analisis faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja

18
AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 255 Volume: 05 Nomor : 03 Bulan : September Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja Karyawan Pada PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk Ichsan Milang [email protected] Received: 12 February 2019; Revised: 26 May 2019; Accepted: 28 July 2019 DOI: http://dx.doi.org/10.37905/aksara.5.3.255-280.2019 Abstrak Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang di kuantitatifkan dengan menggunakan skala likert. Sampel yang digunakan sebanyak 16 responden yang menjadi karyawan pada PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan hasil persamaan Y = 19,523 + 0,182X1 + 0,163X2. Nilai konstanta (a) sebesar 19,523 berarti jika variabel faktor stres kerja yang berasal dari pekerjaan (X1) dan faktor stres kerja yang berasal dari luar pekerjaan (X2) benilai nol atau tidak ada maka nilai stres kerja (Y) sebesar 19,523. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,803 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas faktor stres kerja yang berasal dari pekerjaan (X1) dan faktor stres kerja yang berasal dari luar pekerjaan (X2) yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai hubungan yang sangat kuat terhadap variabel terikat stres kerja (Y) dengan nilai interval 0,80 1,000. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,644 menunjukkan besarnya sumbangan variabel bebas faktor stres kerja yang berasal dari pekerjaan (X1) dan faktor stres kerja yang bearasal dari luar pekerjaan (X2) terhadap variabel terikat stres kerja (Y) adalah sebesar 64,4% (0,644 x 100%), sisanya sebesar 35,6% (100% - 0,644%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Nilai t hitung > t table dengan nilai taraf signifikansi variabel faktor stres kerja yang berasal dari pekerjaan (X1) sebesar 0,002 dan variabel stres kerja yang berasal dari luar pekerjaan (X2) sebesar 0,004 yang artinya terdapat pengaruh signifikan secara parsial. Hasil uji f secara simultan diperoleh nilai f hitung sebesar 12,657 dengan sig 0,001, lebih besar dari nilai F Tabel adalah 3,805 Maka Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor stres kerja yang berasal dari pekerjaan dan dari luar pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap stres kerja karyawan pada PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk. Kata Kunci : Faktor-Faktor Stres Kerja, Stres Kerja. PENDAHULUAN Menurut Bohlander dan Snell (Widodo, 2015 : 4) manajemen sumber daya manusia (MSDM) yakni suatu ilmu yang mempelajari bagaimana memberdayakan karyawan dalam perusahaan, membuat pekerjaan, kelompok kerja, mengembangkan para karyawan yang mempunyai kemampuan, mengidentifikasi suatu pendekatan untuk dapat mengembangkan kinerja karyawan dan memberikan imbalan kepada mereka atas usahanya dalam bekerja. Persaingan dan tuntutan

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 255

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

Karyawan Pada PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk

Ichsan Milang

[email protected]

Received: 12 February 2019; Revised: 26 May 2019; Accepted: 28 July 2019

DOI: http://dx.doi.org/10.37905/aksara.5.3.255-280.2019

Abstrak

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif

yang di kuantitatifkan dengan menggunakan skala likert. Sampel yang digunakan

sebanyak 16 responden yang menjadi karyawan pada PT. Bosowa Berlian Motor

Luwuk. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linier berganda dengan hasil persamaan Y = 19,523 + 0,182X1 + 0,163X2.

Nilai konstanta (a) sebesar 19,523 berarti jika variabel faktor stres kerja yang

berasal dari pekerjaan (X1) dan faktor stres kerja yang berasal dari luar pekerjaan

(X2) benilai nol atau tidak ada maka nilai stres kerja (Y) sebesar 19,523. Nilai

koefisien korelasi sebesar 0,803 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel

bebas faktor stres kerja yang berasal dari pekerjaan (X1) dan faktor stres kerja yang

berasal dari luar pekerjaan (X2) yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai

hubungan yang sangat kuat terhadap variabel terikat stres kerja (Y) dengan nilai

interval 0,80 – 1,000. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,644 menunjukkan

besarnya sumbangan variabel bebas faktor stres kerja yang berasal dari pekerjaan

(X1) dan faktor stres kerja yang bearasal dari luar pekerjaan (X2) terhadap variabel

terikat stres kerja (Y) adalah sebesar 64,4% (0,644 x 100%), sisanya sebesar 35,6%

(100% - 0,644%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Nilai thitung > t

table dengan nilai taraf signifikansi variabel faktor stres kerja yang berasal dari

pekerjaan (X1) sebesar 0,002 dan variabel stres kerja yang berasal dari luar

pekerjaan (X2) sebesar 0,004 yang artinya terdapat pengaruh signifikan secara

parsial. Hasil uji f secara simultan diperoleh nilai f hitung sebesar 12,657 dengan

sig 0,001, lebih besar dari nilai F Tabel adalah 3,805 Maka Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa faktor stres kerja yang berasal dari pekerjaan dan dari luar

pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap stres kerja karyawan pada PT. Bosowa

Berlian Motor Luwuk.

Kata Kunci : Faktor-Faktor Stres Kerja, Stres Kerja.

PENDAHULUAN

Menurut Bohlander dan Snell (Widodo, 2015 : 4) manajemen sumber daya

manusia (MSDM) yakni suatu ilmu yang mempelajari bagaimana memberdayakan

karyawan dalam perusahaan, membuat pekerjaan, kelompok kerja,

mengembangkan para karyawan yang mempunyai kemampuan, mengidentifikasi

suatu pendekatan untuk dapat mengembangkan kinerja karyawan dan memberikan

imbalan kepada mereka atas usahanya dalam bekerja. Persaingan dan tuntutan

Page 2: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

256 AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

profesional yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang

harus dihadapi individu dalam lingkungan kerja. Selain tekanan yang berasal dari

lingkungan lingkungan kerja, lingkungan keluarga dan sosial juga sangat

berpotensial menimbulkan kecemasan. Berbicara mengenai tuntutan pekerjaan,

hasil e-psikologi oleh Rini (2002:1) menyatakan bahwa dalam kondisi psikologis

seseorang apabila mendapat tuntutan pekerjaan yang terlalu banyak maka mereka

akan lebih sensitif dalam menyikapi suatu hal. Dalam hal ini Munandar (2012 :

371) menyatakan bahwa stres kerja merupakan suatu yang abstrak dan tidak dapat

dilihat, yang bisa dilihat akibat dari stres kerja. Pada umumnya stres dilihat sebagai

sesuatu yang negatif. Ada beberapa pengertian tentang stres.

