repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · abstract. in making...

109
PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), RETURN ON ASSET (ROA) DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI) Oleh: Meutia Gama Pertiwi 205082000270 AKUNTANSI AUDIT FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Upload: others

Post on 09-May-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), RETURN ON ASSET (ROA)

DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP RETURN SAHAM

PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX

(JII)

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI)

Oleh:

Meutia Gama Pertiwi

205082000270

AKUNTANSI AUDIT

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

ABSTRACT

In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance. There are two tools in assessing company’s performance, traditional approach (Return on Equity-ROE, Return on Asset-ROA) and modern approach (Economic Value Added-EVA). This study analyzes the effect of ROE, ROA and EVA partially and simultaneously on stock returns which are listed on the Indonesia Stock Exchange. Moreover, this study analyzes the most dominant independent variables that influence the stock returns. This study uses multiple regression analysis. This study uses secondary data obtained from the Indonesian Stock Exchange. The sample was selected from registered companies at the Indonesian Stock Exchange which is categorized in Jakarta Islamic Index (JII) started from year 2007 until 2009. Partially, econometric result shows that stock return was significantly influenced by ROA and EVA, but insignificantly influenced by ROE. In the other hand, ROE, ROA and EVA simultaneously affected the stock return significantly. In addition, the regression result found that the most dominant independent variable which affected the stock return is EVA. The ability of independent variables explained the dependent variable by 19%, while the rest 81% influenced by other variables and not included in this regression analysis.

Keywords: Return On Equity, Return On Asset Economic Value Added, Stock Return

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

ABSTRAK

Dalam membuat keputusan, seorang investor membutuhkan informasi yang akurat tentang kinerja perusahaan. Ada dua alat yang digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan, pendekatan tradisional (Return On Equity-ROE, Return On Asset-ROA) dan pendekatan modern (Economic Value Added-EVA). Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh ROE, ROA dan EVA secara parsial dan secara simultan terhadap return saham yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis variabel independen yang paling dominan mempengaruhi return saham. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Sampel dipilih dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang masuk kategori JII (Jakarta Islamic Indeks) mulai dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. Secara parsial, hasil ekonometri menunjukkan bahwa return saham secara signifikan dipengaruhi oleh ROA dan EVA tapi tidak dipengaruhi secara signifikan oleh ROE. Di sisi lain, ROE, ROA dan EVA secara simultan mempengaruhi return saham secara signifikan. Selain itu, hasil regresi menemukan bahwa variabel independen yang paling dominan mempengaruhi return saham adalah EVA. Kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen sebesar 19 %, sedangkan sisanya 81% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini.

Kata kunci: Return On Equity, Return On Asset, Economic Value Added, Return Saham

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

segala rahmat dan hidayahnya, shalawat serta salam kepada sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi ini sesuai dengan apa yang saya harapkan. skripsi ini disusun sebagai suatu syarat untuk

mencapai tahap kelulusan dalam proses perkuliahan, mudah-mudahan menjadi karya yang

spektakuler.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat yang ditetapkan dalam rangka

mengakhiri studi pada jenjang Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, saya tidak lupa menyampaikan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah mendukung dalam penyusunan skripsi

saya ini, antara lain kepada :

1. Orang tua saya (Drs. Lukman Muslimin & Wiwiek Wahyudianti) yang paling berjasa

kepada saya, yang telah membesarkan saya dengan kasih sayang dan kesabarannya serta

mendoakan yang tiada terputus dan memberikan dukungan yang sangat besar terhadap

saya, sehingga tersusunnya skripsi yang menjadi persyaratan mencapai suatu kelulusan.

Semoga Allah senantiasa membentangkan ampunan dan rahmat-Nya kepada keduanya. “I

Love You Mom n Pop”.

2. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)

Jakarta.

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

3. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

4. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan

masukan, semangat, dan bimbingan dengan kesabaran dan ketabahannya.

5. Rahmawati, SE., MM, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan

dalam proses penyusunan skripsi saya dengan sabar dan penuh keikhlasan.

6. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku dosen penguji ahli I yang telah memberikan masukan

dalam proses ujian skripsi saya dengan penuh kesabaran.

7. Yulianti, SE., M.Si, selaku dosen penguji ahli II yang telah memberikan masukan dalam

proses ujian skripsi saya dengna penuh kesabaran.

8. Untuk ketiga saudara saya yang paling baik dan sangat saya sayangi: kakak saya Maulida

Lestari, SE., ME, abang saya Muhammad Ratho Priyasa, SH, dan kembaran saya Dian

Aji Pertiwi, terima kasih karena kalian sudah menjadi motivator agar saya tetap semangat

dalam menyelesaikan skripsi ini walaupun rada bawel sih.

9. Untuk saudara-saudara yang saya sayangi, putri, ayu, lala, deka, dea terima kasih karena

sudah menjadi penyemangat selama ini sehingga selesainya skripsi ini,ke abisan kata-

kata nih pokoknya makasih ya saudaraku.

10. Untuk sahabatku M3, Marlia Ulfah, Jannatul Makwa, Ersya Yudikawati, yang telah

memberikan semangat dan dukungan kepada saya dari mulai ujian kompre sampe dengan

selesainya skripsi saya, “Semoga kita semua bisa menjadi penyemangat satu sama

lainnya”, jangan pada sombong ya kalo udah pada kerja.

11. Untuk sahabat tersayang yang sudah seperti saudara saya sendiri Ria Rahmania , kayu,

ndut, oji, baybay, andi, rifki, botak, reni terima kasih sudah mengingatkan saya untuk

selalu mengerjakan skripsi dan kalian semua adalah penyemangat saya.

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

12. Untuk Ale Sulaeman (ale”) yang selalu dengan ikhlas menemani saya dalam suka

maupun duka dengan ketulusan dan kesabaran serta dorongan motivasinya sehingga

selesainya skripsi ini.

13. Seluruh staf akademik Fakultas Ekonomi Dan Bisnis yang telah bekerja dengan baik

melayani para mahasiswa, semoga amalnya diterima Allah SWT.

14. Pihak-pihak lain, yang saya tidak dapat sebutkan namanya satu persatu.

Saya menyadari sekali bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf dan berharap skripsi ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi semua. Dan saya berharap skripsi yang saya susun ini menjadi suatu karya yang

baik serta menjadi suatu persembahan terbaik bagi para dosen-dosen dan teman-teman yang

berada di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.

Demikianlah kata pengantar dari saya dan sebagai suatu introspeksi diri, saya mohon

maaf atas kekurangan dan kesalahannya. Dan kekurangan hanya terdapat pada diri saya, karena

kebenaran sejati hanya milik Allah SWT saya ucapkan terima kasih.

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................................. i

Abstract .................................................................................................................... ii

Abstrak .................................................................................................................... iii

Kata Pengantar ....................................................................................................... iv

Daftar Isi ............................................................................................................... viii

Daftar Tabel ............................................................................................................ x

Daftar Gambar ...................................................................................................... xi

Daftar Lampiran .................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1 B. Perumusan Masalah ....................................................................... 9 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Return On Equity (ROE) ......................................................... 11

2. Return On Asset (ROA) .......................................................... 13

3. Economic Value Added (EVA) .............................................. 16

4. Saham ...................................................................................... 22

5. Return Saham .......................................................................... 24

B. Keterkaitan Antara ROE, ROA & EVA dan Pengaruhnya

Terhadap Return Saham .............................................................. 25

C. Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 30

D. Kerangka Pemikiran Teoritis ....................................................... 31

E. Hipotesis ...................................................................................... 32

i

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

ii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian …………………………………… 33

B. Metode Penentuan Sampel …………………………………… 33

C. Metode Pengumpulan Data …………………………………... 33

D. Metode Analisis Data ………………………………………… 34

E. Operasional Variabel Penelitian ……………………………… 39

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ………………………….. 41

B. Analisis Deskripitif Pengaruh ROE, ROA dan EVA Terhadap

Return Saham ......................................................................….. 66

C. Hasil dan Pembahasan ………………………………….…….. 71

1. Uji Asumsi Klasik …………………………………………. 71

2. Analisis Regresi Linear Berganda ……………………….… 75

D. Interpretasi Hasil Analisis ……………………………….……. 82

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………….……... 85

B. Implikasi ……………………………………………….……... 86

C. Saran .......................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 88

LAMPIRAN …………………………………………………………..….....… 92

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................29

3.1 Operasional Variabel Penelitian ......................................39

4.1 Return On Equity Tahun 2007-2009 ...............................65

4.2 Return On Asset Tahun 2007-2009 .................................66

4.3 Economic Value Added Tahun 2007-2009 .....................67

4.4 Return Saham Tahun 2007-2009 .....................................69

4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ..............................................70

4.6 Hasil Uji Regresi Linear Berganda .................................74

4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi .....................................76

4.8 Hasil Uji F Statistik .........................................................78

4.9 Hasil Uji T Statistik ........................................................79

i

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ………………………….......……….…….. 31

4.1 Uji Normalitas ……….............…………………….......…….….. 72

4.2 Uji Heteroskedastisitas ……….………………………..........…... 73

ii

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

iii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Data Return On Equity Tahun 2007-2009 ....................................92

2 Data Return On Asset Tahun 2007-2009 ......................................93

3 Data Economic Value Added Tahun 2007-2009 ..........................94

4 Data Return Saham Tahun 2007-2009 ..........................................96

5 Hasil Regresi Linear Berganda …………………………………..97

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Persaingan dunia usaha dalam perekonomian pasar bebas sekarang ini

semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang

berdiri dan berkembang sesuai dengan bertambahnya jumlah unit usaha

ataupun meningkatnya kegiatan ekonomi yang ditandai dengan meningkatnya

kebutuhan pasar. Pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan untuk

dapat lebih meningkatkan kegiatan ekonomi, seperti halnya memberikan

bantuan permodalan dan memberikan ijin untuk usaha. Modal sangat

dibutuhkan bagi kelangsungan suatu usaha, hal ini juga yang merupakan

kendala yang sering dihadapi oleh perusahaan.

Perusahaan yang telah go public dapat memperoleh dana yang lebih

murah daripada harus meminjam. Investor akan tertarik untuk menanamkan

dananya pada perusahaan yang dapat memberikan gambaran keadaan serta

prospek masa depan perusahaan yang baik dan juga memberikan tingkat

pengembalian (return) bagi para investor pada tingkat yang menguntungkan.

Seorang investor sebelum melakukan investasi dalam saham, ia harus

memastikan terlebih dahulu bahwa investasi tersebut adalah tepat. Ia harus

menilai dari berbagai alternatif yang akan memberikan pengembalian positif

pada masa yang akan datang (Yurico & Lubis, 2008:1).

1

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Dalam pengambilan keputusan investasi, seorang investor

membutuhkan informasi yang relevan tentang perusahaan karena kurangnya

informasi akan menambah keragu-raguan dan menciptakan ketidakpastian.

Umumnya, informasi akuntansi berupa laporan keuangan dianggap dapat

mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan

bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

kinerja, serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sebagian besar

pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan

operasionalnya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan,

karena dari laba perusahaan akan dapat diketahui kemampuan perusahaan

dalam pemenuhan kewajiban bagi para investornya dan juga merupakan

elemen penting dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan

prospeknya pada masa yang akan datang. Tingkat profitabilitas perusahaan

dapat dilihat dari laporan keuangan yang secara periodik di up date sebagai

salah satu kewajiban perusahaan public. Laporan keuangan menyediakan data

mentah berupa angka-angka yang dapat dianalisis lebih lanjut.

Bukit (2003: 2) menyatakan bahwa dalam menilai suatu kinerja suatu

perusahaan, seorang investor biasanya berpandu pada prospektus dan laporan

keuangan perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan

kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi

perusahaan (analisis fundamental perusahaan), karena laba perusahaan selain

2

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

bagi para penyandang dananya, juga merupakan elemen dalam menciptakan

nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan dimasa yang akan

datang.

Ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja sangatlah beragam dan

kadang-kadang berbeda antara satu industri dengan industri lainnya. Tetapi

yang biasa digunakan oleh para manajer maupun investor selama ini adalah

menggunakan rasio keuangan perusahaan seperti rasio likuiditas (current

ratio, quick ratio), rasio profitabilitas (return on equity, return on asset, return

on invesment) serta rasio solvabilitas.

Sebagai contoh alat ukur tradisional yang sering digunakan untuk

menilai kinerja adalah Return on Equity (ROE) dan Return on Asset (ROA).

ROE mengukur pengembalian nilai buku kepada pemilik perusahaan yang

merupakan perbandingan laba bersih terhadap ekuitas saham. Rasio ini juga

dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, jika proporsi utang

semakin besar maka rasio ini juga akan makin besar. Sedangkan ROA tidak

lain adalah perbandingan net profit after tax terhadap average total asset.

Rasio ini memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan menggunakan

seluruh asetnya didalamnya menghasilkan keuntungan. Nilai dari kedua rasio

keuangan diatas sudah tercantum dalam setiap laporan keuangan perusahaan

sehingga lebih mudah bagi investor dalam mengalisisnya untuk kemudian

dijadikan dasar menentukan kebijakan portofolio (Handoko, 2008:3).

3

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Namun pada pelaksanaannya disadari juga bahwa ada kelemahan pada

alat ukur akuntansi tradisional yang disebut sebelumnya. Kelemahan alat ukur

tradisional sebagai pengukur penciptaan nilai bahwa alat ukur tersebut

mengabaikan adanya biaya modal, sehingga sulit mengetahui apakah suatu

perusahaan telah menciptakan nilai atau tidak. Alat ukur tradisional dapat

memberikan kesimpulan yang misleading.

Didorong oleh adanya ketidakpuasan atas lemahnya metode penilaian

yang ada sekarang ini dan juga kelemahan-kelemahan lain yang disebabkan

oleh mitos pasar serta ukuran-ukuran akuntansi yang seringkali menyesatkan,

maka Stewart dan Stern, analis keuangan dari Stern Stewart & Co. of New

York City mencetuskan pendekatan baru yang disebut Economic Value Added

(EVA). Pradhono & Christiawan (2004: 141) menerangkan bahwa EVA

menghitung economic profit dan bukan accounting profit.

Pada dasarnya, EVA mengukur nilai tambah dalam suatu periode

tertentu. Nilai tambah ini tercipta apabila perusahaan memperoleh keuntungan

(profit) di atas cost of capital perusahaan. Secara matematis, EVA dihitung

dari laba setelah pajak dikurangi dengan cost of capital tahunan. Jika EVA

positif, menunjukkan perusahaan telah menciptakan kekayaan. Taufik

(2007:5) menyatakan bahwa banyak manajer perusahaan menganggap bahwa

pendekatan EVA lebih menekankan pada penciptaan nilai perusahaan (create

value). Kekuatan EVA yang paling berguna di dalam pengukuran kinerja

keuangan adalah sangat fokus terhadap penciptaan nilai perusahaan yang

bermanfaat bagi pemegang saham. Sementara itu kelemahan EVA adalah

4

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

memerlukan estimasi biaya modal dan estimasi tersebut agak sulit untuk

dilakukan dengan tepat.

Menurut Utama (2003: 30) kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan–

perusahaan di Indonesia dalam menerapkan penilaian kinerja keuangan

dengan metode EVA, disebabkan oleh dua faktor. Pertama, kondisi ekonomi

makro yang masih sulit. Kondisi ini menyebabkan penjualan menurun,

sehingga rentetan dampak dari menurunnya penjualan ini adalah menurunnya

tingkat perolehan laba perusahaan. Yang kedua, faktor mikro dalam

perusahaan itu sendiri. Tingkat profitabilitas yang dihasilkan perusahaan

masih rendah, selain itu perekonomian di Indonesia ini masih tergolong

ekonomi biaya tinggi, sehingga manajemen perusahaan harus bekerja keras

agar dapat menekan biaya semaksimal mungkin untuk mencetak nilai tambah.

Namun demikian masih ada juga perusahaan–perusahaan di Indonesia

yang mampu mencetak EVA positif, dan kondisi ini berarti masih ada

kemungkinan di masa mendatang perusahaan–perusahaan di Indonesia bisa

menerapkan EVA secara menyeluruh dalam menilai kinerjanya.

Pasar modal mempunyai indikator indeks harga saham yang menjadi

pintu gerbang sekaligus barometer utama untuk para investor dalam

mengambil keputusan stratejiknya. Perhitungan terhadap indeks harga saham

dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode. Cara yang umum

dilakukan melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan

indeks komposit seluruh saham yang listing di BEI. Indeks lainnya yang

5

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

sangat berpengaruh adalah LQ-45, Kompas-100, Bisnis-27 dan Jakarta

Islamic Index (JII).

Salah satu bidang investasi yang banyak diminati oleh para investor

asing maupun dalam negeri adalah perusahaan yang masuk dalam Jakarta

Islamic Index (JII) dimana saham-saham yang masuk ke JII harus melalui

filter syariah terlebih dahulu (berdasar ajaran Islam). JII mensyaratkan saham

dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan

sudah tercatat lebih dari tiga bulan kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi

besar. Seluruh saham anggota JII tersebut dinilai memenuhi syarat yang

ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI.

