struktural bencana banjir bandang (debris) dapat dil-

    akukan dengan teknologi sabo. 

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    27/43

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    28/43

     

    NO. WAKTU

    PENYELENGGARAAN PESERTA  PERMASALAHAN  REKOMENDASI TEKNIS  DOKUMENTASI 

    Power House Pltm Sungai Taludaa sbb 

    a)  Pembangunan bending agar mengacu pada

    peta gempa yang baru 

    b)  Disarankan dilakukan pengkajian ulang bila

    perlu dengan melakukan uji model hidrolik 

    c)  Peninjuan pemilihan struktur tepat sesuai

    dengan lokasi dan diperlukan dilengkapi

    dengan nota desain. 

    BWS Sulawesi III  1. 

    Pembangunan GroundsiilSungai Sombe Lewara, Kec.

    Tatanga, kota Palu TA 2014 

    2.  Kegiatan SID Rehabilitasi D.I

    Sinorang kab. Banggai,

    Sulawesi Tengah 

    1. 

    Rekomendasi yang diberikan untuk permasalahanBWS Sulawesi III, Pembangunan Groundsill Sungai

    Sombe Lewara, Kec. Tatanga, Kota Palu Ta 2014,

    sbb 

    a)  Penyelesaian masalah dengan non-struktural

    diperlukan ;  flood forecasting dan early

    warning system 

    b)  Perlu dilakukan pemodelan numerik untuk

    memilik lokasi dan tinggi cek dam, a gar

    hasilnya optimum. 

    c)  perlu diketahui kondisi tanah pada lokasi

    pembangunan struktur sehingga dapat

    dipilih tipe perlindungan yang sesuai. 

    d)  Diperlukan analisa numerik utk mengetahui

    kebutuhan real 

    2.  Rekomendasi yang diberikan untuk permasalahan

    BWS Sulawesi III, Kegiatan Sid Rehabilitasi D.I

    Sinorang Kab. Banggai, Sulawesi Tengah sbb 

    a)  Perlu dilakukan sweling test, dan dispersive

    test. 

    b)  Diperlukan pengecekan kembali Analisis

    stabilitas. 

    c)  Utk drainase perlu dilengkapi lapisan filter

    WAKTU

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    29/43

     

    NO. WAKTU

    PENYELENGGARAAN PESERTA  PERMASALAHAN  REKOMENDASI TEKNIS  DOKUMENTASI 

    2  11 April 2014 di

    Bandung 

    BWS Sumatera VII, Bengkulu  1.  Pembangunan Pengendali

    Banjir Air Bengkulu 

    2.  Pembangunan Bangunan

    Pengaman Pantai Pasir Ipuh 

    3.  Pembangunan Intake dan

    Jaringan Pipa Transmisi 

    Rekomendasi yang diberikan untuk permasalahan

    BWS Sumatera VII, Bengkulu :

    Sungai setiap tahun terjadi banjir yang menggenangi

    permukiman penduduk yang disebabkan oleh

    beberapa faktor yakni : 

    1)  Penyempitan alur sungai akibat penyerobotan

    lahan alur yang disertai dengan pengurugan 

    2)  Pendangkalan alur sungai akibat sedimentasi yang

    berasal dari erosi lahan yang sedang

    dikembangkan dan endapan sampah. 

    3)  Pasang air laut yang backwater nya menahan aliran

    banjir dari hulu. 

    4)  Hambatan aliran banjir oleh pilar/abutment

     jembatan 

    5)  Topografi lahan permukiman yang berupa

    cekungan rendah 

    Permasalahan yang paling umum yang ada di pantai

    adalah erosi yang yang mengancam dan

    menimbulkan kerugian besar dengan rusaknya

    kawasan pemukiman dan fasilitas-fasilitas di daerah

    tersebut. Untuk menanggulangi erosi pantai langkah

    pertama yang harus dilakukan adalah mencari

    penyebab terjadinya erosi. Dengan mengetahui

    penyebabnya maka dapat ditentukan cara

    penanggulanya yang biasanya adalah membuat

    bangunan pelindung pantai. Sesuai dengan fungsinya

    bangunan pantai di klasifikasikan menjadi tiga, yaitu:  

    a)  Struktur yang dibangun di pantai dan sejajar

    dengan garis pantai, yakni dinding pantai atau

    revetment, sea wall, bulk head .

    b)  Struktur yang dibangun tegak lurus dengan

    pantai dan sambung ke pantai yakni jetty dan

    krib (groint ). 

    c)  Struktur yang dibangun di lepas pantai dan kira-

    kira sejajar dengan pantai yakni breakwater. 

    Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan , jika

    rencana pembuatan bendung tetap diteruskan,

    diperlukan beberapa penyesuaian sebagai berikut

    a)  Bendung harus dilengkapi dengan tanggul yang

    menutup alur sungai lainnya, dan diikat pada

    tebing tanah asli yang lebih tinggi. 

    b)  Bangunan bendung harus dilengkapi dengan

    bangunan bilas (terutama di sekitar pintu

    WAKTU

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    30/43

     

    NO. WAKTU

    PENYELENGGARAAN PESERTA  PERMASALAHAN  REKOMENDASI TEKNIS  DOKUMENTASI 

    intake) agar dapat membilas sedimen secara

    periodik. 

    c)  Harus diyakinkan bahwa pemanfaatan air untuk

    air baku ini tidak mengganggu suplai air pada

    Saluran Irigasi , terutama pada musim kemarau. 

    3  20 Mei 2014 di

    Bandung (dalam acara

    kolokium) 

    BBWS Mesuji Sekampung  1.  Operasional Pengelolaan

    Way Andeng tidak optimal /

    tidak berjalan. 

    2. 

    Kerusakan pada jaringanpipa transmisi Ø 300 mm

    yang mengalami

    kebocoroan/pecah/terbakar 

    3.  Kondisi Bangunan Bendung

    Way Andeng rusak dan

    terdapat endapan sedimen

    sehingga aliran air dari

    bendung ke intake

    terhambat. 

    4.  Pada jembatan bendung

    yang berfungsi sebagai aset

    pelintasan warga setempat

    untuk ke kebun terdapatpergeseran dari posisi

    semula serta perbaikan

    abutment dudukan

     jembatan bendung,

    dikarenakan bencana alam

    banjir sehingga perlu

    adanya perbaikan pada

     jembatan tersebut. 

    5.  Kondisi Pompa Centripugal

    dan Panel saat ini rusak

    dikarenakan terendam air

    saat bencana alam banjir. 

    Rekomendasi yang diberikan untuk permasalahan

    Balai Wilayah Sungai Mesuji ,sbb 

    a.  Kerusakan Bendung Way Andeng akibat

    bencana banjir bandang. b.  Potensi air baku terkendala elevasi daerah

    layanan, dimana terjadi kehilangan energy yang

    sangat besar sehingga diperlukan pompa

    sentrifugal untuk supply air. 

    c.  Saat ini belum bisa memberikan analisa yang

    dalam, karena keterbatasan data. Hanya

    sebatas wacana bagaimana memanfaatkan

    bendung lama supaya tidak menggunakan

    pompa. 

    d.  Data yang diperlukan: Data Hidrologi, Topografi,

    Geologi, As Built Design.  

    e.  Filosofi perencanaan belum diketahui oleh tim

    Advis. f.  Harus dilakukan peninjauan lapangan agar

    mengetahui kondisi aktual. 

    WAKTU

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    31/43

     

    NO. WAKTU

    PENYELENGGARAAN PESERTA  PERMASALAHAN  REKOMENDASI TEKNIS  DOKUMENTASI 

    BBWS Citanduy  1.  Permasalahan Pada

    Bangunan Pengendali Banjir

    (klep) pada beberapa lokasi 

    2.  Penurunan Kualitas

    Bangunan Akibat Usia

    Bangunan, Bendung

    Manganti dan D.I Sidareja –

    Cihaur 

    Rekomendasi yang diberikan untuk permasalahan

    Balai Wilayah Sungai Citanduy, sbb 

    a.  Pintu klep tidak berfungsi karena sedimentasi 

    -  Penyebab utama terjadinya sedimentasi perlu

    diketahui dan diatasi lebih dahulu, karena

    upaya perbaikan apapun tidak akan

    menyelesaikan persoalan jika penyebab

    masalahnya tidak diatasi. 

    -  Dalam mencari permasalahan sungai harus

    meninjau keseluruhan komponen yang ada

    dalam DAS sungai tersebut. 

