urgensi bahasa arab di era 4.0 siti murtosiah stit al-qur
TRANSCRIPT
Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 62 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020
URGENSI BAHASA ARAB DI ERA 4.0
Siti Murtosiah
STIT Al-Qur’an Al-Ittifaqiah Ogan Ilir Sumatera Selatan e-mail: [email protected]
Abstract
The history of Arabic language entered the Indonesian Archipelago along with the
entry of Islam into Indonesia, in the 12th century. The contribution of Arabic language is very important to the development of culture and vocabulary for Indonesian language. In fact, today arabic language in Korea as a second foreign language, in Chinese higher education there is also an Arabic education program. This study takes the form of library research or literature, and researchers use a descriptive approach to analysis. While the data collection uses the method of exploration of documents or documentation.
With the following research results: 1. Arabic language is one of the primadonna languages and is included in the international language of the United Nations, by studying it as motivation of desire so that what is learned becomes more understanding, motivation of the world of work, religious motivation especially in Islam, the holy book is the Qur'an, Instrumental motivation, and Intregratif motivation. 2. Strategies to learn Arabic quickly: a. hifdzul mufrodat, understand, memorize, know arabic vocabulary. b. al'arobiyah istihdam hadizil mufrodat fil kalam alyaumi. practiced in daily conversation, always on repeat, c. Takwinul majmuah littatbigh; Have friends (small groups) to practice. Urgency in the development of Arabic language in the era of 4.0 languages as a medium to master the 4.0 century and as a tool of information. era 4.0 all-round advanced especially its technology, even today can learn using language laboratory, and can directly be activated notif from arabic orag to listen to them speak Arabic, as if already in Arabic. The great opportunity to learn Arabic in an Arabic country can be through online, in this case easier, more modern, shorter, and more practical so that it can utilize it properly and appropriately. Keywords: Urgency, Arabic, Era 4.0
Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 63 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020
Abstrak
Sejarah bahasa Arab masuk ke Nusantara Indonesia bersamaan dengan masuknya agama Islam ke Indonesia, pada abad 12.1 Sumbangsih bahasa arab besar sekali peranannya terhadap perkembangan budaya dan kosa kata bagi bahasa Indonesia. Bahkan, dewasa ini bahasa arab di Korea sebagai bahasa asing kedua, di Cina diperguruan tinggi juga ada Prodi Pendidikan Bahasa Arab.
Penelitian ini berbentuk penelitian library Research atau kepustakaan, dan peneliti menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Sedangkan pengumpulan datanya menggunakan metode eksplorasi dokumen-dokumen atau dokumentasi.
Dengan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Bahasa arab salah satu bahasa primadona dan sudah termasuk dalam bahasa Internasional PBB, dengan mempelajarinya merupakan alasan yaitu sebagai motivasi keinginan agar apa yang dipelajari menjadi lebih paham, sebagai motivasi dalam dunia pekerjaan, dan sebagai motivasi agama terutama dalam agama Islam, untuk memahami kitab sucinya yaitu al-Qur’an, selebihnya sebagai Motivasi instrumental, dan Motivasi intregratif. 2. Strategi Mempelajari bahasa arab dengan cepat: a. hifdzul mufrodat; memahami, menghafal, mengetahui kosakata bahasa arab. b. al’arobiyah istihdam hadizil mufrodat fil kalam alyaumi; digunakan dipraktekkan dalam bercakap-cakap pembicaraan setiap hari, selalu di ulang-ulang, c. Takwinul majmuah littatbigh; Punya teman (kelompok kecil) untuk mempraktekkan. 3. Urgensi dalam perkembangan bahasa arab di era 4.0 bahasa sebagai media untuk menguasai abad 4.0 dan sebagai alat informasi. era 4.0 serba canggih terutama teknologinya, bahkan saat ini bisa belajar dengan menggunakan laboratorium bahasa, dan langsung bisa diaktifkan notif dari orag arab untuk mendengarkan mereka berbicara bahasa arab, seolah-olah sudah berada di Arab. Peluang besar belajar bahasa arab di negara Arab bisa melalui online, dalam hal ini lebih memudahkan, lebih modern, lebih singkat, dan lebih praktis sehingga bisa memanfaatkannya dengan sepatutnya dan selayaknya. Kata kunci: Urgensi, Bahasa Arab, Era 4.0
1 Eksistensi pembelajaran bahasa arab sendiri masih sampai saat ini, bahkan mengalami perkembangan dan
reorentasi dapat dibuktikan dengan adanya pembelajaran bahasa arab untuk tejuan tertentu seperti: pembelajaran
bahasa bagi TKI (tenaga kerja indoneisa), diplomat, perdagangan, pariwisata, dan masih banyak yang lainnya.
Baca, Abdurochman, Strategi Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab Bagi Non Arab, Jurnal Nabighoh, Volume
19, Nomer 1, Tahun 2017.
Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 64 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020
A. PENDAHULUAN
Sejarah bahasa Arab masuk ke Nusantara Indonesia bersamaan dengan masuknya
agama Islam di Indonesia, mengenai abadnya banyak perbedaap pendapat diantaranya
abad 12, dan ada juga yang megatakan abad ke-7 dan abad ke-8. Sedangkan bahasa
Inggris masuk ke Indonesia setelah belanda. Pada saat itu, bahasa arab diajarkan untuk
doa, untuk sholat, dan ibadah mahdah lainnya, selanjutnya diajarkan di pondok-pondok,
dimusola untuk belajar memamahi kitab kunig. Dipondok banyak yang mahir belajar
kuning, dan saat ini bahasa arab bukan hanya di pesantren-pesantren, melainkan diajarkan
dimana-mana, baik di SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Umum, seperti di UI, UNES,
UNS, UGM dan di berbagai lapisan lembaga.
Sumbangsih bahasa arab besar sekali peranannya terhadap perkembangan budaya.
Dan kosa kata bahasa indonesia, banyak yang diambil dari bahasa arab, contohnya
Dewan Perwakilan Rakyat (dewan di ambil dari kosa kata diwan, perwakilan di ambil
dari kosa kata wakil, sedangkan rakyat di ambil dari rokyah), selanjutnya kosa kata kursi,
kursiyun juga berasal dari bahasa arab, adapun masyarakat madani (masyarakat, madani)
jadi banyak sekali peran bahasa arab terhadap perkembangan kazanah kosakata2 budaya
bahasa Indonesia.
Seperti halnya di Jogja ada budaya sekaten berasal dari kata syahadatain (dua
kalimat syahadat) sumbangan bahasa arab terhadap kosakata dan budaya Indonesia. Dan
bahasa arab itu satu bahasa yg digunakan disekitar 24 negara di Jazirah Arab dan Afrika
Utara (Mesir, Sudana, Negeria, Libia) termasuk bahasa resmi di PBB. Adapun yang
termasuk dalam bahasa internasional yaitu: bahasa Arab, Inggris, Cina, Perancis,
beberapa bahasa tersebut sudah disahkan oleh PBB. Saat ini bahasa Arab, selain bahasa
agama, juga terkategori bahasa ekonomi, bahasa politik, bahasa sosial budaya, bahasa
komunikasi, dan menjadi primadona sebagai bahasa Internasional.
Ekonom Asal Jerman, Profesor Klaus Scwab merupakan pertama kali
Memperkenalkan konsep Revolusi industry 4.0 dalam bukunya yang bertajuk “The
Fourth Industrial Revolution”. Revolusi industry 4.0 merupakan tahap terakhir dalam
konsep ini setelah tahapan pada abad ke-18, ke-20, dan awal 1970. Saat ini kita telah
memasuki fase keempat yang sering disebut dengan revolusi industry 4.0. Pernahkan
2 Sesuai dalam kamus besar bahasa indonesia, bahwa kosakata adalah semua kata yang terdapat dalam suatu
bahasa; perbendaharaan kata; kosakata, atau daftar kata yang dirututkan perabjad dan biasanya disertai dengan
arti atau makna terjemah. Baca, Dep Dik bud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarata: Balai Pustaka, 1990,
Cetakan III), hlm. 104.
Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 65 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020
terbayangkan bagaimana majunya teknologi sepuluh tahun kedepan? Kehidupan ini akan
terbiasa dengan kecanggihan robot-robot dan mesin-mesin, penggunaan kecerdasan
buatan (artificial intelligence), nanotegnology, biotechnology, 3-D printing, The Internet
of Things, Energy Storage, dan Quantum Computing.
Perkembangan industry 4.0 menjadi tantangan bagi dunia pendidikan Islam. Para
guru dituntut untuk mengikuti perkembangan. Ada beberapa tantangan revolus industry
4.0 di bidang pendidikan Islam, diantaranya: Pertama, pergeseran cara mengajar dari
tatap muka, bertemu diruang kelas menjadi pertemuan di ruang di dunia maya (Internet).
Hal ini tentunya bertentangan dengan hakekat mencari ilmu atau belajar yaitu mencari
keberkahan dari Allah dengan bertemu sang guru. Bertatap muka secara langsung, face to
face. Bagaimana jika di pondok pesantren mengaji namun tidak bertatap muka. Ilmu bisa
didapat namun akhlak belajar, adab belajar, tauladan guru nya tidak bisa didapat secara
maskimal. Sedangkan tauladan sendiri perlu adanya contoh nyata yang bisa dilihat secara
langsung, dan terbiasa dengan lingkungan yang menerapkan pergaulan yang islami.
Tidak adanya relasi antara guru dan murid ini berdampak jelas terhadap degadrasi
nilai-nilai Islam yang luhur. Seperti pepatah yang menyatakan singkatan dari guru yaitu
digugu dan ditiru. Dahulu guru dijadikan sebagai central of knowlegde, namun sekarang
siapapun dapat mencari ilmu pengetahuan dari berbagai sumber digital yang bertebaran.
