ayam broiler
Post on 09-Oct-2015
57 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
5/19/2018 Ayam Broiler
1/22
Ayam Broiler
oleh ; sandi ipb
Budidaya Unggas tercatat mulai sejak tahun 100 SM di Indian dari 14.000 spesies
unggal yang ada, semuanya digolongkan ke dalam 25 ordo, Unggas domestik
diklasifikasikan ke dalam 4 ordo yaiu 1. Corinifes ( Vertebrata bertulang belakang) 2.
Anser formes (itik dan angsa) 3. Galliformes ( Ayam kalkun, ayam mutiara dan burung
kuau) Serta 4. Columbukormes ( burung tekukur dan merpati).
Orda Galliformes paling besar perannnya dalam dunia ekonomi dan spesiesnya dibagi
dalam 3 famili yaitu 1. Phasianidae (ayam dan burung kuau) 2. Muminiodar (kalkun ,
ayam mutiara asal afrika) dan 3. Mellagride (kalkun ayam amerika) (Katsir).
Menurut (katsir) ayam yang dipelihara sekarang ini termasuk dalam spesies gallus
domestikus, sedangkan yang masih liar ada 4 spesies yaitu (1) Gallus gallus ( the red
jungle fowl) yang ada di India, Burma dan negara Asia Tenggara (2). Gallus lafayetti (
the ceylon jungle fowl). (3) Galus somerati (the grey jungle fowl ) di India barat daya dan
(4) Galus Varian ( The japan jungle fowl).
Ayam broiler adalah jenis ayam ras unggul hasil persilangan antara bangsa ayam
cornish dari Inggris dengan ayam white play mounth Rock dari Ameirka (Sregar dan
Sabrani, 1980).
Menurut Anggorodi (1985) Ayam broiler adalah ayam pedaging yang dipelihara hingga
6 sampai 13 minggu dengan bobot hidup dapat mencapai 1,5 kg pada umur 6 minggu.
Ayam broiler merupakan ternak yang paling efisien menghasilkan daging dibandingkan
ayam yang lain. Ayam ini mempunyai sifat antara lain ukuran badan besar penuh
daging yang berlemak, bergerak lambat serta pertumbuhan badannya cepat
-
5/19/2018 Ayam Broiler
2/22
(Suroprawiro, 1980) dengan daging yang dihasilkan bertekstur halus, lembut dan
empuk ( Siregar at al, 1980) Rasyaf (1994) ( menyatakan bahwa pemeliharaan broiler
terbagi dalam dua periode pemeliharaan akhir (Dinishe), periode pemeliharaan awal ini
dimulai dari umur satu sampai tiga minggu dan periode pemeliharana akhir adalah
setalah umur lebih dari 3 minggu.
Pakan dan Konversi Pakan
Dalam pemeliharaan ayam broiler pakan merupakan unsur yang sangat penting dan
biaya pakan dapat mencapai 75 % dari biaya produksi ( Peaton, 1995) Penghitungan
yang tepat dalam hal penyusunan pakan harus dilakukan dengan cermat agar dapat
memenuhi semua kebutuhan ayam dan dapat bernilai ekonomis untuk
keberlangsungan perusahaan.
Classen dan Stevens ( 1995) mengatakan bahwa kebutuhan energi dan protein dari
ayam broiler terbagi menjadi 2 bagian yaitu masa awal 04 minggu dan muda akhir 4
8 minggu. Selanjutnya dinyatakan bahwa kebutuhan energi ayam broiler masa awal
adalah sebesar 3000 kkal/kg sedangkan pada masa akhir kebutuhan energinya adalah
2860 3410 kkal/kg.
Pakan yang disediakan untuk ayam broiler agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
mutrisinya tidak harus berasal dari bahan-bahan yang mahal. Bahan-bahan sisa
pertanian ataupun industri dapat pula dipakai untuk penyusun ransum unggas
(Anonimus, 1987).
Menuru Siregar dan Sabrani (1982) jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ayam
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah kesehatan ternak bobot badan
ternak, musim atau cuaca dan sistem perkandangan. Menurut Siregar dan Sabrani
-
5/19/2018 Ayam Broiler
3/22
(1982) banyaknya ransum yang dikonsumsi ayam pedaging tergantung beberapa faktor
antara lain : berat ternak, jenis kelain, keaktivan badan sehari-hari suhu di dalam dan
sekitar kadang, kualitas ransum yang diberikan dan cara pengolahannya diterapkan
sehari hari.
