analisis return on asset, current ratio, debt to …

118
I ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur sektor Consumer Goods yang Tercatat di BEI Periode 2011-2014) Disusun Oleh: Eldwin Muhammad 109081000179 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

I

ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,

DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur sektor Consumer Goods yang Tercatat di BEI

Periode 2011-2014)

Disusun Oleh:

Eldwin Muhammad

109081000179

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

II

ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,

DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untukMemenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana

Ekonomi

Disusun Oleh :

Eldwin MuhammadNIM: 109081000179

Dibawah Bimbingan :

Pembimbing

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYAHTULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 3: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

III

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis Tanggal 14 April 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Eldwin Muhammad2. NIM : 1090810001793. Jurusan : Manajemen4. Judul Skripsi : Analisis Return On Asset, Current Ratio, Debt To Equity

Ratio, dan Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 April 2016

Page 4: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

IV

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Senin, 20 Juni 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:1. Nama : Eldwin Muhammad2. NIM : 1090810001793. Jurusan : Manajemen4. Judul Skripsi : Analisis Return on Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio,

dan Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 5: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

V

LEMBAR PENYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Eldwin Muhammad

NIM : 109081000179

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Judul Skripsi : Analisis Return On Asset, Current Ratio, Debt To Equity Ratio, dan

Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan

Manufaktur Sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada Tahun 2011-2014

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Tidak Menggunakan ide orang lain tanpa mengembangkan dan semua sumber

yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau merupakan

hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 01 Juni 2016

Eldwin Muhammad

Page 6: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

VI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Eldwin Muhammad2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 03 Januari 19923. Alamat : JL. Manggis IX No. 2 RT 10 RW 05

Manggarai Selatan, TebetJakarta Selatan 12860

4. Telepon : (021) 8355705 / 0877888654835. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Negeri Bojong Kulur 02 Tahun 1997-20032. SMP Negeri 33 Jakarta Tahun 2003-20063. SMA Negeri 37 Jakarta Tahun 2006-20094. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009-2016

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : IR. Hafid Mulyawan, MT.2. Ibu : IR. Dinaryati Wahyuningtyas3. Anak ke : 1 dari 3 Bersaudara

Page 7: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

VII

ANALYSIS OF RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY

RATIO, AND NET PROFIT MARGIN ON FIRM VALUE

Eldwin Muhammad

ABSTRACT

This study was analyze the factors of firm value in the financial statement listed on Indonesia Stock Exchange. Independent variables wereassessed in this study is return on asset, current ratio, debt to equity ratio, andnet profit margin, dependent variables in this study is price book value ratio.The population was publicly traded manufacturing company consumer goodssector listed on the Indonesia Stock Exchange the period 2011 to 2014. Sampling technique was done by purposive sampling. The number ofpopulations included in this study as many as 22 companies for a total study sample was 88 financial statements. Type of regression model used inthis study is multiple regression using SPSS 20. Results of this study indicatedthat return on asset, debt to equity ratio, and net profit margin has significant,while the independent variables were not significantly affected independentcurrent ratio.

Keyword: Firm Value, Return on Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin

Page 8: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

VIII

ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY

RATIO, DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Eldwin Muhammad

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dalam laporan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini adalah return on asset, current ratio, debt to equity ratio, dan net profit margin, sedangkan variabel dependennya price book value ratio. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur go public yang terdaftar di BEIperiode 2011 sampai 2014. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Jumlah perusahaan manufaktur sektor consumer goodsyang dijadikan sampel sebanyak 22 perusahaan sehingga total sampelpenelitian adalah 88 laporan keuangan. Metode analisis yang digunakanadalah analisis regresi berganda SPSS 20. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa return on asset, debt to equity ratio, dan net profit margin berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan current ratio tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Return on Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin

Page 9: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

IX

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang mengantarkan

manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang seperti ini.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna

mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia yang diberikan, nikmat sehat dan akal yang luar biasa, sehingga bisa menyelesaikan pembuatan skripsi ini.

2. Kedua orang tua, Ayahanda Hafid Mulyawan dan Ibunda Dinaryati Wahyuningtyas yang telah memberikan dukungan serta doa yang tiadahentinya.

3. Untuk kedua adikku tersayang, Belinda Ayuningtyas dan Rayhan Arvianto yang selalu memberikan semangat dan membantu penulis. Love you Guys...!!!

4. Untuk seluruh keluarga besar yang selalu setia mendoakan dan mendukung penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.

5. Bapak Dr. M. Arief Mufraini LC. MA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Titi Dewi Warninda, SE. M. Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Ibu Ela Patriana, SE. MM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Ibu Titi Dewi Warninda, SE. M. Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak berkenan untuk memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih banyak, Bu.

9. Bapak Deni Pandu Nugraha, SE., M.Sc selaku dosen pembimbing akademik.

Page 10: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

X

10. Seluruh Bapak/Ibu Dosen, dan civitas akademia Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.

11. Seluruh teman-teman Manajeman E angkatan 2009, terutama untuk Genggong : Avila Cutaridewi, Tiara Cahya Hardianti, Nurul Fajriyanti, dan Sofi Rahayu. Terima kasih sudah membantu penulis, kontribusi kalian sangat membantu. You’re the best...!

12. Seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

13. Serta semua teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih telah memberikan bantuan dan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan

terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan segala bentuk saran, masukan, dan kritik yang membangun

dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan

semua pihak khususnya dalam bidang manajemen keuangan.

Jakarta, 01 Juni 2016

Penulis

(Eldwin Muhammad)

Page 11: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

XI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................I

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.......................................................................II

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF.......................................III

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI........................................................IV

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.................................V

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................................VI

ABSTRACT...............................................................................................................VII

ABSTRAK..............................................................................................................VIII

KATA PENGANTAR...............................................................................................IX

DAFTAR ISI..............................................................................................................XI

DAFTAR TABEL...................................................................................................XIV

DAFTAR GAMBAR................................................................................................XV

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................XVI

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................01

A. Latar Belakang Masalah.................................................................01

B. Perumusan Masalah........................................................................08

C. Tujuan Penelitian............................................................................09

D. Manfaat Penelitian.........................................................................10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................11

A. Landasan Teori..............................................................................11

1. Analisa Laporan Keuangan.......................................................11

2. Rasio Keuangan........................................................................ 14

3. Nilai Perusahaan....................................................................... 33

B. Penelitian Terdahulu..................................................................... 39

C. Kerangka Pemikiran......................................................................48

D. Hipotesis....................................................................................... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 51

Page 12: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

XII

A. Ruang Lingkup Penelitian.............................................................51

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel...................................... 52

1. Populasi......................................................................................52

2. Sampel........................................................................................52

C. Metode Pengumpulan Data........................................................... 53

1. Penelitian Kepustakaan..............................................................53

2. Data Sekunder............................................................................54

D. Metode Analisis Data....................................................................54

1. Uji Asumsi Klasik......................................................................55

a. Uji Normalitas........................................................................55

b. Uji Multikolinieritas...............................................................55

c. Uji Autokorelasi..................................................................... 56

d. Uji Heteroskedastisitas...........................................................58

2. Metode Analisis Linier Berganda.............................................. 60

3. Pengujian Hipotesis................................................................... 61

a. Uji Parsial (Uji T)...................................................................61

b. Uji Simultan (Uji F)............................................................... 62

4. Uji Koefisien Determinasi (R2)..................................................63

E. Operasional Variabel Penelitian.................................................... 64

1. Operasional Variabel Independen Penelitian.............................64

2. Operasional Variabel Dependen Penelitian............................... 66

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 67

A. Gambaran Umum Objek Penelitian.............................................. 67

1. Sejarah Singkat Berdirinya Bursa Efek Indonesia....................67

2. Perusahaan Yang Menjadi Objek Penelitian.............................67

3. Deskriptif Data..........................................................................69

B. Pengujian dan Pembahasan........................................................... 70

1. Pengujian Asumsi Klasik...........................................................71

a. Uji Normalitas........................................................................71

Page 13: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

XIII

b. Uji Multikolinieritas...............................................................73

c. Uji Autokorelasi..................................................................... 74

d. Uji Heteroskedastisitas...........................................................75

2. Analisis Regresi Linier Berganda.............................................. 77

3. Pengujian Hipotesis................................................................... 78

a. Uji T (Parsial).........................................................................78

b. Uji F (Simultan)..................................................................... 82

4. Koefisien Determinasi............................................................... 84

5. Interpretasi Hasil Penelitian.......................................................85

BAB V PENUTUP.........................................................................................87

A. Kesimpulan................................................................................... 87

B. Saran..............................................................................................88

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 89

LAMPIRAN..............................................................................................................92

Page 14: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

XIV

DAFTAR TABEL

NO. KETERANGAN HALAMAN

2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu........................................................ 44

3.1 Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson.....................................58

4.1 Perusahaan Objek Penelitian..............................................................68

4.2 Statistik Deskriptif............................................................................. 70

4.3 Uji Kolmogorov-Smirnov..................................................................72

4.4 Uji Multikolinieritas PBV..................................................................73

4.5 Uji Autokorelasi PBV........................................................................ 74

4.6 Uji Heterokedastisitas dengan Metode Park...................................... 76

4.7 Model Regresi....................................................................................77

4.8 Hasil Uji F..........................................................................................83

4.9 Hasil Adjusted R Square.................................................................... 84

Page 15: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

XV

DAFTAR GAMBAR

NO. KETERANGAN HALAMAN

2.1 Kerangka Pemikiran...........................................................................48

4.1 Grafik Normal P-plot......................................................................... 71

4.2 Grafik Scatterplot...............................................................................75

Page 16: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

XVI

DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran 1: Data Sampel Penelitian.........................................................921. Daftar Nama Perusahaan Sampel.......................................................922. Return on Asset..................................................................................933. Current Ratio......................................................................................944. Debt to Equity Ratio.......................................................................... 955. Net Profit Margin...............................................................................966. Price Book Value............................................................................... 97

B. Lampiran 2: Hasil Output SPSS................................................................ 981. Statistik Deskriptif............................................................................. 982. Normalitas..........................................................................................983. Multikolinieritas.................................................................................994. Autokorelasi.......................................................................................1005. Heteroskedastisitas............................................................................1006. Koefisien Determinasi.......................................................................1017. Uji Statistik T....................................................................................1018. Uji Statistik F....................................................................................102

Page 17: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan pada industri manufaktur membuat setiap perusahaan

manufaktur semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tetap

tercapai. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan

kemakmuran pemegang saham melalui nilai perusahaan (Sartono, 2010:8).

menurut Suharli (2006) nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan

kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap

perusahaan. Salah satunya, pandangan nilai perusahaan bagi pihak kreditur.

Menurut Oka (2011), nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu

ekuitas perusahaan ditambah dengan nilai pasar hutang. dengan demikian,

penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan dapat

mencerminkan nilai perusahaan.

Pada saat ini kondisi perekonomian global menjadikan persaingan

pasar yang semakin tajam yang dilakukan oleh perusahaan besar maupun

kecil. Hal tersebut merupakan suatu tantangan sekaligus peluang bagi

perusahaan dalam menghadapi persaingan tersebut. Setiap perusahaan dituntut

untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang ada

dalam perusahaan secara efektif dan efisien sehingga perusahaan dapat lebih

Page 18: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

2

unggul. Upaya tersebut merupakan permasalahan tersendiri bagi perusahaan

karena menyangkut pemenuhan dana yang diperlukan.

Menurut Indriyo (1997:27) dana merupakan kekayaan atau aktiva

yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan selalu berputar.

Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2004:49) dana dikemukakan dengan

adanya tiga konsep, yaitu: Konsep kuantitatif; berdasarkan pada kuantitas dari

dana yang tertanam dalam keseluruhan unsur-unsur aktiva lancar dimana dana

tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek,

konsep kualitatif; sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat

digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu

likuiditasnya, dan konsep fungsional; berdasarkan fungsi dari dana dalam

menghasilkan pendapatan sehingga setiap dana yang dikerjakan dalam

perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan laba.

Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. yang

pertama laba dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan

kekayaan seorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi

biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk

di dalamnya biaya kesempatan). Sementara itu, laba dalam akuntansi

didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.

Laba perusahaan merupakan elemen dalam penciptaan nilai

perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa mendatang.

Sesuai dengan konsep signaling theory, profitabilitas akan menjadi sinyal dari

Page 19: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

3

manajemen yang menggambarkan prospek perusahaan berdasarkan tingkat

profitabilitas yang terbentuk, dan secara langsung akan mempengaruhi nilai

perusahaan yang dicerminkan dari tingkat harga saham di pasaran.

