bibliografi pkn

Upload: iwan-sukma-nuricht

Post on 07-Apr-2018

314 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    1/74

    Citizen and Citizenship

    Cogan, John J. and Ray Derricott. (1998).

    Citizenship Education For the 21stCentury: Setting the ContextLondon: Kogan Page

    A citizen was defined as a constituent member of society. Citizenship,on the other hand, was said to be a set of characteristics of being acitizen. And finally, citizenship education, the underlying focal point ofthe study, was defined as the contribution of education to

    development of those characteristics of being a citizen. (Cogan andDerricott, 1998:13)

    KomentarWarganegara adalah anggota suatu masyarakat. kewarganegaraanadalah seperangkat karakteristik yang terdapat dalam warganegara.Dan pendidikan kewarganegaraan adalah kontribusi pendidikan untuk

    mengembangkan karakteristik-karakteristik untuk menjadiwarganegara.

    1 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    2/74

    DEFINISI PKn

    Kurikulum 2004 (Depdiknas. 2003:7)

    Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaranyang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dan segiagama, sosio kultural, bahasa, usia,dan suku bangsa untuk menjadiwarganegara Indonesia yang cerdas dan berkarakter yang diamanatkanoleh Pancasila dan Undang Undang basar 1945

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    3/74

    Civic and Citizenship Education

    Cogan, J.J. (1999).

    Developing the Civic Society: The Role of Civic Education.Bandung: CICED.

    Civic Education the foundation course work in school designed to prepare young citizens for an active role in their communities in their adult lives.Citizenship Education or Education for Citizenship both these in schoolexperiences as well as out of school or non formal/informal learning which takes

    place in the family, the religious organization, community organizations, the

    media, etc which help to shape the totality of the citizen. (Cogan, 1999:4)

    KomentarCivic Education adalah suatu mata pelajaran dasar di sekolah yang dirancanguntuk mempersiapkan warganegara muda, agar kelak setelah dewasa dapatberperan aktif dalam masyarakat. Sedangkan Citizenship Education atauEducation for Citizenship digunakan sebagai istilah yang memiliki pengertianyang lebih luas yang mencakup pengalaman belajar di sekolah dan luar sekolahseperti rumah, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, media massadan lain-lain yang berperan membantu proses pembentukan totalitas ataukeutuhan sebagai warganegara.

    3 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    4/74

    Civic Education

    (Coogan : 1999 : 4 dalam Budimansyah, Winataputra : 2007 : 10)

    the kinds of course work taking place within the context of theformalized schooling structure.

    Komentar :

    Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang berlangsungdalam struktur formal di sekolah.

    CIVIC EDUCATIONNUMAN SOMANTRI (2005)

    MenggagasPembaharuan Pendidikan IPS

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    5/74

    Istilah Civics dan Education telah muncul dengan nama masing-masingsebagai berikut:

    a) Kewarganegaraan (1956)b) Civics (1959)c) Kewarganegaraan (1962)d) Pendidikan Kewarga Negaraan (1968)e) Pendidikan Moral Pancasila (1975)f) Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (1994)g) Pendidikan Kewarganegaraan (UU No. 20 Tohun 2003)

    5 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    6/74

    Civic Education

    Kerr, David. (1999).

    Citizenship Education: An International Comparison.England: National Foundation for Educational Research-NFER

    Citizenship or Civics Education is construed broadly to encompass thepreparation of young people for their roles and responsibilities as citizensand, in particular, the role of education (through schooling, teaching andlearning) in that preparatory process. (Kerr, 1999:2)

    KomentarPendidikan kewarganegaraan dirumuskan secara luas mencakup prosespenyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai warganegara, dan secara khusus, peran pendidikantermasuk di dalamnya persekolahan, pengajaran, dan belajar dalamproses penyiapan warganegara tersebut.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    7/74

    Civic EducationJack Allen,1960,

    dalam Somantri N.M. 2001: 263

    Civic Education, property defined, as the product, of the entire programof the school, certainly not simply of the social studies program andassuredly not merely of a course of civics. But civics has an importantfunction to perform, It confronts the young adolescent for the first time inhis school experience with a complete view of citizenship functions, asrights and responsibilities in democratic context.

    Komentar :

    PKN didefinisikan sebagai hasil seluruh program sekolah, bukanmerupakan program tunggal ilmu-ilmu sosial, dan bukan sekedarrangkaian pelajaran tentang kewarganegaraan. Tetapi kewarganegaraanmempunyai fungsi penting untuk melakukan, yaitu menghadapkanremaja, peserta didik pada pengalaman di sekolahnya tentang pandangan

    yang menyeluruh terhadap fungsi kewarganegaraan sebagai hak dantanggung jawab dalam suasana yang demokratis.

    7 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    8/74

    Framework for Citizenship Education

    Quigley, C.N. Buchanan Jr. J.H. & Bahmueller, C.F. eds. (1991).Civitas: A Framework for Civic Education.Center for Civic Education: Calabasas.

    The Center for Citizenship Education of the United States of America proposed the threeinterrelated components of civic virtues, civic knowledge and civic skills as the aims and/orframework for citizenship education. (Quigley, Buchanan Jr., and Bahmueller, 1991).

    1. Civic virtues consists of the traits of character, disposition, and commitments necessary forthe preservation and improvement of democratic governance and citizenship. Examples ofcivic virtues are individual responsibility, self-discipline, integrity, patriotism, toleration ofdiversity, patience and consistency, and compassion for others. Commitments include, adedication to human rights, equality, the common good, and a rule of law.

    2. Civic knowledge covers fundamental ideas and information that learners must know and useto become effective and responsible citizens of a democracy. Civic knowledge normallyincludes types and systems of government, politics, political institutions and processes andthe role of citizens in relation to the governance.

    3. Civic skills include the intellectual skills required to understand, compare, explain andevaluate various principles and practices of government and citizenship. They also includethe participatory skills that enable citizens to monitor and influence public policies (Quiqley2000).

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    9/74

    KomentarThe Center for Citizenship Education Amerika Serikat mengusulkan tiga komponen yang

    saling berinterrelasi dari kebaikan kewarganegaraan, pengetahuan kewarganegaraan,dan keterampilan kewarganegaraan sebagai tujuan dan/atau kerangka PendidikanKewarganegaraan.1. Kebaikan kewarganegaraan terdiri dari ciri-ciri dari karakter, disposisi, dan

    komitmen yang penting bagi pemeliharaan dan perbaikan pemerintahan dankewarganegaraan demokratis. Contoh-contoh dari kebajikan-kebajikankewarganegaraan adalah tanggung jawab individu, disiplin diri, integritas,patriotisme, toleransi dalam keragaman, kesabaran dan konsistensi, dan rasakasihan untuk yang lain. Komitmen-komitmen termasuk, suatu pengabdian

    terhadap hak azasi manusia, persamaan, kebaikan umum, dan aturan hukum.2. Pengetahuan kewarganegaraan meliput gagasan dan informasi pokok bahwa para

    pelajar harus mengetahui dan terbiasa sebagai warganegara yang efektif danbertanggung jawab dalam suatu demokrasi. Pengetahuan kewarganegaraansecara normal termasuk jenis-jenis dan sistem dari pemerintah, politik, lembagapolitik, dan proses dan peran dari para warganegara dalam hubungannya denganpemerintah.

