analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pt. berdikari united livestock

180
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PT. BERDIKARI UNITED LIVESTOCK (Analysis Factors Affecting The Financial Performances at Berdikari United Livestock Corporation ) TESIS MUHAMMAD ARDI

Upload: octavio-lopes

Post on 09-Aug-2015

665 views

Category:

Documents


31 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KINERJA KEUANGAN PT. BERDIKARI UNITED LIVESTOCK

(Analysis Factors Affecting The Financial Performances at Berdikari United Livestock Corporation )

TESIS

MUHAMMAD ARDI

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2005

Page 2: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KINERJA KEUANGAN

PT. BERDIKARI UNITED LIVESTOCK

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister

Program Studi

Manajemen dan Keuangan

MUHAMMAD ARDI

Kepada

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2005

2

Page 3: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

TESIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KINERJA KEUANGAN

PT. BERDIKARI UNITED LIVESTOCK

Disusun dan diajukan oleh

MUHAMMAD ARDI

Nomor Pokok P1700203022

telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis

pada tanggal 3 Desember 2005

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Menyetujui

Komisi Penasihat

Dr. A. Racham Laba, MBA. Drs. Yansor DJaya, M.A. Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur Program PascasarjanaManajemen dan Keuangan Universitas Hasanuddin

Dr. H. Osman Lewangka, SE.,M.A. Prof.Dr.Ir. M.Natsir Nessa, M.S.

3

Page 4: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Muhammad Ardi

NPM : P1700203022

Program Studi : Manajemen Keuangan

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan PT. Berdikari United Livestock.

Makassar,……Nopember 2005

Komisi Penasehat:

Ketua, Anggota

Dr. A. Rachman Laba, MBA, Drs. Yansor Djaya, MA

Mengatahui :Ketua Program Studi,

Dr. Osman Lewangka, MA

4

Page 5: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Muhammad Ardi

Nomor Mahasiswa : P1700203022

Program Studi : Manajemen dan Keuangan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan

tulisan atau pemikiran orang lain.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa tesis ini

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, 3 Desember 2005 Yang Menyatakan

Muhammad Ardi

5

Page 6: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa, karena berkat rahmat dan hidayahNya, sehingga

penyusunan Tesis ini dapat diselesaikan. Penyusunan tesis ini

dimaksudkan sebagai salahs atu persyatan untuk menyelesaikan

studi apda program Pascasarjana Universitas Hasanuddin

Makassar.

Dalam penyelesaian Tesis ini, penulis menemui banyak

hambatan baik hambatan operasional maupun hambatan berupa

keterbatasan pemahaman yang dimiliki penulis terhadap kajian

penelitian ini, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak,

hambatan tersebut dapat diselesaikan. Untuk itu penulis

menyampaikan ucapan terima kasih, terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. natsir Nessa, M.Si selaku Direktur

Program Pascararjana Universitas Hasanuddin

2. Bapak Dr. Rachman Laba, MBA, selaku poembimbing

I yang telah memberikan bimvingan dan arahan keapda penulis

dalam penyelesaian tesis ini.

6

Page 7: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

3. Bapak Drs. Yansor Djaya, M.Si, selaku pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan dan arahan keapda penulis

dalam penyelesaian tesis.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Kahar Mustarei, MS yang telah

memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.

5. Segenap Dosen Program Pascasarjana Universitas

Hasanuddin

6. Segenap Staf Administrasi Program Pascasarjana

Universitas Hasanuddin yang telah memberikan pelayanan

keapda Penulis sejak menempuh studi.

7. Bapak Ir. Syamsul Bachri Razak, MM selaku Direktur

UTama PT. Berdikari United Livestock.

8. Bapak H. Ridwan Umar salaku Kewpala Bagian

Administrasi dan Keuangan PT. Berdikari United Livestock

yang telah memberikan data/informasi yang dibutuhkan oleh

penulis dalam penyelesaian tesis.

7

Page 8: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

9. Istriku tercinta Utiwaty, S.Pd, yang telah memberikan

motivasi dan doanya yang tulus kepada penulis, ananda tio dan

Fandi yang telah menghibur penulis.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan bernilai ibadah

disisiNya. Akhirnya dengan penuh kerendahan hati penulis

menyadari bahwa baik materi maupun tata cara penlisan tesis ini

terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya

membantund ari segenap pembaca sangat penulis hargai.

8

Page 9: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

ABSTRAK

MUHAMMAD ARDI. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan PT. Berdikari United Livestock (dibimbing oleh A. Rachman Laba

dan Yansor Djaya)

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui apakah Faktor-faktor Jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan Equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja keuangan-Rentabilitas PT. Berdikari United Livestock, (2) Untuk mengetahui apakah Faktor-faktor Jumlah aktiva, hutang jangka panjang, dan Equity secara parsial berpengaruh terhadap kinerja keuangan-Rentabilitas PT. Berdikari United Livestock.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bila Kecamatan Pituriase Kabupaten Sidrap. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder berupa Laporan Keuangan PT. Berdikari United Livestock tahun 2000-2004. data dianalisis dengan menggunakan analisis pendahuluan berdasarkan SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan menggunakan regresi berganda (Multiple regression).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan SK No. Kep-100/MBU/2002 skor kinerja rata-rata selama lima tahun adalah 56.3 (80.43%) dari skor standar BUMN. Faktor jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan Equity secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap kinerja keuangan-profitabilitas PT. Berdikari United Livestock ditunjukkan dengan nilai sig 0.019 = 0.05. Secara parsial faktor jumlah aktiva tetap mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan-profitabilitas ditunjukkan dengan nilai sig. 0.019, sedangkan hutang jangka panjang dan equity menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan, ditunjukkan dengan nilai sig 0.807 dan 0.269 = 0.05.

9

Page 10: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

ABSTRACT

MUHAMMAD ARDI. Analysis Factors Affecting The Financial Performances at Berdikari United Livestock Corporation. ( Supervised by A. Rakhaman Laba and Yansor Djaya).

The purposes of this reseach are : (1) to determine whether or not the amount of fixed assets, long term debt and equity in simultaneusly would affect the financial performances at Berdikari Livestock Limited; (2) to determine whether or not the amount of fixed assets, long term debt and equity, in partially would affect the financial performances at Berdikari Livestock Limited.

This reseach was undertaken at Bila Villages, Pituriase Sub Adistict, Sidrap Regency,. Metode of analysis used is quantitative descriptive by the use of secondary data including financial repots at Berdikari Livestock Limited during the priod 2000-2004.

This thesis also used the Letter of Rules arranged by the Minister of National Owned Firms No. 100/MBU/2002, furthermore the analysis also used multiple regression analysis.

The results indicated that based on the letters of rules by Minister of National Owned Firms, indicated that performances in average achieved 56,3 score (80,43%). The fixed assets, long term debt and equity, in simultateous way, have affected the Berdikari Livestock’s Financial Performances with the value of 0.019 for fixed assets. In partial way, the value indicated that the fixed assets contributed 0.019, long term with the value of 0.0807 and equity with the value of 0.0269 with of 0.05.

10

Page 11: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

DAFTAR ISI

PRAKATA ........................................................................................ iv

ABSTRAK ........................................................................................ vi

ABSTRACT ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................ viii

DAFTAR TABEL.................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR.............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN............................................................. 1

A. Latar belakang Masalah............................................. 1

B. Rumusan Masalah...................................................... 7

C. Tujuan Penelitian........................................................ 8

D. Kegunaan Penelitian.................................................. 8

E. Batasan Penelitian...................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................... 9

A. Laporan Keuangan .................................................... 9

B. Jenis Laporan Keuangan............................................ 10

C. Kinerja Keuangan....................................................... 19

D. Pengukuran Kinerja PT. Berdikari United Livestock... 23

E. Kerangka Pikir............................................................ 28

F. Hipotesis..................................................................... 32

11

Page 12: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

G. Devinisi Operasional Variabel.................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN................................................... 35

A. Rancangan Penelitian................................................. 35

B. Lokasi dan waktu penelitian........................................ 35

C. Populasi dan Sampel.................................................. 35

D. Teknik Pengumpulan data.......................................... 36

E. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis................... 36

1. Analisis rasio keuangan berdasarkan SK Menteri

BUMN No. Kep-100/MBU/2002............................. 37

2. Analisis regresi berganda (Multiple regression)..... 37

3. Pengujian Hipotesis............................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................... 48

A. Gambaran umum PT. Berdikari United Livestock....... 48

1. Sejarah Perusahaan.............................................. 48

2. Letak dan Luas Lokasi........................................... 51

3. Sumber daya manusia........................................... 52

B. Profil PT. Berdikari United Livestock......................... 44

C. Visi & Misi PT. Berdikari United Livestock.................. 55

D. Struktur organisasi dan wewenang............................ 55

a. Tugas dan wewenang........................................... 57

b. Proses pengadaan sapi potong............................. 63

c. Sistem penggemukan sapi.................................... 67

12

Page 13: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

d. Proses pengadaan dan pengolahan pakan kon-

e. Sentrat................................................................... 70

f. Pengelolaan ternak sapi........................................ 73

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN.... 76

A. Analisis Penilaian Kinerja Keuangan berdasar-

SK. Menteri BUMN RI No. Kep-100/MBU/2002.. . . 77

B. Analisis dan pengujian Hipotesis........................... 88

1. Asumsi klasik model regresi linier.................... 88

2. Hasil pengujian terhadap variabel yang ber-

Pengaruh terhadap Kinerja Keuangan............. 92

3. Pengujian terhadap Hipotesis Penelitian......... 94

C. Pembahasan Hasil Penelitian................................ 96

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN....................................... 101

A. Kesimpulan............................................................. 101

B. Saran-saran............................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 104

LAMPIRAN-LAMPIRAN

13

Page 14: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Perkembangan Kinerja Keuangan PT. Berdikari United Livestock Periode 2000 – 2004 (dalam Jutaan rupiah) 6

2. Indikator Penilaian Kinerja Keuangan BUMM Non-Infrastruktur 37

3. Taksiran Luas Pddock dan Feedlot Bila River Ranch 51

4. Tenaga kerja menurut jabatan pada PT. Berdikari United Livestock 52

5. Tenaga kerja menurut tingkat pendidikan pada PT. BerdikariUnited Livestock 53

6. Tenaga kerja menurut status pada PT. United Livestock 53

7. Jenis bahan pakan konsentrat, sumber pengadaan, harga per-kilogram yang digunakan pada PT. Berdikari UnitedLivestock 71

8. Komposisi bahan pakan konsentrat ternak sapi starter dan grow-ser dengan sistem feedlot 73

9. Hasil penilaian kinerja keuangan PT. Berdikari United Livestocktahun 2000-2004 78

10. Bobot kinerja keunagan PT. Berdikari United Livestock tahun 2000-2004 86

11. Matriks korelasi antar variabel bebas pada model penelitian 89

12. Pengaruh variabel X secara bersama-sama dan parsial terhadap variabel Y 93

13. Pengujian Hipotesis pengaruh variabel X terhadap variabel Y 94

14

Page 15: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Indonesia sebagai salah satu negara sedang berkembang dituntut untuk

senantiasa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui

pembinaan pilar ekonomi yang dianggap mampu menopang dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. Selain

Koperasi, Swasta, maka salah satu pilar ekonomi yang dianggap mampu

untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia adalah Badan

Usaha Milik Negara (BUMN). Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa

setelah bangsa ini dilanda krisis moneter pada akhir tahun 1997

menyebabkan perekonomian masyarakat Indonesia mengalami

keterpurukan. Berbagai bidang usaha yang dengan susah payah dibangun

oleh pemetintah selama bertahun-tahun satu persatu mengalami

kebangkrutan dan bahkan tidak cukup hanya sampai disitu para karyawan

pun menuai dampak lebih parah dengan PHK secara besar-besaran. Dalam

kondisi yang semakin terpuruk tersebut, pemerintah melalui Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) melakukan pembenahan, meski belum menunjukkan

hasil yang cukup menggembirakan, akan tetapi Badan Usaha Milik Negara

merupakan salah satu pelaku ekonomi yang diangap mampu dan dapat

15

Page 16: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

diandalkan untuk menjadi lokomitif ekonomi Indonesia dalam kompetisi

ekonomi Nasional maupun Internasional. Dalam upaya perbaikan ekonomi

pasca krisis tersebut, pemerintah pun melakukan kegiatan restrukturisasi

yang dilakukan dengan memasukkan - swasta beserta seluruh jaminan

kreditnya menjadi milik pemerintah, sehingga dengan demikian 80% aset

produktif bangsa Indonesia berada dalam manajemen BUMN (Tanri Abeng,

2000).

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaku ekonomi terbesar

di Indonesia diharapkan untuk mampu terus tumbuh dan berkembang agar

mampu melakukan kompetisi di era yang semakin terbuka. Menurut Sofyan

Jalil (1999) total asset BUMN sampai akhir 1997 mencapai Rp. 461 triliyun.

Dengan aset yang begitu besar dan bergerak pada dua jenis BUMN yakni

BUMN Infra struktur dan Non Infrastruktur hampir semua bidang ekonomi

seperti : Industri dan perdagangan, Kawasan Industri dan Jasa Konstruksi,

dan Konsultasi, Perhubungan telekomunikasi dan Pariwisata, pertanian dan

perkebunan, pelayanan umum, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian

kinerja BUMN dianggap sangat berpengaruh terhadap kinerja perekonomian

Indonesia pada umumnya.

Pada Akhir tahun 1997 bila ditinjau secara parsial, maka kinerja

beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukkan kondisi yang

menggembirakan, akan tetapi secara umum kinerja Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) masih menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Hal ini

16

Page 17: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

ditunjukkan dengan total asset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhir

tahun 1997 senilai empat ratus enam puluh satu ( Rp. 461 trilliun ), ROA

sebesar 2,25% dari total aset, ROI sebesar 3,55% dari total aset yang

tergolong produktif Rp. 333,9 triliyun, serta ROE sebesar 9,56% dari total

equity sebesar Rp. 123,4 triliyun (Tanri Abeng 2000). Return tersebut

menunjukkan nilai yang jauh dibawah opportunity cost of capital.

Fenomena tersebut di atas mendorong pemerintah melakukan reformasi

terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara besar-besaran, dengan

perubahan dari dominasi peran pemerintah ke peran pasar. Meskipun

demikian, dalam prakteknya birokrasi pemerintah enggan melepas kontrol.

Meskipun demikian PT. Berdikari United Livestock sebagai salah satu anak

perusahaan PT. Berdikari diharapkan untuk dapat memberi kontribusi

terhadap keuangan negara melalui peningkatan kinerja yang dimiliki dari

berbagai aspek, baik aspek keuangan, operasional, mapun administrasi.

Salah satu penelitian yang berhubungan dengan Kinerja PT. Berdikari

United Livestock sebelumnya telah dilakukan oleh Syamsul Bachri Razak

(2002) sebagai berikut :

“Evaluasi Kinerja PT. Berdikari United Livestock Parepare (Penerapan SK Menkeu RI No. 198/KMK.016/1998)”Berdasarkan Hipotesis yang telah disusun dan diuji maka disimpulkan sbb:1) Sesuai SK Menteri Keuangan RI No.198/KMK.016/1998, kinerja

PT. Berdikari United Livestock (Persero) sebesar 76,75 atau berada pada tingkat kesehatan “Sehat” dengan predikat “A”. Pencapaian tingkat kesehatan ini berasal dari aspek keuangan, Operasional dan Administrasi masing-masing 52,75,15,0 dan 9,0

17

Page 18: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

dari sumbangsih optimal setiap aspek tersebut masing-masing 70,15 dan 15.

2) Bobot penilaian kinerja PT. Berdikari United Livestock, atas aspek keuangan sebesar 52,75 dari total bobot sebesar 70. ini berarti bahwa kinerja aspek keuangan hanya mampu mencapai 75,36% dari nilai total. Rendahnya nilai kinerja ini disebabkan karena ada 4 elemen penilaian yang berada dibawah nilai optimal yaitu ROI dengan bobot 7,5% (50%), perputaran persediaan dengan bobot 0 (0%), perputaran total aset dengan bobot 3 (60%) dan rasio modal sendiri dengan bobot 7,25 (73%). Sedangkan 4 elemen penilaian lain mampu mencapai nilai optimal 100% yaitu ROE, Rasio Lancar, Rasio Kas dan Perputaran Piutang..

Penelitian yang dilakukan oleh Syamsul Bachri Razak tersebut di atas

berdasarkan pada data perusahaan tahun 1999-2000 dengan penilaian

kinerja berdasarkan SK Menkeu RI No. 198/KMK.016/1998, dengan tujuan

untuk mengetahui Tingkat Kesehatan dan Predikat yang diperoleh PT.

Berdikari United Livestock tahun 1999-2000. Berdasarkan pada penelitian

tersebut maka penulis akan melakukan pengembangan penelitian dengan

menggunakan PT. Berdikari United Livestock sebagai Subjek Penelitian

dengan melakukan penilaian kinerja keuangan berdasarkan SK Mentri BUMN

No.100/MBU/2002 dan selanjutnya melakukan analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja keuangan PT. Berdikari United Livestock

Berikut ini perkembangan kinerja keuangan PT. Berdikari United

Livestock selama tahun 2000-2004 sebagai berikut:

18

Page 19: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Tabel 1. Perkembangan Kinerja Keuangan PT. Berdikari United Livestock Periode 2000 – 2004 (dalam Jutaan rupiah)

UraianTahun

2000 2001 2002 2003 2004Pendapatan 4.447 5.063 7.764 9.258 7.399HPP Usaha 2.812 2.983 5.001 5.987 4.985Laba Kotor 1.635 2.080 2.763 3.271 2.414Biaya Usaha 1.243 1.282 1.534 2.483 2.306Laba Usaha 392 798 1.229 787 108Pend & Biaya Lainnya 34 (39) 75 (43) 294Laba sebelum Pajak 426 759 1.304 744 402Aktiva 6.861 7.285 8.410 10.918 11.210Hutang 4.494 4.529 5.053 7.503 7.505Equitas 2.367 2.756 3.357 3.416 3.705ROE (%) 15,78 25,88 38,01 18,46 8,75ROI (%) 9,67 14,63 18,33 10,71 5,59Sumber : PT. Berdikari United Liverstock

Memperhatikan tabel tersebut diatas, nampak secara keseluruhan

selama kurun waktu 2000-2004 beberapa indikator menunjukkan kinerja yang

baik, akan tetapi tahun 2002-2004 terdapat kecendrungan penurunan kinerja

keuangan dari aspek Profitabilitas/rentabilitas, hal ini ditunjukkan bahwa pada

tahun 2002 ROE 38,01, tahun 2003 menjadi 18,46, dan secara signifikan

tahun 2004 turun menjadi 8,75. Adanya kecenderungan penurunan kinerja

keuangan, terutama terjadinya penurunan laba selama kurun waktu 5 tahun

hal ini terlihat terutama pada tahun 2002-2004, tentunya disebabkan oleh

berbagai faktor baik faktor internal perusahaan, maupun eksternal

perusahaan. Eksistensi perusahaan di tengah masyarakat , termasuk PT.

