artikel merger, akuisisi, dan divestasi

30
271 Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi 271 BEBERAPA DIMENSI MERGER DAN AKUISISI Utoyo Widayat Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara Abstract Most corporate growth occurs by internal expansion, which takes place when a firm’s existing divisions grow through normal capital budgeting activities. However, the most dramatic examples of growth, and often the largest increases in firm’s stock prices, result fro mergers. Firms sometimes use mergers to expand externally by acquiring controll of another firm. Whereas the overriding objective for a merger should be to improve the firms’s share value, a number of more immediate motivations such as diversification, tax consideration, and increasing owner liquidity exist. Sometimes mergers are pursued to acquire needed assets rather than the going concern. Keywords : Merger, Acquisition, Restucturisation PENDAHULUAN Pertumbuhan merupakan hal penting bagi perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial dengan memberikan tanggung jawab yang lebih besar. Ada beberapa macam strategi pertumbuhan, diantaranya adalah merger dan akuisisi. Dari sudut pandangan hukum, merger dibedakan menjadi beberapa tipe dan kombinasi. Namun pada umumnya, merger bisa diatikan sebagai transaksi yang merangkum beberapa unit ekonomi menjadi satu unit ekonomi yang baru. Unit ekonomi yang baru ini bisa berbentuk merger atau akuisisi / pengambilalihan (Acquisition). Gitman (2003 : 712) mendefinisikan:

Upload: andhie-arif

Post on 09-Dec-2015

299 views

Category:

Documents


50 download

DESCRIPTION

Manajemen Keuangan Lanjutan

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

271Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi

271

BEBERAPA DIMENSI MERGER DAN AKUISISI

Utoyo WidayatFakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara

Abstract

Most corporate growth occurs by internal expansion, which takesplace when a firm’s existing divisions grow through normal capitalbudgeting activities. However, the most dramatic examples of growth,and often the largest increases in firm’s stock prices, result fro mergers.Firms sometimes use mergers to expand externally by acquiring controllof another firm. Whereas the overriding objective for a merger should beto improve the firms’s share value, a number of more immediatemotivations such as diversification, tax consideration, and increasingowner liquidity exist. Sometimes mergers are pursued to acquire neededassets rather than the going concern.

Keywords : Merger, Acquisition, Restucturisation

PENDAHULUAN

Pertumbuhan merupakan hal penting bagi perusahaan. Pertumbuhandibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial denganmemberikan tanggung jawab yang lebih besar. Ada beberapa macam strategipertumbuhan, diantaranya adalah merger dan akuisisi. Dari sudut pandangan hukum, merger dibedakan menjadi beberapatipe dan kombinasi. Namun pada umumnya, merger bisa diatikan sebagaitransaksi yang merangkum beberapa unit ekonomi menjadi satu unit ekonomiyang baru. Unit ekonomi yang baru ini bisa berbentuk merger atau akuisisi /pengambilalihan (Acquisition). Gitman (2003 : 712) mendefinisikan:

Page 2: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

272 Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 3, September 2005 : 271 - 300

Merger is the combination of two or more firms, in whichthe resulting firms maintains the identity of one of thefirm, ussually the large.

Dari segi akuntansi dibedakan antara pembelian (purchase) danpemusatan kepentingan.(poling of interests). Pembelian berarti perusahaanmelakukan pembelian terhadap suatu perusahaan (umumnya lebih kecil), dandilebur ke perusahaan pembeli tersebut, sedangkan pemusatan kepentinganberarti penggabungan dua perusahaan yang besarnya kurag lebih sama dandalam perasi selanjutnya identitas dari masing masing perusahaan tetapdipertahankan pada tingkat terrtentu.

Merger berarti setiap transaksi yang membentuk satu unit ekonomidari dua atau lebih unit sebelumnya. Sedangkan akuisisi biasanya mengambilbentuk suatu penawaran tender, dimana ada satu pihak yang berusahamendapatkan hak pengendalian pihak lain. Jadi, akuisisi atau merger adalahpengambilalihan perusahaan lain oleh suatu perusahaan, untuk kemudiandijadikan anak perusahaan atau digabungkan menjadi satu.

Dari sudut pandang perusahaan yang melakukan pembelian, akuisisidapat diperlakukan sebagai aspek lain dari penganggaran modal. Penilaianakuisisi yang akan dilakukan secara prinsip sama dengan penganggran modalproyek. Terdapat pengeluaran awal dan manfaat yang diharapkan diterima dimasa depan. Pengeluaran awal dalam akuisisi bersifat lebih tidak pastidibandingkan pada penganggaran modal tradisional. Pengeluaran yang timbuldalam akuisisi bergantung pada negosiasi yang dilakukan. Di samping itu, jikaperusahaan yang melakukan pembelian diasumsikan berniat untukmempertahankan struktur modal yang sudah ada untuk jangka panjang, makaevaluasi akuisisi yang akan dilaksanakan dibuat tanpa mempertimbangkan carapendanaannya.

Berbagai jenis Akuisisi dan Merger Akuisisi biasanya mengambil bentuk suatu penawaran tender, dimanadi satu pihak perusahaan yang berusaha mendapatkan hak pengendalian dalam

Page 3: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

273Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi

perusahaan lain - meminta para pemegang saham yang ingin dikendalikan ituuntuk menjual (tender) lembaraan saham mereka (sebagai perusahaan target).Perusahaan pengakuisisi biasanya berusaha mendapatkan persetujuansebelumnya datri manajemen dan dewan direksi perusahaan lain tersebut. Weston dan Copeland ( 1997 : 610 ), menjelaskan berbagai alternatifakuisisi, diantaranya adalah pendekatan “Saturday night special”, yaitu teknikuntuk menghubungi langsung para pemegang saham, dan ini menyiratkan bahwasenjata telah diacungkan pada para direktur, karena jika para pemegang sahamakan menanggapi dengan baik terhadap penawaran tender, perusahaanpengakuisisi akan mendapatkan pengendalian dan mempunyai kekuasaan untukmengganti para direktur yang tidak mau bekerja sama daqlam upayapengambilalihan (biasanya juga disebut sebaga pengambilalihan paksa – hostiletakeover). Perusahaan target dapat berusaha untuk tidak diakuisisi atau berusahauntuk mendapatkan penawaran lain dari perusahaan lain yang dianggap lebihmenguntungkan – metode ini biasa disebut sebagai white knight (ksatria putih).Ada beberapa jenis akuisisi, antara lain:• Akuisisi internal, yaitu akuisisi yang dilakukan terhadap anak perusahaan

yang semula sudah go-public.• Akuisisi eksternal, yaitu akuisisi yang dilakukan terhadap perusahaan umum

lain.• Friendly takeover, yaitu akuisisi berupa pengambilalihan perusahaan secara

baik-baik dan mudah, serta tanpa perlawanan dari pihak yang diakuisisi.• Hostile takeover, yaitu akuisisi berupa pengambilalihan perusahaan secara

sepihak (biasanya dengan cara membeli saham di secondary marketdengan melakukan penawaran / tender offer), dengan disertai perlawanandari pihak yang diakuisisi.

