analisis model regresi coxrepository.usd.ac.id/30211/12/143114018 edit.pdf · 2018. 8. 7. · 3....

100
ANALISIS DATA KETAHANAN HIDUP DENGAN MODEL REGRESI COX PROPORSIONAL HAZARDS Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Matematika Oleh: Etri Amiani NIM: 143114018 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 20-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ANALISIS DATA KETAHANAN HIDUP DENGAN MODEL REGRESI

    COX PROPORSIONAL HAZARDS

    Tugas Akhir

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Sains

    Program Studi Matematika

    Oleh:

    Etri Amiani

    NIM: 143114018

    PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2018

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    SURVIVAL DATA ANALYSIS WITH THE COX PROPORTIONAL

    HAZARDS REGRESSION MODEL

    A Thesis

    Present as a Partial Fulfillment of the

    Requirements to Obtain the Degree of Sarjana Sains

    Mathematics Study Program

    Written by:

    Etri Amiani

    Student Number: 143114018

    MATHEMATICS STUDY PROGRAM

    DEPARTMENT OF MATHEMATICS

    FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

    SANATA DHARMA UNIVERSITY

    YOGYAKARTA

    2018

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Skripsi ini saya persembahkan kepada:

    Tuhan Yesus Kristus atas segala Berkat dan Kasih-Nya yang mengalir

    sepanjang perjalanan hidup saya.

    Papah, mamah, kak Mela, dan kak Noto tercinta.

    Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc., selaku dosen pembimbing yang tidak

    akan tergantikan.

    Semua orang yang akan membaca skripsi saya.

    “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang

    diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.” Keluaran 20:12

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRAK

    Banyak peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari berhubungan

    dengan waktu ketahanan hidup. Data tentang lamanya waktu ketahanan hidup

    individu disebut data ketahanan hidup. Data ketahanan hidup yang tidak dapat

    diamati sepenuhnya atau tidak lengkap disebut sebagai data tersensor. Model

    regresi Cox proporsional hazards digunakan untuk menganalisis dan menentukan

    model regresi dari data ketahanan hidup, serta menyelidiki hubungan antara waktu

    ketahanan hidup dengan satu atau lebih variabel penjelas. Model regresi Cox

    dikatakan proporsional karena rasio hazard bernilai konstan seiring bertambahnya

    waktu.

    Pada tugas akhir ini, penduga model regresi Cox proporsional hazards

    diaplikasikan pada data pasien kanker payudara di Rumah Sakit Panti Rapih

    Yogyakarta tahun 2014-2016. Dari hasil komputasi diperoleh model regresi Cox

    proporsional hazards yang terbaik untuk pasien kanker payudara tahun 2014-2016,

    yaitu

    .)(),( 5881.10xethth X

    Nilai pendugaan paramater ̂ adalah -1.5881. Artinya, risiko untuk gagal

    bertahan hidup pasien kanker payudara yang mengikuti kemoterapi lebih kecil

    dari pada pasien yang tidak mengikuti kemoterapi. Selanjutnya, pasien kanker

    payudara yang mengikuti kemoterapi berpeluang bertahan hidup kurang lebih 5

    kalinya pasien kanker payudara yang tidak mengikuti kemoterapi.

    Kata Kunci: Data Tersensor, Model Regresi Cox Proporsional Hazards, Rasio

    Hazard.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRACT

    A lot of events occured in daily life are connected with survival time. Data

    discussing the duration of survival time is called survival data. Survival data

    which cannot be observed completely is called as censored data. Cox proportional

    hazards regression model is employed to analyze and determine regression model

    from survival data, and to find the relationship between survival time and one or

    more explanatory variables. Cox regression model is proportional because the

    hazard ratio is constant over time.

    In this thesis, Cox proportional hazards regression model is applied to

    breast cancer patients at Panti Rapih Hospital Yogyakarta in 2014-2016. From the

    computation as results, it is obtained that the best Cox proportional hazards

    regression model for breast cancer patients in 2014-2016, is

    .)(),( 5881.10xethth X

    The estimate value of the parameter is -1.5881. It means that the risk to fail

    for patients who take the chemotherapy is smaller than patients who do not take

    the chemotherapy. Moreover, patients who take the chemotherapy have a

    probability to survive about 5 times patients who do not take the chemotherapy.

    Keywords: Censored Data, Cox Proportional Hazards Regression Model, Hazard

    Ratio.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

    berkat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini

    dengan baik. Tugas akhir yang berjudul “Analisis Data Ketahanan Hidup Dengan

    Model Regresi Cox Proporsional Hazards” merupakan salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar sarjana Sains pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

    Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis mendapat banyak dukungan dan bantuan

    dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis ingin

    menyampaikan terima kasih kepada:

    1. Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc., selaku dosen pembimbing tugas akhir

    yang sangat baik hati dan penuh kesabaran telah meluangkan waktu, tenaga

    dan pikiran serta selalu memberikan masukan, arahan, nasihat dan motivasi

    kepada penulis.

    2. Romo Prof. Dr. Frans Susilo, S.J., Bapak Dr. Rer. Nat. Herry P. Suryawan,

    S.Si., M.Si., Bapak Y.G. Hartono, Ph.D., Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko,

    M.Sc., Ibu M. V. Any Herawati, S.Si., M.Si., dan Bapak Sudi Mungkasi,

    S.Si., M.Math., Ph.D., selaku dosen program studi matematika yang telah

    membagikan ilmu dan pengalaman selama masa perkuliahan.

    3. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan staf sekretariat Fakultas Sains

    dan Teknologi yang telah banyak membantu dalam proses administasi dan

    akademik.

    4. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan doa, semangat, motivasi, dan

    nasihat sampai tugas akhir ini selesai.

    5. Sahabat d’joker: Vivi, Sandy, Rian, Ajie, Aldi, Andhi, Ilham, Ferisa, Yely

    yang telah mewarnai pertemanan dan perjuangan saya di Yogyakarta.

    6. Sahabat saya Sifra,Winda, dan Damai yang selalu berbagi cerita dan memberi

    semangat di segala suasana.

    7. Teman-teman Program Studi Matematika Angkatan 2014: Bella, Eka, Aan,

    Inne, Dila, Dewi, Meme, Wulan, Monica, Destika, Dini, Mega, Arista, Efrem,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

    HALAMAN JUDUL DALAM BAHASA INGGRIS ................................................ ii

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii

    HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... vi

    ABSTRAK ................................................................................................................. vii

    ABSTRACT ............................................................................................................... viii

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................ ix

    KATA PENGANTAR ................................................................................................. x

    DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3

    C. Batasan Masalah ............................................................................................. 3

    D. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 3

    E. Manfaat Penulisan .......................................................................................... 4

    F. Metode Penulisan ........................................................................................... 4

    G. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 4

    BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 6

    A. Probabilitas ..................................................................................................... 6

    1. Probabilitas dari Suatu Kejadian ............................................................... 6

    2. Probabilitas Bersyarat ............................................................................... 7

    3. Variabel Acak ............................................................................................ 8

    B. Distribusi Probabilitas .................................................................................... 9

    1. Distribusi Probabilitas Diskrit ................................................................... 9

    2. Distribusi Probabilitas Kontinu (Fungsi Densitas) ................................... 13

    3. Nilai Harapan ............................................................................................ 15

    4. Variansi ...................................................................................................... 20

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    5. Momen dan Fungsi Pembangkit Momen .................................................. 24

    6. Metode Fungsi Pembangkit Momen ......................................................... 28

    C. Distribusi Probabilitas Multivariat ................................................................. 30

    D. Teorema Limit Pusat ...................................................................................... 33

    E. Pendugaan Parameter ..................................................................................... 36

    1. Penduga Titik ............................................................................................ 36

    2. Penduga Selang (Selang Kepercayaan) ..................................................... 38

    3. Metode Pivot ............................................................................................. 38

    4. Selang Kepercayaan untuk Sampel Besar ................................................. 40

    F. Fungsi Kemungkinan (Likelihood) ................................................................. 42

    BAB III MODEL REGRESI COX ........................................................................ 46

    A. Analisis Regresi ............................................................................................... 46

    B. Analisis Ketahanan Hidup ............................................................................... 46

    C. Data Tersensor ................................................................................................. 47

    1. Penyensoran Tipe I .................................................................................... 47

    2. Penyensoran Tipe II ................................................................................... 48

    3. Penyensoran Tipe III.................................................................................. 49

    D. Fungsi Ketahanan Hidup ................................................................................. 50

    E. Fungsi Hazard ................................................................................................. 52

    F. Model Regresi Cox Proporsional Hazards ...................................................... 53

    G. Penduga Kemungkinan Maksimum Model Regresi Cox Proporsional

    Hazards ............................................................................................................ 55

    1. Pendugaan Parameter .......................................................................... 55

    2. Pengujian Parameter .................................................................................. 56

    a. Pengujian Secara Serentak .................................................................. 56

    b. Pengujian Secara Parsial ..................................................................... 57

    3. Menghitung Rasio Hazard ........................................................................ 57

    BAB IV APLIKASI MODEL REGRESI COX PROPORSIONAL HAZARDS

    UNTUK MENGANALISIS DATA KETAHANAN HIDUP ......................... 69

    A. Sumber Data ................................................................................................... 69

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    B. Identifikasi Variabel ....................................................................................... 69

    C. Model Regresi Cox Proporsional Hazards untuk Data Ketahanan Hidup ..... 70

    BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 76

    A. Kesimpulan ..................................................................................................... 76

    B. Saran ............................................................................................................... 77

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Statistika merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika yang

    dipelajari oleh pelajar maupun mahasiswa saat ini. Statistika erat sekali

    hubungannya dengan pengambilan sampel dari suatu populasi, proses pengolahan

    data, analisis data serta penarikan kesimpulan yang sangat penting dalam

    pengambilan keputusan. Banyak sekali orang memakai ilmu statistika untuk

    mengambil keputusan dari suatu masalah, misalnya di bidang kesehatan.

    Dalam bidang kesehatan, ilmu statistika yang sering digunakan adalah

    analisis data ketahanan hidup. Analisis data ketahanan hidup adalah suatu

    penyelidikan terhadap daya tahan hidup individu. Dalam bidang kesehatan pula,

    sulit sekali bagi kita untuk mengetahui lamanya ketahanan hidup dari seseorang

    yang menjalani pengobatan suatu penyakit, khususnya penyakit mematikan

    seperti kanker. Ketahanan hidup yang dimaksud adalah proses terjadinya suatu

    kejadian khusus, berupa kesembuhan, kambuhnya penyakit yang diderita, bahkan

    kematian seseorang. Hal yang dapat kita lakukan adalah mengetahui sifat

    karakteristik dari penyakit tersebut, seperti menganalisis peluang seseorang

    bertahan hidup, risiko kematian, memodelkan sifat karakteristik penyakit dalam

    suatu persamaan matematika, menentukan selang kepercayaan, serta mengambil

    keputusan yang berhubungan dengan penyakit yang diderita orang tersebut.

