analisis cluster saham asean stars berdasarkan risk-adjusted return - arsyil hendra saputra
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra
1/15
Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016
1 ISSN: 2477-1708
ANALISIS CLUSTER PADA SAHAM ASEAN STARS BERDASARKAN
RISK-ADJUSTED RETURN
CLUSTER ANALYSIS OF ASEAN STAR STOCKS BASED ON RISK-ADJUSTED RETURN
Arsyil Hendra Saputra
Mahasiswa S2 Ilmu Manajemen Universitas Indonesia
Abstrak
Peresmian ASEAN Exchanges pada tahun 2011 menandakan bahwa
ASEAN telah memasuki masa evolusi baru untuk dapat memberikan peluang dalam
integrasi pasar modal yang lebih kuat dan efisien di kawasan ASEAN. Bagi
investor, pasar modal ASEAN merupakan pasar yang demikian menjanjikan
peluangnya untuk berinvestasi. Untuk memfasilitasi investasi lintas wilayah maka
ASEAN Stars diluncurkan oleh ASEAN Exchanges. ASEAN Stars merupakan
sebutan untuk saham “blue-chip” ASEAN. Penelitian ini untuk mengetahui cluster
dari saham-saham ASEAN Stars berdasarkan kinerja saham tersebut menggunakan
nilai Risk-Adjusted Return. Hasil penelitian ini memberikan jumlah cluster optimal
adalah 5 cluster. Penelitian ini menunjukkan alternatif pengelompokan saham-
saham ASEAN Stars berdasarkan risk-adjusted return sehingga investor dapat
memperoleh manfaat dalam mendukung keputusan berinvestasi saham-saham di
bursa ASEAN.
Kata Kunci : cluster, asean stars, risk-adjusted return
Abstract
The launching of the ASEAN Exchanges in 2011 indicated that ASEAN has
entered a new period of evolution, providing opportunities for a stronger and more
efficient capital market integration in the ASEAN region. For investors, the ASEAN
capital markets are considered as promising markets for investment. To facilitate
investment across the region, ASEAN Stars was launched by the ASEAN Exchanges.
ASEAN Stars is the term for ASEAN blue-chip stocks. The purpose of this study is
to examine the clusters of ASEAN Stars stocks based on the stocks performance
which is measured using risk-adjusted return. The results provide that the number
of optimal clusters is 5 clusters. Moreover, this study also shows an alternaltive
grouping of ASEAN Stars stocks based on its risk-adjusted return that investors can
benefit from it, supporting their decision to invest in the ASEAN markets. Keywords : cluster, asean stars, risk-adjusted return
-
8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra
2/15
Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016
2
ISSN: 2477-17082
PENDAHULUAN
Pada 8 April 2011 bertepatan dengan momentum ASEAN Finance Ministers’
Meeting di Nusa Dua Bali, diresmikanlah ASEAN Exchanges oleh tujuh
perwakilan bursa dari negara-negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Peresmian ASEAN Exchanges
tersebut menandakan bahwa ASEAN telah memasuki masa evolusi baru untuk
dapat memberikan peluang dalam integrasi pasar modal yang lebih kuat dan efisien
di kawasan ASEAN. Pada saat peluncurannya, ASEAN Exchanges ditujukan untuk
mempromosikan pertumbuhan pasar modal ASEAN antar lintas negara dan
mempermudah akses di ASEAN. ASEAN Exchanges memberikan kesempatan,
perbedaan, dan mobilitas untuk mendukung kerja sama keuangan regional dengan
memperkuat intermediasi finansial, kapasitas, dan manajemen risiko dalam
menyokong pertumbuhan regional dan nasional serta memberikan wadah kerja
sama yang lebih besar untuk meminimalisir kerentanan guncangan luar dan pasar
volatile (www.kemenkeu.go.id, 2011).
ASEAN adalah salah satu kawasan penting di dunia, karena ASEAN
merupakan salah satu sumber pangan dan energi yang penting bagi dunia. Di
samping itu banyak perusahaan manufaktur global menempatkan pabriknya di
ASEAN sehingga keberhasilan ASEAN dalam mempertahankan momentum
pertumbuhan ekonominya sangat berarti bagi dunia. Begitu pula kinerja pasar
modal di negara-negara ASEAN menjadi perhatian dunia, sebab pasar modal
merupakan salah satu indikator ekonomi. ASEAN Exchanges sebagai kolaborasi
antara bursa-bursa di ASEAN diharapkan mampu memperkuat dan
menumbuhkembangkan pasar modal di negara-negara ASEAN di samping
melalalui upaya peningkatan nilai transasaksi (trading value) juga upaya untuk
peningkatan jumlah investor dan peningkatan jumlah perusahaan tercatat.
