tabloid tamu - warta muda

16
Edisi XXIV/MARET/2012 e-paper. www.issuu.com/tabloidtamu Java Jazz Festival 2012 Dennis”Mamet” Adhiswara Berawal dari Bikin Film Indie Yeay, Welcome to The Great Jazz!

Upload: tabloid-tamu

Post on 23-Mar-2016

299 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Movie Strikes

TRANSCRIPT

Edisi XXIV/MARET/2012

e-paper. www.issuu.com/tabloidtamu

Java Jazz Festival 2012

Dennis”Mamet” Adhiswara

Berawal dari

Bikin Film Indie

Yeay, Welcome to The Great Jazz!

Chief EditorDedy Pristiwanto

GM BusinessChristina M.S. Indiarti

Editorial & Business ManagerFrederikus Mahatma TIS

EditorAria Sankhyaadi

Graphic DesignerSugara Adi, Paulus Trigo

Advertising ManagerErika OktovianiAccount ExecutiveSusi Sakti Andarini, Harunul Iksan

Marketing SupportElissa Dwi Lestari, Arman Riyansyah, Andre Nizar

PublisherPT Metrogema Media NusantaraGedung Kompas Gramedia Unit I Lantai 2-3 Jalan Palmerah Barat No 33-37, Jakarta 10270. Telp (hunting): 021-5367 7881/82. (Ext : 4842/4805)FAX: 021-5367 6972 (Redaksi), 021-53677011 (Iklan).

Facebook : [email protected] : @tabloidtamuEmail : [email protected] : www.issuu.com/tabloidtamu

Reporter & Fotografer

WibiCalistasia Regita

EDITORIAL

InggarAdie HSyanella

Mitha

IntanAmelia

Edisi XXIV/Maret 20122

Model:Julina Kencana SariSMAN : 41 Jakarta Digital Imaging : Sugara Adi

Fotografer :Sugara Adi, Andre Nizar

Stylish:Paulus TrigoMake Up:Seravin Yurica.Lokasi:Studio Warta Muda (Tamu)

Redaksi menerima karya berupa artikel, kartun, foto, dan humor. Untuk artikel diketik dalam format MS Word berukuran maksimal 3.000 karakter, 1,5 spasi jenis huruf calibri dengan 11 pt. Pengiriman karya ke Redaksi Tabloid Tamu di Gedung Kompas Gramedia Unit I Lantai 2-3 Jalan Palmerah Barat No 33-37, Jakarta 10270 disertai fotocopy KTP/ kartu pelajar dan nomor telepon atau ke alamat email: [email protected] naskah paling lambat diterima minggu kedua setiap bulan. Karya yang dimuat akan diberi imbalan/suvenir.

Camera, Rolling and Action !!!Yak..udah sering denger istilah di atas bukan? Istilah di atas sering

banget diucapin waktu produksi film lagi berlangsung. Nah di Edisi XXIV

bulan Maret 2012 ini, Warta Muda (TaMu) mau ngajak elo semua liat

keseruan teman-teman Sinezaga (klub sinematografi SMA Gonzaga Jakarta)

dalam proses pembuatan sebuah film.Mulai dari persiapannya, nyari ide gila sampai cerita tentang pengalaman

seru mereka waktu ngebuat sebuah film yang semua itu ada di Laporan

Berita Pilihan (Labil). Kalo elo mau bikin film sendiri, lu wajib baca tips

and trick seru yang TaMu dapetin waktu wawancara langsung sama Denis

Adhiswara.Edisi Maret 2012 ini, TaMu ngga cuma bahas tentang fim. Ada juga

laporan dari acara fashion yang bulan lalu baru selesai digelar, yaitu

Indonesia Fashion Week 2012. Di acara tersebut TaMu nemuin salah

satu kekayaan sekaligus tradisi budaya Indonesia yang menarik banget.

Penasarankan, apa gerangan itu? Langsung aja baca halaman 5!

Nah, buat elo-elo yang suka banget sama desain, ilustrasi and the gank

jangan sampai ketinggalan event yang satu ini. Nirmana Award! Event buat

elo-elo pecinta desain yang sekaligus bisa jadi ajang ngumpul komunitas

desain se-Indonesia! Ngga percaya? Baca komplitnya di halaman 7!

Ngga bisa dateng ke konser Evanescene? Jangan khawatir, TaMu udah

nyiapin liputannya buat elo semua. Ngga nanggung-nanggung, bukan cuma

Evanescene doang, ada juga update dari musik Ska yang bulan lalu juga

baru gelar konser bertajuk ‘Sabtu Dansa’. Jadi siapa bilang musik ska udah

ngga eksis lagi?FYI, pingin sekolah atau kampus elo makin eksis? Buruan kirimin artikel

elo seputar kegiatan atau acara yang berlangsung di sekolah atau kampus

elo ke redaksi TaMu. Jangan lupa, sertakan juga foto liputannya, biar

tambah ciamik. Atau bingung ngga ada yang liput? Elo cukup kirimin aja

info seputar acara yang akan berlansung di sekolah atau kampus elo, biar

nanti reporter kita -yang nota bene anak-anak SMA dan awal kuliahan –

yang ngeliput. Oke kan?!

Ini nih, model Warta Muda (TaMu)Edisi XXIV/12 :Namanya Julina Kencana Sari.

Cewek Kelahiran Jakarta, 3 Juli 1995,

ini punya hobi baca, nulis, nyanyi, hangout,

nonton DVD.

Soal prestasi? Ini deretannya: wakil

pertama Remaja Ceria Jakarta Utara 2011, Juara 3 Fresh Boy and

Girls by ‘bentuk management’ 2009,

Juara 1 Modelling by ‘sari enterprise’,

Juara 2 pemilihan bintang iklan by ‘sari

enterprise’.

Mau kenalan? Ini Facebooknya: stone_

[email protected] n’ Twitter-nya : juljuliee.

CONTENTCONTENT TEENATTITUDEMOMENTURBAN3

onthecover!

Japan Pop Culture Festival

2012

java jazz festival

2012

Camera, rolling and Action

Sicsenation Pensi SMA

75

dapur tamu!

asyiknya bikin film!!

11cafe

dewaraku

16

69

APA yang ada di kepala elo saat denger kata ‘bikin film’? Susah, ribet, dan repot? Kalau itu yang elo pikirin, kayanya elo salah besar, gan! Bikin film itu super asyik!

Coba deh buka mata dan lihat sekeliling kita. Banyak banget lho hal-hal simpel, tapi menarik banget untuk diangkat

ke film.Contohnya seperti film yang dibikin sama anak-anak Kofimatang

(Komunitas Film Independen SMAN 3 Tangerang). Nufus Shandy Fitria, anggota dari klub sinematografi itu, cerita tentang ide film komedi pendek yang pernah dia angkat bersama teman-temannya.

“Judulnya Tissue Toilet. Jadi, ceritanya ada sorang anak sedang mencari ide untuk sebuah tugas karangan ceritanya. Saat sedang berpikir untuk mencari ide tersebut, dia kebelet buang air. Nah akhirnya waktu dia lagi buang air gitu, dia nemu ide buat karangannya. Akhirnya dia menuangkan ide tersebut di selembar tissue toilet. Sialnya, pas udah kelar, kertas tissue toilet pun abis dan keran mati,” cerita Nufus.

See, dari ide sebuah tissue toilet aja bisa jadi sebuah film pendek kan! Hehehe... Atau ide sederhana lainnya yang ngga kalah menarik diangkat oleh Sinezaga, klub sinematografi SMA Gonzaga Jakarta dalam sebuah film pendek.

Salah satu karya mereka berjudul ‘Selembar Kertas di Jakarta’. Brahma, siswa kelas 10 SMA Gonzaga yang menjadi sinematografer film itu pun mengungkapkan cerita filmnya.

“Jadi ceritanya tentang uang di Jakarta itu dipandang orang berbeda-beda. Kalau orang kaya ngeliat uang lecek aja udah ngga mau. Kalau orang yang ngga mampu ngeliat uang tuh berharga banget, contohnya di sini seorang anak kecil yang perlu banget uang untuk beli obat. Nah, akhirnya ada seseorang yang jadi terbuka matanya setelah liat anak itu karena sebelumnya dia ngga menghargai uang sama sekali,” ujarnya.

Film ini meraih juara 2 pada perlombaan film yang diadakan salah satu SMA di Jakarta. Jelas, pencapaian ini menambah daftar panjang kemenangan Sinezaga di kompetisi-kompetisi film pelajar.

SMAN 2 Tangerang Selatan juga ngga mau kalah ni. Klub sinematografi mereka yang bernama Cinemoon juga bikin film yang ngga kalah menarik. Salah satunya berjudul ‘INDONESIA JAYA’.

“Ceritanya, ada seorang anak penyandang cacat yang susah berbicara dan berjalan ingin menjadi seorang paskibra. Ia pun mendaftarkan diri sebagai calon anggota paskibra di sekolahnya dan banyak teman-temanya mengoloknya,” kata Latifa, anggota Cinemoon.

So, ngga usah nunggu punya ide super untuk elo wujudkan! Start from your simple idea!

AsyiknyaBikin Film!!!

Chief EditorDedy Pristiwanto

GM BusinessChristina M.S. Indiarti

Editorial & Business ManagerFrederikus Mahatma TIS

EditorAria Sankhyaadi

Graphic DesignerSugara Adi, Paulus Trigo

Advertising ManagerErika OktovianiAccount ExecutiveSusi Sakti Andarini, Harunul Iksan

Marketing SupportElissa Dwi Lestari, Arman Riyansyah, Andre Nizar

PublisherPT Metrogema Media NusantaraGedung Kompas Gramedia Unit I Lantai 2-3 Jalan Palmerah Barat No 33-37, Jakarta 10270. Telp (hunting): 021-5367 7881/82. (Ext : 4842/4805)FAX: 021-5367 6972 (Redaksi), 021-53677011 (Iklan).

Facebook : [email protected] : @tabloidtamuEmail : [email protected] : www.issuu.com/tabloidtamu

Reporter & Fotografer

WibiCalistasia Regita

EDITORIAL

InggarAdie HSyanella

Mitha

IntanAmelia

Edisi XXIV/Maret 20123

BOSEN sama sinetron-sinetron di TV yang bertema monoton? Web Series bisa banget jadi alternatif tontonan buat elo. Buat elo yang belum tau apa itu Web Series, yuk kenalan lebih jauh!

Di era teknologi informasi yang super canggih seperti sekarang, menonton bisa dilakukan ngga hanya lewat TV konvensional aja, tapi bisa juga lewat gadget-gadget yang tersambung dengan internet. Contohnya nih, kita bisa menonton lewat smart phone, laptop, PC, bahkan I-pad. Nah, canggihnya teknologi melahirkan sebuah cara baru untuk menonton yaitu melalui Web TV.

Dennis Adhiswara, aktor merangkap sineas yang lagi mengembangkan komunitas Web Series ini menjelaskan perbedaan antara Web Series dengan Web TV.

“Web TV adalah sebuah medium yang sedang berkembang banget di dunia. Sifatnya seperti televisi tapi based on internet. Program-program di Web TV disebut sebagai Web Series,” kata Dennis.

Kalau di luar negeri, Web TV udah bukan jadi barang baru lagi. Embrio Web TV sudah ada sejak tahun 1995. Kalau di Indonesia, Web TV memang belum berkembang seperti di luar negeri. Namun, Web Series sendiri mudah untuk dinikmati lho! Contohnya aja lewat Youtube.com.

Cosplay The SeriesTayangan-tayangan web series biasanya unik dan jarang bisa

ditemuin di TV konvensional. Kalau di TV biasa elo sering banget ngeliat kisah sinetron yang itu lagi itu lagi, di web series elo bisa mendapatkan alternatif tontonan yang beda.

Salah satu web series Indonesia yang terkenal belakangan ini adalah Cosplay The Series. Cosplay the Series yang terdiri dari 9 episode ini berkisah tentang klub Cosplay SMA yang lengkap dengan fantasi dan konspirasi. Serial ini pas banget buat kamu yang suka sama anime atau cosplay!

“Bisa dibilang, tayangan di TV biasa itu makanan utama, sementara Web Series itu suplemen. Jadi apa yang ngga ada di TV biasa, di Web Series ada,” kata Dennis.

Selain keunikan itu, Bonni Rambatan, penulis dan sutradara dari Cosplay The Series mengungkapkan beberapa kelebihan dari web series.

“Pertimbangan pertama ya duit yah. TV konvensional kan mahal dan butuh resource banyak. Kalau Web Series, bisa lebih terjangkau dalam produksinya. Yang kedua, target audience. Kita pengen proyeknya ini dikenal dunia dan di market pengguna internet, bukan penonton TV konvensional aja,” jelasnya.

Lewat Web Series, ngga ada alasan buat elo untuk ngga berkarya. Elo ngga perlu pusing-pusing gimana caranya masukkin karya elo ke TV karena elo punya cara baru buat nampilinnya. Ya ngga cuy!? So, tunggu apa lagi! Ini saatnya kamu tunjukkin karya elo! (Callistasia Anggun Wijaya)

Say Hello to Web Series!

Laporan Berita Pilihan

Pengalaman Seru

SALAH satu alasan kenapa elo kudu mulai bikin film adalah karena ada banyak hal yang bisa elo dapet waktu buat film. Salah satunya, bikin film melatih kekompakan dan

kerjasama tim. “Bikin film itu asyiknya di pengalaman. Kita

bikin film 2 sampai 3 hari, dari pagi sampe sore buat film yang berdurasi 3-10 menit. Kadang ada juga ribut antar crew, karena yaa itu, udah capek film belum jadi-jadi, tapi nantinya juga adem lagi. Hehehe...,” kata Nufus berbagi soal pengalamannya.

Anastasia Fredicia, siswa kelas 10 SMA Gonzaga, yang juga merupakan anggota Sinezaga bilang kalau bikin film selalu dapat pengalaman baru yang berkesan.

“Jadi waktu itu gue dan temen-temen bikin film documenter buat acara sekolah. Pas itu, kita harus syuting di Bantargebang, Bekasi. Bantargebang adalah pusat pembuangan sampah Jakarta. Itu pengalaman pertama kita ada di tempat itu. Walaupun tempat itu ngga enak baunya, kita tetep dapat pengalaman.Itu pengalaman yang ngga terlupakan deh,” katanya.

Syuting panas-panasan di bawah matahari, ngga tidur buat nyelesein film jadi pengalaman yang seru buat para sineas-sineas muda ini. Tapi, ketika selesai lalu filmnya dihargai, kecapekan itu ngga ada artinya!