    Faktanya dalam bidang kesehatan, banyak sekali kejadian yang melibatkan

    populasi heterogen. Sehingga penting sekali untuk menentukan hubungan waktu

    ketahanan hidup seseorang dengan faktor lainnya. Model regresi Cox proporsional

    hazards (Cox, 1972) pada dasarnya adalah model regresi yang sering digunakan

    dalam penelitian medis untuk menyelidiki hubungan antara waktu ketahanan

    hidup pasien dengan satu atau lebih variabel penjelas.

    Model regresi Cox proporsional hazards diperluas pada kasus risiko

    kematian seseorang di waktu tertentu yang bergantung pada nilai pxxx ,,, 21 dari

    sejumlah p variabel bebas .,,, 21 pXXX Menurut Lee dan Wang (2003),

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    persamaan model regresi Cox proporsional hazards untuk pengamatan ke-i dari n

    orang dapat dituliskan sebagai berikut:

    ix

    i ethth

    )()( 0

    dengan t variabel terikat yaitu waktu, parameter model, ix variabel bebas

    ke-i.

    Rasio hazard adalah rasio tingkat bahaya sesuai dengan kondisi yang

    dijelaskan oleh satu atau lebih variabel penjelas. Nilai dugaan parameter

    menyatakan hubungan variabel penjelas dengan besarnya rasio hazard. Jika nilai

    0ˆ j maka naiknya nilai jx akan memperbesar nilai rasio hazardnya atau

    semakin besar risiko seseorang untuk gagal bertahan hidup. Jika nilai 0ˆ j

    maka naiknya nilaijx akan memperkecil nilai rasio hazardnya atau semakin kecil

    risiko seseorang untuk gagal bertahan hidup. Jika nilai 0ˆ j maka naiknya

    nilaijx tidak berpengaruh terhadap nilai rasio hazardnya. Untuk mendapatkan

    nilai dugaan parameter dapat digunakan metode kemungkinan maksimum

    (maximum likelihood) parsial dengan menyelesaikan persamaan (Lee dan Wang,

    2008),

    .0ln)(ln1

    )(

    m

    i

    tRj

    x

    x

    j

    j

    i

    e

    eL

    Pada tugas akhir ini, data yang digunakan berupa data tak tersensor atau

    data tersensor. Data tak tersensor adalah adalah data yang didapat dari setiap

    individu dalam sampel dan setiap perkembangan individu dari awal penelitian

    sampai individu tersebut meninggal dunia tercatat dengan jelas. Pada

    kenyataannya data dari setiap perkembangan individu dari awal hingga individu

    tersebut meninggal dunia jarang ditemukan. Banyak faktor yang menyebabkan

    data tersebut tidak bisa diperoleh. Faktor-faktor tersebut antara lain individu yang

    dinyatakan sembuh sebelum penelitian berakhir, individu yang tidak lagi bersedia

    mengikuti penelitian, individu berhenti diberikan perlakuan karena suatu alasan,

    dan individu meninggal dunia bukan karena diberi perlakuan sebagaimana yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    dimaksud dalam penelitian. Data yang dihasilkan oleh berbagai faktor tersebut

    disebut data tersensor. Biasanya data yang dihasilkan berupa waktu dengan satuan

    hari, minggu, bulan atau tahun.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan

    masalahnya adalah sebagai berikut:

    1. Apa itu model regresi Cox proporsional hazards?

    2. Bagaimana persamaan model regresi Cox proporsional hazards untuk suatu

    data ketahanan hidup di bidang kesehatan?

    3. Bagaimana menduga hubungan antara variabel respon yaitu waktu ketahanan

    hidup pasien dengan satu atau lebih variabel penjelas?

    C. Batasan Masalah

    Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

    1. Data yang digunakan merupakan data tersensor acak.

    2. Teorema Ketunggalan Distribusi Probabilitas tidak dibuktikan.

    3. Teori probabilitas yang dibahas hanya yang berkaitan dengan materi pokok.

    4. Variansi koefisien regresi tidak dibahas tetapi cukup diterapkan saja.

    5. Data yang digunakan untuk analisis di bab IV menggunakan data hasil

    penelitian Girik Allo, Caecilia B. (2017).

    D. Tujuan Penulisan

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan skripsi ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Menjelaskan model regresi Cox proporsional hazards dalam analisis

    ketahanan hidup.

    2. Mendapatkan persamaan model regresi Cox proporsional hazards untuk suatu

    data ketahanan hidup di bidang kesehatan.

    3. Mengetahui hubungan antara variabel respon yaitu waktu ketahanan hidup

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    pasien dengan satu atau lebih variabel penjelas dari data ketahanan hidup.

    E. Manfaat Penulisan

    Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

    1. Memperluas wawasan pembaca tentang model regresi yang digunakan untuk

    menganalisis data ketahanan hidup.

    2. Menambah pengetahuan pembaca tentang penerapan analisis model regresi

    Cox proporsional hazards di bidang kesehatan.

    F. Metode Penulisan

    Metode penulisan dalam tugas akhir ini adalah metode studi pustaka yaitu

    dengan membaca dan mempelajari buku-buku atau jurnal-jurnal yang berkaitan

    dengan analisis data ketahanan hidup dengan model regresi Cox proporsional

    hazards, serta proses pengolahan data menggunakan program R.

    G. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    B. Rumusan Masalah

    C. Batasan Masalah

    D. Tujuan Penulisan

    E. Manfaat Penulisan

    F. Metode Penulisan

    G. Sistematika Penulisan

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Probabilitas

    B. Distribusi Probabilitas

    C. Distribusi Probabilitas Multivariat

    D. Teorema Limit Pusat

    E. Pendugaan Parameter

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    F. Fungsi Kemungkinan (Likelihood)

    BAB III MODEL REGRESI COX

    A. Analisis Regresi

    B. Analisis Ketahanan Hidup

    C. Data Tersensor

    D. Fungsi Ketahanan Hidup

    E. Fungsi Hazard

    F. Distribusi Waktu Ketahanan Hidup Model Diskrit

    G. Distribusi Waktu Ketahanan Hidup Model Kontinu

    H. Model Regresi Cox Proporsional Hazards

    I. Penduga Kemungkinan Maksimum Model Regresi Cox Proporsional Hazards

    BAB IV APLIKASI MODEL REGRESI COX PROPORSIONAL HAZARDS

    UNTUK MENGANALISIS DATA KETAHANAN HIDUP

    A. Sumber Data

    B. Identifikasi Variabel

    C. Model Cox Proporsional Hazards untuk Data Ketahanan Hidup

    BAB V KESIMPULAN

    A. Kesimpulan

    B. Saran

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Probabilitas

    1. Probabilitas dari Suatu Kejadian

    Definisi 2.1

    Misalkan S adalah ruang sampel yang terkait dengan suatu percobaan. Untuk

    setiap kejadian A dalam S, dilambangkan dengan P(A), disebut probabilitas dari A

    memenuhi:

    Aksioma 1 : .0)( AP

    Aksioma 2 : .1)( SP

    Aksioma 3 : Jika ,,, 321 AAA membentuk urutan berpasangan kejadian saling

    asing dalam S maka

    1

    321 ).()(i

    iAPAAAP

    Contoh 2.1

    Seorang produsen memiliki lima terminal komputer yang identik, tersedia untuk

    dikirimkan. Tanpa diketahui oleh produsen tersebut, dua dari lima terminal

    komputer adalah cacat. Ada suatu pesanan datang meminta untuk dikirimkan dua

    terminal dan diisi secara acak dengan memilih dua dari lima yang tersedia.

    a. Daftarkan ruang sampel untuk eksperimen ini.

    b. Misalkan A adalah kejadian bahwa pesanan diisi dengan dua terminal yang

    tidak cacat. Daftarkan titik sampel A.

    c. Tentukan probabilitas kejadian A.

    Jawab:

    a. Misalkan dua terminal yang cacat diberi label 1D dan 2D serta misalkan tiga

    terminal yang bagus diberi label .,, 321 GGG Setiap titik sampel tunggal akan

    terdiri dari dua terminal yang dipilih untuk pengiriman. Kejadian sederhananya

    dapat ditulis dengan

    ),,{ 211 DDE ),,{ 125 GDE ),,{ 218 GGE ).,{ 3210 GGE

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    ),,{ 112 GDE ),,{ 226 GDE ),,{ 319 GGE

    ),,{ 213 GDE ),,{ 327 GDE

    ),,{ 314 GDE

    Jadi, ada sepuluh titik sampel dalam ruang sampel S, dan }.,,,{ 1021 EEES

    b. Kejadian }.,,{ 1098 EEEA

    c. Karena 1098 EEEA , maka oleh Aksioma 3 diperoleh

    .10

    3

    10

    1

    10

    1

    10

    1)()()()( 1098 EPEPEPAP

    2. Probabilitas Bersyarat

    Definisi 2.2

    Probabilitas bersyarat dari kejadian A jika diketahui kejadian B terjadi adalah

    ,)(

    )()|(

    BP

    BAPBAP

    dengan .0)( BP

    Lambang )|( BAP dibaca “probabilitas bersyarat dari A jika diketahui kejadian

    B”.

    Contoh 2.2

    Sebuah dadu setimbang dilempar satu kali. Tentukan probabilitas munculnya mata

    dadu yang kurang dari lima jika diketahui munculnya kejadian mata dadu genap

    terlebih dahulu.

    Jawab:

    Ruang sampel }.6,5,4,3,2,1{S

    A = kejadian muncul mata dadu yang kurang dari lima }.4,3,2,1{

    B = kejadian munculnya mata dadu genap }.6,4,2{

    }.4,2{ BA

    .3

    1

    6

    2)( BAP

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    .2

    1

    6

    3)( BP

    Sehingga diperoleh,

    .3

    2

    2

    13

    1

    )(

    )()|(

    BP

    BAPBAP

    Jadi, probabilitas munculnya mata dadu yang kurang dari lima jika diketahui

    munculnya kejadian mata dadu genap terlebih dahulu adalah .32

    3. Variabel Acak

    Defisi 2.3

    Variabel acak adalah fungsi yang memetakan setiap elemen ruang sampel ke

    bilangan real. Dengan kata lain variabel acak merupakan pemetaan dari himpunan

    ruang sampel ke himpunan bilangan real. Variabel acak dilambangkan dengan

    huruf kapital, misalnya X.