Pemilihan saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah

tahun berakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal

sebesar 90%. Selanjutnya 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan

urutan rata rata kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir. JII juga

memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata rata nilai

perdagangan regular selama satu tahun terakhir (Kurniawan, 2008:41).

Bagi calon investor yang rasional, keputusan investasi dalam suatu

saham harus didahului oleh suatu proses analisis terhadap variable yang

diperkirakan akan mempengaruhi return saham. Hal ini disebabkan oleh sifat

saham yang sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik

perubahan kondisi pasar uang, kinerja ekonomi maupun situasi politik dalam

negeri.

6

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Dalam konteks manajemen investasi, return atau tingkat keuntungan

merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. Tingkat keuntungan

(return) merupakan rasio antara pendapatan investasi selama beberapa periode

dengan jumlah dana yang diinvestasikan. Pada umumnya investor

mengharapkan keuntungan yang tinggi dengan resiko kerugian yang sekecil

mungkin, sehingga para investor berusaha menentukan tingkat keuntungan

investasi yang optimal dengan menentukan konsep investasi yang memadai.

Konsep ini penting karena tingkat keuntungan yang diharapkan dapat diukur.

Dalam hal ini tingkat keuntungan dihitung berdasarkan selisih antara capital

gain dan capital loss. Rata-rata return saham biasanya dihitung dengan

mengurangkan harga saham periode tertentu dengan harga saham periode

sebelumnya dibagi dengan harga saham sebelumnya.

Taufik (2007: 5) menjelaskan bahwa return saham sangat ditentukan

sekali oleh faktor-faktor non fundamental dan fundamental perusahaan. Faktor

fundamental tersebut antara lain adalah Return on Equity (ROE), Return on

Asset (ROA) dan Economic Value Added (EVA).

Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh Taufik

(2007) yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Tradisional Accounting dan

Economic Value Added Terhadap Stock return Perusahaan Sektor Perbankan

di Bursa Efek Jakarta”. Penelitian tersebut dilakukan terhadap perusahaan-

perusahaan yang bergerak pada sektor perbankan sebanyak 23 perusahaan.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang diukur

dengan rasio Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA) dan Economic

7

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Value Added (EVA) mempengaruhi stock return sektor perbankan di PT.

Bursa Efek Jakarta, namun dominasinya tidak besar. EVA ternyata lebih

superior mempengaruhi stock return sektor perbankan dibandingkan dengan

ROE dan ROA.

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah (1) Objek penelitian

sebelumnya adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak pada sektor

perbankan yang tergabung dalam BEJ, sedangkan pada penelitian ini adalah

perusahaan yang tercatat Jakarta Islamic Index. (2) Tahun pengamatan

penelitian sebelumnya adalah 2002-2005 sedangkan penelitian ini 2007–2009.

Dengan adanya kelebihan dan kekuarangan dari ROE, ROA dan EVA,

maka penulis ingin melihat apakah ketiga pendekatan tersebut memberikan

pengaruh yang sangat signifikan terhadap return saham perusahaan yang

tercatat di JII.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Return on Equity (ROE),

Return on Asset (ROA) dan Economic Value Added (EVA) terhadap

Return Saham pada Perusahaan yang tercatat di Jakarta Islamic Index

(JII)”

8

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis akan

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh ROE, ROA dan EVA terhadap return saham pada

perusahaan JII?

2. Berapa besar pengaruh ROE, ROA dan EVA terhadap return saham pada

perusahaan JII?

3. Variabel apa yang paling dominan mempengaruhi return saham pada

perusahaan JII?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain untuk :

a. Menganalisis pengaruh ROE, ROA dan EVA terhadap return saham

pada perusahaan JII.

b. Menganalisis besarnya pengaruh ROE, ROA dan EVA terhadap

return saham pada perusahaan JII.

c. Menganalisis variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi

return saham pada perusahaan JII.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak

yang terkait dalam permasalahan ini. Dari penelitian yang dilakukan

penulis diharapkan akan mampu memberikan manfaat sebagai berikut :

9

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

a. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan ROE, ROA

dan EVA sebagai pengukur kinerja keuangan perusahaan serta

pengaruhnya terhadap return saham di perusahaan JII.

b. Bagi perusahaan yang telah tercatat di perusahaan JII, hasil penelitian

ini dapat menunjukkan apakah ROE, ROA dan EVA sebagai

pengukuran kinerja perusahaan benar-benar mencerminkan nilai yang

berhasil diciptakan oleh perusahaan tersebut dari total modal yang

diinvestasikan sehingga berpengaruh terhadap return saham di

perusahaan JII.

c. Bagi dunia akademik, diharapkan dapat memperkaya perbendaharaan

penelitian yang berkaitan dengan ilmu yang dikembangkan

dilingkungan akademik.

d. Bagi dunia praktisi, diharapkan penelitian ini dapat memberikan

referensi dan informasi bagi penelitian sejenis di masa mendatang.

10

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Dalam mengukur kinerja perusahaan investor biasanya melihat kinerja

keuangan yang tercermin dari berbagai macam rasio. Menurut Panggabean

(2005:1), Return on Equity (ROE) dan Return on Asset (ROA) adalah

merupakan salah satu indikator penting yang sering digunakan oleh investor

untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan sebelum melakukan investasi.

Namun pada penerapannya kedua alat ukur tersebut memiliki beberapa

kelemahan, sehingga muncul pendekatan baru yang dinamakan Economic

Value Added (EVA). EVA memasukkan komponen biaya modal untuk

mengukur kinerja perusahaan, dimana dalam alat ukur tradisional (ROE &

ROA) tidak pernah diperhitungkan.

1. Return On Equity (ROE)

a. Pengertian Return On Equity (ROE)

ROE merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap

penyertaan modal saham sendiri yang berarti juga merupakan untuk

menilai seberapa besar tingkat pengembalian (prosentase) dari saham

sendiri yang ditanamkan dalam bisnis (Widiyanto, 1993:53) yang

dikutip oleh Uni (2006:31).

Menurut Riyanto (1995:36) Return On Equity (ROE) adalah

perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal

11

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan

laba tersebut di pihak lain atau dengan kata lain rentabilitas modal

sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri

yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan laba yang

diperlukan untuk menghitung return on equity adalah laba usaha

setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan atau

income tax (earning after tax / EAT).

b. Keunggulan Return On Equity (ROE)

Return saham sangat ditentukan sekali oleh faktor-faktor non

fundamental dan fundamental perusahaan. Faktor fundamental tersebut

salah satunya adalah Return On Equity (ROE). ROE mengukur

pengembalian nilai buku kepada pemilik perusahaan yang merupakan

perbandingan laba bersih terhadap ekuitas saham (Weston et.

Al,:1995) kutipan dari Taufik (2007:5). Rasio ini memberikan

gambaran seberapa efektif perusahaan menggunakan seluruh assetnya

didalam menghasilkan keuntungan.

c. Kelemahan Return On Equity (ROE)

Menurut Bodie, Kane and Marcus (2002) yang dikutip oleh

Panggabean (2005:3) Return On Equity (ROE) yang merupakan

perbandingan antara laba bersih dengan ekuitas ini merupakan salah

satu dari dua faktor dasar dalam menetukan pertumbuhan tingkat

pendapatan perusahaan. Ada dua sisi dalam menggunakan ROE,

kadang-kadang diasumsikan bahwa ROE yang akan datang merupakan

12

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

perkiraan dari ROE yang lalu. Tetapi ROE yang tinggi pada masa yang

lalu tidak menjamin ROE yang akan datang masih tetap tinggi. Dan

salah satu kelemahannya antara lain ROE tidak mempertimbangkan

biaya ekuitas saham.

d. Perhitungan Return On Equty (ROE)

ROE (Return on Equity); yaitu suatu rasio yang mengukur seberapa

efektif perusahaan memanfaatkan kontribusi pemilik dan/atau seberapa

efektif perusahaan menggunakan sumber-sumber lain untuk

kepentingan pemilik (Handoko, 2008:32).

Laba Bersih

ROE =

Modal pemilik

2. Return on Asset (ROA)

a. Pengertian Return on Asset (ROA)

Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan

antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok

perusahaan dengan kekayaan atau asset yang dimiliki untuk

menghasilkan keuntungan perusahaan (operatimg asset). Operating

Asset adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktiva-

aktiva lain yang tidak digunakan dalam kegiatan atau usaha

memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan.

13

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan

kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva

yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA (Return On Asset) adalah

rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk menilai seberapa besar

tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA

yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif pula

atau rugi. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang

diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk menghasilkan

laba (Hakim, 2006:19)

b. Keunggulan Return on Asset (ROA)

Keunggulan ROA diantaranya adalah sebagai berikut (Hakim,

2006:20):

• ROA merupakan pengukuran yang komprehensif dimana

seluruhnya mempengaruhi laporan keuangan yang tercermin dari

rasio ini.

• ROA mudah dihitung, dipahami, dan sangat berarti dalam nilai

absolut.

• ROA merupakan denominator yang dapat diterapkan pada setiap

unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas dan

unit usaha.

c. Kelemahan Return on Asset (ROA)

Disamping beberapa keunggulan diatas ROA juga memiliki kelemahan

yaitu (Lisa,1999):

14

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

• Pengukuran kinerja dengan menggunakan ROA membuat manajer

divisi memiliki kecenderungan untuk melewatkan project-project

yang menurunkan divisional ROA, meskipun sebenarnya proyek-

proyek tersebut dapat meningkatkan tingkat keuntungan

perusahaan ecara keseluruhan.

• Manajemen juga cenderung untuk berfokus pada tujuan jangka

pendek dan bukan tujuan jangka panjang.

• Sebuah project dalam ROA dapat meningkatkan tujuan jangka

pendek, tetapi project tersebut mempunyai konsekuensi negatif

dalam jangka panjang. Yang berupa pemutusan beberapa tenaga

penjualan, pengurangan budget pemasaran, dan penggunaan bahan

baku yang relatif murah sehingga menurunkan kualitas produk

dalam jangka panjang.

d. Perhitungan Return on Asset (ROA)

ROA (Return on Asset); Rasio ini sering juga disebut sebagai Return

on Investment. Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan dalam

memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menghasilkan laba.

Untuk menghitung ROA digunakan rumus (Handoko, 2008:32):

Laba bersih

ROA =

Total aktiva

15

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

3. Economic Value Added (EVA)

a. Pengertian Economic Value Added (EVA)

Menurut Blocher, Kung H, Thomas W (2001:965), definisi EVA

adalah “laba suatu unit bisnis setelah pajak dan setelah mengurangi

biaya modal”. Economic Value Added menurut Hansen, Mowen (2005

: 126) adalah ukuran kinerja yang dihitung dengan cara mengambil

laba bersih operasional dikurangi total biaya modal tahunan.

Young & O’Byrne dalam bukunya “EVA dan Manajemen Berdasarkan

Nilai” (2001 : 5), menjelaskan bahwa :

“EVA didasarkan pada gagasan laba ekonomis, yaitu mensyaratkan

sebuah perusahaan dapat menutupi tidak hanya biaya operasi tetapi

juga seluruh biaya modal. EVA mengukur perbedaan, dalam

pengertian keuangan antara pengembalian atas modal perusahaan dan

biaya modal. Hal tersebut serupa dengan pengukuran keuntungan

dalam akuntansi konvensional, tetapi dengan satu perbedaan penting,

EVA mengukur biaya seluruh modal”.

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Economic Value

Added (EVA) merupakan sistem manajemen keuangan untuk

mengukur laba ekonomi perusahaan yang dapat dijadikan sebagai alat

pengukuran kinerja perusahaan karena EVA diperoleh dari laba yang

tertinggal setelah dikurangi dengan biaya modal.

16

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

b. Keunggulan Economic Value Added (EVA)

EVA adalah nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari

kegiatan atau strateginya selama periode tertentu. Prinsip EVA

memberikan sistem pengukuran yang baik untuk menilai suatu kinerja

dan prestasi keuangan manajemen perusahaan karena EVA

berhubungan langsung dengan nilai pasar sebuah perusahaan. Pihak

manajemen perusahaan dapat melakukan banyak hal untuk

menciptakan nilai tambah, tetapi pada prinsipnya EVA akan meningkat

jika manajemen melakukan satu dari tiga hal berikut ini (Lisa 1999,

dikutip dalam Steward, 1993) :

1) Meningkatkan laba operasi tanpa adanya tambahan modal.

2) Menginvestasikan modal baru ke dalam project yang mendapat

return lebih besar dari biaya modal yang ada.

3) Menarik modal dari aktivitas-aktivitas usaha yang tidak

menguntungkan.

Meningkatnya laba operasi tanpa adanya tambahan modal berarti

manajemen dapat menggunakan aktiva perusahaan secara efisien untuk

mendapatkan keuntungan yang optimal.

Keunggulan EVA sebagai alat pengukuran kinerja keuangan

perusahaan menurut Govindarajan meliputi :

1) Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama

untuk perbandingan investasi.

17

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

2) Dengan meningkatnya EVA maka investasi-investasi akan

menghasilkan laba diatas biaya modal sehingga akan lebih menarik

para manajer untuk berinvestasi dalam perusahaan tersebut.

3) Adanya tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk

jenis asset yang berbeda pula.

4) EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat tehadap perubahan-

perubahan nilai pasar perusahaan.

Keunggulan EVA menurut Mirza, 1997 yaitu EVA memfokuskan

penilaiannya pada nilai tambah dengan memperhatikan beban biaya

modal sebagai konsekuensi investasi. Dengan diperhitungkannya biaya

modal maka dapat diketahui apakah perusahaan dapat menciptakan

nilai tambah atau tidak. Kelebihan EVA yang lain adalah dapat

digunakan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding.

c. Kelemahan Economic Value Added (EVA)

Disamping beberapa keunggulan diatas, EVA juga memiliki

kelemahan yaitu EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai pada

suatu periode tahun tertentu. Padahal nilai perusahaan merupakan

akumulasi EVA selama umur perusahaan. Sehingga suatu perusahaan

mempunyai nilai EVA pada periode tertentu postif tetapi nilai

perusahaan tersebut rendah karena nilai EVA dimasa lalunya negatif.

(Dewi dikutip dalam Utama,2002).

Kelemahan EVA menurut Mirza (1997), yaitu dalam perhitungan

biaya modalnya EVA relatif sulit karena memerlukan data yang lebih

18

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

banyak dan dianalisa secara lebih mendalam. Dengan demikian secara

tidak langsung mendorong para eksekutif untuk berfikir dan bertindak

seperti para pemegang saham, yaitu memilih tingkat investasi yang

meningkatkan tingkat return dan meminimumkan tingkat biaya modal

(cost of capital) sehingga nilai perusahaan dapat maksimum.

d. Perhitungan Economic Value Added (EVA)

Menghitung EVA adalah laba bersih operasional dikurangi dengan

seluruh biaya modal yang terpakai. (Young & O’byrne, 2001: 49).

Persamaan EVA ditunjukkan sebagai berikut :

Sebelum mendapatkan nilai EVA ada beberapa hal pokok yang harus

dilakukan yaitu, dengan menghitung :

EVA = NOPAT (Net Operating Profit After Tax) – Capital Charges

1) Net Operating Profit After Tax (NOPAT/Laba Operasional Setelah

Pajak)

Adalah laba yang diproleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi

pajak perusahaan tetapi tidak mengikutsertakan faktor-faktor non-

operasional dan laba/rugi luar biasa, seperti laba/rugi dari

penghentian usaha. NOPAT dirumuskan sebagai berikut : (Young &

O’byrne, 2001 : 39)

NOPAT = laba usaha + penghasilan bunga + bagian laba / rugi

bersih anak perusahaan + pendapatan investasi lainnya - kerugian

lainnya - pajak penghasilan.

19

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

2) Capital Charge

Merupakan hasil perkalian antara modal yang diinvestasikan dengan

rata-rata tertimbang dari biaya modal. Biaya modal merupakan

biaya riil yang harus ditanggung karena menggunakan dana dari

sumber pembiayaan perusahaan, yaitu hutang dan ekuitas.

Dikatakan biaya riil karena besarnya biaya modal didasarkan pada

tingkat hasil pengembalian yang diharapkan oleh

investor/pemegang saham. (Young & O’byrne 2001 : 148). Capital

Charge merupakan aspek yang penting dari EVA di dalamnya tidak

hanya memperhitungkan charge (bentuk bunga) yang harus

dibayarkan kepada kreditor, tapi juga biaya – biaya yang seharusnya

dibayarkan kepemegang saham. (Young & O’byrne, 2001:39).

Capital Charge diformulasikan sebagai berikut :

Capital Charge = WACC (Weighted Average Cost of Capital) x

Invested Capital.