Nilai perusahaan adalah nilai laba masa yang akan datang di

ekspektasi yang dihitung kembali dengan suku bunga yang tepat (Winardi

dalam Kusumadilaga, 2010). Enterprise Value (EV) atau juga dikenal juga

sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep penting bagi

investor, karena merupakan inikator bagi pasar menilai perusahaan secara

keseluruhan (Nurlela dan Islahuddin dalam Kusumadilaga, 2010)

menyebutkan bahwa nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar

oleh calon pembeli jika perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan

merupakan cerminan dari penambahan jumlah ekuitas perusahaan dengan

hutang perusahaan.

Nilai perusahaan merupakan sebuah persepsi investor terhadap

perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang

tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan lazim

diindikasikan dengan price to book value atau nilai buku. Nilai buku yang

tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan kedepan. Hal itu

juga yang menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan

yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.

Menurut Husnan (2000), nilai perusahaan merupakan harga yang

bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.

Page 20: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

4

Sedangkan menurut Martin, et al (2000) menyatakan bahwa nilai perusahaan

merupakan nilai atau harga pasar yang berlaku atas saham umum perusahaan.

Harga pasar yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai

perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang

saham (Husnan, 2000). Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para

pemilik perusahaan sebab dengan nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan

tingkat kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai perusahaan yang

tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan

namun juga pada prospek perusahaan di masa depan.

Nilai perusahaan akan tergambar dari harga pasar dari saham yang

merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan

manajemen aset. Perusahaan yang menunjukkan keberhasilan yang lebih baik

dari perusahaan lain akan mempunyai harga pasar saham yang lebih tinggi

dan dapat mengumpulkan lebih banyak modal dengan persyaratan yang lebih

lunak. Apabila modal mengalir kepada perusahaan-perusahaan yang

sahamnya terus meningkat, maka sumber-sumber ekonomi telah diarahkan

kepada pemakaian yang efisien.

Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan

melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham (Brigham

dan Houston, 2009). Meningkatkan nilai perusahaan merupakan sasaran

jangka panjang, yaitu dengan memperbaiki kinerja perusahaan sehingga harga

saham di bursa efek terdorong naik dan pada akhirnya mempengaruhi nilai

Page 21: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

5

perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin tinggi pula

kesejahteraan pemiliknya. Optimalisasi nilai perusahaan yang merupakan

tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen

keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi

keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan (Fama dan

French, 1998). Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan

yang tercermin pada harga sahamnya (Susanti, 2010:16). Nilai perusahaan

merupakan cerminan dari harga pasar suatu perusahaan yang mana harga

pasar saham yang tinggi berarti saham tersebut akan diminati oleh para

investor.

Optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui tata kelola

perusahaan yang baik (good corporate governance) dan pelaksanaan fungsi

manajemen keuangan secara optimal, dimana satu keputusan keuangan yang

diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak

pada nilai perusahaan.

Modigliani dan Miller dalam Ulupui (2007) menyatakan bahwa nilai

perusahaan ditentukan oleh earnings power dari aset perusahaan. Hasil positif

menunjukkan bahwa semakin tinggi earnings power maka semakin efisien

perputaran aset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh suatu

perusahaan. Hal ini berdampak pada penilaian perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Mahendra, et al (2012) mendapati hasil

bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan, sedangkan variabel lain seperti

Page 22: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

6

likuiditas, dan leverage tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun,

hasil yang berbeda ditunjukkan oleh Gusaptono (2010) bahwa profitabilitas

tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Anzlina (2011) mendapati keadaan

yang bertentangan dengan hasil sebelumnya mengenai likuiditas, bahwa

likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek,

salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham

perusahaan mencerminkan penilaian investor keseluruhan atas setiap ekuitas

yang dimiliki. Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari seluruh

pelaku pasar. Harga pasar saham bertindak sebagai barometer kinerja

manajemen perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan ini dapat tercapai

apabila ada kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang

meliputi shareholder maupun stakeholder dalam membuat keputusan-

keputusan keuangan dengan tujuan memaksimumkan modal kerja yang

dimiliki.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Return On Asset, Current Ratio, Debt To Equity

Ratio, dan Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan pada

Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2014”

Page 23: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

7

Penelitian ini menggunakan perusahaan consumer goods sebagai

sampel penelitian. Alasan penulis menggunakan perusahaan consumer goods

karena perusahaan consumer goods memiliki kedekatan yang cukup erat

dengan para konsumen karena produk-produknya hampir selalu digunakan

oleh para konsumen. Persaingan yang cukup ketat antar perusahaan dalam

memasarkan produk mereka kepada konsumen juga menjadi karakteristik dari

perusahaan ini.

Kedekatan produk-produk consumer goods kepada konsumen

membuat perusahaan-perusahaan consumer goods menjadi salah satu sektor

industri yang sangat menjanjikan bagi investor karena produk mereka banyak

dicari dan diminati oleh konsumen sehingga perusahaan consumer goods

banyak yang mengalami peningkatan profitabilitas. Oleh karena itu, penulis

memilih consumer goods sebagai sampel pada penelitian ini.

Page 24: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

8

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan-

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh secara parsial variabel return on asset terhadap

nilai perusahaan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor

consumer goods yang terdapat di Bursa Efek Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh secara parsial variabel current ratio terhadap nilai

perusahaan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor

consumer goods yang terdapat di Bursa Efek Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh secara parsial variabel debt on equity ratio

terhadap nilai perusahaan dalam laporan keuangan perusahaan

manufaktur sektor consumer goods yang terdapat di Bursa Efek Indonesia?

4. Bagaimana pengaruh secara parsial variabel net profit margin terhadap

nilai perusahaan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor

consumer goods yang terdapat di Bursa Efek Indonesia?

5. Bagaimana pengaruh secara simultan variabel return on asset, current

ratio, debt on equity ratio, dan net profit margin mempengaruhi nilai

perusahaan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor

consumer goods yang terdapat di Bursa Efek Indonesia?

Page 25: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

9

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Menganalisis secara parsial variabel return on asset terhadap nilai

perusahaan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor

consumer goods yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.

2. Menganalisis secara parsial variabel current ratio terhadap nilai

perusahaan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor

consumer goods yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.

3. Menganalisis secara parsial variabel debt on equity ratio terhadap nilai

perusahaan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur

sektor consumer goods yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.

4. Menganalisis secara parsial variabel net profit margin terhadap nilai

perusahaan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor

consumer goods yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.

5. Menganalisis pengaruh secara simultan variabel return on asset,

current ratio, debt on equity ratio, dan net profit margin terhadap nilai

perusahaan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor

consumer goods yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.

Page 26: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

10

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan sebagai bahan informasi mengenai kegunaan prediktif

Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER),

dan Net Profit Margin (NPM) terhadap nilai perusahaan di masa yang akan

datang.

2. Bagi Institusi

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi

ilmu pengetahuan khususnya di bidang manajemen keuangan dan sebagai

perbandingan untuk penelitian sejenis selanjutnya. Serta dapat digunakan

sebagai salah satu masukan dalam pengambilan keputusan dan

menghindari risiko.

3. Bagi Peneliti

Sebagai media pembelajaran bagi peneliti guna memperoleh pengetahuan

yang lebih luas dan dalam, khususnya di bidang manajemen keuangan.

Serta juga digunakan sebagai tambahan pengetahuan serta menerapkan

ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama perkuliahan yang

diharapkan menjadi dasar penelitian-penelitian selanjutnya.

Page 27: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Analisa Laporan Keuangan

Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh

pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil

operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk

menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan

kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan

sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis

menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering

digunakan dan lebih sederhana.

Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Bagi pihak manajemen: Untuk mengevaluasi kinerja perusahaan,

kompensasi, pengembangan karier.

b. Bagi pemegang saham: Untuk mengetahui kinerja perusahaan,

pendapatan, keamanan investasi.

c. Bagi kreditor: Untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi

utang beserta bunganya.

Page 28: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

12

d. Bagi pemerintah: Pajak, persetujuan untuk go public.

e. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan

kerja.

Analisis Laporan Keuangan terdiri dari beberapa macam, yaitu sebagai

berikut:

a. Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk

beberapa periode.

b. Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan

rasio-rasio perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio

perusahaan sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk

waktu yang sama.

c. Analisis Common Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen

laporan keuangan dengan command base-nya

d. Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya

elemen-elemen laporan keuangan pada periode lain dibandingkan

dengan elemen-elemen laporan keuangan yang sama dengan tahun

dasar tersebut.

Laporan Keuangan memberikan manfaat ke banyak pihak yang terbagi dalam

2 kelompok, pihak internal dan eksternal.

Page 29: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

13

a. Internal :

a) Pengelola (direksi & manajemen); Laporan keuangan memberikan

informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan, evaluasi

usaha yang sedang berjalan, melakukan budgeting dan kontrol

internal.

b) Karyawan; Karyawan Anda akan tertarik dengan informasi

keuangan yang terkait dengan stabilitas dan profitabilitas

perusahaan. Hal ini dapat memberikan gambaran apakah

perusahaan mampu memberikan balas jasa dan menyediakan

kesempatan bekerja dan berkarir untuk jangka waktu yang lama.

b. Eksternal :

a) Investor/owner; Investor atau owner berkepentingan dengan

informasi yang berhubungan dengan resiko yang terkait dengan

investasi modal.

b) Pemberi Pinjaman; Pihak yang memberi pinjaman berkepentingan

dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan

membayar hutang beserta bunganya dengan tepat waktu. Laporan

Page 30: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

14

keuangan dapat membantu mereka untuk menentukan besar plafon,

bunga dan jangka waktu yang diberikan.

c) Supplier; Pihak supplier dan pemberi hutang jangka pendek

lainnya berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan

kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya.

Informasi tersebut akan membantu supplier untuk menentukan

jumlah piutang yang diberikan dan jangka waktunya.

d) Pelanggan; Pelanggan memerlukan informasi yang berhubungan

dengan kelangsungan perusahaan, terutama pelanggan yang

melakukan kerjasama jangka panjang. Pelanggan yang loyal

membutuhkan hubungan jangka panjang dan langgeng.

e) Pemerintah; Bagi pemerintah, mereka dapat menilai kemampuan

perusahaan dalam membayar pajak.

2. Rasio Keuangan

Rasio Keuangan atau Financial Ratio merupakan alat analisis

keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan

perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan

(neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu

hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah

tertentu dengan jumlah yang lain.

Page 31: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

15

Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan

kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian

perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan

penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif

maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu

dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan.

Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang

telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan

kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko

dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos

dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio

keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan

tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya

memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan

pula analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen

perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan

analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta

penelitian-penelitian industri.

Pada dasarnya macam atau jumlah rasio itu banyak sekali yaitu sesuai

dengan kebutuhan penganalisis, namun angka-angka rasio yang ada pada

Page 32: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

16

dasarnya dapat digolongkan menjadi dua golongan atau kelompok (Munawir,

2001:68), yakni: Pertama, berdasarkan sumber data keuangan yang

merupakan unsur atau elemen dari angka rasio tersebut. Kedua, berdasarkan

tujuan dari penganalisa.

Apabila dilihat dari sumbernya dari mana rasio itu dibuat, maka rasio

keuangan dapat digolongkan kedalam 3 golongan, yaitu:

a. Rasio-rasio neraca (Balance sheet rations), ialah rasio-rasio yang

disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio,

acid test ratio, current assets to total assets ratio, current liabilities to

total asset ratio dan lain sebagainya.

b. Rasio-rasio laporan rugi laba (Income statement ratios), ialah rasio-

rasio yang disusun dari data yang berasal dari income statement, gross

profit margin, net operating margin, operating ratio dan lain

sebagainya.

c. Rasio-rasio antar laporan (Inter-Statement ratios), ialah rasio-rasio

yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainnya

berasal dari income statement, misalnya assets turnover, receivables

turnover dan lain sebagainya.

Page 33: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

17

Menurut Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-dasar Pembelanjaan

Perusahaan (BPFE Yogyakarta, 2001:331), pengelompokan rasio-rasio

keuangan yaitu sebagai berikut:

a. Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan

perusahaanperuasahaan membayar semua kewajiban fianansial jangka

pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang

tersedia. Likuidiatas tidak hanya berkenaan dengan keadaan

keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan

kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas.

Riyanto (2008:25) menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang

berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Suatu

perusahaan yang mempunyai alat-alat likuid sedemikian besarnya

sehingga mampu memenuhi segala kewajiban financialnya yang

segera harus terpenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuid,

dan sebaliknya apabila suatu perusahaan tidak mempunyai alat-alat

likuid yang cukup untuk memenuhi segala kewajiban financialnya

yang segera harus terpenuhi dikatakan perusahaan tersebut insolvable.

Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung

melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva

Page 34: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

18

lancar dan hutang lancar. Dengan demikian rasio likuiditas

berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio ini

memiliki hubungan dengan harga saham perusahaan. Rasio Likuiditas

terdiri dari:

a) Current Ratio (Rasio Lancar) merupakan perbandingan antara

aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran

yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan

suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Rasio lancar menunjukkan sejauh mana akitva lancar

menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar

perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar

semakintinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban

jangka pendeknya. Rasio lancar yang rendah biasanya

dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi,

sebaliknya rasio lancar yang terlalu tinggi juga kurang bagus,

karean menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada

akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan

(Sawir, 2009:10). Current ratio dapat dihitung dengan

formula:

Page 35: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

19

b) Quick Ratio (Rasio Cepat) Rasio ini disebut juga acid test rasio

yang juga digunakan untuk mengukur kemampuan suatu

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Penghitungan quick ratio dengan mengurangkan aktiva lancar

dengan persediaan. Hal ini dikarenakan persediaan merupakan

unsur aktiva lancar yang likuiditasnya rendah dan sering

mengalami fluktuasi harga serta menimbulkan kerugian jika

terjadi likuiditas. Jadi rasio ini merupakan rasio yang

menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid

mampu menutupi hutang lancar. Sawir (2009:10) mengatakan

bahwa quick ratio umumnya dianggap baik adalah semakin

besar rasio ini maka semakin baik kondisi perusahaan. Quick

ratio dapat dihitung dengan formula :

c) Cash Ratio (Rasio Kas) Rasio ini merupakan rasio yang

menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang lancar

dengan kata lain cash ratio merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam

Page 36: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

20

manajemen kewajiban lancar tahun yang bersangkutan. Cash

Ratio dapat dihitung dengan formula:

b. Rasio Leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa bagus

struktur permodalan perusahaan. Struktur permodalan merupakan

pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham

preferen dan modal pemegang saham (Wahyono, 2002:12). Struktur

modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan

pengimbangan antar hutang jangka panjang dan modal sendiri. Modal

sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri

(cadangan, laba) atau berasal dari mengambil bagian, peserta, atau

pemilik (modal saham, modal peserta dan lain-lain) (Riyanto,

2008:22). Jadi dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio

merupakan perbandingan antara total hutang (hutang lancar dan

hutang jangka panjang) dan modal yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan

modal yang ada. Rasio hutang modal dihitung dengan formula:

Page 37: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

21

c. Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif

perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada

padanya. Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara

tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio

aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang

layak antara penjualan dan beragam unsur aktiva misalnya persediaan,

aktiva tetap dan aktiva lainnya. Aktiva yang rendah pada tingkat

penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana

kelebihan yang tertanam pada aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut

akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif.

Jenis-jenis rasio aktivitas adalah sebagai berikut:

a) Total assets turn over (Perputaran Aktiva) merupakan

perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu

perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan

perputarannya total aktiva dalam satu periode tertentu. Total

assets turn over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat

efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam

menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19).

Total assets turn over merupakan rasio yang menggambarkan

perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin

besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat

Page 38: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

22

lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin

efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan

penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat

memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya

ditingkatkan atau diperbesar. Total assets turn over ini penting

bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi akan lebih

penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan

menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam

perusahaan. Total assets turn over dihitung sebagai berikut:

b) Working Capital Turn Over (Perputaran Modal Kerja)

merupakan perbandingan antara penjualan dengan modal kerja

bersih. Dimana modal kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi

utang lancar. Perputaran modal kerja merupakan rasio mengukur

aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban

lancar serta menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah)

yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja

(Sawir, 2009:16). Working capital turn over merupakan

kemampuan modal kerja (neto) berputar dalam suatu periode

Page 39: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

23

siklus kas (cash cycle) dari perusahaan (Riyanto, 2008:335).

Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam

perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam

keadaan usaha.periode perputaran modal kerja (working capital

turn over period) dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan

dalam komponen-komponen modal kerja sampai dimana saat

kembali menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti

makin cepat perputaran atau makin tinggi perputarannya (turn

over rate-nya). Berapa lama periode perputaran modal kerja

adalah tergantung berapa lama periode perputaran dari masing-

masing komponen dari modal kerja tersebut. Perputaran modal

kerja dihitung dengan rumus:

c) Fixed Assets Turn Over (Rasio Perputaran Aktiva Tetap) Rasio

ini merupakan perbandingan antara penjualan dengan aktiva

tetap. Fixed assets turn over mengukur efektivitas penggunaan

dana yang tertanam pada harta tetap seperti pabrik dan peralatan,

dalam rangka menghasilkan penjualan, atau berapa rupiah

penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang

diinvestasikan pada aktiva tetap (Sawir, 2003:17). Rasio ini

Page 40: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

24

berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan

menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan

pendapatan. Kalau perputarannya lambat (rendah), kemungkinan

terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap

namun kurang bermanfaat, atau mungkin disebabkan hal-hal lain

seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan

dengan nilai output yang akan diperoleh. Jadi semakin tinggi

rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.

Perputaran aktiva tetap dihitung dengan rumus:

d) Inventory Turn Over (ITO) menunjukkan kemampuan dana yang

tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu,

atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya

overstock (Riyanto, 2008:334). Rasio perputaran persediaan

mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio

ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai

efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya

manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan. Ada

dua masalah yang timbul dalam perhitungan dan analisis rasio

Page 41: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

25

perputaran persediaan. Pertama, penjualan dinilai menurut harga

pasar (market price), persediaan dinilai menurut harga pokok

penjualan (at Cost), maka sebenarnya rasio perputaran

persediaan (at cost) digunakan untuk mengukur perputaran fisik

persediaan. Sedangkan rasio yang dihitung dengan membagi

penjualan dengan persediaan mengukur perputaran persediaan

dalam kas (Sawir, 2003:15). Namun banyak lembaga penelitian

rasio keuangan yang menggunakan rasio perputaran persediaan

(at market) sehingga bila ingin dibandingkan dengan rasio

industri rasio perputaran persediaan (at market) sebaiknya di

gunakan. Kedua, penjualan terjadi sepanjang tahun sedangkan

angka persediaan adalah gambaran keadaan sesaat. Oleh karena

itu, lebih baik menggunakan rata-rata persediaan yaitu

persediaan awal ditambah persediaan akhir dibagi dua. Rasio

perputaran persediaan dihitung dengan rumus:

Page 42: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

26

e) Rata-Rata Umur Piutang; Rasio ini mengukur efisiensi

pengolahan piutang perusahaan, serta menunjukkan berapa lama

waktu yang diperlukan untuk melunasi piutang atau merubah

piutang menjadi kas. Rata-rata umur piutang ini dihitung dengan

membandingkan jumlah piutang dengan penjualan perhari.

Dimana penjualan perhari yaitu penjualan dibagi 360 atau 365

hari. Rata-rata piutang ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

f) Perputaran Piutang; Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan

mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan

kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat

dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut

yaitu dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan

piutang rata-rata. Perputaran piutang dapat diukur dengan rumus

:

Page 43: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

27

d. Rasio Profitabilitas, merupakan rasio yang bertujuan untuk

mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama

periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat

efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya.

Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap

penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio

rentabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatka laba

melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan

penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan

sebagainya (Syafri, 2008:304). Jenis-jenis rasio profitabilitas adalah

sebagai berikut:

a) Gross profit margin (Margin Laba Kotor) merupakan rasio

yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau

biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan

untuk berproduksi secara efisien (Sawir, 2009:18). Gross

profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan

dengan sales. Semakin besar gross profit margin semakin

baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini

menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih

rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula

Page 44: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

28

sebaliknya, semakin rendah gross profit margin semakin

kurang baik operasi perusahaan (Syamsuddin, 2009:61).

Gross profit margin dihitung dengan formula:

b) Net Profit Margin (Margin Laba Bersih) Rasio ini mengukur

laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi

Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan. Net

profit margin dihitung dengan rumus:

c) Return on investment merupakan perbandingan antara laba

bersih setelah pajak dengan total aktiva. Return on

investment adalah merupakan rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam

menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva

yang tersedia didalam perusahaan (Syamsuddin, 2009:63).

Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu

perusahaan. Return on investment merupakan rasio yang

Page 45: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

29

menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan

bila di ukur dari nilai aktiva (Syafri, 2008:63). Return on

Investment dihitung dengan rumus:

d) Return on equity merupakan perbandingan antara laba bersih

sesudah pajak dengan total ekuitas. Return on equity

merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang

tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham

biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang

mereka investasikan di dalam perusahaan (Syafri, 2008:305).

Return on equity adalah rasio yang memperlihatkan sejauh

manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth)

secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi

yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang

saham perusahaan (Sawir 2009:20). ROE menunjukkan

rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut

rentabilitas usaha. Return on equity dapat dihitung dengan

formula:

Page 46: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

30

e) Return on Asset menggambarkan perputaran aktiva diukur

dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik.

Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan

meraih laba. Return on asset dapat dihitung dengan formula:

ROA = Laba Bersih / Total Aktiva

f) Earning per share adalah rasio yang menunjukkan berapa

besar kemampuan perlembar saham dalam menghasilkan

laba (Syafri, 2008:306). Earning per share merupakan rasio

yang menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk

setiap lembar saham biasa (Syamsuddin, 2009:66). Oleh

karena itu pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang

saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akan

earning per share. Earning per share adalah suatu indikator

keberhasilan perusahaan. Earning per share dihitung dengan

rumus:

Page 47: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

31

Menganalisis rasio keuangan mempunyai dua metode pendekatan, antara lain :

a. Pendekatan Lintas Seksi (Cross Sectional Approach); yaitu cara

mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara

perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada

saat bersamaan. Dengan cara ini dapat diketahui apakah perusahaan

yang bersangkutan berada di atas, berada pada rata-rata, atau berada

dibawah rata-rata industri.

b. Pendekatan Runtut Waktu (Time Series Analysis); yaitu cara

mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio finansial

perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Dengan

membandingkan antara rasio-rasio yang dicapai saat ini dengan rasio-

rasio dimasa lalu yang dapat memperlihatkan apakah perusahaan

mengalami kemajuan atau kemunduran. Perkembangan perusahaan

terlihat pada kecenderungan (trend) dari tahun ke tahunnya, dan

dengan melihat perkembangan ini perusahaan akan dapat membuat

rencana untuk masa depannya.

Page 48: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

32

Rasio keuangan juga memiliki keterbatasan-keterbatasan, yaitu :

a. Rasio tersebut dibentuk dari data akuntansi dan data ini dipengaruhi

oleh cara penafsirannya dan bahkan dapat dimanipulasi.

b. Seorang manajer keuangan harus berhati-hati dalam penilaian apakah

suatu rasio tertentu baik atau buruk dalam penilaian gabungan tentang

sebuah perusahaan, berdasarkan suatu kumpulan rasio-rasio.

c. Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu jaminan

bahwa perusahaan tersebut sedang berjalan normal dan dipimpin

dengan baik.

d. Dalam menganalisis setiap rasio, angka-angka yang diperoleh dan

perhitungan tidak dapat berdiri sendiri. Rasio tersebut akan berarti

bila adanya perbandingan dengan perusahaan sejenis yang

mempunyai tingkat risiko yang hampir sama, dan adanya analisis

kecenderungan (trend) dari setiap rasio pada tahun-tahun sebelumnya.

e. Pencapaian target sesuai dengan rata rata industri tidak menunjukkan

Kinerja perusahaan yang baik. Kebanyakan perusahaan justru

menginginkan tingkat yang lebih baik dari rata-rata industri. Oleh

karena itu lebih tepat jika difokuskan pada industry leader's ratios.

Page 49: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

33

3. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai perusahaan

yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham

(Bringham Gapensi, 1996). Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai

perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik

perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran

pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan

dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari

keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen aset. Menurut

Fama (1978) dalam Untung wahyudi et.al , nilai perusahaan akan tercermin

dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk

antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar

perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai asset

perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator

nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya

peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan

perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga akan meningkatkan harga

saham, dengan meningkatnya harga saham maka nilai perusahaan pun akan

meningkat. Indikator- indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan

diantaranya adalah:

Page 50: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

34

a. PER (Price Earning Ratio) PER yaitu rasio yang mengukur seberapa

besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan

yang diperoleh para pemegang saham. (Sutrisno, 2000 dalam

Mohammad Usman,2001 dalam Malla Bahagia, 2008). Faktor-faktor

yang mempengaruhi PER adalah : tingkat pertumbuhan laba, dividen

payout ratio, tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal.