    -  Kemungkinan penyebab terjadinya sedimentasi

    adalah akibat pengaruh penyempitan muara

    sehingga sedimen yang harusnya keluar malah

    tertahan didalam sungai, namun perlu

    dilakukan kajian terlebih dahulu mengenai

    penyebab utamanya (sumber sedimentasinya

    dan akibat apa) 

    -  perlu dilakukan kajian terhadap morfologi

    sungainya, sehingga dapat diketahui sumber

    permasalahannya, dan perencanaan

    perbaikannya dapat efektif, efisien, dan tepat

    sasaran. -  Beberapa solusi yang dapat ditempuh antara

    lain: mengganti pintu-pintu klep dengan

    dengan pintu sorong dengan dikombinasikan

    dengan pompa, melakukan pengerukan sungai

    dengan memikirkan terlebih dahulu dimana

    borrow areanya, membangun chekdam-

    chekdam untuk mengatur elevasi dasar

    sungainya, namun lebih baik jika dilakukan

    kajian terlebih dahulu sehingga dapat

    menentukan solusi yang paling baik. 

    -  Untuk permasalahan penyempitan muara

    sungai dapat meminta bantuan Pusair (advis

    teknik) untuk mengkaji dan mencari solusi

    permasalahannya. 

    b.  Banyak tebing dan Tanggul kritis  

    -  perlu dilakukan kajian terhadap morfologi

    sungainya, sehingga dapat diketahui sumber

    permasalahannya, dan perencanaan

    perbaikannya dapat efektif, efisien, dan tepat

    sasaran. 

    -  Untuk tanggul-tanggul yang diindikasi terjadi

    NOWAKTU

    PESERTA PERMASALAHAN REKOMENDASI TEKNIS DOKUMENTASI

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    32/43

     

    NO. PENYELENGGARAAN 

    PESERTA  PERMASALAHAN  REKOMENDASI TEKNIS  DOKUMENTASI 

    penurunan, sebaiknya dilakukan kajian apakah

    benar tanggulnya yang turun, atau dasar

    sungainya yang naik, dan seberapa besar

    penurunannya perlu dikaji untuk menentukan

    tindakan selanjutnya. 

    -  Untuk tanggul yang dijadikan jalan oleh

    masyarakat mungkin bisa sekalian dijadikan

     jalan inspeksi tapi dibatasi tonase kendaraan

    yang masuk (bisa dengan portal), na mun

    konstruksi tanggul perlu disesuaikan, karena

    desain tanggul sangat berbeda dengan desain

    untuk jalan. 

    c.  Perbaikan Bendung Manganti 

    -  Untuk tanggul-tanggul yang berumur tua

    (dibangun pada jaman Belanda) biasanya

    memiliki permasalahan yang sama, yaitu

    banyak bagian-bagian yang sudah mulai

    keropos akibat termakan usia. 

    -  Untuk daerah-daerah yang tidak bisa diamati

    secara kasat mata (di lantai bendung, dasar

    pilar, dll) bisa dilakukan pemantauan dengan

    geolistrik dengan melibatkan Lembaga Inspeksi

    Bendung. 

    BWS Papua  1.  Pengendalian Daya Rusak

    pada Sungai Kalibumi dan

    Musairo, Papua

    2.  Penanganan lereng APO

    Bukit Barisan di kota

    Jayapura

    3.  Sedimentasi pada sand

    trap/intake bendung Tami di

    kota Jayapura 

    4.  Penyebab banjir danau

    Sentani di kab. Jayapura 

    Rekomendasi yang diberikan untuk permasalahan

    Balai Wilayah Sungai Papua , sbb 

      Sedimen Pada Intake Bendung Gergaji Tami 

    a.  Dilakukan Pembaharuan prosedur OP sand

    trap supaya flushing sedimen efektif  

    b.  Sand trap di buat dengan dua kompartemen

    supaya tidak mengganggu aliran air irigasi

    pada saat dilakukan OP. 

    c.  Untuk pengendalian sedimen yang masuk

    bisa dilakukan dengan bangunan pengendali

    sedimen 

    d.  Untuk pemeliharaan/pembersihan sampah

    besar di bendung tami bisa dibuat dengancrane. 