Banyaknya konsumsi pakan dipengaruhi oleh kadar energi pakan yang menentukan
energi ransum. Energi dalam ransum sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
ayam sesuai tahap keperluannya sehingga ransum harus diketahui energi
metaboliknya.
Siregar dan Sabrani (1982) menyatakan bahwa ayam pedaging dapat menyesuaikan
jumlah konsumsi pakannya sampai batas tertentu untuk mendapatkan energi yang
cukup bagi pertumbuhan tubuh yang maksimum.
Konversi pakan
Konversi pakan adalah perbandigan jumlah pakan yang dikonsumsi persatu berat
badan (Siregar et,al.,1980).Robinson (1961) bahwa konversi pakan adalah
perbandingan jumlah pakan yang dihabiskan dengan pertambahan bobot badan yang
dihasilkan dari pemberian pakan tersebut dalam waktu dan satuan yang sama. Menurut
kamal (1986) semakin kecil angka menunjukkan semakin baik efisiensi penggunaan
pakan,berarti pertumbuhan bobot badan yang dicapai dengan jumlah ransum yang
digunakan semakin efisien. Angka konversi pakan yang kecil dapat diperoleh dengan
memperhatikan kualitas bahan pakan dan zat-zat gizi dalam ransum (Siregar
et.al.,1982). Standar berat badan akhir,pertambahan berat badan,konsumsi dan ko
Disadari atau tidak, sebuah peternakan ayam juga merupakan sebuah
-
5/19/2018 Ayam Broiler
4/22
perusahaan. Terlepas dari besar kecilnya populasi ayam yang dipelihara, peternakan
pun harus memiliki manajemen yang baik layaknya perusahaan.
Kata manajemen sering didengar saat berbicara mengenai peternakan misalnya
manajemen pemeliharaan, manajemen pengobatan dan juga manajemen pakan.
Pemakaian kata tersebut dikarenakan manajemen merupakan kata yang tepat untuk
menggambarkan sistem pengelolaan peternakan. Dengan manajemen yang baik,
peternakan juga akan berjalan dengan baik.
Optimal menjalankan fungsi-fungsi yang termasuk dalam manajemen adalah hal
yang harus dilakukan. Salah satu fungsi dalam manajemen ialah fungsi evaluasi.
Evaluasi didefinisikan sebagai proses pengawasan dan pengendalian performa
perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan telah sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan (id.wikipedia.org). Bagi peternak, evaluasi sangat
membantu dalam menemukan masalah yang ada yang selanjutnya memperbaiki hal
tersebut agar peternakan bisa berjalan lebih optimal dibanding sebelumnya
Indeks Performan (IP) sebagai Parameter Utama
Info Medion kali ini akan mengangkat peternakan broiler sebagai fokus. Hal ini
dikarenakan peternakan broilermemiliki waktu pemeliharaan singkat, cepatnya
perputaran uang dan banyak dimiliki oleh peternak baik dengan sistem kemitraan
maupun mandiri.
Evaluasi pada peternakan juga membutuhkan sejumlah perangkat pengukuran
-
5/19/2018 Ayam Broiler
5/22
yang dinamakan parameter. Sebagai bahan perbandingan, parameter tersebut
dibandingkan dengan standar dari breeder.
Khusus peternakan broilerada satu parameter utama yang sering dipergunakan untuk
mengukur keberhasilan peternakan yaitu indeks performan (IP). Nilai IP digunakan
untuk menentukan nilai insentif/ bonus bagi peternak (bagi kemitraan) maupun pekerja
kandang. Berikut rumus indeks performan (IP) tersebut.
IP = (100 - D) x BB x 100
FCR x (A/U)
Keterangan :
IP : Indeks performan
D : persentase deplesi (%)
BB : bobot badan rata-rata saat panen (kg)
FCR : feed conversion ratio
A/U : umur rata-rata panen (hari)
Standar IP yang baik ialah di atas 300. Oleh karena itu, semakin tinggi nilai IP
maka semakin berhasil suatu peternakan broilertersebut. Menilik rumus IP di atas,
untuk menghitung IP dibutuhkan empat parameter lain yaitu:
-
5/19/2018 Ayam Broiler
6/22
1. Bobot badan (BB) rata-rata
Rumus ini digunakan untuk mengukur berat badan baik saat kontrol berat badan
maupun saat panen. Berikut rumus tersebut :
BB = Bobot timbang (kg)
Jumlah ayam (ekor)
Bandingkan hasil perhitungan di atas dengan data dari breeder. Idealnya, bobot
badan rata-rata kandang lebih besar atau sama dengan standar. Jika bobot badan
rata-rata lebih kecil dari standar lakukan beberapa perbaikan misalnya dalam tata
laksana pemberian pakan dan pengaturan kepadatan kandang.