Sedangkan Merger merupakan kombinasi antara dua atau lebihperusahaan yang melebur menjadi satu perusahaan baru. Ada beberapa jenismerger, antara lain (Gitman 2003 : 713), yaitu friendly merger dan hostilemerger.

Page 4: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

274 Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 3, September 2005 : 271 - 300

Friendly merger didefinisikan sebagai a merger transactionendorsed by the target firm’s management, approved by itsstocholders, and easily consummated. Sedangkan hostilemerger adalah a merger transaction that the target firm’smanagement does not support, forcing the acquiringcompany to try to gain controll of the firm by buying sharesin the marketplace.

Selain itu, Gitman mengklasifikasikan merger sebagai strategic mergerdan financial merger. Strategic merger didefinisikan sebagai a mergertransaction undertaken to achieve economies of scale. Sedangkan yangdimaksud dengan financial merger adalah a merger transaction undertakenwith the goal of restructuring the acquired company to improve its cashcow and unlock its hidden value.

Berbeda dengan Gitman, ahli keuangan lainnya yaitu Eugene F.Brigham dan Philip R. Daves (2003 : 870), membagi merger menjadi empattipe, yaitu :

a. Horizontal Mergeryaitu merger yang terjadi apabila satu perusahaan menggabungkan diridengan perusahaan lain dalam jenis bisnis yang sama.

b. Vertical Mergeryaitu merger yang terjadi apabila satu perusahaan menggabungkan diridengan perusahaan lain yang memiliki keterkaitan antara input-outputmaupun pemasaran.

c. Congeneric Mergeryaitu merger yang terjadi apabila satu perusahaan menggabungkan diridengan perusahaan lain dalam jenis bisnis / industri yang sama, tetapi tidakmemproduksi produk yang sama maupun tidak ada keterkaitan supplier.

Page 5: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

275Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi

d. Conglomerate Mergeryaitu merger yang terjadi apabila satu perusahaan menggabungkan diridengan perusahaan lain dalam jenis bisnis/industri yang berbeda.

ALASAN PERUSAHAAN MELAKUKAN MERGER

a. Economies of ScaleDengan merger, perusahaan dapat mencapai skala operasi yang

ekonomis. Yang dimaksud dengan skala ekonomis adalah skala operasidengan biaya rata-rata terendah. Tidak jarang dengan melakukan mergermaka duplikasi fasilitas operasi dapat dihilangkan, begitu juga dengan usahapemasaran dapat lebih efisien, sistem akuntansi akan lebih baik, pengadaan,dan proses produksi dapat dikonsolidasikan.

Skala ekonomis bukan hanya dalam artian proses produksi saja,melainkan dalam bidang pemasaran, personalia, keuangan, tetapi jugabidang administrasi. Secara luas pengertian skala ekonomis yang ingindicapai dengan melakukan merger adalah dalam hal penggunaan sumberdaya yang ada. Skala ekonomis dapat dicapai dengan merger baik secarahorisontal, yakni dua perusahaan yang memiliki produk line yang samadigabungkan.

Tujuannya adalah untuk menghilangkan duplikasi fasilitas operasi(usaha). Ataupun secara vertikal, untuk memperpanjang jaringan usaha.Merger yang vertikal ini dapat dari depan ke belakang untuk menjaminsuplai bahan baku ataupun dari belakang ke depan untuk menjangkaukonsumen lebih banyak lagi, tetapi kedua perusahaan tersebut masihmemiliki garis usaha yang sama. Sedangkan cara yang lain adalahpenggabungan dua usaha yang tidak memiliki hubungan antarproduk yangdihasilkan dan cara semacam ini disebut dengan conglomerate merger.

b. Memperbaiki ManajemenKurangnya motivasi untuk mencapai profit yang tinggi, kurangnya

keberanian untuk mengambil resiko sering mengakibatkan perusahaan kalah

Page 6: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

276 Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 3, September 2005 : 271 - 300

dalam persaingan yang makin sengit. Dengan merger, perusahaan dapatmempertahankan karyawannya hanya pada tingkat yang memang benar-benar diperlukan sehingga kemakmuran pemegang saham dapatditingkatkan. Di samping itu, efisiensi serta produktivitas karyawan dapatditingkatkan. Tidak jarang perusahaan memperoleh manajer yangprofesional dengan cara menggabungkan (membeli) perusahaan lain.

c. Penghematan PajakDari sisi perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan, merger

disamping mengakibatkan penghematan pajak, juga untuk memanfaatkandana yang menganggur. Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhanpada umumnya memiliki surplus kas sehingga beban pajaknya dapat menjadibesar. Beban pajak yang besar ini juga dimungkinkan akan berkurang bilaperusahaan melakukan merger.

Apabila kas yang besar tersebut dibagikan kepada pemegangsaham, hal ini juga akan mengakibatkan pajak yang harus dibayar olehpemegang saham menjadi lebih besar. Beban pajak yang besar ini jugadimungkinkan berkurang bila perusahaan melakukan merger.

d. Diversifikasi / Risk ReductionFaktor lain yang mendorong perusahaan untuk melakukan merger

adalah untuk diversivikasi usaha. Cara ini memang paling mudah, yaknidengan menggabungkan dua perusahaan yang berbeda, sehingga akanmuncul jenis usaha yang lebih besar tanpa harus melakukan dari awal.

Diversifikasi ini akan dapa tmemperkecil pengaruh siklus labaperusahaan yang diperoleh, dan resiko yang dihadapi atas suatu sahamdapat dikompensasi oleh saham yang lain. Dengan demikian risiko secarakeseluruhan menjadi lebih kecil. Pendapat ini tentu saja dengan asumsibahwa investor bersifat risk averter dan investor dapat melakukandiversifikasi dengan efisien.

Page 7: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

277Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi

e . Meningkatkan Corporate Growth RateMelalui merger ataupun akuisisi perusahaan dapat meningkatkan

pertumbuhannya. Hal ini dimungkinkan karena penguasaan jaringanpemasaran yang lebih luas, manajemen yang lebih baik dan efisiensi yanglebih tinggi. Dengan kata lain, alternatif tersebut dapat memudahkanperusahaan untuk melakukan penetrasi pasar yang lebih luas, termasukmemasuki pasar asing.

Penutupan PerjanjianMerger atau konsolidasi dimulai dengan negosiasi antara kedua

manajemen perusahaan. Gitman ( 2003 : 712 ) memberi batasan consolidationas the combination of two or more firms to form a completly newcorporation. Konsolidasi merupakan gabungan dua perusahaan atau lebihmenjadi bentuk perusahaan yang benar-benar baru. Perusahaan-perusahaanlama bergabung menjadi perusahaan baru. Walaupun secara teknis berbeda,konsolidasi terkadang disamakan dengan merger.