3) Invested Capital / IC (Modal yang diinvestasikan)

Modal yang diinvestasikan adalah jumlah seluruh keuangan

perusahaan, terlepas dari kewajiban jangka pendek, passiva yang

tidak mengandung bunga, seperti hutang, upah yang akan jatuh

tempo, dan pajak yang akan jatuh tempo. Modal yang akan

diinvestasikan sama dengan jumlah ekuitas pemegang saham,

seluruh hutang jangka pendek dan jangka panjang yang

menanggung bunga, hutang dan kewajiban jangka panjang lainnya.

20

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Modal yang diinvestasikan dirumuskan sebagai berikut :

IC = hutang jangka pendek + hutang jangka panjang +

kewajiban jangka panjang lain + ekuitas pemegang saham

Dalam perhitungan EVA yang digunakan adalah rata-rata IC.

Untuk mencari rata –rata IC adalah sebagai berikut :

Rata-rata IC = (IC awal + IC akhir) / 2

(Young & O’byrne, 2001: 46 & 50).

4) Weighted Average Cost of Capital (WACC / Biaya Tertimbang Rata

- Rata Atas Modal).

Biaya modal suatu perusahaan bergantung tidak hanya pada biaya

utang dan pembiayaan ekuitas tetapi juga seberapa banyak dari

masing-masing itu dimiliki dalam struktur modal. Hubungan tersebut

digabungkan dalam biaya modal rata-rata tertimbang (WACC).

WACC merupakan tingkat return minimum yang harus diberikan

perusahaan untuk memenuhi harapan kreditur maupun pemegang

saham. WACC dapat diperoleh dengan mengalikan secara langsung

masing-masing komponen biaya modal dengan besarnya proporsi

dalam struktur modal yang bersangkutan. (Young & O’byrne, 2001 :

149).

WACC dirumuskan sebagai berikut :

utang ekuitas

WACC = (b. utang) (1 – T) + (b.ekuitas)

Pembiayaan total Pembiayaan total

21

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Dimana pembiayaan total adalah jumlah dari nilai pasar dari utang

dan pembiayaan ekuitas, dan T adalah tingkat pajak perusahaan.

4. Saham

Salah satu investasi yang cukup menarik masyarakat adalah investasi

dalam bentuk saham. Saham adalah sebuah surat berharga yang dikeluarkan

oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang

biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tesebut adalah

sebagai pemilik perusahaan tersebut. Dengan demikian kalau investor

membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham

perusahaan (Bukit, 2003: 32).

Jenis-jenis Saham

Bukit (2003: 33) Saham terdiri dari beberapa jenis dan dapat dibedakan

melalui cara pengalihan dan manfaat yang diperoleh para pemegang saham,

yaitu :

a. Cara peralihan hak

Saham atas tunjuk (bearer stock). Di atas sertifikat saham ini tidak

ditulis nama pemiliknya sehingga kepemilikan atas tunjuk ini dapat

dengan mudah dialihkan atau dipindahtangankan kepada orang lain karena

sifatnya mirip dengan uang.

Saham atas nama (registered stocks). Di atas sertifikat ditulis nama

pemiliknya. Cara pengalihannya harus memenuhi suatu prosedur tertentu

yaitu dengan dokumen pengalihan dan kemudian nama pemiliknya dicatat

22

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

dalam buku perusahaan yang khusus memuat daftar nama pemegang

saham. Kalau sertifikat saham ini hilang, pemilik dapat memintakan

penggantian karena namanya sudah ada dalam buku perusahaan.

b. Hak atas tagihan (klaim)

Dilihat dari segi manfaatnya, pada dasarnya saham dapat

digolongkan menjadi saham biasa dan saham preferen.

1) Saham biasa (common stock). Saham biasa menempatkan pemiliknya

paling akhir terhadap pembagian deviden dan hak atas keuangan

perusahaan setelah dilikuidasi dibandingkan dengan saham preferen.

2) Saham preferen (preferred stock). Didalam prakteknya, terdapat

berbagai jenis saham preferen, yaitu :

Cummulative Preferred Stocks. Saham preferen jenis ini

memberikan hak kepada pemiliknya atas pembagian deviden yang

sifatnya kumulatif dalam suatu prosentase atau jumlah tertentu dalam

arti bahwa kalau dalam tahun tertentu dividen yang dibayar tidak

mencukupi atau tidak dibayar sama sekali, maka hal ini

dipertimbangkan pada tahun-tahun berikutnya. Pembayaran diveden

kepada pemegang saham preferen selalu didahulukan dari pemegang

saham biasa.

Non Cummulative Preferred Stock. Pemilik saham jenis ini

mendapat prioritas dalam pembagian dividen sampai pada suatu

prosentasi atau jumlah tertentu, tetapi tidak bersifat kumulatif. Dengan

demikian apabila pada suatu tahun tertentu dividen yang dibayarkan

23

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

lebih besar daripada jumlah yang ditentukan atau tidak dibayar sama

sekali, maka hal itu tidak diperhitungkan pada tahun berikutnya.

Participacing Preferred Stocks. Pemilik saham jenis ini selain

memperoleh dividen ekstra, sete;lah dividen dibayarkan penuh kepada

seluruh pemegang saham preferen, mereka juga memperoleh dividen

ekstra bersama-sama dengan pemegang saham biasa.

Convertible Preferred Stocks. Keistimewaan saham jenis ini

adalah karena memberikan kesemnpatan kepada pemiliknya untuk

menukarnya mejadi saham biasa setiap waktu menurut jumlah yang

telah ditentukan sebelumnya.

5. Return Saham

Tingkat keuntungan (return) merupakan rasio antara pendapatan

investasi selama beberapa periode dengan jumlah dana yang diinvestasikan.

Pada umumnya investor mengharapkan keuntungan yang tinggi dengan resiko

kerugian yang sekecil mungkin, sehingga para investor berusaha menentukan

tingkat keuntungan investasi yang optimal dengan menentukan konsep

investasi yang memadai. Konsep ini penting karena tingkat keuntungan yang

diharapkan dapat diukur. Dalam hal ini tingkat keuntungan dihitung

berdasarkan selisih antara capital gain dan capital loss. Rata-rata return

saham biasanya dihitung dengan mengurangkan harga saham periode tertentu

dengan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan harga saham

sebelumnya.

24

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat

berupa return realisasi yang sudah terjadi dan return ekspektasi yang belum

terjadi namun di harapkan dapat terjadi dimasa mendatang. Return realisasi

(Realized Return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi

penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan

dihitung berdasarkan data hitoris. return ekspektasi (Expected Return) adalah

return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang.

Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi

sifatnya belum terjadi. (Jogiyanto, 2000) yang dikutip oleh (Hakim, 2006:21).

Komponen return meliputi:

a. Capital Gain (loss) merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor yang

diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) diatas harga beli (harga

jual) yang keduanya terjadi dipasar sekunder.

b. Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara

periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Yield dinyatakan dalam

presentase dari modal yang ditanamkan (Halim,2003).

B. Keterkaitan Antara ROE, ROA & EVA dan Pengaruhnya Terhadap

Return Saham

Secara umum EVA dan ROA dianggap sebagai pengukur terbaik dari

kinerja suatu perusahaan. EVA digunakan untuk menilai kinerja operasional,

karena secara fair juga mempertimbangkan required rate of return yang

dituntut oleh para investor dan kreditor. Berkaitan dengan EVA sebagai alat

25

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

ukur kinerja yang mempertimbangkan harapan para investor terhadap

investasi yang dilakukan, maka EVA mengidentifikasikan seberapa jauh

perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik perusahaan.

Menurut Bodie, Kane and Marcus (2002) yang dikutip oleh

Panggabean (2005:3) Return on Equity (ROE) yang merupakan perbandingan

antara laba bersih dengan ekuitas ini merupakan salah satu dari dua faktor

dasar dalam menetukan pertumbuhan tingkat pendapatan perusahaan. Ada dua

sisi dalam menggunakan ROE, kadang-kadang diasumsikan bahwa ROE yang

akan datang merupakan perkiraan dari ROE yang lalu. Tetapi ROE yang

tinggi pada masa yang lalu tidak menjamin ROE yang akan datang masih tetap

tinggi. Dan salah satu kelemahannya antara lain ROE tidak

mempertimbangkan biaya ekuitas saham. Teori tersebut membuktikan bahwa

penelitian ini sejalan dengan teori yang menghasilkan data dengan Return On

Equity yang tidak signifikan terhadap return saham.

ROA adalah perbandingan net profit after tax terhadap average total

asset. Rasio ini memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan

menggunakan seluruh asetnya didalamnya menghasilkan keuntungan. Nilai

dari kedua rasio keuangan diatas sudah tercantum dalam setiap laporan

keuangan perusahaan sehingga lebih mudah bagi investor dalam

menganalisisnya untuk kemudian dijadikan dasar menentukan kebijakan

portofolio (Handoko, 2008:3). Dengan menggunakan rasio keuangan akan

memudahkan investor melakukan investasi untuk mendapatkan keuntungan

26

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

atau return sehingga ROA menjadi variabel yang mempengaruhi return

saham.

Menurut analis keuangan dari Stewart & Co. of New York City, EVA

mengukur nilai tambah dalam suatu periode tertentu. Nilai tambah ini tercipta

apabila perusahaan memperoleh keuntungan (profit) di atas cost of capital

perusahaan. Secara matematis, EVA dihitung dari laba setelah pajak dikurangi

dengan cost of capital tahunan. Jika EVA positif, menunjukkan perusahaan

telah menciptakan kekayaan, maka EVA dijadikan suatu patokan dalam

menentukan jumlah dana yang akan dinvestasikan.

Analisis penilaian kinerja dengan menggunakan ROE, ROA & EVA jika

dihubungkan dengan Return Saham adalah jika kinerja suatu perusahaan

semakin baik maka return yang dihasilkan oleh suatu perusahaan semakin

tinggi sehingga harga saham perusahaan semakin tinggi sehingga resiko yang

ditimbulkan semakin kecil. Hal ini karena tingkat pengembalian yang

dihasilkan suatu perusahaan lebih tinggi sehingga dapat meminimalkan resiko

menjadi sekecil mungkin.

Sehingga pada tahap akhir penelitian akan dilihat kecenderungan

terhadap perubahan yang akan terjadi. Dari hasil perhitungan antara metode

ROE, ROA & EVA dapat dilihat dari segi mana perusahaan mampu

memperoleh penilaian yang baik dan juga penilaian yang masih kurang baik

dan juga dapat diketahui bagaimana pengaruhnya terhadap Return Saham.

27

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

C. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkenaan dengan analisis ROE, ROA dan EVA telah

banyak dilakukan, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Berikut

beberapa penelitian sebelumnya:

Panggabean (2005) mengatakan bahwa berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan tentang analisis perbandingan korelasi EVA dan ROE terhadap

Harga Saham pada 20 perusahaan di Bursa Efek Jakarta dapat disimpulkan

beberapa hal pokok sebagai berikut: Economic Value Added (EVA)

perusahaan dalam LQ-45 mempunyai korelasi yang signifikan dengan harga

sahamnya, Namun Return on Equity (ROE) perusahaan dalam LQ-45 tidak

mempunyai yang signifikan dengan harga saham.

Taufik (2007) melakukan pengujian asumsi klasik yang pada dasarnya

untuk melihat apakah data-data dalam penelitian ini dapat digunakan untuk

meregresikan antara variabel bebas (ROE, ROA dan EVA) dan variabel

terikat (Stock Return). Berdasarkan hasil uji ANOVA terlihat bahwa antara

variabel independent (ROE, ROA dan EVA) dengan variabel dependent (stock

return) mempunyai pengaruh yang signifikan. Namun demikian dominasi

variabel independent terhadap variabel dependent tersebut tidak terlalu besar

yaitu hanya 27,9% sedangkan sebagian besar (72,1%) didominasi oleh faktor

lain.

Hakim (2006) menemukan bahwa secara simultan EVA dan ROA

berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Namun secara parsial

hanya ROA saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap return saham,

28

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

29

sedangkan EVA tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil ini menunjukkan

pengukuran kinerja keuangan dengan metode ROA lebih baik dibandingkan

dengan metode EVA dalam pengaruhnya terhadap return saham. Hal ini

disebabkan karena para investor masih menganggap bahwa metode

perhitungan ROA masih efektif dalam memperkirakan tingkat keuntungan

saham di masa yang akan datang.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu dan Kini

Peneliti (Tahun)

Panggabean (2005)

Taufik (2007)

Hakim (2006)

Meutia (2010)

Judul Penelitian

Analisis Perbandiangan Korelasi EVA dan ROE Terhadap Harga Saham LQ-45 Di Bursa Efek Jakarta

Pengaruh Pendekatan Traditional Accounting dan EVA Terhadap Stock Return Perusahaan Sektor Perbankan Di Bursa Efek Jakarta

Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode EVA, ROA dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ-45 Di BEJ

Pengaruh ROE, ROA dan EVA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Jakarta Islamic Index (JII)

Pengukuran Variabel- Variabel Dalam

Penelitian

-Dependen (Harga Saham) -Independen (EVA dan ROE)

-Dependen (Stock Return) -Independen (ROE, ROA dan EVA)

-Dependen (Return Saham) -Independen (EVA dan ROA)

-Dependen (Stock Return) -Independen (ROE, ROA dan EVA)

Metode Penentuan

Sampel

Pooleed (Kombinasi dari time series dan cross section)

Purposive Sampling

Analisis Regresi dan Korelasi

Analisis Regresi Linear Berganda

Subjek Penelitian

Indeks LQ-45 Bursa Efek Jakarta

Sektor Perbankan Bursa Efek Jakarta

Indeks LQ-45 Bursa Efek Jakarta

Jakarta Islamic Index (JII)

Hasil Penelitian

EVA perusahaan dalam LQ-45 mempunyai korelasi yang signifikan dengan harga sahamnya dan untuk ROE perusahaan dalam LQ-45 tidak mempunyai korelasi yang signifikan dengan harga saham.

EVA, ROE dan ROA mempengaruhi stock return sektor Perbankan di BEJ Tahun 2002-2005, namun tidak terlalu besar. EVA ternyata lebih superior mempengaruhi stock return sektor perbankan.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja perusahaan yang diukur dengan metode ROA terhadap return saham, sedangkan metode EVA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

Hasil uji f menunjukkan bahwa variabel ROE, ROA dan EVA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham sedangkan hasil uji t variabel ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

30

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

D. Kerangka Pemikiran Teoritis

Dengan mengadakan penilaian terhadap laporan keuangan dengan

menggunakan metode EVA, akan dapat diketahui tentang perkembangan atau

kemunduran keadaan keuangan perusahaan. Selain itu konsep EVA juga dapat

dijadikan sebagai alat pengukuran kinerja bagi perusahaan. Karena EVA

dinilai lebih mencerminkan nilai bisnis secara nyata dengan mengukur nilai

tambah (value added) yang dihasilkan perusahaan kepada investor.

EVA berangkat dari konsep biaya modal, yakni resiko yang dihadapi

perusahaan dalam melakukan investasinya. Secara sederhana dapat dikatakan

bahwa jika nilai EVA lebih besar dari 0 (Nol), maka telah terjadi proses nilai

tambah pada perusahaan. Dan apabila EVA sama dengan 0 (Nol)

menunjukkan posisi impas pada perusahaan, sedangkan jika EVA lebih kecil

dari 0 (Nol) menunjukkan tidak adanya nilai tambah bagi perusahaan, karena

laba yang tersedia tidak bisa memenuhi harapan investor.

Selain EVA, pendekatan tradisional seperti ROE dan ROA juga

digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahan dan berpengaruh

terhadap return saham meskipun masih banyak kelemahannya bila

menggunakan kedua pendekatan tradisional ini.

Berdasarkan kerangka teori yang telah dikemukakan dapat

disederhanakan dalam bentuk kerangka pemikiran sebagai berikut:

31

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

32

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Jakarta Islamic Index

ROE ROA EVA

Return Saham

E. Hipotesis

Berdsarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan suatu

hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penilaian,

yaitu:

H0 :“Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ROE, ROA & EVA

terhadap return saham”.

H1 :“Terdapat pengaruh yang signifikan antara ROE, ROA & EVA terhadap

return saham”.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Perlu kiranya bagi penulis untuk membatasi ruang lingkup penelitian

agar dalam pembahasan tidak menyimpang dari permasalahan yang akan

diteliti. Dalam penelitian ini ruang lingkup penelitian hanya untuk melihat

pengaruh ROE, ROA dan EVA terhadap return saham pada 30 (tiga puluh)

perusahaan yang terdaftar di JII berdasarkan laporan keuangan selama 3 (tiga)

tahun yaitu pada tahun 2007-2009.

B. Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini, metode penentuan sampel yang digunakan adalah

metode judgement sampling atau purposive sampling. Metode ini pada

dasarnya memberikan hak pada penulis untuk menentukan langsung calon

objek penelitian sebagai sampel. Dengan kata lain selama objek yang akan

diteliti sesuai dengan karakteristik/sifat yang diperlukan, maka dapat dijadikan

elemen sampel dalam penelitian. Sampel yang digunakan oleh penulis adalah

laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar pada JII.

C. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Jakarta

Islamic Index (JII). Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

33

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

1. Daftar dan informasi perusahaan yang terdaftar dalam JII pada tahun

2007-2009.

2. Laporan keuangan (Annual Report) 30 (tiga puluh) perusahaan yang

dijadikan sampel tahun 2007-2009 yang diterbitkan meliputi Neraca,

Laporan Laba Rugi, dan Laporan Arus Kas.

3. Harga penutupan saham perusahaan pada tahun 2006-2009

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan metode survei terhadap data-data sekunder yang diperoleh dari JII

serta studi literatur yaitu dengan meneliti serta mengkaji dan menelaah

literatur-literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti, kemudian

dijadikan pedoman dalam melakukan studi dan penelitian di lapangan.

D. Metode Analisis

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis yang digunakan adalah metode statistik dengan

menggunakan analisis regresi Berganda. Untuk menganalisis pengaruh

ROE, ROA, dan EVA terhadap Return Saham, model linear berganda

yang digunakan dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ε

Dimana:

a = konstanta

b = koefisien regresi

Y = Return Saham

34

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

X1 = Return On Equity

X2 = Return On Asset

X3 = Economic Value Added

ε = standar error

Keandalan analisis regresi linear berganda dengan persamaan

kuadrat terkecil (OLS) sebagai alat estimasi sangat ditentukan oleh

signifikansi parameter-parameter yang ada dalam hal ini adalah koefisien

regresi yang dapat dilakukan dengan uji t dan uji f test. Pengujian-

pengujian tersebut adalah sbb:

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar prosentase variasi

dalam variabel dependen yang dapat dijelaskan dalam variabel

independen. Nilai R2 terletak antara 0 dan 1. Jika R2 semakin besar,

maka semakin besar variasi dalam variabel independen. Hal ini berarti

semakin tepat garis regresi tersebut mewakili hasil penelitian yang

sebenarnya. Koefisien determinasi dinyatakan dalam prosentase

tertentu.

b. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

35

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

a). Perumusan Hipotesis

Ho : ρ = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

H1 : ρ = 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

b). Menentukan tingkat signifikansi (α), yaitu sebesar 5%

c). Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan

melihat nilai signifikan :

Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima

Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak

d). Pengambilan keputusan

c. Pengujian Koefisien Regresi Serentak (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

secara simultan yang dapat berpengaruh terhadap variabel dependen.

Langkah- langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

a). Pengujian Hipotesis

Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen secara simultan terhadap variabel dependen.

H1 :β=0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen secara simultan terhadap variabel dependen.

36

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

b). Menentukan tingkat signifikansi (α), yaitu sebesar 5%

c). Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan

melihat nilai signifikan :

Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima

Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak

d). Pengambilan keputusan

d. Uji Asumsi Klasik

a). Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini

dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statisistik (Ghozali, 2005:110).

b). Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas merupakan pengujian apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas. Kebalikannya jika residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain berbeda, maka disebut heteroskedastisitas

37

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

(Handoko, 2008:41). Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Kebanyakan data crossection mengandung situasi

heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang

mewakili berbagai ukuran yaitu kecil, sedang dan besar (Ghozali,

2005:105).

c). Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena

residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke

observasi lainnya (Ghozali, 2005:95).

d). Uji Multikoloniearitas

Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

38

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali,

2005:91).

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan pendefinisian dari

serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan untuk menyamakan

makna dari suatu variabel. Dalam hal ini ada beberapa variabel yang

digunakan yaitu sebagai berikut, variable independent (variabel bebas)

terhadap variable dependent (variabel terikat) akan digunakan analisis

statistik, yakni model analisis linier berganda.

39

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian

Variabel

Indikator

skala

ROE

(Handoko,

2008:32)

ROA

(Handoko,

2008:32)

1. Laba Bersih

2. Modal Pemilik

1. Laba Bersih

2. Total Aktiva

Nominal

EVA

(S.David

Young &

Stephen F.

O’byrne,

2001:49)

1. Net Operating Profit After Tax (NOPAT / Laba

Operasional Setelah Pajak)

2. Capital Charge

3. Invested Capital / IC (Modal yang diinvestasikan)

4. Weighted Average Cost of Capital (WACC / Biaya

Tertimbang Rata-rata Atas Modal)

Nominal

Return Saham

(Hakim,

2006:21)

Perubahan return saham

Nominal

40

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Jakarta Islamic Indeks (JII)

Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu

indeks saham yang ada di Indonesia yang menghitung index harga rata-

rata saham untuk jenis saham-saham yang memenuhi kriteria syariah.

Pembentukan JII tidak lepas dari kerja sama antara Pasar Modal Indonesia

(dalam hal ini PT Bursa Efek Jakarta) dengan PT Danareksa Invesment

Management (PT DIM).

Penentuan kriteria dalam pemilihan saham dalam JII melibatkan

Dewan Pengawas Syariah PT DIM. Saham-saham yang akan masuk ke JII

harus melalui filter syariah terlebih dahulu. Berdasarkan arahan Dewan

Pengawas Syariah PT DIM, ada 4 syarat yang harus dipenuhi agar saham-

saham tersebut dapat masuk ke JII:

a. emiten tidak menjalankan usaha perjudian dan permainan yang

tergolong judi atau perdagangan yang dilarang

b. bukan lembaga keuangan konvensional yang menerapkan sistem riba,

termasuk perbankan dan asuransi konvensional

c. usaha yang dilakukan bukan memproduksi, mendistribusikan, dan

memperdagangkan makanan/minuman yang haram

41

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

d. tidak menjalankan usaha memproduksi, mendistribusikan, dan

menyediakan barang/jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat

Selain filter syariah, saham yang yang masuk ke dalam JII harus

melalui beberapa proses penyaringan (filter) terhadap saham yang listing,

yaitu:

• Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3

bulan, kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar.

• Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah

tahun berakhir yang memiliki rasio Kewajiban terhadap Aktiva

maksimal sebesar 90%.

• Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-

rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama 1 (satu)

tahun terakhir.

• Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-

rata nilai perdagangan reguler selama 1 (satu) tahun terakhir.

Pengkajian ulang akan dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan

penentuan komponen indeks pada awal bulan Januari dan Juli setiap

tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha utama emiten akan

dimonitor secara terus menerus berdasarkan data publik yang tersedia.

Perusahaan yang mengubah kini bisnisnya menjadi tidak konsisten

dengan prinsip syariah akan dikeluarkan dari indeks. Sedangkan saham

emiten yang dikeluarkan akan diganti oleh saham emiten lain. Semua

42

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

prosedur tersebut bertujuan untuk mengeliminasi saham spekulatif yang

cukup likuid.Sebagian saham-saham spekulatif memiliki tingkat likuiditas

rata-rata nilai perdagangan reguler yang tinggi dan tingkat kapitalisasi

pasar yang rendah.

2. PT. Aneka Tambang Tbk

Dengan empat dekade pengalaman sejak tahun 1968, Antam

adalah kewajiban Indonesia perusahaan negara terbatas yang terintegrasi

secara vertikal untuk melakukan semua tahapan proses penambangan dari

eksplorasi, pertambangan, peleburan, dan pemurnian hingga pemasaran.

produk utama Antam adalah feronikel, bijih nikel, emas, perak dan

bauksit.

Antam sebesar 35% dimiliki oleh publik, yang sebagian besar

adalah dengan lembaga asing, yang diselenggarakan Antam untuk

beberapa tahun. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Australia, Antam

merupakan salah satu perusahaan di Indonesia sangat sedikit untuk

sepenuhnya terdaftar di bursa saham di luar Indonesia dan oleh karena itu,

harus memenuhi standar internasional dan transparansi pemerintahan.

Sementara Antam adalah 65% dimiliki oleh pemerintah, Antam tidak

dijalankan oleh birokrat.

Tujuan utama Antam adalah menciptakan nilai pemegang saham,

tidak mengikuti arahan dari negara.Secara umum, pendekatan Antam

untuk meningkatkan nilai pemegang saham adalah dengan menurunkan

biaya sementara menguntungkan memperluas operasi secara

43

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

berkelanjutan. Antam menawarkan kesempatan yang sangat layak untuk

calon investor dan mitra usaha patungan. Memiliki kuat, fokus,

manajemen yang berorientasi masa depan dan orang-orang terampil,

produk berkualitas tinggi dan pelanggan setia jangka panjang, sebuah

catatan terbukti kinerja menguntungkan sementara menjunjung tinggi

standar internasional pembangunan masyarakat dan pengelolaan

lingkungan hidup; dan prospek masa depan yang baik dengan kualitas

cadangan mineral yang luas masih harus dikembangkan.

3. PT. Bumi Resources Tbk

Pada tahun 1997, PT Bakrie Capital Indonesia mengakuisisi

seluruh saham Perusahaan yang dimiliki oleh Asuransi Jiwa Bersama

Bumiputera 1912 ("AJB Bumiputera") sejumlah 26.328.600 saham, atau

sebesar 58,51% dari total saham yang dikeluarkan oleh Perseroan. Pada

tanggal 13 Agustus 1998, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

mencapai keputusan untuk mengalihkan bisnis inti Perseroan dari hotel

dan pariwisata menjadi minyak, gas alam dan investasi pertambangan.

Perusahaan mengakuisisi 97,5% saham dari Gallo Oil (Jersey) Ltd

pada tahun 2000. Gallo Oil didirikan di Jersey, Chanel Island pada tanggal

17 Desember 1997.

Nama Perusahaan diubah berdasarkan Keputusan Menteri Hukum

dan Perundang-undangan Republik Indonesia No C-21041 HT.01.04-

TH.2000 tanggal 20 September 2000, dimana nama PT Bumi Modern

Tbk. menjadi PT BUMI Resources Tbk. Pada bulan November 2001.

44

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

4. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

PT. Indah Kiat Pulp & Paper merupakan perusahaan pulp &

kertas,Yang berdiri pada tanggal 07 Desember 1976. Kantor pusat

perusahaan tersebut beralamat di Wisma Indah Kiat Gedung B KM. 8

Jalan Raya Serpong, Tangerang. PT. Indah Kiat Pulp & Paper mempunyai

pabrik di daerah Riau dan Jawa Barat. Presiden komisaris perusahaan

tersebut bernama Teguh Ganda Wijaya dengan tanggal menjabat 25 Juni

2008.

5. PT. Indosat Tbk

PT Indosat Tbk., sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite

Corporation Tbk., adalah sebuah perusahaan penyelenggara jalur

telekomunikasi di Indonesia. Indosat merupakan perusahaan

telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia untuk jasa

seluler (Mentari, Matrix, IM3, StarOne). Indosat juga mencatatkan

sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Saham Singapura, serta Bursa

Saham New York.

Produk indosat berupa Mentari, kartu prabayar GSM untuk

pengguna umum, Matrix, kartu pascabayar GSM untuk pengguna

eksekutif dan umum Matrix Auto, kartu prabayar-pascabayar GSM untuk

pengguna eksekutif dan umum, dan IM3, kartu prabayar dan pascabayar

GSM untuk pengguna muda-mudi dan umum.

45

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

6. PT. International Nickel Indonesia Tbk

Pada bulan Januari tahun 1968, INCO terpilih dari enam perusahaan

untuk merundingkan sebuah Kontrak Karya. Kemudian tanggal 25 Juli

1968, berdirilah sebuah perusahaan baru yang secara resmi akta

pendiriannya disahkan dan didaftarkan yaitu: PT. International Nickel

Indonesia (PT. INCO).

PT. INCO bergerak dalam bidang pertambangan dan pengolahan

nikel, selain itu juga perusahaan ini melakukan eksplorasi dan

pengembangan endapan mineral. Dan pada tanggal 1 April 1978, PT.

INCO mulai berproduksi secara komersial.

7. PT. Kalbe Farma Tbk

PT Kalbe Farma diakui sebagai perusahaan farmasi regional terbesar

di Asia Tenggara. Namun, beberapa orang mungkin menyadari semuanya

dimulai di sebuah garasi kecil di daerah Tanjung Priok Jakarta Utara,

Indonesia.

Ketika mereka mendirikan Kalbe pada tanggal 10 September 1966,

enam pendiri mungkin tidak membayangkan bahwa Kalbe pernah bisa

menjadi kesuksesan yang sekarang ini. Visi tajam, rasa tinggi semangat

kewirausahaan dan kerja keras yang ditampilkan oleh para pendiri dan

semua pekerja telah diaktifkan Kalbe untuk terus tumbuh dan menjadi

perusahaan besar dan sukses hari ini.

Saat ini Kalbe bergerak baik dalam bisnis kesehatan konsumen dan

bisnis produk farmasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan

46

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

mereka melalui penciptaan merek yang kuat banyak.Dalam

mengembangkan jaringan bisnis dan pasar, Kalbe terus memproduksi

produk-produk inovatif banyak. Kalbe pasti selalu berusaha yang terbaik

untuk memenuhi persyaratan kesehatan dari semua pelanggan mereka

dihargai, baik di Indonesia dan luar negeri.

Dengan skala usaha yang luas dan berbagai produk inovatif yang

terus menjadi trendsetter di pasar, Kalbe adalah kelompok usaha yang

selalu di garis terdepan. Meskipun demikian, Kalbe tidak akan pernah

berhenti. Di masa mendatang, Kalbe bertekad untuk tidak hanya dikenal

sebagai perusahaan regional, tetapi juga sebagai perusahaan global yang

aktif di bidang kesehatan dan melayani semua kebutuhan kesehatan

masyarakat secara umum.

8. PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

Sejarah pertambangan batubara di Tanjung Enim dapat ditelusuri

kembali ke tahun 1919.Kemudian tambang batubara terbuka pertama

dibuka dan dioperasikan di Air Laya pada zaman penjajahan Belanda.

Penambangan bawah tanah dilakukan antara 1923 dan 1940-an. Pada

tahun 1938, produksi untuk tujuan komersial dilakukan di dua lokasi: Air

Laya tambang batu bara aspal, dan tambang Suban untuk batubara semi-

antrasit. Ketika tuntutan nasionalisasi perusahaan Belanda semakin kuat,

buruh tambang Bukit Asam berjuang bersama menuntut status yang sama.

Pada tahun 1950 pemerintah menyetujui pembentukan Aktiva pajak

tangguhan Negara (BUMN) Tambang Arang Bukit Asam (PN Taba).

47

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Pada tahun 1981, PN Taba berubah status menjadi perusahaan

terbatas dan nama menjadi PT Tambang Batubara Bukit Asam. Pada tahun

1990, PTBA digabung dengan Perum Tambang Batubara dan sejak tahun

1994 telah ditetapkan untuk mengelola proyek briket batubara.

Pada PTBA ini adalah perusahaan milik negara hanya di sektor

pertambangan batubara dan lokasi pertambangan memiliki dua (Tanjung

Enim dan Ombilin).Pada akhir tahun 2002, PTBA menjadi perusahaan

publik dan mencatatkan saham di Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan

kode "PTBA".

9. PT. Unilever Indonesia Tbk

PT. Unilever Indonesia TBK (perusahaan) didirikan pada 5

Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No.33

yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini

disetujui oleh Gubernur Jenderal van Raad van Justitie di Batavia dengan

No.302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche

Courant pada tanggal 9 Januari 1934.

Dengan akta no.171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi

tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan di ubah menjadi PT. Unilever

Indonesia. Dengan akta no.92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi,

S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah lagi menjadi PT.

Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Mentri Kehakiman dengan

keputusan No. C2-I.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan

di umumkan di Berita Negara No.2620 tanggal 15 Mei 1998.

48

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Perusahaan Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun,

detergen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es

krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik. Selain

itu perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan juga memberi

jasa-jasa penelitian pasar.

10. PT. United Tractors Tbk

United Tractors (UT / Perusahaan) didirikan pada 13 Oktober 1972

sebagai distributor eksklusif alat berat Komatsu di Indonesia. Dalam 19

September 1989, Perusahaan go public dan mencatatkan sahamnya di

Jakarta dan Bursa Efek Surabaya PT United Tractors Tbk (UNTR),

dengan PT Astra International Tbk sebagai pemegang saham mayoritas.

Selain sebagai distributor alat berat terbesar di negara itu, Perseroan juga

berperan aktif di bidang kontraktor penambangan dan baru-baru ini

berkelana ke bisnis pertambangan batubara. Tiga unit bisnis utama dikenal

sebagai Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan.

Unit usaha Mesin Konstruksi menumbuhkan peran Perusahaan

sebagai distributor tunggal Komatsu, Nissan Diesel, Scania, Bomag,

Valmet dan Tadano.Berbagai produk yang luas memungkinkan

Perusahaan untuk memenuhi sektor utama negara itu: pertambangan,

agribisnis, konstruksi, kehutanan, material handling dan transportasi.

Setelah-penjualan-layanan yang tersedia untuk semua pelanggan di

seluruh jaringan nasional yang meliputi 18 kantor cabang, 15 kantor site-

support dan 12 kantor perwakilan.Unit usaha ini juga didukung oleh anak

49

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

perusahaan bahwa menyediakan produk dan jasa terkait, seperti PT United

Tractors Pandu Engineering (UTPE), PT Komatsu Remanufacturing di

Asia (KRA) dan PT Bina Pertiwi (BP).

