· pdf filetrust trust establishing establishing towards excellence towards excellence laporan...
TRANSCRIPT
TRUST
TR
US
T
ESTABLISHING
ES
TA
BL
ISH
ING
TOWARDS EXCELLENCE
TO
WA
RD
S E
XC
EL
LE
NC
ELA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
PT Indofarma (Persero) Tbk
Kantor Pusat dan Pabrik
Head Ofice and Factory
Jl. Indofarma No.1
Cikarang Barat - Bekasi 17530
+62 21 8832 3971 / 75
+62 21 8832 3972 / 73
www.indofarma.co.id
Telepon :
Faksimili :
E-mail :
LAPORAN TAHUNANANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNANANNUAL REPORT
Indofarma_AR cover rev001.indd 1 27/03/2013 16:43:21
PENGANTAR TEMAFOREWORD
ESTABLISHING
TOWARDS EXCELLENCE
MEMBANGUN KEPERCAYAAN MENUJU KEUNGGULAN
TRUST
Indofarma_AR cover rev001.indd 2 27/03/2013 16:44:38
3
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
PE
NJE
LA
SA
N T
EM
A | f
or
ew
or
d
Peningkatan signiikan di sepanjang tahun 2012 menjadi bukti tak terbantahkan yang berhasil dipersembahkan
Indofarma untuk menegaskan eksistensi sebagai Perusahaan terpercaya di mata seluruh pemangku kepentingan.
Pencapaian ini tidak lepas dari kapabilitas yang telah terbangun selama lebih dari 90 tahun sebagai organisasi
terkemuka dalam industri farmasi nasional. Sejarah panjang Indofarma menjadi fondasi fundamental Perusahaan
dalam mencapai peningkatan produktivitas yang diimbangi dengan pencatatan kenaikan laba bersih di tahun berjalan.
Kinerja membanggakan yang telah tercapai akan terus ditingkatkan dalam rangka membangun kesuksesan di
tahun-tahun yang akan datang demi merealisasikan visi besar Perusahaan untuk turut serta berperan aktif dalam
memberikan solusi yang meningkatkan kualitas hidup manusia.
The signiicant improvement along the year of 2012 becoming the undeniable evidence that manages to be
represented by Indofarma in conirming its existence as trusted Company for all stakeholders. This achievement
cannot be separated from the capability that has been built for more than 90 years as a leading organization in the
national pharmaceutical industry. The long history of Indofarma then becomes the fundamental base for Company in
increasing its productivity that accompanied by the higher net income in the current year. The positive performance
that has been achieved will continue to be enhanced in years to come in order to formulate the future success in
realizing the Company’s great vision into reality in participating actively to deliver solutions that enhance the quality of
human life.
4
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS
Manajemen Risiko / risk Management 145
Implementasi GCG / GCG Implementation
Penilaian GCG / Assessment of GCG
Komite GCG dan Pemantauan Risiko / GCG and risk Monitoring Committee
Auditor Eksternal / external Auditor
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Struktur GCG / Structure of GCG
Audit Internal dan Pengendalian Internal / Internal Audit dan Internal Control
Direksi / Board of directors
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi / Performance Assessment of the Board of
Commissioners and directors
Komite Audit / Audit Committee
Rapat Umum Pemegang Saham / General Meeting of Shareholders
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi / remuneration Policy of the Board of
Commissioners and directors
TATA KELOLA PERUSAHAAN / Good CorPorATe GovernAnCe 90
92
98
137
102
126
128
96
134
144
99
112
127
Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary
Keterbukaan Informasi / Information disclosure
Perkara Hukum / Legal disputes
149
153
153
Ikhtisar Keuangan / financial Highlights
Ikhtisar Saham / Share Highlights
Peristiwa Penting 2012 / Signiicant events 2012
Laporan Direksi / Board of directors report
Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners report
KINERJA 2012 / 2012 PerforMAnCe 06
08
16
20
12
14
Tinjauan Ekonomi Makro / Macro economic overview
Tinjauan Industri / Industry overview
Tinjauan Kinerja Operasional / operational Performance review
Pemasaran / Marketing
Tinjauan Kinerja Keuangan / financial Performance review
Prospek Usaha / Business Prospect
DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN / MAnAGeMenT dISCuSSIon And AnALySIS
SUMBER DAYA MANUSIA / HuMAn reSourCeS 42
48
50
58
51
68
8688
Visi, Misi dan Nilai Dasar / vision, Mission and Core values
Jejak Langkah / Milestones
Komposisi Pemegang Saham/ Shareholder Composition
Sejarah Perusahaan / Corporate History
Anak perusahaan / Subsidiary
Struktur Organisasi / organization Structure
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal / Professional and Supporting Institutions
PROFIL PERUSAHAAN / CoMPAny ProfILe 26
28
30
36
39
32
38
41
DA
FTA
R IS
I | TA
BLE
OF C
ON
TE
NT
S
5
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DA
FTA
R IS
I | TA
BLE
OF C
ON
TE
NT
S
PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN TAHUNAN 2012 / reSPonSIBILITy STATeMenT of 2012 AnnuAL rePorT
MENUJU KEBERLANJUTAN / TowArd SuSTAInABILITy
INFORMASI PERUSAHAAN / CoMPAny CredenTIALS
REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. X.K.6 / referenCe of BAPePAM-LK reGuLATIon no. X.K.6
191
193
164
178
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku / Code of Conduct
Pedoman LHKPN / LHKPn Guidelines
Sistem Whistleblowing / whistleblowing System
Program Kepemilikan Saham / Share ownership Program
Benturan Kepentingan / Conlict of Interests
Pedoman Gratiikasi / Gratiication Guidelines
155
158
163
154
157
160
Komitmen terhadap Pemangku Kepentingan / Commitment to Stakeholders
Proil Direksi / Board of directors Proile
Komitmen pada Keberlanjutan / Commitment to Sustainability
Landasan Keberlanjutan / The foundation of Sustainability
Proil Dewan Komisaris / Board of Commissioners Proile
Alamat Kantor Cabang / Address of Branch ofices
168
184
166
180
188
169
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN / ConSoLIdATed fInAnCIAL STATeMenTS
205
KIN
ER
JA2012
2012 P
er
fo
rM
An
Ce
6
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2012 KINERJA 2012 | 2012 PerforMAnCe
2415%
11%
Pertumbuhan Laba Bersih / net Proit Growth
Pertumbuhan Penjualan Produk Sendiri /
Company Product Sales Growth
Perbandingan Harga dan Pendapatan Saham
Price earning ratio
IKHTISAR KINERJAPERFORMANCE HIGHLIGHT
7
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
8
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS
Laporan Laba Rugi KomprehensifStatements of Comprehensive Income
Penjualan Bersih
Beban Pokok Penjualan
Laba Kotor
Laba Usaha
Beban Keuangan
Beban Pajak
Laba Bersih
Laba Bersih Komprehensif
Jumlah Saham Beredar (dalam juta lembar)
Laba Usaha per Saham (dalam Rupiah)
Laba Bersih per Saham Dasar (dalam Rupiah)
Jumlah Laba yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Jumlah Laba yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali
Jumlah Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk
Jumlah Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali
2011
1.203.467
807.283
396.184
76.479
21.277
(18.283)
36.919
36.969
3.099
24,68
11,91
36.919
0,067
36.969
0,068
2010
1.047.918
729.454
318.464
56.448
24.806
7.862
12.547
12.547
3.099
18,21
4,05
12.546
0,022
12.546
0,022
2009
1.125.055
820.420
304.636
45.909
35.342
10.540
2.126
2.126
3.099
14,81
0,69
2.126
0,096
2.126
0,096
2008
1.478.585
1.145.182
333.403
63.019
30.270
4.834
5.032
5.032
3.099
20,33
1,62
5.032
0,057
5.032
0,057
1.156.050
788.155
367.895
83.309
21.577
(19.347)
42.385
42.385
3.099
26,88
13,68
42.385
0,158
42.385
0,158
2012
net Sales
Cost of Goods Sold
Gross Proit
operating Proit
finance expenses
Tax expenses
net Income
Comprehensive net Income
Total outstanding Shares
(in million shares)
operating Proit per Share (in rupiah)
earnings per Share
(in rupiah)
Total Proit Attributable to
owners of the Parent
Total Proit Attributable to
non-controlling Interest
Total Comprehensive Income Attributable to owners
of the Parent
Total Comprehensive Income Attributable to
non-controlling Interest
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain / in million rupiah, unless stated otherwise
9
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
706.558
408.343
1.114.901
459.403
46.304
505.708
609.193
2011
582.999
150.959
733.958
375.569
47.120
422.690
311.268
2010
583.441
144.594
728.035
376.912
52.400
429.313
298.721
2009
843.316
120.830
964.144
632.908
36.640
667.548
296.595
2008Laporan Posisi KeuanganBalance Sheet
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Jumlah Aset
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
Jumlah Ekuitas
Current Assets
non Current Assets
Total Assets
Current Liabilities
Long Term Liabilities
Total Liabilities
Total equity
2012
777.629
410.989
1.118.618
369.863
168.653
538.516
650.102
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain / in million rupiah, unless stated otherwise
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain / in million Rupiah, unless stated otherwise
296
407.775
2012
975
247.155
2011
926
207.430
2010
921
206.529
2009
921
210.408
2008Data Keuangan Lainnyaother financial Information
Investasi pada Entitas Lain
Modal Kerja Bersih
Investment on other entities
net working Capital
210,25%
52,70%
2012
153,79%
29,04%
2011
155,23%
32,20%
2010
154,21%
29,42%
2009
133,24%
41,60%
2008Rasio LikuiditasLiquidity ratio
Rasio Lancar
Rasio Kas
Current ratio
Cash ratio
82,84%
48,14%
2012
83,01%
45,35%
2011
135,80%
57,59%
2010
143,72%
58,97%
2009
225,07%
69,24%
2008Rasio SolvabilitasSolvability ratio
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
Rasio Liabilitas terhadap Aset
debt to equity ratio
debt to Total Assets ratio
4,88
0,97
2012
4,17
1,08
2011
4,58
1,43
2010
5,78
1,55
2009
5,47
1,53
2008Rasio AktivitasActivity ratio
Tingkat Perputaran Persediaan (X)
Tingkat Perputaran Aset (X)
Inventory Turnover
Total Asset Turnover
3,78%
6,52%
7,20%
3,66%
2012
3,31%
6,06%
6,35%
3,06%
2011
1,71%
4,03%
5,38%
1,19%
2010
0,29%
0,71%
4,08%
0,18%
2009
0,52%
1,70%
4,26%
0,34%
2008Rasio ProitabilitasProitability ratio
Tingkat Pengembalian Aset
Tingkat Pengembalian Ekuitas
Marjin Laba Usaha
Marjin Laba Bersih
return on Assets
return on equity
operating Proit Margin
net Proit Margin
10
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS
2012
2011
2010
2009
2008
PENJUALAN BERSIHnet Sales
1.478.585
1.125.055
1.047.918
1.203.467
1.156.050
2012
2011
2010
2009
2008
JUMLAH ASETTotal Assets
964.144
728.035
733.958
1.114.902
1.118.618
2012
2011
2010
2009
2008
PENGEMBALIAN ASETreturn on Assets
0,52%
0,29%
1,71%
3,31%
3,78%
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah
11
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
2012
2011
2010
2009
2008
LABA BERSIHnet Income
5.032
2.126
12.547
36.919
42.385
2012
2011
2010
2009
2008
JUMLAH EKUITASTotal equities
296.595
298.721
311.268
609.193
650.102
2012
2011
2010
2009
2008
PENGEMBALIAN EKUITASreturn on equity
1,70%
0,71%
4,03%
6,06%
6,51%
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah
12
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
KInerjA SAHAM InAf 2012Share Highlights 2012
GrAfIK PerGerAKAn SAHAM dAn voLuMe PerdAGAnGAnShare Price Movement and volume
Volume Saham / Share volume
Harga Saham / Share Price11 D
esem
ber
decem
ber 1
2
12 Jan
uari
janu
ary 12
12 F
ebru
ari
febr
uary
12
12 M
aret
Mar
ch 1
2
12 A
pril
April 1
2
12 M
ay
May
12
12 Jun
i
june
12
12 Juli
july
12
12 A
gustus
Augus
t 12
12 S
epte
mbe
r
Septe
mbe
r 12
12 O
ktob
er
oct
ober
12
12 n
ovem
ber
nove
mbe
r 12
IKHTISAR SAHAMSHARE HIGHLIGHTS
161
215
186
190
230
195
197
215
210
215
200
255
205
225
205
260
250
205
225
250
225
235
280
340
158
183
173
187
196
177
193
192
200
200
197
240
205
188
190
220
196
196
215
205
215
200
265
330
88.510
22.644
18.152
50.806
15.930
5.494
8.612
11.299
4.740
10.534
64.856
32.729
Januari / january
Februari / february
Maret / March
April / April
Mei / May
Juni / june
Juli / july
Agustus / August
September / September
Oktober / october
November / november
Desember / december
PembukaanOpening
TertinggiHighest
Terendah Lowest
PenutupanClosing
Volume Transaksi (per Lot)Trading Volume (per Lot)
Bulan Month
13
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
KInerjA SAHAM Per TrIwuLAnShare Performance per Quarter
KronoLoGI PenCATATAn SAHAMShare Listing Chronology
158
177
192
197
225
260
250
340
190
196
215
330
2.765.339
1.476.119
4.719.765
6.972.965
589.000.000
607.000.000
666.000.000
1.023.000.000
Triwulan 1 / Quarter 1
Triwulan 2 / Quarter 1
Triwulan 3 / Quarter 1
Triwulan 4 / Quarter 1
TerendahLowest
TertinggiHighest
PenutupanClosing
Volume Transaksi (per Lot)Trading Volume (per Lot)
Kapitalisasi PasarMarket Capitalization
2012
70
77
69
67
82
99
96
79
92
74
163
121.274
1.692.338
1.951.947
6.460.927
245.000.000
285.000.000
229.000.000
505.000.000
2011
17 April 2001April 17th, 2001
17 April 2001April 17th, 2001
26 Agustus 2002August 26th, 2002
596.875.001
2.499.999.999
2.392.500
596.875.001
3.096.875.000
3.099.267.500
Pra Penawaran Umum Saham Perdana / Pre Initial Public offering
Penawaran Umum Saham Perdana / Initial Public offering
Konversi Saham / Stock Conversion
Tanggal PencatatanListing Date
Penambahan SahamStock Addition
Akumulasi SahamStock Accumulated
2012
Triwulan 1 / Quarter 1
Triwulan 2 / Quarter 1
Triwulan 3 / Quarter 1
Triwulan 4 / Quarter 1 71
14
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
PERISTIWA PENTING 2012SIGNIFICANT EVENTS 2012
MARETMARCH
• Penobatan Shahnaz Haque sebagai brand
ambassador OGB Indofarma
• Peluncuran Generic Goes To Campus, selama
tahun 2012 sudah diselenggarakan di 3 kota
(Denpasar, Bandung, dan Padang)
• Holding the General Meeting Shareholder for
subsidiary, PT IGM
• Holding Analyst Meeting on April 25
• establishing cooperation with KAMAS IdAI for the
marketing of branded drugs
APRILAPRIL
• Menyelenggarakan Analyst Meeting pada 25 April
• Penyelenggaraan RUPS untuk anak perusahaan,
PT IGM
• Menjalin kerja sama dengan KAMAS IDAI untuk
pemasaran obat branded
• Resertiikasi ISO 9001:2008 pada tanggal 17
Maret
• The appointment of Shahnaz Haque as the brand
ambassador of Indofarma oGB
• The launching of Generic Goes To Campus, during
2012 it has been conducted in 3 cities (denpasar,
Bandung, and Padang)
• recertiication of ISo 9001:2008 on
March 17
MEIMAY
• Menyelenggarakan RUPS Tahunan pada 15 Mei
• Menyelenggarakan Public Expose PT Indofarma
(Persero) Tbk pada 15 Mei
• Peluncuran produk Metformin 500 mg tablet
• Peluncuran produk Bonepatit 800 mg kaplet salut
selaput
• Peluncuran produk Biovision Kids Sirup
• organizing the Annual General Meeting on May 15
• organizing Public expose of PT Indofarma (Persero)
Tbk on May 15
• The launching of Metformin 500 mg tablets
• The launching of Bonepatit 800 mg coated caplets
• The launching of Biovision Kids Sirup
FEBRUARIFEBRUARY
15
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
• Sebagai tahap lanjutan dari tuntutan peningkatan
mutu produk, pada akhir tahun 2012 Indofarma
telah mendapatkan sertiikat current Good
Manufacturing Practices (c-GMP) tanggal 14
Desember 2012
• Penerbitan surat utang jangka menengah (MTN)
pada 20 Desember
• Peluncuran produk Citicoline 500 mg tablet salut
selaput
AGUSTUSAUGUST
JULIJULY
DESEMBERDECEMBER
OKTOBEROCTOBER
NOVEMBERNOVEMBER
• Peluncuran produk Indo Obat Diare
• Penyelenggaraan kegiatan “Eyerobics for your
healthy eyes” dan pemecahan rekor MURI untuk
kategori Senam Mata dan Pemeriksaan Mata
dengan Peserta Terbanyak pada 8 Juli
• Penyelenggaraan supplier gathering dengan tema
“Membangun Indofarma bisnis sinergi melalui
kemitraan dengan supplier yang handal” pada 9
Juli
• Perayaan hari jadi Perseroan dengan
penyelenggaraan kegiatan bakti sosial, sunatan
masal, dan family gathering tanggal 15 Juli
• Pembentukan forum bisnis Indonesia – Khazakstan
• Peluncuran produk Acetylcystein 200 mg kapsul
• Menyelenggarakan gathering dengan outlet
rekanan
• Pelaksanaan audit BPOM untuk resertiikasi CPOB
• Peluncuran produk Muvi Mut
• Peluncuran produk Lactodia
• The launching of Indo obat diare
• organizing “eyerobics for your healthy eyes”
and MurI record-breaking for the category of
eye exercise and eye examination with Most
Participants on july 8
• organizing supplier gathering with theme “Building
the business synergy of Indofarma through
partnership with excellent supplier” on july 9
• The celebration of Company anniversary by
organizing social activites, mass circumcision, and
family gathering on july 15
• The establishment of Indonesia – Khazakstan
business forum
• The launching of Acetylcystein 200 mg capsules
• As the advanced stages of the increasing demands
of quality products, at the end of 2012 Indofarma
has acquired the certiication of current Good
Manufacturing Practices (c-GMP) dated december
14, 2012
• The issuance of medium term note (MTn) on
december 20
• The launching of Citicoline 500 mg coated tablets
• organizing gathering with associate outlet
• Implementation of BPoM audit for CPoB
recertiication
• The launching of Muvi Mut
• The launching of Lactodia
16
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
SUPRIYANTORO
Komisaris Utama
President Commissioner
LAPORAN DEWAN KOMISARISREPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS
17
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
Pemegang saham yang terhormat,
Di tahun 2012 perekonomian Indonesia mencatat
pertumbuhan yang cukup baik dengan mencapai
kisaran 6,3%. Meskipun sedikit di bawah target APBN
2012 sebesar 6,5%, pencapaian ini merupakan prestasi
yang disyukuri di tengah kondisi perekonomian global
yang mengalami perlambatan. Kinerja pertumbuhan
perekonomian yang stabil secara langsung mendukung
pertumbuhan pasar farmasi nasional hingga meningkat
14% dan mencapai kisaran Rp47,9 triliun. Kinerja
ekonomi makro dan industri farmasi yang cenderung
bertumbuh memberikan landasan yang kuat bagi kinerja
Indofarma di tahun 2012.
KINERJA 2012
Didukung oleh kondisi pertumbuhan perekonomian
yang positif, Indofarma berhasil meraih pencapaian
yang menggembirakan. Pencapaian ini dibuktikan
dengan membukukan laba sebesar Rp42,4 miliar atau
meningkat sebesar 15% jika dibandingkan dengan
pencapaian pada tahun sebelumnya. Dari sisi penjualan
Indofarma berhasil membukukan pencapaian sebesar
Rp1,16 triliun, angka yang tidak jauh berbeda dengan
pencapaian di tahun sebelumnya yakni Rp1,2 triliun.
Sedangkan pencapaian Indofarma dari sisi eisiensi
ditunjukkan melalui penurunan beban distribusi dan
promosi.
Selama tahun 2012 pergerakan saham perusahaan
juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik. Hal
ini dibuktikan melalui kinerja saham yang mengalami
kenaikan harga saham sebesar 105% sesuai dengan
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Untuk ke
depannya, diharapkan kinerja keuangan dan saham
perusahaan dapat terus meningkat dan berkelanjutan.
Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi di tahun
2012 sangat memuaskan. Keberhasilan ini sehubungan
dengan upaya strategis Direksi dalam mendorong
peningkatan penjualan produk unggulan obat generik
sebesar 11% meskipun dihadapi dengan tantangan dan
persaingan yang ketat. Dewan Komisaris memandang
bahwa strategi pertumbuhan dan produktivitas
yang telah disusun oleh Direksi cukup berhasil. Hal
ini tidak hanya terbukti dari keberhasilan Indofarma
untuk meningkatkan penjualan produk unggulan dan
dear Shareholders,
In 2012 the economy of Indonesia achieved steady
growth of 6,3%. Although slightly below the 2012 APBn
target of 6.5%, this is an achievement to be thankful
for amid the global economic slowdown. The stable
performance of economic growth directly supports
the growth of the national pharmaceutical market
which increases 14% and reaches rp47.9 trillion. The
performance of macroeconomic and pharmaceutical
industry which are likely to grow have provide a strong
foundation for Indofarma performance in 2012.
2012 PerforMAnCe
Supported by the positive condition of economic
growth, Indofarma has achieved an encouraging
achievement. This achievement is shown by the a
proit recorded at rp42.4 billion, an increase of 15%
compared to the previous year achievement. In terms
of sales achievement, Indofarma managed to record
rp1.16 trillion, a igure that is not much different from
the previous year achievement at rp1.2 trillion. whereas
Indofarma’s achievement in the aspect of eficiency
shown by the decreases in distribution and promotion
expenses.
during the year 2012 the company’s share movement
also showed excellent growth. This is shown by the
improvement in share performance which is 105% as
recorded at the Indonesia Stock exchange. In the future,
it is expected that the inancial and share performance
of the company may continue to improve in sustainable
manner.
Board of Commissioners considered that the
performance of the Board of directors in 2012 was very
satisfactory. This success is in regard to the Board of
directors’ strategic effort in boosting the lagship product
sales of generic drugs by 11% despite the challenges
and intense competition. Board of Commissioners
considered that the strategy of growth and productivity
that have been prepared by the directors has been
implemented successfully. This is not only shown by the
success of Indofarma in improving its lagship product
18
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
mendorong peningkatan eisiensi tetapi juga terlihat
dari peningkatan proitabilitas sebesar 15%. Dewan
Komisaris memberikan apresiasi dan penghargaan
sebesar-besarnya terhadap Direksi karena strategi
yang telah disusun berhasil membawa Indofarma untuk
tumbuh di tengah arus tantangan dan persaingan yang
ketat.
PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN
Sesuai dengan RUPS yang diselenggarakan pada 15
Mei 2012, komposisi Dewan Komisaris mengalami
perubahan seiring dengan usainya masa bakti Azrul
Azwar, Chalik Masulili, Mochamad Ichsani, dan Nizar
Yamanie. Atas kontribusi dan dedikasinya selama
menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris, segenap
keluarga besar Indofarma mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya. Keluarga besar Indofarma juga turut
mengucapkan selamat datang serta selamat bertugas
kepada Dumoly Freddy Pardede, dan Kustantinah yang
dipercaya menjabat sebagai jajaran Dewan Komisaris
yang baru.
PERAN KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
Melalui sebuah proses pengawasan dan tinjauan yang
teliti, Dewan Komisaris terus mendorong standar
implementasi tata kelola perusahaan yang baik dan
menyeluruh di segala aspek perusahaan. Dalam
menjalankan tugas pengawasan terhadap jalannya
operasional perusahaan, Dewan Komisaris dibantu
oleh Komite Audit serta Komite GCG dan Pemantauan
Risiko. Di tahun 2012 Komite Audit menunjukkan kinerja
yang sangat baik dan telah memberikan kontribusi
yang besar bagi pertumbuhan perusahaan terutama
dalam menyampaikan beberapa rekomendasi mengenai
isi laporan keuangan, ketaatan perusahaan terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta melaksanakan pengadaan Jasa Audit laporan
Keuangan PT Indofarma (Persero) Tbk untuk diusulkan
kepada Dewan Komisaris. Sedangkan Komite GCG
dan Pemantauan Risiko memberikan rekomendasi
berkelanjutan terhadap pengurusan Perseroan sebagai
perusahaan publik yang berpegang teguh pada prinsip-
sales and boosting the eficiency but also shown by the
increase in proitability by 15%. Board of Commissioners
gives highest appreciation to the Board of directors
regarding the strategy that had been successfully
brought Indofarma to grow in the midst of challenges
and intense competition.
CHAnGeS In BoArd CoMPoSITIon
In accordance to the GMS held on May 15, 2012,
the composition of the Board of Commissioners
have changed due to the term of ofice expiration of
Azrul Azwar, Chalik Masulili, Mochamad Ichsani, and
nizar yamanie. for the contributions and dedication
during their tenure as the member of the Board of
Commissioners, the whole family of Indofarma thanked
profusely. The family of Indofarma would also welcome
and congratulate dumoly freddy Pardede, and
Kustantinah which are trusted to serve as the new Board
of Commissioners members.
roLe of THe CoMMITTeeS under THe
BoArd of CoMMISSIonerS
Through a process of careful oversight and review,
the Board of Commissioners continues to encourage
the implementation of good corporate governance in
a comprehensive and thorough manner in all aspects
of the company. In carrying out the task of monitoring
the course of the company’s operations, the Board
of Commissioners is assisted by the Audit Committee
and GCG and risk Monitoring Committee. In 2012 the
Audit Committee showed excellent performance and
has contributed greatly to the growth of the company,
especially in submitting some recommendations
about the content of inancial statements, company
compliance toward the applicable provision of legislation,
as well as implementing procurement of Audit Services
for financial Statements of PT Indofarma (Persero)
Tbk to be proposed to the Board of Commissioners.
whereas the GCG and risk Monitoring Committee
provides sustainable recommendations to the
management of the Company as a public company who
LAPORAN DEWAN KOMISARISREPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS
19
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang mencakup
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi,
serta kewajaran dan kesetaraan.
KOMITMEN MENUJU 2013
Sejalan dengan semakin meningkatnya perekonomian
Indonesia di tahun 2013, Indofarma akan menghadapi
tahun yang penuh kesempatan sekaligus tantangan.
Meskipun kondisi perekonomian global masih kurang
menjanjikan, namun diyakini pertumbuhan ekonomi
regional dan nasional akan tetap positif. Demikian juga
pertumbuhan pasar farmasi yang akan didukung oleh
rencana implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional
yang akan memberikan peluang bagi Indofarma untuk
terus tumbuh.
Meskipun demikian tantangan terbesar yang dihadapi
oleh Indofarma saat ini adalah kompetisi yang semakin
ketat. Seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya,
tingkat kompetisi industri farmasi di Indonesia sangat
tinggi terutama di segmen harga, yang tentunya
kurang menguntungkan baik bagi pelanggan maupun
perusahaan. Untuk itu di tahun mendatang Indofarma
harus fokus dalam pengembangan produk baru, serta
menjajaki berbagai potensi pengembangan bisnis
lainnya.
APRESIASI KAMI
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada
pemegang saham, pemangku kepentingan, serta
mitra usaha atas peranannya turut serta membantu,
membina, serta memberikan masukan perbaikan demi
meningkatkan kinerja perusahaan. Dewan Komisaris
menyadari bahwa keberhasilan Indofarma dalam
meningkatkan kinerjanya tidak terlepas dari dukungan
dan pembinaan kepada Dewan Komisaris dan Direksi
serta kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan.
Apresiasi sebesar-besarnya terutama kami berikan
kepada seluruh karyawan yang telah bekerja keras untuk
meningkatkan kinerjanya ditengah persaingan usaha
yang semakin ketat.
Atas nama Dewan Komisaris,
adhere to the principles of good corporate governance
which include transparency, accountability, responsibility,
independence, and fairness.
CoMMITTed TowArd 2013
Along with the growth of Indonesian economy in 2013,
Indofarma will face a year full of opportunities and
challenges. Although global economic conditions are
less promising, but it is believed that the regional and
national economic growth will remain positive. Likewise,
the pharmaceutical market growth will be supported by
an implementation plan of the national Social Security
System that will provide opportunities for Indofarma to
continue to grow.
However the biggest challenge currently faced by
Indofarma is the increasing competition. As in previous
years, the competition in the Indonesia pharmaceutical
industry is very high especially in the segment of
price, which is less proitable for both customers and
companies. In regard to this matter, in the coming years
Indofarma should focus on new product development,
as well as explore other business development potential.
our APPreCIATIon
Board of Commissioners would like to thank the
shareholders, stakeholders, and business partners for
their participation in helping, guiding, and providing
input to improve company performance. Board of
Commissioners realizes that the success of Indofarma in
improving its performance cannot be separated from the
support and guidance to the Board of Commissioners
and directors as well as to all levels of management
and employees. our profuse appreciation especially
addressed to all employees who have worked hard
to improve the performance amid increasingly ierce
competition.
on behalf of the Board of the Commissioners,
SUPRIYANTORO
Komisaris UtamaPresident Commissioner
20
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
DJAKFARUDIN JUNUS
Direktur Utama
President Director
LAPORAN DIREKSIREPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS
21
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
Pemegang saham yang terhormat,
Didukung dengan tingginya permintaan domestik yang
berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi,
kinerja makro ekonomi Indonesia tetap tumbuh solid di
tengah ketidakpastian global. Pencapaian pertumbuhan
yang berada pada kisaran 6,3% merupakan sebuah
prestasi yang patut diapresiasi karena dicapai pada
saat perekonomian global mengalami perlambatan.
Meski begitu, tahun 2012 merupakan tahun yang
penuh kompetisi bagi industri farmasi. Faktor kompetitif
ini seolah menjadi tantangan bagi Indofarma untuk
mendorong kinerjanya demi meraih pertumbuhan yang
signiikan.
KINERJA 2012
Dalam kondisi kompetisi yang kian meningkat,
Indofarma berhasil mewujudkan pertumbuhan yang
positif meskipun belum dapat memenuhi target yang
ditetapkan dalam RKAP tahun 2012. Kinerja keuangan
menunjukkan hasil yang baik dengan pertumbuhan
laba bersih mencapai 15%. Pencapaian ini patut
diapresiasi terutama karena diraih melalui peningkatan
penjualan produk Perseroan meskipun total penjualan
secara keseluruhan mengalami penurunan akibat
penurunan volume penjualan di sektor alat kesehatan
yang merupakan produk pihak ketiga. Faktor lain yang
mendorong tercapainya pertumbuhan positif ini antara
lain karena didukung oleh kesuksesan Perseroan
dalam mengelola biaya dengan baik khususnya dalam
melaksanakan eisiensi pada beberapa lini bisnis
perusahaan.
Di sisi lain, kinerja saham Indofarma juga menunjukkan
pertumbuhan signiikan sebesar 105% dari Rp161
menjadi Rp330. Pertumbuhan kinerja saham ini
turut mendorong pertumbuhan kapitalisasi pasar
dari Rp0,5 triliun pada awal 2012 menjadi Rp1 triliun
pada akhir tahun 2012 atau tumbuh sebesar dua
kali lipat. Pertumbuhan signiikan ini secara langsung
menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan investor
semakin meningkat terhadap Perseroan. Keberhasilan
Indofarma ini diapresiasi oleh publik sebagaimana
tercermin dalam keberhasilan Perseroan dalam
menerbitkan Medium Term notes (MTN) sebesar Rp120
miliar.
dear Shareholders,
Supported by improving domestic demand which
comes from domestic consumption and investment,
the macroeconomic performance of Indonesia remains
to achieve solid growth amid global uncertainties.
Growth achievement is in the range of 6.3% which
is an achievement to be thankful for amid the global
economic slowdown. nevertheless, the year 2012 was
a year full of competition for the pharmaceutical industry.
This competitive factor is considered as a challenge for
Indofarma to push its performance to achieve signiicant
growth.
2012 PerforMAnCe
under the condition of increasing competition, Indofarma
managed to achieve positive growth despite the
target of Annual Budget 2012 that has not been met.
financial performance has shown good results with
net proit growth of 15%. This achievement should be
appreciated especially since it comes from the increased
of the Company product sales despite the total sales
shows a decline due to the decline in the sales volume
in the sector of medical devices that are third-party
products. Another factor that drives the achievement
of positive growth is partly because it is supported by
the Company’s success in managing costs especially in
implementing eficiencies in several lines of business.
on the other hand, the share performance of Indofarma
also showed a signiicant growth of 105% from rp161
to rp330. The growth of share performance helps in
driving the growth of the market capitalization from
$0.5 billion in early 2012 to rp1 trillion in late 2012 or
growing two-fold. This signiicant growth indicates the
improvement of investor trust toward the Company. The
success is appreciated by the public as relected in the
success of the Company in the issuance of Medium
Term notes (MTn) amounting to rp120 billion.
22
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
Secara keseluruhan Direksi percaya bahwa di tahun
2012 ini Perseroan secara umum dapat beroperasi
dengan baik dan terus melakukan peningkatan di segala
bidang dan senantiasa menciptakan nilai tambah.
Perseroan juga berhasil mendorong faktor pertumbuhan
pada aspek SDM dengan terus mengembangkan
kompetensi karyawannya melalui program pelatihan
dan pengayaan SDM. Selain itu Perseroan juga berhasil
menjalin kerjasama strategis dengan berbagai pihak,
antara lain dalam rangka menciptakan kemandirian
industri bahan baku farmasi dalam negeri.
Sebagai bentuk komitmen terhadap perwujudan
pertumbuhan yang berkualitas Perseroan telah
melakukan penilaian dengan pendekatan Malcolm
Baldridge Criteria for Performance excellence. Atas
kinerja yang unggul pada aspek keuangan dan
operasional, Perseroan juga mendapatkan peringkat
idA- dari lembaga pemeringkat Independen Peindo.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa Indofarma
merupakan perusahaan yang memperhatikan
keberlanjutan perusahaan dan terutama memiliki kinerja
keuangan yang dapat diharapkan.
TANTANGAN YANG DIHADAPI
Dari sisi internal tantangan yang dihadapi oleh Indofarma
antara lain dalam melakukan penataan anak perusahaan
untuk penyelarasan dengan kebijakan induk. Sedangkan
dari sisi eksternal Perseroan dihadapkan pada kenaikan
kurs yang berdampak langsung pada meningkatnya
harga bahan dan kenaikan Upah Minimum Provinsi yang
berpengaruh pada harga pokok produksi. Terlepas dari
tantangan tersebut Indofarma tetap memegang teguh
komitmen untuk terus bertumbuh.
MENGUATKAN LANDASAN PERTUMBUHAN
Tentunya prestasi Indofarma di tahun 2012 tidak
terlepas dari dukungan seluruh pihak terhadap
kebijakan-kebijakan strategis yang telah disusun oleh
manajemen. Untuk mendukung keberlanjutan jangka
panjang perusahaan, manajemen telah menyusun
kebijakan strategis yang antara lain mencakup upaya
peningkatan kompetensi SDM. Upaya ini diwujudkan
overall the Board of directors considers that in 2012 the
Company is generally able to operate well and continue
to make improvements in all areas as well as creating
added value. The Company also managed to encourage
the growth factor in the aspect of human resources by
continuously improving the employees’ competence
through training and enrichment programs. The
Company also managed to establish strategic alliances
with various parties, among others, in order to create
domestic self-reliance of raw pharmaceutical materials.
As a commitment to the realization of quality growth,
the Company has conducted an assessment using the
approach of Malcolm Baldridge Criteria for Performance
excellence. with regard to the excellent performance
in the inancial and operational aspects, the Company
has also received idA- rating from an independent
credit rating agency Peindo. This achievement shows
that Indofarma is a company that concerns with its
sustainability and has a reliable inancial performance
fACInG THe CHALLenGeS
from the internal aspect, Indofarma faced the
challenges, among other, in doing subsidiary
arrangement to be aligned with the parent policy. In
terms of the external aspect, the Company had to
deal with by the rising of exchange rates, which has a
direct impact on the rising of material prices, and the
increase of the Provincial Minimum wage which affects
the cost of production. In spite of these challenges,
Indofarma continuously upholds the commitment to
grow sustainably.
STrenGTHenInG THe foundATIon of
GrowTH
Certainly the Indofarma’s achievements in 2012 cannot
be separated from the support of all parties toward
the strategic policies that have been developed by
the Management. To support long-term sustainability
of the company, the Management has developed
strategic policies which include the efforts to increase
the competence of human resources. These efforts
LAPORAN DIREKSIREPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS
23
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
antara lain dalam bentuk penyelenggaraan pelatihan
teknis dan memperluas pengetahuan berupa diseminasi
perubahan regulasi. SDM Indofarma juga senantiasa
dilibatkan dalam Tim Ad-hoc yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi dan pendalaman proses
bisnis yang komprehensif. Upaya lainnya antara lain
dengan melakukan rotasi untuk pengayaan pekerjaan
dan pemenuhan kualiikasi jenjang karir. Indofarma
memandang bahwa upaya pemenuhan pada kualitas
SDM merupakan hal yang sangat vital bagi keberlanjutan
perusahaan.
KEBIJAKAN STRATEGIS
Pihak manajemen Indofarma telah menyusun beberapa
kebijakan strategis untuk mendukung upaya perwujudan
pertumbuhan yang positif. Kebijakan strategis ini antara
lain mencakup upaya menjalin banyak kerja sama (aliansi
strategis) dengan beberapa institusi ataupun perusahaan
lain dalam upaya mengembangkan bisnis yang bukan
merupakan kompetensi inti Indofarma namun masih
terkait dengan pelayanan kesehatan. Perseroan juga
terus melakukan upaya eisiensi melalui pembentukan
komite pembelian bahan serta melalui implementasi
manajemen rantai pasok yang baik.
Strategi lainnya adalah dengan meningkatkan
implementasi manajemen risiko dan tata kelola
perusahaan (GCG) untuk memastikan bahwa Perseroan
telah menjalankan aktivitasnya sesuai asas kehati-hatian
dan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang berlaku.
Implementasi dari kebijakan strategis ini terbukti berhasil
are manifested in the implementation of technical
training event and broaden the knowledge in the form of
regulatory changes dissemination. The human resources
of Indofarma is also constantly involved in Ad-hoc Team
that aims to increase the competence and deepening
the comprehensive business processes. other efforts
include the rotation for job enrichment and fulillment
of career qualiications. Indofarma considers that the
fulillment of the quality of human resources is very vital
for the sustainability of the company.
STrATeGIC PoLICIeS
The Management of Indofarma has developed several
strategic policy to support the realization of positive
growth. This strategic policy includes the effort of
establishing cooperation (strategic alliances) with several
institutions or other companies in order to develop a
business that is not a core competence of Indofarma but
still related to health care. The Company also continues
to conduct eficiency efforts through the establishment
of the material purchasing committee as well as through
the implementation of good supply chain management.
Another strategy is by improving the implementation
of risk management and corporate governance (GCG)
to ensure that the Company runs its activities in
accordance with the principle of prudence and to the
prevailing principle of good corporate governance. The
implementation of this strategic policy is proved to be
24
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
membawa Indofarma melalui tahun 2012 dengan
pencapaian yang cukup menggembirakan.
IMPLEMENTASI GCG
Indofarma senantiasa memegang teguh komitmen untuk
mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG secara
konsisten di semua aspek dan jajaran Indofarma. Di
tahun 2012 ini Perseroan fokus dalam memperbarui
pedoman-pedoman GCG serta melengkapinya
berdasarkan ketentuan-ketentuan dan peraturan
baru yang dikeluarkan oleh pihak regulator. Tentunya
Perseroan juga tidak melupakan penyelenggaraan
sosialisasi pedoman-pedoman baru tersebut kepada
seluruh manajemen dan karyawan.
Indofarma telah melakukan penilaian terhadap GCG
sejak tahun 2007 baik melalui lembaga independen
maupun melalui penilaian sendiri dengan hasil yang
terus membaik dari tahun ke tahun. Pada penilaian
yang dilakukan untuk periode tahun 2012 berdasarkan
kriteria penilaian baru yang lebih ketat dan komprehensif
Indofarma berhasil memperoleh predikat “Baik”.
Hal ini menunjukkan komitmen dan konsistensi
perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG
secara berkelanjutan. Penilaian GCG yang dilakukan
juga akan menjadi tolok ukur Perseroan dalam upaya
penyempurnaan implementasi GCG di tahun-tahun
mendatang.
PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI
Selama periode tahun 2012 tidak terdapat perubahan
pada komposisi anggota Direksi PT Indofarma (Persero)
Tbk.
MENUJU 2013
Perseroan menyambut tahun 2013 sebagai peluang
untuk terus meningkatkan pertumbuhan seiring dengan
pertumbuhan pasar farmasi khususnya obat generik
dalam menyambut implementasi Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) dan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS). Seiring dengan tumbuhnya potensi pasar
farmasi Indonesia, Perseroan akan melakukan berbagai
program aliansi bisnis dan pengembangan produk baru
di luar bisnis inti yang menjadi aktivitas utama Indofarma.
successful in delivering Indofarma through the year 2012
with encouraging achievement.
IMPLeMenTATIon of GCG
Indofarma always holds irm the commitment to
implement GCG principles consistently in all aspects
and levels of Indofarma. In 2012, the Company focused
on updating corporate governance guidelines and
complimenting the guidelines with the new provisions
and rules issued by the regulator. Certainly the
Company is also not putting aside the implementation
of new guidelines socialization to all management and
employees.
Indofarma has conducted GCG assessment since 2007,
either through an independent agency or through self-
assessment with results that continue to improve from
year to year. The assessment for the year 2012 is based
on the new assessment criteria which are more strict
and comprehensive and Indofarma successfully obtained
a “Good” rating. This achievement shows the company’s
commitment and consistency in applying the principles
of GCG in sustainable manner. The assessment of GCG
will also be the benchmark of the Company in an effort
to improve the implementation of corporate governance
in the coming years.
CHAnGeS In BoArd CoMPoSITIon
during the period of 2012 there were no changes in the
composition of the Board of directors of PT Indofarma
(Persero) Tbk.
TowArd 2013
The Company welcomes 2013 as an opportunity to
continue to drive the growth along with the growth
of the pharmaceutical market, particularly in generic
drugs, in welcoming the implementation of the national
Social Security System (SjSn) and the Social Security
Providers (BPjS). Along with the potential growth of
Indonesian pharmaceutical market, the Company will
conduct business alliance programs and development
of new products beyond Indofarma core business.
LAPORAN DIREKSIREPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS
25
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
KIN
ER
JA
2012 | 2
012 P
er
fo
rM
An
Ce
Dalam kaitannya dengan pengembangan pasar luar
negeri, Perseroan akan terus mencari peluang ekspor
baru ke negara-negara yang memiliki potensi pemasaran
produk Indofarma di samping memperkuat ekspor yang
telah dlakukan sebelumnya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Seluruh jajaran Direksi mengucapkan apresiasi dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para
pemegang saham, pemangku kepentingan, mitra usaha,
serta konsumen. Apresiasi mendalam khususnya juga
ditujukan kepada Dewan Komisaris, komite-komite
terkait, serta seluruh karyawan perusahaan yang
turut berkontribusi mendukung pertumbuhan dan
perkembangan Indofarma. Berbekal dukungan penuh
dari seluruh pihak, Indofarma berkomitmen untuk
terus meraih pertumbuhan signiikan dan mewujudkan
keberlanjutan yang kokoh.
Atas nama Direksi,
In conjunction with the development of overseas
markets, the Company will continue to seek new
export opportunities in the countries that have the
marketing potential for Indofarma product in addition to
strengthening the current export activity.
ACKnowLedGeMenT
The Board of directors would like to express
appreciation and gratitude profusely to shareholders,
stakeholders, business partners, and customers.
deep appreciation is also addressed to the Board of
Commissioners, relevant committees, as well as all
employees of the company that contributed to support
the growth and development of Indofarma. Armed with
the full support of all parties, Indofarma is committed
to continue to achieve signiicant growth and solid
sustainability.
on behalf of the Board of directors,
DJAKFARUDIN JUNUS
Direktur Utama
President Director
PR
OFIL
PE
RU
SA
HA
AN
Co
MPA
ny P
ro
fIL
e
26
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2012 PROFIL PERUSAHAAN | CoMPAny ProfILe
02
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang farmasi dan
kesehatan serta telah memproduksi sebanyak hampir 200 jenis obat
dengan obat generik sebagai produk unggulan perusahaan.
A State-Owned Enterprise which engaged in pharmaceutical and healthcare
and has produced almost 200 types of drugs with generic drugs as the
company lagship product.
27
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
PR
OF
IL P
ER
US
AH
AA
N | C
OM
PA
NY
PR
OFIL
E
28
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
PR
OF
IL P
ER
US
AH
AA
N
| C
oM
PA
ny
Pr
ofIL
e
VISI
NILAI DASAR
CORE VALUES
Menjadi perusahaan yang berperan secara signiikan pada perbaikan kualitas hidup
manusia dengan memberi solusi terhadap masalah kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat
To become a company that has a signiicant role in improving the quality of human life
by providing solutions to the society’s problems of health and welfare
VISI, MISI, DANNILAI DASARVISION, MISSION AND CORE VALUES
TENGGANG RASA
Menghargai Orang
Menghargai nilai-nilai integritas, pengetahuan, inovasi, keahlian, keberagaman, serta kerja sama antar karyawan.
Kooperatif
Memahami bahwa keberhasilan perusahaan tercipta dari kerja sama, komunikasi, dan berbagi pengetahuan serta semangat dan budaya tim.
Keadilan
Mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kepentingan bersama untuk mencapai visi perusahaan.
PROFESIONAL
Integritas
Menetapkan nilai etika dan standar profesional tinggi dalam rangka menjalankan proses dan menghasilkan produk dengan kualitas
terbaik.
Komitmen
Menetapkan secara jelas atas tujuan, tekad, sasaran, dan rencana kepada seluruh karyawan ditujukan untuk kepentingan konsumen.
Menjadi yang Terbaik
Mengusahakan perbaikan kinerja dan perkembangan perusahaan yang terus-menerus dan meningkatkan kompetensi karyawan dalam
bidangnya.
KEWIRAUSAHAAN
Visioner
Menetapkan tujuan yang menantang serta mempunyai keyakinan dan keberanian dalam bertindak meskipun dalam situasi ketidakpastian.
Inovasi
Menerima ide-ide baru yang bermanfaat dan diperlukan atas dasar prinsip keterbukaan untuk mewujudkan visi, mempertahankan
pertumbuhan, dan proitabilitas perusahaan.
Fokus pada Pelanggan
Berorientasi terhadap kesejahteraan konsumen melalui komitmen untuk mengidentiikasi, memahami dan melayani kebutuhan
konsumen dengan menyediakan produk yang inovatif, berkualitas dengan harga terjangkau.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
29
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
PR
OF
IL P
ER
US
AH
AA
N | C
OM
PA
NY
PR
OFIL
E
MISIMISSION
• Menyediakanprodukdanlayananberkualitasdenganhargaterjangkauuntuk
masyarakat
• Melakukanpenelitiandanpengembanganprodukyanginovatifdenganprioritas
untuk mengobati penderita penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi
• MengembangkankompetensiSDMsehinggamemilikikepedulian,
profesionalisme dan kewirausahaan yang tinggi
• Providingqualityproductsandservicesataffordablepricesforpublic
• Conductingresearchanddevelopmentofinnovativeproductswithpriorityto
treat patients with high disease prevalence rate
• DevelopingHRcompetenciesthathasaconcern,professionalismandhigh
entrepreneurship
CoMPASSIonATe
Respect People
Appreciate the values of integrity, knowledge, innovation, expertise, diversity, and cooperation among employees.
Cooperative
understand that the success of the company is created from the cooperation, communication, and sharing knowledge as well as
team spirit and culture.
Fairness
Make decisions and act on common interests to achieve the vision.
ProfeSSIonAL
Integrity
Set the value of ethics and high professional standards in order to implement the process and produce the highest quality products.
Commitment
Clearly establish the purpose, determination, goal, and plan to all employees devoted to the interests of consumers.
Strive for Excellence
Pursue ongoing performance improvement and company development as well as improve the employees competencies in their
respective ield.
enTrePreneurIAL
Visionary
Set challenging goals as well as having the conidence and courage to act even in uncertain situations.
Innovation
Accept new ideas that are useful and necessary on the basis of the tranparency principle to realize the vision, maintain growth and
company proitability.
Customer Focus
oriented towards the customers welfare through a commitment to identify, understand and serve the needs of customers by providing
innovative and quality products at affordable prices.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
30
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
PR
OF
IL P
ER
US
AH
AA
N
| C
oM
PA
ny
Pr
ofIL
e
Pemindahan aktivitas produksi ke Pabrik Cibitung.Production activity moved to Cibitung
Manufactory.
Pengambilalihan oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan manajemen di bawah Departemen Kesehatan.Acquisition by the Government of republic
of Indonesia with management under
Ministry of Health.
JEJAK LANGKAHMILESTONES
1950
CIKAL BAKAL UNIT PRODUKSI
Bermula dari unit produksi kecil di Rumah Sakit Pusat Pemerintah Hindia Belanda yang memproduksi salep dan kasa pembalut.It began from production unit in the Central
Hospital of dutch east Indies Government
which produces ointments and bandaging
1918
Pemerintah Jepang mengambil alih dengan manajemen di bawah Takeda Pharmaceuticals.The japanese Government took
over the management under Takeda
Pharmaceuticals.
1942
Unit produksi dipindah ke Manggarai dan kemudian dikenal sebagai “Pabrik Obat Manggarai” yang juga mulai memproduksi tablet dan injeksi.Production unit moved to Manggarai and
known as “Pabrik obat Manggarai” and
start to produce tablets and injections.
1931
Pembangunan Pabrik di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat di areal seluas 20 Hektar.Manufactory construction in Cibitung,
Bekasi, jawa Barat in 20 hectares area.
1988
PERUSAHAAN UMUM
Pusat Produksi Obat Departemen Kesehatan berubah menjadi Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma).Pharmaceutical Production Center of the
Ministry of Health became Perusahaan
umum Indofarma (Perum Indofarma).
1981
1991
31
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
PR
OF
IL P
ER
US
AH
AA
N | C
OM
PA
NY
PR
OFIL
E
Pendirian anak perusahaan Indofarma Global Medika.establishment of Indofarma Global Medika
as subsidiary.
PERUSAHAAN TERBUKA
Pencatatan Saham Perdana PT Indofarma (Persero) Tbk.Initial Public offering of PT Indofarma
(Persero) Tbk.
AWAL ERA PERCEPATAN PERTUMBUHAN
Kuasi Reorganisasi.Quasi-reorganization.
2000
2011
2001
PT PERSERO
Perum Indofarma berubah status menjadi PT Indofarma (Persero).Perum Indofarma changed into PT
Indofarma (Persero).
1996
32
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
PR
OF
IL P
ER
US
AH
AA
N
| C
oM
PA
ny
Pr
ofIL
e
PT Indofarma (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang farmasi
dan kesehatan. Sejarah perusahaan dimulai dari
tahun 1918 sebagai sebuah pabrik kecil di lingkungan
Rumah Sakit Pusat Pemerintah Kolonial Belanda yang
memproduksi beberapa jenis salep dan kasa pembalut.
Pada 1931 pengembangan pertama mulai dilakukan
dengan memindahkan unit produksi ke Manggarai,
Jakarta Pusat, dan memperluas produksi hingga
mencakup tablet dan injeksi. Sejak saat itu pabrik ini
dikenal dengan nama Pabrik Obat Manggarai.
Saat pendudukan Jepang tahun 1942, pabrik ini
diambil alih dari Pemerintah Belanda dan dikelola
di bawah manajemen Takeda Pharmaceutical.
Proses pengambilalihan dilakukan kembali oleh
Pemerintah Republik Indonesia pada 1950. Pabrik
pun dinasionalisasi dan dikelola di bawah Departemen
Kesehatan.
Pada 1979 Pabrik Obat Manggarai mengemban tugas
untuk memproduksi obat-obat esensial untuk kesehatan
masyarakat. Status Pabrik Obat Manggarai kemudian
diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi yang bersifat
nirlaba dan masih di bawah Departemen Kesehatan.
Seiring dengan semakin banyaknya tugas yang
diberikan, pada 11 Juli 1981 Pemerintah meningkatkan
statusnya jadi Perusahaan Umum Indonesia Farma
(Perum Indofarma).
PT Indofarma (Persero) Tbk is a State-owned
enterprises which engaged in pharmaceutical and
healthcare. The company history starts from 1918 as a
small factory in the Central Hospital of dutch east Indies
Government that produces several kind of ointment and
gauze pads.
The irst development began in 1931 by moving the
production unit to Manggarai, Central jakarta, and
expanding the production to tablet and injection. Since
then the factory known as Pabrik obat Manggarai.
during japanese occupation in 1942, the factory is
taken from dutch Government and organized under
Takeda Pharmaceutical. The takeover process by the
Government of the republic of Indonesia was then
conducted in 1950. The factory was then nationalized
and managed under the Ministry of Health.
In 1979 Pabrik obat Manggarai carried a task to
produced essential drugs for public health. Pabrik
obat Manggarai status changed into Pharmacy
Central Production, which is non-proit oriented,
under the Ministry of Health. Along with the increasing
responsibility, in july 11, 1981, the Government
upgraded the status into Perusahaan umum Indonesia
farma (Perum Indofarma).
SEJARAH PERUSAHAANCORPORATE HISTORY
33
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
PR
OF
IL P
ER
US
AH
AA
N | C
OM
PA
NY
PR
OFIL
E
Tahun 1996 Perum Indofarma berubah status menjadi
PT Indofarma (Persero) Tbk berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 34 tahun 1995.
Didirikan berdasarkan akta No. 1 tanggal 2 Januari 1996
dan diubah dengan akta No. 134 tanggal 26 Januari
1996 keduanya dari Notaris Sutjipto, SH. Akta pendirian
ini telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia No. C2-2122.HT.01.01.
TH.96 tanggal 13 Februari 1996 dan diumumkan dalam
Berita Negara No. 43 tanggal 28 Mei 1996, Tambahan
No. 4886.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa
kali perubahan, antara lain akta No. 13 tanggal 20
Februari 2001 dari Notaris Imas Fatimah, SH mengenai
peningkatan modal dasar. Akta perubahan ini telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan
Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. C-1382. HT.01.04.Th 2001 tanggal 23
Februari 2001. Terakhir akta No.81 tanggal 23 Juni 2008
dari Notaris Masjuki, SH dalam rangka untuk disesuaikan
dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Akta ini telah mendapat persetujuan
dari Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. AHU-59233.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 5
September 2008.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, maksud
dan tujuan pendirian perusahaan adalah melaksanakan
dan menunjang kebijakan serta program pemerintah
di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya, khususnya di bidang farmasi, diagnostik,
alat kesehatan, serta industri produk makanan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Pada awal tahun 2000, Indofarma melakukan
pengembangan ke hilir dalam bidang bisnis distribusi
dan perdagangan yang diserahkan pada anak
perusahaan yang baru dibentuk pada 4 Januari 2000
dengan nama PT Indofarma Global Medika (IGM).
Pada 17 April 2001 PT Indofarma (Persero) Tbk
melakukan penawaran saham perdana sebanyak 20%
di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Indonesia dengan
kode INAF.
In 1996, Perum Indofarma changed the status into
PT Indofarma (Persero) Tbk based on Government
regulation no. 34 year 1995. established based on act
no. 1 dated january 2, 1996 and changed with act no.
134 dated january 26, 1996 both from notary Sutjipto,
SH. The certiicate has been legalized by Minister of
justice decree no. C2-2122.HT.01.01.TH.96 dated
january 13, 1996 and announced on State Gazette no.
43 dated May 28, 1996, Additional no. 4886.
The Company’s article of association has been
changed several times, among others is act no. 13
dated february 20, 2001 from notary Imas fatimah,
SH about the increase of basic capital. The change
has been approved by Minister of justice and Human
rights with decree no. C-1382. HT.01.04.Th 2001
dated february 23, 2001. The latest change is act no.
81 date june 23, 2008 from notary Masjuki, SH in
relevance to the adjustment toward Law no. 40 of 2007
regarding Limited Company. This act has been approved
by Minister of justice and Human rights with decree
no.AHu- 59233.AH.01.02. year 2008 dated September
5, 2008.
In accordance with Company Acticle of Association,
the company aims and objectives are to implement
and support regulation and government program in
economic and national development generally and
speciically in pharmaceutical, rapid test kit diagnostic,
medical equipment, and food product industry by
implementing the principals of Limited Company.
In the beginning of 2000, Indofarma made downstream
expansion in distribution and trade bussiness that
handed over to the new subsidiary established on
january 4, 2000 under the name of PT Indofarma Global
Medika (IGM).
on April 17, 2001, PT Indofarma (Persero) Tbk conducts
Initial Public offering (IPo) as much as 20% in jakarta
Stock exchange and Surabaya Stock exchange listed
as InAf.
34
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
PR
OF
IL P
ER
US
AH
AA
N
| C
oM
PA
ny
Pr
ofIL
e
SEJARAH PERUSAHAAN
Sesuai dengan Anggaran Dasar perusahaan, kegiatan
usaha Indofarma kini mencakup:
• Memproduksi bahan baku dan bahan penolong
farmasi serta bahan kimia termasuk agrokimia, baik
sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan
atas dasar upah
• Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan
esensial, obat generik, obat nama dagang, obat
tradisional, kosmetik, alat kesehatan, diagnostik,
kontrasepsi serta produk makanan baik yang
ada hubungannya dengan pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan maupun yang bersifat
umum termasuk untuk hewan, baik sendiri maupun
atas dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah
• Menyediakan jasa baik yang ada hubungannya
dengan kegiatan usaha perusahaan maupun jasa
pemeliharaan kesehatan pada umumnya termasuk
jasa konsultasi kesehatan.
In accordance with company Article of Association,
Indofarma bussiness activity includes:
• Producing active ingredients and excipient along
with chemicals including agrochemical, either
self-produce or based on license or wage-based
manufacture.
• Producing inished drugs such as essential,
generic, branded, traditional, cosmetic, medical
devices, rapid test diagnostic, contraception and
also food product either related to the maintenance
and improvement of health or general as in drugs
for animal which is self-produce, license-based or
wage-based manufacture.
• Providing service related to the company bussiness
activity and also health maintenance service in
general, along with health consultancy service.
CORPORATE HISTORY
35
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
PR
OF
IL P
ER
US
AH
AA
N | C
OM
PA
NY
PR
OFIL
E
Hingga saat ini Indofarma telah memproduksi sebanyak
hampir 200 jenis obat, yang terdiri dari beberapa
kategori produk, yaitu Obat Generik Berlogo (OGB), Over
The Counter (OTC), obat generik bermerek, diagnostik,
dan lain-lain.
Untuk memperkuat bisnisnya, Indofarma terus
berupaya menjalin aliansi strategis dengan mitra
internasional. Selain itu Indofarma juga mendorong
anak perusahaannya untuk meningkatkan portfolio
produk. Beberapa upaya yang dilakukan Indofarma
dalam membentuk landasan bisnis yang kuat adalah
dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (GCG) dan membangun kompetensi karyawan
yang profesional, sehingga Indofarma dapat menjadi
perusahaan farmasi terkemuka di kawasan regional.
until now Indofarma has produced almost 200 types
of drugs, consist of several product category, such as
Generic drugs (oGB), over The Counter (oTC), branded
Generic drugs, rapid test kit diagnostic, etc.
To strengthen the bussiness, Indofarma strives to build
strategic alliance with international partner. In other hand
Indofarma also encourages its subsidiary to increase
their product portfolio. Several effort that has been
done by Indofarma to strengthen its bussiness is by
implementing Good Corporate Governance (GCG) and
developing professional employee competence, so that
Indofarma could become a well-known pharmaceutical
company in regional sector.
36
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
PR
OF
IL P
ER
US
AH
AA
N
| C
oM
PA
ny
Pr
ofIL
e
STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE
Unit Produksi I
Production unit I
Penelitian dan Pengembangan
research and development
Logistik Bahan Awal
raw Material Logistic
Perencanaan Produksi dan Pengendalian
Production Planning and Inventory Control
Pengawasan Mutu
Quality Control
Teknik dan Pemeliharaan
engineering and Maintenance
Sekretaris Perusahaan dan Tata Kelola
Corporate Secretary and GCG
Manajemen Rantai Pasok
Supply Chain Management
Manajemen Risiko dan Kepatuhan
risk Management and Compliance
Teknologi Informasi
Information Technology
Pemastian Mutu
Quality Assurance
PRODUKSI
ProduCTIon
DEWAN KOMISARIS
KOMITE AUDIT KOMITE GCG DAN PEMANTAUAN RISIKOGCG And rISK MonITorInG CoMMITTee
BoArd of CoMMISSIonerS
AudIT CoMMITTee
Satuan Pengawasan Internal
Internal Audit unit
Unit Produksi II
Production unit II
37
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
PR
OF
IL P
ER
US
AH
AA
N | C
OM
PA
NY
PR
OFIL
E
Riset Pasar
Market research
Operasi dan Pengembangan Usaha Induk
Main Business operation and development
Penjualan dan Pemasaran Ekspor
Sales and Marketing export
Strategi Pengembangan Produk Kesehatan
Health Product development Strategy
Pendukung Pemasarn dan Pengawasan
Marketing Support and Monitoring
Penjualan dan Pemasaran Reguler
regular Sales and Marketing
Penjualan dan Pemasaran Institusi
Institutional Sales and Marketing
Operasi dan Pengembangan Anak Perusahaan dan Mitra
Subsidiaries and Partners operation and development
Produk Grup
Group Product
Pengembangan Jasa Teknik (Layanan Kesehatan)
Healthcare Service development
Logistik Produk Jadi
finished Goods Logistic
Pengadaan
Purchasing
Keuangan
finance
Anggaran dan Pengendalian Keuangan
Budgeting and finance Controlling
Umum
General Affairs
Akuntansi
Accounting
Sumber Daya Manusia
Human resources
RISET and PEMASARAN
reSeArCH and MArKeTInG
OPERASI & PENGEMBANGAN
oPerATIon & deveLoPMenT
KEUANGAN DAN SDM
fInAnCe And Hr
DIREKTUR UTAMA
PreSIdenT dIreCTor
Operasi dan Manajemen Kinerja
Corporate operation and Performance Management
38
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
PR
OF
IL P
ER
US
AH
AA
N
| C
oM
PA
ny
Pr
ofIL
e
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDER COMPOSITION
KEPEMILIKAN SAHAM / SHAre ownerSHIP
KATEGORI KEPEMILIKAN SAHAM / SHAre ownerSHIP CATeGory
Pemegang Saham Pengendali (Seri A Dwiwarna)
Controlling Shareholder
Bukan Pemegang Saham Pengendali (Seri B)
Shareholder
Bukan Pemegang Saham Pengendali (Seri B)
Shareholder
1
2.500.000.000
599.267.499
-
80,66%
19,34%
100
Rp250.000.000.000
Rp59.926.749.900
Pemerintah Republik Indonesia
The Government of the
republic of Indonesia
Pemerintah Republik Indonesia
The Government of the
republic of Indonesia
Masyarakat
Public
Kategori Kepemilikan SahamShare Owner Category
JumlahTotal
PersentasePercentage
Modal Disetor PenuhPaid-in Capital
NamaName
Negara Republik Indonesia / State of republic of Indonesia
Individu – Domestik / Individual – domestic
Reksadana / Mutual fund
Perseroan Terbatas / Limited Company
Institusi – Asing / Institution – foreign
Asuransi / Insurance
Karyawan / employee
Yayasan / foundation
80,66%
11,43%
4,06%
1,75%
0,85%
0,81%
0,39%
0,05%
100%
39
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
PR
OF
IL P
ER
US
AH
AA
N | C
OM
PA
NY
PR
OFIL
E
SUBSIDIARY
INDOFARMA GLOBAL MEDIKA
PT Indofarma Global Medika (IGM) didirikan pada tahun
2000 dan merupakan anak perusahaan Indofarma yang
bergerak dalam bidang perdagangan dan distribusi obat,
alat kesehatan, diagnostik, dan hospital furniture serta
kerja sama operasi Laboratorium Rumah Sakit Terpadu.
Persentase kepemilikan saham Indofarma terhadap IGM
adalah sebesar 99,99%.
IGM mempunyai 33 cabang yang menjangkau
seluruh Indonesia. Dengan mengusung slogan “one
day Service”, IGM didukung oleh sistem teknologi
informasi yang terintegrasi dari seluruh cabang yang
dimiliki. Dalam menjalankan bisnisnya IGM melakukan
otomatisasi pengawasan terhadap tenaga penjual
yang ada di lapangan melalui penerapan sales force
automation berbasis cloud. Sistem ini mencakup
pembuatan, pengiriman dan penyelesaian pekerjaan
lapangan.
IGM berkomitmen untuk selalu tumbuh secara
berkelanjutan dalam volume dan meningkatkan
keunggulannya di seluruh Indonesia dengan memberikan
pelayanan jasa paripurna yang bernilai lebih. Di tahun
2012 ini pertumbuhan IGM dari segi laba bersih
meningkat sebesar 150% jika dibandingkan tahun
sebelumnya. Hal ini menjadi pencapaian signiikan
bagi IGM karena pertumbuhan laba ini berhasil dicapai
meskipun pertumbuhan penjualan menunjukkan
penurunan.
Di tahun 2012, kinerja operasi IGM difokuskan pada
upaya reorganisasi manajemen dan peningkatan
pelayanan terhadap pelanggan baik untuk sektor reguler
dan sektor pemerintah. Jika melihat dari kondisi industri
yang ada, maka prospek usaha IGM di tahun 2013
diprediksikan akan tetap menunjukkan pertumbuhan
yang positif. Hal ini ditunjukkan melalui penambahan
prinsipal dan rencana pembukaan kantor cabang. Atas
dasar ini IGM optimis untuk memegang komitmen
teguh memberikan kontribusi yang signiikan terhadap
pertumbuhan Indofarma di masa mendatang.
INDOFARMA GLOBAL MEDIKA
PT Indofarma Global Medika (IGM) was established in
2000 as a subsidiary of Indofarma, engaged in trade
and drugs distribution, medical equipment, rapid test
kit diagnostic, and Hospital furniture as well as joint
operation with Integrated Hospital Laboratory. The
percentage of Indofarma share ownership toward IGM
is 99.99%.
IGM has 33 branches that covers whole Indonesia.
By upholding “one day Service” as its slogan, IGM is
supported by information technology system which is
integrated from all branches. In conducting its bussiness,
IGM implements automatic supervision to the seller by
implementing cloud-based sales force automation. The
system covers development, delivery and completion on
ield work.
IGM is commited to grow sustainably in volume and
increase its excellence in Indonesia by providing
comprehensive service with added value. In 2012, IGM’s
net proit increases 150% compared to the previous
year. It becomes signiicant achievement for IGM since
the proit growth is successfully achieved although the
selling growth decrease.
In 2012, IGM performance is focused on the effort of
reorganizing the management and increasing customer
service either in regular or government sector. By judging
the industry condition, IGM bussiness prospect in 2013
is predicted to grow in positive manner. It is shown
through addition of principal and the plan of branch
opening. IGM is very optimist to uphold the commitment
in providing signiicant contribution to the Indofarma
growth in the future.
ANAK PERUSAHAAN
40
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
PR
OF
IL P
ER
US
AH
AA
N
| C
oM
PA
ny
Pr
ofIL
e
PT Indofarma Global Medika (IGM) memiliki karyawan
dengan komposisi sebagai berikut:
PT Indofarma Global Medika (IGM) has employees with
the composition as follows:
Dari jumlah SDM di atas, PT Indofarma Global Medika
(IGM) memiliki tenaga lapangan dengan komposisi
sebagai berikut:
with the total of human resources as shown above,
PT Indofarma Global Medika (IGM) has ield force with
the composition as follows:
33
323
351
48
Komposisi SDM berdasarkan usia :Human Resources composition by age :
Komposisi SDM berdasarkan gender :SDM composition by gender :
589
166
Pria / Male
Wanita / female
<25
26 – 35
36 – 45
>46
ANAK PERUSAHAANSUBSIDIARY
Komposisi tenaga lapangan berdasarkan posisi :Field force composition by position:
27
192
81
19
Supervisor / Supervisor
Tenaga Penjual / Salesman
Pengantar Barang / delivery Team
Kolektor / Collector
41
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
PR
OF
IL P
ER
US
AH
AA
N | C
OM
PA
NY
PR
OFIL
E
Pencatatan Efek
PT Bursa Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Tel: +62 21 515 0515
Fax: +62 21 515 0220
Perusahaan Pemeringkat Efek
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Peindo)
Panin Tower – Senayan City Lantai17
Jl. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta 10270
Tel: +62 21 7278 2380
Fax: +62 21 7278 2370
Biro Administrasi Efek
PT Datindo Entrycom
Wisma Diners Club Annex
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34
Tel: +62 21 570 9009
Fax: +62 21 570 8870
Kantor Akuntan Publik
KAP Hendrawinata, Eddy & Sidharta
Intiland Tower Lantai 18
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 32, Jakarta 10220
Tel: +62 21 571 2000
Fax: +62 21 571 1818
Notaris
M. Nova Faisal, SH, M.Kn
Cyber 2 Tower, Lantai 21
Jl. HR Rasuna Said, Blok X-5, No. 13, Jakarta Selatan
Tel: +62 21 2902 1312
Fax: +62 21 2902 1314
Stock register
PT Bursa efek Indonesia
Gedung Bursa efek Indonesia, Tower 1
jl. jendral Sudirman Kav. 52-53, jakarta 12190
Tel: +62 21 515 0515
fax: +62 21 515 0220
Credit rating Agency
PT Pemeringkat efek Indonesia (Peindo)
Panin Tower – Senayan City 17th floor
jl. Asia Afrika Lot. 19, jakarta 10270
Tel: +62 21 7278 2380
fax: +62 21 7278 2370
Stock Administration Bureau
PT datindo entrycom
wisma diners Club Annex
jl. jenderal Sudirman Kav. 34
Tel: +62 21 570 9009
fax: +62 21 570 8870
Public Accountant firm
KAP Hendrawinata, eddy & Sidharta
Intiland Tower 18th floor
jl. jenderal Sudirman Kav. 32, jakarta 10220
Tel: +62 21 571 200
fax: +62 21 571 1818
notary
M. nova faisal, SH, M.Kn
Cyber 2 Tower, 22nd loor
jl. Hr rasuna Said, Blok X-5, no. 13, South jakarta
Tel: +62 21 2902 1312
fax: +62 21 2902 1314
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODALPROFESSIONAL AND SUPPORTING INSTITUTIONS
SU
MB
ER
DAYA
M
AN
US
IAH
uM
An
reS
ou
rC
eS
03
42LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2012 SUMBER DAYA MANUSIA | HUMAN RESOURCES
PT Indofarma (Persero) Tbk memandang sumber daya manusia sebagai kunci
dari kinerja perusahaan sekaligus aset penting bagi keberlanjutan usaha.
Untuk mendukung kedua hal tersebut, Indofarma menegakkan komitmen kuat
untuk meningkatkan taraf hidup dan kualitas sumber daya manusia secara
terencana dan berkelanjutan.
PT Indofarma (Persero) Tbk considers human resources as a key of
the company performance as well as an important asset for bussiness
sustainability. To support both aspects, Indofarma upholds strong commitment
to improve its human resources living standard and quality in a well-planned
and sustainable manner.
43
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
SU
MB
ER
DA
YA
MA
NU
SIA
| HU
MA
N R
ES
OU
RC
ES
44
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
SU
MB
ER
DA
YA
MA
NU
SIA
| H
UM
AN
RE
SO
UR
CE
S
PT Indofarma (Persero) Tbk memandang sumber
daya manusia sebagai kunci dari kinerja perusahaan
sekaligus aset penting bagi keberlanjutan usaha. Untuk
mendukung kedua hal tersebut, Indofarma menegakkan
komitmen kuat untuk meningkatkan taraf hidup dan
kualitas sumber daya manusia secara terencana
dan berkelanjutan. Terhitung hingga 31 Desember
2012, Indofarma memiliki total 904 karyawan dengan
pembagian komposisi sebagai berikut:
PT Indofarma (Persero) Tbk considers human resources
as a key of the company performance as well as an
important asset for bussiness sustainability. To support
both aspects, Indofarma upholds strong commitment
to improve its human resources living standard and
quality in a well-planned and sustainable manner. As
december 31, 2012, Indofarma has 904 employee with
the composition as follows:
SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES
45
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
SU
MB
ER
DA
YA
MA
NU
SIA
| HU
MA
N R
ES
OU
RC
ES
<25
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-56
>56
Total
42
100
122
133
213
129
112
23
0
874
2011
47
124
120
131
212
150
110
10
0
904
2012UsiaAge
Komposisi karyawan berdasarkan tingkat usia:employee composition by age:
SD / elementary
SMP / junior High
SMA / High School
D3 / d3
S1 / Bachelor
S2 / Magister
S3 / Phd
Total
32
86
390
61
295
10
0
874
2011
31
82
388
66
327
10
0
904
2012PendidikanEducation
Komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan:
employee composition by education:
Manajer / Manager
Asman / Assistant Manager
Supervisor / Supervisor
Pelaksana / Staff
Total
2012
22
50
168
664
904
22
46
152
654
874
2011
Komposisi karyawan berdasarkan tingkat jabatan:
employee composition by position:
Komposisi karyawan berdasarkan gender:employee composition by gender:
Komposisi karyawan berdasarkan status:employee composition by status:
Karyawan Tetap / Permanent
Karyawan Contract / PKwT
2011
874
87
787
2012
904
92
812
Laki-laki / Male
Perempuan / female
jumlah / Total
2012
904
696
208
2011
685
874189
JabatanPosition
jumlah / Total
46
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
SU
MB
ER
DA
YA
MA
NU
SIA
| H
UM
AN
RE
SO
UR
CE
S
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Indofarma menyusun kebijakan pengembangan
sumber daya manusia sesuai dengan man power
plan yang ditetapkan manajemen. Kebijakan ini juga
mempertimbangkan rencana ekspansi bisnis perseroan
terutama pada aspek-aspek berikut ini.
Pengembangan Organisasi
• JobEnrichment
Individu diberi penugasan yang beragam
dari sisi bisnis, teknis, dan organisasi
ditujukan untuk memperkaya kemampuan
karyawan dalam fungsi tugasnya.
• JobEnlargement
Individu dalam perseroan diberikan
penugasan dalam proyek-proyek yang
melibatkan koordinasi antar lintas bidang.
Implementasi dari aspek ini ditujukan untuk
memperluas wawasan karyawan untuk
mengetahui hubungan proses bisnis yang
komprehensif.
• JobValue
Melakukan review berkala pada masing-
masing posisi terkait dengan kontribusinya
dalam pencapaian kerja untuk menentukan
nilai yang harus dihargai di setiap jabatan
yang ada di perusahaan.
• JobGrading
Menetapkan bobot jabatan dari masing-
masing posisi yang ada di perusahaan
untuk melakukan pemetaan posisi.
• RotasidanMutasi
Dilakukan dengan mempertimbangkan
azas prestasi dan kualiikasi yang
dibutuhkan untuk program penyegaran
dan program pemenuhan kompetensi dan
kualiikasi dalam persyaratan jenjang karir.
Transformasi Budaya
Indofarma memiliki dan terus mengembangkan sistem
tata nilai sebagai acuan dari seluruh karyawan dan
manajemen. Sistem nilai ini merupakan kumpulan dari
tata nilai yang disepakati bersama dan melandasi semua
aspek budaya dan organisasi.
HuMAn reSourCeS deveLoPMenT
Indofarma has compiled human resources development
policy in line with the man power plan that set by
management. This policy also considers the expansion
plan of corporate bussiness especially in the following
aspects.
Organization Development
• JobEnrichment
Individual is given various tasks in the
aspects of bussiness, technical details,
and organizations addressed to enrich the
employee competence in the respective
main function.
• JobEnlargement
Individual is given tasks which require
cross–sectional coordination. The
implementation from this aspects is
addressed to expand the employee
knowledge in understanding the
comprehensive bussiness process relation.
• JobValue
Conducting a periodic review on each
post regarding to its performance and
achievement in order to determine the
value that should be respected in each
position in the company.
• JobGrading
determining the quality of a position from
each positions in the company in order to
conduct position mapping.
• JobRotationandTransfer
Carried out while considering the
achievements of employees and required
qualiications for the refreshment program
as well as competence and qualiication
fulillment program in career requirements.
CultureTransformation
Indofarma possesses and continuously develops
a value system as reference for all employees and
management. The value system is a compilation of all
wisdom agreed upon and becomes a platform for all
culture and organization.
SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES
47
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
SU
MB
ER
DA
YA
MA
NU
SIA
| HU
MA
N R
ES
OU
RC
ES
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan, Indofarma
berkomitmen untuk memberikan pendidikan dan
pelatihan di seluruh aspek operasional perusahaan
secara terencana dan berkelanjutan. Upaya peningkatan
kompetensi ini diselenggarakan dengan menjunjung
tinggi prinsip persamaan kesempatan kepada seluruh
karyawan Indofarma. Di tahun 2012, Indofarma fokus
untuk meningkatkan kompetensi dan ketrampilan
serta menanamkan nilai inti perusahaan pada seluruh
karyawan.
Sepanjang tahun 2012 Indofarma telah
menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan
baik dari internal maupun eksternal dengan jumlah
biaya pelatihan sebesar Rp3.157.566.600. Jumlah ini
merupakan peningkatan signiikan jika dibandingkan
dengan jumlah investasi pelatihan di tahun 2011.
Seiring dengan peningkatan signiikan dalam jumlah
investasi maka total waktu pelatihan juga meningkat
dengan signiikan. Total waktu pelatihan di tahun 2012
mencapai 28.424 jam, meningkat lebih dari tiga kali
lipat jika dibandingkan dengan total waktu pelatihan di
tahun 2011 yang mencapai 8.688 jam. Peningkatan
dalam jumlah investasi dan total waktu pelatihan ini juga
sekaligus menjadi perwujudan komitmen Indofarma
dalam mengembangkan sumber daya manusianya.
Indofarma juga akan senantiasa mengedepankan
komitmen ini untuk tahun-tahun mendatang demi
mencetak sumber daya manusia yang berkompeten dan
berkualitas.
TrAInInG And deveLoPMenT
To achieved the goal, Indofarma is committed to provide
training and development in all operational aspect of
the company in a well-planned and sustainable manner.
The effort of improving competence is implemented by
upholding the principal of equal opportunity to all the
employees. In 2012, Indofarma focuses on increasing
competence and skill as well as implanting the company
core values to every employee.
Throughout 2012, Indofarma has held education and
training program either internally and externally with total
cost rp3,157,566,600. The total cost has increased
signiicantly compared to the training cost in 2011. Along
with the signiicant increase in the investment, the total
amount of training time has also increased signiicantly.
The total training time in 2012 has reached 28,424
hours, it increases more than threefold compared to the
training time in 2011 which is 8.688 hours. The increase
in the total amount of investment and training time has
also become the realization of Indofarma commitment in
developing human resources. Indofarma will also putting
forward this commitment in the following years in order
to produce competence and qualiied human resources.
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
MA
nA
GeM
en
T d
ISC
uS
SIo
n A
nd
An
ALy
SIS
04
48LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2012 DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Kondisi ekonomi makro Indonesia di tahun 2012 secara keseluruhan
menunjukkan peluang yang positif bagi Indofarma untuk meraih pertumbuhan.
Namun peluang ini tidak terlepas dari tantangan yang turut menyertai
pertumbuhan di industri farmasi. Selain membahas tinjauan kinerja operasional
dan keuangan perusahaan secara terperinci, bab ini juga menguraikan strategi
Indofarma dalam aspek pemasaran dan prospek usaha di tahun 2013.
The macro economic conditions of Indonesia in 2012 has generally showed
a positive opportunity for Indofarma to achieve growth. But the opportunity
is inseparable from the challenge that also accompanies the growth in the
pharmaceutical industry. In addition to discussing the review of operational
and inancial performance in detail, this chapter also elaborates Indofarma
strategies in the aspects of marketing as well as the business prospects in
2013.
49
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
50
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
TINJAUAN EKONOMI MAKROMACRO ECONOMIC OVERVIEW
TINJAUAN EKONOMI MAKRO
Di tahun 2012 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
bahwa perekonomian Indonesia tumbuh sebesar
6,23%. Meskipun sedikit di bawah target APBN 2012
sebesar 6,5%, pencapaian ini merupakan prestasi
yang patut diapresiasi di tengah kondisi perekonomian
global yang mengalami perlambatan. Jika melihat
pergerakan positif yang tercatat di setiap triwulan maka
kinerja pertumbuhan dari perekonomian Indonesia
dikategorikan stabil.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap solid di
tengah perlambatan ekonomi global didorong oleh
tingginya permintaan domestik yang berasal dari
konsumsi rumah tangga dan investasi. Investasi menjadi
salah satu komponen utama pendorong pertumbuhan
ekonomi 2012 bahkan menggantikan kinerja ekspor
yang saat ini mengalami perlambatan. Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) melansir penanaman modal
asing maupun dalam negeri sepanjang 2012 mencapai
Rp313 triliun, jumlah ini telah melampaui target sebesar
Rp290 triliun. Namun baik investasi maupun konsumsi
rumah tangga tetap sama-sama berkontribusi besar
dalam menjaga stabilnya kondisi ekonomi makro
terutama karena membaiknya persepsi pasar dan
peningkatan daya beli masyarakat.
Di sisi lain, meningkatnya daya beli masyarakat juga
dipengaruhi oleh peningkatan Upah Minimum Regional.
Secara tidak langsung hal ini juga turut mempengaruhi
peningkatan biaya operasional Indofarma yang memiliki
pabrik yang berbasis di Bekasi.
BPS juga mengungkapkan bahwa selama tahun 2012
terjadi inlasi sebesar 4,30%. Dalam tiga tahun terakhir
inlasi tahun 2012 merupakan terendah kedua dengan
persentase di bawah 5 persen. Tingkat suku bunga
Bank Indonesia juga relatif stabil, yaitu sebesar 5,75%.
Tingkat suku bunga ini terhitung masih konsisten dengan
tekanan inlasi yang rendah dan terkendali.
MACro eConoMIC overvIew
In 2012 the Central Statistics Agency (BPS) recorded
that Indonesia’s economy grew by 6.23%. Although
slightly below the 2012 APBn target of 6.5%, this
achivement should be appreciated in the midst of global
economic slowdown. Considering the positive trend
recorded in each quarter, the growth performance of the
Indonesian economy is considered stable.
Indonesia’s economic growth remains solid amid the
global economic slowdown driven by strong domestic
demand from domestic consumption and investment.
Investment becomes one of the main components
driving the economic growth in 2012 even replace the
export performance which is currently slowing down.
Indonesia Investment Coordinating Board (BKPM)
launch foreign investment and domestic throughout
2012 reached rp313 trillion, this number has exceeded
its target of rp290 trillion. But both investment and
household consumption remains equally contribute
in maintaining macroeconomic stability mainly due
to the improved market perception and increased in
purchasing power.
on the other hand, the increased purchasing power
is also affected by the increase in regional Minimum
wage. Indirectly it also affects the increase in operating
costs of Indofarma which has a factory based in Bekasi.
BPS also revealed that during the year 2012 inlation is
amounted to 4.30%. In the past three years, inlation in
2012 is the second lowest percentage which is under
5 percent. The interest rate of Bank Indonesia is also
relatively stable, amounting to 5.75%. The interest rate is
calculated is consistent with low and controlled inlation
pressure.
51
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
TINJAUAN INDUSTRI
INDUSTRY OVERVIEW
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS mengalami
depresiasi sepanjang 2012. Nilai tukar terus menurun
akibat deisit neraca pembayaran pada kuartal I dan
II 2012. Pada akhir kuartal III 2012 pergerakan nilai
tukar Rupiah tercatat melemah 2,26 persen ke tingkat
Rp9.491 per dolar AS dari Rp9.277 per dolar AS.
Pada November 2012, Rupiah melemah menjadi
Rp9.605 per dolar AS, dibandingkan posisi awal tahun
Rp9.000 per dolar AS, begitu juga dibandingkan
pertengahan tahun (Juni 2012) Rp9.480 dolar AS.
Pelemahan kembali terjadi pada penutupan akhir tahun
2012 dimana Rupiah ditutup di kisaran Rp9.670 -
Rp9.680 per dolar AS. Pelemahan Rupiah ini tentunya
berdampak pada harga bahan baku obat yang diimpor
dari luar negeri. Meskipun terhitung stabil, kondisi
ekonomi makro di tahun ini tidak hanya mendukung
pencapaian pertumbuhan tetapi juga memberikan
tantangan yang cukup signiikan bagi Indofarma.
TINJAUAN INDUSTRI
Pertumbuhan tinggi pada pasar farmasi nasional di
tahun 2012 didorong oleh peningkatan konsumsi
obat masyarakat terutama melalui program jaminan
kesehatan nasional dan percepatan penyerapan
anggaran kesehatan pemerintah. Konsumsi
obat nasional diserap melalui pengobatan yang
dilakukan secara mandiri oleh masyarakat, asuransi
kesehatan sukarela, maupun jaminan kesehatan
yang diselenggarakan oleh pemerintah khususnya
untuk kelompok masyarakat tidak mampu. Dengan
adanya percepatan penyerapan anggaran kesehatan
pemerintah, belanja farmasi di dinas kesehatan, instalasi
pelayanan kesehatan primer maupun lanjutan secara
otomatis meningkat.
Berdasarkan data Intercontinental Marketing Services
(IMS) menunjukkan pasar farmasi nasional pada kuartal
3 tahun 2012 meningkat 13,7% menjadi Rp47,9
triliun dibandingkan tahun lalu. Peningkatan tersebut
didorong oleh pertumbuhan volume konsumsi obat
dan produk farmasi seiring dengan penguatan daya
beli masyarakat. Pertumbuhan pasar farmasi terjadi
di semua segmen, baik pasar panel (apotek, rumah
sakit, toko obat) maupun non-panel (klinik, dokter,
The rupiah exchange rate against the uS dollar is
depreciated during 2012. The exchange rate continues
to decline due to balance of payments deicit in the irst
and the second quarter of 2012. By the end of the third
quarter of 2012, the movement of rupiah has declined
2.26 percent to the level of rp9,491 per dollar from
rp9,277 per uS dollar.
In november 2012, the rupiah weakened to rp9,605
per uS dollar, compared to the beginning of the year
which is rp9,000 per uS dollar, as well as compared to
mid-year (june 2012) which is rp9,480 per uS dollar.
The weakening is occured again at the closing end of
2012 where the rupiah is closed at around rp9,670
- rp9,680 per uS dollar. The weakening of rupiah
certainly gives impact on the price of raw materials
that are imported from abroad. despite the stability,
the macro-economic condition in the year is not only
support the achievement of growth but also provide
signiicant challenges for Indofarma.
InduSTry overvIew
The high growth in national pharmaceutical market in
2012 was driven by an increase in society consumption
of drug, especially through the national health insurance
program and the accelerated absorption of government
health budget. The absorption of national drug
consumption is absorbed through treatment performed
independently by the society, voluntary health insurance,
and health coverage which implemented by the
government especially for the poor. with the acceleration
of the government’s health budget absorption,
pharmaceutical spending in the health department,
the primary and advanced healthcare installation has
automatically increased.
Based on the data from Intercontinental Marketing
Services (IMS), the national pharmaceutical market in
the third quarter of 2012 increased 13.7% to rp47.9
trillion compared to last year. The increase was driven
by volume growth in the consumption of drugs and
pharmaceutical products in line with the strengthening
purchasing power. Pharmaceutical market growth
occurred in all segments, both in panel (pharmacy,
hospital, drug store) and non-panel market (clinic,
52
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
supermarket, atau warung). Nilai penjualan obat terbagi
atas obat etikal (obat resep) sebesar Rp28,4 triliun,
serta obat bebas (over The Counter/obat bebas)
Rp19,5 triliun. Rencana pemerintah untuk menerapkan
sistem jaminan kesehatan secara nasional berdasarkan
universal coverage mulai tahun 2014 akan membuahkan
peningkatan jumlah kepesertaan (Penerima Bantuan
Iuran/PBI) secara signiikan dari yang semula berjumlah
76,4 juta peserta menjadi 96,4 juta peserta.
Selain itu, peningkatan besaran premi per PBI yang
meningkat secara signiikan menjadikan belanja
pemerintah untuk biaya jaminan kesehatan baik untuk
obat maupun pelayanan medis akan meningkat secara
signiikan juga. Kebijakan ini akan menjadikan industri
farmasi Indonesia memiliki potensi yang besar untuk
tumbuh lebih lanjut, khususnya pada segmen obat resep
generik. Tentunya hal ini juga akan menjadi peluang
besar bagi Indofarma untuk meraih pertumbuhan yang
signiikan tersebut. Tabel dibawah ini akan melengkapi
penjelasan di atas.
doctor, supermarket or shop). Total of drug sales are
divided into ethical drugs (prescription drugs) rp28,4
trillion, and oTC (over The Counter) rp19,5 trillion.
The government’s plan in implementing a national
health insurance system based on universal coverage
starting in 2014 will lead to an increase in the number
of membership (dues Beneiciaries/PBI) signiicantly
from the original total of 76.4 million to 96.4 million
participants.
In addition, an increase in the amount of premiums
per PBI signiicantly increased government spending
to make health insurance costs for drugs and medical
services will increase signiicantly as well. This policy
will make Indonesia the pharmaceutical industry has a
great potential to grow further, especially in the segment
of generic prescription drugs. of course it would also
be a great opportunity for Indofarma to achieve such
signiicant growth. The table below will complement the
above explanation.
42.195
17.957
4.565
5.620
7.772
24.238
11.000
13.238
47.984
19.675
5.170
6.114
8.391
28.309
13.340
14.969
13.7
9.6
13.3
8.8
8.0
16.8
21.3
13.1
100.0
41.0
10.8
12.7
17.5
59.0
27.8
31.2
Keterangan: Data dari IMS Health ITMA Q3 2012 / Source: data from IMS Health ITMA Q3 2012
Tabel Pasar Farmasi Nasional 2012 (dalam jutaan Rupiah) / Table of national Pharmaceutical Market in 2012 (in million rupiah)
Total Pasar / Pasar Panel
Pasar Panel / Panel Market
IDA
IHP
IPA
Pasar Non-Panel / non-Panel Market
Etikal (klinik, dokter, dll) / ethical (clinic, doctor, etc)
OTC (supermarket, warung) / oTC (supermarket, kiosk)
2012 2011 Pertumbuhan / Growth (%)
Pangsa Pasar / Market Share (%)
Deskripsi PasarMarket Description
TINJAUAN INDUSTRIINDUSTRY OVERVIEW
53
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
28.431
15.091
2.925
5.666
6.500
13.340
Total Pasar / Total Market
Pasar Panel / Panel Market
IDA (Toko Obat/Drug store)
IHP (Rumah Sakit/Hospital)
IPA (Apotek/Pharmacy)
Pasar non-Panel / non-Panel Market
2012
24.687
13.686
2.503
5.202
5.981
11.000
15,2
10,3
16,9
8,9
8,7
21,3
2011 %Deskripsi Pasar / Market Description
19.553
4.584
2.245
447
1.892
14.969
17.508
4.270
2.062
418
1.791
13.238
11,7
7,3
8,9
7,1
5,6
13,1
Total Pasar / Total Market
Pasar Panel / Panel Market
IDA (Toko Obat/Drug store)
IHP (Rumah Sakit/Hospital)
IPA (Apotek/Pharmacy)
Pasar non-Panel / non-Panel Market
2012 2011 %Deskripsi Pasar / Market Description
Pasar non-panel senantiasa memberikan kontribusi yang
lebih besar untuk total penjualan di pasar farmasi dan
senantiasa mengalami pertumbuhan yang lebih dominan
dari tahun ke tahun. Secara kseluruhan penjualan obat
etikal di tahun 2012 memberikan kontribusi sebesar
Rp28,4 triliun dan tumbuh 15,2% dibandingkan
dengan penjualan obat bebas yang hanya memberikan
kontribusi sebesar Rp19,5 triliun namun juga tumbuh
sebesar 11,7%. Uraian lebih rinci dapat dilihat melalui
tabel perbandingan di bawah ini.
non-panel market continues to provide a greater
contribution to total sales in the pharmaceutical market
and has grown ever more dominant over the years.
overall, the ethical drug sales in 2012 has contributed
rp28.4 trillion and grew 15.2% compared to the oTC
drug sales contributed only rp19.5 trillion but grew by
11.7%. More details can be seen through a comparison
table below.
Tabel Perbandingan Penjualan Etikal dan OTC (dalam jutaan Rupiah) / Comparison Table of ethical and oTC Sales (in million rupiah)
Keterangan : Data dari IMS Health ITMA Q3 2012 / Source: IMS Health ITMA Q3 2012
Etikal / ethical
Obat Bebas / oTC
54
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
Peningkatan jumlah konsumsi obat di semua segmen
pasar berdampak terhadap kenaikan volume produksi
baik untuk obat resep maupun obat bebas. Selain
itu peningkatan pertumbuhan juga didorong oleh
perubahan harga jual obat. Salah satunya adalah
penetapan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk
penjualan produk obat generik. Tentunya kedua faktor ini
juga sangat mempengaruhi pertumbuhan penjualan obat
etikal dan bebas di Indofarma pada tahun 2012 seperti
yang ditampilkan melalui graik berikut ini.
The growth of drug consumption in every market
segment gives impact on the increase of production
volumes in both ethical and oTC drugs. In addition, the
increase in growth also driven by the price changes.
Among other is the stipulation of highest retail price
(HeT) for the sales of generic products. of course, both
of these factors will inluence sales growth in Indofarma
ethical and oTC drug in 2012 as shown by the graph
below.
Faktor Pendorong Pertumbuhan Pasar tahun 2012 / Driving Factor of Market Growth in 2012
PERUBAHAN HARGA PrICe CHAnGeS
LINE EXTENTION PenAMBAHAn vArIAn
PERUBAHAN VOLUME voLuMe CHAnGeS
INTERAKSI InTerACTIon
PRODUK BARU new ProduCT
JUMLAH PERTUMBUHAN ToTAL GrowTH
0,0 20,0 40,0 60,0 80,0
97,280,0
17,2
3,9
3,2
0,7
14,351,5
65,8
2,9
2,8
0,0
1,0
0,4
0,7
0,822,823,6
100,0 120,0
OBAT BEBAS / OTC
OBAT RESEP / ETHICAL
JUMLAH / TOTAL
Keterangan: Data dari IMS Health ITMA Q3 2012 / Source: IMS Health ITMA Q3 2012
TINJAUAN INDUSTRIINDUSTRY OVERVIEW
55
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
Hal lain yang juga menarik untuk diungkapkan adalah
kenyataan bahwa tren pertumbuhan industri farmasi di
Indonesia selalu didominasi oleh perusahaan farmasi
domestik (lokal) dimana pada tahun 2012 perusahaan
farmasi domestik meraih pangsa pasar sebesar
72,48%. Tren ini tidak hanya terjadi pada tahun 2012
saja tetapi sudah berlangsung dalam beberapa tahun
terakhir. Meskipun perusahaan farmasi multinasional
(multinational company/MNC) juga mengalami
pertumbuhan dari tahun ke tahun namun persentase
pertumbuhan perusahaan lokal jauh lebih signiikan
setiap tahunnya. Pertumbuhan tren ini juga secara
langsung membuktikan bahwa industri farmasi lokal
berkembang lebih dominan di Indonesia. Perbandingan
pangsa pasar dan pertumbuhan antara perusahaan
farmasi lokal dan multinasional dapat dilihat melalui graik
dan tabel di bawah ini.
