tentang auditting
TRANSCRIPT
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 1/41
BAB 1. PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seorang Auditor bertugas untuk mengaudit laporan keuangan dan untuk
menguji pendalian dalam perusahaan. Dalam melakukan pengujian pengendalian
dalam perusahaan, seorang Auditor harus membuat sampling dari populasi yang
ada dalam perusahaan yang akan diaudit. Pembuatan sampling ini bertujuan agar
pengujian pengendalian yang dilakukan dapat dilaksanakan secara efektif danefisien. Selain itu tujuan dari penarikan sampling yang dilakukan oleh auditor ini,
adalah untuk menciptakan penarikan kesimpulan yang nantinya akan mendekati
kebenaran. Oleh karena itu sampling yang ditarik oleh auditor harus bersifat
representatif (representative samples), yakni sampel yang diambil harus dapat
mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Auditor bertugas untuk mengaudit pengendalian manajemen yang ada di
suatu perusahaan. al ini ditujukan agar terjadi pengendalian manajemen yang
baik dalam perusahaan tersebut. Pengauditan dalam bidang manajemen
perusahaan berfungsi untuk mencegah terjadinya penyimpangan!penyimpangan
dalam manajemen perusahaan. al ini juga dilakukan agar pihak perusahaan dapat
mengetahui ketaatan manajemen perusahaan dalam menjalankan aturan!aturan
yang telah ditentukan oleh perusahaan. Dalam melakukan pengujian pengendalian
intern perusahaan auditor menggunakan metode sampling atribut.
Sampling atribut (attributes sampling) adalah sampel yang digunakan untuk
melakukan pengujian atribut!atribut dalam sistem pengendalian manajemen.
Sampling atribut (attributes sampling) adalah suatu metode untuk melakukan
perkiraan atau estimasi terhadap sebagian dari populasi yang mengandung
karakter atau atribut tertentu yang menjadi perhatian atau menjadi tujuan audit
seorang auditor. Sampling atribut nantinya dapat digunakan untuk membuat
kesimpulan mengenai tingkat ketataan manajemen perusahaan.
Sampling atribut (attributes sampling) nantinya akan digunakan oleh Auditor
untuk menguji tingkat ketaatan manajemen perusahaan terhadap prosedur kerja
1
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 2/41
yang ada di perusahaan. Di sinilah nantinya akan terdapat pengendalian intern
perusahaan. Di mana dengan penggunakaan metode sampling atribut (attributes
sampling), dapat diketahui apakah ketentuan!ketentuan yang dibuat perusahaan
telah ditaati dengan baik. "antinya, dengan sampling atribut (attributes sampling)
ini pihak Auditor akan mengetahui adanya penyimpangan atau tidak dalam
manajemen perusahaan. #esimpulannya metode sampling atribut (attributes
sampling) ini digunakan oleh auditor untuk melakukan pengujian sistem
pengendalian yang meninggalkan bukti audit dengan maksud untuk menilai
sejauh mana sistem pengendalian yang ditetapkan oleh manajemen telah diikuti
oleh manajemen.
Sampling atribut (attributes sampling) berperan penting dalam kegiatan
pengujian yang dilakukan oleh auditor. Dimana atribut sampling (attributes
sampling) ini digunakan oleh auditor untuk melakukan pengujian pengendalian
peursahaan. al ini menunjukkkan adanya keterkaitan erat antara atribut sampling
dan pengujian pengendalian yang dilakukan oleh auditor di perusahaan. al
inilah yang mendorong penulis untuk membuat makalah yang berjudul $Sampel
Atribut ( Attribute Sampling ) untuk Pengujian Pengendalian%.
2
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 3/41
1.2 Rumusan Masalah
&erdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
'. &agaimana konsep sampel representatif (representative samples)
. Apa perbedaan antara sampling statistik ( statistical sampling) dengan
sampling nonstatistik (nonstatistical sampling)
*. &agaimana proses pemilihan sampel nonprobabilistik ( Nonprobability
sampling)?
+. Apa definisi audit sampling
. Apa definisi persentase kesalahan dalam populasi (exception rates)
-. &agaimana tahap!tahap di dalam penerapan nonstatistik (nonstatistical)audit sampling
. Apa definisi dari sampling atribut (attributes sampling)
/. Apa definisi dari sampling distribusi (distribution sampling)
0. &agaimana penerapan sampling atribut (attributes sampling) dalam
pengujian pengendalian
'1. Apa pertimbangan!pertimbangan lain dalam menggunakan sampling
atribut (attributes sampling)
1.3 Tujuan dan Manaat
'.*.' 2ujuan
&erdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas,
maka tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
'. 3ntuk menjelaskan konsep sampel representatif (representative samples).
. 3ntuk menunjukkan perbedaan antara sampling statistik ( statistical
sampling) dengan sampling nonstatistik (nonstatistical sampling).
*. 3ntuk menjelaskan proses pemilihan sampel nonprobabilistik
( Nonprobability sampling).
+. 3ntuk mendeskripsikan definisi audit sampling.
. 3ntuk mendeskripsikan definisi persentase kesalahan dalam populasi
(exception rates).
-. 3ntuk menjelaskan tahap!tahap di dalam penerapan nonstatistikal
(nonstatistical )audit sampling.
. 3ntuk mendeskripsikan definisi dari sampling atribut (attributes
sampling).
3
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 4/41
/. 3ntuk mendeskripsikan definisi dari sampling distribusi (distribution
sampling).
0. 3ntuk menjelaskan penerapan sampling atribut (attributes sampling)
dalam pengujian pengendalian.
'1. 3ntuk menunjukkan pertimbangan lain dalam menggunakan sampling
atribut (attributes sampling).
'.*. 4anfaat
asil penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat!manfaat sebagai
berikut.'. &agi pihak perusahaan, makalah ini agar dapat dijadikan sebagai moti5asi
untuk melakukan pengujian pengendalian intern perusahaan terutama pada
manajemen perusahaan, untuk mengantisipasi adanya penyimpangan!
penyimpangan pada manajemen perusahaan.
. &agi auditor, agar dapat dijadikan sebagai pedoman dan referensi dalam
melakukan kegiatan pengujian atau audit dalam manajemen perusahaan,
sehingga kesalahan dalam kegiatan pengauditan dapat diminimalisir dan
pengendalian perusahaan dapat ter6ujud dengan baik.
*. &agi penulis, agar dapat menambah dan memperluas pengetahuan dan
6a6asan mengenai sampel atribut (attribute sampling ) dan pentingnya
pengujian pengendalian dalam perusahaan.
BAB 2. PEMBAHA!AN
2.1 "#nse$ !am$el Re$resentat% & Representative Samples'
4
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 5/41
Dalam melakukan kegiatan audit, seorang auditor diharuskan untuk menarik
kesimpulan yang benar dari kegiatan pengujian tersebut. Pengambilan kesimpulan
tersebut dilakukan dengan cara mengambil sampel yang tepat dari populasi yang
yang akan diteliti. Pengambilan sampel bertujuan agar sebuah pengujian dapat
bersifat efektif dan efisien. 4enurut Arikunto, sampel (sample) adalah sebagian
atau 6akil dari pupulasi yang diteliti. Sedangkan menurut 4ardalis, sampel
adalah sebagian dari seluruh indi5idu yang menjadi objek pengujian. Dari dua
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bah6a sampel (sample) adalah sebagian
yang diambil dari populasi pengujian yang dapat me6akili populasi tersebut.
Dalam pengambilan sampel Auditor harus melakukan proses pemilihan yang
tepat.
Proses pemilihan sampel dalam audit merupakan sebuah proses yang penting.
al ini disesabkan karena sampel nantinya akan menjadi per6akilan dalam
sebuah pengujian, akan tetapi hasil pengujian atau kesimpulan pengujian akan
berlaku untuk populasi. #esimpulan hasil pengujian tersebut akan
digeneralisasikan terhadap keseluruhan populasi. Penggeneralisasian sampel di
sini adalah proses mengangkat kesimpulan pengujian dari sampel sebagai sesuatu
yang berlaku bagi populasi. "antinya kesimpulan yang ditemukan dari sampel
yang telah diteliti akan berlaku untuk seluruh populasi yang ada dalam pengujian
tersebut. Dalam penggeneralisasian sampel inilah keberadaan sampel representatif
(representative samples) sangat penting. #eberadaan sampel representatif
(representative samples) dalam pengujian sangatlah penting. al ini sesuai dengan
pernyataan!pernyataan yang telah dijelaskan sebelumnya, bah6asanya kesimpulan
yang ditarik dari sampel akan berlaku bagi seluruh anggota populasi.
Sampel representatif (representative samples) memiliki makna!makna
sebagai berikut.
'. Sampel representatif (representative samples) adalah sampel yang benar!
benar dapat me6akili dari seluruh populasi.
5
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 6/41
. Sampel representatif (representative samples) adalah sampel yang
memiliki karakteristik yang hampir sama dengan karakteristik
populasinya.
*. Sampel representatif (representative samples) adalah sampel yang mampu
menggambarkan populasi secara umum.