Bahkan anak yang baru lahir pun sudah di perlihatkan dengan dunia internet, yang setiap
saat bisa diakses dimanapun, kapanpun, oleh siapapun. Orang akan berfikir segala praktis
dalam mencari jalan pintas dalam mencari ilmu tanpa berfikir bahwa belajar itu tidak
hanya transfer knowledge tapi juga sebagai proses transfer nilai-nilai luhur. Sistem
pendidikan ODL (online distance learning) yang dipromosikan oleh revolusi industry 4.0
tidak sejalan dengan nilai Islam. Padahal dalam relasi guru dan murid terdapat nilai
spriritual tinggi yang dinamakan konsep barokatologi, (faham keberkahan) ilmu yang
berkah nantinya bisa bermanfaat sampai kapanpun, dan suhbatu ustadzin (menghormati
pengajar) selain ilmu yang berkah, menghormati seorang pengajar yaitu guru adalah salah
satu adab yang begitu penting, sebab ilmu dan adab adalah dua hal yang tidak bisa
terpisahkan .
Kedua, Pendidikan Islam sangat memperhatikan keotentikan suatu ilmu dengan
tujuan untuk memelihara dan mewariskan ilmu tersebut. Keotentikan dunia virtual
diragunakan reliabelitasnya dan kredibilitasnya, karena tidak ada sanad dan riwayat yang
jelas, karena hanya berdasarkan e-book, file, dan sebagainya. Ketiga, peran guru sebagai
Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 66 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020
mu’allim (pengajar), mudabbir (pembimbing), mudarris (pendidik) tidak bisa digantikan
oleh hal lain berupa teknologi dalam dunia maya. Guru bukan hanya sebagai pendidik
yang memberikan ilmu semata, namun juga sebagai contoh tauladan yang bisa di tiru
dalam segi tutur kata, sikap, dan kebiasaan yang positif.
Maka dari itu peran guru sangat penting dalam sistem pendidikan. Keberhasilan
suatu pendidikan sangat tergantung pada persiapan guru dalam mendidik anak murid-
muridnya. Tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan, namun juga membangun
kekuatan pendidikan karakter. Adapun mengenai perkembangan teknologi yang semakin
maju memang tak dapat dihindari. Agama Islam juga syarat akan perkembangan (agama
islam peka zaman). Namun perlu difahami bahwa Agama Islam adalah sebagai tujuan
sedangkan teknologi adalah sebagai sarana. Yang terpenting adalah bagaimana manusia
menggunakan sarana itu, yaitu mampu mempermudah, merubah menjadi lebik baik, atau
sebaliknya mempersulit dan merusak. Maka pendidikan Islam harus mampu menjadi
tiang yang mampu untuk menopang struktur kehidupan manusia dizaman modern ini dan
mampu merekontruksi bangunan mental yang terkikis oleh perkembangan teknologi.
B. PEMBAHASAN
1. Bahasa Arab
Bahasa Arab3 yaitu bahasa yang paling banyak menyandang atribut. Selain
merupakan bahasa kitab suci al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad Saw. Bahasa
Arab adalah bahasa agama dan umat Islam, bahasa resmi perserikatan bangsa-bangsa
(PBB). Bahasa nasional lebih dari 22 negara di kawasan Timur Tengah, Lughat al-
dhat dan bahasa warisan sosial budaya (lughat at-turats). Perkembangannya sudah
berlangsung begitu lama, bahkan sudah ada jauh sejak sebelum masehi. budaya Arab
telah ada jauh sebelum budaya yunani4. Budaya Arab telah lahir lebih dari 2000 tahun
yang lalu. Warganya menjuluki mereka dengan nama arab sebagaimana orang lain
juga menyebut mereka dengan nama tersebut.
Mereka berdomisili di jazirah Arabia sebelum mengadakan emigrasi ke
beberapa tempat di sekitarnya. Karena itu, dapat dipastikan bahwa bahasa Arab telah
3 Unsur bahasa Arab mencakup empat tingkatan al-mufrodat (kosakata), al-ashwat (fonologi), al-sharf
(morfologi), an-nahwu (sintaksis). Menurut Mamduh Nur al-Din dalam Mudzakarah Fi Tadris Al-Mufradat yaitu
mengatakan bahwa mufradat (kosakata) adalah aspek vital dalam bahasa Arab. Sebab bahasa Arab memiliki
banyak aspek, antara lain bunyi-bunyi, bangunan kata-kata, susunan kalimat, dan makna. Lihat, Acep
Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 270. 4 Aida Aqsanti Nasution, urgensi Bahasa Arab Di Era Globlalisasi, hlm.4. file:///C:/Users/SDM-
PKH/Downloads/URGENSI_BAHASA_ARAB_DI_ERA_GLOBALISASI.pdf. Di akses pada tanggal 09
November 2020. Pukul: 10.23 WIB
Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 67 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020
terkenal di jazirah Arabia dari sejak 3000 tahun yang lalu. Hanya saja, perkembangan
bahasa Arab hingga turunnya Al-Qur’an kurang mendapat perhatian dan pengkajian
dari para ahli. Hal ini boleh jadi disebabkan karena minimnya informasi dan data
terkait dengan perkembangan bahasa Arab Islam di satu segi, dan di segi lain karena
para sarjana lebih tertarik pada fenomena bahasa Arab yang kemudian dijadikan oleh
Allah mencapai puncak kefashahan dan kejayaannya.
Meskipun Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad Saw, bahasa Arab tetap merupakan bahasa manusia atau produk budaya
bangsa Arab. Melainkan bukan bahasa Tuhan dan malaikat. Sebagai produk dan
subsistem budaya. Bahasa Arab pada dasarnya mengikuti sitem linguistik yang telah
menjadi kesepakatan penutur bahasa Arab, baik dengan fonologi, leksikologi,
morfologi, sintaksis maupun semantik. Bahasa Arab mempunyai dimensi dan
linguistik, humanistik sosiokultural dan pragmatik.
