visualisasi lagu “datanglah” melalui videoklip...

18
VISUALISASI LAGU “DATANGLAH” MELALUI VIDEOKLIP SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI BAGI SYMPHONY BAND Naskah Publikasi diajukan oleh Devi Indah Sari 07.12.2440 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Upload: nguyenminh

Post on 09-Mar-2019

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

VISUALISASI LAGU “DATANGLAH” MELALUI VIDEOKLIP SEBAGAIMEDIA INFORMASI DAN PROMOSI BAGI SYMPHONY BAND

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Devi Indah Sari

07.12.2440

kepadaSEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOMYOGYAKARTA

2011

VISUALIZATION OF THE SONG “DATANGLAH” THROUGH A VIDEO CLIPS AS MEDIAINFORMATION AND PROMOTIONAL FOR SYMPHONI BAND

VISUALISASI LAGU “DATANGLAH” MELALUI VIDEO KLIP SEBAGAI MEDIAINFORMASI DAN PROMOSI BAGI SYMPHONY BAND

Devi Indah SariJurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The development of the entertainment world in Indonesia at this time enlivened bythe appearance of the new bands competing to penetrate the music marketplace Indonesia.But in fact, it's not easy to get into a major label. In addition to the expensive cost, thenumber of competitors is also a big problem for new musicians who will blaze in his career.Bands that pitted his fate in the indie music scene should also think about how to promote inorder to compete.

Symphony Band is one of Jogja indie band that has the potential of work in the musicindustry in Indonesia. As a band who want to become professional, Symphony band has triedto do some of the ways to promote their work can be known and enjoyed by the public,ranging from looking for loopholes in order to show their stage act at every event in town -each, send a demo song on the radio - local radio, to produce promotional media such asstickers, pins and posters. However, there are two important issues relating to theachievement of the system implemented a mnearik to be explored. The first relates to theefficiency of how promotion is currently underway, is the way it has given the results at thespecified time with minimum expense? Secondly, with regard to whether or not how topromote efketif currently undertaken by the Symphony Band. For that, Symphony Band willbe making a video clip as the first media to disseminate information and promotion in order tointroduce the band Symphony to the community. The formulation of the problem to be diamilfor making this video is how to produce a video clip? and whether the making of the video clipis a great need of funds?

In this thesis, the researcher trying to analyze subjectsand the results are intended to provide advice to the Symphony Band in the promotion andconvey information in order to make the Symphony Band as the band accepted andrecognized in the music market of Indonesia.

Keywords: Video Clips, System Multimedia, Promotion and Information Media

1. Pendahuluan

Perkembangan dunia hiburan di Indonesia saat ini tidak hanya diramaikan dengan

munculnya pemain – pemain baru dalam dunia perfilman, tetapi juga diramaikan dengan

banyaknya band – band baru yang saling bersaing untuk menembus pasar musik Indonesia.

Namun pada kenyataannya, bukan hal mudah untuk bisa masuk ke sebuah major

label. Selain membutuhkan biaya yang mahal, banyaknya saingan juga menjadi

permasalahan besar bagi pemusik yang baru akan merintis karirnya.

Akibat ketatnya persaingan, banyak grup band lokal yang mulai merintis karirnya

dengan ‘memproduseri’ sendiri band mereka. Maksud kata ‘memproduseri’ disini adalah

mengupayakan sendiri ke-eksisan mereka dalam dunia musik Indonesia. Mulai dari mencari

celah agar dapat menunjukkan aksi panggung mereka di setiap event yang ada di kota

masing – masing, mengirimkan demo lagu di radio – radio, hingga memproduksi media

promosi seperti stiker, pin dan poster.

Upaya – upaya tersebut ternyata dirasa kurang efesien. Besarnya biaya yang

dikeluarkan serta lamanya waktu yang harus dilewatkan tidak sebanding dengan hasil yang

diharapkan, yaitu kesuksesan yang membuat keberadaan band mereka bisa dikenal dan

juga karya mereka bisa diterima di pasar musik Indonesia. Untuk itu, diperlukan media lain

yang bisa mewujudkan tujuan yang diharapkan oleh band – band lokal ini.