    Definisi 2.4

    Variabel acak X dikatakan diskrit jika nilai-nilainya berhingga atau tak berhingga

    terbilang. Jika tidak memenuhi kondisi tersebut maka variabel acak X dikatakan

    kontinu.

    Contoh 2.3

    Dua buah bola diambil berturut-turut tanpa pengembalian dari sebuah tabung yang

    berisi 4 bola merah dan 3 bola hitam. Kemungkinan hasil dan nilai x dari variabel

    acak X, dengan X adalah banyaknya bola merah, adalah

    Ruang sampel S X

    RR 2

    RB 1

    BR 1

    BB 0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    Dengan kata lain, ruang sampel BBRBBRRRS ,,,,,,, dan setiap

    elemen dari S dipetakan ke ℝ yang merupakan nilai y dari variabel acak X

    seperti berikut:

    S

    B. Distribusi Probabilitas

    1. Distribusi Probabilitas Diskrit

    Definisi 2.5

    Himpunan pasangan terurut ))x(p,x( adalah fungsi probabilitas atau distribusi

    probabilitas dari variabel acak diskrit X jika untuk setiap kemungkinan nilai x,

    1. ,0)x(p

    2. ,x

    1)x(p

    Peluang suatu variabel random X bernilai x, dinotasikan dengan )( xXP atau

    ).(xp

    Contoh 2.4

    Pengiriman 20 komputer sejenis ke sebuah toko memuat 3 komputer yang rusak.

    Jika sebuah sekolah membeli secara acak 2 komputer dari 20 komputer tersebut,

    tentukan distribusi probabilitas untuk banyaknya komputer yang rusak.

    Jawab:

    Misalkan X adalah variabel acak dengan x adalah kemungkinan nilai banyaknya

    komputer rusak yang dibeli oleh sekolah, maka kemungkinan nilai x adalah 0, 1,

    atau 2.

    {(R,R)}

    {(R,B)}

    {(B,R)}

    {(B,B)}

    0

    1

    2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    ,95

    68

    2

    20

    2

    17

    0

    3

    )0X(P)0(p

    ,190

    51

    2

    20

    1

    17

    1

    3

    )1X(P)1(p

    .190

    3

    2

    20

    0

    17

    2

    3

    )2X(P)2(p

    Jadi, distribusi probabilitas untuk X adalah

    X 0 1 2

    f(x) 95

    68

    190

    51

    190

    3

    Definisi 2.6

    Fungsi distribusi kumulatif )(xF dari variabel acak diskrit X dengan distribusi

    probabilitas )x(p adalah

    xt

    ),t(p)xX(P)x(F untuk . x

    Contoh 2.5

    Jika sebuah agen mobil menjual 50% inventaris mobil asing tertentu yang

    dilengkapi dengan kantong udara samping, tentukan rumus untuk distribusi

    probabilitas dari banyaknya mobil dengan kantong udara samping yang terjual

    dari 4 mobil yang tersedia oleh agensi dan tentukan juga fungsi distribusi

    kumulatifnya.

    Jawab:

    Karena probabilitas menjual mobil dengan kantong udara samping adalah ,5.0

    1624 titik ruang sampel sama-sama mungkin terjadi. Oleh karena itu,

    penyebut untuk semua probabilitas, dan juga untuk fungsi yang dicari, adalah 16.

    Untuk memperoleh banyaknya cara menjual 3 mobil dengan kantong udara

    samping, perlu dipertimbangkan berapa banyak cara membagi 4 hasil ke dalam 2

    bagian, 1 bagian untuk 3 mobil dengan kantong udara samping dan 1 bagian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    lainnya untuk model tanpa kantong udara samping. Hal tersebut bisa dilakukan

    dengan 43

    4

    cara. Secara umum, kejadian menjual x model dengan kantong

    udara samping dan x4 model tanpa kantong udara samping dapat terjadi pada

    x

    4 cara, dengan kemungkinan nilai x adalah 0, 1, 2, 3, atau 4. Dengan demikian,

    distribusi probabilitas )xX(P)x(p adalah

    ,16

    x

    4

    )x(p

    untuk .4,3,2,1,0x

    Selanjutnya, dari rumus distribusi probabilitas di atas, secara langsung

    memberikan ,161)0(p ,41)1(p ,83)2(p ,41)3(p dan .161)4(p

    Sehingga,

    ,161)0(p)0(F

    ,165)1(p)0(p)1(F

    ,1611)2(p)1(p)0(p)2(F

    ,1615)3(p)2(p)1(p)0(p)3(F

    .1)4(p)3(p)2(p)1(p)0(p)4(F

    Jadi,

    .4,1

    ,43,16

    15

    ,32,16

    11

    ,21,16

    5

    ,10,16

    1

    ,0,0

    )(

    x

    x

    x

    x

    x

    x

    xF

    Contoh-contoh distribusi probabilitas diskrit adalah distribusi Binomial, distribusi

    Geometrik, distribusi Hipergeometrik, dan distribusi Poisson. Selanjutnya akan

    dibahas mengenai distribusi Binomial.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    Definisi 2.7

    Eksperimen Binomial memiliki sifat sebagai berikut:

    1. Eksperimen terdiri dari n ulangan yang identik.

    2. Setiap ulangan menghasilkan satu dari dua hasil, yaitu sukses (S) atau gagal

    (G).

    3. Probabilitas sukses pada sebuah ulangan adalah p, dan tetap sama untuk

    ulangan-ulangan lainnya. Probabilitas gagal pada ulangan tersebut adalah

    .1 pq

    4. Ulangan-ulangan bersifat saling bebas.

    5. Variabel acak X adalah banyaknya sukses yang teramati selama n ulangan.

    Contoh 2.6

    Sebuah ujian pilihan ganda mempunyai 15 pertanyaan, masing-masing dengan

    lima kemungkinan jawaban, hanya satu dari antaranya yang benar. Asumsikan

    bahwa seorang siswa menjawab semua pertanyaan dalam ujian tersebut. Apakah

    pengamatan terhadap hasil ujian ini termasuk eksperimen Binomial?

    Jawab:

    Jika pengamatan di atas termasuk eksperimen Binomial maka harus memenuhi

    sifat-sifat yang ada pada definisi 2.7.

    1. Mengamati siswa menjawab 15 soal pilihan ganda berarti dapat diasumsikan

    dengan eksperimen dengan ulangan sebanyak .15n

    2. Setiap soal hanya ada dua kemungkinan hasil, yaitu benar (sukses) atau salah

    (gagal).

    3. Untuk setiap soal, peluang menjawab benar (sukses) 5

    1p dan peluang

    menjawab salah (gagal) .5

    4q

    4. Jawaban setiap soal saling bebas satu dengan yang lain.

    5. Variabel acak X adalah banyaknya jawaban yang benar.

    Jadi, pengamatan di atas termasuk eksperimen Binomial.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    Definisi 2.8

    Variabel acak X dikatakan berdistribusi Binomial dengan n ulangan dan

    probabilitas sukses p jika dan hanya jika

    ,)( xnx qpx

    nxp

    nx ,,2,1,0 dan .10 p

    Contoh 2.7

    Tentukan probabilitas siswa menjawab benar minimal 10 soal pada contoh 2.6.

    Jawab:

    X = banyaknya jawaban yang benar

    .15,,3,2,1,0 x

    xx

    xxp

    15

    5

    4

    5

    115)(

    Probabilitas bahwa siswa menjawab benar minimal 10 soal )10( XP

    )15()14()13()12()11()10( XPXPXPXPXPXP

    213312411510

    5

    4

    5

    1

    13

    15

    5

    4

    5

    1

    12

    15

    5

    4

    5

    1

    11

    15

    5

    4

    5

    1

    10

    15

    015114

    5

    4

    5

    1

    15

    15

    5

    4

    5

    1

    14

    15

    .10132256625.1

    4

    2. Distribusi Probabilitas Kontinu (Fungsi Densitas)

    Definisi 2.9

    Fungsi )(xf adalah fungsi probabilitas untuk variabel acak kontinu X, jika

    1. ,0)( xf x ℝ.

    2.

    )(xf .1dx

    Peluang variabel random X terletak dalam interval [a,b] dinyatakan dengan

    b

    a

    dx)x(f)bXa(P

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    Contoh 2.8

    Misalkan kesalahan dalam pengiriman pada suatu perusahaan pengiriman adalah

    variabel acak kontinu X yang memiliki fungsi densitas

    lainnya

    xx

    xf

    ,0

    20,4)(

    3

    Buktikan bahwa )(xf adalah fungsi densitas.

    Jawab:

    Menurut definisi 2.9

    1. 0)( xf jelas terlihat dari definisi ).(xf

    2.

    )(xf 2

    0

    3

    4

    xdx .1

    0

    2

    16

    4

    x

    dx

    Jadi, terbukti bahwa )(xf adalah fungsi densitas.

    Definisi 2.10

    Fungsi distribusi kumulatif )(xF dari variabel acak kontinu X dengan fungsi

    densitas )(xf adalah

    x

    tfxXPxF )()()( ,dt untuk . x

    Akibat dari definisi 2.10

    )()()( aFbFbXaP dan dx

    xdFxf

    )()( jika turunannya ada.

    Contoh 2.9

    Tentukan fungsi distribusi kumulatif dari contoh 2.8 dan tentukan ).31( XP

    Jawab:

    o Untuk 0x

    x

    xF 0)( .0dt

    o Untuk 20 x

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    dxxxf

    xxp

    XEx

    )(

    )(

    )(

    0

    0)(xF x

    tdt

    0

    3

    4.

    16

    4xdt

    o Untuk 2x

    0

    0)(xF 2

    0

    3

    4

    tdt

    2

    0dt .116

    16dt

    Jadi,

    2,1

    20,16

    0,0

    )(4

    x

    xx

    x

    xF

    Selanjutnya, .16

    15

    16

    11)1()3()31( FFXP

    Contoh-contoh distribusi probabilitas kontinu adalah distribusi Normal, distribusi

    Gamma, distribusi Eksponensial, dan distribusi Chi-square. Selanjutnya akan

    dibahas mengenai distribusi Normal.

    Definisi 2.11

    Variabel acak X dikatakan berdistribusi Normal jika dan hanya jika untuk 0

    dan , fungsi densitas dari X adalah

    ,2

    1)(

    2

    2

    1

    x

    exf . x

    3. Nilai Harapan

    Definisi 2.12

    Misalkan X adalah variabel acak. Nilai harapan dari X, dilambangkan dengan

    ),(XE didefinisikan sebagai

    , jika X adalah variabel acak diskrit

    , jika X adalah variabel acak kontinu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Contoh 2.10

    Tentukan nilai harapan X dari contoh 2.4.