-
8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra
3/15
Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016
3
ISSN: 2477-17083
Tabel 1: Posisi Bursa Efek Negara-Negara ASEAN
(Per Desember 2015)
No. Negara Bursa Efek Market Cap(Miliar
USD)
TradingValue (Miliar
USD)
PerusahaanTercatat
1 SingapuraSingaporeExchange (SGX)
640 203 769
2 MalaysiaBursa Malaysia
(KLSE)383 124 902
3 IndonesiaBursa Efek
Indonesia (IDX)353 78 521
4 ThailandStock Exchange
of Thailand (SET)349 222 639
5 FilipinaPhilippine StockExchange (SPE)
239 40 265
6 Vietnam Ho Chi MinhStock Exchange(HOSE)
33* n/a 303*
Hanoi Stock
Exchange (HNX)4.8* n/a 394*
*Per Juni 2012 Sumber: Bloomberg, WFE, ASEAN Exchanges
Pada tabel 1 di atas dapat terlihat bahwa posisi pertama berdasarkan
kapitalisasi pasar (market capitalization) adalah Singapura jauh di atas (hampir dua
kali lipat) dari negara Malaysia, Indonesia dan Thailand, diikuti filipina, terakhir
adalah Vietnam yang masih kecil kapitalisasi pasarnya. Jika berdasarkan nilai
transaksi (trading value), di posisi puncak adalah Thailand diikuti oleh Singapura
dan Malaysia. Sedangkan Indonesia masih cukup kecil dan terkahir adalah Filipina.
Sedangkan untuk jumlah perusahaan tercatat tertinggi adalah Malaysia, diikuti oleh
Singapura, Thailand, dan Indonesia, serta di posisi paling sedikit adalah Filipina.
Untuk Vietnam, meski kapitalisasi pasar dan nilai transaksinya kecil, perusahaan
tercatatnya cukup banyak dibandingkan Filipina.
Bagi investor, pasar modal ASEAN merupakan pasar yang demikian
menjanjikan peluangnya untuk berinvestasi. Wilayah ASEAN meliputi 10 negara
dengan populasi kumulatif lebih dari 600 juta orang dan PDB sebesar USD 2 triliun.
Lebih dari 90% dari yang nilai tersebut dimiliki oleh enam negara dari kolaborasi
ASEAN Exchanges. Kesempatan bagi investor menjadi lebih jelas ketika menilik
lebih dalam pada pasar saham di kawasan tersebut. Sebanyak enam negara yang
merupakan bagian dari kolaborasi ASEAN Exchanges yang memiliki kapitalisasi
-
8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra
4/15
Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016
4
ISSN: 2477-17084
pasar USD 2 triliun dan menawarkan lebih dari 3.000 perusahaan untuk
berinvestasi.
Dengan jumlah saham perusahaan tercatat di bursa ASEAN yang cukup banyak maka akan dapat menyulitkan investor untuk memilih dan bingung
sebaiknya mulai berinvestasi darimana. Oleh karena itu untuk memfasilitasi
investasi lintas wilayah maka ASEAN Exchanges meluncurkan suatu referensi
yang mudah dipahami oleh investor yaitu The Stars of ASEAN atau ASEAN Stars.
ASEAN Stars merupakan sebutan untuk sebanyak 180 saham “blue-chip” yang
merepresentasikan sebanyak 30 saham perusahaan yang paling populer di masing-
masing negara di ASEAN. Daftar saham-saham ASEAN Stars ditentukan
berdasarkan tingkat investability dengan basis kapitalisasi pasar dan tingkatlikuiditas.
Dalam berinvestasi, selain return investor juga memperhatikan risiko (risk )
yang harus diambil untuk mendapatkan return (imbal hasil) tersebut. Perbandingan
antara return dengan volatilitasnya hanyalah satu dari beberapa parameter yang
dapat digunakan untuk mengukur risk to reward ratio. Perhitungan yang paling
populer untuk ratio ini adalah risk-ajusted return yaitu return setelah dinormalisasi
dengan risiko. Penulis menggunakan parameter risk-ajusted return ini karena
tingkat kemudahan perhitungannya yang dapat dilakukan oleh kalangan investor
awam sekalipun.