Unit usaha Kontraktor Penambangan dikelola melalui salah satu

anak perusahaan Perseroan, PT Pamapersada Nusantara (Pama).Didirikan

pada tahun 1988, Pama menyediakan jasa penambangan kelas dunia yang

membentang dari desain tambang, eksplorasi, penggalian, pengangkutan,

pengangkutan dan pengapalan.Operasi dalam proyek-proyek

pertambangan batubara besar di berbagai negara, Pama secara luas dikenal

sebagai kontraktor penambangan batubara terbesar dan terpercaya di

Indonesia.

Unit bisnis Pertambangan mengacu pada usaha Perusahaan terbaru

sebagai operator tambang batu bara melalui akuisisi PT Dasa Eka

Jasatama (DEJ), sebuah anak perusahaan Pama. Akuisisi ini telah selesai

pada bulan April 2007. Terletak di Rantau, Kalimantan Selatan, tambang

DEJ berisi batubara kualitas tinggi dari 6700 kkal, dengan kapasitas

produksi sekitar 3,5 juta ton per tahun.

11. Sejarah PT.PP London Sumatra

Sejarah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal dari hampir

satu abad yang lalu di tahun 1906 dengan kiprah Harrisons & Crossfield

Plc (H&C), perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di

London.

50

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Lonsum mengelola perkebunan karet, kopi, kakao dan teh di era

sebelum perang dunia. Dari tahun 50-an sampai 70-an, Lonsum

memfokuskan pada tanaman karet sebagai komoditas utama, yang

selanjutnya memasuki pertengahan tahun 80-an diversifikasi ke tanaman

kelapa sawit mulai dilakukan yang menggantikan tanaman karet sebagai

komoditas utama pada pergantian abad terakhir ini.

Pada tahun 1994, Harrisons & Crossfield menjual seluruh saham

Lonsum kepada PT Pan London Sumatra Plantation (PPLS), yang

membawa Lonsum go public melalui pencatatan saham di Bursa Efek

Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Saat ini, Lonsum mengoperasikan

38 perkebunan di empat pulau di Indonesia: Sumatera, Jawa, Kalimantan

dan Sulawesi.

12. PT. Astra Agro Lestari Tbk

PT. Astra Agro Lestari Tbk merupakan perusahaan multinasional

yang memproduksi perkebunan yang bermarkas di Jakarta, Indonesia.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1989. Perusahaan ini menghasilkan

berbagai macam-macam bahan perkebunan.

13. PT. Astra internasional Tbk

PT Astra International Tbk atau lebih dikenal dengan Astra Group

adalah salah satu kelompok bisnis terbesar di Indonesia, yang didirikan

sejak tanggal 20 Februari 1957. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek

Jakarta sejak tanggal 4 April 1990.

51

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

PT. Astra International juga memiliki lembaga pendidikan.

Lembaga pendidikan tersebut diberi nama Politeknik Manufaktur Astra.

Politeknik Manufaktur Astra memiliki Program Studi sbb: Teknik Mesin

Manufaktur (TMM), Teknik Proses & Produksi Manufaktur (TPM),

Sistem Informasi, Teknik Otomotif, Teknik Mekatronika.

14. PT. Bakrie and Brother Tbk

PT. Bakrie & Brothers Tbk. adalah perusahaan perdagangan

Indonesia yang didirikan pada 1942 dan menjadi sebuah grup perusahaan

yang bergerak di banyak bidang. Sekarang ini, perusahaan ini bergerak di

bidang telekomunikasi, produksi pipa, bahan bangunan, komponen

otomotif, dan investasi dalam pertambangan batu bara.

15. PT. Barito Pasific Timber Tbk

PT. Barito Pasific Timber Tbk merupakan perusahaan kayu dan

pengolahannya, kantor pusat beralamat di Wisma Barito Pacific Twr. B,

LT.9, Jl. Letjen S. Parman Kav.62-63, Jakarta. nomor NPWP

01.124.461.3-054.000. PT. Barito Pasific Timber Tbk berdiri pada tanggal

04 April 1979. Perusahaan ini mempunyai anak cabang di Banjarmasin

dan Pontianak.

16. PT. Berlian Laju Tanker Tbk

PT. Berlian Laju Tanker Tbk merupakan perusahaan publik yang

bergerak dalam bidang transportasi dan bermarkas di Jakarta, Indonesia.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1979. Salah satu tokoh penting pada

PT. Berlian Laju Tanker Tbk adalah Bapak Widihardja Tanudjaja. Jumlah

52

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

karyawan PT. Berlian Laju Tanker periode tahun 2008 sekitar 245

karyawan.

17. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ("Indocement" atau

"Perseroan") adalah salah satu produsen besar di Indonesia kualitas semen

dan produk semen khusus. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1985 dan

telah terintegrasi operasional pabrik semen dengan kapasitas produksi

tahunan yang dirancang sebesar 17,1 juta ton semen.

Saat ini mengoperasikan 12 pabrik, sembilan diantaranya berlokasi

di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, dua di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat,

dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. “Sejak tahun 2005,

Perusahaan telah melakukan diversifikasi rangkaian produknya dengan

memperkenalkan Semen Portland Komposit (PCC) di pasar. Perusahaan

juga memproduksi semen jenis lain yaitu Biasa Semen Portland Tipe I,

Tipe II dan Tipe V serta Oil Well Cement dan Semen Putih.

Untuk saat ini, Indocement merupakan produsen Semen Putih hanya

di Indonesia.produk Perseroan dipasarkan dengan nama merek "Tiga

Roda”.

18. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan di Republik Indonesia

pada tanggal 14 Agustus 1990, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terdiri

dari, antara lain, produksi mie, penggilingan tepung, kemasan, jasa

manajemen serta penelitian dan pengembangan. Saat ini, Perusahaan

53

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

terutama bergerak di bidang pembuatan mie dan penggilingan tepung

terigu. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1990.

19. PT. Medco Energi International Tbk

PT Medco Energi Internasional Tbk, kadang dikenal sebagai

MedcoEnergi, adalah salah satu perusahaan publik di Indonesia yang

bergerak di dalam bidang energi terintegrasi. Perusahaan ini bermula dari

sebuah perusahaan kontraktor pertikelir di bidang jasa pengeboran minyak

dan gas bumi di daratan (onshore drilling), Meta Epsi Pribumi Drilling

Co, yang didirikan Arifin Panigoro pada tanggal 9 Juni1980. Usaha

MedcoEnergi termasuk dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan

gas bumi, penyediaan jasa pengeboran minyak dan gas, produksi metanol,

produksi LPG dan pembangkit tenaga listrik.

20. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia

Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi

telepon di Indonesia. Di bawah subdivisi Elnusa GTDI dari anak

perusahaan Pertamina, Infomedia telah menerbitkan Buku Petunjuk

Telepon Telkom Yellow Pages.

Perkembangan yang tercatat selanjutnya adalah berdirinya PT Elnusa

Yellow Pages di tahun 1984 yang berubah nama di tahun 1995 menjadi PT

Infomedia Nusantara pada saat PT Telkom Tbk menanamkan investasi.

Saat ini Infomedia telah berkembang menjadi 3 (tiga) pilar bisnis

untuk memenuhi besarnya tuntutan masyarakat akan jasa informasi.

54

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Layanan Direktori merupakan pilar pertama yang akan menjadi bukti

kematangan usaha Infomedia dalam bisnis jasa penyedia informasi melalui

penerbitan Buku Petunjuk Telepon (BPT), baik dalam bentuk cetak

maupun elektronik. Layanan Contact Center menyediakan jasa

outsourcing untuk aktivitas pemasaran maupun peningkatan kualitas

layanan hubungan antara mitra Infomedia dengan pelanggannya. Layanan

Konten yang terfokus pada penyediaan data sesuai kebutuhan mitra dan

pelanggan.

Pada tanggal 30 Juni 2009 PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom)

melalui PT Multimedia Nusantara ( Metra ), anak perusahaan yang

99,99% milik Telkom (selanjutnya disebut Telkom Group ) telah

menandatangani Shares Sales & Purchase Agreement ( SPA ) untuk

membeli 49% saham PT Infomedia Nusantara ( Infomedia ) milik PT

Elnusa Tbk ( Elnusa ). Dengan telah dimilikinya 100% saham PT

Infomedia Nusantara oleh Telkom Group akan semakin memantapkan

portofolio bisnis Infomedia di bidang penyediaan informasi direktori dan

layanan komunikasi yang utama di kawasan regional.

21. SMCB

PT. Holcim Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan semen di

Indonesia.Perusahaan ini awalnya bernama PT Semen Cibinong Tbk yang

didirikan pada tahun 1971.Holcim kemudian membeli sebagian sahamnya

pada 13 Desember 2001. Holcim Indonesia memiliki dua pabrik yaitu

pabrik Narogong dan pabrik Cilacap dengan kapasitas maksimum 7,9 juta

55

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

ton per tahun. Per Juli 2008, kepemilikan saham Holcim Indonesia adalah

Holcim Ltd (Swiss) sebesar 77,33% dan publik sebesar 22,7%.

22. PT.Timah Tbk

PT Timah (Persero) Tbk mewarisi sejarah panjang usaha

pertambangan timah di Indonesia yang sudah berlangsung lebih dari 200

tahun.Sumber daya mineral timah di Indonesia ditemukan tersebar di

daratan dan perairan sekitar pulau-pulau Bangka, Belitung, Singkep,

Karimun dan Kundur.

Di masa kolonial, pertambangan timah di Bangka dikelola oleh

badan usaha pemerintah kolonial "Banka Tin Winning Bedrijf" (BTW).Di

Belitung dan Singkep dilakukan oleh perusahaan swasta Belanda, masing-

masing Gemeeenschappelijke Mijnbouw Maatschappij Biliton (GMB) dan

NV Singkep Tin Exploitatie Maatschappij (NV SITEM).

Setelah kemerdekaan R.I., ketiga perusahaan Belanda tersebut

dinasionalisasikan antara tahun 1953-1958 menjadi tiga Perusahaan

Negara yang terpisah. Pada tahun 1961 dibentuk Badan Pimpinan Umum

Perusahaan Tambang-tambang Timah Negara (BPU PN Tambang Timah)

untuk mengkoordinasikan ketiga perusahaan negara tersebut, pada tahun

1968, ketiga perusahaan negara dan BPU tersebut digabung menjadi satu

perusahaan yaitu Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah.

Dengan diberlakukannya Undang-undang No. 9 Tahun 1969 dan

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1969, pada tahun 1976 status PN

Tambang Timah dan Proyek Peleburan Timah Mentok diubah menjadi

56

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

bentuk Perusahaan Perseroan (Persero) yang seluruh sahamnya dimiliki

oleh Negara Republik Indonesia dan namanya diubah menjadi PT

Tambang Timah (Persero).

Krisis industri timah dunia akibat hancurnya the International Tin

Council (ITC) sejak tahun 1985 memicu perusahaan untuk melakukan

perubahan mendasar untuk mempertahankan kelangsungan

hidupnya.Restrukturisasi perusahaan yang dilakukan dalam kurun 1991-

1995, yang meliputi program-program reorganisasi, relokasi Kantor Pusat

ke Pangkalpinang, rekonstruksi peralatan pokok dan penunjang produksi,

serta penglepasan aset dan fungsi yang tidak berkaitan dengan usaha

pokok perusahaan.

Restrukturisasi perusahaan berhasil memulihkan kesehatan dan

daya saing perusahaan, menjadikan PT Timah (Persero) Tbk layak untuk

diprivatisasikan sebagian. PT Timah (Persero) Tbk melakukan penawaran

umum perdana di pasar modal Indonesia dan internasional, dan

mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan

The London Stock Exchange pada tanggal 19 Oktober 1995. Sejak itu,

35% saham perusahaan dimiliki oleh masyarakat dalam dan luar negeri,

dan 65% sahamnya masih dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.

Untuk memfasilitasi strategi pertumbuhan melalui diversifikasi

usaha, pada tahun 1998 PT Timah (Persero) Tbk melakukan reorganisasi

kelompok usaha dengan memisahkan operasi perusahaan ke dalam 3 (tiga)

anak perusahaan, yang secara praktis menempatkan PT Timah (Persero)

57

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Tbk menjadi induk perusahaan (holding company) dan memperluas

cakupan usahanya ke bidang pertambangan, industri, keteknikan, dan

perdagangan.

Saat ini PT Timah (Persero) Tbk dikenal sebagai perusahaan

penghasil logam timah terbesar di dunia dan sedang dalam proses

mengembangkan usahanya di luar penambangan timah dengan tetap

berpijak pada kompetensi yang dimiliki dan dikembangkan.

23. PT.Gajah Tunggal Tbk

Pada tahun 1951 PT Gajah Tunggal didirikan untuk memproduksi

dan mendistribusikan ban luar dan ban dalam sepeda. Dan di tahun 1973

persetujuan bantuan teknik ditandatangani dengan Inoue Rubber

Company, Jepang untuk memproduksi ban sepeda motor. Perusahaan

mulai memproduksi ban bias untuk kendaraan penumpang dan niaga

dengan bantuan teknik dari Yokohama Rubber Company, Jepang pada

tahun 1981. PT Gajah Tunggal Tbk terdaftar di Bursa Efek Jakarta and

Surabaya pada tahun 1990 dan di tahun 1991 PT Gajah Tunggal Tbk

mengakuisisi GT Petrochem Industries, sebuah produsen kain ban (TC)

dan benang nilon. Perusahaan mulai memproduksi secara komersial ban

radial untuk mobil penumpang dan truk ringan kemudian di tahun 1995,

PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi Langgeng Baja Pratama (LBP),

produsen kawat baja. 1996 PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi Meshindo

Alloy Wheel Corporation, produsen velg aluminium terbesar kedua di

Indonesia. PT GT Petrochem Industries, anak perusahaan PT Gajah

58

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Tunggal Tbk, memperluas lingkup operasinya dengan memproduksi karet

sintetis, etilena glikol, benang poliester dan serat poliester. 2001

Perusahaan membuat perjanjian produksi dengan Nokian Tyres Group,

sebuah perusahaan manufaktur ban terkemuka yang berbasis di Finlandia,

untuk memproduksi beberapa jenis ban mobil penumpang, termasuk ban

untuk musim dingin (salju), untuk pasar di luar Indonesia. 2002 PT Gajah

Tunggal Tbk menyelesaikan restrukturisasinya karena timbulnya krisis

keuangan Asia, yang memungkinkan Perusahaan untuk menurunkan beban

hutangnya lebih dari US$ 200 juta dan mengkonversi hutang ke FRN.2004

Selesainya restrukturisasi Perusahaan dengan terlaksananya dekonsolidasi

laporan keuangan Perusahaan dengan PT GT Petrochem Industries dan

pada saat bersamaan mengakuisisi aset TC and SBR.Divestasi saham

Langgeng Bajapratama yang merupakan produsen kawat baja. Dimulainya

perjanjian off-take dengan Michelin yang mana Gajah Tunggal akan

memproduksi 5 juta ban per tahun untuk Michelin untuk pasar ekspor

hingga tahun 2010. Peluncuran gerai-gerai TireZone.2005 Perusahaan

menerbitkan Obligasi Global senilai US$ 325 juta. Dana hasil dari obligasi

tersebut digunakan untuk membeli kembali sejumlah wesel bayar dan

untuk membiayai ekspansi perusahaan. Divestasi saham Meshindo Alloy

Wheel yang merupakan produsen velg aluminium. Dimulainya produksi

ban untuk Michelin melalui program off-take. 2006 PT Gajah Tunggal

Tbk menerima penghargaan "Best Managed Company in Indonesia" dari

Euromoney Magazine. 2007 Tambahan dana sebesar US$ 95 juta berasal

59

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

dari penawaran tambahan obligasi global untuk membiayai ekspansi yang

sedang berjalan dan untuk pengeluaran modal guna membiayai riset dan

pengembangan produk baru. Perusahaan juga kembali memasuki pasar

modal dengan melakukan emisi saham dengan perbandingan 10:1 dengan

nilai emisi sebesar Rp 158,4 milyar (sekitar US$ 17 juta) untuk memenuhi

kebutuhan modal kerja.

24. PT. Perusahaan Gas Negara Tbk

Semula pengusahaan gas di Indonesia adalah perusahaan gas

swasta Belanda yang bernama I.J.N. Eindhoven & Co berdiri pada tahun

1859 yang memperkenalkan penggunaan gas kota di Indonesia yang

terbuat dari batu bara. Pada tahun 1958 perusahaan tersebut dinasionalisasi

dan dirubah menjadi PN Gas yang selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1965

berubah menjadi Perusahaan Gas Negara. Tanggal inilah yang kemudian

diperingati sebagai hari jadi PGN pada tiap tahunnya.

Perusahaan ini mulai menyalurkan gas alam menggantikan gas

buatan dari batu bara dan minyak yang tidak ekonomis pada tahun 1974.