    Jawab:

    .10

    3

    190

    32

    190

    511

    95

    680)(

    XE

    Contoh 2.11

    Tentukan nilai harapan X dari contoh 2.8

    Jawab:

    .5

    8

    0

    2

    2044)(

    2

    0

    52

    0

    43

    x

    dxx

    dxx

    xXE

    Teorema 2.1

    Jika X adalah variabel acak dengan fungsi probabilitas )(xp atau f(x) dan )(Xg

    adalah fungsi yang bernilai real dari X maka nilai harapan dari )(Xg diberikan

    oleh

    , jika X adalah variabel acak diskrit

    Bukti:

    Akan dibuktikan

    x

    xpxgXgE )()( pada kasus dengan nilai variabel acak

    diskrit X berhingga yaitu .,,, 21 nxxx Karena fungsi )(xg mungkin bukan

    fungsi satu-satu, asumsikan bahwa )(Xg mengambil nilai mggg ,,, 21

    (dengan nm ). Hal ini berarti )(Xg adalah variabel acak sedemikian hingga

    untuk ,,,2,1 mi

    jx

    iji gpxpgXgP ),()()( dengan .)( ij gxg

    Sehingga, oleh definisi 2.12,

    , jika X adalah variabel acak kontinu

    dx x f x g

    x p x g

    x g E x

    ) ( ) (

    ) ( ) (

    )) ( (

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    m

    i

    ii gpgXgE1

    )(

    m

    i x

    ji

    j

    xpg1

    )(

    m

    i x

    ji

    j

    xpg1

    )(

    n

    j

    jj xpxg1

    ).()(

    Jadi, terbukti bahwa

    x

    xpxgXgE ).()(

    Untuk kasus kontinu,

    dx)x(f)x(gXgE

    dapat dibuktikan secara analog.

    Contoh 2.12

    Manajer ruang persediaan di sebuah pabrik telah membuat distribusi probabilitas

    berikut untuk permintaan harian (banyaknya waktu yang digunakan) untuk alat

    tertentu.

    x 0 1 2

    p(x) 0.1 0.5 0.4

    Biaya penggunaan di pabrik adalah $10 setiap kali alat tersebut digunakan.

    Tentukan rata-rata dari biaya harian untuk menggunakan alat tersebut.

    Jawab:

    X = banyaknya kali peralatan digunakan

    g(X) = biaya penggunaan alat harian .10X

    g(x) 0 10 20

    p(x) 0.1 0.5 0.4

    x

    xpxgXgE )()())(( .13850)4.0(20)5.0(10)1.0(0

    Teorema 2.2

    Jika X adalah variabel acak dan c adalah suatu konstanta taknegatif maka

    .)( ccE

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    Bukti:

    Kasus 1: untuk X variabel acak diskrit

    x x

    ccxpcxcpcE .)1()()()(

    Kasus 2: untuk X variabel acak kontinu

    .)1()()()( ccdxxfcdxxcfcE

    Jadi, terbukti bahwa .)( ccE

    Teorema 2.3

    Jika X adalah variabel acak dan c adalah konstanta taknegatif maka

    ).()( XcEcXE

    Bukti:

    Kasus 1: untuk X variabel acak diskrit

    x x

    XcExxpcxcxpcXE ).()()()(

    Kasus 2: untuk X variabel acak kontinu

    ).()()()( XcEdxxxfcdxxcxfcXE

    Jadi, terbukti bahwa ).()( XcEcXE

    Teorema 2.4

    Jika X adalah variabel acak diskrit dengan fungsi probabilitas )(xp dan

    )(,),(),( 21 XgXgXg k adalah k fungsi dari X maka

    .)()()()()()( 2121 XgEXgEXgEXgXgXgE kk

    Bukti:

    x

    kk xpxgxgxgXgXgXgE )())()()(()()()( 2121

    x

    k xpxgxpxgxpxg )()()()()()( 21

    x

    k

    x x

    xpxgxpxgxpxg )()()()()()( 21

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    .)()()( 21 XgEXgEXgE k

    Jadi, terbukti bahwa

    .)()()()()()( 2121 XgEXgEXgEXgXgXgE kk

    Teorema 2.5

    Jika X adalah variabel acak kontinu dengan fungsi densitas )(xf dan

    )(,),(),( 21 XgXgXg k adalah k fungsi dari X maka

    .)()()()()()( 2121 XgEXgEXgEXgXgXgE kk

    Bukti:

    dxxfxgxgxgXgXgXgE kk )())()()(()()()( 2121

    dxxfxgxfxgxfxg k

    )()()()()()( 21

    dxxfxgdxxfxgdxxfxg k )()()()()()( 21

    .)()()( 21 XgEXgEXgE k

    Jadi, terbukti bahwa

    .)()()()()()( 2121 XgEXgEXgEXgXgXgE kk

    Teorema 2.6

    Jika X adalah variabel acak Binomial dengan n ulangan dan p adalah probabilitas

    sukses, maka

    .)( npXE

    Bukti:

    Akan dibuktikan npXE )(

    Dari definisi 2.12 diperoleh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    n

    x

    xxpXE0

    )()(

    Karena jumlahan pertama adalah 0 dan menurut Definisi 2.8 diperoleh

    ynxn

    x

    qpx

    nxXE

    1

    )(

    xnxn

    x

    qpxxn

    nx

    !)!(

    !

    1

    n

    x

    xnx qpxxn

    n

    1 )!1()!(

    !

    n

    x

    xnx qpxxn

    nnp

    1

    1

    )!1()!(

    )!1(

    Misal ,1 xy sehingga

    ynzn

    y

    qpyyn

    nnpXE

    1

    1

    0 !)!1(

    )!1()(

    ynyn

    y

    qpy

    nnp

    1

    1

    0

    1

    Karena ,11

    11

    0

    ynyn

    y

    qpy

    n maka

    .)( npXE

    Jadi, terbukti bahwa .)( npXE

    4. Variansi

    Definisi 2.13

    Jika X adalah variabel acak dengan rata-rata ,)( XE variansi dari variabel

    acak X didefinisikan menjadi nilai harapan dari .)(2X Dengan kata lain,

    .)()( 2 XEXV Standar deviasi dari X adalah akar kuadrat positif dari ).(XV

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    Contoh 2.13

    Tentukan variansi dari X pada contoh 2.12.

    Jawab:

    x

    xg xpxgXgEXgV )())(())(())((2

    )(

    2

    4.0)1320(5.0)1310(1.0)130( 222

    .415

    98

    2

    9

    10

    169

    Teorema 2.7

    Jika X adalah variabel acak dengan fungsi probabilitas )(xp dan rata-rata

    )(XE maka .)(])[()(2222 XEXEXV

    Bukti:

    ])[()( 22 XEXV

    ]2[ 22 XXE

    ][]2[][ 22 EXEXE

    ][][2][ 22 EXEXE

    222 2][ XE

    .][ 22 XE

    Jadi, terbukti bahwa .)(])[()(2222 XEXEXV

    Contoh 2.14

    Tentukan variansi dan standar deviasi dari X pada contoh 2.4

    Jawab:

    Diketahui dari contoh 2.10 bahwa .103

    ,19063)1903()2()19051()1()9568()0()()( 22222 x

    xpxXE

    Oleh Teorema 2.6, diperoleh

    .1900459100919063)()( 222 XEXV

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    .4915068131.01900459)( XV

    Teorema 2.8

    Jika X adalah variabel acak dan c adalah konstanta taknegatif maka

    ).()( 2 XVccXV

    Bukti:

    ]))([()(2cXEcXEcXV

    ])[( 2ccXE

    ]2[ 22222 cXcXcE

    ][]2[][ 22222 cEXcEXcE

    222222 2][ ccXEc

    2222 ][ cXEc

    )][( 222 XEc

    ).(2 XVc

    Jadi, terbukti bahwa ).()(2 XVccXV

    Teorema 2.9

    Jika X adalah variabel acak dan c adalah konstanta taknegatif maka

    ).()( XVcXV

    Bukti:

    ]))()[(()( 2cXEcXEcXV

    ]))()[(( 2ccXE

    ]222222[ 22222 ccccbXXccXXE

    ]2[ 22 XXE

    ])[( 2 XE

    ).(XV

    Jadi, terbukti bahwa ).()( XVcXV

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    Teorema 2.10

    Jika X adalah variabel acak Binomial dengan n ulangann dan p adalah probabilitas

    sukses, maka

    .)( 2 npqXV

    Bukti:

    Akan dibuktikan npqXV 2)(

    Dari Teorema 2.7 diketahui bahwa 22 )()( XEXV

    o

    n

    x

    xpxXE0

    22 )()(

    xnxn

    x

    qpx

    nx

    0

    2

    xnxn

    x

    qpxxn

    nx

    !)!(

    !

    0

    2

    Dari bentuk di atas dapat disimpulkan bahwa mencari )(2XE adalah sulit

    karena 2x bukanlah faktor dari !.x Oleh karena itu, )(2XE dapat diperoleh

    dari ).()]1([)(2 XEXXEXE

    o

    n

    x

    xpxxXXE0

    )()1()]1([

    xnxn

    x

    qpx

    nxx

    0

    )1(

    xnxn

    x

    qpxxn

    nxx

    0 !)!(

    !)1(

    Jumlahan saat 0x dan 1x adalah nol, sehingga diperoleh

    xnxn

    x

    qpxxn

    nXXE

    2 )!2()!(

    !)]1([

    xnxn

    x

    qppxxn

    nnn

    22

    2 )!2()!(

    )!2)(1(

    xnxn

    x

    qpxxn

    npnn

    2

    2

    2

    )!2()!(

    )!2()1(

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Misal ,2 xy diperoleh

    ynyn

    y

    qpyyn

    npnnXXE

    2

    0

    2

    !)!2(

    )!2()1()]1([

    Karena ,1!)!2(

    )!2( 2

    0

    ynyn

    y

    qpyyn

    n maka

    2)1()]1([ pnnXXE

    Sehingga diperoleh .)1()()]1([)(22 nppnnXEXXEXE

    22 )()( XEXV

    222 )()( npnppnn

    22222 pnnpnppn

    2npnp

    )1( pnp

    .npq

    Jadi, terbukti bahwa .)(2 npqXV

    5. Momen dan Fungsi Pembangkit Momen

    Definisi 2.14

    Momen ke-k dari variabel acak X di sekitar titik asal adalah .')( kkXE

    Definisi 2.15

    Fungsi pembangkit momen )(tm untuk variabel acak X adalah ).()(tXeEtm

    Fungsi pembangkit momen untuk X dikatakan ada jika ada sebuah konstanta

    positif a sedemikian hingga )(tm berhingga untuk .|| at

    Teorema 2.11

    Jika )(tm ada, maka untuk sebarang bilangan positif k,

    .)0()( ')(

    0

    k

    k

    t

    k

    k

    mdt

    tmd

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Bukti:

    k

    k

    dt

    tmd )( atau )(

    )( tm k adalah turunan ke-k dari )(tm terhadap t. Karena

    ,!3!2

    1)()( '3

    3'

    2

    2'

    1 tt

    teEtm tX

    sehingga

    '3

    2'

    2

    '

    1

    )1(

    !3

    3

    !2

    2)(

    tttm

    '3'

    2

    )2(

    !2

    2)(

    ttm

    Secara umum,

    '

    2

    2'

    1

    ')(

    !3

    3

    !2

    2)( kkk

    k tttm

    saat ,0t maka '

    1

    )1( )( tm dan ,)( '2)2( tm sehingga secara umum

    .)( ')( kk tm

    Jadi, terbukti bahwa .)0()( ')(

    0

    k

    k

    t

    k

    k

    mdt

    tmd

    Contoh 2.15

    Tentukan fungsi pembangkit momen dari distribusi Binomial.

