a church where care, teaching, and mission meet...
TRANSCRIPT
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Panggilan Beribadah PengkhotbahVotum PengkhotbahBacaan Bertanggapan Liturgos & JemaatPujian Pengakuan Dosa Liturgos & JemaatDoa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Jemaat
Doa Pengakuan Dosa LiturgosBerita Anugerah LiturgosPetunjuk Hidup baru Liturgos & JemaatPujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Liturgos & Jemaat
Pujian Syukur 1 Liturgos & JemaatPujian Syukur 2 Liturgos & JemaatPengakuan Iman Liturgos & JemaatPujian Liturgos & JemaatDoa Firman Tuhan PengkhotbahKhotbah PengkhotbahPersembahan Liturgos & JemaatDoa Persembahan & Doa Syafaat Petugas DoaPengumuman & Seri Pembinaan PengkhotbahDoxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Pengkhotbah
Doa berkat PengkhotbahAmin / “Thank You Lord” PengkhotbahTheme Song “Jesus At The Center“ Pengkhotbah
Susunan Liturgi Ibadah Minggu
2
3
Hamba Tuhan RECGEMBALA SIDANG SENIORPdt. Yakub Tri Handoko, Th.MTelp : 0815 5055 985Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL CABANG BAVARIANPdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Telp. 081-233780070 Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL POS PI BATAMEv. Samuel Sambudjo Budiman, M.K. Telp. 081-931003006 Email: [email protected] /[email protected]
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
Kasih adalah salah satu elemen terpenting dalam kehidupan
manusia. Demi mendapatkan kasih, orang rela melakukan apapun. Untuk mengungkapkan kasih, orang rela membayar harga setinggi apapun. Bukan tanpa alasan apabila kisah tentang kasih - seorang ayah yang harus mempertaruhkan nyawa demi anaknya, seorang laki-laki yang mati demi kekasihnya, dsb., - menjadi tema favorit dalam berbagai
film, drama, dan novel.
Kasih seperti di atas adalah kasih yang umum. Allah memberikan kapasitas kepada semua orang untuk menghargai, mendambakan, dan mempraktekkan kasih. Kesadaran sebagai sesama manusia seringkali sudah cukup sebagai alasan untuk saling mengasihi. Relasi yang unik antara dua orang, entah hubungan darah atau pertalian kasih, menjadi
KASIH YANG NYATA(1 Yohanes 4:7-12) | Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
4
landasan yang kuat untuk saling mencintai.
Walaupun demikian, bukan kasih secara umum yang sedang dibicarakan di 1 Yohanes 4:7-12. Kasih di sini bersifat theosentris (berpusat pada Allah). Setiap kali seseorang mempraktekkan kasih ini, orang lain akan tahu bahwa orang itu lahir dari Allah dan mengenal Allah (ayat 7). Kasih berasal dari Allah (ayat 7a), sehingga siapa saja yang berasal dari Allah, kehidupannya pasti akan diwarnai dengan kasih.
Sebaliknya, apabila seseorang tidak menunjukkan kasih ini kepada orang lain, hal itu membuktikan bahwa ia tidak (atau belum) mengenal Allah (ayat 8a). Peringatan ini perlu digarisbawahi. Kesejatian iman tidak hanya dilihat dari kebenaran doktrinal (4:1-6), melainkan juga kesungguhan kasih (4:7-8).
Bagaimana seseorang dapat mengamalkan kasih yang theosentris? Kuncinya terletak pada pengertian dan pengalaman terhadap kasih Allah melalui Tuhan Yesus Kristus. Tanpa mengerti dan
mengalami kasih ilahi tersebut, seseorang tidak akan sanggup mencapai standar kasih yang diharapkan oleh Allah.Apa saja karakteristik kasih ilahi tersebut?
Karakteristik kasih Allah (ayat 8b-10)
Untuk memudahkan pemahaman, karakteristik kasih Allah di bagian ini dapat diwakili oleh tiga kata kunci. Yang pertama adalah hakikat (ayat 8b). Ungkapan “Allah adalah kasih” sekilas terdengar sangat klise dan sederhana. Namun, jika kita tidak berhati-hati untuk merenungkannya, kita akan terjebak pada beberapa kekeliruan.
Yohanes tidak mengatakan “kasih adalah Allah” (love is God). Walaupun kasih memang sangat penting, kita tidak sepatutnya memberhalakan kasih. Ada berapa banyak orang yang mengatasnamakan kasih atau cinta lantas melakukan hal-hal yang tidak terpuji. Demi mendapatkan cinta, sebagian orang rela meninggalkan Allah dan kebenaran-Nya. Bukan ini maksud Yohanes.
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
5
Yohanes juga tidak sedang mengatakan “Allah
adalah pengasih” (God is loving), seolah-olah kasih adalah salah satu sifat Allah. Walaupun Allah memang pengasih dan penyayang (Kel 22:27; 34:6), tetapi bukan itu yang sedang ditekankan di sini. Ada hal yang lebih mendalam di sini.
1 Yohanes 4:8b mengajarkan tentang kasih sebagai bagian tak terpisahkan dari hakikat Allah. Ini berbicara tentang sesuatu yang begitu melekat dalam esensi ilahi. Sama seperti panas tidak mungkin terpisahkan dari matahari, demikian pula kasih tak terceraikan dari Allah. Sama seperti esensi dari sebuah es adalah dingin, demikian pula dengan esensi ilahi adalah kasih.
Konsep ini terbilang cukup unik. Beberapa agama atau aliran kepercayaan mengajarkan keberadaan ilahi yang tidak bepribadi (impersonal). Allah hanya dipahami sebagai sebuah sumber keberadaan atau sebuah pemikiran universal. Beberapa aliran filsafat tertentu dalam budaya Yunani-Romawi juga mengadopsi pandangan seperti ini.
Konsep seperti ini cenderung sangat abstrak dan kering.
Dengan mengatakan “Allah adalah kasih,” Yohanes sedang menegaskan keberadaan Allah yang berpribadi (personal). Tanpa kepribadian tidak mungkin ada kasih, karena sesuatu yang tidak berpribadi tidak memiliki kapasitas untuk mengasihi maupun menghargai kasih.
Bahkan sebelum ada segala sesuatu, Allah tetap adalah kasih. Kejamakan Pribadi dalam keesaan Allah memungkinkan sebuah kasih yang kekal. Bapa telah mengasihi Yesus Kristus sebelum dunia dijadikan (Yoh 17:24).
Kata kunci kedua yang menggambarkan karakteristik kasih Allah adalah bukti (ayat 9). Yohanes bukan berhenti pada hakikat Allah di dalam kekekalan. Ia juga menandaskan kasih Allah di dalam sejarah. Allah yang kekal tersebut sudah diwujudkan di dalam kesementaraan.
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
6
Kata “dinyatakan” ( e p h a n e r ō t h ē )
memiliki kata dasar phaneroō, yang mengandung makna menyingkapkan atau memperlihatkan sesuatu yang sebelumnya tersembunyi. Sesuatu yang dinyatakan tersebut sebelumnya sudah ada, hanya saja belum terlihat secara jelas. Jadi, “nyata” di sini bukan lawan dari “semu”. Mungkin terjemahan yang lebih tepat dan jelas adalah “menunjukkan” (NIV) atau “memanifestasikan” (mayoritas versi Inggris).
Kasih yang sejak kekekalan sudah ada dalam diri Allah Tritunggal telah ditunjukkan melalui sebuah peristiwa sejarah. Kasih itu sudah terbukti secara nyata. Penambahan kata “di tengah-tengah kita” (en hēmin) mempertegas historisitas pembuktian tersebut. Kedatangan Kristus ke dalam dunia bukan sebuah dongeng yang tak bisa ditelusuri kebenarannya. Rasul Yohanes tampaknya sangat memperhatikan aspek ini. Di awal kitab injilnya, ia menyatakan “Firman itu telah menjadi daging…kita telah melihat
kemuliaan-Nya” (Yoh 1:14). Di awal suratnya pun ia berkali-kali menandaskan bahwa ia dan rasul-rasul lain telah mendengar, melihat, dan mengalami sendiri kehidupan Yesus Kristus (1 Yoh 1:1-3).