    3. Keterampilan kewarganegaraan termasuk keterampilan intelektual yangdiperlukan untuk memahami, membandingkan, menjelaskan dan mengevaluasi

    berbagai prinsip dan praktek-praktek dari pemerintah dan kewarganegaraan. Termasuk juga keterampilan berpartisipasi yang memungkinkan warganegarauntuk memonitor dan mempengaruhi kebijakan-kebijakan publik (Quiqley 2000).

    9 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    10/74

    Attributes of Citizenship

    Cogan, John J. and Ray Derricott. (1998).

    Citizenship Education For the 21st

    Century: Setting the Context.London: Kogan Page

    The five attributes of citizenship: 1) a sense of identity, 2) the enjoyment ofcertain rights, 3) the fulfilment of corresponding obligations, 4) a degree ofinterest and involvement in public affairs, and 5) an acceptance of basicsocietal values.All five are conveyed through a wide variety of institutions, bothgovernmental and non governmental, including the media, but they are usuallyseen as a particular responsibility of the school. Citizenship education, in thebroadest sense, is an important task in all contemporary societies. (Cogan andDerricot, 1998: 2-3).KomentarSecara konseptual, seorang warganegara seyogyanya memiliki lima ciri utama, yaitu: jati diri,kebebasan untuk menikmati hak tertentu, memenuhi kewajiban-kewajiban terkait, tingkat minatdan keterlibatan dalam urusan publik, tingkat dan pemilikan nilai-nilai dasar kemasyarakatan.Kesemuanya disampaikan melalui bermacam institusi, baik pemerintahan maupunnonpemerintahan, termasuk media, tetapi hal tersebut biasanya dilihat sebagai bagian daritanggung jawab sekolah. Pendidikan kewarganegaraan, dalam pengertian yang luas, adalah tugas

    yang penting di dalam semua masyarakat masa ini.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    11/74

    Civic EducationNCCS, 1994

    Standard Curriculum for Social Studies Washington the promotion of civic competence which is the knowledge, skill andattitudes required of students to be able to assume the office of citizen(NCCS, 1994:3)

    Komentar :

    Bahwa pendidikan kewarganegaraan yang secara tersurat diartikansebagai pengemban civic competence atau kemampuan sebagaiwarganegara yang memerlukan pengetahuan, keterampilan dan sikapuntuk berperan serta dalam kehidupan demokrasi

    11 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    12/74

    Civic Education

    Faktor kontekstual yang mempengaruhi definisi dan pendekatan dalam

    PKn(Kerr : 1999 : 5)

    Contextual factors which influence the definition of and approaches to citizenshipeducation are :

    1. Historical tradition

    2. Geographical position

    3. Social-political structure

    4. Economic system

    5. Global trends

    Komentar :Faktor-faktor yang mempengaruhi definisi dan pendekatan pendidikan kewarganegaraanadalah :

    1. Tradisi historis2. Letak Geografis3. Struktur Sosial Politik

    4. Sistem ekonomi

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    13/74

    5. Trend global

    Global Trends in Civic Education

    Patrick, J.J. (1997). Global Trends in Civic Education for Democracy.ERIC Clearing for Social Studies/Social Science Education,

    http://www.indiana.edu/ssdc/glotrdig.

    Patrick (1997) proposed nine global trends that have broad potential forinfluencing citizenship education in the constitutional democracies of the world.

    They are:1) Conceptualising of citizenship education in terms of the three interrelated

    components of civic knowledge, civic skills and civic virtue.2) Systematic teaching of core concepts about democratic governance and

    citizenship.3) Analysis of case studies by students to apply core concepts or principles.4) Development of decision-making skills.5) Comparative and international analysis of government and citizenship.

    6) Development of participatory skills and civic virtues through cooperativelearning activities.

    7) The use of literature to teach civic virtues.

    13 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    14/74

    8) Active learning of civic knowledge, skills and virtues.9) The connection of content and process in teaching and learning of civic

    knowledge, skills and virtues.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    15/74

    Komentar :

    Patrick (1997) mengungkapkan sembilan kecenderungan global yang secara luas

    biasa berpotensi mempengaruhi pendidikan kewarganegaraan di dalam negara-negara yang menganut faham demokrasi konstitutional. Kecenderungan yangdimaksud adalah:

    1. Konseptualisasi pendidikan kewarganegaraan dalam tiga komponen-komponen yang saling berhubungan pengetahuan kewarganegaraan,keterampilan kewarganegaraan dan kebaikan kewarganegaraan.

    2. Pengajaran konsep-konsep inti secara sistematis tentang pemerintahdan kewarganegaraan demokratis.

    3. Analisa dari studi kasus oleh para siswa untuk menerapkan prinsip-prinsip atau konsep-konsep inti.

    4. Pengembangan keterampilan pengambilan keputusan.5. Analisis komparatif dan internasional tentang pemerintah dan

    kewarganegaraan.6. Pengembangan keterampilan partisipatoris dan kebaikan

    kewarganegaraan melalui aktivitas belajar kooperatif.7. Pemakaian literatur untuk mengajarkan kebajikan-kebajikan

    kewarganegaraan.8. Mempelajari secara aktif pengetahuan, keterampilan dan kebaikan

    kewarganegaraan.9. Menghubungkan antara isi dan proses dalam belajar dan mengajar

    15 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    16/74

    pengetahuan, keterampilan, dan kebaikan kewarganegaraan.Global Citizen

    Louise Douglas. (2002).Global Citizenship. Citizenship Update Institute for Citizenship.Tersedia di : www.citizen.org.uk/education/resources/html

    At Oxfam education we feel that our curriculum for global citizenship is anextremely useful planning tool for teachers wanting to help young people makesense of the world and to develop not only knowledge and understanding butalso to skills and attitudes to do so. We see a global citizen as someone who:

    1. is aware of the wider world and has a sense of their own roles as a worldcitizen

    2. respects and values diversity3. has an understanding of how the world works economically, politically,

    socially, culturally, technologically and environmentally4. is outraged by social injustice5. participates in and contributes to the community at a large of levels from the

    local to the global

    6. is willing to act to make the world a more equitable and sustainable place7. takes responsibility for their actions

    http://www.citizen.org.uk/education/resources/htmlhttp://www.citizen.org.uk/education/resources/html
  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    17/74

    Komentar

    Pada pendidikan Oxfam, kita merasakan bahwa kurikulum untuk

    kewarganegaraan global telah direncanakan secara ektrem sebagai alatbagi para guru untuk membantu para pelajar memahami dunia dan untukmengembangkan tidak hanya pengetahuan dan pemahaman tetapi jugaketerampilan dan sikap. Kita memandang warganegara global sebagaiorang yang:

    1. menyadari dunia secara luas dan mempunyai suatu perasaan dari peran-peran mereka sendiri sebagai warga dunia

    2. pengakuan terhadap nilai-nilai keberagaman3. mempunyai satu pemahaman bagaimana dunia bekerja secara ekonomis,

    politis, sosial, kultural, teknologi dan lingkungan4. menolak ketidakadilan sosial5. berpartisipasi dan berperan dalam masyarakat secara luas mulai tingkat

    lokal sampai global6. memiliki kemauan untuk bertindak dan membuat dunia sebagai suatu

    tempat yang patut7. bertanggungjawab terhadap tindakan-tindakan mereka

    17 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    18/74

    Global Citizenship

    Banks, James A. (2004).

    Teaching for Multicultural Literacy, Global Citizenship, and SocialJustice.