+. Sampel representatif (representative samples) adalah sampel yang bisa
me6akili keadaan populasinya
Dari berbagai definisi!definisi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan bah6a sampel representatif (representative samples) adalah
sebagian dari populasi yang mampu menunjukkan keadaan populasi yangsebenarnya, yang nantinya digunakan untuk membuat kesimpulan yang
menyeluruh mengenai populasi yang sedang diperiksa. Dari kesimpulan tersebut,
nantinya akan diketahui mengenai semua keadaan yang sebenarnya terjadi dalam
populasi. Oleh sebab itu dalam sebuah pemeriksaan audit perlu di6ujudkan
sampel yang bersifat representatif.
Per6ujudan sampel representatif (representative samples) dalam setiap
populasi dapat dilakukan dengan cara yang berbeda!beda. Per6ujudan Sampel
representatif ini tergantung dari jenis populasi itu sendiri. Suatu populasi yang
bersifat homogen, maka sampel dapat diambil dari bagian populasi yang mana
saja. "amun, apabila populasi tersebut bersifat heterogen, maka sampel yang
diambil harus me6akili dari setiap bagian yang heterogen dari populasi tersebut.
al ini bertujuan agar hasil pengujian dari sampel dapat ma6akili setiap anggota
populasi. Pada umunya tidak semua sampel nantinya akan bersifat representatif.
al ini disebabkan oleh adanya resiko!resiko yang ada dalam pemeriksaan.
7esiko!resiko yang ada dalam kegiatan pemeriksaan dalam audit adalah
resiko nonsampling dan resiko sampling. 7esiko nonsampling adalah resiko yang
ada ketika audit tidak menemukan adanya penyimpangan pada sampel yang
dipilih dan pengujian audit tidak mengungkapkan adanya pengecualian. al ini
disebabkan karena auditor gagal mengetahui adanya penyimpangan ( failure to
recognize exceptions). Selain itu hal ini juga dikarenakan adanya prosedur audit
yang tidak sesuai atau tidak efektif (inappropriate or ineffective audit procedures).
Sedangkan resiko sampling adalah resiko yang ada ketika auditor menarik
6
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 7/41
kesimpulan yang salah, karena sampel yang ada tidak merepresentasikan
populasinya. 7esiko sampling ini dapat terjadi karena adanya kesalahan ukuran
sampel dan kesalahan metode pemilihan sampel. al ini dapat diatasi dengan
meningkatkan ukuran sampel, apabila sampel pengujian lebih kecil dari
keseluruhan populasi. Pengurangan resiko ini juga dapat dilakukan dengan
menggunakan metode seleksi pos atau unsur sampel dari populasi yang memadai.
2.2 Per(edaan antara !am$l%ng !tat%st%k & Statistical Sampling) dengan
!am$l%ng N#nstat%st%k (Nonstatistical Sampling)
Ada dua pendekatan umum dalam sampling audit yang dapat dipilih auditor
untuk memperoleh bukti audit kompeten dan yang memadai. Dua pendekatan
umum tersebut adalah sampling statistik dan sampling non statistik.
1. !am$l%ng !tat%st%k & Statistical Sampling '
8uy ('0/') menyatakan bah6a sampling statistik adalah penggunaan rencana
sampling ( sampling plan) dengan cara sedemikian rupa sehingga hukum
probabilitas digunakan untuk membuat pernyataan ( statement) tentang suatu
populasi. Sampling statistik ( statistical sampling ) adalah metode pengambilan
sampel dengan menggunakan teknis!teknis pengukuran secara matematis untuk
menghitung hasil statistik formal. 4etode ini disebut pula dengan istilah metode
pemilihan sampel secara acak (random sampel), yaitu suatu cara pemilihan
sampel yang sedemikian rupa sehingga setiap unsur di dalam populasi mempunyai
probabilitas yang tidak sama untuk dipilih menjadi sampel.
Sampling statistik ( statistical sampling ) memungkinkan auditor untuk
mengukur risiko pengambilan sampel, yaitu resiko bah6a suatu sampel tidak
mencerminkan populasi, karena untuk mengukur risiko tersebut maka pemilihan
sampel tersebut haruslah acak. Dengan demikian dapat disimpulkan bah6a
sampling statistik (statistical sampling ) adalah teknik memilih unsur!unsur sample
yang dilakukan dengan acak (random) dan hasilnya diteliti secara matematis,
sehingga dalam pengambilan keputusannya digunakan hukum profitabilitas, dan
kesimpulannnya akan digunakan untuk menganalisis risiko uji petik pada
perencanaan sample dan e5aluasi hasil. Oleh karena itu sampling statistik
7
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 8/41
( statistical sampling ) memiliki hubungan yang erat dengan sampel acak (random
sample).
Sampel acak atau sampel random adalah suatu cara pemilihan sampel yang
sedemikian rupa sehingga setiap unsur di dalam populasi mempunyai probabilitas
yang tidak sama untuk dipilih menjadi sampel. 3ntuk memilih sampel secara
random ada beberapa metode yang bisa digunakan 9
a. Simple Random Sampling
Simple random sampling adalah metode pemilihan sampel dengan
menggunakan pemilihan random untuk memastikan bah6a tiap elemen
populasi mempunyai peluang yang sama dalam pemilihan. 2abel bilangan
acak dapat dipakai untuk mecapai kerandoman (randomness).
b. Stratified Random Sampling
Stratified random sampling metode pemilihan sampel dengan membagi
populasi ke dalam kelompok!kelompok (grup/stratum) tertentu dan
kemudian melakukan pemilihan secara random untuk tiap kelompok.
). Systematic Sampling
Systematic sampling adalah metode pemilihan sampel dengan cara
menggunakan random strart point kemudian memilih tiap populasi ke!n.
d. Sampling Probability Proportional to Size (Dollar Unit Sampling)
Sampling probability proportional to size (dollar unit sampling) adalah
metode pemilihan sampel dengan 4emilih sampel secara random sehingga
probabilitas pilihan langsung terkait dengan nilai ( size). Dengan metode ini
unit yang nilai tercatatnya besar secara proporsional akan memiliki lebih
banyak kesempatan untuk terpilih daripada unit yang nilai tercatatnya kecil.
2erdapat dua syarat yang harus dipenuhi agar suatu prosedur audit bisa
dikategorikan sebagai sampling statistik. Pertama, sampel harus dipilih secara
acak (random). 4aksudnya adalah setiap unsur dalam populasi mempunyai
probabilitas yang tidak sama untuk dipilih menjadi sampel. Seleksi secara random
ini mena6arkan kesempatan sampel tidak akan bias. #edua, hasil sampel harus
8
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 9/41
bisa die5aluasi secara matematis. :ika salah satu syarat ini tidak terpenuhi maka
tidak bisa disebut sebagai sampling statistik.
Pengujian audit dengan motede statistik ( statistical sampling ) dapat dilakukan
dengan dua cara. Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan tabel angka
acak (random numbers table), secara sistematik atau dengan menggunakan
program komputer.
a. Tabel Anga Aca
2abel angka acak adalah suatu daftar angka acak yang disusun dalam
bentuk tabel untuk membantu pemilihan angka!angka secara acak karena
angka!angka dalam tabel ini tidak berurutan.
b. Pemili!an Sampel Secara Sistemati
Dalam cara pemilihan sampel yang sistematik Auditor menghitung suatu
rentang (interval) tertentu dari populasi dalam masing masing strata dengan
jalan membagi besarnya populas dengan jumlah sampel yang dikehendaki.
4etode sampling statistik ( statistical sampling ) memilki beberapa kelebihan.
#elebihan metode sampling statistik ( statistical sampling ) adalah sebagai berikut9
a. 4emungkinkan auditor untuk menghitung reliabilitas sampel dan risiko
berdasarkan sampel.
b. 4embantu auditor dalam merancang ukuran yang efisien.
c. 4embantu mengukur kecukupan dari bukti yang diperoleh.
d. 4embantu auditor mengkuantifikasi risiko sampling.
e. 4embantu auditor untuk merencanakan sampling dengan lebih baik
(more orderly manner ).
f. Auditor bisa mengoptimalkan ukuran sampel, tidak o5erstated atau
understated, dengan risiko yang hendak diterima terukur secara
matematis.
g. Adanya pernyataan ( statement) yang obyektif mengenai populasi sampel.
4etode sampling statistik ( statistical sampling ) memilki kekurangan!
kekurangan. #ekurangan metode sampling statistik ( statistical sampling ) adalah
sebagai berikut9
a. Adanya pelatihan Auditor dalam menggunakan teknik sampling.
9
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 10/41
b. Adanya perancangan dan pelaksanaan penerapaan sampling.
c. #urangnya konsistensi penerapan dalam pengujian antara tim audit
karena komplekitisitas dari konsep yang mendasarinya.
d. &esarnya biaya yang dikeluarkan untuk training bagi staf Auditor untuk
menggunakan statistik.
2. !am$l%ng N#nstat%st%k & Nonstatistical Sampling '
8uy ('0/') mendefinisikan sampling nonstatistik (nonstatistical sampling )
sebagai sampel yang dipilih secara subyektif, sehingga proses pemilihan sampel
tidak random dan hasil penyampelan tidak die5aluasi secara matematis. Dalamsampel nonstatistik, auditor menentukan ukuran sampel dan menge5aluasi hasil
sampel yang diinginkan berdasarkan kriteria subjektif dan pengalaman yang
dimiliki. Dengan demikian dapat disimpulkan bah6a sampling nonstatistik
(nonstatistical sampling ) adalah teknik memilih unsur!unsur sampel yang
dilakukan dengan tidak random dan hasilnya tidak diteliti secara matematis,
dimana sampel tersebut diyakini dapat memberikan informasi yang berguna pada
populasi dan keputusan yang diambil lebih berdasarkan pertimbangan.
