the learning effectiveness of rhetoric through...

16
1 Tema : Pengajaran Sastra Indonesia, Daerah dan Asing THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH A PARAPHRASE OF THE POEM oleh: Dr. Hindun* UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA [email protected] / [email protected] Abstract How much is done to improve the quality of learning. The purpose of this research is as one way in question. Combining and correlating different disciplines will certainly enrich the students insight in examining many things. That alignment would be teraplikasikan by the willingness of teachers and learners who are integrated in the spirit of creating innovation in the learning process. Learning rhetoric for three-semester student at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta in the digital age is becoming more effective by optimizing the website as a medium that also seek the integration of the various methods in learning. Through the resitasi method of the students open the page to read the poems that are available on the blog the next lecturer, choose one of the poems she liked. Then the lecturer test student knowledge and analysis by means of the poem paraphrased, and then with the method of inquiry discovery students interpret the poem, then paraphrase results made content/content of the speech that would be developed as a text by looking at inventio, dispositio, elocutio, memoria, and pronountiato when delivered in the presence of his friends in the classroom. The results showed that learning rhetoric became more interesting and its effectiveness is very tergali looks from every stage of the learning process that integrates poetry as the content or the content of the speech as a text drawn up by students. Keywords: learning effectiveness, rhetoric, poetry, paraphrase *Presented by Lecturer of English language and literature Education Indonesia and Tarbiyah Faculty of Pedagogy UIN Syarif Hidayatullah Jakarta on Wednesday, 26 October 2016 National Seminar in LANGEL (Language Education and Literature) in Gd. UNJ Dewi Sartika, JL. Pemuda No. 10 Rawamangun, East Jakarta

Upload: domien

Post on 22-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

1

Tema : Pengajaran Sastra Indonesia, Daerah dan Asing

THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH

A PARAPHRASE OF THE POEM

oleh: Dr. Hindun*

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

[email protected] / [email protected]

Abstract

How much is done to improve the quality of learning. The purpose of this research is as one

way in question. Combining and correlating different disciplines will certainly enrich the

students insight in examining many things. That alignment would be teraplikasikan by the

willingness of teachers and learners who are integrated in the spirit of creating innovation in

the learning process.

Learning rhetoric for three-semester student at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta in the digital

age is becoming more effective by optimizing the website as a medium that also seek the

integration of the various methods in learning. Through the resitasi method of the students open

the page to read the poems that are available on the blog the next lecturer, choose one of the

poems she liked. Then the lecturer test student knowledge and analysis by means of the poem

paraphrased, and then with the method of inquiry discovery students interpret the poem, then

paraphrase results made content/content of the speech that would be developed as a text by

looking at inventio, dispositio, elocutio, memoria, and pronountiato when delivered in the

presence of his friends in the classroom.

The results showed that learning rhetoric became more interesting and its effectiveness is very

tergali looks from every stage of the learning process that integrates poetry as the content or

the content of the speech as a text drawn up by students.

Keywords: learning effectiveness, rhetoric, poetry, paraphrase

*Presented by Lecturer of English language and literature Education Indonesia and Tarbiyah Faculty of

Pedagogy UIN Syarif Hidayatullah Jakarta on Wednesday, 26 October 2016 National Seminar in

LANGEL (Language Education and Literature) in Gd. UNJ Dewi Sartika, JL. Pemuda No. 10

Rawamangun, East Jakarta

Page 2: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

2

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN RETORIKA MELALUI PARAFRASE PUISI

oleh: Dr. Hindun*

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

[email protected] / [email protected]

Abstrak

Banyak cara dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Tujuan penelitian ini

adalah sebagai salah satu cara yang dimaksud. Memadukan dan mengkorelasikan berbagai

disiplin ilmu tentu akan memperkaya wawasan peserta didik dalam mengkaji banyak hal.