      Pengendalian Daya Rusak Pada Sungai Kalibumi’ 

    a.  Pembangunaan bronjong batu sebagai

    pelindung tebing sungai tidak disarankan. 

    b.  Sudetan tidak disarankan. 

    c.  Desain pelindung tebing dengan geotekstil

    dan sheetfile dari BWS belum bisa diterapkan 

    NOWAKTU

    PESERTA PERMASALAHAN REKOMENDASI TEKNIS DOKUMENTASI

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    33/43

     

    NO. PENYELENGGARAAN 

    PESERTA  PERMASALAHAN  REKOMENDASI TEKNIS  DOKUMENTASI 

    d.  Dilakukan analisa secara menyeluruh untuk

    desain struktur dan dampaknya. 

    e.  Untuk tahun 2014 pekerjaan berupa

    bronjong batu untuk pembuatan krib. 

    f.  Desain krib bisa dilakukan dengan model

    numerik dengan bahan krib dari bronjong

    batu. 

    g.  Penanganan dibuat dengan kombinasi krib

    dan pelindung tebing sungai. 

    h. 

    Pelindung tebing sungai direncanakan ulang

    dengan sebisa mungkin mengikuti tanah asli

    di tebingnya. 

      Pilihan Struktur Terbaik Yang Tepat Di Lereng

    Bukit Barusan 

    a.  Penanganan permasalahan perlu secara

    menyeluruh dengan melihat sebagi s istem.

    Mulai dari konservasi DAS, pengendalian

    daya rusak air akibat kemiringan lereng yang

    besar, dan terjadinya sedimentasi di parit. 

    b.  Pengendalian daya rusak akibat kemiringan

    aliran bisa dilakukan dengan pembuatan

    beberapa check dam/Sabo sehingga alur

    menjadi lebih landai dan kecepatan menjadilebih rendah. Dengan chek dam/Sabo juga

    bisa menahan sedimen supaya tidak terjadi

    sedimentasi di parit yang dilindungi 

      Pengendalian Daya Rusak Pada Sungai Musairo 

    a.  Penanganan tahun 2014 dilakukan dengan

    pekerjaan bronjong untuk membuat krib

    pengarah aliran. 

    b.  Pola penempatan dan dimensi krib dimodel

    numerikan dulu sebagai dasar perencanaan 

    c.  Penanganan dengan groundsill dibuat

    kajiannya dahulu dengan model. 

    d.  Diperlukan data-data untuk membuat

    rencana krib dan groundsill 

    NOWAKTU

    PESERTA PERMASALAHAN REKOMENDASI TEKNIS DOKUMENTASI

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    34/43

     

    NO. PENYELENGGARAAN 

    PESERTA  PERMASALAHAN  REKOMENDASI TEKNIS  DOKUMENTASI 

    PJT II Jatiluhur  1.  Penerapan Biaya jasa

    pengelolaan SDA Bagi PLTA

    Di WS Citarum 

    2.  Kendala Penarikan Biaya

     jasa pengelolaan SDA Pada

    Lahan Perum Perhutani 

    3.  Pengenaan Ppn Atas Biaya

    Jasa Pengelolaan SDA 

    Rekomendasi yang diberikan untuk permasalahan

    Perum Jasa Tirta II, Jatiluhur, sbb 

    a.  Perlu duduk bersama kemudian berdiskusi

    merencanakan konservasi secara bersama,

    dalam pelaksanaan dilakukan dan diawasi

    bersama. Karena PLN kuran percaya maka PJT 2

    harus terbuka. Apabila PLN tidak membayar apa

    sanksinya menurut undang-undang. 

    b.  Untuk bahan mediasi ataupun dalam komunkasi

    dengan PLN, Perlu dibuat perencanan

    konservasi, dan dihitung produksi sedimen

    apabila konservasi tidak dilakukan dan a kibatnya

    terhadap bendungan. Dan PJT 2 membuat

    masterplan serta cheklist apa yang sudah

    dilakukan dan belum serta oleh siapa. Pusat

    Litbang Sosekling bisa mengkaji data konflik apa

    yang ada. 

    Bappeda Pem.Kabupaten

    Buru Selatan, Propinsi

    Maluku. 

    Rencana Pengembangan

    Bandara Namrole di kec.

    Namrole Kab. Buru Selatan,

    Propinsi Maluku 

    Rencana Perpanjangan Landasan Bandara Namrole di

    Pulau Buru 

      Rencana untuk memindahkan alur sungai kecil

    yang akan dilewati perpanjangan landasan sudah

    benar, namun perlu dilakukan kajian hidrologi

    didaerah tersebut untuk menentukan desain

    sungai baru yang lebih optimal. 

      Perlu diselidiki lagi apakah sumber air sungai

    memang benar cuma berasal dari mata air sa ja,

    mengingat sungai yang terbentuk cukup besar. 