    (Parts of this paper are adapted from: James A. Banks, Introduction:Democratic Citizenship Education in Multicultural Societies. In James A.Banks (Editor). Diversity and Citizenship Education: Global Perspectives(pp. 3-15). San Francisco: Jossey-Bass, 2004; and from James A. Banks,Teaching Literacy for Social Justice and Global Citizenship, Language

    Arts, 81 (1), September 2003, pp. 18-19)

    Citizenship education should help students develop thoughtful andclarified identifications with their cultural communities and their nation-states. It should also help them to develop clarified global identificationsand deep understandings of their roles in the world community. Studentsneed to understand how life in their cultural communities and nationsinfluences other nations and the cogent influence that international events

    have on their daily lives.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    19/74

    Komentar

    Pendidikan Kewarganegaraan perlu membantu para siswamengembangkan pengetahuan dan identifikasi yang jelastentang masyarakat, budaya dan negara bangsa mereka. Haltersebut diperlukan untuk menolong mereka dalammengembangkan identifikasi global dan

    pemahamanmendalam tentang peran mereka dalammasyarakat dunia. Para siswa perlu memahami bagaimanahidup di dalam masyarakat budaya mereka dan pengaruh satunegara terhadap negara lain serta keyakinan bahwa kejadianinternasional itu berakibat pada hidup mereka sehari-hari.

    19 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    20/74

    Multidimensional Citizenship

    Patricia Kubow, David Grossman and Akira NinomiyaMultidimensional citizenship: educational policy for the 21st

    Century. p.115

    Multidimensional citizenship, this term is intended to describe thecomplex, multifaceted conceptualization of citizenship and citizenshipeducation that will be needed if citizens are to cope with the challenges.(1999:115)

    Komentar

    Kewarganegaraan multidimensional, istilah ini untuk menggambarkan

    kompleksitas, konseptualisasi bersegi banyak dari kewarganegaraan danpendidikan kewarganegaraan yang diperlukan warganegara untuk keluardari tantangan.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    21/74

    Dimension of Multidimensional Citizenship

    Cogan, John J. and Ray Derricott. (1998).Citizenship Education For the 21stCentury: Setting the Context.

    London: Kogan Page

    The four dimensions embodied in our conceptualization ofmultidimensional citizenship are personal, social, temporal and spatial.

    (Cogan and Derricott, 1998:11).

    Komentar

    Dalam pandangan Cogan dan Dericot, kewarganegaraanmultidimensional dikonsepsikan atas empat dimensi, yaitu personal,sosial, temporal, dan sjpatial.

    21 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    22/74

    Karakteristik Warganegara Abad 21

    Cogan, John J. and Ray Derricott. (1998).Citizenship Education For the 21stCentury: Setting the Context.

    London: Kogan Page

    Eight citizens characteristic

    1. the ability to look at and approach problems as a member of a globalsociety

    2. the ability to work with others in a cooperative way and to take

    responsibility for ones roles/duties within society3. the ability to understand, accept, appreciate and tolerate cultural

    differences4. the capacity to think in a critical and systemic way5. the willingness to resolve conflict and in a non-violent manner6. the willingness to change ones lifestyle and consumption habits to

    protect the environment7. the ability to be sensitive towards and to defend human rights (eg, rights

    of women, ethnic minorities, etc), and8. the willingness and ability to participate in politics at local, national and

    international levels. (Cogan and Derricott, 1998:115).

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    23/74

    KomentarKarakteristik warganegara abad ke-21 adalah sebagai berikut:

    1. kemampuan mengenal dan mendekati masalah sebagai wargamasyarakat global

    2. kemampuan bekerjasama dengan orang lain dan memikul tanggungjawab atas peran atau kewajibannya dalam masyarakat

    3. kemampuan untuk memahami, menerima, dan menghormatiperbedaan-perbedaan budaya

    4. kemampuan berpikir kritis dan sistematis5. memiliki kepekaan terhadap dan mempertahankan hak asasi

    manusia (seperti hak kaum wanita, minoritas etnis, dsb6. kemampuan mengubah gaya hidup dan pola makanan pokok yang

    sudah biasa guna melindungi lingkungan7. kemampuan menyelesaikan konflik dengan cara damai tanpa

    kekerasan8. kemauan dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan politik

    pada tingkatan pemerintahan lokal, nasional, dan internasional.

    23 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    24/74

    Bidang Pendidikan Kewarganegaraan

    Kennedy, K.J. (Ed). (1997).

    Citizenship Education and the Modern State. London: FalmerPress.

    Mc Laughlin, T.H. (1992).Citizenship, Diversity and Education: a Philosophical

    Perspective, Journal of Moral Education, 21, 3, 235-50.

    Bidang pendidikan kewarganegaraan mencakup berbagai istilah termasukkewarganegaraan, sipil, ilmu sosial, penelitian sosial, ilmu dunia, masyarakat,

    penelitian tentang masyarakat, kemampuan hidup dan pendidikan moral. Bidangini juga berkaitan dengan mata pelajaran-mata pelajaran dalam kurikulum wajibdan kurikulum pilihan, termasuk sejarah, geografi, ekonomi, hukum, politik,penelitian lingkungan, pengajaran nilai-nilai, penelitian agama, bahasa dan sains.Rentang istilah dan hubungannya dengan berbagai mata pelajaran tersebutmendasari luas dan kompleksitas masalah yang dipelajari di bidang ini. Luas dankompleksitas ini merupakan kelebihan sekaligus kekurangan dari PKn. (Kennedy1997 dan Mc Laughlin (1992).

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    25/74

    Faktor Struktural Yang Mempengaruhi Pkn(Kerr : 1999 : 7)

    Detailed structure factors in citizenship education, are :1. Organisation of and responsibilities for education

    2. Educational values and aims

    3. Funding and regulatory arrangements

    Komentar :

    Faktor Struktural yang mempengaruhi PKn adalah :1. Pengaturan dan tanggung jawab terhadap pendidikan

    2. Nilai dan tujuan pendididkan

    3. Pengaturan pendanaan dan perundangan

    25 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    26/74

    Fungsi PKNDepdiknas, Proyek PKN & BP (2000: 21)

    Fungsi PKN sebagai berikut :1. Mengembangkan dan metestarikan nilai moral Pancasila secara

    dinamis dan terbuka. Dinamis dan terbuka dalam arti bahwa nitaimoral yang dikembangkan mampu menjawab tantanganperkembangan yang terjadi datam masyarakat, tampa kehitanian jati din sebagai bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu danberdaulat;

    2. Mengembangkan dan membina manusia Indonesia seutuhnya yangsadar potitik dan konstitusi negara Kesatuan Republik Indonesiaditandaskan Pancasila dan UUD 1945;

    3. Membina pemahaman dan kesadaran terhadap hubungan antarawarganegara dengan negara, antar warga negara dengan sesamawarganegara, dan pendidikan pendahuluan bela negara agarmengetahui serta mampu melaksanakan dengan baik hak dankewajiban sebagai warganegara.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    27/74

    Civic Training

    Prewitt & Dawson, 1977:141(dalam Kerr, David. (1999).

    Citizenship Education: an International Comparison.London: QCA (Qualification and Curriculum authority).

    We call civics training that part of political education that emphasizes howa good citizen participates in political life of his or her nation. (Prewitt &Dawson, 1977:141 dalam Kerr, David, 1999).

