upt perpustakaan isi yogyakartadigilib.isi.ac.id/4149/6/jurnal.pdfcity branding creates a single...

20
i JURNAL PERANCANGAN CITY BRANDING KABUPATEN TEMANGGUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM DAN BUDAYA PERANCANGAN Sindu Lintang Ismoyo NIM. 1412307024 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2019 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Upload: dinhthuan

Post on 28-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

JURNAL

PERANCANGAN CITY BRANDING

KABUPATEN TEMANGGUNG SEBAGAI

DESTINASI WISATA ALAM DAN BUDAYA

PERANCANGAN

Sindu Lintang Ismoyo

NIM. 1412307024

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2019

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

ii

JURNAL

PERANCANGAN CITY BRANDING

KABUPATEN TEMANGGUNG SEBAGAI

DESTINASI WISATA ALAM DAN BUDAYA

PERANCANGAN

Sindu Lintang Ismoyo

NIM. 1412307024

Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa

Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana S-1 dalam bidang

Desain Kominukasi Visual

2019

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

iii

Jurnal Tugas Akhir Karya Desain berjudul:

PERANCANGAN CITY BRANDING KABUPATEN TEMANGGUNG

SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM DAN BUDAYA ini diajukan oleh

Sindu Lintang Ismoyo, NIM 1412307024, Program Studi Desain Komunikasi

Visual, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta,

telah disahkan oleh Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual.

Ketua Program Studi S-1

Desain Komunikasi Visual

Indiria Maharsi, S.Sn., M.Sn.

NIP. 19720909 200812 1 001

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

iv

ABSTRAK

PERANCANGAN CITY BRANDING KABUPATEN TEMANGGUNG

SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM DAN BUDAYA

Sindu Lintang Ismoyo

1412307024

Di zaman modern seperti saat ini, persaingan antar daerah di Indonesia

dalam mempromosikan potensi wilayahnya semakin gencar saja. Banyak di antara

daerah tersebut telah melakukan upaya branding yang bertujuan untuk

membangun citra serta memperkenalkan potensi daerah masing-masing kepada

masyarakat luas. Akan tetapi, Kabupaten Temanggung sendiri saat ini masih

belum memiliki identitas visual atau brand yang memadai, sehingga belum ada

arahan, atau identitas visual yang seharusnya dimiliki ketika hendak melakukan

kegiatan promosi.

Hal ini tentu menjadi sebuah tantangan bagi Kabupaten Temanggung

untuk ikut merancang sebuah identitas visual yang jelas dan dapat

merepresentasikan potensi yang ada. Apalagi mengingat Kabupaten Temanggung

termasuk daerah yang memiliki kekayaan wisata alam dan budaya, serta berada di

lokasi strategis karena letaknya tepat di tengah-tengah propinsi Jawa Tengah.

Tentunya Temanggung memiliki potensi besar apabila digarap dengan baik.

Berangkat dari hal tersebut, penulis kemudian mengupayakan sebuah rancangan

yang menarik sebagai wujud perancangan brand atau identitas visual yang jelas

bagi Temanggung. Dalam hal ini, perancangan diwujudkan dalam Perancangan

City Branding. City Branding dapat menciptakan satu merek atau identitas visual

untuk kota sehingga dapat menjadi nilai jual bagi para masyarakat maupun

pendatang.

Metode perancangan yang digunakan yaitu analisis SWOT. Pada metode

analisis SWOT menjelaskan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang

dimiliki Kabupaten Temanggung. Metode perancangannya dimulai dari tahap

pengumpulan data, melakukan studi visual dan studi kasus di Kabupaten

Temanggung, yang kemudian barulah dibuat konsep dan diwujudkan menjadi

sebuah rancangan identitas visual beserta promosi yang jelas bagi Kabupaten

Temanggung.