Perusahaan yang melakukan akuisisi akan mengevaluasi banyak sisidari perusahaan yang akan diakuisisi. Persyaratan yang diajukan harus disetujuikedua belah pihak, disahkan oleh dewan direksi, dan disetujui oleh pemegangsaham kedua perusahaan. Setelah persetujuan pemegang saham biasa, mergeratau konsolidasi dapat dilakukan setelah penyerahan dokumen-dokumen yangdiperlukan kepada negara dimana perusahaan melakukan konsolidasi.

PelepasanDalam merger, dua atau lebih perusahaan digabungkan. Di sisi lain,

perusahaan dapat melepaskan sebagian dari perusahaan atau melakukanlikuidasi keseluruhan.Terdapat beberapa metode pelepasan, yaitu :

a. Likuidasi Perusahaan Secara SukarelaLikuidasi untuk penciptaan nilai dilakukan dengan asumsi perusahaan tidakmemiliki kesulitan keuangan. Likuidasi dilakukan karena aktiva perusahaan

Page 8: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

278 Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 3, September 2005 : 271 - 300

memiliki nilai yang lebih tinggi dalam likuidasi dibandingkan nilai sekarangaliran kas yang diharapkan dari aktiva.

b. Penjualan SebagianPerusahaan hanya menjual sebagian perusahaan. Pembayaran ataspenjualan satu unit bisnis biasanya dilakukan dalam bentuk kas atausekuritas.

c. Spin-off PerusahaanSpin off melibatkan keputusan untuk melepaskan satu unit bisnis, sepertianak perusahaan yang berdiri sendiri atau divisi. Dalam spin off,pembayaran atas penjualan unit bisnis tidak dilakukan dalam bentuk kas,melainkan dalam bentuk saham biasa. Saham biasa tersebut dibagikan padapemegang saham perusahaan menurut dasar pro rata.

d. Ekuitas Carve-outMerupakan penjualan saham kepada masyarakat di mana perusahaan indukbiasanya tetap memiliki pengendalian utama. Alasan dilakukannya aktivitascarve-out adalah memberikan insentif pada para manajer untukmeningkatkan kinerjanya.

Beberapa Pertimbangan Sebelum Merger Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dengan seksamasebelum suatu perusahaan memutuskan untuk melakukan merger, diantaranyaadalah :

a. EPS Sekarang dan Masa DatangEPS atau dividen merupakan dana actual yang diterima oleh pemegangsaham, oleh karena itu dividen dapat mempengaruhi persyaratan merger.Jumlah uang yang dibayarkan untuk dividen ke pemegang saham sangatmempengaruhi harga pasar saham perusahaan (termasuk di bursa efek),karena itu dividen dapat mempengaruhi persyaratan suatu merger.

Page 9: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

279Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi

b. Harga Pasar Sekarang dan Masa DatangHarga saham sebuah perusahaan mencerminkan laba dan dividen di masamendatang. Berdasarkan hal ini, nilai pasar saat ini dari saham diharapkandapat mempunyai persyaratan-persyaratan yang dirundingkan dalamsebuah merger. Walaupun begitu, nilai yang ditetapkan atas sebuahperusahaan pada waktu perolehan dalam proses merger dapat melebihinilai pasarnya karena beberapa alasan.

c. Adanya Dampak SinergisPertimbangan kualitatif menyatakan adanya dampak sinergis atau “dua-tambah-dua-sama-dengan-lima”, dalam arti dengan adanya penggabungandua perusahaan dapat diperoleh laba yang lebih besar dibandingkan denganlaba jika masing-masing perusahaan beroperasi sendiri.

Dampak Merger dan Akuisisi bagi PemilikMerger telah memainkan sutu peranan yang penting dalam

pertumbuhan perusahaan. Para manager keuangan dituntut untuk menilaikemungkinan dampak merger / akuisisi di masa yang akan datang, dan dituntutuntuk menilai secara aktif dan obyektif terhadap perusahaan yang akan diajakmerger / diakuisisi tersebut.

Menurut Weston dan Copeland (2003 : 660) Terdapat keuntungan daripenggabungan perusahaan yang ditimbulkan karena adanya :a. Peningkatan efisiensib. Bertambahnya kuantitas dan kualitas informasic. Berkurangnya masalah organisasid. Penyusunan kembali insentif manajemene. Posisi pasar yang semakin kuatf. Keuntungan pajak, dang. Pembagian kendali diantara pemegang saham.

Dalam transaksi yang menyangkut pengaturan kembali strukturkepemilikan perusahaan, sumber yang meningkatkan nilai perusahaan itu ialah

Page 10: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

280 Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 3, September 2005 : 271 - 300

insentif manajemen yang semakin kuat, penilaian prestasi yang lebih baik danberkurangnya kendala kendala dalam peraturan pemerintah

Dalam suatu merger, salah satu perusahaan akan hilang karenadigabung, tetapi ada bentuk lain yaitu sebuah perusahaan membeli seluiruhatau mayoritas saham dar perusahaan lain, tetapi perusahaan yang lain itu tetapberoperasi sebagai perusahaan anak. Bila demikian halnya, perusahaanpengambil alih itu disebut dengan perusahaan induk (holding company). Keunggulan dari suatu bentuk perusahaan induk adalah (Weston danCopeland 1997 : 661) adalah :a. Pengendalian terhadap perusahaan yang diambil alih cukup dengan

investasi yang lebih kecil dibandingkan dengan merger.b. Masing masing perusahaan dalam suatu perusahaan induk adalah kesatuan

hukum yang terpisah dan kewajiban dari salah satu perusahaan terpisahdengan lainnya.

c. Untuk mewujudkan suatu merger perlu persetujuan para pemegangsahamnya terlebih dahulu, sedangkan untuk sistem perusahaan induk tidakdiperlukan.

Namun ada beberapa kelemahan dalam sistem perusahaan induk, antaralain adalah :a. Bila perusahaan induk menguasai saham anak perusahaannya kurang dari

80 persen dan tidak mendaftarkan pengembalian pajak konsolidasi, maka20 sampai 30 persen dari deviden yang diterima dari anak perusahaan ituakan terkena pajak.

b. Dampak leverage yangmungkin timbul dalam perusahaan induk dapatmenyebabkan fluktuasi yang besar dalam laba dan resiko.

c. Kasus di Amerika, Direktorat Antitrust Departemen Kehakiman Amerikadapat lebih mudah memaksa untuk memecah perusahaan indukdibandingkan bila kedua perusahaan itu membentuk merger.

