analisis pengaruh car, kap, nim, bopo, ldr, dan ...eprints.undip.ac.id/28986/1/jurnal.pdf ·...

30
1 ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN SENSITIVITY TO MARKET RISK TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PERBANKAN ( Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia periode 2005 - 2008 ) Valentina Erista Ika. D. Drs. A. Mulyo Haryanto, M.Si ABSTRACT This research aims to examine the influence CAR (Capital Adequacy Ratio), KAP (Earning Asset Quality), NIM (Net Interest Margin), BOPO (Operasional Expenses to Operational Revenue Operasional), LDR (Loan Deposit to Ratio) and Sensitivity to Market Risk with banking profitability. The population in this research is foreign exchange national private bank in Indonesia period of year 2005-2008. Amount sampel used is the 20 foreign exchange national private bank in Indonesia. Sampel research taken purposive sampling with selected criterion that is company of included in banking of foreign exchange national private bank and still stand up during period of perception and also bank publicize its financial statement in media period of year 2005-2008. The analysis method used in this research with analysis regresi doubled, hypothesis test that is determinant coefficient, test F, and test T. The result of this research indicates that KAP, NIM, LDR and BOPO variable had significant influence to banking profitability. CAR and Sensitivity to Market Risk variable had not significant influence to banking profitability. Key Words: CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, Sensitivity to Market Risk, ROA

Upload: trinhlien

Post on 20-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

1

ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN SENSITIVITY TO MARKET RISK

TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PERBANKAN

( Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia periode 2005 - 2008 )

Valentina Erista Ika. D.

Drs. A. Mulyo Haryanto, M.Si

ABSTRACT

This research aims to examine the influence CAR (Capital Adequacy Ratio), KAP (Earning Asset Quality), NIM (Net Interest Margin), BOPO (Operasional Expenses to Operational Revenue Operasional), LDR (Loan Deposit to Ratio) and Sensitivity to Market Risk with banking profitability.

The population in this research is foreign exchange national private bank in Indonesia period of year 2005-2008. Amount sampel used is the 20 foreign exchange national private bank in Indonesia. Sampel research taken purposive sampling with selected criterion that is company of included in banking of foreign exchange national private bank and still stand up during period of perception and also bank publicize its financial statement in media period of year 2005-2008. The analysis method used in this research with analysis regresi doubled, hypothesis test that is determinant coefficient, test F, and test T.

The result of this research indicates that KAP, NIM, LDR and BOPO variable had significant influence to banking profitability. CAR and Sensitivity to Market Risk variable had not significant influence to banking profitability.

Key Words: CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, Sensitivity to Market Risk, ROA

Page 2: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

2

1. PENDAHULUAN

Tujuan utama operasional bank adalah mencapai tingkat

profitabilitas yang maksimal. Profitabilitas merupakan kemampuan bank

untuk menghasilkan /memperoleh laba secara efektif dan efisien.

Profitabilitas yang digunakan adalah ROA karena dapat memperhitungkan

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan.

Tingkat profitabilitas dengan pendekatan ROA bertujuan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva yang dikuasainya

untuk menghasilkan income. Apabila ROA meningkat berarti profitabilitas

perusahaan meningkat sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan

profitabilitas (Suad Husnan, 1998).

Berikut adalah tabel mengenai perkembangan rasio-rasio keuangan

Bank Umum Swasta Nasional Devisa tahun 2005-2008 :

Tabel 1.1 Perkembangan rasio-rasio keuangan

Bank Umum Swasta Nasional Devisa (%) Tahun 2005-2008

Rasio (%) 2005 2006 2007 2008

ROA 1.60 1.13 0.97 1.23

CAR 34.05 36.64 29.52 28.93

KAP 2.42 3.09 2.93 2.26

NIM 5.37 4.96 5.12 4.84

BOPO 86.54 93.20 90.15 94.48

LDR 70.28 67.13 70.11 78.00

Sensitivitas 22.08 24.99 28.69 30.90

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia (SPI), BI ( diolah )

Page 3: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

3

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa ROA Bank Umum

Swasta Nasional Devisa pada tahun 2005 – 2008 mengalami fluktuasi

pada tiap tahunnya. (Info Bank, 2007). Berbagai penelitian mengenai

pengaruh rasio CAMELS terhadap tingkat profitabilitas telah banyak

dilakukan, diantaranya Dimaelita dan Yasin (2006), Mintarti (2007),

Respati dan Yandono (2007), Nu’man (2009), Erna (2010). Secara umum,

kelima penelitian tersebut mampu membuktikan bahwa rasio CAMELS

berpengaruh terhadap profitabilitas, namun ada beberapa variabel yang

tidak konsisten hasilnya.

