teori snh

Upload: fatha-rani

Post on 01-Mar-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 teori SNH

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Stroke masih merupakan suatu perhatian mayoritas dalam kesehatan

    masyarakat. Stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung

    dan kanker dan juga mengakibatkan disabilitas jangka panjang. Terdapat variasi

    angka insidensi dan outcome stroke diberbagai negara. Insidensi stroke di Asia

    umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan Amerika Serikat dan juga lebih

    banyak terjadi pada negara Eropa bagian timur dibandingkan bagian barat. Angka

    Insidensinya bervariasi dari 660/100.000 pria di usia sampai !0!/100.000 pria di

    S"edia.1

    Setiap tahunnya# $%&.000 orang mengalami kejadian stroke yang baru atau

    rekuren. 'ebih kurang 610.000 orang diantaranya mengalami serangan pertama

    dan 1(&.000 orang merupakan rekuren. Insiden stroke pada laki)laki lebih banyak

    dibandingkan dengan perempuan pada usia lebih muda# tetapi tidak demikian

    halnya pada usia tua. asio insiden pria terhadap "anita pada usia &&)6* tahun

    adalah 1#+ pada usia 6&)$* tahun adalah 1#&0# pada usia $&)(* tahun adalah 1#0$

    dan pada usia , (& tahun adalah 0#$6.

    -i Indonesia# penelitian berskala ukup besar pernah dilakukan oleh

    ASA ASEA Neurological Association di +( umah Sakit S seluruh

    Indonesia. Studi epidemiologi stroke ini bertujuan untuk melihat pro2ile klinis

    stroke dimana dari +06& pasien stroke akut# dijumpai rata)rata usia adalah &(#(

    tahun range 1()%& tahun dengan kasus pada pria lebih banyak dari pada "anita.

    ata)rata "aktu masuk ke S adalah lebih dari *(#& jam range 1)%6( jam dari

    onset. ekuren stroke dijumpai hampir pada +03 pasien dan 2rekuensi stroke

    iskemik adalah yang paling sering terjadi.

    4saha preventi2 dan terapi in2ark iskemik yang tepat membutuhkan usaha

    untuk mendeteksi mekanisme timbulnya iskemik pada tiap)tiap individu. -isini

    neurovasular ultrasound memiliki peran penting pada pasien stroke iskemik.

    Transcranial Dopplermerupakan metode non invasive yang epat# aman# akurat

  • 7/25/2019 teori SNH

    2/23

    dan lebih murah dalammengevaluasi sistem vaskular untuk penyebab potensial

    iskemik. 5eskipun begitu# hasil pemeriksaan T- dapat dipengaruhi oleh 2aktor

    hemodinamik seperti panjang dan area potong lintang pembuluh darah 7-#

    perbedaan tekanan pada 7- dan viskositas darah dan 2aktor lainnya seperti usia#

    jenis kelamin#tekanan parsial oksigen dan karbon dioksida# temperatur tubuh# dan

    beberapa perubahan 2isiologis seara signi2ikan.

    +

  • 7/25/2019 teori SNH

    3/23

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Definisi Stroke

    Stroke atau serangan otak adalah sindrom klinis yang a"al timbulnya

    mendadak# progresi2# epat# berupa de2isit neurologis 2okal dan atau global# yang

    berlangsung +* jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian# dan semata)

    mata di sebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik.+

    Stroke non hemoragik dide2inisikan sebagai sekumpulan tanda klinik yang

    berkembang oleh sebab vaskular. 8ejala ini berlangsung +* jam atau lebih pada

    umumnya terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke otak# yang menyebabkan

    aat atau kematian.!

    Stroke non hemoragik sekitar (&3# yang terjadi akibat obstruksi atau

    bekuan di satu atau lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum. 9bstruksi dapat

    disebabkan oleh bekuan trombus yang terbentuk di dalam suatu pembuluh otak

    atau pembuluh atau organ distal. Trombus yang terlepas dapat menjadi embolus.*

    B. Etiologi Stroke

    Stroke non hemoragik bisa terjadi akibat suatu dari dua mekanisme patogenik

    yaitu trombosis serebri atau emboli serebri.&

    Trombosis serebri menunjukkan oklusi trombotik arteri karotis atau

    abangnya# biasanya karena arterosklerosis yang mendasari. 7roses ini sering

    timbul selama tidur dan bisa menyebabkan stroke mendadak dan lengkap. -e2isit

    neurologi bisa timbul progresi2 dalam beberapa jam atau intermiten dalam

    beberapa jam atau hari.&

    Emboli serebri terjadi akibat oklusi arteria karotis atau vetebralis atau

    abangnya oleh trombus atau embolisasi materi lain dari sumber proksimal#

    seperti bi2urkasio arteri karotis atau jantung. Emboli dari bi2urkasio karotis

    biasanya akibat perdarahan ke dalam plak atau ulserasi di atasnya di sertai

    trombus yang tumpang tindih atau pelepasan materi ateromatosa dari plak sendiri.

    !

  • 7/25/2019 teori SNH

    4/23

    Embolisme serebri sering di mulai mendadak# tanpa tanda)tanda disertai nyeri

    kepala berdenyut.&

    C. Klasifikasi Stroke

    Stroke sebagai diagnosis klinis untuk gambaran mani2estasi lesi vaskular

    serebral# dapat di bagi dalam :

    1. Stroke non hemoragik yang menakup6

    a. TIA Transient Ischemic Attack)

    b. Stroke in-evolution

    . Stroke trombotik

    d. Stroke embolik

    e. Stroke akibat komperesi terhadap arteri oleh proses di luar arteri seperti

    tumor# abses# granuloma.

