46782766 mekanisme

Upload: devi-alfiani

Post on 11-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 46782766 Mekanisme

    1/11

    1

    MEKANISME TERJADINYA LUDWIGS ANGINA

    AKIBAT ORAL PIERCING

    Simfo Ferawati

    Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera UtaraJl. Alumni No. 2, Kampus USU, Medan 20155

    ____________________________________ ______________________________

    Abstract

    Body piercing in the head and neck region is an emerging practice that has gained increasing

    popularity as an expression of body art. The primary motivation of piercing is based

    predominantly on aesthetics. Available data on the extent and prevalence are limited, but there has

    been an increasing number of published reports on the complications related to piercing that range

    from damage to teeth and gingival tissues to disease transmission, infective endocarditis, and

    Ludwigs angina. Ludwigs angina is a bacterial infection of the submandibular and sublingual

    space that can caused by oral piercing. The aim of this article is to explain how oral piercing can

    cause Ludwigs angina and how to treat it.

    Keywords:Piercing, oral piercing, Ludwigs angina, oral infection

    ____________________________________ ______________________________

    PENDAHULUAN

    Tindik atau piercing dulunya hanya didominasi oleh wanita, namun

    sekarang bukan menjadi hal aneh bagi pria. Tidak hanya itu, tindik yang dulu

    dilakukan hanya di telinga, sekarang sudah dilakukan ke bagian tubuh lain yang

    memiliki tulang rawan atau daging lunak, seperti hidung, bibir, alis mata hingga

    lidah.

    Oral piercingbaiklippiercingmaupun tonguepiercingsangat berbahaya

    dan besar resikonya, bahkan bisa menyebabkan penyakit jantung. Kita mengetahui

    bahwa mulut manusia mengandung berjuta-juta bakteri, hingga lubang pada

    daerah tindikan di lidah dapat menjadi sarang bakteri, kemudian bakteri ikut

    mengalir bersama darah dan akhirnya menyebabkan infeksi-infeksi berat salah

    satunyaLudwigs angina.1

    Komplikasi-komplikasi yang ditimbulkan akibat pemakaian tindik oral

    mempunyai resiko terhadap kesehatan. Salah satu komplikasinya yang sangat

    berbahaya adalahLudwigsangina, karena dapat menghambat jalur nafas, pernah

    dilaporkan dari italia.2

  • 7/23/2019 46782766 Mekanisme

    2/11

    2

    Bressi T. melaporkan wanita berusia 25 tahun yang mengalami

    pembengkakan dasar mulut yang datang ke klinik gigi, awalnya diduga karena

    abses berkaitan dengan gigi, setelah di anamnese ternyata pasien memakai tindik

    pada frenulum lingual dua minggu sebelumnya. Setelah itu, diputusan mengkultur

    jaringan terinflamasi dan hasilnya ditemukan bakteri Streptokokus.2

    Adapun maksud dari penulisan makalah ini adalah mengetahui kompliasi

    dari pemakaian oral piercing, khususnya Ludwigs angina,sehingga masyarakat

    dapat mengetahui mekanisme terjadinya dan dapat segera melakukan perawatan.

    DEFINISILUDWIGSANGINA DAN ORAL PIERCING

    Ludwigs angina pertama sekali diperkenalkan oleh Wilhelm Frederick

    Ludwig pada tahun 1836, digambarkan sebagai edema pada daerah submandibula

    dan sublingual, disertai radang tenggorokan tetapi tidak melibatkan jaringan limfe.

    Angina berasal dari bahasa latin yaitu angere yang artinya mencekik. Ludwigs

    angina adalah suatu infeksi bakteri, mencakup peradangan pada jaringan dasar

    mulut di bawah lidah, terkenal akan sifatnya yang agresif dan kecepatannya dalam

    menimbulkan masalah tinggi jika tidak dilakukan perawatan segera.3,4

    Ludwigs angina merupakan penyebaran inflamasi berupa sellulitis yang

    sangat cepat, dimulai dari dasar mulut hingga ke rongga submandibular, yang

    banyak disebabkan bakteri anaerob batang gram negatif, mempunyai gambaran

    klinis bengka pada leher.5

    Dalam ilmu penyakit mulut diketahui suatu bengkak pada leher terdapat

    banyak diagnosa bandingnya termasuk pembengkakan limfoma maupun non-

    limfoma.6

    Salah satu penyebab terjadinya pembengkakan adalah infeksi seperti

    ludwigs angina yang diakibatkan oleh oral piercing.