Kata Kunci: Temanggung, City Branding, Identitas Visual, Wisata Alam, Budaya

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

v

ABSTRACT

THE CITY BRANDING DESIGN OF TEMANGGUNG DISTRICT AS

A NATURAL AND CULTURAL TOURISM DESTINATION

Sindu Lintang Ismoyo

1412307024

In this modernization era, competition among distritcts in Indonesia in

promoting the potential of the district is getting more intense. Many of these

districts have made branding efforts aimed at building an image and introducing

the potential of their respective district to the wider community. Nevertheless,

Temanggung District currently does not have an adequate visual identity or

brand, so there is no direction or visual identity that should be possesed when it

comes to do promotional activities.

This is a challenge for Temanggung District to participate in designing

a clear visual identity and can represent the potential that exists. Furthermore,

considering that Temanggung District is an area that has a wealth of natural and

cultural tourism, and is in a strategic location because it is located right in the

middle of Central Java Province. Of course, Temanggung has great potential if it

is worked well. Because of this, the author then sought an attractive design as a

form of brand design or a clear visual identity for Temanggung. In this case, the

design is realized in the City Branding Design. City Branding creates a single

brand for the city and extends it to all its offerings and interactions. From a

customer point of view, this creates a unique picture of the city at every level of

interactions. Good branding can assist in making cities desirable, just as bad

branding can assist in making cities undesirable.

SWOT analysist is used as design method. SWOT is superiority, lack,

chance, and risk in Temanggung District. The design method starts from the data

collection stage, conducting visual study and case study in Temanggung District

which is then drafted and realized into a visual identity design along with clear

promotions for Temanggung District.

Keywords: Temanggung, City Branding, Visual Identity, Nature Tourism, Culture

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

1

A. Latar Belakang Masalah

Selama ini Kabupaten Temanggung dikenal sebagai salah satu kota

penghasil tembakau terbesar di dunia dan merupakan pusat agrobisnis di Jawa

Tengah. Kabupaten yang berbatasan dengan Kabupaten Kendal di utara, Kota

Semarang di timur, Kabupaten Magelang di selatan dan Kabupaten Wonosobo

di barat ini juga merupakan penghasil kopi arabika, kopi robusta dan vanili.

Meski sudah cukup maju dalam hal agrobisnis, namun Kabupaten

Temanggung masih sangat tertinggal dalam hal pariwisatanya. Berdasarkan

data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung, tercatat

jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Temanggung pada tahun 2015 hingga

2017 lalu masih belum stabil, bahkan beberapa obyek wisata cenderung

mengalami penurunan. Satmijatun selaku Kasi Pengembangan Destinasi

Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung

mengungkapkan dalam wawancara pada 5 Maret 2018, bahwa saat ini jumlah

wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Temanggung masih jauh dari target.

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan masih kurangnya media promosi baik

dari pemerintah daerah maupun dari pengelola obyek wisata.

Salah satu akibat dari kurangnya promosi pariwisata yang ada di

Temanggung, membuat banyak di antara wisatawan hanya menjadikan

Kabupaten Temanggung sebagai tempat lewat untuk menuju ke tempat-tempat

lainnya. Padahal Kabupaten Temanggung memiliki potensi wisata yang tidak

kalah menarik dan jarang ditemukan di kota lain. Di samping itu, letak

Kabupaten Temanggung yang sangat strategis yaitu berada di tengah-tengah

Provinsi Jawa Tengah seharusnya bisa lebih dimaksimalkan untuk menarik

lebih banyak wisatawan.

Pemerintah Kabupaten Temanggung sendiri, menurut Siti Khumalasari,

A. Par selaku Kasi Promosi Wisata Dinbudpar Kabupaten Temanggung dalam

wawancara pada 5 Maret 2018, saat ini mulai bangkit untuk membangun dunia

wisata baik berbasis alam, budaya maupun buatan. Semua dilakukan untuk

membangun kesadaran bahwa dunia wisata adalah sektor yang sangat strategis

untuk mengembangkan perekonomian berbasis kreativitas.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

2

Adanya keinginan untuk mempromosikan Kabupaten Temanggung,

maka dibutuhkan sebuah identitas yang kuat dan dapat merepresentasikan

lokalitas Temanggung dalam bidang pariwisata dan budaya. Hal tersebut

sangat penting sebagai strategi yang efektif untuk membuat positioning yang

kuat di kancah regional maupun global. Sayangnya, sampai saat ini Kabupaten

Temanggung belum mempunyai brand image yang spesifik dan bisa

merepresentasikan potensi maupun lokalitas budaya masayarakatnya.

