#workshop pbl pspa angkatan 40 pbl.pdf · ukai jati diri kompeten ruang lingkup praktek population...
TRANSCRIPT
#Workshop PBL PSPA angkatan 40
Yosef Wijoyo
Februari 2020
Belajar di farmasi
Pharmaceutical public health
Pharmaceutical care
Organization and
management Professional
Star of pharmacist
UNESCO
UKAI
JATI DIRI KOMPETEN RUANG LINGKUP PRAKTEK
Patient focus Population focus
Practice focus System focus
KKNI
Mahasiswadiharapkan
Memiliki keterampilan proses
Intelektual, integritas dan etika profesi
Kritis, kreatif dan analitis
Memecahkan masalah
Bekerjasama dlm tim
Komunikasi efektif
Keterampilan belajar seumur hidup
Menguasai materi ajar Menguasai materi
sesuai sasaran pembelajaran
Lulusan yang memiliki kemampuan akademik tinggi dan keterampilan yang baik untuk digunakan di dunia kerja
KKNI
FIP Pharmacy Education Taskforce
SCIENTIFIC KNOWLEDGE
Pharmaceutical Public Health Pharmaceutical Care
Health Promotion
Medicines Information and Advice
.
Patient consultation and diagnosis
Assessment of medicines
Compounding of medecines
Dispensing
Medicines
Monitor medicines therapy
.
Profession
Judgment &
Intervention
Population Focus Patient Focus
System Focus Practice Focus
Organization and Management Professional / Personal
Budget and Reimbursement
Human Resources Management
Improvement of Service
Procurement
Supply Chain and Management
Work Place Management
.
Communication Skills
CPD
Legal and Regulatory Practice
Professional and Ethical Practice
QA and Research in the workplaces
Self Management
.
MANAGEMENT KNOWLEDGE
FIP
FIP Pharmacy Education Taskforce
SCIENTIFIC KNOWLEDGE
Pharmaceutical
Public Health
DOSAGE FORM
&
DRUG USE
Pharmaceutical
Care
3rd COMMUNICATOR
1st CARE GIVER
Population Focus Profession
Judgment & Intervention
Patient Focus
System Focus Practice Focus
Organization
and
Management LEADERSHIP
SOFTSKILLS
MANAGEMENT
Professional /
Personal
5th MANAGER
2nd DECISION-MAKER
4th LEADER
6th LIFELONG LEARNER
7th TEACHER
8th RESEARCHER
MANAGEMENT KNOWLEDGE
KURIKULUM PENDIDIKAN KEPROFESIAN
LULUSAN S-1
FARMASIS
Pengalaman Kasus
Pengalaman Penguasaan Ketrampilan
Kemampuan Pertimbangan dan Pengambilan keputusan
Sarana tempat Pengalaman Belajar-
berlatih
TUTOR
Pola Pengujian
Sertifikasi
Jangka waktu pendidikan, 2000 jam ( 5 jam/hari)
Spektrum pengalaman belajar
Patient-centered practice
Patient
Apoteker
Dokter
Perawat OBAT
PERAWATAN PASIEN
DIAGNOSIS
DOES
Show how
Know how
Know
Miller pyramid
Factual gathering
Interpretation/application
Demonstration of learning
Performance integrated to practice
BELAJAR DI FARMASI INDONESIA
Apakah student centered learning ?
Modelpembelajaranyangmenempatkanpembelajarsebagaifokusprosespembelajaran
Pembelajar bertanggung jawab pada apa yang akan dipelajari, bagaimana belajarnya dan bagaimana hasil pembelajaran tersebut dinilai
Pembelajar berinisiatif dalam pembelajaran dan pengajar memfasilitasi
Problem based learning, Collaborative learning, Project-based learning, Cooperative learning
contoh
OSCE – “show-how”
Input • SKAI
Proses • Kompetensispesifik
Output •UKAI
•(minimal competence)
Pengumpulandatadaninformasi
Penetapandanpenyelesaianmasalah
Pencatatandanpelaporan
Komunikasi efektif
Sikap dan perilaku profesional
Apakah belajar itu ?