Dalam hal ini terjadi suatu kesenjangan gap (research gap) antara

teori yang selama ini dianggap benar dan selalu diterapkan pada industri

perbankan dengan kondisi empiris bisnis perbankan. Apabila hal – hal di

atas dibiarkan terjadi maka dikhawatirkan akan mempengaruhi

profitabilitas perbankan di tahun mendatang. Oleh karena itu perlu

diketahui faktor – faktor yang menyebabkan fluktuasi profitabilitas

perbankan (ROA) agar dapat segera diatasi, maka perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penelitian ini

mengambil judul “ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO,

LDR, dan SENSITIVITY TO MARKET RISK TERHADAP TINGKAT

PROFITABILITAS PERBANKAN (Studi kasus pada Bank Umum

Swasta Nasional Devisa di Indonesia 2005-2008)”

Page 4: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

4

2. TELAAH PUSTAKA

2.1 Pengertian Bank

Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana

tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa Bank lainnya (Kasmir,

2004). Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) adalah bank yang berbadan

hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh

warga Negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia. Dilihat dari

lingkup usahanya BUSN ada dua, bank devisa dan bank non devisa.“Bank

devisa (foreign exchange bank) adalah bank yang dalam kegiatan

usahanya dapat melakukan transaksi dalam valuta asing, setelah

memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia, antara lain menerima

simpanan dan memberikan kredit dalam valuta asing termasuk jasa – jasa

keuangan yang terkait dengan valuta asing, misalnya letter of credit,

travelers check.

Untuk menilai kinerja perbankan digunakan aspek-aspek dalam

menilai tingkat kesehatan bank sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia

melalui Surat Keputusan Direksi BI No. 30/11/KEP/DIR tahun 1997 dan

Surat Keputusan direksi BI No.30/277/KEP/DIR tahun 1998 analisis

CAMEL (Capital, Assets Quality, Management, Earning, Liquidity) yang

diperbarui Peraturan Bank Indonesia N0. 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April

2004 yang berisi tentang panduan dalam menilai tingkat kesehatan bank.

Peraturan perbankan yang baru dalam menilai tingkat kesehatan bank

digunakan analisis CAMELS (Capital, Assets Quality, Management,

Earning, Liquidity, Sensitivity to Market Risk).

Page 5: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

5

Pengaruh CAR terhadap ROA

CAR merupakan penilaian terhadap aspek permodalan suatu bank untuk

mengetahui kecukupan modal bank dalam mendukung kegiatan bank secara

efisien. Berdasarkan penelitian semakin tinggi rasio CAR maka semakin besar

kemampuan bank dalam menggunakan modalnya untuk membiayai aktiva bank

yang mengandung risiko, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. CAR

mencerminkan modal sendiri perusahaan, semakin tinggi CAR berarti semakin

tinggi modal sendiri untuk mendanai aktiva produktif, semakin rendah biaya dana

yang dikeluarkan oleh bank. Semakin rendah biaya dana maka semakin

meningkatkan perubahan laba bank (Muljono 1999 dalam Erna 2010).

Pengaruh KAP terhadap ROA

Kualitas Aktiva Produktif (KAP) berpengaruh pada tingkat profitabilitas

karena penanaman dana yang dilakukan oleh bank adalah pada aktiva produktif,

sehingga KAP harus dipertahankan dalam keadaan lancar. Semakin baik kualitas

aktiva produktif suatu bank maka semakin kecil kredit bermasalah pada bank

tersebut, dan kecilnya kredit bermasalah pada suatu bank maka tingkat

profitabilitasnya semakin baik (Dimaelita, 2007).

Pengaruh NIM terhadap ROA

NIM (Net Interest Margin) digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan

pendapatan bunga bersih. Rasio NIM yang semakin besar menunjukkan indikasi

meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank.

Peningkatan pendapatan bunga tersebut dapat meningkatkan laba yang dihasilkan

oleh perusahaan, sehingga menjadi indikator peningkatan kinerja perusahaan

tersebut. Semakin besar NIM semakin besar pula profitabilitas bank sehingga

NIM berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

Page 6: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

6

Pengaruh BOPO terhadap ROA

BOPO (Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional) digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional. Rasio BOPO menunjukkan rasio efisiensi

perusahaan, karena semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank.

Semakin kecil angka rasio BOPO, maka kondisi bermasalah di bank semakin

kecil. Jika kondisi bermasalah di bank semakin kecil maka kemungkinan kondisi

bank semakin baik. Kondisi bank yang semakin baik akan menyebabkan kinerja

perusahaan juga mengalami peningkatan.

Pengaruh LDR terhadap ROA

LDR (Loan to Deposit Ratio) mengukur kemampuan bank dalam

membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dana

dengan kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. LDR tersebut

menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan

dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai

sumber likuiditasnya (Dendawijaya, 2003). Dengan kata lain, seberapa jauh

pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban untuk

segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang

telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Semakin tinggi rasio tersebut

memberikan indikasi semakin tinggi juga kemampuan likuiditas bank yang

bersangkutan. Oleh karena itu semakin tinggi tingkat likuiditas bank tersebut

maka kinerja perusahaan semakin meningkat.

Pengaruh Sensitivity to Market Risk terhadap ROA

Rasio sensitivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Modal

untuk mengantisipasi resiko pasar. Jika sensitivitas tinggi maka modal untuk

membayar resiko pasar semakin besar juga, sehingga tingkat profitabilitas juga

meningkat (SE BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004).