Another thing which is also interesting to be revealed
is the fact that the growing trend of the pharmaceutical
industry in Indonesia has always been dominated by
domestic pharmaceutical companies in which in 2012
the domestic pharmaceutical companies have gain
market share of 72.48%. This trend does not only
happen in the year 2012 but has been going on in recent
years. Although multinational pharmaceutical companies
(MnC) also grew from year to year, but the growing
percentage of local companies are far more signiicant
every year. This growing trend is also directly show that
the local pharmaceutical industry in Indonesia is growing
stronger. Comparison between market share and growth
of local and multinational pharmaceutical companies can
be seen through the chart and table below.
0%
50%
100%
Domestik Local
Perusahaan AsingMNC
69,42
MAT3Q08
30,58
MAT3Q09
70,40
29,60
MAT3Q010
69,76
30,24
MAT3Q011
71,08
28,92
MAT3Q012
72,48
27,52
Graik Pangsa Pasar Farmasi Nasional 2012 / Graph of national Pharmaceutical Market Share in 2012
Keterangan: Data dari IMS Health ITMA Q3 2012 / Source: IMS Health ITMA Q3 2012 MAT = Moving Annual Total
56
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
0%
50%
25%
75%
92,58
MAT3Q08
7,42
MAT3Q09
92,94
7,06
MAT3Q010
91,86
8,14
MAT3Q011
91,62
8,38
MAT3Q012
89,06
10,94
Tabel Perbandingan Pertumbuhan Pasar Farmasi Nasional / Table of national Pharmaceutical Market Growth Comparison
Total Produksi / Total of Production
Total Pertumbuhan (%) / Total of Growth (%)
Lokal / domestic
Pertumbuhan Perusahaan Lokal (%) / domestic Company Growth (%)
Perusahaan Asing / MnC
Pertumbuhan Perusahaan Asing (%) / MnC Growth (%)
29.752
-
20.654
-
9.098
2008
34.551
16,13
24.323
17,76
10.228
12,42
2009
37.535
8,63
26.187
7,67
11.347
10,94
2010
42.195
12,42
29.994
14,53
12.201
7,53
2011
47.984
13,72
34.777
15,95
13.207
8,24
2012
PERTUMBUHAN OBAT GENERIK
Dari total penjualan farmasi di tahun 2012, jenis obat
resep bermerek menguasai 89,06% pangsa pasar
sedangkan jenis obat generik hanya menguasai 10,94%.
Namun jika ditinjau dari segi pertumbuhannya, obat
resep bermerek hanya meraih pertumbuhan sebesar
10,54% jika dibandingkan dengan obat generik yang
mampu meraih pertumbuhan sebesar 48,44% di tahun
2012. Pertumbuhan yang signiikan pada segmen obat
generik ini merupakan indikator yang baik mengingat
kompetensi inti Indofarma terletak pada produksi obat
generik meskipun pangsa pasarnya hanya mencakup
12,16%. Uraian pertumbuhan dan pangsa pasar dari
obat generik dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.
GrowTH of GenerIC druGS
from the total pharmaceutical sales in 2012, branded
ethical drugs controlled 89.06% market share, while
generic drugs only has 10.94%. However, in terms of
its growth, branded ethical drugs only reach a growth
of 10.54% when compared to the growth of generic
drugs that is able to achieve 48.44% in 2012. Signiicant
growth in the generics segment is a good indicator
since the core competencies of Indofarma lies in the
production of generic drugs even though its market
share covers only 12.16%. description of growth and
market share of generic drugs can be seen through the
table below.
Keterangan: Data dari IMS Health ITMA Q3 2012 / Source: IMS Health ITMA Q3 2012
Obat Resep Bermerek / Ethical Branded
Obat Resep Generik / Generic Ethical
Keterangan: Data dari IMS Health ITMA Q3 2012 / Source: IMS Health ITMA Q3 2012 MAT = Moving Annual Total
TINJAUAN INDUSTRIINDUSTRY OVERVIEW
57
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
Berdasarkan kontribusi penjualan obat generik tahun
2012, Indofarma masih dapat mempertahankan
posisinya sebagai pemimpin pasar dengan pangsa
pasar sebesar 12,16%. Faktor ini menjadi pendorong
bagi Indofarma untuk terus meningkatkan kinerjanya
agar dapat meraih pertumbuhan yang lebih signiikan
dan memantapkan posisinya sebagai market leader
di kategori Obat Generik Berlogo (OGB). Dengan
posisi tersebut Indofarma akan terus berupaya untuk
mempertahankan posisinya melalui peningkatan strategi
pemasaran yang lebih agresif untuk penetrasi di semua
segmen pasar.
Based on the sales contribution of generic drugs in
2012, Indofarma still manages to hold its current position
as the market leader with a market share of 12.16%.
This factor becomes a driver for Indofarma to continue
to improve its performance in order to achieve a more
signiicant growth and solidify its position as market
leader in the category of oGB. with this achievement
Indofarma will always strive to be the leader by improving
an aggressive market strategy to penetrate all market
segment.
58
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
TINJAUAN KINERJA OPERASIONAL PERUSAHAANOPERATIONAL PERFORMANCE REVIEW
TINJAUAN KINERJA OPERASIONAL
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dalam bidang usaha farmasi dan kesehatan,
Indofarma membagi kegiatan operasinya ke dalam dua
segmen usaha pokok yaitu produksi dan distribusi.
Kinerja kedua segmen ini di tahun 2012 akan dibahas
secara mendalam pada sub bab ini.
PRODUKSI
Kompetensi inti Indofarma sebagai perusahaan farmasi
terletak pada kemampuan untuk memproduksi obat
dengan biaya yang rendah dengan rentang produk
yang lengkap dan mempunyai kemampuan pasokan
dalam jumlah besar serta mampu menjangkau seluruh
wilayah Indonesia. Dengan kompetensi inti tersebut,
Indofarma berkomitmen untuk tumbuh secara organik
dengan memproduksi produk generik sebagai produk
utama Perseroan dengan tetap memperhatikan aspek
keekonomian.
Kapabilitas Indofarma untuk memproduksi obat dengan
biaya rendah didukung oleh kapasitas produksi yang
besar. Tentunya kapabilitas ini juga sangat mendukung
Indofarma untuk dapat memproduksi rentang produk
farmasi yang lengkap. Namun demikian, Indofarma
juga berkomitmen untuk mengembangkan produk dan
bisnis lain terutama yang bersifat melengkapi sehingga
perolehan nilai tambah dari produk generik dapat
ditingkatkan.
Rentang produk Indofarma antara lain terdiri dari:
1. Sediaan padat non betalaktam
2. Sediaan padat betalaktam
3. Sediaan cair
4. Sediaan semi-padat
5. Sediaan steril non-sefalosporin
6. Sediaan steril sefalosporin
7. Sediaan herbal
Hingga akhir tahun 2012, Indofarma tercatat memiliki
kapasitas produksi hingga 2,5 miliar tablet. Faktor
ini memegang peranan penting mengingat kenaikan
pada realisasi produksi akan mendorong peningkatan
penjualan secara signiikan. Keunggulan kompetitif ini
pula yang mendukung Indofarma dalam bersaing di
oPerATIonAL PerforMAnCe revIew
As a State-owned enterprise which is engaged in the
pharmaceutical and healthcare, Indofarma divides its
operations into two principal business segments, namely
the production and distribution. The performance of both
segments in 2012 will be discussed comprehensively in
this sub chapter.
ProduCTIon
The core competencies of Indofarma as a
pharmaceutical company lies in the ability to produce
drugs at a low cost with a complete range of products
and have the ability to supply in large quantities and
is able to reach all areas of Indonesia. with these
core competencies, Indofarma is committed to grow
organically by producing generic products as the main
products of the Company by taking into account the
economic aspects.
Indofarma capability to produce low-cost drugs is
supported by a large production capacity. Certainly, this
capability is strongly support Indofarma to be able to
produce a complete range of pharmaceutical products.
However, Indofarma also committed to develop products
and other complimenting businesses so the acquisition
value of the generic product can be improved.
Indofarma product range among others include:
1. non betalaktam solid dosage form
2. Betalaktam solid dosage form
3. Liquid dosage form
4. Semi-solid dosage form
5. non-cephalosphorin sterile dosage form
6. Cephalosphorin sterile dosage form
7. Herbal medicine
By the end of 2012, Indofarma has recorded a
production capacity of up to 2.5 billion tablets. This
factor plays an important role since the increase in the
actual production will boost sales signiicantly. This
competitive advantage is also support Indofarma in
competing in the generic pharmaceutical market and
59
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
pasar farmasi generik dan menjadi market leader dalam
kategori OGB. Uraian realisasi produksi Indofarma di
tahun 2012 dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.
become the market leader in the category of oGB.
description of Indofarma production realization in 2012
could be seen by the table below.
Tablet Non Betalaktam / non Betalaktam Tablet
Kapsul Non Betalaktam / non Betalaktam Capsule
Tablet Betalaktam / Betalaktam Tablet
Kapsul Betalaktam / Betalaktam Capsule
Sirup / Syrup
Salep / ointment
Serbuk / Powder
Injeksi Cair / Liquid Injection
Injeksi Kering / dry Injection
Tetes Mata / eye drops
Kapsul Herbal / Herbs Capsule
Butir / Piece
Butir / Piece
Butir / Piece
Butir / Piece
Botol / Bottle
Tube / Tube
Sachet / Sachet
Ampul / Ampoule
Vial / vial
Botol / Bottle
Butir / Piece
1.951.638.113
232.640.180
161.605.930
2.072.280
9.461.718
13.501.947
18.438.825
26.088.420
417.989
776.100
9.838.640
1.875.292.903
188.223.880
196.885.734
37.485.938
11.218.399
15.731.579
18.812.850
29.926.544
1.077.935
706.256
12.766.061
2.286.659.375
257.709.375
418.770.000
75.240.000
14.807.650
16.720.000
24.912.250
40.205.000
1.577.813
2.614.920
61.600.000
Jenis Produk / Product TypeRealisasi Produksi / Realization of Production Kapasitas Produksi
Capacity of Production2012 2011
Tabel Realisasi Produksi Indofarma / Table of Indofarma realization of Production
Selain fokus pada peningkatan realisasi produksi,
Indofarma juga senantiasa berkomitmen untuk
menjadi yang terdepan dalam pemenuhan aturan
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB)
serta mengimplementasikan sistem manajemen
mutu. Untuk memenuhi komitmen tersebut Indofarma
mencanangkan belanja modal (CAPEX) dan berinvestasi
besar guna memastikan perusahaan selalu terdepan
dalam memenuhi aturan CPOB dan CPOTB disamping
mendukung upaya peningkatan kapasitas produksi.
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Penyusunan sistem manajemen mutu dilatarbelakangi
oleh komitmen Indofarma untuk menghasilkan produk
yang terjamin konsistensi mutunya sesuai spesiikasi
yang telah ditetapkan. Industri farmasi berkewajiban
untuk membuat obat sedemikian rupa agar sesuai
dengan tujuan penggunaannya, memenuhi persyaratan
yang tercantum dalam dokumen registrasi dan tidak
menimbulkan risiko yang membahayakan penggunanya
karena tidak aman, mutu rendah atau tidak efektif.
In addition to focusing on increasing actual production,
Indofarma is also committed to be a leader in the
fulillment of the requirement of Good Manufacturing
Practices (CPoB) and Good Manufacturing Practices
for Herbal Medicine (CPoTB) as well as implement a
quality management system. To meet this commitment
Indofarma has proclaimed capital expenditure (CAPeX)
and investing heavily to ensure that the company stays
ahead in meeting the CPoB and CPoTB requirement
besides supporting the efforts to increase production
capacity.
QuALITy MAnAGeMenT SySTeM
The background of the preparation of the quality
management system is a commitment of Indofarma
in producing consistent quality in accordance with the
assured speciication. The pharmaceutical industry
is obliged to make the drug in such a way to suit
the intended use, fulill the requirements listed in the
registration document and does not pose a risk of harm
to the users due to insecurity, poor quality or ineffective.
60
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
TINJAUAN KINERJA OPERASIONAL PERUSAHAANOPERATIONAL PERFORMANCE REVIEW
Komitmen dan tanggung jawab Indofarma dalam
menjaga mutu produknya diwujudkan melalui penetapan
Kebijakan Mutu yang didukung dengan partisipasi dan
komitmen dari semua jajaran di semua departemen di
dalam perusahaan, para pemasok dan para distributor.
Untuk mendukung upaya pencapaian tujuan ini,
Indofarma juga menetapkan Sistem Manajemen Mutu
yang tertuang dalam bentuk Kebijakan Mutu dan
disusun sesuai dengan panduan yang ada pada ISO
9001.
Bentuk komitmen Indofarma terhadap mutu dari
produk yang diproduksi tertuang dalam Kebijakan Mutu
perusahaan yang ditetapkan sebagai berikut:
1. Mutu dijadikan prioritas utama demi kepuasan
pelanggan eksternal maupun internal.
2. Mutu mencakup seluruh kegiatan perusahaan,
mulai dari penelitian dan pengembangan,
produksi sampai dengan pemasaran.
3. Mutu dibangun oleh semua pihak melalui
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
yang efektif dan eisien.
4. Mutu terutama ditentukan oleh faktor manusia,
karena itu pendidikan dan pelatihan bagi
karyawan terus dikembangkan sesuai kebutuhan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
5. Mutu selalu dijaga dan ditingkatkan sesuai
kebutuhan pelanggan dengan memperhatikan
kemampuan daya-saing melalui proses yang
dapat menekan biaya mutu.
Indofarma telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu
yang benar dan tepat seperti yang telah menjadi acuan
di industri farmasi, dengan memastikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Desain dan pengembangan obat dilandaskan
kepada mutu
2. Semua langkah produksi dilandaskan kepada mutu
3. Semua pengawasan terhadap proses produksi dan
distribusi harus tetap dijaga
4. Pengkajian terhadap semua dokumen yang terkait
dengan proses, pengemasan dan pengujian
5. Pemasok dievaluasi dan disetujui untuk memenuhi
spesiikasi mutu, dan
Indofarma commitment and responsibility in maintaining
product quality is realized through the establishment of
the Quality Policy which is supported by the participation
and commitment of all levels in all departments in the
company, suppliers and distributors. To support the
efforts to achieve this goal, Indofarma also establishes
Quality Management System which embodied in Quality
Policy and prepared in accordance with the existing
guidance of ISo 9001.
Indofarma commitment toward the quality of
manufactured products is contained in the Quality Policy
of the company as follows:
1. Quality is a top priority for the external and
internal customer satisfaction.
2. Quality covers all the company’s activities,
from research and development, production,
and up to marketing.
3. Quality is built by all parties through the
planning, execution, and effective and eficient
control.
4. Quality is mainly determined by human
factors; therefore education and training for
employees are continued to be developed
according to the needs and development of
science and technology.
5. Quality is always maintained and upgraded
according to customer needs by taking into
account the ability of competitiveness through
a process that can reduce the cost of quality.
Indofarma has implemented a Quality Management
System that is appropriate and proper as it has become
a reference in the pharmaceutical industry, by ensuring
the following:
1. drug design and development are based on
quality
2. All steps of production are based on quality
3. All supervision to the process of production
and distribution should be maintained
4. Assessment of all documents related to the
process, packaging and testing
5. Suppliers are evaluated and approved to meet
quality speciications, and
61
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
6. Evaluasi mutu produk berkala dilakukan untuk
veriikasi konsistensi proses dan memastikan
perbaikan proses yang berkesinambungan
Kebijakan Mutu beserta Sistem Manajemen Mutu telah
disosialisasikan kepada seluruh pimpinan dan karyawan
Indofarma serta kepada pihak pemasok dan distributor.
Dengan sosialisasi ini diharapkan setiap pihak dapat
bekerja sama dalam suasana yang kondusif untuk
menyelesaikan tugas masing-masing secara tuntas
dan tepat waktu sesuai dengan jiwa dari kebijakan ini.
Selanjutnya pihak manajemen menetapkan sasaran
pencapaian yang kemudian diuraikan ke bidang dan
tingkat organisasi yang relevan sebagai kerangka
pengukuran keefektifan Sistem Manajemen Mutu.
PRODUK BARU
Perkembangan terapi pengobatan menuntut adanya
ketersediaan obat yang lebih bervariasi. Oleh karena
itu Indofarma selalu berupaya memenuhi kebutuhan
tersebut sesuai tren pengobatan terkini dengan cara
meluncurkan produk baru tiap tahunnya. Produk-produk
baru yang dikembangkan untuk diluncurkan ke pasar
terutama yang memiliki tingkat prevalensi tinggi sehingga
dapat mengoptimalkan kapasitas produksi yang ada dan
memiliki dampak terhadap marjin usaha yang baik.
Posisi Indofarma sebagai pemimpin di pasar reguler
dan tender (sektor pemerintah) menuntut perusahaan
untuk senantiasa meningkatkan penyediaan dan
pelayanan obat generik. Oleh karena itu pengembangan
produk obat generik yang selama ini merupakan bisnis
inti bagi perusahaan tetap menjadi salah satu fokus
pengembangan produk baru. Akan tetapi dalam rangka
mengembangkan portofolio bisnis, Perseroan juga
mengembangkan produk-produk merek dagang untuk
kelompok obat resep maupun obat OTC. Sepanjang
tahun 2012 Indofarma telah meluncurkan 3 produk obat
resep generik, 2 produk obat resep bermerek, dan 3
produk obat bebas (OTC).
6. Periodic evaluation of product quality is
carried out to verify the consistency of the
process and ensure continuous process
improvement
Quality Policy and the Quality Management System
have been socialized to all leaders and employees
of Indofarma and to both suppliers and distributors.
Through this socialization, it is expected that every
parties can work together in a conducive situation
to complete each task thoroughly and on time in
accordance with the spirit of this policy. furthermore, the
management set a goal of achieving which then outlined
in the areas and levels of relevant organizations as a
framework for measuring the effectiveness of the Quality
Management System.
new ProduCTS
The development of treatment therapy requires for more
various drugs availability. Therefore Indofarma always
strives to meet those needs in accordance with the
latest trends by launching new products every year. new
developed products which are launched into the market
especially have high prevalence rate so as to optimize
the existing production capacity and give good impact
toward operating margin.
Indofarma position as a leader in the regular and tender
market requires the company to continually improve
the service and provision of generic drugs. Therefore,
the development of generic drug products which have
been a core business for the company remains the
main focus of new product development. However, in
order to develop the business portfolio, the Company is
developing trademark products for the ethical and oTC.
Throughout the year 2012 Indofarma has launched 3
ethical generic drugs, 2 branded ethical drugs, and 3
oTC products.
62
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
TINJAUAN KINERJA OPERASIONAL PERUSAHAANOPERATIONAL PERFORMANCE REVIEW
Obat Resep
Generik
ethical Generic
drugs
Obat Resep
Bermerek
Branded ethical
drugs
Obat Bebas
over The
Counter
Metformin 500 mg tablet
Acetylcystein 200 mg kapsul
Citicoline 500 mg tablet
Bonepatit 800 mg kaplet
Lactodia
Biovision Kids Sirup
Muvi Mut
Indo Obat Diare
Metformin 500 mg
Acetylcystein 200 mg
Citicoline 500 mg
Micro Crystalline Hidroxy Appatite 800 mg
Lactobacillus acidophilus 1X10(10) cfu/g
Biidobacterium longum 1X10(10) cfu/g
Streptococcus thermophilus 1X10(10) cfu/g
Fructo-oligo-saccharide, bubuk stroberi (5,1%)
perisa stroberi, vitamin C
vitamin B3 (niasin)
konsentrat mineral susu
seng oksida
sukrosa
vitamin B1
vitamin B2
vitamin B6
Lutein 500 mcg
Betacarotene 500 IU
Vitamin A 67 IU
vitamin B1 50 mcg
vitamin B2 60 mcg
vitamin B3 0,75
vitamin B5 250 mcg
vitamin B6 60 mcg
vitamin B12 0.1 mcg
vitamin C 3 mg
Zinc 0.50 mg
D-Biotin 135 mcg
Activated Attapulgite 650 mg
Biguanide Antidiabetics
Expectorants
Cereb.+Periphe.Vasotherap
Calcium
Antidiarrhea Microorganism
Eye tonics & eye vitamins
Multivitamin & mineral
Intest absorbant Antidiarrhea
Box 100’s
Box 60’s
Box 30’s
Box 30’s
Polybag 10’s
Box, Bottle 100 ml
Box 12’s
Box 40’s
KategoriCategory
KategoriProduct
KomposisiComposition
KemasanPackaging
Kelas TerapiTherapy Class
Tabel Produk Baru tahun 2012 / Tabel Produk Baru tahun 2012
63
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
PENGEMBANGAN BISNIS
Selain pengembangan produk, Indofarma juga fokus
untuk melakukan pengembangan bisnis perusahaan
yang difokuskan pada empat potensi usaha yaitu:
1. Aliansi strategis
Indofarma menjalin aliansi strategis dengan
perusahaan maupun lembaga lainnya guna
mengembangkan potensi bisnis yang sejalan
dengan visi Indofarma. Serta bekerja sama
dengan perusahaan farmasi, perusahaan obat
tradisional, dan mitra usaha strategis lainnya
untuk mengembangkan fasilitas produksi herbal,
ekstraksi, illing, dan packaging.
2. Pengembangan partnership product
Indofarma melakukan kerja sama dengan
perusahaan farmasi serta lembaga penelitian
untuk mengembangkan produk baru serta
pemasaran produk.
3. Pengembangan usaha engineering
pharmaceutical
Indofarma mengembangkan jasa produksi mesin
dan penyediaan pemeliharaan mesin.
4. Lain-lainnya
Indofarma melakukan optimalisasi kegiatan PKBL,
ekspor, dan lain-lain untuk mengoptimalkan
penjualan dan laba perusahaan.
DISTRIBUSI
Dalam rangka memperluas penyebaran produk
dan ketersediaan produk di outlet sehingga
dapat mempermudah masyarakat dan pelanggan
mendapatkan produk Indofarma, di tahun 2012
Perseroan fokus untuk melanjutkan strategi
multidistributor yang telah dimulai dari tahun
sebelumnya. Sebelumnya produk Indofarma hanya
didistribusikan oleh anak perusahaan yaitu PT Indofarma
Global Medika (IGM), mulai tahun 2012 telah ditunjuk
dua perusahaan distributor nasional yaitu PT Sawah
Besar Farma (SBF) dan PT Mensa Bina Sukses (MBS).
BuSIneSS deveLoPMenT
In addition to product development, Indofarma also
conducts business development which focused on four
business potential, namely:
1. Strategic alliance
Indofarma established strategic alliances with
other companies and institutions in order to
develop the business potential in line with
the vision of Indofarma. As well as working
with pharmaceutical companies, traditional
drug companies, and other strategic business
partners to develop the facilities of herbs
production, extraction, illing, and packaging.
2. Product partnership development
Indofarma collaborates with pharmaceutical
companies and research institutions in
developing new products and product
marketing.
3. Business development of engineering
pharmaceutical
Indofarma develops machine production
services and provision of engine maintenance.
4. others
Indofarma optimizes the CSr activities, export
and many others to optimize company sales
and proits.
dISTrIBuTIon
In order to expand the distribution of products and
product availability in outlets so as to facilitate the
public and customers, in the year 2012 the Company
is focused on continuing the multidistributor strategy
that had begun in previous year. Previously, the product
Indofarma is only distributed by its subsidiary, PT
Indofarma Global Medika (IGM), but in the beginning
of 2012 the company has appointed two national
distributors, PT Sawah Besar farma (SBf) and PT Bina
Mensa Sukses (MBS).
64
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
TINJAUAN KINERJA OPERASIONAL PERUSAHAANOPERATIONAL PERFORMANCE REVIEW
Dengan keberadaan jaringan distribusi ketiga
perusahaan distributor tersebut yang menjangkau
hampir seluruh wilayah pemasaran secara nasional
Indofarma berkomitmen untuk memberikan pelayanan
terbaik dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
Dampak positif dari penetrasi pasar reguler dan
pemerintah adalah ketersediaan produk OGB Indofarma
yang mudah didapatkan di sarana pelayanan farmasi
seperti instalasi farmasi rumah sakit swasta maupun
negeri, apotek, toko obat, klinik dan pedagang besar
farmasi (PBF). Dengan ketersediaan produk di sarana
pendukung kesehatan tersebut, akan memberikan
kemudahan bagi masyarakat dan pelanggan untuk
memperoleh dan membeli produk sesuai kebutuhan.
with the presence of three distribution companies which
marketing network spans almost in all areas nationwide,
Indofarma is committed to provide the best services to
meet customer needs.
The positive impact of routine market and government
market penetration is the availability readiness of Indo-
farma oGB product in health pharmacy services such
as private or public hospitals, pharmacies, drug stores,
clinics and local pharmaceutical wholesalers (PBf). The
availability of products in the health support facilities will
provide convenience for the public and customers to
acquire and purchase the product as needed. Based
on data from the current product deployment medicinal
ACEH
MEDAN
PADANG
LAMPUNG
TANGERANG
JAKARTA
BANDUNG
PURWOKERTO
SOLO
SEMARANG
YOGYAKARTA
MALANG
SURABAYA
BOGOR
BATAM
PALEMBANG
PONTIANAK
SAMARINDA
BANJARMASIN
JAMBI
BEKASI
CIREBONDENPASAR
MATARAM
65
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
MANADO
JAYAPURA
MAKASAR
KUPANG
Berdasarkan data penyebaran produk, saat ini produk
obat-obatan Indofarma mengalami peningkatan
ketersediaannya di pasar hampir di semua segmen
oulet mencakup segmen apotek, rumah sakit, dinas
kesehatan kabupaten/kodya, pedagang besar farmasi
(PBF) lokal.
Berdasarkan data penyebaran produk saat ini produk
obat-obatan Indofarma mengalami peningkatan
ketersediaanya di pasar hampir di semua segmen
outlet mencakup segmen apotek, rumah sakit, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kodya, Pedagang Besar Farmasi
(PBF) Lokal.
products Indofarma increased availability in the market in
almost all segments include segments oulet pharmacies,
hospitals, health districts/municipality, local pharmaceuti-
cal wholesalers (PBf).
Based on the current data of product distribution, the
availability of Indofarma medicinal products is increased
in almost all segments of the market outlets include in
the segments of pharmacies, hospitals, Public Health
Service district/Municipality, local pharmaceutical whole-
salers (PBf).
66
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
TINJAUAN KINERJA OPERASIONAL PERUSAHAANOPERATIONAL PERFORMANCE REVIEW
KANTOR PUSAT
JABODeTABeK
Jakarta Satu
Jakarta Dua
Tangerang
Bogor
Bekasi
SUMATeRA
Banda Aceh
Medan
Palembang
Padang
Pekan Baru
Batam
Jambi
Lampung
JAwA BARAT
Bandung
Cirebon
JAwA TeNgAh & YOgYAKARTA
Semarang
Solo
Purwokerto
Yogyakarta
JAwA TIMUR
Surabaya
Malang
1
2
3
4
5
6
11,32
18,67
5,79
4,65
2,82
2,79
2,61
17,54
1,48
4,09
2,81
2,53
2,32
1,36
1,14
1,81
7,88
5,62
2,26
13,48
5,61
3,14
2,75
1,98
12,50
7,72
4,78
Kontribusi Sales 2012 (%) / 2012 Sales Contribution (%)Cabang / BranchNo
Penjualan produk Indofarma di tahun 2012 berdasarkan
segmen geograis terbagi secara merata dengan tingkat
kontribusi paling besar berasal dari wilayah Jabodetabek
(18,67%) dan Sumatera (17,54%). Uraian lebih jelas dari
realisasi kontribusi penjualan dari masing-masing kantor
cabang Indofarma dapat dilihat melalui tabel di bawah
ini.
Indofarma product sales in 2012 based on geographical
segment are split evenly with the greatest level of
contribution comes from the area of jabodetabek
(18.67%) and Sumatera (17.54%). More detail
description for the realization of sales contribution from
each branch of Indofarma can be seen through the table
below.
Tabel Kontribusi Penjualan Kantor Cabang Indofarma 2012 / Table of 2012 Sales Contribution of Indofarma Branch ofice
67
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
KALIMANTAN
Banjarmasin
Samarinda
Pontianak
BALI & NUSA TeNggARA
Denpasar
Kupang
Mataram
SULAweSI & PAPUA
Makasar
Manado
Papua
7
8
9
5,80
2,35
1,95
1,50
4,21
1,68
1,39
1,14
8,58
4,65
1,73
2,20
Kontribusi Sales 2012 (%) / 2012 Sales Contribution (%)Cabang / BranchNo
100%
13,90%20,60
9,00%
15,00 %
6,40%
14,00%21,00
Kontribusi Penjualan per Wilayah / Sales Contribution per Area
Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Papua13,90%
Kalimantan6,40%
Jawa Timur14,00%
Jawa Tengah dan Yogyakarta15,00 %
Jawa Barat9,00%
21,00 Jabodetabek
Sumatera20,60
Tabel Kontribusi Penjualan Kantor Cabang Indofarma 2012 / Table of 2012 Sales Contribution of Indofarma Branch ofice
68
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
TINJAUAN KINERJA KEUANGANFINANCIAL PERFORMANCE REVIEW
FAKTOR-FAKTOR PENTING TERHADAP
KONDISI KEUANGAN PERSEROAN
Terdapat beberapa hal yang merupakan faktor penting
dan akan berpengaruh terhadap kondisi keuangan
perseroan yaitu:
1. Kondisi pasar yang meliputi perubahan nilai
tukar mata uang rupiah, harga pasar obat dan
tingkat suku bunga dapat berdampak kepada
keuangan Perseroan. Dalam perencanaan usaha
Perseroan, risiko pasar yang memiliki dampak
langsung kepada Perseroan adalah dalam hal
pengelolaan tingkat nilai tukar, penetapan harga
jual produk dan komite pembelian bahan untuk
mengendalikan dampak perubahan-perubahan
tersebut terhadap naiknya beban Perseroan.
2. Peningkatan persaingan usaha pada industri
farmasi berdampak penurunan harga pasar
obat, sehingga menuntut penetapan harga jual
yang kompetitif yang dapat menurunkan margin
perusahaan.
3. Faktor lain adalah kualitas piutang dan tingkat
kolektibilitas piutang yang berdampak terhadap
arus kas perusahaan dan beban pendanaan dan
permodalan Perseroan.
MANAJEMEN RISIKO PASAR DAN
DAMPAK PERUBAHAN HARGA
RISIKO NILAI TUKAR MATA UANG ASING
Mata uang pelaporan keuangan Perseroan adalah
Rupiah. Kinerja keuangan Perseroan dipengaruhi oleh
luktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dan Dollar
AS. Hal ini dikarenakan Perseroan membeli bahan baku
dan alat-alat kesehatan dalam mata uang asing, antara
lain Dollar AS, Euro atau harga yang secara signiikan
dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya
dalam mata uang asing (terutama Dollar AS) seperti
yang dikutip dari pasar internasional. Perseroan akan
menghadapi risiko mata uang asing jika pendapatan
dan pembelian Perseroan dalam mata uang asing tidak
seimbang dalam hal jumlah atau pemilihan waktu.
Saat ini, Perseroan belum mengimplementasikan
kebijakan formal lindung nilai untuk laju pertukaran mata
IMpoRTanTfaCToRsonThECoMpany’sfInanCIalCondITIons
There are some things which are important factors and
will affect the company’s inancial conditions, namely:
1. Market conditions which include changes in
the exchange rate of rupiah, the market price
of the drug and interest rates may affect the
Company’s inancial. In the Company’s business
plan, market risk which has a direct impact to
the Company is in the management of exchange
rates, product sales pricing and purchasing
committee materials to control the impact of
those changes on the Company’s increase in
expenses.
2. Increased competition in the pharmaceutical
industry affects the decrease in drug market
price, thus demanding a competitive pricing that
can lower the company margins.
3. Another factor is the quality level of receivable
and the collectibility of accounts receivable which
affect the cash low, inancing costs and the
Company’s capital.
MaRkETRIskManaGEMEnTandThEIMpaCTofpRICEChanGEs
foreIGn eXCHAnGe rISK
The reporting currency is rupiah. The Company’s
inancial performance is inluenced by the luctuation
in the exchange rate between rupiah and uS dollar.
The Company also purchases medical equipment and
raw materials using foreign currencies, such as uS
dollar, euro or which price is signiicantly inluenced by
their benchmark price movements in foreign currencies
(mainly uS dollar) as quoted in the international markets.
The Company has exposure to foreign currency
risk if the revenue and purchases of the Company
denominated in foreign currency are not evenly matched
in terms of quantity or timing. Currently, the Company
does not implement any formal hedging policy for foreign
exchange exposure.
69
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
uang asing. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan
merencanakan pembelian mata uang asing yang cukup
untuk pembelian produk impor, pemantauan mata uang
asing yang intensif serta perencanaan waktu pembelian
yang tepat.untuk pembelian produk impor, pemantauan
mata uang asing yang intensif serta perencanaan waktu
pembelian yang tepat.
Sensitivitas terhadap kemungkinan perubahan nilai tukar
dollar Amerika dengan asumsi variabel lainnya dianggap
konstan, yaitu:
1. Pada tahun 2012 terdapat kenaikan nilai tukar
Dollar AS 4% dengan pengaruh terhadap laba
sebelum pajak sebesar Rp7.981 juta
2. Pada tahun 2011 terdapat penurunan nilai tukar
Dollar AS 2% dengan pengaruh terhadap laba
sebelum pajak sebesar Rp4.333 juta
RISIKO HARGA
Sampai saat ini, ketergantungan industri farmasi
Indonesia pada bahan baku impor masih sangat besar.
Karena itu, harga bahan baku masih menjadi faktor
yang sangat mempengaruhi kelangsungan industri
farmasi di Indonesia. Langkah antisipatif lainnya adalah
mengupayakan kontrak jangka panjang pembelian
bahan baku tertentu yang harganya sangat luktuatif.
Sensitivitas terhadap kemungkinan perubahan harga
bahan baku dengan asumsi variabel lainnya dianggap
konstan, yaitu:
1. Pada tahun 2012 terdapat penurunan harga
bahan 8% dengan pengaruh terhadap laba
sebelum pajak sebesar Rp9.277 juta
2. Pada tahun 2011 terdapat penurunan harga
bahan 4% dengan pengaruh terhadap laba
sebelum pajak sebesar Rp6.929 juta
DAMPAK PERUBAHAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Di tahun 2012 terdapat perubahan SK Menkes No. 092/
II/2012 yang mengatur tentang Harga Netto Apotek
(HNA) untuk pengadaan sektor pemerintah serta SK
Menkes No. 094/II/2012 yang mengatur Harga Eceran
In order to minimize the risk, the Company plans for
the proper buying of foreign currencies for the import
purchase, intensive foreign currency monitoring, and
proper timing in purchasing to reduce the foreign
currency risk.
The sensitivity to a reasonably possible change in the
average uS dollar exchange rate, with all other variables
held constant is as follows:
1. In 2012 there is an increase of 4% in the uS
dollar exchange rate which affects the proit
before tax amounted to rp7,981 million
2. In 2011, the exchange rate of uS dollar
decreased 2% with effect on proit before tax
amounted to rp4,333 million
PrICe rISK
So far, domestic pharmaceutical industry is highly
dependent on imported raw materials. Therefore, price
remains the main factor that affects the sustainability
of pharmaceutical industry in Indonesia. Another
anticipatory step taken is by making long-term contracts
that allow the purchase of certain raw material with a
price that have been agreed upon.
The sensitivity to a reasonably possible change of
ingredients with all other variables held constant is as
follows:
1. In 2012 there were 8% decline in material
prices with effect on proit before tax
amounted to rp9,277 million
2. In 2011 there were 4% decline in material
prices with effect on proit before tax
amounted to rp6,929 million
ThEIMpaCTofChanGEsInlawsandREGulaTIons
In 2012 there were changes to the Minister of Health
decree no. 092/II/2012 governing Pharmacy net Price
(HnA) for the procurement of the government sector as
well as the Minister of Health decree no. 094/II/2012
70
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
TINJAUAN KINERJA KEUANGANFINANCIAL PERFORMANCE REVIEW
Tertinggi (HET) untuk sektor reguler. Secara khusus
perubahan peraturan ini mencakup tentang besaran
HNA untuk sektor reguler yang ditetapkan tidak
lebih dari 74% dari HET yang ditetapkan. Perubahan
peraturan ini seolah merasionalisasi margin yang
diberikan ke retail dari 40% menjadi 36% atau turun
sekitar 5%. Dengan demikian sebagian besar HET
produk mengalami penurunan sebanyak 91 item (lebih
dari 50%) dan naik sebanyak 77 item (43%). Perubahan
peraturan ini membawa dampak yang cukup signiikan
terhadap pendapatan Perseroan di tahun 2012.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING DAN
DAMPAK PERUBAHAN
STANDAR AKUNTANSI
Perseroan melakukan penerapan standar akuntansi
keuangan dan ISAK yang baru dan revisi yang berlaku
efektif mulai tanggal 1 Januari 2012. Perubahan
kebijakan akuntansi perusahaan telah dibuat seperti
yang disyaratkan. Penerapan standar akuntansi
keuangan revisi berikut, yang relevan dengan operasi
perusahaan dan menimbulkan dampak terhadap laporan
keuangan konsolidasian, antara lain adalah:
PSAK 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
Standar ini, menggantikan PSAK 50 (Revisi 2006)
Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan,
mensyaratkan beragam tambahan pengungkapan dalam
laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna
untuk mengevaluasi signiikansi instrumen keuangan
atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan
besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan
yang mana Perseroan dan entitas anak terekspos
selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan
bagaimana Perseroan dan entitas anak mengelola risiko-
risiko tersebut.
Selain itu terdapat Penerapan standar dan Interpretasi
akuntansi keuangan berikut tidak mengakibatkan
pengaruh yang material atas kebijakan akuntansi
perusahaan dan entitas anak maupun jumlah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan periode, yaitu antara
lain PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan
Kurs Valuta Asing”, PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset
Tetap”, PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”,
governing highest retail price (HeT) for the regular sec-
tor. In particular, this rule changes include the magnitude
of HnA for regular sector which is set for no more than
74% of the HeT. The changes in these regulations are
as if applied to rationalize the retail margin of 40% to
36%, decrease about 5%. Therefore most of the HeT
products decreased as much as 91 items (over 50%)
and increased by 77 items (43%). Changes in these
regulations bring signiicant impact to the earnings of the
Company in 2012.
sIGnIfICanTaCCounTInGpolICyandThEIMpaCTofChanGEs
ACCounTInG STAndArdS
The Company adopted new and revised inancial
accounting standards and ISAK which effective from
january 1, 2012. Changes to the Company’s accounting
policies have been made as required, in accordance
with the transitional provisions. The implementation of
the following revised accounting standards, which are
relevant to the company’s operations and adversely
affect our consolidated inancial statements, among
others are:
PSAK 60 “financial Instruments: disclosures”
This standard supersedes PSAK 50 (revised 2006)
financial Instruments: Presentation and disclosures,
requires various additional disclosures in the inancial
statements that enable users to evaluate the signiicance
of inancial instruments for inancial position and
performance; and the nature and extent of risks arising
from inancial instruments to which the Company and
its subsidiaries are exposed during the period and at the
end of the reporting period, and how the Company and
its subsidiaries manage those risks.
In addition, there are application of the revised standards
and interpretations which do not affect material impact
on the Company’s and its subsidiaries accounting
policies nor the amounts reported for the current or
prior inancial periods, among others are PSAK no.
10 (revised 2010) “The effects of Changes in foreign
exchange rates”, PSAK no. 16 (revised 2011) “fixed
Assets”, PSAK no. 24 (revised 2010) “employee
71
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
PSAK No. 26 (Revisi 2011) “Biaya Pinjaman”,
PSAK No. 30 (Revisi 2011) “Sewa”, PSAK No. 46 (Revisi
2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan”, PSAK No. 50
(Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK
No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran”, PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per
Saham” dan ISAK No. 25, ”Hak Atas Tanah”.
ESTIMASI AKUNTANSI
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen membuat estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban
yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban
kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah
pendapatan dan beban.
Estimasi, asumsi dan pertimbangan yang digunakan
dalam mempersiapkan laporan keuangan dievaluasi
secara berkala berdasarkan pengalaman historis dan
faktor-faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari kejadian-
kejadian di masa depan yang mungkin terjadi.
A. Estimasi Penilaian Aset Keuangan
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan
piutang dipelihara pada jumlah yang menurut
manajemen adalah memadai untuk menutup
kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian, Perseroan secara spesiik
menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif
bahwa suatu aset keuangan telah mengalami
penurunan nilai (tidak tertagih).
B. Asumsi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada
beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar
aktuarial berdasarkan beberepa asumsi. Asumsi
yang digunakan untuk menentukan biaya pensiun
neto mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji
di masa datang. Adanya perubahan pada asumsi
ini akan mempengaruhi jumlah tercatat kewajiban
pensiun.
Beneits”, PSAK no. 26 (revised 2011) “Borrowing
Costs”, PSAK no. 30 (revised 2011) “Leases”, PSAK
no. 46 (revised 2010) “Accounting for Income Taxes”,
PSAK no. 50 (revised 2010) “financial Instruments:
Presentation”, PSAK no. 55 (revised 2011) “financial
Instruments:recognition and Measurement”, PSAK no.
56 (revised 2011) “earnings per Share”, and ISAK no.
25, “ Land right”.
ACCounTInG eSTIMATIon
The preparation of consolidated inancial statements
is in accordance with generally accepted accounting
principles in Indonesia requires managements to take
reported amounts of assets and liabilities and disclosure
of contingent assets and liabilities as of the date of
inancial statements as well as the reported amounts of
revenues and expenses.
estimation, assumption and consideration which is
adopted in preparing inancial statement is evaluated
regularly based on historical experiences and other
factor, include the expectation of possible events in the
future.
a. Estimation of Financial Assets
Assessment
decline in the value of loans and receivables
are maintained at amounts which
management believes is suficient to cover
uncollectible inancial assets. At each
reporting date the consolidated inancial
position, the Company speciically have
examined whether there is objective evidence
that a inancial asset has been impaired (not
invoiced).
b. Assumptions of Post-Employment
Obligations
The present value of the pension
obligations depends on several factors
that are determined on the basis of
actuarial assumptions based beberepa.
The assumptions used to determine net
pension costs include the discount rate and
future salary increases. A change in these
assumptions will affect the carrying amount of
pension obligations.
72
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
ANALISIS KINERJA KEUANGAN
PENJUALAN
FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS
SALeS
863.232
23.037
256.316
1.142.585
12.721
744
13.465
1.156.050
816.084
22.053
350.827
1.188.964
7.403
7.100
14.503
1.203.467
2012Keterangan / Description
2011
c. Fixed Depreciation Estimation and
Assumption
The estimated useful lives, residual values
and depreciation method are reviewed
each end of the period and the effect of any
changes in estimate accounted for on a
prospective basis. no adjustment of useful
lives and residual values in 2012. Company’s
depreciation method changes machinery,
equipment and vehicles in the year 2012. The
Company uses the straight-line method of
depreciation for machinery, equipment and
vehicle usage patterns by considering the
assets and the results of the use of assets that
are linear (ixed).
C. EstimasidanasumsipenyusutanTetap
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode
penyusutan ditelaah setiap akhir periode dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut
berlaku prospektif. Tidak ada penyesuaian masa
manfaat ekonomis dan nilai residu pada tahun
2012. Perseroan melakukan perubahan metode
penyusutan mesin, peralatan dan kendaraan di
tahun 2012. Perseroan menggunakan metode
penyusutan garis lurus untuk mesin, peralatan
dan kendaraan dengan mempertimbangkan pola
pemakaian aset maupun hasil pemanfaatan aset
yang bersifat linier (tetap).
TINJAUAN KINERJA KEUANGANFINANCIAL PERFORMANCE REVIEW
Dalam Jutaan Rupiah / in million rupiah
Penjualan Lokal / Local Sales
Obat / Medicine
- Obat Resep / ethical
- Obat Bebas / over The Counter
Alat Kesehatan, Diagnostik dan Lain-lain / Medical devices, diagnostics and others
Subjumlah Penjualan Lokal / Subtotal of Local Sales
ekspor / Export
- Obat Resep / ethical
- Obat Bebas / over The Counter
Subjumlah Ekspor / Subtotal of export
Total / Total
73
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
Jumlah pendapatan usaha Perseroan untuk tahun 2012
adalah sebesar Rp1.156.050 juta, menurun sebesar
4% atau sebesar Rp47.416 juta dibandingkan dengan
tahun 2011 sebesar Rp1.203.467 juta. Penjualan Tahun
2012 mencapai 77% dari target. Rincian penjualan
berdasarkan produk yang diproduksi sendiri dan produk
pihak ketiga adalah:
Jumlah penjualan produk perseroan yang terealisasi
di tahun 2012 adalah sebesar Rp678.738 juta,
meningkat sebesar 11% atau sebesar Rp64.924 juta
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp613.814
juta. Peningkatan penjualan obat produksi Perseroan
ini disebabkan meningkatnya volume penjualan produk
dengan kebijakan harga yang kompetitif. Selain itu pada
tahun 2012 Perseroan mulai mendapatkan pendapatan
senilai Rp1.752 juta dari pengembangan farmasi
engineering dan pendapatan senilai Rp1.879 juta dari
penggunaan fasilitas herbal, aliansi strategis serta sektor
usaha lainnya.
The total revenue of the Company for the year 2012 is
amounted to rp1,156,050 million, a decrease of 4% or
rp47,416 million compared to the year 2011 which is
amounted to rp1,203,467 million. The total sales for
own product in 2012 reaches 77% from initial target. The
details of product sales manufactured by the Company
and third party are:
The total sales of own product which realized in 2012
is amounted to rp678,738 million, increase 11% or
rp64,924 million compared to the year 2011 which
amounted to rp613,814 million. The increased
production of the Company’s drug sales due to the
increased in products sales volume with competitive
pricing policy. In addition, in 2012 the Company
began to get income worth rp1,752 million from the
engineering pharmaceutical development and rp1,879
million worth of revenue from the use of herbal facilities,
strategic alliances and other business sectors.
Tabel Penjualan Produk / Table of Product Sales
OBAT / MedICIne
Produk Perseroan / Company Product
Produk Pihak Ketiga / Third Parties Product
ALAT KESEHATAN DAN PRODUK LAINNYA / MedICAL devICeS & oTHer
ENGINEERING PHARMACEUTICAL / enGIneerInG PHArMACeuTICAL
ALIANSI STRATEGIS / STrATeGIC ALLIAnCe
JUMLAH / ToTAL
678.738
220.997
252.684
1.752
1.879
1.156.050
613.814
238.826
350.597
-
229
1.203.466
2012Produk / Product 2011
74
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
BEBAN-BEBAN EXPENSES
Beban Pokok Penjualan / Cost of Goods Sold
Beban Penjualan / Marketing expenses
Beban Umum dan Administrasi / General and Administrative expenses
Kerugian Lain-lain Bersih / other Losses (Gains) – net
Beban Keuangan / finance expenses
Bagian Rugi Investasi Asosiasi / Losses of Investment in Associates
Beban Pajak / Tax expenses
Jumlah / Total
788.155
159.823
119.480
5.284
20.926
651
19.347
1.113.666
807.283
193.583
110.642
15.479
21.277
-
18.283
1.166.547
2012Keterangan / Description 2011
Dalam Jutaan Rupiah / in million rupiah
BEBAN POKOK PENJUALAN
Jumlah beban pokok penjualan Perseroan untuk tahun
2012 adalah sebesar Rp788.155 juta menurun sebesar
2% atau sebesar Rp19.128 juta dibandingkan dengan
tahun 2011 sebesar Rp807.283 juta. Penurunan ini
disebabkan oleh penurunan nilai penjualan.
BEBAN PENJUALAN
Jumlah beban penjualan Perseroan untuk tahun 2012
adalah sebesar Rp159.823 juta menurun sebesar 17%
atau sebesar Rp33.760 juta dibandingkan dengan
tahun 2011 sebesar Rp193.583 juta. Penurunan
ini disebabkan oleh penurunan nilai penjualan serta
penurunan beban distribusi dan beban promosi.
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Jumlah beban umum dan administrasi Perseroan
untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp119.480 juta
meningkat sebesar 8% atau sebesar Rp8.838 juta
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp110.642
juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan UMP
dan pengaruh inlasi.
CoST of GoodS SoLd
Total cost of goods sold of the Company for the year
2012 is amounted to rp788,155 million, decreased
by 2% or rp19,128 million compared to the year 2011
amounted to rp807,283 million. This decrease was due
to the decrease in sales.
SALES EXPENSES
Total sales expenses for the Company in 2012 is
amounted to rp159,823 million, decreased by 17%
or rp33,760 million compared to the year 2011 which
amounted to rp193,583 million. This decrease was due
to the decrease in sales, distribution and promotional
expenses.
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Total general and administrative expenses of the Com-
pany for the year 2012 is amounted to rp119,480 million
increased by 8% or rp8,838 million compared to the
year 2011 which amounted to rp110,642 million. This
increase was due to the increase in wage and inlationary
effects.
TINJAUAN KINERJA KEUANGANFINANCIAL PERFORMANCE REVIEW
75
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
Laba Bruto / Gross Proit
Laba Usaha / operating Income
Laba Sebelum Pajak / Income Before Tax
Laba Tahun Berjalan / net Income
Laba Komprehensif / Comprehensive Income
367.895
83.309
61.732
42.385
42.385
396.184
76.479
55.203
36.919
36.969
Keterangan / Description
LABA INCOME
2012
Penjualan Bersih / net Sales
Harga Pokok Penjualan / Cost of Goods Sold
Laba Kotor / Gross Proit
1.752
1.459
293
1.156.050
788.154
367.895
252.684
212.044
40.640
899.734
573.937
325.797
1.879
713
1.166
Tahun 2012 / Year 2012 Alat Kesehatan dan produk lainnya Medical Device and Other Products
engineering Pharmaceutical
Aliansi Strategis Strategic Alliance
Jumlah Total
Obat Drugs
Penjualan Bersih / net Sales
Harga Pokok Penjualan / Cost of Goods Sold
Laba Kotor / Gross Proit
-
-
-
1.203.466
807.282
396.184
350.597
307.148
43.448
852.640
500.133
352.506
229
-
229
Tahun 2011 / Year 2011
2011
LABA BRUTO
Jumlah laba bruto Perseroan untuk tahun 2012 adalah
sebesar Rp367.895 juta, mencapai 76% dari target
laba bruto tahun 2012 dan menurun sebesar 7%
atau sebesar Rp28.289 juta dibandingkan dengan
tahun 2011 sebesar Rp396.184 juta. Penurunan ini
disebabkan oleh kenaikan UMR, kenaikan nilai tukar dan
peningkatan persaingan usaha. Rincian laba bruto per
segmen produk dalam jutaan Rupiah adalah sebagai
berikut:
GroSS ProfIT
Total gross proit of the Company for the year 2012 is
amounted to rp367,895 million, reach 76% of gross
proit target in 2012 and decrease 7% or rp28,289
million compared to the year 2011 which amounted to
rp396,184 million. This decrease was due to the in-
creases in the minimum wage, increase in the exchange
rate and increased competition. details of gross proit
per product segment in millions of rupiah is as follows:
Alat Kesehatan dan produk lainnya Medical Device and Other Products
engineering Pharmaceutical
Aliansi Strategis Strategic Alliance
Jumlah Total
Obat Drugs
Dalam Jutaan Rupiah / in million rupiah
76
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
oPerATInG InCoMe
Total operating income of the Company for the year
2012 is amounted to rp83,309 million, an increase of
9% or rp6,830 million compared to the year 2011 which
amounted to rp76,479 million. This increase was due to
the decrease in distribution and promotion expenses.
InCoMe Before TAX
Total income before tax of the Company for the year
2012 is amounted to rp61,732 million, an increase of
12% or rp6,530 million compared to the year 2011
which amounted to rp55,202 million. The increase
in income before tax follows the increase in operating
income.
neT InCoMe
Total net income of the Company for the year 2012
is amounted to rp42,385 million, an increase of 15%
or rp5,466 million compared to the year 2011 which
amounted to rp36,919 million. The increase in net
income follows a rise in operating income and income
before tax.
CoMPreHenSIve InCoMe
Total comprehensive income of the Company for the
year 2012 is amounted to rp42,385 million, an increase
of 15% or rp5,416 million compared to the year 2011
which amounted to rp36,969 million. The increase in
comprehensive income this year follows the increase in
operating income, income before tax and net income.
ASSeT
Assets total of the Company as in december 31, 2012
increased by rp73,717 million, equivalent to an increase
of 7% when compared to the position as of december
31, 2011.
LABA USAHA
Jumlah laba usaha Perseroan untuk tahun 2012 adalah
sebesar Rp83.309juta, meningkat sebesar 9% atau
sebesar Rp6.830 juta dibandingkan dengan tahun 2011
sebesar Rp76.479 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh
penurunan beban distribusi dan beban promosi.
LABA SEBELUM PAJAK
Jumlah laba sebelum pajak Perseroan untuk tahun 2012
adalah sebesar Rp61.732 juta, meningkat sebesar 12%
atau sebesar Rp6.530 juta dibandingkan dengan tahun
2011 sebesar Rp55.203 juta. Peningkatan laba sebelum
pajak ini mengikuti kenaikan laba usaha.
LABA TAHUN BERJALAN
Jumlah laba tahun berjalan Perseroan untuk tahun 2012
adalah sebesar Rp42.385 juta, meningkat sebesar 15%
atau sebesar Rp5.466 juta dibandingkan dengan tahun
2011 sebesar Rp36.919 juta. Peningkatan laba tahun
berjalan ini mengikuti kenaikan laba usaha dan laba
sebelum pajak.
LABA KOMPREHENSIF
Jumlah laba komprehensif Perseroan untuk tahun 2012
adalah sebesar Rp42.385 juta, meningkat sebesar 15%
atau sebesar Rp5.416 juta dibandingkan dengan tahun
2011 sebesar Rp36.969 juta. Peningkatan laba tahun
komprehensif ini mengikuti kenaikan laba usaha, laba
sebelum pajak dan laba tahun berjalan.
ASET
Total aset Perseroan pada posisi per 31 Desember
2012 mengalami peningkatan sebesar Rp73.717 juta
atau setara dengan peningkatan 7% jika dibandingkan
dengan posisi per 31 Desember 2011.
Dalam Jutaan Rupiah / in million rupiah
Aset Lancar / Current Asset
Aset Tidak lancar / non Current Asset
Jumlah / Total
777.629
410.989
1.188.618
706.558
408.343
1.114.901
2012Keterangan / Description 2011
TINJAUAN KINERJA KEUANGANFINANCIAL PERFORMANCE REVIEW
77
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
Nilai aset lancar Perseroan pada posisi per 31 Desember
2012 mengalami peningkatan sebesar Rp71.071 juta
setara dengan 10% dibandingkan dengan posisi per 31
Desember 2011. Kenaikan ini disebabkan penerimaan
dana hasil penerbitan surat berharga MTN pada tahun
2012.
Nilai aset tidak lancar Perseroan pada posisi per 31
Desember 2012 mengalami peningkatan sebesar
Rp2.646 juta setara dengan 1% dibandingkan dengan
posisi per 31 Desember 2011. Kenaikan ini disebabkan
peningkatan aset terkait pengembangan proyek
business solution dengan Rumah Sakit.
LIABILITAS
Total liabilitas Perseroan pada posisi per 31 Desember
2012 mengalami peningkatan sebesar Rp32.809 juta
setara dengan 6% dibandingkan dengan posisi per 31
Desember 2011.
Sedangkan nilai liabilitas jangka pendek Perseroan
pada posisi per 31 Desember 2012 mengalami
penurunan sebesar Rp89.540 juta setara dengan
19% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember
2011. Penurunan ini disebabkan pengendalian
waktu pembayaran kepada pemasok dalam rangka
peningkatan kepercayaan pemasok terhadap Perseroan.
Nilai liabilitas jangka panjang Perseroan pada posisi per
31 Desember 2012 mengalami peningkatan sebesar
Rp122.349 juta setara dengan 264% dibandingkan
dengan posisi per 31 Desember 2011. Kenaikan ini
disebabkan penerbitan surat berharga MTN pada tahun
2012.
value of the current assets of the Company as in
december 31, 2012 increased by rp71,071 million
equivalent to 10% compared to the position as of
december 31, 2011. The increase is due to the
acceptance of funds from the issuance of MTn in 2012.
The value of non-current assets of the Company as in
december 31, 2012 increased by rp2,646 million equiv-
alent to 1% compared to the position as of december
31, 2011. This increase was due to an increase in assets
related to the project development of business solution
in collaboration with the Hospital.
LIABILITIeS
Total liabilities of the Company as in december 31,
2012 increased by rp32,809 million equivalent to 6%
compared to the position as of december 31, 2011.
whereas the value of short-term liabilities of the
Company as in december 31, 2012 decreased by
rp89,540 million equivalent to 19% compared to the
position as of december 31, 2011. The decrease is due
to control timing of payments to suppliers in order to
increase credibility to the Company’s suppliers.
The value of long-term liabilities of the Company as in
december 31, 2012 is increased by rp122,349 million
equivalent to 264% compared to the position as of de-
cember 31, 2011. The increase is due to the issuance of
MTn in 2012.
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang / Long Term Liabilities
Jumlah / Total
459.403
46.304
505.707
369.863
168.653
538.516
2012Keterangan / Description 2011
78
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
EKUITAS EquITy
Ekuitas Pemilik / owner equity
Kepentingan Non-Pengendali / non-Controlling Interest
Jumlah / Total
609.192
1
609.193
650.101
1
650.102
2011Keterangan / Description 2012
Saldo ekuitas Perseroan pada posisi per 31 Desember
2012 mengalami peningkatan sebesar Rp40.909 juta
setara dengan 7% dibandingkan dengan posisi per 31
Desember 2011. Peningkatan saldo ekuitas disebabkan
adanya laba tahun berjalan dan alokasi laba tahun lalu
untuk dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
LAPORAN ARUS KAS
The balance of the Company’s equity position as of de
cember 31, 2012 increased by rp40,909 million equiva-
lents to 7% compared to the position as of december
31, 2011. The increase in the balance of equities due to
the allocation of net income and earnings last year for
the fund of Partnership and Community development
Program.
CashflowsREpoRT
ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi
selama periode tahun 2012 adalah sebesar Rp40.915
juta. Arus kas masuk dari aktivitas operasi berasal dari
penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp1.066.860
juta dan penerimaan restitusi pajak sebesar Rp80.868
juta. Arus kas yang keluar untuk aktivitas operasi
digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan
karyawan sebesar Rp1.119.262 juta, pembayaran
bunga sebesar Rp20.008 juta dan pembayaran pajak
penghasilan sebesar Rp49.372 juta.
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
net cash used in operating activities during the year
2012 is amounted to rp40,915 million. net cash low
from operating activities derived from customer’s
cash receipts which amounted rp1,066,860 million
and revenue of rp80,868 million tax refund. net cash
lows which come out from operating activities is used
for paying suppliers and employees amounted to
rp1,119,262 million, interest payments of rp20,008
million and the payment of income taxes of rp49,372
million.
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah
Arus Kas dari Aktivitas Operasi / Cash flows from operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi / Cash flows from Investment Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan / Cash flows from financing Activities
Jumlah / Total
Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun / Cash and Cash equivalent, Beginning Balance
Pengaruh Perubahan Nilai Tukar / effects of foreign Changes
Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun / Cash and Cash equivalent, ending Balance
26.858
(3.453)
(12.745)
10.659
120.918
1.840
133.417
(40.915)
(6.493)
115.097
67.689
133.417
(6.204)
194.903
20112012Keterangan / Description
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah
TINJAUAN KINERJA KEUANGANFINANCIAL PERFORMANCE REVIEW
79
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
Arus kas dari aktivitas operasi selama periode tahun
2012 menunjukkan adanya peningkatan pembayaran
kepada pemasok dalam rangka meningkatkan
kepercayaan pemasok kepada Perseroan.
Kas bersih yang diperoleh untuk aktivitas operasi selama
periode tahun 2011 adalah sebesar Rp26.858 juta. Arus
kas masuk dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan
kas dari pelanggan sebesar Rp1.220.050 juta dan
penerimaan restitusi pajak sebesar Rp25.068 juta.
Arus kas yang keluar untuk aktivitas operasi digunakan
untuk pembayaran kepada pemasok dan karyawan
sebesar Rp1.165.786 juta, pembayaran bunga sebesar
Rp21.339 juta dan pembayaran pajak penghasilan
sebesar Rp31.137 juta.
ARUS KAS AKTIVITAS INVESTASI
Arus kas bersih yang digunakan Perseroan dari aktivitas
investasi untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp6.493
juta, meningkat sebesar 88% atau sebesar Rp3.040 juta
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp3.453 juta.
Peningkatan ini disebabkan peningkatan investasi aset
tetap Perseroan di tahun 2012.
ARUS KAS AKTIVITAS PENDANAAN
Arus kas bersih yang diperoleh Perseroan dari
aktivitas pendanaan untuk tahun 2012 adalah
sebesar Rp115.097 juta, meningkat sebesar 1.003%
dibandingkan dengan tahun 2011. Peningkatan ini
disebabkan penerimaan dana dari penerbitan surat
berharga MTN di tahun 2012.
LIKUIDITAS
Likuiditas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam
memenuhi liabilitas jangka pendek, yang dihitung
dengan cara membandingkan Aset Lancar dengan
liabilitas jangka pendek Perseroan. Rasio likuiditas
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
masing-masing 210% dan 154%. Peningkatan rasio
likuiditas perseroan disebabkan oleh penerimaan dana
Medium Term notes (MTN) yang berjangka waktu di atas
1 (satu) tahun.
Cash lows from operating activities during the year 2012
show an increase in payments to suppliers in order to
increase the supplier trust toward Company.
net cash received from operating activities during
the year 2011 amounted to rp26,858 million. net
cash lows from operating activities are derived from
customers cash receipts amounted rp1,220,050
million and revenue of rp25,068 million tax refund. net
cash lows which come out from operating activities
are used for payments to suppliers and employees for
rp1,165,786 million, interest payments of rp21,339
million and the payment of income taxes of rp31,137
million.
CASH FLOWS FROM INVESTMENT ACTIVITIES
net cash lows used by the Company from investing
activities for the year 2012 amounted to rp6,493 million,
an increase of 88% or rp3,040 million compared to
the year 2011 which amounted to rp3,453 million.
This increase was due to an increase in the Company’s
investment in ixed assets in 2012.
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
net cash lows received by the Company from inanc-
ing activities for the year 2012 amounted to rp115,097
million, an increase of 1,003% compared to 2011. This
increase was due to the funds from MTn issuance in
2012.
LIQUIDITY
Liquidity demonstrates the Company’s ability to meet the
short-term liabilities, which are calculated by comparing
the Current Assets with short-term liabilities of the Com-
pany. The liquidity ratio of the Company on december
31, 2012 and 2011 respectively 210% and 154%. The
increase in the company’s liquidity ratio due to receiving
the funds of Medium Term notes (MTn) with a maturity
over 1 (one) year.
80
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
Lewat jatuh tempo 0 – 60 hari / 0 – 60 days of overdue
Lewat jatuh tempo 61 – 120 hari / 61 – 120 days of overdue
Lewat jatuh tempo Lebih dari 120 hari / >120 days of overdue
Jumlah Piutang Usaha Bruto / Total Gross Accounts receivable
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai / reserve for Impairment Loss
Piutang Usaha / Accounts receivable
124.685
2.066
55.939
182.690
(29.452)
153.238
191.625
39.863
36.434
267.922
(28.935)
238.987
20112012Keterangan / Description
SOLVABILITAS
Solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam
membayar liabilitasnya, yang dihitung dengan cara
membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset
(debt to Asset ratio/dAr) dan membandingkan jumlah
liabilitas dengan jumlah ekuitas (debt to equity ratio/
der).
debt to equity ratio Perseroan pada tanggal 31
Desember 2012 dan 2011 masing-masing 83% dan
83%. debt to Asset ratio Perseroan pada tanggal 31
Desember 2012 dan 2011 masing-masing 48% dan
45%. Kemampuan membayar hutang Perseroan relatif
stabil yang ditunjukkan dengan rasio solvabilitas yang
stabil dan hutang Perseroan terjamin dengan jumlah
aset perusahaan yang memadai.
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG
Tingkat kolektibilitas piutang menunjukan kemampuan
Perseroan menagih dan mencairkan piutang-piutangnya
yang dilihat dari rasio hari piutang yang dihitung dengan
membandingkan rata-rata saldo piutang terhadap
penjualan kemudian dikalikan 365 hari dan kualitas
piutang berdasarkan analisa umur piutang.
Rasio hari piutang Perseroan pada tanggal 31
Desember 2012 dan 2011 masing-masing 62 hari dan
43 hari. Kenaikan hari piutang Perseroan tahun 2012
disebabkan karena adanya keterlambatan pembayaran
piutang di segmen rumah sakit pemerintah. Penjualan
reguler untuk segmen rumah sakit pemerintah memiliki
tingkat pelunasan rata-rata 90 – 120 hari setelah jatuh
tempo.
SOLVABILITY
Solvability demonstrates the Company’s ability to pay its
liabilities, which are calculated by comparing the amount
of liabilities to total assets (debt to Asset ratio/dAr),
and compare the number of liability by the amount of
equity (debt to equity ratio/der).
debt to equity ratio of the Company on december 31,
2012 and 2011 respectively 83% and 83%. debt to As-
set ratio of the Company on december 31, 2012 and
2011 respectively 48% and 45%. The Company’s ability
to pay debt is relatively stable as indicated by the stabi-
lity of solvability ratio and the Company’s debt secured
by an adequate amount of the company’s assets.
reCeIvABLe CoLLeCTABILITy rATeS
receivable collectability rates show the ability of the
Company to collect and disburse receivable debts
as shown from the ratio of days of receivables which
is calculated by comparing the average accounts
receivable to sales and then multiplied by 365 days and
the quality of the receivables based on aging analysis of
receivables.
The accounts receivable days ratio of the Company
on december 31, 2012 and 2011 respectively 62 days
and 43 days. The increase in the Company’s accounts
receivable days in 2012 due to a delay in payment of
accounts receivable at a government hospital segment.
regular sales for the segment of the government
hospitals have an average repayment rate of 90-120
days after the due date.
TINJAUAN KINERJA KEUANGANFINANCIAL PERFORMANCE REVIEW
81
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
Tahun 2012 piutang Perseroan meningkat dengan
rincian sebagai berikut:
Pada tahun 2012 terdapat peningkatan kualitas piutang
yang dilihat dari penurunan 35% atas piutang usaha
yang lewat jatuh tempo lebih dari 120 hari yang setara
dengan nilai Rp19.505 juta dan penurunan cadangan
kerugian penurunan nilai piutang usaha sebesar 2% atau
sejumlah Rp517 juta.
KEBIJAKAN STRUKTUR PERMODALAN
DAN PENDANAAN
KEBIJAKAN STRUKTUR PERMODALAN
Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah
untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang
sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai
pemegang saham. Perseroan tidak diwajibkan untuk
memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga
kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan
kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada
pihak lain yang berkepentingan terhadap Perseroan
dan untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk
mengurangi biaya permodalan.
Struktur permodalan Perseroan terdiri dari ekuitas yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri
dari modal saham, tambahan modal disetor, dan saldo
laba) dan pinjaman dan utang bersih (terdiri dari sewa
pembiayaan, utang bank dikurangi dengan saldo kas
dan setara kas). Perseroan ataupun entitas anak tidak
diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan
tertentu.
Perseroan memonitor permodalan dengan
menggunakan gearing ratio yang merupakan total
pinjaman berdampak bunga dibagi dengan total
ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk.
In 2012 the accounts receivable of the Company in-
creased with the detail as follows:
In 2012 there is an increase in the quality of the re-
ceivables which is shown from the 35% decreased of
accounts receivable which are overdue more than 120
days which is equivalent to the value of rp19,505 million
and a decrease in allowance for impairment of trade
receivables amounted to 2% or amounted rp517 million.
CapITalsTRuCTuREandfInanCInGPOLICY
CAPITAL STruCTure PoLICy
The primary objective of the Company’s capital
management is to ensure that it maintains healthy capital
ratios in order to support its business and maximize
shareholder value. The Company is not required to meet
any capital requirements.
The company’s manages its capital to safeguard the
company ability to continue as a going concern in order
to maximize the return to shareholders and beneits
for other stakeholders, and to maintain optimal capital
structure to reduce the cost of capital.
The capital structure of the Company consists of equity
attributable to owners of the Company (consists of share
capital, additional paid-in capital and retained earnings)
and net of loans and payables (consists of lease
liabilities, loans payable to banks net off cash and cash
equivalents). neither the Company nor the subsidiaries
are subject to externally imposed capital requirements.
The Company monitors capital using a gearing ratio,
which is net debt divided by total equity attributable to
equity holders of the parent entity.
82
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
PENDANAAN DENGAN MedIuM TerM noTeS
TAHUN 2012
Pada tanggal 20 Desember 2012, Entitas Induk
menerbitkan Medium Term notes (“MTN”) dengan nilai
nominal sebesar Rp120.000.000.000 (seratus dua
puluh milyar rupiah). Berdasarkan hasil pemeringkatan
oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) pada
tanggal 18 Juli 2012, Perseroan memperoleh peringkat
“idA-” dengan Stable outlook atas surat utang yang
diterbitkan.
MTN tersebut memiliki periode jatuh tempo dalam
waktu 2 (dua) tahun sampai dengan 20 Desember 2014
dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,25% per
tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Dan sebagai
jaminan adalah piutang lancar dan persediaan dengan
nilai 100% dari nilai pokok surat utang. Agen Pemantau
dan Agen Jaminan dari surat utang ini adalah PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk
Penerbitan surat utang digunakan untuk pengembangan
bisnis baru di Entitas Induk dan Anak. Selain itu
Perseroan harus memenuhi persyaratan Current ratio
minimal 120%, debt to equity ratio maksimal sebesar
150%, dan debt Service Coverage ratio minimal
sebesar 100%.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 15 Mei
2012, Perseroan memutuskan untuk tidak membagikan
dividen kepada pemegang saham.
IKATAN YANG MATERIAL UNTUK
INVESTASI BARANG MODAL
KOMITMEN INVESTASI RENOVASI BANGUNAN
PABRIK 2009–2010
Perseroan memperoleh Kredit Investasi dari Bank
Mandiri sesuai surat No.CBG.CB3/SPPK.D09.010/2009
tanggal 22 Juni 2009 dengan plafon sebesar
Rp25.000.000.000 (dua puluh lima milyar rupiah) dengan
suku bunga 12,50% pertahun dengan jangka waktu
fundInG froM MedIuM TerM noTeS In 2012
on december 20, 2012, the Parent entity issued
Medium Term notes (“MTn”) with a nominal value of
rp120,000,000,000 (one hundred and twenty billion
rupiahs). Based on the results of the rating by the PT
Pemeringkat efek Indonesia (PefIndo) on july 18,
2012, the Company received ratings of “idA-” with a
Stable outlook on debt securities issued.
The MTn has a maturity period of 2 (two) years up to
december 20, 2014 with a ixed interest rate of 9.25%
per annum, payable quarterly. And the collateral is
current receivables and inventories with a value of 100%
of the principal debt. Monitoring Agent and Collateral
Agent of debt is PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
The issuance of bonds is used for the development of
new business in Parent and Subsidiary entity. In addition
the Company shall comply with the inancial covenants
of at least 120% Current ratio, debt to equity ratio
maximum of 150%, and debt Service Coverage ratio of
at least 100%.
dIVIdEndpolICy
Based on the decision of the Annual General Meeting on
May 15, 2012, the Company decided to not to distribute
the dividends to shareholders.
MaTERIalTIEsfoRThEInVEsTMEnTofCapITalGoods
CoMMITMenTS of THe InveSTMenT of
fACTory BuILdInG renovATIon In 2009-2010
The Company received Investment Credit from Bank
Mandiri in accordance to the letter no.CBG.CB3/SPPK.
d09.010/2009 dated june 22, 2009 with a limit of
rp25,000,000,000 (twenty ive billion rupiahs) with an-
nual interest rate of 12.50% with 3-year period, the
TINJAUAN KINERJA KEUANGANFINANCIAL PERFORMANCE REVIEW
83
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
3 tahun, kredit investasi tersebut digunakan untuk
renovasi gedung produksi. Kredit investasi ini dijamin
dan diikat dengan jaminan atas fasilitas KMK yang telah
diberikan sebelumnya. Berdasarkan surat No. CBG.
CB.2/D02.239/2010 tanggal 8 Oktober 2010 suku
bunga diturunkan menjadi sebesar 9,75% pertahun.
Kredit investasi ini telah lunas pada bulan Juni 2012.
KOMITMEN INVESTASI MESIN DAN RENOVASI
BANGUNAN PABRIK 2013–2014
Perseroan memperoleh Kredit Investasi dari Bank
Mandiri sesuai surat No.CBG.CB2/SPPK.D02.07/2012
tanggal 15 Juni 2012 dengan plafon sebesar
Rp67.000.000.000 (enam puluh tujuh milyar rupiah)
dengan suku bunga 9,25% pertahun dengan jangka
waktu 5,5 tahun, kredit investasi tersebut digunakan
untuk renovasi produksi herbal, produksi steril,
renovasi dan pembangunan fasilitas pilot plan serta
pembangunan fasilitas produksi FDC. Kredit investasi
ini dijamin dan diikat dengan jaminan atas fasilitas KMK
yang telah diberikan sebelumnya.
INFORMASI MATERIAL
Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
Kep-431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012, maka
pengungkapan mengenai informasi material perusahaan
antara lain mencakup investasi, ekspansi, divestasi,
penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi
utang/modal, transaksi ailiasi, serta transaksi yang
mengandung benturan kepentingan. Untuk poin yang
terakhir ini Dewan Komisaris dan Direksi Indofarma
telah memberikan jaminan bahwa untuk tunduk kepada
seluruh peraturan perusahaan dan peraturan yang
berlaku secara umum dan menyatakan bahwa mereka
tidak mempunyai benturan kepentingan terhadap
Perseroan.
investment credit is used for the renovation of produc-
tion building. Investment credit is secured and tied with
KMK collateral that has been given previously. Based on
letter no. CBG.CB.2/d02.239/2010 dated october 8,
2010 the interest rate was lowered to 9.75% per year.
This investment credit has paid off in june 2012.
CoMMITMenT on MACHInery InveSTMenT
And fACTory BuILdInG renovATIon In
2013-2014
The Company received Investment Credit from Bank
Mandiri in accordance to the letter no.CBG.CB2/
SPPK.d02.07/2012 dated june 15, 2012 with a limit of
rp67,000,000,000 (sixty-seven billion rupiahs) with an
interest rate of 9.25% per year with period of 5.5 years,
the investment credit was used for the renovation of
herbal production, sterile production, renovation and
construction of the pilot plan facility and construction of
fdC production facilities. The investment credit is se-
cured and tied with KMK collateral that has been given
previously.
sIGnIfICanTInfoRMaTIon
In accordance with the decision of the Chairman of
Bapepam- LK no. Kep-431/BL/2012 dated August 1,
2012, the disclosure of signiicant information include the
company’s investment, expansion, divestment, merger/
amalgamation of business, acquisitions, restructuring
debt/equity, afiliate transactions and conlict of interest
transactions. for the last point, the Board of Commis-
sioners and directors of Indofarma have given assuranc-
es in complying with all company rules and regulations in
general and stated that they have no conlict of interest
to the Company.
84
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
Dalam hal terjadi benturan kepentingan yang
menyangkut semua anggota Direksi maka perusahaan
akan diwakili oleh Dewan Komisaris atau oleh salah
seorang yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila
tidak ada Dewan Komisaris, maka RUPS dapat
mengangkat seorang atau lebih untuk mewakili
perusahaan.
Sedangkan untuk hal yang menyangkut transaksi
dengan pihak ailiasi, Perseroan telah menetapkan
persyaratan transaksi yang sama dengan pihak ketiga.
Di tahun 2012, Perseroan dan anak perusahaan
melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi antara
lain ditunjukkan dengan rincian sebagai berikut:
In the event of any conlict of interest involving all mem-
bers of the Board of directors, the company will be rep-
resented by the Board of Commissioners or by one who
is appointed by the Board of Commissioners. If there is
no Board of Commissioners, the GMS may appoint one
or more persons to represent the company.
As for the matters relating to transactions with afiliates,
the Company has set the terms of the transaction with a
third party. In the year 2012, the Company and its sub-
sidiaries have transactions with related parties such as
shown with the following details:
Dalam Jutaan Rupiah / In Million rupiah
Penjualan / Penjualan
PT RNI (Persero) / PT rnI (Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk / PT Kimia farma (Persero) Tbk
Jumlah / Total
Persentase dari pembelian / Persentase dari pembelian
Pembelian / Pembelian
PT Kimia Farma (Persero) Tbk / PT Kimia farma (Persero) Tbk
PT RNI (Persero) / PT rnI (Persero)
Jumlah / Total
Persentase dari pembelian / Persentase dari pembelian
Penghasilan Bunga / Penghasilan Bunga
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk / PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Beban Bunga Pinjaman & Provisi / Beban Bunga Pinjaman & Provisi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk / PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
44.668
23.389
68.058
6%
17.572
18.922
36.494
9%
542
20.580
21.945
21.065
43.011
4%
44.681
39.893
84.575
17%
1.214
21.163
2012 2011
TINJAUAN KINERJA KEUANGANFINANCIAL PERFORMANCE REVIEW
85
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
PERISTIWA PENTING SETELAH
TANGGAL NERACA
Pada tanggal 8 Februari 2013 Perseroan mengajukan
surat permintaan klaim asuransi kepada PT Asuransi
Dayin Mitra senilai Rp9.486 juta untuk penggantian
kerugian musibah kebakaran di unit pengeringan fasilitas
herbal.
Pada tanggal 27 Februari 2013 Perseroan mendapatkan
surat dari PT Caraka Mulia Nomor 0113/KL/II/2013
mengenai proses penanganan klaim asuransi tersebut
dan berdasarkan surat PT Asuransi Dayin Mitra Nomor
049/JKT/TEK/KL/II/2013 terdapat pernyataan bahwa
polis asuransi Perseroan “liable” untuk pengajuan klaim
asuransi tersebut.
INFORMASI & FAKTA MATERIAL YANG TERJADI
SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
Sepanjang tahun 2013 tidak ada informasi dan/atau
fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan
akuntan.
subsEquEnTEVEnTs
on february 8, 2013 the Company iled an insurance
claim to PT Asuransi dayin Mitra worth rp9,486 million
to recoup losses from herb drying facilities that engulfed
in ire.
on february 27, 2013 the Company obtained a letter
from PT Caraka Mulia no. 0113/KL/II/2013 regarding
the process of insurance claims handling and by letter
of PT Asuransi dayin Mitra no. 049/jKT/TeK/KL/II/2013
with statement that the insurance policy is “liable” for the
insurance claim.
SIGnIfICAnT InforMATIon & fACTS
oCCurrInG AfTer ACCounTInG rePorT
during the year 2013 there is no signiicant information
and/or facts occurred after the accounting reporting
date.
86
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
TINJAUAN KINERJA KEUANGANTINJAUAN KINERJA KEUANGAN
Berdasarkan cakupan pemasarannya, kegiatan
pemasaran produk-produk mencakup segmen pasar
reguler (pasar permintaan rutin) dan segmen pasar
tender/sektor pemerintah (government market). Segmen
pasar reguler yang terdiri dari sektor apotek, rumah
sakit, pedagang besar farmasi (PBF) dan toko obat
saat ini menjadi kontributor terbesar (60%) sedangkan
kontribusi pasar tender (Dinas Kesehatan, Kementrian
Kesehatan dan institusi pemerintah lainnya) sekitar
40%. Baik pasar reguler maupun pasar tender terus
berkembang potensinya seiring dengan pertumbuhan
sosial ekonomi masyarakat. Pertumbuhan pasar reguler
sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dan
daya beli masyarakat, karena itu berdasarkan proyeksi
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus tumbuh
pada masa yang akan datang memberikan harapan
yang baik terhadap prospek bisnis farmasi. Pada
sektor pasar tender, peningkatan alokasi anggaran
belanja pemerintah daerah maupun pemerintah di
bidang kesehatan juga menjadi daya tarik tersendiri
untuk dikembangkan apalagi secara historis Indofarma
memiliki pengalaman yang panjang dalam menanangani
pengadaan sektor tender.
Selain pasar reguler dan tender di dalam negeri,
Indofarma juga berupaya keras untuk memperluas dan
mengembangkan pasarnya dengan menggarap pasar
ekspor. Sesuai dengan kompetensi dan daya saing
produk, beberapa negara yang sudah menjadi sasaran
ekspor mencakup beberapa negara di kawasan Asia
dan Afrika seperti Afganistan, Irak, Nigeria, dan Filipina.
Produk yang diekspor mencakup produk ethical maupun
produk OTC, salah satu produk OTC yang sudah cukup
dikenal adalah obat batuk hitam (OBH) Indoplus yang
cukup familiar di Afganistan. Melalui pemasaran ekspor
diharapkan basis pemasaran produk-produk Indofarma
dapat diperluas dan menjangkau pasar-pasar potensial
yang dapat menyerap produk.
STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran dan distribusi Indofarma tahun
2012 disusun berdasar dua objektif utama yaitu
strategi pertumbuhan dan strategi penguatan untuk
mempertahan posisi perusahaan. Strategi pertumbuhan
diarahkan untuk menciptakan faktor-faktor yang
memungkinkan perusahaan dapat memperluas dan
meningkatkan market share sekaligus memaksimalkan
Based on the marketing scope, product marketing activities
include regular market segment (market demand routine)
and tender/public sector market segments (government
market). regular market segment comprised of various
sectors from pharmacies, hospitals, pharmaceutical
wholesalers (PBf) and drug store which currently the
largest contributor (60%) while the contribution of the
tender market (department of Health, Ministry of Health
and other government institutions) is about 40%. Both
regular and tender markets continue to grow along with
potential socioeconomic conditions. regular market
growth is strongly inluenced by economic growth and
purchasing power, since it is based on the projected
economic growth of Indonesia that continues to grow in
the future and giving good hope for the pharmaceutical
business prospects. At the tender market sectors, the
increased of government’s allocation spending in the
health sector is also the main attraction that can be
developed especially historically since Indofarma has long
experience in managing the procurement tender sector.
In addition to the regular and tender market in the
country, Indofarma also working hard to expand and
grows its market by working on the export market.
In accordance with the products’ competence and
competitiveness, the company’s export targets include
several countries in Asia and Africa such as Afghanistan,
Iraq, nigeria, and the Philippines. The product that are
exported include ethical products and oTC products
and one product that has been well-known is black
cough medicines (oBH) Indoplus which quite familiar in
Afghanistan. Through the export marketing, Indofarma’s
base products can be expanded and reach potential
markets that can absorb the product.
MArKeTInG STrATeGy
Marketing and distribution strategy in 2012 are based
around two main objectives including growth strategies
and strengthening strategies to maintain the company’s
position. Growth strategy aimed at creating the factors
that enable the company to expand and increase market
share while maximizing the opportunities and potential
market. while the company’s strategy to maintain its
PEMASARANMARKETING
87
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
peluang dan potensi pasar yang ada. Sedangkan
strategi mempertahankan posisi perusahaan dilakukan
dalam upaya memperkuat posisi sebagai market
leader khususnya di sektor produk obat generik serta
kesadaran akan produk dan perusahaan.
Dalam merealisasikan strategi tersebut, aktivitas
pemasaran diimplementasikan dengan intensif dan
mencakup upaya sebagai berikut:
• Penambahan dan peningkatan kualitas tim
pemasaran;
• Meningkatkan kegiatan personal selling and
promotion terhadap target-target potensial di
semua segmen pemasaran;
• Kegiatan seminar, presentasi produk para dokter
serta jamuan pertemuan dengan pelanggan;
• Menyelenggarakan event gabungan bertema
seminar promosi dengan pihak asuransi
kesehatan (Inhealth dan Askes) untuk dokter
keluarga;
• Promosi langsung kepada masyarakat seperti
school-to-school promo dan mendirikan stand/
booth pameran di tempat keramaian umum; dan
• Iklan di jurnal/majalah kesehatan dan radio.
position in an attempt to strengthen the position as market
leader in this sector in particular generic drug products as
well as awareness of the product and the company.
The strategy is realized through intensive implementation
in marketing activities including:
- Acquisition and improvement of quality
marketing team;
- Increasing the personal selling and promotion
activities against potential targets in all
marketing segments;
- Seminars, product presentations and banquets
doctors meetings with customers;
- organizing joint event with seminars themed to
promote health insurance (Inhealth and Askes)
for family physicians;
- direct promotion to public such as school-to-
school promo and setting up stand/exhibition
booth in public places, and
- Advertising in health journals/magazines and
radio.
88
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N
| M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
PROSPEK USAHA
Kegiatan pemasaran dan aktivitas distribusi yang
dilakukan Indofarma terbukti berdampak positif terhadap
kinerja penjualan perusahaan maupun posisi perusahaan
dalam benak pelanggan. Hasil riset terhadap pelanggan
di saluran distribusi (apotek, rumah sakit, PBF) dan user
product (dokter klinik) menunjukan bahwa:
• Produk OGB Indofarma memiliki awareness paling
tinggi dibanding kompetitor;
• Indofarma memiliki awareness dan positioning
paling kuat sebagai produsen OGB dibanding
kompetitor;
• Kemudahan bagi pelanggan dalam mendapatkan
produk OGB Indofarma;
• Pelanggan memiliki kepuasan yang baik terhadap
pelayanan pesanan produk Indofarma;
• Pelanggan memiliki minat yang tinggi terhadap
produk OGB Indofarma; dan
• Kesadaran terhadap mutu dan khasiat produk
pelanggan, user product dan masyarakat
terhadap produk OGB semakin meningkat.
Di sisi lain, Indofarma juga telah memproyeksikan
bahwa pertumbuhan pasar obat generik nasional akan
semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan
penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Bahkan di tahun 2014 nanti pangsa pasar obat generik
terhadap total pasar farmasi nasional akan meningkat
dari 10% di tahun ini hingga menjadi 20%. Sedangkan
untuk pasar farmasi nasional, tahun 2013 nanti
diperkirakan akan tumbuh 12% - 14% menjadi Rp48
triliun dibandingkan proyeksi tahun ini yang mencapai
Rp43 triliun.
Sebagai gambaran potensi jangkauan (coverage)
layanan asuransi kesehatan yang merupakan program
yang berjalan hingga saat ini dapat dilihat berdasarkan
data populasi/penduduk yang tercover dalam program
asuransi kesehatan berikut ini.
busInEsspRospECT
The marketing and distribution activitiy which done by
Indofarma proved to give positive impact on company’s
sales performance along with its position on customers.
The research result on customers in distribution channel
(drugstore, hospital, PBf) and user product (clinic
doctors) show that:
- Indofarma’s oGB product has the highest
awareness among competitors
- Indofarma has the strongest awarenss and
positioning as oGB producers compare to
competitors
- easy for customers to get the Indofarma’s
oGB
- Customers are happy with Indofarma’s service
regarding products preservation
- The customers have high interest on
Indofarma’s oGB product
- The awareness regarding oGB’s quality and
savor in customers product, user product and
society is increasing
on the other side, Indofarma has also projected that
the growth of national generic medicine market will
increased from time to time along with the Social national
Guarantee System (SjSn). In 2014 the market share of
generic drugs is predicted to be increasing from 10% to
20%. As for the national pharmaceutical market, by 2013,
it is expected to grow 12% - 14% to rp48 trillion this year
compared to projections that reach rp43 trillion.
To illustrate the potential coverage of health insurance
services that already runs today can be seen by the
data population/population covered under the health
insurance program as follows.
TINJAUAN KINERJA KEUANGANTINJAUAN KINERJA KEUANGAN
PROSPEK USAHABUSINESS PROSPECT
89
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
DIS
KU
SI D
AN
AN
ALIS
IS M
AN
AJE
ME
N | M
AN
AG
EM
EN
T D
ISC
US
SIO
N A
ND
AN
ALY
SIS
Menurut lembaga Frost & Sullivan, pasar farmasi di
Indonesia diproyeksikan tumbuh tertinggi keempat di
kawasan Asia Pasiik periode 2011-2015. Pertumbuhan
pasar farmasi nasional diperkirakan mencapai 10,3%
compounded annual growth rate (CAGR) 2011-2015,
dengan nilai pasar mencapai US$7,1 miliar di tahun
2015. Proyeksi pertumbuhan pasar farmasi nasional
di atas rata-rata pertumbuhan pasar farmasi di Asia
Tenggara yang tumbuh 9,6% per tahun. Pasar farmasi
di Asia Tenggara mencapai US$16 miliar di 2011 dan
diproyeksikan meningkat menjadi US$23 miliar di 2015.
Indofarma berencana membangun pabrik baru pada
2013 yang akan dibangun di lahan milik Indofarma di
Cibitung, Bekasi. Tentunya diharapkan keberadaan
pabrik baru ini akan mendorong peningkatan kapasitas
produksi dari kapasitas saat ini yang sejumlah 2,5 miliar
tablet per tahun.
Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut Indofarma
optimis untuk meraih pertumbuhan yang signiikan di
tahun mendatang dan merencanakan kebijakan dividen
10% serta target penjualan sebesar Rp1.481.704 juta
sebagai target pencapaian di tahun 2013.
According to frost & Sullivan institutions, the
pharmaceutical market in Indonesia is projected to grow
as the fourth highest in the Asia-Paciic region in 2011-
2015 period. The national pharmaceutical market growth
is estimated to be at 10.3% compounded annual growth
rate (CAGr) from 2011 to 2015, with a market value
of uS$ 7.1 billion in 2015. The projection of national
pharmaceutical market growth is above the average
growth of the pharmaceutical market in Southeast Asia
that grows 9.6% per year. Pharmaceutical market in
Southeast Asia reached uS$ 16 billion in 2011 and
projected to increase to uS$ 23 billion in 2015.
Indofarma plans to build a new factory in 2013 on land
owned by Indofarma in Cibitung, Bekasi. Certainly, the
new plant is expected to increase the production capacity
from the current capacity of 2.5 billion tablets a year.
Based on these considerations Indofarma is optimist to
achieve signiicant growth in the coming year and set the
dividend policy of 10% as well as sales target amounted
to rp1.481.704 million as the achievement target in
2013.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) / Civil Servants
TNI & POLRI
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) APBN / APBn Community Health Insurance
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesda) APBD / APBd Community Health Insurance
Asuransi Kesehatan Sukarela / voluntary Health Insurance
Jamsostek (Pekerja Sektor Formal) / jamsostek (formal Sector workers)
Jamsostek (Pekerja Sektor Formal) / jamsostek (Informal Sector workers)
Jumlah Pertanggungan / Total Coverage
47,1% Total Populasi / 47.1% of Total Population
15
5
76,4
2,3
7
2,9
0,1
108,7
COVeRAge (Juta)Jenis Layanan Asuransi Kesehatan / TypesofInsuranceservices
Sumber: Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI (PPJK), 2008 / Sources : Health and financing Center of Ministry of Insurance & Health (PPjK), 2008.
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
Go
od
Co
rP
or
ATe G
ov
er
nA
nC
e
05
90LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2012 TATA KELOLA PERUSAHAAN | GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) di Indofarma telah dilakukan sejak
beberapa tahun yang lalu secara konsisten dan berkelanjutan. Penerapan
prinsip-prinsip GCG dengan standar tertinggi merupakan komitmen
yang senantiasa diterapkan Indofarma di segala tingkatan manajemen
dan operasional perusahaan. Indofarma berkeyakinan bahwa penerapan
prinsip-prinsip dan praktik terbaik GCG merupakan suatu keharusan untuk
meningkatkan kemakmuran bisnis secara bertanggung jawab serta untuk
membangun kepercayaan yang kuat dengan para pemangku kepentingan.
The implementation of Good Corporate Governance (GCG) in Indofarma has
been done in a consistent and sustainable manner since few years ago. The
implementation of GCG principles is done in highest standards as a form
of our commitment to every management levels and operations. Indofarma
believes that the application of good corporate governance along with its best
practices is a must to increase the prosperity of our business in a responsible
manner along with our commitment to build trustworthy relationship with
stakeholders.
91
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
92
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
IMPLEMENTASI GCGGCG IMPLEMENTATION
Dalam menjalankan kegiatan usahanya Indofarma
senantiasa menjunjung implementasi tata kelola
perusahaan yang baik. Penerapan ini mengacu pada
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
(PER-01/MBU/2011) yang menyebutkan bahwa tata
kelola perusahaan yang baik (GCG) adalah prinsip-
prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme
pengelolaan perusahaan berlandaskan perundang-
undangan dan etika perusahaan. Penerapan prinsip-
prinsip GCG yang mencakup transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran
merupakan landasan yang kuat untuk menciptakan nilai
jangka panjang bagi keberlanjutan perusahaan. Selain
itu penerapan GCG yang mengacu pada praktik terbaik
akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan
para pemangku kepentingan dan membawa perusahaan
kepada kemajuan yang signiikan dan berkelanjutan.
Berdasarkan PER-01/MBU/2011, tujuan penerapan
prinsip-prinsip GCG pada perusahaan BUMN yaitu:
1. Mengoptimalkan nilai BUMN agar perusahaan
memiliki daya saing yang kuat, baik secara
nasional maupun internasional.
2. Mendorong pengelolaan BUMN secara
profesional, eisien, dan efektif, serta
memberdayakan fungsi dan meningkatkan
kemandirian organ perseroan.
3. Mendorong organ perseroan dalam membuat
keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi
nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan, serta kesadaran
akan adanya tanggung jawab sosial BUMN
terhadap pemangku kepentingan maupun
kelestarian lingkungan di sekitar BUMN.
4. Meningkatkan kontribusi BUMN dalam
perekonomian nasional.
5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi
perkembangan investasi nasional.
Adapun pandangan Indofarma terhadap kelima prinsip
GCG tersebut adalah sebagai berikut:
1. Transparansi
Indofarma mendeinisikan transparansi sebagai
keterbukaan dalam melaksanakan proses
In carrying out its business activities, Indofarma
always upholds the implementation of good corporate
governance. The application is based on the Minister
of State owned enterprises regulation (Per-01/
MBu/2011) which states that good corporate
governance (GCG) consists of the principles that
underline the processes and mechanism based
on the laws and corporate ethics. The application
of good corporate governance principles which
include transparency, accountability, responsibility,
independence, and fairness is a strong foundation for
creating long-term value for the company’s sustainability.
In addition, by referring to the implementation of good
corporate governance that refers to best practices, the
trust of company’s shareholders and stakeholders will
increase and will deliver the company to a signiicant and
sustained progress, for the Company sustainable
Based on Per-01/MBu/2011, the objectives of GCG
implementation are as follows:
1. optimizing the value of State-owned
enterprise (Soe) so that the company has
strong competitiveness, both nationally and
internationally.
2. encouraging good management of Soe in a
professional, eficient, and effective way along
with the empowerment of organ function and
increase the company’s independence.
3. encouraging the company’s organs in making
decisions and perform actions based on
high moral values and compliance with laws
and regulations, along with the awareness
regarding social responsibility towards
stakeholders and environmental preservation
around Soe’s business operations.
4. Increasing the Soe’s contribution in building
national economy.
5. Improving condusive climate for national
investment development.
Indofarma’s view regarding the ive GCG principles are
as follows:
1. Transparency
Indofarma deines transparency as a
disclosure in conducting the process of
93
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
pengambilan keputusan dan keterbukaan
dalam mengemukakan informasi materiil dan
relevan mengenai perusahaan. Hal ini dilakukan
antara lain dengan selalu memastikan bahwa
pengungkapan berbagai hal material mengenai
korporasi; mencakup di antaranya kondisi
keuangan, capaian usaha, informasi kepemilikan,
dan pelaksanaan tata kelola dilaksanakan secara
tepat waktu dan akurat serta dapat diakses oleh
pemegang saham maupun para pemangku
kepentingan dan masyarakat.
2. Akuntabilitas
Indofarma mendeinisikan akuntabilitas
sebagai kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban organ perusahaan
sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana
secara efektif. Dalam kaitannya dengan pihak
yang berkepentingan, penerapan akuntabilitas
perusahaan dalam aktivitas bisnis harus selalu
sejalan dengan etika bisnis yang baik serta sesuai
dengan hukum dan ketentuan yang berlaku.