Berdikari United Livestock sejalan dengan sukses tidaknya perusahaan

19

Page 20: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

tersebut dalam mengelola operasi perusahaan ditunjukkan dengan indikator

keberhasilan dan sumbangan maksimum yang diberikan oleh perusahaan

dalam meningkatkan kesejahtraan masyarakat umumnya dan karyawan serta

pemilik perusahaan pada khusnya. Hal ini menunjukkan bahwa sukses

perusahaan dapat diukur dari suksesnya memproduksi barang dan jasa

sehingga barang dan jasa yang diproduksi pada akhirnya akan dapat

meningkatkan hasil operasi perusahaan tersebut. Terdapat banyak kriteria

yang dapat digunakan sebagai variabel penilaian hasil operasi perusahaan

diantaranya perobahan volume dan omzet penjualan, tingkat laba kotor, laba

bersih. Akan tetapi kriteria tersebut tidak tidak terlepas dari besarnya kecilnya

jumlah investasi dan sumber permodalan yang digunakan untuk

merealisasikan laba tersebut. Menurut Harnanto (1991:302), bahwa struktur

permodalan perusahaan berbeda disebabkan oleh perbedaan karakteristik di

antara tiap-tiap sumber/jenis permodalan tersebut. Perbedaan kareakteristik

di antara tiap-tiap jenis/sumber permodalan itu, secara umum mempunyai

akibat atau pengaruh pada dua aspek penting di dalam kehidupan setiap

perusahaan, yaitu : 1) terhadap kemampuannya untuk menghasilkan laba,

dan 2) terhadap keampuan perusahaan untuk membayar kembali

hutang/kewajiban-kewajiban jangka panjangnnya. Hal ini berarti bahwa

jumlah komposisi aktiva, dan sumber permodalan yang digunakan (Modal

sendiri dan Hutang Jangka Panjang) merupakan beberapa faktor yang dapat

20

Page 21: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

mempengaruhi prestasi perusahaan yang salah satu indikatornya adalah

perolehan pendapataan/Laba.

Berbagai fenomena tersebut di atas menjadi dasar pemikiran bagi

penulis untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Analisis Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan PT. Berdikari United

Livestock.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian-uraian dalam latar belakang di atas, maka

masalah pokok yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Faktor-faktor Jumlah aktiva, hutang jangka panjang, dan

Equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja

keuangan-Rentabilitas PT. Berdikari United Livestock ?.

2. Apakah Faktor-faktor Jumlah aktiva, hutang jangka panjang, dan

Equity secara parsial berpengaruh terhadap kinerja keuangan-

Rentabilitas PT. Berdikari United Livestock ?.

21

Page 22: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui/mengkaji :

1. Faktor-faktor Jumlah aktiva, hutang jangka panjang, dan Equity secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja keuangan-Rentabilitas PT.

Berdikari United Livestock.

2. Faktor-faktor Jumlah aktiva, hutang jangka panjang, dan Equity secara

parsial berpengaruh terhadap kinerja keuangan-Rentabilitas PT. Berdikari

United Livestock.

D. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai masukan bagi manajemen PT. Berdikari United Livestock dalam

pengelolaan usaha dan pengambilan kebijakan, terutama terkait dengan

kebijakan investasi, kebijakan pembiayaan, dan kebijakan deviden.

2. sebagai rujukan bagi peneliti lain dengan kajian yang sama untuk

melakukan pengembangan penelitian.

E. Batasan Penelitian

Mengingat luasnya lingkup permasalahan terkait dengan faktor yang

mempengaruhi Kinerja Keuangan PT. Berdikari United Livestock, maka

dalam penelitian ini dibatasi pada analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja keuangan dari sisi Profitabilitas/Rentabilitas periode 2000 – 2004.

22

Page 23: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan

Dalam Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (Ikatan Akuntaan Indonesia,

1974) dikatakan bahwa laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan rugi

laba serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-

lampirannya antara lain laporan sumber dan penggunaan dana-dana,

sedangkan menurut Zaki Baridwan (1995:4) mengemukakan bahwa laporan

keuangan adalah merupakan suatu hasil akhir dari pencatatan, yang

merupakan suatu rangkaian dari transaksi keuangan yang terjadi selama

tahun buku perusahaan yang bersangkutan. Selanjutnya

Berdasarkan defenisi tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa

laporan keungan perusahaan merupakan output dari sebuah proses sistem

informasi yang berasal dari kejadian-kejadian ekonomi yang meliputi

Revenue cycle, expense cycle, financial cycle yang dicatat/diinput dan

diproses sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Hal ini

dipertegas lagi oleh Scott (1986:67) melalui gambaran proses sistem

informasi yang meliputi ; Input, Processing, dan Output/laporan. Hal ini

dipertegas lagi oleh Michael A. Diamond (1993:22) sebagai berikut :

“Financial Statements are the principal product of the accounting information system, communicating to inteeerest userts information on a firm’s financial position, its liquidity and profitability, and significant changes in its resources and obligations.”

23

Page 24: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa laporan keuangan merupakan

hasil dari sebuah sistem informasi akuntansi, sebagai media komunikasi bagi

pemakai informasi untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan baik dari

sisi likuiditas maupun profitabilitasnya, serta perubahan yang signifikan

terhadap sumber daya yang dimiliki.

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk

memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) secara

periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi laporan

keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu

progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil

dari suatu kombinasi antara : fakta yang telah dicatat (recorded fact), prinsip

dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting converntion and

postulate), pendapat pribadi (personal judgement).

B. Jenis Laporan Keuangan

Jenis laporan keuangan utama dan pendukung laporan keuangan terdiri atas :1. Daftar Neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada

suatu tanggal tertentu.

2. perhitungan Laba/Rugi yang menggambarkan jumlah hasil, Biaya dan

Laba/Rugi perusahaan pada suatu periode tertentu.

3. Laporan Sumber dan Penggunaan dana. Di sini dimuat sumber dan

pengeluaran perusahaan selama satu periode

24

Page 25: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

4. Laporan Arus Kas. Disini digambarkan sumber dan penggunaan kas

dalam suatu periode.

5. Laproan harga pokok produksi yang menggambarkan berapa dan unsur

apa yang diperhitungkan dalam harga pokok produksi usatu barang.

6. Laporan Laba Ditahan, menjelaskan posisi laba ditahan yang tidak

dibagikan kepada pemilik saham.

7. Laporan Perubahan modal, menjelaskan perubahan posisi modal baik

saham dalam Perseroan Terbatas atau Modal dalam perusahaan

perseroan.

Dari beberapa janis laporan keuangan tersebut di atas, akan diuraikan

sebagai berikut :

a) Laporan Neraca (Posisi Keuangan)

Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan

perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan

modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saaat dan

merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu. Isi/komponen

laporan neraca terdiri atas:

1. Harta,Aktiva (Asset)

Asset adalah harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam

operasi perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak

terwujud, dan lain-lain. Pengertian asset ini dikemukakan oleh berbagai pihak

sebagai berikut :

25

Page 26: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Menurut Accounting Principal Board (APB) Statement (1970:132)

dikemukakan bahwa :

“kekayaan ekonomi perusahaan, termasuk didalamnya pembebanan yang ditunda, yang dinilai dan diakui sesuai prinsip akuntansi yang berlaku.”

Selanjutnya Financial Accounting Standard Board (FASB) (1985)

memberikan definisi sebagai berikut :

“asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di masa yang akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang lalu.”

Berdasarkan definisi tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa

sesuatu dianggap sebagai asset jika di masa yang akan datang dapat

diharapkan memberikan net cash inflow yang positif kepada perusahaan.

Selanjutnya klasifikasi aktiva yang dimiliki perusahaan terdiri dari

berbagai macam. Secara umum klasifikasi aktiva tetap terdiri atas : 1) aktiva

tetap berwujud (Fixed Asset), dan 2) aktiva tetap tidak berwujud (Intangible

Assets). Aktiva tetap berwujud meliputi semua barang yang dimiliki

perusahaan dengan tujuan untuk dipakai secara aktif dalam operasi

perusahaan, dan mempunyai masa kegunaan relatif permanen. Aktiva tetap

berwujud yang mempunyai masa kegunaan yang terbatas harus didepresiasi

selama masa kegunaannya, dan disajikan dalam neraca sebesar nilai

bukunya (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasinya). Yang

termaduk dalam golongan aktiva ini adalah bangunan, mesin dan alat-alat

26

Page 27: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

pabrik, mebel dan alat-alat kantor kendaraan dan alat-alat transport, alat

kerja bengkel, aktiva sumber alam. Sedang aktiva tetap berwujud yang

mempunyai masa kegunaan tidak terbatas, disajikan di dalam neraca

sebesar harga perolehan. Sedangkan aktiva tetap tidak berwujud meliputi

hak-hak preferensi ( istimewa ) yang dijamin oleh undang-undang, kontrak,

perjanjian-perjanjian dan mempunyai masa manfaat dalam waktu relatif

permanen.

Selanjutnya menurut Harnanto (1991:357), bagi manajemen operating

investment (assets), meliputi seluruh mesin dan alat-alat pabrik dan lain-lain

equipmen serta modal kerja yang ditempatkan untuk dikelola atau

dioperasikan dalam usaha perusahaan untuk menghasilkan laba.

Berdasarkan pengertian di atas menunjukkan bahwa pada sudut

pandang operasional investasi, aktiva tetap adalah merupakan salah satu

unsur penting yang perlu menjadi fokus perhatian bagi perusahaan dalam

kegiatan operasionalnya dalam kaitannya dengan menghasilkan

pendapatan/laba. Disamping itu untuk untuk tujuan pemeliharaan kondisi

aktiva tetap baik berwujud maupun tidak berwujud tetap dalam kondisi

produktif bagi perusahaan diperlukan adanya depresiasi dan amortisasi

sebagai proses alokasi harga perolehan aktiva tetap tersebut.

27

Page 28: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

2. Kewajiban/utang (Liabilities)

Menurut definisi yang diberikan oleh APB bahwa :

“kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui dan dinilai seusuai prinsip akuntansi. Kewajiban disini termasuk juga saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang atau kewajiban.”

Berdasarkan definisi di atas, maka kewajiban ekonomis bagi

perusahaan adalah diartikan sebagai penyerahan harta atau jasa di masa

yang akan datang. Selanjutnya FASB memberikan definisi kewajiban sebagai

berikut :

“….kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis di masa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk memberikan harta atau memberikan jasa kepada pihak lain di masa yang akan datang sebagai akibat suatu transaksi atau kejadian yang sudah terjadi.”

Definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa kewajiban memiliki 3 sifat

utama yaitu ; (1) kewajiban itu benar ada, (2) kewajiban itu tidak dapat

dihindarkan, (3) kewajiban yang mewajibkan perusahaan telah terjadi.

Kewajiban jika dikategorikan sesuai dengan jangka waktunya, maka

terdapat kewajiban jangka pendek (Current liabilities) dan kewajiban jangka

panjang (long-term liabilities). Menurut Harnanto (1991:59), hutang jangka

panjang adalah semua hutang yang jatuh tempo pembayarannya melampaui

batas waktu satu tahun sejak tanggal neraca atau pembayarannya tidak akan

dilakukan dalam periode siklus operasi perusahaan, tetapi lebih panjang dari

28

Page 29: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

batas waktu tersebut. Hutang obligasi, hutang hipoteik, hutang bank (kredit

investasi) merupakan contoh-contoh dari hutang jangka panjang.

Dalam kegiatan operasi perusahaan, hutang jangka panjang merupakan

salah satu sumber permodalan yang mengandung resiko, karena memiliki

komitmen untuk melakukan pembayaran sesuai jumlah yang disepakati,

meski perusahaan dalam keadaan rugi sekalipun, sehingga hutang dapat

saja menanggung resiko melebihi jumlah modal sendiri. Hal ini dipertegas

oleh Harnanto (1991:304) bahwa semakin besar proporsi hutang di dalam

struktur permodalan perusahaan, akan semakin besar pula kemungkinan

terjadinya ketidak mampuan untuk membayar kembali hutang beserta

bunganya pada tanggal jatuh temponya. Pernyataan tersebut berarti bahwa

bagi para kreditur bahwa kemungkinan turut sertanya dana yang mereka

tanamkan di dalam perusahaan, untuk dipertaruhkan pada resiko kerugian

juga semakin besar. Sedangkan bagi para pemilik khususnya pemegang

saham biasa, adaaanya hutang di dalam perusahaan merupakan pula suatu

resiko tersendiri terhadap kemungkinan rugi yang dihadapi dari dana yang

mereka tanamkan. Tetapi resiko itu juga diimbangi adanya harapan untuk

mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi (rentabilitas) sebagai

akibat penggunaan modal asing. Akan tetapi perlu diingat bahwa proporsi

hutang/modal asing yang berlebihan akan berakibat pada fleksibilitas

manajemen untuk beralih pada aktivitas yang profitable akan tertutup dan

menghadapi banyak hambatan/tintangan.

29

Page 30: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

3. Modal Pemilik (Owner’s Equity)

Equity adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity)

setelah dikurangi kewajibannya. Kategori modal bagi setiap perusahaan

dapat berbeda yaitu pada perusahaan perseorangan nilai modal ini

merupakan modal pemiliknya sendiri. Sedangkan dalam perusahaan

perseroan terdiri dari modal setor dan modal dari pendapatan (retained

Earnings).

b) Laporan Laba rugi (Profit & Loss)

Committee on Terminology memberikan definisi laba sebagai jumlah

yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan

kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. Sedangkan menurut

APB Statement mengartikan laba rugi sebagai kelebihan/defisit penghasilan

di atas biaya selama suatu periode akuntansi.

Dari definisi tersebut di atas, maka laba rugi merupakan selisih positif

atau selisih negatif yang diperoleh dari operasi dan non-operasional

perusahaan terhadap biaya dalam satu periode akuntansi yang

menyebabkan perubahan dalam posisi equity (net asset) perusahaan. Hal ini

dipertegas lagi oleh FASB Statement dengan mendefinisikan Accounting

Income atau Laba akuntansi sebagai perubahan dalam equity (net asset) dari

suatu entity selama suatu periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi

dan kejadian atau peristiwa yang berasal dari bukan pemilik. Isi/komponen

laporan laba rugi terdiri atas :

30

Page 31: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

1. Pendapatan/hasil (Revenue)

Pendapatan/hasil (revenue) merupakan hasil penjualan/penyerahan jasa

oleh perusahaan kepada langganan atau penerima jasa. Menurut Harahap

(2002:114) mengemukakan bahwa :

“suatu penghasilan akan diakui sebagai pendapatan pada periode kapan kegiatan utama yang perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai.”

Definisi tersebut memberi penekanan pengakuan pendapatan dari sisi

waktu. Ditinjau dari sisi waktu maka pengakuan pendapatan tersebut dapat

digunakan alternatif ; (1) selama produksi, (2) pada saat proses produksi

selesai, (3) pada saat penjualan/penyerahan jasa, (4) pada saat penagihan

Kas.

2. Biaya (Expense)

Menurut APB mendefinisikan sebagai penurunan gross dalam asset

atau kenaikan gross dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip

akuntansi yang diterima yang berasal dari kegiatan mencari laba yang

dilakukan perusahaan. Sedangkan menurut FASB mendefinisikan expense

sebagai arus keluar aktiva, penggunaan aktiva atau muculnya kewajiban atau

kombinasi keduanya selama suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman

barang, pembuatan barang, pembebanan jasa, atau pelaksanaan kegiatan

lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan.

31

Page 32: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Penggolongan biaya terdiri atas ; (biaya yang dihubungkan dengan

penghasilan pada periode itu, (2) biaya yang dihubungkan dengan periode

tertentu yang tidak dikaitkan dengan penghasilan, (3) biaya yang akrena

alasan praktis tidak dapat dikaitkan dengan periode manapun.

3. Laba rugi Insidentil (Insidentil Gains & Insidentil Loses)

Menurut FASB Gains adalah naiknya nilai Equity dari transaksi yang

sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entity dan dari transaksi atau

kejadian lainnya yang mempengaruhi entity selam satu periode tertentu

kecuali yang berasal dari hasil atau investasi dari pemilik. Sedangkan Loses

adalah turunnya equity dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan

kegiatan utama entity dan dari seluruh transaksi kejadian lainnya yang

mempengaruhi entity selama periode tertentu kecuali yang berasal dari biaya

atau pemberian kepada pemilik (prive).

4. Pos Luar Biasa (Extraordinary item)

Pos luar biasa merupakan kejadian atau transaksi yang mempengaruhi

secara materiil yang tidak diperkirakan terjadi berulang kali dan tidak

dianggap merupakan hal yang berulang dalam proses operasiyang biasa dari

sautu perusahaan. Menurut PAI kriteria Pos luar biasa ini adalah : (1) bersifat

tidak normal (tidak biasa), artinya memiliki tingkat abnormalitas yang tingi dan

tidak berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari, (2) tidak sering

terjadi, atau tidak diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang..

32

Page 33: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Pelaporan pos luar biasa ini harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-

hari dan ditunjukkan secara terpisah dalam perhitungan laba rugi disertai

pengungkapan mengenai sifat dan jumlahnya.

Selanjutnya menurut Michael A. Diamond (1993:23) bahwa :

“…The four main financial statement are the balance sheet, the income stattement, the retained earnings statement, and the statement of cash flows.”

Definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa diantara berbagai laporan

keuangan yang biasanya disajikan oleh perusahaan, maka ada empat

diantaranya merupakan laporan keuangan utama yang lazim digunakan yaitu

: laporan neraraca, laporan laba-rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus

kas.

C. Kinerja Keuangan

Kinerja perusahaan pada dasarnya terdapat dua perspektif utama yaitu

perspektif keuangan dan non-keuangan, akan tetapi sehubungan dengan

topik yang telah dikemukakan penulis pada latar belakang masalah, maka

akan difokuskan pada kinerja perusahaan ditinjau dari perspektif keuangan.

Istilah kinerja keuangan ini telah banyak dikenal oleh masyarakat pelaku

ekonomi. Kinerja keuangan merupakan tingkat prestasi (performance) yang

dicapai oleh perusahaan, sebagaimana yang terdapat dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, kinerja memiliki beberapa pengertian; (a) sesuatu yang

dicapai; (b) prestasi yang dihasilkan; (c) kemampuan kerja. Sedangkan

menurut Prawisentono (1999) mengemukakan bahwa:

33

Page 34: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

“kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekolompok orang dalam sautu organisasi, sesuai dengan tanggungjawab masing-masing, dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.”

Pengertian tesebut diatas menujukkan bahwa kinerja perusahaan bukan

hanya dapat dilihat dari sisi hasil kerja yang dicapai, akan tetapi kesesuaian

akan tangungjawab, norma-norma, serta peraturan-peraturan yang telah

ditetapkan dalam lingkup internal (perusahaan) maupun yang ditetapkan oleh

lingkungan eksternal perusahaan (pemerintah). Kinerja perusahaan

(copoerate performance) sangat ditentukan oleh seluruh komponen yang

terkait terutama karyawan sebagai salah satu unsur sumber daya yang

dimiliki perusahaan. Ini berarti bahwa kinerja yang baik yang ditunjukkan oleh

para karyawan merupakan indikator penting pada kinerja perusahaan secara

keseluruhan.

