pola penggunaan obat rasional menurut kemenkes...
Post on 03-Jul-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
POLA PENGGUNAAN OBAT RASIONAL MENURUT KEMENKES
PADA PENGOBATAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
(DBD) PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD
WONOSARI PERIODE 2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Misty Fa Wijaya
NIM : 158114035
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
POLA PENGGUNAAN OBAT RASIONAL MENURUT KEMENKES
PADA PENGOBATAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
(DBD) PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD
WONOSARI PERIODE 2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Misty Fa Wijaya
NIM : 158114035
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus sebagai sumber pengharapanku
Papa, Mama, Opa, Emak, dan Adik serta keluarga tercinta sebagai motivatorku
Sahabat dan teman-teman yang ku kasihi
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat cinta kasih, penyertaan serta pertolongan-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pola Penggunaan Obat Rasional Menurut
Kemenkes pada Pengobatan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada
Pasien Anak di Instalasi Rawat Inap RSUD Wonosari Periode 2018” sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan apabila tidak
ada bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan penyertaan-Nya yang luar
biasa, penulis diberikan kelancaran untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt., selaku dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan sekaligus sebagai Dosen
Pembimbing Akademik,
3. Bapak Septimawanto Dwi Prasetyo, M.Si., Apt., selaku dosen
pembimbing skripsi yang dengan sabar telah memberikan bimbingan,
arahan, waktu saran, dan doa selama proses penyusunan skripsi ini
sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
4. Bapak Dr. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. dan Ibu Putu Dyana Christasani,
M.Sc., Apt., selaku dosen penguji yang telah member masukan, waktu,
kritik, dan saran yang membangun selama proses penyelesaian skripsi ini.
5. Direktur, Staf Diklat, Staf Rekam Medis dan Apoteker di Rumah Sakit
Umum Daerah Wonosari yang telah memberikan izin dan kepercayaan
kepada penulis untuk melakukan penelitian di tempat bersangkutan.
6. Tim Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana
yang telah memberikan arahan dan izin terkait pembuatan Ethical
Clearens kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
7. Kedua orang tuaku Papa Pit-Pit Wijaya dan Mama Dewi, Adikku Kelvin
Wijaya Putra, serta Opa Sumaryoto dan Emak Susilowati yang senantiasa
selalu mendoakan, memberikan dorongan, semangat, dan kasih sayang
kepada penulis terutama selama proses studi dan penyusunan skripsi ini
sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
8. Motivatorku yang selalu mendorongku untuk selalu semangat dalam
mengerjakan dan menyusun naskah ini, yang selalu mendengar segala
keluh kesah, David Leonardo Sagala.
9. Sahabat-sahabatku di FSM A 2015 Claudia Evita, Giacinta Hestia,
Stefanus Leonardo, Tommy Aditya, dan teman-temanku yang lain yang
senantiasa menghibur serta memberikan semangat, dukungan, doa, dan
bantuan selama proses perkuliahan, terutama dalam penyusunan proposal
hingga skripsi ini.
10. Teman-teman Dampok INSADHA 2017 terutama untuk Bertha, Gristi,
Kak Anas, dan Mas Wimba yang selalu memberikan semangat serta
menghibur penulis selama penyusunan naskah skripsi.
11. Rekan-rekan skripsi “Geng Pak Wawan” Claresta, Alberta, Indian,
Graciella, Kak Nia, dan Marju yang selalu menopang satu sama lain dalam
menyelesaikan skripsi ini.
12. Semua pihak yang memberikan dukungan doa dan semangat yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan meminta
maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan kata terkait dengan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar skripsi ini dapat
menjadi lebih baik lagi.
Yogyakarta, 27 Desember 2018
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
INTISARI
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau disebut dengue
haemorrhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang
mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem
pembekuan darah, sehingga dapat menyebabkan pendarahan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data rekam medis pasien dan
dilakukan evaluasi kerasionalannya berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
oleh Kemenkes pada tahun 2011 yang meliputi tepat indikasi penyakit, tepat
pemilihan obat, tepat dosis, tepat interval waktu pemberian, tepat lama pemberian,
dan tepat tindak lanjut yang disesuaikan dengan literature “Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Anak di Rumah Sakit” oleh World Health Organization Indonesia
bekerjasama dengan Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2009,
“Drug Information Handbook ed” oleh APA tahun 2015, serta standar
pelayanan medik RSUD Wonosari sebagai acuan pola terapi pada pasien anak
demam berdarah dengue.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa obat yang paling
banyak digunakan adalah cairan rehidrasi yakni INF Asering (100%). Pada hasil
penelitian pola penggunaan obat DBD pada pasien anak di RSUD Wonosari
sudah memenuhi beberapa kriteria penggunaan obat rasional menurut Kemenkes.
