blood gas analiser
DESCRIPTION
merupakan salah satu alat kesehatanTRANSCRIPT
BAB II
PEMBAHASAN
BLOOD GAS ANALISER
A. Pengertian
Blood gas analiser adalah suatu alat laboratorium yang berfungsi untuk
mengukur pH, PCO2, PO2, HCO3, BE ( base Exess) dan O2 saturasi dalam darah.
Blood gas analiser disebut juga denagn ABG yaitu Arterial Blood Gas hal ini
karena darah yang diambil untuk diperiksa biasanya dari arteri. Pada blood gas
analiser yang terpenting ada tiga pengukuran parameter yang terpisah dan pada
alat tersebut dilengkapi dengan tiga elektrode yang berguna untuk mengukur
PH, PCO2, dan PO2. Tetapi disamping itu juga dilengkapi
dengankolorimeter/spektrofotometer untuk mengukur kadar Hb yang ada
hubungannya dengan kadar O2 dalam darah. Sedangkan untuk HCO3, BE dan O2
saturasi bisa diketahui karena ada hubungan langsung dengan hasil pengukuran
dari PH, PCO2 dan PO2
B. BLOG DIAGRAM
Subsistem inti meliputi:
Analog Front End Input kimia Beberapa sensor dikondisikan, multiplexing, diperkuat dan digital untuk diproses.
Mikrokontroler Melaksanakan proses pengukuran darah gas dan antarmuka kontrol dengan memori dan perangkat periferal.
LCD Data menampilkan
Manajemen Power Mengkonversi input daya baterai untuk menjalankan berbagai blok fungsional.
Analog Feedback loop Bertobat dan kondisi digital output dari MCU ke sinyal analog untuk kalibrasi diri pada tahap masukan sensor.
C. Cara kerja alat
Sampel di masukkan kedalam instrument analisis yang menggunakn
elektroda untuk mengukur ekonsentrasdi ion hydrogen ( H+) yang akan dioolah dengan hasil menjadi Ph, dan tekanan parsial oksigen ( PO2), dan gas karbon dioksida PO2. Alat pengukur elektroda terdiri dari kaca khusus dengan membran selektif permeable untuk ion hydrogen. Sebuah listrik potensial bereaksi di permukaan dalam dan luar tergantung pada aktifitas log ion hydrogen dalam sampel. Sebuah elektroda yang bernama saveringhaus digunakan untuk mengukur PCO2, prinsip pengukuran sama seperti untuk ion hidrogen, kecuali bagian ujung elektroda ditutupi dengan membran yang permeabel terhadap gas, sehingga perubahan pH dengan karbon dioksida secara proporsional menyebar dari sampel ke permukaan elektroda. PO2 diukur dengan menggunakan elektroda polarografi (Clark), oksigen berdifusi dari sampel ke katoda, di mana oksigen direduksi menjadi ion peroksida. Elektron berasal dari anoda perak yang teroksidasi, menghasilkan konsentrasi oksigen yang proporsional di katoda.Sinyal Elektroda tergantung pada suhu serta konsentrasi, dan semua pengukuran yang dilakukan pada suhu 37 ° C. Karena pada pengukuran pH,kadar oksigen dan karbon dioksida hasilnya bergantung pada suhu reaksi maka mungkin perlu disesuaikan dengan suhu sebenarnya pada pasien.
Alat analisis gas darah portable tersedia yang dapat digunakan langsung disamping pasien. alat analisis gas
darah Darah menghitung konsentrasibikarbonat dengan menggunakan rumus: pH = 6.1 + Log bicarbonate/.0306 xPCO2. Mereka juga menghitung kandungan oksigen, karbon dioksida total ,
Base excess , dan persentase saturasi oksigen hemoglobin. Nilai-nilai inidigunakan oleh
dokter untuk menilai tingkat hipoksia dan ketidakseimbanganasam-basa.
D. Macam macam elektrode
1) Elektroda Referensi
Elektroda yang digunakan adalah elektroda kalomel sebagai eksternal
elektroda yang terbuat dari metal merkuri (Hg) dilapisi dengan kolamel
(Hg2Cl2) dan terendam dalam larutan elektrolit yang mengandung ion Cl-
dan Hg+. Elektroda kolamel dipakai sebagai elektroda referensi untuk
pengukuran pH.