Keterpaduan itu akan teraplikasikan oleh kemauan pengajar dan pembelajar yang terintegrasi

dalam semangat menciptakan inovasi dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran retorika bagi mahasiswa semester tiga di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada

era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan website sebagai media yang turut

mengupayakan terintegrasinya berbagai metode dalam pembelajaran. Melalui metode resitasi

mahasiswa membuka laman untuk membaca puisi-puisi yang tersedia pada blog dosen,

selanjutnya memilih salah satu puisi yang disukainya. Kemudian dosen menguji knowledge

dan analisis mahasiswa dengan cara puisi tersebut diparafrasekan, lalu dengan metode inquiry

discovery mahasiswa menginterpretasikan puisi tersebut, maka hasil parafrase dijadikan konten

/ isi pidato yang akan disusun sebagai sebuah teks dengan melihat inventio, dispositio, elocutio,

memoria dan pronountiato saat menyampaikan di hadapan teman-temannya di dalam kelas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran retorika menjadi lebih menarik dan

efektivitasnya sangat tampak tergali dari setiap tahap proses pembelajaran yang

mengintegrasikan puisi sebagai konten atau isi dari pidato yang disusun sebagai teks oleh para

mahasiswa.

Kata kunci: efektivitas pembelajaran, retorika, puisi, parafrase

*Dipresentasikan oleh Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Rabu, 26 Oktober 2016 dalam kegiatan

Seminar Nasional LANGEL (Language Education and Literature) di Gd. Dewi Sartika UNJ,

Jl. Pemuda no. 10 Rawamangun, Jakarta Timur

Page 3: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

3

I. PENDAHULUAN

Disadari atau tidak, manusia menjadikan teknologi sebagai bagian dari kehidupan.

Mahasiswa di perguruan tinggi pun memanfaatkan teknologi berupa website untuk mendukung

kelancaran di dalam perkuliahannya. Oleh karena itu, dosen sebagai pengajar di kampus

mengoptimalkan peran teknologi dalam mengaplikasikan tercapainya target perkuliahan

sebagaimana telah dituangkan pada SAP (Satuan Acara Perkuliahan). Website bisa digunakan

sebagai sumber informasi atau media dalam mencapai tujuan pembelajaran yang tertera dalam

silabus atau silabi.

Mata kuliah retorika di semester tiga pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentulah dilaksanakan dengan menggunakan

media yang berbasis teknologi, salah satunya yakni blog dosen. Kreativitas karya yang

dihasilkan oleh dosen yang ditampilkan dalam blog menjadi suatu motivasi tersendiri bagi

mahasiswa dalam meneladani produktivitas berkarya secara akademis. Di antara karya yang

terdapat dalam blog dosen tersebut yakni berbentuk puisi.

Ethos, pathos dan logos sebagai jantung dari retorika sangat mengkristal dalam jati diri

siapapun yang akan menjadi pidatowan. Oleh karena itu, membaca teks atau naskah pidato

mempunyai kekhasan seperti membaca puisi. Jelas terdapat perbedaan dalam membaca

keduanya, akan tetapi multidisiplin ilmu tidaklah menutup kemungkinan bahwa kedua bentuk

karya ini bisa dikemas dalam sebuah pembelajaran sehingga lebih menarik dan kreatif.

Mahasiswa pun semakin kaya wawasannya dan pada akhirnya mewujudkan pembelajaran yang

efektif.

II. LANDASAN TEORETIS

A. RETORIKA

Berbicara mengenai retorika, maka yang terlintas dalam pikiran seseorang adalah mengenai

beberapa hal yang mencakup teknik berpidato yang memukau, tokoh-tokoh politik seperti

Soekarno, Adolf Hitler, Benito Musollini, Buya Hamka dan yang lainnya, atau juru kampanye

dan para propagandis yang terjun dalam urusan bagaimana mempengaruhi khalayak.

Dalam disertasi di bagian pendahuluan bab I, hlm. 8 saya ungkapkan bahwa salah satu

karya besar dari Hamka yakni Tenggelamnya Kapal Van der Wijk yang sarat dengan

ungkapan-ungkapan penuh makna dan menggetarkan jiwa. Melalui kemampuan retorika

tulisnya, beliau mengkomunikasikan antara bahasa wahyu dengan realitas sosial budaya di

sekitarnya melalui karya sastra yang mengagumkan. Oleh karena itu, janganlah menyepelekan

kekuatan kata.