    Oral piercingatau tindik rongga mulut merupakan penempatan perhiasan

    pada area oral dan perioral yang meliputi lidah, bibir, pipi, frenulum, uvula, atau

    kombinasi dari beberapa tempat tersebut.1,7-9

    Beberapa istilah perhiasan pada oral

    piercing yang perlu diketahui antara lain: bars atau barbell,gauge, labret, nesting,

    dan ring jewellery. Material yang dipakai antara lainstainless steel, emas 14 karat,

    titanium, dan niobium.7,9

  • 7/23/2019 46782766 Mekanisme

    3/11

    3

    Oralpiercing baik lippiercing dan tonguepiercing dapat menyebabkan

    komplikasi pada daerah rongga mulut dan gigi, dapat akut maupun kronis.

    Komplikasi dari oral piercing dapat berupa pembengkakan maupun rasa nyeri,

    sehingga menganggu pengunyahan, berbicara, dan penelanan.8

    ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

    Ludwigs angina umumnya berawal dari infeksi odontogentik, terutama

    dari gigi molar kedua dan ketiga rahang bawah. Gigi tersebut mempunyai akar

    yang mengarah ke otot mylohyoid, sehingga dapat menyebar ke ruang

    submandibula.10,11

    Penyebab Ludwigs angina lainnya yang pernah dilaporkan antara lain

    sialadentis, abses peritonsial, fraktur mandibula terbuka, epilogisitis, injeksi obat-

    obatan intravena pada leher, trauma bronkoskopi, intubasi endotrakea, laserasi

    oral, tindik lidah, infeksi saluran pernafasan atas, dan trauma pada dasar mulut.4

    Ludwigs angina merupakan selulitis polimikrobial yang berkembang

    dengan cepat dari ruang submandibula dan sublingual. Bakteri penyebab infeksi

    ini merupakan gabungan dari beberapa bakteri yang didominasi oleh flora mulut.

    Streptococcus viridians merupakan organisme yang paling banyak dikultur, lalu

    Staphilococcus epidemidis, dan diikuti Staphilococcus aureus.4

    Perkembangan penyakit Ludwigs angina di dukung oleh karena struktur

    anatomi jaringan dasar mulut.3-5,10

    Hubungan margin posterior yang melingkar

    pada otot mylohyoid melibatkan ruang sublingual dan kontralateralnya dengan

    cepat. Tulang mandibula dan hyoid, serta lapisan superficial dari fasia servikal

    membatasi perluasan jaringan bila terjadi edema sehingga menyebabkan

    pergeseran dasar mulut dan lidah kearah superior dan posterior. Lapisan

    superficial dari fasia servikal dalam mengelilingi kelenjar submandibula. Infeksi

    atau pembengkakan kelenjar submandibula awalnya ditahan oleh lapisan ini,

    namun lama-kelamaan memperlemah fasia sehingga menyebabkan infeksi cepat

    meluas ke dalam ruang submandibula.11

  • 7/23/2019 46782766 Mekanisme

    4/11

    4

    PEMBAHASAN

    Ludwigs angina merupakan infeksi bakteri pada dasar mulut yang dapat

    terjadi segera setelah prosedur tindik dilakukan.1,8 Tanda-tandanya meliputi rasa