Menurut Basuku Yusuf (2005) dalam Malla Bahagia (2008), hubungan

faktor-faktor tersebut terhadap PER dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Semakin tinggi pertumbuhan laba semakin tinggi PER nya,

dengan kata lain hubungan antara pertumbuhan laba dengan PER

nya bersifat positif. Hal ini dikarenakan bahwa prospek

perusahaan dimasa yang akan datang dilihat dari pertumbuhan

laba, dengan laba perusahaan yang tinggi menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya yang

dikeluarkan secara efisien. Laba bersih yang tinggi menunjukkan

earning per share yang tinggi, yang berarti perusahaan

mempunyai tingkat profitabilitas yang baik, dengan tingkat

profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan

pemodal untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut sehingga

saham-saham dari perusahaan yang memiliki tingkat

profitabilitas dan pertumbuhan laba yang tinggi akan memiliki

Page 51: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

35

PER yang tinggi pula, karena saham-saham akan lebih diminati

di bursa sehingga kecenderungan harganya meningkat lebih

besar.

b) Semakin tinggi Dividend Payout Ratio (DPR), semakin tinggi

PER nya. DPR memiliki hubungan positif dengan PER, dimana

DPR menentukan besarnya dividen yang diterima oleh pemilik

saham dan besarnya dividen ini secara positif dapat

mempengaruhi harga saham terutama pada pasar modal

didominasi yang mempunyai strategi mangejar dividen sebagai

target utama, maka semakin tinggi dividen semakin tinggi PER.

c) Semakin tinggi required rate of return (r) semakin rendah PER, r

merupakan tingkat keuntungan yang dianggap layak bagi

investasi saham, atau disebut juga sebagai tingkat keuntungan

yang disyaratkan. Jika keuntungan yang diperoleh dari investasi

tersebut ternyata lebih kecil dari tingkat keuntungan yang

disyaratkan, berarti hal ini menunjukkan investasi tersebut

kurang menarik, sehingga dapat menyebabkan turunnya harga

saham tersebut dan sebaliknya. Dengan begitu r memiliki

hubungan yang negatif dengan PER, semakin tinggi tingkat

keuntungan yang diisyaratkan semakin rendah nilai PER nya.

PER adalah fungsi dari perubahan kemampuan laba yang

diharapkan di masa yang akan datang. Semakin besar PER, maka

Page 52: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

36

semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumbuh

sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

b. PBV (Price Book Value) Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar

keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah

perusahaan yang terus tumbuh (Brigham, 1999: 92). Jika PER berfokus

pada laba bersih yang dihasilkan perusahaan, PBV lebih berfokus

kepada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book Value (PBV)

didefinisikan sebagai harga pasar suatu saham dibagi dengan Book

Value-nya (BV). PBV juga digunakan untuk mengukur nilai suatu

saham. Semakin tinggi PBV, maka semakin mahal harga sahamnya.

Price to Book Value (PBV) juga menunjukan seberapa jauh perusahaan

mampu menciptakan nilai perusahaan. Perusahaan yang berjalan baik

umumnya mempunyai PBV diatas 1, yang menunjukkan nilai pasar

lebih tinggi dari nilai bukunya. Semakin tinggi PBV semakin tinggi pula

return saham. Semakin tinggi return saham akan menambah pendapatan

perusahaan sehingga meningkatkan kemampuan perusahaan untuk

membagikan dividen. Secara umum, P/BV adalah sebuah indikator

penting dalam investasi walaupun sebagian analis menganggap sudah

kurang relevan lagi karena berbagai alasan. Namun, bagaimanapun juga,

P/BV ini merupakan rasio yang sudah secara luas dipakai di berbagai

analisis sekuritas dunia. Rasio P/BV ini didefinisikan sebagai

Page 53: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

37

perbandingan nilai pasar suatu saham (stock’s market value) terhadap

nilai bukunya sendiri (perusahaan) sehingga kita dapat mengukur

tingkat harga saham apakah overvalued atau undervalued.

Perhitungannya dilakukan dengan membagi harga saham (closing price)

pada kuartal tertentu dengan nilai buku kuartal persahamnya. Beberapa

pihak menyebutnya dengan “price-equity ratio”. Semakin rendah nilai

P/BV suatu saham maka saham tersebut dikategorikan undervalued,

yang mana sangat baik untuk memutuskan investasi jangka panjang.

Nilai rendah PBV ini harus disebabkan oleh turunnya harga saham,

sehingga harga saham berada di bawah nilai bukunya atau nilai

sebenarnya. Namun, rendahnya nilai P/BV ini juga dapat

mengindikasikan menurunnya kualitas dan kinerja fundamental emiten

yang bersangkutan (fundamentally wrong). Oleh karena itu, nilai P/BV

harus kita bandingkan juga dengan P/BV sektor yang bersangkutan.

Apabila terlalu jauh perbedaannya dengan P/BV industrinya maka

sebaiknya perlu dianalisis lebih dalam lagi. Menariknya, P/BV ini juga

memberikan sinyal kepada investor apakah harga yang kita

bayar/investasikan kepada perusahaan tersebut terlalu tinggi atau tidak

jika diasumsikan perusahaan bangkrut tiba-tiba (bankrupt immediately).

Karena jika perusahaan bangkrut, maka kewajiban utamanya membayar

utang terlebih dahulu, baru sisa aset (kalau ada) dibagikan kepada para

pemegang saham. Ada kelemahan rasio keuangan ini, di mana nilai

Page 54: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

38

ekuitas dipengaruhi langsung oleh saldo laba perusahaan yang

diakumulasi dari laba/rugi pada income statement.

Jadi konsep utama P/BV adalah kapitalisasi pasar dibagi oleh nilai buku.

Nilai buku dapat dengan basis seluruh perusahaan atau per sahamnya

saja. Rasio ini jelas membandingkan nilai pasar terhadap nilai

perusahaan berdasarkan laporan keuangan (financial statements). Maka

dapat diartikan bahwa semakin tinggi nilai P/BV suatu saham

mengindikasikan persepsi pasar yang berlebihan terhadap nilai

perusahaan dan sebaliknya jika P/BV rendah, maka diartikan sebagai

sinyal good investment opportunity dalam jangka panjang. Namun

untuk beberapa jenis perusahaan, rasio P/BV ini kurang ampuh lagi

karena adanya kesulitan mendasar bagi akuntansi tradisional untuk

perusahaan berbasis teknologi tinggi. Aset utama perusahaan jenis ini

adalah ”intellectual property” yang merupakan ”great value” yang sulit

dicatatkan dalam akuntansi keuangan biasa. Sehingga book value

perusahaan jenis ini tidak merefleksikan kekayaan sebenarnya dari

perusahaan teknologi ini. Secara umum nilai P/BV ini lebih diminati

oleh value investor ketimbang growth investor.

Page 55: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

39

B. Penelitian Terdahulu

Sebelum penulis meneliti tentang pengaruh Return On Asset, Current

Ratio, Debt To Equity Ratio, dan Net Profit Margin terhadap nilai perusahaan,

telah banyak peneliti-peneliti sebelumnya yang melakukan penelitian tentang

pengaruh Return On Asset, Current Ratio, Debt To Equity Ratio, dan Net

Profit Margin terhadap nilai perusahaan dengan hasil yang berbeda-beda.

Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu tersebut:

1. Penelitian Eva Eko Hidayati (2012) dengan judul analisis pengaruh

DER, DPR, ROE, dan SIZE terhadap PBV perusahaan manufaktur yang

listing di BEI periode 2005-2007. Dengan hasil DER dan DPR

mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PBV,

sedangkan ROE dan size berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan.

2. Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Hadi

Sumarsono, SE. M. Si dan Elzis Hartediansyah (2012) yang mengenai

“Pengaruh Keputusan Pendanaan, Kebijakan Deviden dan Pertumbuhan

Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan”. Penelitian ini menggunakan

metode regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

keputusan pendanaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan, sedangkan kebijakan dividen dan pertumbuhan

perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa 45,9% perubahan nilai perusahaan

Page 56: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

40

dipengaruhi oleh keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan

pertumbuhan perusahaan sedangkan sisanya, yaitu 54,1% dipengaruhi

oleh faktor lain di luar model penelitian.

3. Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Batool K. Asiri dan Salwa A.

Hameed (2014) mengenai “Financial Ratio and Firm’s Value in the

Bahrain Bourse”. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi

berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kinerja

keuangan (ROA) adalah variabel yang paling berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan, diikuti oleh variabel leverage dan beta.

Sedangakan variabel lainnya tidak berpengaruh sama sekali terhadap

nilai perusahaan.

4. Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Corry

Winda Anzlina Rustam (2013) yang mengenai “Pengaruh Tingkat

Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Nilai

Perusahaan pada Perusahaan Real Estate dan Property di BEI Tahun

2006-2008”. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel current

ratio, debt on equity ratio, total asset turnover, dan return on equity

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen market

value of equity. Sedangkan secara parsial hanyalah variabel current

ratio yang memiliki pengaruh signifikan terhadap market value of

equity.

Page 57: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

41

5. Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Dwi Retno

Wulandari (2013) yang mengenai “Pengaruh Profitabilitas, Operating

Leverage, Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal

Sebagai Intervening”. Penelitian ini menggunakan metode analisis

regresi berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa profitabilitas

yang diproksikan oleh return on asset (ROA), memiliki hubungan

dengan nilai perusahaan sebagai variabel dependen dan struktur modal

sebagai variabel intervening. Operating Leverage yang diproksikan

dengan degree of operating leverage (DOL) memiliki hubungan dengan

nilai perusahaan sebagai variabel dependen dan struktur modal sebagai

variabel intervening, tetapi likuiditas yang diproksikan oleh current

ratio (CR) tidak memiliki hubungan dengan nilai perusahaan sebagai

variabel dependen dan struktur modal sebagai variabel intervening.

Penelitian ini menemukan bahwa tidak ada pengaruh profitabilitas,

operating leverage, dan likuiditas terhadap nilai perusahaan melalui

struktur modal sebagai variabel intervening.

6. Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Desi

Irayanti dan Altje L. Tumbel (2014) yang mengenai “Analisis Kinerja

Keuangan terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Makanan dan

Minuman di BEI”. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi

berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik secara simultan

Page 58: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

42

maupun parsial debt to equity ratio, earning per share dan net profit

margin berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Debt to equity

ratio, earning per share dan net profit margin memiliki pengaruh serta

memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap nilai perusahaan

pada subsektor makanan dan minuman di BEI maka manajemen

perusahaan makanan dan minuman sebaiknya memperhatikan nilai-nilai

debt to equity ratio, earning per share dan net profit margin yang akan

berpengaruh pada nilai perusahaan.

7. Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Indah

Prisilia (2013) yang mengenai “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas,

Likuiditas dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan pada

Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di BEI Periode 2008-

2012”. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Debt on Equity Ratio

(DER), Net Profit Margin (NPM), Quick Ratio (QR), dan Insider

Ownership (IO) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan sebesar 59,51%. Artinya, setiap perubahan

yang terjadi pada variabel independen yaitu DER, NPM, QR, dan IO

secara simultan atau bersama-sama akan berpengaruh pada nilai

perusahaan yang diproksikan dengan Price Book Value (PBV) pada

perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2008-2012. Sedangkan secara parsial, hanya Net Profit Margin

Page 59: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

43

(NPM) yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan (PBV). Hasil perhitungan R Square menggunakan analisis

regresi linear berganda menunjukkan bahwa besarnya nilai DER, NPM,

QR, dan IO memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV) sebesar

54,3%.

8. Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Kenneth

Marangu dan Ambrose Jagongo (2014) yang mengenai “Price to Book

Value Ratio and Financial Statement Variables at Nairobi Securities

Exchange (NSE).” Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi

berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel-variabel

return on asset, return on equity, return per share, dan dividend per

share berpengaruh positif dan signifikan terhadap price to book value

ratio Nairobi Securities Exchange. Sedangkan variabel lainnya seperti

dividend payout ratio dan growth rate tidak berpengaruh terhadap price

to book value ratio Nairobi Securities Exchange.

Page 60: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

44

Tabel 2.1Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Peneliti VariabelMetode

PenelitianHasil Penelitian

1 Eva Eko Hidayati (2012)

Debt on Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR), Return on Equity(ROE), Size

Analisis Regresi Berganda

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwavariabel DER dan DPR mempunyai pengaruhnegatif dan tidak signifikan terhadap PBV.Sedangkan variabel ROE dan Size berpengaruh positif signifikan terhadap PBV.