    +. ;erdasarkan subtipe penyebab*

    a. Stroke lakunar

    b. Stroke trombotik pembuluh besar

    . Stroke embolik

    d. Stroke kriptogenik

    D. Faktor risiko

    Ada beberapa 2aktor risiko stroke yang sering teridenti2ikasi pada stroke

    non hemoragik# diantaranya yaitu 2aktor risiko yang tidak dapat di modi2ikasi dan

    yang dapat di modi2ikasi. 7enelitian yang dilakukan ismanto +006 di S4-

    7ro2. -r. 5argono Soekarjo 7ur"okertomengenai gambaran 2aktor)2aktor risiko

    penderita stroke menunjukan 2aktor risiko terbesar adalah hipertensi &$#+*3#

    diikuti dengan diabetes melitus 1%#!13 dan hiperkolesterol (#%$3.$#(

  • 7/25/2019 teori SNH

    5/23

    1!3 berumur di ba"ah *& tahun. 5enurut =iking itar"an +00+# dari

    penelitianya terhadap *& kasus stroke didapatkan yang mengalami stroke non

    hemoragik lebih banyak pada tentan umur *&)6& tahun.

    +. >enis kelamin

    5enurut data dari +( rumah sakit di Indonesia# ternyata bah"a kaum pria

    lebih banyak menderita stroke di banding kaum "anita# sedangkan perbedaan

    angka kematianya masih belum jelas.7enelitian yang di lakukan oleh Indah

    5anutsih 4tami +00+ di S4- =abupaten =udus mengenai gambaran 2aktor)

    2aktor risiko yang terdapat pada penderita stroke menunjukan bah"a jumlah kasus

    terbanyak jenis kelamin laki)laki &(#*3 dari penelitianya terhadap 1%$ pasien

    stroke non hemoragik.

    !. ?eriditer

    8en berperan besar dalam beberapa 2aktor risiko stroke# misalnya

    hipertensi# penyakit jantung# diabetes melitus dan kelainan pembuluh darah# dan

    ri"ayat stroke dalam keluarga# terutama jika dua atau lebih anggota keluarga

    pernah mengalami stroke pada usia kurang dari 6& tahun# meningkatkan risiko

    terkena stroke. 5enurut penelitian Tsong ?ai 'ee di Tai"an pada tahun 1%%$)

    +001 ri"ayat stroke pada keluarga meningkatkan risiko terkena stroke sebesar

    +%#!3.

    *. asa atau etnik

    9rang kulit hitam lebih banyak menderita stroke dari pada kulit putih.

    -ata sementara di Indonesia# suku 7adang lebih banyak menderita dari pada suku

    >a"a khususnya @ogyakarta.%

  • 7/25/2019 teori SNH

    6/23

    ?ipertensimeningkatkan risiko terjadinya stroke sebanyak empat sampai

    enam kali ini sering di sebut the silent killer danmerupakan risiko utama

    terjadinya stroke non hemoragik dan stroke hemoragik. ;erdasarkan =lasi2ikasi

    menurut > $ yang dimaksud dengan tekanan darah tinggai apabila tekanan

    darah lebih tinggi dari 1*0/%0 mm?g# makin tinggi tekanan darah kemungkinan

    stroke makin besar karena mempermudah terjadinya kerusakan pada dinding

    pembuluh darah# sehingga mempermudah terjadinya penyumbatan atau

    perdarahan otak.

    !. 7enyakit jantung

    7enyakit jantung koroner# kelainan katup jantung# in2eksi otot jantung#

    paska oprasi jantung juga memperbesar risiko stroke# yang paling sering

    menyebabkan stroke adalah 2ibrilasi atrium# karena memudahkan terjadinya

    pengumpulan darah di jantung dan dapat lepas hingga menyumbat pembuluh

    darah otak.

    *. -5 -iabetes melitus

    =adar gulakosa dalam darah tinggi dapat mengakibatkan kerusakan

    endotel pembuluh darah yang berlangsung seara progresi2.5enurut penelitian

    Siregar < +00+ di S4- ?aji Adam 5alik 5edan dengan desain case control#

    penderita diabetes melitus mempunyai risiko terkena stroke !#!% kali

    dibandingkan dengan yang tidak menderita diabetes mellitus.

    &.TIA

    5erupakan serangan)serangan de2isit neurologik yang mendadak dan

    singkat akibat iskemik otak 2okal yang enderung membaik dengan keepatan dan

    tingkat penyembuhan ber2ariasi tapi biasanya +* jam.Satu dari seratus orang

    de"asa di perkirakan akan mengalami paling sedikit satu kali TIA seumur hidup

    mereka# jika diobati dengan benar# sekitar 1/10 dari para pasien ini akan

    mengalami stroke dalam !#& bulan setelah serangan pertama# dan sekitar 1/! akan

    terkena stroke dalam lima tahun setelah serangan pertama.

    6. ?iperkolesterol

    'ipid plasma yaitu kolesterol# trigliserida# 2os2olipid# dan asam lemak

    6

  • 7/25/2019 teori SNH

    7/23

    bebas. =olesterol dan trigliserida adalah jenis lipid yang relati2 mempunyai makna

    klinis penting sehubungan dengan aterogenesis. 'ipid tidak larut dalam plasma

    sehingga lipid terikat dengan protein sebagai mekanisme transpor dalam serum#

    ikatan ini menghasilkan empat kelas utama lipuprotein yaitu kilomikron#

    lipoprotein densitas sangat rendah '-'# lipoprotein densitas rendah '-'#

    dan lipoprotein densitas tinggi ?-'. -ari keempat lipo protein '-' yang paling

    tinggi kadar kolesterolnya# '-' paling tinggi kadar trigliseridanya# kadar

    protein tertinggi terdapat pada ?-'. ?iperlipidemia menyatakan peningkatan

    kolesterol dan atau trigliserida serum di atas batas normal# kondisi ini seara

    langsung atau tidak langsung meningkatkan risiko stroke# merusak dinding

    pembuluh darah dan juga menyebabkan penyakit jantung koroner. =adar

    kolesterol total B+00mg/dl# '-' B100mg/dl# ?-' C*0mg/dl# trigliserida

    B1&0mg/dl dan trigliserida B1&0mg/dl akan membentuk plak di dalam pembuluh

    darah baik di jantung maupun di otak. 5enurut -edy =risto2er +010# dari

    penelitianya *! pasien# di dapatkan hiperkolesterolemia !*#%3# hipertrigliserida

    *#$3# ?-' yang rendah &!#&3# dan '-' yang tinggi 6%#(3.

