well complesi
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Well Complesi
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
Setelah pemboran mecapai target (formasi produktif), maka sumur perlu
dipersiapkan untuk dikomplesi. Persiapan sumur untuk dikomplesi bertujuan untuk
memproduksikan fluida hidrokarbon kepermukaan.
Complesi sumur meliputi bagian tahapan operasi produksi, yaitu :
1. ahap pemasangan dan penyemenan pipa selubung produksi (production
casing).
!. ahap perforasi dan atau pemasangan pipa liner.
". ahap penimbaan (s#abbing) sumur.
Completion dapat dilakukan dengan rig yang sama atau diganti dengan
snubbing unit atau unit lain yang lebih murah.
$al%hal yang perlu diperhatikan pada completion diantaranya :
1. &pakah dapat dipakai untuk #aktu lama
!. 'urah pemeliharaannya
". 'udah pengoperasiannya
. &pakah dapat di #orkoer nantinya
*. &pakah produksinya flo#ing pada mulanya dan berapa besarnya
+. &pakah nanti akan diganti oleh pompa atau gas lift.
ang pertama perlu diperhatikan adalah kita harus mengetahui produksi
maksimum sehingga akan diketahui ukuran tubing yang harus dipakai. Casing harus
cocok dengan ukuran tubing. &pabila akan dipasang pompa dan diperlukan laju
tertentu, perlu disesuaikan ukuran casing.
1. est reseroir dengan -S, open hole logs dan cores.
!. 'enghitung pengecilan sumur karena casingsemen.
". 'enghitung peralatan dipermukaan dan constan back pressure.
. Perhitungan pressure loss di tubing antara formasi dan permukaan.
*. -isain tubing dan alat%alat tambahannya.
+. -isain casing program yang dapat dipakai untuk memasukan alat%alat.
/. Perkiraan setting depth dari peralatan.
1
-
8/19/2019 Well Complesi
2/16
BAB II
DASAR TEORI
A WELL COMPLETION
2.1. Pengertian Competion
0ell completion atau penyelesaian sumur adalah pekerjaan setelah
pemboran, logging dan pemasangan casing dan flanged sudah dilakukan
2.2. Si!tem Airan Ma!"# Di S"m"r
Sistim aliran disuatu sumur di mulai dari formasi, masuk melalui
(perforasi) casing lalu tubing dan menuju sistim manifold di permukaan.
-ari sini kita dapat membagi berdasarkan sistim masuk kesumur :
!.!.1. pen $ole
pen hole dalah pekerjaan dilakukan tanpa adanya production
casing maupun liner dalam sumur. Pada kasus ini sumur di bor
sampai target formasi dan disemen disitu, lalu formasi produktif
dibor.,
2euntungan :
1. 'urah
!. idak ada halangan untuk aliran ke sumur sehingga
pressure loss
". -idapatkan lubang sumur yang maksimum
. 'udah dipasang liner
*. 'udah diperdalam apabila diperlukan
+. 3isa diadakan nitroshooting
2erugian :
1.Sulit menempatkan casing produksi pada horiso yang tepat
diatas 4ona produksi
!.Semua lapisan akan terproduksi tanpa bisa dikontrol
".idak mungkin di test satu per satu untuk banyak lapisan
2
-
8/19/2019 Well Complesi
3/16
.ak bisa menutup salah satu 4one bila berproduksi air atau
gas
*.ak mudah menambah peralatan diba#ah lubang kalau
sumur didalamkan, karena ukuran casing di atas lubang
biasanya lebih kecil dari perforated casing.
!.!.!. 5iner tak tersemen
-ilakukan untuk formasi yang cukup kompak seperti limestone
misalnya adanya liner bisa mengurangi effek keguguran (caing)
formasi.
2euntungan :
1. 3iaya lebih rendah dari cased hole dan terperforasi
!. Produktiitas tinggi jika sumur stabil dan tidak plugging
". 5iner bisa di angkat kembali (kalau terjepit) untuk
recompletion
!.!.". Cased $ole dan diperforasi
Pada tipe komplesi ini, casing produksi disemen hingga 4ona
produktif, kemudian dilakukan perforasi. 2omplesi ini sangat umum
dipakai terutama apabila formasi perlu penahan atau pada formasi
yang kurang kompak.
Cased hole dan diperforasi paling umum dilakukan karena :
1. 5ebih bisa mengontrol produksi air atau gas yang
berlebihan
!. 3iayanya relatif kecil kalau perforasinya pada interal
pendek dan juga bisa menggunakan underbalance
perforation.
". 5aju produksi yang lebih besar bisa diharapkan karena
tidak adanya bahaya formasi runtuh.