Dan sebagai elektroda internal dipergunakan elektroda perak/perak klorida
yang terdiri dari sepotong kawat perak yang dilapisi dengan perak klorida
dan direndam dalam larutan AgCl jenuh.
Elektroda Ag/AgCl ini sebagai elektroda referensi untuk pengukuran pO2
dan pCO2. Potensial energi dari ke 2 elektroda ini tergantung dari aktifitas
ion Cl- dalam larutan KCl.
2) Elektroda pH
Elektroda yang dipergunakan adalah elektroda gelas yang terdiri dari
tabung membran yang sensitif terhadap ion H+. Elektroda gelas ini harus
senantiasa dibenamkan dalam H2O agar permukaan gelas senantiasa
tertutup air sehingga akan selalu terjadi kesetimbangan antara logam atau
ion alkali dari gelas dengan ion-ion H3O+ dalam air dapat dipertahankan.
Menurut Handerson Haselbalch ada hubungan antara pH, PCO2, HCO3 dan
BE dalam darah.
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3
PH = pKa + Log HCO 3/ 0,03 x P CO2
Dengan demikian jelas bahwa ada hubungan antara derajat keasaman ph
dengan factor elektris.
Cara pengukurannya sama dengan mengukur ph suatu larutan.
Elektrode reference yang dipakai biasanya electrode Ag/AgCl. Sedangkan
electrode pengukur biasanya memakai electrode gelas pada cantoh gambar
digunakan electrode lithium.
3) Elektroda pCO2
Elektroda ini terdiri dari elektroda pH gelas yang dipisahkan dari sampel
dengan menggunakan larutan jenuh dari suatu elektrolit dan membran
permeabel dengan elektroda referensi Ag/AgCl. Untuk pengukuran jumlah
CO2 dalam darah.
Cara pengukuran PCO2 dilakukan dengan electrode PCO2 khusus,
berdasarkan metode dari “ Stow dan Severinghous”. Electrode PCO2 terdiri
dari glas PH electrode yang dipisahkan dari sample oleh spacer saturated
( larutan jenuh) reference electrode dan membrance semipermiable sebagai
reference electrode digunakan electrode Ag/Ag Cl . Ph filing solution akan
mengubah PCO2 dari sample darah secara difusi melalui permeable
membrance, sehingga merubah ph didalam larutan jenuh. Output dari PCO2
elektrode kemudian dikalibrasi dengan standart gas CO2 yang telah
diketahui .
4) Elektroda pO2
Elektroda ini terdiri dari katoda yang berupa sepotong platinum tipis 25
mikro dan anoda yang berupa sepotong perak/perak klorida yang direndam
pada larutan buffer phospat dan KCl. Katoda ini menjaga agar potensial tetap
–0,6 volt terhadap anoda yang dipisahkan dari sampel oleh membran
pemeabel O2. Fungsi dari elektroda ini tergantung dari reduksi O2 pada
katoda.
Cara kerjanya
Potensial listrik yang dihasilkan antara kedua electrode kurang 700 mV
Oksigen dari darah melalui membrance permeable masuk kedalam filling
solution dan ini akan mengurangi tegangan yang dihasilkan oleh katoda.
Begitu pula yang terjadi pada anoda. Ag akan dioksidasi. Besarnya arus yang
dihasilkan menunjukkan tergantung dari jumlah tekanan partial O2 dalam
darah sample.
pH (7.35 - 7.45)
» acidemia
» alkalemia
l pO2 (80 - 100 mm Hg)
» hypoxemia
» infants (40 - 70 mm Hg)
» 60 y.o.. (80 - (Hgb - age greater than 60)
l pCO2 (35 - 45 mm Hg)
» normal
» respiratory acidosis
» respiratory alkalosis
l HCO3 (22 - 26 mm Hg)
» normal
» metabolic acidosis
» metabolic alkalosis
E. Prosedur tetap pengoperasian
3.1. Prasarat
1) SDM terlatih dan siap
2) Catu daya sesuai kebutuhan alat.
3) Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
4). alat laik pakai
5) Aksesoris lengkap dan baik
6) Bahan operasional tersedia
3.2.Persiapan
1) tempatkan alat pada meja kerja
2) lepaskan penutup debu
3) Siapkan aksesoris
4) Siapkan bahan aksesoris.
5) Hubungkan alat ke terminal pembumian.
3.3.Pemanasan
1) Hubungkan alat dengan catu daya.