Video klip merupakan salah satu media favorit yang banyak digunakan oleh produser

dan perusahaan label nasional sebagai langkah awal untuk mempromosikan band – band

baru. Unsur video, motion, dan audio yang ada dalam video klip benar – benar dapat

dimanfaatkan untuk memperkenalkan setiap personil band dan juga untuk menyampaikan

maksud dari lirik yang tertulis dalam sebuah lagu. Sehingga cara berpromosi dengan video

klip adalah pilihan yang tepat.

Berdasarkan uraian diatas, penulis bermaksud merancang dan membuat sebuah

video klip untuk Symphony band lewat single yang berjudul “Datanglah”. Video klip ini

diharapkan dapat menjadi sarana yang jitu agar Symphony band dapat menembus pasar

musik Indonesia.

2. Dasar Teori

2.1 Konsep Dasar Video

Video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak.

Aplikasi umum dari sinyal video adalah televisi, tetapi video juga dapat digunakan dalam

aplikasi lain di dalam bidang lain seperti teknik, saintifik, produksi dan keamanan.

2.2 Konsep Dasar Video Klip

Pada dasarnya video klip dibagi kedalam dua golongan besar, yaitu performance clip

dan conceptual clip. Apabila video klip itu lebih banyak menampilkan aksi dari penyanyi atau

grup band, maka ini dapat digolongkan kedalam performance clip. Namun jika video klip itu

lebih banyak menampilkan selain dari penyanyi atau grup band dan kerap kali disertai

dengan ambisi artistik, maka ini dapat dikelompokkan kedalam jenis conceptual clip.

2.3 Unsur Dasar Video Klip

Makna yang dihadirkan dalam video klip terbentuk dari perpaduan dan interaksi dari

beberapa unsur. Keragaman perpaduan dari beberapa unsur dan unsur mana yang lebih

ditonjolkan akan menghasilkan berbagai kerangka konsep video klip. Unsur – unsur tersebut

terdiri dari music video, lyrics video dan image video.

2.4 Klasifikasi Video Klip

Video klip dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu berdasarkan konsep dasar kreatif

visual dan berdasarkan lokasi pengambilan gambar. Video klip berdasarkan konsep dasar

kreatif visual dibagi lagi menjadi video klip bernuansa verbal dan video klip bernuansa

symbol. Sedangkan video klip berdasarkan lokasi terbagi menjadi indoor production dan

outdoor production.

2.5 Tradisi dalam Video Klip

Gamabr yang tampil dalam video klip terwujud dari ramuan tiga tradisi visual (

videoclip style ), yaitu clip performance, traditional visual narration dan experimental visual

narration.

2.6 Pengertian Promosi

Menurut Kismono ( 2001, h. 380), promosi adalah usaha yang dilakukan untuk

mempengaruhi konsumen dan pihak lain melalui aktivitas – aktivitas jangka pendek sehingga

konsumen dapat terpengaruh.1

2.7 Video Klip Sebagai Media Promosi

Sebagai sebuah media promosi, video klip adalah suatu media yang dianggap efektif

untuk memperkenalkan sebuah grup musik kepada khalayak musik, atau juga dapat menjadi

suatu media untuk mempopulerkan sebuah lagu yang menjadi hits (lagu yang menjadi

andalan dari sebuah album).

2.8 Proses Pembuatan Video Klip

Proses pembuatan video klip musik tidaklah jauh berbeda dengan proses produksi

karya audio visual pada umumnya. Dimana pada umumnya proses pembuatan karya audio

visual melalui proses pra produksi, proses produksi, proses pasca produksi, marketing dan

promosi.

2.8.1 Proses Pra Produksi

Secara ringkas proses pra produksi terdiri dari beberapa langakah, antara lain :

1. Riset Materi

2. Riset Khalayak

3. Penulisan Naskah

4. Pembuatan Treatment

5. Pembuatan Shoting Script

6. Pembuatan Story Board

7. Pendanaan

8. Penyusunan Tim Produksi

9. Hunting Lokasi

10. Mempersiapkan Properti dan Setting Lokasi

11. Penyusunan Jadwal Produksi

2.8.2 Proses Produksi

1 Kismono Gagap, Pengantar Bisnis, hal.380.

Tahap produksi adalah kegiatan mengubah naskah ke dalam bentuk video dan

audio, atau dengan kata lain adalah kegiatan shooting. Dalam tahap produksi dituntut

tanggung jawab secara professional dari seluruh tim produksi. Kerja sama yang solid dan

disiplin adalah bagian dari komitmen tim produksi sehingga proses produksi berjalan lancar.