Melihat permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu tindakan positif

yang bertujuan untuk mengenalkan potensi Kabupaten Temanggung terhadap

masyarakatnya sendiri maupun masyarakat luar Kabupaten Temanggung. Salah

satu upaya yang dirasa efektif dan komunikatif untuk menyelesaikan masalah

ini adalah dengan perancangan city branding.

Dengan perancangan city branding Kabupaten Temanggung,

diharapkan dapat memberikan identitas sekaligus image positif yang nantinya

dapat menarik perhatian sekaligus minat wisatawan untuk berkunjung ke

Kabupaten Temanggung. Selain itu, adanya identitas yang jelas dan unik juga

dapat membuat masyarakat Temanggung lebih paham akan potensi budaya dan

wisata alamnya.

B. Rumusan/Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan diangkat

adalah bagaimana merancang city branding yang efektif dan komunikatif untuk

mempromosikan potensi wisata dan budaya di Kabupaten Temanggung?

Tujuannya adalah untuk merancang city branding yang dapat

merefleksikan lokalitas, potensi wisata dan budaya di Kabupaten Temanggung

sehingga dapat menjadi identitas yang kuat.

C. Teori dan Identifikasi

1. Branding

Brand dalam bahasa Indonesia adalah merek, yang berarti tanda

yang dikenakan oleh pengusaha (pabrik atau produsen) pada obyek yang

dihasilkan sebagai identitas atau tanda pengenal. Sedangkan branding

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

3

mengacu pada proses pembuatan dan kelangsungan dari sebuah brand

(Dewi, 2009:1).

Dalam teori brand menurut Bungin pada bukunya yang berjudul

Komunikasi Pariwisata (2015:71-79) dikenal berbagai istilah seperti brand

equality, brand building dan positioning, brand awareness, brand

preference, brand action, serta brand dan destination branding.

2. City Branding

Kota atau Kabupaten juga memerlukan sebuah citra yang kuat dan

berbeda dengan kota lain agar kota tersebut dapat bersaing dengan potensi

kota lainnya. Pembangunan citra sebuah kota ini juga memiliki peran besar

untuk memajukan kota dalam bidang ekonomi, pariwisata dan sebagainya.

Untuk membangun citra tersebut, maka city branding sangat diperlukan.

City branding adalah perangkat yang dipinjam dari praktik-praktik

pemasaran oleh para perancang kota beserta semua pemangku kepentingan

(Yananda dan Salamah, 2014: 1).

3. Promosi

Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris diartikan

sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Promosi merupakan arus

informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan

seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran

dan pemasaran (Swastha dalam Rangkuti, 2009:50).

4. Identitas Visual

Untuk menggambarkan citra menjadi sebuah identitas, maka

diperlukan identitas visual yang tepat. Salah satu elemen penting dalam city

branding adalah membuat identitas visual yang memperhatikan unsur-

unsur desain agar informasi dapat diterima dengan baik oleh audience.

Menurut Rustan (2009:60), identitas visual terdiri dari nama, logo, tagline,

warna, tipografi, elemen gambar dan penerapan identitas.

5. Kabupaten Temanggung

Kabupaten Temanggung merupakan sebuah daerah perlintasan

ekonomi dari sejumlah kota besar, seperti Purwokerto, Semarang dan

Yogyakarta.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

4

Kabupaten Temanggung memiliki cukup banyak potensi pariwisata

yang menarik, terutama di bidang wisata alam dan budaya. Hampir di

semua wilayah Kabupaten Temanggung, baik di bagian barat, utara, timur

maupun selatan memiliki tempat-tempat yang bisa berkembang menjadi

sebuah obyek wisata yang berpotensi menarik kunjungan wisatawan. Sebut

saja seperti curug Trocoh di Kecamatan Wonoboyo, curug Lawe di

Kecamatan Gemawang, kawasan wisata Jumprit di Kecamatan Ngadirejo,

Kledung Pass dan Posong di Kledung, Alam Sewu dan sebagainya. Selain

wisata alam, Temanggung juga memiliki kekayaan budaya, berupa aneka

tradisi, seni dan peninggalan purbakala. Sebut saja seperti situs Liyangan,

Prasasti Gondosuli, candi Pringapus, tradisi Suran Traji, tradisi Grebeg

Makukuhan dan banyak lagi lainnya. Beberapa hal tersebut sangat potensial

untuk dapat dikembangkan menjadi pembentuk identitas kota.

