august 2020 · ada banyak hal yang harus kita lakukan sebagai pengikut kristus. tapi perintah untuk...
TRANSCRIPT
CHRIST CATHEDRAL MONTHLY DEVOTION
A U G U S T 2 0 2 0
Now to Him who is able to do far more abundantly beyondbeyond all that we ask or think,
according to the power that works within us.
“BEYOND” adalah tema Gereja di tahun 2020. Melalui tema tahunan “Beyond”,
Gereja mengajak seluruh Jemaat untuk bersama-sama menggali dan memahami
kebenaran Alkitab tentang kerinduan Tuhan bagi umatNya untuk bisa menjadi
dampak within and beyond the local church.
Selama tahun 2020 kita bersama-sama akan belajar:
Love Beyond Measure — Mengenal, mensyukuri dan menikmati kasih Tuhan
yang tak ada batasnya.
Power Beyond our Strength — Mengenal, mengalami dan menghidupi Kuasa
Tuhan yang mampu mengerjakan hal-hal yang besar di luar kemampuan kita.
Impact Beyond Church Walls — Mengenal, meresponi dan menghidupi
panggilan Tuhan dengan perbuatan nyata melalui evangelism, social impacts,
Helping Hands, and Heart for the House.
Kiranya tema 2020 ini akan memberkati dan memberikan wawasan baru bagi
Jemaat. Firman Tuhan senantiasa menjadi panduan dalam hidup kita di tahun 2020,
dan juga di tahun-tahun mendatang. Tuhan memberkati.
Gembala Jemaat,
Ps. Samuel Tahir
A LITTLE BIT OF MERCY MAKES THE WORLD LESS COLD.
Sabtu, 01 Agustus 2020
BELAS KASIHAN, BUKAN PENGHAKIMAN
Jadi pergilah dan dan pelajarilah arti Firman ini: Yang Kukehendaki ialah
belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk
memanggil orang benar melainkan orang berdosa.
Matius 9:13
Mahatma Gandhi adalah seorang pemimpin politik dan spiritual yang sangat
dihormati oleh bangsa India. Dalam sebuah wawancara, Gandhi mengatakan bah-
wa ia rajin membaca Alkitab dan amat sangat tertarik kepada Kitab Injil. Namun ia
mengatakan hal ini “I believe in Christ, but not christianity (Saya percaya kepada
Kristus, tapi tidak pada kekristenan).” Ternyata Mahatma Gandhi pernah datang ke
sebuah gereja di India, namun ia dilarang untuk masuk ke gereja karena penam-
pilannya. Gereja seharusnya menjadi sebuah tempat yang bisa menerima semua
orang tanpa kecuali.
Ketika Tuhan Yesus mengajak Matius menjadi muridNya, Matius mengajak
Tuhan Yesus ke rumahnya. Di sana Tuhan dan para murid makan bersama para
pemungut cukai dan orang berdosa. Melihat hal itu, orang-orang Farisi mencela-
Nya, namun Tuhan menjawab “Yang Kukehendaki adalah belas kasihan dan bukan
persembahan,”
Kita semua adalah orang yang berdosa tapi Tuhan menerima kita, apa pun
dosa kita asal kita bertobat kepadaNya. Jadi sudah sepantasnya kita sebagai orang
berdosa saling menerima dan bukannya menghakimi satu sama lain.
Ketika kita menerima dan menjangkau orang lain, kita bisa membawa mereka
untuk mengalami pemulihan dan masuk ke dalam kasih karunia Allah.
BUKTI KASIH KITA KEPADA ALLAH ADALAH DENGAN MENAATI PERINTAHNYA.
Minggu, 02 Agustus 2020
KEKRISTENAN = KASIH
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah
kasih.
1 Yohanes 4:8
Olahraga seharusnya suatu bidang di mana kita bisa belajar tentang sportivitas
dan kerjasama. Namun sayangnya, olahraga bisa menjadi salah satu pemecah dan
penyebab pertikaian. Salah satu Universitas di Amerika Serikat meletakkan sebuah
plakat di lapangan olahraganya yang bertuliskan, “To win the game is great. To
play the game is greater. But to love the game is the greatest of all (Menjadi juara
dalam pertandingan itu baik. Menjadi pemain dalam pertandingan itu lebih baik.
Tapi mencintai olahraga itu sendiri adalah yang terbaik).”
Ketika seorang Ahli Taurat bertanya kepada Tuhan Yesus tentang hukum yang
paling utama, Tuhan menjawab dengan memberikan sebuah tantangan – yaitu
tantangan untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama (Matius 22:37-39).
Ada banyak hal yang harus kita lakukan sebagai pengikut Kristus. Tapi perintah
untuk mengasihi adalah perintah yang paling utama, karena kasih adalah isi hati
Bapa di Surga. Ada banyak hal yang bisa membuat kita jatuh, tapi mata kita harus
tertuju pada hal yang paling utama, yaitu mengasihi Tuhan yang akan memampu-
kan kita untuk saling mengasihi.
Kasih adalah hal paling utama yang harus kita sebarkan ke sekeliling kita, supaya
kekristenan bisa memberikan dampak positif bahkan di tengah-tengah orang yang
belum mengenal Tuhan.
Hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin dan memang itulah
yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya.
Galatia 2:10
Senin, 03 Agustus 2020
KEPEDULIAN YANG NYATA
Dalam banyak hal, statistik digunakan sebagai alat untuk mengukur pertum-
buhan atau penurunan mengenai sesuatu hal spesifik. Hal ini bisa menjebak karena
meskipun statistik memberikan informasi yang sangat penting, namun seringkali
statistik membuat kita hanya melihat angka yang tertera tanpa menyadari apa atau
siapa yang diwakili oleh angka tersebut. Statistik mencatat bahwa setiap hari ada
sekitar 24 ribu orang yang meninggal karena kelaparan, 75% dari angka tersebut
adalah anak-anak di bawah lima tahun. Itu berarti setiap tahun ada lebih dari 6 juta
anak yang meninggal sebelum mereka merayakan ulang tahun yang kelima. Jika
kita lihat sekilas, semua itu hanyalah angka. Kita lupa, mereka adalah jiwa-jiwa yang
dikasihi oleh Allah.
Allah adalah kasih. Isi hati Bapa di Surga adalah kasih. Salah satu cara kita bisa
membagikan kasih Allah adalah dengan menjadi saluran berkat bagi banyak orang
yang membutuhkan. Dalam Amsal 14:31, Raja Salomo menulis “Siapa menindas
orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan
kepada orang miskin, memuliakan Dia.” Hati Allah ada pada orang-orang yang
berkekurangan (Mat.25:35-36, Mat.5:3).
Dengan menjadi saluran berkat bagi orang-orang yang membutuhkan, kita
sebenarnya sedang menghormati Allah. Mari melakukan sebuah tindakan nyata
untuk menjadi jawaban doa bagi orang-orang yang miskin dan berkekurangan.
KETIKA KITA MENGALAMI KASIH ALLAH, KITA AKAN SEMAKIN MENUNJUKKAN KASIH KEPADA ORANG LAIN.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.
Roma 12:2
Selasa, 04 Agustus 2020
PEMBAWA PERUBAHAN
Belakangan ini di media sosial berkembang sebuah julukan yang populer, yaitu
SJW alias Social Justice Warrior (Pejuang Keadilan Sosial). Memang bisa dilihat,
saat ini semakin banyak orang yang aktif mengkampanyekan isu-isu keadilan sosial.
