teknologi vertical garden : sustainable design atau hanya...

10
SEMINAR NASIONAL LIFE STYLE AND ARCHITECTURE (SCAN#2:2011) TEKNOLOGI DAN ARSITEKTUR II. 580 Teknologi Vertical Garden : Sustainable Design atau Hanya Sebuah Trend dalam Urban Life Style ? Ghoustanjiwani A.P 1) , Rio Kusmara 2) , Wahyu Yanuar 3) Mahasiswa Jurusan Arsitektur , SAPPK, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganeca 1 Bandung 57102 Email: Ghoustan :[email protected] 1) Rio : [email protected] 2) Wahyu : [email protected] 3) ABSTRACT Sustainable design merupakan sebuah produk desain yang berprinsip pada konsep keberlanjutan, dimana faktor lingkungan, sosial dan ekonomi merupakan 3 aspek penting dalam konsep sustainability. Salah satu upaya dalam menciptakan desain sustainable dalam arsitektur terkini adalah dengan menggunakan teknologi vertical garden. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan baik dalam skala ruang, bangunan dan skala kawasan atau kota, dalam skala ruang teknologi ini mampu menurunkan temperatur hingga tercipta kenyamanan thermal yang baik, dalam skala bangunan dapat berfungsi sebagai barier panas matahari karena berfungsi sebagai secondary skin pada fasad bangunan, hingga cukup berperan dalam mengurangi efek dari fenomena urban heat island (UHI) pada kawasan atau kota karena dapat berfungsi sebagai pengganti ruang tata hijau kota (RTH) secara vertikal yang dikarenakan keterbatasan lahan. Keterbatasan lahan perkotaan seperti di Jakarta dan Bandung yang menyebabkan tingkat kepadatan bangunan yang tinggi membuat penggunaan teknologi vertical garden sebagai taman tegak di lahan yang terbatas menjadi salah satu alternatif desain dalam peningkatan kualitas hunian tetapi dirasa kurang tepat karena teknologi terbaru ini dinilai mahal dalam biaya instalasi dan perawatannya, sehingga Teknologi Vertical Garden lebih pantas dikatakan sebagai trend berkebun terbaru untuk kalangan menegah ke-atas. Beberapa studi kasus dalam paper ini memaparkan sejauh mana teknologi vertical garden mampu diterapkan di indonesia dan menilai penerapan teknologi ini kurang bisa dianggap sebagai desain yang sustainable karena kurang memperhatikan aspek ekonomi dari konsep sustainability. Sehingga dapat dikatakan teknologi vertical garden yang ada di Indonesia saat ini hanya merupakan trend dalam urban life style. Kata kunci :Vertical Garden, Urban heat island (UHI), Sustainaibility, sustainable design, Urban Live Style. 1. PENDAHULUAN Teknologi Vertikal Garden merupakan sebuah teknologi yang mampu mengurangi efek polusi udara, menurunkan temperatur ruang secara langsung, dimana dapat menjadi sebuah srtategi terbaru dalam mengurangi efek dari fenomena Urban heat island, diperlukanya sebuah pemahaman dan penerapan Teknologi terbaru berupa Vertikal Garden ini untuk lebih memahami teknologi ini. Perubahan dari gaya hidup urban merupakan salah satu sebab dari adanya teknologi ini dimana masyarakat urban dengan pola tinggal yang berubah secara vertikal dan kebutuhan

Upload: others

Post on 20-Jul-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknologi Vertical Garden : Sustainable Design atau Hanya …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/... · 2018. 8. 31. · Sehingga dapat dikatakan teknologi vertical

SEMINAR NASIONAL LIFE STYLE AND ARCHITECTURE (SCAN#2:2011)

TEKNOLOGI DAN ARSITEKTUR II. 580

Teknologi Vertical Garden : Sustainable Design atau Hanya Sebuah Trend dalam Urban Life Style ?