Page 11: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

281Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi

Penggabungan Usaha : Penyatuan Kepentingan atau PembelianPenggabungan usaha berarti terjadi penyatuan aktiva dari dua

perusahaan atau lebih di bawah pemilikan dan pengendalian tunggal. Dalamhal hal tertentu, penggabungan menyangkut perubahan dalam pemilikan semula,misalnya apabla aktiva perusahaan yang satu dijual per kas kepada perusahaanyang lain. Akan tetapi dalam beberapa hal yang lain, penggaungan usaha tidakmenimbulkan perubahan dalam pemilikan semula, misalnya apabila aktivaperusahaan yang satu diserahkan epada perusahaan yang lain dalampenukarannya dengan saham dan pemilikan semula memberikan keberlanjutankepentingan dalam aktiva serta pengendalian atas aktiva ini. Penggabunganyang menyangkut eliminasi bagian yang penting dari pemilikan semla disebutsebagai penggabungan dengan pembelian (purchase), sedangkanpenggabungan usaha yang menyangkut kelanjutan semua bagian penting daripemilikan sema disebut penggabungan dengan penyatuan kepentingan (poolingof interest).

Akuntansi untuk penggabungan usaha tergantung pada apakahpenggabungan tersebut memenuhi beberapa kriteria yang ketat untukdikelompokkan sebagai penyatuan kepentingan (pooling of interest). Apabilapenggabungan itu tidak memenuhi kriteria berikut ini, maka hal itu harusdperlakukan sebagai pembelian ( purchase ).

Allan R. Dreblin (1989 : 246) mengungkapkan bahwa persyaratan yangharus dipenuhi agar digolongkan sebagai penyatuan kepentingan dirancang untukmenjamin agar penggabungan tersebut pada hakekatnya mencerminkanpenggabungan kepentingan dan kontinuitas pemilikan yang terkandung dalamkonsep tersebut. Persyaratan persyaratan ini, digodok oleh Accounting PrinciplesBoard (APB) dan bisa dikategorikan sebagai berikut :

a. Atribut Perusahaan Perusahaan yang BergabungMaing masing perusahaan yang bergabung bersifat otonom dan bukanperusahaan anak atau divisi perusahaan lain dalam dua tahun sebelumrencana penggabungan diprakarsa.

Page 12: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

282 Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 3, September 2005 : 271 - 300

Perusahaan perusahaan yang bergabung adalah independen dsatu samalain.

b. Cara Menggabungkan Kepentingan KepentinganPenggabungan terlaksana dalam satu transaksi tunggal ataudiselesaikan menurut rencana khusus di dalam satu tahun setelahrencana tersebut diprakarsai.Salah satu perusahaan menawarkan dan menerbitkan saham biasa saja,dengan hak yang identik dengan mayoritas saham biasa berhak suarayang sedang beredar, sebagai penganti untuk hampir sema saham biasaberhak suara dari perusahaan lainnya setelah tanggal rencanapenggabungan tercapai.Tidak satupun dari perusahaan yang bergabung menguba kepentinganekuitas mereka yang berupa saham biasa berhak suara agarpenggabungan terlaksana ; hal itu tidak boleh dilakukan dalam duatahun sebelum rencana penggabungan diprakarsai atau diantara tanggalpemrakarsaan penggabungan dan pelaksanaan penggabungan;pengubahan dalam hal ini bisa berupa pembagian saham kepadapemegang saham atau penerbitan saham tambahan, pertukaran danpenarikan surat surat berharga.Setiap perusahaan yang bergabung memperoleh kembali saham sahamyang berupa saham biasa berhak suara yang tidak boleh digunakanuntuk penggabungan usaha, dan tidak ada perusahaan yang memperolehjumlah saham diatas normal antara tanggal pemrakarsaan danpelaksanaan rencana penggabungan.Rasio kepentingan diantara pemegang saham biasa pada suatuperusahaan yang bergabung tetap sama sebagai akibat dari pertukaransaham dalam rangka tercapainya peggabungan.Hak suara yang terkandung pada hak pemilikan saham biasa padaperusahaan yang digabungkan dapat dimanfaatkan oleh pemegangsaham bersangkutan ; pemegang saham tidak boleh dilarang ataudibatasi untk menggunakan hak tersebut dalam suatu periode.

Page 13: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

283Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi

Penggabungan dituntaskan pada tanggal rencana berakhir dan tidakada penempatandan terhadap ketentuan rencana tersebut yang berkaitandengan penerbitan surat berharga atau pertimbangan lain.

c. Tidak Ada Transaksi yang DirencanakanPerusahaan yang digabungkan secara langsung atau tidak langsungtidak setuju untuk menarik atau membeli kembali semua atau sebagiansaham biasa yang diterbitkan dalam rencana penggabungan.Perusahaan yang digabungkan tidak mengadakan kerja sama keuanganlainnya agar memberi keuntungan kepada pemegang saham terdahuludari suat perusahaan yang bergabung, seperti penjaminan pinjamandengan saam yang diterbitkan pada penggabungan, yang padakenyataana meniadakan pertukaran surat hak pemilikan.Perusahaan yang digabungkan tidak bermaksud atau berencana untukmelepaskan (menjual) sebagian besar dari aktiva persahaan yangbergabung dalam dua tahun setelah penggabungan selain dari pelepasanbiasa untuk perusahaan yang sebelumnya terpisah dan juga tidakbermaksud untuk pengeliminasi fasilitas duplikat (yang sama bentukdan fungsinya) atau kapasitas berlebih.

Akuntansi Untuk Penyatuan Kepentingan (pooling of interest)Apabila penggabungan usaha dapandang dianggap sebagai penyatuan

kepentingan, aktiva akan dibukukan sebesar nilai yang tercatat pada bukuperusahaan yang bergabung. Karena penggabungan usaha juga ditandai dengankesinambungan hak pemilikan semula, maka tepat juga untuk mempertahankansaldo modal, termasuk laba yang ditahan atau defisit laba, sebesar nilai yangdicatat oleh perusahaan yang bergabung.

Lazimnya, saldo modal saham dari perusahaan pembentuk dijumlahkanuntuk menentukan saldo modal saham dari unit gabungan, demikian juga halnyadengan laba yang ditahan dan defsity laba. Jadi mungkin saja bahwa suatuperseroan baru yang muncul dari konsolidasi yang memenuhi persyaratan

Page 14: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

284 Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 3, September 2005 : 271 - 300

sebagai penyatuan kepentingan, mempunai laba yang ditahan dengan saldoyang positif.

Apabila penggabungan diakui sebagai penyauan kepentingan,perhitungan rugi laba daru usaha gabungan tersebut untuk periode terjadinyapenggabungan harus melaporkan hasil operasi gabungan dari perusahaanperusahaan pembentuk ntuk seluruh periode dimana penggabungan terlaksana.Apabila laporan keuangan komparatif disajikan untuk periode sebelumterlaksananya penggabungan, maka laporan tersebut harus disajikan ulangdengan menggunakan dasar gabungan.