Salah satunya menurut menurut Fincham dan Rodes (Munandar, 2012 : 374)

menyatakan bahwa stres didasarkan pada asumsi yang disimpulkan dari gejala-

gejala dan tanda-tanda tubuh, perilaku, psikologikal, dan somatik, adalah hasil dari

tidak atau kurang adanya kecocokan antara individu (dalam arti keperibadiannya,

bakatnya, dan kecakapannya) dan juga lingkungannya. Sehingga mengakibatkan

ketidakmampuannya menghadapi berbagai tuntutan terhadap dirinya secara efektif.

Soemalijah Soewondo (Devi S, 2003 : 19) Menyatakan bahwa stres kerja adalah

suatu kondisi dimana terdapat satu atau beberapa faktor di tempat kerja yang

berinteraksi dengan pekerja sehingga mengganggu kondisi fisiologis, dan

perilaku. Dampak positif stres pada tingkat rendah sampai pada tingkat moderat

bersifat fungsional dalam arti berperan sebagai pendorong peningkatan kinerja

karyawan. Sedangkan pada dampak negatif stres tingkat yang tinggi adalah

penurunan pada kinerja karyawan yang drastis.

Dalam jangka pendek stres yang dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang

serius dari pihak perusahaan membuat karyawan menjadi tertekan, tidak

termotivasi dan frustasi menyebabkan karyawan bekerja tidak optimal sehingga

kinerjanya pun akan terganggu. Dalam jangka panjang, karyawan tidak dapat

menahan stres kerja maka ia tidak mampu lagi bekerja di perusahaan. Pada tahap

yang semakin parah, stres bisa membuat karyawan menjadi sakit atau bahkan

mengundurkan diri. Namun salah satu penyebab timbulnya stres kerja karyawan

antara lain secara umum, dikarenakan tuntutan tugas yang tidak di ikuti dengan

sarana yang memadai, tuntutan antar pribadi yang tidak kooperatif, terjadinya

kesenjangan antara pemimpin dan karyawan. Sebagai manusia biasa, karyawan

pada PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk tentunya dihadapkan dengan kondisi

dilematis yang mana di satu sisi mereka mereka harus bekerja untuk fokus pada visi

perusahaan yaitu memberi kepuasan bagi pelanggan sementara disisi lain mereka

memiliki kebutuhan dan keinginan yang perlu mendapat perhatian dari perusahaan.

Kondisi ini tentunya akan menimbulkan stres kerja. Oleh sebab itu penting bagi

perusahaan PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk untuk memenuhi kebutuhan

karyawan dan menciptakan kenyamanan kerja. Stres kerja bisa diartikan sebagai

tekanan yang dirasakan karyawan dngan tugas-tugas pekerjaan tidak dapat mereka

penuhi.

Fenomena diatas merupakan ide utama yang mendasari dilakukannya

penelitian tentang sters kerja yang berasal dari pekerjaan dan berasal dari luar

pekerjaan yang mempengaruhi stres kerja. Maka penulis mengambil judul “Analisis

Page 3: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 257

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja Karyawan Pada PT. Bosowa

Berlian Motor Luwuk”.

TINJAUAN PUSTAKA

Stres Kerja

Menurut Gibson (Jacinta, 2002:79), menyatakan bahwa stres kerja dapat juga

mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :

1). Dampak terhadap perusahaan.

a. Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam menejemen maupun operasional

kerja.

b. Mengganggu kenormalan aktivitas kerja.

c. Menurunnya tingkat produktivitas.

d. Menurunnya pemasukan dan keuntungan perusahaan.

e. Stres yang dihadapi tenaga kerja berhubungan dengan penurunan prestasi

kerja, peningkatan ketidakhadiran kerja dan kecenderungan mengalami

kecelakaan.

2). Dampak terhadap individu.

Muncul masalah-masalah yang berhubungan dengan :

a. Kesehatan. Banyak penelitian yang menemukan adanya akibat-akibat stres

terhadap kesehatan seperti jantung, gangguan pencernaan, darah tinggi dan

beberapa penyakit lainnya.

b. Psikologi. Stres berkepanjangan akan menyebabkan ketegangan dan

kekuatiran yang terus menerus yang disebut dengan stres kronis.

c. Interaksi interpersonal.

d. Orang yang sedang stres akan lebih sensitif, oleh karena itu sering salah

persepsi dalam membaca dan mengartikan suatu keadaan, pendapat dan

penilaian, kritik, nasehat bahkan perilaku orang lain. Pada tingkat stres yang

terlalu berat, orang akan menjadi depresi dan kehilangan percaya diri.

Strategi Manajemen Stres Kerja.

Stres dalam pekerjaan dapat dicegah timbulnya dan dapat di hadapi tanpa

memperoleh dampak yang negatif. Manajemen stres lebih kepada sektor

mengatasinya, yakni belajar menanggulangi secara adaptif dan efektif. Hampir

sama pentingnya mengetahui apa yang tidak boleh dan apa yang harus di coba.

Sebagian dari para pengidap stres di tempat kerja akibat persaingan, sering

melampiaskan dengan cara bekerja keras yang berlebihan. Ini bukanlah cara yang

efektif yang bahkan tidak menghasilkan apa-apa untuk memecahkan sebab dari

stres, justru hanya akan menambah masalah.

Secara umum strategi manajemen stres kerja dapat dikelompokkan menjadi

strategi penanganan individual, organisasional dan dukungan sosial (Munandar,

2001 : 45-47) :

1). Strategi Penangan Individual.