Langkah-langkah yang dilakukan Indofarma
untuk menegakkan prinsip akuntabilitas antara
lain dengan memberikan penjelasan atau
justiikasi atas pelaksanaan wewenang atau
pelaksanaan setiap tugas, pelaporan hasil atas
pelaksanaan wewenang atau tugas tersebut,
serta pertanggungjawaban atas setiap beban atau
kewajiban yang berasal dari aktivitas tersebut.
Keberadaan Satuan Pengawasan Intern (SPI)
dan Auditor Eksternal, penyampaian rencana
anggaran oleh Direksi kepada Dewan Komisaris
merupakan contoh bentuk penerapan prinsip
akuntabilitas di Indofarma.
3. Tanggung Jawab
Indofarma mendeinisikan responsibilitas atau
tanggung jawab sebagai kesesuaian di dalam
pengelolaan perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-
prinsip korporasi yang sehat. Hal ini berlaku baik
untuk manajemen maupun karyawan, dimana
setiap karyawan diwajibkan untuk patuh dan taat
terhadap aturan internal perusahaan maupun
aturan perundangan-undangan. Laporan terkait
penerimaan gratiikasi, kepatuhan terhadap
ketentuan hubungan industrial, perlindungan
decision making and material information
expression that relevant regarding company’s
business activities. This is done for example
by always ensuring material disclosure
regarding the corporation; including inancial
condition, business performance, proprietary
information, and implementation of good
corporate governance are conducted in
a timely, accurate way that accessible to
shareholders and other stakeholders and the
public.
2. Accountability
Indofarma deines accountability as the clarity
of function, execution and responsibility of the
company’s organs to assure that company’s
management runs effectively. In conjunction
with stakeholders, the implementation of
corporate accountability in business activities
must be consistent with good business ethics
and in accordance with applicable laws and
regulations. The measures taken to uphold
the principle of accountability were done by
providing an explanation or justiication for
the implementation of the authority or the
execution of any duty, reporting the results of
the implementation of the powers or duties,
as well as responsibility for any expenses
or obligations derived from such activities.
The presence of Internal Audit unit (SPI)
and the external Auditor, the budget plan
delivery by the Board of directors to the
Board of Commissioners are some examples
regarding the application of the principle of
accountability in Indofarma.
3. responsibility
Indofarma deines responsibility as compliance
to the legislation that applies along with
the principles of healthy corporations. This
applies both to management and employees,
where each employee required to obey
and adhere to the company’s internal
rules and regulations. The report regarding
gratuities, compliance with industrial relations,
environmental protection, and health and
safety are some examples of the responsibility
commitment in Indofarma that will always be
held and executed.
94
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
lingkungan hidup, serta kesehatan dan
keselamatan kerja merupakan beberapa contoh
komitmen tanggungjawab Indofarma yang
senantiasa dipegang dan dilaksanakan.
4. Kemandirian
Indofarma mendeinisikan kemandirian sebagai
suatu keadaan di mana perusahaan dikelola
secara profesional tanpa benturan kepentingan
dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat. Setiap tahun seluruh
jajaran manajemen dan karyawan Indofarma
menandatangani pernyataan terkait benturan
kepentingan sebagai salah satu bentuk komitmen
untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab
sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Kesetaraan
Indofarma mendeinisikan kesetaraan sebagai
keadilan dan persamaan di dalam memenuhi
hak-hak pemangku kepentingan yang timbul
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Ini berarti Indofarma
menjamin bahwa setiap pemegang saham
dan pemangku kepentingan perusahaan
mendapatkan perlakuan yang wajar, setara serta
dapat menggunakan hak-haknya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
KOMITMEN TERHADAP GCG
Penerapan GCG di Indofarma difokuskan pada aspek-
aspek utama yang berperan penting dalam keberlanjutan
suatu perusahaan. Aspek tersebut antara lain mencakup
penegakan praktik terbaik dalam struktur GCG terutama
pada Dewan Komisaris dan Direksi. Untuk mengusung
penerapan GCG terbaik, Dewan Komisaris Indofarma
antara lain dituntut untuk memberikan arahan dan
persetujuan atas rancangan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) yang disampaikan oleh Direksi
serta memberikan arahan dan melakukan pengawasan
terhadap Direksi atas implementasi rencana dan
kebijakan perusahaan. Sedangkan Direksi Indofarma
dituntut untuk menyusun perencanaan perusahaan
dalam bentuk RJPP dan RKAP, berperan dalam upaya
4. Independency
Indofarma deines independency as a
state, in which, the company is run in a
professionally managed way with no conlict
of interest and inluence/pressure from
any party that is not in accordance with
the legislation that applies along with the
principles of healthy corporations. every year,
the entire management and employees sign
a statement regarding conlicts of interest as
a form of commitment to carry out the duties
and responsibilities in accordance with the
regulations.
5. fairness
Indofarma deines fairness as justice and
equality in meeting stakeholder rights that
arise under treaties and laws and regulations
that applied. This means that Indofarma
ensure the fair treatment of each shareholder
and stakeholder, and make use of their rights
in accordance with the legislation that applies
COMMITMENT TOWARD GCG
The GCG Implementation in Indofarma focused on the
key aspects that play important role in the company’s
sustainability. These aspects include the enforcement
of best practices in corporate governance structure,
especially on the Board of Commissioners and Board
of directors. To carry the implementation of best
corporate governance, the Board of Commissioners are
expected to provide guidance and approval of the draft
of Business Plan and Annual Budget presented by the
Board of directors as well as providing direction and
supervising the Board of directors on the implementation
of company’s plan and policies. As of the Board of
directors are required to perfectly plan the company’s
business activities in the form rjPP and rKAP, plays
the role in fulilling the company’s performance targets,
IMPLEMENTASI GCGGCG IMPLEMENTATION
95
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
pemenuhan target kinerja perusahaan, melakukan
hubungan yang bernilai tambah bagi perusahaan dan
pemangku kepentingan.
Aspek berikutnya yang juga berperan penting dalam
penerapan praktik GCG terbaik terletak pada peran
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam
melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi
dan Dewan Komisaris. Peran penting lainnya termasuk
dalam memberikan persetujuan Laporan Tahunan
termasuk pengesahan Laporan Keuangan serta tugas
pengawasan Dewan Komisaris sesuai peraturan
perundang-undangan dan/atau anggaran dasar.
Upaya pengungkapan informasi dan transparansi juga
menjadi satu aspek utama yang harus diperhatikan
dalam rangka mewujudkan praktik GCG terbaik.
Upaya ini mencakup pengungkapan informasi penting
perusahaan dalam bentuk Laporan Tahunan dan
Laporan Keuangan yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Selain itu
perusahaan juga dituntut untuk mewujudkan
transparansi dengan memberikan akses informasi
perusahaan yang bersifat relevan, memadai, dan dapat
diandalkan secara tepat waktu dan berkala bagi seluruh
pemangku kepentingan. Selain itu bentuk komitmen
perusahaan terhadap penerapan GCG yang baik dan
berkelanjutan juga menjadi satu aspek penting lainnya.
Semua aspek ini menjadi perhatian utama dari seluruh
pihak manajemen dan karyawan untuk mewujudkan
pelaksanaan GCG terbaik di Indofarma. Perseroan
berharap dengan menjunjung tinggi upaya ini maka
perusahaan dapat tumbuh secara bertanggung
jawab dan berkelanjutan tanpa mengesampingkan
kepercayaan dari para pemangku kepentingan.
establishing connection that added the company’s value
along with stakeholders.
The next aspect that also plays an instrumental role in
the implementation of GCG best practice lies in the role
of the General Meeting of Shareholders (GMS) in making
the nomination and dismission of Board of directors
and Board of Commissioners. The other important role
is regarding the approval of Annual report, along with
supervisory duties of the Board of Commissioners on
financial Statements according to laws and regulations
and/or statutes.
The information disclosure and company’s transparency
also became the main aspects that must be considered
in order to realize the best corporate governance
practices. This includes the disclosure of important
information in the form of Annual reports and financial
Statements in accordance with the laws and legislation.
In addition, the company is also expected to achieve
transparency by providing access to corporate
information that is relevant, adequate, and reliable
on a timely and regular basis for all stakeholders. In
addition, the form of the company’s commitment to
the implementation of good corporate governance and
sustainability also becomes an important aspect.
All these aspects become the major concern of the
management and employees to realize the best
implementation of GCG in Indofarma. we wish that by
upholding these efforts, the company will continue to
grow responsibly and sustainably without compromising
the trust of the stakeholders.
96
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
PENILAIAN GCGASSESSMENT OF GCG
Penilaian terhadap penerapan GCG di Indofarma
dilakukan berdasarkan Keputusan Sekretaris
Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 untuk
memperoleh gambaran mengenai kualitas penerapan
GCG dikaitkan dengan ketentuan yang berlaku dan
praktik terbaik. Hasil penilaian akan menjadi bahan
pertimbangan yang sangat penting bagi upaya
peningkatan penerapan GCG di masa yang akan datang
sehingga manfaatnya dapat diperoleh secara optimal.
Pelaksanaan penilaian GCG di Indofarma dilakukan
secara independen oleh Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP) dengan menggunakan
kriteria dan parameter yang baru sesuai dengan
Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No.: SK-
16/S.MBU/2012. Penilaian atas implementasi GCG
di Indofarma untuk tahun penilaian 2012 dilakukan
sejak Desember 2012 sampai dengan Februari 2013.
Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh dapat
disimpulkan kondisi penerapan GCG di Indofarma
tergolong BAIK. Predikat ini berhasil dicapai karena
Indofarma secara umum dinilai berhasil dalam
menegakkan implementasi GCG di semua jajaran dan di
segala aspek perusahaan.
Aspek utama yang menjadi perhatian Indofarma
dalam penerapan GCG terletak pada jajaran Dewan
Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris Indofarma telah
menjalankan tugasnya dengan baik terutama dalam
memberikan arahan serta melaksanakan pengawasan
terhadap Direksi atas implementasi rencana dan
kebijakan perusahaan. Sedangkan Direksi Indofarma
juga telah terbukti menjalankan tugasnya dengan baik
terutama dalam menyusun rencana strategis serta
berperan dalam upaya pencapaian target kinerja
perusahaan. Selain itu Direksi Indofarma juga telah
melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan
dengan baik.
Indofarma juga telah mendorong peran RUPS secara
optimal terutama dalam melaksanakan proses
pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan
Komisaris dan Direksi. Penyelenggaraan RUPS di
tahun 2012 juga dilakukan untuk membahas agenda
persetujuan dan pengesahan terhadap Laporan Tahunan
beserta Laporan Keuangan untuk tahun buku 2011.
The assessment regarding the GCG implementation
in Indofarma is conducted based on the decree of the
Secretary of Ministry of Soe no. SK-16/S.MBu/2012
in order to get the big picture of the quality of corporate
governance associated with the implementation of
regulations and best practices. The assessment score
will become a very important aspect in improving the
implementation of good corporate governance in the
future so that the beneits can be obtained optimally.
The GCG assessment in Indofarma is conducted
independently by the finance and development
Supervisory Agency (BPKP) using the new criteria
and parameters in accordance with the decree of the
Ministry of State-Secretary no.: SK-16/S.MBu/2012.
The assessment of the GCG implementation in
Indofarma for the year 2012 was done since december
2012 to february 2013. Based on the assessment,
the result of GCG implementation in Indofarma is
categorized as Good. The achivement is obtained
because Indofarma, in general, has managed to
successfully enforced the implementation of good
corporate governance at all levels and in all aspects of
the company.
The main aspects concerning the implementation of
GCG in Indofarma lies on its Board of Commissioners
and Board of directors. The Board of Commissioners
has done its job well, especially in providing direction
and supervision regarding the implementation of the
Board of directors’ plan along with company policies. As
for the Board of directors, they have also proven to be
doing their job well, especially in the strategic plan along
with their role in achieving the corporate performance
targets. Moreover, the Board of directors has also
implemented operational controls and inances in well
manner.
Indofarma has also successful in leading the GMS role
optimally, especially in carrying out the process regarding
the nomination and dismission of members of the Board
of Commissioners and Board of directors. The General
Meeting of Shareholders in 2012 has also discussed
the approval and notiication of the Annual report and
financial Statements for the iscal year 2011.
97
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Sedangkan pada aspek pengungkapan informasi
dan transparansi, Indofarma telah memenuhi
kewajibannya kepada pemangku kepentingan dengan
mengungkapkan informasi-informasi penting dalam
bentuk Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan.
Selain itu Indofarma juga menjamin kemudahan bagi
para pemangku kepentingan dalam mengakses segala
bentuk informasi penting lainnya yang bersifat relevan,
memadai, serta dapat diandalkan secara tepat waktu
dan berkala.
Komitmen Indofarma terhadap penerapan GCG
yang baik dan berkelanjutan juga diwujudkan melalui
berbagai upaya. Salah satunya dengan melakukan
penyempurnaan beberapa infrastruktur atau panduan
GCG serta menyusun dan memberlakukan beberapa
pedoman baru. Sebagai hasilnya, saat ini Indofarma
telah memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan dan
Pedoman Perilaku terkini sebagai landasan dalam
menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip-prinsip
GCG. Indofarma juga menyelenggarakan penilaian
terhadap implementasi GCG secara berkala serta
melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN). Bentuk komitmen tertinggi Indofarma terhadap
penerapan GCG yang baik juga ditunjukkan melalui
penyelenggaraan whistleblowing system sebagai
sarana pelaporan atas dugaan penyimpangan pada
perusahaan.
while on the aspect of disclosure and transparency,
Indofarma has fulilled its obligations to the stakeholders
by disclosing important information in the form of
Annual reports and financial Statements. Besides that,
Indofarma also ensured easy access for all stakeholders
in obtaining any other important information that is
relevant, adequate, and reliable in a timely and regular
basis.
our commitment to the implementation of good and
sustainable corporate governance is also realized
through various efforts. one of them is done by doing
some infrastructure improvements or guidance on good
corporate governance and preparing and imposing
some new guidelines. The result clearly can be seen that
as of now, Indofarma holds the Corporate Governance
Guidelines and Code of Conduct as the basis in running
business activities based on the principles of good
corporate governance. Indofarma also conducted an
assessment regarding the implementation of GCG
in a regular time and continue to coordinate with the
management and administration of State oficials’
wealth report (LHKPn). Indofarma highest commitment
to the implementation of good corporate governance is
also demonstrated through the whistleblowing system
as a means of reporting on the alleged irregularities in
the company.
98
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
STRUKTUR GCGSTRUCTURE OF GCG
Organ perusahaan Indofarma terdiri dari Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, serta
Direksi. Hal ini berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 40 tahun 2007 yang mengatur tentang
Perseroan Terbatas. RUPS sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi berfungsi sebagai forum untuk
melakukan pengambilan keputusan yang didasari
pada kepentingan perusahaan dengan memperhatikan
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Dewan Komisaris memiliki fungsi untuk melakukan
pengawasan yang memadai terhadap kinerja
pengelolaan perusahaan yang dijalankan oleh Direksi.
Sedangkan Direksi selain menjalankan pengelolaan
terhadap perusahaan juga memiliki kewajiban untuk
menyusun kebijakan strategis yang dapat mendorong
pertumbuhan perusahaan. Dalam menjalankan
tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi Indofarma
dibantu oleh Komite Audit dan Komite GCG dan
Pemantauan Risiko.
The company organ of Indofarma consists of General
Meeting of Shareholders (GMS), the Board of
Commissioners and Board of directors based on the
Law of the republic of Indonesia no. 40 year 2007
regarding the regulation of Limited Company. GMS as
the highest authority serves as decision making forum
based on company’s interests by taking into account the
Articles of Association and relevant laws and regulations.
The Board of Commissioners has the function to perform
adequate supervision towards the management, run by
the Board of directors. As for the Board of directors, in
addition to manage the company’s business operation,
they also responsible to formulate strategic policies
to encourage the company’s growth. In performing
its duties, the Board of Commissioners along with the
Board of directors are assisted by the Audit Committee
and the GCG Committee and risk Monitoring.
99
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)
Sesuai dengan Anggaran Dasar, Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perseroan
yang memiliki wewenang tertinggi dalam tata
kelola perusahaan serta merupakan forum yang
mempertemukan pemegang saham dengan pihak
manajemen. Dalam forum ini pemegang saham dapat
mengambil keputusan terkait dengan modal yang
diinvestasikan dalam perusahaan. Keputusan yang
diambil harus berdasarkan kepentingan jangka panjang
perusahaan.
RUPS terdiri atas RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS
Luar Biasa (RUPSLB) yang dapat diadakan sewaktu-
waktu sesuai kebutuhan. Landasan hukum RUPS adalah
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari
setengah (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh
pemegang saham dengan hak suara hadir atau diwakili,
kecuali undang-undang dan/atau anggaran dasar
menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.
Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Keputusan adalah sah jika disetujui lebih
dari setengah bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan
kecuali undang-undang dan/atau anggaran dasar
menentukan bahwa keputusan adalah sah jika disetujui
oleh jumlah suara setuju yang lebih besar. Setiap
penyelenggaraan RUPS, risalah RUPS wajib dibuat dan
ditandatangani oleh ketua rapat dan paling sedikit 1
(satu) orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan
oleh peserta RUPS. Keputusan yang telah dibuat wajib
dipertanggungjawabkan realisasinya oleh manajemen
perusahaan.
in accordance with the Articles of Association,
the General Meeting of Shareholders (GMS) is the
organ that has the highest authority in the corporate
governance and also act as a forum that brough
together the shareholder with management. In this
forum, shareholders are able to make decisions related
to capital invested in the company. The decision taken
should be based on long-term interests of the company.
The GMS consists of the Annual General Meeting
(AGMS) and extraordinary General Meeting (eGMS) that
can be held at any given time as needed. The legal basis
of AGM is the Law no. 40 year 2007 on Limited Liability
Companies. GMS can be held if more than half (one half)
of the total number of shareholders with voting rights
present or represented, unless the laws and/or statutes
specify the number of larger quorum.
The GMS decisions taken by deliberation and
consensus. The decision is valid if approved by more
than half of the total votes cast unless the laws and/or
statutes specify that the decision is valid if approved by
greater number of afirmative vote. each implementation
of GMS, the minutes of meeting must be prepared and
signed by the chairman of the meeting and at least 1
(one) person appointed by and from the shareholders
and the GMS’ participants. The decision taken must be
held responsibly by the management.
100
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
AGENDA RUPS
Pada tanggal 15 Mei 2012, Indofarma telah
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) dengan agenda dan keputusan yang
telah diambil adalah sebagai berikut:
GMS AGendA
on May 15, 2012, Indofarma has formed the Annual
General Meeting of Shareholders with agendas along
with the decision that have been taken are as follows:
The approval of Company Annual report on the year of 2011 including the Board of
Commissioners report regarding their supervisory duty for the year of 2011 along with the
ratiication of financial report on the year of 2011.
Persetujuan Laporan Kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk Tahun
Buku 2011 dan Pengesahan Laporan Keuangan PKBL untuk Tahun Buku 2011.
The approval of Partnership and Community development Activity report (PKBL) for the year
2011 along with its financial report for the year of 2011.
Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2011.
The stipulation of the use of Company net proit for the year of 2011.
Penetapan gaji/honorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2012, serta penetapan tantiem untuk anggota
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2011.
The stipulation of salary/honorarium along with facilities and other allowances for the Board of
directors and Board of Commissioners for the year of 2012, along with the tantiem stipulation.
Agenda 2
2nd Agenda
Agenda 3
3rd Agenda
Agenda 4
4th Agenda
Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2011 termasuk Laporan Dewan
Komisaris mengenai tugas pengawasan Perseroan untuk Tahun Buku 2011 dan Pengesahan
Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2011.
Agenda 1
1st Agenda
KeputusanDecision
AgendaAgenda
The appointment of Certiied Public Accountant firm to hold the auditing process of Company
financial report along with Community development Activity report for the year of 2012.
Pelimpahan wewenang kepada dewn komisaris untuk menunjuk kantor akuntan publik untuk
melaksanakan audit atas laporan keuangan konsolidasian dan laporan kegiatan PKBL untuk
tahun buku 2012.
Agenda 5
5th Agenda
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)
101
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Amendment to the Articles of Association.
Perubahan Susunan Pengurus perseroan.
Changes in Company’s Board Composition.
Agenda 6
6th Agenda
Agenda 7
7th Agenda
RealisasiRealization
AgendaAgenda
102
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
Organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan
atas kebijakan Direksi dan apabila diperlukan
memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan
perseroan serta memastikan bahwa perseroan
melaksanakan prinsip-prinsip GCG. Dewan Komisaris
merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris
tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan
berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.
TUGAS, WEWENANG, DAN KEWAJIBAN
Masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat
melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai
dengan pembagian tugas dan wewenang yang telah
diatur dalam Board Manual. Namun pelaksanaan tugas
oleh masing-masing anggota tetap menjadi tanggung
jawab bersama. Secara khusus, tanggung jawab Dewan
Komisaris adalah sebagai berikut:
1. Tugas Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris bertugas melakukan
pengawasan terhadap kebijakan pengurusan,
jalannya pengurusan pada umumnya baik
mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan
yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan
nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan
terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang
Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran
Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan
Keputusan RUPS, serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku, untuk kepentingan
Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan.
2. Wewenang Dewan Komisaris:
a. Melihat buku-buku, surat-surat, serta
dokumen-dokumen lainnya, memeriksa
kas untuk keperluan veriikasi dan lain-lain
surat berharga dan memeriksa kekayaan
Perseroan;
b. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor
yang dipergunakan oleh Perseroan;
c. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau
pejabat lainnya mengenai segala persoalan
yang menyangkut pengelolaan Perseroan;
d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan
yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi;
The company’s organ that carries out the supervising
task on the Board of directors, if necessary also provide
advice to the Board of directors in running the company
and ensure that the company implements the GCG
principles. The Board of Commissioners is a panel where
each member cannot act alone, but only based on the
decision of the Board of Commissioners.
duTIeS, AuTHorITIeS, And oBLIGATIonS
duties, Authorities and obligations
each member of the Board of Commissioners is able
to perform tasks and make decisions in accordance
with the duties and authorities arranged in the Charter
of the Board Manual. However, the implementation
of each duties by each member remains as a shared
responsibility. In particular, the responsibilities of the
Board of Commissioners are as follows:
1. The Board of Commissioners duties.
The Board of Commissioners is oblige to
supervise the administration policy, company’s
maintenance in general regarding the Company
and the Company’s business conducted by the
Board of Directors as well as providing advice,
including the supervision of the implementation
of the Company’s Business Plan, Work Plan and
Budget Plan as well as the Company’s Articles
of Association and the resolution of the GMS’
decision, along with relevant laws and regulations,
for the beneit of the Company and in accordance
with the aims and objectives of the Company.
2. Authorities of the Board of Commissioners:
a. To examine books, papers, and other
documents, along with cash for veriication
purposes along with other securities and the
Company’s assets
b. Entering the premises, buildings, and ofices
that used by the Company;
c. Requesting explanation from the Board
of Directors and/or other staffs about
Company’s operational matters
d. Knowing every act and policy that has been
and will be implemented by the Board of
Directors;
DEWANKOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS
103
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
e. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya
di bawah Direksi dengan sepengetahuan
Direksi untuk menghadiri Rapat Dewan
Komisaris;
f. Mengangkat sekretaris Dewan Komisaris,
jika dianggap perlu;
g. Memberhentikan sementara anggota Direksi
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
ini;
h. Membentuk Komite-komite lain selain
Komite Audit, jika dianggap perlu dengan
memperhatikan kemampuan perusahaan;
i. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu
dan dalam jangka waktu tertentu atas beban
Perseroan, jika dianggap perlu;
j. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan
dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu
tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar ini;
k. Menghadiri Rapat Direksi dan memberikan
pandangan-pandangan terhadap hal-hal
yang dibicarakan;
l. Melaksanakan kewenangan pengawasan
lainnya sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.
3. Kewajiban Dewan Komisaris:
a. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam
melaksanakan pengurusan Perseroan;
b. Meneliti, menelaah dan menandatangani
serta memberikan persetujuan atau
pengesahan terhadap Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan yang disiapkan Direksi,
selambat-lambatnya sebelum dimulainya
tahun anggaran;
c. Mengikuti perkembangan kegiatan
Perseroan, memberikan pendapat dan saran
kepada RUPS mengenai setiap masalah
yang dianggap penting bagi kepengurusan
Perseroan;
d. Melaporkan dengan segera kepada
RUPS apabila terjadi gejala menurunnya
kinerja Perseroan dan memberikan saran
segera kepada Direksi untuk memperbaiki
permasalahan tersebut melalui mekanisme
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi pada
e. Asking the Board of Directors and/or other
staffs with their permisison to attend the
Board of Commissioners Meeting;
f. To appoint the Secretary of the Board of
Commissioers, if necessary;
g. To Dismiss the member of the Board
of Directors according to the Articles of
Association;
h. To Form other Committees beside Audit
Committee, if necessary by paying attention
to Company’s ability;
i. To hire experts in certain matters and period
of time at the Company’s expenses, if
necessary;
j. Performing management act in certain
situation for certain time according to the
Articles of Association;
k. Attending the Board of Directors Meeting
and provide viewpoint discussed in the
meeting;
l. Performing other supervision authorities
as long as it is inline with the rules and
regulations, Articles of Association, and/or
GMS decisions.
3. Board of Commissioners obligations:
a. Giving advice to the Board of Directors
regarding the implementation of company’s
operational process;
b. Reviewing, analyzing, signing and approving
the Company’s Business Plan and Budget
prepared by the Board of Directors, at the
latest before the iscal year begins;
c. Following the progress of Company’s
operational activities, providing opinion and
suggestion to GMS regarding omportant
matters on the aspect of company’s
management
d. Reporting immediately to GMS if the
Company undergone performance
degradation and giving immediate advice
to Board of Directors to ix the problems
through the mechanism of the joint meeting
between Board of Commissioners and
104
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
DEWANKOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS
kesempatan pertama.
e. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan
laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta
menandatangani laporan tahunan;
f. Membuat risalah Rapat Dewan Komisaris
dan menyimpan salinannya;
g. Melaporkan kepada Perseroan mengenai
kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya
pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain;
h. Memberikan laporan tentang tugas
pengawasan yang telah dilakukan selama
tahun buku yang baru lampau kepada
RUPS;
i. Membuat kebijakan pengadaan jasa auditor
eksternal dan penunjukan kembali auditor
eksternal untuk audit Laporan Keuangan dan
Kepatuhan serta audit khusus.
j. Melakukan pengawasan terhadap efektivitas
pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern,
audit ekternal dan audit internal serta
pelaksanaan telaah atas pengaduan yang
berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh
Dewan Komisaris.
k. Menetapkan kriteria seleksi bagi Calon
Direksi dan pengusulan Calon Direksi
Perseroan kepada Pemegang Saham
mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
l. Mengusulkan remunerasi Direksi mengacu
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
m. Melakukan penilaian kinerja Direksi
berdasarkan telaahan kriteria, target dan
indikator kinerja utama yang dalam kontrak
Manajemen Direksi secara kolegial beserta
realisasinya.
n. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam
rangka tugas pengawasan dan pemberian
nasihat, sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS,
dengan memberikan pengawasan dan
arahan/nasihat kepada Direksi meliputi:
Board of Directors at the irst opportunity.
e. To examine and analyze periodic reports
and annual reports prepared by the Board
of Directors and sign the annual report
preparing
f. Minutes of meeting of Board of
Commissioners meeting and retai the copy;
g. To report to the Company regarding the
ownership of shares and/or family on the
Company and the other Companies;
h. Provide reports on supervisory duties that
have been performed during the past iscal
year to the GMS;
i. To provide procurement policies of external
auditor along with the reappointment of the
external auditor to Financial Statements and
Compliance audit as well as special audits.
j. Monitoring the effectiveness of the Internal
Control System, external audit and internal
audit along with the review implementation
regarding complaints related to SOEs that
received by the Board of Commissioners.
k. To assign the selection criteria for Board of
Director’s candidates and nominated the
candidates to the Shareholders according to
the rules and regulations.
l. To propose the Remuneration scheme of the
Directors according to laws and regulations.
m. Conducting performance appraisals on the
Board of Directors’ performance based
on criteria, targets and key performance
indicators in the contract management along
with its realization.
n. Performing other duties within the framework
of the monitoring and advisory duties,
as long as it is in line with the laws and
regulations, the Articles of Association and/
or the decision of the GMS, by providing
oversight and guidance/advice to the Board
of Directors including:
105
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
1. Lingkungan bisnis dan permasalahannya
yang diperkirakan berdampak pada usaha
dan kinerja perseroan mencakup antara lain
kondisi perekonomian, persaingan usaha,
proposal bisnis dan regulasi/peraturan
terbaru terkait bisnis perseroan
2. Kebijakan dan Pelaksanaan Manajemen
Risiko Perseroan
3. Kebijakan dan Pelaksanaan Sistem Teknologi
Informasi Perseroan
4. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap
Kebijakan Sumber Daya Manusia, khususnya
tentang Manajemen Karir, Sistem dan
Prosedur Promosi, Mutasi, dan Demosi di
Perseroan
5. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap
Kebijakan Akuntansi dan Penyusunan
Laporan Keuangan sesuai dengan Standar
Akuntansi yang berlaku umum
6. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap
Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa
Perseroan
7. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap
Kebijakan Mutu dan Pelayanan Perseroan
8. Kepatuhan Direksi/Perseroan menjalankan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan Anggaran Dasar serta perjanjian/
komitmen dengan pihak ketiga
9. Kepatuhan Direksi menjalankan pengurusan
Perseroan sesuai RKAP dan/atau RJPP
10. Kebijakan pengelolaan anak perusahaan/
perusahaan patungan dan pelaksanaannya
Arahan/informasi tersebut di atas dapat
dikomunikasikan melalui mekanisme Rapat
Dewan Komisaris dan Direksi ataupun
melalui surat.
o. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan
penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (GCG) dengan membentuk Komite.
p. Pengukuran dan penilaian terhadap Kinerja
Dewan Komisaris secara periodik melalui Rapat
Dewan Komisaris.
1. Business environment that may affect the
company’s business and performance,
including economic conditions, competition,
business proposals and new regulations/
rules relating to the company’s business
2. The Policy and Implementation of Risk
Management
3. Policy and Implementation of Information
Technology Systems
4. The Policy and Implementation of
Human Resources, especially on Career
Management, Systems and Promotions
Procedures, transfer, and Demotion
5. The Policy and its Implementation of the
Accounting Policies and Presentation of
Financial Statements in accordance with
generally accepted Accounting Standards
6. The Policy and its Implementation on
Procurement of Goods and Services
7. The Policy and its Implementation on Quality
and Services
8. The Board of Directors/Company
Compliance to the laws and regulations
and the Articles of Association as well as
agreements/commitments with third parties
9. The Board of Directors Compliance to run
the management in accordance with the
Annual Budget Plan and/or Business Plan
10. Management Policy on Subsidiaries/joint
ventures along with its implementation The
reference on the above information can be
communicated through the mechanism
of joint meeting between the Board of
Commissioners and the Board of Directors
or by written correspondence.
o. Monitoring the implementation of the principles of
Good Corporate Governance (GCG) by forming a
committee.
p. Measurement and assessment of the
Board of Commissioners performanceperiodically
through the Board of Commissioners’ meeting
forum.
106
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
DEWANKOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS
INDEPENDENSI
Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. 01/2011
tentang Penerapan Tata Kelola yang Baik (Good
Corporate Governance) bagi Badan Usaha Milik Negara
maka 20% dari anggota Dewan Komisaris harus
berstatus independen. Adapun kriteria independen
yang dimaksud adalah tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham,
hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas Lainnya, anggota Direksi dan/atau
Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan
BUMN yang bersangkutan yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen. Jumlah
anggota Dewan Komisaris Indofarma yang berstatus
independen yaitu 2 orang atau 50%.
KOMPOSISI DAN PEMBAGIAN TUGAS
Adapun susunan struktur, status independensi,
dan pembagian tugas Dewan Komisaris Indofarma
berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor:
KEP-04/KOM/INAF/SK/V/2012 adalah sebagai berikut:
IndePendenCy
In accordance with the Soe Minister regulation
no. 01/2011 regarding the Implementation of Good
Governance for State owned enterprises, 20% of the
members of the Board should be independent. The
criterion is as follows: not having inancial, management,
ownership relation, and family ties with members of
the Board of Commissioners/ other Board of Trustees,
members of the Board of directors and/or Controlling
Shareholders or relationship with the releant Soe that
may affect the ability to act independently. The number
of members with the independent status in Indofarma is
2 people or 50%.
CoMPoSITIon And TASK dISTrIBuTIon
The composition structure, independence status, and
task distribution based on the Board of Commissioner
decision no. KeP-04/KoM/InAf/SK/v/2012 which are
as follows:
Kustantinah Komisaris
Commissioner
2012 – 2017Independen
Independent
Menjabat sebagai ketua Komite GCG dan Pemantauan
Risiko serta bertugas terhadap pengawasan di bidang
produksi.
Served as chairman of the GCG and risk Monitoring
Committee and in charge of supervision in production ield.
Supriyantoro
Dumoly Freddy Pardede
Komisaris Utama
President Commissioner
2012 – 2017
Komisaris
Commissioner
2012 – 2017
-
-
Menjabat sebagai anggota Komite Audit serta bertugas
terhadap pengawasan bidang Riset dan Pemasaran.
Served as member of the Audit Committee and in charge
of the supervision in research and marketing ield.
Menjabat sebagai anggota Komite GCG dan Pemantauan
Risiko dan bertugas terhadap pengawasan dalam bidang
keuangan dan SDM.
Served as member of GCG and risk Monitoring Committee
and in charge of the supervision in inancial and human
resources ield.
NamaName
Jabatan Position
StatusStatus
Pembagian TugasTasks Distribution
Masa Jabatan Term of Ofice
No
3
1
2
107
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Marzuki Abdullah Independen
Independent
Komisaris
Komisaris
Menjabat sebagai ketua Komite Audit serta bertugas
terhadap pengawasan di bidang operasional dan
pengembangan.
Served as chairman of the Audit Committee and in charge
of supervision in operational and development ield.
4
RAPAT DEWAN KOMISARIS
Peraturan Menteri BUMN No. 01/2011 juga mengatur
bahwa rapat Dewan Komisaris harus diadakan secara
berkala dan minimal sekali dalam satu bulan serta
Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi dalam
rapat tersebut. Ketentuan ini juga diatur oleh Anggaran
Dasar Perseroan No. 81 tahun 2008. Di tahun 2012
Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat dengan
rincian sebagai berikut:
1. Rapat internal 7 kali.
2. Rapat gabungan bersama Direksi 13 kali.
BoArd of CoMMISSIonerS MeeTInG
The Soe Minister regulation no. 01/2011 also
stipulated that the Board of Commissioners meetings
should be held regularly and at least once in a month
and may invite the Board of directors in the meeting.
This provision is also governed by the Articles of
Association no. 81 year 2008. In 2012 the Board of
Commissioners held a meeting with the following details:
1. Internal meeting 7 times.
2. joint meeting with the Board of directors of 13
times.
NamaName
Jabatan Position
StatusStatus
Pembagian TugasTasks Distribution
Masa jabatan Term of Ofice
No
2012 – 2016
108
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
Adapun agenda dari rapat tersebut dituangkan dalam
Berita Acara Rapat yang diadministrasikan oleh
Sekretaris Dewan Komisaris. Tingkat kehadiran setiap
anggota Dewan Komisaris dalam Rapat adalah sebagai
berikut:
The agenda of the meeting is contained in the Minutes
of Meeting to be administered by the Secretary of the
Board of Commissioners. The attendance level of each
members of the Board of Commissioners in Meeting are
as follows:
DEWANKOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS
Supriyantoro*
Dumoly Freddy
Pardede*
Kustantinah*
Mochamad Ichsani**
Azrul Azwar**
Nizar Yamanie**
Marzuki Abdullah
Chalik Masulili***
Komisaris Utama
President Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris Utama
President Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris
Commissioner
* Masa jabatan dimulai sejak Mei 2012 / The term of ofice began in May 2012** Masa jabatan berakhir pada Mei 2012 / The term of ofice ended in May 2012*** Meninggal dunia pada Maret 2012 / Passed away on March 2012
Komisaris Independen
Independent Commissioner
5
4
5
7
100%
85%
71%
100%
100%
100%
50%
100%
84%
15%
100%
100%
50%
100%
38%
92%
11
2
5
12
6
6
3
6
1
2
3
6
5
8
4
7
Nama
Name
Jabatan
Position
Rapat Dewan Komisaris
BOC Meeting
% %Rapat Dewan Komisaris & Direksi
Joint Meeting BOC & BOD
No
2
2
1
2
109
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Adapun hal-hal yang dibahas dalam rapat Dewan
Komisaris dapat dilihat dari agenda rapat berikut ini:
The matters of discussion in Board of Commissioners
meeting are shown in the agenda as follows:
29 Februari
29 Maret
25 April
8 Mei
29 Mei
13 Juni
26 Juni
10 Juli
30 Juli
26 September
25 Oktober
29 November
13 Desember
1. Pemaparan RJPP 2013 – 2017 / exposure of 2013-2017 Business Plan
2. Sharing Session dengan Bapak Mas Ahmad Daniri (Komite Nasional GCG) / Sharing Session with Mr. Mas Ahmad daniri (GCG national Committee)
1. Pembahasan tentang Usulan Agenda RUPS Tahunan Tahun Buku 2011 / discussion of Proposed Agenda for the Annual General Meeting of Shareholders for fiscal year 2011
2. Laporan Perkembangan Implementasi Manajemen Risiko (sebagai salah satu area tindak lanjut Asessment GCG tahun 2010) / Progress report on Implementation of risk Management (following the GCG Asessment in 2010)
1. Implementasi GCG oleh narasumber eksternal, Bapak Mas Ahmad Daniri / GCG Implementation by external resources, Mr. Mas Ahmad daniri
2. Persetujuan inal Laporan Tahunan 2011 / final approval of Annual report 2011
Pembahasan Penunjukan Pimpinan RUPS / discussion regarding the appointment of the Leader of GMS
Pembagian Tugas Dewan Komisaris / Board of Commissioners Task distribution
Pembahasan Surat Pengaduan / discussion of the Letter of Complaints
1. Pembahasan Laporan Bulan Mei 2012 / discussion regarding report of May 2012
2. Pembahasan Penggunaan Dana Avalist PKBL / discussion on use of PKBL funds Avalist
3. Perkembangan penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit Laporan Tahunan Tahun Buku 2012 / The progress of oppointment of Public Accountant firm (KAP) to audit the Annual report for fiscal year 2012
4. Penjelasan Direksi atas fasilitas kredit dari Bank Mandiri / Board of directors explanation regarding credit facilities from Bank Mandiri
Pembahasan Tindak Lanjut Hasil Audit PT Indofarma (Persero) Tbk / The discussion regarding the audit result on PT Indofarma (Persero) Tbk
Pembahasan Laporan Semester I 2012 / discussion of 2012 1st Semester report
1. Pembahasan Laporan Bulan Agustus 2012 / discussion of August 2012 report
2. Laporan Direktur Produksi dan Direktur Riset dan Pemasaran atas Strategi Produksi dan Pemasaran berikut perkembangannya / reports of director of Production and the director of research regarding Marketing and Production Strategies along with the following development
1. Pembahasan Laporan Bulan September 2012 / discussion on September 2012 report
2. Pembahasan RJPP / discussion on Business Plan
1. Pembahasan Laporan Bulan Oktober 2012 / discussion on the report of october 20122. Pembahasan RKAP 2013 / discussion on 2013 Annual Budget
Pembahasan RKAP 2013 / discussion on 2013 Annual Budget
27 Januari
24 Februari
1. Pembahasan Amanah RUPS / discussion of GMS’ decision
2. Pembahasan Kebijakan Strategis Tahun 2012 / Strategic Policy discussion in 2012
1. Pembahasan Laporan Keuangan Unaudited Tahun 2011 / discussion of unaudited financial Statements for the year 2011
2. Pembahasan dan masukan Dewan Komisaris atas draft awal RJPP / discussion and feedback from the Board of Commissioners on the initial draft of Business Plan
3. Update Program Penjualan Ekspor / update on export Sales Program
4. Laporan Perkembangan resertiikasi CPOB / Progress report of GMP recertiication
Tanggal RapatMeeting date
Agenda rapatMeeting Agenda
110
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
PELAKSANAAN TUGAS DAN REKOMENDASI
Pada tahun 2012, pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris dalam rangka penerapan nilai-
nilai GCG antara lain:
• Melakukan pengawasan terhadap kebijakan
pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya
baik mengenai Perseroan maupun usaha
Perseroan yang dilakukan oleh Direksi;
• Memberikan nasihat kepada Direksi termasuk
pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana
Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran
Dasar dan Keputusan RUPS;
• Membahas temuan-temuan hasil pengawasan
Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan
menyampaikan hasil pembahasan tersebut
terhadap Direksi
Adapun di sepanjang tahun 2012 rekomendasi yang
diberikan kepada Direksi adalah sebagai berikut:
• Melakukan penunjukkan KAP sesuai hasil RUPS
• Membahas temuan dan tindak lanjut eksternal
(KAP dan BPK) dan internal
• Masukan Dewan Komisaris atas implementasi
RJPP
• Masukan Dewan Komisaris atas draft dan
persetujuan RKAP
• Persetujuan PT Indofarma (Persero) Tbk sebagai
avalist (penjamin)
duTIeS IMPLeMenTATIon And
reCoMMendATIon
In 2012, the duties and responsibilities of the Board of
Commissioners in order to implement the values of good
corporate governance consists of:
• Supervisingthemanagementpolicy,company’s
operational policy in general regarding the
Company or its effort which done by the Board of
directors;
• ProvideadvicetotheBoardofDirectors,including
the supervision of the implementation of the
Company’s Business Plan, Annual Budget as well
as the Company’s Articles of Association and the
resolution of the GMS;
• DiscussingtheindingsofInternalAuditUnit(SPI)
and presenting the result to the Board of directors
The recommendations that have been given to Board of
directors along the year of 2012 are as follows
• AppointingPublicAccountantFirmaccordingto
GMS result
• Discussingtheindingsandfollow-upofexternal
(KAP and BPK) and internal
• BoardofCommissionersrecommendation
regarding the implementation of the Business Plan
• BoardofCommissionersrecommendation
regarding draft and approval of the Annual Budget
• PTIndofarma(Persero)Tbkrecommendationas
avalist
DEWANKOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS
111
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Supriyantoro
Dumoly Freddy
Pardede
Kustantinah
Marzuki Abdullah
Sharing Session dengan Komisi
Nasional GCG / Sharing Session
with GCG national Commission
Sharing Session dengan Komisi
Nasional GCG / Sharing Session
with GCG national Commission
Sharing Session dengan Komisi
Nasional GCG / Sharing Session
with GCG national Commission
Sharing Session dengan Komisi
Nasional GCG / Sharing Session
with GCG national Commission
Kongres dan Pameran Kesehatan
Internasional (FAPA) / Congress
and International Health exhibition
13 Juni / june 13
13 Juni / june 13
13 Juni / june 13
13 Juni / june 13
13 – 16 September
September 13 – 16
Kantor representatif
Manggarai / Manggarai
representative ofice
Kantor representatif
Manggarai / Manggarai
representative ofice
Kantor representatif
Manggarai / Manggarai
representative ofice
Kantor representatif
Manggarai / Manggarai
representative ofice
Bali
KNKG
KNKG
KNKG
KNKG
Asosiasi Apoteker Indonesia dan Federasi
Asosiasi Apoteker se-Asia Pasiik
Indonesian Pharmacists Association
and the federation of Asia-Paciic
Pharmacists Association
1
2
3
4
Nama / Name Program / Program Tanggal / Date Tempat / Place Penyelenggara / AdministratorNo
PENINGKATAN KOMPETENSI
Sepanjang tahun 2012, Perseroan menyelenggarakan
beberapa program pelatihan dengan tujuan untuk
meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris. Adapun
beberapa pelatihan yang telah diikuti oleh Dewan
Komisaris adalah sebagai berikut:
CoMPeTenCIe deveLoPMenT
Along the year of 2012, the Company conducted several
training programs in order to improve the Board of
Commissioners’ competence. Some of the trainings that
have been followed by the Board of Commissioners are
as follows :
112
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
Direksi merupakan organ perseroan yang bertugas dan
bertanggung jawab dalam mengelola kinerja perseroan
secara keseluruhan dan atas kesesuaian pengelolaan
dengan seluruh kebijakan internal dan peraturan
eksternal yang berlaku. Seluruh anggota Direksi telah
menandatangani Pakta Integritas untuk mengantisipasi
adanya konlik kepentingan sehingga memungkinkan
pengambilan keputusan secara efektif, tepat, dan cepat.
TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN
Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan
tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan
pembagian tugas dan wewenang yang telah diatur
dalam Board’s Manual. Namun pelaksanaan tugas oleh
masing-masing anggota Direksi tetap menjadi tanggung
jawab bersama. Secara khusus, tanggung jawab Direksi
adalah sebagai berikut:
1. Tugas Direksi.
Direksi bertugas menjalankan segala tindakan
yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan serta
mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar
Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian
dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.
2. Wewenang Direksi.
a. Menetapkan kebijakan kepengurusan
Perseroan;
b. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi
untuk mewakili Perseroan di dalam dan
di luar pengadilan kepada seorang atau
beberapa orang anggota Direksi yang
khusus ditunjuk untuk itu atau kepada
seorang atau beberapa orang pekerja
Perseroan baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama atau kepada orang lain;
c. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang
kepegawaian Perseroan termasuk
penetapan gaji, pensiun atau jaminan
hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja
Perseroan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan
keputusan RUPS;
The company’s Board of directors is the organ in charge
of and responsible for managing the company’s overall
performance and according with compliance with all
internal and external policies. All members of the Board
of directors have signed the Integrity Pact in anticipation
of conlict of interest that guarantees effective, precise,
and fast decision making
DUTIES , AUTHORITIES AND OBLIGATIONS
each member of the Board of directors may carry out
tasks and make decisions in accordance with the duties
and authorities distribution which set out in the Board’s
Manual. However the performance of duties by each
member of the Board remains a shared responsibility.
Particularly, the responsibilities of the directors are as
follows:
1. Board of directors duties.
Board directors is in charge of running all actions
relating to Company’s management process for
the company’s interest and in accordance with
the purposes and objectives and to represent the
Company both in and outside the Court regarding
all matters and any events with restrictions as
stipulated in laws and regulations, the Articles of
Association and/or GMS decision.
2. Board of directors Authorities
a. establishing Company’s management
policies;
b. regulating the handover of the Board
of directors authority to represent the
Company in and outside the court to one
or more members of the Board of directors
that speciically appointed or to one or
more employees of the Company either
individually or together or to other parties
c. regulating the provisions of Company’s
employment including the salary
determination, pension or retirement and
other income for employees based on laws
and regulations and decisions of the GMS;
DIREKSIBOARD OF DIRECTORS
113
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
d. Mengangkat dan memberhentikan
pegawai Perseroan berdasarkan peraturan
kepegawaian Perseroan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
e. Melakukan segala tindakan dan perbuatan
lainnya mengenai pengurusan maupun
pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat
Perseroan dengan pihak lain dan/atau
pihak lain dengan Perseroan, serta
mewakili Perseroan di dalam dan di luar
pengadilan tentang segala hal dan segala
kejadian, dengan pembatasan-pembatasan
sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/
atau Keputusan RUPS.
f. Menetapkan calon anggota Direksi dan
Dewan Komisaris pada anak perusahaan
dan/atau perusahaan patungan.
3. Kewajiban Direksi.
a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya
usaha dan kegiatan Perseroan sesuai
dengan maksud dan tujuan serta kegiatan
usahanya.
b. Menyiapkan pada waktunya Rencana Kerja
dan Anggaran Perseroan termasuk Rencana
Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL), dan perubahannya
kepada Dewan Komisaris untuk mendapat
pengesahan dari Dewan Komisaris
selambat-lambatnya 60 (enampuluh) hari
sebelum tahun anggaran dimulai.
c. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar
Khusus, Risalah RUPS, dan Risalah Rapat
Direksi.
d. Membuat Laporan Tahunan sebagai
wujud pertanggungjawaban pengurusan
Perseroan, serta dokumen keuangan
Perseroan sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang tentang Dokumen
Perusahaan.
e. Menyusun Laporan Keuangan Perseroan
termasuk Laporan Keuangan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
dan menyerahkan kepada Akuntan Publik
untuk diaudit.
d. To appoint and dismiss Company’s
employees based on Company’s
employment rules and regulations;
e. Performing all management acts regarding
the Company’s assets ownership, binding
the Company with other parties and/or
any other party with the Company, and to
represent the Company in and outside the
of court on all matters and any events, with
restrictions as stipulated in the regulations
legislation, Articles of Association and/or the
GMS’s decision.
f. To appoint the candidates for the Board of
Commissioners and the Board of directors
of the subsidiaries and/or joint ventures.
3. Board of directors obligations.
a. Managing and ensuring that the Company’s
business is carried out in accordance with
the operational intent and purpose.
b. Setting up Budget Plan including
the Budget Plan of Partnership and
Community development Program
(PKBL), and amendments to the Board of
Commissioners to obtain approval of the
Board no later than 60 (sixty) days before
the commencement of the iscal year.
c. To prepare List of Shareholders, the Special
List of Shareholders, Minutes of the GMS,
and the Minutes of the Board of directors
Meeting.
d. Preparing Annual report as a form of
accountability, as well as the inancial
documents as deined in the Law regarding
Corporate documents.
e. Preparing the Company’s financial
Statements along with the Partnership and
Community development (CSr) financial
Statements based on financial Accounting
Standards, and submit it to the Public
Accountant to be audited.
114
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
f. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk
Laporan Keuangan Perseroan yang memuat
Laporan Keuangan Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan (PKBL) kepada RUPS
untuk disetujui dan disahkan.
g. Memberikan penjelasan kepada RUPS
mengenai Laporan Tahunan.
h. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba
Rugi yang telah disahkan oleh RUPS
kepada Menteri yang membidangi Hukum
dan HAM sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
i. Memelihara dan menyimpan ditempat
kedudukan Perseroan Daftar Pemegang
Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS,
Risalah Rapat Dewan Komisaris dan
Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan
dan dokumen keuangan Perseroan, dan
dokumen Perseroan lainnya.
j. Memberikan laporan berkala menurut cara
dan waktu sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, serta laporan lainnya setiap kali
diminta oleh Dewan Komisaris.
k. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan
lengkap dengan perincian dan tugasnya.
l. Memberikan penjelasan tentang segala hal
yang ditanyakan atau yang diminta anggota
Dewan Komisaris.
m. Melaporkan penetapan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris pada anak perusahaan
dan/atau perusahaan patungan kepada
Dewan Komisaris.
n. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Anggaran Dasar ini dan yang ditetapkan
oleh RUPS berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Dalam menjalankan tugasnya terutama dalam membuat
keputusan yang erat kaitannya dengan keberlanjutan
Perseroan, setiap anggota Direksi harus mendapat
persetujuan dari organ di atasnya.
A. Perbuatan-perbuatan Direksi di bawah ini harus
mendapat persetujuan tertulis dari Dewan
Komisaris:
1. Melakukan penyertaan modal pada
perseroan lainnya.
f. delivering the Annual report including
Company’s financial report along with
Partnership and Community development
(CSr) inancial statement to the GMS for
approval.
g. To provide explanations to GMS regarding
the Annual report.
h. delivering the Balance Sheet and Income
Statement that have been approved by the
GMS to the Minister in charge of justice
in accordance with the provisions of the
legislation.
i. Maintaining and storing the Company’s
List of Shareholders, the Special List of
Shareholders, Minutes of the GMS Meeting,
Minutes of the Board of Commissioners and
Board of directors Meeting, Annual reports,
inancial documents, and other company’s
documents.
j. Submitting regular reports according to
applicable regulations of manner and time,
as well as other reports requested by the
Board of Commissioners.
k. Setting up the organizational structure of the
Company complete with details and duties.
l. Providing explanation of all the things
asked or requested by the Board of
Commissioners.
m. reporting the appointment of the Board of
directors and the Board of Commissioners
in subsidiaries and/or joint ventures to the
Board of Commissioners.
n. Performing other obligations in accordance
with the provisions stipulated in the Articles
of Association and set by the GMS based
on laws and regulations.
In performing their duties, especially in making decisions
that are closely related to the Company’s sustainability,
each member of the Board of directors must obtain the
approval from top management.
A. The actions of the Board of directors below must
be approved in written form by the Board of
Commissioners:
1. Perform investment in other companies.
DIREKSIBOARD OF DIRECTORS
115
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
2. Mendirikan anak perusahaan dan atau
Perusahaan Patungan.
3. Melepaskan penyertaan modal pada
perseroan lain, anak perusahaan dan
perusahaan patungan.
4. Melakukan penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, pemisahan, dan
pembubaran anak perusahaan.
5. Mengadakan kerjasama lisensi, kontrak
manajemen, menyewakan aset, kerja sama
operasi dan perjanjian kerjasama lainnya
yang melebihi nilai tertentu dan ketentuan
lain yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
6. Mengikat Perseroan sebagai penjamin
(borg atau avalist) yang mempunyai akibat
keuangan yang melebihi jumlah tertentu dan
ketentuan lain yang ditetapkan oleh Dewan
Komisaris.
7. Menerima pinjaman jangka menengah/
panjang dan memberikan pinjaman jangka
menengah/panjang yang melebihi jumlah
tertentu yang ditetapkan oleh Dewan
Komisaris.
8. Melepaskan atau menjaminkan harta
kekayaan Perseroan yang jumlahnya kurang
dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada
huruf B angka 2 di bawah.
9. Menghapuskan dari pembukuan terhadap
piutang macet dan persediaan barang mati
yang melebihi nilai tertentu yang ditetapkan
oleh Dewan Komisaris.
10. Menetapkan dan menyesuaikan struktur
organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi.
11. Melakukan tindakan-tindakan yang belum
ditetapkan dalam Rencana Kerja Dan
Anggaran Perseroan.
12. Menetapkan blue print organisasi Perseroan.
13. Menetapkan dan mengubah logo
Perseroan.
2. establishing subsidiaries and other joint
ventures.
3. releasing investment in another company,
subsidiaries and joint ventures.
4. Performing the merger, consolidation,
acquisition, separation and dissolution of
subsidiaries.
5. Conducting joint licensing, management
contracts, lease of assets, operational
cooperation agreements and other
cooperation agreements that exceed a
certain value and other terms determined by
the Board of Commissioners.
6. establishing the Company as guarantor
(borg or avalist) that cause more than a
certain amount of inancial values and
other terms determined by the Board of
Commissioners.
7. Accepting and providing medium/long term
loans that exceed a certain amount that has
been set by the Board of Commissioners.
8. releasing or pledge Company’s assets with
amount less than the provisions referred to
B number 2 below.
9. eliminating bad debt and dead stock
from the books that exceeds a certain
value that has been set by the Board of
Commissioners.
10. establish and adjust the organizational
structure of 1 (one) structure below the level
of the Board of directors.
11. Perform the actions that have not been
speciied in the Company’s Budget Plan.
12. establishing the Company’s organizational
blueprint.
13. Implement and changed Company’s logo.
116
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
Apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak
diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen
dari Direksi mengenai rencana perbuatan Direksi
tersebut, Dewan Komisaris tidak memberikan keputusan
sebagaimana dimaksud pada ketentuan Anggaran
Dasar, maka Dewan Komisaris dianggap menyetujui
usulan Direksi.
B. Perbuatan-perbuatan dibawah ini hanya dapat
dilakukan oleh Direksi setelah memberitahukan
secara tertulis kepada Dewan Komisaris dan
mendapat persetujuan dari RUPS untuk :
1. Tidak menagih lagi piutang macet yang
telah dihapusbukukan.
2. Melakukan tindakan-tindakan sebagaimana
dimaksud ketentuan angka 4 huruf a
butir 1), 2), 3), 4), dan 8) di atas yang nilai
transaksinya material bagi Perseroan, yaitu
nilainya sama atau lebih besar dari salah
satu hal berikut:
a. 10 % (sepuluh persen) dari pendapatan
(revenue) Perseroan; atau
b. 20% (dua puluh persen) dari ekuitas
Perseroan atau persentase lain yang
ditetapkan oleh peraturan perundang-
undangan di bidang Pasar Modal.
C. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk :
1. Mengalihkan kekayaan Perseroan (berupa
transaksi pengalihan kekayaan bersih
Perseroan yang terjadi dalam jangka waktu
1 (satu) tahun buku); atau
2. Menjadikan jaminan utang kekayaan
Perseroan (berupa transaksi penjaminan
kekayaan Perseroan untuk jangka waktu 1
(satu) tahun buku atau lebih).
Yang merupakan lebih dari 50% (limapuluh
persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam
1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan
satu sama lain maupun tidak.
If within 14 (fourteen days) days since the approval of
petition or explanation and documents from the Board
of directors as mentioned, the Board of Commissioners
would not give recommendation on Articles of
Association provision, then the Board of Commissioners
is considered to approve the proposal.
B. The following deeds can only be done by the
Board of directors after notifying the Board
of Commissioners in written application and
received the GMS’ approval to:
1. no longer collecting bad debt that has been
written off.
2. Taking actions as mentioned in number
4 letter a item 1), 2), 3), 4), and 8) on the
above section which transaction value
regarded as material to the Company,
which is equal to or greater than one of the
following:
a. 10% (ten percents) from total revenue;
or
b. 20% (twenty percents) from Corporate
equity or other percentage stipulated
by laws and regulations in the capital
market.
C. The Board of directors are obliged to have the
approval of GMS to :
1. divert the Company’s assets (in transfer
form of Company’s net assets that occurred
within a period of 1 (one) year), or
2. Pledge Company’s assets as guarantee for
transactions for a period of 1 (one) year or
more).
which is more than 50% (ifty percent) of
the amount of net assets in 1 (one) or more
transactions, whether in relation to one another
or not.
DIREKSIBOARD OF DIRECTORS
117
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
KOMPOSISI DAN PEMBAGIAN TUGAS
Adapun susunan struktur dan pembagian tugas Direksi
Indofarma diuraikan melalui tabel di bawah ini.
CoMPoSITIon And TASKS dISTrIBuTIon
The composition structure and task distribution for the
Board of directors are described by the table below.
Djakfarudin Junus
John Guntar Sebayang
Eliano Rizaldi
Kosasih
Bambang Solihin Irianto
Direktur Utama / President director
Direktur Keuangan dan SDM / director of finance and Hr
Direktur Riset dan Pemasaran / director of research and Marketing
Direktur Produksi / director of Production
Direktur Operasi dan Pengembangan / operation and development director
2011 – 2014
2011 – 2016
2010 – 2015
2011 – 2016
2011 – 2016
1.
2.
3.
4.
5.
Nama / Name Jabatan / Position Masa Jabatan / Term of OficeNo
Direktur Utama
President director
1
a. Bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan fungsi-fungsi pokok Direksi dalam pengelolaan perseroan.
b. Melakukan koordinasi atas pelaksanaan tugas Direktur lainnya.
c. Memastikan bahwa pengelolaan perseroan sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.
d. Mengarahkan, mengembangkan dan menetapkan strategi pengelolaan Perseroan secara menyeluruh.
e. Memastikan tindak lanjut temuan SPI dan auditor eksternal telah dilaksanakan.
f. Memantau pelaksanaan RJPP dan RKAP.
g. Membangun sistem pengendalian internal korporat yang handal.
h. Memastikan pengembangan aplikasi teknologi informasi selaras dengan strategi perusahaan
i. Memastikan dilakukannya pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan teknologi informasi yang terintegrasi.
j. Memastikan bahwa risiko telah dikelola sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
k. Memastikan adanya pengendalian internal atas bahan awal dan produk jadi melalui fungsi suply chain management.
l. Memastikan bahwa transaksi atau tindakan yang memerlukan persetujuan Komisaris dijalankan setelah ada persetujuan
dari Komisaris.
responsible for overall implementation of the basic functions of the Board of directors in company’s management.
Coordinating the execution of other directors’ duties.
ensure that corporate management is in line with the vision and mission.
directs, develops and sets up the overall strategy of the Corporate management as a whole.
ensure that the indings of Internal Audit unit and external auditors have been implemented.
Monitoring the implementation of Business Plan and Annual Budget Plan.
Building reliable corporate internal control systems.
ensuring that the development of information technology applications aligned with corporate strategy.
ensure the monitoring and evaluation of the implementation of integrated information technology.
ensuring that risks are managed in accordance with established policies.
ensuring the internal control on raw materials and inished products through suply chain management function.
ensuring that the transaction or acts that require the approval of the Board of Commissioners are executed upon approval of the Board of
Commissioners.
Direktur Utama memiliki tugas utama sebagai berikut:
President director has the following main tasks:
Jabatan / Position Pembagian Tugas / Tasks DistributionsNo
118
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
Jabatan / positionNo
m. Memastikan bahwa indikator kinerja kunci untuk masing-masing direktorat dan korporat telah sesuai dengan visi, misi dan tujuan
perusahaan.
n. Menyampaikan laporan-laporan yang telah ditentukan kepada Komisaris, Pemegang Saham dan Bapepam.
o. Bertanggungjawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) dalam hal:
1 Penyusunan rencana kerja yang diperlukan untuk memastikan perusahaan memenuhi Pedoman GCG pada BUMN dan peraturan
perundang-undangan lainnya,
2 Pemantauan dan menjaga agar kegiatan usaha perusahaan tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku,
3 Memantau dan menjaga kepatuhan perusahaan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh perusahaan dengan
pihak ketiga.
p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh RUPS.
Direktur Keuangan dan SDM memiliki tugas pokok sebagai berikut:
a. Mengembangkan, menyelenggarakan dan mengendalikan pengelolaan keuangan Perseroan sesuai dengan arah, sasaran serta
strategi bisnis perseroan yang telah ditetapkan.
b. Memastikan keuangan perseroan telah dikelola dengan baik.
c. Memastikan penerbitan laporan keuangan yang akurat, handal dan tepat waktu.
d. Memastikan pengembangan pengendalian internal yang handal di bidang keuangan, akuntansi dan aplikasi teknologi informasi.
e. Merencanakan kebutuhan pegawai, membina dan menyelenggarakan administrasi kepegawaian, perencanaan karir karyawan,
menyelenggarakan pengembangan dan kesejahteraan pegawai, sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis perseroan yang
telah ditetapkan.
f. Membina penatausahaan dan pengelolaan perlengkapan, administrasi umum, serta pengamanan aset perseroan sesuai dengan
arah, sasaran serta strategi bisnis perseroan yang telah ditetapkan.
ensuring that key performance indicators for each directorate and corporate is in accordance with the company’s vision,
mission and goals.
Submitting reports to the Board of Commissioners to Shareholders and Bapepam.
responsible in the implementation and monitoring of the Good Corporate Governance (GCG) in terms of:
The preparation of work plans needed to ensure that the company meets the guidelines on corporate governance and
other legislation,
Monitoring and keeping the company’s business activities not to deviate from the applied regulations,
Monitoring and maintaining company’s compliance with all agreements and commitments to
third parties.
Performing other duties assigned by the GMS.
director of finance and Human resources has the following main tasks:
develop, organize and control the Company’s inancial management in accordance with the direction, goals and business
strategy that has been established.
ensuring that company’s inancial has been managed accordingly.
ensuring that inancial statements are accurate, reliable and timely reported.
ensuring the development of a reliable internal control in inance, accounting and information technology applications.
Planning for the needs of employees, develop and conduct personnel administration, employee career planning, organizing development and
welfare of employees, in accordance with the direction, goals and business strategy
that has been established.
fostering the equipment administration and management, general administration, and security of the company assets, in ilne with the
company’s objectives and business strategies.
Direktur Keuangan dan SDM
director of finance and Human resources
2
DIREKSIBOARD OF DIRECTORS
Pembagian Tugas / Tasks Distributions
119
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
No
Direktur Keuangan dan SDM memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memastikan hal-hal sebagai berikut:
a. Sistem akuntansi yang dikembangkan sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
b. Pembukuan dan administrasi keuangan perseroan didasarkan atas pengendalian internal yang handal.
c. Kebijakan operasional akuntansi dan keuangan telah disusun.
d. Laporan keuangan bulanan, triwulanan dan tahunan telah disusun tepat waktu.
e. RKAP disiapkan, disusun dan dievaluasi secara terpadu dengan unit unit kerja terkait.
f. Laporan realisasi RKAP disiapkan dan disusun secara terpadu dengan unit-unit kerja terkait.
g. Standard and Operating Procedures yang terkait dengan pengelolaan Akuntansi, Keuangan, SDM dan Umum telah disusun.
h. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik terkait dengan pengelolaan Akuntansi, Keuangan, SDM dan Umum.
i. Penyusunan serta penetapan kebijakan SDM dan umum yang meliputi antara lain penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua,
jaminan kesehatan dan penghasilan lain.
j. Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan.
k. Penetapan kebutuhan, kualiikasi pegawai, dan kualiikasi jabatan dan penerimaan pegawai sesuai dengan kebutuhan.
l. Penyusunan rencana mutasi, promosi, dan rotasi pegawai.
m. Pengembangan dan pembinaan budaya kerja perseroan.
n. Koordinasi dengan direktorat lainnya mengenai kebutuhan perlengkapan dan pengamanan aset perseroan.
o. Inventarisasi isik atas aset perseroan.
p. Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Direktorat Keuangan & SDM
q. Penyusunan indikator kinerja kunci di Bidang Akuntansi, Keuangan, SDM dan Umum.
r. Pembuatan laporan yang diperlukan dan menyampaikannya kepada Direktur Utama.
Direktur Riset dan Pemasaran memiliki tugas pokok sebagai berikut:
director of finance and Human resources has a duty and responsibility to ensure the following acts:
Company’s accounting system is based on a reliable internal control.
Company’s bookkeeping and inancial administration is based on a reliable internal control.
financial and accounting operational policies have been prepared.
Monthly, quarterly and annual inancial reports have been prepared on time.
Annual Budget Plan has been prepared, organized and evaluated in an integrated manner with related units.
Annual Budget Plan realization report has been drafted in an integrated manner with related work units.
Standard operating Procedures associated with management of Accounting, finance, Human resources and General matters have been prepared.
Strategic plan preparation and adoption related to the management of Accounting, finance, Human resources and General matters.
Preparation and determination of public policy and human resources that include, among others, the determination of salary, pension or old age
insurance, health insurance and other income.
The development of human resources through education and training.
Stipulation of requirements, employee qualiications, and qualiications of the position and the hiring as needed.
drafting the plans of transfer, promotion, and employee rotation.
developing and fostering a work culture of the company.
Coordination with other directorates regarding equipment needs and safeguarding of company assets.
Physical inventory of the assets of the company.
risk management throughout the unit in the directorate of finance & Hr
drafting the key performance indicators in the Sector of Accounting, finance, Human resources and Genera.
drafting required reports and submit it to the President director.
director of research and Marketing has the following main tasks: Direktur Riset dan Pemasaran
director of research and Marketing
3
Jabatan / Position Pembagian Tugas / Tasks DistributionsJabatan / Position Pembagian Tugas / Tasks Distributions
120
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
No
a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan pemasaran produk-produk yang dihasilkan perseroan.
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan riset pemasaran untuk untuk memastikan produk yang akan diproduksi dan dipasarkan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
c. Membina, menyelenggarakan dan mengendalikan pemasaran Perseroan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis
perseroan yang telah ditetapkan.
d. Membina dan mengembangkan hubungan baik dengan relasi dan mitra bisnis pemasaran baik dengan principal, distributor maupun
konsumen.
Direktur Riset dan Pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memastikan dilakukannya hal-hal sebagai berikut:
a. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik pemasaran.
b. Penyusunan dan penetapan kebijakan pemasaran.
c. Pengembangan pemasaran dengan menjalin kemitraan baik dari dalam maupun luar negeri.
d. Riset pasar untuk mencari peluang pemasaran dilakukan.
e. Koordinasi dengan Direktorat Produksi.
f. Pelaporan hasil kegiatan pemasaran secara berkala kepada Direktur Utama.
g. Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Direktorat Pemasaran.
h. Penyusunan indikator kinerja kunci di bidang pemasaran.
i. Pembuatan laporan yang diperlukan dan menyampaikannya kepada Direktur Utama.
Direktur Produksi memiliki tugas pokok sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan produksi perseroan.
b. Membina, menyelenggarakan dan mengendalikan produksi Perseroan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis perseroan
yang telah ditetapkan.
Direktur Produksi memiliki tugas dan tanggung jawab memastikan dilakukannya hal-hal sebagai berikut:
responsible for the implementation of marketing activities for the products of the company.
responsible for the implementation of marketing research to ensure the products to be manufactured and marketed in accordance with the
needs of the community.
fostering, organizing and controling the marketing of the Company in accordance with the direction, goals and business strategy that has
been established.
fostering and developing good relationships with relatives and marketing business partners either with principals, distributors or
consumers.
director of research and Marketing has duty and responsibility to ensure the following things :
Preparing and establishing marketing strategic plans.
Preparing and establishing marketing policy.
Marketing development by establishing partnership either from domestic or abroad.
Market research to seek for marketing opportunities.
Coordination with the directorate of Production.
reporting the results of marketing activities on a regular basis to the President director.
risk management throughout the unit in the directorate of Marketing.
Preparation of key performance indicators in the ield of marketing.
drafting the required reports and submit it to the President director.
director of Production has following main tasks:
responsible for the implementation of the company’s production activities.
foster, organize and control the production of the Company in accordance with the direction, goals and business strategy that
has been established.
director of Production has duty and responsibility to ensure the following:
Direktur Produksi
director of Production
4
DIREKSIBOARD OF DIRECTORS
Jabatan / position Pembagian Tugas / Tasks Distributions
121
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
No
a. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik produksi.
b. Penyusunan dan pentapan kebijakan produksi.
c. Koordinasi dengan direktorat Pemasaran dalam hal penyusunan rencana produksi.
d. Penelitian dan pengembangan produk sesuai dengankebutuhan/permintaan pasar.
e. Pengendalian mutu produk.
f. Pembuatan rencana pengembangan, investasi dan pemeliharaan fasilitas dan peralatan pabrik.
g. Penyusunan standard and operating procedures terkait dengan proses produksi.
h. Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Direktorat Produksi.
i. Penyusunan indikator kinerja kunci di bidang produksi.
j. Pembuatan laporan yang diperlukan dan menyampaikannya kepada Direktur Utama.
Direktur Operasi dan Pengembangan memiliki tugas pokok sebagai berikut:
a. Merencanakan pengembangan produk, jasa teknik (health care), usaha induk dan anak perusahaan.
b. Membina penatausahaan pengadaan barang dan jasa, sasaran serta strategi bisnis perseroan yang telah ditetapkan.
c. Menyusun manajemen kinerja perusahaan dan KPI Perseroan.
Direktur Operasi dan Pengembangan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memastikan dilaksanakannya hal-hal sebagai berikut:
a. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik pengembangan produk, jasa teknik (health care), usaha induk dan
anak perusahaan.
b. Memastikan bahwa setiap pengembangan usaha baik pengembangan produk dan jasa telah memenuhi kelaikan bisnis yang layak
dan risiko yang minimal.
c. Penyusunan dan penetapan kebijakan Pengadaan Barang & Jasa dengan transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
d. Memastikan bahwa barang dan jasa yang diperoleh ekonomis, kompetitif, bermutu dan terjamin.
e. Penyusunan indikator kinerja kunci KPI (Key Performance Indicator) di seluruh unit operasi perusahaan.
f. Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Direktorat Operasi & Pengembangan.
Preparing and establishing production strategic plans.
Preparing and establishing production policy.
Coordination with directorate of Marketing in terms of production planning.
research and development of products according to the market need/demand.
Product quality control.
Preparation of development plans, investment and maintenance of plant facilities and equipment.
Penyusunan standard and operating procedures terkait dengan proses produksi.
Preparation of standards and operating procedures associated with the production process.
risk management throughout the unit in the directorate of Production.
Preparation of key performance indicators in the areas of production.
director of operations and development has the following main tasks:
Planning for product development, engineering services (health care), the Company’s and subsidiary’s businesses.
fostering the administration of procurement of goods and services, the company’s business goals and strategies that have been set.
Preparing corporate performance management and Company’s KPI.
director of operations and development has a duty and responsibility to ensure the implementation of the following matter:
Preparation and stipulation of the strategic plan of product development, engineering services (health care), the Company’s and
subsidiary’s businesses.
ensure that any development of both product development and services have met the proper business requirement
and minimal risk.
Preparation and stipulation of policies for Procurement of Goods & Services in a transparent and accountable manner.
ensure that the goods and services acquired economically, competitively and quality is guaranteed.
Preparation of key performance indicators (KPI) in all operating units of the company.
risk management throughout the unit in the directorate of operations & development.
Direktur Operasi dan Pengembangan
director of operation and development
5
Jabatan / Position Pembagian Tugas / Tasks Distributions
122
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
RAPAT DIREKSI
Di tahun 2012 Direksi menyelenggarakan rapat dengan
rincian tingkat kehadiran setiap anggota sebagai berikut:
BoArd of dIreCTorS MeeTInG
In 2012 the Board of directors held meeting with details
of the attendance of each member are as follows:
Djakfarudin Junus
John Guntar Sebayang
Eliano Rizaldi
Kosasih
Bambang Solihin Irianto
Direktur Utama / President director
Direktur Keuangan dan SDM / director of finance and Hr
Direktur Riset dan Pemasaran / director of research and Marketing
Direktur Produksi / director of Production
Direktur Operasi dan Pengembangan / director of operation and development
Sharing Session “Sertiikasi Halal untuk Produk-produk Farmasi”
Sharing Session “Halal Certiication for Pharmaceutical Products”
BUMN Marketeers Club
BuMn Marketeers Club
Sharing Session dengan KNKG Bapak Daniri
Sharing Session with Mr daniri from KnKG
Focus group discussion “Pengembangan Bahan Baku Obat”
focus group discussions of “Active Ingredients development”
Sharing session dengan konsultan branding A.S Louken Melvin Ong (Dani
Anthonius)
Sharing session wth branding consultant A.S Louken Melvin ong (dani
Anthonius)
Djakfarudin Junus1 Kantor Pusat Cibitung
Auditorium Garuda City,
Cengkareng, Jakarta
Kantor representatif
Manggarai
Aston Rasuna Tower, The
Bridge Meeting Room, Jl
HR Rasuna Said Jakarta
Jakarta
31 Agustus
August 31
29 Juni
june 29
13 Juni
june 13
3 Mei
May 3
28 Maret
March 28
Indofarma
BUMN Marketeers
Club
KNKG
Indofarma
35
30
27
31
33
100%
86%
77%
89%
94%
1.
2.
3.
4.
5.
Nama / Name
Nama Name
Jabatan / Position
Jabatan Postition
Kehadiran / Attendance
TanggalDate
TempatPlace
PenyelenggaraOrganizer
%No
No
PELAKSANAAN TUGAS
Pada tahun 2012, pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Direksi tidak termasuk merealisasikan hasil
keputusan RUPS tahun 2011 dikarenakan tidak ada
keputusan yang diamanatkan untuk tahun 2012.
PENINGKATAN KOMPETENSI
Sepanjang tahun 2012, perseroan menyelenggarakan
beberapa program pelatihan dengan tujuan untuk
meningkatkan kompetensi Direksi.
Adapun beberapa pelatihan yang telah diikuti adalah
sebagai berikut:
TASK IMPLeMenTATIon
In 2012, the duties and responsibilities of the Board of
directors does not include the realization of the decision
of the GMS in 2011 because no decision has been
mandated for 2012.
CoMPeTenCe deveLoPMenT
during the year 2012, the company conducted several
training programs in order to develop the competence of
the Board of directors. As for some of the training that
has been followed are as follows:
No
DIREKSIBOARD OF DIRECTORS
123
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Seminar kerjasama APTFI “Kontribusi industri farmasi dalam negeri pada
peningkatan kompetensi SDM yang diperlukan di industri”
APTfI cooperation seminar “domestic pharmaceutical industry contribution
in improving the competence of human resources required in the industry”
Sosialisasi peraturan Bapepam–LK Nomor VIII.G.7
dissemination of Bapepam–LK regulation number vIII.G.7
Sharing Session “Sertiikasi Halal untuk Produk-produk Farmasi”
Sharing Session “Halal Certiication for Pharmaceutical Products”
Workshop Aset BUMN Tahun 2012
Sharing Session with Mr daniri from KnKG
Sharing Session dengan KNKG Bapak Daniri
Sharing Session with Mr daniri from KnKG
Sosialisasi Program Privatisasi BUMN
dissemination of Soe Privatization Program
Sharing session dengan konsultan branding A.S Louken Melvin Ong (Dani
Anthonius)
Sharing session wth branding consultant A.S Louken Melvin ong (dani
Anthonius)
Seminar Nasional ”Mewujudkan Keunggulan BUMN sebagai Penggerak
Ekonomi Nasional melalui Peningkatan Kualitas Hubungan Industrial”
national Seminar on “Creating the excellence of Soes as the driver of
national economy by Improving the Quality of Industrial relations”
John Guntar
Sebayang
2
Sekolah Farmasi ITB
Ballroom A, Hotel
Aryaduta, Jl. Prapatan No.
44-48 Jakarta Pusat
Kantor Pusat Cibitung
Ruang Merak, Gedung
JCC, Jl. Jend. Gatot
Subroto, Jakarta
Kantor representatif
Manggarai
Bale Banjar INNA Kuta
Beach Hotel, Jl. Pantai
Kuta No. 1 Bali
Jakarta
Auditorium PT PLN
Gedung Utama, Lt 3, Jl.
Trunojoyo Blok M I/135,
Jakarta Selatan
21 Februari
february 21
18 Oktober
october 18
31 Agustus
August 31
16 Juli
july 16
13 Juni
june 13
3 Mei
May 3
28 Maret
March 28
21 Februari
february 21
Bapepam–LK
Indofarma
Kementerian
BUMN
KNKG
Kementerian
BUMN
Indofarma
NamaName
JabatanPosition
TanggalDate
TempatPlace
PenyelenggaraOrganizer
No
Sharing Session “Pharmaceutical Market Review 2012 & 2013
Sharing Session “Pharmaceutical Market review 2012 & 2013”
Sharing Session “Sertiikasi Halal untuk Produk-produk Farmasi”
Sharing Session “Halal Certiication for Pharmaceutical Products”
BUMN Marketeers Club
BuMn Marketeers Club
BUMN Marketeers Club
BuMn Marketeers Club
Sosialisasi Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Expo & Award
Tahun 2012
dissemination of Community empowerment (GKPM)
expo & Award In 2012
Eliano Rizaldi3 Ruang Meeting Utama
PT IGM
Kantor Pusat Cibitung
Gd Graha Citra Caraka,
Ruang Delima, Lt 8, Jl.
Jend. Gatot Subroto,
Kav 52
Auditorium Garuda City,
Cengkareng, Jakarta
Sumba Room, Lt. 3,
Hotel Borobudur, Jl. Lap.
Banteng
25 September
September 25
31 Agustus
August 31
16 Juli
july 16
29 Juni
june 29
20 Juni
june 20
Indofarma
BUMN Marketeers
Club
BUMN Marketeers
Club
124
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
BUMN Marketeers Club
BuMn Marketeers Club
Sharing session dengan konsultan branding A.S Louken Melvin Ong (Dani
Anthonius)
Sharing session wth branding consultant A.S Louken Melvin ong (dani
Anthonius)
Seminar BPJS (KADIN)
workshop of BPjS (KAdIn)
Workshop Promosi Kualitas Obat (Anti TB)
workshop on Promotion of the Quality of Medicines (Anti-TB)
Sosialisasi Peaturan Perizinan Bidang Produksi di Sarana Industri Farmasi
dissemination of Licensing regulation in the Sector of Production in the
Pharmaceutical Industry
Pertemuan Koordinasi dan Komunikasi di Bidang Pharmaceutical
Coordination and Communication Meeting in the Sector of Pharmaceutical
workshop Inventory Accuracy
Stok Opname Global Cepat 1 jam untuk Seluruh Gudang
fast Global Stock opname 1 hour for every warehouse
Kongres dan Pameran Kesehatan Internasional (FAPA)
International Health expo and Congress (fAPA)
workshop CAPA GP-farmasi BP-PoM
risk Management and CAPA
Sharing session “Sertiikasi Halal untuk Produk-produk Farmasi”
Sharing Session “Halal Certiication for Pharmaceutical Products”
Seminar & exhibition Mandiri Cfo forum 2012
workshop & exhibition of 2012 Mandiri Cfo forum
Kosasih4
Gedung BNI 46, lantai 32,
Jl. Jend Sudirman No.1,
Jakarta
Jakarta
Grand Sahid Jaya Hotel,
Jl. Jend Sudirman Kav. 86
Ruang Rapat D2 Gedung
D Lt. 4 Ditjen PP&PL, Jl
Percetakan Negara No.
29, Jakarta
Twin Plaza, Jl. Letjen
S. Parman Kav 97-98,
Jakarta Barat
Ruang Rapat Satgas,
Gedung E Lantai 1
BPOM, Jl Percetakan
Negara No. 23
Hotel Ibis Mangga Dua,
Jakarta
Jakarta
Bali
Bandung
Jakarta
Kantor Pusat Cibitung
Ballroom Ritz Carlton PP,
Jakarta
12 April
April 12
28 Maret
March 28
31 Januari
january 31
18 Oktober
october 18
11 Oktober
october 11
25 September
September 25
21 September
September 21
21 September
September 21
13 – 16
September
September
13 – 16
4 September
September 4
3 – 4
September
September
13 – 16
31 Agustus
August 31
13 Juni
june 13
BUMN Marketeers
Club
Indofarma
Kementerian
Kesehatan
Badan POM
CV Dinamika
Asosiasi Apoteker
Indonesia dan
Federasi Asosiasi
Apoteker se-Asia
Pasiik
Badan POM
GP-Farmasi
Indofarma
Bank Mandiri
No
DIREKSIBOARD OF DIRECTORS
NamaName
JabatanPosition
TanggalDate
TempatPlace
PenyelenggaraOrganizer
125
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Seminar “The Formulators Toolbox”
Seminar “The formulators Toolbox”
Seminar Executif Hasil Penelitian & Pengembangan KB dan KS
executive Seminar of development & research result of KB and KS
Sharing session “Sertiikasi Halal untuk Produk-produk Farmasi”
Sharing Session “Halal Certiication for Pharmaceutical Products”
BUMN Marketeers Club
BuMn Marketeers Club
Seminar & exhibition Mandiri Cfo forum 2012
workshop & exhibition of 2012 Mandiri Cfo forum
Sharing session dengan KNKG Bapak Daniri
Sharing Session with Mr daniri from KnKG
Sharing session dengan konsultan branding A.S Louken Melvin Ong (Dani
Anthonius)
Sharing session wth branding consultant A.S Louken Melvin ong (dani
Anthonius)
Bambang
Solihin Irianto
5 Novotel Mangga Dua
Square
Ruang NKKBS, Lt 1
Gedung Halim 1 BKKBN
Pusat
Kantor Pusat Cibitung
Auditorium Garuda City,
Cengkareng, Jakarta
Ballroom Ritz Carlton PP,
Jakarta
Kantor representatif
Manggarai
Jakarta
13 Desember
december 13
2 November
november 2
31 Agustus
August 31
29 Juni
june 13
13 Juni
june 13
13 Juni
june 13
28 Maret
March 28
Indofarma
BUMN Marketeers
Club
Bank Mandiri
KNKG
Indofarma
No
NamaName
JabatanPosition
TanggalDate
TempatPlace
PenyelenggaraOrganizer
Sharing session dengan konsultan branding A.S Louken Melvin Ong (Dani
Anthonius)
Sharing session wth branding consultant A.S Louken Melvin ong (dani
Anthonius)
Sosialisasi Pedoman Farmakovigilans bagi Industri Farmasi (BPOM)
dissemination of farmakovigilans Guide for Pharmaceutical Industry (BPoM)
Seminar Cacingan (KEMENKES-P2PL)
workshop of Intestinal worm disease (KeMenKeS-P2PL)
28 Maret
March 28
28 Maret
March 28
21 Februari
february 21
Jakarta
Hotel Lumire, Jakarta
Hotel Borobudur Jl.
Lapangan Banteng
selatan No. 1 Jakarta
Indofarma
Badan POM
Kementerian
Kesehatan
126
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
Dasar hukum remunerasi adalah Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-07/MBU/2010 tentang
pedoman penetapan penghasilan direksi, dewan
komisaris dan dewan pengawas BUMN. Prosedur
penetapan remunerasi untuk Dewan Komisaris dilakukan
dengan mengajukan usulan perhitungan dan penentuan
besaran remunerasi kepada RUPS Tahunan. Uraian
mengenai remunerasi bagi Dewan Komisaris terhitung
hingga 31 Desember 2012 dapat dilihat melalui tabel di
bawah ini.
The legal basis for remuneration is the regulation of
Minister of State owned enterprises no. Per-07/
MBu/2010 regarding the guidance on determining
the income of directors, commissioners and state
supervisory board. Procedures of remuneration for
the Board of Commissioners is done by proposing the
calculation and determination of the remuneration to
the AGM. description of the remuneration of the Board
of Commissioners as of december 31, 2012 is shown
through the table below.
Tabel Remunerasi Dewan Komisaris (per 31 Desember 2012) / Table of remuneration for the Board of Commissioners (per december 31, 2012)
* Mencakup tunjangan transportasi, komunikasi, THR, dan pakaian / Include the allowance of transportation, communication, THr and clothes
Supriyantoro
Dumoly Freddy Pardede
Kustantinah
Marzuki Abdullah
Komisaris Utama
President Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Juni-Desember
june-december
Juni-Desember
june-december
Juni-Desember
june-december
Januari-Desember
january-december
162.664.138
146.397.724
146.397.724
232.632.000
83.467.500
75.120.750
75.120.750
106.930.000
246.131.638
221.518.474
221.518.474
339.562.000
1.
2.
3.
4.
Nama Name
Jabatan Position
Periode Period
honorariumHonorarium
Tunjangan* Allowance*
Jumlah Total
No
REMUNERASI DIREKSI
Dasar hukum remunerasi adalah Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-07/MBU/2010 tentang
pedoman penetapan penghasilan direksi, dewan
komisaris dan dewan pengawas BUMN. Prosedur
penetapan remunerasi untuk Direksi dilakukan dengan
mengajukan usulan perhitungan dan penentuan besaran
remunerasi kepada RUPS Tahunan. Uraian mengenai
remunerasi Direksi di tahun 2012 dapat dilihat melalui
tabel di bawah ini.
reMunerATIon of THe BoArd of
CoMMISSIonerS
The legal basis for remuneration is the regulation of
Minister of State owned enterprises no. Per-07/
MBu/2010 regarding the guidance on determining the
income of directors, commissioners and state supervisory
board. Procedures of remuneration for the Board of
directors is done by proposing the calculation and
determination of the remuneration to the AGM. description
of the remuneration of the Board of directors as of
december 31, 2012 is shown through the table below.
Tabel Remunerasi Direksi (per 31 Desember 2012) / Table of remuneration for the Board of directors (per december 31, 2012)
Djakfarudin Junus
John Guntar Sebayang
Eliano Rizaldi
Kosasih
Bambang Solihin Irianto
Direktur Utama /President Director
Direktur / director
Direktur / director
Direktur / director
Direktur / director
646.200.000
581.580.000
581.580.000
581.580.000
581.580.000
2.972.520.000
429.260.000
291.404.000
291.404.000
291.404.000
291.404.000
1.594.876.000
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah / Total
Nama / Name Jabatan / Position gaji Dasar/ Basic Salary Tunjangan* / Allowance*No
1.075.460.000
872.984.000
872.984.000
872.984.000
872.984.000
4.567.396.000
Jumlah / Total
KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIREMUNERATION POLICY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
* Mencakup tunjangan perumahan, THR, pakaian, dan cuti / Include the allowance of housing, THr, clothes and leave
127
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Pihak yang melakukan penilaian terhadap kinerja
Dewan Komisaris adalah RUPS, sedangkan penilaian
terhadap kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris
dan RUPS. Dalam melakukan penilaian terhadap
kinerja Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada
pencapaian target Indofarma pada periode tahun
buku yang berlangsung. Dewan Komisaris dan Direksi
mempertanggungjawabkan kinerja mereka pada periode
2012 dalam RUPS yang akan diselenggarakan di tahun
2013, termasuk di dalamnya mencakup pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi
yang kemudian akan disahkan oleh RUPS. Secara
umum, kinerja Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan
berdasarkan tugas kewajiban yang termaktub dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
Anggaran Dasar PT Indofarma (Persero) Tbk, amanat
pemegang saham, dan proses pemenuhan tanggung
jawab tersebut.
The party that assesses the performance of the Board
of Commissioners is the GMS, while the performance
evaluation of the Board of directors is conducted
by the Board of Commissioners and the GMS. In
assessing the performance of the Board of directors,
the Board of Commissioners refers to the achievement
of Indofarma targets in the current iscal year. Board of
Commissioners and directors are accountable for their
performance during the period of 2012 in the GMS to
be held in 2013, including the duties and responsibilities
of the Board of Commissioners and directors which
will then be approved by the GMS. In general, the
performance of the Board of Commissioners and
directors are determined based on duties enshrined
in legislation and regulations and the Articles of
Association of PT Indofarma (Persero) Tbk, the mandate
of shareholders, and the fulillment process of these
responsibilities.
PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
PERFORMANCE ASSESSMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
128
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
TANGGUNG JAWAB
Sebagai komite yang berada di bawah Dewan
Komisaris, Komite Audit disahkan melalui Surat
Keputusan Dewan Komisaris. Komite ini dibentuk
dengan tujuan membantu dan memfasilitasi Dewan
Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan serta
memastikan keefektifan sistem pengendalian internal
Perseroan, termasuk keefektifan pelaksanaan tugas
Auditor Eksternal dan Satuan Pengawasan Internal (SPI).
Sesuai dengan panduan tata kelola perusahaan, tugas
dan tanggung jawab Komite Audit antara lain sebagai
berikut:
1. Komite Audit bertugas untuk memberikan
pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap
laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh
direksi, mengidentiikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan
tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas
Dewan Komisaris antara lain meliputi:
a. Memastikan efektiitas Sistem Pengendalian
Internal dan efektiitas pelaksanaan tugas
eksternal auditor dan internal auditor;
b. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur
review yang memuaskan terhadap informasi
yang dikeluarkan perseroan antara lain
laporan keuangan berkala, proyeksi/forecast
dan informasi keuangan lainnya yang
disampaikan kepada pemegang saham;
c. Menilai perencanaan, pelaksanaan serta
hasil audit yang dilakukan oleh SPI (auditor
internal) maupun auditor ekstern untuk
memastikan bahwa pelaksanaan dan
pelaporan audit para auditor memenuhi
standar audit;
d. Memberikan rekomendasi mengenai
penyempurnaan sistem pengendalian
internal perusahaan serta pelaksanaannya;
e. Melakukan identiikasi hal-hal yang
memerlukan perhatian Dewan Komisaris;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan
oleh Dewan Komisaris sepanjang masih
dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan
Komisaris.
2. Komite Audit membuat program/rencana kerja
tahunan yang berisi rencana jadwal kerja dan
penggunaan sumber daya yang diperlukan.
RESPONSIBILITIES
As a committee under the Board of Commissioners,
the Audit Committee is approved through the Board
of Commissioners decree. This committee was
formed with the purpose of assisting and facilitating
the Board of Commissioners to supervise and ensure
the effectiveness of the Company’s system of internal
control, including the effectiveness of the implementation
of the tasks of external Auditor and Internal Audit unit
(SPI). In accordance with the guidelines of corporate
governance, duties and responsibilities of the Audit
Committee are as follows:
1. The Audit Committee’s task is to give its
opinion to the Board of Commissioners
toward the report or matters presented by the
board of directors, identify issues that require
the attention of the Board of Commissioners
and perform other tasks related to the duties
of the Board of Commissioners include:
a. ensuring the effectiveness of Internal
Control System and the tasks
implementation of external and internal
auditor;
b. ensuring that there has been a
satisfactory review procedures toward
information released by the company
including periodic inancial reports,
projections/forecasts and other inancial
information provided to shareholders;
c. Assess the planning, implementation
and results of the audit conducted by
Internal Audit unit and external auditors
to ensure that the implementation
and reporting of the audit has met the
auditing standards;
d. Provide recommendations on improving
the company’s internal control system
and its implementation;
e. Identify the things that require the
attention of the Board of Commissioners;
f. Carry out other duties assigned by the
Board of Commissioners within the
scope of the duties and obligations of
the Board of Commissioners.
2. The Audit Committee prepare the annual
program/work plan containing work schedules
and resource needed.
KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE
129
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
3. Komite Audit wajib menjaga kerahasiaan
dokumen, data dan informasi mengenai
Perseroan yang diperoleh selama menjalankan
tugas sebagai Komite Audit.
WEWENANG
Berdasarkan piagam Komite Audit tercantum bahwa
Komite Audit memiliki hak dan wewenang untuk:
1. Kepada Anggota Komite Audit baru diberikan
orientasi atau program pengenalan mengenai
peran, tanggung jawab dan kerangka kerja Komite
Audit.
2. Komite Audit menerima otoritas dan penugasan
dari Dewan Komisaris dengan memperhatikan
peraturan yang terkait dengan pasar modal dan
Badan Usaha Milik Negara.
3. Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit
berwenang untuk mengakses catatan atau
informasi tentang karyawan, dana, aset serta
sumber daya perseroan lainnya yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugasnya.
4. Komite Audit, berdasarkan Surat Tugas dari
Komisaris, memiliki hak akses atas informasi yang
ada di perusahaan dari direksi, SPI dan semua
satuan organisasi perusahaan. Jika terjadi kasus/
indikasi penyimpangan komite audit perlu meneliti/
klariikasi kasus-kasus tersebut.
5. Komite Audit dengan persetujuan Komisaris dapat
meminta saran dan bantuan dari tenaga ahli dan
profesional lain atas beban Perseroan.
3. The Audit Committee shall maintain the
conidentiality of the documents, data and
information regarding the Company which
acquired during performing the task as the
Audit Committee.
rIGHTS And AuTHorITIeS
Based on the Audit Committee charter, it is stated that
the Audit Committee has the right and authority to:
1. Provide orientation or induction program to
the new Audit Committee members regarding
the role, responsibilities and framework of the
Audit Committee.
2. The Audit Committee receives its authority
and assignment from the Board of
Commissioners by considering regulations
related to the capital market and State-owned
enterprises.
3. In performing its duties, the Audit Committee
is authorized to access records or information
about employees, funds, assets and
other corporate resources related to the
implementation of the tasks.
4. Audit Committee, based on the Letter of
Assignment from the Commissioner, has
the right of accessing the information in the
company to the directors, Internal Audit unit
and all organizational units of the company.
If there is a case/indication of irregularity, the
audit committee needs to examine/clarify
these cases.
5. Audit Committee with the approval of
the Commissioner may seek advice
and assistance from experts and other
professionals at the expense of the Company.
130
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
KOMPOSISI DAN INDEPENDENSI
Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris
Independen dan dua anggota lainnya adalah profesional
dari luar Perusahaan yang memiliki latar belakang
keuangan. Hal ini berdasarkan Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal No.Kep-29/PM/2004 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
Audit. Susunan keanggotaan Komite Audit adalah
sebagai berikut:
CoMPoSITIon And IndePendenCy
The Audit Committee is chaired by an independent
commissioner and two other members who are
professionals from outside the Company who have
inancial educational backgrounds. It is based on
the decree of the Chairman of the Capital Market
Supervisory Agency no.Kep-29/PM/2004 on the
establishment and Guidelines of Audit Committee.