Laporan keuangan harus secara jelas mengungkapkan bahwapenggabungan usaha diperlakukan sebagai penyatuan kepentingan. Karenasaldo ekuitas dari perusahaan yang bergabung tetap dipertahankan sebesarnilai bukunya, maka semua biaya yang terjadi dalam penerbitan saham untukmelaksanakan penggabungan tersebut dianggap sebagai beban periode berjalanbagi penyatuan kepentingan. Perlakuan ini tidak diterapkan pada penerbitansaham untuk penggabungan usaha yang merupakan pembelian.

Akuntansi untuk Pembelian (purchase)Apabila penggabungan dianggap sebagai pembelian, maka harus ada

dasar baru untk membukukan dan mempertanggungjawabkan aktiva yangdiperoleh. Dalam hal ini aktiva baru harus dicatat sebesar harga pokoknya bagipembeli, sehingga jumlahnya tidak perlu sama dengan nilai yang dilaporkanpada buku penjual.

Ketika transaksi pembelian berlangsung, kita perlu menentukan nilaiwajar ”saat itu” dari aktiva yang diperoleh dan kewajiban yang diambil alih.Meskipun penggunaan nilai taksiran mungkin kelihatannya memisahkan nilainilai pasar ke dalam sistem akuntansi, namun hal ini tidak menjdai soal. Nilainilai ini diestimasi supaya ada dasar untuk mengalokasikan senua biaya yangtersangkut kepada unsur neraca. Nilai agregat yang diberikan kepada aktivabersih yang diperoleh ( termasuk goodwill) akan sama dengan biaya yangterpakai dalam transaksi pembelian tersebut.

Page 15: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

285Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi

Pada penggabungan usaha yang tergolong sebagai pembelian, alat tukaryang diberikan untuk mengambil alih perusahaan lain bisa berupa uang, bisajuga berupa aktiva lain atau surat berharga dari pembeli. Jika aktiva selain kasdigunakan, maka nilainya saat itu perlu diperhatikan agar total harga beli bisaditentukan. Apabila surat berharga perusahaan tersebut mempunyai harga pasaryang cukup pasti, hal itu harus digunakan. Sekiranya tidak ada harga pasaryang cukp pasti, maka faktor faktor lain dari transaks pertukaran tersebut harusdigali agar dapat menentukan nilainya yang wajar.

Jika harga beli agregat melebihi jumlah ativa yang dapat diidentifikasisetelah dikurangi dengan kewajiban perusahaan yang diambilalih, maka kelebihantersebut dibukukan sebagai goodwill. Goodwill hanya terdapat padapenggabungan usaha yang berupa pembelian, dan hal itu merupakan aktivatidak berwujud pada pembukuan pembeli. Perlu diperhatikan agar kelebihantersebut tidak diakibatkan oleh adanya aktiva yang dinilai terlalu rendah atautdak diidentifikasi. Aktiva semacam itu harus diakui sebesar nilainya pada saatitu sehingga goodwill bisa ditentukan secara tepat.etiap goodwill yang diakuidalam transaksi pembelian harus harus diamortisasi selama periode manfaatnyadengan syarat tidak lebih dari empat puluh tahun.Kadangkala, seatu perusahaan bisa dibeli dengan harga yang lebih rendah dariaktiva bersihnya yang dapat diidentifikasi. Misalnya perusahaan yang sedangterdesak mungkin akan bersedia menerima harga di bawah harga yangsebenarnya bisa diperoleh jika melalui prosedur likuidasi yang baik.

Jika harga lebih rendah dari jumlah aktiva bersih yang dapat diidentifikasi,ada beberap perlakuan akuntansi yang bisa dipertimbangkan untuk digunakan.Mungkin kita akan berpendapat bahwa penghematan tersebut, yang diperolehberkat kemampuan pembeli untuk membeli dengan harga lebih murah, harusdiakui sebagai laba periode berjalan. Akan tetapi, aktiva yang dibeli lazimnyadicatat sebesar harga pokoknya, dan keuntungan pada umumnya tidak diakuidari pembelian tetapi justru dari penjualan.

Cara lain adalah memperlakukan selisih tersebut sebagai goodwillnegatif dan memasukkan saldonya bersama sama dengan ekuitas pada neraca.Beberapa perusahaan telah mengakui suatu pos yang disebut sebagai surplus

Page 16: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

286 Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 3, September 2005 : 271 - 300

konsolidasi sebagai unsur dari ekuitas pemegang saham. Tetapi prosedur initidak konsisten dengan konsep biaya karena nilai aktiva dilaporkan lebih lebihbesar dari biayanya. Ekuitas pemegang saham juga diperbesar sehingga seakanakan mengatakan bahwa pemegang saham telah mendapat keuntungan daritransaksi tersebut.

REORGANISASI / RESTRUKTURISASI

Gitman (2003 : 712) mendefinisikan corporate restructuring as theactivities involving expansion or contraction of a firm’s operations orchanges in its asset or financial ( ownership ) structure. Beberapa tipe restrukturisasi yang lazim dijumpai dalam dunia usaha,yaitu :

a. Restrukturisasi BisnisPenataan kembali rantai bisnis dengan tujuan untuk meningkatkankeunggulan daya saing, dapat ditempuh melalui :• Regrouping dan konsolidasi• Joint operation• Strategic alliancies• Pemecahan bisnis ke dalam unit usaha• Divestasi• Restrukturisasi bisnis

b. Restrukturisasi KeuanganPenataan kembali struktur keuangan untuk meningkatkan kinerjakeuangan perusahaan, dapat dilakukan dengan beberapa ublictive :• Restrukturisasi keuangan• Rescheduling atau penjadwalan kembali pembayaran pokok

pinjaman• Mengubah utang menjadi modal sendiri (Equity Swap)

Page 17: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

287Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi

• Menjual non core business melaui Spin Off, Sell Off atauLiquidation.

• Mengundang investor individu yang potensial• Menjual saham kepada ublic (Go Public)

c. Restrukturisasi ManajemenPenataan manajemen dapat ditempuh melalui :• Business process reengineering• Penataan ulang secara radikal manajemen dan bisnis perusahaan• Delaying dan Right sizing• Mengurangi layer-layer dalam struktur organisasi perusahaan• Restrukturisasi manajemen• Melalui downsizing (pengurangan karyawan) dan downscoping

(pengurangan unit-unit yang tidak penting).

d. Restrukturisasi OrganisasiPenataan ulang organisasi perusahaan dapat ditempuh baik denganmengubah kembali strukur manajemen termasuk dewan komisarisnyaataupun menyangkut status perusahaan. Pada umumnya restrukturisasiorganisasi ditempuh melalui konsolidasi internal, hal ini dilakukan melaluipenciutan jumlah cabang kantor wilayah atau jaringan distribusi.