Ghoustanjiwani A.P 1), Rio Kusmara 2), Wahyu Yanuar 3)

Mahasiswa Jurusan Arsitektur , SAPPK, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganeca 1 Bandung 57102

Email: Ghoustan :[email protected] 1) Rio : [email protected] 2) Wahyu : [email protected] 3)

ABSTRACT

Sustainable design merupakan sebuah produk desain yang berprinsip pada konsep keberlanjutan, dimana faktor lingkungan, sosial dan ekonomi merupakan 3 aspek penting dalam konsep sustainability. Salah satu upaya dalam menciptakan desain sustainable dalam arsitektur terkini adalah dengan menggunakan teknologi vertical garden. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan baik dalam skala ruang, bangunan dan skala kawasan atau kota, dalam skala ruang teknologi ini mampu menurunkan temperatur hingga tercipta kenyamanan thermal yang baik, dalam skala bangunan dapat berfungsi sebagai barier panas matahari karena berfungsi sebagai secondary skin pada fasad bangunan, hingga cukup berperan dalam mengurangi efek dari fenomena urban heat island (UHI) pada kawasan atau kota karena dapat berfungsi sebagai pengganti ruang tata hijau kota (RTH) secara vertikal yang dikarenakan keterbatasan lahan.

Keterbatasan lahan perkotaan seperti di Jakarta dan Bandung yang menyebabkan tingkat kepadatan bangunan yang tinggi membuat penggunaan teknologi vertical garden sebagai taman tegak di lahan yang terbatas menjadi salah satu alternatif desain dalam peningkatan kualitas hunian tetapi dirasa kurang tepat karena teknologi terbaru ini dinilai mahal dalam biaya instalasi dan perawatannya, sehingga Teknologi Vertical Garden lebih pantas dikatakan sebagai trend berkebun terbaru untuk kalangan menegah ke-atas.

Beberapa studi kasus dalam paper ini memaparkan sejauh mana teknologi vertical garden mampu diterapkan di indonesia dan menilai penerapan teknologi ini kurang bisa dianggap sebagai desain yang sustainable karena kurang memperhatikan aspek ekonomi dari konsep sustainability. Sehingga dapat dikatakan teknologi vertical garden yang ada di Indonesia saat ini hanya merupakan trend dalam urban life style.

Kata kunci :Vertical Garden, Urban heat island (UHI), Sustainaibility, sustainable design, Urban

Live Style. 1. PENDAHULUAN

Teknologi Vertikal Garden merupakan sebuah teknologi yang mampu mengurangi efek polusi udara, menurunkan temperatur ruang secara langsung, dimana dapat menjadi sebuah srtategi terbaru dalam mengurangi efek dari fenomena Urban heat island, diperlukanya sebuah pemahaman dan penerapan Teknologi terbaru berupa Vertikal Garden ini untuk lebih memahami teknologi ini.

Perubahan dari gaya hidup urban merupakan salah satu sebab dari adanya teknologi ini dimana masyarakat urban dengan pola tinggal yang berubah secara vertikal dan kebutuhan

Page 2: Teknologi Vertical Garden : Sustainable Design atau Hanya …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/... · 2018. 8. 31. · Sehingga dapat dikatakan teknologi vertical

SEMINAR NASIONAL LIFE STYLE AND ARCHITECTURE (SCAN#2:2011)

TEKNOLOGI DAN ARSITEKTUR II. 581

berkebun secara vertikal merupakan salah satu upaya dalam mengganti kebutuhan berkebun secara horisontal yang membutuhkan lahan lebih besar. 2. KAJIAN PUSTAKA

Definisi Teknologi Vertical Garden dan perkembanganya. Vertikal garden atau bisa di definisikan sebagai dinding vegetasi, fasad hijau, vegetasi

vertikal dan sering dikenal sebagai green wall merupakan salah satu teknologi desain yang dikenal luas pada 1994 melalui karya-karya ahli botani Prancis, Patrick Blanc.

“The Vertical Garden allows man to re-create a living system very similar to natural environments. It‟s a way to add nature to places where man once removed it. Thanks to botanical knowledge, it‟s possible to display natural-looking plant landscapes even though they are man-made.” (Blanc, 2008)

Menurut Blanc vertikal garden merupakan ekosistem buatan manusia (gambar 2) yang menyerupai ekosistem asli dari vertikal garden yang berbentuk tanaman rambat yang menutup permukaan batu, tebing maupun karang (gambar 1).