D. Analisis

Metode analisis yang akan dipakai adalah metode analisis SWOT

(Strenghts, Weakness, Opportunities dan Threats). Metode ini dianggap cocok

untuk perancangan city branding karena menjabarkan kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman yang terdapat pada suatu hal yang dianalisis.

1. Strenght (Kekuatan)

a. Kabupaten Temanggung memiliki letak yang sangat strategis dan

menjadi daerah perlintasan ekonomi dari sejumlah kota besar.

b. Hampir di setiap wilayah Kabupaten Temanggung memiliki potensi

wisata alam yang menarik dikunjungi.

c. Kabupaten Temanggung memiliki daya tarik wisata alam yang cukup

lengkap dan sulit ditemukan di kota-kota lain.

d. Kabupaten Temanggung memiliki kekayaan alam yang melimpah dan

masih asri.

e. Bagi wisatawan yang menyukai wisata budaya, Kabupaten

Temanggung bisa menjadi pilihan destinasi yang tepat.

f. Sebagai salah satu kota peraih penghargaan Adipura, Kabupaten

Temanggung memiliki suasana kota yang bersih, aman dan nyaman.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

5

g. Masyarakat Temanggung terkenal ramah, sopan dan masih

mempertahankan budaya Jawa.

2. Weakness (Kelemahan)

a. Tempat wisata di Temanggung banyak yang berada di lereng gunung

dan bukan jalan utama kota, sehingga butuh usaha lebih untuk

berkunjung ke sana.

b. Peran Pemerintah Daerah belum maksimal dalam mempromosikan

potensi wisata dan budaya yang ada di Temanggung.

c. Minimnya informasi yang menunjang keberadaan lokasi dan keunikan

wisata yang ditawarkan tempat wisata di Temanggung.

d. Minimnya transportasi umum yang melewati tempat-tempat pariwisata

menyebabkan sulitnya akses menuju lokasi.

3. Opportunity (Peluang)

a. Berbagai tempat wisata alam dan budaya yang cukup lengkap di

Kabupaten Temanggung berpotensi menarik perhatian wisatawan untuk

mengunjungi Kabupaten Temanggung..

b. Sebagai kota yang dilalui banyak pendatang dari luar kota, Kabupaten

Temanggung memiliki kesempatan yang besar untuk mempromosikan

potensi yang ada dan membentuk identitas kota.

c. Masih eratnya budaya Jawa di keseharian masyarakat Temanggung bisa

menjadi nilai tambah bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana

dan tradisi nenek moyang yang di zaman modern ini semakin sulit

ditemui.

d. Konsep branding yang kuat akan menarik minat wisatawan karena saat

ini wisata berbasis alam cukup diminati oleh generasi muda, di mana

jenis tempat wisata tersebut ada banyak di Temanggung.

e. Bila dikelola dengan baik, tempat wisata di Temanggung mampu ikut

menghidupkan perekonomian warga sekitar yang nantinya akan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. Threats (Ancaman)

a. Masih sedikitnya wisatawan yang berkunjung ke beberapa tempat

wisata di Temanggung bisa membuat pengelola menutup tempat wisata

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

6

yang sebenarnya berpotensi tersebut.

b. Kabupaten Temanggung akan semakin tertinggal dalam hal pariwisata

apabila tidak mampu memanfaatkan teknologi dan media yang ada

dengan optimal dalam proses promosinya.