Membership structure of the Audit Committee are as
follows:
Ketua / Chairman
Anggota / Member
Anggota (eksternal) / Member (external)
Anggota (eksternal) / Member (external)
Ketua / Chairman
Anggota / Member
Anggota (eksternal) / Member (external)
2012 – 2017
2012 – 2017
2012 – 2017
2012 – 2017
2007 – 2012
2007 – 2012
2007 – 2012
Marzuki Abdullah
Supriyantoro
Darul Dimasqy Kramawiredja
Warga Murad
Azrul Azwar*
Mochamad Ichsani*
T. Sawardi*
Jabatan / Position Masa Jabatan / Term of OficeNama / Name
*) Masa jabatan berlaku hingga Mei 2012 / Term of ofice is valid until May 2012
PROFIL ANGGOTA
Proil untuk Ketua Komite Audit, Marzuki Abdullah,
beserta Supriyantoro (anggota Komite Audit) akan
diuraikan pada Bab Informasi Perusahaan dalam Proil
Dewan Komisaris.
Darul Dimasqy Kramawiredja
Lahir di Purwokerto, 4 November 1968, beliau menjabat
sebagai anggota Komite Audit sejak Juni 2012
Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas
Negeri Jenderal Sudirman, Purwokerto (1992), gelar
magister dari International University of Japan (1999),
serta gelar Ajun Ahli Asuransi Indonesia – Jiwa dari
Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia. Karirnya
diawali sebagai pelaksana pada Subdit Analisis
Keuangan pada Kementerian Keuangan (1993 – 2002).
Selanjutnya beliau menjabat sebagai Kepala Seksi
Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Perasuransian III
(2002 – 2006), Kepala Bagian Analisis Penyelenggaraan
Usaha Perasuransian (2006 – 2007), serta Kepala
Bagian Pemeriksaan Perusahaan Perasuransian (2007).
MeMBerS ProfILe
Proile for Audit Committee Chairman, Marzuki Abdullah,
and Supriyantoro (member of Audit Committee) will be
described in Chapter of Company Information in the
Board of Commissioners Proile.
Darul Dimasqy Kramawiredja
Born in Purwokerto, november 4, 1968, he served as
a member of the Audit Committee since june 2012 He
earned his bachelor degree in Accounting from the State
university of jenderal Sudirman, Purwokerto (1992),
and master degree from the International university of
japan (1999), as well as an expert of Association of
Insurance fellow of Indonesia from Indonesian Insurance
Management Association. His career is started as an
executive at Subdirectorate of financial Analysis at
the Ministry of finance (1993-2002). Subsequently he
served as Section Head of financial report Analysis,
Insurance Companies III of Bapepam (2002 - 2006),
Head of Insurance Business operation Analysis (2006
- 2007), as well as the Head of Insurance Company
Inspection (2007).
KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE
131
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Warga Murad
Lahir di Bukitinggi, 1 Juli 1947, beliau menjabat sebagai
anggota Komite Audit sejak tahun 2012. Memperoleh
gelar Sarjana Muda pada 1971 dan gelar Sarjana dari
Institut Ilmu Keuangan pada 1977. Karirnya diawali
sebagai Inspektur Muda pada Direktorat Jenderal
Pengawasan Keuangan Negara, Departemen Keuangan
(1972 – 1975) dan menjabat sebagai Inspektur pada
1977 – 1984. Selanjutnya beliau bergabung dengan
BPKP dan menjabat sebagai Kepala Seksi Pemeriksaan
Khusus Kelancaran Pembangunan pada Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
(1984 – 1995), Kepala Bidang Pengawasan APBN (1996
– 1998), Kepala Sub Direktorat Penyusunan Laporan
(1998 – 2001), serta Kepala Bidang Pengelolaan Data
dan Informasi (2001 – 2003). Bergabung dengan
Indofarma sejak tahun 2007 sebagai Sekretaris Komite
Audit.
Azrul Azwar
Lahir di Kota Cane, 6 Juni 1945, beliau menjabat
sebagai Ketua Komite Audit hingga Mei 2012. Beliau
adalah Guru Besar di Universitas Indonesia serta
merupakan Ketua STIKES Binawan Jakarta. Beliau
aktif dalam banyak organisasi, antara lain Ikatan
Dokter Indonesia, Ketua (1989 – 1991 dan 1994 –
1997), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia,
Ketua (1997 – 2003), Perkumpulan Dokter Keluarga
Indonesia, Ketua (1990 – 2006), Ikatan Alumni
Universitas Indonesia, Ketua (1999 – 2007), dan
Gerakan Pramuka Indonesia, Ketua (2003 – sekarang).
Di tingkat internasional aktif di Confederation of Medical
Association in Asia and Oceanea, President (1989
– 1991), World Medical Association, President (1997-
1998), Asean Primary Care Association, President
(2007 – 2011), dan Asean Scout Association, President
(2007 – 2012). Meraih gelar dokter dan ahli kesehatan
masyarakat dari Universitas Indonesia tahun 1972
dan 1976, Master of Public Health dari University of
Hawaii (1997) dan Doktor dari Universitas Indonesia
(1996). Azrul pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas
Keperawatan Universitas Indonesia (1996 – 2000) dan
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian
Kesehatan RI (1998 – 2005).
Warga Murad
Born in Bukitinggi, july 1, 1947, he served as a member
of the Audit Committee since 2012. earned a Bachelor
degree in 1971 and Master degree from the Institute of
finance in 1977. His career began as junior Inspector
in the directorate General of State financial Inspection,
Ministry of finance (1972 - 1975) and served as an
Inspector in 1977 to 1984. Then he joined the BPKP and
served as Head of Special Investigation for development
in financial Supervisory Agency (BPK) (1984-1995),
Head of Budget Monitoring (1996-1998), deputy
director for report drafting (1998-2001), and Head of
data and Information Management (2001-2003). He
joined Indofarma since 2007 as Secretary of the Audit
Committee.
Azrul Azwar
Born in Kota Cane, june 6, 1945, he served as
Chairman of the Audit Committee until May 2012.
He is a Professor at the university of Indonesia, and
Chairman of STIKeS Binawan jakarta. He is active in
many organizations, including the Indonesian doctors
Association, Chairman (1989 - 1991 and 1994 - 1997),
Association of Indonesia family Planning, Chairman
(1997 - 2003), Association of Indonesia family doctors,
Chairman (1990 - 2006), the Alumni Association
of university Indonesia, Chairman (1999 - 2007),
and the Indonesian Scout Movement, Chairman
(2003 - present). Active at the international level in
the Confederation of Medical Association in Asia and
oceanea, President (1989 - 1991), the world Medical
Association, President (1997-1998), Asean Primary Care
Association, President (2007 - 2011), and the ASeAn
Scout Association, President (2007-2012). He holds title
of doctor and public health experts from the university
of Indonesia in 1972 and 1976, Master of Public Health
from the university of Hawaii (1997) and Phd from the
university of Indonesia (1996). Azrul has served as dean
in the faculty of nursing, university of Indonesia (1996 -
2000) and director General of the Public Health Ministry
of Health (1998-2005).
132
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
Mochamad Ichsani
Lahir di Banyuwangi, 5 Januari, 1957, beliau menjabat
sebagai anggota Komite Audit hingga Mei 2012. Beliau
juga menjabat sebagai Inspektur di Kementerian BUMN
(2006 – 2012). Beliau mendapatkan penghargaan
Satyalencana Karya Satya XX, dari pemerintah tahun
2005. Spesialis di dalam bidang audit, sebelumnya
memegang beberapa posisi di Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) antara lain Kepala
Perwakilan BPKP Propinsi Riau (2004 – 2005) dan
Direktur Pengawasan Agrobisnis, Jasa Konstruksi dan
Perdagangan BPKP (2005 – 2006). Meraih gelar sarjana
ekonomi akuntansi dari Universitas Gadjah Mada pada
1982 dan Magister Manajemen bidang Manajemen
Keuangan dari STIE Artha Bodhi Iswara, Surabaya pada
2003.
Tarcicious Sawardi
Lahir di Salatiga, 14 Desember 1951, beliau dipercaya
menjadi anggota Komite Audit Indofarma sejak 1
Juli 2010. Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari
Sekolah Tinggi Akuntan Negara, Jakarta, pada 1985
dan gelar Magister Managemen dari IPWI pada 2000.
Beliau memulai karier profesionalnya sebagai Pengolah
Data Elektronik di Departemen Keuangan pada 1975,
sementara karier sebagai Auditor dimulai di Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan
Nagara, Departemen Keuangan, pada 1978. Beliau
pernah mengikuti beberapa pelatihan dan seminar yang
terkait dengan karier profesionalnya dan sampai saat
ini masih bergabung dengan sebuah Kantor Akuntan
Publik. Jabatan terakhir beliau sebelum pensiun adalah
Kasubdit Pengawasan Fiskal pada Deputi Pengawasan
Bidang Perekonomian BPKP.
FREKUENSI PERTEMUAN
Berdasarkan Peraturan IX.I.5, Lampiran Keputusan
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-29/
PM/2004 disebutkan juga bahwa Komite Audit
mengadakan rapat sekurang-kurangnya sama dengan
ketentuan minimal Rapat Dewan Komisaris yang
ditetapkan dalam anggaran dasar. Dengan kata lain,
Komite Audit wajib melaksanakan rapat minimal sekali
dalam satu bulan. Pada tahun 2012, Komite Audit telah
melaksanakan rapat sebanyak 17 kali.
Mochamad Ichsani
Born in Banyuwangi, january 5, 1957, he served as
a member of the Audit Committee until May 2012. He
also served as Inspector in the Ministry of Soes (2006-
2012). He was awarded the Satyalencana Karya Satya
XX, from the government in 2005. Specialists in the
ield of audit, previously held several positions in the
finance and development Supervisory Agency (BPKP),
among others BPKP riau Province Chief representative
(2004-2005) and director for Agribusiness, BPKP
Construction Services and Trade (2005-2006). He holds
a degree in economics accounting from the university
of Gadjah Mada in 1982 and a Master of Management
in Management finance from STIe Artha Bodhi Iswara,
Surabaya in 2003.
Tarcicious Sawardi
Born in Salatiga, december 14, 1951, he was trusted as
a member of the Audit Committee Indofarma since july
1, 2010. He earned his degree in Accounting from the
College of the State Accountant, jakarta, in 1985 and
Master of Management from IPwI in 2000. He began
his professional career at the electronic data Processing
unit in the department of finance in 1975, while a
career as an auditor is started in the regional ofice of
the directorate General of State financial Monitoring,
Ministry of finance, in 1978. He has attended several
trainings and seminars related to his professional career
and joining a public accounting irm. His last position
before retirement was the Head of Subdirectorate fiscal
oversight at the deputy of oversight for the economy
Sector, BPKP.
MeeTInG freQuenCy
Based on the regulation IX.I.5, Attachment of the
decree of the Chairman of Capital Market Supervisory
Agency no. Kep-29/PM/2004, it is also mentioned that
the Audit Committee holds meeting at least equal to the
minimum requirements of the Board of Commissioners
meeting set out in the articles of association. In other
words, the Audit Committee meeting shall be held at
least once a month. In 2012, the Audit Committee has
conducted 17 meetings.
KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE
133
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
11
11
11
17
6
6
9
10
4
3
17
4
6
9
90%
36%
27%
100%
66%
100%
100%
Marzuki Abdullah*
Supriyantoro*
Darul Dimasqy Kramawiredja*
Warga Murad**
Azrul Azwar***
Mochamad Ichsani***
Tarcicious Sawardi****
Jumlah Rapat / Meeting Kehadiran / Attendance Persentase / PercentageNama / Name
*) Masa jabatan berlaku mulai Juni 2012 / The term of ofice is valid since june 2012
**) Masa jabatan berlaku hingga Mei 2012 dan diangkat kembali / The term of ofice is valid until May 2012 and re-elected
***) Masa jabatan berlaku hingga Mei 2012 / The term of ofice is valid until May 2012
****) Masa jabatan berlaku hingga Juni 2012 / The term of ofice is valid until june 2012
PELAKSANAAN TUGAS
Pada tahun 2012, Komite Audit telah melaksanakan
kegiatan antara lain:
1. Melakukan penelaahan atas laporan keuangan
perusahaan interim dan tahunan.
2. Melakukan penelaahan atas laporan pelaksanaan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan secara
berkala.
3. Membantu Dewan Komisaris dalam proses
penunjukkan auditor eksternal yang akan
memeriksa perusahaan dengan memperhatikan
independensi dan objektivitas, cakupan dan
kecukupan pemeriksaan, serta penelaahan
kewajaran biaya pemeriksaan.
4. Melakukan pertemuan secara berkala dengan
auditor eksternal guna membahas keefektifan
pelaksanaan pemeriksaan.
5. Melakukan penelaahan atas keefektifan
pelaksanaan pengendalian internal.
6. Melakukan pertemuan berkala dengan Satuan
Pengawas Internal (SPI) guna membahas
keefektifan pemeriksaan internal serta tindak lanjut
hasil audit SPI dan auditor eksternal.
7. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Dewan Komisaris.
TASKS IMPLeMenTATIon
In 2012, the Audit Committee has carried out activities
such as:
1. reviewing the company’s interim inancial
statements and annual reports.
2. reviewing the reports of the implementation of the
Annual Budget Plan periodically.
3. Assist the Board of Commissioners in the process
of appointing an external auditor with respect to the
independence and objectivity, scope and adequacy
of inspection, as well as reviewing of the cost of
audit.
4. Conduct regular meetings with the external auditors
to discuss the effectiveness of the audit.
5. reviewing the effectiveness of internal control
implementation.
6. Hold periodic meetings with the Internal Audit unit
(SPI) to discuss the effectiveness of the internal
audit and follow-up results of the audit and the
external auditors.
7. Perform other tasks given by the Board of
Commissioners.
134
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
The GCG and risk Monitoring Committee is one of the
organ supporting the Board of Commissioners which
ensure that the Company execute the provisions and
principles of good corporate governance principles
and assessment and risk management in all corporate
decisions.
TASKS
As the committee who is also under the Board
of Commissioners, the GCG and risk Monitoring
Committee works in an ad hoc manner when needed. In
accordance with the guidelines of corporate governance,
GCG and risk Monitoring Committee duties are as
follows:
1. ensuring the implementation of corporate
governance practices that are both consistent
and continuous;
2. Controlling the implementation of GCG in PT
Indofarma (Persero) Tbk
3. Conducting risk monitoring, including the process
of risk identiication and risk management
implemented by management;
4. Provide recommendations to the Board of
Commissioners in reviewing potential risks;
5. Supervise the implementation of risk
management.
KoMPoSISI
Membership of the GCG and risk Monitoring Committee
is as follows:
Komite GCG dan Pemantauan Risiko sebagai salah satu
organ pendukung Dewan Komisaris bertugas untuk
memastikan bahwa Perusahaan menjalankan ketentuan
dan prinsip-prinsip GCG serta menerapkan prinsip dan
kajian Manajemen Risiko dalam setiap pengambilan
keputusan perusahaan.
TUGAS
Sebagai komite yang juga berada di bawah Dewan
Komisaris, Komite GCG dan Pemantauan Risiko
bertugas secara ad hoc pada saat diperlukan. Sesuai
dengan panduan tata kelola perusahaan, tugas Komite
GCG dan Pemantauan Risiko antara lain sebagai berikut:
1. Memastikan penerapan praktik tata kelola
perusahaan yang baik secara konsisten dan
berkesinambungan;
2. Mengontrol pelaksanaan GCG di PT Indofarma
(Persero) Tbk
3. Melakukan pengawasan atas risiko-risiko,
termasuk kajian terhadap proses identiikasi
risiko dan implementasi manajemen risiko oleh
manajemen;
4. Memberikan rekomendasi kepada Komisaris
dalam melakukan penelaahan atas aktivitas-
aktivitas yang berpotensi menimbulkan risiko;
5. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
manajemen risiko.
KOMPOSISI
Susunan keanggotaan Komite GCG dan Pemantauan
Risiko adalah sebagai berikut:
Ketua / Chairman
Ketua / Chairman
Anggota / Member
Anggota / Member
Anggota (eksternal) / Member (external)
Anggota (eksternal) / Member (external)
Kustantinah
Marzuki Abdullah*
Nizar Yamanie*
Chalik Masulili**
Purwadi
Ahmad Nasrullah
Jabatan / PositionNama / Name
*) Masa jabatan berlaku hingga Mei 2012 / Term of ofice valid until May 2012**) Meninggal dunia pada Maret 2012 / Passed away on March 2012
KOMITE GCG DAN PEMANTAUAN RISIKOGCG AND RISK MONITORING COMMITTEE
135
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
PROFIL ANGGOTA
Proil untuk Ketua Komite GCG dan Pemantauan Risiko,
Kustantinah dan Marzuki Abdullah, akan diuraikan
pada Bab Informasi Perusahaan dalam Proil Dewan
Komisaris.
Nizar Yamanie
Lahir di Surabaya, 23 Desember 1951 beliau menjabat
sebagai anggota Komite GCG dan Pemantauan
Risiko hingga Mei 2012. Beliau juga menjabat sebagai
Sekretaris Tim Medis Kementerian Indonesia (2008
– sekarang) dan juga sebagai Ketua Perhimpunan
Penanggulangan Epilepsi Indonesia Jakarta (PERPEI)
sejak 2002 hingga sekarang. Sebelumnya beliau aktif
di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai
Koordinator Administrasi dan Keuangan Departemen
Neurologi (1999 – 2004) dan Kepala Departemen
Neurologi (2005 – 2009), saat ini aktif sebagai Dosen
Senior di Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Pernah menjabat sebagai Wakil
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Syaraf
Indonesia (PERDOSSI) sejak 2008 hingga 2012.
Meraih gelar dokter pada 1982 di Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga dan spesialis neurologi pada 1994
dari Universitas Indonesia.
Chalik Masulili (Alm.)
Lahir di Jakarta 31 Januari 1951, beliau menjabat
sebagai anggota Komite GCG dan Pemantauan Risiko
hingga wafat pada Maret 2012. Beliau juga menjabat
sebagai anggota Komisaris Indofarma sejak Mei 2010.
Selain itu beliau juga menjabat sebagai Ketua Sekretariat
Jamkesmas Pusat, Ketua Country Coordination
Mechanism (CCM) Global Fund ATM serta sebagai
penasihat di Asosiasi Rumah Sakit Seluruh Indonesia
(sejak 2002) dan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh
Indonesia (sejak 2006). Sebelumnya beliau pernah
menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang
Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat (2011),
Direktur Rumah Sakit Koja dan Kepala Dinas Kesehatan
DKI Jakarta. Memperoleh gelar master dan doktor di
bidang kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia.
MeMBerS ProfILe
Proile for the Chairman of GCG and risk Monitoring
Committee, Kustantinah and Marzuki Abdullah, will be
described in Company Information Chapter in the Board
of Commissioners Proile.
nizar yamanie
Born in Surabaya, december 23, 1951, he served as
member of GCG and risk Monitoring Committee until
May 2012. He also served as the Secretary of the
Indonesian Ministry Medical Team (2008 – present) and
also the Chairman of epilepsy foundation of Indonesia
jakarta (PerPeI, 2002 – present). Previously he had
been the Administration and finance Coordinator of
the department of neurology (1999 – 2004) and Head
of the department of neurology, faculty of Medicine,
university of Indonesia (2005 – 2009), today as a Senior
Lecturer in the department of Medical faculty, university
of Indonesia. He had been the vice Chairman of the
neurologist Association of Indonesia (PerdoSSI, 2008
– 2012). obtained doctor in Medical faculty, university
of Airlangga (1982) and a specialist brevet in neurology
(1994) from the university of Indonesia.
Chalik Masulili (passed away)
Born in jakarta, january 31, 1951, he served as
member of GCG and risk Monitoring Committee
until he passed away in March 2012. He had been
the Commissioner of Indofarma since May 2010. He
is also the Head of jamkesmas Management Team
Secretariat (Central ofice), the Country Coordination
Mechanism (CCM) Head of Global fund ATM and,
in the professional organization, the Advisor of the
Indonesian Hospital Association (Arsada, since 2002)
and the Indonesian Provincial Health ofices Association
(Adinkes, since 2006). Previously he served as the
expert Staff of Minister of Health on Public financing
and empowerment, he held the position of the Head
of the Health Promotion Center and the Head of the
Health Insurance and financing Center, he had been the
director of Koja Hospital and the Head of dKI jakarta
Provincial Health ofice. obtained doctor in Medicine
and master degree in Public Health from the university
of Indonesia.
136
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
Purwadi
Lahir di Pati, 14 Mei 1964, beliau dipercaya menjadi
anggota Komite GCG Indofarma sejak Maret 2012.
Memperoleh gelar Sarjana Muda dan Sarjana Akuntansi
dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta, pada
1987 dan 1994, dan gelar Magister Manajemen dari
STIE – ABI, Surabaya, pada 2003. Purwadi, Ak., M.M.
memulai karir profesionalnya sebagai Ajun Akuntan
pada Direktorat Pengawasan Pertamina, pada 1987,
dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) hingga tahun 2007. Saat ini beliau menjadi
Auditor Ahli Muda pada Kementerian Negara BUMN.
Ahmad Nasrullah
Lahir di Jakarta, 14 Januari 1972, diangkat sebagai
anggota Komite GCG Indofarma sejak Juni 2012.
Memperoleh gelar Sarjana Muda dari Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara, Jakarta (1994), Sarjana Ekonomi dari
Universitas Satya Negara Indonesia, Jakarta (1998) dan
gelar Master of Professional Accounting dari university
of Queensland, Australia (2004). Beliau memulai karir
profesionalnya pada Direktorat Jenderal Lembaga
Keuangan, Departemen Keuangan (1994). Saat ini beliau
menjadi Kepala Bagian Pemeriksaan pada Biro Dana
Pensiun, Bapepam-LK.
FREKUENSI PERTEMUAN
Komite GCG dan Pemantauan Risiko mengadakan
rapat sekurang-kurangnya sama dengan ketentuan
minimal Rapat Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam
anggaran dasar. Pada tahun 2012, Komite GCG dan
Pemantauan Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak
6 kali.
3
3
3
3
6
3
3
3
1
3
6
2
100%
100%
33%
100%
100%
66%
Marzuki Abdullah
Nizar Yamanie*
Chalik Masulili**
Kustantinah
Purwadi
Ahmad Nasrullah
Jumlah Rapat / Meetings Kehadiran / Attendance Persentase / PercentageNama / Name
*) Masa jabatan berlaku hingga Mei 2012 / Term of ofice valid until May 2012**) Meninggal dunia pada Maret 2012 / Passed away on March 2012
Purwadi
Born in Pati, May 14, 1964, he was trusted to be a
member of GCG Committee of Indofarma since March,
2012. earned a Bachelor and Master of Accounting from
the State College of Accountancy, jakarta, in 1987 and
1994, and Master degree in Management from STIe
- ABI, Surabaya, in 2003. He began his professional
career as an Assistant Accountant in the Supervision
directorate of Pertamina, in 1987, and the finance and
development Supervisory Agency (BPKP) until 2007. He
currently serves as the expert Auditor Inspectorate in the
Ministry of Soe.
Ahmad nasrullah
Born in jakarta, january 14, 1972, served as a
member of GCG Committee of Indofarma since june
2012. earned a Bachelor from the State College of
Accountancy, jakarta (1994), Bachelor of economic
from university of Satya negara Indonesia, jakarta
(1998) and Master of Professional Accounting from
university of Queensland, Australia (2004). He began his
professional career in the directorate General of finance
Institution,Ministry of finance (1994. He currently serves
as the Head of Inspection in the Pension fund Bureau,
Bapepam-LK.
MeeTInGS freQuenCy
GCG and risk Monitoring Committee held meeting at
least equal to the minimum requirements the Board of
Commissioners set out in the articles of association.
In 2012, GCG and risk Monitoring Committee has
conducted 6 meetings.
KOMITE GCG DAN PEMANTAUAN RISIKOGCG AND RISK MONITORING COMMITTEE
137
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Fungsi audit internal dalam Indofarma dijalankan
oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) sebagai
bagian dari perseroan yang melaksanakan aktivitas
secara independen, memberikan layanan pemastian
objektif dan jasa konsultasi dengan tujuan untuk
memberikan nilai tambah dan peningkatan terhadap
operasi perseroan guna mencapai tujuan perseroan.
SPI mempunyai kedudukan yang independen dari
semua kegiatan unit kerja perseroan yang diperiksa,
bertanggung jawab dan melaporkan secara langsung
kepada Direktur Utama.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
SPI memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
pengawas dan konsultan internal. Kedua peran tersebut
dijelaskan melalui uraian berikut ini. Tugas dan tanggung
jawab SPI sebagai pengawas internal adalah:
1. Menyusun strategi dan rencana kerja audit
serta rencana pengembangan kemampuan dan
ketrampilan auditor berdasarkan hasil analisis
risiko (risk-based audit) yang dihadapi manajemen
dalam pencapaian misi, visi dan strategi bisnis
Perseroan;
2. Mempersiapkan dan melaksanakan audit
kepatuhan (compliance audit) terhadap berbagai
ketentuan dan peraturan (law and regulations),
termasuk anggaran;
3. Mempersiapkan dan melaksanakan audit
keuangan (inancial audit) atas pos pos tertentu
untuk mendukung audit laporan keuangan oleh
auditor ekstemal;
4. Mempersiapkan dan melaksanakan audit
operasional (management audit) untuk mengukur
tingkat eisiensi dan keefektifan (operational
and cost effectiveness), pelaksanaan kegiatan
manajemen dalam mencapai misi, tujuan, dan
strategi yang telah ditetapkan serta tingkat
operational excellence yang diharapkan;
5. Mempersiapkan dan melaksanakan audit
terhadap sistem informasi manajemen
(Management Information System audit) di
lingkungan Perseroan;
6. Mempersiapkan dan melaksanakan audit khusus/
investigatif (investigative audit), terutama atas
instruksi Direktur Utama dan atau Komisaris
Internal audit function in Indofarma run by the Internal
Audit unit as part of the company who carry out
activities independently, provide objective assurance
and consulting services with the aim of adding value and
improving the company’s operations in order to achieve
company objectives. Internal Audit unit has a position
that is independent of all the activities of the company’s
units are inspected, responsible, and report directly to
the President director.
duTIeS And reSPonSIBILITIeS
Internal Audit unit has a duty and responsibility as
internal control and consultant. Both roles are explained
through the following analysis. duties and responsibilities
of the Internal Audit unit as an internal control is:
1. develop strategies and action plans, set
up the programs to develop auditor’s
competence and skills based on the risk-
based analysis in achieving company’s
mission, vision and business strategy;
2. Prepare and conduct compliance audit toward
various law and regulations, including the
budget;
3. Prepare and carry out inancial audit on a
speciic post to support inancial statement
audit by external auditors;
4. Prepare and implement operational audits
(management audits) to measure the level
of eficiency and effectiveness (operational
and cost effectiveness), implementation
of management activities to achieve the
mission, goals, and strategies that have been
established as well as the expected level of
operational excellence;
5. Prepare and perform the audit toward
Management Information System Audit in the
Company;
6. Prepare and carry out a special or
investigative audit, especially on the
instructions of President director and/or
AUDIT INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL AUDIT AND INTERNAL CONTROL
138
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
Perseroan, dan permintaan manajemen atas
persetujuan Direktur Utama Perseroan;
7. Mempersiapkan dan melaksanakan audit
dokumen/administrasi (desk audit) terhadap
laporan aktivitas manajemen;
8. Melakukan pemantauan dan pengecekan atas
pelaksanaan tindak lanjut (corrective action) atas
hasil audit internal maupun eksternal;
9. Memberikan bantuan konsultatif dan assurance
berupa masukan dalam penyempurnaan
sistem, prosedur, anggaran, dan kebijakan
yang diperlukan bagi tercapainya eisiensi dan
keefektifan kegiatan dan pengendalian internal
sehingga selaras dengan misi,tujuan dan strategi
Perseroan.
10. Melakukan dan memberikan kontribusi untuk
peningkatan pengendalian internal yang
efektif dengan melakukan review dan evaluasi
terhadap pengendalian internal
pada semua unit kegiatan di lingkungan
Perseroan.
11. Melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi
pada penerapan manajemen risiko dengan
membantu perusahaan mengidentiikasi dan
mengevaluasi pemaparan risiko yang signiikan;
12. Menilai dan membuat rekomendasi untuk
penerapan prinsip-prinsip good corporate
governance;
13. Mengevaluasi kecukupan dari indikator
pengukuran kinerja yang digunakan;
14. Menyusun dan menyempurnakan standar kerja
audit intern dan panduan audit intern Perseroan;
15. Melakukan koordinasi kegiatan SPI dengan
kegiatan unit-unit manajemen lain di lingkungan
Perseroan;
16. Menyampaikan laporan hasil audit, rekomendasi
perbaikan, dan tindak lanjut yang telah, sedang,
dan atau belum dilaksanakan manajemen kepada
Direktur Utama dengan tembusan kepada
Komisaris (melalui Komite Audit);
17. Secara berkala, menyampaikan laporan kemajuan
pelaksanaan tugas dan fungsi audit kepada
Direktur Utama;
18. Berkoordinasi dengan pihak eksternal
berdasarkan penugasan dari Direktur Utama
Board of Commissioners, and management
request with the approval of President
director of the Company;
7. Prepare and perform the audit of documents/
administrative (desk audit) toward the
consolidated management activities;
8. Monitoring and checks on the follow-up
(corrective action) on the results of internal
and external audit;
9. Provide consultative support and assurance
in the form of input in improving systems,
procedures, budgets, and policies necessary
to achieve eficiency and effectiveness of the
internal control activities and thus aligned
with the mission, goals and strategies of the
Company.
10. Perform and contribute to the increase of
effective internal controls to conduct a review
and evaluation of internal control on all unit
activities within the Company.
11. To evaluate and contribute to the
implementation of risk management to help
companies identify and evaluate signiicant
risk exposure;
12. Assess and make recommendations for the
application of the principles of good corporate
governance;
13. evaluate the adequacy of the performance
measurement indicators which is used;
14. develop and reine internal audit work
standards and guidelines of the internal audit
of the Company;
15. Coordinate activities with the activities of
Internal Audit unit other management units
within the Company;
16. delivering the audit report, recommendations
for improvement, and the follow-up which has
been, is being, or has not been done by the
management to the President director with a
copy to the Commissioners (through the Audit
Committee);
17. Periodically, report progress of implementation
of the tasks and functions of the audit to the
President director;
18. Coordinate with external parties based on
the assignment of the President director in
AUDIT INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERNALINTERNAL AUDIT AND INTERNAL CONTROL
139
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
dalam kaitan dengan tugas-tugas pengawasan di
Perseroan;
19. Menyelenggarakan administrasi (back ofice) untuk
mendukung tertib administrasi dan pelaporan
hasil audit SPI.
WEWENANG
Agar tugas dan tanggung jawabnya dapat berjalan
dengan hasil yang optimal, SPI diberi wewenang untuk:
1. Menentukan strategi, ruang lingkup, metode, dan
frekuensi audit internal secara independen;
2. Menyusun anggaran, kerangka acuan kerja (term
of reference), dan menyeleksi bantuan tenaga
audit (outsourcing), serta mereview kertas kerja
dan laporan audit dari bantuan tenaga audit;
3. Memiliki akses yang tak terbatas atas seluruh
informasi perusahaan dan atau melakukan
peninjauan isik atas seluruh aset milik Perseroan;
4. Memperoleh penjelasan dari semua level
manajemen berkenaan dengan pelaksanaan
tugas SPI;
5. Menyampaikan laporan hasil audit, termasuk
hambatan dan tindak lanjut yang telah, sedang,
dan atau belum dilakukan manajemen kepada
Direktur Utama dan Komisaris (melalui Komite
Audit);
6. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
SDM/auditor SPI.
SPI memiliki peran penting sebagai mitra strategis
manajemen yang membantu manajemen mewujudkan
sistem pengendalian internal perusahaan yang
andal dan memadai melalui audit terhadap aktivitas
operasional pada setiap tingkatan manajemen.
SPI juga berperan sebagai narasumber dalam
mengkaji Standard operating Procedures (SoP) dan
memastikan semua aktivitas operasional perusahaan
memenuhi peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Peran tersebut dilakukan dengan memperhatikan
prinsip transparansi, akuntabilitas, independensi, dan
objektivitas agar selaras dengan tujuan dan kebijakan
perusahaan yang telah ditetapkan. Pada tahun 2012,
SPI telah melaksanakan kedua peran di atas dengan
menghasilkan beberapa rekomendasi yang harus
relation to supervisory duties in the Company;
19. Holding the administration (back ofice)
to support the orderly administration and
reporting audit results Internal Audit unit.
AuTHorITIeS
In order to optimally implement the duties and
responsibilities, the Internal Audit unit is authorized to:
1. determining the strategy, scope, methods, and
frequency of internal audit independently;
2. Prepare budgets, terms of reference, and
selecting outsourced audit assistance as well as
reviewing the working papers and audit reports
made;
3. Having unlimited access to the entire company
information or conducting a physical review of the
entire assets of the Company;
4. obtain explanations from all levels of management
with respect to the implementation of Internal
Audit unit tasks;
5. delivering the audit report, including the obstacles
and follow-up has been, is being, or has not done,
and management to the President director and
the Commissioner (through the Audit Committee);
6. develop knowledge and skills of Hr/auditor of
Internal Audit unit.
Internal Audit unit has a key role as a strategic partner
management that helps Management achieve the
company’s internal control systems which are reliable
and adequate through audits of operational activities
at all levels of management. Internal Audit unit also
serves as a resource in reviewing Standard operating
Procedures (SoP) and ensure all activities and
operations comply with applicable laws.
This role is performed by observing the principles
of transparency, accountability, independence, and
objectivity in order to align with company objectives and
policies that have been set. In 2012, Internal Audit unit
has undertaken the roles above to produce several
recommendations that should be implemented by
140
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
dilaksanakan oleh beberapa unit kerja Perseroan dalam
upaya perbaikan kinerja operasionalnya, beberapa
usulan perbaikan SOP dan pengelolaan sistem
whistleblowing Perseroan.
SPI memiliki wewenang dan akses yang tidak terbatas
terhadap seluruh unit organisasi Perseroan atas
persetujuan dan perintah dari manajemen dan komisaris
Perseroan.
STRUKTUR SPI
Di dalam struktur organisasi perseroan, Manajer
SPI berada langsung di bawah Direktur Utama yang
melaporkan hasil kerjanya kepada Direktur Utama.
Struktur organisasi SPI adalah sebagai berikut:
a number of work units in order to improve the
company’s operational performance, some of the
proposed improvements are procedure improvement
and whistleblowing management.
Internal Audit has unlimited authority and access to
all organizational units of the Company upon approval
and order of the commissioner of management and the
Company.
STruCTure of InTernAL AudIT unIT
In the organizational structure of the company, Internal
Audit Manager reports directly to the President director.
Internal Audit unit organizational structure is as follows:
Direktur UtamaPresident director
Manajer SPIInternal Audit Manager
Asisten Manajer Audit Keuangan dan Sistem
Informasi Assistant Manager financial and
Information System Audit
Asisten Manajer Audit Operasional dan Kepatuhan
Assistant Manager operational and Compliance Audit
Ketua Tim Audit Keuangan dan Sistem Informasi
Team Leader financial and Information System Audit
Ketua Tim Audit Operasional dan Kepatuhan
Team Leader operational and Compliance Audit
Struktur Satuan Pengawasan InternalInternal Audit unit Structure
AUDIT INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERNALINTERNAL AUDIT AND INTERNAL CONTROL
141
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
PROFIL MANAJER SATUAN PENGAWASAN
INTERNAL
PENGENDALIAN INTERNAL
Sistem pengendalian internal Indofarma dalam
membangun Manajemen Risiko Perusahaan mengacu
pada kerangka enterprise risk Management (ERM)
tahun 2004 yang diterbitkan Committee of Sponsoring
organizations (COSO) of the Treadway Commission.
Mengacu pada kerangka ERM COSO tahun 2004, maka
manajemen risiko memiliki delapan komponen yaitu:
1. Lingkungan internal
2. Penentuan sasaran
3. Identiikasi peristiwa
4. Penaksiran risiko
5. Respon risiko
6. Aktivitas pengendalian
7. Informasi dan komunikasi
8. Pemantauan
ProfILe of InTernAL AudIT MAnAGer
InTernAL ConTroL
Indofarma’s internal control system in building Company
risk Management refers to the framework of enterprise
risk Management (erM) in 2004 published by the
Committee of Sponsoring organizations (CoSo) of
the Treadway Commission. referring to the 2004
CoSo erM framework, management of risk has eight
components which are:
1. Internal environment
2. objective setting
3. event identiication
4. risk assessment
5. risk response
6. Control activities
7. Information and communication
8. Monitoring
DADANG MULYANA
Manajer Satuan Pengawasan Internal
Internal Audit Manager
Jabatan Manajer Satuan Pengawasan Internal pada tahun 2012 dipegang oleh Dadang
Mulyana, 47 tahun. Beliau memegang jabatan ini terhitung sejak tahun 2008. Meraih
gelar sarjana akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta, pada
1993 dan gelar magister pada jurusan Administrasi Bisnis Internasional dari FISIP
UI, Jakarta, pada 2005. Beliau tergabung dengan Indofarma sejak 2004 dan pernah
menempati posisi Asisten Manajer Satuan Pengawasan Internal (2004–2005), Manajer
Sistem Manajemen (2006), serta Manajer Perencanaan dan Pengendalian Keuangan
(2006–2008). Sebelum tergabung dengan Indofarma, beliau pernah menjabat sebagai
Kepala Seksi Pengawasan Penerimaan pada BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera
Selatan (2001) dan Pengendali Teknis (Auditor Ahli Muda) pada Deputi Bidang
Investigasi BPKP (2001–2004).
Position of Internal Audit Manager in 2012 was held by dadang Mulyana, 47 years. He
held this position since the year 2008. He holds a degree in accounting from the State
College of Accountancy (STAn), jakarta, in 1993 and his master degree majoring in
International Business Administration from the faculty of Social uI, jakarta, in 2005.
He joined with Indofarma since 2004 and occupied the position of Assistant Manager
of Internal Audit (2004-2005), Manager of Management Systems (2006), as well as
the Manager of financial Planning and Control (2006-2008). Before afiliated with
Indofarma, he served as Head of Monitoring Acceptance in BPKP representatives in
South Sumatra Province (2001) and the Technical Controller (junior expert Auditor) on
deputy of Investigation, BPKP (2001-2004).
142
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
Untuk mendukung sistem pengendalian internal, manajemen
Indofarma juga telah menyusun kebijakan umum yang
mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Pimpinan setiap unit kerja bertanggung jawab untuk
menciptakan dan memelihara kinerja pengendalian
internal di dalam lingkungan kerjanya masing-masing.
2. Pimpinan beserta seluruh tingkatan manajemen
Perseroan sepenuhnya mendukung berfungsinya
pengendalian internal, tugas dan peran audit internal
dengan baik dalam rangka penegakan Good
Corporate Governance.
Dalam menjalankan tugasnya, SPI berkoordinasi dengan
berbagai pihak. Bentuk hubungan SPI dengan pihak-pihak
tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
SPI berkoordinasi dengan Komite Audit dengan cara:
1. Menyampaikan rencana audit tahunan/Program Kerja
Pengawasan Tahunan (PKPT);
2. Menyampaikan tembusan laporan hasil audit kepada
Komite Audit tentang kecukupan pengendalian
internal dan pelaksanaan kegiatan operasional
memenuhi 3E (Eisiensi, Efektiitas dan Ekonomis)
dan kepatuhan terhadap kebijakan/peraturan yang
berlaku.
3. Membahas current issue yang berkembang, trend
dan praktik-praktik dalam audit internal;
4. Menyampaikan tembusan laporan hasil audit
investigatif mengenai dugaan kecurangan dan
memberikan informasi tentang status kasus yang
sedang diinvestigasi;
5. Melakukan rapat koordinasi dengan Komite Audit
sekurang kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan.
6. Memperhatikan hasil review/saran-saran atas SPI
Charter oleh Komite Audit sesuai penugasan dari
Dewan Komisaris.
SPI berkoordinasi dengan auditor eksternal dalam kaitannya
dengan tugas-tugas pengawasan di Perseroan. Koordinasi
audit harus direncanakan dan dideinisikan sebagai bagian
dari ruang lingkup audit oleh auditor eksternal, sehingga
seluruh pekerjaan audit oleh auditor eksternal dapat
dilaksanakan dengan komprehensif, eisien dan efektif.
SPI juga berhubungan dan berkoordinasi dengan anak
perusahaan terutama saat melakukan audit terhadap
anak perusahaan atas permintaan Dewan Komisaris anak
perusahaan.
To support the system of internal control, management of
Indofarma has also compiled general policy governing the
following matters:
1. Leadership of each unit is responsible for
creating and maintaining internal control
performance within their respective working
environments.
2. Leaders and all levels of management of the
Company fully support the proper functioning
of the internal control, internal audit tasks and
roles well in the enforcement of Good Corporate
Governance.
In performing its duties, Internal Audit unit coordinates with
various parties. The form of Internal Audit unit relationships
with these parties among others are as follows:
Internal Audit unit coordinates with the Audit Committee
by:
1. delivering the annual audit plan/Annual
Monitoring work Program (PKPT);
2. Submit copies of the audit reports to the
Audit Committee on the adequacy of internal
controls and the implementation of operational
activities meet the 3e (eficiency, effectiveness
and economy) and compliance with policies/
regulations.
3. discuss current issues that developed, trends
and practices in internal auditing;
4. Submit copies of audit reports on alleged fraud
investigative and provide information about the
status of the case is being investigated;
5. Conduct coordination meetings with the Audit
Committee at least 1 (one) time in a month.
6. Taking into account the results of the reviews/
suggestions on Internal Audit Charter by the
Audit Committee of the Board of Commissioners
in accordance assignment.
Internal Audit unit coordination with external auditors in
relation to supervisory duties in the Company. Coordination
of audit should be planned and deined as part of the
scope of the audit by the external auditors, so the entire
audit work by external auditors can be implemented with
comprehensive, eficient and effective. Internal Audit unit
also relate and coordinate with its subsidiaries, especially
when an audit of the subsidiary at the request of the Board
of Commissioners of the subsidiary.
AUDIT INTERNAL DAN PENGENDALIAN INTERNALINTERNAL AUDIT DAN INTERNAL CONTROL
143
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
EVALUASI TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM
PENGENDALIAN INTERNAL
Kegiatan audit internal di tahun 2012 difokuskan pada
mengevaluasi tingkat efektivitas dan eisiensi kegiatan
operasional unit-unit perusahaan dan memastikan/
menjamin bahwa semua kegiatan operasional telah
memenuhi peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku. Pelaksanaan audit disusun dalam Program
Kerja Pengawasan tahunan (PKPT) yang disetujui oleh
Direktur Utama Perseroan. Berikut ini adalah uraian
kegiatan pelaksanaan audit yang dilakukan selama
periode 2012:
1. Audit Operasional yang menghasilkan Laporan
Hasil Audit beserta rekomendasi yang harus
ditindaklanjuti oleh unit kerja yang diaudit
2. Evaluasi dan Analisis Laporan Bulanan yang
menghasilkan Laporan Evaluasi dan Analisis
yang harus menjadi perhatian pihak Manajemen
tentang risiko yang harus segera diantisipasi/
dimitigasi untuk mencegah kerugian perusahaan.
3. Pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil
audit pihak auditor eksternal dan internal yang
menghasilkan; Laporan Pemantauan Tindak
Lanjut Rekomendasi Auditor Eksternal yang
berhasil menambah jumlah rekomendasi yang
sudah sesuai atau selesai, Laporan Pemantauan
Tindak Lanjut Rekomendasi Auditor Internal yang
berhasil menambah jumlah rekomendasi yang
sudah selesai atau tuntas.
4. Pendidikan dan Pelatihan SDM sesuai dengan
kebutuhannya masing-masing dengan mengikuti
pendidikan dan pelatihan oleh pihak eksternal
sebanyak minimum 2 kali dalam setahun untuk
setiap SDM Bidang SPI.
5. Partisipasi aktif dalam pelaksanaan stock opname
persediaan perusahaan.
6. Partisipasi aktif dalam pelaksanaan inventarisasi
aset tetap perusahaan.
7. Memberikan beberapa rekomendasi yang harus
dilaksanakan oleh beberapa unit kerja perseroan
dalam upaya perbaikan kinerja operasionalnya,
beberapa usulan perbaikan SOP dan pengelolaan
sistem whistleblowing perseroan.
evALuATIon of THe effeCTIveneSS of
InTernAL ConTroL SySTeM
Internal audit in 2012 focused on evaluating the
effectiveness and eficiency of operational activities of all
units, and ensured that they are performed according
to relevant and applicable laws. Audit compiled in the
Annual Monitoring work Program (PKPT) approved by
the President director of the Company. The following is
a description of the audit activities undertaken during the
period of 2012:
1. operational Audit produces the Audit report
and its recommendations should be followed
up by relevant units
2. evaluation and Analysis of Monthly evaluation
report and the resulting analysis should take
up the management of the risks that should
be anticipated/mitigated to prevent the
company’s losses.
3. Monitoring of follow up on the results of
the audit of internal and external auditors
that produce; report of recommendations
follow-up Monitoring of the external Auditor
which managed to increase the number of
recommendations that are appropriate or
complete, the report of recommendations
follow-up Monitoring of Internal Auditor
who managed to increase the number of
recommendations that have been completed.
4. education and Training of human resources in
accordance with their respective needs with
the education and training by external parties
as a minimum of 2 times a year for each
human resources in the Sector of Internal
Audit unit.
5. Active participation in the implementation of
the company’s stock opname of company
supplies.
6. Active participation in the implementation of
the company’s ixed asset inventory.
7. Provide some recommendations that should
be implemented by multiple units in order
to improve the company’s operational
performance, some of the proposed of SoP
improvements and management of company
whistleblowing systems.
144
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
Auditor eksternal melakukan audit inansial untuk
memberikan pendapat yang independen dan objektif
mengenai kewajaran, ketaatazasan dan kesesuaian
laporan keuangan perseroan dengan Standar Akuntansi
Keuangan Indonesia dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Perseroan telah menunjuk
Hendrawinata, Eddy & Siddharta sebagai Kantor
Akuntan Publik untuk melakukan proses audit.
Tahun 2012 merupakan tahun pertama bagi auditor
eksternal yang ditunjuk melakukan audit laporan
keuangan tahunan Perseroan sebanyak satu kali dengan
biaya sebesar Rp744 juta. Hasil audit tahun buku 2012
menyatakan bahwa laporan keuangan konsolidasian
Indofarma telah disajikan secara wajar berdasarkan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Adapun dalam menjalankan tugasnya, Auditor Eksternal
memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Melakukan audit atas laporan keuangan
perseroan dan semua catatan akuntansi
serta data penunjang lainnya untuk
memastikan kepatuhan, kewajaran, dan
kesesuaian dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) dan memberikan opini atas
laporan keuangan.
2. Menyampaikan secara berkala dan/atau
sewaktu-waktu laporan perkembangan/
kemajuan pelaksanaan audit termasuk
informasi mengenai penyimpangan yang
signiikan kepada SPI dan Komite Audit.
3. Menerbitkan laporan hasil audit secara tepat
waktu sesuai dengan kontrak/perjanjian.
external auditor conducts inancial audits to provide
independent and objective opinion about the fairness,
compliance between company’s inancial statements
and financial Accounting Standards of Indonesia as
well as to the prevailing legislation. The Company has
appointed Hendrawinata, eddy & Siddharta as the Public
Accounting firm in conducting audit in the company.
year 2012 is the irst year and the irst time for the
appointed external auditors to audit the annual inancial
statements of the Company with the fee of rp744 million.
The results of the iscal year 2012 audit states that the
consolidated inancial statements of Indofarma have been
presented fairly based on accounting principles generally
accepted in Indonesia.
As in carrying out its duties, the external Auditor have a
duty and responsibility as follows:
1. To audit the company’s inancial statements and
all accounting records and other supporting data
to ensure compliance, fairness and compliance
with financial Accounting Standards (SAK) and
provide an opinion on the inancial statements.
2. delivering on a regular basis and/or at any
time the progress report of the audit including
information on signiicant deviations to the
Internal Audit unit and the Audit Committee.
3. Issuing audit reports in a timely manner in
accordance with the contract/agreement.
AUDITOR EKSTERNALEXTERNAL AUDITOR
145
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Kebijakan manajemen risiko adalah pedoman yang
terstruktur dan sistematis dalam mengidentiikasi,
mengukur, memetakan dan mengembangkan alternatif
penanganan risiko, serta dalam memantau dan
mengendalikan penerapan penanganan risiko. Tujuan
manajemen risiko adalah untuk memetakan pembagian
wewenang dan tanggung jawab dalam pengelolaan
manajemen risiko serta untuk memberikan gambaran
yang jelas pada pemangku kepentingan tentang
bagaimana perusahaan mengelola risiko usahanya.
Manajemen memiliki komitmen yang tinggi untuk
mengimplementasikan Manajemen Risiko dalam rangka
membantu pencapaian tujuan serta rencana strategis
perusahaan. Sebagai landasan penerapan Manajemen
Risiko, Direksi telah menetapkan Kebijakan Manajemen
Risiko melalui SK Direksi No.05/DIR/II/2012
Sebagai perusahaan farmasi dengan produk utama
Obat Generik Berlogo (OGB), Indofarma beroperasi
pada bisnis yang berisiko cukup tinggi. Perseroan telah
membagi klasiikasi risiko menjadi dua bagian (risiko
eksternal dan internal) berdasarkan sumbernya. Risiko
yang dihadapi Perseroan di tahun 2012 beserta langkah-
langkah mitigasinya antara lain adalah sebagai berikut:
Risiko Eksternal
1. Risiko Perekonomian
Di tahun 2012 pertumbuhan perekonomian
Indonesia mengalami peningkatan yang
berdampak pada peningkatan daya beli
masyarakat. Di sisi lain, proporsi penjualan sektor
pemerintah masih cukup besar namun sangat
dipengaruhi oleh besaran belanja pemerintah
di bidang kesehatan. Guna memitigasi risiko
ini, Indofarma terus melakukan upaya untuk
meningkatkan penjualan ke pasar reguler yang
menjanjikan permintaan yang lebih berkelanjutan
dengan pertumbuhan yang lebih stabil.
risk management policy is a structured and systematic
guideline in identifying, measuring, and in controlling, as
well as in supervising and controlling the implementation
of risk handling. The purpose of risk management is to
map the distribution of authority and responsibility in risk
management as well as to provide a clear picture of the
stakeholders on how companies manage their business
risks.
Management has a strong commitment to implement
risk Management in order to help meet the goals and
strategic plans of the company. As a cornerstone
application of risk Management, the Board of directors
has established a risk Management Policy through the
decree of directors no.05/dIr/II/2012
As a pharmaceutical company with the main products of
obat Generik Berlogo (oGB), Indofarma is conducting
a high-risk business. The Company has divided the risk
classiication into two parts (external and internal risks)
based on the source. risks faced by the Company in
the year 2012 along with mitigation measures include the
following:
external risks
1. economic risks
In 2012, the increase in the economic growth
of Indonesia gives impact on the increase of
people’s purchasing power. on the other hand,
the sales proportion in government sector is
still large but highly inluenced by government’s
health budget. To mitigate the risks, Indofarma
continuously developing efforts to increase
sales to regular market that showed continuous
demand and stable growth.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
146
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
2. Risiko Fluktuasi Harga Bahan baku
Sampai saat ini, ketergantungan industri farmasi
Indonesia pada bahan baku impor masih sangat
besar. Karena itu, harga dan ketersediaan bahan
baku impor masih menjadi faktor yang sangat
mempengaruhi kelangsungan industri farmasi di
tanah air. Indofarma mengurangi risiko ini dengan
mencari pemasok yang memungkinkan Perseroan
mendapat harga yang lebih baik. Langkah
antisipatif lainnya adalah mengupayakan kontrak
jangka panjang pembelian bahan baku tertentu
yang harganya sangat luktuatif, sebagai contoh
Amoxicillin. Pada 2012, melemahnya nilai tukar
rupiah terhadap dolar AS membuat harga bahan
baku (dan juga bahan kemasan) yang harus
diimpor cenderung naik dalam rupiah.
3. Risiko Regulasi
Terkait dengan regulasi di bidang farmasi yang
cukup dinamis, seperti keharusan menerapkan
current-Good Manufacturing Practice (c-GMP)
dan Good Distribution Practice (GDP), industri
farmasi dituntut untuk memenuhi standar mutu
yang semakin ketat. Penarikan produk, bahkan
pencabutan izin produksi atau izin edar, menjadi
ancaman. Terhadap kondisi yang demikian,
Indofarma berupaya mengubah tantangan ini
menjadi peluang. Karena itu, Perseroan secara
bertahap memenuhi persyaratan c-GMP dan
GDP tersebut, termasuk meningkatkan fasilitas
produksinya sehingga memenuhi persyaratan
regulasi terkini. Dengan demikian, Perseroan
dapat menerapkan prinsip operational excellence
secara berkesinambungan, membuka peluang
untuk menjadikan bagian produksi sebagai proit
center melalui toll-in manufacturing.
4. Risiko Persaingan Usaha
Di Indonesia, tak ada pembatasan Pemerintah
bagi sebuah perusahaan farmasi untuk
memproduksi jenis obat tertentu. Dengan
demikian, tak terbentuk segmentasi banyak
produsen farmasi yang menawarkan produk
sejenis ke target pasar yang sama. Keadaan ini
menyebabkan persaingan usaha lebih banyak
mengarah ke segi harga sehingga mempengaruhi
secara langsung kinerja industri. Agar margin
2. risks on the fluctuations of raw Material Price
up to now, the Indonesia pharmaceutical
industry dependency on imported material
still large; the price and availability of imported
materials still strongly inluence the continuity
of the industry. Indofarma decreased this
risk by browsing for suppliers whose offers
better deals. Another anticipating initiative was
developing long-term supplying contract on
certain materials with highly luctuative price,
including the Amoxicillin. In 2012, the price
of imported materials (and packaging) was
increased as a result of the strengthening of uS
dollar against the rupiah.
3. risks of regulation
related to the dynamic nature of regulations
within the industry, such as the implementation
of current-Good manufacturing Practice
(c-GMP) and Good distribution Practice (GdP),
pharmaceutical industry was forced to comply
with the ever increasing quality standard.
Product recall, even production and distribution
license revocation becoming a serious threats.
with such condition, Indofarma was striving
to convert the challenges into opportunities.
The company is gradually complying with the
requirements of c-GMP and GdP, including
increasing the production facility to comply
with the latest regulation requirements. Thus
it provides the company with the ability to
implement continuous operational excellence
principles, opening opportunities to convert
production department to be proit centre by
utilizing the toll-in manufacturing.
4. risks of Business Competition
The government does not provide the
industry with limitation for certain company to
manufacture certain drug, therefore segments
were not formed properly with numerous
producers offering similar product to the same
target market. This situation led competition to
price-based competition which in turn affecting
the performance of the industry. To avoid loss, in
2012 Indofarma adjusted the sales portfolio with
147
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
laba Perseroan tak tergerus, pada 2012
Indofarma menyesuaikan portofolio penjualan
produknya terutama untuk produk eksternal yang
didistribusikan anak perusahaan, sehingga secara
agregat memberikan margin laba yang lebih
memadai.
Risiko Internal
1. Risiko Likuiditas
Besarnya proporsi penjualan kepada Pemerintah
yang biasanya terjadi menjelang akhir tahun,
sementara proses produksi harus dilakukan sejak
awal, menyebabkan terjadinya risiko temporer
kekurangan likuiditas. Di sisi lain, Perseroan
membutuhkan pendanaan untuk melakukan
investasi. Pada 2012, selain melalui pengelolaan
rantai pasok yang lebih baik untuk meningkatkan
eisiensi pengelolaan modal kerja, Perseroan juga
menerbitkan Medium Term notes (MTN) untuk
memperoleh tambahan pendanaan.
2. Risiko Kredit
Risiko gagal bayar (bad debt) oleh pelanggan
akan sangat mempengaruhi arus kas Perseroan.
Untuk memitigasi risiko ini dilakukan pengaturan
term of payment yang sangat ketat serta upaya
penagihan yang intensif kepada pelanggan.
3. Risiko Lingkungan Usaha
Pencemaran lingkungan dapat mendatangkan
gugatan hukum. Untuk meminimalisasi risiko ini,
Perseroan terus meningkatkan pengoperasian
sistem pengolahan limbah.
4. Risiko Produk
Risiko ini dapat terjadi ketika produk Perseroan
dikirim, disimpan, atau diperdagangkan oleh para
pengecer dengan cara yang kurang memadai.
Untuk meminimalkan risiko ini, Indofarma Group
terus meningkatkan sistem teknologi informasi di
IGM, anak perusahaan yang menangani distribusi
produk Indofarma, sehingga dapat dilakukan
pemantauan terhadap produk secara online dan
real time.
the focus on external products distributed by
subsidiaries, which was succeeded in providing
a better aggregate proit margin.
Internal risks
1. Liquidity risks
The large sales proportion to government
which is usually happened during the end of
year, whereas the whole production process
has to be conducted since the beginning of
year, has created the risk in temporary liquidity
deiciency. on the other hand, the Company
needs fund to conduct investment. In 2012, in
addition to better supply chain management
to increase the eficiency in work capital
management, the Company also issued the
Medium Term notes (MTn) in order to obtain
additional funding.
2. Credit risks
Bad-debt risks will strongly affect the company
cash-low. To mitigate this, a strict term of
payment schedule and intensive collection
initiatives were implemented to customers.
3. Business environmental risks
Pollution on environment will generate lawsuits.
In minimalizing this risk, the Company always
increase the operation of waste treatment
system.
4. Product risks
The failure in proper distribution, inventory,
or trade by retailers will increase the risks of
having damaged products. To minimalize this
risk, Indofarma Group always increase the
information system utilize by IGM, a subsidiary
responsible in the distribution of Indofarma
products, so that product supervision and
control could be done via online and in real-
time.
148
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
PENILAIAN MANAJEMEN RISIKO
Identiikasi risiko telah dilakukan di seluruh unit kerja
Perseroan, mulai dari Pemasaran, Produksi, sampai
dengan unit-unit Supporting, sehingga diperoleh proil
risiko Perseroan sekaligus disusun action plan untuk
memitigasi risiko tersebut.
rISK MAnAGeMenT ASSeSSMenT
risk identiication has been carried out throughout
the company work units, ranging from Marketing,
Production, through Supporting units, in order to obtain
the Company’s risk proile as well as structured action
plan to mitigate those risks
149
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
reSPonSIBILITy
Corporate Secretary basically serves as a liaison oficer
with the Company’s shareholders, inancial and capital
market authorities, and other parties concerned. The
primary responsibility of the Corporate Secretary, among
others, as policymakers and controller of corporate
communications, compliance with laws and regulations,
investor relations, corporate governance implementation,
secretariat of the Board of directors, as well as the
person in charge of the Corporate Social responsibility
(CSr) of Indofarma. The Corporate Secretary reports
directly to the President director.
duties and responsibilities of Corporate Secretary
among others include:
1. In connection with the corporate
communication function
a. represents the Company in
communicating with other parties who
have an interest toward Indofarma
b. Selecting the types of relevant
information to be published or circulated
within the Company’s and to external
parties
2. In connection with the compliance with
legislation
a. ensuring that the Company comply
with the provisions on transparency and
disclosure requirements that apply to the
annual report
b. Conduct a review of changes and
developments in legislation affecting the
company’s business areas and analyze
their impact on the Company
c. Provide advice and reports to the Board
of directors and Board of Commissioners
on the analysis of the regulations
d. To prepare and submit reports required
by applicable laws and regulations
3. In connection with investor relations
a. Providing updates to the investors
regarding the Company’s business and
inancial plans and performance
TANGGUNG JAWAB
Sekretaris Perusahaan pada dasarnya berfungsi sebagai
penghubung Perseroan dengan para pemegang
saham, lembaga otoritas pasar modal dan keuangan,
serta pihak-pihak lain yang berkepentingan. Tanggung
jawab utama Sekretaris Perusahaan antara lain
adalah sebagai penyusun kebijakan dan pengendalian
komunikasi korporat, kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku, hubungan
investor, implementasi GCG, kesekretariatan Direksi,
serta penanggung jawab program Corporate Social
responsibility (CSR) Perusahaan. Sekretaris Perusahaan
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan
antara lain adalah:
1. Berkaitan dengan fungsi komunikasi korporat
a. Mewakili Perseroan untuk berkomunikasi
dengan pihak-pihak lain yang memiliki
kepentingan terhadap Indofarma
b. Menyeleksi jenis-jenis informasi yang
relevan untuk dipublikasikan atau diedarkan
di lingkungan internal dan eksternal
Perusahaan
2. Berkaitan dengan kepatuhan terhadap
perundang-undangan
a. Memastikan bahwa Perseroan mematuhi
ketentuan tentang persyaratan keterbukaan
dan pengungkapan yang berlaku dalam
laporan tahunan
b. Melakukan kajian atas perubahan dan
perkembangan peraturan perundang-
undangan yang berpengaruh pada
bidang usaha perseroan dan menganalisis
dampaknya terhadap Perseroan
c. Memberikan masukan dan laporan kepada
Direksi dan Dewan Komisaris atas hasil
analisa perkembangan peraturan perundang
undangan tersebut
d. Menyusun dan mengirimkan laporan-
laporan yang dipersyaratkan oleh peraturan
perundangan yang berlaku
3. Berkaitan dengan hubungan investor
a. Melakukan update kepada investor
mengenai rencana dan kinerja bisnis dan
keuangan Perseroan
SEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY
150
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
b. Melakukan komunikasi lainnya dengan
investor dan calon investor sesuai
kebutuhan
4. Berkaitan dengan implementasi GCG
a. Memastikan bahwa Perusahaan telah
mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG
di semua level jabatan
b. Melakukan penyusunan dan pemutakhiran
pedoman-pedoman GCG
5. Berkaitan dengan fungsi kesekretariatan
a. Melakukan koordinasi perencanaan dan
penyelenggaraan RUPS tahunan maupun
luar biasa
b. Mengkoordinasikan rapat Direksi, serta rapat
gabungan Direksi dan Dewan Komisaris
c. Mempersiapkan undangan, jadwal, agenda,
materi dan risalah rapat
d. Mendokumentasikan risalah rapat dan
menyediakannya bila diperlukan oleh Dewan
Komisaris atau Direksi
e. Mendokumentasikan segala jenis kebijakan,
keputusan dan surat edaran Direksi, Surat
Perjanjian dan dokumen lainnya yang
menjadi produk hukum eksternal dan
internal Perseroan
6. Berkaitan dengan CSR
a. Menyusun dan menetapkan kebijakan dan
rencana program CSR
b. Mengkoordinasikan kegiatan CSR dengan
pihak-pihak eksternal yang terkait
c. Membuat laporan hasil pelaksanaan
program CSR
b. Performing other communications with
investors and potential investors as
needed
4. In connection with the GCG implementation
a. ensuring that the Company has
implemented the principles of good
corporate governance in all levels of
management and employees
b. Performing the preparation and updating
of the guidelines of GCG
5. In connection with the function of secretarial
duties
a. To coordinate the planning and
implementation of annual and
extraordinary General Meeting of
Shareholders
b. To coordinate Board of directors
meeting, as well as joint meetings
between Board of directors and Board of
Commissioners
c. Preparing invitations, schedules,
agendas, materials and minutes of
meetings
d. Preparing the minutes of meetings and
provide it when required by the Board of
Commissioners or directors
e. Preparing all types of policies, decisions
and circular letters of directors, the letter
of agreement and other legal documents
of the Company
6. In connection with the CSr
a. develop and establish policies and plan
of CSr program
b. To coordinate CSr activities with relevant
external parties
c. Preparing report of the CSr programs
implementation
SEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY
151
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN
PELAKSANAAN TUGAS
Sepanjang tahun 2012 Sekretaris Perusahaan
telah melaksanakan berbagai tugas dan kegiatan
sesuai dengan fungsi dan rencana kerja yang telah
disusun sebelumnya. Di bidang komunikasi korporat,
Perusahaan senantiasa memastikan bahwa setiap
komunikasi dan penyampaian informasi kepada
pemegang saham dan para pemangku kepentingan
dilakukan secara akurat dan tepat waktu. Demikian pula
komunikasi dengan media massa dilaksanakan dengan
semangat keterbukaan informasi kepada publik, di
samping penyelenggaraan forum internal sebagai media
komunikasi manajemen dan karyawan.
Dalam hal kepatuhan terhadap ketentuan perundang-
undangan yang berlaku terutama menyangkut protokol
pasar modal, Perusahaan memastikan bahwa setiap
DIAN SHINTA DEWI
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Jabatan Sekretaris Perusahaan Indofarma sejak 1 Agustus 2012
dipegang oleh Dian Shinta Dewi, 41 tahun. Meraih gelar sarjana dari
Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, pada 1996 dan
gelar Master of International Business dari University of Melbourne,
Australia, pada 2008. Sebelumnya berpengalaman sebagai independent
consultant di beberapa konsultan bisnis dan keuangan serta lembaga
donor internasional. Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain
sebagai Senior Manager pada Financial Institutions Coverage &
Solutions Group, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2008–
2010, dan sebelumnya sebagai Relationship Manager pada Financial
Institutions & Overseas Network Division, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
The position of Corporate Secretary of Indofarma is held by dian Shinta
dewi, 41 years, since August 1, 2012. She holds a degree from the
faculty of economics, university of Gajah Mada, yogyakarta, in 1996
and Master of International Business from the university of Melbourne,
Australia, in 2008. Previously worked as an independent consultant in
the inancial and business areas as well as international donor agency.
Has also served as, among others, a Senior Manager in the financial
Institutions Coverage & Solutions Group, PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk in 2008-2010 and previously served as relationship Manager in
the financial Institutions & overseas network division, PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.
CorPorATe SeCreTAry ProfILe
TASK IMPLeMenTATIon
during the year 2012 the Corporate Secretary has
undertaken various tasks and activities according
to function and work plan that had been developed
previously. In the ield of corporate communications,
the company always ensures that any communications
and delivery of information to shareholders and other
stakeholders is done accurately and timely. Similarly,
communications with the media held in the spirit of
disclosure to the public, as well as the internal forum as
a medium of communication between the management
and employees.
In terms of compliance with applicable laws and
protocols especially concerning capital markets, the
Company ensures that each provision consistently
152
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
ketentuan dipatuhi secara konsisten, di antaranya
menyangkut penyelenggaraan RUPS, pelaporan
ke publik atau otoritas bursa, penyelenggaraan
keterbukaan informasi, pencegahan terjadinya benturan
kepentingan, dan memastikan perlakuan yang sama
terhadap seluruh pemegang saham. Di samping itu
juga dipastikan bahwa Perusahaan telah mematuhi
ketentuan-ketentuan terkait industri farmasi Indonesia
serta peraturan dan ketentuan lainnya yang relevan.
Perusahaan juga menjalankan kegiatan dalam bidang
hubungan investor antara lain dengan melakukan update
kinerja pasar farmasi dan prospeknya kepada investor
dan calon investor. Selain itu juga dilakukan kegiatan
analyst meeting dan public expose sebagai bagian dari
komunikasi dengan investor untuk menginformasikan
kondisi Perusahaan dengan lebih transparan.
Di bidang GCG, pada tahun 2012 telah dilakukan
pemutakhiran beberapa pedoman GCG dan
penyusunan beberapa pedoman baru, dimana atas
pedoman-pedoman tersebut telah dilakukan sosialisasi
kepada karyawan. Di tahun 2012 juga dilakukan
penilaian atas implementasi GCG di Indofarma oleh
penilai independen dengan hasil Baik.
Sekretaris Perusahaan juga memastikan bahwa
pelaksanaan rapat termasuk penyelenggaraan RUPS
telah dilakukan dengan baik dan mematuhi ketentuan
yang berlaku, termasuk penatausahaan dokumen-
dokumen rapat telah dilaksanakan dengan tertib. Selain
itu dalam kapasitasnya sebagai penanggungjawab
pelaksanaan program CSR, pada tahun 2012 telah
dilaksanakan berbagai program pengobatan gratis,
donasi, bakti sosial kepada masyarakat luas, di samping
program yang bersifat keberpihakan kepada lingkungan
seperti program go green.
followed, among them regarding the implementation of
the GMS, reporting to the public or relevant authority, the
implementation of information disclosure, the prevention
of conlicts of interest, and ensuring the equality in the
treatment to all shareholders. In addition it was also
conirmed that the Company has complied with the
relevant provisions of pharmaceutical industry regulation
as well as other relevant provisions.
The company also runs activities in the ield of investor
relations, among others to perform the update on the
performance of the pharmaceutical market and its
prospects to investors and prospective investors. In
addition, analyst meetings, activities and public expose
are conducted as part of the communication with
the investor to inform the condition of the Company
transparently.
In the ield of corporate governance, in 2012 several
updates of GCG guidelines and the drafting of some
new guidelines have been done, in which the guidelines
have been disseminated to the employees. In 2012 the
assessment of the implementation of GCG in Indofarma
is also conducted by independent assessors and
categorized as Good.
The Corporate Secretary also ensures that the execution
of meetings including the preparation of GMS have
been done well and comply with the law, including
the administration of meeting documents which has
been conducted in an orderly manner. In addition, in its
capacity as the person in charge in the implementation
of CSr programs, various free medication programs,
donations, social service to the public have been
implemented in 2012, beside programs that are
environment-oriented such as the go-green program.
SEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY
153
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Sesuai dengan prinsip GCG, khususnya aspek
transparansi, Indofarma mengelola informasi yang
dapat diakses oleh publik atau didistribusikan kepada
pemangku kepentingan dalam kesempatan khusus.
Media yang dikelola perusahaan untuk keperluan ini
terbagi dalam dua kelompok yakni cetak dan digital.
Jalur penyampaian informasi lain yang lebih bersifat
khusus juga diselenggarakan oleh perseroan. Kegiatan
tersebut antara lain: rapat dengar pendapat dengan
DPR, rapat dengan pemegang saham, pertemuan
pemangku kepentingan, public expose, analyst
meeting, seminar, pameran, dan berbagai kegiatan
pengungkapan lainnya.
Kelompok media cetak terdiri dari proil perusahaan,
brosur perusahaan, poster, dan publikasi khusus antara
lain buku. Sedangkan untuk media cetak internal yang
dikelola oleh perseroan, Indofarma memanfaatkan
buletin Oasis untuk penyebaran informasi yang bersifat
internal. Sementara itu, untuk media elektronik, terdiri
dari situs jejaring perusahaan dengan alamat
www.indofarma.co.id yang dapat diakses oleh publik.
PeRKARA hUKUM
Selama periode tahun 2012 Perseroan tidak mengalami
permasalahan hukum baik secara perdata maupun
pidana yang berpengaruh terhadap kelangsungan
Perseroan.
According to the GCG principles, especially in the
aspect of transparency. Indofarma manages information
that could be accessed by public or distributed to the
stakeholders in special occasion. Media that managed
by the company in this case is divided into two
groups: printed and digital. other special information
disclosure also held by the company. The activities are:
hearing with the House of representatives, meeting
with the shareholders, stakeholder meeting, public
expose, analyst meeting, seminar, exhibition, and other
information disclosure activity.
Printed media group consists of the preparation of
company proile, company brochure, poster, and special
publication such as books. while for internal printed
media, Indofarma utilizes oasis bulletin for internal
information disclosure. Meanwhile, for electronic media,
Indofarma has a company website www.indofarma.co.id
that can be accessed by the public.
LEGAL DISPuTES
during 2012, the Company did not have any lawsuit
neither in civil or criminal that affect to the Company
sustainability.
KETERBUKAAN INFORMASI
INFORMATION DISCLOSURE
154
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
Melalui Board Manual, Perseroan telah menyusun
kebijakan yang menetapkan bahwa anggota Dewan
Komisaris dan Direksi dilarang melakukan tindakan
yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil
keuntungan pribadi, dari pengambilan keputusan
dan/atau pelaksanaan kegiatan Perseroan, selain
penghasilan yang sah.
Untuk mencegah adanya benturan kepentingan,
para anggota Direksi dan Dewan Komisaris terpilih
diharuskan menandatangani pakta integritas. Selain itu
dalam kepemilikan saham tidak ada pengurus perseroan
maupun keluarganya yang memiliki saham di atas 5%.
Apabila anggota Dewan Komisaris dan Direksi akan
melakukan tindakan yang mempunyai benturan
kepentingan maka anggota Dewan Komisaris dan
Direksi harus mendapat persetujuan dari para
pemegang saham independen atau wakil mereka yang
diberi wewenang untuk itu dalam RUPS dan ditegaskan
dalam bentuk akta notaris sebagaimana diatur dalam
peraturan Bapepam-LK.
Through the Board Manual, the Company has arranged
policies which stipulates that Board of Commissioners
and directors are forbidden to do any activity that lead
to conlict of interest and bring personal advantages
from Company decision or activity, other than legitimate
income.
To prevent conlict of interest, Board of Commissioners
and directors are obliged to sign an integrity pact.
furthermore, the Board of Commissioners and directors
and their families do not have shares above 5%.
If Board of Commissioners and directors did activity
that lead to conlict of interest, Board of Commissioners
and directors should have approval from independent
shareholders or their representatives in the GMS, and
conirmed in a form of notarial deed as stipulated in the
Bapepam-LK regulation.
BENTURAN KEPENTINGANCONFLICT OF INTEREST
155
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Dalam pengembangan GCG Perseroan telah
merumuskan Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku
sebagai landasan bagi insan Indofarma dalam
berinteraksi dengan pemangku kepentingan dan
sesama insan Indofarma. Perseroan yakin bahwa
dengan penerapan GCG secara bertahap dan
konsisten dapat meningkatkan reputasi Perseroan dan
mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku Insan
Indofarma. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku
ini diberlakukan sejak tahun 2007 dan pada bulan
November 2012 telah dilakukan pemutakhiran untuk
menyesuaikan dengan kondisi dan dinamika yang ada.
Pedoman ini harus dipatuhi oleh setiap insan Indofarma
yang mencakup segenap Dewan Komisaris, Direksi, dan
karyawan perseroan.
Adapun pokok-pokok Etika Usaha perseroan mengatur
hubungan antara perseroan dengan pihak-pihak sebagai
berikut:
1. Karyawan
2. Konsumen
3. Pesaing
4. Penyedia Barang dan/atau Jasa
5. Mitra Bisnis
6. Kreditur
7. Investor
8. Pemerintah
9. Masyarakat
10. Media Massa
11. Organisasi Profesi dan Asosiasi
Sedangkan pokok-pokok Tata Perilaku perseroan
mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Etika kerja sesama insan Indofarma
2. Menjaga kerahasiaan data dan informasi
perseroan
3. Kesempatan yang sama untuk mendapatkan
pekerjaan dan promosi
4. Perlindungan informasi perseroan dan intangible
asset
5. Informasi orang dalam
6. Menjaga harta perseroan
7. Menjaga Lingkungan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (LK3)
8. Mencatat data dan pelaporan
9. Menghindari benturan kepentingan dan
penyalahgunaan jabatan
10. Penerimaan hadiah/cinderamata/gratiikasi
In the development of GCG, the Company has formulated
the Code of Conduct as the foundation for Indofarma’s
people to interact with the stakeholders and among
Indofarma’s people. The Company believes that gradual
and consistent GCG implementation could increase
Company reputation and affect paradigm, attitude and
Indofarma’s people behaviour. The Code of Conduct is
applied since 2007 and on november 2012 updates have
been made to suit the current conditions and dynamics.
This guideline should be obeyed by each Indofarma’s
people including Board of Commissioners, directors, and
employees.
The main points of the company’s Business ethics
governs the relationship between the company with
related parties as follows:
1. employee
2. Consumer
3. Competitors
4. Goods and Services Producers
5. Bussiness Partner
6. Creditor
7. Investor
8. Government
9. People
10. Mass Media
11. Profession and Association organization
whereas the main points of Company’s Code of
Conducts cover the following matters:
1. Cooperation ethic among Indofarma’s people
2. Keeping data conidentiality and company
information
3. equal chances to get job and promotion
4. Protection of company information and
intangible asset
5. Insiders information
6. Maintaining company assets
7. Maintaining health, environment and work
safety
8. data and report recording
9. Avoid conlict of interest and position
manipulation
10. receiving gifts/souvenirs/gratiications
PEDOMAN ETIKA USAHA DAN TATA PERILAKU
CODE OF CONDUCT
156
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
11. Pemberian hadiah/cinderamata/gratiikasi
12. Merokok, penyalahgunaan narkotika, obat
terlarang (narkoba) dan minuman keras (miras)
13. Aktivitas politik
14. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Tanggung jawab perseroan dalam menegakkan
pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku diwujudkan
melalui upaya sosialisasi pedoman kepada seluruh
insan Indofarma dan mewajibkan mereka untuk
menandatangani formulir pernyataan bahwa yang
bersangkutan telah menerima, memahami dan setuju
untuk mematuhi Etika Usaha dan Tata Perilaku. Upaya
lain yang mendukung upaya penegakkan pelaksanaan
Etika Usaha dan Tata Perilaku juga diwujudkan melalui
pemberian sanksi atas pelanggaran sesuai dengan
berat/ringan, sifat, dan seringnya pelanggaran dilakukan.
11. Giving gifts/souvenirs/gratiications
12. Smoking, drugs abuse, and alcohol
13. Politics activity
14. Intellectual Property rights (HAKI)
Company’s responsibility in upholding the
implementation of the Code of Conduct is realized
through dissemination of the guidance to all level of
employees and oblige them to sign statement form that
he/she had received, understand and agree to obey
Code of Conduct. other attempt that supports the effort
of upholding the Code of Conduct is also implemented
through sanction on violation made.
PEDOMAN ETIKA USAHA DAN TATA PERILAKUCODE OF CONDUCT
157
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Sehubungan dengan komitmen Indofarma dalam
menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan
dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku, maka Indofarma memandang
perlu untuk menetapkan kebijakan tentang
Kepatuhan dan Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN) di Indofarma.
Penetapan kebijakan ini sesuai dengan Keputusan
Sekretaris Menteri BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012
tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas
Penerapan GCG yang Baik yang menyatakan bahwa
perusahaan memiliki kebijakan tentang kepatuhan
pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara bagi
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, Direksi, serta
pejabat satu tingkat di bawah Direksi.
Adapun kebijakan LHKPN di Indofarma adalah sebagai
berikut:
1. Menetapkan pejabat di lingkungan Indofarma
yang wajib menyampaikan LHKPN adalah sebagai
berikut:
a. Anggota Dewan Komisaris
b. Anggota Organ Pendukung Dewan
Komisaris
c. Anggota Direksi
d. Sekretaris Perusahaan
e. Manajer atau pejabat satu tingkat di bawah
Direksi
2. Mewajibkan pemangku jabatan yang tersebut di
atas untuk segera melaporkan LHKPN bagi yang
belum melaporkannya dengan menggunakan
Formulir LHKPN KPK-A
3. Mewajibkan pemangku jabatan yang tersebut
di atas untuk melaporkan kembali LHKPN
setiap mutasi, promosi dan pensiun, atau
telah menduduki jabatan selama 2 (dua) tahun
menggunakan Formulir LHKPN KPK-B
4. Mewajibkan pemangku jabatan yang tersebut
di atas untuk menyampaikan LHKPN kepada
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan
menyampaikan fotokopi/salinan tanda terima
LHKPN KPK kepada Sekretaris Perusahaan
selaku pengelola administrasi LHKPN di Indofarma
5. Sekretaris Perusahaan selaku pengelola
administrasi LHKPN bertugas:
In relation with Indofarma’s commitment in implementing
consistent and sustainable GCG that refers to valid
regulation, so Indofarma should stipulate policy about
obedience and Management on State oficials’ wealth
report (LHKPn) in Indofarma. This stipulation of
regulation is in accordance with the decree of BuMn
Ministry Secretary no. SK-16/S.MBu/2012 about
assesment indicator/parameter on GCG implementation
that declare that company should have policy about
wealth report obedience for state oficials for the Boards
of Commissioners/Boards of Supervisors, directors, and
also one level below the Board of directors.
The policies of LHKPn in Indofarma are as follows:
1. Assign Indofarma oficials who shall submit
the LHKPn which are as follows:
a. Members of the Board of Commissioners
b. Members of the Supporting organ for the
Board of Commissioners
c. Members of the Board of directors
d. Corporate Secretary
e. Managers or senior oficials below directors
2. ofice holders mentioned above are required
to report LHKPn using the form of LHKPn
KPK-A
3. ofice holders mentioned above are required
to report back to LHKPn for any mutation,
promotion and retirement, or has occupied
the position for two (2) years using LHKPn
KPK-B.
4. ofice holders mentioned above are
required to submit LHKPn to the Corruption
eradication Commission (KPK) and submit
copy / copies of receipts LHKPn KPK to
the Company Secretary as manager of
administration LHKPn in Indofarma
5. Corporate Secretary who served as manager
of LHKPn administration has the task as
follows:
PEDOMAN LHKPN
LHKPN GUIDELINES
158
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
a. Melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis
pengisian LHKPN kepada pejabat wajib
lapor LHKPN
b. Mengumpulkan, merekapitulasi dan
memantau salinan tanda terima LHKPN dari
pejabat wajib lapor LHKPN
c. Menyiapkan laporan berkala setiap satu
tahun sekali tentang perkembangan
pemenuhan kewajiban menyampaikan
LHKPN ke KPK
PeDOMAN gRATIFIKASI
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Indofarma
selalu mengutamakan pengelolaan bisnis yang
bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Pengelolaan bisnis dalam Indofarma tentunya bukan
hanya untuk mengejar keuntungan semata, namun
juga memperhatikan prinsip-prinsip GCG untuk dapat
melaksanakan pengelolaan yang penuh amanah,
transparan, dan bertanggung jawab.
Pelaksanaan kegiatan bisnis pada umumnya tidak
terlepas dari hubungan dan interaksi antara para
pihak baik internal maupun eksternal yang saling
menjalin kerjasama yang harmonis, serasi dan
berkesinambungan dengan tidak melupakan etika dan
prinsip-prinsip GCG. Terkait dengan hubungan bisnis,
maka pemberian gratiikasi sering kali terjadi dan tidak
terhindarkan dari satu pihak kepada pihak yang lainnya.
Oleh sebab itu untuk menjaga hubungan bisnis dengan
para pemangku kepentingan, maka perlu diatur hal-
hal yang terkait dengan gratiikasi dan tata cara atau
mekanisme pelaporannya di lingkungan Indofarma.
Pengertian gratiikasi adalah kegiatan pemberian dan
atau penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan, baik
yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, dan
yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik
atau tanpa sarana elektronik, yang dilakukan oleh Insan
Indofarma terkait dengan wewenang/jabatannya di
Perusahaan, sehingga dapat menimbulkan benturan
kepentingan yang mempengaruhi independensi,
objektivitas, maupun profesionalisme Insan Indofarma.
Hal ini pada akhirnya melatarbelakangi penyusunan
Pedoman Pengendalian Gratiikasi yang selaras dengan
a. Held dissmeniation and technical
assistance in illing LHKPn for
LHKPn compulsory reporting.
b. Collect, recapitulate and monitor
copy receipt of LHKPn from the
LHKPn compulsory reporting
oficer.
c. Prepare periodic reports every year
for the fulillment of obligations
progress to submit LHKPn to KPK.
GRATIFICATION GuIDELINES
In conducting its business, Indofarma always
implements free Corruption, Collusion and nepotism
(KKn) in its business management. Business
management in Indofarma is not only proit-oriented but
also paying attention to the principles of GCG in order
to be able to implement full mandate management,
transparent, and accountable.
The bussiness management implementation in general
cannot be separated from the relationship between
internal and external parties that harmonically cooperate,
harmonious and sustainable by not forgetting the ethics
and principles of corporate governance. Associated
with business relationship, then the action of giving
gratiication may occur inevitably from one party to
another. Therefore, to maintain a business relationship
with the stakeholders, it is necessary to regulate matters
relating to gratiication and its procedures or reporting
mechanism in Indofarma.
deinition of gratiication is an activity of giving and
receiving gifts/souvenirs and entertainment, either
domestic or abroad, and done by electronic or non-
electronic means, and done by Indofarma’s people
that associated with the Company authority, so that it
can create conlict of interest that affect independency,
objectivity, and professionalism of Indofarma’s people.
It is ultimately underlying the preparation of Gratiication
Control Guidelines which in accordance with Good
PEDOMAN GRATIFIKASIGRATIFICATION GUIDELINES
159
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Pedoman Tata Kelola Perusahaan, Pedoman Perilaku,
serta nilai-nilai yang berlaku di Indofarma. Selain
sebagai komitmen terhadap penerapan GCG yang baik,
konsisten, dan berkelanjutan, penetapan kebijakan ini
dilandasi oleh Keputusan Sekretaris Menteri BUMN
Nomor: SK-16/S.MBU/2012.
Pengendalian gratiikasi menjadi sangat penting bagi
Indofarma karena gratiikasi tersebut dapat menjadi
tindak pidana suap dan merupakan salah satu tindakan
korupsi yang dapat memberikan dampak hukum
sekaligus pencitraan negatif bagi Indofarma.
Corporate Governance Guidelines, Code of Conduct,
and the values prevailing in Indofarma. In addition to the
commitment to the implementation of consistent and
sustainable good corporate governance , this policy
is based on the decree of the Secretary of Minister of
Soes number: SK-16/S.MBu/2012.
Control of gratiication becomes very important for
Indofarma because gratiication can be a crime of
bribery and it is one of corruption attempt that can give
legal effect and also negative image for Indofarma.
160
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
Sistem whistleblowing merupakan sistem yang
mengelola pengaduan/pengungkapan mengenai perilaku
melawan hukum sekaligus wujud komitmen yang
tinggi untuk menerapkan GCG sesuai dengan prinsip-
prinsipnya. Perseroan memberikan kesempatan bagi
setiap insan Indofarma untuk menyampaikan laporan
mengenai dugaan terjadinya pelanggaran terhadap
etika bisnis serta peraturan-peraturan yang berlaku.
Kesempatan ini merujuk pada Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) bahwa setiap karyawan berkewajiban untuk
melaporkan atas pelanggaran etika yang ditemui kepada
pihak manajemen perusahaan untuk menghindari
pelanggaran tersebut berdampak negatif terhadap
kinerja perusahaan. Tentunya penerapan sistem
whistleblowing ini tidak hanya tertutup untuk kalangan
insan Indofarma semata tetapi juga terbuka bagi mitra
bisnis beserta pemangku kepentingan lainnya.
Di tahun 2012 ini, Indofarma telah mengembangkan
sistem whistleblowing yang lebih profesional melalui
sistem penanganan yang lebih baik serta perlindungan
yang lebih terjamin bagi pelapor/whistleblower.
Laporan pengaduan/pengungkapan disampaikan
kepada pengelola sistem whistleblowing, dalam
hal ini SPI, melalui sarana/media yang telah dijamin
independensinya, bebas dari benturan kepentingan, dan
bersifat rahasia. Laporan pengaduan/pengungkapan
dapat disampaikan melalui sarana/media berikut ini:
1. Telepon : +62 21-88323971 atau
+62 21-88323975 ext. 234/218
2. E-mail : [email protected]
3. Website : www.indofarma.co.id
Pelapor juga dapat mengirimkan laporan pengaduan/
pengungkapan melalui Kotak Pengaduan yang
disediakan di lingkungan Kantor Pusat Cibitung-Bekasi
dan Kantor Pemasaran Manggarai-Jakarta dan akan
diambil setiap satu minggu sekali.
PROSES PENANGANAN PENGADUAN
SPI sebagai pihak yang dipercaya untuk mengelola
sistem whistleblowing kemudian akan melakukan
penelaahan awal atau klariikasi terhadap pengaduan/
pengungkapan tersebut. Selanjutnya SPI akan membuat
laporannya untuk kemudian dipresentasikan kepada
Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur
whistleblowing system is a system that manages
complaints/disclosures about behavior against the law
as well as a form of commitment to implement GCG in
accordance with its principles. The Company provides an
opportunity for every member of Indofarma to submit a
report on the allegations of violation of business ethics
and prevailing regulations. The opportunity refers to the
Collective Labour Agreement (CLA) that each employee
is obligated to report ethical violations encountered by the
company management to avoid such violations that affect
to company’s performance. Surely the implementation
of whistleblowing systems not only for Indofarma’s
people solely but is also for business partners and other
stakeholders.
In 2012, Indofarma has developed a more professional
whistleblowing systems through better handling system
as well as a more secure protection for the reporter/
whistleblower. Complaints/disclosures submitted
to the whistleblowing system administrator, in this
case Internal Audit unit, through the media who have
independently guaranteed, free from conlicts of interest,
and conidential. Complaints/disclosure can be delivered
through the facilities/media as follows:
1. Telephone : +62 21-88323971 or
+62 21-88323975 ext. 234/218
e-mail : [email protected]
website : www.indofarma.co.id
whistleblower can also submit complaints/disclosure
through Complaints Box provided at the Head ofice
in Cibitung-Bekasi and Marketing ofice in Manggarai-
jakarta and will be collected once in a week.
CoMPLAInT HAndLInG ProCeSS
Internal Audit unit as a trusted party to manage
whistleblowing system will conduct early review or
clariication on complaints/disclosure. furthermore,
Internal Audit unit will create a report and then present it
to the President director or a director appointed by the
President director. Based on the presentation, President
SISTEM WhISTlEblOWIngWHISTLEBLOWING SYSTEM
161
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Utama. Berdasarkan hasil presentasi tersebut, Direktur
Utama (atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur
Utama) akan memutuskan untuk menghentikannya
jika tidak memenuhi persyaratan indikasi awal atau
melanjutkannya dengan membentuk Tim Investigasi
yang terdiri dari Tim SPI.
Tim Investigasi kemudian akan melakukan investigasi
dan memaparkan hasilnya kepada Manajer SPI dan
Direktur Utama (atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur
Utama). Berdasarkan hasil presentasi tersebut, Direktur
Utama (atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama)
akan memberikan keputusan sebagai berikut:
1. Laporan pengungkapan ditutup, jika tidak terbukti.
2. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang
berlaku, jika terbukti dan terkait dengan tindakan
administratif.
3. Meneruskan tindak pidana tersebut kepada
penyidik untuk proses lebih lanjut, jika terbukti dan
terkait dengan tindak pidana umum atau korupsi.
Dalam hal ini, SPI melakukan koordinasi dengan
Sekretaris Perusahaan guna memastikan adanya
bukti permulaan yang cukup dan jika bukti-bukti
cukup maka SPI merekomendasikan kepada
Direktur Utama untuk persetujuan.
LINGKUP PENGADUAN/PENGUNGKAPAN
Lingkup pengaduan/pengungkapan tidak termasuk
permasalahan yang terkait dengan Ketenagakerjaan/
Serikat Pekerja, LK3, SDM dan fasilitas perusahaan.
Adapun hal-hal yang dapat dilaporkan bersangkutan
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Korupsi
2. Suap
3. Benturan kepentingan
4. Pencurian
5. Kecurangan
6. Melanggar hukum dan peraturan perusahaan
PERLINDUNGAN BAGI PELAPOR
Perseroan melalui SPI sebagai pengelola sistem
whistleblowing menjamin perlindungan bagi pihak
pelapor dengan mengedepankan kerahasiaan
identitas dari pelapor. Perseroan juga menjamin
perlindungan terhadap pelapor dari segala bentuk
ancaman, intimidasi, hukuman ataupun tindakan tidak
director (or director appointed by the President) will
decide to stop if it does not meet the requirements of
early indication or proceed to form an investigative team
consisting of Internal Audit unit Team.
Investigation Team will then investigate and present the
results to the Manager of Internal Audit unit and President
director (or director appointed by the President director).
Based on the presentation, director (or director appointed
by President director) will provide the following decisions:
1. disclosure report is closed, if it is not proven.
2. Impose sanctions according to regulations,
if proven and associated with administrative
actions.
3. Continuing criminal act to the investigator for
further proceedings, if proven and related to public
crime or corruption. In this case, Internal Audit
unit coordinate with the Corporate Secretary in
order to ensure suficient preliminary evidence
and if the evidence suficient then Internal Audit
unit recommend to President for approval.
SCoPe of CoMPLAInT/dISCLoSure
The scope of complaints/disclosure does not include
issues related to Labor/Trade unions, LK3, Hr and
facilities of the company. The things that can be reported
is concerned with the following criteria:
1. Corruption
2. Bribery
3. Conlicts of interest
4. Stealing
5. fraud
6. Breaking the laws and regulations
ProTeCTIon for wHISTLeBLower
The Company through Internal Audit unit as
administrator of whistleblowing system ensures
protection for the whistleblower to promote identity
conidentiality of the whistleblower. The Company also
guarantees the protection of whistleblower from all
forms of threats, intimidation, punishment or unpleasant
162
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| G
OO
D C
OR
PO
RA
TE
GO
VE
RN
AN
CE
menyenangkan dari pihak manapun selama pelapor
menjaga kerahasiaan kasus yang diadukan kepada
pihak manapun.
Perlindungan juga berlaku bagi karyawan yang
melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang
memberikan informasi terkait dengan pelaksanaan
investigasi atas pengaduan/pengungkapan tersebut.
Sedangkan bagi pihak yang melanggar prinsip
kerahasiaan tersebut akan diberikan sanksi yang berat
sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan. Adapun
dalam menjalankan proses tindak lanjut atas setiap
pengaduan/pengungkapan Perseroan senantiasa
berkomitmen untuk mengedepankan kerahasiaan, azas
praduga tidak bersalah, dan profesionalisme.
actions from any party during reporter secrecy that
complaint by any party.
Protection also applies to employees who implement
investigations and those who provide information that
related with investigation process for the complaints/
disclosure. while for those who violate the principle of
conidentiality will be given serious penalties according
to company regulations. Meanwhile in implementing
continued process of every complaints/disclosure of the
Company’s should put forward conidentiality, innocence
presumption, and professionalism.
SISTEM WhISTlEblOWIngWHISTLEBLOWING SYSTEM
163
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TATA
KE
LO
LA
PE
RU
SA
HA
AN
| GO
OD
CO
RP
OR
AT
E G
OV
ER
NA
NC
E
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Perusahaan tahun 2001 dan akta No. 8 tanggal
12 Februari 2001 dari Notaris Imas Fatimah, SH,
pemegang saham menyetujui program pemilikan saham
karyawan (Employee Stock Ownership Program/ESOP)
sebanyak 28.125.000 lembar saham untuk jangka
waktu 3 tahun. Program pemilikan saham ini diberikan
kepada seluruh karyawan Perseroan.
Pembagian hak opsi tahun pertama sebesar 1/3 bagian
dari seluruh hak opsi, diterbitkan dengan nilai wajar
115% dari harga penawaran perdana atau Rp287,5
per saham. Setiap hak opsi memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli satu saham seri B baru
Perseroan.
Pada bulan Mei 2002, Perseroan telah melaksanakan
hak opsi sebanyak 2.392.500 opsi.
Based on extraordinary General Meeting of
Shareholders in 2001 and deed no. 8 dated february
12, 2001 of notary Imas fatimah, SH, the shareholders
approved the employee stock ownership program
(eSoP) of 28.125.000 shares for a period of 3 years.
The employee stock ownership program is addressed to
all employees of the Company.
The division of the right of option in the irst year is 1/3 of
all option rights, issued by the fair value of 115% of the
initial offering price or rp287.5 per share. each right of
option entitles the holder with the right to purchase one
new B series of shares of the Company.
In May 2002, the Company has conducted the right of
option for 2,392,500 options.
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM
SHARE OWNERSHIP PROGRAM
06
ME
NU
JU
KE
BE
RLA
NJU
TAN
To
wA
rd
Su
STA
InA
BIL
ITy
164LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2012 MENUJU KEBERLANJUTAN | TOWARD SUSTAINABILITY
Landasan pembangunan berkelanjutan menyoroti tiga pilar utama yakni
people, proit dan planet. Ketiga aspek tersebut dijalankan sebagai bagian
dari proses bisnis perusahaan dan diharapkan dapat memberikan manfaat
nyata bagi pemangku kepentingan.
The foundation of sustainable development highlights the three main pillars:
people, proit and planet. These three aspects are implemented as part of
the company’s business processes that expected to deliver real beneits to
stakeholders.