Konsumennya adalah sektor rumah tangga, komersial dan industri.

Penyaluran gas alam untuk pertama kali dilakukan di Cirebon tahun 1974,

kemudian disusul berturut-turut di wilayah Jakarta tahun 1979, Bogor

tahun 1980, Medan tahun 1985, Surabaya tahun 1994, dan Palembang

tahun 1996.

Berdasarkan kinerjanya yang terus mengalami peningkatan, maka

pada tahun 1984 statusnya berubah menjadi Perum dan pada tahun 1994

60

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

statusnya ditingkatkan lagi menjadi Persero dengan penambahan ruang

lingkup usaha yang lebih luas yaitu selain di bidang distribusi gas bumi

juga di bidang yang lebih ke sektor hulu yaitu di bidang transmisi, dimana

PGN berfungsi sebagai transporter. PGN kemudian memasuki babak baru

menjadi perusahaan terbuka ditandai dengan tercatatnya saham PGN pada

tanggal 15 Desember 2003 di Bursa Efek Indonesia.

25. PT.Kawasan Industri Jababeka

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk adalah perusahaan Indonesia

yang berbasis.Perusahaan menawarkan industri, bangunan perumahan dan

komersial dan tanah untuk dijual, serta menyediakan layanan infrastruktur,

yang meliputi penyediaan air, pengolahan air limbah, manajemen

real.Selain itu, mengembangkan dan membangun pembangkit listrik.Ini

menjual listrik untuk penyedia listrik milik negara, PT Perusahaan Listrik

Negara (PLN). Perusahaan juga bergerak di kantor leasing dan komersial

ruang dan perhotelan, yang meliputi Plaza JB, Wisma Jababeka,

Metropark Condominium, President Executive Club, dan Menara Batavia.

Pada tanggal 31 Desember 2009, anak perusahaan Perseroan adalah PT

Grahabuana Cikarang, PT Jababeka Infrastruktur, PT Indocargomas

Persada, PT Saranapratama Pengembangan Kota, PT gerbang Teknologi

Cikarang, PT Padang Golf Cikarang, PT Bekasi Power, PT Metropark

Condominium Indah, PT Karyamas Griya Utama dan PT Surya Bumi

Raya Kargo Terminal Jababeka.

61

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

26. PT.Adhi Karya Tbk

Kiprah ADHI dimulai sejak 11 Maret 1960 saat Menteri Pekerjaan

Umum menetapkan Architecten-Ingenicure-en Annnemersbedrijf

“Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V.” (Associatie

N.V.), salah satu perusahaan milik Belanda yang dinasionalisasi, menjadi

PN Adhi Karya. Nasionalisasi ini ditujukan untuk memacu pembangunan

infrastruktur di Indonesia.

Status ADHI berubah menjadi sebuah Perseroan Terbatas pada

tanggal 1 Juni 1974 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri

Kehakiman. ADHI 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sampai

pada akhir tahun 2003 saat Negara Republik Indonesia melalui Menteri

Negara BUMN, selaku Kuasa Pemegang Saham, melepas 49%

kepemilikannya atas saham ADHI untuk ditawarkan kepada masyarakat

melalui Initial Public Offering (IPO). Keputusan tersebut diikuti oleh

pendaftaran saham ADHI di Bursa Efek Jakarta (sekarang BEI) yang

sekaligus menjadikan ADHI sebagai BUMN konstruksi pertama yang

terdaftar pada bursa.

27. PT.Summarecon Agung Tbk

Berdiri di tahun 1961 dan mulai mengembangkan Kelapa Gading

pada Agustus 1962 dengan Taman Rekreasi TVRI dan Perumahan Kelapa

Gading Permai. Perlahan tapi pasti, perkembangan perumahan diikuti oleh

area ekonomi. Summarecon Agung juga mendirikan Ruko di sepanjang

jalan Bulevar Kelapa Gading.Tahun 1967 mulai menjangkau daerah

62

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Gading Serpong dan berdirinya TVRI Gading Serpong. Pada tahun 1970

Klub Kelapa Gading yang merupakan klub olah raga (sport club) yang

terlengkap dan terbesar di Indonesia pada saat itu berdiri.

Tahun 1973-74 membangun kompleks perumahan ekslusif di Bukit

Gading Villa. Pada tanggal 7 Mei 1976, PT Summarecon Agung

mencatatkan sahamnya di BEJ dan BES. Sementara itu tahun 1975, mulai

membangun Plaza Kelapa Gading yang menjadi cikal bakal Mall Kelapa

Gading.

Tahun 1977 membangun Apartemen pertamanya Summerville

Apartments beserta Plaza Summarecon yang menjadi kantor pusatnya

yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan. Pembangunan terus berlanjut,

baik itu apartemen, kompleks perumahan, bursa mobil, Mall, dan lainnya

sampai sekarang ini. Saat ini Summarecon Agung telah menghasilkan

hampir 20.000 unit rumah, apartemen, pusat perbelanjaan dan berbagai

fasilitas lainnya di Mall Kelapa Gading.

28. PT Total Bangun Persada

PT Total Bangun Persada Tbk adalah perusahaan properti berbasis

pembangunan Indonesia.Hal ini terlibat dalam pembangunan gedung-

gedung komersial dan tinggi, kantor, hunian vertikal, pusat perbelanjaan,

hotel, sekolah dan universitas, rumah sakit, bangunan keagamaan dan lain-

lain. Proyek-proyek CompanyÆs termasuk Masjid Raya Padang, Islamic

Center di Samarinda, Vihara Mahavira Graha, Gereja di Graha Reformed

Millenium, Concert Hall di Graha Reformed Millenium, Central Park di

63

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Jakarta Barat, Mega Proyek Terpadu Kemang Village dan Trans Studio di

Makassar.

29. PT. Wijaya Karya Tbk

PT Wijaya Karya (Persero) tbk (WIKA) adalah sebuah Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi,

engineering, perdagangan, real estate dan manufaktur yang dibentuk pada

11 Maret1960. Pada awalnya WIKA adalah perusahaan Belanda pra

kemerdekaan yang bernama Naamloze Vennootschap Technische Handel

Maatscappij en Bouwberijf Vies en Co disingkat NV Vis en Co, setelah

dinasionalisasi, perusahaan ini banyak mengerjakan order dari Perusahaan

Listrik Negara (PLN). Akhirnya setelah kuat, perusahaan ini masuk

kebidang konstruksi dan sampai sekarang masih eksis.Pada 29 November

2007 Wika secara resmi dijual di BEJ dengan harga pembukaan Rp 420

perlembar saham.

Karena peraturan pemerintah yang mengharuskan BUMN kembali

kebisnis intinya. Maka usaha usaha diluar konstruksi dipecah menjadi

anak perusahaan, yaitu :

1. WIKA Beton (memproduksi barang beton pra-cetak, seperti tiang

listrik beton, jembatan beton pra-cetak, bantalan kereta beton dll).

2. WIKA Realty (pengembang perumahan dengan merk dagang

Tamansari dibeberapa kota besar di Indonesia).

64

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

3. WIKA In-Trade (selain perdagangan perusahaan ini juga

memproduksi :AC merek Wika , pemanas air tenaga surya merk

Wika, spare part otomotif dengan merk WIN).

30. PT.Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk merupakan perusahaan

Pertambangan Batubara dan Gambut, dengan nomor NPWP 01.000.011.5-

051.000. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 15 Desember 1980 dengan

alamat kantor pusat di Jl. Parigi No. 1 Tanjung Enim 31716 Sumatera

Selatan.

31. PT. Energi Mega Persada

PT Energi Mega Persada Tbk adalah perusahaan pertambangan

Indonesia yang berbasis.Selain itu, Perusahaan bergerak dalam bidang

perdagangan, jasa dan memberikan jasa manajemen dalam industri minyak

dan gas. proyek ini meliputi Malacca Strait PSC, Blok Kangean PSC,

Bentu & Korinci PSC, Gebang JOB PSC, Gelam TAC dan Semberah

TAC. Perusahaan memiliki jumlah 23 anak perusahaan langsung dan tidak

langsung berada di Amerika Serikat, Panama, Belanda, British Virgin

Island, Singapura, Seychelles, Inggris.

65

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

B. Analisis Deskriptif Pengaruh Return On Equity, Return On Asset dan

Economic Value Added Terhadap Return Saham

1. Return On Equity

Pada tabel 4.1 menunjukkan adanya peningkatan dan penurunan

Return On Equity pada Bursa Efek Indonesia di Jakarta Islamic Index

tahun 2007-2009.

Tabel 4.1 Return On Equity Tahun 2007-2009

EMITEN 2007 2008 2009 EMITEN 2007 2008 2009 ANTM 83.32 23.93 4.56 INTP 5.73 9.19 (7.68)BUMI 76.20 65.49 36.49 INDF 28.98 30.59 32.06INKP 20.47 27.44 26.37 MEDCO 21.30 68.16 4.96ISAT 17.71 13.36 11.81 TLKM 75.84 59.20 47.42INCO 120.91 30.46 9.43 SMCB 8.26 11.96 39.13KLBF 34.21 32.52 24.80 TINS 79.01 55.20 9.45PTBA 37.80 63.82 58.67 GJTL 5.88 (46.94) 35.42UNVR 104.80 111.23 85.98 PGAS 38.90 18.11 62.07UNTR 35.73 34.60 31.25 KIJA 34.21 32.52 24.80LSIP 36.06 41.50 19.90 ADHI 28.96 20.97 16.24AALI 71.71 76.60 30.35 SMRA 15.54 10.89 6.60ASII 39.44 46.44 31.31 TOTL 12.37 11.80 16.54BNBR 12.33 (208.45) 6.67 WIKA 14.56 18.52 16.73BRPT 0.52 (66.23) 16.86 PTBA 37.80 63.82 58.67BLTA 3.72 6.28 0.27 ENRG (1.55) 0.50 (14.41)

Sumber : data diolah, 2010

Dari tabel 4.1, perusahaan yang memiliki ROE yang relatif stabil

selama tahun 2007-2009 adalah INKP, ISAT, UNVR, UNTR, TOTL dan

WIKA, sementara perusahaan lainnya memiliki fluktuasi nilai ROE yang

cukup tajam. Perusahaan yang memiliki ROE terbesar selama tahun 2009

adalah UNVR yang diikuti oleh PGAS di urutan kedua dengan nilai 85,95

dan 62,07, sementara yang memiliki nilai terendah adalah ENRG sebesar

(14,41).

66

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

2. Return On Asset

Pada tabel 4.2 menunjukkan adanya peningkatan dan penurunan

Return On Asset pada Bursa Efek Indonesia di Jakarta Islamic Index tahun

2007-2009.

Tabel 4.2 Return On Asset Tahun 2007-2009

EMITEN 2007 2008 2009 EMITEN 2007 2008 2009 ANTM 60.66 18.84 3.57 INTP 2.03 3.31 (2.64)BUMI 30.32 19.41 10.16 INDF 6.99 6.57 7.61 INKP 14.15 20.67 21.93 MEDCO 5.20 25.24 1.85 ISAT 6.47 4.50 3.86 TLKM 31.19 22.26 18.68 INCO 88.83 25.14 7.94 SMCB 2.59 3.95 17.85 KLBF 22.55 20.65 15.82 TINS 52.73 36.46 6.29 PTBA 26.94 41.78 41.93 GJTL 1.66 (8.88) 9.70 UNVR 52.90 53.01 44.64 PGAS 12.06 5.02 22.53 UNTR 15.75 16.86 17.91 KIJA 22.55 20.65 15.82 LSIP 21.20 26.96 14.14 ADHI 3.55 2.39 1.85 AALI 54.44 60.58 23.85 SMRA 7.72 4.71 2.88 ASII 16.74 19.03 13.93 TOTL 4.08 3.93 5.73 BNBR 4.28 (61.37) 1.66 WIKA 4.55 4.44 4.23 BRPT 0.28 (26.21) 6.64 PTBA 26.94 41.78 41.93 BLTA 23.17 26.58 1.04 ENRG (55.00) 0.15 (3.86)Sumber : data diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.2, sebagian besar perusahaan yang dijadikan

sampel dalam penelitian ini mengalami fluktuasi yang cukup besar atas

nilai ROA yang diperoleh. Dari ketiga puluh perusahaan tersebut,

perusahaan yang memiliki nilai ROA yang cukup stabil selama 2007-2009

antara lain ISAT, KLBF, UNVR, UNTR, INDF, ADHI, TOTL dan

WIKA. Sementara perusahaan yang memiliki nilai ROA terbesar di tahun

2009 adalah UNVR dengan nilai 44,64 dan yang terendah adalah ENRG

sebesar (3,86)

67

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

3. Economic Value Added

Pada tabel 4.3 menunjukkan adanya peningkatan dan penurunan

Economic Value Added pada Bursa Efek Indonesia di Jakarta Islamic

Index tahun 2007-2009.

Tabel 4.3 Economic Value Added Tahun 2007-2009

EMITEN 2007 2008 2009 ANTM 5,571,619,748,188 2,116,035,758,702 683,619,214,573)BUMI (78,693,767,343,245) 24,541,422,510,636 (34,560,093,226,400)INKP 1,183,154,080,544 1,969,499,306,072 (1,097,532,068,176)ISAT 1,902,996,609,210 2,396,520,497,344 1,673,890,638,240 INCO 11,094,240,729,240 3,838,277,012,184 860,231,223,880 KLBF 783,744,711,334 1,188,705,442,129 (426,653,099,502)PTBA (2,070,763,471,040) 2,253,381,106,750 492,943,436,270 UNVR 1,972,561,001,140 2,411,651,656,000 2,248,219,460,606 UNTR 888,463,105,700 5,520,912,603,520 (8,702,143,986,860)LSIP 401,726,260,800 696,307,287,520 (2,105,361,846,400)AALI 1,074,720,028,260 3,224,265,956,376 255,286,524,200 ASII 7,086,239,428,868 12,536,861,858,362 4,211,350,979,760 BNBR (4,252,543,324,400) 2,111,901,374,720 (14,804,702,876,695)BRPT (23,457,118,619,310) 283,405,227,539 (7,706,743,314,465)BLTA 635,560,335,343 1,767,030,780,264 8,770,258,356 INTP 1,550,746,595,674 2,939,549,358,310 (9,155,140,456,618)INDF 739,315,019,232 2,713,836,905,050 (190,286,124,972)MEDCO 638,171,807,626 3,597,621,155,532 61,458,172,696 TLKM 18,092,086,534,580 16,727,637,220,896 10,934,665,425,960 SMCB (6,023,477,562,000) 2,736,155,052,800 (4,693,142,805,744)TINS 378,691,005,532 1,579,233,938,925 (39,511,276,944)GJTL 362,495,189,632 411,561,140,684 (1,347,121,987,500)PGAS 1,185,429,406,432 3,191,375,861,258 1,844,145,863,296 KIJA 973,900,236,160 (801,930,248,512) 711,551,808,768 ADHI (9,934,276,720) 230,269,465,040 (52,351,629,883)SMRA (17,843,783,508) 647,090,110,848 (1,219,884,329,544)TOTL 66,856,353,289 251,710,038,220 (269,262,207,040)WIKA 126,366,725,580 561,213,414,872 (139,190,838,380)PTBA (1,998,168,566,440) 2,230,045,373,747 496,196,531,990 ENRG (2,562,093,302,752) 1,391,163,141,472 (2,255,313,039,368)

Sumber : data diolah, 2010

68

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Berdasarkan hasil perhitungan Economic Value Added masing-

masing perusahaan pada tabel 4.3, Pada Tahun 2007, Economic Value

Added tertinggi dimiliki oleh PT. TLKM Tbk sebesar 18.092.086.534.580

dan terendah dipegang oleh PT. BUMI Tbk sebesar (78.693.767.343.245).

Pada Tahun 2008, Economic Value Added tertinggi dimiliki oleh PT.

BUMI Tbk sebesar 24.541.422.510.636 dan terendah dipegang oleh PT.

KIJA Tbk sebesar (801.930.248.512). Pada Tahun 2009, Economic Value

Added tertinggi dimiliki oleh PT. BNBR Tbk sebesar 4.211.350.979.760

dan terendah dipegang oleh PT. BUMI Tbk sebesar (34.560.093.226.400).

Dari tiga puluh perusahaan tersebut didapat Economic Value Added

terendah pada tahun 2007 dan 2009 dengan perusahaan yang sama

dipegang oleh PT BUMI Tbk. Sedangkan pada tahun 2008 perusahaan PT

BUMI Tbk memiliki nilai Economic Value Added tertinggi sebesar

24.541.422.510.636.

4. Return Saham

Return saham merupakan suatu pendapatan saham atau tingkat

keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga saham periode tertentu

dan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan harga saham pada

periode sebelumnya. Pada tabel 4.4 menunjukkan adanya peningkatan dan

penurunan Return Saham pada Bursa Efek Indonesia di Jakarta Islamic

Index tahun 2007-2009.