E. Konsep Perancangan

Konsep perancangan komunikasi visual city branding Temanggung ini

adalah menciptakan brand yang dapat mengkomunikasikan citra Temanggung

sebagai destinasi wisata alam dan budaya. Memberikan gambaran terhadap

target audience ketika mendengar nama Temanggung, bahwa Temanggung

adalah kota yang memiliki banyak potensi wisata alam dan budaya yang

menarik dikunjungi.

1. Isi Pesan (What to say)

Perancangan komunikasi visual city branding Kabupaten

Temanggung akan disampaikan dengan menggunakan pendekatan

persuasif bahwa Kabupaten Temanggung adalah sebuah kota yang

memiliki pesona alam indah dengan berbagai wisata alam dan budayanya.

Ide tagline yang dipilih adalah “the hidden beauty of java”. Tagline

tersebut bermakna bahwa Temanggung memiliki harta karun tersembunyi

yaitu aset wisata alam dan budayanya. Pemilihan tagline ini juga bertujuan

untuk membangun rasa penasaran target audience mengenai keindahan

yang tersembunyi di Kabupaten Temanggung, sehingga harapannya akan

lebih banyak wisatawan yang tertarik untuk mecari tahu dan bahkan

menjelajahi berbagai tempat wisata di Kabupaten Temanggung.

2. Bentuk Pesan (How to say)

Pesan dalam bentuk visual akan disampaikan dengan bentuk logo

dan identitas visual Kabupaten Temanggung dalam satu kesatuan ide

visual. Logo city branding Kabupaten Temanggung merupakan hasil

kombinasi dari unsur-unsur pembentuk pesona Kabupaten Temanggung.

Kemudian untuk menyampaikan logo dan identitas visual tersebut, maka

akan diaplikasikan ke dalam beberapa media visual baik digital, cetak

maupun media unconventional.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

7

3. Target audiens

a. Demografis

Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

Usia : 15-35 tahun

Pekerjaan : Traveler, Mahasiswa, Pelajar, Profesional

b. Geografis

Khalayak sasaran lebih ditekankan pada mereka yang

bertempat tinggal di perkotaan, dan juga di luar daerah Temanggung

yang menyukai atau hendak berkunjung ke tempat wisata berbasis

alam dan budaya. Masyarakat perkotaan akan membutuhkan sesuatu

yang bersifat lebih alami dan asri untuk tempat refreshing.

c. Psikografis

Status Sosial : Berpendidikan atau berpengalaman

Kepribadian : Dapat bersosialisasi dengan baik, suka

mempengaruhi orang lain, suka berbagi cerita dan pengalaman kepada

orang lain.

Gaya Hidup : Normal, menyukai liburan, mengikuti

perkembangan teknologi.

d. Perilaku

1) Mencari tempat pariwisata.

2) Menggunakan media sosial untuk berbagi informasi.

3) Suka berlibur ke daerah.

4) Berwisata alam dan budayaa.

4. Ide Besar

Potensi wisata alam dan budaya di Temanggung sangat potensial

untuk menarik perhatian wisatawan agat berkunjung ke Kabupaten

Temanggung. Maka perlu ditumbuhkan eksistensi dari Kabupaten

Temanggung untuk menyampaikan hal tersebut melalui perancangan city

branding.

5. Pemilihan bentuk pesan verbal

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

8

Headline dari perancangan city branding ini adalah “Temanggung”

yang merupakan subyek dari perancangan ini. Subheadline sekaligus

tagline yaitu “the hidden beauty of java”.

6. Pemilihan bentuk pesan visual

a. Logo

Logo city branding Kabupaten Temanggung terinspirasi oleh

bentuk-bentuk visual yang paling menonjol dan dapat menggambarkan

potensi yang dimiliki Kabupaten Temanggung, khususnya dalam hal

wisata alam dan budaya. Maka, gunung Sumbing-Sindoro dan

matahari terbit yang merupakan ikon Temanggung di bidang wisata

alam menjadi unsur utama dalam logo ini. Gambar kedua gunung

tersebut juga terlihat seperti bibir yang tersenyum, menggambarkan

keramahan dan harmoni masyarakat Temanggung. Sedangkan

perpaduan warna biru muda dan hijau muda dipilih karena mampu

memberi kesan harmonis, sejuk dan bersih. Merupakan keunggulan

Kabupaten Temanggung yang telah lama dikenal sebagai salah satu

kota penerima penghargaan Adipura.

