breathing , cuoghing in icu 04

62
OLEH: SLAMET SUMARNO.Drs.

Upload: abaslana

Post on 04-Aug-2015

195 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Breathing , Cuoghing in ICU 04

OLEH:

SLAMET SUMARNO.Drs.

Page 2: Breathing , Cuoghing in ICU 04

PENGERTIAN.

SUSUNAN GERAKAN PERNAFASAN YG SISTEMATIS DENGAN SUATU TUJUAN.

JENIS:

1. Perioral Fasilitasi.

2. Fasilitasi/ inhibisi breathing.

3. Kompresi/ presure brathing.

4. Pasif, asisted aktif, aktif dan resisted. dll

Page 3: Breathing , Cuoghing in ICU 04

TUJUAN BE.

1. IMPROVE CHEST EXPANTION.

2. RILEXATION OF THE THORAX.

3. INCREASE EXPIRATION OF AIR.

4. INCREASE AEROBIC CAPASITY.

5. INCREASE THE EFECTIVENESS OF THE COUGH MECHANISM.

6. Prevent pulmonary impairments.

7. Corect inefficient or abdominal breathing.

Page 4: Breathing , Cuoghing in ICU 04

PERNAFASAN NORMAL.

NORMALNYA PERNAFASAN TERJADI PENGEMBANGAN THORAX SAAT INSPIRASI AKTIF DAN PENURUNAN SAAT EKSPIRASI AKIBAT RECOIL OTOT-OTOT PERNAFASAN SAAT INSPIRASI (PASIF).

Page 5: Breathing , Cuoghing in ICU 04

INSPIRASI / PENGEMBANGAN THORAK

1. VERTICAL (FUNGSI DIAPRAGMA) PEMBANTU PERNAFASAN STERNO CLEDO MASTOID, TRAPESIUS dll.

2. LATERAL.(DIAPRAGMA, INTERCOSTAL EKSTERNUS).

3. ANTEROPOSTERIOR.(DIAPRAGMA,GERAK STERNUM ,PECTORALIS dll.

Page 6: Breathing , Cuoghing in ICU 04

PENGEMBANGAN THORAK

PENGEMBANGAN CEPAT DIBANTU OLEH OTOT-OTOT PEMBANTU PERNAFASAN SAAT INSPIRASI DAN MENGAKIBATKAN TERTARIKNYA TULANG RUSUK KE LATERAK DAN KEDEPAN TERANGKATNYA STERNUM (ANTEROPOSTERIOR)

Page 7: Breathing , Cuoghing in ICU 04

EKSPIRASI.

RILEKSASI OTOT-OTOT INSPIRATOR MENIMBULKAN COMPLIN THORAK DAN MENIMBULKAN PENURUNAN VENTILASI THORAK DAN DIASUMSIKAN ALVEOLI MENGECIL AKIBAT PERBEDAAN TEKANAN.

PADA PERNAFASAN BIASA UDARA MASUK PARU ANTARA 400-500 CC/ml DENGAN RR 15-20 (4- 3 SEC/RESPIRASI)

Page 8: Breathing , Cuoghing in ICU 04

KOMANDOMemberikan rangsang baik stimulasi , komando dalam latihan pernafasan sangat penting.Fasilitasi otot yang akan bekerja, memberikan rileksasi otot antagonis.Komando: Tarik Nafas Dalam dan buang nafas. Waktu pernafasan normal 4 detik. Perintah tarik nafas dapat 1-2 dt, 2-4dt, 4-6 dt DAN perintah buang nafas lebih panjang dari inspirasi.Perlu diingat jangan sampai menimbulkan hyperventilasi bila pola nafas terlalu lama.Hal ini harus dilakukan bila menghendaki perbaikan nafas secara bertahap.

Page 9: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Pattern latihan nafas.(Breathing exercise)

Fleksi trunk = ekspirasi

Ekstensi trunk = Inspirasi.

Fleksi bahu = inspirasi.

Ekstensi bahu = Ekspirasi

Abd bahu=Inspirasi

Add bahu= Ekspirasi

Indorotasi= Ekspirasi

Eksorotasi= Inspirasi

Depresi bahu = ekspirasi

Elevasi bahu = Inspirasi.

