transparent, honest communication and collaboration

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk Annual Report2012Laporan Tahunan

Transparent, Honest Communication and Collaboration

Laporan Tahunan 2012 PT Darya-Varia Laboratoria Tbk2

Laporan ManajemenManagement Report

DAFTAR ISITable of Contents

Visi, Misi dan Nilai-nilai Inti PerusahaanVision, Mission and Corporate Core Values

4

Sekilas Darya-VariaDarya-Varia at a Glance

6

Prestasi dan PenghargaanRecognitions and Awards

8

Tonggak SejarahMilestones

10

Peristiwa Penting Perseroan Corporate Highlights

12

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

14

Informasi SahamShare Information

16

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

20

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

24

Tim Manajemen OperasionalOperating Management Team

29

Profil PerseroanCorporate Profile

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 2012 Annual Report 3

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Informasi PerseroanCorporate Information

Tinjauan Bisnis dan OperasionalBusiness and Operational Review

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

164

DireksiBoard of Directors

170

Komite AuditAudit Committee

180

Struktur Pemegang SahamShareholding Structure

182

Struktur OrganisasiOrganization Structure

183

Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2012 PT Darya-Varia Laboratoria TbkThe Responsibility for the 2012 Annual Report of PT Darya-Varia Laboratoria Tbk

184

Informasi Perseroan LainnyaOther Corporate Information

185

Diskusi dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis

76

Laporan KeuanganFinancial Report

83

Tinjauan BisnisBusiness Review

32

Bisnis Obat ResepPrescription Business

32

Bisnis Consumer HealthConsumer Health Business

36

Bisnis Ekspor dan Toll ManufacturingExport and Toll Manufacturing Business

40

Tinjauan OperasionalOperational Review

42

Manufaktur dan Manajemen MaterialManufacturing and Materials Management

42

Sumber Daya Manusia dan Pengembangan OrganisasiHuman Resources and Organization Development

46

Sistem Informasi dan KomunikasiInformation and Communication Systems

54

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

58

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

72


Corporate Profile Management Report Business and Operational Review Corporate Governance Financial Review Corporate Information

VISI, MISI DAN NILAI-NILAI INTI PERUSAHAANVision, Mission and Corporate Core Values

Misi • Mission

Visi • Vision

Menjadi salah satu dari Lima Perusahaan Farmasi Terbesar di Indonesia.

To be a Top Five Pharmaceutical Company in Indonesia.

Kami membangun Indonesia yang sehat secara bertahap setiap orang di setiap waktu, dengan menyediakan produk dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau, serta mendorong promosi kesehatan, bekerja sama dalam sebuah keluarga “BERSATU”.

We are building a healthy Indonesia one person at a time, by providing affordable, quality health care products and services, and advocating for health promotion, working together as one “BERSATU” family.



SEKILAS DARYA-VARIADarya-Varia at a Glance

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (“Darya-Varia” atau Perseroan) adalah perusahaan farmasi yang memulai operasinya di Indonesia pada 1976 dan menjadi perusahaan terbuka pada 1994. Sebagai bagian dari rencana pengembangannya di 1995 Perseroan mengakuisisi PT Pradja Pharin (Prafa), dan memperkuat bisnis Perseroan dalam memproduksi berbagai macam produk obat resep dan Consumer Health.

Darya-Varia memiliki dua fasilitas manufaktur kelas dunia di Gunung Putri dan Citeureup Bogor, keduanya bersertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) ASEAN, memproduksi merek-merek produk Perseroan serta toll manufacturing bagi para mitra bisnis domestik dan internasional, baik untuk kebutuhan pasar lokal maupun ekspor.

Pabrik Darya-Varia di Gunung Putri, Bogor, memproduksi kapsul gelatin lunak dan produk-produk cair, sementara pabrik Prafa di Citeureup, Bogor, khusus memproduksi injeksi steril dan produk-produk padat. Darya-Varia juga melakukan kerja sama toll manufacturing dengan perusahaan afiliasinya, PT Medifarma Laboratories, di pabrik Cimanggis, Depok.

Sejalan dengan misi Perseroan untuk “membangun Indonesia yang sehat secara bertahap setiap orang di setiap waktu”, Darya-Varia selama bertahun-tahun telah memproduksi produk-produk berkualitas tinggi dan membangun merek yang kuat, terpercaya dan

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (“Darya-Varia” or “the Company”) is a pharmaceutical company in Indonesia, beginning its operations in 1976 and becoming a public company in 1994. As part of an expansion plan, in 1995 it acquired PT Pradja Pharin (Prafa), and proceeded to build a wide range of Prescription and Consumer Health products.

Darya-Varia operates two world class manufacturing facilities, in Gunung Putri and Citeureup Bogor, both ASEAN current Good Manufacturing Practice (cGMP) certified, manufacturing its own brands as well as toll manufacturing for national and multinational principals, both for local and export markets. The Darya-Varia Plant in Gunung Putri, Bogor, specializes in manufacturing soft gelatin capsules and liquid products, while the Prafa plant in Citeureup, Bogor, specializes in the manufacturing sterile injections and solids. The Company also toll manufactures with its affiliate company, PT Medifarma Laboratories, at its Cimanggis, Depok plant.

In line with its mission to “build a healthy Indonesia, one person at a time”, Darya-Varia has, through the years, produced high quality products and built strong, respected brands recognized throughout Indonesia. We shall continue to do so and plan to expand our foot


print to other health segments, in line with our vision to be a top five pharmaceutical company in Indonesia.

Currently 92.66% of Darya-Varia shares are owned by Blue Sphere Singapore Pte.Ltd. (BSSPL). BSSPL is an affiliate of United Laboratories, Inc. (Unilab). A summary of such corporate actions is further described in the Milestones of Darya-Varia. Unilab was established in 1945, with head office in the Philippines. It is the Philippines’ largest pharmaceutical company, and has a network of affiliates across Asia, including Indonesia, Vietnam, Myanmar, Thailand, Malaysia, Singapore, Laos, Cambodia and China.

dikenal di seluruh Indonesia. Kami akan melanjutkan upaya tersebut dan berencana untuk memperluas bisnis kami di segmen kesehatan yang lain, seiring dengan visi kami menjadi salah satu dari lima perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.

Saat ini 92,66% saham Darya-Varia dimiliki oleh Blue Sphere Singapore Pte.Ltd. (BSSPL). BSSPL merupakan afiliasi dari United Laboratories, Inc. (Unilab). Ringkasan kegiatan korporat selengkapnya dapat dibaca di halaman Tonggak Sejarah Darya-Varia.

Unilab berdiri pada tahun 1945 dengan kantor pusat di Filipina. Unilab merupakan perusahaan farmasi terbesar di Filipina dan memiliki jaringan afiliasi yang tersebar di seluruh Asia termasuk Indonesia, Vietnam, Myanmar, Thailand, Malaysia, Singapura, Laos, Kamboja dan Cina.



PRESTASI DAN PENGHARGAANRecognitions and Awards

Indonesia Brand Champion 2012 untuk DECOLGEN diberikan oleh

The Marketeers bekerja sama dengan MarkPlus Insight

Indonesia Brand Champion 2012 for DECOLGEN presented by

The Marketeers in cooperation with MarkPlus Insight

Top Brand Award untuk ENERVON-C diberikan oleh Frontier Consulting Group

bekerja sama dengan majalah Marketing

Top Brand Award for ENERVON-C presented by Frontier Consulting

Group in cooperation with Marketing magazine

Indonesia Brand Champion 2012 untuk ENERVON-C diberikan oleh

The Marketeers bekerja sama dengan MarkPlus Insight

Indonesia Brand Champion 2012 for ENERVON-C presented by

The Marketeers in cooperation with MarkPlus Insight

Top Brand for Teens Award untuk ENERVON-C diberikan oleh Frontier Consulting Group


Top Brand for Teens Award for ENERVON-C presented by Frontier Consulting Group in cooperation

with Marketing magazine

Indonesia Brand Champion 2012 untuk NATUR-E diberikan oleh The Marketeers bekerja sama

dengan MarkPlus Insight

Indonesia Brand Champion 2012 for NATUR-E presented by The Marketeers in cooperation

with MarkPlus Insight

ICSA Award 2012 untuk ENERVON-C diberikan oleh

Frontier Consulting Group bekerja sama dengan majalah SWA

ICSA Award 2012 for ENERVON-C presented by Frontier Consulting

Group in cooperation with SWA magazine

Top Brand Award untuk DECOLGEN diberikan oleh Frontier Consulting Group


Top Brand Award for DECOLGEN presented by Frontier Consulting

Group in cooperation with Marketing magazine


Netizen Award untuk ENERVON-C diberikan oleh The Markeeters

bekerja sama dengan Markplus Insight

Netizen Award for ENERVON-C presented by The Marketeers in

cooperation with Markplus Insight

Word of Mouth Marketing Award untuk DECOLGEN diberikan oleh

Onbee research bekerja sama dengan majalah SWA

Word of Mouth Marketing Award for DECOLGEN presented by

Onbee research in cooperation with SWA magazine

Satria Brand Award 2012 untuk ENERVON-C diberikan oleh Suara

Merdeka bekerja sama dengan Indoresearch

Satria Brand Award 2012 for ENERVON-C presented by Suara

Merdeka in cooperation with Indoresearch

Perusahaan Pengelola Lingkungan Industri Terbaik untuk Pabrik Darya-Varia diberikan oleh

Bupati Bogor

Best Company of Industrial Environment Management for Darya-Varia Plant presented by

Bogor Regent

Social Media Award untuk ENERVON-C diberikan oleh

Frontier Consulting Group bekerja sama dengan majalah Marketing

Social Media Award for ENERVON-C presented by Frontier Consulting Group in cooperation

with Marketing magazine

5-Star Quality Product 2012 untuk DECOLGEN diberikan oleh Global Customer Satisfaction Standard of

Indonesia

5-Star Quality Product 2012 for DECOLGEN presented by Global

Customer Satisfaction Standard of Indonesia

Indonesia’s Most Favorite Women Award untuk ENERVON-C

diberikan oleh The Markeeters bekerja sama dengan

Markplus Insight

Indonesia’s Most Favorite Women Award for ENERVON-C presented by The Markeeters in cooperation

with Markplus Insight



JUNEAliansi strategis dengan First Pacific Company Ltd., Hong Kong.

Strategic alliance with First Pacific Company Ltd., Hong Kong.

JUNEDarya-Varia memulai sinergi dengan afiliasi-afiliasinya di bawah Unilab Group di bidang Pemasaran (Ethical & OTC), Pengembangan Bisnis dan Optimalisasi Penggunaan Jasa dan Fasilitas.

Darya-Varia established synergies with affiliates under the Unilab Group in Marketing (Ethical & OTC), Business Development and Shared Services & Facilities.

OCTOBERPenawaran Perdana untuk 10.000.000 saham.

Initial Public Offering of 10,000,000 shares.

DECEMBERFar East Drug (BVI) Co. Ltd. (FED), afiliasi Unilab, mengakuisisi 100% saham DVL Investment Ltd. (DVLIL) dari First Pacific Co. Ltd. HK. DVLIL memiliki 89,5% saham pada Darya-Varia.

Far East Drug (BVI) Co. Ltd. (FED), an affilliate of Unilab, acquired 100% of the shares of DVL Investment Ltd. (DVLIL) from First Pacific Co. Ltd. HK. DVLIL owned 89.5% of Darya-Varia.

FEBRUARYDarya-Varia didirikan dengan nama PT Darya-Varia Laboratoria.

Founded and named PT Darya-Varia Laboratoria.

APRILFED membeli 17.716.940 saham Darya-Varia melalui penawaran tender sehingga FED menjadi pemegang saham Darya-Varia sebesar 3,16%.

FED purchased 17,716,940 shares of Darya-Varia through a tender offer, leaving FED with a 3.16% stake in Darya-Varia.

TONGGAK SEJARAH Milestones

1976

2002

1989

2003

1994

2001


JUNEPeningkatan modal dasar menjadi Rp280 miliar; Penawaran Umum Terbatas II atas 420.000.000 saham.

Increased authorized capital to Rp280 billion; Rights Issue II of 420,000,000 shares.

JULYFED dan DVLIL mengalihkan saham mereka di Darya-Varia kepada Blue Sphere, yang kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Darya-Varia, sebanyak 92,66%.

FED and DVLIL transferred their shares in Darya-Varia to Blue Sphere, which then become the majority shareholder of the Darya-Varia, with a 92.66% shares.

JANUARYAkuisisi 60% saham PT Pradja Pharin.

Acquired 60% of PT Pradja Pharin.

JUNEPemegang Saham menyetujui stock-split Rp500 per saham, bonus 1 untuk 1 saham, dan peningkatan modal dasar menjadi Rp100 miliar.

Shareholders approved stock-split to Rp500 per share, 1 for 1 bonus issue, and increased authorized capital to Rp100 billion.

JUNEPemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham (stock split) 1:2 dari Rp500 per saham menjadi Rp250 per saham dan peningkatan modal dasar dari Rp280.000.000.000 menjadi Rp1.120.000.000.000.

Shareholders approved stock split 1:2 from Rp500 per share to Rp250 per share, and increased authorized capital from Rp280,000,000,000 to Rp1,120,000,000,000.

JANUARYAkuisisi sisa 40% sahamPT Pradja Pharin.

Acquired remaining 40% of PT Pradja Pharin.

APRILPenawaran Umum Terbatas I 15.000.000 saham.

Rights Issue I of 15,000,000 shares.

2006

1995

2008

1996

2010

1998

NOVEMBERDarya-Varia melalui Perjanjian Lisensi dengan beberapa pihak terafiliasi, mendapatkan lisensi untuk memproduksi dan memasarkan 28 merek produk Obat Resep (Ethical) dan Obat Bebas (OTC) yang efektif berlaku pada 1 Januari 2009.

Darya-Varia, through License Agreements with various affiliated companies, acquired the rights to manufacture and market 28 brands of Ethical and Over-the-Counter (OTC) products commencing on January 1, 2009.



Kegiatan PROKITA (PROgram KInerja kiTA), ajang kompetisi di tiga pabrik dengan tujuan perbaikan berkesinambungan sebagai bagian dari Total Quality Management dilaksanakan di pabrik Darya-Varia, Gunung Putri.

PROKITA (PROgram KInerja kiTA), a program that competes three plants, aimed for the continuous improvements as part of the Total Quality Management, was held at Darya-Varia plant, Gunung Putri.

Perseroan mengadakan BERSATU Camp untuk karyawan pabrik Prafa, sebagai bagian dari kampanye internalisasi nilai-nilai perusahaan: BERSATU.

The Company conducted BERSATU Camp for Prafa plant employees at Prafa plant, Bogor, as part of BERSATU (Corporate Core Values) internalization campaign.

DECOLGEN HERBAFLU, produk baru yang berkhasiat mengatasi gejala tidak enak badan/masuk angin, diluncurkan.

DECOLGEN HERBAFLU was launched, a new product that is useful to relieve onset-cold symptoms.

Perseroan menyelenggarakan Program Beasiswa berkala, dimulai sejak 20 Februari sampai 7 Desember 2012. Program ini memberikan pendalaman berupa observasi dan praktek di rumah sakit pendidikan mitra di Filipina dan Vietnam untuk sejumlah dokter

potensial dari Persatuan Gastroenterologi Indonesia (PGI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Sejak 2012, Perseroan juga memberikan kesempatan bagi dokter potensial dari Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia (IKABDI).

The Company conducted periodic Fellowship Programs, from February 20 to December 7, 2012. This program provided observational and hands-on immersion in partner teaching hospitals in the Philippines and Vietnam to a number of potential doctors from Persatuan Gastroenterologi Indonesia (PGI) and Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia/Indonesian Heart Association (PERKI). Since 2012, we also started offering opportunity for potential doctors from POGI (Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia) and IKABDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia).

Perseroan mengadakan BERSATU Camp untuk karyawan pabrik Darya-Varia di Hotel Royal Safari Garden, Bogor, sebagai bagian dari kampanye internalisasi nilai-nilai perusahaan: BERSATU.

The Company conducted BERSATU Camp for Darya-Varia plant employees, at Royal Safari Garden Hotel, Bogor, as part of BERSATU (Corporate Core Values) internalization campaign.

PERISTIWA PENTING PERSEROAN Corporate Highlights

19March

20February

16March

April

21March


Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan Paparan Publik diadakan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta.

The Annual General Meeting of Shareholders, the Extraordinary General Meeting of Shareholders and Public Expose were held at Dharmawangsa Hotel, Jakarta.

Perseroan mengadakan BERSATU Camp untuk karyawan Kantor Pusat di pabrik Darya-Varia, Bogor, sebagai bagian dari kampanye internalisasi nilai-nilai perusahaan: BERSATU.

The Company conducted BERSATU Camp for Darya-Varia HO employees at Darya-Varia plant, Bogor, as part of BERSATU (Corporate Core Values) internalization campaign.

NATUR-E SKIN NUTRIENT SYSTEM diluncurkan, terdiri dari rangkaian produk perawatan kulit dari luar berupa Face Cream dan Hand & Body Lotion, melengkapi kapsul NATUR-E.

The NATUR-E SKIN NUTRIENT SYSTEM was launched, comprised of Face Cream and Hand & Body Lotion to complement NATUR-E Soft Capsule.

Medical Science Center yang keenam diresmikan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

The sixth Medical Science Center was launched at RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Medical Science Center yang ketujuh diresmikan di RSUP Dr. Moh. Hoesin, Palembang.

The seventh Medical Science Center was launched at RSUP Dr. Moh. Hoesin, Palembang.

Darya-Varia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan Dinas Kesehatan Kota Depok melakukan pemberdayaan kader Posyandu.

The Company started community clinics (Posyandu) cadre empowerment Program works hand in hand with Bogor Regency Health Service and City of Depok Health Service.

HOBAT memperoleh sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

HOBAT product acquired Halal certification from Majelis Ulama Indonesia or Indonesian Islamic Scholar Council (MUI).

NATUR-E memperoleh sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

NATUR-E acquired Halal certification from MUI.

16May

28May

25June

27June

June

11July

19September

October



IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi bahasa Inggris (Dalam ribuan Rupiah, kecuali disebutkan lain)

Numerical notations in all tables and graphs are in English(In thousand Rupiah, except stated otherwise)

Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 Description

Laporan Laba Rugi Statements of Income

Penjualan Neto* 553,346,541 817,146,252 869,405,028 899,632,048 1,087,379,869 Net Sales*

Laba Bruto* 349,421,121 484,051,296 527,855,139 550,612,964 651,109,890 Gross Income*

Laba Usaha 102,371,577 108,222,954 150,021,740 160,177,738 196,165,866 Operating Income

Laba Bersih 70,819,094 72,272,233 110,880,522 120,915,340 148,909,089 Net Income

Jumlah Saham yang Beredar (jumlah saham penuh)

1,120,000,000 1,120,000,000 1,120,000,000 1,120,000,000 1,120,000,000 Number of Shares Outstanding (full number of Shares)

Laba Bersih per Saham (Rupiah penuh)

63 64 99 108 133 Net Income per Share (full Rupiah)

Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position

Aset Lancar 457,417,280 605,397,323 650,140,509 696,925,499 826,342,540 Current Assets

Jumlah Aset * 633,749,994 779,998,072 848,256,622 922,945,318 1,074,691,476 Total Assets*

Kewajiban Lancar * 109,142,454 197,189,955 173,069,901 142,423,794 191,717,606 Current Liabilities*

Jumlah Kewajiban * 125,900,699 225,076,544 207,654,572 195,027,928 233,144,997 Total Liabilities*

Modal Kerja Bersih* 348,274,826 408,207,368 477,070,608 554,501,705 634,624,934 Net Working Capital*

Ekuitas 507,849,295 554,921,528 640,602,050 727,917,390 841,546,479 Equity

Jumlah Investasi 42,653,415 21,582,246 52,593,524 66,600,851 54,943,128 Investments

Rasio-rasio Keuangan* Financial Ratios*

Marjin Laba Bruto 63.1% 59.2% 60.7% 61.2% 59.9% Gross Profit Margin

Marjin Laba Bersih 12.8% 8.8% 12.8% 13.4% 13.7% Net Income Margin

Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Aset

11.2% 9.3% 13.1% 13.1% 13.8% Ratio of Net Income to Total Assets

Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas

13.9% 13.0% 17.3% 16.6% 17.7% Ratio of Net Income to Equity

Rasio Lancar 4.19 3.07 3.76 4.89 4.31 Current Ratio

Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas

0.25 0.41 0.32 0.27 0.28 Liabilities to Equity Ratio

Rasio Kewajiban terhadap Aktiva

0.20 0.29 0.24 0.21 0.22 Liabilities to Assets Ratio

Catatan:* Beberapa angka perbandingan dalam laporan keuangan konsolidasian

tahun 2008-2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2012. Dengan demikian, beberapa rasio-rasio keuangan telah disesuaikan.

Note:* Certain comparative figures in the 2008-2011 consolidated financial

statements have been reclassified to conform to the 2012 financial statements presentation. Accordingly, certain financial ratios have been restated.


2008

2008

2008

2008

2008

2009

2009

2009

2009

2009

2010

2010

2010

2010

2010

2011

2011

2011

2011

2011

2012

2012

2012

2012

2012

553

12.8

13.9

102

63

817

8.8

13.0

108

64

869

12.8

17.3

150

99

900

13.4

16.6

160

108

1,087

13.7

17.7

196

133

Penjualan Neto (miliar Rp)Net Sales (billion Rp)

Marjin Laba Bersih (%)Net Income Margin (%)

Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas (%)Ratio of Net Income to Equity (%)

Laba Usaha (miliar Rp) Operating Income (billion Rp)

Laba Bersih per Saham (Rp penuh)Net Income per Share (full Rupiah)



INFORMASI SAHAMShare Information

Darya-Varia di Bursa Efek Indonesia Darya-Varia on the Indonesia Stock Exchange

Triwulan Quarter

Harga (Rp) Price (Rp)

TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing Volume

2012

I 1,300 1,160 1,230 1,076,000

II 1,430 1,200 1,290 11,268,500

III 1,820 1,230 1,680 7,868,500

IV 1,850 1,560 1,690 5,241,500

Selama Tahun LaporanDuring the Year

1,850 1,160 1,690 25,454,500

2011

I 1,200 890 1,060 383,500

II 1,270 1,030 1,120 998,000

III 1,280 1,050 1,200 1,343,000

IV 1,280 1,100 1,150 708,000

Selama Tahun LaporanDuring the Year

1,280 890 1,150 3,432,500

Dividen untuk Tahun BukuDividend for Financial Year

2011 2010

Dividen Tunai per Saham (Rp)Cash Dividend per Share (Rp)

31.5 30

2,000

1,500

1,000

500

0

2,000,000

1,500,000

1,000,000

500,000

0Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Closing Price

Transaction Volume

Clos

ing

Pric

e

Tran

sact

ion

Volu

me

2012


Kronologis Pencatatan Saham Chronological Share Listing Overview

Pemegang Saham Shareholders

Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia(sebelumnya Bursa Efek Jakarta)

Jumlah SahamNumber of Shares

Listing on the Indonesia Stock Exchange(previously Jakarta Stock Exchange)

12 Oktober 1994Penawaran Saham Perdana

10,000,00012 October 1994

Initial Public Offering

11 November 1994Pencatatan Seluruh Saham

31,250,00011 November 1994

Company Listing

16 Agustus 1995Pemecahan Saham dari nilai nominal Rp1.000 menjadi Rp500 per Saham

62,500,00016 August 1995

Change in the nominal value of Shares from Rp1,000 to Rp500 per Share (Stock Split)

28 Agustus 1995Saham Bonus (1 untuk 1 Saham)

125,000,00028 August 1995

Bonus Shares (1 : 1 Share)

15 April 1996Penawaran Umum Terbatas I (15.000.000 Saham)

140,000,00015 April 1996

Right Issue I (15,000,000 Shares)

15 Juni 1998Penawaran Umum Terbatas II (420.000.000 Saham)

560,000,00015 June 1998

Right Issue II (420,000,000 Shares)

23 Juni 2010Perubahan nilai nominal Saham dari Rp500 menjadi Rp250 per Saham

1,120,000,00023 June 2010

Change in the nominal value of Shares from Rp500 to Rp250 per Share (Stock Split)

2012 2011

Jumlah Lembar SahamNumber of Shares % Jumlah Lembar Saham

Number of Shares %

Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. 1,037,800,912 92.66 1,037,800,912 92.66

Publik Public 82,199,088 7.34 82,199,088 7.34



Laporan ManajemenManagement Report



LAPORAN DEWAN KOMISARISReport from the Board of Commissioners

Pemegang Saham yang Terhormat,

Ekonomi Indonesia telah menunjukkan ketahanannya ditengah-tengah situasi ekonomi global yang terus melemah sejak krisis finansial tahun 2008-2009, dimana Indonesia mencatat pertumbuhan Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product (GDP) kurang lebih 6,3%, membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat dan konsisten di dunia. Peningkatan pendapatan per kapita dan akses kredit dengan tingkat suku bunga yang menguntungkan mendukung pertumbuhan kelas menengah, yang selanjutnya mendorong konsumsi domestik yang terus meningkat. Darya-Varia telah meningkatkan kemampuannya dalam lingkungan bisnis yang positif ini untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dan mengejar peluang pertumbuhan, didukung oleh arahan strategis dari manajemen.

The Indonesian economy has exhibited resilience despite the on-going weakness in the global economy since the 2008-2009 financial crisis, posting a GDP growth of roughly 6.3%, making it one of the fastest consistently growing emerging economies in the world. Rising per capita incomes and access to credit at favorable interest rates support a growing middle class, further stocking an up trend in domestic consumption. Darya-Varia has enhanced its capabilities amid this positive business environment to meet rising demand and pursue growth opportunities, supported by strategic guidance from management.

Dear Shareholders,


Jocelyn Campos Hess Presiden KomisarisPresident Commissioner

Misi Darya-Varia dalam meningkatkan kesehatan setiap orang di setiap waktu tercermin jelas dalam semua kegiatan Perseroan, mulai dari pengembangan produk dan pemasaran sampai dengan hubungan karyawan dan CSR. Pendekatan yang terpusat pada misi ini telah memberikan hasil yang nyata di tahun ini, walau berada dalam lingkungan yang kompetitif, tetapi selalu memastikan produk yang berkualitas tinggi secara konsisten melalui serangkaian merek yang sudah dikenal dan yang baru diluncurkan dan pada saat bersamaan terus melakukan proses perbaikan yang sejalan dengan agenda keunggulan operasional.

Di tahun 2012 Darya-Varia memperkuat budaya perusahaan melalui program sumber daya manusia yang menyeluruh, pengembangan organisasi dan komunikasi internal berdasarkan nilai-nilai inti perusahaan yang disingkat/disebut BERSATU. Visi dan misi baru Perseroan terus memberikan fokus dan arahan bagi rencana dan program-program. Lebih dari itu kami bangga bahwa misi Perseroan

Darya-Varia’s mission of improving health one person at time is explicitly reflected in all company operations, from product development and marketing to employee relation and CSR. This mission-centric approach has yielded pronounced results in the year under review and, in a highly competitive environment, ensured consistently high quality products through a range of established and newly launched brands while simultaneously undertaking process improvements in line with an operational excellence agenda.

In 2012 Darya-Varia strengthened its corporate culture through comprehensive human resources programs, organization development and internal communications based on the Company’s BERSATU core values. The Company’s new vision and mission continue to provide focus and direction to its plans and programs. More than this, however, we are proud of how the Company mission has extended outward



Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

juga telah menjangkau masyarakat. Dalam hal ini, Darya-Varia telah melaksanakan berbagai program pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, dan kami merasa bahagia dengan apresiasi positif dari masyarakat yang kami bantu.

Operasional Perseroan di tahun 2012 berjalan dengan lancar. Penjualan di akhir tahun ditutup dengan angka yang meyakinkan setelah berhasil bangkit di akhir semester pertama yang awalnya berjalan lambat. Secara keseluruhan pendapatan Perseroan tumbuh sebesar 21%, dari Rp900 miliar di tahun 2011, menjadi Rp1.087 miliar di tahun 2012, sementara itu laba bersih meningkat 23%, dari Rp121 miliar di tahun 2011, menjadi Rp149 miliar di tahun 2012. Peningkatan pendapatan per saham, dari Rp108 di tahun 2011 menjadi Rp133 di tahun 2012, menunjukkan kinerja yang dicapai sepanjang tahun 2012.

Hasil ini tetap menempatkan Perseroan pada posisi keuangan yang solid, memberi kesempatan pada Perseroan untuk memetakan rencana jangka panjang dan terus maju dengan strateginya untuk meluncurkan produk yang relevan dan konsisten di masa yang akan datang, dan membina hubungan yang baik dengan kalangan medis dan masyarakat pada umumnya.

Dewan Komisaris mendukung sepenuhnya upaya dari Direksi di tahun 2012. Untuk menjadi salah satu dari lima perusahaan farmasi terbesar di Indonesia adalah tidak mudah dan manajemen menghadapi tantangan untuk tetap menjaga arah, melakukan koreksi jika perlu, dan meningkatkan kesadaran serta kepercayaan masyarakat terhadap Darya-Varia sebagai pendukung kemajuan kesehatan di Indonesia.

into the community. In particular, Darya-Varia has implemented numerous health education and community development projects, and we are gratified at the appreciative reactions of those we have been able to help.

Operation in 2012 ran smoothly. Sales ended year strongly after picking up momentum at the end of a marginally slow first semester. In total the Company’s revenue grew by 21% from Rp900 billion in 2011 to Rp1,087 billion in 2012, while net income increased by 23%, from Rp121 billion in 2011 to Rp149 billion in 2012. The resulting increase in earnings per share, from Rp108 in 2011 to Rp133 in 2012, highlight the performance gains made throughout the year.

These results continue to place the Company in solid financial position, allowing the Company to chart long-term plans and go forward with its strategies for consistent and relevant product releases in the future, and developing meaningful relationship with the medical community, and the larger public.

The Board of Commissioners fully supports the efforts of the Board of Directors in 2012. To become a Top five pharmaceutical company in Indonesia will not come easy and management faces the challenge to maintain course, correcting it as and when necessary, and increase public awareness of and trust in Darya-Varia’s position as a proponent for advancing health in Indonesia.


Seiring dengan bertumbuh kembangnya Darya-Varia, kami tetap menjaga komitmen kami untuk menegakkan praktek tata kelola perusahaan yang baik dan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dewan Komisaris akan terus melakukan pengawasan terhadap Perseroan, dibantu oleh Komite Audit, guna memastikan akuntabilitas serta tanggung jawab Darya-Varia secara menyeluruh.

Dengan kondisi ekonomi Indonesia yang terus membaik, masa depan terlihat sangat positif bagi Darya-Varia. Seiring dengan meningkatnya pendapatan, konsumen mengalokasikan dana yang lebih besar untuk bermacam aktivitas demi kesehatan yang lebih baik, dan Darya-Varia menawarkan berbagai jenis pilihan produk untuk memenuhi kebutuhan ini. Lebih dari itu sebagai afiliasi Unilab Group, yang keberadaannya secara regional telah dikenal luas, terus memberikan dukungan pada Darya-Varia serta keuntungan untuk menembus pasar Asia Tenggara.

Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan terima kasih kepada para pemegang saham kami atas kepercayaan dan dukungannya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Direksi dan seluruh karyawan atas kerja keras, dedikasi dan loyalitasnya. Bersama kita akan mampu menghadapi tantangan di depan dan akan tetap menjadi mitra bagi kalangan medis Indonesia dan Asia Tenggara.

As Darya-Varia grows, we maintain our commitment to uphold good corporate governance practices and to comply with Indonesian laws and regulations. The Board of Commissioners will continue to supervise the Company, aided by the Audit Committee, to ensure accountability and responsibility throughout Darya-Varia.

Given the continued growth of the Indonesian economy, the prospects look very positive for Darya-Varia. With increasing disposable income, consumers are allocating greater amounts in a variety of health enhancing activities, and Darya-Varia offers a selection of products which complement this trend. Moreover, the affiliation with the Unilab Group, with its region-wide presence, continues to provide support to Darya-Varia and an advantage in accessing markets within the region.

On behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank our shareholders for their continuing trust and support. We also thank our Board of Directors and employees for their hard work, dedication and loyalty. Together we will be able to tackle the challenges that lie ahead and remain a longstanding partner of the medical community in Indonesia and in ASEAN.

Jocelyn Campos Hess Presiden Komisaris

President Commissioner



LAPORAN DIREKSIReport from the Board of Directors

Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Di tahun 2012, Darya-Varia fokus dalam menjalankan misi Perseroan yaitu “Membangun Indonesia yang sehat secara bertahap setiap orang di setiap waktu” dan mempererat hubungan dengan para pelanggan utama kami.

Fokus kami tercermin dengan meningkatnya angka-angka yang dibukukan di 2012. Penjualan meningkat sebesar 21% (Rp1.087 miliar) dibanding tahun lalu, Laba Usaha tumbuh sebesar 22% (Rp196 miliar), Laba Bersih naik sebesar 23% (Rp149 miliar) dan Ekuitas tumbuh sebesar 15% (Rp842 miliar). Rasio Laba terhadap Aktiva (Return on Assets – ROA) sebesar 13,8% (dibanding 13,1% di 2011) dan Rasio Laba terhadap Ekuitas (Return on Equity – ROE) adalah 17,6% (dibanding 16,6% di tahun lalu).

In 2012, Darya-Varia focused on living its mission of “Building a healthy Indonesia, one person at a time” and deepening its engagement with chosen core customers.

Our focus is reflected in our improving numbers posted in 2012. Sales increased by 21% (Rp1,087 billion) over last year, Operating Income grew by 22% (Rp196 billion), Net Income rose by 23% (Rp149 billion) and our Equity Base grew by 15% (Rp842 billion). Return on Assets is at 13.8% (vs 13.1% in 2011) and Return on Equity is 17.6% (vs 16.6% last year).

Dear Stakeholders,


Tinjauan IndustriPasar farmasi di Indonesia tumbuh sebesar 13,7% di 2012, lebih tinggi dibanding pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mencapai 6,3%. Diharapkan pasar farmasi di Indonesia akan terus melampaui pertumbuhan ekonomi dalam beberapa waktu ke depan, dengan berkembangnya praktek-praktek layanan kesehatan bagi konsumen dan pasar “wellness” yang menyatu di Indonesia. Segmen pasar obat resep yang merupakan 59% dari keseluruhan pasar, tumbuh sebesar 15%, sementara segmen obat bebas (over the counter – OTC) yang merupakan 41% dari keseluruhan pasar meningkat sebesar 12%.

Industry ReviewThe Indonesian pharmaceutical market grew by 13.7% in 2012, faster than the 6.3% growth of the Indonesia’s GDP. It is expected that the Indonesian pharmaceutical market will continue to outpace the general growth of the economy in the short term, with healthcare practices of Indonesian consumers evolving and multiple wellness markets converging. The prescription market segment, which comprises 59% of the market, grew by 15%, while the over-the-counter segment, 41% of the market, increased by 12%.

Eric Albert Gotuaco Presiden DirekturPresident Director




Kinerja 2012Seiring dengan upaya kami untuk lebih mempererat hubungan dengan para pelanggan utama, kami juga meluncurkan produk-produk pelengkap di bawah merek-merek besar yang telah ada dan memenuhi pesanan toll manufacturing yang meningkat dari para afiliasi kami. Hasilnya total penjualan Perseroan tumbuh sebesar 21%, di atas total pertumbuhan industri. Semua unit-unit bisnis mencatat pertumbuhan yang sehat: Bisnis Obat Resep meningkat sebesar 19%, Bisnis Consumer Health tumbuh sebesar 11% dan bisnis Ekspor dan Toll Manufacturing tumbuh sebesar 53%.

Bisnis Obat ResepKonsisten dengan misi kami, kami fokus pada program-program yang penting bagi dokter-dokter kami, yaitu program-program yang “Membantu dokter menjadi dokter yang lebih baik”. Ini mencakup Medical Science Centers, Continuing Medical Education On-line, World Medical Library, Medical Skills Upgrade, Program Medical Doctor (MD) Fellowship dan Clinic Management System.

Sebagai hasilnya kami berhasil menggandakan jumlah dokter produktif dan meningkatkan Bisnis Obat Resep sebesar 19% dibanding tahun 2011.

Bisnis Consumer HealthKami mengatasi ketatnya persaingan dengan terus melanjutkan kampanye brand experience yang efektif untuk merek-merek terkemuka kami, meluncurkan produk-produk pelengkap dibawah merek DECOLGEN dan NATUR-E, yaitu DECOLGEN HERBAFLU dan NATUR-E Skin Nutrient System, dan semakin memperkuat kepercayaan publik dengan mendapatkan Sertifikasi Halal untuk kapsul NATUR-E dan HOBAT (produk farmasi lokal pertama yang mendapat Sertifikasi Halal di Indonesia).

Upaya-upaya ini tidak hanya menjaga ekuitas merek-merek kami tetap kuat, tetapi juga meningkatkan penjualan bisnis Consumer Health kami sebesar 11% dibanding tahun lalu.

Bisnis Ekspor dan Toll ManufacturingPermintaan yang meningkat secara signifikan dari afiliasi Darya-Varia, khususnya dari United Laboratories, Inc., Philippines, berkontribusi besar pada pertumbuhan penjualan dan laba yang sehat tahun ini.

Darya-Varia secara efektif memenuhi permintaan toll manufacturing yang meningkat dari para mitra bisnis, sehingga menghasilkan peningkatan penjualan sebesar 53% dari Ekspor dan Toll Manufacturing dibanding tahun lalu.

Performance in 2012As we deepened our engagements with chosen core customers, we likewise launched complementary products under existing major brands and fulfilled increased toll manufacturing orders from affiliates. As result, total Company sales grew by 21%, ahead of total industry growth. All business streams posted healthy growths: with Prescription Business increasing by 19%, Consumer Health Business growing by 11% and the Export/Toll Manufacturing Business improving by 53%.

Prescription BusinessConsistent with our mission, we focused on programs that matter most to our chosen set of doctors, that is programs that “help doctors become better doctors”. This includes the Medical Science Centers, Continuing Medical Education On-line, World Medical Library, Medical Skills Upgrade, Medical Doctor (MD) Fellowship program and the Clinic Management System.

As a result, we have doubled the number of our productive doctors and grew the Prescription Business by 19% over 2011.

Consumer Health BusinessWe addressed stiff challenges from competition by continuing effective brand experience campaigns behind our best known brands, launching complementary products under the DECOLGEN and NATUR-E brand name, namely DECOLGEN HERBAFLU and NATUR-E Skin Nutrient System, and reinvigorating public trust by securing Halal certification for NATUR-E capsules and HOBAT capsules (the first locally produced pharmaceutical products to be certified Halal in Indonesia).

These efforts not only kept our brand equities strong, but likewise boosted sales of our Consumer Health Business by 11% versus last year.

Export and Toll Manufacturing BusinessSignificant increases in toll manufacturing orders from Darya-Varia’s affiliates, especially from United Laboratories, Inc., Philippines, contributed greatly to this year’s healthy sales and profit growth.

Darya-Varia effectively fulfilled the growing demands of its toll manufacturing principals, resulting to a 53% increase in Export and Toll Manufacturing sales over last year.


Manajemen RisikoKami terus melanjutkan usaha-usaha untuk memperkuat manajemen risiko. Penilaian dan pencegahan terhadap risiko-risiko yang berdampak luas bagi perusahaan dilakukan. Pada saat bersamaan, juga dilaksanakan langkah awal untuk menghadapi risiko operasional sehari-hari, memperketat kepatuhan korporasi pada peraturan dan pengamanan data secara berkelanjutan. Rencana kelangsungan Bisnis (Business Continuity Plan) pabrik DVL juga dalam penyusunan untuk mengamankan pasokan produk.

Sumber Daya ManusiaMenjaga sumber daya manusia yang kuat tetap menjadi prioritas. Kami mempererat hubungan dengan para karyawan, mendukung secara aktif kegiatan-kegiatan hubungan antar karyawan seperti Family Fun Day, perlombaan olahraga, Long Service Awards, PROKITA Penghargaan Produktivitas dan Kualitas, Pelatihan Pra-Pensiun.

Kami juga menyebarluaskan nilai-nilai perusahaan “BERSATU” kepada semua supervisor untuk mendorong pembentukan nilai-nilai bersama sebagai landasan dalam melakukan pekerjaan di dalam organisasi.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR)Program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan kami bertujuan untuk membantu mempromosikan kesehatan.

Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan diluncurkan di 2012, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Depok dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, melibatkan 1.040 kader Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dari 8 Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat). Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kemampuan kader Posyandu dalam mempromosikan informasi kesehatan dengan menyelenggarakan pelatihan dan penyediaan materi informasi.

Kami juga terus melanjutkan program-program kemasyarakatan untuk warga yang bermukim di sekitar pabrik, menitikberatkan pada bantuan obat gratis dan makanan tambahan untuk anak-anak balita (bawah lima tahun).

Kami bersyukur dapat membantu dan berbagi kepada masyarakat dan berharap dapat melakukan lebih banyak lagi program CSR yang mempromosikan kesehatan di tahun-tahun mendatang.

Risk ManagementEfforts to strengthen management of risks continued. Assessment and mitigation of enterprise-wide risks were carried out. At the same time, initial steps to address day-to-day operational risks, tighten corporate compliance to regulations and secure data continuity were initiated. A DVL Plant Business Continuity Plan was likewise drafted to secure supply of products.

Human ResourcesMaintaining a strong employee workforce remained a priority. We deepened engagement with our employees, actively investing on Employee Relations events such as the Family Fun Day, Company-wide Sports fests, Long Service Awards, PROKITA Productivity and Quality Awards and pre-Retirement Workshops.

We likewise cascaded the “BERSATU” Core Values to all our Supervisors to facilitate the establishment of a common values of doing things across the organization.

Corporate Social Responsibilities (CSR)Our Corporate Social Responsibility programs are aimed to help promote health.

A corporate-level CSR program was launched in collaboration with the Depok District Health Office and the Bogor District Health Office, involving 1,040 kader (volunteers) from 8 Puskesmas (Public Health Centers). The main objective was to help increase the volunteers’ skills in promoting primary health care by organizing training classes and providing teaching materials.

Local community programs for people residing in the vicinities surrounding our plants were likewise continued, centering on providing free medicines and sponsoring supplementary feeding programs for children below five years of age.

We are grateful for the opportunity given us to be of help and look forward to doing more health promotional CSR programs in the coming years.



Eric Albert Gotuaco Presiden DirekturPresident Director

Perubahan Komposisi ManajemenDalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Mei 2012, pemegang saham menerima pengunduran diri Bapak Leon G. Pantaleon sebagai Direktur Perseroan dan menetapkan Ibu Yustina Endang Setyowati dan Ibu Frida O. Chalid sebagai anggota Direksi. Kami mengucapkan selamat bergabung kepada Ibu Yustina dan Ibu Frida.

ApresiasiKinerja yang baik di 2012 dan peningkatan operasional dan posisi keuangan merupakan modal bagi Darya-Varia untuk terus memberikan hasil yang baik di masa yang akan datang. Atas nama Direksi, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan kami dan para mitra bisnis atas kontribusinya di sepanjang tahun, juga kepada Dewan Komisaris atas dukungan dan arahannya, serta kepada para pelanggan kami atas kepercayaannya yang kuat kepada Darya-Varia.

Kami melangkah ke 2013 untuk melakukan lebih banyak lagi dalam menjalankan misi kami untuk membangun Indonesia yang sehat secara bertahap setiap orang di setiap waktu.