Namun, ada beberapa kriteria yang masih belum terpenuhi, yaitu pada penelitian
ini masih ditemukan penggunaan obat yang tidak tepat dosis dan tidak tepat
indikasi.
Kata kunci : Demam berdarah dengue, pola pengobatan, rasionalitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
Dengue Hemorragic Fever (DHF) is a disease caused by dengue virus
which is transmitted through the bite of Aedes aegypti and Aedes albopictus,
which causes interference with the capillary arteries and in the blood clotting
system, which can cause bleeding.
This study was conducted using the patient’s medical records and its
evaluation was based on the Kemenke’s criterias in 2011 which includes the exact
indication of the disease, right selection of drugs, right interval dosage, exact
interval of administration’s time, the exact length of administration, and the exact
follow-up adjust to literatures “Pocket Book of Hospital Care for Children,
Guidelines for the Management of Common Illnesses with Limited Resources” by
World Health Organization supported by Departement Kesehatan Republik
Indonesia in 2009, “Drug Information Handbook ed” by APA 2015, as well
as the standart of medical care RSUD Wonosari as references pattern of therapy
in patients children with Dengue Hemorragic Fever.
Based in the result of the study, it can be concluded that the most widely
used drug is rehydration liquid namely Asering (100%). The results of the study
about the pattern of drugs for DHF in pediatric patients in RSUD Wonosari
period 2018 has met several criterias for rational drug use according to
Kemenkes.However, there are several criteria that are still not fulfilled, namely in
this study found the use of drugs that aren’t propely indicated and not the right
dose.
Key words : Dengue Hemorraghic Fever, Pattern of medication, Rationality.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………iii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iv
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………..v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………...vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………...….vii
PRAKATA………………………………………………………………………viii
INTISARI………………………………………………………………………....ix
ABSTRACT…………………………………………………………………….....x
DAFTAR ISI……………………………………………………………..…….…xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………...xi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….xii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xiii
PENDAHULUAN………………………………………………………...……….1
METODE PENELITIAN…………………………………………………..……...2
Desain dan Subjek Penelitian……………………………………….……..2
Pengambilan Data……………………………………………….…….…..3
Analisis Data…………………………………………………………..…..3
HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………….….…4
KESIMPULAN…………………………………………………………….…….13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………....…14
LAMPIRAN……………………..………………………………………….……16
BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………….…..50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Persentase Jenis Terapi yang Digunakan pada Pasien Anak DBD Tahun
2018 di RSUD Wonosari……………………………………..…………4
Tabel II. Distribusi Cara Pemberian Terapi pada Pasien Anak dengan DBD
Tahun 2018 di RSUD Wonosari…………………………….………..8
Tabel III. Distribusi Interval Waktu Pemberian Terapi pada Pasien Anak dengan
DBD Tahun 2018 di RSUD Wonosari……………………………….9
Tabel IV. Distribusi Lama Pemberian Terapi pada Pasien Anak dengan DBD
Tahun 2018 di RSUD Wonosari……………………………………..10
Tabel V. Rasionalitas Terapi pada Pasien Anak dengan DBD Tahun 2018 di
RSUD Wonosari……………………………………………………..12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Populasi Penelitian Pasien Anak DBD di RSUD Wonosari
Tahun 2018……………………………………………………….2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearence…………………………………………………16
Lampiran 2. Surat Perizinan Penelitian RSUD Wonosari………………………17
