comparative politics | m. qobidl ‘a. arif, m.a. · z-score -1,20741 berada pada daerah penerimaan...
TRANSCRIPT
Comparative Politics | M. Qobidl ‘A. Arif, M.A.
qobid.wordpress.com ©
1. Starting assumptions (making conceptual and operational
definitions)
2. Making alternative and null hypotheses’
3. Providing data in table format (n=10, for sample purpose)
4. Computing r and concluding significance finding
5. Computing z score (t-test) and accepting or rejecting the
hypotheses
Apakah terdapat hubungan antara tingkat keragaman agama dengan indeks
terorisme di negara-negara ASEAN pada tahun 2014?
STARTING ASSUMPTIONS
Tingkat keragaman agama (religious diversity) adalah kemungkinan yang terjadi kepada dua orang
yang dipilih secara acak untuk memiliki agama yang berbeda.
Indeks terorisme adalah indikator yang menunjukkan dampak aksi-aksi terorisme terhadap suatu
negara seperti pada kerusakan properti, korban meninggal dan luka-luka.
KEBERAGAMAN AGAMA (x)
▪ Tingkat keragaman agama (religious diversity) adalah kemungkinan yang terjadi kepada dua orang
yang dipilih secara acak untuk memiliki agama yang berbeda.
▪ Skor yang didapatkan oleh Afrika Selatan adalah 0,86, maksudnya terdapat 86% kemungkinan dari
dua orang yang dipilih secara acak untuk memiliki agama yang berbeda.
▪ Skala yang digunakan adalah 0% s.d. 100%.
▪ Data diperoleh dari NationMaster (www.nationmaster.com) pada tahun 2014
INDEKS TERORISME (y)
• Indeks terorisme adalah indikator yang menunjukkan dampak aksi-aksi terorisme terhadap suatu
negara seperti pada kerusakan properti, korban meninggal dan luka-luka. Semakin tinggi skornya,
maka semakin terdampak negara tersebut oleh aksi-aksi terorisme.
• Skala yang digunakan adalah 0 s.d. 10
• Data diperoleh dari Vision of Humanity (www.visionofhumanity.org) pada tahun 2014
Peneliti menduga, dalam konteks ASEAN, bahwa semakin beragam agama suatu negara maka
akan semakin rendah indeks terorismenya. Dalam pandangan peneliti, semakin beragam
keberagamaan suatu negara seharusnya aksi-aksi terorisme semakin rendah. Namun, benarkah
antara kedua variabel tersebut berhubungan?
HIPOTESIS ALTERNATIF (Ha/ H1)Terdapat hubungan negatif antara tingkat keragaman agama dengan indeks terorisme di negara-
negara ASEAN. x → y
HIPOTESIS NOL (Ho)Tidak terdapat hubungan antara tingkat keragaman agama dengan indeks terorisme di negara-
negara ASEAN.
22%
Konversi
Skor presentase dikonversi dalam bentuk
desimal.
1. Indonesia: 0,23
2. Malaysia: 0,67
3. Singapura: 0,65
4. Brunei Darussalam: 0,44
5. Thailand: 0,1
6. Myanmar: 0,2
7. Kamboja: 0,1
8. Laos: 0,55
9. Vietnam: 0,51
10. Timor Leste: 0,43
Contoh Analisa
Skor yang didapatkan di Indonesia adalah 0,23,
maksudnya terdapat 23% kemungkinan dari dua
orang yang dipilih secara acak untuk memiliki
agama yang berbeda.
65%
6
23% 44%
67%
10%20%
10% 55%
51%
43% 75% 25% 50% 87%
Indonesia Malaysia Singapore Brunei Darussalam
Thailand Myanmar Cambodia Laos
Vietnam Timor Leste
22%
Konversi
Skor presentasi dikonversi dalam skala 0 s.d. 1
1. Indonesia: 4,5 → 0,45
2. Malaysia: 4,1 → 0,41
3. Singapura: 0,0
4. Brunei Darussalam: 0,0
5. Thailand: 7,9 → 0,79
6. Myanmar: 0,0
7. Kamboja: 0,12 → 0,012
8. Laos: 0,0
9. Vietnam: 00
10. Timor Leste: 0,0
Contoh Analisa
Skor yang didapatkan di Thailand adalah 0,79,
maksudnya Thailand merasakan dampak yang
cukup signifikan dari aksi-aksi terorisme karena
skornya mendekati 1.