Change of Management CompositionIn the Annual General Meeting of Shareholders in May 2012, the shareholders accepted the resignation of Mr. Leon G. Pantaleon, and elected Ms. Yustina Endang Setyowati and Ms. Frida O. Chalid to the Board of Directors. We welcome Ms. Yustina and Ms. Frida to the Board of Directors.

AppreciationOur company performed well in 2012 and our improved operations and financial position equip Darya-Varia to continue delivering strong result in the future. On behalf of our Board of Directors, I would like to thank all our employees and our business partners for their valuable contributions throughout the year, to our Board of Commissioners for their support and guidance, and to our customers for their unwavering trust in Darya-Varia.

We enter 2013 inspired to do even more in living our mission of building a healthy Indonesia, one person at a time.



TIM MANAJEMEN OPERASIONALOperating Management Team

Depan, dari kiri ke kanan (Front, from left to right):Reynaldo Lansang Davadilla (Director, Treasury), Yustina E. Setyowati (Director, Business Development and Corporate Planning), Frida O. Chalid (Director, Legal and Corporate Communications/ Corporate Secretary), Angelito Celso Corsame Racho, Jr. (Director, Technical).

Belakang, dari kiri ke kanan (Back, from left to right):Romeo Laranjo Bato (Director, Finance Administration), Charles Robert B. Davis (Vice President Director), Eric Albert Gotuaco (President Director), Joseph Raymond Acuna Hilay (Director, Ethical Marketing and Field Operation).

TIM MANAJEMEN OPERASIONALOperating Management Team



Tinjauan Bisnis dan OperasionalBusiness and Operational Review



TINJAUAN BISNISBusiness Review

Bisnis Obat ResepPrescription Business


Di 2012 strategi Bisnis Obat Resep kami difokuskan terutama untuk para dokter muda dan beraspirasi tinggi.

In 2012, the Prescription Business strategy was primarily focused on young and aspiring doctors.

We developed various programs to address the critical needs of young doctors, resulting in significant upsides in specific segments of the business. With that, our domestic prescription business generated sales of Rp530 billion, 49% of the company’s total net sales.

In support of our commitment to the professional development of our young doctors, we continued to design programs that are geared towards knowledge and skills upgrades. We opened two more Medical Science Centers in the teaching hospitals of Jakarta and Palembang, in response to the increasing needs of young doctors on access to the latest medical information.

Kami mengembangkan berbagai program untuk memenuhi kebutuhan penting dan mendasar bagi para dokter muda tersebut, sehingga beberapa segmen di bisnis obat resep ini naik secara signifikan. Hasilnya, bisnis obat resep domestik kami mencatat penjualan sebesar Rp530 miliar, 49% dari total penjualan bersih Perseroan.

Dalam rangka mendukung komitmen kami untuk pengembangan profesi para dokter muda, kami terus merancang program yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka. Kami membuka lagi dua Medical Science Centers di rumah sakit pendidikan di Jakarta dan Palembang. Ini kami lakukan sebagai jawaban terhadap meningkatnya kebutuhan dokter muda akan akses terhadap informasi medis terbaru.




Kami juga menjalin kerja sama dengan organisasi medis dan memberikan 16 (enam belas) program beasiswa di luar negeri (offshore fellowship program) untuk observasi dan praktek langsung di bidang Gastroenterologi dan Digestive Endoscopy serta Kardiologi bermitra dengan rumah sakit pendidikan di Vietnam dan Filipina. Program ini memberikan wawasan yang lebih luas bagi para dokter muda dalam menangani pasien dan meningkatkan ketrampilan teknis para dokter muda tersebut.

Program-program lain yang mendukung penguasaan ilmu pengetahuan, seperti Medical Skills Upgrade, the World Medical Library dan Update Management, dilaksanakan secara konsisten untuk memastikan bahwa kami dapat menjalin hubungan dan membantu dokter muda sebanyak mungkin.

Tahun 2012 terbukti menjadi tahun yang mengesankan karena kami sukses mempertahankan pertumbuhan yang signifikan untuk bisnis obat resep, dengan fokus pada beberapa segmen penting dan memperkokoh pelanggan kami yang akan terus mendukung pertumbuhan jangka panjang dan kesinambungan bisnis kami.

We also formalized collaboration with medical organizations and carried out 16 (sixteen) offshore fellowship programs in observational and hands-on Gastroenterology & Digestive Endoscopy and Cardiology with partner teaching hospitals in Vietnam and the Philippines. This program provided our young doctors a wider scope in patient management and advanced their technical skills.

Other programs that promoted knowledge acquisition, such as the Medical Skills Upgrade, the World Medical Library and the Update Management, were implemented across consistently to ensure that we are able to connect with and assist as many young doctors as possible.

2012 proved to be an engaging year as we were able to successfully maintain significant growth for the prescription business, focused on the critical segments and solidifying our user baselines that will uphold long term growth and sustainability of the business.




Bisnis Consumer HealthConsumer Health Business


Kami mengatasi ketatnya persaingan dengan melanjutkan kampanye brand experience yang efektif terutama untuk merek-merek terbaik kami. Dengan meningkatkan hubungan langsung dengan pelanggan tertentu terbukti lebih efektif dan sekaligus dapat mendidik konsumen tentang hal unik yang kami tawarkan.

We addressed stiff challenges from competition by continuing effective brand experience campaigns behind our best known brands. Our strengthened direct engagements with selected consumers proved effective in cutting through the clutter and educating consumers on what we uniquely offer.

In 2012, we launched complementary products under the DECOLGEN and NATUR-E brand name (i.e. DECOLGEN HERBAFLU and NATUR-E Skin Nutrient System). This provided us an additional Rp25 billion in business in less than a year after launch.

We likewise successfully secured Halal certification for NATUR-E capsules and HOBAT capsules (the first locally produced pharmaceutical products to be certified Halal in Indonesia), reinvigorating public trust in our products and opening up opportunities to enter yet unexplored channels for these two products.

Di 2012 kami meluncurkan produk-produk pelengkap di bawah merek DECOLGEN dan NATUR-E (yaitu DECOLGEN HERBAFLU dan NATUR-E Skin Nutrient System). Produk-produk ini memberikan kami tambahan pendapatan sebesar Rp25 miliar dalam waktu kurang dari satu tahun setelah diluncurkan. Kami juga berhasil mendapatkan sertifikasi Halal untuk kapsul NATUR-E dan HOBAT (produk farmasi lokal pertama yang mendapat sertifikat Halal di Indonesia), sehingga semakin memperkuat kepercayaan masyarakat pada produk-produk kami dan membuka peluang ke jalur-jalur pemasaran yang belum dijelajahi untuk kedua produk tersebut.



Di 2012, Bisnis Consumer Health tumbuh menjadi Rp359 miliar, naik sebesar 11% dibandingkan tahun sebelumnya.

Ekuitas merek-merek kami tetap kuat, memperoleh penghargaan dari organisasi-organisasi terpercaya seperti “Top Brand for Cold Medicine Category” (untuk DECOLGEN), “Top Brand Award for Multivitamin and Vitamin C” (untuk ENERVON-C) dan “Indonesia Brand Champion for Vitamin E and Herbal Brand” (untuk NATUR-E).

Ke depannya, kami akan terus memperluas hubungan langsung kami dengan pelanggan yang tepat dan memberikan mereka brand experience yang unik yang membedakan produk kami dengan yang lain.

In 2012, our Consumer Health Business grew to Rp359 billion, up by 11% versus last year.

Our brand equities remained strong, garnering accolades from reputable organizations such as “Top Brand for Cold Medicine Category” (for DECOLGEN), “Top Brand Award for Multivitamin and Vitamin C” (for ENERVON-C) and “Indonesia Brand Champion for Vitamin E and Herbal Brand” (for NATUR-E). Going forward, we will continue to expand our direct engagements with our chosen customers and provide them with more unique brand experiences to distinguish us from the rest.





Bisnis Ekspor dan Toll ManufacturingExport and Toll Manufacturing Business


Pelayanan dan client management adalah fokus kami dalam memberikan pelayanan yang baik dan memenuhi meningkatnya harapan dari pelanggan kami yang beragam.

Service and client management is our focus on delivering a high service levels and fulfilling the growing expectation of our various customers.

In 2012, our Export and Toll Manufacturing business contributed Rp198 billion or 18% of the Company’s total sales, growing by 53% versus 2011 mainly due to the significant increase in toll manufacturing orders from our affiliate United Laboratories, Inc., Philippines.

In the years ahead, we will drive operational excellence to stay competitive. We believe the Company’s soft capsule and sterile facilities have placed Darya-Varia in a strong position to attract a larger local clientele, as well as other international toll manufacturing business partners.

Di 2012, bisnis Ekspor dan Toll Manufacturing kami memberi kontribusi sebesar Rp198 miliar atau 18% dari total penjualan Perseroan, tumbuh sebesar 53% dibandingkan tahun 2011, terutama disebabkan oleh peningkatan permintaan toll manufacturing yang signifikan dari afiliasi kami yaitu United Laboratories, Inc., Philippines.

Di tahun-tahun mendatang kami akan mendorong penerapan operational excellence agar tetap kompetitif. Kami yakin bahwa produk kapsul gelatin lunak dan fasilitas steril kami telah menempatkan Darya-Varia di posisi yang kuat untuk menarik lebih banyak klien-klien lokal dan juga mitra bisnis toll manufacturing internasional lainnya.



TINJAUAN OPERASIONALOperational Review

Manufaktur dan Manajemen MaterialManufacturing and Materials Management


Darya-Varia memproduksi berbagai macam sediaan produk di 2 (dua) fasilitas produksi yang memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) ASEAN dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pabrik Darya-Varia spesialisasi dalam menghasilkan kapsul gelatin lunak, produk cair, salep, dan krim. Penambahan mesin-mesin baru telah dilakukan untuk memenuhi peningkatan permintaan baik dari dalam maupun luar negeri.

Pabrik Prafa spesialisasi dalam menghasilkan produk-produk steril dan produk solid volume rendah. Baru-baru ini, pabrik Prafa telah menyelesaikan perluasan area produksi steril dan dispensing serta meningkatkan kemampuan fasilitas Dispensary Centers-nya untuk menjamin tidak terjadi kontaminasi silang saat penyaluran bahan baku untuk produksi. Untuk menjaga kelestarian lingkungan, pabrik Prafa telah melakukan perbaikan fasilitas pengolahan air limbah di November 2012.

Sistem Quality Assurance yang komprehensif saat ini diterapkan di pabrik-pabrik juga diterapkan pada supply chain kami, guna menjamin tingkat kualitas yang tinggi pada setiap bahan baku yang digunakan dan di setiap dosis yang diproduksi. Pelatihan yang berkelanjutan di bidang teknis dan soft skills telah dilaksanakan agar Perseroan dapat terus memproduksi dalam volume besar dan berkualitas tinggi dengan biaya produksi yang kompetitif.

Perseroan juga melakukan kerja sama toll manufacturing dengan perusahaan afiliasinya yaitu PT Medifarma Laboratories, di pabrik Cimanggis, Depok.

Di 2012, PROKITA (PROgram KInerja kiTA) keenam diadakan. Program ini bertujuan untuk perbaikan berkesinambungan sebagai bagian dari Total Quality Management, menghasilkan penyederhanaan dalam proses, kesadaran akan kualitas serta pengendalian biaya.

Darya-Varia produces many dosage forms in two ASEAN cGMP (current Good Manufacturing Practices) and National Agency of Drug and Food Control (NA-DFC) GMP certified manufacturing facilities.

The Darya-Varia Plant specializes in the manufacturing soft gelatin capsules, liquids, ointments and creams. Additional new machines were acquired to meet the growing demand of local and offshore principals.

The Prafa Plant specializes in sterile product manufacturing, as well as small batch solids. Recently, the expansion of its sterile production and dispensing areas has been completed and it upgraded its Dispensary Centers to assure zero cross contamination in the dispensing of raw materials for production. To help preserve the environment, it likewise completed the upgrade of its Waste Water Treatment facility last November 2012.

Comprehensive Quality Assurance systems currently in place at our plants also extend to our Supply Chain, assuring high-level quality in every raw material the Company uses and in every single dosage form it produces. Continuous training on both technical and soft skills were conducted to enable the Company to produce high volume and quality products and do so cost competitively.

The Company also toll manufactures with its affiliate, PT Medifarma Laboratories, at the Medifarma plant in Cimanggis, Depok.

In 2012, the sixth PROKITA (PROgram KInerja kiTA) was held. This program aimed for continous improvement as part of Total Quality Management, produce a simplification in the process, embedded the quality and cost control.

ManufakturManufacturing



Manajemen MaterialMaterials Management

Tantangan yang terus dihadapi Manajemen Material adalah mengelola kenaikan harga bahan baku dan menurunkan tingkat inventori.

Di 2012, harga dari beberapa bahan baku penting mengalami kenaikan signifikan. Kami berhasil mengatasi permasalahan tersebut berkat hubungan yang harmonis dengan para pemasok. Dan dengan kerja sama yang baik dengan tim Quality Assurance dan tim manajemen pabrik, kami berhasil mendapatkan sumber, menunjuk dan memberikan akreditasi kepada 10 (sepuluh) pemasok bahan baku penting yang baru, menurunkan jumlah bahan baku yang berasal dari satu sumber (single source materials), dari 66 (enam puluh enam) jenis di 2011 menjadi 56 (lima puluh enam) jenis di 2012.

Untuk menurunkan tingkat inventori, kami memperluas program Vendor Managed Inventory bagi 16 (enam belas) pemasok bahan baku penting, naik dari hanya 10 (sepuluh) pemasok di 2011. Demikian juga kami terus mengasah kemampuan mengelola inventori dengan mengadakan lokakarya Production Planning Inventory Control (PPIC) yang dihadiri oleh seluruh departemen terkait dengan tema “Achieving Operational Excellence through Continuous Supply Chain Collaboration”.

Sebagai bentuk apresiasi pada mitra bisnis yang telah memberi kontribusi berharga, kami menyelenggarakan acara tahunan Suppliers’ Night Award pada 28 September di pabrik Gunung Putri, Bogor.

The continuing challenge faced by Materials Management is managing increases in material prices and lowering inventory levels.

In 2012, prices of some critical raw materials significantly increased. Leveraging on our harmonious relations with our suppliers, we managed through. And through strong collaboration with the Quality Assurance and Plant Management teams, we were able to source, qualify and accredit 10 (ten) new critical suppliers, lowering the number of single source materials from 66 (sixty six) in 2011 to 56 (fifty six) in 2012.

To lower inventory levels, we expanded our Vendor Managed Inventory Program to 16 (sixteen) critical suppliers, up from 10 (ten) suppliers in 2011. Likewise, we continued to sharpen our inventory management capabilities, conducting a Production Planning Inventory Control (PPIC) Workshop attended by all relevant departments with the theme “Achieving Operational Excellence through Continuous Supply Chain Collaboration”.

And in appreciation of the valuable contributions of our business partners, we held our Annual Suppliers’ Night Award on September 28th at Darya-Varia Plant, Gunung Putri, Bogor.





Sumber Daya Manusia dan Pengembangan OrganisasiHuman Resources dan Organization Development


Darya-Varia menyadari bahwa kekuatan perusahaan bukan hanya tercermin dari produk-produknya, tetapi yang lebih penting adalah kualitas dari sumber daya manusianya. Oleh karena itu, kami bersungguh-sungguh mengembangkan kemampuan karyawan dan membangun karakter mereka berdasarkan nilai-nilai perusahaan, BERSATU.

Budaya PerusahaanDi tahun 2012, kami melanjutkan internalisasi nilai-nilai perusahaan dan semakin banyak karyawan yang menerapkan cara hidup BERSATU. Kami memperkuat program “BERSATU: Aligning Our Values”, yang telah dimulai dengan para Manajer dan Direksi pada 2011, dengan memperkenalkannya ke tingkat Supervisor di 2012 guna memperdalam pemahaman mereka akan nilai-nilai perusahaan, serta memacu mereka menjadi panutan dalam menghidupkan nilai-nilai BERSATU. Melibatkan 100% dari total Supervisor, program ini mencakup proses umpan balik antara atasan dan bawahan serta implementasi atas rencana perbaikan berdasarkan umpan balik tersebut.

Perseroan juga berusaha meningkatkan kesadaran karyawan akan nilai-nilai perusahaan dengan menyelenggarakan empat acara BERSATU Camp pada pertengahan 2012. Kegiatan ini merupakan salah satu cara sosialisasi nilai-nilai perusahaan yang dilakukan melalui pendekatan yang lebih aktif dan dinamis, serta menawarkan gaya pelatihan pembelajaran terstruktur yang menyenangkan bagi seluruh peserta.

Sementara sebagai pelengkap dalam komunikasi, kami menerbitkan inspiring stories, yang menampilkan cerita-cerita inspiratif karyawan menerapkan nilai-nilai BERSATU dengan cara mereka masing-masing.

Hubungan Antar KaryawanDarya-Varia memelihara hubungan yang harmonis di antara karyawan serta menunjukkan perhatian dan kepedulian kepada karyawan sehari-hari, melalui berbagai kegiatan employee relations yang didukung oleh Perseroan. Guna mempererat hubungan antar

Darya-Varia realizes that the strength of the Company is not only reflected by its products but more importantly by the quality of its people. Therefore, we earnestly developed the competency of our people and built their character based on our core values, BERSATU.

Corporate CultureIn 2012, we continued internalizing our core values and more employees came into the BERSATU way of living. We strengthened the “BERSATU: Aligning Our Values” program, which began with Managers and Directors in 2011, by introducing it at the supervisor level in 2012, to deepen their understanding of the core values and strengthen their role modeling. Covering 100% of the Supervisors, the program included a feedback process from their superiors and direct reports and implementation of an action plan resulting from the feedback.

The Company also raised awareness of our core values among employees by conducting four large-scale BERSATU camps in the first half of 2012. The camps functioned as a vehicle to deliver the values in a more active and dynamic way, offering broad-based structured learning exercises in an exciting way for all participants.

While to supplement communication initiatives, we published inspiring stories which featured employees who exemplify BERSATU in one special way or another.

Employee RelationsDarya-Varia nurtures harmonious relations among employees as well as exemplifying day-to-day attention and care through various Company sponsored employee relations programs. To deepen




engagement between employees, we held a Family Fun Day where employees and their families could get to know each other better.

Specifically related to promoting health, we conducted regular sports activities and annual medical check-ups, while in religious aspects, the Company held Halal bi Halal and Christmas celebrations. Furthermore, to appreciate our dedicated employees, we continued with the Long Service Award and Pre-Retirement programs.

Learning and DevelopmentLearning and Development remained a priority to sustain excellent business practices and achieve strategic goals. By providing department heads flexibility in choosing programs in their areas, training was tailored to meet defined goals and resulted to optimum outcomes.

Our talent management program in 2012 was expanded to include Succession Planning for selected talented individuals. As per December 2012 the Company employed 1,057 personnel. Our aim is to build a pool of ready now leaders to bring the Company to the next level.

Moving forward, we will continue to support Darya-Varia’s high level initiatives by building an enabling culture, strengthening management systems, developing our leaders and effectively managing change in the organization. We will also start a wellness program to inspire people to live a healthy lifestyle.

karyawan, kami menyelenggarakan Family Fun Day dimana karyawan dan keluarga dapat lebih saling mengenal satu sama lain.

Terutama dalam meningkatkan kesehatan karyawan, kami mengadakan kegiatan olah raga rutin dan pemeriksaan kesehatan tahunan, sementara di bidang keagamaan, Perseroan menggelar Halal bi Halal dan perayaan Natal. Selain itu, sebagai apresiasi atas dedikasi karyawan, kami melanjutkan program Long Service Award dan Pelatihan Pra-Pensiun.

Pelatihan dan PengembanganPelatihan dan Pengembangan tetap menjadi prioritas dalam memelihara praktek bisnis yang prima serta mencapai tujuan strategis. Dengan memberikan fleksibilitas kepada para Kepala Bagian untuk memilih program yang tepat berdasarkan bidangnya masing-masing, maka pelatihan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai, sehingga hasilnya lebih optimal.

Di 2012, program Talent Management kami diperluas dengan adanya program Succession Planning bagi individu-individu berbakat. Pada Desember 2012, tercatat ada 1.057 karyawan. Tujuan kami adalah membangun para pemimpin siap pakai yang akan dapat membawa Perseroan naik ke jenjang yang lebih tinggi.

Ke depan, kami akan terus mendukung setiap rencana Darya-Varia yang dituangkan dalam high level initiatives, dengan membangun budaya saling mendukung, memperkuat sistem manajemen, mengembangkan para pemimpin dan secara efektif mengatasi berbagai perubahan yang terjadi dalam organisasi. Kami juga akan memulai program wellness guna menginspirasi masyarakat agar hidup lebih sehat.


No Tanggal Date Topik Program Tempat Venue

1 January 12 BERSATU CAMP for Field Operation and Marketing Jakarta

2 January 22-25 Tehnik Kalibrasi Massa, Suhu, Tekanan dan Dimensi Bandung

3 January 25 Menakar Kewajiban Menggunakan Mata Uang Rupiah Dalam Transaksi Komersial Jakarta

4 January 25-27Sistem Manajemen Lab Mikro dalam Prinsip Pengujian dan Validasi Verifikasi Metode Pengujian Mikrobiologi

Bogor

5 January 26 Britcham's Annual Reward Conference 2012 Jakarta

6 January 27 Business English Communication Jakarta

7 February 15 Taking Corporate Governance to a Higher Level Jakarta

8 February 15 One day Seminar and Workshop Endotoxin 2012 Jakarta

9 February 17-18 Sosialisasi dan Workshop Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat Jakarta

10 February 20-21 IIA National Conference 2012 'Strategies for Internal Audit' Jakarta

11 February 20 Workshop Dissolution Test - The Important Parameter For Oral Dosage Form Jakarta

12 February 20-March 2 Seminar Metode Analisa Kosmetika dan Persyaratan Teknik Kosmetika Jakarta

13 February 24-25 BERSATU CAMP PRAFA Plant Bogor

14 February 28 Seminar On The Integrated Implementation of ICH, Q9 and Q10 Jakarta

15 February 28 Praktik Outsourcing Pasca Penerbitan SK Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta

16 February 28 Workshop Rapid System Identification in 4 hours Jakarta

17 February 28 Seminar Explore Unlimited Possibilities With Agilent Science Jakarta

18 February 30-2 Pelatihan Perpajakan Formasi Bulan Januari-Februari 2012 Jakarta

19 March 6-8 Effective Supervisory Jakarta

20 March 9Workshop Penyiapan Ekstrak Terstandar Herbal dan Uji Aktivitas Sebagai Imunostimulan

Jakarta

21 March 20 Workshop Dissolution Testing Important Parameter for Oral Dosage Form Jakarta

22 March 20 Seminar Metode Analisa Kosmetika dan Persyaratan Teknis Kosmetika Jakarta

23 March 20 Sosialisasi Peraturan BPOM Tentang Metode Analisa Kosmetik Jakarta

24 March 27 Answering Pharmaceutical Industries Challenges in Implementing CPOB Jakarta

25 March 27- April 2Pelatihan Analisa Mikrobiologi: Sistem Manajemen Lab. Mikro, Pengujian, Validasi dan Verifikasi Metode

Bandung

26 March 28 Workshop Rapid System Identification in 4 Hours Bogor

27 March 29 Kebijakan Tenaga Kerja dan Permasalahannya Jakarta

28 April 1-30 Extension of Cross Posting Unilab Analitycs Business Intelligence Manila

29 April 3-4 Forum Apoteker Indonesia Jakarta

30 April 9 BERSATU Follow Up Session Batch 2 Depok

31 April 10-11 Road to Achieve Manufacturing Excellence Jakarta

32 April 10 Rethinking Your Brand as HR Department by Leveraging The Right Technology Jakarta

33 April 10-115th ISPE Annual Conference 2012 (Track 1: Containment in Hazardous Compounds Cross Contamination Prevention)

Jakarta


Daftar Pelatihan Karyawan di Tahun 2012Employee Training Programs List in 2012






37 April 16-27 Competitive Intelligence – Blindspots and Competitive Analysis Kuala Lumpur

38 April 17Monitoring The Cleanroom and Final Product Contamination According to International Standard

Jakarta

39 April 18-19 Risk Control & Self Assessment (RSCA) Jakarta

40 April 25-27 Analisa dan Validasi Metode Mikrobiologi Bogor

41 April 28-30 BERSATU CAMP for Corporate Enablers Bogor

42 May 1-2 Filling System and Documentation Jakarta

43 May 3 Disolusi Terbanding dan Teknologi Disolusi Tester Terkini Jakarta

44 May 4-5 Kursus dan Pelatihan Cara Uji Klinis Yang Baik Jakarta

45 May 7-19 Project Management, Implementation & Support (UL Manila) Manila

46 May 9-18 English Course Business Communication Jakarta

47 May 10-11 System and Anticipating Thinking Jakarta

48 May 14-16 Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Mikrometer & Kaliper (DM-01) Tangerang

49 May 15-16 Business Process Management Jakarta

50 May 21-24Pharmaceutical Technology Symposium, GEA NUS, 'The Science of Pharmaeutical Process & Product Technologies'

Singapore

51 May 21-23 BERSATU Aligning Our Values for Supervisors Batch 1 Bogor

52 May 22 Seminar STEAM for Pharmaceutical Industry Tangerang

53 May 22-24 Excecution and Control Planning Jakarta

54 May 24Trade & Shopper Marketing Workshop series Sales Battle Plan: The Downstream Warfare

Jakarta

55 May 28-29 Pharmaceutical Technology Seminar Bandung

56 May 29 Developing Partnership with Suppliers Jakarta

57 May 30-June 1 PPIC Workshop Bogor

58 June 4-6 Training Kalibrasi Volumetric Glassware dan Micripipette Tangerang

59 June 4-6 BERSATU Aligning Our Values for Supervisors Batch 2 Bogor

60 June 4-25 Basic Finance Modelling Depok

61 June 4-6 Kalibrasi Volumetric Glassware dan Micropipette Tangerang

62 June 7-8 Service Excellence for Public Service Jakarta

63 June 11-15 Configuring, Managing, & Troubleshouting Microsoft Exchange Server 2012 Jakarta

64 June 11-13 BERSATU Aligning Our Values for Supervisors Batch 3 Surabaya

65 June 12 The Best of Global Digital Marketing 2012 Jakarta

66 June 13 Effective Handling Complaint Jakarta

67 June 13-15 BERSATU Aligning Our Values for Supervisors Batch 4 Bogor

68 June 14 Effective Way of Problem Solving and Reporting Jakarta

69 June 18-19 Custom Facilities, Shipping Documents and Exim Procedure Jakarta

70 June 18-20 BERSATU Aligning Our Values for Supervisors Batch 5 Surabaya




71 June 20-21 Colorcon Coating School Shanghai

72 June 21-22 Purchasing and Procurement Management Jakarta

73 June 21-22 Basic Treasury Management Jakarta

74 June 22-23Kursus Evaluasi Manfaat & Keamanan Obat Tradisional, Suplemen Makanan dan Pangan Fungsional (Advanced)

Jakarta

75 June 25-27 Microsoft SQL Server 2008 Reporting Services (6236A) Jakarta

76 June 26-27 Financial Statement Analysis Jakarta

77 June 28-29 Export-Import Procedure Jakarta

78 July 2Seminar Sehari Sosialisasi Peraturan BPOM Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetik

Jakarta

79 July 2-14 Ahli K3 (AK3) Umum Jakarta

80 July 5-6 Seminar National Health Insurance oleh ASKES Jakarta

81 July 5 PSAK 46: Konsep dan Perhitungan Tangguhan Jakarta

82 July 5 Pelatihan Cerol - S2323000 (Registrasi Halal) Jakarta

83 July 5-6 International Seminar on Animal Industry Jakarta

84 July 9-13 Pelatihan Validasi/Verifikasi Metoda Pada Analisis HPLC Bandung

85 July 9-11 BERSATU Aligning Our Values for Supervisors Batch 7 Bogor,

86 July 9-13 Validasi/Verifikasi Metode Pada analisi HPLC Bandung

87 July 10-12 Negotiation Skill in Business Jakarta

88 July 10-12 Effective Leadership Jakarta

89 July 14-15 Pelatihan Konsultan HKI Jakarta

90 July 18 Sosialisasi Peraturan Permendag No 27/ M-DAG/PER /5/2012 Jakarta

91 July 24-26 Problem Solving and Decision Making Jakarta

92 July 26Validating Your Microbiology Lab to Align Harmonized Pharmacopoeia and Endotoxin Test

Jakarta

93 July 27 Triple Value Seminar for HR Group Jakarta

94 July 30-14 Basic Supply Chain Management Bogor

95 July 30-31 Memahami Tax Treaty dan Aplikasinya Jakarta

96 August 7-9 Effective Supervisory Jakarta

97 August 13-14 Communication and Interpersonal Skills Jakarta

98 September 3-4Seminar and Workshop Risk Assesment and Corrective Action and Preventive Action (CAPA) dalam Sistim Audit Terkini di Auditor di Industri Farmasi

Bandung

99 September 4-6 Project Management Jakarta

100 September 4 How To Make Your Analysis Accurate and Reliable Jakarta

101 September 11-12 Filing System and Documentation Jakarta

102 September 11-13 Effective Supervisory Jakarta

103 September 12-14 Implementing and Maintaning Microsoft SQL Server 2008 Analysis Services Jakarta

104 September 17-19 BERSATU Aligning Our Values for Supervisors Batch 9 Bogor

105 September 17-19 BERSATU Aligning Our Values for Supervisors Batch 10 Jakarta

106 September 17-23 CCNA (640-802) Exam Preparation Jakarta




107 September 17-19 Annual Process Improvement Symposium and Workshop Jakarta 2012 Bekasi

108 September 18-19 Validasi Metoda Analisis Jakarta

109 September 18-19 Training Fundamental Government Relations: Stakeholders, Situations and Solutions Jakarta

110 September 20-21 Manage Fast Closing Monthly and Yearly Accountability Jakarta

111 September 22-28 NLP Practitioner Certification Jakarta

112 September 24-25 Corporate Journalism Training Jakarta

113 September 26-28 Dasar-Dasar Internal Audit untuk Auditor Anggota Tim Jakarta

114 September 27-28 Contract Negotiation and Administration Singapore

115 October 1-3 BERSATU Aligning Our Values for Supervisors 2012 Batch 8 Jakarta

116 October 1- 3 BERSATU Aligning Our Values for Supervisors 2012 Batch 11 Bogor

117October 1 (2012)-May 1 (2013)

Training Automation Bandung

118 October 2Seminar Nasional Penggalian Kualitas dan Aplikasi Jamu Sebagai Upaya Penguatan Peran Jamu dalam Sistem Kesehatan Nasional

Bogor

119 October 3 Kinetic Endotoxin Test Jakarta

120 October 4 Product Efficacy Claim in Cosmetic Jakarta

121 October 8-12 SQL Server 2008 Business Intelligence Development and Maintenance Jakarta

122 October 8 BERSATU Follow Up Session Batch 2 Bogor

123 October 8-12 P&G QAKE Training Singapore

124 October 9-12Community Development Toward Social Responsibility, Basic Understanding, Strategy and Technique

Bandung


126 October 10-12 Implementasi Praktisi Audit Operasional Jakarta

127 October 10-11Inventory Accuracy Series Workshop Stok Opname Global Cepat 1 Jam Untuk Seluruh Isi Gudang

Bekasi

128 October 11-12 Enterprise Risk Management Jakarta



131 October 16-18 Pelatihan Sistem Jaminan Halal Bogor

132 October 16-19 Laboratory Preparation for ISO/IEC 17025: 2008 Acrreditation Bandung

133 October 18-19 Branded Customer Experience Summit Jakarta

134 October 22-24 IT Infrastructure Library (IT-- IL) Version 3 (With exam) Jakarta

135 October 22-24 Taxation of Supply Chain and Business Restructuring Kuala Lumpur

136 October 23-25 Product Innovation Management Jakarta

137 October 23-25 Designing Effective Internal Communications Yogyakarta

138 October 23-24 Business Process Management Jakarta

139 October 30-31 Strategic Procurement Management Jakarta

140October 31-November 2

Implementasi & Dokumentasi ISO/IEC 17025:2008 Accreditation Bandung




141 November 1-2 Mastering Corporate Communications Singapore

142 November 4 Road to Achieve Manufacturing Excellence Jakarta

143 November 5-7 Training for Trainers Jakarta

144 November 5-7 Total Rewards 2012 Kuala Lumpur

145 November 10Inventory Accuracy Series Workshop (Stok Opname Global Cepat 1 Jam Untuk Seluruh Isi Gudang)

Jakarta

146 November 11-23 IFRS Fundamental and IFRS Adoption Jakarta

147 November 19 K3 Teknisi Listrik Depnaker Certification Jakarta

148 November 22-23 International Seminar on Natural Product Medicine Bandung

149 November 26-27 Workshop and Cleaning Validation Tangerang

150 November 26 Isolation Technology for Sterility Testing Tangerang

151 November 27-29 Management for Professional Secretary Jakarta

152 November 27 English for Business Communication Jakarta

153 November 27 OTC Action Workshop Singapore

154 November 27-28 Brand DNA Workshop Jakarta

155 November 28-29 Competitive Marketing Strategy Jakarta

156 November 28-29 Pharma Anti Counterfeiting Singapore

157 November 28 Real Time Live Microorganism Detection Jakarta

158 December 3-7 Microsoft Project Proffessional 2012 and Microsoft Project Server 2010 Jakarta

159 December 3 Manajemen Perkara Pidana Jakarta

160 December 4-5 Customer Service Orientation Enhancement Jakarta

161 December 5-7 Training Pharmacovigilance Dalam Mendukung Jaminan Keamanan Obat Beredar Jakarta

162 December 6 Risk Management Jakarta

163 December 10-14 Administering System Center 2012 Configuration Manager Jakarta

164 December 10-13 Vibration Analisys Level II Jakarta

165 December 11-13 Project Management Jakarta

166 December 14-16 Fraud Prevention and Deterrence Jakarta

167 December 17-21 Deploying System Center 2012 Configuration Manager Jakarta

168 December 17-19Implementing and Maintaning Microsoft SQL Server 2008 Reporting Services- MOC 6236

Jakarta

169 December 17-19 Training the Trainers for Darya – Varia Experience Manila

170 December 17-18 Creativity at Work Jakarta

171 December 21 Finance and Accounting Motivational Training Jakarta

172 December 22-25 Pelatihan Teknik Kalibrasi Massa, Suhu, Tekanan dan Dimensi Jakarta

173 December 28-30Business Process Management Foundation: Process Mapping, Improvement, Managemet and Tools

Jakarta




Sistem Informasi dan KomunikasiInformation and Communication Systems


Tim Sistem Informasi dan Komunikasi (Information and Communication Systems – ICS) berperan penting dalam komunikasi, operasional dan fungsional di dalam organisasi. Di 2012, ICS menyelesaikan berbagai proyek pendukung bisnis (Business Support), meningkatkan teknologi dan melakukan pemeliharaan rutin dan perbaikan. Tujuan utama ICS adalah untuk mendukung organisasi mencapai tujuannya melalui penyediaan teknologi dan menjaga sistem informasi dan komunikasi yang stabil, handal dan aman.

Enterprise Resource PlanningDengan implementasi Exact Globe fase 1 dan fase 2, sistem informasi kami menjadi lebih sederhana dan terintegrasi dengan lebih baik, memudahkan dalam proses identifikasi dan penggantian software yang telah usang.

Sebagai bagian dari proyek Master Production Schedule (MPS)/Material Requirement Planning (MRP), kami telah membakukan dan menyelaraskan kode item bahan baku dan satuan unit pengukurannya di seluruh pabrik, mendukung proses penyelarasan yang lebih baik di dalam Perseroan.

Pengembangan SoftwareDi 2012, Darya-Varia menggunakan software baru yang dirancang sesuai kebutuhan internal (customized) untuk mengotomatisasi sistem pengembangan produk dan sistem pelaporan akuntansi serta untuk mendukung toll manufacturing.

Perbaikan dan pengembangan berbagai aplikasi bisnis internal juga terus dilakukan.

Pengembangan InfrastrukturGuna meningkatkan keamanan data sekaligus memberi kemudahan bagi para karyawan di lapangan dalam mengakses sistem informasi, Perseroan meningkatkan penggunaan teknologi mobile yang aman, memanfaatkan akses VPN (Virtual Private Network).

Messaging Server kami juga telah ditingkatkan kemampuannya untuk mendukung akses ‘mobile’ bagi karyawan di lapangan dan menyediakan kolaborasi ‘on the go’. ICS juga memperkenalkan sistem ‘Help Desk’ yang baru di pertengahan 2012 sebagai bagian dari usaha untuk menyediakan layanan operasional sehari-hari yang memuaskan, memperkuat hubungan dengan pelanggan dan meminimalisasi gangguan operasional.

Ke depannya ICS akan terus membangun model infrastruktur yang lebih dinamis dan menjalankan proyek-proyek untuk mempermudah akses dalam mendapatkan informasi terkini. Di 2013, ICS akan memulai analisa informasi dalam upaya menyediakan solusi bisnis yang berbeda-beda.

The Information and Communication Systems (ICS) team recognizes its key communication, operational and functional roles within Darya-Varia. In 2012, ICS worked on completing various business support projects, improving technologies and taking care of regular maintenance and upgrades. The goal of ICS is to enable organization to achieve its goal through technologies and maintain a stable, reliable and secure information communication systems.

Enterprise Resource PlanningWith the full module implementation of Exact Globe Phase 1 and Phase 2, our information systems have become streamlined and better integrated, easing the identification and replacement of obsolete software.

As part of our Master Production Schedule (MPS) /Material Requirement Planning (MRP) project, we have harmonized and standardized raw material item codes and units of measure across all plants, affording the Company better alignment.

Software DevelopmentIn 2012, Darya-Varia rolled out new software which was customized internally to automate product development and accounting reporting systems, as well as to support flexible toll manufacturing.

Upgrades and improvements of various internal business applications were also performed.

Infrastructure DevelopmentTo further safeguard data security while providing convenience to our field operations in accessing corporate information systems, the Company increased the use of secured mobile technology, utilizing VPN (Virtual Private Network) access. Our messaging server was also upgraded, improving its “mobile” support to field operations and provide collaboration on-the-go. ICS also introduced a new Helpdesk System in mid-2012 as part of our efforts to provide exceptional day-to-day operational services, reinforcing customer relations and minimizing operational disruptions.

Moving forward, ICS will continue to develop more dynamic infrastructure models and pursue projects to provide easier access to up-to-date information. In 2013, ICS will start moving into information analytics, in order to provide differentiated business solutions.



Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report



Darya-Varia menyadari manfaat dari tata kelola perusahaan yang baik, oleh karenanya Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian untuk memastikan semua sistem mematuhi prinsip-prinsip akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan, keterbukaan dan transparansi. Prinsip-prinsip utama dari tata kelola perusahaan yang baik mendukung pendekatan Perseroan kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya kepatuhan pada hukum, peraturan dan kebijakan-kebijakan tentang lingkungan baik lokal maupun nasional.

Untuk menegaskan standar praktek bisnisnya, Darya-Varia menerbitkan Kebijakan Perilaku Bisnis (Policy on Business Conduct). Melengkapi nilai-nilai BERSATU, peraturan-peraturan yang lebih spesifik ini ditandatangani oleh Direksi Perseroan dan para Manajer di setiap awal tahun.

Kode etik Darya-Varia berisi aturan-aturan seperti:

1. Menghindari konflik kepentingan;2. Menghindari keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan yang bersaing,

baik secara langsung atau tidak langsung dengan Perseroan;3. Menolak dengan sopan pemberian hadiah dan bantuan yang

bersifat pribadi dari para pemasok, pelanggan atau pesaing Perseroan; dan

4. Menjaga kerahasiaan informasi Perseroan.

Sebagai pelaku bisnis yang bertanggung jawab di bidang industri farmasi, Perseroan menjunjung tinggi Kode Etik Bisnis Industri Farmasi Indonesia, yang mengatur hubungan profesional antara pelaku industri dan dokter, dan kewajiban dari kedua belah pihak untuk melindungi kepentingan konsumen.

Darya-Varia recognizes the benefits of strong Corporate Governance, as such it is pursuing a prudent course to ensure that all systems abide by the best principles of accountability, responsibility, fairness, openness and transparency. These main Good Corporate Governance principles underpin the Company’s approach to all stakeholders, including compliance with all laws, regulations, and local and national environmental policies.

To affirm its standards of business practice, Darya-Varia has issued Policy on Business Conduct. Complementing the BERSATU Values, these more specific code provisions are signed by the Company Directors and Managers at the beginning of every year.

Darya-Varia’s Code of Ethics contains provisions on the following:

1. Avoiding conflicts of interest;2. Avoiding engaging in activities, either directly or indirectly, that

may compete with the Company;3. Politely refusing unsolicited gifts or personal favors from suppliers,

customers or competitors of the Company; and4. Protecting confidential Company information.

As a responsible business within the pharmaceutical industry, the Company upholds the Indonesian Pharmaceutical Business Code of Ethics, which regulates professional relationships between industry participants and medical doctors, and both parties’ obligations in protecting consumers’ interests.



Rapat Umum Pemegang Saham TahunanPada 16 Mei 2012, Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang dihadiri oleh para pemegang saham, atau wakilnya, mewakili 92,92% saham Perseroan. Keputusan yang dibuat adalah sebagai berikut:

1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan, Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011. Rapat juga melepaskan dan membebaskan sepenuhnya (acquit et de charge) anggota Dewan Komisaris dan Direksi dari tugas-tugas pengawasan dan manajemen untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011, sepanjang tercermin dalam laporan keuangan tahunan Perseroan dan entitas anak;

2. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan di tahun buku 2011 sebagai berikut:a. Sejumlah Rp35.280.000.000 dibagikan sebagai dividen tunai

untuk 1.120.000.000 saham, atau Rp31,5 per saham;b. Sejumlah Rp2.000.000.000 disisihkan sebagai tambahan dana

cadangan;c. Sisanya sejumlah Rp83.635.340.000 dicatat sebagai saldo laba

ditahan; dand. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk

melakukan pembayaran dividen tunai dengan cara sebagai berikut:

Mengumumkan keputusan RUPST di Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange): Selasa, 22 Mei 2012– Cum dividen bagi pasar reguler dan negosiasi:

Jumat, 8 Juni 2012– Ex dividen bagi pasar reguler dan negosiasi:

Senin , 11 Juni 2012– Cum dividen untuk pasar tunai: Rabu, 13 Juni 2012– Tanggal pencatatan dividen: Rabu, 13 Juni 2012– Ex dividen untuk pasar tunai: Kamis, 14 Juni 2012– Pembayaran dividen tunai: Rabu, 27 Juni 2012

3. Menyetujui perubahan susunan Direksi sebagai berikut:

a. Menyetujui pengunduran diri Bapak Leon Gonzales Pantaleon dari posisinya sebagai Direktur Perseroan, berlaku efektif sejak tanggal RUPST, memberikan pembebasan dan pelunasan secara penuh dari tugas-tugas manajemen sepanjang tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan entitas anak;

Annual General Meeting of ShareholdersOn 16 May 2012, the Company held its Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), which was attended by shareholders, or their proxies, representing 92.92% of the Company’s shares. Decisions made are as follows:

1. Approved and ratified the Company’s Annual Report, Balance Sheet and Income Statement for the financial year ended December 31, 2011. The meeting also granted full release and discharge (acquit et de charge) to the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors for their respective supervisory and management actions in the financial year ended December 31, 2011, in so far as they are covered in the Annual Report and Consolidated Financial Statements of the Company and its subsidiaries.