Bahasa Arab tidak perlu di sakralkan atau dianggap sebagai bahasa suci,
melainkan cukup diposisikan sebagai bahasa yang perlu di berikan apresiasi setinggi-
tingginya karena merupakan bahasa Al-Qur’an, bahasa yang digunakan dalam
sebagian besar ibadah ritual dan bahasa budaya islam. pendapat Yusuf al-Qharadhawi
ini mengisyaratkan bahwa bahasa arab adalah sebuah sistem sosial budaya yang
terbuka untuk dikaji, dikritisi, distudi dan dikembangkan. Bahasa Arab hingga kini
juga menjadi bahasa yang mampu menampung kebutuhan para penggunanya dan
menyerap berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai
bidang.
2. Bahasa Arab Di Era 4.0
Bahasa Arab sampai saat ini merupakan bahasa yang tetap mampu bertahan
dan mendunia, sejajar dengan bahasa inggris dan perancis. Dalam kontribusi bahasa
Arab merupakan usaha mempermudah hitungan dan penulisan angka romawi yang
kurang realitis. Itulah mengapa didalam kamus bahasa inggris, angka-angka tersebut
dinamakan “Arabic Numerals”. Ini membuktikan bahwa bahasa Arab sangat
mendunia yang tidak disangkai sama sekali.
Bahasa Arab sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan umat Islam, Oleh karena itu, mempelajari dan menguasai bahasa Arab
menjadi keperluan setiap muslim. Bahasa Arab perlu membentuk pribadi sebagai
muslim dan meningkatkan kualitas keimanan dan pemahaman terhadap ajaran agama,
Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 68 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020
bahkan sebagai sarana Dakwah penyebaran agama Islam. Bahasa Arab perlu
dipandang sebagai bahasa agama dan bukan sebagai bahasa budaya, etnis, kawasan
maupun negara tertentu saja. Dalam hal ini ditandai dengan banyaknya tokoh dan
ulama muslim yang berasal bukan dari bangsa tersebut.
Selain itu, secara kultural ada upaya pula yang ingin diterapkan dan
diserbaluaskan di kalangan masyarakat Arab, yaitu pemopuleran penggunaan bahasa
Arab dan pengesampingan penggunaan bahasa Arab standar. Hal itu berakibat pada
minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat Arab sendiri terhadap bahasa
Arab yang resmi dan standar. Ada satu keuntungan yang dimiliki bahasa Arab standar,
yaitu pemertahankannya yang langsung melibatkan Allah melalui turunnya AlQur’an
sebagai wahyu Allah yang berbahasa Arab. Secara politis internasional, bahasa Arab
kini sudah diakui sebagai bahasa Internasional dan digunakan juga sebagai salah satu
bahasa diplomasi resmi diforum perserikatan bangsa-bangsa. Beberapa Negara non-
Arab di dunia, seperti Malaysia bahkan sudah mengakui bahasa Arab di negaranya
dan memberikan presiasi berupa adanya tulisan-tulisan berbahasa Arab di tempat-
tempat umum.
Dalam hal perkembangan situasi ekonomi global, bahasa Arab mengambil
tempat dan peran yang sangat penting. Itu ditunjukan dengan semakin pentingnya
kawasan Timur Tengah yang mayoritasnya berbahasa Arab, sebagai pusat sumber
daya energi dan mineral dunia. Berbagai kalangan dunia yang berkempentingan dan
ingin membuka jalur komunikasi dengan Negara-negara Timur Tengah harus berfikir
dalam mengambil sikap bahwa mereka sangat membutuhkan penguasaan bahasa Arab.
Sebagai komunikasi antar budaya yang kemudian membuka bagi hubungan ekonomi,
politik dan sebagainya sebagai kawasan bisnis baru yang sangat terbuka dan
menjanjikan banyak peluang.
3. Telaah Urgensi Bahasa Arab Di Era 4.05
Seluruh umat Islam tanpa terkecuali harus mempelajari dan memahami bahasa
Arab sebagai pintu masuk untuk mempelajari ajaran Islam. Bagi kalangan ilmuan
mempelajari bahasa Arab menjadi hal yang urgen. Dalam kajian-kajian literature
pendidikan Islam karangan ulama terdahulu semuanya berbahasa Arab. Hal ini
5 Cahya Edi Setyawan, dkk, Peran Bahasa Arab Dalam Pendidikan Islam Sebagai Urgensi Menghadapi
Revolusi Industri 4.0. Jurnal Lahjah Arabiyah: Bahasa Arab Dan Pendidikan Bahasa Arab. Volume. 1. Nomer 1.
Januari 2020
Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 69 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020
menjadi problem dasar dan menyulitkan bagi para pembelajar untuk mengkajinya.
Jalan satu-satunya adalah memahami bahasa Arab terlebih dahulu.