Page 7: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

7

3. METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Penelitian ini menggunakan variabel dependent Return On Asset

(ROA) sebagai pengukur profitabilitas perbankan. Sedangkan variabel

yang diduga sebagai sebab di variabel independen dalam penelitian ini

yaitu : Capital Adequacy Ratio (CAR), KAP (Kualitas Aktiva Produktif),

NIM (Net Interest Margin), BOPO (Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional), LDR (Loan Deposit to Ratio), dan Sensitivity to

Market Risk.

3.1.1 Return on Assets (ROA)

ROA adalah perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total

aktiva bank. Menurut Bank Indonesia, perhitungan ROA sebagai berikut :

ROA=

a. Capital Adequacy Ratio ( CAR )

CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio yang memperlihatkan

seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko

(kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai

dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber

di luar bank. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai (SE BI Nomor 12/ 11

/DPNP tanggal 31 Maret 2010):

b. Kualitas Aktiva Produktif (KAP)

Kualitas Aktiva Produktif dinilai dengan menggunakan rasio

perbandingan antara jumlah aktiva yang diklasifikasikan dengan total

Page 8: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

8

aktiva produktif yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan. Rasio ini

dapat dirumuskan sebagai berikut (SE Bank Indonesia No.6/23/DPNP

tanggal 31 Mei 2004):

c. Net Interest Margin (NIM)

NIM (Net Interest Margin) digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk

menghasilkan pendapatan bunga bersih. Rasio NIM diperoleh dari

perbandingan antara pendapatan bunga bersih dibandingkan dengan rata-

rata aktiva produktif. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (SE BI

Nomor 12/ 11 /DPNP tanggal 31 Maret 2010):

d. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban

bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan operasional adalah

penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional

lainnya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE Bank Indonesia No. 3/3

DPNP tanggal 14 Desember 2001):

e. Loan Deposit to Ratio (LDR)

LDR (Loan Deposit to Ratio) digunakan untuk menilai likuiditas suatu

bank dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank

Page 9: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

9

terhadap dana pihak ketiga. Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank

dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah

menanamkan dana dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para

debiturnya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (SE BI Nomor 12/

11 /DPNP tanggal 31 Maret 2010):

f. Sensitivity to Market Risk

Berdasarkan SE BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 kecakupan

penerapan system manajemen resiko pasar dihitung berdasarkan modal

yang dialokasikan untuk mengantisipasi resiko pasar. Modal terdiri dari

total modal inti, modal pelengkap dan modal pelengkap tambahan.

3.2 Penentuan Sampel

Penelitian ini menggunakan populasi berupa seluruh perusahaan

perbankan di Indonesia yang tergolong dalam Bank Umum Swasta Nasional

Devisa pada tahun 2005-2008.

Dari populasi tersebut, penelitian ini akan menggunakan sebagian bank

untuk dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan metode purposive sampling. Dalam teknik ini, sampel harus

memenuhi kriteria sebagai berikut :

1). Bank yang tercantum termasuk dalam golongan Bank Umum Swasta

Nasional Devisa yang masih berdiri selama periode pengamatan.

2). Bank tersebut mempublikasikan laporan di Bank Indonesia selama

tahun 2005-2008.

Page 10: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

10

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum.

Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau yang

mendekripsikan data yang menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah

untuk dipahami (Ghozali,2001).

Uji Asumsi Klasik

1). Uji Normalitas

Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan dengan

menggunakan analisis grafik. Pada analisis regresi ini, metode yang

digunakan adalah grafik histogram dan normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan

distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2005:110).

2.Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2005), uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk

mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi, dapat

dilihat dari tolerance value dan variance inflation factor (VIF).

3.Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2005), pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi ini terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah terjadi

homokesdastisitas.

4.Uji Autokorelasi

Uji Autikorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode (t-1) dalam model regresi.

Page 11: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

11

Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan model regresi berganda dalam menganalisis

data. Model ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan

bank.

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi melalui uji

statistik t dan uji statistik F. Analisis regresi ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap dependen secara parsial atau simultan

serta untuk mengetahui persentase dominasi variabel independen terhadap

variabel dependen.

1). Uji statistik t

Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84).

2). Uji statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel

independen secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali,

2005:84).

Page 12: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

12

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAR 80 10.93 95.80 32.2825 16.63564

KAP 80 .09 19.41 2.6768 3.29106

NIM 80 -9.99 10.67 5.0712 2.63525

BOPO 80 50.63 253.73 91.0925 26.54625

LDR 80 40.30 110.90 71.3801 16.36744

S 80 .38 218.93 26.6649 46.45271

ROA 80 -10.49 7.51 1.2332 2.42252

Valid N (listwise) 80

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa N atau jumlah observasi dalam

penelitian sebanyak 80 perusahaan perbankan. Dari 80 observasi terhadap

sampel dapat diketahui bahwa nilai terkecil dari variabel Capital Adequacy

Ratio (CAR) adalah sebesar 10,93 dan nilai terbesarnya 95,80.

Pada variabel KAP (Kualitas Aktiva Produktif), nilai minimum

sebesar 0,09 dan nilai maksimum 19,41. Hal ini menunjukkan bahwa dari

80 sampel penelitian, nilai KAP terkecil adalah 0,09 % sedangkan KAP

terbesar 19,41 %.