Lampiran 3. Surat Perizinan Penelitian Dinas Penanaman Modal dan
Perizinan…………………………………………………………..18
Lampiran 4. Definisi Operasional……………………………………...……….19
Lampiran 5. Kasus 1…………………………………………………………….20
Lampiran 6. Kasus 2…………………………………………………………….22
Lampiran 7. Kasus 3…………………………………………………………….24
Lampiran 8. Kasus 4…………………………………………………………….26
Lampiran 9. Kasus 5…………………………………………………………….28
Lampiran 10. Kasus 6…………………………………………………………..30
Lampiran 11. Kasus 7…………………………………………………………..32
Lampiran 12. Kasus 8…………………………………………………………..34
Lampiran 13. Kasus 9…………………………………………………………..36
Lampiran 14. Kasus 10…………………………………………………………38
Lampiran 15. Kasus 11………………………………………………………….40
Lampiran 16. Kasus 12………………………………………………………….42
Lampiran 17. Kasus 13……………………………………………………….…44
Lampiran 18. Kasus 14………………………………………………………….46
Lampiran 19. Kasus 15………………………………………………………….48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau disebut dengue
hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang
mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem
pembekuan darah, sehingga dapat menyebabkan pendarahan (Mansjoer, dkk,
2016). Penyakit demam berdarah dengue termasuk ke dalam sepuluh penyebab
perawatan di rumah sakit dan kematian pada anak-anak pada sedikitnya delapan
Negara-negara tropis yang ada (WHO, 2009). Penyakit ini merupakan masalah
kesehatan yang ada di Indonesia, hal ini tampak dari kenyataan yang ada. Laporan
yang adasampai saat inipenyakit demam berdarah dengue sudah menjadi masalah
yang endemis pada 122 daerah tingkat II, 605 daerah kecamatan, dan 1.800
kelurahan di Indonesia (Darmanto, 2009).
Berdasarkan data pada tahun 2007, jumlah penderita DBD tercatat korban
meninggal rata-rata adalah bayi di bawah lima tahun (Balita). Data dari Dinas
Kesehatan Gunungkidul, jumlah penderita DBD secara umum selama 2016
hingga 28 Januari lalu hanya tercatat ada 49 orang. Namun selang em0pat hari
kemudian, kasus DBD menjadi 71 kasus (Tribun, 2017).
Salah satu sasaran dari pembangunan kesehatan adalah pelayanan
pengobatan dimana cakupan dari pelayanan tersebut adalah pelayanan untuk rawat
jalan sebesar 1,5%, dan pelayanan untuk rawat inap sebesar 1,5% (Dinkes, 2007).
Pengobatan DBD hanya bersifat simtomatik dan suportif. Secara simtomatik yaitu
dengan cara memberikan cairan yang cukup. Cairan diberikan untuk mengurangi
rasa haus dan dehidrasi akibat demam tinggi, anoreksia, dan muntah. Pada
prinsipnya pengobatan yang utama dan yang terpenting adalah mengatasi penyakit
dasarnya kemudian pertimbangan mengenai pengobatan simtomatik DBD.
Adapun pemantauan yang dilakukan meliputi keadaan umum, suhu, tekanan
darah, pernapasan, monitoring hematokrit dan trombosit (Kementrian Kesehatan,
2011b). Oleh karena itu sangat penting penelitian ini dilakukan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengevaluasi maupun memonitoring terapi dalam mengatasi penyakit ini,
khususnya pada pasien anak yang memerlukan tindakan khusus baik dari cara
perlakuan pengobatan, dosis yang diberikan, maupun monitoring hasil pola
pengobatan.
METODE PENELITIAN
Desain dan Subjek Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif evaluative dengan data
retrospektif. Pengambilan data dilakukan dengan melihat data rekam medis pasien
anak dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang memenuhi kriteria inklusi di
RSUD Wonosari. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien Demam
Berdarah Dengue (DBD) kelompok anak (2-12 tahun) baik laki-laki dan
perempuan yang menjalani rawat inap minimal 2 hari dengan periode perawatan
bulan Januari-Desember tahun 2018, dan pasien dengan rekam medis lengkap
dengan hasil laboratorium trombosit dan hematokrit. Kriteria eksklusi penelitian
ini adalah pasien dengan data rekam medis yang hilang, tidak lengkap dan tidak
bisa dikonfirmasi dan pasien dengan penyakit utama lain (komorbiditas).