Manfaat yang dapat diperoleh dengan mengadakan restrukturisasi(bandingkan dengan Weston dan Copeland : 615) adalah:

a. Peniadaan Manajemen yang tidak EfisienPeniadaan manajemen yang tidak efisien melalui merger atau akuisisi akanmenjadi keuntungan dalam efisiensi. Ada dua aspek yang tercakup, yaitu:• Efisiensi diferensial, maksudnya ketika Perusahaan A yang memiliki

efisiensi manajemen yang tinggi mengakuisisi Perusahaan B yangefisiensi manajemennya lebih rendah maka tingkat efisiensi Perusahaan

Page 18: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

288 Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 3, September 2005 : 271 - 300

B akan meningkat dan menjadi sama dengan tingkat efisiensiPerusahaan A.

• Manajemen yang tidak efisien. Hal ini dapat diartikan bahwamanajemen sangat tidak kompeten atau bisa berarti bahwa manajementidak berprestasi sebesar potensinya, sementara kelompok pengendalilain mungkin dapat mengelola secara lebih efektif.

b. Sinergi OperasiSinergi operasi dapat berupa merger horizontal atau vertikal. Dalam mergerhorizontal, sumber-sumber ekonomi operasi haruslah menghasilkan suatubentuk ekonomi skala, selanjutnya sumber-sumber tersebut akanmencerminkan keterpaduan dan pemanfaatan kapasitas secara lebih baiksetelah merger tersebut.

c. Sinergi KeuanganHal ini menyangkut masalah teori keuangan yang belum terselesaikan.Sinergi keuangan menolak pendapat orang bahwa fungsi biaya modal akanmenurun karena beberapa alasan tertentu. Bila aliran arus kas dari duaperusahaan tidak berkaitan secara amat ketat, kemungkinan kepailitanakan lebih rendah.

d. Penyusunan Kembali StrategiHal ini bersangkutan dengan diversifikasi dan restrukturisasi. Pendekatanperencanaan strategis pada merger tampaknya menyiratkan baikkemungkinan ekonomi skala atau pemanfaatan kapasitas yang tidakdigunakan dalam kemampuan manajerial perusahaan saat ini.

e . Penilaian Terlalu RendahPenilaian ini punya sejumlah aspek, yaitu:• Miopia jangka pendek. Masalahnya disini adalah bahwa para investor

menekankan prestasi laba jangka pendek, akibatnya bila perusahaandinilai terlalu rendah, mereka menjadi sasaran yang menarik bagi

Page 19: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

289Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi

pembajak-yaitu perusahaan lain atau investor pribadi dengan sumberdaya besar di tangannya.

• Pasar di bawah biaya pengganti. Satu alasan bahwa perusahaan telahmeningkatkan program diversifikasi adalah bahwa dalam tahun-tahunterakhir jalan masuk ke daerah pasar produk baru dapat dicapai lewatdasar pertukaran.

f. Informasi dan Pemberian TandaPengumuman aktivitas restrukturisasi dapat menyampaikan informasi danatau tanda kepada pengikut serta pasar. Variasi dari tema ini adalahpengumuman suatu merger atau penawaran tender menandakan bahwaarus kas masa depan cenderung meningkat dan bahwa nilai masa depanakan meningkat sesuai dengan itu. Jadi, pengumuman restrukturisasi dapatmemberi tanda suatu kemungkinan untuk kenaikan nilai masa depan.

g. Masalah Keagenan dan ManajerialismeJensen dan Meckling (1976) merumuskan implikasi dari masalahorganisasi. Masalah organisasi timbul ketika para manajer hanya memilikisebagian saja dari saham yang beredar. Kepemilikan saham yang kecilbisa menyebabkan para manajer bekerja kurang bergairah dibanding yanglain. Dan semua ini akhirnya menjadi beban pemegang saham mayoritas.

h. Penyusunan Kembali Insentif ManajerialKarena kemungkinan perbedaan kepentingan antara para manajer danpemegang saham yang diuraikan oleh teori keagenan, kinerja dariperusahaan bersangkutan dapat ditingkatkan jika manajer dibuat agarberpikir seperti pemilik.

i. Kutukan bagi Pemenang-kesombonganRoll (1986) menganalisis pengaruh dari aktivitas pengambilalihan. Denganmendalilkan efisiensi pasar yang kuat dalam semua pasar, harga pasaryang berlaku dari sasaran telah mencerminkan nilai penuh dari perusahaan

Page 20: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

290 Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 3, September 2005 : 271 - 300

itu. Penilaian penawar yang lebih tinggi (dari nilai ekonomi yang benaratas sasaran), ia menyatakan, berasal dari kecongkakan-kepercayaan diriyang berlebihan dari penawar (kebanggan, kesombongan).

j. Kekuatan PasarRestrukturisasi dan perubahan pengendalian belum mempunyai dampakyang besar pada konsentrasi dalam perekonomian. Mobilitas yangmeningkat dari perusahaan-perusahaan cenderung menurunkan konsentrasidalam jangka panjang. Posisi pasar yang kuat dengan cepat terkikis dengansumber dan bentuk baru persaingan.

k. Pertimbangan PajakTeori merger lain menyatakan bahwa pengaruh pajak merupakan factormotivasi yang penting dalam beberapa kasus. Argumen sinergi pajak adalahbahwa merger mempermudah pemanfaatan pelindung pajak yang belumsepenuhnya tersedia karena tidak adanya transaksi akuisisi. Sekalipunpenggabungan dilaksanakan untuk motif lain (misalnya untuk mencapaisinergi operasi), transaksi distruktur untuk memaksimalkan keuntunganpajak dan meminimalkan kewajiban pajak.

l. RedistribusiPenghematan pajak merupakan suatu bentuk redistribusi dari pemungutpajak kepada perusahaan yang memperoleh keringanan pajak. Beberapaberpendapat bahwa keuntungan bagi pemegang saham merupakanredistribusi dari sejumlah pemegang risiko lainnya. Ini mencakuppemegang obligasi dalam bentuk nilai yang berkurang, tenaga kerja dalambentuk pengurangan upah, dan konsumen dalam bentuk penawaran yangterbatas atau harga yang lebih tinggi.

Page 21: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

291Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi

Alasan RestrukturisasiPertumbuhan merupakan bagian penting kesuksesan dan ketahanan

perusahaan. Pertumbuhan dapat bersifat internal maupun eksternal. Salah satucara untuk meningkatkan pertumbuhan dengan melakukan restrukturisasi.

Restrukturisasi perusahaan mencakup banyak hal, termasukpenggabungan usaha. Restrukturisasi perusahaan dapat diartikan sebagai setiapperubahan dalam struktur operasi, atau kepemilikan di luar kegiatan bisnis normal.Tujuan restrukturisasi perusahaan, apapun bentuknya adalah untuk menciptakannilai.