Ada beberapa metode pemilihan sampel yang dikategorikan dalam sampling
non statistik. 4etode!metode tersebut adalah sebagai berikut.
a. "ap!azard Sampling
aphazard sampling adalah metode di mana auditor memilih sampel
yang diharapkan representatif terhadap populasi lebih berdasarkan
pertimbangan ( !udgement) indi5idu Aauditor tanpa menggunakan random
probabilistik.
(. #loc Sampling
"loc# sampling adalah metode di mana auditor memilih sampel dengan
menggunakan seleksi satu atau lebih kelompok elemen populasi secara
berurut. &ila satu item dalam blok terpilih maka secara berurut item!item
berikutnya dalam blok akan terpilih dengan otomatis.
). Systematic sampling
Systematic sampling adalah metode di mana auditor memilih sampel
dengan menggunakan start point yang ditentukan secara !udgement
10
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 11/41
kemudian memilih tiap elemen populasi ke!n. Sampel dipilih berdasarkan
inter5al yang ditentukan dari pembagian jumlah unit dalam populasi dengan
jumlah sampel.
d. Directed sampling
$irected sampling adalah metode di mana Auditor memilih sampel
dengan menggunakan seleksi berdasarkan !udgement elemen bernilai (high
5alue) atau elemen yang diyakini mengandung error. Auditor tidak
mendasarkan pada pemilihan yang mempunyai kesempatan sama
( probabilisti# ), namun lebih menitik beratkan pemilihan berdasarkan
kriteria. #riteria yang biasa digunakan adalah9
a. ;tem!item yang paling mungkin mengandung salah saji.
b. ;tem!item yang memiliki karakteristik populasi tertentu.
c. ;tem yang mempunyai nilai tinggi (large dollar coverage).
4etode sampling nonstatistik (nonstatistical sampling ) memilki beberapa
kelebihan. #elebihan metode sampling nonstatistik (nonstatistical sampling )
adalah sebagai berikut9
a. Sampling nonstatistik (nonstatistical sampling ) yang direncanakan secara
tepat akan dapat seefektif sampling statistik.
b. Sampling nonstatistik (nonstatistical sampling ) lebih sesuai dari pada
sampling statistik. arus dicatat bah6a sampling statistik merupakan alat
yang berguna untuk sebagian, tidak semua situasi.
c. 4etode sampling nonstatistik (nonstatistical sampling ) secara teoritis
merupakan metode pemilihan sampel yang representatif.
4etode sampling nonstatistik (nonstatistical sampling ) memilki beberapa
kekurangan. #ekurangan metode sampling nonstatistik (nonstatistical sampling )
adalah sebagai berikut9
a. 4etode sampling nonstatistik (nonstatistical sampling ) ini tidak efisien.
b. Sampling nonstatistik (nonstatistical sampling ) sering dikritik karena
secara berlebihan mengandalkan intuisi dan juga sering secara irasional
dipengaruhi faktor!faktor subyektif.
11
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 12/41
c. Adanya kesulitan esulitan untuk benar!benar menghilangkan bias
pemilihan.
d. <aktu dan biaya untuk memilih sampel yang memadai agar representatif
terhadap populasi sangat mahal.
3. Persamaan !am$l%ng !tat%st%k & Statistical Sampling ' dan !am$l%ng
N#nstat%st%k & Nonstatistical Sampling '
Pada umunnya dua pendekatan umum dalam sampling audit yang dapat
dipilih auditor tersebut memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Persamaan
antara sampling statistik ( statistical sampling ) dan sampling nonstatistik
(nonstatistical sampling ) adalah sebagai berikut.
a. Dili!at dari Segi Perencanaan Sampel
&aik sampling statistik ( statistical sampling ) maupun sampling
nonstatistik (nonstatistical sampling ) bertujuan untuk menjamin bah6a
pengujian audit dilaksanakan dengan cara yang sesuai untuk memberikan
resiko uji petik yang diinginkan dan untuk meminimalkan resiko uji petik.
b. Dili!at dari Selesi Sampel
&aik sampling statistik ( statistical sampling ) maupun sampling
nonstatistik (nonstatistical sampling ) seleksi sampel meliputi keputusan
bagaimana memilih undur sampel dari populasi
c. Dili!at dari Pelasanaan Peng$%ian
&aik dalam sampling statistik ( statistical sampling ) maupun dalam
sampling nonstatistik (nonstatistical sampling ) pelaksanaan pengujiannya
berisi pemeriksaan dokumen dan melakukan pengujuian audit lainnya.d. &val$asi "asil
&aik sampling statistik ( statistical sampling ) dan sampling nonstatistik
(nonstatistical sampling ) mencakup penarikan kesimpulan berdasarkan
pengujian audit.
*. Per(edaan !am$l%ng !tat%st%k & Statistical Sampling ' dan !am$l%ng
N#nstat%st%k & Nonstatistical Sampling '
12
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 13/41
3raian di atas telah menunjukkan persamaan antara sampling statistik ( statistical
sampling ) dan sampling nonstatistik (nonstatistical sampling ). Selain persamaan
sampling statistic dan sampling nonstatistik memiliki perbedaan. Perbedaan antara
sampling statistik ( statistical sampling ) dan sampling nonstatistik (nonstatistical
sampling ) adalah sebagai berikut.
a. Pengambilan Sampel Statisti (Statistical Sampling)
Pengambilan sampel statistik (statistical sampling) dilakukan dengan
menggunakan teknis!teknis pengukuran matematis untuk menghitung
statistik formal. &ermanfaat untuk mengakuifikasi resiko uji petik pada
perencanaan sampel dan e5aluasi hasil. anya cocok untuk sampel
probabilitik (tiap unsur populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
terpilih).
b. Pengambilan Sampel Nonstatisti (Nonstatistical Sampling)
Pengambilan sampel nonstatistik dilakukan dengan cara memilih unsur!
unsur sampel yang diyakini dapat memberikan informasi yang berguna pada
populasi tersebut. =ocok untuk sampel non probabilistik (pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang>kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel). Dan setiap keputusan
yang diambil lebih berdasarkan pertimbangan. Perbedaan antara keduanya
dapat digambarkan dengan table di ba6ah ini.
Ta(el 1
Per(edaan antara !am$l%ng !tat%st%k & Statistical Sampling ' dan
!am$l%ng N#nstat%st%k & Nonstatistical Sampling '
Met#de !tat%st%k Met#de N#n !tat%st%k
'. Penggunaan teknik!teknik
pengukuran matematis untuk
menghitung hasil statistik
formal.
. 2erdapat kuantifikasi risiko uji
petik pada perencanaan
'. 2idak menggunakan teknik
pengukuran matematis, tapi
memilih unsur!unsur sampel yang
diyakini.
. #esimpulan mengenai populasi
diambil lebih le6at pertimbangan
13
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 14/41
sampel dan e5aluasi hasil.
*. &iasanya melalui metode pe!
milihan sampel probabilistik
yaitu9
a. acak!sederhana> simpel
random
b. sistematis> systematic
c. probabilitas!proporsional
dengan ukuran
d. stratifikasi> stratified
> !udgemental sampling
*. 4etode pemilihan sampel dengan
non probabilistik, yaitu9
a. Sampel terarah>direct sample
b. blok>bloc#
c. sembarang>haphazard
2.3 Pr#ses Pem%l%han !am$el N#n$r#(a(%l%st%k & Nonprobability Sampling)
Sampling nonprobabilistik (nonprobability sampling) adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sampling
nonprobabilistik merupakan pemilihan sampel yang dilakukan dengan
menggunakan pertimbangan!pertimbangan peneliti dalam hal ini adalah auditor,
sehingga dengan tipe sampling nonprobabilistik, semua anggota populasi tidak
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel.
Sampling nonprobabilistik (nonprobability sampling) dikembangkan untuk
mengurangi kesulitan!kesulitan dalam penerapan teknik sampling probabilistik
( probability sampling). Dalam penerapan sampling nonprobabilistik terdapat
pertimbangan!pertimbangan tertentu. Pertimbangan!pertimbangan yang ada dalam
penerapan Sampling nonprobabilistik (nonprobability sampling) adalah sebagai
berikut.
'. 4inimnya kemungkinan untuk memperoleh yang lengkap dari populasi,
karena adanya kondisi yang tidak memungkinkan peneliti memilih anggota
populasi dengan cara memberikan kesempatan yang sama.
. &erusaha untuk mengeliminir biaya dan permasalahan dalam pembuatan
kerangka sampel ( sampling frame).
*. 4enghemat biaya, 6aktu dan tenaga.
14
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 15/41
+. #eterandalan subjekti5itas peneliti (pengetahuan, kepercayaan dan
pengalaman seseorang seringkali dijadikan pertimbangan untuk
menentukan anggota populasi yang dipilih sebagai sampel).
2erdapat beberapa jenis sampling nonprobabilitas (nonprobability sampling).