    $. 9besitas

    9besitas berhubungan erat dengan hipertensi# dislipidemia# dan diabetes

    melitus. 7revalensinya meningkat dengan bertambahnya umur. 9besitas

    merupakan predisposisi penyakit jantung koroner dan stroke. 5engukur adanya

    obesitas dengan ara menari body mass index ;5I yaitu berat badan dalam

    kilogram dibagi tinggi badan dalam meter dikuadratkan. ormal ;5I antara

    1(#&0)+*#%% kg/m+# overeight ;5I antara +&)+%#%% kg/m+ selebihnya adalah

    obesitas.

    (. 5erokok

    5erokok meningkatkan risiko terjadinya stroke hampir dua kali lipat# dan

    perokok pasi2 berisiko terkena stroke 1#+ kali lebih besar. ikotin dan

    karbondioksida yang ada pada rokok menyebabkan kelainan pada dinding

    pembuluh darah# di samping itu juga mempengaruhi komposisi darah sehingga

    mempermudah terjadinya proses gumpalan darah.;erdasarkan penelitian Siregar

    < +00+ di S4- ?aji Adam 5alik 5edan kebiasaan merokok meningkatkan

    $

  • 7/25/2019 teori SNH

    8/23

    risiko terkena stroke sebesar empat kali.

    E. Patofisiologi

    9tak terdiri dari sel)sel otak yang disebut neuron# sel)sel penunjang yang

    dikenal sebagai sel glia!airanserebrospinal# dan pembuluh darah. Semua orang

    memiliki jumlah neuron yang sama sekitar 100 miliar# tetapi koneksi di antara

    berbagi neuron berbeda)beda. 7ada orang de"asa# otak membentuk hanya sekitar

    +3 1+00)1*00 gram dari berat tubuh total# tetapi mengkonsumsi sekitar +03

    oksigen dan &03 glukosa yang ada di dalam darah arterial. -alam jumlah normal

    darah yang mengalir ke otak sebanyak &0)60ml per 100 gram jaringan otak per

    menit. >umlah darah yang diperlukan untuk seluruh otak adalah $00)(*0

    ml/menit# dari jumlah darah itu di salurkan melalui arteri karotis interna yang

    terdiri dari arteri karotis dekstra dan sinistra# yang menyalurkan darah ke bagian

    depan otak disebut sebagai sirkulasi arteriserebrum anterior# yang kedua adalah

    vertebrobasiler# yang memasok darah ke bagian belakang otak disebut sebagai

    sirkulasi arteriserebrum posterior# selanjutnya sirkulasi arteriserebrum anterior

    bertemu dengan sirkulasi arteri serebrum posterior membentuk suatu sirkulus

    "illisi.6

    8angguan pasokan darah otak dapat terjadi dimana saja di dalam arteri)

    arteri yang membentuk sirkulus illisi serta abang)abangnya. Seara umum#

    apabila aliran darah ke jaringan otak terputus 1& sampai +0 menit# akan terjadi

    in2ark atau kematian jaringan. 7erlu di ingat bah"a oklusi di suatu arteri tidak

    selalu menyebabkan in2ark di daerah otak yang di perdarahi oleh arteri tersebut

    dikarenakan masih terdapat sirkulasi kolateral yang memadai ke daerah

    tersebut.7roses patologik yang sering mendasari dari berbagi proses yang terjadi

    di dalam pembuluh darah yang memperdarhai otak diantaranya dapat berupa :11

    #. =eadaan penyakit pada pembuluh darah itu sendiri# seperti pada

    aterosklerosis dan thrombosis.

    $. ;erkurangnya per2usi akibat gangguan status aliran darah# misalnya

    syok atau hiperviskositas darah.

    %.8angguan aliran darah akibat bekuan atau embolus in2eksi yang berasal

    dari jantung atau pembuluh ekstrakranium.

    (

  • 7/25/2019 teori SNH

    9/23

    -ari gangguan pasokan darah yang ada di otak tersebut dapat menjadikan

    terjadinya kelainian)kelainan neurologi tergantung bagian otak mana yang tidak

    mendapat suplai darah# yang diantaranya dapat terjani kelainan di system motorik#

    sensorik# 2ungsi luhur# yang lebih jelasnya tergantung sara2 bagian mana yang

    terkena.

    F. Geala klinis

    8ejala stroke non hemoragik yang timbul akibat gangguan peredaran

    darah diotak bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan

    lokasi tempat gangguan peredaran darah terjadi# kesadaran biasanya tidak

    mengalami penurunan# menurut penelitian usdi 'amsudi pada tahun 1%(%)1%%1

    stroke non hemoragik tidak terdapat hubungan dengan terjadinya penurunan

    kesadaran# kesadaran seseorang dapat di nilai dengan menggunakan skala koma

    8lasgo" yaitu :10

    Tabel +.1. Skala koma 8lasgo".+

    B!ka "ata #E$ %es&on "otorik #'$ %es&on (er)al #*$

    1. Tidak ada respons 1. Tidak ada gerakan 1. Tidak ada suara

    +. espons dengan

    rangsangan nyeri

    +. Ekstensi abnormal +. 5engerang

    !. ;uka mata dengan

    perintah

    *.