2.8.3 Proses Pasca Produksi

Tahap pasca produksi lebih dikenal dengan tahap editing sebuah film atau video klip.

Editing adalah proses penyusunan atau perekonstruksian gambar dan dialog, gambar dan

musik berdasarkan skenario dan konsep penyutradaraan untuk membentuk rangkaian

penuturan cerita sinematik yang memenuhi standar dramatik, artistik, dan teknis.

Adapun langkah – langkah yang harus dilakukan untuk membuat film pada tahap

produksi yaitu :

1. Processing/Capturing Audio Video

2. Editing

a. Fixing Video

b. Adding Effects

c. Rendering

d. Mastering

2.9 Camera Operation

2.9.1 Camera Angel

Camera angle atau sudut pengmabilan gambar dibagi menjadi lima sudut dengan

fungsi yang berbeda-beda sehingga karakter dan pesan yang dikandung dalam setiap shot

akan berbeda pula.

2.9.2 Teknik Bidikan Kamera

Teknik bidikan kamera berhubungan dengan frame size ( ukuran gambar ). Masing –

masing ukuran gambar memiliki makna tertentu.

2.9.3 Teknik Gerakan Kamera

Gerakan kamera terbagi menjadi dua, yaitu gerakan kamera dengan objek yang

bergerak dan gerakan kamera dengan objek yang diam. Gerakan kamera digunakan untuk

membedakan tampilan dan membuat tampilan lebih indah

2.10 Teori Dasar Editing

2.10.1 Pengertian Video Editing

Video editing adalah suatu proses memilih atau menyunting gambar dari hasil

shooting dengan cara memotong gambar ke gambar ( cut to cut ) atau dengan

menggabungkan gambar-gambar dengan menyisipkan sebuah transisi.

2.10.2 Teknik – Teknik Editing

Pada dasarnya, sistem editing video dibagi menjadi dua, Linear Editing ( analog dan

digital ) dan Nonlinear Editing.

2.11 Perangkat Lunak Membuat Video Klip

Penulis hanya menggunakan software Adobe Premiere Pro CS3 untuk menegdit

video.

3. Analisis dan Perancangan Sistem

3.1. Tinjauan Umum

Tinjauan umum berisi tentang gambaran umum Symphony Band, meliputi sejarah

atau latar belakang Symphony Band, potensi grup band Symphony, dan visi misi

Symphony Band.

3.1.1. Sejarah Symphony Band

Band yang terbentuk pada september 2010 ini mengusung aliran Pop yang

dimaksudkan agar easy listening bagi pendengarnya. Band ini bercita-cita menjadi major

label disebuah perusahaan label musik di Jakarta.

Symphony diambil dari sebuah kata yang berarti alunan sebuah nada yang indah,

Seni adalah sebuah keindahan dan kami maksudkan sebuah alunan nada yang indah itu

selalu ada dikarya-karya bermusik kami.

3.1.2 Potensi Group Band

Band ini sudah berhasil menciptakan 5 buah lagu dan semuanya sudah melalui

proses rekaman. Symphony band sering mengikuti festival band untuk menjaga eksistensi

mereka di panggung musik Indonesia. Symphony band juga sering menjadi finalis dalam

ajang festival band. Gitaris dan keyboardist dari Symphony band juga pernah menjadi juara

runner – up dari beberapa festival musik.

Symphony band selalu berusaha mengemas paket musik yang berbahan dasar

sederhana menjadi istimewa sehingga menghasilkan alunan musik yang fresh dan berciri

khas.

3.1.3 Profil Personil Symphony Band

Symphony band memiliki 5 personil yang terdiri dari Wawan pada vokal, Feto pada

drum, Bagoes pada keyboard, Bagus pada bass, dan Sasi pada gitar.