Sampel tersebut diantaranya adalah sebagai berikut9
'. Sampling em$da!an (onvenience Sampling)
Sampling kemudahan (convenience sampling ) adalah sampel diambil
berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja
bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya, maka orang
tersebut dapat dijadikan sampel. Dengan kata lain sampel yang diambil atau
terpilih, adalah sampel yang ada ditempat dan 6aktu yang tepat, tanpa kriteria
tertentu dan peneliti bebas memilih siapa saja yang ditemuinya untuk
dijadikan sampel.
Dengan demikian teknik sampling ini digunakan ketika peneliti
berhadapan dengan kondisi karakteristik elemen populasi tidak dapat
diidentifikasikan dengan jelas. 2eknik sampling convenience merupakan
teknik penarikan sampel yang dilakukan karena alasan kemudahan atau
kepraktisan. Dasar pertimbangannya adalah dapat dikumpulkannya data
dengan cepat dan murah, serta menyediakan bukti!bukti yang cukup
melimpah. #elemahan utama teknik sampling adalah kemampuan
generalisasi yang amat rendah atau keterhandalan data yang diperoleh
diragukan.
2. *$dgement Sampling %udgement sampling (dikenal juga dengan purposive sampling ) adalah
teknik penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan karakteristik yang
ditetapkan terhadap elemen populasi target yang disesuaikan dengan tujuan
atau masalah penelitian. Dalam perumusan kriterianya, subjekti5itas dan
pengalaman peneliti sangat berperan. Penentuan kriteria ini dimungkinkan
karena peneliti mempunyai pertimbangan!pertimbangan tertentu didalam
pengambilan sampelnya.
15
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 16/41
3. !am$l%ng +atah &+$ota ssampling '
Sampling jatah (&uota sampling ) adalah teknik pengambilan sampel
dimana ukuran serta sampel pada setiap sub!subpopulasi ditentukan sendiri
oleh peneliti sampai jumlah tertentu tanpa acak. 4elalui teknik sampling
kuota, penarikan sampel dilakukan atas dasar pertimbangan peneliti untuk
tujuan meningkatkan representasi sampel penelitian sampai jumlah tertentu
sebagaimana yang dikehendaki peneliti.
*. Sno,ball Sampling
Sno'ball Sampling merupakan salah satu bentuk !udgement sampling yang
sangat tepat digunakan bila populasinya kecil dan spesifik. =ara pengambilan
sampel dengan teknik ini dilakukan secara berantai, semakin lama sampel
menjadi semakin besar, seperti bola salju yang menuruni lereng gunung. al
ini diakibatkan karena pada kenyataannya populasi bersifat sangat spesifik,
sehingga sulit sekali untuk dikumpulkaan. Pada tingkat operasionalnya
melalui teknik sampling ini, responden yang rele5an akan diinter5ie6,
diminta untuk menyebutkan responden lainnya sampai diperoleh sampel
sebesar yang diinginkan peneliti, dengan spesifikasi atau spesialisasi yang
sama karena biasanya mereka saling mengenal.
Pada dasarnya sampling nonprobabilistik (nonprobability sampling) adalah
metode pemilihan sampel dimana auditor menggunakan professional !udgement
untuk memilih item yang dijadikan sampel. 4etode dalam pemilihan sampel
secara nonprobabilistik adalah sebagai berikut
'. Directed Sample Selection
$irected sample selection adalah teknik pemilihan sampel dimana auditor
memilih item berdasarkan judgmental criteria, seperti tampaknya item
tersebut mengandung kesalahan, jumlahnya besar, berada pada periode yang
berbeda.
-. #loc Sample Selection
16
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 17/41
"loc# sample selection adalah pemilihan sejumlah item pada urutan
tertentu. Auditor harus menggunakan beberapa block untuk mendapatkan
sample yang representati5e
. "ap!azard Sample Selection
aphazard sample selection adalah teknik pemilihan sampel tanpa
mempertimbangkan sesuatu
2.* "#nse$ Aud%t !am$l%ng
4enurut PSA nomor - sampling audit adalah penerapan prosedur audit
terhadap kurang dari seratus persen unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok
transaksi. Dalam penerapannya terdapat dua pendekatan yaitu statistik ( statistic)
dan nonstatistik (nonstatistical ). Pendekatan statistik ( statistic) mengguanakan
hukum probabilitas untuk menghitung ukuran sampel dan menge5aluasi hasil
sampel, dengan demikian memungkinkan auditor untuk menggunakan ukuran
sampel yang paling efisien dan mengkuantifikasi resiko sampling untuk tujuan
mencapai kesimpulan statistik atas populasi. Sedangkan pendekatan nonstatistik
(nonstatistical ), auditor tidak menggunakan teknik statistik untuk menentukan
ukuran sampel, pemilihan sampel dan atau pengukuran resiko sampling pada saat
menge5aluasi hasil sampel. Di ba6ah ini akan ditunjukkan tipe!tipe sampling
dalam audit sampling.
Ta(el 2
T%$e,T%$e !am$l%ng dalam Aud%t !am$l%ng
N# T%$e !am$el
-#nt#h
Penera$an
!am$el
-ara
Pem%l%han
!am$el
Pengam(%lan
kes%m$ulan
d%sarkan
' Sampel '11 ?
Semua faktur
penjualan di atas
7p +11.111
diperiksa oleh
auditor
3nsure #unci
( ey items)
#onklusif
(onclusive)
Semua faktur
17
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 18/41
%udgement
sampling
penjualan yang
dibuat mulai
bulan :unisampai dengan
September '0@'
Pertimbangan
auditor ( %udgmental )
Pertimbangan
auditor ( %udgmental )
* *epresentatif
sampling
ima puluh
faktur p6njualan
yang dibuat
dalam tahun
yang diaudit
Acak
( *andom)
Pertimbangan
auditor
( %udgmental)
+ Statistical
Sample
Bnam puluh
faktur penjualan
yang dibuat
dalam '1 bulan
pertama dalam
tahun yang
diaudit
Acak
(*andom)
4atematik
( +athematical
)
2erdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan audit sampling.
Caktor yang mempengaruhi penggunaan sampling audit tersebut adalah9'. ea!lian /engg$naan /etode A$dit Sampling
Sebagian besar perusahaan!perusahaan Akuntan Publik dan Akuntan ;ntern
menggunakan sampel nonstatistik (nonstatistical ). al ini kemungkinan
disebabkan karena keahlian yang rendah dalam menggunakan audit sampling.
4ayoritas Akuntan Publik belum memahami penggunaan sampling statistik
untuk pemeriksaan. Dan tingkat pemahaman tersebut berhubungan positif
dengan penggunaan dan frekuensi penggunaaan sampling statistik oleh
auditor informasi lain dikumpulkan oleh hamper separuh responden
mengikuti pelatihan audit sampling dan metode e5aluasi
-. Persepsi A$ditor ter!adap /etode Sampling Statisti dan Persepsi
A$ditor ter!adap Resio A$dit
Persepsi Auditor mempengaruhi rendahnya hubungan dependensi dengan
frekuensi penerapan metode sampling statistik, kemungkinan mereka
18
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 19/41
menggunakan sampling statistik semakin besar. :ika persepsi auditor buruk
maka cenderung menghindari sampling statistik.
2. De%n%s% Persentase "esalahan dalam P#$ulas% & &0ception Rates'
,xception *ate adalah tingkat penyimpangan yang ada dalam suatu sampel.
Suatu sampel dalam pengujian audit tidak akan selalu tepat dan sesuai dengan
kebutuhan auditor. Ada kalanya sampel yang diambil oleh auditor merupakan
sampel yang salah dan cenderung menyimpang. Dalam keadaan seperti ini,
auditor diharuskan untuk menyatakan asumsi!asumsinya. Asumsi yang
dikemukakan oleh auditor tersebut adalah asumsi yang tepat untuk keseluruhan
persentase salah saji yang ada dalam populasi. Dalam situasi tersebut, auditor
diharuskan untuk menetapkan persentase kesalahan yang ada dalam populasi
tersebut berdasarkan penilaian profesional.
Dalam menaksir populasi berdasarkan data sampel akan terdapat dua
kemungkinan kesalahan. Dua kemungkinan kesalahan yang terdapat dalam data
sampel tersebut adalah sebagai beikut.
'. esala!an Tipe 1
#esalahan tipe ; adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (o)
yang benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan
dengan α.
-. esala!an Tipe 11
#esalahan tipe ;; adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah
(seharusnya ditolak). 2ingkat kesalahan untuk ini dinyatakan dengan β.
&erdasarkan dua tipe kesalahan tersebut maka dapat disimpulkan bah6a
terdapat hubungan antara keputusan menolak atau menerima hipotesis. ubungan
antara keputusan menolak atau menerima hipotesis dapat digambarkan sebagai
berikut9
Ta(el 3
Hu(ungan Antara "e$utusan Men#lak atau Mener%ma H%$#tes%s
19
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 20/41
"e$utusan"eadaan !e(enarn/a
H%$#tes%s Benar H%$#tes%s !alah
2erima hipotesis 2idak membuat kesalahan #esalahan tipe ;; (β)
2olak hipotesis #esalahan tipe ; (α) 2idak membuat kesalahan
Dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut9
'. #eputusan menerima hipotesis nol yang benar, berarti tidak membuat
kesalahan.
. #eputusan menerima hipotesis nol yang salah, berarti terjadi kesalahan
tipe ;;.
*. #eputusan menolak hipotesis nol yang benar, berarti terjadi kesalahan
tipe ;.
