the icu without walls ews

8/15/2019 The ICU Without Walls Ews

1/38

The ICU without walls

concept

EWS

Hendri pangestu

Konsep ICU Tanpa Batas


2/38

p g

Pasien ruangan Operasi

Kembali ke ruanganResiko operasi kecil dan klinis pasien tidak bermasalah

Kembali keruangan dan bermasalah di ruanganKarena tindakan op dan pasien resiko tinggi

Dibentuk ICU untukpasien2 yang akandioperasi dengan resikoyang menjadi turun

keadaan umumnya postoperasi

Berkembang pasien BEDAH dan NON BEDAH


3/38

Pasien postoperasi

(Critical Care Medicine)

pengawasan ketat

epidemi polio diDenmark

ICU di lambangkandgn tersedianya

ventilator!li beda! punsemakin berani

melakukanprosedur2 atau

pembeda!an yangberesiko tinggi

"#eda! vaskuler$ jantung$

transplant$ dll%

namun pasien2 nonbedah pun (medical)menjadi fokus, sepertiinfeksi berat, syok,luka bakar berat dll.

jenis2 kasusnyasangat spesi&k dan

komple'$

pemantauan makinketat$ maka ICUsemakin

dikembangkanselain (e)uipment

and tools* juga

*man power *nya


4/38

(Critical Care Medicine)

the ICU patients or the mostpart ha!e come through the"#$%& and ward

t!n 2++, dideklarasikan di Eropaapa yg disebut (ICU-it!out -alls*. Dengan

konsep yaitu “actually,many ICU patientsoutside the ICU”

Pedoman Resusitasi Internasionalyaitu guideline CPR(Cardiopulmonary Resuscitation)yang di publikasi tahun 2005dimana pada rantai pertamathechain of survivaldisebutkan

preventioncardiac arrest (CA).Diketahui bahwa CA bisa terjadi diluar RS(out-of-hospital cardiacarrest = OHCA)atau di dalamRS(in-hospital cardiac arrest =IHCA).


5/38

Improvement) implementasi EWS yaitusystem/') "MT (emergenc

medical team*phsician lead)$sistim ini biasa dianutole! 0S institusipendidikan dimanaadanya peserta1ello-s!ip sebagaiteam yang akanmenja-ab panggilandari luar ICU. dan+) RRT (Rapid

Response Team) *nurse lead)$ biasanyadi anut di 0S s-astaatau 0S tanpa1ello-s!ip dimana

nurse sebagai 1rontliner mengenali kondisi

onsepilmukedokteran

sakit kritis"ICU%berkembangmakin maju.Pada

umumnyapasien pasienyg masuk ICU3+4 pasiendari ruangan2+4 dari I5Ddan6+4 dll darikamar operasidan unit2 laindalam 0S$


6/38

nalisa$ beberapa pasien ICU kasus yang (preventable*. pasienmengalami delayed re7ognitiondelayed treatment

kibatnya terjadi in,hospital cardiac arrest(IHC-). Dan dari data 8 update 2+6292+6:menunjukkan survival rate pada I8C lebi!renda! daripada out,o,hospital cardiacarrest (.HC-).

I8C sekunder dari proses non9jantungseperti septic shock$ pneumonia berat$trauma perdarahan$ intoksikasi dll&Etiology perbedaan dalampenatalaksanaanya$ 7onto! C karena

!ipoksia adala! memberikan terapi oksigenatau menguasai jalan na1as darurat. taupada !ipotensi krn septi7 s!o7k atauperdara!an butu! vasopressor atautrans1usi dara!$berbeda dengan O8C


7/38

para a!li "a!li jantung dan nestesi dan Intensivist% di merikadan Eropa menyimpulkan selama ini per!atian mereka tidakproporsional mengenai pen7ega!an 7ardia7 arrest.

;rilyunan dolar amerika

upaya2 pen7ega!anakan .HC- dalam bentuk upaya agresi1 seperti upaya primaryPCI dengan sop!isti7ate tools and Stent$ menemukan obat2baru antikolesterol$ anti!ipertensi dll


8/38

onsepnya adala! =early re7ognition and early treatment=. Earlyre7ognition adala! &rst response ole! bystander atau petugasmedis di dalam 0S se-aktu menemukan gejala dan tanda akansakit kritis pada pasien2 yg di ra-at di 0S

memenu!i kriteria ygsd! dibuat ole!masing2 0S makapetugas medis tsbmelakukan (7allingICU* ""MT or "/0)

&ring the ICUke

luar ICU$ danmerupakan 7ikalbakalberkembangnyakonsep =ICU -it!out

-alls=


9/38

I5D>

Poliklinik ICU

#angsal

Pulang

Pinda! 0S

?okus (Patien sa1ety*

amar OperasI

0ujukan


10/38

Jika di umumkan atau alaram di

aktifkan (“code blue at…” ) maka

sekelompok dokter, perawat, spesialis

(code blue team

) serentakmeninggalkan yang sedang dia

kerjakan dan beranjak ketempat

dimana terjadi code blue

Kode biru (code blue) adalah jika petugas medis menemukan

keadan pasien dalam keadaan

tidak merespon (tidak bernafas

dan atau jantung berhentiberdenyut)

Code Blue0a!ing 1i!es at aMoment2s 3otice

1ate4


11/38

Padat penduduk dan banyak nya 0S membuat bengunan 0S bervariasi#erbentuk vertikal


12/38

@engapa @E;>00;

• @asala! medik yg makin komple'

• 0espon "kebiasaan ruangan%

• ;im asu!an kritis

multi disiplin• @embiasakan ruangan utk terlati!