69

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Tabel 4.4 Return Saham Tahun 2007-2009

EMITEN 2007 2008 2009 EMITEN 2007 2008 2009 ANTM (0.4406) (0.7564) 1.0183 INTP (0.1064) (0.1190) 1.3514 BUMI 5.6667 (0.8483) 1.4250 INDF 0.9074 (0.6388) 2.8172 INKP (0.1064) (0.1190) 1.9783 MEDCO 0.4507 (0.6369) 0.3102 ISAT 0.2815 (0.3353) (0.1783) TLKM 0.0050 (0.3202) 0.3696 INCO 2.1048 (0.9799) 0.8912 SMCB 1.6119 (0.6400) 1.4603 KLBF 0.0588 (0.6825) 2.2500 TINS 5.4859 (0.9624) 0.8519 PTBA 2.4043 (0.4250) 1.5000 GJTL (0.1552) (0.5918) 1.1250 UNVR 0.0227 0.1556 0.4167 PGAS 0.3233 (0.8788) 1.0968 UNTR 0.6641 (0.5963) 2.5227 KIJA 0.0504 3.6256 0.0064 LSIP 0.6136 0.7254 1.8547 ADHI 0.7000 (0.8015) 0.5185 AALI 1.2222 (0.6500) 1.3214 SMRA 0.5600 (0.8581) 2.0120 ASII 0.5096 (0.5549) 2.2891 TOTL (0.0923) (0.8508) 1.1136

BNBR 0.8710 (0.8276) 0.7000 WIKA 0.0556 (0.6140) 0.4773 BRPT 3.3750 (0.7857) 1.2167 PTBA 2.4043 (0.4250) 1.5000 BLTA 0.5230 (0.7811) 0.1207 ENRG 1.8654 (0.9436) 1.2976

Sumber : data diolah, 2010

Berdasarkan hasil perhitungan Return Saham masing-masing

perusahaan pada tabel 4.4, Pada Tahun 2007, Return Saham tertinggi

dimiliki oleh PT. BUMI Tbk sebesar 5.6667 dan terendah dipegang oleh

PT. ANTM Tbk sebesar (0.4406). Pada Tahun 2008, Return Saham

tertinggi dimiliki oleh PT. KIJA Tbk sebesar 3.6256 dan terendah

dipegang oleh PT. INCO Tbk sebesar (0.9799). Pada Tahun 2009, Return

Saham tertinggi dimiliki oleh PT. BUMI Tbk sebesar 2.8172 dan terendah

dipegang oleh PT. ISAT Tbk sebesar (0.1783). Dari tiga puluh perusahaan

tersebut didapat Return Saham tertinggi pada tahun 2007 dan 2009 dengan

perusahaan yang sama dipegang oleh PT BUMI Tbk.

70

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

C. Hasil dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

di antara variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya

multikolinearitas model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance

dan Variance Inflation Factor (VIF). Model regresi yang bebas

multikolinearitas nilai VIF berkisar pada angka 1 hingga 10 dan

mempunyai angka tolerance mendekati 1 (Ghozali, 2005: 91-92).

Sumber : data diolah, 2010

Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

(Constant) 5.441 2.445 2.225 .030

ROE (X1) .002 .006 .085 .328 .744 .195 5.117

ROA (X2) .026 .012 .454 2.136 .037 .198 5.061

1

EVA (X3) .207 .089 .585 2.340 .023 .896 1.116

a. Dependent Variable: RETURN (Y)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa setiap variabel

memiliki nilai Tolerance tidak kurang dari 0.10 dan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10. Hasil analisis ini

71

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

menunjukkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas terhadap

variabel penelitian.Sehingga layak untuk digunakan dalam pengujian

selanjutnya.

b. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2005:

110-112).

1). Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara

data observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi

normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini

dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal.

2). Analisis Statistik

Uji Normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-

hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa

sebaliknya.

72

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Gambar 4.1

Uji Normalitas

Sumber : data diolah

Dari gambar grafik di atas dapat dilihat bahwa titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

(mengikuti pada wilayah garis linear). Hal ini menunjukkan bahwa

data pada penelitian ini terdistribusi secara normal dan model regresi

tersebut layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen yaitu

Return Saham berdasarkan masukan variabel independen yaitu Return

On Equity, Return On Asset dan Economic Value Added.

73

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari

residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians

dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas.

Gambar 4.2

Uji Heteroskedastisitas

Sumber : data diolah, 2010

Gambar 4.2 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan

tidak membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka

0 (nol) pada sumbu Y. ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas

sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi Return

74

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Saham berdasarkan masukan atas variabel Return On Equity, Return

On Asset dan Economic Value Added.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui hubungan dua atau lebih independen variabel

dengan satu dependen variabel, misalnya dalam penelitian ini penulis

menggunakan Return On Equity, Return On Asset dan Economic Value

Added terhadap Return Saham. Berdasarkan pada pengolahan data,

menggunakan Software SPSS 16.0 maka didapatkan suatu model regresi

linear berganda dalam tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Uji Regresi Linier Berganda

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Model B Std. Error Beta

(Constant) 5.441 2.445

ROE (X1) .002 .006 .085

ROA (X2) .026 .012 .454

1

EVA (X3) .207 .089 .585

a. Dependent Variable: RETURN (Y) Sumber: data diolah, 2010

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai koefisien dari

persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang

digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ε

75

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Keterangan:

a = konstanta

b = koefisien regresi

Y = Return Saham

X1 = Return On Equity

X2 = Return On Asset

X3 = Economic Value Added

ε = standar error

Dari output didapatkan model persamaan regresi:

Persamaan model Y =5,441 + 0,002 X1+ 0,026 X2 + 0,207 X3

Pada persamaan regresi diatas menunjukkan nilai konstanta sebesar

5,441.hal ini menyatakan bahwa jika variabel Return On Equity, Return

On Asset dan Economic Value Added dianggap konstan, maka Return

Saham akan konstan sebesar 5,441.

Koefisien regresi pada variabel Return On Equity sebesar 0,002, hal

ini berarti jika variabel Return On Equity naik sebesar satu satuan maka

variabel return saham akan naik sebesar 0,002. Koefisien regresi pada

variabel Return On Asset sebesar 0,026, yang berarti jika variabel Return

On Asset naik sebesar satu satuan maka variabel Return saham naik

sebesar 0,026.

Koefisien regresi pada variabel Economic Value Added sebesar

0,207, hal ini berarti jika variabel Economic Value Added naik sebesar

satu satuan maka variabel return saham akan naik sebesar 0,207.

76

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

a. Uji Koefisien Determinasi

Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel

independen, yaitu Return On Equity, Return On Asset dan Economic

Value Added dalam menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu

Return Saham. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada

kolom R square, yang ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Durbin-Watson

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .480a .230 .190 .9349569 1.579

a. Predictors: (Constant), EVA (X3), ROA (X2), ROE (X1) b. Dependent Variable: RETURN (Y) Sumber: data diolah, 2010

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien

Adjusted R Square yang dihasilkan oleh variabel-variabel independen

sebesar 0.19 yang artinya adalah 19% variabel dependen Return

Saham dijelaskan oleh variabel independen Return On Equity, Return

On Asset dan Economic Value added dan sisanya sebesar 81%

dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel independen yang

digunakan. Pada penelitian ini nilai R Square sebesar 19 %, nilai

tersebut merupakan tingkat pengaruh dengan kategori yang rendah ini

disebabkan karena jumlah tahun yang terlalu singkat dengan nilai

koefisien yang rendah.

77

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Masih banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi variabel

return saham, seperti (1) Price Earning Ratio, Semakin besar PER

memungkinkan harga pasar dari setiap lembar saham akan semakin

baik, demikian pula sebaliknya (Purnomo, 1998). Oleh karena itu,

nilai PER yang besar akan menghasilkan return yang besar pula bagi

para pemegang saham. (2) Debt Equity Ratio yang merupakan

perhitungan sederhana yang membandingkan total hutang perusahaan

dari modal pemegang saham. Hal tersebut sesuai dengan pendapat

(Ross et al,.2003:66) yang menyatakan bahwa “debt to equity ratio is

dividing total debt with total equity”. (3) Firm Size, perusahaan besar

cenderung melakukan diversifikasi usaha lebih banyak daripada

perusahaan kecil. Oleh karena itu kemungkinan kegagalan dalam

menjalankan usaha atau kebangkrutan akan lebih kecil. Ukuran

perusahaan sering dijadikan indikator bagi kemungkinan terjadinya

kebangkrutan bagi suatu perusahaan, dimana perusahaan dengan

ukuran lebih besar dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam

menjalankan usahanya. Hal ini akan mempermudah perusahaan

dengan ukuran lebih besar untuk memperoleh pinjaman atau dana

eksternal dan lain-lain.

Angka koefisien korelasi (R) pada tabel 4.7 sebesar 0.480

menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen adalah sedang karena memiliki nilai koefisien

korelasi diatas 0.05 Standart Error of Estimate (SEE) sebesar 0.93

78

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat

dalam memprediksi variabel dependen.

b. Uji F (Simultan)

Untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang

digunakan dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan

secara bersama-sama terhadap variabel dependen maka digunakan uji

F, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Sumber : data diolah, 2010

Tabel 4.8 Hasil Uji F Statistik

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 15.138 3 5.046 5.773 .002a

Residual 50.700 58 .874

1

Total 65.839 61

a. Predictors: (Constant), EVA (X3), ROA (X2), ROE (X1) b. Dependent Variable: RETURN (Y)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai signifikan

sebesar 0.002 atau lebih kecil dari nilai probabilitas (p-value) 0.05

(0.002< 0.05), ini berarti bahwa variabel independen yaitu Return On

Equity, Return On Asset dan Economic Value Added mempunyai

pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap Return

Saham.

79

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Hal ini menunjukkan bahwa:

H1 :Return On Equity, Return On Asset dan Economic Value Added

berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.

c. Uji t (Parsial)

Pengujian regresi secara parsial (uji t) berguna untuk menguji

pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial

terhadap variabel dependen.Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen

dapat dilihat dengan membandingkan nilai probabilitas (p-value) dari

masing-masing variabel dengan tingkat signifikansi yang digunakan

sebesar 0.05 jika p-value lebih kecil dari 0.05 maka dapat dikatakan

bahwa variabel-variabel independen secara parsial mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi

secara parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel berikut:

Sumber : data diolah, 2010

Tabel 4.9 Hasil Uji T Statistik

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

(Constant) 5.441 2.445 2.225 .030

ROE (X1) .002 .006 .085 .328 .744 .195 5.117

ROA (X2) .026 .012 .454 2.136 .037 .198 5.061

1

EVA (X3) .207 .089 .585 2.340 .023 .896 1.116

a. Dependent Variable: RETURN (Y)

80

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

1. Pengaruh Return on Equity terhadap Return Saham

Dari tabel diatas terlihat bahwa thitung koefisien Return on

Equity adalah 0,328, sedangkan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test,

dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika

mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 90 (didapat

dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 90-2 = 88). Didapat

ttabel adalah 2.00.

Variabel Return on Equity memiliki nilai p-value 0.744

(0.744 > 0.05). sedangkan thitung > ttabel (0.328 < 2.00) maka

hipotesis alternatif (Ha) ditolak dan hipotesis nol (H0) diterima,

berarti secara parsial tidak ada pengaruh variabel independen

Return on Equity (X1) terhadap variabel dependen Return Saham

(Y).

2. Pengaruh Return On Asset terhadap Return Saham

Dari tabel diatas terlihat bahwa thitung koefisien Return On

Asset adalah 2.136, sedangkan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test,

dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika

mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 90 (didapat

dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 90-2 = 88). Didapat

ttabel adalah 2.00.

Variabel Return On Asset memiliki nilai p-value 0.037

(0.037 < 0.05). sedangkan thitung > ttabel (2.136 > 2.00) maka

hipotesis alternatif (Ha) diterima, dan hipotesis nol (H0) ditolak,

81

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

berarti secara parsial ada pengaruh variabel independen Return On

Asset (X2) terhadap variabel dependen Return Saham (Y).

3. Pengaruh Economic Value added terhadap Return Saham

Dari tabel diatas terlihat bahwa thitung koefisien Return On

Asset adalah 2,340, sedangkan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test,

dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika

mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 88 (didapat

dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 90-2 = 88). Didapat

ttabel adalah 2.00

Variabel Economic Value Added memiliki nilai p-value 0.023

(0.023< 0.05). sedangkan thitung > ttabel (2.340> 2.00) maka

hipotesis alternatif (Ha) diterima, dan hipotesis nol (H0) ditolak,

berarti secara parsial ada pengaruh variabel independen Economic

Value Added (X3) terhadap variabel dependen Return Saham (Y).

D. Interpretasi

Hasil uji regresi berganda diperoleh bahwa Return on Asset dan

Economic Value Added secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap

return saham. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Hakim

(2006), menemukan bahwa secara simultan EVA dan ROA berpengaruh

secara signifikan terhadap return saham. Namun secara parsial hanya ROA

saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, sedangkan

EVA tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil ini menunjukkan pengukuran

82

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

kinerja keuangan dengan metode ROA lebih baik dibandingkan dengan

metode EVA dalam pengaruhnya terhadap return saham. Hal ini disebabkan

karena para investor masih menganggap bahwa metode perhitungan ROA

masih efektif dalam memperkirakan tingkat keuntungan saham di masa yang

akan datang.

Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Panggabean (2005)

mengatakan bahwa berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang analisis

perbandingan korelasi EVA dan ROE terhadap Harga Saham pada 20

perusahaan di Bursa Efek Jakarta dapat disimpulkan beberapa hal pokok

sebagai berikut: Economic Value Added (EVA) perusahaan dalam LQ-45

mempunyai korelasi yang signifikan dengan harga sahamnya, Namun Return

on Equity (ROE) perusahaan dalam LQ-45 tidak mempunyai korelasi yang

signifikan dengan harga saham. Dalam penelitian Taufik (2007), melakukan

pengujian asumsi klasik yang pada dasarnya untuk melihat apakah data-data

dalam penelitian ini dapat digunakan untuk meregresikan antara variabel

bebas (ROE, ROA dan EVA) dan variabel terikat (Stock Return). Berdasarkan

hasil uji ANOVA terlihat bahwa antara variabel independent (ROE, ROA dan

EVA) dengan variabel dependent (stock return) mempunyai pengaruh yang

signifikan. Namun demikian dominasi variabel independent terhadap variabel

dependent tersebut tidak terlalu besar yaitu hanya 27,9 sedangkan sebagian

besar (72,1) didominasi oleh faktor lain.

Dalam hal ini perbedaan antara hasil pengujian sebelumnya dengan

pengujian ini dikarenakan adanya perbedaan waktu penelitian, sektor yang

83

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

diteliti, merubah variabel terikat menjadi return saham, dan merubah variabel

bebas menjadi Return On Equity, Return On Asset dan Economic Value

Added. Karena pada penelitian sebelumnya menggunakan variabel terikat

dengan return, sehingga adanya perbedaan hasil analisis.

Sedangkan untuk return saham, bila dikaitkan dengan variabel yang

berpengaruh dan signifikan yaitu Return On Equity, Return On Asset dan

Economic Value Added merupakan variabel yang mempengaruhi return saham

dan return saham adalah salah satu patokan dari para pemegang saham untuk

menanamkan modalnya dalam berinvestasi. Untuk memprediksi return dapat

dilihat berdasarkan hasil Return On Equity, Return On Asset dan Economic

Value Added. Maka para pemegang saham harus memperhitungkan Return On

Equity, Return On Asset dan Economic Value Added sehingga akan mendapat

keuntungan yang lebih baik lagi. Return On Equity, Return On Asset dan

Economic Value Added menjadi suatu alat analisis dalam mencapai return

yang baik pada saat ini.

84

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Equity,

Return On Asset dan Economic Value Added terhadap return saham. Data

yang diambil berdasarkan hasil laporan keuangan perusahaan selama periode

2007-2009. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang

telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi

berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji F dengan menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan

bahwa variabel Return On Equity, Return On Asset dan Economic Value

Added mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap

Return Saham.

2. Berdasarkan uji t, diperoleh kesimpulan bahwa variabel Return On Asset

dan Economic Value Added berpengaruh secara signifikan terhadap Return

Saham. Sedangkan variabel Return On Equity tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap Return Saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Panggabean (2005) yang membuktikan

bahwa Economic Value Added (EVA) perusahaan dalam LQ-45 memiliki

korelasi yang signifikan dengan harga sahamnya, Namun Return on Equity

(ROE) perusahaan dalam LQ-45 tidak memiliki korelasi yang signifikan

dengan harga saham.

85

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

3. Berdasarkan koefisien regresi pada setiap variabel, dapat dijelaskan bahwa

variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap Return saham adalah

Economic Value Added, atau yang memiliki nilai koefisien regresi lebih

besar dibandingkan dengan variabel bebas lainnya.