2. Approved the use of the Company’s profit for financial year 2011 as follows:a. The amount of Rp35,280,000,000 to be distributed as cash

dividends for 1,120,000,000 shares, Rp31.5 per share;b. The amount of Rp2,000,000,000 to be set aside as an addition

to the reserve fund;c. The balance of Rp83,635,340,000 to be recorded as retained

earnings; andd. Authorized the Board of Directors to execute the cash

dividend payment in the following manner:

Announcement of AGMS results at Indonesia Stock Exchange: Tuesday, 22 May 2012– Cum Dividends for regular & negotiated markets: Friday, 8

June 2012– Ex Dividends for regular & negotiated markets: Monday,

11 June 2012– Cum Dividends for cash market: Wednesday, 13 June

2012– Dividends Record Date: Wednesday, 13 June 2012– Ex Dividends for cash market: Thursday, 14 June 2012– Payment of Cash Dividends: Wednesday, 27 June 2012

3. Approved the following changes to the composition of the Board

of Directors:a. Approved the resignation of Mr. Leon Gonzalez Pantaleon

from his position as Director of the Company effective from the date of the AGMS, granting full release and discharge for his management services during his appointment, in so far as they are covered in the Annual Report and Consolidated Financial Statements of the Company and its subsidiaries;



b. Menyetujui penunjukkan kembali Bapak Eric Albert Gotuaco sebagai Presiden Direktur Perseroan, berlaku efektif untuk periode lima tahun sejak tanggal penunjukkan kembali oleh RUPST hingga berakhirnya RUPST yang kelima sejak tanggal penunjukkannya;

c. Menyetujui penunjukkan Ibu Yustina Endang Setyowati dan Ibu Frida Oktaria Chalid sebagai Direktur Perseroan, berlaku efektif untuk periode lima tahun sejak tanggal penunjukkannya oleh RUPST hingga berakhirnya RUPST yang kelima sejak tanggal penunjukkannya.

RUPST juga memberi kuasa kepada Direksi untuk melaporkan perubahan komposisi Direksi Perseroan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk memasukkan nama-nama Direksi yang baru di dalam Daftar Perseroan dan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan sebagaimana disyaratkan oleh peraturan dan hukum yang berlaku.

4. Menyetujui pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2012 hingga diubah dengan Keputusan Dewan Komisaris.

5. Menyetujui pemberian wewenang kepada para Direksi Perseroan untuk; (i) Menunjuk Akuntan Publik Independen yang terdaftar pada Badan Pengawas Penanaman Modal (Bapepam) untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012; (ii) Menentukan jumlah honorarium akuntan publik independen tersebut dan ketentuan-ketentuan lainnya.

Semua keputusan-keputusan RUPST telah dilaksanakan.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Mei 2012, dihadiri para pemegang saham, atau wakilnya, mewakili 92,92% saham Perseroan. Keputusan-keputusan yang dibuat adalah sebagai berikut:

1. Menyetujui penambahan aktivitas bisnis Perseroan yang tercantum dalam pasal 3 dari Anggaran Dasar Perseroan. Penambahan ini termasuk: (i) penambahan kata “jasa” dalam pasal 3, paragraf 1 dan mencantumkan “jasa laboratorium, validasi fasilitas, klinik dan rumah sakit” di pasal 3 paragraf 2; (ii) mencantumkan “obat tradisional” di pasal 3 paragraf 2; dan (iii) memasukkan “alat kesehatan” dalam usaha perdagangan dalam pasal 3, paragraf 2.

b. Approved the re-appointment of Mr. Eric Albert Gotuaco as President Director of the Company, effective for a period of five years from the date of the AGMS; that is, re-appointing him until the close of the fifth AGMS following his re-appointment;

c. Approved the appointment of Ms. Yustina Endang Setyowati and Ms. Frida Oktaria Chalid as Directors of the Company, effective for a period of five years from the date of the AGMS; that is, appointing them until the close of the fifth AGMS following their appointment.

The AGMS also authorized the Board of Directors to report the changes in the composition of the Board of Directors of the Company to the Minister of Justice and Human Rights to include the names of the new Directors in the Company Register and perform the necessary actions as required by the prevailing laws and regulations.

4. Approved delegation to the Board of Commissioners to determine the remuneration of the Board of Directors for the financial year ended December 31, 2012 until such time as may be amended by a resolution of the Board of Commissioners.

5. Approved authorization of the Board of Directors of the Company to: (i) Appoint an independent public accountant registered with the Financial Service Authority (Bapepam), to audit the financial statements of the Company for the financial year ended December 31, 2012; (ii) Set the honorarium for the independent public accountant and other related conditions.

All AGMS decisions have been actualized.

Extraordinary General Meeting of ShareholdersThe Company held an Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on 16 May 2012, which was attended by shareholders, or their proxies, representing 92.92% of the Company’s shares. Decisions made are as follows:

1. Approved the addition of the Company’s business activities listed in Article 3 of the Company’s Articles of Association. These additions include the following: (i) add “services” in Article 3, paragraph 1 and specify “laboratory services, validation facilities, clinics and hospitals” in Article 3, paragraph 2; (ii) state “traditional medicine” in Article 3, paragraph 2; and (iii) insert “medical devices” in Trading Business in Article 3, paragraph 2.



The EGMS also authorized the Board of Directors with the right of substitution to apply for approval from the Indonesian Coordination Board (BKPM) regarding the additional Company business activities and to appear before the Notary to state the said amendments to the Articles of Association in a notarial deed and to adjust with the approval from BKPM if necessary, and then to obtain approval from the Minister of Law and Human Rights, and to announce this in the State Gazette of Republic of Indonesia, and to perform all acts in accordance with the applicable regulations.

Thus far, the Company is awaiting final execution of the EGMS decisions, as licenses from the relevant institutions are still in process.

Governance StructureUnder the governance structure at Darya-Varia, the General Meeting of Shareholders retains final authority on corporate actions including appointment and dismissal of the Board of Commissioners, Board of Directors, declaration of final dividends and changes to the Articles of Association, among others.

RUPSLB juga memberi wewenang pada Direksi dengan hak pengganti untuk mengajukan permohonan persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berkenaan dengan kegiatan-kegiatan bisnis tambahan Perseroan dan menghadap notaris untuk menyatakan perubahan Anggaran Dasar tersebut di dalam akta notaris dan menyesuaikan dengan persetujuan dari BKPM jika dibutuhkan, kemudian untuk mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan mengumumkannya di dalam Lembar Negara Republik Indonesia, dan untuk melakukan setiap dan semua tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sejauh ini, Perseroan masih menunggu pelaksanaan dari keputusan RUPSLB, karena ijin-ijin dari institusi terkait masih dalam proses.

Struktur Tata KelolaBerdasarkan struktur tata kelola Darya-Varia, Rapat Umum Pemegang Saham adalah otoritas tertinggi atas tindakan-tindakan korporasi termasuk penunjukkan dan pembubaran Dewan Komisaris, Direksi, penetapan dividen dan perubahan Anggaran Dasar dan lain-lain.



Board of CommissionersIn accordance with the Company’s Articles of Association, the current members of the BOC were appointed respectively for five years effective from the date of the AGMS appointing them, that is, until the close of the fifth AGMS following their appointments.

The roles and responsibilities of the members of the BOC are established by the Articles of Association and BAPEPAM regulations.

The BOC has an oversight and supervisory role in reviewing strategic plans, operational budgets and management performance. Throughout 2012, the BOC was active in reviewing the policies made by the Board of Directors and in the Directors’ implementation of such policies. The BOC also regularly receives updates from the Audit Committee and provides advice to the Board of Directors in the strategic management of the Company.

Composition of the BOCThe current composition of the BOC is as follows:

President Commissioner : Jocelyn Campos HessVice President Commissioner and Independent Commissioner : Sunarto PrawirosujantoCommissioner : Clinton Andrew Campos HessCommissioner : Manuel Paras EngwaCommissioner : Mariano John L. Tan, Jr.Independent Commissioner : Vice Admiral (Retired) Soedibyo RahardjoIndependent Commissioner : Sonny Kalona

Independent CommissionersOut of the seven members of the Company’s BOC, three are Independent Commissioners, in compliance with BAPEPAM regulation. Independence is defined as having no financial, family, business relations (including stock holdings) with other members of the BOC, the BOD or the majority shareholder.

Board of DirectorsCurrent members of the BOD were appointed for five years effective from the AGMS held in 2012, until the close of the fifth AGMS following their appointment.

Members of the BOD have roles and responsibilities established by the Articles of Association and the prevailing regulations. Primarily, the BOD is fully responsible in carrying out the day to day management of the Company and establishing a strategic plan.

Dewan KomisarisSesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, anggota-anggota Dewan Komisaris yang ada sekarang ditunjuk untuk waktu lima tahun efektif sejak tanggal RUPST yang mengangkatnya hingga berakhirnya RUPST yang kelima setelah tanggal pengangkatannya.

Peran dan tanggung jawab para anggota Dewan Komisaris tercantum di dalam Anggaran Dasar dan peraturan BAPEPAM.

Dewan Komisaris berperan melakukan pengawasan terhadap rencana-rencana strategis, anggaran operasional dan kinerja manajemen. Sepanjang 2012, Dewan Komisaris aktif meninjau kebijakan-kebijakan yang dibuat Direksi dan pelaksanaan kebijakan itu oleh para Direktur. Dewan Komisaris menerima informasi terkini secara berkala dari Komite Audit dan memberi masukan kepada Direksi dalam manajemen strategis Perseroan.

Susunan Dewan KomisarisSusunan Dewan Komisaris saat ini adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Jocelyn Campos HessWakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen : Sunarto PrawirosujantoKomisaris : Clinton Andrew Campos Hess Komisaris : Manuel Paras EngwaKomisaris : Mariano John L. Tan, Jr.Komisaris Independen : Laksamana Madya (Purn) Soedibyo RahardjoKomisaris Independen : Sonny Kalona

Komisaris IndependenDari tujuh anggota Dewan Komisaris, tiga adalah Komisaris Independen, sesuai dengan peraturan BAPEPAM. Independen diartikan sebagai tidak ada hubungan finansial, keluarga, bisnis (termasuk kepemilikan saham) dengan anggota Dewan Komisaris yang lain, Direksi atau dengan pemegang saham mayoritas.

DireksiAnggota Direksi diangkat untuk periode lima tahun terhitung sejak RUPST yang diselenggarakan tahun 2012, sampai berakhirnya RUPST yang kelima setelah pengangkatannya.

Anggota Direksi mempunyai peran dan tanggung jawab yang diatur di dalam Anggaran Dasar dan peraturan yang berlaku. Direksi terutama bertanggung jawab sepenuhnya dalam mengelola Perseroan dari hari ke hari dan menetapkan rencana strategis.



The BOD in professionally managing the Company is also responsible for establishing and monitoring internal controls within the Company.

The BOD works closely with the Management Committee members and the key executives of the Company to facilitate operational objectives.

Composition of the BODThe current composition of the BOD is as follows:

President Director : Eric Albert GotuacoVice President Director : Charles Robert B. DavisDirector : Benjamin Wang YapDirector : Carlos Olivares NavaDirector : Marlia Hayati GoestamDirector : Romeo Laranjo BatoDirector : Reynaldo Lansang DavadillaDirector : Angelito Celso Corsame Racho, Jr.Director : Joseph Raymond Acuna Hilay Director : Yustina Endang SetyowatiDirector : Frida Oktaria Chalid

Meetings of the BOC and BODIn discharging their duties and responsibilities of overseeing and managing the Company, the Company holds BOC meetings. Under the Articles of Association of the Company, BOC meetings may be held at any time whenever deemed necessary by any member of the BOC or upon written request from the BOD meeting. There was one BOC meeting in 2012 held on May 16, 2012. All Commissioners were present or represented in the meeting.

According to the Company’s Articles of Association, BOD meetings may be held at any time whenever deemed necessary by any member of the BOD. BOD meetings are held in conjunction with members of Management Committee in a larger Management Committee (Mancom) meeting. The Mancom meetings were held to discuss performance issues, analyze results to date, deal with existing problems and draw up new strategies, to be then propagated to key employees in regular Key Personnel Meetings. There were 10 Mancom meetings held in 2012 with an average attendance of 63%.

Direksi dalam mengelola Perseroan secara profesional juga bertanggung jawab dalam menyusun dan melakukan kontrol internal dalam Perseroan.

Direksi bekerja sama dengan Management Committee dan para eksekutif Perseroan untuk memfasilitasi tujuan-tujuan operasional.

Susunan DireksiSusunan Direksi saat ini adalah sebagai berikut:

Presiden Direktur : Eric Albert GotuacoWakil Presiden Direktur : Charles Robert B. DavisDirektur : Benjamin Wang YapDirektur : Carlos Olivares NavaDirektur : Marlia Hayati GoestamDirektur : Romeo Laranjo BatoDirektur : Reynaldo Lansang DavadillaDirektur : Angelito Celso Corsame Racho, Jr.Direktur : Joseph Raymond Acuna HilayDirektur : Yustina Endang SetyowatiDirektur : Frida Oktaria Chalid

Rapat Dewan Komisaris dan Rapat DireksiDalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya mengawasi dan mengelola Perseroan, dilakukan rapat-rapat Dewan Komisaris. Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Rapat Dewan Komisaris dapat dilaksanakan setiap saat bila dianggap perlu oleh salah satu anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Rapat Direksi. Sepanjang 2012 telah dilaksanakan satu kali Rapat Dewan Komisaris pada 16 Mei 2012. Seluruh Komisaris hadir atau diwakili kehadirannya dalam rapat.

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Rapat Direksi dapat diselenggarakan setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh salah seorang dari anggota Direksi. Rapat Direksi dilaksanakan bersamaan dengan para anggota Management Committee (Mancom) di dalam suatu Rapat Mancom. Rapat Mancom diselenggarakan untuk mendiskusikan masalah-masalah terkait kinerja, menganalisa hasil-hasil yang dicapai, memecahkan masalah yang timbul dan membuat strategi baru, yang hasilnya kemudian disebarluaskan ke karyawan kunci di dalam rapat regular Key Personnel Meeting. Selama 2012 telah dilaksanakan 10 Rapat Mancom dengan rata-rata kehadiran 63%.



Audit CommitteeThe Audit Committee’s main task is to assist the BOC in carrying out its duties in overseeing the management and operation of the Company.

The term of office of the members of the Committee is 5 (five) years, the same as the term of office of the members of the BOC in accordance with the Company’s Articles of Association.

In line with the Audit Committee Charter, the Audit Committee is comprised of 1 (one) independent Commissioner and 2 (two) independent individuals from outside the Company, each of whom are free from any relationship which would interfere with the exercise of his or her independent judgment as a member of the Audit Committee.

In 2012, the membership of the Company’s Audit Committee was as follows:

1. Sunarto Prawirosujanto (Chairman)2. Oscar E. Carag (Member)3. Alex E. Jimenez (Member)

Profiles of Audit Committee members are detailed in the Corporate Information section.

The Audit Committee Charter lays down the procedures and expectations for the actions of the Audit Committee. In 2012, the Audit Committee held one meeting on February 15, 2012, while flows of communication, including through electronic means, occurred on a regular basis with ad hoc reports and communication with personnel occurring as needed. The Audit Committee is in regular contact with the Company’s Internal Audit.

Corporate SecretaryThe Corporate Secretary has specific responsibilities as determined by BAPEPAM and Company policy. Foremost, the Corporate Secretary is responsible for communications and reports to the Capital Market authority and other regulators. In addition, the Corporate Secretary handles all information releases to shareholders, the general public and business analysts related to the Company’s performance. Shareholders lists, and other documents, are maintained by the Corporate Secretary. The Corporate Secretary also coordinates for the Mancom meetings, BOC meetings, General Meetings of Shareholders dan Audit Committee meeting.

Komite AuditTugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris menjalankan tugasnya mengawasi pengelolaan dan operasional Perseroan.

Masa jabatan anggota Komite Audit adalah 5 (lima) tahun, sama dengan masa jabatan anggota Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.

Sesuai dengan Audit Committee Charter (Piagam Komite Audit), Komite Audit terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang independen yang berasal dari luar Perseroan dimana tidak memiliki hubungan yang dapat mengganggu pelaksanaan tugasnya sebagai anggota Komite Audit.

Di 2012, susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:

1. Sunarto Prawirosujanto (Ketua)2. Oscar E. Carag (Anggota)3. Alex E. Jimenez (Anggota)

Profil Komite Audit dijelaskan lebih rinci di bagian Informasi Perseroan.

Piagam Komite Audit mencantumkan prosedur dan langkah-langkah di masa datang dari Komite Audit. Di 2012, Komite Audit mengadakan satu kali rapat, yaitu pada 15 Februari 2012, sementara pembahasan dan diskusi dilakukan secara berkala termasuk secara elektronik melalui laporan ad hoc dan komunikasi dengan karyawan terkait bila diperlukan. Komite Audit berkomunikasi secara berkala dengan Audit Internal Perseroan.

Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan mempunyai tanggung jawab khusus sebagaimana ditetapkan oleh BAPEPAM dan kebijakan Perseroan. Sekretaris Perusahaan terutama bertanggung jawab dalam komunikasi dan pelaporan kepada otoritas pasar modal dan pembuat peraturan lainnya. Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga menyediakan informasi kepada para pemegang saham, masyarakat dan analis bisnis yang berkaitan dengan kinerja Perseroan. Daftar pemegang saham dan dokumen-dokumen lain juga menjadi tanggung jawab Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab dalam pelaksanaan rapat Mancom, rapat Dewan Komisaris, Rapat Umum Pemegang Saham dan rapat Komite Audit.



Terhitung sejak 20 Januari 2011 Sekretaris Perusahaan adalah Ibu Frida O. Chalid. Di samping sebagai Sekretaris Perusahaan, Ibu Frida O. Chalid adalah salah seorang anggota Direksi Perseroan. Profilnya dapat dilihat di bagian Informasi Perusahaan.

Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiDi 2012, total remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris ditentukan dalam RUPST, dan remunerasi bagi Direksi ditentukan oleh Dewan Komisaris sesuai dengan wewenang yang ditentukan dalam RUPST. Total paket remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi (termasuk Direktur Operasional) di tahun 2012 sebesar Rp20,4 miliar.

Pelatihan DireksiPara anggota Direksi Perseroan mengikuti seminar dan program pelatihan untuk memastikan bahwa mereka senantiasa mengikuti perkembangan industri dan peraturan serta perundangan yang berlaku, kompetensi dan teknologi terkini. Di 2012 program-program tersebut antara lain:


The Corporate Secretary is Ms. Frida O. Chalid, effective since January 20, 2011. Ms. Frida O. Chalid is also a member of the Board of Directors. Her profile is detailed in the Corporate Information section.

Remuneration of the BOC and BODIn 2012, total remuneration received by the BOC was determined by the AGMS, and the remuneration for the BOD was determined by the BOC in accordance with the authority given by the AGMS. The total remuneration package of the Boards of Commissioners and Directors (including Operating Directors) during the year 2012 was Rp20.4 billion. Director TrainingMembers of the Board of Directors attend seminars and training programs to keep up to date with the latest developments in industry and regulatory affairs, competencies and technology. In 2012, these programs included:

NoDaftar Pelatihan Direksi di Tahun 2012 | Directors Programs List in 2012

TanggalDate

Nama DirekturDirector’s Name

TopikProgram

TempatPlace

1 January 12 Charles Robert B Davis BERSATU CAMP for Field Operation and Marketing Jakarta2 January 12 Joseph Raymond Hilay BERSATU CAMP for Field Operation and Marketing Jakarta3 January 12 Yustina Endang Setyowati BERSATU CAMP for Field Operation and Marketing Jakarta4 April 28 - 30 Romeo L Bato BERSATU CAMP for Corporate Enablers Bogor5 April 28 - 30 Frida O Chalid BERSATU CAMP for Corporate Enablers Bogor6 April 28 - 30 Reynaldo Davadilla BERSATU CAMP for Corporate Enablers Bogor7 April 28 - 30 Yustina Endang Setyowati BERSATU CAMP for Corporate Enablers Bogor8 April 28 - 30 Charles Robert B Davis BERSATU CAMP for Corporate Enablers Bogor9 May 14 - 18 Joseph Raymond Hilay The Customer Focused Organization: Critical Steps

in Achieving and Sustaining FocusIllinois

10 July 5 - 6 Angelito C Racho International Seminar on Animal Industry Jakarta11 July 8 - 13 Charles Robert B Davis Building New Business in Established

OrganizationsMassachusetts

12 October 17 - 19 Joseph Raymond Hilay Branded Customer Experience Summit Jakarta13 October 17 - 19 Frida O Chalid Branded Customer Experience Summit Jakarta14 October 17 - 19 Yustina Endang Setyowati Branded Customer Experience Summit Jakarta15 November 20 - 22 Frida O Chalid Profesional Director Program Jakarta16 November 26 Angelito C Racho Branded Customer Experience Briefing Jakarta17 November 26 Reynaldo Davadilla Branded Customer Experience Briefing Jakarta18 November 26 Joseph Raymond Hilay Branded Customer Experience Briefing Jakarta19 November 26 Charles Robert B Davis Branded Customer Experience Briefing Jakarta20 November 27 Yustina Endang Setyowati OTC Action Workshop Singapore21 November 27 - 28 Joseph Raymond Hilay Brand DNA Workshop Jakarta22 November 27 - 28 Angelito C Racho Brand DNA Workshop Jakarta23 November 27 - 28 Reynaldo Davadilla Brand DNA Workshop Jakarta24 November 27 - 28 Charles Robert B Davis Brand DNA Workshop Jakarta25 November 28 - 29 Frida O Chalid Pharma Anti Counterfeiting Singapore26 December 21 Romeo L Bato Finance and Accounting Motivational Training Jakarta


Internal Audit and Risk ManagementDarya-Varia’s Internal Audit Department has principal responsibility to determine whether the Company’s risk management, internal control and governance processes, as designed and represented by management, are adequate and functioning in a manner ascertaining that:

a. Risks are appropriately identified and managed;b. Internal control processes are effective and reviewed for

continuous improvement;c. Significant financial, managerial and operating information is

accurate, reliable and reported in a timely manner;d. Officers, directors, employees and contractors comply with

internal policies, standards, procedures and applicable laws, regulations and governance standards;

e. Fraudulent, criminal and negligent actions or omissions are identified, investigated and resolved;

f. Significant legal or regulatory issues affecting the Company are recognized and addressed appropriately.

A review of the effectiveness of internal control systems is conducted regularly by the Internal Audit Department referring to the internal Audit Plan.

Audit Internal dan Manajemen RisikoDepartemen Audit Internal Darya-Varia memiliki tanggung jawab utama menentukan apakah manajemen risiko, pengawasan internal dan proses tata kelola Perseroan sesuai dengan yang telah direncanakan oleh manajemen, mampu dan berfungsi dalam memastikan bahwa:

a. Risiko diidentifikasi dan dikelola secara tepat;b. Proses-proses pengawasan internal dilakukan secara efektif dan

selalu ditinjau untuk perbaikan terus menerus;c. Informasi keuangan, pengelolaan dan operasional yang signifikan

selalu akurat, dapat dipercaya dan dilaporkan tepat waktu;d. Pegawai, Direktur, karyawan dan kontraktor mematuhi kebijakan

internal, standar-standar, prosedur dan hukum serta peraturan-peraturan yang berlaku serta standar-standar tata kelola;

e. Semua tindakan-tindakan kecurangan, kriminal dan kelalaian akan diidentifikasi, diselidiki dan ditindak.

f. Persoalan hukum atau peraturan yang berdampak signifikan pada Perseroan akan ditangani dan diselesaikan secara tepat.

Tinjauan tentang keefektifan sistem pengawasan internal dilakukan secara rutin oleh Departemen Audit Internal sesuai Rencana Audit Internal.



The Head of the Internal Audit Department, Mr. Setyo Dumadi, is responsible for managing audit activities, setting the audit agenda in consultation with the BOC, and providing reports to the BOD and the Audit Committee. Functionally the Internal Audit Department reports to the Audit Committee, and administratively to the Vice President Director and the President Director.

Profile of Head of Internal AuditMr. Setyo Dumadi was appointed Head of Internal Audit in 2010. He joined Darya-Varia in 2004 as Senior Internal Auditor. Previously, he was Senior Internal Auditor at PT. Eterindo Wahanatama Tbk and began his career at registered public accountants Armen Budiman & Abubakar, as an auditor. Mr. Setyo graduated with a Bachelor Degree in Accounting from Pancasila University in 1999 and completed numerous seminars and workshops in the area of risk management and auditing.

Actions of Internal Audit are guided by the Internal Audit Charter, which details the structure of the Internal Audit Department, the obligations and the responsibilities of Internal Auditors. In addition, all members of the Internal Audit Department follow the Company’s Policy on Business Conduct.

Enterprise risk management is evaluated regularly by the Internal Audit Department to ensure the validity and relevancy of risks.

Below are the major risks currently being faced by the Company:

– Raw Materials Supply The limited and unique characteristics of some raw materials

present a critical issue of raw material availability for pharmaceutical companies. A sudden drop in supply from a natural disaster or market forces may hamper the Company’s ability to fulfill market demand.

The Company has taken proactive and preventive actions to mitigate the risk of raw material shortages. Included is an ongoing program for accessing multiple suppliers and research is conducted for exploring alternative raw materials.

Kepala Departemen Audit Internal, Bapak Setyo Dumadi bertanggung jawab dalam pengelolaan kegiatan audit, menetapkan agenda audit, berkonsultasi dengan Dewan Komisaris dan memberikan laporan kepada Direksi dan Komite Audit. Secara fungsional Departemen Audit Internal melapor kepada Komite Audit dan secara administratif melapor kepada Wakil Presiden Direktur dan Presiden Direktur.

Profil Kepala Audit InternalBapak Setyo Dumadi ditunjuk sebagai Kepala Audit Internal di tahun 2010. Beliau bergabung dengan Darya-Varia di 2004 sebagai Auditor Internal Senior. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Auditor Internal Senior PT. Eterindo Wahanatama Tbk dan mengawali karirnya pada kantor akuntan publik terdaftar Armen Budiman & Abubakar, sebagai Auditor. Bapak Setyo lulus dari Universitas Pancasila di 1999 dengan gelar Sarjana di bidang Akuntansi, ditambah dengan berbagai seminar dan workshop di bidang manajemen risiko dan audit.

Tindakan yang dilakukan Audit Internal dipandu oleh Piagam Audit Internal yang menyajikan secara rinci struktur Departemen Audit Internal, kewajiban dan tanggung jawab dari Audit Internal. Selain itu semua anggota Departemen Audit Internal juga mengikuti Kebijakan Perilaku Bisnis Perseroan.

Manajemen risiko perusahaan dievaluasi secara berkala oleh Departemen Audit Internal untuk menjamin validasi dan relevansi semua risiko.

Di bawah ini adalah risiko-risiko utama yang dihadapi Perseroan saat ini:

– Pasokan Bahan Baku Karakteristik yang unik dan terbatasnya jumlah beberapa

bahan baku menimbulkan isu ketersediaan bahan baku bagi perusahaan-perusahaan farmasi. Penurunan pasokan secara tiba-tiba akibat bencana alam atau kondisi pasar dapat menghambat kemampuan Perseroan dalam memenuhi permintaan pasar.

Perseroan telah mengambil tindakan proaktif dan preventif untuk mencegah risiko kekurangan bahan baku. Termasuk di dalamnya adalah program yang sedang dilakukan untuk mendapatkan akses ke beberapa pemasok dan penelitian yang dilakukan untuk mencari bahan baku alternatif.



– Competition Expansion towards non-traditional retail outlets, differentiated

new entrants and innovative promotions are currently competitive threats. To succeed against this competition, the organization adapted its business strategies accordingly, by expanding our distribution reach towards more relevant retail outlets, introducing unique and relevant products and adapting new promotional programs attuned to the preferences of the ever-changing consumer landscape.

– Legal and Regulatory Compliances and Binding Agreements The Company continuously monitors and deals with various

changes in laws and regulations to avoid any risk of legal non-compliance. As the Company participates in a variety of agreements, there is also a risk of a contractual dispute. To address this risk, the Company maintains a Legal Department, Regulatory Affairs, and an Internal Audit Department, to provide insight and direction on all legal and compliance issues.

As part of compliance, the Company registers all products with the competent health authorities and adheres to the relevant health regulations. The Company likewise registers and renews its Intellectual Property Rights with the competent authorities to protect its trademarks and other intellectual property rights.

– Kompetisi Ekspansi ke gerai-gerai ritel non tradisional, para pendatang baru

yang berbeda dan promosi-promosi yang inovatif merupakan ancaman dalam kompetisi saat ini. Agar sukses organisasi melakukan penyesuaian strategi dengan memperluas jangkauan distribusi ke saluran ritel yang relevan, memperkenalkan produk yang unik dan relevan serta menyesuaikan program-program promosi baru yang sesuai dengan preferensi konsumen yang selalu berubah.

– Kepatuhan pada Hukum dan Peraturan serta Perjanjian yang Mengikat

Perseroan terus memantau dan berurusan dengan berbagai perubahan hukum dan peraturan untuk menghindari risiko pelanggaran (non-compliance). Karena Perseroan juga terikat dengan berbagai perjanjian, maka akan timbul risiko terjadinya perselisihan kontrak. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan memiliki Departemen Legal, Regulatory Affairs, serta Audit Internal, untuk memberikan pandangan dan arahan tentang masalah hukum dan kepatuhan.

Sebagai bagian dari kepatuhan, Perseroan telah mendaftarkan semua produknya ke otoritas kesehatan yang kompeten dan menaati peraturan-peraturan kesehatan yang relevan. Perseroan juga telah mendaftarkan dan memperbaharui Hak Kekayaan Intelektual dengan pihak yang berwenang untuk melindungi merek-merek dagangnya dan hak kekayaan intelektual lainnya.



– Quality The Company effectively managed risk on product quality

by instituting and closely adhering to ASEAN current Good Manufacturing Practices (cGMP) and Food & Drugs Agency (BPOM) Good Manufacturing Practices (GMP). Strict adherence to high quality research, production, quality control, product development and service as well as maintenance of effective two-way feedback mechanisms with end users, keeps product quality and consumer trust at high levels.

Disclosure of InformationThe Company’s Annual Report and audited financial statements are issued on time in accordance with the BAPEPAM requirements of and those of the Indonesian Stock Exchange. These and other documents can be found at the Company website.

The Company conducted a Public Expose on May 16, 2012, at Dharmawangsa Hotel.

The public can visit the Company’s website www.darya-varia.com and can send e-mail to [email protected] to request and obtain general information about the Company and its products.

Important information about the Company related to Disclosure of Information as a public company can also be accessed through IDXNet, at the PT Bursa Efek Indonesia website, www.idxnet.co.id. Judicial ProceedingsNeither the Company nor the members of its BOC or BOD, individually or collectively, are currently a party in any legal or civil case related to Company activities that might impact the management of or financial health of the Company.

– Kualitas Perseroan mengelola risiko secara efektif menyangkut kualitas

produk dengan menerapkan dan memenuhi praktek-praktek Cara Pembuatan Obat yang Baik dan sesuai dengan standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kepatuhan yang ketat dalam penelitian berkualitas, produksi, pengendalian mutu, pengembangan produk dan layanan serta memelihara mekanisme umpan balik yang efektif dengan pengguna, terus menjaga kepercayaan konsumen.

Keterbukaan InformasiLaporan Tahunan Perseroan dan Laporan Keuangan yang telah diaudit dikeluarkan tepat waktu dan sesuai dengan persyaratan dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan Bursa Efek Indonesia. Dokumen-dokumen ini dapat ditemukan di situs Perseroan.

Pada 16 Mei 2012, Perseroan mengadakan paparan publik di Hotel Dharmawangsa.

Masyarakat umum dapat mengunjungi situs Perseroan di www.darya-varia.com dan dapat mengirim email ke [email protected] untuk meminta dan memperoleh informasi tentang Perseroan dan produk-produknya.

Informasi penting tentang Perseroan menyangkut Keterbukaan Informasi sebagai perusahaan publik juga bisa diakses melalui IDXNet, di situs PT Bursa Efek Indonesia, www.idxnet.co.id.

Perkara HukumBaik Perseroan maupun anggota Dewan Komisaris atau Direksi, secara individu maupun kolektif, saat ini tidak terkait kasus hukum pidana maupun perdata yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan yang bisa berdampak pada pengelolaan Perseroan.




Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility


Di 2012 Darya-Varia meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Depok dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, melibatkan 1.040 kader Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dari 8 Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat).

Fokus dari program CSR ini, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals), adalah untuk memberdayakan Posyandu agar dapat membantu mengurangi angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian anak serta meningkatkan taraf kesehatan ibu dan anak. Dalam program ini kami membekali para kader posyandu dengan materi penyegaran tentang kesehatan ibu dan anak serta mengadakan pelatihan kemampuan berkomunikasi. Kami juga mendistribusikan materi panduan untuk Puskesmas dan memfasilitasi kelas kesehatan untuk ibu hamil.

Selain itu, Darya-Varia terus melanjutkan program-program kemasyarakatan untuk warga yang bermukim di sekitar pabrik. Kami memberikan bantuan obat gratis dan makanan tambahan untuk anak-anak balita (bawah lima tahun), bekerja sama dengan Puskesmas dan Posyandu.

Bermitra dengan berbagai organisasi terpercaya, kami mengadakan program donor darah dan donasi obat-obatan untuk diberikan kepada pihak yang membutuhkan.

Program CSR di 2012 senilai Rp1,2 miliar berjalan seiring dengan misi kami “membangun Indonesia yang sehat secara bertahap setiap orang di setiap waktu”. Kami bersyukur dapat membantu dan berbagi kepada masyarakat dan berharap dapat melakukan lebih banyak lagi program CSR yang mempromosikan kesehatan di tahun-tahun mendatang.

In 2012, Darya-Varia launched a corporate-level CSR program in collaboration with the Depok District Health Office and the Bogor District Health Office, involving 1,040 kader (volunteers) from 8 (eight)Puskesmas (Public Health Centers).

The focus of our CSR program, in line with Millennium Development Goals, is to empower Posyandu (Integrated Service Posts) to help reduce maternal and child mortality and increase the levels of mother and child health. In this program, we provided volunteers with refresher materials for mother and child health care and conducted training on communication skills. We likewise distributed guide materials to health centers and facilitated health classes for pregnant women.

In addition, Darya-Varia continued its local community programs for the people residing in the vicinities surrounding its plants. Health centers were supported with free medicines and supplementary feeding programs for children under five years old.

Blood drive donations and medicine donations were likewise forwarded to trusted national service institutions for distribution to people in need.

The Rp1.2 billion worth of CSR programs in 2012 lines up well with our mission of “building a healthy Indonesia, one person at a time”. We are grateful for the opportunity given us to help out and certainly look forward to doing more health promoting CSR programs in the coming years.



Tinjauan KeuanganFinancial Review



Diskusi dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis


TINJAUAN MENGENAI FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP BISNIS NASIONAL DAN REGIONAL

Tinjauan Ekonomi dan Industri Iklim perekonomian Indonesia di 2012 tetap stabil dengan meningkatnya PDB sekitar 6,3%, melampaui pertumbuhan ekonomi negara-negara tetangga. Tingkat suku bunga turun dari 6% ke 5,75% dan Rupiah mengalami sedikit penurunan nilai tukar dari Rp9.068 per Dollar Amerika menjadi Rp9.670 per Dollar Amerika. Keseluruhan situasi yang stabil mendorong pengeluaran domestik yang lebih besar, yaitu pengeluaran untuk pelayanan kesehatan.

Ketidakpastian kondisi ekonomi di luar wilayah Asia Tenggara tidak terlalu berpengaruh pada situasi yang kondusif di negara-negara ASEAN. Dalam kondisi yang relatif stabil, sikap positif para investor dan kepercayaan konsumen membantu peningkatan aktivitas di industri farmasi seperti peningkatan jumlah produksi, peluncuran produk-produk baru, kerja sama yang semakin kuat dan baik dan peningkatan penjualan sebagai akibat dari meningkatnya permintaan layanan kesehatan karena tidak terpenuhinya kebutuhan kesehatan masyarakat kelas menengah yang meningkat.

Tinjauan KinerjaPada 2012, Darya-Varia meningkatkan baik penjualan dan juga jumlah produk yang dihasilkan, menghasilkan profitabilitas yang semakin kuat dan melebihi pertumbuhan pasar farmasi di Indonesia. Perhatian yang terus menerus pada struktur pembiayaan untuk peralatan produksi yang efisien di 2012 telah meletakkan dasar-dasar pertumbuhan di masa depan baik dalam volume dan produk maupun pilihan produksi.

Biaya yang meningkat dalam pembelian bahan baku yang disebabkan oleh melemahnya Rupiah tidak sepenuhnya dibebankan pada konsumen karena berhasilnya penerapan efisiensi. Sebagai tambahan Perseroan memiliki daya tahan terhadap fluktuasi mata uang dengan adanya pendapatan ekspor.

OVERVIEW OF NATIONAL AND REGIONAL BUSINESS FACTORS

Economic and Industry OverviewIndonesia’s economic climate in 2012 remained stable with GDP increasing by roughly 6.3%, outperforming the growth of many neighboring economies. Interest rates fell from 6% to 5.75% and the effective Rupiah rate declined from Rp9,068 per US$ to Rp9,670 per US$. This overall stable environment fostered greater domestic spending, with discretionary spending continuing to be directed toward health services.

Economic uncertainty outside of the Southeast Asian region did not appreciably impact the favorable conditions within ASEAN countries. In this relatively stable condition, positive investor and consumer confidence helped to expand activity within the pharmaceutical industry, which generally saw increased production, new product releases, stronger and more affective affiliations and increased sales as a result of higher healthcare demand stemming from unmet medical needs in a growing middle-class patient population.

Performance OverviewDarya-Varia increased both its sales and manufacturing output in 2012, resulting in stronger profitability and outpaced the growth of Indonesia’s pharmaceutical market. Continued attention to the costing structure and investments made in efficient production equipment in 2012 are laying the groundwork for future growth in volume and product and production choices.

Cost increases in raw materials caused by a weakening rupiah were not fully passed on to customers as a result of successfully implemented efficiency measures. In addition, the Company has a natural hedge against exchange fluctuations through its export earnings.



Secara finansial, pertumbuhan sebesar 21% pada top line dan peningkatan sebesar 23% pada bottom line, memberi gambaran yang stabil dibandingkan tahun lalu. Sebagai upaya mencapai stabilitas keuangan, Perseroan telah mengembangkan kemampuannya dalam mengelola risiko yang diprediksi dalam beberapa skenario. Kemampuan ini timbul dari kebijakan yang memberi kesempatan untuk melakukan penyesuaian secara signifikan pada pembiayaan, penyesuaian opsi-opsi pertumbuhan dan menjaga neraca yang kuat, yang semuanya memastikan sukses yang berkelanjutan dari posisi kompetitif perusahaan.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN REKLASIFIKASI

Tidak ada perubahan yang berarti dalam kebijakan akuntansi yang berdampak secara material pada penyajian dan pengungkapan oleh Darya-Varia dalam laporan keuangan konsolidasian . Namun, beberapa angka pembanding di dalam laporan keuangan konsolidasian 2011 telah diklasifikasi ulang agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan 2012 (lihat Catatan nomor 35 di dalam Catatan Laporan Keuangan Konsolidasian). Sebagai akibatnya, beberapa angka tertentu di dalam laporan tahun 2011 telah disajikan ulang.

LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

Penjualan BersihDi 2012, Darya-Varia membukukan total penjualan bersih sebesar Rp1.087 miliar, meningkat 21% dari Rp900 miliar di 2011. Untuk keperluan pelaporan, jumlah penjualan bersih diklasifikasikan dalam tiga bisnis utama yaitu: (i) Obat Resep (ii) Consumer Health (iii) Ekspor dan Toll Manufacturing.

Bisnis Obat Resep dan Consumer Health beroperasi di pasar domestik dengan kombinasi penjualan bersih senilai Rp889 miliar, yang menyumbang sebesar 82% dari total penjualan bersih. Bisnis ekspor dan Toll Manufacturing memberikan kontribusi sebesar 18% dari total penjualan bersih di 2012, yaitu senilai Rp198 miliar. Pada semester pertama 2012, Darya-Varia secara selektif menaikkan harga jual beberapa produknya berkisar antara 5%-8%, terutama disebabkan oleh tekanan biaya dari siklus alami penjualan, namun bisa dikurangi dengan penghematan dalam pengadaan bahan baku dan proses manufaktur.

Bisnis Obat Resep domestik memberikan kontribusi sebesar 49% (2011: 50%) dari total penjualan bersih, dimana penjualan bersih tumbuh sebesar 19% dengan semua pasar obat resep menunjukkan pertumbuhan yang kuat, terutama di segmen rumah sakit.

Financially, the 21% growth in the top line was matched with a 23% increase in the bottom line, presenting a stable picture compare to last year. In addition to striving for financial stability, the Company has developed ability to handle risks as foreseen in several scenarios. This resilience arises out of a deliberate policy to allow significant readjustments to its costing, to recalibrate its growth options and draw on balance sheet strength in reserve, all while ensuring the continued success of the Company’s competitive stance.

CHANGES IN ACCOUNTING POLICY AND ACCOUNT RECLASSIFICATION

There were no major changes to accounting policies that materially impacted Darya-Varia’s related presentations and disclosures in the consolidated financial statements. However, certain comparative figures in the 2011 consolidated financial statements have been reclassified to conform to the 2012 financial statements presentation (please refer to Note 35 in the Notes to the Consolidated Financial Statements). Consequently, certain figures pertaining to 2011 have been restated.

CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME

Net SalesIn 2012, Darya-Varia recorded total net sales of Rp1,087 billion, an increase of 21% from the Rp900 billion in 2011. For reporting purposes, this net sales is classified into three business segments, namely: (i) Prescription (ii) Consumer Health and (iii) Export and Toll Manufacturing.

The Prescription and Consumer Health businesses operate in the domestic market with combined net sales amounting to Rp889 billion, which accounts for 82% of total net sales. Our Export and Toll Manufacturing business contributed 18% of the total net sales in 2012, amounting to Rp198 billion. During the first half of 2012, Darya-Varia selectively increased selling prices of certain products ranging from 5%-8%, which stemmed from cost pressures associated with the cyclical nature of local sales, and were mitigated by cost savings in the materials sourcing and manufacturing processes.

The Company’s domestic Prescription business contributed 49% (2011:50%) of total net sales, with net sales growing by 19% with all prescription market exhibiting sturdy growth, especially the hospital channel.



Bisnis Consumer Health domestik Darya-Varia, berkontribusi 33% (2011: 36%) dari total penjualan bersih, dengan pertumbuhan penjualan sebesar 11%. Pertumbuhan ini terutama berasal dari suksesnya peluncuran dua produk baru, yaitu NATUR-E Skin Nutrient System dan DECOLGEN HERBAFLU, yang berkontribusi sebesar Rp25 miliar dalam penjualan. Penting untuk dikemukakan, salah satu produk terkemuka kami, ENERVON-C mencapai pertumbuhan sebesar 28%.

Bisnis Ekspor dan Toll Manufacturing tumbuh sebesar 53%, dari Rp129 miliar di 2011 menjadi Rp198 miliar di 2012, berkontribusi sebesar 18% dari total penjualan. Pertumbuhan yang kokoh ini didorong oleh besarnya volume produk ke perusahaan-perusahaan afiliasi di seluruh wilayah ASEAN.