Berpijak dari sini pembelajaran bahasa Arab menjadi “Urgen” disebabkan: 1)
Bahwa al-Quran dan Hadist sebagai sumber utama ajaran Islam ditulis dengan bahasa
Arab. 2) Kitab-kitab karya ulama terdahulu yang mempengaruhi alur pemikiran dan
pandangan umat Islam terutama di bidang Akidah, hadist, fiqih, tafsir, filsafat,
tasawwuf ditulis dalam bahasa Arab. 3) Tugas dan karya ilmiah menjadi berkualitas
jika mengambil rujukan langsung dari buku aslinya, yang mana buku asli tersebut
kebanyakan berbahasa Arab, 4) Tuntutan akademik yang mengharuskan pembelajar
atau mahasiswa mengkaji dan membaca buku-buku ilmiah berbahasa Arab, 5)
Tuntutan zaman milenial yang menitik beratkan pada pengkajian pemikiranpemikiran
ulama-ulama klasik yang kemudian di tarik ke dalam pemikiran pendidikan Islam
masa depan. Dalam pendidikan Islam peranan tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, Bahasa Arab memiliki “Role” yang utama yaitu sebagai bahasa
Wahyu. Dalam Aquran surat Zukhruf ayat 2, Allah menjelaskan bahwa al-Quran turun
dengan bahasa Arab, yang artinya:
“Sesungguhnya kami menurunkan alQuran berbahasa Arab agar kalian
memahaminya”.
Bahasa arab sebagai motivasi agar apa yang dipelajari menjadi lebih mudah untuk
dipahami, seperti halnya ketika manusia lahir kedunia, kalimat pertama kali yang didengarkan
yaitu adzan, adzan sendiri menggunakan bahasa arab lalu direkam oleh memori. Sebagai
seorang muslim beribadah, seperti sholat 5 waktu dan sholat sunah yang lainnya. Sedangkan
sholat adalah ucapan dan perbuatan yang menggunakan bahasa arab.
Selanjutnya ketika belajar al-Quran bahasa yang digunakan yaitu bahasa arab. Bahasa
arab sebagai bahasa agama, yaitu sebagai motivasi agama, dan kita posisinya sebagai orang
muslim, sehingga wajib bagi kita untuk mengenal dan memahami pentingnya bahasa arab.
Belajar apa yang akan di ucapkan itu hukumnya wajib sesuai dengan kaidah fikih “ma la
yatimmu al-wajibu illa bihi fa huwa wajib” (suatu kewajiban tidak akan sempurna, kecuali
dengan adanya sesuatu, maka sesuatu tadi hukumnya menjadi wajib)6. Selanjutnya juga
sebagai motivasi dunia kerja, bahwa negara-negara Arab terutama negara teluk yaitu negara
kaya, penghasil dan pengekspor minyak, sehingga banyak pekerja dari Indonesia yang bekerja
disana, dan sekolah disana belajar gratis mendapat beasiswa, dengan syarat 1. Bisa bahasa
6 https://mafhum.wordpress.com/2009/10/29/membedah-kaidah-syariatma-la-yatimmu-al-wajibu-illa-bihi-fa-
huwa-wajib/. Diakses pada hari Senin tanggal 09 November 2020. Pukul 12.00 WIB.
Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 70 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020
arab, 2. Punya motivasi/keinginan. Dan motivasi disini terbagi dua: yaitu a. Motivasi
instrumental/addafi’iah alghorobiyah b. Motivasi intregratif/takamuliyah; motivasi yang
berkembang, yang ingin mendalami al-quran. Dimana motivasi-motivasi tersebut dilandasi
karena niat lillahita’ala dan tidak pernah takut salah untuk terus belajar bahasa Arab.
Kedua, peran bahasa Arab sebagai alat komunikasi umat muslim kepada Allah SWT.
Dalam prakteknya, ritual dan ibadah kepada Allah menggunakan bahasa Arab seperti doa-doa
yang harus dibaca atau disebut pada shalat, dzikir dan sebagainya. Sholat sebagai bentuk
media manusia berkomunikasi langsung dengan Allah yang mana seluruh bacaan-bacaan di
dalamnya memakai bahasa Arab. Jadi bahasa Arab dipelajari untuk memahami bacaan-bacaan
tersebut agar tidak salah dalam memahami teksnya maupun beserta maknanya. Adapun
strategi mempelajari bahasa arab dengan cepat: a. hifdzul mufrodat7, memahami, menghafal,
mengetahui kosakata bahasa arab8. Dengan cara memilih: pilihlah kosakata yang paling dekat
dengan kita, sekitar kita, yang setiap hari dilihat, ada disekeliling kita, yang paling sering
digunakan. b. al’arobiyah istihdam hadizil mufrodat fil kalam alyaumi9, digunakan
dipraktekkan dalam bercakap-cakap pembicaraan setiap hari, selalu di ulang-ulang, c.
Takwinul majmuah littatbig, Punya teman (kelompok kecil) untuk mempraktekkan.
Mumarosah, membiasakan diri untuk terus menggunakan bahasa Arab, language is habit,
bahasa itu pembiasaan, dan jika terbiasa digunakan, mudah untuk di ucapkan dan mudah
untuk di ingat, sebab semahir apapun bahasa Arab jika jarang digunakan untuk berkomunikasi
bisa hilang atau akan lupa.10
Ketiga, bahasa Arab merupakan salah satu bahasa Internasional. Peranan bahasa Arab
sangat penting di dunia internasional baik dalam bentuk kegiatan formal maupun informal.