Gambar 1. Gambar 2. Sedangkan menurut Monica E. Kuhn dan Brad Bass adalah : “vertical garden is used to define the growing of plants on, up, or against the facade of a

building. Strategies for vertical garden development include: planting .in the ground. at grade; planting in planter boxes (at grade, attached to walls, on window ledges, balcony rails and as part of horizontal and vertical sun screens over windows, doors and glazed areas); and planting in a vertical hydroponic system.” Monica E. Kuhn dan Brad Bass (1999)

Menurut riset mereka yang berjudul : “Benefits, Barriers & Opportunities for Green Roof and Vertical GardenTechnology” mereka memaparkan vertical garden merupakan cara dan sistem untuk menumbuhkan tanaman secara vertikal, strategi ini terdiri dari : penanaman secara hidroponik.

Jenis-jenis dari Vertical Garden Menurut Randy Sharp (2007) ada dua jenis Vertical Garden menurut tingkat

perawatanya: • Green facade Merupakan fasad atau permukaan yang ditutupi oleh vegetasi rambat yang tumbuh

dengan sendirinya, fasad ini bukan media tumbuh hanya media rambatan bagi vegetasi, biasanya tanaman rambat ini tumbuh di pemukaan tanah secara horisontal kemudian merambat secara vertikal, green fasade lebih mudah dalam hal perawatan karena tidak memerlukan media dan alat-alat khusus untuk tumbuh.

Page 3: Teknologi Vertical Garden : Sustainable Design atau Hanya …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/... · 2018. 8. 31. · Sehingga dapat dikatakan teknologi vertical

SEMINAR NASIONAL LIFE STYLE AND ARCHITECTURE (SCAN#2:2011)

TEKNOLOGI DAN ARSITEKTUR II. 582

Gambar 4. • Living wall Living wall merupakan teknologi terbaru dalam perkembangan Vertical Garden dimana

telah dikembangkan instalasi pemasangan berupa media panel tanam secara vertikal, dari segi perawatan dan pemasangan sedikit lebih mahal.

Gambar 5. Sedangkan menurut Alejandro Fernández Ibánez (2010) selain green facade dan Living

wall ada jenis teknologi baru yang di sebut: - Active wall Merupakan sistem dinding dengan fungsi menurunkan panas dan suhu ruang melalui

sistem dinding aktif, yang dapat mengkontrol panas dan temperatur bangunan.

Gambar 6. - Pasive wall Merupakan dinding kaku yang biasa dan terdiri dari partikel padat. Manfaat dan

pengaruh pada lingkungan Fungsi dan manfaat vertikal garden. Menurut Stuart Tyler-Fytogreen yang merupakan salah satu ahli green design Australia

berpendapat bahwa fungsi dan manfaat dari vertikal garden meliputi :

Page 4: Teknologi Vertical Garden : Sustainable Design atau Hanya …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/... · 2018. 8. 31. · Sehingga dapat dikatakan teknologi vertical

SEMINAR NASIONAL LIFE STYLE AND ARCHITECTURE (SCAN#2:2011)

TEKNOLOGI DAN ARSITEKTUR II. 583

Chart 1.

Manfaat dari Vertical Garden Manfaat secara finansial:

• Menaikan harga jual bangunan • Mengurangi energi pendingin • Menaikan energi solar

Manfaat lingkungan • Mendinginkan kawasan • Menyediakan filter air hujan • Mereduksi penggunaan energi • Habitat bagi burung dan seranggga

Manfaat sosial • Insulasi akustik • View yang bagus • Memberikan nuansa alam bagi hidup • Estetika

Sedangkan menurut Monica E. Kuhn dan Brad Bass dalam riset mereka “Benefits,

Barriers and Opportunities for Green Roof and Vertical Garden Technology” memaparkan peran Vertical garden dan Green Roof pada lingkungan adalah:

• Memperbaiki kualitas udara. • Vertikal garden akan menyaring pergerakan debu dan partikel kotor agar tidak

masuk ke dalam bangunan. • Menyerap polusi. Baik untuk manusia yang terkena asma, hal ini di sebabkan

Vertical garden yang menyerap partikel kotor dan menyaring debu. • Mendinginkan ruang dengan menurunkan temperatur.

Sustainability Sustainability dapat diartikan sebagai “the continuity of natural environment and natural

resources”. Sustainability juga berarti suatu pemahaman yang lebih dekat terhadap konsep ekosistem sebelum menghubungkan suatu desain arsitektur dengan lingkungannya, sehingga dapat ditelaah faktor-faktor menuju suatu keadaan lingkungan bumi dan sumber

Page 5: Teknologi Vertical Garden : Sustainable Design atau Hanya …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/... · 2018. 8. 31. · Sehingga dapat dikatakan teknologi vertical

SEMINAR NASIONAL LIFE STYLE AND ARCHITECTURE (SCAN#2:2011)

TEKNOLOGI DAN ARSITEKTUR II. 584

dayanya yang tetap berkelanjutan kualitas daya dukungnya bagi manusia di masa datang (Wiseso, 2000).