Yaitu strategi yang dikembangkan secara pribadi atau individual, strategi

individual ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

a. Melakukan perubahan reaksi perilaku atau perubahan reksi kognitif. Artinya,

jika seorang karyawan merasa dirinya ada kenaikan ketegangan, para

Page 4: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

258 AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

karyawan tersebut seharusnya (time out) terlebih dahulu. Cara time out bisa

macam-macam, seperti istirahat sejenak namun masih dalam ruangan kerja,

pergi ke kamar kecil untuk membasuh muka dengan air dan sebagainya.

b. Melakukan relaksasi dan meditasi. Kegiatan ini bisa dilakukan di rumah pada

malam hari-hari libur kerja. Dengan melakukan relaksasi ini karyawan dapat

membangkitkan perasaan rileks.

c. Melakukan diet dan fitnes. Beberapa cara yang ditempuh adalah mengurangi

konsumsi makanan mengandung lemak. Memperbnyak konsumsi makanan

yang bervitamin seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, dan banyak

melakukan olahraga.

2). Strategi Penanganan Organisasional.

Strategi ini didesain oleh manajemen untuk mengontrol penekanan tingkat

organisasional untuk mencegah atau mengurangi stres kerja.

Manajemen organisasi dapat dilakukan dengan :

a. Menciptakan iklim organisasi yang mendukung. Banyak organisasi saat ini

cenderung memformulasi struktur birokratik yang tinggi dengan menyertakan

infleksibel, iklim impersonal. Ini dapat menyebabkan sters kerja.

b. Memperkaya desain tugas-tugas dengan memperkaya kerja dengan

meningkatkan faktor isi pekerjaan (seperti tanggung jawab, pengakuan dan

kesempatan untuk pencapaian, peningkatan, dan pertumbuhan) atau dengan

meningkatkan karakteristik pekerjaan pusat seperti variasi skill.

3).Mengurangi konflik dan mengklarifikasi peran organisasional. konflik peran dan

ketidakjelasan didentifikasi lebih awal sebagai sebuah penekan individual

utama. Ini mengacu pada manajemen untuk mengurangi dan mengklarifikasi

peran organisasional sehingga penyebab stres ini dapat dihilangkan atau

dikurangi.

4.) Strategi Dukungan Sosial. Untuk mengurangi stres kerja, dibutuhkan dukungan

sosial terutama orang yang terdekat, seperti keluarga, teman kerja, pimpinan atau

orang lain. Agar diperoleh dukungan maksimal, dibutuhkan komunikasi yang

baik pada semua pihak, sehingga dukungan sosial dapat diperoleh seperti

dikatakan Landy (Munandar, 2001 : 78) dan Goldberger dan Brezmitz

(Munandar, 2001 : 79) Karyawan dapat mengajak berbicara orang lain tentang

masalah yang dihadapi, atau setidaknya ada tempat mengaduh atas keluh

kesahnya.

METODE PENELITIAN

Penulis mengambil lokasi dari penelitian ini di Kabupaten Banggai pada PT.

Bosowa Berlian Motor Luwuk yang beralamat di Jl. Urip Sumohardjo No. 41

Luwuk. Alasan penulis mengambil lokasi tersebut karena PT. Bosowa Berlian

Motor Luwuk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang

pemesanan dan pemasaran mobil yang mana setiap karyawan memiliki target

tersendiri untuk memenuhi kebutuhan target perusahaan yang merupakan beban

kerja dan menjadi salah satu sumber stres kerja karyawan PT. Bosowa Berlian

Motor Luwuk. Selain itu, alasan penulis mengambil lokasi tersebut karena PT.

Page 5: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 259

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

Bosowa Berlian Motor Luwuk Bersedia Membantu dan memberikan keperluan

penelitian seperti data-data dari perusahaan tersebut.

Teknik analisis Data

1). Analisis Linear Berganda

Analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh antara variabel

bebas yaitu Stres dari dalam pekerjaan (X1) dan Stres dari luar pekerjaan (X2)

terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan (Y). Teknik analisis data yang

digunakan adalah Analisis linier regresi berganda. Yaitu suatu teknik yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel

terikat (Sugiyono, 2002 : 261). Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk

mengukur pengaruh karakteristik individu dan lingkungan kerja terhadap kinerja.

Model matematis dari analisis regresi berganda adalah:

Y= a+b1X1+b2X2

Keterangan :

Y : Stres Kerja.

a : Konstanta.

X 1 : Stres Kerja Yang Berasal Dari Pekerjaan.

X2 : Stres Kerja Yang Berasal Dari Luar Pekerjaan.

b1b2 : Koefisien Regresi.

pengujian analisis regresi berganda ini menggunakan alat analisis program

SPSS.

2). Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi adalah alat untuk mengukur keeratan hubungan antara Stres

Kerja terhadap Kinerja Karyawan Atmaja (2009 : 169).

Rumus:

𝑅𝑦. 𝑥1𝑥2 = √𝑟2 𝑦𝑥1 + 𝑟2 𝑦𝑥2 −2𝑟𝑦𝑥1 𝑟𝑦𝑥2 𝑥1𝑥2

1− 𝑟2𝑥1𝑥2

Dimana:

Ry.x1x2 = korelasi ganda antara variabel X1 dan X2 secara bersama-

sama dengan variabel Y

ryx1 = korelasi product moment antara X1 dengan Y

ryx2 = korelasi product moment antara X2 dengan Y

rx1x2 = korelasi product moment antara X1 dengan X2

(Sugiyono, 2014: 191).

Korelasi digambarkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤

r ≤ + 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Berikut tabel

interprestasi nilai r (Sugiyono, 2009 : 183) :

Tabel 3.2

Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

Page 6: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

260 AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Jadi untuk dapat menghitung korelasi ganda, maka harus dihitung terlebih

dahulu korelasi sederhananya melalui korelasi Product Moment dari Pearson.

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 (∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥 ∑ 𝑦)

√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋2) |𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌2)}

Dimana:

Rxy = koefisien korelasi tiap item

X = jumlah alternatif jawaban yang dipilih responden dari setiap jawaban

Y = total seluruh alternatif jawaban pada seluruh pertanyaan yang dipilih oleh

seluruh responden

N = jumlah responden

(Sugiono 2005 : 203).

3)Koefisien Determinasi (R2)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang

diberikan variabel bebas (Faktor-Faktor Stres) terhadap variabel terikat (Stres

Kerja) yang ditunjukkan dalam prosentase. Adapun rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut:

R2 = ∑ 𝑥1𝑦+𝑏2 ∑ 𝑥2𝑦

∑ 𝑦2

Dimana :

R2 = Koefisien Determinasi

b = koefisien Regresi

X1 = Faktor Stres dari Pekerjaan.