Istilah SJW ini pertama kali digunakan sebagai bentuk apresiasi kepada aktivis yang
menentang ketidakadilan dan memperjuangkan kepentingan tunawisma.
Namun sayangnya, dalam penggunaannya saat ini julukan SJW sering disemat-
kan kepada seseorang sebagai bentuk hinaan. Bahkan situs besar seperti Wikipe-
dia menulis bahwa SJW adalah istilah peyoratif (memiliki makna menghina atau
merendahkan) bagi seseorang yang mengusung pandangan sosial. Tenyata saat
kesadaran akan keadilan sosial mulai bangkit, ada oknum-oknum tertentu yang
justru berusaha menjatuhkan. Tapi di satu sisi, hal ini tidaklah mengejutkan; karena
pada saat kegerakan besar lahir, biasanya diikuti oleh tantangan yang besar juga.
Kita harus sadar bahwa kita hidup di dunia yang penuh dosa. Tapi kasih Allah
tidak boleh dinyatakan hanya di dalam tembok gereja, namun harus bisa dirasakan
oleh semua orang. Sebagai pengikut Kristus, kita harus menentukan sikap dan
menunjukkan identitas sebagai anak-anak Allah.
Allah tidak ingin kita hanya menjadi penonton, Ia ingin kita berdampak dan
melakukan perubahan. Mari menjadi pembawa perubahan di dunia dengan ikut
terlibat dan ambil bagian secara nyata dalam kegerakan sosial ini.
GEREJA HARUS BISA MENJADI JAWABAN DAN MEMBERI DAMPAK POSITIF BAGI DUNIA.
BELAJAR MERESPONI BERBAGAI HAL DENGAN BIJAK DAN DEWASA SEDINI MUNGKIN.
Rabu, 05 Agustus 2020
ANAK MUDA YANG DEWASA
Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam
tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucian-
mu.
1 Timotius 4:12
Minim pengalaman dalam melayani Tuhan karena usianya yang masih muda,
ditambah lagi dia memiliki kelemahan terkait dengan sakit pencernaan yang
dideritanya, tidak menyurutkan Timotius untuk belajar dan berusaha memberi yang
terbaik kepada Tuhan.
Usia muda kadang dianggap sebagai masa yang masih jauh dari kematangan
seseorang. Sikap sembrono, tergesa-gesa, tidak suka mendengar orang lain, dan
cenderung mengambil keputusan sesuai dengan nalurinya yang cenderung masih
mentah, itulah yang menjadi ciri khas usia muda pada umumnya.
Tetapi ternyata tidak demikian bagi Timotius yang telah mencapai kematangan
sejak usianya masih muda. Timotius di bawah pembinaan Rasul Paulus telah belajar
menembus batasan usia. Bahkan Rasul Paulus menasehatkan agar dapat menjadi
teladan bagi orang percaya. Tentu untuk mencapai hal tersebut, Timotius perlu
kematangan iman dan standar moral yang melampaui batas usia pada umumnya.
Timotius membuktikan bahwa dia bisa untuk menjadi berkat sejak masa mudanya.
Terkadang orang percaya dibatasi dengan banyak hal yang membuat kita
tidak bisa bertumbuh secara maksimal. Alasan mengenai latar belakang ekonomi,
pendidikan, sosial, usia kita yang relatif muda, kadang itu menjadi tembok untuk
kita tidak bisa bertumbuh dan menjadi berkat. Belajar dari Timotius, bahwa semua
keterbatasan yang menghalanginya telah dilewati, dan dia mampu menjadi berkat
bagi Dunia.
Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak
menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.
Amsal 3:27
Kamis, 06 Agustus 2020
JANGAN KEHILANGAN KESEMPATAN
Steven memasang alarm jam 6 pagi, 2 jam lebih awal dari biasanya. Hari itu
adalah hari Steven akan menjalani wawancara pekerjaan. Alarm pagi berdering
tepat pukul 6 pagi. Tetapi seperti biasa, Steven menekan tombol “tunda” selama
5 menit. Dalam pikiran Steven, 5 menit penundaan tidak akan berdampak apa-
apa, toh dia sudah komitmen untuk bangun 2 jam lebih awal dari biasanya. Berkali-
kali alarm berbunyi hal yang sama dilakukan Steven hingga pukul 8 pagi, dan dia
bangun seperti kebiasaannya.
Tak disangka hari itu lalu lintas lebih padat dari hari-hari biasa. Suasana hati
dan pikiran Steven menjadi kacau dan campur aduk. Steven sampai di tempat
wawancara 5 menit sebelum wawancara dimulai. Dia memang tidak terlambat,
tetapi kebiasaan penundaan yang dia lakukan membuatnya kacau, dan hari itu
Steven menjalani wawancara tanpa semangat dan motivasi.
Kebiasaan menunda memang tidak berdampak langsung dalam kehidupan
kita. Banyak orang berpikir bahwa menunda hanya 5 menit saja tidak akan
membuat kita kehilangan apa-apa. Tetapi kebiasaan tersebut akan tertanam secara
perlahan-lahan, mengakar dalam mental kita dan menjadi karakter dalam hidup.
Menunda sama halnya dengan sikap melewatkan kesempatan yang Tuhan
berikan. Menunda-nunda juga sering menjadi penyebab kita kehilangan kesem-
patan untuk menjadi berkat bagi orang lain.
MENUNDA-NUNDA SEPERTI KEBIASAAN YANG NYAMAN TETAPI SANGAT BERBAHAYA.
Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu
memenuhi hukum Kristus.
Galatia 6:2
MENGERJAKAN HAL SULIT DENGAN BERSAMA-SAMA, AKAN TERASA LEBIH RINGAN.
Jumat, 07 Agustus 2020
CATATAN SEJARAH YANG MUNGKIN TERLUPAKAN
Kisah hidup jemaat Perjanjian Baru di Yerusalem pernah dicatat oleh sejarah-
wan Yahudi yang bernama Flavius Yosefus. Meskipun Yosefus bukan orang percaya,
namun dalam catatannya menceritakan tentang kisah bagaimana jemaat Perjanjian
Baru pada kala itu bisa tetap kuat menghadapi berbagai aniaya bahkan mampu
berkembang di tengah aniaya. Salah satu poin penting dalam catatannya adalah
kebiasaan jemaat yang saling tolong-menolong.
Jemaat yang diberikan berkat lebih bisa terlibat menopang jemaat yang dalam
kekurangan. Jemaat yang kekurangan dana bisa terlibat dalam tenaga dan ide.
Siklus seperti itu telah menjadi kekuatan gereja Yerusalem sehingga ketika ada
seorang yang kesusahan, dia tidak akan merasa sendiri.
Dengan tolong-menolong setiap orang bisa membantu meringankan beban
orang lain tanpa dirinya merasa dibebani. Semangat tolong-menolong juga akan
menjadi bahan bakar sehingga menyulut semangat orang lain yang belum tergerak
membantu. Kitab Kisah Para Rasul mencatat bahwa setiap hari Tuhan menambah
jumlah jemaat dengan orang-orang yang diselamatkan (Kisah Para Rasul 2:47).