"emergen7y t!inking%

• (early intervention*• @enurunkan angka kejadian

(une'pe7ted C A unplanned I7u

admissions*


13/38

• elalaian dalam peren7anaan dankomunikasi$ dan juga kelalaian dalammengenali pasien yang dalam keadaan

umum menurun dapat menyebabkanketerlambatan dalam melakukan inter1ensise!ingga dapat menyebabkan peningkatanangka kematian di 0uma! Sakit..

• Bika dapat melakukkan identi&kasi masala!se7ara a-al$ maka tim yang berpengalamandapat melakukan inter1ensi di tempatkejadian. “the purpose of the Team is tobring critical care expertise to the patientbedside (or wherever it’s needed)” .


14/38

6>: I8C

• Penilaian pasien "assessment% ygkurang baik

• Peringatan menurunnya keadaan

umum pasien yg kurang baik• Pengenalan kondisi yg kritis di

ruangan kurang baik.

• ;idak bereaksi• ;idak adanya komunikasi dengan

dokter senior


15/38

teren7ana tdk teren7ana+

+.

6

6.

2

2.

:

:.

no mortality

yes mortality

Pasien yang masuk ICU dengan tidakteren7ana memiliki !ubungan dengan

mortality

C!angi 5eneral 8ospital


16/38

Bagaimana implementasi "/0 4

• etika pera-at melakukan pemeriksaan tandatanda vital dan melkukian pen7atatan$ maka adanilai "s7ore% yang di jadikan tolak ukur pengakti1anEWS (determine a ME! score for the patient)/

– aju perna1asan

– aju nadi

– ;ekanan dara! sistolik

– evel kesadaran

– su!u

– Produksi urin perjam

"dinilai per 2 jam%

0core53ilai


17/38


18/38

• -& Initial Resuscitation

• B& 0creening or 0epsis and 6erormanceImpro!ement

• C& #iagnosis

• #& -ntimicrobial Therap• "& 0ource Control

• 7& Inection 6re!ention

• 8& 7luid Therap o 0e!ere 0epsis

• H& 9asopressors

• I& Inotropic Therap

• :& Corticosteroids• K& Recombinant Human -cti!ated 6rotein

C (rh-6C)

• 1& Blood 6roduct -dministration

"arl warning


19/38

00;>@E; 7on7eptF

EWS 7on7eptF


20/38

Pengenalan pasiensakit kritis


21/38

Objectives

• Memahami pentingnya identifikasi dinipada pasien-pasien yang beresiko menjadisakit kritis

• Mengenali tanda-tanda awal sakit kritis

• Mendiskusikan penilaian awal pasien sakit

kritis


22/38

Kenapa pasien mati ?(atau mengapa terjadi mati otak?)

• Kekurangan oksigen• Kehilangan energi (ATP)

• Toksin

• Kerusakan fisik


23/38

Proses terjadinya sakit kritis

Onset of

illness

Early Sign &

Symptom

Post

op(tindakan),

khemo,

Partus, PEB,

Infection,

perdarahan,Trauma dll

Compensation;

Presere !rain and heart

Fail/ decomp Death

Depends on;• Age

• Severity of illness• Preexisting disease

Tachypnea

Tachycardia

"ypertension

p"

#actate

C$P

#eucocyte

Bradycardia

"ypotension

%lkalosis&eere

%cidosis≈

'ormal

here ere should e*

C o m p e n s a t o r y p h a s e

Redistribution blood;ow to !ital organ

(sa!ing Heart < Brain)

G

B Identiing which patients ha!e mortalit


24/38

The Process of Ding!

%sphy+ia(%iray O!struction)

(%pnea)

E+san-uination

Pulmonary .ailure

&hock

Brain .ailure

Circulatory %rrest/012 min

3&afar P4 Cere!ral resuscitation after cardiac arrest research initiaties and

future directions4 %nn Emer- 5ed 22627,1886

Primary entricular

fi!rillation

Primary %systole

%leolar ano+ia 206 min

9 min

P e n g

e n a l a

n p a s i e n k r i t i s

Code blue

" a r l )

w a r

n i n g


25/38

Private !ospital

e'perien7e


26/38

7ase perencanaan

• Inormal diskusi dg

mane=emen$ komdik$intensi!is$ dokterspesialis dan sta ICU$I8# dan ruangan> /acanapeningkatan pelaanan