X2 = Faktor Stres dari Luar Pekerjaan

Y = Stres Kerja.

4). Uji t

Uji hipotesis (uji t) digunakan untuk mengetahui koefisien regresi yang

dihasilkan dari tiap-tiap variabel independen signifikan atau tidak terhadap variabel

dependennya. Uji t pada dasarnya untuk menunjukkan signifikansi variabel

independen (Faktor-Faktor Stres Kerja) secara parsial terhadap variabel dependen

(Stres Kerja). Dalam penelitian ini digunakan uji dengan taraf signifikansi 0,05.

Jika nilai alpha < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis diterima,

sehingga ada pengaruh persial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya nilai alpha > 0,05, maka hipotesis ditolak, berarti tidak ada

pengaruh secara persial diantara dua variabel yang diuji.

Rumus :

t-hitung = 𝑟 √𝑛−2

√1−𝑟2

Keterangan :

thitung = Nilai t

Page 7: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 261

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

r = Nilai Koefisien Korelasi

n = Jumlah Sampel

1). Apabila Ha : b1,b2 ≠ 0 atau t-hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya ada pengaruh secara parsial variabel bebas Faktor Stres Kerja Berasal

dari Pekerjaan (X1) dan Faktor Stres Kerja Berasal dari Luar Pekerjaan (X2),

terhadap variabel terikat Stres Kerja (Y) pada PT. Bosowa Berlian Motor

Luwuk.

2). Apabila Ho : b1,b2 = 0 atau t-hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya tidak ada pengaruh secara parsial variable Stres Kerja Berasal Dari

Pekerjaan (X1) dan Stres Kerja Dari Luar Pekerjaan (X2), terhadap variabel

Terikat Stres Kerja (Y) pada PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk.

Pengujian dilakukan pada taraf nyata 5% dengan derajat bebas (dk) pembilang

k-1 dan dk penyebut n – k – 1 dimana k adalah jumlah variabel yang diteliti dan n

adalah jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian.

5). Uji F

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas (Faktor-Faktor

Stres Kerja) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan

atau bersama-sama terhadap variabel terikat (Stres Kerja) dengan kriteria tingkat

signifikansi < 0,05. Jika signifikansi < 0,05 maka model penelitian dinyatakan

layak.

Uji F ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel bebas

(Faktor-Faktor Stres Kerja) dan variabel terikat (Stres Kerja) secara simultan atau

bersama-sama.

Perumusan hipotesis :

1) H0 : b1 & b2 = 0 (tidak ada pengaruh secara bersama-sama dari semua variabel

X terhadap variabel Y)

2) H1 : b1 & b2 ≠ 0 (ada pengaruh secara bersama-sama dari semua variabel X

terhadap variabel Y)

Rumus :

Ϝ =R2(n − K − 1)

K − (1 − R2)

Keterangan :

F = Nilai F

K = jumlah variabel independent

n = Jumlah sampel

Kesimpulan :

1). H0 : b1 & b2 = 0 atau Fhitung > Ftabel (tidak ada pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama dari semua variable (X) yaitu Faktor Stres Kerja Berasal dari

Pekerjaan (X1) dan Stres Faktor Kerja Berasal dari Luar Pekerjaan (X2)

terhadap variabel (Y) yaitu Stres Kerja pada PT. Bosowa Berlian Motor

Luwuk.

2). H1 : b1 & b2 ≠ 0 atau Fhitung ≤ Ftabel (ada pengaruh yang secara bersama-sama

dari semua variabel X yaitu Stres Kerja Berasal dari Pekerjaan (X1) dan Stres

Kerja Berasal dari Luar Pekerjaan (X2) terhadap variabel (Y) yaitu Stres Kerja

pada PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk.

Page 8: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

262 AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

1). Faktor Stres Kerja Yang Berasal dari Pekerjaan (X1)

Seperti tersebut didepan bahwa ada 16 responden yang digunakan dalam

penelitian ini. Sedangkan variabel yang ada 3 variabel, dan masing-masing variabel

terdiri dari beberapa atribut. Berdasarkan hal tersebut maka uraian tentang hasil

dari penelitian lapangan dilaporkan sebagai berikut :

Tanggapan responden tentang Faktor Stres Kerja Yang Berasal Dari Pekerjaan

(X1) dari beberapa pernyataan kemudian dirangkum sebagai berikut :

Tabel 1

Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Bahwa Beban Tugas Yang

Diberikan Kepada Karyawan Telalu Besar Sehingga Dapat Menimbulkan

Stres Kerja Terhadap Karyawan Di PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk

Tanggapan Responden Frequency Percent

Sangat tidak setuju 0 0,0

Tidak setuju 6 37,5

Kurang Setuju 4 25,0

Setuju 6 37,5

Sangat Setuju 0 0,0

Total 16 100,0

Sumber : SPSS, Data diolah

Berdasarkan tabel diatas, penilaian responden terhadap pernyataan bahwa

beban tugas yang diberikan kepada karyawan terlalu besar sehingga dapat

menimbulkan stres kerja apada karyawan di PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk

tidak ada responden atau (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 6 responden atau (37,5%), yang menyatakan

kurang setuju sebanyak 4 responden atau (25,0%), untuk responden yang

menyatakan setuju 6 responden atau (37,5%), dan tidak ada responden yang

menyatakan sangat setuju atau (0%).

Tabel 2

Penilaian Terhadap Pernyataan Bahwa Beban Kerja Yang Dirasakan

Karyawan PT. Bosowa Berlain Motor Luwuk Menimbulkan Rasa Tidak

Nyaman Ketika Berada Di Tempat Kerja Sehingga Berpengaruh Pada Stres

Kerja Saat Bekerja.