Untuk membuktikan kasih-Nya, Allah rela membayar harga yang sedemikian mahal. Ia telah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia untuk memberikan kehidupan kekal bagi kita (4:9b). Dalam teks Yunani, kita dapat dengan jelas melihat bahwa titik berat dalam bagian ini terletak pada harga pembuktian. Secara hurufiah, teks ini berbunyi “bahwa Anak-Nya, yang tunggal itu, Allah telah utus ke dalam dunia”.
Istilah “tunggal” (monogenēs) memang bisa merujuk pada jumlah yang hanya satu. Kata ini kadangkala digunakan untuk anak satu-satunya (Luk 7:12; 8:42; 9:38). Walaupun demikian, kata monogenēs memiliki makna lebih daripada sekadar jumlah. Kata ini lebih mengarah pada relasi yang intim dan unik. Sebagai contoh, walaupun Abraham memiliki beberapa anak, tetapi yang disebut monogenēs Abraham
7
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
hanyalah Ishak (Ibr 11:17). Ishak adalah anak perjanjian dan anak kesayangan. Berdasarkan pertimbangan ini, penerjemah
NIV lebih memilih “one and only”.
Harga mahal yang dibayar oleh Allah demi kasih-Nya kepada kita adalah Anak-Nya sendiri, satu-satunya, yang intim dan unik bagi Dia. Ini adalah bukti terbesar dari kesempurnaan kasih Allah. Kasih-Nya bukan sekadar sebuah konsep yang abstrak, melainkan sudah diwujudkan dalam sebuah tindakan konkrit. Kasih Allah bukan hanya diketahui dari nama atau sifat-Nya, tetapi juga dari kerelaan-Nya dalam mengutus Anak-Nya ke dalam dunia demi orang yang berdosa.
Karakteristik terakhir dari kasih Allah juga tercermin dalam kata kunci inisiatif (ayat 10). Sama seperti awal ayat 9, ayat 10 juga dimulai dengan en toutō (lit. “dalam hal ini”). Kali ini penekanan lebih diletakkan pada inisiatif Allah dalam mengasihi kita.
Untuk memperjelas hal tersebut, Yohanes telah meletakkan kata “bukan” (ouch) di depan (semua versi Inggris “not that we loved God”). Penerjemah LAI:TB pun secara tepat menangkap makna ini (“bukan kita yang telah mengasihi Allah”). Yohanes juga secara khusus menambahkan subjek eksplisit “kita” (hēmeis), sehingga kata “kita” di ayat 10a muncul dua kali (hēmeis ēgapēkamen, lit. “kita, kita telah mengasihi”). Bukan kita, kita yang telah mengasihi Allah, melainkan Allah yang telah mengasihi kita. Kata “Allah” (dalam teks Yunani “Ia”) juga muncul dua kali sebagai penekanan (autos ēgapēsan hēmas, lit. “Ia, Ia telah mengasihi kita”).
Inisiatif ini merupakan salah satu karakteristik doktrin Kristiani. Secara konsisten Alkitab selalu meletakkan Allah sebagai inisiator kasih dan kebaikan. Bukan kita yang memilih Allah, tetapi Ia yang lebih dahulu memilih kita (Yoh 15:16). Bukan kita yang mencari Allah, melainkan Allah yang datang untuk mencari dan menyelamatkan kita (Luk 19:10).
8
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
Demikian pula bukan kita yang mengasihi Allah, namun Ia yang lebih dahulu mengasihi kita (1 Yoh 4:10).
Perintah untuk mengasihi (ayat 11-12)
Apa yang dilakukan oleh Allah kepada kita seharusnya menjadi pedoman bagaimana kita memperlakukan orang lain (ayat 11). Yohanes sekali lagi menandaskan kualitas kasih ilahi melalui kata “sedemikian” (houtōs). Jika kita meyakini dan merasakan bahwa kasih Allah begitu melimpah dalam kehidupan kita, kita seharusnya membagi kasih itu kepada orang lain. Kasih-Nya tidak mungkin dapat dihabiskan seorang diri saja. Kehidupan pribadi kita adalah wadah yang terlalu kecil bagi kasih ilahi yang melimpah ruah.
Berbagi kasih bukanlah sebuah pilihan. Kata “harus” (opheilō) di ayat 11b memiliki makna dasar “berhutang” (Mat 18:28; Luk 7:41; Rm 13:8). Sama seperti membayar hutang bukanlah sebuah pilihan, demikian pula mengasihi orang lain bukan sekadar nasihat atau dorongan, melainkan keharusan atau kewajiban. Kegagalan dalam melakukannya merupakan sebuah hutang yang belum terbayar.
Selanjutnya Yohanes mengaitkan kasih kita kepada orang lain dengan penyataan diri Allah (ayat 12). Ia memulai dengan fakta yang sudah sedemikian umum, yaitu tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah (ayat 12a; Kel 33:20; Yoh 1:18; 1 Tim 6:16-17). Kemuliaan dan kekudusan ilahi menghalangi manusia berdosa untuk memandang wajah Allah. Namun, hal ini tidak berarti bahwa Allah tidak dapat diketahui keberadaan-Nya atau dikenali hakikat-Nya.
Allah yang tidak terlihat menjadi terlihat pada saat kita mengasihi orang lain (ayat 12b). Melalui kasih kepada orang lain, kita telah menunjukkan bahwa Allah tetap di dalam kita. Ia tidak hanya diam di dalam kekekalan
9
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
dengan segala kemuliaan dan kebesaran-Nya. Dalam anugerah-Nya, Ia berkenan diam di dalam kita dan mewarnai kehidupan
kita dengan kasih-Nya.
Bukan hanya kasih kita merupakan bukti bahwa Allah berdiam di dalam kita. Kasih kita juga membuat kasih Allah menjadi sempurna (ayat 12c). Hal ini tentu saja tidak berarti bahwa kasih Allah sebelumnya tidak sempurna. Kata dasar “sempurna” (teleioō) dalam konteks ini berarti “mencapai tujuan”. Tujuan akhir dari kasih Allah bukanlah diri kita sendiri, melainkan orang lain. Kita bukan sekadar objek kasih, melainkan saluran kasih.
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa kasih Allah kepada kita bukan sekadar sebuah contoh. Kasih Allah melalui kedatangan Kristus Yesus sebagai manusia bukanlah kisah moral semata-mata. Pemberian kasih itu sekaligus mencakup pemberian alasan, kemampuan, dan kewajiban untuk mengasihi orang lain. Soli Deo Gloria.
10
eMAGZ
Khotbah Minggu | #TEACHING
POKOK DOA SYAFAAT
11
eMAGZ
Pokok Doa Syafaat | #TEACHING
1. Doakan untuk pemerintahan Indonesia:•Doakan agar pemerintah dapat mengatasi masalah yang
muncul dari berbagai organisasi masyarakat yang dapat mengacaukan persatuan negara Indonesia.
•Doakan untuk KAPOLRI agar dapat mengatasi berbagai teroris yang ada
•Doakan untuk presiden agar dapat mengontrol jalannya roda pemerintahan bangsa ini.
2. Doakan untuk persiapan pembangunan tower radio di Sorong-Papua :•Doakan untuk persiapan pengiriman barang•Doakan agar pelayanan radio ini dapat menjangkau banyak
jiwa di Papua.•Doakan untuk Pdt. Edmon dan keluarga yang akan menjadi
perwakilan REC di Sorong. Kiranya dapat melayani dengan efektif.