  • 7/25/2019 teori SNH

    10/23

    . Sadar penuh# atenti2 dan orientati2 8S D 1&

    8angguan yang biasanya terjadi yaitu gangguan mototik hemiparese#

    sensorik anestesia! hiperestesia! parastesia&geringgingan# gerakan yang

    anggung serta simpang siur# gangguan nervuskranial# sara2 otonom gangguan

    miksi! de'eksi! salvias# 2ungsi luhur bahasa# orientasi# memori# emosi yang

    merupakan si2at khas manusia# dan gangguan koordinasi sidrom serebelar :$

    1.Disekuilibriumyaitu keseimbangan tubuh yang terganggu yang terlihat

    seseorang akan jatuh ke depan# samping atau belakang se"aktu berdiri

    +. Diskoordinasi muskular yang diantaranya# asinergia! dismetria dan

    seterusnya. Asinergia ialah kesimpangsiuran kontraksi otot)otot dalam

    me"ujudkan suatu orak gerakan. Dekomposisi gerakan atau gangguan

    lokomotorik dimana dalam suatu gerakan urutan kontraksi otot)otot baik

    seara volunter atau re2lektorik tidak dilaksanakan lagi.Disdiadokokinesis

    tidak biasa gerak epat yang arahnya berla"anan ontohnya pronasi dan

    supinasi.Dismetria!terganggunya memulai dan menghentikan gerakan.

    !. Tremor gemetar# bisa dia"al gerakan dan bisa juga di akhir gerakan

    *. Ataksiaberjalan dimana kedua tungkai melangkah seara simpangsiur

    dan kedua kaki ditelapakkanya seara aak)aakan.Ataksia seluruh badan

    dalam hal ini badan yang tidak bersandar tidak dapat memelihara sikap

    yang mantap sehingga bergoyang)goyang.

    Ner(!s kranial F!ngsi Pene"!an klinis

    +engan lesi

    I( l'aktorius 7eniuman Anosmia hilangnya daya

    penghidu

    II( ptikus 7englihatan Amaurosis

    III( kulomotorius 8erak mata kontriksi

    pupil akomodasi

    Diplopia *penglihatan

    kembar)! ptosis+

    midriasis+hilangnya

    akomodasi

    10

  • 7/25/2019 teori SNH

    11/23

    I,( Troklearis 8erak mata -iplopia

    ,( Trigeminus Sensasi umum "ajah#

    kulit kepala# dan gigi

    gerak mengunyah

    Fmati rasaF pada "ajah

    kelemahan otot rahang

    ,I( Abdusen 8erak mata Diplopia

    ,II( asialis 7engeapan sensasi

    umum pada platum dan

    telinga luar sekresi

    kelenjar lakrimalis#

    submandibula dan

    sublingual ekspresi "ajah

    ?ilangnya kemampuan

    mengeap pada dua

    pertiga anterior lidah

    mulut kering hilangnya

    lakrimasi paralisis otot

    "ajah

    ,III( ,estibulokoklearis 7endengaran

    keseimbangan

    Tuli tinitus*berdenging

    terus menerus)+

    vertigo+nitagmus

    I( /loso'aringeus 7engeapan sensasi

    umum pada 2aring dan

    telinga mengangkat

    palatum sekresi kelenjar

    parotis

    ?ilangnya daya

    pengeapan pada

    sepertiga posterior lidah

    anestesi pada 2arings

    mulut kering sebagian

    ( ,agus 7engeapan sensasi

    umum pada 2arings# laring

    dan telinga menelan

    2onasi parasimpatis untukjantung dan visera

    abdomen

    Dis'agiagangguan

    menelan suara parau

    paralisis palatum

    I( Asesorius Spinal

  • 7/25/2019 teori SNH

    12/23

    8ejala klinis tersering yang terjadi yaitu hemipareseyang dimana 7endeita

    stroke non hemoragik yang mengalami in2rak bagian hemis2er otak kiri akan

    mengakibatkan terjadinya kelumpuhan pada sebalah kanan# dan begitu pula

    sebaliknya dan sebagian juga terjadi 0emiparese dupleks! pendeita stroke non

    hemoragik yang mengalami hemiparesesi dupleksakan mengakibatkan terjadinya

    kelemahan pada kedua bagian tubuh sekaligus bahkan dapat sampai

    mengakibatkan kelumpuhan.11

    G. Pe"eriksaan fisik

    Tujuan pemeriksaan 2isik adalah untuk mendeteksi penyebab stroke

    ekstrakranial# memisahkan stroke dengan kelainan lain yang menyerupai stroke#

    dan menentukan beratnya de2isit neurologi yang dialami#pemeriksaan neurologik

    terdiri dari penilaian hal)hal berikut ini :1+

    1. Status mental

    a. Tingkat kesadaran

    b. ;iara

    . 9rientasi

    d. 7engetahuan kejadian)kejadian mutakhir

    e. 7ertimbangan

    2. Abstraksi

    g. =osakata

    h. espons emosional

    i. -aya ingat

    j. ;erhitung

    k. 7engenalan benda

    l. 7raksis integrasi aktivitas motorik.

    +. ervus kranial

    a. Nervus ol'aktorius diperiksa tajamnya peniuman dengan satu lubang

    1+

  • 7/25/2019 teori SNH

    13/23

    hidung pasien ditutup# sementara bahan peniuman diletakan pada lubang

    hidung kemudian di suruh membedakan bau.

    b. Nervus optikus yang diperikasa adalah ketajaman penglihatan dan

    pemeriksaan o2talmoskopi.

    . Nervus okulomotorius yang diperiksa adalah re2lek pupil dan

    akomodasi.

    d. Nervus troklearis dengan ara melihat pergerakan bola mata keatas#

    ba"ah# kiri# kanan# lateral# diagonal.

    e. Nervus trigeminusdengan ara melakukan pemeriksaan re2lek kornea

    dengan menempelkan benang tipis ke kornea yang normalnya pasien akan

    menutup mata# 7emeriksaan abang sensoris pasa bagian pipi#

    pemeriksaan abang motorik pada pipi.