Tanggapan Responden Frequency Percent

Sangat Tidak Setuju 1 6,2

Tidak Setuju 6 37,5

Kurang Setuju 4 25,0

Setuju 4 25,0

Sangat Setuju 1 6,2

Total 16 100,0

Berdasarkan tabel diatas, penilaian responden terhadap pernyataan bahwa

beban kerja yang dirasakan karyawan PT. Bosowa Berlain Motor Luwuk

menimbulkan rasa tidak nyaman ketika berada di tempat kerja sehingga

berpengaruh pada stres kerja saat bekerja diketahui bahwa yang menyatakan sangat

Page 9: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 263

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

tidak setuju sebanyak 1 responden atau (6,2%), tidak setuju, 6 responden atau

(37,5%), sedangkan yang menyatakan kurang setuju sebanyak 4 responden atau

(25,0%), untuk responden yang menyatakan setuju 4 responden atau (25,0%), dan

menyatakan sangat setuju 1 responden atau (6,2%).

Tabel 3

Penilaian Responden Terhadap Pertanyaan Bahwa Antara Wewenang Dan

Tanggung Jawab Yang Tidak Seimbang Di PT. Bosowa Berlain Motor

Luwuk Berpengaruh Terhadap Stres Kerja Yang Dialami Saat Bekerja.

Tanggapan Responden Frequency Percent

Sangat Tidak Setuju 0 0,0

Tidak Setuju 5 31,2

Kurang Setuju 7 43,8

Setuju 3 18,8

Sangat Setuju 1 6,2

Total 16 100,0

Sumber : SPSS, Data diolah

Berdasarkan tabel diatas, penilaian responden terhadap pernyataan bahwa

antara wewenang dan tanggung jawab yang tidak seimbang di PT. Bosowa Berlain

Motor Luwuk berpengaruh terhadap stres kerja yang dialami saat bekerja diketahui

bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju atau (0%),yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 5 responden atau (31,2%),untuk responden yang

menyatakan kurang setuju 7 responden atau (43,8%) yang menyatakan setuju 3

responden atau (18,8%), dan menyatakan sangat setuju 1 responden atau (6,2%).

Tabel 4

Penilaian Responden Terhadap Pertanyaan Bahwa Adanya Intervensi Yang

Terlalu Sering Dari Pihak Lain, Konsentrasi Karyawan PT. Bosowa Berlian

Motor Luwuk Menjadi Terganggu Dan Menimbulkan Stres Saat Bekerja

Tanggapan Responden Frequency Percent

Sangat Tidak Setuju 0 0,0

Tidak Setuju 3 18,8

Kurang Setuju 10 62,5

Setuju 3 18,8

Sangat Setuju 0 0,0

Total 16 100,0

Sumber : SPSS, Data diolah

Berdasarkan tabel diatas, penilaian responden terhadap pernyataan bahwa

adanya intervensi yang terlalu sering dari pihak lain, konsentrasi karyawan PT.

Bosowa Berlian Motor Luwuk menjadi terganggu dan menimbulkan stres kerja saat

bekerja diketahui bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju

atau (0%), yang menyatakan tidak setuju sebanyak 3 responden atau (18,8%),untuk

responden yang menyatakan kurang setuju 10 responden atau (62,5%) yang

Page 10: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

264 AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

menyatakan setuju 3 responden atau (18,8%), dan tidak ada responden yang

menyatakan sangat setuju.

2). Faktor Stres Kerja Yang Berasal Dari Luar Pekerjaan (X2).

Tanggapan responden tentang Faktor Stres Kerja Yang Berasal Dari Luar

Pekerjaan (X2) dari beberapa peryataan kemudian dirangkum sebagai berikut :

Tabel 5

Penilaian Responden Terhadap Pertanyaan Bahwa Masalah pribadi dalam

keluarga seringkali berpengaruh terhadap stres kerja yang dialami

karyawan PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk.

Tanggapan Responden Frequency Percent

Sangat Tidak Setuju 2 12,5

Tidak Setuju 4 25,0

Kurang Setuju 2 12,5

Setuju 5 31,2

Sangat Setuju 3 18,8

Total 16 100,0

Sumber : SPSS, Data diolah

Berdasarkan tabel diatas, penilaian responden terhadap pernyataan bahwa

masalah pribadi dalam keluarga seringkali berpengaruh terhadap stres kerja yang

dialami karyawan PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk diketahui bahwa yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 2 responden atau (12,5%), yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 4 responden atau (25,0%), untuk responden yang

menyatakan kurang setuju 2 responden atau (12,5%) yang menyatakan setuju 5

responden atau (31,2%), dan menyatakan sangat setuju 3 responden atau (18,8%).

Tabel 6

Penilaian Responden Terhadap Pertanyaan Bahwa Perilaku Negatif Dari

Anak-Anak Karyawan PT. Bosowa Berlain Motor Luwuk Seringkali

Terbawa Dalam Pekerjaan, Menyebabkan Timbulnya Tingkat Stres Kerja

Yang Dirasakan Oleh Karyawan Saat Bekerja

Tanggapan Responden Frequency Percent

Sangat Tidak Setuju 3 18,8

Tidak Setuju 5 31,2

Kurang Setuju 6 37,5

Setuju 1 6,2

Sangat Setuju 1 6,2

Total 16 100,0

Sumber : SPSS, Data diolah

Berdasarkan tabel diatas, penilaian responden terhadap pernyataan bahwa

perilaku negatif dari anak-anak karyawan PT. Bosowa Berlain Motor Luwuk

seringkali terbawa dalam pekerjaan, menyebabkan timbulnya tingkat stres kerja

yang dirasakan oleh karyawan saat bekerja diketahui bahwa yang menyatakan

sangat tidak setuju sebanyak 3 responden atau (18,8%), yang menyatakan tidak

Page 11: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 265

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

setuju sebanyak 5 responden atau (31,2%), untuk yang menyatakan kurang setuju

6 responden atau (37,5%) yang menyatakan setuju 1 responden atau (6,2%), dan

sangat setuju 1 responden atau (6,2%).

Tabel 7

Penilaian Responden Terhadap Pertanyaan Bahwa Kehidupan

Pribadi/Keluarga Karyawan PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk Yang Tidak

Harmonis Mengakibatkan Aktivitas Dan Pekerjaan Menjadi Terganggu.