+. #eputusan menolak hipotesis nol yang salah, berarti tidak membuat
kesalahan.
2ingkat kesalahan ini kemudian disebut level of significant atau tingkat
signifikansi. Dalam menetapkan taraf signifikansi kita harus melihat situasi
penelitian. Pada kegiatan pengujian tingkat signifikansi ditetapkan terlebih dahulu
oleh peneliti sebelum hipotesisnya diuji. 2erdapat dua tingkat signifikansi (tingkat
kesalahan) yang dapat diambil dalam melakukan pengujian, yakni tingkat
signifikansi '? dan ?. Suatu hipotesis terbukti mempunyai kesalahan '?
apabila pada penelitian dilakukan, terdapat '11 sampel yang diambil dari populasi
yang sama, akan menghasilkan satu kesimpulan salah.Prinsip pengujian hipotesis yang baik adalah meminimalkan nilai dan E.
Dalam perhitungan, nilai dapat dihitung sedangkan nilai E hanya bisa dihitung
jika nilai hipotesis alternatif sangat spesifik.
2.0 Taha$,Taha$ dalam Penera$an N#nstat%st%kal (Nonstatistical) Aud%t
!am$l%ng
Sampling nonstatistik (nonstatistical sampling) adalah teknik memilih unsur!
unsur sampel yang dilakukan dengan tidak random dan hasilnya tidak diteliti
20
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 21/41
secara matematis, dimana sampel tersebut diyakini dapat memberikan informasi
yang berguna pada populasi dan keputusan yang diambil lebih berdasarkan
pertimbangan. Sampel nonstatistik (nonstatistical sampling) tepat digunakan pada
saat auditor menginspeksi ringkasan laporan yang dapat memberikan bukti
tentang efektifitas pengendalian umum, prosededur tindak lanjut manual, atau
pengendalian manajemen. Penerapan sampling nonstatistik dapat dilakukan
dengan beberapa langkah!langkah tertentu.
2erdapat beberapa langkah!langkah tertentu dalam menerapkan sampling
nonstatistik (nonstatistical sampling). angkah!langkah dalam penerapan
sampling nonstatistik (nonstatistical sampling) tersebut adalah sebagai berikut9
'. /enent$an T$%$an A$dit dan Prosed$r A$dit
Pengujian pengendalian dirancang untuk menentukan efekti5itas
rancangan dan operasi berbagai pengendalian intern. Sebelum pengujian
dilakukan terlebih dahulu harus ditentukan tujuan dan prosedur audit itu
sendiri. Penentuan tujuan dan prosedur ini dimaksudkan untuk menghindari,
mendeteksi, dan mengoreksi kesalahan!kesalahan tertentu.
-. /enent$an Pop$lasi dan Unit Sampling
angkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menentukan populasi
dan unit sampling. Populasi didefinisikan oleh pengendalian intern sebagai
seluruh situasi dimana pengendalian harus dilakukan. 3nit sampling
(sampling unit) didefinisikan sebagai cara auditor dalam mengidentifikasi
kinerja pengendalian intern yang dikehendaki.
. /enginspesi Pengendalian yang Die!endai dan #$ti #a!,a
Pengendalian Terseb$t &fetif ata$ Tida &fetif
angkah ketiga yang harus dilakukan oleh auditor adalah menentukan
bukti yang menunjukkan efektif tidaknya suatu pengendalian intern. Dalam
kasus pengendalian umum atas perubahan program, auditor mengharapkan
departemen pemakai untuk mendokumentasikan persetujuannya atas
perubahan program. Dalam kasus laporan pengecualian, auditor perlu
memahami bagaimana klien mendokumentasikan proses koreksi transaksi
21
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 22/41
yang nampak pada laporan pengecualian. Dalam kasus pengendalian
manajemen, klien dapat mengharapkan manajemen me!re5ie6 dan
memberikan persetujuan berdasarkan laporan transaksi mingguan yang
dibebankan pada pusat pertanggungja6abannya.
2. /engg$naan Pertimbangan Professional $nt$ /enent$an U$ran
Sampel
angkah selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan pertimbangan
professional untuk menentukan ukuran sampel. Penentukan ukuran sampel
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Caktor!faktor utama pada ukuran sampel
nonstatistik adalah9a. 7esiko atas penilaian resiko pengendalian yang terlalu rendah.
b. 2ingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi.
c. 2ingkat penyimpangan populasi yang diharapkan untuk setiap
pengendalian.
d. 4enggunakan pertimbangan professional untuk menentukan metode
pemilihan sampel.
3. /emili! 1tem Sampel
Setelah auditor mengidentifikasi populasi serta unit sampling dan
menentukan ukuran sampel, langkah utama selanjutnya adalah memilih item
sampel (pengendalian umum bukti, laporan pengecualian atau laporan yang
ditujukan ke pengendalian manajemen). 2eknik sampling nonstatistik
(nonstatistical sampling) yang biasa digunakan adalah sampling sembarang
(haphazards sampling). 4etode sampling sembarang (haphazards sampling)
ini mencakup pemilihan item tanpa memperhatikan jumlah transaksi, bulan
dalam tahun tersebut, atau hal!hal lainnya.
4. /enerapan Prosed$r A$dit $nt$ Peng$%ian Pengendalian
Penge5aluasian hasil sampel mencakup penge5aluasian efekti5itas pengendalian. #etika menggunakan data untuk menguji prosedur pengendalian
yang terprogram, auditor mencari satu transaksi yang diproses dengan baik
(transaksi yang ada di ba6ah pengujian terbatas) dan satu transaksi yang akan
dilaporkan sebagai pengecualian (transaksi yang ada di ata pengujian terbatas).
5. /engeval$asi "asil Sampel
Penyimpangan dari prosedur pengendalian yang ditentukan harus
ditabulasi, diringkas, dan die5aluasi. Pertimbangan professional diperlukan
dalam menge5aluasi hasil secara kuantitatif dan kualitatif. Pada saat
22
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 23/41
menge5aluasi secara kuantitatif, auditor harus membandingkan bukti dengan
tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi pada saat perencanaan sampel
nonstatistik. :ika pengujian pengendalian terprogram gagal (misalnya,
program tersebut tidak menolak pengujian transaksi melebihi batas), maka
pengendalian terprogram tersebut akan menjadi tidak efektif untuk atribut
tertentu.
2. "#nse$ !am$l%ng Atr%(ut & Attrib$tes Sampling)
Sampling atribut (attributes sampling) adalah sampel yang digunakan untuk
menguji efekti5itas struktur pengendalian intern. Sampling atribut (attributes
sampling) adalah sampel yang digunakan untuk melakukan pengujian atribut!
atribut dalam sistem pengendalian manajemen. Sampling atribut (attributes
sampling) merupakan suatu metode untuk melakukan perkiraan atau estimasi
terhadap sebagian dari populasi yang mengandung karakter atau atribut tertentu
yang menjadi perhatian atau menjadi tujuan audit seorang auditor. Sampling
atribut biasanya digunakan untuk menguji tingkat ketaatan terhadap prosedur,
yang ada di dalam sistem pengendalian intern sebagai sarana untuk mengetahui
apakah ketentuan!ketentuan yang dibuat manajemen telah ditaati.
Dalam proses audit, metode sampling atribut (attributes sampling) digunakan
untuk melakukan pengujian terhadap sistem pengendalian yang meninggalkan
bukti audit. al ini bertujuan untuk menilai sejauh mana sistem pengendalian
yang ditetapkan telah diikuti oleh manajemen. 3ntuk sistem pengendalian yang
tidak meninggalkan jejak audit harus diuji dengan cara yang lain, misalnya
melalui obser5asi atau 6a6ancara. 2erdapat tiga jenis sampling atribut (attributes
sampling).
2erdapat tiga jenis sampling atribut (attributes sampling). 2iga jenis sampling
atribut adalah sebagai berikut.
'. Sampling &stimasi Atrib$t (6i0ed7Sample7Size Atrib$te Sampling)
Sampling estimasi atribut (fixed-sample-size atribute sampling) adalah
model pengambilan sampel atribut yang digunakan untuk memperkirakan
presentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Sampling estimasi
23
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 24/41
atribut (fixed-sample-size atribute sampling) merupakan metode sampling
statistik yang digunakan untuk membuat estimasi mengenai tingkat kejadian
suatu atribut atau karakter tertentu dari suatu populasi. Sampling estimasi
atribut (fixed-sample-size atribute sampling) merupakan metode sampling
yang digunakan untuk membuat estimasi mengenai tingkat kejadian suatu
atribut atau karakter tertentu dari suatu populasi. Dengan metode ini,
berdasarkan tingkat keyakinan yang diinginkan dan tingkat penyimpangan
yang ditoleransi, seorang auditor akan menentukan berapa jumlah bukti yang
akan diambil sebagai sampel. &erdasarkan sampel tersebut, selanjutnya
dilakukan pengujian atas seluruh sampel terplih dan ditentukan berapa jumlah
penyimpangannya. &ila jumlah penyimpangan melebihi persyaratan yang
ditentukan, maka disimpulkan bah6a alasan pengendalian yang ada belum
memadai.