165
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
ME
NU
JU
KE
BE
RLA
NJU
TAN
| TO
WA
RD
SU
STA
INA
BIL
ITY
166
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
ME
NU
JU
KE
BE
RLA
NJU
TAN
| T
OW
AR
D S
US
TA
INA
BIL
ITY
LANDASANKEBERLANJUTANTHE FOUNDATION OF SUSTAINABILITY
Bab Menuju Keberlanjutan ini merupakan wujud
komitmen dan pertanggungjawaban Indofarma
yang semakin meningkat terhadap para pemangku
kepentingan. Bab ini membahas tentang berbagai
program dan kebijakan yang telah dilaksanakan di
tahun 2012 untuk menjamin keberlanjutan proses
bisnis kami serta masyarakat sekitar. Bab ini disajikan
berdasarkan referensi silang antara standar yang
ditetapkan oleh Global reporting Initiative (GRI) dengan
peraturan Bapepam-LK agar dapat menjadi pedoman
dari penulisan Laporan Berkelanjutan yang baik di tahun
mendatang.
Landasan pembangunan keberlanjutan menyoroti tiga
pilar utama yakni people, proit, dan planet. Dalam
implementasinya, Perseroan mewujudkan tanggung
jawabnya meliputi aspek ekonomi, lingkungan hidup,
dan sosial. Ketiga aspek tersebut dijalankan sebagai
bagian dari proses bisnis perusahaan dan diharapkan
dapat memberikan manfaat nyata bagi pemangku
kepentingan baik internal maupun eksternal perusahaan.
This chapter is compiled as the form of commitment and
accountability from Indofarma towards its stakeholders.
This chapter discusses the various programs and
policies that have been implemented in 2012 to ensure
the sustainability of our business processes as well as
the surrounding community. This chapter was presented
by cross-referencing between the standards set by the
Global reporting Initiative (GrI) with Bapepam- LK in
order to provide guidelines of good Sustainability report
writing in the coming year.
The foundation of sustainable development highlights
the three main pillars: people, proit, and planet. The
realization comes on three different aspects which are
the economic, environmental, and social. These three
aspects are implemented as part of the company’s
business processes that expected to deliver real beneits
to stakeholders, both internal and external.
167
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
ME
NU
JU
KE
BE
RLA
NJU
TAN
| TO
WA
RD
SU
STA
INA
BIL
ITY
Sedangkan jika ditinjau dari landasan hukum, bab
Menuju Keberlanjutan ini disusun khususnya sebagai
bentuk kepatuhan Perseroan terhadap kebijakan yang
telah ditetapkan oleh Bapepam-LK melalui Peraturan
Bapepam Nomor X.K.6 tentang Penyampaian Laporan
Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Berdasarkan
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-
431/BL/2012 tertanggal 1 Agustus 2012, pelaksanaan
tanggung jawab sosial perusahaan publik harus
memenuhi kewajiban terhadap aspek-aspek berikut:
• Pengembangan sosial dan kemasyarakatan
• Lingkungan hidup
• Praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan
keselamatan kerja
• Tanggung jawab terhadap produk atau layanan
Undang-Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 2
mengemukakan bahwa salah satu maksud dan
tujuan pendirian BUMN adalah turut aktif memberikan
bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan
ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat. Berdasarkan
hal tersebut maka tercetuslah Peraturan Menteri
Negara BUMN No. Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April
2007 tentang pelaksanaan program pembinaan dan
bimbingan yang telah dinyatakan dalam wujud PKBL.
Oleh karena itu sebagai entitas BUMN maka Perseroan
berkewajiban untuk menyalurkan dana dari pemerintah
dan menyelenggarakan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) yang merupakan sebagian kecil
dari keseluruhan komitmen perusahaan terhadap
keberlanjutan. Oleh karena itu secara umum, cakupan
informasi yang tersaji dalam bab ini akan meliputi
pelaksanaan kinerja tanggung jawab sosial perusahaan
yang lebih luas yang mencakup aspek sosial, ekonomi,
dan lingkungan.
Meanwhile, from legal basis point of view, this chapter
is compiled speciically to comply with the Company’s
policies set by Bapepam- LK through Bapepam rule
X.K.6 regarding the Submission of Annual report for
publicly listed companies. under the Attachment of
Chairman of Bapepam- LK no. Kep-431/BL/2012 dated
August 1, 2012, the implementation of corporate social
responsibility must meet the following aspects:
• Social and community development
• environmental
• Labor practice, and occupational health and safety
• responsibility for the product or service
The Law no. 19 year 2003 Article 2 suggests that state-
owned enterprises should actively provide guidance and
assistance to the economically weak entrepreneurs,
cooperatives, and community, which initiates the decree
of Minister of State owned enterprises
no. Per-05/MBu/2007 dated April 27, 2007 regarding
the implementation of coaching and mentoring programs
that will be expressed in the form of PKBL. Therefore
as a state-owned entity, the Company is obligated to
distribute funds from the government and organizing
the Partnership and Community development (PKBL)
which only acts as a fraction of the company’s overall
commitment to sustainability. Therefore, in general,
the information scope that presented in this chapter
will include the implementation of corporate social
responsibility performance on broader aspects that
include social, economic, and environmental.
168
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
ME
NU
JU
KE
BE
RLA
NJU
TAN
| T
OW
AR
D S
US
TA
INA
BIL
ITY
KOMITMEN TERHADAP PEMANGKU KEPENTINGANCOMMITMENT TO STAKEHOLDERS
Pelaksanaan dari Program Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (CSR) merupakan salah satu wujud
komitmen dan kepedulian Perseroan terhadap
pemangku kepentingan. Secara umum yang dimaksud
dengan pemangku kepentingan adalah pihak yang
memiliki pengaruh langsung terhadap keberlanjutan
perusahaan. Dengan mempertimbangkan dampak
utama, risiko, serta peluang yang mungkin muncul dari
kegiatan usaha Indofarma maka Perseroan menetapkan
bahwa yang termasuk pemangku kepentingan terdiri dari
masyarakat, karyawan, dan konsumen.
Dengan memenuhi kewajiban terhadap aspek ekonomi,
sosial, dan lingkungan hidup, Perseroan berupaya untuk
memenuhi harapan para pemangku kepentingan dan
memastikan bahwa kepentingan mereka terpenuhi
secara optimal sehingga Perseroan dan pemangku
kepentingan dapat tumbuh bersama. Dalam pencapaian
tujuan bersama demi menjaga keselarasan antara
perusahaan dengan pemangku kepentingan, Indofarma
menciptakan kondisi yang memungkinkan pemangku
kepentingan berpartisipasi dalam mentaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
The implementation of Corporate Social responsibility
Program (CSr) or also known as the Partnership and
Community development is one form of our commitment
towards stakeholders. In general, we deined stakeholder
as a party that has direct impact toward company’s
sustainability. Considering the main impacts, risks
and, opportunities that may arise from our operating
activities, the Company determined that our stakholders
include the community stakeholders, employees, and
customers.
By fulilling the obligations towards economic, social,
and environment, the Company strives to meet the
expectations of stakeholders and ensure that their
interests are met optimally so that we both can grow
together. To achieve our common goals in order to
maintain alignment between the company and its
stakeholders, Indofarma create the conditions that
allow stakeholders to participate in obeying laws and
regulations.
169
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
ME
NU
JU
KE
BE
RLA
NJU
TAN
| TO
WA
RD
SU
STA
INA
BIL
ITY
Tanggung jawab Indofarma dalam mewujudkan
keberlanjutan dilaksanakan di beberapa indikator
yang termasuk ke dalam aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Secara khusus, tanggung jawab ini dibagi
lagi menjadi beberapa indikator yang mencakup aspek
ekonomi, sosial, lingkungan hidup, produk, serta pada
aspek ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan
kerja.
TANGGUNG JAWAB DALAM ASPEK EKONOMI
Perolehan Dan Nilai Ekonomi Langsung
Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung
Indofarma pada tahun 2012 sesuai dengan yang
disampaikan dalam bagian Tinjauan Kinerja Keuangan
pada Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen. Secara
garis besar dalam laporan ini disampaikan bahwa
kinerja keuangan perusahaan mengalami peningkatan
yang cukup signiikan. Salah satu indikatornya adalah
pencapaian laba bersih sebesar Rp42,2 miliar atau
meningkat 14,25% dari tahun 2011 sebesar Rp36,9
miliar.
Secara tidak langsung pencapaian ini dapat memberikan
gambaran tentang proil ekonomi Indofarma yang
berguna untuk melihat keselarasan dengan indikator
kinerja lainnya. Di sisi lain pencapaian ini juga dapat
memberikan gambaran umum tentang nilai tambah
moneter langsung terhadap perekonomian setempat.
TANGGUNG JAWAB DALAM ASPEK SOSIAL
Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan
Tanggung jawab Indofarma terhadap pengembangan
sosial kemasyarakatan diwujudkan melalui Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Program ini
dijalankan dengan berdasar kepada Kepmen No. 05/
MBU/2007 tentang program kemitraan usaha kecil
dan program bina lingkungan. Program ini bertujuan
untuk memberikan manfaat secara nyata dalam hal
pengembangan masyarakat dalam setiap wilayah usaha
Indofarma. Sedangkan secara khusus pelaksanaan
program PKBL diharapkan dapat membantu usaha
pemerintah dalam meningkatkan kemandirian
masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran dan
juga pengurangan jumlah penduduk miskin yang pada
akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Indofarma’s responsibility in realizing sustainability
was implemented in several indicators which include
in the aspects of economic, social, and environmental.
In particular, this responsibility is further divided into
a number of indicators covering economic, social,
environmental, product, and in aspects of employment,
as well as in occupational health and safety.
reSPonSIBILITy In eConoMIC ASPeCT
Acquisition and direct economic value
The acquisition and distribution of direct economic value
in 2012 is in accordance with the financial Performance
review on Management discussion and Analysis
Section which stated a signiicant increase in company’s
inancial performance. one of the many indicators is the
achievement on net proit that reached rp42.2 billion or
14.25% higher from the year 2011 which ammounted
rp36.9 billion.
The achievement may give an idea regarding our
economic proile that should go along with other
performance indicators. on the other side, the
achievement can also provide an overview of direct
monetary value to the local economy.
reSPonSIBILITy In SoCIAL ASPeCT
Social and Community development
our responsibility towards social development can
be seen through the Partnership and Community
development (PKBL) based on the Minister’s decree no.
05/MBu/2007 regarding small business partnership and
community development programs. This program aims
to provide real beneits in for community development
in every business area of Indofarma. Meanwhile, in
particular, the PKBL program’s implementation is
expected to help the government’s effort to increase
community self-reliance, reduce unemployment, and
also reducing the number of poor people, which in turn
promotes economic growth.
KOMITMEN PADA KEBERLANJUTAN
COMMITMENT TO SUSTAINABILITY
170
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
ME
NU
JU
KE
BE
RLA
NJU
TAN
| T
OW
AR
D S
US
TA
INA
BIL
ITY
KOMITMEN PADA KEBERLANJUTANCOMMITMENT TO SUSTAINABILITY
Keterangan:
Untuk Rata-rata tertimbang, Kolektibilitas dan Efektiitas dihitung
berdasarkan Dana Reguler (sendiri) saja.
explanation:
weighted average , Collectibility, and effectiveness were calculated
based on regular fund (independent) only.
Efektivitas Penyaluran Dana / Loan effectiveness
Kolektibilitas Pengembalian / return Collectibility
2011 2012
91% 98% 73%84%
Program Kemitraan difokuskan kepada usaha mikro
dengan cara pemberian pinjaman modal usaha
dengan kegiatan penyuluhan yang berfungsi sebagai
pendamping bagi mereka dalam melakukan kegiatan
usaha sehingga pada akhirnya dapat berdiri secara
mandiri secara berkelanjutan dalam jangka panjang.
Secara lebih terperinci, Program Kemitraan ini terbagi
dalam bentuk bantuan manajerial, bantuan produksi dan
pemasaran, serta bantuan modal usaha.
Sepanjang tahun 2012, Indofarma telah menempatkan
total dana sebesar Rp2.363 miliar untuk Program
Kemitraan. Jumlah ini meningkat 40,30% dibandingkan
dengan total dana yang telah dikeluarkan pada tahun
2011 yaitu sebesar Rp1.640 miliar. Program Kemitraan
Indofarma telah disalurkan kepada 74 unit usaha mikro
dan kecil (UMK) dengan fokus usaha Apotik yang
tersebar di 6 (enam) wilayah binaan antara lain; DKI
Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI
Yogjakarta.
Penyaluran dana Program Kemitraan (PK) dalam bentuk
modal kerja kepada seluruh wilayah binaan dan wilayah
lainnya adalah sebagai berikut:
Partnership Program is focused on micro businesses
through venture capital with extension activities
that serve as guidance to make them independent
and sustainable in the long term. In more detail, the
Partnership Program is divided into managerial aid,
production and marketing assistance, as well as venture
capital.
Along the year of 2012, Indofarma has placed a total
of rp2.363 billion for the Partnership Program. This
number increased 40.3% compared to the total funds
that have been issued in the year 2011 in the amount
of rp1.640 billion. Indofarma Partnership Program
has been distributed to 74 units of small and medium
enterprises (SMes) by focusing on Pharmacies which
distributed in 6 (six) target areas; dKI jakarta, Banten,
west java, Central java and yogyakarta.
The fund distribution of Partnership Program is in form of
working capital and addressed to target areas along with
other areas as follows:
171
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
ME
NU
JU
KE
BE
RLA
NJU
TAN
| TO
WA
RD
SU
STA
INA
BIL
ITY
Selain itu tanggung jawab Indofarma terhadap
pengembangan masyarakat sekitar juga diwujudkan
melalui Program Bina Lingkungan. Tanggung jawab ini
diwujudkan dalam program pendidikan serta ilantropi
yang terdiri dari pelaksanaan bantuan terhadap korban
bencana alam, pengembangan sarana dan prasarana
umum dan juga sarana ibadah serta peningkatan
kesehatan masyarakat.
In addition, Indofarma responsibility for the development
of the surrounding community is also realized
through the Community development Program. This
responsibility is embodied in education and philanthropy
program that consists of the implementation of
assistance to victims of natural disasters, public facilities
and infrastructure development as well as places of
worship and public health improvement.
Dana PK Reguler (sendiri) / PK reguler fund (independent)
Dana PK BUMN Lain (Avalist) / PK fund from other BuMn (Avalist)
Pembinaan (Hibah Kemitraan) / Guidance (Partnership Grants)
2.310
1.187
0,053
1.640
-
0.047
2.601
3.000
1.027
1.687
-
-
2.736
0.163
0.040
0.472
1.582
0.474
-
0.592
1.187
-
-
-
--
-
-
Dana Reguler (sendiri) / PK reguler fund (independent)
Dana PK BUMN Lain (Avalist) / PK fund from other BuMn (Avalist)
Pengembalian Dana KUML-TA / KuML-TA fund return
Lancar / Current
Kurang Lancar / non Current
Diragukan / doubtful
Macet / Current
Lancar / Current
Kurang Lancar / non Current
Diragukan / doubtful
Macet / jammed
Jumlah Dana Disalurkan , terdiri :3.550 1.722
2012 2011
6.628 1.687
3.412 2.649
1.187 -
3.550 1.937
Jumlah Dana Tersedia ,terdiri :
Piutang Mitra Binaan Dana Reguler (sendiri)
Piutang Mitra Binaan Dana BUMN Lain (Avalist)
Rata-rata Tertimbang
Kolektibilitas Pengembalian
Totalfunddistributed,consistsof:
Totalfundavailable,consistsof:
Receivables of Regular Fund from Partners(independent)
ReceievablesfromotherbuMnonpartners(Avalist)
weightedaverage
172
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
ME
NU
JU
KE
BE
RLA
NJU
TAN
| T
OW
AR
D S
US
TA
INA
BIL
ITY PROGRAM PENDIDIKAN
Pendidikan menjadi dasar kokoh yang menopang
keberlangsungan suatu negara dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Dasar
pemikiran ini menguatkan Indofarma untuk turut
serta memberikan kontribusi positif yang nyata dalam
berbagai program pendidikan di sepanjang tahun
2012. Implementasi kegiatan sosial yang fokus pada
peningkatan pendidikan yang telah dilakukan oleh
Indofarma di sepanjang tahun 2012 mencakup program
beasiswa dengan jumlah biaya yang disumbang sebesar
Rp66,3 juta untuk siswa-siswi berprestasi dari tingkat
sekolah dasar, menengah, dan atas.
Selain itu, Perseroan juga turut andil dalam program
perbaikan isik bangunan sekolah yang berada
di lingkungan sekitar Perseroan. Tidak hanya
sampai di situ, Indofarma juga berperan sebagai
teaching company yang dibuktikan dengan masih
terselenggaranya Program Pelatihan dan Keahlian
Profesi Apoteker (PPKPA). Para mahasiswa jurusan
farmasi dari berbagai universitas di tanah air, diterima
oleh Perseroan untuk mendapatkan ilmu dan praktik
kefarmasian dalam skala industri. Pada tahun 2012 pun
Perseroan telah melakukan program bantuan Al-Quran
serta bantuan survey peningkatan pendidikan yang
diselenggarakan di Garut, Jawa Barat.
PROGRAM FILANTROPI
Indofarma terus berupaya memfokuskan diri untuk
selalu bertindak secara responsif terhadap setiap
permasalahan yang terjadi di masyarakat, baik yang
bersifat insidentil (tanggap darurat) ataupun terencana.
Kegiatan program ilantropi Indofarma dilaksanakan
melalui pelaksanaan bantuan terhadap peningkatan
kesehatan masyarakat yang diwujudkan melalui kegiatan
bakti sosial di desa yang berada di sekitar area pabrik
Indofarma, Cibitung, kegiatan khitanan massal, serta
pengobatan gratis yang diselenggarakan di Desa
Gandasari, Jawa Barat.
eduCATIonAL ProGrAM
education is a solid foundation that supports the
sustainability of a country in accordance with society’s
life quality improvement. The premises reinforced us to
also give positive contribution trough various educational
programs throughout the year of 2012. Implementation
of social activities that focus on improving the education
that has been done by Indofarma in the year 2012
include a scholarship program with the donation
amount of rp66.3 million for outstanding students from
elementary, junior high, and senior high school.
In addition, the Company also took part in the program
of renovating school buildings that are located in the
neighborhood of the Company. not only that, Indofarma
also serves as a teaching company which is proven
by the implementation of Pharmacists Profession Skill
and Training Program (PPKPA). Students majoring
in pharmaceutical from various universities in the
country, are welcomed by the Company to learn the
pharmaceutical knowledge and practice in industrial
scale. In 2012 the Company has also conducted the
program of Al-Quran provision and conducting survey
of education improvement which is held in Garut, west
java.
PHILAnTHroPy ProGrAM
Indofarma continues to always focuses itself to act
responsively regarding any problems that occur in the
community, both on incidental (emergency response)
or planned. The philanthropy program activities were
carried out through the aid implementation for victims
of natural disasters, public facilities and infrastructure
development, as well as places of worship construction,
and public health improvement which are realized
through social activities in the village around the plant
area of Indofarma, Cibitung, holding the event of mass
circumcision, as well as free health treatment held in the
village of Gandasari, west java.
KOMITMEN PADA KEBERLANJUTANCOMMITMENT TO SUSTAINABILITY
173
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
ME
NU
JU
KE
BE
RLA
NJU
TAN
| TO
WA
RD
SU
STA
INA
BIL
ITY
TANGGUNG JAWAB DALAM LINGKUNGAN HIDUP
Tanggung jawab Indofarma terhadap pengembangan
lingkungan hidup juga disertakan dalam Program
Bina Lingkungan. Program ini dijalankan dengan
berdasar kepada Kepmen No. 05/MBU/2007 yang
bertujuan untuk memberikan manfaat secara nyata
dalam hal pengembangan masyarakat dalam setiap
wilayah usaha Indofarma. Tanggung jawab Indofarma
terhadap lingkungan hidup diwujudkan melalui program
pelestarian lingkungan.
PROGRAM PELESTARIAN LINGKUNGAN
Indofarma memberikan perhatian mendalam terhadap
kelestarian lingkungan alam untuk keberlangsungan
hidup generasi yang akan datang. Lingkungan hidup
yang sehat dan layak haruslah bisa dinikmati oleh
segenap anak dan cucu masyarakat Indonesia.
Sepanjang tahun 2012, Indofarma telah melakukan
kegiatan program pelestarian lingkungan alam
berupa Program Penanaman 6.000 Pohon yang telah
dilaksanakan di wilayah Purwakarta, Jawa Barat, pada
10 November.
reSPonSIBILITy In THe envIronMenTAL ASPeCT
Indofarma’s responsibility for the environment
development is also included in the Community
development Program based on the Minister’s decree
no. 05/MBu/2007 which aims to deliver real beneits
for each Indofarma’s business area. Indofarma’s
responsibility for the environment is realized through
environmental preservation.
envIronMenTAL PreServATIon ProGrAM
Indofarma is deeply concerned with the preservation of
natural environment for the survival of future generations.
Healthy and decent environment should be enjoyed by
next generation of Indonesia’s people. Along the year
of 2012, Indofarma has conducted various activities of
nature conservation programs which is the Program of
Planting 6000 Trees that has been implemented in the
Purwakarta, west java, on 10 november.
Program Pendidikan
educational Program
Program Filantropi
Philanthropy Program
Total / Total
Rp32.155.714
Bantuan Al-Quran / Provision of Al-Quran
Bantuan survey peningkatan pendidikan pada desa miskin di Garut /
Survey of improving education in poor villages in Garut
Pengobatan gratis di Desa Gandasari, Jawa Barat / free health
treatment held in the village of Gandasari, west java
Khitanan massal di Cibitung / Mass circumcision in Cibitung
Rp7.000.000
Rp5.000.000
Program / Program Kegiatan / Activity Total Dana / Total Funds
Alokasi laba tahun buku sebesar 2% atau sebesar
Rp738.386.331 untuk program Bina Lingkungan (BL)
hingga akhir tahun 2012 belum direalisasikan. Posisi
dana tersedia adalah saldo sisa tahun sebelumnya
sebesar Rp88.425.405 dan telah digunakan untuk
mendukung kegiatan Program Bina Lingkungan tahun
2012 sebesar Rp32.155.714 dengan rincian sebagai
berikut:
The proit allocation for the inancial year in amount of
2% or rp738,386,331 for Community development
program has not been realized until the end of 2012.
The available fund comes from the remaining funds in
the previous year in amount of rp88,425,405 and has
been used to support the Community development
Programme in 2012 amounted rp32,155,714 with the
following details:
174
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
ME
NU
JU
KE
BE
RLA
NJU
TAN
| T
OW
AR
D S
US
TA
INA
BIL
ITY Selain itu, Indofarma juga turut serta memperhatikan
isu go green dengan melaksanakan praktik green ofice
di seluruh unit usahanya. Indofarma menggalakkan
program hemat dan eisiensi sumber daya kantor
dan tempat usaha melalui penggunaan air, listrik
yang hemat dan seperlunya. Selain itu, penggunaan
kertas ditekan seminimal mungkin dengan melakukan
aktivitas menggunakan kembali kertas-kertas bekas.
Upaya ini diharapkan memberikan kontribusi positif
terhadap pelestarian alam dari pihak internal Indofarma
sebagaimana dirasakan oleh pihak Indofarma sendiri
dalam hal eisiensi biaya pengeluaran dan juga
keuntungan operasional.
TAnGGunG jAwAB TerHAdAP ProduK
Sebagai perusahaan farmasi, Indofarma mempunyai
tanggung jawab baik secara sosial maupun etika
dalam hal penyediaan produknya terhadap para
pemangku kepentingan terutama kepada pelanggan.
Sebagai market leader khususnya dalam penyediaan
OGB (Obat Generik Berlogo) dan sebagai perusahaan
BUMN, Indofarma mempunyai tuntutan untuk selalu
menghadirkan produk berkualitas yang memiliki eikasi
yang baik sesuai dengan standar kualitas produk
sebagaimana ketetapan regulator dan kebutuhan
masyarakat.
Dalam rangka melayani keluhan pelanggan Indofarma
memberi kesempatan kepada para pelanggan
khususnya untuk menyampaikan keluhannya melalui
tim pemasaran secara langsung maupun secara tidak
langsung melalui saluran komunikasi yang tersedia
sebagai berikut:
Telepon : +6221 85908350
Faksimili : +6221 8574503
Email : [email protected]
Website : www.indofarma.co.id
In addition, Indofarma also participated actively
regarding the go green issues by implementing green
ofice practices across its business units. we are also
actively promotes the program of save and eficient
resources in our ofices and places of business by using
the water and electris only as necessary. The paper
use is also reduced to a minimum level by reusing
wasted paper. This effort is expected to contribute
positively to environmental conservation from our internal
organization as perceived by the Indofarma itself in terms
of cost eficiency and operational beneits
reSPonSIBILITy TowArd ProduCTS
As a pharmaceutical company, Indofarma has its own
responsibility in both social and ethical in supplying
products to the stakeholders, especially the public. As
a market leader specializing in the provision of oGB
(unbranded Generic drugs) and as a State-owned
Company, we are demanded to always deliver quality
products as the based for national model in the
pharmaceutical industry, not only in quality but also safe
for consumption.
In addition, Indofarma also ensures responsive customer
service that works wholeheartedly, especially when
dealing with complaints against Indofarma’s product
performance. we assure equal service to all of our
customer’s complaints through various communication
channels, such as:
Phone : +6221 85908350 or +6221 88323971
fax : +6221 8574503 or +6221 88323973
email : [email protected]
website : www.indofarma.co.id
KOMITMEN PADA KEBERLANJUTANCOMMITMENT TO SUSTAINABILITY
175
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
ME
NU
JU
KE
BE
RLA
NJU
TAN
| TO
WA
RD
SU
STA
INA
BIL
ITY
KoMITMen TerHAdAP MuTu
Indofarma juga berkomitmen untuk menghasilkan
produk yang terjamin konsistensi mutunya sesuai
dengan spesiikasi yang telah ditetapkan. Untuk
mewujudkan komitmen ini, Indofarma membentuk
Bidang Pemastian Mutu yang bertanggung jawab
untuk menjamin mutu di setiap tahap pembuatan.
Proses tahapan yang dimaksud antara lain mencakup
seleksi produsen resmi bahan awal, pengujian bahan,
pemastian kelaikan peralatan dan lingkungan produksi,
pengawasan selama proses produksi, pengujian produk,
evaluasi produsen resmi bahan awal, dan evaluasi
produk pasca produksi.
Salah satu bentuk nyata dari komitmen Indofarma
terhadap pemastian mutu tertuang dalam Kebijakan
Mutu yang mencakup:
1. Mutu dijadikan prioritas utama demi kepuasan
pelanggan eksternal maupun internal.
2. Mutu mencakup seluruh kegiatan perusahaan,
mulai dari penelitian dan pengembangan, produksi
sampai dengan pemasaran.
3. Mutu dibangun oleh semua pihak melalui
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang
efektif dan eisien.
4. Mutu terutama ditentukan oleh faktor manusia,
karena itu pendidikan dan pelatihan bagi karyawan
terus dikembangkan sesuai kebutuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Mutu selalu dijaga dan ditingkatkan sesuai
kebutuhan pelanggan dengan memperhatikan
kemampuan daya saing melalui proses yang dapat
menekan biaya mutu.
CoMMITMenT To QuALITy
Indofarma also committed to produce quality products
that are consistent according to the established
spesiications. To realize this commitment, Indofarma
form the field Quality Assurance that is responsible for
ensuring the quality at every manufacturing stage that
includes the oficial manufacturer of the starting material
selection, testing of materials, equipment airworthiness
assurance and production environments, production
process monitoring, product testing, evaluation of
authorized manufacturers of starting materials, and
evaluation of post-production products.
one real form of Indofarma’s commitment to quality
assurance contained in the Quality Policy which includes:
1. Quality becomes the top priority to guarantee
external and internal customer satisfaction.
2. Quality covers the entire company’s activities,
from research and development, production to
marketing.
3. Quality built by all parties through the planning,
execution, and control in an effective and
eficient way .
4. Quality is mainly determined by human factors,
therefore education and training for employees
will continue to be developed according to
the needs and development of science and
technology.
5. Quality is always maintained and upgraded
according to customers’ needs by taking into
account the ability of competitiveness through
process that can reduce the cost of quality.
176
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
ME
NU
JU
KE
BE
RLA
NJU
TAN
| T
OW
AR
D S
US
TA
INA
BIL
ITY
KOMITMEN PADA KEBERLANJUTANCOMMITMENT TO SUSTAINABILITY
TANGGUNG JAWABDALAM KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Indofarma menempatkan karyawan sebagai aset
berharga dalam menjamin keberlangsungan usaha. Oleh
karena itu, aspek kesehatan dan keselamatan karyawan
merupakan hal utama yang harus diperhatikan yang
dibarengi pendidikan dan pelatihan untuk menjamin
perlakuan yang setara terhadap kesamaan peluang
setiap karyawan dalam jenjang jabatan di Indofarma.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Indofarma menciptakan suasana lingkungan kerja
yang aman dan nyaman untuk mendukung atmosir
positif yang meningkatkan kinerja para karyawannya.
Upaya ini juga dibarengi dengan perhatian khusus
terhadap keselamatan karyawan dengan menerapkan
SOP (Standard operational Procedure) yang sesuai
dengan standar yang berlaku di dunia usaha. Indofarma
menetapkan perencanaan umur teknis bagi setiap
sumber daya operasional yang efektif dan eisien guna
menjamin mutu produk sekaligus mengeliminasi risiko
kecelakaan yang mungkin terjadi karena faktor teknis
dalam operasional pabrik. Indofarma juga menyediakan
asuransi kecelakaan dan kesehatan bagi setiap
pekerjanya yang juga dibarengi dengan pelaksanaan
kegiatan perkumpulan antar karyawan dalam hal
olahraga, social gathering dan kegiatan lain baik rutin
ataupun tidak rutin.
reSPonSIBILITy In eMPLoyMenT, oCCuPATIonAL HeALTH And SAfeTy
Indofarma considers that employees are valuable
asset in ensuring business continuity. Therefore, our
employees’ health and safety becomes the main thing
that must be payed attention along with educational and
training program to ensure equal treatment regarding
career opportunity in the hierarchy of Indofarma.
oCCuPATIonAL HeALTH And SAfeTy
Indofarma create a safe and convenient work
environment to support positive atmosphere that
enhances the performance of our employees. we also
paid special attention to our employees’ safety by
implementing SoP (Standard operational Procedure)
in accordance with the applicable standards in the
corporate world. Indofarma established technical life
plan for each operational resources in an effective and
eficient way to ensure the quality of our products as
well as to eliminate the risk of accidents that may occur
due to technical factors in plant operations. Indofarma
also provides insurance for every worker, accompanied
by association programs among employees in terms
of sports, social gatherings, and other activities either
regular or irregular.
177
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
ME
NU
JU
KE
BE
RLA
NJU
TAN
| TO
WA
RD
SU
STA
INA
BIL
ITY
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Indofarma juga mengadakan berbagai kegiatan
pengembangan karyawan dalam hal pendidikan,
pelatihan yang berbentuk kursus, latihan, seminar dan
lokakarya. Uraian lebih lanjut mengenai hal ini dapat
dilihat pada Bab Sumber Daya Manusia.
SERIKAT PEKERJA
Indofarma berkomitmen untuk mendukung kebebasan
karyawan untuk berserikat. Oleh karena itu,
perusahaan mengakui keberadaan Serikat Pekerja
Indofarma yang dibentuk oleh para karyawan yang
keberadaannya terdaftar pada Suku Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kota Administratif
Jakarta Selatan No. 570/V/P/I/2009 tanggal 22 Januari
2012. Serikat Pekerja Indofarma memiliki visi untuk
mewujudkan harmonisasi hak dan kewajiban pekerja
dan perusahaan dalam lingkup kesetaraan.
TrAInInG And deveLoPMenT
we also held various development programs for our
employees in the form of training and education such as
courses, seminars, and workshops. further discussion
on this matter can be found on the Human resources
Section.
unIon
Indofarma is committed to support employees freedom
of association. Therefore Indofarma recognizes the
existence of Indofarma employee union which was
declared on november 4, 2002 and recorded in the
Manpower and Transmigration Agencies, Bekasi district,
no. 346/CTT.250/v/2003. Indofarma employee union
as a body/organization that represents employees of
the company in accordance with the function, role and
task to create a good working relationship and harmony
between the employer and employees.
178
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
INFORMASI PERUSAHAANCOMPANY CREDENTIALS
NAMA PERUSAHAAN COMPANY NAME
PT Indofarma (Persero) Tbk
PEMBENTUKAN PERUSAHAANCoMpanyEsTablIshMEnT
11 Juli 1981
july 11, 1981
BIDANG USAHALINE OF BUSSINESS
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri farmasi dan kesehatan
State-owned enterprise which engaged in pharmaceutical and healthcare
MODAL DASARauThoRIzEdCapITal
Rp1.000.000.000.000 (satu triliun rupiah)
rp1,000,000,000,000 (one trillion rupiah)
ALAMAT PERUSAHAAN COMPANY ADDRESS
Kantor Pusat dan PabrikHead ofice and factory
Jalan Indofarma No. 1
Cikarang Barat 17530
Indonesia
Telepon: +62 21 8832 3971/75
Faksimili: +62 21 8832 3972/73
Website: www.indofarma.co.id
E-mail: [email protected]
Kantor KomersialCommercial ofice
Jalan Tambak No. 2
Kebon Manggis, Jakarta 13150
Indonesia
Telepon: +62 21 8590 8350
Faksimili: +62 21 857 4503
KEPEMILIKANownERshIp
Pemerintah 80,66%
Government 80,66%
Publik 19,34%
Public 19,34%
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUHIssuEdandfullypaIdCapITal
Rp309.926.750.000 (tiga ratus sembilan miliar sembilan ratus
dua puluh enam juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)
rp309,926,750,000 (three hundred and nine billion nine hundred
and twenty-six million seven hundred and ifty million rupiah)
INF
OR
MA
SI P
ER
US
AH
AA
N
| C
oM
PA
ny
Cr
ed
en
TIA
L
179
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
PT Indofarma Global Medika
NAMA ANAK PERUSAHAANSUBSIDIARY NAME
4 Januari 2000
january 4, 2000
PEMBENTUKAN ANAK PERUSAHAANsubsIdIaRyEsTablIshMEnT
Bergerak di bidang distribusi dan perdagangan obat dan alat kesehatan
enganged in trading and distribution of drugs and medical devices.
BIDANG USAHA ANAK PERUSAHAANSUBSIDIARY LINE OF BUSSINESS
ALAMAT ANAK PERUSAHAANSUBSIDIARY ADDRESS
Kantor Pusat
Head ofice
Komplek Ininia Park
Jalan Dr. Sahardjo No. 45, Blok B-86
Jakarta 12850
Indonesia
Telepon: +62 21 8378 8166
Faksimili: +62 21 8378 5432
Website: www.igm.co.id
E-mail: [email protected]
PT Indofarma (Persero) Tbk 99,99%
Koperasi Pegawai Indofarma 0,0001%
KEPEMILIKAN ANAK PERUSAHAANsubsIdIaRyownERshIp
Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar rupiah)
rp200,000,000,000 (two hundred billion rupiah)
MODAL DASARauThoRIzEdCapITal
Rp120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar rupiah)
rp120.000.000.000 (one hundred and twenty billion rupiah)
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUHIssuEdandfullypaIdCapITal
INF
OR
MA
SI P
ER
US
AH
AA
N | C
oM
PA
ny
Cr
ed
en
TIA
L
180LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2012
PR
OFIL
D
EW
AN
KO
MIS
AR
ISB
OA
RD
OF C
OM
MIS
ION
ER
S P
RO
FIL
E
INFORMASI PERUSAHAAN | CoMPAny CredenTIAL
181
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
SUPRIYANTORO
Komisaris Utama
President Commissioner
Supriyantoro, 58 tahun, resmi menjabat sebagai Komisaris Utama PT Indofarma
(Persero) Tbk sejak Juni 2012. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Jenderal
Bina Upaya Kesehatan sejak Juli 2010 hingga diangkat sebagai Sekretaris Jenderal
Kementerian Kesehatan pada Februari 2013, Direktur Kesehatan Angkatan Darat
(Februari – Juli 2010), serta Kepala RSPAD Gatot Soebroto (2008 – Februari 2010).
Beliau juga aktif sebagai pengajar di FK-UNS Surakarta, FK-UPN Jakarta, serta pada
program S2 KARS di Universitas Indonesia. Beliau meraih gelar sarjana dari Fakultas
Kedokteran UGM pada tahun 1979, kemudian gelar Spesialis Pulmonologi dari
Fakultas Kedokteran UI pada tahun 1989. Selanjutnya beliau meneruskan pendidikan
ke jenjang pasca sarjana KARS UI pada tahun 1998 dan meraih gelar Doktor melalui
program pendidikan S3 di Fakultas Kedokteran UGM.
Supriyanto, 58 years old, has oficially served as President Commissioner at
PT Indofarma (Persero) Tbk since june 2012. Previously served as director General
of Bina upaya Kesehatan since july 2010 until elected as Secretariat General of the
Ministry of Health in februari 2013, Health director of Army (february–july 2010),
Head of rSPAd Gatot Soebroto (2008–february 2010). He is also an active teacher in
fK-unS Surakarta, fK-uPn jakarta, and also in KArS magister program, university
of Indonesia. Held a bachelor degree from uGM faculty of Medicine in 1979, and
then held Pulmonology Specialist from faculty of Medicine, university of Indonesia in
1989. He continued his education to magister program of KArS uI in 1998 and held a
doctoral degree from uGM faculty of Medicine.
1
2 43
1. SUPRIYANTORO : Komisaris Utama / President Commissioner
2. DUMOLY FREDDY PARDEDE : Komisaris / Commissioner
3. KUSTANTINAH : Komisaris Independen / Independent Commissioner
4. MARZUKI ABDULLAH : Komisaris Independen / Independent Commissioner
INF
OR
MA
SI P
ER
US
AH
AA
N | C
oM
PA
ny
Cr
ed
en
TIA
L
182
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
PROFIL DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISIONERS PROFILE
KUSTANTINAH
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Kustantinah, 61 tahun, resmi menjabat sebagai Komisaris PT Indofarma (Persero)
Tbk sejak Juni 2012. Sebelum tergabung dengan Indofarma beliau pernah menjabat
sebagai Direktur pada Direktorat Inspeksi dan Sertiikasi Terapetik, Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) (2001 – 2004), Direktur Pengawasan Produksi Produk
Terapetik dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, BPOM (2004 – 2008), Direktur
Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Maret
2008 – Januari 2010), serta Kepala BPOM (Januari 2010 – Desember 2011). Beliau
juga aktif sebagai penasihat untuk International Society of Pharmaceutical Engineering
(ISPE) -Indonesia sejak 2008 serta penasihat dalam Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)
sejak 2009 hingga sekarang. Beliau meraih gelar sarjana dari jurusan Farmasi FMIPA
Universitas Indonesia pada tahun 1977 dan meraih gelar master dari Department of
Food Science & Technology, University of New South Wales di Sydney, Australia pada
tahun 1988.
Kustantinah, 61 years, has oficially served as Commissioner at PT Indofarma (Persero)
Tbk since june 2012. Prior to join with Indofarma she was served as director in
directorate of Inspection and Certiication of Therapeutics Products, national Agency
of drug and food Control (nAdfC) (2001 – 2004), director at directorate of Production
Control for Therapeutic Product and Household Products, nAdfC (2004 – 2008),
director General at directorate General of Pharmaceutical Services and Medical
devices, Ministry of Health (March 2008 – january 2010), also Chief of nAdfC
(january 2010 – december 2011). She is also active as advisor for the International
Society of Pharmaceutical engineering (ISPe) Indonesia since 2008 and advisor in
Indonesian Pharmacist Association (IAI) since 2009 until now. She held the bachelor
degree majoring in pharmacy from university of Indonesia in 1977 and held master
degree from department of food Science & Technology, university of new South
wales in Sydney, Australia in 1988.
DUMOLY FREDDY
PARDEDE
Komisaris
Commissioner
Dumoly Freddy Pardede, 48 tahun, resmi menjabat sebagai Komisaris PT Indofarma
(Persero) Tbk sejak Juni 2012. Sebelum bergabung dengan Indofarma beliau
tergabung dengan Bapepam-LK sejak 2001. Beliau sempat menjabat sebagai
Kepala Bagian Pemeriksaan pada Biro Dana Pensiun (2001 – 2009), Koordinator Tim
Penyusun Crisis Management Protocol Guidelines (2009 – sekarang), Tenaga Pengkaji
Pengembangan Lembaga Keuangan (2009 – 2012), serta Kepala Biro Dana Pensiun.
Beliau meraih gelar Insinyur dari jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, Medan pada 1989. Selanjutnya di tahun 1994 beliau meraih gelar
MBA pada bidang Finance & Accountancy dari Cleveland State University (CSU), AS.
dumoly freddy Pardede, 48 years old, has oficially served as Commissioner at PT
Indofarma (Persero) Tbk since june 2012. Prior to join with Indofarma, he was in
Bapepam-LK since 2001. He served as the Head of Investigation Sector, Pension fund
Bureau (2001 – 2009), drafting Team Coordinator for Crisis Management Protocol
Guidelines (2009 – present), Assessing Staff for financial Institutions development
(2009 – 2012), and Chief of Pension fund Bureau. He held the engineer title majoring in
Agronomy from north Sumatra university Agriculture faculty, Medan in 1989. In 1994
he held the MBA title in finance & Accountancy from Cleveland State university (CSu),
uSA.
INF
OR
MA
SI P
ER
US
AH
AA
N
| C
oM
PA
ny
Cr
ed
en
TIA
L
183
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
MARZUKI ABDULLAH
Komisaris Independen
independent Commissioner
Marzuki Abdullah, 68 Tahun, menjabat sebagai Komisaris PT Indofarma (Persero) Tbk
sejak Juni 2011. Beliau berpengalaman di bidang farmasi, sebagai General Manager
SDM PT Kimia Farma (1993 – 1995), Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT
Bio Farma (1995 – 2001), Direktur Utama PT Bio Farma (2001 – 2007). Menerima
“Professor DR.A.M. Kadarman Award” on the Strategic Change Leader di tahun
2006, beliau juga aktif di Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) sebagai Dewan Penasehat,
Ketua Umum Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) (1996 – 2000) dan sejak 2004
menjabat Dewan Penasehat Majalah Busines Review. Beliau aktif mengikuti seminar
dan pelatihan di luar negeri antara lain “Self Reliance on Vaccine Production Meeting”
oleh Asian Development Bank di Mesir (2007), dan The 4th WHO-UNICEF Consultation
Meeting di Jenewa, Swiss (2005). Beliau meraih gelar sarjana farmasi dari Institut
Teknologi Bandung pada 1970, gelar apoteker dari Institut Teknologi Bandung pada
1971 dan MBA dari Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM) pada 1991.
Marzuki Abdullah, 68 years old, has served as Commissioner of PT Indofarma
(Persero) Tbk since june 2011. He has experienced in pharmaceutical as Human
resources General Manager at PT Kimia farma (1993 – 1995), director of Planning
and development at PT Bio farma (1995 – 2001), President director at PT Bio farma
(2001 – 2007). He received “Professor dr.A.M. Kadarman Award” on the Strategic
Change Leader in 2006, and also active in Indonesian Pharmacist Association as
an advisory board, Chairman of Indonesian Pharmaceutical Association (ISfI) (1996
– 2000) and since 2004 served as Advisory Board of Bussiness review Magazine.
He actively participates in seminar and training abroad such as “Self reliance on
vaccine Production Meeting“ by the Asian development Bank in egypt (2007), and
The 4th wHo-unICef Consultation Meeting in Geneva, Switzerland (2005). He held
the bachelor of pharmacy from Bandung Technology Institute in 1970, pharmacist
degree from Bandung Technology Institute in 1971 and MBA degree from Institute of
Management education and development (IPPM) in 1991.
INF
OR
MA
SI P
ER
US
AH
AA
N | C
oM
PA
ny
Cr
ed
en
TIA
L
184LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2012
PR
OFIL
D
IRE
KS
IB
OA
RD
OF D
IRE
CTO
RS
PR
OFIL
E
INFORMASI PERUSAHAAN | CoMPAny CredenTIAL
185
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
INF
OR
MA
SI P
ER
US
AH
AA
N | C
oM
PA
ny
Cr
ed
en
TIA
L
DJAKFARUDIN JUNUS
Djakfarudin Junus
President Director
Djakfarudin Junus, 49 tahun, menjabat Direktur Utama sejak tanggal 9 Juni 2011.
Beliau bergabung dengan PT Indofarma (Persero) Tbk sebagai Direktur Keuangan
pada 2009-2010. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Regional Risk Manager
IV – Jakarta Thamrin PT Bank Mandiri (2004 – 2006), Commercial Banking Center
Thamrin I PT Bank Mandiri (2006 – 2008) dan Komisaris Bank Syariah Mandiri (2003 –
2008). Meraih gelar sarjana dari Universitas Jayabaya pada 1988 dan gelar master di
Universitas Gadjah Mada pada 1999. Beliau juga aktif mengikuti beberapa seminar dan
pelatihan di bidang Bisnis dan Manajemen Risiko di London, Amsterdam, Australia dan
Singapura. Beliau meraih sertiikasi manajemen risiko di Hong Kong pada tahun 2005.
djakfarudin junus, 49 years old, has served as President director of Indofarma since
june 9, 2011. Prior to the appointment as President director, he was the finance
director of Indofarma since 2009 – 2010 when he joined the company. He had been
the regional risk Manager Iv – jakarta Thamrin PT Bank Mandiri (2004 – 2006),
Commercial Banking Center Manager jakarta Thamrin I (2006 – 2008), and the
Commissioner of Bank Syariah Mandiri (2003 – 2008). He completed his bachelor
program in jayabaya university in 1988 and his master program in Gadjah Mada
university, yogyakarta, in 1999, he has been participating in various Seminars and
Training in Business and risk Management in London, Amsterdam, Australia, and
Singapore, and obtained Certiication on risk Management in Hong Kong, in 2005.
12 43 5
1. DJAKFARUDIN JUNUS
Direktur Utama / President Director
2. JOHN GUNTAR SEBAYANG
Direktur Keuangan dan SDM / Director of Finance and human Resources
3. KOSASIH
Direktur Produksi / Director of Production
4. BAMBANG SOLIHIN IRIANTO
Direktur Operasi dan Pengembangan / Director of Operation and Development
5. ELFIANO RIZALDI
Direktur Riset dan Pemasaran / Director of Research and Marketing
186
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS PROFILE
KOSASIH
Direktur Produksi
Director of Production
Kosasih, 51 tahun, menjabat sebagai Direktur Produksi sejak 9 Juni 2011. Sebelumnya
beliau memegang jabatan sebagai Manajer Produksi II (2010 – 2011), Manajer
Penelitian dan Pengembangan (2008 – 2010), Manajer Quality System (2004 – 2008) ,
dan Manajer Formulasi (2001 – 2004). Beliau juga adalah anggota International Society
of Pharmaceutical Engineering (ISPE), Indonesia Afiliate sejak 2008. Aktif mengajar
Farmasi Industri di Universitas Pancasila. Gelar sarjana farmasi dan gelar apoteker
diperoleh dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1987 dan 1988, dan gelar
Master of Science bidang teknologi farmasi (farmasetika) dari University of Sciences in
Philadelphia (USP) pada tahun 1997.
Kosasih, 51 years old, has served as director of Production since june 9, 2011. Prior
to the current assignment, he served as Manager of Production II (2010 – 2011),
Manager of research and development (2008 – 2010), Manager of Quality System
(2004 – 2008), and Manager of formulation (2001 – 2004). He is also the member of
International Society of Pharmaceutical engineering (ISPe), Indonesia Afiliate since
2008. He is actively teaching in Pharmaceutical departments at university of Pancasila.
His bachelor degree in Pharmacy and Pharmacist professions certiicate were obtained
from ITB in 1987 and 1988 respectively, and the Master’s degree in Pharmaceutics
from university of Sciences in Philadelphia, uSA, in 1997.
JOHN GUNTAR SEBAYANG
Direktur Keuangan dan SDM
Director of Finance and human
Resources
John Guntar Sebayang, 45 tahun, menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Sumber
Daya Manusia sejak 9 Juni 2011. Beliau sebelumnya memegang jabatan sebagai
Direktur Administrasi, Keuangan dan Personalia PT Batan Teknologi (2007 – 2011),
Direktur Keuangan PT Televisi Republik Indonesia (2003 – 2006), dan sebagai Direktur
Utama PT Trust Securities (2000 – 2003). Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan Magister Bisnis dari
University of Strathclyde Graduate School of Business Glasgow, Inggris Raya.
john Guntar Sebayang, 45 years old, has served as director of finance and Human
resources since june 9, 2011. Previously, he served as director of Administration,
finance, and Personnel at PT Batan Teknologi (2007 – 2011), director of finance at
PT Televisi republik Indonesia (2003 – 2006), and also as President director at PT
Trust Securities (2000 – 2003). He held a bachelor degree in Accounting from faculty
of economic in university of Indonesia, and Master of Business Administration from
university of Strathclyde Graduate School of Business Glasgow, united Kingdom.
INF
OR
MA
SI P
ER
US
AH
AA
N
| C
oM
PA
ny
Cr
ed
en
TIA
L
187
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
BAMBANG SOLIHIN
IRIANTO
ELFIANO RIZALDI
Direktur Operasi dan
Pengembangan
Direktur Riset dan Pemasaran
Director of Operation and
Development
Director of Research and Marketing
Bambang Solihin Irianto, 56 tahun, menjabat sebagai Direktur Operasi dan
Pengembangan sejak 9 Juni 2011. Sebelumnya beliau memegang beberapa jabatan
di pemerintahan sebagai Asisten Deputi Urusan Usaha Aneka Industri Kementerian
BUMN (2006 – 2010), Kepala Sub Direktorat Jasa Konstruksi Kementerian BUMN
(2002 – 2006), dan Kepala Sub Direktorat Jasa Umum Departemen Keuangan (2001
– 2002). Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran tahun
1982 dan gelar master dari University of Maine, AS, pada 1992.
Eliano Rizaldi, 49 tahun, menjabat sebagai Direktur Riset dan Pemasaran sejak Mei
2010. Sebelum bergabung dengan Indofarma, beliau menjabat sebagai Direktur
Operasional (2008–2010), Direktur Keuangan/SDM/Distribusi (2006–2008), Direktur
Keuangan dan SDM (2003) pada PT Indofarma Global Medika (IGM). Sebelumnya
beliau juga pernah bekerja di beberapa perusahaan terkait farmasi, termasuk PT
Mahakam Beta Farma (2002 – 2003), PT Anugerah Pharmindo Lestari (2000 – 2002),
PT Anugrah Argon Medica (1990 – 2000), dan PT Dexa Medica (1988 – 1990). Beliau
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Parahyangan, Bandung, pada
1986.
Bambang Solihin Irianto, 56 years old, serve as director of operations and
development since june 9, 2011. Prior to joining the company, he held several posts
in government agencies, among others are, Assistant to the deputy of Business,
Miscellanous Industries, Ministry of State owned enterprise (2006-2010), Head of Sub
directorate for Construction Services, Ministry of State owned enterprise (2002-2006),
and Head of Sub directorate for General Services at Ministry of finance (2001-2002).
He earned the bachelor degree in economics from Padjajaran university in 1982 and
master degree from university of Maine, uSA, in 1992.
eliano rizaldi, 49 years old, has served as research and Marketing director of
Indofarma since May 2010. Prior to joining with the Indofarma, he served as the
operational director (2008 – 2010), finance/Hr/distribution director (2006 – 2008),
and finance and Hr director (2003) of PT Indofarma Global Medika (IGM). Previously
he also had been with various pharmaceutical related companies, including PT
Mahakam Beta farma (2002 – 2003), PT Anugerah Pharmindo Lestari (2000 – 2002),
PT Anugrah Argon Medica (1990 – 2000), and PT dexa Medica (1988 – 1990). He
earned a bachelor degree in economics from Parahyangan university, Bandung, in
1986.
INF
OR
MA
SI P
ER
US
AH
AA
N | C
oM
PA
ny
Cr
ed
en
TIA
L
188
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
ALAMAT KANTOR CABANGADDRESS OF BRANCH OFFICES
JAKARTA SATUKomplek Ininia Park Blok B-85Jl. Dr. Saharjo No. 45Jakarta Selatan 12850
JAKARTA DUAJl. Sultan Iskandar Muda 9 BCDKebayoran Lama Jakarta Selatan
BANDUNGJl. Bapak Husein Dalam No. 2CihampelasBandung 40131
MEDANJl. Karya Ujung No. 4-CDesa Helvetia - Kec. SunggalKab. Deli SerdangMedan
MAKASSARJl. Dr. Sutomo No. 39Makassar
SEMARANGJl. Pamularsih Raya Kav. 67 No. 60Semarang 50148
SURABAYAJl. Raya Margorejo IndahBlok A-137/58Surabaya 60238
MALANGJl. Sukarno Hatta No. 80 RT 003/RW 006Mojolangu-Lowokwaru, Malang 65142
PALEMBANGJl. Ali Gathmir No. 37RT 01/RW 01Kel. 13 Ilir - Kec. Ilir Timur IPalembang
PEKANBARUJl. Kaharudin NasutionGg. Triarga No. 1 - Kel. Simpang TigaPekanbaru
PURWOKERTOJl. KH. Wachid Hasyim No. 16Purwokerto
YOGYAKARTAJl. Laksda Adisucipto Km-7Ruko Permai Janti No. 1Ngentak, Catur Tunggal, DepokSleman - Yogyakarta
SOLOJl. Slamet Riyadi No. 234Gumpang - KartosuroSurakarta
BEKASIJl. Ir. H. Juanda No. 99 A-BDuren Jaya - Bekasi Timur
021-83792599
021-7227432021-7268325/6
022-2040996/97
061-8468084061-8468033
0411-3344850411-332731
024-7613648/9
031-8419377
0341-402150/510341-488504
0711-35111230711-351323
0761-6795500761-679553
0281-6279320281-6284620281-634655
0274-74601300274-487036
0271-78902070271-7890208
021-8803450
021-83792814
021-7227431
022-2038320
061-8467807
0411-332732
024-7625826
031-8435444
0341-402100
0711-321230
0761-674720
0281-635769
0274-484978
0271-744135
021-8800798
INF
OR
MA
SI P
ER
US
AH
AA
N
| C
oM
PA
ny
Cr
ed
en
TIA
L TELEPON
PHone
FAKSIMILI
fACSIMILe
CABANG & ALAMAT
Branches & Addresses
189
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
TELEPON
PHone
FAKSIMILI
fACSIMILe
021-55749876
0251-83463450251-8333833
0541-785720541-748147
0361-416286/7
0431-8701990431-854363
0751-220340751-810347
0231-2029500231-233969
0511-32593590511-3259360
0721-4871310721-482689
0561-7659760561-765977
0651-267730651-23199
0778-4682650778-468266
0741-33718
0380-8380410380-821191
370-626378
0967-5340470967-534048
021-55749876
0251-8334515
0541-741095
0361-411888
0431-863166
0751-25664
0231-232770
0511-3251884
0721-482686
0561-741208
0651-23199
0778-461434
0741-33718
0380-820028
0370-623065
0967-534041
TANGERANGJl. Honoris Raya Blok RV No. 38Ruko Versail - Modern LandTangerang
BOGORJl. Sindang Barang Lpji No. 251Bogor 16114
SAMARINDAJl. Basuki Rahmat No. 74Samarinda 75117
DENPASARJl. Gunung Agung No. 21Denpasar 80118
MANADOJl. DR. Sam RatulangiManado 95000
PADANGJl. Bagindo Azis Chan No. 6Padang
CIREBONJl. Pilang Raya No. 147Cirebon
BANJARMASINJl. Manggis No. 33-B RT 36Kec. Banjar Timur, Kel. Kebun BungaBanjarmasin 70235
LAMPUNGJL. KH. Ahmad Dahlan No. 68Bandar Lampung
PONTIANAKJl. Tanjung Pura No. 6Pontianak 78117
ACEHJl. P. Nyak Makam No. 1C-EGp. Ilie - Kecamatan Ulee KarengKota Banda Aceh
BATAMKomp. Crown Hill Estate Blok E-9Batam Center - Batam
JAMBIJl. Barau-barau II RT 24 No. 28Kel. Pakuan Baru, Kec. Jambi SelatanJambi 36132
KUPANGJl. RW. Monginsidi VI No. 3Walikota BaruKupang
MATARAMJl. Bung Karno No. 76KaranganyarMataram
PAPUAJl. Kelapa DuaPergudangan Boulevard No. 3Entrop - Jayapura
INF
OR
MA
SI P
ER
US
AH
AA
N | C
oM
PA
ny
Cr
ed
en
TIA
L
CABANG & ALAMAT
Branches & Addresses
190
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
This Page Is Intentionally Left Blank
191
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN TAHUNAN 2012RESPONSIBILITY STATEMENT OF 2012 ANNUAL REPORT
Dengan ini kami menyatakan bahwa semua informasi
dalam laporan tahunan PT Indofarma (Persero) Tbk
untuk periode pelaporan tahun 2012 telah dimuat secara
lengkap dan kebenaran dari isi laporan tahunan dapat
dipertanggungjawabkan dengan penuh. Pernyataan ini
disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan
Direksi dengan membubuhkan tanda tangan di bawah
ini.
Supriyantoro
Komisaris Utama
President Commissioner
Djakfarudin Junus
Direktur Utama
President Director
Kustantinah
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Marzuki Abdullah
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Dumoly Freddy Pardede
Komisaris
Commissioner
Bambang Solihin Irianto
Direktur Operasi dan Pengembangan
director of operation and development
Eliano Rizaldi
Direktur Riset dan Pemasaran
director of research and Marketing
Kosasih
Direktur Produksi
director of Production
John Guntar Sebayang
Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia
director of finance and Human resources
we hereby declare that all information in the annual
report of PT Indofarma (Persero) Tbk for the reporting
period of 2012 has been comprehensively compiled and
the content of annual report is fully accountable. This
statement was approved by all members of the Board
of Commissioners and directors by afixing the signature
below.
DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS
DIREKSI / boaRdofdIRECToRs
PE
RN
YATA
AN
PE
RTA
NG
GU
NG
JA
WA
BA
N | R
ES
PO
NS
IBIL
ITY
STA
TE
ME
NT
192
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
| A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
This Page Is Intentionally Left Blank
193
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
RE
FE
RE
NS
I PE
RA
TU
RA
N B
AP
EP
AM
-LK
NO
. X.K
.6 | r
efe
re
nS
I Pe
rA
Tu
rA
n B
AP
ePA
M-L
K n
o. X
.K.6
REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. X.K.6REFERENCE OF BAPEPAM-LK REGULATION NO. X.K.6
Umum
Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan
menyajikan juga dalam bahasa Inggris.
Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah
dibaca dan jelas.
Mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.
Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di:
1. Sampul muka;
2. Samping;
3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan
selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama
kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat antara lain:
1. Pendapatan;
2. Laba bruto;
3. Laba (rugi);
4. Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non
pengendali;
5. Total laba (rugi) komprehensif;
6. Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan
kepentingan non pengendali;
7. Laba (rugi) per saham;
8. Jumlah aset;
9. Jumlah liabilitas;
10. Jumlah ekuitas;
11. Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset;
12. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;
13. Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan;
14. Rasio lancar;
15. Rasio liabilitas terhadap ekuitas;
16. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan
I
1
2
3
II
1 8-9
√
√
√
General
In good and correct Indonesian, it is recommended to present
the report also in english.
Printed on light-colored paper so that the text is also clear
easy to read.
Should state clearly the identity of the company.
name of the company and year of the Annual report is placed
on:
1. The front cover;
2. Sides;
3. Back cover; and
4. each page.
Summary of Key financial Information
result of the Company information in comparative form over a
period of 3 (three) inancial years or since the commencement
of business if the company has been running its business
activities for less than 3 (three) years.
The information contained includes:
1. operating sales/revenue;
2. Gross proit (loss);
3. Proit (loss)
4. net proit attributable to owners of the parent and
non-controlling interest;
5. net comprehensive proit;
6. net comprehensive proit attributable to owners of
the parent and non-controlling interest;
7. Proit (loss) per share;
8. Total assets;
9. Total liabilities;
10. Total equity;
11. Proit (loss) ratio to total assets;
12. Proit (loss) ratio to equity;
13. Proit (loss) ratio to revenue;
14. Current ratio;
15. Liabilities ratio to equity;
16. Liabilities ratio to total assets; and
Materi Penjelasanhalaman
Page Subject & Explanation
194
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
Materi Penjelasanhalaman
Page
17. Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan
dengan perusahaan dan jenis industrinya.
Laporan tahunan wajib memuat informasi mengenai saham
yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua)
tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi:
a) jumlah saham yang beredar;
b) kapitalisasi pasar;
c) harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
d) volume perdagangan.
Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham
(stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen
saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham,
maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam
angka 2), wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai:
a) tanggal pelaksanaan aksi korporasi;
b) rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham
bonus, dan penurunan nilai saham;
c) jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi
korporasi; dan
d) harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi.
Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan
sementara (suspension) dalam tahun buku, maka laporan
tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan
penghentian sementara tersebut.
Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud
dalam angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan
laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik
wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan
perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Laporan Dewan Komisaris.
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai
pengelolaan perusahaan;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang
disusun oleh Direksi; dan
3. Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris
dan alasan perubahannya (jika ada).
2
3
4
5
III
1
17. other relevant inancial ratio and information about
the company.
The annual report must contain information regarding share
price published for every quater in 2 (two) iscal years (if any),
at least include:
a) the number of issued shares;
b) market capitalization;
c) highest, lowest, and closing price; and
d) transaction volume.
In case of corporate actions, such as stock split, reverse stock,
shares dividend, bonus shares, and reduction in nominal share
prices, the share price information referred in point 2), shall be
added explanations which included:
a) the execution date of corporate action;
b) rasio stock split, reverse stock, share dividend, bonus share,
and reduction in share price;
c) share volume issued before and after corporate actions; and
d) share price before and after corporate actions.
In case of suspended stock trading in the iscal year, the
annual report must include an explanation of the reason for the
suspension.
In case of suspension referred to item 4) has continued until
the date of issuance of annual reports, the Issuer or Public
Company must also explained the actions of the company to
resolve the issue.
Board of Commissioners’ and Board of directors’ report
Board of Commissioners’ report.
Contains the following items:
1. Assessment on the performance of the Board of
directors in managing the company;
2. view on the prospects of the company’s business
as established by the Board of directors; and
3. Changes in the composition of the Board of
Commissioners (if any).
Subject & Explanation
REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. X.K.6REFERENCE OF BAPEPAM-LK REGULATION NO. X.K.6
12-13
N/A
N/A
N/A
16-19
RE
FE
RE
NS
I P
ER
AT
UR
AN
BA
PE
PA
M-L
K N
O.
X.K
.6
| re
fe
re
nS
I P
er
ATu
rA
n B
AP
ePA
M-L
K n
o.
X.K
.6
195
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
Laporan Direksi.
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Kinerja perusahaan yang mencakup antara lain
kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang
dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-
kendala yang dihadapi perusahaan;
2. Gambaran tentang prospek usaha;
3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan
4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan
perubahannya (jika ada).
Proil Perusahaan
Nama dan alamat perusahaan.
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no.
Telp, no. Fax, email, dan website dari perusahaan dan/atau
kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan
masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai
perusahaan.
Riwayat singkat perusahaan.
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan
perubahan nama perusahaan (jika ada).
Bidang usaha.
Meliputi jenis produksi dan atau jasa yang dihasilkan serta
kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir,
serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan.
Struktur Organisasi.
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan serta paling
kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi.
Visi dan Misi Perusahaan.
Mencakup penjelasan visi dan misi perusahaan.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris.
Informasi memuat antara lain:
1. Nama;
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki,
dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada
Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana
Materi Penjelasan
Board of directors’ report.
Contains the following items:
1. The company’s performance, encompassing among
others strategic policies, comparison between
achievement of results and targets, and challenges
faced by the company;
2. Business prospects;
3. Implementation of Good Corporate Governance by
the company;
4. Changes in the composition of the Board of
directors (if any).
Company Proile
name and address of the company.
Includes information on name and address, zip code,
telephone and/or facsimile, email, and website from the
company and/or branch ofice or representative ofice, which
allows the public to obtain information about the company.
Brief history of the company.
Includes among others: date/year of establishment, name and
change in the company name, if any.
field of business.
Includes the types of products and or services produced as
well as business activities of the company according to recent
Statutes, as well as the types of products and/or services
produced.
organizational structure.
In the form of a chart, giving the names and titles and at least
up to the one level below the Board of directors
Company vision and Mission.
Includes the explanation on the company vision and mission.
name, title, and brief curriculum vitae of the members of the
Board of Commissioners.
The information should contain:
1. name;
2. Title history, work experience, and legal basis of irst
designation in Issuer or Public Company, as set out
Materi Penjelasanhalaman
Page
1
IV
1
2
3
4
5
6
Subject & Explanation
20-25
178-179
32-35
32-35
36-37
28-29
180-183
RE
FE
RE
NS
I PE
RA
TU
RA
N B
AP
EP
AM
-LK
NO
. X.K
.6 | r
efe
re
nS
I Pe
rA
Tu
rA
n B
AP
ePA
M-L
K n
o. X
.K.6
196
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS;
3. Riwayat pendidikan;
4. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan
dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan
Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika
ada); dan
5. Pengungkapan hubungan ailiasi dengan anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya,
serta pemegang saham (jika ada).
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi.
Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi
yang dilaksanakan;
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki,
dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada
Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana
dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS;
3. Riwayat pendidikan;
4. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam
rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang
telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan
5. Pengungkapan hubungan ailiasi dengan anggota
Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada).
Dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris
dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir
sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan
sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, maka
susunan yang dicantumkan dalam laporan tahunan adalah
susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan
sebelumnya.
Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan
kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek
pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan.
Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase
kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari:
1. pemegang saham yang memiliki 5% (lima
perseratus) atau lebih saham Emiten atau
Perusahaan Publik;
Materi PenjelasanMateri PenjelasanMateri Penjelasan
in the minutes of GMS;
3. educational history;
4. Brief description of the type of training in order
to improve the competence of the Board of
Commissioners in the inancial year (if any), and
5. disclosure of afiliate relationships with members of
the Board of directors and another member of the
Board of Commissioners, and shareholders (if any).
name, title, and brief curriculum vitae of the members of the
Board of directors.
The information should contain:
1. name and brief description of the performed tasks
and functions;
2. Title history, work experience, and legal basis of irst
designation in Issuer or Public Company, as set out
in the minutes of GMS;
3. educational history;
4. Brief description of the type of training in order to
improve the competence of the Board of directors
in the inancial year (if any), and
5. disclosure of afiliate relationships with another
member of the Board of directors and shareholders
(if any).
In case of a change in the composition of the Board of
Commissioners and/or the Board of directors that occurred
after the iscal year ends until the deadline for submission
of the annual report referred to the item 1 letter a, then the
structure set out in the annual report is the composition of the
Board of Commissioners and/or directors of the recent and
before.
number of employees and description of competence building
such as, the aspect of education and training of employees
that has been conducted.
A description of the names of shareholders and percentage of
ownership at the end of the inancial year consists of:
1. shareholders owning 5% (ive percent) or more
shares of the Issuer or Public Company;
Materi Penjelasanhalaman
Page
7
8
9
10
Subject & Explanation
REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. X.K.6REFERENCE OF BAPEPAM-LK REGULATION NO. X.K.6
184-187
N/A
44-47
38-39
RE
FE
RE
NS
I P
ER
AT
UR
AN
BA
PE
PA
M-L
K N
O.
X.K
.6
| re
fe
re
nS
I P
er
ATu
rA
n B
AP
ePA
M-L
K n
o.
X.K
.6
197
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
2. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham
Emiten atau Perusahaan Publik; dan
3. kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu
kelompok pemegang saham yang masing-masing
memiliki kurang dari 5% (lima perseratus) saham
Emiten atau Perusahaan Publik.
Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali
Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak
langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan
dalam bentuk skema atau diagram.
Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan
ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik
memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase
kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi
perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar
ditambahkan informasi mengenai alamat.
Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham
dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama
Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada).
Kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika
ada).
Nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada).
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar
modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal yang
memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau
Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai
jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah
dilakukan; dan
Penghargaan dan sertiikasi yang diterima perusahaan baik
yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun
buku terakhir (jika ada).
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis
industri Emiten atau Perusahaan Publik.
2. Commissioners and directors who hold shares
publicly listed companies, and
3. Public shareholders, a group of shareholders who
each own less than 5% (ive percent) of the shares
of Issuer or Public Company.
Information about major shareholders and issuers controller or
Public Company, that directly or undirectly up to the individual
owner that presented in a form of scheme or diagram.
name of subsidiaries entities, associates, joint venture
company in which the Issuer or Public Company has
joint controlled entities, along with shareholding percentage,
line of bussiness and company operation status (if any). for
subsidiary entities, please add information about the address.
Chronology of share listing and share volume changes
from the beginning until the end of inancial year and stock
exchange name where the company share is listed (if any).
Chronology of other Securities listing and Securities rating (if
any) .
name and address of Securities rating company (if any)
name and address of capital market institutions and/or
supporting professions. for the capital market supporting
professions that gave periodic service to the Issuer or Public
Company, have to reveal information about the service, fee,
and assignment period that has been done; and
Award and certiication received by the company, both on a
national scale and international scale, in the inancial year (if
any).
Management discussion and Analysis
operational review per business segment in accordance
with the type of industry conducted by the Issuers or Public
Company.
Materi Penjelasanhalaman
Page
11
12
13
14
15
16
17
V
1
Subject & Explanation
38
39,179
13
22
41
41
15
58-75
RE
FE
RE
NS
I PE
RA
TU
RA
N B
AP
EP
AM
-LK
NO
. X.K
.6 | r
efe
re
nS
I Pe
rA
Tu
rA
n B
AP
ePA
M-L
K n
o. X
.K.6
198
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
Memuat uraian mengenai:
1. Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan
perkembangannya;
2. Pendapatan; dan
3. Proitabilitas.
Analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup
perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku
terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan
dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang,
dan total liabilitas;
3. Ekuitas;
4. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan
komprehensif lain, dan total laba (rugi)
komprehensif; serta
5. Arus kas.
Kemampuan membayar utang dengan menyajikan
perhitungan rasio yang relevan.
Tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan
perhitungan rasio yang relevan.
Struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur
permodalan tersebut.
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi
barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan
tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi
ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan
langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk
melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal
laporan akuntan.
Prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi
industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta
dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data
yang layak dipercaya.
Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku
Contains description of:
1. Production,which include the process, capacity, and
development;
2. Income; and
3. Proitability.
Comprehensive inancial performance analysis which
includes a comparison between the last 2 (two) inancial year,
explanation about the cause of changes and the impact,
among others concerning:
1. Current assets, non-current assets, and total
assets;
2. Short-term liabilities, long-term liabilities, and total
liabilities;
3. equity;
4. Income, expense, proit/loss, other comprehensive
income, and total of comprehensive proit/loss; and
5. Cash low.
Capacity to pay debts by presenting relevant ratio calculation.
Collectable accounts receivable by presenting relevant ratio
calculation.
Capital structure and capital structure policies.
discussion on material ties for the investment of capital goods
with explanation about the purpose of the ties, source of funds
expected to fulill the said ties, currency of denomination, steps
taken by the company to protect the position of related foreign
currency against risks.
Signiicant information and fact subsequent to the
accountant’s report date.
Business prospects of the company in connection with the
condition of industry, economy in general, and the international
market, which can be accompanied with supporting
quantitative data if there is a reliable data source.
Comparison between target/projection in the beginning of
halaman
Page
2
3
4
5
6
7
8
9
Subject & ExplanationMateri PenjelasanNo
REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. X.K.6REFERENCE OF BAPEPAM-LK REGULATION NO. X.K.6
59-63
75
75
72-79
80
80-81
81-82
82-83
85
88-89
73-75
RE
FE
RE
NS
I P
ER
AT
UR
AN
BA
PE
PA
M-L
K N
O.
X.K
.6
| re
fe
re
nS
I P
er
ATu
rA
n B
AP
ePA
M-L
K n
o.
X.K
.6
199
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan,
laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap
penting bagi perusahaan.
Target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama
untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba
(rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang
dianggap penting bagi perusahaan.
Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara
lain:
strategi pemasaran dan pangsa pasar.
Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per
saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun
yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku
terakhir.
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum:
1. Dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki
kewajiban menyampaikan laporan realisasi
penggunaan dana, maka wajib diungkapkan
realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum
secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku;
dan
2. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana
sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor
X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan
tersebut.
Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi,
divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi,
restrukturisasi utang/modal, transaksi ailiasi, dan transaksi
yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada
tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat:
1. Tanggal, nilai, dan obyek transaksi;
2. Nama pihak yang bertransaksi;
3. Sifat hubungan ailiasi (jika ada);
4. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan
5. Pemenuhan ketentuan terkait
Perubahan peraturan perundang-undangan yang
berpengaruh signiikan terhadap perusahaan dan dampaknya
terhadap laporan keuangan (jika ada); dan
inancial year and the result which include income, proit,
capital structure, or others that considered important for the
company.
Company’s target/projection in one year which include income,
proit/loss, capital structure, dividend policy, or others that
considered important for the company.
Marketing aspect for company product and service, such as:
marketing strategy and market segment.
date and dividend policy along with the amount of dividend
per share (cash/non-cash) and amount of dividend per year
that announce or paid for the last two inancial year.
realization of used funds obtained from the public offering:
1. In inancial year, the Issuer has the obligation to
report realization of the use of funds, and it must
be disclosed in a cumulative manner until the last
inancial year; and
2. Changes in use of fund that regulated in regulation
no X.K.4, Issuers have to explain the changes.
Signiicant information about investation, expansion,
divestation, merger/takeover attempt, acquisition, restructuring
debt/equity, ailitation transaction, and conlict of interest that
happen in inancial year (if any), such as:
1. date, value, and transaction object
2. name of the behalf transaction
3. nature of afiliation (if any)
4. explanation about transaction fairness; and
5. relevant compliance
Changes in regulation which have a signiicant effect on the
company and the impact on inancial report (if any); and
Materi Penjelasanhalaman
Page
10
11
12
13
14
15
Subject & Explanation
84-85
86-87
82
N/A
83-84
69-70
RE
FE
RE
NS
I PE
RA
TU
RA
N B
AP
EP
AM
-LK
NO
. X.K
.6 | r
efe
re
nS
I Pe
rA
Tu
rA
n B
AP
ePA
M-L
K n
o. X
.K.6
No
200
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya
terhadap laporan keuangan (jika ada).
Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris, mencakup antara lain:
1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris;
2. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan
besarn ya remunerasi anggota Dewan Komisaris;
dan
3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan
pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan
Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan
Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan
Komisaris dalam rapat tersebut
Direksi, mencakup antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab
masing-masing anggota Direksi;
2. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan,
dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta
hubungan antara remunerasi dengan kinerja
perusahaan;
3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan
pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi,
termasuk rapat gabungan dengan Dewan
Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi
dalam rapat tersebut;
4. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan
realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam
hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan;
dan
5. Pengungkapan kebijakan perusahaan tentang
penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika
ada)
Komite Audit, mencakup antara lain:
1. Nama;
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar
hukum penunjukkan;
3. Riwayat pendidikan;
4. Periode jabatan anggota Komite Audit;
Changes in the accounting policy, reason and its impact on
inancial report (if any).
Corporate Governance
Board of Commissioners. The information contain:
1. description of the tasks implemented by the Board
of Commissioners.
2. disclosing the procedure for determining
remuneration, and the amount of remuneration for
the Board of Commissioners;and
3. disclosing company policy and the implementation,
frequency of Board of Commissioners meetings,
including meeting with Board of directors, and
attendance of the Board of Commissioners in the
meetings.
Board of directors. The information include:
1. Scope of work and responsibility of each member of
the Board of directors.
2. disclosing the procedure for determining
remuneration, basis of stipulation, and the amount
of remuneration for the member of the Board
of directors, as well as the relation between
remuneration and company performance;
3. disclosure of company policy and the
implementation, frequency of meetings, including
meeting with Board of Commissioners, and
attendance of the Board of directors in the
meetings;
4. Previous GMS decision and the realization in the
inancial year and the reasons for the decisions
which are not yet realized; and
5. disclosure of company policy about the assesment
for Board of directors performance (if any)
Audit Committee, among others include:
1. name;
2. Curriculum vitae, work experience, and legal basis
for the appoinment;
3. educational history;
4. Term of ofice as the member of Audit Committee;
halaman
Page
16
VI
1
2
3
Subject & ExplanationMateri Penjelasan
REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. X.K.6REFERENCE OF BAPEPAM-LK REGULATION NO. X.K.6
70-71
102-111
112-125
128-133
RE
FE
RE
NS
I P
ER
AT
UR
AN
BA
PE
PA
M-L
K N
O.
X.K
.6
| re
fe
re
nS
I P
er
ATu
rA
n B
AP
ePA
M-L
K n
o.
X.K
.6
No
201
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
5. Pengungkapan independensi Komite Audit;
6. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan
pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite
Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit
dalam rapat tersebut;
7. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite
Audit pada tahun buku sesuai dengan yang
dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit
Komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik
dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau
Dewan Komisaris, seperti komite nominasi dan remunerasi,
yang mencakup antara lain:
1. Nama;
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki,
dan dasar hukum penunjukkan;
3. Riwayat pendidikan;
4. Periode jabatan anggota komite;
5. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai
independensi komite;
6. Uraian tugas dan tanggung jawab;
7. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan
pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite
dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat
tersebut; dan
8. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada
tahun buku
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan;
1. Nama;
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki,
dan dasar hukum penunjukkan;
3. Riwayat pendidikan;
4. Periode jabatan Sekretaris Perusahaan;
5. Uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris
Perusahaan pada tahun buku
Uraian mengenai unit audit internal meliputi:
1. Nama;
2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki,
dan dasar hukum penunjukkan;
3. Kualiikasi atau sertiikasi sebagai profesi audit
internal (jika ada);
4. Struktur dan kedudukan unit audit internal;
Materi Penjelasan
5. Independency of the members of the Audit
Committee;
6. disclosure of company policy and the
implementation, frequency of meetings and
the attendance of the Audit Committee in said
meetings;
7. Brief report on the activities carried out by the Audit
Committee in inancial year and in accordance with
the Audit Committee Charter
other commitees that the issuers or public company have in
order to support Board of directors/Commissioners function
and duty, such as nomination and remuneration commitee,
which include:
1. name;
2. Brief curriculum vitae, work experience, and legal
basis for the appoinment ;
3. educational history;
4. Term of ofice;
5. disclosure of company policy regarding the
independency of the committee;
6. job description and responsibility;
7. disclosure of company policy and the
implementation, frequency of meetings and the
attendance of the committee in said meetings; and
8. Brief report on the activities carried out by the
committee in the inancial year
description of tasks and function of the Corporate Secretary;
1. name;
2. Curriculum vitae, work experience and legal basis
for the appoinment;
3. educational history;
4. Term of ofice of Corporate Secretary;
5. Brief description about Corporate Secretary task
implementation in the inancial year
description of the company’s internal audit unit which include:
1. name;
2. Curriculum vitae, work experience and legal basis
for the appoinment;
3. Qualiication and certiication as internal auditor (if
any);
4. Structure and position of the internal audit unit;
Materi Penjelasan Subject & Explanationhalaman
Page
4
5
6
134-136
149-152
137-143
RE
FE
RE
NS
I PE
RA
TU
RA
N B
AP
EP
AM
-LK
NO
. X.K
.6 | r
efe
re
nS
I Pe
rA
Tu
rA
n B
AP
ePA
M-L
K n
o. X
.K.6
No
202
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
|
AN
NU
AL R
EP
OR
T 2
012
5. Tugas dan tanggung jawab unit audit internal
sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam
(charter) unit audit internal; dan
6. Uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit
internal pada tahun buku
Uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal
control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang
mengenai:
1. Pengendalian keuangan dan operasional, serta
kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan lainnya; dan
2. Reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen
Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan,
paling kurang mengenai:
1. Gambaran umum mengenai sistem manajemen
risiko perusahaan;
2. Jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan
3. Reviu atas efektivitas sistem manajemen risiko
perusahaan
Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan
Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi
yang sedang menjabat, antara lain meliputi:
1. Pokok perkara/gugatan;
2. Status penyelesaian perkara/gugatan; dan
3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.
Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada
Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris
dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya
pada tahun buku terakhir (jika ada)
Informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika
ada) meliputi:
1. Pokok-pokok kode etik;
2. Pokok-pokok budaya perusahaan (corporate
culture);
3. Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya
penegakannya; dan
Materi PenjelasanMateri Penjelasan
5. job description and responsibility of the internal
audit unit in accordance with the internal audit
charter; and
6. Brief description about internal audit unit task
implementation in the inancial year
description about internal control system implemented by the
company, at least include:
1. financial and operational control, compliance
toward other regulations; and
2. review on the effectiveness of internal control
system
risk management system implemented by the company, at
least include:
1. General description about the company’s risk
management system;
2. risk type and the management method; and
3. review on the effectiveness of company risk
management
Important case that faced by Issuer or Public Company,
subsidiary entities, Board of Commissioners and directors,
among others include:
1. Material of the case/claim;
2. Status of settlement of case/claim; and
3. Potential impacts on the inancial condition of the
company
Information about administrative sanctions for Issuer or Public
Company, Board of Commissioners and directors, by the
capital market authority and others in the last inancial years (if
any)
Information about corporate culture and code of conduct (if
any) which include:
1. Principles of the code of conduct;
2. Principles of the corporate culture;
3. Code of conduct sosialization and enforcement
effort; and
halaman
Page
7
8
9
10
11
Subject & ExplanationMateri Penjelasan
REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. X.K.6REFERENCE OF BAPEPAM-LK REGULATION NO. X.K.6
137-143
145-148
153
N/A
155-156
RE
FE
RE
NS
I P
ER
AT
UR
AN
BA
PE
PA
M-L
K N
O.
X.K
.6
| re
fe
re
nS
I P
er
ATu
rA
n B
AP
ePA
M-L
K n
o.
X.K
.6
No
203
LA
PO
RA
N TA
HU
NA
N | A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
4. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi
Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan
perusahaan
Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh
karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten
atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu,
persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak,
serta harga exercise (jika ada); dan
Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran
(whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik
yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku
kepentingan (jika ada), antara lain meliputi:
1. Cara penyampaian laporan pelanggaran;
2. Perlindungan bagi pelapor;
3. Penanganan pengaduan;
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
5. Hasil dari penanganan pengaduan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan
meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang
dikeluarkan, antara lain terkait aspek:
1. Lingkungan hidup, seperti penggunaan material
dan energi yang ramah lingkungan dan dapat
didaur ulang, sistem pengolahan limbah
perusahaan, sertiikasi di bidang lingkungan yang
dimiliki, dan lain-lain;
2. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan
keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan
kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja,
tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat
kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain;
3. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan,
seperti penggunaan tenaga kerja lokal,
pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan,
perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk
donasi lainnya, dan lain-lain; dan
4. Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan
keselamatan konsumen, informasi produk, sarana,
jumlah dan penanggulangan atas pengaduan
konsumen, dan lain-lain.
4. disclosing that the code of conduct applicable
to the Board of Commissioners, directors, and
company employee
description about share ownership program by employee
and/or management that implemented by the Issuer or
Public Company, including total, time period, employee or
management requirement, and exercise price (if any); and
disclosure about whistleblowing system in the Issuer and
Public Company that could risk the company or stakeholders
(if any), among others include:
1. Mechanism of whistleblowing system;
2. Protection for the reporter;
3. Handling the complaint;
4. Party that manage the complaint; and
5. result of handling the complaint
Corporate Social responsibility
disclosure about corporate social responsibility including
policies, kinds of program, and expenses incurred, among
others covering the aspects of:
1. environmental, such as the use of material and
energy that is environmentally friendly and can be
recycled, waste treatment system, certiicate on
environmental, and etc;
2. Labor practices, health and work safety, such as
the equality of gender and work opportunity, facility
and work safety, employee turnover, accident rate,
training, and etc;
3. Community and social development, such as local
worker recruitment, community empowerment,
social facility repairement, other donations, and etc;
and
4. Product responsibility, such as customer health
and safety, product information, facility, total and
customer complaint control, and etc.
Materi Penjelasanhalaman
Page
12
13
VII
1
Subject & Explanation
163
160-162
166-177
RE
FE
RE
NS
I PE
RA
TU
RA
N B
AP
EP
AM
-LK
NO
. X.K
.6 | r
efe
re
nS
I Pe
rA
Tu
rA
n B
AP
ePA
M-L
K n
o. X
.K.6
No
204
LA
PO
RA
N T
AH
UN
AN
| A
NN
UA
L R
EP
OR
T 2
012
Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan
informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada
laporan tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan
bersamaan dengan laporan tahunan kepada Bapepam dan
LK, seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau
laporan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social
responsibility report).
Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit
Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam laporan
tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan.
Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan
mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan
sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau
Peraturan Nomor X.E.1.
Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi
Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota
Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.
Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1)
dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam laporan tahunan
dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan
pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan
tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1.
Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi
yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang
bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis
dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi
yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak
memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan
Komisaris atau Direksi yang menandatangani laporan
tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat te
rsendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
Issuer or Public Company could reveal information from point
1) in the annual report or separated report that delivered along
with the annual report to Bapepam-LK, such as in the form of
sustainability report or corporate social responsibility report.
Audited financial report
The Annual financial report contained in the annual report
must compiled in accordance with financial Accounting
Standard in Indonesia that has been audited by Accountant.
financial report must contained statement about inancial
report accountability as regulated in regulation number
vIII.G.11 or regulation number X.e.1.
Signatures of the Board of Commissioners and directors
Annual report should be signed by all incumbent Board of
Commissioners and directors.
Signature refers in point 1 is appended in separated sheet in
the annual report and it should contain statement that Board
of Commissioners and directors are fully responsible for the
authenticity of the annual report, in accordance with form no.
X.K.6-1.
If any member of the Board of Commissioners or directors
didn’t sign the annual report, he/she is obligated to give written
statement in separate letter that attached in the annual report.
If any member of the Board of Commissioners or directors
didn’t sign the annual report and he/she didn’t give written
statement, another member of the Board of Commissioners
or directors that signed the annual report should give written
statement in separate letter that attached in the annual report.
Materi PenjelasanMateri PenjelasanMateri PenjelasanMateri Penjelasanhalaman
Page
2
VIII
1
IX
1
2
3
4
Subject & Explanation
REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. X.K.6REFERENCE OF BAPEPAM-LK REGULATION NO. X.K.6
-
207
V
191
N/A
N/A
RE
FE
RE
NS
I P
ER
AT
UR
AN
BA
PE
PA
M-L
K N
O.
X.K
.6
| re
fe
re
nS
I P
er
ATu
rA
n B
AP
ePA
M-L
K n
o.
X.K
.6
No
LA
PO
RA
N K
EU
AN
GA
N
KO
NS
OLID
AS
IAN
Co
nS
oLId
ATed
fIn
An
CIA
L S
TATeM
en
TS
20
5
LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2012LAPORAN KEUANGAN | FINANCIAL STATEMENTS
20
6LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2012 KINERJA 2012 | 2012 PerforMAnCe
Hala
man In
i Sengaja
Diko
songka
n
This P
age Is In
tentio
nally L
eft B
lank
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk DAN ENTITAS ANAK
31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AND AUDITOR INDEPENDEN REPORT
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk AND SUBSIDIARIES
DECEMBER 31, 2012, 2011 AND JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010
AND FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2012 AND 2011
DAFTAR ISI Hal.
/Page
CONTENTS
Pernyataan Direksi Board of Directors statement
Laporan Auditor Independen Independent Auditor s Report
Laporan Keuangan Financial Statements
• Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasian
1 - 2 Consolidates of Financial Position •
• Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian
3 Consolidated Statements of Comprehensive•
Income
• Laporan Perubahan Ekuitas
Konsolidasian
4 Consolidated Statements of Changes in•
Shareholders Equity
• Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows •
• Catatan atas Laporan Keuangan
Konsolidasian
6 - 72 Consolidated Notes to the Financial
Statements •
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK �� �������� ������� ���
DAN ENTITAS ANAK ��� ����������
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN ������������ ��������� �� ��������� ��������
31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 �������� ��� ����� ���� !" # !$ �% ������&�������� ��� ����
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
Catatan /
'()*+
31 Desember 2012/
,*-*./*0 31 , 2012
31 Desember 2011/
,*-*./*0 31 , 2011
1 Januari 2011/31
Desember
2010/January
1,2011/ ,*-*./*0
31 , 2010
ASET 122342
ASET LANCAR 56773'4 122342
Kas dan setara kas 2e,2f,2g,5,40,42 194.902.805.973 133.417.373.006 120.917.910.081 Cash and cash equivalents
Piutang usaha 2d,2e,2g,6,40 Trade receivables
Pihak Berelasi 42 56.239.432.892 51.348.854.711 43.283.702.351 Related parties
Pihak Ketiga 182.748.037.414 101.889.751.789 83.990.238.204 Third parties
Piutang lain-lain 2e,2g ; 7 9.487.041.996 8.714.192.397 5.195.846.084 Other Receivables
Aset keuangan lainnya 2g ; 8 - 28.000.000 30.500.000 Other financial asset
Persediaan 2i, 2m, 9 161.341.812.493 193.442.357.836 159.253.043.404 Inventories
Pajak dibayar dimuka 2s, 10 142.102.078.525 178.207.452.103 146.189.875.913 Prepaid taxes
Uang muka dan biaya dibayar dimuka 2g, 11 30.807.936.585 39.510.249.503 24.137.579.268 Advance and prepayments
Jumlah aset lancar 777.629.145.880 706.558.231.345 582.998.695.305 4()89 -:00*;) 8++*)+
ASET TIDAK LANCAR '<' 56773'4 122342
Aset keuangan tersedia untuk dijual 2g, 12 155.585.955 155.585.955 105.000.000 Available-For-Sale financial asset
Investasi pada entitas asosiasi 2r,13 140.170.891 791.027.336 791.027.336 Investment in associate
Aset pajak tangguhan 2s,38 27.165.080.428 29.738.935.193 27.042.303.017 Deferred tax assets
Aset tetap 2j, 2m, 14 339.196.269.505 342.984.242.464 96.937.464.153 Property, Plant and Equipment
Aset Tidak Lancar yang akan Ditinggalkan 2k, 2p, 15 18.382.949.282 18.382.949.282 9.844.138.263 Abandoned Non Current Assets
Aset Takberwujud 2l, 16 16.940.133.513 6.853.454.498 7.107.301.869 Intangible Assets
Aset Tidak lancar lainnya 17 9.009.454.956 9.437.243.700 9.131.932.449 Other Non- Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 410.989.644.530 408.343.438.428 150.959.167.087 4()89 ;(; -:00*;) 8++*)
JUMLAH ASET 1.188.618.790.410 1.114.901.669.774 733.957.862.392 4<41= 122342
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang The accompanying notes form an integral
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan consolidated of these consolidated financial statements
Halaman 1 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK >? @ABCDEFGE H>IFJIFCK ?LM
DAN ENTITAS ANAK EAB JNOJ@B@EFP
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN QCAJCR@BE?IB J?E?IGIA?J CD D@AEAQ@ER >CJ@?@CA
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 STUTVWTX YZ[ \]Z\[ \]ZZ ^_` \]Z]
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
Catatan /
abcde
31 Desember 2012/
December 31 , 2012
31 Desember 2011/
December 31 , 2011
1 Januari 2011/31
Desember
2010/January
1,2011/ December
31 , 2010
LIABILITAS LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Pinjaman bank 2e,2g,2i,18,42 75.955.353.535 75.847.946.863 78.592.806.227 Bank Borrowings
Pinjaman Bank Jk.panjang jatuh tempo Current portion long term
dalam satu tahun 2e, 2g,23 - 4.271.718.543 9.700.000.000 bank borrowings
Utang usaha 2e, 2g, 2h, 19 Trade payables
Pihak berelasi 42 63.498.146.940 127.470.289.481 76.353.752.581 Related parties
Pihak ketiga 40 184.269.295.812 162.403.814.462 155.808.954.140 Third parties
Uang Muka Penjualan 2g, 20 4.811.629.719 6.020.674.658 15.613.728.520 Customers advances
Utang pajak 2s, 21 6.740.015.591 12.351.686.554 6.484.055.587 Taxes payables
Biaya yang masih harus dibayar 2g, 2w, 22 34.334.761.457 70.357.990.795 32.051.058.254 Accrued expenses
Pinjaman sewa pembiayaan Jk.panjang Financial lease liabilities
jatuh tempo dalam satu tahun 2g, 2h, 25 254.533.657 679.400.841 964.971.097 due to in one year
Jumlah liabilitas jangka pendek 369.863.736.711 459.403.522.196 375.569.326.405 Total current liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Pinjaman bank Jk. Panjang setelah
bagian yang jatuh tempo satu tahun 2e, 2g,23 - - 4.571.718.543 Long term bank borrowings
Surat berharga yang diterbitkan 24 118.533.209.223 - - Marketable securities issued
Pinjaman sewa pembiayaan Jk. panjang 2g, 2h, 25 725.985.721 439.919.690 1.006.510.239 Long term lease liabilities
Kewajiban imbalan pasca kerja 2q, 26 49.393.681.766 45.864.393.220 41.542.123.960 Post-employment benefit obligations
Jumlah Liabilitas jangka panjang 168.652.876.710 46.304.312.910 47.120.352.742 Total non current liabilities
Jumlah Liabilitas 538.516.613.421 505.707.835.106 422.689.679.147 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA EQUITY ATTRIBUTABLE TO
PEMILIK ENTITAS INDUK OWNERS OF THE PARENT ENTITY
Modal saham Share capital
Modal dasar - 10 Milyar saham, Authorised - 10 Billion shares,
Modal ditempatkan dan disetor penuh Issued and fully paid
sebanyak 3.099.267.500 lembar saham 3.099.267.500 shares
dengan nilai nominal Rp100 per lembar 28 309.926.750.000 309.926.750.000 309.926.750.000 with par value Rp100 per share
Tambahan modal disetor 2n, 29 75.100.356.176 75.100.356.176 75.100.356.176 Additional paid - in capital
Saldo laba: Retained earnings:
Ditentukan penggunaannya - 13.980.477.188 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya Unappropriated
(Sejak 30 September 2011 dimana defisit (From September 30, 2011, its deficit
sebesar Rp57.661.903.925 telah amounted to Rp57.661.903.925 has
dieliminasi melalui been eliminated by
kuasi -reorganisasi) 61.729.040.587 20.820.856.343 (87.740.773.380) Quasi-reorganization)
Keuntungan Aset Keuangan 50.585.449 50.585.449 - Gain of Financial Assets
Selisih penilaian aset dan liabilitas 41 203.293.845.007 203.293.845.007 -
Jumlah Ekuitas Pemilik 650.100.577.219 609.192.392.975 311.266.809.984 Total of Owner Equity
Kepentingan Non Pengendali 2b, 27 1.599.770 1.441.693 1.373.261 Non-Controlling Interests
JUMLAH EKUITAS 650.102.176.989 609.193.834.668 311.268.183.245 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.188.618.790.410 1.114.901.669.774 733.957.862.392 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang The accompanying notes form an integral
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan consolidated of these consolidated financial statements
Difference of asset and liabilities
Halaman 2 Page
fg hijklmnom pfqnrqnks gtu fg hijklmnom pfqnrqnks gtu
jmi qighgmr mimv mij rwxrhjhmny
zmfknmi zmxm nw{h vkofnq|qirhl vkirkzhjmrhmi }kirkzhjmgqj rgmgqoqigr kl }kofnq|qirh~q hi}koq
����� ����� ���� �������� ���� �� �������� ���� ��� ���� ��� ��� ����� ����� �������� ��� ���� ��� ����
(���� ¡ ¢ � £ ¤ ¥ ¦§¨� © ª«�§©¬ (®¯°±²²±³ ´µ ¶·¸¸ ¹·¯´º»¼
½¾¿¾¿¾ÀÁ
ÂÿÄÅ
31 ÆÄÅÄÇÈÄÉ ÊËÌÊÁ
ÍÎÏÎÐÑÎÒ 31 , 2012
31 ÆÄÅÄÇÈÄÉ ÊËÌÌÁ
ÍÎÏÎÐÑÎÒ 31 , 2011
ÓÔÕÖ×ØÙØÕ ÚÔÛÜÝÞ 2ßà áâ 1.156.050.256.720 1.203.466.970.652 ãäå æçèäæ
éÔÚØÕ êßëßë êÔÕÖ×ØÙØÕ 2ßà áá 788.154.611.684 807.282.612.783 ìíæå íî ïííðæ æíèð
ñòóò óôõö÷ 367.895.645.036 396.184.357.869 øùúûû üùúýþÿ
éÔÚØÕ êÔÕÖ×ØÙØÕ 2ßàá� 159.823.241.736 193.583.850.997 �çèäæ ä��ä�æäæ
éÔÚØÕ ×�×� �ØÕ Ø��ÝÕÝÜ�ÛØÜÝ 2ßà á� 119.479.588.756 110.641.804.738 ä�äçè ç�ð çð����æåçå� ä ä��ä�æäæ
�ÔÛ×�ÝØÕ �ëÔ×Õ�×Õ�ØÕ� ÙØÝÕ�ÙØÝÕ �Ô�ß 36 5.283.919.562 15.478.981.057 �å�ä èíææäæ �ïç��æ� � �äå
ñòóò õ�ò�ò 83.308.894.982 76.479.721.077 úü�ù�ÿþ�ø üùúýþÿ
éÔÚØÕ ëÔ×ØÕ�ØÕ 2êà á� 20.925.936.771 21.276.945.453 ���ç� ä ä��ä�æäæ
éØ�ÝØÕ Û×�Ý �ØÛÝ ÔÕ�Ý�ØÜ ØÜßÜÝØÜÝ 13 650.856.445 - !íææäæ íî "� äæå�ä�å �� #ææí �çåäæ
ñòóò �$ó$ñõ% &ò'ò( 61.732.101.766 55.202.775.624 þ�)ú*� +�ýúù� ÿ�,
`
Beban Pajak Penghasilan "� í�ä -ç�äæ .��ä�æäæ
Pajak Kini 2s, 38 (16.773.132.018) (20.980.091.250) ì/ä�å åç�
Pajak Tangguhan 2s, 38 (2.573.854.766) 2.696.632.177 0äîîääð åç�
'1Ç2¾3 &ÄÀ43¾Å52¾À 6óÄȾÀ7 &¾8¾9 (19.346.986.784) (18.283.459.073) ÿ:;<= þ>Ï:ÐÎ ?�@AÎ>BÎBC ÿ<@
ñòóò öò�õ ó$ô'òñò 42.385.114.982 36.919.316.551 ��ÿ þ�)ú*�
Pendapatan Komprehensif Lainnya �å�ä ìí��ä�ä�æ� ä "� í�ä
Keuntungan Aset Keuangan - 50.585.955 ç�� í� ���ç� �çè #ææäå
ö÷öòñ ñòóò (÷%&ô$�$Â�DE 42.385.114.982 36.969.902.506 ÿúÿ�F )ú*üù�G��ûþH� þ�)ú*�
ñ¾È¾ I¾À4 J¾K¾¿ J5¾¿É5È1Å59¾À 9ÄK¾J¾L üÒ:MN; <;;ÒNÑO;<Ñ=Î ;:P
Pemilik entitas induk 42.384.956.906 36.919.248.625 �Q�äæ íî å�ä Rçä�å
Kepentingan nonpengendali 158.077 67.926 ãí�� í�åíèè��ï ��åääæå
ñ¾È¾ (ÃÇKÉÄ3ÄÀÅ5S I¾À4 J¾K¾¿ ):ÐAÒÎTÎ>BNUÎ þ>Ï:ÐÎ <;;ÒNÑO;<Ñ=Î ;:P
diatribusikan kepada Pemilik entitas induk 42.384.956.906 36.969.834.074 �Q�äæ íî å�ä Rçä�å
Kepentingan nonpengendali 158.077 68.432 ãí�� í�åíèè��ï ��åääæå
ñòóò ó$ô�D� &$ô �ò�ò% 13,68 11,93 ��ù�þ�øû ü�ù ûG�ù�
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang -�ä ç í��ç�V��ï �íåäæ îí� ç� ��åäïçè
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan í�æíè�ðçåäð íî å�äæä í�æíè�ðçåäð î��ç� �çè æåçåä�ä�åæ
Halaman 3 WXYZ
PT IN[\]^_`^ abc_dc_\e fgh ij klmnopqrp sitqutqnv jwx
[^y cyfzf^d ^y^{ plm u|}ukmkpq~
L^b\_^y bc_��^�^y c{�zf^d {\yd\�z[^dz^y �nlun�kmpjtm ujpjtrtlju ��pl�tu no t�|kj~
U���� ����� ���� �������� ���� �� �������� ���� ��� ���� � � ��� ����� ¡���� ��¢����� ��£ ���� ��� ����
(¤¥¦§¨©¨ª¨¦ «¨¬¨ ®¯°¥¨± ²³¦¯±´ (µ¶·¸¹ºº¹» ¼½ ¾¿ÀÀ Á¿·¼ÂÃÄ
SaÅ� Æ�� � Ç������ ���� 28, 29 ��ÈÉÈ�ÊÉËÌ�É��� ËÌÉ���É�ÌÊÉ�ËÊ - - 13.980.477.188 (87.740.773.395) 311.266.809.984 1.373.261 311.268.183.245 ÍÎÏÎÐÑÒÓ ÔÎÐÕÎÖ× Ø ÓÙÚØØ
ÛÜÝÜ Þßàáâãäãåæçè - - 50.585.449 - - 16.098.392.282 16.148.977.731 15.984 16.148.993.715 éêë ìíîïðêñêòóôõê öò÷íîê
Saldo per 30 September 2011 -
Sebelum Kuasi-Reorganisasi 309.926.750.000 75.100.356.176 50.585.449 - 13.980.477.188 (71.642.381.113) 327.415.787.715 1.389.245 327.417.176.960 øùúùûüýþ ÿý��ý��ý� ��þ ����
�� �� �������� � � 260.955.748.932 260.955.748.932 - 260.955.748.932 ���������� �� ������� ��� �!�� !