KATEKISMUS WESTMINSTER
12
eMAGZ
Katekismus Westminster | #TEACHING
Pertanyaan 95: Apa kegunaan khusus hukum kesusilaan bagi orang-orang yang tidak dilahirkan kembali?
Jawaban :Hukum kesusilaan berguna bagi orang-orang yang tidak dilahirkan kembali karena membangunkan hati nurani mereka sehingga mereka melarikan diri dari murka yang akan datang, dan karena mendorong mereka berlindung pada Kristus. Bila mereka tetap dalam kedudukan sebagai orang berdosa dan tetap menempuh kehidupan berdosa, hukum kesusilaan berguna karena menyebabkan mereka tidak dapat berdalih dan berada di bawah kutuknya.
a. 1Ti 1:9-10. b. Gal 3:24. c. Rom 1:20 bersama Rom 2:15. d. Gal 3:10.
13
eMAGZ
All About Marriage | #CARE
Apa yang anda harapkan?Menebus Realitas Pernikahan | Kekuatan Dari Hikmat
Salah satu contoh luar biasa tentang hikmat di dalam Alkitab
adalah berubahnya kesetiaan Rahab terhadap bangsanya. Meskipun berada di tengah-tengah orang Yerikho yang menyembah berhala, Rahab bisa mengenali kebesaran Allah bangsa Israel, dan dia bertindak dengan hikmat yang dimilikinya untuk memihak pada umatNya. Allah, dengan segala anugerahNya, telah memakai hidup Rahab untuk menunjukkan pengampunan dan kuasa kesembuhanNya dengan cara memberikan dia sebuah tempat
khusus di dalam silsilah Yesus Kristus.
Kebenaran Itu Akan Memerdekakan Anda
Perubahan Rahab dari seseorang yang menyembah berhala menjadi seseorang yang memiliki iman kepada satu-satunya Allah yang benar merupakan salah satu kisah yang paling ajaib yang dicatat di dalam Alkitab. Perhatikan bahwa dia tidak memandang Yahweh hanya sebagai salah satu dewa atau
14
eMAGZ
All About Marriage | #CARE
allah dari orang-orang tertentu saja. Rahab juga
tidak menganggap pertempuran yang mengerikan itu sebagai sebuah pertandingan antara allah bangsanya melawan Allah Bangsa Israel. Menakjubkan sekali jika dia memandang Yahweh sebagai Allah yang mengatasi segalanya yang ada di langit yang ada di bumi.
Satu karakteristik yang sangat jelas yang dimiliki Rahab adalah kejelasan dan kemurnian di saat dia memandang kebenaran itu. Meskipun ada banyak orang di Yerikho yang mendengar dan melihat peristiwa yang sama dengan apa yang didengar dan dilihat oleh Rahab, Rahab tidak melihat pada hal-hal yang tampak saja, namun pada kebenaran-kebenaran yang lebih dalam tentang Allah yang dinyatakan lewat peristiwa itu. Betapa ajaibnya penyataan hikmat yang Rahab tunjukkan – hikmat yang bisa mengubah hidup dan yang menyelamatkan hidup.
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup… dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu” – inilah rahasia dari kelangsungan hidup Rahab.
Apa yang Membuat Kita Buta Terhadap Kebenaran?
Pertanyaannya adalah apa yang membuat Rahab berbeda dengan semua orang lain di Yerikho? Bagaimana dia bisa melihat kebenaran yang memberi hidup ini, yang tidak dilihat oleh orang lain di kotanya?
Faktanya, kita semua, saat dilahirkan memiliki sifat dosa. Meskipun gambar Allah ada di dalam diri kita, tetapi gambar ini dirusak oleh rasa mementingkan diri sendiri, keangkuhan, ketakutan, kemarahan, ketamakan, hawa nafsu, dan motif-
15
eMAGZ
All About Marriage | #CARE
motif dasar lainnya yang menyebabkan kita berdosa.
Tetapi karena Allah menciptakan kita dengan suatu kecenderungan untuk berbuat baik, maka kita akan merasa adanya pertentangan dan rasa bersalah saat kita menyerah pada godaan untuk melakukan hal yang jahat.
Kecenderungan untuk mementingkan diri sendiri yang ada di dalam diri kita bergumul melawan perintah untuk melakukan yang benar. Ini memaksa kita untuk bergulat dengan permasalahan tentang siapa kita dan apa yang baik. Kita mencoba melarikan diri dengan cara menyangkal kebenaran.
Kita menyangkal kebenaran dengan beberapa cara. Pertama, kita seringkali berkata bahwa apa yang kita lakukan atau katakan tidak benar-benar jahat karena disebabkan oleh situasi dan keadaan yang “khusus”. Atau, kita berkata bahwa meskipun apa yang kita lakukan itu jahat, tetapi motivasi dan maksud kita baik.
Dan jika kita cukup sering menganggap yang baik itu jahat
dan yang jahat itu baik berarti kita berada di dalam sebuah dunia ilusi yang dipenuhi oleh roh-roh jahat dari imajniasi kita. Karena tidak mampu melihat yang sesungguhnya saat kita melanggar hukum-hukumNya tentang melakukan yang baik, maka kita, seperti Adam dan Hawa, tidak berani berdiri di dalam cahaya hadirat Allah yang adalah kebenaran.
Peran dari Empati
Rahab ini penuh dengan kejutan, dan dari profesinya itu tidak ada yang lebih bisa diharapkan selain kemampuannya untuk berempati.
Kita melihat rasa empatinya yang tulus terhadap orang lain dalam dua hal. Pertama, karena memandang pengintai itu dalam keadaan terancam, Rahab bertindak dengan penuh keyakinan untuk melindungi mereka dengan menanggung risiko yang sangat besar bagi dirinya sendiri. Kedua, meskipun dia bisa mendapatkan jalan keluar dari kehancuran Yerikho untuk dirinya sendiri, tetapi dia tetap menginginkan keselamatan seluruh
keluarganya juga.Satu hal yang sangat
jelas tentang Rahab: Dia melihat segala sesuatunya dengan sangat jelas. Dengan semua penderitaan yang dialaminya sebagai seorang pelacur, merupakan suatu hal yang sangat mengagumkan jika dia tidak menarik diri dan tenggelam di dalam dunianya sendiri. Dia bisa terus melihat kebutuhan orang lain sama pentingnya dengan kebutuhannya sendiri. Dengan demikian, dia mempertahankan kemampuannya untuk berempati dan sifat-sifat manusiawi yang Allah berikan kepadanya.
“Memandang Keluar” untuk Melihat Kenyataan
Rahab bisa melihat bukti bahwa Yahweh telah melakukan suatu mujizat yang luar biasa untuk melepaskan bangsa Israel dari Firaun. Dia, seperti orang-orang di Yerikho, juga sudah mendengar bahwa Yahweh telah memberikan kemenangan bagi bangsa Israel di dalam pertempuran melawan bangsa Amori. Dan dia, tanpa keraguan, melihat bahwa peristiwa-peristiwa
itu meramalkan kebenaran tentang kehancuran Yerikho, yaitu Yerikho pasti hancur.
Sebagai seorang penyembah berhala yang berhikmat dan tulus, Rahab memandang keluar dari dirinya dan perasaannya sendiri. Dia melihat bukti dan menemukan bahwa Allah bangsa Israel yang melakukan mukjizat adalah satu-satunya Allah yang benar yang mengatasi semuanya. Dengan melihat serta mempercayai kebenaran ini, dia menjadi orang yang merdeka!
Jalan Menuju Hikmat
Jadi, bagaimana seorang wanita modern bisa menjadi seorang wanita yang berhikmat dan bijaksana? Hikmat bukanlah salah satu hal yang gratis yang kita terima dalam hidup ini. Mereka yang ingin menjadi orang yang berhikmat harus bersedia untuk melatih kedisiplinan mental, emosi, fisik, dan rohani yang diperlukan. Dan, jika kita kurang atau tidak disiplin – akan membawa kita pada penderitaan dan kehancuran.
