1 hutrianto3 teknik komputer universitas bina darma...

8
Implementasi NAT dan DHCP Router Pada PT. Telkom (Simulasi Menggunakan Packet Tracer Versi 6.0) Amri Yanto 1 , Vivi Sahfitri 2 , Hutrianto 3 Teknik Komputer Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang Pos-el : [email protected], [email protected], [email protected] Abstract: In this period, the use of Local Area Network (LAN) has been commonly used in large corporations and small companies even in housing. However, generally the IP Address given to each computer on the local network (LAN) is a private IP address that is not registered, so it can not access to the internet because the router is not able to forward the data traffic to the Internet, as a private IP address is not recognized by the internet . The important thing is that in order to communicate on the Internet, the computer must have an IP address that is legal where the address is recognized by all routers in the world and it is known that the address does not exist duplicated elsewhere. PT Telkom, is one of the General Board of the State Owned Enterprises (SOE). Agency is engaged in the administration agencies Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services ("Times") in the region in South Sumatra, want to implement and design NAT and DHCP router using packet tracer simulation before version 6.0 is implemented on the router. Keywords: NAT, Dynamic NAT, Simulation of Packet Tracer 6.0. Abstrak : Pada masa ini, penggunaan Local Area Netwoek (LAN) sudah biasa dipergunakan di perusahaan besar maupun perusahaan kecil bahkan di perumahaan. Namun, umumnya IP address yang diberikan pada setiap komputer di jaringan lokal (LAN) merupakan IP address pribadi yang tidak terdaftar, sehingga tidak dapat akses ke internet sebab router tidak mampu meneruskan lalu lintas data ke internet, karena IP address pribadi tersebut tidak dikenal oleh internet. Yang penting adalah bahwa untuk berkomunikasi di internet, komputer harus memiliki IP Address yang legal dimana alamat tersebut dikenali oleh semua router di dunia dan diketahui bahwa alamat tersebut tidak ada duplikatnya di tempat lain. PT Telkom, merupakan salah satu Badan Umum Milik Negara (BUMN). Badan instansi ini bergerak dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional di Sumatera Selatan, ingin merancang dan menerapkan NAT dan DHCP Router menggunakan simulasi packet tracer versi 6.0 sebelum di implementasikan pada perangkat routernya. Kata Kunci: NAT, Dynamic NAT, Simulasi Packet tracer 6.0. 1. PENDAHULUAN Kemajuan teknologi komunikasi mempunyai pengaruh pada perkembangan pengolahan data. Data dari satu tempat dapat dikirim ke tempat lain dengan alat telekomunikasi. Untuk data yang menggunakan komputer, pengiriman data menggunakan sistem transmisi elektronik, biasanya disebut dengan istilah komunikasi data (data communication). Di dalam sistem komunikasi, istilah jaringan (network) menurut Dede Sopandi (2010:2) merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Contoh jaringan yang banyak dilihat sehari-hari adalah jaringan radio dan televisi, dimana beberapa stasiun pemancar saling dihubungkan, sehingga suatu program yang sama dapat disiarkan ke segala penjuru. Pada masa ini, penggunaan Local Area Netwoek (LAN) sudah biasa dipergunakan di perusahaan besar maupun perusahaan kecil bahkan di perumahaan. Namun, umumnya IP address yang diberikan pada setiap komputer di jaringan lokal (LAN) merupakan IP address pribadi yang tidak terdaftar, sehingga tidak dapat akses ke internet sebab router tidak mampu meneruskan lalu lintas data ke internet, karena IP address pribadi tersebut tidak dikenal oleh internet. Yang penting adalah bahwa untuk berkomunikasi di internet, komputer harus memiliki IP Address yang legal. Legal dalam hal ini artinya adalah bahwa alamat tersebut dikenali oleh semua router di dunia dan diketahui bahwa alamat tersebut tidak ada duplikatnya di tempat lain. Untuk mengatasi masalah terbatasnya IP yang legal dan dapat di kenali di semua router dunia dapat digunakan fasilitas NAT yang dibuat oleh perusahaan Cisco. Hendra wijaya (2011) mengatakan NAT berfungsi untuk mengatasi IP address pribadi ke IP publik sehingga lalu lintas data dapat diteruskan oleh router tersebut mendukung dan menerapkan fasilitas NAT. Ada dua tipe NAT yaitu static NAT dan DHCP NAT. PT Telkom merupakan salah satu Badan Umum Milik Negara (BUMN). Badan instansi ini bergerak dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional di Sumatera Selatan. PT. Telkom juga mengelola komunikasi data sendiri antar ruang atau luar