    sakit dan bengkak pada lidah, kesulitan menelan, berbicara dan disertai dengan

    timbulya masalah pernafasan.3,4

    PasienLudwigs angina secara khas mempunyai riwayat, baru melakukan

    pencabutan gigi, kebersihan mulut yang buruk, atau nyeri pada gigi. Tanda

    klinisnya menyerupai sepsis seperti demam, tachypnea dan tarkikardi yang

    diawali dengan adanya symptom berupa pembengkakan dan nyeri pada dasar

    mulut dan leher bagian depan, disfagia, odynophagia, drooling, trismus serta bau

    mulut. Selain itu, pasien juga dapat merasa cemas, gelisah, dan bingung.4

    Ludwigs angina diketahui berpotensi mematikan karena dapat

    menimbulkan masalah pernafasan. Karakteristik yang menandakan pasien

    mengalami masalah pernafasan antara lain parau, stridor, suka bernafas, sesak,

    sianosis, dansniffingposition, yaitu postur tegak lurus dengan leher terdorong ke

    depan dan dagu terangkat.2-4,11

    Pasien umumnya menunjukkan keadaan leher yang dikenal dengan istilah

    bull neckakibat peradangan yang terjadi di area submandibula serta memberikan

    suatu kesan tampilan seperti mempunyai dagu yang lebar atau double chin

    (Gambar 1). Selain itu, ciri khas lainnya yng lebih spesifik lagi ysitu hot potato

    voice akibat edema pada pita suara. Hal ini perlu diwaspadai klinisi karena

    berpotensi menimbulkan masalah pernafasan.4,12

    Gambar 1. PenderitaLudwigs angina12

  • 7/23/2019 46782766 Mekanisme

    5/11

    5

    Jenis oralpiercingyang paling berpotensi menyebabkanLudwigs angina

    yaitu tongue piercing(tindik lidah) dan merupakan bentuk infeksi sekunder akibat

    penggunan tindik tersebut. 7,13

    Oral piercing terdiri atas beberapa jenis walaupun tindik lidah lebih

    banyak dipraktekkan. Dua tipe yang paling umum dipergunakan yaitu tipe

    dorsoventral dan tipe dorsolateral. Pada tindikan dorsoventral, perhiasan

    ditembuskan dari dorsal ke permukaan ventral lidah dan secara umum

    ditempatkan pada tengah lidah (Gambar 2a). Sedangkan tindikan dorsolateral

    tidak dianjurkan oleh penindik professional karena prosedurnya yang tidak aman

    bagi vaskularisasi lidah yaitu tindi pada kedua sisi lidah (Gambar 2b).1,13,14

    a

    bGambar 2. a. Tindikan dorsoventral, b. Tindikan dorsolateral21

    Tongue piercing umumnya ditindikkan tepat pada sulkus lidah walaupun

    dapat juga ditindikkan dari permukaan dorsolateral ke frenulum lidah.14,15 Lip

    piercing umumnya terletak pada bagian tengah bibir bawah, tetapi dapat juga

    ditindikkan pada sudut bibir, dekat area kaninus.15

    Lidah dipersarafi oleh nervus hypoglossus dan cabang pharyngeal dari

    nervus vagus. Sedangkan bibir dipersarafi oleh nervus infraorbital dan nervus

  • 7/23/2019 46782766 Mekanisme

    6/11

    6

    mentalis yang merupakan percabangan dari nervus trigeminus. Ketika dilakukan

    penindikan, saraf-saraf ini mungkin saja tercederai sehingga dapat menimbulkan

    komplikasi.15

    Prosedur piercing terdiri atas beberapa tahap. Pertama, area tindik dibilas

    dengan pembersih antibakteri. Setelah itu area yang akan ditindik tersebut ditandai

    dengan pena yang tidak luntur, lalu dipegang dengan clamp atau haemostat

    kemudian dilakukan penembusan dengan jarum 14 atau 16 gauge.7,13-15

    Ketika barbel akan ditempatkan, penyelubungnya dilepas dan bagian

    bulatnya diputar sampai dijamin kuat. Panjang barbel awalnya 18 mm yang akan

    mengakibatkan pembengkakan selama 5-6 hari tetapi setelah dua minggu, barbel

    tersebut diganti dengan barbel yang lebih pendek (12-15 mm) lalu dipasangkan

    perhiasan yang permanen.

    9,15

    Pembengkakan akan terjadi 2-3 hari setelahpenindikan, bahkan dapat berlangsung selama 7-10 hari.