Pada variabel NIM (Net Interest Margin), nilai minimum sebesar -

9,99 dan nilai maksimum 10,67. Hal ini menunjukkan bahwa dari 80

sampel penelitian, nilai NIM terkecil adalah -9,99 % sedangkan NIM

terbesar 10,67 %.

Page 13: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

13

Pada variabel BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional), nilai minimum sebesar 50,63 dan nilai maksimum 253,73.

Hal ini menunjukkan bahwa dari 80 sampel penelitian, nilai BOPO terkecil

adalah 50,63 % sedangkan BOPO terbesar 253,73 %.

Pada variabel LDR (Loan Deposit to Ratio), nilai minimum sebesar

40,30 dan nilai maksimum 110,90. Hal ini menunjukkan bahwa dari 80

sampel penelitian, nilai LDR terkecil adalah 40,30 % sedangkan LDR

terbesar 110,90 %.

Pada variabel S (Sensitivity to Market Risk), nilai minimum sebesar

0,38 dan nilai maksimum 218,93. Hal ini menunjukkan bahwa dari 80

sampel penelitian, nilai Sensitivity terkecil adalah 0,38 % sedangkan

Sensitivity terbesar 218,93 %.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel tersebut

layak untuk dijadikan bahan dalam penelitian. Uji Asumsi Klasik ini meliputi:

4.2.2.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2006), uji normalitas memilki tujuan untuk

menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal.

Grafik Normalitas Data

Sumber : Data SPSS, diolah, 2011

Page 14: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

14

Grafik Normal P-Plot

Sumber : Data SPSS, diolah, 2011

Gambar 4.1 (Histogram) dapat memberikan penjelasan pada kita bahwa

pola distribusi tersebut tidak melenceng ke kanan atau ke kiri sehingga dapat

dikatakan bahwa residual data tersebut terdistribusi secara normal. Gambar 4.2

(Normal Plot) juga memperkuat bukti bahwa residual data tersebut terdistribusi

secara normal ini terbukti dengan penyebaran titik-titik tersebut masih berada di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

Page 15: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

15

1 (Constant) 6.658 1.671 3.984 .000

CAR -.005 .009 -.035 -.582 .562 .746 1.341

KAP -.182 .057 -.247 -3.170 .002 .438 2.284

NIM .004 .146 .004 .028 .978 .106 9.439

BOPO -.062 .015 -.683 -4.148 .000 .098 10.212

LDR .011 .010 .075 1.070 .288 .534 1.872

S .003 .003 .061 1.050 .297 .787 1.271

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : Data SPSS, diolah, 2011

Hasil uji Multikolinearitas yang terdapat pada tabel 4.4 menunjukkan

bahwa terdapat variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari

0,10 yaitu variabel BOPO. Variabel BOPO memiliki nilai tolerance 0,098. Hal ini

berarti bahwa terdapat korelsi antar variabel independen yang nilainya lebih besar

dari 95 %. Hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan

bahwa terdapat variabel independen yang memiliki VIF lebih dari 10. Variabel

tersebut adalah variabel BOPO dengan nilai VIF sebesar 10,212. Dikarenakan

dalam penelitian ini terdapat satu variabel yang mempunyai tolerance kurang dari

sama dengan 0,10 dan nilai VIF lebih dari sama dengan 10, maka dapat dikatakan

bahwa terdapat masalah multikolinearitas. Salah satu cara yang dapat digunakan

untuk mengobati masalah multikolinearitas adalah dengan melakukan

transformasi variabel.

Uji Multikolinearitas (Setelah pengobatan)

Coefficientsa

Page 16: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

16

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 51.774 4.711 10.991 .000

CAR .007 .006 .049 1.188 .239 .739 1.353

KAP -.155 .038 -.210 -4.022 .000 .453 2.208

NIM -.222 .083 -.241 -2.658 .010 .151 6.643

LDR .014 .007 .091 2.036 .045 .614 1.628

S .000 .002 -.018 -.460 .647 .785 1.275

LnBOPO -11.191 1.020 -1.033 -10.969 .000 .140 7.166

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : Data SPSS, diolah, 2011

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi berguna untuk mengetahui apakah dalam model regresi

linear ada hubungan antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu periode t-1.

Uji Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .954a .910 .902 .75781 2.108

a. Predictors: (Constant), CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, S

Page 17: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

17

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .954a .910 .902 .75781 2.108

b. Dependent Variable: ROA

Sumber : Data SPSS, diolah, 2011

Dari tabel 4.6 yang berisi hasil Uji Durbin Watson, kita melihat bahwa

variabel tersebut memiliki angka Durbin-Watson sebesar 2,108. Penelitian ini

menggunakan data sebanyak 80, 6 variabel independent, serta tingkat keyakinan

95%. Jika kita melihat tabel Durbin Watson, diperoleh dl = 1,453 dan du = 1,831,

sehingga 4-du = 2,169. Karena nilai Durbin Watson (2,108) terletak diantara du

(1,831) dan 4-du (2,169) maka hal ini pada model regresi tidak terdapat

autokorelasi positif atau negatif sehingga model layak digunakan (Ghozali,2006).

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedasitas berguna untuk mengetahui ada tidaknya ketidaksamaan

variance residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain.

