classification of zygoma fracture

4
Volume 3 Issue 1.5 2013 Fracture zygoma and its management our experience *Balasubramanian Thiagarajan *Seethalakshmi Narashiman * Karthikeyan Arjunan *Stanley Medical College Thiagarajan,B.,Narashiman, S.,Arjunan,K, et al. (2013). Fracture Zygoma And Its Management Our Experience. Otolaringology Online Journals, Available: http://opendepot.org/1617/1/zygoma.pdf (Accessed: 2014, January 3) Klasifikasi fraktur zygoma : Klasifikasi Le fort : 1. Non displaced Garis patah komplit tetapi kedua fragmen tidak bergeser. 2. Displaced Terjadi pergeseran fragmen fraktur. 3. Fraktur Comminuted salah satu kasus fraktur yang terjadi dimana tulang patah menjadi beberapa bagian, sebagian dari mereka menjadi lebih kecil dengan sedikit aliran darah. 4. Fraktur Dinding Orbita

Upload: putricinthya

Post on 24-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

fraktur zigoma

TRANSCRIPT

Volume 3 Issue 1.5 2013Fracture zygoma and its management our experience*Balasubramanian Thiagarajan *Seethalakshmi Narashiman * Karthikeyan Arjunan*Stanley Medical College

Thiagarajan,B.,Narashiman, S.,Arjunan,K, et al. (2013). Fracture Zygoma And Its Management Our Experience. Otolaringology Online Journals, Available: http://opendepot.org/1617/1/zygoma.pdf (Accessed: 2014, January 3)

Klasifikasi fraktur zygoma :

Klasifikasi Le fort :

1. Non displaced Garis patah komplit tetapi kedua fragmen tidak bergeser.2. Displaced Terjadi pergeseran fragmen fraktur.3. Fraktur Comminutedsalah satu kasus fraktur yang terjadi dimana tulang patah menjadi beberapa bagian, sebagian dari mereka menjadi lebih kecil dengan sedikit aliran darah.4. Fraktur Dinding Orbita Terputusnya Kontinuitas antara jaringan-jaringan pada jaringan-jaringan pada dinding orbital dengan atau tanpa tulang-tulang di sekitarnya.5. Fraktur Zygomatic arch disebabkan karena pukulan langsung pada arcus zygomaticus dapat menyebabkan fraktur pada sutura zygomaticotemporal

Klasifikasi Knight & North :Klasifikasi ini disarankan oleh Knight dkk pada tahun 1961 membantu untuk menentukan prognosis dan pengobatan yang optimal bagi orang-orang .

Fraktur Kelompok I (Group I Fracture) :Pada pasien ini garis fraktur di zygoma bisa dilihat hanya dalam CT Scan . Sama sekali tidak ada perpindahan . Pasien-pasien ini dapat idealnya dikelola secara konservatif dengan observasi. Fraktur Kelompok II (Group II Fracture) :Kelompok ini mencakup fraktur terisolasi dari lengkungan zygoma . Pasien ini datang dengan trismus dan kelainan bentuk wajah .

Fraktur Kelompok III (Group III Fracture) :termasuk fraktur unrotated melibatkan tubuh zygoma .

Fraktur Kelompok IV (Group IV Fracture) :termasuk fraktur medial-rotated melibatkan tubuh zygoma .

Fraktur Kelompok V (Group V Fracture) :Ini melibatkan fraktur lateral-rotated dari zygoma .

Fraktur Kelompok VI (Group Fracture) :Fraktur kelompo Ini adalah fraktur kompleks dimana memiliki beberapa garis fraktur atas tubuh zygoma .

Klasifikasi Mason :1 . Low-energy Fractures:2 . Medium-Energy Fractures:3 . High-Energy Fractures:

Low-energy Fractures:Pada Fraktur energi rendah yang melibatkan zygoma terdapat sedikit atau tidak ada perpindahan dari fragmen fraktur . Dalam kelompok ini pasien fraktur sering terlihat di garis jahitan frontozygomatic .Daerah ini sangat stabil dan karenanya patah tulang yang melibatkan daerah ini dapat diobati secara konservatif .Medium-Energy Zygoma :Fraktur zygoma karena fraktur energy sedang menyebabkan fraktur semua penopang pendukungnya . bisa terjadi pergeseran yang ringan hingga sedang . Pasien-pasien ini selalu membutuhkan kelopak mata / pendekatan intraoral untuk pengurangan memadai dan fiksasi fraktur .High-Energy Zygoma :Cedera ini sering menyebabkan patah tulang Lefort . Pasien-pasien ini mengalami kesulitan dalam membuka mulut .