Kata terpenting yang menjadi jantung dari retorika menurut Aristoteles adalah ethos,

pathos, dan logos. Ethos (ethical) yaitu karakter pembicara yang dapat dilihat dari cara

berkomunikasi. Pathos (emotional) yaitu perasaan emosional khalayak yang dapat dipahami

dengan pendekatan “Psikologi massa”. Logos (logical) yaitu pemilihan kata atau kalimat atau

ungkapan oleh pembicara.

Retorika dalam sejarahnya juga disebutkan bahwa sebagai seni bicara yang dipelajari

dimulai pada abad ke-5 SM ketika kaum Sofis di Yunani mengembara dari tempat yang satu

ke tempat yang lain untuk mengajarkan pengetahuan mengenai politik dan pemerintahan

dengan penekanan utama pada kemampuan berpidato. Bahkan Georgias, Tokoh aliran Sofisme

Page 4: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

4

dianggap sebagai guru retorika pertama dalam sejarah manusia. Muridnya yang bernama

Isocrates pada tahun 392 SM mendirikan sekolah retorika dengan menitikberatkan

pendidikannya pada pidato-pidato politik, dan selama lima puluh tahun berhasil mendidik

murid-muridnya menjadi pemimpin yang baik. Adapun Filsafat Isocrates yang terkenal, bahwa

hakikat pendidikan adalah kemampuan membentuk pendapat-pendapat yang tepat mengenai

masyarakat.

B. PARAFRASE

Parafrase adalah perubahan bentuk puisi menjadi bentuk prosa. Dalam Ensiklopedi Sastra

Indonesia, kata parafrase bermakna penguraian kembali isi sebuah kalimat atau penggalan teks.

Penguraian kembali ini biasanya menggunakan kata-kata lain dan maksud untuk memperjelas.

Makna lainnya yaitu hasil pengungkapan kembali terhadap konsep yang disusun orang lain

dengan bahasa yang berbeda, tanpa mengubah maksudnya semula, walaupun kadang-kadang

diberi tekanan yang berbeda. Selanjutnya, kata prosa bermakna karangan bebas yang tidak

terikat oleh bait juga oleh banyaknya baris dalam satu bait. Dengan kata lain prosa adalah

ungkapan sastra yang menggunakan bahasa secara lebih denotatif.

Senada dengan pendapat tersebut, Sumardjo dan Suratmi (2009;19) mengungkapkan

bahwa parafrase adalah cara yang dilakukan untuk memahami puisi dengan menyadur /

mengubah bentuk suatu karya sastra, tetapi tanpa mengubah makna karya sastra semula.

Kemudian (Kridalaksana; 2008) menguraikan langkah-langkah membuat parafrase yaitu: (1)

mengartikan kata yang sulit; (2) mengartikan kata yang sengaja dihilangkan penulisnya; (3)

menambah tanda baca; (4) menyusun dalam bentuk kalimat yang membentuk paragraf; (5)

membaca teks keseluruhan. Adapun parafrase puisi terbagi menjadi dua jenis: (1) parafrase

terikat dan (2) parafrase bebas. Parafrase terikat ialah pengubahan puisi menjadi prosa dengan

cara menambahkan atau menyisipkan sejumlah kata pada puisi sehingga kalimat-kalimat puisi

mudah dipakai, seluruh kata dalam puisi pun masih tetap digunakan. Parafrase bebas ialah

pengungkapan kembali puisi menjadi prosa dengan cara mengubah kata-kata dalam puisi

dengan kata-kata sendiri. Dalam hal ini, kata-kata yang terdapat pada puisi dapat digunakan,

dapat pula tidak digunakan.

C. PUISI

Puisi berasal dari kata poet, dalam Bahasa Yunani memiliki arti orang yang mencipta

melalui imajinasinya. Ia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, sekaligus seorang

filsuf, guru, orang yang mampu menebak kebenaran yang tersembunyi. Herman J. Waluyo

menyatakan mengenai definisi puisi yakni karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan

perasaan seorang penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua

kekuatan bahasa, baik struktur fisik maupun batin. Metafora yang dibentuk, diksi yang dipilih

secara serasi, dan rima yang dibangun seirama merupakan karakteristik dalam pembentukan

sebuah puisi.

Puisi-puisi yang dimuat dalam blog dosen tentunya merupakan puisi modern Indonesia,

karena puisi-puisi tersebut sulit ditebak dan dirumuskan di dalam suatu pola tipografi tertentu.