Upload: vodan

Post on 30-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Implementasi NAT dan DHCP Router Pada PT. Telkom (Simulasi Menggunakan Packet Tracer Versi 6.0)

Amri Yanto1, Vivi Sahfitri 2 , Hutrianto3

Teknik Komputer Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang

Pos-el : [email protected], [email protected],[email protected]

Abstract: In this period, the use of Local Area Network (LAN) has been commonly used in large corporations and

small companies even in housing. However, generally the IP Address given to each computer on the local network (LAN) is a private IP address that is not registered, so it can not access to the internet because the router is not able to forward the data traffic to the Internet, as a private IP address is not recognized by the internet . The important thing is that in order to communicate on the Internet, the computer must have an IP address that is legal where the address is recognized by all routers in the world and it is known that the address does not exist duplicated elsewhere. PT Telkom, is one of the General Board of the State Owned Enterprises (SOE). Agency is engaged in the administration agencies Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services ("Times") in the region in South Sumatra, want to implement and design NAT and DHCP router using packet tracer simulation before version 6.0 is implemented on the router. Keywords: NAT, Dynamic NAT, Simulation of Packet Tracer 6.0.

Abstrak : Pada masa ini, penggunaan Local Area Netwoek (LAN) sudah biasa dipergunakan di perusahaan besar

maupun perusahaan kecil bahkan di perumahaan. Namun, umumnya IP address yang diberikan pada setiap komputer di jaringan lokal (LAN) merupakan IP address pribadi yang tidak terdaftar, sehingga tidak dapat akses ke internet sebab router tidak mampu meneruskan lalu lintas data ke internet, karena IP address pribadi tersebut tidak dikenal oleh internet. Yang penting adalah bahwa untuk berkomunikasi di internet, komputer harus memiliki IP Address yang legal dimana alamat tersebut dikenali oleh semua router di dunia dan diketahui bahwa alamat tersebut tidak ada duplikatnya di tempat lain. PT Telkom, merupakan salah satu Badan Umum Milik Negara (BUMN). Badan instansi ini bergerak dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional di Sumatera Selatan, ingin merancang dan menerapkan NAT dan DHCP Router menggunakan simulasi packet tracer versi 6.0 sebelum di implementasikan pada perangkat routernya. Kata Kunci: NAT, Dynamic NAT, Simulasi Packet tracer 6.0.

1. PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi komunikasi mempunyai pengaruh pada perkembangan pengolahan data. Data dari satu tempat dapat dikirim ke tempat lain dengan alat telekomunikasi. Untuk data yang menggunakan komputer, pengiriman data menggunakan sistem transmisi elektronik, biasanya disebut dengan istilah komunikasi data (data communication). Di dalam sistem komunikasi, istilah jaringan (network) menurut Dede Sopandi (2010:2) merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Contoh jaringan yang banyak dilihat sehari-hari adalah jaringan radio dan televisi, dimana beberapa stasiun pemancar saling dihubungkan, sehingga suatu program yang sama dapat disiarkan ke segala penjuru.

Pada masa ini, penggunaan Local Area Netwoek (LAN) sudah biasa dipergunakan di perusahaan besar maupun perusahaan kecil bahkan di perumahaan. Namun, umumnya IP address yang diberikan pada setiap komputer di jaringan lokal (LAN) merupakan IP address pribadi yang tidak terdaftar, sehingga tidak dapat akses ke internet sebab router tidak mampu meneruskan lalu lintas data ke internet, karena IP

address pribadi tersebut tidak dikenal oleh internet. Yang penting adalah bahwa untuk berkomunikasi di internet, komputer harus memiliki IP Address yang legal. Legal dalam hal ini artinya adalah bahwa alamat tersebut dikenali oleh semua router di dunia dan diketahui bahwa alamat tersebut tidak ada duplikatnya di tempat lain.

Untuk mengatasi masalah terbatasnya IP yang legal dan dapat di kenali di semua router dunia dapat digunakan fasilitas NAT yang dibuat oleh perusahaan Cisco. Hendra wijaya (2011) mengatakan NAT berfungsi untuk mengatasi IP address pribadi ke IP publik sehingga lalu lintas data dapat diteruskan oleh router tersebut mendukung dan menerapkan fasilitas NAT. Ada dua tipe NAT yaitu static NAT dan DHCP NAT.

