all about oilgas-training_ introduction to drilling fluid technology
DESCRIPTION
Drilling FluidTRANSCRIPT
12/4/13 All About OILGAS-TRAINING: INTRODUCTION TO DRILLING FLUID TECHNOLOGY
oilgas-training.blogspot.com/2012/09/introduction-to-drilling-fluid.html 1/6
Selamat datang di Oilgas_Training, disini anda akan menemukan layanan Training untuk bidang Petroleum Engineering. Semuanya kami
tampilkan lengkap : Syllabus, Instruktur (not publish yet), Course Content, Discription, dan Audience. Apabila anda menghendaki seri
pelatihan dimaksud, dapat menghubungi via email : [email protected]
AllAboutOILGAS-TRAINING
Jumat, September 14, 2012
Tujuan utama dari sistem sirkulasi pada suatu operasi pemboran adalah untuk
mensirkulasikan fluida pemboran (lumpur bor) ke seluruh sistem pemboran, sehingga lumpur bor
mampu mengoptimalkan fungsinya. Sistem sirkulasi pada dasarnya terdiri dari empat komponen,
yaitu :
1. Fluida pemboran (lumpur bor)
2. Tempat persiapkan
3. Peralatan sirkulasi
4. Conditioning area
LUMPUR PEMBORAN (DRILLING FLUID, MUD)
Fluida pemboran merupakan suatu campuran cairan dari beberapa komponen yang dapat
terdiri dari : air (tawar atau asin), minyak, tanah liat (clay), bahan-bahan kimia, gas, udara, busa
maupun detergent. Di lapangan fluida dikenal sebagai "lumpur" (mud). Lumpur pemboran
merupakan faktor yang penting serta sangat menentukan dalam mendukung kesuksesan suatu
operasi pemboran. Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan dan biaya pemboran sangat
tergantung pada kinerja lumpur pemboran. Fungsi lumpur dalam suatu operasi pemboran antara
INTRODUCTION TO DRILLING FLUIDTECHNOLOGY
LUMPUR PEMBORAN http://zulfikariseorengineer.blogspot.com/2011/06/lumpur-pemboran.html
Have your training needs, please click here
FMTI
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah menyatukan kita didalam
ikatan tali silaturahmi ini, semoga majlis ini
senantiasa memberikan manfaat untuk kita
bersama.
Tak lupa kami mohon maaf atas segala
kesalahan dan kekurangan, tutur saran ke arah
perbaikan sangat kami harapkan.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Selamat Datang
Total Tayangan Laman
4 1 1 6 1
DAFTAR PERUSAHAAN MINYAK DANTAMBANG BATU BARA DI INDONESIALENGKAP
Alas Watu Utama, PT. Wisma BSG, 9thFloor,Jl. Abdul Muis No. 40,Jakarta Pusat10160,Indonesia DKI Jakarta Fax.(021)
Training Paling Diminati :
More Next Blog» Create Blog Sign In
12/4/13 All About OILGAS-TRAINING: INTRODUCTION TO DRILLING FLUID TECHNOLOGY
oilgas-training.blogspot.com/2012/09/introduction-to-drilling-fluid.html 2/6
lain adalah sebagai berikut :
1. Mengangkat cutting ke permukaan.
2. Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string.
3. Memberi dinding lubang bor dengan mud cake.
4. Mengontrol tekanan formasi.
5. Membawa cutting dan material-material pemberat pada suspensi bila sirkulasi lumpur
dihentikan sementara.
6. Melepaskan pasir dan cutting dipermukaan.
7. Menahan sebagian berat drill pipe dan cutting (bouyancy efect).
8. Mengurangi effek negatif pada formasi.
9. Mendapatkan informasi (mud log, sampel log).
10. Media logging.
Komposisi lumpur pemboran.
Komposisi lumpur pemboran ditentukan oleh kondisi lubang bor dan jenis formasi yang
ditembus oleh mata bor. Ada dua hal penting dalam penentuan komposisi lumpur pemboran,
yaitu :
· Semakin ringan dan encer suatu lumpur pemboran, semakin besar laju
penembusannya.