    7,13,16

    Masa penyembuhan masing-masing tindikan berbeda tergantung pada

    bagian mana tindik tersebut dipasang. Umumnya tindik lidah membutuhkan

    waktu empat minggu untuk sembuh, sedangkan lip dan labret piercing

    membutuhkan waktu 6-8 minggu untuk sembuh total.16

    Tongue piercing mempunyai resiko tinggi terkena infeksi karena pada

    lidah terdapat bermacam-macam mikroflora. Pada prosedur tongue piercing,

    frenulum dan arteri lingual harus dihindari. Selain itu, saat dilakukannya

    penindikan sebuah lapisan tipis dari jaringan ikat dan lapisan tebal dari jaringan

    otot akan tertembus.17

    Hal ini merupakan pintu masuk bakteri patogen yang ideal

    karena daerah abnormal selaput mukosa dan kulit seperti luka potong, luka bakar,

    dan luka lainnya sering menjadi tempat masuk bakteri untuk pertama kali.7,15,17

    Setelah pemasang tindik, mulut atau lidah akan mengalami luka dan

    dipenuhi oleh banyak bakteri. Infeksi akan muncul ketika keadaan rongga mulut

    diliputi oleh banyak mikroorganisme yang masuk melalui jalur, dimana suplai

    darah terganggu oleh karena pendarahan atau trauma. Bakteri akan bergerak

    mengikuti aliran darah, menyebabkan dasar mulut segera membengkak serta dapat

    menghambat jalan nafas atau penelanan daripada saliva.15-18

    Bakteri-bakteri seperti stafilokokus, streptokokus, dan sejumlah bakteri

    spesies lainnya dapat menghasilkan enzim hialuronidase. Enzim ini berperan dalm

  • 7/23/2019 46782766 Mekanisme

    7/11

    7

    proses infeksi, dimana asam hyaluronic yang merupakan substansi dasar pada

    intrraseluler jaringan ikat didepolimerisasi oleh enzim tersebut. Ketika bakteri

    masuk ke dalam jaringan dengan jumlah yang cukup banyak, bakteri akan

    menyebabkan suatu peradangan. Infeksi lalu menyebar dengan cepat sepanjang

    dataranfsia, mencakup seluruh jaringan. Hal ini merupakan akumulasi dari sel-sel

    polimorfonuklear (PMN), edema, tekanan, nyeri, dan nekrosis.18

    Infeksi sistemik disebabkan oleh bakteri yang berasal pada saat penindikan

    atau dapat menyebarkan dari infeksi lokal dan hal ini dapat terjadi kapan saja.

    Gejala-gejalanya berupa demam, kedinginan, gemetar, atau terdapat lapisan merah

    yang terlihat di dekat area tindik.8.17

    Abses seberal dan endokarditis pernah

    dilaporkan terjadi sebagai komplikasi sistemik akibat tindik lidah.19

    Faktor lainnya yang memiliki peranan penting dalam terjadinya Ludwigsangina akibat oral piercing terutama tindik togue piercing yaitu anatomi dari