      Muara sungai yang lama harus ditutup agar

    pengaruh pasang surut air laut tidak

    mempengaruhi landasan. Untuk permasalahan

    muara sungai dapat dilakukan diskusi lebih lanjut

    dengan Balai Pantai. 

    Pada tikungan sungai baru sebaiknya dibuat lebih

    streamline agar aliran airnya lebih lancar.Bagian

    tikungan luar sebaiknya dibuat dari beton K225.

    Untuk penentuan dimensi sebaiknya mengacu pada

    hasil kajian hidrologinya agar diperoleh dimensi yang

    optimum 

    NO.WAKTU

    PESERTA PERMASALAHAN REKOMENDASI TEKNIS DOKUMENTASI

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    35/43

     

    NO. PENYELENGGARAAN 

    PESERTA  PERMASALAHAN  REKOMENDASI TEKNIS  DOKUMENTASI 

    4  27 Juni 2014 di

    Bandung 

    BWS Sumatera VI, Prop. Jambi   1.  Pembangunan pengendali

    banjir kota Jambi 

    2.  Pembangunan Prasarana

    Pengaman Pantai Air Hitam

    Laut Kab. Tanjab Timur (0,1

    km) 

    Rekomendasi yang diberikan untuk permasalahan

    BWS Sumatera VI, Propinsi jambi :

    Topik : Pembangunan Konstruksi sea Wall  di Pantai

    Air Hitam Laut Jambi sepanjang 100 m dan Jetti, Kab.

    Tanjab Timur. Propinsi Jambi. 

    a)  Pembangunan konstruksi perlindungan pantai

    untuk tahap selanjutnya hendaknya diprioritas

    kan untuk pantai di s ebelah Utara muara sungai

    (berdasarkan hasil analisis perubahan garis

    pantai dari laporan desain) 

    b)  Pelindung kaki idealnya di susun acak a tau

    membentuk kemiringan, karena posisinya di

    atas HHWL (+1,56). Perlunya dilakukan

    penambahan penggalian dasar pelindung kaki

    sedalam 0,5-0,8 m dengan menambah jumlah

    blok beton atau memperpanjang pelindung kaki

    sejauh 2,00 meter dengan memberikan sedikit

    kemiringan atau penempatan blok beton

    lapisan atas secara acak.

    c)  Elevasi puncak cukup tinggi dari posisi elevasi

    HHWL sebesar 1,69 m tetapi sangat aman

    terhadap overtopping. Desain konstruksi sea

    wall  dengan reflektor sangat stabil karenasudah dilengkapi cerucuk dan kombinasi buis

    beton dengan beton bertulang. Untuk tahap

    pekerjaan berikutnya dapat berupa konstruksi

    revetment cukup dengan susunan armor blok

    beton atau buis beton 

    Rekomendasi yang diberikan untuk permasalahan

    BWS Sumatera VI, Propinsi jambi :

    Topik : Pembangunan Pengendali Banjir Kota Jambi 

    NO. WAKTU

    PENYELENGGARAANPESERTA  PERMASALAHAN  REKOMENDASI TEKNIS  DOKUMENTASI 

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    36/43

     

    PENYELENGGARAAN 

    a.  Dilakukan Pemboran di lokasi dengan bor mesin

    untuk mengetahui parameter tanah di daerah

    yang akan dipasang turap/sheet pile 

    b.  Untuk deadman dari tiang pancang dengan

     jarak terhadap sheet pile minimum 3 meter,

    perlu dilakukan analisa ulang 

    c.  Diperlukan data debit kecil untuk skenario

    kondisi jenuh di bagian belakang sheet pile dan

    kondisi debit minimum dibagian depan sheet

    pile. d.  Akan dilakukan review desain oleh Tim Pusair,

    apabila data dukung dari pihak BWS Sumatera

    VI telah tersedia (Cross section, parameter

    tanah, debit minimum, debit rencana) 

    5  10 Oktober 2014 di

    Bandung 

    BALAI PELAKSANAAN JALAN

    NASIONAL, NTB, MATARAM 

    Perencanaan reklamasi pantai

    untuk perencanaan

    pembangunan ruas jalan

    nasional Talabiu - Bts Kota

    Bima, NTB 

    Rekomendasi yang dapat diberikan, sbb ; 

    a.  Harus dikaji perilaku hidrolis dan hidrodinamika

    pantai terutama gelombang dan pasang surut.  

    b.  Program kegiatan dapat bekerja

    sama/kolaborasi dengan Dirjen SDA untuk

    menentukan desain bangunan pantai. 

    c.  Seminimal mungkin untuk kegiatan reklamasi. 

    d. 