0%
7
45% 0%
41%
79%0%
12% 0%
0%0%
75% 25% 50% 87%
Indonesia Malaysia Singapore Brunei Darussalam
Thailand Myanmar Cambodia Laos
Vietnam Timor Leste
No. Subyek x y x² y² x.y
1 Indonesia 0.23 0.45 0.0529 0.2025 0.1035
2 Malaysia 0.67 0.41 0.4489 0.1681 0.2747
3 Singapura 0.65 0 0.4225 0 0
4 Brunei Darussalam 0.44 0 0.1936 0 0
5 Thailand 0.1 0.79 0.01 0.6241 0.079
6 Myanmar 0.2 0 0.04 0 0 x : keragaman agama
7 Kamboja 0.1 0.12 0.01 0.0144 0.012 y : indeks terorisme
8 Laos 0.55 0 0.3025 0 0
9 Vietnam 0.51 0 0.2601 0 0
10 Timor Leste 0.43 0 0.1849 0 0
Σ 3.88 1.77 1.9254 1.0091 0.4692
Besarnya Nilai r Interpretasi
0,8 s.d. 1 Tinggi
0,6 s.d. 0,8 Cukup
0,4 s.d 0,6 Agak Rendah
0,2 s.d. 0,4 Rendah
0,0 s.d. 0,2 Sangat Rendah (Tidak
Berkorelasi)
rxy = -0,40247 interpretasinya menurut tabel Sutrisno Hadi, terdapat korelasi namun agak
rendah (antara 0,4 – 0,6).
Taraf signifikansi yang ditentukan adalah 5%, berarti peneliti bersedia menanggung resiko
meleset sebesar 5%.
Apabila nilai r-empiris sama atau lebih besar dari nilai r-kritis, maka korelasi tersebut signifikan.
Sebaliknya, apabila r-empiris di bawah harga r-kritis, maka korelasi tersebut tidak signifikan.
Jika pada taraf signifikansi 1% r empiris signifikan, maka pada taraf signifikansi 5% pasti signifikan
pula. Namun, jika r empiris signifikan pada 5%, belum tentu signifikan pada 1%. (Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Edisi 2 (Jakarta: Erlangga, 2009), 172).
Taraf signifikansi yang diambil dalam
penelitian sosial biasanya 5%. Artinya,
peneliti mengambil resiko 5% dari
generalisasi (kesimpulan) yang
dilakukannya meleset.
r empiris pada penelitian ini = -0,40247
r kritis pada penelitian ini, dengan n-10 taraf signifikansi 5% = 0,632
Berarti, r empiris ≤ r kritis, korelasi antar variabel dalam penelitian ini tidak signifikan.
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat keragaman agama dengan indeks
terorisme di negara-negara ASEAN.
Mencari z hitung terlebih dahulu dengan rumus: 𝑧 𝑛 1
z = -0,40247 . √10 – 1 = - 0,40247 . √9 = - 0,40247 . 3 = -1,20741
Gambar kurva kurtosis dengan satu ekor di kiri (-):
-1,6449 0
Daerah penerimaan
Ho 95%
Daerah kritik
5%
Menentukan daerah Z dengan
melihat ke tabel Z
Z= -1,20741 = -0,1131
Ho = Tidak terdapat hubungan antara tingkat keragaman agama dengan indeks terorisme di
negara-negara ASEAN
Z-score -1,20741 berada pada daerah penerimaan Ho, berarti Ho diterima, Ha ditolak.
Jadi, kesimpulan penelitian ini adalah:
Tidak terdapat hubungan antara tingkat keragaman agama dengan indeks terorisme di
negara-negara ASEAN
Daerah penerimaan
Ho 95%
-1,20741
0,1131 (11,31%)
-1,6449 0
Daerah kritik
5%