2) Hidupkan alat dengan menekan memutar tombol ON/OFF ke posisi
ON
3) Lakukan pemanasan secukupnya.
3.4. Pelaksanaan
1).Copotlah reference cap dan referensi internal eletroda dengan
memakai cateter tubing yang diletakkan pada syringe, sedotlah
dan buang cairan dari dalam reference shell assy.
2) Isilah reference shell assy dan cairan 4M KCl yang baru sebanyak
0,4 cc, kemudian kembalikan kedua reference tersebut ke
tempatnya.
3) Periksa aliran dari kedua gas.
4) Gantilah membran pH reference shell assy.
5) Suntikkan elektroda cleanning solution ke dalam sampel chamber
selama 5-10 menit.
6) Cek permukaan air di dalam humidifer, bila perlu tambahkan.
7) Membran pCO2 dan pO2 elektroda hendaknya diganti sebulan
sekali.
8) Pada Blood Gas Analyzer tipe 165, harus dilakukan pengecekan
vacuum sistemnya.
3.5.Pengemasan dan penyimpanan
1) matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF
2) Lepaskan kuvet yang berisi sample dari tempatnya.
3) lepaskan hubungan alat dari catu daya.
4) lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
5) bersihkan alat.
6) Pasang penutup debu.
7) kembaikan alat ke tempat penyimpanan.
8). Catat beban kerja alat dalam jumlah pemeriksaan.
F.Prosedur tetap pemeliharaan alat
4.1.Prasarat
1) SDM, tehnisi terlatih
2) Peralatan kerja lengkap
3) Dokumen tehnis penyerta lengkap
4) Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia.
5) mekanisme kerja jelas.
4.2. Persiapan
1). Siapkanperintah kerja
2) Siapkan formulir laporan kerja.
3) Siapkan dokumen tehnis penyerta.
- Servis manual.
- Wiring diagram
4) Siapkan peralatan kerja.
-Tool set elektronik
- Tool set mekanik
-multimeter.
-Leakage Current meter.
-Vacum cleaner
5) Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material
bantu:
- Contact cleaner
-kain lap halus dan kapas.
-Cairan pembersih
-Amplas.
- lampu indikator
- Cairan standart
6) Pemberitahuan kepada pengguna.
4.3. Pelaksanaan
No Kegiatan pemeliharaan Periode
1.
2.
3.
Cek dan bersihkan seluruh bagian alat
Cek sistem catu daya, perbaiki bila perlu
Cek kipas angin, indikator, display, tranduser dari
kerusakan dan keausan, perbaiki bila perlu.
1 bulan
3 bulan
3 bulan
4
5
6
7
8
9
10
11
Cek fungsi alat perekam
Cek dan periksa sistem alarm, perbaiki bila perlu.
Cek sistem pendinginan kipas angin dan filter, lakukan
pembersihan dan pelumasan seperlunya.
Cek dan bersihkan dan lumasi kabel slide dan kontrol bila
menggunakan sistem perekam.
Cek ketepatan operasional seluruh fungsi moda
Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat
Lakukan pengukuran arus bocor
Lakukan uiji kinerja alat
3 bulan
3 bulan
3 bulan
5 bulan
1 tahun
1 tahun
1 tahun
3 bulan
4.4. pencatatan
1) isi kartu pemeliharaan alat
2). Isi formulir laporan kerja.
3) User menanda tangani laporan kerja dan alat disearahkan kembali kepada
user.
4.5. Pengemasan alat kerja dan dokumen tehnis penyerta.
1).Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan.
2).Cek dan rapihkan dokumen tehnis penyerta.
3).Kembalikan alat kerja dan dokumen tehnis penyerta ke tempat semula.
4.6.Pelaporan
laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas.
ALAT LABORATORIUM
OLEH KELOMPOK 7IIA
ASRIL HAMID ARIFANDI USMAN HUBERTUS MITE
AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK
MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2012-2013
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah tentang
inkubator dapat terselesaikan dengan baik.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Alat laboratorium.
Pada makalah ini memuat pengertian blood gas analizer serta prinsip kerja.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena
itusaran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah ini
di masa-masa mendatang.
Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat memberikan sedikit
manfaat bagi para pembaca.Harapan kami semoga kehadiran makalah ini mampu
memberikan sedikit wawasan dan cakrawala baru dalam mempelajari Thermodinamika.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………i
Daftar isi.....