    Disarankan untu membuat grafik stratigrafi danparameter tanah karena ada perbedaan angka

    SPT yang mencolok di titik BH4 dibanding titik

    lain, ada kekawatiran adanya flens 

    e.  Disarankan untuk melakukan boring satu titik di

    antara BH3 dan BH4 termasuk sondir 

    f.  Harus data beban hidup untuk input data

    PLAXIS. 

    g.  Perilaku hidrolis pantaiperlu dipertimbangkan. 

    h.  Perlu dikaji perilaku penurunan jalan eksisting. 

    i.  Pada ebatmen jembatan perlu adanya titik Bor 

     j.  Gambar desain dibuat tidak hanya profil

    melintang tapi memanjang juga 

    k. 

    Dibuat drainase akibat overtopping gelombang l.  Kualitas beton bangunan pantai kualitas K-300 

    m.  Dibuat perlindungan kaki/toe protection di

    bagian dasar bangunan pantai untuk mencegah

    penggerusan 

    n.  Pembuatan cover dam sebelum sheet pile

    dipasang 

    o.  Diwaspadai efek suddenly drop down/ surut

    NO. WAKTU

    PENYELENGGARAANPESERTA  PERMASALAHAN  REKOMENDASI TEKNIS  DOKUMENTASI 

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    37/43

     

    PENYELENGGARAAN 

    ekstrem untuk stabilitas bangunan. 

    p.  Pada saat evaluasi stabilitas perlu

    mempertimbangkan muka air, terutama muka

    air paling surut 

    BBWS Cimanuk - 

    Cisanggarung, Cirebon 

    Revitalisasi Jaringan Tambak

    garam di kab Cirebon yaitu

    pembangunan breakwater

    dengan dasar breakwater

    mengikuti elevasi dasar laut

    yang ada, namun kondisi

    elevasi dasar laut mengalami

    penurunan/ perbedaan dari

    elevasi rencana 

    Rekomendasi yang dapat diberikan, sbb ; 

    1.  Untuk struktur overtopping puncak struktur

    berupa susunan blok beton dengan

    penempatan acak 

    2.  Bobot dimensi dan armor sudah sesuai untuk

    kondisi gelombang di pantai utara/Cirebon 

    3.  Perlu dilakukan modifikasi dimensi tanggul

    breakwater khususnya untuk lokasi yang belum

    terbangun. Seperti memperlebar dasar

    tanggul/lantai kerja. 

    4.  Beban truk harus dimasukkan dalam analisa

    beban. 

    5.  Perlu diperhatikan kekakuan matras bamboo 

    6.  Perlu di cek kapasitas cerucuk, apakah perlu

    dirapatkan atau tidak. 

    7.  Pihak LAPI diminta untuk memberikan hasil

    analisa geoteknik tersebut diatas segera kepada

    Pusair. 

    8. 

    Perlu digambar distribusi tegangan, sehinggadiketahui lokasi tegangan yang besar dan dapat

    dicoba treatmen khusus. 

    9.  Kemungkinan palung akibat sungai lama, untuk

    desain pondasi dapat dengan 2 pendekatan,

    yaitu mecapai tanah keras, atau floating. 

    10.  Ada 2 komponen yang harus dipertimbangkan

    dalam analisis kapasitas yaitu kapasitas cerucuk

    dan lebar tanggul. 

    11.  Secara konsep solusinya dapat dengan

    mengurangi beban atau menambah kekuatan. 

    12.  Kekakuan matras harus dicek. 

    13.  Selain perhitungan daya dukung, perlu

    memperhitungkan penurunan juga. Penurunanyang terjadi dengan kondisi tanah seperti itu

    akan masuk kategori deformasi besar sehingga

    perhitungan yang umum tidak akan memadai

    untuk mendapatkan perhitungan yang akurat 

    6  16 Oktober 2014 di

    Surakarta 

    DINAS PSDA DAN BINA

    MARGA KAB. BANYUMAS 

    Kerusakan Sungai dan

    Bangunan Sungai :

    -Bendung kancil bogangin

    Rekomendasi yang dapat diberikan, sbb ; 

    - Perlu diidentifikasi dan dideskripsikan kejadian

    banjir tahunan terjadi karena apa, kemudian

    NO. WAKTU

    PENYELENGGARAANPESERTA  PERMASALAHAN  REKOMENDASI TEKNIS  DOKUMENTASI 

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    38/43

     

    PENYELENGGARAAN 

    -Bendung Kali Jering Selandaka

    -Kali Reja Sumpiuh 

    baru dibuatkan solusi yang tepat untuk

    pengendaliannya. 