. 'elindungi casing dari proses korosi
3
-
8/19/2019 Well Complesi
4/16
Pada hal ini penyemenan harus baik sehingga bisa
menghindarkan terjadinya saluran antara formasi%formasi
dibelakang casing serta bisa menahan sumur tetap kokoh
sepanjanga produksinya bilapun tekanan sudah menurun
nantinya.
2erugian cased hole terperforasi adalah terbatasnya aliran
(karena harus melalui aliran) dan harus diteliti lognya benar%benar
untuk menentukan interal perforasi.
2.$.Per%ora!i
Perforasi berarti melubangi pipa, semen dan formasi batuan untuk
memberikan jalan bagi fluida mengalir kelubang sumur. Caranya adalah
dengan jalan menurunkan alat perforasi (perforating gun) kedalam
production casing atau tubing sesuai kedalaman 4ona produksi.
!.".1. eknik Cara Perforasi
!.".1.1. 0ireline Coneyed Perforation
3iasnya menggunakan gun berdiameter besar. 2ndisi
kerja perforasi teknik ini adalah oerbalance, sehingga
tidak terjadi aliran setelah perforasi dan menara
pemboran dengan 3P masih tetap terpasang untuk
penyelesaian sumur lebih lanjut.
!.".1.!. 0ireline Coneyed ubing 6un
6un berdiameter kecil dimasukan kedalam sumur melalui
7mastree dan tubing string. Setelah tubing dan packer
terpasang diatas interal perorasi. Penyalaan gun
dilakukan pada kondisi underbalance dan untuk operasi
ini, umumnya tidak diperlukan menara pemboran tetapi
cukup dengan pressure control e8uipment snubbing unit.
4
-
8/19/2019 Well Complesi
5/16
!.".1.". ubing coneyed perforation
6un berdiameter besar dipasang pada ujung ba#ah
tubing yang diturunkan kedalam sumur bersama tubing
string. Setelah pemasangan 7mastree dan packer,
perforasi dilakukan secara mekanik dengan menjatuhkan
bar melalui tubing yang akan menghantam firing head
yang ditempatkan dibagian atas perforator. Perforasi
dapat dilakukan baik pada kondisi underbalance maupun
oerbalance dan setelah perorasi dilakukan, gun
dibiarkan tetap tergantung atau dijatuhkan kedasar sumur
(rat hole).
!.".!. Perforator
9ntuk melakukan perforasi, digunakan perforator yang bedakan
atas dua tipe perforator :
!.".!.1. 6un Perforator
2ompenen utama dari gun perforator meliputi fluid seal
disk, gun barrel. 3adan gun dan elektrik #ire. 6un body
terdiri dari silinder panjang terbuat dari besi yang
dilengkapi dengan suatu alat kontrol untuk penembakan.
Sejumlah gunsusunan gun ditempatkan dengan interal
tertentu dan diturunkan kedalam sumur dengan
menggunakan ka#at (elektrik #ire%line cable) dimana
kerja gun dikontrol dari permukaan melalui #ire line untuk
melepaskan peluru (penembakan) baik secara sendiri%
sendiri maupun serentak.
!.".!.!. et Perforator
Prinsip kerja jet perforator berbeda dengan gun
perforator, bukannya gaya po#der yang melepas bullet
tetapi po#der eksposie diarahkan oleh bentuk po#der
5
-
8/19/2019 Well Complesi
6/16
chargenya menjadi suatu arus yang berkekuatan tinggi
yang dapat menembus casing, semen dan formasi.
!.".". 2ondisi Perforasi
!.".".1. Conentional oerbalance
'erupakan kondisi kerja didalam sumur dimana tekanan
formasi dikontrol oleh fludalumpur komplesi, atau
dengan kata lain bah#a tekanan hidrostatik lumpur (Ph)
lebih besar dibandingkan tekanan formasi (Pf), sehingga
memungkinkan dilakukan perforasi, pemasangan tubing
dan perlengkapan sumur lainya.
erbalance ini pada umumnya digunakan pada :
a. 'ultiple completion
b. 6rael pack completion
c. 5iner completion
d. ;ntermediate casing completion
'asalah yang sering timbul akibat teknik oerbalance
ini :
a. erjadi kerusakan formasi akibat lumpur masuk
ke 4ona produktif
b. Penyumbatan oleh runtuhan batuan
c. Sulit mengontrol terjadinya mud loss atau kick
!.".".!. 9nderbalance
'erupakan kebalikan dari oerbalance, dimana tekanan
hidroustatik lumpur komplesi lebih kecil dibandingkan
tekanan formasi. Cara ini cocok digunakan untuk formasi
yang sensitiereakti dan umumnya lebih baik
dibandingkan oerbalance, karena :
a. -engan Ph < Pf, memungkinkan terjadinya aliran
balik dari formasi ke sumur, sehingga hancuran
6
-
8/19/2019 Well Complesi
7/16
dari hasil perforasi dapat segera terangkat keluar
dan tidak menyumbat hasil perforasi.
b. idak memungkinkan terjadinya mud loss akibat
reaksi antara lumpur dengan mineral batuan.