Penimbangan berat badan dapat dilakukan secara rutin tiap minggu dan saat
panen. Penimbangan rutin tiap minggu dinamakan pula kontrol berat badan. Teknik
kontrol badan tersebut ialah mengambil sampel 50100 ekor tiap kandang secara
merata di setiap bagian kandang. Kontrol berat badan merupakan metode
penimbangan individu yang berarti seekor ayam ditimbang untuk berat badannya.
Sebaiknya gunakan timbangan yang memiliki sensitivitas lebih tinggi agar berat
badan ayam perindividu dapat lebih teliti diamati. Kegiatan ini dilakukan pada waktu
yang sama tiap minggunya misalnya Senin pagi ketika kondisi tembolok kosong.
Penimbangan saat panen menggunakan metode penimbangan massal karena
jumlah populasi yang harus ditimbang banyak. Faktor efisiensi waktu dan tingkat
-
5/19/2018 Ayam Broiler
7/22
stres ayam menjadi hal yang penting. Secara teknis, penimbangan ayam bisa
berbeda misalnya ayam ditimbang sekaligus keranjangnya atau ada juga yang
mengikat ayamnya dahulu baru digantung. Ada dua model timbangan yang dapat
digunakan sesuai kebutuhan yaitu :
a) Timbangan gantung
Model timbangan ini paling sering digunakan untuk menimbang ayam karena
memiliki beberapa kelebihan antara lain lebih praktis, ringan dan mudah dibawa.
Lebih praktis karena bisa digunakan untuk menimbang berat badan ayam
langsung maupun menggunakan keranjang. Hanya saja, saat menimbang ayam
harus diikat kakinya terlebih dahulu agar memudahkan penggantungan ayam.
b) Timbangan duduk
Timbangan duduk cocok untuk mengurangi kematian dan meminimalisir resiko
afkir saat penimbangan akibat patah sayap atau kaki. Metodenya ialah timbang
keranjang dahulu untuk menentukan berat keranjang, baru kemudian keranjang
diisi dengan ayam.
Saat panen, keranjang ayam diisi maksimal 15 ekor (atau tergantung besar
-
5/19/2018 Ayam Broiler
8/22
ayam dan kapasitas keranjang ayam). Tujuannya ialah menghindari kematian
akibat ayam berdesakan dalam keranjang.
2. Rasio konsumsi pakan terhadap peningkatan berat badan atau Feed Conversion
Ratio(FCR)
Rumus menghitung FCR ialah :
FCR = Jumlah pakan yang dikonsumsi (kg)
Berat badan yang dihasilkan (kg)
Dengan kata lain, FCR didefinisikan berapa jumlah kilogram pakan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan satu kilogram berat badan. Idealnya satu kilogram
pakan dapat menghasilkan berat badan 1 kg atau bahkan lebih (FCR 1).
Sayangnya, kondisi tersebut tidak selalu terjadi. Pada broilerbiasanya target FCR =
1 maksimal dapat dicapai sebelum ayam berumur 2 minggu (FCR dua minggu
1,047-1,071. Setelahnya, FCR akan meningkat sesuai umur ayam.
Breeder biasanya sudah menyertakan standar FCR tiap minggu dalam buku
panduannya agar peternak bisa terus memantau FCR ayamnya tiap minggu. Nilai
FCR yang sama atau lebih kecil dibandingkan standar, menandakan terjadinya
efisiensi pakan yang didukung dengan tata laksana pemeliharaan yang baik. Namun
jika nilai FCR lebih besar dibandingkan standar maka mengindikasikan terjadi
pemborosan pakan sebagai akibat tidak maksimalnya manfaat pakan terhadap
-
5/19/2018 Ayam Broiler
9/22
pertambahan bobot badan ayam. Salah satu faktor yang berperan penting
menyebabkan hal ini ialah stres. Stres direspon oleh tubuh dengan memobilisasi
glukosa untuk diubah menjadi energi dan digunakan untuk menekan stres itu sendiri.