Arsitektur berkelanjutan memiliki banyak pengertian dari berbagai pihak. Beberapa diantaranya adalah pengertian yang dikutip dari buku James Steele, Suistainable Architecture adalah, ”Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Kebutuhan itu berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, dari satu kawasan ke kawasan lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat terkait. ” (http://rizkilesus.wordpress.com). 3. METODOLOGI

Metode yang digunakan yaitu dengan membandingkan studi kasus dari penggunaan teknologi vertical garden yang ada di Indonesia dengan yang ada di Negara lain. Mulai dari perbedaan kondisi iklim di suatu Negara, tingkat pendapatan masyarakat, dukungan pemerintah terkait dengan lingkungan sustainable serta isu yang melatar belakangi penggunaan vertical garden di suatu Negara.

Pembahasan pada paper ini bersifat deskriptif berdasarkan artikel/jurnal serta literatur yang dikumpulkan sebagai data untuk membahas penggunaan teknologi vertical garden di Indonesia.

Chart 2. Metodologi Penelitian 4. PEMBAHASAN dan STUDI KASUS

Penerapan Vertical Garden di negara lain. Penerapan vertical garden di negara lain berkembang dengan baik dimana vertical

garden diterapkan di bangunan komersial yang membutuhkan lahan berkebun dan areal hijau secara horisontal tetapi karena keterbatasan lahan dan bangunan vertikal maka penggunaan vertical garden sebagai salah satu penyelesaian masalah untuk kebutuhan ruang hijau.

Indonesia Negara Lain

Penggunaan teknologi vertical garden

• Pemasangan • Trend • Kondisi iklim • Tingkat

pendapatan • Dukungan

pemerintah

Sustainable or

Urban Life-style ?

Sustainable

Kajian

Page 6: Teknologi Vertical Garden : Sustainable Design atau Hanya …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/... · 2018. 8. 31. · Sehingga dapat dikatakan teknologi vertical

SEMINAR NASIONAL LIFE STYLE AND ARCHITECTURE (SCAN#2:2011)

TEKNOLOGI DAN ARSITEKTUR II. 585

Greenscreen Panels on Garage Facade Houston Merupakan bangunan yang di peruntukan tempat parkir dengan 6 lantai di Houston

Instalasi Vertical Garden ini menggunanakan sistem G-sky (gambar 15-17) dengan moduler berupa box rangka besi yang di pasang di bukaan kolom dan balok bangunan, selain sebagai secondary skin yang mampu mendinginkan suhu ruang, dapat menurunkan emisi co2 yang dikeluarkan kendaraan dan menyerap panas dari kendaraan

Gambar 8.

Parabienta from Shimizu Corp. Parabienta adalah salah satu teknologi vertical garden di jepang yang di kembangkan

oleh Shimizu Crop sebuah perusahaan konstruksi yang juga di kembangkan oleh Minoru Industrial Co, sebuah perusahaan peralatan agrikultur yang terkenal di jepang.

Gambar 9.

Keterkaitan vertical garden terhadap sustainable dan livestyle urban. Keterbatasan lahan hijau di perkotaan besar kususnya seperti Houston dan jepang

merupakan kota besar dengan tingkat kepadatan yang sangat tinggi dimana ruang hijau diperlukan tidak lagi secara horisontal, perubahan gaya hidup masyarakat dengan kebutuhan lahan parkir secara Horisontal tidak lagi diberlakukan di kota-kota besar seperti Houston, parkir vertikal merupakan salah satu imbas dari lifestyle masyarakat urban yang

Gambar 7.