    2.Nervus abdusen dengan ara pasien di suruh menggerakan sisi mata ke

    samping kiri dan kanan.

    g.Nervus 'asialisdi dapatkan hilangnya kemampuan mengeap pada dua

    pertiga anterior lidah# mulut kering# paralisis otot "ajah.

    h. Nervus vestibulokoklearis yang di periksa adalah pendengaran#

    keseimbangan# dan pengetahuan tentang posisi tubuh.

    i. Nervus gloso'aringeus di periksa daya pengeapan pada sepertiga

    posterior lidah anestesi pada 2arings mulut kering sebagian.

    j.Nervus vagus dengan ara memeriksa ara menelan.

    k. Nervus asesorius dengan ara memeriksa kekuatan pada muskulus

    sternokleudomastoideus# pasien di suruh memutar kepala sesuai tahanan

    yang di berikan si pemeriksa.

    l.Nervus hipoglosusbisa dengan melihat kekuatan lidah# lidah di julurkan

    ke luar jika ada kelainan maka lidah akan membelok ke sisi lesi.

    !.

  • 7/25/2019 teori SNH

    14/23

    yang dibatasi oleh gravitasi# !: gerakan mela"an gravitasi# *: gerakan

    mela"an gravitasi dengan sedikit tahanan# &: gerakan mela"an gravitasi

    dengan tahanan penuh normal.

    . Tonus otot dengan membandingkan gerakan pasi2 pada otot itu

    bandingkan dengan sisi yang lain# lesi neuron motorik atas terjadi

    peningkatan tonus tetapi sebaliknya lesi pada neuron motorik ba"ah

    menyebabkan penurunan tonus otot.

    *. e2lek

    Ada dua jenis re2lek yang di periksa yaitu re2lek renggang# atau

    tendo pro2unda# dan re2leksuper'isial. e2lek renggang diantaranya yaitu

    re2lek biseps! brakioradialis! triseps! patela dan achiles bisa dinilai

    berdasarkan sekala 0)*H yaitu 0: tak ada respon# 1H: berkurang# +H:

    normal# !H: meningkat# *H: hiperakti2. >ika re2lek hiperakti2 merupakan

    iri penyakit traktus ekstrapiramidalis# kelainan elektrolit# hipertiroidisme

    dan kelainan metabolik# sedangkan jika re2lek berkurangnya re2lek

    merupakan iri kelainan sel kornu anterior dan miopati. e2lek super2isial

    yang abnormal yaitu re2lek babinski# re2lek chaddock! re2lek openheim.

    e2lek babinski untuk menguji radiks sara2 pada lumbal lima sampai

    sarum dua# dengan menggores bagian telapak kaki bagian lateral dari

    tumit ke arah pangkal jari)jari kaki melengkung ke medial# maka akan

    terjadi dorsi2leksi ibu jari kakai dengan penyebaran jari)jari lainya. e2lek

    chaddockakan terjadi dorso2leksi ketika sisi lateral kaki di gores. e2lek

    openheim dengan penekanan tulang kering yang akan menyebabkan

    dorso2eksi ibu jari kaki.

    &.

  • 7/25/2019 teori SNH

    15/23

    a. Tes jari ke hidung jika terjadi gangguan di serebelum maka akan

    mele"ati sasaran seara terus menerus dan kadang di sertai tremor.

    b. Tes tumit kelutut# pasien di suruh menggeserkan tumit suatu ekstremitas

    ba"ah menuruni tulang kering ekstremitas ba"ah lainya dengan dimulai

    dari lutut# dalam keadaan penyakit serebelum tumitnya bergoyang)goyang

    dari sisi ke sisi.

    . 8erakan yang berganti)ganti dengan epat.

    d. Tes2omberg dengan ara menyuruh pasien berdiri di depan pemeriksa#

    dengan kaki di rapatkan sehingga kedua tumit dan jari)jari kaki saling

    bersentuhan tes ini positi2 jika pasien mulai bergoyang)goyang dan harus

    memindahkan kakinya untuk keseimbangan.

    e. 8aya berjalan. 0emiplegi enderung menyeret kakinya. parkinson

    enderung berjalan dengan langkah pendek# diseret# kepala membungkuk

    dengan punggung membungkuk dan tergesa)gesa. Ataksia serebelum

    berjalan dengan langkah kaki berdasar lebar# kedua kakinya sangat jauh

    terpisah ketika berjalan.oot dropdengan gaya berjalan seperti menampar

    yang khas.Ataksia sensorisyaitu berjalan dengan langkah)langkah yang

    tinggi.

    H. Pe"eriksaan la)oratori!" +an teknik &en,itraan

    7emeriksaan laboratorium standar biasanya di gunakan untuk menentukan

    etiologi yang menakup urinalisis# darah lengkap# kimia darah# dan serologi.

    7emeriksaan yang sering dilakukan untuk menentukan etiologi yaitu pemeriksaan

    kadar gula darah# dan pemeriksaan lipid untuk melihat 2aktor risiko

    dyslipidemia.

    7emeriksaan lain yang dapat di lakukan adalah dengan menggunakan

    teknik penitraan diantaranya yaitu :1!

    #. 3T scan

    4ntuk mendeteksi perdarahan intra kranium# tapi kurang peka untuk

    mendeteksi stroke non hemoragik ringan# terutama pada tahap paling a"al. 3T

    scandapat memberi hasil tidak memperlihatkan adanya kerusakan hingga separuh

    1&

  • 7/25/2019 teori SNH

    16/23

    dari semua kasus stroke non hemoragik.

    $. 5I magnetic resonance imaging

    'ebih sensiti2 dibandingkan dg 3T scan dalam mendeteksi stroke non

    hemoragik rigan# bahkan pada stadium dini# meskipun tidak pada setiap kasus.