· Semakin berat dan kental suatu lumpur pemboran, semakin mudah untuk mengontrol
kondisi dibawah permukaan separti masuknnya fluida formasi bertekanan tinggi
(dikenal sebagai "kick"). Bila keadaan ini tidak dapat diatasi maka akan menyebabkan
semburan liar (blowout).
Lumpur umumnya campuran dari tanah liat (clay), biasanya bentonite, dan air yang
digunakan untuk membawa cutting ke atas permukaan. Lumpur berfungsi sebagai lubrikasi dan
medium pendingin untuk pipa pemboran dan mata bor. Lumpur merupakan komponen penting
dalam pengendalian sumur (well-control), karena tekanan hidrostatisnya dipakai untuk mencegah
fluida formasi masuk ke dalam sumur. Lumpur juga digunakan untuk membentuk lapisan solid
sepanjang dinding sumur (filter-cake) yang berguna untuk mengontrol fluida yang hilang ke dalam
formasi (fluid-loss).
Sistem yang paling penting di rig adalah sistem sirkulasi lumpur pemboran. lumpur
pemboran dipompakan ke dalam pipa bor yang akan disemprotkan keluar melalui nozzle pada
pahat dan kembali ke permukaan melalui ruang antara pipa dan lubang. Lumpur pemboran akan
mengangkat potongan-potongan batu yang dibuat oleh pahat (disebut cuttings) ke permukaan.
Hal ini mencegah penumpukan serbuk bor di dasar lubang. selama pemboran, lubang sumur
selalu penuh terisi lumpur pemboran untuk mencegah mengalirnya fluida seperti air, gas atau
minyak dari batuan bawah tanah ke lubang sumur.
Jika minyak atau gas dapat mengalir ke permukaan saat pemboran, akan menyebabkan
kebakaran. Bahkan jika hanya air yang mengalir saja dapat menggugurkan lubang dan membuat
kita kehilangan sumur. dengan adanya lumpur pemboran, fluida ini tertahan berada di dalam
batuan. pemboran sumur di lepas pantai hampir sama dengan pemboran di daratan. Untuk sumur
wildcat di lepas pantai, rig dinaikkan di atas barge, anjungan (platform) terapung, atau kapal
yang dapat berpindah. apabila lapangan lepas pantai sudah ditentukan, anjungan (platform)
produksi akan dipasang untuk membor sumur-sumur lainnya dan memproduksi migas.
Karena lumpur pemboran menjaga agar migas tetap berada di dalam batuan, cadangan
migas bawah tanah pun dapat dibor tanpa mengindikasikan adanya migas, sehingga diperlukan
evaluasi sumur dengan cara menurunkan peralatan rekam wireline. Truk alat rekam dipanggil,
menurunkan tabung berisi instrumen yang disebut sonde ke dalam lubang sumur. ketika sonde
diangkat keluar lubang, instrumen akan merekam secara elektrik, suara dan radioaktif sifat-sifat
batuan dan fluida yang dilaluinya. Pengukuran ini direkam pada kertas panjang bergaris yang
disebut well log. well log ini memberi informasi tentang komposisi lapisan batuan, pori-pori, dan
fluida yang mungkin ada di dalamnya.
3841980,Fax.(021) 35...
Nama dan Alamat Perusahaan EkplorasiMinyak dan Gas
Nama dan Alamat Perusahaan EkplorasiMinyak dan Gas, Indonesia 1. Total E&PIndonesie [Balikpapan Branch] Jl. YosSudarso,Balikpapan 76...
INHOUSE TRAINING “OPERATORPEMBORAN “ : Operator Lantai Bor (OLB) -Floorman atau Rotary Helper, Operator MenaraBor (OMB) - Derrickman , Juru Bor (JB) - Driller
PROPOSAL INHOUSE TRAINING“OPERATOR PEMBORAN “ 1. OperatorLantai Bor (OLB), 2. Operator Menara Bor(OMB) 3. Juru B...