How to MakeYour Best Movie

Michael Jonathan, coach dari Sinezaga yang udah berpengalaman dalam pembuatan film indie memberikan beberapa tips untuk buat bikin sebuah film yang oke.

Kata Jonathan, know your audience. Dengan mengetahui selera penonton di suatu tempat (misalnya di sekolah kalian), maka akan lebih besar kemungkinan film kalian akan disenangi oleh penonton di sana. Gimana cara kita mengetahui selera penonton? Bisa lewat riset kecil-kecilan ataupun merhatiin karakteristik penonton yang ada di sana (misal lifestyle-nya, pergaulan-nya, dll.)

“Tools and Idealism = Your Film . Intinya kalian ngga perlu ragu untuk bikin sebuah film, kalo kalian punya sebuah ide dan punya alat, why not? Seberapapun terbatasnya alat, kalian tetep bisa membuat sebuah film, seorang film-maker asal Korea Park Chan-Wook aja bisa membuat film layar lebar dengan bermodalkan iPhone,” katanya.

Lalu yang paling penting, jangan kuatir jika karya kalian dicela orang. Jangan biarkan kritik bikin kita down .

“Film itu bukan ilmu eksak kayak fisika atau matematika. Sebuah film yang dikatakan jelek oleh seseorang bisa jadi dianggap “masterpiece” oleh orang lain. Jadi, teruslah berkarya dengan imajinasi kalian!” tegas Jonathan.Gimana friends? Berani bikin film dengan ide simple yang diperoleh di sekitar kita? (Callistasia Anggun Wijaya)

It’s a WRAP !!! Para anggota sinezaga baru saja selesai shooting.

Makeup-in talent waktu bikin film berjudul DREAD OUT oleh klub KOFIMATANG.

Persiapan News Anchoring anak-anak Sinezaga yang belajar cara baca berita kayak presenter di TV.

Model Ilustrasi: Juliana Kencana Sari

Edisi XXIV/Maret 20125

ENERJIK, kocak, dan full of enthusiasm adalah kata-kata yang pas banget untuk wakilin seorang Dennis Adhiswara! Dennis yang lagi sibuk sama komunitas Web Series ini memang sosok yang asik banget diajak ngomong. Lelaki kelahiran Malang, 14 September 1982 ini ngga cuma sekadar lucu lho, tapi doi juga

bisa ngungkapin hal-hal ‘berisi’ dengan caranya yang segar! Pasti masih ingetkan sama karakter Mamet di film Ada Apa dengan Cinta

yang happening di tahun 2002? Mamet di film itu adalah tokoh seorang anak SMA yang lemot abis sekaligus menghibur. Pemainnya ngga lain dan ngga bukan adalah Dennis Adhiswara! Sebenarnya gimana sih ceritanya sampai Dennis bisa nongol di film itu?

“Jadi awalnya tuh gue bikin film indie 15 menit sama teman-teman gue. Nah, karakter gue di film itu mirip sama Mamet. Makanya, gue ditawarin deh main di film AADC,” kata cowok penggemar Stephen Spielberg ini.

Film yang mengawali debut aktingnya itu sukses di pasaran dan membuat namanya terkenal seperti sekarang. Setelah itu, Dennis pun terlibat dalam film-film seperti Jomblo, Ayat-Ayat Cinta, Bahwa Cinta Itu Ada, Sang Pencerah, dan film-film lainnya.

Nah, karyanya ngga terbatas di depan layar aja. Sekarang ini Dennis sibuk jadi sutradara dan produser FTV. Sebenernya, lebih enak kerja di depan apa belakang layar sih?

“Enakkan jadi orang kaya. Hahahaa,” katanya ngocol. “Kalo jadi aktor, elo bisa menggali emosi dan karakter yang selama ini

elo tahan. Nah, kalo di belakang layar, challenge-nya adalah gue pengen buat tayangan yang enak ditonton tapi ngga bikin bego. Gue suka tantangan itu.” Woow! Dia pun akhirnya menjawab serius.

Fans Rhoma Irama Dari kecil Dennis emang udah cinta sama yang namanya film. Dua film

pertama yang dia tonton adalah Neverending Story dan Alien. Sejak saat itu tuh, Dennis jadi doyan banget nonton film. Alumnus SMA Gonzaga ini pun ngga galau nentuin mau kemana setelah lulus SMA karena doi udah mantep mau nyemplung di dunia film dan menjadi filmmaker.

Selain film, doi juga cinta banget sama komik. Buku-buku bisnis dan buku-buku kisah nabi pun dipilihnya yang berbentuk komik.

“Gue orangnya memang visual. Gue cenderung lebih memilih buku dan gambar daripada yang tulisan doang. Sebenernya gue tuh kaya orang purba. Coba dulu sebelum ada tulisan gimana mereka berkomunikasi? Lewat gambar kan? See! Buat gue gambar dan huruf seperti dua roda sepeda. Salah satu hilang? Ya sirkus!”

Ketika ditanya film Indonesia apakah yang paling bagus, dia memberi tiga jawaban. Yang pertama adalah Langitku Rumahku, film tahun 1990 karya Slamet Raharjo. Yang kedua adalah Gundala Putera Petir, film superhero Indonesia tahun 1981.

“Yang ketiga gue suka film-film Rhoma Irama dan Warkop.” Wait, kenapa nih Dennis suka Rhoma Irama dan Warkop?

“Gila man.. Masa elo ngga suka Rhoma Irama sih? Dia itu hero Indonesia kali! Orang paling sakti ya cuma Rhoma, soalnya dia ngga pernah kalah. Kalaupun dia maksiat sekali, di scene berikutnya dia udah jadi haji! Dia bisa nyanyi, bisa kungfu, keren deh! Kalo Warkop, masa sih ada yang ngga suka sama mereka?” ujar cowo yang masih sering nontonin film warkop bareng temen-temennya di waktu senggang ini.

Jangan Takut Salah! Buat Dennis salah satu kunci kesuksesan adalah mau belajar dan punya

mimpi yang tinggi. “Jangan mau jadi sutradara atau penulis skenario doang, jadi pembuat film

sekalian! OB di PH gue bahkan udah ikutan tim syuting sekarang. Gue selalu nekenin ke tim gue, jangan cetek kalau punya mimpi,” katanya.

Dia juga bilang kalau mau maju, jangan takut salah. Contohnya kalau mau jadi pembuat film, mesti berani tuh yang namanya buat film yang ngga bermutu. Pokoknya mulai dulu dan belajar banyak-banyak dari pengalaman.

Doi juga berbagi pengalaman yang menurutnya berkesan banget. Di tahun 2003, Dennis membuat sebuah film berjudul Kualiteit 2. Di film itu, dia adalah scripwriter, editor, sutradara, pemain, dan produsernya sendiri. Ini adalah karya perdananya di dunia film.

“Itu film banyak cacatnya tapi gue bangga. Gue bikin itu dengan cinta dan gue jujur lewat karya itu,” katanya. FYI, Kualiteit 2 itu adalah film tentang olimpiade gebuk bantal. Melalui film itu Dennis banyak belajar untuk membuat film dengan lebih baik. Dan konyolnya, ide tentang cerita itu sendiri nongol di kepalanya pas dia lagi mandi... Hihihihi....

“Inget, suatu hari elo mati. Bahkan mungkin besok elo mati. Makanya, lakuin apa yang ingin dan bisa elo lakukan selama ada momennya. Jangan nunda-nunda! Bikin hari ini hari yang sebaik mungkin. Titik!” tegas Dennis dengan mimik serius tapi lucu. (Callistasia Anggun Wijaya)

Film Nasionalvia Twitter?

SIAPA yang bilang kalo Twitter cuma untuk nyalurin kegalauan? Lewat social media yang satu ini, elo bisa mantau film Indonesia apa aja yang rekomen untuk

ditonton. Buktinya, saking kreatifnya karya anak bangsa, sosial media pun ’diangkat’ jadi sebuah film, yaitu Republik Twitter.

Balik lagi ke film nasional. Salah satu film nasional yang ‘meledak’ yakni film ‘Poconggg Juga Pocong’ ternyata jadi buruan para penikmat film sekaligus penikmat twit-ter. Siapa gerangankah aktor intelektual di balik film tersebut? Yak! Arief Muhammad lah yang menjadi “Aktor” di balik kejayaan fim PJP yang menembus angka di atas 1 juta penonton dalam beberapa bulan aja itu.

Yap, sebelumnya, Arief Muhammad, sang arsitek, sering nge-twitt soal pocong dan ditanggapin para followers-nya. Lalu ia diminta teman-temannya membukukan atau bikin buku soal pocong. Begitu buku itu jadi, muncullah tawaran.

Nah, contoh di atas ngebuktiin bahwa film nasional bisa terwujud dari ‘curhatnya’ para user twitter dan sekaligus bisa jadi sarana ke anak muda untuk memberitahu-kan karya-karya sineas film (seperti Arief Muhammad) ke khalayak ramai.

Buka-bukaanDi Twitt, informasi tentang film na-

sional juga buka-bukaan lho! Contohnya seperti informasi yang ada di account @film_nasional. Account tersebut akan menginfokan, apakah film nasional ter-baru bisa dibilang recommended atau ngga? Misalnya aja soal film NEGERI 5 MENARA tayang Kamis, 1 Maret 2012. Info yang sangat bagus, bukan?

Selain info, elo juga bisa tahu langsung tentang pendapat penonton tentang film nasional yang baru ditonton-nya. Misalnya aja tentang film NEGERI 5 MENARA. Komentar yang muncul kayak gini: “:) RT @Dabigi Maman S. Damagi “Negeri 5 Menara” liat ada danau maninjau, “jd taragak jo ranah minang” rekomondasi buat urang awak di rantau @minangsedunia”. (Nurrifki wibisono)

Dennis ‘Mamet’ Adhiswara Berawal dari Bikin Film Indie

Edisi XXIV/Maret 20124

Apa Komen Elo Soal Film Nih?

Putty Sabrina Sari (16), SMAN 50 Jakarta

“Gue lebih suka nonton film luar negeri, yang bergenre horor dan ac-tion. Film horor luar negeri efeknya keren-keren banget, bisa bikin sua-sana jadi tegang dan mencekam. Untuk film action-nya, animasinya keren-keren banget, editannya halus”.

Angga Sulistyono (17), SMKN 34 Jakarta Pusat

“Kalo gue lebih suka nonton film luar negeri, karena dapat dimenger-ti maksud dan tujuan filmnya. Selain itu, nilai moral positifnya bisa gue ambil dan gue terapkan dalam ke-hidupan gue. Film layar lebar yang gue suka, ‘Twilight’. Kalo film dari dalam negeri sih ngga ada yang gue suka, soalnya ngga ada yang bisa gue ambil nilai moralnya.”

Lilis Suryani (17), SMA Perguruan Rakyat 3 Jakarta

“Film Indonesia itu banyak yang ngga bermutu daripada yang ber-mutu. Cuma bikin sensasi doang, ngga mentingin perkembangan ke depannya. Apalagi film genre horor Indonesia yang bernuansa porno juga bikin kualitas film Indonesia jelek..Ngerusak MORAL! Untuk film Indonesia, gue suka Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi. Dua film itu pesan moralnya bagus banget dan pas banget sama yang dibutuhin orang Indonesia. Terus cerita nya juga oke.”

Arie Rama Umbara (18), SMA Perguruan Rakyat 2 Jakarta

“Gue sih lebih suka nonton film luar negeri. Film luar negeri ending cerit-anya lebih jelas, terus alur ceritanya kebanyakan bikin kita penasaran tapi di ending-nya kita paham maksud dan tujuannya. Gue suka itu film yang diambil dari karangan Radityadika, ceritanya bagus karena filmnya diambil dari kisah kehidupan dia yang aal-asalan kalo ngomong, tapi tujuannya baik dan disegani orang-orang yang nonton film itu.” (Lury Tanti Yp)

Putty Sabrina Sari Angga Sulistyono Lilis Suryani Arie Rama Umbara

Edisi XXIV/Maret 20125

Sepetik Kisah dari Indonesia Fashion Week 2012

Mau Nikah? Punya Songket 1 Lemari dulu Cuy..!!

Foto-foto: Aria Sarkayaadi

HAI kalian cewek-cewek belia dan masih lajang, tau ngga kalo di sebuah desa terpencil di bagian timur negeri ini, tepatnya di Nusa Tenggara

Timur (NTT), peraturan adatnya masih kental banget!

Salah satunya, setiap anak gadis yang udah cukup umur dan pengen nikah, harus punya kain tenun khas NTT dulu. Di sana kalo sudah umur 25 tahun baru boleh nikah. Nah, kalo harus punya kain tenun satu atau dua kain sih masih oke, tapi ini satu lemari cuy..! Belum lagi, kain-kain se-lemari itu harus dibuat oleh si cewek itu sendiri! Wooooww...!

Nah, dari ajang Indonesia Fashion Week 2012 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta pada 23-26 Februari 2012, Warta Muda (TaMu) dapet sepetik kisah soal kain songket ini dari Ibu Antonia Sholeh (50) di salah satu stand. Begini nih ceritanya:

Kanin tenun atau biasa disebut Songket NTT ini dihasilkan dari tangan-tangan terampil yang bermukim di Desa Anin. Desa ini merupakan sebuah desa terpencil di Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Untuk sampai ke desa yang jaraknya sekitar 160 km dari Kabupaten Kupang itu perlu waktu sekitar empat jam lewat jalan darat.

Adat-istiadat di desa ini bener-bener masih sangat kental. Mereka ngga kenal peralatan digital. Makanya, untuk menenun harus pake alat tradisional dan dikerjakan secara manual dengan tangan, bukan dengan mesin.

Untuk bisa punya kain se-lemari hasil tenunan sendiri, anak gadis yang udah berumur 12 tahun diharuskan mulai menenun. Kalo satu lemari itu ada enam laci, berapa coba kain yang harus dibuat oleh si gadis itu? Kebayang ngga?! Nih, catatannya, satu laci itu bisa menyimpan 15 lembar ukuran kecil, delapan ukuran sedang, dan 10 ukuran besar. Itung sendiri deh! Hehehe..

Itu baru banyaknya lembar kain, belum lamanya waktu yang diperlukan. Itung lagi nih: waktu untuk membuat kain tenun ukuran besar itu sembilan bulan, ukuran sedang lima bulan, dan ukuran kecil satu bulan. So, berapa lama tuh??

Makanya, kebayang juga kan kalo gadis-

gadis di Desa Anin ini sehari-harinya cuma nenun kain demi persiapan pernikahan mereka. Sementara di sisi lain, pendidikan di desa ini pun sangat minim. Jadi keterampilan yang wajib dimiliki anak-anak gadis di desa ini ya cuma menenun itu.