    - Dalam hal tersebut bisa membuat suatu

    laporan tentang deskripsi kejadian banjir yang

    disampaikan ke Bidang Stadarisasi dan

    Informasi Pusat Litbang SDA untuk nantinya

    bisa dilakukan advis teknik.  

    - Apabila air sungai masih ada, energi air dan

    debit cukup; bila memungkinkan bisa diangkat

    ke atas dengan bantuan pompa air tenagahidro. 

    16 Oktober 2014 di

    Surakarta 

    DINAS PSDA DAN BINA

    MARGA KOTA SALATIGA 

    Pengelolaan sempadan sungai,

    pengelolaan sungai kering dan

    drainase persawahan 

    Rekomendasi yang dapat diberikan, sbb ; 

    - Peraturan mengenai sungai sudah ditetapkan

    dalam PP 38 Tahun 2011, terutama mengenai

    adanya bangunan di dalam sempadan, sudah

    tertuang dalam PP 38 Tahun 2011 Pasal 17 : jika

    terdapat bangunan dalam sempadan sungai

    maka bangunan tersebut ditetapkan dalam

    status quo dan secara bertahap harus

    ditertibkan untuk mengembalikan fungsi

    sempadan sungai. 

    - Langkah yang harus dilakukan pertama kaliadalah menetapkan garis sempadan yang

    dilakukan berdasaran kajian penetapan garis

    sempadan, sesuai PP 38 Tahun 2011 Pasal 16,

    agar dapat digunakan sebagai acuan dalam

    pengelolaan sempadan sungai. 

    - Setelah garis sempadan sudah ditetapkan,

    maka kemudian dapat dipasang patok-patok

    garis sempadan sesuai dengan standar,

    sedangkan untuk jarak patoknya dapat

    disesuaikan dengan kondisi kerawanannya. 

    - Jika garis sempadan sudah ditetapkan sesuai

    peraturan yang berlaku, maka penegakan

    hukum bisa dilakukan namun tetap harusmelalui pendekatan kemanusiaan. 

    - Untuk penanganan jangka panjangnya, harus

    dilakukan kerjasama dengan semua pihak yang

    terkait untuk menjaga daerah sempadan tetap

    steril (misal: membatasi fasilitas umum (listrik,

    air, dll) untuk dimasukkan ke daerah sempadan,

    tidak memberikan ijin mendirikan bangunan di

    NO. WAKTU

    PENYELENGGARAANPESERTA  PERMASALAHAN  REKOMENDASI TEKNIS  DOKUMENTASI 

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    39/43

     

    PENYELENGGARAAN 

    daerah sempadan, dll) 

    - Untuk pelaksanaan penetapan garis sempadan

    perlu diidentifikasi terlebih dahulu pihak mana

    yang berwenang. 

    16 Oktober 2014 di

    Surakarta 

    DINAS PSDA DAN BINA

    MARGA KAB KLATEN 

    Terjadinya sedimantasi krn

    adanya Keramba Tancap Liar

    pada waduk rowo jombor kab

    klate 

    Rekomendasi yang dapat diberikan, sbb ; 

    - Diskusi dan dibahas di pemerintah daerah

    kembali, agar menjadi karamba apung dan

    dibatasi jumlahnya. 

    - PP no. 37 tahun 2010 Pasal 97 ayat 3 dan ayat

    6, diperbolehkan untuk membuat karamba

    (untuk perikanan, budidaya ikan) asalkan

    mendapat persetujuan dari UPT daerah

    tersebut. 

    - Melakukan kajian keramba apung dan

    dampaknya terhadap waduk, misal terjadinya

    sedimentasi dan polusi terhadap air waduk. 

    - Aturan yang diperbolehkan setiap 4000 sd 6000

    meter baru ada karamba lagi, dan jangan ada

    rumah apung. 