BASIC ENHANCED OILRECOVERY (EOR)
DASAR-DASAR ENHANCEDOIL RECOVERY (EOR)
http://zulfikariseorengineer.blogspot.com/2011/04/dasar-dasar-enhanced-oil-recovery-eor.html...
Akuntansi Minyak dan Gas Bumi
http://hepiprayudi.wordpress.com/2009/07/08/psak-29-akuntansi-minyak-dan-gas-bumi/ PSAK29: Akuntansi Minyak dan Gas BumiPENDAHULU...
INTRODUCTION TO DRILLINGFLUID TECHNOLOGY
LUMPUR PEMBORAN
http://zulfikariseorengineer.blogspot.com/2011/06/lumpur-pemboran.html Tujuan utama darisistem sirkulasi p...
Horizontal Well Drilling Technology
Horizontal Well Drilling Technology Pemboran merupakan langkah yangpertama dan penting dalam industriperminyakan. S...
SCALE SQUEEZE TREATMENT
DOWNHOLE SCALE SQUEEZETREATMENT
http://zulfikariseorengineer.blogspot.com/2011/06/downhole-scale-squeeze-treatment.htmlMasal...
Optimisasi Produksi Minyak Dengan AnalisaNodal
Optimisasi Produksi Minyak Dengan AnalisaNodal Untuk mendapatkan laju produksi yangoptimal diperlukan suatu analisa dari jenissumur...
INFO KARIR DI PERUSAHAAN MINYAK
Mungkin bagi anda yang tertarik ingin bekerjadi perusahaan tambang ataupun migas, disinisaya hanya ingin berbagi beberapadiantaranya. dan...
► 2013 (27)
▼ 2012 (23)
▼ September (22)
DAFTAR PERUSAHAANMINYAK DAN TAMBANGBATU BARA DI...
Low Density Additives Pada FuidaPemboran
Arsip Blog
12/4/13 All About OILGAS-TRAINING: INTRODUCTION TO DRILLING FLUID TECHNOLOGY
oilgas-training.blogspot.com/2012/09/introduction-to-drilling-fluid.html 3/6
Dari hasil pembacaan well log, sumur dapat saja ditutup dan ditinggalkan sebagai sumur
kering atau diselesaikan untuk diproduksikan. pemasangan pipa produksi adalah cara awal
menyelesaikan sumur. untuk memasang pipa, pipa baja panjang yang bergaris tengah besar
(disebut selubung atau casing) dimasukkan ke dalam sumur. Semen basah dipompakan ke dalam
ruang antara casing dan dinding sumur hingga mengeras untuk menjaga lubang sumur. pada
kebanyakan sumur, pemasangan casing bertahap yang disebut casing program dilakukan sebagai
berikut: bor sumur, pasang casing, bor lebih dalam, pasang casing lagi, bor lebih dalam lagi, dan
pasang casing lagi.
Fungsi Lumpur Pemboran
Menurut Preston L. Moore (1974), lumpur pemboran mulai dikenal pada sekitar tahun
1900-an bersamaan dengan dikenalnya pemboran rotari. Pada mulanya tujuan utama dari
lumpur pemboran adalah untuk mengangkat serbuk bor secara kontinyu. Dengan
berkembangnya zaman, banyak fungsi-fungsi tambahan yang diharapkan dari lumpur pemboran.
Banyak additif dengan berbagai fungsi yang ditambahkan kedalamnya, menjadikan lumpur
pemboran yang semula hanya berupa fluida sederhana menjadi campuran yang kompleks antara
fluida, padatan dan bahan kimia.
Dari adanya perkembangan dalam penggunaan lumpur hingga saat ini, fungsi-fungsi utama
dari lumpur pemboran yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1) Mengendalikan tekanan formasi.
2) Mengangkat serbuk bor kepermukaan dan membersihkan dasar lubang bor.
3) Memberi dinding pada lubang bor dengan mud-cake.
4) Melumasi dan mendinginkan rangkaian pipa pemboran.
5) Menahan padatan dari formasi dan melepaskannya dipermukaan.