Prosedur pengambilan sampel dalam metode Sampling estimasi atribut
(fixed-sample-size atribute sampling) adalah sebagai berikut.
a. Penentuan atribut yang akan diperiksa untuk menguji efekti5itas
pengendalian intern.
b. Penentuan populasi yang akan diambil sampelnya.
c. Penetuan besarnya sampel.
d. Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi.
e. Pemeriksaan terhadap atribut yang menunjukkan efekti5itas unsure
pengendalian intern.
f. B5aluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota.
-. Sampling Se$ensial (Stop 8r 9o Sampling)
Sampling sekuensial ( stop or go sampling ) adalah model pengambilan
sampel atribut yang digunakan untuk mencegah auditor dari pengambilan
sampel yang terlalu banyak, yaitu dengan menghentikan pengujian sedini
mungkin. 4odel ini dipergunakan apabila auditor yakin bah6a kesalahan
yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil. &ila dalam pengambilan
sampel tahap pertama ternyata sudah ditemukan bukti yang mengindikasikan
ketidakefiktifan sistem pengendalian, maka langkah selanjutnya tidak perlu
dilakukan. "amun apabila pada tahap pertama belum ditemukan jumlah
bukti yang cukup, maka bisa dilanjutkan dengan tahapan selanjutnya, yaitu
24
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 25/41
dengan menambah jumlah sampel tertentu sesuai dengan perhitungan yang
telah dilakukannya.
Prosedur pengambilan sampel dalam metode Sampling sekuensial ( stop or
go sampling ) adalah sebagai berikut.
a. 2entukan desire upper precision limit dan tingkat keandalan.
b. 8unakan table &esarnya Sampel 4inimum untuk Pengujian
Pengendalian guna menentukan sampel pertama yang harus diambil.
c. &uat tabel stop or go decision.
d. B5aliasi hasil pemeriksaan terhadap sampel.
e. kesalahan yang diperkirakan di dalam populasi sangat kecil.
. Sampling Tem$an (Discovery Sampling)Pada umumnya sampling temuan (discovery sampling ) digunakan pada
keadaan!keadaan ketika auditor memperkirakan tingkat kesalahan dalam
populasi sebesar nol atau mendekati nol persen. Dalam model sampling
temuan (discovery sampling ) menginginkan kemungkinan tertentu untuk
menemukan paling tidak satu kesalahan, jika kanyataannya tingkat kesalahan
sesungguhnya lebih besar dari yang diharapkan. Sampling temuan (discovery
sampling ) dipakai oleh auditor untuk menemukan kecurangan, pelanggaran
yang serius dari unsure struktur pengendalian intern, dan ketidakberesan yang
lain. Di sisni auditor membuat kesimpulan bah6a sistem pengendalian
internal tidak baik ketika mereka menemukan bukti (6alaupun hanya satu)
bah6a suatu sistem pengendalian tidak dilaksanakan atau tidak berjalan.
Prosedur pengambilan sampel dalam metode sampling temuan (discovery
sampling ) adalah sebagai berikut.
a. 2entukan atribut yang akan diperiksa.
b. 2entukan populasi dan besar populasi yang akan diambil sampelnya.c. 2entukan tingkat keandalan.
d. 2entukan desired upper precision limit.
e. 2entukan besarnya sampel.
f. Periksa atribut sampel.
g. B5aluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sampel.
2. "#nse$ !am$l%ng D%str%(us% & Distrib$tion Sampling)
25
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 26/41
Distribusi sampling (distribution sampling) adalah distribusi dari rata!rata
atau populasi sampel yang diambil secara berulang!ulang (n kali) dari populasi.
Distribusi sampling (distribution sampling) merupakan distribusi nilai statistik
dari sampel!sampel. Dari dua uraian tersebut dapat disimpulkan bah6a Distribusi
sampling (distribution sampling) adalah distribusi probabilitas dari suatu statistik.
Distribusi sampling (distribution sampling) tergantung dari ukuran populasi,
ukuran sampel, metode memililih sampel. Distribusi sampling dari dengan
dengan ukuran sampel n adalah suatu distribusi yang bila percobaan dilakukan
secara berulang (selalu dengan jumlah sampel n) akan menghasilkan banyak nilai
sampel dengan rata!rata . Distribusi sampling ini menggambarkan 5ariabilitas
(perubahan) rata!rata sampel terhadap rata!rata populasi F.
Distribusi sampling (distribution sampling) memilki sifat!sifat tertentu. Sifat!
sifat tertentu yang disebut =entral imit 2heorem. Sifat!sifat tertentu tersebut
adalah sebagai berikut.
'. &entuk distribusi dari rata!rata sampel akan mendekati distribusi normal
meskipun distribusi populasi tidak normal.
. 7ata!rata dari rata!rata sampel sama dengan rata!rata populasi.
*. Standar de5iasi dari rata!rata sampel sama dengan standar de5iasi populasi
dibagi dengan akar jumlah sampel, atau yang lebih dikenal dengan standar
error.
Dalam distribusi sampling (distribution sampling) terdapat beberapa notasi
perumusan. "otasi!notasi tersebut adalah9
n 9 ukuran sampel " 9 ukuran populasi
x
9 rata!rata sampel µ 9 rata!rata populasi
s 9 standar de5iasi sampel σ 9 standar de5iasi populasi
µ x
9 rata!rata antar semua sampel
σ x
9 standar de5iasi sampel
26
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 27/41
2erdapat dua jenis distribusi sampling (distribution sampling) ya#ni. :enis!jenis
sampling distribution tersebut adalah
'. Distrib$si Sampling Rata7Rata (Distrib$tion /ean Sampling)
Distribusi sampling rata!rata (distribusi mean sampling) adalah distribusi
mean aritmatika dari seluruh sampel acak berukuran n yang mungkin yang
dipilih dari sebuah populasi yang dikaji. 2erdapat dua perumusan dalam
Distribusi sampling rata!rata (distribusi mean sampling) yakni9
a. Rumus 1
:*ia n ; < dan diambil Dengan Pergantian Pop$lasi=
4aka rumusnya9
µ x
G µ dan
σ σ
xn
=
maka nilai
z x
n=
− µ
σ
(. Rumus 2
:*ia n > < dan diambil Tanpa Pergantian dari S$at$ Pop$lasi
4aka rumusnya9
µ x
G µ dan
σ σ
x
n
N n
N =
−
−'
27
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 28/41
maka nilai
z x
n
N n
N
=
−
−
−
µ
σ ( > ) '
Penjelasan
a.
N n
N
−
− '
disebut sebagai $Caktor #oreksi% populasi terhingga.
b. Caktor #oreksi (C#) akan menjadi penting jika sampel berukuran n
diambil dari populasi berukuran " yang terhingga> terbatas besarnya
c. :ika sampel berukuran n diambil dari populasi berukuran " yang sangat
besar maka C# akan mendekati ' →
N n
N
−
−
≈
''
-. Distrib$si Sampling7 t
Distribusi sampling! t pada prinsipnya adalah pendekatan distribusi sampel
kecil dengan distribusi normal. 2erdapat dua hal yang harus diperhatikan
dalam distribusi sampling! t, yakni9
a. Derajat bebas (db) Derajat bebas (db) G degree of freedom G 5 G n ! '.
b. "ilai α adalah luas daerah kur5a di kanan nilai t atau luas daerah
kur5a di kiri nilai Ht
2erdapat dua perumusan dalam Distribusi sampling rata!rata (distribusi
mean sampling) yakni9
a. Rumus 1
:*ia n ? <=
4aka 7umusnya
28
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 29/41
µ x
G µ dan
σ x
s
n=
4aka nilai
t x
s n=
− µ
(. Rumus 2
:*ia sampel #er$$ran n' dan n- serta Terdapat rata7rata
x'
dan
x
=
4aka 7umusnya
µ µ µ x x' )
' )− = −
dan standar error
σ σ σ
x x
n n' )
'
)
'
)
)
)
− = +
4aka nilai
z x x
n n
=
− − −
+
' ) ' )
'
)
'
)
)
)
µ µ
σ σ
Penjelasan
a. &eda atau selisih rata!rata G
µ µ ' )
−
→ ambil nilai mutlaknya
b. 4elibatkan populasi yang berbeda dan saling bebas
c. Sampel!sampel yang diambil dalam banyak kasus (atau jika dilihat secara
akumulatif) adalah sampel besar
29
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 30/41
2.4 Penera$an !am$l%ng Atr%(ut (Attrib$tes Sampling) dalam Penguj%an
Pengendal%an
Sampling atribut (attributes sampling) digunakan untuk membuat kesimpulan
mengenai tingkat kejadian di dalam populasi, dan biasanya digunakan untuk
menguji tingkat ketaatan terhadap prosedur di dalam populasi, dan biasanya
digunakan untuk menguji tingkat ketaatan terhadap prosedur di dalam sistem
pengendalian intern sebagai sarana untuk mengetahui apakah ketentuan!ketentuan
yang dibuat manajemen telah ditaati.
1. Langkah,Langkah Penera$an !am$l%ng Atr%(ut &Attr%(utes !am$l%ng'
dalam Penguj%an Pengendal%an
2erdapat langkah!langkah tertentu yang harus dilakukan untuk pengujian
dengan menggunakan metode sampling atribut (attributes sampling). Dalam
penerapan sampling atribut (attributes sampling) untuk pengujian terdapat
beberapa langkah tertentu. angkah!langkah dalam penerapan sampling atribut
(attributes sampling) adalah sebagai berikut.