Laba BrutoLaba bruto Perseroan naik sebesar 18% menjadi Rp651 miliar di 2012 dari Rp551 miliar di 2011, sementara marjin laba bruto kami turun sebesar 1% menjadi 60,0% dari 61,2% di 2011, terutama karena adanya peluncuran produk di pertengahan tahun, dengan marjin rendah dan tekanan biaya.

Kebijakan menstabilkan harga bahan baku yang efektif membantu mengendalikan biaya di beberapa lini produk, sementara tindakan efisiensi lainnya dilakukan, termasuk pengembangan skala ekonomi, mampu mempertahankan biaya tetap rendah atau dengan sedikit kenaikan di semua lini produk.

Laba Usaha dan Beban UsahaLaba usaha Perseroan senilai Rp196 miliar di 2012, meningkat sebesar 22% dari Rp160 miliar di 2011. Marjin usaha Perseroan meningkat menjadi 18% dari 17,8% di 2011.

Biaya penjualan dan pemasaran di 2012 meningkat sebesar 15% menjadi Rp366 miliar dari Rp318 miliar di 2011, seiring dengan pertumbuhan bisnis Obat Resep domestik dan bisnis Consumer Health. Sementara itu, biaya-biaya administrasi meningkat sebesar 9% menjadi Rp98 miliar dari Rp89 miliar di 2011, dimana Perseroan melakukan investasi dan memperkuat unit-unit pendukung, dalam upaya mempersiapkan pertumbuhan bisnis di masa depan.

Laba BersihLaba bersih Perseroan naik sebesar 23% menjadi Rp149 miliar (2011: Rp121 miliar) seiring dengan kenaikan laba usaha dan didorong oleh meningkatnya pendapatan keuangan. Marjin Laba Bersih meningkat menjadi 13,7% dari 13,4% di 2011.

Darya-Varia’s domestic Consumer Health business, contributed 33% (2011: 36%) of total net sales, with net sales growing by 11%. The growth was mainly attributable to the successful launch of two new products, NATUR-E Skin Nutrient System and DECOLGEN HERBAFLU, contributing Rp25 billion in sales. Also noteworthy, one of our established products, ENERVON-C achieved a strong growth of 28%.

The Company’s Export and Toll Manufacturing business grew by 53%, from Rp129 billion in 2011 to Rp198 billion in 2012, contributing 18% of total net sales. This sturdy growth was driven by larger volume throughput to affiliate companies across the ASEAN region.

Gross IncomeThe Company’s gross income increased by 18% to Rp651 billion in 2012 from Rp551 billion in 2011, as our gross profit margin declined by 1 percentage point to 60.0% from 61.2% in 2011, mostly due to mid-year product launches, with lower margins and cost pressures.

An effective raw material stabilization pricing policy helped control costs across some product lines while other efficiency measures, including growing economies of scale, kept costs flat or with slight increases across all product lines.

Operating Income and ExpensesThe Company’s operating income amounted to Rp196 billion in 2012, an increase of 22% from Rp160 billion in 2011. The Company’s operating margin increased to 18.0% from 17.8% in 2011.

Sales and marketing expenses in 2012 increased by 15% to Rp366 billion from Rp318 billion in 2011, which is in line with the sales growth of combined domestic Prescription and Consumer Health businesses. Meanwhile, administration expenses increased by 9% to Rp98 billion from Rp89 billion in 2011, as the Company continued to invest in and strengthen supporting units in order to prepare for future business growth.

Net IncomeThe Company’s net income grew by 23% to Rp149 billion (2011: Rp121 billion) in line with the growth in operating income and enhanced by the improvement in finance income. Thus, net profit margin increased to 13.7% from 13.4% in 2011.



CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

AssetsThe Company’s total assets stood at Rp1,075 billion as of December 31, 2012, growing by 16% from Rp923 billion in 2011. Current assets were up by 18% to Rp826 billion in 2012 from Rp697 billion in 2011, mainly due to increase in accounts receivables and inventories intended to support business growth and hedge against price increase of certain raw materials. Cash and cash equivalents amounted to Rp293 billion in 2012 versus Rp256 billion in 2011.

As of December 31, 2012, accounts receivable amounted to Rp390 billion, a 25% growth from Rp311 billion in 2011. The Company’s management believes the recorded receivables to be fully collectible, and the increase was due mostly to late in the year customer purchasing cycle.

All insurable assets such as fixed assets and inventories are adequately insured against the risk of loss due to natural disaster, fire, sabotage and vandalism. There are no Company assets that are pledged to any party.

Liabilities and EquityThe above growth in total assets is primarily funded from the results of operations as the Company continues to operate without any borrowing. The Company’s total liabilities amounted to Rp233 billion in 2012 (2011: Rp195 billion), 82% of which are current liabilities.

Total equity stood at Rp841 billion (2011: Rp728 billion). The Company’s liquidity and solvency remains stellar as shown in the following financial ratios:

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASHFLOWS

Cashflow from Operating ActivitiesIn 2012, cash provided by operating activities amounted to Rp119 billion versus Rp73 billion in 2011, mainly due to the increased profitability and tighter working capital management most particularly in inventory control.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

AsetTotal aset Perseroan adalah Rp1.075 miliar pada 31 Desember 2012, tumbuh sebesar 16% dari Rp923 miliar di 2011. Aset Lancar naik sebesar 18% menjadi Rp826 miliar di 2012 dari Rp697 miliar di 2011, terutama karena peningkatan dalam piutang usaha dan peningkatan persediaan untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan perlindungan terhadap kenaikan harga dari beberapa bahan baku tertentu. Kas dan setara kas berjumlah Rp293 miliar pada 2012 dibandingkan Rp256 miliar di 2011.

Pada 31 Desember 2012, piutang usaha berjumlah Rp390 miliar, tumbuh sebesar 25% dari Rp311 miliar di 2011. Manajemen Perseroan percaya bahwa piutang yang telah dibukukan akan tertagih sepenuhnya, dan peningkatan yang terjadi disebabkan oleh adanya siklus pembelian di akhir tahun.

Seluruh aset yang diasuransi seperti aset tetap dan persediaan diasuransikan terhadap risiko kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam, kebakaran, sabotase dan vandalisme. Tidak ada satupun aset Perseroan yang dijaminkan ke pihak lain.

Kewajiban dan EkuitasPertumbuhan total aset yang disebutkan di atas terutama berasal dari hasil operasi Perseroan yang beroperasi tanpa pinjaman. Total kewajiban Perseroan berjumlah Rp233 miliar di 2012 (2011: Rp195 miliar), dimana 82% dari jumlah tersebut adalah kewajiban lancar.

Total ekuitas sebesar Rp841 miliar (2011: Rp728 miliar). Likuiditas dan solvabilitas Perseroan tetap kuat seperti ditunjukkan dalam rasio keuangan sebagai berikut:

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Arus Kas Kegiatan OperasionalPada 2012, kas yang dihasilkan dari kegiatan operasional sebesar Rp119 miliar, dibandingkan dengan Rp73 miliar di 2011, terutama disebabkan oleh kenaikan profitabilitas dan pengelolaan modal kerja yang lebih ketat khususnya pengawasan persediaan.


Rincian 2012 2011 Particulars

Kewajiban Lancar terhadap Aset Lancar 0.23 : 1 0.20 : 1 Current Liabilities to Current Assets

Kewajiban terhadap Total Ekuitas 0.28 : 1 0.27 : 1 Total Liabilities to Total Equity


Arus Kas Kegiatan InvestasiBiaya belanja modal yang dikeluarkan selama 2012 berjumlah Rp55 miliar dibandingkan dengan Rp67 miliar di 2011. Perseroan berinvestasi dalam berbagai fasilitas dan mesin-mesin baru untuk mendukung pertumbuhan, peningkatan kapasitas dan memperkuat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk beberapa proses.

Pada 31 Desember 2012, Darya-Varia memiliki kontrak komitmen untuk pembelian mesin dan peralatan senilai Rp21 miliar, yang akan dibiayai dari kas internal.

Arus Kas Kegiatan KeuanganPada 2012, Darya-Varia membayarkan dividen sebesar Rp35,28 miliar atau Rp31,5 per saham, mewakili rasio pembayaran 29% dari laba bersih di 2011 dibandingkan dengan Rp33,6 miliar atau Rp30 per saham di 2011.

Kegiatan Penjualan dan PemasaranKami menyadari bahwa kunci kesuksesan dan pertumbuhan adalah merek dan karyawan kami. Berbagai upaya difokuskan pada pengembangan merek-merek kami secara strategis melalui berbagai program untuk menjalin hubungan yang unik dan sejalan dengan arah pemasaran dan sumber daya manusia terus menerus ditingkatkan.

Dalam bisnis Obat Resep Perseroan, kami memiliki 90 merek dalam 11 kelas terapeutik yang dijalankan oleh lebih dari 500 tenaga penjualan yang berdedikasi dan kompeten, bekerja berdampingan dengan para dokter, rumah sakit dan apotek. Kami menjalin hubungan langsung dengan para dokter umum, dokter penyakit dalam, dokter spesialis dan ratusan rumah sakit swasta maupun pemerintah di Indonesia.

Sementara, bisnis Consumer Health diperkuat dengan kampanye brand experience dan iklan di televisi. Perseroan terus melakukan pemasaran melalui aktivitas below the line, seperti trade merchandising dan promosi, serta beragam inisiatif untuk menjalin hubungan yang unik dengan konsumen menggunakan berbagai media interaktif, termasuk media sosial.

Transaksi dengan Pihak TerkaitDalam keadaan bisnis yang normal, Perseroan melakukan berbagai transaksi dengan perusahaan-perusahaan afiliasi. Pihak–pihak tersebut memperoleh harga yang mencerminkan harga pasar bagi Darya-Varia.

Cashflow from Investing ActivitiesThe capital expenditures spent during 2012 amounted to Rp55 billion against Rp67 billion in 2011. The Company invested in new facilities and machinery to support growth, increase capacity and enhance Good Manufacturing Practice for a number of processes.

As of December 31, 2012, Darya-Varia has contractual commitments for the purchase of machinery and equipment amounting to Rp21 billion, to be funded from internal cash generation.

Cashflow from Financing ActivitiesIn 2012, Darya-Varia paid dividends amounting to Rp35.28 billion or Rp31.5 per share representing payout ratio of 29% from its 2011 net income compared to Rp33.6 billion or Rp30 per share in 2011.

Sales and Marketing ActivitiesWe acknowledge that the key to success and continued growth are our brands and our people. Efforts were focused on strategically developing our brands through unique engagement programs and in line with market directions and our human resources continuously improved.

In the Company’s Prescription business, we have 90 brands in 11 therapeutic classes carried by more than 500 dedicated and competent sales people, working in close relationship with our network of doctors, hospitals and pharmacies. We directly engage General Practitioners and Internists, specialists and hundreds of private and government hospitals in Indonesia.

Meanwhile, our Consumer Health business strengthened with brand experience campaigns and TV commercials. The Company continues to market via below the line activities, such as trade merchandising and promotions, as well as unique consumer engagement initiatives through a variety of interactive media approaches, including social media.

Related Party TransactionsIn the normal course of business the Company enters into various transactions with affiliated companies. These related parties receive pricing that reflects wholesale market prices for Darya-Varia.



Tinjauan 2013Darya-Varia tetap optimis dengan pasar domestik dan pasar ekspor untuk produk-produk Obat Resep, OTC dan Naturals. Naiknya tren PDB per kapita di Indonesia diharapkan terus berlanjut dan hal ini akan mendorong peningkatan pengeluaran untuk pelayanan kesehatan. Karena Darya-Varia memiliki produk-produk yang sangat dikenal dan memiliki potensi pasar yang baik, pengeluaran konsumen yang meningkat layaknya akan meningkatkan penjualan sebagai hasil dari usaha pemasaran yang efektif.

Di 2013, Darya-Varia akan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, meningkatkan efisiensi dan pendapatan. Pada saat industri menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh kekurangan infrastruktur dan meningkatnya upah buruh di 2013, hal ini akan teratasi dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi. Posisi keuangan Darya-Varia yang kuat akan membantu menghadapi tantangan kompetisi melalui pengembangan produk-produk.

Kejadian-kejadian PentingTidak ada kejadian penting yang signifikan pada Perseroan setelah tanggal laporan posisi keuangan dan sebelum penerbitan Laporan Tahunan ini.

Outlook for 2013Darya-Varia remains optimistic about the near-term domestic and export markets for its Prescription, OTC and Naturals products. The rising trend for GDP per capita in Indonesia is expected to continue in the short term and this will spur increased spending on healthcare. Because Darya-Varia has both top of mind products and products with proven market potential, increased consumer spending should result in increased sales as a result of effective marketing efforts.

In 2013, Darya-Varia will be optimizing the deployment of resources, seeking greater efficiency and thus higher earnings. While the industry is expected to face the ongoing challenge of dealing with the economic growth impediments presented by Indonesia’s insufficient infrastructure and rising labor costs in 2013, these should be overcome by the continued vibrancy of Indonesia’s economic growth. Darya-Varia’s strong financial position will help meet competitive challenges as there is adequate room for product development and support.

Subsequent EventsThere were no significant events that took place after statement of financial position date and before publication of this Annual Report.


Laporan KeuanganFinancial Report

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk dan Entitas Anak/and its Subsidiaries

Laporan Keuangan Konsolidasi beserta Laporan Auditor Independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

Consolidated Financial Statements with Independent Auditors’ Report years ended 31 December 2012 and 2011


Laporan Tahunan 2012 PT Darya-Varia Laboratoria Tbk88 Laporan Tahunan 2012 PT Darya-Varia Laboratoria Tbk88


The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated

financial statements taken as a whole. 1

PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DECEMBER 2012 AND 2011 AND 1 JANUARY 2011/31DECEMBER 2010 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated) 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ Catatan/ 1 January 2011/ Notes 2012 2011 31 December 2010

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2d,4 292.912.491 256.481.388 252.466.293 Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade receivables Pihak ketiga 2f,5a 368.706.527 281.512.813 264.553.433 Third parties Pihak berelasi 2f,5b 21.296.163 30.013.692 28.094.277 Related parties Aset keuangan Other current lancar lainnya 6 3.009.813 2.495.956 2.382.877 financial assets Persediaan, neto 2e,7 132.822.565 118.443.591 97.323.366 Inventories, net Biaya dibayar di muka 2g,8 3.552.025 3.268.885 2.380.275 Prepaid expenses Uang muka 9 4.042.956 4.709.174 2.939.988 Advances

JUMLAH ASET LANCAR 826.342.540 696.925.499 650.140.509 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset keuangan tidak lancar Other non-current lainnya 6 3.829.068 3.489.790 4.001.320 financial assets Aset tetap (setelah dikurangi Fixed assets (net of akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp160.984.692 pada tahun Rp160,984,692 2012, Rp139.327.340 in 2012 pada tahun 2011 dan and Rp139,327,340 Rp124.094.895 in 2011 pada tanggal and Rp 124,094,895 1 Januari 2011/ in January 1, 2011/ 31 Desember 2010) 2h,10 218.295.222 194.532.415 171.652.030 31 December 2010 Aset tak berwujud, neto 2j,11 10.279.461 10.279.461 10.279.461 Intangible asset, net Aset pajak tangguhan, neto 2o,15c 13.770.141 14.736.083 10.576.609 Deferred tax assets, net Aset lain-lain 12 2.175.044 2.982.070 1.606.693 Other assets

JUMLAH TOTAL ASET TIDAK LANCAR 248.348.936 226.019.819 198.116.113 NON-CURRENT ASSETS

JUMLAH ASET 1.074.691.476 922.945.318 848.256.622 TOTAL ASSETS








LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

31 DESEMBER 2012 AND 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010



CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued)

31 DECEMBER 2012 AND 2011 AND 1 JANUARY 2011/31DECEMBER 2010 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated) 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ Catatan/ 1 January 2011/ Notes 2012 2011 31 December 2010

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha Trade payables Pihak ketiga 13a 33.275.633 27.538.944 30.683.539 Third parties Pihak berelasi 13b,29 1.277.700 1.749.073 8.440.315 Related parties Beban akrual 14,29 105.559.488 65.553.603 55.732.975 Accrued expenses Utang pajak 15a 13.645.489 16.909.081 13.493.136 Taxes payable Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 16 10.239.917 7.454.858 7.991.746 benefits liabilities Liabilitas keuangan jangka Other current financial pendek lainnya 17 27.719.379 23.218.235 56.728.190 liabilities

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 191.717.606 142.423.794 173.069.901 TOTAL CURRENT LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITY

Liabilitas imbalan kerja Long term employee jangka panjang 2q,18b 41.427.391 52.604.134 34.584.671 benefits liability

JUMLAH LIABILITAS 233.144.997 195.027.928 207.654.572 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Modal saham - Share capital - Modal dasar - 4.480.000.000 Authorized - 4,480,000,000 saham biasa, ditempatkan dan ordinary shares ,issued and disetor penuh - 1.120.000.000 fully paid - 1,120,000,000 saham, dengan nilai nominal with par value of Rp250 (Rupiah penuh) Rp250 (full Rupiah) per saham 1b,19a 280.000.000 280.000.000 280.000.000 per share Tambahan modal disetor, neto 2i,20 77.828.471 77.828.471 77.828.471 Additional paid-in capital, net Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 19b 11.000.000 9.000.000 7.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 472.718.008 361.088.919 275.773.579 Unappropriated

JUMLAH EKUITAS 841.546.479 727.917.390 640.602.050 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 1.074.691.476 922.945.318 848.256.622 EQUITY








LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011



CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/ 2012 Notes 2011

Penjualan neto 1.087.379.869 2l,21 899.632.048 Net sales Beban pokok penjualan (436.269.979 ) 22 (349.019.084) Cost of sales Laba bruto 651.109.890 550.612.964 Gross income Beban penjualan dan pemasaran (366.223.366 ) 23 (318.090.568) Sales and marketing expenses Beban administrasi (97.578.979 ) 24 (89.493.149) Administration expenses Pendapatan usaha lain-lain, neto 8.858.321 25 17.148.491 Other operating income, net Laba usaha 196.165.866 160.177.738 Operating income Pendapatan keuangan 8.311.180 26 6.146.825 Finance Income Laba sebelum beban Income before pajak penghasilan 204.477.046 166.324.563 income tax expense Beban pajak penghasilan (55.567.957 ) 2o,15b (45.409.223) Income tax expense LABA TAHUN BERJALAN 148.909.089 120.915.340 INCOME FOR THE YEAR Pendapatan komprehensif lain - - Other comprehensive income JUMLAH LABA TOTAL COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF TAHUN INCOME FOR THE BERJALAN 148.909.089 120.915.340 YEAR

Laba per saham 2p,27 Earnings per share (Rupiah penuh): (full Rupiah):

Laba usaha per saham 175 143 Operating income per share

Laba tahun berjalan per saham 133 108 Income for the year per share








LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated) Tambahan Saldo laba/Retained rearnings modal disetor, neto/ Telah Belum Additional ditentukan ditentukan Modal saham/ paid-in penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah ekuitas/ Share capital capital, net Appropriated Unappropriated Total equity

Saldo 31 Desember 2010 280.000.000 77.828.471 7.000.000 275.773.579 640.602.050 Balance at 31 December 2010 Pembagian dividen Dividend distributions (Catatan 19b) - - - (33.600.000) (33.600.000) (Note 19b) Saldo laba yang ditentukan penggunaannya Appropriated retained (Catatan 19b) - - 2.000.000 (2.000.000) - earnings (Note 19b) Jumlah laba komprehensif Total comprehensive tahun berjalan - - - 120.915.340 120.915.340 income for the year

Saldo 31 Desember 2011 280.000.000 77.828.471 9.000.000 361.088.919 727.917.390 Balance at 31 December 2011 Pembagian dividen Dividend distributions (Catatan 19b) - - - (35.280.000) (35.280.000) (Note 19b) Saldo laba yang ditentukan penggunaannya Appropriated retained (Catatan 19b) - - 2.000.000 (2.000.000) - earnings (Note 19b) Jumlah laba komprehensif Total comprehensive tahun berjalan - - - 148.909.089 148.909.089 income for the year

Saldo 31 Desember 2012 280.000.000 77.828.471 11.000.000 472.718.008 841.546.479 Balance at 31 December 2012








LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL




CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

2012 2011

Arus kas dari aktivitas Cash flows from operasi operating activities Penerimaan dari pelanggan 1.025.928.382 880.638.460 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (706.081.405 ) (653.664.066 ) Payments to suppliers Pembayaran kepada karyawan (154.231.097 ) (117.933.859 ) Payments to employees Pembayaran pajak penghasilan badan (58.136.605 ) (45.327.691 ) Payment of corporate income tax Penerimaan bunga 8.311.180 6.146.826 Interest income received Penerimaan neto dari aktivitas Receipt from other operating operasi lainnya 3.416.984 3.166.039 activities, net

Arus kas neto yang diperoleh Net cash flows provided by dari aktivitas operasi 119.207.439 73.025.709 operating activities

Arus kas dari aktivitas Cash flows from investing investasi activities Aset tetap Fixed assets Penjualan 2.709.779 27.914.056 Disposal Pembelian (54.943.128 ) (66.600.851 ) Acquisition Penerimaan atas klaim asuransi - 3.992.722 Receipt on insurance claim

Arus kas neto yang digunakan Net cash flows used in untuk aktivitas investasi (52.233.349) (34.694.073 ) investing activities

Arus kas dari aktivitas Cash flows from financing pendanaan activity Pembayaran dividen (35.280.000 ) (33.600.000 ) Dividend payments

Dampak perubahan kurs Effect of exchange rate changes terhadap kas dan setara kas 4.737.013 (716.541 ) on cash and cash equivalents

Kenaikan neto kas Net increase in cash and dan setara kas 36.431.103 4.015.095 cash equivalents

Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalents awal tahun 256.481.388 252.466.293 at beginning of year

Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalents akhir tahun 292.912.491 256.481.388 at end of year



PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk

DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL




NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011


6

1. UMUM

1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan dan informasi umum

a. Establishment of the Company and general information

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (“Perusahaan”) didirikan, dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No.12 tahun 1970, berdasarkan akta notaris No. 5 tanggal 5 Februari 1976 sebagaimana diubah dengan akta No.148 tanggal 30 April 1976 dibuat dihadapan notaris Abdul Latief, S.H. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No.Y.A.5/288/11 tanggal 28 Mei 1976 dan diumumkan dalam Tambahan No. 712 pada Berita Negara No. 92 tanggal 18 November 1977. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali diubah, antara lain mengenai perubahan nama Perusahaan menjadi PT Darya-Varia Laboratoria Tbk dan perubahan anggaran dasar Perusahaan dalam rangka Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dilakukan dengan akta notaris No. 107 tanggal 18 Juni 1997 dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto, S.H. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-6441.HT.01.04.TH.97 tanggal 9 Juli 1997 dan diumumkan dalam Tambahan No. 4747 pada Berita Negara No. 81 tanggal 10 Oktober 1997. Perubahan sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp100.000.000.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp280.000.000.000 (Rupiah penuh) dilakukan dengan akta notaris No. 68 tanggal 15 Juni 1998 dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto, S.H. Perubahan ini telah disetujui Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-6421.HT.01.04.TH.98 tanggal 15 Juni 1998 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 6400 pada Berita Negara No. 92 tanggal 16 November 1998.

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (“the Company”) was established, within the framework of Domestic Investment Law No. 6 of 1968 in conjunction with Law No.12 of 1970, under notarial deed No. 5 dated 5 February 1976 as amended by deed No.148 dated 30 April 1976 made before notary public Abdul Latief, S.H. This deed was approved by the Minister of Justice in Letter No. Y.A.5/288/11 dated 28 May 1976 and published in Supplement No. 712 to State Gazette No. 92 dated 18 November 1977. The Company’s Articles of Association has been amended several times; these amendments included a change of the Company’s name to PT Darya-Varia Laboratoria Tbk and an amendment of the Articles of Association to comply with Company Law No. 1 of 1995 concerning Limited Liability Company under notarial deed No. 107 dated 18 June 1997 made before notary public Benny Kristianto, S.H. The latter amendment was approved by the Minister of Justice in his Letter No. C2-6441.HT.01.04.TH.97 dated 9 July 1997 and published in Supplement No. 4747 to State Gazette No. 81 dated 10 October 1997. The amendment in relation to the increase of authorized capital from Rp100,000,000,000 (full Rupiah) to Rp280,000,000,000 (full Rupiah) was notarized by Deed No. 68 dated 15 June 1998 made before notary public Benny Kristianto, S.H., approved by the Minister of Justice in his Letter No. C2-6421.HT.01.04.TH.98 dated 15 June 1998, and published in Supplement No. 6400 to State Gazette No. 92 dated 16 November 1998.

Perubahan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan prosedur pelaksanaan rapat Direksi dan Komisaris dilakukan dengan akta notaris No. 50 tanggal 30 Juli 2002 dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto, S.H., yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-16570.HT.01.04.TH.2002 tanggal 30 Agustus 2002 dan diumumkan dalam Tambahan No. 999 pada Berita Negara No. 89 tanggal 5 November 2002.

The amendment to the Articles of Association in relation to the procedures on the conduct of meetings of Directors and Commissioners was notarized by Deed No. 50 dated 30 July 2002 made before notary public Benny Kristianto, S.H., approved by the Minister of Justice and Human Rights in Letter No. C-16570.HT.01.04.TH.2002 dated 30 August 2002, and published in Supplement No. 999 to State Gazette No. 89 dated 5 November 2002.












7

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Perusahaan dan informasi umum (lanjutan)

a. Establishment of the Company and general information (continued)

Pada tanggal 1 Juli 2008, Perusahaan merubah Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyelaraskan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas dengan akta notaris No. 5 dibuat dihadapan notaris Benny Kristianto, S.H. Perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU-76605.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 22 Oktober 2008 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No.3519 dari Berita Negara No.11 tanggal 6 Februari 2009. Pada tanggal 16 Mei 2012, Perusahaan mengubah Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan penegasan kalimat “obat tradisional” dan “alat kesehatan” pada bidang industri dan perdagangan serta menambahkan bidang jasa untuk jasa laboratorium, fasilitas validasi, klinik dan rumah sakit yang dibuat dengan akta notaris No. 43 dibuat dihadapan notaris Benny Kristianto, S.H. Perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU-42656.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 7 Agustus 2012.

On 1 July 2008, the Company amended its Articles of Association to comply with Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 concerning Limited Liability Company under notarial deed No. 5 made before notary public Benny Kristianto, S.H. The amendment was approved by Minister of Laws and Human Rights in his letter No. AHU-76605.AH.01.02. Year 2008 dated 22 October 2008 and published in Supplement No.3519 to the State Gazette No.11 dated 6 February 2009. On 16 May 2012, the Company amended article 3 of its Articles of Association with respect to the statement of “traditional medicine” and “medical device” in industrial and trade businesses also to add service businesses for laboratory services, validation facilities, clinic and hospital under notarial deed No. 43 made before notary public Benny Kristianto, S.H. The amendment was approved by Minister of Laws and Human Rights in his letter No. AHU-42656.AH.01.02 Year 2012 dated 7 August 2012.

Perusahaan bergerak dalam bidang manufaktur, perdagangan, jasa dan distribusi produk-produk farmasi, produk-produk kimia yang berhubungan dengan farmasi, dan perawatan kesehatan. Saat ini, Perusahaan aktif menjalankan bidang usaha manufaktur, perdagangan dan jasa atas produk-produk farmasi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976.

The Company is engaged in the manufacture, trade, services and distribution of pharmaceuticals and related chemicals and health care products. Currently, the Company is active in the manufacture, trade and services of pharmaceutical products. The Company started commercial operations in 1976.

Pabrik dan kantor pusat Perusahaan masing-masing berlokasi di Bogor dan Jakarta. Perusahaan, melalui pemegang sahamnya, Blue Sphere Singapore Pte Ltd, adalah afiliasi dari United Laboratories Inc.

The Company's plant and head office are located in Bogor and Jakarta, respectively. The Company, through its shareholder, Blue Sphere Singapore Pte Ltd, is an affiliate of United Laboratories Inc.












8


b. Transaksi saham Perusahaan

b. The Company’s share capital transactions

Pada tanggal 12 Oktober 1994, Perusahaan melalui penawaran saham perdana (initial public offering) menawarkan kepada publik 10.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp6.200 (Rupiah penuh) per saham. Seluruh saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 11 November 1994.

On 12 October 1994, the Company through an initial public offering offered to the public 10,000,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share and an offering price of Rp6,200 (full Rupiah) per share. All shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on 11 November 1994 (Company listing).

Pada tanggal 16 Agustus 1995, Perusahaan melakukan stock split dari nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp500 (Rupiah penuh) per saham.

On 16 August 1995, the Company conducted a stock split reducing the par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share.

Pada tanggal 15 April 1996, Perusahaan melalui Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, menawarkan 15.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp5.150 (Rupiah penuh) per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 14 Juni 1996.

On 15 April 1996, the Company through a Limited Public Offering I, offered 15,000,000 shares with a par value of Rp500 (full Rupiah) per share and an offering price of Rp5,150 (full Rupiah) per share in respect of a Rights Issue. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on 14 June 1996.

Pada tanggal 15 Juni 1998, Perusahaan melalui Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, menawarkan 420.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 3 Juli 1998.

On 15 June 1998, the Company through a Limited Public Offering II, offered 420,000,000 shares at par value of Rp500 (full Rupiah) per share in respect of a Rights Issue. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on 3 July 1998.

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham tanggal 8 Juli 2006, DVL Investment Limited dan Far East Drug (BVI) Ltd. menjual seluruh kepemilikan saham mereka di Perusahaan kepada Blue Sphere Singapore Pte. Ltd., efektif 18 Juli 2006. Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. dan DVL Investment Limited keduanya sepenuhnya dimiliki oleh Far East Drug (BVI) Ltd. Perusahaan telah melaporkan transaksi ini kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan melalui surat No. 146/DVL/CS/VI-06 tanggal 20 Juli 2006.

Based on a Deed of Sale and Purchase of Shares dated 8 July 2006, DVL Investment Limited and Far East Drug (BVI) Ltd. sold their entire shares in the Company to Blue Sphere Singapore Pte. Ltd., effective 18 July 2006. Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. and DVL Investment Limited are both wholly owned by Far East Drug (BVI) Ltd. The Company reported this transaction to the Chairman of the Supervisory Board of the Capital Market and Financial Institutions through letter No. 146/DVL/ CS/VI-06 dated 20 July 2006.












9


b. Transaksi saham Perusahaan (lanjutan)

b. The Company’s share capital transactions (continued)

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tertanggal 23 Juni 2010, para pemegang saham telah menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp280.000.000.000 (Rupiah Penuh) menjadi Rp1.120.000.000.000 (Rupiah Penuh). Dalam lembar saham, peningkatan terjadi dari 560.000.000 lembar saham menjadi 2.240.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh). Dalam rapat yang sama, para pemegang saham juga menyetujui perubahan nilai nominal dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp250 (Rupiah penuh) per saham. Akibat dari perubahan nilai nominal atau pemecahan saham tersebut, jumlah modal dasar Perusahaan menjadi sebesar 4.480.000.000 lembar saham.

Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 23 June 2010, the shareholders approved the increase in the Company’s authorized share capital from Rp280,000,000,000 (full Rupiah) to Rp1,120,000,000,000 (full Rupiah). In term of shares, the increase was from 560,000,000 shares to 2,240,000,000 shares with par value of Rp500 (full Rupiah) per share. In the same meeting, the shareholders also approved the change in par value from Rp500 (full Rupiah) per share to Rp250 (full Rupiah) per share. As a result of the change in par value or stock split, the total authorized share capital of the Company becomes 4,480,000,000 shares.

Sebesar 1.120.000.000 lembar saham (25 persen dari modal dasar setelah pemecahan saham) telah ditempatkan dan disetor penuh oleh para pemegang saham. Peningkatan modal dasar dan perubahan nilai nominal saham termasuk dalam perubahan Anggaran Dasar Perusahan yang telah setujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHU-39368.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 9 Agustus 2010.

A total of 1,120,000,000 shares (25 percent from the authorized share capital after stock split) have been issued and fully paid by the shareholders. The increase in authorized share capital and change in par value of shares are included in the changes of the Company’s Articles of Association which have been approved by Minister of Laws and Human Rights through his letter No. AHU-39368.AH.01.02. Year 2010 dated 9 August 2010.

c. Struktur Perusahaan dan entitas anak c. Structure of the Company and

subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2012 and 2011, Perusahaan mempunyai 100% kepemilikan baik secara langsung maupun tidak langsung pada entitas-entitas anak berikut yang seluruhnya berlokasi di Indonesia:

As of 31 December 2012 and 2011, the Company has either direct or indirect 100% ownership of the following subsidiaries which are all domiciled in Indonesia:












10


c. Struktur Perusahaan dan entitas anak (lanjutan)

c. Structure of the Company and subsidiaries (continued)

Kegiatan usaha Entitas anak/Subsidiaries Business activity

Kepemilikan secara langsung: Direct ownership: Manufaktur produk farmasi PT Pradja Pharin ("PT Prafa") Pharmaceutical products manufacturing Manufaktur produk farmasi PT Pabrik Obat Dupa ("PT Dupa") Pharmaceutical products manufacturing (berhenti beroperasi (dormant since 1999) sejak 1999) Manufaktur produk farmasi PT Kenrose Indonesia Pharmaceutical products manufacturing (berhenti beroperasi ("PT Kenrose") (dormant since 1999) sejak 1999)

Kepemilikan secara tidak langsung: Indirect ownership: Melalui PT Prafa, Through PT Prafa, Penjualan eceran produk PT Untuk Anda Pharmaceutical products retailing farmasi (dalam proses (in process of liquidation likuidasi sejak 2009) since 2009)

Tahun beroperasi komersial/ Jumlah aset/ Year of commercial Total assets operation 2012 2011

PT Prafa 1953 198.446.734 185.781.162 PT Dupa 1959 1.894.910 1.869.559 PT Kenrose 1971 548.910 3.706.778 PT Untuk Anda 2001 - -

Perusahaan menutup fasilitas produksi PT Dupa dan PT Kenrose pada bulan Oktober dan Desember 1998, berturut-turut, sebagai akibat dari kondisi ekonomi pada saat itu. PT Dupa dan PT Kenrose menghentikan seluruh operasinya di tahun 1999. Pada Desember 2003, PT Untuk Anda juga menghentikan operasinya. Pada tanggal 27 Mei 2009, PT Untuk Anda memasuki proses likuidasi. Sejak tanggal 31 Desember 2009, aset neto PT Untuk Anda adalah nihil.

The Company closed down the production facilities of PT Dupa and PT Kenrose in October and December 1998, respectively, as a result of the economic conditions prevailing at that time. PT Dupa and PT Kenrose ceased commercial operations in 1999. In December 2003, PT Untuk Anda also ceased commercial operations. On 27 May 2009, PT Untuk Anda entered a liquidation process. Since 31 December 2009, the net assets of PT Untuk Anda were nil.












11


d. Karyawan, Komisaris, Direksi dan Komite Audit

d. Employees, Commissioners, Directors and Audit Committee

Pada tanggal 31 Desember 2012 and 2011, susunan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2012 and 2011, the composition of the Company's Board of Directors, Board of Commissioners and Audit Committee were as follows:

2012 2011 Direksi Board of Directors Presiden Direktur Eric Albert Gotuaco Eric Albert Gotuaco President Director Wakil Presiden Vice President Direktur Charles Robert B. Charles Robert B. Director Davis Davis Direktur: Benjamin W. Yap Benjamin W. Yap Directors: Carlos Olivares Nava Carlos Olivares Nava Marlia Hayati Gustam Marlia Hayati Gustam Romeo L. Bato Romeo L. Bato Reynaldo L. Davadilla Leon G. Pantaleon Angelito Celso C. Racho, Jr. Reynaldo L. Davadilla Joseph Raymond A. Hilay Angelito Celso C. Racho, Jr. Yustina Endang Setyowati Joseph Raymond A. Hilay Frida Oktaria Chalid Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Jocelyn Campos Hess Jocelyn Campos Hess President Commissioner Wakil Presiden Vice President Komisaris dan Commissioner Komisaris and Independent Independen Sunarto Prawirosujanto Sunarto Prawirosujanto Commissioner Komisaris: Clinton Andrew Campos Clinton Andrew Campos Commissioners: Hess Hess Mariano John L. Tan, Jr Mariano John L. Tan, Jr Manuel P. Engwa Manuel P. Engwa Komisaris Independent Independen Laksamana Madya (Purn) Laksamana Madya (Purn) Commissioners: Soedibyo Rahardjo Soedibyo Rahardjo Sonny Kalona Sonny Kalona Komite Audit Audit Committee Ketua Sunarto Prawirosujanto Sunarto Prawirosujanto Chairman Anggota Oscar E. Carag Oscar E. Carag Member Anggota Alex Jimenez Alex Jimenez Member












12


d. Karyawan, Komisaris, Direksi dan Komite Audit (lanjutan)

d. Employees, Commissioners, Directors and Audit Committee (continued)

Pada tanggal 16 Mei 2012, Yustina Endang Setyowati dan Frida Oktaria Chalid diangkat menjadi Direktur Perusahaan.

Manajemen kunci Perusahaan terdiri atas Direksi, Dewan Komisaris dan Direktur operasional.

Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan dan entitas anak mempunyai 1.057 karyawan tetap (31 Desember 2011: 1.031).

On 16 May 2012, Yustina Endang Setyowati and Frida Oktaria Chalid were appointed as Directors of the Company. The Company’s key management personnel consist of Board of Directors, Board of Commissioners and Operating directors. As of 31 December 2012, the Company and subsidiaries had 1,057 permanent employees (31 December 2011: 1,031).

e. Penerbitan laporan keuangan

konsolidasian e. Issuance of consolidated financial

statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 27 Februari 2013.

The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed and authorized for issuance on 27 February 2013.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

Prinsip akuntansi signifikan yang telah diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The following significant accounting principles were applied in the preparation of the consolidated financial statements for years ended 31 December 2012 and 2011:

a. Pernyataan kepatuhan dan dasar

penyusunan laporan keuangan konsolidasian

a. Statement of compliance and basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan Bapepam dan LK No.VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

The consolidated financial statements of the Company and subsidiaries ("the Group") have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and Bapepam and LK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation and Disclosure of Issuer or Public Companies” as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam and LK No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012.












13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Pernyataan kepatuhan dan dasar

penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Statement of compliance and basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012.

As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective on 1 January 2012.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai neto yang dapat direalisasikan, dan untuk beberapa akun tertentu lainnya yang disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements were prepared on the basis of historical costs, except for inventories which were stated at the lower of cost or net realizable value, and for certain other accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

The consolidated financial statements were prepared on the basis of the accruals concept except for the consolidated statements of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows were prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.

Mata uang fungsional dan mata uang penyajian Grup adalah Rupiah.

The functional and presentation currency of the Group is Rupiah.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi ribuan Rupiah yang terdekat.

Figures in the consolidated financial statements were rounded to and stated in thousands of Rupiah, unless stated otherwise.

b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak di mana Perusahaan mempunyai penyertaan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, atau apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang tetapi dapat dibuktikan adanya pengendalian. Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian beralih kepada Grup secara efektif dan tidak dikonsolidasi sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup.

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of voting rights, or if equal or less than 50%, the Company has the ability to control the entity. Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date the control is no longer owned by the Group.

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian, dan laporan arus kas konsolidasian mencakup hasil usaha Perusahaan dan entitas anak.

The consolidated statements of comprehensive income, changes in equity and cash flows include the results of operations of the Company and its subsidiaries.












14



b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.

The effect of all transactions and balances between companies within the Group has been eliminated in preparing the consolidated financial statements.

c. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing c. Foreign currency transactions and

balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.

Transactions denominated in foreign currencies are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At end of reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing on that date.

Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of comprehensive income.

Nilai tukar yang digunakan pada tanggal 28 Desember 2012 dan 2011 adalah (Rupiah penuh):

The exchange rates used as of 28 December 2012 and 2011 were as follows (full Rupiah):

2012 2011

Dolar AS 1 - kurs beli Rp9.622 Rp9.023 buying rate - US Dollar 1 - kurs jual Rp9.718 Rp9.113 selling rate - Euro 1 - kurs beli Rp12.744 Rp11.679 buying rate - Euro 1 - kurs jual Rp12.875 Rp11.799 selling rate - Franc Swiss 1 - kurs beli Rp10.541 Rp9.585 buying rate - Swiss Franc 1 - kurs jual Rp10.652 Rp9.687 selling rate - Singapura Dolar 1 - kurs beli Rp7.866 Rp6.938 buying rate - Singapore Dollar 1 - kurs jual Rp7.948 Rp7.011 selling rate -

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Grup menggunakan kurs beli dan kurs jual Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 28 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Kurs pada tanggal ini merupakan tanggal terakhir transaksi yang diakui Grup untuk 2012 dan 2011.

As of 31 December 2012 and 2011, the Group used the Bank Indonesia Rupiah buying and selling exchange rates published on 28 December 2012 and 31 December 2011, respectively, to translate its monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies. These dates represent the Group’s last transaction dates in 2012 and 2011.

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas mencakup kas, bank, dan deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and short-term deposits with maturities of less than three months and not used as collateral for loans.












15



e. Persediaan e. Inventories

Persediaan diakui pada harga terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biaya overhead dengan proporsi yang layak yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel. Biaya persediaan dihitung berdasarkan metode rata-rata bergerak.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of finished goods and work in process comprises material, labour and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Cost of inventory is based on the moving average method.

Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi biaya penyelesaian dan biaya penjualan.

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the costs of completion and selling expenses.

Penyisihan untuk persediaan usang dan lambat perputarannya ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.

f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

Effective on 1 January 2012, the Group has applied PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.

PSAK No. 50 (Revisi 2010), mengatur persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu Grup terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

PSAK No. 50 (Revised 2010), contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements applies to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offsetted. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of a Group’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.












16



f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)

PSAK No. 55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item-item non-keuangan. PSAK ini menjelaskan kategori-kategori dari masing-masing instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan.

PSAK No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK describes the categories of each financial instruments and recognition and measurement of financial instruments.

PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masing-masing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi Grup selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Grup mengelola risiko tersebut.

PSAK No. 60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Group is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Group manages those risks.

Akibat penerapan tersebut, beberapa pengungkapan baru telah dilakukan secara prospektif.

As a result of the implementation, several new disclosures have been made prospectively.

(i) Aset Keuangan (i) Financial assets

Pengakuan Awal Initial Recognition

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Aset keuangan Grup mencakup kas dan setara kas, piutang usaha dan aset keuangan lainnya.

The Group’s financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables and other financial assets.












17




(i) Aset Keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif (SBE) untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate (EIR) that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains or losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Penurunan nilai Impairment

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Group assesses at end of reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.












18





Penurunan nilai (lanjutan) Impairment (continued)

\ Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan SBE awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah SBE yang berlaku.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat SBE awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Grup.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original EIR of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Group.

Jika, pada period berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan kerugian penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment losses account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.












19





Penghentian pengakuan Derecognition

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Grup memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Grup secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Grup secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

(ii) Liabilitas Keuangan (ii) Financial liabilities

Pengakuan Awal Initial Recognition

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan Grup mencakup utang usaha, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, sebagian beban akrual dan liabilitas keuangan jangka pendek lainnya.