    Komentar:

    Inti yang dinyatakan pendapat itu, bahwa civic training (PKn) sebagaibagian pendidikan politik menekankan bagaimana menjadi warga negarayang baik dalam arti mampu berpartisipasi dalam kehidupan politikbangsa (sistem politik nasionalnya). (Prewitt & Dawson, 1977:141). (dalamKerr, David, 1999).

    27 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    28/74

    Penekanan Dalam Pendidikan Kewarganegaran(Ace Suryadi : 2004)

    Empat hal yang harus jadi penekanan dalam Pendidikan kewarganegarandalam mencapai kompetensi warganegara :

    1. Pendidikan Kewarganegaraan bukan merupakan indoktrinasipolitik

    2. Pendidikan Kewarganegaraan mengembangkan state ofminddalam upaya pembentukan karakter warganegara yangcerdas dan bernalar tinggi

    3. Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu prosespencerdasan dengan menekankan pada latihanmenggunakan daya nalar dan logika

    4. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai laboratoriumdemokrasi, sikap dan perilaku demokratis yangdikembangkan dengan pembelajaran yang demokratis.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    29/74

    Approaches to Citizenship Education

    Kerr, David. (1999).

    Citizenship Education: An International Comparison.England: National Foundation for Educational Research-NFER

    Citizenship education comprises three approaches:1. Education ABOUT citizenship focuses on providing students with

    sufficient knowledge and understanding of national history and thestructures and processes of government and political life.

    2. Education THROUGH citizenship involves students learning by doing,

    through active, participative experiences in the school or localcommunity and beyond. This learning reinforces the knowledgecomponent.

    3. Education FOR citizenship encompasses the other two strands andinvolves equipping students with a set of tools (knowledge andunderstanding, skills and aptitudes, values and dispositions) which enablethem to participate actively and sensibly in the roles and responsibilitiesthey encounter in their adult lives. This strand links citizenship education

    with the whole education experience of students. (Kerr, 1999:15-16).

    29 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    30/74

    KomentarPendidikan Kewarganegaraan dikonseptualisasikan ke dalam tiga pendekatan1. Pendidikan TENTANG kewarganegaraan memusatkan perhatian

    untuk mempersiapkan para siswa dengan pengetahuan danpemahaman yang cukup tentang sejarah nasional dan struktur-struktur dan proses-proses dari pemerintah dan kehidupan politik.

    2. Pendidikan MELALUI kewarganegaraan menitikberatkan padapelibatan siswa untuk belajar dengan melakukan (by doing), melaluipengalaman-pengalaman yang aktif, berpartisipasi di sekolah ataumasyarakat lokal dan di luar. Proses belajar seperti itu diyakinimemiliki potensi untuk menguatkan komponen pengetahuan.

    Pendidikan UNTUK kewarganegaraan mencakup kedua pendekatan 1) dan 2)yang menitikberatkan pada proses memperlengkapi siswa dengan seperangkatalat (pengetahuan dan pemahaman, keterampilan dan sikap, nilai-nilai dandisposisi-disposisi) yang memungkinkan mereka berpartisipasi secara aktif danpantas di dalam peran-peran dan tanggung-jawab mereka dalam kehidupandewasa mereka. Pendekatan ini mengaitkan pendidikan kewarganegaraandengan keseluruhan pengalaman pendidikan para siswa.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    31/74

    Komponen-komponen Pembelajaran PKnBeyer (1996 : 107)

    Tiga komponen pembelajaran PKn yang demokratis menurut Beyer.1. discovering and nurturing voice;2. developing sonscieusnes;3. claiming a new awareness.

    Komentar :

    Komponen-komponen pembelajaran PKn yang demokratis adalah :1. menemukan dan memelihara suara;2. mengembangkan ketelitian3. mengaku suatu kesadaran baru

    31 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    32/74

    Komponen PKnBiggs john (2003)Pend Nilai Moral Dalam dimensi PKn (2006 :154)

    New Civics yang dikembangkan sekarang di sekolah menyongsongkurikulum KBK adalah pernantapan tiga komponen pokok yaitu:

    1) Civic knowledge 2). Civic skill 3). Civic disposition.

    Komentar :

    Ketiga aspek diatas merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkn dari satuaspek pada aspek lainnya.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    33/74

    Approaches to Citizenship Education

    Citizenship Education: An International Comparison.

    Kerr, David. (1999).England: National Foundation for Educational Research-NFER

    Citizenship education comprises three approaches:a) Education ABOUT citizenship focuses on providing students with

    sufficient knowledge and understanding of national history and thestructures and processes of government and political life.

    b) Education THROUGH citizenship involves students learning by

    doing, through active, participative experiences in the school or localcommunity and beyond. This learning reinforces the knowledgecomponent.

    c) Education FOR citizenship encompasses the other two strandsand involves equipping students with a set of tools (knowledge andunderstanding, skills and aptitudes, values and dispositions) whichenable them to participate actively and sensibly in the roles and

    responsibilities they encounter in their adult lives. This strand linkscitizenship education with the whole education experience ofstudents. (Kerr, 1999:15-16)

    33 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    34/74

    Komentar :Pendidikan Kewarganegaraan dikonseptualisasikan ke dalam tigapendekatan

    1. Pendidikan TENTANG kewarganegaraan memusatkan perhatianuntuk mempersiapkan para siswa dengan pengetahuan danpemahaman yang cukup tentang sejarah nasional dan struktur-struktur dan proses-proses dari pemerintah dan kehidupan politik.

    2. Pendidikan MELALUI kewarganegaraan menitikberatkan padapelibatan siswa untuk belajar dengan melakukan (by doing), melaluipengalaman-pengalaman yang aktif, berpartisipasi di sekolah ataumasyarakat lokal dan di luar. Proses belajar seperti itu diyakinimemiliki potensi untuk menguatkan komponen pengetahuan.

    3. Pendidikan UNTUK kewarganegaraan mencakup kedua pendekatan(1 dan 2) yang menitikberatkan pada proses memperlengkapi siswadengan seperangkat alat (pengetahuan dan pemahaman,keterampilan dan sikap, nilai-nilai dan disposisi-disposisi) yangmemungkinkan mereka berpartisipasi secara aktif dan pantas didalam peran-peran dan tanggung-jawab mereka dalam kehidupan

    dewasa mereka. Pendekatan ini mengaitkan pendidikankewarganegaraan dengan keseluruhan pengalaman pendidikan parasiswa.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    35/74

    Strategi PembelajaranPKn

    Seminar Nasional dan Rakernas PKn 2005

    Dalam kurikulum 2004, (2003:12) dijelaskan bahwa praktek belajarkewarganegaraan adalah suatu. Inovasi pembelajaran yang dirancanguntuk membantu peserta didik memahami teori kewarganegaraan metaluipengalaman belajar praktek-empirik. Dengan adanya praktek, siswadiberikan latihan untuk belajar secara kontekstuaLSementara menurut A.Kosasih Djahiri adalah benar-benar terkontrol-terkendali menjurus kepadaproses Penjinakan (domesticating) potensi dan kehidupan siswa /masyarakat, jadi bukan kearah memberi kemudahan-kelancarankeberhasilan (facilitating) proses internalisasi-personalisasi substansi sertapembinaan dan pengembangan potensi diri kemampuan belajar

    35 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    36/74

    Citizenship Education / Education for citizenshipCogan, 1999:4dalam Disertasi Winataputra, MA

    both these in-school experiences as well as out-of school of non-formal /informal learning which takes place in The family. The religiousorganization, community organizations. The media, etc which help toshape The totality of the citizen