2 Hadi Sumarsono Se, M. Si dan Elzis Hartediansyah(2012)

Debt to Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR), Growth

Analisis Regresi Berganda

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DER berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan DPR dan Growth berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

3 Batool K. Asiri dan Salwa A. Hameed (2014)

Return on Assets (ROA), Price Earning Ratio (P/E Ratio), Debt Ratio (DR), Return on Equity (ROE), Financial Leverage, Current Ratio (CR), Inventory Turnover (ITO), Beta, Times Interest Earned Ratio (TIE Ratio), Size, Total Asset Turnover (TATo)

Analisis Regresi Berganda

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kinerja keuangan (ROA) adalah variabel yang paling berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, diikuti oleh variabel leverage dan beta. Sedangakan variabel lainnya tidak berpengaruh sama sekali terhadap nilai perusahaan.

Page 61: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

45

4 Corry Winda Anzlina Rustam(2013)

Current Ratio(CR), Debt on Equity Ratio(DER), Total Asset Turnover(TATO), dan Return on Equity(ROE)

Analisis Regresi Berganda

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel current ratio, debt on equity ratio, total asset turnover, dan return on equity memiliki pengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen market value of equity. Sedangkan secara parsial hanyalah variabel current ratio yang memiliki pengaruh signifikan terhadap market value of equity.

5 Dwi Retno Wulandari (2013)

Return on Asset (ROA), Degree of Operating Leverage (DOL)dan Current Ratio(CR)

Analisis Regresi Berganda

Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa return on asset (ROA) dan degree of operating leverage (DOL) memiliki hubungan dengan nilai perusahaan sebagai variabel dependen dan struktur modal sebagai variabel intervening. Tetapi current ratio (CR) tidak memiliki hubungan dengan nilai perusahaan sebagai variabel dependen dan struktur modal sebagai variabel intervening. Penelitian ini menemukan bahwa tidak ada pengaruh profitabilitas, operating leverage, dan likuiditas terhadap nilai perusahaan melalui struktur modal sebagai variabel intervening.

6 Desi Irayanti dan Altje L. Tumbel (2014)

Debt to Equity Ratio (DER), Earning per Share(EPS) dan Net

Analisis Regresi Berganda

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun

Page 62: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

46

Profit Margin(NPM)

parsial debt to equity ratio, earning per share dan net profit margin berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Debt to equity ratio, earning per share dan net profit margin memiliki pengaruh serta memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap nilai perusahaan pada subsektor makanan dan minuman di BEI maka manajemen perusahaan makanan dan minuman sebaiknya memperhatikan nilai-nilai debt to equity ratio, earning per share dan net profit margin yang akan berpengaruh pada nilai perusahaan.

7 Indah Prisilia (2013)

Debt on Equity Ratio (DER), Net Profit Margin(NPM), Quick Ratio (QR), dan Insider Ownership (IO)

Analisis Regresi Berganda

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan semua variabel memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan oleh PriceBook Value (PBV), sedangkan secara parsial hanya Net Profit Margin(NPM) yang memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Price Book Value (PBV). Hasil perhitungan R square menunjukkan bahwa besarnya nilai semua variabel memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan sebesar 54,3%.

Page 63: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

47

8 Kenneth Marangu dan Ambrose Jagongo (2014)

Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Return per Share, Dividend per Share, Dividend Payout Ratio(DPR), dan Growth Rate

Analisis Regresi Berganda

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel-variabel return on asset, return on equity, return per share, dan dividend per shareberpengaruh positif dan signifikan terhadap price to book value ratio Nairobi Securities Exchange. Sedangkan variabel lainnya seperti dividend payout ratio dan growth rate tidak berpengaruh terhadap price to book value ratio Nairobi Securities Exchange.

Page 64: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

48

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1Kerangka Pemikiran

Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2014

Variabel Independen:

∑ Return on Asset (ROA)

∑ Current Ratio (CR)

∑ Debt on Equity Ratio (DER)

∑ Net Profit Margin (NPM)

Variabel Dependen:

∑ Price Book Value (PBV)

Uji Analisis:

∑ Uji Asumsi Klasik

∑ Analisis Regresi Berganda

Hasil Pengujian

Implikasi, Kesimpulan & Saran

Page 65: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

49

D. Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2009:96) merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban

yang diberikan baru berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran teoritis yang

telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dirumuskan

adalah sebagai berikut :

Hipotesis 1

H0,1 :Tidak terdapat pengaruh return on asset terhadap price book value

ratio.

Ha,1 :Terdapat pengaruh return on asset terhadap price book value ratio.

Hipotesis 2

H0,2 :Tidak terdapat pengaruh current ratio terhadap price book value

ratio.

Ha,2 :Terdapat pengaruh antara current ratio terhadap price book value

ratio.

Hipotesis 3

H0,3 :Tidak terdapat pengaruh debt on equity ratio terhadap price book

value ratio.

Ha,3 :Terdapat pengaruh debt on equity ratio terhadap price book value

ratio.

Page 66: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

50

Hipotesis 4

H0,4 :Tidak terdapat pengaruh net profit margin terhadap price book value

ratio.

Ha,4 :Terdapat pengaruh net profit margin terhadap price book value ratio.

Hipotesis 5

H0,5 :Tidak terdapat pengaruh return on asset, current ratio, debt on equity

ratio, dan net profit margin terhadap price book value ratio.

Ha,5 :Terdapat pengaruh return on asset, current ratio, debt on equity ratio,

dan net profit margin terhadap price book value ratio.

Page 67: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur pengaruh antara variabel

independen terhadap variabel dependen. Jenis statistik yang digunakan adalah

statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2009 : 142).

Obyek penelitian mengambil perusahaan manufaktur yang bergerak dalam

sektor consumer goods di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2014. Adapun

ruang lingkup penelitian ini difokuskan kepada :

1. Return on Asset (ROA)

2. Current Ratio (CR)

3. Debt To Equity Ratio (DER)

4. Net Profit Margin (NPM)

5. Nilai perusahaan yang diukur dengan Price Book Value Ratio (PBV Ratio).

Page 68: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

52

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:72).

Populasi bukan hanya orang tetapi obyek dan benda-benda alam lain yang

meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek dan obyek yang

diteliti itu. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan manufaktur

yang termasuk dalam sektor consumer goods yang terdaftar di BEI selama

periode 2011-2014.

2. Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian

(Suharyadi dan Purwanto, 2008:7). Apa yang dipelajari dari sampel haruslah

memberikan gambaran pada populasi dari sampel tersebut, maka diperlukan

teknik pengambilan sampel yang representatif sehingga sampel yang diambil

dapat mewakili keberadaan dari populasinya.

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode

purposive sampling yaitu penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tersebut didasarkan pada kepentingan atau tujuan penelitian

(Suharyadi dan Purwanto, 2008 : 17). Sampel yang dipilih memiliki tujuan,

Page 69: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

53

maksud dan target tertentu sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam

penelitian ini. Kriteria-kriteria yang ditetapkan peneliti dalam pengambilan

sampel ini meliputi :

a. Perusahaan manufaktur yang tergabung dalam sektor consumer goods

selama periode penelitian.

b. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan secara berkala

selama periode penelitian.

c. Perusahaan yang menerbitkan data-data keuangan tentang variabel

penelitian secara lengkap.

d. Perusahaan consumer goods yang tidak mengalami rugi selama periode

penelitian serta periode pelaporan keuangan didasarkan tahun buku yang

berakhir pada 31 Desember.

C. Metode Pengumpulan Data

Agar memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka diperlukan data dan

informasi yang mendukung penelitian ini. Metode pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dan data

sekunder (internet research).

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini juga dilakukan melalui studi kepustakaan yaitu dengan cara

mengumpulkan pengetahuan teoritis yang relevan dengan cara membaca dan

mempelajari buku-buku, jurnal-jurnal, artikel, serta literatur keterangan-

Page 70: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

54

keterangan dari sumber lain yang mempunyai hubungan dengan permasalahan

yang dibahas dalam penelitian ini.

2. Data Sekunder (Internet Research)

Sebagai data tambahan yang penulis tidak bisa temukan dari sumber-sumber

yang telah disebutkan, maka penulis mengambil data dari internet untuk

melengkapi data yang sudah ada. Bentuk data berupa data berkala (time

series) yakni data yang disusun berdasarkan urutan waktu atau data yang

dikumpulkan dari waktu ke waktu. Waktu yang digunakan dapat berupa

mingguan, bulanan, tahunan dan sebagaianya (Hasan, 2001 : 104).

D. Metode Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, peneliti dapat

memilih metode, strategi, pendekatan, dan penelitian yang sesuai. Terdapat dua

pertimbangan dalam memilih metode penelitian. Pertama, pertimbangan ideal, yaitu

tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsistensi yang dikehendaki. Kedua,

pertimbangan praktis, yaitu tersedianya dana, waktu dan kemudahan lainnya

(Sugiyono,2009:25). Untuk melakukan analisis data, penelitian ini menggunakan alat

bantu perangkat lunak Statistic Package for the Social Sciences atau disebut juga

dengan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 20.

Dalam penelitian ini metode-metode yang digunakan adalah:

Page 71: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

55

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel-variabelnya berdistribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal

seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal / tidak yaitu dengan analisis grafik

dan uji statistik. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik (Ghozali, 2005: 147) uji normalitas salah satunya dengan

menggunakan uji kolmogorov-Smirnov.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variable bebas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Akibat bagi

model regresi yang mengandung multikolinearitas adalah bahwa

kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan

bertambahnya variable independent, tingkat signifikansi yang digunakan

untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar dan probabilitas

menerima hipotesis yang salah juga akan semakin besar. Untuk

Page 72: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

56

mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi adalah

sebagai berikut (Ghozali,2009 : 95) :

a) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi

empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-

variabel independen banyak yang tidak signifikan

mempengaruhi variabel dependen.

b) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika

antar variable bebas ada korelasi yang cukup tinggi

(umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi

adanya multikolinearitas.

c) Mutikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai Tolerance dan

lawannya, VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai

Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi,

maka menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut

off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinieritas adalah nilai Tollerance ≤ 0.10 atau sama

dengan nilai VIF ≥ 10.

c. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2009: 99), uji autokorelasi bertujuan untuk

menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

Page 73: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

57

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Terdapat beberapa metode atau alat yang dapat digunakan

untuk menguji apakah terdapat problem autokorelasi pada model regresi.

a) Uji Durbin-Watson (Ghozali, 2009 :100)

Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first

order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept

(konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di

antara variabel independen. Metode ini membandingkan nilai d

statsitik dengan nilai tabel dl-du. Hipotesis yang diuji pada model

ini adalah :

H0 : Tidak ada autokorelasi (r =0)

Ha : Ada autokorelasi ( r ≠ 0)

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah

sebagai berikut :

Page 74: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

58

Tabel 3.1Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada

autokorelasi positif.Tolak 0 < d < dl

Tidak ada

autokorelasi positif

Tidak ada

keputusandl ≤ d ≤ du

Tidak ada

autokorealasi

negatif

Tolak 4-dl < d < 4

Tidak ada

autokorelasi negatif

Tidak ada

keputusan4-du ≤ d ≤ 4-dl

Tidak ada

autokorelasi, positif

atau negatif

Tidak ditolak Du < d < 4-du

(Sumber : Ghozali, 2005:100)

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskesdatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain berbeda, maka disebut heterokesdatisitas,

Page 75: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

59

sebaliknya jika tetap disebut homoskedastisitas. Model yang baik adalah

yang homoskedastisitas.

Untuk mengetahui apakah model yang diuji adalah homokedastis,

dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel

terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada

atau tidaknya heteroskedetisitas dapat dilakukan denhan melihat ada tidak

nya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED

dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual

yang telah di stdendized. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai

berikut (Ghozali,2009 : 126) :

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedestisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedstisitas.

Atau dengan melakukan uji Rank Spearman yaitu dengan

mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolute

dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel

bebas terhadap nilai absolute dari residual (error) ada yang signifikan,

maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual

tidak homogen) (Gujarati, 2003).