Pengetahuan saja belum cukup. Kita
eMAGZ
All About Marriage | #CARE
16
harus lebih maju lagi. Kita harus mengembangkan kemampuan kita untuk bisa memahami lebih dalam dengan cara belajar dari
segala sesuatu yang menimbulkan pertanyaan apa dan kapan serta melihat segala sesuatu yang menimbulkan pertanyaan mengapa dan bagaimana dari hidup ini. “Perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan, supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan” (Amsal 5).
Nada suara Amsal menyiratkan kerendahan hati, rasa takut, dan rasa hormat di hadapan TUHAN Allah Yang Mahatinggi. Hanya dengan melepaskan keangkuhan kita, kita bisa mulai untuk memahami bahwa “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.”
Jelaslah bahwa mereka yang berhikmat, seperti Rahab, akan menemukan diri mereka terkagum-kagum pada cara Allah yang luar biasa, yaitu Allah yang berjalan di hadapan kita dengan segala rencana dan strategi yang hampir tidak bisa kita bayangkan. Jika kita dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintahNya dan bergerak maju mengikuti perintahNya itu, maka tidak lama lagi kita sendiri akan mengalami kemenangan yang ajaib. Sebuah petualangan untuk mengalami hikmat yang sesungguhnya! Betapa kita bersukacita dan mendapatkan kehormatan untuk menemukan diri kita sendiri di jalan yang menuju sebuah bentuk kekuatan yang berbeda!
Ringkasan tentang Rahab: A Different Kind of StrengthBeverly LaHaye & Janice Shaw Crousebersambung . . .
eMAGZ
All About Marriage | #CARE
17
eMAGZ
Apakah ada kesalahan perhitungan dalam si ls lah Yesus?|#QandA
Rasul Matius memulai kisah Natal (sekaligus seluruh kitabnya) dengan silsilah Yesus Kristus (Mat 1:1-17). Penulisan silsilah ini jelas
mengandung maksud theologis tertentu. Perbandingan dengan daftar silsilah lain di Alkitab menunjukkan bahwa Matius secara sengaja tidak memasukkan beberapa nama. Pengaturan silsilah menjadi 3 kelompok (masing-masing kelompok memiliki 14 keturunan) juga menguatkan maksud theologis tersebut.
Penyeleksian dan peredaksian silsilah adalah hal yang lumrah. Tatkala seorang penulis ingin menampilkan silsilah dari tokoh tertentu, ia biasanya tidak menuliskan seluruh nama yang ada. Tidak semua nama relevan dengan tujuan penulisannya. Jika dituliskan semua, orang justru
A pa k a h a d a k e s a l a h a n p e r h i t u n g a n d a l a m s i l s i l a h Y e s u s K r i s t u s ?
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
18
eMAGZ
Apakah ada kesalahan perhitungan dalam si ls lah Yesus?|#QandA
akan mengalami kesulitan untuk menangkap poin yang ingin disampaikan. Jadi, sekali lagi, penyeleksian dan peredaksian
silsilah bukanlah sebuah persoalan.
Persoalan justru terletak pada jumlah nama yang ada. Menurut beberapa orang, Matius telah melakukan kesalahan matematika yang sangat mendasar. Ia gagal menghitung kelompok kedua (dari Daud sampai ke pembuangan) secara tepat. Jumlah yang ada di kelompok ini bukan 14, melainkan 13.
Sebagian theolog injili berusaha menerangkan persolan ini dengan mengasumsikan nama Yoyakim dalam silsilah ini. Ia adalah anak Yosia dan ayah dari Yekhonya (1 Taw 3:15-16). Matius secara sengaja tidak menyebutkan nama Yoyakim, karena ia hanya sebagai raja boneka (bdk. Mat 1:11 “Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel”). Jika nama Yoyakim diasumsikan dihitung (walaupun tidak tertulis), maka jumlah keturunan dari Salomo ke Yoyakim tetap 14 dan dari Yekhonya ke Yesus juga 14.
Walaupun penjelasan ini tetap dapat menjadi salah satu alternatif solusi, pandangan ini sulit untuk dibenarkan maupun dibantah. Asumsi yang ada tidak didukung oleh konteks. Tidak ada petunjuk apapun yang mengarahkan kita untuk mengasumsikan nama Yoyakim dalam silsilah ini. Ini adalah alasan dari ketidakadaan (argument from silence).
Solusi yang lebih masuk akal adalah yang berfokus pada Daud. Penulis Injil Matius secara khusus menyebutkan nama Daud sebanyak dua kali (dari Abraham ke Daud, dari Daud ke pembuangan). Keterangan ini sudah sedemikian eksplisit, sehingga kita tidak perlu mengasumsikan bahwa kelompok kedua dimulai dari Salomo. Bahkan untuk menekankan nama Daud dalam silsilah ini, Matius sengaja tidak menyebutkan seorang nama
19
eMAGZ
Apakah ada kesalahan perhitungan dalam si ls lah Yesus?|#QandA
pun yang hidup pada jaman pembuangan. Ia hanya menyinggung tentang peristiwa pembuangan, tetapi bukan salah tokoh dalam
peristiwa itu. Seolah-olah Matius ingin menjadikan Daud sebagai sorotan utama dan satu-satunya di tengah-tangah silsilah ini.Bersambung……...
20
21
eMAGZ
Doctrine Does Matter | #TEACHING
(Lanjutan tgl 18 Desember 2016)A. Bukankah kita pernah mengetahui tentang orang-orang yang pada suatu saat pernah menyatakan imannya kepada Kristus? Mereka ikut kebaktian di gereja, membaca Alkitab, berdoa dan sungguh-sungguh menjalani hidup kristiani. Kemudian terjadi sesuatu dan mereka perlahan-lahan menjahui imannya sampai pada akhirnya tidak mau lagi berhubungan dengan gereja, Kristus, dan Allah.
Bukankah kasus-kasus nyata seperti ini menunjukkan bahwa paham mengenai ketekunan orang-orang kudus itu keliru?Di dalam menjawab keberatan-keberatan di atas, kita akan membagi jawaban kita menjadi dua bagian.
1. Orang-orang KristenMemang benar bahwa orang-orang Kristen dapat mengalami kemunduran iman. Kita semua tentu pernah mengalaminya sendiri
Keberatan-keberatan umum tentang ketekunan orang-orang kudus
22
eMAGZ
Doctrine Does Matter | #TEACHING
sampai tingkat tertentu. Ada saat dimana kita merasa tidak berada
dekat dengan Allah sebagaimana yang seharusnya. Kita menjadi dingin secara rohani sampai tingkat tertentu. Dan ada orang-orang Kristen yang melakukan hal-hal yang sungguh-sungguh buruk, sehingga kita hampir tidak menyangka kalau mereka orang Kristen. Kita membaca tentang perzinahan dan pembunuhan yang dilakukan Daud, penyangkalan terhadap Kristus oleh Petrus, dan bagaimana Paulus melakukan hal-hal yang tidak boleh dilakukan.
Doktrin “ketekunan orang-orang kudus” tidak mengajarkan bahwa orang-orang Kristen tanpa dosa. Alkitab menyatakan bahwa orang-orang Kristen masih mungkin jatuh kedalam dosa dan ada yang mengalami kemunduran iman yang sangat besar. Tetapi bila ia sungguh telah dilahirkan kembali, bila Roh Kudus sungguh ada di dalam dia, membuat dia menjadi percaya, maka Roh Kudus merupakan jaminan dari bagian yang nanti akan diterimanyasecara penuh. Maka ia
sungguh memiliki hidup yang kekal, yang berarti bahwa ia diselamatkan untuk selama-lamanya.