PT Telkom merupakan salah satu Badan Umum Milik Negara (BUMN). Badan instansi ini bergerak dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional di Sumatera Selatan. PT. Telkom juga mengelola komunikasi data sendiri antar ruang atau luar

ruangan dari cabang ke pusat dan telah menerapkan jaringan komputer yang menggunakan topologi star yang terdiri dari beberapa workstation pada setiap ruang yang terhubung dengan satu switch dan juga menghubungkan tiga lantai dalam satu gedung yang terletak di Jl Kapten Rivai No.20. Satu server NAT yang berfungsi untuk menerjemahkan alamat IP lokal ke alamat IP publik, dari server NAT terhubung dengan satu router series 3600. Pada router 3600 mempunyai fasilitas NAT, sedangkan PT. Telkom belum memanfaatkannya dan masih menggunakan PC Server. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil tugas akhir dengan judul “ Implementasi NAT dan DHCP Router Pada PT. Telkom (Simulasi Menggunakan Packet Tracer Versi 6.0)”. 1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah “Bagaimana merancang dan mengimplementasikan NAT dan DHCP Router, menggunakan simulator packet tracer versi 6.0?” 1.3. Perumusan Masalah

Agar perumusan masalah tersebut lebih terfokus, maka peneliti membatasi masalahnya pada pembangun jaringan dan implementasi NAT dan DHCP Router dengan Simulasi Packet Tracer versi 6.0 pada PT. Telkom di Jl Kapten Rivai No.20. 1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah Membangun Jaringan dan implementasi NAT dan DHCP Router dengan menggunakan simulasi Packet Tracer versi 6.0 pada kantor PT. Telkom di Jl Kapten Rivai No.20 Palembang. 1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dari membangun jaringan dan implementasi NAT dan DHCP Router dengan menggunakan Packet Tracer pada kantor cabang PT. Telkom di Jl Kapten Rivai No.20 adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan

Sebagai informasi untuk menghubungkan kantor cabang PT. Telkom di Jl Kapten Rivai No.20 Ke PT. Telkom pusat dimana setiap IP address local/pribadi ditranslasikan secara dinamis dengan satu IP address publik yang tersedia. Translasi hanya terjadi jika sedang dipakai.

2. Bagi Penulis

Dapat memahami materi jaringan dan implementasi yang telah didapatkan selama mengikuti perkuliahan.

2. Analisis Kebutuhan dan Perancangan 2.1. Sejarah dan Perkembangan Cabang PT. Telkom

Rivai Kota Palembang Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha

swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom. Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi. Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) (keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI)), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Jumlah saham yang dilepas saat itu adalah 933 juta lembar saham.

Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Sejak tahun 1989, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Tahun 2001

2

Sumber : PT. Telkom Jalan Rivai No. 20

Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru") yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan. 2.2. Analisis Sistem yang berjalan 2.2.1. Topologi Jaringan LAN di PT. Telkom Jalan

Kapten A. Rivai No.2 Topologi menggambarkan metode yang

digunakan untuk melakukan pengkabelan secara fisik dari suatu jaringan. Topologi adalah susunan atau pemetaan iterkoneksi antara node dari suatu jaringan baik secara fisik (riil) dan logis (Virtual). Topologi jaringan secara fisik (riil) asumsikan LAN PT. Telkom Jalan Rivai No. 20 menggunakan topologi Star. Topologi ini merupakan gabungan atau kombinasi dari dua topologi ring dan star. Topologi logic yang ada di PT. Telkom dilihat dari access yang dipakai topologi jaringan Ethernet. Secara garis besar jaringan LAN masing-masing ruangan terhubung kedalam satu WAN dengan cara di translasikan melalui server NAT. Dibawah ini adalah gambar terperinci tentang bentuk topologi jaringan di PT. Telkom Jalan Rivai No. 20.

Gambar 2.1 Jaringan LAN PT. Telkom Jalan Rivai No. 20 Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa cabang

PT.Telkom rivai memiliki tiga buah switch Manageable, satu buah router cisco 3600 terhubung ke radio PTM LINK dan dipancarkan ke PT. Telkom Sumsel sehingga membentuk topologi star (extended star). Router Cisco tersebut terhubung dengan satu

modem ADSL milik Telkom Speedy dengan paket Executive dan dari Router tersebut dihubungkan langsung ke switch manageable, Server NAT dan kemudian disebarkan ke seluruh ruangan.