Puluhan KainNah, menurut cerita Ibu Antonia, yang

ditemui saat TaMu keliling di acara Indonesia Fashion Week 2012, ia mampu menyelesaikan puluhan kain tenunan sebelum nikah.

“Pada saat saya menikah, saya sudah selesai mengerjakan kain songket sebanyak 32 lembar untuk yang besar, 26 lembar yang sedang, dan 42 lembar yang kecil. Dan saya mengerjakan itu dari usia 12 tahun,” kata Ibu Antonia yang bikin kain tenun songket sebanyak itu selama 15 tahun, kan nikahnya umur 25.

Kain songket ini sendiri terbagi dari tiga jenis, yaitu Buna, Lotis, dan Futus. Perbedaannya, kalo futus itu merupakan kain tenun ikat, yang pada proses pewarnaannya nanti diikat pola yang akan diberi warna. Kalo Lotis merupakan kain songket yang biasa dipakai untuk kain sarung. Sedangkan Buna itu merupakan bordir bunga yang timbul

Pewarnaannya pun masih secara alami dan tradisional, yakni menggunakan pohon kalum untuk warna hitam. Tapi, terkadang mereka juga suka menggunakan benang pabrik yang memang sudah diberi warna dari sananya.

Indonesia Fashion Week sendiri merupakan pekan fashion yang istimewa, pekan fashion yang tidak hanya berusaha untuk memajukan kreasi tetapi juga turut serta mengembangkan industri fashion di Tanah Air. Ujung-ujungnya, diharapkan mampu mendorong industri fashion Indonesia menuju pasar global.

Di pagelaran Indonesia Fashion Week 2012, selain memamerkan keberagaman budaya Indonesia lewat berbagai karya seni busana, digelar juga fashion show, seminar, talkshow, workshop, dan kompetisi yang bercita rasa global.

So buat kalian generasi muda, terus dukung dan lestarikan budaya Indonesia. Jangan lupa selalu dukung industri fashion Indonesia agar dapat menembus pasar global.

(Inggar Ayang Sari)

KWOK kwok kwok, udah pernah denger kata-kata itu? Atau belum pernah sama sekali? Elo pasti

sampe bertanya-tanya, apaan sih

tuh? Nah, kata-kata itu ternyata

identik sama Nyunyu.com, website

yang diluncurin bulan Februari

2012 lalu di Tryst, Kemang, Jakarta

Selatan. Acara yang mulai dari jam

19.00 ini dari awalnya aja udah

menghadirkan berbagai keseruan

yang bertubi-tubi ke semua undangan yang dateng.

Buat elo yang penasaran, apa sih Nyunyu.com itu? Nyunyu.

com adalah sebuah Website yang

digawangi oleh anak-anak muda

seperti Arif Muhammad, Benazio

Rizki, Bintang Mahacakrie, Nilam

suri, Raditya Dika dan Alit Susanto.

Mungkin aja mereka menganut

motto ‘Yang muda yang berjaya’,

so alhasil para pemuda gokil inilah bersatu dan mengilhami

terbentuknya Nyunyu.com. Kalo ngomongin web, berarti

berhubungan sama social media

dan sekarang anak muda pun

udah banyak banget yang punya

dan menggunakan social media

tersebut, kaya Facebook, Twitter,

dan sebagainya. Kalo diliat-liat

nih ya, anak muda menggunakan

sosmed itu untuk sharing dan berbagi kreasi. Nah, daripada kreasi

elo disimpen sendiri dan nantinya

malah jadi penyakit, mending hasil

kreasi elo disebarin ke dunia maya.

Kayak di Nyunyu.com ini, yang

punya rubrik atau kolomnya berisi

informasi-informasi yang pastinya

bisa banget ningkatkan semangat

elo untuk berkarya.Salah satu pendiri Nyunyu.

com, Benazio Rizki alias Bena, juga

cerita, ternyata ngga semua orang

paham gimana caranya supaya

akun sosmed yang udah dibuat, jadi

lebih efektif dan bermanfaat. “Elo bisa follow orang yang elo

suka, yang inspiratif atau berita,

dari situ bisa dapetin banyak informasi dan bermanfaat banget,

ngga cuma curhat, tapi bisa lampiasin kreasi juga. Apa yang elo

punya, tunjukin ke dunia. Karena

media itu sarana buat nunjukin

bakat dan kreatifitas elo”, kata

Bena.Nyambung lagi ke launching

Nyunyu.com yang maskotnya burung hantu, di sini semua kreatifitas pengagas Nyunyu.com diwujudkan. Yang biasanya

launching tinggallah launching,

tapi ini beda sob. Ada photoboxnya,

doorprize, quiz, terus ornamen-

ornamen yang mencerminkan Nyunyu.com banget. Ngomongin

suasana? Beuh.. liat aja crowdnya,

bejibun. Banyak orang yang antusias dateng kesini.

Dan serunya mungkin karena

orang dibalik Nyunyu.com adalah

orang yang udah mereka kenal

dikalangan anak muda. Yang bikin

semakin seru, acara ini bertabur

bintang, ada Adera Ega, Endah n

Rhesa, stand up comedy dari @

adriandhy yang udah menghibur

undangan yang dateng.

Kok Burung Hantu??Oh iya, ngomong-ngomong

kenapa maskotnya burung hantu

yah? Bena mengatakan, “soalnya

burung hantu itu humble, langka,

jarang ada, dan keluarnya malem,

seperti nyunyu yang terbit atau

update setiap jam 8 malem”.

Baru launching aja, web ini

udah diserbu banyak pengakses,

dan udah langsung dikenal baik.

Nah, kalo elo mau dikenal baik

kayak Nyunyu.com juga, ada

bagusnya nih kalo diakun sosmed

elo isinya ngga cuma curhatan atau

cuma ngomong sendiri, tapi coba

deh, kasih informasi bermanfaat

yang layak buat dishare.

Satu lagi yang penting nih,

elo harus nampilin ciri khas elo.

Karena ciri khas ini penting banget.

Lewat ciri khas, orang bakalan

gampang inget sama elo. Kaya

misalnya, oh si Bryan, yang suka

ngetweet tentang fotografi atau

kaya si Chery yang suka kasih info

tentang fashion.Manfaatin deh semua media

yang ada, buat nyebarin minat-

minat elo. Karena semua orang

udah hampir semua punya

Facebook atau Twitter kok, jadi

karya elo bisa

diliat dan bisa bermanfaat buat

orang juga, apalagi kalo bisa

mendatangkan untung buat

diri elo sendiri, kenapa ngga?

Terus kalo elo pengen nulis tapi

bingung, Bena menyarankan,

elo nulis apa yang elo suka.

Misalnya, elo suka musik,

tulislah tentang musik, elo

suka baca, tulis aja review

buku atau share apa yang

udah elo baca. Gampang kan?

pada dasarnya semua orang

bisa nulis, tinggal gali bakat

dari diri sendiri aja.Mirip kayak di Nyunyu.

com, orang-orang dibaliknya

menulis atau membuat

dan share semua hal yang

mereka sukai. Yuk mulai

sekarang tunjukin bakat dan

kreatifitas elo dan elo bebas

sebarin ke semua media

yang udah ada, yang pastinya

sesuai dan yang paling tepat

sama elo. (Regita Kurniavi)

Nyunyu.ComCara Unyu Bersocial Media

Foto-foto: Dok. Panitia

Endah and Reza

Edisi XXIV/Maret 20126

FORTY eight! Forty eight! Forty eight! Ngga henti-hentinya teriakan tersebut keluar dari pita suara penonton yang bener-bener ingin nyaksiin duet kolaborasi antara AKB48 sama JKT48 yang berlangsung Sabtu, 25 Februari 2012, di Kartika

Expo Center, Balai Kartini, Jakarta. Penonton yang rata-rata cowok sampai ngga peduli kalo suaranya abis, meskipun AKB48-nya belum muncul-muncul juga ke atas panggung.

Dan ternyata, ngga cuma cowok-cowok penggila AKB48 aja yang mau nonton pertunjukan ini, segala ukuran manusia pun ada! Ada bayi mungil yang masih di kereta bayi, abege labil yang unyu-unyu, cowok-cewek yang umurnya sudah dewasa, bahkan sampai emak-emak yang rela antri seperti ular di area parkir. Mereka lari-larian demi bisa masuk ke areal pertunjukan! Wooww, bener-bener penuh perjuangan yak!?

Konser kolaborasi antara ABK48 sama JKT48 ini dalam rangka Japan Pop Culture Festival 2012. Japan Pop Culture Festival sendiri bisa dibilang wadah bagi generasi muda Indonesia dan Jepang untuk berinteraksi, berkomunikasi, sehingga nantinya mereka bisa saling belajar dan mempunyai rasa pengertian antar sesama. Oh.. so sweet...!

Sebelum kolaborasi antara AKB48 dengan JKT48 dimulai, Duta Besar Jepang untuk Indonesia juga sempat ngucapin terimakasih kepada Indonesia atas segala bantuannya yang telah diberikan sewaktu Jepang terkena tsunami Februari tahun lalu.

“Terimakasih atas segala bantuan yang diberikan kepada kami yang mengalami bencana gempa bumi dan tsunami.

Kami juga merasakan kehangatan dari negara Indonesia. Saya juga berharap semuanya bisa menikmati acara ini dan acara ini bisa berjalan dengan baik,” ucap Yoshinori Katori, Duta Besar Jepang untuk Indonesia.

Nah, setelah pidato dari Duta Besar Jepang untuk Indonesia selesai, barulah lanjut ke acara yang paling ditunggu-tunggu, yaitu konser kolaborasi antara AKB48 sama JKT48! Dengan dukungan sound yang cukup terdengar sampai belakang meskipun para penonton tetap teriak-teriak menyebut “EI KI BI FOURTY EIGHT” alias AKB48.

Setelah semua persiapan selesai dilakukan, barulah AKB48 muncul juga. Ketika AKB48 muncul, suara-suara fans semakin kedengaran jelas dan menggema. Misalnya aja ketika Natsuki (anggota AKB48) nyanyi, penontonnya bilang “Natsu! natsu! natsu!”. Teriakan dan semangat dari para fans inilah yang sebenarnya jadi kekuatan si artis itu sendiri.

Dengan balutan busana bermotif bunga dan dengan tanktop putih, AKB48 seketika itu langsung menyihir penonton yang ada di Balai Kartini. Bukan cuma penampilan, harmonisasi suara, gerakan, lagu, dan pastinya wajah manis mereka semakin ngebuat penonton terhipnotis jauh lebih dalam, jauh lebih dalam lagi... Hahaha...

“Flying Get”Diawali dengan lagu “Flying Get”, penonton langsung

nyanyi bareng dengan anggota AKB48 yang kece-kece ini. Setelah lagu pertama usai, mereka lanjut lagi nyanyi “Everyday, Kachuusha” dan pastinya tetap diiringi sama sorak-

sorak gembira suara penonton.Nah.. Giliran JKT48 kapan nih??? Santai bro... JKT 48

naik ke panggung pas lagu ketiga “Iiwake Maybe”. Mereka tampil dengan perpaduan baju hitam dan rok kombinasi warna hitam-emas. Saat itu juga, mereka langsung membalas semangat penonton yang hadir khusus ke Balai Kartini lewat senyum riang mereka.

Setelah puas membawakan beberapa buah lagu bersama JKT48, tibalah saatnya AKB48 membawakan lagu spesial untuk mengenang sejarah negara mereka yang pernah tertimpa gempa bumi dan tsunami. AKB48 dengan khusus menciptakan lagu “River” dan “Beginner”. Sebelum nyanyi lagu “River”, mereka bilang, “Indonesia banyak banget bantu Jepang.”

Masih belum puas juga ngeliat penampilan ‘Kakak Beradik’ ini? Eitss, ini dia nih, yang udah pasti ditungguin dari tadi, kolaborasi kakak-adik di lagu Aitakatta dan Heavy Rotation. Lewat kekompakan mereka yang sangat mesra di lagu Aitakatta dan Heavy Rotation , akhirnya berhasil nunjukin ke semua penonton bahwa mereka benar-benar bisa dibilang kaya “Saudara kembar”! Wooww...!!

Mereka keliatan mesra banget bro di atas panggung. Bener-bener kompak banget deh! Mereka tunjukin lewat aksi panggung di antaranya seperti bergandengan tangan sewaktu menyanyi, saling bersandar antara punggung dengan punggung, pokoknya nunjukin kemesraan antara kakak dengan adiknya.

Sukses buat JKT 48 dan AKB 48. Semoga romantisme dan persahabatan antara Indonesia dengan Jepang semakin erat. (Nurrifki Wibisono)

Japan Pop Culture Festival 2012Romantisme Dua Sahabat

KOMUNITAS I Light This adalah komunitas pecinta fotografi yang suka ngumpul waktu malem hari. Komunitas ini berdiri sejak 14 Maret 2009 di Jakarta dan diketuai oleh Mbuy. Komunitas ini merupakan

komunitas pertama dalam hobi graffiti pake kamera di Indonesia. Meskipun baru menginjak tiga tahun, komunitas ini anggotanya udah tersebar sampai luar kota, seperti Bandung, Yogyakarta, Malang (Jawa Timur), dan Kalimantan.

Temen-teman yang ada di komunitas ini, biasanya pas lagi ngumpul pada ngebuat graffiti. Ngebuat graffitinya juga cuma nggunain cahaya sama teknik kamera yang dikenal dengan istilah Bulb. Elo pasti bertanya-tanya, Bulb itu apa ya? Bulb adalah teknik dalam fotografi yang menggunakan kecepatan atau speed yang sangat lambat. Karena moto dengan speed lambat, elo semua kudu nyiapin peralatan wajib yang namanya tripod.

Pertama, mereka nyiapin lampu-lampu warna-warni yang dibuat sama mereka sendiri. Lampu yang dibuat itu ngga sulit kok, dan hanya membeli lampu-lampu kecil berukuran kuku jari, terus digabungin sesuai bentuk yang elo mau. Ada yang kaya pedang dan ada yang sepanjang 5 – 10 cm. Selain lampu, bisa juga pake kembang api dan pastinya efek yang dihasilin beda juga sama efek yang dihasilin kalau kita pakai

lampu. Faktor yang paling penting untuk ngehasilin graffiti yang

bagus ada di pundak seorang Lighter, ada juga Shooter yang punya tugas ngambil gambar sama men-setting-kamera. Lighter ini yang berpengaruh menghasilkan graffiti yang bagus. Seorang Lighter harus bisa bikin gambar dengan imajinasinya. Jarak Lighter sama kamera itu dua meter lebih dan disesuaiin sama komposisi kameranya. Sedangkan untuk jadi Shooter yang handal, dia harus bisa ngatur atau nyetting teknik bulb dari kameranya, dan waktu ngejepret jangan kelupaan pake tripod biar hasil gambar ngga nge-blur atau goyang sob.