A. Taha$ Peren)anaan
2ahap perencanaan meliputi tiga langkah. angkah tersebut adalah.
a. @anga! ' /enent$an T$%$an Peng$%ian
angkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan
pengujian yang hendak dilakukan oleh auditor dalam menetapkan
tujuan pengujian, standar audit mengharuskan penerapan sampling
direncanakan dengan baik dengan mempertimbangkan hubungan
sampel dengan tujuan pengujian. Sebagai contoh, pada proses
pendapatan, penagihan dilakukan setelah barang dikirimkan. Oleh
karena itu, tidak ada transaksi penjualan yang harus di catat sampai ada
30
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 31/41
dokumen pengiriman yang telah diotorisasi dengan tepat. Auditor dapat
menguji melalui sampel apakah faktur penjualan sudah dicatat secara
memadai dengan memeriksa dokumen pengirimannya.
b. @anga! - /endefinisian Pop$lasi dan Sat$an ata$ Unit
Samplingnya
angkah kedua yang harus dilakukan adalah mendefinisikan
populasi dan satuan atau unit samplingnya. Seluruh atau sebagian
unsur!unsur yang terdapat pada kelompok transaksi merupakan populasi sampling. Sebagai contoh, misalkan auditor akan memeriksa
efekti5itas pengendalian yang dirancang untuk memastikan bah6a
pengiriman ke pelanggan telah ditagih, yaitu dengan menguji apakah
seluruh pengiriman, pada kenyataannya telah ditagih. :ika auditor
menggunakan populasi faktur penjualan sebagai populasi sampling,
auditor tidak akan dapat mendeteksi barang yang sudah dikirim, tetapi
belum tertagih, karena populasi faktur penjualan merupakan penjualan
yang telah ditagih. Pada contoh ini, populasi sampling yang benar untuk
menguji asersi kelengkapan kelengkapan adalah populasi seluruh
barang yang telah terkirim yang didokumentasikan dalam dokumen
pengiriman.
c. @anga! /enent$an U$ran Sampel
angkah ketiga yang harus dilakukan adalah menentukan ukuransampel. 4asukan utama dalam menentukan ukuran sampel adalah
tingkat keyakinan yang diinginkan, tingat penyimpangan yang dapat
diterima, dan tingkat penyimpangan populasi yang diperkirakan.
B. Taha$ Pelaksanaan
31
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 32/41
Setelah melakukan tahap perrencanaan, tahap selanjutnya adalah tahap
pelaksanaan. 2ahap ini berisi dua langkah.
d. @anga! 2 Pemili!an Uns$r Sampel
Standar audit mensyaratkan bah6a unsur sampel harus dipilih
sedemikian rupa, sehingga sampelnya dapat me6akili populasi. Oleh
karena itu, semua unsur harus memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih.
e. @anga! 3 Pelasanaan Prosed$r A$dit
Setelah unsur sampel dipilih, auditor melaksanakan prosedur audit
yang telah direncanakan. 4elanjutkan contoh terdahulu tentang
pengujian kelengkapan transaksi penjualan, auditor akan memeriksa
paket faktur penjualan untuk mengetahui keberadaan dokumen
pengiriman yang mendukung setiap faktur penjualan. :ika dokumen
pengiriman ada, auditor akan menyimpulkan bah6a pengendalian telah
dilaksanakan secara memadai. :ika dokumen pengiriman tidak ada,
unsur sampel tersebut dianggap sebagai penyimpangan terhadap
prosedur pengendalian.
-. Taha$ E5aluas%
Setelah melakukan tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan, tahap
selanjutnya yang harus dilakukan adalah tahap e5aluasi. 2ahap ini berisi dua
langkah.
f. @anga! 4 /eng!it$ng Tingat Penyimpangan Sampel dan
tingat penyimpangan tertinggi yang di!it$ng
32
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 33/41
4enghitung tingkat penyimpangan yang ada pada sampel dan
tingkat penyimpangan tertinggi yang dihitung. Setelah menyelesaikan
prosedur!prosedur audit, auditor membuat ikhtisar penyimpangan untuk
setiap pengendalian yang diuji dan menge5aluasi hasilnya.
g. @anga! 5 /enari esimp$lan A!ir
3ntuk menarik kesimpulan atas pengujian pengendalian pada
penerapan sampling, auditor membandingkan tingkat penyimpangan
yang dapat diterima dengan tingkat penyimpangan tertinggi yangdihitung. :ika tingkat penyimpangan tertinggi yang dihitung lebih
rendah dari tingkat penyimpangan yang dapat diterima, auditor dapat
menyimpulkan bah6a pengendalian dapat diandalkan. :ika tingkat
penyimpangan tertinggi yang dihitung melebihi tingkat penyimpangan
yang dapat diterima, auditor harus menyimpulkan bah6a pengendalian
tidak berjalan pada tingkat yang dapat diterima.
2. Penera$an !am$l%ng Atr%(ut &Attr%(utes !am$l%ng'
&erikut ini adalah penerapan sampling atribut (attributes sampling) dalam
pengujian pengendalian intern, yang meliputi9
a. /eng$%i Pengel$aran as
Pengujian pada area ini meliputi 9 pemberian diskon yang tidak diambil,
jumlah (kuatitas) barang dalam faktur yang tidak sesuai dengan perjanjian,
dan pembayaran!pembayaran yang melebihi ketentuan.
b. /eng$%i Pen%$alan
Pengujian pada area ini meliputi 9 ketidaksesuaian abtara faktur dengan
data pengiriman, order pembelian yang hilang, nomor produk tidak 5alid,
dan ada tidaknya persetujuan kredit.
c. /eng$%i 9a%i ata$ Upa!
33
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 34/41
Pengujian pada area ini meliputi 9 kesalahan dalam melaporkan jam,
harga unit, penambahan!penambahan, pengurangan!pengurangan, tidak
adanya persetujuan atau kelebihan 6aktu cuti.
d. /eng$%i Persediaan
Pengujian pada area ini meliputi 9 ketepatan menentukan harga
persediaan dan kesalahan dalam pencatatan perpetual in5entory.
e. /eng$%i Penerimaan as
Pengujian pada area ini meliputi 9 kesalahan penerimaan diskon
ditentukan dan penerimaan kas yang tidak biasa.
2.16 Pert%m(angan La%n dalam Menggunakan !am$l%ng Atr%(ut& Attrib$tes Sampling)
Dalam melakukan sebuah pengujian pengendalian peusahaan, auditor tidak
selalu menemukan kemudahan. Ada kalanya auditor menemukan hambatan!
hambatan dalam melakukan proses audit. Dalam keadaan yang seperti itu seorang
auditor harus memiliki pertimbangan!pertimbangan lain. 2idak semua
pengendalian internal perusahaan bisa diuji dengan metode sampling atribut
(attributes sampling). Pada saat tertentu sampling atribut tidak dapat diguanakan
oleh auditor dalam menguji pengendalian intern perusahaan.
Sampling atribut (attributes sampling) tidak dapat selalu digunakan dalam
melakukan pengujian pengendalian intern dalam manajemen perusahaan. al ini
dikarenakan adanya penemuan faktor!faktor dalam perusahaan yang nantinya
akan menimbulkan penyimpangan!penyimpangan yang besar bagi perusahaan.
#eadaan ini akan terjadi ketika seorang menemukan sedikitnya satu pengecualian,
jika tingkat penyimpangan dalam populasi sama atau diatas tingkat yang
ditentukan. Oleh karena itu dalam menerapka sampling atribut (attributes
sampling) terdapat beberapa pertimbangan!pertimbangan tertentu.
Pertimbangan!pertimbangan yang harus diperhatikan auditor dalam menguji
pengendalian intern perusahaan dengan metode atribut sampling adalah sebagai
berikut.
1. Ukuran !am$el
#etepatan jenis dan jumlah anggota sampel yang diambil akan sangat
mempengaruhi keter6akilan sampel (representativeness) terhadap populasi.
34
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 35/41
#eter6akilan populasi akan sangat menentukan kebenaran kesimpulan dari
hasil penelitian. Semakin besar ukuran suatu sampel maka akan semakin
me6akili populasi yang ada. Para auditor tentunya ingin mengauji suatu
populasi dengan sampel sekecil mungkin. al ini dikarenakan, semakin besar
jumlah sampel yang digunakan maka akan semakin besar pula biaya yang
akan dikeluarkan. Selain itu semskin besarnya jumlah sampel makan akan
semakin banyak tenaga yang digunakan dan semakin lama 6aktu yang
diperlukan untuk melakukan pengujian. Oleh karena itu dalam melakukan
pengujian intern perusahaan, maka, auditor perlu melakukan sebuah
pertimbangan mengenai ukuran sampel yang digunakan. Agar sampel yang
digunakan untuk melakukan pengujian dapat me6akili populasi yang diteliti
dan lebih bersifat lebih efisien. 2erdapat beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan dalam menentukan jumlah sampel. Pertimbangan!pertimbangan
tersebut adalah sebagai berikut.
a. *ia terdapat se%$mla! variabel yang tida bisa
diontrol.