Sistem operasi yang diinstal pada server adalah server linux, untuk masing-masing komputer hostnya memiliki sistem operasi yang berbeda-beda dan semuanya menggunakan sistem operasi yang berbasis Windows. 2.2.2. Perangkat Keras yang Digunakan Kantor

PT.Telkom Rivai No.20 Beberapa perangkat keras yang digunakan kantor

cabang PT. Telkom Rivai No.20 adalah sebagai berikut : 1. Switch

Switch yang digunakan oleh PT. Telkom Jl. Rivai No.20 adalah Air Live Switch dengan 24 port yang tersedia dan memiliki satu port serial. Switch sendiri merupakan Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan (mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN.

Gambar 2.2. Switch di ruangan Server PT. Telkom. 2. Uninteruptable Power System (UPS)

PT. Telkom menggunakan Uninteruptable Power System (UPS) sebagai Penstabil tegangan dan penanggung daya untuk beberapa waktu saat padam listrik.

Sumber : PT. Telkom Jalan Rivai No. 20

3

Gambar 2.3. Uninteruptable Power System (UPS)

3. Client Setiap ruangan dalam lingkungan masing-masing memiliki sebuah switch dan hub dengan beberapa client, sedangkan di ruangan IT sendiri tersedia 5 client. Client sendiri merupakan komputer yang diperbolehkan untuk masuk kedalam network dan mengambil/menggunakan segala sumber daya yang tersedia didalam network. Piranti yang ada didalam komputer Client seperti memory, prosesor, tidaklah sekuat seperti yang pada pada server, system operasinya mengunakan windows 7.

Gambar 2.4. Client di setiap ruangan 2.2.3. IP Address Jaringan LAN Kantor Cabang PT.

Telkom Dari topologi jaringan yang ada yang terdiri dari 3

(tiga) switch Manageable yang menghubungkan Perlantai, 1 buah server NAT dan 1 router yang terhubung radio PTM Link. IP Address di PT. Telkom mempunyai Topologi jaringan dan Struktur Organisasi berdasarkan tabel 2.1 dibawah ini : Tabel 2.1. IP Address Jaringan LAN di kantor cabang

PT. Telkom Jl. Rivai No.20

No. Ruangan Kerja

Range IP Address

Subnet Mask

Default Gateway

1. Router (G1/0) 203.217.134.221

255.0.0.0 -

2. Router (fa0/0) (Gateway)

172.168.0.1 255.0.0.0 -

3. Lantai 1 172.168.0.2 - 172.168.0.10

255.0.0.0 172.168.0.1

4. Lantai 2 172.168.0.11 - 172.168.0.20

255.0.0.0 172.168.0.1

5. Lantai 3 172.168.0.21 - 172.168.0.30

255.0.0.0 172.168.0.1

2.3. Permasalan pada jaringan LAN di Kantor

Cabang PT. Telkom Permasalahan yang ada di cabang PT. Telkom yaitu belum adanya pemanfaatan fasilitas router secara optimal. Permasalahannya didalam fasilitas router itu ada fasilitas NAT, sedangkan PT. Telkom belum memanfaatkannya dan masih menggunakan PC Server, karena itu permasalahan yang saya simpulkan bagaimana caranya konfigurasi NAT didalam router. Mengingat selama ini alamat IP lokal di terjemahkan ke IP publik menggunakan PC Server yang dikenal dengan nama Server NAT. 2.4. Usulan Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil analisis permasalahan yang ada maka diusulkan pemecahan masalah dengan cara membuat pembangun jaringan dan implementasi NAT dan DHCP Router dengan Simulasi Packet Tracer versi 6.0 pada PT. Telkom di Jl Kapten Rivai No.20. Dengan memanfaatkan fasilitas tersebut alamat ip lokal dapat di terjemahkan (transilation) ke alamat IP publik. Setiap IP address pribadi ditranslasikan secara dinamis dengan satu IP address publik yang tersedia. Adakalanya menginginkan satu kelompok IP address pribadi ditranslasikan ke satu kelompok IP address publik secara otomatis oleh NAT. Apabila salah satu IP address pribadi tersebut akan ditranslasikan pada IP address publik pertama yang mana saja yang tersedia, seperti gambar 3.6. Jadi, translasi hanya terjadi jika sedang dipakai. Oleh sebab itu, translasi berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. NAT tipe ini disebut dynamic karena berubah-ubah. Keuntungan tipe NAT dimanis adalah jumlah IP address publik yang diperlukan boleh lebih sedikit dari jumlah IP address pribadi yang dimiliki, karena pada umumnya tidak semua IP address pribadi akan dipakai pada saat yang bersamaan.