Dito, salah satu anggota komunitas yang sudah gabung dari setahun lalu bilang, “Bue belajar jadi lighter memang agak susah. Butuh banyak belajar dan untuk jadi lighter itu harus punya karakter masing-masing.”

Lain lagi sama Cindy, cewek berkerudung ini sering dijadiin objek atau model foto.

“Kalo aku gabung di sini maanfaatnya banyak banget dan seneng bisa nambah temen dan sharing-sharing tentang fotografi juga,” katanya.

Nah, buat elo yang mau ikutan gabung, langsung aja ke Taman Menteng atau ngga ke Parkir Timur Senayan tiap malam Minggu. Mereka biasanya ngumpul tiap dua minggu

sekali sob dan sekali ngumpul, anggotanya bisa berjumlah hampir 40 orang. Waktu ngumpul biasanya mulai dari jam 20.00 WIB – 01.00 WIB.

Informasi lengkapnya, elo bisa cari tau di facebook Ilight This, bisa juga follow twitt mereka di @ilightthis. So tunggu apalagi, buruan gabung. Jangan lupa bawa kamera sama peralatan ‘perang’ lainnya. Express your imagination!

(Adie Handoyo)

Hey Sob, buat kalian yang hobi graffiti, pasti paling ngga bisa liat tembok polos yang ada di pinggir

jalan atau di bawah jembatan, nganggur gitu aja. Otak sama

tangan elo pasti bawaannya gatel pengen nyorat-nyoret tuh

tembok secepatnya. Nah, tunggu dulu sob.. Ternyata sekarang elo

bisa buat graffiti tanpa media kanvas atau tembok polos. Lho

kok bisa? Buat ngilangin rasa penasaran sama tau lebih lanjut gimana caranya, elo bisa ikutan gabung di komunitas I Light This

Community.

Ekspresiin Graffiti Elo Lewat Cahaya!!!

Foto-foto:Dok I Light This Community

Komunitas NIRMANA AWARD Elo Mau Jadi Desainer?

Kenapa Nggak?!

SEMUA gambar tersebut emang merupakan visualisasi khas sebuah warung tenda di pinggir jalan, lengkap dengan kursi plastik, dan suara gemuruh minyak dari dalam wajan yang siap mengepung lele dan ayam.

Ngga tahu siapa yang mulai duluan, tapi seperti itulah bentuk tata spanduk warung tenda pecel lele di seluruh penjuru Indonesia. Dan kalo diamati lebih dalam lagi, spanduk sederhana itu sudah memuat unsur-unsur dalam desain grafis seperti : tipografi dalam bentuk dan warna huruf-huruf; ilustrasi untuk menggambarkan apa yang dijualnya dan layout alias tata letak unsur-unsur tersebut.

Walau keliatannya rame sama banyaknya jenis huruf dan warna yang dipakai, tetap aja desain spanduk untuk warung pecel lele begitu melekat di benak konsumennya. Dapat dikatakan, brand awareness telah tercipta ‘hanya’ dengan desain sesederhana itu.

Cerita pecel lele ini ngebuktiin bahwa desain grafis tidak melulu dilakukan oleh para pekerja di perusahaan kreatif, tetapi juga oleh semua orang termasuk kita. Coba deh elo cermatin, desain itu sebenarnya ada dimana-mana dan mengisi keseharian kita, bukan cuma ngeramein lembar-lembar halaman iklan pada sebuah media.

Desain Perlu Diapresiasi Desain sudah memenuhi segala aspek yang

dibutuhkan oleh kehidupan kita. Tapi apakah kita sudah memenuhi apa yang dibutuhkan desain? Hal ini lah yang harus kita ingat. Kita perlu mengapresiasi kehadiran desain dalam kehidupan.

Untuk itulah Nirmana Committee, sebuah tim yang terdiri dari pelaku industri kreatif, desainer, profesional, asosiasi-asosiasi desain (Asosiasi Desain Grafis Indonesia, Forum Desain Grafis Indonesia), asosiasi periklanan (Art Directors Club, PPPI), ngadain yang namanya Nirmana Award.

Nirmana Award sendiri merupakan ajang kompetisi untuk para desainer muda, juga sekaligus bertujuan untuk memberikan apresiasi lebih terhadap dunia desain dan turut memberdayakan industri kreatif Indonesia.

Tema Nirmana Award tahun ini adalah ‘Warna Kreasi Indonesia’ yang menekankan keanekaragaman yang dimiliki Indonesia serta semangat Bhineka Tunggal Ika dan ajakan untuk kembali menggali potensi lokal atau daerah yang berbasis pemikiran desain. Oleh karena itu, Nirmana Award akan mengajak para desainer untuk berkompetisi melalui karya-karya mereka yang menunjukkan nilai-nilai lokal sehingga kita dapat menjelajah Indonesia melalui karya desain.

Anang Pradipta, Chairman Nirmana sekaligus founder gantibaju.com mengungkapkan bahwa kompetisi ini diharapkan menjadi suatu wadah yang dapat membantu memantapkan ekosistem dunia kreatif di Indonesia yang terdiri dari industri (dunia pendidikan dan asosiasi), dunia bisnis (perusahaan dan merek), desainer dan publik umum.

“Tujuan utama kami dari adanya apresiasi ini adalah untuk menjembatani stakeholder di dunia kreatif agar bergerak selaras dan berkesinambungan. Artinya, industri dapat menjadi wadah yang memberikan keleluasaan bagi para desainer untuk berkreasi sehingga para desainer pun dapat menciptakan desain yang berkualitas,” kata Anang.

“Selanjutnya, desain yang berkualitas dapat menjadi sebuah trend yang dimanfaatkan oleh dunia bisnis dan akhirnya publik bisa menikmati, memahami dan mengapresiasi jenis desain yang bernilai tinggi tersebut,” tambah Anang pada pembukaan Nirmana Award, awal Februari lalu di Kampus Bina Nusantara Internasional, Jakarta.

Ajang kompetisi desain ini terbagi atas 6 kategori beserta dewan jurinya :

• Kategori Ilustrasi: Triyadi Guntur, Mayumi Haryoto, dan Chris Lie

• Kategori Digital Imaging: Bona Soetirto, Dhanank Pambayun, dan Heru Suryoko

• Kategori Typography: Eric Wijaya, Suryanto Rustan, dan Yasser Rizki

• Kategori Motion Graphic: Firman Mahda, Wahyu Aditya, dan Isha Hening

• Kategori Comic Strip: Beng Rahadian dan Mice Misrad

• Kategori Desain T-Shirt: Dendi Darman, Dicky Dixieland, dan Rahmat Rekarupa

So, buat lu yang hobi ngedesain, buruan ikutan Nirmana Award 2012. Untuk informasi lebih lanjut, langsung aja mampir ke www.nirmanaaward.com.

(*/Aria Sankhyaadi)

Guys, elo semua pada sadar ngga? Pas perut elo mulai keroncongan di malam hari, pasti deh elo mulai mencari warung pecel lele atau pecel ayam terbaik seantero Jakarta guna mendapatkan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kelaparan), dan elo pasti akan melihat gambar ayam jago dengan warna keemasan, lele yang lagi meliukkan tubuhnya, dan juga gambar seekor bebek.

Tujuan utama kami dari adanya apresiasi

ini adalah untuk menjembatani stakeholder di

dunia kreatif agar bergerak selaras dan berkesinambungan.

Artinya, industri dapat menjadi wadah

yang memberikan keleluasaan bagi

para desainer untuk berkreasi sehingga para

desainer pun dapat menciptakan desain

yang berkualitas

Edisi XXIV/Maret 20127

Foto-foto: Andre Nizar

Edisi XXIV/Maret 20128

BERBAGAI workshop kompetisi menarik mengenai business entrepreneur dan pendayagunaan kemajuan teknologi di era digital diadain di pagelaran ini. Sebut aja Business Plan Competition, Short Video

Making Competition, Designing Art & Crafts in Batik, serta Coloring with Team. Pas puncak acara di Sabtu-Minggu akhir bulan lalu itu, penonton pun membludak, bikin padat ‘arus lalu-lintas’ di areal West Atrium-Mall Living World.

Saking padatnya pengunjung, sejumlah x-banner sponsor dan media partner beberapa kali jatuh kesenggol penonton yang berdesakan. Ngga terkecuali, x-banner nya Warta Muda (TaMu) yang musti bolak-balik didiriin sama panitianya.hehehe..

Soalnya, bukan hanya para pelajar yang menyemut di lokasi ini, tetapi juga orang tua dan oma-opa nya. Yoi cuy, soale mereka pengen nonton cucu-cucunya yang masih TK-SD beraksi di atas panggung. Ada yang nari, nyanyi, ada juga yang atraksi wushu dan ensamble music.

Selama dua hari puncak itu, digelar grand final dari serangkaian acara yang udah diadain mulai pekan-pekan sebelumnya. Juaranya, antara lain dapat beasiswa dari Universitas Media Nusantara (UMN). Mantaff kan?!

Berbagai performance menarik lainnya pun memanjakan pengunjung Living World Mall. Sebut aja Parade Asian Festival yang menggabungkan berbagai seni dan kebudayaan negara-negara di Asia, Music Performance seperti Group Band & Choir. Dan yang tak kalah menarik adalah Love Talkshow “The Way to be Loved” bersama Budiyanto Parma, yang ngga lain adalah penulis - founder website AreaDashyat, dengan 3,2 juta follower dan twitter kata-kata cinta yang popular di kalangan anak muda saat ini.

Satu lagi yang bikin heboh adalah aksi eksklusif dari TANGGA. Dan di akhir acara digelar free sesi foto bersama, bagi mereka yang turut berpartisipasi dalam Aksi Sosial ONE HEART ONE NATION. Ups, kelupaan, aksi sosial ini ternyata lanjutan dari serangkaian kegiatan yang diadain sebelumnya lho! Itu lho, dalam rangkan pembangunan rumah baca di Desa Binong dan Desa Rawa Buntu.

Terus kenapa ya, tema entrepreneur diambil? Yap, ternyata, kenyataan masih minimnya pertumbuhan sektor wirausaha di Indonesia jadi pendorong tersendiri. Masyarakat kita nih sebagian besar masih ngabai-in sektor wirausaha. Hal itu ngga lepas dari kondisi kehidupan masyarakat yang nempatin profesi wirausaha sebagai pilihan kedua, setelah profesi yang diinginkan tidak tercapai. Tul kan?!

Nah, ngga heran deh kalo Entrepreneur Day ke-4 yang diadakan ini memang sengaja diadakan di luar sekolah, dengan harapan membawa semangat Entrepreneur (Wirausaha) kepada masyarakat luar, khususnya sekolah-sekolah se-Indonesia, untuk dapat bersama-sama menghasilkan generasi muda yang memiliki jiwa Entrepreneur (Wirausaha). Wooww... Kereenn! Sukses ya Stella Marris!! (*/Fred Mahatma TIS)

Stella Maris International School Gading Serpong,

Tangerang Selatan, kembali beraksi. Akhir

bulan lalu, mereka sukses bikin acara Entrepreneur

Day yang ke-4 berjudul “Artistic TechnoPreneur”

yang puncaknya digelar di West Atrium-Mall Living

World, Alam Sutera, Serpong, Sabtu (25/2) sampai Minggu (26/2)

lalu. Acara ini ngga hanya ngelibatin anak-anak SMA

se-Jabodetabek, tetapi juga adik-adik TK, SD, hingga

SMP.

Stella Maris Beraksi Lagi!

Foto-foto: Dok. Panitia

HAYO, pasti pada mikir yang aneh-aneh deh setelah baca judul di atas. Judul di atas itu mau ngegambarin keseruan dari acara pensi yang sudah digelar sama teman-teman SMA 75 yang letaknya di Jl Tipar Cakung,

Semper Barat, Jakarta Utara, bulan Februari lalu. Pensinya sendiri diberi nama SICSENATION, singkatan dari Student In Creativity Of Seventy Five Green Generation.

Pensi yang ngangkat tema “Culture Of Indonesia” kali ini, ternyata persiapannya udah dilaksanain dari jauh-jauh hari!

“Kita udah nyiapin pensi ini dari pertengahan Desember 2011. Bahkan proposalnya udah gue buat dari bulan Agustus tahun lalu,” kata Norrika Theresia, perempuan manis yang jadi ketua panitia Sicsenation.

Wow... Total banget persiapannya. Ngga heran deh, elo-elo yang pada dateng di pensi ini pasti pada bilang puas dan senang! Rasa puas dan senang ini, ngga afdol kalo ngga diawali pembukaan oleh marawawis yang dibawain sama siswa-siswa yang mengenakan baju koko putih. Setelah marawis selesai, acara dilanjutin sama teman-teman yang tergabung di Marching Band.

Selesai Marching Band, sekarang gilirannya sepatah, dua patah kalimat pembuka yang diucapkan sama Kepala Sekolah, Wakil Komite Orang Tua dan ngga lupa ucapan pembuka dari ketua panitia besar, Bapak Julius Budiarto. Intinya, semua berpesan positif akan diselenggarakannya acara ini.

“Pensi Sicsenation ini adalah pensi dari anak-anak SMA 75, oleh SMA 75 dan untuk anak 75. Sukses untuk Sicsenation,” ucap Bapak Julius Budiarto.

Sesuai sama tema “Culture Of indonesia”, maka siswa dan siswi SMA 75 pastinya udah mempersiapkan beberapa tarian daerah. Dan terbukti sob, beberapa tarian daerah seperti tari Janger, tari Kecak dari Bali, Tari Jaipong, juga tari Saman asal Aceh yang kompak dan sukses dibawain sama siswa-siswi SMA 75 dengan kostum berwarna merah, dan hijau.

Yang ngga kalah menariknya, selain tari daerah, ada juga tarian ala AKB48 yang dibawain sama temen-temen dari Jepang Club, modern dance, juga fashion show yang meragain aneka ragam corak batik, juga penampilan energic dari band-band seperti Care Instruction, Twenty Miles, Meet The Spartan, Jefree, Dubidupapap, SYAC, dan Shortcut

Komplit Banget!Semakin siang, suasana semakin hot! Ini kebukti waktu

acara dangdutan! Gokil sob, komplit bangetkan! Ada tari daerah, ada fashion show, band, ada marawis, ada juga dangdutan. Semua larut bergoyang sama lantunan lagu dangdut yang dibawain salah satu guru SMA 75. (Good job Pak...hehehe...).