3.1.4 Visi dan Misi Symphony Band

Visi dari Symphony adalah dapat memberikan warna musik yang berbeda untuk

dunia musik di Indonesia meskipun tetap berada pada jalur pop yang ada pada saat ini.

Misi Symphony band adalah terus berkarya menciptakan lagu – lagu yang dapat

dinikmati oleh banyak orang, bermain musik sebaik dan seindah mungkin, serta meraih

kesuksesan dengan meniti jejak band – band besar yang telah ada.

3.2 Analisis Sistem

Analisis sistem dilakukan untuk mengetahui seberapa akurat upaya promosi yang

telah dilakukan oleh Symphony band untuk memperkenalkan keberadaan band mereka di

tengah penikmat musik. Jika sistem memiliki kelemahan, maka harus dapat ditemukan solusi

serta dapat diusulkan perbaikannya.

3.2.1 Identifikasi Masalah

Masalah yang dihadapi oleh Symphony band adalah pada upaya promosi yang

kurang maksimal. Sehingga penyampaian informasi tentang profil dan karya dari band ini

belum banyak diketahui oleh masyarakat. Selain itu media promosi yang ada saat ini kurang

lengkap dan kurang menarik disebabkan karena media informasi hanya melalui ajang

pertunjukan musik dan pembagian info melaui social network.

3.2.2 Pemecahan Masalah

Penulis mencoba memberikan media baru dalam menyampaikan informasi bagi

Symphony band untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan cara membuatkan video

klip dari salah satu lagu yang diciptakan oleh Symphony band sebagai alternatif yang dinilai

lebih menarik dan lebih efektif dalam hal berpromosi. Sasaran sistem pembuatan video

klip ini antara lain peningkatan kinerja dari segi penyebaran informasi, peningkatan efektifitas

dari segi upaya berpromosi, dan peningkatan efisiensi dari segi biaya dan waktu.

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem

3.3.1 Kebutuhan Peralatan Produksi

Perlengkapan yang dibutuhkan departemen kamera berikut perlengkapan

penunjangnya selama proses shoting berlangsung terdiri dari :

a. Kamera HVR HDV SONY HD 1000P

b. Lighting tungsten

c. TV Monitor

d. Kaset Mini – DV

e. Kabel Power dan Kabel S-Video

f. Tripod

3.3.2 Kebutuhan Peralatan Pasca Produksi

Untuk dapat mengedit semua hasil shooting, dibutuhkan beberapa alat bantu, antara

lain :

a. Alat Capture

b. Komputer

3.3.3 Kebutuhan SDM

Sebuah produksi video klip sudah pasti tidak akan berjalan tanpa adanya sumber

daya manusia sebagai pemroses pembuatan video tersebut. Sumber daya ini terbagi dalam

dua ruang lingkup, yaitu tim produksi dan pemeran.

3.3.3.1 Pembentukan Crew

Tidak ada patokan yang mutlak untuk jumlah dan komposisi kru tim didalam

memproduksi sebuah video klip. Video klip bisa di produksi dengan tiga orang saja, satu

orang produser yang juga merangkap sutradara sekaligus penulis scenario (script writer),

dibantu dengan operator kamera dan penata suara yang juga berfungsi sebagai asisten

sutradara.

3.3.3.2 Casting Talent

Pemeran yang ada di dalam video klip lagu “Datanglah” merupakan personil dari

grup band Symphony sendiri dan didukung oleh seorang model sebagai pemeran pembantu.

3.4 Analisis Pembuatan Video Klip

3.4.1 Tahap Pra Produksi

Berikut ini merupakan langkah - langkah yang penulis tempuh saat proses pra

produksi :

1. Melakukan pemahaman terhadap isi lagu dan melakukan briefing dengan

pencipta lagu untuk menyamakan persepsi.

2. Merancang konsep video klip yang cocok untuk memvisualisasikan lagu ini

kedalam sebuah video yaitu Traditional Visual Narration yang bersifat

storytelling agar pesan dari lagu tersampaikan ditambah dengan unsur Clip

Performance untuk memperlihatkan gaya panggung dari masing - masing

personil Symphony band.

3. Langkah selanjutnya yaitu membangun ide dan menentukan tema. ide dan

tema diambil dari penguraian pencipta lagu ditambah dengan ide fiktif dari

penulis untuk lebih memperkuat maksud cerita.

4. Menguraikan ide cerita kedalam bentuk cerita ringkas yang disebut dengan

sinopsis.

5. Mengubah sinopsis ke treatment yang nantinya akan digunakan sebagai

panduan saat proses produksi berlangsung.

6. Traetment akan divisualisasikan sementara kedalam bentuk rangkaian gambar

sederhana yang diberi keterangan mulai dari sudut pengambilan gambar, teknik

gerakan kamera, hingga durasi setiap scene yang ada atau lebih dikenal

dengan storyboard.

7. Selanjutnya penulis melakukan hunting lokasi di beberapa tempat di kota

Yogyakarta. Lokais yang terpilih seperti halaman gedung JEC, Plengkung

Gading, Toko Bunga Pak Purwo, Jalan Kota Baru, Taman Budaya, Cafe

Marwah dan sebuah rumah pribadi.

8. Setelah semua persiapan fixed, barulah penyusunan jadwal shooting dibuat.

Pembuatan video klip lagu “Datanglah” ini dilakukan selama 4 hari.

4. Implementasi dan Pembahasan

4.1 Implementasi

Tahapan implementasi tersebut tersdiri atas tahap produksi dan tahap pasca

produksi dari pembuatan video klip lagu “Datanglah”. Tahap – tahap tersebut dilaksanakan

sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan di tahap pra produksi.

4.1.1 Tahap Produksi

Tahap produksi merupakan tahap dimana kegiatan syuting sedang dilaksanakan

mengikuti konsep yang telah dibuat secara matang dalam bentuk treatment dan storyboard.

Urutan proses pengambilan gambar dilakukan berdasarkan shoting schedule yang telah

dibuat.

4.1.1.1 Pengoperasian Kamera

Pengoperasian kamera meliputi frame size , teknik gerakan kamera, dan sudut

pengambilan gambar.

a. Frame Size

Frame size atau ukuran shot yang penulis gunakan pada saat proses shooting

yaitu close up, medium shot, full shot, long shot, two shot, dan group shot.

b. Teknik Gerakan Kamera

Variasi teknik gerakan kamera yang diterapkan pada video klip lagu “Datanglah”

meliputi teknik zoom, teknik walk in dan walk out, teknik panning dan teknik

follow

c. Sudut Pengambilan Gambar

Variasi sudut pengambilan gambar yang diterapkan pada video klip lagu

“Datanglah” meliputi low angle, eye level, high angle.

4.1.1.2 Laporan Produksi

Kegiatan lain yang berhubungan dengan produksi adalah membuat laporan-

laporan hasil pelaksanaan syuting serta biaya yang terdapat dalam lampiran. Pada

pembuatan video klip lagu “Datanglah” penulis hanya mencantumkan camera report yang

nantinya akan digunakan sebagai panduan editor pada saat tahap editing.

4.1.2 Tahap Pasca Produksi

Proses pasca produksi lebih dikenal dengan proses editing, walaupun sebenarnya

dalam tahap ini tidak hanya ada proses editing. Pada tahap pasca produksi akan beberapa

tahap yang harus dilakukan sehingga menghasilkan produk yang diinginkan. Tahap tersebut

meliputi capturing, fixing, adding effect, mastering dan rendering.

4.1.2.1 Capturing Video

Capturing dilakukan untuk memindahan hasil pengambilan gambar yang tersimpan

dalam pita kaset miniDV ke komputer menggunakan bantuan software Adobe Premiere Pro

CS3.

Langkah awal yang perlu dilakukan dalam tahap capture adalah

menghubungkan kamera dengan fireware card pada PC yang dihubungkan dengan kabel

fireware Sony. Langkah perncapturan kamera pada posisi on atau hidup dan pada mode

VCR setelah itu hubungkan HDV / DV out pada kamera dengan kabel fireware

menuju fireware card pada PC kemudian jalankan aplikasi Adobe premiere Pro Cs 3.

Setelah memilih New Project yaitu menentukan ukuran video yang akan dibuat

dan tempat atau folder menyimpan. Setelah itu pilih Edit > Preferences > Scratch Disks

pada menu bar dan pilh Komputer > hiburan> video fix untuk video file dan audio file yang

akan di-capture. Untuk pembuatan video klip lagu Terluka ini menggunakan sistem DV PAL

dengan ukuran Standard 48 kHz karena video klip ini akan diputar di wilayah

Indonesia yang menggunakan sistem DV PAL.

4.1.2.2 Editing Video

Tahap ini merupakan tahap untuk memasukkan semua source video yang telah di

capture kedalam video track atau pada timeline panel yang belum tersusun sesuai dengan

yang diinginkan.

1. Buka Adobe Premiere Pro CS3.

2. Pilih New Project > Isikan nama file dan tempat penyimpanannya > Atur

Available Preset menggunakan DV PAL Standard KHz, > Kemudian OK.

3. Setelah Adobe Premiere Pro terbuka, pindahkan video dari komputer

kedalam Adobe Premiere dengan cara klik kanan pada tab project lalu pilih

import. Ulangi langkah ini hingga semua file yang dibutuhkan dalam proses

editing sudah dimasukkan kedalam project.

4.1.2.2.1 Fixing Video

Fixing merupakan tahap penggabungan setiap scene sesuai dengan storyboard

yang telah dibuat di tahap pra produksi. Berikut ini merupakan langkah – langkah

menggabungkan video.

1. Drag file yang ada di tab project ke timeline.

2. Klik tombol play untuk mencari video dengan hasil terbaik dari setiap scene.

Lalu geser dan letakkan Currrent Time Indikator pada awal video yang akan

dipilh.

3. Klik icon silet ( Razoor Tool ) yang ada pada tab Tool. Lalu potong video

dengan cara klik pada video tepat di garis Current Time Indikator ( edit Line ).

Maka akan terlihat garis pemisah antara video yang sudah dipotong tadi.

Setelah itu geser kembali Current Time Indikator ke akhir video yang sudah

di pilh tadi, lalu potonglah dengan menggunakan Razoor Tool.

4. Ulangi Langkah 1,2, dan 3 untuk mendapatkan semua scene yang

dibutuhkan. Jangan lupa menghapus video yang sudah tidak dibutuhkan

dengan cara klik frame yang ingin dihapus lalu tekan tombol del pada

keyboard.

5. Mulailah menggabungkan setiap potongan video sesuai urutan scene yang

telah ditentukan dengan cara klik salah satu video, lalu geser ke posisi yang

sesuai dengan urutan scene.

4.1.2.2.2 Adding Effects

Adding Effect merupakan tahap pemberian efek pada video – video yang sudah

digabungkan di tahap fixing tadi.

4.1.2.2.3 Rendering

Rendering merupakan tahapan untuk mengeksport semua file video dan audio yang

kita olah melalui Adobe Premiere Pro menjadi output video yang bisa dimainkan.

4.1.2.2.4 Mastering

Mastering merupakan proses dimana file yang telah jadi akan dipindahkan materi

kaset, VCD, DVD, atau materi lainnya. Adapun langkah – langkah untuk memindahkan file ke

DVD sebagai berilut :

1. Buka sequence atau file project yang akan digunakan.

2. pilih menu File > Export > Export to DVD pada menu bar.

3. Isikan label DVD dan Setting yang diinginkan dan pilih disc pada jendela

Burn CD.

4. Klik tombol Burn.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Kendala dalam Pembuatan Video Klip

Selama proses pembuatan video klip, penulis menemui beberapa kendala terutama

pada tahap produksi dan pada tahap pasca produksi.

4.2.1.1 Kendala saat Proses Produksi

Pada tahap ini kendala – kendala yang dihadapi yaitu :

1. Kurang pahamnya para anggotan Symphony band tentang proses

pembuatan video klip sehingga pada saat produksi atau pengambilan

gambar sudah dimulai, mereka masih tidak mematuhi konsep dan jadwal

yang telah dirancang di tahap pra produksi.

2. Potensi dan style druumer Symphony band yang masih kurang sehingga

pada saat take untuk live performance masih harus mendengarkan suara

musik lagu Datanglah dari lapotop. Akibatnya, ketukan – ketukan yang

dihasilkan terkadang meleset karena take dilakukan di outdoor dengan noise

yang begitu besar yang sangat mempengaruhi pendengaran.

4.2.1.2 Kendala saat Proses Pasca Produksi

Pada tahap ini penulis menemui kendala pada proses fixing, yaitu ketika penulis

sebagai editor ingin mnegepaskan antara gerak mulut pada video dengan musik asli,

mengepaskan antara pukulan drum pada video dengan suara drum pada musik yang asli.

4.2.3 Pengetesan Video Klip Lagu Datanglah

Penulis membuat semacam kuisioner untuk menilai pakah video klip ini sudah masuk

dalam kategori baik atau tidak dimata audiens. Kuisioner tersebut dicoba kepada 30 orang

yang dipilih secara acak yang terdiri dari 3 orang dari pihak Symphony Band, 2 orang dari

pihak yang mengerti tentang dunia video klip dan 25 orang sebagai konsumen ahir (

kalangan umum ).

Hasil dari kuisioner tersebut adalah 70% baik untuk kualitas video klip secara

keseluruhan, 80 % baik untuk keselarasan cerita dengan makna lagu dna untuk kesesuaian

standar video klip, 46,67% baik untuk penyampaian informasi tentang genre musik dan style

para personil Symphony band dan 53,33% baik dari sisi mempengaruhi audiens.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan berdasarkan proses produksi sudah penulis

lakukan pada pembuatan video klip untuk Symphony band, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa :

1. Video klip dapat menjadi alternatif promosi dan penyampaian informasi yang

efektif ditinjau dari segi biaya yang jumlahnya + Rp. 2.818.000. biaya tersebut

jauh lebih efektif dibandingkan dengan biaya produksi pembuatan video klip

dengan seorang professional yang bisa mencapai puluhan juta hingga ratusan

juta.

2. Audience sebagai penikmat musik lebih mudah memahami makna yang

terkandung dalam lagu dengan menonton video klip dari lagu tersebut. Artinya

informasi telah tersampaikan dan bisa diterima dengan baik oleh audience.

3. Symphony band dapat meminimalisir media promosi dari yang bermacam -

macam ( pembuatan poster, sticker, demo lagu ) menjadi satu media saja

yaitu video klip.

4. Video klip dengan perpaduan konsep antara storytelling dan performance

adalah pilihan yang tepat jika kita ingin memperjelas isi lagu sekaligus

menunjukkan style bermusik dari sebuah band.

Saran yang dapat penulis sampaikan untuk meningkatkan kualitas video klip adalah

sebagai berikut :

1. Persiapkan konsep secara matang sebelum mulai melangkah ke proses

produksi. Karena tanpa persiapan yang matang akan memberatkan kinerja

crew dan talent di tahap berikutnya.

2. Utamakan kesesuaian antara konsep video klip, tema dan genre musik agar

menghasilkan video klip yang berkualitas.

3. Memperbanyak referensi dengan menonton video klip band - band ibukota

untuk menmbah wawasan baik dari segi ide maupun dari segi pemberian

efek.

Sedangkan untuk Symphony Band penulis menyarankan agar hasil dari video klip

dapat dijadikan media promosi utama untuk kedepannya. Symphony band dan manajemen

nya harus lebih aktif dalam mencari celah untuk memperkenalkan karya mereka di belantika

musik Indonesia. Peningkatan kualitas bermusik juga harus dilakukan guna memberikan

sajian yang sempurna bagi para penikmat musik dan agar dapat menembus ketatnya

persaingan pasar di dunia musik.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Galih Argaleva. 2009. Efektifitas media Video Klip Sebagai Upaya

Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Peskripsi Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Bahasa Perancis Semester V Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi S1 FPBS

UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Baksin, Askurafai. 2009. Videografi. Bandung : Widya Padjadjaran.

Boan, hendrik Mulyunus Aritonag. 2010. Rancangan Video Klip Single Album Buble Band

“Jangan Malu Donk”. TA D3 Multimedia Universita Widyatama. Bandung : Tidak

Diterbitkan.

Effendy, Heru. 2009. Mari Membuat Film. Jakarta : Erlangga.

Hendratman, Hendri. 2007. The Magig of Adobe Premiere Pro. Bandung : Informatika.

Suyanto, M. 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakrata

: Andi Offset.