Back ward = inspirasi.

Fore ward = Ekspirasi

Ekstensi hip =Inspirasi

Fleksi hip = Ekspirasi

Abd hip = Ekspirasi

Add hip = Inspirasi

Pattern normal Berlaku Untuk Pasien rawatBila pengembangan tertentu Konter patern

Page 10: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Penyebab gangguan venilasi

RO

MS

AN

GK

AR

TH

OR

AK

TE

KA

NA

NR

ON

GG

AP

LE

UR

AE

KONTROLSARAFPUASAT

ADEKUAT

JALAN NAFAS

ELASTISITAS OTOTSANGKAR THORAK

KEKUATAN OTOTSANGKAR THORAK

SESAKNAFAS

VENTILASITHORAK/

PARU GANGGUAN

SIRKULASI

DAN DARAH

NYERIKERJALEBIH

Page 11: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Sesak nafas

GangguanSangkar thorak

Gangguanpleurae

Gangguanparu

Gangguan

Jalan nafas

Gangguan sirkulasiUsia

hormonal

Sesak nafas

1

4

6

3

5

8

7

2 Usia

Gangguan pusatkontrol

Page 12: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Gangguan sirkulasi.

Diawali dengan gangguan jantung sebagai pompa darah.Darah akan mengalir dengan baik/ lancar bila.

Gangguansirkulasi

Vikositas darah

Inaktivitas

psykologisFungsimotorik

obat immobilisasi

Pom

pojantung

Tahananperifer

Page 13: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Pengumpulan data pasien1. Proses dimulainya dengan

pertanyaan: kapan, berapa lama bagaimana frekuensinya.

2. Pengobatan medik dll

3. Relevan fisioterapi

4. Assesment:

a. Anamnesa.

b. Pemeriksaan.

c. Pengukuran.

Page 14: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Using the question to guide searching

Scenario – Anda harus berminat check dan mendengar

masalah pasien dan mempunyai hati walaupun anamnesa dilakukan dengan suara bisikan asal dng etika.QuestionPopulation Indicator (intervention, test, etc)Comparator (perbandingkan)Outcome

Page 15: Breathing , Cuoghing in ICU 04
Page 16: Breathing , Cuoghing in ICU 04

PEMERIKSAAN UMUM

1. Vital sign2. Observasi= a)Kesadaran, b)Cyanosis,

c)kepala dan leher tanda-tanda sesak nafas, (1)pernafasan mulut, (2)Vena jugularis, (3) Hypertropy otot-otot ventilator,(4) Supra clavikula retraksi (5) Pursed lip breathing

d)Dareah periper= Kondisi kulit, klubing digital, edema.

e) Bentuk tubuh= Obesitas, normal,

Page 17: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Analis bentuk chest/postur1. Simetris dada dan trunk

anterior, posterior, dan lateral. 2. Mobilisasi trunk

check gerak aktif= bahu, scapula costae, intercostalis, trunk.

3. Bentuk umum kelaianan dada. a) Barel chest, funnel chest(bagian

bawah sternum kedalam), pigeon chest(Sternum menonjol kedepan)

4. Bentuk=sikap kiposis, skoliosis dll

Page 18: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Breathing patternRate=regulasi=daerah pernafasan saat rest normal rasio inspirasi dan ekspirasi =1:2 bila aktif = 1: 1. Pasien dengan chronic penyakit paru rasio dapat menjadi 1:4 karena reflek kesulitan ekspirasi sehingga phase ekspirasi menjadi lebih panjangNormal pernafasan (1)dilakukan diapragma 65% dimana ditandai dengan gerakan perut. (2)Gerakan dada kearah lateral dan depan atas (3) Upper chest terangkat.Otot pembantu pernafasan bekerja bila aktif pernafasan atau deep breathing.

Page 19: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Abnormal pola pernafasan1. Dyspnea.

2. Tachypnea

3. Bradypnea

4. Hyperventilasi

5. Orthopnea

6. Apnea

7. Apneusis

8. Cheyne stokes.

Page 20: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Palpasi.