Semangat tolong-menolong ini juga menjadi dampak bagi jemaat-jemaat lain
di luar Yerusalem. Di mana Jemaat di Makedonia yang dalam pergumulan dan
keterbatasan, rela memberi lebih dari kemampuan mereka bagi jemaat Yerusalem.
Dan pemberian jemaat Makedonia itu telah menjadi benih sehingga Injil tersebar
keseluruh dunia.
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama
seperti Kristus telah hidup.
1 Yohanes 2:6
THE CHURCH HAS TO LEAVE THE BUILDING – YOU ARE THE CHURCH.
Sabtu, 08 Agustus 2020
CHRISTLIKE
Sebagai orang Kristen, kita diajarkan untuk hidup seperti Kristus. Selama
pelayananNya, Tuhan Yesus seringkali melayani di luar “tembok” Bait Allah. Ia
menghampiri dan menumpang di rumah Zakheus. Ia mengobrol dengan seorang
perempuan Samaria di pinggir sumur (orang Yahudi tidak bergaul dengan orang
Samaria). Kristus membela wanita yang tertangkap berzinah. Ia mencari wanita
yang sakit pendarahan (dipandang kotor) yang memegang jubahNya. Sepanjang
pelayananNya, Tuhan Yesus menjangkau dan menunjukkan kasih kepada mereka
yang tidak layak di mata dunia.
Kita melayani di dalam gereja (gedung), tetapi kita adalah GerejaNya (the
Church). Kita memuji kebesaran Tuhan di dalam gedung, tetapi kita bisa menun-
jukkannya ke dunia. Kita membicarakan kasih Tuhan di dalam gedung, tetapi kita
bisa membagikan kasihNya ke dunia. The world is not our home, but it is our calling.
Gereja bukan tentang gedung saja, melainkan dampak yang dinyatakan di
luar gedung. Gereja harus memenuhi panggilannya, yaitu menyatakan kasih Allah
kepada mereka yang belum mengenal Allah.
Seperti Kristus, kita dipanggil untuk menjangkau orang-orang yang ditolak
dunia. Allah adalah kasih, kita diciptakan segambar dan serupa denganNya; maka
sesungguhnya kita adalah bukti hidup dari kasihNya.
Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi sesama seperti diri kita sendiri.
Siapakah yang dimaksud dengan sesama manusia? Seorang ahli Taurat bertanya
kepada Tuhan Yesus dan kemudian dijawab dengan perumpamaan Orang Samaria
yang Murah Hati.
Diceritakan ada seorang Yahudi yang jatuh ke tangan penyamun dan diram-
pok. Seorang imam dan orang Lewi melihatnya tapi langsung melewatinya dari
seberang jalan. Lalu lewatlah seorang Samaria yang hatinya tergerak oleh belas
kasihan. Dialah sesama manusia dari orang tersebut.
Imam dan orang Lewi mengerti banyak mengenai agama, tetapi mereka
memilih untuk bersikap acuh tak acuh. Pada zaman itu, tidak umum bagi orang
Yahudi untuk bergaul dengan orang Samaria. Tetapi justru orang Samaria tersebut
yang berinisiatif untuk menolong orang Yahudi yang menderita. Dalam 1 Korin-
tus 13 dikatakan bahwa kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan. Hanya karena
ketidakadilan tidak kita alami, bukan berarti ketidakadilan tidak bisa terjadi.
Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk pergi dan menghasilkan buah. Kita
tidak dapat berbuah jika kita terus tinggal dalam zona nyaman. Orang Samaria
tersebut berhenti dari agendanya untuk membalut luka seseorang yang “berbeda”
dari dia, tanpa takut perkataan orang lain. Perubahan (difference) apa yang terjadi
ketika kita berhenti bersikap apatis (indifference) terhadap penderitaan orang lain?
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan
Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah
dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
namaKu, diberikanNya kepadamu.
Yohanes 15:16
LEAVE THE INDIFFERENCE, MAKE THE DIFFERENCE.
Minggu, 09 Agustus 2020
THE SIN OF INDIFFERENCE
Kita hidup di dunia, di mana semua orang mengejar cita-cita dan impian
masing-masing. Kita mengorbankan waktu dan tenaga kita untuk mendapatkan
hal-hal yang kita inginkan. Tetapi hal-hal yang kita kejar di dunia ini sering membuat
kita lupa akan apa yang Tuhan ingin kita lakukan, yaitu melayani.
Kristus adalah teladan kita dalam melayani. Mulai dari melayani orang sakit,
wanita Samaria, membasuh kaki murid-muridNya, sampai melayani kita semua
dengan mengorbankan nyawaNya sebagai tebusan dosa-dosa kita. Tuhan Yesus
menunjukkan bahwa hal yang paling besar dan paling penting yang dapat kita
lakukan untuk dunia ini bukanlah apa yang dapat kita hasilkan saja, melainkan apa
yang dapat kita lakukan untuk melayani dan membantu orang lain.
Tuhan mau untuk kita sadar bahwa kita dipanggil bukan untuk melayani diri
sendiri, tetapi melayani sesama. Manusia diciptakan serupa dan segambar dengan
Allah dan Allah adalah kasih. Maka dari itu, sudah menjadi natur kita juga untuk
mengekspresikan kasih itu dengan melayani orang lain.
Dengan kita meresponi panggilan Tuhan untuk melayani, kita juga meresponi
panggilan Tuhan untuk kita menjadi semakin serupa denganNya. Marilah kita terus
menyebarkan kasih Tuhan dan menjadi alatNya untuk melayani dunia ini.
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak
orang.
Markus 10:45
LAYANILAH SEORANG AKAN YANG LAIN OLEH KASIH(Galatia 5:13).
Senin, 10 Agustus 2020
PANGGILAN UNTUK MELAYANI
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya
mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di
sorga.
Matius 5:16
THERE WILL NEVER BE ‘TOO SOON’ OR ‘TOO LATE’ WHEN HELPING SOMEONE IN NEED.
Selasa, 11 Agustus 2020
JANGAN MENUNGGU
Pernahkah saat mengerjakan tugas dari komputer lalu tiba-tiba listrik padam
atau mungkin koneksi internet yang terputus di saat sedang rapat secara virtual?
Hal ini mungkin pernah terjadi dan membuat kita kesal atau mungkin menjadi lesu
karena tidak tahu apa yang mau dilakukan selain menunggu listrik atau koneksi
internet menyala.
Dari bacaan hari ini, Tuhan memanggil kita untuk hidup berdampak, tidak
hanya di lingkungan gereja saja, tetapi juga melayani orang-orang yang berada di
luar gereja. Mungkin keluarga, teman terdekat, atau sekelompok orang-orang yang
terlantar karena ekonomi atau politik.
Sebuah lampu tidak mungkin diletakkan di tempat yang terang, tetapi justru
akan berguna apabila dinyalakan di tempat yang gelap. Apakah kita sadar bahwa
tidaklah cukup melayani orang-orang yang ada di dalam di gereja, tetapi Tuhan
juga memanggil kita semua keluar untuk ‘menerangi’ mereka yang belum mengenal
Tuhan dan membawa pengharapan bagi mereka yang sudah lama ‘menunggu’.