#etika auditor menemukan sejumlah 5ariabel yang sulit atau bahkan
tidak bisa dikontrol auditor dapat mengatasinya dengan menggunakan
sampel besar. Iariabel yang tidak bisa dikontrol dalam hal ini adalah
kemampuan setiap pekerja dalam mentaati aturan perusahaan. #arena pada
dasarnya kemampuan setiap orang berbeda!beda dan ditentukan oleh
berbagai macam faktor tertentu.
b. *ia dalam penelitian terantisipasi adanya !$b$ngan
ata$ perbedaan yang ecil
Adanya perbedaan atau hubungan yang kecil dalam pengujian audit
dapat terabaikan, jika ukuran sampel yang digunakan kecil. al ini dapat
diatasi dengan menggunakan sampel pengujian audit yang besar. Dengan
penggunan sampel berukuran besar, maka perbedaan atau hubunga!
hubungan yang kecil dalam perusahaan dapat terukur dengan baik.
35
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 36/41
c. /eng!indari peny$s$tan
Dalam proses pengujian audit dengan menggunakan teknik sampling
atribut sering terjadi penyusutan jumlah sampel. Semakin panjang masa
pengujian audit berlangsung, maka akan semakin besar pula kemungkinan
terjadinya penyusutan jumlah sampel. 3ntuk menghindari dampak
penyusutan tersebut maka auditor memrlukan diperlukan jumlah sampel
yang lebih besar.
d. *ia di!arapan syarat7syarat eabsa!an secara
statisti dipen$!i.
Dalam melakukan pengujian audit, maka analisis statistik pengujian
audit dan pengujian hipotesis dituntut memiliki tingkat kepercayaan
tertentu. 2ingkat kepercayaan tersebut minimal adalah 0? atau alpha ?
namun lebih baik apabila tingkat kepercayaannya adalah 00? atau alpha
'?. 3ntuk itu dalam mencapai tingkat kepercayaan tersebut, dituntut
sampel dengan jumlah yang besar.
e. *ia reliabilitas dari variabel bebas tida ter%amin
Dalam pengujian audit tidak selalu reliabilitas atau ketepatan hasil
penelitian itu dapat dijamin. al ini dikarenakan karakteristik 5ariabel
yang ada dalam pengujian itu sendiri. 3ntuk mengurangii dampak
reliabilitas yang rendah dari 5ariabel tersebut diperlukan sampel berukuran
besar.
2. Terda$at "e)ur%gaan Aud%t#r Bah7asan/a Telah Terjad%
"et%daksesua%an dengan "etentuan
Pertimbangan selanjutnya yang harus diperhatikan oleh auditor dalam
penarapan metode atribut sampling adalah ketika auditor mengalami
kecurigaan bah6a dalam perusahaan telah terjadi ketidaksesuaian dengan
ketentuan audit. #etika auditor telah mengalami hal tersebut, auditor akan
melakukan pertimbangan dalam penerapan atribut sampling dalam proses
36
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 37/41
pengujiannya. Auditor harus mempertimbangkan seberapa besar pengaruh
ketidaksesuaian perusahaan dengan ketentuan yang telah ditentukan
sebelumnya terhadap kegiatan audit yang akan dilakukan oleh auditor.
3. Adan/a Bukt% Tam(ahan dalam !e(uah "asus untuk Menentukan
A$akah "et%daksesua%an dengan "etentuan meru$akan "ejad%an
/ang Ter%s#las% atau Bag%an dar% P#la /ang Berulang,ulang
Dalam menerapkan metode atribut sampling pertimbangan yang harus
diperhatikn selanjutnya adalah pencarian bukti tentang ketidaksesuaian yang
terjadi di dalam perusahaan. Auditor harus bijak dalam menentukan apakah
kejadian ketidaksesuaian ketentuan yang terjadi dalam perusahaan merupakan
hal yang terisolasi atau bagian dari pola yang berulang!ulang. Auditor
nantinya harus mencari berbagai bukti tambahan yang akan membantu
perusahaan dalam menentukan penggunanaan metode sampling yang akan
digunakan. &ukti tambahan tersebut nantinya digunakan oleh auditor dalam
menentukan apakah dalam perusahaan benar!benar telah terjadi pelanggaran
ketentuan atau tidak.
BAB 3. PENUTUP
3.1 "es%m$ulan
Dalam melakukan pengujian, seorang auditor tidak hanya bertugas untuk
memeriksa laporan keuangan perusahaan. Auditor juga bertugas untuk menguji
pengendalian intern yang ada dalam perusahaan tersebut. Pengujian intern
37
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 38/41
perusahaan ini dilakukan untuk mengukur tingkat ketaatan manajemen terhadap
aturan!aturan perusahaan. Dalam melakukan pengujian intern perusahaan, auditor
dapat menggunakan metode sampling atribut (attribute sampling ). 4etode
sampling atribut (attribute sampling ) sangat tepat digunakan untuk melakukan
pengujian pengendalian intern dalam perusahaan. Dengan penggunaan metode
sampling atribut (attribute sampling) diharapkan nantinya dari sampel yang diuji,
dapat menghasilkan kesimpulan yang mencerminkan keadaan sesungguhnya
(representatif ). Penggunaan metode sampling atribut (attribute sampling ) dalam
pengujian yang dilakukan oleh auditor juga harus didukung dengan berbagai
pertimbangan!pertimbangan penting. al ini dilakukan agar pengujian yang
dilakukan oleh auditor dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan kesimpulan
yang tepat. Dengan demikian auditor dan pihak perusahaan dapat mengetahui
ketaatan manajemen dalam menjalankan aturan perusahaan. Apabila terdapat
penyimpangan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan, hal tersebut dapat
diketahui secara langsung oleh perusahaan.
3.2 !aran
&erdasarkan hasil makalah ini, penulis dapat memberikan saran!saran sebagai
berikut.
'. Perusahaan seharusnya dapat melakukan berbagai akti5itas pengujian
intern, dengan tujuan agar perusahaan dapat meminimalisir atau
mengurangi tingkat penyimpangan yang kemungkinan akan dilakukan
oleh manajemen perusahaan tersebut.
. Auditor seharusnya mampu melakukan pengujian intern perusahaan dengantepat dan jujur, karena dengan pengujian tepat dan jujur tersebut, perusahaan
nantinya dapat mengetahui berbagai penyimpangan!penyimpangan yang
dilakukan oleh manajemen perusahaan.
38
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 39/41
DA8TAR PU!TA"A
Al, :usup aryono. 11'. 0engauditan 1. Jogyakarta9 S2;B J#P".
Arens, Al5in A., Blder, 7andal :., &easley, 4ark S. Auditing dan %asa
Assurance1. Bdisi '. 11/. :akarta9 Brlangga.
39
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 40/41
&adan Penga6asan #euangan dan Pembangunan. 11/. Sampling Audit . &ogor9
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penga6asan &P#P.
4ardalis. 110. +etode 0enelitian. :akarta9 &umi Aksara.
4ulyadi. '00/. Auditing 1. Bdisi . :akarta9 Salemba Bmpat.
Silaban, Adanan. '00*. $Studi Bmpiris Pemahaman Akuntan Publik tentang
Penggunaan 4etode Sampling Statistik untuk Pemeriksaan Akuntan%. 2idak
Diterbitkan. 2esis S3. Program 4agister Sains. Jogyakarta9 3ni5ersitas
8ajah 4ada.
Suharsimi, Arikunto. 11-. 0rosedur 0enelitian (Suatu 0ende#atan 0ra#ti#).
:akarta9 7ineka =ipta.
Sukardi. 1'1. +etodologi 0enelitian 0endidi#an. :akarta9 &umi Aksara.
Susetyo, &udi. 110. $Pengaruh Pengalaman Audit terhadap Pertimbangan
Auditor dengan #redibilitas #lien sebagai Iariabel 4oderating%. 2esis S3.
Program 4agister Sains. Jogyakarta 93ni5ersitas Diponegoro.
Iegira6ati, 2itin. $Penerapam 4etode Sampling Audit dan Caktor!Caktor yang
4empengaruhi Penggunaan 4etode Sampling Audit%. 2idak Diterbitkan.
:urnal Bkonomi dan ;nformasi Akuntansi. Iolume' .
Palembang9 3n5ersitas ;&A.
http9>>triatra.6ordpress.com>1''>1+>1>populasi!dan!sampel!penelitian>
40
8/18/2019 Tentang Auditting
http://slidepdf.com/reader/full/tentang-auditting 41/41
K Diunduh pada ' Cebruari 1'*L
http9>>farah!aul.blogspot.com>1'>'1>audit!sampling!audit!dalam!pengujian.html
K Diunduh pada ' Cebruari 1'*L
http9>>ar5antc+1s.blogspot.com>1'>1>sampling!audit.html K Diunduh pada '
Cebruari 1'*L
http9>>666.slideshare.net>c5rhmat>fp!unsam!110!bab!iii!distribusi!sampling
K Diunduh pada 1 Cebruari 1'*L
http9>>ne6s.palcomtech.com>6p!content>uploads>1'>1'>2;2;"IB8;7A<A2;!
:B1'1'1''.pdf K Diunduh pada 1 Cebruari 1'*L
http9>>eprints.undip.ac.id>+'0/>'>&udiMSusetyo.pdf K Diunduh pada 1
Cebruari 1'*L
http9>>666.gudangmateri.com>1'1>''>populasi!dan!sampel!dalam!
penelitian.html K Diunduh pada 1 Cebruari 1'*L
http9>>blog.ub.ac.id>filut>1'>1*>1>data!sampel!populasi!dan!penyajian!data>
K Diunduh pada - Cebruari 1'*L