Transfer pengetahuan
Mengkonstruksi pengetahuan OR
True learning is based on discovery guided by mentoring rather than the transmission of
knowledge (John Dewey)
PBL sebagai salah satu metode Learn “How to Learn”
Pengumpulandatadaninformasi
Penetapandanpenyelesaianmasalah
Pencatatandanpelaporan
Komunikasi efektif
Sikap dan perilaku profesional
TRUE LEARNING
(John Dewey)
Problem given
Define problem
Peer teaching Solve problem
Class presentation
Problem based Learning (mahasiswa)
Pendampingan, SCL, repetisi, aksi (dosen)
Belajar dengan PBL
MATERI
• True learning is based on discovery guided by mentoring rather than the transmission of knowledge
(John Dewey)
STRATEGI
Bertanya Aktif Kolaboratif Konstruktif Reflektif
STUDENT CENTERED LEARNING
Learn How to Learn
Acuan proses PBL (Schmidt dkk., 2011)
Prior knowledge
Concepts recalled after problem analysis phase
Concepts recalled after self-directed
learning phase
Concepts recalled after reporting
phase
Achievement
Presentation of the problem
Self directed learning
Reporting of finding
Practice (Action)
Pengumpulan data dan informasi
Penetapan dan penyelesaian
masalah
Pencatatan dan komunikasi
Sikap dan perilaku professional
Kriteria pbl
Pembelajaranyangdipicupermasalahan Informasiyangdiperlukantidakdijelaskanlebihdahulu
Masalahdiselesaikandalamkelompokkecilyangtetap Diskusikelompokdifasilitasiolehfasilitator
TAHAPAN KEGIATAN PBL
Rancangan Inovasi Mata Kuliah PSPA
Manajemen dan Pelayanan Kefarmasian di
Apotek
PKPA di Apotek (2 bulan)
Konteks Pengalaman
Refleksi
Aksi
Evaluasi
Metode PBL
Penerapan di lapangan
OSCE Internal (USD) UKAI CBT dan OSCE IOrganisasi Profesi)
Penataan kuliah di PSPA (USD)
Industri
Apotek RumahSakit
Penataan Mata Kuliah
Non multa sed multum
Learn How to Learn
Penataan Metode Belajar
Metode PBL: 3-4 soal pemicu tiap mata kuliah
Setiap pemicu diselesaikan dalam 3 pertemuan
Cura personalis
SCL Repetisi Refleksi
Penataan Evaluasi
Kelompok: Identifikasi masalah, solusi dan nilai paper Individu : self directed learning dan diskusi/tanya
jawab
SIKLUS KEGIATAN
Problem given
Define problem
Peer teaching
Solve problem
Class presentation
Starting point
1 siklus = 3 - 4 pertemuan
Implementasi PBL (tiap pemicu)
kelas
• Masalahdiberikanolehpengajar
• Eksplorasi/analisismasalah
• Mendefinisikanmasalah
kelas
• Menetapkanisu/topikpembelajaranyangrelevan
• Membagitugasbelajardalamkelompok
Luarkelas
• Belajarmandiri:mencaridanmengolahinformasi
• Mempersiapkanbahanuntukpertemuanberikut
Menjelaskanhasilbelajarmandiri(salingmengajar)
Berdiskusimemahamilebihdalamhasilintegrasipengetahuan
Menuliskansolusidanmenyiapkanalurpresentasidanmakalah
Mempresentasikanlaporankelompok
Menilaipresentasikelompoklain
Tanyajawabuntuksolusiterbaik
Penjelasandaripengajar(biladiperlukan)sebagainarasumber
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 1 (penggalian informasi dan penentuan problem)
Identitas kelompok
Hal-hal yang sudah diketahui terkait pemicu PBL (5)
Informasi diperoleh dari : (1) Soal pemicu (2) Informasi dari dosen pengampu
Penulisan problem dalam soal pemicu (15)
Tuliskan problem yang Anda peroleh dari poin A di atas
Hal-hal yang belum diketahui terkait pemicu (15)
Tuliskan pengetahuan yang belum diketahui untuk mengatasi problem yang diperoleh dari poin B di atas
Pembagian tugas madniri (5)
Tuliskan tugas yang dibuat oleh mahasiswa (individu) untuk persiapan belajar mengajar pada pertemuan 2 berdasarkan poin C di atas
Persetujuan dosen Dosen menandatangani form hasil diskusi ini
A
B
C
D
Skor maksimum : 40
Pertemuan 2 (penentuan solusi)
Identitas kelompok
Pengetahuan baru yang diperoleh selama pertemuan (per individu max-10)
Pengetahuan baru diperoleh dari : (1) Hasil sharing tiap individu (2) Hasil diskusi kelompok Catatan: pengetahuan baru ini bermanfaat untuk menyelesaikan problem yang telah ditulis pada poin B
Penulisan solusi terhadap problem dalam soal pemicu (10)
Tuliskan solusi yang Anda peroleh berdasarkan pengetahuan baru pada poin E di atas
Tuliskan sistematika pelaporan solusi (5)
Untuk paper : tuliskan urutan penulisan paper (pendahuluan, latarbelakang, problem dan solusi soal pemicu, analisis data, pembahasan dan kesimpulan) Untuk role play : tuliskan scenario yang akan diperankan dalam bentuk dialog
Referensi Tuliskan referensi yang digunakan untuk menuliskan pelaporan pada poin G di atas
Persetujuan dosen Dosen menandatangani form hasil diskusi ini
E
F
G
H
Skor maksimum : 25
Pertemuan 3 (presentasi dan diskusi)
Identitas kelompok
Sistematika laporan Skor maksimum : 15
Mutu laporan
Tata bahasa
Kemampuan presentasi Skor maksimum 20 (presentasi 5; pertahanan indvidu 15)
Kemampuan pertahanan terhadap diskusi dan tanya jawab
Skor maksimum : 35
Penggalian data dan informasi
tertulis
Aksesinternet
buku
lisan
Tanyajawab
survei
Penentuan problem
• Seorang laki-laki (berusia 60 tahun) telah mengkonsumsi metformin dengan aturan dosis 2x500 mg/hari selama 3 bulan. Di akhir bulan ketiga diperoleh data lab kadar glukosa puasa sebesar 150 mg/dL; kadar glukosa 2 jam setelah makan sebesar 220 mg/dL; HbA1c sebesar 8,2%. Tentukan problem kasus di atas
Penyakit diabetes dari pasien tidak terkontrol
Penggunaan metformin kurang optimal dalam menurunkan glukosa darah
Penggunaan metformin tidak efektif dalam menurunkan glukosa darah
Penentuan solusi
Penggunaan metformin kurang optimal dalam menurunkan glukosa darah
Alternatif solusi : 1. Diperlukan peningkatan
dosis metformin menjadi 850 mg
2. Diperlukan tambahan obat baru golongan sulfonylurea
3. Diperlukan tambahan obat baru yaitu insulin basal
solusi : 1. Diperlukan tambahan
obat baru golongan sulfonylurea
Pencatatan dan pelaporan
Komunikasi efektif
Komunikasiterapetik
Komunikasidengantenagakesehatan
Komunikasidengankeluargapasien
Sikap dan perilaku profesional
Manajemen
Dokumentasi
FarmasiKlinik
3S,kontakmata,intonasicukup,kecepatanbicara
Informasiobat,verifikasi