Akibatnya, hanya sedikit energi yang diarahkan ke pertambahan bobot badan.
3. Rata-rata umur ayam saat panen (A/U)
Parameter ini menghitung rata-rata umur ayam yang dipanen. Pemanenan yang
termasuk ke dalam parameter ini ialah pemanenan ayam sehat pada bobot badan
tertentu. Jadi, ayam afkir tidak masuk ke dalam perhitungan ini. Misalnya ada
permintaan 600 ekor ayam broilerberat 1 kg kepada peternak broileryang memiliki
populasi 3.000 ekor. Sehingga peternak memutuskan memanen 600 ekor ayam yang
sudah mencapai berat 1 kg sedang yang lainnya (2400 ekor,red) tidak. Rumus
menghitung A/U ialah :
A/U = (U x P)
total populasi terpanen
Keterangan :
U : umur ayam dipelihara
P : populasi ayam yang dipanen
-
5/19/2018 Ayam Broiler
10/22
4. Tingkat deplesi populasi
Deplesi populasi atau penyusutan jumlah ayam bisa berasal dari dua hal yaitu
kematian dan afkir ayam (cullingayam). Rumus menghitung tingkat deplesi (D) ialah
sebagai berikut :
D = Jumlah ayam mati + afkir x 100%
Populasi awal
atau bisa juga,
D = Populasi awal - jumlah ayam panen x 100%
Populasi awal
Kematian ayam merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari baik karena sakit
atau faktor-faktor lain. Biasanya peternakan menetapkan batas maksimal kematian
yang dapat ditoleransi yaitu +5% semakin banyak ayam yang mati maka semakin
besar kerugian peternak.
Keputusan pengafkiran ayam broilerbiasanya karena sakit dan cacat yang ditinjau
berdasarkan pertimbangan resiko dan ekonomis di bawah ini.
a) Pertimbangan resiko
-
5/19/2018 Ayam Broiler
11/22
Beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan resiko ialah potensi
kesembuhan ayam, seberapa parah penyakit ayam, seberapa besar resiko yang
dihadapi (kematian dan hambatan pertumbuhan,red) bila ayam lain tertular
penyakit tersebut dan resiko kematian.
Ayam yang masih mau makan dan minum serta mau bergerak tentu
kemungkinan sembuhnya lebih besar dibandingkan yang sudah tidak mau makan
dan minum. Hal serupa juga terjadi jika ayam terkena penyakit yang sulit
disembuhkan seperti ND terutama tipe saraf dan AI. Meskipun sembuh, ayam
yang sudah terinfeksi penyakit tersebut sulit kembali mencapai produktivitas
optimal. Belum lagi, resiko penularan penyakit dan kematian ayam tersebut jika
tidak segera diafkir.
b) Pertimbangan ekonomis
Pendeknya umur pemeliharaan broileradalah alasan utama mengapa
pertimbangan ekonomis sangat penting. Salah satu konsekuensi hal tersebut ialah
kecenderungan keputusan afkir untuk ayam yang sakit saat mendekati panen
dibandingkan melakukan pengobatan. Pertimbangan ekonomis utama ialah terkait
dengan berkurangnya keuntungan akibat pengeluaran biaya pengobatan dan
pakan selama ayam sakit. Contoh kasus ialah ayam broilersakit colibacillosis
umur 33 hari (panen +35 hari). Dianjurkan ayam tersebut dipanen daripada
diobati. Alasannya ialah berat badan ayam sudah hampir mencapai berat
penjualan. Dengan penambahan waktu pemeliharaan untuk pengobatan, terjadi
-
5/19/2018 Ayam Broiler
12/22
penambahan biaya untuk pengobatan dan pakan. Hal di atas belum termasuk
resiko penurunan berat badan dan juga kematian ayam.