The Group’s financial liabilities include trade payables, short term employee benefits liabilities, certain part of accrued expenses and other current financial liabilities.

Pada akhir periode pelaporan, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya amortisasi.

As at end of reporting period, the Group has no other financial liabilities other than those classified as financial liabilities at amortized cost.












20




(ii) Liabilitas Keuangan (lanjutan) (ii) Financial liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearing financial liabilities at amortized cost are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.

Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

Penghentian pengakuan Derecognition

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

(iii) Saling hapus instrumen keuangan (iii) Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.












21




(iv) Nilai wajar instrumen keuangan (iv) Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

Sejak 1 Januari 2012, dalam rangka penerapan PSAK No. 60, Grup menyajikan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut:

Since 1 January 2012, with the adoption of PSAK No. 60, the Group presents the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy:

Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan

harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif;

Level 1 - the fair value is based on quoted prices (unadjusted) in active markets;

Tingkat 2 - nilai wajar yang menggunakan input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan

Level 2 - the fair value uses inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices); and

Tingkat 3 - nilai wajar yang menggunakan input yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

Level 3 - the fair value uses inputs that are not based on observable market data (unobservable inputs).

(v) Biaya perolehan yang diamortisasi

dari instrumen keuangan (v) Amortized cost of financial

instruments

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode SBE dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari SBE.

Amortized cost is computed using the EIR method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the EIR.












22



g. Biaya dibayar di muka g. Prepaid expenses Biaya dibayar di muka diamortisasi selama

masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari akun “Aset lain-lain” di aset tidak lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. The long-term portion of prepaid expenses is presented as part of “Other Assets” account of non-current assets in the consolidated statements of financial position.

h. Aset tetap h. Fixed assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi depresiasi dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan tersebut meliputi biaya penggantian bagian aset tetap ketika biaya tersebut terjadi, jika kriteria pengakuan biaya dipenuhi. Begitu juga, bila perbaikan utama dilakukan, biaya-biaya yang berhubungan diakui sebagai nilai tercatat penggantian aset tetap jika kriteria pengakuan dipenuhi.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied.

Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan lainnya yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi ketika terjadinya.

All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statement of comprehensive income as incurred.

Kecuali tanah, semua aset tetap disusutkan berdasarkan metode garis lurus setelah dikurangi estimasi nilai residu aset tetap yang bersangkutan selama estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:

Fixed assets, except land, are depreciated to their estimated residual value using the straight-line method over their expected useful lives as follows:

Tahun/Years Bangunan 20 Buildings Mesin, peralatan pabrik, dan laboratorium 10 Machinery, plant and laboratory equipment Perlengkapan dan perabot kantor 3 - 5 Furniture, fixtures and office equipment Kendaraan bermotor 3 - 5 Motor vehicles

Grup tidak melakukan amortisasi terhadap tanah. Grup dapat menambah perpanjangan 20 tahun hak atas tanah dengan sejumlah pembayaran biaya, sebelum masa hak atas tanah berakhir. Berdasarkan hubungan Grup dengan institusi pemerintah yang menangani pemanfaatan hak atas tanah saat ini, dan ketiadaan perubahan terhadap peraturan pemerintah mengenai pemanfaatan hak atas tanah, manajemen berkeyakinan hak atas tanah dapat diperpanjang. Biaya proses administrasi hukum yang terjadi untuk memperoleh hak atas tanah akan diakui sebagai biaya pada saat terjadi karena nilainya relatif tidak material terhadap biaya perolehan tanah.

The Group does not amortize landrights. The landrights may be extended for an additional 20 years at the Group’s option and following payment of a nominal fee before the expiry of the initial term. Based on the Group’s current relationship with the government authority that administers the use of the land, and in the absence of known changes to the laws governing the use of land, management expects that title to the land rights will be extended. Costs incurred during the legal process of establishing the landrights are expensed when incurred as these are immaterial relative to the cost of land.












23



h. Aset tetap (lanjutan) h. Fixed assets (continued)

Aset tetap tidak diakui lagi ketika terjadi penjualan atau tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan dari penggunaannya atau penjualannya. Laba rugi yang timbul dari penjualan aset tetap (perbedaan antara penerimaan neto penjualan dan nilai tercatat aset) diakui dalam laba rugi ketika penjualan tersebut terjadi.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.

Nilai residu aset, umur manfaat dan metode depresiasi ditinjau dan disesuaikan secara prospektif pada setiap akhir periode pelaporan.

The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at end of reporting period.

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar nilai perolehan. Akumulasi nilai perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut mulai digunakan.

Construction in progress is stated at cost. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is completed and the assets are ready for use. Depreciation is charged from the date when assets are brought into use.

i. Biaya emisi saham i. Share issuance costs

Biaya emisi saham disajikan sebagai

pengurang dalam akun tambahan modal disetor.

Costs relating to share issuance were deducted from the additional paid in capital account.

j. Goodwill j. Goodwill

Goodwill merupakan selisih antara biaya perolehan investasi dengan nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi pada tanggal akuisisi.

Goodwill represents the excess of the acquisition cost over the fair value of the net assets of the acquired subsidiaries at the date of the acquisition.

Sesuai dengan ketentuan transisi dari

PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Grup: menghentikan amortisasi goodwill; mengeliminasi jumlah tercatat yang

terkait dengan akumulasi amortisasi goodwill sehubungan dengan penurunan goodwill pada awal tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011; dan

melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.

In accordance with the transitional provision of PSAK No. 22 (Revised 2010), starting January 1, 2011, the Group: ceased the goodwill amortization; eliminated the carrying amount which

relating to the accumulated amortization of goodwill in relation to goodwill impairment on the beginning financial year starting at or after 1 January 2011; and

performed an impairment test of goodwill in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.












24



k. Penurunan nilai atas aset bukan

keuangan k. Impairment on non-financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at end of each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual, dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or cash generating unit (CGU)’s fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “impairment losses”.

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun - tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan yang dibebankan disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai residu, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.












25



l. Penjualan dan beban l. Sales and expense

Penjualan neto adalah pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk dan jasa setelah dikurangi retur, penyisihan penjualan dan potongan penjualan.

Penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa ke pelanggan. Beban diakui berdasarkan metode akrual.

Net sales represents revenue earned from the sale of products and services, net of returns, sales allowances and sales discounts. Sales are recognized at the time of the delivery of the goods or services to the customer. Expenses are recognized on an accrual basis.

m. Transaksi hubungan keagenan m. Transaction on agency relationship

Group mempunyai beberapa kontrak maklon dimana Grup bertindak sebagai agen. Penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa ke pelanggan. Penjualan dari transaksi ini adalah selisih dari jumlah tagihan kepada pelanggan dan beban pembuatan produk.

The Group has several toll manufacturing contracts whereby the Group acts as an agent. Sales are recognized at the time of the delivery of the goods or services to the customer. The sales from these transactions is the difference between the amount billed to the customers and the manufacturing cost of the products.

n. Program loyalitas pelanggan n. Customer loyalty programme

Grup mempunyai program penjualan yang memberikan barang secara gratis apabila pelanggan telah melakukan pembelian atas produk Grup dalam kuantitas tertentu. Grup mengakui dan mengukur kewajiban untuk menyediakan barang gratis tersebut dengan menangguhkan pengakuan pendapatan hingga barang gratis tersebut diserahkan ke pelanggan. Beban atas barang gratis tersebut juga diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.

The Group has sales programme which provided free goods to its customers after reaching certain quantity of sales. The Group recognized and measured the liability to provide the free goods by deferring the revenue recognition until the delivery of free goods to the customers. Cost of the free goods is also recognized at the time of delivery of free goods to the customers.

o. Pajak penghasilan o. Income tax

Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri. Pajak penghasilan badan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan.

Corporate income tax is determined for each company as a separate legal entity. Corporate income tax comprises of current and deferred tax.

Pajak kini dan tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.

Current and deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position’s date.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dengan metoda liabilitias diakui untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan.

Deferred tax assets and liabilities are recognized based on liability method for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes.












26



o. Pajak penghasilan (lanjutan) o. Income tax (continued)

Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.

Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.

Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available to compensate the temporary differences which result in such deferred tax assets.

p. Laba per saham p. Earnings per share

Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar untuk tahun 2012 dan 2011 adalah 1.120.000.000 lembar saham.

Earning per share is computed by dividing income for the year with the weighted average number of ordinary shares. The weighted average number of ordinary shares issued for each of the year 2012 and 2011 is 1,120,000,000 shares.

q. Imbalan kerja jangka panjang q. Long-term employee benefits

Perusahaan dan entitas anak yang aktif mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang tentang Ketenagakerjaan No. 13/ 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UUTK”) dan ketentuan dalam Perjanjian Kerja Bersama. Sejak Desember 2007, sebagian besar liabilitas tersebut didanai dengan polis asuransi dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

The Company and its active subsidiary recognized employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003 (“the Law”) and its Collective Labor Agreement. Since December 2007, the Company funded a substantial portion of this liability through an insurance policy obtained from PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

Beban penyisihan imbalan kerja

berdasarkan Undang-Undang ditentukan menurut perhitungan aktuarial memakai metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial neto yang belum diakui untuk setiap program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Keuntungan dan kerugian ini diakui berdasarkan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diperkirakan.

The cost of providing for employee benefits under the Law is determined using the projected unit credit method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeded the greater of 10% of the present value of defined benefit obligation and 10% of the fair value of plan assets at the consolidated statements of financial position’s date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.












27



q. Imbalan kerja jangka panjang (lanjutan) q. Long-term employee benefits (continued)

Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari perkiraan program imbalan pasti atau perubahan imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi sepanjang periode sampai manfaat tersebut menjadi hak.

Further, past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

Aset atau liabilitas imbalan pasti terdiri dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dikurangi biaya jasa lalu yang belum diakui dan dikurangi nilai wajar aset program yang akan digunakan untuk penyelesaian liabilitas secara langsung. Nilai aset program yang dapat diakui terbatas sampai jumlah akumulasi kerugian aktuarial neto dan biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa datang.

The defined benefit asset or liability comprises the present value of the defined benefit obligation less past service cost not yet recognized and less the fair value of plan assets out of which the obligations are to be settled directly. The value of any asset is restricted to the sum of any cumulative actuarial losses and past service cost not yet recognized and the present value of any economic benefits available in the form of refunds from the plan or reductions in the future contributions to the plan.

r. Transaksi dengan pihak-pihak yang

berelasi r. Transactions with related parties

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:

A party is considered to be related to the Group if:

a. langsung, atau tidak langsung yang

melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;

a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;

b. suatu pihak yang berelasi dengan Grup; b. the party is an associate of the Group;

c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup sebagai venturer;

c. the party is a joint venture in which the Group is a venturer;

d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Grup;

d. the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;

e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

e. the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);

f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan atau di mana hak suara signifikan berada, langsung maupun tidak langsung, oleh individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or












28



r. Transaksi dengan pihak-pihak yang

berelasi (lanjutan) r. Transactions with related parties

(continued)

g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.

g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group or of any entity that is a related party of the Group.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes herein.

s. Informasi segmen s. Segment information

Segmen merupakan komponen Perusahaan dan entitas anak yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk atau jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis).

A segment is a distinguishable component of the Company and its subsidiaries that is engaged either in providing products or services (business segment) or in providing products or services within a particular economic environment (geographical segment).

Segmen usaha menyajikan produk dan jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan hasil segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan produk atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan ekonomi (wilayah) lain.

Business segment provide products or services that are subject to risk and returns that are different from those of other business segments. Geographical segment provide products or services within a particular economic environment that are subject to risk and returns that are different from those of components operating in other economic environments (area).

t. Penerapan standar akuntansi revisi

t. Adoption of revised accounting standards

Grup telah menerapkan standar akuntansi revisi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian:

The Group has implemented the following revised accounting standards on 1 January 2012, which are considered relevant to the consolidated financial statements:

PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh

Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”.

PSAK 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”.

PSAK 30 (Revisi 2011) “Sewa”. PSAK 46 (Revisi 2010) “Akuntansi

Pajak Penghasilan”. PSAK 56 (Revisi 2011) “Laba per

Saham”.

PSAK 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.

PSAK 16 (Revised 2011) “Property, Plant and Equipment”.

PSAK 24 (Revised 2010) “Employee Benefits”.

PSAK 30 (Revised 2011) “Leases”. PSAK 46 (Revised 2010) “Accounting

for Income Taxes”. PSAK 56 (Revised 2010) “Share-based

Payment”.












29



t. Penerapan standar akuntansi revisi

(lanjutan) t. Adoption of revised accounting

standards (continued)

ISAK 15 ”PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”.

ISAK 20 “Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”.

ISAK 23 ”Sewa Operasi-Insentif”. ISAK 24 ”Evaluasi Substansi beberapa

Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”.

ISAK 25 ”Hak atas Tanah”.

ISAK 15 “PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”.

ISAK 20 “Income Taxes - Changes in the Tax status of an Entity or its Shareholders”.

ISAK 23 “Operating Leases-Incentives”. ISAK 24 ”Evaluating the Substance of

Transactions Involving the Legal form of a Lease”.

ISAK 25 ”Landrights”.

Penerapan standar akuntansi revisi tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The implementation on the revised accounting standards did not cause significant impact to the consolidated financial statements.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Pertimbangan Judgments

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari penjualan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of sales, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Classification of Financial Assets and Financial Liabilities

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.












30

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Goodwill Goodwill

Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp10.279.461.

Under PSAK No.22 (Revised 2009), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Group’s goodwill as of 31 December 2012 and 2011: Rp10,279,461.

Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.

In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.

Penyisihan kerugian atas Penurunan Nilai Piutang Usaha

Allowance for Impairment losses on Trade Receivables

Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp390.002.690 (31 Desember 2011: Rp311.526.505). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment losses as of 31 December 2012 was Rp390,002,690 (31 December 2011: Rp311,526,505). Further details are discussed in Note 5.

Pajak Penghasilan Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan taksiran atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Pertimbangan signifikan juga dilakukan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu dan tingkat keutungan masa depan dan strategi perencanaan pajak.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Significant judgment is also involved to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.












31

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

(lanjutan) 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

(continued)

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits

Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp41.427.391 (31 Desember 2011: Rp52.604.134). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 18.

The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.The carrying amount of the Company’s estimated liabilities for employee benefits as of 31 December 2012 is Rp41,427,391 (31 December 2011: Rp52,604,134). Further details are discussed in Note 18.












32

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Grup pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp218.295.222 (31 Desember 2011: Rp194.532.415). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.

The costs of fixed assets are depreciated or amortized on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s fixed assets as of 31 December 2012 is Rp218,295,222 (31 December 2011: Rp194,532,415). Further details are disclosed in Note 10.

Instrumen Keuangan Financial Instruments

Grup mengungkapkan aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan diungkapkan dalam Catatan 32.

The Group discloses certain financial assets and liabilities at their fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. The fair value amounts of financial assets and liabilities are disclosed in Note 32.

Penyisihan Persediaan Usang Provision for Obsolescence of Inventories

Penyisihan persediaan usang diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Grup sebelum penyisihan atas keusangan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp137.933.714 (31 Desember 2011: Rp123.523.538). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.

Provision for obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Group’s inventories before provision for obsolescence as of 31 December 2012 is Rp137,933,714 (31 December 2011: Rp123,523,538). Further details are disclosed in Note 7.












33

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2012 2011

Kas 1.003.235 975.813 Cash on hand

Bank Banks Rupiah - Pihak ketiga: Rupiah - Third parties:

The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Banking Corporation Limited Limited (HSBC) 31.165.712 13.188.563 (HSBC) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (BCA) 5.506.457 9.254.761 (BCA) Citibank N.A, Citibank N.A, (Citibank) 96.096 96.984 (Citibank)

Dolar AS - Pihak ketiga: US Dollars - Third parties: HSBC 27.805.854 5.789.996 HSBC Citibank 75.637 71.206 Citibank 64.649.756 28.401.510

Deposito berjangka Time deposits (jatuh tempo dalam tiga bulan) (maturity within three months) Rupiah - Pihak ketiga: Rupiah - Third parties: HSBC 157.500.000 69.000.000 HSBC PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDI) - 80.000.000 Indonesia Tbk (BDI) Dolar AS - Pihak ketiga: US Dollars - Third parties: HSBC 69.759.500 27.971.300 HSBC BDI - 50.132.765 BDI

227.259.500 227.104.065 292.912.491 256.481.388

Suku bunga untuk deposito berjangka dalam mata uang Rupiah pada tahun 2012 berkisar antara 3,0% - 6,5% (2011: 4,0% - 6,5%) per tahun. Suku bunga untuk deposito berjangka dalam mata uang Dolar AS pada tahun 2012 berkisar antara 1,0% - 2,0% (2011: 1,5% - 2,0%) per tahun.

The interest rates of Rupiah time deposits in 2012 ranged between 3.0% - 6.5% (2011: 4.0% - 6.5%) per annum. The interest rates of US Dollar time deposits in 2012 ranged between 1.0% - 2.0% (2011: 1.5% - 2.0%) per annum.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

a. Pihak ketiga a. Third parties

2012 2011

Rupiah Rupiah - PT Anugerah Pharmindo PT Anugerah Pharmindo - Lestari 350.879.595 262.090.607 Lestari - PT Procter and Gamble Home PT Procter and Gamble Home - Products Indonesia 10.333.224 15.757.408 Products Indonesia - PT Boehringer Ingelheim PT. Boehringer Ingelheim - Indonesia 2.831.104 1.361.917 Indonesia - PT Rohto Laboratories PT. Rohto Laboratories -

Indonesia 1.694.901 365.082 Indonesia - Lain-lain 2.967.703 1.937.799 Others -

Rupiah 368.706.527 281.512.813 Rupiah












34

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

a. Pihak ketiga (lanjutan) a. Third parties (continued)

Analisis umur piutang usaha pihak ketiga adalah sebagai berikut:

Aging analysis of third parties trade receivables is as follows:

2012 2011

Lancar 327.471.093 268.918.132 Current Telah jatuh tempo < 30 hari 41.067.416 11.770.152 Overdue in < 30 days Telah jatuh tempo 30 - 90 hari 26.810 101.423 Overdue in 30 - 90 days Telah jatuh tempo > 90 hari 141.208 723.106 Overdue in > 90 days

368.706.527 281.512.813

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan, manajemen Grup berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 akan tertagih. Oleh karena itu, Grup tidak melakukan penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Based on a review of the status of the individual receivable accounts, the Group’s management believes that all third parties trade receivables as of 31 December 2012 and 2011 are collectible. Consequently, the Group has not provided any allowance for impairment losses as of 31 December 2012 and 2011.

b. Pihak yang berelasi (Catatan 29) b. Related parties (Note 29)

2012 2011 Rupiah Rupiah

- PT Medifarma Laboratories 1.631.635 990.870 PT Medifarma Laboratories - Dolar AS US Dollar

- Winter Flower Holdings Ltd. 19.664.528 29.022.822 Winter Flower Holdings Ltd - 21.296.163 30.013.692

Analisis umur piutang usaha pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

Aging analysis of trade receivables from related parties is as follows:

2012 2011

Lancar 7.354.860 19.188.657 Current Telah jatuh tempo < 30 hari 10.395.284 10.412.703 Overdue in < 30 days Telah jatuh tempo 30 - 90 hari 2.412.600 199.434 Overdue in 30 - 90 days Telah jatuh tempo > 90 hari 1.133.419 212.898 Overdue > 90 days 21.296.163 30.013.692

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Grup tidak membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai untuk piutang usaha dari pihak yang berelasi karena manajemen Grup berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha tersebut akan tertagih.

As of 31 December 2012 and 2011, the Group did not provide allowance for impairment losses on trade receivables from related parties since the Group’s management believes that such receivables are collectible in full.

Piutang usaha tidak dijaminkan kepada pihak manapun.

Trade receivables are not pledged to any party.












35

6. ASET KEUANGAN LAINNYA 6. OTHER FINANCIAL ASSETS

Rincian aset keuangan lainnya pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The details of other financial assets as of 31 December 2012 and 2011 were as follows:

2012 2011

Uang muka direksi dan Advances to directors and karyawan 5.867.012 5.345.675 employees, current portion Piutang lain-lain 971.869 640.071 Other receivables 6.838.881 5.985.746 Dikurangi: Less:

Uang muka direksi dan Advances to directors and karyawan, bagian tidak lancar (3.829.068) (3.489.790) employees, non-current portion

3.009.813 2.495.956

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES 2012 2011 Barang jadi 32.134.112 29.578.746 Finished goods Barang dalam proses 19.985.782 19.336.948 Work in process Bahan baku dan kemasan 78.098.561 67.351.063 Raw and packaging materials Barang dalam perjalanan 7.715.259 7.256.781 Goods in transit 137.933.714 123.523.538 Dikurangi: penyisihan Less: allowance for persediaan usang (5.111.149) (5.079.947 ) obsolete inventories 132.822.565 118.443.591

Perubahan penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:

Changes in the allowance for obsolete inventories are as follows:

2012 2011 Saldo awal 5.079.947 6.757.098 Beginning balance Penambahan penyisihan 3.741.444 4.455.326 Additional provision Penghapusan persediaan (3.710.242) (6.132.477) Write-off Saldo akhir 5.111.149 5.079.947 Ending balance

Manajemen Grup berkeyakinan bahwa penyisihan untuk persediaan usang cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang.

The Group’s management believes that the allowance for obsolete inventories is adequate to cover possible losses due to obsolescence.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan sebesar Rp130 miliar (Rupiah penuh) (2011: Rp116 miliar, Rupiah penuh) telah diasuransikan terhadap risiko bencana alam, kebakaran, sabotase dan pengrusakan dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar Rp135 miliar (Rupiah penuh) (2011: Rp145 miliar, Rupiah penuh). Menurut pendapat manajemen, pertanggungan asuransi telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.

As of 31 December 2012 and 2011, inventories amounting Rp130 billion (full Rupiah) (2011: Rp116 billion, full Rupiah) were insured against the risk of loss due to natural disaster, fire, sabotage and vandalism involving total insurance coverage of Rp135 billion (full Rupiah) (2011: Rp145 billion, full Rupiah). In management’s opinion, the insurance is adequate to cover possible losses arising from such risks.

Persediaan tidak dijaminkan kepada pihak manapun.

Inventories are not pledged to any party.












36

8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 8. PREPAID EXPENSES

Rincian biaya dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The details of prepaid expenses as of 31 December 2012 and 2011 were as follows:

2012 2011

Sewa 1.542.029 1.651.935 Rental Utilitas 1.187.050 874.108 Utilities Lain-lain 822.946 742.842 Others 3.552.025 3.268.885 9. UANG MUKA 9. ADVANCES

Uang muka merupakan pembayaran dimuka atas pembelian persediaan atau aset tetap.

Advances represents down payment on purchase of inventories and fixed assets.

10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS

2012 Awal/ Penambahan/ Reklasifikasi/ Pengurangan/ Akhir/ Beginning Additions Reclassifications Deductions Ending Biaya perolehan At cost Pemilikan langsung: Direct ownership:

Tanah 18.513.681 - - - 18.513.681 Landrights Bangunan 106.043.618 - 22.708.972 - 128.752.590 Buildings Mesin, peralatan Machinery, plant pabrik dan and laboratory laboratorium 107.128.388 3.408.929 21.618.200 (61.613 ) 132.093.904 equipment Perlengkapan dan Furniture and perabot kantor 50.003.154 2.246.098 1.345.656 (406.705 ) 53.188.203 office equipment Kendaraan

bermotor 34.364.950 10.382.143 - (9.054.651 ) 35.692.442 Motor vehicles 316.053.791 16.037.170 45.672.828 (9.522.969) 368.240.820 Aset dalam Construction in penyelesaian 17.805.964 38.905.958 (45.672.828 ) - 11.039.094 progress 333.859.755 54.943.128 - (9.522.969) 379.279.914 Akumulasi Accumulated penyusutan depreciation Bangunan (33.392.441) (5.555.760 ) - - (38.948.201) Buildings Mesin, peralatan Machinery, plant pabrik dan and laboratory laboratorium (52.293.130) (8.397.401 ) - 61.613 (60.628.918) equipment Perlengkapan dan Furniture and perabot kantor (33.786.150) (7.053.444 ) - 378.168 (40.461.426) office equipment Kendaraan bermotor (19.855.619) (8.090.660 ) - 7.000.132 (20.946.147 ) Motor vehicles (139.327.340) (29.097.265 ) - 7.439.913 (160.984.692 ) Nilai buku neto 194.532.415 218.295.222 Net book value












37

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued) 2011 Awal/ Penambahan/ Reklasifikasi/ Pengurangan/ Akhir/ Beginning Additions Reclassifications Deductions Ending Biaya perolehan At cost Pemilikan langsung: Direct ownership:

Tanah 32.562.095 - - (14.048.414 ) 18.513.681 Landrights Bangunan 83.795.918 105.500 28.739.998 (6.597.798 ) 106.043.618 Buildings Mesin, peralatan Machinery, plant pabrik dan and laboratory laboratorium 81.511.458 2.560.074 25.062.186 (2.005.330 ) 107.128.388 equipment Perlengkapan dan Furniture and perabot kantor 41.625.215 3.121.532 5.339.346 (82.939 ) 50.003.154 office equipment Kendaraan

bermotor 33.142.302 6.976.188 - (5.753.540) 34.364.950 Motor vehicles 272.636.988 12.763.294 59.141.530 (28.488.021 ) 316.053.791

Aset dalam Construction in penyelesaian 23.109.937 53.837.557 (59.141.530) - 17.805.964 progress 295.746.925 66.600.851 - (28.488.021 ) 333.859.755 Akumulasi Accumulated penyusutan depreciation Bangunan (33.065.964 ) (4.256.629 ) - 3.930.152 (33.392.441) Buildings Mesin, peralatan Machinery, plant pabrik dan and laboratory laboratorium (47.226.134 ) (6.765.808 ) - 1.698.812 (52.293.130) equipment Perlengkapan dan Furniture and perabot kantor (27.390.463 ) (6.451.426 ) - 55.739 (33.786.150) office equipment Kendaraan bermotor (16.412.334) (7.733.416 ) - 4.290.131 (19.855.619 ) Motor vehicles (124.094.895 ) (25.207.279 ) - 9.974.834 (139.327.340 ) Nilai buku neto 171.652.030 194.532.415 Net book value Pada tanggal 31 Desember 2012, sejumlah aset tetap Grup dengan nilai buku sebesar Rp206 miliar (Rupiah penuh) (2011: Rp181 miliar, Rupiah penuh) telah diasuransikan berdasarkan nilai pergantian barunya terhadap risiko bencana alam, kebakaran, kerusuhan, sabotase, pengrusakan dan gangguan usaha. Jumlah pertanggungan asuransi menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut total Rp379 miliar (Rupiah penuh) (2011: Rp351 miliar, Rupiah penuh).

As of 31 December 2012, the Group’s fixed assets with net book values amounting to Rp206 billion (full Rupiah) (2011: Rp181 billion, full Rupiah) were insured at their replacement costs against risk of loss due to natural disaster, fire, riots, sabotage, vandalism and business interruption. The insurance coverage, considered adequate by management to cover possible losses arising from such risks, amounted to Rp379 billion (full Rupiah) and Rp351 billion (full Rupiah) in 2012 and 2011, respectively.

Aset tetap tidak dijaminkan kepada pihak manapun.

Fixed assets are not pledged to any party.












38

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued) Beban penyusutan pada tahun 2012 dan 2011 dialokasikan sebagai berikut:

Depreciation in 2012 and 2011 was allocated as follows:

2012 2011 Harga pokok produksi 17.607.525 13.929.786 Costs of goods manufactured Beban penjualan dan pemasaran Sales and marketing expenses (Catatan 23) 7.511.784 7.073.148 (Note 23) Beban administrasi Administration expenses (Catatan 24) 3.977.956 4.204.345 (Note 24) 29.097.265 25.207.279

Perhitungan keuntungan dari penjualan aset tetap dan klaim asuransi adalah sebagai berikut:

The calculation of gain on disposal of fixed assets and insurance claim are as follows:

2012 2011

Harga perolehan Acquisition costs Tanah - 14.048.414 Land Bangunan - 6.597.798 Building Mesin, peralatan pabrik Machinery, plant and dan laboratorium 61.613 2.005.330 laboratory equipment Perlengkapan Furniture and office dan perabot kantor 406.705 82.939 equipment Kendaraan bermotor 9.054.651 5.753.540 Motor vehicles 9.522.969 28.488.021 Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan - (3.930.152 ) Buildings Mesin, peralatan pabrik Machinery, plant and dan laboratorium (61.613) (1.698.812 ) laboratory equipment Perlengkapan Furniture and office dan perabot kantor (378.168) (55.739 ) equipment Kendaraan bermotor (7.000.132 ) (4.290.131) Motor vehicles (7.439.913 ) (9.974.834 )

Nilai tercatat pengurangan Deduction in carrying value of aset tetap 2.083.056 18.513.187 fixed assets

Nilai tercatat aset tetap yang dijual 2.083.056 18.479.954 Carrying value of fixed assets sold Penerimaan dari aset tetap Proceeds from fixed assets yang dijual (2.709.779) (27.914.056 ) sold Biaya-biaya yang terkait dengan Expenses related to penjualan asset tetap - 2.766.554 the sale of fixed assets Keuntungan penjualan Gain on disposal of aset tetap, neto (Catatan 25) (626.723) (6.667.548) fixed assets, net (Note 25) Nilai tercatat penghapusan Carrying value of fixed assets aset karena kebakaran - 33.233 written off due to fire Penerimaan dari klaim asuransi - (3.992.722) Proceeds from insurance claim Keuntungan dari klaim Gain on insurance asuransi, neto (Catatan 25) - (3.959.489) claim, net (Note 25)












39

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued) Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The details of the construction in progress as of 31 December 2012 and 2011 were as follows:

Persentase penyelesaian/ Akumulasi biaya/ Estimasi penyelesaian/ Percentage of completion Accumulated costs Estimated completion

31 Desember 2012 31 December 2012

Mesin dan Desember/ Machinery and peralatan pabrik 46% 8.159.153 December 2013 plant equipment Desember/ Bangunan 85% 2.664.250 December 2013 Buildings Perlengkapan Februari/ Furniture and office dan perabot kantor 95% 215.691 February 2013 equipment

11.039.094


Mesin dan Desember/ Machinery and peralatan pabrik 35% 5.900.854 December 2012 plant equipment Desember/ Bangunan 74% 11.905.110 December 2012 Buildings

17.805.964

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah tercatat bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan masing-masing adalah Rp40.600.378 dan Rp27.980.641.

As of 31 December 2012 and 2011, the cost of fixed assets which have been fully depreciated but still used is Rp40,600,378 and Rp27,980,641, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah tercatat aset tetap yang telah dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual masing-masing adalah Rp124.605 dan Rp232.484

As of 31 December 2012 and 2011, the value of fixed assets where active utilization has been stopped and not classified as available for sale is Rp124,605 and Rp232,484, respectively.

Nilai wajar aset tetap Grup pada tanggal 31 Desember 2011 adalah Rp281 miliar (Rupiah penuh) berdasarkan laporan penilai Independen KJPP Stefanus Tony Hardi & Rekan. Manajemen berpendapat hasil penilaian tersebut masih relevan untuk aset tetap Grup tanggal 31 Desember 2012.

The fair value of the Group’s fixed assets as of 31 December 2011 is Rp281 billion (full Rupiah) based on independent appraisal report KJPP Stefanus Tony Hardi & Rekan. Management is of the opinion that the results of the valuation is still relevant for the Group’s fixed assets as of 31 December 2012.

11. ASET TAK BERWUJUD 11. INTANGIBLE ASSETS

Aset tak berwujud dalam bentuk Goodwill timbul dari akuisisi saham PT Prafa.

Intangible assets in the form of goodwill arose from the acquisition of PT Prafa.

2012 2011 Goodwill 47.874.740 47.874.740 Goodwill Dikurangi: Less: Akumulasi amortisasi (37.595.279) (37.595.279) Accumulated amortization 10.279.461 10.279.461

Seperti diungkapkan pada Catatan 2j, sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), mulai tanggal 1 Januari 2011, Grup telah menghentikan amortisasi goodwill.

As disclosed in Note 2j, in accordance with the transitional provision of PSAK No. 22 (Revised 2010), starting 1 January 2011, the Group has ceased the goodwill amortization.












40

12. ASET LAIN-LAIN 12. OTHER ASSETS

Rincian aset lain-lain pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The details of other assets as of 31 December 2012 and 2011 were as follows:

2012 2011

Biaya dibayar di muka setelah dikurangi bagian lancar 261.956 1.411.466 Non-current portion of prepayment Lain-lain 1.913.088 1.570.604 Others 2.175.044 2.982.070

Termasuk dalam lain-lain adalah security deposit yang dapat dikembalikan.

Included in others are refundable security deposits.

13. UTANG USAHA 13. TRADE PAYABLES

a. Pihak ketiga a. Third parties

2012 2011

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 9.041.973 6.199.603 Rupiah Dolar AS 20.684.119 18.163.895 US Dollars Euro 3.549.541 2.834.447 Euro CHF - 340.999 CHF 33.275.633 27.538.944 Analisis umur utang usaha pihak ketiga adalah sebagai berikut:

Aging analysis of third parties trade payables is as follows:

2012 2011

Lancar 27.346.010 19.872.365 Current Telah jatuh tempo < 30 hari 5.929.623 7.610.129 Overdue in < 30 days Telah jatuh tempo 30 - 90 hari - 56.450 Overdue in 30 - 90 days 33.275.633 27.538.944 b. Pihak yang berelasi (Catatan 29) b. Related party (Note 29)

2012 2011

Rupiah Rupiah - PT Medifarma Laboratories 1.277.700 1.749.073 PT Medifarma Laboratories -

Analisis umur utang usaha pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

Aging analysis of trade payables from related parties is as follows:

2012 2011

Lancar 1.277.700 1.749.073 Current

Tidak ada jaminan atau agunan yang diberikan atas utang usaha tersebut.

There were no guarantee or collateral provided for the above trade payable.












41

14. BEBAN AKRUAL 14. ACCRUED EXPENSES 2012 2011

Royalti Royalties

United American Pharmaceuticals United American Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited (Catatan 29) 2.131.543 1.638.704 (B.V.I.) Limited (Note 29)

United Brands Management United Brands Management Limited (Catatan 29) 1.680.137 1.428.760 Limited (Note 29) Westmont Pharmaceuticals Westmont Pharmaceuticals

(B.V.I.) Limited (Catatan 29) 1.187.682 928.888 (B.V.I.) Limited (Note 29) Biomedis (B.V.I.) Limited Biomedis (B.V.I.) Limited (Catatan 29) 635.253 710.433 (Note 29)

Takeda Nederland bv/ Takeda Nederland bv Nycomed bv 614.811 470.812 Nycomed bv Pediatrica (B.V.I.) Limited Pediatrica (B.V.I.) Limited

(Catatan 29) 167.239 157.359 (Note 29) Therapharma (B.V.I.) Limited Therapharma (B.V.I.) Limited (Catatan 29) 84.063 79.023 (Note 29)

6.500.728 5.413.979 Biaya pemasaran dan promosi 45.815.413 29.189.422 Marketing and promotion expenses Potongan penjualan 26.452.355 9.095.859 Sales discounts Biaya utilitas 4.898.653 2.326.167 Utilities expenses Biaya pelatihan dan rapat 4.800.862 6.626.014 Training and meeting expenses Jasa profesional 1.226.143 2.534.265 Professional fees Jasa lisensi 1.752.009 1.611.892 License fees

Lain-lain 14.113.325 8.756.005 Others 105.559.488 65.553.603

15. PERPAJAKAN 15. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payable 2012 2011

Perusahaan Company Taksiran utang Pajak Estimated corporate Penghasilan Badan, dikurangi income tax payable, pembayaran pajak di muka less prepaid tax of Rp34.001.323 pada tahun Rp34,001,323 in 2012 2012 dan Rp25.848.652 and Rp25,848,652 pada tahun 2011 7.876.072 11.724.608 in 2011 Pemotongan Pajak Penghasilan: Withholding income taxes: Pasal 21 1.804.715 158.410 Article 21 Pasal 23 dan 26 827.829 967.162 Articles 23 and 26 Pajak Pertambahan Nilai 1.367.983 51.255 Value added tax Entitas anak Subsidiaries Taksiran utang Pajak Estimated corporate Penghasilan Badan, dikurangi income tax payable, pembayaran pajak di muka less prepaid tax of Rp11.418.732 pada tahun Rp11,418,732 in 2012 2012 dan Rp11.003.494 and Rp11,003,494 pada tahun 2011 1.305.888 991.943 in 2011 Pemotongan Pajak Penghasilan: Withholding income taxes Pasal 21 62.939 51.240 Article 21 Pasal 23 dan 26 205.336 857.980 Articles 23 and 26 Pajak Pertambahan Nilai 194.727 2.106.483 Value Added Tax Konsolidasian 13.645.489 16.909.081 Consolidated












42

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

b. (Beban)/manfaat pajak penghasilan b. Income tax (expense)/benefit

2012 2011 Perusahaan Company Kini (41.877.395 ) (37.573.260 ) Current Tangguhan (1.063.047 ) 2.931.872 Deferred (42.940.442 ) (34.641.388 ) Entitas anak Subsidiaries Kini (12.724.620 ) (11.995.437 ) Current Tangguhan 97.105 1.227.602 Deferred (12.627.515 ) (10.767.835 ) Konsolidasi Consolidated Kini (54.602.015 ) (49.568.697 ) Current Tangguhan (965.942 ) 4.159.474 Deferred (55.567.957) (45.409.223)

Berikut adalah rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan yang ditunjukkan dalam laporan keuangan konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:

The following is a reconciliation between the income before income tax expense as shown in the consolidated financial statements and the Company’s taxable income for years ended 31 December 2012 and 2011:

2012 2011

Laba konsolidasian sebelum Consolidated income before beban pajak penghasilan 204.477.046 166.324.563 income tax expense Laba entitas anak sebelum Subsidiaries’ income beban pajak penghasilan (52.280.258) (59.566.517 ) before income tax Disesuaikan dengan jurnal Adjusted for consolidation eliminasi konsolidasian 26.850.000 11.723.686 elimination entries Laba Perusahaan sebelum The Company’s income before beban pajak penghasilan income tax expense dan eliminasi 179.046.788 118.481.732 and elimination Ditambah (dikurang) Add (less) temporary perbedaan temporer: differences: Penyusutan aset tetap 1.117.615 (667.623 ) Depreciation of fixed assets Penyisihan Provision for inventory persediaan usang (445.693) (1.093.158 ) obsolescence Liabilitas imbalan kerja Long-term employee jangka panjang (9.941.722) 13.826.386 benefits liability Penyisihan rupa-rupa 5.017.612 (338.122 ) Miscellaneous provisions 174.794.600 130.209.215 Ditambah (dikurang) Add (less) permanent perbedaan permanen: differences: Penghasilan bunga kena Interest income pajak final (7.192.595) (4.194.660 ) subject to final tax Beban yang tidak dapat Non-deductible dikurangkan, neto (92.426 ) 24.278.478 expenses, net

Penghasilan kena Taxable income - pajak- Perusahaan 167.509.579 150.293.033 the Company Beban pajak penghasilan Income tax expense Perusahaan - kini 41.877.395 37.573.260 the Company - current Beban pajak penghasilan Income tax expense entitas anak - kini 12.724.620 11.995.437 subsidiary - current

Beban pajak kini 54.602.015 49.568.697 Current tax expense












43


b. (Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)

b. Income tax (expense)/benefit (continued)

2012 2011

Dikurangi pajak dibayar di muka: Less prepaid tax: - Perusahaan (34.001.323) (25.848.652 ) Company - - Entitas anak (11.418.732 ) (11.003.494 ) Subsidiary - (45.420.055) (36.852.146 ) Utang pajak penghasilan Income tax payable Pasal 29: Article 29: - Perusahaan 7.876.072 11.724.608 Company - - Entitas anak 1.305.888 991.943 Subsidiary - 9.181.960 12.716.551

Jumlah penghasilan kena pajak tahunan untuk 2011 berdasarkan perhitungan di atas sesuai dengan taksiran penghasilan kena pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Perusahaan. Perusahaan akan menyampaikan SPT untuk tahun 2012 sesuai dengan perhitungan diatas.

The 2011 annual taxable income based on the above calculations agrees with the estimated taxable income reported in the Company's annual income tax returns.The Company will file its 2012 income tax return based on the above calculation.

Berikut adalah rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku:

The following is a reconciliation between income tax expense according to consolidated statement of comprehensive income and the tax on accounting profit before income tax calculated at the applicable tax rates:

2012 2011

Laba konsolidasian sebelum Consolidated income before beban pajak penghasilan 204.477.046 166.324.563 income tax expense Disesuaikan dengan jurnal Adjusted for consolidation eliminasi konsolidasi 26.850.000 11.723.686 elimination

Laba konsolidasian Consolidated income sebelum beban pajak before income tax expense penghasilan dan eliminasi 231.327.046 178.048.249 and elimination Kerugian entitas Losses of anak 65.521 1.550.465 subsidiaries

Laba konsolidasian Consolidated income sebelum beban pajak before income tax expense, penghasilan, eliminasi dan elimination and losses of kerugian entitas anak 231.392.567 179.598.714 subsidiaries

Pajak penghasilan dihitung Tax calculated at the dengan tarif pajak yang standard tax berlaku (57.848.142 ) (44.899.678 ) rates Penghasilan bunga kena Interest income pajak final 2.055.649 1.536.706 subject to final tax

Beban yang tidak dapat Non-deductible dikurangkan 224.536 (2.059.986 ) expenses Kerugian pajak entitas Utilized anak yang tax losses dikompensasikan - 13.735 of a subsidiary Beban pajak penghasilan (55.567.957) (45.409.223 ) Income tax expense












44


c. Pajak tangguhan c. Deferred tax

Aset pajak tangguhan neto tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Net deferred tax assets as of 31 December 2012 and 2011 were as follows:

2012 2011 Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Perusahaan: Company: Liabilitas imbalan kerja 7.173.809 9.659.240 Employee benefits liability Penyisihan persediaan usang 1.042.169 1.153.593 Provision for inventory obsolescence Penyisihan lain-lain 2.917.059 1.662.656 Other provisions 11.133.037 12.475.489 Entitas anak: Subsidiaries: Liabilitas imbalan kerja 3.183.039 3.491.794 Employee benefits liability Penyusutan aset tetap 390.014 341.669 Depreciation of fixed assets Penyisihan persediaan usang 235.618 116.394 Provision for inventory obsolescence Penyisihan lain-lain 751.432 513.140 Other provisions 4.560.103 4.462.997 15.693.140 16.938.486 Perusahaan: Company: Penyusutan aset tetap (1.922.999) (2.202.403) Depreciation of fixed assets

Konsolidasian aset Consolidated pajak tangguhan, deferred tax assets, neto 13.770.141 14.736.083 net

Beban (manfaat) pajak tangguhan berasal dari pengaruh perbedaan temporer yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku sebesar 25% untuk tahun 2012 dan 2011 sebagai berikut:

Deferred tax expense (benefit) arising from the tax effect of temporary differences calculated at the enacted tax rate of 25% in 2012 and 2011 is as follows:

2012 2011 Penyusutan aset tetap 327.749 (51.605) Depreciation of fixed assets Penyisihan Provision for inventory persediaan usang 7.801 (419.287) obsolescence Liabilitas imbalan kerja (2.794.186) 4.504.866 Employee benefits liability Penyisihan lain-lain 1.492.694 125.500 Other provisions

(Beban) manfaat pajak Net deferred tax tangguhan neto (965.942) 4.159.474 benefit (expense)

d. Surat ketetapan pajak d. Tax assessments

Prafa - tahun fiskal 2005 Prafa - 2005 fiscal year

Pada tahun 2007, otoritas perpajakan menerbitkan hasil pemeriksaan pajak atas PT Prafa untuk tahun fiskal 2005 dengan penetapan kurang bayar pajak penghasilan badan sejumlah Rp2.953.316 yang berlainan dengan klaim lebih bayar yang diajukan PT Prafa sejumlah Rp2.226.980, dan penetapan kurang bayar atas berbagai pajak penghasilan dipotong dari pihak ketiga sejumlah Rp164.268. Manajemen PT Prafa mengajukan keberatan atas hasil penetapan atas kurang bayar pajak penghasilan badan dan sebagian pajak penghasilan dipotong dari pihak ketiga tersebut.