Page 76: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

60

2. Metode Analisis Linier Berganda

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji regresi Linier

berganda, yang digunakan untuk penelitian yang variabel X nya lebih dari

satu. Uji Regresi Linier Berganda ini digunakan untuk mengetahui Pengaruh

Return on Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt on Equity Ratio (DER),

dan Net Profit Margin (NPM), berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV

Ratio) pada perusahaan consumer goods yang tercatat di BEI. Rumus Regresi

Linier Berganda adalah :

Y = ɑ + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + εi

Keterangan:

Y : Variabel Dependen (PBV Ratio)

ɑ : Konstanta

X1 : Variabel Independen 1 (Return on Asset)

X2 : Variabel Independen 2 (Current Ratio)

X3 : Variabel Independen 3 (Debt on Equity Ratio)

X4 : Variabel Independen 4 (Net Profit Margin)

b(1,2,3,4) : Koefisien regresi masing-masing variabel independen

ε : Error term

Page 77: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

61

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji T)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2009:88). Adapun hipotesis dirumuskan

sebagai berikut :

Ha : bi > 0, atau

Ha : bi < 0

Artinya Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka

hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan, artinya secara

parsial variabel bebas (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen (Y) = hipotesis diterima, sementara jika tingkat signifikansi lebih

besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau

dikatakan tidak signifikan, artinya secara parsial variabel bebas (X) tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y), hipotesis ditolak.

Adapun hipotesisnya sebagai berikut :

H0 = tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap

variabel dependen secara parsial.

Ha = ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap

variabel dependen secara parsial.

Page 78: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

62

Aturan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha.

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan menerima Ha.

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

Hipotesis nol yang hendak di uji adalah apakah semua parameter dalam

model sama dengan nol, atau:

H0 : b1 ; b2 ; .... ; bi = 0

Artinya, apakah variabel independen bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternaltifnya (Ha) tidak

semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau :

Ha : b1 ; b2 ; ... ; bi ≠ 0

Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali,2009 :88).

Adapun hipotesisnya sebagai berikut :

H0 = tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap

variabel dependen secara simultan.

Ha = ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap

variabel dependen secara simultan.

Page 79: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

63

Aturan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha.

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan menerima Ha.

4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefesien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefesien determinasi adalah antara nol sampai satu. Kelemahan mendasar

penggunaan koefesien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel

independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu,

banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2 pada saat

mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, adjusted R2 dapat

naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model

(Ghozali,2009 :87). Cara lain adalah, jika tingkat signifikansi lebih kecil dari

0,05 atau 5% maka model yang digunakan dalam kerangka pikir teoritis layak

untuk digunakan, sementara jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau

5% maka model yang digunakan dalam kerangka pikir teoritis tidak layak

untuk digunakan.

Page 80: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

64

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Operasional Variabel Independen Penelitian

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen

(Sugiyono, 2009:59). Untuk memudahkan penelitian dan menghindari kesalahan

persepsi dari masing-masing variabel penelitian, maka variabel bebas (X) dari

penelitian ini yaitu :

a. Return on Asset (ROA)

Menurut Hanafi dan Halim (2003:27), Return on Asset (ROA) merupakan

rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan profitabilitas

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba

pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu. Dengan

mengetahui ROA, kita dapat menilai apakah perusahaan telah efisien

dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi untuk

menghasilkan keuntungan. Rumus untuk menghitung ROA adalah

sebagai berikut :

b. Current Ratio (CR)

Menurut Agnes Sawir (2003:8), current ratio merupakan ukuran yang

paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi

kewajiban jangka pendek, karena rasio ini menunjukan seberapa jauh

ROA =Laba Bersih

X 100%Total Aset

Page 81: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

65

tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang

diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh

tempo utang. Current ratio dihitung sebagai berikut:

c. Debt to Equity Ratio (DER)

Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam

pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri,

perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio ini dapat

dihitung dengan rumus yaitu :

d. Net Profit Margin (NPM)

Margin keuntungan bersih, atau marjin laba bersih (Net profit margin),

adalah rasio tingkat profitabilitas yang dihitung dengan cara membagi

keuntungan bersih dengan total penjualan. Rasio ini menunjukan

keuntungan bersih dengan total penjualan yang di peroleh dari setiap

penjualan.

Aktiva lancarCurrent Ratio =

Hutang lancar

Total Hutang

Debt to equity Ratio =

Total Ekuitas

Page 82: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

66

2. Operasional Variabel Dependen Penelitian

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2003 : 33).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan adalah nilai laba masa yang akan datang di ekspektasi

yang dihitung kembali dengan suku bunga yang tepat (Winardi dalam

kusumadilaga, 2010). Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur

dengan menggunakan PBV Ratio (price book value ratio). Rasio ini

bertujuan untuk membandingkan antara harga saham di pasar dengan

nilai buku perusahaan tersebut. Semakin rendah PBV rasionya berarti

harga saham tersebut murah atau berada dibawah harga sebenarnya,

namun hal ini juga dapat berarti ada sesuatu yang merupakan kesalahan

mendasar pada perusahaan tersebut. Price Book Value Ratio dapat diukur

dengan rumus:

Harga saham

PBV Ratio =

(total aktiva-total hutang)

Net profit margin = Keuntungan bersih / Total penjualan

Page 83: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

67

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya Bursa Efek Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia

merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman kolonial belanda

dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pada masa itu pasar modal didirikan

oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau

VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan

pertumbuhan pasar modal tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan,

bahkan pada beberapa periode pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan

kekuasaan dari kolonial Belanda ke pemerintah Republik Indonesia, dan

beberapa kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak berjalan

sebagaimana mestinya. Pemerintah Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal

pada tahun 1977 dan setelah itu pasar modal terus mengalami pertumbuhan

seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

2. Perusahaan Yang Menjadi Objek Penelitian

Berdasarkan hasil seleksi penentuan sampel penelitian, dengan objek penelitian

perusahaan pada sektor manufaktur dan dalam sub-sektor consumer goods yang

listing dari tahun 2011 sampai dengan 2014 adalah sebagai berikut:

Page 84: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

68

Tabel 4.1Perusahaan Objek Penelitian

No Emiten Nama Perusahaan

1 ADES Akasha Wira International, Tbk

2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

3 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk

4 DLTA Delta Djakarta, Tbk

5 DVLA Darya-Varia Laboratoria, Tbk

6 GGRM Gudang Garam, Tbk

7 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

8 INDF Indofood Sukses Makmur, Tbk

9 KAEF Kimia Farma, Tbk

10 KDSI Kedawung Setia Industrial, Tbk

11 KICI Kedaung Indah Can, Tbk

12 KLBF Kalbe-Farma, Tbk

13 MERK Merck, Tbk

14 MLBI Multi Bintang indonesia, Tbk

15 MYOR Mayora Indah, Tbk

16 SKLT Sekar Laut, Tbk

17 SQBB Taisho Pharmaceutical, Tbk

18 STTP Siantar Top, Tbk

19 TCID Mandom Indonesia, Tbk

20 TSPC Tempo Scan Pasific, Tbk

21 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

22 UNVR Unilever Indonesia, Tbksumber: www.idx.co.id

Page 85: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

69

Berdasarkan penentuan sampel ditemukan sebanyak 22 perusahaan yang

menjadi objek penelitian. Dari penentuan sampel tersebut maka akan dilakukan

pengelolaan data dengan menggunakan software SPSS untuk menganalisis

pengaruh Return on Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt on Equity Ratio

(DER), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap nilai harga buku (PBV).

3. Deskriptif Data

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan

mendeskripsikan variabel independen dan variabel dependen di dalam

penelitian ini. Alat analisis yang digunakan dalam pengujian ini adalah nilai

terendah (minimum), nilai tertinggi (maximum), rata-rata (mean) dan standar

deviasi. Hasil penelitian statistik deskriptif dapat dilihat pada Tabel 4.2

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh antara

variabel Return on Asset, Current Ratio, Debt on Equity Ratio, dan Net Profit

Margin terhadap nilai harga buku. Tabel deskriptif menunjukkan semua

variabel yang digunakan dalam model analisis regresi berganda. Penjelasan

lengkap masing-masing variabel adalah:

Page 86: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

70

Tabel 4.2Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 88 .00 .72 .1650 .14483

CR 88 .51 11.74 2.8222 1.99039

DER 88 .11 3.03 .7975 .55747

NPM 88 .00 .35 .1186 .09024

PBV 88 .27 48.67 7.0974 11.41350

Valid N (listwise) 88

Sumber: Data diolah

B. Pengujian dan Pembahasan

Model yang digunakan sebagai alat analisis untuk penelitian ini adalah

Regresi Linier Berganda yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara suatu

variabel dependen dan variabel independen. Pengolahan data dilakukan secara

elektronik dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan software SPSS untuk

mempercepat perolehan hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel yang akan

diteliti. Penyajian penelitian ini akan dilakukan beberapa pengujian tahap awal

menggunakan pengujian asumsi klasik berupa : Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas,

Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi serta uji kesesuaian model dan hipotesis

menggunakan Adjusted R square, uji t, dan uji F.

Page 87: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

71

1. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data

normal atau mendekati normal.

Salah satu cara untuk mendeteksi apakah data tersebut berdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan cara uji grafik atau uji statistik.

Gambar 4.1Grafik Normal P-Plot

Page 88: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

72

Dengan melihat gambar 4.1 normal p-plot menunjukkan data

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonalnya, maka

model regresi memenuhi uji asumsi klasik. Untuk lebih jelasnya dalam

penelitian juga menggunakan uji normalitas dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov :

Tabel 4.3

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 88

Normal Parametersa,bMean 0E-7

Std. Deviation 5.15093651

Most Extreme Differences

Absolute .123

Positive .123

Negative -.070

Kolmogorov-Smirnov Z 1.150

Asymp. Sig. (2-tailed) .142

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 4.3 dari hasil uji normalitas diatas terlihat nilai p-

value sebesar 0.142 atau 0.142 lebih besar dari 0.05 sehingga dapat dikatakan

bahwa asumsi yang disyaratkan untuk uji regresi tersebut harus berdistribusi

normal tersebut terpenuhi atau dengan kata lain bahwa model regresi ini dapat

dilanjutkan.

Page 89: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

73

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen yang

digunakan dalam penelitian. Pedoman bahwa suatu persamaan regresi tidak

terjadi masalah multikoliniearitas adalah data mempunyai nilai VIF (Variance

Inflation Factor) < 10 dan mempunyai nilai TOLERANCE > 0,1 . Berikut

adalah hasil dari uji multikolinieritas :

Tabel 4.4

Uji Multikolinieritas PBV

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

ROA .393 2.547

CR .556 1.798

DER .556 1.797

NPM .394 2.540a. Dependent Variable: PBV

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, diketahui bahwa masing-masing variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai VIF < 10

(atau Tolerance > 0,10), variabel ROA dengan VIF sebesar 2.547, variabel

CR dengan VIF sebesar 1.798, variable DER dengan VIF sebesar 1.797,

Page 90: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

74

variabel NPM dengan VIF sebesar 2.540, hal ini menunjukkan bahwa pada

model regresi tidak terdapat masalah multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).

Tabel 4.5

Uji Autokorelasi PBV

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .27813

Cases < Test Value 44

Cases >= Test Value 44

Total Cases 88

Number of Runs 34

Z 2.359

Asymp. Sig. (2-tailed) .179

a. Median

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa residual dalam

persamaan regresi tidak random dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05

atau 0.179 > 0.05, berarti tidak ada autokorelasi dalam model regresi.

Page 91: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

75

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji ada tidaknya

heteroskedastisitas digunakan uji Rank Spearman yaitu dengan

mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari

residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas

terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka

kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak

homogen).

Gambar 4.2

Grafik Scatterplot

Page 92: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

76

Dari grafik scatterplot pada gambar 4.2 terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedestisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak

digunakan.

Tabel 4.6

Uji Heteroskedastisitas dengan Metode Park

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.903 .851 3.413 .152

ROA_X1 1.045 .296 .744 3.527 .193

CR_X2 .338 .385 .178 .878 .382

DER_X3 .449 .348 .261 1.290 .201

NPM_X4 -.649 .310 -.439 -2.093 .213

a. Dependent Variable: LNRES_1

Berdasarkan tabel 4.6 diatas diketahui masing-masing variabel

independen memiliki p-value lebih besar dari 0,05, variabel ROA dengan p-

value sebesar 0,193, variabel CR dengan p-value sebesar 0,382, variabel DER

dengan p-value sebesar 0,201, variabel NPM dengan p-value sebesar 0,213

yang berarti bahwa pada model regresi di atas tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas.