Risiko itu dapat berupa systematic risk , yaitu risiko yang diakibatkan oleh
market secara keseluruhan, dan unsystematic risk , yaitu risiko individual yang
terkandung dalam suatu aset. Systematic risk lebih susah untuk dihindari karena
berkaitan dengan kondisi market secara keseluruhan. Sedangkan sebagai investor,
unsystematic risk dapat kita hindari dengan melakukan diversifikasi. Dengan
diversifikasi seorang investor bisa meminimalisasikan risiko yang muncul dari
suatu aset. Dalam penelitian ini penulis mencoba memberikan alternatif yang dapat
digunakan dalam aktivitas diversifikasi aset/portofolio menggunakan analisis
cluster .
-
8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra
5/15
Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016
5
ISSN: 2477-17085
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian:
“Analisis Cluster Pada Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cluster dari saham-sahamASEAN Stars berdasarkan kinerja saham tersebut menggunakan nilai Risk-
Adjusted Return. Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan dapat menjadi salah
satu alternatif dalam diversifikasi portofolio saham-saham di negara-negara
ASEAN bagi investor yang melakukan aktivitas investasi lintas wilayah di ASEAN.
Biasanya keuntungan dari diversifikasi yang lebih tinggi diperoleh ketika investor
mendiversifikasi portofolio berdasarkan negara dibandingkan diversifikasi
portofolio berdasarkan sektor ekonomi (Marina, 2004).
TINJAUAN PUSTAKA
Risk-Adjusted Return
Risk-adjusted return merupakan ukuran seberapa besar imbal hasil yang
dihasilkan oleh suatu investasi dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang
melekat pada investasi tersebut. Dengan ukuran ini memungkinkan investor untuk
membuat perbandingan antara investasi yang memberikan imbal hasil dengan
risiko tinggi dan yang berisiko rendah. Rumus dari Risk-adjusted return (RAR)
sebagai berikut:
Dengan:
ln R t adalah return saham pada periode t, Pt adalah harga saham pada periode t, dan
Pt-1 adalah harga saham pada periode t-1.
Sehingga expected return adalah rata-rata return saham sepanjang periode yang
diteliti (n) atau dengan rumus:
1
-
8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra
6/15
Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016
6
ISSN: 2477-17086
Sedangkan risk adalah standar deviasi dari return saham sepanjang periode yang
diteliti (n) atau dengan rumus:
1 1
Penentuan Jumlah Cluster Optimal
Metode yang umum digunakan dalam penentuan jumlah cluster optimal
adalah dengan metode elbow. Menurut Merliana dkk (2015) sebagaimana pada
Madhulatha (2012) dan Bholowalia & Kumar (2014) bahwa metode elbow
merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghasilkan informasi dalam
menentukan jumlah cluster terbaik dengan cara melihat persentase hasil
perbandingan antara jumlah cluster yang akan membentuk siku pada suatu titik.
Hasil persentase yang berbeda dari setiap nilai cluster dapat ditunjukan dengan
menggunakan grafik sebagai sumber informasinya.
Untuk mendapatkan perbandingannya adalah dengan menghitung SSE
(Sum of Square Error ) dari masing-masing nilai cluster. Berdasarkan grafik, akan
ada beberapa nilai K yang mengalami penurunan paling besar dan selanjutnya hasil
dari K akan turun secara perlahan-lahan sampai hasil dari K stabil. K yang dipilih
adalah titik yang mengalami penurunan drastis dan membentuk siku.
Analisis Cluster
Analisis cluster digunakan untuk mengklasifikasi obyek ke dalam kelompok
yang relatif homogen yang disebut cluster , obyek dalam setiap kelompok
cenderung mirip satu sama lain dan berbeda jauh (tidak sama) dengan obyek dari
cluster lainnya. Prosedur pembentukan cluster terbagi menjadi 2, yaitu hierarki dan
non hierarki. Pembentukan cluster hierarki mempunyai sifat sebagai
pengembangan suatu hierarki atau struktur mirip pohon bercabang. Metode hierarki
bisa agglomerative atau devisive. Metode agglomerative terdiri dari linkage
method , variance methods, dan centroid method . Linkage method terdiri dari single
linkage, complete linkage dan average linkage. Metode non hierarki sering disebut
meode K-Means (Supranto, 2004).