Alkitab tidak menjajikan bahwa kehidupan orang-orang Kristen selalu seperti garis lurus yang menuju ke atas. Tetapi hidup seorang Kristen lebih menyerupai seorang anak laki-laki yang sedang mendaki sebuah bukit salju. Ia berulang kali tergelincir karena licinnya salju itu, tetapi ia berhasil mencapai puncak bukit.
Kehidupan seorang Kristen juga seperti garis yang tergambar pada grafik ekonomi Amerika dalam jangka waktu 100 tahun. Garis itu mulai pada sudut kiri bawah dan naik menuju ke sudut kanan atas, ada kenaikan dan ada penurunan, ada resesi dan ada juga depresi yang begitu gawat. Garis itu tidak mulus dan lurus; tetapi setelah seratus tahun lewat, bila kita melihat ke belakang, maka kita akan mengetahui bahwa sekalipun ada kemajuan, dan ekonomi Amerikasaat ini jauh lebih maju daripada tingkat yang dicapai pada abad ke-19.
23
eMAGZ
Doctrine Does Matter | #TEACHING
Atau sebagaimana yang dinyatakan oleh penginjl besar Baptis yang
juga beraliran Calvinis, Charles Spurgeon: seseorang yang berada di dek sebuah kapal bisa berulang kali terjerembab diterjang ombak, tetapi ombak itu tidak pernah dapat melemparkannya keluar dari kapal.
Paulus mengakui fakta mengenai naik turunnya kehidupan Kristen ini, tetapi ia juga mengakui ketekunan orang-orang kudus, ketika dalam bagian yang sama dari surat Roma ia menulis tentang dosa-dosa yang mneyedihkan yang masuk kedalam kehidupan seorang Kristen, tetapi kemudian ia juga menyatakan: “sebab kaku tidak akan dikuasai lagi oleh dosa” (6:14). Dengan kata lain, seorang Kristen mungkin saja mengalami kekalahan sementara, tetapi dosa tidak akan pernah dapat menguasainya lagi. Akan selalu ada perjuangan melawan dosa meskipun ia lemah. Perjuangan ini selalu ada karena Allah tidak mengambil Roh Kudus-Nya dari orang-orang percaya. Kenyataan bahwa orang-orang percaya masih berjuang melawan dosa dan bahkan
dapat jatuh kedalam dosa, tidak berarti bahwa pada suatu saat Allah akan meninggalkan dia sehingga ia kuasai oleh dosa lagi. Paulus dengan jelas menyatakannnya dengan jelas: “Sebab kamu tidak lagi dikuasai lagi oleh dosa.”
Jadi, jawaban pertama terhadap masalah orang-orang yang tampak menyimpang dari iman Kristen adalah bahwa kemunduran-kemunduran iman yang kita lihat itu hanyalah kemunduran sementara dari seorang percaya tersandung dalam perjalanannya, yang oleh anugerah Roh Kudus akan kembali sepenuhnya kepada iman yang kelihatannya seolah-olah telah ia tinggalkan.
Bersambung………Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer
24
eMAGZ
Mandat Budaya|#DOYOUKNOW
Dari kacamata sejarah ilmu pengetahuan, Kejadian 1:28, yang sering disebut sebagai mandat budaya, telah memainkan peranan yang sangat penting. Ayat inilah yang membuat orang Kristen memiliki pandangan yang unik tentang alam dan akhirnya turut berperan besar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Bangsa-bangsa kuno, khususnya dalam budaya Timur, menganggap alam sebagai sesuatu yang keramat dan patut dihormati. Tidak jarang mereka menjadikan alam sebagai objek penyembahan, misalnya dewa matahari, dewa bulan, dewa guruh, dewa kilat, dll. Di sisi lain, bangsa Yunani cenderung melihat alam (materi) sebagai sesuatu yang jahat dan harus dihindari. Dua kutub pemikiran ini tentu saja tidak akan pernah mendorong kemajuan ilmu pengetahuan. Cara pandang Alkitab yang seimbang tentang alam telah mengubah keingintahuan manusia tentang alam, dengan demikian telah memajukan ilmu pengetahuan.
Mandat budaya
25
2 Kisah Penciptaan? (Kejadian 1 dan 2)|#DOYOUKNOW
Dalam jaman modern, sebagian orang justru menganggap bahwa Kejadian 1:28 telah turut memberikan dampak negatif terhadap perlindungan alam. Ayat ini dianggap memberikan kebebasan bagi manusia untuk mengeksploitasi alam. Ketidakseimbangan ekologi yang terjadi dianggap bersumber dari cara pikir di ayat ini. Kejadian 1:28 dianggap sebagai bentuk kesombongan manusia yang melangkah terlalu jauh dari animisme primitf, yaitu kepercayaan bahwa di setiap benda alam terdapat roh yang harus dihormati. Benarkah ayat ini memberikan ijin bagi eksploitasi alam?
Hal pertama yang perlu kita pahami adalah bahwa pemberian mandat budaya kepada manusia di Kejadian 1:28 tidak berarti pengalihan kepemilikan atas alam semesta dari Allah kepada manusia. Seluruh bumi tetap menjadi milik Allah (Mzm 24:1), juga binatang-binatang liar di padang dan di gunung (Mzm 50:10-12). Ulangan 22:6 mengajarkan perlunya manusia melestarikan kehidupan binatang. Apa yang dilakukan seseorang terhadap binatang bahkan akan mempengaruhi keadaan orang itu (Ul 22:7). Salah satu tujuan diadakannya hari Sabat adalah supaya binatang dan para budak bisa beristirahat (Kel 23:12). Allah bahkan mengatur penggunaan lahan untuk bertani/berladang, yaitu suatu ladang boleh dipakai secara terus-menerus selama 6 tahun, sesudah itu tanah itu harus dibiarkan begitu saja pada tahun ketujuh (Ul 25:3-4). Ayub bahkan sadar bahwa ladang akan mendakwa dia apabila ia telah menyalahgunakannya (Ay 31:38-40).
Hal berikutnya adalah pembatasan apa yang boleh dimakan oleh manusia. Setelah memberikan mandat budaya, Allah memberitahu manusia bahwa makanan mereka adalah pohon-pohonan yang berbiji. Ia bahkan membedakan makanan manusia dengan makanan binatang (Kej 1:29). Hal ini dimaksudkan supaya tidak ada makhluk hidup yang dieksploitasi secara berlebihan oleh makhluk hidup lainnya. Gaya hidup vegetarian ini juga didukung oleh gambaran nabi tentang pemulihan jaman akhir melalui karya Mesias. Yesaya 11:7-8 mencatat, “Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang
eMAGZ
26
eMAGZ
2 Kisah Penciptaan? (Kejadian 1 dan 2)|#DOYOUKNOW
singa akan makan jerami seperti lembu. Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai
susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak”. Yesaya 65:25 menubuatkan, “Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu”. Hosea 2:17 juga mengajarkan “Aku akan mengikat perjanjian bagimu pada waktu itu dengan binatang-binatang di padang dan dengan burung-burung di udara, dan binatang-binatang melata di muka bumi; Aku akan meniadakan busur panah, pedang dan alat perang dari negeri, dan akan membuat engkau [lit. “mereka”] berbaring dengan tenteram”.Bersambung..........
NK_P
27
eMAGZ
BAB V | #MISSION
(Lanjutan tgl 18 Desember 2016)
Kakak saya yang lain, yang ikut menemani saat dia menjemput
mempelai pria di stasiun kereta di Shanghai, diliputi rasa takut jika pihak pria tidak jadi datang dan membatalkan pernikahan. Tetapi yang dikuatirkan tidak terjadi, karena keduanya sama-sama ingin menikah.