Perlu kita ingat bahwa untuk menerangi sesuatu, tentu perlu adanya sumber
listrik atau daya. Tuhan adalah sumber listrik/daya bagi kita semua. Dia mem-
be- rikan kita kekuatan dan tuntunan sesuai dengan panggilanNya untuk setiap
kita. Marilah kita mulai menunjukkan kasih Tuhan untuk orang-orang yang masih
membutuhkannya!
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal
harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya;
dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Yohanes 12:3
LET OTHER PEOPLE SEE AND TASTE THE FRUIT WE PRODUCE AS A RESULT OF OUR INTIMACY WITH GOD.
Rabu, 12 Agustus 2020
THE UNEXPECTED FROM GOD
Semua manusia diciptakan Tuhan secara unik. Namun, seringkali kita
kehilangan arah dan arti dari keunikan kita karena apa yang dunia katakan atau
tawarkan kepada kita.
Saat Maria mengambil inisiatif yang digerakkan oleh Roh Kudus, salah satu
murid Tuhan mempertanyakan apa yang dilihatnya pada saat itu. Walaupun Tuhan
sangat menghargai tindakan dari Maria, muridNya melihatnya sebagai hal yang
sia-sia.
Seberapa sering orang-orang sekitar mempertanyakan pilihan kita, terutama
sesuatu yang digerakkan oleh Roh Kudus, dan membuat kita meragukan tinda-
kan kita? Mungkin kita sering menjumpai orang-orang yang berkomentar “Kenapa
mau pelayanan tapi tidak dibayar?” atau “Kenapa kamu memberi persembahan
ke gereja secara rutin?” Mungkin sulit bagi kita untuk bisa menjawab pertanyaan
tersebut karena hal tersebut adalah sesuatu yang berdasarkan iman dan hubungan
kita dengan Tuhan.
Tidak semua orang bisa mengerti iman dan hubungan kita dengan Tuhan,
terutama hal-hal yang kita lakukan karena kedekatan kita dengan Dia. Karena yang
mengerti diri kita dan panggilan kita secara utuh hanyalah Tuhan, Pencipta kita
semua. Satu hal yang harus selalu kita ingat adalah kita melakukan semuanya untuk
menyenangkan Tuhan saja.
BENIH KRISTUS AKAN MENGHASILKAN BUAH KRISTUS.
Kamis, 13 Agustus 2020
BUAH PERTOBATAN
Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
Matius 3:8
Kita semua mungkin pernah mencoba menanam tanaman selama hidup
kita. Apa yang anda harapkan saat menanam? Kita pasti berharap untuk dapat
menikmati buah dari tanaman tersebut. Sebagai contoh, saat kita menanam pohon
jeruk, pasti yang kita harapkan adalah untuk dapat menikmati buah jeruk. Tidak
mungkin kita menanam jeruk, tapi kita mengharapkan buah mangga.
Saat kita bertobat dan menerima Kristus, hati kita digambarkan seperti tanah
dan ada benih Kristus yang ditanam di hati kita. Saat benih Kristus tersebut
bertumbuh dan akhirnya menghasilkan buah, maka buah yang dihasilkan adalah
buah Kristus yang dapat dinikmati oleh orang-orang di sekitar kita.
Apa itu buah-buah Kristus? Buah Kristus adalah KARAKTER KRISTUS yang
dihasilkan dari proses pertumbuhan dan pertobatan kita. Mungkin dulu sebelum
kita bertobat kita adalah orang yang mudah marah, tetapi saat sudah ada benih
Kristus yang ditanam, maka kita menjadi panjang sabar seperti Kristus.
Pertobatan yang sejati pasti akan menghasilkan buah yang manis yang dapat
dinikmati oleh orang-orang di sekitar kita. Tidak ada buah yang lebih manis dan
lebih baik dibandingkan buah yang dihasilkan dari benih Kristus yang tertanam dan
berbuah di dalam hati kita.
Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh
pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah
yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu
di dalam hati manusia.
2 Korintus 3:3
KAMU ADALAH TERANG DUNIA. KOTA YANG TERLETAK DI ATAS GUNUNG TIDAK MUNGKIN TERSEMBUNYI (Matius 5:14).
Jumat, 14 Agustus 2020
KITA ADALAH SURAT CINTA TUHAN
Ayat hari ini berbicara tentang bagaimana kita telah dijadikan Tuhan sebagai
bukti kasihNya dengan menuliskan suratNya di dalam hati kita masing-masing,
dengan Roh yang telah diberikanNya kepada kita. Artinya: kasih Tuhan kepada kita
itu nyata, sempurna, dan tidak akan pernah berkesudahan untuk selama-lamanya.
Kita telah diutus oleh Tuhan Yesus untuk mengambil bagian dan menjadi saksi
dari pekerjaan tanganNya di muka bumi ini. Tuhan rindu kita terus menjadi terang
dan garam ke manapun kita pergi, dan menjadi duta dari pada Kerajaan Sorga
untuk terus memperkenalkan kasih dan kebenaranNya sampai ke ujung dunia.
Hidup kita adalah Alkitab yang terbuka untuk orang lain mengenal Kristus.
Kita tidak akan pernah tahu jika suatu saat nanti, hidup kita bisa menjadi Alkitab
pertama yang seseorang baca, atau bahkan yang terakhir. Oleh karena itu, jangan
pernah takut untuk menunjukkan kasih Tuhan kepada orang-orang di sekitar kita.
Karena kita dipanggil untuk menjadi terang dan garam untuk dunia ini. Roh
yang ada di dalam kitalah yang akan memampukan kita untuk memberitakan
kasihNya di muka bumi ini.
Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan
sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan
empat kali lipat.
Lukas 19:8
GENEROSITY IS THE RESPONSE TO HOW MUCH GOD LOVES US.
Sabtu, 15 Agustus 2020
KEMURAHAN HATI KARENA KASIH KRISTUS
Zakheus, seorang kepala pemungut cukai yang kaya raya. Tetapi, setelah dia
bertemu dengan Tuhan, dikatakan bahwa dia akan memberikan setengah hartanya
untuk orang miskin dan orang lain yang sudah dia peras akan dia kembalikan empat
kali lipat.
Sangat menarik ketika melihat respon Zakheus setelah dia bertemu dengan
Tuhan Yesus, di mana Tuhan hanya mengatakan ingin tinggal di rumahnya, tetapi
dia meresponinya dengan menunjukkan kemurahan hatinya kepada orang miskin
dan orang-orang yang sudah dia peras.
Begitulah yang terjadi ketika kita bertemu dengan Tuhan dan mengalami
kasihNya. Kita akan selalu ingin memberi karena Tuhan sudah terlebih dulu mem-
beri yang terbaik dan dalam kelimpahan bagi kita. Ketika kita sudah mengalami
kasih Tuhan, respon alami kita adalah mengasihi sesama.
Secara alami, kita tidak bisa menutup mata dengan apa yang terjadi terhadap
saudara-saudara kita, yaitu semua orang di dunia ini, yang mengalami kesusahan.
Mereka adalah saudara-saudara kita, dan anak-anak Tuhan. Kemurahan hati bukan
suatu keharusan, itu adalah hasil dari kita memiliki hubungan yang intim dengan
Tuhan.
Kamu akan menjadi saksi-saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi.
Kisah Para Rasul 1:8
BERITAKANLAH FIRMAN, SIAP SEDIALAH BAIK ATAU TIDAK BAIK WAKTUNYA… (2 Timotius 4:2).