In 2007, the tax authorities issued results of their audits of PT Prafa’s tax return for fiscal year 2005 assessing underpayment of corporate income tax totalling Rp2,953,316 against an overpayment claim by PT Prafa of Rp2,226,980, and assessing underpayments of various withholding taxes totalling Rp164,268. PT Prafa’s management filed an objection letter to the tax authorities against such assessments for the underpayments of corporate income tax and certain withholding taxes.












45


d. Surat ketetapan pajak (lanjutan) d. Tax assessments (continued)

Prafa - tahun fiskal 2005 (lanjutan) Prafa - 2005 fiscal year (continued)

Pada tanggal 14 April 2008, otoritas perpajakan menerima sebagian dari pengajuan keberatan PT Prafa dan merevisi penetapan atas kurang bayar pajak penghasilan badan dari Rp2.953.316 menjadi Rp2.949.472 dan kurang bayar atas berbagai pajak penghasilan dipotong dari pihak ketiga dari Rp164.268 menjadi Rp145.715. PT Prafa menolak revisi tersebut dan mengajukan banding atas seluruh kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan dan pajak penghasilan dipotong dari pihak ketiga.

On 14 April 2008, the tax authorities partially accepted PT Prafa’s aforementioned objection and revised its previous assessments on underpayment of corporate income tax of Rp2,953,316 to become Rp2,949,472 and underpayments of various withholding taxes totalling Rp164,268 to become Rp145,715. PT Prafa disputed such revised assessments and filed an appeal to the tax court requesting a full refund of its corporate income tax and withholding taxes.

Pada tanggal 29 Oktober 2009, pengadilan pajak mengeluarkan keputusan untuk menerima sebagian besar permohonan banding PT Prafa dan menetapkan lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp2.208.387 dan kurang bayar pajak penghasilan dipotong dari pihak ketiga sebesar Rp21.738. Manajemen PT Prafa setuju atas keputusan tersebut.

On 29 October 2009, the tax court issued a decision accepting most of PT Prafa’s appeals and determined the overpayment of corporate income tax of Rp2,208,387 and underpayment of withholding taxes of Rp21,738. PT Prafa’s management agreed to such decision.

Atas dasar keputusan pengadilan pajak tersebut, pada bulan Februari dan Maret 2010, PT Prafa telah menerima kelebihan bayar pajak sejumlah Rp5.270.110. Pada bulan yang sama, PT Prafa juga telah menerima pendapatan bunga dari kelebihan bayar pajak sejumlah Rp1.464.251 dan mencatatnya sebagai pendapatan usaha lain-lain, neto pada kegiatan operasi tahun 2010.

Based on the tax court decision, in February and March 2010, PT Prafa received refunds of the tax overpayments of Rp5,270,110. In the same month. PT Prafa also has received interest income from the tax overpayments of Rp1,464,251 and has recorded it as part of other operating income, net on 2010 operation.

Namun, pada tanggal 9 Februari 2010, otoritas perpajakan telah mengajukan permohonan peninjauan kembali atas keputusan pengadilan pajak tersebut ke Mahkamah Agung.

However, on 9 February 2010, the tax authorities have submitted a request for judicial review to the Supreme Court on the above tax court decision.

Sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Mahkamah Agung belum mengeluarkan keputusan.

As of completion date of the consolidated financial statements, the Supreme Court has not yet issued any decision.












46


d. Surat ketetapan pajak (lanjutan) d. Tax assessments (continued)

Prafa - tahun fiskal 2008 Prafa - 2008 fiscal year

Pada Agustus 2010 otoritas perpajakan menerbitkan hasil pemeriksaan pajak atas PT Prafa untuk tahun fiskal 2008 dengan penetapan lebih bayar pajak penghasilan badan sejumlah Rp3.918.547 dan kurang bayar atas pajak penghasilan yang dipotong dari karyawan sejumlah Rp1.121.196. Ketetapan pajak atas pajak penghasilan badan tersebut sama dengan klaim yang diajukan oleh PT Prafa. Pada September 2010, PT Prafa menerima kelebihan bayar pajak neto sejumlah Rp3.918.547.

In August 2010, the tax authorities issued results of their audits of PT Prafa’s tax returns for fiscal year 2008 assessing overpayment of corporate income tax totalling Rp3,918,547 and underpayments of employee income tax totalling Rp1,121,196. The tax assessment result on corporate income tax is the same amount with the claim submitted by PT Prafa. In September 2010, PT Prafa received refunds of the net tax overpayments of Rp3,918,547.

Pada November 2010, Manajemen PT Prafa telah mengajukan keberatan atas hasil ketetapan pajak atas pajak penghasilan yang dipotong dari karyawan dan mengklaim tidak ada kurang bayar atas pajak penghasilan yang dipotong dari karyawan.

On November 2010, PT Prafa’s management has submitted an objection on the tax assessment result of employee income tax and claiming no underpayments for employee income tax.

Pada tanggal 9 November 2011, otoritas perpajakan menerima sebagian dari pengajuan keberatan PT Prafa dan merevisi penilaian atas kurang bayar pajak penghasilan yang dipotong dari karyawan dari Rp1.121.196 menjadi Rp644.430.

On 9 November 2011, the tax authorities partially accepted PT Prafa’s objection and revised its previous assessments on underpayment of employee income tax of Rp1,121,196 to become Rp644,430.

PT Prafa menolak revisi tersebut dan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 8 Februari 2012. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, proses banding masih berlangsung.

PT Prafa disputed such revised assessment and filed an appeal to the tax court on 8 February 2012. As of completion date of the consolidated financial statement, such appeal is still in process.

e. Administrasi e. Administration

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, kerugian pajak dapat diperhitungkan untuk periode lima tahun.

Under the Indonesian taxation laws, tax losses may be carried forward for a period of five years.

Perusahaan dan entitas anak menghitung dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang. Berdasarkan perubahan terakhir Undang-undang Pajak Penghasilan tahun 2007, Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Peraturan peralihan menyatakan bahwa pajak untuk tahun fiskal 2007 atau sebelumnya dapat diperiksa oleh otoritas pajak paling lambat tahun 2013.

The Company and its subsidiaries submit tax returns on the basis of self-assessment. Based on the revised Tax Law in 2007, the tax authorities may assess or amend taxes within 5 years from the date when the tax was payable. The transitional provisions of the said law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and prior may be assessed by the tax authorities at the latest at the end of 2013.












47

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK

16. SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek merupakan gaji dan insentif karyawan.

Short-term employee benefits liability represents employee’ salaries and incentive.

17. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK

LAINNYA 17. OTHER CURRENT FINANCIAL LIABILITIES

Rincian liabilitas keuangan jangka pendek lainnya pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The details of other current financial liabilities as of 31 December 2012 and 2011 were as follows:

2012 2011

a. Utang lain-lain pihak a. Other payables of related yang berelasi (Catatan 29) parties (Note 29) PT Medifarma Laboratories 6.947.513 8.865.077 PT Medifarma Laboratories Lain-lain - 542.768 Others

6.947.513 9.407.845

b. Utang lain-lain pihak ketiga b. Other payables of third parties Rieckermann GmbH 3.255.141 - Rieckermann GmbH Pierre Fabre Medicament 3.186.085 - Pierre Fabre Medicament PT Indocahaya Wira Nusantara 2.312.812 1.337.028 PT Indocahaya Wira Nusantara PT Activate Media Nusantara 2.139.532 591.034 PT Activate Media Nusantara PT Eka Buana 1.020.520 999.130 PT Eka Buana PT Euroasiatic Jaya 599.530 - PT Euroasiatic Jaya PT Insan Sejahtera Utama 303.188 1.023.207 PT Intan Sejahtera Utama PT Panen Antara Tama Jasa 189.918 638.367 PT Panen Antara Tama Jasa PT Central Filter Gunatama 57.750 618.635 PT Central Filter Gunatama PT Mastersystem Infotama 38.280 565.371 PT Mastersystem Infotama PT Deltamas Solusindo 26.409 733.013 PT Deltamas Solusindo PT Anantagraha Jaya Mandiri 15.358 947.635 PT Anantagraha Jaya Mandiri PT Adhi Trikarya Mandiri - 814.320 PT Adhi Trikarya Mandiri Lain-lain (nilai masing-masing Others (amounts below dibawah Rp500 juta) 7.627.343 5.542.650 Rp500 million each)

20.771.866 13.810.390

27.719.379 23.218.235












48

18. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG

18. LONG - TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Perusahaan dan entitas anak yang masih aktif memberikan imbalan/hak pensiun kepada (a) karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal pada umur 55; atau (b) karyawan yang bergabung sebelum tanggal 1 Juli 2008, dapat mengajukan permohonan pensiun dini pada umur 40 tahun dan telah bekerja dengan Perusahaan selama minimal 20 tahun; atau (c) karyawan yang bergabung mulai tanggal 1 Juli 2008 dapat mengajukan pensiun dini pada umur 45 tahun dan telah bekerja dengan Perusahaan selama minimal 20 tahun. Imbalan tersebut didasarkan atas Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) yang telah mengikuti Undang-undang tentang Ketenagakerjaan (“UUTK”) No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003, sebagai berikut:

The Company and its active subsidiary provides benefits for its employees (a) who have reached the normal retirement age of 55; or, (b) who, if they were employed prior to July 1, 2008, have qualified to obtain early retirement at age 40 provided they have rendered a minimum 20 years of service; or, (c) who, if they were employed after July 1, 2008 have qualified to obtain early retirement at age 45 provided they have rendered a minimum 20 years of service. The benefits are based on the Company’s Collective Labor Agreement (“CLA”) that has been aligned with the provisions of Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003 (“the Law”), as follows:

Bagi karyawan yang bergabung sebelum tanggal 1 Juli 2008, manfaat pensiun yang diberikan adalah sebagai berikut:

The pension benefits of employees who were hired prior to July 1, 2008 are, as follows:

a. 2,5 kali pembayaran uang pesangon sesuai

dengan Pasal 156 Ayat 2 UUTK, ditambah b. 2,5 kali pembayaran uang penghargaan

sesuai dengan Pasal 156 Ayat 3 UUTK, ditambah

c. 15% dari jumlah pembayaran uang pesangon dan uang penghargaan.

a. 2.5 times the severance amounts specified by Article 156 (2) of the Law, plus

b. 2.5 times the service amounts specified by Article 156 (3) of the Law, plus

c. 15% of the total severance and service

payments.

Bagi karyawan yang bergabung setelah tanggal 1 Juli 2008, manfaat pensiun yang diberikan adalah sesuai UUTK.

The pension benefits of employees who were hired after July 1, 2008 are in compliance with the relevant provisions of the prevailing Labor Law.

Selama tahun 2012, Perusahaan dan PT Prafa, melalui program asuransi dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, telah membayar kontribusi masing-masing sejumlah Rp26,2 miliar (Rupiah penuh) dan Rp5,8 miliar (Rupiah penuh) (2011: Rp1,2 miliar dan Rp0,5 milyar, Rupiah penuh) untuk mendanai sebagian besar liabilitas imbalan kerjanya.

In 2012, the Company and PT Prafa, under the insurance programs with PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, paid contributions amounting to Rp26.2 billion (full Rupiah) and Rp5.8 billion (full Rupiah), respectively, (2011: Rp1.2 billion and Rp0.5 billion, full Rupiah, respectively) to fund a substantial portion of its employee benefits liability.

Tabel-tabel berikut ini merupakan ringkasan unsur biaya imbalan kerja neto yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untuk liabilitas imbalan kerja seperti ditentukan oleh aktuaris independen (PT Dayamandiri Dharmakonsilindo) dalam laporan mereka tertanggal 7 Februari 2013 (2011: 3 Februari 2012) :

The following tables summarize the components of net employee benefit expense recognized in the consolidated statement of comprehensive income and amounts recognized in the consolidated statements of financial position for the employee benefits liability as determined by an independent actuary (PT Dayamandiri Dharmakonsilindo) in their report dated 7 February 2013 (2011: 3 February 2012) :












49

18. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

18. LONG TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

a. Biaya imbalan kerja neto a. Net employee benefit expense

2012 2011 Biaya jasa kini 14.269.658 12.248.475 Current service cost Biaya bunga 10.172.757 10.253.387 Interest cost Kerugian aktuarial 2.231.626 1.111.690 Actuarial losses Amortisasi biaya jasa lalu yang Amortization of unrecognized belum diakui 418.468 1.236.882 past service cost Penyesuaian (595.467 ) 639.029 Adjustment Ekspektasi pengembalian Expected return

aset program (5.201.406) (4.882.714) on plan assets Biaya imbalan kerja neto 21.295.636 20.606.749 Net employee benefit expense

Biaya imbalan kerja neto pada tahun 2012 dan 2011 dialokasikan sebagai berikut:

Net employee benefit expense in 2012 and 2011 was allocated as follows:

2012 2011 Harga pokok produksi 8.566.570 7.312.804 Costs of goods manufactured Beban penjualan dan pemasaran Sales and marketing expenses (Catatan 23) 9.288.397 9.740.836 (Note 23) Beban administrasi Administration expenses (Catatan 24) 3.440.669 3.553.109 (Note 24) 21.295.636 20.606.749

b. Liabilitas imbalan kerja: b. Employee benefits liability:

2012 2011 2010 2009 2008

Nilai kini liabilitas imbalan kerja Present value of employee karyawan 193.856.151 164.597.787 130.116.415 95.622.992 79.982.790 benefit obligation Nilai wajar aset program (100.616.251) (67.988.955) (63.455.844) (53.402.080) (53.826.422) Fair value of plan assets

93.239.900 96.608.832 66.660.571 42.220.912 26.156.368 Nilai yang belum diakui: Unrecognized amounts of: - (Kerugian)/keuntungan aktuaria (49.819.826) (41.593.547) (29.219.490) (9.695.196) (5.606.919) Actuarial (loss)/gain - - Beban jasa lalu (1.992.683) (2.411.151) (2.856.410) (4.639.127) (3.791.204) Past service cost -

41.427.391 52.604.134 34.584.671 27.886.589 16.758.245

Penyesuaian liabilitas program 705.474 7.342.085 (3.357.250) 2.697.672 2.079.592 Adjustment on plan liabiities Penyesuaian aset program (1.991.086) (4.494.237) (2.900.552) (9.966.223) 4.623.032 Adjustment on plan assets

Perubahan liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Movements in the benefit liability for years ended 31 December 2012 and 2011 are as follows:

2012 2011

Saldo awal 52.604.134 34.584.671 Beginning balance Biaya imbalan kerja, neto 21.295.636 20.606.749 Net employee benefit expense Pembayaran imbalan, neto (470.089) (849.528) Benefit payment, net Pembayaran kontribusi ke Contributions paid to perusahaan asuransi (32.002.290 ) (1.737.758) insurance company Saldo akhir 41.427.391 52.604.134 Ending balance












50


18. LONG TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

c. Nilai kini liabilitas imbalan kerja c. Present value of employee benefit

obligation

Perubahan nilai kini liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Movements in the present value of employee benefit obligation for years ended 31 December 2012 and 2011 are as follows:

2012 2011 Saldo awal nilai kini liabilitas Beginning balance of present value imbalan kerja 164.597.787 130.116.415 of employee benefit obligation

Biaya jasa kini 14.269.658 12.248.475 Current service cost Biaya bunga 10.172.757 10.253.387 Interest cost (Keutungan) kerugian aktuarial 11.966.730 17.979.984 Actuarial (gain)losses Pembayaran imbalan (7.037.575) (7.431.126) Benefit payment Biaya jasa lalu yang Unrecognized belum diakui - 788.926 past service cost Penyesuaian (113.206 ) 641.726 Adjustment

Saldo akhir nilai kini liabilitas Ending balance of present value imbalan kerja 193.856.151 164.597.787 of employee benefit obligation

d. Aset program d. Plan assets

Perubahan nilai wajar aset program untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Movements in the fair value of plan assets for years ended 31 December 2012 and 2011 are as follows:

2012 2011

Saldo awal 67.988.955 63.455.844 Beginning balance Imbal hasil aktual aset program 7.192.491 9.278.090 Actual return of plan assets Pembayaran imbalan kerja (6.567.485) (6.482.737) Employee benefit payment Pembayaran kontribusi Contributions paid tahun berjalan 32.002.290 1.737.758 for the year Saldo akhir 100.616.251 67.988.955 Ending balance

Komposisi penempatan asset program pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah:

Composition of placement of plan assets as of 31 December 2012 and 2011 is:

2012 2011

Instrumen pasar uang 34% 5% Money market instrument Instrumen pendapatan tetap 41% 58% Fixed income instrument Instrumen ekuitas 25% 37% Equity instruments Jumlah 100% 100% Total

Ekspektasi pembayaran kontribusi oleh Group untuk periode berikutnya adalah Rp1,8 miliar (Rupiah penuh) per tahun.

The Group expects to pay contributions for the next period for the amounts of Rp1.8 billion per annum.












51


18. LONG TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

e. Asumsi-asumsi utama e. Key assumptions

Asumsi-asumsi utama yang dipakai dalam menentukan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of 31 December 2012 and 2011 are as follows:

Tingkat diskon: 5,6% (2011: 6,25%) p.a. Tingkat pengembalian aset program: 9% (2011: 8%) p.a Kenaikan gaji tahunan: 9% (2011: 9%) p.a. Mortalitas: CSO 1980 Umur pensiun: 55 (semua karyawan dianggap akan pensiun pada usia pensiun) Tingkat pengunduran diri: 11% p.a untuk umur 16

- 24. 8% p.a untuk umur 25 - 29. 4% untuk umur 30 - 34. 3% untuk umur 35 - 44. 2% untuk umur 45 - 49 dan 5% untuk umur 50 - 54.

Discount rate: 5.6%(2011:6.25%) p.a. Expected rates of return of plan assets: 9% (2011: 8%) p.a Annual salary increase: 9% (2011: 9%) p.a Mortality: CSO 1980 Retirement age: 55 (all employees are

assumed to retire at their retirement age) Resignation rate: 11% pa at age 16 - 24.

8% pa at age 25 - 29. 4% pa at age 30 - 34. 3% pa at age 35 - 44. 2% pa at age 45 - 49. 5% pa at age 50 - 54.

Ekspektasi tingkat pengembalian aset program didasarkan pada ekspektasi pasar yang berlaku pada tanggal tersebut, yang berlaku selama instrumen tersebut dipulihkan.

Expected rates of return of plan assets is determined based on the market expectations prevailing on that date, applicable to the period over which instrument is to be settled.

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap kewajiban imbalan pasca-kerja dan beban jasa kini pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the obligation for post-employment and current service cost as of 31 December 2012 and 2011:

2012 2011

Kenaikan tingkat diskon sebesar 1% Increase in discount rate of 1% Nilai kini liabilitas Present value of employee imbalan kerja karyawan (16.935.087) (14.784.363) benefit obligation Biaya jasa kini (1.582.914) (1.359.234) Current service cost Penurunan tingkat diskon sebesar 1% Decrease in discount rate of 1% Nilai kini liabilitas Present value of employee imbalan kerja karyawan 19.376.131 16.938.403 benefit obligation Biaya jasa kini 1.857.528 1.590.088 Current service cost












52

19. MODAL SAHAM DAN DIVIDEN 19. SHARE CAPITAL AND DIVIDENDS

a. Modal saham Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

a. Share capital

The composition of the Company’s shareholders as of 31 December 2012 and 2011 is as follows:

Nilai nominal/ Jumlah saham/ Nominal

Pemegang saham number of shares amount % Shareholders Blue Sphere Singapore Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. 1.037.800.912 259.450.228 92,66 Pte. Ltd. Lain-lain (pemilikan di Others bawah 5%) 82.199.088 20.549.772 7,34 (less than 5% interests) 1.120.000.000 280.000.000 100,00

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,

tidak ada saham Perusahaan yang dimiliki Komisaris dan Direktur Perusahaan (Catatan 1b).

As of 31 December 2012 and 2011, none of the Company’s shares were owned by the Company’s Commissioners and Directors (Note 1b).

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,

jumlah saham yang dicatatkan di bursa efek di Indonesia sebesar 1.120.000.000 lembar saham.

As of 31 December 2012 and 2011, the number of shares registered in Indonesia Stock Exchange is 1,120,000,000 shares.

b. Saldo laba dan dividen

Berdasarkan berita acara rapat umum tahunan pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 16 Mei 2012, diputuskan pembagian laba untuk tahun 2011 sejumlah Rp35,28 milyar (Rupiah penuh) atas 1.120.000.000 lembar saham atau Rp31,5 (Rupiah penuh) per saham. Dividen kas tersebut dibayarkan pada Juni 2012. Selain itu pemegang saham menetapkan saldo laba yang ditentukan penggunaannya sejumlah Rp2 miliar (Rupiah penuh).

b. Retained earnings and dividends

Based on the minutes of the annual general meeting of shareholders held on 16 May 2012, a resolution was adopted to distribute profits generated in 2011 amounting to Rp35.28 billion (full Rupiah) for 1,120,000,000 shares or Rp31.5 (full Rupiah) per share. These cash dividends were paid in June 2012. The shareholders also approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp2 billion (full Rupiah).

Berdasarkan berita acara rapat umum tahunan pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 19 Mei 2011, diputuskan pembagian laba untuk tahun 2010 sejumlah Rp33,6 milyar (Rupiah penuh) atas 1.120.000.000 lembar saham atau Rp30 (Rupiah penuh) per saham. Dividen kas tersebut dibayarkan pada Juni 2011. Selain itu pemegang saham menetapkan saldo laba yang ditentukan penggunaannya sejumlah Rp2 miliar (Rupiah penuh).

Based on the minutes of the annual general meeting of shareholders held on 19 May 2011, a resolution was adopted to distribute profits generated in 2010 amounting to Rp33.6 billion (full Rupiah) for 1,120,000,000 shares or Rp30 (full Rupiah) per share. These cash dividends were paid in June 2011. The shareholders also approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp2 billion (full Rupiah).












53

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR – NETO 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET 2012 dan/and 2011

Agio saham 90.500.000 Share premium Biaya emisi saham (12.671.529) Share issuance costs 77.828.471

Agio saham merupakan sebagian agio yang berasal dari penawaran perdana saham tahun 1994 dan seluruh agio yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 1996.

Share premium represents part of the share premium from the 1994 initial public offering and the total share premium from a Limited Public Offering I in respect of a rights issue in 1996.

21. PENJUALAN NETO 21. NET SALES 2012 2011

Penjualan Produk Sales of Goods Pihak ketiga Third parties Obat resep 594.820.265 497.329.646 Prescription Obat bebas 394.546.815 347.894.901 Consumer health Pihak yang berelasi Related parties Obat resep 22.494.413 11.937.988 Prescription Obat bebas 143.822.179 94.676.145 Consumer health 1.155.683.672 951.838.680

Potongan penjualan (99.984.397) (72.665.389 ) Sales discount 1.055.699.275 879.173.291 Jasa Maklon Toll-manufacturing Pihak ketiga 31.209.983 19.821.333 Third parties Pihak yang berelasi 470.611 637.424 Related parties 31.680.594 20.458.757 1.087.379.869 899.632.048 Rincian pelanggan, dengan nilai jual neto setelah dikurangi potongan penjualan, yang melebihi 10% dari jumlah penjualan produk Grup selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

Details of customers, with net sales after deducting sales discounts, which exceed 10% of the Group’s total sales of goods for the year are as follows :

Persentase terhadap jumlah Jumlah penjualan/ Penjualan/

Sales amounts as a percentage to total sales Pelanggan/Customers 2012 2011 2012 2011

PT Anugerah Pharmindo Lestari 889.382.683 770.213.319 82% 86% Winter Flower Holdings Ltd 166.316.592 106.614.133 15% 12%

PT Anugerah Pharmindo Lestari adalah distributor nasional Group untuk obat resep dan obat bebas di Indonesia.

PT Anugerah Pharmindo Lestari is the Group’s national distributor for prescription and consumer health goods in Indonesia.

Winter Flower Holdings Ltd adalah pelanggan utama Group untuk obat resep dan obat bebas di luar Indonesia.

Winter Flower Holdings Ltd is the Group’s primary customers for prescription and consumer health goods outside Indonesia.












54

22. BEBAN POKOK PENJUALAN

22. COST OF SALES

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

The components of cost of sales are as follows:

2012 2011

Pemakaian bahan baku dan Raw and packaging materials kemasan 279.741.909 231.502.841 used Biaya konversi 157.672.556 127.185.697 Conversion cost Jumlah beban produksi 437.414.465 358.688.538 Total manufacturing cost Barang dalam proses: Work in progress: Awal tahun 19.336.948 12.966.615 Beginning of year Akhir tahun (19.985.782) (19.336.948) End of year Harga pokok produksi 436.765.631 352.318.205 Cost of goods manufactured

Barang jadi: Finished goods: Awal tahun 29.578.746 25.073.149 Beginning of year Pembelian 2.059.714 1.206.476 Purchases Akhir tahun (32.134.112 ) (29.578.746) End of year

Beban pokok penjualan 436.269.979 349.019.084 Cost of sales

Selama tahun 2012 dan 2011, tidak ada pemasok yang penjualannya kepada Grup melebihi 10% dari jumlah pembelian Grup selama setahun.

In 2012 and 2011, there were no suppliers whose sales to the Group exceeded 10% of the Group’s total purchases for the year.

23. BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN 23. SALES AND MARKETING EXPENSES 2012 2011

Advertising, promotion Iklan, promosi dan simposium 168.931.582 147.017.874 and symposium Jasa pemasaran (Catatan 28c) 57.338.423 48.356.921 Marketing fees (Note 28c) Gaji dan insentif 55.504.696 48.140.994 Salaries and incentive Royalti (Catatan 28d) 27.844.364 23.902.167 Royalties (Note 28d) Perjalanan dinas dan perjamuan 20.089.118 13.860.807 Travelling and entertainment Biaya imbalan kerja, neto Net employee benefit expense (Catatan 18) 9.288.397 9.740.836 (Note 18) Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets (Catatan 10) 7.511.784 7.073.148 (Note 10) Keperluan kantor, listrik dan Office supplies, electricity komunikasi 6.620.021 5.317.691 and communication Jasa lisensi (Catatan 28e) 4.890.885 3.560.558 License fees (Note 28e) Rapat/konvensi 1.146.668 1.396.196 Meeting/convention Lain-lain 7.057.428 9.723.376 Others 366.223.366 318.090.568












55

24. BEBAN ADMINISTRASI 24. ADMINISTRATION EXPENSES 2012 2011

Gaji dan insentif lainnya 33.021.089 29.961.568 Salaries and incentive payments Jasa manajemen 29.217.620 26.267.368 Management fees Kesejahteraan karyawan 4.931.714 5.702.484 Benefits and welfare Sewa 4.560.941 3.965.238 Rent Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets (Catatan 10) 3.977.956 4.204.345 (Note 10) Keperluan kantor, listrik dan Office supplies, electricity komunikasi 3.740.164 3.266.938 and communication Biaya imbalan kerja, neto Net employee benefit (Catatan 18) 3.440.669 3.553.109 expense (Note 18) Perjalanan dinas dan perjamuan 2.823.085 2.102.101 Travelling and entertainment Pelatihan 2.466.159 4.237.501 Training Jasa profesional 2.316.654 3.088.770 Professional fees Asuransi 1.313.781 1.198.773 Insurance Perbaikan dan pemeliharaan 829.144 422.112 Repairs and maintenance Internet 640.839 673.763 Internet Lain-lain 4.299.164 849.079 Others 97.578.979 89.493.149

25. PENDAPATAN USAHA LAIN-LAIN, NETO 25. OTHER OPERATING INCOME, NET 2012 2011

Keuntungan selisih kurs, neto 6.309.349 649.885 Foreign exchange gains, net Keuntungan penjualan aset Gain on disposal of fixed tetap, neto (Catatan 10) 626.723 6.667.548 assets, net (Note 10) Biaya bank (398.890 ) (368.717) Bank charges Keuntungan dari klaim Gain on insurance asuransi, neto (Catatan 10) - 3.959.489 claim, net (Note 10) Lain-lain, neto 2.321.139 6.240.286 Others, net 8.858.321 17.148.491

26. PENDAPATAN KEUANGAN 26. FINANCE INCOME

Pendapatan keuangan merupakan pendapatan bunga dari deposito berjangka.

Finance income represents interest income from time deposits.

27. LABA PER SAHAM 27. EARNINGS PER SHARE

Rincian perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:

The details of earnings per share are as follows:

Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Weighted Laba/ Average Number Laba per Saham/ Income of Shares Earnings per Share


Laba usaha 196.165.866 1.120.000.000 175 Operating income Laba tahun berjalan 148.909.089 1.120.000.000 133 Income for the year


Laba usaha 160.177.738 1.120.000.000 143 Operating income Laba tahun berjalan 120.915.340 1.120.000.000 108 Income for the year












56

28. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING

28. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS

a. Sejak 1 Juni 2006, Perusahaan dan

PT Prafa masing-masing mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Anugerah Pharmindo Lestari (“APL”), pihak ketiga, dimana APL bertindak sebagai distributor nasional untuk produk-produk Grup.

a. Since 1 June 2006, the Company and PT Prafa respectively entered into a distribution agreement with PT Anugerah Pharmindo Lestari (“APL”), a third party, whereby APL acts as the national distributor of the Group’s products.

b. Sehubungan dengan strategi sinergi,

Perusahaan melakukan berbagai ikatan perjanjian dengan pihak yang berelasi pada tanggal 26 Mei 2003 dan 1 Oktober 2003 yang meliputi: - Perjanjian Lisensi dengan United

Pharma Inc., Vietnam. - Perjanjian Pengadaan dengan Unam

Corp (Malaysia) Sdn. Bhd. dan Far East Drug Co. (Pte) Ltd.

- Perjanjian Pabrikasi, Pengemasan, Pemasaran Bersama, Agen Pemasaran and Pemakaian Pelayanan dan Fasilitas Bersama dengan PT Medifarma Laboratories (“PTML”).

b. As part of its synergy strategy, the Company entered into various agreements with related parties on 26 May 2003 and 1 October 2003 which consists:

- License agreements with United

Pharma Inc., Vietnam. - Supply agreements with Unam Corp

(Malaysia) Sdn. Bhd. and Far East Drug Co. (Pte) Ltd.

- Manufacturing, Packaging, Joint Marketing, Marketing Agency and Shared Services and Facilities agreements with PT Medifarma Laboratories (“PTML”).

Ikatan perjanjian dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut diatas telah mendapat persetujuan pemegang saham minoritas melalui rapat umum pemegang saham luar biasa yang diadakan pada tanggal 24 Juni 2003.

The aforementioned agreements with related parties had been approved by the minority shareholders through an extraordinary general meeting of shareholders which was held on 24 June 2003.

Perjanjian-perjanjian dengan PTML diatas selanjutnya dirubah menjadi Perjanjian Jasa Pemasaran dan Perjanjian Fabrikasi tanggal 2 Januari 2009 (Catatan 28c).

The above agreements with PTML were subsequently converted into a Marketing Agency Agreement and Manufacturing Agreement dated 2 January 2009 (Note 28c).

Pada tanggal 1 Agustus 2003, Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dengan Bonaventure Investment Limited (”BIL”). Pada tanggal 12 Juni 2009, BIL mengalihkan semua hak, kepemilikan dan kepentingannya kepada United Brands Management Limited (“UBML”), pihak yang berelasi dengan Perusahaan.

On 1 August 2003, the Company entered into a licensing agreement with Bonaventure Investment Limited (”BIL”). On 12 June 2009, BIL assigned all of its rights, title and interest to United Brands Management Limited (“UBML”), a related party of the Company.

Beban lisensi kepada UBML pada tahun 2012 dan 2011 adalah sejumlah Rp6,4 miliar (Rupiah penuh) dan Rp5,7 miliar (Rupiah penuh) (Catatan 29).

License fees to UBML in 2012 and 2011 amounted to Rp6.4 billion (full Rupiah) and Rp5.7 billion (full Rupiah) (Note 29).












57

28. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)

28. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

c. Sebagai perluasan ikatan perjanjian

dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana diuraikan dalam Catatan 28b, pada tanggal 25 November 2008, Perusahaan mengadakan ikatan perjanjian lisensi dengan berbagai pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk memproduksi dan memasarkan produk-produk tertentu dari pemilik lisensi sebagai berikut:

c. As an extension from various agreements with related parties described in Note 28b, on 25 November 2008, the Company entered into licensing agreements with various related parties to manufacture and market certain products of the licensors. as follows:

- Perjanjian Lisensi dengan Pediatrica

(B.V.I.) Limited - Perjanjian Lisensi dengan Biomedis

(B.V.I.) Limited - Perjanjian Lisensi dengan Westmont

Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited - Perjanjian Lisensi dengan United

American Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited

- Perjanjian Lisensi dengan Medichem Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited

- Perjanjian Lisensi dengan Therapharma (B.V.I.) Limited

- License agreement with Pediatrica (B.V.I.) Limited

- License agreement with Biomedis (B.V.I.) Limited

- License agreement with Westmont Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited

- License agreement with United American Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited

- License agreement with Medichem Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited

- License agreement with Therapharma (B.V.I.) Limited

Perjanjian-perjanjian lisensi di atas berlaku

efektif pada 1 Januari 2009 untuk masa 10 tahun dan secara otomatis diperpanjang untuk 5 tahun berikutnya. Perjanjian-perjanjian lisensi tersebut dibuat sebelumnya antara pemilik lisensi dan PT Medifarma Laboratories (”PTML”), pihak yang berelasi. Atas perjanjian-perjanjian lisensi tersebut, Perusahaan wajib membayar royalti.

The above licensing agreements are effective on 1 January 2009 for 10 years period and shall be automatically renewed for a successive term of 5 years. Such licensing agreements were previously made between the licensors and PT Medifarma Laboratories (“PTML”), a related party. Under all licensing agreements, the Company is obligated to pay royalties.

Untuk memproduksi dan memasarkan

produk-produk dari pemilik lisensi tersebut di atas, pada tanggal 2 Januari 2009 Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa Pemasaran dan Perjanjian Produksi dengan PTML sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 28b. Dalam Perjanjian Jasa Pemasaran, Perusahaan harus membayar biaya aktual pemasaran dan administrasi yang disediakan oleh PTML. Untuk selanjutnya biaya aktual administrasi yang dibebankan kepada Perusahaan disebut sebagai jasa manajemen.

To manufacture and market the products of the aforementioned licensors, on 2 January 2009 the Company entered into Marketing Agency Agreement and Manufacturing Agreement with PTML as described in Note 28b. In marketing agency agreement the Company should pay actual cost of marketing and administration provided by PTML. Furthermore, actual cost of administration charged to the Company is called as management fees.

Perusahaan telah melaporkan perjanjian

tersebut diatas kepada Bapepam melalui surat tertanggal 26 November 2008.

The Company had reported the aforementioned agreements to Bapepam through letter dated 26 November 2008.












58



Selama tahun 2012 dan 2011, Perusahaan

dibebankan biaya produksi oleh PTML, masing-masing sejumlah Rp36 miliar (Rupiah penuh) dan Rp32,7 miliar (Rupiah penuh) dimana jumlah tersebut dicatat sebagai bagian dari beban pokok penjualan. Selama tahun 2012 dan 2011, Perusahaan dibebankan biaya pemasaran oleh PTML masing-masing sejumlah Rp57,3 miliar (Rupiah penuh) dan Rp48,4 miliar (Rupiah penuh) (Catatan 23 dan 29).

In 2012 and 2011, the Company was charged with manufacturing expenses by PTML amounting to Rp36 billion (full Rupiah) and Rp32.7 billion (full Rupiah), respectively, which amounts were recorded as part of cost of sales. In 2012 and 2011, the Company was also charged with marketing expenses by PTML totaling Rp57.3 billion (full Rupiah) and Rp48.4 billion (full Rupiah), respectively (Notes 23 and 29).

Pada tahun 2012 dan 2011, PTML juga membebankan Perusahaan dengan jasa manajemen masing-masing sejumlah Rp9,9 miliar (Rupiah penuh) dan Rp10,5 miliar (Rupiah penuh) (Catatan 29).

In 2012 and 2011, PTML also charged the Company for management fees amounting to Rp9.9 billion (full Rupiah) and Rp10.5 billion (full rupiah), respectively (Note 29).

d. Selain perjanjian lisensi sebagaimana

tersebut dalam Catatan 28b dan 28c diatas, Perusahaan melakukan perjanjian lisensi dengan beberapa perusahaan farmasi internasional lainnya sejak sebelum 2011.

d. Other than the license agreements described in Notes 28b and 28c above, the Company has entered into licensing agreements with other international pharmaceutical companies since prior to 2011.

Atas perjanjian-perjanjian lisensi tersebut, Perusahaan harus membayar royalti. Jumlah keseluruhan royalti tersebut dibebankan pada beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp27,8 miliar (Rupiah penuh) dan Rp23,9 miliar (Rupiah penuh) masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 23).

Under all licensing agreements, the Company is obligated to pay royalties. The royalties charged to selling and marketing expenses amounted to Rp27.8 billion (full Rupiah) and Rp23.9 billion (full Rupiah) for years ended 31 December 2012 and 2011, respectively (Note 23).

e. Pada tanggal 23 Mei 2006, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Ekslusif Manufaktur, Pemasaran dan Distribusi dengan PT Indexim Alpha untuk produk Isoprinosine. Sebagai imbalan, Perusahaan memperoleh pendapatan jasa manajemen sebesar 20% dari laba usaha bulanan dan 50% dari total biaya operasi aktual PT Indexim Alpha. Pada tanggal 1 Januari 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dengan PT Indexim Alpha sebagai kelanjutan dari perjanjian sebelumnya. Perusahaan telah mem-perbaharui seluruh perjanjian diatas melalui Perjanjian Ekslusif Manufaktur, Pemasaran dan Distribusi pada tanggal 23 Mei 2011, dimana :

e. On 23 May 2006, the Company entered into an Exclusive Manufacturing, Marketing & Distribution Agreement with PT Indexim Alpha for Isoprinosine. As compensation, the Company receives a monthly management fee equivalent to 20% of the monthly operating income and 50% of total actual operating expense of PT Indexim Alpha. On 1 January 2007, the Company entered into a license agreement with PT Indexim Alpha as continuance of the previous agreement. The Company has renewed all the above agreement thorugh Exclusive Manufacturing, Marketing & Distribution Agreement at 23 May 2011, whereby:












59



Perusahaan akan memperoleh jasa

manajemen sebesar 35% dari laba neto dan pergantian 50% dari jumlah biaya operasional dengan nilai maksimum Rp3 miliar (Rupiah penuh).

Perusahaan berkewajiban mem-berikan pembagian keuntungan, bervariasi antara 50% sampai dengan 65% berdasarkan laba rugi semesteran, kepada PT Indexim Alpha hingga Mei 2016.

The Company received management fee equivalent to 35% of the net income and reimbursement of 50% from total operating expenses with maximum limit of Rp3 billion (full Rupiah)

The Company is obligated to pay a profit sharing, varied from 50% to 65% based on semi annual profit and loss, to PT Indexim Alpha until Mei 2016.

Pembagian keuntungan neto kepada

PT Indexim Alpha sebesar Rp4,9 miliar (Rupiah penuh) and Rp3,6 miliar (Rupiah penuh), masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 23).

Net profit sharing to PT Indexim Alpha amounted to Rp4.9 billion (full Rupiah) and Rp3.6 billion (full Rupiah) for years ended 31 December 2012 and 2011, respectively (Note 23).

Pada tanggal 17 Desember 2012, Perusahaan menandatangani Addendum Perjanjian Eksklusif Manufaktur, Pemasaran & Distribusi dengan PT Indexim Alpha untuk menegaskan hubungan PT Indexim Alpha sebagai pemberi lisensi, dengan Newport Pharmaceutical International Inc. yang merupakan pemilik lisensi awal.

On 17 December 2012, the Company entered the Amendment of Manufacturing Exclusive, Marketing and Distribution Agreement with PT Indexim Alpha to state the relationship PT Indexim Alpha as the licensor with Newport Pharmaceutical International Inc. as the initial licensor.

f. Pada tanggal 1 Juni 2004, Perusahaan

mengadakan ikatan perjanjian tertentu dengan kelompok perusahaan Procter & Gamble (“P&G”), pihak ketiga, sebagai berikut: - Perjanjian Merek Dagang dan Lisensi

Hak Intelektual Lainnya dengan The Procter & Gamble Company (“PGCo”) untuk memproduksi, menjual dan mendistribusikan produk-produk PGCo dengan merek dagang “Vicks”. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan wajib membayar royalti sebesar 7% dari penjualan bruto “Vicks”. Pada tanggal 1 September 2009, perjanjian tersebut diperpanjang hingga 31 Agustus 2011 dan tarif royalti diubah menjadi 4,5%. Pada tanggal 8 November 2011, perjanjian kemudian diperpanjang hingga 31 Agustus 2014.

f. On 1 June 2004, the Company entered into the following agreements with the Procter & Gamble group of companies (“P&G”), a third party:

- Trademark and Other Intellectual

Property License Agreement with The Procter & Gamble Company (“PGCo”) to manufacture, sell and distribute PGCo’s products under the “Vicks” trademark. Under this agreement, the Company was obligated to pay royalties equivalent to 7% of the gross sales of “Vicks”. On 1 September 2009, the agreement was extended to 31 August 2011 and the royalty rate was changed to 4.5%. On 8 November 2011, the agreement was extended to 31 August 2014.












60



- Perjanjian Distribusi Eksklusif dengan

PT Procter & Gamble Home Products Indonesia (“PGHP”) dimana PGHP bertindak sebagai distributor eksklusif di Indonesia untuk produk-produk PGCo yang diproduksi oleh Perusahaan sejak 1 Juni 2004 sampai dengan 31 Agustus 2009. Pada tanggal 1 September 2009, perjanjian tersebut diperpanjang hingga 31 Agustus 2011. Pada tanggal 29 September 2010, beberapa klausul dalam perjanjian tersebut telah diubah dan perjanjian tersebut juga diperpanjang hingga 31 Agustus 2014.

- Exclusive Distribution Agreement with PT Procter & Gamble Home Products Indonesia (“PGHP”) whereby PGHP acts as the exclusive distributor in Indonesia of PGCo’s products which are manufactured by the Company with effect from 1 June 2004 through 31 August 2009. On 1 September 2009, the agreement was extended to 31 August 2011, On 29 September 2010. certain clauses in the agreement were amended and the agreement was extended up to 31 August 2014.