Page 93: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

77

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji seberapa besar

variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Analisis ini untuk

menguji seberapa besar pengaruh antara variabel Return on Asset (ROA),

Current Ratio (CR), Debt on Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin (NPM)

berpengaruh terhadap nilai harga buku (PBV). Berikut adalah hasil analisis

dengan menggunakan regresi linier berganda :

Tabel 4.7

Model Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -8.101 2.026 -3.999 .000

ROA 67.322 6.230 .854 10.807 .000

CR .176 .381 .031 .462 .645

DER 9.455 1.360 .462 6.955 .000

NPM -33.283 9.986 -.263 -3.333 .001

a. Dependent Variable: PBV

Berdasarkan output SPSS pada Tabel 4.7, dari ke empat variabel yang

dimasukkan kedalam model regresi, variabel CR tidak berpengaruh signifikan.

Hal tersebut dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk CR sebesar 0.645

Page 94: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

78

diatas 0.05. Sedangkan ROA, DER, dan NPM memiliki probibalitas 0.000,

0.000, dan 0.001, yang artinya signifikan pada 0.05. Dari Tabel 4.13 dapat dibuat

persamaan matematis sebagai berikut :

Yprice book value = -8,101+67,322ROA+9,455DER-33,283NPM+ ε

3. Pengujian Hipotesis

a. Pengaruh ROA, CR, DER, NPM Secara Parsial (Uji T)

Uji t merupakan pengujian untuk mengukur seberapa jauh

pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu ROA, CR, DER, dan NPM secara individual mampu

menjelaskan variabel dependen nya yaitu price book value. Kriteria

keputusannya adalah sebagai berikut :

a) Apabila t hitung > t table atau memiliki tingkat

signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

b) Apabila t hitung < t table atau memiliki tingkat

signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Pembahasan mengenai hasil pengujian hipotesis adalah sebagai

berikut:

Berdasarkan tabel 4.7 output uji t hasil pengolahan data

diketahui bahwa tidak semua variabel independen yaitu ROA, CR,

Page 95: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

79

DER, dan NPM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen price book value.

a) Konstanta sebesar -8.101 menyatakan bahwa jika nilai ROA,

CR, DER, dan NPM adalah nol, maka dapat dikatakan bahwa

dalam periode 2011-2014 nilai price book value adalah sebesar -

8.101.

b) Return on Asset

Koefisien ROA sebesar 67.322 dengan nilai signifikan 0.000

lebih kecil dari α 0,05. Dari hasil pengujian hipotesis dapat

diketahui bahwa variabel Return on Asset memberikan pengaruh

positif signifikan terhadap PBV. Berdasarkan pada tabel di atas

dapat dikatakan bahwa variabel Return on Asset mempengaruhi

variabel PBV dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 dimana

nilai 0.000 < 0.05. Oleh karena itu, dari hasil penelitian tersebut

variabel Return on Asset memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap Price Book Value. Hasil penelitian ini juga sejalan

dengan penelitian Rahayu (2007), Ikbal, dkk (2011), Pakpahan

(2010), Susanti (2010), Soliha dan Taswan (2002) dan Mahendra

DJ (2011) yang menyatakan bahwa profitabilitas yang diukur

dengan ROA berpengaruh signifikan positif terhadap nilai

perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori Weston dan Brigham

Page 96: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

80

(2001) yang menyatakan bahwa profitabilitas yang diukur

dengan ROA yang tinggi mencerminkan posisi perusahaan yang

bagus sehingga nilai yang diberikan pasar yang tercermin pada

harga saham terhadap perusahaan tersebut juga akan bagus.

c) Current Ratio

Koefisien CR sebesar 0.176 dengan nilai signifikan 0.645 lebih

besar dari α 0,05. Dari hasil pengujian hipotesis dapat diketahui

bahwa variabel Current Ratio memberikan pengaruh negatif

tidak signifikan terhadap PBV. Berdasarkan pada tabel di atas

dapat dikatakan bahwa variabel Current Ratio tidak

mempengaruhi variabel PBV dengan tingkat signifikansi sebesar

0.645 dimana nilai 0.645 > 0.05. Oleh karena itu, dari hasil

penelitian tersebut variabel Current Ratio memiliki pengaruh

negatif namun tidak signifikan terhadap Price Book Value. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian Singh dan Pandey (2008)

serta Muhammad dan Saad (2010) dalam Wijaya (2012). Singh

dan Pandey (2008) menjelaskan bahwa likuiditas dan

profitabilitas adalah hal yang berlawanan. Perusahaan dengan

likuiditas yang tinggi akan memiliki laba yang rendah. Muhamad

dan Saad (2010) menyatakan bahwa perusahaan dapat

mengoptimalkan profitabilitas dengan cara menurunkan

likuiditas perusahaan (Wijaya, 2012).

Page 97: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

81

d) Debt to Equity Ratio

Koefisien DER sebesar 9.455 dengan nilai signifikan 0.000 lebih

kecil dari α 0,05. Dari hasil pengujian hipotesis dapat diketahui

bahwa variabel Debt on Equity Ratio memberikan pengaruh

positif namun tidak signifikan terhadap PBV. Berdasarkan pada

tabel di atas dapat dikatakan bahwa variabel Debt to Equity Ratio

mempengaruhi variabel PBV dengan tingkat signifikansi sebesar

0.000 dimana nilai 0.000 < 0.05. Oleh karena itu, dari hasil

penelitian tersebut variabel Debt to Equity Ratio memiliki

pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Price Book

Value. Hasil penelitian ini sejalan dengan penilitian Retnaning

Lusiyanti (2012). Retnaning (2012) menjelaskan bahwa setiap

peningkatan DER atau hutang berpeluang menghasilkan laba

bagi pemegang saham namun hal ini tidak terjadi secara

signifikan.

e) Net Profit Margin

Koefisien NPM sebesar -33.283 dengan nilai signifikan 0.001

lebih kecil dari α 0,05. Dari hasil pengujian hipotesis dapat

diketahui bahwa variabel Net Profit Margin memberikan

pengaruh positif signifikan terhadap PBV. Berdasarkan pada

tabel di atas dapat dikatakan bahwa variabel Net Profit Margin

Page 98: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

82

mempengaruhi variabel dependen PBV dengan tingkat

signifikansi sebesar 0.001 dimana nilai 0.001 < 0.05. Oleh

karena itu, dari hasil penelitian tersebut variabel Net Profit

Margin memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Price

Book Value. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Indah

Priscila (2013) yang menyatakan bahwa Net Profit Margin

(NPM) memiliki pengaruh signifikan terhadap Price Book Value

(PBV). Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

penilaian prestasi suatu perusahaan dapat dilihat dari

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

Berdasarkan hasil uji t, maka hipotesis alternatif pada semua

Hipotesis diterima, atau dengan kata lain return on asset berpengaruh

positif terhadap PBV, current ratio berpengaruh negatif terhadap

PBV, debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap PBV, dan net

profit margin berpengaruh positif terhadap PBV.

b. Pengaruh ROA, CR, DER, NPM Secara Simultan (Uji F)

Pengujian model secara simultan dengan Uji F digunakan

untuk menguji pengaruh secara simultan variabel independen terhadap

variabel dependen nya atau untuk menguji ketepatan model (goodness

of fit). Jika variabel independen memiliki pengaruh secara simultan

terhadap variabel dependen maka model persamaan regresi masuk

Page 99: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

83

dalam kriteria cocok atau fit. Kriteria keputusannya adalah sebagai

berikut :

1) Apabila F hitung > F table atau memiliki tingkat signifikansi < 0,05

maka H0 ditolak dan Ha diterima

2) Apabila F hitung < F table atau memiliki tingkat signifikansi > 0,05

maka H0 diterima dan Ha ditolak

Dari pengujian simultan diperoleh hasil output sebagai berikut :

Tabel 4.8

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 9025.021 4 2256.255 81.129 .000b

Residual 2308.297 83 27.811

Total 11333.318 87

a. Dependent Variable: PBV

b. Predictors: (Constant), NPM, DER, CR, ROA

Uji F ini digunakan untuk melihat apakah secara keseluruhan variabel

independen yaitu ROA, CR, DER, NPM mempunyai kemampuan dalam

menjelaskan variabel dependen yaitu price book value. Berdasarkan hasil

output uji F pada tabel 4.8 diatas diperoleh hasil nilai probabilitas

signifikansi sebesar 0.000. Karena probabilitas yang lebih kecil dari derajat

kesalahan 5% atau 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk

Page 100: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

84

memprediksi PBV atau dapat dikatakan ROA, CR, DER, NPM secara

bersama-sama berpengaruh terhadap PBV.

4. Koefisien Determinasi

Untuk menentukan seberapa besar prediktor dapat menjelaskan

variabel terikatnya dapat ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi yang

diperoleh dari nilai adjusted R square. Hasil nilai adjusted R square dari

regresi digunakan untuk mengetahui besarnya variabel dependen yang

dipengaruhi oleh variabel-variabel independennya. Berikut adalah hasil output

SPSS :

Tabel 4.9

Hasil Adjusted R Square

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .892a .796 .787 5.27360

a. Predictors: (Constant), NPM, DER, CR, ROA

b. Dependent Variable: PBV

Dari tabel 4.9 di atas, dapat dilihat bahwa koefisien (r) yaitu sebesar

0.892. nilai tersebut menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara

variabel ROA, CR, DER, dan NPM dengan PBV dinyatakan memiliki

hubungan yang kuat dikarenakan memiliki nilai korelasi > 0.05. Sedangkan

nilai Adjusted R Square (koefisien determinasi) dihasilkan angka sebesar

Page 101: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

85

0.787 yang berarti bahwa variasi variabel PBV dapat dijelaskan oleh variabel

ROA, CR, DER, dan NPM adalah sebesar 0.787 atau sebesar 78,7%

sedangkan sisanya sebesar 21,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang

tidak terdapat dalam penelitian ini seperti pangsa pasar perusahaan (Raza, et

al. 2011), kualitas tenaga kerja (Ton, 2009), dan faktor makroekonomi

seperti inflasi, GDP, tingkat upah, jumlah perusahaan, tingkat bunga (Bekeris

, 2012).

5. Interpretasi Hasil Penelitian

a. Variabel Return on Asset berpengaruh positif signifikan terhadap Price

Book Value. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rahayu (2007),

Ikbal, dkk (2011), Pakpahan (2010), Susanti (2010), Soliha dan Taswan

(2002) dan Mahendra DJ (2011) yang menyatakan bahwa profitabilitas yang

diukur dengan ROA berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan.

b. Variabel Current Ratio berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Price

Book Value. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Singh dan

Pandey (2008) yang menyatakan bahwa likuiditas dan profitabilitas adalah

hal yang berlawanan.

c. Variabel Debt to Equity Ratio berpengaruh positif namun tidak signifikan

terhadap Price Book Value. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Retnaning (2012) yang menyatakan bahwa setiap peningkatan DER atau

Page 102: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

86

hutang berpeluang menghasilkan laba bagi pemegang saham namun tidak

terjadi secara signifikan.

d. Variabel Net Profit Margin berpengaruh positif signifikan terhadap Price

Book Value. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Priscila (2013)

yang menyatakan NPM memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Page 103: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on asset,

current ratio, debt on equity ratio, dan net profit margin terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Hasil pengujian dalam penelitian ini

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda menunjukkan variabel

return on asset berpengaruh signifikan secara parsial terhadap nilai

perusahaan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur sektor consumer

goods.

2. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda menunjukkan variabel

current ratio tidak berpengaruh secara parsial namun tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur

sektor consumer goods.

3. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda menunjukkan variabel debt

on equity ratio berpengaruh secara parsial namun tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur sektor

consumer goods.

4. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda menunjukkan variabel net

Page 104: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

88

profit margin berpengaruh s i g n i f i k a n secara parsial terhadap nilai

perusahaan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur consumer goods.

5. Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda menunjukkan bahwa

variabel return on asset, current ratio, debt on equity ratio, dan net profit

margin secara simultan berpengaruh positif terhadap struktur modal

dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur sektor consumer goods.

B. Saran

1. Bagi Kalangan Akademisi

Beberapa variabel yang tidak terbukti signifikan pada penelitian ini

sebaiknya pada penelitian yang akan datang digunakan proxy yang lain

dari variabel tersebut, sehingga diharapkan dapat mencerminkan variabel

yang digunakan. Memperluas penelitian dengan cara memperpanjang

periode penelitian dan juga memperbanyak jumlah sampel.

2. Bagi Investor

Dalam memberikan dana pinjaman hendaknya investor memperhatikan

nilai perusahaan, likuiditas, profitabilitas, dan leverage yang dapat diperoleh

perusahaan. Investor juga bisa memanfaatkan beberapa rasio keuangan

dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.