B. Implikasi

Laporan keuangan merupakan acuan patokan bagi para investor untuk

menanamkan modalnya dalam suatu perusahaan, karena laporan keuangan

menggambarkan kondisi ekonomi suatu perusahaan. Beberapa cara yang

dilakukan untuk melakukan pengukuran kinerja perusahaan adalah dengan

menggunakan pendekatan tradisional dan modern.

Dalam penelitian ini telah dilakukan perbandingan pengukuran kinerja

perusahaan antara pendekatan tradisional dan pendekatan modern serta

melihat bagaimana pengaruhnya terhadap return saham. Pendekatan

tradisional yang digunakan adalah Return On Equity dan Return On Asset,

sementara pendekatan modern yang digunakan adalah Economic Value

Added.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE tidak berpengaruh signifikan

terhadap return saham, sementara ROA dan EVA memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap return saham, terutama EVA yang lebih dominan

mempengaruhi return saham. Dengan demikian perusahaan dapat memilih

EVA sebagai alternatif utama dalam melakukan pengukuran kinerja keuangan

perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa EVA dapat menutupi

86

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

87

kelemahan yang dimiliki oleh ROE dan ROA. Taufik (2007:5) menyatakan

bahwa banyak manajer perusahaan menganggap bahwa pendekatan EVA

lebih menekankan pada penciptaan nilai perusahaan (create value). Kekuatan

EVA yang paling berguna di dalam pengukuran kinerja keuangan adalah

sangat fokus terhadap penciptaan nilai perusahaan yang bermanfaat bagi

pemegang saham.

C. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa hal diantaranya:

1. Perusahaan sebaiknya menggunakan pendekatan EVA dalam melakukan

pengukuran kinerja, karena EVA memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap return saham.

2. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut untuk mendukung penelitian ini

dengan memperluas sampel dan waktu penelitian, serta menambah

variabel independen penelitian, sehingga diperoleh hasil penelitian yang

lebih tepat.

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N & Vijay Govindarajan, “Sistem Pengendalian Manajemen”, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Bukit, Gita Evadini, ”Pengaruh EVA Terhadap Harga Saham Di Pasar Modal”,

Perpustakaan Universitas Widyatama, Bandung, 2003. Dita, Kirana Renantyasari, “Analisa EVA dan MVA Sebagai Alat Ukur Kinerja

Perusahaan”, Skripsi FEIS UIN, Jakarta, 2004. Fatah, “Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA), Earnings, Residual Income,

Operating Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Market Value Added (MVA)”, Skripsi FEIS UIN, Jakarta, 2009.

Ghazali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Universitas

Diponegoro, Semarang, 2005. Garrison, Ray H & Eric W Noreen, “Managerial Accounting”, Edisi 9, Irwin Mc Graw

Hill, Boston, 2000. Hadi Walujo, Purwatmo, “Pengaruh Return On Assets (ROA) dan Economic Value

Added (EVA) Terhadap Tingkat Pengembalian Saham (Rate Of Stock Return)”, 2005.

Hakim, Rahman, “Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode

Economic Value Added (EVA), Return On Assets (ROA), dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham Pada Perusahaan yang Tergabung Dalam Indeks LQ-45 Di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi FEUII, Yogyakarta, 2006.

Halim, Abdul, “Analisis Investasi”, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta, 2003.

88

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Hamid, Abdul, “Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007. Handoko, Wahyu, “Pengaruh Economic Value Added (EVA), ROE, ROA, dan EPS

Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Kategori LQ-45 Pada Bursa Efek Jakarta”, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2008.

Hansen, Don R & Marryanne M. Mowen, “Akuntansi Manajemen”, Edisi 7, Buku 2,

Salemba Empat. Jakarta, 2005. Ikatan Akuntan Indonesia. “Standar Akuntansi Keuangan”, Salemba Empat, Jakarta,

2004. Juniah. “Analisis Penagruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value

Added (MVA) pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi FEIS UIN, Jakarta, 2007.

Kurniawan, Todi, ”Volatilitas Saham Syariah (Analisis Atas Jakarta Islamic Index)”,

KARIM Review, Special Edition, January 2008. Mirza, Teuku, “EVA Sebagai Alat Penilai”, Manajemen dan Usahawan Indonesia,

1997. Mulyadi, “Akuntansi Manajemen, Konsep, manfaat & Rekayasa” Edisi 3, Salemba

Empat, Jakarta, 2001. Panggabean, Raja Lambas J, “Analisis Perbandingan Korelasi EVA dan ROE Terhadap

Harga Saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Manajemen & Bisnis Sreiwijaya, Vol. 3, No. 5, Juni 2005.

Pradhono, Jogi Christiawan Yulius, ”Pengaruh EVA, Residual Income, Earnings, dan

Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham yang Diterima oleh Pemegang Saham”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 6, No.2, November 2004.

89

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Prasetya, Uni Ayuk, ”Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Alat Ukur ROA dan ROE Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta”, UNNES, 2006.

Purnomo, Y, ”Keterkaitan Kinerja Keuangan Dengan Harga Saham (Studi Kasus 5

Rasio Keuangan 30 Emiten Di BEJ Pengamatan 1992-1996)”, Edisi XXII (12), Manajemen Usahawan Indonesia, 1998.

Riyanto, Bambang, ”Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Gajah Mada University

Press, Yogyakarta, 1995. Ross, A Stephen. Westefield, Randolph W. Jordan, Bradford D, “Fundamentals Of

Corporate Finance”, Sixth Edition, New York Mc Graw-Hill, 2003. Swasembada.(2003). SWA 100. No.21, Edisi XIX. Swasembada.(2006). SWA 100. No.23, Edisi XX. Taufik, “Pengaruh Pendekatan Traditional Accounting dan Economic Value Added

Terhadap Stock Return Perusahaan Sektor Perbankan di PT. Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Manajemen & Bisnis Sreiwijaya Vol 5, No.10, Desember 2007.

Utama, Sidharta, “Mencermati Permainan EVA, SWA”, Okt-Nop 2002. Utama, Sidharta, ”EVA: Pengukuran dan Penciptaan Nilai Perusahaan”, Manajemen

dan Usahawan Indonesia, 2003. Utomo, Lisa Linawati, “EVA Sebagai Ukuran Keberhasilan Kinerja Manajemen

Perusahaan”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1999. Veithzal, Rivai & Ahmad Fawzi M Basri, “Perfomance Appraisal”, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2005.

90

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

91

Warren, Carl S. et.al. Diterjemahkan oleh Aria Farahmita et.al, “Pengantar Akuntansi”, Buku 2, Edisi 21. Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Wild, John J,et.al, Diterjemahkan oleh Yanivi Bachtiar et.al, “Analisis Laporan

Keuangan”, Buku 1, Edisi 8, Salemba Empat, Jakarta, 2005. Young, S David & Stephen F O’Byrne. Diterjemahkan oleh Lusy Widjaja, “EVA &

Manajemen Berdasarkan Nilai”. Salemba Empat, Jakarta, 2001. Yurico & Tapi Anda Sari Lubis, “Pengaruh Cash Dividend Coverage, Operating

Cashflow Per Share, Return On Equity, Return On Assets, Total Assets Turnover, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”, Jurnal Akuntansi 21, 2009.

Zumawarni. “Analisa Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)

sebagai Alat Ukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Publik LQ-45 Tahun 1999-2003)”. Skripsi FEIS UIN, Jakarta, 2005.

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

1. Nama : Meutia Gama Pertiwi

2. Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Februari 1987

3. Alamat : Jl. Ir. H. Juanda No.12 A RT. 03/03 Kampung Semanggi, Depan

Komplek UIN – Tangerang 15412

4. No Telepon : Rumah (021) 7497561

Handphone (021) 91649456, 08561726620

5. Status : Belum menikah

6. Agama : Islam

7. Kewarganegaraan : Indonesia

8. Alamat Email : [email protected]

B. DATA PENDIDIKAN

1. Tahun 1991-1993 TK Salman Tangerang

2. Tahun 1993-1999 SDN Kp. Utan 01 Tangerang

3. Tahun 1999-2002 SMPN 02 Tangerang

4. Tahun 2002-2005 SMU Muhammadiyah 08 Tangerang

5. Tahun 2005-2010 FEIS Akuntansi UIN Jakarta Selatan

C. DATA PENGALAMAN ORGANISASI

1. Tahun 2003 :Anggota IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah) di SMU Muhammadiyah Ciputat

2. Tahun 2006 :Anggota IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) di UIN Ciputat

D. DATA PENGALAMAN KERJA

Tahun 2009 : Staff Ticketing di Altur Travel, Ciputat. Tangerang

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Lampiran 1:

Return On Equity (X1)

EMITEN 2007 2008 2009 EMITEN 2007 2008 2009

ANTM 83.32 23.93 4.56 INTP 5.73 9.19 (7.68)

BUMI 76.20 65.49 36.49 INDF 28.98 30.59 32.06

INKP 20.47 27.44 26.37 MEDCO 21.30 68.16 4.96

ISAT 17.71 13.36 11.81 TLKM 75.84 59.20 47.42

INCO 120.91 30.46 9.43 SMCB 8.26 11.96 39.13

KLBF 34.21 32.52 24.80 TINS 79.01 55.20 9.45

PTBA 37.80 63.82 58.67 GJTL 5.88 (46.94) 35.42

UNVR 104.80 111.23 85.98 PGAS 38.90 18.11 62.07

UNTR 35.73 34.60 31.25 KIJA 34.21 32.52 24.80

LSIP 36.06 41.50 19.90 ADHI 28.96 20.97 16.24

AALI 71.71 76.60 30.35 SMRA 15.54 10.89 6.60

ASII 39.44 46.44 31.31 TOTL 12.37 11.80 16.54

BNBR 12.33 (208.45) 6.67 WIKA 14.56 18.52 16.73

BRPT 0.52 (66.23) 16.86 PTBA 37.80 63.82 58.67

BLTA 3.72 6.28 0.27 ENRG (1.55) 0.50 (14.41)

92

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Lampiran 2:

Return On Asset (X2)

EMITEN 2007 2008 2009 EMITEN 2007 2008 2009

ANTM 60.66 18.84 3.57 INTP 2.03 3.31 (2.64)

BUMI 30.32 19.41 10.16 INDF 6.99 6.57 7.61

INKP 14.15 20.67 21.93 MEDCO 5.20 25.24 1.85

ISAT 6.47 4.50 3.86 TLKM 31.19 22.26 18.68

INCO 88.83 25.14 7.94 SMCB 2.59 3.95 17.85

KLBF 22.55 20.65 15.82 TINS 52.73 36.46 6.29

PTBA 26.94 41.78 41.93 GJTL 1.66 (8.88) 9.70

UNVR 52.90 53.01 44.64 PGAS 12.06 5.02 22.53

UNTR 15.75 16.86 17.91 KIJA 22.55 20.65 15.82

LSIP 21.20 26.96 14.14 ADHI 3.55 2.39 1.85

AALI 54.44 60.58 23.85 SMRA 7.72 4.71 2.88

ASII 16.74 19.03 13.93 TOTL 4.08 3.93 5.73

BNBR 4.28 (61.37) 1.66 WIKA 4.55 4.44 4.23

BRPT 0.28 (26.21) 6.64 PTBA 26.94 41.78 41.93

BLTA 23.17 26.58 1.04 ENRG (55.00) 0.15 (3.86)

93

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Lampiran 3:

Economic Value Added (X3)

EMITEN 2007 2008 2009

ANTM 5,571,619,748,188 2,116,035,758,702 683,619,214,573)

BUMI (78,693,767,343,245) 24,541,422,510,636 (34,560,093,226,400)

INKP 1,183,154,080,544 1,969,499,306,072 (1,097,532,068,176)

ISAT 1,902,996,609,210 2,396,520,497,344 1,673,890,638,240

INCO 11,094,240,729,240 3,838,277,012,184 860,231,223,880

KLBF 783,744,711,334 1,188,705,442,129 (426,653,099,502)

PTBA (2,070,763,471,040) 2,253,381,106,750 492,943,436,270

UNVR 1,972,561,001,140 2,411,651,656,000 2,248,219,460,606

UNTR 888,463,105,700 5,520,912,603,520 (8,702,143,986,860)

LSIP 401,726,260,800 696,307,287,520 (2,105,361,846,400)

AALI 1,074,720,028,260 3,224,265,956,376 255,286,524,200

ASII 7,086,239,428,868 12,536,861,858,362 4,211,350,979,760

BNBR (4,252,543,324,400) 2,111,901,374,720 (14,804,702,876,695)

BRPT (23,457,118,619,310) 283,405,227,539 (7,706,743,314,465)

BLTA 635,560,335,343 1,767,030,780,264 8,770,258,356

INTP 1,550,746,595,674 2,939,549,358,310 (9,155,140,456,618)

INDF 739,315,019,232 2,713,836,905,050 (190,286,124,972)

MEDCO 638,171,807,626 3,597,621,155,532 61,458,172,696

TLKM 18,092,086,534,580 16,727,637,220,896 10,934,665,425,960

SMCB (6,023,477,562,000) 2,736,155,052,800 (4,693,142,805,744)

TINS 378,691,005,532 1,579,233,938,925 (39,511,276,944)

GJTL 362,495,189,632 411,561,140,684 (1,347,121,987,500)

PGAS 1,185,429,406,432 3,191,375,861,258 1,844,145,863,296

KIJA 973,900,236,160 (801,930,248,512) 711,551,808,768

94

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

EMITEN 2007 2008 2009

ADHI (9,934,276,720) 230,269,465,040 (52,351,629,883)

SMRA (17,843,783,508) 647,090,110,848 (1,219,884,329,544)

TOTL 66,856,353,289 251,710,038,220 (269,262,207,040)

WIKA 126,366,725,580 561,213,414,872 (139,190,838,380)

PTBA (1,998,168,566,440) 2,230,045,373,747 496,196,531,990

ENRG (2,562,093,302,752) 1,391,163,141,472 (2,255,313,039,368)

95

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Lampiran 4:

Return Saham (Y)

EMITEN 2007 2008 2009 EMITEN 2007 2008 2009

ANTM (0.4406) (0.7564) 1.0183 INTP (0.1064) (0.1190) 1.3514

BUMI 5.6667 (0.8483) 1.4250 INDF 0.9074 (0.6388) 2.8172

INKP (0.1064) (0.1190) 1.9783 MEDCO 0.4507 (0.6369) 0.3102

ISAT 0.2815 (0.3353) (0.1783) TLKM 0.0050 (0.3202) 0.3696

INCO 2.1048 (0.9799) 0.8912 SMCB 1.6119 (0.6400) 1.4603

KLBF 0.0588 (0.6825) 2.2500 TINS 5.4859 (0.9624) 0.8519

PTBA 2.4043 (0.4250) 1.5000 GJTL (0.1552) (0.5918) 1.1250

UNVR 0.0227 0.1556 0.4167 PGAS 0.3233 (0.8788) 1.0968

UNTR 0.6641 (0.5963) 2.5227 KIJA 0.0504 3.6256 0.0064

LSIP 0.6136 0.7254 1.8547 ADHI 0.7000 (0.8015) 0.5185

AALI 1.2222 (0.6500) 1.3214 SMRA 0.5600 (0.8581) 2.0120

ASII 0.5096 (0.5549) 2.2891 TOTL (0.0923) (0.8508) 1.1136

BNBR 0.8710 (0.8276) 0.7000 WIKA 0.0556 (0.6140) 0.4773

BRPT 3.3750 (0.7857) 1.2167 PTBA 2.4043 (0.4250) 1.5000

BLTA 0.5230 (0.7811) 0.1207 ENRG 1.8654 (0.9436) 1.2976

96

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · ABSTRACT. In making decision, an investor requires accurate information about the company’s performance

Lampiran 5:

Regresi Linear Berganda

F Change df1 df2Sig. F

Change1 .480a 0.23 0.19 0.9349569 5.773 3 58 0.002 1.5790.23

a. Predictors: (Constant), EVA (X3), ROA (X2), ROE (X1)b. Dependent Variable: RETURN (Y)

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the Estimate

Change StatisticsDurbin-Watson

R Square Change

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Regression 15.138 3 5.046 5.773 .002a

Residual 50.7 58 0.874Total 65.839 61

ANOVAb

Model1

a. Predictors: (Constant), EVA (X3), ROA (X2), ROE (X1)b. Dependent Variable: RETURN (Y)

Standardized

Coefficients

B Std. Error BetaLower Bound

Upper Bound

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

(Constant)5.441 2.445 2.225 0.03 0.547 10.336

ROE (X1) 0.002 0.006 0.085 0.328 0.744 0.014 0.01 0.319 0.043 0.038 0.195 5.117ROA (X2) 0.026 0.012 0.554 2.136 0.037 0.002 0.05 0.391 0.27 0.246 0.198 5.061EVA (X3) 0.207 0.089 0.285 2.34 0.023 0.385 0.03 0.144 0.294 0.27 0.896 1.116

1

. Dependent Variable: RETURN (Y)

Unstandardized Coefficients

T Sig.

95% Confidence Interval for B Correlations

Collinearity Statistics

Coefficientsa

Model

97