Page 7: Teknologi Vertical Garden : Sustainable Design atau Hanya …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/... · 2018. 8. 31. · Sehingga dapat dikatakan teknologi vertical

SEMINAR NASIONAL LIFE STYLE AND ARCHITECTURE (SCAN#2:2011)

TEKNOLOGI DAN ARSITEKTUR II. 586

berubah karena keterbatasan lahan parkir, padahal kendaraan bermotor dan mobil mengeluarkan energi panas terbesar dalam bangunan, ruang dalam garasi umum akan lebih cepat panas dengan adanya pelepasan kalor dari energi panas kendaraan bermotor dan manusia, dengan Vertical garden pada bangunan garage di Houston ini, terbukti mampu memberikan kenyamanan dari segi estetika maupun kenyaman thermal, dimana energi panas, polusi dan partikel debu kotor di serap oleh vegetasi Vertical Garden.

Penerapan Vertical Garden di Indonesia. Penggunaan teknologi vertical garden di Indonesia masih sangat terganjal dengan

tingginya biaya yang disebabkan media tanam yang masih di impor. di beberapa kota besar di Indonesia sudah terlihat penggunaan teknologi vertical garden pada bangunan, sebut saja kota Jakarta dan Bandung, yang pada dasarnya memiliki kepadatan yang cukup tinggi dengan lahan yang semakin sedikit, dan banyaknya bangunan industri serta transportasi yang menyumbangkan emisi CO2, ditambah lagi penggunaan material-material bangunan dan jalan yang merupakan kolektor panas menjadikan kedua kota ini memiliki lingkungan yang panas.

Mandarin Oriental Hotel Jakarta Mandarin Oriental Jakarta adalah salah satu dari 5 hotel mewah berbintang di Jakarta.

Mandarin Oriental Hotel ini terletak di Jalan MH Thamrin di jantung bisnis Jakarta, pemerintah dan gedung diplomatik, Hotel ini melakukan renovasi dengan memberikan sentuhan yang berbeda di area kolam renang, yaitu membuat sebuah vertical garden atau green wall pada satu sisi dinding ditepi kolam renang yang selama ini merupakan dinding beton masif (gambar 9).

Gambar 9.

Origin House & Kitchen – Bandung Origin house merupakan salah satu cafe yang menggunakan teknologi vertical garden

yang berlokasi di jl.sumatra 21 Bandung. Bangunan cafe ini berkonsep cefe taman horisontal namun karena keterbatasan lahan yang ada membuat kafe ini menggunakan konsep vertikal garden dengan sistem modular yang ditempatkan pada dinding interior cafe tersebut.

Page 8: Teknologi Vertical Garden : Sustainable Design atau Hanya …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/... · 2018. 8. 31. · Sehingga dapat dikatakan teknologi vertical

SEMINAR NASIONAL LIFE STYLE AND ARCHITECTURE (SCAN#2:2011)

TEKNOLOGI DAN ARSITEKTUR II. 587

Gambar 10. Gambar 11.

Instalasi VGM (Vertical Greening Module), merupakan sebuah sistim untuk taman vertikal yang

terbuat dari box-box plastik yang dirangkai diatas rel dan setiap box diisi dengan tanaman yang disesuaikan dengan lingkungan sekitarnya sehingga terlihat asri dan hijau (gambar 19 &21). Sistem ini mirip dengan sistem yang di kembangkan oleh G-sky terdiri dari modul kotak terbuat dari rangka besi yang di tempelkan di dinding maupun rangka struktur bangunan.

Gambar 12. Gambar 13.

Gambar 13.

Keterkaitan vertical garden terhadap sustainable dan livestyle urban. Namun beberapa contoh bangunan yang menggunakan teknologi vertical garden di

Indonesia seperti bukan ingin menyelesaikan masalah lingkungannya, namun lebih kepada urban life style. Bangunan yang menggunakan teknologi ini merupakan bangunan komersil. Hal seperti ini wajar terjadi, dimana dengan rata-rata tingkat pendapatan yang rendah masyarakat Indonesia belum mampu untuk menggunakan teknologi yang begitu mahal, teknologi yang hanya mampu digunakan oleh kalangan menengah ke atas sebagai gaya hidup atau trend jaman. Dimana hanya menjadi trend berkebun yang berbeda bagi kalangan atas yang ingin memiliki taman dengan lahan yang terbatas namun kurang menyelesaikan masalah lingkungan yang sebenarnya berdampak pada siapa saja.