ICU$ I8# dan ruanganberstandar global

• 0alah satu topik ang dibahas tentangpembentukan M"Ts

• Kemungkinanpengiriman5pelatihan stauntuk implementasi M"Ts

• @embuat estimasi

beban kerjapersonil @E;s

• @embuat kriteriaseder!ana "s7ore%yang memerlukanintervensi @E;s

• Sosialialisasi

tentang man1aatdari @E;s

• Pelati!an personil@E;s


27/38

@onitoring EWS dilakukan saat/• Observasi rutin semua pasien ra-at inap ruangan pada pk. +.++$ 66.++$ dan 6H.++

6asien +? =am post operasi

• Pera-at ruangan melaporkan kepada dokter bangsal ba!-a adapasien post operasi dan dokter bangsal akan melakukanassessment dalam -aktu 6 jam setela! mendapat laporan

6asien +? =am post rawat ICU 5 ICCU

• Pera-at ruangan melaporkan kepada dokter bangsal ba!-a ada

pasien pinda!an dari ICU > ICCU$ 0@O akan melakukanassessment dalam -aktu 6 jam setela! mendapat laporan

6asien dengan penurunan kesadaran di ruang rawatinap

• Pera-at ruangan melaporkan kepada dokter bangsal ba!-a ada

pasien dengan nilai atau lebi! dan dokter bangsal akanmelakukan assessment segera setela! mendapat laporan

Untuk pasien di mergency *epartment ang akan dirawat inap perludilakukan penghitungan skor "/0 untuk menentukan lokasi perawatanpasien (ruang biasa atau intensive care)


28/38

– #ila total nilai EWS adala! nol maka pasiendiobservasi pera-at se7ara rutin tiga kali dalam

2 jam "pk.+.++$ 66.++$ 6H.++%. Pen7atatandilakukan di lembar observasi pasien.

– #ila total skor EWS adala! 6 maka pasiendiobservasi ole! pera-at H jam atau lapor

dokter bangsal. Pera-at ruangan melaporkankepada dokter bangsal dan dokter bangsaldatang serta mengkaji kondisi pasien tidak lebi!dari 6 jam setela! mendapat laporan.

– Dokter bangsal memutuskan apaka! 1rekuensimonitoring perlu ditamba! danmengin1ormasikan ke Dokter Penanggung Ba-abPasien "DPBP%.


29/38

• #ila skor EWS H atau ada skor : pada

sembarang parameter$ maka pasien akandiobservasi ole! pera-at minimal tiap jam.Pen7atatan dilakukan di embar Observasi !usus.

• Dokter ruangan melapor pada dokter ICU dan "ut#

Manager segera. Dokter ICU dan "ut# Manager datang dan mengkaji kondisi pasien segera setela!mendapat laporan.

• Dokter ICU mengkaji kondisi pasien danin1ormasikan ke DPBP > 00;.

• Pera-at membubu!kan stempel EWS padaintegrated notes.


30/38

• #ila total skor EWS 3 maka dilakukan

komunikasi In1ormasi dan Edukasi ke keluargapasien.

• Pen7atatan dilakukan di embar Observasi!usus minimal tiap jam sebelum pasien

masuk 8CU>ICU.• Pera-at melapor pada 0@O ICU dan "ut#

Manager segera. 0@O dan "ut# Manager datang dan mengkaji kondisi pasien segerasetela! mendapat laporan.

• 0@O segera lapor DPBP. #ila dalam :'panggilan DPBP tidak dapat di!ubungi$ kontak

dokter lain dari spesialisasi yang sama.


31/38

• 0@O memberikan in1ormasi kepadapasien>keluarga tentang kondisi pasien.

• pabila terjadi perburukan "skor EWS J 3%pasien di trans1er ke ICU atau ICCU

dengan persetujuan DPBP.• Pada pasien dengan skor EWS berKuktuasi

tinggi dan renda!$ maka stempel EWS

-ajib dibubu!kan setiap kali ter7atat skorEWS H atau terdapat nilai : disembarang parameter dan seterusnya

• Pemantauan skor EWS tidak berlaku untuk

pasien dengan (Do


32/38


33/38

C". 5 direkturKomdik

Intensi!is 5 dr&ICU0pesialis#okter :aga6erawat


34/38

pa peran @E;s>00; F

•


35/38

2++M 2+6+ 2+66 2+62 2+6: 2+6+

6

2

:

H

M"T akti!asi

@E; aktivasi

C!angi 5eneral 8ospital


36/38

kesimpulan• EWS lebi! a-al melakukan intervensi

dari (7ode blue*

• @emba-a sistem ICU ke luar area ICU

• @enjalankan EWS dengan baik

membutu!kan -aktu.• @embutu!kan dukungan penu! dari

para pemimpin 0S.

• EWS @eruba! budaya > kebiasaan yangsuda! ada "se7ara positi1%

• EWS dapat menurunkan angka

kematian dan ke7a7atan


37/38

kesimpulan• Edukasi staN$ !indari konKik dan

evaluasi se7ara konstan

• Dibutu!kan dukungan ;eam yang soliduntuk menjalankan EWS

• ;eam termasuk direksi• (ssess a77eptan7e and get 1eedba7k*

• Dapat dijadikan proses (learning by

doing* untuk para tetaga medis• Pemantauan skor EWS tidak berlaku

untuk pasien dengan (Do


38/38

T i k ih

the icu without walls ews

Documents