    Jawab:

    )()(tXeEtm

    n

    x

    tx xpe0

    )(

    n

    x

    xnxtx qpx

    ne

    0

    n

    x

    xnxt

    x

    nqpe

    0

    )(

    ntntntn pen

    nqpe

    nqpe

    nq

    n)()(

    210

    221

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    .)( nt qpe

    Ingat bahwa .210

    )( 221 nnnnn pn

    nqp

    npq

    nq

    npq

    Jadi, fungsi pembangkit momen dari distribusi Binomial adalah

    .)()( nt qpetm

    Contoh 2.16

    Tentukan )(XE dan )(XV untuk Contoh 2.15 dengan cara mendiferensiasikan

    fungsi pembangkit momen pada Contoh 2.15.

    Jawab:

    nt

    tt

    qpedt

    dtm

    dt

    dXE )()()(

    0

    )1(

    0

    '

    1

    0

    1)(

    t

    tnt peqpen

    1)( nqpnp

    Karena 1 qp maka .)( npXE

    Selanjutnya,

    )()(0

    '

    2

    )2( qpenpedt

    dtm tt

    t

    0

    21 ))(1()(

    t

    tnttntt peqpennpeqpenpe

    pnnpnp )1((

    .222 nppnnp

    2)1()2( )]([)()( tmtmXV

    2222 )(npnppnnp

    22222 pnnppnnp

    2npnp

    )1( pnp

    .npq

    Jadi, npXE )( dan .)( npqXV

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Contoh 2.17

    Tentukan fungsi pembangkit momen dari distribusi Normal.

    Jawab:

    dxeeeEtmx

    txtX

    2

    2)(

    2

    1

    2

    1)()(

    Misal xu maka ux dan ,dxdu maka diperoleh

    dueetmu

    ttu

    2

    22

    1

    2

    1)(

    dueeutu

    t

    2

    22

    1

    2

    1

    duee

    utu

    t 2

    22

    2

    2

    2

    1

    duee

    tuu

    t 2

    22

    2

    2

    2

    1

    Karena 42222 2)( ttuutu maka

    dueetmttu

    t])[(

    2

    1 4222

    2

    1)(

    dueeet

    t

    t])[(

    2

    1

    2

    22

    22

    42

    2

    1

    dxeetx

    tt

    22

    2

    22

    )(2

    1

    2

    2

    1

    Karena 12

    122

    2)(

    2

    1

    dxetx

    dengan rata-rata

    2 t dan variansi

    ,2 maka

    .)( 222

    t

    t

    etm

    Teorema 2.12

    Jika X berdistribusi Normal dengan parameter dan maka

    )(XE dan .)(2XV

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Bukti:

    Pembuktian nilai harapan dan variansi dari distribusi Normal dibuktikan dengan

    cara mendiferensiasikan fungsi pembangkit momen dari distribusi Normal.

    Dari Definisi 2.14 dan Teorema 2.11, diperoleh

    2

    0

    )1(

    0

    '

    1

    22

    )()(

    t

    t

    tt

    edt

    dtm

    dt

    dXE

    0

    22

    22

    )(

    t

    tt

    et

    .

    Selanjutnya,

    22

    0

    '

    2

    )2(

    22

    )()(

    t

    t

    t

    etdt

    dtm

    0

    22222

    2222

    )(

    t

    tt

    tt

    ete

    22

    2)1()2( )]([)()( tmtmXV

    222

    .2

    Jadi, terbukti bahwa )(XE dan .)(2XV

    6. Metode Fungsi Pembangkit Momen (FPM)

    Metode fungsi pembangkit momen digunakan untuk menentukan distribusi

    probabilitas untuk fungsi dari variabel acak .,,, 21 nXXX

    Teorema 2.13 Teorema Ketunggalan Distribusi Probabilitas

    Misalkan )(tmX dan )(tmY adalah fungsi pembangkit momen dari variabel

    acak X dan Y. Jika kedua fungsi pembangkit momen ada dan )()( tmtm YX

    untuk semua nilai t, maka X dan Y mempunyai distribusi probabilitas yang sama.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Bukti:

    Julie, H. (1999). Teorema Limit Pusat Lindenberg dan Terapannya. Skripsi

    Pada skripsi tersebut, teorema ketunggalan dibuktikan secara umum dengan

    menggunakan definisi fungsi karakteristik, yaitu ),()(itx

    x eEt dengan i adalah

    bilangan kompleks.

    Perhatikan bahwa fungsi pembangkit momen adalah bentuk khusus dari fungsi

    karakteristik, bukti dilakukan dengan menunjukkan bahwa bila F dan G adalah

    fungsi distribusi kumulatif dengan fungsi karakteristik yang sama, yaitu

    ,)()(

    xdGexdFe itxitx t ℝ.

    Maka )()( xGxF (Skripsi halaman 54).

    Berdasarkan teorema ketunggalan terdapat korespondensi satu-satu antara fungsi

    pembangkit momen dengan fungsi probabilitas.

    Contoh 2.18

    Misalkan X adalah variabel yang berdistribusi normal dengan rata-rata dan

    variansi .2 Tentukan fungsi pembangkit momen dan distribusi probabilitas dari

    . XU

    Jawab:

    )()( utu eEtm

    )( )( txeE

    )( )( ttxeE

    t

    tx

    e

    eE

    t

    tt

    e

    e 222

    tt

    t

    e

    222

    .222t

    e

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Jadi, fungsi pembangkit momen dari XU adalah 22

    )(

    t

    u etm sama

    dengan fungsi pembangkit momen dari distribusi Normal sedemikian hingga

    XU berdistribusi Normal.

    Teorema 2.14

    Misalkan nXXX ,,, 21 adalah variabel acak yang saling bebas dengan fungsi

    pembangkit momen ).(,),(),(21

    tmtmtmnxxx

    Jika nXXXU 21

    maka ).()()()(21

    tmtmtmtmnxxxU

    Bukti:

    )()( tUU eEtm

    )()( 21 nxxxteE

    )( 21 ntxtxtx

    eeeE

    )()()( 21 ntxtxtx

    eEeEeE

    ).()()(21

    tmtmtmnxxx

    Jadi, terbukti bahwa ).()()()(21

    tmtmtmtmnxxxU

    C. Distribusi Probabilitas Multivariat

    Definisi 2.16

    Misalkan 1X dan 2X adalah variabel acak diskrit. Fungsi probabilitas bersama

    untuk 1X dan 2X adalah

    ),,(),( 221121 xXxXPxxp ., 21 xx

    Definisi 2.17

    Misalkan 1X dan 2X adalah variabel acak diskrit dengan fungsi probabilitas

    bersama ),( 21 xxp maka

    1. ,0),( 21 xxp untuk semua 1x dan ,2x

    2. 21 ,

    21 .1),(xx xxp

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Contoh 2.19

    Sebuah supermarket memiliki tiga buah kasir. Dua pelanggan datang ke kasir pada

    waktu yang berbeda ketika kasir tidak melayani pelanggan lain. Setiap pelanggan

    memilih kasir secara acak, saling bebas satu sama lain. Misalkan 1X adalah

    banyaknya pelanggan yang memilih kasir I, dan 2X adalah banyaknya

    pelanggan yang memilih kasir II. Tentukan fungsi probabilitas bersama untuk 1X

    dan .2X

    Jawab:

    Misal pasangan terurut },{ ji adalah kejadian sederhana bahwa pelanggan

    pertama memilih kasir i dan pelanggan kedua memilih kasir j, dengan ,2,1, ji

    dan 3. Menggunakan aturan mn, ruang sampel terdiri dari 933 titik sampel.

    Dengan asumsi yang telah diberikan sebelumnya, setiap titik sampel sama-sama

    memiliki probabilitas .91 Ruang sampel yang terkait adalah

    }].3,3{},2,3{},1,3{},3,2{},2,2{},1,2{},3,1{},2,1{},1,1[{S

    Perlu diperhatikan bahwa titik sampel {1,1} adalah satu-satunya titik sampel yang

    sesuai dengan )0,2( 21 XX akibatnya .91)0,2( 21 XXP Sama

    halnya dengan }2,1({)1,1( 21 PXXP atau .92})1,2{ Tabel 2.1 memuat

    probabilitas yang berhubungan dengan setiap kemungkinan pasangan nilai untuk

    1X dan .2X Dengan kata lain, tabel 2.1 menyajikan fungsi probabilitas bersama

    untuk 1X dan .2X

    x1

    x2

    0

    1

    2

    0 1/9 2/9 1/9

    1 2/9 2/9 0

    2 1/9 0 0

    Tabel 2.1 Fungsi probabilitas bersama untuk 1X dan 2X

    Definisi 2.18

    Untuk sebarang variabel acak 1X dan ,2X fungsi distribusi bersama ),( 21 xxF

    adalah ),,(),( 221121 xXxXPxxF ., 21 xx

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Untuk dua variabel diskrit 1X dan ,2X ),( 21 xxF adalah

    ).,(),( 212111 22

    ttpxxFxt xt

    Contoh 2.20

    Berdasarkan variabel acak 1X dan 2X pada Contoh 2.18, tentukan ),2,1(F

    ),2,5.1(F dan ).7,5(F

    Jawab:

    Menggunakan hasil pada Tabel 2.1, diperoleh

    .0)()2,1()2,1( 21 PXXPF

    Selanjutnya,

    )2,5.1()2,5.1( 21 XXPF

    )2,1()1,1()0,1()2,0()1,0()0,0( ppppp

    .9

    8

    9

    022121

    .1)7,5()7,5( 21 XXPF

    Perlu diperhatikan bahwa 1),( 21 xxF untuk semua 21 , xx sedemikian hingga

    2},min{ 21 xx dan 0),( 21 xxF jika .0},min{ 21 xx

    Definisi 2.19

    Misalkan 1X dan 2X adalah variabel acak kontinu dengan fungsi distribusi

    bersama ).,( 21 xxF Jika terdapat fungsi tak negatif ),,( 21 xxf sedemikian

    hingga

    1 2

    ,),(),( 122121

    x x

    dtdtttfxxF

    untuk semua ,, 21 xx maka 1X dan 2X dikatakan sebagai

    variabel acak kontinu bersama. Fungsi ),( 21 xxf adalah fungsi densitas

    bersama.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Definisi 2.20

    Misalkan 1X dan 2X adalah variabel acak kontinu dengan fungsi probabilitas

    bersama ),( 21 xxf maka

    1. ,0),( 21 xxf ., 21 xx

    2.