Masing-masing fungsi akan dijelaskan satu persatu. Dan dalam penulisan ini yang
berkaitan erat dengan judul penulisan adalah fungsi yang nomor kedua dari kelima fungsi utama
dari lumpur pemboran tersebut.
1. Mengendalikan Tekanan Formasi
Tekanan formasi umumnya adalah sekitar 0,465 psi/ft. Pada tekanan yang normal, air dan
padatan pada pemboran telah dapat untuk menahan tekanan formasi ini. Untuk tekanan yang
lebih kecil dari normal (sub-normal) densitas lumpur harus diperkecil supaya perolehan hilang
lumpur atau loss circulation tidak terjadi. Tetapi sebaliknya untuk tekanan yang lebih besar dari
tekanan normal maka penambahan barite sebagai pemberat perlu dilakukan.
2. Mengangkat Serbuk Bor ke Permukaan dan Membersihkan Dasar Lubang Bor.
Pembersihan lubang bor adalah fungsi pokok dari lumpur pemboran. Fungsi ini juga paling
sering dilalaikan dan salah dinterpretasikan. Serbuk bor biasanya mempunyai SG sekitar 2,3
samapai 3,0 dan rata-rata adalah 2,5. Jika serbuk bor lebih berat dari lumpur, maka serbuk bor
akan jatuh dengan kecepatan yang disebut dengan kecepatan slip.
Kecepatan slip dari serbuk bor dalam aliran fluida, dipengaruhi secara langsung oleh sifat
fisik lumpur antara lain kekentalan fluida. Jadi jika kecepatan lumpur di annulus dibatasi oleh
kemampuan pompa atau pembesaran lubang, maka lumpur perlu dikentalkan untuk mengurangi
kecepatan slip serbuk bor agar lubang bor tetap bersih. Keberhasilan pengangkatan juga
dipengaruhi oleh luasan permukaan atau bentuk daripada partikel serbuk bor, semakin besar
luasan dari partikel, maka gaya angkat fluida meneruskan tenaga dorong dari pompa akan
semakin bagus sehingga kecepatan slip serbuk bor juga bisa dikurangi dengan memperbaiki
sifat-sifat fisik lumpur, disamping itu juga mengoptimalkan tekanan pemompaan. Bentuk fisik
daripada partikel serbuk bor tergantung juga kepada jenis formasi yang ditembus.
Pada aliran laminer kecepatan fluida pada sisi dinding lubang bor sangatlah kecil sehingga
efek torsi mudah terjadi karena ujung alirannya yang parabolik, hal ini akan menyebabkan
serbuk bor mudah jatuh lagi ke dasar lubang bor, ini akan dapat menghambat berhasilnya
pengangkatan serbuk bor. Pengangkatan serbuk bor akan mendapatkan hasil yang lebih bagus
DASAR-DASAR PERHITUNGANCADANGAN MINYAK (InitialO...
FORMATION EVALUATION ForOilgas Production System
COILED TUBING
Blow Out Preventer ( Oilgas BOPproduction system)...
INTRODUCTION TO DRILLINGFLUID TECHNOLOGY
SIMULASI RESERVOIR UNTUKPERANCANGAN CHEMICALINJE...
SCALE SQUEEZE TREATMENT
Lost Circulation in Practice
Komposisi scale pada lapanganminyak
PERAMALAN PRODUKSIMINYAK/GAS DENGANMENGGUNAKAN D...
BASIC OIL GAS PRODUCTIONSYSTEM
BASIC RESERVOIRENGINEERING
ARTIFICIAL LIFT TECHNOLOGY
PETROLEUM PRODUCTIONSYSTEM
COAL BED METHANE (CBM)
BASIC ENHANCED OILRECOVERY (EOR)
WELL SERVICE and WELLWORK
KERUSAKAN FORMASI SUMUR
UNDERBALANCED DRILLING
Chemical Flooding (ChemicalInjection - EOR)
► Agustus (1)
► 2010 (15)
► 2009 (9)
Agus Subagya
Ikuti 147
Profesional Training and
Meeting Organizer with kinship
and friendship concept
We are ready to assist and cooperate with
various companies, agencies, and other
professional institutions in organizing the
training activities, meetings, seminars,
workshops, conventions, etc.