Tanggapan Responden Frequency Percent

Sangat Tidak Setuju 3 18,8

Tidak Setuju 1 6,2

Kurang Setuju 4 25,0

Setuju 5 31,2

Sangat Setuju 3 18,8

Total 16 100,0

Sumber : SPSS, Data diolah

Berdasarkan tabel diatas, penilaian responden terhadap pernyataan bahwa

Kehidupan pribadi/keluarga karyawan PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk yang

tidak harmonis mengakibatkan aktivitas dan pekerjaan menjadi terganggu diketahui

bahwa yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 3 responden atau (18,8%),

yang menyatakan tidak setuju sebanyak 1 responden atau (6,2%), untuk responden

yang menyatakan kurang setuju 4 responden atau (25,0%) yang menyatakan setuju

5 responden atau (31,2%), dan menyatakan sangat setuju 3 responden atau (18,8%).

3). Stres Kerja (Y)

Tanggapan responden tentang Stres Kerja (Y) dari beberapa peryataan

kemudian dirangkum sebagai berikut :

Tabel 8

Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Bahwa Pada PT. Bosowa Berlian

Motor Luwuk Tuntutan Tugas Yang Diterima Karyawan Dapat

Menyebabkan Stres Kerja Sehingga Berpengaruh Pada Kualitas Kerja Yang

Dihasilkan.

Tanggapan Responden Frequency Percent

Sangat Tidak Setuju 1 6,2

Tidak Setuju 4 25,0

Kurang Setuju 7 43,8

Setuju 3 18,8

Sangat Setuju 1 6,2

Total 16 100,0

Sumber : SPSS, Data diolah

Berdasarkan tabel diatas, penilaian responden terhadap pernyataan bahwa pada

PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk tuntutan tugas yang diterima karyawan dapat

menyebabkan stres kerja sehingga berpengaruh pada kualitas kerja yang dihasilkan

diketahui bahwa yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau

Page 12: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

266 AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

(6,2%), yang menyatakan tidak setuju sebanyak 4 responden atau (25,0%), untuk

responden yang menyatakan kurang setuju 7 responden atau (43,8%) yang

menyatakan setuju 3 responden atau (18,8%), dan menyatakan sangat setuju 1

responden atau (6,2%).

Tabel 9

Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Bahwa Karyawan PT. Bosowa

Berlian Motor Luwuk Menjalankan Pekerjaan Sesuai Dengan Peran

Ataupun Kemampuan Yang Dimiliki.

Tanggapan Responden Frequency Percent

Sangat Tidak Setuju 0 0,0

Tidak Setuju 2 12,5

Kurang Setuju 1 6,2

Setuju 3 18,8

Sangat Setuju 10 62,5

Total 16 100,0

Sumber : SPSS 16 Data diolah

Berdasarkan tabel diatas, penilaian responden terhadap pernyataan bahwa

karyawan PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk menjalankan pekerjaan sesuai dengan

peran ataupun kemampuan yang dimiliki diketahui bahwa tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju atau (0%), yang menyatakan tidak setuju sebanyak

2 responden atau (12,5%), untuk responden yang menyatakan kurang setuju 1

responden atau (6,2%) yang menyatakan setuju 3 responden atau (18,8%), dan

menyatakan sangat setuju 10 responden atau (62,5%).

Analisis Data

1). Regresi Linear Berganda

Regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat. Hasil regresi tersebut adalah :

Tabel 10

Hasil Regresi Linear Berganda (Koefisien Regresi, T Hitung, Signifikan T

Hitung, Koefisien Korelasi, Koefisien Determinasi, F Hitung Dan Signifikan

F Hitung)

Variabel

Terikat (Y) Variabel Bebas (X)

Koefisien

Regresi

t hitung (Sig.t)

F

hitung (Sig.F)

Stres

Kerja

Faktor yang berasal

dari pekerjaan (X1) 0,182 3,323 0,002

12,657 0,001 Faktor yang berasal dari

Luar Pekerjaan. (X2) 0,163 2,589 0,004

Konstanta (a)

N

R2

R

F Tabel

T Tabel

19,523 α=0,05

16

0,644

0,803

3,805

1,761

Sumber : SPSS, Data diolah

Page 13: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 267

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS, seperti terlihat

pada tabel 4.20 sehingga menghasilkan model persamaan regresi linear berganda,

yaitu sebagai berikut :

Y = 19,523 + 0,182 X1 + 0,163 X2

Persamaan regresi yang dihasilkan menunjukkan arah pengaruh variabel faktor

stres kerja yang berasal dari pekerjaan maupun yang berasal dari luar pekerjaan

terhadap stres kerja. Nilai konstanta (a) sebesar 19,523, artinya jika variabel faktor

yang berasal dari pekerjaan (X1) dan variabel faktor yang berasal dari luar

pekerjaan (X2) bernilai nol atau tidak ada maka nilai stres kerja sebesar 19,523.

Nilai 0,182 memberi arti bahwa apabila faktor stres kerja yang berasal dari

pekerjaan (X1) mengalami penambahan satu satuan maka akan mengalami

kenaikan pula pada stres kerja (Y) sebesar 0,182 dengan asumsi variabel bebas yang

lain tetap.

Nilai 0,163 memberi arti bahwa apabila faktor stres kerja yang berasal dari

luar pekerjaan (X2) mengalami penambahan satu satuan skor maka akan

mengalami kenaikan pula pada stres kerja sebesar 0,163 dengan asumsi variabel

bebas yang lain tetap.

2). Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengukur kuat atau tidaknya hubungan variabel bebas faktor-faktor stres kerja (X)

terhadap variabel terikat stres kerja (Y) ditunjukkan oleh nilai 0,803. nilai ini

menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas faktor-faktor stres kerja yang

digunakan dalam penelitian ini mempunyai hubungan yang sangat kuat terhadap

variabel terikat stres kerja yaitu sebesar 80,3% (0,803 x 100%), karena memiliki

nilai interval diantara 0, 80– 1,000 kategori sangat kuat.