Grafik Scatterplot

Sumber : Data SPSS, diolah, 2011

Page 18: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

18

Uji Park

Dengan melihat gambar 4.3, kita dapat mengetahui bahwa titik-titik scatterplot

menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah sumbu Y sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.2.3 Analisis Regresi Berganda

Dalam penelitian ini masing-masing pengujian hipotesis dilakukan dengan

analisisregresi berganda (Multiple Regression). Pengujian analisis berganda

dengan melihat goodness of fit meliputi uji koefisien determinasi dan uji

signifikasi parameter individual (Uji statistik t).

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -7.461 15.445 -.483 .630

CAR -.035 .020 -.226 -1.786 .078

KAP .279 .126 .357 2.214 .030

NIM .144 .273 .147 .525 .601

BOPO 1.115 3.345 .097 .333 .740

LDR -.011 .022 -.068 -.487 .628

S .006 .007 .116 .947 .347

a. Dependent Variable: park

Page 19: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

19

4.2.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Sudarmanto (2005), ketepatan suatu garis regresi dapat diketahui melalui

besar kecilnya koefisien determinasi atau koefisien R2 (R-Square).

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .954a .910 .902 .75781 2.108

a. Predictors: (Constant), CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, S

b. Dependent Variable: ROA

Hasil output SPSS pada tabel 4.8 terlihat bahwa R Square (R2) sebesar 0,910 dan nilai adjusted R Square sebesar 0,902. Hal ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (ROA) dapat dijelaskan oleh variabel CAR (Capital Adequacy Ratio), KAP (Kualitas Aktiva Produktif), NIM (Net Interest Margin), BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional), LDR (Loan Deposit to Ratio), dan Sensitivity to Market Risk. sebesar 91 %. Sedangkan sisanya ( 100 % - 91 % = 9 % ) dijelaskan oleh faktor lain di luar model.

4.2.3.2 Uji Simultan (Uji F)

Uji Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 421.695 6 70.283 122.383 .000a

Residual 41.923 73 .574

Sumber : Data SPSS, diolah, 2011

Page 20: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

20

Total 463.618 79

a. Predictors: (Constant), CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, S

b. Dependent Variable: ROA

Sumber : Data SPSS, diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.9 uji F diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,00 dan

jauh lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti variabel CAR (Capital Adequacy Ratio),

LDR (Loan Deposit to Ratio), NIM (Net Interest Margin), KAP (Kualitas Aktiva

Produktif), Sensitivity to Market Risk dan BOPO (Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan

terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

4.2.3.2 Uji Signifikasi Parameter Individual ( T-test )

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing-

masing variabel independen dalam menerangkan variabel dependen. Uji t dalam

penelitian ini digunakan untuk meneliti lebih lanjut manakah diantara 7 variabel

independen yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas .

Tabel 4.10

Uji Signifikasi Parameter Individual (T-test)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

Page 21: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

21

1 (Constant) 51.774 4.711 10.991 .000

CAR .007 .006 .049 1.188 .239 .739 1.353

KAP -.155 .038 -.210 -4.022 .000 .453 2.208

NIM -.222 .083 -.241 -2.658 .010 .151 6.643

LDR .014 .007 .091 2.036 .045 .614 1.628

S .000 .002 -.018 -.460 .647 .785 1.275

BOPO -11.191 1.020 -1.033 -10.969 .000 .140 7.166

a. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan hasil penelitian ini, dari enam variabel independen yang

dimasukkan dalam model dengan tingkat signifikasi 5 % dapat dilihat bahwa

terdapat empat variabel yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat

profitabilitas yaitu Kualitas Aktiva Produktif (KAP), NIM (Net Interest Margin),

LDR (Loan Deposit to Ratio) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO). Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.9 nilai signifikasi untuk

variabel NIM sebesar 0,010, LDR sebesar 0,045 dan variabel KAP serta BOPO

sebesar 0,00.

Sedangkan variabel lain yang memiliki nilai signifikasi melebihi 5 % yaitu

CAR (Capital Adequacy Ratio), dan Sensitivity to Market Risk . Dari hasil output

SPSS terlihat bahwa nilai signifikasi variabel CAR adalah sebesar 0,239 dan

variabel Sensitivity sebesar 0,647. Ini berarti bahwa variabel KAP, NIM, LDR dan

BOPO memiliki daya pengaruh yang besar terhadap ROA sedangkan CAR dan S

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA.

Sumber : Data SPSS, diolah, 2011

Page 22: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

22

4.3 Interpretasi Hasil

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat variabel BOPO dan

hipotesis kelima variabel LDR diterima dan berpengaruh terhadap profitabilitas

perbankan. Pengujian hipotesis kedua (KAP) dan ketiga (NIM) menunjukkan

hasil yang signifikan namun memiliki arah koefisien yang berlawanan dengan

hipotesis tersebut , sehingga H2 dan H3 ditolak. Pengujian H1, H2, H3 dan H6

menunjukkan hasil yang tidak signifikan sehingga hipotesis-hipotesis tersebut

tidak dapat diterima.

4.3.1 Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap ROA

Hasil pengujian antara variabel CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap

tingkat profitabilitas menunjukkan koefisien positif dan tidak ada pengaruh

signifikan antara CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap tingkat profitabilitas.