Dalam kegiatan formal bahasa Arab di pelajari di sekolah-sekolah dan Universitas-universitas
Islam di seluruh pelosok dunia. Di Negara-negara barat, Bahasa Arab menjadi bagian
7 Kemampuan untuk memahami empat kemahiran berbahasa tersebut tergantung pada penguasaan kosakata
seseorang sesuai yang dikemukakan oleh Vallet. Lihat, Edison De Cunha, Developing English Teaching
Materials For Vocabulary Of Firts Grade Of Junior High School, hlm. 3. 8 Jumlah kosa kata (mufradat) yang diajarkan, ada perbedaan pendapat tentang jumlah kosakata yang diajarkan
kepada siswa pada program pembelajaran bahasa arab untuk non arab anatara mengusulkan berjmulah antara
750 sampai 1000 kosakata untuk tingkat pemula, 1000 sampai 1500 kosakata untuk tingkat lanjutan dan 1500
sampai dengan 2000 (mufradat) kosakata untuk tingkat atas. Dalam hal ini belajar menyusun kalimat dan
terampil menggunakan kamus. Baca, Bisri Mustafa dan Abdullah Hamid, Metode & Strategi Pembelajaran
Bahasa Arab, (Malang: UIN Malang Press, 2012, Cetakan II, hlm. 70. 9 Seperti dalam bukunya Bisa Bahasa Arab Bukan Hanya Mimpi, Uril Bharudin menjelaskan terkait target yang
ingin dicapai dalam pembelajaran mufradat, bukan saja hanya memahami artinya, namun ada enam hal yang
perlu diperhatikan oleh siapapun yang ingin mempelajari mufradat. 1). Dapat mengucapkan mufradat dengan
benar, 2). Dapat mengetahui makna-maknanya, 3). Dapat menggunakan dalam kaliimat, 4). Dapat
menggunakannya dalam konteks yang tepat, 5). Dapat mengeja dan menulisnya, seperti membuat kalimat, dan
6). Dapat mengetahui asal-usil kata atau disebut juga derivasinya. Baca, Uril Bahrudin, Bisa Bahasa Arab Bukan
Hanya Mimpi, (Sukoharjo: Tartil Institut, 2016, cetakan I), hlm. 120. 10
Menurut aliran struktural perlu adanya pembiasaan, latihan dan peniruan harus diintensifkan. Baca, Aziz
Fahrurozi, Pembelajaran Bahasa Arab: Problematika Dan Solusinya. Volume 1 Nomer 2, 2014. hlm. 176
Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 71 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020
kurikulum utama, contohnya: di Leipziq Jerman bahasa Arab sudah menjadi kajian dan
penelitian, begitu pula di Oxford University dan Harvard University, adapun dewasa ini
bahasa arab di Korea sebagai bahasa asing kedua, di Cina di perguruan tinggi juga ada prodi
pendidikan bahasa arab, sehingga perlunya menguasai bahasa Arab. Urgensi dalam
perkembangan bahasa arab di era 4.0 “bahasa sebagai media untuk menguasai abad 4.0
sebagai alat informasi, mengungkapkan gagasan terkait informasi, bahasa arab sudah banyak
berperan dalam berbagai bidang. Terutama dalam bidang ekonomi, Di Timur Tengah seperti
negara Arab, Kuwait, Dubai memiliki kemajuan yang sangat pesat, sehingga perlunya
menguasai bahasa arab.
Di era 4.0 serba canggih semuanya serba menggunakan teknologi, contohnya seperti
saat ini bisa belajar dengan menggunakan lab, berbeda dengan zaman dulu, sekarang dgn
kecanggih teknologi bisa dari lab bahasa bisa diaktifkan notif langsug dari orag arab untuk
berbicara bahasa arab, seolah-olah sudah berada di Arab. Peluang belajar bahasa arab di Arab
bisa melalui online dan lebih gampang, lebih modern, lebih singkat, sehingga bisa
memanfaatkan nya dgn sepatutnya dan selayaknya.
Di sektor informal bahasa Arab sudah menyebar dan menjadi bahasa
komunikasi orang-orang yang tinggal disuatu Negara sebagai alat diplomasi dalam
bidang perdagangan, politik dan sosial kemasyarakatan. Empat, Bahasa Arab
dijadikan alat untuk sebuah penelitian dan proyek besar kaum Orientalis untuk
mengkaji islam dan kebudayaan di Negara-negara Timur. Penelitian-penelitian
tersebut kemudian dikodifikasikan dalam buku, kamus, dan sebagainya yang bertujuan
untuk mengintegrasikan kebudayaan Islam dan kebudaan barat.
Contohnya adalah Kamus Munjid yang dikarang oleh seorang Orientalis
bernama Louis Bin Naqula Dhahir Alma’luf (1867-1946) yang lahir di kota Zahlah
Libanon. Ia adalah salah seorang pastur dan penganut kristiani, ia memulai studi
lanjutannya sekolah fakultas kristen di Beirut. Contoh lain yaitu seorang orientalis
yang bernama Fhilip K. Hitti (1886 - 1978) lahir di Shimlan Suriah Utsmaniyah
(sekarang Lebanon). Dia merupakan seorang orientalis dan Islamolog ternama, yang
memperkenalkan sejarah kebudayaan Arab ke Amerika berhasil mengarang buku the
History of Arabic.