3). Koefisien Determinasi

Analisa koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi

atau sumbangan variabel faktor stres kerja yang berasal dari pekerjaan (X1) Dan

faktor stres kerja yang berasal dari luar pekerjaan (X2) trehadap stres kerja (Y) yaitu

sebesar 0.644 atau 62,4%. Hal ini menunjukkan bahwa faktor stres kerja yang

berasal dari pekerjaan (X1) dan faktor stres kerja yang berasal dari luar pekerjaan

berpengaruh signifikan terhadap stres kerja (Y) pada PT. Bosowa Berlian Motor

Luwuk sebesar 64,4% (0,644x100%) dan 35,6% (100%-64,4%) dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.) Pengujian Hipotesis

a. Uji t

Uji t ini digunakan untuk membuktikan pengaruh antara faktor-faktor stres

yang berasal dari pekerjaan (X1) dan faktor stres kerja yang berasal dari luar

pekerjaan (X2) terhadap stres kerja (Y) secara sendiri-sendiri atau parsial, dapat

dilakukan dengan cara membuktikan nilai t-hitung dengan nilai T-tabel dengan sig α =

0,05. Penggunaan uji-t karena variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah ganda. Untuk faktor stres kerja yang berasal dari pekerjaan (X1) Nilai t-

hitung sebesar 3,323 dan nilai t-tabel sebesar 1,761 dengan nilai taraf signifikannya

0,002 menunjukkan nilai t-hitung>t-tabel = 3,323<1,761, ini artinya adanya

pengaruh yang positif atau signifikan antara variabel faktor stres kerja yang berasal

dari pekerjaan terhadap stres kerja secara parsial pada PT. Bosowa Berlian Motor

Page 14: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

268 AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

Luwuk. Untuk Faktor yang berasal dari luar pekerjaan (X2) diperoleh T hitung

2,589 dan didapat T tabel 1,761 (T hitung > T tabel) = 2,589 > 1,761 dengan Sig.

0,004 < 0,05, maka Ho ditolak dan menerima Ha. Artinya bahwa variabel faktor

stres kerja yang berasal dari luar pekerjaan (X2) mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap stres kerja secara parsial pula pada PT. Bosowa Berlian Motor

Luwuk.

b). Uji F

Uji F digunakan untuk membuktikan pengaruh faktor stres kerja yang berasal

dari pekerjaan (X1) dan faktor stres kerja yang berasal dari luar pekrjaan (X2)

secara bersama-sama (simultan) terhadap stres kerja (Y) dapat dilakukan dengan

cara membandingkan F-hitung dengan F-tabel dan nilai sig.(α) = 0,05. Hasil uji F

menunjukkan nilai F hitung 12,657 dan F tabel 3,805 (Fhitung> F tabel) =

12,657>3,805 dengan Sig F 0,001< 0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha, dengan

demikian hipotesa yang menyatakan bahwa diduga variabel bebas yaitu faktor stres

kerja yang berasal dari pekerjaan (X1) dan faktor stres kerja yang berasal dari luar

pekerjaan (X2) berpengaruh signifikan terhadap stres kerja (Y) pada PT. Bosowa

Berlian Motor Luwuk dapat diterima atau hipotesa terbukti.

Pembahasan

Faktor stres kerja merupakan satu hal yang cukup berpengaruh terhadap tingkat

stres kerja karyawan dalam melakukan pekerjaanya. Stres kerja merupakan kondisi

dimana terdapat satu atau beberapa faktor pada PT.Bosowa Berlian Motor

Luwuk yang berinteraksi dengan karyawan sehingga mengganggu kondisi

fisiologis, dan perilaku karyawan pada perusahaan. Seperti yang dikemukakan

oleh siagian (2000 : 301) bahwa stres kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor

yang berasal dari pekerjaan dan faktor yang berasal dari luar pekerjaan, sehingga

pada PT.Bosowa Berlian Motor Luwuk faktor stres kerja yang berasal dari

pekerjaan merupakan faktor yang paling berpengaruh pada tingkat stres kerja

karyawan dilihat pada persamaan regresi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,182

sedangkan faktor yang bearsal dari luar pekerjaan nilainya lebih kecil yaitu 0,163.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada PT.Bosowa Berlian Motor Luwuk

adalah penelitian kualitatif yang di kuantitatifkan sehingga dalam kategori

penyekoran menggunakan skala likert, alat analisis menggunakan regresi linier

berganda, koefisien korelasi, koefisien determinasi, uji t dan uji f.

Dari analisis regresi linier berganda, faktor stes kerja yang berasal dari

pekerjaan (X1) yaitu Beban tugas yang diberikan kepada karyawan PT. Bosowa

Berlian Motor Luwuk terlalu besar sehingga dapat menimbulkan stres kerja

terhadap karyawan. Artinya bahwa semakin besar beban kerja yang diberikan

kepada karyawan PT.Bosowa Berlian Motor Luwuk maka semakin besar pula

tingkat stres kerja karyawan, begitu pula dengan pernyataan faktor stres kerja yang

berasal dari pekerjaan lainnya terhadap stres kerja karyawan. Pernyataan faktor

stres kerja yang bearasal dari luar pekerjaan yaitu Masalah keluarga yang seringkali

berpengaruh pada saat bekerja sehingga dapat menimbulkan stres kerja karyawan

pada PT.Bosowa Berlian Motor Luwuk. Artinya bahwa masalah keluarga yang

semakin berlarut-larut akan berpengaruh pada tingkat stres kerja karyawan pada

saat bekerja, begitu pula dengan pernyataan faktor stres kerja yang berasal dari luar

Page 15: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 269

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

pekerjaa lainnya terhadap stres kerja karyawan. Analisis koefisien korelasi

menunjukan adanya hubungan yang sangat kuat antara faktor stres kerja yang

bearasal dari pekerjaan dan faktor yang bearsal dari luar pekerjaan terhadap stres

kerja karyawan.

Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan adanya pengaruh faktor stres

kerja yang berasal dari pekerjaan dan faktor stres kerja yang berasal dari luar

pekerjaan terhadap stres kerja karyawan sebesar 64,4% sedangkan sisanya 35,6%

kemungkinan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Melalui uji t

diketahui bahwa faktor stres kerja yang berasal dari pekerjaan dan faktor stres kerja

yang berasal dari luar pekerjaan diperoleh nilai thitung > ttabel dengan taraf sig 0,05,

maka dapat dikatakan berpengaruh signifikan terhadap stres kerja karyawan.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti juga sejalan dengan penelitian terdahulu

yang sesuai dengan penelitian ini yang menyatakan faktor-faktor stres kerja yang

mempengaruhi stres kerja adalah sebagai berikut : Penelitian yang dilakukan oleh

Andi Rafika Chandra Alida (2011), yang bertujuan menganalisis faktor situasional

dan faktor individual secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja karyawan PT. Koko Jaya Prima. Sampel menggunakan metode purposive

sampling yaitu dengan memilih langsung semua bagian costumer service dengan

beberapa kantor cabang sebanyak 30 orang. Metode pengumpulan data dilakukan

adalah observasi, dan kuesioner. Data dianalisis dengan regresi linear berganda

dengan bantuan SPSS 15.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

faktor situasional dan faktor individual secara bersama-sama mempengaruhi kinerja

karyawan PT. Koko Jaya Prima sebesar 80,4%. Faktor yang paling berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Koko Jaya Prima adalah faktor individual

sebesar 64,6%. Riyani Tahir (2007), melakukan penelitian mengenai “Hubungan

Stres Kerja Dengan Kinerja Guru Sekolah Luar Biasa”. Penelitian dilakukan

dengan mengambil sampel 79 orang yang semuanya guru sebagai responden.