Gambar gunung tersebut dibagi menjadi tiga bagian hingga

menyerupai terasering di area persawahan. Ini melambangkan

masyarakat Temanggung yang sebagian besar berprofesi sebagai

petani.

Gambar gunung Sumbing-Sindoro tersebut dikombinasikan

dengan siluet gapura Wana Wisata Jumprit yang khas dan dapat

mewakili potensi budaya di Kabupaten Temanggung. Siluet gapura

didesain dengan warna khas matahari terbit yang juga merupakan salah

satu keunggulan pariwisata di Kabupaten Temanggung.

b. Warna

Warna merupakan salah satu elemen paling penting dalam

perancangan identitas visual Kabupaten Temanggung. Pada

perancangan ini, digunakan identitas warna sebagai satu kesatuan

dalam memunculkan unique selling proporsition. Identitas warna yang

dipilih adalah:

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

9

1) Warna merah : melambangkan tekad, semangat dan keberanian.

Dalam hal ini tekad dan semangat Temanggung untuk bersaing

dengan kota lain.

2) Warna oren: melambangkan budaya, kehangatan, kenyamanan dan

keceriaan.

3) Warna biru: melambangkan kebersihan, air, geografis, dan

kedamaian.

4) Warna hijau : melambangkan alam, kedamaian, pembaruan dan

segar.

c. Maskot

Maskot merupakan sosok atau karakter yang dirancang untuk

mewakili sesuatu. Maskot city branding ini dirancang berdasarkan data

visual sosok ayam cemani atau ayam kedu yang merupakan binatang

khas Kabupaten Temanggung.

Desain Maskot Kabupaten Temanggung diberi nama “Si

Ceman”, nama ini diambil dari nama “Ayam Cemani”. Harapannya,

dengan dipilihnya nama tersebut bisa menghadirkan kesan dekat

sekaligus menunjukkan lokalitas yang ada di Temanggung. Adapun

desain Si Ceman dikembangkan dari bentuk ayam kedu atau ayam

cemani yang merupakan binatang khas Kabupaten Temanggung. Bagi

masyarakat Temanggung, Ayam Cemani merupakan salah satu

komoditas terbaik sekaligus simbol kesejahteraan masyarakat setelah

Tembakau. Penggunaan ayam cemani sebagai maskot juga

menandakan sebuah harapan agar kedepannya Kabupaten

Temanggung bisa lebih maju.

d. Tipografi

Tipografi yang digunakan sebagai subheadline menggunakan

huruf yang karakternya hampir sama degan logotype bernuansa clean,

elegan, dan tegas. Huruf yang akan digunakan sebagai bodycopy utuk

menjelaskan informasi verbal, yang berkesan modern. Karakter huruf

memiliki keterbacaan yang sangat tinggi sehingga informasi yang

disampaikan dapat terbaca jelas.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

10

F. Hasil Perancangan

Gambar 1. Logo City Branding Temanggung

(Sumber: Sindu Lintang Ismoyo, 2018)

Gambar 2. Logo City Branding Temanggung 2

(Sumber: Sindu Lintang Ismoyo,2018)

Gambar 3. Desain Si Ceman

(Sumber: Sindu Lintang Ismoyo, 2018)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

11

Gambar 4. Media Utama (Website dan Sosial Media)

(Sumber: Sindu Lintang Ismoyo, 2018)

Gambar 5. Preview Konsep Visual Website Temanggung

(Sumber: Sindu Lintang Ismoyo, 2018)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

12

Gambar 6. Preview Media Pendukung

(Sumber: Sindu Lintang Ismoyo, 2018)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

13

Gambar 7. Preview Media Pendukung 2

(Sumber: Sindu Lintang Ismoyo, 2018)

G. Kesimpulan

Kegiatan branding memiliki peran yang sangat penting karena dapat

memperkuat merek, produk ataupun jasa. Selain sebagai pembeda dengan

produk lainnya, branding juga bisa digunakan untuk membangun citra positif

yang membuat nilai tambah pada sebuah merek. Terlebih lagi di zaman

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

14

modern seperti saat ini, di mana perkembangan teknologi komunikasi sudah

semakin canggih, sehingga berakibat pada semakin kuatnya kompetisi pasar.