    dasar mulut itu sendiri. Pada jaringan dasar mulut terdapat ruangan submandibula

    yang terdiri atas dua ruang yang dipisah pada bagian anteriornya oleh otot

    mylohyoid, yaitu ruang sublingual pada bagian superior, dan ruang submaksila

    pada bagian inferior. Ruangan ini dapat dikatakan sebagai satu kesatuan karena

    batas posteror yang bebas dari otot mylohyoid menghubungkan keduanya.11,19

    Lapisan superficial dari fasia servikal dalam, membantu merintangi penyebaran

    infeksi sehingga apabila terjadi pembengkakan pada ruang submadibula akan

    menyebabkan pergeseran dasar mulut dan lidah yang disertai dengan timbulnya

    masalah jalan pernafasan.11,20

    Kesukaran bernafas merupakan salah satu manifestasi klinis dari penyakit

    ini. Jika hal tersebut terjadi, perawatan professional harus segera dilakukan.1

    Komplikasi serius akibat tongue piercing berupa kesulitan bernafas setelah dua

    hari dilakukannya penindikan pernah dilaporkan.20

    PERAWATAN

    Ludwigs angina merupakan penyakit yang jarang terjadi, tetapi sudah

    pernah dilaporkan sebagai akibat dari penggunaan tindik lidah. Perawatan yang

    dapat dilakukan sama dengan Ludwigs angina pada umumnya, yaitu dengan

  • 7/23/2019 46782766 Mekanisme

    8/11

    8

    pengaturan jalan nafas yang adekuat, perawatan dengan antibiotik sistemik, dan

    pembedahan untuk drainase abses.3,4

    Kesulitan bernafas merupakan manifestasi dari penyakitLudwigs angina

    yang dapat saja terjadi dan dapat menyebabkan kematian. Perawatan yang dapat

    dilakukan jika jalan nafas pasien benar-benar terhambat yaitu melakukan

    trakeostomi.4

    Trakeostomi adalah operasi membuat jalan udara melalui leher langsung

    ke trakea untuk mengatasi asfiksi apabila ada gangguan jalan nafas. Trakeostomi

    diindikasikan untuk membebaskan obstruksi jalan nafas bagian atas, melindungi

    trakea serta cabang-cabangnya terhadap aspirasi dan tertimbunnya discharge

    bronkus, serta pengobatan terhadap keadaan yang mengakibatkan insufisiensi

    respirasi. Trakeostomi terkadang sangat penting dilakukan, tapi dengan teknikintubasi lebih baik dan penempatan endotracheal tube fiber optic, kebutuhan

    akan trakeostomi menjadi menurun.21

    Setelah masalah pernafasan teratasi, pemberian antibiotik intravena harus

    segera dilakukan. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian penisilin dosis tinggi (2-

    4 juna unit / IV), serta observasi yang hati-hati. Akan tetapi dengan meningkatnya

    prevalensi dari produksi betalaktamase terutama dari spesies bakteroides,

    menjadikan metronidazol dan klindamisin juga turut dipertimbangkan

    penggunaannya.3,4

    Ludwigs angina umumnya diakibatkan oleh faktor odontogenik, dimana

    bakteri yang berperan menimbulkan infeksi merupakan gabungan bakteri aerob

    dan anaerob. Walaupun penisilin masih tetap menjadi pilihan utama dewasa ini,

    akan teapi aktivitas sprektrumnya mungkin perlu ditambah. Metronidazol

    merupakan salah satu kemungkinannya karena antibiotik ini sangat ampuh

    melawan bakteri anaerob, tetapi lemah dalam menghambat bakteri aerob sehingga

    metronidazol tidak pernah digunakan tunggal dalam perawatan infeksi

    odontogenik.4

    Jika pemakaian antibiotik tidak menunjukkan kemajuan, drainase abses

    perlu dilakukan. Secara umum, insisi paralel 3 cm dibawah sudut mandibula.

    Ukuran dan lokasi insisi ke garis tengah daripada dagu mungkin diperlukan pada

    kasus yang berat. Bagian cuping dari lapisan superficial elenjar submandibula

  • 7/23/2019 46782766 Mekanisme

    9/11

    9

    dipindahkan dengan membelah otot mylohyoid untuk mengurangi tekanan di

    dalam ruang yang tertutup fasia. Pembedahan dengan alat tumpul digunakan

    untuk mengeksplorasi keterlibatan ruang fasia dan memecah material supuratif.

    Drainase harus dimasukkan ke dalam ruang fasia untuk mencegah

    terakumulasinya sisa-sisa jaringan nekrotik dan pus. Tujuan dari drainase ini

    untuk menyingkirkan pus dan mengurangi tekanan pada ruang fasia yang tertutup

    dileher. 4,11,19

    Menghilangkan fokus infeksi juga penting dalam perawatan Ludwigs

    angina. Dalam hal ini, tindiklah yang merupakan penyebab terjadinya Ludwigs

    angina. Perhiasan tindik perlu dilepaskan seperti halnya jika akan dilakukan

    radiografi dental. Bila dokter atau dokter gigi mengerti bagaimana cara

    melepaskannya, hal ini tidak sulit dilakukan.