Koefisien yang positif menunjukkan sebagian besar data pada periode penelitian

ketika nilai CAR (Capital Adequacy Ratio) mengalami kenaikan, diikuti dengan

nilai profitabilitas yang mengalami kenaikan. Oleh karena itu H1 “Ada pengaruh

yang positif antara CAR terhadap tingkat profitabilitas perbankan pada Bank

Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia” ditolak.

CAR diperoleh dari perbandingan antara total modal dibagi dengan ATMR

(Aktiva Tertimbang Menurut Resiko). Penurunan CAR bisa disebabkan oleh

penurunan modal disertai kenaikan terhadap AMTR. Peningkatan ATMR bisa

terjadi karena semakin besar kredit yang disalurkan oleh bank. Semakin besar

kredit yang disalurkan oleh bank maka semakin besar pula ATMR bank yang

bersangkutan sehingga CAR akan turun. Peningkatan CAR bisa disebabkan

karena terjadi peningkatan modal sendiri. Karena terjadi peningkatan modal

sendiri maka biaya dana akan menurun sehingga profitabilitas justru akan

meningkat. Jadi, peningkatan nilai CAR disertai kenaikan profitabilitas bisa saja

terjadi jika terjadi peningkatan modal sendiri yang dimiliki oleh bank. Namun dari

hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa CAR (capital Adequacy Ratio) tidak

berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas.

Page 23: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

23

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Respati(2007) dan Erna (2010), dimana CAR tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mintarti (2007) dan Dimaelita (2007). Semakin tinggi rasio CAR maka semakin

besar kemampuan bank dalam menggunakan modalnya untuk membiayai aktiva

bank yang mengandung resiko, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

CAR mencerminkan modal sendiri perusahaan, semakin tinggi CAR maka

semakin tinggi modal sendiri untuk mendanai aktiva produktif, semakin rendah

biaya dana yang dikeluarkan oleh bank.

4.3.2 Pengaruh KAP (Kualitas Aktiva Produktif) terhadap ROA

Hasil pengujian antara variabel KAP (Kualitas Aktiva Produktif) terhadap

tingkat profitabilitas menunjukkan koefisien negatif dan ada pengaruh signifikan

antara KAP (Kualitas Aktiva Produktif) terhadap tingkat profitabilitas. Koefisien

yang negatif menunjukkan sebagian besar data pada periode penelitian ketika nilai

KAP (Kualitas Aktiva Produktif) mengalami kenaikan, diikuti dengan nilai

profitabilitas yang mengalami penurunan. Oleh karena itu H2 “Ada pengaruh

yang positif antara KAP terhadap tingkat profitabilitas perbankan pada Bank

Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia” ditolak.

KAP (Kualitas Aktiva Produktif) diperoleh dari aktiva produktif

bermasalah dibagi total aktiva produktif. Aktiva produktif bermasalah merupakan

aktiva produktif dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet. Aktiva

produktif itu sendiri dihitung secara gross (tidak dikurangi PPAP). Semakin kecil

KAP menunjukkan semakin efektif kinerja bank untuk menekan APYD serta

memperbesar total aktiva produktif yang akan menambah pendapatan dan

profitabilitas perbankan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Syahunan (2002) yang

menunjukkan bahwa Kualitas Aktiva Produktif berpengaruh terhadap

Page 24: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

24

profitabilitas. Berbeda dengan penelitian Nu’man (2009) dan Erna (2010) yang

menunjukkan KAP tidak signifikan terhadap profitabilitas.

4.3.3 Pengaruh NIM (Net Interest Margin) terhadap ROA

Hasil pengujian antara variabel NIM (Net Interest Margin) terhadap

tingkat profitabilitas menunjukkan koefisien negatif dan ada pengaruh signifikan

antara NIM (Net Interest Margin) terhadap tingkat profitabilitas. Koefisien yang

negatif menunjukkan sebagian besar data pada periode penelitian ketika nilai NIM

(Net Interest Margin) mengalami kenaikan, diikuti dengan nilai profitabilitas yang

mengalami penurunan. Oleh karena itu H3 “Ada pengaruh yang positif antara

NIM terhadap tingkat profitabilitas perbankan pada Bank Umum Swasta Nasional

Devisa di Indonesia” ditolak.

NIM diperoleh dengan membandingkan pendapatan bunga bersih dengan

rata-rata aktiva produktif bank. Peningkatan NIM disebabkan oleh peningkatan

pendapatan bunga bersih tetapi tidak diikuti peningkatan aktiva produktif.

Penurunan NIM disebabkan karena peningkatan rata-rata aktiva produktif yang

tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan bunga. Misalnya saja, peningkatan

aktiva produktif berupa peningkatan kredit yang diberikan namun terdapat banyak

masalah kredit macet, dengan demikian tidak terjadi peningkatan pendapatan

bunga. Sehingga, walaupun NIM meningkat tetapi pendapatan bunga yang

diperoleh kecil maka tidak terjadi peningkatan terhadap laba perusahaan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Erna

(2010) dan Nu’man (2009) yang menunjukkan bahwa NIM tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap profitabilitas perbankan. Berbeda dengan penelitian

yang dilakukan oleh Prasetyo (2006) dan Harianto (2007) yang menyatakan

bahwa NIM berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perbankan.