Minggu, 16 Agustus 2020
MENJADI SAKSI KRISTUS
“Kuasa” (Yunani = “dunamis”) menunjuk kepada kuasa yang bekerja, yang
bertindak. Tujuan utama baptisan dalam Roh, ialah penerimaan kuasa untuk
bersaksi bagi Kristus sehingga orang yang belum percaya dapat dimenangkan dan
diajarkan untuk menaati semua yang diperintahkanNya. Hasilnya, bahwa Kristus
dikenal, dikasihi, dipuji dan dijadikan Tuhan.
Dalam bukunya yang berjudul “Love Is Now”, Peter Gilquist menyatakan bahwa
ia dan rekan-rekannya diundang menjadi pembicara bagi sekelompok mahasiswa
UCLA. Seusai pertemuan itu, seorang pria muda mengungkapkan keinginannya
untuk mendiskusikan keselamatan.
Karena menyadari bahwa keselamatan merupakan anugerah Allah melalui iman
di dalam Tuhan Yesus, mahasiswa itu dengan gembira menerima Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat. Bukan hanya itu, saat ia kembali ke asrama, ia ber-
jumpa dengan temannya, lalu menceritakan kepada temannya itu tentang imannya
kepada Kristus. Sebelum hari itu berakhir, ia telah bersaksi kepada semua orang di
asramanya tentang Tuhan Yesus.
Orang Kristen memiliki tugas mulia yaitu memberitakan Kabar Baik Kristus
agar manusia berdosa dibebaskan dari belenggu dosa, menyembah Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat dan diselamatkan. Sudahkah Anda memberi diri
dipenuhi oleh Roh Kudus sehingga kuasaNya memampukan Anda menjadi saksi
Kristus di mana pun Anda berada?
Hiduplah sebagai orang merdeka…
1 Petrus 2:16
HIDUPLAH SEBAGAI ORANG YANG MERDEKA DI DALAM TUHAN.
Senin, 17 Agustus 2020
KEHIDUPAN ORANG YANG MERDEKA
Setiap tanggal 17 Agustus kita memperingati hari kemerdekaan bangsa
Indonesia dan tahun ini kita memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-75.
Pertanyaan penting yang terus perlu kita renungkan adalah, apakah kita benar-
benar merdeka? Secara yuridis kita memang sudah, tetapi apakah secara de facto
apakah kita juga sudah merdeka? Sebagai warga Kerajaan Allah yang ditempat-
kan Tuhan di Indonesia, apa yang harus kita lakukan? Kristus berkata “…Kebenaran
itu akan memerdekakan kamu,... Apabila anak (Kristus) itu memerdekakan kamu,
kamupun benar-benar merdeka” (Yohanes 8:32, 36).
Kedatangan Kristus ke dunia adalah untuk menyatakan hal yang mustahil men-
jadi nyata, sehingga kita yang hidup di dunia yang penuh tantangan dan godaan,
dapat memiliki hidup dan integritas Kristus, inilah Kebenaran Allah!
Kristus telah membebaskan kita dari belenggu ketidakbenaran dan menjadi-
kan kita murid-muridNya saat kita tetap setia dan hidup sesuai FirmanNya (Yo-
hanes 8:31). Inilah panggilan kita sebagai umat Tuhan di Indonesia dalam mengisi
kemerdekaan di bangsa yang kita cintai ini. Kita adalah orang-orang yang merdeka!
SETIAP SAAT ADALAH KESEMPATAN UNTUK MENJADI TERANG BAGI SESAMA.
Selasa, 18 Agustus 2020
MENJADI TERANG TANPA BATAS
Sekalipun Ethel Hatfield telah berusia 76 tahun, namun kerinduan hatinya untuk
melayani Tuhan tidak pernah berubah. Karena ingin melayani Tuhan, ia bertanya
kepada pendeta di gerejanya, apakah ia boleh mengajar Sekolah Minggu. Akan
tetapi, pendeta tersebut berkata bahwa Ethel mungkin sudah terlalu tua! Ia pulang
ke rumah dengan hati sedih dan kecewa.
Kemudian suatu hari, ketika Ethel sedang merawat kebun mawarnya, seorang
mahasiswa keturunan Tionghoa dari kampus yang ada di dekat situ berhenti untuk
mengomentari keindahan bunga-bunga mawarnya. Ethel menawarkan secangkir
teh. Ketika mereka sedang bercakap-cakap, Ethel berkesempatan untuk bercerita
mengenai Tuhan Yesus dan kasihNya. Keesokan harinya mahasiswa tersebut datang
bersama mahasiswa lain, dan itulah awal pelayanan Ethel.
Ethel merasa sangat senang dapat membagikan Injil Kristus kepada mahasiswa-
mahasiswa tersebut, karena ia tahu bahwa Dia memiliki kekuatan untuk mengubah
kehidupan. InjilNya adalah “Kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang
percaya” (Roma 1:16).
Justru karena Ethel sudah tua, para mahasiswa keturunan Tionghoa itu
mendengarkannya dengan rasa hormat dan penghargaan. Ketika ia meninggal,
sekitar 70 orang keturunan Tionghoa yang sudah menrima Tuhan Yesus berkumpul
di upacara pemakamannya. Mereka dimenangkan bagi Kristus oleh seorang yang
berusia 76 tahun.
Kamu adalah terang dunia.
Matius 5:14
Janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita.
2 Timotius 1:8
BERITA TENTANG KRISTUS DAN KASIHNYA ADALAH KABAR TERBAIK YANG MAMPU MENGUBAH HIDUP MANUSIA.
Rabu, 19 Agustus 2020
KABAR TERBAIK
Injil Kristus adalah sesuatu yang dengannya tak seorang pun dari kita harus
malu untuk memberitakannya.
Suatu sore Timothy mendengar pintu rumahnya diketuk oleh seseorang.
Ketika ia membuka pintu, ia disapa oleh Hans, seorang pria ramah yang belum
pernah dijumpainya dari gereja dekat rumah Timothy yang mampir untuk sekadar
menanyakan kabar.
Sikap Hans yang menyenangkan dan kata-katanya yang ramah membuat Timo-
thy terkesan, kemudian keduanya berjanji untuk bertemu kembali. Saat mereka
bertemu kembali, Hans mengenalkan Injil Kristus kepadanya. Baik Timothy maupun
isterinya akhirnya menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Pertemuan tersebut mengubah segalanya. Timothy dan istrinya mulai pergi ke
gereja, dan keenam anak mereka pun menjadi orang yang percaya kepada Kristus.
Akhirnya, isteri Timothy menjadi guru Sekolah Minggu dan Timothy menjadi diaken
di gereja tersebut.
Rasul Paulus mendorong kita “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih,
jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab
kepada setiap orang” (Kolose 4:6).
...seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah
terhadap semua orang. Ia harus pandai mengajar, sabar.
2 Timotius 2:24
BERSAKSI ADALAH SUATU KEHIDUPAN YANG HARUS DIJALANI.
Kamis, 20 Agustus 2020
HATI SEORANG HAMBA
George Washington Carver adalah seorang ilmuwan Afrika-Amerika yang
mengembangkan sejumlah produk dari kacang tanah. Dr. Carver juga adalah
seorang hamba Allah yang rendah hati, yang memakai setiap kesempatan untuk
berbicara kepada orang lain tentang Juruselamat yang ia kasihi dan layani.