Ok, sampailah kita sekarang pada bagian yang paling ditunggu-tunggu. Apalagi kalo bukan special show yang dibawain sama bintang tamu, Souljah! Diawali oleh intro dari permainan trompet, kemudian disusul permainan drum, gitar, dan ngga lama muncullah dua sosok vokalis pria dan wanita. Maka musik reggae pun dimulai!

Ngga tanggung-tanggung, Danar (vokalis cewek satu-satunya) and the friends sukses ngebuat temen-temen SMA 75 dari kelas 1 sampai kelas 3 kompak goyang pogo bareng-bareng. Sebanyak 12 lagu, Souljah nyanyiin di pensi ini. Lagu “Ku Ingin Kau Mati Saja”, “I’m Free”, dan “Hanya Ingin Pulang” dari album ke-3 Souljah yang diberi judul Mestakung, juga ngga lupa mereka nyanyiin.

Sukses buat semua panitia, dan semua pihak yang udah bekerja keras demi terciptanya pensi ini, dan pastinya sukses karena udah ngebuat semua orang yang dateng di pensi ini jadi puas dan senang. Semua puas, semua senang! Selamat ya! (Aria Sankhyaadi)

SMA 75Jakarta Utara

Semua Puas,

Semua Senang!

Edisi XXIV/Maret 20129

Semakin siang, suasana semakin hot! Ini kebukti waktu acara dangdutan! Gokil sob, komplit bangetkan! Ada tari daerah, ada fashion show, band, ada marawis, ada juga dangdutan...

Aksi Tari Saman

Penampilan Souljah

Norrika Theresia

Edisi XXIV/Maret 201210

MA Al Azhar Serpong, Kota Tangerang Selatan, kembali unjuk gigi. Setelah ngeganti nama pensi tahunan

mereka dari Elastic ke Alseace di 2006, temen-temen kita ini terus berbenah. Dan dari 27 Januari 2012, Alseace kembali lagi. Ada 11 lomba yang digelar, yaitu basket, futsal, debat Inggris, ilmu pengetahuan alam, ekonomi, grafiti, band, saman, paduan suara, desain grafis, dan catur.

Pembukaannya dilakuin di sekolah mereka sendiri. Setelah lomba-lomba selesai pada 12 Februari 2012, Alseace punya pre-closing party di Teras Kota, 19 Februari 2012. Di sana, ada Souljah dan Buguyaga! Woww...!

Closing party pada Sabtu, 25 Februari 2012 bener-bener bertaburan bintang. Kali ini mereka ngambil tempat di parkir selatan Ocean Park, BSD Tangerang. Rico Ceper dari Mustang FM yang ngedampingin MC Anka dari Trax FM, bilang kalo pensi ini bertabur bintang-bintang lawas, yang menurutnya menjadikan pensi ini jadi ‘sangat keluarga’.

Faisal misalnya. Dia ke sana bersama tantenya, karna si tante

mau nonton Ipang. Ada lagi Puput yang ke sana bersama ibunya. Soalnya, si ibu mau nonton Kahitna!

Sebelum break sholat maghrib, ada Raksasa, Neo Indorock (dulu Time Traveller), dan Soulvibe. Setelah itu, bintang-bintang legendaris mulai ngisi panggung Alseace. Mulai dari Tipe X, lalu ke reggae legend, Tony Q Rastafara yang dateng telat karna sebelumnya manggung dulu di Gandaria. Alhasil, ‘Keracunan’, ‘Kamu ngga sendirian’, dan ‘Pacar yang baik’ jadi koor massal di Alseace.

Setelah Tony Q, Gigi Dance ngisi panggung dengan koreografi cantik mereka. Ipang yang tampil berikutnya sukses bikin penonton galau dengan ‘Akhirnya Jatuh Cinta’, ‘Sekali lagi’, ‘Saat seperti ini’, ‘Jatuh hati’, ‘Cinta yang baru’, ‘Sahabat kecil’, dan pastinya... ‘Ada yang hilang’... Beh...

Alseace ditutup dengan penampilan Kahitna. ‘Cerita cinta’, ‘Tentang diriku’, ‘Setahun kemarin’, dan ‘Permaisuriku’ dengan pesta kembang api sukses bikin Alseace jadi salah satu pensi terbaik di awal tahun ini.

(Leo Utomo)

Kangen-kangenandi Alseace

CONOVEL... Hhmmm, ada yang penasaran ngga sama kata ini? Coba tebak acara apa ya kira-kira? Buat elo yang penasaran, arti Conevel adalah CONVERTO

dan ANEVEL (Anniversery Of Eleven), acara yang cukup unik yang digagas sama temen-temen SMAN 11 pada Januari 2012. Kali ini tema yang diusung adalah With The New Era, Faces, Spirit, We Get Healt Body and Soul. Weleh weleh... Kerenkan temanya?

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan antar warga SMAN 11 Jakarta, serta ngenalin SMAN 11 ke lingkungan luar dan pastinya buat ngerayain ulang tahun SMAN 11 Jakarta yang ke-15.

Pembukaan ANAVEL diawali sama Fun Bike yang diikuti oleh siswa–siswi SMAN 11, kepala sekolah, dewan guru, karyawan, alumni, siswa dari sekolah luar dan masih banyak lagi. Kalo ditotal-total, jumlah peserta fun bike ini kurang lebih ada 100 orang.

“Ini sebagai awal mula program goes to school yang bakalan diadain di sekolah kita,” ujar Faqih Gilang Ramadhan selaku ketua panitia.

Fun bike dimulai sejak pukul 06.30. Semua peserta berkumpul terlebih dahulu di lapangan SMAN 11 untuk ikut apel pembukaan. Nah, pada saat pembukaan ada acara potong tumpeng dan pemotongan pita sebagai simbol dibukannya acara CONEVEL.

Rute yang diambil masih sekitar SMA 11. Untuk mengikuti acara Fun Bike ini peserta dikenakan biaya administrasi sebesar 10.000. Eeiittss tapi tapi tapiii... Peserta Fun Bike dapet snack dan yang paling penting ada banyak banget doorprize yang disediakan. Mulai dari botol minum, helm, goodiebag, sampe hadiah sepeda. Nyeselkan ngga ikut??

Setelah fun bike, dilanjutin lagi acara ANEVELnya. Panitia udah nyiapin sejuta acara yang dikemas dengan baik. Nah penampilan tari Saman pada saat awal acara bikin

lapangan SMA 11 sedikit ramai. Ngga cuma Saman, ada lagi penampilan Teater Jerit, Pencak Silat, Tae Kwon Do, dan Akustikan yang dibawakan sama artis-artis lokal SMAN 11.

Tiba saatnya Rectical Shuffle Family tampil nih. Kehadiran mereka pun sanggup menyulap lapangan SMAN 11 jadi lantai dansa. Mereka bener-bener bisa bikin acara crowded! Siang harinya penampilan dari dancer SMAN 11 bener-bener bikin ngebakar suasana loh. Beeeehhh sexy abis deh pokokya, sampe bikin mata cowo-cowo mau copot.

Seolah ngga mau kalah, cheerleader juga menampilkan penampilan terbaiknya. Nah setelah dibikin gerah sama penampilan cheers dan modern dance, pengunjung juga dibikin tegang dengan trik-trik sulap dari alumnus SMAN 11.

Sorenya, giliran anak-anak free style dari Club BMX Indonesia dan Fixie unjuk gigi nih. Emang ngga diragukan lagi, penampilan mereka sangat memukau dan bikin orang-orang interest. Sampai akhirnya pengumuman pemenang dooprize utama. Jeng jeng jeeeeeeng siapa yah yang dapet?? Ni Luh Nyoman Chyntia A lah yang berhasil bawa pulang mountain bike seharga 5 jt. Wooowww amazing yah. Hehehe...

Kesuksesan acara ini pastinya ngga luput dari kerja keras 50 orang panitia.

“Makasih buat sponsor yang udah ikut ngebantu banget sampe terlaksananya acara ini. Gue ngga nyangka acaranya bisa sukses, padahal kurangnya partisipasi dari murid SMAN 11 dan bentroknya jadwal acara dengan kurikulum sekolah juga sempet bikin down.. eehh alhamdulilah sukses,” ujar Heny Rustiawati selaku Ketua Osis.

Eh by the way, Converto mana yah? Jadi guys, Converto adalah Cup yang diselenggarain khusus untuk tingkat SMP dan sederajat. Bidang yang diperlombakan ada futsal, basket dan LPBB. (Intan Permata)

Seru-seruan di CONEVELFoto-foto: Leo Utomo

Foto-foto: Intan Permata

Edisi XXIV/Maret 201211

One For All, All For One Japanese Food

P ENGEN nyoba berbagai menu Japanese Food tapi dalam satu tempat? ngga usah bingung guys, Warta Muda (TaMu) punya solusinyaaa!

Ini dia nih, referensi resto yang ajib banget makanannya dan yang pasti tempatnya cihuuuy abis. Resto yang berlokasi di Center Stage Mall Taman Anggrek UG Flour Unit 15 – Unit 22 ini bisa elo datengin bersama pacar, temen, ataupun keluarga, dan pastinya jangan lupa untuk diicip-icip makanannya yang yummy dan bisa bikin lidah bergoyang.

Ngga tanggung-tanggung nih, TaMu langsung kasih 3 resto yang mau diulas sekaligus. Cafe de Waraku, Waraku de Gohan dan Waku Grill. Jangan bingung guys karena namanya “Waraku” semua. Sebab nih ya, arti Wa itu sendiri harmoni dan Raku yang artinya menikmati. Kata tersebut diambil dari bahasa Jepang, karena ini Japanese restaurant guys.

Lokasi yang dipilih memang sengaja Center Stage, karena si owner memang pengennya resto ini letaknya saling berdekatan, dan pastinya supaya mudah dicari sama pengunjung karena letaknya yang berada di lantai UG.

“Visi kami: Menyediakan konsep kuliner baru dengan menggabungkan berbagai macam resep, dengan perpaduan makanan berkualitas tinggi, dan servis yang memuaskan serta suasana yang menyenangkan,” tutur mbak Kristal selaku Marketing Manager Center Stage food sport, ketika ditemui TaMu beberapa waktu lalu.

“Selain itu kami akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap orang yang datang dan menikmati Center Stage. Karena didukung dengan interior yang unik dan memesona dengan kesan natural,” lanjutnya.

Cafe de WarakuKetika kalian memasuki resto ini kalian langsung

disambut dengan para waitress yang cantik dengan kata “irasimase” yang dalam bahasa Jepang artinya selamat datang.

Resto yang berbasis kafe ini didesain dengan

interior yang keren punya. Pokoknya resto ini cocok banget deh untuk anak muda yang mau kumpul-kumpul. Bisa dibilang tempat ini asyik untuk tempat nongkrong. Selain itu di Café de Waraku setiap harinya selalu memutarkan lagu-lagu gaul. Yang pastinya bisa bikin kita yang makan di sini jadi semakin merasa nyaman dan rasanya ngga mau pulang.

Di Café de Waraku ini punya menu utama Omurice, nasi yang dimasak menggunakan bumbu spesial yang dicampur dengan berbagai macam daging dan sayuran, kemudian dibungkus dengan omelet dan dituangkan dengan berbagai macam pilihan saus sebagai toping-nya. Selain itu juga ada hanito, roti bakar madu dengan toping es krim yang beragam. Huuuuum yummy banget pastinya!

Waraku de Gohan Waraku de Gohan resto yang didesain lebih

exclusive ini menyajikan konsep masakan Jepang asli. Menu utama dari resto ini adalah seiro mushi, yang artinya masakan kukus.

Daging dikukus dengan alat kukus yang terbuat dari kayu, tapi tetap mempertahankan cita rasa yang kaya akan nutrisi yang terkandung di dalamnya, serta disajikan dengan saus house ponzu atau saus wijen. Bukan hanya seiro mushi, Waraku de Gohan juga menyajikan sushi yang unik yaitu temari sushi yang disajikan dalam bentuk sushi bulat.

Waku GrillPada saat kalian masuk ke dalam resto ini

suasana lebih intim langsung menyambut. Itu karena setiap harinya resto muterin lagu-lagu melow dan memang didesain untuk menampilkan suasana tenang.

Kalo di resto yang satu ini, elo bisa nyobain berbagai macam makanan Jepang panggang asli atau yang lebih dikenal dengan nama yakiniku. Selain yakiniku, ada juga berbagai macam pilihan daging utama, seafood dan sayuran untuk shabu-shabu, dan ada berbagai macam ramen dan udon yang juga tersedia di Waku Grill.

Meskipun langsung ada 3 resto yang diulas, kesemua resto ini merupakan satu kesatuan. Nah, yang harus kalian tau, ada menu yang namanya paket lunch menu yaitu seafood curry, kerang yang disirami sauce kemudian ditambah salad yang sudah disirami dengan lemon; chicken katsu, ayam yang digoreng tepung disirami sauce kemudian ditambah salad yang sudah disirami dengan lemon; chicken grill teriyaki, ayam panggang yang di taburi sauce teriyaki kemudian ditambah salad yang sudah disirami dengan lemon, yang hanya Rp 49.000 untuk berdua, dan itu udah termasuk sama ocha.

Sebagai dessert-nya, kalian bisa pesan Parfait Oreo yang isinya cornflakes, dengan toping ice cream beragam, banana, oreo dan ditambah dengan cherry sebagai pemanis. Ada lagi Hanito Earthquake, roti bakar madu dengan toping ice cream beragam. Dan kalian tau, ini itu porsinya super duper jumbo. Gede banget! TaMu yakin banget, kalian ngga akan bisa ngabisin ini sendirian!

Semua menu yang enak ini, pastinya tercipta berkat tangan dingin sang koki. “Misi kami itu memasak with heart, preposition, and with love,” tutur mas Iwan, kepala koki di resto ini, dengan senyuman khasnya. Siapa mau coba masakan mas Iwan? Hmmm. (Inggar Ayang Sari)

Chicken Katsu Chicken Grill Teriyaki Seafood Curry

Parfait Oreo dan Hanito Earth Quave

Mbak Kristal dan Mas Iwan

PARA PEMENANG FOTO BOOTHWARTAMUDA DI KG FAIR 2012Edisi XXIV/Maret 201212

2. cxxxxxxxxxxxxxxxx3. Fedly Saputra Manik and Friend’s

Gooaall!! yaahh..! gooaall!! yaahh..! Teriakan seru dan semangat itulah yang kedengaran klo elo ngelewatin booth Warta Kota

dan Tabloid Warta Muda (TaMu) waktu Kompas Gramedia Fair digelar di Istora Senayan 29 Februari sampai 4 Maret 2012. Begitu orang melintas di depan booth ini, mustahil deh kalau ngga noleh, ngelihat keramaian dan keseruan yang ada di sana.