    Komentar :

    Sebagai pengalamam belajar di sekolah dan diluar sekolah seperti dirumah, dalam orgonisasi keagamaan. dalam organisasi kemasyarakatan,melalui media massa dan lain-lain yang berperan membantu peosespembentukan totalitas atau keutuhan sebagai warganegara

    Epistemologi PKNConcluding remarks

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    37/74

    CICED, 1999

    Civic Education both as the intellectual and educational endeavors are

    accete as the main vehicle as well as the essence of education fordemocracy

    Komentar :

    Dapat dinilai sebagai landasan dan sekaligus sebagai parameter dasardalam pengembangan epistemology pendidikan Kewarganegaraansebagai suatu sistem pengetahuan terpadu

    PKN yang IdeaI di Indonesia

    Somantri,Numan M.(2001 :299)

    Menyatakan bahwa PKn yang sekiranya akan cocok dengan Indonesia

    37 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    38/74

    adalah sebagai berikut:Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yangberintikan demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber

    pengetahuan lainnya, pengaruh pengaruh positip dan pendidikan sekolah,masyarakat, dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna melatihsiswa untuk berfikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak dein dalammempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD1945.

    Empat isi Pokok PKNSapriya & Winataputra. 2004:16

    Empat isi Pokok Pendidikan Kewarganegaraan:1. Kemampuan dasar dan kemampuan kewarganegaraan sebagai

    sasaran pembentukan.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    39/74

    2. Standar materi kewarganegaraan sebagai muatan kurikulum.3. Indikator pencapaiun sebagai kriteria keberhasilan pencapaian

    kemampuan.

    4. Ramburambu umum pembelajaran sebagai rujukan alternativebagi para guru.

    Tujuan KewarganegaraanSomantri, Endang. Seminar Nasional & Rakernas PKN 2005

    Tujuan utama dan kehendak negara yang memprogramkan pendidikankewarganegaraan ini adalah untuk mengembangkan warganegara yangmengenal, menerima dan menghayati serta menyadari perannya sebagaipengambil keputusan yang bertanggung jawab yang berkenaan denganperadaban dan moral dalam kehidupan masyarakat yang demokratis sepertiprilakunya diatur oleh pninsip-prinsip moral dalam segala situasi. Secara singkattujuan yang berfokus pada status kewarganegaraannya adalah untuk

    39 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    40/74

    mengembangkan pribadi manusia yang memiliki kepedulian terhadappembentukan suatu masyarakat yang adil dan mampu melindingi orang ataumahluk lain dan kekejaman dan sebagai bangsa yang merdeka dan demokratis.Dibeberapa negara tujuan ini didukung oleh UUD, Ketetapan dan peraturannegara masing-masing. (CICED,:73)

    Tujuan PKn dalam Kurikulum 2004

    Arnie Fadjar, 2005:59

    Tujuan mata pelajaran PKn dalam kurikulum 2004, adalah memberikankompetens kepada peserta did dalam hal:

    1. Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam rnenanggapi isu-isukewarganegaraan;

    2. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan secaracerdas dalam kegiatan masyarakat. berbangsa.

    3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk danberdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    41/74

    Hakekat PKnArnie Fadjar, (2005:56)

    Secara filosofi, PKn adalah mengkaji bagaimana warganegara bertindak,dalam arti melakukan sesuatu berdasar apa yang diketahui dan dipabamitentang kewarganegaraan yang selanjutnya dapat membuat keputusan-

    keputusan yang cerdas dan bertanggunq jawab dalam menghadapiberbagai masalah baik pribadi masyarakat, bangsa dan negara. PKn padahakekatnya adalah suatu yang dilakukan untuk belajar disiplin ilmu-ilmusosial dan humaniora yang telah diorganisasilcan secara timatis danakademik dengan penekanan pada pengetahuan dan kemampuani dantentang hubungan warganegara yang diharapkan dapat diwujudkan dalamperilaku sehari-hari berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

    41 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    42/74

    Strategi pembelajaran PKnArnie Fadjar, 2005:61

    Pembelajaran PKn membekali peserta didik sebagai berikut:1. Pengetahuan tentang hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang

    meliputi bidang po1itik pemerintahan, nilai-moral budaya bangsa sebagaiidentitas bangsa, nasionalisme, ekonomi dan nilai-nilai masyarakat lainnya.

    2. Pemahaman terhadap hak dan tanggung jawab sebagai warganegara Indonesiayang memiliki identitas/ jati diri sebagai bangsa Indonesia,

    3. Pengayaan sumber belajar, bahwa sumber belajar tidak hanya di dalam kelas dandan buku teks, melainkan diperkaya dengan pengalaman belajar mandiri danpeserta didik yang relevan, baik di sekolah, keluarga. maupun di masyarakat,yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dan menemukan sendinibagaimana berperan serta dalam lingkungan masyarakat, bangsa, dan negaradengan menggunakan berbagai media sebagai hasil teknologi.

    4. Keteladanan dan nilai-nilai dan prinsip yang dikembangkan dalath PKn melaluisikap dan perilaku sehari-hani, sehingga peserta didik memiliki panutan dalammewujudkan perilaku yang diharapkan.

    5. Hidup bersama deagan orang lain sebagai satu bangsa, bahwa mata pelajaranPKn termasuk dalam rumpun PIPS, menekankan bagaimana manusia sebagaiwarganegara dapat bekerja sama dengan orang lain, saling menghormati,menghargai

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    43/74

    Citizenship Education

    David Kerr, 1999Citizenship Education : an International Comparison.

    England: National Foundation for Educational Research-NFER

    The citizenship education thematic study is designed to enrich our understandingof citizenship education by examining six key aspects:

    1. Curriculum aims, organizations and structure2. Teaching and learning approaches3. Teacher specializations and teacher training4. Use of the textbooks and other resources5. Assessment arrangements6. Current and future developments

    Komentar:Kelompok Pendidikan studi tematik dirancang untuk memperkaya pemahamanpendidikan kewarganegaraan kita dengan pengujian enam aspek kunci:

    43 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    44/74

    1. kurikulum tujuan, struktur dan organisasi2. pengajaran dan pendekatan belajar3. pelatihan guru dan spesialisasi4. penggunaan menyangkut buku teks dan sumber daya lain5. pengaturan penilaian6. pengembangan sekarang dan yang akan datang

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    45/74

    Ciri Negara HukumJimly Asshiddiqie (2005 152); Konstitusi & Konstituante, Jokarta MKRI

    Dicey menguraikan adanya tiga ciri penting Negara Hukum Yang di sebutThe Rule of law, yaitu

    1) Supremacy of law2) Equality before law3) Due process of law

    Komentar :

    Tiga ciri Negara menurut AV Dicey:1) Supremasi hukum, semua masalah diselesaikan dengan hukum2) Persamaan dalam hukum dan pemerintahan3) Asas legalitas, segala tindakan pemerintahan harus berdasarkan UU

    yang sah

    Multidimensional Citizenship

    45 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    46/74

    Citizenship For The 21 CenturyCogan, JJ.& Derricott, 1998 ; London: Cogan Page Limited.