Pada tahun 1920-an, para anggota YMCA dan Komisi Kerjasama Antar Ras
meminta Carver untuk berbicara secara resmi di hadapan para mahasiswa di
perguruan tinggi dan universitas di daerah Selatan. Carver berbicara tentang kea-
jaiban-keajaiban dunia yang natural dan Allah Maha Pengasih yang menciptakan
bumi serta semua orang.
Carver menyatakan bahwa tujuan dari pertemuan-pertemuan ini adalah, ia
ingin para mahasiswa itu menemukan Kristus dan menjadikanNya bagian dari hidup
mereka setiap hari, setiap jam, waktu demi waktu: “Saya ingin mereka melihat Sang
Pencipta melalui benda-benda yang paling kecil dan tampak paling tidak berarti di
sekitar mereka.”
Dr. Carver berusaha mengikuti perkataan Rasul Paulus kepada seorang pen-
deta muda: “...seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah
terhadap semua orang. Ia harus pandai mengajar, sabar dan dengan lemah lembut
dapat menuntun orang yang suka melawan…” (2 Timotius 2:24,25). Pendekatan
dari hati seorang hamba ini menekankan kuasa Injil yang memenangkan orang yang
belum percaya.
Jumat, 21 Agustus 2020
Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.
1 Korintus 11:1
TAK ADA KHOTBAH YANG LEBIH BAIK DARIPADA TELADAN YANG BAIK.
BERDAMPAK MELALUI TELADAN HIDUP
Semua orang percaya dipanggil untuk mengikut teladan Kristus dan men-
jadi seorang yang seperti Kristus. Serupa dengan Kristus ialah pertama-tama dan
terpenting, memiliki kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama (Matius 22:37-39;
Lukas 10:27).
Seorang anak laki-laki bertanya kepada kakeknya tentang bagaimana kakeknya
hidup bagi Yesus Kristus. Sang kakek menjawab cucunya: “Perhatikan diriku saja.”
Tahun berganti tahun, kakek itu memberikan teladan bagi cucunya tersebut
bagaimana menjadi pengikut Kristus. Ia tetap teguh menjalani hidup bagiNya.
Namun, cucunya sering sekali hidup dengan cara yang tidak menyenangkan hati
Tuhan.
Pada suatu hari anak muda tersebut mengunjungi kakeknya yang sedang
terbaring tak berdaya, sang cucu membungkuk ke arah tempat tidur dan men-
dengar kakeknya berbisik “Apakah kamu telah memerhatikan aku?”
Itulah saat yang menentukan dalam kehidupan anak laki-laki tersebut. Ia me-
ngerti bahwa saat kakeknya berkata: “Perhatikan diriku saja,” ia sedang berkata:
“Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus” (1 Korintus
11:1). Sejak saat itu ia berjanji akan hidup seperti kakek hidup untuk menyenangkan
Kristus.
Teladan hidup yang penuh kasih, jujur, berintegritas, dan memiliki kemurahan
hati merupakan teladan hidup yang senantiasa akan dikenang dan diingat semua
orang.
Kata Paulus: Aku mau berdoa kepada Allah, supaya segera atau lama-
kelamaan bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir
di sini dan yang mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku,
kecuali belenggu-belenggu ini.
Kisah Para Rasul 26:29
HAMPIR-HAMPIR SAJA KAUYAKINKAN AKU MENJADI ORANG KRISTEN! (Kisah Para Rasul 26:28)
HATI SEORANG PENGINJILSabtu, 22 Agustus 2020
Rasul Paulus menjadi saksi Kristus karena memang itulah tujuan Yesus Kristus
menyatakan diri kepadanya. Dia merasa bahagia menceritakan semua itu kepada
Raja Agripa. Bukan hanya karena ia dapat membuktikan ketidakbersalahan diri-
nya, melainkan juga karena dengan demikian ia dapat memberitakan Injil. Ini mem-
perlihatkan kepada kita bahwa di dalam keselamatan yang dianugerahkan kepada
kita, terkandung maksud Allah agar kita pun memberitakan keselamatan sebagai
anugerah Kristus kepada orang lain dalam segala situasi.
Karena imannya, Rasul Paulus dihadapkan pada pengadilan Raja Agripa. Dan di
sana ia mempunyai kesempatan untuk bersaksi bagaimana Allah telah mengubah
hidupnya. Rasul Paulus memberikan kesaksian: “Dan sekarang aku harus meng-
hadap pengadilan oleh sebab aku mengharapkan kegenapan janji, yang diberikan
Allah kepada nenek moyang kita” (Kisah Para Rasul 26:6).
Kesaksiannya di hadapan raja tentang keselamatan dalam Kristus dan
pengharapan akan kebangkitan, sangat jelas dan meyakinkan Raja Agripa.
Jika kita hidup dalam iman kepada Kristus, kita pasti akan menarik perhatian
orang lain walaupun dalam situasi sulit. Kita tahu bahwa dosa kita telah diampuni
dan kita menanti saat untuk bersama dengan Tuhan Yesus di Surga selamanya.
Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus Tuhan, yang ditebusNya dari
kuasa yang menyesakkan.
Mazmur 107:2
SALAH SATU CARA UNTUK MENSYUKURI KESELAMATAN KITA ADALAH BERSAKSI KEPADA SESAMA TENTANG KRISTUS.
Minggu, 23 Agustus 2020
UCAPAN SYUKUR KEPADA TUHAN
Mazmur ini adalah mazmur pengucapan syukur umat Tuhan atas pertolonganNya
yang membebaskan mereka. Mazmur ini ditulis dari masa pasca pembuangan untuk
mengingat kembali belas kasih Tuhan yang memulangkan umat dari pembuangan
dari Babel kembali ke Yudea.
Pemazmur meyakini bahwa bersyukur kepada Tuhan bukanlah hal yang dilakukan
karena paksaan atau terpaksa, tetapi merupakan ungkapan yang tulus dari mereka
yang telah ditebusNya, dikenyangkan oleh kasih karunia Tuhan dan dibebaskanNya
dari belenggu dosa.
Sebagai pebisnis yang sukses, Dave James pernah kecanduan narkoba. “Jika
Allah tidak mencabut kokain dari diri saya,” katanya, “Saya bisa mati.” Tuhan meno-
long memulihkannya dan menemukan hidup yang baru.
Sejak itu di depan baris teratas papan yang ditempel di depan tokonya, James
memasang tulisan: “Tersedia Alkitab Gratis”. Adapun baris kedua selalu berubah dan
menyajikan perenungan seperti: “Berserahlah untuk Awal yang Baru”.
James telah memperbaiki ribuan alat penghisap debu dan telah membagikan
ribuan Alkitab kepada pelanggannya. Begitulah cara James mengucap syukur
kepada Tuhan yang telah menyelamatkannya dari kehancuran karena ikatan dosa.
Setiap kesaksian tentang Kristus diawali dengan pertolongan dan kasihNya
yang diikuti suatu respon penuh syukur: “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya.”
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan
bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus
mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Ada-
lah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.
Kisah Para Rasul 20:35
ORANG BENAR MEMBERI TANPA BATAS (Amsal 21:26).