Lho, memang ada apa di situ? Ternyata, ada games tendang bola yang hadiahnya mulai dari sticker, minuman kemasan, t-shirt, sampai baju koko, tergantung berapa banyak elo jebolin gawang-gawangan yang disediakan. Ngga cuma games itu aja, tetapi ada writing contest tentang Kompas Gramedia Fair dan pencarian bakat model cover Tabloid TaMu.

FYI, writing contest ini berhadiah uang! lumayan bangetlah buat traktir temen se-gank. Terus, kontes menulis ini tergolong limited edition, cuma nerima 30 peserta mulai dari anak SMA sampai mahasiswa. Dengan semangat membara, mereka yang suka nulis, berebut deh untuk menjadi wartawan muda di Tabloid TaMu. Ngga kalah sama writing contest, peminat dari kontes model cover Tabloid TaMu juga bejibun. Cewek-cewek muda nan cantik bergiliran untuk foto di booth Tabloid TaMu. Mereka yang udah difoto dan mendaftar untuk menjadi model cover akan diseleksi lagi tentunya. Jadi, bagi elo yang udah mengikuti kontes ini, good luck yup!.

Nah... ini nih yang seru, games tendang bola ke dalam tiga bulatan, setiap harinya dipandu Mas Jawir dan Mas Andre. Setiap peserta yang mencoba games tendang bola makin semangat, walaupun kebanyakan dari mereka gagal nendang bola ke dalam gawang berbentuk lobang itu. Coba deh elo bayangin, gawangnya cuma pake tiga ban mobil yang dipasang di sebuah papan. Satu

gawang ada di bagian bawah papan, dan dua gawang lainnya posisinya ada di kanan atas dan kiri atas. Jadi, itulah yang bikin para peserta susah buat nge-goal-in.

Saat suasana dirasa mulai sepi, barulah sales promotion girl yang cantik beraksi, ngajak pengunjung yang lewat buat ikut berpartisipasi. Ngga cuma orang dewasa, remaja dan anak-anak pun mencoba games ini. Bahkan, ibu-ibu yang nganter anaknya pun penasaran lalu ikutan nendang bola. Ngga peduli, udah berapa koran Warta Kota dan Berita Kota yang dibeli (padahal 1 edisi lho!). Yap, soalnya, sebelum elo berkesempatan lima kali nendang bola, elo mesti beli koran Warta Kota atau Berita Kota seharga Rp 1.000. Nah, kalo penasaran, bisa-bisa belasan koran dibeli cuma untuk nendang bola.

Games tendang bola ini juga diramein belasan reporter Tabloid TaMu yang berbondong-bondong datang pas hari Sabtu lalu. Satu persatu mereka merasakan sensasinya. Salah satu reporter Tabloid TaMu, Nurrifki Wibisono bilang, “Gue deg-degan, takut bolanya ngga masuk ke lobang”.

Dia juga bilang, “boothnya rame, mc-nya kocak, patut dijadiin presenter tv. Hahaha. Yang nonton juga heboh, apalagi yang nendang, beehh....”.

Berarti terbukti dong, sekali tendangan ngga masuk, terus coba lagi deh. Begitu ngga masuk lagi, jadi penasaran deh... Pada Sabtu sore menjelang malam, persediaan hadiah yang dimiliki booth Warta Kota – TaMu pun ludes dibagikan kepada pengunjung yang penasaran dan akhirnya berhasil menjebol gawang-gawangan setelah belasan kali membeli koran, hahahaha....

So, elo bisa bayangin deh berapa banyak kaki yang nyerbu booth Warta Kota dan Tabloid TaMu... Hmmm.. Mantaaff!! Sukses ya! (Regita Kurniavi)

Ribuan Kaki BombardirBooth Warta Kota - Warta Muda

2. Yehezkiel Filemon Septano Soedira

1. Nabilla and Friends

Foto-foto: adie handoyo

Edisi XX

IV/Maret 2012

13

FILM

BU

KU

EV

EN

TR

ES

TO

FILM

EVENT

FILM“Keumala”

Romantisme Pasangan Pekerja Seni

Sutradara : Andhy PulungPenulis Naskah : Dermawan

HattaPemain : Nadia Vega,

Abimana Arya, Cut Yanti, Islamuddin

APA jadinya ya kalo penulis novel memadu kasih dengan fotografer? Hmm... pasti seru banget, jalinan asmara mereka pasti bakalan dipenuhi sama bumbu-bumbu seni. Nah, buat elo yang mau lihat seperti apa perpaduan kasih antardua pekerja seni itu, film “Keumala” bisa menjawabnya.

Film Keumala bercerita tentang seorang Gadis bernama Keumala (Nadia Vega)yang berprofesi sebagai penulis novel. Untuk ngebangkitin kreatifitasnya dalam menulis, Keumala membutuhkan suasana sejuk senja. Pasalnya, suasana tersebutlah yang memang jadi satu-satunya pemacu semangat dan kreatifitas dari menggambar sampai menulis cerita sekalipun.

Nah, pas Keumala melakukan perjalanan ke Sabang, Aceh, menggunakan kapal laut, dia bertemu dengan Langit (Abimana Arya) yang berprofesi sebagai fotografer.

Tapi sayangnya pertemuan

mereka justru bukan menjadi suatu hal yang romantis. Mereka malah saling adu argumen tentang profesinya masing-masing, dan sampe ngebahas suasana senja juga! Hmm...nggak banget deh....Tapi, seiring berjalannya waktu, justru saling timbul benih-benih cinta di antara mereka lho. Keharmonisan dan romantisme mereka pun mulai tumbuh.

Tapi tanpa disangka, ternyata pas kapal mereka mulai berlabuh di Sabang, justru Keumala meninggalkan Langit tanpa alasan yang jelas. Malah ucapan perpisahan juga ngga sempat dilontarkan Keumala kepada langit.

Ternyata Keumala merasakan sesuatu kepada Langit. Keumala merahasiakan penyakitnya yaitu retinis pigmentosa, yang bisa mengakibatkan kebutaan.

Lalu yang jadi pertanyaannya adalah kenapa Keumala merahasiakan penyakitnya dari Langit? Apakah Langit akan tetap mencintai Keumala dengan kondisi penyakit yang dideritanya?

Kalo ngeliat dari departemen sinematografi, emang cukup menakjubkan. Apalagi nampilin landscape Sabang dengan laut dan jajaran pasir pantai yang indah. Padahal sih lokasi syutingnya cukup sederhana lho! Film ini bisa banget nampilin suasana gimana Sabang yang sebenernya, dan yang pasti, manjain mata elo deh.

Nah, kalo dari segi cerita, ngga kalah menarik nih. Elo bakalan disuguhin sama yang namanya romantisme kisah cinta pekerja seni itu. Ya, yang namanya pekerja seni pastinya mereka juga ngejalanin kisah cintanya berbau seni.

Jadi, kalau dilihat dari sisi dialog Keumala sama Langit di film tersebut, ngasih kesan kekasih yang saling berbalas surat menggunakan puisi. Hmm...so sweet.

Buat elo yang mau tahu gimana kisah romantisme kedua pekerja seni, si Keumala dan Langit, jangan sampe kelewatan film ini ya. Apalagi film ini juga ngasih gambaran tentang ketegaran seseorang dalam menghadapi cobaan, dan bisa dirasakan lebih ringan kalo didampingi sama orang yang kita sayangi.

(M Yusuf)

Bro n sis, nih bocoran acara-acara beken sebulan ke depan:

1. Konser TOEMinggu, 18 Maret 2012, Jam 20.00Di Museum Arsip Nasional Jakarta, Jl Gajah Mada No 111, Jakarta BaratTiket Rp 350.000 dapat dibeli di StarD Protainment Office:Jl Cikini IV No 4, Gondangdia, Jakarta Pusat 10330Telp 021-39899271

2. Discovering KIMONOSenin, 19 Maret 2012 pukul 14.00-16.00Di Hall JF Gedung Summitmas I lt. 2 Jl Jend Sudirman Kav 61-62 Jakarta Selatan.Terbuka untuk UMUM. GRATIS

3. Bentara Muda Goes to Campus: PENTAS GITAR JUBING KRISTIANTOSelasa, 20 Maret 2012 pukul 12.00 – 13.00 DI Universitas Prof DR MOESTOPO (Beragama), Jl Hang Lekir I / 8, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

4. Pemutaran Film-film 150 Tahun Perang Saudara Amerika (Gratis)Jumat - Sabtu, 30 - 31 Maret 2012, mulai pukul 13.00Di Bentara Budaya Jakarta, Jl Palmerah Selatan No 17, Jakarta Pusat

5. Pentas Teater Koma; Sie Jien Kwie di Negeri Sihir1 - 31 Maret 2012Di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jl Cikini Raya 73, Jakarta PusatInfo Tiket: (021) 31937325/31937357 ext. 355/235

6. Japan Festifval (JAFest) II Minggu, 8 April 2012 Jam 11.00 - 21.00Di Tamini Square Jl Raya Taman Mini, Jakarta TimurAcara: Cosplay, Toys & Accesoris, Japanese Food Bazzar, Japanese Music

8. Jessie J Live In ConcertMinggu, 18 Maret 2012JIExpo Hall D2, Kemayoran, JakartaBeli produk POND’S senilai Rp. 350.000,- untuk pembelian dari 6 Februari – 17 Maret 2012

9. Kina Grannis Live In JakartaMinggu, 18 Maret 2012Pizza e Birra, Plaza Indonesia, JakartaRp. 150.000,-

10. AnthraxHellyeahSabtu, 31 Maret 2012Pantai Karnaval, Ancol, JakartaRp. 520.000,-

“Tinker Tailor Soldier Spy”Ketika Agen Rahasia Berada di Tahun 1970

Sutradara : Tomas Alfredson

Penulis Naskah : Bridget Oconnor, Peter Straughan

Pemain : Gary Oldman, Kathy Burke, Colin Firth, Tom Hardy, David Dencik

KISAH Agen Rahasia sudah sering difilm-in, apalagi kalo nyebut nama James Bond, pastinya elo udah pada tahu dong.. Sekarang film tentang Agen Rahasia kembali dikisahkan.

Nah, yang beda di film ini adalah menceritakan Agen Rahasia Inggris pada tahun 1970 dengan latar setting dan semua perlengkapan ala Agen rahasia yang sesuai pada tahun tersebut. Berbeda sama James Bond yang akrab sama peralatan canggih.

Tinker Tailor Soldier Spy, Ketua Badan Intelejen Inggris MI6 terpaksa mengundurkan diri setelah gagal menjalankan misi rahasia di Budapest, Hungaria. Kegagalan itu terjadi karena kabarnya ada penyusup yang memasuki jajaran petinggi di Badan Intelijen Inggris.

Sebelum berlangsungnya misi rahasia itu, Ketua Badan Intelijen Inggris udah ngerasa curiga kalo salah satu dari 4 agen rahasia seniornya yaitu Toby Esterhase (David Dencik), Percy Alleline (Toby Jones), Roy Bland (Ciaran Hinds), dan Bill Haydon (Colin Firth) ternyata adalah mata-mata dari Rusia.

Nah, salah satu anggota Agen Rahasia yang dipaksa pensiun pasca kegagalan misi Budapest itu adalah George Smiley (Gary Oldman). Namun ternyata pemerintah Inggris masih percaya sama salah satu Agen Rahasia senior itu. Hmm, bahkan pemerintah Inggris menugaskannya untuk menyelidiki siapa penyusup sebenarnya.

Nggak ada kata lain deh selain salut sama latar setting

tahun 1970 yang ditampilin di film garapan Tomas Alfradson. Mulai dari set lokasi, alat-alat elektronik yang dipakai Agen Rahasia, sampai yang paling menakjubkan adalah dari segi kostum yang ditampilin. Bener-bener seventy banget.

Eh tapi elo jangan berharap lebih ya kalo film ini bakalan nampilin sebuah suguhan action kaya di film James Bond. Soalnya film ini bener-bener nampilin sisi realistis dari tahun 70-an.

Jadi, nggak ada tuh yang namanya peralatan canggih seperti kamera kecil berupa pulpen atau jam tangan, atau senjata canggih seperti layaknya di film James Bond.

Malah di film ini bener-bener digambarin gimana para Agen Rahasia cuma ngandelin alat seperti teleskop, pengamatan lapangan, atau pencarian berkas-berkas untuk kepentingan penyelidikan. Cuma telegram lho yang digambarin difilm ini sebagai alat yang paling canggih.