����"�� #$%��� ��&' (�%� (13.980.477.188) 13.980.477.188 - - - )�*�!�+ �� ����+ ������,!
Perjumpaan Saldo Laba Negatif 309.926.750.000 75.100.356.176 50.585.449 260.955.748.932 - (57.661.903.925) 588.371.536.647 1.389.245 588.372.925.892 ÿý� -.. /ý.0ü0� �ý�ù0ûý/ ýù�û0û1
2âÜåæèãâ 3Ü45ß ÛÜÝÜ - - - (57.661.903.925) - 57.661.903.925 - - - 6ð7òó8êð 9ê8ô÷ôë
Saldo per 1 Oktober 2011 - øùúùûüýþ :ü�-�ý� �þ ����
Setelah Kuasi-Reorganisasi 309.926.750.000 75.100.356.176 50.585.449 203.293.845.007 - - 588.371.536.632 1.389.245 588.372.925.877 ;.�ý� <=ù>0 ?ý-�1ùû0@ù�0-û
ÛÜÝÜ Þßàáâãäãåæçè - - - - - 20.820.856.343 20.820.856.343 52.448 20.820.908.791 éêë ìíîïðêñêòóôõê öò÷íîê
Saldo per 31 Desember 2011 27, 28 309.926.750.000 75.100.356.176 50.585.449 203.293.845.007 - 20.820.856.343 609.192.392.975 1.441.693 609.193.834.668 ÍÎÏÎÐÑÒÓ AÒÑÒBCÒÖ DØ ÓÙÚØØ
4 31 - - - - - (1.476.772.662) (1.476.772.662) - (1.476.772.662)E7ðëòêðóñôï 7òF
9êõêGíïîêòë EðíHð7î
ÛÜÝÜ Þßàáâãäãåæçè - - - - - 42.384.956.906 42.384.956.906 158.077 42.385.114.983 éêë ìíîïðêñêòóôõê öò÷íîê
Saldo per 31 Desember 2012 27, 28 309.926.750.000 75.100.356.176 50.585.449 203.293.845.007 - 61.729.040.587 650.100.577.219 1.599.770 650.102.176.989 ÍÎÏÎÐÑÒÓ AÒÑÒBCÒÖ DØ ÓÙÚØÙ
ì7ë7ë7ò 7ë7ó G7ïíð7ò IêJ7òH7ò îêðJï7I7ò K7Hô7ò L7òH ëôF7I ëêðïôó7ñI7ò F7ðô G7ïíð7ò IêJ7òH7ò 6ñê 7÷÷íîï7òLôòH òíëêó 8íðî 7ò ôòëêHð7G ÷íòóíGôF7ëêF í8 ëñêóê ÷íòóíGôF7ëêF 8ôò7ò÷ô7G óë7ëêîêòëó
MNONPNQ
RSTU
Total Ekuitas
Diatribusikan Ke
Pemilik Induk/ VWXÎÏ
YZÕ[X× \XXÖ[CÕXÎCÏÒ XW
]^ÐÒÖ W_ X`Ò aÎÖÒÐXb
Kepentingan
Non-
Pengendali/
cWÐd
eWÐXÖWÏÏ[Ðf
gÐXÒÖÒbX
Catatan
/ cWXÒb
hâßiâÜà jãàçkâÜÜå 5Üå lçåÜ
ÛçåiÞmåiÜå
Total Ekuitas /
VWXÎÏ YZÕ[X×
Ditentukan
Penggunaannya /
\nnÖWnÖ[ÎXÒo
Tidak Ditentukan
Penggunaannya /
UnÎnnÖWnÖ[ÎXÒo
Modal Disetor / pÕÏÏ×
PÎ[o eÎn[XÎÏ
Tambahan Modal
Disetor /
\oo[X[WÐÎÏ aÎ[o [Ð
eÎn[XÎÏ
Keuntungan
Aset
Keuangan/
qÎ[Ð W_
p[ÐÎÐÑ[ÎÏ \bbÒX
Selisih Penilaian Aset
dan Liabilitas/
A[__ÒÖÒÐÑÒ W_
RÒrÎÏÕÎX[WÐ \bbÒXb
ÎÐo s[ÎC[Ï[X[Òb
Saldo Laba / Retained Earnings
tu vwxyz{|}{ ~t�|��|y� u�� �� ��������� ��������� ���
x{w �wuvu{� {w{� ��� ����������
�{ty|{w {|�� �{� �yw�y�vx{�v{w ������������ ���������� �� ���� ����
(��� ¡¢¡£¡� ¤¡¥¡¦ §¨©�¡ª «¬�¨ª (®¯°±²³³²´ µ¶ ·¸¹¹ º¸°µ»¼½
¾¿À¿À¿ÁÂ
ÃÄÅÆÇ
ÈÉ ÊËÌËÍÎËÏ ÐÑÉÐÂ
ÒÆÓÆÔÕÆÖ ÈÉ × ÐÑÉÐ
ÈÉ ÊËÌËÍÎËÏ ÐÑÉÉÂ
ÒÆÓÆÔÕÆÖ ÈÉ × ÐÑÉÉ
ØÙÚÛ ÜØÛ ÊØÙÝ ØÜÞÝßÝÞØÛ àáâÙØÛÝ ãäåæ çèéê çëéì éíîëäïðÃñ äãïðòðïðîå
óôõôö÷øùùõ úùû üùö÷ ýôþùõÿÿùõ 1.066.860.583.203 1.220.050.770.104 ���� ������� ��� ��� ����
óôø�ù�ùöùõ úùû úôýùüù ýôøùû�ú üùõ úùö�ù�ùõ (1.119.262.656.124) (1.165.785.789.974) ���� ���� � � ������ ��� ���������
óù�ùú ýôõÿ�ùû÷þùõ (49.372.824.157) (31.136.686.453) ������ �� ����
óôø�ù�ùöùõ ��õÿù (20.008.229.149) (21.339.006.652) ������ ����
óôõôö÷øùùõ öôû�÷��û÷ ýù�ùú 10 80.868.568.965 25.068.568.703 ��� �� ��
(�Ñ��É�� !�Ð"Ð# Ð"�$ !�$ �!Ð$
ØÙÚÛ ÜØÛ ÊØÙÝ ØÜÞÝßÝÞØÛ Ý%ßâÛÞØÛÝ ãäåæ çèéê çëéì ðÃòîåïðÃñ äãïðòðïðîå
óôõôö÷øùùõ óôõÿ�ùû÷þùõ &�õÿù '÷øýùõùõ 574.362.185 1.148.959.929 ������ �����(�� ��� )��* ������
óôø�ôþ÷ùõ +ûô� ,ô�ùý 2�- ./ (7.067.341.342) (4.602.388.357) 0 ������� � �������1 ����1 �2 ����
Ü¿Ì 3ËÏÌ45 6478Á¿9¿Á 8ÁÀ89 ¿9À4:4À¿Ì 4Á:ËÌÀ¿Ì4 (6.492.979.157) (3.453.428.428)
AÙÚÛ ÜØÛ ÊØÙÝ ØÜÞÝßÝÞØÛ áâ%ÊØ%ØØ% ãäåæ çèéê çëéì çðÃäÃãðÃñ äãïðòðïðîå
óôõôö÷øùùõ ;��ùõÿ &ùõú 18 392.872.793.084 237.500.000.000 0������� ��� )��* )����<��=�
óôø�ù�ùöùõ ;��ùõÿ &ùõú > ?@? 18 (392.765.386.412) (240.244.859.364) A�B������� � )��* )����<��=� B CDC
óôø�ù�ùöùõ E�ùõÿ &ùõú > Fùõÿúù óùõ�ùõÿ 23 (4.271.718.543) (10.000.000.000) A�B������� � G��= ���� B )��* )����<��=�
óôõôö÷øùùõ óôõôö�÷�ùõ '�öù� &ôö�ùöÿù 24 120.000.000.000 - 0������� ��� ��� ���� ���*��)�� ��� �����
óôø�ù�ùöùõ ó?&H (738.386.331) - 0����� � 0CIG
115.097.301.798 (12.744.859.364)
Üâ%ØÝÜØ% 3âÙÛÝJ ÜØÛ ÊØ% ÛâÞØÙØ ÜØÛ 67.689.765.379 10.659.567.936
ÜØÛ ÊØ% ÛâÞØÙØ ÜØÛ ØKØL áâÙÝàÊâ 133.417.372.999 120.917.910.082
óôõÿùö�� óôö��ù�ùõ ?�öû @ù�ù Eùõÿ +û÷õÿ (6.204.332.405) 1.839.894.988 M��� � ����=� ������=� ��� ����=��
ÜØÛ ÊØ% ÛâÞØÙØ ÜØÛ ØÜJÝÙ áâÙÝàÊâ 194.902.805.973 133.417.373.006
'ôþ÷û÷� ú�öû úùöôõù ýôõ�ù�ùöùõ þùý�öùõ úô�ùõÿùõ
üùþùø øù�ù �ùõÿ ùû÷õÿ -
NOPOPOQ OPOR SOTUVOQ WXYOQZOQ [XVYTOWOQ \]X O^^U[TOQ_`QZ QUPXR aUV[ OQ `QPXZVOS
bOZ`OQ _OQZ P`cOW PXVT`RO]WOQ cOV` SOTUVOQ WXYOQZOQ RX^OVO WXRXSYVY]OQ ^UQRUS`cOPXc Ua P]XRX ^UQRUS`cOPXc a`QOQ^`OS RPOPX[XQPR
ðÃãëîäåî ðà ãäåæ äÃÒ ãäåæ îdeðòäèîÃïå
ãäåæ äÃÒ ãäåæ îdeðòäèîÃïå äï fîñðÃÃðÃñ
ãäåæ äÃÒ ãäåæ îdeðòäèîÃïå äï îÃÒ éç
ghijk lmnjh omhp qrsmknts umvm wx yrzr{|rs }~x} vmh }~xx ��� ��� ����� ����� �������� ��� ���� ��� ����
ÃÆÅ Ó�Ç� �Æ�ÆÖ�ÅÆ� �ÖÄÔ ��ÇÆ� ��� Ä�ÆÖ�Å���
�ÓÅ���Å�ÆÇ
ÃÆÅ Ó�Ç� �ÇÆ� �� ���ÆÇÅ��� �ÓÅ���Å�ÆÇ
ÃÆÅ Ó�Ç� �Æ�ÆÖ�ÅÆ� �ÖÄÔ ��ÇÆ� ��� �����Ó���
�ÓÅ���Å�ÆÇ
Ü¿Ì ÎËÏÌ45 64 ËÏ¡¢Ë5 6¿Ï4 £6478Á¿9¿Á 8ÁÀ89#
a9À4:4À¿Ì ¡ ËÏ¿Ì4
Ü¿Ì 3ËÏÌ45 64 ËÏ¡¢Ë5 6¿Ï4 £6478Á¿9¿Á 8ÁÀ89#
a9À4:4À¿Ì ËÁ6¿Á¿¿Á
¤¥¦¥§¥¨ © ª«¬
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
1. UMUM 1. GENERAL INFORMATION
a. Sejarah Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,2010
PT Indonesia Farma Tbk, known as PT Indofarma (Persero) Tbk
(the Company ), was established based on Deed No.1 dated
January 2, 1996 as amended by Deed No.134 dated January 26,
1996 both of Notary Sutjipto, SH. The Deed of Establihment was
approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia in
his Decision Letter No.C2-2122.HT.01.01.TH.96, dated February
13, 1996, and was published in State Gazette No.43, dated May,
28, 1996, Supplement No.4886. The Company s Articles of
Association has been amended several times, most recently by
Deed No.81 dated June 23, 2008 of Notary Imas Fatimah, SH.,
concerning the revision of the regulation. This amendment was
approved by the Minister of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia in his Decision Letter No.AHU-
59223.AH.01.02 dated September 5, 2008.
Originally, the Company was a pharmaceutical factory
established in 1918 under the name Pabrik Obat Manggarai. In
1950, Pabrik Obat Manggarai was taken over by the
Government of the Republic of Indonesia and managed by the
Departement of Health. In 1979, the Company s name was
changed to Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan.
Based on Regulation of the Government of the Republic of
Indonesia (PP) No.20 years 1981, the Company s name became
Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). In
1996, based on Government Regulation No.34 year 1995, the
legal status of Perum Indofarma was changed to stated Owned
Limited Company (Persero). In 2001, the Company has come to
public company as that explained in point b .
In accordance with article 3 of the Company s articles of
association, its goals and objectives are to implement and
support the Government s economic and national development
programs and policies particularly in pharmaceutical,
diagnostics, medical devices and food industries, while
adheringto the principles of a Limited Liability Company. To
achieve its goals and objectives, the Company may engage in
the following activities:
Producing pharmaceutical raw and indirect materials, and
chemical materials including agrochemical by itself or under
license or contract with other parties;
PT Indonesia Farma Tbk, disingkat dengan PT Indofarma (Persero) Tbk
dan selanjutnya disebut Perseroan didirikan berdasarkan akta No.1
tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan akta No.134 tanggal 26
Januari 1996 keduanya dari Notaris Sutjipto, SH. Akta pendirian ini
telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia No.C2-2122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13 Pebruari 1996 dan
diumumkan dalam Berita Negara No.43 tanggal 28 Mei 1996,
Tambahan No.4886. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.81 tanggal 23 Juni
2008 dari Notaris Imas Fatimah, SH untuk disesuaikan dengan Undang-
Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta
perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No.AHU-59223.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 5 September 2008.
Producing of finished goods such as essential medicine,
generic medicine, branded medicine, traditional medicine,
cosmetics, medical devices, diagnostics and contraceptives.
The Company also produces food products or any those
related with health care and health improvement including
animal food products. The Company produces such goods by
itself or under license or contract with other parties;
Pada awalnya, Perseroan merupakan sebuah pabrik obat yang
didirikan pada tahun 1918 dengan nama pabrik Obat Manggarai. Pada
tahun 1950, Pabrik Obat Manggarai ini diambil alih oleh Pemerintah
Republik Indonesia dan dikelola oleh Departemen Kesehatan. Pada
tahun 1979, nama pabrik obat ini diubah menjadi Pusat Produksi
Farmasi Departemen Kesehatan. Kemudian, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik indonesia (PP) No.20 tahun 1981, Pemerintah
menetapkan Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan menjadi
Perseroan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Selanjutnya
pada tahun 1996, status badan hukum Perum Indofarma diubah
menjadi Perseroan Perseroan (Persero) berdasarkan PP No.34 tahun
1995. pada 2001, Perseroan menjadi Perseroan terbuka sebagaimana
dalam poin b .
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan
pendirian Perseroan adalah melaksanakan dan menunjang kebijakan
serta program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan
nasional pada umumnya, khususnya di bidang farmasi, diagnostik, alat
kesehatan, serta industri produk makanan, dengan menerapkan
prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan
tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut:
Memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta bahan
kimia termasuk agrokimia, baik sendiri maupun atas dasar lisensi
atau pembuatan atas dasar upah;
Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat generic,
obat nama dagang, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan,
diagnostic, kontrasepsi serta produk makanan baik yang ada
hubungannya dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
maupun yang bersifat umum termasuk untuk hewan, baik sendiri
maupun atas dasar lisensi atau pembuatan dasar upah;
Memproduksi pengemasan maupun bahan pengemas mesin dan
peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang terkait dengan
industri farmasi, maupun industri lainnya;
Producing packaging materials, machinery and equipment
and infrastructure related to pharmaceutical industry or
other industries;
31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
Halaman 6 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (Continued)
a. Sejarah Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) a. Establishment and General Information (Continued)
b. Penawaran Umum Efek Perseroan b. Public Offering of Shares of the Company
c. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris c. Employees, Directors and Commissioner
- Komisaris Utama President Commisioner -
- Komisaris Commisioner -
- Komisaris Commisioner -
- Komisaris Commisioner -
- Direktur Utama President Director -
- Direktur Keuangan & SDM Finance & Human Resources Director -
- Direktur Operasi & Pengembangan Operation & Development Director -
- Direktur Riset dan Pemasaran Research and Merketing Director -
- Direktur Produksi Production Director -
- Komisaris Utama President Commisioner -
- Komisaris Commisioner -
- Komisaris Commisioner -
- Komisaris Commisioner -
- Komisaris Commisioner -
- Direktur Utama President Director -
- Direktur Keuangan & SDM Finance & Human Resources Director -
- Direktur Operasi & Pengembangan Operation & Development Director -
- Direktur Riset dan Pemasaran Research and Merketing Director -
- Direktur Produksi Production Director -
Djakfarudin Junus
John Guntar Sebayang
Bambang Solihin Irianto
Elfiano Rizaldi
Bambang Solihin Irianto
Elfiano Rizaldi
Kosasih
Kosasih
The composition of the company s Board of Commissioners and
Board of Directors as of December 31,2012 are as follows:
Dr. H. Chalik Masulili, Msc
Dr. Nizar Yamanie, Sp.S(K)
Marzuki Abdullah, Apt. MBA
Djakfarudin Junus
John Guntar Sebayang
Pemasaran, perdagangan dan distribusi dari produk diatas, baik
hasil produksi maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang
umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatan-
kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha perusahaan;
Jasa baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Perseroan
maupun jasa Pemeliharaan kesehatan pada umumnya ternasuk jasa
konsultasi kesehatan.
Perseroan berdomisili di Indonesia, yang bertempat kedudukan di
Jalan Tambak No.1, Manggarai, Jakarta dan lokasi utama kegiatan
usaha terletak di Jalan Indofarma No.1, Cibitung, Bekasi. Perusahaan
mulai beraktivitas dan berproduksi secara komersial tahun 1983. Hasil
produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri.
Pada tanggal 30 Maret 2001, Perseroan memperoleh surat pernyataan
efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-660/PM/2001,
untuk melakukan penawaran umum saham sebanyak 596.875.000
saham Seri B dengan nilai nominal Rp.100 per saham.
Pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari
2011 / 31 Desember 2010, jumlah saham Perseroan yang dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia sebanyak 3.099.267.500 saham.
Susunan komisaris dan direksi pada 31 Desember 2011 dan 1 Januari
2011/ 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Susunan komisaris dan direksi pada 31 Desember 2012 adalah sebagai
berikut:
Pada tanggal 17 April 2001, Perseroan melakukan penawaran umum
saham sebanyak 2.499.999.999 saham Seri B dengan nilai nominal
Rp.100 per saham.
Pada tanggal 26 Agustus 2002, Perseroan melakukan perubahan modal
saham sebanyak 2.392.500 saham yang berasal dari pelaksanaan opsi
pemilikan saham oleh karyawan.
Marketing trading and distributing the above mentioned
products, whether the Company s products of others parties
products including general merchandise, for domestics and
international markets. The Company also engages in other
related activities;
Providing services, whether related to the Company s
activities or general health care including health consultancy
service.
The Company is domiciled at Indonesia which is located at Jalan
Tambak No.1, Manggarai, Jakarta and the main location of
business activity at Jalan Indofarma No.1 Cibitung Bekasi. The
Company commenced its commercial operations and production
on 1983. the Company s products are marketed both
domestically and internationally.
Supriyantoro
Dumoly Freddy Pardede
Marzuki Abdullah
Kustantinah
On March 30, 2001, the company obtained notice of effectively
from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency
No.S-660/PM/2001 for the initial Public Offering of 596,875,000
Series B shares with Rp.100 par value per share.
As of December 31, 2012, December 31, 2011 and January 1,
2011/December 31, 2010, the share amount listed is
3.099.267.500 for each of Indonesia Stock Exchange.
The composition of the company s Board of Commissioners and
Board of Directors as of December 31,2011 and January 1,
2011/ December 31, 2010 are as follows:
Prof. DR. Dr. Azrul Azwar, MPH
Drs. Mochammad Ichsani, MM
On April 17, 2001, the company initial Public Offering of
2.499.999.999 Series B shares with Rp.100 par value per share.
On August 26, 2002, the company change the capital stock
totalling 2.392.500 shares arose from the exersice of the
employee stock option.
Halaman 7 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (Continued)
c. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris c. Employees, Directors and Commissioner
- Ketua Chairman -
- Sekretaris Secretary -
- Anggota Members -
- Anggota Members -
- Ketua Chairman -
- Wakil Ketua Vice Chairman -
- Sekretaris Secretary -
- Anggota Members -
- Anggota Members -
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian a. Basis of preparation of Consolidated Financial Statements
Consolidated financial statements are authorized to be released by
Directors on February 28, 2013. The Company s Directors are
responsible for the consolidated financial statements.
The principal accounting policies applied in the preparation of these
consolidated financial statements are set out below.
Darul DK
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan
dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
Warga Murad
Tarcicious Sawardi
Purwadi
Mochamad Ichsani
Key management includes directors and commisioners.Manajemen kunci mencakup direksi dan komisaris.
As of December 31, 2012, 2011 and 2010 the company have
1.641, 1.615 and 1.352 employees, respectively.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip
dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar
Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.VIII.G.7 tentang "Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan". Seperti diungkapkan dalam catatan-
catatan terkait laporan keuangan konsolidasian, beberapa standar
akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif
tanggal 1 Januari 2012.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) No. 1 (Revisi 2009).
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu
antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian
secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan
antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan
jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan
memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi
ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, laba
komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan
dan pernyataan kepatuhan.
As of December 31, 2011 the members of the Company s Audit
Committee, are as follows:
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has impact on the
related disclosure in the consolidated financial statements.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh
bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan
konsolidasian.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial
statements as to, among others, the objective, component of
financial statements, fair presentation, materiality and
aggregate, offsetting, distinction between current and non-
current assets and short-term and long-term liabilities,
comparative information and consistency and introduces new
disclosures such as, among others, key estimations and
judgments, capital management, other comprehensive income,
departures from accounting standards and statement of
compliance.
Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten untuk seluruh periode
penyajian, kecuali dinyatakan berbeda.
Pada tanggal 31 Desember 2012, susunan Komite Audit Perseroan
adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 Perseroan
mempunyai karyawan masing-masing sebanyak 1.641, 1.615 dan 1.352
orang.
Laporan keuangan konsolidasian Perseroan diotorisasi untuk diterbitkan
oleh Direksi pada tanggal 28 Februari 2013. Direksi bertanggung jawab
atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2011 susunan Komite Audit Perseroan
adalah sebagai berikut:
Azrul Azwar
Marzuki Abdullah
Supriyantoro
Warga Murad
As of December 31, 2012, the members of the Company s Audit
Committee, are as follows:
These policies have consistenly applied to all periods presented,
unless otherwise stated.
The consolidated financial statements are prepared in
compliance to the generally accepted accounting principles and
practices in Indonesia Financial Accounting Standards and
Regulation of Capital Market Supervisory Board and Financial
Institution (Bapepam-LK) No VIII.G.7 regarding "Financial
Statements Presentation Guidelines". As disclosed further in the
relevant succeeding notes to the consolidated financial
statements, several amended and published accounting
standards were adopted effective January 1, 2012.
The consolidated financial statements are prepared in
accordance with the Statement of Financial Accounting
Standards ( PSAK ) No. 1 (Revised 2009).
Halaman 8 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) a.
The application of these new and revised standards and
interpretations do not result in material effect on the Company s
and its subsidiaries accounting policies nor the amounts
reported for the current or prior financial periods:
The parent and subsidiary adopted new and revised financial
accounting standards and ISAK which effective from January 1,
2012. Changes to the Company s accounting policies have been
made as required, in accordance with the transitional provisions
PSAK No. 10 (Revised 2010) The Effects of Changes in
Foreign Exchange Rates .
PSAK No. 13 (Revised 2011) Investment Property .
The accounting policies in the preparation of the consolidated
financial statements are consistent with those followed in the
preparations of the Company and its subsidiary s consolidated
financial statement for the year ended December 31, 2011,
except for the adoption of several SAK effective January 1, 2012
as disclosed in the relevant notes herein.
The consolidated financial statements are prepared on accrual
basis except for the consolidated statement of cash flow are
prepared on historical cost. The measurement basis used is
historical cost, except for certain accounts which are measured
on the bases described in the related accounting policies for
those accounts.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) dan Intrepetasi
Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK") yang berlaku efektif pada
tahun 2012.
Perusahaan dan entitas anak melakukan penerapan standar akuntansi
keuangan dan ISAK yang baru dan revisi yang berlaku efektif mulai
tanggal 1 Januari tahun 2012. Perubahan kebijakan akuntansi
perusahaan dan entitas anak telah dibuat seperti yang disyaratkan,
PSAK No. 10 (Revisi 2010) Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing .
PSAK No. 13 (Revisi 2011) Properti Investasi .
PSAK No. 16 (Revised 2011) Fixed Assets .PSAK No. 16 (Revisi 2011) Aset Tetap .
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian dinyatakan
dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain.
The consolidated statement of cash flows is prepared using the
direct method by classifying of cash flows into operating,
investing and financing activities.
For the purpose of the consolidated cash flow statement, cash
and cash equivalents include cash, bank and time deposits with
original maturities of three months or less.
Time deposits with maturity over three months are presented as
a "short-term investments". For the purposes of presenting the
consolidated cash flow statement, deposits mutation is
presented in the investment activities.
Basis of preparation of Consolidated Financial Statements
(Continued)
All figures in the consolidated financial statements are stated in
the full Rupiah amount unless otherwise stated.
Statements of Financial Accounting Standard ( PSAK ) and
Intrepretations of Financial Accounting Standards ("ISAK")
which effective in 2012.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian konsisten dengan kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Perseroan dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah
direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah
diungkapkan pada catatan ini.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian kecuali untuk
laporan arus kas, adalah dasar akrual dan disusun dengan
menggunakan konsep biaya perolehan. Dasar pengukurannya
menggunakan harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang
menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode
langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan.
Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas
mencakup kas, bank serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang.
Deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan disajikan
sebagai Investasi jangka pendek . Untuk kepentingan penyajian
laporan arus kas konsolidasian, mutasi deposito berjangka tersebut
disajikan dalam kelompok kegiatan investasi.
Penerapan standar akuntansi keuangan revisi berikut, yang relevan
dengan operasi perusahaan dan menimbulkan dampak terhadap
laporan keuangan konsolidasian, terdiri dari:
Penerapan standar akuntansi keuangan revisi berikut, yang
relevan dengan operasi perusahaan dan menimbulkan dampak
terhadap laporan keuangan konsolidasian, terdiri dari:
PSAK 60 "Instrumen Keuangan: Pengungkapan" PSAK 60 "Financial Instruments: Disclosures"
Standar ini, menggantikan PSAK 50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan:
Penyajian dan Pengungkapan, mensyaratkan beragam tambahan
pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para
pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas
posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul
dari instrumen keuangan yang mana Perseroan dan entitas anak
terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan
bagaimana Perseroan dan entitas anak mengelola risiko-risiko
tersebut.
This standar supersedes PSAK 50 (Revised 2006) Financial
Instruments: Presentation and Disclosures, requires various
additional disclosures in the financial statements that enable
users to evaluate the significance of financial instruments for
financial position and performance; and the nature and extent
of risks arising from financial instruments to which the Company
and its subsidiaries are exposed during the period and at the
end of the reporting period, and how the Company and its
subsidiaries manage those risks.Penerapan standar dan Interpretasi akuntansi keuangan berikut tidak
mengakibatkan pengaruh yang material atas kebijakan akuntansi
perusahaan dan entitas anak maupun jumlah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan periode ini maupun periode lalu:
Halaman 9 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) a.
PSAK No. 29 "Akuntansi Minyak dan Gas Bumi"
ISAK 26 "Reassessment of Embedded Derivatives"
Pencabutan standar dan Interpretasi akuntansi keuangan berikut tidak
mengakibatkan pengaruh yang material atas kebijakan akuntansi
perusahaan dan entitas anak maupun jumlah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan periode ini maupun periode lalu:
The withdrawals of these financial accounting standards and
interpretations did not result in material effect on the Company
and its subsidiaries accounting policies nor the amounts
reported for the current period or prior financial year:
PSAK No. 11 "Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang
Asing"
PSAK No. 61 "Accounting for Government Grants and
Disclosures of Government Assistance"
ISAK No. 15 PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit
Asset, Minimum Funding Requirements and their
Interaction .
ISAK No. 20, Income Taxes - Changes in the Tax Status of an
Entity or its Shareholders .
ISAK No. 25, " Land Right"
PSAK No. 29 "Accounting for Oil and Gas"
PSAK No. 39 "Akuntansi Kerja Sama Operasi" PSAK No. 39 "Accounting for Joint Operations"
PSAK No. 44 "Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate" PSAK No. 44 "Accounting for Real Estate Development
PSAK No. 64 "Exploration and Evaluation of Mineral
Resources"
ISAK No. 13 "Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha
Luar Negeri"
ISAK No. 13 "Hedges of a Net Investment in a Foreign
Operation
PSAK No. 28 (Revisi 2010) "Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian" PSAK No. 28 (Revised 2010) "Accounting for Loss Insurance"
PSAK No. 45 (Revisi 2011) "Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba" PSAK No. 45 (Revised 2011) Financial Reporting for Non-
Profit Organizations"
Basis of preparation of Consolidated Financial Statements
(Continued)
ISAK No. 22 "Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan"
ISAK 23 "Sewa Operasi - Insentif"
ISAK No. 22 "Service Concession Arrangements : Disclosure"
ISAK No. 23 "Operating Leases - Incentives"
ISAK No. 24 "Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang
Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa"
PSAK No. 24 (Revisi 2010) Imbalan Kerja .
PSAK No. 26 (Revisi 2011) Biaya Pinjaman .
PSAK No. 30 (Revisi 2011) Sewa .
PSAK No. 46 (Revisi 2010) Akuntansi Pajak Penghasilan
PSAK No. 18 (Revised 2010) Accounting and Reporting by
Retirement Benefit Plans .
PSAK No. 24 (Revised 2010) Employee Benefits.
PSAK No. 26 (Revised 2011) Borrowing Costs .
PSAK No. 30 (Revised 2011) Leases .
PSAK No. 46 (Revised 2010) Accounting for Income Taxes .
PSAK No. 18 (Revisi 2010) Akuntansi dan Pelaporan Program
Manfaat Purnakarya .
PSAK No. 50 (Revisi 2010) Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK No. 53 (Revisi 2010) Pembayaran Berbasis Saham
PSAK No. 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran
PSAK No. 56 (Revisi 2011) Laba per Saham
PSAK No. 61 "Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan
Bantuan Pemerintah"
ISAK No. 15 PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan
Pendanaan Minimum dan Interaksinya .
ISAK No. 20, Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak
Entitas atau Para Pemegang Saham .
ISAK No. 25, Hak Atas Tanah .
PSAK No. 63 "Financial Reporting in Hyperinflationary
Economies
PSAK No. 64 "Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan
Sumber Daya Mineral"
PSAK No. 53 (Revised 2010) Sharebased Payment
ISAK No. 24: "Evaluating the Substance of Transactions
Involving the Legal Form of a lease"
ISAK No.26 "Penilaian Ulang Derivatif Melekat"
PSAK No. 55 (Revised 2011) Financial Instruments:
Recognition and Measurement .
PSAK No. 56 (Revised 2011) Earnings per Share
PSAK No. 11 "Translation of Financial Statements in Foreign
Currencies"
PSAK No. 27 "Akuntansi Koperasi" PSAK No. 27 "Accounting for Cooperatives"
PSAK No. 33 (Revisi 2011) "Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum"
PSAK No. 33 (Revised 2011) Stripping Activities and
Environmental management in General Mining"PSAK No. 34 (Revisi 2010) "Kontrak Konstruksi" PSAK No. 34 (Revised 2010) Construction Contracts"
PSAK No. 36 (Revisi 2010) "Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa" PSAK No. 36 (Revised 2010) Accounting for Life Insurance"
PSAK No. 62 "Kontrak Asuransi" PSAK No. 62 "Insurance Contract"
ISAK No. 16 "Perjanjian Konsesi Jasa" ISAK No. 16 "Service Concession Arrangements"
ISAK No. 18 "Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan
Aktivitas Operasi"
ISAK No. 18 "Government Assistance - No Specific Relation to
Operating Activities
ISAK No. 19 "Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63:
Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi"
ISAK No. 19 "Applying the Restatement Approach under
PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary
Economies"
PSAK No. 63 "Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi"
PSAK No. 50 (Revised 2010) Financial Instruments:
Presentation .
Halaman 10 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) a.
b. Prinsip Konsolidasian b. Principle of Consolidated
PPSAK No. 7 "Withdrawals of PSAK No. 44: Accounting for
Real Estate Development Activity"
PPSAK No. 10: "Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi-
Reorganisasi"
PPSAK No. 10 "Withdrawals of PSAK No. 51: Accounting for
Quasi-Reorganization"
Basis of preparation of Consolidated Financial Statements
(Continued)
Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul atas
penerbitan dari standar akuntansi keuangan tersebut.
The Company is still evaluating the possible impact on the
issuance of these financial accounting standards.
PSAK No. 52 "Mata Uang Pelaporan" PSAK No. 52 "Reporting Currencies"
ISAK No. 4 "Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs" ISAK No. 4 "Allowable Alternative Treatment of Foreign
Exchange Differences"
Pencabutan standar dan interpretasi baru/revisi akuntansi keuangan
berikut ini telah diterbitkan dan diwajibkan untuk tahun yang dimulai
sejak 1 Januari 2013:
The following withdrawals of financial accounting standards
and new interpretations have been published and are
mandatory for the financial year beginning on or later January
1, 2013:
ISAK No. 21 "Perjanjian Konstruksi Real Estat"
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and
presentation of consolidated financial statements for the
Company and its subsidiary of entities under the control of a
parent, and the accounting for investments in subsidiaries,
jointly controlled entities and associated entities when separate
financial statements are presented as additional information
The accounting policies adopted in preparing the consolidated
financial statements have been consistently applied by the
Company and its subsidiary, unless otherwise stated.
The consolidated financial statements consist of financial
statements of the Company and its subsidiaries in which the
Company has direct or indirect ownership interest of more than
50%, Intercompany balances and transactions including
unrealized gains or loses on intercompany transactions are
eliminated to reflect the financial position and the result of
operations of the Company and its subsidiaries as one business
entity.
Effective January 1, 2011, the Company and its subsidiary
retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009),
Consolidated and Separate Financial Statements , except for
the following items that were applied prospectively: (i) losses of
a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling
interests ( NCI ); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change
in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a
loss of control; (iv) potential voting rights in determining the
existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is
subject to long-term restriction.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan
keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam
pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada
entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika
laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh
Perseroan dan entitas anak, kecuali dinyatakan lain.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan perseroan
dan entitas anak dengan kepemilikan lebih dari 50%, baik langsung
maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/
kerugian yang belum direalisasikan atas transaksi antar perseroan
dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha
perseroan dan entitas anak sebagai satu kesatuan usaha.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas
Induk dan Anak dimana Entitas Induk mempunyai penyertaan saham
dengan hak suara lebih dari setengah kekuasaan suara dan memiliki
kemampuan mengendalikan entitas, baik langsung maupun tidak
langsung kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara
jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian,
atau apabila Entitas Induk memiliki penyertaan saham dengan hak
suara kurang atau sama dengan setengah kekuasaan suara tetapi
memiliki kemampuan mengendalikan entitas.
The consolidated financial statements include the financial
statements of the company and its subsidiaries where the
Company has investments in shares with voting rights of more
than half the power of sound and has the ability to control the
entity, either directly or indirectly, except in rare circumstances
can be clearly demonstrated that such ownership is not followed
by control , or if the Company has investments in shares with
voting rights less than or equal to half the noise power but has
the ability to control the entity.
ISAK No. 21 "Real Estate Construction Agreement"
PPSAK No. 7 "Pencabutan PSAK No. 44 "Akuntansi Aktivitas
Pengembangan Real Estat"
PSAK No. 38 " Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali" PPSAK No. 38 "Business Combination on Entities Under
Common Control"
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Entitas Induk dan Anak menerapkan
secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri , kecuali beberapa hal
berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang
menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali ( KNP );
(ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan
kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan
pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang memiliki
pembatasan jangka panjang.
Halaman 11 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principle of Consolidated (Continued)
c. Penggunaan Estimasi c. Use of Estimation
d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing d. Transaction and Balancein Foreign Currency
The Company's accounting policies adopted in preparing the
financial statements have been consistently applied by the
subsidiaries unless otherwise.
The preparation of consolidated financial statements in
conformity with generally accepted accounting principles in
Indonesia requires managements to take reported amounts of
assets and liabilities and disclosure of contingent assets and
liabilities as of the date of financial statements and the reported
amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Therefore, Actual result might be differ from those estimates.
Estimation and consideration which is adopted by preparing
financial statement is evaluated regurarly based on historcal
experiences and other factor, include the expectation of future
(Notes 3). Actual result can be diffrence from estimated value.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban
yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi
pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban
selama periode pelaporan. Oleh karena itu, realisasi dapat berbeda
dengan jumlah yang diestimasi.
Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam mempersiapkan
laporan keuangan dievaluasi secara berkala berdasarkan pengalaman
historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari kejadian-
kejadian di masa depan yang mungkin terjadi (Catatan 3). Hasil aktual
dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
Effective January 1, 2012, the Company and its subsidiary
adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), The effect of changes in
foreign exchange rates . The adoption of this PSAK No. 10 has
no significant impact on the financial reporting.
The book of accounts of the Company and its subsidiaries are
maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year
involving foreign currencies are recorded at the rates of
exchange prevailing at the time the transactions are made. At
balance sheet date monetary assets and liabilities denominated
in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of
exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses
are credited or charged to current operations.
Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perseroan memiliki
kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional
atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat
dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah
Perseroan mengendalikan entitas lain. Perseroan juga menilai
keberadaan pengendalian ketika Perseroan tidak memiliki lebih dari 50
% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan
operasional secara de facto . Pengendalian de facto dapat timbul
ketika jumlah hak suara yang dimiliki Perseroan secara relatif terhadap
jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain
memberikan Perseroan kemampuan untuk mengendalikan kebijakan
keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya.
Subsidiaries, over which the Company has the power to govern
the financial and operating polices, generally accompanying a
shareholding of more than ane half of the voting right. The
existence and effect of potential voting right that are currently
exercisable or convertible are considered when assessing
whether the Company controls another entities. the Company
also assesses existence of control where it does not have more
than 50% of the voting power but is able to govern the financial
and operating polices by virtue of the facto control. the facto
control may arise in circumtances where the size of the
Company voting right relative to the size and dispersion of
holdings of others shareholders give the Company the power to
govern the financial and operating polices, etc
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Entitas Induk dan Anak menerapkan
PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh perubahan kurs valuta asing .
Penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) ini tidak memberikan pengaruh
yang signifikan pelaporan keuangan.
Pembukuan Entitas Induk dan atau Anak diselenggarakan dalam mata
uang rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata
uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya
transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku
pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian kurs yang terjadi
dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba-rugi tahun yang
bersangkutan.
Subsidiaries are consolidated from the date of effective control
has been transferred to the Company, and consolidated from
the date of control over.
Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/ kerugian yang belum
direalisasikan atas transaksi antar perseroan dieliminasi untuk
mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha perseroan dan entitas
anak sebagai satu kesatuan usaha.
Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian secara efektif
telah beralih kepada Entitas Induk, dan tidak dikonsolidasi sejak
tanggal pengendalian berakhir.
Balances and transactions, including gains / losses unrealized
inter-company transactions are eliminated to reflect the
financial position and results of operations of the Company and
its subsidiaries as one business entity.
Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih
Entitas Anak disajikan sebagai Kepentingan non pengendali sebagai
bagian dari ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.
Kebijakan akuntansi yang dianut perseroan dalam penyusunan laporan
keuangan telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak kecuali
dinyatakan lain.
The proportionate share of the minority stockholders in
subsidiary is presented as Non Controlling Interest in Net
Assets of Consolidated Subsidiary in the consolidated
statement of financial position.
Halaman 12 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan) d. Transaction and Balance in Foreign Currency (Continued)
Penjabaran mata uang asing adalah sebagai berikut: The details of foreign currency policies are:
1 Dollar Amerika Serikat 1 US Dollar
1 Dollar Singapura 1 Singapore Dollar
1 Euro 1 Euro
1 Great Britain Poundsterling 1 Great Britain Poundsterling
100 Jepang Yen 100 Yen Japan
12.809,86
7.907,12
15.578,86
-
11.955,79
13.893,80
1. Mata Uang Fungsional dan Penyajian
Details of foreign exchange rate convertion for each periode are
as follows :
31 Desember 2011/
December 31, 2011
9.068,00
6.974,33
11.738,99
13.969,27
1. Functional and persentation currency
item-item yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas
anggota Perseroan diukur menggunakan mata uang yang sesuai
dengan lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi ("mata
uang fungsional")
items included in the financial statement of each of the
Company are measured using the currency of the primary
economic environment in which the entity operates
(the"Functional currency")
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam rupiah yang
merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perseroan.
The Consolidated financial statement are present in rupiah
which is the functional and presentation currency of the
Company and subsidiaries.
2. Transaksi dan saldo 2. Transaction and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang
rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing dijabarkan kedalam mata uang rupiah menggunakan kurs
penutup. kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs
yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan
dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
diakui didalam laporan laba rugi.
Foreign currency transaction are translated into rupiah using
the exchange rate prevailing at the dates of the transaction. At
each of reporting date, monetary assets and liabilities the
denominated in foreign currency are translated into rupiah
using declosing exchange rate. Exchange rate used as
benchmark is the right which is issued by bank indonesia.
Foreign exchange gains and losses resulting form the settlement
of such transaction and form the translation at period - end
exchange rates of monetary assests and liabilities denominated
in foreign currencies are recognised in the profit or loss.
11.680,32
31 Desember 2010 -
1 Januari 2011/
December 31, 2010 -
January 1, 2011
8.991,00
6.980,61
Kurs Konversi yang digunakan pada masing-masing periode adalah
sebagai berikut:
11.196,68
31 Desember 2012/
December 31, 2012
9.670,00
Halaman 13 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e. Transaction with Related Parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perseroan jika: A party is considered to be related to the Company if:
1. 1.
2. 2. Associated companies;
3. 3.
4. 4.
5 5
6. 6.
7. 7.
f. Kas dan Setara Kas f. Cash and Cash Equivalent
g. Instrumen Keuangan g. Financial Instruments
Effective January 1, 2012, the Company applied PSAK 50
(Revised 2010), Financial Instruments: Presentation , PSAK 55
(Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and
Measurement , and PSAK 60, Financial Instruments:
Disclosures .
Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih
perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh,
atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perseroan;
(ii) memiliki kepentingan dalam Perseroan yang memberikan
pengaruh signifikan atas Perseroan; atau (iii) memiliki pengendalian
bersama atas Perseroan;
Suatu pihak berelasi dengan Perseroan;
Effective January 1, 2011, the Company and its subsidiary
adopted PSAK No. 7 (Revised 2010) Related Party Disclosure .
The revised PSAK requires disclosure of related party
relationships, transactions and outstanding balances, including
commitments, in the consolidated financial statements. There is
no significant impact of the adoption of the revised PSAK on the
consolidated financial statements.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang
jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal
perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.
Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk
imbalan kerja dari Perseroan atau entitas yang terkait dengan
Perseroan.
Companies that, through one or more intermediaries, (i)
control, or are controlled by, or are under common control
with, the Company (including holding companies,
subsidiaries, and fellow subsidiaries); (ii) has prominency in
companies that provide a significant influence; (iii) have joint
control over the Company;
The party is a joint venture in which the Group is a venturer;
The party is a member of the key management personnel of
the Company or its parent.
Suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perseroan sebagai
venturer;
Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci
Perseroan atau entitas induk dari Perseroan Konsolidasian;
Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang
diuraikan dalam butir 1 atau butir 4;
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perseroan menerapkan PSAK 50 (Revisi
2010), Instrumen Keuangan: Penyajian , PSAK 55 (Revisi 2011),
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60,
Instrumen Keuangan: Pengungkapan .
Cash and cash equivalent consist of cash on hand and in banks
and all unrestricted investments with maturities of three months
or less from the dates of placement.
The Company and its subsidiaries have transactions with related
parties relate. Definitions relate to the parties that is used is
provided in accordance with PSAK No. 7 (Revised 2010),
Disclosure of related parties dan the definition of related parties
is in accordance with regulation of BAPEPAM-LK No. VIII.G.7.
Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama
atau dipengaruhi signifikan atau dimana hak suara signifikan
berada, langsung maupun tidak langsung oleh individu seperti
diuraikan dalam butir no. 4 atau no.5;
Entitas Induk dan Anak mempunyai transaksi dengan pihak-pihak
berelasi. Definisi pihak-pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai
dengan yang diatur dalam PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-
Pihak Berelasi dan definisi pihak berelasi sesuai dengan yang diatur
dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7.
The party is a close member of the family of any individual
referred to in (1) or (4);
The party is an entity that is controlled, jointly controlled or
significantly influenced by or for which significant voting
power in such entity resides with, directly or indirectly, any
individual referred to in (4) or (5); or
The party is a post employment benefit plan for the benefit
of employees of the company, or of any entity that is related
party of the group.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Entitas Induk dan Anak menerapkan
PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak- pihak Berelasi . PSAK
revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo
pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan
konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara
individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang
direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Halaman 14 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)
1. 1. Financial Assets
PSAK 50 (Revised 2010) contains the requirements for the
presentation of financial instruments and identifies the
information that should be disclosed. The presentation
requirements apply to the classification of financial instruments,
from the perspective of the issuer, into financial assets, financial
liabilities and equity instruments; the classification of related
interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in
which financial assets and financial liabilities should be offset.
This PSAK requires the disclosure of, among others, information
about factors that affect the amount, timing and certainty of an
entity s future cash flows relating to financial instruments and
the accounting policies applied to those instruments.
PSAK 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing
and measuring financial assets, financial liabilities and some
contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides
the definitions and characteristics of derivatives, the categories
of financial instruments, recognition and measurement, hedge
accounting and determination of hedging relationships, among
others.
PSAK 60 requires disclosures of significance of financial
instruments for financial position and performance; and the
nature and extent of risks arising from financial instruments to
which the Company s is exposed during the period and at the
end of the reporting period, and how the entity manages those
risks.
Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2011)
are classified as financial assets at fair value through profit
or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments,
or available-for-sale financial assets, as appropriate. The
Company s determines the classification of its financial
assets at initial recognition.
Initial Recognition
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan
pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh
peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang
lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perseroan
berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Aset keuangan Perseroan meliputi kas dan setara kas, piutang
usaha dan piutang lain-lain, aset keuangan lainnya, Uang muka dan
biaya dibayar dimuka dan aset tersedia untuk dijual.
PSAK 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen
keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan.
Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrument
keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas
keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait
dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan
dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK
ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai
faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus
kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrument
keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen
tersebut.
All financial assets are recognized initially at fair value plus
transaction costs, except in the case of financial assets which
are recorded at fair value through profit or loss.
Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan
sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi
dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk
dijual, atau mana yang sesuai. Perseroan menentukan klasifikasi
aset keuangan tersebut pada pengakuan awal.
Semua aset keuangan diakui pertama kali pada nilai wajarnya
ditambah dengan biaya-biaya transaksi, kecuali apabila aset
keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of
assets within a time frame established by regulation or
convention in the marketplace (regular way trades) are
recognized on the trade date, i.e., the date that the
Company s commits to purchase or sell the assets.
The Company s financial assets include cash and cash
equivalents, trade and other accounts receivable, financial
aset other, advance and prepaid expenses and asset
available for sale.
PSAK 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan
pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak
pembelian atau penjualan item nonkeuangan. PSAK ini, antara lain,
menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen
keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan
penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi instrumen keuangan
untuk posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang
timbul dari resiko keuangan Perseroan yang terekspos selama periode
berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas
mengelola risiko mereka.
Aset Keuangan
Pengakuan Awal
Halaman 15 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)
1. 1. Financial Assets (Continued)
Subsequent Measurement
The subsequent measurement of financial assets depends on
their classification as follows:
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Financial assets at fair value through profit or loss
include financial assets held for trading and financial
assets designated upon initial recognition at fair value
through profit or loss.
Financial assets are classified as held for trading if they
are acquired for the purpose of selling or repurchasing in
the near term. This category includes derivative financial
instruments entered into by the Company that are not
designated as hedging instruments in hedge
relationships as defined by PSAK 55 (Revised 2011).
Derivatives, including separated embedded derivatives,
are also classified as held for trading unless they are
designated as effective hedging instruments. Financial
assets at fair value through profit or loss are carried in
the consolidated statements of financial position at fair
value with changes in fair value recognized in the
consolidated statements of comprehensive income.
This category include financial assets other recognition
at fair value.
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung
pada klasifikasinya sebagai berikut:
Loans and receivables are nonderivative financial assets
with fixed or determinable payments that are not
quoted in an active market. After initial measurement,
such financial assets are subsequently measured at
amortized cost using the Effective Interest Rate (EIR),
less impairment. Amortized cost is calculated by taking
into account any discount or premium on acquisition
and fees or costs that are an integral part of the EIR. The
EIR amortization is included in the consolidated
statements of comprehensive income. The losses arising
from impairment are also recognized in the consolidated
statements of comprehensive income.
The company s cash and cash equivalents, trade
accounts receivable, other accounts receivable, advance
and prepaid expenses are included in this category.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non
derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran
awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur sebesar biaya
perolehan diamortisasi (amortized cost ) dengan menggunakan
Effective Interest Rate (EIR), setelah dikurangi dengan
penurunan nilai. Biaya perolehan yang diamortisasi dihitung
dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya
akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari EIR
tersebut. Amortisasi EIR dicatat dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul dari
penurunan nilai diakui juga pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.Kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang
lain-lain, uang muka dan biaya dibayar dimuka yang dimiliki oleh
Perseroan.
Loans and Receivables
Kategori ini meliputi aset keuangan lainnya yang diukur pada
nilai wajar.
Pengakuan Setelah Pengakuan Awal
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset
keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini meliputi
instrumen keuangan derivatif yang oleh Perseroan tidak
diperlakukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan
lindung nilai yang didefenisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2011).
Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan, juga
diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali
derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar
yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Aset Keuangan (Lanjutan)
Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang
Halaman 16 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)
1. 1. Financial Assets (Continued)
Subsequent Measurement
2. 2. Financial Liabilities
Initial Recognition
The Company s financial liabilities include bank borrowing,
trade accounts payable, customer advance, accrued
expenses and lease liabilities.
Kategori ini meliputi aset tersedia untuk dijual. Karena nilai
wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi
Perseroan dalam saham dinyatakan pada biaya perolehan.
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) dapat
dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif
yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai
yang efektif, mana yang sesuai. Perseroan menentukan klasifikasi
liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Seluruh liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar
dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung.
Liabilitas keuangan Perseroan meliputi hutang bank, hutang usaha,
uang muka penjualan, biaya yang masih harus dibayar dan sewa
pembiayaan.
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Held-To-Maturity (HTM) Investments
Liabilitas Keuangan
All financial liabilities are recognized initially at fair value
and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly
attributable transaction costs.
AFS financial assets are nonderivative financial assets
that are designated as available-for-sale or not classified
in any of the three preceding categories. After initial
measurement, AFS financial assets are measured at fair
value with unrealized gains or losses recognized in
equity until the investment is derecognized at which
time the cumulative gain or loss is recognized or
determined to be impaired, at which time the cumulative
loss is reclassified from equity to comprehensive income.
Interest earned on available-forsale financial
investments is reported as interest income using the EIR
method.
The Company s asset available for sale is included in this
category. However, in the absence of a reliable basis for
determining fair value, these investments are stated at
cost.
Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (Revised
2011) are classified as financial liabilities at fair value
through profit or loss, loans and borrowings, or as
derivatives designated as hedging instruments in an effective
hedge, as appropriate. The Company s determines the
classification of its financial liabilities at initial recognition.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non
derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang
tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah
pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur
pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum
terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut
dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian
kumulatif diakui, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian
kumulatif direklasifikasi dari ekuitas ke pendapatan
komprehensif. Bunga yang diterima selama memiliki investasi
keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai pendapatan
bunga dengan menggunakan metode EIR.
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Available-for-Sale (AFS) Financial Assets
Aset keuangan non derivative dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan
diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo
ketika Perseroan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah
pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode EIR, setelah dikurangi dengan penurunan nilai.
Amortisasi biaya perolehan dihitung dengan memperhitungkan
diskonto atau premi atas biaya akuisisi atau biaya yang
merupakan bagian integral dari EIR. Amortisasi EIR dicatat dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang
timbul dari penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Perseroan tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo. The Company s has not classified any financial asset as
HTM investments.
Non-derivative financial assets with fixed or
determinable payments and fixed maturities are
classified as HTM when the Company s has the positive
intention and ability to hold them to maturity. After
initial measurement, HTM investments are measured at
amortized cost using the EIR method, less impairment.
Amortized cost is calculated by taking into account any
discount or premium on acquisition and fees or costs
that are an integral part of the EIR. The EIR amortization
is included in the consolidated statements of
comprehensive income. The losses arising from
impairment are recognized in the consolidated
statements of comprehensive income.
Aset Keuangan (Lanjutan)
Pengakuan Setelah Pengakuan Awal
Pengakuan Awal
Halaman 17 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)
2. 2. Financial Liabilities (Continued)
Subsequent Measurement
3. 3. Offsetting of Financial Instruments
Liabilitas Keuangan yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui
Laporan Laba Rugi
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss
Financial liabilities at fair value through profit or loss
include financial liabilities held for trading and financial
liabilities designated upon initial recognition at fair
value through profit or loss.
Financial liabilities are classified as held for trading if
they are acquired for the purpose of selling or
repurchasing in the near term. This category includes
derivative financial instruments entered into by the
Company that are not designated as hedging
instruments in hedge relationships as defined by PSAK
55 (Revised 2011). Separated embedded derivatives are
also classified as held for trading unless they are
designated as effective hedging instruments.
Gains or losses on liabilities held for trading are
recognized in the consolidated statement of
comprehensive income.
Pinjaman dan Utang Loans and Borrowings
After initial recognition, interestbearing loans and
borrowings are subsequently measured at amortized
cost using the EIR method.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk
diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan
bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode EIR.
Borrowing costs incurred for the construction of any
qualifying asset are capitalised during the period of time
that is required to complete and prepare the asset for its
intended use or sale. Other borrowing costs are
expensed in profit or loss.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net
amount reported in the consolidated statement of financial
position if, and only if, there is a currently enforceable legal
right to offset the recognized amounts and there is an
intention to settle on a net basis, or to realize the assets and
settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai
bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui
dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara
simultan.
Biaya pinjaman yang terjadi untuk konstruksi aset kualifikasian,
dikapitalisasi selama periode waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan konstruksi aset dan mempersiapkannya sampai
dapat digunakan sesuai tujuan yang dimaksudkan atau untuk
dijual. Biaya pinjaman lainnya dibebankan pada laporan laba
rugi.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan
liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal
untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk
instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Perseroan
yang tidak ditujukan sebagai instrument lindung nilai dalam
hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK
55 (Revisi 2011). Derivatif melekat dipisahkan juga
diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali
mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian pada saat liabilitas tersebut
dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi EIR.
Gains or losses are recognized in the consolidated
statement of comprehensive income when the liabilities
are derecognized as well as through the EIR
amortization process.
The measurement of financial liabilitiesdepends on their
classification as follows:
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya
sebagai berikut:
Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
Pengakuan Setelah Pengakuan Awal
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Halaman 18 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)
4. 4. Fair Value of Financial Instruments
5. 5. Amortized Cost of Financial Instruments
6. 6. Impairment of Financial Assets
For loans and receivables carried at amortized cost, the
Group first assesses whether objective evidence of
impairment exists individually for financial assets that
are individually significant, or collectively for financial
assets that are not individually significant. If the Group
determines that no objective evidence of impairment
exists for an individually assessed financial asset,
whether significant or not, it includes the asset in a
group of financial assets with similar credit risk
characteristics and the group is collectively assessed for
impairment. Assets that are individually assessed for
impairment and for which an impairment loss is, or
continues to be, recognized are not included in a
collective assessment of impairment.
If there is objective evidence that an impairment loss has
occurred, the amount of the loss is measured as the
difference between the asset s carrying amount and the
present value of estimated future cash flows (excluding
future expected credit losses that have not yet been
incurred). The present value of the estimated future cash
flows is discounted at the financial asset s original EIR. If
a loan or receivable has a variable interest rate, the
discount rate for measuring impairment loss is the
current EIR.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan
metode EIR dikurangi dengan cadangan penurunan nilai dan
pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan
tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat
perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari EIR.
Pada setiap akhir periode pelaporan Perseroan mengevaluasi
apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau
kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi, Perseroan pertama kali
menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika
Perseroan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara
individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak,
maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok
aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang
sejenis dan kelompok tersebut dinilai penurunan nilainya secara
kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual,
dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui,
tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai
telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa
datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang
yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang
didiskonto menggunakan EIR awal dari aset keuangan tersebut.
Jika pinjaman yang diberikan atau piutang yang memiliki suku
bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian
penurunan nilai adalah EIR terkini.
Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
The fair value of financial instruments that are traded in
active market at each reporting date is determined by
reference to quoted market prices or dealer price quotations
(bid price for long position and ask price for short position),
without any deduction for transaction costs. For financial
instruments where there is no active market, fair value is
determined using valuation techniques. Such techniques may
include using recent arm s length market transactions,
reference to the current fair value of another instrument that
is substantially the same, discounted cash flow analysis, or
other valuation models.
Amortized cost is computed using the EIR method less any
allowance for impairment and principal repayment or
reduction. The calculation takes into account any premium
or discount on acquisition and includes transaction costs and
fees that are an integral part of the EIR.
The Company s assesses at the end of each reporting period
whether there is any objective evidence that a financial asset
or a group of financial assets is impaired.
Financial Assets Carried at Amortized Costs
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif
pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan acuan pada
kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga
penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi
jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi.
Untuk instrument keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai
wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik
penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang
dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan
memahami (recent arm s length market transactions ), penggunaan
nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama,
analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Halaman 19 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)
6. 6. Impairment of Financial Assets (Continued)
In the case of a debt instrument classified as an AFS
financial asset, impairment is assessed based on the
same criteria as financial asset carried at amortized
cost. Future interest income is based on the reduced
carrying amount and is accrued based on the rate of
interest used to discount future cash flows for the
purpose of measuring impairment loss. Such accrual is
recorded as part of the Interest Income account in the
consolidated statement of comprehensive income. If, in
a subsequent period, the fair value of a debt instrument
increases and the increase can be objectively related to
an event occurring after the impairment loss was
recognized in the consolidated statement of
comprehensive income, the impairment loss is reversed
through the consolidated statement of comprehensive
income.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset
keuangan tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi
berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di
masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi
dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk
mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk
mengukur kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat
sebagai bagian dari akun Pendapatan Bunga dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada periode
berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan
peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan
nilai pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, maka
kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Available-for-Sale (AFS) Financial Assets
In the case of an equity investment classified as an AFS
financial asset, objective evidence would include a
significant or prolonged decline in the fair value of the
investment below its cost.Where there is objective evidence of impairment, the
cumulative loss - measured as the difference between
the acquisition cost and the current fair value, less any
impairment loss on that investment previously
recognized in the consolidated statement of
comprehensive income - is reclassified from equity to
comprehensive income. Impairment loss on equity
investment is not reversed through the consolidated
statement of comprehensive income; increase in its fair
value after impairment is recognized in equity.
Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset
keuangan tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan meliputi
penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada
nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai
telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif - yang diukur sebagai
selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi
kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian -
direklas dari ekuitas ke pendapatan komprehensif. Kerugian
penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan
melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; kenaikan
nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun
penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui
berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan
suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas
masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan
nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama
dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak
terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik
dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada
Perseroan. Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran
kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena
suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut
diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui
ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan.
Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan
tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
The carrying amount of the asset is reduced through the
use of an allowance account and the amount of the loss
is recognized in the consolidated statement of
comprehensive income. Interest income continues to be
accrued on the reduced carrying amount based on the
rate of interest used to discount future cash flows for the
purpose of measuring impairment loss. Loans and
receivables, together with the associated allowance, are
written off when there is no realistic prospect of future
recovery and all collateral has been realized or has been
transferred to the Company s. If, in a subsequent period,
the amount of the estimated impairment loss increases
or decreases because of an event occurring after the
impairment was recognized, the previously recognized
impairment loss is increased or reduced by adjusting the
allowance account. If a future write-off is later
recovered, the recovery is recognized in the consolidated
statement of comprehensive income.
Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)
Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi Financial Assets Carried at Amortized Costs
Halaman 20 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)
7. 7. Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset Keuangan Financial Assets
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
h. Sewa Usaha h. Leases
A financial asset (or where applicable, a part of a financial
asset or part of a group of similar financial assets) is
derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from
the asset have expired; or (2) the Company s has transferred
its rights to receive cash flows from the asset or has assumed
an obligation to pay the received cash flows in full without
material delay to a third party under a pass-through
arrangement; and either (a) the Company s has transferred
substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the
Company s has neither transferred nor retained substantially
all the risks and rewards of the asset, but has transferred
control of the asset.
A financial liability is derecognized when the obligation
under the liability is discharged or cancelled or has expired.
When an existing financial liability is replaced by another
from the same lender on substantially different terms, or the
terms of an existing liability are substantially modified, such
an exchange or modification is treated as a derecognition of
the original liability and the recognition of a new liability,
and the difference in the respective carrying amounts is
recognized in the consolidated statement of comprehensive
income.
Effective January 1, 2012, the Company and subsidiaries
retrospectively implemented PSAK 30 (Revised 2011), Leases .
The adoption of the PSAK has not significant impact on the
related presentation and disclosures in the consolidated
financial statements.
Leases in which a significant portion of the risk and rewards of
ownership are retained by the lessor are classified as operating
leases. Payments made under operating leases (net of any
incentives received from the lessor) are charged to the income
statement on a straight-line basis over the period of the lease.
Minimum lease payments are apportioned between the finance
charges and reduction of the lease liability so as to achieve a
constant rate of interest on the remaining balance of liability.
Finance charges are charged directly to profit or loss.
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset
keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa)
dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus
kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2)
Perseroan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas
yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada
pihak ketiga dalam perjanjian pass-through ; dan baik (a)
Perseroan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan
manfaat dari aset, atau (b) Perseroan secara substansial tidak
mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu
aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas
tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas
keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan
persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi
secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada,
pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai
penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas
baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perseroan dan entitas anak menerapkan
secara retrospektif PSAK 30 (Revisi 2011), Sewa .
Penerapan PSAK ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi
penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Sewa di mana sebagian besar dari risiko dan manfaat kepemilikan aset
tetap di tangan lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari pihak
yang menyewakan) dibebankan pada laporan laba rugi berdasarkan
metode garis lurus selama masa sewa.
Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan
liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku
bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan
dibebankan langsung pada laba rugi.
Sewa Operasi Operating Lease
Sewa Pembiayaan Finance Lease
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa
tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut
dikapitalisasi sejak awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan
atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini
lebih rendah dari nilai wajar.
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially
all the risks and rewards incidental to ownership of the leased
assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease
at the fair value of the leased asset or, if lower, at the present
value of minimum lease payments.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas
Halaman 21 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Sewa Usaha (Lanjutan) h. Leases (Continued)
i. Persediaan i. Inventories
j. Aset Tetap j. Property, Plant and Equipment
Bangunan, prasarana dan instalasi Building, infrastructure and installation
Kendaraan dan peralatan kantor 4 - 8 tahun/ Year
Land is stated at cost and it is not depreciated.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated
recovareble amount, the asset is written down to its estimated
recoverable amount, which is determined as the higher of net
selling price or value in use.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat
diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut
diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang
ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Office equipment and vehicles
Raw, supplies, work in process and finished goods are stated at
cost with FIFO considering their expired date.
Inventories are measured at cost or net realization of value,
whichever is lower. Net realizable value is based on selling price
and condition of the goods and considers the purpose of
procuring supplies. Net realizable value is tested each period.
Losses on the value of damaged or obsolete inventory and can
not be sold and the related decline in selling prices, charged to
the current year, and recorded in "provision for decline in value
of inventories". If there is an increasing realization value, then
the value of inventories increased the extent of the amount of
the initial impairment.
Effective January 1, 2012, the Company and subsidiaries
implemented PSAK 16 (Revised 2011), Property, Plant and
Equipment , which impacts recognition of the assets, the
determination of their carrying amounts and the depreciation
charges and impairment losses to be recognized in relation to
them.
In accordance with PSAK 16 (Revised 2011), the Company and
subsidiaries has chosen the cost model for the measurement of
its property and equipment.
The Company revalued property, plant and equiptment which
was done by independent appraisal in connection with quasi-
reorganization. The revalued amount of those assets is
considered as deemed cost.
In 2011, Property, plant and equipment are stated at cost, less
accumulated depreciation, Depreciation is computed using the
declining balance method, except for building and
infrastructure which are depreciation using the straight-line
method. Starting from the year 2012 all fixed assets are
depreciation using straight line method, based on the following
depreciation rates:Umur Ekonomis/
Useful Life
20 - 40 tahun/ Year
8 - 16 tahun/ Year
Persediaan bahan baku, penolong, pengemas, persediaan barang
dalam proses dan barang jadi dinyatakan berdasarkan harga perolehan
dengan metode FIFO dengan mempertimbangkan expired date .
Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realiasi neto, mana
yang lebih rendah. Nilai realisasi neto berdasarkan harga jual dan
kondisi barang serta mempertimbangkan tujuan pengadaan
persediaan. Nilai realisasi neto diuji setiap periode. Kerugian atas nilai
persediaan yang rusak atau kadaluwarsa dan tidak dapat dijual serta
penurunan terkait harga jual, dibebankan pada tahun berjalan, dan
dicatat dalam cadangan penurunan nilai persediaan . Apabila
terdapat peningkatan nilai realisasi, maka nilai persediaan ditingkatkan
sebatas jumlah nilai penurunan nilai awal.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Entitas Induk dan Anak menerapkan
PSAK 16 (Revisi 2011), Aset Tetap , yang berdampak pada pengakuan
aset, penentuan jumlah tercatat dan biaya penyusutan dan kerugian
atas penurunan nilai harus diakui dalam kaitannya dengan aset
tersebut.
Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011), Entitas Induk dan Anak telah
memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya.
Perseroan telah menilai kembali aset tetap berdasarkan hasil penilaian
yang dilakukan oleh penilai independen dalam rangka kuasi-
reorganisasi. Nilai aset tertentu yang direvaluasi pada periode
sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) .
Tahun 2011, Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah
dikurangi akumulasi penyusutan. Beban penyusutan dihitung
menggunakan metode saldo menurun kecuali gedung dan
infrastruktur yang menggunakan metode garis lurus. Terhitung mulai
tahun 2012 seluruh aset tetap disusutkan menggunakan metode garis
lurus, dengan tarif penyusutan sebagai berikut:
Mesin dan peralatan pabrik Machinery and factory equipment
If there is reasonable certainty that the lessee will obtain
ownership by the end of the lease term, then the leased assets
are depreciated over their useful lifes. If not, then the capitalized
lease assets are depreciated over the shorter of the useful life or
the asset of the lease term. Gain or loss on a sale and finance
leaseback transaction is deferred and amortized over the lease
term.
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan
disusutkan selama masa penggunaan aset yang diestimasi berdasarkan
umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut,
maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek
antara masa sewa atau umur manfaat aset sewaan. Laba atau rugi
yang timbul dari transaksi jual dan sewabalik kembali ditangguhkan
dan diamortisasi selama sisa masa sewa.
Halaman 22 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Aset Tetap (Lanjutan) j. Property, Plant and Equipment (Continued)
The cost of maintenance and repairs are charged to operations
as incurred; expenditures which extend the useful life of the
asset or result in increase in capacity and improvement in the
quality of output or standard of performance are capitalized.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying
values and the related accumulated depreciation are removed
from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in
the current operations.
The estimated useful life, residual value and depreciation
method are reviewed at each period end, with the effect of any
changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Constructions in progress are stated at cost and are transferred
to the respective property, plant and equipment account when
completed and ready for use.
Starting January 1, 2012, the Company implemented ISAK No.
25, Accounting for Land . All costs and expenses incurred in
connection with the acquisition of landright are recognized as
part of the landright s acquisition cost. The legal cost incurred
when the land was first acquired is recognized as part of the
acquisition cost of the landright. Extension or renewal cost of
legal right over land is recognized as an intangible asset and
amortized over the life of legal rights or economic life of the
land, whichever is shorter.
ISAK No.25 also states that landright is not depreciated unless
there is contrary evidence indicating that extension or renewal
of legal right over land will most likely or definitely be not
obtained. The adoption of this interpretation does not have
significant impact to the Company.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi
pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa
manfaat atau memberi masa manfaat ekonomi di masa yang akan
datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau
peningkatan standar kerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak
digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap
berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari
penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada
tahun yang bersangkutan.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview
setiap akhir periode dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi
tersebut berlaku prospektif.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset
tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Mulai 1 Januari 2012, Perseroan menerapkan ISAK No. 25 tentang
Akuntansi Tanah . Semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan
dengan perolehan hak atas tanah, diakui sebagai biaya perolehan hak
atas tanah. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah
diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset
tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas
tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang
umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
ISAK No. 25 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak disusutkan
kecuali terdapat bukti sebaliknya yang mengindikasikan bahwa
perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar
atau pasti tidak diperoleh. Penerapan interpretasi ini tidak memiliki
dampak signifikan terhadap Perseroan.
Tidak ada penyesuaian masa manfaat ekonomis dan nilai residu pada
tahun 2012. Perseroan melakukan perubahan metode penyusutan
mesin, peralatan dan kendaraan di tahun 2012. Perseroan
menggunakan metode penyusutan garis lurus untuk mesin, peralatan
dan kendaraan dengan mempertimbangkan pola pemakaian aset
maupun hasil pemanfaatan aset yang bersifat linier (tetap).
The estimated useful life and residual value did not changed in
2012. The Company changes depreciation method of machinery,
equipment and vehicles in 2012. The Company using the straight-
line method to allocate the cost of machinery, equipment and
vehicles considering the linear usage of asset.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik dan pemasangan mesin
dikapitalisasi sebagai Aset dalam penyelesaian . Biaya tersebut
direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau
pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset
tersebut siap untuk digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings, plants
and the installation of machinery are capitalised as
Construction in progress assets . These costs are reclassified to
the fixed assets accounts when the construction or installation is
completed. Depreciation is charged from the date when assets
are ready for use.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lainnya, seperti diskonto pinjaman
baik yang secara langsung atau tidak langsung digunakan untuk
pendanaan konsturksi aset kualifikasian, dikapitalisasi hingga aset
tersebut selesai dikonstruksi. Untuk biaya pinjaman yang dapat
diatribusikan secara langsung pada aset kualifikasian, jumlah yang
dikapitalisasi ditentukan dari biaya pinjaman aktual yang terjadi
selama periode berjalan, dikurangi penghasilan yang diperoleh dari
investasi sementara atas dana hasil pinjaman tersebut. Untuk
pinjaman yang tidak dapat diatribusikan secara langsung pada suatu
aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi ditentukan dengan
mengalikan tingkat kapitalisasi terhadap jumlah yang dikeluarkan
untuk memperoleh aset kualifikasian. Tingkat kapitalisasi dihitung
berdasarkan rata-rata tertimbang biaya pinjaman yang dibagi dengan
jumlah pinjaman yang tersedia selama periode, selain pinjaman yang
secara spesifik diambil untuk tujuan memperoleh suatu aset
kualifikasian.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on
loans either directly or indirectly used in financing the
construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date
when construction is complete. For borrowings that are directly
attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised
is determined as the actual borrowing cost incured during the
period, less any income earned on the temporary investment of
such borrowings. For borrowings that are not directly
attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised
is determined by applying a capitalisation rate to the amount
expended on the qualifying assets. The capitalisation rate is the
weighted average of the total borrowing costs applicable to the
total borrowings outstanding during the specifically for the
purpose of obtaining a qualifying asset.
Halaman 23 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. Aset Tidak Lancar Yang Akan Ditinggalkan k. Abandoned Non Current Assets
l. Aset Takberwujud l. Intangible Assets
Pos ini antara lain mencakup: This account include the following:
1. 1.
- -
2. 2.
m. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan m. Impairment of Non Financial Assets
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 58
(Revised 2009), Non-current assets held for sale and
discontinued operations .
They are stated at the lower of carrying amount and fair value
less costs to sell.
Contractual costumer relationship is spent expenses having
benefit for more than one year, namely :
Contractual customer relationships acquired in a
business combination are recognised at fair value at the
acquisition date. Value contractual customer relations
have a nite useful life and are carried at cost less
accumulated amortisation. Amortisation is calculated
using the straight line method over the expected life of
the customer contractual relationship.
Licences are shown at historical cost. Licences have a definite
useful life and are carried at cost less accumulated
amortisation. Amortisation is calculated using the straight-
line method to allocate the cost of licences over their
estimated useful lives (15-20 years).
Effective January 1, 2011, the Company and its subsidiary
prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), Impairment
of Assets .
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be
employeed by an entity to ensure that its assets are carried at
no more than their recoverable amount. An asset is carried at
more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds
the amount to be recovered through use or sale of the asset. If
this is the case, the asset is described as impaired and this
revised PSAK requires the entity to recognize an impairment
loss. This revised PSAK also specifies when an entity should
reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has no significant
impact on the financial reporting.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan menerapkan PSAK No. 58
(Revisi 2009), Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual Dan
Operasi Yang Dihentikan .
Aset ini dicatat pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan
nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual.
Nilai komitmen kontraktual dengan pelanggan mempunyai manfaat
lebih dari satu tahun, yaitu:
Hubungan kontraktual dengan pelanggan diperoleh dalam kerja
sama usaha diakui sebagai aset dengan nilai wajar pada tanggal
akuisisi. Nilai komitmen kontraktual pelanggan memiliki masa
manfaat yang terbatas dan dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung
menggunakan metode garis lurus selama umur yang diharapkan
dari hubungan kontraktual dengan pelanggan.
Lisensi, disajikan berdasarkan harga perolehan. Lisensi memiliki
masa manfaat yang terbatas dan disajikan berdasarkan harga
perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung
dengan menggunakan metode garis lurus dan bertujuan untuk
mengalokasikan harga perolehan lisensi selama estimasi masa
manfaatnya (15-20 tahun).
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan dan entitas anak menerapkan
secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset .
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang
diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah
terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika
jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui
penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset
mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas
mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan
kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan
yang diperlukan.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang
signifikan pada pelaporan keuangan.
Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan merupakan asset tidak lancar
yang akan digunakan sampai dengan akhir umur ekonomisnya serta
aset tidak lancar yang akan ditutup daripada dijual.
Abandoned non- current assets are non-current assets those are
used until the end of useful lives and those will be discontinued
than those will be sold.
Pengeluaran untuk penelitian diakui beban pada saat terjadinya.
Pengeluaran dari pengembangan diakui sebagai aset takberwujud.
Expenditures for research expenses are recognized when
incurred. Expenditures from development is recognized as an
intangible asset.
Halaman 24 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan (Lanjutan) m. Impairment of Non Financial Assets (Continued)
n. Biaya Emisi Saham n. Share Issueance Cost
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition
p. Beban Bunga dan Keuangan p. Interest and Financial Charge
q. Imbalan Pasca Kerja q. Employee Benefit
Assets that have an unlimited useful life are not amortized and
are tested for impairment annually. Amortized assets are
reviewed for reduction whenever events or changes in
circumstances indicate that the carrying value may not be
recoverable.
Non financial assets are reviewed for impairment whenever
events or changes in circumstances indicate that the carrying
amount may not be recoverable. An impairment loss is
recognized for the amount by which the assets s carrying
amount exceeds its recoverable amount. The recoverable
amount is the higher of an asset s net selling price and value in
use. For the purposes of assessing impairment, assets are
grouped at at the lowest levels for which there are separately
indetifiable cash flows (Cash-generating units). Non financial
assets that have suffered impairment are reviewed for possible
reversal of the impairment at each reporting date.
Share issuance costs are recorded as deducation of the proceeds
from public opffering of the Company s shares, and are
presented as part of additional paid in capital and are not
amortized.
Effective January 1, 2011, the Company and its subsidiary
adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), Revenue .
Local sales are recognized when the goods are delivered to the
customers, while export sales are recognized when the goods
are shipped (F.O.B. Shipping point). Interest income is occurred
on a time basis, by reference to the principal outstanding and at
the interest rete applicable. Expenses are recognized when
incurred.
Interest and financial charge consist of interest and financial
charges which are charged to current operations when incurred.
The company and its subsidiary established defined contribution
pension plans covering all their permanent employees. The
pension plans are managed by Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia (Persero). The
pension plans are funded by contributions from the Company
and its subsidiary employees at 11% and 2% of pension income,
respectively. Contributions are charged to current operations.
Aset yang memiliki masa manfaat tak terbatas tidak diamortisasi dan
diuji setiap tahun untuk penurunan nilai. Aset yang diamortisasi
ditelaah untuk penurunan apabila terdapat kejadian atau perubahan
keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak
terpulihkan.
Aset non keuangan ditelaah untuk penurunan apabila terdapat
kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai
tercatat tidak dapat dipulihkan. Rugi penurunan nilai diakui untuk
jumlah dimana jumlah tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan
tersebut. Jumlah dipulihkan adalah lebih tinggi dari harga jual bersih
aset dan nilai pakai. Untuk tujuan menguji penurunan nilai, aset
dikelompokan pada tingkat terendah yang menghasilkan arus kas
terpisah (Unit Penghasil Kas). Aset non keuangan yang telah
mengalami penurunan nilai ditelaah kembali untuk kemungkinan
adanya pemulihan untuk setiap aset yang telah diturunkan nilai nya
pada setiap tanggal pelaporan.
Biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang atas hasil penerimaan
penawaran umum saham Perseroan, dan disajikan sebagai bagian dari
tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan dan entitas anak menerapkan
PSAK No. 23 (revisi 2010), Pendapatan .
Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada
pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang
dikapalkan (FOB Shipping Point). Pendapatan bunga diakui atas dasar
waktu, pokok dan tingkat bunga berlaku. Beban diakui pada saat
terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya.
Beban pinjaman meliputi bunga dan provisi atas pinjaman bank
dibebankan dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya.
Entitas Induk dan Anak menyelenggarakan program pensiun iuran
pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program pensiun dikelola oleh
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. Kontribusi Perseroan dan karyawan masing-masing
sebesar 11% dan 2% dihitung dari penghasilan dasar pensiun per bulan
karyawan. Beban kontribusi Perseroan dibukukan sebagai beban tahun
berjalan.
Halaman 25 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
q. Manfaat Karyawan(Lanjutan) q. Employee Benefit (Continued)
r. Investasi Pada Entitas Asosiasi r. Investment in Associates
Effective on January 1, 2011, the Company adopted SFAS. 15
(Revised 2009), "Investments in Associates". The Company's
investment in associates measured using the equity method.
Associate entity is an entity in which the Company has
significant influence.
If the Company and its subsidiaries has, directly or indirectly (eg
through subsidiaries), 20% or more of the voting rights of the
investee, the Company and its subsidiaries are considered to
have significant influence, unless it can be clearly demonstrated
that the Company has no significant effect. Conversely, if the
Company owns, directly or indirectly (eg through its
subsidiaries), less than 20% of the voting rights of the investee,
the Company and its subsidiaries are considered to have no
significant effect, except for a significant influence can be clearly
demonstrated. Substantial or majority ownership by another
company does not preclude the Company to have a significant
effect.
In accordance with the equity method, the value of plus or
minus investment gains in the Company's net income or loss,
and dividends received from investee since the date of
acquisition.
Comprehensive consolidated income statement reflects the
operating results of the top associate entities. If there is a
change recognized directly in equity of associate entities, the
Company recognizes its share of the change and disclose it, if
applicable, the consolidated statement of changes in equity.
Gains or losses are not realized as a result of transactions
between the Company and associated entities are eliminated in
accordance with the Company's interests in associates.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan menerapkan PSAK No. 15
(Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi . Investasi Perseroan
pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas.
Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perseroan mempunyai
pengaruh signifikan.
Jika Entitas Induk dan Anak memiliki secara langsung maupun tidak
langsung (misalnya melalui entitas anak), 20% atau lebih hak suara
investee , maka Entitas Induk dan Anak dianggap memiliki pengaruh
signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perseroan
tidak memiliki pengaruh signifikan. Sebaliknya, jika Perseroan
memiliki, secara langsung maupun tidak langsung (misalnya melalui
entitas anak), kurang dari 20% hak suara investee, maka Entitas Induk
dan Anak dianggap tidak memiliki pengaruh signifikan, kecuali
pengaruh signifikan tersebut dapat dibuktikan dengan jelas.
Kepemilikan substansial atau mayoritas oleh Perseroan lain tidak
menghalangi Perseroan untuk memiliki pengaruh signifikan.
Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau
dikurang dengan bagian Perseroan atas laba atau rugi neto, dan
penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian
atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang
diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perseroan mengakui
bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika
dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba
atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi
antara Perseroan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah
sesuai dengan kepentingan Perseroan dalam entitas asosiasi.
The company and its subsidiary calculates and records
estimated employee retirement benefits for all its local
permanent employees based on Labor Law No. 13 year 2003
concerning the settlement of labor dismissal and the stipulation
of severance payment. The difference between the calculated
total amount of employee benefit obligation and the amount
recognized by the company on the date of the initial application
is treated as an adjustment to the balance of the restated
retained earning at the beginning of the most recent period.
Calculation of employee benefit is based on employee s salary
and service period. The actuary used unit credit method to
calculate the amount employee s benefits at the date of
valuation.
Employee benefit relating to irregular dismissal or resignation is
recognized when incurred.
Entitas Induk dan Anak menyelenggarakan program manfaat PHK
karyawan (post-retirement benefit) sesuai Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tentang Penyelesaian Pemutusan
Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon. Selisih antara total
kewajiban pada saat penerapan pertama kali dan kewajiban yang telah
diakui Perseroan pada tanggal yang sama, diperlakukan sebagai
penyesuaian saldo laba awal periode dari periode yang paling dini
yang disajikan kembali. Imbalan kerja tersebut didasarkan pada masa
kerja dan penghasilan karyawan. Metode penilaian yang digunakan
oleh aktuaria adalah metode projected unit credit yang mencerminkan
jasa pekerja pada saat penilaian.
Manfaat pekerja atas pemutusan hubungan kerja sebelum masa kerja
berakhir diakui sebagai kewajiban dan beban pada saat terjadi.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian
pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial yang melebihi dari
jumlah yang lebih besar antara 10% nilai wajar aset program atau 10%
nilai kini kewajiban imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan pada
laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan
dari para pekerja.
Actuarial gains and losses arising from experience adjusment
and changes in actuarial assumptions in exess of the greater of
10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value
of the defined benefit obligation are charged or credited to
profit or loss over the employess expected avarage remaining
working lives.
Halaman 26 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
r. Investasi Pada Entitas Asosiasi (Lanjutan) r. Investment in Associates (Continued)
s. Pajak Penghasilan s. Income Tax
Deferred tax assets and liabilities are offset in the financial
statements, except those for different legal entities; in the same
manner the current tax assets and liabilities are presented.
Prior to January 1, 2012, the Company and subsidiaries
presented interest and penalties for the underpayment of
income tax, if any, as part of Others - net under Other Income
(Expenses) in the consolidated statement of comprehensive
income.
Effective January 1, 2012, the Company and subsidiaries applied
PSAK 46 (Revised 2010), which requires the company to present
interest and penalties for the underpayment/ overpayment of
income tax, if any, as part of Income Tax Benefit (Expense) -
Current in the consolidated statement of comprehensive
income.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di Laporan posisi
keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas
yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset
dan liabilitas pajak kini.
Sebelum tanggal 1 Januari 2012, Entitas Induk dan Anak mencatat
bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan,
jika ada, dalam Penghasilan (Beban) Lain-lain sebagai bagian dari Lain-
lain - bersih dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Entitas Induk dan Anak menerapkan
PSAK 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Perseroan mencatat bunga
dan denda untuk kekurangan/kelebihan pembayaran pajak
penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari Manfaat (Beban) Pajak
Penghasilan - Periode Berjalan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
The company determine whether is required to recognize
additional impairment loss on investment in the Company's
associate entities. The Company s determined at each reporting
date whether there is objective evidence that indicates that the
investment in associate entities decreased in value. In this case,
the Company calculates the amount of decrease in value based
on the difference between the recoverable amount of
investment in associated companies and its carrying value and
recognized in the consolidated comprehensive income
statement.
Effective January 1, 2012, the Company and subsidiaries applied
PSAK 46 (Revised 2010), which requires the Company to account
for the current and future tax consequences of the future
recovery (settlement) of the carrying amount of assets
(liabilities) that are recognized in the consolidated statement of
financial position, and transactions and other events of the
current period that are recognized in the financial statements.
Current tax expense is determined based on the taxable income
for the year computed at the effective tax rates.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future
tax consequences attributable to defferences between the
financial statement carrying amounts of existing assets and
liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities
are recognized for all taxable temporary differences and
diferred tax assets are recognized for deductable temporary
differences to the extend that it is probable that taxable income
will be available in future periods against which the deductable
temporary differences can be utilized.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been
enacted or substantively enacted on the balance sheet date.
Deferred tax is charged or credited in the statement of income,
excep when it relates to items charged or credited directly to
equity, in which case the deferred tax is also charged or credited
directly to equity.
Perseroan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan
rugi penurunan nilai atas investasi Perseroan dalam entitas asosiasi.
Perseroan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah
terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi
dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini,
Perseroan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih
antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam Perseroan asosiasi dan
nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Entitas Induk dan Anak menerapkan
PSAK 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Perseroan untuk
memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari
pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan
yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan
transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan
keuangan.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam
periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekwensi pajak
periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset
dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan
pajak aset dan kewajiban. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk
semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak
pada masa mendatang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku
pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan
dalam laporan laba-rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan
atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan metode
balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada
laporan keuangan konsolidasian.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet
liability method, on temporary differences arising between the
tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in
the consolidated financial statements.
Halaman 27 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
s. Pajak Penghasilan (Lanjutan) s. Income Tax (Continued)
t. Laba Bersih per Saham t. Earning per Share
u. Informasi Segmen u. Segmental Information
Basic earning per share is computed by diving net income by the
weighted average number of shares outstanding during the
year.
Diluted earnings per share is computed by diving net income by
the weighted average number of shares outstanding as adjusted
for the effects of all dilutive potential ordinary shares.
Effective January 1, 2011, the Company and its subsidiary
adopted PSAK No. 5 (Revised 2009), Operating Segments . The
revised PSAK requires disclosures that will enable users of the
financial statements to evaluate the nature and financial effects
of the business activities in which the entity engages and the
economic environments in which it operates.
Segmental information is prepared using the accounting policies
adopted for preparing and presenting the consolidated financial
statements. The primary segmental information is based on
business segmentals, while secondary segmental information is
based on geographical segmental.
A business segmental is a distinguishable component of an
enterprises that is engaged in providing an individual product or
service or a group of related products or services and that is
subject to risk and returns that are different from those of other
business segmentals.
A geographical is a distinguishable component of a enterprise
that is engaged in providing products or services within a
particular economic environment and that is subject to risk and
returns that are different from those of components operating
in other economics environments.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang
bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah
disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa
bersifat dilutive .
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Entitas Induk dan Anak menerapkan
PSAK No. 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi . PSAK revisi ini mengatur
pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan
untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis
yang mana entitas beroperasi.
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang
dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha
sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen Perseroan yang dapat dibedakan
dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individu
maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan
segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen Perseroan yang dapat dibedakan
dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah)
ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi
pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus
apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila
aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh
otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama
ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian
saldo-saldo tersebut secara neto
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there
is a legally enforceable right to offset current tax assets
againts current tax liabilities and when the deferred income
taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the
same taxation authority on either the same taxable entity or
different taxable entities where there is an intention to settle
the balances on a net basis.
Halaman 28 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)
v. Kuasi Reorganisasi v. Quasi Reorganization
1. cadangan umum; 1. General reserves;
2. cadangan khusus; 2. Special reserve;
3. 3.
4. tambahan modal setoran dan sejenisnya; 4. Additional capital payments and the like;
5. modal saham. 5. Share capital.
w. Provisi w. Provision
Under PSAK 51 (Revised 2003) "Accounting for Quasi-
Reorganization", quasi-reorganization is an accounting
procedure that govern the Company to restructure its equity by
eliminating deficits and revaluing all assets and liabilities,
without going through the reorganization of law.
Assets and liabilities remeasured at fair value and may result in
an increase or decrease in net assets compared to the carrying
value before reappraisal. The balance of accumulated losses are
eliminated in order of priority as follows:
From the revaluation of assets and liabilities (including fixed
assets revaluation increment) and the difference in
assessment of the like (for example the difference in
valuation available for sale securities and other
comprehensive income);
Provision are measured at the present value of management's
best estimate of the expenditure required to settle the present
obligation at the end of the reporting period. The discount rate
used to determine the present value is a pre-tax rate that
reflects current market assesments of the time value of money
and the risk specific to the liability.
Berdasarkan PSAK 51 (Revisi 2003) Akuntansi Kuasi-Reorganisasi ,
kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur
Perseroan untuk merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan
defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya, tanpa
melalui reorganisasi secara hukum.
Aset dan liabilitas dinilai kembali sebesar nilai wajarnya dan dapat
menghasilkan peningkatan atau penurunan aset bersih dibandingkan
dengan nilai tercatat sebelum penilaian kembali. Saldo akumulasi
kerugian dieliminasi dengan urutan prioritas sebagai berikut:
selisih penilaian aset dan liabilitas (termasuk didalamnya selisih
revaluasi aset tetap) dan selisih penilaian sejenisnya (misalnya
selisih penilaian efek tersedia untuk dijual dan other comprehensive
income);
Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasi terbaik manajemen atas
pengeluaran yang diharapkan diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto yang
digunakan untuk menentukan nilai kini adalah tingkat diskonto
sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu
uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban.