Simetri mobilisasi dada.

letakkan telapak tangan anda diatas dada pasien dan periksa gerakannya saat inspirasi dan ekspirasi pada segment dan lobus check gerakan:

ekspansi upper chest lobe dimana ibu jari di sternum notch dan jari jari di atas clavikula dan pasien diminta tarik dan buang nafas dalam.12

Page 21: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Fremitus

Pemeriksaan untuk mengetahui getaran pada dinding dada pasien saat mengucapkan ”99” (ninety nine) beberapa kali. Caranya: Letakkan telapak tangan terapis di dinding dada pasien dengan kontak penuh. Rasakan apakah fremitus sama pada setiap dinding dada pasien.

fremitus normal bila dada tidak ada getaran skret atau ada kantung udara pada saluran pernapasan.

fremitus tidak normal bila ada getaran skret pada suatu sisi dada pada saluran pernapasan.

Page 22: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Check middle, lower lobe expansion

Middle lobe : Ibu jari di xypoid prosesus dan jari di antara intercostal tengah.

Lower lobe expansion ibu jari di xypoid prosesus dan jari di intercostal bawah.

Bagian belakang : ibu jari diantara thoracal dan jari jari di intercostal.

Page 23: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Pengukuran sesak nafas

Tujuan : membedakan tingkat keparahan

& evaluasi perjalanan dispnea

Beberapa cara pengukuran :

1.Skala analog visual (VAS)

2.Skala Borg yang dimodifikasi,

3.Skala sesak Medical Research Council (MRC)

4.Skala sesak American Thoracic Sosiety (ATS)

5.Baseline Dyspnea Index (BDI)

6.Transitional Dyspn Index (TDI)

Page 24: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Jenis latihan pernafasan1. Segmentall breathing

2. Diapraghmatic Breathing

3. Pursed lipe breathing

4. Deep breathing

5. Belt breathing.

6. Pasive breathing

7. Assisted breathing

8. Active breathing

9. Resisted breathing.

10. Paradoksal breathing

Fasilitasi breathingButterfly breathingDog breathing.

Page 25: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Segmental breathing

Indikasi.

Gangguan lokal fungsi pernafasan.

Skoliosis, gangguan pleurae, fibrotik lokal

Tehnik:

Fiksasi daerah yang tidak dilatih.

Bantu dan kembangkan daerah dilatih.

Contoh:

Page 26: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Lateral costal expansion1. Subjek tidur, duduk dibed atau

half lying.2. Terapis di depan subyek,

letakkan telapak tangan terapis di sisi lateral costae terakhir.

3. Lakukan prosedur pernapasan segmental.

4. Ajarkan pernapasan, pasif, asisted, aktif atau resisted.

5. Gerakan Pasif :bantu dorong ke bawah pada costae terakhir ke dalam saat ekspirasi dan lepas saat inspirasi.

6. Selanjutnya latihan dapat dilakukan oleh pasien dengan meletakkan tangannya sendiri.

Page 27: Breathing , Cuoghing in ICU 04
Page 28: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Segmental breathing

Satu tangan fisioterapis sebagai fiksator Tangan yg satuSebagai kompresiAtau stimulasi

Page 29: Breathing , Cuoghing in ICU 04
Page 30: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Posterior Basal Expansion

Page 31: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Anterior kanan dan kiriaktif.

Page 32: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Diaprgmatik breathingpasif, asisted,aktif,aktif asestedPasif dilakukan dengan memberikan presure saat ekspirasi dan inspirasi dilepas

Page 33: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Pursed lips deep Breathing

Latihan nafas dengan inspirasi maksimal dengan ekspirasi dengan mengecilkan mulut seperti meniup lilin.

Dengan memperlambat ekspirasi.

Inspirasi = 1-3 detik.

Ekspirasi = 3-6 detik

Page 34: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Deep Breathing.1. Memperkecil jumlah pernafasan per menit.2. Normal dewasa sehat= 16- 20 /min.3. Sakit dewasa = 20 – 24 / min.4. Melatih pasien / klien dengan memperkecil

jumlah pernafasan / min.5. 20 RR/min dibuat 15 RR/min6. 32 RR/min dibuat 20 RR/min dst.RR 10= waktu inspirasi dan ekspirasi= 6 detikRR 15= “ = 5 detikRR 20= “ = 4 detikRR 30= “ = 2 detik

Page 35: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Belt Breathing

Belt = sabuk berfungsi sebagai:

Asisted atau resisted.