……………………………………………………………………………………..ii
BAB I Pendahuluan………….……………………………………….....……………..1
A. Latar Belakang
Masalah……………………………………………………………..............….1
B. Tujuan…………………………………………………………….……………..1
BAB II Pembahasan………..……………………………………………………...
…………….2
A. Pengertian blood gaz
analizer………………………………………………………………........….2
B. Blok diagram ………………………………………………………………
C. Cara kerja alat ………………………………………………………………
D. Macam – macam elektroda ………………………………………………....
E. Protap tetap pengoperasian ………………………………....
F. Prosedur tetap pemeliharaan alat ……………………………………………….
BAB III Penutup…………………………………………………………………....…10
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….10
B. Penutup………………………………………………………………………...10
Daftar Pustaka……………………………………………………………...
………………….11
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Analisis gas darah pada bagian respirologi anak merupakan hal yang vital,dan sering digunakan pada penyakit-penyakit tertentu untuk membantu menegakkan diagnosis dan berdampak ke prenatal laksanaannya.. Analisis gas darah arteri adalah bagian dari diagnosis dan peñata laksanaan status oksigenisasi dan keseimbangan asam-basa pasien,kegunaan dari alat diagnostik ini tergantung dari kebenaran interpretasi terhadap hasil(Interpretation of the Arterial Blood Gas). Penggunaan metode analisis gasdarah banyak digunakan sampai saat ini, hal ini terjadi mengingat pada kasus-kasus respirologi tertentu saat hipoksia terjadi berbagai perubahan-perubahanpanel gas darah yang perlu dievaluasi, termasuk sianosis(1,2,Arterial bloodgas analysis or oxygen saturation in the assessment of acute asthma?). Namun perlu di ingat sianosis biasanya bisa muncul terlambat dan merupakan tindakan yang sangat mengancam nyawa. Selain itu juga pada panel-panelpemeriksaan gas darah terdapat info tentang keadaan sistim asam-basa dengan alat tertentu dapat pula memeriksa elektrolit . Hal-hal tersebut perlu diperhatikan untuk mempertimbangkan untuk dilakukan, yang akhirnya nanti diharapkan dapat menjadi bantuan untuk kebaikan dari para pasien. Hal inidianggap perlu untuk dikuasai dokter atau residen yang menangani pasien-pasien yang memerlukan tindakan . Analisis gas darah arteri memberikan informasi tentang status asam-basa,ventilasi dan oksigenisasi. Analisis gas darah vena memberikan informasi tergantung pada status asam-basa pasien dan kemampuannya untuk berventilasi, instrumen gas darah mengukur pH (konsentrasi H+),
tekanan parsial dari karbon dioksida (pCO2), dengan informasi ini mesin bias mengkalkulasi level bikarbonat (HCO3) dan base excess (BE) dan presentasisaturasi hemoglobin dengan oksigen (SO2).
B.TUJUAN
Adapun tujuan yang termuat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Memberi pengetahuan pada pembaca
2.Menjelaskan apa yang dimaksud dengan blood gaz analyzer dan bagaimana cara
pengoperasian dan cara kerja alat tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Analisis gas darah, juga disebut gas darah arteri ( ABG ) analisis, adalah prosedur untuk mengukur tekanan parsial oksigen (O 2) dan karbon dioksida (CO 2) gas dan pH (konsentrasi ion hidrogen) dalam darah arteri.
Analisis gas darah ini digunakan untuk mendiagnosa dan mengevaluasi penyakit pernapasan dan kondisi yang mempengaruhi seberapa efektif paru-paru memberikan oksigen ke darah menghilangkan karbon dioksida dari darah. Komponen asam basa tes digunakan untuk mendiagnosa dan mengevaluasi kondisi metabolik yang menyebabkan pH darah yang abnormal.
Karena konsentrasi tinggi oksigen dihirup dapat menjadi racun dan dapat merusak paru-paru dan mata, diulang darah analisis gas sangat berguna untuk memantau pasien pada oksigen
B. PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
pembahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelmahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang hubungannya dengan makalah ini.
Penulis banyak berharap kepada pembaca terutama kepada dosen yang
bersangkutan dan kepada teman- teman seperjuangan memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnya makalah inin dan
penulisan makalah pada kesempata- kesempatan lainnya. Semoga makalah ini
berguna bagi para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Google.com