Gambar 2.5. Tabel Transilasi Dynamic NAT

(Sumber : PT. Telkom Rivai No. 20)

4

3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Hasil Perancangan Topologi Jaringan PT.

Telkom Rivai Hasil Perancangan topologi pada PT. Telkom

cabang Rivai yang terletak di Jln. Kapten Rivai No. 20 yang menggunakan router NAT secara DHCP yang menterjemahkan IP lokal ke IP Publik. Seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.1. Topologi Router NAT Dynamic PT.Telkom Rivai

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa jaringan PT. Telkom Cabang di Jln. Kapten Rivai No. 20 Palembang Berkurangnya satu buah PC Server NAT, dimana telah di gantikan fungsinya oleh router yang terletak di PT. Telkom kantor cabang di Jln. Kapten Rivai No 20. 3.2. IP Address Jaringan LAN di PT. Telkom

Kantor Cabang Rivai Dari gambar 4.1 Rancangan Topologi LAN PT.

Telkom Cabang Rivai dan jaringan ISP Pusat. IP Address LAN di Kantor PT. Telkom berdasarkan rancangan yang akan dibangun berdasarkan tabel dibawah ini Tabel 3.1. IP Address PT. Telkom Kantor Cabang Rivai

No Device IP Address Subnet Mask Gateway

1.

Router Palembang (Fa0/0) (Gateway)

20.0.0.1 255.0.0.0 NA

2. Router Palembang (Fa4/0)

203.127.203.222 255.0.0.0 NA

3. Router Rivai (Fa0/0) (Gateway)

172.168.0.1 255.0.0.0 NA

4 Router Rivai (Fa4/0)

203.127.203.221 255.0.0.0 NA

5. Router Rivai (Fa4/0) (IP NAT)

100.100.0.1 100.100.0.5 255.0.0.0 NA

6 PC Palembang 20.0.0.2 255.0.0.0 NA Lantai 1 7. PC 1 172.168.0.2 255.0.0.0 172.168.0.1 8. Laptop 0 172.168.0.9 255.0.0.0 172.168.0.1

Lantai 2 9. PC2 172.168.0.11 255.0.0.0 172.168.0.1 10. Laptop 1 172.168.0.19 255.0.0.0 172.168.0.1

Lantai 3 11. PC 3 172.168.0.21 255.0.0.0 172.168.0.1 12. Laptop 2 172.168.0.29 255.0.0.0 172.168.0.1

3.3. Pembahasan Dalam pembahasan ini penulis akan membahas

tentang tahap-tahap pembuatan simulasi di packet tracer pada PT. Telkom Rivai. 3.3.1. Pembuatan Topologi Jaringan di Packet

Tracer

Gambar 3.2 Topologi Star di Packet Tracer Pada tahap perancangan topologi akan

menetukan device-device atau hardware yang digunakan seperti tabel 4.2 dibawah ini : Tabel 4.2 device / hardware

No Device/hardware Jenis Jumlah

1 router Router-1840 2 Unit

5

2 switch 2950-24 3 Unit

3 Laptop

Laptop 3 Unit

4 PC

PC-PT 6 Unit

5 Access Point

Acces Point 3 Unit

6 kabel

Copper straight-through

± 300 m

7 kabel

Copper cross-over ± 100 m

8 kabel

Serial DCE ± 300 m

Dimana pada tahap perancangan topologi dapat

menentukan device (hadwarenya), pada setiap perangkat jaringan di PT. Telkom menggunakan perangkat yang sesuai dengan jenis-jenis device pada tabel 4.2 device/hardware dan untuk jumlah unit penulis juga menggunakan sesuai dengan kebutuhan atau skala jaringan yang ada dan tipe jaringannnya menggunakan point-to-point (site-to-site) yang dapat dilihat selengkapnya pada gambar 4.2. 3.3.1.1. Tahap Konfigurasi Jaringan di Packet

Tracer 3.3.1.2. Konfigurasi Jaringan Di PT. Telkom Rivai 1. Konfigurasi Jaringan Router TELKOMRIVAI

Router TELKOM RIVAI untuk menghubungkan ke ISP Telkom Palembang dengan menerjemahkan alamat IP lokal ke alamat IP public dengan menggunakan NAT secara DHCP (Dynamic) .