Dengan kata lain, tipografi puisi modern Indonesia menunjukkan hal yang sangat berbeda

dengan tipografi puisi-puisi klasik Indonesia. Winkler (1971:106) mengungkapkan bahwa

tipografi lebih mengarah pada bentuk yaitu susunan atau rupa. Dalam hal ini tipografi diartikan

Page 5: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

5

sebagai ukiran bentuk. Jadi, jika seseorang berbicara tentang tipografi sebuah puisi berarti

sedang berbicara tentang unsur visual puisi.

Puisi secara lazim menggunakan bahasa kiasan. Melalui diksi yang tepat kata-kata yang

dihadirkan mampu menimbulkan interpretasi yang beragam bagi pembacanya. Bahkan

ungkapan-ungkapan yang menghias di tiap penciptaan puisi menjadi sesuatu yang dapat

membuat pembaca lebih tertarik dengan puisi terebut. Sebagaimana Perrine (dalam Badrun,

1989:26) mengemukakan bahwa bahasa kiasan dapat menyampaikan makna secara efektif

karena beberapa hal; (1) memberikan kenikmatan imajinatif bagi pembaca, (2) merupakan

jalan untuk menyampaikan imaji tambahan dalam puisi, (3) merupakan cara untuk menambah

intensitas emosi, (4) sebagai alat untuk pemusatan, sekaligus pula sebagai alat untuk

menyatakan sesuatu secara jelas.

III. METODOLOGI

Mahasiswa yang menjadi target penelitian ini yaitu semester tiga jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang mendapatkan mata kulih retorika. Jumlah responden berpopulasi empat puluh orang

orang, akan tetapi peneliti hanya mengambil data sebanyak 38 orang yang terdiri dari tiga puluh

tiga orang perempuan dan lima orang laki-laki. Hal itu disebabkan oleh satu orang pindah

kampus dan satu orang lagi dari angkatan atau semester yang berbeda. Seluruh responden

tersebut memilih puisi yang terdapat dalam blog dosen untuk kemudian diparafrasekan sesuai

dengan interpretasi masing-masing, baik itu interpretasi yang menghasilkan parafrase terikat

maupun parafrase bebas.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Mahasiswa semester tiga yang telah memilih puisi dalam blog dosen untuk diparafrasekan

ternyata memiliki selera yang beragam. Terbukti bahwa dari dua puluh lima judul puisi yang

terdapat dalam blog dosen dengan alamat www.pembelajaranbhs.blogspot.com menghasilkan

empat belas judul puisi yang bisa ditampilkan sebagai konten untuk isi pidato yang akan

mereka bawakan di depan kelas. Dimulai puisi yang pertama dalam blog berjudul “Puisi tuk

Ibunda” (ditulis oleh dosen pada tahun 2009) hingga judul puisi “Sebuah Penantian” (ditulis

oleh dosen pada 22 Januari 2016). Hasil pilihan mahasiswa tersebut dengan judul puisi yang

beragam dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini.

Tabel 1. Puisi Pilihan Mahasiswa

Nama Mahasiswa Judul Puisi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1. Resty Maulida √