2.&. S'a((ing
S#abbing adalah salah satu usaha untuk mengangkat fluida
kepermukaan dari dalam tubing agar tekanan hidrostatis dalam sumur
menjadi lebih kecil dari tekanan dalam reseroir sehingga fluida produksi
dari formasi dapat mengalir masuk kedalam sumur dan kemudian
diproduksikan kepermukaan.
erdapat dua sistem pengisapan fluida yang berbeda pada sumur sebelum
diproduksikan, yaitu :
1. Penurunan densitas cairan
-engan menginjeksikan lumpur yang mempunyai densitas lebih
kecil dari fluida yang berada disumur, sehingga densitas lumpur baru
akan memperkecil tekanan hidrostatik (Ph) fluida sumur, sehingga
akan terjadi aliran dari formasi menuju sumur produksi selanjutnya
ke permukaan.
!. Penurunan kolom cairan
Seperti halnya penurunan densitas, untuk tujuan menurunkan
tekanan hidrostatik fluida dalam sumur agar lebih kecil dari tekanan
formasi dapat dilakukan dengan dua cara :
a. Pengisapan
-engan memasukan karet penghisap yang berdiameter persis
sama dengan tubing untuk s#abbing dengan cara menarik
s#ab%cup keatas maka tekanan diba#ah s#ab%cup menjadi
kecil sehingga akan terjadi surge dari ba#ah yang akan
mengakibatkan aliran.
7
-
8/19/2019 Well Complesi
8/16
b. imba
imba dimasukan melalui tubing dimana pada saat timba
diturunkan, katup pada ujung membuka dan bila ditarik katup
tersebut akan menutup. -engan cara ini, maka suatu saat
tekanan formasi akan melebihi tekanan hidrostatik kolom
lumpur.
2.). We*ea+
0ellhead adalah alat untuk mengatur aliran fluida dari dalam sumur
kepermukaan. 0ellhead berfungsi juga sebagai sekat untuk mencegah
adanya semburan atau bocornya fluida di atas permukaan.
3agian%bagian dari #ellhead :
Casing head adalah silinder baja yang bertindak sebagai penutup casing
dipermukaan. Penggunaan casing head disesuaikan
dengan jumlah casing string yang terdapat dalam sumur.
Tubing head adalah silinder baja dengan kerangan tempat tubing string
dihubungkan di permukaan untuk mengalirkan fluida keatas
permukaan. ubing head pun berguna untuk mengontrol
tekanan pada celah antara casing dan tubing.
Crismas tree adalah kumpulan kerangka (ales) untuk mengkontrol aliran
dan juga tekanan fluida setelah melalui casing head dan
tubing head. 3entuknya seperti pohon dengan cabang%
cabangnya.
2.,. We Te!ting
3ermacam%macam test yang dilakukan untuk mengetahui jumlah
produksi (production rate) dari suatu sumur. Setiap test yang berbeda akan
memberikan ;nformasi yang berbeda pula tetapi semuanya merupakan
data yang penting mengenai sumur tersebut.
8
-
8/19/2019 Well Complesi
9/16
!.+.1. Potential est
Pengukuran jumlah maksimal dari minyakgas yang diproduksi
suatu sumur dalam ! jam diba#ah suatu kondisi tertentu. est ini
dilakukan dia#al produksi suatu sumur dan juga ketika sumur
sedang berproduksi, sehingga dapat diperkirakan trend produksi
sumur tersebut. $asil test dari metoda ini digunakan untuk
menentukan batas maksimum fluida yang boleh diproduksi
terutama pada sumur gas.
!.+.!. 3ottom $ole Pressure est
Pengukuran tekanan dari 4ona produktif suatu sumur. est
dilakukan setelah sumur dihentikan produksinya sekitar !%!=
jam. est ini membantu untuk mengetahui penurunan tekanan
reseroir. Pengumpulan data test dari sumur%sumur suatu ladang
minyakgas dapat membantu untuk memperkirakan penurunan
tekananproduksi ladang tersebut.
!.+.". Productiity test
est ini dilakukan untuk mengetahui efek dari perbedaan flo# rate
pada tekanan dalam 4ona produktif. est dilakukan untuk sumur
minyak maupun gas untuk menentukan kapasitas produksi dari
sumur gas.
B ME-ANISME PENDORON RESER/OIR
Sesudah tahap completion selesai dilaksanakan, fluida akan mengalir
kedalam lubang bor. >asa a#al dari produksi ini disebut fase produksi primer
(primary production). -alam fase ini energi reseroir mendorong hidrokarbon
dari pori%pori reseroir kedalam lubang sumur dan naik kepermukaan.