Trust us all meetings, MICE, seminar, and
training requirements. We will prepare all your
event planning needs, which include: hotel,
professional trainer, accreditation forms,
hospitality and registration desk, field and
laboratory practice location, Jogja city tour
guide service, transportation, souvenirs, etc.
according to your needs.
Confidence Guarantee Cooperation in the field
Mengenai Saya
12/4/13 All About OILGAS-TRAINING: INTRODUCTION TO DRILLING FLUID TECHNOLOGY
oilgas-training.blogspot.com/2012/09/introduction-to-drilling-fluid.html 4/6
dengan menggunakan aliran turbulen, karena distribusi kecepatannya datar bukan parabolik
seperti pada aliran laminer.
Kekurangannya adalah mudah terjadi pengikisan lubang bor bila formasi yang ditembus
tidak kompak, hal ini akan mengakibatkan runtuhnya dinding lubang bor yang menyebabkan
semakin mengendapnya serbuk bor dan tidak terangkatnya serbuk bor dengan baik.
Lumpur dasar air dapat dikentalkan dengan menambahkan bentonite, dengan
menambahkan banyak padatan, dengan flokulasi padatan atau dengan additif khusus. Jadi ada
beberapa pilihan, dan penentuan pilihan tergantung dari tujuan lain yang ingin dicapai. Bentonite
adalah pilihan yang murah, tetapi jika ada masalah hilang air, maka harus ditambah pengencer
untuk mencegah flokulasi.
Hasil yang didapat mungkin hanyalah sedikit penambahan pada kapasitas pengangkatan
dan masalah dalam lubang tetap terjadi. Penambahan banyak padatan akan menaikkan densitas,
pilihan ini tidak dianjurkan jika tidak digunakan untuk tujuan mengontrol tekanan. Penerapan
flokulasi lumpur adalah pilihan yang mudah dan murah, tetapi juga dibatasi oleh masalah hilang
air. Additif khusus mungkin merupakan pilihan yang paling tepat, tetapi hal ini akan menaikkan
biaya lumpur.
Lumpur pemboran yang baik untuk pembersihan dasar sumur apabila memiliki
karakteristik mengencer akibat gesekan (shear thining) yang baik, karena semakin bersih lubang
bor berarti semakin bagus pula pengangkatan serbuk bornya sampai kepermukaan.
3. Memberi dinding Pada Lubang Bor Dengan Mud Cake.
Lumpur akan membuat mud cake atau lapisan zat padat tipis didinding formasi permeabel
(lulus air), pembentukan mud cake ini akan menyebabkan tertahannya aliran fluida masuk ke
formasi (adanya aliran yang masuk yaitu cairan plus padatan menyebabkan padatan
tertinggal/tersaring). Mud Cake yang dikehendaki adalah mud cake yang tipis karena dengan
demikian lubang bor tidak dipersempit dan cairan tidak banyak yang hilang. Sifat wall building ini
dapat diperbaiki dengan penambahan :
a. Sifat koloid drilling mud dengan bentonite.
b. Memberi zat kimia untuk memperbaiki distribusi zat padat dalam lumpur dan
memperkuat mud cake.
4. Melumasi dan Mendinginkan Pahat.
Panas yang ditimbulkan terjadi karena gesekan pahat serta drillstring dengan formasi.
Konduksi formasi umumnya kecil, sehingga sukar sekali menghilangkan panas dalam waktu
cepat, tetapi umumnya dengan adanya aliran lumpur telah cukup untuk mendinginkan sistem serta
melumasi pahat. Umur pahat bisa lebih lama sehingga biaya pergantian pahat bisa ditekan,
karena dengan tertembusnya formasi yang cukup keras, kalau tidak terlumasi dengan baik, bit
akan cepat tumpul sehingga daya tembusnya menjadi lambat dan memperlambat proses
pemboran.