3. Bagi Perusahaan

Perusahaan hendaknya mempertimbangkan faktor likuiditas, profitabilitas,

dan leverage yang memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai harga buku

sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Page 105: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

89

DAFTAR PUSTAKA

Bahagia, Malla. 2008. Analisis Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pendekatan Structural Equation Modeling (SEM), Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Brigham, E.F. dan Gapensi, Louis C., (1996). “Intermediate Finance Management” 15th ed. J.harbor Drive, the Dryden Press.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, 2009. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku Satu, Edisi Kesepuluh, Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.

Fama, E.F., dan K.R.French. 1998. Taxes, Financing Decision, and Firm Value. The Journal of Finance; Vol.LIII. No.3, June, PP.819-843.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar, 2003, Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta: Erlangga.

Hanafi, Mamduh, M. dan Halim, Abdul. 2003.“Analisis Laporan Keuangan”, AMP-YKPN,Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana.

Kusumajaya, Oka. ”Pengaruh Struktur Modaldan Pertumbuhan PerusahaanTerhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan.” Thesis

Kusumadilaga, Rimba. 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating, Skripsi, Fakultas Ekonomi Diponegoro Semarang.

Modigliani, F. and Miller, M. H. 1963. The Cost of Capital, Corporation Finance and The Theory of Investment. American Economic Review. Vol.53 No.3. Juni, Hal.433-443.

Munawir, S.2001. Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta.

Page 106: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

90

Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XI.

Riyanto, Bambang. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan. Edisi Keempat. Yayasan Penerbit Gajah Mada. Yogyakarta.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Rodoni, Ahmad dan Herni Ali, 2010. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, MitraWacana Media, Jakarta.

Sartono, Agus. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4th ed.). Yogyakarta: BPFE.

Sawir, Agnes. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan,Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV.Alfabeta.

Suharyadi dan Purwanto S.K. (2009). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat.

Syamsuddin. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ulupui, I. G. K. A. 2007. ”Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Jakarta)”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 2. No. 1, Januari: 88 – 102.

Winardi. 2001. Ekonomi Majerial. Bandung : Mandar Maju.

Page 107: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

91

http://www.idx.co.id/id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx “Laporan keuangan dan Tahunan”. Diakses pada tanggal 24 Januari 2016

http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-solvabilitas.html

http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-analisis-rasio-keuangan-dan.html

http://sobatbaru.blogspot.co.id/2010/05/nilai-perusahaan.html

Page 108: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

92

LAMPIRAN 1

DATA SAMPEL PENELITIAN

1. Daftar Nama Perusahaan Sampel

No Emiten Nama Perusahaan1 ADES Akasha Wira International, Tbk2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk3 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk4 DLTA Delta Djakarta, Tbk5 DVLA Darya-Varia Laboratoria, Tbk6 GGRM Gudang Garam, Tbk7 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk8 INDF Indofood Sukses Makmur, Tbk9 KAEF Kimia Farma, Tbk10 KDSI Kedawung Setia Industrial, Tbk11 KICI Kedaung Indah Can, Tbk12 KLBF Kalbe-Farma, Tbk13 MERK Merck, Tbk14 MLBI Multi Bintang indonesia, Tbk15 MYOR Mayora Indah, Tbk16 SKLT Sekar Laut, Tbk17 SQBB Taisho Pharmaceutical, Tbk18 STTP Siantar Top, Tbk19 TCID Mandom Indonesia, Tbk20 TSPC Tempo Scan Pasific, Tbk21 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

22 UNVR Unilever Indonesia, Tbk

Page 109: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

93

2. Return on Asset

No Emiten 2011 2012 2013 2014

1 ADES 0.0818 0.2143 0.1262 0.0614

2 AISA 0.0418 0.0656 0.0691 0.0513

3 CEKA 0.1170 0.0568 0.0608 0.0319

4 DLTA 0.2179 0.2864 0.3120 0.2904

5 DVLA 0.1303 0.1386 0.1057 0.0655

6 GGRM 0.1268 0.0980 0.0863 0.0927

7 HMSP 0.4162 0.3789 0.3948 0.3587

8 INDF 0.0913 0.0806 0.0438 0.0599

9 KAEF 0.0957 0.0968 0.0872 0.0797

10 KDSI 0.0402 0.0646 0.0423 0.0467

11 KICI 0.0041 0.0238 0.0755 0.0486

12 KLBF 0.1841 0.1885 0.1741 0.1707

13 MERK 0.3956 0.1893 0.2517 0.2532

14 MLBI 0.4156 0.3936 0.6572 0.3563

15 MYOR 0.0733 0.0897 0.1090 0.0398

16 SKLT 0.0279 0.0319 0.0379 0.0497

17 SQBB 0.3319 0.3406 0.3550 0.3652

18 STTP 0.0457 0.0597 0.0778 0.0726

19 TCID 0.1238 0.1192 0.1092 0.0941

20 TSPC 0.1380 0.1371 0.1181 0.1328

21 ULTJ 0.0465 0.1460 0.1156 0.1286

22 UNVR 0.3973 0.4038 0.7151 0.4018

Page 110: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

94

3. Current Ratio

No Emiten 2011 2012 2013 2014

1 ADES 1,7088 1,9416 1,8096 1,5353

2 AISA 1,8935 1,2695 1,7503 2,6633

3 CEKA 1,6869 1,0271 1,6322 1,4656

4 DLTA 6,009 5,2646 4,7054 4,4732

5 DVLA 4,8304 4,3102 4,2418 5,1813

6 GGRM 2,2448 2,1702 1,7221 1,6202

7 HMSP 1,7493 1,7758 1,7526 1,5277

8 INDF 1,9095 2,0032 1,6673 1,8074

9 KAEF 2,7475 2,825 2,4267 2,387

10 KDSI 1,3582 1,5911 1,4446 1,3679

11 KICI 7,2597 4,7999 5,7741 7,904

12 KLBF 3,6527 3,4054 2,8393 3,4036

13 MERK 7,5152 3,8712 3,9795 4,5859

14 MLBI 0,9942 0,5805 0,9775 0,5139

15 MYOR 2,2187 2,7611 2,4434 2,0899

16 SKLT 1,6974 1,4148 1,2338 1,1838

17 SQBB 5,8005 4,8546 4,9679 4,3729

18 STTP 1,0348 0,9975 1,1424 1,4842

19 TCID 11,7428 7,7265 3,5732 1,7982

20 TSPC 3,083 3,0933 2,9619 3,0021

21 ULTJ 1,5209 2,0182 2,4701 3,3446

22 UNVR 0,6867 0,6683 0,6964 0,7149

Page 111: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

95

4. Debt to Equity Ratio

No Emiten 2011 2012 2013 2014

1 ADES 1.51 0.86 0.67 0.71

2 AISA 0.96 0.90 1.13 1.05

3 CEKA 1.03 1.22 1.02 1.39

4 DLTA 0.22 0.25 0.25 1.00

5 DVLA 0.28 0.28 0.30 0.28

6 GGRM 0.59 0.56 0.73 0.77

7 HMSP 0.90 0.97 0.94 1.03

8 INDF 0.70 0.74 1.04 0.71

9 KAEF 0.43 0.45 0.52 0.64

10 KDSI 1.10 0.81 1.42 1.40

11 KICI 0.36 0.43 0.33 0.23

12 KLBF 0.27 0.28 0.33 0.27

13 MERK 0.18 0.37 0.36 0.29

14 MLBI 1.3 2.49 0.8 3.03

15 MYOR 1.72 1.71 1.47 1.16

16 SKLT 0.74 0.93 1.16 1.16

17 SQBB 0.20 0.22 0.21 0.24

18 STTP 0.91 1.16 1.12 1.08

19 TCID 0.11 0.15 0.24 0.44

20 TSPC 0.40 0.38 0.40 0.35

21 ULTJ 0.55 0.44 0.4 1.10

22 UNVR 1.85 2.02 2.14 0.94

Page 112: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

96

5. Net Profit Margin

No Emiten 2011 2012 2013 2014

1 ADES 0.0864 0.1749 0.1108 0.0536

2 AISA 0.0855 0.0923 0.0855 0.0736

3 CEKA 0.0778 0.0519 0.0257 0.011

4 DLTA 0.2690 0.1241 0.3120 0.3276

5 DVLA 0.1244 0.1369 0.1142 0.0733

6 GGRM 0.1184 0.0830 0.0791 0.0829

7 HMSP 0.1526 0.1493 0.1442 0.1262

8 INDF 0.1079 0.0955 0.0592 0.0809

9 KAEF 0.0493 0.0539 0.0496 0.0523

10 KDSI 0.020 0.0283 0.0260 0.274

11 KICI 0.0041 0.0238 0.0749 0.0457

12 KLBF 0.1396 0.1302 0.1231 0.1221

13 MERK 0.2517 0.1159 0.1469 0.2102

14 MLBI 0.2730 0.2893 0.3288 0.2660

15 MYOR 0.0511 0.0708 0.0881 0.0289

16 SKLT 0.0174 0.0198 0.0202 0.0242

17 SQBB 0.3512 0.3490 0.3506 0.3312

18 STTP 0.0415 0.0581 0.0675 0.0569

19 TCID 0.0846 0.0812 0.0790 0.0755

20 TSPC 0.1014 0.0958 0.0932 0.0802

21 ULTJ 0.0482 0.1258 0.0940 0.0723

22 UNVR 0.1774 0.1772 0.1740 0.1663

Page 113: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

97

6. Price Book Value

No Emiten 2011 2012 2013 2014

1 ADES 4.74 5.42 4.46 2.80

2 AISA 0.79 1.55 1.78 2.05

3 CEKA 0.70 0.83 0.65 0.87

4 DLTA 3.12 6.83 8.99 9.33

5 DVLA 1.77 2.25 2.69 1.97

6 GGRM 4.86 4.07 2.75 3.66

7 HMSP 16.76 19.73 19.32 27.35

8 INDF 1.28 1.50 1.51 1.45

9 KAEF 1.51 2.86 2.02 4.75

10 KDSI 0.36 0.63 0.40 0.39

11 KICI 0.39 0.56 0.50 0.46

12 KLBF 5.30 7.30 6.89 9.30

13 MERK 6.01 8.17 8.27 6.97

14 MLBI 14.26 47.27 25.60 48.67

15 MYOR 4.51 5.00 5.90 4.74

16 SKLT 0.79 0.96 0.89 1.36

17 SQBB 0.28 0.29 0,31 0,27

18 STTP 1.84 2.37 2.93 4.80

19 TCID 1.52 2.02 2.02 2.80

20 TSPC 3.77 5.00 3.79 3.15

21 ULTJ 2.22 2.29 6.45 4.91

22 UNVR 38.97 40.09 46.63 45.03

Page 114: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

98

LAMPIRAN 2

HASIL OUTPUT SPSS

1. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 88 .00 .72 .1650 .14483

CR 88 .51 11.74 2.8222 1.99039

DER 88 .11 3.03 .7975 .55747

NPM 88 .00 .35 .1186 .09024

PBV 88 .27 48.67 7.0974 11.41350

Valid N (listwise) 88

2. Normalitas

Page 115: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

99

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 88

Normal Parametersa,bMean 0E-7

Std. Deviation 5.15093651

Most Extreme Differences

Absolute .123

Positive .123

Negative -.070

Kolmogorov-Smirnov Z 1.150

Asymp. Sig. (2-tailed) .142

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

3. Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

ROA .393 2.547

CR .556 1.798

DER .556 1.797

NPM .394 2.540a. Dependent Variable: PBV

Page 116: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

100

4. Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .27813

Cases < Test Value 44

Cases >= Test Value 44

Total Cases 88

Number of Runs 34

Z 2.359

Asymp. Sig. (2-tailed) .179

a. Median

5. Heteroskedastisitas

Page 117: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

101

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.903 .851 3.413 .152

ROA_X1 1.045 .296 .744 3.527 .193

CR_X2 .338 .385 .178 .878 .382

DER_X3 .449 .348 .261 1.290 .201

NPM_X4 -.649 .310 -.439 -2.093 .213

a. Dependent Variable: LNRES_1

6. Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .892a .796 .787 5.27360

a. Predictors: (Constant), NPM, DER, CR, ROA

b. Dependent Variable: PBV

7. Uji Statistik T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -8.101 2.026 -3.999 .000

ROA 67.322 6.230 .854 10.807 .000

CR .176 .381 .031 .462 .645

DER 9.455 1.360 .462 6.955 .000

NPM -33.283 9.986 -.263 -3.333 .001

a. Dependent Variable: PBV

Page 118: ANALISIS RETURN ON ASSET, CURRENT RATIO, DEBT TO …

102

8. Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 9025.021 4 2256.255 81.129 .000b

Residual 2308.297 83 27.811

Total 11333.318 87

a. Dependent Variable: PBV

b. Predictors: (Constant), NPM, DER, CR, ROA