    Thus the central recommendation emerging from this study is that futureeducation policy must be based upon a conception of what we describe asmulti dimensional citizenship appropriate to the needs and demeus of theearly part 21 century. This conception must permeate all aspects ofeducation, included curriculum and pedagogy, governance andorganization, and school community relationships.(Cogan&Derncot,1998:11)

    Komentar :

    Rekomendasi yang disampaikan oleh pusat studi adalah masa depankebijakan Bidang pendidikan, yaitu harus disesuaikan dengan konsepsidan jenis yang kita sebut multi dimensionaL Konsepsi ini barus menyebarkeseluruh spek pendidikan yang mencakup kurikulum dan pengajaran,pemerintahan, organisasi

    Pentingnya Pendidikan DemocracyGandal & Finn (1992:2)Dalam Disertasi Winataputra,2001

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    47/74

    Democracy does not teach it self. I the strengths, benefits andresponsibilities of democracy are not mode clear to citizens, they will be ill

    equipped to defend it

    Komentar :Demokrasi tidak bisa mengajarkan sendiri, jika kekuatan kemanfaatan,dan tanggung jawab demokrasi tidak dipahami dan dihayati dengan baikoleh warganegara,

    Participation and democratic theoryMansbridge dim Torres (1998:147)

    Disertasi Winataputra. (2001)

    47 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    48/74

    ...the major fuction of participation in the theory of participatorydemocracy is_an educative one, educative in a very widest sense

    Komentar :

    Bahwa fungsi utama dan partisipasi dalam pandangan teori demokrasipartisipasi dalam arti yang sangat luas bersifat edukatif.

    Pengertian DemokrasiAbraham Lincoln & USIS, (1995 :5)Dalam Disertasi Winataptra. MA

    The Government from the people by the people for the people

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    49/74

    Komentar :

    Demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,untuk

    rakyat

    Pengertian DemokrasiThe Advance learners Dictionary of current English (Hornby : 261)dalam Winatautra, Budimansya (2007 : 200)

    Democracy is1. Country with principles of government in which all adult citizens share

    through their ellected repesentatives2. Country with government which encourage and alows rights of citizeship

    such as freedo of speech, religion, opinion, and association, the assertionof rule of law, majority rule, accompanied by respect for the rights ofminorities

    49 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    50/74

    3. Society in which there is tratment of each other by citizens as equals.

    Komentar :

    Bahwa kata demokrasi merujuk pada konsep kehidupan negara atau masyarakat,dimana warganegara turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnyayang dipilih; pemerintahannya mendorong dan menjamin kemerdekaanberbicara, beragama, berpendaat, berserikat, menegakkan rule of law, adanyapemerintahan mayoritas yang menghormati hak-hak kelompok minoritas ; danmasyarakat yang warganegaranya saling memberi perlakuan yang sama.

    Syarat Pemerintahan Yang Demokratis

    Drs. Mustafa Kamal Pasha, B. Ed.Citra karsa mandiri 2002

    Syarat untuk terseleggaranya pemerintahan yang demokrasi di bawah ruleof the law adalah :

    1. Perlindungan konstitusional2. badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak

    3. pemilihan umum yang bebas4. kebebasan untuk menyatakan pendapat5. kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    51/74

    6. pendidikan kewarganegaraan (civic education)

    51 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    52/74

    Civic Education

    Quigley, Charles N and Charles F. Bahmueller. (1991).

    Civitas: A Framework for Civic Education.Calabasas: Center for Civic Education.

    Civic education in a democratic is education in self-government.Self-government means active participation in self-governance, not

    passive acquiescence in the actions of others. (Quigley andBahmueller, 1991:3).

    Komentar

    Pendidikan Kewarganegaraan dalam demokrasi adalahpendidikan dalam pemerintahan otonom, Pemerintahanotonom (sendiri) berarti keikutsertaan aktif di dalam

    pemerintahan sendiri, bukan persetujuan pasif dalam tindakan-tindakan orang lain.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    53/74

    Ciri Warganegara Indonesia Yang Cerdas Dan AgamisUdin S WinataputraPelatihan Kerja Calon Instruktur Guru PKn Seluruh Indonesia (1999)

    Ciri Warganegara Indonesia yang cerdas dan agamis / religius adalahsebagai berikut:

    1. Beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa2. Berfikir kritis-argumentasi dan kreatif3. Mengemukakan pikiran dan perasaan secara Jernih dan sesuai

    aturan.4. Menerima ke-bhineka-an dalam kehidupan.

    5. Berorganisasi secara sadar dan bertanggungjawab

    Pendidikan DemokrasiIsmaun, 2001.

    53 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    54/74

    dalam Pendidikan Nilai Moral Dalam Dimensi PendidikanKewarganegaraan,(2006: 125)

    Pendidikan demokrasi dalam PKn dilaksanakan melalui pengembanganpada tiga aspek:1. Kecerdasan dan daya nalar warganegara (civic mtelligence) baik

    dimensi rasional,emosional,dan spiritual,maupun social cultural.2. Kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warganegara yang

    bertanggungjawab (civic responsibility)3. Kemampuan berpartisipasi warganegara (civic participation) asas

    dasar tanggungjawab,baik secara individual,secara socia1 sebagai

    kader pemimpin masa depan yang lebih baik.

    Esensi PKn IndonesiaConcluding Remark

    Komperensi CICED 1999.

    The development of democratic ideal, values, norm, knowledge, skill.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    55/74

    Psychologically and socialy facilitating citizens as. Well as society toperform their respects and responsibility as intelligent and societyresponsible social acters and leaders of society, (1999:4)

    Komentar :

    Pengembangan ide-ide, nilai-nilai, norma-norma, pengetahuan dankeahlian politik secara psikologi dan fasilitasi umum warganegara sebagaiperwujudan rasa hormat dan tanggung jawab masyarakat sebagai pelaku-pelaku sosial dan pemimpin masyarakat yang cerdas dan bertanggungjawab

    55 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    56/74

    Civic Education in a Democracy

    Branson, Margaret Stimmann. (1998).

    The Role of Civic EducationA Forthcoming Education Policy Task Force Position Paper FromThe Communitarian Network

    Civic education in a democracy is education in self government.Democratic self government means that citizens are actively involved intheir own governance; they do not just passively accept the dictums ofothers or acquiesce the demands of others. (Branson, 1998:3).

    Komentar

    Pendidikan kewarganegaraan dalam demokrasi adalah pendidikanuntuk mengembangkan dan memperkuat dalam atau tentangpemerintahan otonom (self government). Pemerintahan otonomdemokratis berarti bahwa warganegara aktif terlibat dalam

    pemerintahan sendiri; mereka tidak hanya menerima didikte oranglain atau memenuhi tuntutan orang lain.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    57/74

    Inti PKN adalah Pendidikan Demokrasi

    Sudarsono, 1999Dalam Conference CICED, 1999

    the ideals and values of democracy and their implementations in dailyactivities at micro as well as macro levels can be regarded as the heart ofcivil society democracy living should be fostered in order that we shouldbe able to establish a good Indonesian civil society, ...the existing civiceducation both for school and for society should be reassessed and

    redesigned.

    Komentar :

    dari situ dengan tegas tampak adanya kecendrungan yang kuat untukmenetapkan pendidikan demokrasi sebagal intinya dari pendidikanKewarganegaraan.