2. Konfigurasi Jaringan Router ISP Telkom

Palembang Pada konfigurasi Router ISP Telkom Palembang

untuk memberi konektivitas bagi jaringan Telkom Rivai agar adanya komunikasi dari router Telkom Rivai dan Telkom Palembang. Dapat dilihat konfigurasi dibawah ini :

Router>en Router#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname TELKOMPalembang TELKOMPalembang(config)#int f0/0 TELKOMPalembang(config-if)#ip add 20.0.0.1 255.0.0.0 TELKOMPalembang(config-if)#duplex auto TELKOMPalembang(config-if)#speed auto TELKOMPalembang(config-if)#no shut TELKOMPalembang(config-if)# %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up TELKOMPalembang(config-if)#exit TELKOMPalembang(config)#int g1/0 TELKOMPalembang(config-if)#ip address 203.217.134.222 255.0.0.0 TELKOMPalembang(config-if)#no shut TELKOMPalembang(config-if)# %LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet1/0, changed state to up TELKOMPalembang(config-if)#int Vlan1 TELKOMPalembang(config-if)#no ip add TELKOMPalembang(config-if)#shutdown TELKOMPalembang(config-if)#exit TELKOMPalembang(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 g1/0 TELKOMPalembang(config)#no cdp run TELKOMPalembang(config)#exit TELKOMPalembang# TELKOMPalembang#copy running-config startup-config Destination filename [startup-config]? Building configuration... [OK]

6

3. Konfigurasi Jaringan PC dan Laptop Pada konfigurasi PC dan laptop itu sama dilakukan

pada PC dan Laptop para pegawai masing-masing lantai. Dapat dilihat konfigurasi dibawah ini : a) Klik IP Configuration b) Setelah tab menu IP Configuration tampil masukkan

IP address: 172.168.0.2 dengan subnet mask: 255.0.0.0, dan Default Gateway : 172.168.0.1 yang selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3.3

Gambar 3.3 Konfigutasi jaringan PC0

Gambar 3.4 Konfigutasi jaringan Laptop0

Gambar diatas merupakan cara konfigurasi wireless yang menggunakan laptop sebagai berikut: klik PC Wireless kemudian muncul Linksys kemudian pilih tab Conection kemudian pilih Access Point yang aktif (lantai 1), lalu klik Connect untuk menghubungkan wireless kedalam jaringan. 3.4. Testing Hasil Koneksi NAT

Untuk melihat hasil NAT terlebih dahulu lakukan pengiriman paket dari PC1 ke PC0, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.5. Hasil Pengujian NAT

7

Setelah berhasil pengiriman paket dapat dilihat bahwa IP Local (172.168.0.4) telah diterjemahkan menjadi IP Publik (100.100.0.1) yang dapat dilihat pada gambar 3.5 dan gambar 3.6.

Gambar 3.6. Inbound and Outbound PDU Detail 4. Penutup 4.1. Simpulan

Dari hasil penelitian yang dibahas pada bab-bab sebelumnya maka penulis mengambil kesimpulan : 1. Penerapan NAT dan DHCP Router haruslah tepat

dalam menentukan IP dan routing. 2. Penggunaan teknologi NAT Dynamic menjadi solusi

agar IP address pribadi (dalam hal ini Solution Engineer) dapat mentranslasikan ke IP publik secara dynamic (otomatis). Translasi hanya terjadi jika sedang dipakai.

4.2. Saran Penulis menyarankan beberapa hal yang berkaitan

dengan perancangan jaringan NAT dan DHCP, walaupun rancangan ini sangat jauh dari kesempurnaan, diantaranya : 1. Sebelum jaringan NAT dan DHCP Router dibuat

sebaiknya di rancang terlebih dahulu didalam simulasi perancangan agar dapat dievaluasi kelemahan dan kelebihan rancangan sebelum diterapkan dalam dunia nyata.

2. Untuk mempermudah dalam merancang sebuah jaringan NAT Dynamic Routing diperlukan pemahaman mengenai pengalamatan IP dan routing yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Bunafit Nugroho, 2005. “Instalasi & Konfigurasi

Jaringan Windows & Linux. Yogyakarta. Penerbit Andi.

Dede Sopandi.2010.”Instalasi Dan Konfigurasi Jaringan Komputer”. Bandung. Informatika.

Hendra Wijaya. 2011. ”belajar sendiri Cisco DSL Router. ASA Firewall dan VPN”. Jakarta. PT Elex Media Komputindo.

Jasakom. 2011.”CEH Certified Ethical Hacker 400% Illegal”. Jakarta. Kristanto. 2003. Jaringan Komputer. Surabaya. Sudantha.2005.”Microsoft windows server

2003”.Jakarta. PT.Elex Media Komputindo.

8