Asisted bila beltt diberikan tekanan saat ekspirasi dan saat inspirasi dilepas.

Resisted bila belt ddiberikan tahanan saat inspirasi dan saat ekspirasi lepas.

Page 36: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Paradogsal Breathing

Latihan pernafasan bila saat inspirasi penuh , tahan nafas dan dilakukan bending ke kontra lateral daerah paru yang ingin dikembangkan ventilasinya, atau fleksibilitas parunya,

Karena dengan latihan nafas aktif tidak bermanfaat.

Page 37: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Dog Breathing

Berfungsi untuk meningkatkan tahanan perifer, sehingga pasien/klien cepat lelah dan memacu timbulnya gangguan fungsi jantung biasanya dipakai untuk pre tredmil test agar diketahui fungsi jantung minimal.

Page 38: Breathing , Cuoghing in ICU 04
Page 39: Breathing , Cuoghing in ICU 04

BATUK.

Adalah: reaksi fisiologis yg ada pada setiap orang untuk mengeluarkan benda asing yg ada pada alat pernafasan (jalan nafas = bronchus, trachea).Benda asing dapat berbentuk: makanan, debu, sputum (skret), iritator: asap, aroma dll Di alveoli tidak ada receptor untuk batuk tetapi ada cilia di bronchus sebagai penggerak lendir ke arah proksimal atau oral.Ada 2 jenis batuk:

1. Menurut stadium : akut dan kronis. 2. Menurut fungsi : produktif dan tidak produktif.

Page 40: Breathing , Cuoghing in ICU 04

AKTIVITAS CILIARY.

akan terganggu

karena:1. Anasthesia

bedah.

2. Trauma.

3. Infeksi.

4. Hyperaktif.

Kerja ciliary.Cilia = bulu getar yang menggerakkan benda asing ke arah orah.

Yang melemahkan kerja cilia.

1. Mucous pekat.

2. Anaetesia.

3. infeksi dan luka

4. Trauma cerebral.

5. Hyperaktif.

Page 41: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Dorongan batuk (Cough Pump)Mucous bergerak melawan gravitasi, dan kepala semi ekstensi untuk batuk.Batuk efektif bila dilakukan pada akir inspirasi maksimal selama 6-7 detik dengan volume besar.Untuk pasien bronchopneumonia atau atelektasis batuk tidak mampu membersihkan jalan nafas sehingga perlu tehnik lain spt PD, Vibrasi, topotemen dan coughing.

Page 42: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Hubungan batuk dng makan dan minum

Gangguan menelan.Bila kita rangsang pada perioral ada gerakan menelan (menggerakkan glotis).Untuk test gangguan menelan dapat dilakukan dengan larutan barium lalu di observasi dengan melihat ada aspirasi atau tidak. Untuk mengatasi perlu fasilitasi perioral atau terapi wicara agar fungsi laring dan epiglotis optimal pada posisi hal flyng.Ajari menelan ludah berulang-ulang agar tidat tersedak (aspirasi)Aspirasi makan dan minuman dapat menimbulkan kematian.

Page 43: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Komplikasi batuk.Batuk menyulitkan pasien karena jumlah ulangan batuk saat latihan.Bronchospasme disebabkan karena expirasi yg dipaksa dan menyebabkan iritasi jl nafas menyempit bila tidak ada mukos terutama pasien asma jangan dilatih batuk bila tidak ada mukos.Jika hasil RO ada mukos anjurkan dulu minum air 2 l/24 jam agar mokos menjadi lebih encer.

Page 44: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Anjurkan pasien untuk batuk saat mukos ada di jl nafs atas. Atau batuk terkontrol setelah PD dng tehnik ekspirasi spontan ( forced expirasi tehnigue) dng tehnik ini batuk dapat dilakukan satu dua kali atau huffing (huffing ganda) dpt dikombinasi dng kompresi dada saat batuk.