Begitulah cara berkencan para misionaris di ladang misi. Sangat
jarang ada kesempatan untuk bertemu dengan lawan jenis. Pilihan misionaris terbatas hanya seputar misionaris-misionaris lain, kecuali apabila dia siap untuk meninggalkan panggilannya dan menikah dengan orang luar. Panggilan misionaris yang tersebar di tempat-tempat berjauhan. Kebanyakan di pos-pos mis pedalaman, yang hanya terdiri dari 2-4 orang misionaris dan tidak mungkin yang berlawanan jenis akan ditempatkan dalam satu tempat
HAK ATAS kehidupan asmara
28
eMAGZ
BAB V | #MISSION
pelayanan. Perjalanan yang dilakukan seorang misionaris, biasanya terbatas dalam wilayahnya sendiri dan hampir jarang
dapat bertatap muka dengan misionaris yang lawan jenis.
Fakta lain yang tidak dapat dibantah adalah, adat istiadat setempat yang diterapkan terhadap pergaulan social dari orang-orang yang berlawanan jenis. Kebanyakan para misionaris tinggal di antara rakyat, sehingga dapat akrab dengan mereka dan memang seharusnya demikian. Misionaris yang suka memisahkan diri dari orang-orang sekitarnya tidak akan menghasilkan banyak petobat baru. Penduduk setempat, baik yang sudah percaya maupun yang belum, dianjurkan untuk datang ke rumah misionaris kapan saja mereka menghendakinya dan sebagian besar pekerjaan misionaris bisa dilakukan melalui hubungan yang seperti ini. Para misionaris datang sebagai orang asing. Mereka menampilkan suatu cara hidup yang baru, maka tidak heran bahwa segala sesuatu yang mereka lakukan akan selalu diamat-amati. Apabila orang memandang baik apa yang dilihatnya, mereka mungkin akan mengikuti Dia yang diberitakan oleh si misionaris. Apabila yang mereka lihat tidak disukainya, maka mana mungkin mereka mau mendengar apa yang diberitakan? Karena itu, perilaku social setempat harus diperhatikan; di negara-negara yang masih kuat memegang adat Timur, apa yang kita pandang sebagai persahabatan yang biasa saja di antara dua orang lawan jenis di Barat, mungkin bukan hanya akan mengundang kritik, tetapi juga membangkitkan kecurigaan mereka.
Peraturan misi yang berkaitan dengan hal-hal seperti ini biasanya amat ketat, seperti terlihat dari kutipan The Overseas Manual of the China Inland Mission Overseas Missionary Fellowship (1955).
Penting bagi seorang misionaris dalam kehidupan sehari-harinya di antara masyarakat Timur untuk menjaga standar martabat dan tata krama yang secara fundamental Kristen dan bukan sekedar Barat. Perlu diingat bahwa
29
eMAGZ
BAB V | #MISSION
tindakan ceroboh yang mengabaikan adat istiadat setempat akan menyinggung rakyat pribumi, yang harus kita hargai
pendiriannya, karena bisa menjadi penghambat serius bagi kemajuan pemberitaan Injil. Khususnya para pekerja wanita, harus sangat berhati-hati apabila menerima tamu atau saudara-saudara misionaris pria atau sebaliknya, supaya tidak ada perbuatan yang menimbulkan salah paham dan menghambat pekerjaannya. Pasangan-pasangan yang sudah bertunangan juga harus ekstra berhati-hati dalam tindak tanduk mereka, harus ingat bahwa mereka memberikan standar prilaku bagi orang-orang Kristen pemula, yang tidak lagi terikat dengan adat istiadat lama dan yang mungkin mereka sedang mencari bimbingan dari teman-teman misionaris mereka… Pasangan yang bertunangan tidak akan ditugaskan bekerja di pos misi yang sama (hal. 21-22)
Demikianlah, terbatas di dalam kalangan sempit dari para kenalan dan teman yang masih lajang dan pembatasan yang ditetapkan dalam penyesuaian dengan adat-istiadat setempat, bagi para misionaris muda hal ini sering kali merasa bahwa peluang untuk kehidupan asmara yang normal telah direnggut dari mereka. Maka tidak heran bila tempat liburan musim panas dan kantor misi, adalah dua sarana yang sangat dinantikan mereka untuk menjalin perkenalan dengan lawan jenis. Oleh karena itu, pertunangan-pertunangan kerap kali diresmikan setelah masa perkenalan yang dianggap terlalu singkat oleh orang-orang di tanah air mereka!Bersambung………..
30
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
RENUNGAN HARIANSenin, 26 Desember 2016
BUKAN SYARAT, TAPI BUKTI(Bacaan: 1Yohanes 3:14)
Apakah saudara telah mengalami pembaharuan rohani di dalam Tuhan Yesus? Apakah yang menjadi ukuran saudara? beberapa orang berkata karena sejak lahir saya sudah dibawa ke gereja hingga hari ini. Sebagian lagi mungkin menjawab “saya sudah dibaptis dan disidi”. Sebagian lagi mungkin berkata, “saya telah mengambil komitmen di hadapan pendeta menjadi seorang pengikut Kristus.” Sayang sekali, teks kita hari ini sama sekali tidak memakai semua jawaban di atas sebagai tolok ukur apakah seseorang telah mendapatkan keselamatan di dalam Yesus atau tidak.
Tolok ukur yang dipakai adalah, “apakah saudara mengasihi sesamamu atau tidak?” Kasih yang dimaksud bukanlah kata-kata yang dikhotbahkan atau dinyanyikan, tetapi tindakan yang diwujudnyatakan. Ukuran sederhananya adalah kerelaan untuk menolong sesama yang berkekurangan (ay 17). Menutup pintu hati terhadap sesama bisa saja tidak pernah kita sadari. Kapankah terakhir kali kita melihat orang yg membutuhkan pertolongan? Adakah nurani kita terketuk? Adakah hati kita dipenuhi belas kasihan? Mari pancarkan kasih Kristus yg telah memperbarui hidup kita melalui kesediaan kita menolong sesama.
Jangan salah memahami teks ini. Teks ini tidak sedang mengajarkan kita bahwa orang yang diselamatkan adalah orang yang berhasil untuk mengasihi sesama. Teks ini harus dipahami bukan sebagai syarat, namun sebagai bukti. Orang yang telah menikmati kasih Kristus dan diselamatkan memiliki hati yang mengasihi orang lain. Kasih Kristus di dalam hidup seorang percaya akan mendorongnya untuk mengekspresikan kasih kepada orang lain. Jika saudara tidak pernah terdorong untuk mengasihi
31
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
orang lain, maka bisa menjadi indikasi bahwa sesungguhnya saudara belum pernah merasakan kasih Tuhan Yesus.
Selasa, 27 Desember 2016KASIH BUKAN SEKEDAR KATA
(Bacaan: 1Yohanes 3:18)
Hampir semua orang tidak menolak betapa indah, agung dan mulianya “kasih”, namun jarang orang yang dapat menariknya masuk dalam tindakan yang nyata dan dapat dirasakan oleh sesama. Banyak orang mengagumi teladan kasih yang murni dan tulus, namun sangat sedikit yang dapat membuatnya hidup dalam tindakannya.
Yohanes mengetahui betapa umat manusia berperang dengan kedagingannya ketika harus mengasihi dengan murni dan tulus. Lebih mudah kita berteori tentang kasih dibandingkan menyatakan tindakan kasih. Itu sebabnya Yohanes menasehati kita untuk mengasihilah bukan dengan kata-kata, namun dengan tindakan yang riil. Di ayat 1 Yohanes memulai bagian ini dengan kasih Allah yang diberikan kepada kita. KasihNya mengubahkan status kita. Status kita sebagai orang berdosa tidak akan pernah bisa diubahkan dengan cara apapun. Pengadilan ilahi harus segera kita hadapi, hukuman maut ada di depan mata kita. KasihNyalah yang menyelamatkan kita dan mengubah status kita. Kasih Allah nyata dalam tindakan dan bukan sekedar kata-kata. Teladan telah diberikan Yesus kepada umatNya. Itu sebabnya Ia memerintahkan kita untuk mengasihi sesama bukan dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan yang nyata. Renungkanlah, apakah ada orang yang sedang membutuhkan pengampunanmu? mungkin sudah cukup lama saudara mengabaikan anak atau orang tuamu, berilah perhatian. Mungkin ada orang-orang susah di sekitarmu, selama ini mungkin saudara terlalu sibuk untuk bisa memperhatikan mereka. Ingatlah bahwa kasih bukan sekedar kata-kata.