Disamping aspek penting yang dikemukakan di atas, berikut ini

dipertegas oleh Mulyadi (2001) bahwa :

“kinerja perusahaan adalah penciptaan kekayaan dalam jumlah memadai.”

Akan tetapi penciptaan kekayaan dalam jumlah yang memadai tidak

cukup untuk menciptakan kinerja organisasi perusahaan apalagi dalam

kondisi usaha yang semakin kompetitif. Hal lain yang harus dilakukan oleh

perusahaan adalah pencapaian kinerja organisasi perusahaan melalui

pelipatgandaan kekayaan perusahaan dengan cara peletakan leverage

34

Page 35: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

kepada sumber daya manusia guna membangun keunggulan kompetitif

melalui peningkatan human capital, manajer berperan dalam menjadikan

produktif pengetahuan (knowledge) yang dikuasai oleh karyawan. Jadi

kemampuan organsiasi perusahaan dalam mengelola intangible asset akan

menjadikan perusahaan menjadi lebih sukses. Intangigle asset yang

dimaksud mencakup pengembangan hubungan dengan pelanggan,

pengenalan produk baru, kemampuan menghasilkan produk jasa dengan

kualitas tinggi dengan biaya yang minimal, kemampuan meningkatkan skils

dan pemberian motivasi kepada karyawan, serta pengembangan teknologi

informasi.

Penilaian kinerja perusahaan seperti yang dikemukakan pada uraian

tersebut diatas merupakan penilaian kinerja berdasarkan aspek keuangan

dan non-keuangan yang dikenal dengan istilah balanced scorecard.

Meskipun penilaian kinerja dapat dilakukan dari kedua aspek tersebut

(Keuangan dan non-keuangan) akan tetapi dalam penelitian ini difokuskan

pada kinerja perusahaan PT. Berdikari United Livestock ditinjau dari aspek

keuangan, dengan sasaran umum penilaian kinerja difokuskan kepada

likuiditas, rentabilitas, solvabilitas dan aktivitas usaha.

Sehubungan dengan sasaran pencapaian kinerja keuangan perusahaan

tersebut di atas, menurut Kaplan dan Norton (1996:48) bahwa :

“Financial objectives can differ considerably at each stage of a busines’s life cycle. Bussines strategy theory suggest different strategies that bussiness units can follow, ranging from aggressive market share

35

Page 36: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

growth down to consilidation, exit, and liquidation, for simplification purpose, we identify just there stages:GrowthSustainHarvest,”

Berdasarkan pada pernyataan di atas, maka dipahami bahwa

pengukuran kinerja keuangan perlu mempertimbangkan adanya tahapan

siklus kehidupan bisnis yaitu pertumbuhan (growth), bertahan (sustain), dan

memanen (harvest). Pada setiap tahapan siklus kehidupan tersebut memiliki

sasaran yang berbeda, sehingga penekanan pengukuran yang dilakukan

akan berbeda pula.

Menurut Kaplan dan Norton (1996:48) bahwa “growth bussines are a the

early stages of their live cycle. They have products or services with the

significant grrowth potential”. Pertumbuhan (growth) sebagai tahapan awal

siklus kehidupan perusahaan yang ditunjukkan dengan adanya produk atau

jasa yang secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan yang baik. Pada

tahapan ini, beberapa hal yang dijalankan pihak manajemen adalah

komitmen untuk mengembangkan suatu produk atau jasa baru, membangun

fasilitas pelayanan, menambah kemapuan operasi pelayanan,

mengembangkan sistem, infrastruktur dan jaringan distribusi, dan

mengembangkan hubungan dengan nasabah/pelanggan.

36

Page 37: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

D. Pengukuran Kinerja PT. Berdikasri United Livestock

Kinerja keuangan merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui

oleh berbagai pihak, baik pihak internal maupun eksternal perusahaan

terutama terkait dengan pengambilan keputusan kedua pihak tersebut. Hal ini

dipertegas oleh Van Home (1994:11) mengatakan bahwa kinerja keuangan

meliputi tiga keputusan utama yaitu Investment decision adalah keputusan

yang berhubungan dengan struktur keuangan dan struktur modal, Financial

decision yaitu kemampuan untuk menentukan struktur keuangan dan struktur

modal keuangan yang optimal, dan kekayaan para pemegang saham atau

pemilik perusahaan, deviden decision yaitu keputusan yang berhubungan

dengan pembagian keuntungan terhadap pemegang saham dan laba yang di

tahan.

Meskipun terdapat beberapa kelemahan pada analisa laporan

keuangan yaitu seringkali tidak mewakili hasil dan kondisi ekonomi yang

sesungguhnya, karena laporan keuangan adalah hasil pencatatan masa lalu

(history) dari business activity yang dilakukan oleh perusahaan, maka fokus

analisis akan diarahkan pada hubungan dan indikator keuangan pokok yang

memungkinkan analis dapat menilai kinerja masa lampau, sekarang, dan

melakukan proyeksi masa yang akan datang. Tentunya penekanan pada

manfaat serta keterbatasan yang dimiliki.

Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan melalui teknik analisa

laporan keuangan, maka terdapat banyak teknik yang dapat dipakai. Teknik

37

Page 38: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

ini merupakan cara bagaimana kita melakukan analisa. Sebelum

mengadakan analisa terhadap suatu laporan keuangan, penganalisa harus

benar-benar memahami laporan keuangan tersebut. Penganalisa harus

dapat menggambarkan aktivitas-aktivitas perusahaan yang tercermin dalam

laporan keuangan tersebut. Dengan kata lain bahwa agar dapat menganalisa

laporan keuangan dengan hasil yang memuaskan maka perlu mengetahui

latar belakang dari data keuangan tersebut.

Penganalisa juga harus mempunyai kemampuan atau kebijaksanaan

yang cukup di dalam mengambil suatu kesimpulan, di samping harus

memperhatikan dan mempertimbangkan perubahan-perubahan kondisi

perusahaan serta tingkat harga-harga yang terjadi. Oleh karena itu sebelum

mengadakan perhitungan-perhitungan, analisa dan interpretasi penganalisa

harus mempelajari atau mereview secara menyeluruh atau bila dipandang

perlu dapat diadakan penyusunan kembali (reconstruction) dari data-data

sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku dan tujuan analisa. Setelah

mempelajari secara menyeluruh laporan keuangan, maka analisa dan

interpretasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan teknik analisa

yang tepat dan disesuaikan dengan tujuan analisa.

Analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari

hubungan dan tendensi atau kecendrungan (trend) untuk menentukan posisi

keuangan dan hasil operasi serta perkembangan kinerja keuangan

perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknik analisadigunakan untuk

38

Page 39: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam

laporan, sehingga diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos

tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk

satu perusahaan tertentu.

Tujuan yang hendak dicapai dari setiap metode dan teknik analisa

adalah untuk menyederhanakan data sehingga lebih dimengerti. Ada dua

metode analisa yang dapat digunakan yaitu analisa horisontal dan analisa

vertikal. Analisa horisontal adalah analisa dengan mengadakan

pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa

saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode ini disebut metode

analisa dinamis. Sedangkan analisa vertikal yaitu apabila laporan keuangan

yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan

membandingkan antara pos-pos yang satu dengan pos lainnya dalam

laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan

keuangan atau hasil operasi saat itu saja. Analisa seperti ini disebut metode

analisa statis.

Analisa hubungan berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah

merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan kondisi keuangan dan

hasil operasi suatu perusahaan. Dengan menggunakan laporan yang

diperbandingkan, termasuk data tentang perubahan-perubahan yang terjadi

dalam jumlah rupiah, prosentase serta trendnya, penganalisa menyadari

39

Page 40: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

bahwa beberapa rasio secara individu membantu dalam menganalisa dan

menginterpretasikan posisi dan kinerja keuangan suatu perusahaan.

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan

(mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain,

dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan memberikan

gambaran tentang baik atau buruknya kinerja keuangan suatu perusahaan.

Penggolongan angka rasio dapat ditinjau dari dua sisi yaitu

berdasarrkan sumber data keuangan yang merupakan unsur atau elemen

dari angka ratio tersebut dan penggolongan yang kedua adalah didasarkan

pada tujuan penganalisa. Berdasarkan sumber datanya maka angka ratio

terdiri dari; ratio-ratio neraca (balance sheet ratios) yaitu ratio yang semua

datanya diambil atau bersumber dari neraca, ratio-ratio laporan rugi-laba

(income statement ratio) yaitu angka-angka ratio yang semua datanya

diambil dari laporan rugi-laba, rasio-rasio antar laporan (interstatement

ratios), yaitu semua angka ratio yang datanya berasal dari neraca dan data

lainnya dari laporan rugi-laba.

Sedangkan menurut tujuannya, rasio keuangan khususnya perusahaan

dikelompokkan menjadi lima kategori sebagai berikut ; (1) Rasio-rasio untuk

mengukur likuiditas , (2) rasio-rasio Untuk mengukur Rentabilitas , (3) rasio-

rasio resiko usaha , (4) rasio-rasio Permodalan, (5) Rasio-Rasio Efisiensi

Usaha.

40

Page 41: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan tingkat kemudahan

relatif suatu aktiva untuk segera dikonversikan ke dalam kas dengan sedikit

atau tanpa penurunan nilai; serta tingkat kepastian tentang jumlah kas yang

dapat diperoleh. Rasio-rasio yang tergolong dalam rasio likuiditas ini adalah

current ratio, quick ratio dan cash ratio. masing-masing rasio ini mempunyai

perspektif yang berbeda dalam mengukur tingkat likuiditas perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya

dengan asumsi bahwa semua aktiva lancarnya dikonversi menjadi kas. Quick

ratio/acid test ratio mempunyai tujuan yang sama dengan current ratio, akan

tetap dalam perspektif yang lebih cepat yakni rasio ini tidak memperhitungkan

persediaan, karena memerlukan waktu yang relatif lama untuk dikonversi

menjadi uang kas. Sehingga dengan demikian rasio ini lebih tajam dari

current ratio. Cash ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan memperhitungkan

aktiva yang paling likuid.

Rasio Profitabilitas/Rentabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas

manajemen dalam mengelola perusahaan. Efektivitas yang dimaksud adalah

meliputi kegiatan fungsional manajemen yang terdiri dari keuangan,

pemasaran, sumber daya manusia dan operasional. Efektivitas pada faktor

tersebut akan menyebabkan peningkatan atau penurunan laba bagii

perusahaan. Yang tergolong dalam rasio ini adalah ; (1) Net Profit Margin

41

Page 42: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

(NPM), (2) Return on Investment (ROI), (3) Return on Equity (ROE).

Penurunan laba yang berlangsung terus menerus akan mengarah pada

kebangkrutan perusahaan.

Rasio Permodalan/solvabilitas digunakan untuk menggambarkan

apakah permodalan perusahaan telah mencukupi untuk mendukung kegiatan

usaha yang akan dilakukan secara efisien, apakah permodalan tersebut

akan mampu untuk menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat

dihindarkan, apakah kekayaan (kekayaan pemegang saham) semakin besar

atau semakin kecil.

Rasio Efisiensi Usaha, digunakan untuk mengukur performance

manajemen apakah telah menggunakan semua faktor-faktor produksinya

dengan tepat guna dan berhasil guna.

Disamping itu dikenal Dupont Model. Model ini diperkenalkan oleh

DuPont seorang pengusaha sukses dimana cara yang digunakan hampir

sama dengan analisis laporan keuangan biasa, namun pendekatannya lebih

intergratif dan menggunakan komposisi laporan keuangan sebagai elemen

analisanya.

E. Kerangka Pikir

Sesuai dengan latar belakang dan kajian teori yang telah dikemukakan

sebelumnya, menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT. Berdikari United

Livestock menunjukkan fluktuasi meski secara keseluruhan perusahaan

dalam kategori Sehat berdasarkan Indikator Kinerja keuangan yang tertuang

42

Page 43: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

dalam SK Menteri BUMN Nomor Kep-100/MBU/2002. terjadinya fluktuasi ini

tentunya tidak terlepas dari beberapa faktor-faktor, baik internal maupun

eksternal. Baik faktor internal maupun faktor internal tentu mempunyai

pengaruh yang berbeda. Akan tetapi karena keterbatasan waktu yang

dimuliki oleh peneliti, maka dalam penelitian ini akan difokuskan pada faktor-

faktor internal dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan-profitabilitas PT.

Berdikari United Livestock sebagai bagian dari delapan indikator kinerja

keuangan BUMN yang tertuang dalam SK Menteri BUMN Nomor

Kep-100/MBU/2002. indikator yang terkait dengan profitabilitas/rentabilitas

yaitu Return On Equity (ROE), Return On Investment,.

Kedua Rasio Tersebut di atas menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk memperoleh laba (profitabilitas/rentabilitas). Sutrisno (2000:20)

menyatakan bahwa salah satu ukuran utama keberhasilan manajemen dalam

mengelola perusahaan adalah rentabilitas. Rentabilitas seperti yang

dimaksudkan di atas adalah rentabilitas ekonomi yang dinyatakan dalam

ROA/ROI sedangkan ROE merupakan rentabilitas modal sendiri.

Sebagai salah satu usaha yang mengelola produksi berupa

pengembangbiakan sapi (breeding), penggemukan (fattening), dan

perdagangan (trading), PT. Berdikari dalam kegiatan operasi membutuhkan

investasi dalam bentuk aktiva tetap dalam bentuk sarana dan prasarana,

sehingga dengan dengan demikian akan mendukung operasional usaha yang

pada akhirnya akan mengarah pada peningkatan profitabilitas.

43

Page 44: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Untuk keperluan tersebut investasi pada berbagai bentuk aktiva

diperlukan komposisi pembiayaan yang berasal dari hutang dan modal

sendiri yang dapat digunakan untuk melakukan investasi dalam berbagai

bentuk aktiva tetap yang diperlukan dalam kegiatan operasi PT. Berdikari

United Livestock. Dengan komposisi aktiva, kewajiban jangka panjang, dan

modal sendiri dalam jumlah yang memadai, perusahaan diharapkan dapat

meningkatkan kinerja keuangannya dalam hal profitabilitas/rentabilitas.

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan kerangka pikir seperti pada

gambar 1 berikut ini :

44

Page 45: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Gambar 1 . Kerangka Pikir

45

Jumlah Aktiva Tetap

Hutang Jangka Panjang

Equity

X3

PT. Berdikari United Livestock

Kegiatan Operasio Perusahaan

Kinerja Keuangan-ProfitabilitasY

Analisis Rasio Analisis Regresi Berganda

Analisis Rasio

Page 46: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

F. Hipotesis

Bertitik tolak pada permasalahan dan kerangka pikir yang telah

dikemukakan sebelumnya maka diajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Faktor Jumlah Aktiva Tetap, Jumlah Hutang Jangka Panjang, Equity

berpengaruh secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan (Rentabilitas) PT. Berdikari United Livestock.

2. Faktor Jumlah Aktiva Tetap, Jumlah Hutang Jangka Panjang, Equity

berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan PT. Berdikari

United Livestock.

G. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat

dikemukanan bahwa kinerja keuangan PT. Berdikari United Livestock

berdasarkan indikator yang terdapat pada SK Menteri BUMN Nomor Kep-

100/MBU/2002 dapat dipengaruhi oleh faktor baik internal maupun eksternal,

dari faktor-faktor tersebut bila diidentifikasi lebih jauh maka terdapat banyak

faktor yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan PT. Berdikari United

Livestock, akan tetapi sesuai dengan uraian pada perumusan masalah dan

hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya, maka beberapa faktor

tersebut dapat diidentifikasi kedalam variabel-variabel penelitian sebabagai

berikut :

46

Page 47: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

1. Dependent Variabel (variabel terikat), yaitu kinerja keuangan PT.

Berdikari United Livestock yang ditunjukkan oleh tingkat perolehan laba

(Profitabilitas/rentabilitas)

2. Independent variabel (variabel bebas), yaitu Jumlah Aktiva tetap, Hutang

jangka panjang, dan Equity. PT. Berdikari United Livestock.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka identifikasi variabel dapat

ditunjukkan sebagai berikut :

Variabel Y = Kinerja Keuangan-Profitabilitas/rentabilitas

Variabel X1 =Jumlah Aktiva Tetap

Varoabel X2 = Hutang Jangka Panjang

Variabel X3 = Equity.

a) Kinerja keuangan (Y) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja

keuangan PT. Berdikari United Livestock yang ditunjukkan dengan tingkat

perolehan laba (profitabilitas/rentabilitas) yang jika dihubungkan dengan

delapan indikator Kinerja Keuangan BUMN pada SK Meteri BUMN No.

Kep-100/MBU/2002 maka terkait Return on Equity, Return On Investment

(Provitabilitas) tahun 2000-2004 dengan sebaran data penelitian 10

semester (n=10). Pemilihan indikator kinerja keuangan berupa

kemapulabaan ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa bobot

maksimum dari kedua indikator kinerja keuangan tersebut sebesar 35

Point ( 50% ) dari bobot kinerja keuangan standar BUMN Non-

Infrastruktur.

47

Page 48: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

b) Jumlah Aktiva Tetap (X1) adalah Jumlah Aktiva tetap yang dimiliki oleh

PT. Berdikari United Livestock periode 2000-2004 (10 semester).

c) Hutang Jangka panjang (X2) adalah jumlah hutang jangka panjang yang

dimiliki oleh PT. Berdikari United Livestock periode 2000-2004 (10

semester).

d) Equitas (X3) adalah Jumlah modal saham ditambah/dikurangi laba/rugi

PT. Berdikari United Livestock periode 2000-2004 (10 Semester).

48

Page 49: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan desain survei untuk

memperoleh informasi tentang masalah yang berkaitan dengan analisis

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan PT. Berdikari

United Livestock. Dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk penelitian

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan data historis

berupa laporan keuangan periode 2000-2004.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kantor PT. Berdikari United Livestock

yang berkedudukan di Pare-pare Sulawesi selatan dan Desa Bila yang

dikenal dengan nama Bila Ranch River (BRR) Kecamatan Pituriase

kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih tiga

bulan, dimulai pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2005.

C. Populasi dan Sampel

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan PT.

Berdikari United Livestock berupa Likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, aktivitas

usaha yang dinyatakan dalam SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002

49

Page 50: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

dengan ROE, ROI, CR, CAR, COP, ITO, TATO, dan RMS terhadap TA.

Adapun jangka waktu penelitian adalah 10 semester mulai januari 2000

sampai dengan desember 2004. input data yang digunakan disusun secara

semesteran. Objek yang diamati adalah laporan keuangan PT. Berdikari

United Livestock periode januri 2000 sampai dengan Desembe 2004. yang

menjadi sampel dalam penelitian ini adalah profitabilitas/rentabilitas atau

kemampulabaan PT. Berdikari United Livestock Periode 2000-2004 (10

semester). Data yang digunakan dalah data historis berupa time series.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini sepenuhnya menggunakan data sekunder. Data sekunder

berupa laporan keuangan yang diperoleh dari PT. Berdikari United Livestock

dan telah diperiksa oleh Akuntan Publik dengan pendapat wajar tanpa

pengecualian.

E. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan masalah, tujuan serta hipotesis yang telah dikemukakan,

maka metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif kuantitatif. Metode analisis kuantitatif dilakukan melalui

analisis rasio keuangan yang didasarkan pada SK Menteri Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) Nomor : Kep-100/MBU/2002 dan Analisis Regresi Berganda

(Multiple regression). Kedua teknik analisis tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

50

Page 51: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

1. Analisis rasio keuangan berdasarkan SK Mentri Badan Usaha Milik

Negara Nomor : Kep-100/MBU/2002

Berdasarkan SK tersebut di atas, maka Indikator penilaian didasarkan

pada 8 Aspek . Ke 8 rasio ini masing-masing digunakan untuk mengukur :

pengukuran Likuiditas, Solvabilitas, rentabilitas, Aktivitas Usaha. Bobot

penilain Kinerja standar sesuai SK tersebut di atas adalah 100 yang terdiri

dari bobot kinerja keuangan 70, bobot kinerja administrasi 15, dan bobot

kinerja operasional 15. akan tetapi berdasarkan judul dan uraian yang telah

dikemukakan sebelumnya maka dalam penelitian ini difokuskan pada kinerja

keuangan. 8 aspek kinerja keuangan tersebut dapat dilihat pada tabel 2

berikut ini:

51

Page 52: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Tabel 2. Indikator Penilaian Kinerja Keuangan BUMN Non-Infrastruktur

No Indikator Rumus Bobot

1

2

3

4

5

6

7

8

Imbalan kepada pemegang saham (ROE) %

Imbalan Investasi (ROI) %

Cash Ratio/Rasio Kas %

Current Ratio/Rasio Lancar %

Collection Priods (Hari)

Perputaran Persediaan (Hari)

Perputaran Asset %

Rasio Modal Sendir %

Laba setelah Pajak-------------------------- x 100%

Modal SendiriEBIT + Penyusutan

------------------------- x 100%Capital Employed

Kas+Bank+SSB JP---------------------- x100%

Hutang LancarCurrent Asset

---------------------- x100%Hutang Lancar

Tot. Piutang ---------------------- x 365 Hari

Pendapatan UsahaTotal Persediaan

---------------------- x 365 HariPendapatan UsahaTotal Pendapatan

---------------------- x100%Capital Employed

Total Modal Sendiri---------------------- x100%

Total Asset

20

15

5

5

5

5

5

10

Jumlah 70Sumber : SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002

Untuk mempertajam analisis yang dilakukan dalam penilaian kinerja

keuangan PT. Berdikari United Livestock, maka laporan keuangan yang

digunakan adalah laporan keuangan yang dihasilkan pada periode lima tahun

terakhir yaitu tahun 2000, 2001, 2002, 2003, dan 2004.

52

Page 53: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

2. Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression)

Dalam penelitian ini digunakan analisis data pendahuluan yaitu analisis rasio

keuangan berdasarkan SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002. teknik ini

dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja keuangan PT.

Berdikari secara keseluruhan. Untuk melakukan pengujian hipotesis

penelitian yang telah diajukan sebelumnya digunakan model regresi

berganda (multiple regression), dengan persamaan (Sritua Arief :1993)

sebagai berikut :

Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 + i

Dimana :

Y = Kinerja Keuangan – Profitabilitas

X1= Jumlah Aktiva tetap

X2= Jumlah Hutang Jangka Panjang

X3= Jumlah Equity

i = Paramater konstanta

= Kesalahan random

Digunakan analisis regresi terhadap tiga variabel independen X1, X2, X3,

yang diduga berpengaruh positif ataupun negatif terhadap kinerja keuangan

PT. Berdikari United Livestock. Model analisis yang digunakan dalam

penelitian ini secara teoritis akan menghasilkan nilai parameter model

penduga yang sahih bila dipakai asumsi klasik. Karena model analisis regresi

53

Page 54: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

linier berganda maka estimasi yang digunakan adalah Metode Kuadrat

Terkecil Biasa (Ordinary Leas Squares – OLS) yang mempunyai sifat BLUE

(Best, Liner, Unbiased, Elimation). Asumsi klasik tesebut menurut Gujarati

(1999) alih bahasa Sumarno Zain, terdiri dari : Multikolinieritas,

Heteroskedastisitas dan Autokorelasi yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Multikolinieritas

Multikolinieritas menurut Gujarati (1999 : 157) berarti terdapat

hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua

variabel yang menjelaskan dari model regresi, yaitu terdapatnya lebih dari

satu hubungan linier pasti.” Sedangkan Sritua Arief (1993:23) menyatakan

bahwa Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel bebas

diantara satu dengan yang lainnya.” Pendekatan terhadap gejala

multikolinieritas menurut Norman H. Nie, et al (Eko, 2002:80) dapat dilihat

dari korelasi antara variabel bebas lebih dari 0.8, maka terjadi multikolinieritas

yang serius. Kemungkinan ini juga dapat dilihat dari tolerance value atau

nilai variance inflation factors (VIF) batas toleransi value adalah 0.01 dan

batas VIF adalah 10. menurut Hair (1998), apabila toleransi value dibawah

0.01 atau nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolinieritas menyebabkan

standar error cenderung semakin besar dan meningkatkan tingkat korelasi

antara variabel serta standar error menjadi sangat sensitif terhadap

perubahan nilai.

54

Page 55: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

b) Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas syarat klasik dalam Analisis regresi berganda

adalah harus tidak terjadi gejala heteroskedastisitas yang berarti varian

residual harus sama. Untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilihat melalui uji Park . menurut Gujarati (1999:186) bahwa pengujian

park karenanya merupakan prosedur dua tahap. Dalam tahap pertama kita

melakukan regresi OLS dengan tidak memandang persoalan

heteroskedastisitas, dan melakukan regresi model :

Yi = o + iXi + dari sini akan diperoleh ei.

kemudian tahap kedua dengan melakukan regresi berikut :

Ln ei 2 = + Ln Xi + Vi

Menurut uji Park jika pada regresi tersebut diatas signifikan secara statistik,

maka terhdapat heterroskedastisitas di dalam data.

c) Autokorelasi

Autokorelasi menurut Gujarati (1999:201) dapat didefinisikan sebagai

korelasi antara angota serangkaian observasi yang diurut menurut waktu

(seperti data dalam deretan waktu) atau ruang (seperti data dalam cross-

sectional). Akan tatapi biasanya autokorelasi banyak terjdi pada data time

series. Uji yang menunjukkan bahwa varian residual tidak saling

berpengaruh, kemungkinan ini bisa dilihat dari nilai Durbin Watson (DW).

55

Page 56: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Apabila nilai Dw-hitung lebih besar dari nilai DW-tabel maka tidak ditunjukkan

adanya autokorelasi. Konsekuensi adanya autokorelasi adalah selang

keyakinan menjadi lebar serta variasn dan kesalahan standar ditaksir terlalu

rendah.

Menurut Gujarati (1999:217) mekanisme tes Durbin Watson (DW)

sebagai berikut:

1. Lakukan regresi OLS dan dapatkan residual ei

2. Hitung d dari Durbin Watson dengan rumus sebagai berikut :

Dimana : et = nilai residual dari persamaan regresi pada periode t

Et-1 = nilai residual dari persamaan regresi pada periode t-1

3. untuk ukuran sampel tertentu, dan banyak variabel yang menjelaskan

tertentu, dapatkan nilai kritis dt dan du

4. jika hipotesis Ho adalah tidak ada serial korelasi positif, maka jika :

d<dL : menolak Ho

d<du : tidak menolak Ho

d1<d<du : pengujian tidak meyakinkan

5. jika hipotesis Ho adalah tidak ada serial korelasi negatif, maka jika :

d>4-dL : menolak Ho

d<4-du : tidak menolak Ho

56

Page 57: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

4-du<d<4-d1: pengujian tidak meyakinkan

6. jika hipotesis Ho dua ujung, yaitu tidak serial autokorelasi baik positif

maupun negatif, maka jika :

d<dL : menolak Ho

d>4-dL : menolak Ho

du<d<4-du : tidak menolak Ho

d1<d<du atau 4-du<d4-d1: pengujian tidak meyakinkan

3. Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan uji asumsi klasik terhadap data, selanjutnya

dilakukan uji hipotesis. Hipotesis penelitian berkaitan dengan ada tidaknya

pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y), untuk

menguji digunakan hipotesis nul (H0) yang menyatakan bahwa koefisien

regresi tidak signifikan dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa

koefisien regresi signifikan.

Untuk menguji hipotesis 1 dan 2 digunakan alat uji sebagai berikut:

a) Pengujian Hipotesis 1 (secara bersama-sama)

Ho : Jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan Equity secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan-

profitabilitas PT. Berdikari United Livestock.

57

Page 58: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Ha : Jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan Equity secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja keuangan-profitabilitas

PT. Berdikari United Livestock.

Untuk menguji hipotesis 1 dilakukan dengan uji-F Stat, untuk menguji

tingkat confidence pengaruh variabel independen secara bersama-sama

terhadap kinerja keuangan-profitabilitas PT. Berdikari United Livestock.

Langkah-langkah yang dilakukan adalah :

1. Menentukan tingkat confidence 95% ( = 0.05)

2. Menentukan hipotesis statistik :

Ho : i, 2, ……m = 0, artinya tidak ada pengaruh yang nyata secara

simultan dari independent variabel Xi terhadap

dependent variabel Y.

Ha : 1, 2, ……m ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang nyata secara

simultan dari independent variabel Xi terhadap

dependent variabel Y

3. Menentukan nilai F dengan rumus Sritua Arief (1993:10) :

R2 /k-1F – hit = -----------------------------

( 1 - R2 ) /n – k-1

dimana :

R2 = Koefisien determinasin = jumlah sampelk = jumlah variabel bebas

58

Page 59: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

4. Menentukan kaidah pengujian :

Jika F – hitung < F – tabel, terima H0 , tolak Ha, berarti jumlah aktiva tetap,

jumlah hutang jangka panjang, equity secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan-profitabilitas.

Jika F – hitung > F – tabel, terima H0 , tolak\ Ha, berarti jumlah aktiva tetap,

jumlah hutang jangka panjang, equity secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja

keuangan-profitabilitas.

b) Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2), digunakan untuk melihat berapa

proporsi/variasi kemampuan prediktor dari jumlah aktiva tetap, jumlah hutang

jangka panjang, equity berpengaruh secara bersama-sama terahadap kinerja

keuangan-profitabilitas PT. Berdikari United Livestock. Rumus yang

digunakan adalah rumus menurut Gujarati (1999, Alih bahasa : Sumarno

Zain).

JKR

R2 = ---------Jky

Dimana :R2 = kofisien determinasi

JKR = jumlah kuadrat regresi (explained sum of squares)

JKY = jumlah total kuadrat (total sum of squares)

59

Page 60: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Semakin besar nilai R2 berarti semakin besar variasi variabel

independen X terhadap variabel dependen Y.

c) Pengujian Hipotesis 2 (secara parsial)

Ho : Jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, modal kerja bersih, dan

Equity secara parsial tidak berpengaruh positif (+) atau negatif (-)

terhadap kinerja keuangan-profitabilitas PT. Berdikari United

Livestock.

Ha : Jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan Equity secara

parsial berpengaruh positif (+) atau negatif (-) terhadap kinerja

keuangan-profitabilitas PT. Berdikari United Livestock.

Untuk pengujian hipotesis 2 dilakukan dengan uji t, untuk menguji

tingkat signifikansi pengaruh variabel X secara parsial terhadap variabel Y

dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Adapun langkah-

langkah pengujian adalah :

1. Menentukan tingkat confidence 95% ( = 0.05)

2. Menentukan hipotesis statistik :

Ho : i, 2, ……m = 0, artinya tidak ada pengaruh yang nyata secara parsial

dari independent variabel Xi terhadap dependent

variabel Y.

60

Page 61: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Ha : 1, 2, ……m ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang nyata secara parsial

dari independent variabel Xi terhadap dependent

variabel Y

3. Menentukan nilai t dengan rumus Sritua Arief (1993:9) :

bit = --------------

Sbi

dimana :

bi = Koefisien regresi masing-masing variabel

Sbi = standar error masing-masing variabel

4. Menentukan kaidah pengujian :

Jika t – hitung < t – tabel, terima H0 , tolak Ha, berarti jumlah aktiva tetap, jumlah

hutang jangka panjang, equity secara parsial tidak

berpengaruh positif (+) maupun negatif (-)

terhadap kinerja keuangan-profitabilitas.

Jika t – hitung > t – tabel, tolak H0 , tolak Ha, berarti jumlah aktiva tetap, jumlah

hutang jangka panjang, equity secara parsial

berpengaruh positif (+) maupun (-) terhadap

kinerja keuangan-profitabilitas.

61

Page 62: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum PT. Berdikari United Livestock

1. Sejarah Perusahaan

Usaha pengembangan ternak sapi potong berupa ranch didirikan pada

tahun 1971 atas kerjasama dan usaha patungan antara PT. Bila dengan

United Livestock Service dari Virginia Texas USA dalam rangka Penanaman

Modal Asing dengan komposisi saham 10% PT. Bila dan 90% pihak United

Livestock Service. Dari kerjasama dua perusahaan ini membentuk suatu

perusahaan yang diberi nama PT. United Livestock dengan akte notaris

Abdul Latief No. 64 tanggal 27 Agustus 1971 di Jakarta dan disempurnakan

dengan akte notaris No. 159 tanggal 25 April 1972.

Untuk mendirikan usaha ternak sapi potong maka dimohon kepada

pemerintah lokasi tanah Negara yang terletak di Desa Bila dan batu

Kecamatan Dua Pitue Dati II Sidrap Sulawesi Selatan. Permohonan

perusahaan pada saat itu seluas 15.000 Ha. Setelah permohonan disetujui,

dilakukan survei dan sosialisasi antara Dinas Jawatan terkait dan masyarakat

dan selanjutnya diadakan pengukuran oleh petugas kantor Agraria pada

tahun 1970. Hasil pengukuran pada saat itu hanya seluas 11.900 Ha. Setelah

semua persyaratan dapat dipenuhi oleh PT. United Livestock, diterbitkanlah

seretifikat Hak Guna Usaha (HGU) dengan Surat Keputusan Menteri dalam

62

Page 63: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Negeri Nomor : HGU/PA.71 tanggal 9 November 1971. usaha inipun resmi

beroperasi tahun 1971. lokasi perusahaan diberi nama BILA RIVER RANCH

karena berbatasan dengan sungai Bila, sekarang bendungan Bila.

Usaha pokok PT. Berdikari United Livestock adalah pengembangbiakan

ternak sapi potong jenis utama sapi Brahman Cross dan Sumba Onggole

yang ada di Bila River Ranch maupun di Holding Ground KM. 11 Lainungan.

Pada akhir tahun 1974 bulan November, saham-saham pihak PT. United

Livestock dibeli oleh BULOG menyusul saham-saham PT. Bila. Jadi pada

tahun 1975, saham-saham ini 100% dimiliki oleh BULOG dengan Akte

Notaris Abdul Latief No. 124 tanggal 23 September 1980, serta akte notaris

dan tambahan berita negara tanggal 21 Juli 1972, No. 58 dengan perincian

dan persetujuan dari :

1. Surat Persetujuan Bapak Presiden RI No. 80/Pres/6/1971, di Jakarta

tanggal 18 Juli 1971.

2. Surat Keputusan Bapak Menteri Pertanian No. 364/KPTS/UNIS/1971.

Perusahaan ini dibeli oleh BULOG dengan asumsi untuk stabilitas harga

daging yang pada saat itu mengalami hambatan karena devisi harga pokok

produksi dengan operasi pasar dalam moment-moment tertentu tidak dapat

ditanggulangi oleh pemerintah. Lalu dianjurkan oleh pemerintah bahwa

BULOG tidak mengelola usaha peternakan sehingga pada tahun 1980

semua saham dan aset termasuk seluruh karyawan dihibahkan kepada PT.

PP Berdikari (BUMN) sempai sekarang. Diawal pembelian saham-saham

63

Page 64: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

tahun 1974 terdapat 800 ekor sapi Bali, tahun 1975 diimpor calon induk

(Pregnant Heifer) dari Australia sebanyak 1.150 ekor dan pejantan 100 ekor.

Tahun 1976 ditambah lagi 300 ekor induk Sumba Ongole. Jadi populasi

ternak pada akhir tahun 1976 sebanyak 2350. selanjutnya pada tahun 1994 d

impor lagi sapi heifer pregnant sebanyak 801 ekor dan pejantan 20 ekor jenis

Brahman Cros dari Australia. Dari perkembangan usaha hingga tahun 1998

sebanyak 5380 ekor. Kelahiran anak sapi setiap tahun berkisar ±1300 ekor

dan penjualan berkisar ± 1000 ekor pertahun.

2. Letak dan Luas Lokasi

Usaha peternakan Bila River Ranch terletak di Desa Bila Riase Kecamatan

Pitu Riase Kabupaten Dati II Sidenreng Rappang dan dikelilingi oleh 4 desa

yaitu :

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bila Riase

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Barukku

e. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lagading

f. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Compong

Adapun jarak lokasi ini dari ibukota Kabupaten Sidrap (Pangkajene) ± 39 km,

sedangkan dari ibukota kecamatan Tanru Tedong ± 11 Km. Perjalanan ke

Lokasi dari ibukota Kecamatan ditempuh sekitar 30 menit.

Menurut hasil ukur kantor PBB wilayah Parepare tahun 1987, HGU yang

dikuasai hanya berkisar 7000 Ha terdiri dari padang rerumputan dan hutan

64

Page 65: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

belukar konservasi air di dalam pagar batas keliling. Jadi HGU yang dikuasai

kurang dari 11.900 Ha atau kurang sekitar 4990 Ha. Kekurangan ini

diperkirakan sebagian di daerah perbatasan Batu, Tompong, Lagading dan

Bila Riawa dan untuk tetapnya baru bisa diketahui setelah diadakan

pengukuran kembali yang direncanakan akhir 1999 dan proses izin

perpanjangan HGU. Adapun teksiran luas masing-masing Paddock dan

Feedlot dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :

Tabel 3. Taksiran Luas Pddock dan Feedlot Bila River Ranch No. Nama Lokasi Awal Hutan Invasi Efektif

1. Addituang 672,20 168,05 235,27 268,882. Lanro Taun I 292,65 43,90 117,06 131,693. Lanro Taun II 392,20 98,05 137,27 156,884. Salo Marra 650,07 130,01 97,51 422,555. SP. Tomana 212,07 85,09 10,64 117,006. SP. Mabborong 319,08 79,77 31,91 207,407. BK.Majalajalae 558,26 223,30 72,57 262,388. Lamasisa 304,51 76,130 15,25 213,169. Tanatoriddi 159,27 39,82 7,96 111,4910. Cent I,II dan III 455,00 45,50 0,00 409,5011. Cent IV 85,00 8,5 0,00 76,5012. LGD I,II 452,50 158,38 0,00 294,1313. Salo Batulappa 120,20 24,04 0,00 96,1614. Flores 15,00 0,75 10,50 3,7515. Lawawoi I dan II 89,80 17,96 0,00 71,8416. Bila 100,10 20,02 0,00 80,0817. Jambu Mente 25,00 2,50 0,00 22,5018. Ulue 125,00 12,50 31,25 81,2519. Beli I,II, & Botto 242,80 24,28 0,00 212,5220. Barukku I dan II 95,30 14,30 0,00 81,0121. Kandang C 38,76 1,94 7,75 29,0722. Salo Jambu 925,40 555,24 323,89 46,2723. Bottolibu 455,00 136,50 159,25 159,25

Total 6.785,82 1.966,52 1.258,06 3.561,24Sumber : Bila River Ranch, 2005

65

Page 66: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

3. Sumber Daya Manusia

Jumlah tenaga kerja pada PT. Berdikari United Livestock (Persero) pada

tahun 1999 tercatat sebanyak 105 orang yang terdiri dari 9 orang wanita dan

96 orang pria. Jumlah tenaga kerja yang ada dalam perusahaan terdistribusi

menurut jabatan, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan.