Page 9: Teknologi Vertical Garden : Sustainable Design atau Hanya …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/... · 2018. 8. 31. · Sehingga dapat dikatakan teknologi vertical

SEMINAR NASIONAL LIFE STYLE AND ARCHITECTURE (SCAN#2:2011)

TEKNOLOGI DAN ARSITEKTUR II. 588

Penggunaan vertical garden mungkin dapat menjadi salah satu solusi bagi permasalahan lingkungan di kota dengan tingkat emisi yang tinggi apabila penggunaannya tepat dan biaya pemasangan yang terjangkau, sehingga dapat diterapkan oleh semua kalangan.

Perbedaan penggunaan vertikal garden di Indonesia dengan yang ada diluar

negeri. Perbedaan Di Indonesia Di Luar Negeri Instalasi VGM G-sky, Parabienta Tingkat Pendapatan Rata - rata

Rendah Tinggi

Dukungan Pemerintah

Rendah Tinggi

Trend Urban life syle Sustainable Perbedaan yang ada pada penggunaan vertikal garden yang ada di Indonesia dengan

yang ada di negara lain terkait dengan pendapatan suatu negara, sistem instalasi yang digunakan, dukungan dari pemerintah, tren yang terjadi dimasyarakat dimana hal hal tersebut berkaitan dengan pengguna dan biaya yang harus dikeluarkan dalam membangun vertikal garden.

Di indonesia sendiri masih sedikit masyarakat yang menggunakan teknologi ini dikarenakan biayanya yang relatif mahal dan pemakaiannya pun kebanyakan pada bangunan - bangunan komersil dikarenakan pendapatan masyarakat di Indonesia masih rendah. Peran serta pemerintah dalam mencanangkan konsep green desain masih belum terlaksana dengan baik sehingga masyarakat menganggap bahwa green desain kurang begitu berpengaruh pada kehidupan mereka yang berakibat prilaku masyarakat juga ikut berubah dimana rumah – rumah atau bangunan yang menggunakan konsep green desain hanyalah sebatas bangunan kelas atas dikarenakan biaya yang harus dikeluarkan cukup tinggi yang hal ini dilihat dari life style para pemakai dan penghuni bangunan tersebut, konsep green desain tidak lagi dipandang sebagai konsep sustainable yang diperuntukkan bagi semua kalangan. 5. KESIMPULAN

Bahwa penggunaan teknologi vertikal garden di Indonesia lebih kearah urban life syle dibandingkan dengan konsep sustainable dari vertikal garden itu sendiri dilihat dari pengguna teknologi vertikal garden tersebut. Pemasangan vertikal garden yang kurang tepat pada bangunan membuat bangunan tersebut bukan saja tidak sustainable namun dapat juga menurunkan kesehatan penghuninya. Terkait dengan iklim Indonesia yang tropis lembab, penempatan teknologi vertical garden pada bangunan harus lebih diperhatikan. Penempatan vertical garden yang kurang tepat bisa saja menyebabkan suatu lingkungan menjadi tidak sehat karena tingkat kelembaban ruang menjadi meningkat.

Page 10: Teknologi Vertical Garden : Sustainable Design atau Hanya …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/... · 2018. 8. 31. · Sehingga dapat dikatakan teknologi vertical

SEMINAR NASIONAL LIFE STYLE AND ARCHITECTURE (SCAN#2:2011)

TEKNOLOGI DAN ARSITEKTUR II. 589

6. DAFTAR PUSTAKA 1. Sharp, Randy. "6 Things You Need to Know About Green Walls- 7/1/2007 – Building

Design & Construction." Building Design Construction: Products Projects AIA Courses.Web.02Nov.2009.<http://www.bdcnetwork.com/article/CA6459410.html>.

2. Tyler, Stuart – Fytogreen “Socio-Biophysical and Economic Benefits of Vertical Gardens: The Australian Experience.

3. Monica E. Kuhn dan Brad Bass (1999) “Benefits, Barriers and Opportunities for Green Roof and Vertical Garden Technology”

4. Bass, Bradd; Bas Baskaran (2001) “Evaluating Rooftop and Vertical Gardens as an Adaptation Strategy for Urban Areas”

5. WISESO, BAYU RAHMAD (2000) “Menuju Desain yang Sadar Lingkungan dengan Konsep Sustainable Architecture:Sebuah Pendekatan Ekologi”. Kilas Jurnal Arsitektur FTUI. Vol.2 No.1/Januari 2000.

6. http://rizkilesus.wordpress.com/2010/04/05/konsep-arsitektur-berkelanjutan-sustainable-architecture/