Tehnik force caughing dapat menaikan BP dan turunnya COP, pingsan saat batuk karena tekanan intra thorak naik dan turunnya darah

masuk jantung.Tetapi batuk dapat meningkatkan aliran darah ke otak.

Page 45: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Menurunya aliran darah dapat pusing, atau kesadaran turun.

Saat batuk terkontrol tekanan intra thorak meningkat dan menyebabkan peningkatan venous return

Kontrol batuk agar tidak menimbulkan efek samping (hernia DLL).

Page 46: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Ada 4 Tahapan batuk efektif (linder ,bach dan jaeger 93)

1. Inspirasi maksimal. Agar volume penuh, agar tenaga penuh untuk batuk inspirasi yg adekwat 60% dari vital kapasity

2. Penutupan glotis. 3. Kontraksi otot-otot abdomen dan intercostal

untuk memproduksi tekanan intra thorak positif dari bawah ke glotis dilanjutkan kontraksi spontan otot perut.

4. Pembukaan glotis dan pengeluaran udara spontan sehingga dapat ikut terbawanya benda asing dalam jalan nafas.

Page 47: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Frekuensi batuk.

Bila FEV1 (Forced Expirasi Volume 1 detik) 60% dari Vital capasitasnya.

Dalam setiap batuk: alveoli, pleurae dan tekanan sub glotyal setara 200 Cm H2O (Bach,jeage, linder, 93).

Page 48: Breathing , Cuoghing in ICU 04

EVALUASI BATUK.Memeriksa batu efektif.

Minta pasien untuk batuk, kadang-kadang tidak sesuai analisa fungsi batuk adekwat bila ada penurunan neurologis.

Klinikus profesional harus mampu mempertimbangkan posisi yang baik untuk mendapatkan batuk efektif dlm evaluasi.

Page 49: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Penataan posisi batuk.1. Jangan meminta untuk batuk pada

posisi sembarangan.

2. Tanyakan posisi apa yg suka untuk batuk ketika ingin batuk.

3. Usahakan pasien dalan sikap yg diinginkan dan minta tarik nafas penuh tahan.

4. Posisi yang menguntungkan pasien mestinya fleksi trunk, pilihan jelek bila memilih Supine lying (terlentang)

Page 50: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Perintah : Lihat saya (PTs) batuk ini tidak mungkin mengeluarkan batuk.Yg benar Lihat saya batuk untuk mengeluarkan dahak didada anda.Evaluasi dapat dilakukan dengan test obyektif atau test fungsi paru.Klinikus harus tau kelemahan sikap batuk:

1. Belum Inspirasi maksimal2. Karena inspirasi tergesa batuk lebih awal.3. Kelemahan otot ekspirator.4. Pemilihan posisi (sikap batuk)5. Pembukaan glotis tidak spontan.6. Yang membantu efektifnya batuk tidak

dipakai.

Page 51: Breathing , Cuoghing in ICU 04

I. Gagal batuk Apakah ekspirasi spontan saat inspirasi belum maksimal?Apakah batuk saat ekspiasi ?Apakah melakukan fleksi trunk saat batuk ?Apakah melihat keatas dan lengan eksorotasi saat inspirasi ?Apakah inspirasi maks sebelum batuk ?Bila inspirasi maks batuk dapat dilakukan lebih dari satu kali.Kelemahan neurologis inspirasi tidak adekwat shg batuk lemah.

Page 52: Breathing , Cuoghing in ICU 04

II. Cek Penutupan glotis.Apakah pengaruh inspirasi maks sebelum ekspirasi?Apakah pasien lansung dari Inspirasi ke ekspirasi ?Apa anda dengar batuk atau huffing.Saat sebelum batuk ada sumbataun (glotis) yang terbuka mendadak.Penyumbatan glotis yang tidak bisa membuka seperti: Post intubasi peradangan glotis, pita suara layuh, hemiparese dan trauma kepala menyebabkan pita suara tidak bisa menutup dengan baik.