- Perjanjian Jasa Pemasaran dengan Procter & Gamble International Operations SA (“PGIO”) dengan mana PGIO akan mengembangkan strategi, perencanaan dan perangkat pemasaran untuk dipakai oleh Perusahaan di wilayah Indonesia. Atas jasa tersebut. Perusahaan wajib membayar sejumlah tertentu biaya jasa.

- Perjanjian Pengadaan dengan Procter

& Gamble International Operations Pte Ltd (“PGIOP”) untuk penjualan “Vicks Formula 44 DT” ke PGIOP.

- Marketing Service Agreement with Procter & Gamble International Operations SA (“PGIO”) whereby PGIO will develop marketing strategies, plans and tools for the use of the Company in the territory of Indonesia. Under this agreement the Company is obligated to pay certain service fees.

- Supply Agreement with Procter & Gamble International Operations Pte Ltd (“PGIOP”) to sell “Vicks Formula 44 DT” to PGIOP.

Tidak ada utang yang terkait dengan perjanjian-perjanjian diatas yang dicatat dalam akun utang lain-lain ke P&G masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

There were no payables arising from the above agreements are recorded in other payable account to P&G as of 31 December 2012 and 2011, respectively.

g. Pada tanggal 1 Mei 2003, Perusahaan

mengadakan Perjanjian Jasa Manajemen (“Perjanjian”) dengan Equus Investment Limited (“Equus”), pihak yang berelasi yang berdomisili di Mauritius. Perjanjian tersebut pertama kali dibuat dengan First Pacific Management Services Ltd., Hong Kong pada tahun 1990 dan sempat dialihkan kepada beberapa pihak sebelum akhirnya dialihkan kepada Equus.

g. On 1 May 2003, the Company entered into a Management Services Agreement (“Agreement”) with Equus Invesment Limited (“Equus”), a related party domiciled in Mauritius. The Agreement was initially made with First Pacific Management Services Ltd., Hongkong in 1990 and was transferred to other parties prior to being novated to Equus.

Pada tanggal 1 Desember 2006, Equus mengalihkan semua hak, kepemilikan dan kepentingannya sebagaimana tercantum dalam perjanjian jasa manajemen tersebut kepada Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. (“Blue Sphere”), pemegang saham perusahaan.

On 1 December 2006. Equus transferred all of its rights, title and interest in the said management services agreement to Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. (“Blue Sphere”), the Company’s majority shareholder.












61



Berdasarkan perjanjian tersebut,

penasehat dari Blue Sphere memberikan bantuan manajemen kepada Perusahaan dan salah satu entitas anak. Perjanjian ini berlaku untuk satu tahun dan diperpanjang secara otomatis kecuali salah satu pihak menyampaikan pemberitahuan tertulis untuk membatalkannya. Perusahaan memberikan imbalan jasa tetap per bulan, menanggung gaji dan kesejahteraan para penasehat tersebut dan memberi penggantian kepada Blue Sphere untuk biaya yang terjadi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan perjanjian tersebut. Beban tersebut disajikan dalam “Beban Administrasi”.

Pursuant to the agreement, Blue Sphere’s advisors provide management assistance to the Company and one of the subsidiaries. The agreement was originally valid for one year and is automatically renewed unless cancelled by either party upon prior written notice. The Company pays a fixed monthly fee, bears the salary and benefits of the advisors and reimburses Blue Sphere for all reasonable out-of-pocket costs and expenses incurred by it in the performance of its obligations under the agreement. These expenses are shown under “Administration Expenses”.

Jasa manajemen yang dibayar kepada Blue Sphere untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp19,3 miliar (Rupiah penuh) dan Rp15,7 miliar (Rupiah penuh) (Catatan 29).

Management fees paid to Blue Sphere for years ended 31 December 2012 and 2011 amounted to Rp19.3 billion (full rupiah) and Rp15.7 billion (full Rupiah), respectively (Note 29).

h. Pada tanggal 31 Desember 2012,

Perusahaan dan PT Prafa mempunyai komitmen kontraktual sehubungan dengan pembelian mesin dan peralatan pabrik sebesar Rp21,2 milliar (Rupiah penuh) (2011: Rp15,1 miliar, Rupiah penuh).

h. As of 31 December 2012, the Company and PT Prafa have contractual commitments for the purchase of machinery and plant amounting to Rp21.2 billion (full Rupiah) (2011: Rp15.1 billion, full Rupiah).

i. Sejak Juni 2009, Perusahaan memperoleh

fasilitas impor (Letter of Credit facility) sejumlah US$2,5 juta (nilai penuh) dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) untuk membiayai impor bahan baku. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah menggunakan fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp3,6 miliar (Rupiah penuh) dan Rp7,4 miliar (Rupiah penuh).

i. Since June 2009, the Company obtained an import credit line (Letter of Credit facility) amounting to US$2.5 million (full amount) from the The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) to finance the importation of raw materials. As of 31 December 2012 and 2011, the Company has utilized the facility for the amount of Rp3.6 billion (full Rupiah) and Rp7.4 billion (full Rupiah), respectively.












62

29. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG BERELASI

29. RELATED PARTY INFORMATION

a. Didalam transaksi usaha yang wajar, Grup

memiliki berbagai transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi dimana transaksi tersebut dilakukan dengan harga dan syarat yang disetujui antar para pihak. Transaksi dan saldo-saldo dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

a. The Group, in the normal course of business, has entered into various transactions with related parties at prices and terms agreed between the parties. Transactions and balances with related parties are as follows:

2012 2011 Persentase dari Persentase dari jumlah jumlah aset/liabilitas aset/liabilitas pendapatan/beban pendapatan/beban yang bersangkutan/ yang bersangkutan/ Percentage to Percentage to total respective total respective Jumlah/ assets/liabilities Jumlah/ assets/liabilities Amount income/expenses Amount income/expenses

ENTITAS INDUK PARENT ENTITY Blue Sphere Singapore Pte Ltd Blue Sphere Singapore Pte Ltd Jasa manajemen Management fees (Catatan 28g) 19.318.950 19,8 15.758.524 17,6 (Note 28g) Dividend Dividen (Catatan 19b) 32.690.728 92,7 31.134.027 92,7 (Note 19b) PIHAK-PIHAK YANG BERELASI OTHER RELATED LAINNYA PARTIES PT Medifarma Laboratories PT Medifarma Laboratories Penjualan 470.611 0,1 637.424 0,1 Sales Piutang usaha (Catatan 5b) 1.631.635 0,2 990.870 0,1 Trade receivables (Note 5b) Utang usaha (Catatan 13b) 1.277.700 0,5 1.749.073 0,9 Trade payable (Note 13b) Liabilitas keuangan Other current financial jangka pendek lainnya liabilities (Catatan 17) 6.947.513 2,9 8.865.077 4,4 (Note 17) Beban produksi (maklon) Toll manufacturing (Catatan 28c) 36.042.556 8,2 32.733.179 9,3 (Note 28c) Jasa pemasaran Marketing services (Catatan 28c) 57.338.423 15,6 48.356.921 15,2 (Note 28c) Jasa manajemen Management fees (Catatan 28c) 9.898.670 10,1 10.508.884 11,7 (Note 28c) Winter Flower Holdings Ltd Winter Flower Holdings Ltd Penjualan 166.316.592 15,3 106.614.133 11,9 Sales Piutang usaha (Catatan 5b) 19.664.528 1,8 29.022.822 3,1 Trade receivables (Note 5b)












63

29. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)

29. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

2012 2011 Persentase dari Persentase dari jumlah jumlah aset/liabilitas aset/liabilitas pendapatan/beban pendapatan/beban yang bersangkutan/ yang bersangkutan/ Percentage to Percentage to total respective total respective Jumlah/ assets/liabilities Jumlah/ assets/liabilities Amount income/expenses Amount income/expenses

PIHAK-PIHAK YANG BERELASI OTHER RELATED LAINNYA (lanjutan) PARTIES (continued)

United American Pharmaceuticals United American Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited (B.V.I.) Limited Beban akrual Accrued expense (Catatan 14) 2.131.543 0,9 1.638.704 0,8 (Note 14) Beban royalti Royalty expense (Catatan 28c) 10.753.614 2,9 8.767.017 2,8 (Notes 28c)

United Brands Management Limited United Brands Management Limited Beban akrual Accrued expense (Catatan 14) 1.680.137 0,7 1.428.760 0,7 (Note 14) Beban royalti Royalty expense (Catatan 28b) 6.398.997 1,8 5.756.228 1,8 (Note 28b)

Wesmont Pharmaceuticals Wesmont Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited (B.V.I.) Limited Beban akrual Accrued expense (Catatan 14) 1.187.682 0,5 928.888 0,5 (Note 14) Beban royalti Royalty expense (Catatan 28c) 5.276.821 1,4 4.836.960 1,5 (Note 28c)

Biomedis (B.V.I.) Limited Biomedis (B.V.I.) Limited Beban akrual Accrued expense (Catatan 14) 635.253 0,3 710.433 0,4 (Note 14) Beban royalti Royalty expense (Catatan 28c) 3.302.477 0,9 2.979.690 0,9 (Note 28c)

Pediatrica (B.V.I.) Limited Pediatrica (B.V.I.) Limited Beban akrual Accrued expense (Catatan 14) 167.239 0,1 157.359 0,1 (Note 14) Biaya royalti Royalty expense (Catatan 28c) 1.005.709 0,3 691.983 0,2 (Note 28c)

Therapharma (B.V.I.) Limited Therapharma (B.V.I.) Limited Beban akrual Accrued expense (Catatan 14) 84.063 0,0 79.023 0,0 (Note 14) Biaya royalti Royalty expense (Catatan 28c) 469.743 0,1 332.248 0,1 (Note 28c)

Saldo piutang usaha, utang usaha, utang

lain-lain dan beban akrual, yang berhubungan dengan pihak-pihak berelasi, tidak memiliki jaminan, tidak dikenakan bunga dan pada umumnya berjangka waktu pembayaran 30-90 hari.

Outstanding balances of trade receivables, trade payables, other payables and accrued expenses, concerning related parties, are unsecured, non-interest bearing and generally on 30-90 days’ terms of payments.












64



Untuk tahun yang berakhir tanggal

31 Desember 2012 dan 2011, Grup tidak mencatat adanya penurunan nilai piutang usaha yang berasal dari pihak - pihak berelasi.

For the year ended 31 December 2012 and 2011, the Group has not recorded any impairment losses on trade receivables from related parties.

b. Beban remunerasi dan manfaat lainnya yang

dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan termasuk Direktur Operasi untuk tahun 2012 dan 2011 adalah sebesar:

b. Remuneration expenses and other benefits paid to the Company’s Boards of Commissioners and Directors including Operating Directors for 2012 and 2011 are as follows:

2012

Personil manajemen Dewan kunci lainnya/ Direksi/ Komisaris/ Other key Board of Board of management Directors Commissioner personnel

Imbalan kerja jangka pendek 10.007.271 2.416.270 2.185.000 Short-term benefits Imbalan pasca kerja 229.266 - 338.769 Post employment benefits

10.236.537 2.416.270 2.523.769

2011

Personil manajemen Dewan kunci lainnya/ Direksi/ Komisaris/ Other key Board of Board of management Directors Commissioner personnel

Imbalan kerja jangka pendek 12.631.477 2.379.325 3.584.000 Short-term benefits Imbalan pasca kerja 548.460 - 886.680 Post employment benefits

13.179.937 2.379.325 4.470.680

c. Sifat hubungan dan jenis transaksi yang

material dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

c. The nature of significant transactions with related parties are as follows:

No.

Pihak yang berelasi/ Related parties

Sifat hubungan relasi perusahaan/ Nature of related parties

Transaksi/Transactions

1. Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. Pemegang saham Perusahaan/

A shareholder of the Company

Jasa manajemen/ management services

2. PT Medifarma Laboratories Perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham utama dalam Grup / Company owned by ultimate owner of the Group

Jasa maklon, jasa marketing dan beban pemakaian pelayanan dan fasilitas bersama/ Toll manufacturing services, marketing services and shared services and facilities charges

3. Winter Flower Holdings Ltd. Perusahaan yang dimiliki oleh

pemegang saham utama dalam Grup / Company owned by ultimate owner of the Group

Penjualan obat bebas dan obat resep/ sales of consumer health and prescription products












65



No.

Pihak yang berelasi/ Related parties

Sifat hubungan relasi perusahaan/ Nature of related parties

Transaksi/Transactions

4. United Brands Management Limited

Perusahaan yang dimiliki oleh

pemegang saham utama dalam Grup / Company owned by ultimate owner of the Group

Perjanjian lisensi/licensing agreements

5. - United American Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited. - Westmont Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited - Biomedis (B.V.I.) Limited. - Pediatrica (B.V.I.) Limited - Therapharma (B.V.I.) Limited. - Unam Brands (B.V.I.) Limited. - Medichem Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited.

Perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham utama dalam Grup / Company owned by ultimate owner of the Group

Perjanjian lisensi/ licensing agreements

6. Dewan Komisaris dan direksi dan Direktur operasi/ Boards of commissioners and directors and Operating directors

Dewan Komisaris dan direksi dan Direktur operasi Perusahaan/ The Company’s Boards of commissioners and directors and Operating directors

Honorarium, gaji, tunjangan dan pinjaman/ Honorarium, salaries, allowances and loans

30. INFORMASI SEGMEN 30. SEGMENT INFORMATION

a. Informasi segmen usaha a. Business segment information

Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga (3) segmen usaha yaitu: obat resep, obat bebas, dan ekspor dan maklon. Informasi mengenai segmen usaha tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The Group classify its businesses into three (3) core business segments: prescription products, consumer health products, and export and toll manufacturing services. Information about these business segments for the years ended 31 December 2012 and 2011 are as follows:

2012

Obat Bebas/ Ekspor & Maklon/ Obat Resep/ Consumer Export & Toll Konsolidasian/ Prescription Health Manufacturing Consolidated

Penjualan neto 529.908.619 359.474.064 197.997.186 1.087.379.869 Net sales Beban pokok penjualan (161.258.037) (155.405.304) (119.606.638) (436.269.979) Cost of sales

Laba bruto 368.650.582 204.068.760 78.390.548 651.109.890 Gross income

Beban penjualan dan Sales and marketing pemasaran (366.223.366) expenses Beban administrasi (97.578.979) Administration expenses Pendapatan usaha lain-lain, neto 8.858.321 Other operating income, net Pendapatan keuangan 8.311.180 Finance income Beban pajak penghasilan (55.567.957) Income tax expense

Laba tahun berjalan 148.909.089 Income for the year

Jumlah aset 1.074.691.476 Total assets

Jumlah liabilitas 233.144.997 Total liabilities

Penyusutan 29.097.265 Depreciation

Pengeluaran untuk barang modal 54.943.128 Capital expenditures












66

30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued) 2011

Obat Bebas/ Ekspor & Maklon/ Obat Resep/ Consumer Export & Toll Konsolidasian/ Prescription Health Manufacturing Consolidated

Penjualan neto 446.316.582 323.896.737 129.418.729 899.632.048 Net sales Beban pokok penjualan (147.251.219) (125.630.592) (76.137.273) (349.019.084) Cost of sales

Laba bruto 299.065.363 198.266.145 53.281.456 550.612.964 Gross income Beban penjualan dan Sales and marketing pemasaran (318.090.568) expenses Beban administrasi (89.493.149) Administration expenses Pendapatan usaha lain-lain, neto 17.148.491 Other operating income, net Pendapatan keuangan 6.146.825 Finance income Beban pajak penghasilan (45.409.223) Income tax expense

Laba tahun berjalan 120.915.340 Income for the year

Jumlah aset 922.945.318 Total assets

Jumlah liabilitas 195.027.928 Total liabilities

Penyusutan 25.207.279 Depreciation

Pengeluaran untuk barang modal 66.600.851 Capital expenditures

b. Informasi area geografis b. Geographic area information

Informasi mengenai Perusahaan dan entitas-entitas anak berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:

Information about the Company and its subsidiaries’ business by geographical area is as follows:

2012 2011

Penjualan neto Net sales Domestik 921.063.277 790.672.076 Domestic Ekspor 166.316.592 108.959.972 Export Neto 1.087.379.869 899.632.048 Net

Aset tidak lancar selain Non-current assets other than instrument keuangan dan financial instrument and aset pajak tangguhan deferred tax assets Domestik 230.749.727 207.793.946 Domestic

Pengeluaran untuk barang modal Capital expenditures Domestik 54.943.128 66.600.851 Domestic












67

31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

2012 Mata uang asing/ Ribuan/thousand Foreign currencies Rupiah Aset Assets Kas dan setara kas US$ 10.147.681 97.640.991 Cash and cash equivalents Piutang usaha US$ 2.043.705 19.664.528 Trade receivables Jumlah aset US$ 12.191.386 117.305.519 Total assets Liabilitas Liabilities Utang usaha: Trade payables: - pihak ketiga US$ 2.128.434 20.684.119 third parties - EUR 275.684 3.549.541 Liabilitas keuangan jangka Other current financial pendek lainnya: liabilities: - utang lain-lain Other payables of - pihak ketiga US$ 136.611 1.327.583 third parties EUR 323.196 4.161.275 SGD 19.290 153.316 Jumlah liabilitas US$ 2.265.045 22.011.702 Total liabilities EUR 598.880 7.710.816 SGD 19.290 153.316

Aset (liabilitas), neto US$ 9.926.341 95.293.817 Net assets (liabilities) EUR (598.880) (7.710.816) SGD (19.290) (153.316)

2011 Mata uang asing/ Ribuan/thousand Foreign currencies Rupiah Aset Assets Kas dan setara kas US$ 9.305.693 83.965.267 Cash and cash equivalents Piutang usaha US$ 3.216.538 29.022.822 Trade receivables Jumlah aset US$ 12.522.231 112.988.089 Total assets Liabilitas Liabilities Utang usaha: Trade payables: - pihak ketiga US$ 1.993.185 18.163.895 third parties - EUR 240.236 2.834.447 CHF 35.200 340.999 Liabilitas keuangan jangka Other current financial pendek lainnya: liabilities: - utang lain-lain Other payables of - pihak ketiga US$ 191.410 1.744.319 third parties EUR 3.806 44.911 pihak yang berelasi US$ 40.712 371.006 related parties Jumlah liabilitas US$ 2.225.307 20.279.220 Total liabilities EUR 244.042 2.879.358 CHF 35.200 340.999

Aset (liabilitas), neto US$ 10.296.924 92.708.869 Net assets (liabilities) EUR (244.042) (2.879.358) CHF (35.200) (340.999)

Grup tidak melakukan lindung nilai atas liabilitas dalam mata uang asingnya, mengingat Grup memiliki posisi aset neto dalam mata uang asing. Grup membukukan keuntungan selisih kurs neto sebesar Rp6.309.349 pada tahun 2012 dan Rp649.885 pada tahun 2011.

The Group did not hedge its liabilities denominated in foreign currencies in view of its foreign currency net assets position. The Group booked a net foreign exchange gain of Rp6,309,349 in 2012 and Rp649,885 in 2011.












68

32. INSTRUMEN KEUANGAN 32. FINANCIAL INSTRUMENTS Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:

The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the Group’s financial instruments as of 31 December 2012 and 2011:

2012 2011

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Values Fair Values Carrying Values Fair Values

Aset Keuangan Financial Assets Kas dan setara kas 292.912.491 292.912.491 256.481.388 256.481.388 Cash and cash equivalents

Piutang usaha 390.002.690 390.002.690 311.526.505 311.526.505 Trade receivables Aset keuangan lancar Other current

lainnya 3.009.813 3.009.813 2.495.956 2.495.956 financial assets Aset keuangan tidak Other non-current lancar lainnya 3.829.068 3.829.068 3.489.790 3.489.790 financial assets

689.754.062 689.754.062 573.993.639 573.993.639

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Utang usaha 34.553.333 34.553.333 29.288.017 29.288.017 Trade payables Beban akrual 101.125.440 101.125.440 65.553.603 65.553.603 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 10.239.917 10.239.917 7.454.858 7.454.858 benefits liability Liabilitas keuangan jangka Other current pendek lainnya 27.719.379 27.719.379 23.218.235 23.218.235 financial liabilities

173.638.069 173.638.069 125.514.713 125.514.713

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale.

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at the fair value, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.

33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

OBJECTIVES AND POLICIES

Instrumen keuangan utama Grup terdiri dari kas dan deposito jangka pendek yang digunakan untuk membiayai operasional. Grup mempunyai aset dan liabilitas keuangan seperti piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, sebagian beban akrual dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek, yang berasal dari operasionalnya. Pada saat ini Grup dalam keadaan bebas utang karena tidak mempunyai pinjaman bank. Kas yang dihasilkan dari operasional adalah sumber utama pendanaan.

The Group’s principal financial instruments consist of cash and short term deposits which are used to finance operations. The Group likewise has financial assets and liabilities such as trade receivables, other receivables, trade payables, other payables, certain part of accrued expenses and short-term employee benefits liability, which arise directly from its operations. The Group is currently debt-free in that it has no bank loans. Cash generated from operations is its main source of funds.












69

33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah risiko mata uang asing, risiko kredit, risiko likuiditas and risiko tingkat suku bunga. Penelaahan direktur dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini, dijelaskan secara detail sebagai berikut:

The main risks arising from the Group's financial instruments are foreign currency risk, credit risk, liquidity risk and interest rate risk. The directors review and approve policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:

a. Risiko mata uang asing a. Foreign currency risk

Pendanaan dalam Grup berupa mata uang lokal dan Dolar Amerika Serikat. Dana dalam Dolar dihasilkan dari penjualan ekspor maupun dari konversi mata uang lokal ketika nilai tukar yang menguntungkan dan digunakan untuk mengurangi dampak fluktuasi mata uang asing.

The Group maintains funds denominated both in local currency and United States Dollars. Dollar funds generated from export sales as well as from conversions of the local currency when exchange rates are favorable and used to mitigate the impact of foreign currency fluctuations.

Sensitivitas laba untuk periode berjalan Grup setelah pajak atas perubahan yang wajar dalam Dolar AS, Euro, Swiss Franc dan Dolar Singapura adalah sebagai berikut:

The sensitivity of the Group's income for the period on reasonable changes in the US Dollar, Euro, Franc Swiss and Singapore Dollar are as follows:

2012 2011 Dollar AS/Rp US Dollar/Rp Menguat 10% 9.537.669 9.307.987 Strengthened 10% Melemah 10% (9.537.669) (9.307.987) Weakened 10% Euro/Rp Euro/Rp Menguat 10% (771.072) (287.936) Strengthened 10% Melemah 10% 771.072 287.936 Weakened 10%

Swiss Franc/Rp Franc Swiss/Rp Menguat 10% - (34.100) Strengthened 10% Melemah 10% - 34.100 Weakened 10% Dollar Singapore/Rp Singapore Dollar/Rp Menguat 10% (15.332) - Strengthened 10% Melemah 10% 15.332 - Weakened 10%

b. Risiko kredit b. Credit risk

Risiko kredit Grup terutama disebabkan oleh piutang usaha, piutang lain-lain dan saldo bank atau deposito jangka pendek. Risiko kredit yang terkait dengan piutang usaha sangat rendah karena Grup hanya menangani pelanggan yang layak menerima kredit. Pelanggan utama Grup adalah distributor eksklusif, yang dimiliki dan dioperasikan oleh sebuah perusahaan besar multinasional ternama yang mempertahankan kehadiran yang signifikan di Asia. Sebagai hasil pemantauan yang ketat atas saldo piutang usaha, eksposur Grup atas kredit macet tidak signifikan.

The Group's exposures to credit risk are primarily attributable to trade receivables, other receivables and bank or short-term time deposit balances. The credit risk related to trade receivables and other receivables were very low as the Group deals only with customers who are creditworthy. The Group’s main customer is its exclusive distributor, owned and operated by a large, reputable multinational company which maintains a significant presence in Asia. As a result of strict monitoring of trade and other receivable balances, the Group’s exposure to bad debts is insignificant.












70



b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Sedangkan, saldo bank dan deposito jangka pendek ditempatkan dalam lembaga keuangan yang terkemuka atau bank swasta nasional.

While bank or short-term time deposit balances are placed with credit worthy financial institutions or private national banks.

Tabel berikut ini menunjukkan informasi mengenai eksposur risiko kredit berdasarkan evaluasi penurunan nilai pada aset keuangan Grup per tanggal 31 Desember 2012:

The following table provides information regarding the credit risk exposure based on impairment assesment on the Group’s financial assets as of 31 December 2012:

Belum Telah jatuh jatuh tempo tempo namun maupun tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan Neither nilai/ past due Past due nor impaired not impaired Total

Kas dan setara kas 292.912.491 - 292.912.491 Cash and cash equivalents Piutang usaha 386.288.653 3.714.037 390.002.690 Trade receivables Aset keuangan Other current lancar lainnya 3.009.813 - 3.009.813 financial assets Aset keuangan tidak lancar Other non-current lainnya 3.829.068 - 3.829.068 financial assets

Jumlah 686.040.025 3.714.037 689.754.062 Total

Tabel berikut ini menunjukkan analisa umur aset yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai.

The following table provides aging analysis on assets past due but not impaired:

30 - 90 hari/ 91 - 120 hari/ > 121 hari/ Jumlah/ 30 - 90 days 91 - 120 days > 121 days Total

31 Desember 2012 December 31, 2012

Piutang usaha 2.439.410 1.274.627 - 3.714.037 Trade receivables

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup akan mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas keuangannya karena kekurangan dana. Kebijakan pengelolaan risiko likuiditas Grup adalah menjaga aset keuangan likuid yang memadai. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset keuangan likuid Grup (kas dan setara kas) melebihi liabilitas keuangan dan Grup tidak memiliki pinjaman apapun yang dikenakan bunga. Oleh karena itu, Grup tidak memiliki eksposur yang besar pada risiko likuiditas yang mungkin timbul dari ketidak-seimbangan atas jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Liquidity risk is the risk that the Group will encounter difficulty in meeting financial obligations due to shortage of funds. The Group’s liquidity risk management policy is to maintain sufficient liquid financial assets. At the statement of financial position date, the Group’s liquid financial assets (cash and cash equivalents) exceeded its financial liabilities and the Group does not have any outstanding interest bearing borrowings. Therefore, the Group has no substantial exposure on liquidity risk which may arise from mismatches of the maturities of financial assets and liabilities.












71



c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)

Tabel berikut ini menyajikan profil jatuh tempo dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup berdasarkan sisa kewajiban kontraktual.

The following table summarizes the maturity profiles of the Group's financial assets and financial liabilities based on the remaining contractual obligations.

2012

Tidak ada Sampai dengan Nilai tercatat/ jatuh tempo/ 1 tahun/ > 1 - 2 > 2 Carrying No contractual Up to tahun/ tahun/ Amount maturity a year years years

Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas 292.912.491 - 292.912.491 - - Cash and cash equivalents Piutang usaha 390.002.690 - 390.002.690 - - Trade receivables Aset keuangan lancar Other current lainnya 3.009.813 - 3.009.813 - - financial assets Aset keuangan tidak lancar Other non-current lainnya 3.829.068 - - 1,535.217 2.293.851 financial assets

689.754.062 - 685.924.994 1.535.217 2.293.851

Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang usaha 34.553.333 - 34.553.333 - - Trade payables Beban akrual 101.125.440 101.125.440 - - Accrued expense Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 10.239.917 - 10.239.917 - - benefits liabilities Liabilitas keuangan jangka Other current pendek lainnya 27.719.379 - 27.719.379 - - financial liabilities

173.638.069 - 173.638.069 - -

Neto 516.115.993 - 512.286.925 1.535.217 2.293.851 Net

2011

Tidak ada Sampai dengan Nilai tercatat/ jatuh tempo/ 1 tahun/ > 1 - 2 > 2 Carrying No contractual Up to tahun/ tahun/ Amount maturity a year years years

Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas 256.481.388 - 256.481.388 - - Cash and cash equivalents Piutang usaha 311.526.505 - 311.526.505 - - Trade receivables Aset keuangan lancar Other current lainnya 2.495.956 - 2.495.956 - - financial assets Aset keuangan tidak lancar Other non-current lainnya 3.489.790 - - 1.050.780 2.439.010 financial assets 573.993.639 - 570.503.849 1.050.780 2.439.010

Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang usaha 29.288.017 - 29.288.017 - - Trade payables Beban akrual 65.553.603 - 65.553.603 - - Accrued expense Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 7.454.858 - 7.454.858 - - benefits liabilities Liabilitas keuangan jangka Other current pendek lainnya 23.218.235 - 23.218.235 - - financial liabilities

125.514.713 - 125.514.713 - -

Neto 448.478.926 - 444.989.136 1.050.780 2.439.010 Net












72



d. Risiko tingkat suku bunga d. Interest rate risk

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari instrumen keuangan Grup akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Grup tidak memiliki eksposur besar pada risiko suku bunga karena Grup tidak memiliki pinjaman apapun yang dikenakan bunga. Grup memiliki saldo kas dan deposito jangka pendek yang ditempatkan pada bank terkemuka yang menghasilkan pendapatan bunga untuk Grup. Grup mengatur risiko tingkat suku bunga dengan menempatkan saldo tersebut pada jatuh tempo dan kondisi tingkat suku bunga yang bervariasi.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of the Group’s financial instruments will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group has no substantial exposure on interest rate risks because the Group has no interest bearing borrowings. The Group has cash balances and short term time deposit placed with reputable banks which generate interest income for the Group. The Group manages its interest rate risks by placement such balances at varying maturities and interest rate terms.

34. PENGELOLAAN MODAL 34. CAPITAL MANAGEMENT

Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk mempertahankan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

Grup mengelola struktur modal dan membuat perubahan, apabila diperlukan, sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi, struktur bisnis dan perkembangan dalam industri.

The Group manages its capital structure and makes changes to it, where appropriate, in relation to changes in economic conditions, business structure and developments in the industry.

35. REKLASIFIKASI AKUN 35. ACCOUNT RECLASSIFICATION

Beberapa angka perbandingan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2012. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

Certain comparative figures in the 2011 consolidated financial statements have been reclassified to conform to the 2012 financial statements presentation. These reclassifications are as follows:

2011 2011 Dilaporkan/ Reklasifikasi/ Direklasifikasi/ As reported Reclassification As reclassified

Laporan posisi keuangan Consolidated statement of konsolidasian financial position Aset Assets Piutang lain-lain 640.071 (640.071) - Other receivables Uang muka direksi dan Advances to directors and karyawan, bagian lancar 1.855.885 (1.855.885) - employee, current portion Aset keuangan Other current lancar lainnya - 2.495.956 2.495.956 financial assets Uang muka direksi dan Advances to directors and karyawan, bagian employee, non- tidak lancar 3.489.790 (3.489.790) - current portion Aset keuangan tidak Other non-current lancar lainnya - 3.489.790 3.489.790 financial assets Aset tetap 199.878.090 (5.345.675) 194.532.415 Fixed assets Goodwill, net 10.279.461 (10.279.461) - Goodwill, net Aset tak berwujud, neto - 10.279.461 10.279.461 Intangible assets, net Jumlah aset 928.290.993 (5.345.675) 922.945.318 Total assets












73

35. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) 35. ACCOUNT RECLASSIFICATION (continued) 2011 2011 Dilaporkan/ Reklasifikasi/ Direklasifikasi/ As reported Reclassification As reclassified

Laporan posisi keuangan Consolidated statement of konsolidasian (lanjutan) financial position (continued) Liabilitas Liabilities Utang lain-lain 23.218.235 (23.218.235) - Other payables Beban akrual 73.008.461 (7.454.858) 65.553.603 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek - 7.454.858 7.454.858 benefits liabilities Liabilitas keuangan jangka Other current financial pendek lainnya - 23.218.235 23.218.235 liabilities Bagian jangka pendek atas Current portion of liabilitas jangka panjang: long term liabilities: Liabilitas jangka panjang Other non-current Lain-lain 1.855.885 (1.855.885) - liabilities Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian Non-current portion of jangka pendek: long term liabilities: Liabilitas jangka panjang Other non-current Lain-lain 3.489.790 (3.489.790) - liabilities Jumlah liabilitas 200.373.603 (5.345.675) 195.027.928 Total liabilities Laporan laba rugi Consolidated statement of komprehensif konsolidasian comprehensive income Penjualan neto 972.297.437 (72.665.389) 899.632.048 Net sales Beban penjualan Sales and marketing dan pemasaran (390.755.957) 72.665.389 (318.090.568) expenses Laba tahun berjalan 120.915.340 - 120.915.340 Income for the year Laporan arus kas Consolidated statement of konsolidasian cash flows Arus kas dari aktivitas Cash flows from operating operasi activities

Penerimaan dari pelanggan 953.303.849 (72.665.389) 880.638.460 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (622.742.583) (30.921.483) (653.664.066) Payment to suppliers Pembayaran biaya operasi Payments of kepada pihak-pihak operating expense berelasi (97.988.414) 97.988.414 - related parties Pembayaran pajak lainnya (2.940.113) 2.940.113 - Payment of other taxes Penerimaan neto dari aktivitas Receipt from other operating operasi lainnya - 3.166.039 3.166.039 activities

Arus kas neto yang diperoleh Net cash flows provided by dari aktivitas operasi 72.518.015 507.694 73.025.709 operating activities Arus kas dari aktivitas Cash flows from investing investasi activities

Aset tetap Fixed assets Pembelian (66.093.157) (507.694) (66.600.851) Acquisition

Arus kas neto yang digunakan Net cash flows used in untuk aktivitas investasi (34.186.379) (507.694) (34.694.073) investing activities


Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

Informasi PerseroanCorporate Information



DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

Ibu Campos Hess ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perseroan pada Juni 2005. Saat ini beliau adalah pimpinan (chairman) dari United Laboratories, Inc., perusahaan farmasi terbesar di Filipina, dan juga perusahaan Unam Group. Beliau juga merupakan pimpinan dari Dynavision Development Investment Corporation.

Ibu Campos Hess aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di Filipina, khususnya melalui keterlibatan beliau sebagai Ketua Dewan Pengawas dari United Bayanihan Foundation, Inc. Beliau menjadi anggota Dewan Pengawas dari Philippines Business for Social Progress, yayasan pembangunan sosial yang didanai korporasi. Beliau juga menjadi anggota Asia Society, suatu organisasi yang didedikasikan untuk mempersiapkan warga Asia dan Amerika menuju masa depan bersama.

Ibu Campos Hess menamatkan pendidikannya di Maryknoll College di Filipina, dan Manhattanville College di New York dimana beliau memperoleh gelar sarjana di bidang Fisika & Matematika, dan memperoleh gelar MBA dari Boston College di Massachusetts.

Ms. Campos Hess was appointed as President Commissioner of Darya-Varia in June 2005. She currently serves as Chairman of the Board of Directors of United Laboratories, Inc., the largest pharmaceutical company in the Philippines, and also of the Unam Group of Companies. She is also the Chairman of Dynavision Development Investment Corporation.

Ms. Campos Hess is active in socio-civic affairs in the Philippines, particularly through her involvement as Chairman of the Board of Trustees of the United Bayanihan Foundation, Inc. She is on the Board of Trustees of Philippine Business for Social Progress, a corporate-led social development foundation. She is also a member of Asia Society, an organization dedicated to preparing Asians and Americans for a shared future.

Ms. Campos Hess studied at Maryknoll College in the Philippines, and attended the Manhattanville College in New York where she earned a degree in Physics & Mathematics, and took up MBA courses at the Boston College in Massachusetts.

JOCELYN CAMPOS HESSPresiden Komisaris President Commissioner


Bapak Sunarto Prawirosujanto bergabung dengan Darya-Varia sebagai Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen pada Februari 2002. Sebelumnya Bapak Sunarto bekerja sebagai Asisten Dosen bidang Diagnosa Klinis di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Indonesia pada tahun 1954, sebelum beliau lulus sebagai Apoteker tahun 1957. Sejak itu hingga 1983, beliau memegang berbagai posisi penting di Departemen Kesehatan sebelum ditunjuk sebagai Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, dan kemudian sebagai Staf Penasihat Ahli di Kementerian Kesehatan dalam bidang farmasi. Selama periode tersebut, beliau juga menjabat sebagai Rektor Universitas Pancasila. Tahun 1985 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indogravure dan Konsulat Kehormatan untuk Republik Seychelles di Indonesia.

Mr. Sunarto Prawirosujanto joined Darya-Varia as Vice President Commissioner and Independent Commissioner in February 2002. Mr. Sunarto worked as an Assistant Lecturer in the field of Clinical Diagnostics at Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia in 1954, before he graduated as a Pharmacist in 1957. From then until 1983, he held various positions in the Ministry of Health (formerly Department of Health) before being appointed as Director General of Drug and Food Control, and then as an expert Staff Advisor in the Ministry of Health in the field of pharmacy. During this period, he also served as Rector of the Pancasila University. In 1985 he served as President Director of PT Indogravure and Honorary Consul for the Republic of Seychelles in Indonesia.

SUNARTO PRAWIROSUJANTOWakil Presiden Komisaris & Komisaris IndependenVice President Commissioner & Independent Commissioner




Bapak Hess bergabung dengan Darya-Varia sebagai Direktur pada Juni 2005. Pada Juni 2006 beliau ditunjuk sebagai Komisaris Perseroan. Bapak Hess menjabat di tim manajemen United Laboratories, Inc. (Unilab) dan Unam Group of Companies sejak tahun 1993. Beliau memimpin Unilab Group menjalankan program inovasi manajemen supply chain pada periode 1990-an dan diangkat sebagai Kepala Manajemen Supply Chain dari 1998-2003. Bapak Hess saat ini menjabat sebagai Presiden dan CEO Unilab dan Unilab Group International Operations dan menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan sejak 2005. Bapak Hess juga menjabat sebagai Ketua Dewan di Univet Nutrition dan Animal Healthcare Company (UNAHCO) di Manila, Filipina dan Unilab Biosciences Corp. (UBC) di Shanghai, China.

Bapak Hess adalah anggota dari Makati Business Club dan the Young Presidents’ Organization Filipina.

Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Ekonomi dari Wharton School, University of Pennsylvania di tahun 1993 di dua bidang Multinational Management dan Keuangan.

Mr. Hess joined Darya-Varia as Director in June 2005. In June 2006, he was appointed as Commissioner of Darya-Varia. Mr. Hess has been serving with the management team of United Laboratories, Inc. (Unilab) and Unam Group of Companies since 1993. He led the Group’s implementation of supply chain innovations in the 1990’s and was appointed as Head of Supply Chain Management from 1998-2003. Mr. Hess is currently President and CEO of Unilab and the Unilab Group’s International Operations and has been the Group’s Vice Chairman of the Board since 2005. Mr. Hess is also serving as Chairman of the Board of Univet Nutrition and Animal Healthcare Company (UNAHCO) in Manila, Philippines and of Unilab Biosciences Corp. (UBC) in Shanghai, China.

Mr. Hess is a member of the Makati Business Club and the Young Presidents’ Organization Philippines.

He obtained his BS in Economics from the Wharton School, University of Pennsylvania in 1993 with Dual Majors in Multinational Management and Finance.

CLINTON ANDREW CAMPOS HESSKomisarisCommissioner


Mr. Tan joined Darya-Varia as Director in June 2005 and was appointed as a Commissioner of Darya-Varia in June 2010. Mr. Tan started his professional career with Citibank, New York, USA as a Management Trainee. He joined the United Laboratories, Inc. (Unilab) in 1984 as Vice President & Executive Officer. Today he serves as Vice Chairman of the Unilab’s Board of Directors. He currently holds several senior management positions in other large corporations in the Philippines, including Vice Chairman of the Board of Greenfield Development Corporation, a large property development company; Director of Fort Bonifacio Development Corp., developer of the Bonifacio Global City, an emerging new city in Manila; President of Dolmar Property Ventures Inc., a developer of affordable residential subdivisions, condominiums and office/ warehouse leasing; Chairman of the Board and President of Dolmar Real Estate Development Corp., a property development company.

In socio-civic affairs, Mr. Tan is heavily involved particularly as Trustee & President of Fides Foundation Inc., a non-profit foundation devoted to provide the needs of abandoned elderly residents of the City of Manila’s Home for the Aged, where he also renders volunteer work; and member of the Financial Executives Institute of the Philippines. Mr Tan earned a BA in Economics & Business from the Lafayette College, Pennsylvania in 1983 and a Master of Science in Management from the Hult International Business School (formerly Arthur D. Little Institute of Management), Massachusetts in 1986.

Bapak Tan bergabung dengan Perseroan sebagai Direktur sejak Juni 2005 dan diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada Juni 2010. Bapak Tan memulai karir profesionalnya di Citibank, New York, Amerika Serikat sebagai Management Trainee. Pada tahun 1984 beliau bergabung dengan United Laboratories, Inc. (Unilab) sebagai Vice Chairman & Executive Officer. Pada saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Ketua Direksi di Unilab. Beliau pada saat ini menduduki beberapa posisi manajemen senior di beberapa korporasi besar lainnya di Filipina, termasuk sebagai Wakil Ketua Dewan di Greenfield Development Corporation, perusahaan besar yang bergerak di bidang pengembangan properti; sebagai Direktur Fort Bonifacio Development Corp., pengembang Bonifacio Global City, kota baru yang sedang tumbuh di Manila; Presiden Dolmar Property Ventures Inc., pengembang perumahan murah, kondominium dan penyewaan perkantoran/gudang; Ketua Dewan dan Presiden Dolmar Real Estate Development Corp., perusahaan pengembang properti.

Bapak Tan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya sebagai Pengawas & Presiden dari Fides Foundation Inc., yayasan nirlaba yang menyediakan kebutuhan bagi orang lanjut usia yang terlantar yaitu City of Manila’s Home for the Aged, dimana beliau juga melakukan kerja sukarela; dan sebagai anggota Financial Executives Institute of the Philippines. Bapak Tan meraih gelar di bidang Ekonomi dan Bisnis di Lafayette College, Pennsylvania pada tahun 1983 dan meraih gelar Master of Science di bidang Manajemen dari Hult International Business School (sebelumnya bernama Arthur D. Little Institute of Management), Massachusetts di tahun 1986.

MARIANO JOHN L. TAN, JR.KomisarisCommissioner



Pada Mei 2011, Bapak Engwa diangkat sebagai Komisaris Darya-Varia. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan dari Juni 2002 sampai Juni 2010. Beliau juga menduduki posisi sebagai Wakil Presiden Senior Korporat United Laboratories, Inc.

Selama periode 1998-2002, beliau menjabat sebagai General Manager dan Direktur PT Medifarma Laboratories. Beliau pernah juga menjabat sebagai Wakil Presiden Senior untuk Regional Operation United Laboratories, Inc. Beliau menjabat sebagai Direktur di sejumlah perusahaan farmasi yang berafiliasi dengan Unilab Group of Companies. Bapak Engwa menamatkan Program Kehormatan di bidang Ekonomi pada Xavier University di tahun 1969 dan mengikuti Program Master di bidang Ekonomi Industri pada 1970-1972 di sebuah institut penelitian ekonomi yang kini merupakan bagian dari University of Asia and the Pacific di Manila, Filipina.

In May 2011, Mr. Engwa was appointed as Commissioner of Darya-Varia. Previously, he served as the President Director of PT Darya-Varia Laboratoria Tbk from June 2002 until June 2010. He is also a Corporate Senior Vice President of United Laboratories, Inc.

During the period 1998-2002, he served as the General Manager and Director of PT Medifarma Laboratories. He has also been the Senior Vice President for Regional Operations of United Laboratories, Inc. He serves as a Director in a number of pharmaceutical companies affiliated with the Unilab Group of Companies. Mr. Engwa finished the Honors Program in Economics at Xavier University in 1969 and attended the Masters Program in Industrial Economics in 1970-1972 in an economics research institute, which is now part of the University of Asia and the Pacific in Manila, Philippines.