Terdapat berbagai alasan mengapa perusahaan melakukanrestrukturisasi perusahaan, yaitu:

a. Peningkatan Penjualan dan Penghematan OperasiAlasan penting akuisisi adalah untuk meningkatkan penjualan. Dengantambahan pangsa pasar, perusahaan dapat meningkatkan penjualan secaraberkesinambungan dan dapat mendominasi pasar. Akuisisi juga memberikankemajuan teknologi, mengisi kesenjangan jenis produk sehinggameningkatkan keseluruhan penjualan perusahaan. Untuk menciptakan nilai,akuisisi dan peningkatan penjualan yang berhubungan harus dapatmeningkatkan efektifitas biaya. Penghematan operasi dapat dicapai melaluipenggabungan perusahaan (merger). Merger merupakan kombinasi duaatau lebih perusahaan dimana hanya satu perusahaan yang menjadi entitasresmi.

b. Perbaikan ManajemenBeberapa perusahaan dikelola secara tidak efisien sehingga mengakibatkanmenurunnya keuntungan. Restrukturisasi perusahaan dapat dilakukan jikausaha tersebut dianggap dapat memperbaiki manajemen. Walaupunperusahaan dapat mengubah manajemennya sendiri, namun pada praktiknyadibutuhkan perbaikan manajemen melalui restrukturisasi perusahaan jikaterjadi hal yang sangat penting. Alasan ini berarti perusahaan dengan

Page 22: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

292 Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 3, September 2005 : 271 - 300

pengembalian yang rendah dan laba sangat kecil merupakan perusahaanyang paling cocok untuk diakuisisi.

c. Pengaruh InformasiNilai dapat tercipta jika diperoleh informasi baru akibat restrukturisasiperusahaan. Informasi ini merupakan informasi yang dimiliki olehmanajemen (perusahaan yang mengakuisisi) namun tidak dimiliki oleh pasar.Jika merasa penilaian saham dilakukan di bawah nilai yang seharusnya,isyarat positif akan terjadi melalui pengumuman restrukturisasi yangmenyebabkan kenaikan harga saham.

d. Pengalihan KekayaanPenyebab lain perubahan kekayaan pemegang saham adalah adanyapengalihan kekayaan dari pemegang saham kepada pemegang surat hutangdan sebaliknya. Setiap tindakan yang mengurangi resiko arus kas, sepertimerger, akan mengakibatkan pengalihan kekayaan dari pemegang sahampada pemegang hutang. Sedangkan restrukturisasi yang meningkatkanresiko relative, seperti pelepasan atau peningkatan keuangan, akanmengakibatkan alih kekayaan dari pemegang hutang pada pemegang saham.

e . Keuntungan-keuntungan Pengungkit (leverage)Nilai juga dapat ditimbulkan melalui penggunaan pengungkit keuangan(Financial leverage) Dalam restrukturisasi perusahaan, denganpenggunaan pengungkit keuangan memungkinkan perusahaan mengalamipertumbuhan.

f. Hipotesis HubrisHipotesis Hubris menyatakan bahwa kelebihan premi yang dibayarkan akanmenguntungkan bagi pemegang saham perusahaan yang diakuisisi, namunmenyebabkan penurunan kekayaan pemegang saham perusahaan yangmelakukan akuisisi.

Page 23: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

293Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi

g. Agenda Pribadi ManajemenKelebihan pembayaran terhadap perusahaan yang diakuisisi, mungkin jugadisebabkan oleh keinginan manajemen untuk mencapai tujuan pribadi, yangbukan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Tujuan pribaditersebut antara lain pertumbuhan dan diversifikasi. Jika tujuannya adalahpertumbuhan karena manajemen menganggap pertumbuhan perusahaandari perusahaan kecil menjadi perusahaan yang lebih besar merupakansesuatu yang bergengsi. Sedangkan diversifikasi ditujukan untuk penyebaranresiko perusahaan.

Contoh Kasus Akuisisi dan MergerSoal 1PT Abadi mempertimbangkan untuk mengakuisisi PT Jaya dengan sahambiasa. Informasi keuangan yang relevan adalah sebagai berikut:

PT Abadi PT JayaLaba kini (dalam ribuan) $ 4.000 $ 1.000Saham biasa beredar (dalam ribuan) 2.000 800Laba per saham $ 2,00 $ 1,25Rasio laba / harga 12 8

PT Abadi berencana untuk menawarkan premi 20% di atas harga pasar sahamPT Jaya.a. Berapa rasio pertukaran saham? Berapa banyak saham baru yang akan

diterbitkan?b. Berapa laba per lembar saham perusahaan yang bertahan setelah merger?c. Jika rasio harga laba PT Abadi tetap 12, berapa harga pasar per lembar

saham perusahaan yang bertahan ? Bagaimana jika rasio harga laba =11?

Page 24: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

294 Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 3, September 2005 : 271 - 300

Penyelesaian :a.

PT Abadi PT JayaLaba per saham $ 2,00 $ 1,25Harga/rasio laba 12 8Harga pasar per saham $ 24 $ 10Tawaran ke pemegang saham PT Jaya dalam saham PT Abadi (termasukpremi) = $10 x1.20 = $12 per sahamRasio pertukaran = $12/24 = 0,5 atau separuh saham PT Abadi untuksetiap satu lembar saham PT Jaya.Jumlah saham baru diterbitkan = 800.000 lembar x 0,5 = 400.000 lembarsaham.

b. Laba perusahaan bertahan (dalam ribuan) $ 5.000Peredaran saham biasa (dalam ribuan) 2.400Laba per saham $ 2,0833

Terdapat peningkatan EPS disebabkan mengakuisisi perusahaan denganrasio harga / laba yang lebih rendah.

c. Harga pasar per lembar saham : $ 2,0833 x 12 = $ 25,00Harga pasar per lembar saham : $ 2,0833 x 11 = $ 22,92Dalam contoh pertama, harga saham meningkat dari $ 24, karenapeningkatan laba per lembar saham. Pada contoh kedua harga sahammenurun karena penurunan rasio harga-laba. Dalam pasar yang efisienmungkin terjadi penurunan rasio harga-laba jika tidak terjadi sinergi atauperbaikan manajemen.

Soal 2PT Terang Bulan, sebuah perusahaan nasional yang memproduksi

Komputer, sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi PT Sinar Jaya(perusahaan yang memproduksi printer), dengan pertimbangan sinergi produk.

Page 25: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

295Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi

Melalui proses negosiasi yang cukup lama, dicapai kesepakan sementara bahwaakuisisi hanya akan dilaksanakan jika:

EPS kedua perusahaan akan naik jika terjadi akuisisi tersebut.PT Terang Bulan bersedia membeli saham PT Sinar Jaya dengan hargapremium 20 %. Data mengenai kedua perusahaan tersebut adalah sebagaiberikut :

PT Terang Bulan PT Sinar JayaSales 200.000.000 100.000.000COGS 90.000.000 60.000.000Operating Expense 7.000.000 7.000.000Interest Expense 3.000.000 3.000.000Tax 40% 40%Common Stock 200.000.000 100.000.000Harga nominal saham / lbr 20.000 10.000Harga pasar saham / lbr 25.000 12.000

Pertanyaana. Dengan analisa dan perhitungan Anda selaku pihak internal perusahaan,

menurut Anda apakah akuisisi ini akan terlaksana ?b. Bila syarat pertama diatas diabaikan, bagaimana pengaruh merger terhadap

EPS keduanya bila setelah merger, dengan asumsi net income keduanyanaik sebesar 25%?