32
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
Rabu, 28 Desember 2016TIDAK TERPISAHKAN
(Bacaan: Matius 22:37-39)
Pesona mementingkan diri sendiri telah merasuk ke dalam dunia kekristenan sehingga banyak anak Tuhan yang sibuk dengan urusannya sendiri, sibuk dengan pekerjaannya sendiri, sibuk melayani dirinya sendiri, bahkan mencari kepuasan untuk dirinya sendiri. Tak ada waktu untuk Tuhan apalagi sesama. Sebagai pengikut Kristus, kita harus berhati-hati agar tidak sibuk melayani diri sendiri. Panggilan kita adalah mengasihi Allah dengan segenap hati, dan mengasihi sesama seperti diri kita sendiri.
Yesus menegaskan bahwa hal mengasihi Allah dan mengasihi sesama adalah pusat dari hukum Tuhan. Oleh karena itu mengasihi Allah harus diwujudkan dalam kasih kepada sesama, dan kasih kepada sesama merupakan wujud kasih kepada Allah. Tidak mungkin ada seseorang yang berkata mengasihi Allah tetapi ia membenci sesamanya. Itu adalah sebuah kemustahilan karena mengasihi Allah dan mengasihi sesama tidak dapat dipisahkan.
Sayangnya banyak orang hidup dalam dualisme yang demikian. Mereka terlihat mengasihi Allah, melayani dengan penuh pengorbanan, berdoa dan berpuasa namun mereka merasa tidak bertanggung jawab terhadap orang-orang disekitarnya, mungkin pembantunya, karyawannya, janda dan anak yatim yang ada di sekitarnya. Jelas ini tidak boleh terjadi, karena kasih Allah yang ada dalam hidupnya adalah kasih yang hidup. Kasih itu akan mendorongnya untuk hidup peduli kepada sesamanya sebagaimana Kristus telah melakukannya bagi kita.
33
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
Kamis, 29 Desember 2016KENALI BUAHNYA
(Bacaan: Matius 7:15-23)
Sebuah kisah Yunani, menceritakan Penduduk kota menemukan seekor patung kuda di luar pintu gerbang kota lalu membawanya masuk tanpa mengetahui bahwa di dalam patung itu bersembunyi pasukan musuh yang bersenjata lengkap. Demikianlah akhirnya kota Troya akhirnya jatuh ke tangan musuh.
Yesus berkata kepada murid-muridNya, “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu.” mereka akan masuk ke tengah jemaat dengan memakai bulu domba. Namun di balik jubah domba itu, jauh di dalam hati mereka, mereka itu ganas dan kejam. Mereka ganas, rakus dan serakah sama seperti serigala. Dari luar para nabi palsu itu terlihat persis seperti domba. Jika saudara mengamati mereka di tengah kawanan domba, saudara tidak akan dapat membedakan mana domba dan mana serigala. Inilah hal yang menakutkan karena kita tidak tahu bahwa di balik jubah domba itu, mereka sebenarnya adalah serigala yang ganas. Musuh yang berada di luar itu tidak seberapa berbahaya dibandingkan dengan musuh yang berada di dalam jemaat. Terhadap serigala yang berada di luar, si gembala bisa bersiaga dan melindungi kawanan dombanya. Namun, biasanya, serigala yang berada di tengah kumpulan domba baru ketahuan setelah terlambat.
Penting bagi kita menemukan kuncinya untuk dapat membedakan apakah seseorang adalah domba atau serigala. Kuncinya adalah perhatikan buahnya. Buah di sini bisa dimaknai sebagai kesesuaian pengajaran dan praktek hidupnya dengan Firman Tuhan. Kita perlu berhati-hati sebab Firman Tuhan akan mereka pakai sebagai topeng agar tetap terlihat seperti domba, padahal semuanya hanya dipakai untuk menghancurkan jemaat. Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu!
34
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
Jumat, 30 Desember 2016FOKUS PADA KEBAIKAN
(Bacaan: I Petrus 4:8 )
Rasul Petrus mengatakan “…kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain…” (1 Petrus 4:8a). Kata sungguh-sungguh ditambahkan untuk memberitahukan bahwa betapa perintah ini sesuatu yang sangat penting dan lahir dari sebuah pengalaman yang hidup. Bagi Petrus kisah kasihnya dengan Tuhan Yesus tidak akan dia lupakan. Juga termasuk dengan murid-murid Yesus yang lain. Menjelang Yesus akan disalibkan, Yesus berulang kali menasehatkan mereka “waktuKu sudah dekat, kalian harus saling mengasihi” (band. Yohanes 13:33-35). Perintah ini ditekankan seolah-oleh Tuhan Yesus ingin menyampaikan bahwa kekuatan murid-murid itu terletak dari bagaimana mereka saling mengasihi.
Alasan dari perintah ini adalah sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. Ada perbedaan antara menutupi banyak dosa dengan menutup-nutupi banyak dosa. Seorang yang menutup nutupi dosa sahabatnya tidak sama dengan ia mengasihi sahabatnya. Bukan demikian yang sedang diajarkan oleh teks kita. Secara sederhana, Rasul Petrus ingin mengatakan bahwa kasih membuat ‘mata’ kita tidak fokus dosa, kekurangan, atau kesalahan seseorang, melainkan kepada kebaikan dari orang tersebut. Namun harus diingat bahwa orang tersebut tidak akan baik, jika penyakitnya tidak disembuhkan. Itu sebabnya dosanya tetap harus ditegur, Firman Tuhan tetap perlu disampaikan untuk membawa orang tersebut sampai pada kebaikan yang sesungguhnya.
Selain kasih akan membuat kita mengusahakan kebaikan orang lain, alasan ini juga mengisyaratkan bahwa kita memakai cara yang bijak untuk mengusahakan kebaikan seseorang. Kita tidak boleh menggunakan alasan “demi kebaikan” seseorang namun memakai cara-cara yang vulgar dan memalukan seseorang di depan orang banyak.
35
eMAGZ
Family Fel lowship | #CARE
Sabtu, 31 Desember 2016KASIHILAH MUSUHMU(Bacaan: Lukas 6:27-30)
Suatu kali Jenderal Robert Edward Lee yang berasal dari Amerika dipanggil Presiden David Jefferson, presiden konfederasi, dan diminta komentarnya tentang seorang perwira lainnya. Jenderal Lee mengatakan hal-hal yang baik mengenai perwira itu, padahal perwira jelas sering menunjukan sikap permusuhan dalam setiap kesempatan. Ketika melihat hal itu, seorang perwira lain bertanya dengan penuh keheranan, “Jenderal, tidakkah engkau tahu bahwa perwira yang engkau sanjung-sanjung di hadapan presiden itu adalah musuhmu yang paling besar yang senantiasa menjelek-jelekkanmu di depan orang lain?’ “Ya,” jawab Jenderal Lee, “tetapi Presiden menanyakan pendapat saya tentang dia. Presiden tidak menanyakan pendapat perwira itu tentang saya.”
Kasih kita diuji pada saat kita berhadapan dengan orang yang tidak menyukai kita. Jika kita melakukan perbuatan baik, karena kita diperlakukan baik maka kita tidak ada bedanya dengan yang tidak mengenal Allah (Luk. 6:32-33). Jika kita melakukan suatu kebaikan karena mempunyai motivasi untuk memperoleh kebaikan atau ingin mendapat balasannya, maka itu tidak beda dengan orang jahat (Luk. 6:34). Rasul Paulus juga mengingatkan kita bahwa jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan kita harus berbuat baik kepada semua orang (1Tes. 5:15).