2. Nur Alfiatussa'adah √

3. Riska Maulani Fadila √

4. Rizky Sapitri √

5. Windi Atika √

6. Dwi Khairani √

Page 6: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

6

7. Nadine Ayuningtias P. √

8. Nabila √

9. Resti Ade Fauziah √

10. Nurhaliza Husna √

11. Adisti Sesaria √

12. Yani Lutfiani √

13. Rifa Nurafia √

14. Ginna Rizki Bhakti √

15. Rizki Amalia M √

16. Ahmad Fauzi √

17. Kurniawati √

18. Nuraini √

19. Eneng Syarifah √

20. Nurul Aini √

21. Nabila Zakia √

22. Mia Patmala √

23. Imron Sukriadi √

24. Iip Maulana Saiful √

25. Lenny Kusumawati √

26. Rizka Amalia Yahya √

27. Monita Sholeha √

28. Nur Alamsah √

29. Najmy Laily Barus √

30. Nurmalia √

31. Fauziah Umami √

32. Avit Kurniasari √

33. Fatmah Hapirotul A. √

34. Tamia Ainun Azmi √

35. Vivi Khairatna √

36. Mutiara Fajrin √

37. Dwi Rosyiana H. √

38. Zahidah Zulfailah √

Keterangan: 1. Gapai Cita 8. Lintas Daki Ilmu

2. Rezeki Tak Terduga 9. Langkahku dalam Ridho-Nya

3. Cermin Bangsa 10. Puisi Tuk Bunda

4. Mahkota Terindah 11. Asa dalam Dekap Waktu

5. Petik Bintang Sendiri 12. Tak Tahu Malu

6. Cinta Ilmu 13. Untukmu Negeriku

7. Puisi untuk Nenek 14. Sebuah Penantian

Page 7: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

7

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat direkapitulasi yakni puisi dengan judul

“Gapai Cita” dipilih oleh enam orang mahasiswa. Puisi berjudul “Rezeki Tak Terduga”

dipilih oleh empat orang mahasiswa. Puisi berjudul “Cermin Bangsa” dipilih oleh lima orang

mahasiswa. Puisi berjudul “Mahkota Terindah” dipilih oleh tiga orang mahasiswa. Puisi

berjudul “Petik Bintang Sendiri” dipilih oleh tiga orang mahasiswa. Puisi berjudul “Cinta

Ilmu” dipilih oleh enam orang mahasiswa. Puisi berjudul “Puisi untuk Nenek” dipilih oleh

satu orang mahasiswa. Puisi berjudul “Lintas Daki Ilmu” dipilih oleh dua orang mahasiswa.

Puisi berjudul “Langkahku dalam Ridho-Nya” dipilih oleh dua orang mahasiswa. Puisi

berjudul “Puisi tuk Bunda” dipilih oleh satu orang mahasiswa. Puisi berjudul “Asa dalam

Dekap Waktu” dipilih oleh satu orang mahasiswa. Puisi berjudul “Tak Tahu Malu” dipilih

oleh satu orang mahasiswa. Puisi berjudul “Untukmu Negeriku” dipilih oleh dua orang

mahasiswa. Puisi berjudul “ Sebuah Penantian” dipilih oleh satu orang mahasiswa. Dengan

demikian maka puisi dalam blog dosen pada alamat website tersebut yang banyak dipilih oleh

mahasiswa adalah dengan judul “Gapai Cita” dan “Cinta Ilmu”.

Selanjutnya, hasil parafrase dari puisi yang telah dipilih itu dijadikan konten / isi pidato

yang akan disusun sebagai sebuah teks dengan melihat inventio, dispositio, elocutio, memoria

dan pronuntiato. Dalam retorika, tentunya fokus performance mahasiswa ketika berpidato

dievaluasi dengan penekanan pada pronuntiato. Maksudnya yakni tahap penyampaian hasil

parafrase tersebut secara lisan. Di sinilah akting berperan. Demosthenes menyebutnya

hypocrisy (berpura-pura). Oleh karena itu, mahasiswa pun harus memperhatikan olah vokal,

tinggi rendah suara dan gerakan anggota badannya. Observasi terhadap responden untuk

menilai pronuntiato tersebut dengan tabel berikut ini.

Tabel 2. Pronuntiato Mahasiswa

NO

Nama

mhs

Suara/vokal

Ekspresi

Gesture Kejelasan

vokal dan

konsonan

Keras atau

tingkat

kenyaringan

suara

Intonasi

pada

diksi

tertentu

Tinggi

rendahnya

suara

Gema

atau eho

1.

2.

3.

dst.

Page 8: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

8

Adapun sistematika retorika dari tahap pertama sampai dengan keempat, aplikasinya

tercakup pada saat performansi mahasiswa tersebut di depan kelas ketika berpidato. Contoh

tahap memoria yang berarti mahasiswa harus ingat akan apa-apa yang ingin disampaikannya,

sesuai dengan bahan-bahan pembicaraan yang telah diorganisasikan tadi. Jadi tahap keempat

(memoria) akan tampak manakala mahasiswa secara bersungguh-sungguh membuat parafrase

puisi, tanpa kerjasama dengan kawan atau dibuatkan oleh orang lain.