Hmm...gimana? Penasaran kan gimana cara kerja Agen Rahasia pada tahun 1970 dengan alat sederhana namun tetap menarik ditonton? Makanya jangan sampe elo nggak nonton film ini! (M Yusuf)

7. Friendly Fires and The Magi-cianSabtu, 17 Maret 2012Fairgrounds Ex-Bengkel, SCBD Area, Jakarta.Presale (until March 10) : Rp. 345.000,- Normal : Rp. 395.000,-

SMA Negeri 29SMA AsisiSMA Bakti IdhataSMA Bakti Mulya 400SMA CharitasSMA Labschool KebayoranSMA Tirta MartaSMA GonzagaSMA N 87SMA N 47SMAN 8SMA Pangudi Luhur

SMA Negeri 24SMA Negeri 10SMA Negeri 25 SMA KANISIUSSMA THERESIA

SMA N 78SMA SangtimurSMA Abadi SiswaSMA Regina PacisSMA Negeri 65SMA Negeri 112 SMA Ipeka TomangSMAK 1 BPKSMA Yadika 1SMA N 2

SMA Negeri 14SMA Fons Vitae 1SMA Negeri 11SMA Negeri 50 SMA Negeri 103 SMA Negeri 59 SMA Negeri 89 SMA Negeri 12 SMA Negeri 100 SMA Negeri 31

SMA Negeri 91 SMA Negeri 102 SMA Negeri 76 SMA Negeri 9 Jakarta SMA Negeri 53 SMA Diponegoro 1 SMA Negeri 76

SMA Negeri 80 SMA Negeri 75SMA Negeri 13SMA Negeri 52 SMA AL AZHAR

SMA N 8 BekasiSMA Negeri 6 BekasiSMK Malidar

SMA Negeri 1 DepokSMA PGRI DepokSMA Negeri 6 DepokSMA N 3 Depok

SMA N 2 TangselSMA N 7 TangselSMA Kristen Ora et LaboraSMA Mater DeiMA ISLAMIC CENTERSMA Tarakanita Gading SerpongSMA BPK PENABURSMA STELLA MARIS

TOKO BUKU GRAMEDIA BINTARO JAYASTRAWBERRY CAFEOUTLET SPINSHOPMOOSE BELIEVER STOREGOETHE INSTITUT JAKARTACOMIC CAFE

PICK UP POINT

TEEN ATTITUDE MOMENT URBAN

JAKARTA PUSATSMA Kanis iusSMA Theres iaSMAN 24SMAN 10SMAN 25

JAKARTA SELATANSMA Pangudi LuhurSMA GonzagaSMA Frans iskus As is iSMA Bakt i IdhataSMA Bakt i Mulya 400SMA Char i tasLab SchoolKebayoranSMAN 8SMAN 87SMAN 47SMAN 29

JAKARTA BARATSang T imurRegina Pac isAbdi S iswaIPK TomangSMAK I BPKSMA Yadika 1SMAN 2SMAN 78 SMAN 65SMAN 112

JAKARTA TIMURSMA Vons V i tae 1 SMAN Diponegor io 1SMAN 9SMAN 11 SMAN 12SMAN 14SMAN 31SMAN 50SMAN 53SMAN 59SMAN 76SMAN 89SMAN 102SMAN 91SMAN 100SMAN 103

JAKARTA UTARASMAN 80SMAN 75SMAN 13SMAN 52SMA A l Azhar

KOTA BEKASI SMAN 8 SMAN 6 SMK Mal idar

KOTA DEPOK SMAN 1 SMAN 3SMAN 6SMA PGRI

KOTA TANGSELSMAK Ora Et LabaoraSMA Mater DeiSMA Is lamic CenterSMA Tarakani taGading SerpongSMA BKP PenaburSMA Ste l la Mar is Ser-pongSMA Ste l la Mar isInternat ional SchoolSMAN 2 SMAN 7

LAIN-LAIN :Urbie Store ,Jat iwar ingin , Jakt im TB GramediaBintaro Jaya,Tangsel

Strawberr y Cafe , Ke-bayoran Baru, Jaksel

Out let Spinshop, De-pok I I Tengah, Depok

Moose Bel iver Store , Kebayoran Baru, Jaksel

Goethe Inst i tut Ja -kar ta

Comic Cafe, Tebet , Jaksel

TONI HARIYANTO- Juara 1 Lomba karikatur Toyota Kijang, PT ASTRA MO-TOR SALES, Jakarta 1988 - Juara Harapan Lomba desain mobil niaga, PT ASTRA MO-TOR SALES, Jakarta, 1988- Juara 2 Lomba disain styling mazda, PT NASIONAL MO-TOR CO, Jakarta,1990 - Juara Harapan 1 Lomba disain styling suzuki, PT INDOMOBIL NIAGA, Jakarta, 1990 - Juara Lomba disain Poster BUDAYA PERUSAHAAN PT ELNUSA, 1999 - Penghargaan internasional dari situs seni Deviantart.

com ( 2009 ) dalam katagori tradisional art - Penghargaan internasional yang kedua dari situs seni - Penghargaan internasional yang ketiga dari situs seni deviantart.com (februari 2012) - Karyanya masuk dalam 9 besar karikatur selebritis dunia

Keterangan foto:- (1) Toni, istri dan kedua anaknya- (2 dan 3) Hasil karya menggunakan pinsil- (4) Karya yang belum jadi dan sudah jadi

14 Edisi XXIV/Maret 2012

HAI kalian jiwa muda yang semangatnya ngga pernah putus untuk berkarya. Apakah kalian termasuk ke dalam golongan jiwa muda yang punya hobi ngegambar, ngelukis atau berilustrasi? Kalau iya, kalian kudu kenal nih sama salah satu dewa pensil

yang satu ini.Yap, namanya Toni Hariyanto atau yang lebih akrab disapa Toni.

Pria kelahiran Madiun, 1 Oktober 1957 ini merupakan master realis juga lho! Moto hidupnya “Born to be a Champion”.

Untuk panggilan masternya sendiri, doi dapet dari kerabat, teman-teman, dan masyarakat seni sesama seniman pastinya. Karena, so pasti karyanya yang sudah sangat luar biasa.

Sosok pria yang karyanya sudah tidak dapat dipandang sebelah mata ini, ternyata bukan seorang sarjana. Karena doi tidak menamatkan kuliahnya. Menurut ceritanya,

“Saya itu dulu pernah kuliah selama tiga tahun di Fakultas Arsitektur Landscape Universitas Trisakti, tapi mungkin karena saya salah ambil jurusan, jadi saya tidak menyelesaikannya,” kata Toni ketika ditemui Warta Muda (TaMu).

Tapi, meskipun doi ngga berhasil namatin kuliahnya, kedua anaknya: Titi Sari dan Sintowati pada berhasil nyelesaiin S1-nya lho! Anaknya yang pertama berhasil menamatkan S1 Fikom di Universitas Prof Dr Moestopo dan anaknya yang kedua berhasil menamatkan S1 Fikom di Universitas Paramadina. Bahkan, kedua anaknya itu langsung bekerja begitu lulus.

Cerita tentang hobi gambarnya, menurut master yang suka humor ini, hobinya itu sudah ada sejak ia duduk di bangku TK. Guru TK-nya, dulu sering menyuruhnya untuk nggambar di papan tulis untuk kelas-kelas lainnya. Tapi, kalau ditanya alasannya mengapa begitu seneng gambar, doi pun bilang, ngga tau persis.

“Semua itu berjalan secara naluri saja. Dulu ketika saya sedang belajar di kelas, guru sedang menerangkan di depan, saya malah sibuk sendiri menggambar. Dan ketika saya melihat benda atau memegang pensil, rasanya tangan saya gatal ingin mencoret-coret,” tutur suami Endang Poncowati ini.

Terus, gimana dengan keluarga? Tentunya mendukung dong?! “Keluarga itu nomer satu dan sangat berarti untuk saya. Karena merekalah yang memotivasi saya untuk berbuat sesuatu yang dapat menunjukkan jati diri saya secara utuh. Tidak saja untuk diri saya pribadi, tetapi juga untuk anak-anak dan istri saya tentunya,” ucap Toni.

Cita-cita yang Rendah Lebih lanjut, Toni pun bercerita. “Awal mulanya keluarga sama

sekali tidak mendukung saya. Karena di jaman saya dulu belajar menggambar sama saja dengan ingin menjadi pelukis pinggir jalan. Jadi keinginan menjadi seniman merupakan cita-cita yang rendah menurut pandangan keluarga saya yang awam dengan dunia seni. Karena bagi orang tua saya yang namanya belajar adalah berhitung dan membaca,” kata Toni.

“Tapi meskipun begitu, Saya ini seorang pelukis apa saja. Bahkan saya juga sempat belajar melukis batik di Yogyakarta bersama bapak Tulus Warsito dan membuka galeri lukis batik di sana selama 3 tahun juga,” imbuhnya.

Menurut dia juga, dalam 1 hari bisa ngegambar sampai 5 jam. Bahkan terkadang bisa lebih lho! Wooww.. Dan untuk karya terbesar yang pernah doi ciptakan itu berukuran A0 sedangkan karya terkecilnya itu berukuran A4.

“Dalam menghasilkan sebuah karya biasanya saya menghabiskan waktu antara 4 sampai 5 hari. Tergantung pada tingkat kesulitan obyek yang digambar, karena tingkat kesulitan itu sifatnya relative,” tutur Master Toni, yang suka bikin gambar dengan gaya apa saja dengan pensil charcoal, cat air, atau canting (untuk membuat batik).

Terkait target, Master Toni bilang, “Dalam menciptakan karya, saya selalu mempunyai taget. Target utama saya adalah ketika orang melihat karya saya, mereka harus tidak percaya bahwa apa yang saya hasilkan adalah sebuah lukisan atau gambar. Karena dalam menciptakan karya, tingkat kemiripan saya hampir mencapai 95%,” ucap Toni.

Dan menurut doi juga nih, “Dalam gambar realis itu tidak ada yang namanya ciri khas. Selama itu masih terlihat sebuah gambar berarti masih belum disebut realis.”

Waktu berusia 47 tahun, Toni mengajukan pensiun dini dari kantor PT Infomedia Nusantara (Perusahaan BUMN). Lalu ia berjibaku di hobi lainnya dengan mendirikan sebuah club motor trail adventure bernama T-TRACK. Dari komunitasnya inilah ia ditawarin kerjaan di sebuah perusahaan advertising sebagai art director. “Di situ saya mulai lebih mendalami dunia ilutrasi atau menggambar. Di situ pula pertama kalinya saya belajar mengambar realis dengan cat air,” kisahnya.

Dua tahu kemudian, Toni ditawari ngajar ilustrasi di Carrot Academy Illustration School, Jakarta. Selain itu, dia juga ditawari ngajar di Politeknik Negeri Media Kreatif, Universitas Trisakti dan Politeknik Negeri Jakarta (dulu namanya Politeknik UI).

Saat ini kesibukan saya memang menggambar atau melukis, tapi saya juga memilih untuk menjadi staff pengajar di Carrot Academy dan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).

“Saya memang lebih merasa enjoy untuk membagi ilmu yang saya punya terhadap teman-teman yang ingin belajar menggambar atau melukis,” kata pria yang saat ini hanya memilih jadi staf pengajar di Carrot Academy dan PNJ saja.

Untuk kalian yang ingin belajar gambar ilustrasi, Master Toni pun berpesan, “Sebagai pemula, kuasai dulu cara membuat gradasi. Dan untuk kalian yang punya hobi menggambar, melukis, berilustrasi, dsb. ikut forum deviantart.com, karena di situ kalian akan termotivasi untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi.”

Nah, wahai jiwa muda, selamat berkarya. Salam kreatifitas tanpa batas. (Inggar Ayang Sari)

Toni Hariyanto

“Born to bea Champion!”

Eksis

01

02

03

04

15 Edisi XXIV/Maret 2012

SMA Negeri 29SMA AsisiSMA Bakti IdhataSMA Bakti Mulya 400SMA CharitasSMA Labschool KebayoranSMA Tirta MartaSMA GonzagaSMA N 87SMA N 47SMAN 8SMA Pangudi Luhur

SMA Negeri 24SMA Negeri 10SMA Negeri 25 SMA KANISIUSSMA THERESIA

SMA N 78SMA SangtimurSMA Abadi SiswaSMA Regina PacisSMA Negeri 65SMA Negeri 112 SMA Ipeka TomangSMAK 1 BPKSMA Yadika 1SMA N 2

SMA Negeri 14SMA Fons Vitae 1SMA Negeri 11SMA Negeri 50 SMA Negeri 103 SMA Negeri 59 SMA Negeri 89 SMA Negeri 12 SMA Negeri 100 SMA Negeri 31

SMA Negeri 91 SMA Negeri 102 SMA Negeri 76 SMA Negeri 9 Jakarta SMA Negeri 53 SMA Diponegoro 1 SMA Negeri 76

SMA Negeri 80 SMA Negeri 75SMA Negeri 13SMA Negeri 52 SMA AL AZHAR

SMA N 8 BekasiSMA Negeri 6 BekasiSMK Malidar

SMA Negeri 1 DepokSMA PGRI DepokSMA Negeri 6 DepokSMA N 3 Depok

SMA N 2 TangselSMA N 7 TangselSMA Kristen Ora et LaboraSMA Mater DeiMA ISLAMIC CENTERSMA Tarakanita Gading SerpongSMA BPK PENABURSMA STELLA MARIS

TOKO BUKU GRAMEDIA BINTARO JAYASTRAWBERRY CAFEOUTLET SPINSHOPMOOSE BELIEVER STOREGOETHE INSTITUT JAKARTACOMIC CAFE

PICK UP POINT

TEEN ATTITUDE MOMENT URBAN

JAKARTA PUSATSMA Kanis iusSMA Theres iaSMAN 24SMAN 10SMAN 25

JAKARTA SELATANSMA Pangudi LuhurSMA GonzagaSMA Frans iskus As is iSMA Bakt i IdhataSMA Bakt i Mulya 400SMA Char i tasLab SchoolKebayoranSMAN 8SMAN 87SMAN 47SMAN 29

JAKARTA BARATSang T imurRegina Pac isAbdi S iswaIPK TomangSMAK I BPKSMA Yadika 1SMAN 2SMAN 78 SMAN 65SMAN 112

JAKARTA TIMURSMA Vons V i tae 1 SMAN Diponegor io 1SMAN 9SMAN 11 SMAN 12SMAN 14SMAN 31SMAN 50SMAN 53SMAN 59SMAN 76SMAN 89SMAN 102SMAN 91SMAN 100SMAN 103

JAKARTA UTARASMAN 80SMAN 75SMAN 13SMAN 52SMA A l Azhar

KOTA BEKASI SMAN 8 SMAN 6 SMK Mal idar

KOTA DEPOK SMAN 1 SMAN 3SMAN 6SMA PGRI

KOTA TANGSELSMAK Ora Et LabaoraSMA Mater DeiSMA Is lamic CenterSMA Tarakani taGading SerpongSMA BKP PenaburSMA Ste l la Mar is Ser-pongSMA Ste l la Mar isInternat ional SchoolSMAN 2 SMAN 7

LAIN-LAIN :Urbie Store ,Jat iwar ingin , Jakt im TB GramediaBintaro Jaya,Tangsel

Strawberr y Cafe , Ke-bayoran Baru, Jaksel

Out let Spinshop, De-pok I I Tengah, Depok

Moose Bel iver Store , Kebayoran Baru, Jaksel

Goethe Inst i tut Ja -kar ta

Comic Cafe, Tebet , Jaksel

MUSIK Ska udah habis? No, no... Ska ternyata belom abis bro n sis! Bukti-nya, acara bertajuk Sabtu Dansa: Ska is Rising Back! yang diadain di Roof Top Bekasi Square tanggal 25 Febru-

ari 2012 kemarin, rameeee beneeerrr...!!!!Sabtu Dansa: Ska is Rising Back! emang khusus diper-

sembahkan untuk para pecinta musik ska. Ngga tanggung-tanggung bro n sis, ada enam band ska beken yang tampil di acara ini. Mau tau siapa aja? Cekidot nih: ada Bandung Inikami Orcheska, Es Coret, Sentimental Moods, The Au-thentic, Souljah, dan ngga ketinggalan Tipe-X.

Wooww.. dengan band-band yang keren kayak gini, elo pasti berpikir harga tiketnya mahal ya? Hohoho... elo salah guys. Tiketnya murah banget. Cuma ngeluarin 20 ribu perak, elo udah bisa masuk untuk lihat aksi panggung dan musik para jagoan ska tersebut.