Penyelesaian :Mencari Net Income PT Terang Bulan

Net Income = ( Sales – COGS – Operating Expense – Interest Expense) x (1 – tax )

= ( 200.000.000 – 90.000.000 – 7.000.000 -3.000.000 ) x ( 1 – 40% )

= 60.000.000

Mencari Net Income PT Sinar JayaNet Income = (Sales – COGS – Operating Expense – Interest Expense) x ( 1– tax) = ( 100.000.000 – 60.000.000 – 7.000.000 – 3.000.000 ) x ( 1 – 40% ) = 18.000.000

Page 26: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

296 Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 3, September 2005 : 271 - 300

EPS before merger PT Terang Bulan = Net Income ‘ Outstanding Shares= 60.000.000 10.000= 6.000

EPS before merger PT Sinar Jaya = Net Income ‘ Outstanding Shares= 18.000.000 10.000= 1.800

Jumlah lembar saham yang dikeluarkan oleh PT Terang Bulan untuk membelisaham PT Sinar Jaya = ( 12.000 x 10.000 lembar ) x 1.2

25.000= 5.760 lembar

Earning per share after merger = Net Income ‘ Outstanding Shares= 60.000.000 + 18.000.000

5.760= 4.949,24

Merger tidak dapat dilakukan karena EPS PT Terang Bulan turun dari 6.000menjadi 4.949,24 (tidak memenuhi syarat 1).Rasio pertukaran = Pt

Po= 1.2 x 12.000

25.000= 0.576

Earning per share after merger = Net Income ‘ Outstanding Shares= ( 60.000.000 + 18.000.000 ) x 1.15

10.000 + 5.760= 5.691,62

Page 27: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

297Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi

Jadi bila merger tetap dilakukan, dengan asumsi bahwa setelah mergermaka net income kedua perusahaan akan naik 25%, berarti EPS PT TerangBulan menjadi 7.500., dan EPS PT Sinar Jaya menjadi 2.250. Padahalrealisasinya (sesuai peritungan) adalah sebagai berikut :• EPS PT Terang Bulan turun dari 6.000 menjadi 5.691,62• EPS PT Sinar Jaya naik dari 1.800 menjadi 3.278.37, berasal dari 5.691,62

x 0,576Bisa dismpulkan, bahwa dari perhitungan tersebut, merger akan

menguntungkan pemegang saham PT Sinar Jaya, tetapi merugikan Pemegangsaham PT Terang Bulan.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Pertimbangan rasio pertukaran antara dua perusahaan yangdigabungkan atau yang melakukan merger merupakan sesuatu yang tidak bisaditawar tawar lagi. Pertimbangan tersebut berkaitan dengan:a.. Earning, yaitu bahwa kita harus menitikberatkan pada pengaruh merger

terhadap laba per lembar saham (Earning Per Share/EPS), yaitu dengancara membandingkan laba sebelum merger dengan perkiraan labasesudahnya. Kita juga perlu menganalisis pengaruh merger terhadapkemakmuran pemegang saham, baik pemegang saham yang masih hidupmaupun yang sudah hilang (digabungkan).

b. Nilai Pasar, yaitu dengan cara menghitung rasio pertukaran yangdidasarkan atas harga per lembar saham kedua perusahaan tersebut.Investor akan menitikberatkan perhatiannya pada harga pasar saham.Hal ini disebabkan karena harga pasar saham mencerminkan labapotensial dari perusahaan, dividen, resiko bisnis, struktur modal nilai aset,dan faktor lain seperti kualitas manajemen.

Tidak jarang perusahaan melakukan berbagai cara untukmenghindarkan diri dari pembelian oleh perusahaan lain. Secara umum, taktikuntuk mempertahankan diri ini diklasifikasikan menjadi:

Page 28: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

298 Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 3, September 2005 : 271 - 300

a. Sebelum Penawaran, yaitu dengan cara:• Mengubah perusahaan yang dimiliki menjadi perusahaan perseorangan.• Mempertahankan proporsi kepemilikan saham pada satu orang/satu

kelompok tertentu.• Persyaratan merger yang ketat, misalnya perusahaan menetapkan

bahwa merger hanya dapat dilakukan apabila 80% pemegang sahamsetuju dengan hal itu.

• Menetapkan kelas-kelas yang berbeda dan hak istimewa kepadamasing-masing kelas pemegang saham (untuk mempertahankanpengendalian perusahaan).

• Melakukan taktik poison pill, yaitu membuat perusahaan menjadi tidakmenarik untuk diambil alih. Salah satu contoh taktik ini adalah denganpemberian hak kepada pemegang sahamnya untuk menjual sahamnyadengan harga tinggi, atau pemberian hak untuk memperoleh sahambaru dengan diskon yang lumayan besar atau bahkan gratis.

b. Sesudah Penawaran, yaitu dengan cara:Mengajukan tuntutan dengan dalih anti monopoli.

• Meminta untuk dilakukan penawaran yang lebih baik lagi jika dirasaharga penawaran tidak wajar.

• Menjual sebagian saham perusahaan kepada pihak ketiga, ataumenciptakan utang yang semakin besar dengan cara membeli kembalisebagian saham perusahaan.

• Melakukan taktik golden parachute, yaitu pembuatan kontrak khususyang menjamin eksekutif bahwa mereka tidak akan kehilanganpekerjaan, atau pemberian kompensasi yang sangat besar apabila terjadipenggabungan perusahaan.

Page 29: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

299Beberapa Dimensi Merger dan Akuisisi

DAFTAR PUSTAKA

Arthur J. Keown, et all, Dasar Dasar Manajemen Keuangan, diterjemahkanoleh Chaerul D. Djakman, edisi pertama, Jakarta, Salemba Empat, 2001

Beams, A. Floyd dan Yusuf, Amir Abadi, Akuntansi Keuangan Lanjutan diIndonesia, Salemba Empat, 2000

Dreblin R. Allan, Advanced Accounting, diterjemahkan oleh Freddy Saragih,dkk, edisi kelima, Erlangga, 1989

Eugene F. Brigham dan Philip R. Daves, Intermediate FinancialManagement, Eight edition, Thomson, 2003

J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan,diterjemahkan oleh A.Jaka Wasana, edisi ke sembilan, Jakarta, BinarupaAksara, 1997

Lawrence J. Gitman, Principles of Managerial Finance, Tenth Edition,Addison Wesley, 2003

R. Agus Sartono, Ringkasan Teori Manajemen Keuangan, Soal danPenyelesaiannya, Edisi ke tiga, Yogyakarta, BPFE. 1997

Page 30: Artikel Merger, Akuisisi, Dan Divestasi

300 Jurnal Akuntansi, Volume 5, Nomor 3, September 2005 : 271 - 300