Maka dibutuhkan sesuatu yang lebih dari sekadar pembeda, yaitu kekuatan

serta pengelolaan yang baik dan tepat.

Kabupaten Temanggung pada dasarnya memiliki banyak ragam dan

keunikan. Mulai dari makanan daerah, kesenian daerah sampai berbagai

tempat potensi pariwisata berbasis alam dan budaya. Berbagai potensi yang

cukup besar tersebut tentu sangat mungkin untuk dapat dikembangkan dan

dimanfaatkan dengan lebih baik lagi.

Dalam upaya membantu melestarikan dan mempromosikan potensi

Kabupaten Temanggung kepada masyarakat baik dalam maupun luar kota,

maka city branding dapat memudahkan dan menjadi kekuatan dalam

penyampaian kegiatan promosi dan sosialisasi. Berdasarkan survey melalui

sebaran angket terhadap 30 orang responden, 25 responden setuju bahwa city

branding Temanggung dapat merepresentasikan identitas dan potensi yang

ada di Temanggung, sementara 5 responden lainnya menjawab ragu-ragu.

Dalam survey yang sama, didapatkan hasil bahwa dari 30 orang responden,

terdapat 29 responden yang setuju bahwa media digital seperti website dan

media sosial adalah media yang efektif dan komunikatif karena dapat diakses

kapan saja dan di mana saja oleh target audiens selama ada koneksi internet.

Selain itu, target audiens juga dimudahkan karena bisa melakukan timbal

balik seperti berkomentar atau bertanya ketika ada informasi yang ingin

diketahui terkait Temanggung. Hasil survey terakhir juga menunjukkan bahwa

mayoritas responden, yaitu 24 orang dari 30 orang responden menyatakan

setuju bahwa perancangan city branding Temanggung membuat mereka ingin

berkunjung ke Kabupaten Temanggung.

Maka, melalui hasil perancangan city branding Kabupaten Temangung

sebagai destinasi wisata alam dan budaya ini, berikut kesimpulan yang dapat

diambil:

1. Perancangan city branding adalah salah satu upaya yang tepat dalam

mempromosikan potensi-potensi daerah, termasuk potensi pariwisatanya.

Dengan adanya branding yang jelas, promosi yang disampaikan kepada

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

15

target audience akan lebih tepat sasaran dan jauh lebih efektif.

2. Untuk membangun sebuah citra yang baik tentang sebuah kota, maka

branding menjadi hal penting dengan melalui perancangan desain

komunikasi visual yang terintegrasi. Hal ini tentu dibutuhkan analisis dan

riset kepada potensi yang dimiliki.

3. Untuk mencuri perhatian audiens perlu adanya perancangan yang fresh

dan unik di mata mereka. Sehingga hal ini dapat sedikit memunculkan rasa

ingin tahu terhadap potensi Kabupaten Temanggung. Selain itu, pemilihan

media yang tepat juga merupakan poin penting dalam kegiatan branding.

4. Merancang city branding yang baik bukan hanya bagus dalam segi visual,

tapi juga harus memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan kepada

target audiens-nya.

H. Daftar Pustaka

Bungin, Burhan. 2015. Komunikasi Pariwisata – Pemasaran dan Brand

Destinasi. Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group.

Dewi, Ika Janita. 2009. Creating & Sustaining Brand Equity: Aspek

Manajerial dan Akademis dari Branding. Yogyakarta: Amara

Books.

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis. Kasus.

Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yananda, M. Rahmat dan Ummi Salamah. 2014. Branding Tempat:

Membangun Kota, Kabupaten dan Provinsi Berbasis Identitas.

Jakarta Selatan: Makna Informasi.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta