well complesi

Upload: indra-lesmana

Post on 08-Jul-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Well Complesi

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Setelah pemboran mecapai target (formasi produktif), maka sumur perlu

    dipersiapkan untuk dikomplesi. Persiapan sumur untuk dikomplesi bertujuan untuk

    memproduksikan fluida hidrokarbon kepermukaan.

    Complesi sumur meliputi bagian tahapan operasi produksi, yaitu :

    1. ahap pemasangan dan penyemenan pipa selubung produksi (production

    casing).

    !. ahap perforasi dan atau pemasangan pipa liner.

    ". ahap penimbaan (s#abbing) sumur.

    Completion dapat dilakukan dengan rig yang sama atau diganti dengan

    snubbing unit atau unit lain yang lebih murah.

    $al%hal yang perlu diperhatikan pada completion diantaranya :

    1. &pakah dapat dipakai untuk #aktu lama

    !. 'urah pemeliharaannya

    ". 'udah pengoperasiannya

    . &pakah dapat di #orkoer nantinya

    *. &pakah produksinya flo#ing pada mulanya dan berapa besarnya

    +. &pakah nanti akan diganti oleh pompa atau gas lift.

    ang pertama perlu diperhatikan adalah kita harus mengetahui produksi

    maksimum sehingga akan diketahui ukuran tubing yang harus dipakai. Casing harus

    cocok dengan ukuran tubing. &pabila akan dipasang pompa dan diperlukan laju

    tertentu, perlu disesuaikan ukuran casing.

    1. est reseroir dengan -S, open hole logs dan cores.

    !. 'enghitung pengecilan sumur karena casingsemen.

    ". 'enghitung peralatan dipermukaan dan constan back pressure.

    . Perhitungan pressure loss di tubing antara formasi dan permukaan.

    *. -isain tubing dan alat%alat tambahannya.

    +. -isain casing program yang dapat dipakai untuk memasukan alat%alat.

    /. Perkiraan setting depth dari peralatan.

    1

  • 8/19/2019 Well Complesi

    2/16

    BAB II

    DASAR TEORI

    A WELL COMPLETION

    2.1. Pengertian Competion

    0ell completion atau penyelesaian sumur adalah pekerjaan setelah

    pemboran, logging dan pemasangan casing dan flanged sudah dilakukan

    2.2. Si!tem Airan Ma!"# Di S"m"r 

    Sistim aliran disuatu sumur di mulai dari formasi, masuk melalui

    (perforasi) casing lalu tubing dan menuju sistim manifold di permukaan.

    -ari sini kita dapat membagi berdasarkan sistim masuk kesumur :

    !.!.1. pen $ole

    pen hole dalah pekerjaan dilakukan tanpa adanya production

    casing maupun liner dalam sumur. Pada kasus ini sumur di bor 

    sampai target formasi dan disemen disitu, lalu formasi produktif 

    dibor.,

    2euntungan :

    1. 'urah

    !. idak ada halangan untuk aliran ke sumur sehingga

    pressure loss

    ". -idapatkan lubang sumur yang maksimum

    . 'udah dipasang liner 

    *. 'udah diperdalam apabila diperlukan

    +. 3isa diadakan nitroshooting

    2erugian :

    1.Sulit menempatkan casing produksi pada horiso yang tepat

    diatas 4ona produksi

    !.Semua lapisan akan terproduksi tanpa bisa dikontrol

    ".idak mungkin di test satu per satu untuk banyak lapisan

    2

  • 8/19/2019 Well Complesi

    3/16

    .ak bisa menutup salah satu 4one bila berproduksi air atau

    gas

    *.ak mudah menambah peralatan diba#ah lubang kalau

    sumur didalamkan, karena ukuran casing di atas lubang

    biasanya lebih kecil dari perforated casing.

    !.!.!. 5iner tak tersemen

    -ilakukan untuk formasi yang cukup kompak seperti limestone

    misalnya adanya liner bisa mengurangi effek keguguran (caing)

    formasi.

    2euntungan :

    1. 3iaya lebih rendah dari cased hole dan terperforasi

    !. Produktiitas tinggi jika sumur stabil dan tidak plugging

    ". 5iner bisa di angkat kembali (kalau terjepit) untuk

    recompletion

    !.!.". Cased $ole dan diperforasi

    Pada tipe komplesi ini, casing produksi disemen hingga 4ona

    produktif, kemudian dilakukan perforasi. 2omplesi ini sangat umum

    dipakai terutama apabila formasi perlu penahan atau pada formasi

    yang kurang kompak.

     Cased hole dan diperforasi paling umum dilakukan karena :

    1. 5ebih bisa mengontrol produksi air atau gas yang

    berlebihan

    !. 3iayanya relatif kecil kalau perforasinya pada interal

    pendek dan juga bisa menggunakan underbalance

    perforation.

    ". 5aju produksi yang lebih besar bisa diharapkan karena

    tidak adanya bahaya formasi runtuh.

    . 'elindungi casing dari proses korosi

    3

  • 8/19/2019 Well Complesi

    4/16

    Pada hal ini penyemenan harus baik sehingga bisa

    menghindarkan terjadinya saluran antara formasi%formasi

    dibelakang casing serta bisa menahan sumur tetap kokoh

    sepanjanga produksinya bilapun tekanan sudah menurun

    nantinya.

    2erugian cased hole terperforasi adalah terbatasnya aliran

    (karena harus melalui aliran) dan harus diteliti lognya benar%benar 

    untuk menentukan interal perforasi.

    2.$.Per%ora!i

      Perforasi berarti melubangi pipa, semen dan formasi batuan untuk

    memberikan jalan bagi fluida mengalir kelubang sumur. Caranya adalah

    dengan jalan menurunkan alat perforasi (perforating gun) kedalam

    production casing atau tubing sesuai kedalaman 4ona produksi.

    !.".1. eknik Cara Perforasi

    !.".1.1. 0ireline Coneyed Perforation

    3iasnya menggunakan gun berdiameter besar. 2ndisi

    kerja perforasi teknik ini adalah oerbalance, sehingga

    tidak terjadi aliran setelah perforasi dan menara

    pemboran dengan 3P masih tetap terpasang untuk

    penyelesaian sumur lebih lanjut.

    !.".1.!. 0ireline Coneyed ubing 6un

    6un berdiameter kecil dimasukan kedalam sumur melalui

    7mastree dan tubing string. Setelah tubing dan packer 

    terpasang diatas interal perorasi. Penyalaan gun

    dilakukan pada kondisi underbalance dan untuk operasi

    ini, umumnya tidak diperlukan menara pemboran tetapi

    cukup dengan pressure control e8uipment snubbing unit.

    4

  • 8/19/2019 Well Complesi

    5/16

    !.".1.". ubing coneyed perforation

    6un berdiameter besar dipasang pada ujung ba#ah

    tubing yang diturunkan kedalam sumur bersama tubing

    string. Setelah pemasangan 7mastree dan packer,

    perforasi dilakukan secara mekanik dengan menjatuhkan

    bar melalui tubing yang akan menghantam firing head

    yang ditempatkan dibagian atas perforator. Perforasi

    dapat dilakukan baik pada kondisi underbalance maupun

    oerbalance dan setelah perorasi dilakukan, gun

    dibiarkan tetap tergantung atau dijatuhkan kedasar sumur 

    (rat hole).

    !.".!. Perforator 

    9ntuk melakukan perforasi, digunakan perforator yang bedakan

    atas dua tipe perforator :

    !.".!.1. 6un Perforator 

    2ompenen utama dari gun perforator meliputi fluid seal

    disk, gun barrel. 3adan gun dan elektrik #ire. 6un body

    terdiri dari silinder panjang terbuat dari besi yang

    dilengkapi dengan suatu alat kontrol untuk penembakan.

    Sejumlah gunsusunan gun ditempatkan dengan interal

    tertentu dan diturunkan kedalam sumur dengan

    menggunakan ka#at (elektrik #ire%line cable) dimana

    kerja gun dikontrol dari permukaan melalui #ire line untuk

    melepaskan peluru (penembakan) baik secara sendiri%

    sendiri maupun serentak.

    !.".!.!. et Perforator 

    Prinsip kerja jet perforator berbeda dengan gun

    perforator, bukannya gaya po#der yang melepas bullet

    tetapi po#der eksposie diarahkan oleh bentuk po#der 

    5

  • 8/19/2019 Well Complesi

    6/16

    chargenya menjadi suatu arus yang berkekuatan tinggi

    yang dapat menembus casing, semen dan formasi.

    !.".". 2ondisi Perforasi

    !.".".1. Conentional oerbalance

    'erupakan kondisi kerja didalam sumur dimana tekanan

    formasi dikontrol oleh fludalumpur komplesi, atau

    dengan kata lain bah#a tekanan hidrostatik lumpur (Ph)

    lebih besar dibandingkan tekanan formasi (Pf), sehingga

    memungkinkan dilakukan perforasi, pemasangan tubing

    dan perlengkapan sumur lainya.

    erbalance ini pada umumnya digunakan pada :

    a. 'ultiple completion

    b. 6rael pack completion

    c. 5iner completion

    d. ;ntermediate casing completion

    'asalah yang sering timbul akibat teknik oerbalance

    ini :

    a. erjadi kerusakan formasi akibat lumpur masuk

    ke 4ona produktif 

    b. Penyumbatan oleh runtuhan batuan

    c. Sulit mengontrol terjadinya mud loss atau kick

    !.".".!. 9nderbalance

    'erupakan kebalikan dari oerbalance, dimana tekanan

    hidroustatik lumpur komplesi lebih kecil dibandingkan

    tekanan formasi. Cara ini cocok digunakan untuk formasi

    yang sensitiereakti dan umumnya lebih baik

    dibandingkan oerbalance, karena :

    a. -engan Ph < Pf, memungkinkan terjadinya aliran

    balik dari formasi ke sumur, sehingga hancuran

    6

  • 8/19/2019 Well Complesi

    7/16

    dari hasil perforasi dapat segera terangkat keluar 

    dan tidak menyumbat hasil perforasi.

    b. idak memungkinkan terjadinya mud loss akibat

    reaksi antara lumpur dengan mineral batuan.

    2.&. S'a((ing

    S#abbing adalah salah satu usaha untuk mengangkat fluida

    kepermukaan dari dalam tubing agar tekanan hidrostatis dalam sumur 

    menjadi lebih kecil dari tekanan dalam reseroir sehingga fluida produksi

    dari formasi dapat mengalir masuk kedalam sumur dan kemudian

    diproduksikan kepermukaan.

    erdapat dua sistem pengisapan fluida yang berbeda pada sumur sebelum

    diproduksikan, yaitu :

    1. Penurunan densitas cairan

    -engan menginjeksikan lumpur yang mempunyai densitas lebih

    kecil dari fluida yang berada disumur, sehingga densitas lumpur baru

    akan memperkecil tekanan hidrostatik (Ph) fluida sumur, sehingga

    akan terjadi aliran dari formasi menuju sumur produksi selanjutnya

    ke permukaan.

    !. Penurunan kolom cairan

    Seperti halnya penurunan densitas, untuk tujuan menurunkan

    tekanan hidrostatik fluida dalam sumur agar lebih kecil dari tekanan

    formasi dapat dilakukan dengan dua cara :

    a. Pengisapan

    -engan memasukan karet penghisap yang berdiameter persis

    sama dengan tubing untuk s#abbing dengan cara menarik

    s#ab%cup keatas maka tekanan diba#ah s#ab%cup menjadi

    kecil sehingga akan terjadi surge dari ba#ah yang akan

    mengakibatkan aliran.

    7

  • 8/19/2019 Well Complesi

    8/16

    b. imba

    imba dimasukan melalui tubing dimana pada saat timba

    diturunkan, katup pada ujung membuka dan bila ditarik katup

    tersebut akan menutup. -engan cara ini, maka suatu saat

    tekanan formasi akan melebihi tekanan hidrostatik kolom

    lumpur.

    2.). We*ea+

    0ellhead adalah alat untuk mengatur aliran fluida dari dalam sumur 

    kepermukaan. 0ellhead berfungsi juga sebagai sekat untuk mencegah

    adanya semburan atau bocornya fluida di atas permukaan.

    3agian%bagian dari #ellhead :

    Casing head adalah silinder baja yang bertindak sebagai penutup casing

    dipermukaan. Penggunaan casing head disesuaikan

    dengan jumlah casing string yang terdapat dalam sumur.

    Tubing head   adalah silinder baja dengan kerangan tempat tubing string

    dihubungkan di permukaan untuk mengalirkan fluida keatas

    permukaan. ubing head pun berguna untuk mengontrol

    tekanan pada celah antara casing dan tubing.

    Crismas tree adalah kumpulan kerangka (ales) untuk mengkontrol aliran

    dan juga tekanan fluida setelah melalui casing head dan

    tubing head. 3entuknya seperti pohon dengan cabang%

    cabangnya.

    2.,. We Te!ting

    3ermacam%macam test yang dilakukan untuk mengetahui jumlah

    produksi (production rate) dari suatu sumur. Setiap test yang berbeda akan

    memberikan ;nformasi yang berbeda pula tetapi semuanya merupakan

    data yang penting mengenai sumur tersebut.

    8

  • 8/19/2019 Well Complesi

    9/16

    !.+.1. Potential est

    Pengukuran jumlah maksimal dari minyakgas yang diproduksi

    suatu sumur dalam ! jam diba#ah suatu kondisi tertentu. est ini

    dilakukan dia#al produksi suatu sumur dan juga ketika sumur 

    sedang berproduksi, sehingga dapat diperkirakan trend produksi

    sumur tersebut. $asil test dari metoda ini digunakan untuk

    menentukan batas maksimum fluida yang boleh diproduksi

    terutama pada sumur gas.

    !.+.!. 3ottom $ole Pressure est

    Pengukuran tekanan dari 4ona produktif suatu sumur. est

    dilakukan setelah sumur dihentikan produksinya sekitar !%!=

     jam. est ini membantu untuk mengetahui penurunan tekanan

    reseroir. Pengumpulan data test dari sumur%sumur suatu ladang

    minyakgas dapat membantu untuk memperkirakan penurunan

    tekananproduksi ladang tersebut.

    !.+.". Productiity test

    est ini dilakukan untuk mengetahui efek dari perbedaan flo# rate

    pada tekanan dalam 4ona produktif. est dilakukan untuk sumur 

    minyak maupun gas untuk menentukan kapasitas produksi dari

    sumur gas.

    B ME-ANISME PENDORON RESER/OIR

    Sesudah tahap completion selesai dilaksanakan, fluida akan mengalir 

    kedalam lubang bor. >asa a#al dari produksi ini disebut fase produksi primer 

    (primary production). -alam fase ini energi reseroir mendorong hidrokarbon

    dari pori%pori reseroir kedalam lubang sumur dan naik kepermukaan.

    9

  • 8/19/2019 Well Complesi

    10/16

    'ekanisme pendorong reseroir ini dibagi menjadi tiga yaitu :

    1. Dissolved-gas drive

    Dissolved-gas drive  terjadi bila terdapat hidrokarbon yang ber#ujud

    cairan ketika dalam reseroir berubah menjadi gas se#aktu diproduksi.

    6as yang terbentuk ini akan mendorong minyak kedalam lubang bor.

    Pada mekanisme ini tekanan reseroir akan menurun drastis, sehingga

    pompa ataupun alat pembantu lainnya harus digunakan pada tahap

    a#al produksi. 'inyak yang dapat diambil dari reseroir (oil recoery)

    dengan mekanisme ini adalah *%"? @.

    2. Gas-cap drive

    Gas-cap drive  terjadi bila terdapat gas%cap diatas minyak dalam

    reseroir. Penurunan tekanan menyebabkan berkembangnya gas%cap

    yang mendorong minyak kedalam lubang bor. Penampilan reseroir 

    dalam gas%cap drie hampir sama dengan dissoled%gas dire, hanya

    turunnya tekanan tidak drastis karena adanya gas%cap yang

    menghasilkan sejumlah energi. 'inyak yang dapat diambil dari

    reseroir (oil recoery) dengan mekanisme ini adalah !?%? @.

    3. Water drive

     &ir dalam reseroir biasanya berada diba#ah tekanan fluida yang

    sebanding dengan kedalaman diba#ah permukaan tanah.

    'akin dalam letak air itu, makin tinggi tekanannya. 0ater drie terjadi

    bila terdapat air dalam jumlah banyak pada reseroir yang dapat

    mendorong minyak kedalam lubang sumur. &ir langsung akan mengisi

    ruang yang ditinggalkan minyak. ekanan dalam reseroir akan tetap

    tinggi selama penggantian minyak dengan air terjadi dalam jumlah yang

    sama. il recoery dapat mencapai *? @.

    10

  • 8/19/2019 Well Complesi

    11/16

    C RESER/OIR STIMULATION

     &dalah sejumlah proses yang dilakukan untuk memperbesar bukaan

    atau membuat bukaan baru pada 4ona produktif. 2arena fluida terdapat

    diantara pori%porirekahan batuan, dengan memperbesar rekahan yang ada dan

    membuat yang baru akan membuat fluida lebih mudah mengalir kedalam

    lubang sumur.

     Acidizing adalah Proses untuk memperbesar pori%pori batuan dengan

    menggunakan cairan asam yang dapat melarutkan sebagian batuan

    sehingga akan terbetuk rongga baru atau memperbesar yang telah

    ada sehingga fluida akan lebih mudah mengalir. 'etoda ini sangat

    efektif apabila digunakan pada batuan karbonat.

    !droulic "racture adalah Proses ini dilakukan dengan menggunakan tekanan

    hidroulik batuan reseroir dengan memompakan fluida kedalam

    sumur. $al ini menyebabkan terbetuknya rekahan pada batuan yang

    memperbesar jalannya fluida ke lubang sumur. 9mumnya hydroulic

    fracture disertai dengan penambahan propant (4at padat seperti

    pasir, alumunium, plastik) untuk membuat rekahan yang terjadi tetap

    terbuka.

    11

  • 8/19/2019 Well Complesi

    12/16

    12

  • 8/19/2019 Well Complesi

    13/16

    SISTEM COMPLETION

    -alam sumur, peralatan untuk mengalirkan fluida keatas merupakan

    rangkaian pipa%pipa atau alat%alat yang digunakan untuk mengontrol aliran.

    $.1 Competion T"ngga 0Singe Competion

    Single completion adalah completion paling umum dimana hanya terdapat satu

    4one production.

    $.2 Competion Permanent

    Completion permanen dilakukan apabila formasinya bertekanan tinggi maka

    harus dipasang peker permanen dimana pakernya dipasang tidak bersamaan

    dengan tubingnya.

    $.$ M"tipe Competion 0"nt"# i!oa!i one3one

    'ultiple completion dilakukan apabila terdapat dua 4one production pada

    sumur maka dilakukan production yang satu le#at tubing dan yang satunya

    le#at annulus. &ntara kedua 4one harus dipisah dengan packer.

    Cara lain dengan commingle dimana kedua diproduksikan bersama dan kalau

    tidak sama tekanannya perlu diberi choke.

    $.& M"tipe Competion 0+"a parae !tring

    -ual pararel string dilakukan apabila terdapat dua 4one production pada

    sumur dimana setiap 4one melalui satu pipa.

    $.) Tripe Competion

    riple completion dilakukan apabila terdapat tiga 4one production pada sumur 

    dimana setiap 4ona melalui satu pipa.

    2erugian metode ini karena terbatasnya diameter casing maka ukuran tubing%

    tubing yang digunakan kecil.

    13

  • 8/19/2019 Well Complesi

    14/16

    14

  • 8/19/2019 Well Complesi

    15/16

    15

  • 8/19/2019 Well Complesi

    16/16

    16