Page 53: Breathing , Cuoghing in ICU 04

III. Proses peningkatan tekanan intra thorak dan abdominalApakah otot-otot intercostalis dan abdominal berkontraksi aktif ?Apakah ada gerakan fleksi trunk ?Apakah batuk ada suara gema ?Saat batuk timbul suara keras (throaty cough) bila batuk lemah sunyi saat ekspirasi Penyebab posisi ekstensi.Batuk yg baik tidak perlu banyak tapi efektif dan efisien.

Page 54: Breathing , Cuoghing in ICU 04

IV. Pembukaan glotis /Letupan batuk.

Ketepatan saat batuk dipengaruhi ketepatan saat membuka glotis dan memberikan tekanan maksimal pada intra thorak (Expulsion).

Keterbatasan memanfaatkan semua udara untuk mendorong skret batuk tak efektif seperti: injury otak, kesulitan koordinasi, bronchospasme, dan pasien kesulitan mengambil nafas kembali (inspirasi terganggu) juga karena tak mengetahui tehnik batuk yg benar.

Page 55: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Asisted Cough Technigues

Manual assisted technigues.

1. Costophrenic assist

2. Abdominala thrust assist (Heimlich).

3. Anterior chest compression Assist.

4. Counterrota ion assist

Self assisted technigues

1. Prone on elbow head flexion

2. Long sitting

3. Short sitting

4. Hand-knees rocking

5. Standing

self assisted coughsself assisted coughs

Page 56: Breathing , Cuoghing in ICU 04

1. Bantuan costphrenic.

Dapat digunakan segala sikap

Setelah diperiksa posisi yg paling tepat duduk atau tidur miring, pasien diminta memaksimalkan empat unsur batuk, tangan Pts diletakkan didaerah iga ke 7 s/d 12

Pada akhir ekspirasi Pts menarik tangan ke arah tali pusat untuk memfasilitasi diapraghmatic saat inspirasi bersamaan dengan otot intercostal dibantu semua unsur inspirasi: lengan, kepala dan diminta menahan sejenak saat inspirasi maksimal untuk persiapan batuk.

Page 57: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Mengaktifkan ekspirasisaat periapan batuk

Dari persiapan diatas pasien diminta aktif menggunakan semua unsur ekspirasi: trunk, kepala, lengan dll.Bersamaan batuk tangan terapis ke intercostalis untuk membantu secara pasif (presure) costphrenic.Tehnik ini baik untuk membantu perbaikan jalan nafas bagian bawah dan kurang cocok untuk bagian atas dan cocok untuk masa akut atau kronik.

Page 58: Breathing , Cuoghing in ICU 04

2. Bantuan mendorong perut (HEIMLICH).

Tangan terapis letakkan diatas perut dibawah xipoid secara hati-hati.Hindarkan penekanan pada costae melayang.Saat perintahkan batuk dorong tangan terapis kearah atas dalam diaprhagma.Dibantu pasien untuk menerapkan unsur pembantu batuk: trunk semi fleksi.Tehnik ini kurang nyaman krn: kontok area, sifat mendadak, kemungkinan hernia abdominal.Sehingga disarankan digunakan bila tehnik lain tidak berhasil.

Page 59: Breathing , Cuoghing in ICU 04

3. Anterior chest compression assist

Memberikan penekanan pada upper dan lower chest saat batuk.

Tehnik satu orang. Letakkan lengan diatas pectoralis

dan lengan lain diatas perut bagian atas secara paralel.

Aba-aba sama seperti sebelunya. Pada saat batuk dilakukan

penekanan dari bawahperut) menyusul diatas dan mengikuti huruf V.

Cocok untuk kelemahan dinding dada.

Page 60: Breathing , Cuoghing in ICU 04

4. Bantuan putar balik

Posisi supine lying.

Terapis berdiri disamping bed.

Tangan terapis memegang tungkai bawah dan pinggul, kemudian sedikit mendorong ke atas samping (rotasi).

Dan atau sebaliknya, memegang lengan dan bahu mengangkat dan memutar.

Page 61: Breathing , Cuoghing in ICU 04

Merangsang batuk

methode tickhing.

Lakukan penekanan Sampai timbul rangsangbatukDi atas manubrium sterni atau dibawah glotis.

Page 62: Breathing , Cuoghing in ICU 04