Pengafkiran ayam perlu juga memperhatikan kondisi ayam yaitu apakah bisa
menggapai tempat pakan atau tidak (Sumber : huha.alteredego.co.nz)
Contoh Perhitungan
Sebuah peternakan ayam broilerkomersial dengan hasil recordingsebagai berikut:
Populasi awal : 5.000 ekor
Populasi akhir : 4.850 ekor
Umur panen : 28 hari
Berat panen total : 6.776,4 kg
Jumlah pakan total : 9.400 kg
Berat DOC : 40 g/ ekor
Ayam mati : 65 ekor
-
5/19/2018 Ayam Broiler
13/22
Ayam afkir : 85 ekor
Waktu panen
21 hari --> 520 ekor = 0,82 kg
28 hari --> 3.850 ekor = 1,4 kg
35 hari --> 480 ekor = 2 kg
maka perhitungannya ialah,
D = (65 + 85) ekor x 100%
5000 ekor
D = 3 %
(persentase deplesi maksimal = +5%)
Rata-rata BB ayam saat panen
= (480 x 2) + (520 x 0,82) + (3.850 x 1,4) kg
3.850 + 480 + 520 ekor
= 960 + 426,4 + 5.390 kg
-
5/19/2018 Ayam Broiler
14/22
4.850 ekor
= 6.776,4 kg
4.850 ekor
= 1,4 kg/ ekor ayam
FCR = 9.400 kg
6776,4 kg(0.04 kg x 5000)
= 1,43
A/U = (21x520)+(28x3850)+(35x480)
(4850) ekor
= 27,94 hari
(waktu panen ayam di perhitungan ini ialah 28 hari)
IP = (100% - 3%) x 1,4 kg x 100
-
5/19/2018 Ayam Broiler
15/22
1,43 x 27,94 hari
= 339,89(standar IP: 300)
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa
peternakan tersebut telah berjalan dengan optimal. Kesimpulan tersebut diangkat
berdasarkan beberapa hal di bawah ini:
1. Persen deplesi ayam di peternakan (3%) lebih rendah dibanding target maksimal
deplesi yaitu +5%. Hal ini disebabkan baiknya tata laksana pemeliharaan,
pengobatan, vaksinasi dan juga pakan yang berujung pada rendahnya
persentase deplesi.
2. Nilai A/U (27,94 hari) yang berselisih 0,06 hari dengan umur panen ter-banyak di
umur 28 hari dikarenakan penjualan ayam sesuai BB berdasarkan permintaan
pasar yaitu pada BB 0,82 kg (520 ekor), 1,4 kg (3.850 ekor) dan 2 kg (480 ekor).
Peternak memutuskan untuk menyisakan sebagian ayam untuk dipanen dengan
BB 2 kg. Seperti diketahui, masing-masing BB ayam memiliki pangsa pasar
tersendiri. Misalnya, ayam BB 0,8-0,9 kg disukai rumah makan dan pasar
tradisional sedangkan BB di atas 1,5 kg disukai industri mie instan dan kaldu
ayam (www.ppti.usm.my).
3. Rata-rata BB ayam saat tiga kali panen ialah 1,4 kg. BB panen umur 21 hari
(0,82 kg), 28 hari (1,4 kg) dan 35 hari (2 kg) sedangkan standar BB breeder
http://www.ppti.usm.my/http://www.ppti.usm.my/http://www.ppti.usm.my/http://www.ppti.usm.my/ -
5/19/2018 Ayam Broiler
16/22
untuk 21 hari ialah 0,8010,885 kg, 28 hari (1,3161,478 kg) dan 35 hari (1,879
2,155 kg). Menilik perbandingan di atas, ayam sudah memenuhi standar sejak
umur panen 21 hari. Terpenuhinya standar ini sejak panen pertama (21 hari,red)
memang patut diusahakan bahkan sejak masa brooding. Lakukan kontrol BB
rutin agar ayam yang BB tidak sesuai standar dapat segera dipisahkan dan
diberi perlakuan khusus yaitu penambahan jumlah pakan 10% (maksimal +15 g)
dan vitamin. Anda bisa mengkombinasikan pemberian vitamin sesuai umur
pemeliharaan misalnya Vita Chicksdan Strong n Fituntuk umur 0-1
minggu, Broiler Vitauntuk umur 1-3 minggu serta Neobro untuk di atas 3
minggu hingga panen.
4. Pencapaian IP peternakan tersebut (339,89) sudah sangat baik karena melebihi
standar yaitu 300. Tingginya IP tersebut menandakan suatu peternakan telah
menerapkan sistem manajemen yang cukup efisien dan efektif.