Page 25: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

25

4.3.4 Pengaruh BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional) terhadap ROA

Hasil pengujian antara variabel BOPO (Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional) terhadap tingkat profitabilitas menunjukkan koefisien

negatif dan ada pengaruh signifikan antara BOPO (Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional) terhadap tingkat profitabilitas. Koefisien yang negatif

menunjukkan sebagian besar data pada periode penelitian ketika nilai BOPO

(Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) mengalami kenaikan,

diikuti dengan nilai profitabilitas yang mengalami penurunan. Oleh karena itu H4

“Ada pengaruh yang negatif antara BOPO terhadap tingkat profitabilitas

perbankan pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia” diterima.

BOPO diperoleh dengan membandingkan biaya operasional dengan pendapatan

operasional. Peningkatan BOPO dapat disebabkan karena terjadi peningkatan

biaya operasional yang tidak diikuti peningkatan pendapatan operasional.

Peningkatan BOPO mengindikasikan bahwa semakin tidak efisien. Semakin besar

biaya opeasional yang dikeluarkan melebihi pendapatan operasionalnya, maka

mengakibatkan laba menurun.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo

(2006) dan Harianto (2007) yang menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh secara

signifikan terhadap profitabilitas. Berbeda dengan hasil penelitian Erna (2010)

dan Nu’man (2009) menunjukkan bahwa BOPO tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap profitabilitas perbankan.

4.3.5 Pengaruh LDR (Loan Deposit to Ratio) terhadap ROA

Hasil pengujian antara variabel LDR (Loan Deposit to Ratio) terhadap

tingkat profitabilitas menunjukkan koefisien positif dan ada pengaruh signifikan

antara LDR (Loan Deposit to Ratio) terhadap tingkat profitabilitas. Koefisien

yang positif menunjukkan sebagian besar data pada periode penelitian ketika nilai

LDR (Loan Deposit to Ratio) mengalami kenaikan, diikuti dengan nilai

Page 26: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

26

profitabilitas yang mengalami kenaikan. Oleh karena itu H5 “Ada pengaruh yang

positif antara LDR terhadap tingkat profitabilitas perbankan pada Bank Umum

Swasta Nasional Devisa di Indonesia” diterima.

LDR diperoleh dari perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan

dengan dana pihak ketiga. Hasil penelitian tidak sesuai dengan teori Dendawijaya

(2003) yang menyatakan bahwa LDR tersebut menyatakan seberapa jauh bank

mampu membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Peningkatan

LDR dapat disebabkan karena peningkatan jumlah kredit yang diberikan.

Ditemukan bahwa perhitungan LDR yang dilakukan perbankan saat ini telah

terjadi setelah unsur kredit bermasalah dan kredit macet tidak dimasukkan dalam

penghitungan LDR. Dengan demikian, apabila kredit yang diberikan semakin

besar maka pendapatan bunga kredit jg akan meningkat dan akibatnya akan

meningkatkan laba perusahaan yang bersangkutan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Erna

(2010) dan Nu’man (2009) yang menunjukkan bahwa LDR berpengaruh terhadap

profitabilitas. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2007)

dan Dewi (2007) yang menunjukkan bahwa LDR tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas perbankan.

4.3.6 Pengaruh Sensitivity to Market Risk terhadap ROA

Hasil pengujian antara variabel Sensitivity to Market Risk terhadap tingkat

profitabilitas menunjukkan koefisien positif dan tidak ada pengaruh signifikan

antara Sensitivity to Market Risk terhadap tingkat profitabilitas. Koefisien yang

positif menunjukkan sebagian besar data pada periode penelitian ketika nilai

Sensitivity to Market Risk mengalami kenaikan, diikuti dengan nilai profitabilitas

yang mengalami penurunan. Oleh karena itu H6 “Ada pengaruh yang positif

antara Sensitivity to Market Risk terhadap tingkat profitabilitas perbankan pada

Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia” ditolak.

Page 27: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

27

5.PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini meneliti pengaruh rasio CAMELS terhadap kinerja perbankan

yang diukur dengan tingkat profitabilitas. Jumlah sampel yang dipergunakan

adalah 20 Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia dari 35 populasi.

Data yang dipakai dari tahun 2005 sampai dengan 2008. Penelitian ini menguji

tujuh variabel yang termasuk dalam rasio-rasio perbankan. Rasio-rasio yang

digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy Ratio), KAP

(Kualitas Aktiva Produktif), NIM (Net Interest Margin), BOPO (Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional), LDR (Loan Deposit to Ratio), dan

Sensitivity to Market Risk dan diuji dengan menggunakan analisis regresi

berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel KAP, NIM, LDR dan

BOPO berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas perbankan.

5.2 Saran

1. Penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode pengamatan sehingga

jumlah sampel penelitian juga lebih banyak sehingga dapat meningkatkan

distribusi data yang lebih baik.

2. Pemilihan sampel sebaiknya tidak hanya terbatas pada Bank Umum Swasta

Nasional Devisa saja, melainkan dapat menggunakan seluruh perusahaan

perbankan di Indonesia.