Acara yang dimulai jam empat sore ini udah mulai rame didatengin para skamania mulai dari jam dua siang. Mereka antri beli tiket dengan tertib. Pengamanannya pun so pasti udah dipikirin juga sama panitia. Ini keliatan dari banyaknya polisi yang berjaga untuk ngejaga keamanan acara ini. Begitu elo masuk pintu gerbang, seluruh badan dan bawaan elo diperiksain. Jadi kalo ada yang bawa narkoba atau senjata tajam, dijamin ngga bakalan bisa masuk dan langsung digelandang ke kantor security.

Tepat jam empat, Bandung Inikami Orcheska tampil. Band yang mengedepankan instrumental ini langsung mengademkan hati para skamania yang kepanasan diterpa sinar matahari yang terik. Disusul kemudian Sentimental Moods, The Authentic, Es Coret, Souljah, dan Tipe-X sebagai band penutupnya. Masing-masing band tampil sekitar 30 menit, kecuali Tipe-X yang menjadi band pamungkas, beraksi selama satu jam. Setiap jeda pergantian band ada quiz yang hadiahnya cukup banyak dan menarik. Gak rugi kan cuy lo bayar 20 ribu perak? Malahan untung...hahaha.

Catet nih, setiap band membawakan lagu-lagu mereka, para ska mania ngga berhenti berdansa mengikuti irama lagu. Mereka berdansa bergerombol di depan panggung. Ada juga yang berdansa dengan kelompok-kelompok kecil, bahkan ada yang sendirian asoy geboy berdansa-dansi. Se-mua berjingkrak. Berjoget ala ska. Seru banget deh guys!!!

Yang paling asyik, walaupun dansa bareng berdesak-desakan, semuanya happy. Ngga ada ‘senggol bacok’. Gak ada keonaran. Para skamania saling menghormati satu sama lain.

“Yang penting kita joget. Lupain bete, ilangin galau”, kata Ririn, seorang skamania.

Evanescence Gothic Baangeetttsss !!

Sabtu Dansa

Rising Back!Ska is

X – FriendsNgga dipungkirin, sewaktu acara Sabtu Dansa: Ska

is Rising Back! kemarin, mayoritas yang datang adalah anak-anak X-Friends. Perlu elo ketahui, X-Friends adalah sebutan bagi para fans band Tipe-X.

Jangan kaget ya, para X-Friends ini datang dari berbagai daerah loh! Ada yang dari Cikampek, Karawang, Cirebon, Semarang, bahkan Madura.

“Kalau Jadebotabek, Jawa Barat, dan sebagian Pulau Jawa sih sudah pasti datang”, kata Johan, koordinator X-Friends.

Johan , yang ternyata adik ipar Yoss (ngga lain, ngga bukan gitaris Tipe-X) ini sudah tiga tahun mengkoordinir X-Friends se-Indonesia.

“Terbentuknya X-Friends sih sudah dari tahun 1999, tapi mulai terkoordinir dengan rapi baru tahun 2009”, jelasnya.

“Saya X-Friends Cirebon. Ke sini naik kereta”, kata Yusuf seorang X-Friends dari Cirebon.

Yusuf datang bersama 39 temannya. Semua seragam mengenakan baju hitam bertuliskan ‘X-Friends Cirebon’. Kompak banget bro...

“Nanti pulang naik kereta lagi atau BM (bonceng mobil). Gak semua balik, sebagian ada yang nginep dulu, baru besoknya pulang”, tambah Yusuf. Lho, kalo nginep pada mau tidur di mana?

“Para anggota X-Friends ngga usah takut kalau da-tang ke kota lain. Anggota X-Friends di kota yang dising-gahi pasti bersedia menampung untuk menginap. Selain itu, mereka bisa menginap di base camp yang ada di kota tersebut,” jelas Johan. Uweii...bener-bener kompak abis!

Yang pasti guys, mau X-Friends, Braddasouljah (sebu-tan fans band Souljah), atau siapapun yang datang ke Sabtu Dansa saat itu, semua ikut berdansa. Yo...goyang-kan tangan dan kakimu kawan!

(Stefanus Cakra)

GRUP band asal Little Rock, Arkansas, Amerika Serikat, Evanescene akhirnya konser juga bro! Band yang dikenal gothic ini ngadain konser hari

Sabtu, 25 Februari 2012 di Hall A JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. Sebelum konser dimulai, udah banyak banget fans yang ngga sabaran nunggu Amy Lee dkk tampil.

Semua fans Evanescene yang hadir saat itu, rupanya kudu ekstra sabar. Pasalnya, Amy Lee bakalan tampil setelah penampilan band pembuka dari Bali, Gecko. Setelah penampilan Gecko selesai, langsung deh ribuan fans teriak histeris manggil satu persatu personil band Evanescene. Mulai dari Amy Lee (Vocal/ keyboard), Terry Balsamo (Lead Gitar), Troy Mclawhom (rhthm gitar) , dan Will Hunt (drum)! Wow, pokoknya amazing banget Sob!

Pertunjukan dibuka sama permainan drum Will. Selanjutnya, disusul suara tinggi Amy Lee di lagu hits teranyarnya, “What You Want” yang dinyanyiin sebagai lagu pembuka. Malam itu Amy Lee sang vokalis tampil cantik saat mengenakan singlet hitam, rambut panjang yang bebas tergerai, dan rok hitam berumbai biru. Setelah lagu “What You Want” selesaia, Amy dkk ngga pakai basa-basi, lagu “Going Under” pun langsung digeber oleh Evanescence.

“Terima kasih Jakarta, terima kasih sudah datang. Lama sekali kami ingin ke sini. Kami sangat bangga kalian setia menunggu kami tampil di sini,” ucap Amy.

Konser Evanescence kali ini semakin maksimal berkat dukungan panggung yang disetting dengan tata lampu bernuansa biru, merah dan juga dipaduin sama warna hitam. Alhasil ngga diraguin, kesan gothic dan angker berasa banget!

Kekompakan Amy Lee dkk, ngga selesai

sampai di sini. Di lagu “The Other Side”, Amy sempat nunjukin bakat bermusiknya dengan memainkan keyboard. Dilanjutkan dengan lagu “Weight of The World” lalu lagu dari album selftitled, “The Change”, dan “My Last Breath”.

Setelah terbius dan dibuat merinding sama permainan keyboard Amy Lee di lagu-lagu bernuansa melow, penonton dibuat semangat lagi sama lagu bernuansa rock seperti “Sick”, “Call Me When You’re Sober”, “Imaginary” dan pastinya lagu sejuta umatnya Evanesence yaitu “Bring Me To Life”. Nah, saat Evanescence ngebawain lagu “Bring Me To Life”, semua penonton pada ikutan nyanyi dan pada hafal liriknya!

“Terimakasih, kami datang sejauh ini dengan sambutan hangat dari kalian,” ucap Amy Lee sebelum masuk ke bagian encore.

Sebagai penutup, dipilihlah “My Immortal” sebagai lagu pamungkas. Malam itu rasanya waktu berjalan cepat banget, tapi semua penonton yang hadir di Kemayoran tampak puas banget ngeliat performance Evanescene.

“So Exicited kita nonton Evanescence hari ini, keren dan amazing banget si Amy Lee-nya. Pokoknya nggak rugi Aku nonton mereka di Festival A,” ungkap Viska salah satu penonton.

Beda lagi sama Amelia. “ Puaassss banget Aku nonton Evanescence, ngga bisa bayangin tadi rasanya campuraduk nonton mereka yang keren banget, dan apalagi lagu-lagunya,” kata cewek yang kuliah di Universitas YAI ini.

Sementara itu temannya, Frans, punya pendapat sendiri. “ Keren gila, Amy Lee tadi mainin keyboard sekalian nyanyi.. Wah, pokoknya keren deh! “ timpal teman Amelia, Frans. (Adie Handoyo)

Amy Lee Tampil Gothic

Visca dkk, puas lihatkonser Evansence Foto-foto: Isnu Dwi Martanto

Edisi XXIV/Maret 201216

PERBEDAAN yang elo temui di Java Jazz – yang tahun ini bertemakan “Where Jazz Find A Home” -- adalah adanya konser tribute kepada para musisi Indonesia yang

telah meninggal dunia. Konser tribute pertama adalah In Memoriam of Bubi Chen, selain itu ada juga penghormatan untuk Bing Slamet & Sam Saimun, ngga ketinggalan, tribute to Benyamin on Jazz, dan yang terakhir tribute to Utha Likumahua.

Trus gimana dengan artis-artis Internasionalnya? Tentu aja mereka pasti ikutan. JJF 2012 kali ini masih dibanjiri sama artis-artis internasional seperti Phil Perry, Mamas Gun, Depapepe, Erykah Badu, Al Jarreau yang khas banget sama gaya scat singing-nya waktu nyanyi, ada lagi Herbie Hancock, si peniup Saxophone handal, Dave Koz, dan yang paling legend lagi ada pianis tunanetra yang udah dikenal dunia, siapalagi kalo bukan Stevie Wonder! Woww..!

Udah Rame BangetSepengamatan Warta Muda (TaMu) di TKP

pada hari pertama JJF, penonton yang dateng udah banyak and rame banget! Makin malem, makin rame lho! Mereka rela antri desek-desekan cuma untuk ngeliat artis favorite mereka tampil. Pas hari pertama itu, yang tampil antara lain Maliq D’essentials, Godbless, Depapepe, dan yang ditunggu-tunggu spesial show dari Herbie Hancock, Al Jarreau & George Duke Trio, serta Erykah Badu.

Elo tau ngga guys? FYI nih, ternyata pemain piano asal Amerika, Herbie Hancock udah delapan tahun ditunggu-tunggu penampilannya dan baru JJF 2012 ini, doi berhasil main di Jakarta.

“Sudah delapan tahun kita menunggu kedatangan Herbie, dan saya sangat bersyukur

sekali Herbie mau tampil di Java Jazz Festival 2012,” kata Peter F Gonta, bos besar dari Java Festival Production Team.

Di hari pertama JJF 2012, Herbie menghibur semua penonton yang hadir dengan memainkan Chameleon. Penampilan doi nunjukin banget ke kita kalo usia ngga jadi penghalang untuk memberikan penampilan terbaik ke penonton. Maklum guys doi kelahiran tahun 1940. Itung sendiri ya, berapa usianya... hehehe...

Ngga Kalah Rame!Kita lanjut ke hari ke dua JJF 2012. Di hari

kedua ini, ada musisi mancanegara Mamas Gun dan juga peniup Saxophone kondang, Dave Koz yang tampil menghibur penonton. Mamas Gun, vokalis berambut kribo ini berhasil menyedot perhatian penonton lewat suara indah nan energik. Penampilannya yang all out, semakin ngebuat penonton bersorak sorai dan ikut bernyanyi, apalagi pas doi ngebawain lagu “Post of Gold”. Beeeuh...tuh lagu bikin kompak tangan penonton yang hadir jadi melambai-lambai ke atas kaya ketiup angin. Ahhh, lagunya keren banget loh!

Aksi si peniup Saxophone yang kece, siapalagi kalau bukan Dave Koz, yang bikin para penonton sampai rela antri desek-desekan pula, cuma untuk ngeliat doi perform! Mereka kurang lebih udah sejam lebih kale ngantrenya, ternyata ini merupakan upaya yang dilakukan sama penonton supaya bisa dapet posisi yang uenaak waktu nonton Dave Koz main di Hall A2. Setelah lama ditungu-tungu, akhirnya si kece ini muncul juga.

Pas opening Koz ngebawain lagu “Keliru”-nya Ruth Sahanaya. Yeaaa.. that’s Indonesian song! Wah, bener-bener TOP BGT deh si om kece ini, tahu aja gimana caranya mencuri hati penonton, sorak sorai, juga tepuk tangan lewat permainan saxophone-nya. (Adie Handoyo, Syanella I)

BAGI elo pecinta berat Jazz, pasti udah pada nungguin event yang satu ini. Yap, Java Jazz Festival 2012. Event Jazz terakbar di Indo tahun ini diadain

sama Java Festival Production Team dari tanggal 2-4 Maret 2012 di JIExpo Kemayoran Jakarta. Kali ini

gelaran Java Jazz Festival telah memasuki umurnya yang ke delapan. Hmmm...kira-kira perbedaan apa aja ya yang kali ini Java Festival Production Team

persembahkan?

Java Jazz Festival 2012

Yeay, Welcome to The Great Jazz!

NAH, the legend-nya piano, Stevie wonder, akhirnya tampil di puncak acara atau hari. Euforia Jazz

Stevie Wonder udah mulai keliatan sejak jam delapan malam, di lapangan Hall D2 . Di sana udah ada ratusan lebih penonton yang ngantri masuk dan mereka kegabung dalam satu barisan membentuk letter L sepanjang kurang lebih 1 kilometer.

Gila banget guys, panjang bener antreannya!!! Padahal ya, untuk nonton Stevie Wonder ini, penonton kudu ngeluarin kocek lagi dan terbilang ngga sedikit, sampai jutaan rupiah! Udah pasti bakalan bikin kantong pelajar jebol bol bol bol. Wah, rame banget deh JJf 2012! Dan selalu bakalan rame kalo Java Festival Production Team gelar acara musik!

“Java Jazz tahun ini lebih gila banget line up artist nya! Event musik kayak gini emang harus terus ada sampai kapanpun. Selain memuaskan hati para pecinta musik jazz, event ini juga bisa mengenalkan Indonesia pada dunia,” kata Lina Estiana, mahasiswi Gunadharma Depok yang ikut desak-desakan nonton.

“Nah, pas gue tau ada Dave Koz dan dia nggak special show, ini deh yang jadi tujuan utama gue nonton acara ini. Dan pas Sabtu kemarin dia tampil, gokilnya hall stage-nya penuh banget, sempet desek-desekan juga, tapi pas dia bawain “You Make Me Smile” bareng sama 57kustik (Musisi jalanan dari Bandung) terbayarkan sudah capenya harus desek-desekan itu,” imbuh Lina sambil ketawa.

Lain lagi Willy yang masih kelas 3 di SMAN 21 Jakarta. “Gue ke sini cuma nonton artis-artis luar negeri aja kaya Dave Koz, soalnya rugi banget tiket mahal-mahal tapi cuma nonton artis Indonesia aja,” katanya.

Yap, kita tunggu pagelaran musik lainnya dari Java Festival Production Team! Sukses cuy!!

(Adie Handoyo, Syanella I)

1 KmGuys,

Antreannya!!

Foto: Derryace Kurniawan

Foto: Derryace Kurniawan

Foto: Adie Handoyo Foto: Adie HandoyoFoto: Derryace Kurniawan

David Naif Tantri Kotak Angga Maliq Essential

Mamas Gun

Dave Koz