Demikian pula ketika ingin mengetahui tahap ketiga elocutio yang berarti mahasiswa

harus memilih kata-kata dan menggunakan bahasa yang tepat untuk mengemas pesan atau isi

pidatonya, akan tampak manakala pilihan kata atau diksi pada teks hasil parafrase tertera

dengan jelas dan kata yang dipilih, yang akan mengantarkan pada pesan tertentu, ditekankan

dengan intonasi dan ekspresi yang dihadirkan pada saat performance pidato.

Tahap Dispositio (penyusunan) pun sudah terlihat di bagian awal yakni saat mahasiswa

mengumpulkan hasil parafrase puisi yang dibuatnya. Dengan kata lain pada tahap ini

mahasiswa menyusun teks atau catatan isi pidato yang hendak disampaikannya dengan cara

mengorganisasikan pesan pidatonya. Pilihan puisi mahasiswa tersebut menjadi gambaran isi

pidato yang hendak disampaikan setelah diorganisasikan pesannya melalui bentuk parafrase.

Apalagi tahap pertama yang menjadi kanun retorika menurut Aristoteles ini atau disebut

inventio (penemuan) juga sudah dilakukan di awal oleh mahasiswa yakni ketika memilih puisi

dalam blog dosen dengan alamat yang disediakan pada website. Dalam tahap ini mahasiswa

harus melakukan penggalian topik pidato yang hendak disampaikan, serta meneliti situasi dan

kondisi khalayaknya guna menentukan metode persuasi yang perlu digunakan secara efektif.

Hasil penelitian berikutnya yakni untuk melihat jantung dari retorika berupa ethos,

pathos, dan logos, peneliti menyebar angket kepada seluruh mahasiswa yang menjadi audiens

atau pendengar saat satu persatu mahasiswa tampil ke depan kelas. Angket tersebut harus diisi

sebagai bentuk penilaian teman sejawat, akan tetapi difokuskan untuk melihat dan mengenal

ethos, pathos dan logos kawannya secara tajam dan mendalam.

Tabel 3. Angket untuk audiens

Nama mhs: .......................... (NIM:.........................) Audiens: ............................................

No ethos pathos logos

1.

2.

dst.

Terakhir yakni peneliti melakukan rekapitulasi berupa penggabungan penilaian teman

sejawat dan penilaian dari peneliti sebagai dosen retorika. Hasil tersebut menggambarkan

sebagaimana tujuan pembelajaran sekaligus tujuan penelitian yang diharapkan. Berikut ini

adalah tabel hasil rekapitulasi dari peneliti sebagai dosen retorika.

REKAPITULASI NILAI PRONUNTIATO MAHASISWA

SEMESTER 3 (T.A. 2016/2017)

DARI DOSEN

NO NAMA NIM SUARA EKSPRESI GESTURE INTONASI JUMLAH NILAI AKHIR

Page 9: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

9

1. M. Syekhun Murod

1113013000070 mahasiswa dari semester yang berbeda

2. Ginna R. Bhakti

11140130000010 72 70 70 79 291 72,75 (B)

3 Resti Ade F. 11150130000001 80 82 85 84 331 82,75 (A)

4 Ahmad Fauzi 11150130000002 95 79 79 91 344 86 (A)

5 Resty Maulida 11150130000003 77 76 76 77 306 76,5 (B)

6 Nadine Ayuningtias

11150130000004 77 85 78 76 316 79 (B)

7 Windi Atika 11150130000006 78 79 76 80 313 78,25 (B)

8 Mia Patmala 11150130000007 90 78 77 90 335 83,75 (A)

9 Monita Sholeha

11150130000008 89 87 83 84 343 85,75 (A)

10 Nurul Aini 11150130000009 75 77 79 76 307 76,75 (B)

11 Eneng Sarifah 11150130000010 77 76 73 78 304 76 (B)

12 Nuraini 11150130000011 78 86 81 78 323 80,75 (A)

13 Zahidah Zulfailah

11150130000012 78 78 80 77 313 78,25 (B)

14 Dwi Khairani 11150130000013 80 77 76 80 313 78,25 (B)

15 Nabila Zakia 11150130000014 80 75 78 79 312 78 (B)

16 Nurhaliza Husna

11150130000015 77 80 78 79 314 78,5 (B)

17 Najmi Laily Barus

11150130000016 90 85 78 87 340 85 (A)