    17,22

    Cara melepaskan perhiasan tindik yaitu dengan memutar atau membuka

    bandul yang terpasang pada barbel, kemudian barbel dilepas dan dibersihkan

    dengan cairan klorheksidin 0,2%. Apabila tindik telah dilepas, kebersihan mulut

    tetap dijaga supaya proses penyembuhan luka tindik lebih cepat.22

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa salah satu penyebab terjadinya

    Ludwigs angina adalah oral piercingyang menyebbkan terjadinya luka sehingga

    menjadi tempat masuk bakteri. Komplikasi ini dapat dihindari jika prosedur tindik

    sesuai dan alat yang dipakai bersih. Jika komplikasi ini terjadi, utamakan untuk

    melakukan pembebasan jalan nafas dan pemberian antibiotik.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Lyoid E. Bahaya tindik lidah. 2008. ( 1 September 2010)

    2. Bressi T, Ahrens A. Ludwigs angina and oral piercing: a case report. (15 September 2010)

    3. Rahardjo SP. Penatalaksanaan angina Ludwig. J Dexa Media 2008; 21 (1):32-5.

    4. Lemonick DM. Ludwigs angina: diagnosis and treatment. 2002. ( 20 Agustus 2010)

  • 7/23/2019 46782766 Mekanisme

    10/11

    10

    5. Van Kuilenburg JT, Van Niekerk J, Sinnige H. A woman with a swollenneck. The Journal of Medicine 2009; 67 (9): 308-9.

    6. Isidora KS, Remita AP, Emy K, et al. Beware of a swollen neck (in theoral medicines field) In: Asian oral health care scientific meeting and

    exhibition: proceeding of AOHC & 2nd

    ASEAN meeting on Dental Public

    Helalth, Jakarta, 2008: 123-30.

    7. Angel E. Kiss of the Needle: Tongue and oral piercings. In: The piercingbible. America: crossing press, 2009: 105-20.

    8. Theodossy T. A complication of tongue piercing: a case report and reviewof the literature. BDJ 2003; 194 (10): 551-2.

    9. Friedman SM, Edwards L, Blanas N, Holmes HI. Self piercing of the lip:A case report. Israeli J Emerg Med 2005; 5 (3): 18-21.

    10.Saifeldeen K, Evans R. Ludwigs angina. Emerg Med J 2004; 21: 242-3.11.Campbell AC, Shumrick KA. Infectius and inflammatory disorders. In:

    Gumper E. Otolaryngology The essentials. USA: Thieme, 2001: 438-46.

    12.Anonymous. Ludwigs angina. (20 Agustus)

    13.Bascones-Martinez A, Escudero-Castano N, Perea-Garcia, et al. Oral andperioral piercing complication. Open Dent J 2008; 2: 133-6.

    14.Anonymous. Tongue piercing. (20 Agustus 2010)

    15.De Moor RJG, De Witte AMJC, Delme KIM, et al. Dental and oralcomplication of lip and tongue piercings. BDJ 2005; 199: 506-9.

    16.Koenig LM, Carnes M. Body piercing: medical concerns with cutting-edge fashion, J Gen Intern Med 1999; 14 (6) : 379-85.

    17.Maheu-Robert LF, Andrian E, Grennier D. Overview of complicationssecondary to tongue and lip piercing. JCDA 2007; 73 (4): 327-330.

    18.Mcghee JR, Michalek SM, Cassel GH. Dental microbiology. PhiladelphiaHarper and Row, 1982: 385, 408, 788.

    19.Frangiskos D. Clinical instructor oral and maxillofacial surgery. Helena T.Oral surgery. Germany: Springer, 2007: 233-40.

  • 7/23/2019 46782766 Mekanisme

    11/11

    11

    20.Rajendran R, Sivathasundharam B. Eds. Shafers text book of oralpathology. 6th ED Delhi Chitre computers, 2009: 537-40.

    21.Krisbudhi HR. Perawatan mandiri pasca trakeostomy. Cermin duniakedokteran 2004; 144:35

    22. Bodine A. How to treat tongue pierching infection. (6 September 2010)