Determination of fair values of assets and liabilities the
Company in order quasi-reorganization is done based on market
value. If the market value is unavailable or does not reflect the
actual fair value, the estimated fair value is done by considering
the price of similar assets, or discounted cash flow methode.
Penentuan nilai wajar aset dan liabilitas Perseroan dalam rangka kuasi-
reorganisasi ini dilakukan berdasarkan nilai pasar. Apabila nilai pasar
tidak tersedia atau tidak menggambarkan nilai wajar yang sebenarnya,
estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset
sejenis, atau dengan model arus kas diskontoan.
Halaman 29 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen 3. Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions
a. a.
b. b.
c. c.
Impairment of Financial Assets
Provision for impairment losses is maintained at a level which
considered adequate to cover for potentially uncollectible
receivables. The Company assesses specifically at each
consolidated statement of financial position date whether there
is an objective evidence that a financial asset is impaired
(uncollectible).
The level of allowance is based on past collection experience
and other factors that may affect collectability such as the
probability of insolvency or significant financial difficulties of the
debtors or significant delay in payments.
If there is an objective evidence of impairment, timing and
collectible amounts are estimated based on historical loss data.
Provision for imparment losses is provided on accounts
specifically identified as impaired. Evaluation of receivables to
determine the total allowance to be provided is performed
periodically during the year. Therefore, the timing and amount
of provision for decline in value recorded at each period might
differ based on the judgments and estimates that have been
used.
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi,
antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi
harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah
kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan
kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut
mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara
reguler dalam suatu transaksi wajar.
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada
jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup
kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian, Perseroan secara spesifik
menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset
keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan
masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi
kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau
kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau
penundaan pembayaran yang signifikan.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran
jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman
kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas
akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami
penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk
mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan
secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran
jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap
periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi
yang digunakan.
Impairment review is performed when certain impairment
indicators are present. Determining the fair value of assets
requires the estimation of cash flows expected to be generated
from the continued use and ultimate disposition of such assets.
Any significant changes in the assumptions used in determining
the fair value may materially affect the assessment of
recoverable values and any resulting impairment loss could have
a material impact on results of operations.
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi
penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset
membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari
pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut.
Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk
menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai
terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin
berdampak material pada hasil operasi Perseroan.
In the application of the Company and subsidiaries accounting
policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial
statements, management is required to make estimates, judgments,
and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities
that are not readily apparent from other sources. The estimates and
assumptions are based on historical experience and other factors
that are considered to be relevant.
Management believes that the following represent a summary of the
significant estimates, judgment and assumptions made that affected
certain reported amounts of and disclosures in the consolidated
financial statements.
Judgments
The following judgments are made by management in the process of
applying the Company accounting policies that have the most
significant effects on the amounts recognized in the consolidated
financial statements:
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Entitas Induk dan Anak, seperti
yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian,
manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai
tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain.
Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor
lain yang dipertimbangkan relevan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup
ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan
serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam
proses penerapan kebijakan akuntansi Perseroan yang memiliki dampak
yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian:
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Impairment of Non-Financial Assets
Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif
Pertimbangan
Financial Assets Not Quoted in Active Market
The Company classifies financial assets by evaluating, among
others, whether the asset is quoted or not in an active market.
Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted
in an active market is the determination on whether quoted
prices are readily and regularly available, and whether those
prices represent actual and regularly occurring in the market
transactions on an arm s length basis.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Halaman 30 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
3. 3.
a. a.
b. b.
c. c.Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara
nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal
akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui.
Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan
jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan
waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa
mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions
(Continued)
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam
mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai
risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap
nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di
bawah ini. Perseroan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter
yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang
ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah
karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perseroan.
Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut
terjadi:
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran
aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya,
dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen
pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-
bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga),
sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi
berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen
(Lanjutan)
Estimate and Assumptions
The key assumptions concerning the future and other key sources of
estimation uncertainty at the reporting date that have a significant
risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of
assets and liabilities within the next financial period are disclosed
below. The Company based its assumptions and estimates on
parameters available when the consolidated financial statements
were prepared. Existing circumstances and assumptions about
future developments may change due to market changes on
circumstances arising beyond the control of the Company. Such
changes are reflected in the assumptions when they occur:
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Indonesian Financial Accounting Standards require
measurement of certain financial assets and liabilities at fair
values, and the disclosure requires the use of estimates.
Significant component of fair value measurement is determined
based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange
rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair
value might differ due to different valuation method used.
Estimasi dan Asumsi
For the rate of future salary increases, the company collects all
historical data relating to changes in base salaries and adjust it
for future business plans.
Perseroan menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa
datang yang sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto
adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan
nilai kini atas estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan
untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat
suku bunga yang sesuai, Perseroan mempertimbangkan tingkat bunga
obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan
akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka
The company determines the appropriate discount rate and
future salary increase at the end of each reporting period. The
discount rate is interest rate that should be used to determine
the present value of estimated future cash outflowsexpected to
be required to settle the pension obligations. In determining the
appropriate discount rate, the company considers the interest
rate of government bonds that are denominated in the currency
in which the benefits will be paid and that have terms to
The present value of the pension obligations depends on a
number of factors that are determined on an actuarial basis
using a number of assumptions. The assumptions used in
determining the net cost for pensions include the discount rate
and future salary increase. Any changes in these assumptions
will have an impact on the carrying amount of pension
obligation.
Post Employment Benefits
Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Perseroan mengumpulkan
data historis mengenai perubahan gaji dasar pekerja dan
menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis masa datang.
Deferred tax assets are recognized for all temporary differences
between the financial statements carrying amounts of existing
assets and liabilities and their respective taxes bases to the
extent that it is probable that taxable profit will be available
against which the temporary differences can be utilized.
Significant management estimates are required to determine
the amount of deferred tax assets that can be recognized, based
upon the likely timing and the level of future taxable profits
together with future tax planning strategies.
Imbalan Pasti Pasca Kerja
Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada beberapa faktor yang
ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberepa asumsi.
Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya pensiun neto
mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya
perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat
kewajiban pensiun.
Halaman 31 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
4. ENTITAS ANAK 4. SUBSIDIARY ENTITY
Jakarta
Jenis Usaha /
Nature of Business
Distribution dan
perdagangan
farmasi/
Distribution and
trading of
pharmaceutical
products
Jumlah Aset per 31 Desember
2012 (Setelah Penyesuaian Kuasi
Induk Perseroan - Catatan 41) /
Total Assets as of December 31,
2012 (After Parent Quasi
Reorganization - Notes 41)
Rp626.947.567.783
Jumlah Aset Per 31 Desember
2011 (Setelah Penyesuaian Kuasi
Induk Perseroan - Catatan 41) /
Total Assets As Of December 31,
2011 (After Parent Quasi
Reorganization - Notes 41)
Rp598.818.671.702
Domisili /
Domicilie
PT Indofarma Global
Medika
Subsidiary started the operation commercially since 4 January 2000.
The percentage of ownership 99,99%. As of December 31, 2012 and
December 31, 2011 the Company has ownership interest in the
following subsidiary:
Entitas Anak /
Subsidiary
Entitas anak beroperasi secara komersial sejak tanggal 4 Januari 2000;
dengan Persentase kepemilikan 99,99%. Pada tanggal 31 Desember 2012
dan 31 Desember 2011, Perseroan memiliki saham entitas anak berikut:
Halaman 32 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH DAN CASH EQUIVALENT
Saldo kas dan setara kas dapat dirinci sebagai berikut: Details of Cash and Cash Equivalent are as follows:
Kas Cash
Rupiah Rupiah
Dollar Amerika Serikat US Dollar
Subjumlah Subtotal
Bank - Rupiah Bank - Rupiah
Pihak Berelasi Related Parties
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mandiri
Subjumlah Bank - Pihak Berelasi Subtotal - Related Parties
Pihak Ketiga Third Parties
PT BTPN PT BTPN
PT Bank Permata PT Bank Permata
Bank Pembangunan Daerah Bank Pembangunan Daerah
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Danamon Tbk PT Bank Danamon Tbk
Subjumlah Bank - Pihak Ketiga Subtotal Bank- Third Parties
Subjumlah Bank - Rupiah Subtotal Bank - Rupiah
Bank - Dollar Amerika Serikat Bank - US Dollar
Pihak Berelasi Related Parties
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Subjumlah Bank - Dollar Subtotal Bank - US Dollar
Jumlah Bank Total Bank
Deposito Berjangka - Pihak Ketiga Short-term Bank Deposit- Third Parties
PT Bank Mega PT Bank Mega
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank UOB Buana PT Bank UOB Buana
Jumlah Deposito Berjangka Total Short-term Bank Deposit
Jumlah Total
Tingkat bunga per tahun deposito berjangka adalah sebagai berikut: Annual interest rates on time deposits are as follows:
Tingkat bunga Interest rate
-
27.027.616.438
2.332.124.233
230.510.135
1.881.005.849
793.569.563
2.081.749.772
-
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
(31 Desember 2012:
USD65.007,3; 31 Desember
2011: USD1.603.057,5; 1 Januari
2011: USD412.315,32)
18.000.000.000 - 16.047.675.000
- - 15.000.000.000
4.111.372.168
99.685.176.434
762.610.531
3.707.127.039
18.572.049.459
15.897.474.047
32.393.816.912
37.634.008.712
3.707.127.039
8.717.557.251
55.509.308.811
74.999.269
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
31 Desember 2012/
December 31, 2012
2.101.614.098
628.620.652
628.620.652
173.942.061.089
35.860.265.412
174.570.681.740
(31 Desember 2012:
USD23.837,66; 31 Desember
2011: USD23.330,14; 1 Januari
2011:USD6.661,93)
(December 31, 2012:
USD23,837.66; December 31,
2011: USD23,330.14; January 1,
2011 USD6,661.93)
15.038.098.667
10.000.000.000
4.472.457.204
111.797.791.650 74.081.358.270
253.579.251
(December 31, 2012:
USD65.007,3; December 31,
2011: USD1,603,057.5; January
1, 2011: USD 412,315.32)14.536.525.565
14.536.525.565
126.334.317.215
5.000.000.000
5.000.000.000
133.417.373.006
31 Desember 2011/
December 31, 2011
5,75%- 7,50%
31 Desember 2011/
December 31, 2011
211.557.693
2.083.055.791
61.776.349.249
182.204.829
759.811.309
62.718.365.387
20.633.246.657
250.508.034
85.706.552
41.047.675.000
2.021.852.398
59.897.374
3,00% - 4,00%
1.871.498.098
5.575.875.166
2.511.925.636
255.453.772
85.829.139
49.079.426.263
7,50% - 8,00%
120.917.910.081
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
77.788.485.309
136.308.052.377
717.605.777
31 Desember 2012/
December 31, 2012
20.017.095.893
18.000.000.000
194.902.805.973
Halaman 33 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES
Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan: Details of trade receivables balance by customers:
Pihak-pihak Berelasi Related Parties
PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Subjumlah Pihak Berelasi (a) Subtotal Related Parties (a)
Pihak Ketiga Third Parties
PT Mensa Bina Sukses PT Mensa Bina Sukses
PT Sawah Besar PT Sawah Besar
RSUD Dr. Syaiful Anwar RSUD Dr. Syaiful Anwar
PT Podo Mekar Jaya Sentosa PT Podo Mekar Jaya Sentosa
PT Barito Budi Pharmindo PT Barito Budi Pharmindo
PT Sang Naga Berlian PT Sang Naga Berlian
RSU. Dr. H. Abdoel Moeloek RSU. Dr. H. Abdoel Moeloek
Dinas Kesehatan Bogor Dinas Kesehatan Bogor
RS Wonogiri RS Wonogiri
PT Hapeel Pharmindo PT Hapeel Pharmindo
CV Duta Mulia Pratama CV Duta Mulia Pratama
PT Trivolusi Inovasi Perdana PT Trivolusi Inovasi Perdana
PT Mantakar Pantam PT Mantakar Pantam
PT Sri Buana Lestari PT Sri Buana Lestari
RSUD Slamet RSUD Slamet
Dinas Kesehatan Provinsi Riau Dinas Kesehatan Provinsi Riau
PT Pengguna RS Kanker Dharmais PT Pengguna RS Kanker Dharmais
PT Enseval Mega Trading PT Enseval Mega Trading
CV Kabila Inter Medika CV Kabila Inter Medika
Dinas Kesehatan Konawe Dinas Kesehatan Konawe
Dinas Kesehatan Parigi Dinas Kesehatan Parigi
PT Mega Utama Medica PT Mega Utama Medica
PT Tri Buana Husada Lestari PT Tri Buana Husada Lestari
Dinas Kesehatan Ogan Ilir Dinas Kesehatan Ogan Ilir
Dinas Kesehatan Kab. Berau Dinas Kesehatan Kab. Berau
Lain-lain (dibawah Rp1Milyar) Others (Under Rp1billion)
Subjumlah Pihak Ketiga Subtotal Non Related Parties
Subtotal Third Parties Net (b)
PT Rajawali Nusantara Indonesia-
RNI (Persero)
Bendahara Pengurus R.S.U.P.N
Cipto
Dirjen Bina Kefarmasian & Alat
Kesehatan
Bendahara Pengurus R.S.U.P.N
Cipto
2.814.286.294
2.258.612.254
1.075.450.593
-
5.935.399.841
1.000.630.626
43.999.176.257
1.244.261.035 -
2.073.864.076
Proyek Penunjang Pengadaan
Obat
-
1.912.973.862
-
1.506.779.119
7.454.312.910
1.513.226.170
-
1.723.148.691 -
--
-
1.698.189.055
-
-
PT Rajawali Nusantara Indonesia -
RNI (Persero)
31 Desember 2012/
December 31, 2012
-
15.672.670.919
-
Proyek Penunjang Pengadaan
Obat
182.748.037.414
Dinas Kesehatan Dati II Tapanuli
83.990.238.204
-
-
Dikurangi : Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai
211.683.007.668
27.654.699.863
-
2.814.286.294
2.094.557.090
-
108.981.839.707
238.987.470.306
(28.934.970.254)
Dinas Kesehatan Dati II Tapanuli
-
As of December 31, 2012, trade receivable of Rp28.934.970.254
(December 31, 2011: Rp29.452.092.836; January 1, 2011/ December
31, 2010 Rp26,817,369,066) were impaired and provided for.
31 Desember 2011/
December 31, 2011
127.273.940.555
110.807.607.270
80.504.539.589
-
-
-
4.077.330.170
3.610.437.037
1.727.289.479
40.566.761.973 40.978.619.141
-
-
-
-
-
-
-
Dirjen Bina Kefarmasian & Alat
Kesehatan
131.341.844.625
(29.452.092.836)
101.889.751.789
153.238.606.500
1.051.860.204
1.241.829.199
32.387.743.151
1.395.783.199
1.269.153.180
43.283.702.351
3.018.216.540
10.895.959.200
1.184.577.449
-
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
56.239.432.892
-
3.391.707.000
1.417.087.629
1.096.099.533
-
- - 1.295.823.453
-
10.370.235.570
51.348.854.711
3.164.553.154
8.939.188.886
1.585.725.153
5.875.270.846
3.807.880.094
-
2.814.286.294
-
91.307.397.690
-
- -
-
1.408.816.079-
3.637.382.573
-
2.098.758.500
-
-
-
-
3.061.215.806
(26.817.369.066)
Total Trade Receivables - Net
(a) + (b)
Jumlah Piutang Usaha - Bersih
(a) + (b)
PT Perusahaan Perdagangan
Indonesia
Subjumlah Pihak Ketiga Bersih
(b)
2.094.557.090
-
-
-
PT Perusahaan Perdagangan
Indonesia
Less: Provision for Impairment of
Trade Receivables
Pada tanggal 31 Desember 2012 piutang senilai Rp28.934.970.254 (31
Desember 2011: Rp29.452.092.836; 1 Januari 2011/31 Desember 2010:
Rp26.817.369.066) mengalami penurunan nilai dan disisihkan dalam
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).
Halaman 34 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (Continued)
Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut : The aging of trade receivables is as follows:
Belum jatuh tempo Not yet due
Jatuh tempo: Past due:
- 01 30 hari 01 30 days -
- 31 60 hari 31 60 days -
- 61 90 hari 61 90 days -
- 91 120 hari 91 120 days -
- Lebih dari 120 hari Over 120 days -
Jumlah Total
Jumlah Piutang Bersih Total Receivable Net
Piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Details of trade receivables balance by currencies:
Rupiah Rupiah
Dollar Amerika Serikat US Dollar
Jumlah Total
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Provision for impairment
Jumlah Piutang Bersih Total Receivable Net
Saldo awal Beginning balance
Penambahan Addition
Pemulihan Unused amounts reversed
Saldo Akhir Ending Balance
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
238.987.470.306
25.461.868.854
2.907.780.441
(26.817.369.066)
127.273.940.555
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
31 Desember 2012/
December 31, 2012
14.400.717.989
29.700.816.092
1.436.137.555
152.655.172.066265.014.660.119
(31 Desember 2012: USD300.701,18;
31 Desember 2011: USD113.198,82;
1 Januari 2011 USD159.730,57)
112.265.425.355
22.656.320.669
5.520.614.418
3.859.455.648
154.091.319.621
830.324.299
91.523.788.495
The amount of the provision was Rp698,800,908 as of December 31,
2012 (December 31, 2011: Rp2,911,155,144; January 1, 2011/
December 31, 2010: Rp2,806,693,822). The individually impaired
receivables mainly relate to wholesaler, which are in unexpectedly
difficult economic situation.
Provision for impairment
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
(29.452.092.836)
(29.452.092.836)
(698.800.908)
1.215.923.490
154.091.309.621267.922.440.560
(29.452.092.836)
153.238.606.500
(2.806.693.822)
(28.934.970.254)
Management believes that the provisión for impairment losses on
trade receivables is adequate.
Management also believes that there are no significant
concentrations of credit risk in receivables.
1.380.385.327
(26.817.369.066)
31 Desember 2011/
December 31, 2011
92.913.003.525
23.192.304.755
8.579.810.649
1.083.886.584
982.783.571
55.938.910.252
(December 31, 2012:
USD300,701.18; December 31,
2011: USD113,198.82; January 1,
2011 USD159,730.57)
182.690.699.336
(2.911.155.144)
181.664.212.346
1.026.486.990
(28.934.970.254)
31 Desember 2011/
December 31, 2011
36.434.161.156
267.922.440.560
(28.934.970.254)
238.987.470.306 127.273.950.555
31 Desember 2012/
December 31, 2012
(26.817.369.066)
Company and subsidiary receivables has been guaranteed for credit
facilities form PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. (note No.18) and
medium term notes issued by Company (Notes No. 24).
276.431.374
64.768.478.876
31 Desember 2012/
December 31, 2012
Beban penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 Rp698.800.908 (31
Desember 2011: Rp2.911.155.144; 1 Januari 2011/31 Desember 2010:
Rp2.806.693.822). Penurunan nilai dilakukan secara individual atas
piutang pelanggan yang tidak memiliki kemampuan bayar.
Analisis mutasi saldo Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas piutang
usaha adalah sebagai berikut:
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan
nilai piutang usaha telah memadai.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi
secara signifikan atas piutang usaha.
Piutang Perseroan dan entitas anak digunakan sebagai jaminan atas
fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.(Catatan No.18) dan
surat utang jangka menengah yang diterbitkan Perseroan (Catatan No. 24).
182.690.699.336
(29.452.092.836)
153.238.606.500
31 Desember 2011/
December 31, 2011
An analysis of the movements in the balance of allowance for
impairment losses on trade receivable is as follows :
14.591.788.330
(26.817.369.066)
(25.391.060.571)
Halaman 35 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES
Yayasan Abdi Karya Yayasan Abdi Karya
Piutang atas klaim supplier Receivable to the supplier claim
Piutang karyawan Employee Receivable
Others (Details under Rp1Billion)
Sub Jumlah Sub Total
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah Total
8. ASET KEUANGAN LAINNYA 8. OTHERS FINANCIAL ASSETS
Others financial assets at is as follows:
Investasi pada PT Bhakti Capital Investment at PT Bhakti Capital
Saldo Awal Beginning Balance
Kenaikan (Penurunan) Investasi Increase (Decrease) of investment
Penjualan Investasi Sales of investment
Jumlah Total
9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES
Barang jadi: Finished goods:
Obat jadi Medicine
Alat kesehatan & diagnostik Medical devices & diagnostic
Lainnya Others
Sub Jumlah Barang Jadi Sub total Finished Goods
Barang dalam proses Work in process
Bahan baku dan pembantu Raw and indirect materials
Suku cadang Spareparts
Jumlah Total
Cadangan penurunan nilai Provision for inventories
Jumlah Bersih Total - Net
2.609.970.755
29.880.615.090
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
69.534.326.669
29.667.917.805
26.125.085.19433.685.925.985
9.487.041.996
30.500.000
31 Desember 2011/
December 31, 2011
The investment of fund at PT Bhakti Capital on February 28, 2012
has been sold for 50,000 sheets overall perlembarnya price of
Rp786.33.
(407.536.514)
-
1.722.426.251
1.639.211.477
13.043.614.074
1.722.426.251
-
3.062.524.395 2.772.801.894
8.714.192.397
2.009.201.252
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai piutang lain-lain telah memadai.
31 Desember 2012/
December 31, 2012
1.192.124.583
28.000.000
3.456.908.884
120.179.418.785
19.783.942.908
92.775.178.461
47.039.458.586
(10.750.713.114)
161.341.812.493
39.224.630.322
-
1.722.426.250
31 Desember 2011/
December 31, 2011
(28.000.000) -
9.121.728.911
31 Desember 2011/
December 31, 2011
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
5.195.846.084
(478.240.959)
98.276.565.189
Investasi atas dana kelolaan pada PT Bhakti Capital pada tanggal 28
Februari 2012 telah dijual keseluruhan sebanyak 50.000 lembar dengan
harga perlembarnya sebesar Rp786,33.
5.674.087.043
Aset keuangan lainnya adalah sebagai berikut :
31 Desember 2012/
December 31, 2012
(581.738.601)
28.000.000
81.010.719.517
(2.500.000)
140.667.393.573
30.419.897.909
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
21.433.301.689
Lain-lain (Rincian di bawah
Rp1Milyar)
Provision for receivables
impairment
172.092.525.607
-
(14.881.633.479)
30.500.000
159.253.043.404
5.500.000
Management believes that the allowance for impairment losses on
other receivables is adequate.
8.704.902.399
25.000.000
2.451.417.932
212.763.339.736
(19.320.981.900)
193.442.357.836
2.641.341.319
174.134.676.883
31 Desember 2012/
December 31, 2012
3.750.889.931
1.178.858.899
4.091.705.368
10.068.780.597
Halaman 36 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
9. PERSEDIAAN (Lanjutan) 9. INVENTORIES (Continued)
Saldo awal Beginning balance
Penambahan Addition
Penghapusan & Pemulihan Write off
Saldo akhir Ending Balance
Obat Jadi Medicine
Alat Kesehatan Medical devices
Jumlah Total
Obat Jadi Medicine
Alat Kesehatan Medical devices
Jumlah Total
10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 10. PREPAID TAXES
Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Over Payment Corporate Income Taxes
Induk Perseroan Parent Company
Tahun Fiskal 2012 Fiscal Year 2012
Tahun Fiskal 2009 Fiscal Year 2009
Subjumlah a. Subtotal a.
- -
- 1.769.168.655
- 1.769.168.655
8.486.158.235
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
1.543.283.337
-
(2.578.636.397)
Pada tahun 2012 terdapat pemulihan penyisihan persediaan sebesar
Rp1.465.809.256. Penghapusan sediaan di tahun 2012 dan 2011 masing-
masing sebesar Rp10.308.572.248 dan Rp3.653.053.750.
Recovery from impairment inventory in 2012 is amounting to
Rp1,465,809,256. Write-off inventory in 2012 and 2011 are
amounting to Rp10,308,572,248 and Rp3,653,053,750.
Additional of changes in provision of the decrease stock value are as
follows:
14.881.633.479
8.092.402.171
19.320.981.900
3.204.112.718 3.339.256.828
31 Desember 2011/
December 31, 2011
Saldo Awal /
Beginning Balance
Kadarluarsa, Usang &
Penurunan Nilai /
Expired, Obsolence &
Impairment
Penghapusan &
Pemulihan / Write-off
Saldo Akhir / Ending
Balances
As of December 31, 2012, December 31, 2011 and January 1,2011/
December 31, 2010 inventories owned by Company were insured to
PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Tri
Pakarta, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Wahana Tata dan PT
Asuransi Jasindo concern to the risk of loss due to natural disaster,
fire and thief, with total insurance coverage of Rp479 Billion, Rp473
Billion and Rp252 Billion. In according to Management s opinion,
the insurance should be adequate to cover possible losses arising
from such risks.
9.207.429.777
10.750.713.114
Saldo Awal /
Beginning Balance
12.925.506.656
31 Desember 2012/
December 31, 2012
6.395.475.244
19.320.981.900
2.157.245.671
-
12.925.506.656
6.395.475.244 - 6.395.475.244
31 Desember 2011/ December 31, 2011
14.881.633.479
Persediaan yang dimiliki oleh Perseroan digunakan sebagai jaminan atas
fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.(Catatan No.18) dan
surat utang jangka menengah yang diterbitkan Perseroan (Catatan No.24).
Pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31
Desember 2010 persediaan Perseroan telah diasuransikan kepada PT
Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Tri Pakarta, PT
Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Jasindo
terhadap risiko yang disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, dan
pencurian dengan total pertanggungan asuransi masing-masing sebesar Rp
479 Milyar, Rp473 Milyar dan Rp252 Milyar. Menurut pendapat
Manajemen pertanggungan asuransi telah memadai untuk menutupi
kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
Inventories owned by Company has been guaranteed for credit
facilities form PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. (note No.18) and
medium term notes issued by Company (Notes No. 24).
31 Desember 2011/
December 31, 2011
Saldo Akhir / Ending
Balances
Kadarluarsa, Usang &
Penurunan Nilai /
Expired, Obsolence &
Impairment
1.046.867.047
3.204.112.718
10.750.713.114
31 Desember 2012/ December 31, 2012
14.881.633.479
19.320.981.900(3.653.053.750)
-
8.092.402.171
(3.653.053.750)
31 Desember 2012/
December 31, 2012
(3.653.053.750)
19.320.981.900
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
14.121.013.048
(11.774.381.504)
Manajemen yakin bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan telah
mencukupi kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan. Mutasi
penyisihan persediaan adalah sebagai berikut:
Rincian mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai
berikut:
8.092.402.171
Penghapusan &
Pemulihan / Write-off
(5.875.322.550)
(5.899.058.954)
(11.774.381.504)
Management believes that the provision of the decrease stock value
is adequate to cover possible losses from stock. The movement of
the provision for obsolete stock as follows:
Halaman 37 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA (Lanjutan) 10. PREPAID TAXES (Continued)
Entitas Anak Subsidiary
Tahun Fiskal 2012 Fiscal Year 2012
Tahun Fiskal 2011 Fiscal Year 2011
Tahun Fiskal 2010 Fiscal Year 2010
Tahun Fiskal 2009 Fiscal Year 2009
Tahun Fiskal 2008 Fiscal Year 2008
Subjumlah b. Subtotal b.
Sub Jumlah PPh Badan Subtotal Corporate Income Tax
Lebih Bayar Pajak Pertambahan Nilai Overpayment Value Added Tax
Induk Perseroan Parent Company
Tahun Fiskal 2012 Fiscal Year 2012
Tahun Fiskal 2011 Fiscal Year 2011
Tahun Fiskal 2010 Fiscal Year 2011
Subjumlah a. Subtotal a.
Entitas Anak Subsidiary
Tahun Fiskal 2012 Fiscal Year 2012
Tahun Fiskal 2011 Fiscal Year 2011
Tahun Fiskal 2010 Fiscal Year 2010
Tahun Fiskal 2009 Fiscal Year 2009
Tahun Fiskal 2007 Fiscal Year 2007
Subjumlah b. Subtotal b.
Sub Jumlah PPN Subtotal Value Added Tax
Jumlah Pajak Dibayar Dimuka Total Prepaid Tax
Entitas anak pada tahun 2011 memperoleh restitusi pajak sebesar
Rp25.068.568.703 berdasarkan SKPLB No. 00065/406/09/051/11
In 2011 subsidiary received VAT refunds of overpayments amounted
to Rp25.068.568.703 based on overpayment letter No.
00065/406/09/051/11 .
Tanggal SKPLB
15 Desember 2011
16 Mei 2012
17 Juli 2012
21 November 2012
21 November 2012
Date of overpayment
letter
December 15, 2011
May 16, 2012
26.608.319.964
8.813.828.063 -
28.377.488.619
5.010.686.025
178.207.452.103
Over Payment Corporate Income Taxes of subsidiary in fiscal year
2008 as amount Rp7,646,207,470 is residual value of Over Payment
Corporate Income Taxes based on SKPLB No. 00040/406/08/051/10
dated 14 Mei 2010. The amount of Over Payment Corporate Income
Taxes is Rp6,589,966,521, it is still on objection process .
-
146.189.875.913
No. SKPLB
7.646.207.470
40.372.704.619
9.831.454.466
117.812.387.294
5.535.117.816
54.198.218.216
55.703.441.955
Entitas anak pada tahun 2012 memperoleh restitusi pajak sebesar
Rp80.868.569.235 dengan rincian sebagai berikut:
25.405.078.967
35.135.743.208
1.698.944.799
00049/407/10/051
00033/407/10/051
00044/407/10/051
00038/407/10/051
00039/407/10/051
80.868.569.235
1.274.024.223
17.354.778.038
104.737.124.422
Subsidiary in 2012 obtained tax restitution amounted
Rp80,868,569,235 detail of those are as follow:
150.380.403.314
154.383.403.275
115.436.777.987
Nilai PPh Badan Lebih Bayar entitas anak tahun fiskal 2008 sebesar
Rp7.646.207.470 merupakan selisih nilai tercatat sebesar
Rp14.236.261.928 dengan PPh badan lebih bayar berdasarkan SKPLB
Nomor 00040/406/08/051/10 tanggal 14 Mei 2010 nilai PPh Lebih Bayar
sebesar Rp6.589.966.521 yang masih dalam proses keberatan.
28.551.126.040
4.727.077.212 -
5.010.686.025
113.550.952.485
-
-
-
59.353.733.778
31 Desember 2010 -
1 Januari 2011/
December 31, 2010 -
January 1, 2011
-
-
-
-
1.945.213.490
7.646.207.470
23.824.048.828
142.102.078.525
Nilai
July 17, 2012
November 21, 2012
November 21, 2012
2.375.609.307
9.130.658.028
9.831.454.466
4.401.173.402
9.831.454.466
1.945.213.490
4.002.999.961 -
34.341.686.224
8.813.828.063 4.002.999.961
-
63.780.957.456
47.247.073.609
28.551.126.040 23.824.048.828
4.401.173.402
7.646.207.470
2.375.609.307-
Nilai PPN Lebih Bayar entitas anak tahun fiskal 2007 merupakan nilai
pengajuan keberatan berdasarkan Surat Keberatan nomor
2258/DIR/3/2009 tanggal 28 September 2009 yang sampai dengan saat ini
masih dalam proses banding.
Overpayment Value Added Tax of subsidiary in fiscal year 2007 is
proposed represents the value of filing an objection based on the
number 2258/DIR/3/2009 Objection Letter dated 28 September 2009
that up to now still under appeal.
-
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
Halaman 38 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
11. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 11. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
Uang muka operasional Advance for operation
Uang muka pembelian Advance to Supplier
Sewa dibayar dimuka Rental Building and House
Asuransi dibayar dimuka Prepaid Insurance
Lain-lain Others
Jumlah Total
12. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL 12. AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSET
Investasi Saham Pada PT Promosindo Invested Stocks at PT Promosindo
13. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 13. INVESTMENT IN ASSOCIATES
Saldo Awal Beginning Balance
The Losses
Saldo Akhir Ending Balance
Bagian Kerugian
155.585.955
31 Desember 2011/
December 31, 2011
791.027.336
-
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
791.027.336
-
31 Desember 2011/
December 31, 2011
1.511.602.180
185.547.622 -
5.480.062.352
11.862.767.607
871.554.059
15.204.177.125
15.782.023.393
2.858.439.011
31 Desember 2012/
December 31, 2012
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
140.170.891
31 Desember 2011/
December 31, 2011
791.027.336
9.591.162.066
24.137.579.268
5.650.193.003
10.911.819.736
30.807.936.585
2.706.806.404
3.115.330.566
Aset tersedia untuk dijual tidak lancar adalah berupa penyertaan Saham
kepada PT Promosindo Global Medika sejak tahun 2007 dengan
persentase kepemilikan sebesar 19%, PT Promosindo Global Medika
bergerak di bidang Jasa Pemasaran yang berdiri pada tanggal 22 Januari
2007 berdasarkan akta No.8 tanggal 22 Januari 2007 dengan notaries
Amsal Sulaiman S.H.
8.724.280.232
31 Desember 2012/
December 31, 2012
39.510.249.503
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
791.027.336
105.000.000
Asset available for sale is an equity shares of Subsidiary Company to
PT Promosindo Global Medika since 2007 with 19% ownership. PT
Promosindo Global Medika is Marketing Services Company that was
established on January 22, 2007 by deed dated 8 January 22, 2007
by notaries Amsal Sulaiman SH.
In 2000, the Company invested in PT Asindo Husada Bhakti (AHB)
with 20% ownership. In the last Financial Stataments, AHB
presented revenue Rp18,677,280,469 and net income amounted to
Rp621,659,275 with total equity became amounted Rp700,854,454.
The carrying amount of the investment at December 31, 2012 as
much as 20% of total equity.
155.585.955
791.027.336
Pada tahun 2000, Perseroan menempatkan investasi sebagai penyertaan
saham kepada PT Asindo Husada Bhakti (AHB) dengan kepemilikan 20%.
Pada Laporan Keuangan terakhir yang disusun oleh AHB disajikan
pendapatan sebesar Rp18.677.280.469 dan laba sebesar Rp621.659.275
dengan nilai total ekuitas menjadi sebesar Rp700.854.454. Nilai tercatat
investasi per 31 Desember 2012 sebesar nilai kepemilikan 20% dari total
ekuitas tersebut.
31 Desember 2012/
December 31, 2012
(650.856.445)
Halaman 39 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
14. ASET TETAP 14. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Biaya perolehan At cost
Aset Kepemilikan Langsung Direct Ownership Asset
Tanah Land
Instalasi Instalation
Mesin Machinery
Peralatan Pabrik Factory equipment
Kendaraan Vehicles
Jumlah Total
Aset Sewa Pembiayaan Leased Asset
Kendaraan Vehicles
Jumlah Total
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Aset Kepemilikan Langsung Direct Ownership Asset
Instalasi Instalation
Mesin Machinery
Peralatan Pabrik Factory equipment
Kendaraan Vehicles
Jumlah Total
Aset Sewa Pembiayaan Leased Asset
Kendaraan Vehicles
Jumlah Total
Nilai buku bersih Net book value
Biaya perolehan At cost
Tanah Land
Instalasi Instalation
Mesin Machinery
Peralatan Pabrik Factory equipment
Kendaraan Vehicles
Jumlah Total
Aset Sewa Pembiayaan Leased Asset
Kendaraan Vehicles
Jumlah Total
11.660.638.385
Buildings &
infrastructure
3.831.456.911 - - - 3.831.456.911
440.898.060.482 7.872.665.426
Saldo Awal /
Beginning Balance
Penambahan /
Additions
1.052.424.874 411.496.271 - - 1.463.921.145
97.913.818.018
339.196.269.505
- - 109.574.456.403
412.922.001
-
-
-
241.691.446.072 4.610.282.870 190.764.874.629
4.620.456.000 - -
144.750.001
22.434.534.648
-
- - 3.831.456.911
245.522.902.983 4.610.282.870 -
-
3.831.456.911 -
16.202.019.114 833.111.836 - 17.035.130.950
437.066.603.571
Buildings &
infrastructure
-
Saldo Akhir / Ending
Balances
19.011.130.462
Construction
in Progress
85.401.410.506 52.574.424 -
28.884.125.684 144.750.001
68.576.113.109 192.198.203
190.764.874.629 440.898.060.482
-
20.320.861.712 2.113.672.936 -
4.620.456.000
1.336.766.117 -
3.782.562.569 459.027.295 -
7.872.665.426
2.502.663.635
96.861.393.144 11.249.142.114
342.984.242.464
- 108.110.535.259
24.532.919.725
14.166.331.594
19.537.462.662 4.995.457.063 -
13.064.344.734 1.101.986.860 -
-
-
2.522.792.944
42.501.000
-
-
430.217.750
- -
2.502.663.635
448.770.725.908
6.366.003.344
29.441.797.686
-
29.484.298.686
437.066.603.571
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.745.547.344
1.122.845.517
2.028.890.180
27.939.734.995
68.768.311.312
22.864.752.398
Aset Dalam
Penyelesaian
198.407.784.000
Bangunan &
Prasarana
29.441.797.686
31 Desember 2011/ December 31, 2011
85.453.984.930
Reklasifikasi /
Reclasifications
- -
1.838.915.306 -
17.674.364.345
-
-Construction
in Progress
Office furniture &
fixtures29.062.580.512
70.797.201.492
85.453.984.930
444.939.268.997
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Saldo Akhir / Ending
Balances
Saldo Awal /
Beginning Balance
Penambahan /
Additions
Reklasifikasi /
Reclasifications
198.407.784.000
85.453.984.930
Buildings &
infrastructure
-
68.768.311.312
Perlengkapan
Kantor
4.620.456.000
Aset Dalam
Penyelesaian
-
198.407.784.000
22.434.534.648
27.939.734.995
Bangunan &
Prasarana
Pengurang /
Deductions
-
-
29.123.432.664
4.241.589.864
-
Perlengkapan
Kantor
7.642.909.371
26.100.819.689
Penilaian Kembali /
Revaluation
190.764.874.629
-
-
Bangunan &
Prasarana 26.600.639.720
-
-
Perlengkapan
Kantor
-
-
Office furniture &
fixtures
(144.750.001)
-
-
-
Office furniture &
fixtures
Halaman 40 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
14. ASET TETAP (Lanjutan) 14. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Instalasi Instalation
Mesin Machinery
Peralatan Pabrik Factory equipment
Kendaraan Vehicles
Jumlah Total
Aset Sewa Pembiayaan Leased Asset
Kendaraan Vehicles
Jumlah Total
Nilai buku bersih Net book value
Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut: Depreciation was allocated as follows:
Beban Pokok Penjualan (Catatan 33) Cost of production (Notes 33)
Beban Penjualan (Catatan 34) Selling expenses (Notes 34)
Jumlah Total
(652.866.330) 1.052.424.874
148.585.438.830 10.652.591.969 - (61.324.212.781)
The land area of 164,768 m2 including factory building there on, and
machinery are used as collateral for bank borrowings (Notes 18).
35.930.093.909 2.996.639.740
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Saldo Awal /
Beginning Balance
-
16.277.777.635 1.608.631.716 -
54.081.177.255 3.018.500.262
16.526.508.561
1.008.070.560
For quasi reorganization as of September 30, 2011, the difference of
revaluation asset has been eliminated with deficit as of September
30, 2011 (Notes 41).
(60.671.346.451)
(4.136.205.180)
10.652.591.969
General and administration expense
(Notes 34)
97.913.818.018
Buildings &
infrastructure
Office furniture &
fixtures
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
96.861.393.144
Beban Umum & Administrasi (Catatan 35)
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview
setiap akhir periode dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut
berlaku prospektif.
The estimated useful life, residual value and depreciation method
are reviewed at each period end, with the effect of any changes in
estimate accounted for on a prospective basis.
697.220.644 -
Kerugian (keuntungan) Lain-Lain Netto
(Catatan 36)
Kerugian (keuntungan) lain-lain Neto
(Notes 36)
-
16.202.019.114
19.537.462.662
26.600.639.720
(1.684.390.237)
(37.562.214.855)
(12.326.093.929)
Penambahan /
Additions
Reklasifikasi /
Reclasifications
Penilaian Kembali /
Revaluation
Saldo Akhir / Ending
Balances
(909.081.368)
7.395.021.088 6.348.329.155
17.674.364.345
3.782.562.569
13.064.344.734
342.984.242.464
591.197.055 -
At December 31, 2011, Company has done revaluation of fixed asset
and abandoned non current assets for support quasi reorganization.
This revaluation performed by appraisal independent PT Ujatek Baru
(KJPP Antonius Setiady dan Rekan). Based on that appraisal report,
Company has recorded difference of revaluation fixed aset
Rp252,089,087,407 and abandoned non cureent asset
Rp8,866,661,523 (notes 41). In calculating fair value, appraisal use
the market value approach for land and for asset execept land, use
depereciated replacement cost method.
2.002.805.497 2.699.979.643
1.509.736.321
20.444.029.409 1.366.540.116 -
4.317.781.501 373.862.436 -
147.577.368.270 9.955.371.325
96.937.464.153
753.075.479 -
11.660.638.385
-
Pada tanggal 13 Desember 2011, Perseroan melakukan penilaian kembali
atas aset tetap tertentu dan aset tidak lancar yang akan ditinggalkan
sehubungan dengan kuasi-reorganisasi. Penilaian kembali dilakukan oleh
Perseroan penilai independen PT Ujatek Baru (KJPP Antonius Setiady dan
Rekan). Berdasarkan laporan dari Perseroan penilai, Perseroan telah
membukukan selisih penilaian kembali aset tetap sebesar
Rp252.089.087.407 dan aset tidak lancar yang akan ditinggalkan sebesar
Rp8.866.661.523 (catatan 41). Dalam menghitung nilai wajar, Perseroan
penilai menggunakan pendekatan perbandingan data pasar untuk aset
tanah dan untuk aset bukan tanah menggunakan metode biaya pengganti
terdeperesiasi.
Untuk tujuan kuasi-reorganisasi per 30 September 2011, selisih penilaian
kembali aset telah dieliminasi dengan saldo defisit tanggal 30 September
2011 (Catatan 41).
Perseroan dan entitas anak memiliki beberapa bidang tanah dengan hak
legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 dan 30 tahun
yang akan jatuh tempo antara tahun 2014 dan 2030. Manajemen
berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah
karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti
pemilikan yang memadai.
Tanah seluas 164.768 m2 berikut bangunan pabrik serta mesin dan
peralatan pabrik digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (Catatan
18).
Bangunan &
Prasarana
Aset Dalam Penyelesaian sebesar Rp2.502.663.635 merupakan biaya atas
pemasangan instalasi listrik. Biaya tersebut sebesar 95% dari total
keseluruhan proyek. Yang diestimasikan proyek tersebut selesai pada
bulan Mei 2013.
Construction in Progress was amounting to Rp2,502,663,635 is the
cost of electrical installation. The fee is 95% of the total project. The
estimated project completion in May 2013.
(4.053.360.882)
Perlengkapan
Kantor
1.604.283.171
The Company and its subsidiary own several places of land with
Building use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for periods of 20
and 30 years until 2014 and 2030. Management believes that there
will be no difficulty in the extension of the land rights since all the
land has been legally acquired and supported by sufficient evidence
of ownership.
Halaman 41 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
14. ASET TETAP (Lanjutan) 14. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
15. ASET TIDAK LANCAR YANG AKAN DITINGGALKAN 15. ABANDONED NON CURRENT ASSETS
Aset MP ASI MP-ASI Asset
Agunan yang diambil alih Collateral Taken Over
Jumlah Total
Provision for abandoned
Jumlah bersih Total Net
Aset MP-ASI Aset MP-ASI
Rumah di Tangerang Rumah di Tangerang
Tanah 150 M2 (Jaka Permai, Bekasi) Tanah 150 M2 (Jaka Permai, Bekasi)
Tanah 616 M2 ( Kedaton Tangerang ) Tanah 616 M2 ( Kedaton Tangerang )
Tanah & Bangunan ( DIY ) Tanah & Bangunan ( DIY )
Tanah & Bangunan ( Lampung) Tanah & Bangunan ( Lampung)
Tanah & Bangunan ( Batam) Tanah & Bangunan ( Batam)
Tanah Eks Kerta Niaga (palembang) Tanah Eks Kerta Niaga (palembang)
Jumlah Jumlah
595.384.657
8.489.505.282
Tidak terdapat rencana penjualan atas aset tersebut dan pada saat ini aset-
aset tersebut diatas juga tidak digunakan oleh Perseroan untuk operasi
normal Perseroan.
There are no plans to sell those assets and the currently, those assets
of the above are also not used by the firm for operating normal
company.
In the details of assets above include the buildings and machines are
fully depreciated and charged to other expenses amounting
Rp753.075.479 (note 36) due to the fire accident at the drying unit
facility herbs until now the insurance claims is still processing (note
47).
Pada tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31
Desember 2010 aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan kepada PT
Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Tri Pakarta, PT
Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Jasindo
terhadap kerugian karena kebakaran, banjir, gempa bumi, kerusakan dan
kecurian dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp735
Milyar, Rp488 Milyar dan Rp552Milyar. Manajemen berpendapat, nilai
pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian
atas aset tetap dipertanggungkan.
On December 31, 2012, December 31, 2011 and January
1,2011/December 31, 2010 property, plant and equipment, except
for land, were insured to PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi
Parolamas, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Dayin Mitra, PT
Asuransi Wahana Tata and PT Asuransi Jasindo for against risk of
fire, flood, earth quake, damage and loss with total insurance
coverage of Rp735 Billion, Rp488 Billion and Rp522Billion.
Management believes that the insurance coverage is adequate to
cover possible losses on the assets insured.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Tidak ada penyesuaian masa manfaat ekonomis dan nilai residu pada
tahun 2012. Perseroan melakukan perubahan metode penyusutan mesin,
peralatan dan kendaraan di tahun 2012. Perseroan menggunakan metode
penyusutan garis lurus untuk mesin, peralatan dan kendaraan dengan
mempertimbangkan pola pemakaian aset maupun hasil pemanfaatan aset
yang bersifat linier (tetap). Atas perubahan ini beban penyusutan menjadi
lebih kecil sebesar Rp5.200.514.484.
The estimated useful life and residual value did not changed in 2012.
The Company changes depreciation method of machinery,
equipment and vehicles in 2012. The Company using the straight-line
method to allocate the cost of machinery, equipment and vehicles
considering the linear usage of asset. As a result of this change, the
Company recognised lower depreciation amounting
Rp5.200.514.484.
(327.850.000)
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
202.375.000
474.300.000
1.658.537.000
8.866.661.523
(327.850.000)
18.382.949.282
10.221.294.000
8.489.505.282
18.710.799.282
Management believes that the allowance for impairment losses on
abandoned non current assets.
Abandoned non current assets at land in bogor amounted
Rp327,850,000, not revaluation by appraisal because of that asset
already reduction to expense.
3.899.988.282
18.382.949.282
18.710.799.282
6.140.653.102
450.000.000
Nilai Tercatat /
Book Value
9.844.138.263
Description
10.221.294.000
-
3.703.485.161
Uraian
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
18.382.949.282
10.221.294.000
898.736.000
240.000.000
434.000.000
556.094.000
6.140.653.102
Selisih Penilaian /
Difference of
Valuation4.080.640.898
448.736.000
Penilaian Kembali
/ Revaluation
Aset MP-ASI terdiri dari tanah dan bangunan yang memproduksi produk
MP ASI yang terletak di Bekasi.
Abandoned non current assets consist of abandoned asssets and
repossessed assets.
Aset tetap yang belum digunakan berupa tanah dan bangunan dari hasil
sita jaminan atas piutang yang tidak dapat ditagih terletak di Tangerang,
Bekasi, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Batam serta pabrik produksi MP
ASI di Cikarang.
Atas agunan diambil alih berupa tanah di bogor senilai Rp327.850.000
tidak dilakukan penilaian kembali oleh appraisal independen dikarenakan
telah dilakukan penurunan nilai atas aset tersebut.
297.125.000
246.750.000
151.000.000
1.433.000.000
37.625.000
136.875.000
309.344.000
323.300.000
225.537.000
9.516.287.759
Dalam rincian aset tetap diatas terdapat bangunan dan mesin yang
disusutkan penuh dan dibebankan di beban lain-lain sebesar
Rp753.075.479 (catatan 36) akibat musibah kebakaran di unit pengeringan
fasilitas herbal sampai dengan saat ini proses klaim asuransi masih
berjalan (catatan 47).
Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan antara lain terdiri dari Aset Tetap
terbengkalai dan agunan yang diambil alih.
Property, plant and equipment not used in operations represent land
and building from confiscate guarantee to the bed debt of account
receivable where placed in Tangerang, Bekasi, Yogyakarta,
Lampung, Palembang, Batam such as MP ASI Plant in Cikarang.
MP-ASI consists of land and buildings that produce MP-ASI products.
9.844.138.263
3.304.603.625
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai atas aset tidak lancar yang akan ditinggalkan telah
memadai.
Halaman 42 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
16. ASET TAKBERWUJUD 16. INTANGIBLE ASSETS
Rincian aset takberwujud sebagai berikut: Details of intangible assets is as follows:
Aset Tak Berwujud Intangible Asset
Hubungan Kontraktual dengan Pelanggan Contractual Costumer Relationship
- RS Cipto Mangunkusumo RS Cipto Mangunkusumo -
- RS Adam Malik RS Adam Malik -
- RS Syaiful Anwar RS Syaiful Anwar -
- RS M. Hoesin RS M. Hoesin -
- RSUD HA Syamsudin SH RSUD HA Syamsudin SH -
Merk Dagang Trademark
- Dossier Dotaksel Dossier Dotaksel -
- Dossier Pantoprazole Dossier Pantoprazole -
Konsultasi Re-grouping BUMN Consultant Re-grouping BUMN
Lisensi Licences
Jumlah Total
Aset Tak Berwujud Intangible Asset
Hubungan Kontraktual dengan Pelanggan Contractual Costumer Relationship
- RS Cipto Mangunkusumo RS Cipto Mangunkusumo -
- RS Adam Malik RS Adam Malik -
Merk Dagang Trademark
- Dossier Dotaksel Dossier Dotaksel -
Konsultasi Re-grouping BUMN Consultant Re-grouping BUMN
Lisensi Licences
Jumlah Total
Komitmen Kontraktual RS Adam Malik Contractual Comitment RS Adam Malik
Komitmen Kontraktual RS Cipto Mangunkusumo Contractual Comitment RS Cipto Mangunkusumo
Komitmen Kontraktual RS Dr. Syaiful Anwar Contractual Comitment RS Dr. Syaiful Anwar
1.020.947.046-
-
203.782.500
268.103.988-
844.907.694
Cost of contractual comitment Adam Malik Hospital is a
rehabilitation costs labs of Adam Malik Hospital to fulfill the
agreement in providing laboratory equipment and consumable
medical goods to the Adam Malik Hospital. the Comitment is based
on a contract dated July 27, 2009, with the term of the agreement
for 7 (seven) years from August 1, 2009 until August 31, 2016.
Percentage for sharing profit are 60% for PT Indofarma Global
Medika and 40% for RS. Adam Malik.
7.107.301.869
Cost of contractual comitment Cipto Mangunkusumo Hospital
(RSCM) is the cost of rehabilitation to fulfill the agreement in
providing laboratory equipment and consumable medical goods to
the Cipto Mangunkusumo Hospital Center. This agreement valid for
five years.
Cost of contractual comitment Dr. Syaiful Anwar Hospital is a
rehabilitation to fulfill the agreement in laboratory equipment and
Laboratorium Information Systems to the Dr. Syaiful Anwar Hospital.
the Comitment is based on a contract dated August 22, 2011, with
the term of the agreement for 5 (five) years from August 22, 2011
until August 22, 2016.
Biaya komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Syaiful
Anwar merupakan biaya rehabilitasi laboratorium RSUD dalam rangka
kerja sama penyediaan peralatan laboratorium otomatisasi dan Sistem
Informasi Laboratorium dengan pihak Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Syaiful Anwar. Kerjasama ini didasarkan pada kontrak tertanggal 22
Agustus 2011, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun dari
tanggal 22 Agustus 2011 - 21 Agustus 2016.
Pembebanan amortisasi atas aset takberwujud dicatat termasuk didalam
beban pemasaran dan distribusi (catatan 34).
intengible assets amortisation allocation included in marketing and
distribution expenses (notes 34)
6.267.316.260 5.246.369.214
6.466.250.316 5.517.487.596
- 203.782.500
50.000.000 50.000.000
- 800.000.000
- 268.103.988
-
-
543.230.71847.940.000
31 Desember 2012/ December 31, 2012
670.099.206- 174.808.488
1.955.130.203 2.208.977.574 6.853.454.498
-
203.782.500 - 203.782.500
800.000.000 - 800.000.000
951.347.703 787.514.892 2.336.131.352
Saldo Awal /
Beginning
Balance
4.090.095.634
2.172.298.541
Penambahan /
Additions
Pengurang
(Amortisasi) /
Deductions
1.256.452.737
570.808.558
-
800.000.000
670.099.206
6.853.454.498
-
174.808.488
3.971.779.549
Saldo Awal /
Beginning
Balance
958.848.000 2.724.170.794
2.843.441.440
2.336.131.352
1.586.988.703
948.762.720
1.246.654.194 2.843.441.440
-
-
14.058.458.564
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Penambahan /
Additions
Pengurang
(Amortisasi) /
Deductions
16.940.133.513
Biaya komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Adam Malik merupakan
biaya rehabilitasi laboratorium RS. Adam Malik dalam rangka kerja sama
penyediaan peralatan laboratorium dan barang medis habis pakai dengan
pihak Rumah Sakit Adam Malik. Kerjasama ini didasarkan pada kontrak
tertanggal 27 Juli 2009, dengan jangka waktu perjanjian selama 7 (tujuh)
tahun dari tanggal 1 Agustus 2009 sampai dengan 31 Agustus 2016.
Persentase dari pembagian hasil kerja sama ini adalah 60% untuk PT
Indofarma Global Medika dan 40% untuk RS. Adam Malik.
Beban komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
(RSCM) merupakan biaya rehabilitasi laboratorium RSCM dalam rangka
kerja sama penyediaan peralatan laboratorium dan barang medis habis
pakai dengan pihak Rumah Sakit Pusat Cipto Mangunkusumo dengan
jangka waktu perjanjian selama lima tahun.
Saldo Akhir / Ending
Balances
-
Saldo Akhir / Ending
Balances
Halaman 43 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
16. ASET TAKBERWUJUD (Lanjutan) 16. INTANGIBLE ASSETS (Continued)
Komitmen Kontraktual RS Dr. M Hoesin Contractual Comitment RS Dr. M Hoesin
Komitmen Kontraktual RS R Syamsudin, S.H Contractual Comitment RS R Syamsudin, S.H
17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 17. OTHER NON-CURRENT ASSETS
Sewa dan Renovasi - Infinia Rental and Renovation -Infinia
Jumlah Total
Sewa dan Renovasi - Infinia Rental and Renovation -Infinia
Jumlah Total
18. PINJAMAN BANK 18. BANK BORROWINGS
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- Entitas Induk Parent Company -
- Entitas Anak Subsidiary -
Jumlah bersih Total - Net
31 Desember 2011/
December 31, 2011
Pada tahun 2011 penarikan dan pelunasan total pinjaman kredit modal
kerja Bank Mandiri masing-masing sebesar Rp237.500.000.000 dan
Rp240.244.859.364
In 2011 total withdrawal and repayment of working capital loans of
Bank Mandiri amounting Rp237,500,000,000 and
Rp240,244,859,364.
Pada tahun 2012 penarikan dan pelunasan total pinjaman kredit modal
kerja Bank Mandiri masing-masing sebesar Rp392.872.793.084 dan
Rp392.765.386.412.
In 2012 total withdrawal and repayment of working capital loans of
Bank Mandiri amounting Rp392,872,793,084 and
Rp392,765,386,412.
9.437.243.700
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Saldo Awal /
Beginning
Balance
Penambahan /
Additions
Pengurang /
Deductions
Saldo Akhir / Ending
Balances
9.437.243.700 427.788.745 9.009.454.955
9.437.243.700 - 427.788.745 9.009.454.955
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Saldo Awal /
Beginning
Balance
Penambahan /
Additions
Pengurang /
Deductions
Saldo Akhir / Ending
Balances
9.437.243.700
9.131.932.448 733.100.000
24.374.999.999 25.000.000.000
Cost of contractual comitment Dr. M Hoesin Hospital is the cost of
rehabilitation to fulfill the agreement in laboratory equipment and
Laboratorium Information Systems to the Dr. M Hoesin Hospital. the
Comitment is based on a contract dated September 26, 2011, with
the term of the agreement for 5 (five) years from February 1, 2012
until January 31, 2017.
Akun ini merupakan Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri dengan
rincian sebagai berikut:
This account is a Working Capital Loan from Bank Mandiri with the
following details:
Biaya komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M
Hoesin merupakan biaya rehabilitasi laboratorium RSUP dalam rangka
kerja sama penyediaan peralatan laboratorium otomatisasi dan Sistem
Informasi Laboratorium dengan pihak Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M
Hoesin. Kerjasama ini didasarkan pada kontrak tertanggal 26 September
2011, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun dari tanggal
1 Februari 2012 - 31 Januari 2017.
427.788.748
9.131.932.448 733.100.000 427.788.748
Biaya komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Umum Daerah R
Syamsudin, S.H Kota Sukabumi merupakan biaya instalasi alat
pemeriksaaan Kimia Klinik Auto Analyzer untuk laboratorium Patologi
klinik dengan pihak Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, S.H Kota
Sukabumi. Kerjasama ini ditandatangani tanggal 01 Oktober 2012 dan
jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun dari tanggal 01 Oktober
2012 - 30 September 2017.
Cost of contractual comitment R Syamsudin, S.H General Hospital is
a installation costs labs of chemical detection Klinik Auto Analyzer
Hospital for patology laboratorium with R. Syamsudin, S.H General
Hospital. the Comitment is based on a contract dated October 1,
2011, with the term of the agreement for 5 (five) years from October
1, 2012 until September 30, 2017.
51.580.353.536 50.847.946.863
31 Desember 2012/
December 31, 2012
78.592.806.22775.955.353.535
25.000.000.000
75.847.946.863
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
53.592.806.227
Halaman 44 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
18. PINJAMAN BANK (Lanjutan) 18. BANK BORROWINGS (Contiuned)
a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Entitas Induk a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Parent Company
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Entitas Anak b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Subsidiary
19. UTANG USAHA 19. TRADE PAYABLES
Pihak-pihak Berelasi Related Parties
PT RNI (Persero) PT RNI (Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Bio Farma PT Bio FarmaSKBDN Bank Mandiri SKBDN Bank Mandiri
Subjumlah Pihak Berelasi (a) Subtotal Related Parties (a)
Pihak Ketiga Third Parties
PT Airindo PT Airindo
PT Merapi Utama PT Merapi Utama
PT Tiara Kencana PT Tiara Kencana
PT Merial Esa PT Merial Esa
PT Fokus Diagnostic Indonesia PT Fokus Diagnostic Indonesia
Subjumlah Pindahan Previous Subtotal
Company obtained working capital loan based on Letter from
Bank Mandiri No. CBG.CB2/SPPK.D02.06/2012 dated June
14,2012 after several times changes of loan agreement. Credit
limit according to the letter is amounted Rp150,000,000,000
with interest rate 9.25% and loan maturity date June 21, 2013.
Besides, the Company also have Foreign Exchange Line Facility
amounted USD5,000,000 Open LC Facility or SKBDN (local
LC)amounted USD7,500,000 and Bank Guarantee amounted
Rp5,000,000,000. Colateral pledged by the Company are
inventories, receivables, land, building, plant, machine and
office supplies in Cibitung.The terms of financial covenant that
have to be fullfiled by the Company include Current Ratio
minimum 120%, Debt to Equity Ratio maximum 150% and Debt
Service Coverage minimum 100%.
The Subsidiary obtained credit facilities from PT transactional
working capital. Bank Mandiri (Persero) Tbk, according to a
letter from Bank Mandiri No. CBG.CB2/SPPK.D02.05/2012 June
12, 2012 with the value of credit facilities amounting to
Rp150,000,000,000 and transactional facilities
Rp50,000,000,000 with interest rate of 9.25% per annum and
maturing June 21, 2013. The loan is secured by the stock and
trade receivables are tied fiduciary, Warranty Not Move
associated with fixed asset guarantees the parent company, PT
Indofarma (Persero) Tbk, and Corporate Guarantee of PT
Indofarma (Persero) Tbk. In addition, the Company must comply
with financial covenants at least 110% Current Ratio Debt to
Equity Ratio of 425% maximum and minimum Debt Service
Coverage of 200%.
This account represents payable arising from purchase of medicine,
raw material and spare parts from vendor with detail as follows:
1.208.920.410
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
63.498.146.940
- - 1.349.602.506
31 Desember 2012/
December 31, 2012
38.104.177.134
9.485.525.788
PT D&V International Makmur
Gemilang
PT Indofarma Global Medika (IGM) - entitas anak memperoleh fasilitas
kredit modal kerja transaksional dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
berdasarkan surat dari Bank Mandiri No. CBG.CB2/SPPK.D02.05/2012
tanggal 12 Juni 2012 dengan nilai fasilitas kredit sebesar
Rp150.000.000.000 serta fasilitas transaksional Rp50.000.000.000
tingkat bunga 9,25% per tahun dan jatuh tempo tanggal 21 Juni 2013.
Pinjaman tersebut dijamin dengan persediaan dan piutang dagang
yang diikat fidusia, Jaminan Tidak Bergerak terkait dengan jaminan
aset tetap a.n induk Perseroan PT Indofarma (Persero) Tbk, dan
Corporate Guarantee dari PT Indofarma (Persero) Tbk. Selain itu
Perseroan harus memenuhi financial covenant Current Ratio minimal
110%, Debt to Equity Ratio maksimal sebesar 425% dan Debt Service
Coverage minimal sebesar 200%.
Utang usaha terutama merupakan utang atas pembelian produk jadi,
bahan baku dan suku cadang dari pemasok sebagai berikut:
73.143.501.460
--4.470.922.167
31.283.500.000
10.108.858.875
4.609.460.000
-
- -
18.657.516.268
1.563.650.048
34.784.992.095
47.596.363.099
45.166.229.940
9.485.525.788
25.079.905.169
314.064.637
127.470.289.481 76.353.752.581
Entitas Induk mendapatkan kredit modal kerja dari Bank Mandiri dan
perjanjian kredit telah mengalami beberapa kali perubahan dengan
perubahan terakhir berdasarkan surat dari Bank Mandiri No.
CBG.CB2/SPPK.D02.06/2012 tanggal 14 Juni 2012 dengan tingkat suku
bunga 9,25% (sewaktu waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang
berlaku di PT Bank Mandiri) dan jatuh tempo tanggal 21 Juni 2013.
Plafon pinjaman berdasarkan surat tersebut sebesar
Rp150.000.000.000, Fasilitas Foreign Exchange Line USD 5.000.000,
Fasilitas pembukaan LC Impor atau SKBDN sebesar USD7.500.000 dan
bank garansi khusus untuk jaminan pembayaran kepada supplier
Rp5.000.000.000. Jaminan berupa sediaan, piutang dagang, tanah,
bangunan pabrik, mesin/peralatan pabrik dan inventaris kantor/pabrik
di Cibitung. Selain itu Perseroan harus memenuhi financial covenant
Current Ratio minimal 120%, Debt to Equity Ratio maksimal sebesar
150%, dan Debt Service Coverage Ratio minimal sebesar 100 %.
22.491.603.527
6.204.004.224
81.095.139.131
31 Desember 2011/
December 31, 2011
PT D&V International Makmur
Gemilang
18.562.500.000 - -
38.655.507.932
4.351.499.498 -
Halaman 45 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
19. UTANG USAHA (Lanjutan) 19. TRADE PAYABLES (Continued)
Subjumlah Pindahan Previous Subtotal
Pihak Ketiga Third Parties
PT Graha Agung Lestari PT Graha Agung Lestari
PT Mulya Husada Jaya PT Mulya Husada Jaya
PT Rindang Bumi Utama PT Rindang Bumi UtamaPT Tatarasa Primatama PT Tatarasa Primatama
PT Schot Igar Glass PT Schot Igar Glass
PT Parit Padang Global PT Parit Padang Global
PT Dos Ni roha PT Dos Ni roha
PT Avesta Continental PT Avesta Continental
PT Capsugel PT Capsugel
PT Menjangan Sakti PT Menjangan Sakti
PT Enseval PT Enseval
PT Anres Join Technology PT Anres Join Technology
PT Imas Asri Mulia PT Imas Asri Mulia
PT Tigaka Distrindo PT Tigaka Distrindo
PT Anugerah Pharmindo Lestari PT Anugerah Pharmindo LestariKOPAMA KOPAMA
PT AAM PT AAM
PT Mega Medika Mandiri PT Mega Medika Mandiri
PT Indokonverta Indah PT Indokonverta Indah
PT Kairos Tritunggal PT Kairos Tritunggal
PT Inti Sumber Hasil Sempurna PT Inti Sumber Hasil Sempurna
PT Kalingga Jaya PT Kalingga Jaya
PT Laskar Cipta Utama PT Laskar Cipta Utama
PT Tamanaco PT Tamanaco
PT Darma Bhakti Medika Sejati PT Darma Bhakti Medika Sejati
PT Bernofarma PT Bernofarma
PT Ganesha Sakti Abadi PT Ganesha Sakti Abadi
PT Mitrakarya Sumberarta PT Mitrakarya Sumberarta
PT Prima Alkesindo PT Prima Alkesindo
PT Novapharin PT Novapharin
PT Cipta Prima Chemindo PT Cipta Prima Chemindo
PT Karunia Makmur Selaras PT Karunia Makmur Selaras
PT Sinar Tosan Mandiri PT Sinar Tosan Mandiri
PT Pharmindo Rimpang Kokoh PT Pharmindo Rimpang Kokoh
PT Graha Raya Utama PT Graha Raya Utama
PT Kolosal PT Kolosal
PT B Braun PT B Braun
PT Sarandi Karya Nugraha PT Sarandi Karya Nugraha
PT Dyrsa International PT Dyrsa International
PT Surgika Alkesindo PT Surgika Alkesindo
PT Narda Tita PT Narda Tita
PT Citra Medika Lestari PT Citra Medika Lestari
PT New Module International PT New Module International
PT Boswell Mahakarya Indonesia PT Boswell Mahakarya Indonesia
Others (details under Rp1Billion)
Subtotal Third Parties (b)
Jumlah (a + b) Total (a + b)
4.227.272.727
-
- -
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
-
2.310.525.827
2.618.652.340
-
Lain-lain (rincian dibawah
Rp1Milyar)
16.579.545.400
1.082.531.178
2.965.500.000
3.003.588.440
-
1.478.882.040
-
73.143.501.460 47.596.363.099 9.485.525.788
4.079.055.750
-
-
1.145.397.500
-
247.767.442.752 289.874.103.943
1.748.046.800
-
Subjumlah Pihak Ketiga (b) 162.403.814.462
4.598.026.608
-
1.470.879.959
1.622.224.061
1.315.016.132
-
1.499.078.236
1.064.944.749 -
-
1.033.038.874
3.616.325.279
-
1.153.546.484
2.379.425.922
-
-
3.615.287.445
-
155.808.954.140
- 1.238.356.350
-
2.755.135.843
2.169.732.709
1.621.716.435
-
3.417.659.621 -
43.401.844.366
232.162.706.721
1.661.113.196
- 1.543.440.547
-
- -
1.230.681.818 - -
4.593.289.311
1.002.666.197
1.623.439.500
1.611.366.296
7.417.030.923
1.034.390.250 -
2.182.165.227
6.775.627.041
1.147.275.587
-
1.360.788.700
-
-
-
- -
- -
1.808.026.590
1.738.215.715
-
2.697.577.988
-
78.201.614.734
-
-
1.095.507.200
1.007.218.334
-
1.194.414.589
2.577.668.702
8.700.000.003
-
1.545.158.999
4.798.706.781
2.153.728.866
2.790.013.015
3.610.931.080
4.542.803.3074.040.322.976 - -
3.002.092.490
1.656.386.444
3.078.835.201
-
3.850.454.929
2.070.700.000 -
2.938.923.490
184.269.295.812
53.513.365.510
1.147.393.575
7.045.610.672
3.092.025.239
-
-
-
-
1.266.563.100 -
2.260.515.080 - -
1.187.727.273 -
1.845.474.059
1.561.390.073
1.175.330.250
1.721.969.797
2.531.610.103
2.413.886.235
-
-
Halaman 46 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
19. UTANG USAHA (Lanjutan) 19. TRADE PAYABLES (Continued)
Rupiah Rupiah
Dollar US US Dollar
Euro Euro
Yen Jepang Japanese Yen
Pound Sterling Inggris Great Britain Poundsterling
Dollar Singapura Singapore Dollar
Jumlah Total
Belum jatuh tempo Not yet due
Jatuh tempo: Past due:
- 01 30 hari - 01 30 days
- 31 60 hari - 31 60 days
- 61 90 hari - 61 90 days
- 91 120 hari - 91 120 days
- Lebih dari 120 hari - Over 120 days
Jumlah Total
20. UANG MUKA PENJUALAN 20. COSTUMER ADVANCE
(31 Desember 2012:
USD1.512.555,76; 31 Desember
2011:USD2.675.018,05; 1 Januari
2011:USD3.950.227,54)
(December 31, 2012:
USD1.512.555,76; December 31,
2011:USD 2,675,018.05; January
1, 2011:USD3,950,227.54)
(December 31, 2012:
EUR36.748,28; December 31,
2011: EUR59,668.03; January 1,
2011: EUR19,751.39)
(December 31, 2011:
JPY6,126,354.34)
(31 Desember 2012:
EUR36.748,28;31 Desember
2011: EUR59.668,03; 1 Januari
2011: EUR19.751,39)
(31 Desember 2011:
JPY6.126.354,34)
-
Details of trade payables balance by currencies are as follow:
5.178.962.112
-
31 Desember 2012/
December 31, 2012
232.670.283.073 163.968.750.947
40.625.512.002
9.605.113.583
289.874.103.943
31 Desember 2011/
December 31, 2011
139.298.449.865
464.516.220
232.543.771.073
31 Desember 2011/
December 31, 2011
236.143.496
35.516.495.825
(1 Januari 2011: GBP12.513,25)
(31 Desember 2012: SGD 16.000;
1 Januari 2011: SGD624,98)
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
715.577.791 -
232.162.706.721
2.285.802.248
19.115.097.100
44.488.597.270
289.874.103.943
The aging of these payables are as follows:
-
- 173.856.639
31 Desember 2012/
December 31, 2012
247.767.442.752
Rincian utang usaha berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
247.767.442.752
(December 31, 2012: SGD 16,000;
January 1, 2011: SGD624.98)
1.796.860.060 8.484.918.745
12.829.554.152
4.299.449.332
126.512.000
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
6.229.247
232.162.706.721
4.362.768
Akun ini merupakan uang yang diterima Perseroan atas penjualan kepada
institusi yang belum direalisasikan. Saldo uang muka penjualan pada
tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31
Desember 2010 masing - masing sebesar Rp4.811.629.719,
Rp6.020.674.658 dan Rp15.613.728.520.
This account represent cash advance received by the Company of the
sale to the institutions that have not been realized. As of December
31, 2012, December 31, 2011 and January 1, 2011/December 31,
2010 the balances are Rp4,811,629,719, Rp6,020,674,658 and
Rp15,613,728,520.
-
(January 1, 2011:
GBP12,513,354.25)
470.745.467
14.626.414.212
196.231.847.993264.201.020.113
24.257.063.669
68.854.118.785
700.442.370
15.832.038.675
Halaman 47 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
21. UTANG PAJAK 21. TAX PAYABLES
Pajak Penghasilan: Income taxes:
- Kurang Bayar PPh Badan Underpaid corporate Income Tax -
- Pasal 21 Article 21 -
- Pasal 23 Article 23 -
Jumlah Total
22. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 22. ACCRUED EXPENSES
Beban Pegawai Employee expense
Beban Distribusi Distribution expenses
Beban Operasional Operational expenses
Beban Leasing Software Leasing Software expenses
Beban Bunga Surat Berharga Interest of Notes expenses
Kewajiban kepada Unit PKBL Liabilities to PKBL Unit
Jumlah Total
23. 23. LONG TERM BANK BORROWING
Bagian Jt Tempo dlm 1 tahun Current portion
Jumlah Total
4.571.718.543
Seluruh akrual provisi pada awal periode telah dibebankan di periode
berjalan. Saldo biaya yang masih harus dibayar merupakan jumlah yang
terjadi dan dibebankan pada provisi atau akrual selama periode
bersangkutan.
Akun ini merupakan bagian kredit Investasi yang diperoleh Perseroan
sebesar Rp24.271.718.543 dengan jangka waktu pengembalian selama tiga
tahun. Pelunasan kredit investasi selama tahun 2012 dan 2011 masing -
masing sebesar Rp4.271.718.543 dan Rp10.000.000.000. Kredit investasi
tersebut telah lunas pada bulan Juni 2012.
4.304.768.453
9.700.000.000
31 Desember 2012/
December 31, 2012
4.271.718.543
-
11.398.965.297
4.623.771.096
308.333.334 -
This account is part of investment credit amounted to
Rp24,271,718,543 with a tenor of three years.Repayment of
investment credit during the year 2012 and 2011 respectively
Rp4,271,718,543 and 10,000,000,000. Credit investment has paid off
in June 2012.
31 Desember 2011/
December 31, 2011
Bagian Jangka Panjang
415.050.000
6.503.752.645
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
Perseroan memperoleh Kredit Investasi dari Bank Mandiri sesuai surat
No.CBG.CB3/SPPK.D09.010/2009 tanggal 22 Juni 2009 dengan plafon
sebesar Rp25.000.000.000 (dua puluh lima milyar rupiah) dengan suku
bunga 12,50% pertahun dengan Jangka waktu 3 tahun, kredit Investasi
tersebut digunakan untuk renovasi gedung produksi. Kredit Investasi ini
dijamin dan diikat dengan jaminan atas fasilitas KMK yang telah diberikan
sebelumnya. Berdasarkan surat No. CBG.CB.2/D02.239/2010 tanggal 8
Oktober 2010 suku bunga diturunkan menjadi sebesar 9,75 % pertahun.
The Company obtained investment credit line from Bank Mandiri
No.CBG.CB3/SPPK.D09.010/2009 letter dated 22 June 2009 with a
ceiling of Rp25,000,000,000 (twenty five billion rupiah) with 12,50%
interest per annum with a term of 3 years, investment credits are
used for production building renovation. Investment credit is secured
and tied with KMK that has been given previously as collateral.
Based on letter No. CBG.CB.2/D02.239/2010 dated October 8, 2010
interest rate is decreased to 9.75% per annum
Long term portion
7.306.353.703
713.870.362
6.740.015.591
16.028.321.861
725.063.937
1.454.223.1972.174.977.3132.687.935.975
3.338.209.254
4.271.718.543
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
-
6.484.055.587
-
19.062.885.444
31 Desember 2012/
December 31, 2012
32.051.058.25434.334.761.457
-
PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG
Akun biaya yang masih harus dibayar meliputi estimasi akrual biaya dan
akrual provisi, dengan rincian sebagai berikut:
Accrued expenses include the estimated cost accruals and accrual
provisions, the details are as follows:
The entire accrual provision at the beginning of the period has been
charged in the current period. The balance of accrued expenses are
charged to the provision or accrued during the current period of the
account.
31 Desember 2011/
December 31, 2011
704.671.772
12.351.686.554
-
9.472.037.469
- -
29.660.117.563
34.531.473.076
505.553.008
5.660.847.148
70.357.990.795
31 Desember 2012/
December 31, 2012
738.386.331
-
31 Desember 2011/
December 31, 2011
14.271.718.543
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
Halaman 48 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
24. 24. MARKETABLE SECURITIES ISSUED
Nilai Nominal Face Value
MTN I INAF 2012 MTN I INAF 2012
Total Nilai Nominal Total Face Value
Dikurangi: Less:
Neto Net
Dikurangi: Less:
Current Maturities
Bagian Jangka Panjang Long Term Portion
25. 25. LEASE LIABILITIES
Rincian hutang sewa guna usaha sebagai berikut: Details of lease Liabilities is as follows:
Utang Sewa Guna Usaha Jatuh Lease Liabilities due to in one year
Tempo Dalam Setahun
Utang Sewa Guna Usaha Jangka Long Term Lease liabilities
Panjang
Jumlah Total
1.006.510.239
31 Desember 2011/
December 31, 2011
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
1.119.320.531
The MTN, has maturity term of 2 (two) years up to December
20,2012 and subject to fixed interest rate 9,25% per year, it will be
paid quarterly. And as a collateral are current receivable and
inventories (notes 6 and 9) with a nominal value of 100% of the MTN
value. Guarantee and supervisory agent from this notes is PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk.
Penerbitan surat utang digunakan untuk pengembangan bisnis baru di
Entitas Induk dan Anak. Selain itu Perseroan harus memenuhi financial
covenant Current Ratio minimal 120%, Debt to Equity Ratio maksimal
sebesar 150%, dan Debt Service Coverage Ratio minimal sebesar 100 %.
On December 20, 2012, Parent Entity issued Medium Term Notes
("MTN") which have face value Rp120,000,000,000 (one hundred
twenty billion rupiah). Based on credit rating from PT Pemeringkat
Efek Indonesia (PEFINDO) dated July 18,2012, The Company got
rating " id A-" with stable outlook for the notes that issued.
PINJAMAN SEWA PEMBIAYAAN
439.919.690725.985.721
-
254.533.657
SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
-
- -
980.519.378 1.971.481.336
31 Desember 2012/
December 31, 2012
Discount and deffered
transaction costs - net of
accumulated amortization
Pada tanggal 20 Desember 2012, Entitas Induk menerbitkan Surat Utang
Jangka Menengah ("MTN") dengan nilai nominal sebesar
Rp120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah). Berdasarkan hasil
pemeringkatan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) pada
tanggal 18 Juli 2012, Perseroan memperoleh peringkat "idA-" dengan
Stable Outlook atas surat utang yang diterbitkan.
120.000.000.000 -
Bagian yang jatuh tempo dalam
setahun
679.400.841
1.466.790.777 -
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
This issued of MTN was used for new business developmet at
company and subsidiary entity. The terms of financial covenant that
have to be fullfiled by the Company include Current Ratio minimum
120%, Debt to Equity Ratio maximum 150% and Debt Service
Coverage minimum 100%.
120.000.000.000
MTN tersebut memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 2 (dua) tahun
sampai dengan 20 Desember 2014 dengan tingkat suku bunga tetap
sebesar 9,25% per tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Dan sebagai
jaminan adalah piutang lancar dan persediaan (catatan 6 dan 9) dengan
nilai 100% dari nilai pokok surat utang. Agen Pemantau dan Agen Jaminan
dari surat utang ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
964.971.097
Diskonto dan beban transaksi
yang ditangguhkan - setelah
dikurangi akumulasi amortisasi
- -
-
118.533.209.223
118.533.209.223 - -
- -
Halaman 49 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
25. 25. LEASE LIABILITIES (Continued)
Uraian perhitungan utang sewa guna usaha sebagai berikut: Detail of recalculation lease liabilities:
Lease Liabilities
Dikurangi bagian bunga +/- Interest
Nilai tunai Cash Value
Lease Liabilities due to in one year
Utang SGU Jangka Panjang Long Term Lease Liabilities
26. 26. EMPLOYEE BENEFITS
a. Program Pensiun a. Pension Plan
b. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja b. Employee Benefits
Tingkat bunga Discount rate
Tingkat proyeksi kenaikan gaji
Tabel kematian Mortality rate
Usia pensiun normal Normal pension age
Metode Method
Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja sebagai berikut: Total employee benefits as of details:
- Entitas Induk Parents Company -
- Entitas Anak Subsidiary -
Jumlah Total
Bagian yang jatuh tempo dalam satu
tahun
Projected Unit Credit
36.419.668.45237.186.540.600 34.417.177.141
Kredit dari PT Astra Sedaya Finance (Induk Perseroan) dan PT BII Finance
(anak Perseroan) adalah kredit untuk pengadaan kendaraan roda empat
yang digunakan untuk kendaraan operasional Direksi Perseroan dan
entitas anak.
Loan from PT Astra Sedaya Finance (Company) and PT BII Finance
(Subsidiary) is the credit for the procurement of four wheel vehicles
used for operational of Directors of the company and subsidiary.
31 Desember 2012/
December 31, 2012
9.444.724.768
45.864.393.220
31 Desember 2012/
December 31, 2012
12.207.141.166 7.124.946.819
56 years
Projected Unit Credit
6,5% per annum
Perseroan dan entitas anak menyelenggarakan program manfaat PHK
karyawan (post-retiremen benefit) sesuai undang-undang
ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tentang penyelesaian pemutusan
hubungan kerja dan penetapan uang pesangon. Tidak ada pendanaan
yang dilakukan sehubungan dengan program manfaat karyawan
tersebut.
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
49.393.681.766 41.542.123.960
31 Desember 2012/
December 31, 2012
725.985.721
(254.533.657)
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
CSO-1980
7% per annum
CSO-1980 CSO-1980
1.006.510.239
KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
(439.094.029)
1.082.895.857
31 Desember 2012/
December 31, 2012
(679.400.841)
7% per annum
Penilaian terakhir biaya manfaat pekerja sesuai dengan PSAK 24-revisi,
dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, Aktuaris Independen, sesuai
dengan laporan No.117/PSAK/DAT/II/2013 (Induk Perusahaan) dan
No.118/PSAK/DAT/II/2013 (Entitas Anak) pada tanggal 11 Februari
2013 dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut:
The latest actuarial valuation report No.117/PSAK/DAT/II/2013
(Parent) and No.118/PSAK/DAT/II/2013 (Subsidiary), dated
February 11, 2013 by using the actuarial assumptions as
follows:
The company and its dubsidiary established defined contribution
plans covering all their permanent employees who are not more
than 55 years old and have a minimum working period of not
less than one year since they became permanent employees.
The pension plans are managed by dana pension lembaga
keuangan (DPKL) PT Bank Negara Indonesia (Persero). The
pension plans are funded by contribution from the Company
and its subsidiary employees at 11% and 2% of pension income,
respectively.
The company and its subsidiary calculates and records
estimated employee retirement benefits for all its local
permanent employee based on labor law No. 13 year 2003
concerning the settlement of labor dismissal and the stipulation
of severance pay, gratuity, and compensation in companies. No
funding of benefits has been made to date.
1.971.481.336
(102.376.479)
980.519.378
(964.971.097)
PINJAMAN SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan)
439.919.690
2.410.575.365
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
7% per tahun
6,5% per annum
Jumlah utang sewa guna
Perseroan dan anak Perseroan menyelenggarakan program pensiun
iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari
55 tahun dan mempunyai masa kerja satu tahun sejak diangkat
menjadi pegawai tetap. Dana pensiun ini dikelola oleh dana pensiun
lembaga keuangan (DPKL) PT Bank Negara Indonesia (Persero).
Perseroan dan anak Perseroan memberikan kontribusi iuran sebesar
11% dan karyawan menanggung 2% dari jumlah gaji per bulan.
(184.129.969)
31 Desember 2011/
December 31, 2011
56 tahun 56 years
Projected salary increase in rate
5% per tahun
31 Desember 2011/
December 31, 2011
1.303.450.500
1.119.320.531
Projected Unit Credit
Halaman 50 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
26. 26. EMPLOYEE BENEFITS (Continued)
Nilai kini kewajiban Present Value ofyang didanai funded obligation
Nilai Wajar Aset Program Fair value of plan assets
Defisit program yang didanai Defisit of funded assetsBiaya jasa lalu yang belum diakui Unrecognised past services costL/R Aktuarial yang belum diakui Unrecognised actuarial lossesLiabilitas pada Liability in
Laporan Posisi Keuangan the statment of financial position
Beban jasa kini Current service expenseBeban bunga Interest expenseKerugian aktuaria yang diakui Actuarial losses recognizedBeban jasa lalu Past service expense
Jumlah Total
Kewajiban awal periode Balance at beginning of periodPembayaran manfaat pesangon Benefits payment during
karyawan pada periode berjalan the periodBeban manfaat karyawan yang Employee benefits expense
diakui pada periode berjalan recognized during the periodJumlah Total
27. 27. NON CONTROLLING INTEREST
Ekuitas Entitas Anak Subsidiary Equity
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
(71.931.695.557) (61.462.841.394) (51.668.681.575)(8.371.949.696) 1.176.487.449 1.584.349.169
- -
30.909.963.487 14.421.960.725 8.542.208.446
(71.931.695.557) (61.462.841.394) (51.668.681.575)-
(49.393.681.766) (45.864.393.220) (41.542.123.960)
31 Desember 2012/
December 31, 2012
6.782.002.414
Rekonsiliasi kewajiban manfaat karyawan diestimasi yang diakui di
laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai berikut:
Reconciliation of employee benefit estimated liability recognized in
the consolidated financial statements is as follows:
Percentage of Non Controlling
Interest
Comprehensive Income of
Subsidiary
0,001%
1.373.261
0,001%
158.077
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
2.297.028.675
Percentage of Non Controlling
Interest
0,001%
Prosentase Kepentingan non
pengendali
Laba (Rugi) Komprehensif Entitas
Anak
Prosentase Kepentingan non
pengendali
0,001%
68.432
0,001%
22.970
8.457.532.575
407.861.720-
3.199.572.494
Kepentingan Nonpengendali atas
Laba entitas anak
Kepentingan non pengendali atas
ekuitas entitas anak
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
Rekonsiliasi beban manfaat karyawan yang diakui di laporan laba rugi
konsolidasi sebagai berikut:
KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
7.655.996.451
9.598.544.922 7.655.996.451
41.542.123.960
45.864.393.220 36.652.536.997
1.267.661.276 -
Reconciliation of employee benefit expense recognized in the
consolidated statements of income is as follows:
4.048.562.237
1.441.693
31 Desember 2011/
December 31, 2011
6.843.195.932
1.599.770
31 Desember 2012/
December 31, 2012
15.807.669.408
Non Controlling Interest of
Subsidiary Income
Jumlah yang diakui pada laporan posisi keuangan ditentukan sebagai
berikut:
The amounts recognised in the statement of financial posistion are
determined as follows:
The balance represents equity shares of the minority shareholders in
subsidiaries :
Merupakan bagian pemegang saham minoritas atas ekuitas anak
Perseroan terdiri dari:
Non Controlling Interest of
Subsidiary Equity
31 Desember 2011/
December 31, 2011
517.280.506
159.976.957.124 137.326.091.785
9.382.674.801
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
45.864.393.220
31 Desember 2011/
December 31, 2011
144.169.287.717
41.542.123.960(5.060.405.541)
9.382.674.801
31 Desember 2012/
December 31, 2012
3.073.142.070
(2.766.409.488)
(1.524.260.838)
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
9.598.544.922
407.861.720
31 Desember 2011/
December 31, 2011
49.393.681.766
(6.069.256.376)
0,001%
31 Desember 2012/
December 31, 2012
Halaman 51 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
28. 28. PAID IN CAPITAL
Saham seri A Dwiwarna: Serie A Dwiwarna share:
Saham seri B: Series B shares:
Masyarakat Society
Jumlah Total
29. 29. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL
Biaya emisi Issuance costs of shares
Opsi saham karyawan Employees stock option
Nilai Bersih Net Value
30. 30. RETAINED EARNING
31 31 PKBL FUND
SALDO LABA
Sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 67
tanggal 15 Mei 2012 Perseroan telah menetapkan sebesar 96% dari laba
bersih tahun 2011 atau sejumlah Rp35.442.543.889 sebagai laba ditahan.
Based on the Annual Shareholders' General Meetings No. 67 on
May 15, 2012, the Company has set at 96% of net income in 2011 or
Rp35,442,543,889 as retained earnings.
DANA PKBL
Sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 67
tanggal 15 Mei 2012 Perseroan telah menetapkan sebesar 4% dari laba
bersih tahun 2011 atau sejumlah Rp1.476.772.662 sebagai alokasi dana
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Based on the Annual Shareholders' General Meetings No. 67 on
May 15, 2012, the Company has set at 4% of net income or
Rp1,476,772,662 as PKBL Fund Allocation.
TAMBAHAN MODAL DISETOR
Penawaran umum perdana
sebanyak 596.875.000 saham
dengan nilai Nominal Rp100 per
saham dengan Harga penawaran
Rp250 per saham(14.879.487.574)
448.593.750
3.099.267.500 309.926.750.000
(%)
89.531.250.000
The Company s shareholders and their corresponding share
ownership as of December 31, 2012, December 31, 2011 and
January 1, 2011/December 31, 2010, are as follows:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
89.531.250.000
31 Desember 2012/
December 31, 2012
89.531.250.000
Initial public offering of
596,875,000 Shares with Rp100 per
value per share, at Rp250 offering
price per share
19,34% 599.267.499 59.926.749.900
100,00%
- 1
80,66%
Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perseroan pada
tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31
Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The government of the Republic
of Indonesia
250.000.000.0002.500.000.000
Pemerintah Negara Republik
Indonesia
Pemerintah Negara Republik
Indonesia
MODAL SAHAM
75.100.356.176 75.100.356.176
100
(Lembar) (Rp)
Jumlah Modal Disetor /
Total Paid-in Capital
Jumlah Saham
Ditempatkan dan Disetor
Penuh/ Number of Shares
Issued dan Fully Paid
Persentase
Kepemilikan /
Percentage of
Ownership
The government of the Republic
of Indonesia
(14.879.487.574)
75.100.356.176
(14.879.487.574)
448.593.750 448.593.750
Halaman 52 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
32. 32. NET SALES
Lokal: Local:
Obat Medicine
Ethical Ethical
Over the counter Over the counter
Alat kesehatan Medicine devices
Diagnostik Diagnostic
Lain-lain Others
Sub jumlah Sub total
Ekspor: Exports:
Ethical Ethical
Over the counter Over the counter
Sub jumlah Sub total
Jumlah Total
Pihak-pihak Berelasi Related PartiesPT Rajawali Nusindo/ RNI (Persero) PT Rajawali Nusindo/ RNI (Persero)PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Subjumlah Pihak-pihak Berelasi Subtotal Related Parties
Pihak Ketiga Third Parties
PT Sawah Besar PT Sawah Besar
PT Mensa Bina Sukses PT Mensa Bina Sukses
Lain-lain OthersSub jumlah Pihak Ketiga Subtotal Third PartiesJumlah Total
33. 33. COST OF GOODS SOLD
Bahan baku yang digunakan Raw materials used
Tenaga kerja langsung Direct labor
Biaya pabrikasi Manufacturing expenses
Jumlah biaya produksi Total Manufacturing cost
Persediaan barang dalam proses: Work in process:
Awal tahun At beginning of the year
Akhir tahun At end of the year
Beban Pokok produksi Cost of goods manufactured
Persediaan barang jadi: Finished goods
Awal tahun At beginning of the year
Pembelian Purchases
Barang tersedia untuk dijual Goods available for sale
Akhir tahun At end of the year
Beban pokok penjualan Cost of good sold
947.950.006.356880.929.790.145
(92.775.178.461) (140.667.393.573)
788.154.611.684
BEBAN POKOK PENJUALAN
807.282.612.783
31 Desember 2012/
December 31, 2012
863.231.990.940
390.238.042.141
744.170.007 7.100.266.748
13.465.248.582 14.503.404.549
1.156.050.256.720 1.203.466.970.652
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
35.302.907.293 30.726.523.119
101.713.270.510 86.240.705.101
349.272.374.327 357.023.490.779
PENJUALAN BERSIH
31 Desember 2011/
December 31, 2011
44.668.682.14523.389.685.855 21.065.531.857
53.067.229.638 17.270.445.643
Rincian pendapatan usaha berdasarkan kegiatan operasi Perseroan dan
anak Perseroan adalah sebagai berikut:
The details of revenue based on the company and its subsidiary s
operations are as follows:
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
23.037.064.058 22.052.780.212
Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 5% dari jumlah
penjualan bersih:
68.058.368.000 43.011.148.787
21.945.616.930
1.130.762.999.316953.656.651.063
Detail of selling 5% exceed of total net sales is as follows:
9.467.807.568 10.471.190.833
81.268.008.019 12.422.376.906
816.083.897.819
7.930.895.567 3.667.008.229
1.142.585.008.138 1.188.963.566.103
238.917.250.005 336.688.689.010
12.721.078.575 7.403.137.801
(30.419.897.909)(29.667.917.805)
350.024.354.431 348.036.894.559
479.733.693.012
140.667.393.573 120.179.418.785
30.419.897.909 21.433.301.689
212.256.196.524 240.056.262.559
1.087.991.888.720 1.160.455.821.8651.156.050.256.720 1.203.466.970.652
Halaman 53 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
33. 33. COST OF GOODS SOLD (Continued)
Rincian biaya pabrikasi adalah sebagai berikut: Details of manufacturing expenses:
Biaya pegawai Employee s expenses
Suku cadang Supplies
Biaya kantor Office expenses
Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets
Jaminan sosial Social security
Biaya toll manufacturing Toll manufacturing fees
Pemeliharaan aset tetap Maintenance of fixed assets
Pengembangan produk Product development
Biaya pengadaan Procurement expenses
Perjalanan dinas Travel expenses
Jumlah Total
Pihak-pihak Berelasi Related PartiesPT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Kimia Farma (Persero) TbkPT RNI (Persero) PT RNI (Persero)
Subjumlah Pihak-pihak Berelasi Subtotal Related Parties
Pihak Ketiga Third Parties
PT Merapi Utama Pharma PT Merapi Utama Pharma
PT Tigaka Distrindo Perkasa PT Tigaka Distrindo Perkasa
PT Menjangan Sakti PT Menjangan Sakti
Mitra Karya Sumber Arta Mitra Karya Sumber Arta
PT Indokonverta Indah PT Indokonverta Indah
PT Fokus Diagnostic Indonesia PT Fokus Diagnostic IndonesiaSubjumlah Pihak-pihak Tidak Berelasi Subtotal Non Related Parties
Jumlah Total
34. 34. SALES EXPENSES
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: The detail of selling expenses are as follows:
Pemasaran dan Distribusi Marketing and distribution
Gaji dan tunjangan Salaries and allowance
Beban kantor Office expenses
Manfaat karyawan Employees benefits
Perjalanan dinas Travel expenses
Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets
Jaminan sosial Social security
Pemeliharaan aset tetap Maintenance of fixed assets
Pendidikan dan pelatihan Education and training
Jumlah Total
Dalam harga pokok penjualan tahun 2012 sudah mencakup kerugian
persediaan herbal yang rusak akibat musibah kebakaran di unit
pengeringan fasilitas herbal. Sampai saat ini proses klaim asuransi masih
berjalan. (Catatan 47)
In cost of good sales in 2012 have covered loss herbal supplies
damaged by fire accident at the drying unit facility herbs. Until now,
the insurance claims is still processing . (Notes 47)
2.699.969.643
36.494.702.740 84.575.414.617
18.420.175.932 19.643.578.415
159.823.241.736
239.680.811.503
193.583.850.997
2.471.578.345 2.288.483.315
3.351.463.020
2.002.805.497
2.027.924.602 2.636.805.436
985.881.616 797.410.740
3.345.979.246
BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan)
31 Desember 2012/
December 31, 2012
18.922.017.887 39.893.493.318
Management development, education
and training
7.395.021.088 6.348.329.155
11.431.085.510
27.976.585.279 21.313.064.970
13.945.371.078
290.706.516
1.967.803.443
17.572.684.853
253.251.846
93.647.536 352.756.404
415.813.430
BEBAN PENJUALAN
Pengembangan Manajemen, Pendidikan
dan pelatihan
63.936.348.041 97.009.366.601
67.320.797.436 70.024.214.897
17.347.884.039 14.490.914.603
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2011/
December 31, 2011
-
44.681.921.299
1.080.823.859
8.618.516.449 8.218.050.838
32.422.520.405
1.917.453.172
205.549.471.027
103.829.789.047 53.113.533.516
28.505.319.541
15.948.585.050
Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku dan barang jadi yang
melebihi 5% dari jumlah pembelian bersih:
Detail of purchase of raw materials and finished goods 5% exceed of
total net purchased is as follows:
169.054.768.287
26.460.409.864
1.486.221.319
23.548.106.153
8.307.613.876 10.576.883.736
133.697.776 151.358.290
101.713.270.510 86.240.705.101
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
18.299.483.767 26.719.010.963
- 13.220.279.078
378.559.140
155.105.396.886
31 Desember 2012/
December 31, 2012
Halaman 54 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
35. 35. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES
Saldo beban administrasi dan umum adalah sebagai berikut: Detail balance general and administrative expenses are as follow:
Gaji dan tunjangan Salaries and allowance
Beban kantor Office expenses
Jaminan sosial Social security
Pengembangan SDM HR development
Pengembangan manajemen Management development
Manfaat karyawan Employees benefit
Perjalanan dinas Travel expenses
Pemeliharaan aset tetap Maintenance of fixed assets
Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets
Lainnya Others
Jumlah Total
36. 36. OTHER LOSSES (GAINS) - NET
Penghasilan Bunga Jasa Giro Interest Income
Penghasilan Deposito Berjangka Deposit Income
Hasil investasi Loss on investment
Laba (Rugi) Kurs Mata Uang Asing - Bersih Gain (loss) foreign exchange - net
Kerugian penurunan nilai piutang usaha Provision for impairment trade receivable
Kerugian penurunan nilai piutang lain-lain Provision for impairment others receivable
Kerugian penurunan nilai persediaan Provision for impairment inventory
Kerugian penurunan aset tidak lancar Provision for impairment of non current assets
Pemulihan cadangan kerugian persediaan Recovery from impairment inventory
Pemulihan cadangan kerugian piutang usaha Recovery from impairment trade receivable
Tax adjustment
Penyusutan Aset Tetap Depreciation expenses
Lain-lain bersih Others net
Jumlah Total
37. 37. FINANCE EXPENSES
Bunga Pinjaman Interest Charge
Bunga Pinjaman Leasing Interest Leasing Expanse
Bunga Surat Berharga Yang Diterbitkan Marketable Securities Expenses
Beban Provisi Provision
Jumlah Total
15.478.981.057
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
1.509.736.321 1.604.283.682
4.629.902.563
KERUGIAN (KEUNTUNGAN) LAIN-LAIN NETO
(1.465.809.259) -
20.925.936.771
(11.316.657) 2.415.000
3.637.745.803 1.919.692.760
753.075.479 -
21.276.945.453
3.077.612.647
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
1.817.114.963 1.411.407.569
8.092.402.171
- 327.850.000
(1.215.923.490)
(1.435.025.785) (1.351.268.677)
5.283.919.562
BEBAN KEUANGAN
698.800.908 2.911.155.144
174.202.087 -
3.204.112.718
16.977.129.150
7.453.402.276
4.197.861.143 2.632.115.540
(11.106.181) (308.411.237)
5.545.575.338
119.479.588.756 110.641.804.738
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
(531.162.886) (905.997.708)
9.859.616.887
26.276.860.031 30.190.560.702
Koreksi pajak 5.096.958.868 6.219.735.922
(276.431.374)
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
62.164.090.883 52.937.772.195
2.151.690.150
3.234.970.012 3.869.382.029
27.113.760 767.531.816
18.038.210.258
18.346.365
327.542.557 -
112.963.062
3.602.918.699 3.125.772.133
Pada November 2012 Perseroan mengalami musibah kebakaran, atas
peristiwa tersebut Perseroan telah membukukan kerugian atas aset-aset
yang terbakar. Sampai saat ini proses klaim asuransi masih berjalan.