Perhitungan Break Even Point(BEP)
Nilai kualitas performan ayam ditunjukkan dari nilai IP sedangkan untuk nilai
rupiah tercermin dari nilai BEP harga. BEP harga digunakan untuk menentukan tingkat
harga jual agar mencapai titik impas (tidak untung tidak rugi). Metode ini paling sering
digunakan oleh peternak. Seperti diketahui, bahwa harga ayam broilermengikuti harga
pasar sehingga peternak sulit mengatur harga sendiri. Dengan metode BEP harga
tersebut, ketika harga jual ayam sudah melewati nilai BEP harga peternak bisa
-
5/19/2018 Ayam Broiler
17/22
menjualnya. Metode penghitungan BEP ialah sebagai berikut.
BEP = (FCRxBBxP)+DOC+BOP+BVK
BB
Keterangan :
BB : berat badan rata-rata ayam
P : harga pakan per kg
DOC : harga DOC
BOP : biaya operasional
BV : biaya pengobatan (vaksin, antibotik, vitamin, desinfektan dsb)
Berikut contoh perhitungan BEP yang mengambil data dari soal sebelumnya untuk
3850 ekor ayam yang dipanen pada umur 28 hari dengan tambahan data berikut:
Jumlah ayam* : 4.000 ekor
Total konsumsi pakan* : 7.399,46 kg
-
5/19/2018 Ayam Broiler
18/22
Harga DOC : Rp. 3.000,-/ ekor
Harga pakan : Rp. 5.350,-/ kg
Biaya operasional pemeliharaan : Rp. 1.600/ ekor
Biaya pengobatan : Rp. 300/ ekor
Ket. * termasuk ayam mati dan afkir tapi tanpa ayam yang dipanen tidak pada umur 28
hari
FCR = 7330,4 kg
5390 kg(0,04 kg x 4000)
= 1,41
(standar FCR umur 28 hari = 1,4171,475)
BEP = ( 1,4 x 1,4 x 5350) + 3000 + 1600 + 300
1,4
= Rp. 11.043,5/ ekor
-
5/19/2018 Ayam Broiler
19/22
Seusai harga jual ayam di peternak per 11 Januari 2010 untuk wilayah Bandung
(+ Rp. 10.400,-/kg untuk ayam ukuran
-
5/19/2018 Ayam Broiler
20/22
Laba = HPBEP
= 14.56011.043,5
= Rp. 3.516,5/ ekor ayam
Berdasarkan perhitungan di atas, untuk setiap ekor ayam yang dipanen peternak
mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 3.516,5.
Sistem Pencatatan
Sistem pencatatan yang baik akan memberikan gambaran kondisi peternakan
yang riil. Sebaiknya sistem tersebut melibatkan peran seluruh pegawai dalam
peternakan tersebut.
Komponen utama sistem pencatatan ialah tabel pencatatan (recording) yang berisi
kesemua parameter di atas. Secara teknis, membuat suatu tabel pencatatan tidaklah
sulit. Pertama-tama buat format tabel recordingdata harian kandang broileruntuk
masing-masing kandang, seperti yang terlihat pada gambar contoh recordingdata
harian kandang di bawah ini. Lalu komunikasikan dengan segenap karyawan di
kandang Anda agar selalu mengisi data tersebut.
-
5/19/2018 Ayam Broiler
21/22
Contoh recording data harian kandang untuk broiler(Sumber : Dok. Medion)
Pengisian data tersebut bisa dilakukan saat pegawai kandang memberi makan ayam di pagi atausore hari. Selanjutnya data harian kandang tersebut dicatat ulang oleh manajer kandang dalam bukucatatan harian kandang.
Tahap selanjutnya ialah mengolah data kandang tersebut menjadi diagram garis atau batang. Halini akan memudahkan penerjemahan data tersebut. Akan lebih baik jika hasil rekapitulasi data tersebutdibandingkan dengan data standar dari breeder.
Sesuai fungsi evaluasi dalam manajemen, parameter-parameter di atas pun ditujukan untukmengawasi dan mengendalikan untuk memastikan jalannya peternakan telah berjalan sesuaiperencanaan awal. Semoga Anda bisa mengoptimalkannya untuk keberhasilan peternakan broilerAnda.Semoga berhasil.
Contoh alur sistem pencatatan di suatu peternakan broiler(Sumber : Dok Medion)
-
5/19/2018 Ayam Broiler
22/22
Info Medion Edisi Februari 2010
Jika Anda akan mengutip artikel ini, harap mencantumkan artikelbersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).
nversi pakan ayam pedaging(mingguan)
top related