    .1),( 2121 dxdxxxf

    D. Teorema Limit Pusat

    Teorema 2.15

    Misalkan X dan ,,, 321 XXX adalah variabel acak dengan fungsi pembangkit

    momen )(tm dan .),(),(),( 321 tmtmtm Jika

    )()(lim tmtmnn

    t ℝ

    maka fungsi distribusi dari nX konvergen ke fungsi distribusi X saat .n

    Bukti:

    Bukti terdapat pada buku Williams, David. (1991). Probability With Martingales.

    New York: Cambridge University Press. Halaman 185.

    Teorema 2.16

    Misalkan nXXX ,,, 21 merupakan variabel acak yang berdistribusi independen

    dan identik dengan )( iXE dan .)(2 iXV Didefinisikan

    ,1

    n

    X

    n

    nXU

    n

    i i

    n

    dengan .1

    1 n

    i iX

    nX

    Maka fungsi distribusi dari nU konvergen ke fungsi Distribusi Normal Standar

    ketika ,n yaitu

    u t

    nn

    dteuUP ,2

    1)(lim 2

    2

    untuk semua u.

    Bukti:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Misalkan

    XnU n

    n

    i

    i nn

    Xn

    n

    11

    n

    i iX

    n

    11

    n

    i iZ

    n1

    1 dengan .

    ii

    XZ

    Karena variabel acak iX adalah saling bebas dan berdistribusi identik maka ,iZ

    ni ,,2,1 juga saling bebas dan berdistribusi identik dengan 0)( iZE dan

    ,1)( iZV maka fungsi pembangkit momen dari jumlahan variabel acak adalah

    perkalian dari masing-masing fungsi pembangkit momennya (Teorema 2.14),

    maka

    )()()()(21

    tmtmtmtmni

    zzzZ

    .)(1

    n

    Z tm

    Selanjutnya akan dicari fungsi pembangkit momen untuk ,nU

    i

    n

    Zn

    t

    U eEm

    1

    in

    t

    ZeE

    n

    tm

    iZ

    .1

    n

    Zn

    tm

    Deret Taylor dari )(1

    tm z adalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    2)(")0(')0()(

    2

    1111

    tmtmmtm ZZZZ dengan t 0

    1)1()()0( 11

    0 EeEm

    Z

    Z dan ,0)()()0(' 1

    0

    11

    1 ZEeZEm

    Z

    Z

    maka

    2)(''1)(

    2

    11

    tmtm ZZ dengan .0 t

    Sehingga

    n

    nZU

    n

    t

    mmn

    2

    )(''1

    2

    1

    n

    nZ

    n

    tm

    2)(''

    1

    2

    1

    dengan .0n

    t

    Saat n maka ,0n sehingga

    2)0(''

    2)(''

    22

    11

    tm

    tm ZnZ

    maka .2

    ))]([)((2

    )(22

    )0(''2

    2

    11

    22

    1

    22

    1

    tZEZV

    tZE

    ttm Z

    Jika bbnn

    lim maka .1lim bn

    n

    ne

    n

    b

    Maka

    2

    2

    2

    1 2)(''

    1limlim

    t

    n

    nZ

    nU

    ne

    n

    tm

    mn

    2

    2t

    e merupakan fungsi pembangkit momen bagi distribusi Normal Standar.

    Menurut Teorema 2.15 dapat disimpulkan bahwa nU memiliki fungsi

    probabilitas yang konvergen ke fungsi probabilitas Normal Standar. ■

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    E. Pendugaan Parameter

    Tujuan statistika adalah membuat kesimpulan tentang populasi dengan

    menggunakan informasi yang terdapat dalam sampel yang diambil dari populasi

    tersebut. Setiap populasi memiliki karakteristik yang dinyatakan dengan sebuah

    bilangan yang disebut parameter. Tujuan dari penelitian statistis adalah untuk

    menduga satu atau lebih parameter yang relevan. Informasi yang terdapat dalam

    sampel dapat digunakan untuk menghitung nilai dari dugaan titik, dugaan selang,

    atau keduanya.

    Definisi 2.21

    Sebuah penduga adalah aturan yang biasanya dinyatakan dalam rumus untuk

    menghitung nilai dari suatu dugaan berdasarkan pengukuran-pengukuran yang

    terkandung dalam sampel.

    1. Penduga Titik

    Penduga titik adalah penduga yang menghasilkan suatu nilai sebagai hasil

    pendugaannya.

    Contoh 2.21

    Rata-rata sampel yang diperoleh dari nXXX ,,, 21 dinyatakan dalam rumus

    n

    i

    iXn

    X1

    1

    adalah salah satu penduga titik dari rata-rata populasi .

    Suatu penduga titik dapat dikatakan sebagai penduga yang baik atau

    penduga yang buruk. Penduga yang baik nantinya akan dipilih unruk menduga

    suatu nilai dari parameter. Penduga yang baik akan dilihat dari bias dan rata-rata

    kuadrat galatnya. Syarat dari penduga untuk suatu parameter dikatakan penduga

    yang baik yaitu apabila penduga tersebut merupakan penduga tak bias.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Definisi 2.22

    Misalkan ̂ adalah suatu penduga titik untuk sebuah parameter . Jika

    )ˆ(E maka ̂ disebut penduga tak bias. Jika )ˆ(E maka ̂ disebut

    penduga bias.

    Definisi 2.23

    Bias dari suatu penduga titik ̂ diberikan oleh .)ˆ()ˆ( EB

    Definisi 2.24

    Rata-rata kuadrat galat dari suatu penduga titik ̂ adalah .)]ˆ[()ˆ(2 EMSE

    Contoh 2.22

    Misalkan ̂ adalah suatu penduga untuk parameter dan baE )ˆ(

    untuk suatu konstanta a dan b yang taknol. Tentukan )ˆ(B dan *̂ penduga tak

    bias bagi .

    Jawab:

    Dari definisi 2.23 kita dapatkan bias dari suatu penduga titik ̂ adalah

    .)1()ˆ()ˆ( babaEB

    Dari definisi 2.22 kita tahu bahwa jika )ˆ(E maka ̂ disebut penduga tak

    bias, sedemikian hingga

    baE )ˆ(

    a

    bE )ˆ(

    )(

    )()ˆ(

    aE

    bEE

    a

    bE

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Jadi, baB )1()ˆ( dan

    a

    b

    ˆˆ* adalah penduga tak bias bagi .

    2. Penduga Selang (Selang Kepercayaan)

    Penduga selang lebih dikenal dengan selang kepercayaan yaitu suatu

    selang nilai yang dipercaya memuat nilai parameter yang sebenarnya. Setiap

    selang kepercayaan memiliki batas atas dan batas bawah. Batas atas dan batas

    bawah dari selang kepercayaan disebut dengan limit atas kepercayaan dan limit

    bawah kepercayaan. Probabilitas bahwa suatu selang kepercayaan akan dekat

    dengan disebut koefisien kepercayaan. Jika L̂ dan Û adalah limit bawah

    kepercayaan dan limit atas kepercayaan bagi parameter , maka

    ,1)ˆˆ( ULP

    probabilitas )1( adalah koefisien kepercayaan. Hasil selang penduganya

    ]ˆ,ˆ[ UL disebut selang kepercayaan dua sisi. Selang kepercayaan juga dapat

    berupa selang kepercayaan satu sisi, seperti

    ,1)ˆ( LP

    dengan selang kepercayaan ],ˆ[ L atau

    ,1)ˆ( UP

    dengan selang kepercayaan ].ˆ,[ U

    3. Metode Pivot

    Metode Pivot merupakan metode yang sangat berguna untuk menentukan

    suatu selang kepercayaan. Metode Pivot bergantung pada suatu nilai yang disebut

    kuantitas pivot. Kuantitas pivot memiliki dua ciri, yaitu:

    a. Merupakan fungsi dari pengamatan sampel dan parameter yang tidak

    diketahui.

    b. Distribusi probabilitas dari kuantitas pivot tidak bergantung pada parameter .

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Contoh 2.23

    Misalkan variabel acak X berdistribusi Normal dengan rata-rata dan variansi

    .2 Apakah n

    xZ

    adalah kuantitas pivot bagi ? Tentukan selang

    kepercayaan bagi .

    Jawab:

    Syarat kuantitas pivot:

    a. Z merupakan fungsi dari ix dan .

    b. Mencari distribusi probabilitas dari Z:

    )()( tZZ eEtm

    ),( )()(

    xcx

    n

    tt

    n

    x

    eEeEeE dengan n

    tc

    nxn

    cx

    n

    c

    c

    xc

    cc

    xc

    eEeEe

    eEee

    eE

    11)(

    1

    ),()(1 '' 1 nxtxtc

    eEeEe

    dengan n

    ct '

    n

    cc

    c

    n

    n

    c

    n

    c

    c

    nt

    t

    ce

    ee

    ee

    e

    222

    )'('

    22

    2

    2222

    111

    n

    c

    e 222

    .2222

    22

    t

    n

    nt

    ee

    Fungsi pembangkit momen dari n

    xZ

    adalah 2

    2

    )(

    t

    Z etm yang

    merupakan fungsi pembangkit momen dari distribusi Normal standar.

    Berdasarkan teorema ketunggalan, n

    xZ

    berdistribusi Normal standar

    dengan rata-rata 0 dan variansi 1.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Fungsi probabilitas dari Z adalah 2

    2

    1

    2

    1)(

    z

    Z eZf

    yang tidak bergantung

    pada parameter .

    Karena dua syarat kuantitas pivot terpenuhi maka n

    xZ

    adalah kuantitas

    pivot bagi .

    Akan dibentuk selang kepercayaan bagi .