Senin, 24 Agustus 2020
KEBAHAGIAAN MEMBERI
Dalam bacaan kita hari ini Rasul Paulus ingin mengingatkan jemaat di Efesus
bahwa pekerjaannya membuat tenda bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri, tetapi juga untuk menyokong kebutuhan orang-orang yang ber-
sama dengannya. Rasul Paulus mengutip perkataan Tuhan Yesus, yaitu tentang
kebahagiaan orang yang memberi daripada menerima.
Perkataan Tuhan Yesus yang dikutip Rasul Paulus ini memang tidak tercantum
di 4 Kitab Injil, namun intisari pengajaran tentang lebih bahagia memberi daripada
menerima dapat kita lihat dalam cerita tentang seorang perempuan berdosa yang
meminyaki kaki Tuhan Yesus.
Seorang perempuan yang berdosa datang ke rumah di mana Tuhan Yesus
sedang makan, ia meminyaki kaki Tuhan dengan minyak wangi yang mahal (Lukas
7:36-50). Tuhan Yesus berkata bahwa perempuan itu telah banyak berbuat kasih
karena dosanya yang banyak itu telah diampuni. Tuhan Yesus kemudian berkata
“Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih” (Lukas 7:47).
Tujuan utama dari gaya hidup memberi di dalam gereja mula-mula adalah
untuk membantu sesama yang mengalami penderitaan atau membutuhkan per-
tolongan, karena Tuhan telah lebih dulu memberi yang terbaik kepada kita. Inilah
prinsip bekerja dan memberi yang perlu kita pahami dan lakukan saat ini.
Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan
berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah
kesejahteraanmu.
Yeremia 29:7
MILIKILAH CARA HIDUP YANG BAIK… (1 Petrus 2:12).
Selasa, 25 Agustus 2020
BERUSAHA & BERDOA TANPA BATAS
Jika perintah Tuhan ini diberikan pada saat mereka berada di tanah Yudea
dan dalam kondisi makmur, aman dan merdeka, maka perintah ini lazim untuk
dilaksanakan. Namun bagaimana mengusahakan kesejahteraan kota atau bangsa
tapi posisi mereka adalah orang buangan?
Umumnya jika bangsa sedang dalam masa penjajahan atau pembuangan maka
respon negatif akan muncul, namun Nabi Yeremia menyerukan kepada bangsanya
agar berdoa dan memberikan sumbangan pemikiran, tenaga dan waktu untuk ke-
majuan dan kesejahteraan kota atau bangsa di mana mereka berada (Babel).
Kata syalom (kesejahteraan) digunakan di ayat ini dengan maksud agar mere-
ka berdoa dan mengupayakan persahabatan dan kesejahteraan bangsa di mana
mereka berada. Demikian juga dalam keadaan kita yang sulit saat ini, mari belajar
untuk membawa perdamaian bagi orang lain di sekitar kita. Mungkin kita tidak
menyukai situasi yang terjadi, dan terkadang kita berpikir ada orang yang harus
bertanggung-jawab untuk situasi ini. Tapi Firman Tuhan mengatakan bahwa kita
harus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di mana ktia berada.
Kita hidup bukan hanya untuk menerima tetapi kita dipanggil untuk menjadi
alat Tuhan demi kesejahteraan masyarakat sekitar kita. Bangsa ini butuh doa dan
butuh dukungan orang-orang yang rindu bekerja sesuai panggilan masing-masing
demi kesejahteraan bersama dan kemuliaan Nama Tuhan.
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah
mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan
menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Yakobus 1:27
SIAPA MENARUH BELAS KASIHAN KEPADA ORANG YANG LEMAH, MEMIUTANGI TUHAN… (Amsal 19:17).
Rabu, 26 Agustus 2020
IBADAH TANPA BATAS
Surat Yakobus ini adalah sebuah surat yang dipenuhi nasehat-nasehat dan
prinsip hidup yang praktis bagi orang Kristen.
Dalam bacaan hari ini, Yakobus menyampaikan intisari ibadah yang hakiki dan
yang berkenan kepada Allah adalah memperhatikan orang lain yang dalam kesu-
sahan dan menjaga kekudusan hidup sebagai orang percaya. Bukan hanya ibadah
dalam arti lahiriah saja dalam berbagai pertemuan ibadah, namun dalam tindakan
nyata di kehidupan sehari-hari.
Di zaman Perjanjian Baru, yatim piatu dan para janda sulit untuk mencari nafkah,
bahkan mereka seringkali tidak memiliki pelindung atau penolong. Dalam situasi
inilah Yakobus mendorong jemaat untuk menunjukkan kasih Kristus terhadap yatim
piatu dan para janda. Dalam konteks saat ini dapat diartikan kita tidak hanya ber-
kutat dalam “tembok-tembok” gereja saja, namun kita harus aktif praktek dalam
kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan orang lain yang dalam kesusahan.
Selanjutnya Yakobus mengajarkan bahwa kasih terhadap sesama harus disertai
oleh kasih terhadap Allah yang terungkap dalam pemisahan diri dari kehidupan
duniawi yang penuh dosa. Kasih terhadap sesama harus disertai oleh kekudusan
dan ketulusan di hadapan Allah, jika tidak demikian maka tindakan dan sikap kita
tersebut bukan kasih kristiani.
BERJALAN BERSAMA ALLAH BUKANLAH KEMUSTAHILAN.
Kamis, 27 Agustus 2020
BELAJAR DARI IMAN HENOKH
Setelah memperkenalkan bagaimana hidup beriman sebagai pokok dalam
nasihatnya, penulis Surat Ibrani ini menjelaskan teladan dari sejumlah tokoh Alkitab
yang mampu menjalani hidup beriman tersebut yang menjadi pembeda dari orang
pada zamannya, salah satunya adalah Henokh.
Dalam Kitab Kejadian dijelaskan tentang hidup Henokh yang adalah keturunan
Set, putera Adam yang ketiga (Kejadian 5:1). Dicatat dalam Kejadian 5:18-24
bahwa Henokh hidup sebagai manusia pada umumnya selama 65 tahun, namun
setelah memiliki anak yaitu Metusalah, Henokh memutuskan untuk hidup bergaul
dengan Allah. Suatu keputusan iman yang menyenangkan hati Tuhan yang oleh
kasih karunia Tuhan, Henokh tidak mengalami kematian jasmani. Hanya ada 2 orang
yang dicatat dalam Alkitab yang tidak mengalami kematian jasmani, yaitu Henokh
dan Elia.
Henokh menyadari tujuan utama ia ada di dunia, yaitu hidup bergaul dengan
Allah, suatu kehidupan yang karib dengan Allah, hidup yang memperhatikan dan
mengikuti perkataan-perkataan Allah hingga ia dikatakan “walked with God.”
Kehidupan Henokh mengajar kita bahwa hidup berkenan di hadapan Allah
bukanlah suatu kemustahilan. Apalagi Kristus sudah membuka jalan bagi kita ke-
pada Bapa di Surga melalui kematian dan kebangkitanNya. Mari terus memban-
gun keintiman dengan Tuhan, berjalam bersamaNya melalui kehidupan doa dan
ketaatan pada FirmanNya.
Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan
ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia
terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.