-
8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra
7/15
Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016
7
ISSN: 2477-17087
MacQueen menyarankan K-Means untuk menguraikan algoritma yang
menetapkan suatu obyek ke dalam suatu cluster yang mempunyai centroid (mean)
terdekat. Dalam bentuk yang paling sederhana, proses ini terdiri dari tiga tahap(Johnson & Wichern, 2007):
1. Partisi obyek-obyek ke dalam cluster awal K.
2. Dimulai dengan mencatat obyek-obyek, menetapkan suatu obyek ke dalam
suatu cluster yang yang mempunyai centroid (mean) terdekat. Jarak biasanya
dihitung menggunakan jarak Euclid dengan pengamatan yang distandarkan
atau yang tidak distandarkan. Hitung kembali centroid untuk cluster yang
mendapatkan obyek baru dan untuk cluster yang kehilangan obyek.
3. Langkah 2 diulangi sampai tidak ada lagi pemindahan obyek.Dalam menentukan jumlah cluster yaitu k, metode yang digunakan adalah
dengan metode elbow. Menurut Merliana dkk (2015) sebagaimana pada
Madhulatha (2012) dan Bholowalia & Kumar (2014) bahwa metode elbow
merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghasilkan informasi dalam
menentukan jumlah cluster terbaik dengan cara melihat persentase hasil
perbandingan antara jumlah cluster yang akan membentuk siku pada suatu titik.
Hasil persentase yang berbeda dari setiap nilai cluster dapat ditunjukan dengan
menggunakan grafik sebagai sumber informasinya. Jika nilai cluster pertama
dengan nilai cluster kedua memberikan sudut dalam grafik atau nilainya mengalami
penurunan paling besar maka nilai cluster tersebut yang terbaik.
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan adalam penelitian ini adalah data harga saham (adjusted
closing price) bulanan selama rentang periode Januari 2011 s.d. Desember 2015
diambil dari Yahoo! Finance. Data harga saham yang digunakan dalam bentuk mata
uang masing-masing negara. Saham ASEAN Stars yang dimasukkan ke dalam
lingkup penelitian adalah saham perusahaan yang memiliki expected return bulanan
positif selama rentang periode yang diteliti sebab dari sisi investor mengharapkan
imbal hasil (return) positif untuk melakukan investasi. Sedangkan dalam penelitian
ini hanya saham ASEAN Stars dari 4 negara yang digunakan, yaitu Singapura,
Malaysia, Indonesia, dan Thailand, karena ketersediaan datanya di Yahoo! Finance.
-
8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra
8/15
Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016
8
ISSN: 2477-17088
Tabel 2: Jumlah Perusahaan Objek Penelitian
NegaraJumlah Perusahaan Objek Penelitian
ASEAN Stars Realized Return Positif
Singapura 30 17
Malaysia 30 21
Indonesia 30 18
Thailand 30 21
Filipina 30 0
Vietnam 30 0
180 77
Berdasarkan perhitungan nilai expected return dan risk kemudian dihitung
nilai Risk-Adjusted Return pada masing-masing saham. Selanjutnya dilakukan
analisis cluster dengan metode K-Means menggunakan software R. Komponen
yang digunakan dalam analisis cluster adalah Return dan Risk-Adjusted Return.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertama-tama dilakuakn perhitungan expected return dan risk-adjusted
return dari masing-masing saham yang menjadi objek penelitian, diperoleh hasil
perhitungan sebagai berikut:
Tabel 3: Perhitungan Expected Return dan Risk-Adjusted Return
NoKode Negara
& Kode
Saham
ExpectedReturn
(Annualized)
Risk-AdjustedReturn
(Annualized)
NoKode Negara
& Kode
Saham
ExpectedReturn
(Annualized)
Risk-AdjustedReturn
(Annualized)
Panel A: Indonesia Panel C: Singapura
1 ID-ASII 0.169802 0.609426 1 SG-CATL 0.007262 0.028735
2 ID-BBCA 0.186848 0.903624 2 SG-CMAL 0.169100 1.129442
3 ID-BBNI 0.110376 0.371956 3 SG-CMLT 0.052264 0.374827
4 ID-BBRI 0.195494 0.619937 4 SG-CTDM 0.056204 0.300710
5 ID-BMRI 0.112199 0.404250 5 SG-GENS 0.020485 0.096844
6 ID-BSDE 0.194710 0.516189 6 SG-GLPL 0.026947 0.108210
7 ID-CPIN 0.126498 0.281007 7 SG-HKLD 0.153093 0.965007
8 ID-GGRM 0.097633 0.358003 8 SG-IHHH 0.037361 0.149841
9 ID-ICBP 0.240001 0.931821 9 SG-JARD 0.001958 0.010062
10 ID-INDF 0.046573 0.192813 10 SG-NOBG 0.021415 0.136105
11 ID-INTP 0.132181 0.446446 11 SG-SCMN 0.020591 0.134124
12 ID-JSMR 0.129679 0.577059 12 SG-SGXL 0.019001 0.121541
13 ID-KLBF 0.229337 0.971609 13 SG-SIAL 0.036670 0.358778
14 ID-LPKR 0.132740 0.342931 14 SG-SPRM 0.131492 0.942573
15 ID-MNCN 0.167508 0.426525 15 SG-STAR 0.004868 0.029886
16 ID-SMGR 0.099314 0.353905 16 SG-STEG 0.080537 0.566256
17 ID-TLKM 0.289977 1.174928 17 SG-STEL 0.032465 0.170676
18 ID-UNVR 0.208746 0.965899
Panel B: Malaysia Panel D: Thailand
1 MY-AMMB 0.039552 0.401580 1 TH-ADVA 0.190768 0.702951
-
8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra
9/15
Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016
9
ISSN: 2477-17089
2 MY-AXIA 0.093234 0.674742 2 TH-AOT 0.500075 1.597323
3 MY-BATO 0.081587 0.465343 3 TH-BAY 0.065759 0.177734
4 MY-DSOM 0.299714 1.438346 4 TH-BBL 0.039470 0.193817
5 MY-GENM 0.077038 0.564472 5 TH-BEC 0.038332 0.116765
6 MY-HLBB 0.120888 0.762975 6 TH-BGH 0.233584 1.032993
7 MY-HLCB 0.122070 0.703363 7 TH-BIGC 0.198722 0.712374
8 MY-IHHH 0.214262 1.627687 8 TH-CPALL 0.000606 0.001545
9 MY-KLKK 0.042259 0.265565 9 TH-CPF 0.116653 0.632484
10 MY-MBBM 0.063413 0.609870 10 TH-CPN 0.162614 0.691030
11 MY-MXSC 0.107443 0.986477 11 TH-DTAC 0.201353 0.761757
12 MY-PCGB 0.067304 0.379522 12 TH-INTUCH 0.073144 0.322925
13 MY-PEPT 0.001036 0.005952 13 TH-IRPC 0.063496 0.233000
14 MY-PETR 0.174849 0.688840 14 TH-IVL 0.199798 0.685195
15 MY-PGAS 0.173297 1.126298 15 TH-PTT 0.080007 0.538633
16 MY-PUBM 0.117003 1.110711 16 TH-PTTE 0.078863 0.321369
17 MY-SIME 0.001247 0.009857 17 TH-PTTGC 0.110795 0.475414
18 MY-TENA 0.179020 0.919375 18 TH-RATC 0.122109 0.474202
19 MY-TLMM 0.163785 1.112319 19 TH-SCB 0.049521 0.172961
20 MY-UMWS 0.054350 0.298073 20 TH-SCC 0.025122 0.084006
21 MY-YTLS 0.042006 0.191873 21 TH-SCCC 0.181739 0.696848
Sebelum melanjutkan pada analisis cluster dilakukan penentuan jumlah
cluster (k) yang optimal menggunakan metode elbow. Dengan bantuan software R,
diperoleh grafik di bawah ini:
Gambar 1: Grafik Hasil Metode Elbow
-
8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra
10/15
Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016
10
ISSN: 2477-170810
Grafik pada gambar 1 di atas menunjukkan dugaan kuat bahwa jumlah cluster
optimal dengan menggunakan metode Elbow adalah sebanyak 5 cluster . Artinya
berdasarkan risk-adjusted return saham-saham ASEAN Stars yang diteliti, makadapat dikelompokkan menjadi 5 cluster.