18 Tamia Ainun Azmi

11150130000018 75 73 73 75 296 74 (B)

19 Rizky Sapitri 11150130000019 78 79 80 77 314 78,5 (B)

20 Adisti Sesaria 11150130000020 78 84 86 78 326 81,5 (A)

21 Fauziah Umami

11150130000022 77 75 76 78 306 76,5 (B)

22 Nabila 11150130000023 78 80 82 78 318 79,5 (B)

23 Nurmalia 11150130000024 78 79 80 80 317 79,25 (B)

24 Imron Sukriyadi

11150130000025 89 81 78 80 328 82 (A)

25 Nur Alfiatussaadah

11150130000026 81 77 77 81 316 79 (B)

26 Nur Alamsah 11150130000027 76 74 75 74 299 74,75 (B)

27 Mutiara Pajrin 11150130000028 80 78 75 81 314 78,5 (B)

28 Yani Lutfiani 11150130000029 80 80 78 80 318 79,5 (B)

29 Kurniawati 11150130000030 77 80 79 79 315 78,75 (B)

30 Fatmah Hapirotul Adawiyah

11150130000031 90 80 77 87 334 83,5 (A)

31 Riska Maulani Fadila

11150130000033 77 77 78 80 312 78 (B)

32 Avit Kurniasari 11150130000034 77 78 77 78 310 77,5 (B)

33 Leni Kusumawati

11150130000035 75 77 80 79 311 77,75 (B)

34 Vivi Khairatna 11150130000036 78 81 80 78 317 79,25 (B)

Page 10: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

10

35 Rizky Amalia Mukmila

11150130000037 76 79 79 78 312 78 (B)

36 Iip M. Syaiful 11150130000040 80 82 79 82 323 80,75 (A)

37 Rifa Nurafia 11150130000041 77 79 85 79 320 80 (A)

38 Rizka Amalia Yahya

11150130000042 79 78 79 81 317 79,25 (B)

39 Dwi Rosyiana Hanifah

11150130000063 75 70 72 78 295 73,75 (B)

40 Agus Maulana K e l u a r

Nilai rata-rata 3005,75 : 38 = 79,09 (B)

V. SIMPULAN

Pembelajaran retorika dengan memanfaatkan website berupa blog dosen sebagai media

untuk memilih puisi pada mahasiswa semester tiga Jurusan Pendidikan Bhaasa dan

Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta untuk dijadikan konten /isi pidato dengan mengubah puisi tersebut menjadi

bentuk parafrase sangatlah efektif dilakukan. Peneliti dapat langsung melihat daya

analisis yang terbangun dan diksi yang dipilih untuk mengolah parafrase dari puisi

tersebut mencerminkan pengorganisasian pikiran mahasiswa dalam berkreasi dan lebih

produktif menghadirkan pilihan kata yang tepat dengan ekspresi dan gesture sehingga

memukau para audiens.

Oleh karena itu, efektivitas pembelajaran retorika melalui parafrase puisi sebagai wujud kolaborasi disiplin ilmu (interdisiplin) perlu terus dikembangkan sehingga

pembelajaran tidak menjemukan dan pencapaian tujuan pembelajaran pun lebih mudah

serta lebih kontekstual.

DAFTAR PUSTAKA

Badrun, Ahmad. Teori Puisi. Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti, Depdikbud, 1989

Hasanuddin WS, dkk. Ensiklopedi Sastra Indonesia, Bandung: Titian Ilmu, cet. ke-2, 2007

Hindun, Retorika dalam Kuliah Subuh “Islam Itu Indah”

(Studi Konten Analisis di Studio TransTV), Disertasi dipresentasikan dan dipertahankan pada

Sidang Senat Terbuka program doktor Pps UNJ Prodi Pendidikan Bahasa, 2-3-2016

Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia, Edisi Keempat. 2008

Sumardjo dan Suratmi. Puisi dan Prosa. Jakarta: Pamulasari. 2009

Winkler, Anthony C. Poetry as System. Illionis: Scott, Foresmmen and Company, 1971