    57 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    58/74

    Pendidikan KewarganegaraanDrs. Musfafa Karnal Pasha ; Citra Karsa Mandiri, 2002

    Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil, akan membuahkan sikapmental yang bersifat cerdas, penuh tanggung jawab dengan perilakusebagai berikut :

    a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sertamenghayati nilai-nilai Pancasila

    b. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam masyarakat berbangsa danbernegara.

    c. Bersikap rasional, dinamis dan sadar akan hak-hak dan

    kewajibannya sebagai warganegara.d. Bersikap professional yang dijiwai oleh kesadaran bela negarae. Aktif memanfaatkan ilmu dan teknologi serta setia untuk

    kepentingan kemanusiaan, bangsa, dan negara.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    59/74

    Conceptions of Character

    Lickona, Thomas. (1991).Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and

    Responsibility. New York, NY: Bantam Books

    Good character consists of knowing the good, desiring the good, and doing the good (Lickona, 1991:51)Much of the debate about whether and how to teach for character is tied into a debateabout what character means. Character can refer to: personality traits or virtues such as responsibility and respect for others emotions such as guilt or sympathy

    social skills such as conflict management or effective communication behaviours such as sharing or helping, or cognitions such as belief in equality or problem-solving strategies.Thomas Lickona, describes character as a reliable inner disposition to respond tosituations in a morally good way. Character so conceived has three interrelated parts:moral knowing, moral feeling, and moral behaviour (Lickona, 1991:51).

    Komentar

    59 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    60/74

    Menurut Lickona, karakter baik terdiri dari mengetahui yang baik, menginginkanyang baik, dan melakukan yang baik.Sebagian besar perdebatan sekitar apa dan bagaimana mengajar karakter terikat

    pada suatu debat tentang apa makna "karakter". Karakter dapat mengacu pada:1. ciri kepribadian atau kebaikan seperti tanggung jawab dan rasa hormat

    untuk yang lain2. emosi seperti rasa bersalah atau simpati3. keterampilan-keterampilan sosial seperti pengendalian konflik atau

    komunikasi efektif4. perilaku-perilaku seperti sharing atau membantu, atau5. pengamatan-pengamatan seperti kepercayaan di dalam persamaan atau

    strategi memecahkan masalah.Thomas Lickona, menguraikan karakter sebagai "suatu bagian dari disposisi yangdapat merespon terhadap situasi-situasi yang secara moral baik. Karaktermengandung tiga bagian yang saling berhubungan: pengetahuan moral,perasaan moral, dan perilaku moral" (Lickona, 1991:51).

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    61/74

    Character Education

    Branson, Margaret Stimmann. (1998).The Role of Civic Education A Forthcoming Education Policy Task Force Position

    Paper From The Communitarian Network

    Learning activities such as the following tend to promote character traits needed to participateeffectively. For example:

    1. Civility, courage, self-discipline, persistence, concern for the common good, respect forothers, and other traits relevant to citizenship can be promoted through cooperativelearning activities and in class meetings, student councils, simulated public hearings, mocktrials, mock elections, and students courts.

    2. Self-discipline, respect for others, civility, punctuality, personal responsibility, and othercharacter traits can be fostered in school and community service learning projects, such as

    tutoring younger students, caring for the school environment, and participating in voterregistration drives.

    3. Recognition of shared values and a sense of community can be encouraged throughcelebration of national and state holidays, and celebration of the achievements ofclassmates and local citizens.

    4. Attentiveness to public affairs can be encouraged by regular discussions of significantcurrent events.

    5. Reflection on ethical considerations can occur when studnts are asked to evaluate, take,and defend positions on issues that involve ethical considerations, that is, issuesconcerning good and bad, rights and wrong.

    6. Civic mindedness can be increased if schools work with civic organizations, bringcommunity leaders into the classroom to discuss issues with students, and provideopportunities for students to observe and/or participate in civic organizations. (Branson,

    61 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    62/74

    1998:15).

    Komentar

    Aktivitas belajar yang dapat meningkatkan ciri-ciri karakter, dalam hal ini termasuk di dalamnya nation andcharacter building, antara lain adalah:1. Sopan santun, keperwiraan, disiplin pribadi, ketekunan, kepedulian terhadap kepentingan umum,

    menghormati orang lain, dan sifat-sifat lain yang berhubungan dengan kewarganegaraan dapatdikembangkan melalui kegiatan belajar yang kooperatif dan di dalam pertemuan-pertemuan kelas, dewanpelajar, simulasi dengan pendengar publik, simulasi pemilu, simulasi sidang pengadilan, dan mahkamahpelajar.

    2. Disiplin pribadi, menghormati orang lain, sopan santu, tepat waktu, tanggung jawab pribadi, dan karakter-karakter lainnya dapat dipupuk di sekolah dan proyek-proyek belajar pelayanan masyarakat, sepertimembantu mengajari siswa yang lebih muda, merawat lingkungan sekolah, dan partisipasi di dalam

    kepanitiaan pemilu.3. Pengenalan terhadap nilai-nilai bersama serta kepedulian terhadap masyarakat sekitar dapat didorongmelalui perayaan hari-hari libur nasional dan negara bagian, serta perayaan atas prestasi yang telahdicapai oleh teman sekelas ata warga setempat di sekitarnya.

    4. Kepedulian terhadap urusan-urusan publik dapat didorong melalui diskusi-diskusi teratur mengenaipentingnya kejadian-kejadian aktual yang sedang berlangsung.

    5. Perenungan mengenai masalah-masalah etis dapat terjadi manakala siswa diminta untuk mengevaluasi,mengambil atau mempertahankan suatu pendapat tentang hal-hal yang melibatkan pertimbanga-pertimbangan etis, yakni isu-isu mengenai baik buruk, benar salah.

    6. Kepekaan kewarganegaraan dapat ditingkatkan jika sekolah-sekolah bekerjasama dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan, mengundang para pemuka masyarakat masuk ke kelas untuk mendiskusikanisu-isu yang sedang berkembang dengan para siswa, serta menyediakan peluang bagi siswa untukmengamati langsung dan/atau berpartisipasi di dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    63/74

    Misi PKN dengan Paradigma yang direvitalisasi

    Sapriya & Winataputra ; Bindung, Rizki Offset, 2004

    Pendidikan demokrasi mengemban tiga fungsi pokok, yaitu : Mengembangkan kecerdasan warga negera (civic intelligency); Membina tanggung jawab warga negara (civic responsibility) Mendorong partisipasi warganegara (civic participation)

    Watak Kewarganeraan

    Branson (1999)

    63 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    64/74

    Dalam Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Prof, Dr Hj. Ranidar Darwis,M . Pd. (2003:38)

    Watak Kewarganegaraan yang utama itu adataha. menjadi anggota masyarakat yang independentb. mematuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan di bidang

    ekonomi dan politikc. menghormati harkat dan martabat kemanusiaan tiap individud. berpartisipasi dalam urusanurusan kewarganegaraan secara

    efektif dan bijaksanae. mengembangkan berfungsinya demokrasi konstitisional secara

    sehat.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    65/74

    Character Education

    Branson, Margaret Stimmann. (1998).

    The Role of Civic Education A Forthcoming Education Policy TaskForce Position Paper From The Communitarian Network

    Learning activities such as the following tend to promote character traits needed to participate

    effectively. For example:

    Civility, courage, self-discipline, persistence, concern for the common good, respect forothers, and other traits relevant to citizenship can be promoted through cooperative

    learning activities and in class meetings, student councils, simulated public hearings, mocktrials, mock elections, and students courts.

    Self-discipline, respect for others, civility, punctuality, personal responsibility, and othercharacter traits can be fostered in school and community service learning projects, such astutoring younger students, caring for the school environment, and participating in voterregistration drives.