Dengan bantuan software R, dilakukan analisis cluster K-Means, diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 4: Cluster Centers Hasil Analisis Cluster
ClusterCluster Centers
Expected Return Risk-Adjusted Return
1 0.338017 1.554452
2 0.184480 1.019506
3 0.144914 0.6481264 0.089678 0.371167
5 0.026930 0.112683
Gambar 2: Scatterplot Hasil Analisis Cluster
Berikut ini hasil analisis cluster yang mengelompokkan 77 saham yang
terpilih dalam penelitian ini menjadi 5 cluster :
-
8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra
11/15
Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016
11
ISSN: 2477-170811
Tabel 5: Daftar Saham Pada Masing-Masing Cluster
Cluster Kode Negara dan Kode Saham
1 MY-DSOM, MY-IHHH, TH-AOT
2
ID-INDF, MY-PEPT, MY-SIME, MY-YTLS, SG-CATL, SG-GENSSG-GLPL, SG-IHHH, SG-JARD, SG-NOBG, SG-SCMN, SG-
SGXL, SG-STAR, SG-STEL, TH-BAY, TH-BBL, H-BEC, TH-
CPALL, TH-IRPC, TH-SCB, TH-SCC
3
ID-BBCA, ID-ICBP, ID-KLBF, ID-TLKM, ID-UNVR, MY-MXSC,
MY-PGAS, MY-PUBM, MY-TENA, MY-TLMM, SG-CMAL, SG-
HKLD, SG-SPRM, TH-BGH
4
ID-BBNI, ID-BMRI, ID-CPIN, ID-GGRM, ID-INTP, ID-LPKR, ID-
MNCN, ID-SMGR, MY-AMMB, MY-BATO, MY-KLKK, MY-
PCGB, MY-UMWS, SG-CMLT, SG-CTDM, SG-SIAL, TH-
INTUCH, TH-PTTE, TH-PTTGC, TH-RATC
5
ID-ASII, ID-BBRI, ID-BSDE, ID-JSMR, MY-AXIA, MY-GENM,
MY-HLBB, MY-HLCB, MY-MBBM, MY-PETR, SG-STEG, TH-
ADVA, TH-BIGC, TH-CPF, TH-CPN, TH-DTAC, TH-IVL, TH-
PTT, TH-SCCC
Jumlah perusahaan yang telah dikelompokkan dalam cluster-cluster dari
hasil analisis cluster K-Means adalah sebagai berikut:
Tabel 6: Jumlah Perusahaan Pada Masing-Masing Cluster Berdasarkan Negara
ClusterJumlah Perusahaan
Total Singapura Malaysia Indonesia Thailand
1 3 - 2 - 12 21 10 3 1 7
3 14 3 5 5 1
4 20 3 5 8 4
5 19 1 6 4 8
Cluster 1 merupakan kelompok saham yang memiliki nilai return ekstrim
terdiri atas saham perusahaan Malaysia dan Thailand. Pada Cluster 2 yang
merupakan saham dengan return tinggi didominasi oleh saham perusahaan
Singapura dan diikuti oleh Thailand. Beberapa perusahaan Malaysia dan Indonesia
masuk pada cluster 2 namun dengan porsi kecil. Selanjutnya pada cluster 3 dengan
tingkat imbal hasil (return) yang baik lebih banyak saham perusahaan Malaysia dan
Indonesia, sisanya Singapura dan Thailand sedikit di cluster ini.
Sedangkan pada cluster 4 saham perusahaan Indonesia mendominasi,
cluster ini memberikan return yang sedang. Namun saham perusahaan Malaysia,
-
8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra
12/15
Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016
12
ISSN: 2477-170812
Thailand, dan Singapura sebagaian juga berada di cluster ini. Terkahir cluster 5
yang memberikan return cukup, didominasi saham perusahaan Thailand dan
Malaysia.Dari hasil yang ada penulis mencoba menguji bagaimana portofolio yang
dibentuk berdasarkan kluster tersebut mampu memberikan hasil yang baik pada
saat terjadi ketidakstabilan ekonomi di ASEAN. Penulis mencoba membuat
pendekatan pada saat terjadi krisis global di akhir tahun 2008. Portofolio yang
dibentuk terdiri atas masing-masing satu saham dari tiap cluster, dalam hal ini
adalah MY-DSOM, TH-CPALL, ID-BBCA, MY-KLKK, ID-BSDE. Ini
merupakan saham dengan nilai risk-adjusted return terkecil dari masing-masing
cluster . Selanjutnya menggunakan data harga historis sepanjang periode Juli 2008s.d. Juni 2009 (1 tahun), dihitung return dan risk dari portofolio dan
membandingkannya dengan indeks saham.