Ibrani 11:5
Rasul Petrus terbuka pandangannya yang selama ini hanya fokus memberitakan
Kabar Baik kepada orang Yahudi saja. Walaupun Tuhan Yesus sudah memberitahu-
kan keselamatan bagi semua bangsa ini saat Ia melayani maupun sebelum terang-
kat ke Surga (Yoh. 3:16; Kisah 1:8). Namun Rasul Petrus dan gereja di Perjanjian
Baru masih berpandangan bahwa keselamatan hanyalah bagi orang Yahudi hingga
Tuhan memberikan penglihatan kepada Rasul Petrus yang membawanya ke rumah
Kornelius, seorang perwira pasukan Italia untuk melihat karya Allah atas bangsa
non-Yahudi.
Allah yang kita sembah bukanlah Allah yang membeda-bedakan orang. Cinta
kasihNya tidak dibatasi hanya di wilayah tertentu. AnugerahNya tidak diberikan
hanya kepada tokoh, suku, gender atau budaya tertentu saja. Oleh sebab itu Allah
tidak boleh dibatasi karyaNya hanya bagi orang Yahudi saja.
Dalam dunia yang penuh dengan pertentangan dan krisis, kekristenan harus
merangkul dan membangun “jembatan-jembatan” komunikasi dengan dunia. Injil
Kerajaan Allah adalah Kabar Baik yang harus disampaikan dengan berfokus kepada
Yesus Kristus. Ekslusifisme bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan Kristus.
Mari membangun “jembatan-jembatan” Kabar Baik tentang Kristus di mana-
pun kita berada, dan dalam situasi atau kondisi apapun. Inilah Amanat Agung
Kristus bagi kita semua.
Jadi jika Allah memberikan karuniaNya kepada mereka sama seperti kepa-
da kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah
mungkin aku mencegah Dia?
Kisah Para Rasul 11:17
TUHAN TIDAK MEMBANGUN TEMBOK, TETAPI DIA MEMBANGUN JEMBATAN.
Jumat, 28 Agustus 2020
KESELAMATAN BAGI SEMUA BANGSA
Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah
ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala
penyakit dan kelemahan.
Matius 9:35
LET YOUR LIGHT SHINE (Matthew 5:16).
Sabtu, 29 Agustus 2020
SENANG MEMBERKATI & MENOLONG ORANG LAIN
Tujuan karya agung Kristus adalah untuk menciptakan manusia baru yang terdiri
dari Kristus sebagai Kepala, dan orang-orang beriman sebagai anggota TubuhNya.
Maka sebagai anggota Tubuh Kristus, gaya hidup kita harus sesuai dengan gaya
hidup Sang Kepala, yaitu Kristus yang selama pelayananNya di bumi senantiasa
mengasihi, taat, memperkenan dan memuliakan Allah Bapa (Yohanes 5:19, 17:4), di
mana Kristus pergi ke berbagai desa dan kota untuk memberkati orang lain.
Dengan hidup dalam kasih dan senang menolong satu sama lain, maka orang-
orang beriman sedang mempraktekkan gaya hidup sebagai stewards, seperti
teladan Kristus.
Kristus telah memberikan hak istimewa yang luar biasa kepada orang beriman,
yaitu hak untuk membawa orang lain kepada Kristus dan membantu mereka mene-
mukan tujuan kehidupan kekal (II Korintus 4:15).
Inilah saatnya kita menyatakan terang Kristus kepada dunia yang terhilang.
Tuhan sudah menyatakan kasihNya kepada kita, karena FirmanNya berkata: “Kamu
telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan
cuma-cuma” (Matius 10:8).
I Timotius 4:12
George Lisle adalah seorang Afrika-Amerika yang memelopori misi lintas
budaya dan menjadi misionaris luar negeri pertama Gereja Baptis Amerika. Lisle
adalah pendeta Baptis pertama yang memberitakan Injil ke negara asing.
Lisle lahir sebagai budak sekitar tahun 1750 di Virginia, Amerika Serikat. Dia
dibebaskan oleh tuannya, seorang Diaken Baptis bernama Henry Sharpe, supaya
ia dapat memberitakan Injil. Lisle dibaptis pada tahun 1775 dan ditahbiskan men-
jadi pendeta Baptis kulit hitam pertama di Amerika Serikat. Dia mendirikan sebuah
gereja Baptis di Savannah, Georgia pada tahun 1777.
Ketika Diaken Sharpe meninggal, Lisle pergi ke Jamaika. Dua tahun setelah tiba
di sana, ia mendirikan Gereja Baptis pertama di negara itu dan membaptis lebih
dari 400 orang kulit hitam, baik orang merdeka maupun budak.
Salah satu teladan yang luar biasa dari pelayanan Lisle adalah ia, bersama
dengan banyak orang Afrika Amerika lainnya, tidak menunggu Proklamasi Eman-
sipasi untuk mengabarkan Injil ke seluruh dunia. Bertahun-tahun sebelum gereja
Baptis Inggris mengirim misionaris pertama mereka ke Jamaika, Lisle telah mem-
beritakan Injil di Kingston, Jamaika.
Tidak ada kata terlambat atau masih terlalu muda. Responi panggilanNya untuk
memberitakan Kabar Baik Kristus.
Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam
tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucian-
mu.
INGATLAH AKAN PENCIPTAMU PADA MASA MUDAMU (Pengkotbah 12:1).
Minggu, 30 Agustus 2020
JADIKANKU BEJANAMU TUHAN!
Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia
mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Matius 9:38
TUHAN BEKERJA MELAMPAUI APA YANG KITA MINTA.
Senin, 31 Agustus 2020
MINTALAH KEPADA YANG EMPUNYA TUAIAN
Dr. Harold Schofield, seorang dokter muda yang cerdas lulusan Oxford,
memberikan dirinya untuk menjadi hamba Tuhan di usia 29 tahun. Tuhan meng-
utusnya ke Cina. Ia menjadi anggota “China Inland Mission”, sebuah misi Kristen
pertama yang diijinkan masuk ke China secara resmi.
Tidak ada keuntungan apapun yang bisa diperoleh sebagai seorang hamba
Tuhan di China. Penyakit adalah hal yang sangat lumrah, khususnya di kalangan
orang-orang miskin dan tidak berpendidikan.
Pada waktu Dr. Harold Schofield mengamati propinsi Shansi di Cina, tempat ia
menetap dengan 9 juta orang China yang sama sekali belum mengenal Tuhan Yesus
dan hanya ada 5 atau 6 orang hamba Tuhan, hatinya sangat terpukul.
Dr. Schofield adalah seorang pendoa. Setiap malam, ia berlutut dan berdoa
agar Tuhan membangkitkan banyak pengajar Alkitab dan gembala, khususnya para
pemuda lulusan Universitas dan mengirimkannya ke China sebagai hamba Tuhan.
Hingga Dr. Schofield meninggal, sepertinya doanya tidak terjawab. Tetapi
Tuhan telah bekerja melampaui apa yang dipikirkan manusia. Tuhan menggerakkan
orang-orang muda berbakat dari kampus terbaik dunia di saat itu. Pada pada tahun
1900 terdapat 800 orang misionaris yang aktif melayani di China bersama-sama
dengan Badan Misi “China Inland Mission”.
UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TIDAK DIPERJUALBELIKAN
ATAU DIPERBANYAK TANPA IZIN CHRIST CATHEDRAL
C H R I S T C A T H E D R A L , G B I B A S I L E A