Tabel 4. Tenaga Kerja Menurut Jabatan Pada PT. Berdikari United LivestockNo. Jabatan Jumlah (orang) Persentase

1. Direksi 2 1,902. Manajer 5 4,753. Kasie/Stockman 15 14,284. Fungsional 11 10,485. Pekerja 72 68,57

Jumlah 105 100Sumber : Bila River Ranch, 2005

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja terbanyak adalah

pekerja yaitu 72 orang atau 68,57% dari total jumlah tenaga kerja. Tingginya

jumlah pekerja karena pekerja yang paling banyak terjun langsung

dilapangan, baik pada unit fattening, breeding dan feeding, sedangkan untuk

jabatan direksi hanya 2 orang atau 1,90% yaitu commisaris dan managing

director.

66

Page 67: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Tabel 5. Tenaga Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Pada PT. Berdikari United Livestock

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase1. Strata dua (S2) 1 0,952. Strata satu (S1) 8 7,623. Sarjana Muda 2 1,904. SLTA 18 17,145. SLTP 5 4,766. SD 71 67,62

Jumlah 105 100Sumber : Bila River Ranch (2005)

Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa tenaga kerja didominasi oleh tenaga

kerja dengan tingkat pendidikan sekolah dasar dengan jumlah 71 orang atau

67,62% dari total tenaga kerja. Tenaga kerja dengan tingkat pendidikan

sekolah dasar tersebut sebagai buruh kasar yang tersebar diberbagai unit

perusahaan. Sedangkat tingkat pendidikan tertinggi yaitu Strata dua (S2)

sebanyak 1 orang atau 0,95 sebagai manager.

Distribusi tenaga kerja menurut status dapat ditunjukkan pada tabel 6 berikut

ini :

Tabel 6. Tenaga Kerja Menurut Status pada PT. Berdikari United LivestockNo. Pekerja Jumlah (orang) Persentase

1. Tetap 75 71,43%2. Kontrak 9 8,57%3. Harian 21 20%

Jumlah 105 100%Sumber : Bila River Ranch, 2005

Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa tenaga kerja berdasarkan status pekerja

tetap didominasi oleh pekerja tetap sebanyak 75 orang atau 71,43%,

67

Page 68: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

sedangkan status pekerja harian sebanyak 21 orang atau 20%, dan status

kontrak sebanyak 9 orang atau 8,57%.

B. Profil PT. Berdikari United Livestock

Berdasarkan Keputusan Mentri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Kep-

100/MBU/2002 yang dimaksud BUMN adalah 1) Perusahaan perseroan

(Persero) sebagaimana dimaksud dalam peraturan Pemerintah Nomor 12

Tahun 1998 dan Perusahaan Umum (PERUM) sebagaimana dimaksud

dalam Peraturan Pemerintah nomor 13 Tahun 1998, 2) Perusahan BUMN

adalah berbentuk Perseroan terbatas yang sekurang-kurangnnya 51%

sehamnya dimiliki oleh BUMN.

PT. Berdikari United Livestock adalah merupakan anak perusahaan PT.

Berdikari (Persero). PT. Berdikari United Livestock yang termasuk dalam

kelompok Non-Infrastruktur (Nomor : Kep-100/MBU/2002;Lampiran-1).

Perusahaan ini berkedudukan di Bila Kabupaten Sidrap dan Parepare

Sulawesi Selatan yang didirikan sejak tahun 1971 melalui akte notaris No. 64

tanggal 27 Agustus 1971. Anggaran perusahaan telah mengalami pergantian

beberapa kali, terakhir untuk penyesuaian Undang-undang No. 1 tahun 1995.

dengan Akte Notaris Lindasari Bachroem, SH No. 50 tanggal 24 Juni 1999

dengan Pengesahan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No. C-7422 HT.01.04 tahun 2000 tanggal 27 Maret 2000.

68

Page 69: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Lokasi untuk pengembang biakan sapi (Breeding) berada di Bila,

Kelurahan Pituriase Kabupaten Sidenreng Rappang Propinsi Sulawesi

Selatan yang dikenal dengan Bila River Ranch (BRR), lokasi penggemukan

Sapi (Fattening) selain berada di Bila Rever Ranch, juga terdapat di

Lainungan Kabupaten Sidrap. Luas areal BRR 6.623,10 Ha dengan Status

Hak Guna Usaha (HGU) diperoleh berdasarkan SK Badan Pertanahan

Nasional No. 16/HGU/BPN/2002 tanggal 31 Januari 2002. sedangkan areal

penggemukan sapi berlokasi di KM 11 Lainungan sebesar 218,54 Ha

dengan status HGU sesuai SK HGU No. 18 tahun 2003.

C. Visi dan Misi Perusahaan

Visi perusahaan adalah menjadi Perusahaan Peternakan Sapi

Potong/Pedaging terbesar dan terbaik di Indonesia. Sedakan Misi

Perusahaan adalah : melaksanakan kegiatan usaha dibidang Agribisnis yang

terfokus pada pengembangbiakan ternak sapi potong/pedaging,

penggemukan dan perdangangan baik untuk potong maupun untuk ternak

bibit.

D. Struktur Organisasi, Tugas dan Wewenang

Sebagai perwujudan distribusi dan pebagian tugas dalam rangka

pencapaian tujuan perusahaan maka dijabarkan dalam sebuah struktur

organisasi. Berdasarkan SK No. 05/SK-DIR/BULI/V/99 tanggal 1 April 1999

struktur organisasi PT. Berdikari United Livestock adalah sebagai berikut :

69

Page 70: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Berdikari United LivestockSumber: PT. Berdikari United Livestock

70

RUPS

KOMISARIS

DIREKTUR

GM

PENASEHATPENASEHAT

KONSULTANKONSULTAN

KEAMANANKEAMANAN

PENGEMBANGAN USAHA &

UMUM

PRODUKSI DIST. & PEMASARAN ADM & KEU

BREEDING

FATTENING

FEEDMILL

SAPI LOKAL

SAPI INPOR

PEMASARAN

KEUANGAN

ADMINISTRASI

PEMASARAN

Page 71: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

a. Tugas dai wewenang sebagai berikut :

1. Commisaris

a) Melakukan pengawasand an memberikan nasehat kepada managing

director dalam menjalankan pengurusan perusahaan meliputi

Rencana Jangka Panjang (RJP) dan Rencana Kerja Anggaran

Perusahaan (RKAP), ketentuan Anggaran Dasar serta Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku.

b) Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan, memberikan

pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham

mengenai masalah yang dianggap penting bagi pengurusan

perusahaan.

c) Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi menurunnya

kinerja perusahaan.

2. Managing Director

a) Melaksanakan pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan

perusahaan, serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun diluar.

b) Menyiapkan Rencana Jangka Panjang (RJP) dan RKAP (Rencana

Kerja Anggaran Perusahaan)

c) Menyerahkan perhitungan tahunan perusahaan kepada akuntan

publik atau Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

71

Page 72: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

3. Manajer Breeding

a) Menyusun rencana kerja dan jadwal kegiatan unit secara terperinci

setiap bulan

b) Bertanggungjawab terhadap seluruh jumlah ternak yang ada di unit

breeding. Melakukakan pengawasan dalam melaksanakan kegiatan

pemeliharaan induk-induk, heifer dan induk kering, induk bunting,

pejantan dan calon pejantan serta kuda.

c) Bertanggungjawab atas kondisi ternak, melakukan tindakan terhadap

ternak-ternak yang kondisinya menurun.

d) Senantiasa meningkatkan kelahirran, kualitas ternak dan menekan

segala resiko kematian, jual paksaa/kecelakaan serta melakukan

penyapihan setiap waktu.

e) Bertanggungjawab terhadap seluruh serana dan prasarana unit

breeding

f) Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan unit-unit kegiatan

lainnya.

g) Dalam melaksanakan tugas, dibantu oleh stockman dan kepala

kelompok serta bertanggungjawab kepada managing director.

4. Manajer fattening

a) Menyusun rencana kerja dan jadwal kegiatan unit secara terperinci

setiap bulan

72

Page 73: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

b) Bertanggungjawab terhadap seluruh jumlah ternak yang ada di unit

fattening

c) Melakukan pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan

starter, grower, fisher di Bila River Ranch dan Holding Ground Km 11

d) Bertanggungjawab terhadap peningkatan berat badan ternak

e) Menetapkan jumlah pemberian pakan, waktu pemberian pakan, waktu

penimbangan, bersama unit feedmil menentukan susunan ransum

serta kualitas pakan yang dikehendaki unit fattening

f) Bertanggungjawab atas penjualan ternak, hasil penjualan ternak dan

tepat waktu mengirim ternak sesuai dengan program kerja.

g) Bertanggungjawab terhadap sarana dan prasarana unit fattening

h) Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan unit-unit lainnya.

i) Dalam melaksanakan tugas dibantu oleh stockman dan kepala seksi

dan bertanggungjawab kepada managing director.

5. Manajer Feedmil

a) Menyusun rencana kerja dan jadwal kegiatan unit secara terperinci

setiap bulan

b) Bertanggungjawab atas tersedianya kebutuhan pakan ternak baik

konsentrat, mineral dan hijauan serta memperhatikan kualitas dan

kuantitas rumput seluruh pada penggembalaan baik untuk unit

fattening maupun untuk unit breeding.

73

Page 74: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

c) Bertanggungjawab terhadap stock bahan baku pakan, konsentrat,

mineral dan hijauan serta seluruh sarana dan prasarana.

d) Bersama-sama unit fattening dan unit breeding membuat komposisi

ransum khususnya konsentrat serta peningkatan nutrisi dari rumput

potong maupun limbah pertanian.

e) Bertanggungjawab terhadap distribusi pakan konsentrat maupun

hijauan yang diminta oleh unit fattening maupun unit breeding sersuau

jumlah yang diminta serta tepat waktu.

f) Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan unit feedmil serta

mengambil tindakan apabila diperlukan khususnya kondisi rumput

lapangan penggembalaan yang dikoordinasikan dengan unit

breeding.

g) Bertanggungjawab terhadap sarana dan prasarana unit breeding

h) Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh stockman dan

bertanggungjawab kepada managing director.

6. Manajer Administration and Finance

a) Menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan beserta

evaluasinya bersama unit atau bagian (RKAP, RJP, Laporan

Triwulan, Laporan Kinerja dan Annual Report).

b) Bertanggungjawab terhadap administrasi ternak, non ternak dan

keuangan.

c) Menyusun proyeksi arus kas, laba atau rugi dan neraca

74

Page 75: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

d) Bertanggungjawab terhadap arus keuangan perusahaan.

e) Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh kepala bagian finance,

administrasi dan HRD (Human Resource and Development) serta

bertanggungjawab kepada managing director.

7. Staf Managing Director

a) Consultan

1) Memberi pemikiran dan konsep-konsep

pengembangan usaha demi peningkatan produksi.

2) Mengevaluasi kelayakan setiap kegiatan yang

dikembangkan

3) Memberi petunjuk dan saran-saran pelaksanaan

operasional setiap kegiatan.

b) Corporate

1) Merangkum laporan unit-unit dan menyusun laporan perusahaan.

2) Bertanggungjawab atas hasil evaluasi seluruh kegiatan unit yang

akan dipilih dasar untuk kebijakan dan keputusan serta

perencanaan.

3) Membuat percobaan-percobaan untuk pengembangan usaha dan

berorientasi pada efisiensi dan efektifitas.

4) Melakukan komunikasi pada instansi diluar perusahaan sebagai

sumber informasi pengemban usaha.

5) Bertanggungjawab kepada managing director.

75

Page 76: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

c) Veteriner

1) Menyusun rencana kerja dan jadwal kegiatan unit secara

terperinci

2) Bertanggungjawab atas kesehatan seluruh ternak dan melakukan

tindakan pencegahan penyakit terutama penyakit menular

serperti SE, Anthrax dan Brucellosis.

3) Melakukan pemeriksanaan kebuntingan (PKB), melaksanakan

kawin suntik (IB) dan pemberian obat cacing.

4) Membuat rencana dan jadwal kebutuhan obat-obatan ternak

serta kebutuhan lainnya yang menyangkut program kegiatan

kesehatan hewan.

5) Senantiasa melakukan koordinasi dengan unit-unit lain untuk

kegiatan yang dilakukan oleh kesehatan hewan.

6) Senantiasa membuat Berita Acara Kematian dengan

memaparkan sebab dan akibat kematian tersebut sesuai blanko

yang sudah disiapkan baik untuk unit breeding maupun fattening

dan dilaporkan kepada managing director.

7) Dalam melakukan kegaitan dibantu oleh paramedis serta seluruh

personil unit yang akan melakukan kegiatan.

76

Page 77: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

8) Bertanggungjawawab atas stok obat-obatan serta peralatan

hewan

9) Mengontrol kualitas bahan baku pakan ternak dan obat-obatan

(Quality control) untuk meningkatkan produktivitas ternak

10)Bertanggungjawab kepada managing director.

8. Stockan dan Kepala Bagian

a) Bartanggungjawab terhadap unit kegiatan masing-masing

b) Senantiasa melakukan koordinasi dan komunikasi dengan

seksi/stockan lainnya yang menyangkut jadwal kegiatan dan

permasalahan yang terjadi untuk diambil tindakan secepatnya.

c) Dibantu oleh pekerja-pekerjanya.

d) Bertanggungjawab kepada masing-masing manajer.

77

Page 78: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

b. Proses Pengadaan Sapi Potong

Untuk memperlancar roda kegiatan perusahaan, maka salah satu

unsur penting yang perlu diperhatikan adalah menjaga agar produk tetap

tersedia. Khususnya pada PT. Berdikari United Livestock dengan usaha

peternakan sapi potong, maka ketersediaan ternak sapi potong adalah hal

yang mutlak dilakukan. Oleh karena itu bagian yang berkaitan dengan

produksi, yaitu unit breeding selalu mengusahakan pengadaan sapi potong

secara terus menurus, baik melalui usaha pengadaan sapi dan adanya

kelahiran ternak berdasarkan pengelompokan perkawinan maupun

pengadaan sapi melalui usaha pembelian dari luar perusahaan. Bentuk

pengadaan ternak sapi potong akan dijelaskan berikut ini:

1) Pengadaan Sapi Melalui Pengelompokan Perkawinan

Pengadaan sapi melalui pengelompokan perkawinan dapat dilakukan

dengan mengusahakan kelahiran ternak dari induk-induk ternak yang sudah

diseleksi untuk dijadikan sebagai induk sapi yang berpeluang besar

melahirkan anak sesuai yang diharapkan.

Dari ternak yang susah diseleksi tersebut, kemudian dilepaskan ke

lokasi pengembalaan dengan menggunakan dua sistem pengelompokan

perkawinan masing-masing sebagai berikut :

1. Kelompok Perkawinan Bila Special Breed

78

Page 79: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Kelompok perkawinan ini dapat menghasilkan bibit unggul

dari hasil perkawinan pejantan hasil ET, dengan induk-induk

terbaik hasil seleksi. Dari hasil perkawinan ini menghasilkan bibit

unggul yang diberi nama Bila Special Breed atau lebih dikenal

dengan istilah “Bis Breed”

2. Kelompok Perkawinan Komersil

Kelompok ini dikatakan kelompok perkawinan special

karena dari hasil perkawinan sapi yang pertumbuhannya cepat

dengan kualitas daging yang tinggi, pada kelompok perkawinan ini

dipilih sapi jenis :

a) Bali dara ( Peranakan Onggole) dikawinkan dengan

pejatan Bali Gundul (tidak bertanduk)

b) Induk Onggole (SO,PO) dikawinkan dengan sapi

pejantan Onggole (SO)

c) Induk BX dikawinkan dengan Onggole (SO). Jenis

sapi yang dihasilkan dari kelompok perkawinan ini diberi nama

“Komersil Bila Cross” atau yang lebih dikenal dengan istilah

“Kalbi Cross”.

2) Pengadaan Sapi dari Luar Perusahaan

Agar persediaan ternak sapi potong tetap stabil, maka pihak

perusahaan juga mengusahakan pengadaan sapi melalui usaha pembelian

dari luar perusahaan. Pembelian sapi yang dilakukan perusahaan selama ini

79

Page 80: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

pada umumnya berasal dari petani dan perusahaan-perusahaan lain disekitar

lokasi perusahaan dan dari daerah-daerah lain seperti Wajo, Luwu,

Enrekang, Bone, dan Pinrang.

Sapi yang bibeli dari luar perusahaan terlebih dahulu digemukkan

dengan sistem Feedlot dalam jangka waktu beberapa bulan dan setelah

mencapai berat badan rata-rata 275-450 Kg per ekor, maka sapi-sapi

tersebut baru dijual kepada konsumen.

Dari usaha pengadaan sapi potong baik yang dilakukan dengan sistem

pengelompokan perkawinan maupun dengan usaha pembelian dari luar

perusahaan, maka terdapat empat jenis sapi yaitu :

a) Jenis Sapi Bali

Sapi jenis ini adalah merupakan banteng yang telah dijinakkan dari

bersal dari Bali. Adapun ciri-ciri sapi Bali adalah :

1. Jantan dewasa berwarna hitam

2. betina berwarna coklat dengan spesifikasi warna putih pada

bagian pantat dengan kaki mulai taspol ke bawah.

3. tinggi badan dewasa berkisa antara 130-135 cm

4. berat badan antara 300-400 Kg/Ekor.

b) Jenis Sapi Onggole

Merupakan sapi Zebu yang bersal dari India. Adapun ciri-ciri sapi

Onggole adalah :

1. Hidup berkelompok

80

Page 81: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

2. tinggi badan dewasa berkisar antara 135-150 cm

3. berat rata-rata berkisar 450-600 Kg/ekor

c) Jenis Sapi Australia (Brahman Cross)

Termasuk golongan sapi Zebu yang dikembangkan di Australia

yang beriklim panas. Dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1974. Adapun

ciri-ciri sapi jenis ini adalah : Merupakan sapi Zebu yang bersal dari India.

Adapun ciri-ciri sapi Onggole adalah :

1. tinggi badan rata-rata berkisar aantara 140-160 cm

2. berat badan 500-700 Kg/ekor dan berpunuk

d) Jenis Sapi Peranakan

Sapi Jenis ini merupakan hasil perkawinan sendiri dengan

menggunakan pejantan Onggole dari Australia dengan ciri-ciri yang

menerupai sapi jenis Onggole.

Dari jenis-jenis sapi ini, dikelompokkan lagi menurut umurnya

sebagai berikut :

1. Calf, yaitu sapi yang dikelompokkan pada umur 1-7 bulan

2. weaner, yaitu sapi yang telah dipisahkan dengan induknya,

berumur 6 bulan – 1 tahun.

3. Heifer (sapi dara) dan calon bull (jantan muda) sapi yang

berumur 1-2 tahun

4. Cow (induk) dan Bull (pejantan) sapi dewasa umur 3 tahun

keatas.

81

Page 82: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

c. Sistem Penggemukan Sapi

Sebagai salah satu usaha peternakan sapi potong yang tergolong

besar, menerapkan manajemen penggemukan dengan sistem feedlot yaitu

sistem penggemukan dengan dikandangkan dan pakan diberikan dalam

kandang tersebut.

Pada unit penggemukan Bila River Ranch memiliki 8 unit kandang

penggemukan yang masing-masing dinamakan kandang A,B,C,D,F,G,H.

masing-masing kadang dibagi menjadi 10 petak. Setiap petak kandang yang

luasnya 24 m2 ( 4m x 6m ) dapat menampung 10 Animal Unit, yaitu 20 ekor

sapi muda atau 10 ekor sapi dewasa.

Sapi-sapi yang digemukkan pada unit Bila Ranch River terdiri dari dua

fase yaitu fase starter dan fase growser. Sapi yang tergolong pada fase

strarter yaitu sapi dengan berat 100 – 175 Kg. Sedangkan sapi yang

tergolong sapi growser yaitu sapi dengan berat 176 – 250 Kg.

Pemberian pakan untuk ternak yang digemukkan dengan sistem

Feedlot dilakukan setiap hari, baik itu pakan hijauan maupun pakan non

hijauan (konsentrat). Pakan hijauan yang diberikan meliputi rumput gajah,

rumput alam maupun jerami padi, yang diberikan pada pagi dan sore hari,

setelah pakan konsentratnya diberikan.

Pakan hijauan diberikan ini terlebih dahulu dicincang dengan

menggunakan mesin pencincang rumput (chopper). Pencincangan ini

dimaksudkan untuk mempermudah perenggutan sekaligus mengurangi

82

Page 83: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

hijauan yang terbuang saat perenggutan, sedangkan pakan konsentrat

diberikan pada bak-bak penampungan pakan.

Adapun pemberian air pada sistem feedlot dilakukan setiap hari pada

saat sanitasi kandang yaitu pagi hari dan penambahan kembali pada sore

hari untuk kebutuhan ternak pada malam hari. Sebelum pemberian air, bak

air terlebih dahulu dibersihkan agar ternak terhindar dari kuman atau bibit

penyakit. Banyaknya air yang diberikan pada ternak yang digemukkan tidak

dibatasi untuk menghindari terjadinya kekurangan air pada ternak.

Kegiatan membersihkan (sanitasi) kandang ternak pada unit

penggemukan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan pada pagi hari pukul

09.00 setelah pemberian konsentrat. Pembersihan kandang yang dilakukan

meliputi pembersihan lantai kandang, tempat makanan dan bak air minum

dari sisa-sisa makanan, karena hal tersebut dapat menyebabkan

terkontaminasinya makanan dengan bakteri atau kuman yang dapat

membawa bibit penyakit. Pembersihan lantai kandang dari kotoran ternak

dilakukan dengan cara menyiramkan air kemudian didorong ke saluran

pembuangan yang ada di dalam kandang untuk kemudian diteruskan oleh

aliran air ke tempat pembuangan yang ada dibelakang kandang.

Masalah kesehatan sapi yang digemukkan juga merupakan masalah

yang sangat diperhatikan oleh manajemen perusahaan. Hal ini disebabkan

karena kesehatan ternak merupakan salah satu faktor yang menentukan

keberhasilan usaha penggemukan. Ternak sapi yang kesehatannya

83

Page 84: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

terganggu akan menyebabkan menurunnya kemampuan ternak tersebut

mengkonsumsi pakan, sehingga proses penggemukan sapi akan terhambat.

Sapi-sapi yang digemukkan di Bila Ranch River senantiasa dijaga

kesehatannya dengan memperhatikan higien sapi dan lingkungan serta

tindakan pencegahan penyakit berupa pemberian obat cacing melalui mulut,

mandi obat (dipping), injeksi vitamin B Compleks dan injeksi teerramcyn.

Untuk mengantisipasi terjadinya masalah jika ternak sakit tidak

diketahui oleh pekerja, maka dilakukan pengontrolan rutin. Pengontrolan

terhadap kondisi ternak yang ada dalam kandang dilakukan setiap hari yaitu

pada saat pemberian pakan dan setelah pemberian pakan.

d. Proses Pengadaan dan Pegolahan Pakan Konsentrat

Secara garis besar, pakan yang digunakan pada unit penggemukan

PT. Berdikari United Livestock Bila Ranch River dibedakan atas dua macam

yaitu pakan hijauan dan pakan non-hijauan. Pengadaan pakan hijauan untuk

kebutuhan unit penggemukan pada perusahaan ini tidak merupakan kendala,

karena perusahaan juga mengelola unit pasture. Sebagian besar lahan

pasture ditanami rumput gajah sebagai sumber pakan hijauan dan untuk

mencukupi kebutuhan pakan, juga ditanami jenis rumput alam yang

dikombinasikan dengan legim yang dapaat dijadikan pakan ternak.

Penyediaan pakan hijauan untuk ternak yang digemukkan dengan

sistem feedlot pada perusahaan dilakukan setiap hari. Karena letak kebun

rumput yang agak jauh diberi lokasi kandang penggemukan maka untuk

84

Page 85: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

mengangkut rumput tersebut digunakan 2 unit traktor gandengan. Rumput

yang telah dipotong diangkut ke lokasi penggemukan untuk kemudian

dicincang sebelum diberikan kepada ternak.

Pada usaha penggemukan sapi, ketersediaan pakah hijauan yang

melimpah belum dapat menjamin keberhasilan usaha penggemukan. Hal ini

disebabkan karena pakan hijauan tidak dapat mensuplai seluruh zat-zat

makanan yang dibutuhkan oleh ternak. Oleh karena itu, ternak yang

dipelihara untuk tujuan pengemukan perlu diberikan pakan non-hijauan atau

pakan penguat. Disamping karena kandungan proteinnyaa lebih tinggi, pakan

penguat juga memberikan pertambahan berat badan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan hijauan. Atas dasar inilah sehingga penggunaan pakan

penguat (konsentrat) pada perusahaan ini mendapat perhatian yang cukup

besar oleh pihak manajemen.

Adapun jenis bahan pakan non-hijauan yang biasa digunakan sebagai

pakan konsentrat pada PT. Berdikari United Livestock yaitu dedak padi,

pollard, kapur, urea, garam, vetamax, dan tetes. Pengadaan pakan

konsentrat dilakukan dengan cara membeli langsung pada tempat produksi

pakan jenis non-hijauan.

Dedak padi sebagai bahan pakan yang paling banyak digunakan

dalam konsentrat diperoleh dari daerah-daerah di Sulawesi Selatan, tetapi

terbanyak diperoleh dari daerah Bulukumba. Pollard yang merupakan dedak

gandum diperoleh dari pabrik pengolahan tepung terigu PT. Berdikari sari

85

Page 86: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Utama yang juga merupakan anak cabang PT. Berdikari Group, di Makassar.

Kapur diperoleh dari Kabupaten Barru, Urea dari PT. Pupuk Srriwijaya,

garam dari Makassar, vetamix dari Jakarta serta tetas dari PTP Nusantara

XIV Makassar.

Untuk lebih jelasnya, jenis bahan pakan konsentrat yang digunakan

pada unit penggemukan PT. Berdikari United Livestock, sumber dan harga

perkilogram dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini :

Tabel 7. Jenis Bahan Pakan Konsentrat, Sumber Pengadaan, harga per Kg yang digunakan pada PT. Berdikari United Livestock Bila Ranch River.

No. Jenis Bahan Pakan Harga/Kg (Rp) Sumber Pengadaan1. Dedak Padi 300 Bulukumba2. Polland 725 PT. Berdikari Sari

Utama3. Bungkil Kelapa 700 Sidrap4. Kapur 175 Barru5. Urea 1200 PT. Pupuk Sriwijaya6. Garam 14500 Makassar7. Vetamax 4500 Jakarta & Makassar8. Tetes 600 PTP. Nusantara XIV

MakassarSumber : Bila Ranch River, 2005

Pembelian bahan pakan konsentrat dilakukan secara berkala

(perbulan) dengan tetap memperhatikan ketersediaan dan harga bahan

pakan melimpah, pembelian terus dilakukan karena harga pada saat-saat

86

Page 87: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

seperti itu relatif murah. Dan untuk menjaga kualitas bahan pakan agar tidak

mengalami penurunan selama masa penyimpanan, perusahaan

menyediakan unit Feed Mill sebagai tempat bahan pakan yang sekaligus

berfungsi sebagai termpat pengelolaan bahan pakan tersebut.

Sebelum diberikan kepada ternak, bahan pakan tersebut perlu diolah

terlebih dahulu. Sistem pengolahan yang dilakukan adalah dengan

mencampur beberapa jenis bahan pakan non hijauan untuk menghasilkan

konsentrat. Sejumlah bahan pakan yang telah disiapkan sebelumnya

dicampur sedikit demi sedikit sampai tercampur seluruhnya menjadi

campuran yang homogen. Jumlah bahan pakan yang dicampur sejumlah 3

ton untuk masing-masing fase. Adapun komposisi masing-masing jenis

bahan pakan yang akan dicampur menjadi pakan konsentrat tergantung pada

jenis bahan pakan yang tersedia dan status ternak. Pada unit penggemukan

PT. Berdikari United Livestock Bila Ranch River, pakan konsentrat yang

digunakan dibedakan atas dua macam yaitu pakan konsentrat untuk starter

dan grower dengan komposisi masing-masing jenis bahan pakan seperti

pada tabel 8 berikut ini :

Tabel 8. Komposisi Bahan Pakan Konsentrat Ternak Sapi Starter dan Grower yang digemukkan dengan Sistem Feedlot pada PT. Berdikari United Livestock.

No. Jenis Bahan Pakan Starter (%) Grower (%)1. Dedak Padi 68,5 632. Polland 12,5 153. Bungkil Kelapa 15 174. Kapur 1 2

87

Page 88: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

5. Urea 0,5 16. Garam 1 17. Vetamax 1 0,58. Tetes 0,5 0,5

Total 100 100Sumber : Bila Ranch River 2005

e. Pengelolaan Ternak Sapi

PT. Berdikari United Livestock sebagai usaha yang bergerak dalam

bidang peternakan sapi pedaging (potong) dalam ranch yang meliputi usaha

pengembangbiakan (breeding), penggemukan (fattening), dan perdagangan

ternak (trading). Berikut ini akan bagan alur pengelolaan sapi :

88

Induk Breeding

Sapi Bibit

Sapi Bakalan Pemotongan

Peternak

Pasar

Fattening Sapi Potong Pasar

Sapi Bakalan Dari luar

IndustriPengolahan

Produk Jadi :1. Frozen Beef2. Corned3. Sosis4. Konro

Pasar

Page 89: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Gambar 3. Bagan Alur Industri Sapi Potong (Pedaging) Sumber : F Sumbung

Pekerjaan mulai dari pengembangbiakan, penggemukan, dan

perdagangan hasil-hasil ternak sapi pedaging. Ditangani secara keseluruhan

oleh manajemen PT. Berdikari United Livestock. Sedangkan pengelolaan

daging sapi belum dilakukan. Industri pengolahan pada umumnya ditangani

oleh mitra bisnisya seperti Kariyana Giya Utama dan PT. Sampico Adhi

Abbatoir, kedua perusahaan tersebut berada di Jakarta. Yang

dikembangbiakkan adalah sapi jenis Brahman Cross, Sumba Ongole, PO,

dan Sapi Bali Sulsel. Namun populasi terbesar (hampir 95%) adalah jenis

brahman Cross dari Australia. Ternak-ternak dipelihara dengan

memanfaatkan rumput alam yang merupakan vegetasi dominan. Sistem

pengembalaan yang diterapkan sebagian besar adalah extensif rearing

system, dimana ternak-ternak tersebut dilepas di dalam paddock sepanjang

tahun. Akan tetapi ada sebagian kelas sapi dipelihara secara intensif

(sapihan, jantan muda, dan bull). Sistem ini bertujuan untuk mempercepat

perbaikan kondisi tubuh induk sapi.

89

Page 90: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

BAB V

ANALISIS & PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Sesuai dengan rencana proposal penelitian yang telah diajukan dan

direkomendasikan oleh komisi penasehat dan dewan penguji, maka

penelitian ini telah dilaksanakan di PT. Berdikari United Livestock Parepare

dan Sidrap, salah satu kelompok perusahaan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) non-infrastruktur sesuai SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002.

Fokus permasalahan dititik beratkan pada analisis faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap kinerja keuangan-rentabilitas dengan mengacu pada

Indikator Kinerja Keuangan yang tercantum pada SK Menteri BUMN No. Kep-

100/MBU/2002

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan PT.

Berdikari United Livestock ini menggunakan data Laporan Keuangan (Hasil

Perhitungan Tahunan) Perusahaan. Data yang digunakan adalah laporan

keuangan selama kurun waktu lima tahun terakhir (2000 – 2004).

Terdapat beberapa Surat Keputusan Menteri BUMN tentang Penilaian

Kinerja BUMN, akan tetapi pada penelitian ini akan mengacu pada Indikator

Kinerja SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002. Nilai bobot perusahaan

diadakan atas likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, aktivitas usaha serta

indikator tambahan yang disesuaikan dengan perkembangan dunia usaha.

90

Page 91: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Surat Keputusan Meteri ini merupakan standar penilaian yang

digunakan dalam penilaian kinerja keuangan BUMN, dimana dalam

perhitungannya mengacu pada rasio-rasio keuangan. Dari hasil analisis

tersebut selanjutnya diadakan analisis beberapa faktor yang dianggap

berpengaruh terhadap kinerja keuangan terutama pada tingkat

kemampulabaan PT. Berdikari United Livestock.

Guna menguji dan membuktikan hipotesis yang telah diajukan, maka

sebelum dilakukan analisis secara statistik, maka dilakukan analisis

pendahuluan dengan menggunakan metode analisis yang direkomendasikan

oleh Menteri BUMN melaui Surat Keputusan No. Kep-100/MBU/2002 sebagai

berikut :

A. Analisis Penilaian Kinerja Berdasarkan SK. Menteri BUMN RI No.

Kep-100/MBU/2002

Berdasarkan Surat Keputusan Meteri tersebut untuk kepentingan

penilaian Kinerja, BUMN digolongkan menjadi dua golongan yaitu Infra-

Struktur dan Non-Ingra Struktur. PT. Berdikari United Livestock sebagai

salah satu anak Perusahaan PT. Berdikari masuk dalam golongan BUMN

Non-Infrastruktur. Penilaian Kinerja mencakup tiga hal pokok yaitu : 1) Kinerja

Keuangan, 2) kinerja Operasional, dan 3) Kinerja Administrasi. Adapun bobot

maksimum masing masing adalah 70 untuk kinerja keuangan, 15 untuk

kinerja administrasi, dan 15 untuk kinerja administrasi. Akan tetapi sesuai

91

Page 92: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

dengan masalah dan batasan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka penulis memfokuskan analisis pada Kinerja

Keuangan-rentabilitas/profitabilitas.

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dari data laporan

selama periode waktu tahun 2000 – 2004 (Lampiran 3-6) hasilnya dapat

diringkaskan dalam tabel 9 Berikut ini :

Tabel 9 . Hasil Penilaian Kinerja Keuangan PT. Berdikari United Livestock tahun 2000 – 2004

IndikatorTahun

2000 2001 2002 2003 2004ROE 15.35 25.88 38.01 18.46 8.75ROI 9.67 14.63 18.33 10.71 5.59

Perputaaaran TA 65.66 69.50 93.21 85.07 75.31 MS terhada TA 34.50 37.83 39.92 31.28 33.05

Sumber : Data diolah (Lampiran 3-6)

Berdasarkan pada tabel 9 tersebut di atas, maka akan diuraikan

perkembangan dari 9 indikator tersebut selama 5 (lima) tahun terakhir yaitu

tahun 2000 – 2004 sebagai berikut :

a) Return on Equity (ROE)

Perkembangan nilai Return on Equity (ROE) selama 5 (lima tahun

terakhir adalah sebagai berikut :

92

Page 93: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Gambar 4. Grafik Perkembangan Return on Equity (ROE) Tahun 2000 – 2004 (dalam %)

Sumber : Tabel 9

Grafik di atas menunjukkan adanya kecendrungan kinerja keuangan

PT. Berdikari United Livestock pada Indikator Return on Investment (ROE)

93

Page 94: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

tahun 2000 – 2002 cendering meningkat, sedangkan periode 2002-2004

cendrung mengalami penurunan bahkan 2003-2004 mengalami penurunan

yang sangat drastis. Deskripsi Perkembangan kinerja tersebut dapat

dipaparkan sebagai berikut :

a) Pada tahun 2000 nilai ROE (Return on Equity) adalah 15,35%

dan mengalami peningkatan pada tahun 2001 menjadi 25,88%. Kondisi

ini disebabkan karena terjadinya peningkatan pada laba bersih

perusahaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan rata-rata

modal.

b) Pada tahun 2001 nilai Return on Equity (ROE) 25,88 dan

meningkat pada tahun 2002 menjadi 38.01% (46,87%). Terjadi

peningkatan karena laba bersih perusahaan mengalami peningkatan yang

juga diikuti oleh peningkatan rata-rata modal.

c) Pada tahun 2002 nilai Return on Equity (ROE) 38,01%

mengalami penurunan pada tahun 2003 menjadi 18.46% (51.43%).

Terjadinya penurunan ini disebabkan karena adanya penurunan laba

bersih sementara rata-rata modal tidak mengalami peningkatan.

d) Pada tahun 2003 nilai Return on Equity (ROE) 18.46%

mengalami penurunan yang sangat drastis pada tahun 2004 menjadi

8,75% (52.60%) karena terjadi penurunan laba bersih perusahaan

sementara rata-rata modal tidak mengalamikenaikan.

94

Page 95: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

b) Return on Investment (ROI)

Perkembangan nilai Return on Investment (ROI) selama 5 (lima) tahun

terakhir adalah sebagai berikut :

Gambar 5. Grafik Perkembangan Return on Investment (ROI) Tahun 2000 – 2004 (dalam %)

Sumber : Tabel 9

Grafik di atas menunjukkan adanya kecendrungan peningkatan nilai

Return on Investment (ROI) terutama pada tahun 2000-2002, sedangkan

tahun 2002-2004 menunjukkan adanya kecendrungan menurun, bahkan

95

Page 96: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

secara drastis terjadi pada tahun 2004. deskripsi kinerja keuangan tersebut di

atas dipaparkan sebagai berikut :

a) Pada tahun 2000 nilai Return on Investment (ROI) 9.67% mengalami

peningkatan pada tahun 2001 menjadi 14.63% (51.29%) disebabkan

karena terjadinya peningkatan jumlah aktiva tahun 2001 sebesar Rp.

47.453.883 (0.72%) yang juga diikuti dengan kenaikan EBIT yang lebih

besar yaitu Rp. 102.684.013 (31.57%).

b) Pada tahun 2001 nilai Return on Investment (ROI) 14.63% mengalami

peningkatan pada tahun 2002 menjadi 18.33 % (25.29%) disebabkan

karena terjadinya peningkatan jumlah aktiva sebesar Rp. 1.002.577.476

( 15.01%) yang juga diikuti dengan kenaikan EBIT sebesar Rp.