    Recognition of shared values and a sense of community can be encouraged throughcelebration of national and state holidays, and celebration of the achievements ofclassmates and local citizens.

    Attentiveness to public affairs can be encouraged by regular discussions of significant

    current events. Reflection on ethical considerations can occur when studnts are asked to evaluate, take,

    and defend positions on issues that involve ethical considerations, that is, issues

    65 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    66/74

    concerning good and bad, rights and wrong. Civic mindedness can be increased if schools work with civic organizations, bring

    community leaders into the classroom to discuss issues with students, and provideopportunities for students to observe and/or participate in civic organizations. (Branson,1998:15).

    Komentar

    Aktivitas belajar yang dapat meningkatkan ciri-ciri karakter, dalam hal ini termasuk di dalamnya nation andcharacter building, antara lain adalah:

    7. Sopan santun, keperwiraan, disiplin pribadi, ketekunan, kepedulian terhadap kepentingan umum,menghormati orang lain, dan sifat-sifat lain yang berhubungan dengan kewarganegaraan dapatdikembangkan melalui kegiatan belajar yang kooperatif dan di dalam pertemuan-pertemuan kelas, dewanpelajar, simulasi dengan pendengar publik, simulasi pemilu, simulasi sidang pengadilan, dan mahkamahpelajar.

    8. Disiplin pribadi, menghormati orang lain, sopan santu, tepat waktu, tanggung jawab pribadi, dan karakter-karakter lainnya dapat dipupuk di sekolah dan proyek-proyek belajar pelayanan masyarakat, sepertimembantu mengajari siswa yang lebih muda, merawat lingkungan sekolah, dan partisipasi di dalamkepanitiaan pemilu.

    9. Pengenalan terhadap nilai-nilai bersama serta kepedulian terhadap masyarakat sekitar dapat didorongmelalui perayaan hari-hari libur nasional dan negara bagian, serta perayaan atas prestasi yang telahdicapai oleh teman sekelas ata warga setempat di sekitarnya.

    10. Kepedulian terhadap urusan-urusan publik dapat didorong melalui diskusi-diskusi teratur mengenaipentingnya kejadian-kejadian aktual yang sedang berlangsung.

    11. Perenungan mengenai masalah-masalah etis dapat terjadi manakala siswa diminta untuk mengevaluasi,mengambil atau mempertahankan suatu pendapat tentang hal-hal yang melibatkan pertimbanga-

    pertimbangan etis, yakni isu-isu mengenai baik buruk, benar salah.12. Kepekaan kewarganegaraan dapat ditingkatkan jika sekolah-sekolah bekerjasama dengan organisasi-

    organisasi kemasyarakatan, mengundang para pemuka masyarakat masuk ke kelas untuk mendiskusikanisu-isu yang sedang berkembang dengan para siswa, serta menyediakan peluang bagi siswa untuk

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    67/74

    mengamati langsung dan/atau berpartisipasi di dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan.

    Character Education

    Branson, Margaret Stimmann. (1998).The Role of Civic Education: A Forthcoming Education Policy Task

    Force Position Paper From The Communitarian Network

    Character is ultimately who we are expressed in action, in how we live, inwhat we do and so the children around us know, they absorb and take

    stock of what they observe, namely us-we adults living and doing things ina certain spirit, getting on with one another in our various ways. Coles(dalam Branson, 1998:14)

    Komentar

    Pada dasarnya, karakter adalah kepada siapa kita mengekspresikan

    perbuatan kita, bagaimana kita hidup, apa yang kita kerjakan dandemikianlah anak-anak di sekitar kita mengetahuinya, merekapun kemudianmenyerap dan menyimpan hasil pengamatan mereka, yaitu kita para orang

    67 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    68/74

    dewasa ini hidup dan melakukan sesuatu dengan spirit tertentu, bergaul satusama lain dengan berbagai cara.

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    69/74

    Civic Virtues

    L. Bray, Bernard and Larry W. Chappel. (2005).Civic Theater for Civic Education.

    In Journal of Political Science Education. Volume 1, Number 1,2005 (p.83-108).

    Civic virtues are the qualities of character and personal skills necessary tomake the exercise of citizenship meaningful. Civic virtues give us thecapacity to exercise our rights, promote our interests and meet our duties.(L. Bray, Bernard and Larry W. Chappel, 2005:86).

    Komentar

    Kebajikan-kebajikan kewarganegaraan adalah kualitas dari karakterdan keterampilan-keterampilan pribadi yang diperlukan untukkebermaknaan latihan kewarganegaraan. Kebajikan-kebajikankewarganegaraan memberikan kepada kita kapasitas untuk berlatihhak-hak kita, mempromosikan minat kita dan kewajiban-kewajibankita.

    69 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    70/74

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    71/74

    Civic Virtues

    Quigley, Charles N and Charles F. Bahmueller. (1991).

    Civitas: A Framework for Civic Education.Calabasas: Center for Civic Education.

    Virtue is the principle of republican governmentVirtue in a republicis love of ones country, that is, love of equality. It is not a moralvirtue, not a Christian, but a public virtue. (Montesquieu, 1948, inQuigley and Bahmueller, 1991:11).

    KomentarKebajikan adalah prinsip dari pemerintahan republikkebajikan dalam republik adalah cinta dari negerinya, cintapersamaan. Kebajikan bukanlah suatu kebajikan moral, bukankebajikan Kristiani, tetapi kabajikan publik.

    71 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    72/74

    Civic Virtues

    Quigley, Charles N and Charles F. Bahmueller. (1991).Civitas: A Framework for Civic Education.

    Calabasas: Center for Civic Education.

    In the CIVITAS curriculum framework, civic virtue is described in termsof civic dispositions and civic commitment.

    1. Civic dispositions refer to those attitudes and habits of mind of thecitizen that are conducive to the healthy functioning and commongood of the democratic system.

    2. Civic commitments refer to the freely given, reasoned commitmentsof the citizen to the fundamental values and principles of Americanconstitutional democracy.

    (Quigley and Bahmueller, 1991:11).

    Komentar

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    73/74

    Di dalam kerangka kurikulum CIVITAS, kebajikankewarganegaraan digambarkan dalam istilah disposisi dankomitmen kewarganegaraan.

    1. Disposisi kewarganegaraan mengacu kepada sikap dankebiasaan-kebiasaan pikiran dari warganegara yangberfungsi bagi sistem demokrasi yang sehat dan kebaikanumum dari.

    Komitmen kewarganegaraan mengacu kepada kebebasan yang diberikan,komitmen yang rasional dari warganegara terhadap nilai fundamental danprinsip-prinsip demokrasi konstitutional Amerika.

    73 Anotasi Bibliografi Iwan Sukma Nur Ichtiar, S.Pd(1104042)

  • 8/3/2019 Bibliografi Pkn

    74/74

    Human Rights Education

    Davies, Lynn. (2000).Citizenship Education and Human Rights Education: Key Concepts

    and Debates.England: The British Council.

    Human rights education shall be defined as training dissemination andinformation efforts aimed at the building of a universal culture of humanrights through the imparting of knowledge and skills and the moulding ofattitudes. (UN Decade for Human Rights Education Plan of Action).

    (Davies, 2000:6).

    Komentar

    Pendidikan hak azasi manusia seyogyanya didefinsikan sebagaipelatihan dan usaha-usaha informasi yang ditujukan untukpembangunan suatu kultur universal dari hak azasi manusia melaluipengetahuan dan keterampilan serta penuangan sikap-sikap.