9
-
8/19/2019 Well Complesi
10/16
'ekanisme pendorong reseroir ini dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Dissolved-gas drive
Dissolved-gas drive terjadi bila terdapat hidrokarbon yang ber#ujud
cairan ketika dalam reseroir berubah menjadi gas se#aktu diproduksi.
6as yang terbentuk ini akan mendorong minyak kedalam lubang bor.
Pada mekanisme ini tekanan reseroir akan menurun drastis, sehingga
pompa ataupun alat pembantu lainnya harus digunakan pada tahap
a#al produksi. 'inyak yang dapat diambil dari reseroir (oil recoery)
dengan mekanisme ini adalah *%"? @.
2. Gas-cap drive
Gas-cap drive terjadi bila terdapat gas%cap diatas minyak dalam
reseroir. Penurunan tekanan menyebabkan berkembangnya gas%cap
yang mendorong minyak kedalam lubang bor. Penampilan reseroir
dalam gas%cap drie hampir sama dengan dissoled%gas dire, hanya
turunnya tekanan tidak drastis karena adanya gas%cap yang
menghasilkan sejumlah energi. 'inyak yang dapat diambil dari
reseroir (oil recoery) dengan mekanisme ini adalah !?%? @.
3. Water drive
&ir dalam reseroir biasanya berada diba#ah tekanan fluida yang
sebanding dengan kedalaman diba#ah permukaan tanah.
'akin dalam letak air itu, makin tinggi tekanannya. 0ater drie terjadi
bila terdapat air dalam jumlah banyak pada reseroir yang dapat
mendorong minyak kedalam lubang sumur. &ir langsung akan mengisi
ruang yang ditinggalkan minyak. ekanan dalam reseroir akan tetap
tinggi selama penggantian minyak dengan air terjadi dalam jumlah yang
sama. il recoery dapat mencapai *? @.
10
-
8/19/2019 Well Complesi
11/16
C RESER/OIR STIMULATION
&dalah sejumlah proses yang dilakukan untuk memperbesar bukaan
atau membuat bukaan baru pada 4ona produktif. 2arena fluida terdapat
diantara pori%porirekahan batuan, dengan memperbesar rekahan yang ada dan
membuat yang baru akan membuat fluida lebih mudah mengalir kedalam
lubang sumur.
Acidizing adalah Proses untuk memperbesar pori%pori batuan dengan
menggunakan cairan asam yang dapat melarutkan sebagian batuan
sehingga akan terbetuk rongga baru atau memperbesar yang telah
ada sehingga fluida akan lebih mudah mengalir. 'etoda ini sangat
efektif apabila digunakan pada batuan karbonat.
!droulic "racture adalah Proses ini dilakukan dengan menggunakan tekanan
hidroulik batuan reseroir dengan memompakan fluida kedalam
sumur. $al ini menyebabkan terbetuknya rekahan pada batuan yang
memperbesar jalannya fluida ke lubang sumur. 9mumnya hydroulic
fracture disertai dengan penambahan propant (4at padat seperti
pasir, alumunium, plastik) untuk membuat rekahan yang terjadi tetap
terbuka.
11
-
8/19/2019 Well Complesi
12/16
12
-
8/19/2019 Well Complesi
13/16
SISTEM COMPLETION
-alam sumur, peralatan untuk mengalirkan fluida keatas merupakan
rangkaian pipa%pipa atau alat%alat yang digunakan untuk mengontrol aliran.
$.1 Competion T"ngga 0Singe Competion
Single completion adalah completion paling umum dimana hanya terdapat satu
4one production.
$.2 Competion Permanent
Completion permanen dilakukan apabila formasinya bertekanan tinggi maka
harus dipasang peker permanen dimana pakernya dipasang tidak bersamaan
dengan tubingnya.
$.$ M"tipe Competion 0"nt"# i!oa!i one3one
'ultiple completion dilakukan apabila terdapat dua 4one production pada
sumur maka dilakukan production yang satu le#at tubing dan yang satunya
le#at annulus. &ntara kedua 4one harus dipisah dengan packer.
Cara lain dengan commingle dimana kedua diproduksikan bersama dan kalau
tidak sama tekanannya perlu diberi choke.
$.& M"tipe Competion 0+"a parae !tring
-ual pararel string dilakukan apabila terdapat dua 4one production pada
sumur dimana setiap 4one melalui satu pipa.
$.) Tripe Competion
riple completion dilakukan apabila terdapat tiga 4one production pada sumur
dimana setiap 4ona melalui satu pipa.
2erugian metode ini karena terbatasnya diameter casing maka ukuran tubing%
tubing yang digunakan kecil.
13
-
8/19/2019 Well Complesi
14/16
14
-
8/19/2019 Well Complesi
15/16
15
-
8/19/2019 Well Complesi
16/16
16