Generasi muslim harus mengikuti perkembangan ini, agar generasi muslim
tidak ketinggalan karya dalam peradaban Islam. Orintalis Barat mengakui bahwa
bahasa Arab memberikan cakupan makna yang lebih luas dalam penulisan dan
penafsiran ayat-ayat Al-Quran yang memungkinkan dibanding dengan bahasa Inggris.
Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 72 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020
Pada waktu dulu, sekretaris-sekertaris kerajaan yang bukan orang Arab merupakan
sebuah kebanggaan ketika dihadapkan bersama sekertaris orang Arab yang profisional
berbahasa Arab.
Pada Prinsipnya, belajar Bahasa Arab di Era 4.0 adalah Belajar Bahasa dengan
semaksimal mungkin memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai
sumber dan medium utama belajar bahasa Arab, misalnya internet. Strategi dalam
belajar bahasa Arab di era 4.0 yaitu dengan sistem one day one sentence, dan one day
one story. Bacalah berita-berita aktual dalam bahasa Arab melalui surat kabar digital
atau elektronik, misalnya al-Ahrom, al-Jazera, dan lain-lain. Dari bacaan ini Anda
akan mendapatkan istilah-istilah dan ungkapan baru yang sesuai dengan
perkembangan zaman now. Belajarlah melalui Youtube Arab, carilah lagu–lagu Arab
Fusha khususnya dari Youtube, bernyanyilah dan bergembiralah, dengan itu anda
belajar pengucapan dan mufrodat (kosa kata) baru.
Berhubungan dengan era 4.0 tentunya dalam pengembangan bahasa Arab dan
pembelajarannya membutuhkan Arah tujuan yang signifikan terhadap kemampuan
softskill dan hardskill pembelajar. Pembelajar harus dibekali berbagai materi bahasa
Arab yang mampu mengantarkannya ke dunia kerja dan bahasa komunikasi dengan
kalayak umum. Pembelajar harus mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab baik
fusha maupun Amiyah. Dalam bahasa Arab fusha, pembelajar dibekali dengan model
bahasa Arab untuk acara resmi seperti susunan ungkapan-ungkapan MC, Moderator,
dan pembaca berita Arab. Mahasiswa juga di bekali susunan ungkapan-ungkapan atau
kalimat bahasa Arab untuk pidato dan ceramah keagamaan.
Tidak cukup itu pula pembelajar harus dibekali dengan bahasa Arab
komunikatif berkonten, misalnya percakapan sehari-hari baik di rumah, di toko, di
sekolah, di masjid, di pasar, di bandara, di rumah sakit dsb. Pembelajar juga harus
mempunyai skill berbahasa Arab untuk Umroh, Haji, dan bahasa Arab dalam bidang
diplomasi dan perpolitikan baik nasional maupun internasional. Dengan hal itu semua
diharapakan pembelajar mempunyai skill untuk mampu menjadi apapun baik itu guru,
diploma, penerjemah dsb. Model materi yang disampaikan juga harus dirasa menjadi
mudah oleh pembelajar. Unsur-unsur bahasa Arab diajarkan menggunakan model
terapan. Seperti nahwu terapan, dan sharat terapan. Pembelajar diharapkan memiliki
Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 73 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020
kompetensi pula dalam bidang tulis menulis bahasa Arab yang baik.11
Contohnya:
mengarang12
cerita (Insya), menulis artikel berbahasa Arab, Menulis surat berbahasa
Arab.
Di Indonesia13
sendiri pembelajaran bahasa arab dikenalkan dan diajarkan dari
mulai taman kanak-kanak sampai pada perguruan tinggi baik dari perguruan tinggi
negeri maupun swasta. Dengan demikian bahasa arab kini menjadi bahasa dunia
internasional setelah spanyol, yang memiliki andil besar dalam menumbuh
kembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern14
. Sebagaimana orientasi
pembelajaran bahasa arab terus berkembang dan semakin mendunia, dan tidak hanya
memahami teks agama saja melainkan juga berorientasi terhadap akademis,
profesional/praktis dan pragmatis, ideologis dan ekonomis.
Oleh sebab itu kajian-kajian bahasa arab sangat menarik dan dinamis bukan
hanya dari segi aspek pendidikan bahasa arabnya, bahkan lebih dari itu seperti dari
aspek kebahasaannya, aspek sosiolinguistiknya, aspek psikologingustiknya dan yang
lainnya.