Pengambilan sampel di Sekolah Luar Biasa Pembina Tingkat Provinsi Sulawesi

Selatan. Hasil penelitian yang diperoleh : (1)Terdapat pengaruh langsung stres kerja

terhadap kinerja. (2)Ada hubungan antara stres berdasarkan tiga faktor (faktor

individual, organisasional, psikologis) dengan kinerja guru SLB. (3)Hubungan

positif dan signifikan antara stres kerja yang disebabkan oleh faktor individual

terhadap kinerja guru SLB.

PENUTUP

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis data mengenai Analisis Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Stres kerja pada PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Dari hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni analisis regresi linier berganda dengan bentuk persamaan Y = 19,523 + 0,182X1 +

0,163X2. Nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasi menunujukkan

bahwa faktor stres kerja yang bearasal dari pekerjaan dan faktor yang berasal

dari luar pekerjaan berpengaruh stres kerja karyawan pada PT. Bosowa Berlian

Motor Luwuk

2) Hasil hipotesis faktor stres kerja yang berasal dari pekerjaan dan faktor stres

kerja yang berasal dari luar pekerjaan berpengaruh signifikan secara parsial

Page 16: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

270 AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

terhadap Stres Kerja karena PT. Bosowa Berlian Motor Luwuk Sebesar 0,644

atau dalam persentase adalah 64,4 % dan sisanya 35,6 % kemungkinan

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

3) Faktor stres kerja yang paling dominan berpengaruh pada stres kerja karyawan yaitu faktor yang berasal dari pekerjaan yang mana dihasilkan bentuk

persamaan regresinya menunjukan nilai sebesar 0,182 sedangkan faktor stres

kerja yang berasal dari luar pekerjaan lebih kecil nilainya yaitu 0,163.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010 : 110. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.

Rineka Cipta. Jakarta.

Atmaja, 2009 : 169. Statistika Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Penerbit Andi.

Yogyakarta.

Davis K & Newstrom J.W, 2002 : 40-41. Perilaku Dalam Organisasi. Terjemahan

Agus Darma. Jakarta.

Devi S. Soemalijah Soewondo. 2003 : 19. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta.

Dessler, Gary. 2000 : 56). Human Resurce Management. Eight Edition,

International Edition, Prentice-H All International

Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika Teori. Konsep dan Aplikasi SPSS 17. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Gibson et.al, 2003 : 24-25. Perilaku Dalam Organisasi. Terjemahan Agus Darma.

Jakarta.

_______. Jacinta. 2002 : 79. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta.

Handoko, T. Hani. 2000 : 12. Manajemen Personalia dan SDM. BPFE. Yogyakarta.

Hasibuan, Melayu S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengertian

Dasar, Pengertian dan Masalah. Bumi Aksara. Jakarta.

Mangkunegara, 2002 : 11. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT.

Remaja Rosdakarya. Bandung.

_______. 2002 : 45. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

_______. 2005 : 9. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Erlangga. Jakarta.

Mardiana, 2007 : 2. Studi Empritis Stressor Terhadap Kinerja. Jurnal Siasat Bisnis

(JSB). V oi. II, No.6.

Mink, Raharjo. 2005 : 91. Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga. Jakarta.

Mulyadi, 2001 : 416. Sistem Akuntasi. Penerbit Selemba Empat. Jakarta.

Munandar, Ashar Sunyoto, 2001 :45-47. Psikologi Industri Dan Organisasi.

Universitas Indonesia. Jakarta.

Oei, Istijanto. 2010. Riset Sumber Daya Manusia. Rajawali pers. Jakarta.

Rafika Chandra, 2011. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Bagian Costomere Service PT. Koko Jaya Motor Makassar. Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar. Tidak

dipublikasikan.

Robbins, Stephen. 2006 : 260. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior).

Salemba Medika. Jakarta.

_______, Kristiana. 2006 : 341. Perilaku Organisasi. Erlangga. Jakarta.

Page 17: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 271

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index

Rivai, Veihzal, 2009 : 1. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan

Dari Teori Ke Praktik. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

_______. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

_______. 2004 : 309. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari

Teori Ke Praktik. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Riyani Tahir, 2007. Hubungan Stres Kerja Dengan Kinerja Guru Sekolah Luar

Biasa Pembina Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Skripsi Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar. Tidak

dipublikasikan.

Sasono. 2004 : 5. Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga. Jakarta.

Siagian, P Sondang. 2000 : 301. Teori Motivasi Dan Aplikasinya. Rineka Cipta.

Jakarta.

Simamora. 2003 : 45. Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga. Jakarta

_______. 2000. Peranan Staf Dalam Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta.

_______. 2000. Fungsi-Fungsi Manajerial. Bumi Aksara. Jakarta.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. CV Alfabeta. Bandung.

Tommy Meilitza, 2009. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ATC

Makassar Air Traffic Service Center PT. Angkasan Pura I (Persero).

Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar. Tidak

dipublikasikan.

Umar, Husein. 2000. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Raja

Grafindo. Jakarta.

Widodo, Suparno Eko. 2006. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

_______, Bohlander dan Snell 2015 : 4. Manajemen Sumber Daya Manusia Dan

Perusahaan. Erlangga. Bandung.

Page 18: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja

272 AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal

Volume: 05

Nomor : 03

Bulan : September

Tahun : 2019 http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/AKSARA/index