49.215.051 (11.50%).

c) Pada tahun 2002 nilai Return on Investment (ROI) 18.33% mengalami

penurunan pada tahun 2003 menjadi 10.71 % (41.57%) disebabkan

karena terjadinya peningkatan jumlah aktiva lebih besar (dua kali lipat

dibandingkan dengan kenaikan EBIT) yakni Rp.2.513.328.254 (32.72%)

sementara kenaikan EBIT jauh lebih kecil yaitu Rp. 75.197.916 (15.76%).

d) Pada tahun 2003 nilai Return on Investment (ROI) 10.71% mengalami

penurunan yang sangat drastis pada tahun 2004 menjadi 5.59%

(47.81%) disebabkan karena terjadinya peningkatan jumlah aktiva yang

sebesar RP. 84.775.617 (0.82%) sementara EBIT mengalami penurunan

yang sangat drastis sebesar Rp. 276.127.589 (49.99%).

96

Page 97: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

c) Perputaran Total Asset

Perputaran persediaan selama lima tahun terakhir dapat digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 6 . Grafik Perkembangan Perputaran Total Asset (TATO) tahun 2000 – 2004 (dalam %)

Sumber : Tabel 9

Gambar 6 tersebut di atas menunjukkan adanya kecendrungan peningkatan

Perputaran total asset terutama range waktu 2000-2002, meski pada tahun

2002-2004 menunjukkan adanya penurunan, bahkan penurunan drastis

terjadi pada tahun 2004. deskripsi kinerja tersebut di atas dapat dipaparkan

sebagai berikut :

a) Pada tahun 2000 nilai Total Asset Turn Over (TATO) adalah 65,66% naik

menjadi 69,50 % pada tahun 2001. kenaikan ini disebabkan karena

adanya kenaikan nilai penjualan sebesar Rp. 616.441.500 (13.86%)

97

Page 98: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

sementara total aktiva mengalami kenaikan sebesar Rp. 424.734.008

(6.19%).

b) Pada tahun 2001 nilai Total Asset Turn Over (TATO) adalah 69,50% naik

menjadi 93,21 % pada tahun 2002. kenaikan ini disebabkan karena

adanya kenaikan nilai penjualan sebesar Rp. 2.701.046.500 (53.34%)

yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kenaikan nilai aktiva

hanya sebesar Rp. 1.125.222.043 (15.44%).

c) Pada tahun 2002 nilai Total Asset Turn Over (TATO) adalah 93,21%

turun menjadi 85,07 % pada tahun 2003. penurunan ini disebabkan

karena adanya kenaikan nilai penjualan sebesar Rp. 1.493.077.550

(19.23%) sementara total aktiva mengalami kenaikan yang cukup

signifikan sebesar Rp. 2.507.589.367 (29.89%).

d) Pada tahun 2003 nilai Total Asset Turn Over (TATO) adalah 85,07%

turun menjadi 75,31% pada tahun 2004. penurunan ini disebabkan

karena adanya penurunan nilai penjualan sebesar Rp. 1.858.829.041

(20.08%) sementara total aktiva mengalami kenaikan sebesar Rp.

291.715.439 (2.67%).

d) Rasio Modal sendiri terhadap total Asset

Rasio Modal sendiri terhadap Total Asset selama lima tahun terakhir

dapat digambarkan sebagai berikut :

98

Page 99: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Gambar 7 : Grafik Perkembangan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset Tahun 2000 – 2004 (dalam %) Sumber : Tabel 9

Gambar 7 tersebut di atas menunjukkan adanya peningkatan terutama pada

ttahun 2000-2002, akan tetapi cenderung mengalami penurunan pada tahun

2002 hingga 2003, kemudian pada tahun 2003-2004 mengalami kenaikan

yang tidak signifikan. Deskripsi kinerja tersebut dapat dipaparkan sebagai

berikut :

a) Pada tahun 2000 nilai Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset adalah

34,50% naik menjadi 37,83 % pada tahun 2001. kenaikan ini disebabkan

karena adanya kenaikan modal sendiri sebesar Rp. 389.478.911 namun

dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan jumlah

aktiva sebesar Rp. 424.734.008.

99

Page 100: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

b) Pada tahun 2001 nilai Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset adalah

37,83% naik menjadi 39,92 % pada tahun 2002. kenaikan ini disebabkan

karena adanya kenaikan modal sendiri sebesar Rp. 600.919.112

sementara jumlah aktiva mengalami kenaikan sebesar Rp.

1.125.222.043.

c) Pada tahun 2002 nilai Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset adalah

39,92 % turun menjadi 31,28 % pada tahun 2003. penurunan ini

disebabkan karena adanya kenaikan modal sendiri sebesar Rp.

58.366.446 yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan jumlah

aktiva sebesar Rp. 2.507.589.367.

d) Pada tahun 2003 nilai Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset adalah

31,28 % naik menjadi 33,05 % pada tahun 2004. kenaikan ini disebabkan

karena adanya kenaikan modal sendiri sebesar Rp. 289.751.439 dan

kenaikan jumlah aktiva sebesar Rp. 291.715.439.

Berdasarkan pemaparan tersebut di atas, maka berikut ini dilakukan

pembobotan nilai sesuai dengan indikator pengukuran kesehatan BUMN

dengan mengacu pada Surat Keputusan Menteri BUMN No.

Kep-100/MBU/2002. bobot kinerja ditunjukkan pada tabel 10 berikut ini :

100

Page 101: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Tabel 10. Bobot Kinerja Keuangan PT. Berdikari United Livestock tahun 2000 – 2004

IndikatorTahun

2000 2001 2002 2003 2004ROE 20 20 20 20 14ROI 7,5 12 15 9 5

Perputaaaran TA 3 3.5 5 3.5 3,5MS terhada TA 10 10 10 10 10Sumber : Data diolah (Lampiran 3-4 )

Bobot Kinerja Keuangan tersebut diatas disusun sesuai dengan Surat

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-100/MBU/2002,

aspek penilaian Kinerja BUMN non-infra. Berdasarkan data tersebut di atas

menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT. Berdikari United Livestock

menunjukkan kecendrungan penurunan terutama jika ditinjau dari sisi

Rentabilitas. Hal ini ditunjukkan terutama pada tahun 2000-2004. penurunan

ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal perusahaan

maupun eksternal. Akan tetapi karena keterbatasan waktu dan biaya, maka

dalam penelitian ini difokuskan pada analisis faktor-faktor internal yang

berpengaruh terhadap kinerja keuangan PT. Berdikari United Livestock

antara lain Jumlah Aktiva tetap, Hutang jangka panjang, dan Equity.

Sesuai dengan tujuan masalah dan tujuan penelitian yang kedua yang

telah dikemukakan sebelumnya, bahwa dalam penelitian ini akan dilihat dari

faktor-faktor yang teridentifikasi melalui analisis sebelumnya, maka pada

bagian ini akan dilakukan analisis dan pembuktian hipotesis yang telah

diajukan sebelumnya.

101

Page 102: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Model analisis yang digunakan dalam melakukan perhitungan untuk

analisis dan pembuktian hipotesis tersebut adalah analisis regresi linier

berganda (Multiple regression) dengan memanfaatkan hasil analisis terhadap

laporan keuangan PT. Berdikari United Livestock selama 5 tahun 2000-2004.

pada analisis regresi berganda ini data hasil analisis sebelumnya

didistribusikan kedalam 10 semester sehingga n = 10 (sepuluh).

Pendistribusian data dilakukan karena keterbatasan perolehan data dari

perusahaan. Prosentase pendistribusian data setiap periode adalah 45%

untuk semester I dan 55% untuk semester II untuk setiap tahunnya. hasil

distribusi data dapat dilihat pada lampiran 7.

Berdasarkan data pada lampiran 7 tersebut, berikut ini disajikan hasil

analisis regresi berganda yang diawali dengan Pengujian Asumsi Klasik

Model Regresi Linier:

B. Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Asumsi Klasik Model Regresi Linier

Pengujian asumsi klasik model liner dimaksudkan untuk mengetahui ada

tidaknya pelanggaran yang terjadi, jika hal tersebut terjadi akan

mengakibatkan kofisien regresi memiliki standar error dan atau ragam

(variace) yang besar, sehingga mengurangi kehandalan penaksiran

parameter. Untuk memperoleh nilai pemerkira yang tidak bias dari model

102

Page 103: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

persamaan regresi berganda terhadap variabel-variabel yang diamati, maka

asumsi klasik harus terpenuhi.

a. Multikolinieritas

Multikolinieritas menunjukkan terdapatnya hubungan linier yang

sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang

menjelaskan dari model regresi, yaitu terdapatnya lebih dari satu hubungan

linier pasti. Berdasarkan teori tersebut, maka dalam penelitian ini terdapat

korelasi yang rendah antara variabel bebas dapat dijelaskan. Untuk

mengetahui terjadinya multikolinieritas dalam penelitian ini maka dapat

ditunjukkan matriks korelasi yang dihitung dengan menggunakan paket SPSS

versi 12 seperti yang ditunjukkan pada tabel 11 sebagai berikut :

Tabel 11. Matriks korelasi Antar Variabel Bebas pada Model Penelitian

Y X1 X2 X3Y 1.000 0.641 -0.463 -0.85

X1 0.641 1.000 0.158 0.619X2 -0.463 0.158 1.000 0.793X3 -0.85 0.619 0.793 1.000

Sumber : Data diolah (lampiran 6)

Dengan memperhatikan tabel 11 tersebut di atas menunjukkan bahwa

korelasi antara beberapa variabel bebas tidak terdapat nilai yang melebihi

0.80, sehingga dengan demikian tidak terjadi multikolinieritas. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Norman H. Nie et al (1993) bahwa apabila korelasi

103

Page 104: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

variabel bebas tidak terdapat nilai lebih dari 0.80 maka tidak terjadi

multikolinieritas antara variabel yang diamati.

Selanjutnya uji multikolinieritas dapat dilihat dari toleransi value atau

nilai Variance Inflation Factor (VIF) batas dari toleransi value adalah 0.10

dan batas VIF adalah 10. hasil uji multikulinieritas dapat dilihat pada lampiran

8 bahwa nilai VIF kurang dari 10 dan nilai toleransi lebih dari 0.10 sehinga

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinieritas.

b. Hetoroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan syarat klasik didalam analisis regresi

linier yang harus tidak terjadi yang berarti bahwa varian residual harus sama.

Dengan menggunakan paket program SPSS versi 12 dideteksi adanya gejala

heterokedastisitas melalui grafik sctterplot variabel dependen berikut ini :

104

Page 105: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

- 1 0 1 2

R e g r e s s i o n S t a n d a r d i z e d P r e d i c t e d V a l u e

- 1 . 5

- 1 . 0

- 0 . 5

0 . 0

0 . 5

1 . 0

1 . 5

Reg

ress

ion

Stu

den

tize

d R

esid

ual

D e p e n d e n t V a r i a b l e : K _ K e u a n g a n _ L a b a

S c a t t e r p l o t

Gambar 8. Grafik Sctterplot Variabel Dependen (Y) Sumber : Data diolah (Lampiran 6)

Grafik tersebut diatas menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan

tidak membentuk suatu pola tertentu, disamping itu tesebar di atas maupun di

atas angka 0 pada sumbu Y. dengan demikian tidak menunjukkan gejala

heteroskestisitas pada model regresi.

c. Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi yang terjadi diantara anggota-anggota

dari serangkaian observasi yang berderatan waktu hal bisa terjadi pada data

time series). Untuk mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik ini

menunjukkan bahwa varian residual tidak saling berpengaruh, kemungkinan

105

Page 106: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

ini bisa dilihar dari nilai Durbin Watson (DW). Bila nilai DW-hitung lebih besar

dari nilai DW-tabel maka tidak ditunjukkan adanya autokorelsi. Konsekuensi

adanya autokorelasi adalah selang keyakinan menjadi lebar serta varian dan

kesalahan standar ditaksir terlalu rendah sehingga pengujian menjadi tidak

meyakinkan.

Berdasarkan hasil regresi pengaruh variabel Xi (jumlah aktiva, hutang

jangka panjang, dan equity) terhadap variabel Y (kinerja keuangan-

Profitabilitas) pada lampiran 8, dengan pengujian Durbin Watson

menunjukkan bahwa nilai DW-hitung menunjukkan nilai 1.978, dan angka

tersebut lebih besar dari nilai DW-tabel sehingga tidak menunjukkan adanya

autokorelasi antara variabel yang diamati.

2. Hasil pengujian terhadap variabel yang mempengaruhi kinerja

keuangan-profitabilitas.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda (multiple regression)

dengan menggunakan SPSS versi 12 seperti yang ditunjukkan pada lampiran

8 menunjukkan adanya hubungan dan variasi arah hubungan antara variabel

bebas dengan variabel independen. Pengaruh dan arah hubungan tersebut

dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini :

106

Page 107: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Tabel 12. Pengaruh Variabel Bebas (X) secara bersama-sama dan Parsial terhadap Variabel terikat (Y).

Variabel bebasKoefisien regresi

Arah Pengaruh

Uji teori terhadap variabel bebas

(Constant) -2.208X1 Aktiva tetap 1.396 Positif BerpengaruhX2 Hutang J_Pnjg -0.013 Negatif BerpengaruhX3 Equity -0.444 Negatif BerpengaruhR2 (Determinasi) - 0.789 berpengaruh

Sumber : Data diolah (Lampiran 6)

Berdasarkan hasil analisis regersi pada tabel tersebut diatas

menunjukkan bahwa variabel jumlah aktiva, hutang jangka panjang, equity

menunjukkan bahwa jumlah aktiva berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan-profitabilitas, sedangkan hutang jangka panjang dan equity

menunjukkan pengaruh negatif terhadap kinerja keuangan-profitabilitas PT.

Berdikari United Livestock. Dari hasil analisis tersebut maka disusun

persamaan regresi sebagai berikut :

Y = - 2.208 + 1.396X1 – 0.013X2 – 0.444X3 .

Dari hasil persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai

berikut :

a) Nilai koefisien regresi jumlah aktiva tetap (X1) = 1.396, mengandung tanda

(+) yang berarti bahwa jika dua variabel lainnya tidak berubah, maka

perubahan variabel jumlah aktiva tatap (X1) 1% memberikan pengaruh

yang searah sebesar 1.396% terhadap kinerja keuangan-profitabilitas.

b) Nilai koefisien regresi jumlah hutang jangka panjang (X2) = -0.031,

mengandung tanda (-) yang berarti bahwa jika dua variabel lainnya tidak

107

Page 108: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

berubah, maka perubahan variabel jumlah hutang jangka panjang (X2) 1%

memberikan pengaruh yang berlawanan sebesar –0.031% terhadap

kinerja keuangan-profitabilitas.

c) Nilai koefisien regresi modal sendiri (X3) = -0.444, mengandung tanda (-)

yang berarti bahwa jika dua variabel lainnya tidak berubah, maka

perubahan variabel modal sendiri (X3) 1% memberikan pengaruh yang

berlawanan sebesar 0.444% terhadap kinerja keuangan-profitabilitas.

3. Pengujian terhadap Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebanyak dua hipotesis

adapun alat analisis yang diajukan adalah hipotesis pertama dengan uji F

(secara bersama-sama) dan hipotesis uji t (secara parsial). Adapun

pembuktian terhadap hipotesis yang diajukan dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 13. Pengujian hipotesis pengaruh variabel jumlah X1,X2,X3 terhadap variavel Y

Variabel Independen

KesimpulanF-hitung F-tabel t-hitung t-tabel Sig.

Pengujian bersama-sama

7.478 4.76 - - 0.019 Signifikan

Pengujian secara parsialJumlah aktiva tetap (X1)Hutang jangka panjang (X2)Equity (X3)

3.202-0.256-1.219

1.9431.9431.943

0.0190.8070.269

SignifikanTdk signifikanTdk signifikan

Sumber : Data diolah ( Lampiran 6)

108

Page 109: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

a) Pengujian hipotesis pertama (secara bersama-sama)

Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa F-hitung sebesar

7.478 sedangkan nilai F-tabel pada = 0.05 dan df = 9 Adalah sebesar 4.76

sehingga F-hitung lebih besar dari pada F-tabel (7.478>4.76). Sehingga Ho ditolak

dan menerima Ha yang berarti bahwa jumlah aktiva tetap, hutang jangka

panjang, equity secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang cukup

berarti terhadap kinerja keuangan-Profitabilitas PT. Berdikari United

Livestock.

b) Pengujian hipotesis kedua (secara parsial)

Pengujian secara parsial dengan menggunakan uji t bertujuan

menentukan variabel mana dari variabel independen jumlah aktiva tetap (X1),

hutang jangka panjang (X2), dan equity (X3) yang memiliki pengaruh signifikan

terhadap variabel dependen Kinerja Keuangan-Profitabilitas (Y). berdasarkan

hasil pengujian pada tabel 13 sebelumnya, menunjukkan bahwa jumlah

aktiva tetap (X1), hutang jangka panjang (X2), dan equity (X3), secara parsial

berpengaruh terhadap kinerja keuangan-profitabilitas PT. Berdikari United

Livestock. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel pada

tingkat signifikan = 0.05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

109

Page 110: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Variabel Independen X secara bersama-sama terhadap variabel Dependen Y

Pengaruh variabel independen (X) berupa jumlah aktiva tetap, hutang

jangka panjang, dan equity secara bersama-sama terhadap kinerja

keuangan-prifitabilitas secara bersama-sama ditunjukkan oleh koefisien

determinasi (R2) analisis regresi. Kofisien determinasi (R2) menunjukkan

proporsi atau presentase variasi total dalam variabel dependen kinerja

keuanga-profitabilitas (Y) dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh

variabel independen (X).

Hasil analisis regresi berganda (multiple regression) pada tabel 13

menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.789. hal

tersebut menunjukkan bahwa besarnya variasi dari variabel dependen kinerja

keuangan-profitabilitas (Y) dapat dijelaskan oleh variabel independen (X)

adalah sebesar 0.789. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa

secara bersama-sama ketiga variabel independen yang digunakan berupa

jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan modal sendiri, sebanyak

78.9% mampu menjelaskan perubahan kinerja keuangan-profitabilitas PT.

Berdikari United Livestock, sedangkan sisanya sebesar 21.1% ini disebabkan

oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Berdasarkan

hasil pengujian hipotesis pada tabel 13 Menunjukkan nilai F-hitung lebih besar

dari F-tabel (7.478>4.76) pada tingkat signifikansi 95% ( = 0.05), ini

110

Page 111: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

menunjukkan variabel independen jumlah aktiva tetap (X1), hutang jangka

panjang (X2), dan equity (X3) secara bersama-sama (simultan) cukup

berpengaruh terhadap variabel dependen kinerja keuangan-profitabilitas PT.

Berdikari United livestock.

Dalam penelitian ini besarnya koefisien determinasi (R2) adalah 78.9%

sehingga dengan mengacu pada tingkat keyakinan 95% ( = 0.05) dapat

dikatakan antara jumlah aktiva tetap (X1), hutang jangka panjang (X2), dan

equity (X3) mempunyai pengaruh yang lemah atau rendah.

Faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini

dapat berasal dari faktor external berupa harga bahan baku pakan

konsentrat, isu penyakit, kurs valuta asing, suku bunga, kebijakan pemerintah

tentang beacukai, wilayah pemasaran yang jauh, dan pencurian ternak.

2. Pengaruh Variabel Independen X secara parsial terhadap variabel Dependen Y

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 13 dengan menggunakan

analisis linier berganda, maka dapat diketahui pengaruh jumlah aktiva tetap,

hutang jangka panjang, dan equity berpengaruh secara parsial terhadap

kinerja keuangan-profitabilitas pada PT. Berdikari United Livestock.

Hasil perhitungan menunjukkan pada variabel jumlah aktiva tetap

mempunyai nilai koefisien regresi yang bertanda positif sebesar 1.396, hal ini

menunjukkan bahwa jumlah aktiva tetap berpengaruh positif secara parsial

111

Page 112: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

terhadap kinerja keuangan-profitabilitas sebear 1.396 dengan hasil pengujian

hipotesis menunjukkan nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel ( 3.202 > 1.943),

hal ini menunjukkan bahwa jumlah aktiva tetap mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja keuangan-profitabilitas, hal ini juga dapat dilihat

pada nilai 0.019 pada taraf nyata =0.05.

Hal tesebut di atas sesuai pernyataan Harnanto (1991:359) bahwa laba

atas dasar mana rentabilitas itu diukur ditentukan dari jumlah netto aktiva

tetap setelah dikurangi seluruh biaya depresiasi. Penentuan laba dalam

jumlah neto setelah dikurangi biaya depresiasi aktiva tetap untuk seluruh

aktiva tetap baik yang dipakai secara aktif maupun sebagai proyek atau

aktivitas tertentu di luar usaha pokok perusahaan. Hal serupa juga didukung

oleh pendapat Munawir (2001:120) bahwa hasil operasi perusahaan, adalah

jumlah net income yang nampak dalam laporan perhitungan rugi laba

ditambah dengan deperesiasi dan amortisasi. Hal ini juga menunjukkan

bahwa meningkatnya jumlah aktiva tetap menyebabkan depresiasi dan

amortisasi meningkat, sementara depresiasi dan amortisasi merupakan unsur

yang akan menambah laba, sehingga dengan demikian terbukti bahwa

jumlah aktiva tetap berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.

Selanjutnya dari hasil penelitian ini didukung oleh data aktiva tetap yang

dimiliki oleh PT. Berdikari dari tahun 2000 hingga tahun 2001 mengalami

peningkatan sebesar 18%, pada sisi lain laba perusahaan juga mengalami

peningkatan sebesar 103%. Sementara periode tahun 2002 hingga 2004

112

Page 113: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

jumlah aktiva tetap cenderung mengalami penurunan, juga menyebabkan

laba perusahaan juga mengalami penurunan.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel hutang jangka panjang

mempunyai koefisien regresi yang bertanda negatif sebesar –0.031, hal ini

menunjukkan bahwa hutang jangka panjang secara parsial berpengaruh,

akan tetapi tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja keuangan-

profitabilitas hal ini ditunjukkan oleh hasil pengujian hipotesis menunjukkan

bahwa t-hitung lebih kecil dari t-tabel ( -0.031 < 1.943 ). Hasil penelitian ini sejalan

dengan pendapat Harnanto (1991:309) bahwa dengan menggunakan hutang

yang disertai kewajiban membayar bunga yang bersifat tetap, tidak

tergantung pada pendapatan yang dapat dihasilkan dari aktivitas

pendayagunaan dana yang berasal dari kreditur tersebut. Selanjutnya

penelitian ini pula didukung oleh data perusahaan yang menunjukkan bahwa

Jumlah kewajiban yang dimiliki oleh PT. Berdikari yang cenderung

mengalami peningkatan, namun pada sisi lain laba perusahaan justru

mengalami penurunan.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel equity mempunyai

koefisien regresi yang bertanda negatif sebesar –0.444, hal ini menunjukkan

bahwa equity secara parsial berpengaruh terhadap kinerja keuangan-

profitabilitas, akan tetapi dengan hasil pengujian hipotesis menunjukkan

bahwa t-hitung lebih kecil dari t-tabel (-0.444< 1.943) ini berarti bahwa equity tidak

signifikan berpengaruh terhadap kinerja keuangan-profitabilitas PT. Berdikari

113

Page 114: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

United Livestock. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Sumarni

(2002) dengan menggunakan variabel struktur modal pengaruhnya terhadap

ROE, hasil koefisien regresi menunjukkan pengaruh negatif terhadap ROE

sebagai salah satu indikator rentabilitas/profitabilitas.

114

Page 115: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

pada bab sebelumnya, maka selanjutnya dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Faktor-faktor jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan

equity secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap Kinerja

Keuangan-profitabilitas PT. Berdikari United Livestock melalui uji F pada

tingkat signifikansi 95 % ( = 0.05) menunjukkan variabel independen

jumlah aktiva tetap (X1), hutang jangka panjang (X2), dan equity (X3)

secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang cukup

berarti terhadap variabel dependen kinerja keuangan-profitabilitas PT.

Berdikari United livestock

2. Faktor jumlah aktiva tetap, pada hasil pengujian hipotesis

secara parsial (uji t) pada tingkat signifikansi 95% ( =0.05) menunjukkan

bahwa jumlah aktiva tetap mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja keuangan-profitabilitas.

3. faktor hutang jangka panjang mempunyai pengaruh tidak

signifikan terhadap kinerja keuangan-profitabilitas, hal ini ditunjukkan oleh

hasil pengujian hipotesis uji t pada tingkat signifikansi 95% ( =0.05)

115

Page 116: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

4. faktor equity mempunyai pengaruh yang tidak signifikan

terhadap kinerja keuangan-profitabilitas, hal ini ditunjukkan oleh hasil

pengujian hipotesis menunjukkan bahwa t-hitung lebih kecil dari t-tabel , hal ini

juga dapat dilihat pada tingkat signifikansi 95% pada taraf nyata =0.05.

B. Saran-saran

Berdasarkan pembahasan dan analisis yang telah dilakukan

sebelumnya, maka berikut ini dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Hendaknya investasi/penambahan aktiva tetap segera direalisasikan

dari depresiasi/penyusutan dalam rangka peningkatan kinerja

keuangan-profitabilitas/rentabilitas perusahaan.

2. walaupun Hutang Jangka Panjang tidak signifikan mempengaruhi

kinerja keuangan perusahaan, tetapi perusahaan perlu melakukan

pengembalian hutang jangka panjang dan mencari sumber

pembiayaan yang lebih murah.

3. perusahaan tidak perlu mengakumulasi modal karena pertambahan

modal sendiri tidak secara nyata meningkatkan kinerja keuangan

perusahaan.

4. peneliti menyadari bahwa pada penelitian ini terdapat kekurangan

dari segi metode dan variabel-variabel penelitian yang hanya

difokuskan pada variabel internal, oleh karena itu kepada peneliti

selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian pada

116

Page 117: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

metode dan variabel penelitian terutama variabel eksternal yang

dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan PT. Berdikari United

Livestock.

117

Page 118: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998

Tentang Perusahaan Umum (PERUM), Tanggal 17 Januari 1998.

Anonim, Keputusan Menteri B adan Usaha Milik Negara Nomor.

Kep-100/MBU/2002. Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan

Usaha Milik Negara.

Arthur J. Keown, dkk,2001. Dasar-dasar manajemen keuangan, Penerjemah:

Chaerul D. Djakman; Jilid 1, Salemba empat Jakarta

----------------------------,2001. Dasar-dasar manajemen keuangan, Penerjemah:

Chaerul D. Djakman; Jilid 2, Salemba empat Jakarta

Chaerul D. Djakman, 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi

Ketujuh, Salemba Empat Jakarta.

Foseter, George, 1985. Financial Analysis, Second Edition, Second Edition,

Prentice Hall International.

George W. Gallinger, A. Frame Work of Financial Statement Analisis Part 1

Return on Asset Performance.

Gujarati, Damodar, 1999. Ekonometrika Dasar, Alih Bahasa : Sumarno Zain,

Jakarta, Erlangga

Harnanto, 1991. Analisa Laporan Keuangan, UPP AMP YKPN, Yogyakarta

Husein Umar, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Karawaci.

118

Page 119: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Helfert, Erich A, 1997. Teknik Analisa Laporan Keuangan, Edisi Indonesia

oleh Herman Wibowo, Erlangga Jakarta.

Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim, 1996, Analisa Laporan Keuangan, UPP

AMP YKPN, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 1999, Standar Akuntansi Keuangan, Buku 1 & 2,

Jakarta, Salemba Empat.

Kerlinger, Fred N. And Elazer J. Pedhazur, 1987. Korelasi dan Analisis

Regresi Ganda, Terjemanan Nur Cahaya, Jakarta.

Muhammad Arif Tiro, Baharuddin Ilyas, 2002. Statistika Terapan, Andira

Publisher, Makassar.

Munawir, 1979. Analisa Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.

------------, 1992 Analisis Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.

Michael A. Diamond, 1993. Financial Accounting. South-Western Publishing

Co. Cicinnati Ohio

Purbayu Budi Santosa, Ashari, 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft

Excel & SPSS, Andi, Yogyakarta.

Ronald E. Walpole, 1992. Pengantar Statistika, Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Sritua ArIef, 1993. Metodologi Penelitian Ekonomi, Jakarta, Penerbit

Universitas Indonesia.

Sofyan Syafri Harahap, 1996. Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Bumi

Aksara, Jakarta.

119

Page 120: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Sofyan Syafri Harahap, 2001. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi

Pertama, RajaGrafindo Persada, Jakarta

Tanri Abeng. 2000. Managing atau Choose Tantangan Globalisasi dan

Ketidakpastian. Pustaka Sinar Harapan Jakarta.

Van Home, James C, 1997. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Edisi

Indonesia oleh Heru Sutajo, Salemba Empat, Jakarta

Zaki Baridwan, 1995. Intermediate Accounting. Andi, Yogyakarta

120

Page 121: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Lampiran 1

PT. BERDIKARI UNITED LIVESTOCK

LAPORAN LABA-RUGI

PER 31 Desember 2000,2001,2002,2003, dan 2004

UraianTahun        

2000 2001 2002 2003 2004

Pendapatan/Penjualan          

Sapi Afkir Tbx (Breeding) 163,000,000 500,287,000 877,785,750 448,044,000 767,345,000

Sapi Potong bx (Fattening) 3,905,000,000 4,200,000,000 4,579,302,250 4,472,434,350 3,275,153,509

Sapi Lokal (Pedaging) 379,000,000 363,154,500 2,307,400,000 4,337,087,200 3,356,238,000

Sapi Potong Impor -   - - -

Jumlah Penjualan 4,447,000,000 5,063,441,500 7,764,488,000 9,257,565,550 7,398,736,509            

Harga Pokok Penjualan          

Sapi Afkir Tbx (Breeding) 56,000,000 255,000,000 367,099,123 60,427,952 231,132,828

Sapi Potong bx (Fattening) 2,430,000,000 1,957,000,000 2,814,844,115 2,880,336,468 2,035,185,973

Sapi Lokal (Pedaging) 326,000,000 771,352,187 1,819,403,868 3,046,472,038 2,718,831,031

Sapi Potong Impor - - - - -

Jumlah HPP 2,812,000,000 2,983,352,187 5,001,347,106 5,987,236,458 4,985,149,832

LABA KOTOR 1,635,000,000 2,080,089,313 2,763,140,894 3,270,329,092 2,413,586,677

Biaya Usaha          

Biaya Pegawai 400,000,000 430,000,000 589,938,223 1,110,172,481 1,408,168,239

Biaya Kantor 75,000,000 107,000,000 129,033,510 195,836,023 159,918,434

Biaya Umum 164,000,000 177,400,000 197,631,337 190,986,041 97,627,421

Biaya Pemasaran 389,000,000 350,000,000 513,725,722 640,022,006 466,878,224

Biaya Bunga 198,000,000 124,000,000 89,766,000 269,328,000 92,186,000

Biaya Penyusutan 17,000,000 93,694,415 13,697,290 77,051,888 81,069,000

Jumlah Biaya Usaha 1,243,000,000 1,282,094,415 1,533,792,082 2,483,396,439 2,305,847,318

LABA USAHA 392,000,000 797,994,898 1,229,348,812 786,932,653 107,739,359

Biaya & Pendapatan Lainnya        

Pendapatan lain-lain 58,000,000 - 74,770,435 30,379,800 342,198,479

Biaya Lain-lain 24,000,000 - - 72,255,479 48,223,200 Jumlah Biaya & Pend.

Lainnya 34,000,000 (38,696,237) 74,770,435 (41,875,679) 293,975,279

Laba sebelum Pajak 426,000,000 759,298,661 1,304,119,247 745,056,974 401,714,638

Pajak Penghasilan 110,300,000 210,289,598 373,735,774 206,017,092 103,014,391

Laba Bersih 315,700,000 549,009,063 930,383,473 539,039,882 298,700,247

Sumber : PT. Berdikari United Livestock

Lampiran 2

121

Page 122: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

PT. BERDIKARI UNITED LIVESTOCK

NERACA

PERIODE 31 DESEMBER 2000,2001,2002,2003, dan 2004

UraianTahun

2000 2001 2002 2003 2004

AKTIVA          

Aktiva Lancar          

Kas/Bank 151,994,405 246,930,000 22,225,914 125,092,222 1,039,592,528

Deposito          

Piutang 601,129,512 435,000,000 184,825,000 2,087,157,200 135,472,500 Cad. Kerugian Piutang     (3,672,375) (34,079,733) (33,339,445)

Piutang Lain-Lain 9,033,715        

Sewa dibayar dimuka - - - 13,500,000 -

Uang Muka - - - 20,675,500 40,831,300

Pers. Ternak 4,454,358,640 4,345,000,000 5,967,540,253 6,746,569,394 7,913,758,988 Persediaan Makanan & Obat 109,172,093 106,079,701 118,256,729 174,546,129 153,188,548 Jumlah Aktiva Lancar 5,325,688,365 5,133,009,701 6,289,175,521 9,133,460,712 9,249,504,419

Aktiva Tetap 1,305,321,521 1,545,453,068 1,391,864,724 1,060,907,787 1,029,639,697

Aktiva Lain-Lain 229,646,636 606,927,761 729,572,328 723,833,441 930,773,263

JUMLAH AKTIVA …. 6,860,656,522 7,285,390,530 8,410,612,573 10,918,201,940 11,209,917,379            KEWAJIBAN & EKUITAS

        

KEWAJIBAN          Hutang Jangka Pendek          

Hutang Usaha 35,763,755 190,822,200      

Hutang Lain-Lain 91,091,606 -       Jumlah Hutang Jangka Pendek 126,855,361 190,822,200 629,456,130 575,707,202 505,646,330

Hutang Jangka Panjang          

PT. PP Berdikari 4,367,206,000 4,338,305,465       Jumlah Hutang Jangka Panjang 4,367,206,000 4,338,305,465 4,423,974,465 6,926,946,315 6,998,971,465 JUMLAH KEWAJIBAN 4,494,061,361 4,529,127,665 5,053,430,595 7,502,653,517 7,504,617,795

EKUITAS          

Modal Saham 1,890,000,000 1,890,000,000 1,890,000,000 1,890,000,000 1,890,000,000

Cadangan Modal - - - - -

Laba Rugi Tahun Lalu 167,183,162 231,405,000 557,786,231 1,029,984,277 1,525,546,403

Laba Rugi Tahun Ini 309,600,792 634,857,865 909,395,746 495,564,146 289,753,181 JUMLAH EKUITAS 2,366,783,954 2,756,262,865 3,357,181,977 3,415,548,423 3,705,299,584 JUMLAH KEWAJIBAN & EKUITAS 6,860,845,316 7,285,390,530 8,410,612,572 10,918,201,940 11,209,917,379

Sumber : PT. Berdikari United Livestock

Lampiran 3

Tabel 1 : Perhitungan Indikator Keuangan Return on Equity (ROE) PT. Berdikari

122

Page 123: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

United Livestock Tahun 2000-2004

Tahun Uraian % Bobot

2000  315,700,000

x 100 = 15.35 20  2,057,183,162

2001  549,009,063

x 100 = 25.88 20  2,121,405,000

2002  930,383,473

x 100 = 38.01 20  2,447,786,231

2003  539,039,882

x 100 = 18.46 20  2,919,984,277

2004  298,700,247

x 100 = 8.75 14  3,415,546,403

Tabel 2 : Perhitungan Indikator Keuangan Return on Investment (ROI) PT. Ber- dikari United Livestock Tahun 2000-2004

Tahun Uraian % Nilai

2000  641,000,000

x 100 = 9.67% 7.5  6,631,009,886

2001  976,993,076

100 

14.63% 12  6,678,462,769  

2002  1,407,582,537

100 

18.33% 15  7,681,040,245  

2003  1,091,436,862

100 

10.71% 9  10,194,368,499  

2004  574,969,638

100 

5.59% 5  10,279,144,116    

Lampiran 4

Tabel 3 : Perhitungan Indikator Keuangan Total Asset Turnover (TATO) PT. Ber- Dikari United Livestock Tahun 2000-2004

123

Page 124: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Tahun Uraian % Nilai

2000  4,505,000,000

x 100 = 65.66 3  6,860,656,522

2001  5,063,441,500

100 = 69.50 3.5  7,285,390,530

2002  7,839,258,435

100 = 93.21 5  8,410,612,573

2003  9,287,945,350

100 = 85.07 3.5  10,918,201,940

2004  7,740,934,988

100 = 75.31 3.5  10,279,144,116  

Tabel 4 : Perhitungan Indikator Keuangan Rasio Modal Sendiri (RMS) PT. Ber- Dikari United Livestock Tahun 2000-2004

Tahun Uraian % Nilai

2000  2,366,783,954

x 100 = 34.50 10  6,860,656,522

2001  2,756,262,865

x 100 = 37.83 10  7,285,390,530

2002  3,357,181,977

x 100 = 39.92 10  8,410,612,573

2003  3,415,548,423

x 100 = 31.28 10  10,918,201,940

2004  3,705,299,584

x 100 = 33.05 10  11,209,917,379

124

Page 125: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pt. Berdikari United Livestock

Lampiran 5Rekapitulasi Data Penelitian

 Kinerja Keuangan

Jumlah Aktiva tetapHutang Jangka Panjang Equity(Profitabilitas)

Y X1 X2 X31 142,065,000 690,735,671 1,965,242,700 1,065,052,779 2 173,635,000 844,232,486 2,401,963,300 1,301,731,175 3 664,668,342 968,571,373 1,952,237,459 1,240,318,289 4 643,639,382 1,183,809,456 2,386,068,006 1,515,944,576 5 418,672,563 954,646,673 1,990,788,509 1,510,731,890 6 511,710,910 1,166,790,379 2,433,185,956 1,846,450,087 7 242,567,947 803,133,553 3,117,125,842 1,536,996,790 8 296,471,935 981,607,675 3,809,820,473 1,878,551,633 9 134,415,111 882,185,832 3,149,537,159 1,667,384,813

10 164,285,136 1,078,227,128 3,849,434,306 2,037,914,771

125