5. Menahan Padatan Dari Formasi dan Melepaskannya di Permukaan.
Lumpur pemboran yang baik mempunyai sifat tixotropi yang menyebabkan partikel-
partikel padatan dapat dibawa sampai kepermukaan, dan menahannya didalam lumpur selama
sirkulasi berhenti. Kemampuan lumpur untuk menahan serbuk bor selama sirkulasi dihentikan
terutama tergantung terhadap gel strength, dengan cairan menjadi gel tekanan terhadap gerakan
serbuk bor kebawah dapat dipertinggi. Serbuk bor dapat ditahan agar tidak turun kebawah,
karena bila ia mengendap dibawah bisa menyebabkan akumulasi serbuk bor dan pipa akan
terjepit. Selain itu ini akan memperberat kerja pompa untuk memulai sirkulasi kembali. Tetapi gel
yang terlalu besar akan berakibat buruk juga, karena akan menahan permbuangan serbuk bor
dipermukaan (selain pasir). Penggunaan alat seperti desander dan shale shaker dapat membantu
pengambilan serbuk bor dari lumpur dipermukaan. Patut ditambahkan bahwa pasir harus
dibuang dari lumpur karena sifatnya yang abrassive pada pompa, sambungan-sambungan
of training is a major force from us, because it
is supported by: The team of professional and
experienced organizers, trainers and instructors
are competent, Innovation and Sustainable
Development Program, as well as service to the
clients who put forward the concept of kinship
and friendship.
Services : we offer event organizers: public
training, inhouse training, international
certification, professional certification, outbound
training, achievement motivation training,
religious training, company gathering, outing
games, focus group discussion. etc.
Cooperation includes areas: Mechanical,
Electrical, Industrial, Civil, Architech, Chemical,
Petroleum, Mining, Geothermal, Geophysics,
Geology, Safety, Environment, Farming, Food
Industry, General Management, Finance, Sales
and Marketing, Human Resources,
Administration, Organization Development,
Comunity Development, Computer and
information technology, and special purpose
(mice and customice).
Lihat profil lengkapku
Agus Subagya
147 memilikisaya dilingkaran
Lihatsemua
+ ke lingkaran
Google+
Join this sitew ith Google FriendConnect
Members (5)
Already a member? Sign
in
Pengikut
Materi Petroleum Engineering YangPaling Anda Minati ?
12/4/13 All About OILGAS-TRAINING: INTRODUCTION TO DRILLING FLUID TECHNOLOGY
oilgas-training.blogspot.com/2012/09/introduction-to-drilling-fluid.html 5/6
Pemeliharaan Pompa-pompa di Rig Pemboran
Pompa lumpur adalah suatu alat untuk memompakan cairan dengan mengubahtenaga
mekanis menjadi tenaga hidrolis. Fungsinya untuk memberikan dayahidrolis berupa tekanan dan
volume aliran/debit lumpur, dengan mengalirkanlumpur dari tangki melalui manifold stand pipe
masuk ke drill string, menuju ke nozzle pahat dengan mengefektifkan jet velosity-nya. Kemudian
dengan tekananyang dihasilkan oleh pompa lumpur, cairan pemboran akan membawa serbuk
bordari dasar lubang menuju permukaan melalui annulus.
Sedangkan prinsip kerja pompa triplex single acting itu sendiri adalahdengan satu kali
gerakan bolak-balik akan menghasilkan satu kali kerja. Dimana pada saat piston bergerak ke
belakang terjadi langkah pengisapan sehingga liner terisi oleh cairan. Karena pompa triplex
bekerja cepat maka pengisian liner dilakukan oleh pompa centrifugal sebagai super charging-
nya. Sedangkan pada saat piston bergerak ke depan, maka terjadi langkah penekanan
(discharge) sehingga volume cairan yang ada di salam liner terdorong keluar menuju discharge
manifold.
Tipe Lumpur Pemboran
Sesuai dengan lithologi dan stratigrafi yang berbeda-beda untuk setiap lapangan, serta
tujuan pemboran yang berbeda-beda (eksplorasi, pengembangan, kerja ulang) kita mengenal
type/ sistim lumput yang berbeda-beda pula, seperti :
1) Sistim Lumpur Tak Terdispersi (Non Dispersed). Termasuk diantaranya lumpur tajak
untuk permukaan dan sumur dangkal dengan treatment yang sangat terbatas.