In November 2012 the Company was having a fire accident, because
of its, the Company has recorded a loss on assets that burned. Until
now, the insurance claims is still process .
Halaman 55 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
38. 38. INCOME TAX
Beban Pajak Kini Current Tax Expenses
Entitas Induk- Pajak Non Final Company - Current Tax Non Final
Entitas Induk- Penyesuaian tahun lalu Adjusment in respect of prior years
Koreksi pajak, denda dan bunga atas pajak Tax adjustment, penalty and Interest
Entitas Anak - Pajak Non Final Subsidiary-Current Tax Non Final
Subjumlah Subtotal
Manfaat Pajak Tangguhan Deffered Tax
Entitas Induk Company
Entitas Anak Subsidiary
Subjumlah Subtotal
Jumlah Total
a. Pajak Kini a. Current tax
Dikurangi: Deduct:
Laba Sebelum Pajak Entitas Induk Income Before Tax of the Company
Perbedaan temporer: Temporary difference:
Manfaat karyawan Employee benefits
Provision for decline in inventories
Provision for doubtful account
Perbedaan tetap: Permanent difference:
Representasi dan jamuan Representation and entertainment
Tax adjustment, penalty and Interest
Beda penyusutan aset tetap Difference fixed asset depereciation
Laba kena pajak Entitas Induk Taxable income of the company
(470.280.002) -
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak
didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perseroan belum
menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan badan.
In These consolidated financial statements, the amount of taxable
income is based on preliminary calculations, as the Company has not
yet submitted its corporate income tax returns.
426.478.891
Increase (Decrease) in unrealized profit
from transaction between the company
and its subsidiaries
Kenaikan (Penurunan) keuntungan
belum direalisasi atas transaksi induk
dengan entitas anak
(18.283.459.073)
(9.825.355.500) (14.485.773.250)
(2.573.854.766) 2.696.632.177
(19.346.986.784)
(6.620.973.874)
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
(1.263.441.703) 1.366.296.478
-
(1.310.413.063)
39.301.422.278 57.943.093.458
Income interest on time deposits
and current accounts
Meeting expenses, sponsorhip, costumer
relationship & services
Manfaat (beban) pajak Perseroan dan entitas anak terdiri dari : Tax benefits (expenses) of the Company and its subsidiary consist of
the following :
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated
statements of income and taxable income of the company is as
follow:
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
715.000.000
143.477.358
620.000.000
Koreksi pajak, denda dan bunga atas
pajak
3.389.446.627
(72.724.851)
766.872.148 2.002.491.311
43.411.498.464
Laba (Rugi) sebelum pajak menurut
laporan laba rugi konsolidasi
(23.739.056.345) (11.438.046.241)
(4.307.885.439) (353.230.919)
33.685.159.984
Income (Loss) before tax consolidated
statements of income
Rugi (laba) sebelum pajak entitas anak Loss (Income) before tax Subsidiary
- 2.246.272.084
1.330.335.699
PAJAK PENGHASILAN
(6.494.318.000)
(16.773.132.018) (20.980.091.250)
Beban rapat, sponsorship, costumer
relationship & services
Penghasilan bunga deposito dan jasa
giro
55.202.775.624
3.340.957.771 1.952.394.266
61.732.101.768
2.449.785.831 3.864.960.830
(48.599.934) (65.449.015)
(1.440.028.672)
Cadangan Penurunan dan Penghapusan
Persediaan
Cadangan Penurunan Nilai Piutang
Halaman 56 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
38. 38. INCOME TAX (Continued)38.
a. Pajak Kini (lanjutan) a. Current tax (Continued)
Pajak kini (25%) Tax payable (25%)
Dikurangi pajak dibayar dimuka: Deducted prepaid tax:
PPh Pasal 22 Income tax Art 22
PPh Pasal 23 Income tax Art 23
PPh Pasal 25 Income tax Art 25
Jumlah pajak lebih (kurang) bayar Total tax overpayment (underpaid)
b. Aset / (Liabilitas) Pajak Tangguhan b. Deffered Tax Asset / (Liabilities)
Kewajiban manfaat karyawan Employee benefit liabilities
Jumlah Total
Kewajiban manfaat karyawan Employee benefit liabilities
Jumlah Total
39. 39. SEGMENTAL INFORMATION
Kredit/(Beban) ke
Laporan Laba Rugi/
Credit / (Charge) to
Statements Of
Income
1 Januari /
January 1, 2012
(9.472.037.469)
526.872.000 1.017.196.000
906.000 200.093
PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
31 Desember /
December 31, 2012
Perhitungan beban dan lebih bayar pajak kini Entitas Induk adalah
sebagai berikut:
31 Desember 2011/
December 31, 2011
5.959.368.246 3.996.339.688
(3.338.209.254)
Current tax expenses and overpayment of the Company are
computed as follows:
31 Desember 2012/
December 31, 2012
7.464.907.337 (85.730.123) 7.379.177.214
29.738.935.193
(9.825.355.500) (14.485.773.250)
Keuntungan belum direalisasi atas
transaksi induk dengan entitas
anak
Provision for doubtful
Accounts
(2.573.854.776) 27.165.080.428
1 Januari /
January 1, 2011
Kredit/(Beban) ke
Laporan Laba Rugi/
Credit / (Charge) to
Statements Of
Income
31 Desember /
December 31, 2011
6.024.153.420
Unrealized profit from transactions
between the company and
subsidiaries
27.042.303.017 2.696.632.176 29.738.935.193
Provision for inventory
obsolescence
Unrealized profit from transactions
between the company and
subsidiaries
Penyisihan persediaan usangProvision for inventory
obsolescence
Keuntungan belum direalisasi atas
transaksi induk dengan entitas
anak
6.112.461.150 (88.307.730)
INFORMASI SEGMEN USAHA
4.783.776.1313.720.408.369 1.063.367.762
10.385.530.991 1.080.567.314
641.004.830 7.464.907.337Provision for doubtful
Accounts
Cadangan kerugian penurunan
nilai piutang
Struktur organisasi Entitas Induk dan Anak serta sistem pelaporan
keuangan intern belum dirancang berdasarkan produk dan jasa individual
atau kelompok produk dan jasa terkait. Oleh sebab itu, untuk tujuan
informasi segmen, manajemen Perseroan dan anak Perseroan
menetapkan segmen usaha berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil
terkait dengan produk yang dihasilkan yaitu: obat, alat kesehatan dan
produk lain.
The organizational structures of the Company and its subsidiaries, as
well as their financial reporting system, have not been designed
based on individual product and services. Accordingly business
segmental information of the Company and its subsidiaries is
presented based on judgment risk and result of related product
which are medicine, medical devices and other product.
4.783.776.131 (2.096.097.852) 2.687.678.279
11.466.098.305
11.466.098.305
6.823.902.507
882.322.137 12.348.420.442
6.024.153.420 (1.076.971.360)
Cadangan kerugian penurunan
nilai piutang
4.947.182.060
Penyusutan Aset Tetap - (197.377.568) (197.377.568) Depreciation
Penyisihan persediaan usang
Halaman 57 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
39. 39. SEGMENTAL INFORMATION (Continued)
Aset/ Asset
(dalam ribuan rupiah/ in thousand rupiah )
Aset Lancar/ Current Asset
Aset Tidak Lancar/
Non current asset
Jumlah Aset/ Total asset
Laba Rugi Komprehensif/ Statements of Comprehensif Income
(dalam ribuan rupiah/ in thousand rupiah )
Penjualan bersih/ Net sale
Beban Pokok Penjualan/
Cost of goods sold
Laba Kotor/ Gross profit
145.401395.784.081
Kalimantan SulawesiBali, NTB &
Indonesia Timur
713.870.607
218.019.057 53.981.846 61.541.184
1.156.050.256.720
105.151
755.202.161
Harga Pokok Penjualan/
Cost Of Goods Sold
Penjualan Bersih/ Net sales
849.289
Jumlah/ Total
71.669.445 19.468.680 19.341.344 28.795.127 1.188.618.791
(50.033.639) (54.337.266)
14.105.723 410.989.645
1.049.344.195
Jumlah/ Total
899.734.303.580 252.684.412.383 1.752.200.000 1.879.340.757
67.306.009 1.156.050.257
Aliansi Strategis
11.507.545
653.560.114 5.235.621 28.689.976
(788.154.612)
Alat Kesehatan dan
produk lainnya/
Medical Devices &
Others
Engineering
PharmaceuticalObat/ Medicine
INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
285.429.126 47.513.981 10.476.250
70.820.156 19.323.279 777.629.146
(170.505.076) (43.505.596)
1.459.659.148
(469.773.035)
12.968.743 367.895.645
292.540.852 1.165.470.150
573.936.669.449
31 Desember / December 31, 2012
Corporate segment information is presented according to the
grouping of business activities is based on the geographical
distribution is divided into five regions consisting of Sumatra, Java,
Kalimantan, Sulawesi and Bali, West Nusa Tenggara and East
Indonesia.
Segmen usaha produk obat mendistribusikan obat-obatan yang terdiri
obat Ethical dan Over The Counter (OTC). Obat Ethical merupakan produk
farmasi yang hanya dapat dibeli dengan menggunakan resep dokter
meliputi obat generik, obat lisensi dan obat nama dagang (branded
generic ). Untuk produk nama dagang (branded generic ) telah dialihkan
kegiatan promosinya kepada PT Promosindo Medika. Obat OTC
merupakan produk farmasi yang dapat dijual bebas meliputi obat bebas,
obat tradisional dan makanan kesehatan. Segmen usaha alat kesehatan
mendistribusikan dan memperdagangkan produk alat-alat kesehatan.
Business segment distributes drug that consists of drugs and
medicinal drugs Ethical Over The Counter (OTC). Ethical drug is
pharmaceutical products that can only be purchased using a
prescription include generic drugs, drug license and trade name
drugs (branded generic). For the product trade name (branded
generic) promotional activities have been transferred to PT
Promosindo Medika. OTC drug is a pharmaceutical product that can
be sold freely include OTC drugs, traditional medicines and health
foods. Business segment distributes medical devices and products
traded health equipment
212.044.412.480
325.797.634.131 40.639.999.903Laba Kotor/ Gross Profit 367.895.645.036
Jawa Sumatera
788.154.611.684
Informasi segmen Perseroan disajikan menurut pengelompokan kegiatan
usaha yaitu distribusi berdasarkan geografis dibagi dalam 5 wilayah yang
terdiri dari wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Bali, NTB
serta Indonesia Timur.
Halaman 58 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
39. 39. SEGMENTAL INFORMATION (Continued)
Aset/ Asset
(dalam ribuan rupiah/ in thousand rupiah )
Aset Lancar/ Current Asset
Aset Tidak Lancar/
Non current asset
Jumlah Aset/ Total asset
Laba Rugi Komprehensif/ Statements of Comprehensif Income
(dalam ribuan rupiah/ in thousand rupiah )
Penjualan bersih/ Net sale
Beban Pokok Penjualan/
Cost of goods sold
Laba Kotor/ Gross profit
40. 40.
Aset Assets
Kas dan setara kas USD Cash and cash equivalent
Piutang usaha USD Trade accounts receivable
Jumlah asset Total assets
Liabilitas Liabilities
Hutang usaha USD Trade accounts payable
EURO
SGD
Jumlah Liabilitas Total liabilities
Jumlah Liabilitas Moneter Bersih Total Liabilities Net Monetary
Aset Assets
Kas dan setara kas USD Cash and cash equivalent
Piutang usaha USD Trade accounts receivable
Jumlah asset Total assets
Liabilitas Liabilities
Hutang usaha USD Trade accounts payable
EURO
JPY
Jumlah Liabilitas Total liabilities
Jumlah Liabilitas Moneter Bersih Total Liabilities Net Monetary
994.429.439 57.317.680
43.727.258 10.200.304
59.668,03 700.442.370
(12.315.891.238)
2.675.018,05 24.257.063.669
Mata Uang Asing Rp
31 Desember 2012/ December 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
15.223.671.679
Harga Pokok Penjualan/
Cost Of Goods Sold
Laba Kotor/ Gross Profit
587.549.900 56.276.437 15.096.296 25.547.995 22.087.603 706.558.231
Bali, NTB &
Indonesia TimurJumlah/ Total
Jumlah/ Total
-
500.133.828.287 307.148.784.495 -- 807.282.612.782
352.506.254.293
852.640.082.580 350.597.455.072
INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
Penjualan Bersih/ Net sales 229.433.000 1.203.466.970.652
3.766.911.228
6.126.354,34 715.577.791
25.673.083.830
(9.898.513.582)
9.876,03 126.512.000
RpMata Uang Asing
88.844,96
(442.665.023)
Sumatera Kalimantan
396.184.357.870
181.411
(170.391.397) (40.591.938)
1.626.387,66 14.748.083.258
113.198,83 1.026.486.990
15.774.570.248
859.130.787
300.701,18 2.907.780.441
94.023 147.222
1.512.555,76 14.626.414.212
309.708.652
25.642.018
43.448.670.577 - 229.433.000
752.373.675
Engineering
PharmaceuticalAliansi Strategis
50.792.242 112.942.322 73.240.077 1.203.466.971
15.277.707
31 Desember / December 31, 2011
Obat/ Medicine
Alat Kesehatan dan
produk lainnya/
Medical Devices &
Others
(807.282.613)
Sulawesi
18.356.902 14.191.242 396.184.358
MONETERY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN
CURRENCIES
ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
(94.585.420) (59.048.835)
408.343.438
214.118.655
22.234.825 1.114.901.669
406.879.539 1.041.243
Jawa
36.748,28 470.745.467
Halaman 59 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
41. 41.
Krisis ekonomi yang telah terjadi pada pertengahan tahun 1997 yang
disebabkan oleh melemahnya secara drastis nilai Rupiah terhadap mata
uang asing dan beberapa faktor makro ekonomi lainnya seperti
meningkatnya tingkat suku bunga pinjaman, ketatnya likuiditas, serta
turunnya tingkat kepercayaan investor memberikan dampak buruk
terhadap perekonomian Indonesia pada waktu itu. Posisi akumulasi saldo
negatif per tanggal 30 September 2011 (sebelum kuasi-reorganisasi)
Perseroan masih mencatat defisit sebesar Rp57.661.903.925. Meskipun
saldo defisit Perseroan masih berjumlah signifikan, Perseroan telah
berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp79.004.412.278 sejak tahun
2004 hingga tahun 2010.
Economic crisis that has occurred in the middle of 1997 due to
weakening value of Rupiah drastically decrease to foreign currency
and some macroeconomic factors like increase borrowings interest,
tight liquidity and also decrease in the level confidence of investor,
that give bad effect to indonesia s economic. Accumulated deficit as
of September 30, 2011 (before quasi reorganization) Company still
have deficit Rp57.661.903.925. Although deficit Company has
significant value, Company already booked net income
Rp79,004,412,278 since 2004 up to 2010.
Sehubungan dengan potensi pendapatan yang akan diperoleh pada masa
yang akan datang, Perseroan berencana untuk melakukan kuasi-
reorganisasi untuk merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan
defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya, sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 51 (revisi 2003) tentang
Akuntansi Kuasi-Reorganisasi ( PSAK 51 ).
With the potential income will obtained in the future, Company have
plan to quasi reorganization for restructure the equity with loss the
deficit and revaluation all asset and liabilities, based on Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan 51 (revised 2003) about Akuntansi
Kuasi-Reorganisai ( PSAK 51 ).
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada tanggal 28
Desember 2011 telah menyetujui pelaksanaan kuasi-reorganisasi, yang
didokumentasikan dalam Laporan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa No. 685/XII/2011 yang dibuat dihadapan M.Nova Faisal, SH.,
M.Kn, Notaris di Jakarta.
General Meeting Extraordinary Shareholders dated December 28,
2011 has approved the implementation of the quasi-reorganization,
as documented in the Report of the General Meeting of the
Shareholders' Extraordinary No. 685/XII/2011 made before M.Nova
Faisal, SH., M.Kn, Notary in Jakarta.
Langkah kuasi-reorganisasi tersebut diatas merupakan awal dari
serangkaian langkah yang akan ditempuh Perseroan dalam mengupayakan
kesinambungan usaha maupun pertumbuhan jangka panjang yang
berkelanjutan. Direksi berkeyakinan bahwa Perseroan memiliki prospek
usaha yang baik di masa depan berdasarkan kekuatan dan sumber daya
yang dimilikinya sebagaimana tercakup dalam rencana usaha jangka
panjang Perseroan.
The above quasi-reorganisation is the first step of a series of steps
which the Company will take in an efforts to sustain its going
concern while also achieving sustainable long-term growth. The
Directors are confident of the future prospects of the Company on
the basis of its strengths and resources, as outlined in the long term
business plan of the Company.
Kuasi-reorganisasi yang telah dilaksanakan Perseroan pada tanggal 30
September 2011 sesuai dengan peraturan yang berlaku dan PSAK No.51
(Revisi 2003) Akuntansi Kuasi-Reorganisasi yang menghasilkan kenaikan
penilaian kembali nilai wajar aset bersih sebesar Rp 260.955.748.932 yang
terdiri dari aset tetap sebesar Rp252.089.087.407 dan aset tidak lancar
yang kan ditinggalkan sebesar Rp8.866.661.523. Manajemen Perseroan
membukukan kenaikan penilaian kembali nilai wajar aset bersih setelah
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Desember 2011
serta persetujaan dari Badan Pengawasan Pasar Modal tentang kuasi-
reorganisasi tersebut.
The quasi-reorganisation held as at 30 September 2011 in
accordance with prevailing regulations and PSAK No. 51 (Revised
2003) Accounting for Quasi- Reorganisation , resulting in a
revaluation uplift in the fair value of the net assets of
Rp260.955.748.932 which consists of fixed assets of
Rp252.089.087.407 and Non current assets to be abandoned
amounted Rp8.866.661.523. Management of the Company booked
the revaluation uplift in the fair value of the net asset after the
Extraordinary General Shareholders Meeting on 28 Desember
2011and also approval from Indonesian Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) about the
quasi-reorganisation.
QUASI-REORGANIZATIONKUASI-REORGANISASI
Halaman 60 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
41. 41.
Akumulasi kerugian :(Rp57.661.903.925) Accumulated Losses : (Rp57,661,903,925)
Kenaikan penilaian kembali nilai wajar asset :Rp260.955.748.932 Increase in fair value revaluation of assets : Rp260,955,748,932
Selisih Penilaian Aset dan liabilitas :Rp203.293.845.007 Difference if Revaluation Assets : Rp203,293,845,007
Aset lancar Current assets
Aset tidak lancar Non current assets
Total Aset Total Assets
Liabilitas Jangka Pendek Current liability
Liabilitas Jangka Panjang Non current liability
Ekuitas Equity
Total Liabilitas & Ekuitas Total Liability & Equity
Jumlah Aset Total Assets
Jumlah Aset Total Assets
327.417.176.945
Laporan Keuangan Konsolidasian/
Consolidated financial statements
Pada laporan keuangan tahun buku 2011 dan seterusnya (selama 10
tahun) diungkapkan bahwa akun-akun ekuitas, saldo laba (defisit) belum
ditentukan penggunaannya senilai Rp(71.642.381.619) dan saldo laba
ditentukan penggunaannya seniali Rp13.980.466.188 dieliminasi dengan
wajar aset dan liabiltas Perseroan dan anak perusahaan sebesar
Rp260.955.748.932 sehingga dilakukan pembentukan akun selisih
penilaian aset dan liabilitas kuasi reorganisasi sebesar Rp203.293.844.501.
In the financial statements of 2011 and beyond (10 years) is
disclosed that the accounts of the equity, retained earnings (deficit)
unappropriated amounted to Rp (71,642,381,619) and retained
earnings- appropriated amounted to Rp13,980,466,188 have been
eliminated by fair value assets and liabilties Company and its
subsidiaries amounted to Rp260,955,748,932 and then it has been
created difference of revaluation asset and liabilities quasi-
reorganization account amounted to Rp203,293,844,501.
Kuasi-reorganisasi hanya dilakukan oleh Perseroan dengan menilai
kembali nilai wajar aset yang dimiliki oleh Entitas Induk dan Anak,
sehingga terdapat perbedaan data-data keuangan Entitas Anak yang
tercantum dalam Laporan Keuangan Entitas Anak dan Laporan Keuangan
Konsolidasian, sebagai berikut:
Quasi-reorganization is only performed by the Company to reassess
the fair value of assets owned by the Company and its Subsidiaries,
so there are differences in the financial data contained in
Subsidiaries Subsidiaries Financial Statements and Consolidated
Financial Statements, as follows:
KUASI-REORGANISASI (Lanjutan) QUASI-REORGANIZATION (Continued)
Penentuan dari nilai wajar aset Perseroan didasarkan pada penilaian pada
tanggal 13 Desember 2011 yang dilakukan oleh penilai independen KJPP
Antonius Setiady dan Rekan dalam laporannya No. KJPP ASR-2011-140.A,
KJPP ASR-2011-140.B dan KJPP ASR-2011-140.C tanggal 13 Desember 2011
dengan menggunakan pendekatan perbandingan data pasar untuk aset
tanah dan metode biaya pengganti terdepresiasi untuk aset bukan tanah.
260.955.748.932
Perbedaan/ Differences
13.193.240.253
13.193.240.253
585.625.431.449 598.818.671.702
31 Desember 2011/ December 31, 2011
31 Desember 2012/ December 31, 2012
44.945.433.250
-
-
260.955.748.932 588.372.925.877
1.173.173.760.493
Penyesuaian /
Adjustment
-
Dengan kuasi-reorganisasi tersebut, Perseroan mengeliminasi saldo
akumulasi kerugian per tanggal 30 September 2011 sebesar Rp
57.661.903.925, untuk komponen ekuitas sebagai berikut:
By a quasi-reorganization, the Company eliminated the balance of
accumulated losses as of 30 September 2011 of Rp 57,661,903,925,
for the equity component as follows:
1.173.623.760.493
540.305.401.366
44.495.433.250
912.668.011.561
540.305.401.366
The consolidated statements of financial position before and after
quasi-reorganisation as at September 30, 2011 were as follows:
260.955.748.932
Determination of fair value is based on the valuation of Company
assets on December 13, 2011 conducted by an independent
appraiser KJPP Setiady Antonius and Associates in its report No. KJPP
ASR-2011-140.A, KJPP ASR-2011 ASR-KJPP 140.B and 140.C-2011,
dated December 13, 2011 using the market value approach for land
and depreciated replacement cost method for the asset except land.
765.836.959.585
Laporan posisi keuangan konsolidasian setelah kuasi-reorganisasi per
tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut:
260.955.748.932
Perbedaan/ Differences
Setelah Kuasi / After
Quasi
765.836.959.585
407.786.800.908
Laporan Keuangan Konsolidasian/
Consolidated financial statements
624.720.544.805
Laporan Keuangan Entitas
Anak/ Financial statements
subsidiaries
Laporan Keuangan Entitas
Anak/ Financial statements
subsidiaries
611.527.304.552
Sebelum Kuasi / Before
Quasi
146.831.051.976
912.668.011.561
Halaman 61 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
41. 41.
42. 42.
a. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi a. Transactions with related parties
Penjualan Sales
PT RNI (Persero) PT RNI (Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Jumlah Total
Persentase dari penjualan Percentage of sales
Pembelian Purchasing
PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT RNI (Persero) PT RNI (Persero)
Jumlah Total
Persentase dari pembelian Percentage of purchasing
Penghasilan Bunga Interest income
PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk
Beban Bunga Pinjaman & Provisi Provision and interest income
PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk
Penyertaan Modal/Capital Investment
PT Kimia Farma (Persero) Tbk Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha dan Utang Usaha/ Trade
Receivable dan Trade Payable
PT Bank Syariah Mandiri Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling shareholder
Kas dan setara kas; Pinjaman Bank/
Cash and cash equivalent; Borrowing
Berikut adalah rincian sifat hubungan dengan pihak berelasi The nature of relationship with the related parties is
summarized as follows:
Pihak Berelasi/
Related Parties
Sifat dari hubungan/
Nature of relationship
Sifat dari transaksi/
Nature of transaction
PT Bank Mandiri Tbk Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling shareholder
Kas dan setara kas/
Cash and cash equivalent
PT Bio Farma Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha dan Utang Usaha/ Trade
Receivable dan Trade Payable
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling shareholder
Kas dan setara kas/
Cash and cash equivalent
PT Rajawali Nusantara Indonesia- RNI
(Persero)
Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha dan Utang Usaha/ Trade
Receivable dan Trade Payable
PT Bank Syariah Mandiri Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling shareholder
Kas dan setara kas/
Cash and cash equivalent
PT Indofarma Global Medika Entitas anak / Subsidiary
QUASI-REORGANIZATION (Continued)
43.011.148.787
31 Desember 2012/
December 31, 2012
6% 4%
17.572.684.853 44.681.921.299
18.922.017.887 39.893.493.318
36.494.702.740 84.575.414.617
9% 18%
(542.269.067) (1.214.408.945)
20.580.047.849 21.163.982.391
TRANSACTIONS AND BALANCE RELATED PARTIES
The terms of transactions with related parties are the same as
those that would result from transactions between wholly third
parties. The details of sales to and purchases from related
parties are as follows:
Persyaratan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sama dengan pihak
ketiga. Rincian transaksi kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK-PIHAK BERELASI
31 Desember 2011/
December 31, 2011
44.668.682.145
Atas perbedaan efek revaluasi dan kebijakan aset tetap ini dicatat pada
saat proses penyajian laporan keuangan konsolidasian Perseroan, baik
atas penambahan harga perolehan maupun beban penyusutan untuk
periode berjalan.
The difference are recorded at the time of the presentation of
consolidated financial statements of the Company, whether the
additional acquisition cost and depreciation expense for the period.
21.945.616.930
23.389.685.855 21.065.531.857
KUASI-REORGANISASI (Lanjutan)
68.058.368.000
Halaman 62 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
42. 42.
b. Saldo dengan pihak-pihak berelasi b. Balance with related parties
Aset Assets
Kas dan setara kas Cash and cash equivalen
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mandiri
Piutang Usaha Trade account receivables
PT RNI (Persero) PT RNI (Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Jumlah Total
Persentase dari jumlah aset Percentage of total assets
Liabilitas Liabilities
Utang usaha Account payables
PT RNI (Persero) PT RNI (Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Bio Farma (Persero) PT Bio Farma (Persero)
SKBDN Bank Mandiri SKBDN Bank Mandiri
Utang bank Bank borrowing
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah Total
Percentage of total liabilities
c. Kompensasi manajemen kunci c. Key management compensation
211.176.105.920 81.610.553.849
314.064.637 1.563.650.048
Persentase dari jumlah liabilitas
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk
TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
92.864.524.770
TRANSACTIONS AND BALANCE RELATED PARTIES (Continued)
10.370.235.570
128.603.745.663
11,53%
81.095.139.131 38.655.507.932
- 1.349.602.506
15.672.670.919
45.166.229.940
31 Desember 2011/
December 31, 2011
206.342.373.477
40,80% 40,03%
75.955.353.535
Manajemen kunci mencakup direksi dan komisaris. Remunerasi yang
dibayarkan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
untuk periode 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar
Rp6.728.150.736 dan Rp4.287.264.000. Remunerasi tersebut terdiri
dari gaji dan imbalan jangka pendek lainnya.
Key management includes directors and commisioners.
Remuneration paid to members of the Board of Commisioner
and Directors of the company for the perioded ended December
31,2012 and 2011 amount as Rp6.728.150.736 and
Rp4,287,264,000. Remuneration consists of salary and other
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk
169.218.277.351
26,19%
139.453.500.475
759.811.309
40.978.619.141
34.784.992.095
1.881.005.849
762.610.531 793.569.563
-
-
80.081.004.406
18,40%
38.104.177.134
10.895.959.200
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
December 31, 2010
76.312.874.814
182.204.829
25.079.905.169
40.566.761.973
31 Desember 2012/
December 31, 2012
99.685.176.434
32.387.743.151
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
54.488.886.064 35.652.276.086
Halaman 63 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
42. 42.
d. Transaksi dengan Entitas Anak d. Transactions with subsidiaries
43. 43.
Aset Keuangan Financial Assets
Kas dan setara kas Cash and cash receivables
Piutang usaha-bersih Trade receivables - net
Piutang lain-lain-bersih Other receivables - net
Uang muka dan biaya dibayar dimuka Advance and prepaid expenses
Aset tersedia untuk dijual Assets available for sale
Jumlah Total
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Utang bank Bank Borrowings
Utang usaha Trade Payables
Uang muka penjualan Customers advance
Biaya yang masih harus dibayar Accrued expenses
Surat Berharga Yang Diterbitkan Marketable Securities
Jumlah Total
Aset Keuangan Financial Assets
Kas dan setara kas Cash and cash receivables
Piutang usaha-bersih Trade receivables - net
Piutang lain-lain-bersih Other receivables - net
Aset keuangan lainnya Other financial assets
Uang muka dan biaya dibayar dimuka Advance and prepaid expenses
Aset tersedia untuk dijual Assets available for sale
Jumlah Total
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Utang bank Bank Borrowings
Utang usaha Trade Payables
Uang muka penjualan Customers advance
Biaya yang masih harus dibayar Accrued expenses
Jumlah Total
Pada tanggal 20 Desember 2012, Perseroan telah menandatangani
perjanjian penerbitan Medium Term Notes (MTN) 1 2012 sebesar
Rp120 Milyar dengan pihak arranger dengan jaminan piutang lancar
dan persediaan. Selanjutnya sehubungan dengan rencana
pengembangan bisnis pada tahun 2013-2014, Perseroan telah
menyetujui untuk mengalokasikan sebagian dari dana hasil penerbitan
MTN tersebut yaitu sebesar Rp100 Milyar untuk mendukung rencana
pengembangan bisnis IGM mengacu perjanjian no. 2574/DIR/XII/2012
tanggal 28 Desember 2012 mengenai Perjanjian Hutang Piutang
Alokasi Dana Penerbitan MTN kepada PT IGM sebesar Rp100 Milyar.
On December 20, 2012, the Company has signed a publishing
agreement Medium Term Notes (MTN) 1 2012 amounting to
Rp120 Billion by the arranger to guarantee current receivables
and inventories. Furthermore, in connection with the business
development plan in the year 2013-2014, the Company has
agreed to allocate a portion of the proceeds from the MTN
issuance amounting to Rp100 billion to support IGM business
plan development refers to agreement no. 2574/DIR/XII/2012
dated December 28, 2012 related to Allocation Agreement Debt
Issuance MTN to PT IGM of Rp100 billion.
4.811.629.719 4.811.629.719
481.402.396.687 481.402.396.687
31 Desember 2011/ December 31, 2011
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Nilai Tercatat Nilai Wajar
INSTRUMEN KEUANGAN DAN NILAI WAJAR FINANCIAL INSTRUMENTS AND FAIR VALUE
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset
dan liabilitas keuangan Perseroan pada tanggal 30 September 2012 dan 31
Desember 2011:
The following table sets forth the carrying values and estimated fair
values of Company financial assets and liabilities as of September
30, 2012 and December 31, 2011:
194.902.805.973 194.902.805.973
TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) TRANSACTIONS AND BALANCE RELATED PARTIES (Continued)
75.847.946.863
6.020.674.658 6.020.674.658
289.874.103.943 289.874.103.943
75.847.946.863
4.271.718.543 4.271.718.543
446.552.434.802
Utang bank jk. Panjang jatuh tempo 1
tahun
446.552.434.802
70.537.990.795 70.537.990.795
153.238.606.500
133.417.373.006 133.417.373.006
238.987.470.306 238.987.470.306
153.238.606.500
8.714.192.397 8.714.192.397
28.000.000 28.000.000
39.510.249.503
34.334.761.457 34.334.761.457
118.533.209.223 118.533.209.223
247.767.442.752
39.510.249.503
155.585.955 155.585.955
335.064.007.361 335.064.007.361
Nilai Tercatat
9.487.041.996 9.487.041.996
30.807.936.585 30.807.936.585
155.585.955 155.585.955
Nilai Wajar
474.340.840.816
Long term bank borrowings due
date 1 year
474.340.840.816
75.955.353.535 75.955.353.535
247.767.442.752
Halaman 64 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
44. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN 44. FINANCIAL RISK MANAGEMENTS
a. Faktor Risiko Keuangan a. Financial Risk Factors
1. Risiko Kredit 1. Credit Risk
Piutang Usaha Trade receivables
Piutang Lain-lain Others receivable
2. Risiko Likuiditas 2. Liquidity Risk
Tanggal 31 Desember 2012 As at December 31, 2012
Utang Bank Bank Borrowings
Utang Usaha Trade Payables
Uang Muka Penjualan Custumer Advanes
Biaya Yang Masih Harus Dibayar Accrued Expenses
Surat Berharga Yang Diterbitkan Marketable Securities
9.487.041.996
4.811.629.719 -
34.334.761.457 -
75.955.353.535 -
247.767.442.752
8.714.192.397
Kurang dari 1 tahun /
Less than 1 years
Lebih dari 1 tahun /
Over than 1 years
Perseroan mengelola likuiditasnya dalam membiayai modal kerja
dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan
setara kas yang cukup.
The Company manages its liquidity in financing its working
capital and repayment of matured loan by providing
sufficient cash and cash equivalents.
Tabel dibawah ini menganalisis liabilitas keuangan yang
diselesaikan secara neto yang dikelompokkan berdasarkan periode
yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual.
The table below analyses financial liabilities into relevant
maturity grouping based on the remaining period to the
contractual maturity period.
Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko
kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perseroan dan entitas
anak:
The following table represents the maximum exposure to
credit risk and concentration risk of the Company and its
subsidiary:
Kebijakan Manajemen Risiko adalah pedoman yang terstruktur dan
sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan dan
mengembangkan alternatif penanganan risiko, serta dalam memantau dan
mengandalkan penerapan penanganan risiko. Tujuan Manajemen Risiko
adalah untuk meningkatkan jaminan pencapaian target Perseroan.
Risk management Policy is a structured and systematic guidance in
identifying, measuring, mapping and developing alternative risk
management, as well as in monitoring and relying on the application
of risk management. Risk Management objectives are to increase
guarantee s achievement of its targets.
5.195.846.084
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan berasal dari kredit yang
diberikan kepada outlet. Perseroan telah mengambil beberapa
kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu
untuk memastikan bahwa penjualan produk hanya ditujukan
kepada outlet yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai
sejarah kredit yang baik. Perseroan juga memberlakukan kebijakan
dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara
kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit dan memberlakukan
batasan kredit untuk outlet tertentu. Langkah preventif lain yang
diambil Perseroan, antara lain: pemantauan yang intensif terhadap
saldo dan umur piutang serta pemberian diskon untuk pembayaran
tunai guna mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
Untuk mengurangi risiko kredit, Perseroan akan menghentikan
penyaluran semua produk kepada pelanggan yang gagal bayar.
The Company is exposed to credit risk arising from the credit
ranted to its outlets.To mitigate this risk, the Company has
policies in place to ensure that sales of products are made
only to creditworthy customers with proven track record or
good credit history. It is the Company's policy that all
customers who wish to trade on credit are subject to credit
verification procedures and the credit limitation for some
outlets. The other preventive actions taken by the Company
are as follows: the intensive monitoring on the receivables
amount and aging, and granting discount for cash payment
to reduce the uncollectible receivables. To minimize credit
risk, the Company will hold all products distribution to
defaulted customers.
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
1 Januari 2011/31
Desember 2010
/January 1, 2011/
-
Sebagai Perseroan farmasi dengan produk utama obat generik berlogo
(OGB), Indofarma beroperasi pada bisnis yang berisiko cukup tinggi. Secara
ringkas, risiko yang dihadapi Perseroan dan langkah-langkah mitigasinya
adalah sebagai berikut:
As a pharmaceutical company with major products of generic drugs
Product (OGB), Indofarma operate at sufficiently high risk business.
Briefly , the risks faced the Company and mitigation measures are as
follows:
- 118.533.209.223
238.987.470.306 153.238.606.500 127.273.940.555
Halaman 65 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
44. Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) 44. Financial Risk Management (Continued)
a. Faktor Risiko Keuangan (Lanjutan) a. Financial Risk Factors (Continued)
2. Risiko Likuiditas (Lanjutan) 2. Liquidity Risk (Continued)
Tanggal 31 Desember 2011 As at December 31, 2011
Utang Bank Bank Borrowings
Utang Usaha Trade Payables
Uang Muka Penjualan Custumer Advanes
Biaya Yang Masih Harus Dibayar Accrued Expenses
3. Risiko Pasar 3. Market Risk
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Foreign Exchange Risk
-
289.874.103.943
Besarnya proporsi penjualan kepada Pemerintah yang biasanya
terjadi menjelang akhir tahun, sementara proses produksi harus
dilakukan sejak awal, menyebabkan terjadinya risiko temporer
kekurangan likuiditas.
High sales share the Government that is usually realized in
the very late month of the year, whereas raw materials
procurement and production process must be carried out far
earlier, lead to risk of temporarily cash flow mismatch.
75.847.946.863
Risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Risiko
pasar meliputi tiga jenis yaitu: risiko mata uang asing, risiko suku
bunga dan risiko harga lainnya seperti risiko perubahan harga
komoditas.
Guna mengatasi masalah ini, pada 2012 Indofarma berupaya
mempertahankan komitmen pinjaman modal kerja kepada Bank
Mandiri. Pada 2012, Perseroan telah menandatangani komitmen
pinjaman modal kerja tersebut dengan menjaminkan lebih dari 50%
aset. Di masa yang akan datang, Perseroan masih harus mendanai
kebutuhan modal kerjanya dengan fasilitas bank.
To overcome this problem, in 2012 Indofarma attempted to
maintain a working capital loan commitment to Bank
Mandiri. The company has signed a commitment to working
capital loans by guaranteeing more than 50% of assets. In
the future, the Company still has to fund their working
capital needs with bank facilities.
-
70.357.990.795 -
Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan
Perseroan dipengaruhi oleh fluktuasi dalam nilai tukar mata uang
Rupiah dan Dolar AS. Selain karena pinjaman, hal ini dikarenakan
Perseroan membeli alat-alat kesehatan dan bahan baku dalam
mata uang asing, antara lain Dolar AS, Euro atau harga yang
secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan
harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) seperti
yang dikutip dari pasar internasional. Perseroan akan
menghadapi risiko mata uang asing jika pendapatan dan
pembelian Perseroan dalam mata uang asing tidak seimbang
dalam hal jumlah atau pemilihan waktu. Saat ini, Perseroan tidak
mengimplementasikan kebijakan formal lindung nilai untuk laju
pertukaran mata uang asing. Untuk mengurangi risiko ini,
Perseroan merencanakan pembelian mata uang asing yang
cukup untuk pembelian produk impor, pemantauan mata uang
asing yang intensif serta perencanaan waktu pembelian yang
tepat.
The reporting currency is Rupiah. The Company s
financial performance is influenced by the fluctuation in
the exchange rate between Rupiah and US Dollar.
Besides loans, the Company also purchases medical
equipment and raw materials using foreign currencies,
such as US Dollar, Euro or which price is significantly
influenced by their benchmark price movements in
foreign currencies (mainly US Dollar) as quoted in the
international markets. The Company has exposure to
foreign currency risk if the revenue and purchases of the
Company denominated in foreign currency are not
evenly matched in terms of quantity or timing. Currently,
the Company does not implement any formal hedging
policy for foreign exchange exposure. The Company
plans for the proper buying of foreign currencies for the
import purchase, intensive foreign currency monitoring,
and proper timing in purchasing to reduce the foreign
currency risk.
Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik, Perseroan
berhasil meningkatkan efisiensi mengelola modal kerja sehingga
menekan biaya bunga.
By managing supply chain better than last periode, the
Company succeeded to improve working capital effiency so it
can decrease interest cost.
Long term bank borrowings due
date 1 year
-
Kurang dari 1 tahun /
Less than 1 years
Lebih dari 1 tahun /
Over than 1 years
4.271.718.543
-
6.020.674.658
Utang bank jk. Panjang jatuh
tempo 1 tahun
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows
of a financial instrument will fluctuate because of changes in
market prices. Market prices comprise three types of risk :
interest rate risk, currency risk, and other price risk, such as
commodity price change risk.
Halaman 66 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
44. Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) 44. Financial Risk Management (Continued)
a. Faktor Risiko Keuangan (Lanjutan) a. Financial Risk Factors (Continued)
3. Risiko Pasar (Lanjutan) 3. Market Risk (Continued)
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (Lanjutan) Foreign Exchange Risk (Continued)
Perubahan nilai tukar USD Changes is USD rate
Pengaruh terhadap laba sebelum pajak Effect on profit before tax
Risiko Harga Price Risk
Pengaruh terhadap laba sebelum pajak Effect on profit before tax
b. Manajemen Risiko Permodalan b. Capital Risk Management
Sampai saat ini, ketergantungan industri farmasi Indonesia pada
bahan baku impor masih sangat besar. Karena itu, harga masih
menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan
industri farmasi di Indonesia.
So Far, domestic pharmaceutical industry is highly
dependent on imported raw materials. Therefore, price
remains the main factor significantly effecting
pharmaceutical industry in Indonesia.
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
Kenaikan 3,76%
7.980.616.725
Penurunan 1,81%
4.333.569.636
Langkah antisipatif lainnya adalah mengupayakan kontrak jangka
panjang pembelian bahan baku tertentu yang harganya sangat
fluktuatif. , termasuk amoxicillin
Indofarma overcomes the threat by making long-term
contracts that allow the Company renegotiate term and
price that have been agreed upon.
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas terhadap
kemungkinan perubahan nilai tukar dollar Amerika rata-rata
dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan. Pengaruh
terhadap laba sebelum pajak Perseroan tergantung dari
perubahan dalam nilai pasar dari aset dan liabilitas keuangan.
The following tables demonstrate the sensitivity to a
reasonably possible change in the avarage US Dollar
exchange rate, with all other variables held constant.
The impact on the Company's profit before tax is due to
changes in the fair value of monetary assets and
liabilities.
Perubahan harga bahan baku akhir
tahun Changes in raw material in year end price
Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan
pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan
memaksimalkan nilai pemegang saham. Perseroan tidak diwajibkan
untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The primary objective of the Company's capital management is
to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to
support its business and maximize shareholder value. The
Company is not required to meet any capital requirements.
Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan
usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para pemegang
saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap
Perseroan dan untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk
mengurangi biaya permodalan.
The company's manages its capital to safeguard the company
ability to continue as a going concern in order to maximize the
return to shareholders and benefits for other stakeholders, and
to maintain optimal capital structure to reduce the cost of
capital.
Struktur permodalan Perseroan terdiri dari ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri dari modal saham,
tambahan modal disetor, dan saldo laba) dan pinjaman dan utang
bersih (terdiri dari sewa pembiayaan, utang bank dikurangi dengan
saldo kas dan setara kas). Perseroan ataupun entitas anak tidak
diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan tertentu.
The capital structure of the Company consists of equity
attributable to owners of the Company (consists of share
capital, additional paid-in capital and retained earnings) and
net of loans and payables (consists of lease liabilities, loans
payable to banks net off cash and cash equivalents). Neither the
Company nor the subsidiaries are subject to externally imposed
capital requirements.
Penurunan 7.52% Penurunan 4.10%
9.277.715.019 6.929.545.441
Perseroan memonitor permodalan dengan menggunakan rasio
pengungkit (gearing ratio) yang merupakan total pinjaman berdapak
bunga dibagi dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk. Kebijakan Perseroan adalah menjaga rasio
pengungkit dalam kisaran dari perusahaan terkemuka di Indonesia
untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang
rasional.
The Company monitors capital using a gearing ratio, which is
net debt divided by total equity attributable to equity holders of
the parent entity. The Company policy is to maintain its gearing
ratio within the range of gearing ratio of the leading companies
in Indonesia in order to secure access to finance at a reasonable
cost.
Halaman 67 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
44. Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) 44. Financial Risk Management (Continued)
b. Manajemen Risiko Permodalan b. Capital Risk Management
Hutang Bank Bank Borrowing
Hutang Sewa Guna Usaha Lease Liabilities
Surat Berharga Yang Diterbitkan Marketable Securities
Total pinjaman yang berdapat bunga Total Bearing loans
Rasio Pengungkit Gearing ratio
1. Risiko Perekonomian 1. Economic Risk
2. Risiko Persaingan Usaha 2. Economic Risk
45. 45.
a. a.
b. b.
c. c.
d. d.
e. e.
Indofarma s business performance, particularly in reguler
market is directly dependent on consumers purchasing
power. Decline on GDP and high inflation rate are negatively
affected the Company s performance in this non-
(Government) institution market. Meanwhile, in the
institution market, the Company s performance is dependent
upon the Government expenditure on medicals.
Kinerja bisnis Indofarma, terutama dipasar reguler, secara langsung
dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Dengan demikian,
penurunan PDB dan inflasi memberikan dampak negatif terhadap
kinerja pasar non-institusi (Pemerintah) ini. Sementara itu, di sektor
pasar institusi, kinerja Indofarma dipengaruhi oleh besaran belanja
Pemerintah di bidang kesehatan.
195.469.082.136 76.967.267.394
649.962.226.490 609.192.392.975
30,1% 12,6%
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Total equity attributable to equity
holders of parent entity
118.533.209.223 -
SIGNIFICANT BINDINGS
The Company and its subsidiaries do an distribution agreement,
with PT. Heltindo International dated February 8, 2005, PT. Bio
Farma (Persero) dated January 5, 2005, Pt. Indo Karya Medika
April 11, 2005 and PT.Merapi Farma Utama dated February 23,
2005 to distribute and promote the product. Term of agreement
1to 3 years and renewable.
Perseroan dan anak Perseroan melakukan perjanjian kerjasama
distribusi dengan , PT. Heltindo International tanggal 8 Februari 2005,
PT. Bio Farma (Persero) tanggal 5 Januari 2005, Pt. Indo Medika Karya
tanggal 11 April 2005 dan PT.Merapi Utama Farma tanggal 23 Februari
2005 untuk mendistribusikan dan memasarkan produk. Jangka waktu
perjanjian 1 s.d. 3 tahun dan dapat diperpanjang.
Perseroan mempunyai perjanjian dengan PT. Pyridam Tbk. pada
tanggal 28 Agustus 2007 untuk penjualan produk INAF tertentu dalam
jangka waktu 5 tahun.
Company has agreement with PT. Pyridam Tbk on 28 Augusts
2007 for product sale certain INAF within 5 years.
PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN
Perseroan mempunyai perjanjian dengan One Pharma Company Inc.
pada tanggal 28 Agustus 2007 untuk perjanjian penjualan produk
Perseroan di Philipina untuk jangka waktu 1 September 2007 sampai
dengan 31 Agustus 2012.
Company has agreement wit One Pharma Company Inc. on 28
August 2007 for agreement of company product sale in Filipina
for the duration of 1 september 2007 up to 31 August 2012.
Perseroan mempunyai perjanjian dengan Nam Dong Co.Ltd dan PT.
Inmar Infos Saran pada tanggal 6 Desember 2007 untuk penjualan
produk tertentu untuk jangka waktu 5 tahun.
Company has agreement with Nam Dong Co. Ltd and PT Imar
Infos Sarana on December 6, 2007 for certain product sale for
duration of 5 years.
Perseroan mempunyai perjanjian agen dengan IFAA Germany untuk
distribusi obat di wilayah Iraq pada tanggal 22 Agustus 2008.
The Company has agreements with the IFAA Germany agency
for drug distribution in the territory of Iraq on August 22, 2008.
31 Desember 2012/
December 31, 2012
31 Desember 2011/
December 31, 2011
75.955.353.535 75.847.946.863
980.519.378 1.119.320.531
Guna memitigasi risiko ini, Indofarma terus melakukan upaya untuk
meningkatkan penjualan ke pasar reguler yang menjanjikan
permintaan yang lebih berkelanjutan dengan pertumbuhan yang
lebih stabil.
To minimize the risk, Indofarma makes continuous efforts to
increase sales in regular market that offers both more
continuous demands and stable growth.
Harga Obat Generik Berlogo (OGB) di Indonesia dikendalikan oleh
Pemerintah dengan cara menetapkan Harga Neto Apotik (HNA,
harga di tingkat apotik) yang berlaku untuk seluruh produsen OGB.
Untuk memitigasi risiko ini, Indofarma terus berupaya
menyeimbangkan portofolio penjualan produknya dengan, antara
lain meluncurkan sejumlah produk Obat dengan Nama Dagang
(OND), termasuk obat-obat non-resep dokter (OTC).
Price of Generic Drug Product (OGBs) in Indonesia is
controlled by the Government by fixing the net price in the
pharmacies level (Harga Netto Apotik, HNA) and imposing
the price to all OGB Producers. To minimize this risk,
Indofarma keeps balancing its sales portfolio such as
launching owned-brand products (ONDs) including non
prescription drugs (Over the Counter)
Halaman 68 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
45. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) 45. SIGNIFICANT BINDINGS (Continued)
f. f.
g. g.
h. h.
automatic pra-analitik appliance, Modular brand
alat hematology beserta UPS dan kelengkapannya. hematology appliance along with UPS and its equipment
alat koagulasi beserta UPS koagulasi appliance along with UPS
alat hygrometer hygrometer appliance
alat dehumidifier dehumidifier appliance
i. i.
Pneumatic Tube untuk 16 Station Pneumatic Tube for 16 Station
Laboratorium Information System (LIS) Laboratorium Information System (LIS)
Laboratory Refrigerator 2 dan 3 pintu Laboratory Refrigerator Double and Triple doors
Pletelet Agregometer Pletelet Agregometer
Resistence Marker Detection Instrument Resistence Marker Detection Instrument
Anak Perseroan, PT Indofarma Global Medika (IGM) membuat
perjanjian dengan RSUP H. Adam Malik Medan dengan Nomor
HK.06/IV.2.1/4751/2009 pada tanggal 27 Juli 2009 tentang penyediaan
alat laboratorium dan sistem informasi laboratorium untuk instalasi
patologi klinik RSUP H. Adam Malik, dengan jangka waktu perjanjian
sejak 1 Agustus 2009 sampai dengan 31 Juli 2016.
Subsidiary, PT Indofarma Global Medika (IGM) makes an
agreement with H. Adam Malik Hospital Medan by No
HK.06/IV.2.1/4751/2009 on July 27, 2009 concerning the
provision of laboratory equipment and laboratory information
systems for the installation of clinical pathology department of
H. Adam Malik, the term of the agreement since August 1, 2009
until July 31, 2016.
Sesuai dengan perjanjian tersebut Pasal 5 PT IGM berkewajiban
melakukan renovasi laboratorium serta menempatkan peralatan
laboratorium di lahan RSUP H. Adam Malik yang akan
dioperasikan/dipergunakan oleh RSUP H. Adam Malik untuk
menunjang pemeriksaan pelayanan laboratorium di Departemen
Patologi Klinik RSUP H. Adam Malik dengan rincian sebagai berikut :
In accordance with this agreement, Article 5 PT IGM is obliged
to renovate laboratories and laboratory equipment put on the
land Dr H. Adam Malik, who will be operated / used by Dr H.
Adam Malik to support the examination of laboratory services
at the Department of Clinical Pathology Dr H. Adam Malik with
the following details:
The Company conducted agreement with the Importer and
Responsible Subject Spolka z.o.o Cowik on March 3, 2008, for
marketing and distribution of prolipid, bioginko, and others
products to Poland Region.
Perseroan melakukan perjanjian dengan Bismillah Traders yang
bertindak sebagai distributor tunggal produk Perseroan di Pakistan
pada tanggal 3 Maret 2009.
The Company conducted agreement with Bismillah Traders who
act as single distributor company product in Pakistan on March
3, 2009.
Perseroan membuat perjanjian dengan RSUP Nasional DR.
Ciptomangunkusumo dengan nomor 6185/TU.K/54/VIII/2008 pada
tanggal 29 Agustus 2008 dan terdapat addendum nomor
12083/TU.K/54/X/2009 tentang penyediaan alat laboratorium
otomatisasi dan sistem informasi laboratorium, dengan jangka waktu
perjanjian sejak 29 Agustus 2008 sampai dengan 31 Mei 2014.
Company have agreement with RSUP National DR.
Ciptomangunkusumo with number 6185/TU.K/54/VIII/2008 on
August, 29, 2008 and there are number addendum
12083/TU.K/54/X/2009 about is providing automatization
laboratory appliance and laboratory information system, with
agreement periode since August, 29, 2008 up to 31 May 2014.
Sesuai perjanjian tersebut pasal 6, PT IGM berkewajiban melakukan
renovasi laboratorium serta menempatkan peralatan laboratorium di
lahan RSUP Nasional DR. Ciptomangunkusumo yang akan
dioperasikan/dipergunakan oleh RSUP Nasional DR.
Ciptomangunkusumo untuk menunjang pemeriksaan pelayanan
laboratorium di Departemen Patologi Klinik RSUP Nasional DR.
Ciptomangunkusumo dengan rincian sebagai berikut:
According to the agreement article 6, PT IGM is obliged to
renovate laboratory and also place equipments of laboratory in
RSUP National DR. Ciptomangunkusumo to be operated / to be
utilized by RSUP National DR. Ciptomangunkusumo to support
inspection of laboratory service in Department Pathology Clinic
RSUP National DR. Ciptomangunkusumo with the following
detail:
Sesuai perjanjian tersebut pasal 5 PT IGM memiliki hak reagensia
untuk menyediakan peralatan laboratorium dan barang medis habis
pakai.
According to the agreement section 5 PT IGM have reagensia
rights to provide equipments of medical goods and laboratory
used up/finished wear.
Perjanjian Penyediaan Peralatan Laboratorium RSUP H. Adam Malik
Medan.
Laboratory Equipment Supply Agreement Dr H.Adam Malik
Medan.
alat pra-analitik otomatis, merek Modular Pre
Perseroan melakukan perjanjian dengan The Importer and Responsible
Subject Spolka z.o.o Cowik pada tanggal 3 Maret 2008 untuk
memasarkan dan mendistribusikan produk prolipid, bioginko, dan
lainnya di wilayah Polandia.
Halaman 69 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
45. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) 45. SIGNIFICANT BINDINGS (Continued)
j. j.
alat hematology beserta UPS dan kelengkapannya hematology appliance along with UPS and its equipment
alat koagulasi beserta UPS koagulasi appliance along with UPS
alat urinalisasi sedimen Sedimen Urinalitation appliance
alat analisa gas darah Blood analytic appliance
alat analisa elektrolit Electrolit analytic appliance
alat urinalisasi kimia Chemical analytic appliance
k. k.
alat hematology beserta UPS dan kelengkapannya hematology appliance along with UPS and its equipment
alat koagulasi beserta UPS koagulasi appliance along with UPS
alat urinalisasi sedimen Sedimen Urinalitation appliance
alat analisa gas darah Blood analytic appliance
alat analisa elektrolit Electrolit analytic appliance
alat urinalisasi kimia Chemical analytic appliance
Consolidated analytic chemichal and imonolgi with merk
Cobas 600 with UPS
Sesuai perjanjian tersebut pasal 6 PT IGM memiliki hak reagensia
untuk menyediakan peralatan laboratorium dan barang medis habis
pakai.
According to the agreement section 6 PT IGM have reagensia
rights to provide equipments of medical goods and laboratory
used up/finished wear.
Perjanjian Penyediaan Peralatan Laboratorium RSUD DR. Syaiful
Anwar.
Laboratory Equipment Supply Agreement RSUD DR. Syaiful
Anwar.
Entitas Anak, PT Indofarma Global Medika (IGM) membuat perjanjian
kerjasama dengan RSUD DR. Syaiful Anwar dengan nomor
116/7567/302/2011 pada tanggal 22 Agustus 2011 tentang penyediaan
alat laboratorium otomatisasi dan sistem informasi laboratorium,
dengan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun sejak 22
Agustus 2011 sampai dengan 21 Agustus 2016.
Subsidiary, PT Indofarma Global Medika (IGM) makes an
agreement with RSUD DR. Syaiful Anwar by No
116/7567/302/2011 on August 22, 2011 concerning the
provision of laboratory equipment and laboratory information
systems for the installation of clinical pathology department of
RSUD DR. Syaiful Anwar, the term of the agreement since
August 22, 2011 until August 21, 2016.
Sesuai perjanjian tersebut pasal 5 PT IGM berkewajiban melakukan
renovasi ruang laboratorium dan pemasangan Pneumatic di lahan
RSUD DR. Syaiful Anwar yang akan dioperasikan/dipergunakan oleh
RSUD DR. Syaiful Anwar untuk menunjang pemeriksaan pelayanan
laboratorium di Bagian Patologi Klinik RSUD DR. Syaiful Anwar dengan
rincian sebagai berikut:
In accordance with this agreement, Article 5 PT IGM is obliged
to renovate laboratories and laboratory equipment put on the
land RSUD DR. Syaiful Anwar, who will be operated / used by
RSUD DR. Syaiful Anwar to support the examination of
laboratory services at the Department of Clinical Pathology
RSUD DR. Syaiful Anwar with the following details:Consolidated analytic chemichal and imonolgi with merk
Cobas 600 with UPS
Sesuai perjanjian tersebut pasal 7 PT IGM memiliki hak reagensia
untuk menyediakan peralatan laboratorium dan barang medis habis
pakai.
According to the agreement section 7 PT IGM have reagensia
rights to provide equipments of medical goods and laboratory
used up/finished wear.
Perjanjian Penyediaan Peralatan Laboratorium RSUP DR. M Hoesin
Palembang.
Laboratory Equipment Supply Agreement RSUP DR. M Hoesin
Palembang.
Perseroan membuat perjanjian kerjasama dengan RSUP DR. M Hoesin
Palembang dengan nomor HK.06.01/II/7095/2011 pada tanggal 26
September 2011 tentang penyediaan alat laboratorium terintegrasi
dan sistem informasi laboratorium, dengan jangka waktu perjanjian
selama 5 (lima) tahun sejak 01 Pebruari 2012 sampai dengan 31
Januari 2017.
Subsidiary, PT Indofarma Global Medika (IGM) makes an
agreement with RSUD DR. M Hoesin by No
HK.06.01/II/7095/2011 on September 26, 2011 concerning the
provision of laboratory equipment and laboratory information
systems for the installation of clinical pathology department of
RSUD DR. Syaiful Anwar, the term of the agreement since
Februari 1, 2012 until January 31, 2017.
alat analitik konsolidasi kimia klinik dan imunologi
merek cobas 600 beserta UPS
Sesuai perjanjian tersebut pasal 4 PT IGM berkewajiban melakukan
renovasi ruangan laboratorium terpadu dan pemasangan Pneumatic
Tube System di RSUP DR. M Hoesin Palembang yang akan
dioperasikan/dipergunakan oleh RSUP DR. M Hoesin Palembang untuk
menunjang pemeriksaan pelayanan laboratorium di Bagian Patologi
Klinik RSUP DR. M Hoesin Palembang dengan rincian sebagai berikut:
In accordance with this agreement, Article 5 PT IGM is obliged
to renovate laboratories and laboratory equipment put on the
land RSUD DR. M Hoesin, who will be operated / used by RSUD
DR. M Hoesin to support the examination of laboratory services
at the Department of Clinical Pathology RSUD DR. M Hoesin
with the following details:
alat analitik konsolidasi kimia klinik dan imunologi
merek cobas 600 beserta UPS
Halaman 70 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
45. 45. SIGNIFICANT BINDINGS (Continued)
l. l.
46. 46. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Aset Takberwujud Intangible Assets
Aset Tidak Lancar Lainnya Other Non-Current Assets
Aset Takberwujud Intangible Assets
Aset Tidak Lancar Lainnya Other Non-Current Assets
47. 47. SUBSEQUENT EVENT
48. 48. ECONOMIC CONDITIONSKONDISI PEREKONOMIAN
Di tahun 2012 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa perekonomian
Indonesia tumbuh sebesar 6,23%. Meskipun sedikit di bawah target APBN
2012 sebesar 6,5%, pencapaian ini merupakan prestasi yang patut
diapresiasi di tengah kondisi perekonomian global yang mengalami
perlambatan. Jika melihat pergerakan positif yang tercatat di setiap
triwulan maka kinerja pertumbuhan dari perekonomian Indonesia
dikategorikan stabil.
In 2012 the Central Statistics Agency (BPS) recorded that Indonesia's
economy grew by 6.23%. Although slightly under target budget of
2012 was 6.5%, this achievement should be appreciated in the midst
of slowdown global economic . If people see a positive trend
recorded in each quarter of the growth performance of the
Indonesian economy is considered as stable condition.
Pada tanggal 8 Februari 2013 PT Indofarma mengajukan surat permintaan
klaim asuransi senilai Rp9.486.104.254 atas kerugian terkait musibah
kebakaran di Unit Pengeringan Fasilitas Herbal kepada PT Asuransi Dayin
Mitra.
On February 8, 2013 PT Indofarma submitting a letter of insurance
claims for losses related to fire accident amounted to
Rp9.486.104.254 in Unit Drying Herbs facilities to PT Insurance Dayin
Mitra
PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Setelah Reklasifikasi/
After Reclassification
Pada tanggal 27 Februari 2013 terdapat surat dari PT Caraka Mulia No.
0113/KL/II/2013 mengenai proses penanganan klaim asuransi tersebut
dan pernyataan bahwa polis asuransi PT Indofarma "Liable" untuk
pengajuan klaim tersebut berdasarkan surat PT Asuransi Dayin Mitra Tbk.
No.049/JKT/TEK/KL/II/2013
On February 27, 2013 there is a letter from PT Caraka Mulia No.
0113/KL/II/2013 on insurance claims handling process and a
statement that the insurance policy PT Indofarma "Liable" for filing
claims pursuant to Insurance Dayin Mitra Tbk PT.
No.049/JKT/TEK/KL/II/2013
PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN
Perseroan memperoleh Kredit Investasi dari Bank Mandiri sesuai surat
No.CBG.CB2/SPPK.D02.07/2012 tanggal 15 Juni 2012 dengan plafon
sebesar Rp67.000.000.000 (enam puluh tujuh milyar rupiah) dengan
suku bunga 9,25% pertahun dengan Jangka waktu 5,5 tahun, kredit
Investasi tersebut digunakan untuk renovasi produksi herbal, produksi
steril, renovasi dan pembangunan fasilitas pilot plan serta
pembangunan fasilitas produksi FDC. Kredit Investasi ini dijamin dan
diikat dengan jaminan atas fasilitas KMK yang telah diberikan
sebelumnya.
The Company obtained investment credit line from Bank
Mandiri No.CBG.CB2/SPPK.D02.07/2012 letter dated June 15,
2012 with a ceiling of Rp67,000,000,000 (sixty seven billion
rupiah) with 9,25% interest per annum with a term of 5,5 years,
investment credits are used for renovation production facilities
of herbal, sterile, renovation and costruction of pilot plan
facilities, and construction FDC production facilities.
16.239.234.317 (9.131.932.448) 7.107.301.869
- 9.131.932.448 9.131.932.448
REKLASIFIKASI AKUN
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2011 telah
direklasifikasi agar konsisten dengan penyajian dalam laporan keuangan
konsolidasian tahun 2012. Rincian reklasifikasi untuk tanggal 31 Desember
2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Certain accounts in the 2011 consolidated financial statements have
been reclassified to be consistent with the presentation of the 2012
consolidated financial statements. The details of reclassifications on
December 31,2011 and December 31, 2010 are as follows:
Reklasifikasi/
Reclassification
Sebelum
Reklasifikasi/Before
Reclassification
31 Desember / December 31, 2011
16.290.698.200 (9.437.243.702) 6.853.454.498
- 9.437.243.702 9.437.243.702
31 Desember / December 31, 2010
Sebelum
Reklasifikasi/Before
Reclassification
Reklasifikasi/
Reclassification
Setelah Reklasifikasi/
After Reclassification
Halaman 71 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
December 31, 2012, December 31,2011 and January 1, 2011/December 31,201031 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
48. 48. ECONOMIC CONDITIONS(Continued)
Meskipun terhitung stabil, kondisi ekonomi makro di tahun ini serta-merta
cukup memberikan tantangan bagi Indofarma di samping mendorong
pencapaian pertumbuhan.
Despite countless stable macro-economic conditions in the year
immediately Indofarma quite a challenge for the next push
achievement growth.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap solid di tengah perlambatan
ekonomi global didorong oleh tingginya permintaan domestik yang berasal
dari konsumsi rumah tangga dan investasi. Investasi menjadi salah satu
komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi 2012 bahkan
menggantikan kinerja ekspor yang saat ini mengalami perlambatan. Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melansir penanaman modal asing
maupun dalam negeri sepanjang 2012 mencapai Rp313 triliun, jumlah ini
telah melampaui target sebesar Rp290 triliun. Namun baik investasi
maupun konsumsi rumah tangga tetap sama-sama berkontribusi besar
dalam menjaga stabilnya kondisi ekonomi makro terutama karena
membaiknya persepsi pasar dan peningkatan daya beli masyarakat.
Indonesia's economic growth is still solid in the amid of the global
economic slowdown driven by strong domestic demand from
domestic consumption and investment. Investments to be one of the
main components driving economic growth in 2012 even replace the
current export performance slowdown. Investment Coordinating
Board (BKPM) launch foreign investment and domestic throughout
2012 reached Rp313 billion, this number has exceeded its target of
Rp290 billion. Although investment and household consumption
remains equally contribute in maintaining macroeconomic instability
mainly due to improved market perception and increased purchasing
power.
KONDISI PEREKONOMIAN (lLanjutan)
Di sisi lain, meningkatnya daya beli masyarakat juga dipengaruhi oleh
peningkatan Upah Minimum Regional. Secara tidak langsung hal ini juga
turut mempengaruhi peningkatan biaya operasional Indofarma yang
memiliki pabrik yang berbasis di Cibitung.
On the other hand, the increased purchasing power is also
influenced by the increase of regional minimum wage. Indirectly it
also influenced the increase of Indofarma operating costs which has
a factory based in Cibitung.
Pada November 2012, Rupiah melemah menjadi Rp 9.605 per dolar AS,
dibandingkan posisi awal tahun Rp 9.000 per dolar AS, begitu juga
dibandingkan pertengahan tahun (Juni 2012) Rp 9.480 per dolar AS.
Pelemahan kembali terjadi pada penutupan akhir tahun 2012 dimana
Rupiah ditutup di kisaran Rp 9.670 - Rp 9.680 per dolar AS. Pelemahan
Rupiah ini tentunya berdampak pada tingginya harga bahan baku obat
yang diimpor dari luar negeri.
In November 2012, the dollar fell to Rp 9,605 per U.S. dollar,
compared to the beginning of Rp 9,000 per U.S. dollar, as well as
compared to mid-year (June 2012) Rp9,480 per U.S. dollars. The
weakening again occurs at the closing end of 2012 where the dollar
closed in the range of USD 9,670 - USD 9,680 per U.S. dollar. The
weakening dollar is certainly an impact on the high price of raw
materials that are imported from abroad.
BPS juga mengungkapkan bahwa selama tahun 2012 terjadi inflasi sebesar
4,30%. Dalam tiga tahun terakhir inflasi tahun 2012 merupakan terendah
kedua dengan persentase di bawah 5 persen. Tingkat suku bunga Bank
Indonesia juga relatif stabil, yaitu sebesar 5,75%. Tingkat suku bunga ini
terhitung masih konsisten dengan tekanan inflasi yang rendah dan
terkendali.
BPS also revealed that during the year 2012 amounted to 4.30%
inflation. In the past three years, inflation in 2012 is the second
lowest percentage of under 5 percent. Bank Indonesia interest rate is
also relatively stable, amounting to 5.75%. The interest rate is
calculated is consistent by low inflation pressure and controlled.
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS mengalami depresiasi sepanjang
2012. Nilai tukar terus menurun akibat defisit neraca pembayaran pada
kuartal I dan II 2012. Sementara pergerakan nilai tukar Rupiah sepanjang
kuartal III 2012 mengalami pelemahan namun dengan intensitas menurun
dibandingkan kuartal sebelumnya. Pergerakan nilai tukar Rupiah
sepanjang kuartal III 2012 melemah 2,26 persen ke tingkat Rp 9.491 per
dolar AS, dari Rp 9.277 per dolar AS pada kuartal II 2012.
The rupiah against the U.S. dollar had been depreciated during
2012. The exchange rate continues to decline due to balance of
payments deficit in the first and the second quarter of 2012. While
the movement of the exchange rate during the third quarter of 2012
had been weakened compared to the previous quarter. The
movement of the rupiah during the third quarter of 2012 fell 2.26
percent to a rate of Rp 9,491 per U.S. dollar, from Rp 9,277 per U.S.
dollar in the second quarter of 2012.
Halaman 72 Page
PT IN®¯°±²³± ´µ¶²·¶²¯¸ ¹º» ¼½ ¾¿ÀÁÂÃÄÅà ƼÇÄÈÇÄÁÉ ½ÊË
IN®Ì» µ¶²Ì·±Í±±Î ÏÁÐÀ¾¿Ñ ÒÁżÿÓ
L±µ¯²±Î µ¯·Ô·Ô »¶Ì±ÎձΠȽýÇÅÇ¿½È Á ¾¿Ã¿Ò¾ÃÐ ¼ÁȾ½¾Á¿
Ö× ØÙÚÙÛÜÙÝ Þß×Þà Þß×× áâã ×äâãåâÝæ Þß××çÖ× ØÙÚÙÛÜÙÝ Þß×ß èéêéëìéí îïð ñòïñð ñòïï óôõ öóô÷óíø ïð ñòïïùèéêéëìéí îïð ñòïò
úûüýþÿ�ÿ�ÿý �ÿ�ÿ� ���üÿ� ý��� � �������� �� ���� �������
�� � ! "# $ %&�%'
()*)+,)- �� . %&�%
�� � ! "# $ %&��'
()*)+,)- �� . %&��
�� � ! "# $ %&�&'
()*)+,)- �� . %&�&
/012 344564
/012 7/89/: ;<==5>6 344564
?@A B@C ADE@F@ G@A HIJKLIJMNIJLOI KPJQKLJKOQJKRO IJKPKJRIQJKPI STUV TWX YTUV Z[\]^T_ZW`
abcE@Cd cA@e@ fgTXZ gZYZ]^Th_ZU
abe@G iDFDj@Ab KKKJLIRJOIMJPLH KKIJIKOJHMRJQON KPPJHQIJPRPJMQL kZ_T`ZX lTg`]ZU
abe@G ?DEbd@ OHJKIRJQMKJRLN KNJRIKJOIHJPQQ KOPJKLHJOMP fV]gX lTg`]ZU
abcE@Cd j@bCmj@bC KLHJQPHJOIKJQRI NJQIIJRHLJRMM NJQROJLIQJHRH n`VZg kZYZ]^Th_ZU
aDFADBb@@C KLIJQLMJNLNJRQQ KNNJKHMJONMJLNI 88.754.042.544 oW^ZW`pg]ZU
a@q@G Bbr@s@F BbtcG@ 8.813.828.063 4.002.999.961 4.144.777.964 ugZlT]X `TvZU
w@Cd tcG@ B@C rb@s@ Bbr@s@F BbtcG@ 15.413.178.513 4.498.761.018 4.143.518.610 xX^TWYZ TWX lgZlT]X ZvlZWUZU
Jy"z{| {! } z{~�{$ �����&%�%����&� %�&�&����%���%� %���%�%��%��%�& 4�, ����� �� *�--)�� ���)�
-
/012 2��/� 7/89/: >�> ;<==5>6 344564
�ADE GDc@Cd@C EDFADBb@ cCEcG Bbqc@j - x^T]_Th_Z��pg��T_Z �]WTWY]T_ TUUZ`
�C�DAE@Ab �@B@ DCEbE@A @A�Ab@Ab 140.170.891 791.027.336 791.027.336 oW^ZU`�ZW` ]W TUUpY]T`Z
�C�DAE@Ab �@CdG@ a@Cq@Cd 135.085.726.848 135.085.726.848 143.192.902.660 �pW�`Zg� oW^ZU`�ZW`
�ADE �@q@G E@Cddce@C 12.822.496.584 13.008.966.928 11.554.362.705 �Z�ZggZX `Tv TUUZ`U
�ADE EDE@� 316.545.814.429 320.987.949.963 86.398.244.142 �]vZX TUUZ`U
�ADE �bB@G @C¡@F s@Cd @G@C ¢bEbCdd@jG@C 18.382.949.282 18.382.949.282 9.516.288.263 xhTWXpWZX £pW S\ggZW` xUUZ`U
�ADE �@G rDF¤cqcB 2.361.722.500 2.323.782.500 1.716.289.860 oW`TW�]h_Z TUUZ`U
Jy"z{| /! } 2¥¦{§ 7{~�{$ ��¨�������&�¨�� ��&�¨�&��&%��¨� %¨������������� 4�, ����� �� ��� *�--)�� ���)�
JUML/© /012 �%������&���%�� ��&��%¨�&�&�%�� ¨%���&��%������ 6�63ª 344564
186.470.343
«@E@E@C @E@A j@��F@C GDc@Cd@C tDFc�@G@C r@db@C s@Cd fVZ TYYp�lTW¬]W� Wp`ZU �pg� TW ]W`Z�gT_
EbB@G EDF�bA@eG@C B@Fb j@��F@C GDc@Cd@C AD¡@F@ GDADjcFce@C YpWUp_]XT`ZX p� `VZUZ YpWUp_]XT`ZX �]WTWY]T_ U`T`Z�ZW`U
PT IN®¯°±²° ³´µ±¶µ±®· ¸¹º »¼ ½¾¿ÀÁÂÃÄ ŻÆÃÇÆÃÀÈ ¼ÉÊ
IN˺ ´µ±Ë¶°Ì°°Í ÎÀÏ¿½¾Ð ÑÀĻ¾Ò
L°´®±°Í ´®¶Ó¶Ó ºµË°ÍÔ°Í Ç¼Â¼ÆÄƾ¼Ç ÀÁ Á½¾Â¾Ñ½ÂÏ »Àǽ¼½À¾
ÕÖ ×ØÙØÚÛØÜ ÝÞÖÝß ÝÞÖÖ àáâ ÖãáâäáÜå ÝÞÖÖæÕÖ ×ØÙØÚÛØÜ ÝÞÖÞ çèéèêëèì íîï ðñîðï ðñîî òóô õòóöòì÷ îï ðñîîøçèéèêëèì íîï ðñîñ
ùúûüýþÿþ�þü �þ�þ� ���ûþ� �ü�� �� ������� �� ���� �������
�� �� �!"�# $%�$&
��'�!"�# �� ( $%�$
�� �� �!"�# $%��&
��'�!"�# �� ( $%��
�� �� �!"�# $%�%&
��'�!"�# �� ( $%�%
LI)*+,+-). /0120/03045
LI)*+,+-). 6)789) :;7�;9 <=>>4?3 /0120/03045
@ABCD EBCF GHIGJKILGLIGLM GKIJNOIPNMIJML GLIGPQIJKMIQQO RSTU RVWWVXYTZ[
@ABCD \BCF ]FI^BC_BCD _BA`a Abc^d eVTZ fgWh iSTU iVWWVXYTZ[ jkg jSfg
lBmBc nBA` ABa`C o NIQOHIOHJIGNL PIOKKIKKKIKKK VTg pgSW
@ABCD `nBaB qWSjg rSpSisg[
tuaBF EbvbmBnu o o QIMGGIQLNIHNH wgsSfgj rSWfYg[
tuaBF FbAuDB 64.720.658.314 47.227.154.776 63.626.342.769 qxYWj rSWfYg[
@BCD y`FB tbC_`BmBC 989.516.064 557.085.033 700.565.925 zk[fVhgW[ Sj{ST|g[
@ABCD ^B_BF 4.869.575.177 10.794.915.442 5.562.067.317 qS}g[ rSpSisg[
\uB~B ~BCD cBnua aBv`n luEB~Bv 17.199.167.125 24.561.965.474 13.018.811.678 �||Wkgj g}rgT[g[
@ABCD nb�B ^bcEuB~BBC ]FI^BC_BCD �YTST|YSs sgS[g sYSiYsYfYg[
_BA`a Abc^d lBmBc nBA` ABa`C 7.505.865 436.535.865 761.560.865 jkg fV YT VTg pgSW
J�!��� ���"����� ������ ������ ������������%�$ ���������$����� �������������$$ 5�� ����� �� ������� � �� � � �¡
LI)*+,+-). 6)789) :)76)78 /¢?£ 34>¤ /0120/03045
@ABCD EBCF ]FI tBC_BCD nbAbmBa
EBDuBC ~BCD _BA`a Abc^d nBA` ABa`C - - 4.571.718.543 eVTZ fgWh iSTU iVWWVXYTZ[
¥`vBA EbvaBvDB ~BCD luAbvEuAFBC 118.533.209.223 - - ¦SWUgfSisg [g|kWYfYg[ Y[[kgj
@ABCD nb�B ^bcEuB~BBC ]FI ^BC_BCD - - 323.725.573 eVTZ fgWh sgS[g sYSiYsYfYg[
§b�B_uEBC cBC¨BBA ^bFbv_B 37.186.540.600 36.419.668.452 34.417.177.141 ©hrsVpgg igTgªYf g[fYhSfgj sYSiYsYfYg[
J�!��� ,��"����� ������ ������� �������������$� �������������$ �����$��$��$�� 5�� ����� �� ��� ������� � �� � � �¡
J�!��� ,��"����� $���%����$���%� ����������%���� ������%�%�%���� 3¢31/ /0120/03045
;9«+-). 4¬=03
;9«+-). ®)78 �):)- �+)-¯+*«.+9)7 9;:)�) 4¬=03 133>02=312/4 3¢
P;°+,+9 ;7-+-). +7�«9 ¢±?4>5 ¢² 3³4 ´1>4?3 4?303
ydlBm nBaBc µxSWg |SrYfSs
ydlBm lBnBv o HK yum~Bv nBaBc¶ �kfxVWY[gj · ¸¹ RYssYVT [xSWg[º
ydlBm luAbc^BAFBC lBC lunbAdv ^bC`a »[[kgj STj ªkssp rSYj
nbEBC~BF LIKPPIQMOIGKK mbcEBv nBaBc ¼½¹¾¾½¿ÀÁ½Â¹¹ [xSWg[
lbCDBC CumBu CdcuCBm Ã^HKK ^bv mbcEBv 309.926.750.000 309.926.750.000 309.926.750.000 XYfx rSW {Sskg wr¸¹¹ rgW [xSWg
ÄBcEBaBC cdlBm lunbAdv 75.100.356.176 75.100.356.176 75.100.356.176 �jjYfYVTSs rSYj · YT |SrYfSs
¥Bmld mBEBÅ wgfSYTgj gSWTYTZ[Æ
ÇuAbCA`FBC ^bCDD`CBBCC~B - 13.980.477.188 �rrWVrWYSfgj
\bm`c luAbCA`FBC ^bCDD`CBBCC~B ÈTSrrWVrWYSfgj
(¥b_BF LK ¥b^AbcEbv QKHH lucBCB lb¨unuA É�WVh µgrfghigW ¼¹º ¿¹¸¸º Yf[ jgªY|Yf
nbEbnBv Ã^GOIMMHIPKLIPQG AbmBa ShVkTfgj fV wrÂÁ½ÀÀ¸½¾¹¼½¾¿Â xS[
lubmucuCBnu cbmBm`u iggT gsYhYTSfgj ip
F`Bnu ovbdvDBCunBnuÊ 53.208.314.882 29.861.783.385 (63.536.349.367) ËkS[Y·WgVWZSTYÌSfYVTÍ
§b`CA`CDBC ÎnbA §b`BCDBC - - - ÏSYT Vª �YTST|YSs �[[gf[
¥bmunua ^bCumBuBC BnbA lBC muBEumuABn 190.619.150.276 190.619.150.276 -
JUML)Ð ;9«+-). 628.854.571.334 605.508.039.836 335.471.233.997 5�� 3���� �� ¢Ñ��� 4Ò� �Ó
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 923.941.097.239 780.625.030.284 524.401.244.176 3¢31/ /0120/03045 1?Ô 4¬=03
23.346.531.497
ÕBABABC BABn mB^dvBC Fb`BCDBC cbv`^BFBC EBDuBC ~BCD qxg S||VhrSTpYTZ TVfg[ ªVWh ST YTfgZWSs
AulBF Abv^unBaFBC lBvu mB^dvBC Fb`BCDBC nbÖBvB Fbnbm`v`aBC |VT[VsYjSfgj Vª fxg[g |VT[VsYjSfgj ªYTST|YSs [fSfghgTf[
×YªªgWgT|g Vª S[[gf STj sYSiYsYfYg[
PT INØÙÚÛÜÝÛ ÞßàÜáàÜÙâ ãäå PT INØÙÚÛÜÝÛ ÞßàÜáàÜÙâ ãäå
INØæç ßàÜæáÛèÛÛé HOLØêéë ìÙÝßÛéí
LÛßÙÜÛé îÛïÛ Üæëê çÙÝßÜàèàéáêÚ STÛãàÝàéãá ÙÚ ìÙÝßÜàèàéáêðà êéìÙÝà
Unñòó ôõöò÷ øõ÷ù úûüõóöýü þõÿõ �� �û�û��ûü ���� ÿõ÷ ���� �ü ôöû øûõü� ÷ÿûÿ �û�û��ûü ��� ���� õ÷ÿ ����
���������� ����� ������ ������ � !"#$%%$& '( )*++ ,*"'-./
01 23435637 8918:
;<=<>?<@ 01 A 8918
01 23435637 8911:
;<=<>?<@ 01 A 8911
BCDEFGHGD ICJKLM NOPQRSTQUVVQUPP WXXYZXXYZXZY[Z\ ]^_ `ab^`
cCIGD defef dCDEFGHGD VTPQTSVQgVNQROV VgUQTUSQSgSQgSU hi`_ ij kiil` `ibl
Lmnm nopqr 1stuv9wuxtxu8v1 1xtuvttusvxuxx8 yz{|| }z{~��
cCIGD dCDEFGHGD NgQSPSQTPVQPSV PNQTVNQSNTQUPS �ab^` ^��^�`^`
cCIGD F�F� �GD G��LDLK�JGKL RUQNSPQONUQROV 69.950.012.927 �^�^�ab a�l al����`_�a_��^ ^��^�`^`
Pendapatan (beban) lainnya 1.037.330.256 5.544.121.423 �_�^� ���i�^ �^��^�`^�
Lmnm p�m�m �su111uvx8uv�v wvu�x9u0t�u0v1 {}�z����y }z{~��
Biaya keuangan 12.426.712.865 15.577.441.954 ���a��^ �i`_`
Lmnm ��n��p� �m�m� 00usvwu1wtutv� �8uvt8utw8u�8x ���{ � ¡�~{z� ��¢
Beban Pajak Penghasilan £��i�^ ¤a�^` ¥��^�`^`
Pajak Kini (10.152.158.144) (14.485.773.250) h¦��^�_ _a�
Pajak Tangguhan (186.470.344) 1.454.604.207 §^jj^�^l _a�
J¨5©ª« �3¬«ª4®©ª¬ ¯n36ª¬° �ª±ª² (19u00vus8vu�vv° (10u901u1stu9�0° �³´µ¶ �·=³>< ¸�¹º<·»<»¼ �µ¹
Lmnm qm�p½ n�o�m�m½ 80u0�suw01u�ts 8tuvs1uxv0u0vw ��� ���{ �
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - ¾¿ÀÁ ÂÁ ÃÀÁ¿ÁÄÀ¿Å ÆÇÇÈÉ
TOTm� �mnm �r��o���½�ÊË 80u0�suw01u�ts 8tuvs1uxv0u0vw �{��Ì �{ }z�Í��|�Î� ���{ �
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk ÏÐ ÑÒÓÔÕÖ×ØÖ ÙÏÚ×ÛÚ×ÔÜ ÐÝÞ
INDUK PERUSAHAAN ßÔàÓÑÒá âÔØÏÖÒã
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ÛÐÖÐÚØÚÒÐÛ âßÖÒáÚÛ ÔÕ ÚäåÑÐã
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2012 dan 2011 For The Years Ended December 31, 2012 and 2011
æçèéêëìëíëé îëïëð ñòóèëô õöéòô÷ øùúûüýþþýÿ �� ���� ��û����
Saldo per 1 Januari 2011 � � 309.926.750.000 75.100.356.176 - - 13.980.477.188 (63.536.349.367) 335.471.233.997 ������� ������� � �����
������ !�"��#�#" $��% & & & '()*+)()'++ & & 240.175.022.455 ,-../0/12/ 3. 0/456758-31 599/89
!�"�"%:#" ;�<=#�� �#�>? @#=# & & & & A*B)C�()')*��D *B)C�()')*�� - E/F79/G 0/85-1/G /501-1H9
Perjumpaan Saldo Laba Negatif 309.926.750.000 75.100.356.176 - 240.175.022.455 - (49.555.872.179) 575.646.256.452 I�J KLL M�LN�NJ ��J�N��M ����N�O
PQ#"�R�Q �#�>? @#=# & & & A'C)+++)�)*CD & 'C)+++)�)*C - S0519./0 ,/.-2-8
Saldo per 1 Oktober 2011 - ������� T�JKU�� �� ����
Setelah Kuasi-Reorganisasi 309.926.750.000 75.100.356.176 - 190.619.150.276 - - 575.646.256.452 VLJ�� W��XN Y�K�O��NZ�JNK�
@#=# ;?<[Q� �"��R & & & & & C)�\*)�B)B�+ C)�\*)�B)B�+ ]/8 ^3_`0/a/19-4/ b123_/
Saldo per 31 Desember 2011 � � 309.926.750.000 75.100.356.176 - 190.619.150.276 - 29.861.783.385 605.508.039.837 ������� c���dU�� e� �����
@#=# f?<[Q� �"��R B)B'\)+B*)'C\ B)B'\)+B*)'C\ ]/8 ^3_`0/a/19-4/ b123_/
Saldo per 31 Desember 2012 � � 309.926.750.000 75.100.356.176 - 190.619.150.276 - 53.208.314.881 628.854.571.333 ������� c���dU�� e� �����
Total Ekuitas / gKJ��
hi�NJ�
Ditentukan
Penggunaannya /
Vjj�Kj�N�J�M
Tidak Ditentukan
Penggunaannya /
k��jj�Kj�N�J�M
Selisih Penilaian Aset
dan Liabilitas/
cNLL������ KL
Y�l����JNK� VXX�JX
��M mN�UN�NJN�X
Saldo Laba / Retained Earnings
Catatan
/ nKJ�X
Modal Disetor / o����
p�NM q�jNJ��
Tambahan Modal
Disetor /
VMMNJNK��� p�NM N�
q�jNJ��
Keuntungan
Aset Keuangan/
r�N� KL
oN����N�� VXX�J
st uvwxyz{|z }s~{�~{x� t�� �� ��������� ��������� ���
uvw�� s~{��z�zzv ������� �������
�zsx{zv z{�� �z� ���������� �� ���� ����
���� ¡¢¡£¡� ¤¡¥¡¦ §¨©�¡ª «¬�¨ª ®¯°±²³´´³µ ¶· ¸¹ºº »¹±¶¼½¾
¿À ÁÂÃÂÄÅÂÆ ÇÈÀÇÉ
ÊËÌËÍÎËÏ ¿À Ð ÇÈÀÇ
¿À ÁÂÃÂÄÅÂÆ ÇÈÀÀÉ
ÊËÌËÍÎËÏ ¿À Ð ÇÈÀÀ
ÑÒÓÔ ÕÑÔ ÁÑÒÖ ÑÕ×ÖØÖ×ÑÔ ÙÚÛÒÑÔÖ ÜÝÞß àáâã àäâå âæçäÝèéêë ÝÜèéìéèéçÞ
íîïîðñòóóï ôóõ öóðñ ÷îøóïùùóï úûúüýûúüúþÿüý�þ ú��ü�þÿüþÿúü��û ���� ������ �� � � �������
íîò�ó�óðóï ôóõ ôî÷óöó ÷îòóõ�ô öóï ôóð�ó�óï �úÿþü�úûü��ûüú��� �ú��ü�ûúüþ�ûüúÿÿ� ���� �� � ����� ��� ��� ����
íó�óô ÷îïù�óõñøóï �ý�üý��ü�û�üÿ�þ� ���üý�ûü�ÿÿü���� ��� �� �� ��
íîò�ó�óðóï �!ïùó ���ü��úü���ü�ý�� ���ü���ü��ÿü�ÿ�� �������� ��
íîïîðñòóóï ðîõ"ñ"!õñ ÷ó�óô # ýû�üý��üúûú $� ������
Õ%Ã ÅÂÆÃ&' (&)*+%,%+ *+-*, %,-&.&-%Ã /0ÂÆ%Ã& ¿122È1À2À13Ç4 Ç5154615451ÇÇ7
ÑÒÓÔ ÕÑÔ ÁÑÒÖ ÑÕ×ÖØÖ×ÑÔ Ö8ØÛÔ×ÑÔÖ ÜÝÞß àáâã àäâå éêìçÞèéêë ÝÜèéìéèéçÞ
íîïîðñòóóï íîïù�óõñøóï 9!ïùó :ñò÷óïóï ý�üû��üÿú� # ��� �� ����;�� �� � <��= �������
íîò�îøñóï >õî" ?î"ó÷ �ûü�úúü�ýúüý��� ��üý�úüý��ü��ú� @�������� � � ����A ����A �B�����
Õ%Ã CÂÆÃ&' (&)*+%,%+ *+-*, %,-&.&-%Ã &+.ÂÃ-%Ã& (6.113.452.445) (3.425.481.815)
AÒÓÔ ÕÑÔ ÁÑÒÖ ÑÕ×ÖØÖ×ÑÔ ÚÛ8ÁÑ8ÑÑ8 ÜÝÞß àáâã àäâå àéêÝêÜéêë ÝÜèéìéèéçÞ
íîïîðñòóóï D!"óïù 9óïô ��ûüþý�üþ��üÿ�ý ��þüúÿÿüÿÿÿüÿÿÿ @� ����� �� � <��= < �� E�F�
íîò�ó�óðóï D!"óïù 9óïô GHG ���úü�ûÿü��ûüý��� ��ýÿü�ýýü�ú�ü�ûý� I�J������� � <��= < �� E�F� J KLK
íîò�ó�óðóï M"óïù 9óïô # Gðîöñ" NïOîõ"óõñ �ýü�þ�üþ��üúý�� ��ÿüÿÿÿüÿÿÿüÿÿÿ� I�J������� � P �F $��� J <��= < �� E�F�
íîïîðñòóóïH?Q ��ÿüÿÿÿüÿÿÿüÿÿÿ # @� ����� �� � ������� ���=���<�� ��������
íîï�óø!ðóïH?Q ôî >ïóô íîð!õó�óóï ��ÿÿüÿÿÿüÿÿÿüÿÿÿ� # R�<�������� ���=���<�� �������� � ��<�����
íîï�óø!ðóï �óï"!óï íG9S �þ��ü��ûü���� # @������ � @KTP
Õ%Ã CÂÆÃ&' (&0ÂÆ/UÂ' (%Æ& %,-&.&-%Ã 0Â+(%+%%+ 16.472.301.799 (12.744.859.364)
ÕÛ8ÑÖÕÑ8 VÚÛ8ÓÒÓ8Ñ8W CÛÒÔÖX ÕÑÔ ÁÑ8 ÔÛ×ÑÒÑ ÕÑÔ 13.798.991.281 10.508.335.046
ÕÑÔ ÁÑ8 ÔÛ×ÑÒÑ ÕÑÔ ÑYÑZ ÚÛÒÖÙÁÛ 16.510.175.197 4.161.945.163
íîïùóð!� íîð!�ó�óï G!ðõ Hó"ó Móïù >õñïù �ûü�ÿýü���üýÿý� �ü���ü��ýü��� [������ � � ��F� � ����F� ���� ����F��
ÕÑÔ ÁÑ8 ÔÛ×ÑÒÑ ÕÑÔ ÑÕXÖÒ ÚÛÒÖÙÁÛ 24.104.834.074 16.510.175.197 ÜÝÞß ÝêÊ ÜÝÞß ç\]éìÝáçêèÞ Ýè çêÊ âà
^_`ab cdea_ fd_g hijdbekj ldmd no piqirsij tuot md_ tuoo vwx yz{ |{}x~ ���{� �{�{��{x ��� ���� }�� ����
êË� Ì��� ��Ë� ��Ï ��ËÏ����� �Ì������Ë�
êË� Ì��� ��Ë� ��Ï ���Ë����� �Ì������Ë�
êË� Ì��� �Ï����Ë� Î� �����Ì��� �Ì������Ë�
éêÜäçÝÞç �ÊçÜäçÝÞç� éê ÜÝÞß ÝêÊ ÜÝÞß
ÜÝÞß ÝêÊ ÜÝÞß ç\]éìÝáçêèÞ Ýè �çëéêêéêë