Gambar 1. Bagan Populasi Penelitian Pasien Anak DBD
di RSUD Wonosari Tahun 2018
Jumlah pasien DBD
periode Januari 2018-
Desember 2018
sebanyak 67 pasien
Rekam medis yang ditemukan dan sesuai
kriteria inklusi
sebanyak 19
Eksklusi = 4
(1 rekam medis tidak lengkap, 3
rekam medis tidak
tersedia karena
digunakan klaim
asuransi)
Jumlah rekam medis
yang digunakan
dalam penelitian
sebanyak 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pengambilan Data
Pengambilan data rekam medis dilakukan dengan mengambil seluruh
populasi pasien anak dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menjalani
rawat inap di RSUD Wonosari periode tahun 2018 yang sudah memenuhi kriteria
inklusi. Data yang diambil terdiri dari nomor rekam medis, jenis kelamin, usia,
berat badan, tanggal masuk, dan pulang, riwayat penyakit dan pengobatan,
riwayat alergi, status pulang, diagnose utama, tanda vital, pemeriksaan
hematologi, dan terapi yang diberikan selama rawat inap. Penelitian ini telah
mendapatkan izin dari Pemerintahan Gunungkidul dengan nomor surat
0703/PEN/X/2018 dan Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Duta Wacana dengan nomor surat 880/C.16/FK/2019 serta
pihak RSUD Wonosari dengan nomor surat 800/2958/2018.
Analisis Data
Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif menjadi dua bagian yaitu
pola pengobatan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang digunakan dan
kerasionalan pola pengobatan menurut Kemenkes. Pada pola pengobaan DBD
yang digunakan dilakukan dengan mengelompokkan jenis/golongan terapi yang
digunakan, setelah itu dihitung jumlah kasus berdasarkan jenis/golongan terapinya
kemudian dibagi jumlah seluruh kasus dan dikali 100%. Tahap selanjutnya,
melihat pola kerasionalan terapi yang diberikan berdasarkan modul Kemenkes
pada tahun 2011 yang meliputi tepat indikasi penyakit, tepat pemilihan obat, tepat
dosis, tepat interval waktu pemberian, tepat lama pemberian, waspada efek
samping, pengobatan efektif dan aman, dan tepat tindak lanjut pasien yang
disesuaikan dengan literature “Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah
Sakit” oleh World Health Organization Indonesia bekerjasama dengan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2009,”Drug Information
Handbook ed” oleh APA pada tahun 2015, serta standar pelayanan medik
RSUD Wonosari sebagai acuan pola terapi pada pasien anak demam berdarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dengue. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk persentase dalam tabel. Pada
penelitian ini dilakukan tahap penelusuran informasi dimana pada tahap ini
peneliti hanya dapat melakukan wawancara dengan Apoteker.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pola Pengobatan DBD Anak di RSUD Wonosari
Tabel I. Persentase Jenis Terapi yang Digunakan pada Pasien
Anak DBD Tahun 2018 di RSUD Wonosari
No. Terapi Jenis Obat Jumlah Persentase (%)
1. Golongan Obat Rehidrasi INF Asering 15 100
2. Analgesik-Antipiretik Parasetamol 14 93,3
3.
Antitukak
Ranitidin 5 33,3
Antasid 1 6,7
4. Antibiotik Ceftriaxone 2 13,3
5. Suplemen Curcuma 1 6,7
6. Antiemetik Domperidon 1 6,7
7. Antihistamin Cetirizin 1 6,7
Berdasarkan tabel I didapatkan gambaran golongan obat yang paling
banyak digunakan untuk pasien DBD Anak di instalasi rawat inap RSUD
Wonosari adalah rehidrasi sebanyak 15 kasus (100%). Selanjutnya diikuti
pemberian analgesic-antipiretik sebanyak 14 kasus dari total 15 kasus (93,3%).
Pada kasus ini juga diberikan antitukak yang berupa ranitidine sebanyak 5 kasus
dari total 15 kasus (33,3%) dan Antasid sebanyak 1 kasus dari 15 kasus (6,7%).
Suplemen juga diberikan sebanyak 1 kasus dari total 15 kasus (6,7%). Antiemetik
dan antihistamin juga diberikan masing-masing sebanyak 1 kasus dari total 15
kasus (6,7%). Pada pengobatan DBD anak tidak ada terapi khusus selain
mempertahankan terapi suportif dan terapi cairan secara bijaksana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related