    Alat ini kurang peka dibandingkan dengan 3T scandalam mendeteksi perdarahan

    intrakranium ringan.

    %. 4ltrasonogra'i dan 5A magnetic resonance angiography

    7emindaian arteri karotis dilakukan dengan ultrasonogra2i menggunakan

    gelombang suara untuk meniptakan itra# 5A digunakan untuk menari

    kemungkinan penyempitan arteri atau bekuan di arteri utama# 5A khususnya

    berman2aat untuk mengidenti2ikasi aneurisma intrakranium dan mal2ormasi

    pembuluh darah otak.

    5. Angiogra'i otak

    5erupakan penyuntikan suatu bahan yang tampak dalam itra sinar) ke

    dalam arteri)arteri otak. 7emotretan dengan sinar) kemudian dapat

    memperlihatkan pembuluh)pembuluh darah di leher dan kepala.

    I. Penatalaksanaan Stroke

    Jaktu merupakan hal terpenting dalam penatalaksanaan stroke non

    hemoragik yang di perlukan pengobatan sedini mungkin# karena jeda terapi dari

    stroke hanya !)6 jam. 7enatalaksanaan yang epat# tepat dan ermat memegang

    peranan besar dalam menentukan hasil akhir pengobatan.+

    1. 7rinsip penatalaksanaan stroke non hemoragik

    a. 5emulihkan iskemik akut yang sedang berlangsung !)6 jam pertama

    menggunakan trombolisis dengan rt)7A recombinan tissue-plasminogen

    activator. Ini hanya boleh di berikan dengan "aktu onset C! jam dan hasil

    3T scan normal# tetapi obat ini sangat mahal dan hanya dapat di lakukan

    di rumah sakit yang 2asilitasnya lengkap.

    b. 5enegah perburukan neurologis dengan jeda "aktu sampai $+ jam

    yang diantaranya yaitu :

    1. Edema yang progresi2 dan pembengkakan akibat in2ark. Terapi dengan manitol

    16

  • 7/25/2019 teori SNH

    17/23

    dan hindari airan hipotonik.

    +. 6kstensi teritori in2ark# terapinya dengan heparin yang dapat menegah

    trombosis yang progresi2 dan optimalisasi volume dan tekanan darah yang dapat

    menyerupai kegagalan per2usi.

    !. =onversi hemoragis# msalah ini dapat di lihat dari 3T scan# tiga 2aktor utama

    adalah usia lanjut# ukuran in2ark yang besar# dan hipertensi akut# ini tak boleh di

    beri antikoagulan selama *!)$+ jam pertama# bila ada hipertensi beri obat

    antihipertensi.

    . 5enegah stroke berulang dini dalam !0 hari sejak onset gejala stroke

    terapi dengan heparin.

    +. 7rotokol penatalaksanaan stroke non hemoragik akut

    a. 7ertimbangan rt)7A intravena 0#% mg/kg;; dosis maksimum %0 mg

    103 di berikan bolus intravena sisanya diberikan per drip dalam "akti 1

    jam jika onset di pastikan C! jam dan hasil 3T scantidak memperlihatkan

    in2rak yang luas.

    b. 7emantauan irama jantung untuk pasien dengan aritmia jantung atau

    iskemia miokard# bila terdapat 2ibrilasi atrium respons epat maka dapat

    diberikan digoksin 0#1+&)0#& mg intravena atau verapamil &)10 mg

    intravena atau amiodaron +00 mg drips dalam 1+ jam.

    . Tekanan darah tidak boleh epat)epat diturunkan sebab dapat

    memperluas in2rak dan perburukan neurologis. 7edoman penatalaksanaan

    hipertensi bila terdapat salah satu hal berikut :

    1. ?ipertensi diobati jika terdapat kega"at daruratan hipertensi neurologis

    seperti# iskemia miokard akut# edema paru kardiogenik# hipertensi maligna

    retinopati# ne2ropati hipertensi2# diseksi aorta.

    +. ?ipertensi diobati jika tekanan darah sangat tinggi pada tiga kali pengukuran

    selang 1& menit dimana sistolik B++0 mm?g# diastolik B1+0 mm?g# tekanan

    arteri rata)rata B1*0 mm?g.

    !. 7asien adalah kandidat trombolisis intravena dengan rt)7A dimana tekanan

    darah sistolik B1(0 mm?g dan diastolik B110 mm?g.

    -engan obat)obat antihipertensi labetalol# AE# ni2edipin. i2edi2in sublingual

    1$

  • 7/25/2019 teori SNH

    18/23

    harus dipantau ketat setiap 1& menit karena penurunan darahnya sangat drastis.

    7engobatan lain jika tekanan darah masih sulit di turunkan maka harus diberikan

    nitroprusid intravena# &0 mg/+&0 ml dekstrosa &3 dalam air +00 mg/ml dengan

    keepatan ! ml/jam 10 mg/menit dan dititrasi sampai tekanan darah yang di

    inginkan. Alternati2 lain dapat diberikan nitrogliserin drip 10)+0 mg/menit# bila di

    jumpai tekanan darah yang rendah pada stroke maka harus di naikkan dengan

    dopamin atau debutamin drips.

    d. 7ertimbangkan observasi di unit ra"at intensi2 pada pasien dengan

    tanda klinis atau radiologis adanya in2rak yang masi2# kesadaran menurun#

    gangguan perna2asan atau stroke dalam evolusi.

    e. 7ertimbangkan konsul ke bedah sara2 untuk in2rak yang luas.