Ajaran ini telah diremehkan dan sepelekan oleh banyak orang, terlebih ketika mereka sedang berada dalam berbagai persoalan karena merasa dikhianati. Ingatlah bahwa Tuhan Yesus memberikan perintah untuk mengasihi musuh bukan karena Ia tidak pernah mengalaminya. Dia tahu bahkan telah mengalaminya, namun kehendakNya tidak berubah, “kasihilah musuhmu”.
36
eMAGZ
PENGUMUMAN
Hari / Tanggal Pukul Keterangan
Senin, 26 Desember 2016 23.00Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM
Selasa, 27 Desember 2016 HUT: Ibu Enggar WulihRabu, 28 Desember 2016 19.00 Latihan Musik KU 3Kamis, 29 Desember 2016 06.00 Doa Pagi
19.00 Latihan Musik KU 1 dan KU 2HUT: Ibu Desak Made Sri Wulandari
Jumat, 30 Desember 2016 HUT: Bp. Imbo IriantoSabtu, 31 Desember 2016 06.00 Doa Pemuridan
18.30 Persekutuan Pemuda
22.00Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM HUT: Anak Josephine Naomi SalimHUT: Ibu Wilis T.Gede
Minggu, 1 Januari 2017 Sakramen Perjamuan Kudus KU 1,2 dan 3
AGENDA MINGGU INI
37
eMAGZ
JADWAL PENATALAYANAN
IBADAH UMUMMinggu, 25 Desember 2016
Penata-layanan
Ibadah Remaja
(Pk. 10.00 WIB)
Ibadah Umum I(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II(Pk. 10.00)
Ibadah Umum
III(Pk. 17.00)
Cab. Ba-varian(07.00)
Cab. Bavar-ian
(Pk. 09.30)
Tema Kasih Yang Nyata (1 Yohanes 4:7-12)
Tears at Christ-
mas (Matthew 2:15-18)
Kasih Yang Nyata (1 Yohanes 4:7-12)
Pengkhot-bah
Gabung Ibadah Umum
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th. M. Pdt. Novida Lassa, M.Th.
Liturgos Ibu Wilis Bp. Willy TW
Ibu Luciana Bp. Yefta
Pelayan Musik Bp. Willy TW Bp. Eliazar Sdri. Jane
Sdr. IshakSdr. Haryadi
Sdr. AmirSdr. Willy
Sdr. HizkiaPelayan
LCD Sdr. Lutfi Sdr. Daniel Sdr. Kevin Tj
Sdri. Wella Sdri. Marlin
Penyambut Jemaat
Ev. DodikIbu VenaBp. Yefta
Bp. Budhi TSIbu
HandayaniBp.
BudionoIbu Endang
Bp. Eddy SIbu Sisca
Bp. DonnyIbu Ike
Ibu Ay HuaSdr. Ian
Sdri. NiniSdri. Lina
Sdri. OlinSdri. Clara
Doa Syafaat
Ibu Vena Bp. Budiono
- Ibu Luciana Bp. Yefta
Doa Persemba-
hanIbu Ike Sdri. Nini Sdri. Clara
Doa Pra & pasca Ibadah
Ev. Dodik
38
eMAGZ
JADWAL PENATALAYANAN
IBADAH UMUMMinggu, 25 Desember 2016
Singer Ibu SantiSdr. Ikhsan
Sdr. IkhsanSdri. Glory
Sdr. IshakSdr. HarisIbu DebbySdri. Clara
Sdri. EuniceSdri.
Virgin
Sdr. EsauSdri.
Christine
39
eMAGZ
JADWAL PENATALAYANAN
IBADAH UMUMMinggu, 1 Januari 2017
Penata-layanan
Ibadah Remaja
(Pk. 10.00 WIB)
Ibadah Umum I(Pk. 07.00)
Ibadah Umum II(Pk. 10.00)
Ibadah Umum
III(Pk. 17.00)
Cab. Ba-varian(07.00)
Cab. Bavar-ian
(Pk. 09.30)
Tema Kasih Yang Memberi Harapan (Ratapan 3:21-24)
Pengkhot-bah
Gabung Ibadah Umum
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th. M. Pdt. Novida Lassa, M.Th.
Liturgos Ev. Heri Bp. Felix Ibu Ike Bp. Yefta Sdr. Mito
Pelayan Musik Bp. Eliazar
Sdr. IshakSdr. IrsanSdr. Toni
Sdr. Ishak
Sdr. IshakSdr. Haryadi
Sdr. AmirSdr. Willy
Sdr. HizkiaPelayan
LCDSdr. Kevin
Tj Sdr. Daniel Sdri. Zizi Sdri. Marlin
Penyambut Jemaat
Bp. SantosoIbu NunukIbu Herlin
Sdr. EvanSdr. Arka
Sdr. Clifford
Sdr. Vincent
Sdr. Sebastian
HSdri.
VionathaSdri.
KarinaSdr. Felix
Tanzil
Sdri. LinaSdri.
Victory
Sdri. EkaSdri. Dita
Doa Syafaat
Bp. Santoso Ev. Heri Ibu May
Bp. Koe-soemo Sdr. Mito
Doa Persemba-
hanSdri. Lina Sdri. Eka
Doa Pra & pasca Ibadah
Ev. Heri Bp. Felix Ev. Dodik
40
eMAGZ
JADWAL PENATALAYANAN
IBADAH UMUMMinggu, 25 Desember 2016
Singer Sdri. KrisnaSdr. Yori
Sdri. Krisna
Bp. Budion
Sdri. RistySdri. Helen
Sdri. NoraSdr.
Edwin
Sdri. ClaraSdr. Oka
41
eMAGZ
JADWAL PENATALAYANAN
Keterangan 25 Desember 2016(Pk. 09.30 WIB)
1 Januari 2016(Pk. 09.30 WIB)
Liturgis Kak Dessy Kak Mei
Pelayan Musik Kak Willy Calvin
Doa Pra/Pasca SM Kak Suani Kak Vena
Tema Orang-orang Majus Timotius
Bahan Alkitab (Mat 2:1-15) (Kis 16:1-5; 2 Tim 1:3-7;3:14-15)
Sion
Kak Venna
Kak Budi
Getsemani Kak Suani
Yerusalem Kak Vena:
Nazareth Kak Evelin
Betlehem Kak Santi
SEKOLAH MINGGU
Keterangan Sabtu, 17 Desember 2016(Pk. 18.30 WIB)
Sabtu, 31 Desember 2016(Pk. 18.30 WIB)
Tema
GABUNG IBADAH UMUM
Pengkhotbah
Litrugos
Pelayan Musik
Pelayan LCD
Penyambut Jemaat
Petugas Doa
Singer
IBADAH PEMUDA
42
eMAGZ
Data Kehadiran Jemaat
Ibadah Hari/Tanggal Jumlah Jemaat Keterangan
Umum 1 Minggu, 18 Des 2016 40 orang
Umum 2 Minggu, 18 Des 2016 77 orang SM: 30 orang
Umum 3 Minggu, 18 Des 2016 50 orang
Sekolah Minggu Minggu, 18 Des 2016 32 Orang Perayaan Natal
Remaja Minggu, 18 Des 2016 14 Orang
Pemuda Minggu, 18 Des 2016 -
Cab. Bavarian KU 1 Minggu, 18 Des 2016 23 orang
Cab. Bavarian KU 2 Minggu, 18 Des 2016 39 orang SM : -
POS Batam(Gabungan) Minggu, 18 Des 2016 18 Orang SM: 24
Remaja: 17
DATA KEHADIRAN JEMAAT