MANUEL PARAS ENGWAKomisarisCommissioner



Bapak Soedibyo Rahardjo ditunjuk sebagai Komisaris Independen Perseroan pada Juni 2010. Beliau memulai karir militer setelah lulus dari Akademi Angkatan Laut dan karirnya terus menanjak hingga pensiun di 1992. Setelah pensiun, beliau bertugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk Singapura tahun 1992-1995. Pada periode 1993-2002 beliau menjabat Presiden Komisaris Perseroan dan sejak Februari 2002 sampai 2010, beliau dipercaya sebagai Penasehat Senior Perseroan. Beliau menempuh pendidikan Farmasi di Institut Teknologi Bandung tahun 1956, kemudian bergabung dengan Akademi Angkatan Laut di Surabaya pada 1957.

Bapak Sonny Kalona diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada Juni 2010. Beliau memulai karir sebagai Direktur PT Wigo Manufacturing Pharmacists pada 1977 dan di saat yang bersamaan, menjabat posisi eksekutif di beberapa perusahaan, hingga 2000. Beliau bergabung dengan Perseroan sebagai Direktur pada 1994 dan menjabat Presiden Direktur pada 1995. Beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan selama 2000-2002 dan sejak 2002 sampai 2010 dipercaya sebagai Penasehat Senior Perseroan. Beliau lulus dengan gelar MBA dari New York University pada 1977.

Mr. Soedibyo Rahardjo was appointed as Independent Commissioner in June 2010. He began his military career after graduated from Naval Academy and his career continued to rise until he retired in 1992. After retirement, he served as Ambassador of Indonesia to Singapore 1992-1995. In the period 1993-2002 he served as President Commissioner of the Company and served as Senior Advisor of the Company from February 2002 until 2010. Mr. Soedibyo Rahardjo studied Pharmaceutical Science at the Bandung Institute of Technology in 1956, then joining the Naval Academy in Surabaya in 1957.

Mr. Sonny Kalona was appointed as Independent Commissioner in June 2010. He began his career as Director of PT Wigo Manufacturing Pharmacists in 1977 and at the same time, held executive positions at several companies. He joined the Company as Director in 1994 and served as President Director in 1995. He served as Vice President Commissioner of the Company from 2000 to 2002 and from 2002 until 2010 he was a Senior Advisor of the Company. He graduated with an MBA from New York University in 1977.

LAKSAMANA MADYA (PURN.) SOEDIBYO RAHARDJOKomisaris IndependenIndependent Commissioner

SONNY KALONAKomisaris IndependenIndependent Commissioner



DIREKSIBoard of Directors

Bapak Eric Albert Gotuaco menjabat sebagai Direktur Perseroan pada Juni 2006, dan diangkat sebagai Presiden Direktur Perseroan pada Juni 2010. Bapak Gotuaco memulai karirnya di Goldman, Sachs & Co., New York sebagai Analis di bagian Structured Finance Group pada tahun 1989 sampai dengan 1992. Kemudian beliau bekerja sebagai Associate pada Hambrecht & Quist Philippines, Inc. dari 1992 sampai 1993. Bapak Gotuaco menjadi Presiden dan General Manager First Choice Food Corporation dari 1993-2002. Beliau juga menjadi anggota Dewan Direksi di Metro Rail Transit Corporation dari 2006 sampai 2009 dan di Carmen Copper Corporation dari 2009 sampai 2011.

Di 2002 beliau bergabung dengan United Laboratories, Inc. Saat ini beliau menjadi anggota komite investasi, dan sekaligus juga anggota Direksi dari beberapa perusahaan yang berasosiasi dengan United Laboratories, Inc. dan sebagai anggota Direksi Greenfield Development Corporation. Bapak Gotuaco saat ini menjabat sebagai Ketua Alumni dari Komite Sekolah Menengah di Filipina. Tahun 1990 Bapak Gotuaco meraih gelar Bachelor of Science di bidang Ekonomi dari The Wharton School, University of Pennsylvania, dengan predikat Magna Cum Laude.

Mr. Eric Albert Gotuaco was appointed as Director of Darya-Varia in June 2006, and was appointed as President Director of Darya-Varia in June 2010. Mr. Gotuaco began his career at Goldman, Sachs & Co., New York as Analyst in the Structured Finance Group in 1989 to 1992. He was an Associate at Hambrecht & Quist Philippines, Inc., from 1992 to 1993. Mr. Gotuaco served as President & General Manager of First Choice Food Corporation from 1993-2002. He also served on member of the Board of Directors at Metro Rail Transit Corporation from 2006 to 2009 and at Carmen Copper Corporation from 2009 to 2011.

In 2002, he joined United Laboratories, Inc. and currently serves as member of the Investment Committee, as well as member of the Board of Directors of several United Laboratories, Inc. associated companies and of Greenfield Development Corporation. He is currently Chairman of the Alumni Secondary School Committee of the Philippines. Mr. Gotuaco graduated from The Wharton School, University of Pennsylvania in 1990 with a Bachelor of Science in Economics, Magna Cum Laude.

ERIC ALBERT GOTUACOPresiden Direktur President Director


Mr. Charles Robert B. Davis has been the Vice President Director of the Company since January 2008. In 1995, he began his career in Indonesia with Kalbe Farma Group as Marketing Director of PT Sanghiang Perkasa (a subsidiary of PT Kalbe Farma Tbk engaged in healthy food). His professional career in the pharmaceutical and healthcare industry in Indonesia continued when from 2000-2002, he served as Managing Director for Woods’ Kalbe Farma in Asia and Africa. In 2002, he joined the Company through United Laboratories, Inc. as Rx and Business Development Director. In 2005, he was assigned to Vietnam as Country General Manager at United Pharma (Vietnam) Incorporated. Then in 2008, he returned to Indonesia and promoted to Vice President Director of Darya-Varia.

Mr. Davis holds a Bachelor of Science in Industrial Engineering from the University of the Philippines in 1984, and earned a Masters of Business Management from the Asian Institute of Management in 1988 (Dean’s List).

Bapak Charles Robert B. Davis dipercaya sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak Januari 2008. Pada 1995, beliau memulai karirnya di Indonesia dengan Grup Kalbe Farma sebagai Marketing Director di PT Sanghiang Perkasa (salah satu anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk yang bergerak di bidang makanan sehat). Karir profesionalnya di perusahaan farmasi dan pelayanan kesehatan terbesar di Indonesia ini terus berkembang dan pada periode 2000-2002, beliau menjabat sebagai Managing Director untuk bisnis Woods’ Kalbe Farma di Asia dan Afrika. Tahun 2002, beliau bergabung dengan Perseroan melalui United Laboratories, Inc. sebagai Rx and Business Development Director. Tahun 2005, beliau ditugaskan ke Vietnam sebagai Country General Manager di United Pharma (Vietnam) Incorporated. Kemudian pada 2008, beliau dipindahkan kembali ke Indonesia dan dipromosikan sebagai Wakil Presiden Direktur Darya-Varia.

Bapak Davis meraih gelar Bachelor of Science dalam Industrial Engineering dari University of the Philippines tahun 1984, serta memperoleh Masters of Business Management dari Asian Institute of Management tahun 1988 (Dean’s list).

CHARLES ROBERT B. DAVISWakil Presiden Direktur Vice President Director



Bapak Benjamin Wang Yap diangkat sebagai Direktur Perseroan pada Juni 2009. Beliau kemudian diangkat sebagai Direksi United Laboratories, Inc. (Unilab) pada Januari 2010. Bapak Yap bergabung dengan Unilab pada tahun 1973 sebagai Business Analyst dan Project Manager di Grup Konsultan Internal Unilab. Selama 39 tahun bergabung dengan Unilab, beliau menduduki berbagai posisi penting termasuk sebagai Assistant Vice President untuk Corporate Planning dari 1979 sampai 1989; Kepala Corporate Staff Group dan Corporate Communication Group; Operating Vice President untuk Distribusi dan Supply Chain, dimana beliau berperan dalam merancang ulang jaringan supply chain Unilab dan memangkas proses komersial dan distribusi; sebagai Senior Vice President untuk Penjualan dan Distribusi (1998-2005) bertanggung jawab pada operasional penjualan di lapangan, trade marketing, logistik, pelayanan konsumen dan grup pengembangan special channel; dan Regional Head untuk bisnis Indo-China.

Saat ini beliau menjabat sebagai Executive Vice President dan Chief Operating Officer di Unilab. Bapak Yap bergelar Bachelor of Art di bidang ekonomi dari Ateneo de Manila University di Manila.

Mr. Benjamin Wang Yap was appointed as Director of Darya-Varia in June 2009. He was subsequently appointed as a member of the Board of Directors of United Laboratories, Inc. (Unilab) in January 2010. Mr. Yap joined Unilab in 1973 as Business Analyst and Project Manager in the Unilab’s internal consulting group. During his 39 years with Unilab, he held various responsible positions including Assistant Vice President for Corporate Planning from 1979 to 1989; Head of the Corporate Staff Group and Corporate Communication Group; Operating Vice President for Distribution and Supply Chain processes, where he led the role of redesigning Unilab’s supply chain network and streamline its commercial and distribution processes; Senior Vice President for Sales and Distribution (1998-2005) taking responsibilities for field sales operations, trade marketing, logistics, customer care and special channel development groups; and Regional Head for Indo-China Business.

Currently, he is Executive Vice President and Chief Operating Officer of Unilab. Mr. Yap holds a Bachelor of Arts majoring in Economics, to which he graduated from the Ateneo de Manila University in Manila.

BENJAMIN WANG YAPDirekturDirector



Mr. Carlos Olivares Nava was appointed as Director of Darya-Varia in June 2009. He has over 30 years experience in the finance functions of major multinational and Philippine corporations engaged in consumer goods and agri-business. He started his career in Unilever Philippines in 1975 as Manager Trainee then assuming various finance positions in its Foods Division until 1982. He then became Manager of Poultry Accounting and Group Manager for Internal Audit at Pure Foods Corporation from 1982-1988; and Country Controller/CFO of Cargill Philippines, Inc. and subsidiaries from 1988-1992; and during 1992 to 1999 he joined Kraft Foods Philippines, Inc. as Finance Director.

He joined United Laboratories, Inc. in June 1999 as Assistant Vice President for Finance of Unilab International Operations and is currently the Senior Vice President and CFO for Unilab International Operations. He passed the CPA board examinations in 1975 and is a licensed Certified Public Accountant in the Philippines in good standing.

Mr. Nava graduated from De La Salle University (Manila) in 1975, Magna Cum Laude, with a Bachelor of Arts, major in Economics and a Bachelor of Science in Commerce, majoring in Accounting.

Bapak Carlos Olivares Nava diangkat sebagai Direktur Perseroan pada Juni 2009. Beliau berpengalaman selama lebih dari 30 tahun di bidang keuangan pada beberapa perusahaan multinasional besar di Filipina yang bergerak di bidang consumer goods dan agribisnis. Beliau memulai karir di Unilever Filipina pada tahun 1975 sebagai Manager Trainee dan kemudian menduduki berbagai posisi di bidang keuangan pada Divisi Makanan sampai tahun 1982. Beliau kemudian menjadi Manager of Poultry Accounting dan Group Manager untuk Internal Audit di Pure Foods Corporation dari 1982-1988; dan Country Controller/ CFO di Cargill Philippines Inc. dan anak perusahaannya dari 1988-1992; dan sepanjang 1992 sampai 1999 beliau bergabung dengan Kraft Foods Philippines, Inc. sebagai Direktur Keuangan.

Beliau bergabung dengan United Laboratories, Inc. pada Juni 1999 sebagai Assistant Vice President for Finance di Unilab International Operations dan saat ini menjabat sebagai Senior Vice President dan CFO untuk Unilab International Operations. Beliau lulus ujian CPA pada 1975 dan memegang lisensi Akuntan Publik Bersertifikat di Filipina.

Bapak Nava lulus dari De La Salle University (Manila) pada 1975, dengan predikat Magna Cum Laude, bergelar Bachelor of Arts di bidang Ekonomi dan Bachelor of Science in Commerce bidang Akuntansi.

CARLOS OLIVARES NAVADirekturDirector



Ibu Marlia Hayati Goestam menjabat sebagai Direktur Perseroan pada Februari 2002. Beliau memulai karirnya di tahun 1986 sebagai Sekretaris Direksi di PT Wina Mulia. Beliau kemudian bergabung dengan Pradja Group dan menduduki berbagai posisi sebelum menjadi Kepala Biro Hukum di PT Pradja Pharin pada 1994. Pada tahun 1996 ketika PT Pradja Pharin diakuisisi oleh PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, beliau menjabat sebagai Corporate Secretary dan kemudian menjabat sebagai Direktur Perseroan dari Februari 2002 sampai Juni 2009. Pada Juni 2009, beliau bergabung sebagai Direktur Blue Sphere Singapore Pte.Ltd., pemegang saham mayoritas Perseroan.

Beliau pernah aktif di Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia dan pernah menjabat anggota dari Majelis Kode Etik organisasi ini selama dua periode berturut-turut. Hingga kini, beliau masih merupakan anggota dari Tim Pengkajian pada Asosiasi Emiten Indonesia (AEI).

Ibu Marlia Hayati Goestam memperoleh gelar sarjana di bidang Hukum dari Universitas Katolik Atma Jaya di Jakarta, Indonesia pada 1985.

Ms. Marlia Hayati Goestam was appointed as Director of Darya-Varia in February 2002. She started her career in 1986 briefly with PT Wina Mulia as Secretary to the Board of Directors. She then joined Pradja Group and serving in several positions before becoming Head of Legal Department at PT Pradja Pharin in 1994. In 1996 as PT Pradja Pharin was acquired by PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, she served as Corporate Secretary and then served as Director of Darya-Varia from February 2002 to June 2009. In June 2009, she joined Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. as Director. Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. is the majority shareholder of the Company.

She was active in Indonesia Pharmaceutical Industry Association and was a member of the Ethics Code Board of the Association for two consecutive periods. Until now, she is still a member of the Evaluation Team of the Indonesian Publicly-listed Companies Association (AEI).

Ms. Marlia Hayati Goestam obtained her Bachelor of Law from Atma Jaya Catholic University in Jakarta, Indonesia in 1985.

MARLIA HAYATI GOESTAMDirekturDirector



Bapak Romeo Laranjo Bato ditunjuk sebagai Direktur Perseroan pada 2011. Beliau memulai karir profesionalnya di SyCip, Gorres, Velayo & Co (SGV, anggota Ernst and Young). Pada periode 1991-2004, beliau mengembangkan karir di PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) dengan posisi terakhir sebagai Deputy Head of Controller serta Deputy Head of Investor Relations. Kemudian beliau pindah ke Nigeria selama 2005-2007, sebagai Chief Financial Officer di Dufil Group (afiliasi dari Indofood). Tahun 2008, beliau kembali ke Indonesia dan dipercaya sebagai Financial Advisor and Head of Corporate Finance di PT Pakuwon Jati Tbk. Pada 2009, beliau bergabung dengan Perseroan sebagai Operating Director – Finance sekaligus menjabat Corporate Secretary hingga Januari 2011.

Beliau meraih gelar Bachelor of Science dalam bidang Administrasi Bisnis jurusan Akuntansi dari Mindanao State University-Iligan Institute of Technology dengan predikat Cum Laude, serta meraih gelar Master of Management dari Asian Institute of Management di Manila. Beliau merupakan Akuntan Publik Bersertifikasi di Filipina.

Mr. Romeo Laranjo Bato was appointed as Director of Darya-Varia in 2011. He started his professional career at SyCip, Gorres, Velayo & Co. (SGV, a member of Ernst & Young). In the period 1991-2004, he developed a career in PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) with his last position as Deputy Head of Controller and Deputy Head of Investor Relations. He later moved to Nigeria during 2005-2007, as Chief Financial Officer in Dufil Group, Nigeria (an affiliate of Indofood). In 2008, Mr. Bato returned to Indonesia and became Financial Advisor and Head of Corporate Finance at PT Pakuwon Jati Tbk. In 2009, he joined the Company as Operating Director – Finance also as Corporate Secretary until January 2011.

Mr. Bato holds a Bachelor of Science in Business Administration major in Accounting from the Mindanao State University-Iligan Institute of Technology with honors Cum Laude and received his Master of Management from the Asian Institute of Management, Manila. He is a Certified Public Accountant in the Philippines.

ROMEO LARANJO BATODirekturDirector



Bapak Reynaldo Lansang Davadilla ditunjuk sebagai Direktur Perseroan pada Juni 2010. Beliau mengawali karirnya bersama Unilab dan mengembangkan karir dengan berbagai penugasan di perusahaan-perusahaan di bawah Grup Unilab dari sebagai Auditor untuk International Operations, Manajer Keuangan untuk Divisi Bisnis Kepemilikan dan ditunjuk sebagai Direktur Keuangan pada anak perusahaan Unilab di Thailand tahun 1997. Di tahun 2002 beliau ditugaskan kembali ke Filipina untuk mengepalai bagian Procurement dan Divisi Logistik sebelum ditunjuk sebagai Kepala Keuangan Univet Nutrition dan Animal Healthcare Company (UNAHCO) di 2005. Tahun 2009, beliau ditugaskan ke Indonesia dan bergabung dengan Perseroan sebagai Operating Director – Treasury Darya-Varia, lalu dipromosikan sebagai Direktur pada 2010.

Beliau memperoleh gelar sarjana dalam bidang Administrasi Bisnis dari University of the East, Manila tahun 1975 dan gelar Master dalam Management Development Program dari Asian Institute of Management pada 2003. Beliau lulus ujian CPA tahun 1977 dan memegang lisensi Akuntan Publik Bersertifikat di Filipina.

Mr. Reynaldo Lansang Davadilla was appointed as Director of Darya-Varia in June 2010. He started his career with Unilab and developed a career with various assignments in companies under the Unilab Group from Auditor for its International Operations, Finance Manager of Proprietary Business Division and was assigned as Finance Director of its Thailand Operations in 1997. In 2002, he was re-assigned back to the Philippines to head its Procurement and Logistic division before he was appointed as Finance Head of Univet Nutrition and Animal Healthcare Company (UNAHCO) in 2005. In 2009, he was assigned to Indonesia and joined Darya-Varia as Operating Director – Treasury, then appointed as Director in 2010.

Mr. Davadilla earned a Bachelor Degree in Business Administration from the University of the East, Manila in 1975 and a Master degree in Management Development Program of the Asian Institute of Management in 2003. He passed CPA board examinations in 1977 and is a Certified Public Accountant in the Philippines.

REYNALDO LANSANG DAVADILLADirekturDirector



Bapak Angelito Celso C. Racho, Jr. ditunjuk sebagai Direktur Perseroan pada Juni 2010. Beliau mengawali karir di United Laboratories, Inc. (Unilab) pada 1985 sebagai Cadet Engineer di Divisi Manufaktur. Beliau dipromosikan sebagai Manajer Produksi di 1991, dan pada 2005 beliau menjadi Vice President untuk suatu divisi dan ditugaskan ke divisi Internasional. Di tahun yang sama beliau ditugaskan ke Indonesia dan bergabung dengan Perseroan sebagai Operating Director - Technical yang membawahi tiga pabrik. Pada 2009 beliau dipercaya sebagai Direktur dan General Manager PT Medifarma Laboratories. Setahun kemudian, beliau diangkat sebagai Managing Director Medifarma sekaligus Direktur di Darya-Varia.

Beliau lulus dari University of the Philippines dengan gelar Bachelor of Science dalam Industrial Pharmacy, pada 1984. Di tahun yang sama, beliau juga lulus ujian Pharmacy Board Licensure. Selain itu, beliau juga menyelesaikan program Management Development di Asian Institute of Management dan Blended Learning Course-Health Leadership, yang diselenggarakan oleh Bank Dunia dan Asian Institute of Management.

Mr. Angelito Celso C. Racho, Jr. was appointed as Director of Darya-Varia in June 2010. He began his career at United Laboratories, Inc. (Unilab) in 1985 as Cadet Engineer with Manufacturing Division. He was promoted as a Production Manager in 1991 and in 2005 he became a division Vice President and was then transferred to the International division. In 2005 he was assigned to Indonesia and joined the Company as Operating Director - Technical in charge of three manufacturing plants. In 2009, he was appointed as a Director and General Manager of PT Medifarma Laboratories. The following year, he was appointed Managing Director at Medifarma as well as Director in Darya-Varia.

He graduated from University of the Philippines with a Bachelor of Science in Industrial Pharmacy in 1984 and in the same year he also passed the Pharmacy Board Licensure exam and completed the Management Development program at the Asian Institute of Management and Blended Learning Course-Health Leadership, organized by the World Bank and the Asian Institute of Management.

ANGELITO CELSO CORSAME RACHO, JR.DirekturDirector



Bapak Joseph Raymond A. Hilay ditunjuk sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2010. Beliau memulai karir di Grup Unilab tahun 1989 memegang berbagai posisi penting di Operasional Obat Resep, Institutional Business Management, Trade Marketing, Customer Business Solutions dan jaringan Regional sampai 2005. Pada 2006-2007, beliau ditugaskan ke Vietnam sebagai Distributor Relations dan Trade Marketing Head di United Pharma (Vietnam), Inc. Kemudian, pada 2008-2009, beliau dipindahkan ke Indonesia dan bergabung dengan Perseroan sebagai Distribution Head. Tahun 2010, beliau dipromosikan sebagai Marketing & Operating Director– Ethical and Trade.

Beliau memperoleh gelar Liberal Arts Economics dari San Beda College pada 1989 dan meraih gelar Master dalam bidang Research & Development Management dari University of the Philippines tahun 2000.

Mr. Joseph Raymond A. Hilay was appointed as Director of Darya-Varia in June 2010. He started his career in the Unilab Group in 1989 with various key positions in Ethical Operations, Institutional Business Management, Trade Marketing, Customer Business Solutions and Regional Chains until 2005. In 2006 to 2007, Mr. Hilay was assigned to Vietnam as the Distributor Relations and Trade Marketing Head at United Pharma (Vietnam), Inc. Then, in 2008 to 2009, he moved to Indonesia and joined the Company as Distribution Head. In 2010, he was promoted to Marketing & Operating Director - Ethical and Trade.

Mr. Hilay earned a Liberal Arts Degree in Economics of San Beda College in 1989 and earned a Master degree in Research & Development Management from the University of the Philippines in 2000.

JOSEPH RAYMOND ACUNA HILAYDirekturDirector



Ibu Yustina E. Setyowati menjabat sebagai Direktur Perseroan pada Mei 2012. Beliau memulai kariernya di tahun 1994 di bidang manajemen produk PT Schering AG, kemudian di tahun 2001 bergabung dengan PT Medifarma Laboratories, bagian dari Grup Unilab, di bagian Product Management. Beliau kemudian menduduki berbagai posisi manajerial di Grup Unilab, termasuk sebagai Head of Ethical Marketing & Sales Operations di United Pharma (Vietnam) Inc. (2001 – 2004), kemudian bergabung dengan Darya-Varia menduduki berbagai posisi dari Division Manager of Corporate Product Portfolio Planning and Ethical Sales & Marketing of Gastro Division (2007 – 2008), Ethical Marketing Director, Head of Corporate Product Portfolio Planning dan Health & Regulatory Affairs dan pada 2012 diangkat sebagai Director -Business Development dan Corporate Planning.

Beliau memperoleh gelar sarjana Teknik Industri bidang Agribisnis dari Universitas Gadjah Mada pada 1993 dan gelar Magister Manajemen dari Indonesian Institute for Management Development pada 2007.

Ms. Yustina E. Setyowati was appointed Director of Darya-Varia in May 2012. She began her career in 1994 in Product Management of PT Schering AG, moving in 2001 as Product Management of PT. Medifarma Laboratories, part of the Unilab Group. Later in the Unilab Group, she held a variety of management positions including Head of Ethical Marketing & Sales Operations of United Pharma (Vietnam) Inc. (2001 to 2004), then joined Darya-Varia holding various positions from Division Manager of Corporate Product Portfolio Planning and Ethical Sales & Marketing of Gastro Division (2007 to 2008), Ethical Marketing Director, Head of Corporate Product Portfolio Planning and Health & Regulatory Affairs and in 2012 appointed as Business Development and Corporate Planning Director.

Ms. Setyowati graduated with a Bachelor Degree in Agricultural Industrial Engineering from Gadjah Mada University in 1993 and with a Master degree in Management from the Indonesian Institute for Management Development in 2007.

Ibu Frida Oktaria Chalid diangkat sebagai Direktur Perseroan pada Mei 2012. Beliau menjabat sebagai Direktur Legal dan Corporate Communications sekaligus sebagai Corporate Secretary. Beliau memulai karirnya sebagai Senior Lawyer di Kantor Konsultan Hukum Hutabarat, Halim & Rekan pada 1996-2000. Kemudian menjadi Senior Associate di Kantor Konsultan Hukum Makes & Partners selama 2000-2001. Tahun 2001, beliau pindah ke PT Nestlé Indonesia sebagai Legal Manager kemudian menjadi Head of Legal hingga terakhir menjabat sebagai VP Industrial Relations & Outsourcing. Pada 2008, beliau melanjutkan karir di PT Hutchison Ports Indonesia sebagai Head of Legal and HR. Sejak 2011, beliau bergabung dengan Darya-Varia sebagai Operating Director - Legal and Corporate Communications sekaligus menjabat Corporate Secretary Perseroan. Beliau adalah anggota PERADI sejak tahun 2008 dan salah seorang pendiri Indonesian Corporate Counsel Association.

Beliau meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Trisakti dan Master of Law dari University of New South Wales, Australia.

Ms. Frida Oktaria Chalid was appointed as Director of the Company in May 2012 and serves as Legal and Corporate Communications Director as well as Corporate Secretary. She began her career as a Senior Lawyer with legal firm Hutabarat, Halim & Partners from 1996-2000, then as a Senior Associate in the legal firm Makes & Partners in 2000-2001. In 2001, she moved to PT Nestlé Indonesia as Legal Manager then became Head of Legal until served as VP of Industrial Relations & Outsourcing. In 2008, Ms. Chalid continued her career in PT Hutchison Ports Indonesia as the Head of Legal and HR. She joined Darya-Varia as Operating Director for Legal and Corporate Communications and as Corporate Secretary in 2011. Since 2008, she is member of PERADI and one of founders of Indonesian Corporate Counsel Association.

She holds a Bachelor of Law from Trisakti University and a Master of Law from the University of New South Wales, Australia.

YUSTINA ENDANG SETYOWATIDirekturDirector

FRIDA OKTARIA CHALIDDirekturDirector



Dari kiri ke kanan (From left to right):Alex E. Jimenez (Audit Committee Member), Sunarto Prawirosujanto (Vice President Commissioner/Independent Commissioner and Audit Committee Chairman) & Oscar E. Carag (Audit Committee Member)

KOMITE AUDITAudit Committee


Profil Bapak Sunarto dijelaskan lebih rinci di bagian Dewan Komisaris.

Bapak Alex E. Jimenez diangkat sebagai anggota Komite Audit pada 2009. Beliau memperoleh gelar BSC bidang Akuntansi dari Polytechnic University of the Philippines pada Mei 1979. Beliau kemudian mengikuti program Master Management di the Asian Institute of Management tahun 1996-1997 dan memperoleh gelar Bachelor of Laws dari University of the East tahun 2007.

Bapak Jimenez bekerja di Imperial, De Guzman, Abalos & Co sebagai Manajer Keuangan dan Administrasi tahun 1995-2002. Beliau kemudian menjadi partner di B. Barsabal & Co., CPAs tahun 2002-2005 dan melanjutkan karirnya sebagai partner di Senturias, Jimenez & Co., CPAs tahun 2005-2010. Sejak 2010 hingga saat ini, Bapak Jimenez menjabat sebagai Senior Partner di Senturias, Jimenez & Co., CPAs.

Mr. Alex E. Jimenez was appointed to the Audit Committee in 2009. He graduated from BSC – Accounting Polytechnic University of the Philippines in May 1979. He attended a Master Management program in the Asian Institute of Management in 1996-1997 and attended the University of the East in a Bachelor of Laws from 2005-2007.

Mr. Jimenez worked at Imperial, De Guzman, Abalos & Co as Finance and Administrative Manager from 1995 until 2002. He was a Partner in B. Barsabal & Co., CPAs from 2002 until 2005. He continued his career as Partner in Senturias, Jimenez & Co., CPAs from 2005 until 2010. Mr. Jimenez served as Senior Partner in Senturias, Jimenez & Co., CPAs from 2010 until now.

Mr. Sunarto profile is explained in details in Board of Commissioners information.

Mr. Oscar E. Carag was appointed to the Audit Committee on June 2010. Mr. Carag obtained his Bachelor of Science in Business Administration in Accounting from the University of the East, Manila, Philippines and is a Certified Public Accountant in the Philippines. Mr. Carag started his career in 1976 in SyCip, Gorres, Velayo & Co., Certified Public Accountants. In 1983 until 1997, he developed his career mostly in Pepsi Group with assignments in Philippines, United Arab Emirates and Indonesia, his last position in Pepsi Group as Chief Finance Officer. In 1992 to 1994, he joined RBK Holdings Inc., Sports RBK Philippines. In 1997 until 2001, he joined First Pacific Management Services Ltd., Hong Kong and assigned as Finance Director of PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. After Darya-Varia was acquired by Unilab Group, he remained as Finance Director until 2009. Then, he is currently a Managing Director of Oscar E. Carag Management.

Bapak Oscar E. Carag diangkat sebagai anggota Komite Audit pada Juni 2010. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science in Business Administration bidang Akuntansi dari University of the East, Manila, Filipina dan merupakan Akuntan Publik bersertifikat di Filipina. Beliau mengawali karirnya pada tahun 1976 di Kantor Akuntan Publik SyCip, Gorres, Velayo & Co. Tahun 1983 hingga 1997, beliau mengembangkan karirnya sebagian besar di Grup Pepsi dengan penugasan di Filipina, Uni Emirates Arab dan Indonesia, hingga terakhir menempati posisi Chief Finance Officer. Tahun 1992 hingga 1994, beliau sempat bergabung dengan RBK Holdings Inc., Sports RBK di Filipina. Tahun 1997 hingga 2001, beliau bergabung dengan First Pacific Management Services Ltd, Hong Kong dan ditugaskan sebagai Finance Director PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. Setelah Darya-Varia diambil alih oleh Grup Unilab, beliau tetap menjabat sebagai Finance Director hingga 2009. Kemudian sejak 2009 hingga sekarang beliau menjabat sebagai Managing Director Oscar E. Carag Management.

SUNARTO PRAWIROSUJANTOKetua Komite AuditAudit Committee Chairman

OSCAR E. CARAGAnggota Komite AuditAudit Committee Member

ALEX E. JIMENEZAnggota Komite AuditAudit Committee Member



STRUKTUR PEMEGANG SAHAMShareholding Structure

92.66%

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk

7.34%Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. Public

100%PT Pradja Pharin


STRUKTUR ORGANISASIOrganization Structure

PRESIDENT DIRECTOR

VICE PRESIDENT DIRECTOR

INTERNAL AUDIT

RX GROUP & FIELD OPERATION

CONSUMER HEALTH DISTRIBUTION TECHNICAL

GROUPCORPORATE ENABLERS

FINANCE & ACCOUNTING

TREASURY

BUSINESS DEVELOPMENT & CORPORATE

PLANNING

LEGAL & CORP COMMUNICATIONS

HUMAN RESOURCES AND ORGANIZATION DEVELOPMENT

INFORMATION AND COMMUNICATION

SERVICES

MATERIALS MANAGEMENT



DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners

Jakarta, 8 April 2013

DIREKSI Board of Directors

We, the undersigned, declared that all information in this Annual Report of PT Darya-Varia Laboratoria Tbk year 2012 has been disclosed in a complete manner and are fully responsible for the accuracy of the content of this annual report.

This is our declaration, which has been made truthfully.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Darya-Varia Laboratoria Tbk tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Manuel Paras EngwaKomisaris

Commissioner

Laksamana Madya (Purn.) Soedibyo RahardjoKomisaris Independen

Independent Commissioner

Sonny KalonaKomisaris Independen

Independent Commissioner

Mariano John L. Tan, Jr.Komisaris

Commissioner

Clinton Andrew Campos HessKomisaris

Commissioner

Jocelyn Campos HessPresiden Komisaris

President Commissioner

Sunarto PrawirosujantoWakil Presiden Komisaris & Komisaris Independen

Vice President Commissioner & Independent Commissioner

Charles Robert B. DavisWakil Presiden DirekturVice President Director

Eric Albert GotuacoPresiden DirekturPresident Director

Benjamin Wang YapDirekturDirector

Carlos Olivares NavaDirekturDirector

Romeo Laranjo BatoDirekturDirector

Marlia Hayati GoestamDirekturDirector

Yustina Endang SetyowatiDirekturDirector

Frida Oktaria ChalidDirekturDirector

Reynaldo Lansang DavadillaDirekturDirector

Joseph Raymond A. HilayDirekturDirector

Angelito Celso C. Racho, Jr.DirekturDirector

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN PERIODE 2012 PT DARYA-VARIA LABORATORIA TBKStatement by Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors Regarding Responsibility for the 2012 Annual Report of PT Darya-Varia Laboratoria Tbk


INFORMASI PERSEROAN LAINNYAOther Corporate Information

PerseroanThe Company

PT Darya-Varia Laboratoria TbkBidang Usaha: Industri FarmasiBerkedudukan di Jakarta, Indonesia

PT Darya-Varia Laboratoria TbkLine of Business: Pharmaceutical IndustryDomiciled in Jakarta, Indonesia

PendirianFounded

5 February 1976

Kantor PusatHead Office

Talavera Office Park, 8th-10th FloorJl. Letjen T. B. Simatupang Kav. 22-26 Jakarta 12430, IndonesiaTel : +62(0)21 759 24500Fax : +62(0)21 759 24501E-mail : [email protected] : www.darya-varia.com

Bank UtamaMajor Bank

HSBCBCA

PabrikFactories

PT Darya-Varia Laboratoria TbkJl. Mercedes Benz No. 105Desa Cicadas, Gunung Putri, CiteureupBogor 16964, IndonesiaTel : +62(0)21 867 0448 +62(0)21 867 1038Fax : +62(0)21 867 2758

PT Pradja Pharin (Prafa)Karang Asem, CitereupBogor 16810, IndonesiaTel : +62(0)21 875 8539 +62(0)21 875 8540 +62(0)21 875 1066Fax : +62(0)21 875 4094

Distributor UtamaMain Distributor

PT Anugerah Pharmindo LestariJl. Pulolentut Kav. II / E-4Kawasan Industri Pulo GadungJakarta 13011, IndonesiaTel : +62(0)21 460 8820Fax : +62(0)21 460 9342E-mail : [email protected]

Biro Administrasi EfekShare Registrar

PT Sharestar IndonesiaGedung Citra Graha, 2nd FloorJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36Jakarta 12950, IndonesiaTel : +62(0)21 527 7966Fax : +62(0)21 527 7967

Pencatatan SahamStock Listing

Saham biasa atas nama yang dikeluarkan Perseroan, tercatat pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham DVLA

The Company’s ordinary shares are listed at the Indonesia Stock Exchange, stock code DVLA

Hubungi KamiContact Us

Frida O. ChalidCorporate Secretary

Talavera Office Park, 8th-10th FloorJl. Letjen T.B. Simatupang Kav . 22-26 Jakarta 12430, IndonesiaTel : +62(0)21 759 24500Fax : +62(0)21 759 24501E-mail : [email protected] : www.darya-varia.com

Auditor IndependenIndependent Auditor

Purwantono, Suherman & Surja(Ernst & Young Global)Indonesia Stock Exchange BuildingTower 2, 7th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190, Indonesia



Entitas Anak/Subsidiary

PT Pradja Pharin (Prafa)Talavera Office Park, 8th-10th FloorJl. Letjen T.B. Simatupang Kav. 22-26Jakarta 12430, IndonesiaTel : (021) 759 245 00Fax : (021) 759 245 01

Distributor/Distributor

APL Pusat JakartaGedung Graha Atrium Lantai 12Jl. Senen Raya No. 135Jakarta 10410, IndonesiaTel : (021) 345 6008Fax : (021) 345 6088, 345 6169

Kantor Cabang Distributor/ Distributor Branch Offices

1. JAKARTA Jl. Pulolentut Kav. II E/4 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta 13920 Tel : (021) 460 8820, 460 9343, 460 3975 (Hunting) Fax : (021) 460 8850, 461 9929 2. BANDUNG Jl. Terusan Holis RT 01/RW 10 Kelurahan Margahayu Utara Kec. Babakan Ciparay, Bandung 40224 Tel : (022) 8544 0004–09 (Hunting) Fax : (022) 8544 0010–11 3. SEMARANG Jl. Candi Raya Barat Blok 9 No. 2 Kawasan Industri Candi Ngaliyan Semarang 50146 Tel : (024) 761 6850–54 Fax : (024) 761 6855, 762 5264 4. SURABAYA Jl. Berbek Industri I No. 1 Gudang A-C Waru, Sidoarjo 61256 Tel : (031) 843 9839 (Hunting) Fax : (031) 843 9908

5. MEDAN Jl. Pertahanan No. 108 Kec. Patumbak, Kab. Deli Serdang, Medan Tel : (061) 788 1189, 788 1267, 7881268 Fax : (061) 7881946 (Kantor) Fax : (061) 7881947 (Gudang) 6. PALEMBANG Jl. Tembusan Patal Pusri No. 117 RT 01 Palembang 30114 Tel : (0711) 719 139-41 Fax : (0711) 719 014–15 7. MAKASSAR Jl. Kima 10/T-1A Kawasan Industri Makassar (KIMA) Makassar 90241 Tel : (0411) 516 100, 516 068, 516 136, 516 082, 516 086 Fax : (0411) 513 525

8. BANJARMASIN Jl. Jend. Ahmad Yani Km 10,2 RT 02 Ds. Sungai Lakum, Kec. Kertak Hanyar Kab. Banjar, Kalimantan Selatan 70654 Tel : (0511) 422 1117, 422 1202, 422 1203 Fax : (0511) 422 1117

9. DENPASAR Jl. Cargo Permai No. 88 XXX Denpasar, Bali 80116 Tel : (0361) 414 422, 414 433, 414 455 Fax : (0361) 414 151

10. BANDAR LAMPUNG Jl. Tembesu No. 8 A/28 Campang Raya, Tanjung Karang Timur Bandar Lampung 35122 Tel : (0721) 740 7401, 769 9053, 769 9054 Fax : (0721) 769 9051

11. SAMARINDA Jl. Teuku Umar Blok H No. 8–9 Komp. Pergudangan, Samarinda 75126 Tel : (0541) 272 100, 273 100, 274 718 Fax : (0541) 274 100, 274 715

12. PADANG Jl. By Pass Baru KM 10, Gunung Sarik Kec. Kuranji Padang 25158 Tel : (0751) 495 804, 495 805 Fax : (0751) 274 100 13. PONTIANAK Jl. Arteri Supadio No. 55 KM 13.5 Pontianak 78391 Tel : (0561) 721 825, 722 377, 722 877 Fax : (0561) 722 858 14. BANDA ACEH Jl. Ir. Moh. Taher No. 15 Lueng Bata, Banda Aceh 23247 Tel : (0651) 637 727 Fax : (0651) 637 727

15. PEKANBARU Komplek Pergudangan Angkasa I Blok E9–E10 Jl. SM. Amin RT 003 RW 008 Kel. Simpang Baru, Kec. Tampan Pekanbaru 28293 Tel : (0761) 787 5891, 787 5892 Fax : (0761) 787 5893, 787 5894

16. SOLO Jl. Brigif 6 No. KC-9 RT 01 RW 01 Palur, Mojolaban Sukoharjo Solo, Jawa Tengah Tel : (0271) 827 616 Fax : (0271) 825 100

17. MALANG Jl. Taman Tenaga Kav. 6, Malang 65125 Tel : (0341) 417 350, 417 345, 417 375 Fax : (0341) 417 357

18. MANADO Jl. Pingkan Matindas No. 57A Komp. Pabrik Multifood Manado 95127 Tel : (0431) 853 140, 850 885, 851 849 877 808, 850 459 Fax : (0431) 850 884

19. JAYAPURA Jl. Kelapa Dua Entrop No. 21–22 Kel. Ardipura, Distrik Jayapura 99224 Tel : (0967) 551 000, 550 963, 550 921 Fax : (0967) 550 707

20. KUPANG Jl. Samratulangi V, RT 019 RW 07 Kel. Oesapa Barat, Kec. Kelapa Lima Kupang Tel : (0380) 808 4016, 826 514 Fax : (0380) 826 514

21. CIREBON Jl. Katiyasa No. 7A Kav. 5 Dukuh Semar, Cirebon 45111 Tel : (0231) 480 231, 480 232, 480 228 Fax : (0231) 487 337

22. JAMBI Jl. H. Adam Malik No. 57, 104–105 Kel. Handil Jaya, Kec. Jelutung, Jambi 36137 Tel : (0741) 41 197 (Hunting) Fax : (0741) 40 867

23. TANGERANG Jl. Raya Serpong, Gg. Ki Dami No. 1 Priyang RT 15 RW 05 Pondok Jagung, Serpong, Tangerang 15326 Tel : (021) 5315 2230 ( Hunting ) Fax : (021) 5315 2238, 537 2917

24. BOGOR Jl. K. H. Abdullah Bin Nuh, RT 004 RW 007 Kel. Sindang Barang, Kec. Bogor Barat Bogor 16117 Tel : (0251) 862 6263, 862 6171/91 Fax : (0251) 862 6050

25. YOGYAKARTA Jl. Wates KM 5.5, Bodeh, Ambarketawang Gamping Sleman, DI Yogyakarta 55294 Tel : (0274) 649 9770 Fax : (0274) 649 9771

26. BATAM Kompleks Ruko Taman Niaga Sukajadi Blok H1 No. 6 & Blok I 1 No. 1, Sukajadi Batam 29400 Tel : (0778) 737 2214 Fax : (0778) 737 2215

27. JEMBER Jl. Letjen Sutoyo No. 138 Kel. Kranjingan, Kec. Sumbersari Kab. Jember, Jawa Timur Tel : (0331) 338 295, 332 388 Fax : (0331) 338 296

28. PALU Jl. Poe Bongo No. 65, Palu 94224 Tel : (0451) 425 457, 456 067 Fax : (0451) 456 061

Surabaya Distribution Centre Jl. Berbek Industri I No. 1 Gudang A-C Sidoarjo 61256 Tel : (031) 848 2335, 848 2336, 848 2337 Fax : (031) 843 2024 (Gudang B) (031) 843 7101 (Gudang C)

Jakarta Distribution Centre Jl. Boulevard BGR No.1, Kelapa Gading Jakarta 14240 Tel : (021) 451 6066, 451 6075-76 Fax : (021) 451 6065 National Distribution Centre Jl. Pulolentut Kav. II E/4 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta 13920 Tel : (021) 460 8820 (Hunting) Fax : (021) 461 8110, 460 9018

Informasi Perseroan LainnyaOther Corporate Information

Annual Report2012Laporan Tahunan

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk

Head Office:

Talavera Office Park, 8th-10th floorJl. Letjen T. B. Simatupang Kav. 22-26Jakarta 12430 IndonesiaTel : +62(0)21 7592 4500Fax : +62(0)21 7592 4501E-mail : [email protected] : www.darya-varia.com