    2. 7ertimbangkan sken resonasi magnetik pada pasien dengan stroke

    vetebrobasiler atau sirkulasi posterior atau in2rak yang tidak nyata pada

    3T scan.

    g. 7ertimbangkan pemberian heparin intravena di mulai dosis (00

    unit/jam# +0.000 unit dalam &00 ml salin normal dengan keepatan +0

    ml/jam# sampai masa tromboplastin parsial mendekati 1#& kontrol pada

    kondisi :

    1. =emungkinan besar stroke kardioemboli

    +. TIA atau in2rak karena stenosis arteri karotis

    !. Stroke dalam evolusi

    *. -iseksi arteri

    &. Trombosis sinus dura

    ?eparin merupakan kontraindikasi relati2 pada in2rak yang luas. 7asien

    stroke non hemoragik dengan in2rak miokard baru# 2ibrilasi atrium# penyakit katup

    jantung atau trombus intrakardiak harus diberikan antikoagulan oral "ar2arin

    sampai minimal satu tahun.

    7era"atan umum untuk mempertahankan kenyamanan dan jalan na2as

    yang adekuat sangatlah penting. 7astikan pasien bisa menelan dengan aman dan

    jaga pasien agar tetap mendapat hidrasi dan nutrisi. 5enelan harus di nilai

    perhatikan saat pasien menoba untuk minum# dan jika terdapat kesulitan airan

    1(

  • 7/25/2019 teori SNH

    19/23

    harus di berikan melalui selang lambung atau intravena. ;eberapa obat telah

    terbukti berman2aat untuk pengobatan penyakit serebrovaskular# obat)obatan ini

    dapat dikelompokkan atas tiga kelompok yaitu obat antikoagulansia# penghambat

    trombosit dan trombolitika.1!

    1. Antikoagulansia adalah Gat yang dapat menegah pembekuan darah dan di

    gunakan pada keadaan dimana terdapat keenderungan darah untuk membeku.

    9bat yang termasuk golongan ini yaitu heparin dan kumarin.

    +. 7enghambat trombosit adalah obat yang dapat menghambat agregasi trombosit

    sehingga menyebabkan terhambatnya pembentukan trombus yang terutama sering

    ditemukan pada sistem arteri. 9bat yang termasuk golongan ini adalah aspirin#

    dipiridamol# tiklopidin# idobu2en# epoprostenol# lopidogrel.

    !. Trombolitika juga disebut 'imbrinolitika berkhasiat melarutkan trombus

    diberikan ! jam setelah in2ark otak# jika lebih dari itu dapat menyebabkan

    perdarahan otak# obat yang termasuk golongan ini adalah streptokinase# alteplase#

    urokinase# dan reteplase.

    7engobatan juga di tujukan untuk penegahan dan pengobatan komplikasi

    yang munul sesuai kebutuhan. Sebagian besar pasien stroke perlu melakukan

    pengontrolan perkembangn kesehatan di rumah sakit kembali# di samping

    melakukan pemulihan dan rehabilitasi sendiri di rumah dengan bantuan anggota

    keluarga dan ahli terapi. 7enelitian yang dilakukan Sri Andriani +00( terhadap

    +(1 pasien stroke di umah Sakit ?aji 5edan di dapatkan 603 berobat jalan#

    +!#(3 meninggal dan sisanya pulang atas permintaan sendiri.

    J. Ko"&likasi Stroke

    =ebanyakan morbiditas dan mortilitas stroke berkaitan dengan komplikasi

    non neurologis yang dapat di minimalkan dengan pera"atan umum# komplikasi)

    komplikasi tersebut yaitu :

    1. -emam# yang dapat mengeksaserbasi edera otak iskemik dan harus di obati

    seara agresi2 dengan antipiretik atau kompres dingin. 7enyebab demam biasanya

    adalah pneumonia aspirasi# kultur darah dan urin kemudian beri antibiotik

    intravena sesuai hasil kultur.

    1%

  • 7/25/2019 teori SNH

    20/23

    +. =ekurangan nutrisi# bila pasien sadar dan tidak memiliki risiko aspirasi maka

    dapat dilakukan pemberian makanan seara oral# tetapi jika pasien tidak sadar atau

    memiliki risiko aspirasi beri makanan seara enteral melalui pipa nasoduodenal

    ukuran keil dalam +* jam pertama setelah onset stroke.

    !. 0ipovolemia# dapat di koreksi dengan kristaloid isotonis. airan hipotonis

    dekstrosa &3 dalam air# larutan al 0#*& 3 dapat memperberat edema serebri

    dan harus di hindari.

    *.0iperglikemidan hipoglikemi# ini dapat lakukan terapi setiap 6 jam selama !)&

    hari sejak onset stoke :

    a. C &0 mg/dl : dekstrosa *03 &0 ml bolus intravena

    b. &0)100 mg/dl : dekstrosa & 3 dalam al 0#% 3# &00 ml dalam 6 jam

    . 100)+00 mg/dl : pengobatan )# al 0#% 3 atau inger laktat

    d. +00)+&0 mg/dl : insulin * unit intravena

    e. +&0)!00 mg/dl : insulin ( unit intravena

    2. !00)!&0 mg/dl : insulin 1+ unit intravena

    g. !&0)*00 mg/dl : insulin 16 unit intravena

    h. B *00 mg/dl : insulin +0 unit intravena

    &.Atelektasisparu# dapat di egah dengan 2isioterapi dada setiap * jam

    6. Dekubitus# diegah dengan perubahan posisi tubuh setiap + jam# kontraktur

    dilakukan latihan gerakan sendi anggota badan seara pasi2 * kali sehari#

    pemendekan tendo achiles di lakukan splin tumit untuk mempertahankan

    pergelangan kaki dalam posisi dorso'leksi.

    $. -e2isit sensorik# kogniti2# memori# bahasa# emosi serta visuospasialharus di

    lakukan neurorestorasidini.

    (. Trombosis vena dalam# di egah dengan pemberian heparin &000 unit atau

    2raksiparin 0#! setiap 1+ jam selama &)10 hari.