3. Perlu dilakukan kajian ulang bagi penelitian yang lain karena dari 6

hipotesis hanya 2 hipotesis yang diterima, juga hanya 4 variabel yang

signifikan sedangkan 2 variabel lain tidak signifikan.

4. Bank Umum Swasta Nasional Devisa perlu mewaspadai Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional karena dari penelitian ini variabel

tersebut tidak terdistribusi normal.

Page 28: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

28

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana Spica dan Herdiningtyas, Winny. 2005. “Analisis Rasio Camel

terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan perioda

2000-2002”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 7, No. 2, ISSN 1411 –

0288

Aryani, Lely. 2007. “Evaluasi pengaruh CAMEL terhadap Kinerja Perusahaan”.

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar.

BULETIN STUDI EKONOMI Volume 12 Nomor 1 Tahun 2007

Bank Indonesia. 2005. Laporan Keuangan Tahunan. www.bi.go.id

Bank Indonesia. 2006. Laporan Keuangan Tahunan. www.bi.go.id

Bank Indonesia. 2007. Laporan Keuangan Tahunan. www.bi.go.id

Bank Indonesia. 2008. Laporan Keuangan Tahunan. www.bi.go.id

Booklet Perbankan Indonesia. 2009. www.bi.go.id

Dendawijaya, Lukman Drs.2001. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia:

Jakarta.

Erna, Lilis. 2010. “Analisis Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO, ROA dan

Kualitas Aktiva Produktif terhadap Perubahan Laba pada Bank Umum

diIndonesia”. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Sains Akuntansi

Universitas Diponegoro. www.google.com

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi

3. Badan Penerbit Undip: Semarang.

Hapsari, Nesti. 2008. “Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Pertumbuhan

Laba Masa Mendatang pada Perusahaan Sektor Perbankan yang terdaftar

Page 29: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

29

di Bursa Efek Jakarta”. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Sains

Akuntansi Universitas Diponegoro. www.google.com

Husnan, Suad. 1998 . Manajemen Keuangan dan Teori Penerapan. Buku Dua.

BPFE : Yogyakarta.

Husnan, Suad dan Enny Pujiastuti. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.

Edisi Ketiga. UPPAMP YKPN: Yogyakarta.

Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2006-2008.www.idx.com

Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Rajawali Grafindo Persada: Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan

Aplikasi. Edisi Pertama. BPFE: Yogyakarta.

Mawardi, Wisnu. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Keuangan Bank Umum di Indonesia. Jurnal Bisnis Strategi Vol.14 no.1,

Juli: 83-84.

Mintarti, Sri. 2007. Implikasi Proses Take-Over Bank Swasta Nasional Go Public

Terhadap Tingkat Kesehatan dan Kinerja Bank. Jurnal Keuangan dan

Perbankan, Vol.13 no.2, Mei 2009 : 346-358.

Nugraheni, Fitri dan Dody Hapsoro. 2007. Pengaruh Rasio Keuangan CAMEL,

Tingkat Inflasi dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Jakarta. Wahana Vol.10 no.2,

Agustus 2007.

Nu’man, 2009. “Analisis pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO dan EOQ

terhadap perubahan laba (studi empiris pada bank Umum di Indonesia

periode laporan keuangan tahun 2004-2007)”. Tesis MM UNDIP

______Peraturan Bank Indonesia. 2004. Pedoman Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank. N0. 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004. www.bi.go.id

Page 30: ANALISIS PENGARUH CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, DAN ...eprints.undip.ac.id/28986/1/JURNAL.pdf · meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank. Peningkatan

30

Respati, Harianto dan Prayudo Eri Yandono. Tinjauan Tentang Variabel-variabel

CAMEL terhadap Laba Usaha pada Bank Umum Swasta Nasional. Jurnal

Keuangan dan Perbankan, Vol 12 No.2. Mei 2008 : 283-295.

Prasetyo, Wahyu. 2006. “Pengaruh Rasio CAMEL terhadap Kinerja Keuangan

pada Bank”. www.openpdf.com. 2008042904011401312002

Riyanto, Bambang. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahan. Edisi Keempat,

BPFE UGM: Yogyakarta.

Siagian, Febriyanti Dimaelita dan Wahidin Yasin.2007.Pengaruh NPL, Tingkat

Kecukupan Modal, Tingkat Likuiditas dan Kualitas Aktiva Produktif

terhadap Tingkat Profitabilitas Perbankan yang Terdaftar di BEI tahun

2006-2008. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Universitas Sumatera Utara.

Siamat, Dahlan. 2000. Manajemen Bank Umum. Balai Pustaka: Jakarta.

Susilo, Tri, Sigit Triandaru dan Totok Budi Santoso. 2000. Bank dan Lembaga

Keuangan Lain. Salemba Empat : Jakarta.

Rahman, Teddy.2009.” Analisis Pengaruh CAR, NIM, BOPO, LDR, NPL

terhadap Perubahan Laba”. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Sains

Akuntansi Universitas Diponegoro. www.google.com

Usman, B.. 2003. ”Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba

pada Bank-Bank di Indonesia”. Media Riset Bisnis & Manajemen. Vol 3,

No.1, April. Hal 59-74.