Tabel 6: Return dan Risk contoh portofolio vs indeks
(Annualized) Portofolio**Indeks***
SG TH ID MY
Return* 0.1687 -0.2484 -0.2359 -0.1401 -0.0857
Risk* 0.6705 0.4424 0.5768 0.5390 0.2597
*Rata-rata selama periode Juli 2008 s.d. Juni 2009**Portofolio: MY-DSOM, TH-CPALL, ID-BBCA, MY-KLKK, dan ID-BSDE dengan proporsi
dalam portofolio sama
***SG: Straits Times Index; TH: SET Index; ID: Jakarta Composite Index; MY: FTSE BursaMalaysia KLCI
Tabel 6 menunjukkan bahwa selama periode krisis global semester akhir
2008 hingga semester awal 2009 contoh portofolio yang dibentuk memberikan
retun yang positif meski dengan risiko yang besar dibandingkan dengan return
indeks yang semuanya negatif. Jika lebih detail, penulis menemukan bahwa r eturn
yang positif ini dikarenakan saham dari cluster 1 dan 2 yang memberikan return
tinggi pada kondisi normal ternyata memberikan return rendah bahkan negatif pada
kondisi tidak stabil. Di sisi lain, saham di cluster 3, 4 dan 5 ternyata memberikan
return yang rendah namun konsisten dengan kata lain kondisi tidak stabil yang
terjadi tak lantas menjatuhkan return-nya.
-
8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra
13/15
Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016
13
ISSN: 2477-170813
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan analisis cluster pada saham ASEAN Stars yang terpilih
pada penelitian ini berdasarkan nilai risk-adjusted return diperoleh jumlah clusteroptimal yang diperoleh adalah sebanyak 5 cluster. Artinya 5 cluster ini memiliki
porbedaan imbal hasil (return) yang berbeda antara cluster satu dengan yang lain,
dari cluster yang memiliki risk-adjusted return ekstrim hingga cukup. Jumlah
perusahaan pada masing-masing cluster secara berurut dari cluster 1 s.d. 5 adalah:
3, 21, 14, 20, dan 19. Saham perusahaan Singapura mendominasi pada cluster 2,
Indonesia pada cluster 4, Thailand pada cluster 5 dan 2, sedangkan Malaysia hampir
merata di setiap cluster.
Dengan demikian investor yang hendak melakukan diversifikasi denganmembentuk portofolio di Bursa ASEAN khususnya terhadap saham-saham
ASEAN Stars, perlu memperhatikan karakteristik dari return dan risk di masing-
masing negara ASEAN. Sebagaimana karakteristik pasar modal negara
berkembang pada umumnya adalah volatilitas yang tinggi namun menawarkan
return yang tinggi. Secara umum penelitian ini menunjukkan alternatif
pengelompokan saham-saham ASEAN Stars berdasarkan risk-adjusted return
sehingga investor dapat memperoleh manfaat dalam keputusan berinvestasi di bursa
ASEAN. Seperti jika dalam kondisi ketidakstabilan ekonomi ASEAN yang
menimpa, portofolio yang dibentuk berdasarkan analisis cluster memberikan
performa yang mampu berada di atas performa pasar.
Penelitian ini terbatas pada risk-adjusted return yang digunakan yang dalam
analisis cluster yaitu hanya menggunakan faktor expected return dan risk saham.
Penelitian selanjutnya diharapkan mampu membentuk cluster berdasarkan ukuran
lainnya yang memperhatikan faktor risk free rate, return pasar, beta pasar/risiko
sistematik, dan risiko nonsistematik. Ukuran yang dimaksud seperti sharpe ratio,
treynor ratio, atau jensen alpha sebagaimana pada Bacon (2008).
Di samping itu, Moerman (2007) menemukan bahwa peluang diversifikasi
antarnegara di Eropa semakin berkurang dimana diversifikasi industri merupakan
strategi yang lebih baik daripada diversifikasi negara namun portofolio terbaik
dibangun dari kombinasi diversifikasi negara sekaligus diversifikasi industri.
-
8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra
14/15
-
8/15/2019 Analisis Cluster Saham ASEAN Stars Berdasarkan Risk-Adjusted Return - Arsyil Hendra Saputra
15/15
Proceedings Seminar Nasional Ilmu Manajemen 2016
15
ISSN: 2477-170815
_____. Definition of Risk Adjusted Return, The Economic Times. URL:
http://economictimes.indiatimes.com/definition/risk-adjusted-return diakses
pada 10 April 2016.