Page 11: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

11

LAMPIRAN

PUISI YANG BANYAK DIPILIH OLEH MAHASISWA DARI BLOG DOSEN

GAPAI CITA Karya: Hindun

Mimpiku sederas hujan

Jemari tanganku tak henti merapat

tengadahkan doa

menuju celah langit

menyelinap sampai ke Arsy

Tuhanku...

milyaran keringat jadi saksi

perjuangan hambamu raih prestasi

Syukur ku tiada henti

atas nikmat gelar akademik ini

semoga santun hati selalu terjaga

guna jadi teladan anak-anak tercinta

dalam ridho-Nya ilmu yang diburu

bak sinar mentari

menembus dasar laut yang biru

Terimakasih para guru

terimakasih para profesor pemberi ilmu

jasamu kan ku kenang selalu.

CINTA ILMU

Karya: Hindun Langkah demi langkah kau telusuri Guna raih mimpi Panjang kereta adalah gambaran pendakian semangat dan getar ma’rifat yang akan sampai ayunkan kakimu wujudkan cita-cita terus dan teruslah! tatap hari esok gemilang dengan ridho-Nya dan senyum serta kasih yang tak terhingga dari orang tua

Page 12: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

12

yang ingin melihat anaknya menjadi bintang Tekuni! Pahami dan kuasai Segala yang terbentang dan segala yang tersaji Karena Tuhan terus mengiringi detik demi detik yang habis oleh luapan cinta gali ilmu Suatu hari nanti Dunia menantimu Untuk curahkan semua yang kau punya Agar negeri ini bisa kokoh berdiri dan tepis setiap kata serta sikap yang suka menghujat bahkan lecehkan potensi kau juga anak bangsa negeri ini yang selalu berani tampil dan percaya diri untuk bawa Indonesia mandiri dan punya citra diri Jadi, biarkan saja mereka yang hanya bisa bicara Anakku.... Bismillah, kau mantapkan tujuan langkahmu Ibunda kagum dengan keteguhan dan pilihanmu Meniti masa depan dengan ilmu dan cahaya iman yang mengakar di setiap nafas serta gerak sikapmu. Ya Allah mudahkanlah jalan bagi anakku dalam menuntut ilmu dan meraih cita-cita.

LAMPIRAN

HASIL PARAFRASE & TEKS PIDATO MAHASISWA

1. Yani Lutfiani dengan puisi pilihan “Gapai Cita”

Page 13: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

13

Page 14: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

14

2. Najmi Laily Barus dengan puisi pilihan “Cinta Ilmu”

Page 15: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

15

BIODATA PENULIS

HINDUN, lahir di Jakarta, 15 Desember 1970 dari ibu (almarhumah) yang bernama Hj. Siti Romlah,

dan ayah (almarhum) bernama Dasoem. Menikmati masa pendidikan sejak Taman Kanak-Kanak sampai

perguruan tinggi. Mulai TK YPM, SDN Guntur 06 Pagi Jakarta, SMP Negeri 33 Jakarta, SPG Negeri 2

Jakarta Selatan, S-1 (IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris Bahasa Indonesia. S-2 (Universitas Negeri Jakarta) prodi Pendidikan Bahasa. Sejak September 2012/2013

melanjutkan studi S-3 di Universitas Negeri Jakarta prodi Pendidikan Bahasa dan meraih gelar doktor

pada 2 Maret 2016.

Ibu yang pernah menerima Piagam Penghargaan sebagai Sarjana Terbaik program S-1

Semester Ganjil thn. akademik 1993/1994 ini mulai berkiprah secara formal tahun 1993-1998

menjadi tenaga pengajar (guru Bahasa Indonesia) di MI-RPI (Madrasah Ibtidaiyah Rumah Pendidikan Islam) Jakarta Selatan

dan sejak 2006 hingga kini menjadi dosen tetap Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Wanita yang memiliki dua anak dan pernah meraih predikat sebagai siswi terbaik di SPG Negeri 2 Jakarta Selatan

(Thn. Pelajaran 1987/1988) dan menjadi Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta (periode 2010-2014) ini beralamat di Jl. Pondok Baru Raya no. 32 Rt 008/011 Kel. Cijantung, Jakarta

Timur.

Page 16: THE LEARNING EFFECTIVENESS OF RHETORIC THROUGH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42666/2/Karya... · era digital ini menjadi lebih efektif dengan mengoptimalkan

16