    Rekomendasi yang dapat diberikan, sbb ; 

    - Perlu dipelajari terlebih dahulu mengenai

    potensi dan pendayagunaan air sungai, serta

    pengaruh daya rusaknya dimana sangattergantung pada kondisi setempat, sehingga

    dalam pengelolaannya bisa lebih terarah 

    - Jika memang memiliki potensi mungkin bisa

    dibangun embung untuk penampungan air di

    musim kemarau dan mengendalikan banjir di

    musim penghujan, atau jika kapasitasnya

    mencukupi mungkit dapat digunakan untuk

    PLTMH 

    - Perlu dipahami pengaruh sungai tersebut

    terhadap daerah hilirnya, jika berpotensi

    menyebabkan banjir maka yang perlu dilakukan

    adalah pengendalian banjir dengan menahan

    air dihulu selama mungkin dan

    mengeluarkannya sedikit-demi sedikit,

    - Melihat kondisi dimana sungai yang biasanya

    kering tiba-tiba pada musim hujan penuh

    dengan air, maka perlu di kaji lagi mengenai

    potensi permasalahan gerusan yang terjadi,

    terutama yang berpengaruh pada infrastruktur

    yang ada. 

    NO. WAKTU

    PENYELENGGARAAN PESERTA  PERMASALAHAN  REKOMENDASI TEKNIS  DOKUMENTASI 

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    40/43

     

    Rekomendasi yang dapat diberikan, sbb ; 

    - Perlu dilakukan kajian mengenai kualitas dan

    kuantitas air sungai untuk digunakan sebagai

    sumber air irigasi 

    - Untuk kuantitas : perlu dikaji mengenai

    keandalan airnya, apakah dapat mencukupi

    kebutuhan irigasi atau tidak 

    - Untuk kualitas : perlu diuji apakah kualitas

    airnya memenuhi baku mutu air atau tidak

    (untuk pengujian kualitas air bisa berkoordinasidengan Pusat Litbang SDA) 

    - Jika hasil uji kualitas air tidak memenuhi baku

    mutu air irigasi, maka perlu dikonsepkan

    mengenai fasilitas pengolahan airnya, bisa

    dengan menyediakan instalasi pengolahan air

    limbah yang bersifat komunal. 

    - Jika kualitas dan kuantitas air hasil kajian sudah

    memenuhi syarat maka baru difikirkan

    mengenai infrastruktur yang harus dibangun

    untuk pemanfataannya 

    16 Oktober 2014 di

    Surakarta 

    DINAS PU DAN ESDM D.I

    YOGJAKARTA 

    Role Sharing Pengelolaan

    Sungai di Wilayah DI Yogjakarta 

    Rekomendasi yang dapat diberikan, sbb ; 

    - Untuk mengatasi permasalahan mengenai

    pengelolaan sungai dapat dilakukan denganmengoptimalkan fungsi TKPSDA, dimana

    seharusnya dalam forum tersebut sudah ada

    kesepakan bersama oleh semua pihak yang

    terkait mengenai pola pengelolaan sungai,

    berupa masterplan detail, apa yang akan

    dikerjakan, siapa yang akan mengerjakan, dan

    kapan akan dilaksanakan. 

    - Sebagai payung hukum untuk pelaksanaannya,

    memang diperlukan adanya MoU atau

    Perjanjian Kerjasama yang mencerminkan

    bahwa ada sebagian kewenangan pusat yang

    dilimpahkan ke daerah sesuai peraturan yang

    berlaku. 

    - Dapat melakukan sharing pengalaman dengan

    TKPSDA Wilayah Sungai Bengawan Solo, dimana

    saat ini sudah berjalan dengan baik. 

    NO. WAKTU

    PENYELENGGARAAN PESERTA  PERMASALAHAN  REKOMENDASI TEKNIS  DOKUMENTASI 

  • 8/17/2019 Tabel Advis Teknik 2014

    41/43

     

    16 Oktober 2014 di

    Surakarta 

    DINAS PSDA DAN ESDM KOTA

    SEMARANG 

    Pekerjaan Pembangunan

    Stasiun Pompa Sistem Polder

    Kali Banger 

    Rekomendasi yang dapat diberikan, sbb ; 

    - Dikaji kembali apakah pompa bisa dipasang tapi

    tanpa kolam retensi. 

    - Pemerintah Kota Semarang berencana

    menganggarkan penyelesaian pembangunan

    stasiun pompa sistem polder Kali Banger dan

    sudah ada surat Walikota