    Karena )1,0(~ NZ maka

    Gambar 2.1 Kurva distribusi Normal

    1)ˆˆ( ULP

    )(1 22 zZzP

    221

    z

    n

    xzP

    nzx

    nzxP

    221

    Sehingga diperoleh

    nzxL

    2ˆ dan .ˆ 2

    nzxU

    4. Selang Kepercayaan untuk Sampel Besar

    Saat ukuran sampel semakin besar maka semua penduga titik akan

    mendekati distribusi Normal. Jika parameter target adalah ,,, 21 p

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    21 pp maka berdasarkan teorema limit pusat, untuk sampel yang besar,

    ˆ

    ˆ Z

    berdistribusi mendekati Normal standar. Oleh karena itu, Z merupakan bentuk

    kuantitas pivot dan metode pivot dapat digunakan untuk menghasilkan selang

    kepercayaan bagi parameter target .

    Contoh 2.24

    Misalkan ̂ berdistribusi Normal dengan rata-rata dan standar error .̂

    Tentukan selang kepercayaan bagi yang memiliki koefisien kepercayaan sama

    dengan ).1(

    Jawab:

    Kuantitas pivot

    ˆ

    ˆ Z berdistribusi Normal dengan kurva distribusi Normal

    sama seperti pada gambar 2.1.

    Dipilih dua nilai, yaitu 2

    Z dan 2

    Z sehingga

    1

    22

    ZZZP )1.2(

    Substitusi Z ke persamaan (2.1), maka diperoleh

    1

    ˆ

    2ˆ2

    ZZP

    1ˆ ˆ

    2

    ˆ

    2

    ZZP

    1ˆ ˆ

    2

    ˆ

    2

    ZZP

    1ˆ ˆ

    2

    ˆ

    2

    ZZP

    Sehingga diperoleh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    ˆ

    2

    ˆˆ ZL dan .ˆˆ

    ˆ

    2

    ZU

    Contoh 2.25

    Waktu berbelanja 64n pelanggan yang dipilih secara acak di sebuah

    supermarket lokal telah dicatat. Rata-rata dan variansi dari 64 kali berbelanja

    adalah 33 menit dan 256 menit2. Tentukan selang kepercayaan 90% bagi ,

    rata-rata waktu berbelanja per pelanggan yang sebenarnya.

    Jawab:

    Diketahui , sedemikian hingga 33ˆ y dan 2562 untuk sampel

    .64n

    Selang kepercayaan

    ˆ

    2

    ˆ z

    menjadi

    nzy

    2

    Dari tabel distribusi Normal (Lampiran 1) diperoleh ,645.105.02

    zz

    diperoleh limit bawah kepercayaan dan limit atas kepercayaan

    ,71.2964

    16645.133

    2

    nzy

    .29.3664

    16645.133

    2

    nzy

    Jadi, selang kepercayaan 90% bagi adalah (29.71, 36.29).

    F. Fungsi Kemungkinan (Likelihood)

    Definsi 2.25 Fungsi Kemungkinan dari Sampel

    Misalkan nxxx ,,, 21 adalah pengamatan sampel yang berkorespondensi

    dengan variabel acak nXXX ,,, 21 yang distribusinya bergantung pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    parameter . Jika nXXX ,,, 21 adalah variabel acak diskrit maka fungsi

    kemungkinan dari sampel adalah

    )|,,,()|,,,( 2121 nn xxxpxxxL

    atau

    ).|()|()|()|,,,( 2121 nn xpxpxpxxxL

    Definisi 2.26 Metode Kemungkinan Maksimum

    Misalkan fungsi kemungkinan bergantung pada k buah parameter .,,, 21 k

    Metode kemungkinan maksimum bertujuan memilih penduga nilai-nilai dari

    parameter sedemikian hingga memaksimalkan fungsi kemungkinan

    ).,,,|,,,( 2121 knxxxL

    Contoh 2.26

    Sebuah eksperimen Binomial terdiri dari n ulangan menghasilkan nxxx ,,, 21

    dengan 1ix berarti ulangan ke-i sukses dan 0ix berarti ulangan ke-i gagal.

    Tentukan penduga kemungkinan maksimum bagi p.

    Jawab:

    Fungsi kemungkinan dari sampel adalah probabilitas dari ,,,, 21 nxxx

    sehingga

    xnx

    n pppxxxLpL )1()|,,,()( 21 dengan

    n

    i

    ixx1

    .

    Jika 0x maka nppL )( dan )( pL akan maksimum ketika .1p

    Sekarang dicari penduga kemungkinan maksimum untuk p jika 1,,2,1 nx

    dengan .0)(

    )(

    pd

    pdL Untuk mempermudah perhitungan, dilakukan transformasi

    ln pada kedua sisi persamaan, sehingga diperoleh:

    ])1(ln[)](ln[ xnx pppL

    )1ln()(ln pxnpx

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    p

    xn

    p

    x

    dp

    pdL

    1

    )(

    01

    p

    xn

    p

    x

    0)1(

    pp

    npx

    Penyelesaian dari persamaan di atas adalah ,0 npx sehingga .n

    xp

    Jadi, penduga bagi p adalah .ˆn

    xp

    Contoh 2.27

    Misalkan nYYY ,,, 21 adalah sampel acak dari sebuah distribusi Normal dengan

    rata-rata dan variansi .2 Tentukan penduga kemungkinan maksimum

    untuk dan .2

    Jawab:

    Karena nYYY ,,, 21 adalah variabel acak kontinu, ),(2L adalah

    probabilitas bersama dari sampel, sedemikian hingga,

    ).,|,,,(),( 2212 nyyyfL Dalam kasus ini,

    ),|,,,(),( 2212 nyyyfL

    ),|(),|(),|( 2222

    1 nyfyfyf

    2

    2

    2

    2

    1

    2

    )(exp

    2

    1

    2

    )(exp

    2

    1

    nyy

    .)(2

    1exp

    2

    1

    1

    2

    2

    2

    2

    n

    i

    i

    n

    y

    Selanjutnya,

    .)(2

    12ln

    2ln

    2),(ln

    1

    2

    2

    22

    n

    i

    iynn

    L

    Penduga kemungkinan maksimum untuk dan 2 adalah nilai yang membuat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    ),(ln 2L maksimum. Ambil turunan ),(ln 2L terhadap dan ,2 diperoleh

    n

    i

    iyL

    12

    2

    )(1,(ln

    (2.2)

    dan

    n

    i

    iynL

    1

    2

    422

    2

    )(2

    11

    2

    ,(ln

    (2.3)

    Buatlah derivatif di atas sama dengan nol, dan dari (2.2) diperoleh

    n

    i

    iy1

    2,0)ˆ(

    ˆ

    1

    atau

    n

    i

    iy1

    ,0)ˆ( dan

    n

    i

    i yyn 1

    .1

    ̂

    Substitusi y untuk ̂ pada (2.3) dan selesaikan untuk ,ˆ2 diperoleh

    n

    i

    i yyn

    1

    2

    42,0)(

    ˆ

    1

    ˆ atau .)(

    1

    22

    n

    i

    i yyn

    Dengan demikian, Y dan

    n

    i

    i yyn 1

    22 )(1

    ̂ masing-masing adalah penduga

    kemungkinan maksimum untuk dan .2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    BAB III

    MODEL REGRESI COX

    A. Analisis Regresi

    Analisis regresi merupakan teknik statistik untuk menyelidiki dan

    membuat model hubungan di antara variabel-variabel. Tujuan dari analisis regresi

    yaitu untuk mendapatkan model terbaik yang menggambarkan hubungan antara

    variabel respon (variabel tak bebas/variabel dependen) dengan satu atau lebih

    variabel penjelas (variabel bebas/variabel independen) (Hosmer dan Lemeshow,

    2000). Variabel penjelas adalah variabel yang nilainya dapat ditentukan atau yang

    nilainya dapat diamati tetapi tidak dapat dikendalikan. Variabel respon adalah

    variabel yang nilainya dipengaruhi oleh perubahan variabel-variabel penjelas. Di

    dalam kehidupan nyata begitu banyak teknik statistika yang dapat digunakan

    untuk menganalisis suatu masalah. Salah satu teknik statistika yang dapat

    digunakan untuk menganalisis data yang berhubungan dengan waktu tahan hidup

    adalah analisis ketahanan hidup.

    B. Analisis Ketahanan Hidup

    Analisis ketahanan hidup (survival analysis) adalah suatu metode untuk

    menganalisis data yang berhubungan dengan waktu, mulai dari waktu awal atau

    time origin sampai dengan terjadinya suatu kejadian khusus atau end point. Di

    dalam riset medis, waktu awal sering digunakan sebagai awal perekrutan individu

    dalam suatu studi percobaan, seperti uji klinis untuk membandingkan dua atau

    lebih perlakuan. Sedangkan, kejadian khusus merupakan kematian suatu individu

    atau pasien, sehingga data yang dihasilkan dinamakan waktu hidup atau survival

    time (David Collett, 2003).

    Untuk mendapatkan data ketahanan hidup biasanya dilakukan percobaan.

    Dalam melakukan percobaan ada beberapa metode yang dilakukan sehingga data

    yang dihasilkan juga berbeda dari satu metode ke metode yang lain. Hal yang

    membedakan analisis ketahanan hidup dengan analisis-analisis yang lain pada

    statistika adalah penyensoran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    C. Data Tersensor

    Banyak peneliti menganggap analisis data ketahanan hidup hanya sekedar

    penerapan dua metode statistik konvensional untuk jenis masalah khusus:

    parametrik jika distribusi waktu ketahanan hidup diketahui normal dan

    nonparametrik jika distribusi waktu ketahanan hidup tidak diketahui. Asumsi ini

    benar jika waktu ketahanan hidup semua subjek tepat dan diketahui, namun

    kenyataannya beberapa waktu ketahanan hidup tidak demikian. Sebagai contoh,

    beberapa pasien mungkin masih hidup atau sembuh dari suatu penyakit pada akhir

    masa penelitian. Waktu ketahanan hidup yang tepat untuk pasien tersebut tidak

    diketahui. Hal ini disebut penelitian yang disensor atau waktu yang disensor dan

    juga bisa terjadi ketika individu hilang dari pemeriksaan. Berikut adalah tiga jenis

    penyensoran, yaitu:

    1. Penyensoran Tipe I

    Penelitian pada hewan biasanya dimulai dengan jumlah hewan yang tetap

    dengan diberikannya suatu perawatan (treatment). Peneliti sering tidak dapat

    menunggu kematian semua hewan karena waktu dan/ atau biaya yang terbatas.