    %. In2eksi vesika# pembentukan batu# gangguan s'ingter vesika biasanya di

    karenakan pemasangan kateter urin menetap# latihan vesika harus segera di

    lakukan sedini mungkin bila pasien sudah sadar.

    K. Pen,ega-an Stroke

    +0

  • 7/25/2019 teori SNH

    21/23

    7enegahan primer dapat dilakukan dengan menghindari rokok# stres

    mental# alkohol# kegemukan# konsumsi garam berlebih# obat)obat golongan

    am2etamin# kokain dan sejenisnya. 5engurangi kolesterol dan lemak dalam

    makanan. 5enggendaliakan hipertensi# diabetes melitus# penyakit jantung#

    penyakit vaskular aterosklerotik lainya. 7erbanyak konsumsi giGi seimbang dan

    olahraga teratur.+

    7enegahan skunder dengan ara memodi2ikasi gaya hidup yang berisiko

    seperti hipertensi dengan diet dan obat antihipertensi# diabetes melitus dengan diet

    dan obat hipoglikemik oral atau insulin# penyakit jantung dengan antikoagulan

    oral# dislipidemia dengan diet rendah lemak dan obat antidislipidemia# berhenti

    merokok# hindari kegemukan dan kurang gerak.

    L. Prognosis Stroke

    7rognosis stroke dipengaruhi oleh si2at dan tingkat keparahan de2isit

    neurologis yang dihasilkan. usia pasien# penyebab stroke# gangguan medis yang

    terjadi bersamaan juga mempengaruhi prognosis. Seara keseluruhan# kurang dari

    (03 pasien dengan stroke bertahan selama paling sedikit 1 bulan# dan didapatkan

    tingkat kelangsungan hidup dalam 10 tahun sekitar !&3. pasien yang selamat dari

    periode akut# sekitar satu setengah samapai dua pertiga kembali 2ungsi

    independen# sementara sekitar 1&3 memerlukan pera"atan institusional. -i

    Indonesia# diperkirakan setiap tahun terjadi &00.000 penduduk terkena serangan

    stroke# dan sekitar +&3 atau 1+&.000 orang meninggal dan sisanya mengalami

    aat ringan atau berat. Sebanyak +(#&3 penderita stroke meninggal dunia#

    sisanya menderita kelumpuhan sebagian maupun total. ?anya 1&3 saja yang

    dapat sembuh total dari serangan stroke dan keaatan.1*

    +1

  • 7/25/2019 teori SNH

    22/23

    BAB III

    KESI'PULAN

    A. Kesi"&!lan

    Stroke masih merupakan suatu perhatian mayoritas dalam kesehatan

    masyarakat. Stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung

    dan kanker dan juga mengakibatkan disabilitas jangka panjang. -i Indonesia#

    penelitian berskala ukup besar pernah dilakukan oleh ASA ASEA

    Neurological Association di +( umah Sakit S seluruh Indonesia. Studi

    epidemiologi stroke ini bertujuan untuk melihat pro2ile klinis stroke dimana dari

    +06& pasien stroke akut# dijumpai rata)rata usia adalah &(#( tahun range 1()%&

    tahun dengan kasus pada pria lebih banyak dari pada "anita. ata)rata "aktu

    masuk ke S adalah lebih dari *(#& jam range 1)%6( jam dari onset. ekuren

    stroke dijumpai hampir pada +03 pasien dan 2rekuensi stroke iskemik adalah

    yang paling sering terjadi.

    Stroke non hemoragik dide2inisikan sebagai sekumpulan tanda klinik yang

    berkembang oleh sebab vaskular. 8ejala ini berlangsung +* jam atau lebih pada

    umumnya terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke otak# yang menyebabkan

    aat atau kematian.

    Stroke non hemoragik sekitar (&3# yang terjadi akibat obstruksi atau

    bekuan di satu atau lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum. 9bstruksi dapat

    disebabkan oleh bekuan trombus yang terbentuk di dalam suatu pembuluh otak

    atau pembuluh atau organ distal. Trombus yang terlepas dapat menjadi embolus.

    7rognosis stroke dipengaruhi oleh si2at dan tingkat keparahan de2isit

    neurologis yang dihasilkan. usia pasien# penyebab stroke# gangguan medis yang

    terjadi bersamaan juga mempengaruhi prognosis. Seara keseluruhan# kurang dari

    (03 pasien dengan stroke bertahan selama paling sedikit 1 bulan# dan didapatkan

    tingkat kelangsungan hidup dalam 10 tahun sekitar !&3. pasien yang selamat dari

    periode akut# sekitar satu setengah samapai dua pertiga kembali 2ungsi

    independen# sementara sekitar 1&3 memerlukan pera"atan institusional.

    ++

  • 7/25/2019 teori SNH

    23/23

    DAFTA% PUSTAKA

    1. 5ansjoer A# Suprohaita# Jardhani JI# Setio"ulan J. 7apita Selekta

    7edokteran 74I 8ilid $. 5edia Aesulapius. >akarta. +000: 1$)(.

    +. Jidjaja A. 49i Diagnostik 1emeriksaan 7adar D-dimer 1lasma 1ada

    Diagnosis Stroke Iskemik.4-I7. Semarang. +010. ++2ebruari +01&

    !. 7rie SA K Jilson '5.1ato'isiologi. 7onsep 7linis 1roses-1roses 1enyakit

    9ilid $.E8. >akarta. +006: 1110)1%.

    *. Sabiston.:uku A9ar :edah :agian $. E8. >akarta. 1%%*.hal:&$%)(0.

    &. 5ardjono 5 K Sidharta 7. Neurologi 7linis Dasar. 7enerbit -ian akyat.

    >akarta. +010: +%0)%1.

    6. ismanto. /ambaran aktor-aktor 2isiko 1enderita Stroke Di Instalasi

    2aat 8alan 2sud 1ro'. Dr. ;argono Soekar9o 1urokerto Tahun

    $