C. KESIMPULAN
1. Bahasa arab salah satu bahasa primadona dan sudah termasuk dalam bahasa
Internasional PBB, dengan mempelajarinya merupakan alasan yaitu sebagai motivasi
keinginan agar apa yang dipelajari menjadi lebih paham, sebagai motivasi dalam dunia
pekerjaan, dan sebagai motivasi agama terutama dalam agama Islam, untuk
memahami kitab suci nya yaitu al-Qur’an, selebihnya sebagai Motivasi instrumental,
dan Motivasi intregratif
2. Mempelajari bahasa arab dengan cepat: a. hifdzul mufrodat; memahami, menghafal,
mengetahui kosakata bahasa arab. Dengan cara memilih, pilihlah kosakata yang paling
dekat dengan kita, sekitar kita, yang setiap hari dilihat, ada disekeliling kita, yang
paling sering digunakan, b. al’arobiyah istihdam hadizil mufrodat fil kalam alyaum;.
digunakan dipraktekkan dalam bercakap-cakap pembicaraan setiap hari, selalu di
11
Abdul Hamid, mengukur kemampuan bahasa arab untuk studi islam, (malang: UIN Malik Press, 2010, cetakan
I), hlm. 33. 12
Muhbib Abdul Wahab, Epistemologi Dan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008, cetakan I). hlm. 152. 13
Kosakata bahasa arab terutama bagi siswa Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga, 1. kata-kata yang mudah
persamaannya dengan kata-kata dalam bahasa indonesia, seperti 2 ,كرسي. Kata-kata yang sukar meskipun tidak
ada persamaannya dalam bahasa indonesia, seperti; 3 ,ذهب. Kata-kata yang sukar, baik dari segi bentuk maupun
pengucapannya, contoh; تدهور. Baca, Ahmad Fuad Efendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, hlm. 129. 14
Zulhanan , Teknikpembelajaran Bahasa Arab Interaktif, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2014, Cetakan I),
hlm. 108
Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 74 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020
ulang-ulang, c. Takwinul majmuah littatbigh; Punya teman (kelompok kecil) untuk
mempraktekkan. Mumarosah, membiasakan, language is habit, bahasa itu
pembiasaan, biasa digunakan, sering dilatih sehingga mudah untuk diingat jika jarang
digunakan bisa hilang.
3. Urgensi dalam perkembangan bahasa arab di era 4.0 bahasa sebagai media untuk
menguasai abad 4.0 dan sebagai alat informasi. era 4.0 serba canggih terutama
teknologinya, bahkan saat ini bisa belajar dengan menggunakan laboratorium bahasa,
dan langsung bisa diaktifkan notif dari orag arab untuk mendengarkan mereka
berbicara bahasa arab, seolah-olah sudah berada di Arab. Peluang besar belajar bahasa
arab di negara Arab bisa melalui online, dalam hal ini lebih memudahkan, lebih
modern, lebih singkat, dan lebih praktis sehingga bisa memanfaatkannya dengan
sepatutnya dan selayaknya.
Jurnal Lughoti: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 75 Vol. 2 No. 01 Juli-Desember 2020
DAFTAR RUJUKAN
Abdurochman. 2017. Strategi Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab Bagi Non Arab, Jurnal
Nabighoh, Vol. 19. No. 1
Ahmad Fuad Efendy. 2012. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Miskat
Ammar, Adzfar. 2016. Urgensi kebijakan skripsi berbahasa arab sebagai media peningkatan
mutu mahasiswa jurusan pendidikan bahasa arab.Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol.
2. No. 2.
Andriani, Asna. 2015. Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab dalam Pendidikan Islam. Jurnal
Ta’alum pendidikan Islam, Volume. 3 Nomer 1.
Dep Dik bud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarata: Balai Pustaka.
Edison de cunha. developing english teaching materials for vocabulary of firts grade of junior
high school.
Fahrurozi, Aziz. 2014. Pembelajaran Bahasa Arab: Problematika Dan Solusinya. Vol. 1. No.
2
https://mafhum.wordpress.com/2009/10/29/membedah-kaidah-syariatma-la-yatimmu-al-
wajibu-illa-bihi-fa-huwa-wajib/.
Hanif, Akhyar. 2016. Sistem Derivasi Istiqaq Dalam Bahasa Arab Dan Urgensinya Dalam
Pengajaran Bahasa Vol. 15. No. 1
Hamid, Abdul. 2010. Mengukur Kemampuan Bahasa Arab Untuk Studi Islam. Malang: UIN
Malik Press,
Hermawan, Acep. 2014. Metodologi pembelajaran bahasa Arab. Bandung: remaja
rosdakarya.
Mustafa, Bisri dan Abdullah Hamid. 2012. Metode & Strategi Pembelajaran Bahasa Arab.
Malang: UIN Malang Press.
Nasution, Aida Aqsanti. Urgensi Bahasa Arab Di Era Globlalisasi, hlm.4.
file:///C:/Users/SDMPKH/Downloads/Urgensi_Bahasa_Arab_Di_Era_Globalisasi.pdf.
Setyawan, Cahya Edi dkk, 2020. Peran Bahasa Arab Dalam Pendidikan Islam Sebagai
Urgensi Menghadapi Revolusi Industri 4.0. Jurnal Lahjah Arabiyah: Bahasa Arab Dan
Pendidikan Bahasa Arab. Vol. 1. No. 1.
Uril Bahrudin. 2016. Bisa Bahasa Arab Bukan Hanya Mimpi. Sukoharjo: Tartil Institut
Wahab, Muhbib Abdul. 2008. Epistemologi Dan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Zulhanan. 2014. Teknikpembelajaran Bahasa Arab Interaktif. Depok: Raja Grafindo Persada.
.
.