    Salah satu pilihan untuk mengatasi hal tersebut adalah melakukan penelitian

    untuk jangka waktu tertentu, katakanlah selama enam bulan, setelah itu hewan

    yang masih hidup dikorbankan. Waktu ketahanan hidup yang tercatat untuk

    hewan yang mati selama jangka waktu penelitian adalah waktu dari awal

    penelitian hingga kematian mereka. Hal ini disebut penelitian yang tepat

    (exact) atau tidak disensor. Waktu ketahanan hidup hewan yang dikorbankan

    tidak diketahui secara pasti tetapi tercatat selama jangka waktu penelitian dan

    waktu ketahanan hidup hewan dari awal penelitian sampai pada kematian atau

    hilang dari penelitian disebut penelitian yang disensor.

    Sebagai contoh, misalkan ada enam tikus telah terkena karsinogen dengan

    menyuntikkan sel-sel tumor ke bantalan kaki mereka. Waktu untuk tumor

    berkembang dengan ukuran pada ke enam tikus tertentu diamati. Peneliti

    memutuskan untuk mengakhiri penelitian setelah 30 minggu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    Gambar 3.1 Plot perkembangan tumor pada enam tikus

    Pada gambar 3.1 diketahui bahwa perkembangan tumor pada tikus A, B, dan D

    terjadi setelah 10, 15, dan 25 minggu secara berturut-turut. Perkembangan

    tumor tidak terjadi pada tikus C dan E sampai pada akhir penelitian; waktu

    bebas tumor mereka adalah 30 minggu lebih. Tikus F meninggal secara tidak

    sengaja tanpa ada perkembangan tumor setelah 19 minggu pengamatan. Data

    ketahanan hidup (waktu bebas tumor) adalah 10, 15, 30+, 25, 30+, dan 19+

    minggu. (Tanda + menunjukkan pengamatan yang disensor).

    2. Penyensoran Tipe II

    Pilihan lain dalam penelitian pada hewan adalah menunggu hingga sebagian

    besar hewan mati, katakanlah 80 hewan mati dari 100 hewan, setelah itu hewan

    yang masih hidup dikorbankan. Dalam hal ini, penyensoran tipe II, jika tidak

    ada kerugian yang tidak disengaja, pengamatan yang disensor sama dengan

    pengamatan tanpa sensor terbesar. Misalnya dalam percobaan pada enam tikus

    (Gambar 3.2), peneliti dapat memutuskan untuk mengakhiri penelitian setelah

    perkembangan tumor terjadi pada empat dari enam tikus. Waktu ketahanan

    hidup (waktu bebas tumor) adalah 10, 15, 35+, 25, 35, dan 19+ minggu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    Gambar 3.2 Plot perkembangan tumor pada enam tikus

    3. Penyensoran Tipe III

    Di sebagian besar studi klinis dan epidemiologi jangka waktu penelitian adalah

    tetap dan pasien memasuki penelitian pada waktu yang berbeda selama jangka

    waktu penelitian tersebut. Beberapa pasien dapat meninggal sebelum akhir

    penelitian; waktu ketahanan hidup mereka diketahui dengan tepat. Pasien yang

    lain mungkin hilang dari pemeriksaan (loss to follow-up) sebelum akhir

    penelitian, dan mungkin ada yang masih hidup pada akhir penelitian. Untuk

    pasien yang hilang, waktu ketahanan hidupnya adalah setidaknya dari awal

    masuk penelitian sampai pasien menghilang dari penelitian. Untuk pasien yang

    masih hidup, waktu ketahanan hidup adalah setidaknya dari awal masuk

    penelitian sampai pada akhir masa penelitian. Hal tersebut termasuk

    pengamatan yang disensor. Karena waktu masuk penelitan masing-masing

    pasien tidak bersamaan, waktu yang disensor juga berbeda. Oleh karena itu,

    penyensoran tipe III sering disebut penyensoran acak.

    Sebagai contoh, misalkan ada enam pasien penyakit leukimia masuk ke dalam

    penelitian klinis selama jangka waktu penelitian adalah satu tahun. Misalkan

    juga bahwa semua pasien mendapatkan perawatan. Waktu perawatan pasien

    penyakit leukimia terdapat pada Gambar 3.3 di bawah ini. Pasien A, C, dan E

    mendapat perawatan dan masuk penelitian pada bulan ke 2, 4, dan 9, lalu

    penyakitnya kambuh setelah 4,6, dan 3 bulan masing-masing. Pasien B

    mendapat perawatan dan masuk penelitan pada bulan ke 3, tetapi hilang dari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    pemeriksaan 4 bulan kemudian; waktu perawatan adalah setidaknya 4 bulan.

    Pasien D dan F mendapat perawatan pada bulan ke 5 dan 10, masing-masing,

    dan tetap mendapat perawatan sampai pada akhir penelian; waktu perawatan

    mereka adalah setidaknya 8 dan 3 bulan masing-masing. Waktu perawatan dari

    enam pasien leukimia adalah 4, 4+, 6, 8+, 3, dan 3+ bulan.

    Gambar 3. Plot waktu perawatan pasien penyakit leukimia

    Dalam analisis ketahanan hidup ada dua macam fungsi yang dapat

    memberikan informasi tentang data ketahanan hidup, yaitu fungsi ketahanan

    hidup dan fungsi hazard.

    D. Fungsi Ketahanan Hidup

    Definisi 3.1

    Fungsi ketahanan hidup atau survival function yang dilambangkan dengan )(tS

    adalah probabilitas variabel acak T, yang merupakan waktu ketahanan hidup,

    melebihi suatu waktu t. Secara matematis, fungsi ketahanan hidup dapat ditulis

    )()( tTPtS .0t (3.1)

    Secara teori, t berada di antara 0 sampai ∞. Fungsi ketahanan hidup bisa

    diilustrasikan seperti pada gambar di bawah ini, dengan t sebagai sumbu

    horizontal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    Gambar 3.4 Kurva fungsi survival

    Semua fungsi ketahanan hidup memenuhi tiga karakteristik, yaitu:

    fungsi ketahanan hidup adalah fungsi tak naik, ini berarti bahwa fungsinya

    konstan atau turun untuk t yang semakin besar;

    saat waktu ,1)0()(,0 StSt ini berarti bahwa awal pengamatan karena

    belum ada individu yang mengalami kejadian, maka probabilitas ketahanan

    hidupnya adalah 1.

    saat waktu ,0)(lim,

    tStt

    ini berarti bahwa jika waktu pengamatan

    bertambah menuju tak terbatas alhasil tidak ada individu yang dapat bertahan

    hidup, jadi kurva ketahanan hidup akhirnya harus menuju nol.

    Pada kenyataannya, ketika digunakan data yang aktual akan diperoleh fungsi

    ketahanan hidup berupa fungsi tangga )(ˆ tS seperti grafik di bawah ini.

    Gambar 3.5 Kurva fungsi survival ketika digunakan data yang aktual

    (fungsi tangga)

    Oleh karena waktu pengamatan tidak pernah sampai takhingga dan mungkin tidak

    semua individu yang diamati akan mengalami kejadian yang sama sehingga tidak

    semua fungsi ketahanan hidup akan sama dengan nol pada akhir pengamatan.

    akhir studi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    E. Fungsi Hazard

    Definisi 3.2

    Fungsi hazard atau hazard rate yang dilambangkan dengan )(th didefinisikan

    sebagai limit dari probabilitas bersyarat bahwa waktu ketahanan hidup individu, T,

    terletak pada interval waktu ),( ttt jika diketahui waktu ketahanan hidup T

    lebih dari atau sama dengan t. Secara matematis fungsi hazard dapat ditulis

    t

    tTttTtPth

    t

    )|(lim)(

    0 (3.2)

    Dalam istilah matematika, pembilang setelah tanda limit dalam rumus

    fungsi hazard ditemukan dalam pernyataan probabilitas. Pernyataan probabilitas

    yang dimaksud adalah probabilitas bersyarat karena pembilang dalam rumus

    fungsi hazard berbentuk, “P dari kejadian A, jika diketahui kejadian B” atau

    )|( BAP , dengan P adalah probabilitas dan garis vertikal di antara A dan B

    menunjukkan “diketahui”. Lebih lanjut pengertian )|( tTttTtP

    adalah probabilitas bahwa individu gagal dalam interval ],[ ttt jika waktu

    ketahanan hidupnya sampai t.

    Fungsi hazard suatu waktu disebut tingkat kegagalan bersyarat (conditional

    failure rate). Dalam rumus fungsi hazard, ekspresi setelah tanda limit memberi

    perbandingan dari dua kuantitas, pembilang merupakan probabilitas bersyarat dan

    penyebut adalah t , menyatakan interval waktu t yang kecil. Oleh pembagian

    dua kuantitas tersebut, kita memperoleh probabilitas tiap satuan waktu, yang

    bukan sekedar probabilitas tetapi tingkat (rate). Khususnya, skala untuk

    perbandingan ini bukan 0 sampai 1 seperti pada probabilitas, melainkan berkisar

    antara 0 dan takhingga, dan tergantung pada waktu dalam hari, minggu, bulan,

    atau tahun, dan lain-lain. Sebagai contoh, jika probabilitas P adalah 31 dan t

    adalah setengah hari, maka probabilitas dibagi dengan interval waktu adalah 31

    dibagi 21 sama dengan 67,0 tiap hari. Contoh lainnya, misalkan

    probabilitasnya sama, yaitu 31 , dan interval waktunya dalam minggu,

    sedemikian hingga 21 hari sama dengan 141 minggu, maka probabilitas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    dibagi dengan interval waktu adalah 31 dibagi 141 sama dengan 67.4 tiap

    minggu.

    P t ratetP

    3

    1

    2

    1

    hari

    21

    31

    =0.67 tiap hari

    3

    1

    14

    1minggu

    141

    31

    =4.67 tiap minggu

    Jadi, ekspresi P dibagi dengan t setelah tanda limit tidak memberikan suatu

    probabilitas. Nilai yang diperoleh akan memberikan bilangan yang berbeda

    tergantung pada satuan waktu yang digunakan, dan mungkin akan memberikan

    bilangan lebih dari satu.

    Ketika diambil limit dari ekspresi sebelah kanan tanda limit untuk interval

    waktu t menuju nol, didapatkan ekspresi untuk probabilitas instan dari kegagalan

    pada waktu t tiap satuan waktu. Cara lain untuk mengatakan bahwa tingkat

    kegagalan bersyarat atau fungsi hazard )(th memberikan potensi instan untuk

    kegagalan pada waktu t tiap satuan waktu jika diberikan waktu ketahanan

    hidupnya sampai t.

    Fungsi hazard )(th memenuhi dua karakteristik, yaitu:

    Fungsinya taknegatif.

    Fungsinya tidak memiliki batas atas.

    Kedua karakteristik di atas adalah akibat dari rumus )(th karena probabilitas