2) Sistim Lumpur Terdispersi untuk sumur yang lebih dalam yang membutuhkan berat jenis
yang lebih tinggi atau kondisi lubanh yang problematis. Lumpur perlu didispersikan
menggunakan dispersant seperti senyawa Lignosulfonat, Lignite serta Tannin
3) Lime Mud (Calcium Treated Mud), sistim Lumpur yang mengandalkan ion-ion Calcium
untuk melindungi lapisan formasi shale yang mudah runtuh karena me-nyerap air.
4) Sistim Lumpur Air Garam yang mengandalkan larutan garam (NaCl, KCl)) untuk
mengurangi pembasahan formasi oleh air.
5) Sistim Lumpur Polymer yang mengandalkan polymer-polymer seperti Poly Acrylate,
Xanthan Gum, Cellulosa untuk melindungi formasi dan mencegah terlarutnya cuttings
kedalam lumpur bor. Sistim ini dapat ditingkatkan kemam-puannya dengan
menambahkan daram KCl atau NaCl, sehingga sistim ini disebut Salt Polymer System.
6) Oil Base Mud. Untuk membor lapisan formasi yang sangat peka terhadap air, digunakan
sistim lumpur yang menggunakan minyak sebagai medium pelarut. Bahan-bahan kimia
yang dipakai haruslah dapat larut atau kompatibel dengan minyak., berbeda dengan
bahan kimia yang larut dalam air. Sistim Lumpur ini Sistim Lumpur ini sangat handal
melindungi desintefrasi formasi, tahan suhu tinggi, akan tetapi kecuali mahal juga kurang
ramah lingkungan
7) Sistim Lumpur Synthetis menggunakan fluida sintetis dar jenis ester, ether, dan poly alha
olefin, untuk menggantikan minyak sebagai medium pelarut. Lumpur ini sekwaalitas
dengan Oil Based Mud, ramah lingkungan, akan tetapi dianggap teralu mahal.
Bahan Kimia Lumpur
Seperti kita ketahui, berbagai aditif berupa bahan kimia (baik yang diproduksi khusus
untuk keperluan lumpur pemboran maupun bahan kimia umum) dan mineral dibutuhkan untuk
memberikan karakeristik pada lumpur pemboran. Bahan-bahan tesebut dapat diklasifikasi
sebagai berikut:
1) Viscosifiers (bahan pengental) seperti Bentonite, CMC, Attapulgite dan polymer
2) Weighting Materials (Pemberat): Barite, Calcium Carbonate, Garam2 terlarut.
3) Thinners (Pengencer): Phosphates, Lignosulfonate, Lignite, Poly Acrylate
4) Filtrat Reducers : Starch, CMC, PAC, Acrylate, Bentonite, Dispersant
5) Lost Circulation Materials : Granular, Flake, Fibrous, Slurries
6) Aditif Khusus: Flocculant, Corrosion Control, Defoamer, pH Control, Lubricant
Reservoir Engineering
Drilling Engineering
Formation Evaluation
Production Engineering
Refineery
Storage
Piping
Votes so far: 0 Poll closed
0 (0%)
0 (0%)
0 (0%)
0 (0%)
0 (0%)
0 (0%)
0 (0%)
12/4/13 All About OILGAS-TRAINING: INTRODUCTION TO DRILLING FLUID TECHNOLOGY
oilgas-training.blogspot.com/2012/09/introduction-to-drilling-fluid.html 6/6
Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Diposkan oleh Agus Subagya di 11:42:00 PM
Poskan Komentar
Buat sebuah Link
1 komentar:
speedlineinc mengatakan...
Saya tertarik mengikuti pelatihan untuk Operator rig, bagaimana persyaratannya dan
berapa biaya kursusnya? adakah penempatan magang?
terimakasih--
rgrds
richard
30 November 2013 03.27
Link ke posting ini
Template Ethereal. Diberdayakan oleh Blogger.